Jurnal Nasional Ecopedon
JNEP Vol. 2 No.1 (2014) 7-11
KESESUAIAN LAHAN
http://www.perpustakaan.politanipyk..co.id
Kesesuaian Padi Sawah di Lahan Gambut Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
I.
Dari evaluasi kesesuaian lahan masih banyak petani tidak mengetahui secara jelas lahan yang mereka pergunakan apakah sesuai dengan apa yang harusnya ditanam di lahan tersebut. Ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan petani tentang kesesuaian penggunaan lahan. Untuk mengetahui kesesuaian lahan yang di pergunakan dapat dilakukan dengan cara melakukan survei langsung pada lahan yang akan di usahakan dan beberapa metode lainnya. Menurut Ritung, Wahyono, Agus dan Hidayat (2007) Menyatakan bahwa Evaluasi lahan adalah suatu proses penilaian sumber daya lahan untuk tujuan tertentu dengan menggunakan suatu pendekatan atau cara yang sudah teruji. Kesesuaian lahan adalah tingkat kecocokan sebidang lahan untuk penggunaan tertentu. Evaluasi kesesuaian lahan dilakukan dengan cara membandingkan persyaratan penggunaan lahan dengan kualitas lahan yang ada, sehingga lahan tersebut dapat dinilai apakah masuk kelas yang sesuai untuk penggunaan lahan yang dimaksud. Sebaliknya bila ada salah satu kualitas atau karakteristik lahan yang tidak sesuai maka lahan tersebut termasuk kedalam kelas yang tidak sesuai. Tujuan melakukan analisis kesesuaian lahan ini untuk melihat apakah penggunaan lahan sawah yang ada di lahan Politani Payakumbuh ini sudah sesuai penggunaan lahannya apa belum. Kemudian dengan mengetahui kesesuaiannya diharapkan penggunaan lahan nantinya menjadi lebih efektif dan efisien dan bisa memberikan pengetahuan yang bemanfaat bagi petani dan orang-orang sekitar.
Beni Saputra Mahasiswa semester 6 Prodi. Manajemen Produksi Pertanian, Jurusan Budidaya Tanaman Pangan, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Jl. Raya Negara Km 7 TanjungPati 26271
Diterima : Maret
2015/ Diterbitkan: April
2015;online
Mei
Abstrak Dalam penggunaan lahan pertanian kebanyakan Petani tidak mengetahui potensi yang dihasilkan dari lahan gambut. Oleh karena itu perlu adanya pengkajian dan melakukan evaluasi kesesuaian lahan untuk melihat apakah tanaman padi cocok di tanam pada lahan gambut di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Evaluasi kesesuaian lahan ditujukan untuk pemilihan lahan yang sesuai untuk tanaman tertentu agar dapat berproduksi optimal serta dapat memprediksi konsekuensikonsekuensi dari perubahan penggunaan lahan yang mungkin dilakukan . Metode yang digunakan adalah melakukan pengamatan dan pengukuran langsung pada lahan gambut yang ditanami padi sawah dan melakukan analisis perbandingan data dari internet dan data yang diambil secara langsung. Dari survei yang dilakukan secara langsung didapat hasil kesesuain lahan gambut setelah di analisis adalah kesesuian S3 yang artinya lahan gambut tersebut kurang cocok ditanami padi sawah. Maka dari itu penulis berharap setelah membaca jurnal atau karya tulis ini, pembaca jadi dapat mengetahui dan memahami tentang kesesuaian lahan, sehingga nantinya penggunaan lahan dapat lebih efektif dan efisien.
II.
Tempat pelaksanaan praktikum ini yaitu di kampus Politeknik Pertanian Payakumbuh pada tanggal 02 April 2015 pukul 14.0016.30 wib.
Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan GPS, Munsel Soil Color Char, air, ph meter.
Singkatan: S1 : Sangat sesuai S2 : Sesuai S3 : Agak sesuai :
BAHAN DAN METODE
Lokasi penelitian
Kata kunci : kesesuaian lahan padi sawah
N
Pendahuluan
Pelaksanaan Praktikum dilaksanakan oleh mahasiswa manajemen produksi pertanian pada lahan Politani Payakumbuh. Dengan mahasiswa dibagi beberapa kelompok kecil kemudian dosen memberi pengarahan tentang praktikum yang akan dilaksanakan dan setelah semua mahasiswa mengerti maka servei kesesuaian lahan dilakukan pada lokasi yang telah ditentukan tiap kelompok.
