Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol. 2 No. 2 (2015) 038-042
KESESUAIAN LAHAN
http://www.perpustakaan politanipyk.ac.id.
Kesesuaian Lahan Kopi, Sawit, Jagung, Kayu Manis, Kelapa, Tembakau, Kedelai, Kakao dan Sawah Di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Yang Dipetakan Dengan Surfer 9 Mela Febrianti* Mahasiswi semester 6 Prodi. Manajemen Produksi Pertanian , Jurusan Budidaya Tanaman Pangan, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Jl. Raya Negara Km 7 TanjungPati 26271
Diterima : Juni 2015/ Diterbitkan: Oktober 2015
September
2015/online :
Abstrak Penelitian mengenai evaluasi kesesuaian lahan untuk Komoditi pertanian mulai dari perkebunan, pangan, dan hortikultura sangat diperlukan dan sangat penting saat ini, para petani berusaha dalam membudidayakan komoditi yang mereka usahakan baik untuk komersial maupun untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk mendapatkan hasil yang optimal untuk setiap komoditi tentu kita melihat unsur apa yang paling berpengaruh terhadap produktifitas dari komoditi yang sedang diusahakan, salah satunya adalah kesesuaian lahan. Kesesuaian lahan itu berasal dari kecocokan suatu komoditi terhadap suatu lahan dan bagaimana upaya untuk membuat lahan sesuai dengan syarat tumbuh dari komoditi agar menghasilkan produksi optimal. Dalam kesesuaian lahan ada parameter yang digunakan untuk menilai karakteristik lahan untuk evaluasi lahan : temperatur udara, curah hujan, lamanya masa kering, kelembaban udara, drainase, tekstur, bahan kasar, kedalaman tanah, kapasitas tukar kation liat, kejenuhan basa, pH H2O, Corganik, salinitas, alkalinitas, lereng, bahaya erosi, genangan, batuan di permukaan, dan singkapan batuan. Penelitian dilakukan dengan melihat sampel tanah dari lahan yang akan diteliti dan menilainya menggunakan beberapa alat. Pada lahan politeknik pertanian negeri payakumbuh yang digunakan sebagai praktek mahasiswa, penelitian dosen dan mahasiswa untuk menanami komoditi pertanian terutama pangan, perkebunan dan hortikulturan, memiliki kesesuaian lahan antara S3-N dari 10 sampel lahan yang dilakukan pada praktek kesesuaian lahan. Artinya kesesuaian lahan di Politani berkisar antara kurang sesuai sampai tidak sesuai. Dimana S3 (Jagung pipil, Kayu manis, Kelapa, Kopi, dan Kakao), dan N ( Kelapa sawit dan Kedelai). Penggunaan surfer 9 dalam kesesuaian lahan untuk tanaman yang tumbuh di Politani memberikan keuntungan dan kemudahan dalam melihat hasil kesesuaian lahan untuk tanaman di Politani yang terlebih dahulu sudah diproses dengan evaluasi kesesuaian lahan secara manual.
Kata kunci : Kesesuaian Lahan Politani, surfer 9
Singkatan: S1 : S2 : S3 : N :
Sangat sesuai Sesuai Agak sesuai Tidak sesuai
Koresponden:
[email protected] : hp, 082284254164
1.
