PT INDONESIA POWER
www.indonesiapower.co.id
Daftar Isi Table of Contents
Tema Dan Penjelasan
Theme & Explanation
i
Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2012
Responsibility of Annual Report 2012
ii
Posisi Indonesia Power dalam Industri Ketenagalistrikan
The Position of Indonesia Power in Power Industry
iv
Kesinambungan Tema Annual Report
Continuity of Topics for Annual Reports
v
Prestasi Indonesia Power Tahun 2012
Achievement of Indonesia Power In 2012
vi
Ikhtisar Keuangan 10 Tahun Terakhir
Consolidated Financial Highlight for Last 10 Years
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Report To Stakeholders
Laporan Dewan Komisaris Profil Dewan Komisaris Laporan Direksi Profil Direksi
PROFIL PERUSAHAAN Identitas Perusahaan Sejarah Singkat Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan Tujuan, Sasaran dan Strategi Perusahaan Bidang Usaha Peristiwa Penting Tahun 2012 Penghargaan dan Sertifikasi Struktur dan Komposisi Pemegang Saham Struktur Organisasi Struktur Organisasi Unit Bisnis Struktur Grup Perusahaan Daftar Entitas Anak Perusahaan, Perusahaan Joint Venture, Perusahaan Asosiasi dan Entitas Berelasi Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan Kronologis Pencatatan Efek Lainnya Kronologis Pencatatan Saham Alamat Kantor dan Jaringan Kerja Kerjasama dengan Pihak Ketiga
Report of Board of Commissioners Board of Commissioners Profiles Report of Board of Directors Board of Directors Profiles
COMPANY PROFILE Corporate Identity A Brief History Vision, Mission and Corporate Value of the Company Goals, Objectives, and Strategies of the Company Line of Business Important Events In 2012 Awards and Certifications Structure and Composition of Shareholders Organizational Structure Organizational Structure of Business Units Corporate Group Structure List of Subsidiaries Companies, Joint Venture Companies, Associated Companies and Related Entities Company's Supporting Professional Institutions Chronology of Other Records of Securities Chronology of Records of Shares Network Office Address Cooperation with Third Parties
viii 1 2 7 12 20
24 26 27 29 34 36 42 44 47 48 50 51 52 55 55 55 56 58
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS
60
TINJAUAN INDUSTRI Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Permintaan Tenaga Listrik Nasional Prospek Usaha Proyeksi Energi Listrik Masa Depan Peran Indonesia Power dalam Industri Pembangkit
INDUSTRY OVERVIEW Indonesia Economic Growth National Power Demand Business Prospect Future Energy Projection The Role of Indonesia Power In Power Generation Industry
62 63 64 66 67 69
TINJAUAN OPERASIONAL Pemasaran Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Kinerja Per Segmen Usaha Teknologi Pembangkitan Manajemen Aset Indonesia Power Implementasi Life Cycle Management (LCM) Teknologi Informasi Sumber Daya Manusia
OPERATIONAL REVIEW Marketing Operational Review by Business Segment Per Segment Performance Power Generation Technology Indonesia Power Asset Management Life Cycle Management (LCM) Implementation Information Technology Human Resources
70 71 74 83 90 94 96 97 101
FINANCIAL PERFORMANCE ANALYSIS TINJAUAN KEUANGAN Laba Rugi Komprehensif Comprehensive Income Analisis Posisi Keuangan Financial Position Analysis Liabilitas Liabilities Ekuitas Equity Arus Kas Cashflow Analisis tentang Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat Kolektibilitas Analysis of Ability in Paying Debts and Receivables Collectability Level Piutang Struktur Modal Capital Structure Investasi Barang Modal Investment of Capital Goods Perbandingan Antara Target Awal Tahun Buku dengan Realisasi Tahun 2012 Comparison Between Targets in Early Financial Year with 2012 Realization dan Proyeksi Tahun 2013 and 2013 Projection Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan Material Information and Fact After Accounting Report Date Kebijakan Dividen Dividend Policy Kontribusi kepada Negara Contribution to the Country Realisasi Dana Hasil Penawaran Umum Realization of Public Offering Result Fund Informasi Material Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi, dan Restrukturisasi Information on Material Investment, Expansion, Divestment, Acquisition and Hutang/Modal Debt/Capital Restructuring Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan atau Information on Material Transaction with Conflict of Interest or Transaction with Transaksi dengan Pihak Afiliasi Affiliated Parties Perubahan Peraturan dan Dampaknya terhadap Perusahaan Regulation Changes and Impacts for The Company Perubahan Kebijakan Akuntansi Changes in The Accounting Policy Ikatan dan Kontinjensi Commitments and Contingencies Key Performance Indicator (KPI) dan Tingkat Kesehatan Perusahaan Key Performance Indicators (KPI) and Corporate Soundness Level
120 121 126 133 137 138 139
TATA KELOLA PERUSAHAAN
172
Pendahuluan Road Map GCG Struktur Organ Perusahaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Dewan Komisaris Direksi Laporan Komite Audit Laporan Komite Manajemen Risiko Laporan Komite Nominasi dan Remunerasi Sekretaris Dewan Komisaris Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Tahun 2012 Sistem Pengendalian Internal Laporan Audit Internal Laporan Manajemen Risiko Sekretariat Perusahaan Pedoman Etika Perusahaan Perkara Penting yang sedang Dihadapi Direksi dan Dewan Komisaris yang sedang Menjabat Permasalahan Hukum Shares Option Benturan Kepentingan Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Politik Auditor Eksternal
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Pendahuluan Visi dan Misi CSR Indonesia Power Struktur Pengelola CSR Pengelolaan Dana CSR Program CSR Unit Bisnis dan Anak Perusahaan Indonesia Power Tanggung Jawab Sosial Terhadap Lingkungan Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat Tanggung Jawab Terhadap Produk dan Pelanggan Tanggung Jawab kepada Karyawan
GOOD CORPORATE GOVERNANCE Introduction GCG Road Map Corporate Organ Structure General Meeting of Shareholders (GMS) Board of Comissioners Board of Directors Audit Committee Report Risk Management Committee Report Nomination and Remuneration Committee Report Board of Commissioners Secretary Remuneration Determination Procedures of the Boards of Commisioners, Directors, and Committee of 2012 Internal Control System Internal Audit Report Risk Management Report Corporate Secretariat Code of Conduct Significant Issues Encountered by the Incumbent Board of Directors and Commissioners Legal Issues Shares Option Conflict of Interest Funding for Social and Political Activities External Auditor
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Introduction Vision and Mission of Indonesia Power's CSR CSR Management Structure CSR Fund Management CSR Programs of Business Units and Subsidiaries of Indonesia Power Social Responsibility to the Environment Community Development and Involvement Responsibility Towards the Product and Customer Responsibility to Employees
143 144 146 148 148 149 150 150 153 156 156 159 163
176 176 187 187 189 202 217 224 232 233 235 238 242 251 271 280 289 289 291 291 291 291
294 296 297 298 299 301 303 314 316 321
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
INDEPENDENT AUDITOR REPORT
330
REFERENSI KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD (ARA) TAHUN 2012
CROSS REFERENCE TO ANNUAL REPORT AWARD (ARA) CRITERIA 2012
412
Indonesia sedang memasuki fase percepatan pembangunan. Seluruh koridor pembangunan membutuhkan dukungan infrastruktur listrik yang mumpuni. Tambahan daya listrik dibutuhkan tak hanya untuk daerah yang kekurangan listrik. Di tempat yang rasio elektrifikasinya sudah memadai pun membutuhkan tambahan pembangkit karena pergerakan ekonomi yang meningkat tajam. Indonesia Power menangkap peluang untuk menjadi pemain utama dalam penyediaan energi listrik ini. Jika awalnya bisnis inti perusahaan adalah menjual energi listrik, maka dengan banyaknya proyek pembangkit listrik yang dibangun oleh pemerintah maupun swasta, Indonesia Power mendeklarasikan bisnis inti kedua, yaitu menjadi perusahaan pengelola Operasi dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance / O&M) pembangkit-pembangkit listrik. Dengan dukungan Sumber Daya Manusia yang berkompeten dan berpengalaman dalam pengelolaan pembangkit listrik, Indonesia Power siap menjalani penugasan melistriki seluruh pelosok nusantara. Semuanya untuk kejayaan Indonesia.
Indonesia Power, The Power of Indonesia. Indonesia is entering a phase of accelerated development. The entire corridors of development require support of a quality power infrastructure. Additional power is needed, not only to areas which is deficient in electricity, places with sufficient ratio of electrification also require additional power due to sharp increasing of economic activities.. Indonesia Power seizes the opportunity to become a major player in the supply of electrical energy. Initially, the core business of the company is to sell electrical energy, along with, the number of power projects are being built by the government and private sector, consequently, Indonesia Power declared a second core business, to be a company which manages Operations and Maintenance (Operation and Maintenance / O & M) of the power plants. With the support of Human Resources who are competent and experienced in the management of power plants, Indonesia Power is now ready to undergo the assignments across the Indonesian archipelago. Everything for the glory of Indonesia. Indonesia Power, The Power of Indonesia.
i
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2012 Responsibility of Annual Report 2012
Dewan Komisaris dan Direksi menyatakan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait.
The Board of Commissioners and The Board of Directors are fully responsible for correctness of this Annual Report, and the accompanying financial statements and related information.
Jakarta, 30 Mei 2013 May 30th, 2013
I.G.A. Ngurah Adnyana Komisaris Utama President Commissioner
Aries Muftie Komisaris Commissioner
Djoko Hastowo Direktur Utama President Director
Mustiko Bawono Direktur Produksi Director of Production
Bhimantara Widyajala Komisaris Commissioner Antonius R.T. Artono Direktur Pengembangan dan Niaga Director of Development & Commerce Daniel Theodore Sparringa Komisaris Commissioner Dewi Sri Wahyunie Direktur Keuangan Director of Finance Luizah Komisaris Commissioner
Teuku Taufiqulhadi Komisaris Commissioner
Firman Dini Direktur SDM Director of Human Resources
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
ii
Posisi Indonesia Power dalam Industri Ketenagalistrikan The Position of Indonesia Power in Power Industry
Kinerja Operasional Utama Mencapai Kelas Dunia Main Operational Performance in Achieving World Class
Perusahaan Pembangkitan dengan Energi Primer Terlengkap A Generation Company With The Most Complete Primary Energy
Mengelola Pembangkit Yang Ramah Lingkungan Managing Environmentally Friendly Plants
iii
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Pembangkit Listrik dengan Aset Terbesar The Power Plant with The Greatest Assets
INDONESIA POWER
Pembangkit Terbesar di Indonesia
Biggest Generator in Indonesia
Expert Bidang Operasi dan Pemeliharan Pembangkit Expertise on Operation and Maintenance Plant Area
Market Share Terbesar di Jawa Bali Largest Market Share in Java and Bali
Potensi dan Keahlian pada Sektor Renewable Energy Potentiality and Expertness in Renewable Energy Sector
Kesinambungan Tema Annual Report Continuity of Topics for Annual Reports
Sebuah Perjalanan Menuju World Class Services (WCS) A Journey to World Class Services (WCS)
Sustainable Growth
Expanding Business Portfolio
2015
High Trust Society Operation Performance Improvement
2012
WORLD CLASS SERVICES
2011 2010
2009
2008
2008
2009
2010
2011
2012
The Power of Innovation
Embracing Nature Through Electricity
Explore The Beauty of Electricity
Trust Us For Power Excellence
The Power of Indonesia
Peduli Lingkungan Environment Concern
Membangun Keunggulan Building Excellences
Merebut Kepercayaan Gaining Trust
Membangun Profesionalisme Building Professionalism
Melebarkan Sayap ke Seluruh Nusantara Spreading Wings Throughout The Nation
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
iv
2008
2009
The Power of Innovation
Embracing Nature Through Electricity
Kami, membangun rasa saling percaya diantara insan Indonesia Power untuk membentuk proses kinerja prima dan SDM unggul.
Kami, membangun kepercayaan pelanggan melalui keunggulan Indonesia Power dalam pengelolaan pembangkitan tenaga listrik.
We build mutual trust among the workers of Indonesia Power to establish the superior performance and Human Resources excellence.
We build customer trust through excellences of Indonesia Power in managing power generation.
2010
2011
Explore the Beauty Of Electricity
Trust us For Power Excellence
Kami menyatakan tekad bersama dengan lantang untuk keberadaan Indonesia Power dalam semangat menjadi sesuatu yang istimewa, unik dan berbeda dari yang lainnya melalui pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan secara berkelanjutan.
Kami, membangun kepercayaan seluruh pemangku kepentingan melalui produk tenaga listrik dan Jasa O&M yang excellence dengan meningkatkan maturitas proses bisnis, Pengembangan SDM yang excellence dan ramah lingkungan.
We loudly express determination for the presence of Indonesia Power in the spirit of being something special, unique, and different from others through the implementation of corporate social responsibility on an ongoing basis.
We build confidence of all stakeholders through the power product and O&M excellence service by increasing the maturity of business processes, developing human resources excellence and environmentally friendly.
2012 The Power of Indonesia Kami, melebarkan sayap ke seluruh Indonesia dengan mengembangkan portofolio melalui pengembangan Usaha Jasa Operation & Maintenance (O&M) di luar sistem Jawa, Madura dan Bali serta Pembangkit Energi Terbarukan yang ramah lingkungan. We are expanding our business throughout Indonesia to develop our portfolio through development of the business of services of Operation & Maintenance (O&M) outside Java, Madura and Bali System, as well as Renewable Energy Plants, which are environmentally friendly.
v
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Prestasi Indonesia Power Tahun 2012
Achievement of Indonesia Power in 2012
Konsistensi Indonesia Power dalam menerapkan Prinsip transparansi informasi dan tata kelola perusahaan secara berkelanjutan menunjukkan hasil positif, dengan diperolehnya prestasi-prestasi berikut:
Indonesia Power consistency in applying the principles of information transparency and corporate governance on an ongoing basis shows positive results, with the following achievements:
Juara I Annual Report Award Tingkat Nasional Kategori Private Non Keuangan Non Listed, 2011
1st Winner of Annual Report Award at National Level for the category of Private Non Financial Non Listed, 2011
Annual Report Award Tingkat Internasional, League of American Communications Professionals (LACP) Spotlight Award Tahun 2012 : Top 10 Worldwide Platinum Award Overall Category Platinum Award Best Debut
Annual Report Award at International Level, League of American Communications Professionals (LACP) Spotlight Award 2012 : Top 10 Worldwide Platinum Award Overall Category Platinum Award Best Debut
Perusahaan Terpercaya dalam Corporate Governance Perception Index (CGPI)
Trusted Company in Corporate Governance Perception Index (CGPI)
Best Runner-up Sustainability Report Awards 2011 Grup B Category “Industries”
Best Runner-up Sustainability Report Awards 2011 Grup B Category “Industries”
3 PROPER HIJAU dan 7 PROPER BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) oleh Kementerian Lingkungan Hidup
3 GREEN PROPER and 7 BLUE PROPER in the Program for Performance Assessment of Company Environmental Management (PROPER) by the Ministry of Environment
Rekor MURI sebagai : Sebagai Perusahaan Pertama di Indonesia dan di dunia yang seluruh Unit Bisnis Pembangkitannya memperoleh Sertifikat ISO 28000 : 2007. Perusahaan Pembangkit yang mengoperasikan PLTA tertua, terbanyak dan terbesar di Indonesia
Records from MURI as: The first company in Indonesia and in the world that obtained the Certificate of ISO 28000: 2007 for all its Generating Business Units Generation Company which operates the oldest, largest and biggest Hydro Power Plant (HPP) in Indonesia
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
vi
Ikhtisar Keuangan 10 Tahun Terakhir Consolidated Financial Highlight for Last 10 Years 2012
2011
2010
2009
2008
2007
Posisi Keuangan Aset Aset Tidak Lancar Aset Lancar Jumlah Aset
29,643,591 23,913,789 53,557,380
32,001,327 21,923,323 53,924,650
32,999,750 19,338,665 52,338,415
35,017,461 18,705,428 53,722,889
36,103,941 19,439,738 55,543,679
36,781,798 24,093,959 60,875,757
Liabilitas dan Ekuitas Jumlah Ekuitas Kepentingan Non Pengendali Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas Jangka Pendek Jumlah Liabilitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
44,813,891 112,625 4,483,093 4,260,396 8,743,489 53,557,380
44,611,275 100,689 4,262,309 5,051,066 9,313,375 53,924,650
44,295,763 106,104 3,779,738 4,156,810 7,936,548 52,338,415
44,177,379 102,093 3,956,819 5,486,598 9,443,417 53,722,889
44,301,534 81,270 4,167,521 6,993,354 11,160,875 55,543,679
43,916,318 73,463 4,752,621 12,133,355 16,885,976 60,875,757
Modal Kerja Bersih Investasi pada Entitas Lain
19,653,393 54,256
16,872,257 1,152
15,181,855 1,152
13,218,830 42,381
12,446,384 42,272
11,960,604 7,499
32,472,481 (30,621,358) 1,851,123 34,763 1,885,886
43,416,117 (41,704,149) 1,711,968 (38,930) 1,673,038
34,511,234 (33,018,675) 1,492,560 345 1,492,905
33,499,823 (31,918,610) 1,581,213 (48,085) 1,533,127
42,475,291 (41,447,663) 1,027,628 12,392 1,040,019
28,412,898 (25,712,671) 2,700,227 (871,582) 1,828,645
1,266,744 241
1,157,633 223
1,051,398 202
940,838 181
1,183,325 228
997,629 192
19.25 484.57 561.30
9.32 378.76 437.34
17.27 404.59 465.23
11.85 289.74 352.73
5.74 233.64 277.97
5.08 180.62 198.58
Rasio Profitabilitas Margin Operasi (%) Margin Laba Bersih (%) Tingkat Pengembalian Modal (%) Tingkat Pengembalian Investasi (%)
5.70 3.90 2.89 8.74
3.87 2.73 2.73 8.30
4.32 3.05 2.43 7.88
4.72 2.81 2.18 7.92
2.42 2.79 2.74 6.4
9.5 3.51 2.32 6.56
Rasio Solvabilitas Rasio Hutang (%) Rasio Hutang Terhadap Modal (%)
16.54 20.13
16.99 20.47
15.37 17.92
17.77 21.38
20.24 25.19
27.86 38.45
Rasio Aktivitas Perputaran Persediaan (hari) Periode Penagihan (hari) Perputaran Aset (%) Rasio Modal Terhadap Aset (%)
33 223 60.63 83.67
15 155 81.17 83.26
24 170 66.49 84.63
34 161 62.81 82.23
26 137 77.54 79.76
26 274 46.96 72.14
Laba Rugi Pendapatan Usaha Beban usaha Laba Sebelum Pos Keuangan dan Lain-lain Pos Keuangan dan Lain-lain Bersih Laba Sebelum Pajak Laba Tahun Berjalan & Jumlah Laba Komprehensif Laba per Saham RASIO-RASIO KEUANGAN Rasio Likuiditas Rasio Kas (%) Rasio Cepat (%) Rasio Lancar (%)
Ikhtisar Indikator Kinerja Perusahaan Corporate Performance Indicators Highlight
EAF Korporat (%) EFOR Korporat (%) SdOF Korporat (kali) Efisiensi Thermal Netto (%) Jumlah Pegawai Jumlah Daya Mampu Netto (MW) Skor Assessment GCG Tingkat Kesehatan
2012
2011
2010
2009
92.33 2.37 1.70 33.93 3,498 7,981.62 83.66 99.11 “AAA” Sehat “AAA” Health
91.09 2.99 2.48 33.72 3,659 8,192.67 91.99 93.53 “AA” Sehat “AA” Health
88.43 4.22 4.63 33.03 3,375 8,074 78.84 91.92 “AA” Sehat “AA” Health
86.84 4.98 8.40 32.99 3,245 8,249 56.97 90.75 “AA” Sehat “AA” Health
Catatan: Sampai dengan akhir tahun 2012, Indonesia Power tidak melakukan perdagangan saham sehingga tidak ada informasi harga saham tertinggi, harga saham terendah dan harga saham penutupan serta volume saham yang diperdagangkan
vii
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
2008 85.11 9.59 33.00 3,509 8,212 77.95 “A” Sehat “A” Health
Sampai dengan akhir tahun 2012, Indonesia Power tidak menerbitkan obligasi, sukuk dan obligasi konversi sehingga tidak ada informasi terkait dengan jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar, tingkat bunga/imbalan, tanggal jatuh tempo dan peringkat obligasi/sukuk
2007 86.09 10.65 33.05 3,623 8,952 66.05 “A” Sehat “A” Health
Dalam Juta Rupiah in Million Rupiah
2006
2005
2004
2003
2002
38,351,841 17,884,024 56,235,865
39,959,358 18,149,109 58,805,467
42,081,054 10,861,505 52,942,559
43,854,298 8,603,073 52,457,371
45,853,902 6,531,042 52,384,944
Financial Position Asset Fixed Asset Current Asset Total Aset
44,855,329 71,065 4,818,025 6,491,446 11,309,471 56,235,865
47,106,795 67,947 5,036,980 6,593,744 11,630,725 58,805,467
44,609,733 950 5,066,202 3,265,675 8,331,877 52,942,560
43,177,119 727 5,369,813 3,909,713 9,279,526 52,457,372
42,458,203 3,527 7,032,899 2,617,978 9,650,877 52,384,944
Liabilities and Equity Total Equity Non Controlling Interest Non Current Liabilities Current Liabilities Total Liabilities Total Equity and Liabilities
11,392,578 13,414
10,880,679 16,094
7,595,830 77,882
4,693,360 62,193
3,891,154 18,005
Net Working Capital Investment on other entities
28,410,435 (24,821,081) 3,589,354 (334,453) 3,254,901
21,937,529 (18,024,408) 3,913,121 (240,533) 3,672,588
16,536,540 (13,648,901) 2,887,639 526,486 3,414,125
15,704,424 (13,000,652) 2,703,771 (1,010,430) 1,693,341
11,928,710 (10,460,701) 1,468,008 (157,964) 1,310,044
2,151,821 414
2,497,063 480
2,405,637 463
1,173,679 226
909,097 175
Profit/Loss Revenues Operating Expenses Income Before Financial & Other Items Nett Financial & Other Items Profit Before Tax Income for The Year & Total Comprehensive Income Basic Earnings per Share
6.12 246.71 275.5
2.68 226.83 249.7
8.16 307.68 332.6
8.12 200.8 220.04
20.05 214.75 248.63
FINANCIAL RATIOS Liquidity Ratio Cash Ratio(%) Acid Test Ratio (%) Current Ratio (%)
12.63 7.57 5.04 10.98
17.84 11.38 5.6 11.84
17.46 14.55 5.7 12.86
17.22 7.47 2.79 9.65
12.72 7.91 2.26 1.8
Profitability Ratio Operating Margin Net Profit Margin Return on Equity (ROE) Return on Investment (ROI)
20.24 25.21
19.89 24.69
15.74 18.68
17.69 21.49
18.43 22.59
Solvability Ratio Debt to Total Assets Ratio Debt to Total Equity Ratio
21 201 51.99 79.76
22 271 39.33 80.11
15 216 34.8 84.26
15 175 30.13 82.31
20 156 23.05 81.57
Activity Ratio Inventory Turn Over (ITO) (days) Collection Period (CP) (days) Total Assets Turn Over (TATO) (%) Total Equity to Total Assets (TETA) (%)
2006 86.04 3.37 34.65 3,678 8,281 81.25 “AA” Sehat “AA” Health
2005 86.12 3.67 34.83 3,796 8,365 74.80 “A” Sehat “A” Health
2004 86.68 3.66 35.03 3,860 8,272 75.20 “A” Sehat “A” Health
2003 84.46 2.97 34.92 3,784 8,226 68.30 “A” Sehat “A” Health
Note: Until end of 2012, Indonesia Power did not issue bonds, and conversion bonds so there are no information available related to total bonds/sukuk/conversion bonds that circulated, interest/return rate, tenure and bonds/sukuk rank
2002 83.01 1.52 3,638 8,474 -
Corporate EAF (%) Corporate EFOR (%) Corporate SdOF (times) Nett Thermal Efficiency (%) Total Employees Total Nett Capabilities (MW) GCG Score Assessment Corporate Soundness Level
Until end of 2012, Indonesia Power did not issue any bonds, sukuk, and convertible bonds, therefore no available information regarding total amount of bonds/sukuk/convertible bonds outstanding, interest/benefit rate, maturity date, and rating of bonds/sukuk PT Indonesia Power 2012 Annual Report
viii
Jumlah Aset (Rp Juta)
Jumlah Liabilitas (Rp Juta)
Total Asset (Million Rupiah)
Total Liabilities (Million Rupiah)
2012
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2012
2011
2010
2009
2008
Jumlah Ekuitas (Rp Juta)
Pendapatan Usaha (Rp Juta)
Total Equity (Million Rupiah)
Revenue (Million Rupiah)
2012
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2012
2011
2010
2009
2008
2006
2005
2004
2003
2002
2007
2006
2005
2004
2003
2002
Beban Usaha (Rp Juta)
Laba Sebelum Pos Keuangan dan Lain-lain (Rp Juta)
Operating Expenses (Million Rupiah)
Income Before Financial & Other Items (Million Rupiah)
2012
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2012
2011
2010
2009
2008
Laba Tahun Berjalan dan Jumlah Laba Komprehensif (Rp Juta) Income for The Year & Total Comprehensive Income (Million Rupiah)
2012
ix
2007
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2007
2006
2005
2004
2003
2002
Rasio Kas (%)
Rasio Cepat (%)
Cash Ratio (%)
Acid Test Ratio (%)
2012
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2012
2011
2010
2009
Rasio Lancar (%)
Margin Operasi (%)
Current Ratio (%)
Operating Margin (%)
2012
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2012
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2006
2005
2004
2003
2002
Margin Laba Bersih (%)
Tingkat Pengembalian Modal (%)
Net Profit Margin (%)
Return on Equity (ROE)
2012
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2012
2011
2010
2009
2008
2007
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
x
Tongkat Pengembalian Investasi (%)
Rasio Hutang (%)
Return on Investment (ROI)
Debt to Total Assets Ratio (%)
2012
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2012
2011
2010
2009
2008
2007
Rasio Hutang Terhadap Modal (%)
Perputaran Persediaan (hari)
Debt to Total Equity Ratio (%)
Inventory Turn Over (days)
2012
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2012
2011
2010
2009
Periode Penagihan (hari)
Perputaran Aset (%)
Collection Period (days)
Total Assets Turn Over (%)
2012
xi
2011
2011
2010
2009
2008
2007
2006
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
2005
2004
2003
2002
2012
2011
2010
2009
2006
2005
2004
2003
2002
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
Rasio Modal Terhadap Aset (%)
EAF Korporat (%)
Total Equity to Total Assets (%)
Corporate EAF (%)
2012
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2012
2011
2010
2009
2008
EFOR Korporat (%)
Efisiensi Thermal Netto (%)
Corporate EFOR (%)
Nett Thermal Efficiency (%)
2012
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2012
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2006
2005
2004
2003
2002
Jumlah Pegawai
Jumlah Daya Mampu Netto (MW)
Total Employee
Total Nett Capabilities (MW)
2012
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2012
2011
2010
2009
2008
2007
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
xii
xiii
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to Shareholders
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
1
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to Shareholders
Laporan Dewan Komisaris Report of Board of Commissioners
Berkesinambungan dengan langkahlangkah strategis di tahun-tahun sebelumnya, yakni membangun keunggulan dalam bidang operasi dan pemeliharaan pembangkit tenaga listrik, dalam rangka menuju World Class Services Company, Dewan Komisaris mendukung sepenuhnya langkah Direksi di tahun 2012 dalam upaya meraih kepercayaan yang semakin tinggi dari para pemangku kepentingan. Melalui SDM yang profesional, proses bisnis yang andal dan kinerja yang unggul, kepercayaan pun akan meningkat. Kepercayaan meningkat akan membuka peluang usaha, yang akan menjamin keberlanjutan perusahaan dalam jangka panjang.
I.G.A. Ngurah Adnyana Komisaris Utama President Commissioner
2
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Continuous with strategic measures in the previous years, that are to build the excellences in the operation and maintenance of power plants, in order to be the World Class Services Company, the Board of Directors fully supports the measures in 2012 in an effort to gain the higher trust from the stakeholders. Through the professional human resources, reliable business processes and outstanding performances, the trust will increase as well. The increase of trust will increase business opportunities, which will ensure long-term sustainability of the company.
Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Dear Stakeholders,
Merupakan sebuah kegembiraan bagi kami untuk melaporkan hasil pencapaian kinerja PT Indonesia Power selanjutnya disebut “Indonesia Power” bahwa ditengah persaingan yang semakin kompetitif, Perusahaan mampu mempertahankan dan meningkatkan kinerja di berbagai segmen usahanya. Dengan pelaksanaan serangkaian strategi yang tepat, kami percaya bahwa hal tersebut telah menempatkan Indonesia Power tumbuh secara berkelanjutan di masa depan. Manajemen terus berupaya untuk memperkuat strategi yang dilakukan melalui kombinasi pengembangan pasar strategis, penerapan manajemen aset yang efektif dan inovasi terus-menerus di seluruh jajaran organisasi.
It is a pleasure for us to report the results of performance achievement of PT Indonesia Power hereinafter referred to as "Indonesia Power" that in amid increasing competition, the Company is able to maintain and improve its performance in a variety of business segments. With the implementation of a series of appropriate strategies, we believe that it placed Indonesia Power to have sustainable growth in the future. The management continuously strives to strengthen the strategies which is done through a combination of strategic market development, implementation of effective asset management and continuous innovation across the organization structure.
Kami sependapat dengan manajemen bahwa inovasi merupakan kunci dari pertumbuhan berkesinambungan Perusahaan dan kami mendukung dilanjutkannya semangat bekerja keras yang terintegrasi di tahun mendatang. Kami memandang bahwa melalui upaya pengelolaan biaya yang baik, manajemen telah berhasil mengatasi tantangan usaha secara lebih efektif, sekaligus meraih kepercayaan yang lebih tinggi dari para pemangku kepentingan. Dewan Komisaris melaksanakan fungsi pengawasan atas pengelolaan Perusahaan melalui review kinerja keuangan dan operasional secara berkala termasuk isu penting terkait di bidang ekonomi, lingkungan, sosial maupun perubahan peraturan perundang-undangan .
We agree with management that innovation is the key for company sustainable growth and we support the continuation of integrated hard working spirit the upcoming year. We see that through good cost management, management has successfully overcome business challenges more effectively, as well as achieve a higher trust from the stakeholders. Board of Commissioners performs controlling function over the company management through regular review of finance and operational performance including important issues related to economy, environmental, social and legislation changes.
Pangsa pasar Indonesia Power di Jawa-Bali pada tahun 2012 mengalami sedikit penurunan menjadi 25%, yang dipengaruhi oleh penyesuaian alokasi energi yang ditetapkan PT PLN P3B yaitu adanya program penghematan BBM, sehingga pembangkit Indonesia Power yang berbahan bakar minyak dilakukan reserved shutdown (RS). Yaitu suatu kondisi dimana unit siap beroperasi namun tidak disinkronkan ke dalam sistem pada saat beban rendah. Namun, Dewan Komisaris dapat melihat upaya yang maksimal dari Direksi dalam meraih peluang pendapatan. Baik yang berupa upaya inovasi dan konversi energi dari BBM ke gas di beberapa Unit Pembangkitnya untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing, maupun upaya menunjukkan keandalannya dalam meraih peluang usaha jasa operasi dan pemeliharaan pembangkit di luar pembangkit-pembangkit milik sendiri.
Market share of Indonesia Power for Java-Bali in 2012 declined slightly to 25%, which was influenced by the energy allocation adjustment set by PT PLN P3B which is fuel savings program, for Indonesia Power's oil-fired power stations to have, reserved shutdown (RS). That is a condition where the unit is ready to operate but it is not synchronized to the system when it is low load. However, the Board of Commissaries can see the maximum efforts of the Board of Directors to achieve revenue opportunities. Not only in the form of innovation and energy conversion from oil fuel to gas in some Power Plants to improve efficiency and competitiveness, but also in the form of demonstrating the reliability in achieving business opportunities of operation and maintenance services outside the company's own plants.
Dewan Komisaris telah mengkaji dan menerima laporan Direksi dan laporan keuangan konsolidasi perusahaan per 31 Desember 2012, yang telah diaudit oleh KAP Osman Bing Satrio & Rekan (Deloitte). Pelaporan keuangan telah memenuhi seluruh ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) terbaru sebagaimana dipersyaratkan oleh peraturan perundangundangan yang berlaku. Dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan penasehatan, kami dibantu oleh Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko, yang telah memberikan laporan secara berkala kepada Dewan Komisaris atas temuan audit internal, perkembangan hasil auditor independen dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
The Board of Commissioners has reviewed and accepted the report of Board of Directors and the company's consolidated financial reports as of December 31st, 2012, which were audited by Public Accountant Office (KAP) of Osman Bing Satria & Co (Deloitte). Financial reporting has complied with all the provisions of Indonesian Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) as required by the laws and regulations. In conducting supervisory and advisory function, we were assisted by the Audit Committee and Risk Management Committee, which have been providing regular reports to the Board on the internal audit findings and on the development of the independent auditor result and compliance with regulations.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
3
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to Shareholders
4
Penilaian Atas Kinerja Direksi Mengenai Pengelolaan Perusahaan
Assessment Of Directors Performance Regarding The Company Management
Indonesia Power terus mendorong setiap strategi dan upaya dalam meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Pada tahun 2012 Indonesia Power mencapai kinerja keuangan yang positif, dimana laba komprehensif untuk tahun 2012 sebesar Rp 1.266.744 juta meningkat 9,43% dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 1.157.633 juta. Pendapatan usaha dan beban usaha perusahaan mengalami penurunan sebesar 25,21% dan 26,57%, sedangkan laba sebelum pajak mengalami kenaikan sebesar 12,72% terutama dipengaruhi oleh efisiensi beban usaha.
Indonesia Power continuously encourages each strategy and effort in improving overall company performance. In 2012 Indonesia Power achieved positive financial performance, where total comprehensive income in 2012 is Rp 1,266,744 million increased 9.43% compared to 2011 which was Rp 1,157,633 million. Operating revenues and operating expenses decreased by 25.21% and 26.57%, while profit before tax increased by 12.72% mainly due to the efficiency of operating expenses.
Pada tahun 2012 total aset Indonesia Power mengalami sedikit penurunan sebesar 0,68% menjadi Rp 53.557.380 juta, dibandingkan tahun 2011 terutama disebabkan oleh penurunan aset tidak lancar. Sedangkan total liabilitas adalah sebesar Rp 8.743.489 juta, menurun 6,12% dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 9.313.375 juta, yang disebabkan oleh turunnya liabilitas jangka pendek pada pihak berelasi dan pelunasan pokok serta bunga pinjaman kepada PT PLN (Persero).
In 2012 the total assets of Indonesia Power decreased slightly by 0.68% to Rp 53,557,380 million, compared to 2011 primarily due to the decrease in non-current assets. While total liabilities is Rp 8,743,489 million, decreased 6.12% compared to 2011 which was as much as Rp 9.313.375 million, caused by decline of short term liabilities to related parties and repayment of loan principles and interest to PT PLN (Persero).
Indonesia Power telah menunjukkan kinerja operasional yang cukup membanggakan sepanjang tahun 2012 dengan pencapaian indikator kinerja operasi mencakup faktor keandalan (Equivalent Availability Factor/EAF), faktor gangguan (Equivalent Forced Outage Rate/EFOR), dan Efisiensi Thermal. Pencapaian EAF tahun 2012 sebesar 92,33% merupakan pencapaian terbaik sepanjang sejarah Indonesia Power sejak berdiri tahun 1995. Pencapaian Equivalent Forced Outage Rate (EFOR) tahun 2012 sebesar 2,37% merupakan hasil terbaik selama 10 tahun terakhir. Pencapaian Efisiensi Thermal tahun 2012 sebesar 33,93% adalah pencapaian terbaik dalam 5 tahun terakhir.
Indonesia Power has shown encouraging operational performance in 2012 through the achievement of operational performance indicator including reliability factor (Equivalent Availability Factor / EAF), disturbance factors (Equivalent Forced Outage Rate /EFOR), and Thermal Efficiency. EAF achievement in 2012 of 92.33% is the best achievement in the history of Indonesia Power since its establishment in 1995. Achievement of Equivalent Forced Outage Rate (EFOR) in 2012 of 2.37% is the best result for 10 years. Thermal Efficiency achievement in 2012 of 33.93% is the best achievement in the last 5 years.
Selain itu, Dewan Komisaris juga mendukung langkah Direksi dalam hal alignment organisasi yang sejalan dengan pencapaian tujuan dan strategi Indonesia Power dalam jangka panjang. Alignment organisasi dilakukan melalui reorganisasi Unit Bisnis Pembangkitan Mrica dan Unit Bisnis Pembangkitan Saguling dalam mendukung penyempurnaan proses bisnis dan penerapan program Pengendalian Operasi Pembangkit Secara Terpusat (POPST) yang merupakan bagian implementasi Life Cycle Management. Hal tersebut sejalan dengan upaya meningkatkan kinerja pembangkit yang dimiliki.
In addition, the Board of Commissioners also supports the Board of Directors in terms of organizational alignment which is in line with the achievement of Indonesia Power long term goals and strategies of Indonesia Power. Organizational alignment is conducted through reorganization Mrica Generating Business Unit and Saguling Generating Business Unit. It is to support the improvement of business processes and to apply the program of Centralized Plant Operation Control (POPST) which is a part of implementation of Life Cycle Management. This is in line with efforts to improve the performance of owned power plants.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Implementation of Corporate Governance
Dewan Komisaris menyadari bahwa dalam upaya mencapai keunggulan dan meraih kepercayaan meningkatkan kinerja secara terus-menerus, Indonesia Power senantiasa mendorong peningkatan implementasi GCG dan berupaya menciptakan budaya yang menjunjung tinggi integritas, profesionalisme dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Di tahun 2012, Indonesia Power telah selesai melakukan review terhadap beberapa soft-structure GCG yang penting, pelaksanaan Quality Assurance terhadap fungsi Satuan Audit Internal (SAI) oleh pihak independen, penerapan kebijakan sistem pengendalian internal secara konsisten serta melakukan evaluasi penerapan GCG secara berkala. Kami menyadari bahwa perusahaan yang siap memenangkan persaingan adalah perusahaan yang accountable, responsible, independent, fairness dan transparant. Hal itulah yang melandasi Dewan Komisaris untuk terus mendukung dan menjunjung tinggi seluruh prinsip GCG dapat diterapkan oleh Indonesia Power. Salah satunya melalui pencanangan komitmen Indonesia Power Bersih Tanpa Tip dan Suap (IP BTTS) pada tanggal 9 November 2012 dan deklarasi bersama dengan seluruh Mitra Kerja Indonesia Power serta keikutsertaan dalam survey GCG yang diselenggarakan oleh pihak independen.
Board of Commissioners realized that in an effort to achieve excellences and to gain trust, Indonesia Power always encourages the implementation of Good Corporate Governance (GCG) and strives to create a culture that upholds the integrity, professionalism and compliance with regulations. In 2012, Indonesia Power has completed the review of some important soft-structure CGC, the implementation of Quality Assurance Unit of the Internal Audit Unit (SAI) by an independent party, the implementation of internal control system policies consistently and periodical evaluation the CGC implementation. We realize that the company who is ready to win the competition is a company that is accountable, responsible, independent, transparent and fair. That is what underlies the Board of Commissioners to continue to support and uphold all of GCG principles that can be applied by Indonesia Power. One of them is through the commitment declaration of Indonesia Power to be Clean Without Tip and Bribery (IP BTTS) on November 9, 2012 and the declaration along with the rest of Indonesia Power Partners as well as participation in corporate governance survey conducted by an independent party.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Pencapaian EAF tahun 2012 sebesar 92,33% merupakan pencapaian terbaik sepanjang sejarah Indonesia Power sejak berdiri tahun 1995. Pencapaian Equivalent Forced Outage Rate (EFOR) tahun 2012 sebesar 2,37% merupakan hasil terbaik selama 10 tahun terakhir. Pencapaian Efisiensi Thermal tahun 2012 sebesar 33,93% adalah pencapaian terbaik dalam 5 tahun terakhir.
EAF achievement in 2012 of 92.33% is the best achievement in the history of Indonesia Power since its establishment in 1995. Achievement of Equivalent Forced Outage Rate (EFOR) in 2012 of 2.37% is the best result for 10 years. Thermal Efficiency achievement in 2012 of 33.93% is the best achievement in the last 5 years.
Pada tahun 2012, Indonesia Power telah melakukan assessment dan review GCG dengan dua parameter oleh BPKP dan konsultan independen, yaitu mengacu pada Keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 dan Surat Edaran Sekretaris Menteri BUMN Nomor 168/MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008. Untuk assessment GCG dengan standar Keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012 memperoleh skor 83,66 dengan predikat “Baik”. Adapun review GCG dengan standar Surat Edaran Sekretaris Menteri BUMN Nomor 168/MBU/2008 skor capaian meningkat menjadi 95,28 dibandingkan tahun 2011 sebesar 91,99 dengan predikat “Sangat Baik”. Dewan Komisaris meyakini penerapan GCG mampu mendorong penciptaan nilai tambah dalam jangka panjang sekaligus mencapai kinerja ekselen.
In 2012, Indonesia Power has conducted an assessment and review of GCG with two parameters by BPKP and independent consultants, which refers to the Decree of Secretary of StateOwned Enterprises Ministry No. SK-16/S.MBU/2012 June 6, 2012 and the Circular of Secretary of State-Owned Enterprises No. 168 / MBU/2008 June 27, 2008. For GCG assessment in accordance to standards for the Secretary of State Enterprise Minister Decree No.SK-16/S.MBU/2012, it's scored 83.66 with category of “Good”. Meanwhile, the review of GCG with the standard of Secretary of State-Owned Enterprises Circular No. 168/MBU/2008, the achievement score increased to 95.28 compared with 91.99 in 2011 for category of "Very Good". Board of Commissioners believes that GCG to encourage the creation of added value in the long run as well as excellent achievement performance.
Pada September 2012, Dewan Komisaris telah melakukan penyederhanaan Komite, yang semula tiga Komite menjadi dua Komite, mengacu pada Peraturan BUMN No PER-2/MBU/2012. Komite tersebut adalah Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko. Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris dalam memastikan efektivitas pengendalian internal yang dilakukan oleh audit internal maupun eksternal serta pengawasan penerapan GCG. Komite Manajemen Risiko bertugas membantu Dewan Komisaris dalam bidang pengawasan penerapan manajemen risiko yang efektif serta melaksanakan fungsi nominasi dan remunerasi. Sepanjang tahun 2012, Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko telah berjalan efektif sesuai peran dan fungsinya yang ditetapkan dalam pedoman kerja masing-masing.
On September 2012, the Board of Commissioners has made Committee simplification, from three to two committees, referring to the State-Owned Enterprise Regulation No. PER2/MBU/2012. The Committee consists of Audit Committee and Risk Management Committee. The Audit Committee assists the Board of Commissioners in ensuring the effectiveness of internal controls performed by internal and external audit and supervision of the GCG implementation. The Risk Management Committee assists the Board of Commissioners in monitoring the implementation of effective risk management and carrying out the functions of nomination and remuneration. Throughout 2012, the Audit Committee and Risk Management Committee are effective according to their roles and functions which are set out in each of work guidelines.
Dalam membantu kelancaran pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris mengangkat Sekretaris Dewan Komisaris yang bertugas memberikan dukungan administratif dan kesekretariatan kepada Dewan Komisaris dalam memperlancar pelaksanaan tugas-tugas Dewan Komisaris.
In assisting performance of its duties, the Board of Commissioners appoints the Secretary of the Board of Commissioners that is responsible for providing administrative and secretarial support to the Board of Commissioners in the tasks execution of the Board of Commissioners.
Pandangan atas Prospek Usaha Perusahaan
The Views over the Business Prospects
Dewan Komisaris menilai bahwa pertumbuhan ekonomi yang positif memberikan sinyal yang baik bagi permintaan industri listrik di Indonesia. Disamping itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi akan terus positif dan meningkat hingga posisi mendekati atau bahkan 7% dalam 5 tahun ke depan serta penjualan tenaga listrik yang akan terus meningkat masih menjanjikan peluang yang baik bagi Indonesia Power. Untuk mencapai tujuan strategis jangka panjang dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), yaitu menjadi World Class Services (WCS) dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan (sustainable growth) untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik yang semakin luas. Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi telah mengembangkan prospek usaha yang mampu menciptakan sustainable value bagi para pemegang saham, dan dalam skala yang lebih luas bagi para pemangku kepentingan lainnya. Tahun 2012 merupakan Tahapan Expanding Business Portfolio dimana Indonesia Power fokus pada peningkatan dan perluasan dengan melebarkan sayap ke seluruh nusantara sebagai langkah dalam mencapai target WCS.
Board of Commissioners considered that the positive economic growth provides a good signal to the demand for electricity industry in Indonesia. In addition, Indonesia's economic growth is predicted to be getting positive and rising to a close position to or even 7% in the next 5 years and the sale of electricity will continue to rise and still promises a good opportunity for Indonesia Power. To achieve long-term strategic objectives in the Company's Long-Term Plan (RJPP), to be a World Class Services (WCS) and achieving sustainable growth to meet the increasingly widespread power needs. Board of Commissioners considered that the Board of Directors has developed a business prospect that can create sustainable value for our shareholders and, in a larger scale, for other stakeholders. 2012 is a stage of Expanding Business Portfolio in which Indonesian Power focuses on improving and expanding across the archipelago as a step in achieving WCS target.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
5
Laporan Kepada Pemegang Saham Report to Shareholders
Dengan menguasai 25% pangsa pasar di sistem Jawa Bali maka Indonesia Power diharapkan dapat tetap meningkatkan pangsa pasar di masa depan dengan mengambil alih pasar captive power yang ada. Dewan Komisaris optimis bahwa berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Direksi dan seluruh pegawai akan membawa Indonesia Power mencapai Visi “Menjadi perusahaan publik dengan kinerja kelas dunia dan bersahabat dengan lingkungan”.
By controlling 25% market share in the Java Bali, Indonesia Power is expected to keep increasing its market share in the future to take over the existing captive power market. Board of Commissioners are optimistic that the various efforts have been done by the Board of Directors and all employees will bring Indonesia Power achieve its vision "Being a public company with world-class performance and environmentally friendly".
Indonesia Power perlu terus melakukan penyempurnaan baik dari sisi proses bisnis, strategi maupun operasional, sehingga dapat terus tumbuh dan berkembang di masa mendatang dengan menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada. Kemampuan dan pengembangan individu, serta kerjasama tim yang solid perlu terus ditingkatkan melalui inovasi tiada henti karena pencapaian yang diperoleh Indonesia Power merupakan bukti kepercayaan pelanggan semakin baik dan kompetensi yang semakin diakui. Di sisi lain, sebagai bukti komitmennya sebagai perusahaan yang bertanggungjawab, Indonesia Power juga harus selalu menunjukkan inisiatif-inisiatif yang bermanfaat sebagai perwujudan Corporate Social Responsibility, sehingga mampu berkontribusi pada perbaikan kualitas lingkungan alam dan lingkungan sosial, yang tetap mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan perusahaan.
Indonesia Power needs to continue to make improvements in terms of business processes, strategy and operations, so that it can continue to grow and evolve in the future to meet the challenges and taking advantage from existing opportunities. Individual capabilities and development, as well as solid teamwork should be always improved through continuous innovation because the achievements of Indonesia Power are the proof of the good customer trust and the competence that is increasingly recognized. On the other hand, as a proof of its commitment as a responsible corporate, Indonesia Power should always show the beneficial initiatives as a manifestation of Corporate Social Responsibility, so it can contribute to the quality improvement on environment and social, which support the sustainability and growth of the company.
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris
Changes in Composition of the Board of Commissioners
Pada tahun 2012, tidak terjadi perubahan komposisi Dewan Komisaris sehingga jumlah dan komposisinya sama dengan tahun sebelumnya. Jumlah Anggota Dewan Komisaris berjumlah 6 (enam) orang, termasuk dengan Komisaris Utama. Dengan demikian diharapkan komposisi tersebut semakin meningkatkan soliditas internal Dewan Komisaris dalam pengelolaan dan pengurusan perusahaan secara keseluruhan di masa depan.
Apresiasi Pada saat yang baik ini, Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh para pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan. Apresiasi juga saya sampaikan kepada Direksi atas kepemimpinan dengan wawasan yang luas, serta kepada manajemen dan seluruh pegawai yang telah bekerja dengan penuh kesungguhan. Dengan berbekal kerja keras, komitmen yang kuat dalam mempertahankan serta meningkatkan pertumbuhan perusahaan, kerjasama dan sinergi dengan berbagai pihak diharapkan dapat mengatasi tantangan sekaligus meraih peluang-peluang baru di tahun mendatang.
In 2012, no changes in the composition of the Board of Commissioners so that the number and composition is same as the previous year. The number of Members of the Board of Commissioners is 6 members, including the Chief of Commissioner. It is expected that the composition of the Board of Commissioners increased its internal solidity in the management and maintenance of the company as a whole in the future.
Appreciation At this good moment, the Board of Commissioners would like to thank you for the support and trust given by the shareholders and all stakeholders. My appreciation also goes to the Board of Directors for their leadership with extensive knowledge, as well as to the management and all employees who have worked with full sincerity. With hard work, strong commitment to maintain and improve the company's growth, cooperation and synergy with various parties are expected to overcome challenges and seize new opportunities in the coming year.
Jakarta, 30 Mei 2013 Jakarta, May 30th, 2013 Atas Nama Dewan Komisaris Indonesia Power On Behalf of Indonesia Power Board of Commissioners
I.G.A. Ngurah Adnyana Komisaris Utama President Commissioner
6
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profiles
1
2
3
4
5
6
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Bhimantara Widyajala Aries Muftie I.G.A. Ngurah Adnyana Luizah Daniel Theodore Sparringa Teuku Taufiqulhadi
Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Utama President Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
7
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profiles
I.G.A. Ngurah Adnyana Komisaris Utama President Commissioner
Aries Muftie Komisaris Commissioner
8
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Lahir: Denpasar, 22 Februari 1956. Sarjana Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung dan Master Bidang Kelistrikan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Born: Denpasar, February 22nd, 1956. Bachelor of Electrical Engineering, Bandung Institute of Technology; and Master of Electrical Field, Sepuluh November Institute of Technology.
Training yang diikuti: Top Management Program “Building for Organic Growth”, Forum Nasional Efisiensi, ESQ Leadership Training, Simposium Nasional Akuntansi VII, GCG Workshop, Workshop Power Sector Restructuring dan pada tahun 2012 mengikuti pelatihan Manajemen Risiko untuk Senior Leader serta IHT Professional Director Program
Training: Top Management Programme “Building for Organic Growth” National Forum of Efficiency, ESQ Leadership Training, National Symposium on Accounting VII, GCG Workshop, Workshop on Power Sector Restructuring in 2012, and Risk Management training for the Senior Leader, as well as Program of Professional Director IHT
Perjalanan Karir: Sebelum menjabat sebagai Komisaris Utama Indonesia Power, pernah menjabat sebagai Deputi Direktur Distribusi Jawa-Bali pada Direktorat Jawa Bali Madura PT PLN (Persero) Kantor Pusat, Deputi Direktur Pembinaan Distribusi pada Direktorat Transmisi dan Distribusi PT PLN (Persero) Kantor Pusat , General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Bali dan General Manager PT PLN (Persero) Unit Bisnis Bali Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, serta Komisaris pada PT Wismatata Eltra Perkasa. Selain itu, saat ini juga menjabat sebagai Direktur Operasi Jawa-Bali PT PLN (Persero) Kantor Pusat.
Career: Prior to serving as Commissioner of Indonesia Power, he served as Deputy Director of Distribution of JavaBali at the Directorate of Java-Madura-Bali at PT PLN (Persero) Head Office; Deputy Director of the Distribution Guidance at the Directorate of Transmission and Distribution of PT PLN (Persero) Head Office; General Manager of PT PLN (Persero) of Bali Distribution; General Manager of PT PLN (Persero) Business Unit of Bali, West Nusa Tenggara, and East Nusa Tenggara; and Commissioner of PT Perkasa Wismatata Eltra. In addition, he currently also serves as Director of Operations of Java-Bali of PT PLN (Persero).
Penugasan Khusus : -
Special Assignment: -
Dasar Pengangkatan Pertama: Surat Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler tanggal 31 Agustus 2010.
Legal Basis of First Appoinment: Decree of Shareholders in the Circular dated August 31st, 2010.
Lahir: Garut, 17 April 1955. Sarjana Hukum Universitas Indonesia, Sarjana Ekonomi Universitas Indonesia, Master Bidang Hukum Universitas Indonesia dan Doktor dalam Ilmu Studi Kebijakan dari Pasca Sarjana UGM.
Born: Garut, April 17th, 1955. Bachelor of Law, University of Indonesia, Bachelor of Economics, University of Indonesia, Master of Legal Affairs, University of Indonesia, Doctorate in Science Policy Studies graduated from UGM.
Training yang diikuti: Capital Market & Ventura Fund, Workshop of Strategic Planning, Venture Capital, Executive Development Program dan Individual Banking Course dan pada tahun 2012 mengikuti pelatihan Manajemen Risiko untuk Senior Leader serta IHT Professional Director Program
Training : Capital Market & Ventura Fund, Workshop of Strategic Planning, Venture Capital, Executive Development Program, Individual Banking Course, in 2012: Risk Management training for the Senior Leader, and Program of Professional Director IHT
Perjalanan Karir: Sebelum menjabat sebagai Komisaris Indonesia Power, pernah menjabat sebagai Staf Khusus Kementerian BUMN, Direktur PT Permodalan Nasional Madani (Persero), Advisor Kepala BNP2TKI, Komisaris PNM Investment Management, Direktur Bank Muamalat, Komisaris Utama Sejahtera Trading Co, Komisaris Asuransi Takaful. Selain itu, saat ini juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Yayasan Pengembangan Kepemimpinan BUMN.
Career: Prior to serving as Commissioner of Indonesia Power, he served as Special Assistant of the Minister for SOE, Director of PT Permodalan Nasional Madani (Persero), Chief Advisor of BNP2TKI, Commissioner of PNM Investment Management, Director of Bank Muamalat, Commissioner Sejahtera Trading Co., Commissioner of Takaful Insurance. In addition, currently serves as the Chairman of the Supervisory Board of SOE Leadership Development Foundation.
Penugasan Khusus: Ketua Komite Audit.
Special Assignment: Chairman of the Audit Committee
Dasar Pengangkatan Pertama: Keputusan Pemegang Saham Secara Sirkuler tanggal 19 Oktober 2009
Legal Basis of First Appoinment: Decree of Shareholders in the Circular dated October 19th, 2009
Lahir : Surabaya, tanggal 29 Maret 1967. Sarjana Hukum Universitas Indonesia, Akuntan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Master of Science in Finance the George Washington University
Born: Surabaya, March 29 th, 1967. Bachelor of Law, University of Indonesia; Accountant, State College of Accountancy; Master of Science in Finance, The George Washington University
Training yang diikuti: Project Finance Masterclass (Hongkong), Legal and Documentary Issues in Swaps & Derivatives (Singapore), Structuring, Pricing and Transacting in Inflation-Linked Markets (Amsterdam), Risk Modeling and Scenario Analysis for Public Debt Management (Washington DC), Tax compliance specialist training program (Philadelphia) dan Economic Courses (Boulder), dan pada tahun 2012 mengikuti pelatihan Manajemen Risiko untuk Senior Leader serta IHT Professional Director Program
Training : Project Finance Masterclass (Hongkong), Legal and Documentary Issues in Swaps & Derivatives (Singapore), Structuring, Pricing and Transacting in Inflation-Linked Markets (Amsterdam), Risk Modeling and Scenario Analysis for Public Debt Management (Washington DC), Tax compliance specialist training program (Philadelphia) dan Economic Courses (Boulder), in 2012: Risk Management training for the Senior Leader, and Program of Professional Director IHT
Perjalanan Karir: Sebelum menjabat sebagai Komisaris Indonesia Power, pernah menjabat sebagai Auditor Departemen Keuangan, Kepala Subdirektorat Manajemen Portofolio dan Risiko Departemen Keuangan, Komite Pengelolaan Risiko atas Penyediaan Infrastruktur, Tim Asistensi Menteri Keuangan, Forum Stabilitas Sistem Keuangan dan pernah bekerja di Ernst & Young, LLP, Washington, DC. Selain itu, saat ini juga menjabat sebagai Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan dan Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan.
Career: Prior to serving as Commissioner of Indonesia Power, served as Auditor of the Ministry of Finance, Head of Sub-Directorate of Portfolio and Risk Management of the Ministry of Finance, Risk Management Committee for the Provision of Infrastructure, Ministry of Finance Assistance Team, Financial System Stability Forum. He also has worked at Ernst & Young, LLP, Washington, DC. In addition, currently serves as Director of Government Securities of the Ministry of Finance and Secretary of General Directorate of Debt Management of The Ministry of Finance.
Keahlian: Certified Fraud Examiner (CFE), Association of Certified Fraud Examiner (ACFE), USA dan Certified Internal Auditor (CIA), the Institute of Internal Auditors (IIA), USA
Expertise: Certified Fraud Examiner (CFE), Association of Certified Fraud Examiner (ACFE), USA and Certified Internal Auditor (CIA), the Institute of Internal Auditors (IIA), USA
Penugasan Khusus: Ketua Komite Manajemen Risiko, Wakil Ketua Komite Audit.
Special Assignment: Chairman of Risk Management Committee, Vice Chairman of the Audit Committee.
Dasar Pengangkatan Pertama: Keputusan Pemegang Saham Secara Sirkuler tanggal 19 Oktober 2009
Legal Basis of First Appoinment: Decree of Shareholders in the Circular dated October 19th, 2009
Lahir: Sidoarjo, 25 Juni 1959. Sarjana Ilmu Sosial Universitas Airlangga, Master dan Doktor bidang Ilmu Sosial dari Flinders University of Australia.
Born: Sidoarjo, June 25 th, 1959. Bachelor of Social Sciences, Airlangga University; Master and Doctor of Social Science from Flinders University of Australia.
Training yang diikuti: Training yang pernah diikuti antara lain Summer Course on Advance Research Technology di University of Michigan USA, Scenario Planning Office Singapore, The Alternative Truth Telling di Cape Town, Afrika Selatan, dan The Future of Never Again di Buenos Aires, Argentina sedangkan pada tahun 2012 mengikuti pelatihan Manajemen Risiko untuk Senior Leader serta IHT Professional Director Program
Training: Summer Course on Advance Research Technology di University of Michigan USA, Scenario Planning Office Singapore, The Alternative Truth Telling di Cape Town, South Afrika, and The Future of Never Again in Buenos Aires, Argentina, in 2012: Risk Management training for the Senior Leader, and Program of Professional Director IHT
Perjalanan Karir: Sebelum menjabat sebagai Komisaris Indonesia Power, menjabat sebagai Ketua Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga, Anggota Badan Senat Fakultas Ilmu SosiaI dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, Anggota Dewan Riset Nasional, pendiri dan anggota perkumpulan Komunitas Indonesia untuk Demokrasi (KID), dan Analis Politik Independen untuk beberapa media. Selain sebagai dosen pada FISIP Universitas Airlangga sejak 1983. Saat ini juga menjabat sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik. Daniel Sparringa terlibat aktif dalam banyak forum di dalam dan luar negeri sebagai pembicara tamu dalam berbagai seminar, workshop, dan advance training dengan tema-tema transisi demokrasi, state reforms and good governance, partai politik, dan multikulturalisme di Indonesia.
Career: Prior to serving as Commissioner of Indonesia Power, served as Chairman of the Post-Graduate Program in Airlangga University; Committee Member of the Social and Political Science Faculty Senate, University of Airlangga; Member of the National Research Council; co-founder and member of Indonesian Community for Democracy (KID -Komunitas Indonesia untuk Demokrasi); and Independent Political Analyst for some media. Aside from being a lecturer at the Faculty of Social and Political Science of Airlangga University since 1983, also now serves as Special Assistant of the President for Political Communication. Daniel Sparringa actively involves in many forums inside and outside the country, as well as a guest speaker in various seminars, workshops, and advance training within the themes of democratic transition, state reforms, good governance, political parties, and multiculturalism in Indonesia.
Penugasan Khusus: Wa ki l Ke tua Komite M ana je men Risi ko
Special Assignment: Deputy Chairman of Risk Management Committee
Dasar Pengangkatan Pertama: Keputusan Pemegang Saham Secara Sirkuler tanggal 31 Agustus 2010
Legal Basis of First Appoinment: Decree of Shareholders in the Circular dated August 31st, 2010
Bhimantara Widyajala Komisaris Commissioner
Daniel Theodore Sparringa Komisaris Commissioner
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
9
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profiles
Luizah Komisaris Commissioner
Teuku Taufiqulhadi Komisaris Commissioner
10
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Lahir: Jakarta, 21 April 1964, Sarjana Akuntansi STA LAN RI (1995)
Born: Jakarta, April 21st, 1964, Bachelor of Accounting from STA LAN RI (1995)
Training yang diikuti: Training yang pernah diikuti antara lain Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III (2008), Pendidikan dan Latihan Administrasi Umum Departemen Keuangan ( 2001), Diklat Analisa Laporan Keuangan (1996), Diklat Mikro Komputer (1988) dan Latihan Pra Jabatan Departemen Keuangan ( 1986) dan pada tahun 2012 mengikuti pelatihan Manajemen Risiko untuk Senior Leader serta IHT Professional Director Program
Training : Education and Leadership Training Level III (2008), Education and Training of General Administration of the Ministry of Finance (2001), Education and Training of Financial Statement Analysis (1996), Micro Computer Training (1988), Pre-Position training of the Ministry of Finance (1986) and in 2012: Risk Management training for the Senior Leader, and Program of Professional Director IHT
Perjalanan Karir: Sebelum menjabat sebagai Komisaris Indonesia Power, menjabat sebagai Kepala Sub Bidang Perencanaan Usaha Industri Strategis, Kepala seksi Evaluasi Industri Pertambangan dan Energi, Kepala Bidang Energi II, Kementerian BUMN, Staf Dit Kawasan Industri dan Pariwisata, Kementrian BUMN, Staf Dit Pertanian dan Kehutanan Departemen Keuangan, Staf Biro Data Kementerian BUMN, Staf Dit Pembiayaan Pangan Departemen Kuangan dan Staf Dit Urusan Pangan dan Penerimaan Bukan Pajak Departemen Keuangan. Selain itu, saat ini juga menjabat sebagai Kepala Bidang Usaha Jasa II - B pada Deputi Bidang Usaha Jasa Kementerian BUMN.
Career: Prior to serving as Commissioner of Indonesia Power, served as Division Head of Industrial Business Strategic Planning, Evaluation Section Chief of Mining Industry and Energy, Head of Energy Division II at the Ministry for State Owned Enterprise, Staff of Directorate of Industrial Estate and Tourism at the Ministry for State Owned Enterprise, Staff of Directorate of Agriculture and Forestry at the Ministry of Finance, Staff of Data Bureau of the Ministry for State Owned Enterprise, Staff of Directorate of Food Financing of the Ministry of Finance, and Staff of Directorate of Food and Non-Tax Revenue of the Ministry of Finance. In addition, currently serves as Head of Business Services II - B of The Ministry of SOE.
Penugasan Khusus: Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi.
Special Assignment: Chairman of the Nomination and Remuneration Committee
Dasar Pengangkatan Pertama: Keputusan Pemegang Saham Secara Sirkuler tanggal tanggal 5 September 2011
Legal Basis of First Appoinment: Decree of Sharehol ders i n the Circul ar dated September 5th, 2011
Lahir: Aceh, 17 November 1962. Sarjana Ilmu Sosial dan Politik Universitas Jember (1986), Magister Ilmu Politik Universitas Indonesia (2007) dan Doktoral Ilmu Politik Universitas Indonesia.
Born: Aceh, November 17th, 1962. Bachelor of Social and Political Science, University of Jember (1986); Master of Political Science, University of Indonesia (2007); Doctor of Political Science, University of Indonesia.
Training yang diikuti: Perdamaian dan Zionisme di Habrew University, Jerusalem dan The Root of American Democracy di Amerika Serikat dan pada tahun 2012 mengikuti pelatihan Manajemen Risiko untuk Senior Leader serta IHT Professional Dire ctor Program
Training : Peace and Zionism in Hebrew University, Jerusalem, and The Root of American Democracy in the United States and in 2012: Risk Management training for the Senior Leader, and Program of Professional Director IHT
Perjalanan Karir: Sebelum menjabat sebagai Komisaris Indonesia Power, pernah menjadi dosen di sejumlah penguruan tinggi antara lain sebagai Dosen Pemikir Politik, Universitas Az-Zahra, Jakarta (1990-1991), Dosen pengantar Ilmu Politik, Universitas Indonesia Esa Unggul Jakarta (2000-2001) dan Dosen Politik Timur tengah Universitas Islam Negeri Jakarta (2009sekarang). Selain itu, memiliki pengalaman panjang di bidang jurnalistik baik di media cetak maupun elektronik lainnya. Aktif menulis buku dan berbagai artikel internasional di Media Indonesia dan Serambi Indonesia. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama di PT Citra Inti Garda Semesta.
Career: Prior to serving as Commissioner of Indonesia Power, was a lecturer at a number of universities. He was a Lecturer in Political Thinker, Az-Zahra University, Jakarta (1990-1991); a Lecturer of introduction of Political Science, University of Indonusa Esa Unggul, Jakarta (2000-2001); and a Lecturer of Middle East Politics, the Jakarta Islamic State University (2009present). In addition, has a long experience in the field of journalism in both printed and electronic media. He actively writes books and numerous international articles in Media Indonesia and Serambi Indonesia. Currently, he also serves as the Director of PT Citra Inti Guard Universe.
Penugasan Khusus: Wakil Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi.
Special Assignment: Deputy Chairman of the Nomination and Remuneration Committee.
Dasar Pengangkatan Pertama: Keputusan Pemegang Saham Secara Sirkuler tanggal 5 September 2011
Legal Basis of First Appoinment: Decree of Sharehol ders i n the Circul ar dated September 5th, 2011
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
11
Laporan Direksi
Report From Board of Directors
Indonesia Power menjunjung tinggi etika sebagai salah satu komponen penting dalam meningkatkan penerapan praktek GCG terbaik. Hal tersebut ditunjukkan dengan peluncuran komitmen dan deklarasi program Indonesia Power Bersih Tanpa Tip dan Suap (IP BTTS) dengan seluruh mitra kerja perusahaan pada 3 September 2012 yang menjadi penegasan komitmen dalam implementasi GCG secara berkesinambungan. Dalam rangka mengukuhkan posisi perusahaan dalam High Trust Society dan untuk terus meningkatkan kepercayaan stakeholder, Indonesia Power mampu menempatkan posisi sebagai “Trusted Company” pada Corporate Governance Perception Index. Kami terus mempertahankan strategi Utama kami untuk mencapai tujuan Perusahaan melalui langkah-langkah dan Pengembangan peluang usaha keseluruh nusantara melalui kemitraan strategis di bidang renewable energy dan diversifikasi energi serta mengembangkan jasa Operation & Maintenance (O&M) untuk berbagai jenis pembangkit. Indonesia Power uphold ethics as one important component in improving the implementation of corporate governance best practices. This is indicated by the launch of the commitments and declarations Clean Without Tip and Bribery program (IP BTTS) with all business partners on 3 September 2012 are an affirmation of the commitment in the implementation of sustainable corporate governance.
Djoko Hastowo Direktur Utama President Director
12
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
In order to strengthen the company's position in the High Trust Society and to continue to improve stakeholders trust, Indonesia Power was able to put the position as a “Trusted Company” in Corporate Governance Perception Index.We continue to maintain our main strategy to achieve the objectives of the Company through the steps and development of business opportunities throughout the archipelago through a strategic partnership in the field of renewable energy and energy diversification and develop services Operation & Maintenance (O & M) for various types of plants.
Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Dear Stakeholders,
Tahun 2012 merupakan salah satu tonggak pencapaian penting kinerja Indonesia Power, sekaligus mengukuhkan posisi perusahaan sebagai penyedia tenaga listrik di sistem Jawa Bali, dengan pencapaian kinerja operasional terbaik pada indikator keandalan, faktor gangguan dan efisiensi thermal. Keberlanjutan usaha perusahaan selama ini merupakan anugerah yang harus kita syukuri dan tingkatkan, karena hanya perusahaan terbaik yang akan mencetak pertumbuhan kinerja-kinerja gemilang di tahuntahun mendatang. Kami dapat melaporkan bahwa tahun 2012 merupakan tahun penuh tantangan bagi Indonesia Power. Namun cara kami mengatasinya dengan pencapaian hasil yang baik pada akhir tahun merupakan bukti dari kompetensi dan kekuatan yang dimiliki. Hal tersebut sekaligus menjadi momentum untuk menggali lebih banyak potensi dari sumber daya manusia, pengalaman serta pengetahuan yang dimiliki selama ini.
2012 was a significant milestone for Indonesia Power, which also sthrengthen Company's position as power provider in Java-Bali system, by achieving best operational performance on reliability indicators, disturbance factors, and thermal efficiency. The Company's sustainability so far is a present, that we should value and improve, as only the best companies will create outstanding performance and growth in the upcoming years. 2012 was a challenging year for Indonesia Power. However, our efforts and prominent achievement at the end of the year prove our competences and strengths. This also becomes our momentum to explore our existing of human resources potential, experience and knowledge.
Kami terus berupaya membangun pondasi yang semakin kuat dalam penerapan prinsip transparansi dan tata kelola perusahaan melalui efisiensi operasional yang lebih baik, program inovasi yang bernilai tambah yang didukung oleh indikator kinerja operasional yang semakin prima. Salah satu buktinya adalah Indonesia Power terpilih sebagai juara I Annual Report Award Tingkat Nasional Kategori Private Non Keuangan Non-Listed dan Top 10 Worldwide, Platinum Award - Overall Category, Platinum Award - Best Debut dalam Annual Report Award Tingkat International Spotlight Award serta mendapat predikat Trusted Company dalam Corporate Governance Perception Index yang dilakukan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) yang diperoleh atas capaian Pengelolaan Risiko Perusahaan yang baik, sesuai dengan tema yang diangkat yaitu Good Corporate Governance (GCG) dalam Perspektif Risiko. Selama 17 tahun, Indonesia Power telah mengarungi berbagai pasang surut kondisi usaha, menempa kita semua dengan pengalaman berharga dan membulatkan optimisme untuk bekerja lebih optimal. Berkat jasa dan dukungan seluruh pemangku kepentingan, kini Indonesia Power memiliki landasan yang semakin kokoh untuk terus berkembang menjadi Perusahaan yang semakin tangguh.
We continually strive to build a stronger foundation in the implementation of transparency principle and corporate governance through better efficiency in our operations, valueadded innovation programs supported by prime operational performance indicators. This was proven by the selection of Indonesia Power as the 1st winner of the National Annual Report Award in Category Non-Listed Non-Financial Private and Top 10 Worldwide, Platinum Award - Overall Category, Platinum Award - Best Debut in the International Annual Report Award, the Spotlight Award also obtaining predicate as Trusted Company in the Corporate Governance Perception Index conducted by the Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) by the Company's achievement of good risk management, with the theme Good Corporate Governance (GCG) in Risk Perspective. For 17 years, Indonesia Power has experienced the ups and downs of business conditions; those have forged us with valuable experience and boosted optimism to work more optimally. Due to the services and supports of all stakeholders, Indonesia Power today is supported by a more solid foundation to develop into a more tough Company.
Kinerja Perusahaan Tahun 2012
Company Performance in 2012
Dengan mempertimbangkan faktor penghematan bahan bakar minyak, internal maupun eksternal, realisasi produksi energi listrik tahun 2012 untuk delapan Unit Bisnis Pembangkitan Indonesia Power mengalami sedikit penurunan 13,68% dibandingkan tahun 2011 menjadi sebesar 38.110,37 GWh dan realisasi produksi untuk beberapa pembangkit yang berada di luar Jawa Bali sebesar 505,43 GWh serta dari hasil pembelian tenaga listrik sebesar 1.338,95 GWh sehingga total seluruh produksi energi listrik tahun 2012 sebesar 39.954,76 GWh. Meskipun realisasi produksi pembangkitan mengalami penurunan, tingkat produksi tersebut masih dapat dikelola dengan baik sesuai dengan kebijakan manajemen dalam mengelola kapasitas produksi.
By taking into account oil fuel savings, both internally and externally, the actual production of electricity in 2012 for eight Indonesia Power Generation Business Unit experienced a slight decrease by 13.68% to 38,110.37 GWh compared to 2011, while realization of production for some plants outside Java-Bali was amounting to 505.43 GWh and power purchase was amounting 1,338.95 GWh therefore makes total electricity production in 2012 amounted to 39,954.76 GWh. Even though actual realization of generation productions has decreased, the production rate remains well-managed in accordance with Company policies in production capacity management.
Volume penjualan mengalami penurunan sebesar 13,67% dibandingkan tahun 2011 menjadi sebesar 36.478,15 GWh dan mengakibatkan penurunan jumlah pendapatan per segmen usaha tahun 2012 menjadi sebesar Rp 32.472.481 juta, menurun 25,21% dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 43.416.117 juta. Namun kami berhasil melakukan efisiensi beban usaha sebesar 26,45% dari Rp 41.704.149 juta di tahun 2012 menjadi Rp 30.621.358 juta di tahun 2012. Hal tersebut mendorong peningkatan profitabilitas per segmen usaha sebesar 12,72% dibandingkan tahun 2011 menjadi Rp1.885.886 juta dan jumlah laba komprehensif meningkat 9,42% menjadi sebesar Rp1.266.744 juta, dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp1.157.633 juta.
The sales volume decreased by 13.67% to 36,478.15 GWh compared to 2011 which resulted a decline in revenue per business segment in 2012 to Rp 32,472,481 million, a fall by 25.21% compared to 2011 amounting to Rp 43,416,117 million. However we managed to create efficiencies in operating expenses by 26.45% from Rp 41,704,149 million in 2011 to Rp 30,621,358 million in 2012. This has encouraged increased profitability per business segment by 12.72% to Rp 1,885,886 million compared to 2011 as well as raised comprehensive income 9.42% to Rp 1,266,744, compared to 2011 portfolio of Rp 1,157,633 million.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
13
Laporan Direksi Report From Board of Directors
14
Pada tahun 2012 total aset Indonesia Power mengalami sedikit penurunan sebesar 0,68% menjadi Rp.53.557.380 juta, dibandingkan tahun 2011 terutama disebabkan oleh penurunan aset tidak lancar. Sedangkan total liabilitas adalah sebesar Rp.8.743.489 juta, menurun 6,12% dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp.9.313.375 juta, yang disebabkan oleh turunnya liabilitas jangka pendek pada pihak berelasi dan pelunasan pokok serta bunga pinjaman kepada PT PLN (Persero).
In 2012 the total assets of Indonesia Power decreased slightly by 0.68% to Rp 53,557,380 million, compared to 2011 primarily due to the decrease in non-current assets. While total liabilities is Rp 8,743,489 million, decreased 6.12% compared to 2011 which was as much as Rp 9.313.375 million, caused by decline of short term liability to related parties and repayment of principles and interest to PT PLN (Persero).
Direksi dan seluruh jajaran manajemen perusahaan meyakini bahwa dengan berbagai keunggulan yang dimiliki Perusahaan, antara lain sebagai produsen listrik terkemuka di Indonesia dan operasional yang terintegrasi dari hulu sampai dengan hilir akan menjadi modal penting dalam pencapaian kinerja di masa depan.
The Board of Directors and all lines management in the Company believe that various advantages of the Company, among others, as a leading electricity producer in Indonesia and upstream-todownstream integrated operations are the most critical assets in achieving future performance.
Pencapaian Strategic Initiative
Strategic Initiative Achievement
Dalam kondisi iklim usaha yang kompetitif, kami akan terus mempertahankan strategi utama kami untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan melalui berbagai langkah dan strategi yang tepat sasaran. Strategi tersebut dilakukan dengan mengembangkan pembangkit renewable energy dan non BBM, mengembangkan bisnis hulu untuk keamanan pasokan energi primer, memberdayakan pembangkit existing, termasuk diversifikasi energi pembangkit BBM dengan LNG, CNG, mengembangkan strategic partnership dalam pengembangan pembangkit IPP dan penyediaan energi primer, menyiapkan sumber daya manusia, organisasi , dan sistem informasi yang selaras dengan strategi yang ditetapkan, mengembangkan jasa Operation & Maintenance (O&M) untuk berbagai jenis pembangkit. Selain itu, Indonesia Power terus mendorong peningkatkan availability dan efisiensi melalui implementasi Manajemen Aset dan Life Cycle Management (LCM), optimalisasi peran Anak Perusahaan untuk mendukung bisnis Indonesia Power di bidang Jasa O & M dan Energi serta mengembangkan Green Power Plant. Kami memiliki strategi yang kuat dan implementasi yang mantap. Kami akan bekerja keras untuk meningkatkan kinerja kami dengan memanfaatkan keunggulan dalam inovasi dan mengoptimalkan potensi pasar di masa depan.
In a competitive business climate, we will continue to maintain our primary strategy for that supports the achievement of corporate goals through a variety of correct measures and strategies. The strategy was to develop renewable energy generation and non oil-fueled, develop the upstream business to primary energy supply security, empowering the existing plant, including diversification of oil-fueled energy generation with LNG, CNG, develop a strategic partnership in the development of IPP generation and primary energy supply, preparing human resources, organizational, and information systems that are aligned with established strategy, develop services for Operation & Maintenance (O&M) for various types of plants. In addition, Indonesia Power continues to drive increasing availability and efficiency through the implementation of Asset Management and Life Cycle Management (LCM), optimizing the role of subsidiaries to support business in the field of Indonesian Power O & M Services and Energy as well as develop a Green Power Plant. We have a strong strategy and firm implementation. We will work hard to improve our performance by utilizing excellence in innovation and optimize the market potential in the future.
Untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan, Direksi juga melakukan alignment organisasi guna mendukung penyempurnaan proses bisnis melalui perintisan pengembangan integrated management system untuk mencapai keunggulan proses. Untuk meningkatkan efisiensi operasi, Indonesia Power menerapkan Program Pengendalian Operasi Pembangkit Secara Terpusat (POPST).
To support the achievement of corporate objectives, the Directors also conduct organizational alignment to support business processes improvement through pioneering the development of integrated management system to achieve process excellence. To improve the efficiency of operations, Indonesia Power implemented Operations Control Plant In Centralized Program (POPST).
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Development
Indonesia Power meyakini bahwa sumber daya manusia adalah kunci penggerak kinerja Perusahaan dari internal. Didukung oleh 3 (tiga) Divisi yang membidangi pengelolaan sumber daya manusia yang dikepalai oleh Kepala Divisi untuk mengelola efektivitas organisasi, pembinaan program SDM dan optimalisasi Knowledge Management, Direksi optimis bahwa arah pengembangan SDM dan organisasi dapat semakin mendorong peningkatan daya saing Indonesia Power dalam industri pembangkitan maupun jasa O&M.
