Prosiding Seminar Nasional “Pengembangan Agroindustri untuk Mendukung Perekonomian Rakyat di Tanjung Pati”, 29 November 2012
IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DI POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH John Nefri dan Ramaiyulis Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
Abstrak Implementasi pengembangan kewirausahaan dalam bentuk program Ipteks bagi Kewirausahaan (IbK) telah dilaksanakan di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh dengan tujuan menghasilkan enterpreneur muda yang memiliki kemampuan mengelola bisnis dan siap bersaing di dunia usaha. Program IbK yang berkolaborasi dengan ETU (Entrepreneurship Training Unit) dengan pembinaan dimulai dari mahasiswa semester I hingga IV dengan mata kuliah Enterpreneurship 2 sks per semester. Tenant IbK direkrut dari mahasiswa semester dua, tiga dan empat dibina pada level start-up bisnis, sedangkan mahasiswa semester lima dan enam dibina pada level start-updan level survival. Pelaksanaan IbK tahun 2012 telah menginkubasi 40 mahasiswa pada 10 jenis usaha bisnis, delapan diataranya berhasil berkembang menjadi level start-up dan dua kelompok lagi berhasil menjadi wirausaha level survival. Hasil pengumpulan data jumlah peminat untuk mengajukan keinginan untuk mulai berusaha (student interest for start-up business) menunjukkan terjadinya peningkatan selama proses penyelenggaraan IbK di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.Hasil test juga selalu menunjukan terjadinya peningkatan personality tenant selama menjalani inkubasi di IbK Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.
Kata kunci :IbK, tenant, wirausaha, bisnis, personality
I.
PENDAHULUAN Ipteks
bagi
Kewirausahaan
(IbK)
Politeknik
Pertanian
Negeri
Payakumbuh yang berdiri sejak tahun 2010 mendukung visi lembaga ETU (Entrepreneurship Training Unit) untuk “menjadi pusat pelatihan dan inkubasi bisnis pertanian unggulan”. IbK yang berkolaborasi dengan ETU ini berkantor di kampus Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh dengan didukung beberapa fasilitas penunjang usaha berupa laboratorium, kandang, dan toko serta kerjasama dengan pihak luar. IbK-ETU menjadi lembaga strategis yang mampu menfasilitasi dan membimbing mahasiswa yang berminat dan berkemauan untuk menjadi pengusaha atau berwirausaha.Perguruan tinggi sekarang ini semakin dituntut untuk dapat merangsang mahasiswa untuk menjadi wirausahawan mengingat semakin sempitnya lapangan perkerjaan yang tersedia dan masih rendahnya jumlah wirausahawan.Pada Tahun 2007 jumlah wirausahawan di Indonesia hanya 0,18% dari jumlah penduduknya, di negara-negara maju minimal 2% bahkan di Singapura mencapai 4% (Kasim, 2008).
Memang sudah terlihat hal
menggembirakan terjadi, dimana berdasarkan data terbaru dari Deputi Bidang Pengembangan SDM Kemenkop & UKM, Agus Muharram, bahwa per Januari 2012 jumlah pengusaha Indonesia mencapai 3,75 juta orang atau setara 1,56% dari
jumlah
penduduk
Indonesia.
Namun
menurut
Wakil
Presiden
Boediono dalam pembukaan Global Entrepreneurship Week (GEW) Indonesia di Bank Indonesia, Jakarta, Senin (12/11/2012), jumlah wirausahawan di Indonesia masih tertinggal dari negara-negara tetangga, yakni Malaysia 4% dan Singapura 7,2%. Sementara menurut Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasandi kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat 8 Juni 2012 menyebutkan bahwa “Amerika saja sekitar 12 persen, Jepang 10 persen, Singapura tujuh persen, kita masih jauh,".Dari segi kualitas, Syarief juga mengaku belum maksimal,sebab wirausaha baru tumbuh di Indonesia.Karena belum maksimal, tidak bisa jadi pendorong utama perekonomian nasional.
Masih
sedikitnya jumlah wirausahawan yang terdapat di Indonesia menyebabkan lapangan kerja yang tersedia juga sedikit sehingga masih banyak terdapat pengangguran.
