Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol. 2 No.1 (2015) 43-47
KESESUAIAN LAHAN
http://www.perpustakaan.politani.pyk.ac.id
Kesesuaian Lahan Tanaman Kelapa di Lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
evaluasi kesesuaian lahan dapat dilakukan dengan menggunakan atau melihat tabel karakteristik dari masing – masing komoditi atau tanaman yang akan dinilai kesesuaian lahannya, kemudian dilakukan survey langsung pada lahan yang digunakan untuk melihat kesesuaiannya. Kesesuaian lahan adalah kecocokan suatu lahan untuk penggunaan tertentu, baik untuk pertanian maupun non pertanian. Kelas kesesuaian lahan suatu wilayah untuk pengembangan pertanian pada dasamya ditentukan oleh kecocokan antara sifat fisik lingkungan yang mencakup iklim, tanah, terrain (lereng, topografi/ relief, batuan), hidrologi, dan persyaratan 7 penggunaan lahan atau persyaratan tumbuh tanaman. Kecocokan antara sifat fisik lingkungan dari suatu wilayah dengan persyaratan penggunaan atau komoditas yang dievaluasi memberikan gambaran atau informasi bahwa lahan tersebut potensial dikembangkan untuk komoditas tersebut. (Suratinojo dkk, 2008) Tujuan dari evaluasi kesesuaian lahan yaitu untuk mengetahui apakah tanaman kelapa yang ditanam pada tanah di lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh sudah sesuai dengan syarat yang dibutuhkan oleh tanaman kelapa atau belum, sehingga penggunaan lahan nantinya bisa lebih meningkatkan produksi dan pendapatan. Kemudian untuk mengetahui kelas kesesuaian penggunaan lahan, dan untuk mengetahui apakah setelah melakukan evaluasi lahan tersebut kita dapat meningkatkan pendapatan.
Fitriawati Sandri* Mahasiswi semester 6 Prodi. Manajemen Produksi Pertanian , Jurusan Budidaya Tanaman Pangan, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Jl. Raya Negara Km 7 TanjungPati 26271
Diterima : April
2015/ Diterbitkan: Agustus
2015
Abstrak Kesesuaian lahan perlu diperhatikan untuk tanaman budidaya untuk mendapatkan pertumbuhan yang optimal, walaupun tanaman bisa tumbuh pada suatu lahan, akan tetapi setiap jenis tanaman memiliki karakter yang membutuhkan persyaratan tumbuh yang berbeda. Oleh karena itu, supaya tanaman tumbuh dan dapat menghasilkan produksi yang optimal maka harus diperhatikan antara kesesuaian lahan untuk pertanian dengan persyaratan tumbuh tiap jenis tanaman. Sehingga perlu dilakukan evaluasi kesesuaian lahan pada lahan pertanian sebelum melakukan budidaya tanaman tertentu, agar produksi yang dihasilkan sesuai dengan produksi optimal. Dalam kegiatan kerja lapang kesesuaian lahan dilakukan evaluasi kesesuaian lahan tanaman kelapa di lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Tujuan dari evaluasi kesesuaian lahan yaitu untuk mengetahui apakah tanaman kelapa yang ditanam pada tanah di Poltani sudah sesuai dengan syarat yang dibutuhkan oleh tanaman kelapa atau belum, sehingga penggunaan lahan nantinya bisa lebih meningkatkan produksi dan pendapatan. Dalam kegiatan evaluasi kesesuaian lahan kelapa pada lahan di politani ini dilakukan dengan metoda survey secara langsung dan melakukan evaluasi perbandingan data dari internet dan data yang diambil secara langsung. Dari survey yang dilakukan dengan data secara langsung, didapatkan hasil bahwa kesesuaian lahan kelapa di Politani berada ditingkat kesesuaian lahan S3 yang artinya lahan tersebut kurang sesuai ditanami tanaman kelapa yang faktor pembatasnya yaitu temperatur, curah hujan, kejenuhan basa, pH H2O dan genangan dengan produksi per hektar nya yang masih berada dibawah produksi rata-rata optimum tanaman kelapa.