Pendahuluan
Dalam pertanian banyak petani yang tidak mengetahui tentang kesesuaian lahan yang mereka gunakan untuk bercocok tanam, sehingga produksi yang dihasilkan tidak optimal. Kesesuaian lahan merupakan ilmu yang mempelajari tingkat kecocokan sebidang lahan untuk komoditi tertentu, dimana yang menjadi acuan utamanya adalah kecocokan dari tanaman atau terpenuhinya syarat tumbuh tanaman oleh lahan. Setiap daerah memiliki kesesuaian lahan yang berbeda-beda. Untuk menilai kesesuaian lahan perlunya melakukan evaluasi lahan dengan melakukan survey lansung dengan mengambil sampel tanah pada lahan dan melakukan penilaian dengan melihat parameter-parameter kesesuaian lahan dengan syarat tumbuh dari tanaman yang akan ditanam pada lahan tersebut. Menurut Sumarno, E (2015), evaluasi lahan adalah penilaian dan pengelompokan lahan dalam arti kesesuaian relatif lahan/ kesesuaian absolut bagi tanaman. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh merupakan perguruan tinggi yang bergerak dibidang pertanian, dimana sebagian besar lahannya digunakan untuk praktek mahasiswa dan penelitian bagi dosen ataupun mahasiswa dalam bidang pertanian seperti budidaya tanaman atau komoditi tertentu. Tanaman pangan, hortikultura dan kebun merupakan komoditi yang banyak ditanam pada lahan Politani baik itu untuk konvensional maupun hanya untuk kebutuhan praktek maupun penelitian. Namun, dalam budidaya tanaman, tidak semua tanaman memiliki syarat tumbuh yang sama dengan suatu daerah atau lahan. Maka untuk mengoptimalkan budidaya suatu tanaman agar menghasilkan produksi yang baik diperlukan evaluasi kesesuaian lahan dan mencarikan solusinya ataupun perlakuan agar komoditi dapat tumbuh dengan baik pada lahan tersebut. Setelah dilakukan survey secara lansung dan menilai kesesuaian lahan dengan syarat tumbuh tanaman dengan beberapa alat dan metode secara manual maka data tersebut dibuat pada program aplikasi komputer di surfer 9 pada peta lahan agar lebih mudah untuk dilihat dan dipahami oleh setiap orang yang melihat peta kesesuaian lahan tersebut, sehingga mereka tahu tingkat kesesuaian lahan untuk setiap lahan yang ditanami oleh suatu komoditi. Surfer 9 merupakan suatu program aplikasi untuk membuat digitasi pada peta, membuat nilai kemampuan dan kesesuaian lahan pada peta, membuat atau menggambarkan peta dan lain-lain dengan berbagai program aplikasinya. Dengan adanya surfer 9 ini kita dapat melihat dengan jelas dan tahu gambar lahan pada peta dengan cepat sesuai kesesuaian lahannya dan tanaman yang ada pada lahan. Tujuan dari evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman yang tumbuh di Politeknik Pertanian negeri Payakumbuh dengan surfer 9 ini adalah untuk mengetahui dan melihat kesesuaian lahan pada lahan Politani dengan tanaman yang ditanam dan mengetahui cara agar tanaman yang akan ditanam sesuai syarat tumbuhnya dengan karakteristik lahan yang akan ditanami sehingga dapat meningkatkan hasil produksi dan pendapatan serta mengetahui penggunaan dan manfaat surfer 9 dalam kesesuain lahan yang
Mela F. / Jurnal nasional Ecopedon Vol2. No2. (2015)12-16
dapat mempermudah dalam melihat peta lahan tentang kesesuaian lahan yang ditanami suatu komoditi tertentu.
(cm)
2.
Lereng (%)
<8
Bahaya erosi
sangat rendah
Bahaya erosi (eh)
Bahan dan Metode
2.1. Lokasi penelitian Tempat pelaksanaan pratikum ini yaitu di kampus Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh pada tanggal 09 Maret 2015 pukul 13.20-17.00 WIB.
Bahaya banjir (fh) Genangan Penyiapan lahan (lp) Batuan di permukaan (%) Singkapan batuan (%)
2.2. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut : kertas dan tabel analisa, hygrometer, lahan 10 tanaman yang ada di Politani, dan laptop.
3.