Indonesia Power believes that human resource is a key to drive Company's internal performance. Powered by three (3) Divisions in charge of human resource management, led by the Head of the Division for managing organizational effectiveness, HR development program, and optimization of HR Knowledge Management the Board of Directors is optimistic that HR and organizational development may further boost the competitiveness of Indonesian Power generation industry and O & M services.
Untuk memastikan keselarasan pengelolaan SDM dengan strategi yang ditetapkan, maka Indonesia Power menyusun berbagai kebijakan SDM dan melakukan evaluasi implementasi kebijakan secara berkala serta perbaikan kebijakan secara sistematis. Setiap Pegawai dapat memberikan feedback mengenai implementasi kebijakan melalui Survei Human Resources Satisfaction Engagement (HRSE) yang dilaksanakan secara berkala dan melalui Persatuan Pegawai untuk mengetahui sejauhmana tingkat implementasi dan kepuasan pegawai serta efektifitas kebijakan SDM yang telah diterapkan. Target pencapaian aspek learning and growth dalam indikator KPI korporat adalah berupa Human Capital Readiness (HCR), Organizational Capital Readiness (OCR), dan Information Capital Readiness (ICR). Untuk memastikan pemenuhan target pada ketiga aspek tersebut, target diturunkan sampai kepada seluruh unit kerja secara proporsional.
To ensure the alignment with the strategy set, Indonesia Power formulates various HR policies and evaluates the implementation of the policies periodically, as well as performs systematic policy improvements. Each employee can provide feedbacks on the implementation of the policies through Human Resources Satisfaction Engagement (HRSE) Survey carried out periodically through the Employee Union to determine the extent of implementation and the level of employee satisfaction and the effectiveness of implemented HR policies. Target achievements of the learning and growth aspects in corporate KPI indicators are in the form of Human Capital Readiness (HCR), Organizational Capital Readiness (OCR), and Information Capital Readiness (ICR). To ensure the fulfillment of the targets of the three aspects, the targets were lowered to the entire work unit proportionally.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
HCR bertujuan untuk memastikan kesiapan kompetensi pegawai, kesesuaian sertifikasi dengan pekerjaan dan pemenuhan jumlah pegawai yang optimal agar dapat mengimplementasikan strategi Perusahaan secara efektif. Formulasi yang digunakan untuk mengukur HCR adalah dengan menggunakan skala 1-5 yang didapatkan dari hasil assessment. Pada tahun 2012 target HCR adalah 3,5 dan realisasi KPI untuk HCR adalah 3,95 atau 112,86% dari target yang ditetapkan. Selain proses assessment tersebut, proses pembinaan dilakukan oleh bidang terkait dalam bentuk sosialisasi kepada pengelola SDM unit, monitoring dan feedback bulanan.
HCR aims to ensure the readiness of employee competence, suitability between certification and duties, and the fulfillment of optimal number of employees in order to effectively implement the Company's strategies. Formulation used to measure the HCR is by use a 1-5 scale obtained from the results of the assessment. In 2012, HCR target was 3.5 and KPI realization for HCR was 3.95 or 112.86% from the target set. In addition to the assessment process, coaching process is performed by relevant fields through socializations to HR manager unit, monitoring, and monthly feedback.
Indonesia Power meyakini bahwa pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu kebutuhan untuk keberlanjutan Perusahaan agar mampu berkembang secara lebih dinamis. Strategi pengembangan SDM merupakan perencanan untuk mengembangkan pegawai agar berkembang ke arah yang lebih baik, meningkat kompetensi, keterikatan dan mampu menghasilkan kinerja yang maksimal. Pada tahun 2012, realisasi peningkatan kuantitas dan kualitas SDM tercermin dari kegiatan diklat, assesment, dan sertifikasi.
Indonesia Power believes that the development of human resources is a necessity for Company's sustainability in order to be able to progress more dynamically. Human resource development plans to develop employees in order to evolve toward a better, improved competence and engagement, and to be able to produce maximum performance. In 2012, the actual increase in the quantity and quality of human resources is reflected in the training activities, assessment, and certification.
Sebagai dasar pengukuran pencapaian kinerja pegawai dalam mencapai tujuan perusahaan secara fektif maka ditetapkan sistem manajemen kinerja dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kinerja Pegawai (SIMKP) mengacu pada Keputusan Direksi No.80.K/010/IP/2012 tanggal 4 Juni 2012 tentang Sistem Manajemen Kinerja Pegawai. Selain itu, untuk meningkatkan motivasi pegawai untuk meningkatkan kompetensi, kontribusi dan prestasi kepada perusahaan maka Indonesia Power melakukan berbagai program terkait.
As a basic measurement of employee performance in the effective achievement of corporate goals, a performance management was established by utilizing the Employee Performance Management Information System (SIMKP) application which refers to the Board of Directors Decree No.80.K/010/IP/2012 dated June 04, 2012 on Employee Performance Management System. In addition, to provide the motivation to the employees to increase competence, contribution and achievement to the Company, Indonesia Power has performed a variety of related programs.
Indonesia Power memberikan kepastian kesejahteraan pegawai berupa tunjangan-tunjangan bagi pegawai yang mencakup tunjangan kesehatan, tunjangan posisi, Tunjangan Hari Raya (THR), tunjangan cuti tahunan, tunjangan cuti besar, tunjangan winduan, premi piket shift, uang lembur dan uang makan lembur, imbalan kerja semesteran, dan tunjangan/benefit lainnya.
Indonesia Power provides certainty for employee welfare through benefits for employees covering medical benefits, office allowances, Feast Day Allowances (THR), annual leave allowances, long service leaves, 8-year allowances, on duty shift premiums, meal allowances and overtime meal allowances, semiannual employee benefits, and other allowances/benefits.
Sistem Pengendalian Internal dan Manajemen Risiko
Internal Control and Risk Management System
Indonesia Power terus mendorong penerapan sistem pengendalian internal yang efektif. Penerapan sistem pengendalian internal diarahkan untuk memastikan bahwa perusahaan telah memiliki kehandalan laporan dan informasi keuangan, kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku serta efisiensi dan efektivitas kegiatan operasional. Sistem pengendalian intern Indonesia Power melibatkan seluruh unsur dalam perusahaan, meliputi Dewan Komisaris, Direksi, manajemen senior dan seluruh pegawai dalam perusahaan mengacu pada prinsip-prinsip Internal ControlIntegrated Framework yang diterbitkan oleh The Committee of Sponsoring Organization (COSO) of the Treadway Commission. Indonesia Power telah menerapkan Kebijakan sistem pengendalian internal dalam bentuk Internal Control Over Financial Reporting (ICoFR) yang akan menjadi payung dari penerapan sistem pengendalian internal korporat.
Indonesia Power continually encourages the implementation of an effective system of internal control. Implementation of internal control system is geared to ensure that the company has had reliability in reports and financial information, compliance with regulations as well as the efficiency and effectiveness of operations. Indonesia Power's internal control system involves all elements of the company, including the Board of Commissioners, Board of Directors, senior management and all employees in the company that refers to the principles of the Internal Control-Integrated Framework issued by the Committee of Sponsoring Organizations (COSO) of the Treadway Commission. Indonesia Power has implemented a policy of Internal Control Systems in the form of Internal Control over Financial Reporting (ICOFR) which will be the umbrella of corporate internal control system implementation.
Indonesia Power secara berkala melakukan pemantauan terhadap penerapan sistem pengendalian intern, yang mencakup pengendalian keuangan maupun pengendalian operasional. Tujuan pemantauan tersebut adalah untuk melihat, memastikan efektifitas pelaksanaan pengendalian internal antara rencana dan realisasi. Untuk terus meningkatkan implementasi sistem pengendalian intern, Indonesia Power juga telah melakukan evaluasi terhadap efektifitas sistem pengendalian internal yang dilakukan oleh manajemen melalui pelaksanaan assesment yang dilakukan oleh Satuan Manajemen Risiko dan Satuan Manajemen Mutu dan Kinerja serta dilakukan assurance secara berkala yang dilaksanakan oleh Satuan Audit Internal.
Indonesia Power periodically monitors the implementation of internal control systems, which include financial control and operational control. The purpose of monitoring is to see, to ensure the effectively of internal control implementation between the plan and realization. To continue to improve the implementation of the internal control system, Indonesia Power has also conducted an evaluation of the effectiveness of internal control system made by management through the assessment implementation conducted by the Risk Management Unit and Quality and Performance Management Unit and conducting the regular assurance carried out by the Internal Audit Unit.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
15
Laporan Direksi Report From Board of Directors
16
Satuan Audit Internal berperan memastikan dan memberikan konsultansi yang independen dan obyektif bagi manajemen sehingga dapat mendorong penciptaan nilai tambah dan memperbaiki operasional bisnis Perusahaan. Direksi terus meningkatkan komitmen dalam mengelola dan mengungkapkan secara transparan risiko-risiko yang secara signifikan dapat mempengaruhi nilai Perusahaan. Dengan demikian maka pihakpihak yang berkepentingan dengan Perusahaan dapat memperhitungkan risiko-risiko yang relevan apabila melakukan transaksi bisnis dengan Perusahaan. Pelaksanaan sistem manajemen risiko merupakan bagian dari penerapan sistem pengendalian secara keseluruhan.
Internal Audit Unit acts to ensure and and provide independent and objective consultancy for the management so as to encourage the creation of added value and improve the Company's business operations. The Board of Directors continues to increase commitment in the management and transparently disclose risks that could significantly affect the values of the Company. Thus the interested parties to the Company may take into account relevant risks when performing business transactions with the Company. Implementation of the risk management system is part of the implementation of the overall control system.
Dalam rangka meningkatkan peran dan fungsi Satuan Audit Internal (SAI), Indonesia Power telah melakukan Quality Assurance Review terhadap fungsi SAI yang dilakukan oleh pihak independen berdasarkan tiga kriteria, yaitu Position, People, dan Proses. Berdasarkan hasil Quality Assurance Review terdapat sejumlah rekomendasi perbaikan yang perlu ditindaklanjuti dalam meningkatkan fungsi audit internal dalam mendukung implementasi sistem pengendalian internal yang semakin efektif.
In order to enhance the role and functions of the Internal Audit Unit (SAI), Indonesia Power has conducted the Quality Assurance Review towards the SAI conducted by independent party by three assessment criterias: Position, People, and Process. Based on the results of the Quality Assurance Review, there are a number of improvement recommendations which will be followed up to improve the effectiveness of the internal audit function.
Tata Kelola Perusahaan yang Berkelanjutan
Sustainable Corporate Governance
Indonesia Power terus memperkuat penerapan prinsip tata kelola usaha perusahaan yang baik di setiap jenjang operasional bisnis kami. Selama tahun 2012, kami telah menyelesaikan serangkaian kebijakan untuk memastikan kepatuhan kami terhadap PSAK Indonesia yang terbaru, yaitu ketentuan International Financial Reporting Standards (IFRS).
Indonesia Power continues to strengthen the implementation of good corporate governance principles at every level of our business. During 2012, we have completed a series of policies to ensure our compliance with the latest Indonesian SFAS, the Inter national Financial Reporting Standards (IFRS).
Selain itu, Indonesia Power telah melakukan assessment dan review GCG dengan menggunakan 2 (dua) parameter, yaitu mengacu pada Keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor SK16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 dan Surat Edaran Sekretaris Menteri BUMN Nomor 168/MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008. Untuk assessment GCG berdasarkan Keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012 memperoleh skor 83,66 dengan predikat “Baik”. Adapun assessment GCG berdasarkan Surat Edaran Sekretaris Menteri BUMN Nomor 168/MBU/2008 memperoleh skor capaian GCG yang meningkat menjadi 95,28 dibandingkan tahun 2011 sebesar 91,99 dengan predikat “Sangat Baik”. Pelaksanaan GCG, selain dinilai secara berkala juga menjadi salah satu Key Performance Indicator (KPI) dalam kontrak manajemen perusahaan.
In addition, Indonesia Power has conducted GCG assessment and review by using 2 (two) parameters, which refer to the Decree of the Secretary of the Minister of State-Owned Enterprises No. SK-16/S.MBU/2012 dated June 6th, 2012 and Circular Letter of the Secretary of the Minister of State-Owned Enterprises No. 168/MBU/2008 dated June 27th, 2008. For CGC assessment based on the Decree of the Secretary of the Minister of StateOwned Enterprise No.SK-16/S.MBU/2012, the Company scored 83.66 with "Good" predicate. While GCG assessment based on the Circular Letter of the Secretary of the Minister of StateOwned Enterprises No.GCG 168/MBU/2008 obtained 95.28 score which was an increase from 2011 score of 91.99 with "Very Good" predicate. GCG implementation, not only periodically assessed, it also becomes one of the Key Performance Indicators (KPI) in the company's management contract in the form of GCG scores assessment.
Indonesia Power menempatkan faktor etika sebagai salah satu komponen penting dalam upaya meningkatkan penerapan praktek terbaik Good Corporate Governance (GCG). Pada tanggal 9 November 2012 Indonesia Power telah meluncurkan komitmen dan deklarasi program Indonesia Power Bersih Tanpa Tip dan Suap (IP BTTS) dengan seluruh mitra kerja perusahaan merupakan penegasan komitmen dalam implementasi GCG secara berkesinambungan. Seluruh Direksi dan Dewan Komisaris telah menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) secara berkala dengan tepat waktu sesuai peraturan perundangan-undangan. Proses penyampaian LHKPN dilakukan secara langsung oleh pihak yang bersangkutan, setelah proses verifikasi oleh KPK selanjutnya diumumkan oleh Sekretaris Perusahaan melalui media internal Perusahaan. Penerapan kebijakan sistem pelaporan pelanggaran (Whistleblowing System Policy) juga dipandang cukup efektif dalam mengantisipasi adanya potensi pelanggaran yang dapat menimbulkan kerugian perusahaan yang lebih besar dengan tetap menjaga kerahasiaan identitas pelapor.
Indonesia Power puts ethical factor as an important component in the effort to improve the implementation of Good Corporate Governance (GCG) best practices. On November 9th, 2012, Indonesia Power has launched the declaration of Clean without Tip and Bribery (IP BTTS) program with all business partners as Company's affirmation of its commitment to implement sustainable corporate governance. The entire Board of Directors and Board of Commissioners have submitted Corporate Officers Wealth Report (LHKPN) periodically on time in accordance with laws and regulations. LHKPN delivery process is done directly by the person himself, after the process of verification by the Corruption Eradication Commission and subsequently announced by the Corporate Secretary through Company's internal media. Implementation of policy violation reporting system (Whistleblowing System policy) is also considered quite effective in anticipating potential violations that may result in larger losses while maintaining the confidentiality of complainant's identity.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati dan memahami tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-masing sesuai peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar. Seluruh tata cara, pedoman kerja dan hubungan antara Dewan Komisaris dan Direksi telah ditetapkan dalam pedoman Board Manual. Pedoman ini mengikat setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang mengatur aspek antara lain tanggung jawab, kewajiban, wewenang, hak, etika Dewan Komisaris dan Direksi, serta pengaturan rapat dan tata cara hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi.
The Board of Commissioners and Board of Directors mutually respect and understand each duties, responsibilities, and authorities in accordance with applicable regulations and Articles of Associations. The entire procedure, work guidelines, and relationship between the Board of Commissioners and the Board of Directors have been established in the Board Manual. This guideline, binding every member of the Board of Commissioners and Board of Directors, governs the aspects of responsibilities, duties, authorities, rights, Board of Commissioners and Board of Directors's ethics, as well as meeting arrangements and procedures for the working relationship between the Board of Commissioners and Board of Directors.
Dalam membantu implementasi prinsip keterbukaan informasi, Indonesia Power telah memiliki Sekretaris Perusahaan yang bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama dengan tanggung jawab pokok terkait dengan pelaksanaan komunikasi internal dan eksternal, hubungan investor dan kesekretariatan. Hal tersebut telah sejalan dengan Peraturan pelaksanaan tentang GCG maupun Peraturan Bapepam LK tentang Pembentukan Sekretariat Perusahaan.
To assist implementation of principle of information disclosure, Indonesia Power is supported by a Corporate Secretary who is directly responsible to President Director with the key responsibilities associated with the implementation of internal and external communications, investor relations, and secretarial. It has been in line with the Regulation on GCG implementation and Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency Regulations on the establishment of the Corporate Secretariat.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilities
Dasar dari pelaksanaan tanggung jawab sosial Indonesia Power adalah ISO 26000 mengenai Social Responsibility. Implementasi ini difokuskan dengan mensinergikan aktifitas bisnis dalam pengelolaan lingkungan hidup, ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, tanggung jawab terhadap pelanggan serta pengembangan sosial kemasyarakatan melalui struktur organisasi pengelolaan CSR perusahaan.
Indonesia Power's foundation of its social responsibility implementation is ISO 26000 on Social Responsibility. This implementation focuses on the synergy of business activity in the management of environmental, labor, health and safety, as well as customer's responsibility towards social development through corporate CSR management organizational structure.
Indonesia Power sebagai perusahaan yang mengelola energi dan berdampak langsung pada kehidupan masyarakat dituntut mampu menyediakan produk secara andal, terjangkau, dan ramah lingkungan. Di sisi lain sebagai perusahaan yang menjadi salah satu tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional, Indonesia Power harus mengelola bisnisnya secara berkelanjutan. Kami meyakini bahwa kami mengemban tanggung jawab untuk menggerakkan agenda keberlanjutan dan kami pun siap untuk melaksanakannya. Dengan mengintensifkan jalinan hubungan perusahaan dengan masalah-masalah sosial dan lingkungan seperti higiene, gizi yang baik, dan pelestarian air, kami ingin melibatkan masyarakat dalam agenda keberlanjutan. Kami optimis bahwa kami mampu menciptakan pengaruh yang berbeda terhadap lingkungan.
Indonesia Power as company engaging in energy management has direct impact on livelihood. Therefore the Company is expected to provide reliable, affordable, and environmentally-friendly products. On the other hand, as a company that supports the national economy, Indonesia Power shall manage its business in a sustainable manner. We believe that we hold the responsibility to perform a sustainable agenda and we are ready for its implementation. By intensifying the company's relations with social and environmental issues such as hygiene, good nutrition, and water conservation, we would like to involve the community in the sustainability agenda. We are optimistic that we are able to create different effects on the environment.
Pembangkit Listrik pada dasarnya melakukan konversi energi primer (batu bara, air, panas bumi, gas alam, dan bahan bakar minyak) menjadi energi listrik. Ketersediaan energi tersebut tergantung pada kondisi lingkungan dan ekosistem serta sosial sehingga Indonesia Power melakukan upaya untuk menjamin ketersediaan pasokan energi primer tersebut baik di sisi lingkungan maupun sosial melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Sebagai bentuk tanggung jawab ini diwujudkan melalui program pengelolaan lingkungan hidup, pengembangan dan pelibatan masyarakat, tanggung jawab terhadap pelanggan dan hubungan industrial (ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja).
Power plants are essentially converting primary energy (coal, hydro, geothermal, natural gas, and fuel) into electricity. Energy availability is dependent on environmental conditions and ecosystems and social condition, therefore Indonesia Power makes the efforts to ensure the availability of primary energy supply both environmentally and socially through Corporate Social Responsibility (CSR). Our responsibility is realized through environmental management programs, community development and involvement, responsibility towards customers, and industrial relations (labor, health and safety).
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
17
Laporan Direksi Report From Board of Directors
18
Indonesia Power secara konsisten terus melakukan peningkatan terhadap kinerja operasional dalam melayani masyarakat akan kebutuhan energi listrik seiring dengan upaya pelestarian lingkungan yang merupakan rumah bagi seluruh makhluk hidup. Program pengelolaan lingkungan hidup antara lain dengan menjaga dan meningkatkan keandalan operasi pembangkit yaitu dengan menerapkan aset manajemen yang saat ini dalam proses sertifikasi untuk mewujudkan proses produksi yang ramah lingkungan (Green Production/Green Power Plant). Sebagai bentuk kontribusi Indonesia Power meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kami memiliki program tanggung jawab sosial melalui pelibatan dan pengembangan masyarakat (Community Involvement and Development/CID) yang diterapkan oleh Kantor Pusat dan seluruh Unit Bisnis dengan senantiasa mematuhi peraturan yang terkait dengan legalitas operasi, menghormati adat istiadat dan budaya setempat, serta turut berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.
Indonesia Power has consistently continued to make improvements to operational performance in serving the public on the needs for electricity along with efforts to conserve the environment as a home to all living beings. Environmental management programs, among others, are conducted by maintaining and improving the reliability of plant operations by implementing asset management which is currently in the certification process to create an environmentally-friendly production process (Green Production/Green Power Plant). As Indonesia Power's contribution to improve the welfare of society, we conduct social responsibility programs through Community Involvement and Development (CID) which is applied by the Head Office and all Business Units to always comply with regulations relating to the legality of the operation, respect to customs and local culture, as well as contribute to improving quality of life for the surrounding community.
Selain itu, secara bertahap dan berkelanjutan Indonesia Power terus meningkatkan kinerja lingkungannya terutama dalam hal penanganan emisi gas karbon yang dihasilkan dari kegiatan operasional dan pendukungnya. Upaya dilakukan secara terarah, terukur, terkendali dan kolektif untuk mengantisipasi dampak yang lebih buruk dan terus dilakukan oleh berbagai entitas, dari mulai skala individu hingga negara gabungan. Saat ini Indonesia Power telah melakukan pengukuran terhadap emisi karbon (carbon footprint) baik langsung maupun tidak langsung dan telah menetapkan target penurunan emisi sebesar 10% dari tahun sebelumnya yang dikelola oleh Divisi Pembinaan Pembangkitan.
In addition, Indonesia Power gradually and sustainably continues to improve its environmental performance, especially in terms of handling carbon emissions generated from operations and supports. Efforts were made in a focused, measurable, controllable and collectively to anticipate adverse impact being conducted by various entities, from individuals to nations combined scale. Currently Indonesia Power has conducted measurements of carbon emissions (carbon footprint) either directly or indirectly, and has set a target to reduce emissions by 10% from the previous year which is managed by the Division of Power Generation Development.
Indonesia Power telah melakukan kerjasama jual beli Certified Emission Reductions (CERs) dengan The Chugoku EPCO - Jepang setara dengan 20.000 ton CO2 per tahun dari hasil pengoperasian PLTM Siteki, PLTM Plumbungan, PLTM Ketenger #4 dan PLTM Cileunca untuk periode tahun 2008 - 2012. Selain itu, Kami juga melakukan jual beli kredit karbon (Carbon Credit) pada proyek Capacity Upgrade of Gunung Salak Geothermal Power Plant. Hasil yang telah diperoleh dari hasil penjualan pada tahun 2012 sebesar 181,538 kT CO2.
Indonesia Power had cooperation selling Certified Emission Reductions (CERs) by The Chugoku EPCO - the Japanese equivalent of 20,000 tons of CO2 per year from the operation of Siteki Micro Power Plant, Plumbungan Micro Power Plant, Ketenger # 4 Micro Power Plants and Cileunca Micro Power Plant for the period 2008-2012. In addition, we also make buying and selling carbon credits on the project Capacity Upgrade of Gunung Salak Geothermal Power Plant. The Results have been obtained from the sale in 2012 of 181.538 kT CO2.
Terkait dengan tanggung jawab sosial terhadap pegawai, Indonesia Power memiliki kebijakan mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) tertuang dalam Keputusan Direksi Nomor: 41.K/010/IP/2012 tentang Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (K3L) dan menjadi klausul tertentu yang terdapat pada Perjanjian Kerja Bersama. Kebijakan ini merupakan komitmen perusahaan mulai dari Pimpinan tertinggi sampai tingkat pelaksana di lingkungan Indonesia Power yang bertujuan untuk mewujudkan kondisi andal dan aman bagi instalasi, kondisi aman dari bahaya bagi manusia, serta kondisi akrab dengan lingkungan. Untuk membina dan mengawal terlaksananya seluruh kebijakan dan prosedur K3 di Indonesia Power dibentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di setiap Unit Bisnis dan Korporat.
Related to social responsibility to employees, Indonesia Power possesses the policy on Occupational Health and Safety (OHS) set out in the Board of Directors Decree No. 41.K/010/IP/2012 on Occupational Health, Safety, and Environment (HSE) Policy and becomes a specific clause contained in the Collective Bargaining Agreement. The policy becomes Company's commitment from the top management to the operation level in Indonesian Power that aims to create reliable and safe conditions for installation, hazardous condition to humans, and environmentally friendlier situation. To develop and oversee the implementation of all OHS policies and procedures established in Indonesia Power, an Occupational Safety and Health Committee (P2K3) is established on each Business Unit and Corporate.
Prospek Usaha
Business Prospect
Pertumbuhan ekonomi yang positif memberikan sinyal yang baik bagi permintaan industri listrik di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan terus positif dan meningkat hingga posisi mendekati atau bahkan 7% dalam lima tahun ke depan. Indonesia Power memperediksi penjualan tenaga listrik akan terus meningkat selama enam tahun ke depan.
The positive economic growth provides a good signal to the demand for power industry in Indonesia. In addition, Indonesia's economic growth is predicted to be getting positive and rising to a close to or even 7% in the next five years. Indonesia Power predicts that the sale of electricity will continue to rise in the next six years.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Dengan jumlah penduduk lebih dari 241 Juta pada tahun 2012, jumlah pelanggan yang meningkat 45,8 Juta dan pertumbuhan ekonomi yang positif diperkirakan kebutuhan energi listrik akan menjadi 264,6 TWH atau tumbuh rata-rata 8,5% pertahun. Indonesia Power optimis untuk dapat mengembangkan bisnis kedepannya. Indonesia Power menjadikan potensi tersebut sebagai energi pendorong kemajuan perusahaan, dan sebagai tantangan dalam berinovasi.
With a population of over 241 million in 2012, an increasing number of customers is 45.8 million and positive economic growth, it is estimated that electrical energy needs will be 264.6 TWH increasing on an average of 8.5% per year. Indonesia Power is optimist to be able to grow the business in the future. Indonesia Power makes the potency as a driver of the company's progress, and as a challenge of innovation.
Pengembangan usaha yang dilakukan Indonesia Power, salah satunya dilakukan melalui partisipasi dalam ventura, yaitu pertama, PT Rajamandala Electric Power (REP) yang bergerak di bidang pembangkit tenaga listrik dengan kepesertaan sebesar 51,00% dan kedua, PT Perta Daya Gas (PDG) yang bergerak di bidang jasa pengangkutan, penyimpanan dan regasifikasi LNG dengan persentase penyertaan sebesar 35,00%. Seluruh pengembangan usaha tersebut masih dalam tahap pengembangan. Direksi akan terus berupaya menyempurnakan proses bisnis, strategi maupun operasional di segala lini usaha perusahaan agar prospek usaha industri pembangkitan dan jasa pendukung lainnya dapat tercapai secara optimal.
Developmental efforts done by Indonesia Power, among others are conducted through participation in ventures, which include: firstly, PT Rajamandala Electric Power (REP), business in electrical power generation with 51.00% of shares, and secondly, PT Perta Daya Gas (PDG), business in transport, storage and LNG regasification services with 35% investment shares. The entire development of the business is currently in the development stage. The Board of Directors will continue to work on improving business processes, strategies and operations in all lines of business to optimally improve the Company's business prospects in generation industry and other supporting services.
Perubahan Struktur Direksi
Changes in Board of Directors Structure
Selama 2012 telah terjadi pergantian Direksi, dimana Sdr. Supangkat Iwan Santoso telah digantikan oleh Sdr. Antonius RT. Artono sebagai Direktur Pengembangan dan Niaga, dengan alasan yang bersangkutan diangkat sebagai Kepala Divisi Pembangkitan Jawa-Bali PT PLN (Persero). Saya atas nama Direksi mengucapkan selamat bergabung kepada Sdr. Antonius R.T. Artono sebagai Direktur Pengembangan dan Niaga yang baru dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Sdr. Supangkat Iwan Santoso atas kontribusi yang sangat berharga selama menjabat sebagai Direktur Pengembangan dan Niaga.
During 2012 there has been a change of Board of Directors, where Mr. Supangkat Iwan Santoso has been replaced by Mr. Antonius R.T. Artono as Director of Development and Commerce, by reason of the he was appointed as Chief of the Power Division of Java-Bali of PT PLN (Persero). On behalf of the Board of Directors, I congratulate Mr. Antonius R.T. Artono as the new Director of Development and Commerce and thank to Mr. Supangat Iwan Santoso for the invaluable contribution during his tenure as Director of Development and Commerce.
Apresiasi
Appreciations
Pencapaian dan pertumbuhan yang positif Indonesia Power merupakan hasil dari sinergi dan kerja keras semua pihak yang berkepentingan. Dukungan dari semua pihak menjadi landasan keberhasilan Indonesia Power untuk terus tumbuh dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan mendatang. Oleh karena itu, Direksi Indonesia Power menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas dedikasi yang telah ditunjukan oleh para pegawai. Dan terima kasih kepada Dewan Komisaris, para Pemegang Saham serta mitra usaha atas kepercayaan, kontribusi dan dukungan yang telah diberikan. Kami yakin bahwa dengan kemampuan, kerja keras dan semangat yang kuat dalam soliditas dan keharmonisan seluruh jajaran manajemen dan pegawai, Indonesia Power dapat memanfaatkan setiap peluang yang ada sehingga mampu memberikan kinerja optimal setiap tahunnya dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional.
Positive achievement and growth of Indonesia Power is the result of the synergy and hard work of all stakeholders. The support of all parties to be the foundation of Indonesia Power's success to continues to grow for sustainability and face the challenges in the future. Therefore, Indonesia Power's Board of Directors expressed appreciation and thanks for the dedication that has been shown by the employees. Thanks to the Board of Commissaries, shareholders and business partners for your trust, contribution and support that are given. We believe that with the skills, hard work and a strong spirit in solidarity and harmony in all levels of management and employees, Indonesia Power can take advantage of every opportunity so it can show optimum performance each year in supporting of national economic development.
Jakarta, 30 Mei 2013 Jakarta, May, 30th 2013 Atas Nama Direksi On Behalf of Indonesia Power Board of Directors
Djoko Hastowo Direktur Utama President Director
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
19
Profil Direksi
Board of Directors Profiles
1. Djoko Hastowo 2. Antonius RT. Artono
2
3
4
5
3. Dewi Sri Wahyunie 4. Mustiko Bawono
1
20
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
5. Firman Dini
Direktur Utama President Director Direktur Pengembangan dan Niaga Director of Development and Commerce Direktur Keuangan Director of Finance Direktur Produksi Director of Production Direktur SDM Director of Human Resources
Djoko Hastowo Direktur Utama President Director
Lahir: Pamekasan, 15 Januari 1954. Lulus sebagai Sarjana Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung.
Born: Pamekasan, January 15th, 1954. Bachelor of Electrical Engineering, Bandung Institute of Technology.
Training yang diikuti: Penataran P4 (1980) di Walikota Madya Surabaya, Training EHV Maintenance (1984) di Konsultan M & M Inggris, Penataran Kode Perkiraan Wilayah Jatim (1985) di PLN PUSDIKLAT, Training Bidang Electric Power Engineering & Management (1987) di The Swedish Management Group, Swedia, Seminar Profesionalisme Tenaga Kerja (1988) di Politeknik UNIBRAW, Malang, Seminar Manajer (1988) di PLN PPM, Seminar Sistem Pengendalian Mutu Terpadu (1990) di PLN PPM, Seminar HV SF6 Insulated Instrument Transformer (1990), Lokakarya MINAUT (1990) di IPPM, Lokakarya Peningkatan Efektifitas Kerja Tim (1991) di PLN PPM, Seminar Peradilan Tata Usaha Negara (1992), Seminar Nasional ke-3 Teknik Tenaga Listrik (1993) di ITB, The Hathaway Training Program (1993) di Amerika, HVDC Seminar (1993), Humas Manajer Dasar (1994) di PLN Udiklat Ciracas, Lokakarya Keputusan Investasi (1996) di Prasetya Mulya, Seminar Electropic (1996) di Singapura, Billing System in The Utilities Conference (1996) di Singapura, Seminar The Power of Corporate (1997) di Jakarta Consulting Group, Lokakarya Sistem Kendali Industri (1998) di FTI ITB, Seminar Advance Transmission Management (1997) di Atlanta, USA, Seminar Analysis Market Power (1999) di DIRJEN LPE, Kursus Management Information System (1999) di PLN JASDIK, Kursus Human Resource Development (1999) di PLN JASDIK, Kursus Marketing Management (1999) di PLN JASDIK, Kursus Merger, Akuisisi dan Strategic Partnership (1999) di PLN JASDIK, Kursus Financial Management (1999) di PLN JASDIK, Kursus Strategic Planning (1999) di PLN JASDIK, Seminar System Operation dan Transmission Line (2000) JEPIC ICC dan PLN, General Manager Course (2000) di PLN JASDIK, Capacity Building di Alam Terbuka (2001) di Pusdiklat Tanjung Batu, Training Transformational Leadership (2001) di PLN JASDIK, Seminar dan Talk Show DayaTarik Investasi (2001) di Indonesia Power, Seminar Management Qolbu (2002) di Bandung, Forum Konsensus V Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan, Dirjen ESDM Jakarta, Seminar Hot Line Maintenance Equipment di Brazil (2006), Competency Based Structure Interview Process (2009), CMC Coaching, Mentoring & Counseling (2009), Sertifikasi Keahlian Ahli Madya Teknik Tenaga Listrik (2009) IHT Asuransi Tahun 2011 dan Sertifikasi Keahlian Ahli Utama Teknik Tenaga Listrik (2010) serta Pelatihan Manajemen Resiko untuk Senior Leader (2012).
Training: P4 Upgrading (1980) in Surabaya City; EHV Maintenance Training (1984) at M & M Consulting, England; Upgrading of East Java Regional Estimation Code (1985) in PUSDIKLAT PLN; Field Training Electric Power Engineering & Management (1987) in The Swedish Management Group , Sweden; Labor Professionalism Seminar (1988) at the UNIBRAW Polytechnic, Malang; Manager Seminar (1988) at PLN PPM; Quality Control System Integrated Seminar (1990) in PLN PPM; Seminar on HV SF6 Insulated Instrument Transformers (1990); Workshop MINAUT ( 1990) in IPPM; Teamwork Effectiveness Improvement Workshop (1991) in PLN PPM; Seminar State Administrative Court (1992); 3rd National Seminar of Power Engineering (1993) at the ITB; The Hathaway Training Program (1993) in America; HVDC Seminar (1993); Public Relations Manager Basic (1994) in PLN Udiklat Ciracas; Investment Decisions Workshop (1996) in Prasetya Mulya; Electropic Seminar (1996) in Singapore; Billing System in The Utilities Conference (1996) in Singapore; The Power of Corporate Seminar (1997) in Jakarta Consulting Group; Industrial Control Systems Workshop (1998) in FTI ITB; Advance Transmission Management Seminar (1997) in Atlanta, USA; Seminar on the Analysis Market Power (1999) in DIRJEN LPE; Course of Management Information System (1999) PLN JASDIK; Human Resource Development Course (1999) at PLN JASDIK; Marketing Management Course (1999) at PLN JASDIK; Course of Mergers, Acquisition, and Strategic Partnership (1999) in PLN JASDIK; Financial Management Course (1999) at PLN JASDIK; Strategic Course Planning (1999) in PLN JASDIK; Seminar on System of Operation and trasmission Line (2000) and the ICC JEPIC PLN; General Manager Course (2000) at PLN JASDIK; Capacity Building in the Outdoors (2001) in Tanjung Batu Training Center; Training on Transformational Leadership (2001 ) in PLN JASDIK; Seminar and Talk Show on Attractive Investment (2001) in Indonesia Power; Management Qolbu Seminar (2002) in Bandung; Consensus Forum V Standard of competences of Electricity Power Engineering, General Directorate of Energy and Mineral Resources in Jakarta; Seminar of Hot Line Maintenance Equipment in Brazil (2006); Competency Based Interview Process Structure (2009); CMC Coaching, Mentoring, and Counseling (2009); Certified Associate Expert, Expertise Power Engineering (2009) In 2011, IHT Insurance, and Certification on Expertise of Electric Power Engineering (2010), as well as Risk Management Training for Senior Leader (2012).
Perjalanan Karir: Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama Indonesia Power, beliau pernah menjabat sebagai Deputi Direktur Pengembangan SDM dan Talenta pada PLN Kantor Pusat (2009), General Manager PT PLN (Persero) Jasa Manajemen Konstruksi (2008 s.d 2009), Deputi Direktur Pembinaan Transmisi pada PLN Kantor Pusat (2004 s.d 2008), Manajer Teknik pada PLN P3B (2001 s.d 2004), Kepala Dinas Operasi dan Pemeliharaan pada Divisi Penyaluran PLN P3B (1996 s.d 2001), Kepala Kontrol Intern PLN P3B (1995 s.d 1996), Kepala PLN Sektor Jakarta, PLN Pembangkitan & Penyaluran Jawa Bagian Barat (1991 s.d 1995), Kepala PLN Sektor Surabaya, PLN Pembangkitan & Penyaluran Jawa Bagian Timur (1989 s.d 1991), Kepala PLN Sektor Malang, PLN Pembangkitan & Penyaluran Jawa Bagian Timur (1986 s.d 1989), Kepala Bagian Teknik PLN Sektor Kalikonto, PLN Wilayah XII (1985 s.d 1986), Kepala Seksi Meter/Relay pada Bagian Teknik Penyaluran, PLN Pembangkitan & Penyaluran Jawa Bagian Timur (1983 s.d 1985), PJS. Kepala Transmisi Kediri PLN Sektor Kalikonto, PLN Wilayah XII (1981 s.d 1983), PH. KepalaTransmisi Kediri PLN Sektor Kalikonto, PLN Wilayah XII (1981), PH. KepalaTransmisi Surabaya Selatan PLN Sektor Kalikonto, PLN Wilayah XII (1980) dan Job Training pada PLN Wilayah XII di Surabaya (1979)
Career: Prior to serving as Director of Indonesia Power, he served as Deputy Director of Human Resources and Talent Development at the PLN Head Office (2009); General Manager of PT PLN (Persero) for Construction Management Services (2008 to 2009); Deputy Director of Transmission at PLN Head Office ( 2004 to 2008); Technical Manager at PLN P3B (2001 to 2004); Head of Operation and Maintenance of the Distribution Division of PLN P3B (1996 to 2001); Head of Internal Control of PLN P3B (1995 to 1996); Head of PLN Jakarta Sector, PLN Generation & Distribution of Western Java (1991 to 1995); Head of PLN Surabaya Sector, PLN Generation and Distribution of Eastern Java (1989 to 1991), Head of PLN Malang Sector, PLN Generation and Distribution of Eastern Java (1986 to 1989); Head of Engineering of PLN Kalikonto Sector, PLN Region XII (1985 to 1986); Head of Section of Meter / Relay on Distribution Engineering Section, PLN Generation and Distribution of Eastern Java (1983 to 1985); Caretaker of the Head of Kediri Transmission PLN Kalikonto Sector, PLN Region XII (1981 to 1983); Acting Head of Transmission of Kediri, PLN Kalikonto Sector, PLN Region XII (1981); Acting Head of Transmission of South Surabaya PLN Kalikonto Sector, PLN Region XII (1980); and the Job Trainer at PLN Region XII in Surabaya (1979)
Penugasan Lain : Dewan Pakar Pengurus Pusat Asosiasi Profesionalis Electrical - Mekanikal Indonesia tahun 2011 s.d 2013. Dewan Penasehat Ikatan Keluarga Pensiun PLN (IKPLN) tahun 2013 - 2017.
Special Assignment: Expert Council of Central Committee Indonesian Electrical-Mechanical Professional Association from 2011 to 2013. Advisory Board of Association of PLN Pension Family (IKPLN) from 2013 to 2017.
Dasar Pengangkatan Pertama: Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham tanggal 5 November 2009
Legal Basis of the Appointment: Decree of Shareholders in the Circular dated November 5 th, 2009
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
21
Profil Direksi Board of Directors Profiles
Mustiko Bawono Direktur Produksi Director of Production
Antonius RT. Artono Direktur Pengembangan dan Niaga Director of Development and Commerce
Lahir: Semarang, 13 Maret 1953. Sarjana Teknik Mesin, Institut Teknologi Bandung.
Born : Semarang, March 13 th , 1953. Bachelor of Mechanical Engineering, Bandung Institute of Technology
Training yang diikuti: Program Pengembangan Direktur di IICD, Program Pendidikan Calon General Manager, Asset Management Leadership Workshop, Executive Briefing Malcolm Baldridge & Balance Scorecard, Seminar Sertifikasi Klasifikasi dan Kualifikasi Kompetensi Pembangkit Tenaga Listrik, dan Instruktur Sosialisasi Hemat Energi Departemen Pendidikan Nasional, Penulisan Laporan Efektif, Rapat Konsolidasi Malcolm Baldrige dan pada tahun 2012 mengikuti Pelatihan Manajemen Resiko untuk Senior Leader dan IHT Professional Director Program
Training: Director Development Program at IICD; Education Program for General Manager Candidate; Asset Management Leadership Workshop; Executive Briefing Malcolm Baldridge & Balance Scorecard; Certification of Classification and Qualification of Power Plant Competence Seminar; Instructor of Socialization of Energy Efficient at the Ministry of National Education, Effective Report Writing; Consolidation Meeting of Malcolm Baldrige; and in 2012: Risk Management training for the Senior Leader, and Program of Professional Director IHT
Perjalanan Karir: Sebelum menjabat sebagai Direktur Produksi Indonesia Power, beliau pernah menjabat sebagai Direktur Produksi PT Pembangkitan Jawa-Bali, General Manajer PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Barat, Manajer Bidang Pembangkitan PT PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, Deputi Pemimpin Bidang Pembangkitan dan Penyaluran PT PLN (Persero) Wilayah VIII.
Career: Prior to serving as the Director of Production of Indonesia Power, he served as Production Director of PT Pembangkitan of Java-Bali; General Manager of PT PLN (Persero) West Nusa Tenggara Region; Manager of Power Sector of PT PLN (Persero) South Sulawesi and Southeast Sulawesi Region; Deputy Leader of the Division of Generation and Distribution of PT PLN (Persero) Region VIII.
Penugasan Khusus: Komisaris Utama PT Cogindo DayaBersama dan PT Rajamandala Electric Power
Special Assignment: President Commissioner of PT Cogindo DayaBersama and PT Rajamandala Electric Power
Dasar Pengangkatan Pertama: Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham tanggal 5 November 2009
Legal Basis of First Appointment: Decree of Sharehol ders i n the Circul ar dated November 5th, 2009
Lahir: Blitar, 26 Oktober 1963
Born Blitar, October 26th, 1963
Training yang diikuti: Pelatihan “IICD Board Leadership”, Coaching Top Level Management, Workshop “Manajemen Risiko”, Sosialisasi “Polis Asuransi 2012”, Check Point 2 LE4ECI, Workshop & Evaluasi LE4ECI dan Capacity Building For Non-OEM Turbine Hot Gas Path Parts & Super Alloy.
Training : “IICD Board Leadership” Training, Coaching Top Level Management, Risk Management Workshop, “Insurance Policy 2012” Socialization. Check Point 2 LE4ECI, LE4ECI and Capacity Building For NonOEM Turbine Hot Gas Path Parts & Super Alloy Workshop and Evaluation
Perjalanan Karir: Sebelum menjabat sebagai Direktur Pengembangan dan Niaga Indonesia Power, beliau pernah menjabat sebagai Ahli Utama Pengembangan Bisnis dan GM UBP Bali.
Career: Prior to serving as the Director of Development and Commerce of Indonesia Power, he served as Expert of Business Development and the GM of UBP Bali.
Penugasan Khusus: Komisaris Utama PT Tangkuban Parahu Geothermal
Special Assignment: President Commissioner of PT Tangkuban Parahu Geothermal
Dasar Pengangkatan Pertama: Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham tanggal 30 Agustus 2012
22
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Legal Basis of First Appointment: Decree of Shareholders in the Circular dated August 30th, 2012
Lahir: Madiun, 12 Agustus 1952. Sarjana Ekonomi Akuntansi, Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Born: Madiun, August 12 th , 1952. Bachelor of Accountancy Economics, University of Gajah Mada.
Training yang diikuti : Risk Management Course, Workshop Balance Scorecard, Seminar Corporate Leadership untuk Eksekutif, FRM Penerapan Kebijakan Restrukturisasi dan Expand Leadership Program for Board of Commissioner/Board of Director, Change Management & Culture Transformation, Internalizing Professionalism in Directorship, Rapat Konsolidasi Malcolm Baldridge, IHT Asuransi Tahun 2011, dan pada tahun 2012 mengikuti pelatihan Workshop Senior Leader Leadership Capacity Building, Pelatihan Manajemen Resiko untuk Senior Leader IHT Professional Director Program, Seminar Senior Leader Capacity Building dan Konvensi Nasional Akuntansi VII.
Training: Risk Management Course; Workshop Balance Scorecard; Seminar of Corporate Leadership for Executive; FRM Restructuring Policy Implementation and Expand Leadership Program for Board of Commissioner / Board of Director; Change Management and Culture Transformation; internalizing Professionalism in Directorship; Consolidation Meeting Malcolm Baldrige; IHT Insurance in 2011; and in 2012: Risk Management training for the Senior Leader, and Program of Professional Director IHT, Seminar of Senior Leader Capacity Building and National Accounting Convention VII.
Perjalanan Karir : Sebelum menjabat sebagai Direktur Keuangan Indonesia Power, beliau pernah menjabat sebagai Ahli Utama Kinerja Perusahaan PT PLN (Persero), Dewan Komisaris PT Pembangkitan Jawa-Bali, Komite Pengawas Unit Bisnis (KPUB IX) PT PLN (Persero), Vice President Kinerja Perusahaan PT PLN (Persero).
Career: Prior to serving as the Director of Finance of Indonesia Power, he served as the Expert of Company Performance at PT PLN (Persero); the Board of Commissioners of PT Pembangkitan Java-Bali; Business Unit Supervisory Committee (KPUB IX) of PT PLN (Persero); Vice President of Corporate Performance of PT PLN (Persero).
Penugasan Khusus: Komisaris Utama PT Indo Pusaka Berau (PT IPB) dan Komisaris Utama PT Perta Daya Gas (PT PDG).
Special Assignment: President Commissioner of PT Indo Pusaka Berau (PT IPB) and President Commissioner of PT Perta Daya Gas (PT PDG).
Dasar Pengangkatan Pertama: Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham tanggal 5 November 2009
Legal Basis of First Appointment: Decree of Shareholders in the Circular dated November 5th, 2009
Lahir: Garut, 28 Maret 1957. Sarjana Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung.
Born: Garut, March 28th, 1957. Electro Bachelor degree, Bandung Institute of Technology.
Training yang diikuti: Workshop Creating Awareness & Strategy for Human Capital Transformation, Workshop Capacity Building for Senior Leader, Workshop Membangun Best Practices KPI dan Initiative Strategy, Workshop Creating Awareness & Strategy for Human Capital Transformation, Workshop Capacity Building for Senior Leader, Leadership Capacity Building (Batch 1) Benchmarking Visit : Coal Fored Steam Power Plant & ICT Implementation Related with Strategic MM in Power Generating, Forum SDM 2012, Manajemen Resiko untuk Senior Leader dan IHT Professional Director Program
Training: Workshop of Creating Awareness & Strategy for Human Capital Transformation; Workshop of Capacity Building for Senior Leader; Workshop of Building Best Practices KPI and Initiative Strategy; Workshop of Creating Awareness & Strategy for Human Capital Transformation; Workshop of Capacity Building for Senior Leader; Leadership Capacity Building (Batch 1) Benchmarking Visit : Coal Fored Steam Power Plant & ICT Implementation Related with Strategic MM in Power Generating; Human Resources Forum 2012; Risk Management training for the Senior Leader, and Program of Professional Director IHT
Perjalanan Karir: Sebelum menjabat sebagai Direktur SDM & Administrasi Indonesia Power, pernah menjabat sebagai Asisten Eksekutif Direktur Produksi Indonesia Power dan Vice President Manajemen Proyek Indonesia Power.
Career: Prior to serving as the Director of Human Resources & Administration of Indonesia Power, has served as Executive Assistant to Production Director and Vice President of Indonesia Power for Management Project of Indonesia Power.
Penugasan Khusus: -
Special Assignment: -
Dasar Pengangkatan Pertama: Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham tanggal 5 November 2009
Legal Basis of First Appointment: Decree of Shareholders in the Circular dated November 5th, 2009
Dewi Sri Wahyunie Direktur Keuangan Director of Finance
Firman Dini Direktur SDM Director of Human Resources
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
23
24
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Profil Perusahaan
Company Profile
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
25
Profil Perusahaan Company Profile
Identitas Perusahaan Corporate Identity
26
Nama : PT Indonesia Power
Name : PT Indonesia Power
Bidang Usaha : Pembangkitan Tenaga Listrik
Line of Business : Power Generation
Status Perusahaan : Anak Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Status of Company : Subsidiaries of State Owned Enterprise (SOE)
Kepemilikan : 1. PT PLN (Persero) sebanyak 1 lembar saham seri 1 dan 5.215.647.598 lembar Saham Seri 2 2. Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PT PLN (Persero) sebanyak 1 lembar Saham Seri 2
Ownership : 1. PT PLN (Persero) with 1 share of Series 1 and 5,215,647,598 shares of Series 2 2. Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PT PLN (Persero) with 1 share Series 2
Tanggal Pendirian : 3 Oktober 1995
Date of Establishment : October 3rd, 1995
Dasar Hukum Pendirian : 1. Akte Pendirian PT PLN Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali I (PT PLN PJB I) tanggal 3 Oktober 1995 2. Akte Perubahan Nama dari PT PLN PJB I menjadi PT Indonesia Power tanggal 8 Agustus 2000
Legal Basic of Establishment : 1. Deed of PT PLN Power Generation Java-Bali I (PT PLN PJB I) dated October 3rd, 1995 2. Deed of Change of Name of PT PLN PJB I became PT Indonesia Power dated August 8th, 2000
Modal Dasar : Rp 10.000.000.000.000,- (Sepuluh Triliun Rupiah)
Authorized Capital : Rp 10,000,000,000,000, - (Ten Trillion Rupiah)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh : Rp 2.607.823.800.000,- (dua triliun enam ratus tujuh miliar delapan ratus dua puluh tiga juta delapan ratus ribu rupiah)
Fully Subscribed and Paid Up Capital : Rp 2,607,823,800,000, - (Two trillion six hundred and seven billion eight hundred and twenty-three million eight hundred thousand rupiah)
Jaringan Kantor : 5 anak perusahaan, 2 perusahaan patungan, 1 perusahaan asosiasi, 8 Unit Bisnis Pembangkitan (UBP), 1 Unit Bisnis Pemeliharaan (UBH) dan 4 Unit Bisnis Operasi dan Pemeliharaan (UBOH)
Network Office : 5 Subsidiaries, 2 Joint Venture Companies, 1 Association Company, 8 Generating Business Units (GBU), 1 Maintenance Business Unit (MBU) dan 4 Operation & Maintenance Business Units (OMBU)
Kantor Pusat : Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav.18 Jakarta Selatan 12950, Indonesia
Head Office : Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav.18 South Jakarta 12950, Indonesia
Website : www.indonesiapower.co.id
Website : www.indonesiapower.co.id
Layanan Informasi : Phone : (62-21) 5267666 (Hunting), Faksimile : (62-21) 5251923, 5252623 Email :
[email protected]
Information Services : Phone : (62-21) 5267666 (Hunting), Facsimile : (62-21) 5251923, 5252623 Email :
[email protected]
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Sejarah Singkat A Brief History
2000
PT PLN Pembangkitan Jawa-Bali I (PT PJB I) The Establishment of PT PLN Pembangkitan Jawa-Bali I (PT PJB I)
Perubahan Nama PT PJB I menjadi PT Indonesia Power; Pencanangan Visi dan Misi Changing Name from PT PJB I to PT Indonesia Power; Defining Vision and Mission
1995
Pengembangan Portofolio Usaha Development of Business Portfolio
2012
2004 Penajaman Misi Perusahaan Fokus pada Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik Sharpening Mision Company Focuses on The Power Generation
Penetapan target untuk menjadi 10% Perusahaan Kelas Dunia Defining Target to be 10% World Class Company
Penetapan Target World Class Services (WCS) 2015 Defining Target of 2015 World Class Services (WCS)
2010
2011
Indonesia Power merupakan salah satu anak perusahaan PT PLN (Persero) yang didirikan pada tanggal 3 Oktober 1995 dengan nama PT PLN Pembangkitan Jawa Bali I (PT PJB I).
Indonesia Power is a subsidiary of PT PLN (Persero), which was established on October 3rd, 1995 under the name PT PLN Pembangkitan Jawa Bali I (PT PJB I).
Pada tanggal 3 Oktober 2000, PT PJB I berganti nama menjadi PT Indonesia Power sebagai penegasan atas tujuan perusahaan yang menjadi perusahaan pembangkit tenaga listrik independen yang berorientasi bisnis murni. Indonesia Power merupakan perusahaan pembangkit tenaga listrik terbesar di Indonesia.
On October 3rd, 2000, PT PJB I changed its name to PT Indonesia Power as an affirmation of the company's goal which is to be an independent power generation company which is purely business oriented. Indonesia Power is the largest power generation company in Indonesia.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
27
Profil Perusahaan Company Profile
8.935,86 MW Daya Terpasang Installed Capacity
7.981,62 MW Daya Mampu Netto Net Power Capacity
Pada tahun 2012 Indonesia Power melebarkan sayap ke seluruh Indonesia dengan mengembangkan portofolio melalui pengembangan Usaha Jasa Operation & Maintenance (O&M) di luar sistem Jawa dan Bali serta Pembangkit Energi Terbarukan yang ramah lingkungan. Pengembangan ini sebagai dasar kekuatan masa depan Perusahaan menjadi kekuatan untuk “menerangi Indonesia”. In 2012 Indonesia Power was expanding its business throughout Indonesia by developing a portfolio through the development of business services of Operation & Maintenance (O & M) outside Java and Bali system, as well as environmentally friendly Renewable Energy Plant is. This development is a basis for future power of the company, to be its power to “illuminate Indonesia”.
28
Dengan identitas baru, Indonesia Power mendeklarasikan Visi dan Misi yang terintegrasi dengan rencana baru untuk menjadi perusahaan publik dan meningkatkan diri menjadi pembangkit kelas dunia. Untuk mendukung terealisasinya keinginan tersebut, Indonesia Power dan seluruh Unit Bisnisnya telah berbenah diri. Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya berbagai penghargaan nasional dan internasional antara lain ISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan), ISO 9001 (Sistem Manajemen Mutu), OHSAS, SMK 3 dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia, Penghargaan Padma untuk bidang pengembangan masyarakat dan ASEAN Renewable Energy Award.
With new identity, Indonesia Power declared Vision and Mission that are integrated with new plans to become a public company and improving itself into world-class power station. To support the realization of these, Indonesia Power and all its Business Units have to strenghten themselves. This is then proven by the achievement of various national and international awards such as ISO 14001 (Environmental Management System), ISO 9001 (Quality Management System), OHSAS, SMK 3 of the Ministry of Manpower and Transmigration of Indonesia, Padma Award for community development, and ASEAN Renewable Energy Award.
Indonesia Power memegang peran penting dalam mendukung tersedianya energi listrik di sistem Jawa Bali dengan mengoperasikan berbagai jenis Pembangkit dengan total kapasitas terpasang (Daya Terpasang) sebesar 8.935,86 MW dan kemampuan produksi bersih (Daya Mampu Netto) 7.981,62 MW. Selain itu Indonesia Power juga mengoperasikan pembangkit di sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan dengan total kapasitas terpasang sebesar 102 MW dan kemampuan produksi bersih 102 MW, serta melakukan pembelian tenaga listrik di Bali dengan kapasitas terpasang sebesar 205 MW dan kemampuan produksi bersih sebesar 205 MW.
Indonesia Power plays an important role in supporting the availability of electricity in the Java-Bali system by operating various types of plants with a total installed capacity of 8,935.86 MW and net production capacity (Net Power Capacity) 7,981.62 MW. Besides, Indonesia Power also operates plants in parts of Sumatra and Kalimantan with a total installed capacity of 102 MW and net production capacity of 102 MW, and also purchase electricity in Bali with installed capacity of 205 MW and a net production capacity of 205 MW.
Untuk mendukung Pemerintah dalam Program Percepatan Diversifikasi Energi (PPDE) 10.000 MW Tahap I, Indonesia Power diberikan kepercayaan untuk mengelola pembangkit di bidang Operation & Maintenance (O&M) dengan total kapasitas pembangkit sebesar 3.220 MW melalui 4 Unit Bisnis Operasi dan Pemeliharaan (UBOH). Sedangkan untuk PPDE 10.000 MW Tahap II, Indonesia Power berkontribusi dalam pengembangan pembangkit berbahan bakar renewable yaitu air melalui anak perusahaan PT Rajamandala Electric Power (REP).
To support the Government in Energy Diversification Acceleration Program (PPDE) Stage-I of 10,000 MW, Indonesia Power was trusted to manage the plants for Operation & Maintenance (O&M) with a total generating capacity of 3,220 MW through 4 Operation and Maintenance Business Unit (OMBU). While for PPDE Stage II, Indonesia Power contributed in development of renewable power generation using hydro through its subsidiary PT. Rajamandala Electric Power (REP).
Ditahun 2012 Indonesia Power melebarkan sayap ke seluruh Indonesia dengan mengembangkan portofolio melalui pengembangan Usaha Jasa Operation & Maintenance (O&M) di luar sistem Jawa dan Bali serta Pembangkit Energi Terbarukan yang ramah lingkungan. Pengembangan ini sebagai dasar kekuatan masa depan Perusahaan menjadi kekuatan untuk “menerangi Indonesia”.
In 2012 Indonesia Power was expanding its business to all over Indonesia by developing a portfolio through the development of Operation & Maintenance (O&M) Service Business outside Java and Bali system, as well as environmentally friendly Renewable Energy Plant. This development is a basis for future power of the company, to be the power to “illuminate Indonesia”.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan
Vision, Mission and Corporate Value of The Company
Visi “Menjadi perusahaan publik dengan kinerja kelas dunia dan bersahabat dengan lingkungan” “Becoming a public company with world-class performance and environmentally friendly”
Untuk menjadi Perusahaan Publik (Prospektif), Kelas Dunia, Bersahabat dengan Lingkungan, memiliki harapan bahwa Indonesia Power dapat:
To be a (prospective) public company, world-class performance, environmentally friendly, we hope that Indonesia Power will:
1) Unggul dalam persaingan dengan pangsa pasar yang meningkat atau terpelihara. 2) Menghasilkan financial return yang memadai untuk dapat menjamin pertumbuhan bisnis dan pertumbuhan nilai Perusahaan dalam jangka panjang. 3) Memiliki sumber daya yang mampu secara terus-menerus menghasilkan value creation. 4) Senantiasa menerapkan praktek Good Corporate Governance, dengan citra dan reputasi positif dimata publik. 5) Secara berkesinambungan menjaga sumberdaya yang dibutuhkan untuk kelangsungan dan pertumbuhan bisnisnya (business security) dalam jangka panjang. 6) Menghasilkan kinerja dan menerapkan proses bisnis yang unggul (best practice). 7) Senantiasa comply dengan peraturan lingkungan, dan memiliki arah yang jelas untuk pengembangan bisnis yang semakin berwawasan lingkungan.
1) Excel in competition with increasing or maintained market share. 2) Generate adequate financial return to ensure growth of business and long term growth of Company's value. 3) Posses resources that are able to generate value creation continuously. 4) Always implement good corporate governance practices, with a positive image and reputation in front of public. 5) Continually maintain the resources needed for sustaining and growth of the business (business security) in the long run. 6) Produce performance and implement excellent business processes (best practices). 7) Always comply with environmental regulations, and have a clear direction towards development of environmentally sustainable business.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
29
Profil Perusahaan Company Profile
Misi
Mission
30
“Melakukan usaha dalam bidang pembangkitan tenaga listrik serta mengembangkan usaha-usaha lain yang berkaitan berdasarkan kaidah industri dan niaga yang sehat, guna menjamin keberadaan dan pengembangan perusahaan dalam jangka panjang” “Conducting business in power generation and developing other related business based on industrial principles and commercially sound, in order to ensure existence and company's long term development.”
1. Menjadi perusahaan publik dengan kinerja kelas dunia Perusahaan difokuskan untuk mewujudkan kinerja pembangkit kelas dunia dengan acuan North American Electric Reliability Corporation (NERC) dan sudah dilaksanakan Perusahaan dengan memperbaiki Tata Kelola Pembangkit berdasarkan best practice asset management.
1. Being a public company with world-class performance The company is focused to achieve world-class generator performance with reference on North American Electric Reliability Corporation (NERC). It has been implemented by arranging the Power Plant Governance based on the best practice asset management.
2. Sebagai Perusahaan yang peduli lingkungan dalam melakukan kegiatan usahanya Secara konsisten, Indonesia Power melakukan berbagai hal untuk dapat mewujudkan visi sebagai perusahaan yang bersahabat dengan lingkungan, seperti penghijauan yang dilakukan di lingkungan Unit Bisnis Pembangkitan (UBP), pemantauan dan pengelolaan lingkungan sesuai Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RKL-RPL) dan sosialisasi Undang Undang Lingkungan No.32/2009.
2. Being environmentally conscious company in conducting its business activities Consistently, Indonesia Power conduct many activities to be able to realize the vision of the company that is environmentally friendly. These cover reforestation by the Generating Business Unit (GBU); monitoring and managing environment according to the Environmental Management Plan and Environmental Monitoring Plan (RKL-RPL) and the socialization of Environmental Law No.32/2009.
3. Menjadi market leader di bidang pembangkitan tenaga listrik di Indonesia melalui prioritas pengembangan kapasitas pembangkit berbahan bakar non BBM. Indonesia Power fokus dalam mengembangkan pembangkit baru terutama pembangkit Non Bahan Bakar Minyak, antara lain renewable energy untuk meningkatkan pangsa pasar perusahaan.
3. Becoming a market leader in the field of power generation in Indonesia through prioritising development for non oil-fired generation capacity.
4. Menjadi perusahaan yang memiliki daya saing (competitive advantage), efektif dan efisien. Senantiasa melakukan upaya untuk meningkatkan daya saing secara signifikan melalui efisiensi biaya operasi pembangkit, salah satunya dengan memaksimalkan pembangkit berbahan bakar non BBM.
4. Being a company that has competitive advantage, effective and efficient. We always strive to improve competitiveness significantly by means of efficiency of power plant's operating cost, one of the by maximising non oil-fired power plant.
5. Memiliki SDM yang kompeten dalam mengelola pembangkit tenaga listrik dan berperilaku sesuai dengan nilai nilai perusahaan dan struktur organisasi yang lebih efektif untuk menjawab tantangan bisnis. Secara konsisten Indonesia Power menerapkan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi (MSDMBK).
5. Having competent human resources in managing power plants who behave in accordance with company values and a more effective organizational structure to address business challenges. Indonesia Power consistently implements Competence Based Human Resource Management System (MSDMBK).
6. Menjadi perusahaan yang mengimplementasikan Good Corporate Governance secara konsisten. Indonesia Power senantiasa melakukan implementasi GCG di seluruh unit termasuk melakukan assessment dan sosialisasi. Implementasi GCG ini ditujukan untuk membangun nilai-nilai yang sejalan dengan budaya perusahaan.
6. Being a company that consistently implements Good Corporate Governance. Indonesia Power constantly implements GCG throughout its units, including assessement and socialization. GCG implementation is aimed to establish the values that are in line with the corporate culture.
7. Fokus pada Operation & Maintenance (O&M) Services dengan meningkatkan kemampuan manajemen tata kelola pembangkitan tenaga listrik agar dapat dicapai kompetensi manajemen O&M yang optimal.
7. Focusing on Operation & Maintenance (O&M) Services to improve capability of power plant governance management to obtain optimum O&M management competence.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Indonesia Power focuses in developing new generating plants, especiallynon oil-fired power plant i.e. renewable energy to increase market share of the company.
Dasar Pengesahan Visi dan Misi : SK Direksi No 104.K/010/IP/2010 Basis of Vision and Mission Endorsement : SK Direksi No 104.K/010/IP/2010
Tata Nilai Perusahaan Corporate Value
Untuk mewujudkan visi misi Perusahaan dan memaksimalkan kinerja perusahaan sesuai dengan tema laporan keberlanjutan “The Power of Indonesia”, Indonesia Power memiliki nilai-nilai yang telah disepakati bersama dan menjadi budaya Perusahaan. Indonesia Power merumuskan Indonesia Power Way sebagai budaya yang dianut dan yang wajib diterapkan dalam pelaksanaan kerja sehari-hari.
To realize the vision, mission, and to maximize the performance of the Company in accordance with the corporate sustainability report theme "The Power of Indonesia", Indonesia Power has values that have been collectively agreed and becoming Company's culture. Indonesia Power formulated Indonesia Way Power as a culture which must be referred to and applied in doing everyday activities.
Indonesia Power Way dibangun dengan nilai nilai The Way We Think - IP-HaPPPI selanjutnya nilai-nilai tersebut dicapai dengan The Way We Act dan The Way We Do Business.
Indonesia Power Way was built with the values of The Way We Think - IP-HaPPPI. Subsequently, the values are achieved with The Way We Act and The Way We Do Business.
Building Block Indonesia Power Way
Terdepan dalam penyediaan energi listrik berbagai jenis pembangkitan dengan kinerja excellent melalui proses prima oleh SDM profesional yang menjamin terwujudnya long run sustainable company Leader in the provision of various types of electricity generation with excellent performance through excellent process by professional human resources who ensure the realization of long run sustainable company
The Way We Act
The Way We Do Business
1. Proaktif dan pantang menyerah 2. Saling percaya & bekerja sama 3. Fokus pada perbaikan proses & hasil 4. Fokus pada pelanggan 5. Mengutamakan Safety & Green
1. Leadership excellence 2. Business Process excellence 3. People excellence 4. Learning organization 5. Customer & supplier relationship 6. Stakeholder & social responsibility
1. Proactive and persistent 2. Mutual trust & cooperation 3. Focus on process and result improvements 4. Focus on customers 5. Priority on safety and green
The Way We Think IP-HaPPPI
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
31
Profil Perusahaan Company Profile
The Way We Think - IP-HaPPPI Akronim Acronym
Nilai-nilai Indonesia Power Values of Indonesia Power
Sikap moral yang mewujudkan tindakan Moral attitude which embodies action untuk memberikan yang terbaik kepada to provide the best results to the Perusahaan. Company.
I
Integritas
P
Profesional Professional Merupakan menguasai pengetahuan, keterampilan dan kode etik sesuai dengan bidang pekerjaannya.
Integrity
Ha
Harmoni
Harmony
P
Pelayanan Prima
Service Excellence
P
Peduli
Caring
P
I
Pembelajar Learner
Inovatif
Innovative
Kata Kunci Keywords
Definisi Definition
Mastery of knowledge, skill, and ethical codes in accordance with the field of work.
Demi Perusahaan
For the sake of the company
Kepatuhan terhadap kode etik profesi (bidang pekerjaan)
Adherence to the code of professional conduct (field work)
Serasi, selaras, seimbang dalam: 1) Pengembangan kualitas pribadi 2) Hubungan dengan stakeholders (pihak terkait) 3) Hubungan dengan lingkungan hidup.
Harmonious, congruent, equal, in: 1) The development of personal qualities 2) The relationships with stakeholders (related parties) 3) The relationship with the environment.
Kehidupan serba harmonis (serasi, selaras dan seimbang)
Live in harmony (harmonious, congruent, and equal)
Memberi pelayanan yang memenuhi kepuasan melebihi harapan stakeholders (pihak terkait).
Provide services that fulfill satisfaction, exceed the expectations of stakeholders' (related parties).
Kepuasan Stakeholder (Pihak Terkait)
Stakeholder satisfaction (Related Parties)
Peka-tanggap dan bertindak untuk Sensitive-responsive and active to serve melayani stakeholders serta memelihara stakeholders and to maintain the lingkungan sekitar environment around
Peka-tanggap dan bertindak
Sensitiveresponsive and active
Terus-menerus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta kualitas diri yang mencakup fisik, mental, sosial, agama dan kemudian berbagi dengan orang lain.
Constantly improving knowledge, skills, and qualities that include physical, mental, social, religious, as well as then share them with others.
Peningkatan Improving self kualitas diri dan quality and berbagi sharing
Terus-menerus dan berkesinambungan menghasilkan gagasan baru dalam usaha melakukan pembaharuan untuk penyempurnaan baik proses maupun produk dengan tujuan peningkatan kinerja
Constantly and continuously generating new ideas in the effort to reform, and to improve both the process and products, with the goal of improved performance
Gagasan baru New ideas for untuk improvement penyempurnaan
The Way We Act Menunjukkan inisiatif dan antisipasi dalam bertindak, dengan orientasi pada perubahan kearah yang senantiasa lebih baik, dilandasi keyakinan untuk mampu mengatasi setiap tantangan yang dihadapi
Showing initiative and anticipation in taking action, with the orientation of change towards better conditions, based on confidence to be able to overcome any challenges
Saling Percaya dan Bekerjasama Mutual Trust and Cooperative
Bertindak secara kolektif dilandasi semangat sinergi untuk saling mendukung dan mengisi dengan memberikan seluruh pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki untuk memperoleh hasil terbaik pada setiap pekerjaan
Collective action based on the spirit of synergy to mutually support and complimentary by providing all existing knowledge and skills to obtain the best results on every work
Fokus pada Perbaikan Proses dan Hasil Focus on the Processes Improvement and Results
Setiap tindakan berlandaskan pada siklus pengelolaan kinerja (plan-do-check-action) untuk mencapai standar hasil kerja yang prima
Every action is based on the performance management cycle (plan-do-check-action) to achieve excellent standards of work
Fokus pada Pelanggan Focus on Customers
Memenuhi kebutuhan pelanggan melebihi standar yang diharapkan dalam koridor etika bisnis yang sehat
Fulfilling customer needs, exceeding the expected standards in the corridors of respectable business ethics
Mengutamakan Safety & Green Prioritizing Safety & Green
Komitmen dan tindakan yang konsisten untuk memerhatikan, kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja; serta pelestarian lingkungan bagi kelangsungan jangka panjang perusahaan
Commitment and consistent actions to consider occupational health, security, and safety; as well as environmental conservancy for Company's long term sustainability
Proaktif dan Pantang Menyerah Proactive and Never Give Up
32
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
The Way We Do Business Leadership Excellence
Menerapkan paradigma jangka panjang yang memberikan nilai tambah kepada pemegang saham Melakukan walk through dan melihat sendiri untuk memahami situasi sebenarnya Walk the talk, dan menjadi role model
Implementing a long-term paradigm that adds value to shareholders Conducting walk through and observing to understand the actual situation Walk the talk, and be a role model
Business Process Excellence
Menggunakan proses yang lean, mengalir, dan efisien, untuk menjamin ketepatan kualitas, waktu dan biaya serta mengutamakan K3 Mengelola risiko dalam setiap kegiatan perusahaan
Using lean, flows, and efficient processes, to ensure the accuracy of the quality, time, and cost, as well as prioritizing OHS Managing risks in every activity of the company
People Excellence
Menerapkan pengembangan SDM dan pembinaan karier yang sistematis untuk memberikan nilai tambah kepada perusahaan Menciptakan SDM yang memiliki kemampuan istimewa untuk meningkatkan kompetensi inti perusahaan yang kompetitif, dengan mengedepankan teamwork untuk memenangkan persaingan Menerapkan budaya yang kuat dan religius dimana nilai-nilai perusahaan diinternalisasi secara konsisten sehingga tercemin dalam perilaku
Applying human resource development and systematic career development to provide added value to the company Creating human resources that have special abilities to improve the company's competitive core competencies, by promoting teamwork to win the competition
Learning Organization
Konsistensi untuk menuntaskan permasalahan hingga ke akarnya untuk mencegah kegagalan berulang Membudayakan knowledge sharing untuk membangun proses prima Mengambil keputusan melalui konsensus dan implementasikan dengan cepat dan konsisten
Consistency to solve and to accomplish problems to prevent recurring failures Cultivating knowledge sharing to build the excellent proccess Making decisions by consensus and implementing in a prompt and consistent manners.
Customer & Supplier Relationship
Menciptakan nilai bagi pelanggan untuk membangun customer engagement Membangun sinergi yang saling menghargai dengan mitra strategis untuk mendukung kinerja excellent
Creating value for customers to build customer engagement Building synergy of mutual respect with strategic partners to support the excellent performance
Stakeholder & Social Responsibility
Memegang teguh etika bisnis dalam setiap interaksi dengan stakeholder Menggali pemanfaatan energi terbarukan yang ramah lingkungan Menciptakan nilai bagi masyarakat dan lingkungan
Upholding business ethics in every interaction with stakeholders Exploring the use of environmentally friendly renewable energy Creating values for society and the environment
Implementing a strong cultural and religious values in which the company values are consistently internalized to be reflected in the behavior
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
33
Profil Perusahaan Company Profile
Tujuan, Sasaran dan Strategi Perusahaan Goals, Objectives, and Strategies of the Company
34
Tujuan
Goals
Dalam menyelenggarakan usaha ketenagalistrikan, Indonesia Power senantiasa mendorong pelaksanaannya didasarkan pada prinsip industri dan niaga yang sehat dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas, melalui langkah-langkah sebagai berikut: a. Memberikan nilai tambah bagi pelanggan, pegawai dan pemegang saham; b. Menghasilkan keuntungan yang menjamin pertumbuhan yang berkesinambungan; c. Mencapai tingkat kinerja setara dengan perusahaan pembangkit tenaga listrik kelas dunia; d. Membangun budaya perusahaan dengan nilai-nilai Integritas, Profesional, Harmoni, Pelayanan Prima, Peduli, Pembelajar dan Inovatif (IP HaPPPI).
In conducting electricity business, Indonesia Power always strives the activities so that it will be be based on the sound industrial and commercial principles by applying the principles of limited liability companies, through the following:
Sasaran Perusahaan
Objectives
Mempertahankan dan meningkatkan kapasitas dan kinerja jangka panjang untuk kelangsungan dan pertumbuhan Perusahaan dengan “Landasan yang Kuat”. Dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan, Indonesia Power menggunakan pendekatan Balance Scorecard, dimana sasaran perusahaan tahun 2012-2017 mencakup perspektif keuangan (financial), pelanggan (customer), proses bisnis internal (internal business process) dan pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth).
To maintain and improve long term capacity and performance for the viability and growth of the Company with its “Strong Foundation”. In order to support the achievement of the vision and mission of the company, Indonesia Power uses Balanced Scorecard approach, in which the company's target for 20122017 which include financial perspectives (financial), customers, internal business processes, and learning and growth.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
a. Providing added value for customers, employees, and shareholders; b. Generating profits that ensures sustainable growth; c. Achieving performance levels that are equivalent to worldclass power plant companies; d. Building a corporate culture with the values of Integrity, Professional, Harmony, Service Excellence, Caring, Learner, and Innovative (IP HaPPPI).
Strategi Perusahaan
Company Strategies
Dalam jangka panjang, Indonesia Power menetapkan strategi utama yang mendukung pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan, dengan: 1. Mengembangkan pembangkit renewable energi dan non BBM 2. Mengembangkan bisnis hulu untuk keamanan pasokan energi primer 3. Pemberdayaan pembangkit existing, termasuk pembangkit BBM melalui diversifikasi energi (LNG, CNG) sebagai peaker 4. Meng emban g kan st r at egi c p ar t ner s hi p d alam pengembangan pembangkit IPP dan penyediaan energi primer 5. Mengurangi ketergantungan terhadap pemasok parts OEM 6. Menyiapkan sumber daya manusia, organisasi , dan sistem informasi yang selaras dengan strategi Perusahaan 7. Mengembangkan jasa O&M berbagai jenis pembangkit 8. Meningkatkan availability dan efisiensi melalui implementasi manajemen aset dan LCM 9. Meningkatkan peran Anak Perusahaan untuk mendukung bisnis Korporat di bidang Jasa OM dan Energi 10. Mengembangkan Green Power Plant
In the long term, Indonesia Power sets the main strategies that will support the achievement of corporate goals and objectives, by: 1. Developing renewable energy and non oil-fired generation
Selanjutnya sepuluh strategi perusahaan tersebut dipetakan ke dalam empat Perspektif Balance Scorecard menjadi peta strategi sebagai berikut:
Next, the ten company's strategies are mapped into four Balanced Scorecard Perspectives to be the map of strategy as follows:
2. Developing the upstream business for primary energy supply security 3. Empowering the existing plants, including oil-fired generators through the diversification of energy (LNG, CNG) as peaker 4. Developing a strategic partnership in the development of IPP generation and primary energy supply 5. Reducing dependence on OEM par ts supplier 6. Preparing human resources, organization, and information systems that are aligned with company's strategies 7. Developing O & M services for various types of plants 8. Increasing availability and efficiency through the implementation of asset management and LCM 9. Enhancing the role of the Subsidiaries to support the Corporate business in the field of OM Services and Energy 10. Developing Green Power Plants.
Strategy Map S01. Meningkatnya ROE Improved ROE
Finance
Stakeholder
S05. Meningkatnya efisiensi biaya Improved cost efficiency
Manajemen Suplai Supply Management
Internal Business Process
S06. Mengurangi ketergantungan parts dari pemasok OEM Decreased parts dependency from OEM supplier
S07. Menjaga keamanan pasokan energi primer (dalam harga, volume, waktu dan kualitas) Maintain the security of supply prime energy (in price, volume, time and quality)
S02. Meningkatnya Pendapatan Improved Revenue
S04. Meningkatnya Kepuasan Pelanggan termasuk availability Improved customer satisfaction include availability
Optimalisasi Pembangkit Optimization Power Plant
S09. Mengoptimalkan efisiensi termal pembangkit Optimized Efficiency of Thermal Power Plant
S03. Pertumbuhan Aset Perusahaan Corporate Asset Growth
Pengembangan Usaha Business Development
S08. Meningkatkan utilisasi pembangkit Improving utilization of Power Plant
S10. Meningkatkan tata kelola pembangkit sesuai best practice Improving governance of power in line with best practice
S12. Mengembangkan jasa O&M berbagai jenis pembangkit Develop O&M services in various power plant type
S11. Mengembangkan bisnis penyediaan energi ke industri develop business energy providing for industry
S13. Meningkatkan kapasitas pembangkit energi terbarukan dan Non BBM Improved capacity of renewal energy power plant and Non BBM
S014. Mengembangkan Green Power Plant Develop Green Power Plant
Learning & Growth
S015. Menyiapkan sumber daya manusia, organisasi dan sistem informasi yang selaras dengan strategi perusahaan Prepare Human Resources, Organization and information system that in line with corporate strategy
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
35
Profil Perusahaan Company Profile
Bidang Usaha Line of Business
8
4
Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Generating Business Units
Unit Bisnis Operasi dan Pemeliharaan Operation & Maintenance Business Units
Indonesia Power memiliki segmen usaha utama sebagai penyedia fungsi pembangkitan melalui delapan Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) dengan total kapasitas terpasang sebesar 8.935,86 MW dan satu Unit Bisnis Pemeliharaan (UBH) yang tersebar di Jawa Bali. Selain itu, sebagai fungsi pendukung Indonesia Power juga memiliki pembangkit di sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan dengan total kapasitas terpasang sebesar 102 MW serta melakukan pembelian tenaga listrik di Bali dengan total kapasitas terpasang sebesar 205 MW.
