BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 31/06/34/Th.XIX, 2 Juni 2017
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN: BULAN MEI 2017 KOTA YOGYAKARTA INFLASI 0,33 PERSEN
Kota Yogyakarta pada Bulan Mei 2017 mengalami Inflasi sebesar 0,33 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks sebagian besar kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 1,43 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,10 persen; kelompok perumahan, listrik, air, gas, dan bahan bakar sebesar 0,19 persen; kelompok sandang sebesar 0,48 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,28 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,04 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu: kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,33 persen.
Dari 82 kota yang dihitung angka inflasinya, 70 kota IHK mengalami inflasi dan 12 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi terbesar terjadi di Kota Tual sebesar 0,96 persen diikuti Kota Lhokseumawe dan Tanjung Pandan masing-masing sebesar 0,90 persen, sedangkan Inflasi terendah trejadi di Kota Bulukumba dan Sampit masing-masing sebesar 0,02 persen, diikuti oleh Kota Pare-Pare dan Meulaboh masing-masing sebesar 0,06 persen. deflasi tertinggi terjadi di Kota Manado sebesar 1,13 persen diikuti Kota Pangkal Pinang dan Sorong masing-masing sebesar 0,93 persen dan 0,51 persen, sedangkan deflasi terkecil terjadi di Kota Pematang Siantar sebesar 0,01 persen. Komoditas yang paling mempengaruhi terjadinya inflasi diantaranya adalah bawang putih, telur ayam ras, tarip listrik, daging ayam ras, dan cabai merah, sedangkan komoditas yang menahan terjadinya inflasi adalah angkutan udara, jeruk, bawang merah, gula pasir, dan cabai rawit. Laju inflasi tahun kalender 2017 ( Mei 2017 terhadap Desember 2016) sebesar 2,16 persen, sedangkan laju inflasi year on year (Mei 2017 terhadap Mei 2016) sebesar 4,10 persen.
A. PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Mei 2017 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan BPS pada bulan Mei 2017, di Kota Yogyakarta terjadi inflasi 0,33 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 125,46 pada April 2017 menjadi 125,87 pada Mei 2017. Tingkat inflasi tahun kalender (Mei 2017 terhadap Desember 2016) sebesar 2,16 persen dan tingkat inflasi dari tahun ke tahun (Mei 2017 terhadap Mei 2016) sebesar 4,10 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks beberapa kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 1,43 persen; kelompok makanan jadi, Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.31/06/34/Th.XIX, 2 Juni 2017
1
minuman, rokok, dan tembakau 0,10 persen; kelompok perumahan, listrik, air, gas, dan bahan bakar 0,19 persen; kelompok sandang 0,48 persen; kelompok kesehatan 0,28 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,04 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, adalah: kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,33 persen Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Bulan Mei 2017 sehingga memberikan andil terjadinya inflasi diantaranya: bawang putih naik 27,14 persen dengan memberikan andil 0,16 persen; telur ayam ras naik 15,58 persen dengan memberikan andil 0,08 persen; tarip listrik naik 0,98 persen dengan memberikan andil 0,05 persen; daging ayam ras naik 4,71 persen dengan memberikan andil 0,04 persen; kelapa, obat dengan resep, mie, bensin, apel, seragam sekolah anak, pepaya, sepatu, teh, gudeg, dan kacang panjang, masing-masing naik 2,54 persen, 1,64 persen, 0,93 persen, 0,27 persen, 2,65 persen, 4,50 persen, 2,31 persen, 4,23 persen, 1,62 persen, 0,71 persen, dan 5,67 persen, dengan memberikan andil masing-masing 0,01 persen.