1
Pada tahun ketiga ini IbK Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh makin merasakan dan menyadari bahwa untuk dapat mendongkrak tumbuhnya wirausaha baru tidak akan mungkin dilakukan secara instant, dalam waktu yang singkat dan semudah membalik telapak tangan. Penumbuhan wirausaha baru harus dilakukan dengan pola yang benar dan terstrukturmelalui suatu penerapan pendidikan kewirausahaan berkelanjutan (sustainable entrepreurship education) sebagai wujud dari pendidikan karakter bangsa sesuai dengan amanat yang tertuang dalam Renstra Dikti.
Pola penerapan pendidikan kewirausahaan seperti ini telah
dilaksanakan oleh Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, mulai tahun 2007 dengan istilah yang lebih dikenal nama Entrepreneurship Skill Development Programme (ESDP), dengan mengintroduksikan pengajaran Entrepreneurship dan Quality Management System (QMS) kedalam kurikulum (secara intrakurikuler) mulai semester I sampai dengan Semester IV dengan 2 sksper semester (total 16 sks). Sehingga IbK yang diperoleh oleh Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh sejak tahun 2010 (sebagai inkubator internal berkolaborasi dengan ETU) menjadi senjata ampuh yang makin melengkapi pola pembinaan dan penumbuhan wirausaha baru di bidang pertanian, khususnya bagi mahasiswa dan alumni Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Kondisi yang terjadi sebelum penerapan ESDP dimana, sangat terlihat lemahnya entrepreneurial skill, yaitu diantaranya ; “lemahnya kreativitas, terbentur dengan tidak adanya modal, kurangnya keberanian membuka usaha, tidak bisa membaca peluang pasar yang ada, lemah dalam perencanaan, tidak bisa menghasilkan produk-produk yang memiliki ciri khas dan mempunyai daya saing yang tinggi di pasaran”, secara perlahan namun pastimulai berobah dan bergerak ke arah yang positif setelah tiga tahun berjalan ESDP.
Berdasarkan data
pengamatan yang telah diperoleh khususnya untuk mahasiswa baru (Semester I dan II) pada tahun 2009 masih relatif lemah minat untuk mulai berwirausaha (student interest for start-up business), yaitu masih 0%, namun pada tahun 2010 meningkat menjadi 0,78% (semester I) dan 4,43% (semester II) serta terus meningkat di tahun 2011 menjadi 2,85% (semester I) dan 8,79% (semester II).
2
II.
MATERI DAN METODE Pelaksanaan IbK di Politeknik berkolaborasi dengan ETU melalui pola
seperti pada Gambar 1.
Gambar 1. Pola Kolaborasi ETU dan IbK di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
Mayoritas calon tenant IbK, telah memasuki tahapan pembinaan untuk memulai suatu usaha (start-up busisness) yang dilakukan oleh ETU.
Dalam
tahapan pembinaan tersebut meliputi ; pelatihan start-up business (dengan materi : cara memulai usaha atau starting a business, teknik penyusunan proposal bisnis, teknik penyusunan cashflow projection dan financial statement serta teknik penyusunan atau analisa kelayakan usaha). Pembinaan ETU dilakukan dalam kegiatan kurikuler selama 4 semester dengan beban 8 sks. Peserta IbK direkrut dari mahasiswa semester 2 sampai 6, dimana mereka telah mendapat materi enterpreneurship minimal selama 1 semester. Peserta IbK pada yang duduk disemester 2, 3 dan 4 merupakan tenant yang belum pernah berusaha dan selama di IbK dibina pada level start-up, sedangkan pada mahasiswa semester 5 dan 6 tergolong pada tenant yang telah berada di level