Indonesia Power has a major business segment as a provider of generating functions through eight Generating Business Units (GBU) with a total installed capacity of 8,935.86 MW and one Maintenance Business Unit (MBU) spread in Java and Bali. In addition, as a support function, Indonesia Power has power plants in some parts of Sumatra and Kalimantan with a total installed capacity of 102 MW and purchasing power in Bali with a total installed capacity of 205 MW.
Dalam bidang Operasi dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance/O&M) Indonesia Power mengoperasikan dan memelihara pembangkit Program Percepatan Diversifikasi Energi (PPDE) 10.000 MW dengan total kapasitas terpasang sebesar 3.220 MW melalui empat Unit Bisnis Operasi dan Pemeliharaan (UBOH).
In the field of Operation and Maintenance (O&M) Indonesia Power operates and maintains power plants from Energy Diversification Acceleration Program (PPDE) of 10,000 MW with a total installed capacity of 3,220 MW through four Operations and Maintenance Business Units (OMBU).
Selain itu Indonesia Power memiliki lima anak perusahaan, dua perusahaan patungan, satu perusahaan asosiasi, delapan Unit Bisnis Pembangkitan (UBP), satu Unit Bisnis Pemeliharaan (UBH) dan empat Unit Bisnis Operasi dan Pemeliharaan (UBOH).
In addition, Indonesia Power also has five Subsidiaries, two Joint Venture Companies, one Association Company, eight Generating Business Units (GBU), one Maintenance Business Unit (MBU) dan four Operation & Maintenance Business Units (OMBU)
Unit Bisnis Indonesia Power di Jawa-Bali meliputi:
Indonesia Power Business Units in Java-Bali include:
Unit Bisnis Business Unit UBP Suralaya UBP Priok UBP Saguling UBP Kamojang UBP Mrica UBP Semarang UBP Perak Grati UBP Bali UB Pemeliharaan
Kapasitas Terpasang Installed Capacity
Suralaya GBU Priok GBU Saguling GBU Kamojang GBU Mrica GBU Semarang GBU Perak Grati GBU Bali GBU Maintenance Business Unit
3.400,00 MW 1.348,08 MW 797,36 MW 375,00 MW 309,74 MW 1.408,93 MW 864,08 MW 432,67 MW -
Pembangkit milik Indonesia Power di sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan meliputi: Pembangkit Power Plant
Kapasitas Terpasang Installed Capacity
Keramasan Jambi Indralaya 1 Pontianak
36
1
Unit Bisnis Pemeliharaan (UBH) Maintenance Business Unit
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
20,10 MW 20,10 MW 48,80 MW 13,00 MW
Jenis Pembangkit Type of Power Plant PLTU Batubara PLTU, PLTGU, PLTD PLTA PLTP PLTA, PLTM dan PLTMH PLTU Minyak, PLTG, PLTGU PLTU Minyak, PLTG, PLTGU PLTD, PLTG -
Lokasi Location
Coal-fired SPP SPP, CPP, DPP HPP GPP HPP, MPP & MHPP Oil-fired SPP, GTPP, CPP Oil-fired SPP, GTPP, CPP DPP, GTPP -
Merak Jakarta Bandung Garut Banjarnegara Semarang Pasuruan Bali Jakarta
Power plants owned by Indonesia Power in partially territory Sumatera and Kalimantan are: Jenis Pembangkit Type of Power Plant PLTG PLTG PLTG PLTD
GTPP GTPP GTPP DPP
Lokasi Location Palembang Jambi Palembang Pontianak
Testimoni Sebagai Pemegang Saham Testimony as a Shareholder
IGA. Ngurah Adnyana Direktur Operasional Jawa-Bali PT PLN (Persero) sekaligus Komisaris Utama Indonesia Power Operations Director of Jawa-Bali PT PLN (Persero) and President Commissioner of Indonesia Power Dibandingkan dengan anak perusahaan PLN yang lain, Indonesia Power termasuk golongan perusahaan ‘Sehat’ dengan klasifikasi AAA dengan nilai KPI tertinggi. Dari sisi kinerja keuangan, realisasi laba bersih lebih besar dari yang direncanakan, karena pendapatan lebih tinggi dari rencana dan pengeluaran lebih rendah. Dari sisi kinerja operasi, EAF-nya naik dari tahun-tahun sebelumnya, demikian juga kinerja EFOR dan SdOF yang semakin membaik. Sehingga secara umum kinerja Indonesia Power baik. Indonesia Power perlu mematangkan pengembangan usaha, yang meliputi investasi untuk kepemilikan aset serta jasa, sehingga ke depannya Indonesia Power dapat mengembangkan usahanya ke luar Jawa, dan juga ke luar negeri. Compared with the other subsidiaries of PLN, Indonesia Power categorized as ‘Healthy’ company with predicate AAA with the highest KPI values. In terms of financial performance, actual net income is greater than planned, due to higher income from planned and lower spending. In terms of operating performance, EAF was increased compared to previous years, as well as performance SdOF and EFOR that is getting better. So that the overall performance of Indonesia Power is good. Indonesia Power needs to finalize the development of business, which includes investment for asset ownership and services, so that in the future Indonesia Power is able to expand its business outside Java, and also abroad.
Pembelian Tenaga Listrik di Bali meliputi :
Power Purchase in Bali covers:
Pembangkit Power Plant
Kapasitas Terpasang Installed Capacity
Pesanggaran Pemaron
80 MW 125 MW
Unit Bisnis Operasi dan Pemeliharaan Indonesia Power meliputi :
Unit Bisnis Operasi & Pemeliharaan Operation & Maintance Business Unit UBOH Banten 1 Suralaya OMBU UBOH Banten 2 Labuan OMBU UBOH Banten 3 Lontar OMBU UBOH Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu OMBU
Jenis Pembangkit Type of Power Plant PLTD PLTD
DPP DPP
Lokasi Location Bali Bali
Operations and Maintenance Business Units of Indonesia Power including:
Kapasitas Terpasang Installed Capacity 600,00 MW 625,00 MW 945,00 MW 1.050,00 MW
Jenis Pembangkit Type of Power Plant PLTU PLTU PLTU PLTU
SPP SPP SPP SPP
Lokasi Location Merak Pandeglang Tangerang Sukabumi
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
37
Profil Perusahaan Company Profile
Testimoni Pelanggan Jasa O&M Customer Testimony of O&M Services
Supangkat Iwan Santoso Kepala Divisi Pembangkitan Jawa-Bali PT PLN (Persero) Head Division of Java-Bali Plant PT PLN (Persero) Secara umum, Kami puas dengan Indonesia Power, terutama dalam memberikan layanan jasa O&M. Untuk jasa pembangkit, dari tahun ke tahun juga semakin bagus. Dari sisi jasa, perlu kesepahaman dengan PLN sebagai Asset Manager, mengingat nantinya Indonesia Power akan mempunyai kewenangan yang lebih besar di bidang operasional, karena PLN hanya akan mengelola uang, investasi, return dan risiko-risiko besar. Indonesia Power perlu melakukan percepatan dalam berbagai hal dan mengambil terobosan-terobosan baru. In general, we are satisfied with Indonesia Power, especially in providing O & M services For generating services, from year to year is also getting better. In terms of services, it is necessary to be compromised with PLN as Asset Manager, that Indonesia Power will eventually have larger authority in operations, because PLN will only managing capital, investment, returns and major risk. Indonesia Power needs to accelerate in many things and make new breakthroughs.
Adapun jenis Unit Bisnis Pembangkit Jawa Bali yang dioperasikan oleh Indonesia Power, meliputi: Jenis Pembangkit Type of Power Plant PLTU PLTGU PLTA PLTG PLTP PLTD
SPP CPP HPP GTPP GPP DPP
Kapasitas Capacity 3. 900,00 MW 2.675,73 MW 1.107,10 MW 786,13 MW 375,00 MW 91,90 MW
Adapun jenis Pembangkit di sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan yang dioperasikan oleh Indonesia Power, meliputi: Jenis Pembangkit Type of Power Plant PLTD PLTG
DPP GTPP
Kapasitas Capacity 13,00 MW 89,00 MW
Sedangkan pembelian tenaga listrik meliputi: Jenis Pembangkit Type of Power Plant PLTD
38
Kapasitas Capacity
DPP
205 MW
Types of Java-Bali Power Business Units, operated by Indonesia Power, including: Jumlah Unit Number of Units 14 19 56 13 7 17
Lokasi Location Suralaya, Semarang, Priok, Perak Priok, Semarang, Grati Saguling, Mrica Priok, Semarang, Bali, Grati Kamojang Priok, Bali
The types of plant in parts of Sumatra and Kalimantan, which is operated by Indonesia Power, cover: Jumlah Unit Number of Units 5 3
Lokasi Location Pontianak Palembang dan Jambi
While purchasing of electric power including: Jumlah Unit Number of Units
Lokasi Location
6
Bali
Jumlah kapasitas terpasang Indonesia Power di Jawa Bali sebesar 8.935,86 MW dioperasikan atas permintaan PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali (PT PLN (Persero) P3BJB) untuk memenuhi kebutuhan sistem Jawa-Bali di tahun 2012.
The total installed capacity in Java and Bali is 8935.86 MW, which is operated at request of PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali (PT PLN (Persero) P3BJB), to meet the needs of the Java-Bali system in 2012.
Energi yang dihasilkan unit pembangkitan tersebut dijual/ disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) sistem Jawa - Bali yang dikelola oleh PT PLN (Persero) dan didistribusikan kepada pelanggan retail.
The energy generated from generation units are sold / distributed through High Voltage Overhead Lines (SUTT) system of JavaBali which is managed by PT PLN (Persero) that distribute them to retail customers.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
39
Profil Perusahaan Company Profile
Skema Distribusi Tenaga Listrik dari Indonesia Power ke P3BJB Power Distribution Scheme from Indonesia Power to P3BJB
Gardu Listrik Sub-Station
Gardu Distribusi
Distribution Station
Jaringan Distribusi Distribution Network
Beban Konsumen Load (Consumer)
40
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Secara fisik, bisnis ketenagalistrikan dibagi dalam tiga bagian, yaitu pembangkitan, transmisi, dan distribusi. Tenaga listrik yang diperlukan oleh konsumen akhir dihasilkan oleh pembangkit, disalurkan melalui sistem penyaluran (transmisi) dan didistribusikan melalui jaringan distribusi. Physically, the power generation business is divided into three parts, i.e. generation, transmission, and distribution. Electric power that is required by end customers is generated by the plants. It is then transmitted through the transmission system and it is distributed through a distribution network.
Gardu Listrik Sub-Station
Gardu Distribusi
Distribution Station
Beban Konsumen Load (Consumer)
Beban Konsumen Load (Consumer)
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
41
Profil Perusahaan Company Profile
Peristiwa Penting Tahun 2012 Important Events In 2012
2 Januari 2012 Launching Pusat Keunggulan Indonesia Power January 2nd, 2012 Launching the Indonesia Power's Center of Excellence
5 Maret 2012 UBP Suralaya meraih penghargaan Zero Accident dari Walikota Cilegon
23-24 Februari 2012 Rapat Koordinasi Indonesia Power Awal Tahun 2012
March 5th, 2012 Suralaya GBU acquired Zero Accident Award from the Mayor of Cilegon
February 23rd-24th, 2012 Indonesia Power Initial Coordination Meeting for 2012
19 Maret 2012 Indonesia Power menerima pasokan gas dari Santos untuk PLTGU Grati sebanyak 50 MMSCFD March 19th, 2012 Indonesia Power received gas supply of 50 MMSCFD from Santos for Grati CPP
18 April 2012 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Laporan Perhitungan Tahunan 2011
26 April 2012 Indonesia Power mendatangani Akta Pendirian dengan PT Pertamina Gas (Pertagas) tentang pendirian anak perusahaan PT Perta Daya Gas yang bergerak dibidang LNG, pengangkutan, penyimpanan dan regasifiaksi.
April 18th, 2012 General Meeting of Shareholders (GMS) 2011 Annual Calculation Report
April 26th, 2012 Indonesia Power and PT Pertamina Gas (Pertagas) signed deed to establish a mutual subsidiary of PT Perta Daya Gas that engages in LNG, transportation, storage and regasification.
1 Mei 2012 Direktur Pengembangan dan Niaga Indonesia Power, Supangkat Iwan Santoso dilantik menjadi Kepala Divisi Pembangkit Jawa Bali Direktorat Operasi Jawa-Bali (KDIVKIT JB) PT PLN (Persero)
42
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
May 1st, 2012 Development and Commercial Director of Indonesia Power, Supangkat Iwan Santoso, was inducted into the Division Head of JavaBali Plants of the Operational Directorate of Java-Bali of PT PLN (Persero)
10 Agustus 2012 | Indonesia Power menerima pasokan gas dari Pertamina untuk PLTG Sunyaragi sebanyak 5 MMSCFD August 10th, 2012 | Indonesia Power received 5 MMSCFD of gas supply from Pertamina for Sunyaragi power plant
27 Agustus 2012 | PT Indonesia Power bertekad untuk menggunakan kertas, listrik, dan air secara efisien dan optimal yang ditandai dengan Soft Launching Green Office. August 27th, 2012 | PT Indonesia Power committed to use paper, electricity, and water efficiently and optimally. It was marked with the Soft Launching of Green Office.
30 Agustus 2012 PT Indonesia Power UBP Mrica menerima Piagam penghargaan sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap perusahaan yang peduli lingkungan hidup pada kegiatan Festival Air dan Pelestarian Sumber Daya Ikan di Waduk Wadaslintang dari Bupati Wonosobo.
August 30th, 2012 PT Indonesia Power Mrica GBU received an award. It is the government's appreciation to the company that cares environment at the Water Festival and Conservation of Fish Resources in Wadaslintang Reservoir. The Wonosobo regent present the award.
24-25 September 2012 Rapat Koordinasi Indonesia Power Tengah Tahun 2012 September 24th-25th, 2012 Indonesian Power's mid-year Coordination Meeting for 2012
3 Oktober 2012 Ulang Tahun Indonesia Power ke-17 (tujuh belas) October 3rd, 2012 Indonesia Power's 17th Birthday
9 November 2012 Deklarasi Indonesia Power Bersih Tanpa Tip dan Suap November 9th, 2012 The declaration of Indonesia Power Clean Without Tips and Bribery
5 Desember 2012 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pengesahan RKAP 2013 December 5th, 2012 General Meeting of Shareholders (GMS) for the Endorsements of Corporate Work & Budget Plan (CWBP) 2013
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
43
Profil Perusahaan Company Profile
Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications
Penghargaan Awards Corporate Governance Perception Index (CGPI) | Indonesia Power menerima
penghargaan dalam program Corporate Governance Perception Index (CGPI) sebagai Trusted Company (Perusahaan Terpercaya) dan memperoleh skor penilaian sebesar 80,53. Pemberi : The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG)
Corporate Governance Perception Index (CGPI) | Indonesia Power received the
awards within the program Corporate Governance Perception Index (CGPI) as Company Trustworthy and obtained score of assessment of 80.53. By: The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG)
Prestasi Pelestarian Lingkungan: Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) Hijau dan Biru. Pemberi : Kementerian Lingkungan Hidup Achievement on the Preservation of the Environment: Rating of Company Performance within Environmental Management (PROPER) Green and Biru. By: Ministry of Environment
Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (GKPM) Award Peringkat Platinum Kategori Manajemen, Gold Kategori Pelaksana Lapangan, Silver kategori Mitra Binaan, Peringkat Platinum Kategori MDGs Tujuan 3, Gold Kategori MDGs Tujuan 5, Silver kategori MDG's Tujuan 7. Pemberi: Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat Work Festival of Community Empowerment (GKPM -Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat) Award Platinum Rating for the category of management, Gold for the category of field executor, Silver for the category of Partners Guiding, Platinum Rating for the category of MDGs Goal 3, Gold for the category of MDGs Goal 5,Silver for the category of MDG's Goal 7. By: Coordinating Ministry for the People's Welfare
Rekor MURI sebagai perusahaan pertama di Indonesia dan di dunia yang memperoleh Sertifikat ISO 28000 : 2007 untuk delapan Unit Bisnis Pembangkitan. Pemberi : Museum Rekor Indonesia (MURI) MURI record as the first company in Indonesia and in the world to obtain ISO 28000: 2007 for eight Generating Business Units. By: Indonesian Records Museum (MURI)
44
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Indonesia Sustainability Report Awards (ISRA) tahun 2012, Runner-up Best Sustainability Report 2011 Grup B Category ‘Industries’. Pemberi : NCSR (National Center for Sustainability Reporting) Indonesia Sustainability Report Awards (ISRA) 2012, the Runner-up of Best Sustainability Report 2011 Grup B Category ‘Industries’. By: NCSR (National Center for Sustainability Reporting)
Rekor MURI sebagai Perusahaan Pembangkit yang mengoperasikan PLTA terbanyak, Tertua dan Perusahaan yang mengelola PLTA Warisan Zaman Belanda Terbesar yang masih beroperasi dalam sistem kelistrikan di Indonesia. Pemberi : Museum Rekor Indonesia (MURI) MURI record as a generation company which operates the most hydroelectric power plants, the oldest, and a company that manages Largest hydroplants of the Dutch Heritage that is still operated in the electrical system of Indonesia. By : Indonesian Records Museum (MURI)
Penghargaan Dharma Karya Energi dan SDM Muda. Pemberi : Kementerian ESDM Dharma Karya Energy Award and Young Human Resources. By: Ministry of Energy and Mineral Resources
Prestasi Annual Report Award Tingkat International LACP Spotlight Award Tahun 2012 Top 10 Worldwide, Platinum Award - Overall Category Platinum Award - Best Debut Pemberi : LACP (League of American Communication Professionals) Prestasi Annual Report Award Tingkat Nasional: Juara I Annual Report Award Tahun 2011. Pemberi: Kerjasama BAPEPAM LK, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, Bank Indonesia, KNKG
Achieving Annual Report Award at the International Level, LACP Spotlight Award 2012 Top 10 Worldwide, Platinum Award - Overall Category Platinum Award - Best Debut By: LACP (League of American Communication Professionals)
Achieving Annual Report Award at the National Level: Annual Report Award Winner of the Year 2011. By Cooperation of Bapepam LK, Ministry of Finance, Ministry of Enterprise, Bank Indonesia, KNKG
Sertifikat ISO 28000 : 2007 (Sistem Manajemen Keamanan Rantai Pasokan) untuk 8 (delapan) Unit Bisnis Pembangkitan. Pemberi: PT Sucofindo (Persero) Zero Accident dan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) untuk 8 UBP, UBH dan 1 UBOH. Pemberi: Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
The certificate of ISO 28000: 2007 (Management System of the Safety Supply Chain) to 8 (eight) Generation Business Unit. By: PT Sucofindo (Persero)
Lomba Karya Inovasi (LKI) Tingkat Nasional PLN Indonesia Power berhasil meraih Juara Umum pada LKI 2012 atas peraihan prestasi sbb: 1. Juara 1 Bidang Pembangkitan 2. Juara 2 Bidang Pembangkitan 3. Juara 2 Bidang Technical Support Competition for Innovation (LKI -Lomba Karya Inovasi) at the National Level, held by PLN Indonesia Power won the 2012 Champion at the LKI by gaining the following achievements: 1. 1st winner of Generation 2. 2nd winner of Generation 3. 2nd winner of of Technical Support
Zero Accident and Management Systems of Health and Safety work (SMK3) for 8 UBP, UBH and 1 UBOH . By. Ministry of Manpower and Transmigration
Juara 2 HTS (High Trust Society). Pemberi : PT PLN (Persero) 2nd winner of HTS (High Trust Society). By : PT PLN (Persero)
Penghargaan Charta Peduli Indonesia 2012 dengan kategori Top CSR in Environmental Improvement Program. Pemberi : Yayasan Dompet Dhuafa Penghargaan ChartaIndonesia Peduli Indonesia Charta Peduli Award 2012 for2012 category dengan kategori CSR in Environmental of the Top CSR inTop Environmental Improvement Improvement Program.Dhuafa Pemberi : Yayasan Program. By: Dompet Foundation Dompet Dhuafa
Penghargaan Silver Winner pada Telkom Indonesia Inhouse Magazine Awards (InMA) 2012. Pemberi : Serikat Perusahaan Pers (SPS) Silver Winner Award in Telkom Indonesia’s Inhouse Magazine Awards (InMA) 2012. By : United Press Company (SPS -Serikat Perusahaan Pers)
Juara 1 Kategori Visual Management pada Operational Performance Improvement (OPI) Expo. Pemberi: PT PLN (Persero) 1st winner for the category of visual management in Operational Performance Improvement (OPI) Expo. By : PT PLN (Persero)
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
45
Profil Perusahaan Company Profile
Sertifikasi Certifications
3 PROPER Hijau untuk area PLTP Darajat, PLTP Gunung Salak, PLTGU Grati dan 7 PROPER Biru untuk area Priok, Pesanggaran, Gilimanuk, Tambak Lorok, Sunyaragi, Perak, Suralaya. Pemberi : Kementerian Lingkungan Hidup 3 Green PROPER for the area of PLTP Darajat, PLTP Gunung Salak, PLTGU Grati and 7 Blue PROPER for the area of Priok, Pesanggaran, Gilimanuk, Tambak Lorok, Sunyaragi, Perak, Suralaya. By : Ministry of Environment
ISO 14001 untuk 8 UBP dan 1 UBH Pemberi : SAI Global
ISO 9001 untuk Kantor Pusat Pemberi : SAI Global
ISO 28000 untuk 8 UBP dan 1 UBH. Pemberi : SAI Global
ISO 18001 untuk 8 UBP dan 1 UBH Pemberi : SAI Global
ISO 14001 for 8 UBPs and 1 UBH By : SAI Global
ISO 9001 for Head Office By : SAI Global
ISO 28000 for 8 UBP and 1 UBH By : SAI Global
ISO 18001 for 8 UBP and 1 UBH By : SAI Global
Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) untuk 8 UBP, 1 UBH, dan 1 UBOH. Pemberi : SAI Global Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) for 8 UBP, 1 UBH, and 1 UBOH By : SAI Global
Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) untuk 8 UBP, 1 UBH, dan 1 UBOH Pemberi : SAI Global Zero Accident and Management Systems of Health and Safety work (SMK3) for 8 UBPs, 1 UBH, dan 1 UBOH By : SAI Global
46
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Struktur dan Komposisi Pemegang Saham
Structure and Composition of Shareholders
Pemegang saham Indonesia Power terdiri dari: a. PT PLN (Persero) sebanyak 1 lembar saham Seri 1 dan 5.215.647.598 lembar saham Seri 2. b. Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PT PLN (Persero) sebanyak 1 lembar saham Seri 2.
Indonesia Power shareholders consist of: a. PT PLN (Persero) holds 1 share of Series 1 and 5,215,647,598 shares of Series 2. b. Foundation for Education and Welfare of PT PLN (Persero) holds 1 share of Series 2.
Adapun struktur kepemilikan saham Indonesia Power terhadap Anak Perusahaan dapat dilihat pada skema berikut:
The shareholding structure of the Indonesia Power is depicted in the following scheme:
100%
99.99%
YPK PT PLN (Persero)
0.01%
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
47
Profil Perusahaan Company Profile
Struktur Organisasi Organization Chart
GM UBP Suralaya GM of Suralaya GBU Zaenal Mustofa
Dewan Komisaris Board of Commissioner Komisaris Utama President Commissioner Anggota Member
GM UBP Priok GM of Priok GBU Muh. Ahsin Sidqi
: I.G.A Ngurah Adnyana : Bhimantara Widyajala Daniel Theodore Sparringa Aries Mufti Luizah Teuku Taufiqulhadi
GM UBP Semarang GM of Semarang GBU Ngatidjo Direktur Utama President Director
Djoko Hastowo
GM UBP Perak Grati GM of Perak Grati GBU M. Mursid
GM UBP Bali GM of Bali GBU I.G.N Agung S.
GM UBP Saguling GM of Saguling GBU Del Eviondra
Direktur Pengembangan dan Niaga Director of Development and Commerce
Direktur Produksi Director of Production
Antonius R.T. Artono
Mustiko Bawono
GM UBP Mrica GM of Mrica GBU Yudomo
GM UBP Kamojang GM of Kamojang GBU Hanafi Nur Rifa'i
GM UB Pemeliharaan GM of Maintenance Business Unit (MBU) M. Saragi
GM UBOH PLTU Banten 1 Suralaya GM of Banten 1 Suralaya SPP OMBU Basuki Setiawan
GM UBOH PLTU Banten 2 Labuan GM of Banten 2 Labuan SPP OMBU Budi Widiatmaja
GM UBOH PLTU Banten 3 Lontar GM of Banten 3 Lontar SPP OMBU Tri Tjahjono Putro
Div. Perenc. Korporat Div. of Corporate Plan Wiryantono
Divisi Enjiniring Div. of Engineering Herdiyanto Soekono
Div. Peng. & Pembinaan Unit Usaha Div. of Business Unit Development Cita Dewi
Div. Manajemen Aset Div. of Asset Management Sahat Hutagalung
Divisi Niaga Div. of Commerce Tulus Ruseno
Div. Pembinaan Pembangkit Div. of Power Generation Development Harlen
Div. Sistem Informasi Div. of Information System Indra Delyan
Div. Perenc. Logistik Div. of Logistic Planning Mulyono
Ahli Senior Senior Expert
Anak Perusahaan Subsidiaries GM UBOH PLTU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu GM of Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu SPP OMBU Amlan
48
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Ahli Senior Senior Expert
Usaha Patungan Joint Venture
Pemegang Saham PT PLN & Yayasan Pendidikan & Kesejahteraan PT PLN (Persero)
Shareholder PT PLN & Yayasan Pendidikan & Kesejahteraan PT PLN (Persero)
Sebagai bentuk tindakan aktif dalam menjalankan fungsi Organisasi terkait dengan pencapaian Visi dan Misi Perusahaan, pada tahun 2012 terdapat alignment organisasi yaitu reorganisasi Unit Bisnis Pembangkitan Mrica dan Unit Bisnis Pembangkitan Saguling sebagai dukungan penerapan program POPST (Pengendalian Operasi Pembangkit Secara Terpusat) yang merupakan bagian implementasi Life Cycle Management. Struktur organisasi Indonesia Power tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun sebelumnya. As a form of active measures in running Organization function related to the achievement of the Company's Vision and Mission, in 2012 there were organizational alignment that reorganization Mrica GBU and Saguling GBU for support of the implementation of the program POPST (Centralized Operations Control Station) which is part of the implementation of Life Cycle Management. Indonesia Power's organizational structure did not change compared to previous year.
Direksi Board of Directors Satuan Audit Internal Internal Audit Unit Sudirmanto
Direktur Keuangan Director of Finance
Direktur Sumber Daya Manusia Director of Human Resource
Dewi Sri Wahyunie
Firman Dini
Sekretariat Perusahaan Corporate Secretariat Eri Prabowo
Divisi Anggaran Div. of Budgeting Susi Ashsera
Div. Peng. SDM & Talenta Div. of Human Resources and Talent Development Asep Yanyan H
Satuan Man. Risiko Risk Management Unit Noesita Indriani
Div. Pendanaan & Asuransi Div. of Financing and Insurance Sripeni Inten C
Div. Sistem SDM & Budaya Perusahaan Div. of Human Resources and Corporate Culture System Herlina Abdullah
Satuan Mutu & Kinerja Quality & Performance Unit Ria Tri Sakya
Divisi Tresuri Div. of Treasury Riyanto IU Siregar
Div. Adm. SDM & Hubungan Industrial Div. of HR Administration and Industrial Relationship Bustanul Arifin
Satuan Prokurmen Procurement Unit Teguh Adinuryanto
Divisi Akuntansi Div. of Accounting Rachmanto
Ahli Senior Senior Expert
Ahli Senior Senior Expert
Dept. Hukum Korporat Dept. of Corporate Legal Heru Setiawan
Ahli Senior Senior Expert
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
49
Profil Perusahaan Company Profile
Struktur Organisasi Unit Bisnis Organizational Structure of Business Units
Unit Bisnis Indonesia Power terdiri dari Unit Bisnis Pembangkitan, Unit Bisnis Pemeliharaan, Unit Bisnis Operasi dan Pemeliharaan. Berikut Bagan Struktur Organisasi Unit Bisnis Pembangkitan Suralaya:
Indonesia Power Business Units consists of Generation Business Unit, Maintenance Business Unit, Operational and Maintenance Business Unit. The following is Organizational Structure Chart of the Suralaya Generation Business Unit:
General Manager (GM) Unit Bisnis
Ahli Audit Audit Expert
General Manager (GM) Business Unit Ahli Hukum dan Kontrak Legal & Contract Expert
Manajer K3, Mutu & Lingkungan Manager of OHS, Quality & Environment
Deputi General Manager Operasi dan Pemeliharaan
Deputi General Manager Energi Primer
Deputi General Manager Umum
Deputy General Manager for Operational and Maintenance
Deputy General Manager for Primary Energy
Deputy General Manager for General Affairs
Manajer Operasi Unit 1-4 Operational Manager of Unit 1-4
Manajer Operasi Unit 5-7 Operational Manager of Unit 5-7
Manajer Pemeliharaan Unit 1-4 Maintenance Manager of Unit 1-4
Manajer Pemeliharaan 5-7 Maintenance Manager of Unit 5-7
Manajer Enjiniring dan Manajemen Aset Manager of Engineering & Asset Management Manajer Operasi dan Pemeliharaan Unit 8 Manager of Operation and Maintenance Unit 8
Ahli Expert
50
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Manajer Perencanaan dan Inventori Energi Primer Manager of Primary Energy Planning & Inventory
Manajer SDM dan Humas Manager of Human Resources & Public Relation
Manajer Penyaluran Energi Primer Manager of Primary Energy Distribution
Manajer SIS dan Keuangan Manager of SIS and Finance
Manajer Pengelolaan ABU Manager of ABU Management
Manajer Logistik Manager of Logistic
Manajer Sipil Manager of Civil
Struktur Grup Perusahaan
Corporate Group Structure
Berikut adalah struktur grup Indonesia Power yang terdiri dari lima Anak perusahaan, dua Perusahaan Patungan (Joint Venture Company) dan satu Perusahaan Asosiasi, dan sebagaimana tergambar dalam struktur di bawah ini:
The following is the structure of the Indonesia Power group consisting five Subsidiaries, two Joint Venture Companies and one Association Company, as illustrated in the following structure:
PT PLN (Persero)
PT Cogindo DayaBersama
PT Artha Daya Coalindo
PT Indo Pusaka Berau
(99,9%)
(60%)
(47%)
PT Indo Ridlatama Power
(55%)
Anak Perusahaan Subsidiaries
PT Tangkuban Parahu Geothermal Power
(95,4%)
PT Perta Daya Gas (PDG)
(35%)
PT Rajamandala Electric Power
(51%)
Perusahaan Patungan Joint Venture Company
PT Rekadaya Elektrika (RE)
(7,94%)
Perusahaan Asosiasi Association Company
Anak Perusahaan merupakan suatu perusahaan yang dikendalikan oleh Perusahaan Induk, dalam artian Perusahaan Induk memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional perusahaan anak untuk memperoleh manfaat dari aktivitas perusahaan anak tersebut.
Subsidiary is a company controlled by the Parent Company, in the sense that be Parent Company has the power to regulate the financial and operating policies of subsidiaries to obtain benefits from its activities.
Perusahaan Joint Venture (Usaha Patungan) adalah perusahaan bersama yang mana para pihak mempunyai bagian partisipasi, dan diatur oleh persetujuan untuk berbagi pengendalian atas suatu aktivitas. Pada perusahaan ini keputusan keuangan dan operasional strategis terkait dengan aktivitasnya, dipersyaratkan secara konsensus dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian.
Joint Venture Company is a joint undertaking in which parties have shared of participation, and is governed by an agreement to share control over an activity. At this company, strategic financial and operating decisions relating to its activities, will require by consensus of all parties who shared control.
Perusahaan Asosiasi merupakan suatu perusahaan dimana Indonesia Power mempunyai pengaruh signifikan, dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama. Sedangkan definisi “Pengaruh Signifikan” adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional, tetapi tidak mengendalikan maupun mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut.
Association Company is an entity over which Indonesia Power has significant influence, and is not a subsidiary or shared participation in the joint venture. While the definition of "Significant Influence" is the power to participate in the financial and operating policy decisions, but not control or joint control over those policies.
Sampai dengan 31 Desember 2012 Indonesia Power tidak memiliki Spesial Purposed Vehicle (SPV).
As of December 31st, 2012 Indonesia Power does not have Special Purpose Vehicle (SPV).
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
51
Profil Perusahaan Company Profile
Daftar Entitas Anak Perusahaan, Perusahaan Joint Venture, Perusahaan Asosiasi dan Entitas Berelasi List of Subsidiaries Companies, Joint Venture Companies, Associated Companies and Related Entities
a
Anak Perusahaan Subsidiary
Perusahaan Company
PT Cogindo DayaBersama (CDB) didirikan pada tanggal 15 April 1998 dengan penyertaan saham Indonesia Power hampir mencapai 100% dimana 1 lembar saham dimiliki oleh YPK-IP. CDB bergerak dalam bidang usaha pelayanan energi dengan konsep Cogeneration dan Distributed generation & jasa operasi & pemeliharaan pembangkit. Total aset CDB per 31 Desember 2012 mencapai Rp.715,37 miliar. Pencapaian pendapatan usaha pada bulan Desember 2012 tercatat sebesar Rp.645,91 miliar. Realisasi laba usaha sebesar Rp.58,46 Miliar sehingga pencapaian laba bersih menjadi Rp.34,87 Miliar
PT Cogindo DayaBersama (CDB) was established on April 15th, 1998. Indonesia Power holds shares close to 100%, where 1 share owned by YPK-IP. CDB is engaged in energy services with the concept of cogeneration and distributed generation and plant operations & maintenance services. CDB's total asset as at December 31 st, 2012 reached Rp.715.37 billion. Achievement of operating revenues in December 2012 reached Rp.645.91 billion. The realization of the operating profit is Rp.58.46 billion. This makes the net profit to be Rp.34.87 billion
PT Artha Daya Coalindo (ADC) didirikan pada tanggal 21 Oktober 1997, dengan kepemilikan saham Indonesia Power sebesar 60%, PT Arthindo Utama 20% dan PT Desira Pratama Line 20% saham. ADC bergerak dalam bidang usaha trading, transportasi dan jasa pembongkaran batubara. Total aset ADC per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp.108,22 miliar. Sedangkan pendapatan usaha sebesar Rp.101,48 Miliar dan laba bersih sebesar Rp.5,38 miliar
PT Artha Daya Coalindo (ADC) was established on October 21st, 1997. Indonesia Power holds 60% of shares. 20% of shares is owned by PT Arthindo Utama, and PT Desira Primary Line owns 20% of shares. ADC is engaged in trading, transportation, and unloading of coal. Total ADC assets as of December 31st, 2012 is amounted to Rp 108.22 billion. While its revenue reaches Rp.101.48 billion, and its net income is Rp.5.38 billion
PT Indo Pusaka Berau (IPB) didirikan pada tanggal 12 Januari 2005. Per tanggal 16 Juni 2011 komposisi Pemegang Saham IPB adalah Indonesia Power sebesar 47%, Pemkab Berau 49% dan PT PJB sebesar 4%. IPB mengoperasikan PLTU batubara Lati Berau 2 x 7 MW untuk penyediaan listrik di sistem kelistrikan wilayah Berau Kalimantan Timur dan sebagian kecil untuk PT Berau Coal. Total aset per 31 Desember 2012 sebesar Rp.210,96 miliar,sedangkan pendapatan usaha sebesar Rp.62,62 miliar dan laba bersih sebesar Rp.14,31 miliar.
PT Indo Pusaka Berau (IPB) was established on January 12th, 2005. As at June 16th, 2011, Shareholders composition of IPB consists of Indonesia Power by 47%, Berau regency holds 49%, and PT PJB owns 4%. IPB operates Lati Berau 2 x 7 MW coal power plant for electricity supply in the electrical system of Berau area of East Kalimantan, and a small portion of PT Berau Coal. Total assets as of 31 December 2012 is amounted to Rp.210.96 billion, while its operating income is amounted to Rp.62.62 billion, and its net profit is Rp.14.31 billion.
PT Tangkuban Parahu Geothermal Power (TPGP) berdiri sejak tahun 2009 bergerak di bidang pengusahaan tenaga panas bumi dan Pembangkit tenaga listrik dengan PT Tangkuban Parahu Geothermal kepemilikan saham Indonesia Power sebesar 95,4%. Operasional TPGP dimulai dari Pre Feasibility Study dalam Power rangka persetujuan eksplorasi di wilayah tangkuban parahu propinsi Jawa Barat. Total aset per 31 Desember 2012 sebesar Rp.70,62 miliar sedangkan rugi bersih Rp.18,39 Juta.
PT Tangkuban Parahu Geothermal Power (TPGP) is founded in 2009. It is engaged in the exploitation of geothermal energy and power plant with Indonesia Power shares of 95.4%. The operational of TPGP was started by the Pre Feasibility Study in order to explore the area of Tangkuban Parahu Mountain, West Java Province. Its total assets as at December 31st, 2012 is amounted to Rp.70.62 billion, while its net loss is Rp.18.39 million.
PT Indo Ridlatama Power (IRP) didirikan pada tanggal 12 September 2007 dengan kepemilikan saham Indonesia Power sebesar 55%. IRP adalah Joint Venture Company antara perusahaan dan PT Ridlamata Bangun Mandiri (RBM), untuk menangani proyek penyediaan listrik melalui pembangunan PLTU Kaltim 2 x 27,5 MW yang saat ini masih dalam proses penyesuaian tarif Power Purchase Agreement (PPA). Total aset per 31 Desember 2012 sebesar Rp.2,21 miliar. Sedangkan pendapatan di luar usaha sebesar Rp.60.908,- dan pencapaian laba bersih Rp.48.728,-
PT Indo Ridlatama Power (IRP) was established on September 12th, 2007 with Indonesia Power ownership is 55%. IRP is a Joint Venture Company between the company and PT Mandiri Ridlamata Build (RBM), to handle the power supply projects through the construction of 2 x 27.5 MW steam power plant of Kaltim that are currently in the process of tariff adjustment of Power Purchase Agreement (PPA). Its total assets as of December 31st, 2012 is amounted to Rp.2.21 billion, while its outside business income is Rp 60,908, and its net profit is Rp.48,728.
PT Cogindo DayaBersama
PT Artha Daya Coalindo
PT Indo Pusaka Berau
PT Indo Ridlatama Power
52
Profil Ringkas dan Kinerja Brief Profile and Performance
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
b
Perusahaan Patungan Joint Venture Company
Perusahaan Company
PT Perta Daya Gas (PDG)
PT Rajamandala Electric Power (REP)
c
Profil Ringkas dan Kinerja Brief Profile and Performance PT Perta Daya Gas (PDG), berdomisili di Jakarta, bergerak di bidang jasa pengangkutan/transportasi LNG di darat dan laut, penyimpanan dan regasifikasi LNG. PDG beroperasi tanggal 26 April 2012 dengan kepemilikan saham Indonesia Power sebesar 35% dan PT Pertamina Gas sebesar 65%. Modal dasar sebesar Rp.100 miliar dan modal disetor Rp 25 miliar. Total aktiva per 31 Desember 2012 sebesar Rp.28,96 miliar dan rugi bersih Rp.1,52 miliar.
PT Perta Daya Gas (PDG), which is based in Jakarta, is engaged in the transportation services / transportation of LNG on land and sea. They also cover storage and regasification of LNG. PDG has operated since April 26th, 2012 its shareholding composition is 35% by Indonesia Power, and 65% by PT Pertamina Gas. Its Authorized capital is Rp.100 billion and its paid up capital is Rp 25 billion. Its total assets as of December 31st, 2012 is amounted to Rp.28.96 billion and its net loss is Rp.1.52 billion.
PT Rajamandala Electric Power (REP), didirikan pada 14 Februari 2012, berdomisili di Kabupaten Bandung Barat bergerak di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Air dengan kepemilikan Saham Indonesia Power sebesar 51%. Total aset REP tahun 2012 sebesar Rp.109,57 miliar dan pencapaian laba bersih sebesar Rp.387,20 juta.
PT Rajamandala Electric Power (REP), which is founded on February 14 th, 2012, is based in West Bandung regency.\ It covers Hydro Power with Indonesia Power ownership of shares by 51%. Total asset REP in 2012 is Rp,109,57 billion and having net revenue of Rp,387,20 million.
Perusahaan Asosiasi Association Company
Perusahaan Company
PT Rekadaya Elektrika (RE)
Profil Ringkas dan Kinerja Brief Profile and Performance PT Rekadaya Elektrika (RE) berdomisili di Jakarta, bergerak di bidang Engineering, Procurement and Construction (EPC) pada sektor ketenagalistrikan. RE beroperasi pada tanggal 31 Oktober 2008. Komposisi kepemilikan saham RE adalah PJB 89,92%, Indonesia Power 7,94%, Rekayasa Industri 1,55%, PLN Batam 0,52%, dan YPK PLN 0,08%.
PT Rekadaya Elektrika (RE), which is based in Jakarta, is engaged in Engineering, Procurement, and Construction (EPC) in the electricity sector. RE has operated since on October 31st, 2008. RE shareholding composition is 89.92% by PJB, 7.94% by Indonesia Power, 1.55% by Rekayasa Industri, 0.52% by PLN Batam, and 0.08% by YPK PLN.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
53
Profil Perusahaan Company Profile
d
Entitas Berelasi Related Entity
Indonesia Power memiliki sejumlah Entitas Berelasi yaitu perusahaan yang berada di bawah grup PT PLN (Persero), antara lain adalah :
Indonesia Power has a number of Related Entities, companies which are under the group of PT PLN (Persero). including: Hubungan dengan Indonesia Power Relations with Indonesia Power
Nama Anak Perusahaan PLN The Name of PLN Subsidiary
54
Kepemilikan Saham Shareholding PLN
Lainnya
PT Pembangkitan Jawa Bali Merupakan perusahaan bergerak dalam bidang pembangkitan tenaga listrik
PT Pembangkitan Jawa Bali It is a company engaged in power generation
Melakukan Joint Performing Joint Procurement Procurement
99,99%
0,01% (YPK PLN)
PT Indonesia Comnets Plus Merupakan Perusahaan yang bergerak di bidang jaringan telekomunikasi data
PT Indonesia Comnets Plus The company is engaged in data telecommunications network
Pemanfaatan Utilization of Wide Area Wide Area Network (WAN) Network (WAN)
99,99%
0,01% (YPK PLN)
PT Pelayanan Listrik Nasional Batam Merupakan perusahaan bergerak dalam usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum di wilayah Pulau Batam.
PT Pelayanan Listrik Nasional Batam It is a company that is engaged in the business of providing electricity for public in the area of Batam Island.
-
99,99%
0,01% (YPK PLN)
PT Prima Layanan Nasional Enjiniring Merupakan perusahaan bergerak dalam bidang Jasa Enjiniring
PT Prima Layanan Nasional Enjiniring It is a company engaged in the field of Engineering Services
Jasa Konsultan Consultant of Feasibility Study Feasibility Study
99,99%
0,01% (YPK PLN)
PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan Merupakan perusahaan bergerak dalam bidang usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum di wilayah Pulau Tarakan Kalimantan.
PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan The company is engaged in the business of supplying electricity to public in the island of Tarakan, Kalimantan.
-
-
99,99%
0,01% (YPK PLN)
PT PLN Batubara Merupakan perusahaan bergerak dalam bidang usaha tambang batubara sebagai bahan utama dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
PT PLN Batubara This company is engaged in coal mining as the main component of Steam Power Plant (CPP)
Pemasok Batubara
Coal Supplier
99,99%
0,01% (YPK PLN)
PT PLN Geothermal Merupakan perusahaan bergerak dalam bidang penyediaan tenaga listrik terbarukan, melalui kegiatan pengembangan dan pengoperasian pembangkit tenaga listrik panas bumi yang ekonomis bermutu tinggi dengan keandalan yang baik.
PT PLN Geothermal This company engaged in providing renewable electrical power, through the development and the operation of geothermal power plants that are economically high quality with good reliability.
-
-
99,99%
0,01% (YPK PLN)
PT Geo Dipa Energi Merupakan perusahaan bergerak dalam bidang pembangkitan tenaga listrik terutama yang menggunakan energi panas bumi.
PT Geo Dipa Energi This company is engaged in power generation, especially the use of geothermal energy.
Kerjasama Tenaga Ahli
Experts Cooperations
33,00%
67,00% (PT PERTAMINA (Persero))
Majapahit Holding BV Merupakan perusahaan bergerak dalam bidang keuangan berkedudukan di Amsterdam, Belanda.
Majapahit Holding BV This company is engaged in the financial sector. It is based in Amsterdam, the Netherlands.
-
-
100%
PT Pelayanan Bahtera Adhiguna Merupakan perusahaan bergerak dalam bidang transportasi laut
PT Pelayanan Bahtera Adhiguna This company is engaged in marine transportation
Jasa Angkutan Laut Batubara
Coal sea freight services
100%
PT Haleyora Power Merupakan perusahaan bergerak dalam bidang penyedia pasokan listrik
PT Haleyora Power This company is engaged in the electricity supply.
-
-
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
-
99,99%
-
-
0,01% (YPK PLN)
Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan Company's Supporting Professional Institutions
Keterangan Information
Alamat Address
Nama Lembaga/Perusahaan Name of Organization / Company
Kantor Akuntan Publik
Public Accounting Firm
Osman Bing Satrio & Rekan (Deloitte)
Konsultan Hukum
Legal Consultant
Nah'r Murdono Law
Notaris
Notary Lenny Janis Ishak, SH
Konsultan Hukum
Legal Consultant
Hadiputranto, Hadinoto & Partners (HHP)
Lembaga Government Pemerintah agency
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP)
Konsultan GCG
GCG consultant
MUC Consulting
Komisi Pengawas
Supervisory Commission
Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU)
Wisma Antara 4th floor Jl. Medan Merdeka Selatan 17 Jakarta 10110
Wisma Antara 4th floor Jl. Medan Merdeka Selatan 17 Jakarta 10110
Office Mitra Building 9th Floor Suite 902 Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 21 Jakarta 12930
Office Mitra Building 9th Floor Suite 902 Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 21 Jakarta 12930
Graha MIK Lantai 5 Jl. Hang Lekir IX No. 1, Jakarta 12120
Graha MIK 5th Floor Jl. Hang Lekir IX No. 1, Jakarta 12120
The Indonesia Stock Exchange Building, Tower II, 21st Floor Sudirman Central Business District Jl. Jendral Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190, Indonesia. Tel: +62 21 5155090/91/92/93 Fax: +62 21 5154840/45/50/55
The Indonesia Stock Exchange Building, Tower II, 21st Floor Sudirman Central Business District Jl. Jendral Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190, Indonesia. Tel.: +62 21 5155090/91/92/93 Fax.: +62 21 5154840/45/50/55
Gedung SMESCO UKM Lt.8 Jln. Gatot Subroto Kav 94 Jakarta - 12780 Tel. : 021-7991025 Fax : 021-7996033 / 021-7991125
Gedung SMESCO UKM 8th Jln. Gatot Subroto Kav 94 Jakarta - 12780 Tel. : 021-7991025 Fax. : 021-7996033 / 0217991125
MUC Building Jl TB Simatupang No 15 Tanjung Barat - Jakarta Selatan 12530, Tel. : 021 7884 1036 Faks 0217884 1035
MUC Building Jl TB Simatupang No 15 Tanjung Barat - South Jakarta 12530. Tel. : 021 7884 1036 Fax. 0217884 1035
Jl. Ir. H. Juanda 36 Jakarta 10120 Indonesia Telepon: 62-21-350 7015, 350 7016, 350 7043 Faksimili: 62-21-350 7008
Jl. Ir. H. Juanda 36 Jakarta 10120 Indonesia Tel.: 62-21-350 7015, 350 7016, 350 7043 Fax: 62-21-350 7008
Kronologis Pencatatan Efek Lainnya Chronology of Other Records of Securities
Sampai dengan tahun 2012, Indonesia Power belum pernah mencatatkan efek lainnya di Bursa Efek, sehingga tidak ada informasi terkait kronologis pencatatan, jenis tindakan korporasi, perubahan jumlah efek, nama bursa maupun peringkat efek.
Up to 2012, Indonesia Power has never recorded any effects on the Stock Exchange. Thus there is no related information on chronological, types of corporate actions, changes in the number of securities, name and rank of stock exchanges.
Kronologis Pencatatan Saham Chronology of Records of Shares
Sampai dengan tahun 2012, Indonesia Power belum pernah mencatatkan saham di Bursa Saham, sehingga tidak ada informasi terkait kronologis pencatatan, jenis tindakan korporasi (corporate action), perubahan jumlah saham, maupun nama bursa.
Up to 2012, Indonesia Power has never listed shares in the Stock Market. Thus there is no related information on chronological, types of corporate actions, changes on the number of shares, as well as the name of the exchange.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
55
Profil Perusahaan Company Profile
Alamat Kantor dan Jaringan Kerja Network Office Address
Kantor Unit Bisnis Pembangkitan (UBP), Unit Bisnis Pemeliharaan (UBH) serta Unit Bisnis Operasi dan Pemeliharaan (UBOH)
Office of the Generating Business Unit (UBP -Unit Bisnis Pembangkitan), Maintenance Business Unit (UBH -Unit Bisnis Pemeliharaan), and Operational and Maintenance Business Unit (UBOH -Unit Bisnis Operasi dan Pemeliharaan)
UBP Suralaya Suralaya GBU
UBOH PLTU Banten 1 Suralaya Banten 1 Suralaya SPP OMBU
UBOH PLTU Banten 3 Lontar Banten 3 Lontar SPP OMBU
Komplek PLTU Suralaya Merak-Cilegon Banten 42439, Indonesia Tel. : (62-254) 571230, 571240, 571242 Faks : (62-254) 571235 Email :
[email protected]
Gedung Ex. Pengembangan Usaha Komplek PLTU Suralaya PO BOX 15 Cilegon, Merak Banten Tel. : (62-254) 570402 Faks : (62-254) 571230 Email :
[email protected]
Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, Kab. Tangerang, Banten Tel. : (021) 59391049 Email :
[email protected]
Unit Bisnis Pemeliharaan (UBH) Maintenance Business Unit (MBU) Jl. KS. Tubun No. 8 Jakarta 11420, Indonesia Tel. : (62-21) 5638666 Faks : (62-21) 5638622 Email :
[email protected]
UBOH PLTU Banten 2 Labuan Banten 2 Labuan SPP OMBU Jl. Laba Terusan Penimbang Kecamatan Labuan Pandeglang, Banten 42246 Tel. : (62-253) 803312 Email :
[email protected]
UBOH PLTU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu Jawa Barat 2 SPP OMBU Pelabuhan Ratu Desa Citarik, Kec. Pelabuhan Ratu, Kab.Sukabumi Tel. : (0266) 434192 Faks : (0266) 6441111 Email :
[email protected]
56
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
UBP Saguling Saguling GBU
UBP Kamojang Kamojang GBU
Jl. Komplek PLN Cioray, Tromol Pos 7 Kecamatan Cipatat Kab. Bandung Barat 40554, Indonesia Tel. : (62-22) 6903489, 6903497, (62-263) 262960, 262961 Faks : (62-22) 6903486, (62-263) 264002 Email :
[email protected]
Komplek Perumahan PLTP Kamojang PO BOX 125 Garut 44101, Indonesia Tel. : (62-22) 7805475 Faks : (62-22) 7801013 Email :
[email protected]
UBP Priok Priok GBU
UBP Semarang Semarang GBU
Jl. Laks. Laut RE Martadinata Jakarta 14310, Indonesia Tel. : (62-21) 4353913-9 (Hunting) Faks : (62-21) 4301104, 4353917, 43936461 Email :
[email protected]
Jl. Ronggowarsito, Komplek Pelabuhan Tanjung Emas Semarang 50127, Indonesia Tel. : (62-24) 3518371 (Hunting) Faks : (62-24) 3546835 Email :
[email protected]
UBP Perak Grati Perak Grati GBU Jl. Raya Surabaya, Probolinggo KM.73, Desa Wates, Kec. Lekok PO BOX. 11 Grati 67184, Kab.Pasuruan, Indonesia Tel. : (62-343) 413582, 413583 Faks : (62-343) 413524, 413693 Email :
[email protected]
UBP Bali GBU Bali
UBP Mrica Mrica GBU Jl. Raya Banyumas KM.8 Kotak Pos 38 Banjarnegara 53471, Indonesia Tel. : (62-286) 597081 Faks : (62-286) 597044, 597100, 597267 Email :
[email protected]
Jl. By Pass I Gusti Ngurah Rai No.535 Pesanggaran Denpasar, Bali 80222, Indonesia Tel. : (62-361) 720421, 720422, 710583, 710584 Faks : (62-361) 720519 Email :
[email protected]
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
57
Profil Perusahaan Company Profile
Kerjasama dengan Pihak Ketiga Cooperation with Third Parties
58
Kerjasama dengan pihak ketiga terus dikembangkan untuk berpartisipasi dalam penyediaan tenaga listrik di berbagai daerah, antara lain dengan Pemerintah, mitra lokal maupun asing. Sampai dengan akhir tahun 2012 ini, Indonesia Power terus menindaklanjuti kerjasama proyek sebagai berikut:
The cooperations with third parties are developed to participate in the provision of electricity in many regions. The cooperations are conducted with the government, as well as local and foreign partners. Until the end of 2012, Indonesia Power continues to follow up cooperation projects as follows:
a. Kerjasama dengan Pemerintah
a. Cooperations with Government
Kerjasama dengan Pemerintah antara lain bekerjasama dengan Kementerian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka Penyusunan panduan pelaksanaan dan pelaporan kegiatan CSR. Bekerjasama dengan Kementerian Negara Lingkungan Hidup Pemberian penghargaan Indonesia Green Region Award. Bekerjasama dengan Kementerian Kehutanan dalam rangka Pelepasliaran dan pelatihan konservasi burung pemangsa (raptor) Bekerjasama dengan Pemerintah Kota Cilegon dan Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat untuk Pencapaian Millenium Development Goals (MDG) Bekerjasama dengan Kementerian ESDM untuk pelatihan tenaga pengembangan masyarakat
The cooperations with the Government, among others, are conducted with the Ministry of Environment in developing guidelines for CSR implementation and reporting; with the Ministry of Environment to create award Green Region Award; with the Ministry of Forestry release and conservancy training of raptors in cooperation with the Local Government of Cilegon and Coordinating Minister for People Welfare for Achieving the Millennium Development Goals (MDG); in cooperation with the Ministry of Energy for the training of community development
Indonesia Power selama 2012 juga menjajaki kerjasama dengan beberapa Pemerintah Daerah dalam rangka partisipasi penyediaan tenaga listrik melalui pengembangan proyek pembangkit yang terintegrasi dengan sumber energi primer seperti batu bara, gas dan sumber daya air. Kerjasama tersebut di antaranya pengembangan PLTU Lati, Berau Tahap II berkapasitas 1 x 12 MW, yang merupakan kelanjutan kerjasama dengan Pemkab Berau melalui Anak Perusahaan, PT Indo Pusaka Berau. Studi Kelayakan telah dilakukan dan saat ini masih dalam tahap pembahasan dengan PLN Wilayah Kaltim.
During 2012, Indonesia Power was also seeking cooperation with several local governments, within the framework of participation for power supply through development of integrated projects with primary energy sources such as coal, gas, and water resources. The cooperations, among others, are to develop steam power plant of Lati, Berau, Phase II with capacity of 1 x 12 MW, which is the continuation of cooperation with Berau regency through a subsidiary entity, PT Indo Pusaka Berau. A feasibility study has been conducted and are currently still under discussion with PLN of East Kalimantan Region.
b. Kerjasama dengan Mitra Usaha Lain
b. Cooperation with other Business Partners
Pengembangan proyek yang dilaksanakan melalui kerjasama kemitraan adalah PLTU Kaltim, 2 x 27,5 MW. Pengembangan PLTU Mulut Tambang Kalimantan Timur dilaksanakan bekerjasama dengan PT Baramulti. Pembentukan JVC dengan nama PT Indo Ridlatama Power telah dilaksanakan, dan PPA dengan PLN telah ditandatangani pada tanggal 30 Oktober 2007. PLN dan IRP telah mencapai kesepakatan penyesuaian harga jual listrik dalam PPA yang dituangkan dalam amandemen PPA. Amandemen tersebut akan ditandatangani apabila memenuhi persyaratan yang diminta oleh PLN antara lain penyediaan escrow account sebesar 10 % dari nilai proyek dan komitmen dari bank untuk memberikan pinjaman
Development projects that are still implemented through partnership i.e. Kaltim steam power plant, 2 x 27.5 MW; the development of steam power plant of Mulut Tambang in East Kalimantan, which is implemented in cooperation with PT Baramulti; Formation of a JVC PT Indo Ridlatama Power has been implemented, and PPA with PLN was signed on October 30th 2007. PLN and IRP has reached an agreement in the power price adjustment as outlined in the PPA amendment. The amendment will be sign off once it meets the requirements from PLN. Among others, the provision of an escrow account for 10% of the project value and loan commitment from banks.
c. Kerjasama Luar Negeri
c. Foreign Cooperations
Perusahaan juga mengembangkan networking dengan Perusahaan luar negeri yang mempunyai kompetensi di bidangnya, antara lain :
The company also develops networking with foreign companies who are competent in their fields, including:
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
PT Rajamandala Electric Power (REP) Kerjasama dengan Kansai Electric Power Co. dalam rangka pengembangan proyek PLTA Rajamandala dengan pendanaan direncanakan dari JBIC. Sebagai tindak lanjut, PT Rajamandala Electric Power dibentuk sebagai perusahaan patungan antara Indonesia Power dengan Kansai. Saat ini para stakeholder dalam project ini sedang terlibat dalam penyiapan dan pelaksanaan Due Diligence Report terhadap proyek tersebut dalam rangka mendapatkan pendanaan dari JBIC. Pembuatan Due Diligence Report melibatkan beberapa konsultan terkait dari masing-masing pihak (REP dan JBIC).
PT Rajamandala Electric Power (REP) Cooperation with Kansai Electric Power Co. for the development of the project of hydropower plant Rajamandala planned with funding from JBIC. As a follow up, PT Rajamandala Electric Power was formed as a joint venture between Indonesia Power and Kansai. Currently the stake holders in this project were involved in the preparation and implementation of the Due Diligence Report on the project in order to get funding from JBIC. The Due Diligence Report making involves several related consultants from each party (REP and JBIC).
REP sedang menyelesaikan kontrak pekerjaan kontraktor EPC dan pembebasan tanah untuk pembangunan unit PLTA Rajamandala
REP is finalizing EPC contract work and land acquisition for the construction of Rajamandala HPP.
Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Panas Bumi Tangkuban Parahu Perusahaan telah ditunjuk sebagai pemenang dalam tender WKP Panas Bumi Tangkuban Perahu, sesuai Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 540/Kep.460-DisESDM/2009 tanggal 27 Maret 2009, melalui Konsorsium IP-Raser.
Geothermal Mining Work Area (MWA) Tangkuban Parahu The company has been designated as the winner of the tender of Geothermal MWA of Tangkuban Perahu, based on West Java Governor Decree No. 540/Kep.460DisESDM/2009 dated March 27th, 2009, through the IPRaser Consortium.
Lingkup pengembangan WKP adalah Total Project, yang dimulai dari pengembangan Steam field sampai dengan pengembangan pembangkit, untuk itu Perusahaan bekerjasama dengan Raser Technologies Inc sebuah perusahaan Amerika yang mempunyai pengalaman di bidang eksplorasi dan eksploitasi panas bumi dan mempunyai konsesi panas bumi seluas 86.000 ha. JVC telah dibentuk 1 Oktober 2009 dan pengesahan oleh Menteri Hukum & HAM pada 5 Oktober 2009. Pada tanggal 26 November 2009, IUP (Ijin Usaha Penambangan) telah diterbitkan oleh Pemda Jabar dan saat ini sedang melakukan permintaan perpanjangan jangka waktu IUP yang berakhir pada 26 November 2012.
MWA scope of development is Total Project, which started from the development of steam fields to plant development. For this purpose, the company cooperates with Raser Technologies Inc., a U.S. company, that has experience in the field of exploration and exploitation of geothermal energy, and has geothermal concession in an area of 86,000 ha. The JVC was established in October 1st, 2009 and approved by the Minister of Justice and Human Rights on October 5th, 2009. On November 26th, 2009, Mining Business Permit (IUP) has been issued by the Government of West Java and is currently requested an extension for the IUP period ended on November 26th, 2012.
Saat ini PT Tangkuban Parahu Geothermal Power (TPGP) sedang melakukan persiapan pekerjaan pengeboran sumur landaian suhu sebanyak enam titik dan pengeboran slim hole serta survey geofisika tambahan.
Currently PT Tangkuban Parahu Geothermal Power (TPGP) is preparing drilling work on six points of temperature slopes, slim hole drilling, and additional geophysical surveys.
Jual Beli Certified Emission Reductions (CERs) Kerjasama jual beli Certified Emission Reductions (CERs) dengan The Chugoku EPCO - Jepang dari hasil pengoperasian PLTM Siteki, PLTM Plumbungan, PLTM Ketenger #4 dan PLTM Cileunca untuk periode tahun 2008 s/d 2012. PLTM Plumbungan sudah beroperasi komersial pada 14 Desember 2008, dan PLTM Siteki beroperasi komersial 26 Juni 2009.
Certified Emission Reductions (CERs) Trading The company is engaged in a cooperation on the trade of Certified Emission Reductions (CERs) with The Chugoku EPCO, Japan, from the operation of Siteki MPP, Plumbungan MPP, Ketenger MPP #4, and Cileunca MPP for the period of 2008 to 2012. Plumbungan MPP has already been in commercial operation on December 14th, 2008, and Siteki MPP has already been in commercial operation on June 26th, 2009.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
59
60
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
61
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Tinjauan Industri Industry Overview
62
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Salah satu indikator yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah meningkatnya permintaan atas tenaga listrik. One of indicators of Indonesia economic growth is the increasing demand of electricity.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Indonesia Economic Growth
Perekonomian dunia masih menunjukkan perbaikan dan pemulihan pasca krisis 2008, pertumbuhan ekonomi yang positif menjadi pemacu pertumbuhan semua industri di masa depan yaitu sebesar 3,5%. Berikut gambaran perekonomian nasional ditinjau dari PDB, kestabilan kurs mata uang dan tingkat inflasi Indonesia.
Global economy still shows the recovery and improvement after world economic crisis in 2008, the positive of economic growth becomes an endorser in all of future industrial sectors which is about 3.5 %. This is the description of national economic overviewed from GDP, the stabilization of currency and the inflation rate of Indonesia.
Produk Domestik Bruto (PDB)
Gross Domestic Product (GDP)
Pada tahun 2012 pertumbuhan PDB Indonesia terbaik kedua di dunia setelah China di urutan pertama. PDB Indonesia berada di posisi 6,23%, cenderung meningkat sejak tahun 2009. Pencapaian angka pertumbuhan tersebut patut dibanggakan karena Indonesia berhasil mencapai angka pertumbuhan yang tinggi dalam kondisi perekonomian global yang masih dalam ketidakpastian.
In 2012, Indonesia GDP growth had achieved as the second best in the world following China. Indonesia GDP was on the position of 6.23%, tended to increase since 2009. The achievement of growth rate should be made proud since indonesia succeed in achieving a high growth-rate in the unstable condition of global economic.
6.35
6.01
4.63
6.22
2007
2008
2009
2010
Sumber: Data Statistik Indonesia (BPS Tahun 2012)
6.49
2011
6.23
2012
Source : Indonesia Statistic Data (BPS, 2012)
Nilai Tukar Mata Uang
Exchange Rate
Rata-rata nilai tukar pada tahun 2012 berada pada Rp 9.358 per USD. Pergerakan nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dollar Amerika Serikat (USD) belakangan ini, terjadi akibat pengaruh tingginya ketidakpastian ekonomi global, terutama terkait penyelesaian krisis di Eropa. Selain itu, tingginya kebutuhan valuta asing (valas) untuk impor turut memberikan dampak.
The exchange rate in 2012 was Rp.9,358 to USD1. A weakening exchange rate of USD later was caused by the influence of unstable global economic which was mostly related to European crisis recovery. Moreover, the increasing needs in foreign exchange for import activity also making impact.
Namun regulator terus melakukan pemulihan ketidakseimbangan ekternal melalui kebijakan nilai tukar, penguatan operasi moneter, kebijakan makroprudensial untuk mengelola permintaan domestik, dan kebijakan yang mendorong arus modal. Selain itu juga dilakukan koordinasi dengan pemerintah dalam mengelola permintaan domestik agar tetap sejalan dengan upaya menjaga kestabilan ekonomi makro dan kesinambungan pertumbuhan ekonomi nasional.
The regulation, however, has continuously recovering unstable external-condition. It was conducted through exchange-rate policy, macro prudential policy to manage domestic demand, and the policy to push capital flow. Besides, the coordination with the government was conducted in managing domestic demand in order to maintain the stabilization of macro economic and the continuity of national economic-growth.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
63
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Inflasi
Inflation
Tingkat inflasi nasional berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan, terutama dalam industri pembangkit berdampak pada biaya operasional. Pada tahun 2012 fluktuasi inflasi terlihat lebih stabil dibandingkan dengan tahun 2011.
The National Inflation-rate influences the performance of Company's financial performance, mainly in the generating industry which mainly impacted to operational cost. In 2012, the inflation's fluctuations showed more stable than in 2011.
Tabel Perbandingan Inflasi Tahun 2011 dan 2012 (dalam %)
Perbandingan Fluktuasi Inflasi 2012-2011 (dalam %)
Comparison table of Inflation in 2011 and 2012 (in%)
Comparison of Inflation's fluctuation in 2011-2012 (in %)
2011
2012
Inflasi Tertinggi
The Highest Inflation
7,02
4,61
Inflasi Terendah
The Lowest Inflation
3,79
3,56
Inflasi Awal Tahun
Inflation in beginning 7,02
3,65
3,79
4,30
of year
2011
7.02
2012
7.02
4.3
3.79 4.61
3.56
3.65
3.79
Inflasi Terendah The Lowest Inflation
Inflasi Awal Tahun The beginning Inflation of the year
Inflasi Akhir Tahun The End Inflation of the year
Inflasi Akhir Tahun Inflation in End of Year Sumber Source : www.bi.go.id
Inflasi Tertinggi The Highest Inflation
Permintaan Tenaga Listrik Nasional National Power Demand
Salah satu indikator yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah meningkatnya permintaan atas tenaga listrik. Permintaan tenaga listrik dipengaruhi oleh faktor-faktor yaitu: (1) Pertumbuhan perkonomian; (2) Program elektrifikasi, sebagai upaya mendukung program pemerintah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi maka perlu melistriki semua masyarakat yang ada; (3) Pengalihan dari captive power (penggunaan pembangkit sendiri berbahan bakar minyak) menjadi pelanggan PLN. dan (4) Kemampuan finansial PLN untuk melakukan investasi dalam rangka melayani kebutuhan pelanggan. Selama 2012 realisasi pertumbuhan permintaan listrik mencapai 8,4%. Sedang rasio elektrifikasi mencapai 77,65%, lebih tinggi dari target sebesar 75,3% jika dibandingkan dengan tahun 2011 naik sebesar 4,85 %. Adapun rasio desa berlistrik menjadi 96,70% naik dibanding tahun 2011 sebesar 96,02%. Untuk tahun 2013 rasio desa berlistrik diproyeksikan menjadi 97,80%.
One of indicators of Indonesia economic growth was indicated by increasing demand of electricity. The demand was influenced by factors, i.e. (1) Economic Growth; (2) electrification program as effort to support the government programs in increasing the electrification ratio therefore it is required to provide electricity to entire population (3) the transfer of captive power (use of own oil-fired power plant)) to become PLN customers, and (4) PLN's financial capability to invests in order to provide customer needs. During 2012 the realization of electricity demand growth achieved at 8.4%. while, the electrification ratio reached 77.65%. It is higher 75.3% comparing to the previous year (2011) there is a rise about 4.85%. Moreover, the ratio of electrified villages became 96.70% which is higher 96.02% than the previous year (2011). For 2013 electrified villagesratio is projected to be 97.80%.
64
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
8,4% Realisasi Pertumbuhan Permintaan Listrik Tahun 2012 realization of electricity demand growth
4.85% Peningkatan Rasio Elektifikasi Rise of The Electrification Ratio
96.70% Rasio Desa Berlistrik The Ratio of Electrified Villages
Rasio Elektrifikasi Tahun 2005-2012 The Electrification Ratio Table 2005-2012
Rasio Elektrifikasi
2006
2005
63.0
62.0
Electrification Ratio
2007
2008
64.3
2009
65.1
2010
65.8
2011
67.2
2012
72.8
62.0
63.0
64.3
65.1
65.8
67.2
72.8
77.65
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
77.65
Sumber : DJK. KESDM Desember 2012 Source : DJK. KESDM December 2012
Kapasitas Pembangkit
Generating Capacity
Total realisasi kapasitas terpasang hingga 2012 mencapai 32.951,06 MW, lebih tinggi dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 29.285,60 MW. Tambahan kapasitas pembangkit sebesar 3.665,46 MW ini antara lain berasal dari peningkatan kapasitas PLTU, PLTG, PLTGU, dan PLTP.
Total realization of installed capacity in 2012 reached at 32,951.06 MW, higher than the previous year (2011) which is about at 29,285.60 MW. The additional generator's capacity is about 3,665.46 MW. This is originally came from the increase of the capacity of SPP, GTPP, CPP, and GPP.
Kapasitas Pembangkit Listrik PLN Per Jenis Pembangkit (2004-2012) Electricity Generating Capacity Per Type Plant (2004-2012) Tahun Year
PLTA HPP
PLTU SPP
PLTG GTPP
2004
3,199.44
6,900.00
1,481.57
2005
3,220.96
6,900.00
2,723.63
2006
3,529.11
8,220.00
2007
3,501.54
8,534.00
2008
3,504.28
2009
3,508.45
2010 2011 2012
PLTGU CPP
PLTP GPP
PLTD DPP
PLTMG
PLTMH MHPP
PLTS
PLTBayu
TOTAL
6,560.97
395.00
2,911.43
12.00
-
-
-
21,470.41
6,280.97
395.00
2,982.12
12.42
-
-
-
22,515.10
2,727.22
7,020.97
395.00
2,941.49
12.42
-
-
-
24,846.21
2,783.63
7,020.97
415.00
2,956.25
12.42
-
-
0.10
25,223.49
8,764.00
2,496.69
7,370.97
415.00
3,020.88
21.84
-
-
0.26
25,593.92
8,764.00
2,570.59
7,370.97
415.00
2,980.63
26.00
-
-
1.06
25,636.70
3,522.57
8,361.50
3,223.68
6,951.32
438.75
4,016.62
26.84
5.35
0.19
1.06
26,547.88
3,511.20
12,052.50
2,839.44
7,833.97
435.00
2,568.54
25.94
-
1.23
0.34
29,285.60
3,515.50
14,495.50
2,973.17
8,814.11
548.00
2,598.65
-
-
5.79
0.34
32,951.06
10.67
43.99
9.02
26.75
1.66
7.89
0.00
0.00
0.02
0.00
100.00
Share % Year of 2012
Sumber : Statistik PLN dan Statistik DJK, diolah oleh Pusdatin ESDM Source : Statistic of PLN and DJK, processed by Pusdatin ESDM
Penjualan Tenaga Listrik Nasional
National Power Sales
Penjualan tenaga listrik nasional pada tahun 2012 mencapai 173.990 GWh, lebih tinggi dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 157.993 GWh. Tambahan penjualan tenaga listrik nasional ini mencapai 15.997 GWh terutama berasal dari peningkatan penjualan dari sektor rumah tangga. Penjualan tenaga listrik dalam sektor rumah tangga adalah sebesar 41%, komersial sebesar 18%, industri sebesar 35%, penerangan sebesar 2%, sosial 3% dan pemerintahan sebesar 2%.
National Power Sales in 2012 reached 173,990 GWh which was higher than 2011 reached 157,993 GWh. The additional sale of power reached 15,997 GWh was mostly caused by the increase of household sector. The sale of electric power in household sector was about 41%, 18% for commercial, 35% for industry, 2% for lighting, 3% for social, and 2% for government.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
65
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Penjualan Listrik Per Sektor Electricity Sale Per Sector
Tahun Year
Rumah Tangga Household
Komersial Commercial
Industri Industry
Penerangan Lighting
Sosial Social
Pemerintahan Government
Total
GWh
%
GWh
%
GWh
%
GWh
%
GWh
%
GWh
%
2004
38.588
39%
15.258
15%
40.324
40%
2.045
2%
2.238
2%
1.645
2%
100.097
2005
41.184
38%
17.023
16%
42.448
40%
2.221
2%
2.430
2%
1.726
2%
107.032
2006
43.753
39%
18.416
16%
43.615
39%
2.414
2%
2.604
2%
1.808
2%
112.610
2007
47.325
39%
20.608
17%
45.803
38%
2.586
2%
2.909
2%
2.016
2%
121.247
2008
50.184
39%
22.926
18%
47.969
37%
2.761
2%
3.082
2%
2.096
2%
129.019
2009
54.945
41%
24.825
18%
46.204
34%
2.888
2%
3.384
3%
2.335
2%
134.582
2010
59.825
41%
27.157
18%
50.985
35%
3.000
2%
3.700
3%
2.630
2%
147.297
2011
65.110
41%
28.309
18%
54.725
35%
3.064
2%
3.994
3%
2.790
2%
157.993
2012
72.133
41%
30.988
18%
60.176
35%
3.141
2%
4.496
3%
3.057
2%
173.990
Sumber : Statistik PLN dan Statistik DJK, diolah oleh Pusdatin ESDM Source : Statistik PLN dan Statistik DJK, processed by Pusdatin ESDM
Prospek Usaha Business Prospect
Pertumbuhan ekonomi yang positif memberikan sinyal yang baik bagi permintaan industri listrik di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan terus positif dan meningkat hingga posisi mendekati atau bahkan melebihi 7% dalam 5 tahun ke depan. Indonesia Power memprediksi penjualan tenaga listrik akan terus meningkat selama 6 tahun ke depan.
The positive economic growth conveys a good signal for power generating business demand in Indonesia. Indonesia Economic Growth is predicted to be positive and reaching or even higher than 7% within 5 years. Indonesia Power predicts the sale of power will improve within 6 years.
Tabel Pertumbuhan Ekonomi, Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik dan Beban Puncak Periode Tahun 2012-2017
Tahun Year
Economic Growth , The Projection of Power Demand, and Peak Load for Period 2012-2017
2012 2013
Pertumbuhan Ekonomi Economic Growth
Sales TWH Sales TWH
Jumlah Beban Puncak Peak Load Quantity
6.5
177.8
30,345.0
7.2
193.4
32,856.0
2014
7.4
210.1
35,456.0
2015
6.9
227.6
38,361.0
2016
6.9
246.2
41,444.0
2017
6.9
264.6
44,496.0
Proyeksi Kapasitas Pembangkit Periode 2012-2017 Generation Capacity Projection Period 2012-2017
Kapasitas Pembangkit Listrik Indonesia Capacity of Indonesian Power Plant Kapasitas Pembangkit Listrik Jawa-Bali Capacity of Java Bali Power Plants Kapasitas Indonesia Power Capacity of Indonesia Power Sumber Source : RUPTL 2011-2020
66
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
2012
2013
2014
2015
2016
2017
Proyeksi Energi Listrik Masa Depan Future Energy Projection
Dengan jumlah penduduk lebih dari 241 Juta pada tahun 2012, jumlah pelanggan yang meningkat 45,8 Juta dan pertumbuhan ekonomi yang positif diperkirakan kebutuhan energi listrik nasional akan menjadi 264,6 TWH atau tumbuh rata-rata 8,5% per tahun. Indonesia Power optimis untuk dapat mengembangkan bisnis kedepannya. Indonesia Power menjadikan potensi tersebut sebagai bahan bakar pendorong kemajuan perusahaan, dan sebagai tantangan dalam berinovasi.
With an over 241 million population in 2012, increasing number of customers for 45.8 million and positive economic growth, it is estimated that national national power demand will be at 264.6 TWH or grow in the average of 8.5% per year. Indonesia Power confident to develop the business in the future. Indonesia Power use such potentials as fuel to Company's progress, and challenge to innovate.
Sumber: Outlook Kelistrikan Indonesia 2010-2030 Proses Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan
Source : Indonesian Power Outlook 2010-2030 Utilization Process of New and Renewable Energy
Proyeksi Permintaan Tenaga Listrik Electricity Demand Projections
1000
892
900 800 700
Industri Industry Komersial Commercial Rumah Tangga Household
612
600 500 407
400 Proyeksi DEN DEN Projection
300
Proyeksi PLN PLN Projection
200
Proyeksi BPPT BPPT Projection
248 147
100
2010
2015
2020
2025
2030
Berikut adalah proyeksi kapasitas terpasang pembangkit listrik tahun 2010-2030.