Gambar 1 Perkembangan Inflasi Kota Yogyakarta dan Nasional, Mei 2016 – Mei 2017 1,4 Yogyakarta
Nasional
1,24
1,2 1
0,94
0,97
0,8 0,6
0,69
0,66
0,43
0,4 0,2 0
0,36
0,47 0,32 0,35 0,42 0,23 0,08
0,22 -0,04
-0,02
-0,2
0,14 0,05
0,28
0,33
0,23 0,09 -0,06 -0,02
-0,16
-0,4 Mei-16 Jun-16
16-Jul Agust-16 Sep-16 Okt-162 Nov-16 Des-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 Mei-17
Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga memberikan andil menahan inflasi diantaranya angkutan udara turun 3,56 persen dengan memberikan andil -0,05 persen; jeruk, bawang merah, gula pasir, dan cabai rawit, masing-masing turun 4,03 persen, 3,85 persen, 3,51 persen, dan 10,21 persen, dengan memberikan andil masing-masing sebesar -0,02 persen; beras, tarip pulsa ponsel, telepon selular, dan minyak goreng, masing-masing turun 0,35 persen, 0,45 persen, 1,52 persen, dan 0,57 persen, dengan masing-masing memberikan andil -0,01 persen.
Tabel 1 2
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.31/06/34/Th.XIX, 2 Juni 2017
Sumbangan Inflasi Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Yogyakarta Bulan Mei 2017
Kelompok Pengeluaran
Laju Inflasi
Persentase Sumbangan Inflasi
[1]
[2]
[3]
Umum
0,33
0,33
1. Bahan makanan
1,43
0,27
2. Makanan jadi, minuman, rokok dan Tembakau
0,10
0,02
3. Perumahan. Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
0,19
0,05
4. Sandang
0,48
0,03
5. Kesehatan
0,28
0,02
6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
0,04
0,00
7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
-0,33
-0,06
Tabel 2 IHK dan Laju Inflasi Kota Yogyakarta Mei 2017 dan Tahun ke Tahun menurut Kelompok Pengeluaran
120,91
125,87
0,33
2,16
4,10
136,84
139,41
1,43
0,19
1,88
122,20
127,14
0,10
1,52
4,04
121,30
127,58
0,19
3,21
5,18
115,94
119,46
0,48
2,50
3,04
116,54
121,78
0,28
1,87
4,50
107,29
109,64
0,04
-0,01
2,19
114,28
121,46
-0,33
4,71
6,28
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.31/06/34/Th.XIX, 2 Juni 2017
3
Gambar 2 Inflasi Kalender Kota Yogyakarta Tahun Kalender Bulan Mei 2017 menurut Kelompok Pengeluaran 4,71
5,00 4,00 3,00
3,21 2,50
2,16
1,87
1,52
2,00
-0,01
1,00
0,19
0,00 Umum
1
2
3
4
5
6
7
-1,00 1 2 3 4
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok, & Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas, & Bahan Bakar Sandang
5 Kesehatan 6 Pendidikan, Rekreasi, & Olahraga 7 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
B. PERUBAHAN INDEKS HARGA DI KOTA YOGYAKARTA MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1.
Bahan Makanan
Kelompok bahan makanan pada bulan ini mengalami inflasi sebesar 1,43 persen atau mengalami kenaikan indeks dari 137,45 pada April 2017 menjadi 139,41 pada Mei 2017. Dari 11 sub kelompok pengeluaran yang ada, sembilan sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks, yakni sub kelompok daging dan hasil-hasilnya naik 1,07 persen; sub kelompok ikan diawetkan naik 0,17 persen; sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya naik 3,07 persen; sub kelompok sayur-sayuran naik 1,27 persen; sub kelompok kacang-kacangan naik 0,03 persen; sub kelompok buah-buahan naik 0,04 persen; sub kelompok bumbu-bumbuan naik 7,31 persen; sub kelompok lemak dan minyak naik 0,43 persen; dan sub kelompok bahan makanan lainnya naik 1,44 persen. Sedangkan dua sub kelompok lainnya mengalami penurunan angka indeks, yaitu sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya turun 0,30 persen; dan sub kelompok ikan segar turun 0,39 persen. Beberapa komoditas bahan makanan yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil mendorong terjadinya inflasi, diantaranya bawang putih naik 27,14 persen dengan memberikan andil 0,16 persen; telur ayam ras naik 15,58 persen dengan memberikan andil 0,08 persen; daging ayam ras naik 4,71 persen dengan memberikan andil 0,04 persen; cabai merah naik 12,07 persen dengan memberikan andil 0,02 persen; kelapa, apel, pepaya, dan kacang panjang masing-masing naik 2,54 persen, 2,65 persen, 2,31 persen, dan 5,67 persen, dengan memberikan andil masing-masing 0,01 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga pada kelompok ini sehingga memberikan andil menahan terjadinya inflasi, diantaranya jeruk, bawang merah, cabai rawit, turun masing-masing 4,03 persen, 3,85 persen, dan 10,21 persen dengan memberikan andil masing-masing -
4
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.31/06/34/Th.XIX, 2 Juni 2017
0,02 persen; beras dan minyak goreng masing-masing turun 0,35 persen dan 0,57 persen dengan memberikan andil masing-masing -0,01 persen.
