BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 34/07/34/Th.XVIII, 1 Juli 2016
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN: BULAN JUNI 2016 KOTA YOGYAKARTA INFLASI 0,43 PERSEN
Kota Yogyakarta pada Bulan Juni 2016 mengalami inflasi sebesar 0,43 persen. inflasi ini dikarenakan adanya kenaikan harga-harga yang menyebabkan berubahnya angka indeks harga konsumen (IHK). Pada Bulan Juni ini, seluruh kelompok pengeluaran mengalami kenaikan angka indeks, yaitu kelompok bahan makanan naik 0,95 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,53 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,26 persen; kelompok sandang naik 0,43 persen; kelompok kesehatan naik 0,21 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,05 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan naik 0,25 persen.
Dari 82 kota yang dihitung angka inflasinya, seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 2,14 persen, diikuti oleh Kota Bima dan Kota Jayapura dengan inflasi masingmasing sebesar 1,86 persen dan 1,78 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Padang dan Singaraja masing-masing sebesar 0,10 persen dan 0,13 persen, diikuti oleh kota singaraja dan kendari masing-masing sebesar 0,16 persen.
Komoditas yang paling mempengaruhi terjadinya inflasi diantaranya adalah daging ayam ras, wortel, gula pasir, kelapa, dan beras sedangkan komoditas yang menghambat inflasi adalah bawang merah, kembang kol, tomat sayur , bensin, dan nangka muda. Laju inflasi tahun kalender 2016 ( Juni 2016 terhadap Desember 2015) sebesar 0,81 persen, sedangkan laju inflasi year on year (Juni 2016 terhadap Juni 2015) sebesar 2,94 persen.
A. PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Juni 2016 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan BPS pada Juni 2016, di Kota Yogyakarta terjadi inflasi 0,43 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 120,91 pada Mei 2016 menjadi 121,43 pada Juni 2016. Tingkat inflasi tahun kalender (Juni 2016 terhadap Desember 2015) 2016 sebesar 0,81 persen dan tingkat inflasi dari tahun ke tahun (Juni 2016 terhadap Juni 2015) sebesar 2,94 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan naik 0,95 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,53 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,26 persen; dan kelompok sandang naik 0,43 persen; kelompok kesehatan naik 0,21 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,05 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan naik 0,25 persen. Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 34/07/34/Th.XVIII, 1 Juli 2016
1
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga menyumbang terjadinya inflasi diantaranya: daging ayam ras naik 8,05 persen dengan memberikan andil sebesar 0,07 persen; wortel naik 33,18 persen dengan memberikan andil sebesar 0,05 persen; gula pasir naik 6,30 dengan memberikan andil sebesar 0,04 persen; kelapa dan beras naik 7, 84 persen dan 0,72 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,03 persen; tarip listrik, apel, rokok kretek, minyak goreng, kentang, dan nasi dengan lauk, naik 0,59 persen, 8,32 persen, 2,18 persen, 1,89 persen, 13,85 persen, dan 0,68 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,02 persen; rokok kretek filter, telur ayam ras, petai, upah pembantu rumahtangga, semangka, udang basah, emas perhiasan, gula merah, sabun detergen bubuk/cair, daging ayam kampung, keramik, daun melinjo, dan bayam naik 1,03 persen, 2,23 persen, 102,42 persen, 0,58 persen, 8,99 persen, 5,19 persen, 1,30 persen, 6,94 persen, 1,76 persen, 6,31 persen, 1,09 persen, 19,52 persen, dan 3,73 persen. Gambar 1 Perkembangan Inflasi Kota Yogyakarta dan Nasional, Juni 2015 – Juni 2016
0,93
0,96
0,96
Yogyakarta
Nasional
0,54 0,63
0,39 0,33
0,35
0,51
0,21 0,04
-0,05
0,01
0,53 0,23
0,19
0,13
0,08
0,02 -0,09
-0,08
0,43
-0,16
-0,09
-0,46 Jun-15
Jul-15
Ags-15
Sep-15
Okt-15
Nov-15
Des-15
Jan-16
Feb-16
Mar-16
Apr-16
Mei-16
Jun-16
Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menahan terjadinya inflasi diantaranya bawang merah turun 15,74 persen dengan memberikan andil sebesar -0,10 persen; kembang kol, tomat sayur, bensin, nangka muda, salak, tomat buah, pepaya, ikan keranjang, dan buncis turun 18,61 persen, 11,27 persen, 0,23 persen, 14,68 persen, 10,11 persen, 17,33 persen, 2,10 persen, 3,06 persen, dan 9,65 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar – 0,01 persen.
