TERBITAN DWIMINGGUAN
GELIAT KOTA METROPOLITAN
EDISI X / MEI 2008
http://inforkom.palembang.go.id
Palembang, WK. Penyaluran program bantuan langsung tunai (BLT) di Kota Palembang untuk tahap pertama diperkirakan selesai lebih cepat. Menurut informasi yang diperoleh dari PT Pos Palembang, BLT senilai Rp 300 ribu per tiga bulan yang dibagikan kepada Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Kota Palembang telah mencapai 91 persen. Total dana yang dibagikan sebesar Rp 27.283.200.000 dan telah diterima 90.944 RTS dari target 99.396 RTS. Artinya, sekitar 8 persen lagi BLT yang belum disalurkan. “Kami optimis BLT dapat disalurkan secara tuntas. karena tahap pertama ini kan sampai bulan Agustus, dan diteruskan hingga Desember. Kita tetap berikan pelayanan,” ujar Mukhlis, Wakil Kepala Kantor Pos Besar Palembang. PT Pos bertugas sebagai pelaksana penyaluran BLT di lapangan, mendistribusikan kartu dan membuat laporan dari hasil verifikasi yang dilakukan camat, lurah, serta RT/ dan RW setempat. Terkait dengan verifikasi data warga yang berhak menerima BLT, Mukhlis mengakui saat ini baru tiga kecamatan yang telah melakukan verifikasi. Kondisi ini menurutnya dipengaruhi kesibukan pelayanan masyarakat menjelang pelaksanaan Pemilukada Kota Palembang, 7 Juni mendatang. ”Kita tetap mencoba menghubungi para camat dan lurah agar segera melakukan verifikasi,” kata Mukhlis, sembari menambahkan, dirinya optimis seluruh kecamatan sudah menyerahkan daftar verifikasi akhir Juni 2008. Dari laporan itu, PT Pos akan menga-
FOTO:WIN
Penyaluran BLT Tinggal 9 Persen
SUASANA PEMBAGIAN BLT DI KOTA PALEMBANG YANG DIWARNAI AKSI HIMPIT-HIMPITAN.
jukan permohonan kartu baru bagi warga miskin yang belum menerima BLT. Bila tidak, maka pada September 2008, akan dilakukan pendataan ulang oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Masih Lemah Namun, mekanisme penyaluran BLT ini dinilai masih lemah pengawasan dan terkesan kurang persiapan. Buktinya, masih banyak ditemukan sejumlah pelanggaran, seperti penerima BLT yang tidak tepat sasaran. ”Kita hanya minta petugas berlaku jujur
dan jangan memberikan kepada orang yang tak layak menerima. Bila terjadi, maka akan timbul konflik sosial,” kata Ketua Komisi II DPRD Kota Palembang Zuhri Lubis. Menurut Zuhri, verifikasi yang dilakukan pihak kecamatan pun belum berjalan maksimal. “Padahal, bila benar-benar ditelusuri, data BPS tahun 2005 banyak terjadi perubahan. Misalkan saja, ada warga miskin yang telah meninggal, pindah atau perekonomiannya sudah meningkat,” katanya. (yat/rio)
Teras
2
EDISI X / MEI 2008
Salam Redaksi Diterbitkan Oleh: DINAS INFORMASI DAN KOMUNIKASI KOTA PALEMBANG SUSUNAN REDAKSI Pengarah: Drs. H. Rismalyani Kepala Dinas Inforkom Kota Palembang Penanggung Jawab: Kasubdin Pelayanan Inforkom Kota Palembang Pemimpin Redaksi: Drs. H. Thamrin Redaktur Pelaksana: Hidayatullah Adronafis, SE Sekretaris Redaksi: Tuty Eliaty Efrodina, SH Keuangan: Zamhari, S.Sos, Zubaidah Staf Redaksi: Bambang Irawan S, SH Drs. H. Thamrin, Hj. Djuwita Ghazali,SH, Hj. Asmawaty Thohironie, SH, Drs. Husin Djauhari, Iin Indraswari, S.Kom, Indra Sena Wirawan, SE, Lilik Wijayanti, Widya Oktarina, ST, Hidayatullah Adronafis, SE, Rio Esha Saputra Juan Kelly, SH Fotografer: Mastop, SH, Sairin, Winardi, SE Desain Grafis/Lay Out: Djoean Kellij Distribusi: Syahlan, Junaidi Alamat Redaksi: Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Palembang Jl. Nyoman Ratu No.1271 Palembang (Depan Wisma Prodexim) Telp. : (0711) 352271 Fax : (0711) 353262 Website: http:// inforkom.palembang.go.id E-mail:
[email protected] Percetakan: CV. JAYA SEMPURNA (Isi di luar tanggung jawab percetakan)
Penyaluran BLT Harus Tepat Sasaran MESKI menuai protes dari berbagai kalangan, pemerintah pusat akhirnya tetap menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga mencapai 28 %. Kebijakan menaikan BBM ini dipicu oleh melambungnya harga minyak mentah di pasaran dunia. Pemerintah beralasan, jika BBM tidak dinaikkan, maka APBN kian terbebani untuk menalangi subsidi. Untuk mengantisipasi hal tersebut, dikucurkan anggaran sekitar Rp 14 triliun dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) plus guna mengurangi beban ekonomi yang harus ditanggung kaum miskin akibat kenaikan BBM tersebut. Dana senilai Rp 14 triliun itu diperuntukkan bagi 19,1 juta penduduk penerima BLT untuk Juni-Desember 2008. Masing-masing kepala keluarga akan menerima BLT senilai Rp 100 ribu per bulan. Dengan demikian, setiap bulannya, pemerintah harus mengucurkan dana sebesar Rp 2 triliun. Dalam konteks jangka pendek, kebijakan ini nampaknya cukup berhasil meredam protes dari banyak kalangan. Sebab, ternyata rakyat miskin yang persentasenya mencapai 17,75 % di negara ini, pun masih menaruh asa terhadap program “klasik” pemerintah ini. Namun, di lapangan, implementasi program BLT masih banyak terkendala. Antara lain dalam proses penyalurannya. Tak jarang, BLT tersebut terdistribusi pada masyarakat ataupun kepala keluarga yang tergolong masih cukup mampu. Beberapa warga masyarakat pun mengeluhkan
masih minimnya sosialisasi yang dilakukan pihak berwenang terkait pembagian BLT. Dalam hemat kami, kondisi ini harus segera disikapi. Sebab jika tidak akan rawan memicu terjadinya konflik di masyarakat. Upaya pendataan warga yang berhak menerima harus dilakukan dengan cermat. Karena meski bantuan tersebut tidak akan cukup memenuhi kebutuhan penerimanya, namun dengan kondisi ekonomi seperti sekarang, bukan tidak mungkin jumlah peminat bantuan BLT akan bertambah banyak. Misalkan saja, ada warga miskin yang telah meninggal, pindah atau perekonomiannya sudah meningkat atau semakin terpuruk. Selain itu, dalam proses penyalurannya, perlu diupayakan ruang khusus bagi kaum hawa terpisah dengan kaum adam. Sebab, nyaris di semua lokasi pembagian BLT, selain antrian panjang, warga harus berdesakan-desakan bahkan sampai ada yang pingsan. Mungkin, dengan upaya-upaya diatas, diharapakan, agar program yang ditujukan untuk menjaga daya beli masyarakat miskin ini bisa berjalan. (*)
