media komunikasi indonesia power
3
ME
16
edisi
IJUNI 20
Indonesia Power Budayakan Inovasi:
Capai Keandalan, Efektivitas, dan Efisiensi Pembangkit
editorial
daftar isi 3
P
embangkitan adalah industri yang sarat teknologi. Bicara teknologi, maka ada inovasi di dalamnya. Melalui inovasi lah, tercipta teknologi terbaik yang dapat memberi manfaat lebih bagi penggunanya. Pembangkit sebagai pengguna teknologi, tentunya membutuhkan sebuah inovasi untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas teknologi yang digunakannya. Maka, inovasi pun menjadi elemen penting dalam meningkatkan kinerja sebuah pembangkit. Melalui Forum Karya Inovasi (FKI), Indonesia Power pun memberikan Rahmi Sukma Kepala Bidang Komunikasi Korporat wadah bagi insan Indonesia Power untuk PT Indonesia Power menunjukkan hasil karya inovasinya. Di balik itu, Indonesia Power ingin menumbuhkan budaya dan semangat berinovasi di lingkungan perusahaan. Hasilnya, sebanyak 90 makalah karya inovasi terkumpul dari seluruh unit Indonesia Power. Hal ini dapat menjadi sebuah indikator bahwa semangat dan budaya inovasi tumbuh dengan baik dalam diri setiap insan Indonesia Power. Dari FKI, terpilih karya inovasi terbaik dari yang terbaik. Sebanyak 15 karya terpilih sebagai “Best of The Best” untuk tiga kategori, Pembangkitan, Technical Supporting, dan Non-Technical Supporting. Di antaranya, UPJP Tanjung Priok, UJP Cilegon, dan UP Suralaya yang meraih peringkat 1, 2, dan 3 untuk Kategori Pembangkitan.
SAJIAN UTAMA
- indonesia Power Budayakan inovasi: Capai keandalan, efektivitas, dan Efisiensi Pembangkit - Juara iii kategori Pembangkitan Forum karya inovasi: uP suralaya kembangkan instruksi kerja, inovasi Tak Berbiaya - Juara i kategori Pembangkitan Forum karya inovasi: uPJP Priok inovasi, solusi Tepat Tingkatkan kinerja Pembangkit - Juara ii kategori Pembangkitan Forum karya inovasi: uJP Cilegon kerak Oli Pembawa kemenangan - Juara i kategori Technical supporting Forum karya inovasi: uPJP kamojang Ciptakan Alat ukur Mobile nCG Pertama bagi PLTP
18 KINERJA
GO90, Visualisasi Cita-cita Perusahaan dalam Lima Atribut Fundamental
20 IP BERSIh
survei Perilaku etis: Penerapan GCG dalam dimensi TARiF
22 KIlAS BERITA
kegiatan-kegiatan PT indonesia Power
25 CAKRAwAlA
indonesia Power Aktif Mendukung kegiatan Berwawasan Lingkungan
Pelindung Penanggung Jawab Pemimpin Redaksi Redaktur Pelaksana Sekretaris Redaksi Staf Redaksi Fotografer Sirkulasi Koordinator Peliputan Unit Bisnis
: : : : : : : :
Inovasi di Indonesia Power, ternyata, tidak hanya dilakukan para inovator dari sisi teknis saja. Direksi beserta jajaran manajemen Indonesia Power juga melakukan sebuah terobosan bagi perusahaan dengan merilisi iconogram GO90. Plt. Direktur Utama, Sripeni Inten Cahyani pun angkat bicara seputar iconogram tersebut dalam Rubrik Kinerja.
Konsultan Media
Satu lagi yang istimewa dari edisi kali ini adalah, bahwa edisi ini hadir di penghujung bulan Ramadhan sekaligus menyambut Hari Raya Idul Fitri. Untuk itu, segenap Redaksi Majalah InPower menghaturkan “Selamat Menunaikan Ibadah Puasa dan Hari Raya Idul Fitri. Mohon Maaf Lahir dan Batin”.
Kreatif
: inTeGRiTi, PT integra Cipta kreasi T/F: (021) 2765 0747 : M. Pamungkas : dyota Laksmi T., Abdullah Baraja, novita Puspa, Candra Fivetya, M. nur Fitrianto, Chairudi B. dharma, Farhan kamal : Andunk Bayumurti
Perjalanan panjang yang dipenuhi kerja keras dalam menghasilkan inovasi untuk perbaikan unit harus dilalui Tim Inovator ketiga unit tersebut. Mereka pun berkisah seputar pengalaman serta segala tantangan yang harus dihadapi sepanjang pengembangan inovasi tersebut. Begitu pula, yang dialami Tim Inovator UPJP Kamojang, Pemenang Pertama untuk Kategori Technical Supporting. Pengalaman para inovator itu pun terkisah dalam Rubrik Sajian Utama edisi ini.
Selamat membaca dan selamat berlebaran!
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
Editor Reporter
direksi PT indOnesiA POWeR sekretaris Perusahaan kBidkOM elza Febrianto haldi Ra’uf sigid endro Winarno Maryani suntarti
: seluruh MkAd, MAdM dan MsMh
Alamat Redaksi:
Gedung indonesia Power Lt.3 Bidang komunikasi korporat Jl. Jend. Gatot subroto kav.18, Jakarta 12950 Tel. (62-21) 526 7666 Fax. (62-21) 575 1923
[email protected]
| e d i s i k e TiG A TA hu n 2 0 1 6
2
sajian utama
Indonesia Power Budayakan Inovasi:
Capai Keandalan, Efektivitas, dan Efisiensi Pembangkit eiring kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi pun mengalami perkembangan yang demikian pesat. Perkembangan teknologi itu pun tak terlepas dari beragam inovasi yang diciptakan manusia untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia itu sendiri. Sebagai industri yang sarat teknologi, industri pembangkitan pun memiliki ruang besar untuk melakukan inovasi untuk mewujudkan pembangkit yang andal, efektif, dan efisien. Semangat InovaSI Sebagai salah satu pelaku bisnis terkemuka di industri pembangkitan Tanah Air, Indonesia Power memandang inovasi sebagai salah satu prioritas perusahaan dalam upaya meningkatkan keandalan pembangkitpembangkit yang dimiliki dan dikelolanya. Tak hanya meningkatkan keandalan, inovasi juga akan memberikan manfaat positif lainnya berupa peningkatan mutu, efektivitas, dan efisiensi bagi peralatan maupun tata kelola bisnis pembangkitan. Manfaat positif
Med iA kOM unikAsi in dOn e s iA P OWe R
tersebut, tentu saja, akan berujung pada peningkatan daya saing dan terjaganya keberlangsungan Indonesia Power sebagai perusahaan pembangkitan, baik di kancah nasional maupun internasional. Di lingkungan Indonesia Power sendiri, semangat inovasi terus berkembang dari tahun ke tahun. Inovasi pun sudah menjadi budaya yang mengakar kuat di tubuh perusahaan. Inovasi merupakan bagian dari keseharian aktivitas bisnis (business as usual), khususnya di lingkungan pembangkitan. Sebut saja, Unit Jasa Pembangkitan (UJP) Indonesia Power yang menjadikan inovasi sebagai bagian dari aktivitas bisnisnya. Banyaknya peluang untuk melakukan improvement di UJP serta besarnya keinginan untuk mengoptimalkan kondisi unit telah mendorong gairah untuk senantiasa berinovasi. “Salah satu indikasi meningkatnya semangat inovasi di antara insan Indonesia Power adalah semakin banyaknya makalah inovasi yang dikirimkan inovator-inovator dari berbagai
unit untuk diikutsertakan dalam ajang inovasi yang diselenggarakan Indonesia Power. Tidak hanya banyak, inovatornya pun sangat bervariasi, mulai dari yang baru satu tahun menjadi pegawai sampai yang satu tahun lagi pensiun, dari unit-unit di Pulau Jawa sampai unit-unit yang berada jauh di luar Pulau Jawa,” papar Sapto Aji Nugroho, Kepala Divisi Enjinering dan Inovasi II Indonesia Power. target dan Langkah Untuk mengembangkan inovasi, Perusahaan telah menargetkan terciptanya empat karya inovasi dari setiap unit dalam satu semester. Keempat karya tersebut harus memenuhi tiga kategori yang, juga merupakan kategori dalam lomba karya inovasi yang digelar perusahaan. Adapun kategori tersebut terdiri dari Kategori Pembangkitan, Kategori Technical Supporting, dan Kategori NonTechnical Supporting Manajemen & Aplikasi. Tak hanya menargetkan, Perusahaan juga telah menyusun sejumlah langkah untuk menumbuhkan semangat inovasi dalam diri
| e d i s i k e T i G A TA hu n 2 0 1 6
3
setiap insan Indonesia Power. Di antaranya, menyediakan berbagai fasilitas pendukung inovasi berupa sejumlah perangkat penunjang budaya inovasi, seperti Sistem Knowledge Management, portal Knowledge Management, dan aplikasi inovasi.
penghargaan bagi inovator yang karya inovasinya terpilih sebagai pemenang. Penghargaan berupa uang maupun kesempatan melakukan benchmarking ke pembangkit-pembangkit di luar negeri yang berkinerja world class,” jelas Sapto.
Untuk meningkatkan gairah inovasi, Perusahaan juga memasukkan inovasi dalam Key Performance Indicator (KPI) Unit. Sebagai bentuk dukungan, manajemen juga memberikan pembiayaan dan pengujian atas karya inovasi yang tercipta. Setiap karya inovasi yang tercipta di lingkungan Indonesia Power pun mendapat kesempatan untuk diikutsertakan dalam Forum Karya Inovasi yang diselenggarakan Indonesia Power dua kali dalam setahun.
Selain itu, Sapto menambahkan, bahwa hasil karya inovasi yang terbukti penemuan baru akan dibantu perusahaan dalam pembuatan hak patennya. Dengan dipatenkan, hasil karya inovasi tersebut dapat diimplementasikan, tidak hanya di lingkungan Indonesia Power, tetapi juga di luar Indonesia Power.
Pada semester 1 tahun 2016, tepatnya tanggal 6—8 April 2016 lalu, Indonesia Power kembali menggelar Forum Karya Inovasi (FKI). Ajang bergengsi yang berlangsung di Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan (UPJP) Bali tersebut mengusung tema “Innovation Toward Performance Excellence”.