2
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 34/07/34/Th.XVIII, 1 Juli 2016
Tabel 1 Sumbangan Inflasi Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Yogyakarta Bulan Juni 2016 Kelompok Pengeluaran
Laju Inflasi
Persentase Sumbangan Inflasi
[1]
[2]
[3]
Umum
0,43
0,43
1.
Bahan makanan
0,95
0,18
2.
Makanan jadi, minuman, rokok dan Tembakau
0,53
0,10
3.
Perumahan. Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
0,26
0,07
4.
Sandang
0,43
0,02
5.
Kesehatan
0,21
0,01
6.
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
0,05
0,00
7.
Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
0,25
0,04
Tabel 2 IHK dan Laju Inflasi Kota Yogyakarta Juni 2016 dan Tahun ke Tahun menurut Kelompok Pengeluaran I H K ( 2012=100 ) Juni 2016
Inflasi Juni 2016 *)
LajuInflasi Tahun 2016 **)
Laju Inflasi Tahun ke Tahun ***)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
117,96
120,45
121,43
0,43
0,81
2,94
1. Bahan Makanan
127,08
132,82
138,14
0,95
4,01
8,70
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
118,55
120,61
122,85
0,53
1,86
3,63
3. Perumahan
119,21
121,62
121,61
0,26
-0,01
2,01
4. Sandang
110,79
113,11
116,44
0,43
2,94
5,10
5. Kesehatan
112,50
114,76
116,78
0,21
1,76
3,80
6. Pendidikan, Rekreasi, danOlah Raga
106,10
107,08
107,34
0,05
0,24
1,17
7. TranspordanKomunikasi
117,55
118,44
114,57
0,25
-3,27
-2,54
KelompokPengeluaran
Juni 2015
Desember 2015
(1)
(2)
Umum
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 34/07/34/Th.XVIII, 1 Juli 2016
3
Gambar 2 Laju Inflasi Kota Yogyakarta Tahun Kalender Bulan Juni 2016 menurut Kelompok Pengeluaran 4,01