3
start-up bisnis untuk dibina menjadi level survival atau bahkan sampai growth. Pembinaan pada level start-up meliputi motivasi bisnis, teknologi, penyusunan proposal bisnis, teknik memulai usaha, manajemen usaha serta semua tenant diberikan modal awal untuk memulai bisnis. Pembinaan pada level survival lebih diarahkan pada pengembangan usaha, menjalin kerjasama pemasok, perluasan pemasaran, pengembangan teknologi serta manajemen usaha. Pada level survival diharapkan tenant telah melaksanakan usaha dengan tujuan profit dan menerapkan berbagai strategi untuk mengoptimalkan profit. Semua mahasiswa yang direkrut, diberikan test personality guna mengetahui kondisi awal personality dari setiap tenant yang dibina. Test personality dilakukan secara tertulis (test tertulis). Materi tes ini meliputi 6 aspek yaitu :
1. Tes otak kiri dan kanan 2. Tes perilaku Gambler/Safety Player 3. Tes Tanggung Jawab 4. Tes Kepemimpinan 5. Tes Managerial 6. Tes PECs (Personal Entrepreneurial Characteristics)
4
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Perkembangan Minat Bisnis Mahasiswa Perkembangan prilaku bisnis mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh (Student Business Behavior) dapat dikategorikan sebagai berikut ; 1. Kerangka Prilaku Bisnis Mahasiswa (Logical frame-mind for business) -
Sangat cepat pertumbuhan keinginan untuk mencari dan menangkap peluang
-
Motivasi meningkat
-
Muncul banyak ide untuk berbisnis
-
Percaya diri sudah mulai meningkat pesat
-
Keberanian menanggung resiko masih lemah
-
Tingkat keuletan masih relatif kurang
2. Kerangka Pemikiran Bisnis Mahasiswa (Logical business mindset) -
Urutan logis pemilihan jenis bisnis : (1). Perikanan Darat, (2). Peternakan, (3). Hortikultura, (4). Tanaman Perkebunan (5) Tanaman Pangan, (6). Teknologi Pangan, (7). Lainnya
5
Student Interest for Start-up Business 16,00% 14,00% 12,00% 10,00% 8,00% 6,00% 4,00% 2,00% 0,00%
11,64% 10,21% 8,79%
8,85%
3,69% 2,15% 0,00% 0,00%
4,95% 4,43% 2,85% 0,78%
2009 SMT 1 Gambar 1.
15,91% 14,96%
15,36% 14,84%
13,54% 13,54%
2010
SMT 2
SMT 3
2011
SMT 4
SMT 5
SMT 6
Perkembangan Minat Bisnis Mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuhdari Tahun 2009 – 2011
3.2 Jumlah, Kondisi dan Perkembangan Bisnis Tenant Selama Inkubasi IbK Tahun 2010 -2012. Tabel 1. Jumlah dan Jenis Usaha Tenant Selama Inkubasi IbK dari Tahun 2010 – 2012
No.
1
2
Jenis Usaha
Usaha Sapi Potong
Usaha Ayam Broiler
3 Usaha Kambing
Level Usaha**) Blm mli Strt-up Srvvl Grwth Blm mli Strt-up Srvvl Grwth Blm mli Strt-up Srvvl Grwth
Jumlah Tenant*) 2010 2011 2012 Sblm Ssdh Sblm Ssdh Sblm Ssdh 6
3 6
4 1
Omzet Rata2/bln (Rp)
2
4 3
1.000.000
8 2 1
5
1.500.000 5.000.000 20.000.000
1
1.500.000
1 4
2 2
6
4 Usaha Ikan Nila
5 Usaha Ikan Lele
Usaha Aneka 6 Roti dan Kue
Usaha Cabe 7 Kopay
Usaha 8 Semangka
Usaha Jamur 9 Tiram Usaha Pellet 10 dan Permen Sapi Usaha 11 Pembibitan Kakao Usaha Jahe 12 Gajah
Usaha Itik 13 Petelur
Usaha Rumput 14 Gajah Mini
15 Usaha Jagung
16
Usaha Puyuh Petelur
Blm mli Strt-up Srvvl Grwth Blm mli Strt-up Srvvl Grwth Blm mli Strt-up Srvvl Grwth Blm mli Strt-up Srvvl Grwth Blm mli Strt-up Srvvl Grwth Blm mli Strt-up Srvvl Grwth Blm mli Strt-up Srvvl Grwth Blm mli Strt-up Srvvl Grwth Blm mli Strt-up Srvvl Grwth Blm mli Strt-up Srvvl Grwth Blm mli Strt-up Srvvl Grwth Blm mli Strt-up Srvvl Grwth Blm mli Strt-up Srvvl