Forum karya InovaSI Disamping untuk membudidayakan inovasi dan melahirkan generasi inovator yang hebat di lingkungan Indonesia Power, Forum Karya Inovasi juga bertujuan untuk menghasilkan karya-karya inovasi terbaik
Tak kurang dari 90 makalah telah terkumpul dari seluruh unit. Dari jumlah tersebut, terpilih 54 makalah untuk empat kategori yang masuk ke FKI. Keseluruhan makalah tersebut merupakan buah karya dari 159 inovator di Indonesia Power. Dalam
“Motivasi lain yang kami sematkan dalam media kompetisi tersebut adalah
Med iA kOMunikAsi in dO n e siA P OWe R
dari setiap unit pembangkit. Dimana, karya inovasi tersebut telah diimplementasikan, memberikan kebermanfaatan dan nilai tambah, serta selaras dengan program strategis Perusahaan tahun berjalan (RKAP).
| e d i s i keT i G A TAhu n 2 0 1 6
4
penyelenggaraan FKI kali ini, terpilih para pemenang untuk masing-masing kategori. Pada Kategori Pembangkitan, UPJP Priok berhasil meraih peringkat pertama yang diikuti UJP Cilegon dan UP Suralaya yang, masing-masing berada di peringkat kedua dan ketiga. Sedangkan untuk Kategori Technical Supporting, Juara I, II, dan III, masing-masing berhasil diraih oleh UPJP Kamojang, UJH, dan UP Perak Grati. Untuk Kategori Non-Technical Supporting, Kantor Pusat berhasil meraih dua peringkat sekaligus, yaitu Juara I dan Juara II, sedangkan Juara III diraih oleh UPJP Bali. tantangan Tantangan telah menjadi hal lazim dalam penciptaan sebuah karya inovasi. Di sisi lain, tantangan juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari setiap upaya perusahaan dalam menumbuhkan semangat dan budaya inovasi di lingkungan perusahaan. “Salah satu tantangan terbesar adalah saat proses mengeksekusi ide menjadi sesuatu yang nyata dan bisa diimplementasikan. Tak dipungkiri, memang, banyak ide yang terhenti, tidak berlanjut, pada tahapan ini,” ujar Sapto yang menjadi salah seorang juri untuk Kategori Pembangkitan dalam FKI Semester I Tahun 2016 lalu. Terhentinya proses eksekusi ide ini dikarenakan proses ini membutuhkan sumber daya dan dukungan lingkungan. Menurut Sapto, dalam tahapan ini, perusahaan berperan sangat penting untuk mendukung tahap ini. Selain eksekusi ide, tantangan selanjutnya adalah proses penulisan karya inovasi dalam bentuk makalah. Penulisan ini sangat diperlukan agar karya inovasi dapat dibagikan kepada orang lain. Untuk itu, perusahaan menyelenggarakan berbagai pelatihan/workshop untuk menunjang teknik penulisan makalah serta teknik presentasi makalah. “Kesulitan menuangkan karya inovasi dalam bentuk tulisan ini sebenarnya lebih kepada para inovator yang kebanyakan orang-orang teknis, jarang melakukannya (menulis),” jelas Sapto. “Hal ini membuat banyak implementasi ide-ide baik di unit-unit tidak diketahui
Med i A kOMunikAsi in dO n e siA P OW e R
oleh yang lain. Dalam hal ini, peran atasan sangat dibutuhkan untuk mendukung implementasi ide menjadi sebuah karya inovasi yang bernilai tinggi. Seorang atasan dapat melakukan kolaborasi antara pegawai senior-junior dalam penulisan karya inovasi,” tambah Sapto. Milestone Kreativitas dalam berinovasi yang berlangsung selama ini di Indonesia Power, tenyata telah menghadirkan sejumlah karya inovasi yang mampu memberikan inspirasi sekaligus menjadi milestone perusahaan. Di antara karya inovasi tersebut adalah Modifikasi Sistem Kontrol Pembangkit dari Analog menjadi PLC; Pengoperasian Pembangkit secara Remotr; Reverse Engineering Sistem Kontrol Governor; serta Reverse Engineering Ruang Bakar Gas Turbin. Disamping telah berhasil mengharumkan nama Indonesia Power, baik di tingkat nasional maupun internasional, karya-karya inovasi tersebut juga menjadi benchmark bagi pembangkit lain untuk melakukan hal yang serupa. Di sisi lain, perusahaan tengah menggalakkan inovasi di tingkat korporat untuk mencari terobosan teknologi terkait dengan Program LCM dan portofolio Perusahaan. Dengan demikian, inovasi dapat menjadi langkah perusahaan dalam meningkatkan kinerja perusahaan, termasuk seluruh unitnya. Implementasi dari setiap inovasi yang tercipta pun diharapkan dapat memberikan manfaat bagi seluruh insan Indonesia Power sekaligus menginspirasi dan memotivasi insan Indonesia Power lainnya untuk terus berinovasi. Ke depannya, inovasi di lingkungan Indonesia Power diharapkan dapat terus meningkat, khususnya dalam pelaksanaan Forum Karya Inovasi di Semester kedua Tahun 2016. Tidak hanya karya inovasinya saja yang meningkat, Sapto berharap implementasi dari setiap karya inovasi pun turut meningkat yang dibuktikan melalui laporan implementasi inovasi dari unit. Harapan sekaligus target inovasi di tahun 2016 ini, Indonesia Power dapat terpilih kembali menjadi Juara Umum dalam Lomba Karya Inovasi yang digelar PLN di tingkat Nasional.
Sapto aji nugroho
Kepala Divisi Enjinering dan Inovasi II Indonesia Power
hasil karya inovasi yang terbukti penemuan baru akan dibantu perusahaan dalam pembuatan hak patennya. Dengan dipatenkan, hasil karya inovasi tersebut dapat diimplementasikan, tidak hanya di lingkungan Indonesia Power, tetapi juga di luar Indonesia Power.
| e d i s i k eT iG A TA hu n 2 0 1 6
5
sajian utama
Juara III
Kategori Pembangkitan Forum Karya Inovasi:
UP Suralaya
Kembangkan Instruksi Kerja, Inovasi Tak Berbiaya hingga menetapkannya sebagai Juara III untuk Kategori Pembangkitan. Di balik karya hebat ini, adalah Tim Inovator yang terdiri dari Ahmad Supriadi (Supervisor Unit 1 D), Badri (Operator Senior Control Room #1 D), dan Ilham Hafid Siswanto (Operator Senior Control Room #1 D). Berangkat dari harapan untuk dapat meningkatkan produksi dan keandalan pembangkit unit 1 sampai dengan unit 4, ketiga sekawan ini pun mengembangkan sebuah metode operasi untuk menanggulangi gangguan coal plugging yang, sebelumnya, kerap dialami PLTU Suralaya Unit 1—4. Metode ini dikembangkan dengan melakukan modifikasi Instruksi Kerja. Meskipun tak berproduk dan tak berbiaya, modifikasi Instruksi Kerja tetap harus dilakukan dengan kajian yang mendalam terhadap sistem coal feeder dan pulverizer. Kajian dan modifikasi mulai dilakukan Tim pada bulan Maret 2015 dan hanya dalam waktu sekitar dua minggu, Tim UP Suralaya telah berhasil mengembangkan sebuah metode yang siap untuk diujicobakan.
tim Inovator uP Suralaya
“Ujicoba pertama kali kami lakukan pada bulan April 2015 dan hanya dilakukan di Regu D Unit 1 yang merupakan regu kami. Setelah kami rasa cukup berhasil untuk mengatasi gangguan coal plugging dengan lebih
novasi tak selalu harus menghadirkan sebuah karya berwujud fisik atau produk. Inovasi juga tak selalu harus menggunakan anggaran khusus—yang seringkali membutuhkan investasi yang besar. Namun, tanpa produk dan tanpa biaya, bukan berarti inovasi tersebut tidak bisa memberi kemanfaatan. Hal ini telah dibuktikan para inovator dari Unit Pembangkitan (UP) Suralaya. Tim Inovator UP Suralaya mampu mengembangkan sebuah metode operasi yang dapat meningkatkan produktivitas, kinerja, serta keandalan pembangkitnya, yaitu PLTU Suralaya Unit 1—4. InStrukSI kerja Sebuah karya inovasi bertajuk “Metode Re-Starting Coal Feeder untuk Penanggulangan Gangguan Coal Plugging pada Inlet Coal Feeder di UP Suralaya Unit 1—4” berhasil memukau para Juri Forum Karya Inovasi (FKI)
6
| e disi k e Ti GA TA h u n 2016
m e d i a ko m u ni ka s i i nd o ne sia power
cepat sehingga tidak menyebabkan derating, kami pun sosialisasikan kepada unit 2, 3, dan 4 dan kepada semua regu A, B, C, D,” jelas Badri. Ilham menambahkan bahwa proses sosialisasi inilah salah satu tantangan yang harus dihadapi, yaitu untuk meyakinkan rekan-rekan dari regu dan unit lain untuk mengaplikasikan metode ini. “Karena, sebelumnya, pengaplikasian metode ini memang tidak ada dalam instruksi kerja pengoperasian pulverizer,” tambah Ilham. Kendati demikian, Tim Inovator UP Suralaya tetap mensosialisasikan metode ini dengan mengangkatnya dalam berbagai forum, seperti dalam kegiatan morning meeting. Seiring dengan upaya tersebut, para inovator ini juga diminta oleh Manajer Operasi dan Niaga Unit 1—4 yang dijabat Arifin untuk membuat instruksi kerja agar proses ini bisa diterapkan di semua unit dan semua regu. Hingga akhirnya, inovasi ini pun dibakukan sebagai sebuah proses operasi pembangkit di Suralaya, khususnya unit 1 sampai 4. metode Re-StaRting Metode Re-Starting itu sendiri, sebenarnya, adalah sebuah metode yang digunakan dalam operasi coal feeder dan pulverizer. Keandalan keduanya sangat memengaruhi proses pembakaran dan aliran batu bara ke boiler yang digunakan untuk memproduksi energi listrik. Metode Re-Starting coal feeder ini merupakan langkah yang tepat untuk menanggulangi coal plugging yang kerap terjadi pada coal feeder dan pulverizer. “Gangguan coal plugging ini berupa penempelan batubara yang terakumulasi pada aliran batubara di inlet coal feeder sehingga menyumbat aliran batubara yang akan masuk ke coal feeder. Frekuensi terjadinya plugging sangat tinggi pada musim penghujan karena batubara dalam kondisi basah dan lembab. Di bulan April kemarin, plugging-nya bahkan bisa terjadi sampai 221 kali untuk satu unit,” papar Ilham. Saat terjadi sumbatan coal plugging, jumlah batubara yang masuk ke ruang bakar di boiler pun akan berkurang. Berkurangnya bahan bakar, tentu saja menyebabkan produksi menurun. Dalam kondisi penyumbatan coal plugging yang sudah sangat parah, dapat menyebabkan derating, bahkan unit coal feeder dan pulverizer harus berhenti operasi secara paksa (trip) sehingga pasokan batubara ke ruang bakar boiler pun terhenti.