181
The diagram below shows the projected installed-capacity of power generator in 2010-2030. 134
90 PLTU Batubara Coal SPP
57
Gas Gas Minyak Oil
33
Hydro Hydro Panas Bumi Panas Bumi
2010
2015
2020
2025
2030
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
67
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Prakiraan Kebutuhan Listrik, Angka Pertumbuhan dan Rasio Elektrifikasi Forecast of Power Demand, Growth, and Electrification Ratio Unit 1. Energy Demand
1. Energy Demand
2011
2012
2013
2014
2015
2016
TWh
- Indonesia
- Indonesia
162.4
177.8
210.1
246.2
284.4
328.3
- Jawa-Bali
- Java-Bali
125.2
135.8
158.5
184.5
211.1
241.2
- Indonesia Timur
- Eastern Indonesia
13.1
15.1
15.1
18.7
26.6
31.7
- Indonesia Barat
- Western Indonesia
24.0
26.9
26.9
32.9
46.6
55.3
2. Pertumbuhan
2. Growth
%
- Indonesia
- Indonesia
11.5
9.5
8.6
8.6
7.5
7.4
- Jawa-Bali
- Java-Bali
10.4
8.4
8.0
8.0
7.0
6.8
- Indonesia Timur
- Eastern Indonesia
16.4
15.1
10.6
10.6
9.2
9.1
- Indonesia Barat
- Western Indonesia
14.5
12.0
10.4
10.4
8.8
9.0
3. Rasio Elektrifikasi
3. Electrification Ratio
%
- Indonesia
- Indonesia
71.9
74.4
79.9
79.9
90.3
94.4
- Jawa-Bali
- Java-Bali
72.8
75.4
81.5
81.5
93.7
97.8
- Indonesia Timur
- Eastern Indonesia
65.5
67.6
72.1
72.1
81.3
86.4
- Indonesia Barat
- Western Indonesia
74.3
76.7
81.5
81.5
88.2
91.6
Sumber Source : RUPTL 2011-2020
Proyeksi prakiraan kebutuhan listrik periode 2011-2020 ditunjukkan pada tabel diatas. Pada periode 2011-2020 kebutuhan listrik sistem Jawa Bali diperkirakan akan meningkat dari 125,2 TWh pada tahun 2011 menjadi 241,2 TWh pada tahun 2020, atau tumbuh rata-rata 7,8% per tahun. Untuk Indonesia Timur pada periode yang sama, kebutuhan listrik akan meningkat dari 13,1 TWh menjadi 31,7 TWh atau tumbuh rata-rata 10,8% per tahun. Wilayah Indonesia Barat tumbuh dari 24,0 TWh pada tahun 2011 menjadi 55,3 TWh pada tahun 2020 atau tumbuh rata-rata 10,2% per tahun.
68
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Projected power demand forecasts for the period 2011- 2020 are shown in the table above. In the period 2011-2020 the Java-Bali power system demands are expected to increase from 125.2 TWh in 2011 to 241.2 TWh in 2020, or growing by an average 7.8% per year. For Eastern Indonesia in the same period, demand for electricity will increase from 13.1 TWh to 31.7 TWh or growing an average of 10.8% per year. Western Indonesia territory grew from 24.0 TWh in 2011 to 55.3 TWh in 2020, growing an average of 10.2% per year.
Peran Indonesia Power dalam Industri Pembangkit The Role of Indonesia Power In Power Generation Industry Indonesia Power ikut bersaing dalam meraih peluang yang sangat terbuka di kawasan Asia. Sebagai salah satu Perusahaan pengelola berbagai jenis pembangkit (PLTU, PLTGU, PLTG, PLTA, PLTD dan PLTP) di Indonesia menjadikan pengalaman tersebut sebagai modal dasar dalam meraih peluang. Keunggulan tersebut perlu dikelola dan diciptakan suatu strategi yang sesuai dalam menghadapi tantangan dan persaingan yang makin ketat dengan meninjau internal dan eksternal Perusahaan.
Indonesia Power competes in reaching wide open opportunities in Asia region. As one of companies that manages various types of power plants (SPP, CPP, GTPP, HPP, DPP and GPP) in Indonesia ' it has made such experience that becomes basic capital to achieve the opportunity. This excellence needs to be maintained, a strategy must be created in facing challenge and tighter competition by reviewing the Company's internal and external factor.
Indonesia Power, selain bergerak dalam penyediaan tenaga listrik juga melakukan jasa Operation and Maintenance (O&M). Oleh karena itu, perusahaan berusaha untuk meningkatkan kualitas dari setiap segmen usaha. Dengan terbitnya peraturan pemerintah dan Undang-undang tentang ketenagalistrikan nasional serta didukung pengalaman Indonesia Power dalam mengoperasikan pembangkit dari berbagai jenis energi, menjadikan Indonesia Power optimis dalam melakukan pengembangan bisnis Perusahaan ke arah bisnis O&M.
Indonesia Power, other than power provide also provide Operation and Maintenance services (O&M). Consequently, the Company strive to improve quality of each business segment. With the publication of Government Regulation and Law regarding National Electricity and supported by Indonesia Power's experience in operating various type of energy source, has made Indonesia Power to be optimist in developing Company's business in O&M business areas.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
69
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Tinjauan Operasional Operational Review
70
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Pemasaran Marketing Pangsa Pasar
Market Share
Pangsa pasar adalah penjualan perusahaan dibandingkan dengan keseluruhan penjualan industri, dalam hal ini pasar energi listrik di sistem Jawa-Bali. Realisasi pasokan (supply) energi listrik di Jawa-Bali Tahun 2012 menurut data operasional Jawa-Bali adalah sebesar 145.910 GWh, meningkat 8,51% dibanding realisasi tahun lalu sebesar 134.462 GWh.
Market share is considered as the company's sales compared to the whole industry sales. In this case is, the electricity market in Java-Bali system. According to the operational data of Realization of electricity supply in Java-Bali (2012) is 145,910 GWh, increased of 8.51% compared to the previous year 134,462 GWh.
Kebutuhan energi listrik tersebut dipasok oleh Indonesia Power, PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), Unit Pembangkitan Tanjung Jati B (Tanjung Jati B), Unit Pembangkitan Jawa Bali (UPJB), Unit Pembangkitan Lontar, dan pembangkit listrik swasta (Independent Power Producer/IPP), sebagaimana tergambar dalam gambar berikut.
The electricity demand is supplied by Indonesia Power, PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), Unit Pembangkitan Tanjung Jati B (Tanjung Jati B), Unit Pembangkitan Jawa Bali (UPJB), Unit Pembangkitan Lontar, Independent Power Producer (IPP), as illustrated in the following diagram.
Pangsa Pasar Energi Listrik Jawa-Bali (dalam GWh) Java-Bali Electricity Market share (in GWh)
Indonesia Power 32.15% IPP 21.73%
IPP 24.90%
Cilegon 7.37% Tj. Jati B. 9.37%
2012
Lontar 3.89%
2011
Indramayu 2.40% Lontar 3.23%
Indonesia Power 25.33%
PJB 23.75%
PJB 18.85%
UPJB 15.64% Tj. Jati B. 11.40%
Pada tahun 2012, Unit Bisnis Cilegon dan Indramayu, serta Unit PPDE yang sudah Commercial Operation Date (COD) menjadi aset UPJB. Dari total supply tersebut Indonesia Power memasok sebesar 25,33% atau 36.958 GWh. Sementara, PT PJB memasok 18,85% atau 27.498 GWh, Tanjung Jati B. 11,40% atau 16.633 GWh, UPJB 15,64% atau 22.824 GWh, Lontar 3,89% atau 5.671 GWh dan IPP 24,90% atau 36.326 GWh.
In 2012, Cilegon and Indramayu Business Unit along with PPDE Unit which already Commercial Operation Date (COD) had become UPJB assets. The total supply of Indonesian Power supply 25,33% or 36,958 GWh. Meanwhile, PT PJB supply 18,85% or 27,498 GWh, Tanjung Jati B 11,40% or 16,633 GWh, UPJB 15,64% or 22,824 GWh, Lontar 3,89% or 5,671 GWh and IPP 24,90% or 36,326 GWh.
Dengan pangsa pasar 25% pada tahun 2012 tersebut, berarti terjadi penurunan pasokan energi Indonesia Power pada sistem Jawa Bali 7% dibanding pangsa pasar tahun 2011 sebesar 32%. Menurunnya pangsa pasar Indonesia Power pada sistem Jawa-Bali tersebut sesuai dengan alokasi energi yang ditetapkan PLN P3B selaku regulator. Ketetapan yang dibuat dalam rangka program penghematan BBM tersebut menyebabkan pembangkit Indonesia Power yang berbahan bakar minyak berstatus reserved shutdown (RS), yaitu suatu kondisi di mana unit siap beroperasi namun tidak disinkronkan ke dalam sistem karena beban yang rendah.
With 25% market share in 2012, there was a decrease in energy supply of Indonesia power toward Java-Bali system which about 7%. Comparing to the market share in 2011 which was about 32%. The decrease of Indonesia Power market share on the Java-Bali system is consistent with energy allocation endorsed by P3B as regulator. The endorsement was meant to oil fuel saving program that made Indonesia Power's oil-fired power plant turned into reserved shutdown (RS). It is a condition in which the unit is ready to operate but not synchronized into the system because of low load.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
71
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Survei Kepuasan Pelanggan
Customer Satisfaction Survey
Survei Kepuasan Pelanggan dilakukan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan atas barang/jasa yang diterimanya dari suatu perusahaan/organisasi, serta hal yang sama dari pemasok/mitra yang lain. Indonesia Power melakukan pengukuran kepuasan pelanggan agar menilai secara objektif persepsi pelanggan terhadap kinerja produk dan jasa yang dihasilkan yang antara lain menilai aspek tangibility, reliability, responsiveness, assurance, dan empati. Survei ini juga dilakukan untuk memastikan bahwa tingkat kepuasan dapat terukur dan hasil pengukurannya menjadi bahan evaluasi lebih lanjut untuk perusahaan dalam menetapkan action plan sebagai upaya continuous improvement dan memastikan tercapainya kualitas kinerja pelayanan pelanggan.
Customer Satisfaction Survey was conducted to determine the level of customer satisfaction towards goods or services received from a company / organization. Indonesia Power determines the customer satisfaction to gain an objective customer-perception of product performance and services produced. To determine the aspects of tangibility, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. The survey was also conducted to ensure that the level of satisfaction can be measured. And the result of measurement further becomes an evaluation material for the company to establish an action plan as an effort of the continuous improvement and to ensure the quality of customer-service performance.
Indikator kinerja nilai kepuasan pelanggan adalah survei yang dilakukan oleh pihak independen untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan yang diberikan Perusahaan. Pengukuran dilakukan menggunakan metode Customer Satisfaction Index (CSI) untuk menentukan tingkat kepuasan pelanggan secara menyeluruh dengan pendekatan yang mempertimbangkan tingkat harapan dari dimensi kualitas jasa yang diukur. Dimensi yang dinilai didalam survei CSI meliputi: realisasi Karakteristik Operasi di Kontrak (KOK), keandalan pembangkit, ketepatan laporan (akurasi dan waktu), Sikap Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun (5S), kecepatan tanggap, serta kompetensi pegawai.
The Performance indicator values of customer-satisfaction is a survey conducted by an independent party to determine the level of customer satisfaction toward the services provided by the Company. Measurement was made using the method of Customer Satisfaction Index (CSI) to determine whole customer satisfaction by considering the level of expectation of servicequality dimensions. The measured Dimensions contained in the CSI survey involve: the realization of Operating Characteristics in the Contract (KOK), power-plant reliability, accuracy reports (accuracy and time), five Attitude (Gesture, Smile, Greet, Polite, and Manner), speed of response and the employees competence.
Survei kepuasan pelanggan tahun 2012 dilakukan melalui kerja sama dengan PT Sucofindo (Persero) dengan segmentasi sebagai berikut: Segmen pelanggan grid, yang terdiri dari : 1. PT PLN (Persero) P3B Jawa-Bali, lokasi Gandul. 2. PT PLN (Persero) P3B Jawa-Bali, Area Pengatur Beban (APB) DKI Jakarta dan Banten 3. PT PLN (Persero) P3B, APB Jawa Barat 4. PT PLN (Persero) P3B, APB Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY) 5. PT PLN (Persero) P3B, APB Jawa Timur 6. PT PLN (Persero) P3B, APB Bali
Customer satisfaction survey conducted in 2012 in collaboration with with PT Sucofindo (Persero) with the following segmentation: Customer segments grid, consists of: 1. PT PLN (Persero) P3B Java-Bali, Gandul location. 2. PT PLN (Persero) P3B Java-Bali, the Load Control Area (APB) DKI Jakarta and Banten 3. PT PLN (Persero) P3B, APB West Java 4. PT PLN (Persero) P3B, APB Central Java and Yogyakarta Special Region (DIY) 5. PT PLN (Persero) P3B, APB East Java 6. PT PLN (Persero) P3B, APB Bali
Segmen pelanggan embedded, yang terdiri dari : 1. PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang 2. PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY
Embedded customer segment, consists of: 1. PT PLN (Persero) Jakarta and Tangerang Distribution 2. PT PLN (Persero) Central Java and Yogyakarta special region (DIY) distribution
Survei Kepuasan Pelanggan tahun 2012 untuk pelanggan Jawa-Bali Grid dan Embedded dilaksanakan pada tanggal 13 Juli sampai 14 Agustus 2012. Realisasi hasil survei atas nilai kepuasan pelanggan tahun 2012 sebesar 77,53% dengan skala 100%, sedangkan target yang ditetapkan sebesar 70%, sehingga pencapaian tahun 2012 terhadap target sebesar 110,75%.
Customer Satisfaction Survey in 2012 for customers Java-Bali Grid and Embedded held on July 13th to August 14th, 2012 The realization of the survey result towards the customer satisfaction value in 2012 is 77.53%, scale of 100%. Meanwhile the target set at 70%, so that the achievement in 2012 against the target of 110.75%.
77,53% 72
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Survei Kepuasan Pelanggan tahun 2012 untuk pelanggan Jawa-Bali Grid dan Embedded dilaksanakan pada tanggal 13 Juli sampai 14 Agustus 2012. Realisasi hasil survei atas nilai kepuasan pelanggan tahun 2012 sebesar 77,53% dengan skala 100%, sedangkan target yang ditetapkan sebesar 70%, sehingga pencapaian tahun 2012 terhadap target sebesar 110,75%.
Customer Satisfaction Survey in 2012 for customers Java Bali Grid and Embedded held on July 13th to August 14th, 2012. The realization of the survey result towards the customer satisfaction value in 2012 is 77.53%, scale of 100%. Meanwhile the target set at 70%, so that the achievement in 2012 against the target of 110.75%.
Pada tahun 2011 hasil survei kepuasan pelanggan yang dilakukan secara mandiri oleh Indonesia Power mencapai indeks kepuasan pelanggan 3,81 dari skala 5,00, lebih tinggi dari target Key Performance Indicator (KPI) sebesar 3,00. Indeks tersebut menunjukkan bahwa Perusahaan selama ini telah memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan.
The results of a customer satisfaction survey (2011) which is conducted independently by Indonesia Power shows that index of customer satisfaction reached 3.8 1 on a scale of 5.00, higher than the Key Performance Indicator (KPI) target which is at 3.00. The index showed that the company had been providing the maximum service to the customers.
Tabel Hasil Survei Kepuasan Pelanggan Tahun 2012 Table of Customer Satisfaction Survey in 2012
No.
Entitas Entity
2012 dengan Skala 100 Dasar perhitungan mengacu pada KPI Indonesia Power Tahun 2012 2012 of scale 100 The Basic of calculation refers to the KPI Indonesia Power in 2012 Indeks Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction Index
Indeks Harapan Pelanggan Customer Expectation Index
Nilai Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction Value
1
UBP Suralaya GBU
3,99
4,51
79,90%
2
UBP Priok GBU
3,91
4,37
78,80%
3
UBP Semarang GBU
3,67
4,15
73,39%
4
UBP Perak Grati GBU
3,81
4,24
76,23%
5
UBP Kamojang GBU
4,10
4,60
82,08%
6
UBP Saguling GBU
4,16
4,65
83,13%
7
UBP Mrica GBU
3,85
4,19
76,96%
8
UBP Bali GBU
3,47
4,28
69,76%
Rata-rata Average
3,87
4,37
77,53%
Nilai Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction Value
UBP Suralaya
UBP Priok
UBP Semarang
UBP Perak Grati
UBP Kamojang
UBP Saguling
UBP Mrica
UBP Bali
Suralaya GBU
Priok GBU
Semarang GBU
Perak Grati GBU
Kamojang GBU
Saguling GBU
Mrica GBU
Bali GBU
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
73
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operational Review by Business Segment Daya Mampu Netto (DMN) dan Daya Terpasang (DTP) Pembangkitan
Net Power Capacity (DMN) and Installed Capacity (DTP) of Plant
DMN Pembangkit adalah daya mampu maksimum netto pembangkit yang memasok sistem. Berikut adalah tabel DMN Pembangkitan di Sistem Jawa Bali dalam kurun waktu 5 tahun terakhir:
DMN of plant is the maximum net maximum power capacity of plant to supplies the system. The following table shows the DMN of Plant in the Java-Bali System within the last 5 years:
Tabel Daya Mampu Netto (DMN) Pembangkit Sistem Jawa Bali Tahun 2008-2012 Net Power Capacity (DMN) of Power Plants in the Java-Bali System 2008-2012
Jenis Pembangkit Type of Plants
PT Indonesia Power PT PJB Muara Tawar UB Tanjung Jati BU UB Cilegon BU UB Lontar BU UB Indramayu UB UPJB IPP Sistem Jawa Bali Java-Bali System
2008
2009
2010
MW
%
MW
%
8,212 5,716 840 1,320 460 3,987 20,536
39.99 27.83 4.09 6.43 2.24 19.41 100.00
8,249 6,281 840 1,322 739 300 4,053 21,784
37.87 29.24 3.91 6.15 3.44 1.38 18.61 100.00
MW
2011 %
8,074 37.38 6,020 27.88 840 3.89 1,322 6.12 739 3.42 560 2.59 4,041 18.71 21,596 100.00
MW
2012* %
MW
8,193 34.24 7,982 6,324 26.43 6,324 1,983 8.29 2,644 1,809 7.56 560 2.34 615 870 3.64 5,724 4,191 17.51 5,667 23,930 100.00 28,956
% 27.56 21.81 9.13 2.12 19.77 19.57 100.00
* Tahun 2012, UB Cilegon dan UB Indramayu, Muara Tawar serta Unit PPDE yang sudah COD masuk ke UPJB In 2012, Cilegon BU and Indramayu BU, Muara Tawar, and PPDE units that have reached COD are put into UPJB
Selama lebih dari 5 Tahun, Indonesia Power Memiliki Daya Mampu Netto lebih tinggi dibandingkan dengan Pembangkitan di Sistem Jawa Bali yaitu mencapai 28% atau sebesar 7.982 MW. DMN terbesar ini disebabkan oleh pengelolaan pembangkit listrik yang terbanyak jenisnya (PLTU-Batubara, PLTU-MFO, PLTG-HSD, PLTG-Gas, PLTGU-Gas, PLTGU-HSD, PLTD-MFO, PLTP, PLTA, PLTM, dan PLTMH) .
For over 5 Years, Indonesia Power has higher Net Power Capacity compared to Generation in Java Bali System reaching 28%, or by 7,982 MW. This was due to the management of the various type of power plants (Coal-fired SPP, MFO-SPP, HSD-GTPP, Gas-GTPP, Gas-CPP, HSD-CPP, MFO-DPP, GPP, HPP, MPP and MHPP).
Berikut adalah Tabel Daya Terpasang (DTP) berdasarkan UBP di Jawa Bali selama periode tahun 2008-2012:
The following table shows the Installed capacity based on Java-Bali GBU during 2008-2012 period:
Tabel Daya Terpasang (DTP) Berdasarkan UBP di Jawa-Bali Tahun 2008-2012 Table of Installed Power Based on Java-Bali GBU during 2008-2012
UBP GBU Suralaya Priok Saguling Kamojang Mrica Semarang Perak Grati Bali Indonesia Power
74
2008
2009
2010
2011
2012
MW
%
MW
%
MW
%
MW
%
3,400 1,348 797 375 306 1,469 864 433 8,993
37.81 14.99 8.86 4.17 3.40 16.34 9.61 4.82 100
3,400 1,348 797 375 309 1,469 864 433 8,995
37.80 14.99 8.86 4.17 3.44 16.33 9.61 4.81 100
3,400 1,348 797 375 310 1,144 864 433 8,996
37.79 14.99 8.86 4.17 3.44 16.33 9.61 4.81 100
3,400 1,348 797 375 310 1,470 864 433 8,996
37.79 14.99 8.86 4.17 3.44 16.33 9.61 4.81 100
MW 3,400 1,348 797 375 310 1,409 864 433 8,936
% 38.05 15.09 8.92 4.20 3.47 15.77 9.67 4.85 100
Pada tahun 2012 kapasitas produksi daya terpasang sebesar 8.936 MW, menurun dibandingkan tahun 2011 sebesar 8.996 MW. Hal ini disebabkan oleh adanya pengalihan aset Unit Pembangkit PLTG Sunyaragi di UBP Semarang.
In 2012 the installed capacity production capacity reached 8,936 MW, a decreased compared to previous year 2011 that was 8,996 MW. This was due to by the asset transfer of Sunyaragi GTPP at Semarang GBU.
DTP untuk Pembangkitan di sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan yang dimiliki Indonesia Power terdiri dari PLTD Pontianak, PLTG Inderalaya, PLTG Keramasan dan PLTG Jambi.
Installed capacity of generation in parts of Sumatra and Kalimantan, that are owned by Indonesia Power, consist of Pontianak DPP, Inderalaya GTPP, Keramasan GTPP, and Jambi GTPP.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Berikut adalah tabel Pembangkit di sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan pada tahun 2010-2012
The following table shows power plants in some parts of Sumatra and Kalimantan in 2010-2012
Tabel Daya Terpasang (DTP) Berdasarkan Pembangkit di sebagian Sumatera dan Kalimantan Tahun 2010-2012 Table of Installed Capacity Based on Generator Types in Parts of Sumatera and Kalimantan During 2010-2012
2010
Jenis Pembangkit Generator PLTG Keramasan PLTG Jambi PLTG Inderalaya 1, Sumbagsel PLTD Pontianak Jumlah
2011
MW
%
MW
2012 %
MW
%
Keramasan GTPP Jambi GTPP Inderalaya 1 GTPP, Sumbagsel
49
78.96
20 20 49
19.71 19.71 47.84
20 20 49
19.71 19.71 47.84
Pontianak DPP Total
13 62
21.04 100.00
13 102
12.75 100.00
13 102
12.75 100.00
Jumlah Daya Terpasang pada pembelian tenaga listrik terdiri dari PLTD Pesanggaran dan PLTD Pemaron, pada tahun 2012 sebesar 205MW lebih tinggi dibandingkan tahun 2011 sebesar 125MW. Peningkatan ini disebabkan adanya penambahan kapasitas PLTD Pemaron Blok 7 dan 8.
Installed capacity of power purchase consist of Pesanggaran DPP and Pemaron DPP, in 2012 the amount of installed power was 205 MW, higher than in 2011 at 125MW. This increase is due to the addition of capacity Pemaron DPP Blocks 7 and 8.
Tabel Daya Terpasang (DTP) Berdasarkan Berdasarkan Pembelian Tenaga Listrik Tahun 2010-2012 Table of Installed Capacity Based on Power Purchase During 2010-2012
Jenis Pembangkit Generator Pesanggaran & Pemaron
2010
2011
2012
MW
MW
MW
75
75
170,30
Tabel Daya Terpasang (DTP) Berdasarkan Jenis Pembangkitan di Jawa Bali Tahun 2008 - 2012 Table of Installed Power Based on the Types of Generator in Java Bali GBU 2008 - 2012
Jenis Pembangkit Types of Generator PLTA PLTD PLTG PLTP PLTU PLTGU Indonesia Power
HPP DPP GTPP GPP SPP CPP Indonesia Power
2008 MW 1,104 92 846 375 3,900 2,676 8,993
2009 %
12.27 1.02 9.41 4.17 43.37 29.75 100.00
MW 1,107 92 846 375 3,900 2,676 8,995
2010
2011
%
MW
%
12.40 1.02 9.40 4.16 43.31 29.71 100.00
1,106 92 846 375 3,900 2,566 8,996
12.45 1.04 9.52 4.22 43.89 28.88 100
MW 1,107 92 846 375 3,900 2,676 8,996
2012 %
MW
%
12.31 1.02 9.41 4.17 43.35 29.74 100
1,107 92 786 375 3,900 2,676 8,936
12.39 1.03 8.80 4.20 43.64 29.94 100
Produksi Energi Listrik
Power Production
Realisasi produksi energi listrik tahun 2012 untuk delapan UBP di Jawa Bali adalah sebesar 38.110,37 GWh menurun 13,68% dibandingkan tahun 2011 sebesar 44.148,41 GWh.
The realization of power production by 2012 in eight GBU in Java-Bali is amounted to 38,110.37 GWh, decreased 13,68% compared to the previous year 2011 which was amounted to 44,148.41GWh.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
75
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Produksi Tenaga Listrik (GWh) Indonesia Power Berdasarkan Jenis Pembangkitan di Jawa Bali Tahun 2008-2012 (GWh) Power production (GWh) of Indonesia Power Based on the Type of Generator In Java Bali during 2008-2012 (GWh)
Jenis Pembangkit Types of Generator PLTA
HPP
PLTU Batubara
Coal-fired SPP
PLTU Bahan Bakar Minyak PLTGU Gas
2008
2009
2010
2011
2012
3,351.26
3,575.61
6,116.45
3,275.55
3,424.48
21,640.06
22,650.57
23,043.78
23,403.43
22,355.83
Oil-fired SPP
2,413.84
1,746.55
2,121.78
1,802.72
115.33
Gas-fired CPP
3,558.70
2,697.78
5,406.18
3,909.36
6,406.66
PLTGU Bahan Bakar Minyak
Oil-fired CPP
8,087.34
7,023.91
5,554.62
6,573.18
1,594.89
PLTP
GPP
3,071.35
3,127.74
3,000.97
3,144.94
2,919.58
PLTG Bahan Bakar Minyak
Oil-fired GTPP
1,920.71
1,782.82
1,981.31
1,953.35
1,041.72
PLTG Gas
Gas-fired GTPP
56.65
49.18
12.74
5.65
130.93
PLTD
DPP
183.56
128.66
135.80
80.22
120.96
Total
Total
44,283.47
42,782.82
47,372.94
44,148.41
38,110.37
Produksi Tenaga Listrik (GWh) Power Production(GWh)
44.283,47
42.782,82
47.372,94
44.184,41
2008
2009
2010
2011
Pada tahun 2012 jumlah produksi tenaga listrik PLTA meningkat 4,55% menjadi 3.424,48 GWh, PLTU Batubara menurun 4,48% menjadi 22.355,83 GWh, PLTU Bahan Bakar Minyak menurun 93,60% menjadi 115,33 GWh, PLTGU Gas meningkat 63,88% menjadi 6.406,66 GWh, PLTGU Bahan Bakar Minyak menurun 75,74% menjadi 1.594,89 GWh, PLTP menurun 7,17% menjadi 2.919,58 GWh, PLTG Bahan Bakar Minyak menurun 45,67% menjadi 1.041,72 GWh, PLTG Gas meningkat 213,39% menjadi 130,93 GWh, dan PLTD meningkat 50,79% menjadi 120,96 GWh.
38.110,37
2012
In 2012, the number of power production of HPP is increased 4,55% to 3,424.48 GWh, Coal-fired SPP decreased to 4,48% to 22,355.83 GWh, Oil-fired SPP decreased 93,60% to 115.33 GWh, Gas-fired CPP increased 63,88% to 6,406.66GWh, Oilbased CPP decreased 75,74% to 1,594.89 GWh, GPP decreased 7,17% to 2,919.58 GWh, Oil-fired GTPP decreased 45,67% to 1,041.72 GWh, Gas-fired GTPP increased 213,39% to 130.93 GWh, and DPP increased 50,79% to 120.96 GWh.
Grafik Produksi Tenaga Listrik (GWh) Indonesia Power Berdasarkan Jenis Pembangkitan di Jawa Bali Tahun 2008-2012 (GWh) Chart of Power Production (GWh) of Indonesia Power Based on Types of Generator In the Generation Business Unit in Java Bali GBU during 2008-2012 (GWh)
25,000.00
20,000.00
15,000.00
10,000.00
2008 2009 2010
5,000.00
2011 2012
0
PLTA HPP
76
PLTU PLTU BatuBara Bahan Bakar Minyak Coal-Fired SPP Oil-Fired SPP
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
PLTGU Gas Gas-Fired CPP
PLTGU Bahan Bakar Minyak Oil-Fired CPP
PLTP GPP
PLTG Bahan Bakar Minyak Oil-Fired GTPP
PLTG Gas Gas-Fired GTPP
PLTD DPP
Meskipun produksi pembangkitan mengalami penurunan, tingkat produksi ini masih dapat dikelola dengan baik sesuai dengan kebijakan manajemen dalam mengelola kapasitas produksi yaitu dengan mempertimbangkan penghematan bahan bakar minyak.
Although the generation production was decreasing, the production rate can still be managed in accordance with the management policies in managing production capacity which is to consider the fuel savings.
Untuk realisasi produksi dari pembelian tenaga listrik di Bali tahun 2012 adalah sebesar 1.338,95 GWh meningkat 52,93% dibandingkan tahun 2011 sebesar 875,53 GWh. Peningkatan ini disebabkan adanya penambahan kapasitas PLTD Pemaron Blok 7 dan 8.
Sales realization of purchased electricity in Bali at 2012 amounted to 1,338.95 GWh increased 52.93% compared to 2011 amounted to 875.53 GWh. This increase was caused by increasing capacity of Pemaron DPP Blocks 7 and 8.
Sedangkan realisasi produksi dari pembangkit di sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan tahun 2012 adalah sebesar 505,43 GWh, meningkat 19,59% dibandingkan tahun 2011 sebesar 422,63 GWh.
Meanwhile, sales of electrical energy from the generations in parts of Sumatera and Kalimantan in 2012 amounted to 505.43 GWh, increase 19.59% compared to 2011 amounted to 422.63 GWh.
Sehingga total produksi listrik yang dihasilkan Indonesia Power tahun 2012 adalah sebesar 39.954,76 GWh.
So that the total electricity production in 2012 by Indonesia Power was 39,954.76 GWh.
Sedangkan untuk produksi listrik dari Anak Perusahaan tahun 2012 adalah sebesar 337,88 GWh atau turun 15,37% dari tahun 2011 sebesar 399,25 GWh.
Meanwhile, the production of electricity from subsidiaries in 2012 was amounted to 337,88 GWh, decrease of 15.37% from the year 2011 which was 399.25 GWh.
Penjualan Energi Listrik
Power Sales
Realisasi penjualan energi listrik pada tahun 2012 adalah sebesar 36.478,15 GWh, menurun 13.67% dibandingkan tahun 2011 sebesar 42.255,80 GWh. Berikut adalah realisasi volume penjualan Energi listrik tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 per Jenis Pembangkit:
Power sales in 2012 were amounted to 36,478.15 GWh, decrease of 13.67% compared to 2011 that was amounted to 42,255.80 GWh. the following is the electrical energy power sales volume in 2008 up to 2012 per plant type:
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
77
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Tabel Penjualan Tenaga Listrik (GWh) Indonesia Power Berdasarkan Jenis Pembangkitan di Jawa Bali Tahun 2008 - 2012 Table of Sales of Power (GWh) of Indonesia Power by Type of Generation in Java Bali 2008 - 2012
Jenis Pembangkit Types of Generator
2008
PLTA
HPP
PLTU Batubara
Coal-fired SPP
PLTU Bahan Bakar Minyak PLTGU Gas
2009
2010
2011
2012
3,336.83
3,557.51
6,091.44
3,251.51
3,402.10
20,397.66
21,353.20
21,753.75
22,139.33
21,120.48
Oil-fired SPP
2,244.42
1,605.43
1,931.77
1,635.79
92.65
Gas-fired CPP
3,492.88
3,153.83
5,290.88
3,818.20
6,270.57
PLTGU Bahan Bakar Minyak
Oil-fired CPP
7,892.06
6,314.28
5,419.07
6,398.90
1,548.83
PLTP
GPP
2,915.09
2,968.18
2,850.08
2,998.80
2,788.19
PLTG Bahan Bakar Minyak
Oil-fired GTPP
1,900.36
1,719.19
1,940.87
1,897.90
1,013.51
PLTG Gas
Gas-fired GTPP
55.38
90.17
31.48
41.69
130.10
PLTD
DPP
173.06
120.66
125.83
73.67
111.49
Total
Total
42,407.74
40,881.59
45,435.17
42,255.80
36,478.16
Grafik Total Penjualan Energi Listrik Indonesia Power 2008-2012 (GWh) Graph of Total Power Sales of Indonesia Power 2008-2012 (GWh)
42.407,74
40.881,59
45.435,17
42.255,80
36.478,16
2008
2009
2010
2011
2012
Pada tahun 2012 penjualan tenaga listrik berdasarkan jenis pembangkitan terjadi peningkatan dan penurunan. Pada Unit Pembangkit PLTA, penjualan meningkat 4,63% menjadi 3.402,58 GWh, PLTU Batubara menurun 4,60% menjadi 21.120,45 GWh, PLTU Bahan Bakar Minyak menurun 94,34% menjadi 92,65 GWh, PLTGU Gas meningkat 64,23% menjadi 6.270,57 GWh, PLTGU bahan Bakar Minyak menurun 75,80% menjadi 1.548,82 GWh, PLTP menurun 7,02% menjadi 2.788,19 GWh, PLTG Bahan Bakar Minyak menurun 46,60% menjadi 1.013,50 GWh, PLTG Gas meningkat 212,57% menjadi 130.10 GWh, dan PLTD meningkat 51,95% menjadi 111,49 GWh.
In 2012, Power sales by type of generation were increased and decreased. For HPP Units, the sales were increased 4,63% to 3,402.58 GWh, Coal-fired SPP decreased 4,60% to 21,120.45 GWh, Oil-fired SPP decreased 94,34% to 92.65 GWh, Gas-fired CPP increased 64,23% to 6,270.57 GWh, Oilfired CPP decreased 75,80% to 1,548.82 GWh,GPP decreased 7,02% to 2,788.19 GWh, Oil-fired GTPP decreased 46,60% to 1,013.50 GWh, Gas-fired GTPP increased 212,57% to 130.10 GWh, and DPP increased by 51,95% to 111.49 GWh.
Grafik Penjualan Tenaga Listrik Berdasarkan Jenis Unit Pembangkit Graph of Power Sales Based on Types of Generator
30,000.00
2008 2009
25,000.00
2010 2011
20,000.00
2012
15,000.00
10,000.00 5,000.00
PLTA HPP
PLTU BatuBara Coal-fired SPP
78
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
PLTU Bahan Bakar Minyak Oil-fired SPP
PLTGU Gas Gas-fired CPP
PLTGU Bahan Bakar Minyak Oil-fired CPP
PLTP GPP
PLTG Bahan Bakar Minyak Oil-fired GTPP
PLTG Gas Gas-fired GTPP
PLTD DPP
Untuk realisasi penjualan energi listrik dari pembelian tenaga listrik di Bali tahun 2012 adalah sebesar 1.338,95GWh meningkat 52,93% dibandingkan tahun 2011 sebesar 875,53 GWh. Peningkatan ini disebabkan adanya penambahan kapasitas PLTD Pemaron Blok 7 dan 8.
For power sales of electricity purchased in Bali in 2012 amounted to 1,338.95 GWh increased 52.93% compared to 2011 was 875.53 GWh. This increase was due to the addition of Pemaron DPP Blocks 7 and 8.
Sedangkan realisasi penjualan energi listrik dari pembangkit di sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan tahun 2012 adalah sebesar 497,44 GWh, meningkat 17,70% dibandingkan tahun 2011 sebesar 422,63 GWh.
Meanwhile, sales of power from power plants in parts of Sumatra and Kalimantan in 2012 amounted to 497.44 GWh, an increase of 17.70% compared to the year 2011 that was 422.63 GWh.
Sehingga total penjualan energi listrik yang dihasilkan Indonesia Power tahun 2012 adalah sebesar 38.314,55 GWh.
So that the total power sales produced by Indonesia Power in 2012 was 38,314.55 GWh.
Sedangkan untuk penjualan listrik dari Anak Perusahaan tahun 2012 adalah sebesar 331,94 GWh atau turun 11,50% dari tahun 2011 sebesar 375,06 GWh.
Meanwhile, for the electricity sales of subsidiaries in 2012 were amounted to 331.94 GWh, decreased 11.50% from the year 2011 that was 375.06 GWh.
Pemakaian Sendiri (PS)
Self Consumption
Realisasi pemakaian sendiri merupakan jumlah kapasitas tenaga listrik yang digunakan untuk aktivitas menjalankan aktivitas operasional unit pembangkit.
Self consumption realizaton is an electricity capacity used to run the operational activities of power plant.
Tabel Pemakaian Sendiri Energi Listrik Berdasarkan Jenis Pembangkit di Jawa Bali Tahun 2008-2012 Table of Self Consumptions based on Types of Power-Plant in Java Bali During 2008-2012
2008
Jenis Pembangkit Types of Power Plant PLTA PLTU Batubara PLTU Bahan Bakar Minyak PLTGU Gas PLTGU Bahan Bakar Minyak PLTP PLTG Bahan Bakar Minyak PLTG Gas PLTD Total
HPP Coal-fired SPP Oil-fired SPP Gas-fired CPP Oil-fired CPP GPP Oil-fired GTPP Gas-fired GTPP DPP Total
2009
2010
2011
2012
GWh
%
GWh
%
GWh
%
GWh
%
14,43 1.242,40 169,42 65,82 195,28 156,25 20,36 1,27 10,49 1.875,73
0,43 5,74 7,02 1,85 2,41 5,09 1,06 2,24 5,72 4,24
19,10 1.297,37 141,12 69,53 184,05 159,56 21,30 1,33 8,00 1.901,24
0,53 5,73 8,08 2,16 2,83 5,10 1,22 1,46 6,22 4,44
25,01 1.290,03 189,33 115,30 135,55 150,90 21,19 0,51 9,96 1.937,30
0,41 5,6 8,93 2,13 2,44 5,03 1,07 3,97 7,34 4,09
24,04 1.264,69 167,01 91,17 174,29 146,17 19,36 0,16 6,84 1.893,73
0,73 5,40 9,26 2,33 2,65 4,65 1,01 0,38 8,53 4,29
GWh
%
22,39 0,65 1.235,35 5,53 22,68 19,66 136,08 2,12 46,06 2,89 131,39 4,5 28,21 2,71 0,83 0,63 9,46 7,82 1.632,21 4,28
Grafik Pemakaian Sendiri Listrik Berdasarkan Jenis Pembangkit di Jawa Bali Tahun 2008-2012 Chart of Self Consumptions based on Types of Power-Plant in Java Bali During 2008-2012 1400
2008
1200
2009 2010
1000
2011
800
2012
600 400 200 0
PLTA HPP
PLTU BatuBara Coal-fired SPP
PLTU Bahan Bakar Minyak Oil-fired SPP
PLTGU Gas Gas-fired CPP
Realisasi Pemakaian Sendiri (PS) di Jawa Bali tahun 2012 sebesar 4,28% lebih baik dibandingkan tahun 2011 sebesar 4,29%.
PLTGU Bahan Bakar Minyak Oil-fired CPP
PLTP GPP
PLTG Bahan Bakar Minyak Oil-fired GTPP
PLTG Gas Gas-fired GTPP
PLTD DPP
Self-consumption Realization (PS) Java Bali in 2012 was 4.28% better than 2011 which was 4.29%.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
79
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Profitabilitas
Profitability
Laba Usaha Indonesia Power tahun 2012 adalah sebesar Rp1.885.886 juta, meningkat 12,72% dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 1.673.038 juta. Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan profitabilitas PLTU, PLTGU, PLTA, PLTP dan PLTD.
Profitability of Indonesia Power in 2012 was Rp1.885.886 million, an increase of 12,72% compared to the year 2011 that was amounted to Rp.1,673,038 million. The increase was due to increases in profitability SPP, CPP, HPP, GPP and DPP.
Berikut merupakan tabel profitabilitas Indonesia Power per segmen fungsi pembangkit dan fungsi pendukung tahun 2009 sampai 2012.
The following table contains profitability of Indonesia Power based on per segment of generating functions and supporting functions from 2009 to 2012.
Tabel Profitabilitas Segmen Fungsi Pembangkitan dan Fungsi Pendukung Tahun 2009 - 2012 (Rp Juta) Table of Profitability Based on Per Segment of Generating Functions and Supporting Functions From (Million Rp)
Segmen Segment Fungsi Pembangkitan:
2009
2010
2011
2012
Generating Functions:
PLTU
SPP
78,123
818,781
1,161,107
1,271,862
PLTGU
CPP
439,333
299,875
534,835
770,254
PLTA
HPP
255,001
312,759
185,631
265,048
PLTP
GPP
93,385
156,945
118,492
157,123
PLTG
GTPP
816,614
538,406
317,813
121,472
PLTD
DPP
(72,739)
(19,846)
64,261
219,799
Fungsi Pendukung
Supporting Function
375,830
(495,191)
(477,817)
(357,016)
Jumlah Sebelum Eliminasi
Total Pre-elimination
1,985,547
1,611,729
1,904,322
2,448,542
Penghasilan (Beban) Lain-lain
Other Income (Expense)
(48,086)
(9,667)
(38,930)
34,763
Eliminasi
Elimination
(404,334)
(109,157)
(192,354)
(597,419)
Jumlah Setelah Eliminasi
Total post-elimination
1,553,127
1,492,905
1,673,038
1,885,886
Grafik Profitabilitas Korporat Graph of Corporate Profitability
2009
2010
2011
Pada tahun 2012 jumlah pendapatan usaha adalah sebesar Rp32.472.481 juta, menurun 25,21% dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp43.416.117 juta. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan segmen PLTU, PLTGU, PLTP dan PLTG.
2012
In 2012, the operating revenue of per business segment was to Rp.32,472,481 million, decreased 25.21% compared to 2011 which was to Rp.43,416,117 million. The decrease was primarily due to the decreasing income for the segment of SPP, CPP, GPP and GTPP.
Tabel Pendapatan Usaha Fungsi Pembangkitan dan Fungsi Pendukung Tahun 2009 - 2012 (Rp Juta) Table of Revenue of Generating Functions and Supporting Functions In 2009 - 2012 (Million of Rp) Segmen Segment Fungsi Pembangkitan:
80
2009
2010
2011
2012
Generating Functions:
PLTU
SPP
13,844,679
14,192,281
15,699,318
12,422,237
PLTGU
CPP
11,751,662
11,075,226
15,379,177
8,192,578
PLTA
HPP
506,489
718,298
580,034
686,033
PLTP
GPP
2,172,272
2,407,926
2,803,200
2,622,879
PLTG
GTPP
4,841,444
5,134,368
6,212,273
4,118,432
PLTD
DPP
236,762
773,270
2,243,034
3,810,391
Fungsi Pendukung
Supporting Function
550,489
319,023
691,435
1,217,350
Jumlah Sebelum Eliminasi
Total Pre-elimination
33,904,157
34,620,392
43,608,471
33,069,900
Eliminasi
Elimination
Jumlah Setelah Eliminasi
Total After Elimination
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
(404,334)
(109,158)
(192,354)
(597,419)
33,499,823
34,511,234
43,416,117
32,472,481
Grafik Pendapatan Korporat Graph of Corporate Revenue
2009
2010
Trend Produksi, Penjualan dan Pemakaian Sendiri
2011
2012
Trends of Production, Sales, and Internal Self Consumption
Tabel Trend Produksi, Penjualan dan Pemakaian Sendiri Indonesia Power Grid Jawa Bali dan Embedded Tahun 2008-2012 Table of Trends of Production, Sales, and Self Consumption of Indonesia Power Grid Java Bali and Embedded Year 2008-2012
2008
2009
2010
2011
2012
44,283
42,783
47,373
44,148
38,110
-1.75
-3.39
10.73
-6.81
-13,68
42,408
40,882
45,436
42,256
36,478 -13,67
Produksi (GWh)
Production (GWh)
Trend Produksi (%)
Production Trend (%)
Penjualan (GWh)
Sales (GWh)
Trend Penjualan (%)
Sales Trend (%)
-1.69
-3.6
11.14
-6.99
Pemakaian Sendiri (GWh)
Internal Uses (GWh)
1,876
1,901
1,937
1,893
1,632
Trend Pemakaian Sendiri (%)
Internal Uses Trend (%)
-3.07
1.33
1.89
-2.27
-13.79
Pencapaian trend dari Produksi, Penjualan dan Pemakaian Sendiri tenaga listrik dari tahun 2008 sampai dengan 2012 menunjukkan bahwa trend produksi dan penjualan tertinggi pada tahun 2010.
Achievement of trends of Production, Sales, and Self Consumption of electricity from 2008 to 2012 indicates the highest trend of production and sales in 2010.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
81
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
82
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Kinerja Per Segmen Usaha Per Segment Performance
Kinerja Operasi Operational Performance
Pencapaian Equivalent Availability Factor (EAF) tahun 2012 sebesar 92,33% merupakan pencapaian terbaik sepanjang sejarah Indonesia Power berdiri pada tahun 1995. Pencapaian Equivalent Forced Outage Rate (EFOR) tahun 2012 sebesar 2,37% merupakan hasil terbaik selama 10 tahun terakhir. Pencapaian Efisiensi Thermal tahun 2012 sebesar 33,93% adalah pencapaian terbaik selama 5 tahun terakhir. Equivalent Availability Factor (EAF) Achievement in 2012 was 92.33% which best achievement in the history of Indonesia Power since its establishment in 1995. Equivalent Forced Outage Rate (EFOR) Achievement in 2012 reached 2.37% which is the best results over the last 10 years. Thermal Efficiency achievement in 2012 is 33.93% which is also the best achievement for last 5 years.
Semakin hari kebutuhan energi kian meningkat. Peningkatan itu seiring dengan pertambahan populasi penduduk dan pertumbuhan industri. Indonesia dengan wilayah sangat luas, memiliki potensi kelistrikan dan energi yang tidak sedikit. Sebagai perusahaan pengelola pembangkitan, suatu unit pembangkit didirikan dengan harapan dapat beroperasi dengan baik atau kinerja yang memuaskan.
The energy demands is increasing every day. The increase is in line with population and industrial growth. Indonesia with very large area has electrical and energy potentials which is not small. As a generation company, a unit was established with expectations to operate properly or satisfactory performance.
Target dari suatu unit pembangkit adalah mendapatkan nilai EAF seoptimal mungkin, dengan efisiensi setinggi mungkin (heat rate yang rendah) pada kisaran operasi rata-rata. Pencapaian tersebut dapat diwujudkan dengan EAF yang tinggi dan biaya produksi yang efisien. Nilai EAF yang tinggi berarti potensial kehilangan keuntungan dari tidak beroperasinya unit pembangkit bisa ditekan seminimal mungkin. Sedangkan Heat Rate merupakan perbandingan berapa besar kalor yang dibutuhkan untuk menghasilkan daya yang diharapkan.
The power-plant Unit target is to gain EAF as optimum as possible, with the highest efficiency (low heat rate) at an average operating range. The achievement can be realized with the high EAF and efficient cost production. A high value EAF means the potential of profits loss from the un-operated of power plant can be minimized. While the Heat Rate is the ratio of amount of heat is needed to produce the expected capacity.
Mesin-mesin pembangkit yang dikelola seluruhnya dalam keadaan siap beroperasi, handal dan mampu berproduksi dengan tingkat efisiensi yang tinggi, sehingga energi listrik yang dihasilkan memiliki harga jual yang murah, dengan tetap memperhatikan masalah keselamatan kerja dan lingkungan.
The generators are ready to operate, reliable and capable to produce a high level of efficiency, therefore the selling proce of produced power is low, with taking into considerations of occupational safety and environment.
Terdapat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi keberhasilan/ kinerja suatu unit pembangkit. Faktor-faktor tersebut bahkan sudah bisa terlihat sebelum unit pembangkit dibangun. Secara garis besar, faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu unit pembangkit adalah sebagai berikut:
There are several factors affects the success of power plant performance. These factors is already seen before power plant was built. Generally,the influencing facors are stated below:
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
83
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Faktor Ketersediaan
Availability Factor
Faktor ketersediaan pembangkit untuk memproduksi energi listrik merupakan indikator perusahaan dalam mewujudkan pelayanan kepada pelanggan yang dinyatakan dalam Equivalent Availability Factor (EAF). Indikator EAF korporat bertujuan untuk mengetahui faktor ketersediaan pembangkit secara korporat untuk beroperasi dengan Daya Mampu Netto (DMN) pada periode tertentu.
Power plant availability to produce electricity is one of Company's indicators in realizing service for customers which is described in Equivalent Availability Factor (EAF). Corporate EAF indicator is aimed to determine power-plant availabiliy to operate with Net Power Capacity (DMN) particular period.
Jenis Pembangkit Type of Plant Power
2008
2009
2010
2011
PLTA
HPP
96.55
96.64
97.18
96.54
98.36
PLTU Batubara
Coal-fired SPP
76.86
88.14
88.10
95.32
89.59
PLTU Bahan Bakar Minyak
Oil-fired SPP
81.65
64.89
73.20
78.83
100
PLTGU Gas
Gas-fired CPP
87.04
84.82
93.07
77.46
91.54
PLTGU Bahan Bakar Minyak
Oil-fired CPP
88.89
80.43
79.40
88.09
91.79
PLTP
GPP
94.58
95.64
93.04
96.48
95.66
PLTG Bahan Bakar Minyak
Oil-fired GTPP
90.76
88.80
92.23
88.57
94.31
PLTG Gas
Gas-fired GTPP
96.84
91.01
99.98
0
0
PLTD
DPP
87.82
70.32
60.94
100.00
100.00
Total
Total
85.11
86.84
88.43
91.09
92.33
Realisasi EAF Tahun 2012 mencapai 92,33% lebih baik dibandingkan realisasi tahun 2011 sebesar 91,09%. Artinya, pembangkit yang dimiliki Indonesia Power telah siap untuk berproduksi 92,33% dari total kapasitas Daya Mampu Netto (DMN) selama periode 1 tahun. Pencapaian EAF tahun 2012 merupakan yang tertinggi sejak Indonesia Power berdiri tahun 1995. Tercapainya EAF yang lebih baik disebabkan oleh realisasi Planned Outage Hours (POH) dan Maintenance Outage Hours (MOH) lebih baik dikarenakan keberhasilan implementasi Management Outage. Berikut adalah grafik trend pencapaian EAF korporat selama tahun 2008-2012.
Realization of the EAF in 2012 reached 92.33% better than in 2011 which was in 91.09%. Means, that Indonesia Power plant has been prepared for 92.33% of the total production capacity of Net Power Capacity (DMN)-over1 year period. EAF achievement in 2012 was the highest since the company established. Better EAF was due to better achievement of Planned Outage Hours (POH) and Maintenance Outage Hours (MOH) due to the successful implementation of Management Outage. The following is chart of Corporate EAF trend achievements during 2008-2012.
Grafik EAF Korporat Tahun 2008-2012 Chart of Corporate EAF in 2008-2012
84
2012
85.11
86.84
88.43
91.09
92.33
2008
2009
2010
2011
2012
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Grafik Equivalent Availability Factor (EAF) Berdasarkan Jenis Pembangkit Tahun 2008-2012 Chart of Equivalent Availability Factor (EAF) Based on Type of Power Plant in 2006-2012
2008 2009 2010 2011 2012
PLTA HPP
PLTU BatuBara Coal-fired SPP
PLTU Bahan Bakar Minyak Oil-fired SPP
PLTGU Gas Gas-fired CPP
PLTGU Bahan Bakar Minyak Oil-fired CPP
PLTP GPP
PLTG Bahan Bakar Minyak Oil-fired GTPP
PLTG Gas Gas-fired GTPP
PLTD DPP
Faktor Gangguan
Disturbance Factor
Faktor gangguan mesin pembangkit diukur berdasarkan indikator Equivalent Forced Outage Rate (EFOR) dan Sudden Outage Frequency (SdOF). Indikator EFOR Korporat bertujuan untuk mengukur jam keluar paksa unit pembangkitan dengan harapan dapat melakukan pemeliharaan secara berkelanjutan.
Disturbance factor of power plant is determined based on the indicators of Equivalent Forced Outage Rate (EFOR) and Sudden Outage Frequency (SdOF). EFOR shows the level of outage disturbances within operational period, while SdOF shows frequency of disturbances within operational period.
Realisasi EFOR tahun 2008-2012 secara korporat adalah sebagai berikut:
Corporate EFOR in 2008-2012 are as follows:
2008
2009
9.59
2010
4.98
4.22
Jenis Pembangkit Type of Plants PLTA PLTU Batubara PLTU Bahan Bakar Minyak PLTGU Gas PLTGU Bahan Bakar Minyak PLTP PLTG Bahan Bakar Minyak PLTG Gas PLTD Total
2011
HPP Coal-fired SPP Oil-fired SPP Gas-fired CPP Oil-fired CPP GPP Oil-fired GTPP Gas-fired GTPP DPP Total
2012
2.99
2.37
2008
2009
2010
2011
2012
%
%
%
%
%
0.24 16.23 12.89 3.69 7.28 0.60 10.16 2.56 11.65 9.59
0.14 4.67 18.07 1.00 11.13 0.35 3.91 0.61 42.82 4.98
0.32 4.56 12.66 0.41 10.76 0.41 8.62 0.64 52.21 4.22
2.35 2.07 9.06 5.48 4.90 0.29 0.32 0.00 0.00 2.99
0.12 3.35 0.00 2.75 1.13 0.79 0.67 0.00 0.00 2.37
Realisasi EFOR korporat tahun 2012 adalah 2,37% lebih baik dibandingkan tahun 2011 dengan nilai 2,99%. Hal ini merupakan bukti bahwa perusahaan telah melakukan minimalisasi gangguan, dan mempersiapkan keandalan pembangkitan dengan baik. Realisasi indikator EFOR Korporat yang baik disebabkan peningkatan kualitas dalam pelaksanaan preventive maintenance dan predictive maintenance.
Corporate EFOR realization in 2012 was 2.37% better than in 2011 which was 2.99%. it proves that the company has done a minimization and well-prepartion of generation reliability. Realization of better Corporate EFOR indicator caused by the improvement quality target due the implementation of preventive and predictive maintenance.
Pencapaian EFOR korporat pada tahun 2012 merupakan yang terbaik selama 10 tahun terakhir. Berikut adalah grafik trend pencapaian EFOR korporat selama tahun 2008-2012.
Corporate EFOR achievement in 2012 was the best in the last Corporate EFOR achievement during the 2008-2012.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
85
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Grafik EFOR Korporat Indonesia Power Tahun 2008-2012 Chart of Corporate EFOR Indonesia Power in 2008-2012
9.59
4.98
4.22
2.99
2.37
2008
2009
2010
2011
2012
Grafik Persentase EFOR Indonesia Power Berdasarkan Jenis Pembangkitan Tahun 2008-2012 (%) Chart of Equivalent Forced Outage Rate (EFOR) Indonesia Power in 2008 - 2012 (%) 60 50 40 30
2008 2009
20
2010 2011
10
2012 0
PLTA HPP
PLTU BatuBara Coal-fired SPP
PLTU Bahan Bakar Minyak Oil-fired SPP
PLTGU Gas Gas-fired CPP
PLTP GPP
PLTG Bahan Bakar Minyak Oil-fired GTPP
PLTG Gas Gas-fired GTPP
PLTD DPP
Sudden Outage Frequency (SdOF)
Sudden Outage Frequency (SdOF)
Frekuensi gangguan yang tejadi dapat diketahui dengan realisasi Sudden Outage Frequency (SdoF). Indikator SdOF Korporat bertujuan untuk mengukur jumlah gangguan unit pembangkitan dengan harapan dapat melakukan pemeliharaan secara berkelanjutan dan kewaspadaan terhadap gangguan berulang.
Frequency disturbance occured can be determined by realization of Sudden Outage Frequency (SdOF). Corporate SdOF indicator aims to measure the number of disturbance in order to do corrective maintenance which reduced disturbances in Indonesia Power.
Realisasi SdOF Tahun 2012 per unit pembangkit dan jenis pembangkit dibandingkan dengan target dan realisasi periode tahun lalu digambarkan pada tabel dibawah ini.
SdOF realization per unit in 2012 compared to the target of last year is illustrated in the table below.
Jenis Pembangkit Type of Plants
86
PLTGU Bahan Bakar Minyak Oil-fired CPP
2009
2010
2011
2012
PLTA
HPP
3.29
0.39
0.46
0.35
PLTU Batubara
Coal-fired SPP
7.54
6.57
2.43
3.86
PLTU Bahan Bakar Minyak
Oil-fired SPP
20.50
7.29
2.00
0.00
PLTGU Gas
Gas-fired CPP
8.23
5.25
4.88
3.88
PLTGU Bahan Bakar Minyak
Oil-fired CPP
12.00
20.29
12.18
3.82
PLTP
GPP
4.01
4.00
2.57
2.57
PLTG Bahan Bakar Minyak
Oil-fired GTPP
9.79
5.25
2.91
2.37
PLTG Gas
Gas-fired GTPP
8.85
2.50
0.00
0.00
PLTD
DPP
11.82
9.29
0.00
0.00
TOTAL
TOTAL
8.40
4.63
2.48
1.70
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Realisasi SdOF secara Korporat tahun 2012 adalah sebanyak 1,70 kali, lebih baik dibandingkan tahun 2011 sebanyak 2,48 kali. Realisasi indikator SdOF Korporat yang baik tersebut dikarenakan peningkatan pada implementasi realibility improvement. Hal ini inline dengan peningkatan keandalan dan turunnya faktor gangguan. Jika dilihat dari tahun ke tahun SdOF semakin menurun, hal ini membuktikan bahwa manajemen berusaha dengan maksimal dalam mengelola keandalan unit pembangkit.
The Corporate SdOF realization in 2012 was 1.70 times of frequency better than 2.48 times in 2011. Realization of SdOF Corporate indicator due to the implementation of reliability improvement. In line with increased of reliability and decease of disturbance factors. Seeing from year to year the SdOF keeps decreasing which proves that management tries hard in managing t he reliability of power-plant units.
Grafik SdOF Korporat Tahun 2009-2012 (Kali) Chart of Corporate SdOF Year 2009-2012 (x)
8.40
4.63
2.48
1.70
2009
2010
2011
2012
Grafik Tingkat SdOF Indonesia Power Berdasarkan Jenis Pembangkit Tahun 2009-2012 Chart of Sudden Outage Frequency (SdOF) based on Types of Power Plant in 2009-2012 25
20
15
10
2009 5
2010 2011 2012
0
PLTA HPP
PLTU BatuBara Coal-fired SPP
PLTU PLTGU Gas Bahan Bakar Gas-fired Minyak CPP Oil-fired SPP
PLTGU Bahan Bakar Minyak Oil-fired CPP
PLTP GPP
PLTG PLTG Gas Bahan Bakar Gas-fired Minyak GTPP Oil-fired GTPP
PLTD DPP
Efisiensi Thermal Netto
Net Thermal Efficiency
Indikator Efisiensi Thermal Netto Korporat bertujuan untuk mengukur tingkat efisiensi pemakaian bahan bakar dalam memproduksi energi listrik dalam suatu periode tertentu. Realisasi efisiensi thermal netto tahun 2012 sebesar 33,93% adalah pencapaian terbaik sejak lima tahun terakhir. Pencapaian tersebut dikarenakan adanya optimalisasi penggunaan bahan bakar gas di unit PLTGU, pertumbuhan di Sub Sistem Bali, dan beberapa pembangkit PLTU dan PLTG dengan status Reserve Shutdown (RS), serta heat rate yang semakin baik di PLTU Batubara.
Corporate Net Thermal Efficiency indicator aimed to measure the level of fuel efficiency in producing electrical energy in a given period. The Realization of net thermal efficiency in 2012 was 33.93% which became the best achievement since last five years. It was due to the optimization of Gas usage in CPP unit, Bali Sub-System Growth, and several SPP and GTPP with Reserve Shutdown (RS) status, as well as the better heat rate in coal-fired SPP.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
87
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Tabel Efisiensi Thermal Netto Indonesia Power Tahun 2008-2012 (%) Table of Net Thermal Efficiency of Indonesia Power in 2008-2012 (%)
Jenis Pembangkit Type of Plants
2008
2009
2010
2011
2012
PLTU Batubara
Coal-fired SPP
32.17
32.49
32.60
33.14
33.30
PLTU Bahan Bakar Minyak
Oil-fired SPP
28.03
26.09
26.43
29.30
30.05
PLTGU Gas
Gas-fired CPP
39.65
39.67
38.90
37.47
38.38
PLTGU Bahan Bakar Minyak
Oil-fired CPP
38.04
38.12
37.21
38.21
35.80
PLTG Bahan Bakar Minyak
GTPP
25.01
24.56
25.05
25.37
25.40
PLTG Gas
Oil-fired GTPP
21.21
24.09
23.92
25.29
23.49
PLTD
Gas-fired GPP
31.92
31.24
30.59
5.15
19.01
TOTAL
TOTAL
33.00
32.99
33.03
33.72
33.93
Grafik Effisiensi Thermal Netto Korporat Tahun 2008-2012 (%) Chart of Corporate Net Thermal Efficiency in 2008-2012 (%) 33.00
32.99
33.03
33.72
33.93
2008
2009
2010
2011
2012
Grafik Efisiensi Thermal Netto Berdasarkan Unit Pembangkit Tahun 2008-2012 Chart of Net Thermal Efficiency based on Power Plant Unit in 2008-2012 45 40 35 30 25 20
2008
15
2009
10
2010
5
2011 2012
0
PLTU BatuBara Coal-fired SPP
PLTU Bahan Bakar Minyak Oil-fired SPP
PLTGU Gas Gas-fired CPP
PLTGU Bahan Bakar Minyak Oil-fired CPP
PLTG Bahan Bakar Minyak Oil-fired GTPP
PLTG Gas Gas-fired GTPP
PLTD DPP
Pemeliharaan Periodik
Periodical Maintenance
Sepanjang tahun 2012 telah dilaksanakan pemeliharaan periodik sebanyak 84 unit. Data pemeliharaan periodik per jenis pembangkit dari tahun 2009-2012 digambarkan dalam tabel di bawah ini.
Periodical maintenance has been performed to 84 units throughout 2012. Periodical maintenance based on Power Plants type during 2009-2012 is illustrated in the table belows:
Tabel Pemeliharaan Pembangkitan Berdasarkan Jenis Pembangkitan di Jawa Bali Tahun 2009-2012 (Unit) Table of Power Plant Periodical Maintenance Based on Power Plant types in Java Bali During 2009-2012 (Unit)
Jenis Pembangkit Type of Plants
88
2009
2010
2011
2012 55
PLTA
HPP
53
55
55
PLTU
SPP
6
11
7
4
PLTGU
CPP
18
19
18
14
PLTP
GPP
3
6
2
4
PLTG/PLTD
GTPP/DPP
18
16
19
7
Jumlah
Total
98
107
101
84
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
89
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Pengembangan teknologi tepat sasaran dan ramah lingkungan menjadi perhatian Indonesia Power dalam mendukung tata kelola pembangkit yang berkelanjutan. The appropriate technology development and ecosistem friendly are taken into consideration to support Indonesia Power sustainable generating governance.
Teknologi Pembangkitan Power Generation Technology
90
Kemajuan teknologi pembangkitan terkini menjadi salah satu aspek positif yang diserap oleh Indonesia Power. Menjadi salah satu aspek yang disesuaikan dengan kondisi perusahaan, Teknologi pembangkitan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional, mempermudah pemantauan serta mempercepat aktivitas manajemen risiko.
The latest advances of generation technology becomes one of the positive aspects adsorbed by Indonesia Power. Being one of the aspects which is adapted to the condition of the company, the generation technology is expected to improve the operational efficiency, simplify the monitoring and accelerate risk management activities.
Pengembangan teknologi tepat sasaran dan ramah lingkungan menjadi perhatian Indonesia Power dalam mendukung tata kelola pembangkit yang berkelanjutan. Investasi terhadap peningkatan skill karyawan di bidang ini terus dilakukan seiring dengan perkembangan teknologi pembangkitan. Indonesia Power mendorong pengembangan teknologi pembangkitan yang ramah lingkungan dalam mendukung tata kelola pembangkit yang berkelanjutan dan pelestarian lingkungan bagi generasi masa depan yang lebih baik.
The appropriate technology development and environmental friendly are taken into consideration to support Indonesia Power sustainable generating governance. The Investment to increase employee skills is continuously being done in line with the development of generation technology. Indonesia Power encourages the development of eco-friendly generation technology in endorsing the sustainable generation governance and environment preservation for a better future.
Untuk menjamin tercapainya target produksi tenaga listrik dan kinerja operasional pembangkit yang prima, penggunaan teknologi tepat sasaran terus dilakukan. Dengan usia rata-rata pembangkit yang sudah mencapai puluhan tahun, Indonesia Power terus mencari terobosan untuk mengembalikan kinerja pembangkit (repowering) dan retrofit melalui kerjasama dengan negara lain yang memiliki akses pendanaan dan teknologi yang dibutuhkan.
To ensure power production target achievement and excellent power-generation operational performance, the use of appropriate technology is continuously being done. Since average age of power plants have reached tens of years, Indonesia Power continues to seek a breakthrough to restore performance (re powering) and retrofit through cooperation with other countries which have a funding access and technology required.
Program-program teknologi pembangkitan yang telah dilakukan sebagai upaya peningkatan keandalan pembangkit, peningkatan efisiensi pembangkit, penambahan kapasitas, pelestarian lingkungan dan fasilitas/ sarana selama tahun 2012 antara lain:
Generation technology programs that has been done as an effort to improve power plant reliability, improve power plant efficiency, power plant capacity, environmental and facilities protection during 2012 include:
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Tabel Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Table of Research and Development Activities
No
1
2
3
Program/Kegiatan Program/Activities
Program JBIC II
Studi Pemilihan Vendor dan Workshop Part Non OEM Hot Gas Path Turbin Gas
Studi Life Extension PLTP Kamojang
JBIC II Program
Vendor Selection Study and Workshop of Part-Non OEM Gas Turbine Hot Gas- Path
Life Extension study of PLTP Kamojang
Tujuan Kegiatan The Aim of Activities
Program JBIC tahun ini akan dilaksanakan pada PLTU Suralaya Unit 3 dan 4 dan PLTP Kamojang sesuai dengan amanat RUPS bulan November 2011 lalu yang bertujuan untuk menentukan detail lingkup pekerjaan yang berkenaan dengan Turbin, Boiler dan perlengkapannya pada PLTU Suralaya dan menentukan detail lingkup pekerjaan yang berkenaan dengan rehabilitasi peralatan PLTP Kamojang unit 1, 2 dan 3
JBIC Program of the year will be held in Suralaya SPP Unit 3,4 and in Kamojang GPP. According to RUPS November 2011 which determine to determine the scope of work related the turbine, boiler and its equipment. It is determine that the detailed scope of work deals with the rehabilitation tools of Kamojang SPP is in units 1, 2 and 3
Studi ini dilakukan dengan tujuan untuk menyusun prosedur kualifikasi untuk pemilihan pemasok atau jasa repair dan kriteria part/komponen acceptance yang sesuai untuk tipe Turbin Gas Engine GE Frame 5, GE Frame 7, Westinghouse W251 B1, Westinghouse W251 B11, Engine GE Frame 9, Alstom 13E 1 / 2, Mitsubishi MW 701D
This study was conducted in aim to establish procedures for the qualification procedure in selecting supplier and repair-service and part-criteria or appropriate acceptancecomponent which is fit and proper toward type of Gas-Turbine Engine GE Frame 5, GE Frame 7, B1 Westinghouse W251, W251 Westinghouse B11, Engine GE Frame 9, Alstom 13E ½, Mitsubishi MW 701D
Studi ini dilakukan untuk memperkuat dasar perpanjangan kontrak jangka panjang PLTP Kamojang, yaitu dengan melakukan Remaining Life Assessment (RLA) dengan maksud untuk menilai kondisi peralatan secara dini dalam menunjang keandalan dan menjamin umur operasi jangka panjang
This study was conducted to strengthen the long-term contract extension of Kamojang GPP by doing Remaining Life Assessment (RLA) purposed to evaluate equipment condition earlier and to ensure the reliability of long-term operation
Akibat terus meningkatnya harga BBM, maka pemakaian gas untuk bahan bakar Pembangkit Listrik menjadi alternatif yang murah dibandingkan dengan memakai BBM. Untuk itu Program Rehabilitasi dan Gasifikasi untuk Unit 1,2 dan 3 yang akan dilaksanakan oleh Indonesia Power sangat penting demi menjaga kelangsungan hidup Pembangkit Listrik Tambak Lorok Semarang Jawa Tengah. Pembangkit Listrik PLTU Unit 1,2,3 tersebut adalah existing unit yang saat ini di operasikan dengan BBM, maka perlu dikaji penyedian dan penyaluran bahan bakar Gas secara keseluruhan sistemnya untuk Pembangkit Listrik Tambak Lorok, yang disebut sebagai Fuel Gas Supply System.
Due to increasing price of fuel, the use of gas for power plant becomes a cheapalternative compared to using oil fuel.. Thus, the Rehabilitation and Gasification Program for Units 1,2 and 3 which will be implemented by Indonesia Power is very important in maintaining the viability of the Tambak Lorok Power Plant , Semarang, Central Java. SPP Power Plant Units 1,2,3 are existing unit which are currently operated by using oil fuel. Moreover it is necessary to looking toward the oil fuel provision and distribution entirely-for Tambak Lorok Power Plant-known as the Fuel Gas Supply System.
4
Feasibility Study Gasifikasi PLTU 1,2 dan 3 Tambak Lorok
The Feasibility Study of PLTU Gasification 1,2, and 3 Tambak Lorok
5
Feasibility Study Pengadaan dan Penyaluran Gas UBP Bali
The Feasibility Study of UBP Bali Gas Provision and Distribution
Studi ini dimaksudkan untuk melakukan kajian kelayakan pembangunan terminal penerima Liquefied Natural Gas (LNG) di Bali
This study is aimed to evaluate the establishment of Liquefied Natural Gas (LNG) receiving-terminal in Bali
6
Program Pengendalian dan Operasian Pembangkit Secara Terpusat (POPST)
Centralized Generation Operation Control Program (POPST)
POPST merupakan program pengoperasian pembangkit menggunakan aplikasi sistem kontrol pembangkit berbentuk HMI (Human Machine Interface) yang dapat mengoperasikan PLTA dari jarak jauh (remote)
POPST is an operation program of power plant using system-control application formed by HMI (Human Machine Interface) which can operate HPP from a distance (remote)
Pekerjaan kajian kelayakan pengoperasian Bottom Outlet meliputi: 1. Me-review kondisi gate mencakup Mekanikal Elek trikal dan S ipil. 2. Mengkaji hidrolik pressure akibat pengope ra si an Bottom O utle t. 3. Mengkaji dampak pengoperasian Bottom Outlet terhadap lingkungan sekitarnya dan kestabilan konstruksi eksisting. 4. Membuat simulasi kemampuan hisap intake Bottom Outlet.
Feasibility-study work of Bottom Outlet operation are: 1. Reviewing gate conditions including Electrical Mechanical and Civil. 2. Reviewing the hydraulic pressure due t o B ot to m -O ut l e t op pe r a t i on . 3. Reviewing the impact of the BottomOutlet opperation toward environment and the existing construction stability.
7
Monitoring progress pekerjaan rewinding generator Priok GT 2.3
Monitoring progress the rewinding work of generator Priok GT 2.3
4. Simulating the capability of BottomOutlet suction intake.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
91
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Program/Kegiatan Program/Activities
No
8
Workshop Babcock & Wilcox
Workshop Babcock & Wilcox
9
Workshop Debriefing meeting in the Study of Efficiency and Environmental Improvement of Coal Fired Power Station.
Workshop Debriefing meeting in the Study of Efficiency and Environmental Improvement of Coal Fired Power Station.
Program yang bertujuan untuk mengetahui teknologi-teknologi pada PLTU yang terbaru sehingga bisa dilakukan improvement yang sesuai dengan peralatan-peralatan yang ada di PLTU di lingkungan Indonesia Power. Selain itu, dipaparkan juga mengenai Targeted Boiler Management (TBM) dan Life Cycle Management (LCM) for Boiler yang bertujuan menyampaikan implementasi TBM yang telah dilakukan di Unit 4 UBP Suralaya serta menyampaikan implementasi LCM yang digunakan untuk Boiler
The Program which is aimed to identify power plant technologies thus the improvement can be taken according to the existing equipment in SPP of Indonesia Power circle. Additionally, it is also described about Targeted Boiler Management (TBM) and Life Cycle Management (LCM) aimed to convey the finished TBM implementation at Suralaya GBU Unit 4 and LCM implementation used for Boiler.
Membahas hasil studi untuk meningkatkan performa dan efisiensi unit dengan menggunakan teknologi terbaru tanpa mengenyampingkan dampaknya terhadap lingkungan.
Discussing the results of a study to improve the Unit performance and efficiency by using the latest technology without overriding the impact towards environment
Implementasi Asset Wellness dan SERP berbasis MAXIMO bertujuan untuk meningkatkan keandalan unit pembangkit, yaitu dengan mengimplementasikan beberapa proses reliability ke dalam aplikasi MAXIMO 7.1. dengan demikian Manajemen Keandalan unit dapat dilakukan secara otomatis sehingga kondisi peralatan dapat dideteksi tepat waktu.
The implementation Asset Wellness and SERP based on MAXIMO 7.1 in aim to improve the reliability of power plant unit. Thus the unit Reliability-Management can be taken automatically in aim to detect the equipment condition on time.
10
Asset Wellness (AW)
Asset Wellness (AW)
11
Implementasi SERP/MPI berbasis MAXIMO
The SERP / MPI Implementation based on MAXIMO
Dilaksanakan untuk membahas dan mengetahui kondisi kekritisan peralatan serta melakukan update dan mereviu data SERP/MPI Semester II 2012 seluruh Unit Bisnis.
Conducted to discuss and determine the critical condition of the equipment as well as updating and reviewing the 2nd Semester 2012 of SERP / MPI data-all Business Units.
12
RCFA
RCFA
Membahas implementasi Root Cause Failure Analysis (RCFA) yang dilakukan di seluruh Unit Bisnis
Discussing the implementation of Root Cause Failure Analysis (RCFA) which is conducted into the entire Business Units
Condition Based Maintenance (CBM)
Melakukan set-up implementasi untuk mempersiapkan hal-hal teknis yang dibutuhkan dalam menerapkan kebijakan Condition Based Monitoring (CBM). CBM merupakan proses integrasi data sebuah peralatan untuk menentukan tindakan yang diperlukan sesuai dengan kondisi guna menjaga keandalan dan menghindari biaya pemeliharaan atau downtime yang tidak terjadwal.
Performing the implementation set-up to prepare technical matters required in inplementing Condition Based Monitoring (CBM) policies. CBM is a data integration process of equipment to determine the necessary actions based on the conditions. In further, it is aimed to maintain the reliability and to avoid the cost of maintenance or unscheduled downtime.
Implementasi TBM merupakan Advance Methode Reliability management khusus untuk Boiler. TBM telah disusun untuk Implementasi pada Boiler UBP Suralaya Unit #4 dengan melakukan penyusunan kebijakan dan hasil evaluasi kebijakan, serta mengimplementasikan pada Boiler SLA Unit #4 (Carolina Boiler) dan selanjutnya pada Boiler SLA Unit #3;2&1 (Typically), selanjutnya akan dilaksanakan implementasi pada semua boiler yang ada di UBOH.
TBM Implementation is an Advance Methode Reliability management specifically for Boiler. TBM has been arranged for the implementation of the UBP Suralaya Unit # 4 Boiler by conducting the policy and evaluation policies. It Also implemented into the SLA-Boiler Unit # 4 (Carolina Boiler), the SLA Boiler Unit # 3, 2 and 1 (Typically). Therefore, it will be implemented into all of the existing boilers in OMBU.
Kegiatan FKI bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas dan inovasi pegawai.
FKI activity is aimed to improve the creativity and innovation of employees.
13
92
Tujuan Kegiatan The Aim of Activities
Condition Based Maintenance (CBM)
14
Implementasi TBM
TBM Implementation
15
Pelaksanaan Forum Karya Inovasi (FKI)
Implementation of Innovation Works Forum (FKI)
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
No
16
Program/Kegiatan Program/Activities
Keikutsertaan dalam The Participation in the Lomba Karya Inovasi (LKI) Innovation competition PLN XV tingkat Regional (FKI) PLN XV-Regional level
17
Working Group Disscusion (WGD) Thermal Efficiency Management
Working Group Disscusion (WGD) Thermal Efficiency Management
18
WGD Supercritical Turbine-Boiler Control Dan Control System Obsolescence Management
WGD Supercritical Turbine-Boiler Control and Control System Obsolescence Management
19
Pengembangan Knowledge Management (KM) Portal
The Development of Portal Knowledge Management (KM)
Tujuan Kegiatan The Aim of Activities
Dalam LKI ini Indonesia Power memenangkan Juara I (Kategori Pembangkitan) yaitu UBP Suralaya dan UBP Bali dan Juara II (Kategori Technical Supporting) yaitu UBH. Indonesia Power juga berhasil meraih Juara Umum untuk yang ke-3 kalinya yaitu pada tahun 2010, 2011, 2012.
Indonesia Power won the 1st place (as a generation power category) in the LKI for Suralaya GBU and Bali GBU and got 2nd place (Technical Supporting Category) for MBU. Indonesia Power also became the best of the best champion for the 3rd time in 2010, 2011, 2012.
Workshop Manajemen Efisiensi menghasilkan beberapa kesepakatan antara lain : penyampaian usulan mengenai struktur organisasi dengan penanggungjawab yang berdedikasi dalam memenuhi k ebutuha n pelaksa naa n Efficiency Management, Penyusunan Guidance (Standar/Prosedur/Intruksi Kerja/Standar G uidel ine) pel ak sa na an E fficie ncy Management Unit.
Workshop of Efficiency Management producing some agreements involve: submission of proposal regarding the structure of the organization deals with dedicated responsible-person for Efficiency Management implementation, guidance arrangement (Standard / Procedures / Work Instructions / Guideline Standard), Efficiency Management Unit implementation.
Meliputi kegiatan: - Capacity Building: a. Supercritical Plant and Control System b. Sistem Kontrol Pembangkit c. Manajemen Obsolescence - Knowledge Capture Implementasi Retrofit (UBP Suralaya, UBP Priok dan UBP Saguling) - Action plan
Including : - Capacity Building: a. Supercritical Plant and Control System b. Power plant control-system c. Obsolescence management - Knowledge Capture Retrofitimplementation (Suralaya GBU, Priok GBU and Saguling GBU) - Action plan
Mengembangkan KM Portal Indonesia Power yaitu dengan melakukan taxonomy terhadap kategori-kategori yang ada saat ini. Hal ini dimaksudkan adalah untuk mempermudah pencarian informasi berupa data-data /dokumen-dokumen yang ada di KM Portal
Developing Indonesia Power KM Portal by classifying the taxonomy of the existed categories. It is aimed to facilitate the informa tion se a rchi ng forme d a s data/dokuments in Portal KM.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
93
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Manajemen Aset Indonesia Power Indonesia Power Asset Management Gambar Perjalanan Indonesia Power menuju kelas dunia The Journey of Indonesia Power To Be A World-Class
“Creating Climate for Change” Asset Management Training Capacity Building
94
“Engaging & Enabling The Whole Organization” Penetapan proses bisnis Asset Management dengan fokus pada reliability Initial Implementation Kontrak kinerja
Determine Asset Management business process with focus to reliability Initial Implementation Performance Contract
Pelaksanaan Coaching dan Mentoring Implementasi Manajemen Aset
The Implementation of Asset Management Coaching and mentoring
Kegiatan Asset Management Transformation (AMT) 2011 telah mendukung berjalannya transformasi para Agen perubahan Indonesia Power dari tahap Conscious Uncompetent menjadi tahap Conscious - Competent di masing-masing pilar Manajemen Aset. Sebagai kelanjutan implementasi manajemen aset untuk menuju tahap Unconscious - Competent atau expert, pada tahun 2012 dilakukan coaching dan mentoring implementasi manajemen aset secara intensif yang bertujuan untuk meningkatkan maturitas tata kelola pembangkit di lingkungan Indonesia Power menuju Top 10% World Class Company.