4 2
2
3 1
2 1
1.250.000 3.500.000
1
1.500.000
3 2
4
2 2 1
2
3
1 1
1.000.000 3.000.000
3
2.000.000
4 3
1 1
3
1.000.000
5 3
3
2.500.000
3 2
1
2.000.000
1 1
1
1.000.000
2 2
1.500.000
4
1.500.000
3
1.000.000
3
1.750.000
6 1
1.250.000 3.000.000
4
3
3
8
7
17
Usaha Poultry Shop
Usaha Pakaian, 18 Jilbab dan Accessories Usaha Kecil 19 Sepatu dan Sandal Usaha 20 Accessories HP & Konter Pulsa
21
Usaha Foto Copy + ATK
Jumlah
Grwth Blm mli Strt-up Srvvl Grwth Blm mli Strt-up Srvvl Grwth Blm mli Strt-up Srvvl Grwth Blm mli Strt-up Srvvl Grwth Blm mli Strt-up Srvvl Grwth Blm mli Strt-up Srvvl Grwth
1 1
7.500.000
1
2.500.000
1
1 1
1.500.000
2 2
1.000.000
1
3.500.000
1
28 1
22 1 1 24
28 2
40 19 3 1 23
30 2
Total 29 30 40 32 Catatan : *) Jumlah tenant : Sblm = Sebelum di inkubasi di IbK Ssdh = Sesudah di inkubasi di IbK **) Level Usaha : Blm mli = Belum pernah memulai bisnis Strt-up = Usaha/Bisnis berada pada level start-up Srvvl = Usaha/Bisnis berada pada level survival Grwth = Usaha/Bisnis berada pada level growth Ciri-ciri level start-up : (masih sering rugi, masih lemah dalam berkompetisi, dan masih banyak permasalahan terutama dalam produksi dan penjualan) Ciri-ciri level survival : (penjualan belum stabil, jaringan/relasi belum tumbuh, rendah kreativitas dan belum inovatif serta strategi pemasaran masih lemah) Ciri-ciri level growth : (wirausaha sudah sangat mengenal lingkungan bisnisnya, jaringan/relasi bisnis sudah terbentuk, penjualan meningkat pesat, kapasitas produksi sudah terasa kurang, dan modal kerja sudah tidak mencukupi)
Berdasarkan Tabel 1. diatas, pada tahun 2010, IbK telah menginkubasi 29 mahasiswa pada 10 jenis usaha bisnis, 28 tenant(96,6%) diataranya berhasil berkembang menjadi level start-up dan satu tenant(3,4%) berhasil menjadi
8
wirausaha level survival dan satu tenant (3,4%) telah mulai memasuki level growth.Pada tahun 2011, IbK menginkubasi lagi 30 mahasiswa pada 13 jenis usaha bisnis, 19 tenant(63,3%) diataranya berhasil berkembang menjadi level start-up dan tiga tenant (10,0%) berhasil menjadi wirausaha level survival dan satu tenant (3,3%) telah mulai memasuki level growth. Sedangkan pada tahun 2012 ini, IbK menginkubasi sebanyak 40 mahasiswa pada 10 jenis usaha bisnis, 30 tenant(75,0%) diataranya berhasil berkembang menjadi level start-up dan dua tenant (5,0%) berhasil menjadi wirausaha level survival dan tidak ada tenant (0,0%) yang memasuki level growth. Secara keseluruhan pelaksanaan program IbK selama tiga tahun menunjukkan hasil bahwa total mahasiswa yang telah di inkubasi adalah sebanyak 99 orang mahasiswa (sekitar 8% dari total mahasiswa) dan 79 tenant (sekitar 6,2% dari total mahasiswa) diataranya berhasil berkembangmenjalankan bisnis dengan rincian ; 71 tenant (sekitar 5,6% dari total mahasiswa) diataranya berhasil berkembang menjadi level start-up dan enam tenant (sekitar 0,5% dari total mahasiswa) berhasil menjadi wirausaha level survival dan dua tenant (0,2%) telah mulai memasuki level growth. Tenant merupakan mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh dari berbagai Program Studi mulai pertengahan semester 2 sampai semester 6 yang telah mendapat bekal keilmuan Enterpreneurship.