E KD TLA TLB D
Temperatur (tc) 25-28
28-32 23-25
30-25 20-23
>35 <20
20003000
13002000 30004000
10001300 40005000
<1000
> 60
50-60
<50
Baik, sedang
agak terham bat
Terham bat, agak cepat
sangat terham bat, cepat
Halus, agak halus, sedang
agak kasar
Sangat halus
sangat terham bat, cepat
< 15
15 – 35
35 - 55
> 55
> 100
75-100
50-75
< 50
KTK liat (cmol)
-
-
Kejenuhan basa (%)
> 20
pH H2O
5,2 - 7,5
<4,8 >8,0
C-organik (%)
> 0,8
≤20 4,8-5,2 7,5-8,0 ≤ 0,4
Toksisitas (xc) Salinitas (dS/m)
< 12
12-16
16-20
>20
> 125
100-125
60-100
< 60
Kelembaban (%)
Media perakaran (rc)
Tekstur
Bahan kasar (%) Kedalaman tanah (cm)
sangat berat
F1
> F2
<5
5—15
15 - 40
> 40
<5
5—15
15 - 25
> 25
: Erosi : Kedalaman tanah : tekstur lapisan atas : tekstur lapisan bawah : Drainase
Retensi hara (nr)
Sodisitas (xn) Alkalinitas/ESP (%) Bahaya sulfidik (xs) Kedalaman sulfidik
berat
Tabel diatas merupakan tabel analisa kesesuaian lahan yang digunakan untuk mengevaluasi kesesuaian 10 tanaman pada lahan di Politani. Dalam melakukan evaluasi kesesuaian lahan kita menentukan kesesuaian lahan dengan tanaman dengan melihat dan menilai secara lansung kecocokan syarat tumbuh tanaman dengan lahan dengan memperhatikan temperatur udara, curah hujan, lamanya masa kering, kelembaban udara, drainase, tekstur, bahan kasar, kedalaman tanah, kapasitas tukar kation liat, kejenuhan basa, pH H2O, C-organik, salinitas, alkalinitas, lereng, bahaya erosi, genangan, batuan di permukaan, dan singkapan batuantemperatur udara, curah hujan, lamanya masa kering, kelembaban udara, drainase, tekstur, bahan kasar, kedalaman tanah, kapasitas tukar kation liat, kejenuhan basa, pH H2O, Corganik, salinitas, alkalinitas, lereng, bahaya erosi, genangan, batuan di permukaan, dan singkapan batuan. Dengan data tersebut kita dapat mengetahui kelas kesesuaian lahan tanaman apakah berada pada kelas S1 yang artinya lahan yang tidak ada kendala atau sesuai dengan syarat tumbuh tanaman yang akan ditanam, S2 yang artinya agak sesuai, S3 artinya kurang sesuai dan N artinya tidak sesuai.
Ketersediaan oksigen (oa) Drainase
> 30
Keterangan : KE : Kepekaan Erosi
Tabel. 1. Analisa Kriteria Kesesuaian Lahan Persyaratan Kelas kesesuaian lahan penggunaan/ karakteristik lahan S1 S2 S3 N
Ketersediaan air (wa) Curah hujan tahunan (mm)
F0
16 - 30
Sumber : http://bbsdlp.litbang.deptan.go.id
Hasil dan Pembahasan
Temperatur rerata (°C)
8—16 rendah – sedang
Gambar 1. Tanaman Kayu Manis
12
Mela F. / Jurnal nasional Ecopedon Vol2. No2. (2015)12-16
Gambar 6. Kakao Gambar 2. Kelapa
Gambar 7. Kedelai
Gambar 3. Jagung
Gambar 8. Sawah
Gambar 4. Tembakau
Gambar 9. Jagung Lahan Gambut
Gambar 5. Sawit TM2
Gambar 10. Kopi 13
Mela F. / Jurnal nasional Ecopedon Vol2. No2. (2015)12-16
Komoditi
Kelas
Kopi
Kayu manis
Kelapa
Jagung pipil
Sawit TM2
S3
S3
S3
S3
N
24-26
22-25 25-27
Jagung lahan gambut N
Temba kau
Kedelai
Kakao
Sawah
S3
N
S3
S3
22-28
38
25 - 28