Dengan metode Re-Starting, penanggulangan gangguan coal plugging pada inlet coal feeder dapat dilakukan dalam kondisi sistem coal feeder dan pulverizer masih beroperasi. “Ketika terjadi coal plugging, kami akan hentikan operasi coal feeder dan operator lokal di lapangan bisa menanggulangi coal plugging dengan mengoperasikan vibrator dan juga dengan cara konvensional, yaitu memukul dengan palu,” jelas Badri. Setelah coal plugging ditanggulangi, coal feeder bisa dioperasikan kembali. Penanggulangan coal plugging tersebut dilakukan dalam kondisi pulverizer masih beroperasi. Namun, jika gangguan coal plugging tidak bisa ditanggulangi dengan metode ini, maka operator akan mengoperasikan sequence stop untuk menghentikan operasi pulverizer. Saat pulverizer tidak beroperasi inilah, coal plugging ditanggulangi. PenoPang keLIStrIkan naSIonaL Metode Re-Starting Coal Feeder sebagai sebuah inovasi telah memberi manfaat yang signifikan bagi PLTU Suralaya Unit 1—4, terutama dari sisi efisiensi. Sebelum diterapkan metode ini, satu kali gangguan coal plugging menyebabkan derating yang berdampak pada terganggunya potensi penjualan sebesar 160.539 MWh atau setara dengan sekitar Rp 97 juta (rata-rata penjualan Rp 608/KWh). Setelah implementasi, rata-rata derating yang disebabkan gangguan coal plugging adalah 55.795 MWh atau setara dengan sekitar Rp 33 juta. Disamping itu, implementasi juga dapat menghemat biaya clearing pulverizer serta biaya steam dan solar (HSD) untuk start-up pulverizer. “Dengan metode ini, kami dapat menekan biaya untuk minyak solar sekitar hampir Rp 1 miliar selama periode April 2015—Desember 2015,” ungkap Ilham. “Memang, metode ini tidak bisa menghilangkan plugging, tetapi setidaknya mengurangi risiko akibat coal plugging secara signifikan,” imbuh Badri. Badri juga menyebutkan bahwa manfaat yang tak kalah penting adalah manfaat secara non-finansial. Manfaat ini berupa terjaganya keandalan unit pembangkitan, pelayanan prima dan optimal kepada konsumen—dalam hal ini PLN P2B, terjaganya citra perusahaan, serta meminimalisasi polusi lingkungan akibat pyrite batubara dari hasil clearing di area pulverizer. Tim Inovator UP Suralaya ini berharap, ke depannya, akan selalu bermunculan ide-ide untuk perbaikan dan peningkatan kinerja unit sehingga Unit Suralaya ini dapat terus menjadi lebih baik. Dengan demikian, UP Suralaya bersama unit-unit Indonesia Power lainnya dapat terus menjadi penopang utama dalam sektor kelistrikan nasional.
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
| e d i s i k e TiG A TA hu n 2 0 1 6
7
sajian utama
Juara I
Kategori Pembangkitan Forum Karya Inovasi
UPJP Priok
Inovasi, Solusi Tepat Tingkatkan Kinerja Pembangkit Pasalnya, Tim Inovator UPJP Priok terpilih sebagai Juara I untuk Kategori Pembangkitan dalam FKI yang digelar di semester 1 tahun 2016 ini. Tim UPJP Priok mengusung karya inovasi yang berjudul “Modifikasi Air Intake System PLTGU Blok 3 untuk Perbaikan Kinerja Pembangkit dan Optimasi Maintenance Cost”. Tidak hanya berhasil membawa Tim UPJP Priok sebagai juara, inovasi yang diciptakan tiga sekawan ini pun mampu membawa PLTGU Priok Blok 3 pada kinerja yang ekselen. Bahkan, UPJP Priok pun dinobatkan sebagai Operator O&M Terbaik Ke-3 dan Ke-2 selama dua tahun berturut-turut di tahun 2014 dan 2015. Dalam pencapaian tersebut, inovasi Andy dkk. memiliki peran yang signifikan karena berhasil membawa UPJP keluar dari keterpurukan di tahun 2013 lalu.
tim Inovator uPjP Priok
jang Forum Karya Inovasi (FKI) yang digelar Indonesia Power pada bulan April 2016 lalu, telah melahirkan inovator-inovator muda di industri pembangkitan Tanah Air. Kreativitas para inovator muda ini patut diacungi jempol. Karena kreativitas mereka inilah, tercipta sebuah inovasi yang mampu meningkatkan kinerja dan keandalan pembangkit-pembangkit Indonesia Power.
8
raPor merah dI tahun Pertama Di antara para inovator yang berkumpul di UPJP Bali untuk mengikuti perhelatan FKI, adalah Guntur Syahrir, Fandi Setia, dan Andy Wijaya, tim inovator yang mewakili UPJP Priok dalam ajang kompetisi inovasi tersebut. Tak sekedar mewakili unitnya, tiga sekawan ini—bahkan mengharumkan nama unitnya sekaligus menjadi kebanggaan unit.
| e disi k e Ti GA TA h u n 2016
Semuanya berawal di tahun 2013—yang merupakan tahun pertama UPJP Priok mengelola O&M Blok 3, ketika UPJP Priok Blok 3 tidak berhasil mencapai kinerja pembangkitan dan target yang telah ditetapkan asset owner. Alih-alih mencapai target kinerja, PLTGU Blok 3 justru mengalami losses lebih dari 500 ribu MWh. Jika dikonversikan ke dalam Rupiah, losses produksinya mencapai lebih dari Rp 50 miliar. Losses ini pun menyebabkan PLTGU Blok 3 tidak bisa mencapai target kinerja pembangkitan, EAF (Equivalent Availability Factor) dan EFOR (Equivalent Forced Outage Rate). Dari target EAF sebesar 95,07 dan EFOR sebesar 0,88 di tahun 2013, terealisasi sebesar 82,57 untuk EAF dan 12,36 untuk EFOR.
m e d i a ko m u ni ka s i i nd o ne sia power
“Sebagai unit yang telah berpengalaman lebih dari 30 tahun dalam mengelola O&M PLTGU, kinerja tersebut jelas sekali mencoreng nama baik Indonesia Power, khususnya UPJP Priok. Padahal tahun 2013 itu first year operation-nya Blok 3 yang pengelolaan O&M-nya dipercayakan kepada Indonesia Power,” ungkap Guntur Syahrir, Ahli Madya (AMA) Kontrak Indonesia Power UPJP Priok. anaLISIS dan SoLuSI Berdasarkan hasil analisis Pareto dan derating, ditemukan bahwa penyebab terbesar losses tersebut (lebih dari 90%) berasal dari air intake system. Air intake system mengalami kerusakan pada final filter-nya di awal Januari 2013. Kerusakan ini diidentifikasi akibat curah hujan yang terlalu tinggi sehingga mengakibatkan kelembapan (humidity) meningkat. Akibatnya, turbin gas (gas turbine-GT) harus dimatikan (shutdown) untuk penggantian final filter. Hal inilah yang menyebabkan tidak tercapainya kinerja EAF dan EFOR di tahun 2013. Sebagai personil yang berada di garis terdepan, baik Guntur, Fandi, maupun Andy, tidak tinggal diam. Mereka harus melakukan
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
sesuatu untuk mengatasi kegagalan dan losses yang terjadi sehingga dapat meningkatkan kinerja Blok 3. Segala kemungkinan solusi pun mereka jajaki satu per satu, mencoba mengembangkan penanggulangannya, lalu mengimplementasikannya. “Kami pikir, trial and error memang tidak bisa dihindari dalam kejadian seperti ini. Kami tidak bisa 100% yakin, yang kami lakukan berhasil, jadi kami mencoba segala kemungkinan yang ada. Tentunya, dengan merujuk pada landasan teori yang ada. Faktanya, memang dari beberapa solusi yang kami implementasikan, ada yang tidak tepat sasaran. Artinya, gagal,” papar Fandi Setia, AMU Reliability Indonesia Power UPJP Priok. Fandi menambahkan, ada beberapa solusi yang telah diimplementasikan, tetapi belum efektif mengatasi permasalahan air intake system. Di antaranya, penambahan prefilter dan pemasangan sealing di access door. Bahkan, melakukan pembersihan filter secara manual, yaitu filter dilepas, dibersihkan, lalu dipasang kembali. “Bisa dibayangkan, kami harus membersihkan seribu filter karena untuk satu unitnya ada
504 buah filter. Untuk pencucian manual ini, kami dibantu oleh teman-teman di UPJP Priok ini. Meskipun melelahkan, di sisi lain, kami melihat inilah wujud kerja sama dan sinergi dari seluruh Tim UPJP Priok dalam menyelesaikan permasalahan yang kami hadapi. Kami berusaha melakukan yang terbaik demi unit ini dan juga perusahaan,” urai Guntur. Namun, kerja keras Tim UPJP Priok berbuah manis. Guntur, Fandi, dan Andy, akhirnya, berhasil menemukan solusi jitu untuk mengatasi kegagalan pada air intake system ini, yaitu dengan menambahkan additional droplet eliminator dan plat untuk mencegah air masuk ke dalam air intake system. Sebenarnya, pada desain aslinya, air intake system ini sudah memiliki droplet eliminator. Hanya saya, droplet eliminator eksisting tidak bekerja dengan efektif. “Kami menduga, desain ini sebenarnya diperuntukkan bagi pembangkitpembangkit yang berada di daerah dengan humidity rendah sehingga tidak sesuai dengan kondisi iklim Indonesia yang memiliki curah hujan tinggi,” imbuh Fandi.
| e d i s i k e TiG A TA hu n 2 0 1 6
9
sajian utama Dengan performance based, penggantian filter dilakukan sesuai kondisinya. Saat tekanan IMS (Inlet Manipol Static) sudah mendekati angka 200, akan dilakukan penggantian filter. Sedangkan sebelumnya, penggantian dilakukan setiap 4 bulan sekali. Sementara itu, untuk penggantiannya secara parsial atau total, tergantung pada rencana operasi unit pembangkit
Permasalahan yang ditemukan pada air intake system berdasarkan hasil RCFA meeting.
Hasilnya, inovasi Fandi dkk. berhasil menurunkan losses secara bertahap. Dari losses lebih dari 500 ribu MWH di tahun 2013, turun signifikan menjadi sekitar 16 ribu MWH di tahun 2014, hingga tidak terjadi losses sama sekali—dari sisi air intake system di tahun 2015. Dengan demikian, reliability risk yang dihindarkan mencapai lebih dari Rp 66 miliar per tahun. Demikian pula dengan kinerja Blok 3, yang terus mengalami peningkatan. Di tahun 2014, Blok 3 berhasil melampaui target EFOR, dengan realisasi EFOR di bawah angka 1, yaitu 0,87 dari target 1,54. Sedangkan, realisasi EAF hampir mendekati target yang ditetapkan, yaitu 90,61 dari target 91,72. Tahun 2015, terjadi peningkatan yang cukup signifikan, terutama dari sisi EAF. Realisasi EAF mampu melampaui target tahun 2015, yaitu 94,56 dari target 90,83. Begitu pula dengan EFOR yang juga mengalami peningkatan dengan realisasi 0,65 dari target 1,63.
S e l a m a i n i , m a i n t e n a n c e s t ra t e g y dilaksanakan berdasarkan waktu (time based) sehingga penggantian suku cadang dilakukan berdasarkan waktu. “Dalam inovasi ini, kami merekomendasikan untuk dilakukan perubahan maintenance strategy dari time based menjadi performance based,” terang Andy Wijaya, Ahli Muda (AMU) Knowledge Management dan Inovasi Indonesia Power UPJP Priok. “Dengan berdasarkan performa, kami bisa mengganti prefilter lebih cepat dari waktunya sehingga final filter tidak cepat rusak,” tambah Guntur.
“Jika memang rencana operasinya memungkinkan untuk RS (reset shutdown), maka dilakukan penggantian secara total. Sebaliknya, jika hanya diberi beban rendah— artinya masih tetap beroperasi, maka penggantian secara parsial. Sejauh ini, cara ini sangat efektif mengeleminasi losses kami yang sebelumnya mencapai lebih dari 500 ribu MW,” jelas Fandi. BuSineSS aS uSual Bicara tentang inovasi, maka ada sesuatu yang unik dari pengembangan inovasi yang berlangsung di UPJP Priok ini. Jika lazimnya inovasi dilakukan secara khusus untuk menghasilkan suatu produk baru oleh suatu organisasi yang khusus menangani inovasi— misalnya Balitbang, maka tidak demikian yang terjadi di UPJP Priok Blok 3 ini. Inovasi ini timbul dari permasalahan yang ada di unit. Inovasi ini, sebenarnya, lebih berupa solusi yang dikembangkan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan di unit. Diakui Andy dkk., bahwa bagi mereka, menyelesaikan permasalahan di unit adalah yang utama.