2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
Pada bulan ini kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,10 persen dengan angka indeks sebesar 127,14 lebih tinggi dibandingkan angka indeks pada bulan sebelumnya yaitu sebesar 127,01. Dari tiga sub kelompok pengeluaran pada kelompok ini, dua sub kelompok mengalami kenaikan yaitu sub kelompok makanan jadi dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol masingmasing mengalami inflasi 0,20 persen dan 0,08 persen, sedangkan sub kelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami deflasi sebesar 0,29 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga dapat memicu terjadinya inflasi adalah mie, teh, dan gudeg masing-masing naik sebesar 0,93 persen; 1,62 persen; dan 0,71 persen, dengan masing-masing memberikan andil 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga dapat menahan terjadinya inflasi yaitu gula pasir turun sebesar 3,51 persen dengan memberikan andil -0,02 persen.
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Pada bulan ini kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar 0,19 persen, dengan angka indeksnya mencapai 127,58, lebih tinggi dibanding angka indeks pada bulan sebelumnya yaitu sebesar 127,34. Dari empat sub kelompok pengeluaran yang ada, dua sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks yaitu sub kelompok biaya tempat tinggal naik 0,02 persen; dan sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air naik 0,56 persen, sebaliknya sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga mengalami penurunan angka indeks sebesar 0,05 persen. Sedangkan sub kelompok perlengkapan rumahtangga angka indeksnya relatif stabil dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Beberapa komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi pada kelompok pengeluaran ini adalah: tarip listrik naik 0,98 persen dengan memberikan andil 0,05 persen. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga dapat menahan lajunya inflasi pada sub kelompok pengeluaran ini adalah sabun detergen bubuk/cair dan dispenser masing-masing turun sebesar 0,31 persen.
4.
Sandang
Kelompok sandang pada Bulan Mei 2017 mengalami inflasi sebesar 0,48 persen dengan angka indeks sebesar 119,46, lebih tinggi dari angka indeks bulan lalu yang tercatat sebesar 118,89. Dari empat sub kelompok pengeluaran yang ada, tiga sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks, yaitu sub kelompok sandang laki-laki naik 0,64 persen; sub kelompok sandang wanita naik 0,34 persen; dan sub kelompok sandang anak-anak naik 1,07 persen. Sedangkan sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya turun 0,19 persen. Beberapa jenis barang dan jasa yang mengalami kenaikan harga pada kelompok pengeluaran ini, diantaranya seragam sekolah anak dan sepatu masing-maing naik 4,50 persen dan 4,23 persen dengan Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.31/06/34/Th.XIX, 2 Juni 2017
5
memberikan andil sebesar 0,01 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga, sehingga memberikan andil menahan laju inflasi pada kelompok pengeluaran ini, diantaranya adalah emas perhiasan, gaun, sandal karet dan kaos dalam/singlet masing-masing turun 0,47 persen, 2,13 persen, 0,47 persen dan 0,30 persen.
5.