aksi, d e R Salam
KRONIKA PUJP Bongkar Lampu Jalan Palembang, WK Pemkot Palembang melalui Dinas Penerangan Jalan Utilitas dan Pertamanan (PJUP) Kota Palembang membongkar lampu penerangan di sejumlah ruas jalan di Kota Palembang. Pembongkaran dilakukan karena banyak lampu yang rusak. Diantaranya di Jalan Angkatan 45, POM IX dan Jalan Kapten A Rivai. “Jika terus dibiarkan, lampu-lampu jalan ini dikhawatirkan merusak pemandangan dan membahayakan jiwa pengguna jalan raya,” kata Koordinator Pembongkaran Lampu Jalan Dinas PJUP Kota Palembang Zaironi. Selain melakukan pembongkaran lampu jalan juga akan dilakukan pemasangan lampu jalan di beberapa ruas jalan. Tahun ini, secara bertahap, pemerintah merencanakan pemasangan sebanyak 1.700 lampu jalan yang menelan dana APBD sekitar Rp 7 miliar. (rio)
EDISI X / MEI 2008
Warta Utama
3
Tarif Angkutan di Palembang Naik 25 Persen Palembang, WK Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palembang melakukan penyesuaian tarif angkutan. Dari hasil rapat penentuan tarif yang dihadiri perwakilan pengusaha angkot, Ketua Komisi I DPRD Kota Palembang, Organisasi Angkutan Darat (Organda) dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pada Sabtu (24/ 5), tarif angkutan umum baik angkot maupun bus kota, Sabtu (24/5) siang secara resmi ditetapkan naik menjadi Rp 2.500 per penumpang. Berarti ada kenaikan sekitar 25 persen dari tarif sebelumnya Rp 2000 per penumpang. Tarif baru ini mulai berlaku sejak Sabtu (24/5) kemarin untuk semua jurusan SECARA RESMI ANGKUTAN UMUM DI KOTA PALEMBANG DITETAPKAN NAIK MENJADI RP 2.500 PER atau trayek. Sementara untuk tarif khusus PENUMPANG. BERARTI ADA KENAIKAN SEKITAR 25 PERSEN DARI TARIF SEBELUMNYA RP 2000. FOTO:RYO jarak jauh, yang belaku bagi penumpang Sedangkan untuk bus kota jurusan KM Kadishub Kota Palembang Syaidina Ali yang naik langsung langsung dari asal ke 12 dan Perumnas ke Terminal Karyajaya mengatakan, besaran kenaikan tarif tempat tujuan, ditetapkan untuk beberapa ditetapkan sebesar Rp 4.500/pe- angkutan dalam kota ini telah diperhitrayek angkot. Yaitu trayek Ampera-Pasar numpang. Khusus untuk pelajar bersera- tungkan berdasarkan komponen-komPerumnas Rp 3.000/penumpang-Am- gam sekolah ditetapkan Rp 1.500/pe- ponen perhitungan tarif, seperti harga pera-Karya Jaya Rp 3.000/penumpang; numpang dan mahasiswa yang meng- BBM, peningkatan setoran serta kenaikan dan Pasar Kuto-Kenten Laut Rp 3.000/ gunakan identitas (kartu Mahasiswa) Rp biaya operasional pasca kenaikan BBM. penumpang. 2.000/penumpang. (rio)
Inflasi di Palembang Menurun Palembang, WK Setelah mengalami inflasi (suatu keadaan di mana harga barang-barang secara umum mengalami kenaikan) yang cukup tinggi, 2,38 % beberapa pekan lalu, inflasi di Palembang akhirnya menurun menjadi 1,56 persen. Menurut Kepala BPS Sumsel M Haslani Haris, inflasi di Palembang pada Mei 2008 di indikasikan oleh pergerakan indeks harga konsumen (IHK) yang terkoreksi dari 179,71 pada April 2008 menjadi 182,52 pada Mei 2008. Hal tersebut disebabkan kenaikan IKH pada 6 kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan 2,43 persen, perumahan 2,24 persen, transportasi dan komunikasi 1,48 persen, makanan jadi, minuman dan tembakau sebesar 0,68 persen, pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,34 persen serta kelompok kesehatan 0,15 persen. Selama bulan Mei 2008 sebanyak 45 kota besar ditanah air mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Banda Aceh sebesar 3,78 persen dan terendah di Palangkaraya sebesar 0,19 persen. Semen-
tara di Sumbagsel (Jambi, Palembang, Bengkulu, Bandar Lampung dan Pangkal Pinang) mengalami kenaikan inflasi 2 persen kecuali Kota Palembang. Inflasi tertinggi di Jambi sebesar 2,53 persen dan terendah di Palembang, 1, 56 persen. Berdasarkan laju inflasi tahun kalender 2008 di Kota Palembang adalah sebesar 7,21persen, sedangkan laju inflasi year on year atau Mei 2008 terhadap Mei 2007 adalah sebesar 15,18 persen. Selanjutnya berdasarkan pemantauan harga pada 314 komoditi, terdapat 82 komoditi yang mengalami kenaikan harga dan 23 komoditi mengalami penurunan harga, sementara sisanya tidak mengalami perubahan harga. Dia menjelaskan, adanya komoditi yang mengalami kenaikan harga memberikan andil yang cukup berarti terhadap inflasi di Kota Palembang Mei 2008, diantaranya daging ayam ras, bensin, beras, minyak tanah, papan dan semen. Untuk ayam ras naik sebesar 17,07 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,34 persen. Kemudian kenaikan harga bensin sebesar 8,57 persen menyebabkan
tambahan inflasi sebesar 0,24 persen dan kenaikan harga beras sebesar 2,79 R mengakibatkan tambahan inflasi sebesar 0,15 persen. Selanjutnya, kenaikan harga bahan bangunan atau kontruksi seperti papan sebesar 24,24 persen menyebabkan inflasi bertambah sebesar 0,14 persen. Kenaikan harga semen sebesar 14,28 persen juga menambah inflasi Kota Palembang sebesar 0,10 persen. Mengenai berapa prediksi untuk Juni pasca kenaikan BBM oleh pemerintah sebesar 28,7 persen pihaknya belum mengetahui secara pasti. ”Karena harus mengetahui dan mengumpulkan data-data barang komuditi yang ada di pasaran. Namun sebagai simulasi pada kenaikan BBM tahun-tahun sebelumnya adalah sebesar 0,64 %. Dan saya yakin kita akan tetap memiliki inflasi yang rendah baik untuk perbulan maupun year on year,” kata Haris. Sementara itu Kabid Statistik Distribusi BPS Sumsel Nazarudin Latief mengatakan, hasil tersebut didapat dari pantauan harga selama bulan Mei di empat pasar, yaitu Cinde, Lemabang, Pasar 16 Ilir, dan KM 5. (rio/lik)
Liputan Kota
4
EDISI X / MEI 2008
PDAM Bangun Booster di Alang-alang Lebar
BOOSTER ALANG-ALANG LEBAR YANG MULAI BEROPERASI.
Palembang, WK. PDAM Tirta Musi Palembang tampaknya tidak pernah berhenti dan tetap konsisten memberikan pelayanan terbaik bagi warga metropolis.