Perubahan Maintenance StRategy Keberhasilan inovasi berupa penambahan additional droplet eliminator ini tak terlepas dari upaya perbaikan dari sisi maintenance strategy terkait Supply Chain Management (SCM). Karena selain faktor humidity, kegagalan ini juga disebabkan maintenance strategy yang masih belum tepat dan belum sesuai sehingga masih terdapat celah untuk improvement. inovasi berupa instalasi addtional droplet eliminator.
10
| e disi k e Ti GA TA h u n 2016
m e d i a ko m u ni ka s i i nd o ne sia power
Juara I, tetapi juga membawa beragam cerita dan pengalaman menarik selama mengikuti kompetisi. Di antaranya, pelajaran-pelajaran yang bisa dipetik dari para inovator lainnya serta antusiasme para inovator. Saat melihat antusiasme peserta lainya, semangat dan hasrat untuk melakukan improvementimprovement semakin tumbuh sehingga mampu mendorong kinerja unit menjadi lebih baik lagi. “Hanya saja, menurut kami, apresiasi terhadap inovator-inovator ini perlu ditingkatkan lagi. Apresiasi ini tidak selalu dalam bentuk Rupiah. Melainkan, bisa berupa kesempatan untuk menempuh pendidikan kompetensi yang lebih tinggi lagi,” harap Andy.
“jadi, yang kami lakukan itu sebenarnya adalah business as usual. kami tidak melakukannya dengan sengaja untuk menciptakan suatu inovasi, melainkan mencari solusi terbaik bagi unit kami.”
“Jadi, yang kami lakukan itu sebenarnya adalah business as usual. Kami tidak melakukannya dengan sengaja untuk menciptakan suatu inovasi, melainkan mencari solusi terbaik bagi unit kami,” tutur Andy. Namun, Andy dkk. bersyukur karena dalam prosesnya, mereka selalu mendapat dukungan dari manajemen dan Tim UPJP Priok lainnya. Kolaborasi dan sinergi harmonis antara karyawan dan manajemen di UPJP Priok ini tak lepas dari rasa tanggung jawab yang diemban seluruh Tim UPJP Priok.
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
Dimana, UPJP Priok diserahkan tanggung jawab dan dipercaya untuk mengelola Blok 3 oleh asset owner—PT. PLN (Persero). Dukungan juga diberikan manajemen, saat Andy dkk. mengikuti FKI. Salah satunya dengan mendorong para inovator ini untuk menuliskan inovasi-inovasi yang sudah diciptakan dan berhasil diimplementasikan. Hingga, akhirnya, karya inovasi ini pula yang menerbangkan tiga sekawan ini ke Bali untuk bertemu dengan para inovator dari berbagai unit Indonesia Power. Sekembalinya dari Bali, Andi dkk. tidak hanya memboyong predikat
Kendati demikian, hal tersebut tak menyurutkan semangat Tim UPJP Priok untuk senantiasa berinovasi. Inovasi yang murni terdorong oleh hasrat improvement, tanpa ada orientasi untuk menang kompetisi ataupun mendapatkan apresiasi secara khusus. Ke depan, Indonesia Power diharapkan memiliki divisi yang secara khusus menangani bidang riset dan pengembangan teknologi sehingga mampu menghasilkan inovasi-inovasi terbaik yang bermanfaat bagi kemajuan perusahaan.
| e d i s i k e TiG A TA hu n 2 0 1 6
11
sajian utama
Juara II
Kategori Pembangkitan Forum Karya Inovasi
UJP Cilegon
Kerak Oli Pembawa Kemenangan Danang Eko Hermawan, Pelaksana Niaga. Inovasi yang dikembangkan tahun 2010 lalu ini hadir dalam sebuah makalah berjudul “Peningkatan Keandalan Unit Melalui ReDesign Fuel Gas Treatment System PLTGU Cilegon”. Seperti halnya UPJP Priok, inovasi yang dikembangkan Tim UJP Cilegon juga berangkat dari permasalahan yang dihadapi unit di tahun 2010. Permasalahan berupa mesin turbin gas (GT) yang tidak bisa beroperasi dengan maksimal akibat banyaknya kerak oli dalam fuel nozle. Penyumbatan kerak oli ini menganggu proses pembakaran sehingga terjadi perbedaan temperatur antartitik pada ruang bakar. Perbedaan temperatur ini pun menyebabkan alarm black path variation large sering berbunyi.
Priok dan UP Suralaya, menduduki Peringkat 2 untuk Kategori Pembangkitan.
Adapun kerak oli ini berasal dari lube oil yang terkandung pada gas hasil kompresi yang dilakukan oleh pihak ketiga. Kandungan lube oil inilah yang menyebabkan terjadinya lube oil carryover sehingga memunculkan kerak oli. Di sisi lain, proses kompresi gas ini sangat diperlukan untuk menaikkan tekanan gas dari 12 bar ke 42 bar karena tekanan gas yang disuplai PT. PGN tersebut tidak memenuhi tekanan yang dibutuhkan.
Sumbatan kerak oLI Sebuah karya inovasi tercipta dari tangantangan dingin ujung tombak Cilegon, yang dimotori oleh Yoga Dwi Widagdo, AMU Efisiensi dan Pengendalian Kontrak; Andhika Adhiyaksa, Supervisor Operasi Regu A; dan
“Sebelumnya, kami hanya mendapat suplai gas dari CNOOC SES Ltd. Tetapi untuk meningkatkan kapasitas produksi, kami pun menambah pasokan gas dari PGN. Untuk dapat digunakan, gas PGN ini harus dinaikkan tekanannya terlebih dulu
tim Inovator ujP Cilegon
eskipun baru bergabung dalam keluarga besar Indonesia Power, Unit Jasa Pembangkitan (UJP) Cilegon telah menorehkan jejak prestasi dalam buku perjalanan perusahaan. Dalam Forum Karya Inovasi (FKI) pada Semester 1 Tahun 2016, UJP Cilegon bersanding dengan UPJP Tanjung
12
| e disi k e Ti GA TA h u n 2016
m e d i a ko m u ni ka s i i nd o ne sia power
sehingga harus dilakukan proses kompresi,” jelas Andhika. Kerak oli tidak hanya menyumbat nozel pada turbin gas, tetapi juga menyebabkan derating unit sehingga unit tidak bisa beroperasi secara maksimal. Bahkan, menyebabkan unit trip atau terpaksa dimatikan. Gangguan ini terjadi pada kedua GT, tetapi dampak terbesar terjadi pada GT kedua karena mesin ini berada dekat dengan sumber gasnya. coaleSceR SepaRatoR Sejak mengetahui akar masalahnya, Tim UJP Cilegon pun berkonsultasi dengan berbagai pihak untuk mencari solusi dengan memetik pelajaran dan pengalaman dari berbagai pihak. Akhirnya, Tim UJP Cilegon menemukan solusinya, yaitu dengan memasang coalescer separator secara vertikal pada fuel gas treatment system. Coalescer separator ini berfungsi untuk memisahkan gas dan oli yang berasal dari hasil kompresi sebelum masuk ke dalam turbin gas. Dengan cara ini, kandungan lube oil yang masuk ke dalam turbin bisa diminimalkan. Hasilnya, setelah direalisasikan, sistem ini mampu menghilangkan gangguan penyumbatan nozel gas yang terjadi sebanyak 18 kali di tahun 2010 dengan penghematan sebesar 132.749,41 MWh.
mengimplementasikan coalescer separator. Pasalnya, selain proses pemasangan yang mengharuskan kedua turbin gas dimatikan, coalescer separator juga membutuhkan investasi besar, yaitu di atas Rp 1 miliar untuk satu unit coalescer separator. “Selama sekitar satu tahun, satu-satunya solusi yang bisa kami lakukan adalah menjaga agar unit tetap bisa beroperasi— meskipun tidak maksimal dan menjaga agar
kondisi setelah pemasangan coalescer separator
Fuel gas treatment system
Namun, sebelum berhasil diimplementasikan, Tim UJP Cilegon membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk merealisasikannya. Diakui Andhika, salah satu kendalanya, adalah keterbatasan Tim untuk menganalisis lebih dalam. Analisis ini sangat penting untuk mengetahui ketepatan dalam
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
tidak sampai trip. Saat beban unit sudah tidak bisa maksimal, kami shutdown untuk dilakukan pembersihan secara manual. Pembersihan membutuhkan waktu dua hari. Jika dihitung kesempatan produksi, tentu saja terjadi losses yang cukup besar. Dengan gangguan akibat lube oil carryover
sebanyak 18 kali, terjadi losses sebesar 132.749,41 MWh,” tutur pria kelahiran 24 April 1985 ini. Bak gayung bersambut, di awal tahun 2011, PLTGU Cilegon dijadikan pilot project untuk Operation Performance Improvement
| e d i s i k e TiG A TA hu n 2 0 1 6
13
sajian utama
kondisi nozzle setelah pemasangan coalescer separator
(OPI). Dalam forum OPI inilah, masalah kerak oli akibat lube oil carryover ini diangkat dan dianalisis. Tim UJP Cilegon juga mengusulkan kepada Tim OPI untuk pemasangan coalescer separator. “Usulan kami itu pun dianalisis, lalu dirancang dan diujicobakan. Tim OPI juga mengundang sejumlah supplier coalescer separator dan melakukan tender. Hingga akhirnya, coalescer separator vertikal pun diimplementasikan seutuhnya pada Juni 2011,” tambah Andhika. Di sisi lain, pihak ketiga yang melaksanakan proses kompresi gas juga melakukan berbagai perbaikan untuk mengurangi lube oil. Sebelumnya, mereka pun sudah memasang filter, tetapi tidak cukup efektif untuk menahan lube oil. Dengan perbaikan dari kedua pihak (UJP Cilegon dan pemilik kompresor), masalah lube oil carryover ini dapat teratasi dan, hingga saat ini, tak pernah lagi terjadi.
di Bali. “Banyak ide-ide dari unit lainnya yang hanya melakukan modifikasi logik dan hanya memerlukan biaya rendah— bahkan tidak berbiaya sama sekali, tetapi bisa menghasilkan sesuatu yang sangat bermanfaat dan mampu berkontribusi signifikan dalam meningkatkan keandalan unitnya,” ingat pria yang bergabung di UJP Cilegon sejak tahun 2008 ini. Hal tersebut menunjukkan padanya bahwa apa pun ide itu, jika dirasakan bisa memberi manfaat untuk unit, harus dikembangkan. Kerja keras dan percaya diri menjadi kuncinya. “Hasilnya, kita serahkan pada Yang Di Atas,” ujar Andhika.
Coalescer separator
Karena, menurutnya, inovasi memiliki kontribusi dan peran yang sangat besar dalam industri pembangkitan. Dengan melakukan inovasi, pembangkit dapat menjadi lebih efisien, efektif, dan andal. Karena itu, kehadiran sebuah wadah—seperti FKI merupakan salah satu langkah tepat dalam menghasilkan berbagai karya inovasi sekaligus menumbuhan semangat dan budaya berinovasi.