Kesehatan
Kelompok kesehatan pada Bulan Mei 2017 ini mengalami inflasi sebesar 0,28 persen. Angka indeks kelompok ini tercacat 121,78 lebih tinggi dibanding angka indeks bulan sebelumnya yang mencapai 121,44. Dari empat sub kelompok pengeluaran yang ada pada kelompok ini, dua sub kelompok mengalami kenaikan yaitu sub kelompok obat-obatan naik 0,89 persen dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetik naik 0,31 persen, sedangkan dua sub kelompok lainnya yaitu sub kelompok jasa kesehatan dan sub kelompok jasa perawatan jasmani angka indeksnya relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada kelompok ini, diantaranya obat dengan resep naik 1,64 persen dengan memberikan andil sebesar 0,01 persen, sedangkan komoditas yang dapat menahan laju inflasi pada kelompok ini adalah parfum, sabun wajah, dan vitamin masingmasing turun 0,48 persen, 0,92 persen dan 0,07 persen.
6.
Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga
Kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga pada Bulan Mei 2017 mengalami inflasi sebesar 0,04 persen dengan angka indeks sebesar 109,64 lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 109,60. Dari lima sub kelompok pengeluaran pada kelompok ini, dua sub kelompok mengalami kenaikan angka indeksnya yaitu sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan naik 0,25 persen dan sub kelompok olahraga naik 1,03 persen; sebaliknya sub kelompok rekreasi mengalami penurun indeks sebesar 0,12 persen, sedangkan dua sub kelompok lainnya yaitu sub kelompok pendidikan; dan sub kelompok kursus-kursus/pelatihan angka indeksnya relatif stabil dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Komoditas yang mengalami kenaikan harga pada bulan Mei 2017 pada sub kelompok pengeluaran ini, yaitu adalah buku pelajaran SMA, tinta print, pakaian olah raga pria, tas sekolah, dan tabloid masing-masing naik 6,37 persen, 5,19 persen, 6,46 persen, 2,05 persen, dan 1,67 persen; sedang komoditas yang dapat menahan laju inflasi pada sub kelompok pengeluaran ini adalah laptop/notebook, dan televisi berwarna turun masing-masing 0,58 persen dan 1,24 persen.
7.
Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan
Kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan pada Bulan Mei 2017 mengalami deflasi sebesar 0,33 persen. Angka Indeks Harga Konsumen kelompok ini tercatat sebesar 121,46, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 121,86 Pada kelompok ini, dua sub kelompok mengalami penurunan angka indeks yaitu sub kelompok transpor turun 0,37 persen, dan sub kelompok komunikasi dan pengiriman turun 0,41 persen, sebaliknya sub kelompok sarana dan penunjang transpor naik 0,03 persen. Sedangkan sub kelompok jasa keuangan angka indeksnya relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya. Komoditas yang mengalami kenaikan harga pada kelompok ini, sehingga memberikan andil terjadinya inflasi diantaranya bensin naik 0,27 persen dengan memberikan andil 0,01 persen, sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga pada kelompok pengeluaran ini sehingga 6
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.31/06/34/Th.XIX, 2 Juni 2017