5 4 P e r s
2,94
3 2
1,86
0,81
1
e
0
n
-1
1,76 -0,01
0,24
-2 -3 Umum
Bahan
-3,27 Mak. Perumahan Sandang KesehatanPendidikanTranspor,
Makanan Jadi,Min, Rok & Temb
Komunikasi, dan Jasa Keuangan
B. PERUBAHAN INDEKS HARGA DI KOTA YOGYAKARTA MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1.
Bahan Makanan
Pada Bulan Juni 2016 kelompok bahan makanan mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,95 persen, sehingga angka indeks menjadi 138,14, relatif lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang mencapai 136,84. Dari 11 sub kelompok pengeluaran yang ada, sembilan sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks, yakni sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya naik 0,65 persen; daging dan hasil-hasilnya naik 2,44 persen; sub kelompok ikan segar naik 2,38 persen; sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya naik 0,65 persen; sub kelompok sayur-sayuran naik 3,56 persen; sub kelompok kacang-kacangan naik 0,62 persen; sub kelompok buah-buahan naik 1,23 persen; sub kelompok lemak dan minyak naik 3,63 persen; dan sub kelompok bahan makanan lainnya naik 0,24 persen, sedangkan dua sub kelompok lainnya mengalami penurunan harga, yaitu sub kelompok ikan diawetkan turun 1,29 persen; dan sub kelompok bumbu-bumbuan turun 4,84 persen. Beberapa komoditas bahan makanan yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil terjadinya inflasi, diantaranya daging ayam ras naik 8,05 persen dengan memberikan andil sebesar 0,07 persen; wortel naik 33,18 persen dengan memberikan andil sebesar 0,05 persen; kelapa dan beras naik 7,84 persen dan 0,72 persen yang masing-masing memberikan andil 0,03 persen; apel, minyak goreng, dan kentang naik 8,32 persen, 1,89 persen, 13,85 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,02 persen; telur ayam ras, petai, semangka, udang basah, gula merah, daging ayam kampung, daun melinjo, dan bayam naik 2,23 persen, 102,42 persen, 8,99 persen, 5,19 persen, 6,94 persen, 6,31 persen, 19,52 persen, 3,73 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,01 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga pada kelompok ini sehingga memberikan andil menahan terjadinya inflasi, yaitu bawang merah turun 15,74 persen dengan memberikan andil sebesar -0,10 persen; kembang kol, tomat sayur, nangka muda, salak, tomat buah, pepaya, ikan keranjang, dan buncis turun 18,61 persen, 11,27 persen, 14,68 persen, 10,11 persen, 17,33 persen, 2,10 persen, 3,06 persen, dan 9,65 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,01 persen. 4
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 34/07/34/Th.XVIII, 1 Juli 2016
2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok danTembakau
Pada bulan ini kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,53 persen dengan angka indeks sebesar 122,85, lebih tinggi dibanding angka indeks pada bulan sebelumnya yaitu sebesar 122,20. Dari tiga sub kelompok pengeluaran pada kelompok ini, seluruh sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks, yaitu sub kelompok makanan jadi naik 0,20 persen; sub kelompok minuman yang tidak beralkohol naik 1,38 persen, dan sub sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol angka indeksnya naik 0,98 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil terjadinya inflasi pada kelompok ini diantaranya adalah gula pasir naik 6,30 persen dengan memberikan andil sebesar 0,04 persen; rokok kretek dan nasi dengan lauk naik 2,18 persen dan 0,68 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,02 persen; rokok kretek filter naik 1,03 persen dengan memberikan andil sebesar 0,01 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga memberikan andil menahan terjadinya inflasi pada kelompok pengeluaran ini adalah kacang kulit, sari kedelai, sirop dan makanan ringan/snack turun 3,66 persen, 1,76 persen, 3,29 persen, dan 0,16 persen.
3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
Pada bulan ini kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar 0,26 persen, dengan angka indeksnya mencapai 121,61 lebih tinggi dibanding angka indeks pada bulan sebelumnya yaitu sebesar 121,30. Dari empat sub kelompok pengeluaran yang ada, seluruh sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks yaitu sub kelompok biaya tempat tinggal naik 0,09 persen; sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air naik 0,32 persen; sub kelompok perlengkapan rumahtangga naik 0,18 persen; dan sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga naik 0,71 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil terjadinya inflasi diantaranya tarip listrik naik 0,59 persen dengan memberikan andil sebesar 0,02 persen; upah pembantu rumahtangga, sabun detergen bubuk/cair, keramik naik 0,58 persen, 1,76 persen, dan 1,09 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,01 persen. Komoditas yang mengalami penurunan harga pada kelompok ini adalah semen, kayu balokan, kompor, kulkas/lemari es, dan panci turun 0,48 persen, 0,36 persen, 0,53 persen, 0,63 persen, dan 1,06 persen.
4.