SePenggaL CerIta darI baLI Untuk pertama kalinya, UJP Cilegon berpartisipasi dalam FKI dan—tak tanggung-tanggung, langsung terpilih sebagai Juara II. Tak tebersit sedikit pun dalam benak Tim Inovator UJP Cilegon untuk dapat menjadi salah satu juara. Terlebih, saat terjun langsung ke ajang inovasi ini dan merasakan atmosfer kompetisinya. Banyak pengalaman yang dipetik oleh Andhika dkk selama mengikuti kegiatan
14
tim Inovator ujP Cilegon
| e disi k e Ti GA TA h u n 2016
m e d i a ko m u ni ka s i i nd o ne sia power
Juara I Kategori Technical Supporting Forum Karya Inovasi
UPJP Kamojang
Ciptakan Alat Ukur Mobile NCG Pertama bagi PLTP erawal dari perbincangan sehari-hari antarrekan terkait pekerjaan, terciptalah sebuah inovasi yang—pada akhirnya m e m b o y o n g Ti m I n o v a t o r UPJP Kamojang hingga ke perhelatan inovasi bergengsi di lingkungan Indonesia Power, Forum Karya Inovasi (FKI). Untuk keempat kalinya, UPJP Kamojang mengikuti ajang kompetisi inovasi ini dan, pada kesempatan keempat ini, karya inovasi Tim UPJP Kamojang terpilih sebagai Juara I untuk Kategori Technical Supporting. MonitoRing nCg Di awal tahun 2014, Bidang Kimia, K3, dan Lingkungan UPJP Kamojang unit Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Gunung Salak dihadapkan pada persoalan kekosongan personil. Persoalan ini memang tidak bisa dihindari dalam sebuah organisasi karena mutasi, rotasi, dan pensiun pegawai adalah hal lumrah dalam sebuah perusahaan.
tim Inovator uPjP kamojang
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
Namun, secara tidak langsung, kekosongan personil ini berdampak pada kegiatan operasi Bidang Kimia, yakni terhambatnya monitoring dan pengukuran NCG (NonCondensable Gases) insidentil ketika terjadi derating akibat gangguan kevakuman kondensor. Padahal, monitoring dan pengukuran NCG ini merupakan pekerjaan rutin dari Bidang Kimia. Sedangkan, kekosongan personil membuat Bidang Kimia harus menangani pula pekerjaan K3 dan Lingkungan.
| e d i s i k e TiG A TA hu n 2 0 1 6
15
sajian utama Disamping itu, metode pengukuran NCGmemiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi sehingga membutuhkan personil berkeahlian khusus. Belum lagi, penggunaan bahan kimia berbahaya yang, tentunya menghasilkan limbah B3. Inilah permasalahan yang melatarbelakangi UPJP Kamojang untuk mengembangkan suatu inovasi yang dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang ada. “Ketika dihadapkan pada persoalan tersebut, kami dari Bidang Kimia mendiskusikannya dengan rekan-rekan dari bagian Pemeliharaan Kontrol & Instrumen. Diskusi ini memunculkan suatu ide tentang konsep otomatisasi pengukuran NCG yang bisa dioperasikan dengan mudah, cepat, aman, dan ramah lingkungan. Konsep otomatisasi ini dikembangkan melalui perpaduan konsep stoikiometri gas ideal dengan konsep elektronik control instrument,” papar Vicky Apriandana, Pelaksana Senior Kimia Indonesia Power UPJP Kamojang. Hasilnya, terciptalah sebuah karya inovasi berupa prototipe mobile NCG meter. Inovasi ini dituangkan dalam sebuah makalah berjudul “Pengembangan Prototipe Mobile NCG Meter dalam Monitoring Kualitas Uap Panas Bumi”. Pengembangan inovasi yang melibatkan sejumlah bidang di UPJP Kamojang ini dimotori oleh tiga sekawan, Vicky Apriandana, Yuansah—Ahli Muda Kimia Indonesia Power UPJP Kamojang, dan Rendi Lisnandar—Teknisi Senior Pemeliharaan Kontrol dan Instrumen Indonesia Power UPJP Kamojang. tahaP Pengembangan Sebelum bicara lebih jauh tentang inovasi untuk pengukuran NCG ini, Tim UPJP Kamojang menjelaskan bahwa NCG adalah kandungan berupa kotoran dalam uap panas bumi. Kandungan NCG dalam uap panas bumi sangat bervariasi, mulai dari mendekati angka nol hingga 1.5% berat, tergantung dari lokasi sumur. Pada PLTP, uap panas bumi yang telah diekspansi di dalam turbin akan dikondensasi oleh air pendingin di dalam kondensor, sedangkan NCG tetap dalam wujud gas. NCG yang terakumulasi dalam kondensor menyebabkan tekanan kondensor naik sehingga dapat mengurangi output power dari turbin. Karenanya, NCG harus dikeluarkan dari kondensor untuk menjaga tekanan kondensor
16
tetap rendah dan mempertahankan kondisi vakum di dalam kondensor. Mobile NCG meter itu sendiri merupakan alat pengukuran NCG secara otomatis. Inilah keunggulan alat pengukuran ini. Dengan prinsip plug & play, mobile NCG bisa dioperasikan oleh siapa saja karena lebih mudah. Penggunaan alat pengukur ini juga tidak memerlukan preparasi dan analisis laboratorium sehingga pengukuran lebih cepat. Kemudian, juga lebih aman bagi personil dan lebih ramah lingkungan, karena tidak menggunakan bahan kimia berbahaya yang bisa menghasilkan limbah B3. “Apabila terjadi derating akibat gangguan kevakuman kondensor, data hasil pengukuran NCG dapat disajikan dengan cepat sehingga mempercepat tindakan operator untuk mengatasi derating akibat gangguan tersebut,” jelas Vicky yang mewakili kedua temannya untuk bercerita tentang pengalaman selama pengembangan inovasi hingga lomba inovasi yang digelar di UPJP Bali. Pengembangan inovasi itu sendiri dimulai sejak ditemukannya masalah melalui proses identifikasi, antara lain kelemahan metode pengukuran NCG eksisting. Vicky memaparkan, dari hasil identifikasi tersebut dilakukan kajian teoritis. Kemudian, tahaptahap selanjutnya dalam pengembangan inovasi ini adalah pembuatan prototipe alat, ujicoba di lapangan, evaluasi, hingga pengembangan lebih lanjut. rISet mandIrI Menurut Vicky, tantangan terbesar dalam pengembangan inovasi ini adalah alat pengukuran ini merupakan konsep yang benar-benar baru, yang belum pernah ada di pasaran. Karena itu, dibutuhkan kajian teoritis yang mendalam dan uji coba berulang kali hingga diperoleh hasil yang diinginkan. “Karena masih berupa riset, pengembangan alat ukur NCG ini belum ada anggarannya. Jadi, kami lakukan pengembangannya dengan memanfaatkan material-material bekas yang ada. Misalnya, untuk solenoid, kami manfaatkan solenoid bekas firefighting. Lalu, untuk tabung sampel, kami gunakan bekas potongan pipa SS yang dibuat jadi tabung sampling. Sedangkan untuk part lainnya, seperti sensor dan microcontroler,
| e disi k e Ti GA TA h u n 2016
kami patungan dengan merogoh kocek pribadi,” ungkap Vicky. Namun, niat tulus dan kerja keras selalu berbuah manis. Setelah riset mandiri yang dilakukan Tim UPJP Kamojang melalui serangkaian uji coba dengan hasil prospektif, manajemen sangat mendukung inovasi ini. Kemudian, inovasi ini pun diangkat dan dibahas dalam forum enjinering dan direncanakan penganggarannya untuk pengembangan alat dengan menggunakan industrial part. Dari forum enjinering ini pula, inovasi alat ukur NCG diusulkan untuk diikutsertakan dalam FKI. Sayangnya, tidak semua orang yang terlibat dalam pengembangan inovasi dapat ikut serta dalam Tim Inovasi karena adanya aturan pembatasan jumlah anggota tim. “Kami menyayangkan hal tersebut karena
m e d i a ko m u ni ka s i i nd o ne sia power
pembelajaran dan pengalaman yang bisa dipetik dari kegiatan ini. “Satu hal yang saya lihat dari temanteman dari unit-unit lain, yaitu kerja keras dan semangat mereka untuk melakukan improvement pada unitnya demi meningkatkan kinerja pembangkitnya. Hal inilah yang memotivasi mereka untuk berkarya inovatif,” jelas Vicky. Hal itu pula lah yang memotivasi Tim UPJP Kamojang untuk menciptakan inovasi yang bisa meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional pembangkit. Selain itu, konsep yang dimiliki Tim UPJP merupakan konsep alat yang baru dan belum pernah ada sebelumnya sehingga Tim ini tertantang untuk menuntaskan proyek ini meskipun harus dihadapkan pada keterbatasan sumber daya.
“Karena, inovasinya sangat kompleks, sehingga membutuhkan support dari bidang lain. Misalnya saja, Bidang Bengkel & Tools yang banyak membantu kami dalam pembuatan tabung dan support panel. lalu, temanteman dari SIS Gunung Salak yang membantu pembuatan konsep online juga tim teman-teman dari Bidang Kontrol & Instrumen yang senantiasa menjadi partner diskusi kami. Meskipun begitu, kami sangat berterima kasih dan bangga karena seluruh Tim UPJP Kamojang dapat bersinergi dengan baik untuk satu tujuan, yaitu keandalan dan performa ekselen unit.”
pengembangan ini dilakukan bersama temanteman dari bidang lainnya,” ujar Vicky. “Karena, inovasinya sangat kompleks, sehingga membutuhkan support dari bidang lain. Misalnya saja, Bidang Bengkel &Tools yang banyak membantu kami dalam pembuatan tabung dan support panel. Lalu, teman-teman dari SIS Gunung Salak yang membantu pembuatan konsep online juga tim teman-teman dari Bidang Kontrol & Instrumen yang senantiasa menjadi partner diskusi kami. Meskipun begitu, kami sangat
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
berterima kasih dan bangga karena seluruh Tim UPJP Kamojang dapat bersinergi dengan baik untuk satu tujuan, yaitu keandalan dan performa ekselen unit,” tambah Vicky. turkI Tim UPJP Kamojang merasa senang dan bangga dapat berpartipasi kembali dari salah satu program tahunan Indonesia Power berskala nasional. Seperti tahuntahun sebelumnya, Tim UPJP Kamojang t i d a k m e n a rg e t k a n u n t u k m e n j a d i juara. Namun, yang terpenting adalah
Menariknya, buah kreativitas Tim UPJP Kamojang ini mengundang perhatian sebuah perusahaan asal Turki. Perusahaan Turki tersebut tengah mengembangkan PLTP di Turki. Bahkan, pimpinan perusahaan ini tak segan menyatakan ketertarikannya secara langsung untuk berinvestasi pada alat pengukuran NCG ini. Mereka pun berencana mengundang Tim UPJP Kamojang untuk sharing dan mengunjungi lokasi pembangkit mereka. Ke depannya, Tim UPJP Kamojang masih akan melakukan improvement atas karya inovasinya, yaitu meningkatkan reliability melalui konsep PLC dan industrial part. Peningkatan ini bertujuan agar alat pengukur NCG ini dapat menunjang kegiatan operasional pengelolaan unit PLTP lainnya, seperti PLTP Ulumbu dan PLTP Mataloko. “Selain itu, kami juga sedang mengembangkan beberapa ide inovasi lain, seperti teknologi pemanfaatan limbah dan inovasi bidang analisis kimia,” ungkap Vicky. Inovasi alat pengukuran mobil NCG ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi pegawai lainnya. Menurut Vicky, produktivitas karya inovasi di PLTP Kamojang masih perlu ditingkatkan lagi karena masih banyak potensi yang dimiliki. Demikian pula, dengan unit-unit lainnya karena inovasiinovasi yang tercipta akan berdampak positif terhadap kinerja perusahaan.