dapat menahan laju inflasi adalah angkutan udara turun 3,56 persen dengan memberikan andil sebesar -0,05 persen; tarip pulsa ponsel dan telepon seluler turun 0,45 persen dan 1,52 persen dengan masingmasing memberikan andil sebesar -0,01 persen. Tabel 3 Indeks Harga Konsumen Kota Yogyakarta bulan April dan Mei 2017, Perubahannya serta Sumbangan Inflasi (2012=100) IHK KODE [1] 00000 10000 10100 10200 10300 10400 10500 10600 10700 10800 10900 11000 11100 20000 20100 20200 20300 30000 30100 30200 30300 30400 40000 40100 40200 40300 40400 50000 50100 50200 50300 50400 60000 60100 60200 60300 60400 60500 70000 70100 70200 70300 70400
KELOMPOK / SUB KELOMPOK [2] UMUM BAHAN MAKANAN Padi-padian,umbi2-an &hasilnya Dagingdanhasil-hasilnya Ikan Segar IkanDiawetkan Telur,susu,danhasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang-kacan Buah-buahan Gan Bumbu-bumbuan Lemakdanminyak Bahanmakananlainnya MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU Makananjadi Minuman yang tdkberalkohol Tembakaudanminumanberalkohol PERUMAHAN Biayatempattinggal Bh,bakar,penerangan dan air PerlengkapanRumahtangga PenyelenggaraanRumahtangga SANDANG Sandanglaki-laki Sandangwanita Sandanganak-anak Barangpribadidanlainnya KESEHATAN Jasakesehatan Obat-obatan JasaPerawatanJasmani Perawatanjasmani&kosmetika PENDIDIKAN,REKREASI,OLAH RAGA JasaPendidikan Kursus-kursus/Pelatihan Perlengkapan/peralatanpendidikan Rekreasi Olahraga TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN Transpor Komunikasidanpengiriman Sarana&penunjang transport JasaKeuangan
April 2017
Mei 2017
[3] 125,46 137,45 118,51 141,49 146,30 160,42 127,19 149,60 130,00 144,93 193,18 128,87 140,75 127,01 126,69 122,96 131,89 127,34 118,39 148,87 111,44 122,19 118,89 125,44 116,54 122,67 111,02 121,44 119,48 113,89 115,85 130,10 109,60 108,12 130,24 101,69 112,92 117,47 121,86 125,34 107,87 135,11 121,84
[4] 125,87 139,41 118,15 143,01 145,73 160,69 131,10 151,50 130,04 144,99 207,31 129,42 142,78 127,14 126,94 122,60 132,00 127,58 118,41 149,71 111,44 122,13 119,46 126,24 116,94 123,98 110,81 121,78 119,48 114,90 115,85 130,50 109,64 108,12 130,24 101,94 112,79 118,68 121,46 124,87 107,43 135,15 121,84
Inflasi Mei 2017 (%) [5] 0,33 1,43 -0,30 1,07 -0,39 0,17 3,07 1,27 0,03 0,04 7,31 0,43 1,44 0,10 0,20 -0,29 0,08 0,19 0,02 0,56 0,00 -0,05 0,48 0,64 0,34 1,07 -0,19 0,28 0,00 0,89 0,00 0,31 0,04 0,00 0,00 0,25 -0,12 1,03 -0,33 -0,37 -0,41 0,03 0,00
ANDIL INFLASI [6] 0,33 0,27 -0,01 0,03 0,00 0,00 0,08 0,02 0,00 0,00 0,14 0,01 0,00 0,02 0,02 -0,01 0,00 0,05 0,00 0,05 0,00 0,00 0,03 0,01 0,00 0,01 0,00 0,33 0,00 0,27 0,01 0,00 -0,01 0,01 0,03 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,08 0,00 0,02 0,00 -0,06 0,00 -0,04 0,00 -0,02 0,00 0,14 0,00 0,01 0,00 0,02 0,02 -0,01
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.31/06/34/Th.XIX, 2 Juni 2017
7
0,00 0,05 0,00 0,05
INFLASI MENURUT KOMPONEN APRIL 2017 Komponen inti pada bulan Mei 2017 mengalami inflasi 0,09 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 118,66 pada April 2017 menjadi 118,77 pada Mei 2017. Komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi 0,05 persen, sedangkan komponen yang bergejolak mengalami inflasi 1,60 persen. Inflasi komponen inti dan komponen yang harganya diatur pemerintah dari tahun ke tahun (Mei 2016 - Mei 2017) masing-masing mengalami inflasi sebesar 3,02 persen dan 10,12 persen, sementara komponen yang bergejolak mengalami inflasi sebesar 1,75 persen. (lihat tabel 4).