Tidak sesuai
Koresponden:
[email protected], : hp, 081266292107
7
Beni Saputra,/ Jurnal nasional Ecopedon Vol.3 No.1 (2014)7-11
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Data Kesesuaian Lahan Sawah Persyaratan penggunaan/ karakteistik lahan
Kelas Kesesuaian Lahan S1
Temperatur (Tc) Temperatur rerata (0C)
S2
S3
24-29
Ketersedian air (wa) Kelembaban (%)
33-90
Media perakaran (rc) Draenase
Terhambat,sangat terhambat
Tekstrur
Halus,agak halus, sedang
Bahan bakar (%)
<3
Kedalaman tanah (cm)
>50
Gambut : Ketebalan (cm)
60-140
Ketebalan (cm) jika ada sisipan bahan mineral/pengkayaan
140-200
Kematangan
Saprik, hemik+
Retensi hara (nr) KTK liat (cmol)
≤16
Kejenuhan basa (%)
20-35
PH H20 C-organik (%)
<5,0 >8,5 >1,5
Toksisitas (xs) Salinitas (dS/m)
<2
Sodisitas (xn) Alkalinitas / ESP (%)
<20
Kedalaman sulfidik (xs) Kedalaman sulfidik (cm)
>100
8
N
Beni Saputra ,/ Jurnal nasional Ecopedon Vol.2 No.1 (2014)7-11 Bahaya banjir (fh) Genangan
F31,f32
Penyiapan lahan (lp) Batuan di permukaan (%)
<5
Singkapan batuan (%)
<5
Dari hasil survei yang dilakukan pada lahan gambut Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh didapat hasil kesesuaian lahan : temperatur pada kesuaian S1 yaitu 24-29 oC, Kelembaban pada kesesuaian S1 yaitu 33-90 %, Draenase pada kesesuian S1 yaitu Terhambat-sangat terhambat , tekstur pada kesesuaian S1 yaitu antara Halus-agak halus-sedang ,Bahan bakar pada kesesuaian S1 yaitu <3 %, kedalaman tanah pada kesesuaian S1 >50 cm, Ketebalan pada kesesuaian lahan S2 yaitu 60-140 cm, Ketebalan (cm) jika ada sisipan bahan mineral/pengkayaan pada kesesuaian S2 yaitu 140-200 cm, Kematangan pada kesesuaian S2 yaitu Saprik, hemik+, KTK liat pada keseuaian S2 yaitu ≤16 cmol, Kejenuhan basa berada pada kesesuaian S2 20-35 %, PH H20 berada pada keseuaian S3 yaitu <5,0 >8,5, C-organik berada pada kesesuaian S1 yaitu >1,5 %, Salinitas berada pada kesesuain S1 yaitu <2 dS/m, Alkalinitas / ESP berada pada kesesuaian S1 yaitu <20 %, Kedalaman sulfidik berada pada kesesuaian S1 yaitu >100 cm, Genangan berada pada kesesuaian S1 yaitu F31-f32, Batu di permukaan pada kesesuaian S1 yaitu <5 %, dan Singkapan batuan berada pada kesesuaian S1 yaitu <5%.
Gambar 1. Lahan sawah
Jadi kesesuian lahan gambut pada Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh untuk tanaman padi sawah kurang sesuai karena ada salah satu data berada pada kesesuaian S3 yaitu PH2O(<5,0->8,5) namun hal ini dapat diatasi dengan penambahan dolomit atau kapur pertanian sehingga ph tanah bisa dibuat sesuai dengan yang diinginkan atau sesuai dengan kebutuhan padi sawah.
Gambar 2. Pegukuran pH
Dilihat dari hasil produksi lahan gambut padi sawah Politani payakumbuh kapasitas produksinya berkisar pada 750 k9 padi atau sama dengan 15 karung padi isi 50 kg untuk lahan 1 hektar. Namun pad hakikatnya, produksi maksimal padi untuk 1 hektar adalah sekitar 7 ton. Hal ini tentu sangat berbeda jauh dari yang diharapkan. Menurut penulis rendahnya hasil produksi pada lahan gambut padi sawah ini, selain akibat ph yang tidak sesuai juga karena hama, serta kurang intensifnya pemeliharaan yang diberikan. Jadi sebenarnya lahan ini berpotensi untuk ditanami tanaman padi jika ph dapat dsesuaikan serta harus adanya pemeliharaan yang serius baik bagi hama ataupun penyakit serta gulma. Dibawah ini adalah tabel pengukuran untuk kesesuaian lahan gambut politani payakumbuh.
