BAB I PENDAHULUAN 1.1 . Latar Belakang Perubahan sistem pemerintahan pasca peristiwa reformasi pada tahun 1998 ikut memicu perkembangan industri jasa transportasi udara nasional yang sempat terpuruk diterpa badai krisis ekonomi. Melalui reformasi pemerintah tidak hanya membuka pintu demokrasi selebar-lebarnya bagi partisipasi masyarakat dibidang sosial politik, tetapi juga pada sektor ekonomi termasuk didalamnya transportasi udara.
Perubahan
ini
ditandai
dengan
keluarnya
regulasi
baru
tentang
penyelenggaraan jasa angkutan transportasi udara yang lebih mudah. Deregulasi pemerintah melalui Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 11 tahun 2001 tentang penyelenggaraan angkutan udara, memberikan kemudahan kepada pihak swasta untuk mendirikan airline baru yang sebelumnya didominasi oleh maskapai pemerintah melalui Garuda Indonesia dan anak perusahaannya Merpati Airlines. Perkembangan industri transportasi udara nasional yang dipicu oleh deregulasi dan dukungan pertumbuhan ekonomi makro nasional ditandai dengan bertambahnya jumlah penumpang, operator penerbangan, dan rute penerbangan yang dilayani. Pertambahan jumlah penumpang terlihat jelas melalui data yang tercatat oleh Dinas Perhubungan Udara sebagaimana tergambar melalui grafik dibawah ini :
Sumber : http://www.dephub.go.id/ref_10 Gambar 1.1 - Grafik Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Demand Angkutan Udara di Indonesia
1
Melalui grafik diatas dapat diketahui bahwa demand penumpang penerbangan di Indonesia terus mengalami penurunan dari tahun 1998 hingga tahun 2000. Penurunan ini lebih dipengaruhi oleh dampak krisis ekonomi. Namun sejak tahun 2000 demand penumpang mulai mengalami pertumbuhan, hingga mengalami puncaknya pada tahun 2003 dimana jumlah penumpang meningkat pesat hingga 55,84 % dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan demand penumpang penerbangan kemudian diikuti dengan munculnya berbagai maskapai penerbangan baru yang ingin ikut serta memanfaatkan peluang. Jumlah maskapai penerbangan yang semakin bertambah membawa dampak langsung pada tingkat persaingan antar maskapai. Dampak tingginya persaingan terlihat jelas pada perang tarif tiket yang murah , prosedur pelayanan yang mudah dan berbagai iming-iming hadiah yang menyertai. Persaingan ini juga mendorong maraknya “Maskapai Penerbangan Berbiaya Murah” atau Low Cost Carrier (LCC) yang sebelumnya sudah lebih dulu masuk ke Australia melalui Virgin Blue dan Asia di Malaysia melalui Air Asia nya. Bermunculannya operator-operator penerbangan yang baru bersamaan dengan maraknya fenomena Low Cost Carrier (LCC ) membawa iklim persaingan menjadi lebih ketat. Ditambah lagi pesaing operator asing yang ingin ikut menikmati kue pasar penerbangan nasional. Persaingan tersebut tentu memberi dampak positif dan juga negatif. Dampak negatifnya, perang harga yang tidak terkontrol dapat mengkhawatirkan kualitas pelayanan dan keselamatan karena operasions cost dan maintenance cost yang dikurangi. Dampak positifnya harga yang lebih kompetitif semakin terjangaku oleh masyarakat luas. Harga yang terjangkau kesan pesawat terbang sebagai moda transportasi yang mahal semakin terkikis. Selain kenaikan jumlah penumpang, persaingan perluasan rute dan penambahan frekuensi penerbangan semakin memanjakan para calon penumpang karena lebih banyak pilihan/alternatif jadwal penerbangan dan harganya sesuai dengan kebutuhan yang mendukung aktifitas mereka. Perluasan rute akan menambah jumlah kota-kota tujuan penerbangan yang sebelumnya belum ada yang menempuhnya. Jumlah kota/destination city yang terus bertambah dan persebaran
2
yang semakin merata membuat jalur-jalur penerbangan yang ada di Indonesia dapat dikaji sebagai sebuah jejaring (transportation network). Semakin kompleks jaringan akan semakin banyak alternatif jalur penerbangan yang dipilih, namun juga harus pintar-pintar memilih lintasan yang dipilih agar lebih efektif. Sarana yang paling umum di manfaatkan oleh masyarakat pengguna transportasi udara untuk mendapatkan informasi jadwal penerbangan antara lain melalui : 1. Kantor pemasaran atau ke travel agent 2. Melihat advertising maskapai penerbangan di media masa 3. Mengakses informasi maskapai penerbangan melalui internet Informasi yang akurat sesuai kebutuhan dan kemampuan diperlukan oleh masyarakat agar perjalanan menjadi lancar dan lebih efisien secara ekonomi. Banyaknya tawaran dan pilihan jadwal penerbangan dari maskapai penerbangan dengan variasi harga dan tawaran keunggulannya masing-masing, disatu sisi memudahkan calon penumpang untuk memilih penerbangan yang sesuai jadwal dan harganya dengan yang dikehendaki, disisi yang lain kesulitan akses data yang akurat dengan perbandingan yang obyektif antara maskapai satu dengan lainnya justru sering menyulitkan bahkan membingungkan. Permasalahan ini akan semakin terasa manakala calon penumpang akan terbang menuju tempat tujuan yang tidak memiliki penerbangan langsung sehingga mengharuskan mereka menempuh penerbangan tidak langsung atau harus singgah di bandara transit dan bahkan berganti pesawat. Untuk itu dirasa perlu dibuat semacam sistem pendukung keputusan yang memungkinkan para calon penumpang mendapatkan semua informasi penerbangan dari berbagai maskapai dalam satu aplikasi. Dengan aplikasi tersebut penumpang diharapkan dapat lebih obyektif dalam memilih jadwal penerbangan dan dapat disesuaikan dengan faktor “urgensinya” baik aspek waktu atau biayanya. Dan yang tidak kalah penting aplikasi tersebut mudah dipakai (user friendly) dan mudah di up date sehingga tetap akurat informasinya.