FOTO:WIN
Buktinya, saat ini PDAM mulai membangun booster air bersih di Jalan Soekarno-Hatta bagi warga di Kecamatan Alang-Alang Lebar (AAL) dan Kecamatan Sukarame. Pembangunan booster air
bersih dengan kapasitas reservoair 5000 liter per detik ini merupakan pembangunan booster ke tujuh dalam wilayah Kota Palembang. Peletakan batu pertama pembanguan booster AAL dilakukan Walikota Palembang Eddy Santana Putra, Minggu (17/ 5), dan ditargetkan selesai akhir 2008. Sasaran pembangunan booster ini diharapkan mampu melayani 10 ribu pelanggan yang berada di Kecamatan AAL dan sebagian Kecamatan Sukarame serta Kawasan Kasiba-Lisiba. “Pengembangan pelayanan distribusi air bersih sudah menjadi komitmen Pemkot Palembang terhadap warganya dalam upaya pemenuhan air bersih,” kata Humas PDAM Tirta Musi Palembang, Ruswadi Ilyas. Selama ini, pelayanan distribusi air bersih juga dilakukan oleh perusahaan swasta PT ATS. Perluasan pelayanan yang dilakukan PDAM, seperti pembangunan booster di AAL, diyakininya tidak akan mengganggu pelayanan distribusi air bersih selama ini. “PDAM masih memungkinkan untuk melayani masyarakat karena kapasitas distribusi air PT ATS terbatas,” katanya. (rio)
Pemilukada Gubernur Tanpa Calon Independen Palembang, WK. Pemilukada Gubernur Sumsel 2008 tampaknya dipastikan tanpa diikuti oleh calon perseorangan atau calon independen. Hingga batas akhir waktu penyerahan dukungan calon perseorangan kepada KPU Provinsi Sumsel dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di kelurahan/desa, 16 Mei 2008, tak satupun calon perseorangan menyerahkan dukungan. Batas akhir tersebut berdasarkan Keputusan KPU Prov Sumsel No 01/KPTS/KPU.SS/C/V/2008 tanggal 8 Mei 2008, ditetapkan 16 Mei 2008 atau kemarin. Waktu tersebut 28 hari sebelum pendaftaran bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sumsel 2008-2013. Pendaftaran pasangan calon kepala daerah baik dari parpol/gabungan atau perseorangan 13-19 Juni 2008. Padahal beberapa nama sebelumnya sudah menjalin komunikasi dengan pihak KPU Prov Sumsel, yakni Syahrial BP Peliung, HMC Baryadi dan
Chairil Malik. Bahkan jika serius mencalon lewat calon perseorangan, pihak dari calon diminta berkoordinasi. “Tetapi nyatanya ada calon perseorangan yang justru mengambil formulir di parpol,” ujar anggota KPU Prov Sumsel Joko Siswanto, Jumat (16/5). Ditegaskan Joko, pihak KPU Prov
Sumsel tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Pihaknya sudah memberikan sosialisasi jauh-jauh hari untuk masyarakat yang berminat menjadi calon perseorangan pada pemilukada Sumsel. Bahkan waktu pendaftaran yang seharusnya 6-12 Juni sudah dimundurkan sekitar seminggu menjadi 13-19 Juni. “KPU Prov Sumsel sudah memberikan waktu untuk calon perseorangan. Jadwal awal dirasakan tidak mungkin karena terlalu sempit dan diundur seminggu,” kata Joko yang dihubungi semalam. Namun Joko mengaku tidak tahu perkembangan kedepan. Meski dijadwal tahapan pemilukada Prov Sumsel batas calon perseorangan sudah habis, tetapi kemungkinan lain bisa terjadi. Bisa saja katanya, KPU memberikan tenggang waktu 1-2 hari lagi mengikuti batas akhir pendaftaran bakal calon kepala daerah. Meski demikian hal tersebut tetap tidak akan mengganggu jadwal pendaftaran. (wid/lik)
EDISI X / MEI 2008
Liputan Kota
5
PDAM Tirta Musi Menginspirasi PDAM se-Indonesia
WALIKOTA PALEMBANG BERSAMA JAJARAN DIREKSI PDAM TIRTA MUSI DAN PEMERINTAH KOTA PALEMBANG SAAT MERAIH PKPD-PU AWARD SEBUAH PRESTASI YANG MENJADI PERCONTOHAN BAGI PDAM DI SELURUH INDONESIA. FOTO:WIN
Palembang, WK. Keberhasilan PDAM Tirta Musi Palembang dalam memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat Palembang mendapat apresiasi sekaligus menjadi inspirasi bagi PDAM ditanah air. Buktinya, peserta dalam acara Leadership Forum, Water for People : Transforming Business for Sustainability and Growth yang berlangsung di Batam, begitu antusias mengikuti paparan yang dilakukan Walikota Palembang Ir. H. Eddy Santana Putra dan Dirut PDAM Tirta Musi,
Syaiful DEA. Eddy Santana merupakan satu-satunya kepala daerah yang menjadi pembicara dalam forum yang dihadiri oleh puluhan peserta dari World Bank Institute (WBI), Pejabat Pemerintah Pusat, Bupati/Walikota se-Indonesia, Ketua Badan Pengawas, serta Direktur Utama dari 19 PDAM se-Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari kepedulian, konsistensi serta keberhasilan Walikota Palembang dalam mendukung dan memberikan bantuan kongkret dan strategis
BAMUKOI Bagikan Sembako dan KTP Gratis Palembang, WK. Rencana pemerintah pusat menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pasti berimbas dengan kenaikan harga sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako). Karena itu, untuk meringankan beban masyarakat, Pengurus Badan Musyawarah Keluarga Ogan Ilir (Bamukoi), bertempat di samping halaman Kantor Lurah 7 Ulu Palembang, beberapa waktu, menggelar acara pembagian 500 sembako serta KTP gratis bagi warga. Ogan Ilir yang tinggal di Kelurahan 7 Ulu. “Kita mengerti dengan kesulitan masyarakat saat ini. Meskipun harga BBM belum naik, namun harga-harga sembilan bahan pokok mulai merambat naik,” kata Ketua Bamukoi Propinsi, H Tolha Hasan. Dengan kondisi ini, Tolha meminta masyarakat untuk tetap bersabar. Tolha juga mengatakan bantuan yang diberikan kepada masyarakat tersebut dananya berasal dari kas Bamukoi. Bantuan KTP dan sembako ini menurut Tolha akan dilakukan juga di setiap Kecamatan dalam Kota Palembang. Hal yang sama diungkapkan oleh Dewan Pembina Bamukoi Ir H Eddy Santana Putra, MT. Menurut Eddy, pembagian KTP dan sembako tersebut sebagai wujud kepedulian Bamukoi kepada masyarakat kecil. “Tingginya harga kebutuhan hidup sangat memberat masyarakat, membuat kita tergerak untuk menyisihkan pendapatan. Yang menaikan BBM itu kebijakan pemerintah pusat bukan kendak aku. Pengennyo aku hargo BBM itu turun,” kata Eddy. (yat/rio)
kepada PDAM Tirta Musi dalam penyediaan air minum di Kota Palembang. Terbukti dengan diraihnya penghargaan PKPD-PU AWARDS Tahun 2007 lalu, sebagai Peringkat Pertama Terbaik di Indonesia dalam Penyelenggaraan Air Minum untuk kategori kota metropolitan. Dalam beberapa kesempatan, Eddy Santana pernah mengungkapkan, keberhasilan pemberian pelayanan air bersih ini bukan hal yang mudah. Akan tetapi, dengan konsisten serta upaya yang sungguh-sungguh semua itu akhirnya bisa juga diwujudkan. “Beberapa tahun lalu, pelayanan air bersih di Palembang baru 40 persen. Sekarang sudah mencapai 80 persen. Capaian 80 persen itu suatu hal yang jarang terjadi di Indonesia,” kata Eddy. Leadership Forum Water for People merupakan suatu forum yang digagas oleh World Bank Institute (WBI) dan Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI). Bertujuan untuk berbagi dan bertukar pengalaman diantara para stakeholder pemerintahan, seperti Walikota/Bupati, Direktur PDAM dan Badan Pengawas PDAM. Selain bertukar pengalaman, forum ini juga fokus pada pendefinisian bantuan kongkret dan strategis yang di butuhkan PDAM se-Indonesia dalam kurun waktu 1 hingga 2 tahun guna meningkatkan efisiensi pengelolaan dan keberlanjutan keuangan. (yat/net)
Liputan Kota
6
EDISI X / MEI 2008
Dana Bantuan Desa dan Kelurahan di Sumsel Kian Meningkat Hampir 600 Persen Palembang, WK. Pemprov Sumsel terus membuktikan komitmennya memberikan bantuan bagi pembangunan desa dan kelurahan di Sumsel. Alokasi dana bantuan pun terus meningkat setiap tahunnya. Dana bantuan mulai diberikan pada 2003 sebesar Rp 4,2 juta untuk setiap desa setiap tahunnya. Jumlah tersebut meningkat lagi menjadi Rp 10 juta pada 2004. Serta pada 2008 menjadi Rp 25 juta atau mengalami kenaikan hampir 600 persen. Bantuan pembangunan bagi kelurahan juga terus diperluas. Dari bantuan sebesar Rp 7,5 juta pada 2006 meningkat sebesar Rp 15 juta pada 2008 ini. ”Bantuan ini merupakan bentuk komitmen pemprov guna mempercepat pembangunan di Sumsel secara merata dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan,” kata Gubernur Sumsel, H Syahrial Oesman, Sabtu (17/5).