The Activity of Asset Management Transformation (AMT) in 2011 has transformed the Indonesia Power into agent of change, from Conscious Uncompetent into ConsciousCompetent level in each Asset Management pillar. As a continuation of the asset management implementation towards Unconscious-Competent or expert level, thus the coaching and mentoring of asset management implementation were intensively conducted to improve the maturity of environmental power plant governance in Indonesia Power, towards Top 10% of World Class Company.
Kegiatan coaching dan mentoring ini terdiri dari: a. Performance Management Coaching untuk para assessor Maturity Level bertujuan un tu k menin gkat kan ko mpet ensi as ses sor d an menyelaraskan assessment dengan konsep manajemen aset. Coaching performance management dilaksanakan sebanyak 2 kali, melalui Class Room dan praktek Assessment Maturity Level ke Unit Pembangkit.
Coaching and mentoring activities consist of: a. Performance Management Coaching intended to the assessor Maturity Level aim to improve the competence of assessors and cordinate the assessment with the concept of asset management. Coaching performance management is implemented at least twice through the Class Room and Maturity Level Assessment practice to the plant unit.
b. Top Level Management Coaching Coaching untuk seluruh General Manajer dan Senior Leader Kantor Pusat yang berperan sebagai Pembina Manajemen Aset yaitu sponsor manajemen perubahan, dilaksanakan melalui site visit ke UBP Suralaya dan UBP Saguling serta Class room sebagai media pembekalan bagi Senior Leader.
b. Top Level Management Coaching Coaching for all head office General Managers and Senior Leaders who have a role as the Asset Management coach, on the other hand is change management sponsor. It is implemented through the Site visit to Suralaya GBU and Saguling GBU, and Class room as a briefing media for the Senior Leader.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
“Implementing and Sustaining Change” Coaching process owner & management Advanced tool & technology Thermal efficiency management Benchmarking
“Siap tinggal landas menuju kinerja kelas dunia” “Ready to take off toward World Class Services” ISO 55000 (PAS55) Malcolm Baldridge
c. Training of Trainer Training yang bertujuan memberikan panduan bagi para Asset Management Transformation (AMT) Coordinator sehingga dapat mengawal proses implementasi Manajemen Aset di unitnya masing-masing, yang dilaksanakan melalui class room sebanyak 3 (tiga) kali pada tanggal 28 - 31 Mei, 28 - 29 Juni, dan 4 - 6 Juli 2012.
c. Training of Trainer Training aimed to providing guidance of the Asset Management Transformation (AMT) Coordinator thus they can facilitate the Asset Management implementation in each unit, conducted through the class room for three times from May 28th-31st, June 28th-29th and July 4th6th, 2012.
d. Coaching dan Mentoring di UBP/UBH Coaching dan mentoring untuk implementasi pilar-pilar sistem Manajemen Aset Pembangkit mencakup Reliability Management, Condition Management, Work Planning and Control (WPC) Management, Outage Management, dan Supply Chain Management. Bertujuan untuk me-review dan memberikan masukan untuk improvement serta mengintegrasikan proses-proses dalam seluruh pilar manajemen aset. Coaching ini dilaksanakan pada seluruh UBP dan UBH.
d. Coaching dan Mentoring di GBU/MBU Coaching and mentoring for the implementation of Plant Asset Management system includes Reliability Management, Condition Management, Work Planning and Control (WPC) Management, Outage Management, and Supply Chain Management. Purposed on review and provide the input for improvement of integrate processes in asset management pillar. The Coaching is conducted on all GBU and MBU.
e. AMT Champion Forum Meeting Forum sharing bagi para AMT Coordinator dalam pelaksanaan implementasi AMT di unitnya masing-masing dan mencari solusi dari kendala-kendala yang ditemui. Forum ini dilaksanakan sebanyak lima kali.
e. AMT Champion Forum Meeting A sharing forum of AMT Coordinator in conducting the AMT implementation and problem-solving/solution of the constraints encountered in each unit. The forum was held five times.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
95
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
f. Targeted Boiler Management (TBM) Targeted Boiler Management (TBM) adalah suatu sistem dan metodologi dalam rangka pemeliharaan yang bersifat proaktif terhadap adanya potensi kerusakan pada sistem boiler. Sistem boiler merupakan bagian penting dari pembangkit tenaga listrik bertenaga uap. Sampai dengan tahun 2012 Targeted Boiler Management (TBM) di Unit 4 UBP Suralaya telah selesai di review dan untuk unit lainnya telah selesai di review. Sebelum unit lainnya menyusun dokumen TBM Perusahaan telah melaksanakan Workshop sebanyak 4 (empat) kali, yang mencakup tahapan memberikan pengetahuan dan penyeragaman pemahan tentang TBM, Review I Baseline TBM, Review II Baseline TBM dan Finalisasi TBM.
f. Targeted Boiler Management (TBM) Targeted Boiler Management (TBM) is a maintenance system and methodology for maintenance which is proactive over damage potentials in boiler system. Boiler system is an important part of a steam-fired power plant. Up to 2012 Targeted Boiler Management (TBM) in Unit 4 Suralaya GBU and other units has been reviewed. Before the other units prepared TBM documents, the company had conducted Workshop for four times, which consists of providing the knowledge and similar understanding of TBM, TBM I Baseline Review , II Baseline Review and TBM Finalization.
g. Benchmark ke World Class Power Plant dan menghadiri Forum PRO Week Session di Pennsylvania dan Amerika Serikat, yang merupakan forum berbagi pengetahuan dan metodologi termutakhir mengenai manajemen aset di dunia pembangkitan.
g. Benchmark to World Class Power Plant and attend the PRO Week Session Forum in Pennsylvania-U.S-which is a forum aimed to share knowledge and methodologies of the latest generation related with asset management.
h. Pelaksanaan Training PAS 55 dan Gap Analysis oleh EA Technology, untuk mengetahui posisi Indonesia Power dalam rangka memenuhi persyaratan sertifikasi PAS 55 di tahun 2013.
h. Training of PAS 55 and Gap Analysis implementation by EA Technology, to determine the position of Indonesia in order to occupy the requirements of PAS 55 certification in 2013.
Pencapaian Maturity Level korporat selama tahun 2012 telah mencapai target yaitu sebesar 3,94 dari target 3,90. Beberapa hal yang menjadi perhatian Indonesia Power dalam rangka implementasi manajemen aset dimasa yang akan datang adalah:
Maturity Level corporate achievement during 2012 had reached the target 3.94 of 3.90. Several things concerned by Indonesia Power for the asset management implementation in the future are:
a. Penyelarasan struktur organisasi bisnis yang dapat memenuhi fungsi dan peran yang ada pada sistem manajemen aset.
a. Alignment of business organizational structure that can fulfill the functions and roles existed in the asset management system.
b. Melengkapi prosedur dan instruksi kerja sesuai dengan proses bisnis yang berjalan.
b. Complete the procedures and work instructions in ac co r d an ce wi t h e xi s t i n g b u s i n es s p ro c es s es .
Implementasi Life Cycle Management (LCM) Life Cycle Management (LCM) Implementation LCM merupakan metode perencanaan jangka panjang untuk mengoptimalisasi penurunan daya, biaya pemeliharaan dan modal investasi secara konsisten dengan mengutamakan aspek keselamatan pembangkit dan target jangka waktu operasi pembangkit. LCM menekankan bahwa kebanyakan peralatan tidak akan bertahan selamanya, namun refurbish dan replacement harus diantisipasi untuk mempertahankan fungsi dan performa sistem dimana peralatan itu bekerja. Kegiatan yang dilakukan untuk mendukung LCM di tahun 2012 antara lain: Workshop Review Schedule LCM lima tahunan, Penyusunan Dokumen Panduan LCM System Structure Component (SSC), Sharing Life Cycle Management Divisi Manajemen Aset dan Divisi Enjiniring, Soft launching modul LCM di aplikasi Maximo dan Penyusunan Maintenance Strategy dan LCM Master Plan 2013 - 2017.
96
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
LCM is long-term planning method for power reduction optimizing, maintenance cost, and capital investment consistently with the emphasis on the power-plant safety aspects and plant operation period target. LCM emphasizes that most of equipment cannot last forever, therefore refurbish and replacement must be anticipated to maintain function and system performance where it operates. The Activities conducted to support LCM in 2012,are : Five annual LCM Workshop Review Schedule, LCM Guidance Document Preparation of System Structure Component (SSC), Sharing Life Cycle Management of Asset Management and Engineering Division, Soft launching LCM module of Maximo application and LCM maintenance Strategy and Master Plan arrangement 2013-2017.
Teknologi Informasi Information Technology
Aktivitas operasional Indonesia Power didukung oleh beberapa sumber daya yang terintegrasi demi tercapainya visi perusahaan dan dalam meningkatkan prestasi secara berkelanjutan. Selain dukungan dari aspek keuangan yang memadai, Indonesia Power juga didukung dari sisi operasional yaitu teknologi informasi, sumber daya manusia, prospek usaha yang berkepanjangan, serta strategi perusahaan dalam menghadapi tantangan ke depan. Operational activity of Indonesia Power is supported by the integrated resources to reach company vision and to sustainable performance improvement. Indonesia Power is not only supported by a sufficient financial support but also by an operational aspects such as an information technology, human resources, continuous business prospect, and a company strategy in facing challenge.
Sebagai perusahaan yang memiliki visi untuk menjadi perusahaan kelas dunia, Indonesia Power terus berbenah dan turut berkembang seiring dengan pekembangan dunia. Kemajuan Teknologi Informasi (TI) terkini menjadi salah satu aspek positif yang diserap oleh Indonesia Power. Menjadi salah satu aspek yang disesuaikan dengan kondisi perusahaan, Teknologi Informasi diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional, mempermudah pemantauan serta mempercepat aktivitas manajemen risiko.
As a company which has a vision to be a world-class public company, Indonesia Power continues to improve and co-evolve with the global development. The Advancements in Information Technology (IT) nowadays, becomes one of the current positive aspects led by Indonesia Power. Being one of the aspects which is adapted into the condition of company, information technology is expected to improve operational efficiency, simplify and accelerate monitoring risk management activities.
Struktur Organisasi
Organization Structure
Bagan Struktur Organisasi pengelolaan Sistem Informasi
The information system Structural Organization scheme
Direktur Pengembangan dan Niaga Director of Development & Commerce
Kepala Divisi Sistem Informasi Division Head of Information System
Manajer Pengembangan dan Pengelolaan Aplikasi Bisnis Manager of Business Development and Management Application
Manajer Pengembangan dan Pengelolaan Infrastruktur Manager of Development and Infrastructure Management
Manajer Pengembangan dan Pengelolaan Security Manager of Development and Security Management
Ahli Perencanaan dan Pengembangan Sistem Informasi An Expert of Information Systems Planning and Development
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
97
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Profil Kepala Divisi Sistem Informasi Division Head of Information Systems Profile Nama : Indra Delyan Posisi : Kepala Divisi Sistem Informasi Direktorat Pengembangan dan Niaga NIP : 5776131K3 Agama : Islam Tempat/Tanggal Lahir : Padang Panjang, 11 Maret 1957
98
Name : Indra Delyan Position : Head of Information System Division, Directorate of Development and Commerce NIP : 5776131K3 Religion View : Islam Date and Place of Birth : Padang Panjang, March 11th, 1957
Visi Misi Sistem Informasi Perusahaan
Vision and Mission of Company's Information System
Visi Sistem Informasi Indonesia Power: “Mempunyai fasilitas Sistem Informasi proses bisnis yang unggul dan dapat diandalkan dalam pembuatan keputusan, laporan dan pelayanan.”
Vision of Indonesia Power Information System "Possessing excellent business process within the Information System and reliable in decision-making, report, and service. "
Misi Sistem Informasi Indonesia Power “Membangun dan mengembangkan Sistem Informasi Perusahaan yang dapat meningkatkan efisiensi proses bisnis dan menunjang daya saing Perusahaan.”
Mission of Indonesia Power information system "Building and developing Corporate Information System which is able to improve the efficiency of business process and support Company's competitiveness. "
Tata Kelola Teknologi Informasi
Information Technology Governance
Untuk mendukung implementasi tata kelola Perusahaan di bidang teknologi informasi, yang dilakukan Indonesia Power di tahun 2012 adalah dilanjutkannya proses penyusunan dokumen-dokumen kebijakan internal Perusahaan yang berhubungan dengan aspek IT Governance.
To endorse the implementation of good corporate governance in Information Technology, Indonesia Power continued the preparation process of Company's internal policy documents in relation to IT Governance aspect in 2012.
Menyadari pentingnya TI bagi Perusahaan, saat ini Indonesia Power telah memiliki perangkat kebijakan dan prosedur sistem informasi Perusahaan terdiri dari Kelola Teknologi Informasi Perusahaan (PROGEN), Rencana Strategis Teknologi Informasi (RSTI), Kebijakan Keamanan Informasi, dan ketentuan penggunaan email sebagai sarana komunikasi di lingkungan Indonesia Power.
Realizing the importance of IT for the company, now Indonesia Power has a set of policies and procedures of Corporate Information System comprises of Information Technology Company Governance (PROGEN), Information Technology Strategic Plan (RSTI), Information Security Policies, and and Regulation of email utilization as tool of communication within Indonesia Power environment.
Semua inisiatif perbaikan akan terus dilakukan agar kualitas layanan TI dapat mencapai hasil yang lebih handal serta menghindari risiko reputasi dan risiko operasional inisiatif dalam penyusunan dokumen-dokumen kebijakan internal perusahaan yang berhubungan dengan IT Governance. Indonesia Power juga telah menyusun dan mengesahkan kebijakan Disaster Recovery Plan (DRP) sebagai standarisasi dalam pelaksanaan jika terjadi kondisi bencana.
All of the improvement initiatives will continuously done to achieve a more reliable results of IT services quality. Which is also to avoid reputational and operational risk initiatives in the arrangement of internal policy documents of company dealing with IT Governance. Indonesia Power has also arranged and endorsed the Disaster Recovery Plan (DRP) Policy as the standardization in the implementation to handle the disaster condition.
Dengan perangkat kebijakan dan prosedur sistem informasi tersebut, Indonesia Power siap untuk mendukung efektivitas proses bisnis dan proses pengambilan keputusan yang transparan, cepat dan akurat dan pada akhirnya siap pula untuk melakukan pencapaian tujuan jangka panjang Perusahaan.
By information systems policies and procedures, Indonesia Power is ready to support the effectiveness of business process and the transparent, prompt, and accurate decision making and lastly be prepared to achieve Company's long term goals.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Investasi di Bidang TI Tahun 2012
IT Investment in 2012
Untuk mendapatkan sistem TI yang handal, Indonesia Power selalu konsisten mengalokasikan sebagian dari pendapatan Perusahaan untuk digunakan sebagai anggaran TI. Pada tahun 2012, total belanja modal (capital expenditure) Indonesia Power untuk pengembangan TI mencapai Rp 24,10 Miliar, dengan rincian jumlah investasi sebagai berikut:
To obtain a reliable IT system, Indonesia Power consistently allocating portion of Company income for IT budget needs. In 2012, Indonesia Power's total capital expenditure (capex) in IT development reached Rp.24.10 Billion, with details of the amount of investment as follows .
Pekerjaan Work
Nilai Value (Rp)
1
Upgrade & Rekonfigurasi Maximo (CMMS) tahap 2
Upgrade & Reconfiguration of Maximo (CMMS) stage 2
2
Pengembangan Aplikasi e-Procurement
Development of the e-Procurement Application
3
Pengadaan Server Redundance (Real Application Cluster) The provision of Redundance server (Real Application Cluster)
4
Upgrade Kapasitas Storage
Storage Capacity Upgrade
5
Implementasi Oracle HRMS Tahap 2
The Implementation of HRMS Oracle, Stage 2
6
Pengembangan Enterprise Infrastructure Management
The Development of Enterprise Infrastructure Management
(EIM) dan Helpdesk
(EIM) and Helpdesk
Total Investasi Divisi Sistem TI Tahun 2012
A Total Investment of IT Systems Division In 2012
9,600,000,000 553,300,000 3,000,000,000 750,919,000 4,800,000,000 5,400,000,000 24,104,219,000
Pengembangan TI Tahun 2012
The Development of IT in 2012
1. Program pengembangan Aplikasi a. Implementasi ProHAR (CMMS Maximo) Tahap 2 di semua Unit bisnis. b. Imp lementasi pen gembangan aplikasi ProNIA c. Pengembangan Aplikasi e-Procurement d. Pengembangan aplikasi HRMS tahap II e. Pengembangan Aplikasi Package (e-Business Suite)
1. The Aplication of Development Program a. The second stage of ProHAR Implementation (CMMS Maximo) In all of business Unit. b. The Implementation of ProNIA apliccation developement c. The Development of e-Procurement application d. The second stage development of HRMS application e. The development of Package Application (e-Business Suite)
2. Program Pengembangan Infrastruktur dan Security a. Pengembangan kapasitas storage b. Pengembangan Redundance Server (RAC) c. Pengembangan Enterprise Infrastruktur Manajemen (EIM)
2. The program of Development Infrastructure and Security a. The Development of storage capacity b. The Development of Redundance Server (RAC) c. The Development of Enterprise Infrastructure Management (EIM) d. The Development of Disaster Recovery Center (DRC)
d. Pengembangan Disaster Recovery Center (DRC)
Rencana Pengembangan TI di masa depan
The Future IT Development Master Plan
Tantangan Indonesia Power untuk menjadi perusahaan kelas dunia menuntut Perusahaan untuk melakukan penyempurnaan sistem dan perencanaan sistem jangka panjang. Untuk itu Indonesia Power telah menyiapkan rencana kerja jangka pendek dan jangka panjang serta menyusun aplikasi strategis dan inovatif yang tertuang dalam TI Master Plan tahun 2012 - 2017. TI Master Plan menjadi dasar bagi perencanaan Perusahaan dalam investasi dan implementasi teknologi informasi sehingga diharapkan perusahaan dapat mengurangi risiko yang mungkin timbul dalam implementasi TI. Selain itu, fungsi TI Master Plan adalah menjadi alat kontrol dan parameter yang efektif untuk me-review performa dan kesuksesan implementasi teknologi informasi.
A challenge of being a world-class company requires Indonesia Power to accomplish the system and its long-term system planning. Thus, Indonesia Power has prepared a short-term and long-term work planning which arranges the strategic and innovative applications contained in the IT Master Plan 20122017. IT Master Plan becomes the basis for company planning in the investment of information technology. Morover the company is expected to reduce the risks that may arise in the implementation of IT. In addition, the IT function Master Plan is an effective controlling tool and effective parameter to review performance and implementation achievement of information technology.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
99
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Beberapa aplikasi strategis dan inovatif dalam TI Master Plan Tahun 2011 - 2016 adalah seperti di bawah ini.
Several strategic and innovative Application of IT Master Plan Years 2011 - 2016 are shown below.
IT MASTER PLAN 2011 Asset Management
Asset Management
- Asset Wellness
- Asset Wellness
- Life Cycle Management
- Life Cycle Management
Dashboard Perusahaan (EIS)
Company Dashboard (EIS)
APLIKASI
HRMS
HRMS
APPLICATION
Portal & Knowledge Mgt
Portal & Knowledge Mgt
Oracle e-Business Suite
Oracle e-Business Suite
Audit Manajemen
Management Audit
ProNIA (upgrade version)
ProNIA (upgrade version)
Efficiency Management
Efficiency Management
Integrasi Aplikasi
Application Integrated
Redundance Storage
Redundance Storage
Bandwidth Compression
Bandwidth Compression
Server Aplikasi
Application Server
Server Redundance (RAC)
Server Redundance (RAC)
Redundance Infrastructure
Redundance Infrastructure
INFRASTRUKTUR
Data Center
Data Center
INFRASTRUCTURE
Enterprise Infrastruktur Mgt
Mgt. Infrastructure Enterprise
Microsoft (upgrade version &
Microsoft (upgrade version &
cluster)
cluster)
WAN 3 Mbps UBP/UBH &
WAN 3 Mbps GBU/MBU &
WAN UBOH
WAN OMBU
Disaster Recovery Center
Disaster Recovery Center
Kebijakan Keamanan SI
SI Security Policy
Disaster Recovery Plan
Disaster Recovery Plan
Security System
Security System
Security Awareness Program
Security Awareness Program
SECURITY
100
Kebijakan Pengembangan SI
SI Development Policy
PEOPLE
Rencana Strategis SI
SI Strategic Plan
AND PROCESS
Review Sistem Informasi
Information System Review
User Awareness Program
User Awareness Program
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
2012
2013
2014
2015
2016
Sumber Daya Manusia Human Resources People Excellence
People Excellence
Sumber daya manusia merupakan kebutuhan penting yang menjadi fokus perusahaan seiring dengan perkembangan Perusahaan. Indonesia Power senantiasa memberikan perhatian khusus dalam perkembangan kebutuhan dan kompetensi sumber daya manusia yang ada di Perusahaan. Perusahaan yakin bahwa sumber daya manusia adalah kunci penggerak kinerja Perusahaan dari internal.
Human resources is an essential requirement which becomes the focus of the company in line with the its development. Indonesia Power always gives a special attention to the development needs and competencies of human resources existed in the Company. Company believes that human resource is the key of the Company's internal performance.
Struktur Organisasi Pengelola SDM
HR Organizational Structure Management
Pengelolaan sumber daya manusia telah menjadi bagian dari perencanaan korporat yang matang. Untuk memastikan Direktorat SDM dapat berfungsi sebagai strategic partner maka organisasi pengelolaan SDM ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan No 36.K/010/IP/2010 tanggal 27 April 2010 Tentang Organisasi di PT Indonesia Power. Dalam SK tersebut Direksi menetapkan tiga Divisi yang membidangi pengelolaan sumber daya manusia yang masing-masingnya dikepalai oleh Kepala Divisi untuk mengelola efektivitas organisasi, pembinaan program SDM dan optimalisasi knowledge management.
Human resource management has become a part of a mature corporate planning. To ensure that the Directorate of Human Resources serves as strategic partner thus the organization's human resource management established by Decree No. 36.K/010/IP/2010 dated April 27th regarding organization of PT Indonesia Power. The decree sets set three Division in charge of the management of human resources which each headed by a Division head for managing organizational effectiveness, human resource development and optimization program Knowledge Management.
Direktorat SDM memiliki tiga Divisi yang memiliki fungsi dan tugas pokok sebagai berikut :
Directorate of Human Resources has three Division which has the functions and duties as follows:
1. Divisi Pengembangan SDM dan Talenta
1. Division of Human Resources and Talent Development
Profil Kepala Divisi
Head of Division Profile
Asep Yanyan Herdiyana Lahir di Bandung tanggal 3 Januari 1969. Lulusan S1 Geologi Universitas Padjadjaran Bandung. Riwayat jabatan antara lain : Ahli Senior Sistem MAnajemen dan Kinerja SDM (2008-2010), Kepala Divisi Sistem SDM dan Budaya Perusahaan (2010-2012), Kepala Divisi Pengembangan SDM dan Talenta (2012sekarang). Training dan Seminar yang pernah diikuti : International Project Management Seminar, Senior Leader Capacity Building dan Workshop OPI for WG-5 HAPUA Forum.
Born in Bandung on January 3rd, 1969. Bachelor Degree of Geology University of Padjadjaran Bandung. Experience include: Senior Expert of HR Performance Management System (2008-2010), Head of HR Systems and Corporate Culture Division (2010-2012), Head of the Human Resources and Talent Development Division (2012-present). Training and Seminars Attended: International Project Management Seminar, Senior Leader and Capacity Building Workshop for WG-5 OPI HAPUA Forum
Fungsi utamanya adalah memastikan tersedianya sumber daya manusia dengan kapasitas dan kapabilitas (jumlah dan kompetensi) sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
The main function is to ensure the availability of human resources with the capacity and capability (number and competence) according to company requirements.
Tugas pokoknya adalah menyusun kebijakan/strategi pengembangan SDM melalui program rekrutmen, seleksi dan penempatan pegawai, program asesmen kompetensi dan penilain kinerja pegawai, serta program pengembangan kompetensi pegawai melalui program diklat dan knowlegde management.
The main task is to formulate policies / strategies of human resource development program through recruitment, selection and staffing, competency assessment program and employee performance assesment as well as employee competence development programs through training and knowlegde management Program.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
101
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
2. Divisi Sistem SDM dan Budaya Perusahaan
2. HR Systems and Corporate Culture Division
Profil Kepala Divisi
Head of Division Profile
Herlina Abdullah Lahir di Jakarta tanggal 11 Maret 1966. Lulusan Master of Science dari Adelaide University of Australia dan S1 Matematika Institut Teknologi Bandung. Riwayat jabatan antara lain: Ahli Senior Sistem Manajemen dan Kinerja SDM (2009-2010), Ahli Senior Bina Program SDM (2010-2012), Kepala Divisi Sistem SDM dan Budaya Perusahaan (2012sekarang). Telah memiliki Penghargaan Brevet Instruktur Bidang Metodologi dari PLN Jasa Diklat.
Born in Jakarta on March 11th, 1966. Magister Master of Science from the Adelaide University of Australia and Bachelor degree of Mathematics from Bandung Institute of Technology. Experience include: Senior Expert of Management System and Human Resources Performance (2009-2010), Senior Expert of Human Resource Development Program (2010-2012), Head of HR Systems and Corporate Culture Division (2012-present). She got a brevet award of PLN Methodology Field Instructor Training Services.
Fungsi utamanya adalah memastikan tersedianya sistem Manajemen Sumber Daya Manusia dan terkelolanya implementasi budaya perusahaan. Tugas pokoknya adalah menyusun kebijakan/strategi pengembangan sistem SDM melalui program evaluasi organisasi yang disesuaikan dengan strategi perusahaan, melakukan perencanaan SDM melalui penetapan standar kompetensi SDM, serta melakukan pengukuran tingkat Human Capital Readiness (HCR), Organizational Capital Readiness (OCR), Tingkat Kepuasan Pegawai (Employee Satisfaction Index), Tingkat Partisipasi Aktif Pegawai (Employee Engagement Index), serta Pengelolaan Implementasi nilai-nilai perusahaan dan Budaya Perusahaan.
The main function is to ensure the availability of Human Resource Management system and corporate culture implementation management. The main task is to develop a HR policy / strategy development through evaluation program that is addapted to the company strategy, planning human resource through the establishment of HR standardcompetencies as well as measuring the level of Human Capital Readiness (HCR), Organizational Capital Readiness (OCR), Employee Satisfaction Index, Employee Engagement Index, and the Implementation Management of Company's Values and Culture.
3. Divisi Administrasi SDM dan Hubungan Industrial
3. Division of Human Resources Administration and Industrial Relations
Profil Kepala Divisi
Head of Division Profile
Bustanul Arifin Lahir di Jakarta tanggal 13 Maret 1957. Lulusan S1 Elektro dari Institut Teknologi Bandung. Riwayat antara lain: Manajer Senior Infrastruktur (2005-2006), Vice President Administrasi SDM (20062010), Kepala Divisi Administrasi SDM dan Hubungan Industrial (2010-2012). Training dan Seminar yang pernah diikuti: Executive Briefing Kriteria Baldridge, Workshop Manajemen Resiko, dan Seminar Senior Leader Capacity Building.
Fungsi utamanya adalah memastikan terkelolanya administrasi tenaga kerja dan hubungan industrial di perusahaan. Tugas pokoknya adalah menyusun kebijakan/strategi pengelolaan data base pegawai, fasilitas kesejahteraan pegawai, pensiunan pegawai, kesehatan pegawai, serta mengelola hubungan industrial.
102
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Born in Jakarta on March 13, 1957. S1 graduated from Electrical (Bandung Institute of Technology. Experience include: Infrastructure Senior Manager (2005-2006), Vice President of Human Resources Administration (2006-2010), Head of Human Resources Administration and Industrial Relations divission (2010-2012). Training and Seminars Attended: Executive Briefing Baldridge Criteria, Risk Management Workshop, and Senior Seminar Leader Capacity Building.
The main function is to ensure labor administration and industrial relations management in the company. The main task is to arrange policies/strategies deals with employee database management, employee welfare facilities, pension, employee health, and managing industrial relations.
Berikut adalah struktur organisasi yang menjalankan fungsi pengelolaan sumber daya manusia.
The following is the structure of the organization for human resource management function.
Direktur SDM HR Director
Kepala Divisi Pengembangan SDM & Talenta Division Head of HR & Talent Development
Kepala Divisi Sistem SDM & Budaya Perusahaan Division Head of HR Systems and Corporate Culture
Manajer Diklat dan Knowledge Management Manager of Training and Knowledge Management
Manajer Budaya Perusahaan Manager of Corporate Culture
Manajer Rekrutmen dan Pengembangan Karir Manager of Recruitment and Career Development
Manajer Perencanaan SDM dan Organisasi Manager of Human Resources and Organizational Planning
Manajer Asesmen dan Kinerja Pegawai Manager of Assessment and Employee Performance
Manajer Pengembangan Sistem SDM Manager of HR Systems Development
Kepala Divisi Administrasi SDM & Hubungan Industrial Head of HR Administration and Industrial Relations
Ahli Senior Senior Expert
Manajer Kepegawaian Manager of Employment
Manajer Hubungan Industrial dan Kepatuhan Manager of Industrial Relations and Compliance
Ahli Standar Kompetensi dan Kinerja Pegawai Experts of Employee Competency Standards and Performance
Kebijakan Pengelolaan SDM
HR Management Policy
Untuk memastikan keselarasan pengelolaan SDM dengan strategi dan membentuk lingkungan kerja yang kompetitif dan kondusif untuk peningkatan kinerja, maka Indonesia Power menyusun berbagai kebijakan SDM dan melakukan evaluasi implementasi kebijakan secara berkala dan perbaikan kebijakan secara sistematis. Pegawai dapat memberikan feedback mengenai implementasi kebijakan melalui Survey Human Resources Satisfaction and Engagement (HRSE) yang dilaksanakan secara berkala dan melalui Persatuan Pegawai. Selain itu, untuk memastikan kualitas dari Kebijakan yang dikeluarkan, SDM melalui beberapa tahap dalam penyusunan kebijakan yang diantaranya adalah melalui pembahasan internal Direktorat SDM, pembahasan lintas Direktorat sesuai kebutuhan, pembahasan dengan Persatuan Pegawai dan pembahasan dengan Departemen Hukum.
To ensure the alignment of HR management with the strategy and to establish a competitive work environment to improve performance, Indonesia Power established various HR policies and evaluate the policy implementation periodically and systematically. Employees can provide feedback on the implementation of policy through Human Resources Satisfaction and Engagement (HRSE) survey conducted periodically and through Labor Union. In addition, to ensure the quality of policies issued, HR have been through several stages in policiesdevelopment arrangement, such as through internal discussion of Human Resources Directorate, the discussion of crossDirectorate as necessary, discussion with the Labor Union and discussions with the Legal Department.
Pada tahun 2012, Indonesia Power menyusun kebijakan pengelolaan SDM sebagai berikut:
In 2012, Indonesia Power formulate human resources management policy as follows:
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
103
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Keputusan dan Edaran Direksi Decision and Circular of The Board of Directors Manajemen Kinerja Performance Management
Remunerasi Remuneration
Keputusan Direksi No. 80 K/010/IP/2012 tanggal 4 Juni 2012 tentang Sistem Manajemen Kinerja Pegawai
A Decree of the Board of Directors Number 80 K/010/IP/2012 dated 4th June 2012 concerning the Employee Performance Management System
Keputusan Direksi No.110.K/010/IP/2012 tanggal 27 Juli 2012 tentang Pay For Position (P2).
A Decree of the Board of Directors Number 110.K/010/IP/2012 dated 27th Juli 2012 concerning Pay For Position (P2).
Keputusan Direksi No.186.K/010/IP/2012 tanggal 21 November 2012 tentang Perubahan Atas Keputusan Direksi No. 38.K/010/IP/2009 tentang Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi (MSDMBK)
A Decree of the Board of Directors Number 186.K/010/ IP/2012 dated November 21st 2012 concerning Amandment of A Decree of the Board of Directors Number 38.K/010/IP/ 2009 concerning Competency-Based Human Resources management System (MSDMBK -Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi) A Decre e of the Board of Directors Number 196.K/010/IP/2012 dated December 18th , 2012 concerning housing facilities in PT Indonesia Power. Circular Resolution of the Board of Directors Number 21.E/012/IP/2012 dated December 18th, 2012 concerning House Rent Assistance Facility A Decree of the Board of Directors Number 204.K/010/IP/ 2012 dated December 28th , 2012 concerning Criteria of Establishment & Assessment Work Team Related to the Provision of Employee Group Benefits (Pay for Performance2). A Decree of the Board of Directors Number 206.K/010/IP/ 2012 dated December 28 th , 2012 concerning the Determination of Tariff of the Employee Benefits (Pay For Performance 2 / P3-2). Circular Resolution of the Board of Directors Number 24.E/012/IP/2012 dated December 28th, 2012 concerning the Budget Determination and Payment of Individual Employee Benefits A Decree of the Board of Directors No205.K/010/IP/2012 dated December 28th, 2012 concerning Pension Benefits Management Through the Employee Retirement Pension Fund
Keputusan Direksi No196.K/010/IP/2012 tanggal 18 Desember 2012 tentang Fasilitas Perumahan di Lingkungan PT Indonesia Power. Edaran Direksi No.21.E/012/IP/2012 tanggal 18 Desember 2012 tentang Bantuan Fasilitas Sewa Rumah Keputusan Direksi No.204.K/010/IP/2012 tanggal 28 Desember 2012 tentang Kriteria Pembentukan dan Penilaian Tim Kerja Terkait Pemberian Imbalan Kerja Kelompok (Pay for Performance 2). Keputusan Direksi No.206.K/010/IP/2012 tanggal 28 Desember 2012 tentang Penetapan Tarif Imbalan Kerja Kelompok (Pay For Performance 2 / P3-2). Edaran Direksi No.24.E/012/IP/2012 tanggal 28 Desember 2012 tentang Penetapan Anggaran dan Pembayaran Imbalan Kerja Individu (P3-1) Semester II Tahun 2012. Keputusan Direksi No205.K/010/IP/2012 tanggal 28 Desember 2012 tentang Pengelolaan Manfaat Pensiun Pegawai Melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan Keputusan Direksi No. 85.K/010/IP/2012 tanggal 19 Juni 2012 tentang Sistem Rekrutmen Pegawai
Pengembangan Kompetensi dan Karir Competency and Career Development
Keputusan Direksi No. 109.K/010/IP/2012 tanggal 21 Juli 2012 tentang Sistem Jabatan Keputusan Direksi No.150.K/010/IP/2012 tanggal 3 September 2012 tentang Sertifikasi Kompetensi Pegawai Keputusan Direksi No.187.K/010/IP/2012 tanggal 22 November 2012 tentang Direktori dan Kebutuhan Kompetensi Jabatan Kompetensi Utama dan Kompetensi Peran. Keputusan Direksi No. 203.K/010/IP/2012 tanggal 28 Desember 2012 tentang Sistem Pembinaan Kompetensi dan Karir Pegawai
Budaya Perusahaan & Engagement Corporate Culture & Engagement
Organisasi Organization
104
Keputusan Direksi No. 03.K/010/IP/2012 tanggal 11 Januari 2012 tentang Budaya Perusahaan PT Indonesia Power Keputusan Direksi No. 02.K/010/IP/2012 tanggal 11 Januari 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Survey Human Resources Satisfaction & Engagement (HRSE)
A Decree of the Board of Directors Number 85.K/010/IP/2012 dated June 19th, 2012 concerning Employee Recruitment System A Decree of the Board of Directors Number 109.K/010/IP/2012 dated July 21 st , 2012 concerning Position System A Decre e of the Board of Directors Number 150.K/010/IP/2012 dated September 3rd, 2012 concerning Employee Competency Certification A Decre e of the Board of Directors Number 187.K/010/IP/2012 dated November 22nd, 2012 concerning Directories and Position Competency Requirements, Key Competencies, and Competency Role. A De cree of the Board of Di re ctors Numbe r 203.K/010/IP/2012 dated December 28th, 2012 concerning Guidance System of Employee Competency and Career
Edaran Direksi No. 08.E/012/2012 tanggal 31 Juli 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Internalisasi Visi, Misi dan Indonesia Power Way dalam Kegiatan Operasional Perusahaan
A Decree of the Board of Directors Number 03.K/010/IP/2012 dated January 11th, 2012 concerning the Corporate Culture of PT Indonesia Power A Decree of the Board of Directors Number 02.K/010/IP/2012 dated January 11 th, 2012 concerning Guidelines for the Survey of Human Resources Satisfaction & Engagement (HRSE) Circular Resolution of the Board of Directors Number 08.E/012/2012 dated July 31st, 2012 concerning Guidelines for the Implementation of Internalization of Vision, Mission, and Indonesia Power Way in Corporate Operational Activities
SK No. 54.K/010/IP/2012 tanggal 2 April 2012 tentang Organisasi UBP Mrica SK No. 55.K/010/IP/2012 tanggal 2 April 2012 tentang Bagan Susunan Jabatan, Tingkat Jabatan dan Formasi Jabatan UBP Mrica SK No. 139.K/020/IP/2012 tanggal 9 Agustus 2012 tentang Organisasi Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro / Mikrohidro di Area Jawa Tengah SK No. 52.K/010/IP/2012 tanggal 2 April 2012 tentang Organisasi UBP Saguling SK No. 53.K/010/IP/2012 tanggal 2 April 2012 tentang Bagan Susunan Jabatan, Tingkat Jabatan dan Formasi Jabatan UBP Saguling SK No. 56.K/010/IP/2012 tanggal 2 April 2012 tentang Organisasi UBP Kamojang SK No. 57.K/010/IP/2012 tanggal 2 April 2012 tentang Bagan Susunan Jabatan, Tingkat Jabatan dan Formasi Jabatan UBP Kamojang SK No. 167.K/010/IP/2012 tanggal 8 Oktober 2012 tentang Organisasi UBP Priok SK No. 168.K/010/IP/2012 dan perubahannya tanggal 8 Oktober 2012 tentang Bagan Susunan Jabatan, Tingkat Jabatan dan Formasi Jabatan UBP Priok SK No. 81.K/010/IP/2012 tanggal 5 Juni 2012 tentang Bagan Susunan Jabatan, Tingkat Jabatan dan Formasi Jabatan PLTU Banten 3 Lontar
A Decree Number 54.K/010/IP/2012 dated April 2nd, 2012 concerning the organization of Mrica GBU A Decree Number 55.K/010/IP/2012 dated April 2nd, 2012 concerning Structure Chart of Position, Position Level, and Position Formation of Mrica GBU A Decree Number 139.K/020/IP/2012 dated August 9th, 2012 concerning the Organization of the Project of minihydro / micro-hydro Power Plant in Central Java Area A Decree Number 52.K/010/IP/2012 dated April 2nd, 2012 concerning Organization of Saguling GBU A Decree Number 53.K/010/IP/2012 dated April 2nd, 2012 concerning Structure Chart of Position, Position Level, and Position Formation of Saguling GBU A Decree Number 56.K/010/IP/2012 dated April 2nd, 2012 concerning the Organization of Kamojang GBU A Decree Number 57.K/010/IP/2012 dated April 2nd, 2012 concerning Structure Chart of Position, Position Level, and Position Formation of Kamojang GBU A Decree Number 167.K/010/IP/2012 dated October 8th, 2012 concerning the Organization of Priok GBU A Decree Number 168.K/010/IP/2012 and it's amandment dated October 8 th, 2012 concerning Structure Chart of Position, Position Level, & Position Formation of Priok GBU A Decree Number 81.K/010/IP/2012 dated June 5th, 2012 concerning Structure Chart of Position, Position Level, and Position Formation of PLTU Banten 3 Lontar
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Pencapaian Kinerja Bidang SDM Tahun 2012
Achievement of Human Resource Performance In 2012
Target pencapaian aspek learning & growth dalam indikator KPI korporat adalah berupa Human Capital Readines (HCR), Organization Capital Readiness (OCR), dan Information Capital Readiness (ICR). Untuk memastikan pemenuhan target pada ketiga aspek tersebut, target diturunkan kepada seluruh unit kerja secara proporsional.
Target achievement of learning and growth aspects in corporate KPI's indicator are Human Capital Readines (HCR), Organization Capital Readiness (OCR), and Information Capital Readiness (ICR). To ensure the fulfillment of the target on the those aspects, the target was divided into all units proportionally.
HCR adalah pengukuran kesiapan SDM berdasarkan dua aspek, yaitu pemenuhan kompetensi dan pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia. HCR bertujuan untuk memastikan kesiapan kompetensi pegawai, kesesuaian sertifikasi dengan pekerjaan dan pemenuhan jumlah pegawai yang optimal agar dapat mengimplementasikan strategi Perusahaan. Formulasi yang digunakan untuk mengukur HCR adalah dengan menggunakan skala 1-5 yang didapatkan dari hasil assessment, yaitu self assessment pada triwulan ganjil dan assessment oleh Kantor Pusat kepada unit setiap triwulan genap. Pada tahun 2012 target HCR adalah 3,5 dan realisasi KPI untuk HCR adalah 3,95 atau 112,86% dari terget yang ditetapkan. Selain proses assessment tersebut, proses pembinaan dilakukan oleh bidang terkait dalam bentuk sosialisasi kepada pengelola SDM unit, monitoring dan feedback bulanan.
HCR is a measurement of HR readiness based on two aspects that are the fulfillment of competencies and human resource needs. HCR aims to ensure the readiness of employee competence, certification suitability for the work and the number optimalization of employees in order to implement the Company's strategy. The Formulation to determine the HCR using 1-5 scale obtained from the results of the assessment, the self assessment and the quarterly assessment by the Head Office to the unit in every even quarter. In 2012 the target was 3.5 and the KPI-HCR realization was 3.95 or 112.86% from the target. Besides, the assessment process, the coaching process is conducted by related fields in form of socialization to Unit HR undertaker, monitoring, and monthly feedback.
Kesiapan kompetensi pegawai dalam menjalankan strategi Perusahaan dilakukan melalui ukuran proses dan hasil:
The Readiness of employee competence in implementing the Company's strategy through the process and result measurement:
No
Aspek Aspect
Proses/Maturity Process/Maturity
Hasil/KPI Result/KPI
1
Peningkatan Competencies Kompetensi improvement
Program Pelatihan Pegawai Kompeten
Training Program Employee Competencies
Realisasi Rendiklat Sertifikasi Kompetensi
Rendiklat Realization Competencies Certification
2
Pemenuhan HR needs Kebutuhan Fullfilment SDM
Penyusunan formasi jabatan
Job Formation Arrangement
Kepatuhan formasi jabatan
Position-formation Compliance
OCR adalah pengukuran kesiapan organisasi berdasarkan 4 aspek, yaitu kepemimpinan, budaya kerja, alignment dan teamwork. Formulasi yang digunakan untuk mengukur OCR adalah dengan menggunakan skala 1-5 yang didapatkan dari hasil assessment. Pada tahun 2012 target OCR adalah 3,5 dan realisasi KPI untuk OCR adalah sebesar 3,67 atau 104,86%.
OCR is a measurement of organizational readiness based on four aspects, i.e. leadership, workplace culture, alignment and teamwork. The Formulation used in measuring the OCR is a 1-5 scale obtained from the results of the assessment. In 2012 the target OCR was 3.5 and the realization of KPI for OCR was 3.67 or 104.86%.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
105
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Kesiapan organisasi untuk mencapai sasaran Perusahaan dilakukan melalui:
No
Proses/Maturity Process/Maturity
Hasil/KPI Result/KPI
Budaya Kerja Work Culture
Pemetaan dan Penyediaan Infrastruktur
Mapping and Infrastructure Provision
Realisasi Tindak Lanjut
Follow-Up Realization
2
Kepemimpinan Leadership
Seleksi administrasi kader
Cadre-administrative Selection
Kecukupan kader potensial
Sufficiency of potential cadres
3
Alignment
Keselarasan Strategi Pemahaman Strategi Perusahaan
Strategy Alignment Company-strategy Understanding
Pemahaman Visi, Misi dan Strategi
The understanding of strategy, vission and mission
Team Work
Knowledge Inventory & Acquisition - Knowledge Capture - Knowledge Center Knowledge Activity - KM CoP (Forum Engineering, Inovasi, Diskusi Sharing & Collaboration)
Knowledge Inventory & Acquisition - Knowledge Capture - Knowledge Center Knowledge Activity - KM CoP (Forum Engineering, Inovasi, Diskusi Sharing & Collaboration)
Knowledge Inventory & Acquisition - Knowledge Capture - Knowledge Center Knowledge Activity - KM CoP (Forum Engineering, Inovasi, Diskusi Sharing & Collaboration)
Knowledge Inventory & Acquisition - Knowledge Capture - Knowledge Center Knowledge Activity - KM CoP (Forum Engineering, Inovation, Diskusi Sharing & Collaboration)
1
4
106
Aspek Aspect
The Readiness of the Company-organization achievement is conducted through:
ICR adalah pengukuran maturity bisnis proses TI dan pengukuran tingkat kesiapan infrastruktur dan aplikasi bisnis. ICR bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan kualitas pengelolaan sistem informasi guna meningkatkan kontinuitas proses bisnis. Pengukuran ICR dilaksanakan dengan metode Maturity Level tingkat penerapan tata kelola Teknologi Informasi (TI) dengan menggunakan skala 1-5, dimana masingmasing level menunjukkan kualitas pelaksanaan dari masingmasing pengendalian di dalam organisasi/unit kerja. Pada tahun 2012 realisasi KPI untuk ICR adalah sebesar 3,53 atau 100,86% dari target KPI tahun 2012.
ICR is a maturity measurement of IT and business process level dealing with infrastructure readiness and business applications. ICR aims to find out how effective the increase of informationsystem quality management in order to improve the continuity of business process. ICR measurement is conducted by the method of IT governance-application level Maturity using a 15 scale, in which each level shows the implementation quality of each control in work units. In 2012 KPI actualization for ICR was 3.53 or 100.86% of the KPI target in 2012.
Untuk mengetahui Maturity Level ICR dilakukan pengukuran proses dan kinerja yang terdiri dari pengukuran Maturity Bisnis Proses TI dan pengukuran tingkat kesiapan infrastruktur dan aplikasi bisnis.
To determine ICR Maturity-Level, it is conducted the Assessment and performance measurement consisted of IT Business Process Maturity and infrastructure readiness level measurement,also the business applications.
Komposisi Pegawai
Employee Composition
Berikut adalah Komposisi pegawai Indonesia Power berdasarkan wilayah kerja, pendidikan, jenjang jabatan, status kepegawaian, gender, dan usia. Pada tahun 2012 jumlah seluruh pegawai sebanyak 3.498 pegawai, menurun 4% dibandingkan tahun 2011 sebanyak 3.695 pegawai. Penurunan ini terutama disebabkan oleh peningkatan tingkat pensiun pegawai dan arahan RUPS untuk menciptakan organisasi yang lean dan standar produktivitas pegawai.
The following is Indonesia Power employee composition by area of work, education, job level, employment status, gender, and age. In 2012 the total number of employees was 3,498 employees, decrease 4% compared to the previous year-2011which was 3,695 employees. The decrease was primarily due to an increase of employee retirement and RUPS guidance to create a lean organization and employee productivity standards.
Komposisi Pegawai Berdasarkan Wilayah Kerja
Employee Composition Based on Work Area
Indonesia Power merupakan perusahaan pembangkitan yang menghasilkan tenega listrik dan juga memberikan jasa O&M (Operation & Maintenance), jaringan wilayah kerja Indonesia Power terbagi di Kantor Pusat Jakarta, UBP Suralaya, UBP Priok, UBP Saguling, UBP Kamojang, UBP Semarang, UBP Mrica, UBP Perak Grati, UBP Bali, UB Pemeliharaan, UBOH PLTU Banten 1 Suralaya, UBOH PLTU Banten 2 Labuan, UBOH PLTU Banten 3 Lontar, serta UBOH PLTU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu.
Indonesia Power is the generation company producing electricity power and providing O&M service (Operation & Maintenance). Network area of Indonesia Power is divided into the Head Office Jakarta, Suralaya GBU, Priok GBU, Saguling GBU, Kamojang GBU, Semarang GBU, Mrica GBU, Perak Grati GBU, Bali GBU, Maintenance Unit Business (MBU), Banten 1 Suralaya SPP OMBU, Banten 2 Labuan SPP OMBU, Banten 3 Lontar SPP OMBU and Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu SPP OMBU.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Tabel Komposisi Pegawai Berdasarkan Wilayah Kerja Tahun 2009-2012 (Pegawai) Table of Employee Composition based on work Area in 2009-2012
2009
2010
2011
2012
Kantor Pusat
Head Office
254
274
336
346
UBP Suralaya
Suralaya GBU
784
751
759
723
UBP Priok
Priok GBU
326
321
314
301
UBP Saguling
Saguling GBU
391
352
351
302
UBP Kamojang
Kamojang GBU
309
314
307
289
UBP Semarang
Semarang GBU
330
324
356
335
UBP Mrica
Mrica GBU
320
317
300
274
UBP Perak Grati
Perak Grati GBU
203
212
226
231
UBP Bali
Bali GBU
218
235
245
238
UB Pemeliharaan
Maintenance Business Unit (MBU)
110
113
137
129
UBOH PLTU Banten 1 Suralaya
Banten 1 Suralaya SPP OMBU
0
56
65
66
UBOH PLTU Banten 2 Labuan
Banten 2 Labuan SPP OMBU
0
90
93
88
UBOH PLTU Banten 3 Lontar
Banten 3 Lontar SPP OMBU
0
16
113
114
UBOH PLTU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu
Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu SPP OMBU
Jumlah
Total
0
0
57
67
3.245
3.375
3.659
3.498
Grafik Komposisi Pegawai Berdasarkan Wilayah Kerja The Chart of Employee Composition based on area in 2009-2012
2009 2010 2011 2012
Kantor Pusat Head Office
UBP Suralaya GBU
UBP Priok GBU
UBP Saguling GBU
UBP Kamojang GBU
UBP Semarang GBU
UBP Mrica GBU
UBP Perak Grati GBU
UBP Bali GBU
UB Pemeliharaan MBU
UBOH PLTU Banten 1 Suralaya SPP OMBU
UBOH PLTU Banten 2 Labuan SPP OMBU
UBOH PLTU Banten 3 Lontar SPP OMBU
UBOH PLTU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu SPP OMBU
Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Employee composisition based on Education Level
Sebagai perusahaan yang berkembang dan menggenggam berbagai prestasi, tentunya didukung oleh sumber daya manusia yang memiliki kapasitas dan kapabilitas yang sesuai dengan kebutuhan Perusahaan. Indonesia Power memberikan perhatian dalam hal jenjang pendidikan dan pengembangan pendidikan pegawai.
As a developed company with a various achievements, surely it is supported by the HR which capacity and capability are appropriate with the Company needs. Indonesia Power has a special attention into education level and educational development of employees.
Pada tahun 2012 jumlah pegawai tetap yang aktif dengan level pendidikan S3 sebanyak 1 orang, S2 sebanyak 89 pegawai, S1 sebanyak 844 pegawai, Diploma 462 pegawai, SMU/K sebanyak 1.902 pegawai, SLTP/SD sebanyak 200 pegawai. Selain pegawai tetap yang aktif tersebut, terdapat 28 pegawai yang masuk dalam masa persiapan pensiun.
In 2012 amount of active permanent employee with doctoral degree was 1 employee, master degree of 89 employee, bachelor degree of 844 employee, Diploma of 462 employee, high school of 1,902 employee, junior high school of 200 employee. Other than active permanent employee, there were 28 employee who enter retirement preparation period.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
107
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Tabel Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Table of Employee Composition Based on Education
Tingkat Pendidikan Level of Education
2009
Pegawai Tetap
Full-time employee
S3
S3
S2
Master Degree
S1 Diploma SMU/K
Senior High School
SLTP/SD
Junior high/elementary school
Jumlah Pegawai Aktif
Total of Active Employee
2010
2011
2012
-
-
-
1
47
43
102
89
Bachelor Degree
500
575
862
844
Diploma Degree
146
314
481
462
2,253
2,163
1,979
1,902
299
280
235
200
3,245
3,375
3,659
3,498
Grafik Komposisi Pegawai Berdasarkan jenjang Pendidikan Chart of Employee Composition Based on Education Level
2009 2010 2011 2012
S3
108
S2
S1
Master Degree
Bachelor Degree
Diploma
SMU/K
SLTP/SD
Senior High School
Junior High/ Elementary School
Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenjang Jabatan
Employee position Based on Job Grade
Dalam menciptakan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan fungsi kerja, Indonesia Power telah menyiapkan komposisi yang sesuai antara kebutuhan dan fungsi yang ideal. Untuknya Indonesia Power membagi pegawai kedalam beberapa jenjang jabatan seperti: Direksi, Eksekutif Utama, Eksekutif Senior, Eksekutif, Penyelia Atas, Penyelia Dasar dan Pelaksana. Dalam setiap jenjang jabatan tersebut dilakukan pengelompokan jabatan, yaitu jabatan struktural dan jabatan fungsional sesuai Keputusan Direksi Nomor 37.K/010/IP/2010 tanggal 27 April 2010.
In creating the work-function effectiveness and efficiency, Indonesia Power has prepared an appropriate composition between the needs and functions. Indonesia Power divides employee into job grading i.e. Directors, Main Executive, Senior Executive, Executive, Higher Level Supervisor, Lower Level Supervisor and Practitioner. There is classification in every grade, i.e. structural and functional positions according to Decision of the Board of Directors No.37.K/010/IP/2010 dated April 27th, 2010.
Pada tahun 2012 komposisi pegawai berdasarkan jenjang jabatan mengalami kenaikan pada jenjang jabatan penyelia dasar, eksekutif, eksekutif senior dan eksekutif utama yang disebabkan karena pengembangan bisnis Indonesia Power, restrukturisasi organisasi dan sentralisasi pengoperasian untuk UBP Saguling dan Mrica di tahun 2012 sehingga menyebabkan terjadinya promosi pegawai untuk kebutuhan internal maupun promosi pegawai untuk tugas karya di anak perusahaan dan di PT PLN (Persero).
In 2012 employee composition based on the job grade increases on lower level supervisor positions, executive, senior executives and main executive. It was happened due to Indonesia Power business development, organizational restructuring and centralization of operations for Saguling and Mrica GBU that led to the promotion of employees for internal needs as well as work assignments in subsidiaries and in PT PLN (Persero).
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Tabel Komposisi Pegawai Aktif Berdasarkan Jenjang Jabatan Tahun 2010-2012 Table of Active Employee Composition based on Position in 2010-2012
Jenjang Jabatan
Sebutan Jabatan Name of position
Designation Rank
Struktural Structural
1
Fungsional Functional
2
3
4
Direksi Directors
Eksekutif Utama Main executive
Kepala Satuan
Head of Unit
Sekretaris
Corporate
Perusahaan
secretary
General Manager General Manager of UBP SLA
Pegawai per Jenjang Jabatan 2010 Employee by The Position in 2010
Pegawai per Jenjang Jabatan 2011 Employee by The Position in 2011
Pegawai per Jenjang Jabatan 2012 Employee by The Position in 2012
5
6
5
5
5
Ahli Utama
Main Expert
5
6
9
Ahli Senior
Senior expert
63
61
66
Auditor Senior
Senior Auditor
Ahli
Expert
188
208
215
Auditor
Auditor
SLA GBU
General Manager General Manager
Eksekutif Senior Senior executive
UBH
of MBU
Kepala Divisi
Head of division
Kepala
Head of
Departemen
department
Kepala Bidang
Head of section
General Manager General Manager Deputi General
Deputy General
Manager
Manager
Eksekutif Executive
Manajer
Manager
Penyelia Atas Higher Level Supervisor
Supervisor Senior Senior Supervisor
Ahli Madya
Associate Expert
466
535
509
Penyelia Dasar Lower Level Supervisor
Supervisor
Ahli Muda
Junior Expert
544
582
616
1.150
2.262
2.083
3.659
3.503 *)
Supervisor
Pelaksana Senior Senior Practitioner Operator Senior Senior Technician
Pelaksana Practitioner
Teknisi Senior
Teknisi Senior
Pelaksana
Practitioner
Operator
Operator
Teknisi
Technician
Jumlah Pegawai Total of the Employee *) Termasuk Direksi
954
3.375
*) Include Board of Directors
Komposisi Pegawai Berdasarkan Usia
Employee Composition by Age
Reorganisasi Indonesia Power sebagai akibat dari penyelesaian masa jabatan, Direktorat SDM memiliki kebijakan untuk memberikan hak kepada pegawai untuk menjalani masa persiapan pensiun (MPP) selama satu tahun sebelum memasuki usia pensiun (56 tahun).
Indonesia Power reorganization is caused by term, HR Directorate has a policy to authorize the employee for preretirement preparation period (MPP) for one year prior to retirement age (56 years old).
Pada tahun 2012 komposisi pegawai berdasarkan tabel di bawah ini, menggambarkan bahwa 23% pegawai Indonesia Power akan memasuki masa purna bakti dalam lima tahun ke depan, untuk itu Direktorat SDM telah mempersiapkan strategi sebagai berikut : 1. Rekrutmen fresh graduate melalui job fair, beasiswa ikatan dinas, cooperative education, pengumpulan data base calon pelamar di dalam website Indonesia Power 2. Rekrutmen Profesional 3. Persiapan kader dan talent melalui program pengembangan kompetensi intensif
In 2012 the composition of employees based on the chart below, illustrates that 23% of employees Indonesia Power will enter pre retirement period in the next five years. For that, the Directorate of HR has prepared the following strategies: 1. Fresh Graduate Recruitment through job fairs, scholarship bond, Cooperative Education, collecting a data base of potential applicants in the Indonesia Power website 2. Professional recruitment 3. Preparation of cadre and talent through the intensive competency development-program
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
109
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Tabel Komposisi Pegawai Berdasarkan Usia Tahun 2009-2012 (Pegawai) Table of Employee Composition based on Age in 2009-2012 Usia (Tahun) Age (Year)
2009
2010
2011
2012
19-25
19-25
135
225
499
395
26-30
26-30
286
458
592
631
31-35
31-35
207
150
141
177
36-40
36-40
571
536
451
391
41-45
41-45
418
407
451
487
46-50
46-50
924
857
723
606
51-54
51-54
603
643
680
700
>55
>55
101
99
122
111
Jumlah Pegawai Aktif
Total of Active Employee
3.245
3.375
3.659
3.498
Masa Persiapan Pensiun
Pre Pension Preparation
Jumlah Pegawai
Total of Employee
48
37
37
28
3.293
3.412
3.696
3.526
Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
Employee composition by Gender
Indonesia Power memegang prinsip kesetaraan dalam proses pengelolaan pegawainya, pengembangan pegawai, diklat, sertifikasi, penempatan serta promosi, Indonesia Power memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh pegawai untuk terus bertumbuh dan berkembang bersama Perusahaan. Pada tahun 2012 komposisi pegawai terdiri dari 89,08% lakilaki dan 10,92% perempuan, hal ini disebabkan karena fungsi tugas Indonesia Power yang mayoritas teknik dan mayoritas pelamar pekerjaan adalah laki-laki.
Indonesia Power holds the principle of equality in the process of employee management, employee development, training, certification, placement and promotion. Indonesia Power provides equal opportunities for all employees to grow and develop with the Company. In 2012 the composition of employees consists of 89.08% men and 10.92% women, this is because the major function of Indonesia Power tasks deals with technique ability , thus the majority of applicants are men.
Tabel Komposisi Pegawai Aktif Berdasarkan Jenis Kelamin Table of Active Employee Composition Based on Gender
Jenis Kelamin Gender
110
Pria
Male
Wanita
Female
Jumlah
Total
2009
2010
2011
2012
2.997
3.051
3.267
3.116
248
324
392
382
3.245
3.375
3.659
3.498
Rekrutmen Pegawai
Employee Recruitment
Rekrutmen merupakan upaya pencarian dan perolehan sejumlah kandidat karyawan yang qualified sehingga memungkinkan perusahaan dapat menseleksi orang-orang yang tepat untuk mengisi fungsi-fungsi yang dibutuhkan sampai dengan proses diklat persiapan atau yang disebut On the Job Training (OJT).
Recruitment is process for searching and getting of qualified employees to be selected by the company. On the other hand, it is a selecting process of the right people to fill a neededfunctions which called On the Job Training (OJT).
Proses rekrutmen diharapkan dapat menghasilkan pegawai yang kompeten, dapat dikembangkan serta terikat pada Perusahaan. Perusahaan berusaha menempatkan orang yang tepat pada fungsi yang tepat, sehingga tercipta sumber daya manusia berkualitas yang akan terus tumbuh dalam jangka waktu yang panjang.
The recruitment process is expected to produce a competent employee, who can be developed as well as engage to the Company. Company is trying to put the right people in the right function, therefore the quality of human resources will continue to grow in the long-term.
Pada tahun 2012 Indonesia Power melakukan rekrutmen sebanyak 287 pegawai, meningkat dibandingkan tahun 2011 sebanyak 49 pegawai antara lain karena kebutuhan pengembangan bisnis Perusahaan. Peningkatan penerimaan D1/SLTA adalah untuk meningkatkan rasio tingkat pendidikan dengan menggantikan pegawai yang pensiun tingkat SD/SLTP.
In 2012 Indonesia Power had recruited 287 employees. It was increased, compared to 2011 which was 49 employees due to the Company's business development needs. The Increasing in D1/SLTA recruitment is aim increase the ratio of education level-to substitute a junior high/elementary school degree employee.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Komposisi pegawai yang baru direkrut adalah sebagai berikut:
The composition of the newly recruited employees are as follows :
Tabel Penerimaan pegawai pada tahun 2009-2012 Table of Employee recruitment in 2009-2012 Tingkat Pendidikan Educational Background Tahun Year
S1 Bachelor
D3 Diploma
D1/SLTA D1/ Senior High School
Jumlah (orang) Total (People)
2009
-
24
93
117
2010
158
82
82
322
2011
-
-
49
49
2012
79
73
135
287
Jumlah Total
237
179
359
775
Pengembangan dan Pelatihan SDM
HR Development and Training
Indonesia Power meyakini bahwa pengembangan SDM merupakan suatu kebutuhkan untuk keberlanjutan Perusahaan agar mampu berkembang secara lebih dinamis. Strategi pengembangan SDM merupakan perencanaan untuk mengembangkan pegawai agar berkembang ke arah yang lebih baik, meningkatkan kompetensi, engagement/keterikatan dan mampu menghasilkan kinerja maksimal.
Indonesia Power believes that HR development is a need for the sustainability of a company's requirements in order to progress more dinamically. Strategy of HR development is to develop employees to be better, improved competence, an engagement/ attachment and capability of producing maximum performance.
Pada tahun 2012, realisasi peningkatan kualitas SDM tercermin dari kegiatan diklat, assesment, dan sertifikasi sebagai berikut:
In 2012, the actual increase in the quality of human resources is portrayed in the training activities, assessment, and certification follows:
a. Diklat Untuk mendukung pencapaian kinerja Perusahaan yang telah ditargetkan, maka telah dilakukan rekrutment untuk kecukupan ketersediaan SDM dan diklat-diklat untuk peningkatan kompetensi/kualitas SDM. Dari rencana kegiatan diklat (rendiklat) 2012, program diklat Tahun 2012 telah terealisasi hampir 100% melalui berbagai jenis Diklat sebagaimana di bawah ini.
a. Education and Training To endorse the achievement of targeted companyperformance, therefore the recruitment has been done for the sufficiency and availability of HR educational and training. It is aim to increase the competence / quality of HR. From the training plan activities (rendiklat) in 2012, the training program has been realized almost 100% through various types of training as below.
Jenis Diklat PT Indonesia Power A various Education and Training in Indonesia power
Diklat Seleksi Pegawai Baru Selection Training of New Employees
Diklat Pembidangan (Profesi) Job Description Training (Profession)
Diklat Penjenjangan Leveling Training
Diklat Penunjang Supporting Training
Terdiri atas: Consist of:
Terdiri atas: Consist of:
Terdiri atas: Consist of:
Dilaksanakan melalui: Implemented through
Pra-Jabatan Pre-Position
Kompetensi Utama & Peran Main Competencies and Roles
Executive Education (FF) I - IV
Pendidikan Formal Formal Education
Wirausaha Entrepreneurship
COOP
Kompetensi Bidang Field Competence
Strategic Specialist Education (SSE) I - V
Workshop / lokakarya / seminar Workshop / Seminar
Sertifikasi Certification
Knowledge Management
Pembekalan Rohani Spiritual Debriefing
Kerjasama Lembaga Pendidikan 1. Sertifikasi Pendidikan 1 tahun 2. Beasiswa Ikatan Dinas Cooperation with Education Institution 1. One year education certification 2. Scholarship
Diklat Pembekalan Masa Purna Bakti Preparation Training for Retires
Penugasan / pemagangan Assignment / Apprentice
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
111
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Dari sisi biaya, Indonesia Power mengalokasikan biaya yang terus meningkat setiap tahun untuk menyesuaikan dengan kondisi pasar dan terus menyesuaikan kompetensi pegawai sesuai dengan perubahan strategi Perusahaan. Pada tahun 2012 total realisasi biaya pelatihan meningkat sebesar 1,58% dibandingkan tahun 2011. Peningkatan biaya tersebut adalah untuk mempersiapkan pegawai dalam mengeksekusi strategi Perusahaan, antara lain Manajemen Aset, Life Cycle Man agement, in ter nalisasi In donesia Power Way, Pengembangan Jasa O&M, dst.
From the financial aspect, Indonesia Power allocates the increasing-cost every year to adjust to the market condition and to adjust employees' competence based on the Company's change of strategy. In 2012 the total actual cost of training increased 1.58% compared to 2011. The increase is to prepare employees in executing the Company's strategy, such as an Asset Management, Life Cycle Management, internalization Indonesia Power Way, the Development of Services O&M, etc.
Tabel Total Biaya pelatihan Tahun 2008-2012 Table of Total Realization of Training Expense in 2008-2012
Jumlah HOP Total of HOP
Total Biaya HOP (x Rp1.000) Total HOP Expense (x Rp1000)
Realisasi Biaya Hari Orang Pelatihan (HOP) (xRp1.000) Realization of Education and Training Expense per day per employee (x Rp1000)
Tahun Year
Jumlah Pegawai Total of Employee
2008
3.433
34.330
11.273.465
329
2009
3.245
32.450
11.033.176
340
2010
3.375
33.750
20.042.328
594
2011
3.659
36.590
60.270.698
1.647
2012
3.498
34.980
81.454.121
2.329
Untuk memastikan pegawai mampu melakukan pekerjaannya, maka Indonesia Power mensyaratkan pegawai untuk memenuhi kompetensi bidang/tekniknya sesuai Kebutuhan Kompetensi Jabatan (KKJ) yang terdiri dari Kompetensi Inti, Kompetensi Peran dan Kompetensi Bidang. Untuk bisa mengisi gap kompetensi utama, peran dan bidang, maka berbagai Diklat telah dilaksanakan pada tahun 2012 sesuai data di bawah ini. Fokus utama pengembangan kompetensi Utama dan Peran pada tahun 2012 adalah untuk Senior Leader, Eksekutif dan Agen Perubahan.
To ensure the capability of employees in doing their works, then Indonesia Power requires the employee to fulfill the competency field that suit to Position Competency Requirements (KKJ) which include Core Competence, Roles Competence, and Field Competence. To fill the gap conducted, roles and fields competence various Training has been condcted in 2012. The main focus of competency and role development in 2012 is for a Senior Leader, the new Executive and agent of change.
Tabel Diklat berdasarkan kompetensi tahun 2012 Tabel of education and training based on competencies in 2012
No
Diklat Kompetensi Utama dan Peran Main and Role Competency Education-Training
Diklat Kompetensi Bidang Division Competency Education-Training
Jumlah Pelatihan Total of Training
Jumlah Peserta Total of Participant
Jumlah Pelatihan Total of Training
Jumlah Peserta Total of Participant
7
153
13
1.924 2.731
1
In house training
In house training
2
Training bersama
Join training
antar unit
between units
17
316
276
Public Training
Public Training
6
12
546
912
Total
Total
30
481
835
5.567
3
112
Jenis Diklat Type of Education and Training
Program pengembangan SDM di Indonesia Power juga dilaksanakan melalui proses coaching, mentoring dan counseling dimana atasan langsung atau pegawai yang lebih kompeten membina pegawai dalam aktivitas sehari hari untuk mengembangkan dan memonitor kompetensi untuk memastikan pencapaian kinerjanya.
HR development program in Indonesia Power is also carried out through the process of coaching, mentoring and counseling where the supervisor or employee who is more competent train employees in daily activities to develop and monitor their competence, then ensuring the achievement of its performance.
b. Assessment Assessment kompetensi merupakan salah satu tahap pemetaan yang dilakukan oleh Perusahaan untuk memetakan kondisi pegawai baik untuk pengembangan, rotasi maupun promosi. Melalui assessment ini Indonesia Power dapat memetakan kader-kader potensial.
b. Assessment Competency assessment is one step conducted by the Company to map the employee condition for the development, rotation and promotion. This assessment step bring through Indonesia Power to map its potential cadres.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Data Asessment Tahun 2011 dan 2012 adalah sebagaimana dibawah ini : Indikator Kinerja / KPI Performance Indicator / KPI
No
Assessment Data in 2011 and 2012 is illustrated as follows:
2011
2012
1
Program Assessment Operational Leader
Operational Leader Assessment program
98 pegawai
98 employee
46 pegawai
46 employee
2
Assessment kompetensi utama dan peran melalui Aplikasi SIMKP Nasional (multi sumber)
Main competency and role Assessment through National SIMKP Applications (multi of source)
100% uji coba untuk jenjang Penyelia keatas
100% test for Supervisor level and above
100% seluruh pegawai *) Jenjang Pelaksana dalam uji coba penilaian
100% of all employees *) The practitioner are in level assessment test
3
Assessment Kompetensi Utama, Peran, dan Bidang POPST UBP Mrica
Main competency, role, and POPST Division Assessment of Mrica GBU
-
-
116 pegawai
116 employee
Jumlah pegawai yang mengikuti Assessment Operasional Leader pada tahun 2012 lebih sedikit karena merupakan kelanjutan program assessment pada tahun 2011.
Number of employees who join the Operational Leader Assessment in 2012 decreased due to the continuity of asessment program in 2011.
c. Sertifikasi Sebagai wujud kepatuhan terhadap Undang - Undang dan untuk memastikan kesiapan Kompetensi Pegawai, Indonesia Power secara berkala melakukan sertifikasi kompetensi bagi pegawainya terutama yang berada pada bidang operasi dan pemeliharaan. Program Sertifikasi Pegawai Teknik Operasi & Pemeliharaan Semester I dan II Tahun 2012, memiliki target sertifikasi untuk sertifikasi baru sebanyak 609 pegawai dan sertifikasi perpanjangan sebanyak 129 pegawai. Sedangkan target sertifikasi portofolio adalah diikuti oleh seluruh pegawai dengan prosentase pegawai kompeten sebesar 100 %
c. Certification As an realization of compliance to Regulations then to ensure readiness of employee Competence, Indonesia Power regularly conducts competency certification for their employees, especially those who work in operation and maintenance divison. Employee Certification Program of technical Operation and Maintenance Engineering-Semester I and II in 2012-have target of certification which was 609 personnel and renewal-certification is about 129 employees. While the portfolio certification target followed by all employees with a percentage of 100% competent employees.
Pada tahun 2012, realisasi sertifikasi untuk sertifikasi baru adalah 437 pegawai dan sertifikasi perpanjangan sebanyak 120 pegawai. Sedangkan untuk realisasi sertifikasi portofolio yang diikuti oleh seluruh pegawai dengan prosentase pegawai kompeten adalah sebesar 96%.
In 2012, the actualization of the new certification is 437 employees and 120 employees for renewal-certification. while certification portfolio followed by 100% employees with the percentage of qualified personnel by 96%.
Semester I
Program Sertifikasi Kompetensi Competency Certification Program
Ukuran Measurement
Target Target
Semester II
Realisasi Realization
Target Target
Realisasi Realization
Sertifikasi baru
New certification
Jumlah Pegawai Jumlah Unit Kompetensi
Total of employee Total of competency unit
214 270
180 236
388 412
257 282
Sertifikasi perpanjangan
Extendcertification
Jumlah Pegawai Jumlah Unit Kompetensi
Total of employee Total of competency unit
111 145
102 138
18 18
18 18
Sertifikasi portofolio
Portfoliocertification
Persen pegawai yang mengikuti Pegawai Kompeten
Procentage of employee's participation Competence employee
100%
100%
100%
100%
100%
96%
100%
96%
Penilaian Produktifitas Kinerja SDM
Assessment of HR Productivity
Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas kinerja Indonesia Power. Oleh karena itu, diperlukan sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi tinggi karena keahlian atau kompetensi akan dapat mendukung peningkatan prestasi kerja pegawai.
HR Quality is one of the needed factors to improve the performance productivity of Indonesia Power. Therefore, it is required human resources that highly competence since expertise or competence will support employee's working performance.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
113
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Sebagai dasar pengukuran pencapaian kinerja pegawai dalam mencapai tujuan Perusahaan secara efektif dan efisien maka ditetapkan Sistem Manajemen Kinerja dengan menggunakan aplikasi Sistem manajemen Kinerja Pegawai (SIMKP). Selain itu, memotivasi pegawai untuk meningkatkan kompetensi dan kontribusi kepada perusahaan. Aturan mengenai Sistem Manajemen Kinerja sudah diatur dalam Keputusan Direksi No.80.K/010/IP/2012 tanggal 4 Juni 2012 tentang Sistem Manajemen Kinerja Pegawai.
As a basic measurement of employee performance in achieving the Company's goals efficiently and effectively it is established Performance Management System using application Employee Performance Management System (SIMKP). Other than that, To motivate employees to improve their competence and contribution to the company. Rules on Performance Management System was set out in the Directors No.80.K/010/IP/2012 dated June 4 th , 2012 on Employee Performance Management System.
Inisiatif-inisiatif RJPP Alignment antara RKAP dan RJPP Menyelaraskan RKAP dengan RJPP Memastikan pelaksanaan programprogram kerja selaras dengan issue terkini
Measure Value Created
Strategy and Business Plan
Initiatives in RJPP Alignment between CWBP and RJPP Alignment of CWBP and RJPP Ensuring implementation of work program aligned to current issues
KPIs Cascading KPI ke jenjang jabatan KDIV/GM/dan Man dan review kompleksitas tugas terhadap level kompetensi Penyusunan kontrak saran kinerja/unjuk kerja individu Cascading KPI to KDIV/GM/ and Man position and roles complexity review to competence level. Establishing performance contract suggestion / individual performance
Rewards and consequences Roll out people review process Proses reward dan pengelolaan grade Penilaian kinerja/unjuk kerja pegawai Roll out people review process Reward Process and Grade Management Performance Assessment / Employee Performance
Target & Performance Contracts
Memperbaiki kualitas performance dialogue (e.g., coaching, monitoring, coaching) Menyelaraskan pencapaian KPI individu dengan nilai korporat Improve performance dialogue quality (e.g., coaching, monitoring, coaching) alignment of individual KPI with corporate values
114
Tracking
Workshop cascading KPI Atasan: Melakukan review kontrak sasaran kinerja/unjuk kerja | Atasan: “diskusi” dengan bawahan untuk memonitor progres KPI Workshop cascading KPI Superior: Doing contract review of performance target | Superior “discussion” with subordinate for progress monitoring
Membangun “CMC” untuk membantu monitoring progress KPI Develop CMC to assist KPI monitoring progress
Penilaian kinerja di Indonesia Power merupakan suatu proses menilai kinerja individual pegawai yang meliputi produktivitas, sikap, disiplin, dan sebagainya. Penilaian prestasi kerja pegawai meliputi: 1) Perencanaan standar prestasi kerja; 2) Pemantauan prestasi kerja aktual pegawai dalam hubungan dengan standar standar yang telah ditetapkan; dan 3) Pengukuran kinerja pegawai untuk selanjutnya diberikan feedback dengan tujuan memotivasi orang tersebut untuk menghilangkan kemerosotan prestasi kerja.
Performance assessment in Indonesia Power is a process of evaluating the individual performance including productivity, attitude, discipline, etc. Employee achievement assesment include: 1) Planning of work performance standards ; 2) Monitoring the performance of the employee in a set-standar, and 3) Measurement of employee performance to motivate the employee to eliminate performance degradation.
Tahapan dalam pelaksanaan pengukuran kinerja pegawai dilakukan melakukan beberapa tahap yaitu: 1. Tahap Perencanaan Kinerja Pegawai yang tercermin dalam target Key Performance Indicator (KPI) korporat dan KPI jabatan. 2. Tahap Pemantauan Kinerja Pegawai merupakan periode antara Tahap Perencanaan Kinerja Pegawai dan Tahap Pengukuran Kinerja Pegawai yang digunakan atasan langsung pegawai. Tahap pemantauan kinerja pegawai memuat aktivitas: Diskusi monitoring pencapaian KPI, Coaching Mentoring Counseling (CMC) dan revisi kontrak Sasaran Kinerja Pegawai. 3. Tahap pengukuran Kinerja Pegawai dilakukan oleh atasan langsung berupa: pengukuran pencapaian kontrak sasaran kinerja pegawai, pengukuran kompetensi individu, penetapan kriteria talenta, tindak lanjut kriteria talenta pegawai dan umpan balik kinerja pegawai.