Dasar keilmuan
Enterpreneurship merupakan syarat mutlak bagi mahasiswa yang ingin masuk IbK minimal dua semester atau senilai 4 sks. Pelaksanaan usaha tenant dapat dilakukan di dalam kampus (Inwall) dengan menggunakan fasilitas yang ada seperti kandang ternak serta peralatannya,
9
namun dapat juga dilaksanakan di luar kampus (Outwall) dengan mengusahakan sendiri fasilitas baik melalui sewa atau kerjasama lainnya dan bahkan ada yang membangun sendiri kandang ayam untuk investasi jangka panjang. Dari 21 jenis usaha yang dilaksanakan tenant, hanya 8 yang dilaksanakan secara inwall dan 13 diantaranya adalah outwall, hal ini disebabkan keinginan tenant untuk langsung memulai bisnis, membina, mengembangkan dan agar dapat langsung menjadi tempatan setelah tamat nanti. Hingga sekarang telah ada dua alumni yang telah tamat dan langsung menjalankan bisnis serta sukses menjalankan bisnisnya. Pelaksanaan usaha bisnis tenant dilakukan secara mandiri dibawah bimbingan pelaksana IbK. Ide bisnis digali melalui teknik-teknik yang telah diajarkan dalam mata kuliah enterpreneurship dan dikembangkan terus hingga menjadi suatu rencana usaha yang layak dilaksanakan.Pada jenis usaha tertentu telah dikembangkan software simulasi bisnis yang dapat diguankan untuk pengujian rencana usaha sebelum dilaksanakan hingga didapatkan gambaran awal secara simulasi jika rencana bisnis dilaksanakan dengan sebenarnya.
3.3 Perkembangan Personality Tenant
Berdasarkan tes personality yang dilakukan terhadap tenant sebelum dan setelah Program IbK dapat dilihat pada Gambar 2.
10
Hasil Test Personality Peserta IbK Sebelum dan Sesudah Memulai Bisnis 90 80 70 60 50
Before
40 After
30 20 10 0 TUMASF CTMDHTRMRSMPGMWESHAHDT M AHNW Initial Peserta
Gambar 2. Perkembangan personality tenant IbK Politani Payukumbuh
Konsep ETU dan berkolaborasi dengan IbK dapat digambarkan sebagai berikut,: Di semester-5/6 mahasiswa berkelompok 2-3 orang untuk memulai usaha baru, dengan menggabungkan Tugas Akhir (TA) dengan Rencana Usaha (BP) agar benda / alat / jasa yang mereka kerjakan sebagai tugas akhir dapat dipasarkan, ataupun sudah ada yang membelinya karena membutuhkannya. Dalam kegiatan timbul banyak dampak positif, a.l.: (i) seluruh sumberdaya yang dipakai TA, a.l. material, enerji, alat, jam kerja mahasiswa dan dosen tidak terbuang. (ii) terjadi pemenuhan kebutuhan masyarakat / industri. (iii) menumbuhkan kepercayaan-diri pada mahasiswa untuk berwirausaha. Saat ini angkatan kedua dalam program ESDP memasuki semester-6, dan seed-capital ini telah dijadikan sebagai modal bergulir mulai September 2010, karena mereka memasuki semester-5, dan telah membentuk start-up company yang telah berjalan selama semester-5 dan semester-6 dibawah bimbingan ETUIbK. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, maka persiapan start-up company dimana TA dan Rencana Usaha telah dirancang dan dilaksanakan.
11
IV. KESIMPULAN DAN SARAN 1.
IbK Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh untuk pelaksanaan tahun kedua pada 2011 ini telah menginkubasi 10 jenis usaha melibatkan 25 orang tenant.
2.
Lima kelompok bisnis telah berkembang dari level start-up menjadi level survival sedangkan lima kelompok lagi baru mencapai level start up dan satu kelompok bisnis telah mulai memasuki level growth.
3.
Terjadi peningkatanpersonality tenant setelah inkubasi di IbK
UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada DP2M DIKTI yang telah membiayai kegiatan ini, juga kepada P3M Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh yang telah menfasilitasi pelaksanaan kegiatan ini.
12