H SYAHRIAL OESMAN
Menurut Syahrial, bantuan tersebut bukan diperuntukkan bagi kesejahteraan kepala desa atau perangkat desa lainnya, melainkan untuk keperluan operasional desa, kegiatan PKK, karang taruna,
posyandu, atau kegiatan pemberadayaan masyarakat. ”Ini (bantuan-red) sudah dimasukkan dalam anggaran rutin. Saya minta desa menggunakan uang ini sebaik-baiknya sesuai petunjuk,” tegas Syahrial, sembari mengatakan, bantuan bagi kelurahan jumlahnya memang lebih kecil dari desa, karena kelurahan dianggap lebih mampu mengembangkan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, salah satu sumber pendapatan desa berasal dari bantuan pemprov dan pemerintah kabupaten/kota. ”Maksud bantuan itu untuk pemberdayaan masyarakat di desa melalui organisasi yang mereka miliki, tentu dengan koordinasi dan arahan dari kepala desa,” kata Syamsudar, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (BPMD) Provinsi Sumsel. (yat)
Alokasi Raskin Ditambah Palembang, WK. Pemerintah akan menambah alokasi beras bagi rakyat miskin (Raskin) selama 12 belas bulan dari sebelumnya yang hanya 10 bulan. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi masa paceklik yang diperkirakan berlangsung pada November 2008 hingga Januari 2009 mendatang. ”Kita kasihan bila masyarakat miskin hanya mendapat raskin hingga 10 bulan. Apalagi tiga bulan berikut merupakan masamasa sulit,” ujar Kepala Bidang Pelayanan Publik Bulog Divre Sumsel, Sardjono. Dengan penambahan dua bulan raskin, yakni November dan Desember, setiap rumah tangga miskin (RTM) akan menerima beras sebanyak 15 kg. Jumlah ini meningkat bila di bandingkan pada Februari hingga Desember 2008 yang hanya 10 kg. Total raskin yang harus dikeluarkan pemerintah setiap bulannya sebanyak 1.490.865 kg bagi 99.391 RTM di kota metropolis ini. Sementara mengenai harga raskin, kata Sardjono, masih senilai Rp 1.600/ kg di tingkat distribusi di kecamatan dan kelurahan yang ditentukan pemerintah. Sedangkan untuk ongkos angkut atau biaya kantong raskin, ditanggung masingmasing RTM berdasarkan musyawarah RT setempat. ”Kita minta kenaikan harga raskin harus sesuai kewajaran karena digunakan untuk masyarakat tidak mampu,” katanya Tidak Masalah Pada sisi lain, Kabag Perekonomian Sekda Kota Palembang Ali Zaman M Nur
menegaskan, penambahan jatah beras bagi RTM hingga Desember tahun ini tidak akan menimbulkan persoalan baru. ”Bedanya sekarang, kita sudah mendapat kepastian raskin hingga 12 bulan. Pada 2007, alokasi yang diberikan untuk 10 bulan dan ditambah dari cadangan beras pemerintah,” jelas Ali. Kendati dengan adanya penambahan jatah raskin ini pemerintah harus mengeluarkan biaya tambahan ataupun dana talangan terlebih dahulu, menurut Ali, hal ini dapat dicermati dengan dimasukkan dalam APBD 2008 yang diajukan dalam ABT 2008 guna melengkapi dana talangan sebelumnya. ”Kita segera mengadakan rapat bagaimana menyikapi dana tambahan ini. Pemkot sendiri telah menganggarkan dana talangan raskin setiap bulannya Rp1,5 miliar untuk 10 bulan dan 10 kg/RTM,” katanya. Pada sisi lain, Kabag Perekonomian Sekda Kota Palembang Ali Zaman M Nur menegaskan, penambahan jatah beras bagi RTM hingga Desember tahun ini tidak akan menimbulkan persoalan baru. Namun, dia mengatakan, tambahan alokasi raskin
berarti bakal terjadi tambahan biaya yang harus ditanggung pemerintah. Dia mengatakan, dana talangan untuk penambahan raskin selama dua bulan dimasukkan dalam APBD 2008 yang diajukan dalam ABT 2008 untuk melengkapi dana talangan sebelumnya. (yat)
EDISI X / MEI 2008
Opini
7
BLT Bagi Kaum Miskin
P
emerintah akhirnya menaikkan harga BBM ratarata 28%. Kenaikan harga BBM ini salah satunya dipicu oleh semakin melambungnya harga minyak dunia. Situasi pahit ini tampaknya tak bisa dihindari dan memberikan pilihan yang sulit bagi pemerintah di tengah impitan ekonomi dan belenggu kemiskinan yang masih menggelayuti sekitar 17,75% warga bangsa ini. Diperkirakan, jumlah orang miskin akan semakin membludak akibat kenaikan harga BBM tersebut. Di sisi lain, jika BBM tak dinaikkan, APBN akan semakin tergerus untuk menalangi subsidi BBM yang semakin membengkak. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah menggelontorkan anggaran sekitar Rp14 triliun dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) plus untuk mengurangi beban ekonomi yang harus ditanggung kaum miskin akibat kenaikan BBM tersebut. Pertanyaan yang harus juga dikaji selanjutnya, apakah BLT plus tersebut akan benar-benar membantu kaum miskin mengingat pengalaman pada 2005 yang lalu skema ini sempat menimbulkan kericuhan akibat kurang matangnya antisipasi realitas kemiskinan di lapangan dan masih banyaknya bantuan yang tidak tepat sasaran. Lebih jauh, apakah program seperti ini akan benar-benar mengangkat kaum miskin dari jeratan kemiskinan? Determinan Kemiskinan Berbagai kelompok orang yang tergolong sebagai kaum miskin mengalami kemiskinan karena berbagai alasan. Setiap faktor penyebab yang membuat sekelompok orang dalam suatu masyarakat mengalami kemiskinan memerlukan penanganan yang berbeda-beda. Kemiskinan dan kerentanan yang dialami kaum miskin tersebut disebabkan karakteristik personal dan kondisi eksternal yang melingkupinya. Kemampuan setiap individu (kombinasi antara kekuatan fisik dan kecakapan intelektual) dalam upayanya untuk memperoleh kehidupan yang layak dibatasi atau difasilitasi oleh lingkungan ekonomi, sosiokultural, alam,politik dan kelembagaan tertentu yang mereka hadapi (Devereux, 2002). Lebih lanjut Devereux menyebutkan, setidaknya ada tiga determinan penyebab kemiskinan. Pertama, produktivitas yang rendah menyebabkan rendahnya upah kerja yang diterima dan rendahnya hasil dari input produktif lainnya. Kedua, kerentanan (vulnerability), yakni situasi di mana risiko dan konsekuensi akibat turunnya pendapatan dan konsumsi. Ketiga, ketergantungan (dependency), yakni ketidakmampuan menghasilkan pendapatan secara independen karena ketidakmampuan bekerja. Akar dari masalah-masalah tersebut sejatinya bukan sekadar persoalan ekonomi belaka.