Stages in the implementation of employee performance measurement is conducted in several steps: 1. Employee Performance Planning which is reflected by the target of Key Performance Indicator (KPI) and corporate and KPI position. 2. Employee Performance Monitoring stage is the period between the Planning stage and Employee Performance Measurement Stage which is used by immediate supervisor. employee performance activity includes: monitoring discussion of the KPI achievement, Coaching Mentoring Counseling (CMC) and Employee Performance Contractrevision. 3. Employee Performance measurement is conducted by immediate supervisor including: measurement of employee performance contract achievement, the measurement of individual competence, establishment criteria of talent, follow-up and employee performance feedback.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Perencanaan Kinerja Pegawai Employee Performance Planning
Penyusunan kontrak Sasaran kinerja pegawai; Rencana sasaran kinerja KPI Organisasi pegawai dan/atau KPI Uraian Jabatan Program Pengembangan Diri Pegawai (PDP) Development contract of employee performance objectives; Employee performance plan objectives Organization of and/or KPI Job Description Employee Personal Development Program (PDP)
Pemantauan Kinerja Pegawai
Employee Performance Monitoring
Tahap Pemantauan Kinerja Pegawai; Diskusi monitoring pencapaian KPI CMC Revisi kontrak sasaran kinerja
Employee Performance Measurement
Tahap Pengukuran Kinerja Pegawai; Pengisian pencapaian KPI Approval atasan Pengukuran kompetensi individu Syarat pegawai aktif 3 bulan
Employee Performance Monitoring Steps;
Employee Performance Measurement Steps
Discussion of monitoring the achievement of KPI CMC Revised contract performance targets
Penilaian kinerja dilakukan secara berkala dalam rentang waktu 1 (satu) periode penilaian yaitu setiap enam bulan sekali. Penilaian ini dilakukan oleh atasan langsung, rekan satu level/ unit kerja dan bawahan terkait. Hasil penilaian menjadi dasar pertimbangan untuk pemberian reward dan pengembangan karir pegawai seperti promosi, rotasi, peningkatan remunerasi dan sebagainya, juga menjadi dasar pemberian punishment seperti surat peringatan, penundaan kenaikan pangkat, demosi, mutasi sampai pemutusan hubungan kerja. Selama kurun waktu tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 trend pelanggaran disiplin juga ketidakhadiran pegawai Perusahaan cenderung menurun.
Pengukuran Kinerja Pegawai
Filling the achievement of KPI Approval of supervisor Measurement of Individual Competency Requirement active employees for 3 months
Performance assessment is conducted at regular intervals over an assessment period for once every six months. The assessment is carried out by immediate supervisor, peers of he same level/work unit, and associated subordinate. Assessment results become the basis of consideration for the provision of rewards and career development such as promotion, rotation, increased remuneration etc., but can also become the basis for punishment such as warning letter issuance, suspension of promotion, demotion, transfer, or termination of employment. From 2008 to 2012, trend of disciplinary violations as well as employee absence tended to decrease.
Tabel Jumlah Pelanggaran Disiplin Pegawai Tahun 2008-2012 Table of Total Disciplinary Violation of Indonesia Power Employees in 2008-2012
Jumlah Pelanggaran Disiplin Total Disciplinary Violation
2009
2010
2011
2012
13
16
1
15
2009
2010
2011
2012
989
1.063
806
4.166
Tabel Jumlah Ketidakhadiran Pegawai Tahun 2008-2012 Table of Total Absence of Indonesia Power Employees in 2008-2012
Jumlah ketidakhadiran Total Absence
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
115
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Peningkatan Kesejahteraan SDM
HR Welfare improvement
Kesejahteraan pegawai merupakan salah satu bentuk pemberian kompensasi berupa penyediaan paket “benefits” dan program-program pelayanan pegawai. Tujuan dari pemberian ini adalah untuk mempertahankan keberadaan pegawai dalam jangka panjang dan tercapainya tujuan perusahaan yang efektif.
Employees welfare is one compensation in the form of "benefits" provision and employee service programs. The purpose of this provision is to maintain the existence of employee for longer term and to effectively achieve company goals.
Indonesia Power memberikan kepastian kesejahteraan dalam rangka memenuhi kebutuhan pegawai berupa: 1) Tunjangan-tunjangan bagi pegawai yang mencakup: Tunjangan Kesehatan, Tunjangan Posisi, Tunjangan Hari Raya (THR), Tunjangan Cuti Tahunan, Tunjangan Cuti Besar, Tunjangan Winduan, Premi Piket Shift, Uang Lembur dan Uang Makan Lembur 2) Imbalan Kerja Semesteran 3) Tunjangan/Benefit lain.
Indonesia Power provides welfare to fulfill employee needs including: 1. The allowance for employees include: Health care insurance, position allowance, feast-day allowance (THR), Annual Leave allowance, service-leave allowance , 8-years allowance, picket shift premium, overtime allowance and overtimemeal allowance. 2. Employee-semester Allowance 3. Another allowance/benefits.
Tabel Biaya Pegawai Tahun 2010-2012 (Rp Juta) Graph of Total Remuneration of Indonesia Power Employee (Rp Million)
2010
2011
2012
Tunjangan Karyawan
Employee Allowance
399.844
445.089
552.879
Gaji
Salary
279.348
273.563
279.026
Imbalan Kerja
Honorarium
259.446
340.452
362.909
Pengobatan
Health Care
37.820
38.569
39.067
Jumlah
Total
976.458
1.097.673
1.233.881
Grafik Biaya Pegawai Tahun 2010-2012 Chart of Total Remuneration of Indonesia Power Employee 2010-2012
2010 2011 2012
Tunjangan Karyawan Employee Allowance
116
Gaji Wages
Imbalan Kerja Honorarium
Pengobatan Health Care
Promosi Pegawai
Employee Promotion
Prestasi kerja merupakan suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melakukan tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan pada kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta ketepatan waktu. Prestasi kerja dipengaruhi oleh tiga faktor yakni kemampuan dan minat seorang pekerja, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas dan peran, serta tingkat motivasi seorang pekerja.
Work performance is a result of work accomplished by person in doing their job based on skill, experience and sincerity and timeliness. Work performance is affected by three factors: the ability and interest of a worker, ability and acceptance of explanation of job and roles delegations, and the level of motivation.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Prestasi kerja tersebut mampu memberikan motivasi kerja secara maksimal. Prestasi kerja tersebut untuk selanjutnya memberikan harapan pada setiap pegawai untuk mendapatkan jenjang jabatan yang lebih tinggi, salah satunya melalui prosedur promosi.
The work performance will provide maximum work motivation. Then, it will bring an expectation to every employee in gaining a higher position, for instance through the promotion procedure.
Tingkat promosi di Indonesia Power tentunya memperhatikan kebutuhan karir tenaga kerja, menciptakan kondisi dan kesempatan pengembangan karir. Hal ini membuktikan komitmen Indonesia Power dalam menciptakan kesempatan bagi setiap kandidat potensial untuk meningkatkan kecakapan/ keahl ian, komp ent ens i d an in teg ri tas .
Level of promotion in Indonesia Power considers the needs of the employee career, condition and career development opportunities. This proves the commitment of Indonesia Power in creating opportunities for every potential candidate to improve skills/expertise, competence and integrity.
Sistem promosi pegawai Indonesia Power diatur dalam kebijakan SK Direksi Nomor : 22.K/010/IP/2010 tentang Pejabat Pelaksana Tugas (PLT) dan SK Direksi Nomor 86.K/010/IP/2010 Tentang Persyaratan Pengangkatan dalam Jabatan. Pada tahun 2012 jumlah kenaikan jabatan pegawai adalah sebanyak 317 pegawai.
Employee promotion system of Indonesia Power is regulated in the SK Direksi Nomor : 22.K/010/IP/2010 regarding caretaker (PLT) and Decree No. 86.K/010/IP/2010 regarding Requirements for Position Appoinment. In 2012 the number of promotion employees is 317.
Pembinaan Karir Jabatan Career Coaching Position
Kaderisasi Job Posting Job Posting Regeneration
Identifikasi Kandidat Candidate Identification
Assessment:
1. 2. 1. 2.
Pengelola karir Komite jabatan Career Management Position Committee
Penempatan Placement
Hubungan Industrial
Industrial Relation
Indonesia Power, berkomitmen untuk patuh terhadap perundang-undangan dan juga menjaga hubungan baik kepada seluruh pegawai yang berada di lingkungan Perusahaan. Untuk mematuhi Undang-Undang Tenaga Kerja Tahun 2003 No.17 pasal 1 dan pasal 102, Indonesia Power juga berpartisipasi dalam melaksanakan hubungan industrial maupun serikat pekerja yang bertujuan sebagai sarana penyampaian aspirasi pegawai kepada manajemen perusahaan.
Indonesia Power, is committed to comply with legislation and also maintain good relations with all employees within Company. To comply withAct No. 17 year 2003 regarding Manpower Article 1 and Article 102, Indonesia Power also participated in implementing industrial relations and labor unions that aimed to provide aspiration media for employee to company's management.
Serikat pekerja merupakan oraganisasi yang dibentuk dari, oleh dan untuk pekerja, baik diperusahaan maupun diluar perusahaan, guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja serta meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya. Untuk selanjutnya serikat pekerja ini menghasilkan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang merupakan hasil perundingan antara serikat pekerja dengan pengusaha yang berisi syarat kerja, hak dan kewajiban kedua belah pihak.
Labor Union is an organization established from, by, and for the employee, both inside and outside the company, to fight, advocate and protect rights and interests of labor and increase welfare of labor and their families. Further Labor Union produce Collective Work Agreement (PKB) which was the result of consultation between worker with management consisting work requirements, rights and obligations of both parties.
PKB Indonesia Power dan PP-IP disahkan berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No.KEP.21/PHIJSK-PKKAD/PKB/1112012 pada tanggal 02 Februari 2012. PKB berisi terkait perundangan syarat-syarat hubungan kerja, perlindungan kerja, hak dan kewajiban masing-masing pihak dikukuhkan dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
Indonesia Power and PP-IP PKB approved by Decree of General Director of Industrial Relations and Manpower Social Security No.KEP.21/PHIJSK-PKKAD/PKB/1112012 on February 2nd, 2012 PKB contains regulations related terms of employment, labor protection, the rights and obligations of each party confirmed in the PKB.
Dalam menjalin hubungan yang baik antara pegawai dan manajemen Indonesia Power, Indonesia Power memilik serikat pekerja yang bernama Persatuan Pegawai Indonesia Power (PP-IP), yang telah didaftarkan di Departemen Tenaga Kerja RI pada tahun 2001. Berikut adalah Visi dan Misi PP-IP Tahun 2012:
To create a good relationship between the employees and the management of Indonesia Power, Indonesia Power has a labor union namely Persatuan Pegawai Indonesia Power (PP-IP), which was registered at the Ministry of Manpower in 2001. The following the vision and mission of PP-IP Year 2012.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
117
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Visi PP-IP Menjadi wadah Pegawai yang mandiri, demokrasi, menjunjung tinggi, kebersamaan, profesional, serta menjadi Mitra Perusahaan yang dapat diandalkan.
Vision of PP-IP Being the media for Employee that is independent, democratic, fostering togetherness, professional, and reliable Company Partner
Misi PP-IP a. Meningkatkan kesejahteraan anggota dan keluarga b. Memberikan perlindungan kepada anggotanya c. Menyalurkan dan memperjuangkan kepentingan serta aspirasi para anggotanya d. Berpartisipasi aktif dan proaktif dalam mensukseskan program-program Perusahaan e. Sebagai mitra dalam Hubungan Industrial yang proaktif dalam prses pengambilan keputusan/kebijakan pimipinan yang berhubungan dengan masalah ketenagakerjaan. f. Sarana mendidik anggota untuk memahami hak dan tanggungjawab dalam memajukan Perusahaan yang sehat.
Mission of PP-IP a. In creasing th e welf are of member and family b. Providing protection for member c. Distributing and strugggling the aspirations of member
Pada tahun 2012 keanggotaan PP-IP mencapai 100% dari seluruh Pegawai Perusahaan. Dan pada tahun 2012 PP-IP dan manajemen melakukan pertemuan secara berkala yaitu sebulan sekali, walaupun dalam prakteknya walaupun dalam prakteknya pertemuan dapat dilakukan sewaktu-waktu apabila ada halhal yang dipandang perlu untuk dibicarakan khususnya yang terkait dengan masalah SDM.
In 2012 the PP-IP membership reaches 100% of the Company's employees. Management conducted a meting regularly once a month, even tough in practice, the meeting can be held occasionally whenever any issues raised to be discussed especially related to HR.
PP-IP juga aktif memberikan masukan kepada manajemen bagi kepentingan bersama. Berikut tabel jumlah masukan dari PP-IP kepada manajemen tahun 2008 - 2012.
PP-IP also actively give advise to management related with common interest. The following table shows the number of PP-IP input in 2008-2012.
d. Actively and pro-actively in succeeding Company Program e. Being a partner in pro-active Industrial Relation in management decision / policy making process related to labor issues. f. Media to educate members to understand rights and responsibilities in advancing helat hy Company.
Tabel jumlah masukan dari Persatuan Pegawai Indonesia Power (PP-IP) kepada Manajemen Tahun 2008-2012 Table of the input number from Persatuan Pegawai Indonesia Power (PP-IP) to the Management In 2008-2012
Jumlah Masukan dari Persatuan Pegawai Indonesia Power (PP-IP) kepada Manajemen Total of number Input from PP-IP to The Management
Tahun Year
Jumlah Masukan Input Total
2008
5
2009
8
2010
6
2011
4
2012
2
8
6
5 4
Jumlah Masukan dari Persatuan Pegawai Indonesia Power (PP-IP) kepada Manajemen
2
Total of number Input from PP-IP to The Management
2008
Pada tahun 2012 telah dilaksanakan pertemuan terbatas antara manajemen dengan perwakilan Persatuan Pegawai Indonesia Power (PP-IP) dalam rangka pembahasan Juklak PKB Periode Tahun 2012-2013, pembahasan Kebijakan terkait SDM serta workshop dan pembahasan review SK Peraturan Disiplin Pegawai. Pertemuan rutin antara PP-IP dengan Manajemen masih akan menjadi agenda Hubungan Industrial pada kesempatan berikutnya.
118
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
2009
2010
2011
2012
In 2012 there has been limited meetings between management and representatives of PP-IP for discussion of Implementation Guides for PKB year 2012-2013, the discussion of Policy related to HR and workshop and discussion of SK Employee Disciplinary Regulations. Routine meetings between PP-IP with management still will be an agenda for Industrial Relation in the future.
Sosialisasi kebijakan yang telah dilakukan pada Tahun 2012 adalah Sosialisasi PKB Periode Tahun 2012-2013, Sosialisasi penyusunan KPI dan rencana implementasi SIMKP, Sosialisasi tentang kepatuhan jam kerja, Sosialisasi SIMKP Nasional, dan Sosialisasi tentang pakaian dinas.
The Socialization of policy which has been conducted in 2012 was PKB Socialization year 2012-2013, The socialization and preparation of KPI, the implementation plan of SIMKP, the Socialization of Working Hour Discipline, The socialization of National SIMKP and uniform.
Program Kerja SDM Tahun 2013
HR Work-Program in 2013
Program kerja SDM tahun 2013 dengan fokus pengembangan pada lini tengah/middle management adalah sebagai berikut: Penyiapan Pusat Keunggulan Perak Learning Center Program peningkatan competency dan Leadership guna menjamin Business Continuity Indonesia Power Optimalisasi Aplikasi PROHRM, Learning Management System (LMS), SIMKP Nasional, Self Service, ProDin, HCROCR Melakukan analisa beban kerja Melakukan review KKJ dan penyempurnaan Job Description Melakukan pengukuran engagement pegawai dan penyusunan action plan Pengembangan management talent dan kaderisasi
HR work program in 2013 focused on the development of middle management which are: Preparation of Excellence center "perak Learning Center" Competency Improvement Program and Leadership to ensure business continuity of Indonesia Power The optimization of PROHRM, Learning Management System (LMS), SIMKP Nasional, Self Service, ProDin, and HCR-OCR Application Performing a workload analysis Review of KKJ and its Job Description Refinement The measurement of Employee engagement and action plan arrangement The Development of talent management and cadre regeneration The Internalization of Power Way in the stage of Buy The Arrangement of road map and implementation of an integrated change management Fullfilment the needs and readiness of HR engineering
Internalisasi Indonesia Power Way tahap Buy In Menyusun road map dan implementasi change management yang terintegrasi Memenuhi kebutuhan dan kesiapan jumlah SDM bidang teknik Peningkatan kompetensi utama pegawai untuk memperkuat kompetensi utama Perusahaan melalui Diklat dan Pendidikan Formal Menyusun kebijakan career path untuk mendukung penyiapan kaderisasi Mengimplementasikan pengelolaan sistem manajemen kinerja melalui SIMKP untuk mendukung keselarasan antara target kinerja individu pegawai dengan target unit kerja dan Perusahaan.
The improvement of employee competency in strengthening the Company's main competency through Training and Formal Education The arrangement of career path policy to endorse the preparation of cadre-regeneration. The Implementation of performance management system through SIMKP to support the alignment between individual employee performance target with the target of unit and the Company.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
119
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Tinjauan Keuangan Financial Performance Analysis
120
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Pada tahun 2012 Indonesia Power mencapai kinerja keuangan yang positif, dimana Laba Tahun Berjalan dan Jumlah Laba Komprehensif untuk tahun 2012 sebesar Rp.1.266.744 juta meningkat 9,43% dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp.1.157.633 juta. In 2012 Indonesia Power achieved positive financial performance, where Income For The Year and Total Comprehensive Income in 2012 was Rp.1,266,744 million, increasing 9.43% compared to 2011, which was Rp.1,157,633 million
Laba Rugi Komprehensif Comprehensive Income
Indonesia Power secara berkesinambungan mengembangkan strategi dan usahanya dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Pada tahun 2012 Indonesia Power mencapai kinerja keuangan yang positif, dimana Laba Tahun Berjalan dan Jumlah Laba Komprehensif untuk tahun 2012 sebesar Rp.1.266.744 juta meningkat 9,43% dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp.1.157.633 juta. Pendapatan usaha dan beban usaha perusahaan mengalami penurunan sebesar 25,21% dan 26,57%, sedangkan laba sebelum pajak mengalami kenaikan sebesar 12,72% terutama dipengaruhi oleh efisiensi beban usaha.
Indonesia Power develop its strategy and efforts to improve the overall company performance. In 2012 Indonesia Power achieved positive financial performance, where Income For The Year and Total Comprehensive Income in 2012 was Rp.1,266,744 million, increasing 9.43% compared to 2011, which was Rp.1,157,633 million. Revenues and operating expenses decreased by 25.21% and 26.57%, while profit before tax increased by 12.72%, mainly due to the efficiency in operating expenses.
Tabel Pertumbuhan Laba Rugi Tahun 2010-2012 (Rp Juta) Table of Income Growth in 2010-2012 (Rp Million)
2010
2011*
2012
Perubahan Change
Pendapatan Usaha
Revenues
34,511,234
43,416,117
32,472,481
-25.78%
Beban Usaha
Operating Expenses
33,018,674
41,704,149
30,621,358
-26.57%
Laba Sebelum Pos Keuangan
Income Before Financial and
dan Lain-Lain
Other Items
1,492,560
1,711,968
1,851,123
8.13%
Pos Keuangan dan Lain-lain
Net Financial and Other Items 345
(38,930)
34,763
189.30%
Laba Sebelum Pajak
Profit before Tax
1,492,905
1,673,038
1,885,886
12.72%
Beban Pajak
Tax Expenses
(433,235)
(515,405)
(619,142)
20.13%
Laba Tahun Berjalan dan
Income For The Year and
Jumlah Laba Komprehensif
Total Comprehensive Income
1,059,670
1,157,633
1,266,744
9.43%
Laba Per Saham Dasar
Basic Earnings per Share
202
223
241
8.07%
Bersih
*Disajikan kembali (as restated)
Laba Tahun Berjalan dan Jumlah Laba Komprehensif (Rp Juta) Income For The Year and Total Comprehensive Income (Rp Million)
2010
2011
2012 PT Indonesia Power 2012 Annual Report
121
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Pendapatan Usaha
Revenues
Pendapatan usaha diperoleh dari penjualan listrik dan pendapatan jasa. Pendapatan atas penjualan listrik diakui berdasarkan jumlah tenaga listrik yang ditransmisikan ke PT PLN (Persero), sedangkan pendapatan jasa diakui berdasarkan jasa diberikan.
Revenues came from sale of electricity and services. Revenue from sale of electricity was recognized based on the total electricity transmitted to PT PLN (Persero), whereas revenue from services was recognized based on the services given.
Pendapatan usaha pada tahun 2012 adalah sebesar Rp32.472.481 juta menurun sebesar Rp.10.943.636 juta, dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp.43.416.117 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan adanya unit pembangkit yang berstatus reserve shutdown karena permintaan sistem.
Revenues in 2012 was Rp.32.472.481 million, decreasing Rp.10.943.636 million compared to 2011, which reached Rp.43.416.117 million. The decrease was particularly due to a generator unit which was on reserve shutdown because of system demand.
Penjualan tenaga listrik kepada PT PLN (Persero) adalah sebesar Rp31.852.551 juta menurun sebesar Rp.11.064.484 juta, dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp.42.917.035 juta. Pendapatan tersebut diterima atas transmisi energi listrik sebesar 37.816.966.269 KWh.
Sale of Electricity to PT PLN (Persero) was Rp.31,852,551 million, decreasing Rp.11,064,484 million compared to 2011, which was Rp.42,917,035 million. The revenue was received from electricity transmission amounting to 37,816,966,269 KWh.
Pendapatan jasa terdiri dari pendapatan jasa operasi dan pemeliharaan (O&M) dan pendapatan sewa kepada PT PLN (Persero) serta pihak ketiga lainnya. Pada tahun 2012 sebesar Rp.619.930 juta meningkat sebesar Rp.120.848 juta, dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp.499.082 juta.
Services revenue consists of revenue from operation and maintenance (O&M) services, rental revenue from PT PLN (Persero) and other third parties. In 2012, the amount reached Rp.619,930 million, increasing Rp.120,848 million from 2011, which was Rp.499,082 million.
Tabel Pertumbuhan Pendapatan Tahun 2010-2012 (Rp Juta) Table of Revenue Growth in 2010-2012 (Rp Million)
Penjualan Tenaga Listrik
Sale of Electricity
Pendapatan Jasa
Services
Jumlah Pendapatan Usaha
Total Revenues
2010
2011
2012
Perubahan Change
34,143,249
42,917,035
31,852,551
-25.78%
367,985
499,082
619,930
24.21%
34,511,234
43,416,117
32,472,481
-25.21%
Grafik Pendapatan Usaha Tahun 2010-2012 Graph on Revenues in 2010-2012
50,000,000
2010 2011
45,000,000
2012 40,000,000 35,000,000 30,000,000 25,000,000 20,000,000 15,000,000 10,000,000 5,000,000 0
Penjualan Tenaga Listrik Sale of Electricity
122
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Pendapatan Jasa Services
Jumlah Pendapatan Usaha Total Revenues
Beban Usaha
Operating Expenses
Beban usaha di Indonesia Power terdiri dari beban bahan bakar dan pelumas, penyusutan aset tetap, pemeliharaan, kepegawaian, sewa dan beban lain-lain.
Operating Expenses in Indonesia Power consist of fuel and lubricant expenses, fixed assets depreciation, maintenance, personnel, lease and other expenses.
Tabel Pertumbuhan Beban Usaha Tahun 2010-2012 (Rp Juta) Table of Operating Expenses Growth in 2010-2012 (Rp Million)
2010
2011*
2012
Perubahan 2012 terhadap 2011 Change in 2012 from 2011
-32.59%
Bahan Bakar dan Pelumas
Fuel and Lubricant
27,993,118
35,997,481
24,265,017
Penyusutan Aset Tetap
Fixed Assets Depreciation
2,562,963
2,752,932
2,704,914
-1.74%
Pemeliharaan
Maintenance
1,237,500
1,407,622
1,862,980
32.35%
Kepegawaian
Personnel
976,458
1,097,673
1,233,881
12.41%
Sewa
Lease
-
206,100
309,755
50.29%
Lain-lain
Others
248,635
242,341
244,811
1.02%
Jumlah Beban Usaha
Total of Operating Expenses
33,018,674
41,704,149
30,621,358
-26.57%
*disajikan kembali (as restated)
Grafik Pertumbuhan Beban Usaha 2010-2012 Graph on Operating Expenses Growth in 2010-2012 45,000,000
2010 2011
40,000,000
2012
35,000,000 30,000,000 25,000,000 20,000,000 15,000,000 10,000,000 5,000,000 0
Beban Bahan Bakar dan Pelumas
Fuel and Lubricant Expenses
Beban bahan bakar dan pelumas dalam menghasilkan energi listrik di Indonesia Power adalah berdasarkan dari bahan bakar minyak (yang terdiri dari solar 'HSD' dan residu 'MFO'), bahan bakar non-minyak (yang terdiri dari batubara, uap panas bumi, air dan gas alam) serta minyak pelumas.
Fuel and lubricant expenses to produce electricity in Indonesia Power is based on expenses for fuel oil (diesel oil 'HSD' and residue oil 'MFO'), non-oil fuel (coal, geothermal steam, water and natural gas) and also lubricants.
Pada tahun 2012 beban bahan bakar dan pelumas sebesar Rp.24.265.017 juta yang terdiri dari beban bahan bakar minyak sebesar Rp.10.234.855 juta dan bahan bakar non minyak sebesar Rp.13.955.275 juta. Beban bahan bakar dan pelumas menurun sebesar Rp.11.732.464 juta, dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp.35.997.481 juta, disebabkan berkurangnya volume pemakaian solar (HSD) dan residu (MFO) akibat adanya unit pembangkit yang berstatus Reserve Shutdown (RS) karena permintaan sistem.
In 2012, fuel and lubricant expenses amounted to Rp.24,265,017 million, consisting of fuel oil expenses of Rp.10,234,855 million and non-oil fuel of Rp.13,955,275 million. Fuel and lubricant expenses decreased by Rp.11,732,464 million, compared to 2011, which was Rp.35,997,481 million. This decrease was due to a decrease in the use of diesel oil (HSD) and residue oil (MFO) due to a generator being on reserve shutdown (RS) because of the demand by the system.
Beban Penyusutan
Depreciation
Beban penyusutan aset tetap pada tahun 2012 adalah sebesar Rp.2.704.914 juta, menurun sebesar Rp.48.018 juta, dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp.2.752.932 juta.
Fixed assets depreciation in 2012 amounted to Rp2,704,914 million, decreasing Rp48,018 million compared to 2011, which was Rp2,752,932 million.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
123
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Beban Pemeliharaan
Maintenance Expenses
Beban pemeliharaan terdiri dari pemakaian material pemeliharaan dan jasa borongan yang berupa mesin pembangkit dan perlengkapan, tanah, bangunan dan prasarana dan perlengkapan umum. Beban pemeliharaan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp.1.862.980 juta, meningkat sebesar Rp.455.358 juta dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp.1.407.622 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan jasa pemeliharaan mesin pembangkit dan perlengkapan.
Maintenance expenses consist of maintenance material usage and contractor services including generator and related equipment, land, buildings, infrastructure and general equipment. Maintenance expenses in 2012 amounted to Rp.1,862,980 million, increasing Rp.455,358 million compared to 2011, which was Rp.1,407,622 million. This was particularly due to an increase of maintenance expenses for generator and related equipment.
Beban Kepegawaian
Personnel Expenses
Beban kepegawaian pada tahun 2012 sebesar Rp.1.233.881 juta meningkat sebesar Rp.136.208 juta, dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp.1.097.673 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan tunjangan karyawan dan imbalan kerja.
Personnel expenses in 2012 amounted to Rp.1,233,881 million, increasing Rp.136,208 million compared to 2011, which was Rp.1,097,673 million. This was mainly due to the increase of employee allowance and employee benefits.
Beban Sewa
Lease Expenses
Beban sewa pada tahun 2012 sebesar Rp.309.755 juta meningkat sebesar Rp.103.655 juta, dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp.206.100. Beban sewa merupakan biaya pembelian tenaga listrik sehubungan perjanjian antara Indonesia Power dengan PT. Indo Matra Power dan perjanjian sewa generator antara CDB, entitas anak dengan Aggreko International Project Ltd., yang ditentukan sebagai sewa operasi.
Lease expenses in 2012 amounted to Rp.309,755 million, increasing Rp.103,655 million compared to 2011, which was Rp.206,100 million. Lease expenses pertains to operating lease payment agreement between the company with PT. Indo Matra Power and a rent generator agreement between CDB, Subsidiary with Aggreko International Projects Ltd., as lease operation.
Beban Usaha Lain-lain
Other Operating Expenses
Beban usaha lain-lain pada tahun 2012 sebesar Rp.244.811 juta, meningkat Rp.2.470 juta, dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp.242.341 juta. Hal tersebut disebabkan oleh p e n i n g ka t an b i a y a p r e mi a s u r a n s i p e m b a n g k i t .
Other operating expenses in 2012 amounted to Rp.244,811 million, increasing Rp.2,470 million from 2011, which was Rp.242,341 million. This increase was due to the increase of power plants insurance premium.
Beban usaha lain-lain terdiri dari asuransi, sewa, perjalanan dinas, honorarium, konsumsi, retribusi serta pajak bumi dan bangunan, teknologi informasi, keamanan, peralatan dan bahan makanan, peralatan kantor dan perlengkapan, pos dan telekomunikasi, pemakaian listrik, gas dan air, sumbangan, iklan dan publikasi, serta barang cetakan.
Other operating expenses consist of insurance, lease, official travel, honorarium, consumables, land, building and dues taxes, information technology, security, equipment and groceries, office equipment, mail and telecommunication, electricity, gas, and water, donation, advertisement and publication, also printed materials.
Pos Keuangan dan Lain-lain Bersih Net Financial and Other Items
124
Pada tahun 2012, Pos Keuangan dan Lain-lain bersih adalah sebesar Rp.34.763 juta, meningkat sebesar Rp.73.693 juta, dibandingkan tahun 2011 yang tercatat negatif sebesar Rp.38.930 juta.
In 2012, Net Financial and Other Items reached Rp.34,763 million, an increase of Rp.73,693 million compared to 2011, wh ich was record ed negative Rp .3 8,930 million.
Penghasilan bunga pada tahun 2012 adalah sebesar Rp.18.789 juta menurun dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp.19.177 juta. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan penghasilan bunga dari deposito berjangka.
Interest income in 2012 amounted to Rp.18,789 million, a decrease from 2011, which was Rp.19,177 million. This decrease was particularly caused by the decrease of interest income from time deposits.
Beban bunga pada tahun 2012 adalah sebesar Rp.71.915 juta menurun dari dengan tahun 2011 sebesar Rp.78.070 juta. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan beban bunga atas utang kepada pihak berelasi.
Interest expenses in 2012 amounted to Rp71,915 million, decreasing from 2011, which was Rp78,070 million. This decrease was mainly due to the decrease of interest expenses on account payable to related parties.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Lain-lain bersih merupakan pos keuangan yang terdiri dari klaim asuransi, penghasilan denda, penurunan nilai aset, program pemberdayaan lingkungan, pajak dan pengeluaran denda. Pada tahun 2012 lain-lain bersih adalah sebesar Rp.114.272 juta, meningkat sebesar Rp.78.275 juta, dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp.35.997 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh pendapatan klaim asuransi pembangkit.
Others-Net is a financial post that includes insurance claims, penalty income, impairment in value of assets, community development program, taxes and penalties. In 2012 Othersnet was Rp.114,272 million, increasing by Rp.78,275 million compared to 2011, which was Rp.35,997 million. This increase was particularly due to income from power plants insurance claims.
Tabel Perbandingan Pos Keuangan dan Lain-lain Bersih Tahun 2010-2012 (Rp Juta) Comparison Table for Net Financial and Other Items in 2010-2012 (Rp Million)
Pos Keuangan dan Lain-lain Bersih
Net Financial and Other Items
- Penghasilan Bunga
- Interest Income
- Kerugian Kurs Mata Uang
- Loss on Foreign
Asing Bersih
Perubahan 2012 terhadap 2011 Change 2012 to 2011
2010
2011
2012
24,363
19,177
18,789
-2.02% 64.54%
Exchange - net
(7,994)
(16,034)
(26,383)
- Beban Bunga
- Interest Expenses
(41,661)
(78,070)
(71,915)
-7.88%
Lain-lain bersih
Others-Net
25,637
35,997
114,272
217.45%
Pos Keuangan dan Lain-lain Bersih
Profit before Net Financial and
345
(38,930)
34,763
-189.30%
Other Items
Laba Tahun Berjalan dan Jumlah Laba Komprehensif Diatribusikan kepada Entitas Induk dan Kepentingan Non-Pengendali Income for The Year and Total Comprehensive Income Attributable to Owners of the Company and Non-Controlling Interests Pada tahun 2012 jumlah laba tahun berjalan dan laba komprehensif yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah sebesar Rp.1.255.981 juta, sedangkan bagian laba yang diatribusikan kepada kepentingan non pengendali adalah sebesar Rp.10.763 juta.
In 2012, the Income for the Year and Comprehensive Income attributable Owners of the Company amounted to Rp.1,255,981 million, whereas part of income attributable to No n- cont ro llin g Int eres ts w as R p.10 ,763 mill ion .
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
125
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Analisis Posisi Keuangan Financial Position Analysis
Guna memberikan informasi terkait evaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan, berikut adalah informasi analisis posisi keuangan. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang.
To provide information regarding the evaluation on financial position and operating results, the following is the financial position analysis. The purpose of this analysis is to estimate and predict the most possible company condition and performance in the future.
Aset
Asset
Aset perusahaan terdiri dari aset lancar dan tidak lancar. Aset tidak lancar terdiri dari aset tetap, pekerjaan dalam pelaksanaan, bagian partisipasi dalam ventura bersama, aset pajak tangguhan, aset tidak digunakan dalam operasi, piutang lainlain dan aset tidak lancar lain-lain. Aset lancar terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, persediaan, piutang pihak berelasi, pajak dibayar dimuka, biaya dibayar dimuka dan uang muka.
Company assets consist of current assets and non-current assets. Non-current assets include fixed assets, construction in progress, interest in joint venture, deferred tax assets, assets not used in operations, other accounts receivable and other assets which are not categorized as current assets. Current assets include cash and cash equivalents, accounts receivable, other account receivables, inventories - net, account receivables of related parties, prepaid tax, prepaid expenses and advances.
Pada tahun 2012 total aset adalah sebesar Rp.53.557.380 juta, menurun Rp.367.270 juta dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp.53.924.650 juta. Penurunan ini terutama disebabkan oleh kenaikan akumulasi penyusut an aset t et ap .
In 2012, the total asset was Rp.53,557,380 million,decreasing by Rp.367,270 million from 2011, which was Rp.53,924,650 million. This decrease was mainly due to the increase of fixed assets depreciation.
Tabel Total Aset Tahun 2010-2012 (Rp Juta) Table of Total Assets 2010-2012 (Rp Million)
ASET TIDAK LANCAR
NON-CURRENT ASSETS
Aset Tetap
Property, plant and equipment
Pekerjaan dalam Pelaksanaan Construction in Progress Bagian Partisipasi dalam
2011*
2012
32,480,666
31,657,818
29,055,428
-8.22%
356,535
116,298
212,566
82.78%
1,152
1,152
54,256
4.609.72%
92
55
2,502
4.449.09% 321.38%
Interest in Joint Venture
Ventura Bersama Aset Pajak Tangguhan
Perubahan 2012 terhadap 2011 Change in 2012 from 2011
2010
Deferred Tax Assets
Aset Tidak Digunakan dalam Assets not Used Operasi
in Operations
2,732
42,876
180,671
Piutang Lain-lain
Other Account Receivables
51,300
41,001
37,352
-8.90%
Aset tidak Lancar Lain
Other Non-current Assets
107,271
142,127
100,816
-29.07%
Jumlah Aset Tidak Lancar
Total of Non-Current Assets
32,999,748
32,001,327
29,643,591
-7.37%
ASET LANCAR
CURRENT ASSETS
Kas dan Setara Kas
Cash and Cash Equivalents
79.65%
Piutang Usaha
Account Receivables
Piutang Lain-Lain
Other Account Receivables
Persediaan Bersih
Inventories-Net
Piutang Pihak Berelasi
Receivables from Related Parties
Pajak Dibayar Dimuka
Prepaid Tax
Biaya Dibayar Dimuka dan
Prepaid Expenses and Advances
Uang Muka
456,592
820,279
18,457,887
19,861,724
7.61%
57,983
31,623
27,650
-12.56%
2,238,380
2,738,995
2,905,542
6.08%
91,794
136,428
217,461
59.04%
12,678
11,299
26,594
135.37% -39.74%
119,976
90,499
54,539
Jumlah Aset Lancar
Total of Current Assets
19,317,903
21,923,323
23,913,789
9.08%
JUMLAH ASET
TOTAL ASSETS
52,317,651
53,924,650
53,557,380
-0.68%
*disajikan kembali (as restated)
126
697,217 16,099,875
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Aset Tidak Lancar
Non-current Assets
1. Aset Tetap
1. Fixed Assets
Aset tetap terdiri dari tanah, bangunan, waduk, dan prasarana, instalasi dan mesin pembangkit, peralatan transmisi, instalasi telekomunikasi, peralatan umum, kendaraan bermotor, material cadang, lain-lain dan aset sewaan. Aset tetap dari kepemilikan langsung dihitung berdasarkan harga perolehannya dan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Aset sewaan dihitung berdasarkan nilai wajarnya, atau jika lebih rendah, berdasarkan nilai kini dari pembayaran sewa minimum.
Fixed asset are including land, building, dam, and infrastructure, installation and power plants, transmission equipment, telecommunication equipment, general equipment, motor vehicle, spare materials, etc and rented assets. Fixed asset of direct ownership is valued on the basis of purchasing price less depreciation. Rented asset is calculated by its fair value, or if less, based on present value of minimum leases cost.
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Aset tetap termasuk suku cadang utama dan peralatan siap pakai dengan manfaat ekonomis lebih dari satu tahun yang diperuntukkan bagi kelangsungan, kestabilan operasi instalasi dan mesin pembangkit listrik dalam rangka memproduksi tenaga listrik.
Fixed assets which were owned to be used in production or goods supply or service or for administrative purpose were recorded based on acquisition price after being reduced by accumulated depreciation and accumulated loss of value decrease. Fixed assets were included into main spare parts and ready-to-use equipment with economic benefits more than one year that has been addressed to keep the continuance, stabillity of installation operation and power plants in case of producing electricity.
Pada tahun 2012 nilai aset tetap bersih sebesar Rp.29.055.428 juta menurun Rp.2.602.390 juta, dari tahun 2011 sebesar Rp.31.657.818 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan penambahan aset tetap baru tidak sebanding dengan kenaikan akumulasi penyusutan aset tetap.
In 2012, net fixed asset value was Rp.29.055.428 million, lesser Rp.2.602.390 million compared to 2011 of Rp.31.657.818 million. The reduction was mainly due to increasing of new fixed asset in line with the increasing of accumulation of fixed asset impairment.
Dalam upaya mengantisipasi risiko kebakaran dan risiko lainnya, Indonesia Power mengasuransikan aset berupa instalasi mesin pembangkit serta perlengkapan transmisi kepada PT Tugu Kresna Pratama dengan pertanggungan sebesar US$7.910 juta dan Rp.617.241 juta. Manajemen berpendapat bahwa nilai tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
To anticipate risk of fire and other risks, Indonesia Power insured asset of power plants and transmission equipment to PT Tugu Kresna Pratama with insurance coverage of US$ 7,910 million and Rp.617,241 million. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Tabel Pertumbuhan Aset Tetap Tahun 2010-2012 (Rp Juta) Table of Fixed Assets Growth in 2010-2012 (Rp Million)
2010 Tanah
Land
Bangunan, Waduk, dan
Buildings, Reservoir, and
2,484,864
prasarana
infrastructure
Instalasi dan mesin pembangkit Installation and power plants Peralatan Transmisi
Transmission Equipment
Instalasi Telekomunikasi
Telecommunication
Pertumbuhan Growth
2011
2012
2,495,631
2,505,080
0.38%
4,905,378
4,734,345
4,545,565
-3.99%
21,751,274
20,582,893
18,562,934
-9.81%
3,005,266
2,909,205
2,761,989
-5.06%
19,875
24,257
25,106
3.50%
68,546
42,918
102,074
137.83%
6,592
8,625
8,477
-1.72%
237,850
419,452
162,373
-61.29%
Installation Peralatan Umum
General Equipment
Kendaraan Bermotor
Motor Vehicles
Material Cadang
Spare parts
Lain-lain
Others
Aset sewa-Instalasi Mesin
Leased assets - power plant
Pembangkit
installations
Jumlah
Total
1,021
32,480,666
955
3,624
279%
439,537
378,206
-13.95%
31,657,818
29,055,428
-8.22%
Aset Tetap (Rp Juta) Fixed Assets (Rp Million)
2010
2011
2012
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
127
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
2. Pekerjaan dalam Pelaksanaan
2. Construction in Progress
Pekerjaan dalam pelaksanaan merupakan biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan pembangunan aset tetap. Pekerjaan dalam pelaksanaan dinyatakan sebesar biaya perolehan, termasuk biaya pinjaman selama masa pembangunan dari pinjaman yang digunakan untuk pembangunan. Akumulasi pekerjaan dalam pelaksanaan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan. Jenis pekerjaan yang masih dalam pelaksanaan berupa pembangunan dan/ atau renovasi pembangkit yang menggunakan Tenaga Gas, Tenaga Uap, Tenaga Gas/Uap, Tenaga Panas Bumi, Tenaga Air, Tenaga Diesel dan lain-lain.
Construction in progress is costs incurred in relation to construction of fixed assets. Construction in progress is stated as its acquisition cost, including the loan cost from the loan is used for the construction. Accumulation of construction in progress will be transferred to the relevant fixed assets when completed and ready to use. Construction work in progress include development and renovation of power plants using Gas Power, Steam Power, Geothermal Power, Hydro Power, Diesel Power and others.
Pada tahun 2012 nilai pekerjaan dalam pelaksanaan adalah sebesar Rp212.566 juta, meningkat 82,78% dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp116.298 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan biaya pembangunan sarana, perbaikan atau renovasi pembangkit tenaga uap, tenaga gas uap, tenaga air dan lain-lain.
In 2012, Construction in progress amounted to Rp.212,566 million, increasing 82,78% from 2011, which was Rp.116,298 million. This increase was caused by the increase of costs of facility construction, renovation of steam, gas, hydro and other power plants.
Pekerjaan dalam pelaksanaan ini diperkirakan selesai antara tahun 2013 dan 2014, kecuali untuk proyek PLTG Pemaron, Bali.
The Construction in progress is estimated to be completed in 2013 and 2014, except for Pemaron GTPP project, in Bali.
Tabel Pekerjaan dalam Pelaksanaan Tahun 2010-2012 (Rp Juta) Table Construction in Progress in 2010-2012 (Rp Million)
2010
2011
2012
Pertumbuhan Growth
(1)
(2)
(3)
(3) : (2)
Tenaga Gas
Gas Power
87,280
64,320
61,566
-4.28%
Tenaga Uap
Steam Power
30,320
32,462
64,914
99.97%
Tenaga Gas Uap
Steam Gas Power
222,613
1,269
53,243
4.095,67%
Tenaga Air
Hydro Power
3,288
254
8,371
3.196,67%
Lain-lain
Others
13,034
17,993
24,472
36.01%
Jumlah
Total
356,535
116,298
212,566
82.78%
Grafik Nilai Pekerjaan dalam Pelaksanaan (Rp Juta) Graph Construction in Progress Value (Rp Million)
2010 2011 2012
Tenaga Gas Gas Power
128
Tenaga Uap Steam Power
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Tenaga Gas Uap Steam Gas Power
Tenaga Air Hydro Power
Lain-lain Others
3. Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
3. Interest in Joint Ventures
Ventura bersama/joint ventures yang dimiliki Indonesia Power pada tahun 2012 adalah PT Rajamandala Electric Power (REP) dan PT Perta Daya Gas (PDG). Pada tahun 2011, tercatat penyertaan perusahaan pada konsorsium IP-NTP sebesar 80%, namun sampai dengan 31 Desember 2012 tercatat nihil karena para pihak sepakat untuk membubarkan konsorsium IP-NTP dan proyek konsorsium (PLTM Cileunca) tersebut diambil alih oleh Indonesia Power.
Joint Ventures of Indonesia Power by 2012 were PT Rajamandala Electric Power (REP) and PT Perta Daya Gas (PDG). In 2011, it was recorded that the Company investment in IP-NTP Consortium of 80%, but until December 31st 2012 was nil due to oarties agreed to dissolve IP-NTP consortium and the consortium project (Cileunca PLTM) was taken over by Indonesia Power.
Entitas Entity
Persentase Penyertaan Assistance Percentage
Tahun Operasi Operating Year
PT Rajamandala
2011
2012
Tahap Pengembangan
Development Stage
-
51%
Tahap Pengembangan
2002
-
35%
Electric Power (REP) PT Perta Daya Gas (PDG)
REP adalah perusahaan bersama pembangkit tenaga listrik yang masih dalam tahap pengembangan dan beroperasi di Cianjur, Jawa Barat dengan presentase kepesertaan sebesar 51,00%. PDG adalah perusahaan jasa pengangkutan yang didirikan bersama KPIC Netherlands B.V., penyimpanan dan regasifikasi LNG yang masih dalam tahap pengembangan dan berdomisili di Jakarta dengan persentase penyertaan sebesar 35,00% yang didirikan bersama PT. Pertagas.
REP is a join venture company which its power plant was still in development stage and operating in Cianjur, West Java with 51% of share ownership. PDG is a transportation service company, that established together with KPIC Netherlands B.V., the LNG storage and Regasification was still in development and domiciled in Jakarta with 35% of share ownership which established with PT. Pertagas.
Tabel Mutasi bagian Ventura Bersama tahun 2011-2012 (Rp Juta) Table of Joint Venture Transfer in 2011-2012 (Rp Million)
2010
Entitas Entity
Awal Tahun 2010 Early Year 2010
Penambahan/ (Pengurangan) Addition/ (Reduction)
2011 Laba Bersih Entitas
Akhir Tahun 2010
Awal Tahun 2011
Entity Net Profit
End of Year 2010
Early Year 2011
Penambahan/ (Pengurangan) Addition/ (Reduction)
2012 Laba Bersih Entitas
Akhir Tahun 2011
Awal Tahun 2012
Entity Net Profit
End of Year 2011
Early Year 2012
Penambahan/ (Pengurangan) Addition/ (Reduction)
Laba Bersih Entitas
Akhir Tahun 2012
Entity Net Profit
End of Year 2012
REP
-
-
-
-
-
-
-
-
45,839
198
46,037
PDG
-
-
-
-
-
-
-
-
8,750
(531)
8,219
1,152
-
-
1,152
1,152
-
-
1,152
1,152
(1,152)
-
-
1,152
-
-
1,152
1,152
-
-
1,152
1,152
53,437
(333)
54,256
IP-NTP
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
129
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Investasi pada entitas bersama tersebut diperoleh terutama untuk tujuan potensi pertumbuhan jangka panjang, karena selur uh ent itas t ers ebut b ergerak dalam indu stri ketenagalistrikan yang sama dengan industri Perusahaan dan entitas anak.
Investments into these affiliated companies were made mainly to in view of long-term growth potential, because all of those entities are in the same power generation industry with Company and Subsidiaries.
4. Aset Tidak Digunakan dalam Operasi
4. Assets Not Used In Operations
Aset tidak digunakan dalam operasi meliputi aset tetap yang untuk sementara waktu tidak digunakan dalam operasi, aset tetap yang akan diperbaiki, dan aset yang akan dihapuskan/direlokasi. Pada tahun 2012 jumlah aset yang tidak digunakan dalam operasi adalah sebesar Rp.180.671 juta meningkat Rp.137.795 juta dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp.42.876 juta. Hal tersebut disebabkan oleh peningkatan aset tetap yang akan diperbaiki termasuk instalasi mesin, instalasi pipa gas, material cadang, bangunan dan prasarana sebesar Rp.275.532 juta dan aset tetap yang akan direlokasi termasuk instalasi mesin dan prasarana PLTD Pesanggaran, PLTD Pontianak dan PLTG Sunyaragi sebesar Rp.108.822 juta.
Assets which are not used in operations include fixed assets that are temporarily not used in operations and fixed assets that will rehabilitated and assets that will be disposed off. In 2012, the total assets which were not used in operations was Rp.180,671 million, an increase of Rp.137,795 million from 2011, which was Rp.42,876 million. This increase was due to an increase of fixed assets that will be repaired including machinery, gas pipe installation, spare parts, buildings and infrastructure amounting to as Rp.275,532 million and fixed assets that will be relocated including machinery and infrastructure installation at Pesanggaran DPP, Pontianak DPP and Sunyaragi GTPP of Rp.108,822 million.
Tabel Aset Tidak Digunakan dalam Operasi (Rp Juta) Table of Assets not Used in Operations (Rp Million)
Uraian Explanation
2010
2011
2012
Biaya Perolehan
Acquisition Cost
- Aset tetap akan diperbaiki
- Fixed assets that will be repaired
-
-
275,532
- Aset tetap akan direlokasi
- Fixed assets that will be relocated
-
-
108,822
- Material akan dihapus buku
- Materials that will be disposed off
1,408
1,640
4,847
- Aset tetap akan dihapus buku
- Fixed assets that will be disposed off
175,505
221,888
-
Jumlah
Total
176,913
223,528
389,201
Akumulasi Penyusutan dan Penurunan Nilai Accumulated depreciation and impairment in value
130
- Aset tetap akan diperbaiki
- Fixed assets that will be repaired
-
-
(158,730)
- Aset tetap akan direlokasi
- Fixed assets that will be relocated
-
-
(49,427)
- Material akan dihapus buku
- Materials that will be disposed off
-
-
(373)
- Aset tetap akan dihapus buku
- Fixed assets that will be disposed off
174,179
180,652
(-)
Jumlah
Total
174,179
180,652
(208,530)
Jumlah Tercatat
Recorded Total
2,734
42,876
180,671
Aset Lancar
Current Assets
1. Kas dan Setara Kas
1. Cash And Cash Equivalent
Kas dan Setara Kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and Cash Equivalent consist of cash, bank and all of investments that have maturity within three months placement date, are not insured nor restricted.
Pada tahun 2012 jumlah kas dan setara kas sebesar Rp.820.279 juta meningkat Rp.364 juta dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp.456.592 juta. Jumlah kas di bank meningkat sebesar Rp.398.594 juta yang disebabkan oleh peningkatan penerimaan pelunasan piutang dari pelanggan, sedangkan jumlah setara kas berupa deposito berjangka mengalami penurunan sebesar Rp.34.907 juta yang disebabkan oleh berakhirnya jangka waktu deposito tersebut.
In 2012, total cash and cash equivalent was Rp.820,279 million, an increase of Rp.364 milion from 2011, which was Rp.456,592 million. Total cash in bank increased by Rp.398,594 million due to an increase in the settlement of receivables from customers, while cash equivalent in the form of time deposits decreased by Rp.34,907 million due to their maturity.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Tabel Perubahan Kas dan Setara Kas Tahun 2011-2012 (Rp Juta) Table of Cash and Cash Equivalent Changes in 2011-2012 (Rp Million)
2010
2011
2012
Perubahan 2012 terhadap 2011 Change in 2012 from 2011
-
537
869
61,82%
- Related Parties
485.797
295,103
663,684
124,90%
- Third parties
104.073
73,302
102,983
40,49%
Jumlah Kas di Bank
Total Cash in Bank
590.961
368,405
766,667
108,10%
Setara Kas - Deposito Berjangka
Cash Equivalent - Time Deposits
- Pihak Berelasi
- Related Parties
63.756
60,150
50,243
-16,47%
- Pihak Ketiga
- Third parties
42.500
27,500
2,500
-90,91%
Jumlah Setara Kas
Total Cash Equivalent
106.256
87,650
52,743
-39,83%
Jumlah kas dan Setara Kas
Total Cash and Cash Equivalent
697.217
456,592
820,279
79,65%
Kas
Cash
Bank
Bank
- Pihak Berelasi - Pihak Ketiga
2. Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain
2. Trade Accounts Receivable and Other Accounts Receivable
Piutang usaha Indonesia Power terjadi sebagai akibat dari transaksi dengan pihak berelasi dan pihak ketiga. Piutang kepada pihak berelasi dalam hal ini mayoritas adalah kepada PT PLN (Persero) sebagai akibat dari transaksi penjualan tenaga listrik.
Accounts Receivable occurs as an impact of transactions with related parties and third parties. Receivables to related parties was mostly to PT PLN (Persero) from electricity sale transactions.
Pada tahun 2012 jumlah piutang usaha kepada pihak berelasi adalah sebesar Rp.19.824.235 juta meningkat Rp.1.400.680 juta dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp.18.423.555 juta.
In 2012, the total accounts receivable from related parties amounted to Rp.19,824,235 million, increasing Rp.1,400,680 million from 2011, which was Rp.18,423,555 million.
Jumlah piutang usaha kepada pihak ketiga adalah sebesar Rp.37.489 juta meningkat Rp.3.157 juta dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp.34.332 juta. Cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha adalah sebesar Rp.12.581 juta.
Total accounts receivable from the third parties amounted to Rp.37,489 million, an increase of Rp.3,157 million compared to 2011, which was Rp.34,332 million. Changes in the allowance for impairment losses was Rp.12,581 million.
Peningkatan jumlah piutang disebabkan tingkat penerimaan dari pelanggan masih berada di bawah pertambahan penjualan tenaga listrik. Namun demikian, penerimaan dari pelanggan di tahun 2012 sebesar Rp.15.473.935 juta masih lebih tinggi dibanding tahun 2011 sebesar Rp.15.137.716 juta.
The increase of the receivables was caused by cash receipt from customers is still lower than the increasing of sale of electricity. Even though, cash receipt from customers in 2012 of Rp.15.473.935 million was higher than 2011 of Rp.15.137.716 million.
Tabel Piutang Usaha Tahun 2011-2012 (Rp Juta) Table Accounts Receivable in 2011-2012 (Rp Million)
Piutang Usaha Accounts Receivable
Pihak Berelasi
Related Parties
Pihak Ketiga
Third parties
Jumlah
Total
2010
2011
2012
Perubahan 2012 terhadap 2011 Change in 2012 from 2011
16,059,797
18,423,555
19,824,235
7,60%
40,078
34,332
37,489
9,20%
16,099,875
18,457,887
19,861,724
7,61%
Grafik Piutang Usaha Tahun 2011-2012 (Rp Juta) Graphic of Account Receivables in 2011-2012 (Rp Million)
19,861,724
18,457,887 16,099,875
2010
2011
2012
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
131
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
3. Persediaan
3. Inventories
Persediaan yang dimiliki oleh Indonesia Power berupa bahan bakar, minyak pelumas dan material pemeliharaan. Pada tahun 2012 jumlah persediaan adalah sebesar Rp.2.905.542 juta meningkat Rp.166.547 juta, dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp.2.738.995 juta. Peningkatan tersebut disebabkan oleh tiga kelompok persediaan, yaitu: (1) HSD, sebagai cadangan penggunaan di tahun 2013 terkait perubahan pola operasi pembangkit, (2) Batubara, dalam rangka mengantisipasi perubahan musim, dan (3) Material Pemeliharaan, sebagai dampak adanya pergeseran jadwal overhaul akibat permintaan sistem Jawa-Bali.
The inventories owned by Indonesia Power include fuel, lubricant, and maintenance materials. In 2012 the total inventories amounted to Rp.2,905,542 million, an increase of Rp.166,547 million, compared to 2011, which was Rp.2,738,995 million. The increase was due to three group of inventories, i.e (1) HSD, for usage reserves in 2013 related to change of pattern of power plant operation , (2) Coal, to anticipate change of season, and (3) Maintenance Materials, due to impact of change of overhaul schedule as requested by Java-Bali System.
Persediaan Bersih Tahun 2010-2012 (Rp Juta) Net Inventories in 2010-2012 (Rp Million) 2,738,995
2,905,542
2,238,380
2010
2011
2012
4. Piutang Pihak Berelasi
4. Receivables of Related Parties
Piutang pihak berelasi kepada PT PLN (Persero) terutama terkait transaksi atas jasa operasi dan pemeliharaan (O&M). Pada tahun 2012 jumlah piutang kepada pihak berelasi sebesar Rp.217.461 juta meningkat Rp81.033 juta, dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp.136.428 juta. Peningkatan tersebut disebabkan oleh pembangkit milik PT PLN (Persero) yang pengelolaannya diserahkan kepada Indonesia Power berdasarkan mekanisme bisnis.
Receivable by related parties, PT PLN (Persero), was mainly related to operation and maintenance service (O&M). In 2012 total of receivable by related parties was Rp.217,461 million, increasing Rp.81,033 million compared to 2011, which was Rp.136,428 million. The increase was due to power plant own by PT PLN (Persero) whose operation was done by Indonesia Power based on business mechanism.
Piutang Pihak Berelasi Tahun 2010-2012 (Rp Juta) Related Parties Receivables in 2010-2012 (Rp Million)
217,461
136,428 91,794
2010
132
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
2011
2012
Liabilitas Liabilities
Liabilitas Perusahaan terdiri dari liabilitas jangka panjang dan jangka pendek. Liabilitas jangka panjang terdiri dari liabilitas pajak tangguhan, utang pihak berelasi dan liabilitas imbalan kerja. Liabilitas jangka pendek terdiri dari utang usaha, utang sewa pembiayaan, utang pajak, biaya yang masih harus dibayar, utang pihak berelasi dan liabilitas imbalan kerja.
Company liabilities consist of long-term liabilities and shortterm liabilities. Long-term liabilities consist of deferred tax liabilities, related parties payable and employee benefits liabilities. Short-term liabilities consist of accounts payable, lease liabilities, tax receivable, accrued expenses, payable to related parties and employee benefits liabilities.
Pada tahun 2012, total liabilitas adalah sebesar Rp.8.743.489 juta, menurun Rp.569.886 juta, dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp.9.313.375 juta. Hal ini dikarenakan turunnya nilai liabilitas jangka pendek sebagai dampak penurunan kebutuhan bahan bakar.
In 2012, the total liabilities were Rp.8,743,489 milion, a decrease of Rp.569,886 million compared to 2011, which was Rp.9,313,375 million. This was due to the decrease value of short-term liabilities as a result a decline in fuel demand.
Tabel Liabilitas Tahun 2010-2012 (Rp Juta) Table of Liabilities in 2010-2012 (Rp Million) Perubahan 2012 terhadap 2011 Change in 2012 from 2011
2010
2011
2012
2,691,212
2,666,698
2,708,772
1.58%
428,489
397,478
-7.24%
LIABILITAS JANGKA PANJANG
NON-CURRENT LIABILITIES
Liabilitas Pajak Tangguhan
Deferred Tax Liabilities
Utang Sewa Pembiayaan
Lease Liabilities
Utang Pihak Berelasi
Payable to Related Parties
136,656
10,867
8,150
-25.00%
Liabilitas Imbalan Kerja
Employee Benefits Liability
951,870
1,156,255
1,368,693
18.37%
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Total Non-Current Liabilities
3,779,738
4,262,309
4,483,093
5.18%
LIABILITAS JANGKA PENDEK
CURRENT LIABILITIES
Utang Usaha
Trade Account Payable
3,397,742
4,265,336
3,612,140
-15.31%
Utang Sewa Pembiayaan
Lease Liabilities
41,167
49,030
19.10%
Utang Lain-lain
Other Accounts Payable
47,938
70,631
69,905
-1.03%
Utang Pajak
Taxes Payable
260,759
341,271
286,303
-16.11%
Biaya Masih Harus Dibayar
Accrued Expenses
83,483
79,631
108,443
36.18%
Utang Pihak Berelasi
Payable to Related Parties
238,808
127,926
3,614
-97.17%
Liabilitas Imbalan Kerja
Employee Benefits Liabilities
128,080
125,104
130,961
5.00%
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
Total Current Liabilities
4,156,810
5,051,066
4,260,396
-15.65%
JUMLAH LIABILITAS
TOTAL OF LIABILITIES
7,936,548
9,313,375
8,743,489
-6.12%
Grafik Liabilitas Tahun 2010-2012 (Rp Juta) Graphic of Liabilities in 2010-2012 (Rp Million) 9,313,375
8,743,489
7,936,548
2010
2011
2012
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
133
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Liabilitas Jangka Panjang
Non-Current Liabilities
Liabilitas Pajak Tangguhan
Deferred Tax Liabilities
Liabilitas pajak tangguhan pada tahun 2012 sebesar Rp.2.708.772 juta lebih tinggi Rp.42.074 juta dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp.2.666.698 juta. Liabilitas pajak tangguhan merupakan dampak dari adanya perbedaan temporer antara jumlah tercatat dalam laporan keuangan dan Dasar Pengenaan Pajak, sehingga menimbulkan jumlah kena pajak di periode mendatang saat dipulihkan.
Deferred tax liabilities in 2012 was Rp.2,708,772 million, Rp.42,074 million higher than in 2011, which was Rp.2,666,698 million. Deferred tax liabilities are the impact of temporary difference between recorded amount in financial statement and Basis of Tax, so that it generated future taxable amount when recovered.
Utang Sewa Pembiayaan
Lease Liabilities
Pada tahun 2012 jumlah utang sewa pembiayaan sebesar Rp397.478 juta, menurun Rp31.011 juta, dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp428.489 juta. Utang sewa pembiayaan ini merupakan utang kepada kerjasama operasi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - PT Mirilindo Padu Kencana terkait perjanjian pembelian energi listrik PLTD MFO 50 MW Pesanggaran yang diklasifikasikan ke dalam sewa pembiayaan sebagai akibat penerapan ISAK 8. Suku bunga efektif likuiditas sewa pembiayaan adalah tetap sejak tanggal kontrak, sebesar 13,19% per tahun. Penurunan utang sewa pembiayaan terjadi seiring dengan pelunasan yang dilakukan oleh Indonesia Power.
In 2012, the total lease liabilities were Rp.397,478 million, a decrease of Rp.31,011 million compared to 2011, which was Rp.428,489 million. Lease liabilities consist of payable to a joint operation of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - PT Mirilindo Padu Kencana regarding a power purchase agreement from PLTD MFO 50 MW Pesanggaran, classified as finance lease as a result of implementation of ISAK 8. Effective interest rates underlying these liabilities are fixed at respective contract dates ranging from 13.19% per annum. The decrease of finance lease occurred due to final payment by Indonesia Power.
Utang Pihak Berelasi
Payable to Related Parties
Utang pihak berelasi pada tahun 2012 sebesar Rp.8.150 juta menurun Rp.2.717 juta, dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp.10.867 juta. Penurunan ini terutama disebabkan oleh pelunasan pokok dan bunga pinjaman kepada PT PLN.
Payable to Related Parties in 2012 was Rp8,150 million, decreasing Rp2,717 million compared to 2011, which was Rp10,867 million. This decrease was mainly due to main and interest repayment to PT PLN.
Tabel Utang pada Pihak Berelasi Tahun 2010-2012 (Rp Juta) Table of Payable to Related Parties in 2010-2012 (Rp Million) 2010
2012
Perubahan 2012 terhadap 2011 Change in 2012 from 2011
PT PLN (Persero)
PT PLN (Persero)
374,555
136,656
10,867
-92%
PT Indonesia Comnet Plus
PT Indonesia Comnet Plus
490
1,913
673
-65%
PT Pembangkitan Jawa-Bali
PT Pembangkitan Jawa-Bali
419
224
224
0%
Jumlah
Total
375,464
138,793
11,764
-92%
Bagian Jatuh Tempo dalam
Maturity within 1 year (238,808)
(127,926)
(3,614)
-97%
136,656
10,867
8,150
-25%
satu tahun Bagian Jangka Panjang
134
2011
Long-term Portion
Liabilitas Imbalan Kerja
Employee Benefits Liabilities
Liabilitas imbalan kerja terdiri dari imbalan pasca-kerja dan imbalan kerja jangka panjang. Imbalan pasca kerja yaitu program pensiun imbalan pasti, imbalan pasca kerja lain tanpa pendanaan, dan imbalan pemeliharaan kesehatan; sedangkan imbalan kerja jangka panjang berupa tunjangan cuti besar, tunjangan kecelakaan dinas, bantuan kematian, dan penghargaan winduan bagi karyawan yang memenuhi persyaratan. Pada tahun 2012 jumlah liabilitas imbalan kerja sebesar Rp.1.368.693 juta meningkat Rp.212.438 juta, dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp.1.156.255. Kenaikan terjadi atas imbalan pemeliharaan kesehatan dan imbalan pasca kerja lain tanpa pendanaan.
Employee benefits liabilities consist of post-employment benefits and long-term work benefits. Post-employment benefits are defined benefit pension plan, other non financing post employment benefit, and health care benefit; while long term employment benefit including long service leave, occupational accident compensation, funeral allowances, and eight years service award for qualified employees. In 2012, the total employee benefits liabilities reached Rp.1,368,693 million, an increase of Rp.212,438 million, compared to 2011, which was Rp.1,156,255 million. The increase was caused by health care benefit and other non financing post employment.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Liabilitas Jangka Pendek
Current Liabilities
Utang Usaha
Trade Account Payable
Utang usaha terjadi sebagai akibat dari transaksi pembelian tenaga listrik, bahan bakar, serta pengadaan barang dan jasa. Utang usaha kepada pihak berelasi adalah utang kepada PT Pertamina (Persero), PT Bukit Asam (Persero) Tbk, dan Koperasi Karyawan. Sedangkan utang usaha kepada pihak ketiga terutama adalah utang kepada PT Shell Indonesia, PT Kideco Jaya Agung, PT Adaro Indonesia, dan PT Kasih Industri Indonesia.
Accounts payable is due to transactions of purchase of electricity, fuel, goods and services. Payable to related parties include to PT Pertamina (Persero), PT Bukit Asam (Persero) Tbk and Employee Cooperative. Payable to third parties mainly to PT Shell Indonesia, PT Kideco Jaya Agung, PT Adaro Indonesia and PT Kasih Industri Indonesia.
Pada tahun 2012 jumlah utang usaha sebesar Rp.3.612.140 juta menurun Rp.653.196 juta, dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp.4.265.336 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh berkurangnya transaksi pengadaan bahan bakar sebagai dampak penurunan produksi, disamping karena tingkat likuiditas Perusahaan yang semakin baik sehingga mampu melakukan pelunasan yang lebih besar.
In 2012 total accounts payable was Rp.3,612,140 million, a decrease of Rp.653,196 million from 2011, which was Rp.4,265,336 million. This was mainly due to the decrease of lesser fuel purchasing transactions as impact of decreasing production, besides the Company liquidity was better that enable higher final payment.
Tabel pertumbuhan Utang Usaha tahun 2010-2012 (Rp Juta) Table Accounts Payable Growth in 2010-2012 (Rp Million)
Pihak Berelasi
Related Parties
Pihak Ketiga
Third Parties
Jumlah Utang Usaha
Total Accounts Payable
2010
2011
2012
Perubahan 2012 terhadap 2011 Change in 2012 from 2011
2,833,030
3,251,890
2,191,807
-33%
564,712
1,013,446
1,420,333
40%
3,397,742
4,265,336
3,612,140
-15%
Grafik Utang Usaha Tahun 2010-2012 Graph Accounts Payable in 2010-2012
4,500,000
2010 2011
4,000,000
2012
3,500,000 3,000,000 2,500,000 2,000,000 1,500,000 1,000,000 500,000 0
Pihak Berelasi Related Parties
Pihak Ketiga Third Parties
Jumlah Utang Usaha Total Accounts Payable
Utang Pajak
Taxes Payable
Pada tahun 2012 jumlah utang pajak sebesar Rp.286.303 juta, menurun Rp.54.968 juta dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp.341.271 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan pajak kini dan pajak pertambahan nilai yang masih harus dibayar.
In 2012, the total taxes payable was Rp.286,303 million, decreasing by Rp.54,968 million compared to 2011, which was Rp.341,271 million. This decrease was mainly due to the decrease in current tax and value added tax that still need to be paid.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
135
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Tabel Utang Pajak Tahun 2010-2012 (Rp Juta) Table of Taxes Payable in 2010-2012 (Rp Million)
136
Perubahan 2012 terhadap 2011 Change in 2012 from 2011
2010
2011
2012
183,899
262,043
194,291
39,630
35,693
49,633
39%
1,641
8,642
5,819
-33% 0%
Pajak Kini
Current Tax
Pajak Penghasilan
Income Taxes
Pajak Pertambahan Nilai
Value Added tax
Pajak Selisih Penilaian
Tax on revaluation increment of
Kembali Aset Tetap
fixed assets
34,893
34,893
34,893
Pajak Lainnya
Other Taxes
37
-
1,667
Jumlah Utang Pajak
Total Taxes Payable
260,759
341,271
286,303
-26%
-16%
Biaya Masih Harus Dibayar
Accrued Expenses
Biaya masih harus dibayar terdiri dari pengakuan akrual atas tunjangan dan lembur, biaya pemeliharaan, bunga pinjaman dan sewa. Pada tahun 2012 jumlah biaya yang masih harus dibayar adalah sebesar Rp.108.443 juta, meningkat Rp.28.812 juta dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp.79.631 juta. Hal tersebut disebabkan oleh peningkatan biaya tunjangan dan lembur, biaya pemeliharaan serta biaya sewa.
Accrued Expenses consist of accrual recognition for allowances and overtime, maintenance cost, interest and lease. In 2012 the total accrued expenses was Rp.108,443 million, an increase of Rp.28,812 million compared to 2011, which was Rp.79,631 million. This was mainly due to the increase of allowance and overtime, maintenance cost and lease.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Ekuitas Equity
Nilai Ekuitas pada tahun 2012, Rp.44.813.891 juta mengalami sedikit peningkatan dibanding tahun 2011 yaitu Rp.44.611.275 juta. Kenaikan disebabkan oleh adanya peningkatan saldo laba dari bagian laba tahun berjalan, serta oleh adanya peningkatan kepentingan non pengendali atas aset bersih dan laba rugi bersih entitas anak.
In 2012 equity value was slightly increased compared to 2011 which was Rp.44,611,275 million. The increase was due to increasing of retained earnings from income for the year, and increasing non controlling interest over net asset and net income of subsidiaries.
Tabel Pertumbuhan Ekuitas Tahun 2010-2012 (Rp Juta) Table of Equity Growth in 2010-2012 (Rp Million)
2010 Modal
Capital
Modal Ditempatkan dan
Subscribed and fully paid-up
Disetor
Capital
Tambahan Modal Disetor
Additional Paid-In Capital
Saldo Laba
Retained Earnings
Ditentukan Penggunaannya
Appropriated
Tidak ditentukan
Unappropriated
penggunaannya Kepentingan Non pengendali
Non-Controlling Interests
Jumlah Ekuitas
Total Equity
2011
2012
Perubahan 2012 terhadap 2011 Change in 2012 from 2011
2,607,824
2,607,824
2,607,824
0%
5,503,726
5,503,726
5,503,726
0%
2,122,213
2,122,213
2,122,213
0%
34,062,000
34,276,823
34,467,503
0.5%
106,104
100,689
112,625
11.9%
44,295,763
44,611,275
44,813,891
0.4%
Grafik Jumlah Ekuitas Tahun 2010-2012 (Rp Juta) Graphic of Total Equity in 2010-2012 (Rp Million) 44,813,891 44.611.275
44,295,763
2010 2011 2012
Grafik Kepentingan Non Pengendali (Rp Juta) Graphic of Non-Controlling Interests (Rp Million) 112,625
106,104 100,689
2010 2011 2012
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
137
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Arus Kas Cashflow
Pada tahun 2012 jumlah kas dan setara kas akhir tahun sebesar Rp.820.279 juta meningkat Rp.363.687 juta dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp.456.592 juta. Hal tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya penerimaan dari aktivitas operasi. In 2012, total cash and cash equivalent at year end was Rp.820,279 million, an increase of Rp.363,687 million compared to 2011, which was Rp.456,592 million. This was due to an increase in operational activities.
Arus Kas dari Aktivitas Operasional
Cash Flow From Operating Activities
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi tahun 2012 senilai Rp.1.176.548 juta, meningkat sebesar Rp.65.505 juta dibandingkan tahun 2011 yaitu sebesar Rp.1.111.043 juta. Peningkatan arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi terutama disebabkan oleh peningkatan penerimaan dari pelanggan.
Net cash flow obtained from operational activities in 2012 reached Rp.1,176,548 million, increasing Rp.65,505 million from 2011, which was Rp.1,111,043 million. The increase of net cash flow was obtained from operational activities, particularly the increase from particularly cash receipts from customers.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Cash Flows From Investing Activities
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2012 sebesar Rp.809.416 juta menurun Rp.542.252 juta, dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp.1.351.668 juta. Hal tersebut terutama disebabkan oleh penurunan pengeluaran untuk perolehan aset tetap.
Net cash flow used in investment activities in 2012 was Rp.809,416 million, decreasing Rp.542,252 million from 2011, which was Rp.1,351,668 million. This was mainly caused by the decrease in expenses for fixed asset acquisition and construction in progress.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Cash Flows From Financing Activities
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan tahun 2012 digunakan untuk pembayaran dividen sebesar Rp.3.445 juta.
Net cash flow from financing activities in 2012 used for dividend payment was Rp.3,445 million.
Tabel Arus Kas Tahun 2010-2012 (Rp Juta) Table of Cash Flows in 2010-2012 (Rp Million)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas
Net Cash Flows From Operating
Operasi
Activities
Arus Kas Bersih dari Aktivitas
Net Cash Flows From Investing
Investasi
Activities
Arus Kas Bersih dari Aktivitas
Net Cash Flows from Financing
Pendanaan
Activities
Kenaikan (Penurunan) Bersih
Net Increase (Decrease) in Cash
Kas dan Setara Kas
and Cash Equivalent
Perubahan 2012 terhadap 2011 Change in 2012 from 2011
2010
2011
2012
996,956
1,111,043
1,176,548
6%
(900,642)
(1,351,668)
(809,416)
-40%
176
-
(3,445)
100%
96,490
(240,625)
363,687
-251%
600,727
697,217
456,592
-35%
697,217
456,592
820,279
80%
Kas dan Setara Kas Awal Tahun Cash and Cash Equivalent at Begining of Year Kas dan Setara Kas Akhir Tahun Cash and Cash Equivalent at End of Year
138
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Analisis tentang Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang Analysis of Ability in Paying Debts and Receivables Collectability Level Kemampuan Membayar Utang Jangka Pendek maupun Jangka Panjang
Ability in Paying Current and Noncurrent Liabilities
Kemampuan membayar seluruh utang (solvabilitas) dapat dilihat dari rasio utang terhadap aset atau Debt to Assets Ratio (DAR) dan rasio utang terhadap ekuitas atau Debt to Equity Ratio (DER).
Ability in paying all of Liabilities (solvability) can be seen from debt ratio towards assets or Debt to Assets Ratio (DAR) and debt ratio towards equity or Debt to Equity Ratio (DER).
DAR digunakan untuk mengukur bagian aset yang digunakan untuk menjamin keseluruhan kewajiban atau hutang. Pada tahun 2012 nilai DAR sebesar 16,35% lebih rendah dibandingkan tahun 2011 sebesar 16,99%.
DAR is applied to measure part of assets used to guarantee liabilities or debts. In 2012 the DAR score was 16.35% lower than in 2011, which was 16.99%.
DER digunakan untuk mengukur bagian modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan kewajiban atau hutang. Pada tahun 2011 nilai DER adalah sebesar 19,51% lebih rendah dibandingkan tahun 2011 sebesar 20,47%. Kedua rasio ini mencerminkan adanya peningkatan kinerja yang menyebabkan penurunan liabilitas atau peningkatan kemampuan perusahaan dalam membayar utang.
DER is applied to measure part of assets used to guarantee liabilities or debts. In 2012 the DER score was 19.51% lower than in 2011, which was 20.47%. Both ratios are reflecting the increasing performance caused by the reduction of liabilities or increasing company performance in paying debts.
Tabel Rasio Solvabilitas Tahun 2008-2012 (%) Table of Solvability Ratio in 2008-2012 (%) 2008
2009
2010
2011
2012
Debt to Assets Ratio (DAR)
20,24
17,77
15,37
16,99
16,35
Debt to Equity Ratio (DER)
25,19
21,84
18,82
20,47
19,51
Grafik Solvabilitas Tahun 2008-2012 (%) Graphic of Solvability in 2008-2012 (%)
Debt to Assets Ratio (DAR) Debt to Equity Ratio (DER)
2008
2009
2010
2011
2012
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
139
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Kolektibilitas Piutang
Receivable Collectability
Tujuan Perusahaan dan entitas anak adalah untuk mencapai pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan dengan meminimalkan kerugian yang dapat terjadi karena meningkatnya eksposur risiko kredit.
It is the aim of the company and its subsidiaries to achieve a sustained income growth by minimising potential loss due to an increase of exposure to credit risks.
Risiko kredit timbul dari risiko kegagalan pelanggan untuk memenuhi kewajiban kontraktual yang dapat mengakibatkan kerugian keuangan kepada Perusahaan dan entitas anak. Eksposur risiko kredit Perusahaan dan entitas anak timbul terutama atas piutang usaha dari pelanggan. Untuk aset keuangan lainnya seperti kas dan bank, Perusahaan dan entitas anak mengelola rekening pada beberapa Bank dengan reputasi baik dengan tujuan meminimalkan risiko kredit dan untuk menghindari konsentrasi kas yang signifikan dengan satu institusi.
Credit risks emerge from the risk of customer failure to fulfil its contractual obligation that can incur financial loss to the Company and its subsidiaries. Credit Risk Exposure of the Company and its subsidiaries come mainly from accounts receivable from customers. For other financial assets such as cash and bank, the Company and its subsidiaries manage their accounts in several reputable banks to minimize credit risk and to avoid significant cash concentration within one institution.
Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki eksposur risiko kredit yang signifikan terhadap satu pelanggan atau kelompok pelanggan tertentu yang mempunyai karakteristik yang sama.
The company and its subsidiaries do not have significant credit risk exposure from any particular customer or certain customer groups with similar characteristics.
Tabel Perbandingan Kolektibilitas Piutang Tahun 2008-2012 (hari) Table Comparison of Receivable Collectability in 2008-2012 (days)
2008 Collection Period
137
Kemampuan perusahaan dalam menagih piutang (collection period) pada tahun 2012 adalah 223 hari, lebih lama dibandingkan tahun 2011 selama 155 hari. Namun demikian, nilai nominal kolektibilitas piutang tahun 2012 sebesar Rp.15.473.935 juta masih lebih tinggi dibandingkan kolektibilitas tahun 2011 yaitu senilai Rp.15.137.716 juta.
2009
2010
2011
161
170
155
2012 223
The Company's payment collection period in 2012 was 223 days, longer than in 2011, which was 155 days. However, the amount of receivable payment in 2012 reached Rp.15,473,935 millions, still higher than in 2011, which was Rp.15.137.716 millions.
Grafik Collection Period Tahun 2008-2012 (Hari) Graph Collection Period in 2008-2012 (Days)
2008
140
2009
2010
2011
2012
Likuiditas
Liquidity
Perusahaan menyadari adanya risiko likuiditas. Perusahaan dapat menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban terkait dengan liabilitas keuangan yang diselesaikan dengan pembayaran kas atau aset keuangan lainnya. Oleh karenanya, Perusahaan memandang penting aspek risiko likuiditas. Perusahaan telah membangun kerangka manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk persyaratan manajemen likuiditas dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang Perusahaan dan entitas anak. Perusahaan dan entitas anak mendapatkan fasilitas noncash loan dari beberapa bank khususnya untuk pembukaan L/C dan Bank Garansi.