Tabel 4 Tingkat Inflasi Mei 2017, Inflasi Tahun Kalender 2017, dan Inflasi Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Komponen
IHK
IHK
Inflasi
Andil
Mei
Desember
Mei
Mei
Inflasi
2016
2016
2017
2017
(%)
Tahun Kalender 2017
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
Umum
120,91
123.21
125.87
0,33
0.33
2,16
4.10
Inti
115,58
117.16
118.77
0.09
0.06
1,37
3.02
Diatur Pemerintah
129,28
133.32
142,37
0.05
0.01
6,79
10.12
Bergejolak
136,54
139.44
139,65
1.60
0.26
0.15
1.75
Komponen
[1]
I II III
Laju Inflasi
Laju Inflasi
IHK
Tahun ke Tahun
Kelompok komponen inti memberikan andil inflasi pada Bulan April 2017 sebesar 0,06 persen, sedangkan kelompok komponen yang diatur oleh pemerintah dan komponen yang bergejolak masingmasing memberikan sumbangan sebesar 0,01 persen dan 0,26 persen.
8
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.31/06/34/Th.XIX, 2 Juni 2017
Gambar 3 Inflasi April dan Mei 2017 menurut Kelompok Komponen 2,16 0,28 Umum
0,33
0,16
0,09
1,6 0,05
Inti
Diatur Pemerintah
Bergejolak -1,41
April
Mei
D. PERBANDINGAN INFLASI KOTA YOGYAKARTA DENGAN KOTA LAIN DI INDONESIA Pada bulan Mei 2017 dari 82 kota yang dihitung angka inflasinya, 70 kota IHK mengalami inflasi dan 12 kota IHK lainnya mengalami deflasi, Inflasi terbesar terjadi di Kota Tual sebesar 0,96 persen diikuti Kota Lhokseumawe dan tanjung Pandan masing-masing sebesar 0,90 persen, sedangkan Inflasi terendah trejadi di Kota Bulukumba dan Sampit masing-masing sebesar 0,02 persen, diikuti oleh Kota Pare-Pare dan Meulaboh masing-masing sebesar 0,06 persen. deflasi tertinggi terjadi di Kota Manado sebesar 1,13 persen diikuti Kota Pangkal Pinang dan Sorong masing-masing sebesar 0,93 persen dan 0,51 persen, sedangkan deflasi terkecil terjadi di Kota Pematang Siantar sebesar 0,01 persen. Di wilayah Sumatera Inflasi tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe dan Tanjung Pandan masing-masing sebesar 0,90 persen, diikuti Kota Bandar Lampung sebesar 0,89 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Meulaboh sebesar 0,06 persen, diikuti Kota Medan dan Dumai masingmasing sebesar 0,08 persen dan 0,11 persen. Sebaliknya Deflasi terbesar yang di wilayah sumatra, terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 0,93 persen, diikuti Kota Bukit Tinggi sebesar 0,44 persen, sedangkan deflasi terendah terjadi di Kota Pematang Siantar sebesar 0,01 persen diikuti Kota Padang sebesar 0,04 persen. Di pulau Jawa dan Madura, kota-kota yang dihitung IHKnya, seluruhnya mengalami inflasi, Kota Malang mengalami inflasi tertinggi yaitu mencapai 0,82 persen, diikuti oleh Kota Kudus dan Tegal masing-masing sebesar 0,80 persen dan 0,74 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Bekasi yang mencapai 0,27 persen diikuti oleh Kota Banyuwangi, Yogyakarta, dan Surakarta masingmasing mencapai 0,33 persen. Untuk wilayah Sulawesi, inflasi tertinggi terjadi di Kota Palu yaitu mencapai 0,81 persen, diikuti oleh Kota Kendari dan Mamuju masing-masing mencapai 0,68 persen dan 0,27 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Bulukumba dan Pare-Pare masing-masing sebesar 0,02 persen dan 0,06 persen. Deflasi di wilayah Sulawesi ini terjadi di Kota Manado, Makasar, dan Palopo masing-masing sebesar 1,13 persen, 0,32 persen dan 0,14 persen. Untuk wilayah Kalimantan, Kota Palangkaraya mengalami inflasi tertinggi mencapai 0,53 persen, diikuti Kota Tarakan sebesar 0,51 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Sampit sebesar 0,02 persen. Sebaliknya Kota Tanjung mengalami deflasi sebesar 0,19 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.31/06/34/Th.XIX, 2 Juni 2017
9
Kota-kota lain di luar wilayah Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 0,96 persen, diikuti Kota Bima dan Manokwari masing-masing sebesar 0,64 persen dan 0,60 persen, sedangkan Kota Denpasar mengalami inflasi terendah yaitu mencapai 0,11 persen diikuti oleh Kota Ternate dan Ambon yang masing-masing mencapai 0,20 persen. Deflasi terbesar terjadi di Kota Sorong sebesar 0,51 persen, sedangkan Kota Kupang mengalami deflasi terkecil yang mencapai 0,06 persen.