Oleh: H. Achmad Rusyaidi Kemiskinan dan Ekonomisme Selama ini pendekatan yang digunakan untuk melihat akar penyebab kemiskinan adalah memusatkan perhatian pada masalah pendapatan (income). Premis ini berangkat dari pemahaman bahwa orang yang makmur hidupnya adalah orang yang memiliki kecukupan makanan, rumah, dan perawatan kesehatan. Dari sini, kepercayaan (beliefs) yang berkembang adalah bahwa masalah kemiskinan akan tuntas dengan pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya pendapatan rumah tangga setiap individu. Lebih sempit lagi,dalam paham ekonomisme (economism) disebutkan bahwa orang menjadi miskin karena mereka tak memiliki uang untuk membeli berbagai kebutuhan dasar hidup. Situasi ini menurut paham ekonomisme bisa diatasi melalui peningkatan investasi, pertumbuhan ekonomi,penciptaan lapangan kerja, perbaikan kualitas pendidikan, dan sebagainya.Yapa (1996) menyebutkan, jika kita hanya mendefinisikan kemiskinan hanya sebagai persoalan ekonomi semata, kita tercegah dari melihat bagaimana kelangkaan barang pokok (basic goods) terkonstruksi secara sosial (socially constructed) pada hampir semua tempat dan setiap titik relasi-relasi produksi. Contohnya, ada sejumlah cara untuk meningkatkan gizi masyarakat berpenghasilan rendah antara lain dengan mengurangi pembelian makanan olahan yang mahal, mendirikan koperasi untuk mendorong pembelian produksi dari dan oleh para anggotanya, pemberian akses kepada pembangunan dapur masyarakat (community kitchens), menanam tanaman makanan di halaman utamanya di daerah pedesaan serta penyebaran informasi mengenai tanaman pangan dapat dikonsumsi dan memiliki nilai untuk dimakan. Opsi-opsi kreatif lainnya juga bisa dikembangkan dalam memecahkan masalah produksi makanan, pembangunan perumahan, serta penyediaan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan transportasi,di mana kemungkinan opsi-opsi tersebut akan tertutup jika kita hanya melihat permasalahan kemiskinan sebagai masalah ekonomi yang terkait dengan pendapatan semata sehingga mencegah kita untuk mencari resolusi dari akar permasalahan penyebab kemiskinan yang sebenarnya yang ingin kita atasi bersama. BLT dan Pengentasan Kemiskinan Kembali kepada BLT. Tak dapat dimungkiri transfer tunai ini memiliki pengaruh, baik yang diinginkan maupun yang tak diinginkan, terhadap kehidupan kaum miskin dan perekonomian setempat di mana mereka tinggal. Berdasarkan observasi yang dilakukan Devereux (2002), ada empat kesimpulan
program serupa BLT di berbagai negara yakni, pertama, BLT yang diterima jumlahnya per kepala kecil hanya memiliki pengaruh yang tak signifikan jika dibandingkan dengan BLT dalam jumlah yang moderat. BLT hanya akan memiliki dampak yang berarti dalam bentuk investasi produktif jika jumlah per kepala BLT yang diterima lebih dari cukup untuk memenuhi konsumsi yang mendesak. Kedua, BLT yang ditujukan sebagai intervensi consumption-smoothing dapat mencapai hasil yang berarti jika diberikan dengan volume yang cukup yang akan mendorong perdagangan lokal, menciptakan efek pengganda, menurunkan harga, dan meningkatkan daya beli masyarakat setempat. Ketiga, pentingnya pemahaman akan konteks sosiokultural dalam pemberian BLT. Program jaring pengaman sosial ini lebih dari sekadar transfer dari kalangan masyarakat yang mampu terhadap kalangan masyarakat miskin. BLT ini juga memiliki implikasi akan relasi kekuasaan yang memiliki berbagai dampak yang tak terlihat di masyarakat.BLT yang mengesampingkan pertimbangan terhadap aspek sosiokultural akan berujung pada ketidakoptimalan dan memiliki dampak negatif jika program BLT ini tidak sensitif terhadap kebutuhan- kebutuhan dan hambatanhambatan nyata yang dihadapi masyarakat yang akan diberikan BLT tersebut. Keempat, pemberian BLT yang tanpa diiringi transformasi struktural akan berujung kepada ketidaksinambungan dalam upaya mengentaskan kemiskinan. Umumnya argumentasi yang kerap diungkapkan adalah orang miskin menjadi miskin karena mengalami kekurangan pendapatan dan tak memiliki aset.Hal ini hanya merupakan deskripsi dari gejala kemiskinan, bukan akar penyebab kemiskinan itu sendiri. Lemahnya kelembagaan ekonomi dan politik serta kebijakan yang buruk menyebabkan kemiskinan, antara lain pasar yang tak berfungsi dengan baik, langkahlangkah liberalisasi ekonomi yang terlalu radikal yang menyebabkan tertutupnya akses terhadap input-input pertanian atau dikenakannya biaya atas pelayanan pelayanan publik dasar seperti kesehatan dan pendidikan adalah penyebab- penyebab utama kemiskinan. Akhirnya, langkah- langkah pengentasan kemiskinan yang berkesinambungan dan berspektrum luas (broadbased) memerlukan penguatan kelembagaan sosial dan ekonomi dan jaminan akan akses terhadap inputinput produktif dan pelayanan-pelayanan publik yang esensial bagi segenap kalangan masyarakat,utamanya kaum miskin untuk mengangkat mereka dari kubangan kemiskinan.(*) Penulis adalah Peneliti pada Pusat Penelitian Ekonomi LIPI
Liputan Kota
8
EDISI X / MEI 2008
Zakat di Indonesia Belum Membudaya Palembang Pembayar Zakat Terunggul
DRS H ZAMZAMI AHMAD
Palembang, WK. Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang dibentuk pemerintah nampaknya perlu bekerja lebih optimal lagi. Agar zakat tak hanya sekedar kewajiban tapi juga jadi budaya dimasyarakat
umum. Salah satu pengoptimalan itu adalah dalam sistem pengelolaan zakat. Dibanding dengan dua Negara tetangga, Malaysia dan Singapura, pengelolaan zakat di Indonesia belum berjalan secara baik dan professional. Demikian terungkap dalam talkshow pada acara Gelar Budaya Sadar Zakat 2008 dan roadshow Rumah Zakat Indonesia (RZI) di 19 kota di Indonesia, Jumat (23/5). Talkshow ini menghadirkan empat pembicara. Ustadz Abu Syauqi (Ketua Dewan Pembina Rumah Zakat), Drs H Zamzami Ahmad (Ketua DPRD Sumsel), Dr Diah Natalisa, MBA (Ketua AMA Pa-
lembang), dan moderator Drs H Salman Rasyidin (reporter koran Sripo). Menurut Ketua DPRD Sumsel Zamzami Ahmad, agar Indonesia bisa seperti Malaysia dan Singapura, setidaknya perlu ditempatkan orang-orang yang terpercaya dan mampu secara manajemen yang transparan. RZI
14 Kriteria Penerima BLT 1. Luas lantai bangunan tempat tinggal, kurang dari 8 m2 per-orang 2. Jenis lantai bangunan tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/ kayu murahan 3. Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari bambu/rumbia/kayu berkualitas rendah/tembok tanpa plester 4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar sendiri atau bersama-sama dengan orang lain 5. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik 6. Sumber air minum berasal dari sumur, mata air tidak terlindung, sungai dan air hujan 7. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar, arang, minyak tanah 8. Hanya mengkonsumsi daging, susu, atau ayam satu kali dalam seminggu 9. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun 10. Hanya sanggup makan satu/dua kali dalam sehari 11. Tidak mampu membayar biaya pengobatan puskesmas/poliklinik 12. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah : petani dengan luas lahan 0.5 ha, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan, atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan di bawah Rp 600 ribu perbulan 13. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga : tidak sekolah/tidak tamat SD/ hanya SD 14. Tidak memiliki tabungan/barang yang mudah dijual dengan nilai minimal Rp 500 ribu seperti: sepeda motor (kredit/non kredit), emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya.