2.
1.1. Lokasi penelitian Tempat pelaksanaan pratikum ini yaitu di kampus Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh pada tanggal 09 Maret 2015 pukul 13.20-17.00 WIB.
1.2. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut : kertas dan tabel analisa, hygrometer, lahah pohon kelapa.
Kata kunci: Kesesuaian Lahan, Kelapa.
Koresponden: 081261878661
1.
[email protected]
:
Bahan dan Metode
hp,
Pendahuluan
Penggunaan lahan pertanian untuk budidaya tanaman, pada umumnya masih belum sesuai dengan kriteria kesesuaian lahan yang seharunya dibutuhkan oleh tanaman tersebut. Lemahnya tingkat pengetahuan petani dan masyarakat tentang evaluasi kesesuaian lahan menyebabkan tanaman yang dibudidayakan tidak berproduksi optimal, karena syarat yang dibutuhkan tanaman tersebut belum sesuai dengan kondisi lahan yang mendukung pertumbuhan tanaman tersebut. Untuk melakukan 43
Fitria S/ Jurnal Nasional Ecopedon Vol.2 No.1 (2015) 43-47
3.
Hasil dan Pembahasan Tabel. 1. Kriteria Kesesuaian Lahan Tanaman Kelapa.
Persyaratan penggunaan/ karakteristik lahan
Kelas kesesuaian lahan S1
S2
S3
N
25-28
28-32 23-25
30-25 20-23
>35 <20
2000-3000
1300-2000 3000-4000
1000-1300 4000-5000
<1000
> 60
50-60
<50
Baik, sedang
agak terhambat
Terhambat, agak cepat
sangat terhambat, cepat
Tekstur
Halus, agak halus, sedang
agak kasar
Sangat halus
sangat terhambat, cepat
Bahan kasar (%)
< 15
15 – 35
35 - 55
> 55
Kedalaman tanah (cm)
> 100
75-100
50-75
< 50
KTK liat (cmol)
-
-
Kejenuhan basa (%)
> 20
pH H2O
5,2 - 7,5
<4,8 >8,0
C-organik (%)
> 0,8
≤20 4,8-5,2 7,5-8,0 ≤ 0,4
Toksisitas (xc) Salinitas (dS/m)
< 12
12-16
16-20
>20
> 125
100-125
60-100
< 60
Lereng (%)
<8
8—16
16 - 30
> 30
Bahaya erosi
sangat rendah
rendah – sedang
berat
sangat berat
Bahaya banjir (fh) Genangan
F0
F1
> F2
Penyiapan lahan (lp) Batuan di permukaan (%) Singkapan batuan (%)
<5 <5
15 - 40 15 - 25
> 40 > 25
Temperatur (tc) Temperatur rerata (°C) Ketersediaan air (wa) Curah hujan tahunan (mm) Kelembaban (%) Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Media perakaran (rc)
Retensi hara (nr)
Sodisitas (xn) Alkalinitas/ESP (%) Bahaya sulfidik (xs) Kedalaman sulfidik (cm) Bahaya erosi (eh)
5—15 5—15
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Sumber : http://bbsdlp.litbang.deptan.go.id Keterangan : KE : Kepekaan Erosi E : Erosi KD : Kedalaman tanah TLA : tekstur lapisan atas TLB : tekstur lapisan bawah D : Drainase
Tabel 2. Hasil evaluasi kesesuaian lahan kelapa
44