The Company realizes the existence of liquidity risk. The Company can face difficulties in fulfilling obligations regarding financial liabilities settled with cash payment or other financial assets. Therefore, Company considers liquidity risk to be an important aspect. The Company has developed a framework of liquidity risk management that meets the requirements for short-term, mid-term and long-term financing of the Company and its subsidiaries. The Company and its subsidiaries have non-cash loan facility from several banks, particularly for opening of L/C and Bank Guarantee.
Perusahaan memelihara kecukupan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja berkelangsungan dengan cara mempertahankan kecukupan jumlah kas dan setara kas yang mudah dikonversi menjadi uang tunai ketika mengalami gangguan yang tak terduga dari penagihan kas. Tingkat likuiditas Perusahaan dapat dilihat dari rasio kas, rasio cepat, dan rasio lancar.
The Company maintains adequate fund for defraying the ongoing working capital needs by maintaining sufficient cash and cash equivalent that can easily be converted into cash when there is unpredictable disruption from cash collection. The Company liquidity level can be seen from cash ratio, acid test ratio, current ratio and days cash on hand.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Tabel Rasio Likuiditas Tahun 2008-2012 Table Liquidity Ratios in 2008-2012
Rasio Likuiditas Liquidity Ratio
2008
Rasio Kas Cash Ratio (%)
2009
2010
2011
2012
5,74
11,85
17,27
9,32
19,25
Rasio Cepat Acid Test Ratio (%)
233,64
289,74
404,59
378,76
484,57
Rasio Lancar Current Ratio (%)
277,97
352,73
465,23
437,34
561,30
Grafik Rasio Likuiditas Tahun 2008-2012 (%) Graph Liquidity Ratios in 2008-2012 (%)
Rasio Kas Cash Ratio (%) Rasio Cepat Acid Test Ratio (%) Rasio Lancar Current Ratio (%)
2008
2009
2010
2011
2012
Rasio Kas
Cash Ratio
Pada tahun 2012 rasio kas menunjukkan angka 19,25%, lebih tinggi dibandingkan tahun 2011 sebesar 9,32%. Rasio kas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih liquid (liquid assets).
In 2012, cash ratio was 19.25%, higher than in 2011 which was 9.32%. Cash ratio is applied to measure the ability of a company to fulfil immediate obligation with liquid assets.
Rasio Cepat
Acid Test Ratio
Pada tahun 2012 rasio cepat menunjukkan angka 484,57%, lebih tinggi dibandingkan tahun 2011 sebesar 378,76%. Rasio cepat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan kas, setara kas, serta piutang usaha.
In 2012, the quick ratio showed 484.57%, higher than in 2011, which was 378.76%. Quick ratio is applied to measure the ability of a company to fulfil its immediate obligation with cash, cash equivalent and trade accounts payable.
Rasio Lancar
Current Ratio
Pada tahun 2012 rasio lancar menunjukkan angka 561,30%, lebih tinggi dibandingkan tahun 2011 sebesar 437,34%. Hal ini sebagai hasil dari keberhasilan Perusahaan dalam melakukan pengelolaan penagihan piutang, dan di sisi lain, Perusahaan juga mampu mengurangi nilai utang kepada para pemasok.
In 2012, current ratio was 561,30%, higher than in 2011 which was 437,34%. This was due to the success of the company in managing receivables and other hand, the Company also capable to reduce payables to suppliers.
Rasio Aktivitas
Activity Ratio
Pada tahun 2012 Inventory Turn Over sebesar 33 hari lebih lama dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 23 hari, disebabkan oleh tidak beroperasinya pembangkit berbahan bakar minyak dalam rangka program penghematan BBM serta mundurnya jadwal pelaksanaan pemeliharaan overhaul sebagai akibat kebutuhan sistem dari PLN P3B.
In 2012, the Inventory Turn Over was 33 days, 10 days longer than 2011, which was 23 days. This was because an oil-fired power plant was not operating to save fuel and delays in the overhaul maintenance schedule due to the need of the PLN P3B system.
Rasio Profitabilitas
Profitability Ratio
Rasio Profitabilitas Perusahaan dilihat dari rasio operating margin, net profit margin, return on equity, dan return on investment.
A company's Profitability Ratio can be seen from ratios of operating margin, net profit margin, return on equity, and return on investment.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
141
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Tabel Rasio Profitabilitas tahun 2008-2012 (%) Table Profitability Ratios in 2008-2012 (%)
Rasio Profitabilitas Profitability Ratio
2008
2009
2010
2011
Operating Margin
2.42
4.72
4.32
3.87
5.70
Net Profit Margin
2.79
2.81
3.05
2.73
3.90
Return on Equity (ROE)
2.74
2.18
2.43
2.73
2.89
Return on Investment (ROI)
6.40
7.93
7.88
8.30
8.74
2012
Operating Margin merupakan ukuran kemampuan manajemen untuk mengendalikan biaya operasional dalam hubungannya dengan penjualan. Rasio profit margin dapat pula menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menetapkan harga jual suatu produk, relatif terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan untuk meghasilkan produk tersebut. Pada tahun 2012 tingkat profit margin mencapai 5,70% lebih tinggi dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 3,87%. Net Profit Margin pada tahun 2012 mencapai 3,90% lebih tinggi dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 2,73%.
Operating Margin is a measurement of management ability to control operational cost in relation to sales. Profit margin ratio can also describe a company's ability in determining the selling price of a product, relative towards costs incurred in producing that product. In 2012, the profit margin was 5.70%, higher than in 2011, which was 3.87%. Net profit margin in 2012 reached 3.90% higher than 2011 that reached 2.73%.
Return On Equity (ROE) merupakan pengukuran dari penghasilan atau income yang tersedia bagi pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan. Pada tahun 2012 nilai ROE mencapai 2,89%, lebih tinggi dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 2,73%.
The Net Profit Margin in 2012 reached 3.90%, also higher than in 2011, which was 2.73%. Return On Equity (ROE) is a measurement of income that is available for the company's owners for the capital that they invested in the company. In 2012, the ROE was 2.89%, higher than in 2011, when it was 2.73%.
Return On Investment (ROI) adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas guna mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Pada tahun 2012 ROI mencapai 8,74%, lebih tinggi dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 8,30%.
Return On Investment (ROI) is a profitability ratio that is used to measure a company's ability with all of the capital invested in the assets for use in company operations to generate profit. In 2012, ROI reached 8.74%, higher than in 2011, which was 8.30%.
Grafik Rasio Profitabilitas Tahun 2008-2012 (%) Graph of Profitability Ratios in 2008-2012 (%) 10
Operating Margin
9
Net Profit Margin
8
Return on Equity (ROE)
7
Return on Investment (ROI)
6 5 4 3 2 1 0
2008
142
2009
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
2010
2011
2012
Struktur Modal Capital Structure
Struktur modal perusahaan lebih didominasi oleh ekuitas dibandingkan dengan liabilitas. Kebijakan Perusahaan terkait dengan komposisi struktur modal telah mempertimbangkan tingkat risiko bisnis. The capital structure of the Company is more dominated by equity than liability. The Company's policy regarding the composition of capital structure has considered business risk level.
Tabel Struktur Modal Tahun 2008-2012 (dalam persentase) Table of Capital Structure in 2008-2012 (in percentage) 2008
2009
2010
2011
2012
Struktur Modal Bank:
Bank Capital Structure:
Liabilitas
Liability
20%
18%
15%
17%
Ekuitas
Equity
80%
82%
85%
83%
84%
Aset
Assets
100%
100%
100%
100%
100%
16%
Sehubungan dengan PT PLN (Persero) menerbitkan surat hutang internasional berupa Global Bond sejak tahun 2006, antara lain adanya ketentuan dalam section 4.03 yang mengatur adanya pembatasan penambahan hutang baru bagi restricted subsidiary (anak perusahaan PT PLN (Persero)) dan karena test ratio untuk tambahan hutang bagi anak perusahaan saat ini sudah melebihi batasan yang diijinkan akibat hutang UB Tanjung Jati B, maka Indonesia Power sebagai anak perusahaan PT PLN (Persero) tidak dapat menerima tambahan pinjaman eksternal bank secara langsung baik untuk modal kerja maupun untuk pendanaan kegiatan investasi.
In relation with the issuance of international Global Bond by PT PLN (Persero) since 2006, as per regulation section 4.03 that regulates limitations of new loan increase for restricted subsidiaries and due to test ratio to increase loan for subsidiaries were already above the allowable limit due to liabilities of Tanjung Jati Business Unit, Indonesia Power than could not accept more external bank loan directly for working capital as well as investment activities.
Penambahan hutang eksternal hanya dimungkinkan dilakukan oleh PT PLN (Persero) secara langsung dengan memperhatikan batasan angka Consolidated Interest Coverage Ratio (CICR), yang selanjutnya dimungkinkan untuk diteruskan kepada anakanak perusahaan PT PLN (Persero) dalam bentuk Sub Loan Agreement atau Shareholder Loan.
Increasing external loan was only allowed to be done by PT PLN (Persero) directly with consideration to Consolidated Interest Coverage Ratio (CICR), which in turn will be delivered to PT PLN (Persero) subsidiaries in form of Sub Loan Agreement or Shareholder Loan.
Pada tahun 2012 aktiva yang dibiayai oleh Liabilitas sebesar 16% lebih rendah dibandingkan tahun 2011 sebesar 17%. Adapun yang dibiayai oleh Ekuitas tahun 2012 sebesar 84% lebih tinggi dibandingkan tahun 2011 sebesar 83%.
In 2012, assets that financed by liability was 16% lower that 2011 which was 17%. While assets financed by equity in 2012 was 84% higher than 2011 which was 83%.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
143
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Investasi Barang Modal Investment of Capital Goods
Selama tahun 2012, Indonesia Power telah melakukan rincian belanja modal dalam tabel sebagai berikut.
In 2012, Indonesia Power made capital expenditures as detailed in the table below.
Tabel Penambahan Investasi Tahun 2010 - 2012 Table of Additional Investment in 2010 - 2012
No
1
2
3
4
5
144
Jenis Type
Bangunan, waduk dan prasarana
Instalasi dan mesin pembangkit
Peralatan transmisi
Instalasi telekomunikasi
Peralatan umum
Buildings, reservoir, and infrastructures
Installation and generators
Transmission equipments
Telecommunication installation
General equipments
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
2010 (Rp Juta) 2010 (in Million Rupiah)
7,340
728,956
76,053
1,364
25,993
2011 (Rp Juta) 2011 (in Million Rupiah)
8,782
67,002
6,718
8,458
34,353
2012* (Rp Juta) 2012 (in Million Rupiah)
7,996
260,029
13,643
4,816
39,978
Kebijakan Belanja Modal Tahun 2012 Policies of Capital Expenditure in 2012
Tujuan Investasi: Keandalan & efisiensi pembangkit Sumber dana: Anggaran Investasi (internal) Mata Uang: Rupiah Langkah Perlindungan Risiko: Asuransi untuk bangunan pembangkit dan pemeliharaan sesuai prosedur untuk waduk & prasarana non pembangkit
Investment Purpose: Generator reliability and eficiency Source of fund: Investment Budget (internal) Currency: Rupiah Risk Protection Steps: Insurance for generator and maintenance building in accordance with procedure for reservoir & non generator infrastructure
Tujuan Investasi: Keandalan & efisiensi pembangkit Sumber dana: Anggaran Investasi (internal) Mata Uang: Rupiah Langkah Perlindungan Risiko: Asuransi Pembangkit
Investment Purpose: Generator reliability and eficiency Source of fund: Investment Budget (internal) Currency: Rupiah Risk Protection Steps: Generator Insurance
Tujuan Investasi: Keandalan & efisiensi pembangkit Sumber dana: Anggaran Investasi (internal) Mata Uang Rupiah Langkah Perlindungan Risiko: Asuransi Pembangkit
Investment Purpose: Generator reliability and eficiency Source of fund: Investment Budget (internal) Currency: Rupiah
Tujuan Investasi: mendukung kinerja operasional perusahaan Sumber dana: Anggaran Investasi (internal) Mata Uang: Rupiah Langkah Perlindungan Risiko: Pemeliharaan sesuai prosedur
Investment Purpose: supporting company operational performance Source of fund: Investment Budget (internal) Currency: Rupiah Risk Protection Steps: Maintenance in accordance with procedure
Tujuan Investasi: mendukung kinerja operasional perusahaan Sumber dana: Anggaran Investasi (internal) Mata Uang: Rupiah Langkah Perlindungan Risiko: Pemeliharaan sesuai prosedur
Investment Purpose: supporting company operational performance Source of fund: Investment Budget (internal) Currency: Rupiah Risk Protection Steps: Maintenance in accordance with procedure
Risk Protection Steps: Generator Insurance
No
6
7
8
9
10
Jenis Type
Kendaraan bermotor
Material Cadang
Lain lain
Tanah
Motor vehicles
Spare Parts
Others
Land
PDP
PDP
Jumlah belanja modal Arus Kas pembayaran untuk belanja modal
2010 (Rp Juta) 2010 (in Million Rupiah)
2,891
74,487
2,983
11,121
2011 (Rp Juta) 2011 (in Million Rupiah)
2,512
574,020
0
0
2012* (Rp Juta) 2012 (in Million Rupiah)
2,926
143,832
552
9,449
255,891
211,347
241,918
Total Capital Expenditure
1,187,079
913,192
725,139
Cash Flow of payment for capital expenditure
1,198,816
1,389,193
768,461
Kebijakan Belanja Modal Tahun 2012 Policies of Capital Expenditure in 2012
Tujuan Investasi: mendukung kinerja operasional perusahaan Sumber dana: Anggaran Investasi (internal) Mata Uang: Rupiah Langkah Perlindungan Risiko: Pemeliharaan sesuai prosedur
Investment Purpose: supporting company operational performance Source of fund: Investment Budget (internal) Currency: Rupiah Risk Protection Steps: Maintenance in accordance with procedure
Tujuan Investasi: menjamin ketersediaan material cadang Sumber dana: Anggaran Investasi (internal) Mata Uang: Rupiah Langkah Perlindungan Risiko: Pemakaian & penyimpanan sesuai prosedur
Investment Purpose: ensuring spare parts availability Source of fund: Investment Budget (internal) Currency: Rupiah Risk Protection Steps: Consumption and Storage in accordance with procedure
Tujuan Investasi: mendukung kinerja operasional perusahaan Sumber dana: Anggaran Investasi (internal) Mata Uang: Rupiah Langkah Perlindungan Risiko: Pemeliharaan sesuai prosedur
Investment Purpose: supporting company operational performance Source of fund: Investment Budget (internal) Currency: Rupiah Risk Protection Steps: Maintenance in accordance with procedure
Tujuan Investasi: Modal utama untuk membangun pembangkit baru Sumber dana: Anggaran Investasi (internal) Mata Uang: Rupiah Langkah Perlindungan Risiko: Pemeliharaan sesuai prosedur & kepemilikan sesuai peraturan pemerintah
Investment Purpose: Main capital to build new generator Source of fund: Investment Budget (internal) Currency: Rupiah
Tujuan Investasi: Keandalan & efisiensi pembangkit Sumber dana: Anggaran Investasi (internal) Mata Uang: Rupiah Langkah Perlindungan Risiko: Asuransi pembangkit & pemeliharaan sesuai prosedur
Investment Purpose: Generator reliability and eficiency Source of fund: Investment Budget (internal) Currency: Rupiah Risk Protection Steps: Generator Insurance & maintenance in accordance with procedure
Risk Protection Steps: Maintenance in accordance with procedure & ownership in accordance with government regulation
*) berdasarkan Nilai Perolehan based on acquisition value
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
145
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Pada tahun 2012 total belanja modal sebesar Rp725.139 juta, menurun dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp913.192 juta. Arus kas pembayaran untuk belanja modal pada tahun 2012 adalah sebesar Rp768.461 juta, menurun dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp1.389.193 juta.
In 2012, total capital expenditure was Rp725,139 million, a decreased from 2011, which was Rp913,192 million. Payment cash flow for capital expenditure in 2012 was Rp768,461 million, decreasing from Rp1,389,193 million in 2011.
Tahun 2011, Perusahaan memiliki fokus terhadap upaya untuk menjaga keandalan pembangkit dengan menjaga rantai pasok peralatan. Ini dapat dilihat dari tingginya belanja modal pengadaan spare part utama. Sebaliknya, tahun 2012 merupakan titik tumbuh perusahaan dan titik awal masa pengembangan proyek pembangkit baru. Belanja modal pada tahapan tersebut berbanding lurus terhadap prosentase penyelesaian proyek pengembangan.
In 2011, the Company focused on measures to maintain power plant reliability by maintaining equipment supply chain. This can be seen from high number of capital expenditure to purchase main spare parts. In contrary, 2012 was company's growing point and starting point of new generating plants development. Capital Expenditure at that stage was in line with the percentage of development project completion.
Perbandingan Antara Target Awal Tahun Buku dengan Realisasi Tahun 2012 dan Proyeksi Tahun 2013 Comparison Between Targets in Early Financial Year with 2012 Realization and 2013 Projection Tabel Perbandingan Realisasi Pendapatan dan Laba Tahun 2012 dengan Target RKAP 2012 Serta Proyeksi Tahun 2013 (Rp Juta) Table Comparison of Revenue Realization and Profit in 2012 with CWBP Targets in 2012 and Projection for 2013 (Rp Million) Realisasi Tahun 2012 Realization In 2012 Pendapatan Usaha
Revenues
Beban Usaha
Operating Expenses
Laba Sebelum Pos Keuangan
Income before Financial and
dan Lain-lain
Other Items
Pos Keuangan dan Lain-lain
Net Financial and Other Items
Pencapaian (%) Achievement (%)
Target RKAP Tahun 2013 CWBP Target in 2013
32,472,481
31,894,983
102
34,888,505
(30,621,358)
(30,373,713)
101
(33,085,011)
1,851,123
1,521,269
122
1,803,494
Bersih
146
Target RKAP 2012 CWBP Target in 2012
34,763
(11,756)
-296
(36,379)
Laba Sebelum Pajak
Profit before Tax
1,885,886
1,509,513
125
1,766,915
Beban Pajak
Tax Expense
(619,142)
(474,739)
-130
(550,814)
Laba Tahun Berjalan dan
Income for The Year and Total
Jumlah Laba Komprehensif
Comprehensive Income
1,266,744
1,034,774
122
1,213,583
Pada tahun 2012 realisasi pendapatan usaha adalah sebesar Rp.32.472.481 juta, dengan pencapaian 102% dari target RKAP sebesar Rp.31.894.983 juta. Pencapaian ini terutama disebabkan oleh pencapaian pendapatan jasa yang terealisasi 121% dari target RKAP. Indonesia Power memproyeksikan pendapatan usaha tahun 2013 adalah sebesar Rp.34.888.505 juta. Proyeksi tersebut berdasarkan asumsi demand energi listrik tumbuh 9% serta peningkatan penjualan dari pembangkit berbahan bakar gas terkait masuknya beberapa kontrak gas baru di Semarang dan Grati. Strategi pencapaiannya adalah meningkatan availability & realibility pembangkit, meningkatkan maturitas tata kelola pembangkit dan meningkatkan kapasitas pembangkit berbiaya rendah menuju market leader kelistrikan Jawa - Bali.
In 2012, revenues realization was Rp.32,472,481 million, achieving 102% from CWBP target, which was Rp.31,894,983 million. This was achieved mainly due to realisation of revenue from services, which reached 121% of the CWBP target. Indonesia Power projected revenue in 2013 to be Rp.34,888,505 million. This projection is based on the growth of electricity demand assumption of 9% and a sales increase for gas-fired power plants, including new gas contracts in Semarang and Grati. The strategy is to increase availability & reliability, to increase the maturity of power plant governance and to increase the capacity of low-cost power plants, to be the market leader in electricity production in Java Bali.
Pada tahun 2012 realisasi beban usaha sebesar Rp.30.621.358 juta, dengan pencapaian 101% dari target RKAP sebesar Rp.30.373.713 juta. Pencapaian ini terutama disebabkan oleh beban bahan bakar dan pelumas serta penyusutan aset tetap. Indonesia Power memproyeksikan beban usaha tahun 2013 adalah sebesar Rp.33.085.011 juta. Proyeksi tersebut berdasarkan asumsi Biaya Pokok Produksi sesuai target produksi dan penjualan. Strategi pencapaiannya adalah meningkatkan efisiensi biaya produksi untuk biaya yang berada dalam kendali perusahaan (operational expenditure) dan optimalisasi anggaran.
In 2012, operating expenses realization was Rp.30,621,358 million, reaching 101% from the RKAP target, which was Rp.30,373,713 million. This occurred mainly due to increase of fuel and lubricant expenses and fixed assets depreciation. Indonesia Power projected 2013 operating expenses to be Rp.33,085,011 million. That projection was made based on the assumptions production cost, production target and sales target. The strategy is to increase production cost efficiency within company operational expenditure and to optimize the budget.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Tabel Perbandingan Realisasi Posisi Keuangan Tahun 2012 dengan Target RKAP 2012 serta Proyeksi Tahun 2013 (Rp Juta) Table Comparison of Financial Position Realization in 2012 with 2012 CWBP Target and 2013 Projection (Rp Million)
Realisasi Tahun 2012 Realization In 2012
Target RKAP 2012 CWBP Target in 2012
Pencapaian (%) Achievement (%)
Target RKAP Tahun 2013 CWBP Target in 2013
Aset Tidak Lancar
Non-Current Assets
29,643,591
30,743,175
96.42
29,585,642
Aset Lancar
Current Assets
23,913,789
23,917,705
99.98
21,678,859
Jumlah Aset
Total Assets
53,557,380
54,660,880
97.98
51,264,501
Pada tahun 2012 realisasi aset adalah sebesar Rp.53.557.380 juta,dengan pencapaian 97,98% dari target RKAP sebesar Rp.54.660.880 juta. Indonesia Power memproyeksikan aktiva perusahaan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp.51.264.501 juta. Proyeksi tersebut berdasarkan asumsi target 80% program investasi tercapai, tetapi di sisi lain terdapat aset yang direlokasi ke Kalimantan Barat & Indonesia Bagian Timur serta beberapa aset yang habis masa manfaatnya. Dengan upaya perencanaan berdasarkan skala prioritas dan analisis risiko serta pengendalian pelaksanaan program investasi yang akurat & tajam diharapkan target dapat tercapai.
In 2012, assets realization was Rp.53,557,380 million, achieving only 97.98% of the CWBP target, which was Rp.54,660,880 million. Indonesia Power projected 2013 company assets to be Rp.51,264,501 million. This projection is based on the assumption that 80% of investments program is reached. On the other hand, there are assets relocated to West Kalimantan and Eastern Indonesia and several assets whose benefits are expiring. With planning based on priority scale and risk analysis and an accurate and sharp control of investment program, the target is expected to be met.
Tabel Perbandingan Realisasi Liabilitas Tahun 2012 dengan Target RKAP 2012 Serta Proyeksi Tahun 2013 (Rp Juta) Table Comparison of Liability Realization in 2012 with 2012 CWBP Target and 2013 Projection (Rp Million) Realisasi Tahun 2012 Realization In 2012
Target RKAP 2012 CWBP Target in 2012
Pencapaian (%) Achievement (%)
Target RKAP Tahun 2013 CWBP Target in 2013
Ekuitas
Equity
44,813,891
45,506,902
98.23
46,529,276
Jumlah Liabilitas
Total Liability
8,743,489
9,036,627
96.76
4,735,224
Liabilitas Jangka Panjang
Noncurrent Liabilities
4,483,093
4,258,843
105.27
3,359,936
Liabilitas Jangka Pendek
Current Liabilities
4,260,396
4,777,784
89.17
1,375,288
Pada tahun 2012 realisasi liabilitas jangka panjang adalah sebesar Rp.4.483.093 juta, dengan pencapaian 105,27% dari target RKAP sebesar Rp.4.258.843 juta. Indonesia Power memproyeksikan liabilitas jangka panjang tahun 2013 adalah sebesar Rp.3.359.936 juta. Proyeksi tersebut berdasarkan asumsi saldo pokok penerusan pinjaman pada pemegang saham mengalami penurunan dengan dilakukannya pelunasan.
In 2012 the realization of long-term liability was Rp.4,483,093 million, reaching 105.27% from the CWBP target, which was Rp.4,258,843 million. Indonesia Power projected long-term liability in 2013 to be Rp.3,359,936 million. This projection is based on the assumption that the main balance of loan to shareholders will decrease through the repayment.
Pada tahun 2012 realisasi liabilitas jangka pendek adalah sebesar Rp.4.260.396 juta, dengan pencapaian 89,17% dari target RKAP sebesar Rp.4.777.784 juta. Indonesia Power memproyeksikan liabilitas jangka pendek tahun 2013 adalah sebesar Rp.3.359.936 juta. Proyeksi tersebut berdasarkan asumsi percepatan pembayaran liabilitas jangka pendek. Strategi pencapaiannya adalah penyediaan likuiditas sesuai kebutuhan operasional perusahaan.
In 2012, the realization of short-term liability was Rp.4,260,396 million, which was 89.17% of the CWBP target of Rp.4,777,784 million. Indonesia Power projected 2013 short-term liability to be Rp.3,359,936 million. The projection is based on the assumption of acceleration of short-term liability payment. The strategy is to provide liquidity in accordance with company's operational needs.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
147
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Tabel Perbandingan Realisasi Struktur Modal Tahun 2012 dengan Target RKAP 2012 Serta Proyeksi Tahun 2013 Table Comparison of 2012 Capital Structure Realization with 2012 CWBP Target and 2013 Projection Realisasi Tahun 2012 (RpJuta) Realization in 2012 (Rp Million)
Realisasi Tahun 2012 (%) Realization in 2012 (%)
RKAP 2012 (RpJuta) CWBP 2012 (Rp Million)
RKAP 2012 (%) CWBP 2012 (%)
Pencapaian Target RKAP 2012 (%) Achievement of CWBP Target 2012 (%)
Target RKAP Tahun 2013 (RpJuta) CWBP Target in 2013 (Rp Million)
Proyeksi Tahun 2013 (%) Projection in 2013 (%)
Struktur
Bank Capital
Modal Bank:
Structural:
Liabilitas
Liabilities
8,743,489
16
9,036,627
17
97
4,735,224
9
Ekuitas
Equity
44,813,891
84
45,624,252
83
98
46,529,276
91
Aset
Assets
53,557,380
100
54,660,880
100
98
51,264,501
100
Pada tahun 2012 aset yang dibiayai oleh liabilitas sebesar 16%. Hal ini berarti lebih rendah dari target RKAP 2012 sebesar 17%. Sementara itu, aset yang dibiayai oleh ekuitas sebesar 84%, lebih tinggi dari target RKAP sebesar 83%. Selanjutnya, Indonesia Power memproyeksikan perbandingan liabilitas dan ekuitas tahun 2013 sebesar 9% dan 91%. Proyeksi tersebut berdasarkan asumsi adanya penambahan laba tahun 2013. Strategi pencapaiannya adalah memastikan target laba tercapai dengan melaksanakan semua program kerja yang telah ditetapkan dalam RKAP.
In 2012, assets defrayed by liabilities reached 16%. This is lower than the 2012 CWBP target of 17%. Meanwhile, assets defrayed by equity was 84%, higher than 2012 CWBP target of 83%. Indonesia Power projected the ratio to liability and equity to be 9% and 91% respectively. This projection was based on the assumption profit will increase in 2013. The strategy is to ensure that profit target is reached through implementation of all the program defined in CWBP.
Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan
Material Information and Fact After Accounting Report Date Pada tahun 2012 terdapat informasi dan fakta material setelah tanggal laporan akuntan. Pada Bulan April 2013 Indonesia Power mendapatkan penugasan dari PT. PLN (Persero) untuk melakukan pengelolaan dan bertindak sebagai Asset Operator Pembangkit Fast Track Program Tahap I (FTP-I) dengan total kapasitas 613MW, yang terdiri dari PLTU Barru (2x50MW), PLTU Jeranjang (1x25MW), PLTU Ambon (2x7MW), PLTU Haultecamp (2x10MW), PLTU Sanggau (2x7MW), dan PLTU Pangkalan Susu (2x220MW). Penugasan tersebut akan diikuti oleh proses kontraktual sesuai dengan mekanisme bisnis yang berlaku.
In 2012 there was finding on material information and fact after accounting report date. On April 2013, Indonesia Power obtain assignment from PT. PLN (Persero) to manage and act as Asset Operator Plant Phase I Fast Track Programme (FTP-I) with a total capacity of 613MW, which consists of a power Barru SPP (2x50MW), Jeranjang SPP (1x25MW), Ambon SPP (2x7MW), Haultecamp SPP (2x10MW), Sanggau SPP (2x7MW), Pangkalan Susu SPP (2x220MW). The assignment will be followed by the contractual process in accordance with the applicable business mechanisms.
Kebijakan Dividen Dividend Policy
148
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 2 Mei 2011, Pemegang Saham menyetujui penggunaan laba bersih tahun 2010 untuk dividen tunai sebesar Rp.946.256 juta.
Based on the Annual General Meeting of Shareholders held on May 2nd, 2011 the Shareholders agreed on the utilization of net profit in 2010 for cash dividend amounting to Rp.946,256 Million.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 April 2012, Pemegang Saham menyetujui penggunaan laba bersih tahun 2011 untuk dividen tunai sebesar Rp.1.065.301 juta.
Based on the Annual General Meeting of Shareholders held on April 18th, 2012 the Shareholders agreed on the utilization of net profit in 2011 for cash dividend amounting to Rp.1,065,301 Million.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 April 2013, Pemegang Saham menyetujui penggunaan laba bersih tahun 2012 untuk dividen tunai sebesar Rp.1.041.870 juta.
Based on the Annual General Meeting of Shareholders held on April 18th, 2013 the Shareholders agreed on the utilization of net profit in 2012 for cash dividend amounting to Rp.1,041,870 Million
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Kebijakan Dividen Indonesia Power Tahun 2008-2012 Dividen Policy of Indonesia Power in 2008-2012 2008 Laba Bersih (Rp Juta)
Net Earning (Rp Million)
Persentase Dividen (%)
Dividend Percentage (%)
Dividen yang Dibagikan (Rp Juta)
Shared Dividend (Rp Million)
Dividen per Lembar (Rp)
Dividen per Share (Rp)
Pay Out Ratio
Pay Out Ratio
2009
2010
2011
2012
1.183.325
940.838
1.059.670
1.157.633
90
100
90
90
1.266.744 84
1.064.993
940.838
946.256
1.041.870
1.065.301
204,81
180,93
181,43
199,74
204,24
90:10
100:0
90:10
90:10
84:16
Kontribusi Kepada Negara Contribution to the Country
Membayar pajak merupakan perwujudan dari kewajiban kenegaraan dan peran serta wajib pajak untuk secara langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban perpajakan untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional.
Paying tax is the realization of citizenship obligation and participation of taxpayer to fulfil taxation obligation directly and jointly to finance of the country and national development.
Bentuk komitmen Indonesia Power kepada Negara diwujudkan dalam pemenuhan kewajiban Perusahaan sebagai Wajib Pajak dan sebagai Pemotong Pajak. Sebagai Wajib Pajak, salah satu kontribusi terbesar Perusahaan adalah pemenuhan kewajiban PPh Badan. Kontribusi PT Indonesia Power dalam hal ini terus meningkat seiring dengan pertumbuhan perusahaan. Jumlah setoran PPh Badan tahun 2012 sebesar Rp.556.002 juta meningkat sebesar 5% dibanding tahun sebelumnya.
The commitment of Indonesia Power to the country is realized in the fulfilling its obligation as Taxpayer and Tax Withholder. As a Taxpayer, one of biggest Company contributions is fulfillment of the Corporate Income Tax. This contribution increases along with Company growth. The Total Corporate Income Tax in 2012 amounted to Rp.556,002 million, increasing by 5% compared to the previous year.
Tabel Pembayaran PPh Badan Tahun 2008-2012 (Rp Juta) Table of Corporate Income Tax Payment in 2008-2012 (Rp Million)
PPh Badan Corporate Income Tax
2008
2009
2010
2011
2012
282.261
429.168
440.049
531.988
556.002
2008 2009 2010 2011 2012
PPh Badan Corporate Income Tax
Tahun 2012, Indonesia Power mendapatkan apresiasi bebas pemeriksaan pajak oleh Dirjen Pajak sebagai bentuk penghargaan atas prestasi menjadi Juara Pertama dalam Annual Report Award Tahun 2011. Hal ini membuktikan bahwa Perusahaan akuntabel dan transparan dalam menyampaikan informasi Perusahaan.
In 2012, Indonesia Power received appreciation of free tax inspection from Directorate General of Taxation as a reward for the Company's achievement in reaching the First Place in 2011 Annual Report Award. It proves that Indonesia Power is accountable and transparent in delivering information about the Company.’
Sedangkan sebagai Pemotong Pajak, Perusahaan secara aktif berperan serta dalam melakukan pemotongan terhadap setiap objek kena pajak yang meliputi: PPh Pasal 4 ayat 2 atas jasa konstruksi dan sewa bangunan; PPh Pasal 15 atas jasa angkutan kapal BBM; PPh Pasal 21 atas penghasilan yang diterima wajib pajak orang pribadi; dan PPh Pasal 23 atas penghasilan yang diterima wajib pajak badan.
Whereas as a Tax Withholder, the Company actively withholds all taxable objects which cover: Income Tax Article 4 paragraph 2 towards construction service and building lease; Income Tax Article 15 towards fuel ship freight service; Income Tax Article 21 towards taxable income received by individual taxpayers; and Income Tax Article 23 towards taxable income received by corporate taxpayers
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
149
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Realisasi Dana Hasil Penawaran Umum Realization of Public Offering Result Fund Sampai dengan 31 Desember 2012, Indonesia Power bukan merupakan perusahaan go-public dan belum melakukan penawaran umum, sehingga tidak ada informasi mengenai total perolehan dana, rencana penggunaan dana, rincian penggunaan dana, saldo dana tanggal persetujuan RUPS atas realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum.
Until December 31st, 2012, Indonesia Power had not been a public company and had not conducted any public offering. Therefore, there was no information about total fund received, fund utilization plan, details of fund utilization, or fund balance of GMS agreement date towards the realization of fund utilization resulted from public offering.
Informasi Material Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi, dan Restrukturisasi Hutang/Modal Information on Material Investment, Expansion, Divestment, Acquisition and Debt/Capital Restructuring Investasi
Investment
Program investasi Indonesia Power ditahun 2012 ditujukan untuk program investasi pembangkit eksisting, program pengembangan usaha, perencanaan usaha, serta kegiatan penyertaan.
Indonesia Power Investment Program in 2012 was aimed at existing power plants investment program, business development program, business planning, and shareholding activities.
Jenis mata uang yang digunakan adalah dalam mata uang Rupiah. Sumber dana investasi merupakan alokasi dana internal perusahaan/Anggaran RKAP tahun 2012.
The currency used is Rupiah. Source of investment funds is allocated from company internal fund/RKAP budget in 2012.
Tabel Investasi Tahun 2010-2012 (Rp Miliar) Table of Investment in 2010-2012 (Rp Billion) Realisasi Disburse Investasi Realization of Investment Disburse
Kegiatan Investasi Investment Activities
Program Investasi Pembangkit Eksisting
150
2010
2011
2012
Existing Generator Investment Program
Program Keandalan Pembangkit
Generator Reliability Program
844,04
888,80
574,45
Program Efisiensi Pembangkit
Generator Efficiency Program
192,03
56,56
23,76
Program Peningkatan Kapasitas Pembangkit
Generator Capacity Improvement Program
4,02
0,71
17,62
Program Pelestarian Lingkungan
Environmental Preservation Program
3,18
6,67
7,83
Program Sarana Fasilitas Penunjang
Supporting Facilities Program
64,78
71,49
50,13
1.108,05
1.024,23
673,78
35,74
13,21
192,15
4,63
5,33
2,52
-
-
122,21
1.148,42
1.042,78
990,67
Sub Jumlah
Sub Total
Program Pengembangan Usaha
Business Development Program
Perencanaan Usaha
Business Planning
Penyertaan
Assistance
JUMLAH
TOTAL
Realisasi investasi Perusahaan pada tahun 2012 adalah Rp.990,67 miliar lebih rendah dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp.1.042,78 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan i n v es t as i u n t u k p ro g r a m p e mb an g ki t e ks i s t i n g .
Company investment realization in 2012 amounted to Rp.990,67 billion, lower than in 2011, which amounted to Rp.1,042.78 billion. This was due to the decrease in investment for existing power plants.
Program investasi pembangkit eksisting meliputi program keandalan pembangkit, program efisiensi pembangkit, program peningkatan kapasitas pembangkit, Program Pelestarian Lingkungan, serta Program Sarana Fasilitas Penunjang. Pada tahun 2012 realisasi investasi pembangkit eksisting adalah sebesar Rp.673,78 miliar, menurun dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp.1.024,23 miliar.
Existing generator investment program includes generator reliability program, generator efficiency program, generator capacity improvement program, Environmental Preservation Program, also Supporting Facilities Program. In 2012, existing generator investment realization amounted to Rp.673.78 billion, decreasing from 2011, which was Rp.1,024.23 billion.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Investasi dalam bentuk program pengembangan usaha pada tahun 2012 adalah sebesar Rp.192,15 miliar, meningkat dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp.13,21 miliar. Investasi untuk perencanaan usaha pada tahun 2012 adalah sebesar Rp.2,52 miliar, menurun dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp.5,33 miliar.
Investment on business development program in 2012 reached Rp.192.15 billion, an increase from 2011, which was Rp.13.21 billion. Investment in te form of consultancy services in 2012 was Rp.2.52 billion, decreasing compared to 2011, which was Rp.5.33 billion.
Sedangkan investasi dalam ventura bersama pada tahun 2012 adalah mendirikan PT Rajamandala Electric Power (REP) dan PT Perta Daya Gas (PDG).
Whereas share placement in 2012 was with the establishment of PT Rajamandala Electric Power (REP) and PT Perta Daya Gas (PDG).
PT Rajamandala Electric Power (REP)
PT Rajamandala Electric Power (REP)
Pada tahun 2012, Perusahaan bersama KPIC Netherlands B.V. mendirikan REP sebagai ventura bersama, untuk membangun dan mengoperasikan pembangkit listrik di Cianjur, Jawa Barat. Perusahaan melakukan penyertaan saham pada REP sebesar US$ 5.100.000 setara dengan Rp.45.839 juta atau 51% saham REP.
In 2012, the Company and KPIC Netherlands B.V. established REP as a joint venture, to build and operate a power plant in Cianjur, West Java. The Company contributed share to REP amounting to US$ 5,100,000 (equal with Rp.45,839 million) or 51% of the shares.
PT Perta Daya Gas (PDG)
PT Perta Daya Gas (PDG)
Perusahaan bersama dengan PT Pertagas mendirikan PDG sesuai dengan akta pendirian No. 60 dibuat oleh Marianne Vincentia Hamdani, SH pada tanggal 26 April 2012. Modal dasar PDG berjumlah Rp.100.000 juta setara dengan 100.000 lembar saham yang masing-masing benilai Rp.1 juta. Modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan adalah sebesar 25.000 lembar saham dengan komposisi modal saham dari Perusahaan sebesar 8.750 lembar saham dengan jumlah penyertaan saham sebesar Rp.8.750 juta.
The Company together with PT Pertagas established PDG based on deed of incorporation No. 60 made by Marianne Vincentia Hamdani, SH dated April 26th, 2012. The paid up capital of PDG was Rp 100,000 million equivalent to 100,000 shares with a nominal of Rp.1 million. PDG's subscribed and fully paid up capital was 25,000 shares with the Company composition of capital stock was 8,750 shares with total shares invested Rp.8,750 million
Akuisisi
Acquisition
Perusahaan bersama dengan PT Nusantara Turbin dan Propulsi (NTP) membentuk kerjasama konsorsium IP-NTP dengan persentase pemilikan masing-masing sebesar 80% dan 20%. Pembentukan konsorsium ditujukan untuk pembangunan dan pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Cileunca dengan kapasitas 3 x 300 Kilo Watt yang terletak di daerah Pangalengan, Bandung.
The Company together with PT Nusantara Turbin and Propulsi (NTP) established IP-NTP consortium with participation interest of 80% and 20%, respectively. The consortium was established for the purpose of developing and operating Minihydro Power Plant (PLTM) Cileunca with a capacity of 3 x 300 Kilo Watt which is located in Pangalengan, Bandung.
Pada tanggal 6 Pebruari 2012, Perusahaan dan NTP sepakat untuk membubarkan konsorsium IP-NTP. Perusahaan mengambil alih Proyek PLTM Cileunca dan mengganti modal yang disetor oleh NTP sebesar Rp.688 juta.
On February 6th, 2012, the Company and NTP agreed to dissolve IP-NTP consortium. The Company will take over PLTM Cileunca project and paid the paidup capital by NTP amounted to Rp.688 million.
Ekspansi
Expansion
Ekspansi adalah proses pengembangan usaha yang dapat dilakukan dengan beberapa langkah pembiayaan.
Expansion is business development process that can be implemented through several defrayal steps.
Tujuan, Nilai Transaksi, Sumber Dana
Purpose, Transaction Value, Source Of Fund
Pada tanggal 25 Januari 2012, Indonesia Power dengan Kansai Electric Corp Japan, membentuk perusahaan patungan yaitu PT Rajamandala Electric Power (REP) yang bergerak dalam usaha pembangkitan listrik tenaga air. Dari sumber dana modal sendiri, Perusahaan telah melakukan setoran sebesar Rp.2.292 juta pada tanggal 8 Maret 2012.
In January 25th, 2012, Indonesia Power and Kansai Electric Corp. Japan establish a join venture company which was PT Rajamandala Electric Power (REP) which business in hydro power plant. From internal source, the Company had paid up Rp.2,292 million in March 8th, 2012.
Tanggal 26 April 2012, Perusahaan bersama dengan PT Pertamina Gas mendirikan usaha patungan, PT Perta Daya Gas (PDG) yang bergerak di bidang jasa pengangkutan/transportasi LNG di darat dan laut, penyimpanan dan regasifikasi LNG. Atas usaha patungan tersebut, Perusahaan telah melakukan penyetoran senilai Rp.25 miliar yang berasal dari modal sendiri.
In April 26th, 2012 the Company with PT Pertamina Gas established a join company, PT Perta Data Gas (PDG) which business in ground and water LNG Transportation services, storage, and LNG regasification. For the join venture, The Company had paid up Rp.25 billion from own capital.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
151
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
152
Divestasi
Divestment
Divestasi merupakan langkah pengurangan beberapa jenis aset baik dalam bentuk financial atau barang.
Divestment is reduction step of several types of assets whether in type of financial or goods.
Tujuan, Nilai Transaksi, Sumber Dana
Purpose, Transaction Value, Source Of Fund
Indonesia Power tidak melakukan aktivitas divestasi pada tahun 2012 sehingga tidak ada informasi terkait tujuan dan nilai transaksi.
Indonesia Power did not make divestment activity in 2012, therefore there was no information regarding purpose and transaction value.
Restrukturisasi Hutang dan Modal
Debt and Capital Restructuring
Restrukturisasi kredit adalah upaya perbaikan yang dilakukan Bank dalam kegiatan perkreditan terhadap debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya pada Bank. Restrukturisasi kredit bertujuan untuk penyelamatan kredit sekaligus menyelamatkan usaha debitur untuk memulihkan kesehatan perusahaan.
Credit restructuring is an effort by a Bank to improve credit for debitors who have difficulties in fulfilling their obligation to the Bank. The purpose of credit restructuring is to save the credit and save the debitor's effort in recovering company's health.
Pada tahun 2012 Indonesia Power dalam keadaan baik dan tidak terdapat aktivitas terkait restrukturisasi hutang dan modal.
In 2012, Indonesia Power was in good condition and there was no activity regarding debt and capital restructuring.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi Information on Material Transaction with Conflict of Interest or Transaction with Affiliated Parties Kebijakan perusahaan terkait pengungkapan informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan atau transaksi dengan pihak afiliasi mengacu pada PSAK No.7 tentang Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi.
The Company policy regarding disclosure of material transaction information that contains conflict of interest or transaction with affiliated parties refers to SFAS No.7 about Related Parties Disclosure.
Sifat Pihak Berelasi
Characteristics of Related Parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan entitas anak (entitas pelapor): a. Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; Memiliki pengaruh signifikan atas pelapor atau entitas pelapor; atau Merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
Related parties are a person or entity that are involved with the Company and its subsidiaries (reporting entity) a. A person or family members have relation with the reporting entity if that person: Has control or collective control on the reporting entity;
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lain). Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas)
b. An entity is related to the reporting entity if it fulfils one of these conditions: the Entity and the reporting entity are members of the business group (it means parent company, subsidiary, and next subsidiary are mutually related with other entities) An entity is an association or joint venture with another entity (or a common associated entity or joint venture which members of a business group, where the other entity is a member).
Pihak Berelasi
Related Parties
a. Pemerintah Republik Indonesia merupakan pemegang saham PT PLN (Persero) dan Badan Usaha Milik Negara. b. PT PLN (Persero) dan Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PT PLN (Persero) merupakan pemegang saham Perusahaan. c. Pengurus koperasi karyawan juga merupakan karyawan Perusahaan. d. Dewan Komisaris dan Direksi merupakan personil manajemen kunci Perusahaan.
a. Government of Republic Indonesia is shareholder of PT PLN (Persero) and State-Owned Enterprises . b. PT PLN (Persero) and Welfare and Education Foundation of PT PLN (Persero) is shareholder of Company. c. Management of Employee Cooperative also serving as Company's employees d. Board of Commissioners and Board of Directors are personnels of Company key management.
Has significant influence on the reporter or reporting entity; or is a key management personnel at the reporting entity or parent company of the reporting entity.
The two entities are joint ventures from same third party. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associated entity of the third entity. The entity is a post-employment benefit program for employment benefit from one of the reporting entities or a related entity to the reporting entity. If the reporting entity is the entity that implements the program, a sponsor entity is related to the reporting entity. An entity which is controlled or collectively controlled by a person that is identified in letter (a). A person identified in letter (a) (i) has significant influence on the entity or key management personnel of the entity (or parent company from entity)
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
153
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Tabel Transaksi pada Pihak Berelasi dalam Analisis Posisi Keuangan Tahun 2011-2012 (Rp Juta) Table of Transaction to Related Parties within Financial Position Analysis in 2011-2012 (Rp Million)
Jenis Transaksi Transaction Type
Pihak yang Bertransaksi Parties Involved in the Transactions
Sifat Hubungan Nature of Relation
Realisasi Transaksi Tahun 2012 Transaction Realization In 2012 Total
Piutang
%*
Realisasi Transaksi Tahun 2011 Transaction Realization In 2011 Total
%*
Receivables PT PLN (Persero) Lainnya Others Sub Jumlah Sub Total
Pemegang Shareholder Saham
191,083 26,378 217,461
0.36 0.05 0.41
108,861 27,567 136,428
0.20 0.05 0.26
Bank Negara Indonesia Bank Rakyat Indonesia Bank Mandiri Bank Kaltim
BUMN BUMN BUMN BUMD
526,410 68,499 117,399 1,300
0.98 0.13 0.22 0.00
179,064 88,060 81,540 6,053
0.33 0.16 0.15 0.01
BPD Jabar
BUMD
318
0.00
535
0.00
Bank Sumsel Sub Jumlah Sub Total
BUMD
1 713,927
0.00 1.33
1 355,253
0.00 0.66
PT PLN (Persero) Lainnya Others Sub Jumlah Sub Total
Pemegang Shareholder Saham
19,824,235 19,824,235
37.01 0.00 37.01
18,419,548 4,007 18,915,236
34.44 0.01 35.37
PT Pertamina (Persero) PT Bukit Asam (Persero) Tbk PT Perusahaan Gas Negara Lain-lain Others Sub Jumlah Sub Total
BUMN BUMN BUMN
1,644,231 425,395 90,208 31,973 2,191,807
18.81 4.87 1.03 0.00 24.70
2,814,291 366,937 39,845 30,817 3,251,890
31.80 4.15 0.43 0.01 36.38
183
0.00
3,525
0.04
10,867
0.12
136,656
1.54
673 224 11,764
0.01 0.00 0.13
1,913 224 138,793
0.02 0.00 1.57
2,203,754
24.84
3,394,208
37.99
Kas dan Cash and Cash Setara Kas Equivalent
Piutang Usaha
Utang Usaha
SOE SOE SOE Local Governmentowned Enterprise Local Governmentowned Enterprise Local Governmentowned Enterprise
Trade Account Receivable
Trade Account Payable
Biaya Masih Harus Dibayar
Accrued Expenses
Bunga Pinjaman
Loan Interest
Utang Pihak Berelasi
Payable to related parties
PT PLN (Persero) PT Indonesia Comnets Plus PT Pembangkitan Jawa-Bali Sub Jumlah Sub Total
SOE SOE SOE
Pemegang Shareholder Saham Afiliasi Affiliated Afiliasi Affiliated
JUMLAH TOTAL
* Persentase terhadap jumlah aset/liabilitas/pendapatan/beban yang bersangkutan Percentage of related total assets/liability/revenue/expense
Terkait dengan transaksi dengan pihak berelasi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan bagi Perusahaan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp.2.203.754 juta atau 24,84% dari total laporan posisi keuangan, lebih rendah dibandingkan tahun 2011 dengan transaksi sebesar Rp.3.394.208 juta atau 37,99% dari total posisi keuangan. Transaksi tersebut berupa transaksi utang, piutang, kas dan setara kas, serta biaya masih harus dibayar.
154
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Related parties transaction that resulted in changing of Company financial position in 2012 amounted to Rp.2,203,754 million or 24.84% of the total financial position. It was lower than in 2011 with transaction as much as Rp.3,394,208 million or 37.99% of the total financial position. The transactions include transaction of debts, receivables, cash and cash equivalent and accrued expenses.
Tabel Transaksi pada Pihak Berelasi dalam Analisis Kinerja Keuangan Tahun 2011-2012 (Rp Juta) Table of Transaction to Related Parties within Financial Performance Analysis in 2011-2012 (Rp Million)
Jenis Transaksi Transaction Type
Penjualan Tenaga Listrik
Pihak yang Bertransaksi Parties Involved in the Transactions
Sifat Hubungan Nature of Relation
Realisasi Transaksi Tahun 2011 Transaction Realization In 2011
Total
%*
Total
%*
Shareholder
31,852,551
98.09
42,917,035
98.85
Shareholder
594,501
1.83
420,866
0.97
31,447,052
99.92
43,337,901
99.82
12,408,360 925,119 2,306,598 15,640,077
40.52 3.02 7.53 51.07
19,566,771 594,836 3,630,657 23,792,264
46.88 1.43 8.70 57.00
61,574
0.20
56,557
0.14
15,701,651
51.27
23,848,821
57.14
6,617
9.20
22,028
98.13
Sale of Electricity
PT PLN (Persero) Pendapatan Jasa Services PT PLN (Persero)
Pemegang Saham Pemegang Saham
JUMLAH TOTAL Beban Bahan Bakar dan Pelumas
Realisasi Transaksi Tahun 2012 Transaction Realization In 2012
Others Operating Expenses
PT Pertamina (Persero) PT Perusahaan Gas Negara PT Bukit Asam (Persero) Tbk JUMLAH TOTAL
BUMN BUMN BUMN
SOE SOE SOE
Asuransi Insurance PT Tugu Kresna Pratama JUMLAH TOTAL
Anak BUMN Subsidiary of SOE
Beban Other Usaha Lain- Account lain Expenses
Beban Keuangan Penerusan Pinjaman
Financial Expenses of Loan Extension
* Persentase terhadap jumlah aset/liabilitas/pendapatan/beban yang bersangkutan Percentage towards related total assets/liabilities/revenues/expenses
Terkait dengan transaksi dengan pihak berelasi yang mengakibatkan pendapatan bagi Perusahaan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp.15.701.651 juta atau 51,27% dari total pendapatan, lebih rendah dibandingkan tahun 2011 dengan transaksi sebesar Rp.23.848.821 juta atau 57,14% dari total posisi keuangan. Transaksi tersebut berupa transaksi penjualan tenaga listrik, pendapatan jasa, beban bahan bakar dan beban usaha lain.
Related parties transactions that resulted in revenue for Company in 2012 amounted to Rp.15,701,651 million or 51.27% from the total revenue. It was lower than in 2011 when it reached Rp.23,848,821 million or 57.14% from total financial position. The transactions include sale of electricity, service revenue, fuel expenses and other expenses.
Kebijakan Perusahaan terkait Mekanisme Review atas Transaksi dan Pemenuhan Peraturan Terkait
Company Policy related to Review Mechanism of Transactions and Compliance with Relevant Regulation
Dari semua transaksi yang terkait dengan pihak berelasi, manajemen menganggap bahwa semua transaksi masih dalam batas wajar sesuai dengan PSAK No.7 tentang Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi. Manajemen telah melakukan mekanisme review atas transaksi dengan pihak berelasi melalui proses audit baik yang dilakukan oleh auditor internal maupun auditor eksternal. Guna memastikan tingkat kewajaran transaksi dan kesesuaian dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, laporan transaksi afiliasi diatas telah diaudit oleh Auditor Independen Osman Bing Satrio & Eny.
From all transactions with related parties, management considers that all transactions are still within reasonable limit, in accordance with SFAS No.7 about Related Parties Disclosure. Management has done a review mechanism of the transactions with related parties through audit processes by internal auditor or external auditor. In order to ensure fairness in these transactions and compatibility with accepted accounting standard in Indonesia, the above affiliated transaction report has been audited by I ndepend en t Audi to r Osman Bin g Satr io & En y.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
155
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Perubahan Peraturan dan Dampaknya terhadap Perusahaan
Regulation Changes and Impacts for The Company Selama tahun 2012 terdapat penerapan peraturan perundangundangan yang berpengaruh secara signifikan terhadap Indonesia Power sebagai berikut:
In 2012, implementation of several laws and regulations significantly influenced Indonesia Power. They are as follows:
Peraturan yang Terbit Tahun 2012 Regulation that is issued in 2012
Peraturan Menteri Keuangan No.85/PMK.03/2012 tentang Penunjukan Badan Usaha Milik Negara untuk Memungut, Menyetor, dan Melaporkan Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, serta tata cara Pemungutan, Penyetoran dan Pelaporannya.
The Minister of Finance Regulation No.85/PMK.03/2012 about the appointment of StateOwned Enterprises to Collect, Deposit, and Report Value Added Tax (VAT) and Luxury Sales Tax (LST), also procedures of Collecting, Depositing, and Reporting.
Dampak Terhadap Perusahaan The impacts for The Company
Transaksi Perusahaan sebagian besar berhubungan dengan BUMN (dalam hal ini PLN) sehingga mengakibatkan pelaporan PPN Perusahaan lebih bayar.
Company transactions mostly related to SOE (in this case PT PLN). This has caused the Company VAT reporting to be overpayment.
Perubahan Kebijakan Akuntansi Changes in The Accounting Policy
156
Perubahan Kebijakan Akuntansi, Alasan dan Dampaknya terhadap Laporan Keuangan.
Changes in The Accounting Policy, Reasons and Impacts toward Financial Report.
Berikut adalah penerapan standar akuntansi keuangan baru dan revisi (PSAK) dan intepretasi standar akuntansi keuangan (ISAK) yang berlaku efektif tahun 2012, dan standar yang telah diterbitkan tetapi belum diterapkan.
This is the implementation of new financial accounting standard and revison (SFAS) and the interpretation of financial accounting standard (IFAS) which is effective in 2012, and standard that has been issued but has not yet implemented.
Standar yang Berlaku Efektif pada Tahun 2012
Applicable Standards Effective In 2012
Dalam tahun berjalan, Perusahaan dan entitas anak telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2012.
In current year, Company and its subsidiaries has implemented all of new standard and revision also interpretation that has been issued by Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) that is relevant with its operation and effective for accounting period started on January 1st, 2012.
Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya:
The implementation of the new standards and revisions as well interpretations has made impacts towards the changes in Company and its Subsidiaries' accounting policy, which in turn affected the presentation and disclosure of consolidated financial statements for current year or previous year:
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja SFAS 24 (revised 2010), Employee Benefits
PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan SFAS 60, Financial instrument: Disclosure
Revisi standar ini memperkenalkan pilihan pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial secara penuh pada periode terjadinya, di luar laba rugi, yaitu dalam pendapatan komprehensif lain. Revisi standar tersebut juga (a) menentukan bagaimana Perusahaan dan entitas anak memperlakukan program imbalan pasti yang membagi risiko antar entitas sepengendali pada laporan keuangan tersendiri atau individual dan (b) mensyaratkan Perusahaan dan entitas anak untuk menyajikan informasi tambahan tentang program imbalan pasti.
This revised standard has introduced an option for recognizing actuarial gains and losses in full in the period in which they occur, outside profit or loss, in the statement of comprehensive income. The revised standard also (a) specified how the Company and its subsidiaries’ account for defined benefit group plan in their separate or individual financial statements and (b) requires the Company and its subsidiaries to provide additional information regardi ng t h e d ef in ed ben ef it pl an
Standar baru ini menggantikan persyaratan pengungkapan dalam PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan.
This new standard supersedes the disclosure requirements of PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosure.
pengungkapan mengenai (a) signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan Perusahaan dan entitas anak, dan (b) sifat dan luasnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana Perusahaan dan entitas anak terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko.
This new standard resulted in the disclosures concerning (a) the significance of financial instruments for the Company and its subsidiaries’ financial position and performance; and (b) the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the Company and its subsidiaries’ is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the Group manages those risks.
Berikut ini standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan: PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing PSAK 13 (revisi 2011), Properti Investasi PSAK 16 (revisi 2011), Aset Tetap PSAK 26 (revisi 2011), Biaya Pinjaman PSAK 30 (revisi 2011), Sewa PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 56 (revisi 2011), Laba per Saham PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah PSAK 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya ISAK 16, Perjanjian Konsesi Jasa ISAK 18, Bantuan Pemerintah - Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi ISAK 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali Dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi ISAK 20, Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya ISAK 22, Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan ISAK 23, Sewa Operasi - Insentif ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa ISAK 25, Hak Atas Tanah ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
Following are new standard and revised standard also interpretation that is implemented in consolidated financial report. This implementation does not have significant influence of the total which has been reported into consolidated financial report but it influences accounting for the future transaction: SFAS 10 (revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates SFAS 1 3 (rev is ed 2 0 11 ), I nv est men t Pro p er t y SFAS 16 (revised 2011), Property, Plant and Equipment SFAS 26 (revised 2011), Borrowing Costs SFAS 30 (revised 2011), Lease SFAS 34 (revised 2010), Construction Contracts SFAS 46 (revised 2010), Income Taxes SFAS 50 (revised 2010), Financial Instruments: Presentation SFAS 53 (revised 2010), Accounting for Share-Based Payments SFAS 55 (revised 2011), Financial Instrument: Recognition and Measurement SFAS 56 (revised 2011), Earnings per Share SFAS 61, Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance SFAS 63, Financial Reporting in Hyperinflationary Economies ISAK 13, Hedges of Net Invetment in a Foreign Operation ISAK 15, SFAS 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction ISAK 16, Service Concession Arrangements ISAK 18, Government Assistance - No Specific Relation to Operating Activities ISAK 19, Applying the Restatement Approach Under SFAS 63: Financial Reporting in Hiperinflationary Economies ISAK 20, Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders ISAK 22, Service Concession Arrangements: Disclosures ISAK 23, Operating Lease - Incentives ISAK 24, Evaluating the Substance of Transaction Involving the Legal form of a Lease ISAK 25, Land Rights ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivatives
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
157
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
158
Standar Telah Diterbitkan Tetapi Belum Diterapkan
Standard Has Been Issued but Has Not Implemented Yet
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 adalah : PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali Penyesuaian atas PSAK 60, Instrumen Keuangan : Pengungkapan.
Effective for periods beginning on or after January 1st, 2013 are as follows: SFAS 38 (revised 2012), Business Combination under Common Control SFAS 60 revised, Financial Instrument : Disclosure.
Berdasarkan penelaahan awal yang dilakukan oleh manajemen, penerapan ini tidak berdampak terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 tetapi dapat mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan.
Preliminary evaluations by the management indicated that the above standards have not impact on the carrying amounts of assets and liabilities as of December 31st, 2012 and 2011, but may impact accounting for future transactions and arrangements.
ISAK 8, Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Suatu Sewa
IFAS 8, Determination Whether an Agreement Contains a Lease
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8 "Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Suatu Sewa" memberikan panduan untuk menentukan apakah suatu perjanjian merupakan sewa atau mengandung sewa sehingga harus diperlakukan sesuai dengan PSAK 30 (revisi 2011), "Sewa".
Interpretation of Financial Accounting Standard (ISAK) 8 “Determining Whether an Arrangement Contains a Lease” provides guidance in determining whether an arrangement is substance a lease that should be accounted for in accordance with SFAS 30 (revised 2011), “Leases”
Perusahaan dan entitas anak mengadakan perjanjian jual beli tenaga listrik (PPA dan ESC) dengan penyedia dan pengembang tenaga listrik swasta (IPP). IPP tersebut merupakan pemegang Izin Usaha Ketenagalistrikan untuk kepentingan umum, yang dapat diserahkan kepada entitas usaha lain dengan tanggung jawab untuk menghasilkan tenaga listrik guna kepentingan umum.
The Company and its subsidiaries entered into power purchase agreements (PPA) and energy sales contracts (ESC) with Independent Power Producers (IPPs). Those IPPs are holders of Electricity Business License for public use, which may be granted to other business entities with responsibility to generate electricity for public use.
Manajemen telah memutuskan untuk menerapkan ketentuan ISAK 8, sesuai dengan PSAK 30 (revisi 2011), terhadap Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik mulai tanggal 1 Januari 2012. Perusahaan dan entitas anak menerapkan ISAK 8 secara restrospektif, pengaruh perubahan tersebut menyebabkan penyajian kembali pada laporan keuangan konsolidasian Perusahaan. Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli tenaga listrik (PPA) dengan PT PLN (Persero) menggunakan formula tarif yang telah ditetapkan Berdasarkan pertimbangan manajemen perjanjian tersebut tidak termasuk ke dalam sewa, sehingga pendapatan diakui berdasarkan pemakaian energy listrik (kWh).
The management has decided to apply the provisions of ISAK 8, in accordance with SFAS 30 (revised 2011), on its Power Purchase Agreement beginning January 1, 2012. The Company and its subsidiaries adopted a retrospective application of ISAK 8 to effect such change, resulting to restatement of the consolidated financial statements. The Company entered into PPA with PT PLN (Persero) using stipulated tariff formula. Based on management consideration, the agreement does not include rents thus revenue is recognized based on the electrical energy consumption (kWh)
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Ikatan dan Kontinjensi
Commitments and Contingencies Perusahaan dan entitas anak memiliki perikatan penting dan kontinjensi sebagai berikut: a. Perusahaan dan entitas anak memiliki sejumlah perjanjian jual beli tenaga listrik (PPA) dengan PT PLN (Persero). Dalam perjanjian tersebut, PT PLN (Persero) membayar pasokan tenaga listrik yang disediakan oleh Perusahaan sebesar jumlah yang ditentukan berdasarkan formula pembayaran. Pembayaran tersebut mencakup komponen biaya kapasitas, energi, operasional dan pemeliharaan yang tergantung pada tingkat pasokan energi serta variabel lain yang ditentukan dalam perjanjian.
Company and its subsidiaries have important commitment and contingency as follows: a. The Company and its subsidiaries have various Power Purchase Agreements (PPA) with PT PLN (Persero). Under those agreements, PT PLN (Persero) will pay the Company for the supply of electricity at an amount determined in accordance with the payment formula. Such payment formula includes cost of capacity and energy components, as well as operations and maintenance components, which depends on the level of energy supplied and other variables stipulated in the agreement.
b. Perjanjian Pasokan Bahan Bakar (i) Gas
b. Agreement on fuel supply (i) Gas
Tabel Perjanjian Pasokan Bahan Bakar Gas Pada Tahun 2012 Table of Agreement on Gas Fuel Supply in 2012
Sektor Sector
Pemasok Supplier
Satuan Satuan
Jumlah yang Disepakati Agreed Amount
No. Perjanjian Agreement Number
Periode Period
158.PJ/061/IP/2012
2012-2013
BBTU
10.950
652/BP00000/2003-SO
2004-2017
TBtu
679,44
55.I.PJ/060/IP/2009
2008-2013
MMSCF
PT Perusahaan Gas Negara (PGN)
PT Perusahaan Gas Negara (PGN)
Perusahaan mempunyai fasilitas Stand By Letter of Credit (SBLC) dengan PT Bank Rakyat Indonesia yang digunakan untuk menjamin kelancaran pembayaran pembelian gas oleh Perusahaan kepada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk untuk penyediaan gas untuk UBP Priok. Jangka waktu fasilitas sampai dengan 31 Agustus 2012. Kontrak telah diperpanjang sampai dengan 30 Agustus 2013.
The Company has Stand By Letter of Credit (SBLC) with PT Bank Rakyat Indonesia which are used to guarantee the payment for gas purchases from PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk for the supply of gas to Priok GBU. The maturity period of this facility is until August 31st, 2012. The contract was extended to August 30th, 2013
Muara Karang & Tanjung Priok
BP West Java Ltd, Itochu Oil Exploration Co. Ltd, MC Oil & Gas Java BV, Inpex Jawa Ltd, CNOOC ONWC Ltd, dan Paladin Resources (Sunda) Ltd.
BP West Java Ltd, Itochu Oil Exploration Co. Ltd, MC Oil & Gas Java BV, Inpex Jawa Ltd, CNOOC ONWC Ltd, and Paladin Resources (Sunda) Ltd.
Sunyaragi
Pertamina
Pertamina
Grati
Santos (Sampang) Pty Ltd., Singapore Petroleum Sampang Ltd dan Cue Sampang Pty Ltd.
Santos (Sampang) Pty Ltd., Singapore Petroleum Sampang Ltd dan Cue Sampang Pty Ltd.
-
2003-2012
TBtu
90,10-90,99
Grati
Santos (Sampang) Pty Ltd., Singapore Petroleum Sampang Ltd dan Cue Sampang Pty Ltd.
Santos (Sampang) Pty Ltd., Singapore Petroleum Sampang Ltd dan Cue Sampang Pty Ltd.
115.PJ/061/IP/2010
2011-2017
TBtu
5,91
Grati
PT Sampang Mandiri Perkasa
PT Sampang Mandiri Perkasa
74.PJ/061/IP/2012
2012-2018
TBtu
55
Grati
PT Pasuruan Migas
PT Pasuruan Migas
79.PJ/061/IP/2012
2012-2018
TBtu
31,79
Tanjung Priok
8.745,21
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
159
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
(ii) Coal
(ii) Batubara Tabel Perjanjian Pasokan Batubara pada Tahun 2012 Table Coal Supply Agreements in 2012 Sektor Sector
No. Kontrak Contract Number
Jumlah dalam Metrik Ton* Amount in Metric Tons*
Periode Period
PT Bukit Asam (Persero) Tbk
12. PJ/ 061/ IP/2013
51,800,000
2013-2022
PT Central Korporindo Internasional
04/ PJ/ 061/ IP/2006
3,895,373
2006-2012
PT Natuna Energy Indonesia
16. PJ/ 061/ IP/2006
6,885,497
2006-2015
PT Oktasan Baruna Persada
13. PJ/ 061/ IP/2006
5,733,521
2006-2013
PT Berau Coal
84. PJ/ 061/ IP/2008
30,000,000
2009-2018
PT Kideco Jaya Agung
85. PJ/ 061/ IP/2008
15,000,000
2009-2018
PT Adaro Indonesia
106.3/PJ/061/IP/2009
2,500,000
2010-2014
*Dalam angka penuh In full amount
Harga pembelian batubara berkisar antara Rp.735.000 dan Rp835.000 per ton sebelum yang disesuaikan nilai kalor, kadar abu, sulfur, air, SFT dan HGI. (iii) Bahan Bakar Minyak
160
Purchase price of coal is about Rp.735.000 and Rp835.000 per tons before it's adjusted with heat value, ash level, sulphur, water, SFT and HGI. (iii) Oil Fuel
Perusahaan melalui PT PLN (Persero) dan Pertamina mengadakan Perjanjian Payung Jual Beli Bahan Bakar Minyak No. 071.PJ/060/DIR/2001 tanggal 8 Oktober 2001 yang berlaku sampai dengan 8 Oktober 2004. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perpanjangan dan pembaharuan, terakhir tanggal 16 Mei 2007, dimana PT PLN (Persero) dan Pertamina menyepakati antara lain: (i) penggunaan harga bahan bakar bulanan yang ditetapkan oleh Pertamina untuk periode 1 Januari sampai dengan 30 April 2007 dan harga bahan bakar 109,5% dari Mid Oil Platts Singapore (MOPS) ditambah Pajak Pertambahan Nilai untuk periode 1 Mei 2007 sampai dengan 31 Desember 2007; (ii) harga bahan bakar setelah tanggal 31 Desember 2007 akan ditetapkan oleh kedua belah pihak setiap tahun; (iii) jangka waktu pembayaran berikut pengenaan denda keterlambatan pembayaran sebesar tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia bulanan ditambah 1,3%; (iv) efektif mulai 1 Mei 2007, saldo utang yang belum dibayar atas pembelian bahan bakar sampai dengan 30 April 2007 dikenakan bunga sebesar tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia per tahun ditambah 1,3%, sampai diselesaikan dengan menerbitkan obligasi PLN selambat-lambatnya tanggal 31 Agustus 2007; (v) utang kepada Pertamina, termasuk obligasi yang akan diterbitkan maksimum sebesar Rp18 triliun; (vi) perjanjian ini berlaku untuk 5 tahun sejak 1 Januari 2007 sampai dengan 31 Desember 2011; (vii) PT Sucofindo (Persero) ditunjuk sebagai independent surveyor.
The Company, through PT PLN (Persero), and Pertamina entered into a Fuel Buy and Sell Agreement No. 071.PJ/060/DIR/2001 dated October 8th, 2001 which was valid until October 8th, 2004. This agreement has been amended on May 16th, 2007, wherein PT PLN (Persero) and Pertamina agreed among others: (i) the monthly fuel price to be used for the period of January 1 until April 30th, 2007 is determined by Pertamina and, the fuel price of 109.5% from Mid Oil Platts Singapore (MOPS) plus Value Added Tax for the period May 1, 2007 until December 31st, 2007; (ii) the fuel price subsequent to December 31st, 2007 will be determined by both parties every year; (iii) the terms of payment and penalty charges on late payment with a rate of monthly Certificate of Bank Indonesia plus 1.3%; (iv) effective on May 1st, 2007, the unpaid balance of payable for the purchases of fuel until April 30th, 2007 will bear an interest with a rate per annum of Certificate of Bank Indonesia plus 1.3%, until settled by issuance of PLN Bonds, which is no later than August 31, 2007; (v) the maximum payable to Pertamina, includes bonds which will be issued amounting to Rp 18 trillion; (vi) this agreement is valid for 5 years from January 1, 2007 until December 31st, 2011; (vii) PT Sucofindo (Persero) is assigned as an independent surveyor
Berdasarkan Addendum III Perjanjian Jual Beli Bahan Bakar Minyak tanggal 7 November 2011, PT PLN (Persero) dan Pertamina menyepakati sebagai berikut:
Based on the amendment III of Fuel Buy and Sell Agreement dated November 7th, 2011, PT PLN (Persero) and Pertamina agreed the following:
Harga bahan bakar minyak tahun 2012 menggunakan harga bahan bakar tahun 2011, Harga Bahan Bakar Minyak tahun 2011 adalah: 1. HSD - Harga pembelian HSD sampai dengan 2.537.161 KL di 18 titik penyerahan Pertamina adalah 105% dari MOPS.
Oil fuel price in 2012 used fuel price in 2011, Oil Fuel price in 2011 is:
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
1. HSD - Purchase price of HSD until 2,537,161 KL in 18 Pertamina transfer points is 105% from MOPS.
- Harga pembelian HSD sampai dengan 480.487 KL di titik penyerahan Pertamina TT Manggis adalah 108% dari MOPS. - Harga pembelian HSD sampai dengan 2.978.360 KL di titik penyerahan ITP Priok dan ISG Surabaya adalah 108,5% dari MOPS. - Harga pembelian HSD diatas 5.996.008 KL atau yang diserahkan diluar 21 titik penyerahan yang ditetapkan Pertamina adalah 109,5% dari MOPS. 2. Harga pembelian IDO sampai dengan 3.933 KL di titik penyerahan Kilang Plaju adalah 105% dari MOPS dan pembelian diatas 3.933 KL atau yang diserahkan diluar titik penyerahan Kilang Plaju adalah 109,5% dari MOPS. 3. Harga pembelian MFO sampai dengan 1.193.166 KL di titik penyerahan Kilang Cilacap adalah 105% dari MOPS dan pembelian diatas 1.193.166 KL atau yang diserahkan diluar titik penyerahan Kilang Cilacap adalah 109,5% dari MOPS. 4. Memperpanjang Perjanjian Jual Beli Bahan Bakar Minyak sampai dengan tahun 2015.
- The price of HSD for purchase of up to 2,978,360 KL in supply points ITP Priok and ISG Surabaya is 108.5% from MOPS - HSD Purchase price above 5,996,008 KL or that transferred outside of 21 transfer points that is determined Pertamina is 109.5% from MOPS. 2. IDO purchase price until 3,933 KL in Tank Plaju transfer point is 105% from MOPS and purchase above 3,933 KL or that transferred outside Tank Plaju transfer point is 109.5% from MOPS. 3. MFO purchase price until 1,193,166 KL in transfer point Tank Cilacap is 105% from MOPS and purchase above 1,193,166 KL or that trasferred outside Tank Cilacap transfer point is 109.5% from MOPS.
c. Melalui PT PLN (Persero), Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Pertamina untuk pengadaan uap panas bumi untuk Kamojang selama 30 tahun yang berakhir tahun 2012 dan untuk Gunung Salak dan Darajat selama masa 30 tahun yang berakhir tahun 2030.
c. The Company, through PT PLN (Persero), entered into a geothermal procurement agreement with Pertamina to purchase Geothermal Steam for Kamojang for 30 years until 2012 and for Gunung Salak and Darajat for 30 years until 2030.
d. Pada tanggal 10 April 2008, melalui PT PLN (Persero), Perusahaan mengadakan Perjanjian Jual Beli Bahan Bakar Minyak Jenis Solar (HSD) dengan KSO PT Shell Indonesia dan PT Kutilang Paksi Mas untuk pengadaan HSD untuk PLTGU Grati, Pasuruan dengan volume 600.000 kilo liter per tahun selama 3 tahun yang berakhir tahun 2011. Sesuai Adendum II tanggal 18 Mei 2012, kontrak diperpanjang menjadi 4 tahun 8 bulan (56 bulan) dengan sisa volume 390.000 KL yang akan disalurkan ke PLTGU Belawan 6.000 KL dan PLTGU Grati 25.000 KL.
d. On April 10, 2008, the Company, through PT PLN (Persero), entered into a Sale and Purchase Agreement of Diesel Fuel Oil (HSD) with Joint Operation of PT Shell Indonesia and PT Kutilang Paksi Mas for suply of HSD to Grati CPP, Pasuruan for 600,000 kilo litre per annum for 3 years until 2011. Based on Amendment II dated May 18, 2012, the contract was extended to 4 years 8 months (56 months) with remaining volume 390,000 KL that distributed to Belawan CPP 6,000 KL and Grati CPP 25,000 KL.
e. Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Caraka Tirta Pratama untuk pengangkutan Bahan Bakar Minyak, yaitu dari depot/kilang Pertamina ke PLTU/PLTGU Tambak Lorok Semarang sesuai kebutuhan operasional sampai dengan 2 Mei 2015.
e. The Company conducted an agreement with PT Caraka Tirta Pratama for oil fuel distribution from Pertamina depot/tank to Tambak Lorok SPP/CPP Semarang in accordance with operational needs until May 2nd, 2015.
f. Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik
f. Power Purchase Agreement
PT Indo Matra Power Pada tanggal 21 Oktober 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli tenaga listrik dengan PT Indo Matra Power (IMP). Dalam perjanjian tersebut, Perusahaan membayar pasokan tenaga listrik sebesar jumlah yang ditentukan berdasarkan formula pembayaran. Pembayaran tersebut mencakup komponen biaya kapasitas, energi, operasional dan pemeliharaan yang tergantung pada tingkat pasokan energi serta variabel lain yang ditentukan dalam perjanjian. Jangka waktu perjanjian ini selama 4 tahun yang berakhir tahun 2015
- HSD Purchase price until 480.487 KL in Pertamina TT Manggis transfer points is 108% from MOPS.
4. Extending Oil Fuel Purchase Agreement until 2015.
PT Indo Matra Power In October 21st, 2009, the Company entered into Power Purchase Agreement with PT Indo Matra Power (IMP). Under those agreements, the Company will pay for the supply of electricity at an amount determined in accordance with the payment formula. Such payment formula includes cost of capacity and energy components, as well as operations and maintenance components, which depends on the level of energy supplied and other variables stipulated in the agreement. The agreement is valid for 4 years until 2015.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
161
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
162
Joint Operation PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - PT Mirlindo Padu Kencana Pada tanggal 6 Mei 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli tenaga listrik dengan Joint Operation PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - PT Mirlindo Padu Kencana. Dalam perjanjian tersebut, Perusahaan membayar pasokan tenaga listrik sebesar jumlah yang ditentukan berdasarkan formula pembayaran. Pembayaran tersebut mencakup komponen biaya kapasitas, energi, operasional dan pemeliharaan yang tergantung pada tingkat pasokan energi serta variabel lain yang ditentukan dalam perjanjian. Jangka waktu perjanjian ini selama 8 tahun yang berakhir tahun 2019.
Joint Operations PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - PT Mirlindo Padu Kencana - In May 6th, 2010, the Company entered into Power Purchase Agreement with Joint Operation PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - PT Mirlindo Padu Kencana. Under those agreements, the Company will pay for the supply of electricity at an amount determined in accordance with the payment formula. Such payment formula includes cost of capacity and energy components, as well as operations and maintenance components, which depends on the level of energy supplied and other variables stipulated in the agreement. The agreement is valid for 8 years until 2019.
Perusahaan menilai bahwa perjanjian listrik tersebut memenuhi kriteria sebagai sewa pembiayaan sebagai akibat dari adopsi ISAK 8. Rincian pembayaran sewa minimum terkait dengan PPA.
The Company has assessed that the power purchase agreement quality as a finance lease as a result of adoption of ISAK 8. Details of future minimum lease payment are related to PPA.
Aggreko International Projects Ltd. Pada tanggal 11 Mei 2010, CDB, entitas anak mengadakan perjanjian sewa generator kapasitas 45 MW (Pemaron, Bali) dengan Aggreko International Projects Ltd., Inggris. Perjanjian ini berlaku 52 minggu dari tanggal pengoperasian komersial (COD). Berdasarkan addendum II perjanjian sewa generator tanggal 31 Mei 2011, CDB dan Aggreko menyepakati periode pengoperasian diperpanjang sampai tanggal 5 Januari 2013. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, perpanjangan perjanjian masih dalam proses.