3
1.2. Tujuan Penelitian Penelitin ini bertujuan untuk : 1. Memilih jenis algoritma yang sesuai untuk mendapatkan lintasan “terpendek” antara kota asal dan kota tujuan tertentu yang sesuai dengan karakteristik penerbangan domestik Indonesia. 2. Merancang
aplikasi/perangkat
lunak
yang
memanfaatkan
solusi
permasalahan lintasan “terpendek” pada kasus transportasi udara yang berfungsi sebagai sumber informasi yang dapat mendukung keputusan penumpang untuk menentukan jalur penerbangan antar kota asal dan kota tujuan tertentu dengan pertimbangan waktu tempuh yang tercepat atau biaya termurah..
1.3. Rumusan Masalah Penelitian ini akan mengkaji permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana mengatasi masalah pemilihan jadwal penerbangan antar dua kota yang tidak tersedia penerbangan langsung. 2. Bagaimana menentukan pilihan jadwal penerbangan antara dua kota yang menghasikan waktu tempuh tercepat atau dengan harga yang murah yang dilayani oleh berbagai maskapai baik yang terhubung langsung maupun tidak langsung. 3. Bagaimana memilih algoritma shortest path yang sesuai, menentukan parameter pembandingnya dan cara pengujian dan pembuktiannya. 4. Bagaimana
anlisis
lintasan
terpendek
yang
dilakukan
dapat
diimplementasikan dalam suatu aplikasi, dalam hal ini perangkat lunak yang praktis dan mudah digunakan.
4
1.4. Batasan Masalah Pada tugas akhir ini pembahasan masalah hanya akan pada luang lingkup berikut ini: 1. Analisis algoritma hanya berupa penentuan alur solusi permasalahan lintasan terpendek atau pemilihan jenis algoritma lintasan terpendek. 2. Data yang diolah diambil dari beberapa maskapai penerbangan yang melayani rute domestik, meliputi jadwal penerbangan dan harganya. 3. Pengolahan data dan analisisnya dilakukan hanya untuk menguji kinerja algoritma yang terpilih dan aplikasi yang dibuat tanpa melihat validitas data (
data
bersifat
statis,
belum
menerapkan
sistem
up
date
data
online/otomatis). 4.
Parameter pencarian lintasan yang dihitung sebagai pengganti jarak lintasan adalah waktu tercepat dan harga tiket termurah.
5. Pengembangan perangat lunak dibatasi pada pemilihan jadwal penerbangan sebagai output informasi bagi user dan tidak membuat langkah lanjutan seperti booking tiket dan pembelian/pembayaran online (reservation).
1.5. Sistematika Penulisan Penulisan penelitian tugas akhir ini dibagi dalam enam bab yang saling terkait. BAB I
PENDAHULUAN Bab ini membahas latar belakang, perumusan masalahan dan batasannya, tujuan yang ingin dicapai dan sistematika penulisan penelitian tugas akhir ini.
BAB II STUDI LITERATUR Bab ini berisi studi literatur mengenai permasalahan jaringan transportasi, solusi lintasan terpendek dan macam-macam algoritma solusi pemecahan masalah lintasan terpendek. Literatur yang dipakai meliputi buku-buku perencanaan operasi dan pemrograman, makalah, dan literatur lain dari internet/perpustakaan.
5
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi penjabaran alur atau langkah-langkah yang akan dilakukan oleh penulis dalan penyusunan tugas akhir ini. BAB IV ANALISIS PEMILIHAN ALGORITMA LINTASAN TERPENDEK DAN PENYELESAIAN KASUS RUTE PENERBANGAN DOMESTIK Bab ini mencakup pemanfaatan algoritma shortest path, pemilihan algoritma yang sesuai, pengujian untuk menyelesaikan masalah jaringan rute penerbangan domestik
hingga perancangan pengembangan perangkat
lunaknya. BAB V IMPPLEMENTASI ALGORITMA LINTASAN TERPENDEK PADA PERANCANGAN “AIRLINE SHORTEST PATH SOFTWARE (ASPS) ” Bab ini membahas tentang pembuatan ASPS, pemanfaatan dan analisis hasil penggunaannya dengan mengevaluasi hasilnya jika dibandingkan dengan cara manual. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini dipaparkan kesimpulan yang dapat diambil dari analisis yang telah dilakukan untuk menjawab permasalahan dan juga saran bagi penelitian selanjutnya berdasarkan kekurangan dan keterbatasan yang ditemui selama penelitian.
6