Fitria S/ Jurnal Nasional Ecopedon Vol.3 No.1 (2015) 43-47 Tabel 2. Hasil evaluasi kesesuaian lahan kelapa Persyaratan penggunaan/ karakteristik lahan
Kelas kesesuaian lahan S1
S2
S3
Temperatur (tc) Temperatur rerata (°C)
30
Ketersediaan air (wa) Curah hujan tahunan (mm)
3750
Kelembaban (%)
42%
Ketersediaan oksigen (oa) Drainase
Baik,sedang
Media perakaran (rc)
Tekstur
agak halus
Bahan kasar (%)
< 15
Kedalaman tanah (cm)
> 60
Retensi hara (nr) KTK liat (cmol) Kejenuhan basa (%)
≤ 20
pH H2O
5
C-organik (%)
> 0,8
Toksisitas (xc) Salinitas (dS/m)
<12
Sodisitas (xn) Alkalinitas/ESP (%) Bahaya sulfidik (xs) Kedalaman sulfidik (cm)
>125
Bahaya erosi (eh) Lereng (%)
<8
Bahaya erosi
sangat rendah
Bahaya banjir (fh) Genangan
F0
Penyiapan lahan (lp) Batuan di permukaan (%)
<5
Singkapan batuan (%)
<5
45
N
Fitria S/ Jurnal Nasional Ecopedon Vol.2 No.1 (2015) 43-47
Tebel diatas adalah tabel yang berisikan data hasil evaluasi kesesuaian lahan tanaman kelapa di lahanpoliteknik pertanian
Menurut Bapak Kasno produksi tanaman Kelapa yang ada di lahan Politani yaitu sekitar 25 butir/pohon yang dipanen sekali 3 bulan sehingga jika dikonfersikan produksi kelapa yaitu 100 butir/pohon/tahun. Produksi ini masih berada dibawah produksi rata-rata tanaman Kelapa yang ada di literatur. Berdasarkan perbandingan data syarat tumbuh tanaman Kelapa dari literatur internet dengan data yang langsung didapatkan dari lapangan, dapat diketahui bawha lahan yang ditanami tanaman Kelapa di lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh memang kurang sesuai untuk ditanami dengan tanaman Kelapa, karena terdapat beberapa aspek yang tidak memenuhi syarat tumbuh tanaman kelapa, yang faktor pembatasnya tidak sesuai dengan syarat tumbuh yaitu curah hujan, kelembaban dan sebagainya. Berdasarkan data yang telah diperoleh dari evaluasi kesesuaian lahan tanaman Kelapa di lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh dapat diambil kesimpulan bahwa lahan untuk penanaman Kelapa memang kurang sesuai penggunaannya, karena dari hasil praktikium yang telah dilakukan mendapatkan hasil yang menunjukkan bahwa lahan tersebut berada dikelas kesesuaian lahan S3, yang artinya lahan tersebut kurang sesuai digunakan untuk budidaya tanaman Kelapa dengan berbagai kriteria persyaratan penggunaan lahan yang kurang sesuai dengan syarat pertumbuhan tanaman Kelapa, sehingga produksi tanaman Kelapa di lahan Politani tersebut memang tidak setinggi produksi tanaman Kelapa perhektar yang secara umumnya. Artinya lahan tersebut memang belum tepat penggunaannya untuk ditanami tanaman Kelapa.