24-29
>1.400
2200 3750
25003000 3000 4000
24-75
67%
35- 40
33-90
Baik,se dang
agak cepat
Baik,seda ng
Terhambat, sangat terhambat
Agak kasar, agak halus, halus
agak halus
Sedang, agak halus, halus
Halus, agak halus, sedang
Temperatur (tc) Temperatur rerata (°C)
30
25
26
22-28(23)
Ketersediaan air (wa) Curah hujan tahunan (mm) Kelembaba n (%)
175002000
2200 3750
3750
2200 3750
30-40 70-80
66%
42%
66%
49%
Baik
Baik, sedang
Baik,seda ng
agak cepat
Baik,seda ng
Drainase
3.5004000
1.250-1.750
>42 (45-50) Ketersediaan oksigen (oa) Baik,sedan g
Media perakaran (rc)
Tekstur
Bahan kasar (%) Kedalaman tanah (cm)
Agak kasar
agak halus
agak halus
agak halus
agak halus
Sedang,aga k halus, halus
<15
< 15
< 15
< 15
< 15
<15
<15
< 15
<15
<3
140-200
> 100
> 60
> 60
> 100
>75-100
>75
> 60
>100
>50
Retensi hara (nr) KTK liat (cmol) Kejenuhan basa (%)
<16
≤ 16
35-50
≤ 16
≤ 16
>16
>16
≤ 16
>16
≤16
≤ 20
< 35
≤ 20
>35
>35
< 35
>35
20-35
pH H2O
5,6-6,6
5,0 – 7,0
5
9,31
6.6
7,88,0(7,88)
5,5-6,2
9,31
7.0-7.6
<5,0 >8,5
C-organik (%)
0.8-1.2
> 0,4
> 0,8
> 0,4
≤ 0,8
>1,2
>1,2
> 0,4
>1.5
>1,5
<4
<2
<1.1
<2
<15
<10
>125
>100
Toksisitas (xc) Salinitas (dS/m)
0.5 – 2
<5
<12 Sodisitas (xn)
Alkalinitas/ ESP (%)
< 10
< 15
< 15
<20
Bahaya sulfidik (xs) Kedalaman sulfidik (cm)
>125
<8 sangat rendah
Bahaya erosi (eh) <8 <8 sangat Sangat rendah rendah Bahaya banjir (fh) F1 F0 F0 Penyiapan lahan (lp)
Lereng (%) Bahaya erosi
<8 Sangat rendah
Genangan
Fo
F0
F0
15-40
<5
<5
<5
<5
15-25
<5
<5
<5
<5
Batuan di permukaan (%) Singkapan batuan (%)
<8 sangat rendah
>125
<8 sangat rendah
Sumber : http://bbsdlp.litbang.deptan.go.id
>125
>100
<8 Rendah -sedang
<8 sangat rendah
8-16 Sangat rendah
Fo
F1
F0
F31,f32
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
<5
Tabel diatas merupakan tabel analisa kesesuaian lahan untuk 10 tanaman yang tumbuh di Politeknik Negeri Payakumbuh. Dimana kesesuaian lahan 10 tanaman tersebut berada pada kelas S3 - N. S3
Tabel 2. Hasil kesesuaian lahan 10 tanaman yang ada di Politeknik Pertanain Negeri Payakumbuh 14
Mela F. / Jurnal nasional Ecopedon Vol2. No2. (2015)12-16
(Jagung pipil, Kayu manis, Kelapa, Tembakau, Kopi, Kakao dan Sawah) dan N (Sawit TM2, Jagung lahan gambut, dn Kedelai).
Gambar 11. Surfer 9 Gambar diatas merupakan aplikasi surfer 9, dimana surfer 9 adalah suatu program aplikasi untuk membuat digitasi pada peta, membuat nilai kemampuan dan kesesuaian lahan pada peta, membuat atau menggambarkan peta, membuat legenda peta dan lain-lain dengan berbagai program aplikasinya. Surfer 9 mempunyai manfaat dalam kesesuaian lahan, dimana dengan menggunakan surfer 9 untuk membuat kesesuaian lahan untuk tanaman yang tumbuh pada lahan tersebut dapat dengan mudah dan lebih jelas serta lebih cepat. Keuntungan lainnya, bagi petani atau masyarakat dengan melihat kesesuaian lahan dengan surfer 9 dapat melihat gambarannya lansung dengan jelas dan lebih menarik.