| e d i s i k e TiG A TA hu n 2 0 1 6
17
kinerja
Visualisasi Cita-cita Perusahaan dalam Lima Atribut Fundamental mudah dIIngat “GO 90” bukanlah sekedar logo ataupun atribut pelengkap yang dibuat tanpa suatu dasar. Namun, iconogram ini dibuat atas dasar-dasar pertimbangan yang dimatangkan melalui sebuah kontemplasi Dewan Direksi yang, kemudian, dituangkan dalam kebijakan direksi. “GO 90” meliputi hal-hal fundamental yang menjadi tujuan dan cita-cita perusahaan. Kata “GO” dalam iconogram ini diartikan sebagai sebuah ajakan, “ayo”. Dalam iconogram tersebut, juga terdapat simbol “flash” yang melambangkan gerakan atau melaju cepat. Sedangkan angka “90”, menunjukkan target kinerja korporat b erupa ketersediaan atau ke siapan pembangkit sebesar 90%. Jadi, sebuah prioritas utama yang ingin disampaikan melalui “GO 90” ini adalah sebuah ajakan untuk membangkitkan listrik dengan aman, bersih dan hijau, andal serta efisien untuk mencapai target kinerja perusahaan. “Visualisasi kelima atribut (aman, bersih, hijau, andal, dan efisien) dalam GO 90, tujuannya adalah agar mudah diingat oleh seluruh insan Indonesia Power. Jadi, ketika bicara GO 90, kami akan langsung teringat pada cita-cita perusahaan ini, yaitu menjadi perusahaan yang andal dan efisien yang berwawasan lingkungan,” jelas Plt. Direktur Utama Indonesia Power, Sripeni Inten Cahyani. Ta k h a n y a s e b a t a s m e n g i n g a t k a n pada tujuan perusahaan, visualisasi ini juga dimaksudkan agar seluruh insan
18
di tahun 2016 ini, manajemen Indonesia Power mengajak seluruh insan Indonesia Power untuk membangkitkan listrik dengan aman, bersih & hijau, andal, serta efisien. Ajakan ini divisualisasikan dalam sebuah iconogram berlogo “go 90”. melalui “go 90”, Indonesia Power kian menegaskan jati dirinya sebagai sebuah perusahaan penyedia listrik andal dan efisien yang juga mengedepankan keamanan, kebersihan, dan hijaunya lingkungan. Indonesia Power di semua lini merasakan tanggung jawab untuk mewujudkan tujuan tersebut. “Jadi, yang bertanggung jawab terhadap kinerja mesin di lapangan itu tidak hanya mereka yang bekerja di lapangan. Melainkan, administrasi pun harus berpikir tentang cara berkontribusi terhadap kinerja mesin. Misalnya saja, dengan mendukung percepatan pemenuhan/persyaratan di proses administrasinya,” tambah wanita pertama yang menjabat sebagai Direktur Utama di lingkungan Indonesia Power. andaL dan eFISIen Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembangkitan dan jasa pembangkitan, keandalan terukur dari kinerja berdasarkan Equivalent Availability Factor (EAF). Keandalan dan efisien ini merupakan fundamental dalam menyediakan energi listrik bagi masyarakat karena masyarakat membutuhkan listrik yang andal dengan harga yang terjangkau.
| e disi k e Ti GA TA h u n 2016
Untuk mewujudkan hal tersebut, keandalan dan efisiensi membutuhkan sebuah pondasi yang kuat, bukan hanya sekedar konsep. Inten tak memungkiri bahwa andal dan efisien memang tidak terjadi dalam tatanan waktu yang cepat. Untuk itu, Inten menekankan pada sebuah pondasi yang tertata baik dan kuat sehingga pencapaian target senantiasa menanjak stabil, tidak fluktuatif yang didasarkan tata kelola pembangkit (asset management) yang best practice. Dalam hal keandalan, Indonesia Power menerapkan sistem operasi berdasarkan standar internasional, sebagaimana mesinmesin pembangkitan di dunia dioperasikan. Indonesia Power menggunakan caracara best practice di seluruh dunia dalam memproduksi listriknya serta dalam mengelola aset dan lingkungannya. Keandalan ini diwujudkan melalui komitmen dalam menjalankan manajemen aset, Life Cycle Management (LCM) operasi dan pemeliharaan pembangkit yang ekselen, serta continuos improvement yang didukung
m e d i a ko m u ni ka s i i nd o ne sia power
kinerja
Sripeni Inten Cahyani
Plt. direktur utama indonesia Power
oleh operator dan teknisi pembangkit yang memiliki keahlian dan kompetensi di bidangnya. Sementara, untuk mencapai efisiensi perusahaan, Indonesia Power telah menyiapkan strategi melalui pengelolaan kualitas bahan bakar, optimasi pola operasi, perilaku hemat energi, tindak lanjut audit energi, serta efisiensi penggunaan sumber daya alam. “Bicara efisiensi, maka efisiensi terbesar yang harus dilakukan adalah efisiensi pada biaya yang paling besar pada “cost structure”. Karena dalam bisnis ini, 70—80% biaya usaha didominasi oleh biaya energi primer, terutama batubara dan gas,” ungkap Inten. Karenanya, Indonesia Power pun menerapkan Manajemen Energi yang terstandar secara internasional, yaitu ISO 50001 Sistem Manajemen Energi. Kemudian, langkah efisiensi juga direalisasikan dengan berbagai upaya untuk menyederhanakan bisnis proses sehingga dapat mempercepat pengambilan keputusan. menjaga keLeStarIan Di sisi lain, Indonesia Power kian menegaskan komitmennya sebagai perusahaan yang mengedepankan kelestarian dan keberlanjutan lingkungan. Salah satu caranya dengan menggalakkan kegiatan penanaman 2,5 juta pohon dalam waktu 5 tahun di seluruh pembangkit melalui Program Hijaunesia Power yang di-launching
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
sejak tahun 2014, namun perhitungan jumlah pohon yang ditanam sejak tahun 1982, yang dimulai dari UP Mrica dan UP Saguling. “Kami menyadari, saat kami memproduksi energi listrik, kami pun menghasilkan emisi karbon akibat pembakaran batu bara dan gas. Karena itu, kami akan menghijaukan seluruh pembangkit kami dengan menanam pohon. Nantinya, pohonpohon ini bukan hanya akan menangkap gas buangan pembangkit, tetapi juga menjaga ketersediaan air bersih karena pohon-pohon tersebut dapat menahan air hujan sehingga terserap oleh tanah,” papar Direktur kelahiran Pati dan berbintang Libra. Bukan sekedar menanam pohon, Indonesia Power sekaligus melestarikan pohon-pohon langka yang hampir punah. Pohon yang ditanam adalah jenis pohon tanaman keras yang endemik di lokasi tempat pembangkitan berada. Misalnya saja, di PLTGU Priok ditanam pohon langka, seperti pohon manggarai dan pohon bungur, sedangkan di Semarang, ditanam pohon asem. Untuk pembibitannya, Indonesia Power menggandeng beberapa institusi, antara lain Institut Pertanian Bogor (IPB) dan perguruan tinggi, serta masyarakat daerah. “Selain itu, kami juga menerapkan kedisiplinan dan kepedulian terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), menjaga kebersihan lingkungan dari debu dan sampah, serta melengkapi peralatan
“visualisasi kelima atribut (aman, bersih, hijau, andal, dan efisien) dalam go 90, tujuannya adalah agar mudah diingat oleh seluruh insan Indonesia Power. jadi, ketika bicara go 90, kami akan langsung teringat pada citacita perusahaan ini, yaitu menjadi perusahaan yang andal dan efisien yang berwawasan lingkungan.” K3 dan lingkungan serta perizinan-perizinan terkait pengelolaan limbah,” ujar Inten. Untuk mewujudkan itu semua, tak cukup hanya dengan “GO 90”. Akan tetapi, dibutuhkan kemauan, rasa tanggung jawab, dan kesadaran dari segenap insan Indonesia Power untuk menjaga perusahaan ini, khususnya bidang kerja masing-masing. Tak segan pula, untuk saling mengingatkan satu sama lain, agar seluruh insan Indonesia Power bisa berjalan, bergerak dengan cepat, untuk memberikan perubahan positif yang signifikan bagi perusahaan. Semua itu menjadi sebuah asa berwujud “GO 90”.
| e d i s i k e TiG A TA hu n 2 0 1 6
19
ip bersih
Survei Perilaku Etis:
Ber sih
Penerapan GCG dalam Dimensi TARIF N SUAP TANPA TIP DA
Fairness) sesuai dengan Prinsip GCG, baik di tingkat korporat maupun unit. Tak hanya dari sisi internal, Survei Perilaku Etis juga bertujuan untuk menentukan adanya kemungkinan terjadi perilaku fraud dari mitra kerja, baik di tingkat korporat maupun unit. Merujuk pada tujuan tersebut, maka dalam Survei Perilaku Etis, terdapat dua aspek utama yang menjadi dasar penilaian. Aspek penilaian yang pertama adalah penerapan GCG yang didasarkan pada dimensi TARIF serta Tahapan Proses Pengadaan Barang dan Jasa. Sedangkan, aspek penilaian kedua adalah perilaku fraud yang, mungkin, dilakukan mitra saat berinteraksi dengan Indonesia Power.
omitmen Indonesia Power untuk mewujudkan perusahaan yang bersih dengan tata kelola yang baik semakin kuat dari tahun ke tahun. Hal ini terbukti dengan berbagai langkah dan upaya perusahaan yang terus berkesinambungan dan tak pernah putus untuk mencapai Indonesia Power Bersih. output Di antara sejumlah program dan kegiatan Indonesia Power Bersih (IP Bersih), Survei Perilaku Etis merupakan agenda kegiatan yang rutin diselenggarakan Indonesia Power setiap tahunnya. Kegiatan ini menjadi salah satu upaya perusahaan dalam mengimplementasikan Good Corporate Governance (GCG) melalui skema survei.