menurut Zamzami, sudah membuktikan sehingga masyarakat betul-betul dapat merasakan manfaatnya. “Kini masyarakat sudah mengenal RZI. Dahulu kalau orang meninggal atau sakit butuh ambulans sangat susah, ternyata RZI memberikan solusi dengan cara gratis,” kata Zamzami. Sementara wakil dari BAZ Provinsi, Drs H Robinson Malian sedikit memberikan komentar kenapa zakat belum menjadi budaya. Pertama, tingkat kepercayaan masyarakat khususnya PNS turun karena dipicu adanya praktik KKN, yang kemudian disusul adanya keberatan PNS yang dipotong gajinya 2,5 persen untuk zakat yang akan dimulai 25 Juni mendatang dan adanya perbedaan pendapat. Mulai Tumbuh Pada sisi lain, menurut Ketua Dewan Pembina Rumah Zakat, Abu Syauqi, kesadaran masyarakat Palembang untuk berzakat dan berinfak, boleh diacungi jempol. Kota Palembang menempati peringkat teratas dibandingkan dengan tujuh kota besar lainnya di Sumatera dalam pengumpulan harta Zakat, Infak dan Shadaqah (ZIS) melalui layanan RZI. Pencapaian dana selama triwulan pertama (Januari-Februari-Maret) 2008 sebesar Rp 587.092.517, dengan pertumbuhan donatur baru 130 orang sehingga total donatur RZI Palembang 1.347 orang. Bahkan, target pencapaian harta zakat, infak dan shadaqah pada triwulan II yang ditetapkan Rp 479.155.991 sudah mendekati. “Jika dibandingkan Rumah Zakat yang ada di Batam, Aceh, Medan, Padang, Lampung dan kota lain, alhamdulillah Palembang terunggul,” katanya. (yat/rio)
EDISI X / MEI 2008
Ragam
9
Belajar Mengatasi Banjir dari Kota Palembang ANJIR boleh jadi merupakan persoalan yang dihadapi hampir semua kota-kota besar di tanah air. Terutama kota yang sedang giat-giatnya membangun. Namun, dari sekian banyak kota yang berkutat dengan banjir, ada beberapa kota yang dinilai mempunyai resep jitu memberantas genangan air tak diundang itu. Kota Palembang merupakan contoh terbaik. Dilihat dari topografinya, kota metropolis ini terletak di dataran rendah yang dibelah sebuah sungai besar. Sistem drainasenya, seperti Kota Pekanbaru, sama-sama rumit bak benang kusut. Dua tahun lalu, Palembang menjadi terkenal dan menghiasi berbagai berita di televisi dan surat kabar daerah maupun nasional gara-gara sering kebanjiran. Tak ku- KAWASAN KAMBANG IWAK YANG MEMILIKI BANYAK FUNGSI, SELAIN MENJADI KOLAM RETENSI FOTO:RYO rang dari 57 titik banjir tercatat saat PENGENDALI BANJIR, JUGA MENJADI AREAL REKREASI BAGI WARGA KOTA PALEMBANG. itu, termasuk kawasan dan jalan-jalan 17 kolam retensi di seluruh wilayah Kota Sei Tawar, Saluran Outlet Lapangan Gof, utama. Palembang. Luasnya bervariasi. Ada Siring Gading Jalan Sudirman, hingga Saat ini kota yang dibelah Sungai Musi yang setengah hektare, ada juga yang normalisasi Kambang Iwak Besar dan tersebut memang masih tergenang. Tapi, satu hektare lebih. Bergantung keter- Kecil. Pada 2006 dana sebesar Rp kondisinya sudah jauh lebih baik. Titik sediaan lahan. banjir yang terdeteksi pun sudah jauh Menariknya, kolam yang terletak di 23.709.059.000 dikucurkan guna berkurang. tempat-tempat strategis itu belakangan pembangunan pencegahan kawasan Data dari dinas PU Kota Palembang, sangat dirasakan manfaatnya, yakni banjir di hampir seluruh kecamatan dalam pada 2004 terdapat 56 titik genangan air menyejukkan kota. Bahkan, masyarakat wilayah Palembang, kecuali Kecamatan di ruas jalan utama dan jalan akses. menjadikan areal kolam sebagai tempat Kertapati. Kemudian pada 2007 kembali diangNamun, pada 2007 telah berkurang rekreasi. Seperti di Kawasan kambang garkan dana sebesar Rp 19.263.116.180 Iwak. menjadi 31 titik saja. Untuk mengatasi genangan air di jalan- untuk pembangunan sarana dan praMenurut kepala Subdinas Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum jalan utama, dilakukan pemasangan sarana, seperti normalisasi saluran hingKota Palembang. Yahya Ilyas, secara u- pompa dan box culvert. Pompa dipasang ga pemasangan pompa banjir dan pemum, banjir di perkotaan terjadi karena di beberapa titik rawan banjir untuk meng- ngadaan wing serta aksesoris kapasitas saluran drainase tidak alirkan air yang menggenangi ruas jalan. pengangkat eceng gondok. Tahun 2008 ini Pemkot Palembang mencukupi lagi untuk mengalirkan debit Sementara itu, box culvert (sejenis goair hujan. Apalagi, seiring dengan ba- rong-gorong dari beton bertulang yang menganggarkan dana sebesar Rp nyaknya pembangunan, sehingga ka- berbentuk kotak) dipasang di bawah ruas 13.905.000.000 untuk membangun tiga wasan resapan air semakin hilang. Ini di- jalan. Box culvert ini berfungsi meng- unit pompa masing-masing berkapasitas perparah jika saluran drainasenya alirkan air agar tidak membanjiri salah 500 liter per detik di tiga anak sungai. Dana tersebut juga diperuntukkan untuk tersumbat karena sampah dan kotoran satu sisi jalan. Dari aspek pendanaan pun, Pemkot pembangunan box culvert, koker, pelainnya. Akibatnya, air meluap ke jalan, menggenangi rumah-rumah penduduk, Palembang kian menunjukkan komit- ngerukan serta pengerjaan rutin normaperkantoran, bahkan masjid dan rumah mennya. Buktinya, kian meningkatnya lisasi sungai dan saluran air. Dengan pengerjaan ini pemerintah mealokasi anggaran untuk mengatasi sakit. nargetkan pengurangan lokasi genangan Membenahi seluruh drainase kota se- persoalan banjir ini. Pada tahun anggaran 2004, pemerintah air di enam titik ruas jalan utama dan jalan cara serentak jelas sangat sulit, bahkan tidak mungkin. Karena itu, Pemkot Pa- menganggarkan dana APBD sebesar Rp akses. Seperti di Jalan Sudirman (depan lembang mencari solusi dengan mem- 3.737.212.000 yang difokuskan untuk Hotel Selatan), Jalan Mayor Ruslan, buat drainase primer, pompanisasi, pem- pembangunan saluran air. Dengan dana Jalan Gersik-Yayasan IBA, Jalan bangunan kolam retensi, dan pemasa- tersebut ada 16 saluran yang dibangun. Bangau, Jalan Bay Salim, dan Jalan R. Mulai dari pembangunan saluran air di Sukamto. ngan box culvert,” jelasnya. Dari berbagai upaya tersebut, warga Semua sistem drainase di Palembang Kelurahan 7 Ulu dengan panjang 140 juga bermuara di sungai besar. Pemkot meter sampai dengan pembangun kota metropolis boleh bernapas lega. RaPalembang membuat satu drainase saluran di Jalan Tanah Merah sepanjang sa waswas rumah akan kebanjiran saat hujan turun atau tidak bisa pulang karena primer yang menampung air buangan 4000 meter. Selanjutnya pada 2005 pemerintah takut kendaraan mogok akibat jalanan dari seluruh kota sebelum bermuara ke sungai. mengucurkan dana sebesar RP tergenang, mulai terkikis. Kondisi ini tentu Secara bersamaan, dibangun kolam re- 20.432.863.990 guna pembuatan, saja dapat menjadi spirit bagi kota-kota tensi. Kolam itu berfungsi sebagai resa- pelebaran, normalisasi saluran air, pem- lain di Indonesia, untuk meniru Papan air, menggantikan fungsi rawa yang buatan kolam retensi, perbaikan dinding lembang dalam mengatasi persoalan semakin berkurang seiring dengan parit, pembuatan saluran primer di banjir. Plembang maseh banjer, pegiatnya pembangunan kota. Saat ini ada beberapa kawasan seperti Sei Sekanak, caknyo idak lagi! (yat/net)