negeri payakumbuh yang diperoleh dari praktikum mata kuliah kesesuaian lahan. Kegiatan ini dilakukan langsung dilahan kelapa Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Evaluasi kesesuaian lahan dilakukan dengan cara melakukan survey langsung kelahan dengan menggunakan alat – alat yang dibutuhkan. Hasil pengamatan dari beberapa kriteria atau persyaratan penggunaan lahan untuk tanaman kelapa di lahan Politani dapat dilihat pada tabel 2 hasil evaluasi kesesuaian lahan. Tabel hasil evaluasi kesesuaian lahan berdasarkan kriteria dari persyaratan penggunaan lahan untuk tanaman Kelapa menunjukkan bahwa terdapat beberapa hasil pengamatan yang berada dikelas S1, dengan faktor pembatas yaitu, drainase, tekstur, C-organik, salinitas, kedalaman sulfidik, bahaya erosi, bahaya banjir dan batuan di permukaan. Kelembaban suhu dilahan tanaman kelapa yaitu 42% berada pada kelas S3. Kelembaban ini didapatkan secara langsung dengan menggunakan alat pengukur suhu dan kelembaban yaitu Hygrometer. Berdasarkan data hasil pengamatan dari evaluasi kesesuaian lahan ada juga persyaratan yang berada dikelas S2, yang faktor pembatasnya adalah, temperatur, curah hujan ,kejenuhan basah, dan pH H20. Faktor pembatas seperti pH H2O dapat ditanggulangi dengan pemberian kapur pertanian pada lahan tersebut. Sedangkan genangan dapat ditanggulangi dengan membuat drainase yang lebih baik lagi. Namun jika faktor pembatas tersebut berasal dari alam, hal itu tidak dapat ditanggulangi lagi, seperti kelembaban yang berada di kelas S3, sehingga tanaman kelapa yang ada dilahan politani berada di kelas kesesuaian lahan S3. Berdasarkan data dari internet, Kelapa (Cocos nucifera) merupakan tanaman perkebunan/ industri berupa pohon batang lurus dari famili Palmae. Kelapa tumbuh baik pada daerah dengan curah hujan antara 1300-2300 mm/tahun, sepanjang tanah mempunyai drainase yang baik. Akan tetapi distribusi curah hujan, kemampuan tanah untuk menahan air hujan serta kedalaman air tanah, lebih penting daripada jumlah curah hujan sepanjang tahun. Angin berperan penting pada penyerbukan bunga (untuk penyerbukannya bersilang) dan transpirasi tanaman. Kelapa menyukai sinar matahari dengan lama penyinaran minimum 120 jam/bulan sebagai sumber energi fotosintesis. Bila dinaungi, pertumbuhan tanaman muda dan buah akan terlambat. Kelapa sangat peka pada suhu rendah dan tumbuh paling baik pada suhu 20-27 °C. Pada suhu 15 °C, akan terjadi perubahan fisiologis dan morfologis tanaman kelapa. Kelapa akan tumbuh dengan baik pada kelembaban (RH) bulanan rata-rata 7080% minimum 65%. (http://repository.unri.ac.id) Berdasarkan data syarat tumbuh dari internet diatas dapat dilihat bahwa curah hujan yang optimal untuk kelapa yaitu 1.300-2.300 berada pada kelas S1, dan itu berbeda cukup jauh dengan curah hujan yang ada dilahan politani, artinya curah hujan pada lahan tanaman Kelapa di Politani tersebut tidak memenuhi syarat tumbuh untuk ditanami tanaman Kelapa. Sedangkan data kelembaban, berdasarkn literatur internet menunjukkan kelembaban yang optimal untuk tanaman Kelapa adalah berada pada angka 70-80% minimum 65% dan angka tersebut berada dikelas kesesuaian lahan S1, sedangkan kelembaban yang terdapat dilapangan belum sesuai dengan syarat tumbuh tanaman Kelapa yang seharusnya, karena kelembaban yang terdapat di lahan sekitar tanaman Kelapa tersebut yaitu 42 % berada di kelas kesesuaian lahan S3, jauh di bawah kelembaban optimum untuk pertumbuhan tanaman Kelapa. Berdasarkan data yang diperoleh dari literatur internet Balai Penelitian Tanaman Palma 2010, bahwa produksi tandan rata-rata tanaman kelapa yaitu 17 buah per pohon, jumlah buah 7 butir per tandan atau rata-rata sebanyak 109 butir/pohon/tahun. Produksi kelapa optimal yaitu 4 ton/ha/tahun.