20
Survei Perilaku Etis adalah survei yang dilakukan Indonesia Power kepada mitra kerjanya. Survei ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian perilaku pegawai Indonesia Power dengan Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) sekaligus untuk menggali harapan dan masukan dari mitra kerja. Dengan kata lain, Survei Perilaku Etis adalah kegiatan pengukuran kinerja dan kepatuhan Petugas Pengadaan Perusahaan dalam kegiatan pengadaan barang dan jasa dengan para mitra kerja perusahaan. Adapun tujuan dilaksanakannya Survei Perilaku Etis ini adalah untuk menentukan derajat penerapan GCG di Indonesia Power. Pengukuran dilakukan berdasarkan dimensi TARIF (Transparansi, Akuntabilitas, Re s p o n s i b i l i t a s , I n d e p e n d e n s i , d a n
| e disi k e Ti GA TA h u n 2016
“Dengan adanya kegiatan ini, output yang diharapkan adalah terjadi peningkatan indeks GCG di Indonesia Power dalam hal Pengadaan Barang dan Jasa serta rendahnya kemungkinan perilaku fraud yang dilakukan mitra kerja,” jelas Del Eviondra, Sekretaris Perusahaan Indonesia Power. rekomendaSI dan tIndak Lanjut Penyelenggaraan Survei Perilaku Etis di lingkungan Indonesia Power dimotori oleh para Pengelola GCG dan Pengelola Pengadaan di tingkat korporat. Para Pengelola Pengadaan dalam survei ini bertugas untuk memilih calon responden, dalam hal ini adalah seluruuh mitra kerja yang berkontrak dengan Indonesia Power (Kantor Pusat dan Unit) di tahun berjalan. Sementara untuk pelaksanaannya sendiri, menurut Ulfa Millany—Ahli GCG dan Informasi Korporat Indonesia Power,
m e d i a ko m u ni ka s i i nd o ne sia power
lebih baik lagi sekaligus untuk menurunkan Indeks Kecenderungan Fraud dari mitra kerja,” tambah Ulfa.
yang baik antara perusahaan dan mitra kerja sesuai dengan prinsip GCG. “Dengan tingkat kepatuhan yang tinggi terhadap peraturan pengadaan, IP Bersih diharapkan dapat segera ter wujud. Perusahaan pun akan menjadi lebih efisien dan kinerjanya menjadi lebih baik lagi,” harap Del.
manFaat Survei Perilaku Etis yang telah menjadi agenda tahunan Indonesia Power ini diharapkan dapat memberikan manfaat lebih, baik bagi Indonesia Power maupun bagi mitra kerja. Masukan dari mitra kerja yang, kemudian, ditindaklanjuti oleh Indonesia Power dengan upaya-upaya perbaikan untuk menjadi lebih baik ke depannya diharapkan dapat menciptakan hubungan kerja sama
Untuk diketahui, bahwa Indeks Perilaku Etis Indonesia Power senantiasa mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Di tahun 2015, Indeks Perilaku Etis Indonesia Power
Perbandingan Survei 2014 – 2015
del eviondra
Sekretaris Perusahaan Indonesia Power
INDEKS PERILAKU ETIS
survei ini membutuhkan waktu sekitar 4 bulan. Mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan survei dibutuhkan sekitar 2 bulan, dan dibutuhkan waktu 2 bulan lagi untuk mengolah data serta menyusun rekomendasi.
52%
2014
Very Low
2014
Moderate
High
21%
-8%
2015
13% Very Low
Low
Moderate
High
berada dalam taraf HIGH. Sebanyak 78% dari 875 responden menyatakan bahwa Pengelola Pengadaan Indonesia Power sudah menampilkan perilaku yang mendukung terjadinya GCG dalam bekerja. Hasil survei di tahun 2015 ini menunjukkan adanya kenaikan indeks yang cukup signifikan, yaitu 26%, dibandingkan tahun 2014 yang menghasilkan Indeks Perilaku Etis sebesar 52%.
Hasil survei, kemudian, diolah menjadi data yang akan digunakan dalam penyusunan rekomendasi untuk tingkat korporat dan unit. Dalam pengolahan data, Indonesia Power menggandeng konsultan yang memiliki kompetensi di bidang tersebut. Hasil survei dan Rekomendasi inilah yang akan digunakan oleh Pengelola Pengadaan, baik di Kantor Pusat maupun unit, untuk menyusun Rencana Tindak Lanjut.
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
Low
INDEKS KECENDERUNGAN FRAUD
Kegiatan survei ini diawali dengan review kegiatan survei tahun sebelumnya dengan mengkaji kekurangan yang ada agar tidak terjadi lagi di tahun berjalan. Pengelola GCG juga me-review kuesioner berdasarkan masukan dan hasil survei tahun sebelumnya. Kemudian, survei dilakukan melalui pengisian kuesioner oleh mitra yang telah dipilih oleh Pengelola Pengadaan. Dalam kuesioner tersebut, responden diminta untuk menilai seberapa setuju mereka dengan setiap pernyataan yang ada. Penilaian berdasarkan rentang skala 1 (sangat tidak setuju) sampai 5 (sangat setuju).
“Rencana Tindak Lanjut yang telah disusun wajib dilaksanakan di tahun berikutnya untuk mencapai Indeks Perilaku Etis yang
26%
78%
2015
ulfa millany
Ahli GCG dan Informasi Korporat Indonesia Power
Kenaikan Indeks Perilaku Etis yang cukup signifikan ini mengindikasikan bahwa berbagai tindakan perbaikan yang dilakukan sebagai tindak lanjut survei di tahun 2014 telah berhasil mendorong tumbuhnya perilaku etis insan Indonesia Power. Demikian pula dengan kecenderungan fraud yang dilakukan oleh mitra mengalami penurunan indeks sebesar 8% dibandingkan tahun 2014.
| e d i s i k e TiG A TA hu n 2 0 1 6
21
kilas berita
Presiden jokowi resmikan ground Breaking PLtu Lontar ekstension Tangerang, (10/6). PT PLN melaksanakan groundbreaking PLTU Banten 3 Lontar ekstension yang berlokasi di Indonesia Power UJP Banten 3 Lontar. PLTU Lontar unit 4 berkapasitas 1x315 MW ini merupakan wujud dari komitmen PLN dan IP dlm mensukseskan program 35 ribu MW melalui percepatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan. Ground breaking diresmikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo yang didampingi oleh Menteri BUMN, Rini Sumarno dan Direktur Utama PT. PLN (Persero), Sofyan Basyir. Peresmian secara simbolik ditandai dengan penandatanganan prasasti peresmian oleh Presiden. Selain meresmikan ground breaking, Presiden sekaligus
meresmikan gardu induk dan transmisi wilayah Jakarta Raya & Banten serta meninjau lokasi kerja dan melihat maket PLTU Lontar ekstension. Kehadiran PLTU Lontar ekstension ini ditargetkan PLN akan mendorong pertumbuhan pelanggan hingga 206 ribu pelanggan baru. Disamping itu, juga akan membuka lapangan kerja bagi lebih dari 3.000 orang. Dengan demikian, rangkaian program 35 ribu MW ini akan memberikan dampak ekonomi yang cukup signifikan. Tak hanya bagi wilayah sekitar PLTU, melainkan berdampak pula bagi perekonomian negara.
Presiden jokowi tinjau operasional PLtdg Pesanggaran Denpasar, (11/6). Presiden Joko Widodo meninjau pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dan Gas (PLTDG) Pesanggaran, Bali yang menggunakan gas yang dipasok dari mini Liquified Natural Gas (LNG). Dalam kunjungan tersebut, Presiden didampingi Menteri BUMN, Rini Sumarno; Direktur Utama PT. PLN (Persero), Sofya Basir; dan Plt. Direktur Utama Indonesia Power, Sripeni Inten Cahyani. Penggunaan LNG ini mampu menghemat pemakaian BBM hingga Rp 323 juta per tahun dan biaya operasional PLN hingga Rp 60 miliar per tahun. Tak hanya berhemat,
penggunaan LNG juga merupakan kontribusi dan partisipasi aktif PLN dalam program Pemerintah untuk mengurangi emisi gas dunia sebesar 29% pada 2030 mendatang. PLTD Pesanggaran adalah pembangkit milik PLN yg dikelola oleh Indonesia Power Unit Jasa Pembangkitan (UJP) Bali, yg merupakan
22
| e disi k e Ti GA TA h u n 2016
anak perushaan PLN. Pembangkit yg beroperasi sejak April 2015 lalu ini terdiri dari 4 blok yg msg2 memiliki 3 unit mesin berbahan bakar utama gas. Selain gas, pembangkit ini juga menggunakan HSD dan MFO sebg cadangan.
m e d i a ko m u ni ka s i i nd o ne sia power
Indonesia Power Ikut Serta dalam PLn Peduli
Jakarta (16/6). Indonesia Power turut serta dalam kegiatan PLN Peduli. Kegiatan bertajuk “Berbagi Kebahagiaan Bersama Anak Yatim dan Dhuafa” tersebut diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta dan dihadiri oleh 3.127 Anak Yatim dan Dhuafa dari 65 Yayasan dan Rumah Yatim Piatu yang ada di wilayah Jabodetabek untuk saling berbagi kebahagiaan. Tampak Hadir dalam acara tersebut, Menteri Perindustrian—Saleh Husin, Direktur Utama PT PLN (Persero)—Sofyan Basir beserta Jajaran Direksi PLN, Plt. Direktur Utama PT Indonesia Power— Sripeni Inten Cahyani, Plt. Direktur Keuangan Indonesia Power—Hudiono, dan Direktur Sumber Daya Manusia dan Administrasi Indonesia Power— Roikhan. Pada kesempatan ini, Indonesia Power mendapat kepercayaan untuk mengelola 250 Anak Yatim Piatu dan Dhuafa dari 6 Yayasan yang ada di sekitar Kantor Pusat, bekerja sama dengan LAZ dan DKM Masjid An-Nur PT Indonesia Power.
Lebih dari 10.000 anak yatim dan dhuafa di seluruh pelosok nusantara yang dipusatkan di JCC. Sementara, jumlah total donasi yang diberikan PLN kepada anak yatim dan dhuafa di seluruh wilayah Indonesia adalah Rp3,9 miliar. Dana itu merupakan dana dari PLN Peduli serta sebagian dari zakat pegawai PLN. Direktur Utama PT PLN (Persero), Sofyan Basir secara simbolik memberikan dana santunan dengan total Rp 1.680.160.000,- yang akan disumbangkan kepada 65 Yayasan di Jabodetabek. “Momen ini sangat tepat untuk PLN berbagi dengan sesama. PLN semakin berkah, jaya, dan makmur berkat doa adik – adik sekalian. Diharapkan adik – adik ini adalah generasi penerus Bangsa yang akan selalu menerangi Negeri ini,” ucap Direktur Utama, Sofyan Basir. Sofyan menambahkan bahwa acara ini adalah wujud kepedulian PLN terhadap anak Bangsa dan salah satu bentuk silaturahmi terhadap masyarakat
Indonesia Power raih tiga Penghargaan k3 award Jakarta, (18/5). Unit-unit Indonesia Power (UP, UPJP, UJP, UJH) menerima Anugerah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tahun 2016 dari Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker RI). Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Tenaga Kerja RI, Hanif Dhakiri yang diterima langsung o leh G eneral Manager (G M ) masing-masing unit, dalam sebuah perhelatan yang digelar di Birawa Hall, Hotel Bidakara, Jakarta. Anugerah yang diterima merupakan penghargaan atas tiga kategori, yaitu Penghargaan Zero Accident, Penghargaan SMK3, serta Penghargaan Peduli Program P2HIV-AIDS. Pada kategori Zero Accident, penghargaan diterima oleh UPJP Bali, UP Perak Grati, UP Mrica, UJH, UP Saguling, UPJP Kamojang, UJP BLB, dan UPJP Priok. Pada kategori Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) diraih oleh UJP Banten 3 Lontar, UJP Banten 1 Suralaya, UPJP Kamojang, dan UP Semarang. Sementara untuk Penghargaan Peduli Program Penaggulangan P2HIV-AIDS diraih oleh UPJP Bali. Acara yang digelar Kemenaker tiap tahunnya ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat terhadap pengusaha dan pemerintah daerah yang telah berhasil menyelenggarakan dan menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan baik.