B
10
Serba - Serbi
EDISI X / MEI 2008
Yang Harus Diketahui Pria
G
8. Vegetarian Cegah Kebotakan Botak memang bersifat genetik (menurun), namun gaya hidup dan perawatan rambut yang salah bisa diyakini juga memicu kebotakan. DHT (dihydrotestosterone), sebuah bentuk dari testosteron, adalah agen yang menyumbang terjadinya kerontokan rambut. Orang-orang yang suka melahap daging yang kaya lemak dan rendah serat memiliki tingkat testosteron tinggi, di mana testoteron ini akan dikonversikan menjadi DHT. Karena itu, diet vegeterian yang rendah lemak dan kaya serat mampu menurunkan tingkat testosteron. 9. Tidur cukup Kurang tidur justru membuat pria loyo dan tak bergairah saat bekerja, padahal tidur cukup bisa mencegah penuaan dini. Saat tidur kita menghasilkan Hormon Somatropin, sebuah hormon yang sangat berperan penting untuk menghambat proses penuaan yang bekerja untuk regenarasi sel. Ketika jadwal tidur mengalami gangguan, hormon tersebut tak bisa berproduksi dengan baik, akibatnya regenerasi sel akan terhambat. 10. Tubuh Wangi Jangan pernah menganggap bau harum hanya wajib dilakukan wanita, karena wewangian menyembunyikan kekuatan erotis di dalamnya. Kendati menurut penelitian yang dilakukan ilmuwan fakultas Biologi Manusia di Universitas Pensylvania, yang dimuat di Jurnal Biology of Reproduction America mengungkapkan bahwa keringat pria bisa menurunkan stress kaum wanita, membantu relaksasi, bahkan mengatur siklus haid dan menjadi obat saat PMS (premenstual syndrome), ada baiknya Anda tetap menggunakan parfum atau deodorant untuk mencegah produksi keringat yang berlebihan yang justru mengundang bau tak sedap. 11. Aerobik Tingkatkan Gairah Sebuah penelitian yang mendukung hal ini mengadakan riset yang melibatkan 95 pria berusia sekitar 48 tahun. Dimana 17 orang berjalan k a k i selama satu jam, empat kali seminggu. Selebihnya berlatih aerobik. Setelah 9 bulan, ternyata para pria yang berolahraga dengan berjalan kaki tidak menunjukkan perubahan dalam kehidupan seksual mereka. Sebaliknya, para pria dari kelompok aerobik dilaporkan mengalami lompatan dalam gairah seks, bahkan sekitar 30 persen lebih banyak melakukan hubungan intim. (rio/ net)
aya hidup, mobilitas dan aktivitas yang tinggi terkadang membuat pria menganggap remeh kesehatan. Padahal, jika tubuh sakit, tak hanya aktivitas rutin terganggu, kehidupan seksual otomatis juga akan terkena imbas. Untuk menghindari hal tersebut ada baiknya kaum pria mulai memperhatikan kesehatan mereka. Berikut beberapa info sehat yang penting untuk diketahui:
1. Duduk Bisa Membunuh Sperma Sperma sensitif terhadap panas. Karena itu, para dokter menganjurkan kaum pria tidak berlama-lama berendam air panas, meringkuk di dalam ruang spa, atau memangku laptop. Sebuah penelitian yang dimuat di Jurnal Human Reproduction yang diterbitkan di Inggris pada 2004 menyebutkan, kombinasi panas yang dihasilkan laptop dengan panas yang di hasilkan gaya duduk yang merapatkan paha agar laptop bisa diletakan dengan seimbang, justru akan mengganggu produksi sperma, dalam hal ini peningkatan lebih dari 1 derajat dari ambang batas akan berakibat negatif pada sperma. 2. Hindari Celana Ketat Pria juga disarankan tidak menggunakan celana ketat. Celana (juga berlaku untuk celana dalam) yang ketat akan membuat buah zakar menempel ketat pada tubuh secara tidak wajar, sehingga membuatnya jadi lebih hangat. 3. Suplemen Perbaiki Mutu Sperma Beberapa penelitian menunjukkan, suplemen yang mengandung vitamin C, seng L-carnitine (asam amino), bisa membantu meningkatkan kualitas sperma. Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 47 pria dengan motilitas sperma yang buruk. Mereka diberi 3 gram Lcarnitine sehari dan ternyata, suplemen tersebut mampu menggandakan jumlah sperma. 4. Merokok dan Gangguan Ereksi Merokok akan membuat pembuluh darah mengkerut, pada organ seks, ini artinya merokok akan meningkatkan risiko gangguan ereksi, karena aliran darah menuju penis berkurang. Penelitian yang dilakukan di Inggris yang dilansir Healthnewsday menunjukkan, 78 persen dari 1.011 pasien gangguan ereksi adalah perokok. Sementara studi yang dilakukan Universitas Kedokteran Yale menyebutkan sekitar 40 persen pria yang menghabiskan rokok sebungkus per hari mengalami disfungsi ereksi, dibandingkan dengan mereka yang tidak mengkonsumsi rokok. 5. Gaya Hidup dan Impotensi Impotensi bisa disebabkan oleh banyak hal, salah satunya bila pembuluh arteri menuju penis mengalami penyumbatan. Namun, tak perlu terlalu khawatir tentang hal itu, karena program empat langkah yang meliputi: diet vegetarian rendah lemak, berhenti merokok, berjalan kaki setengah jam setiap hari, dan belajar mengelola stres, ternyata bisa membantu memperbaiki gangguan potensial jenis ini. 6. Konsumsi Tomat Buah tomat bisa mengurangi resiko kanker prostat sebanyak 45 persen. Hal ini karena tomat kaya akan lycopene yang merupakan antioksidan pencegah kanker. Penemuan ini dihasilkan dari penelitian selama tujuh tahun oleh Universitas Harvard yang melibatkan 47.000 orang pria usia paruh baya. Tak peduli bagaimana tomat dikonsumsi, bisa dalam bentuk sup atau saus, tomat tetap menyehatkan. 7. Vasektomi dan Hubungan Seksual Bisa jadi vasektomi dilakukan pria untuk menghentikan kehamilan dan tak berniat memiliki anak lagi, atau memuaskan pasangan yang sebelumnya mengeluh tak nyaman dengan kondom atau alat kontrasepsi lainnya. Namun, dengan sterilisasi permanen pun, mereka kadang juga merasa tak yakin. Padahal menurut penelitian, pasangan yang menjalani sterilisasi (entah vasektomi ataukah pengikatan tubal ligation) menyatakan bahwa mereka lebih menikmati hubungan seksual setahun setelah menjalani sterilisasi, bahkan frekuensinya cenderung meningkat.