Sandang
Kelompok sandang pada Bulan Juni 2016 mengalami inflasi sebesar 0,43 persen dengan angka indeks sebesar 116,44, lebih tinggi dari angka indeks bulan lalu yang tercatat sebesar 115,94. Dari empat sub kelompok pengeluaran yang ada, seluruh sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks, yaitu sub kelompok sandang laki-laki naik 0,34 persen; sub kelompok sandang wanita naik 0,37 persen; sub kelompok sandang anak-anak naik 0,26 persen; dan sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya naik 0,80 persen. Beberapa jenis barang dan jasa yang mengalami kenaikan harga pada kelompok pengeluaran ini, diantaranya emas perhiasan, naik 1,30 persen dengan memberikan andil sebesar 0,01 persen; baju kaos berkerah wanita, baju kaos berkerah laki-laki, sepatu laki-laki, celana panjang jeans, dan kerudung/jilbab naik 2,89 persen, 0,92 persen, 1,29 persen, 1,55 persen, dan 1,64 persen.
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 34/07/34/Th.XVIII, 1 Juli 2016
5
Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga, sehingga memberikan andil menahan terjadinya inflasi pada kelompok pengeluaran ini adalah tas, pembalut wanita, celana dalam pria, baju muslim, dan kaos dalam/singlet turun 2,27 persen, 0,36 persen, 0,95 persen, 0,05 persen, dan 0,25 persen.
5.
Kesehatan
Kelompok kesehatan pada Bulan Juni 2016 ini mengalami inflasi sebesar 0,21 persen. Angka indeks kelompok ini tercacat 116,78, lebih tinggi dibanding angka indeks bulan sebelumnya yang mencapai 116,54. Dari empat sub kelompok pengeluaran yang ada pada kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami kenaikan yaitu sub kelompok jasa kesehatan naik 0,07 persen; sub kelompok obat-obatan naik 0,65 persen; dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika naik 0,16 persen, sedangkan satu sub kelompok lainnya yaitu sub kelompok jasa perawatan jasmani angka indeksnya relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada kelompok ini diantaranya vitamin, obat gosok, pelembab, dokter gigi, dan parfum naik 1,87 persen, 1,52 persen, 1,79 persen, 2,28 persen, dan 0,49 persen. Sedangkan komoditas yang memiliki andil menahan terjadinya inflasi pada kelompok ini yaitu shampo, sabun mandi cair, sabun wajah, hand body lotion, dan minyak rambut turun 0,61 persen, 2,72 persen, 0,51 persen, 0,31 persen, dan 0,66 persen.
6.
Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga
Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga pada Bulan Juni 2016 mengalami inflasi sebesar 0,05 persen dengan angka indeks sebesar 107,34 lebih tinggi dari angka indeks bulan lalu yang tercatat sebesar 107,29. Dari lima sub kelompok pengeluaran pada kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami kenaikan angka indeksnya yaitu sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan naik 0,08 persen; sub kelompok rekreasi naik 0,18 persen; dan sub kelompok olah raga naik 0,02 persen, sedangkan dua sub kelompok lainnya yaitu sub kelompok pendidikan dan sub kelompok kursus-kursus/pelatihan angka indeksnya relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada bulan Juni 2016 yaitu: biaya foto copy, sepeda anak, majalah berkala/dewasa, televisi berwarna, dan buku tulis bergaris naik 1,65 persen, 0,96 persen, 3,08 persen, 0,21 persen, dan 0,46 persen, sedangkan komoditas yang memberikan negatif adalah personal komputer/dekstop mengalami penurunan harga sebesar 0,39 persen.
7.
Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan
Angka Indeks Harga Konsumen kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan pada Bulan Juni 2016 sebesar 114,57 lebih tinggi dari angka indeks bulan lalu yang mencapai 114,31. Pada kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks yaitu sub kelompok transport naik 0,36 persen; sub kelompok komunikasi dan pengiriman naik 0,01 persen, dan sarana penunjang transpor naik 0,09 persen, sedangkan satu sub kelompok lainnya yaitu sub kelompok jasa keuangan angka indeksnya relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya. Komoditas yang mengalami kenaikan harga pada kelompok ini, sehingga memberikan andil terjadinya inflasi diantaranya sepeda motor, perbaikan ringan kendaraan, telepon seluler, sepeda, dan ban luar motor naik 0,12 persen, 0,46 persen, 0,11 persen 0,28 persen, dan 0,29 persen. Komoditas yang dapat memberikan andil menahan terjadinya inflasi pada kelompok ini adalah bensin turun 0,23 persen dengan memberikan andil sebesar -0,01 persen; bahan pelumas/oli dan rantai+gear motor turun 0,56 persen dan 0,22 persen. 6
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 34/07/34/Th.XVIII, 1 Juli 2016
Tabel 3 Indeks Harga Konsumen Kota Yogyakarta bulan Mei 2016 dan Juni 2016, Perubahannya serta Sumbangan Inflasi (2012=100) IHK KODE [1] 00000 10000 10100 10200 10300 10400 10500 10600 10700 10800 10900 11000 11100 20000 20100 20200 20300 30000 30100 30200 30300 30400 40000 40100 40200 40300 40400 50000 50100 50200 50300 50400 60000 60100 60200 60300 60400 60500 70000 70100 70200 70300 70400
KELOMPOK / SUB KELOMPOK [2] UMUM BAHAN MAKANAN Padi-padian,umbi2-an &hasilnya Dagingdanhasil-hasilnya Ikan Segar IkanDiawetkan Telur,susu,danhasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang-kacan Buah-buahan Gan Bumbu-bumbuan Lemakdanminyak Bahanmakananlainnya MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU Makananjadi Minuman yang tdkberalkohol Tembakaudanminumanberalkohol PERUMAHAN Biayatempattinggal Bh,bakar,penerangan dan air PerlengkapanRumahtangga PenyelenggaraanRumahtangga SANDANG Sandanglaki-laki Sandangwanita Sandanganak-anak Barangpribadidanlainnya KESEHATAN Jasakesehatan Obat-obatan JasaPerawatanJasmani Perawatanjasmani&kosmetika PENDIDIKAN,REKREASI,OLAH RAGA JasaPendidikan Kursus-kursus/Pelatihan Perlengkapan/peralatanpendidikan Rekreasi Olahraga TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN Transpor Komunikasidanpengiriman Sarana&penunjang transport JasaKeuangan
Mei 2016 [3] 120,91 136,84 119,65 141,74 138,80 157,27 130,02 150,98 127,54 155,67 179,46 116,98 139,42 122,20 122,13 120,58 123,94 121,30 116,71 132,95 109,52 119,02 115,94 122,38 113,51 118,62 109,39 116,54 115,50 110,93 111,45 122,55 107,29 105,37 125,60 103,07 109,26 115,25 114,28 121,09 98,69 111,47 121,84
Juni 2016 [4] 121,43 138,14 120,43 145,20 142,10 155,24 130,86 156,35 128,33 157,59 170,78 121,23 139,75 122,85 122,37 122,24 125,15 121,61 116,82 133,38 109,72 119,86 116,44 122,80 113,93 118,93 110,26 116,78 115,58 111,65 111,45 122,74 107,34 105,37 125,60 103,15 109,46 115,27 114,57 121,52 98,70 111,57 121,84
Inflasi Juni 2016 (%) [5] 0,43 0,95 0,65 2,44 2,38 -1,29 0,65 3,56 0,62 1,23 -4,84 3,63 0,24 0,53 0,20 1,38 0,98 0,26 0,09 0,32 0,18 0,71 0,43 0,34 0,37 0,26 0,80 0,21 0,07 0,65 0,00 0,16 0,05 0,00 0,00 0,08 0,18 0,02 0,25 0,36 0,01 0,09 0,00
ANDIL INFLASI [6] 0,43 0,18 0,03 0,08 0,03 -0,01 0,02 0,05 0,00 0,03 -0,09 0,05 0,00 0,10 0,02 0,04 0,03 0,07 0,01 0,03 0,00 0,03 0,02 0,00 0,01 0,00 0,01 0,01 0,00 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,04 0,04 0,00 0,00 0,00
C. INFLASI MENURUT KOMPONEN MEI 2016 Komponen inti pada bulan Juni 2016 mengalami inflasi 0,24 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 115,58 Mei 2016 menjadi 115,86 pada Juni 2016, komponen yang harganya diatur pemerintah dan yang bergejolak mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,53 persen dan 1,07 persen.