Gambar 12. Peta kesesuaian lahan untuk 10 tanaman yang tumbuh di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh dengan surfer 9 Gambar diatas merupakan peta kesesuaian lahan untuk tanaman yang tumbuh di Politani dengan surfer 9, dimana ada 10 tanaman yaitu jagung pipil, sawit TM 2, jagung pada lahan gambut, kayu manis, kelapa, tembakau, kedelai, kopi, kakao dan sawah. Pada peta di surfer 9 terdapat beberapa aplikasi jendelanya yang berguna untuk membuat dan menunjang dalam pembuatan kesesuaian lahan pada surfer 9, diantaranya ada file, edit, view, draw, arrange, grid, map, tools, window dan help yang didalamnya terdapat aplikasi untuk menulis, menggambar, membuat peta, menfasilitasi dan lain-lain terutama dalam peta kesesuaian lahan untuk tanaman yang tumbuh di Politani. Pada peta nilai kesesuaian lahan setiap tanaman ditandai dengan legenda peta dengan bentuk kotak bercorak atau bewarna sesuai dengan corak dan warna lahan pada peta yang kelas kesesuaian lahannya telah ditentukan. Kelas kesesuian lahan di Politani berkisar antara S3 – N, dimana S3 artinya kurang sesuai, diperlukan perlakuan yang intensif agar tanaman dapat tumbuh dengan baik pada lahan tersebut dan N artinya tidak sesuai, dimana lahan tersebut tidak bisa ditanami oleh tanaman yang syarat tumbuhnya tidak sesuai dengan lahan tersebut. Tanaman yang kelas kesesuaian lahannya S3 adalah jagung pipil, kayu manis, kelapa, tembakau, kopi, kakao dan sawah. Tanaman yang berada pada kelas kesesuaian lahan N adalah sawit TM 2, jagung pada lahan gambut, dan kedelai. Lahan Politani yang ditanami oleh 10 tanaman tersebut berada pada kelas S3 dan N disebabkan oleh faktor pembatas yang berasal dari alam seperti iklim, suhu, curah hujan dan lain-lain yang tidak dapat diubah, tetapi jika faktor penghambatnya berasal dari karakteristik tanahnya seperti pH, kandungan organik, kandungan hara dan lain-lain dapat diubah dengan melakukan berbagai perlakuan atau menggunakan teknologi yang tepat untuk meningkatkan kecocokan lahan dengan tanaman yang akan ditanam serta menjadikan atau mengubah kelas kesesuaian lahan menjadi S1 yang artinya lahan sesuai atau subur dan tidak ada kendalanya. Dengan penggunaan surfer 9 ini jelas dapat mempermudah dalam melihat dan menggambarkan kesesuaian lahan yang ada di Politani dengan berbagai aplikasinya yang dapat membuat masyarakat umum lebih paham dan lebih jelas melihat kesesuaian lahan dengan cepat.
4. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan data yang diperoleh dari praktek lapangan tentang kesesuaian lahan untuk tanaman yang tumbuh di Politani, dimana menggunakan 10 sampel tanaman berada pada kesesuaian lahan S3 – N yang artinya kesesuaian lahan di Politani berkisar antara kurang sesuai sampai tidak sesuai, dimana S3 (jagung pipil, kayu manis, kelapa, tembakau, kopi, kakao dan sawah). N (sawit TM 2, jagung pada lahan gambut, dan kedelai) yang disebabkan oleh faktor pembatas yang berasal dari alam yang tidak dapat dirubah. Dengan menggunakan aplikasi surfer 9 pada kesesuaian lahan dapat mempermudah, mempercepat dan lebih jelas dalam melihat dan menilai kesesuaian lahan berdasarkan peta lahan. Maka dari itu penulis menyarankan sebelum melakukan penanaman pada lahan untuk tanaman atau komoditi sebaiknya dilakukan evaluasi kesesuaian lahan terlebih dahulu agar tanaman yang ditanam pada lahan dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan produksi yang optimum serta untuk mempermudah dalam melihat dan menilai kesesuaian lahan sebaiknya dibuat atau diaplikasikan pada program aplikasi surfer 9.
15
Mela F. / Jurnal nasional Ecopedon Vol2. No2. (2015)12-16
5. Ucapan Terimakasih Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan jurnal ini dengan judul “Kesesuaian Lahan Untuk 10 Tanaman yang Tumbuh di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh”. Penulis juga mengucapkan Terimakasih kepada Bapak Aflizar Ph.D yang telah membagi ilmu tentang kesesuaian lahan dan membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan jurnal ini. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman Manajemen Produksi Pertanian semester 6 angkatan 2012 yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data kesesuaian lahan setiap kelompok sehingga penulis dapat membuat dan menyelesaikan jurnal ini dengan cepat dan mudah. Tidak lupa juga penulis ucapkan terimakasih kepada Desra Andriani, Fitri Hidayani dan Lusi Erika cintya selaku teman dekat penulis yang telah menyemangati dan membantu penulis selama pembuatan jurnal ini.
Daftar Pustaka [1] Aflizar. 2014. Kesesuaian Lahan. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh [2] Aflizar. 2015. Bahan Kuliah Kesesuaian Lahan. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh [3] http://bbsdlp.litbang.deptan.go.id. [4] http://www.worldagroforestry.org [5] http://www.academia.edu.8013820/Evaluasi_Kesesuaian_Lahan
16