Tabel 5 Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Mei 2017 di 82 kota
No [1] 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Kota [2]
IHK [3]
MEULABOH BANDA ACEH LHOKSEUMAWE SIBOLGA PEMATANG SIANTAR MEDAN PADANG SIDEMPUAN PADANG BUKIT TINGGI TEMBILAHAN PEKAN BARU DUMAI BUNGO JAMBI PALEMBANG LUBUK LINGGAU BENGKULU BANDARLAMPUNG METRO TANJUNG PANDAN PANGKAL PINANG BATAM TANJUNG PINANG DKI JAKARTA BOGOR SUKABUMI BANDUNG CIREBON BEKASI DEPOK TASIKMALAYA CILACAP PURWOKERTO KUDUS SURAKARTA SEMARANG TEGAL YOGYAKARTA JEMBER BANYUWANGI SUMENEP
127,37 121,23 122,79 131,42 132,80 131,73 126,23 133,56 125,52 132,20 130,05 130,71 126,89 127,27 126,31 126,07 137,31 129,92 135,94 136,58 134,81 128,18 127,35 128,60 129,14 127,96 127,08 123,83 124,99 127,11 127,21 131,37 125,99 135,30 124,80 127,38 125,10 125,87 125,23 124,49 125,44
Inflasi [4]
0,06 0,86 0,90 0,39 -0,01 0,08 -0,09 -0,04 -0,44 0,69 0,12 0,11 0,16 0,31 0,64 0,54 0,56 0,89 0,86 0,90 -0,93 0,56 0,41 0,49 0,57 0,49 0,47 0,64 0,27 0,51 0,62 0,59 0,66 0,80 0,33 0,59 0,74 0,33 0,36 0,33 0,66
No [1] 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
Kota [2]
KEDIRI MALANG PROBOLINGGO MADIUN SURABAYA TANGERANG CILEGON SERANG SINGARAJA DENPASAR MATARAM BIMA MAUMERE KUPANG PONTIANAK SINGKAWANG SAMPIT PALANGKARAYA TANJUNG BANJARMASIN BALIKPAPAN SAMARINDA TARAKAN MANADO PALU BULUKUMBA WATAMPONE MAKASAR PARE - PARE PALOPO KENDARI BAU - BAU GORONTALO MAMUJU AMBON TUAL TERNATE MANOKWARI SORONG MERAUKE JAYAPURA
IHK [3]
125,51 129,88 125,31 126,67 128,90 135,70 134,54 136,51 137,33 125,58 126,43 130,54 122,26 129,49 138,18 128,56 129,86 126,15 128,05 128,58 132,94 131,56 139,21 127,31 131,11 133,21 123,80 128,71 122,97 125,66 123,74 128,64 123,88 127,66 125,96 144,44 131,45 122,20 127,61 135,41 129,75
NASIONAL
10
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.31/06/34/Th.XIX, 2 Juni 2017
Inflasi [4]
0,50 0,82 0,37 0,58 0,39 0,50 0,58 0,62 0,37 0,11 0,49 0,64 0,38 -0,06 0,30 0,34 0,02 0,53 -0,19 0,33 0,32 0,38 0,51 -1,13 0,81 0,02 0,23 -0,32 0,06 -0,14 0,68 0,17 0,19 0,27 0,20 0,96 0,20 0,60 -0,51 0,23 -0,17