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 34/07/34/Th.XVIII, 1 Juli 2016
7
Inflasi komponen inti dan komponen bergejolak untuk tahun kalender (Januari – Juni) 2016 masing-masing 1,60 persen dan 4,54 persen, sementara komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami deflasi sebesar 4,89 persen. Sedangkan inflasi dari tahun ke tahun (Juni 2016 terhadap Juni 2015) untuk komponen inti, komponen harga yang diatur pemerintah, dan komponen bergejolak masing-masing sebesar 3,36 persen, -3,74 persen, dan 9,71 persen. Tabel 4 Tingkat Inflasi Juni 2016, Inflasi Tahun Kalender 2016, dan Inflasi Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Komponen
Komponen
IHK
IHK
IHK
Inflasi
Andil
Laju Inflasi
Laju Inflasi
Juni
Desember
Juni
Juni
Inflasi
Tahun Kalender
Tahun ke
2015
2015
2016
2016
(%)
2016
Tahun
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
Umum
117,96
120,45
121,43
0,43
0,43
0,81
2,94
I
Inti
112,10
114,04
115,86
0,24
0,16
1,60
3,36
II
Diatur Pemerintah
135,02
136,65
129,97
0,53
0,10
-4,89
-3,74
III
Bergejolak
125,79
132,01
138,00
1,07
0,17
4,54
9,71
[1]
Tiga kelompok komponen pada Juni 2016 memberikan sumbangan inflasi terhadap Kota Yogyakarta yaitu: komponen inti 0,16 persen, komponen harga yang diatur pemerintah 0,10, dan komponen bergejolak memberikan andil 0,17 persen. Gambar 3 Inflasi Mei dan Juni 2016 Menurut kelompok Komponen
Mei
Juni 1,07 0,43
0,08 Umum
0,53 0,24
0,23 Inti
Diatur Pemerintah -0,11
Bergejolak -0,30
D. PERBANDINGAN INFLASI KOTA YOGYAKARTA DENGAN KOTA LAIN DI INDONESIA Pada bulan Juni dari 82 kota yang dihitung angka inflasinya, seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 2,14 persen, diikuti oleh kota Bima dan Jayapura masing-masing sebesar 1,86 persen dan 1,78 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Padang dan Singaraja masing-masing sebesar 0,10 persen dan 0,13 persen diikuti oleh Kota Kediri dan Meulaboh masing-masing sebesar 0,16 persen.
8
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 34/07/34/Th.XVIII, 1 Juli 2016
Di wilayah Sumatera dari 23 kota IHK, semua kota IHK mengalami inflasi Kota Pangkal Pinang mengalami inflasi tertinggi yaitu sebesar 2,14 persen, diikuti Kota Bungo sebesar 1,66 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Padang sebesar 0,10 persen, diikuti Kota Meulaboh sebesar 0,16 persen. Di pulau Jawa dan Madura, dari 26 kota yang dihitung Indeks Harga Konsumennya, semua kota IHK mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Cirebon sebesar 1,04 persen, diikuti Kota Bekasi sebesar 0,90 persen. Inflasi terkecil sebesar 0,16 persen terjadi di kota Kediri, diikuti Kota Surakarta sebesar 0,22 persen. Untuk wilayah Sulawesi, semua kota IHK mengalami inflasi, Kota Palopo mengalami inflasi tertinggi yaitu sebesar 1,63 persen, diikuti Kota Mamuju sebesar 1,19 persen. Sedangkan Kota Makasar dan Bau-Bau mengalami