EDISI X / MEI 2008
Profil
11
Harry Roesli Doktor Musik Kontemporer
P
ROFESOR psikologi musik ini bukan musisi biasa. Pemusik bertubuh tambun ini melahirkan fenomena budaya musik populer yang tumbuh berbeda dengan sejumlah penggiat musik kontemporer lainnya. Dia mampu secara kreatif melahirkan dan menyajikan kesenian secara komunikatif. Karyakaryanya konsisten memunculkan kritik sosial secara lugas dalam watak musik teater lenong. Semasa hidupnya, seniman yang berpenampilan khas, berkumis, bercambang, berjanggut lebat, berambut gondrong dan berpakaian serba hitam ini, aktif menulis di berbagai media. Pria bernama lengkap Djauhar Zaharsyah Fachrudin Roesli, lebih dikenal dengan Harry Roesli dan dipanggil Kang Harry ini, juga kerap bikin aransemen musik untuk teater, sinetron dan film, di antaranya untuk kelompok Teater Mandiri dan Teater Koma. Juga menjadi pembicara dalam seminar-seminar di berbagai kota di Indonesia dan luar negeri. Ia juga membina para seniman jalanan dan kaum pemulung di Bandung lewat Depot Kreasi Seni Bandung (DKSB) yang didirikannya. Bahkan pria bersahaja dan dermawan ini sering terlibat dalam berbagai aksi dan advokasi ketidakadilan. Bahkan, Putera bungsu Mayjen (pur) Roeshan Roesli dari empat bersaudara, kelahiran Bandung, 10 September 1951 menjadikan rumahnya di Jl WR Supratman 57 Bandung, sebagai markas DKSB. Markas ini nyaris tak pernah sepi dari kegiatan para seniman jalanan dan ‘kaum tertindas’. Selain itu, dia juga kerap melahirkan karya-karya yang sarat kritik sosial dan bahkan bernuansa pemberontakan terhadap kekuasaan diktator dan korup. Maka tak heran bila kegiatannya di markas ini atau di mana saja tak pernah
lepas dari pengawasan aparat. Saat bergulirnya reformasi Mei 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto, Kang Harry bahkan berada ikut di barisan depan. Pada masa Orde Baru, tak jarang pementasan musik dan teater keponakan mantan Presiden BJ Habibie, ini dicekal aparat keamanan. Bahkan, setelah reformasi, saat pemerintahan BJ Habibie, salah satu karyanya yang dikemas 24 jam nonstop juga nyaris tidak bisa dipentaskan. Juga pada awal pemerintahan Megawati, dia sempat diperiksa Polda Metro Jaya gara-gara memelesetkan lagu wajib Garuda Pancasila. Tidak Komersil Semasa kecil, Harry bercita-cita jadi insinyur. Dia pun sempat kuliah di Jurusan Teknik Sipil ITB Bandung. Namun hanya sampai tingkat IV, karena dia merasa lebih menjiwai musik. Keinginan Harry itu awalnya ditentang Sang Ayah. Alasannya, anak-anak band itu tukang mabuk-mabukan. Tapi Harry berpandangan lain. Begitu pula ibu dan ketiga kakaknya, mendukung Harry. Bahkan, Sang Ibu memberi pengertian kepada Sang Ayah: “Biarkan Harry jadi dokter musik.” Akhirnya ayahnya pun mengizinkan, asal tak dikomersialkan. Pernyataan Sang Ibu itu memberi dorongan semangat tersendiri bagi Harry. Dia pun belajar dan berkarya dengan sungguh-sungguh dan kreatif. Sampai dia benar-benar menjadi doktor musik dari Rotterdam Conservatorium, selesai 1981. Dia juga aktif di Departemen Musik Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Begitu pula syarat yang dinyatakan Sang Ayah, jangan komersial, memandu kreativitasnya melahirkan karya-karya musik dan teater yang eksperimental. Karya musik dan teater yang tak akrab komersial alias tak laku dijual, tapi terkenal dan menjadi bahan kajian di berbagai universitas mancanegara, seperti di Jepang, Eropa dan Amerika. Profesor psikologi musik ini bukan musisi biasa. Kehidupan yang sesunguhnya baginya adalah seni musik. Kehidupannya adalah kegiatan musik, mulai dari perkusi, band, rekaman musik, dan lainlain. Dalam bermain musik, dia pun memakai peralatan yang unik. Seperti gitar, drum, gong, botol, kaleng rombeng, pecahan beling dan kliningan kecil. Pada awal 1970-an, namanya sudah mulai melambung. Saat membentuk kelompok musik Gang of Harry Roesli bersama Albert Warnerin, Indra Rivai dan Iwan A Rachman. Lima tahun kemudian (1975) kelompok musik ini bubar karena para pemainnya menikah dan Harry sendiri belajar ke Belanda. Di tengah kesibukannya bermain band,
dia pun mendirikan kelompok teater Ken Arok 1973. Setelah melakukan beberapa kali pementasan, antara lain, Opera Ken Arok di TIM Jakarta pada Agustus 1975, grup teater ini bubar, karena Harry mendapat beasiswa dari Ministerie Cultuur, Recreatie en Maatschapelijk Werk (CRM), belajar ke Rotterdam Conservatorium, Negeri Belanda. Selama belajar di negeri kincir angin itu, Harry juga aktif bermain piano di restoranrestoran Indonesia dan main band dengan anak-anak keturunan Ambon di sana. Selain untuk menyalurkan talenta musiknya sekaligus untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya yang tidak mencukupi dari beasiswa. Suatu ketika cucu pengarang roman Siti Nurbaya, Marah Roesli, ini pulang liburan. Dia pun memanfaatkan kesempatan itu untuk menikah dengan kekasihnya, Kania Perdani Handiman, yang kemudian diboyongnya ke Balanda. Pernikahan itu, melahirkan buah hati anak lelaki kembar pada 1982. Sekembalinya ke tanah air, sejak tahun 1983, dia menggarap musik untuk hampir semua produksi Teater Mandiri dan Teater Koma sejak produksinya bertajuk Opera Ikan Asin. Harry meninggal dunia Sabtu 11 Desember 2004, pukul 19.55 di RS Harapan Kita Jakarta, setelah menjalani perawatan jantung di rumah sakit tersebut selama beberapa bulan. (yat/net)
BIODATA Nama :Harry Roesli Nama Lengkap: Djauhar Zahrsyah Fachrudin Roesli Lahir : Bandung, 10 September 1951 Meninggal : Jakarta, 11 Desember 2004 Agama : Islam Isteri : Kania Perdani Handiman (Menikah 1981) Anak : Layala Khrisna Patria & Lahami Khrisna Parana (Kembar, lahir 1982) Ayah : Mayjen (pur) Roeshan Roesli Pendidikan: - Jurusan Sipil ITB Bandung, sampai tingkat IV (19701975) - Jurusan Komposisi LPKJ kini IKJ (1975-1977) - Jurusan musik elektronik di Rotterdam Conservatorium, Negeri Belanda (1977-1981) Karir : - Pemain musik dan Pencipta lagu - Pendiri dan pemain grup musik ‘’Gang of Harry Roesli’’ bersama Albert Warnerin, Indra Rivai, dan Iwan A Rachman (1971-1975) - Pendiri grup teater Ken Arok (1973-1977) - Guru besar psikologi musik Universitas Pendidikan (UPI), Bandung dan Universitas Pasundan, Bandung - Pimpinan Depot Kreasi Seni Bandung (DKSB) Karya: - Musik Rumah Sakit (1979 di Bandung dan 1980 di Jakarta) - Parenthese - Musik Sikat Gigi (1982 di Jakarta) - Opera Ikan Asin - Opera Kecoa
12
Geliat Kota
EDISI X / MEI 2008
KOTA PALEMBANG DARI WAKTU KE WAKTU TERUS BERBENAH. SARANA DAN PRASARANA PEMBANGUNAN, BAIK SECARA FISIK MAUPUN MENTAL TERUS DIUPAYAKAN. DEMI MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT. BERIKUT GELIAT KOTA PALEMBANG DALAM BIDIKAN LENSA WARTA KOTA. (FOTO-FOTO: MASTOP, SAIRIN, WINARDI, RYO, IST/NET)
SUASANA KAMPANYE AKBAR SALAH SATU KANDIDAT WAKO DAN WAWAKO PALEMBANG DI HALAMAN PARKIR STADION BUMI SRIWIJAYA
WALIKOTA PALEMBANG BERSAMA DENGAN PIALA ADIPURA YANG DIRAIH UNTUK KEDUA KALINYA ATAS KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN KOTA
PENYERAHAN HADIAH LOMBA GAPLEK SYAHRIAL CUP SEKALIGUS AJANG SILATURAHMI DALAM RANGKA VISIT MUSI 2008
PEMBINAAN KORPRI YANG DILAKSANAKAN DI AULA DINAS INFORKOM KOTA PALEMBANG DIHADIRI SEKDA KOTA PALEMBANG H. MARWAN HASMEN
UPACARA PERINGATAN 100 TAHUN HARKITNAS DI HALAMAN MONPERA DIPIMPIN WAKIL WALIKOTA PALEMBANG H. TOLHA HASAN