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
sekaligus ucapan syukur bahwa PLN masih berdiri dengan tegap untuk menerangi Nusantara. Buka puasa PLN bersama dengan anak yatim dan dhuafa dilaksanakan secara serentak pada hari itu di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, dan Lampung. Kemudian, juga dilaksanakan di Jawa Barat, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Selanjutnya, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat, Maluku dan Maluku Utara. Sedangkan di wilayah lainnya, kegiatan serupa akan dilaksanakan pada hari yang berbeda, seperti di Papua dan Papua Barat pada Selasa (21/6), Nusa Tenggara Barat pada Rabu (22/6), serta Nusa Tenggara Timur pada akhir Juni.
Indonesia Power Wujudkan negeri Cendekia berakhlak mulia Cileungsi, (13/5). Direktur SDM dan Administrasi Indonesia Power, Roikhan meresmikan Pembangunan Pesantren Insan Tarbawi di Desa Taman Rahayu, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi. Peresmian ditandai dengan peletakan batu pertama secara simbolik oleh Roikhan. Acara ini diselenggarakan oleh DKM dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Masjid An-Nur PT Indonesia Power. Dalam sambutannya, Roikhan memaparkan bahwa pembangunan Pesantren Insan Tarbawi merupakan salah satu cara untuk mewujudkan negeri cendekia yang berakhlak mulia.
Plt. dirut Indonesia Power Pimpin upacara hari kebangkitan nasional Jakarta, (20/5). Plt. Dirut PT Indonesia Power, Sripeni Inten Cahyani menjadi inspektur upacara pengibaran Bendera Merah Putih yang dilaksanakan di Lapangan Krida, PT Indonesia Power Kantor Pusat. Upacara yang diikuti oleh segenap Direksi dan karyawan Indonesia Power serta Direksi dan karyawan anak perusahaan ini dilaksanakan dengan khidmat guna menyambut Hari Kebangkitan Nasional ke-108. Upacara mengusung tema “Mengukir Makna Kebangkitan Nasional dengan Mewujudkan Indonesia yang Bekerja Nyata, Mandiri, dan Berkarakter”. Tema ini menerangkan bahwa segala tantangan yang kita hadapi saat ini harus kita jawab dengan memfokuskan diri pada kerja nyata secara mandiri dan berkarakter.
| e d i s i k e TiG A TA hu n 2 0 1 6
23
kilas berita Pt Pupuk kujang benchmark gCg di Pt Indonesia Power
memiliki prestasi di bidang GCG.
Jakarta, (11/5). Kunjungan Kerja PT Pupuk Kujang di ruang rapat Mrica lantai 5 Indonesia Power Kantor Pusat membahas seputar Good Corporate Governance (GCG) dan Manajemen Risiko. Kedatangan Tim Pupuk Kujang sekaligus untuk studi banding, mengingat Indonesia Power
Acara ini dihadiri oleh Plt. KBIDKOM, Rahmi Sukma; Ahli GCG, Ulfa Milany beserta tim; dan KBIDMRK, Tri Susilo bersama timnya. Dalam kegiatan ini, Ulfa Milany dan Tri Susilo memaparkan tentang proses implementasi GCG yang berkaitan langsung dengan Manajemen Risiko.
Indonesia Power upayakan Efisiensi Manajemen Energi Jakarta, (27/5). Rapat Tinjauan Manajemen terhadap Sistem Manajemen Energi ISO 50001 digelar di Ruang Serbaguna Lantai 1 PT Indonesia Power, Kantor Pusat. Rapat diikuti seluruh unit melalui Video Conference (Vicon) dan dibuka oleh Direktur Operasi 1 PT Indonesia Power, Eri Prabowo. Dalam sambutannya, Eri menekankan pentingnya efisiensi manajemen energi. Mengingat, Indonesia hanya memiliki 0,16% sumber gas bumi. Manajemen energi ini merupakan upaya untuk melakukan efisiensi yang akan terus dilakukan agar mendapatkan laba usaha. Efisiensi ini dilakukan dalam sebuah sistem yang disebut ISO 50001. Selanjutnya, rapat juga diisi dengan materi yang disampaikan oleh Kepala Bidang Manajemen Mutu dan Kinerja Korporat, Binsar Siregar. Dalam materi tinjauan ini dijelaskan seperti apa agenda management review, juga hasil efisiensi berupa grafik masing-masing unit yang dimonitor tiap bulan.
Indonesia Power gelar kunjungan media ke PLtu Suralaya Cilegon, (19/5). PT Indonesia Power mengadakan kunjungan media di PLTU Suralaya, Banten. Dalam kunjungan tersebut, hadir para pewarta dari 11 media nasional, baik media cetak, online, hingga televisi. Turut hadir dalam kegiatan ini, Sekretaris Perusahaan Indonesia Power, Del Eviondra dan KSKOM PT PLN Persero, I Made Suprateka yang didampingi oleh GM PLTU Suralaya, M. Hanafi Nur Rifai. Sambutan sekaligus pembuka acara ini dilakukan oleh GM Suralaya. Dalam sambutannya, Hanafi memaparkan profil PLTU secara singkat dan kontribusi PLTU Suralaya dalam menopang hingga 20% kelistrikan di Jawa-Bali. Pada kesempatan ini, juga dipaparkan tentang sejumlah program unggulan UP Suralaya sebagai upaya mengurangi emisi dan menjadi pembangkit yang ramah lingkungan serta beberapa pencapaian PLTU terbesar di Asia Tenggara ini.
dukungan Pemerintah daerah untuk Proyek PLtu kaltim
24
Indonesia Power terangi karimunjawa
Samarinda, (16/5). Pertemuan Jajaran Direksi Indonesia Power dengan Stakeholder Kalimantan Timur (Kaltim) digelar di Kantor Gubernur Kaltim. Pertemuan ini dilakukan agar terjalin hubungan baik dengan pihak-pihak terkait untuk mendukung proyek PLTU Kaltim PT Indo Ridlatma Power (IRP).
Semarang, (31/5). PT Indonesia Power bersama dengan PT. PLN (Persero) berhasil meningkatkan operasi kelistrikan di Karimunjawa, Jawa Tengah. Langkah ini dilakukan dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Legon Bajak yang berkapasitas 2x2,2 MW. Kehadiran PLTD yang terletak di Desa Kemujan, Kecamatan Karimunjawa ini sekaligus akan menggantikan PLTD 700 KV yang selama ini dikelola oleh Pemda.
Rapat yang dipimpin langsung oleh Plt. Dirut Indonesia Power, Sripeni Inten Cahyani, mendapat dukungan penuh dari Gubernur. Selain itu, Indonesia Power selaku pemegang saham dari IRP juga mendapatkan penawaran untuk membangun PLTU 2x100 MW di kawasan ekonomi terpadu Kaltim. Commercial Operation Date (COD) dari proyek ini direncanakan pada bulan November 2017 mendatang.
Pengoperasian PLTD Legon Bajak ditandai dengan peresmian secara simbolik oleh Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN, Nasri Sebayang dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Peresmian ini sekaligus menandai peningkatan kondisi kelistrikan di Karimunjawa. Dimana, secara bertahap, listrik di Karimunjawa dapat beroperasi 24 jam nonstop.
Hadir pula dalam pertemuan ini, Plt. Direktur Niaga, Adi Supriono; Plt. Sekper Del Eviondra; jajaran Direksi IRP; Perwakilan PLN Wilayah Kaltim; Gubernur Kaltim, Awang Faroek; Ketua Bappeda; serta Kepala Dinas Pertamben.
Nasri menyampaikan bahwa kebutuhan listrik di Karimunjawa adalah sebuah keharusan. Mengingat, Karimunjawa adalah salah satu destinasi wisata favorit, baik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. PLN sangat mendukung potensi tersebut. Melalui PLTD Legon Bajak, PLN berharap dapat meningkatkan daya tarik Karimunjawa bagi para investor.
| e disi k e Ti GA TA h u n 2016
m e d i a ko m u ni ka s i i nd o ne sia power
cakrawala
Indonesia Power
Aktif Mendukung Kegiatan Berwawasan Lingkungan reklamasi hutan dan lahan bekas tambang serta pemanfaatan panas bumi.
Peresmian Pameran kehutanan dan Lingkungan Terbesar di indonesia
Hutan untuk Mendukung Kelestarian Pangan, Air, dan Energi Terbarukan”. Kegiatan yang berlangsung selama 4 hari, 26—29 Mei 2016, ini dibuka secara langsung oleh Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antarlembaga Pusat dan Daerah KLHK, Ir. Ilyas Asaad MP. MH.
Booth indonesia Power dalam Pameran indoGreen Forestry & environment ke-8
Dalam pameran yang diselenggarakan di Hall B Jakarta Convention Center ini, ditampilkan beragam produk dan jasa di bidang kehutanan. Lebih dari sekedar pameran, kegiatan ini sekaligus menjadi media sosialisasi bagi KLHK terkait program-program dan langkah nyata Pemerintah dan Swasta dalam mengelola kawasan hutan secara berkelanjutan. Termasuk di antaranya, sosialisasi program
berWaWaSan LIngkungan Sebagai perusahaan yang memiliki visi menjadi perusahaan energi yang berwawasan lingkungan, kegiatan tahunan KLHK ini sejalan dengan cita-cita Indonesia Power tersebut. Kepedulian Indonesia Power terhadap lingkungan juga diwujudkan dengan senantiasa mengikuti penilaian kinerja pengelolaan lingkungan yang diterapkan oleh KLHK. Indonesia Power pun telah mengimplementasikan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di delapan Unit Pembangkitannya. Disamping itu, anak perusahaan PT. PLN (Persero) ini juga telah memiliki Program Pengelolaan Lingkungan yang meliputi tujuh hal. Adapun ketujuh hal tersebut terdiri atas penerapan Sistem Manajemen Lingkungan (SML); efisiensi dan diversifikasi penggunaan bahan baku dan energi, penurunan emisi; implementasi reduce, reuse, dan recycle limbah B3 dan limbah non-B3; konservasi air dan penurunan beban pencemaran air limbah; serta perlindungan keanekaragaman hayati.
ntuk kedelapan kalinya, Ke m e nt e r i a n L i n g k u n ga n Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar Pameran Lingkungan dan Kehutanan terbesar di Indonesia, 8th IndoGreen Forestry & Environment Expo 2016. Seperti tahuntahun sebelumnya, dalam pameran kali ini, Indonesia Power turut berpartisipasi sebagai salah satu peserta pameran. medIa SoSIaLISaSI Tahun ini, IndoGreen Forestry & Environment Expo mengusung tema “Gotong Royong Mewujudkan Kelestarian Lingkungan dan
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
di mobil ini, pengunjung bisa memperoleh informasi seputar konservasi Gunung halimun-salak
| e d i s i k e TiG A TA hu n 2 0 1 6
25
Segenap Jajaran Direksi PT Indonesia Power mengucapkan
Selamat hari Raya
Idul Fitri 1 Syawal 1437 h
Minal Aidin Wal Faidzin | Mohon Maaf Lahir dan Batin kiri ke kanan: Roikhan (direktur sdM dan Administrasi), Adi supriono (Plt. direktur Pengembangan dan niaga), sripeni inten Cahyani (Plt. direktur utama), eri Prabowo (direktur Operasi i), Antonius R.T. Artono (Plt. direktur Operasi ii), hudiono (Plt. direktur keuangan).