inflasi terkecil yaitu masing-masing sebesar 0,30 persen. Untuk wilayah Kalimantan, semua kota IHK mengalami inflasi. inflasi tertinggi terjadi di Kota Balikpapan sebesar 1,74 persen dan diikuti Kota Tarakan sebesar 1,59 persen. Kota Samarinda mengalami inflasi terkecil yaitu sebesar 0,61 persen, diikuti Kota Singkawang sebesar 0,64 persen. Kota-kota lain di luar wilayah Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan inflasi tertinggi terjadi di Kota Bima sebesar 1,86 persen, diikuti Kota Jayapura sebesar 1,78 persen. Sedangkan Kota Singaraja mengalami inflasi terendah yaitu sebesar 0,13 persen diikuti Kota Ambon sebesar 0,23 persen dan Kota Maumere sebesar 0,27 persen
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 34/07/34/Th.XVIII, 1 Juli 2016
9
Tabel 5 Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Juni 2016 di 82 kota No
Kota
IHK
Inflasi
No
Kota
[1] 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
[2]
[3] 122,68 117,58 119,02 124,87 128,07 127,45 121,32 127,38 121,56 128,23 122,29 124,48 122,13 123,27 122,18 121,64 130,98 124,26 131,63 130,32 127,07 123,58 123,42 124,29 123,58 123,03 123,23 120,10 121,13 122,89 123,07 125,79 121,36 128,88 120,91 122,42 120,55 121,43 120,95 121,47 121,49
[4] 0,16 1,10 0,79 0,94 0,65 0,81 0,23 0,10 0,73 0,83 0,33 0,79 1,66 0,97 0,46 0,72 1,35 0,75 0,67 1,46 2,14 1,46 0,66 0,52 0,45 0,55 0,60 0,56 0,90 0,82 0,75 0,61 0,38 0,25 0,22 0,43 0,66 0,43 0,28 0,73 0,65
[1] 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
[2]
10
MEULABOH BANDA ACEH LHOKSEUMAWE SIBOLGA PEMATANG SIANTAR MEDAN PADANG SIDEMPUAN PADANG BUKIT TINGGI TEMBILAHAN PEKAN BARU DUMAI BUNGO JAMBI PALEMBANG LUBUK LINGGAU BENGKULU BANDARLAMPUNG METRO TANJUNG PANDAN PANGKAL PINANG BATAM TANJUNG PINANG DKI JAKARTA BOGOR SUKABUMI BANDUNG CIREBON BEKASI DEPOK TASIKMALAYA CILACAP PURWOKERTO KUDUS SURAKARTA SEMARANG TEGAL YOGYAKARTA JEMBER BANYUWANGI SUMENEP
KEDIRI MALANG PROBOLINGGO MADIUN SURABAYA TANGERANG CILEGON SERANG SINGARAJA DENPASAR MATARAM BIMA MAUMERE KUPANG PONTIANAK SINGKAWANG SAMPIT PALANGKARAYA TANJUNG BANJARMASIN BALIKPAPAN SAMARINDA TARAKAN MANADO PALU BULUKUMBA WATAMPONE MAKASAR PARE - PARE PALOPO KENDARI BAU - BAU GORONTALO MAMUJU AMBON TUAL TERNATE MANOKWARI SORONG MERAUKE JAYAPURA NASIONAL
IHK [3] 121,06 124,17 121,95 121,07 123,50 131,06 128,20 130,72 131,33 120,68 122,64 128,43 117,47 127,42 133,66 123,95 124,59 121,46 125,13 124,51 128,53 126,99 135,87 124,31 125,53 128,21 119,46 124,16 120,53 122,65 120,72 128,20 121,65 123,74 122,93 137,60 128,46 118,70 124,35 129,63 127,78
Inflasi [4] 0,16 0,63 0,35 0,27 0,69 0,51 1,04 0,28 0,13 0,39 0,87 1,86 0,27 0,62 1,21 0,64 0,65 0,91 0,97 1,06 1,74 0,61 1,59 1,06 0,63 0,94 0,90 0,30 0,52 1,63 0,93 0,30 1,02 1,19 0,23 1,71 0,30 1,77 1,24 1,15 1,78
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 34/07/34/Th.XVIII, 1 Juli 2016