Tabel 3. Perbandingan Produksi Kelapa Sumber
UPT Farm ( Pak Kasno)
Internet
Luas
-
1 hektar
Produksi
11.900 buah/ha/tahun
12.971 buah/ha/tahun
Pendapatan
Rp 23.800.000
Rp 25.942.000
Kelas
S3
Menurut Balai Penelitian Tanaman Palma 2010, populasi tanaman kelapa per satuan luas untuk jarak tanam 6 x 12 (m) yaitu 119 pohon dengan jumlah buah per tanaman yaitu 109 buah/pohon/tahun tanaman. Sehingga jika dikonversikan menurut populasi tersebut maka jumlah produksi tanaman kelapa yaitu sebanyak 12.971 buah/ha/tahun. Sedangkan produksi tanaman kelapa untuk lahan politani adalah 100 buah/pohon/tahunnya sehingga produksi tanaman kelapa per hektar di lahan p0litani yaitu yaitu sebanyak 11.900 buah /ha/tahun. Menurut bapak Kasno, harga buah Kelapa per butir yang berlaku di pasar pada saat sekarang ini yaitu Rp 2000 sehingga dengan demikian maka, pendapatan yang diperoleh dari produksi tanaman kelapa dilahan Politani yaitu Rp 23.800.000/tahun, pendapatan ini masih berada dibawah pendapatan optimal jika dibandingkan dari literature internet. Tabel 3 merupakan tabel hasil perbandingan produksi tanaman kelapa dari literatur internet dan data yang diperoleh dari UPT.Farm yang menunjukkan bahwa produksi tanaman kelapa yang ada di lahan politani masih berada di bawah produksi optimal dari tanaman kelapa yang seharusnya. Sehingga pendapatan yang diperoleh pun masih kurang dari pendapatan optimum.
46
Fitria S/ Jurnal Nasional Ecopedon Vol.3 No.1 (2015) 43-47
Gambar 1
Andriani dan Fitri Hidayani yaitu teman satu kelompok saya yang telah membantu mengumpulkan data, menyemangati dan membantu penulis selama pembuatan jurnal ini. Terimakasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Kasno yang telah memberikan informasi pada penulis dan sehingga membantu penulis dalam menyelesaikan jurnal ini.
Gambar 1.
DAFTAR PUSTAKA [1] Aflizar. 2014. Kesesuaian Lahan .Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. [2] Balai Penelitian Tanaman Palma. 2010. Kelapa Hibrida Indonesia. http://balitka.litbang.pertanian.go.id/index.php?option=com_content &view=article&id=203%3Akelapa-hibridaindonesia&catid=37%3Aberita<emid=160&lang=en [3] Balai Penelitian Tanaman Palma. 2010. Jarak Tanaman Kelapa dengan Sistem Pagar. http://balitka.litbang.pertanian.go.id/index.php?option=com_content &view=article&id=264Ajarak-tanam-kelapa-dengan sistempagar&catid=37%3Aberita<emid=160&lang=en [4] Repository universitas of Riau. Fvaluasi kesesuaian lahan tanaman kelapa (cocos nucifera) http://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/ha ndle/123456789/7016/5.%20BAB%20II.PDF?sequence=5 [5] Suratinojo S, Supit J, dan Yani K. 2008. Potensi Lahan Untuk Tanaman Kelapa (Cocos nucifera L) Di Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. http://download.portalgaruda.org/article. php?article=80942&val=1027. Unduh 22 April 2015
Gambar 2
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan data yang telah diperoleh dari evaluasi kesesuaian lahan tanaman Kelapa di lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh dapat diambil kesimpulan bahwa lahan untuk penanaman Kelapa memang belum sesuai penggunaannya, Kesesuaian lahan Kelapa dilahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh berada pada kelas S3 yang faktor pembatasnya kelembaban. Maka dari itu penulis menyarankan dalam melakukan budidaya, kita harus memperhatikan kesesuaian lahan untuk tanaman yang dibudidayakan dan juga melakukan evaluasi kesesuain lahan terlebih dahulu agar nantinya budidaya yang kita lakukan penggunaan lahannya sesuai dan dapat menghasilkan produksi yang optimal.
UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan jurnal ini dengan judul “Kesesuaian Lahan Tanaman Kelapa Di lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh”. Penulis juga mengucapkan Terimakasih kepada Bapak Aflizar yang telah membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan jurnal ini dan juga proses penulisan jurnal ini bisa berjalan dengan baik dan lancar. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman khusunya Desra
45
47
Fitria S/ Jurnal Nasional Ecopedon Vol.2 No.1 (2015) 43-47
48