10
Beni Saputra,/ Jurnal nasional Ecopedon Vol.3 No.1 (2014)7-11 Persyaratan penggunaan/ karakteistik lahan
Kelas Kesesuaian Lahan S1
S2
S3
N
24-29 (27)
22-24 29-32
18-22 32-35
<18 >35
33-90 (72)
30-33
<30>90
Draenase
Terhambat,sangat terhambat
Sedang,baik
cepat
Tekstrur
Halus,agak halus, sedang
Agak terhambat,agak cepat -
Agak kasar
kasar
Bahan bakar (%)
<3
3-15
15-35
>35
Kedalaman tanah (cm)
>50
40-50
25-40
<25
Ketebalan (cm)
<60
60-140
140-200
>200
Ketebalan (cm) jika ada sisipan bahan mineral/pengkayaan
<140
140-200
200-400
>400
Kematangan
Saprik+
Saprik, hemik+
Hemik, febrik+
febrik
KTK liat (cmol)
>16
<=16
Kejenuhan basa (%)
>35
20-35
<20
PH H20
5,5-8,2
5,0-5,5 8,2-8,5
<5,0 >8,5
C-organik (%)
>1,5
0,8-1,5
<0,8
<2
2-4
4-6
>6
<20
20-30
30-40
>40
>100
75-100
40-75
<40
F31,f32
F41,f42,f43,f33
F21,f22,f23,f24,f34,f44
F11,f12,f13,f14, f15,f25,f35,f45
Batuan dipermukaan (%)
<5
5-15
15-40
>40
Singkapan batuan(%)
<5
5-15
15-25
>25
Temperatur (Tc) Temperatur rerata (0C) Ketersedian air (wa) Kelembaban (%) Media perakaran (rc)
Gambut :
Retensi hara (nr)
Toksisitas (xs) Salinitas (dS/m) Sodisitas (xn) Alkalinitas / ESP (%) Kedalaman sulfidik (xs) Kedalaman sulfidik (cm) Bahaya banjir (fh) Genangan Penyiapan lahan (lp)
Sumber :http://bbsdlp.litbang.deptan.go.id 03 Mei 2010
8
Beni Saputra ,/ Jurnal nasional Ecopedon Vol.2 No.1 (2014)7-11
IV. KESIMPULAN Dari praktikum yang kami lakukan tentang kesesuaian lahan gambut pada Politani Payakumbuh kurang cocok ditanami padi sawah Karena kesesuain lahan berada pada S3 PH2O(<5,0->8,5) namun hal ini dapat diatasi dengan penambahan dolomit atau kapur pertanian sehingga pH tanah bisa dibuat sesuai dengan yang diinginkan atau sesuai dengan kebutuhan padi sawah. Jadi, sebenarnya lahan ini berpotensi untuk ditanami tanaman padi jika pH dapat disesuaikan serta harus adanya pemeliharaan yang serius baik bagi hama ataupun penyakit serta gulma.
UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tuhan yang maha esa karena penulis dapat menyelesaikan jurnal yang berjudul ’Kesesuaian sawah dilahan gambut Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh”. Terimakasih juga penulis ucapkan kepada Dosen pembimbing Bapak Bapak Aflizar yang senantiasa memberikan pengajaran tentang kesesuai lahan, serta kepada Teknisi dan pada temanteman kelompok 1 (Rani Julia dan Heri Hamdani) yang sudah ikut membantu mengumpulkan data untuk lahan gambut padi sawah politani payakumbuh dan juga untuk Aulia Rahmah yang telah membantu penulis menyelesaikan jurnal ini.
DAFTAR PUSTAKA Afrizal. 2014. Kesesuaian Lahan .Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Agus, F. I.G. Made Subiksa. 2008. Lahan Gambut: Potensi untuk Pertanian dan Aspek Lingkungan. Balai Penelitian Tanah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. di akses di internet 20 April 2015 BB Litbang SDLP (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. 2008. Laporan tahunan 2008, Konsorsium penelitian dan pengembangan perubahan iklim pada sektor pertanian. Balai Pesar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Bogor. Ritung, S. Wayono, Fahmuddin, A dan Hapid H. 2007. Balai Penelitian Tanah dan Worid Agroforestry Centre. Bogor
10
Beni Saputra,/ Jurnal nasional Ecopedon Vol.3 No.1 (2014)7-11
8
Beni Saputra ,/ Jurnal nasional Ecopedon Vol.2 No.1 (2014)7-11
10