Aggreko International Projects Ltd. In May 11th, 2010, the subsidiary company CDB, had made an agreement to rent a generator with a capacity of 45 MW (Pemaron, Bali) from Aggreko International Projects Ltd., England. This agreement is valid for 52 weeks starting from the commencement date of the commercial operation (COD). Based on amendment II of the generator rental agreement CDB and Aggreko agreed to extend the operational period to January 5th, 2013. Until the date of consolidated financial statements issuance,the extension of agreement is on process.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Key Performance Indicator (KPI) dan Tingkat Kesehatan Perusahaan
Key Performance Indicators (KPI) and Corporate Soundness Level
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
163
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
164
Key Performance Indicator (KPI)
Key Performance Indicators (KPI)
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Sirkuler tanggal 3 April 2012, Pemegang Saham menyetujui penggunaan Key Performance Indicator (KPI) 6 perspektif berbasis Malcolm Baldridge sesuai Kontrak Manajemen antara Direksi dan Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Perusahaan sebagai dasar pengukuran dan penilaian tingkat kesehatan dan kinerja Perusahaan dengan tetap mengacu pada penggolongan penilaian tingkat kesehatan sesuai dengan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No. KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Based on General Meeting of Shareholders in April 3rd, 2012, Shareholders agreed about utilizing of Key Performance Indicator (KPI) 6 perspectives based on Malcolm Baldrige in accordance with Management Contract between the Board of Directors and the Board of Commissioners with Company Shareholders as basic measurement and assessment of Company health level and performance by still refering to assessment categorization of health level in accordance with the Decree of Minister of State-Owned Enterprises No. KEP-100/MBU/2002 in June 4th, 2002 about State-Owned Enterprises Health Level Assessment.
KPI 6 perspektif sesuai Kontrak Manajemen antara Direksi dan Komisaris Perusahaan dengan Pemegang Saham Perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Perspektif Pelanggan 2. Perspektif Produk dan Layanan 3. Perspektif Proses Bisnis Internal 4. Perspektif Sumber Daya Manusia 5. Perspektif Keuangan dan Pasar 6. Perspektif Kepemimpinan
KPI-6 perspectives in accordance with Management Contract between Company Directors and Commissioners with Shareholders are as follows: 1. Customer Perspective 2. Product and Service Perspective 3. Internal Business Process Perspective 4. Human Resource Perspective 5. Financial and Market Perspective 6. Leadership Perspective
Hasil pencapaian KPI dinilai berdasarkan Edaran Direksi PT PLN (Persero) Nomor: 001.E/DIR/2012 tanggal 6 Januari 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perhitungan Nilai Kinerja Organisasi Unit dan Anak Perusahaan, diperoleh hasil sebagai berikut:
KPIs were assessed based on Circular from Directors of PT PLN (Persero) number 001.E/DIR/2012 dated 6 January 2012 regarding Guidelines for Calculating Organizational Performance of Units and Subsidiaries, and the results were as follows:
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Indikator Kinerja Performance Indicator
No.
I
Pelanggan
Customer
1
Nilai Kepuasan
Customer Satisfaction
Pelanggan
Score
Satuan Unit
Bobot Weight
2012 Target
Realisasi Realization
Pencapaian Achievement
4 %
4
Nilai Score
4,0 70,0
77,53
111%
4,0
II
Produk dan Layanan Product and Service
1
EAF Korporat
EAF Corporate
%
8
90,00
92,33
102,6%
8,0
2
EAF PLTU Batubara
EAF PLTU Coal
%
8
90,07
89,59
99,5%
7,9
3
EFOR Korporat
EFOR Corporate
%
8
3,24
2,37
126,9%
8,0
4
SdOF
SdOF
Time/unit
8
2,80
1,70
139,3%
8,0
5
Efisiensi Thermal
Corporate Themal Efficiency
%
8
33,20
33,93
102,2%
8,0
40
39,9
Korporat III 1
2
Proses Bisnis Internal Internal Business Process
16
A. Energi Primer
A. Primary Energy
Pengamanan Pasokan
Supply Safety and Coal
Hari
dan Kualitas Batubara
Quality
Day
B. Pembangkitan
B. Generation
Maturity Level Proses
Business Process Maturity
Bisnis
Level
16,0
6
15 - 30
26
100%
6,0
Level
6
3,90
3,94
101%
6,0
Rp. Milyar Rp. Billion
4
35
63,51
181%
4,0
C. Sistem Pendukung C. Supporting System 3 IV 1 2 3
Pengadaan J-Proc
Procurement of J-Proc
SDM
Human Resource
Human Capital
Human Capital Readiness
Readiness (HCR)
(HCR)
Organizational Capital
Organizational Capital
Readiness (OCR)
Readiness (OCR)
Informational Capital
Informational Capital
Readiness (ICR)
Readiness (ICR)
V
Keuangan dan Pasar Financial and Market
1
Biaya Administrasi per
Administration Cost per kw
kw available
available
Biaya pegawai per kw
Employee Cost per kw
available
available
Realisasi Program
Investment Program
Investasi (CAPEX)
Realization (CAPEX)
2 3 4
Biaya Komponen C PLTU Component Cost of C
12
12,0
Level
4
3,50
3,95
113%
4,0
Level
4
3,50
3,67
105%
4,0
Level
4
3,50
3,53
101%
4,0
16
16,0
Rp/kW
4
36.789
35.090
105%
4,0
Rp/kW
4
186.515
176.858
105%
4,0
%
4
75
82,64
110%
4,0
Rp/kWh
4
441,12
414,68
106%
4,0
Batubara
Coal SPP
VI
Kepemimpinan
Leadership
1
Malcolm Baldrige
Malcolm Baldrige
Score
4
525
509
97%
3,8
2
Penerapan GCG
GCG Implementation
Score
4
90
83,66
93%
3,4
3
Implementasi ERM
ERM Implementation
Level
4
3,00
3,39
113%
4,0
(Enterprise Risk
(Enterprise Risk
Management)
Management)
TOTAL BOBOT
TOTAL WEIGHT
12
Hasil pencapaian KPI dinilai berdasarkan Edaran Direksi PT PLN (Persero) Nomor: 001.E/DIR/2012 tanggal 6 Januari 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perhitungan Nilai Kinerja Organisasi Unit dan Anak Perusahaan.
100
11,2
99,1
KPI results were assessed based on Circular of Directors of PT PLN (Persero) Number: 001.E/DIR/2012 dated 6 January 2012 regarding Guidelines for Calculating Organizational Performance of Units and Subsidiaries
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
165
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
166
Berikut adalah penjelasan mengenai KPI Perusahaan tahun 2012
Here is an explanation of the Corporate KPI in 2012
1. Perspektif Pelanggan
1. Customer Perspective
Persepektif pelanggan merupakan survei yang dilakukan oleh pihak independen untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan yang diberikan Perusahaan. Pengukuran dilakukan dengan dilakukan menggunakan metode Customer Satisfaction Index (CSI). Realisasi hasil survei atas nilai kepuasan pelanggan tahun 2012 sebesar 77,50%, sedangkan target yang ditetapkan sebesar 70%, sehingga pencapaian tahun 2012 terhadap target sebesar 110,71%.
Customer Perspective is a survey conducted by an independent party to measure customer satisfaction level towards the services given by the Company. The measurement utilizes the Customer Satisfaction Index (CSI) method. In 2012, the survey produced a customer satisfaction score of 77.50%, whereas the target was 70%. The achievement in 2012 against the target was 110.71%.
2. Perspektif Produk dan Layanan
2. Product and Service Perspective
Equivalent Availability Factor (EAF) Korporat
Equivalent Availability Factor (EAF) Corporate
Indikator EAF Korporat bertujuan untuk mengetahui faktor ketersediaan pembangkit secara korporat untuk beroperasi dengan Daya Mampu Neto (DMN) pada periode tertentu. Realisasi EAF (%) tahun 2012 sebesar 92,33% sedangkan target yang ditetapkan sebesar 90,00% sehingga pencapaian terhadap target sebesar 102,59%. Realisasi indikator EAF Korporat diatas target disebabkan realisasi Planned Outage Hours (POH) dan Maintenance Outage Hours (MOH) lebih baik dari target dikarenakan keberhasilan implementasi Management Outage.
The Corporate EAF Indicator is applied to understand the availability of generator at the Corporate level to operate with Net Power Capability (NPC) at a certain period. EAF realization (%) in 2012 was 92.33%, whereas the target was 90.00%. The achievement against the target was 102.59%. This result was because the realization of Planned Outage Hours (POH) and Maintenance Outage Hours (MOH) was higher than the targets, thanks to a successful implementation of Outage Management.
Equivalent Availability Factor (EAF) PLTU Batubara
Equivalent Availability Factor (EAF) Coal-fired SPP
Indikator EAF PLTU Batubara bertujuan untuk mengetahui faktor ketersediaan pembangkit listrik berbahan bakar batubara untuk beroperasi dengan DMN pada periode tertentu. Realisasi EAF PLTU Batubara (%) tahun 2012 sebesar 89,59% sedangkan target yang ditetapkan sebesar 90,07% sehingga pencapaian terhadap target sebesar 99,47%. Tidak tercapainya indikator EAF PLTU Batubara disebabkan adanya gangguan suplai bahan bakar ke PLTU Suralaya Unit 3 dan 4 terkait gangguan Belt Conveyor 1.3 dan 1.4.
EAF Indicator of Coal-fired SPP is applied to understand the availability of coal-fired generators to operate with Net Power Capability (NPC) at a certain period. Coal-fired SPP EAF realization (%) in 2012 was 89.59%, whereas the target was 90.07%. The achievement against the target was 99.47%. This result was due to a disturbance in fuel supply to Suralaya SPP Unit 3 and 4, related to problems with Belt Conveyors 1.3 and 1.4.
Equivalent Forced Outage Rate (EFOR) Korporat
Equivalent Forced Outage Rate (EFOR) Corporate
Indikator EFOR Korporat bertujuan untuk mengukur jam keluar paksa unit pembangkitan dengan harapan dapat melakukan pemeliharaan secara berkelanjutan. Realisasi EFOR (%) tahun 2012 sebesar 2,37% sedangkan target yang ditetapkan sebesar 3,24% sehingga pencapaian terhadap target sebesar 126,85%. Realisasi indikator EFOR Korporat lebih baik dari target karena peningkatan kualitas dalam pelaksanaan preventive maintenance dan predictive maintenance.
Corporate EFOR Indicator is applied to measure the forced outage of generation units with the expectation to be able to have continuous maintenance. EFOR Realization (%) in 2012 was 2.37%, whereas target was 3.24%. The achievement against the target was 126.85%. This good results was due to an improvement in quality of preventive maintenance and predictive maintenance.
Sudden Outage Rate (SdOF) Korporat
Sudden Outage Rate (SdOF) Corporate
Indikator SdOF Korporat bertujuan untuk mengukur jumlah gangguan unit pembangkitan dengan harapan dapat melakukan pemeliharaan secara berkelanjutan dan kewaspadaan terhadap gangguan berulang. Realisasi SdOF tahun 2012 sebesar 1,70 kali sedangkan target yang ditetapkan sebesar 2,8 kali sehingga pencapaian terhadap target sebesar 139,29% Realisasi indikator SdOF Korporat diatas target karena peningkatan pada implementasi realibility improvement.
Indicator of SdOF corporate is purposed to measure the amount of generator units disturbance with expectation can maintain it continuously and vigilance towards recurrent disturbance. SdOF realization in 2012 was 1,70 times whereas target that determined was 2.8 times, therefore the achievement towards target was as much as 139.29%. Indicator realization of SdOF corporate was above target because of implementation increase on realibility improvement.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Efisiensi Thermal Netto Korporat
Netto Thermal Efficiency Corporate
Indikator Efisiensi Termal Neto Korporat bertujuan untuk mengukur tingkat efisiensi pemakaian bahan bakar dalam memproduksi energi listrik dalam suatu periode tertentu. Realisasi Efisiensi Termal Neto (%) tahun 2012 sebesar 33,93% sedangkan target yang ditetapkan sebesar 33,20% sehingga pencapaian terhadap target sebesar 102,20%. Realisasi indikator Efisiensi Termal Neto Korporat diatas target karena optimalisasi penggunaan bahan bakar gas di unit PLTGU, adanya pertumbuhan di sub sistem Bali, dan beberapa pembangkit PLTU dan PLTG dengan status Reserve Shutdown (RS), serta heatrate yang semakin baik di PLTU Batubara.
Corporate Indicator of Netto Thermal Efficiency is applied to measure efficiency of fuel utilization in producing electricity at a certain period. The realization of Netto Thermal Efficiency (%) in 2012 was 33.93%, whereas the target was 33.20%. The achievement against target was 102.20%. The result was above target because of gas fuel optimization in SPP units, growth in Bali sub system, and several SPP and GTPP on Reserve Shutdown (RS), and better heatrate in Coal-fired SPP.
3. Perspektif Proses Bisnis Internal
3. Internal Business Process Perspective
Pengamanan Pasokan dan Kualitas Batubara
Supply Safety and Coal Quality
Indikator pengamanan pasokan dan kualitas batubara bertujuan untuk mengendalikan ketersediaan batubara. Realisasi Pengamanan pasokan dan kualitas batubara tahun 2012 adalah 26 hari sedangkan target yang ditetapkan sebesar 15-30 hari sehingga pencapaian tahun 2012 sebesar 100%.
Indicator of supply safety and coal quality is applied to control coal availability. Realization of supply safety and coal quality in 2012 was 26 days, whereas the was 15-30 days. The achievement against target was 100%.
Pembangkitan Maturity Level Proses Bisnis
Generation of Business Process Maturity Level
Indikator Maturity Level Proses Bisnis bertujuan agar aset Perusahaan dikelola secara optimal dan berkelanjutan untuk memaksimalkan nilai Perusahaan. Formulasi yang digunakan untuk mengukur Maturity Level Proses Bisnis adalah dengan menggunakan skala 1-5 yang didapatkan dari hasil assessment, dengan pengukuran pada Aspek Operation Management, Work Planning and Control (WPC), Supply Chain Management (SCM), Outage Management, Efficiency Management, Reliability Management. Realisasi Maturity Level Proses Bisnis tahun 2012 mencapai nilai 3,94 sedangkan target yang ditetapkan sebesar 3,90 sehingga pencapaian terhadap target sebesar 101,03%.
Indicator of Business Process Maturity Level is applied to manage Company assets in an optimum and sustainable manner, to maximise company value. The formulation used to measure Business Process Maturity Level is by using a scale of 1-5 obtained from assessment results. It measures Management Operation Aspect, Work Planning and Control (WPC), Supply Chain Management (SCM), Outage Management, Efficiency Management and Reliability Management. The realization of Business Process Maturity Level in 2012 was 3.94, whereas the target was 3.90. The achievement against target was 101.03%.
Sistem Pendukung Pelaksanaan Pengadaan Joint Procurement (J-Proc)
Supporting System Joint Procurement (J-Proc) Implementation
Indikator kinerja pelaksanaan pengadaan J-Proc bertujuan untuk memastikan ketersediaan barang yang berkualitas dengan total cost ownership yang rendah. Formulasi yang digunakan untuk mengukur Pengadaan J-Proc adalah jumlah nilai kontrak yang pengadaannya dengan J-Proc pada satu periode. Realisasi pengadaan J-Proc tahun 2012 sebesar Rp.63,51 miliar sedangkan target yang ditetapkan sebesar Rp.35 miliar sehingga pencapaian terhadap target sebesar 181,46%. Pencapaian tersebut terutama disebabkan tercapainya kontrak pengadaan jasa asuransi dengan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dengan nilai Rp.56 miliar dan kontrak pengadaan intake air filter PLTG/PLTGU sebesar Rp.7,51 miliar.
Performance Indicator on J-Proc procurement was to ensure availability of high quality goods low total cost of ownership. The method used to measure JProc Procurement is amount of contract value procured through J-Proc at a certain period. JProc procurement realization in 2012 was Rp.63.51 billion, whereas the target was Rp.35 billion. The achievement against target was 181.46%. This result was mainly due to the success to finalise through J-Proc insurance service contract with PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) amounting to Rp.56 billion and GTPP/SPP intake air filter procurement contract amounting to Rp.7.51 billion.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
167
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
4. Perspektif Sumber Daya Manusia
4. Human Resource Perspective
Human Capital Readiness (HCR)
Human Capital Readiness (HCR)
Indikator HCR bertujuan untuk memastikan kesiapan kompetensi pegawai dalam menjalankan strategi Perusahaan. Realisasi HCR tahun 2012 sebesar 3,95 sedangkan target yang ditetapkan sebesar 3,50 sehingga pencapaian terhadap target sebesar 112,86%. Kesiapan kompetensi pegawai dalam menjalankan strategi Perusahaan dilakukan melalui: Pengelolaan diklat mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program diklat. Output proses pelaksanaan diklat meliputi realisasi rendiklat, jumlah pegawai kompeten dan sertifikasi kompetensi pegawai yang mendukung strategi Perusahaan.
HCR indicator is aimed at ensuring employee competence readiness in implementing Company strategy. HCR realization in 2012 was 3.95, whereas the target was 3,50. The achievement against the target was 112.86%. Preparing employee competence readiness in implementing Company strategy was done through: Training management starting with planning stage, implementation and training program evaluation. Outputs from the training process include realization of training and education planning, number of competent employees and employee competence certification that supports the Company strategy. Organization arrangement process so it can support Company strategy achievement. The compatibility of labor needs that can support Company strategy achievement.
Proses penyusunan organisasi sehingga dapat mendukung pencapaian strategi Perusahaan. Kesesuaian kebutuhan tenaga kerja yang dapat mendukung pencapaian strategi Perusahaan.
168
Organization Capital Readiness (OCR)
Organization Capital Readiness (OCR)
Indikator OCR bertujuan untuk memastikan kesiapan organisasi untuk menjalankan agenda perubahan Perusahaan meliputi aspek budaya kerja, kepemimpinan, alignment dan teamwork. Formulasi yang digunakan untuk mengukur OCR adalah dengan menggunakan skala 1-5 yang didapatkan dari hasil assessment. Realisasi OCR tahun 2012 sebesar 3,67 sedangkan target yang ditetapkan sebesar 3,50 sehingga pencapaian terhadap target sebesar 104,86%. Kesiapan organisasi untuk mencapai sasaran Perusahaan dilakukan melalui: Sosialisasi budaya Perusahaan, Survey HRSE serta usaha tindak lanjut yang mengacu pada proses continuous improvement Pengidentifikasian kader potensial dan program pengembangannya. Pengelolaan proses alignment KPI, sosialisasi program strategis Perusahaan dan pengukuran pemahaman pegawai mengenai strategi perusahaan. Pengembangan nilai teamwork di kalangan pegawai melalui kegiatan knowledge management.
OCR indicator is aimed at ensuring organization readiness in implementing change, including work culture, leadership, alignment and teamwork aspects. Formulation used to measure OCR is by using a scale of 1-5 scale obtained from assessment result. OCR realization in 2012 was 3.67, whereas the target was 3.50. The achievement against the target was 104.86%. Organization readiness can be prepared to reach Company targets by:
Information Capital Readiness (ICR)
Information Capital Readiness (ICR)
Indikator ICR bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan kualitas pengelolaan sistem informasi guna meningkatkan kontinuitas proses bisnis. Pengukuran ICR dilaksanakan dengan metode Maturity Level tingkat penerapan tata kelola Teknologi Informasi (TI) dengan menggunakan skala 1-5, dimana masing-masing level menunjukkan kualitas pelaksanaan dari masing-masing pengendalian di dalam organisasi/unit kerja. Untuk mengetahui Maturity Level ICR dilakukan assessment pengukuran proses dan kinerja yang terdiri dari : Pengukuran Maturity Bisnis Proses TI Pengukuran tingkat kesiapan infrastruktur dan aplikasi bisnis Realisasi ICR tahun 2012 sebesar 3,53 sedangkan target yang ditetapkan sebesar 3,50 sehingga pencapaian terhadap target sebesar 100,86%.
ICR indicator is applied to understand how information system management quality can be improved to increase business process continuity. ICR measurement is implemented using Maturity level method on Information Technology (IT) governance implementation, with scale of 1-5. Each level shows implementation quality from every control within the organization/work unit. To understand ICR Maturity Level, assessment of process and performance consisting of:
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Dissemination of Company culture, HRSE Survey also followup that refer to continuous improvement Identification of potential cadre and its development program. Management of KPI alignment process, dissemination of Company strategy program and measurement of employee's comprehension about company strategy. Development of teamwork value among employees through knowledge management activity.
Measurement of IT process Business Maturity Measurement of business application and infrastructure readiness level. ICR realization in 2012 was 3.53, whereas the target was 3.50. The achievement against target was 100.86%.
Realisasi ICR melebihi target yang ditetapkan terutama disebabkan kesiapan SDM, proses bisnis dan TI (baik di kantor pusat dan semua unit bisnis) telah sesuai dengan kebijakan dan standar yang ditetapkan. Peningkatan konsistensi penggunaan aplikasi TI korporat, peningkatan tingkat akurasi data dan peningkatan kemampuan karyawan dalam memanfaatkan data TI untuk keperluan analisis sesuai target yang telah ditetapkan sehingga menunjang Business Process Management dan Information Management.
ICR realization exceeded the target because Human Resources, IT and business process readiness (both in head office and in all business units) is in line with the policy and standards. Increased consistency in using corporate IT application, improvement of data accuracy and building employee capacity utilizing IT data for analysis in accordance with the predetermined targets, to support Business Process Management and Information Management
5. Perspektif Keuangan dan Pasar
5. Financial and Market Perspective
Biaya Administrasi per kW Available
Administration Cost per kW Available
Indikator Biaya Administrasi per kW available digunakan untuk mengendalikan biaya administrasi. Realisasi biaya administrasi per kW available tahun 2012 sebesar Rp.35.090/Kwh sedangkan target yang ditetapkan sebesar Rp.36.789/kWh sehingga pencapaian terhadap target sebesar 104,62%. Tercapainya indikator biaya administrasi per kW available terutama disebabkan realisasi biaya administrasi yang lebih rendah dari target serta keberhasilan pencapaian EAF Korporat dan DMN diatas target RKAP 2012.
Indicator of Administration Cost per kW available is applied to control administration cost. Realization of Administration Cost per kW available in 2012 was Rp.35,090/Kwh, whereas the target was Rp.36,789/kWh. The achievement against target was 104.62%. Indicator of Administration Cost per kW available exceeded the target because actual administration cost was lower than the target, and both Corporate EAF and NPC were above 2012 RKAP targets.
Biaya Pegawai per kW Available
Employee Cost per kW Available
Indikator Biaya Pegawai per kW available digunakan untuk mengendalikan biaya kepegawaian. Realisasi biaya pegawai per kW available tahun 2012 sebesar Rp.176.858/kWh sedangkan target yang ditetapkan sebesar Rp.186.515/kWh sehingga pencapaian terhadap target sebesar 105,18%. Tercapainya indikator biaya pegawai per kW available terutama disebabkan realisasi biaya pegawai yang lebih rendah dari target serta keberhasilan pencapaian EAF Korporat dan DMN diatas target RKAP 2012.
Indicator of Employee Cost per kW available is applied to control employee cost. Realization of Employee Cost per kW available in 2012 was Rp.176,858/Kwh, whereas the target was Rp.186,515/kWh. The achievement against target was 105.18%. Indicator of Employee Cost per kW available exceeded the target because actual employee cost was lower than the target, and both Corporate EAF and NPC were above 2012 CWBP targets.
Realisasi Program Investasi (CAPEX)
Investment Program Realization (CAPEX)
Indikator CAPEX bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan dana investasi yang tersedia. Program investasi sesuai RKAP 2012 adalah sebesar Rp1.198 miliar sebagian besar diprogramkan untuk penguatan kinerja core business aset eksisting dan pembiayaan program pengembangan usaha yang merupakan penugasan dari PT PLN (Persero). Realisasi Capex tahun 2012 sebesar Rp990.666 juta atau 82,64% sedangkan target yang ditetapkan sebesar 75% sehingga pencapaian terhadap target sebesar 110,19%.
CAPEX indicator is applied to optimize available investment fund. Investment program according to 2012 CWBP was Rp1,198 billion, mostly planned to increase the performance of existing assets of core business and financing for business development program, which was an assignment from PT PLN (Persero). Capex realization in 2012 was Rp990,666 million or 82.64%, while the target was 75%. The achievement against the target was 110.19%.
6. Perspektif Kepemimpinan
6. Leadership Perspective
Perspektif kepemimpinan dilihat dari skor Malcom Baldrige, penerapan GCG dan penerapan Enterprise Risk Management (ERM).
Leadership perspective seen from Malcom Baldrige score, GCG implementation and implementation of Enterprise Risk Management (ERM).
Skor Malcom Baldridge
Malcom Baldridge Score
Pengukuran skor Malcolm Baldridge dilakukan dengan menggunakan penilaian asesor independen Indonesia Quality Award Foundation (IQAF). Assessment yang dilakukan berbasiskan 7 (tujuh) kategori dengan menggunakan kriteria 2011-2012. Assessment dilakukan pada tanggal 7 Oktober 2012 sampai dengan 12 Oktober 2012. Realisasi hasil assessment IQAF tahun 2012 sebesar 509 poin sedangkan target yang ditetapkan sebesar 525 poin sehingga pencapaian terhadap target sebesar 96,95% dan masih dalam kategori "Good Performance".
Malcom Baldridge score measurement is conducted by independent assessor, the Indonesia Quality Award Foundation (IQAF). The assessment is based on 7 (seven) categories, using 2011-2012 criteria. Assesstment was conducted in 7 - 12 October 2012. Realization of IQAF assessment result in 2012 was 509 points, while the target was 525 point. The achievement against target was 96.95%, categorized as "Good Performance".
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
169
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
170
Penerapan Good Corporate Governance (GCG)
Implementation of Good Corporate Governance
Indikator penerapan GCG bertujuan untuk memastikan tata kelola Perusahaan sesuai dengan ketentuan GCG. Target sebesar 90 poin adalah berdasarkan parameter penilaian GCG atas SK Sekretaris Menteri BUMN No.S-168/MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008, sedangkan penilaian asesor independen yang ditunjuk oleh PT PLN (Persero) yang dilakukan oleh BPKP dilakukan berdasarkan SK Sekretaris Menteri BUMN Nomor 16/S.MBU/2012, sehingga pencapaian KPI Manajemen untuk penerapan GCG tidak tercapai dengan hasil sebesar 83,66 poin atau 92,96% dari target yang ditetapkan.
Indicator of GCG implementation is aimed at ensuring that the Company governance is in line with GCG. The target was 90 point was based on GCG assessment parameter towards Decree of State-Owned Enterprises Minister Secretary Number S168/MBU/2008. Independent assessment appointed by PT PLN (Persero) was conducted based on Decree of State-Owned Enterprises Minister Secretary Number 16/S.MBU/2012. GCG implementation realization was 83.66 points or 92.96% from the target.
Indonesia Power pada tahun yang sama melakukan assessment GCG oleh konsultan independen yang ditunjuk oleh Indonesia Power untuk melakukan penilaian dengan 2 parameter SK Sekretaris Mentri BUMN No. S-168/MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008 mendapatkan hasil sebesar 95,28 poin, dengan predikat "Sangat Baik" dan berdasarkan SK Sekretaris Menteri BUMN Nomor 16/S.MBU/2012 mendapatkan hasil sebesar 90,25 poin, dengan predikat "Sangat Baik".
Indonesia Power in the same year conducted a GCG assessment with independent consultant commissioned by Indonesia Power to make assessment with 2 parameters of Decree of StateOwned Enterprise Minister Secretary Number S-168/MBU/2008 dated June 27th, 2008 and the result was 95.28 points, categorised as "Very Good”and based on Decree of StateOwned Enterprise Minister Secretary Number 16/S.MBU/2012 and the result was 90.25 points, categorised as "Very Good".
Penerapan Enterprise Risk Management (ERM)
Implementation of Enterprise Risk Management (ERM)
Indikator Penerapan ERM bertujuan untuk memastikan bahwa pencapaian sasaran Perusahaan telah melalui tahapan kajian risiko menyeluruh termasuk identifikasi terhadap peluang dan ancaman sehingga memberikan keyakinan dalam pengambilan keputusan, yang mana pada saat bersamaan menjadi bagian dari tindakan proaktif manajemen dalam mengantisipasi perubahan bisnis yang dapat menimbulkan peluang sekaligus ancaman bagi kelangsungan bisnis Perusahaan. Pengukuran Penerapan ERM dengan menggunakan Maturity Level ERM dengan skala 1-5 dari hasil assessment dengan pengukuran pada Aspek Kepemimpinan, Strategi dan Kebijakan Risiko, Sumber Daya Manusia, Mitra Kerja, Proses Bisnis, Penanganan Risiko dan Hasil Implementasi Manajemen Risiko. Realisasi ERM tahun 2012 sebesar 3,39 sedangkan target yang ditetapkan sebesar 3,00 sehingga pencapaian terhadap target sebesar 113,00%.
ERM indicator is aimed at ensuring that the Company achievement has been through a thorough risk assessment, including identification of opportunities and threats, therefore giving confidence in the decision making process, which at the same time becomes part of management proactive action in anticipating business changes that can bring opportunities as well as threats for Company business sustainability. The Measurement of ERM Implementation uses ERM Maturity Level with scale from 1-5, assessing aspects of Leadership, Risk Policy and Strategy, Human Resource, Working Partner, Business Process, Risk Recovery and Risk Management Implementation. ERM realization in 2012 was 3.39, whereas the target was 3.00. The achievement against target was 113.00%.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
KPI tahun 2012 mengalami perubahan dibandingkan dengan tahun 2011, berikut adalah KPI tahun 2011:
There were some changes in KPI for 2012 compared to those of 2011, as the table below shows:
KPI 2011 2011 Perspektif Perspective
Perspektif Pelanggan Kepuasan Pelanggan Perspektif Produk dan Layanan Equivalent Availability Factor (EAF) Korporat Equivalent Availability Factor (EAF) PLTU Batubara Equivalent Forced Outage Rate (EFOR) Korporat Sudden Outage Factor (SdOF) Korporat Efisiensi Thermal Netto Korporat Proses Bisnis Internal Energi Primer Pengamanan Pasokan dan Kualitas Batubara Pembangkitan Maturity Level Proses Bisnis Sistem Pendukung Pelaksanaan Pengadaan Joint Procurement (J-Proc) Realisasi Program Investasi (CAPEX) Perspektif Sumber Daya Manusia Human Capital Readiness (HCR) Organization Capital Readiness (OCR) Information Capital Readiness (ICR) Perspektif Keuangan Biaya Komponen C Batubara Biaya Pokok Produksi (BPP) Perspektif Leadership Malcom Baldrige Penerapan Good Corporate Governance (GCG) Implementasi Enterprise Risk Management (ERM) Membuat Business Plan (RJPP) Jumlah
Bobot Weight
Customer Perspective Customer Satisfaction Product and Service Perspective Equivalent Availability Factor (EAF) Corporate Equivalent Availability Factor (EAF) Coal PLTU Equivalent Forced Outage Rate (EFOR) Corporate Sudden Outage Factor (SdOF) Corporate Netto Thermal Efficiency Corporate Internal Business Process Primary Energy of Supply Safety and Coal Quality Generation of Business Process Maturity Level Supporting System Procurement Implementation of Joint Procurement (J-Proc) Investment Program Realization (CAPEX) Human Resource Perspective Human Capital Readiness (HCR) Organization Capital Readiness (OCR) Information Capital Readiness (ICR) Financial Perspective C Component Cost of Coal Major Production Cost (BPP) Leadership Perspective Malcom Baldrige Implementation of Good Corporate Governance (GCG) Implementation of Erterprise Risk Management (ERM) Business Plan Making (RJPP) Total
Dari hasil penilaian KPI sebesar 99,1 maka tingkat kesehatan Perusahaan pada tahun 2012 digolongkan dalam kondisi “SEHAT” kategori “AAA”
Nilai Score
5
5
8 4 3 3 7
8 4 3 3 7
2
2
6
6
2
2
5
5
7 8 5
7 8 5
5 5
5 4,7
5 4 4 2 100,00
5 4 4 2 99,7
Based on KPI achievement result of 99.1, the Company's soundness level in 2012 was classified as “HEALTHY”, category “AAA”
Tingkat Kesehatan
Soundness Level
Penilaian tingkat kesehatan perusahaan didasarkan pada pencapaian nilai KPI dengan penggolongan sesuai dengan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No. KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN.
Company health level assessment is based on KPI results, with categorization referring to the Decree of Minister of StateOwned Enterprises No. KEP-100/MBU/2002 dated June 4th 2002 regarding State-Owned Enterprises Health Level Assessment.
Dari hasil penilaian KPI sebesar 99,1 maka tingkat kesehatan Perusahaan pada tahun 2012 digolongkan dalam kondisi “SEHAT” kategori “AAA”.
Based on KPI achievement result at 99.1, Company health level in 2012 was classified in “HEALTH” condition category “AAA”.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
171
172
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
173
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Optimalisasi implementasi GCG di Indonesia Power terus dilakukan untuk mencapai praktik terbaik melalui penguatan infrastruktur yang dimiliki, penyesuaian sistem dan prosedur yang diperlukan dalam mendukung pelaksanaan GCG yang semakin efektif. The optimization of Good Corporate Covernance (GCG) implementation in Indonesia Power has been done continuously to achieve the best practice by strengthening owned infrastructure, adjustment of systems and procedures which is required to support the effectively implementation of GCG.
174
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
83,66
Perusahaan Terpercaya
Trusted Company
Skor GCG Tahun 2012 GCG Score in 2012
Juara 1 Annual Report Award 2011 Kategori Perusahaan Privat Non Keuangan Non Listed
First Winner of 2011 Annual Report Award
Hasil pemeringkatan CGPI 2012, Indonesia Power menjadi “Perusahaan Terpercaya” dengan hasil skor 80,53 In the result of CGPI grading in 2012, Indonesia Power became “Trusted Company” by the score of 80.53
Category of Private Non-Finance Non-Listed Company
Indonesia Sustainability Report Award : Runner Up Best Sustainability Report Group B Category “Industries”
Spotlight Award 2012: Top 10 Worldwide Platinum Award Overall Category Platinum Award Best Debut
Indonesia Sustainability Report Award: Runner Up Best Sustainability Report Group B Category “Industries”
Spotlight Award 2012: Top 10 Worldwide Platinum Award Overall Category Platinum Award Best Debut
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
175
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pendahuluan Introduction
Indonesia Power terus mendorong peningkatan implementasi GCG dan berupaya menciptakan budaya yang menjunjung tinggi integritas, profesionalisme dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku sejalan dengan prinsip-prinsip GCG. Selama tahun 2012, Indonesia Power telah menetapkan strategi dan meningkatkan cakupan implementasi GCG yang melibatkan seluruh pegawai di setiap tingkatan dan jenjang organisasi.
Indonesia Power continues to encourage the enhancement of GCG implementation and strives to create a culture that upholds integrity, professionalism and compliance to regulations, which is in line with the GCG principles. During 2012, Indonesia Power has set a strategy and increased the scope of GCG implementation involving all employees and organization at on every level.
Indonesia Power terus mengoptimalkan penerapan GCG melalui penguatan infrastruktur, penyesuaian sistem dan prosedur yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan GCG yang semakin efektif.
Indonesia Power continues to optimize the implementation of GCG by strengthening infrastructure, providing necessary adjustment of systems and procedures which is required to support the effective implementation of GCG.
Road Map GCG GCG Road Map
Road Map GCG Indonesia Power Tahun 2010 - 2015 merupakan grand strategy dan milestone implementasi GCG sampai tahun 2015 menuju tata kelola perusahaan berkelanjutan dengan mengintegrasikan aspek kepatuhan (compliance), pengendalian internal (internal control), manajemen risiko (risk management) dan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility).
Indonesia Power GCG Roadmap of 2010 - 2015 is a grand strategy and milestones of GCG implementation through 2015 towards sustainable corporate governance by integrating aspects of compliance, internal control, risk management and corporate social responsibility.
Tahapan Road Map GCG Indonesia Power adalah sebagai berikut:
Stages of Indonesia Power GCG Roadmap are as follows:
Tahap I Stage I 2010 2011
Good Compliance Corporation (GCC)
Tahap II Stage II 2012 2013
Realisasi pencapaian Road Map GCG Indonesia Power Tahap Kedua di tahun 2012 fokus pada aspek penerapan sistem pengendalian internal dan manajemen risiko yang efektif sehingga menjadi perusahaan yang dikelola dengan baik atau Good Governed Corporation (GGC), antara lain dengan: 1) Penerapan Audit Berbasis Risiko dengan aplikasi Pro-RBA 2) Quality Assurance terhadap fungsi Satuan Audit Internal (SAI) oleh pihak independen 3) Penerapan kebijakan sistem pengendalian internal secara konsisten 4) Menginformasikan kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris dan Direksi di Indonesia Power maupun Perusahaan lain dalam Laporan Tahunan 5) Menyempurnakan materi Laporan Tahunan secara berkelanjutan sesuai dengan kriteria Annual Report Award (ARA) 6) Melaksanakan penandatanganan pernyataan kepatuhan terhadap Code of Conduct (CoC) secara berkala oleh seluruh jajaran di Indonesia Power.
176
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Good Governed Corporation (GGC)
Tahap III Stage III 2014 2015
Good Sustainability Governance (GSG)
The realization of the implementation of Indonesia Power GCG Road Map Stage II in 2012 focused on the implementation aspects of the internal control system and effective risk management resulting a well-managed company or Good Governed Corporation (GGC), including: 1) Applying the Risk-Based Audit with Pro-RBA application 2) Quality Assurance to Internal Audit Unit (SAI) function by an independent party. 3) Applying system of internal control policies constistently 4)
5)
6)
Reporting the shareholdings of the Board of Commissioners and Directors in Indonesia Power and other companies on the Annual Report Improving the Annual Report materials sustainably in accordance with the criteria of the Annual Report Award (ARA) Implementing the signing statement of compliance with corporate ethics guidelines Code of Conduct) on a regular basis by Indonesia Power employees at all levels.
7)
Melakukan pencanangan komitmen Indonesia Power Bersih Tanpa Tip dan Suap (IP BTTS) pada tanggal 9 November 2012 dan melakukan deklarasi bersama IP BTTS dengan seluruh Mitra Kerja Indonesia Power. 8) Keikutsertaan dalam survey GCG yang diselenggarakan oleh pihak independen. 9) Meningkatkan kondisi sosial masyarakat melalui pendidikan dan kegiatan penelitian Pengembangan teknologi terapan untuk kemandirian komunitas dalam rangka mempromosikan niat baik perusahaan sebagai upaya mitigasi risiko kerawanan sosial dan gangguan Unit Pembangkit. 10) Berpartisipasi mengurangi emisi global, menurunkan emisi CO2 sektor pembangkit listrik melalui partisipasi dalam perdagangan karbon, pengelolaan lingkungan sesuai kriteria AMDAL dan PROPER 11) Meningkatkan ekonomi komunitas melalui pelibatan masyarakat dalam rehabilitasi lingkungan DAS dan pesisir dengan dukungan bantuan usaha pertanian dan usaha bahari melalui pembentukan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) untuk meningkatkan sekuriti operasi Pembangkit.
7)
Conducting the declaration of commitment Indonesia Power Clean Without Tip and Bribery (IP BTTS) on November 9th, 2012 and the declaration with the entire IP BTTS Indonesia Power Partners 8) Participation in GCG survey conducted by an independent party. 9) Improving the social conditions of the community through education and research for the development of applied technologies for the community independence in the context of promoting the company's goodwill as mitigating efforts upon the risk and social vulnerability to disruption Generating units. 10) Contributing to reduce global emissions, reduce CO2 emissions in power generation sector through participation in carbon trading, environmental management referring to the EIA and PROPER criteria. 11) Improving the community economy through community involvement in the rehabilitation of watershed and coastal area through the establishment of Micro Finance Institutions (MFIs) for agriculture and maritime sectors to improve the security of plant operations.
Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Secara Berkelanjutan
Commitment to the Implementation of Sustainable Governance Keberadaan GCG Code dan Code of Conduct
The Existence GCG Code and Code of Conduct
Indonesia Power telah memiliki Pedoman GCG (GCG Code) sejak tahun 2002. GCG Code telah mengalami penyempurnaan yaitu pada tahun 2010 dan 2012. GCG Code tersebut telah mengacu pada Pedoman GCG Indonesia tahun 2006 yang diterbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). Penyempurnaan GCG Code dilakukan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan perkembangan regulasi terkini, terutama terkait dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan GCG Pada BUMN. Mengingat Indonesia Power merupakan anak perusahaan BUMN maka pemenuhan terhadap ketentuan tersebut menjadi keharusan.
Indonesia Power has had a Code of Good Corporate Governance (GCG Code) since 2002. GCG Code has undergone improvements in 2010 and 2012. GCG Code has been referring to the Indonesian GCG guidelines issued in 2006 by the National Committee on Governance Policy (KNKG). The completion of GCG Code is conducted to adjust the needs of the company and latest regulatory developments, particularly related to the issuance of Minister of State-Own Enterprise Number: PER-01/MBU/2011 on the Implementation of GCG On State-Own Enterprise (SOE). Considering Indonesia Power as a subsidiary company of the SOE, the fulfillment of these provisions become mandatory.
Adapun aspek yang diatur dalam GCG Code tersebut, antara lain adalah: a) Visi dan Misi Perusahaan b) Nilai-nilai Budaya Perusahaan c) Bab Pendahuluan, yang memuat latar belakang pentingnya GCG Code, maksud dan tujuan serta mekanisme pengembangan terhadap GCG Code d) Bab Prinsip-Prinsip Tata Kelola Perusahaan, yang menjelaskan pengertian dan praktek Indonesia Power terhadap prinsipprinsip Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi dan Fairness (TARIF) e) Bab Organ Perusahaan, yang menguraikan organ Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Direksi dan Sekretaris Perusahaan
As for the aspects of GCG set out in the Code, they include:
f) Bab Ketentuan Tata Kelola Perusahaan, berisi aspek-aspek pokok GCG perusahaan yang mencakup Standar Akuntansi dan Pengendalian Internal; Penggunaan Aset Perusahaan; Kerahasiaan dan Keterbukaan Informasi; Hubungan dengan Pemegang Saham; Hubungan dengan Stakeholders; Benturan Kepentingan; Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Lingkungan dan Masyarakat; Pemanfaatan Teknologi; Manajemen Risiko; Diskriminasi, Pelecehan, Ancaman dan Kekerasan; Hadiah dan Layanan; serta Aktivitas Politik.
a) Company's vision and mission b) Company's cultural values c) Introductory chapter, containing background of the importance of GCG Code, aims and objectives and mechanisms of development of the GCG Code d) Principles of Corporate Governance Chapter, explaining the definition and practice of Indonesia Power toward the principles of Transparency, Accountability, Responsibility, Independence, and Fairness (TARIF) e) Organs of Company Chapter, elaborating the organs of the company's General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners, the Board of Directors and Corporate Secretary) f) Corporate Governance Provisions chapter, containing principal aspects of GCG of the companies that include Accounting and Internal Control Standards; Use of Corporate Assets; Confidentiality and Disclosure of Information; Relations with Shareholders; Relationships with Stakeholders; Conflict of Interest; Occupational Health and Safety, Environment and Community ; Utilization Technology; Risk Management; Discrimination, Harassment, Threats and violence; Gift and services, and political activities.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
177
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Revisi GCG Code tahun 2012 merupakan penyempurnaan GCG Code sebelumnya yang dikembangkan menjadi suatu sistem kebijakan yang bersifat holistik dan terintegrasi sesuai prinsip-prinsip GCG. Yaitu memuat arahan strategis Direksi dan Dewan Komisaris terkait dengan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan, kristalisasi prinsip-prinsip GCG, nilai-nilai Perusahaan, visi dan misi yang menjadi acuan bagi Dewan Komisaris, Direksi, Manajemen dan Pegawai dalam mengelola Perusahaan. Kedudukan GCG Code adalah induk kebijakan, sehingga seluruh peraturan, keputusan dan/atau kebijakan yang dikeluarkan Perusahaan harus merujuk pada GCG Code tersebut.
The revision of GCG Code in 2012 is a refinement of the previous one, which is developed into a system of holistic policies and integrated referring to the principles GCG. It includes strategic direction and the Board of Directors relating to the principles of corporate governance, the crystallization of the principles of GCG, corporate values, vision and mission as reference to the Board of Commissioners, Board of Directors, management and employees in managing the Company. The position of GCG Code is the main policy, so that all regulations, decisions and/ or policies issued by the Company should refer to the Code GCG.
Indonesia Power telah memiliki CoC sejak tahun 2002. Dokumen tersebut telah ditinjau dan dimutakhirkan secara berkala yaitu pada tahun 2010 dan 2012. CoC yang berlaku saat ini ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi No. 151.K/010 /IP/2012 dan No.002.SK/DEKOM-IP/2012 tanggal 5 September 2012.
Indonesia Power has had a CoC since 2002. The document has been reviewed and updated periodically, which is in 2010 and 2012. The current CoC set by the Joint Decree of the Boards of Commissioners and Directors No. 151.K/010 / IP/2012 and No.002.SK/DEKOM-IP/2012 dated September 5, 2012.
Aspek yang diatur dalam CoC antara lain: a) Pernyataan komitmen Direksi dan Dewan Komisaris;
Aspects set out in the CoC include: a) Statement of commitment from the Board of Directors and Board of Commissioners; b) Corporate values; c) Conflict of interest; d) Giving and receiving gifts, receptions, entertainment and donations; e) Concern for the health and safety of working and preservation; f) Equal opportunity for employment and promotion;
b) Nilai-nilai perusahaan (values); c) Benturan Kepentingan; d) Pemberian dan penerimaan hadiah, jamuan, hiburan dan pemberian donasi; e) Kepedulian terhadap kesehatan dan keselamatan kerja serta pelestarian; f) Kesempatan yang sama untuk mendapatkan pekerjaan dan promosi; g) Integritas Laporan Keuangan; h) Perlindungan informasi perusahaan dan intangible asset; i) Perlindungan harta perusahaan j) Kegiatan sosial dan politik; k) Etika yang terkait dengan stakeholders; l) Mekanisme penegakan CoC termasuk pelaporan atas pelanggaran; m) Pelanggaran dan sanksi.
Integrity of the Financial Statements; Protection of corporate information and intangible asset; Protection of corporate property; Social and political activities; Ethics associated with stakeholders; Mechanism of CoC enforcement including reporting over violation; m) Violations and penalties.
Pelaksanaan GCG Code dan CoC secara konsisten
Consistent implementations of GCG Code and CoC
Indonesia Power telah menunjuk seorang anggota Direksi sebagai penanggung jawab dalam penerapan dan pemantauan GCG, yaitu Direktur Utama. Adapun teknis operasional penerapan dan pemantauan GCG, Direktur Utama dibantu oleh Sekretaris Perusahaan sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Direksi No. 42.K/010/IP /2010 tanggal 29 April 2010 tentang Organisasi Sekretaris Perusahaan. Tanggung jawab penerapan dan pemantauan GCG oleh Direksi, antara lain dilakukan dengan:
Indonesia Power has appointed a member of the Board of Directors in charge of the implementation and monitoring of GCG, the President Director. As for the technical operation of the implementation and monitoring of GCG, the President Director is assisted by the Corporate Secretary as stipulated in the Board of Directors's Decree No. 42.K/010/IP / 2010 dated 29 April 2010 on the Corporate Secretary Organization. The responsibility of GCG implementation and monitoring by the Board of Directors is conducted by: a) Formulating policy, strategy, business processes, system procedures, governance or GCG; b) Managing and evaluating the implementation and fulfillment of Good Corporate Governance Compliance; c) Fostering the management and implementation of GCG in the level of Head Office and Business Units; d) Preparing a reqired work plan to ensure the company meets the GCG Implementation Guidelines and other regulations in order to implement the principles of good Corporate Governance;
a) Menyusun kebijakan, strategi, proses bisnis, sistem prosedur, tata kelola atau GCG. b) Mengelola dan mengevaluasi penerapan serta pemenuhan Good Corporate Governance Compliance. c) Membina pengelolaan dan implementasi GCG di tingkat Kantor Pusat dan Unit Bisnis. d) Menyusun rencana kerja yang diperlukan untuk memastikan perusahaan memenuhi Pedoman Penerapan GCG dan peraturan perundang-undangan lainnya dalam rangka melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik; e) Memantau dan menjaga agar kegiatan usaha Perusahaan tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku dan sesuai dengan Code of Conduct yang ditetapkan. f) Memantau dan menjaga kepatuhan perusahaan terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh perusahaan dengan pihak ketiga.
178
g) h) i) j) k) l)
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
e) Monitoring and maintaining the Company's operations for not getting sidetracked from the applicable provisions and in accordance with the established Code of Conduct. f) Monitoring and maintaining corporate complience to all agreements and commitments made by the company to the third parties.
Laporan pelaksanaan GCG disusun oleh Sekretaris Perusahaan untuk selanjutnya disampaikan kepada Dewan Komisaris dan RUPS melalui Laporan Hasil Assessment GCG, Laporan Manajemen dan Laporan Tahunan Perusahaan.
The report of GCG implementation is prepared by the Corporate Secretary to be submitted to the Board of Commissioners and the General Meeting of Shareholders (GMS) through GCG Report of Assessment, Management Report and Annual Report of the Company.
Dalam rangka menciptakan situasi kondusif untuk melaksanakan GCG Code dan CoC, Indonesia Power telah melengkapi kebijakan pendukung GCG lainnya (Soft Structure GCG), antara lain adalah Board Manual, Charter, kebijakan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistle-Blowing System/WBS) dan berbagai kebijakan dan prosedur operasional Perusahaan. Seluruh kebijakan tersebut telah dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada seluruh pihak yang berkepentingan, mulai dari Dewan Komisaris dan organ pendukungnya, Direksi dan seluruh pegawai Indonesia Power. Sosialisasi juga dilakukan kepada stakeholder eksternal yaitu mitra kerja dan outsourcing.
In order to create a conducive environment to implement GCG Code and the Code of Conduct, Indonesia Power has completed other GCG supporting policies (Soft-Structure GCG), including a Board Manual, Charter, policies Abuse Reporting System (Whistle-blowing System/WBS) and and various company policies and operational procedures. All policies have has been communicated and disseminated to all related parties, from the Board of Commissioners and its supporting organs, the Board of Directors and all Indonesia Power employees. Socialization was also conducted to external stakeholders such as partners and outsourcing.
Selain itu, dalam meningkatkan komitmen terhadap penerapan CoC secara berkala, Indonesia Power melaksanakan kegiatan sebagai berikut: a) Seluruh anggota Direksi, Dewan Komisaris dan pegawai telah menandatangani komitmen kepatuhan terhadap CoC.
Other than that, in strengthening commitment to the implementation of the CoC periodically, Indonesia Power carries out the following activities: a) All members of the Board of Directors, the Board of Commissioners and employees have signed a commitment to compliance with the CoC. b) Making the CoC as a material in the induction program for new employees and Agents of Change c) Conducting a survey to determine the level of understanding of the GCG Code and the CoC for employees d) Socializing the CoC through various media, email, intranet and face-to-face meetings or through GCG quizzes.
b) Menjadikan CoC sebagai materi dalam program pengenalan bagi pegawai baru dan Agen Perubahan. c) Pelaksanaan survei untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap GCG Code dan CoC kepada pegawai. d) Melakukan sosialisasi CoC melalui berbagai media, email, intranet dan tatap muka atau melalui kuis-kuis GCG.
Dalam rangka menciptakan situasi kondusif untuk melaksanakan GCG Code dan CoC, Indonesia Power telah melengkapi kebijakan pendukung GCG lainnya (Soft-Structure GCG), antara lain adalah Board Manual, Charter, kebijakan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System/WBS) dan berbagai kebijakan dan prosedur operasional Perusahaan.
In order to create a conducive environment to implement GCG Code and the CoC, Indonesia Power has completed other GCG supporting policies (Soft-Structure GCG), including a Board Manual, Charter, policies Abuse Reporting System (Whistleblowing System / WBS) and and various company policies and operational procedures.
Pengukuran terhadap Penerapan Good Corporate Governance
Measurement of the Implementation of Good Corporate Governance
Indonesia Power telah melakukan assessment dan review GCG secara berkala. Pada tahun 2012, Indonesia Power telah melakukan assessment dan review GCG dengan 2 parameter dibantu oleh konsultan independen, yaitu mengacu pada Keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 dan Surat Edaran Sekretaris Menteri BUMN Nomor 168/MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008.
Indonesia Power has conducted assessment and review of GCG periodically. In 2012, Indonesia Power has conducted an assessment and review of GCG with 2 parameters assisted by independent consultant, which refers to the Secretary of Stateown Enterprise Decree No. SK-16/S.MBU/2012 dated June 6th, 2012 and Secretary of State-own Enterprise Circular No. 168 / MBU/2008 dated June 27th, 2008.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
179
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Untuk assessment GCG tahun buku 2012 dengan standar Keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 dilakukan oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang ditunjuk oleh PT PLN (Persero) diperoleh skor sebesar 83,66 dengan predikat “Baik”. Adapun assessment GCG tahun buku 2012 dengan standar Surat Edaran Sekretaris Menteri BUMN Nomor 168/MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008 dilakukan oleh MUC Consulting dengan skor capaian meningkat menjadi 95,28 dibandingkan tahun 2011 sebesar 91,99 dengan predikat “Sangat Baik”. Adapun hasil lengkapnya akan diuraikan pada Laporan Tahunan ini.
GCG assessment of the financial year 2012 is based on standard from the SOE Minister Decree No. SK-16/S.MBU/2012 Secretary dated on June 6th, 2012. It was conducted by the Financial and Development Supervisory Agency (BPKP) appointed by PT PLN (Persero) scored 83.66 interprets as “Good”. Whilst the GCG assessment standard for fiscal year 2012 based on the Secretary of State-Owned Enterprises Circular No. 168/MBU/2008 dated June 27th, 2008 conducted by MUC Consulting scored 95.28 increasing from the previous year 91.99 with the predicate of “Very Good”. The full results will be described in this Annual Report.
Asessment GCG berdasarkan Keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012
GCG Assessment based on the decree of the Secretary of State-own Enterprises Number SK16/S.MBU/2012
Penilaian implementasi GCG terdiri dari 6 aspek pokok meliputi (1) komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan, (2) Pemegang Saham dan RUPS, (3) Dewan Komisaris, (4) Direksi, (5) pengungkapan Informasi dan (6) Aspek Lain. Dari keenam aspek pokok tersebut, total nilai yang diperoleh Indonesia Power pada tahun 2012 oleh assessor BPKP adalah sebesar 83,66 dari total nilai maksimal sebesar 95,00 sehingga secara keseluruhan hasil assessment mendapatkan predikat “Baik”, dan dapat dilihat pada hasil penilaian sebagai berikut:
GCG implementation assessment consists of 6 key aspects including (1) Commitment to the Implementation of Sustainable Good Corporate Governance, (2) Shareholders and the GMS, (3) The Board of Commissioners, (4) The Board of Directors, (5) Disclosure of Information and (6) Other Aspects. Of all the six aspects by BPKP assessor, the total score obtained by Indonesia Power in 2012 was 83.66 of the total maximum score of 95.00, so that the overall results of the assessment “Good”, and can be seen the assessment as follows:
Parameter Assessment Parameters of Assessment Sangat Baik Very Good
Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan
Commitment to the Implementation of Sustainable Good Corporate Governance
Pemegang Saham/RUPS
Shareholders/GMS
Dewan Komisaris
The Board of Commisioners
Direksi
The Board of Directors
Pengungkapan Informasi
Disclosure of Information
Aspek Lain
Other Aspects
Baik Good
Cukup Baik Fair
Kurang Baik Poor
Tidak Baik Very Poor
91%
73%
80% 96% 100%
Keterangan tabel: Nilai diatas 85 = Sangat Baik | 75 < Nilai 85 = Baik | 60 < Nilai 75 = Cukup Baik 50 < Nilai 60 = Kurang Baik | Nilai 50 = Tidak Baik Table Information: Above 85 = Very Good | 75 < Score 85 = Good | 60 < Score 75 = Fair | 50 < Score 60 = Poor | Score 50 = Very Poor
180
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Review/Evaluasi GCG berdasarkan Surat Edaran Sekretaris Menteri BUMN Nomor 168/MBU/2008
GCG Review/Evaluation based on a Circular Letter of Secretary of State-own Enterprises Number 168/MBU/2008
Untuk mengetahui kesinambungan hasil assessment GCG yang telah dilakukan pada tahun 2011, Indonesia Power menggunakan parameter lama mengacu pada Surat Edaran Sekretaris Menteri BUMN Nomor 168/MBU/2008. Adapun hasilnya mengalami peningkatan dibandingkan pencapaian skor tahun 2011. Penilaian implementasi GCG terdiri dari lima aspek pokok meliputi: (1) hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham, (2) kebijakan GCG, (3) penerapan GCG, (4) pengungkapan Informasi, dan (5) komitmen. Dari kelima aspek pokok tersebut, total nilai yang diperoleh Indonesia Power adalah sebesar 95,28 dari total nilai maksimal sebesar 100,00% yang setara dengan 95,28% sehingga secara keseluruhan hasil evaluasi mendapatkan predikat “Sangat Baik”, dan dapat dilihat pada hasil penilaian sebagai berikut:
To find the continuity of GCG assessment results conducted in 2011, Indonesia Power uses the old parameters according to the Secretary of State-own Enterprises Circular Letter No. 168/MBU/2008. The result was higher than the achievement scores in 2011. The assessment of GCG implementation consists of five principal aspects including: (1) Rights and Responsibilities of Shareholders, (2) GCG Policy, (3) implementation of GCG, (4) disclosure, and (5) commitment. Of the five main aspects, Indonesia Power scored 95.28 out of 100.00%, which is equivalent to 95.28% so the overall outcome evaluation is awarded by the category of "Very Good", and it can be seen on the results assessment as follows:
Parameter Review / Evaluasi Parameters of Review/ evaluation Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham
Rights and Obligations of the Shareholders
Kebijakan GCG
GCG Policy
Penerapan Good Corporate Governance
Implementation of Good Corporate Governance
Pengungkapan Informasi
Disclosure of Information
Komitmen
Commitment
Keterangan tabel: 90 Table Information: 90
Sangat Baik Very Good
Baik Good
Cukup Baik Fair
Kurang Baik Poor
Tidak Baik Very Poor
88,89%
98,88%
96,19% 100% 88,90%
X = 100 = Sangat Baik | 75 X < 90 = Baik | 60 X < 75 = Cukup Baik | 50 X < 60 = Kurang Baik | X 50 = Sangat Kurang Baik X = 100 = Very Good | 75 X < 90 = Good | 60 X < 75 = Fairly Good | 50 X < 60 = Poor X 50 = Very Poor
Pelaksanaan GCG, selain dinilai secara berkala juga menjadi salah satu Key Performance Indicator (KPI) dalam kontrak manajemen Perusahaan, yaitu pada bagian Perspektif Leadership d al am b en t u k p en c ap ai an s ko r p en i l ai an GC G.
The GCG implementations, besides being assessed periodically, it is one of the Key Performance Indicator (KPI) in the Company's management contract, which is in the Leadership Perspective section in form of score achievement in GCG assessment.
Tingkat pencapaian Skor GCG mengalami peningkatan setiap tahunnya, seperti terlihat pada tabel di bawah ini:
The level of achievement of GCG score increases every year, as shown in the table below:
Tahun Year
Realisasi Skor GCG GCG Score Realization
2009
2010
2011
2012
56,97
78,84
91,99
95,28
Grafik Realisasi Skor GCG Tahun 2009-2012 Graphic of GCG Score Realization 2009-2012 91.99
95.28
78.84 56.97
2009
2010
2011
2012
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
181
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
182
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)
State Officials Wealth Report (LHKPN)
Indonesia Power telah memiliki kebijakan tentang kepatuhan pelaporan harta kekayaan penyelenggara negara bagi Dewan Komisaris dan Direksi mengacu pada Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 410.K/DIR/2010 tentang Penetapan Jabatan Struktural yang Diwajibkan Menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Lingkungan PT PLN (Persero) tanggal 20 Juli 2010. Selanjutnya Perusahaan mengeluarkan keputusan Direksi tentang Jabatan dalam Organisasi Perusahaan yang ditetapkan sebagai pihak yang wajib melaporkan harta kekayaan yaitu seluruh pejabat satu level di bawah Direksi yang mengacu pada Draft Surat Edaran tentang Laporan Harta Kekayaan Pejabat Perusahaan di lingkungan Indonesia Power.
Indonesia Power has a policy of compliance reporting assets of state officials for the Board of Commissioners and Board of Directors referring to the decision of the Directors of PT PLN (Persero) No. 410.K/DIR/2010 on the Determination of Structural Position that is Required to Deliver State Officials Wealth Report (LHKPN) of PT PLN (Persero) dated July 20th, 2010. Furthermore, the company issued a Director's Decision on Company's Position in the Organization which is defined as Top Level Management who required to wealth report, stating that one level management below the Board of Directors which refers to the Draft Circular Letter on Wealth Reporting Top Level Management of Indonesia Power.
Dalam praktiknya Indonesia Power menunjuk Sekretaris Perusahaan yang ditugaskan melaksanakan koordinasi dengan KPK berkaitan dengan pengelolaan LKHPN. Penyelenggara Negara/Wajib Lapor LHKPN telah diberikan sosialisasi mengenai kebijakan tentang kepatuhan pelaporan harta kekayaan penyelenggara negara. Seluruh Direksi dan Dewan Komisaris telah menyampaikan LHKPN secara berkala dengan tepat waktu sesuai peraturan perundangan-undangan. Proses penyampaian LHKPN dilakukan secara langsung oleh pihak yang bersangkutan, setelah proses verifikasi oleh KPK selanjutnya diumumkan oleh Sekretaris Perusahaan melalui media internal Perusahaan.
In practice, Indonesia Power appoints the Corporate Secretary to coordinate with the Corruption Eradication Commissions (KPK) in relation with the LKHPN management. State Officials/ LHKPN Report Obligators have been given the socialization regarding the policy of compliance on reporting of state officials's wealth. The entire Board of Directors and Board of Commissioners has submitted LHKPN regularly and timely in accordance to laws and regulations. LHKPN delivery process is done directly by the related parties. After the process of verification by the KPK, it is later announced by the Corporate Secretary through the Company's internal media.
Program Pengendalian Gratifikasi
Gratification Controlling Program
Indonesia Power telah memiliki kebijakan tentang pengendalian gratifikasi yang antara lain mengatur aspek (1) komitmen Dewan Komisaris dan Direksi, (2) ketentuan-ketentuan tentang gratifikasi, (3) fungsi yang ditugaskan mengelola gratifikasi, (4) mekanisme pelaporan gratifikasi, (5) pemantauan atas pelaksanaan dan (6) sanksi atas penyimpangan ketentuan gratifikasi. Ketentuan tersebut diatur dalam beberapa dokumen perusahaan, yaitu: CoC pada bagian Memberi dan Menerima; Surat Edaran Direksi No.10.E/012/IP/2012 tentang Penerimaan Hadiah dan Layanan tanggal 6 Agustus 2012; Pemberitahuan Direksi tentang Pemberian Bingkisan Hadiah pada Hari Raya Keagamaan No.010.Pt/014/IP/2012 tanggal 10 Agustus 2012 dan Pemberitahuan Direksi No.7.Pt/014/IP/2012 tentang Komitmen Tata Kelola Perusahaan yang Baik tanggal 6 Agustus 2012. Seluruh kebijakan terkait dengan pengendalian gratifikasi telah dikomunikasikan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pegawai perusahaan.
Indonesia Power has a policy of controlling gratification that manages aspects including (1) commitment to the Board of Commissioners and Board of Directors, (2) the provisions of gratification, (3) the functions assigned to manage gratification, (4) reporting mechanism of gratification, (5) the monitoring of and (6) sanctions over aberrations of the provisions of gratification. Such term is defined in several documents of the company, namely: CoC on the Giving and Receiving; Directors a Circular Letter No.10.E/012/IP/2012 on Receiving Gifts and Services dated August 6th, 2012; Notice of Directors of the Gift Giving on Religious Holiday No.010.Pt/014/IP/2012 dated August 10, 2012 and Notification of Directors No.7.Pt/014/IP/2012 Commitment on Good Corporate Governance dated August 6th, 2012. All policies related to controlling gratification has been communicated to the Board of Commissioners, Board of Directors and all employees of the company.
Sebagai bentuk komitmen terhadap pengendalian gratifikasi dan sejalan dengan program “PLN Bersih No Suap”, Perusahaan telah melakukan deklarasi “Indonesia Power Bersih Tanpa Tip dan Suap” (IP BTTS) pada tanggal 9 November 2012.
As a commitment to controlling gratification, and inline with the “PLN Clean No Bribery” program, the Company has declared “Indonesia Power Clean Without Tip and Bribery” (IP BTTS) on November 9th, 2012.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Selain itu, ketentuan terkait dengan gratifikasi juga telah disebarkan secara luas melalui berbagai media cetak maupun elektronik, seperti brosur, pamflet, majalah, website, dan media lainnya. Sosialisasi kepada stakeholders eksternal dilakukan melalui pemberitahuan resmi melalui media masa, pengkomunikasian CoC dalam website perusahaan serta forum vendor meeting. Untuk mengetahui tingkat pemahaman stakeholders khususnya vendor terhadap CoC terkait dengan pengendalian gratifikasi, Indonesia Power telah melakukan Survei Perilaku Etis dengan melibatkan 303 mitra kerja sebagai responden di Kantor Pusat dan Unit Bisnis, dengan hasil 97% responden menyatakan bahwa Indonesia Power berkomitmen untuk melarang adanya penerimaan atau pemberian hadiah dan layanan dalam arti luas yang terkait dengan bisnis Perusahaan yang menyebabkan adanya hubungan bisnis yang tidak wajar. Selain itu 96% responden menyatakan Indonesia Power berkomitmen untuk tidak menerima hadiah atau suatu pemberian apapun dari atau kepada siapapun yang berkaitan dengan tugas jabatannya.
Other than that, the provisions regarding gratification has also been widely disseminated through various print and electronic media, such as brochures, pamphlets, magazines, websites, and other media. Dissemination to external stakeholders through formal notification via mass media, communicating the Code of Conduct in the company's website as well as vendor-forum meeting. To determine the level of understanding of the stakeholders, especially vendors towards Code of Conduct regarding the control of of gratification, Indonesia Power conducted an Ethical Conduct survey involving 303 partners as respondents in the Head Office and Business Units, resulting 97% of respondents stated that Indonesia Power is committed to prohibit the receipt or delivery of gifts and services in a broad sense related to the Company's business which led an un-ethical a business relationship. And 96% respondents stated that Indonesia Power is committed to accept any gift to or from anyone related to their job titles.
Sosialisasi gratifikasi telah dilakukan secara luas, namun untuk mengantisipasi mitra kerja Indonesia Power yang masih memberikan hadiah/bingkisan kepada pegawai Perusahaan, maka Perusahaan merasa perlu mengatur lebih lanjut ketentuan tersebut, yaitu dengan Surat Edaran Direksi No.10.E/012/IP/2012 tentang Penerimaan Hadiah dan Layanan tanggal 6 Agustus 2012 dan Pemberitahuan Direksi tentang Pemberian Bingkisan Hadiah pada Hari Raya Keagamaan No.010.Pt/014/IP/2012 tanggal 10 Agustus 2012.
Although socialization on gratification has been undertaken extensively, Indonesia Power still finds business partners provide prizes/ gifts to employees of the Company, this has made company to further regulate the provision, through the Circular Letter of the Board of Directors No.10.E/012/IP/2012 on Receiving Gifts and Services dated August 6th, 2012 and the Notice of the Board of Directors of the Gift Giving on Religious Holiday No.010.Pt/014/IP/2012 dated August 10th, 2012.
Apabila ada penerimaan hadiah/bingkisan tidak terhindarkan maka pegawai yang bersangkutan dapat menyampaikan laporan beserta hadiah/bingkisan tersebut kepada Sekretaris Perusahaan dengan mengisi formulir yang terdapat dalam Surat Edaran No.10.E/012/IP/2012 selambat-lambatnya 30 hari setelah penerimaan.
If there is acceptance of unavoidable gifts, then the employee may submit a report along with the gifts to the Corporate Secretary by filling out form in the Circular Letter No.10.E/012/IP/2012, 30 days after the receipt at the latest.
Sampai dengan akhir tahun 2012 atas Surat Edaran tersebut, telah diterima laporan hadiah/bingkisan baik yang dilaporkan oleh Direksi, Pejabat Struktural dan Pegawai lainnya antara lain berupa voucher, parsel, kue dan barang lainnya.
As of the end of 2012 on the Circular Letter, reports of prizes/ Gift either reported by the Board of Directors, Structural Officers and other Employees, which include vouchers, hampers, cakes and other goodies, have been received.
Kebijakan Sistem Pelaporan Atas Dugaan Pelanggaran
Policy of Reporting System Over Alleged Violations
Indonesia Power telah memiliki kebijakan sistem pelaporan atas dugaan pelanggaran pada Perusahaan (WBS) yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi No.136.K/020/IP/2011 dan No.011.SK/DEKOM-IP/2011 tentang Kebijakan Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran (Whistle-Blowing System/WBS) Indonesia Power. Implementasi kebijakan WBS berjalan semakin efektif setelah adanya deklarasi IP BTTS.
Indonesia Power has a policy on reporting system over alleged violations in the Company (WBS) which is set out in the Joint Decree of the Board Commisioners and the Board of Directors No.011.SK/DEKOM-IP No.136.K/020/IP/2011 / 2011 on Complain Management Policy Violations (Whistle-Blowing System / WBS) of Indonesia Power. The implementation of WBS policy runs more effectively after the declaration of IP BTTS.
Tujuan
Goals
a) Upaya dalam mengungkapkan berbagai permasalahan yang tidak sesuai dengan CoC. b) Menjadi dasar pelaksanaan dalam menangani pengaduan pelanggaran dari stakeholders untuk menjamin adanya mekanisme penyelesaian yang efektif sebelum keluar menjadi publikasi negatif atau ditangani secara hukum. c) Mendorong terciptanya citra positif Indonesia Power sebagai entitas bisnis yang bertanggung jawab
a) Efforts in revealing various problems violating Code of Conduct b) As a basis for the implementation of handling complaint of violation from the stakeholders to ensure effective mechanism of resolution before coming out to be negative publicity or handled by law c) Encourage the establishment of positive image of Indonesia Power as a responsible business entity
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
183
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
184
Ruang Lingkup
Scope
Ruang lingkup Kebijakan WBS mencakup perbuatan melanggar CoC yang dapat merugikan Perusahaan secara finansial maupun reputasi Indonesia Power yang bersifat negatif. Pihak yang dapat melaporkan adanya pelanggaran adalah pihak internal maupun pihak eksternal Indonesia Power, meliputi Dewan Komisaris, Organ Pendukung Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh Pegawai Indonesia Power serta stakeholders lainnya yang menjalankan hubungan kerja dengan Indonesia Power. Sedangkan pihak yang dapat dilaporkan sebagai oknum pelaku pelanggaran meliputi Dewan Komisaris, Organ Pendukung Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh Pegawai Indonesia Power.
The scope of the WBS policy covers acts on violating the Code of Conduct that can provide negative impacts, financially as well as negative reputations to Indonesia Power. Parties who can report any violations are internals and externals of Indonesia Power, including the Board of Commissioners, Supporting Organs of Board of Commissioners, Board of Directors, and all Indonesia Power employees and other stakeholders that legally in working relationships with Indonesia Power. While the parties can be reported as individual perpetrators of violations include Board of Commisioners, Supporting Organs of Board of Commissioners, Board of Directors, and all Indonesia Power employees.
Cakupan Kebijakan WBS antara lain adalah: a) Perlindungan pelaporan b) Unit pengelola sistem pelaporan pelanggaran c) Kewajiban untuk melakukan pelaporan atas pelanggaran d) Mekanisme penyampaian pelanggaran (infrastruktur dan mekanisme, kerahasiaan dan perlindungan pelapor, komunikasi dengan pelapor) e) Pelaksanaan investigasi f) Pelaporan atas penyelenggaraan sistem pelaporan pelanggaran
Policy Coverage of WBS includes: a) Protection for reporting b) Management unit of the Violation Reporting System c) The obligation to report violations d) Reporting mechanism of violations (infrastructure and mechanism, confidentiality and protection for the reporter, communication with the complaintant) e) Execution of investigation f) Reporting on the implementation of the violation reporting system
Agar Kebijakan WBS dapat diterapkan secara efektif, Indonesia Power telah melaksanakan sosialisasi baik kepada pihak internal maupun eksternal. Kegiatan sosialisasi kepada pegawai dilakukan melalui berbagai media antara lain dengan membagikan dokumen kebijakan WBS, workshop, website, majalah dinding, brosur, buletin, banner, majalah Perusahaan, maupun Laporan Tahunan. Sedangkan sosialisasi kepada stakeholders lainnya dilakukan dalam acara Vendor Meeting yang dilakukan oleh Kantor Pusat maupun masing-masing Unit Bisnis.
In order to effectively implement WBS policy, Indonesia Power has conducted the socialization to both internal and external parties. The activities of socialization to employees are carried out by a variety of media such as by distributing documents of WBS policy, workshops, websites, wall magazines, brochures, newsletters, banners, Company magazines, as well as the Annual Report. While the outreach to other stakeholders is carried out in the Vendor Meeting held by the Head Office and each of Business Units.
Mekanisme Sistem Pelaporan Atas Dugaan Pelanggaran
Mechanism of Reporting System Over Alleged Violations
Pengaduan pelanggaran dapat disampaikan secara lisan maupun tulisan, melalui website atau email maupun surat resmi. Indonesia Power memberi kesempatan seluas-luasnya bagi pelapor pengaduan pelanggaran, baik dari pihak internal Indonesia Power maupun stakeholders eksternal dengan mencantumkan identitas yang jelas maupun tanpa identitas, dan bukti pendukung adanya indikasi pelanggaran. Indonesia Power berkomitmen dalam menjaga kerahasiaan informasi pelapor dan pihak yang diduga melakukan pelanggaran sebagai penerapan prinsip kerahasiaan. Identitas pelapor hanya diketahui oleh admin pengaduan pelanggaran kecuali pelapor mengizinkan untuk dibuka identitasnya.
Complaints of violations can be submitted in oral or written form, via website or email or formal letter. Indonesia Power provides greater opportunities for reporting of violations, both from the internal Indonesia Power as well as external stakeholders by stating obvious or unknown identity, and the supporting evidence to the indication of violation. Indonesia Power is committed to protecting the confidentiality of information and the alleged reporting violations as the application of the principle of confidentiality. Reporter's identity is known only by an admin complaint unless the reporter permits to publish their identity.
Pengaduan Pelanggaran jalur Dewan Komisaris, diketuai oleh Ketua Komite Audit, bertanggung jawab untuk menerima dan menangani pengaduan pelanggaran yang diduga dilakukan oleh anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan Komite di bawah Dewan Komisaris. Sedangkan pengaduan pelanggaran jalur Direksi, diketuai oleh Kepala Satuan Audit Internal (KSAI), bertanggung jawab untuk menerima dan menangani pengaduan pelanggaran yang diduga dilakukan oleh pegawai termasuk seluruh pejabat satu tingkat di bawah Direksi.
Complaint of Violation through the Boards of Commissioners, chaired by the Chairman of the Audit Committee, is responsible for receiving and handling complaint of violation allegedly committed by individual members of the Board of Directors, members of the Board of Commissioners and Committees under the Board of Commissioners. While Complaint of Violation Track the Boards of Directors, chaired by the Head of Internal Audit Unit (SAI), is responsible for receiving and handling complaint of violation allegedly committed by the employees as individuals including officers that are one level below the Board of Directors.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Kedua jalur pengaduan pelanggaran tersebut melakukan proses verifikasi pengaduan yang masuk, untuk menunjukkan apakah pengaduan yang disampaikan benar dan ditemukan adanya bukti untuk ditindaklanjuti dengan proses investigasi. Pelaku pelanggaran yang terbukti berdasarkan hasil investigasi, akan diproses sesuai dengan peraturan yang berlaku tergantung jenis pelanggaran yang dilakukannya. Prosedur pengelolaan WBS diatur lebih lanjut pada bagian Mekanisme Kebijakan WBS di bawah ini.
Both complaint of violation procedures process the verification of incoming complaints, to indicate whether a complaint submitted correctly with evidence and then followed up with an investigation. The offenders, who are proven based on the results of the investigation, will be processed in accordance with applicable regulations depending on the type of the offense. WBS management procedure is stipulated on the Mechanism of WBS Policy below.
Skema Pelanggaran yang Diduga Dilakukan oleh Pegawai Scheme of Violations Allegedly Done by Employees
Pengaduan Pelanggaran Violation Complaint Internal dan eksternal stakeholder dengan/tanpa identitas Bukti Pendukung
Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran Violation Complaint Management Team
Admin
Internal & external stakeholder with/without identity Evidence
Melalui e-mail
[email protected] PO BOX, drop box atau surat Through e-mail
[email protected] PO BOX, drop box or mail
1
Ketua: Dirut/KSAI
2
Chairman: President Director/ Head of Internal Audit Unit
Memantau Monitoring Melaporkan Reporting
3 Verifikasi Verification
5
Pengaduan Ditutup Case Closed
4 Tidak Terbukti Not Proven
Direksi Board of Director
Terbukti indikasi pelanggaran Proven Indication of Violation
Direktorat Terkait Related Directorate
6 7
8
Tidak Terbukti Not Proven
Investigasi Investigation
9
Pengaduan Ditutup Case Closed
Pelanggaran Pidana Criminal Violation
10
Penegak Hukum Law Enforcer
Terbukti Pelanggaran Proven Violation
Pelanggaran Disiplin Violated of Discipline Komite Pemeriksa Pelanggaran Disiplin Pegawai (KP2DP) Employee Discipline Violation Audit Committee
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
185
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Skema Pelanggaran yang Diduga dilakukan oleh Dewan Komisaris, Direksi dan Organ Penunjang Dewan Komisaris Scheme of Violation Allegedly done by the Board of Commissioners, Directors and Supporting Organ to the Board of Commissioners Pengaduan Pelanggaran Violation Complaint Internal dan eksternal stakeholder dengan/tanpa identitas Bukti Pendukung
Admin
Internal & external stakeholder with/without identity Evidence
Melalui e-mail
[email protected] PO BOX, drop box atau surat Through e-mail
[email protected] PO BOX, drop box or mail
1
Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran Violation Report Management Team
Memantau Monitoring Melaporkan Reporting
2 3 Verifikasi Verification
5
Pengaduan Ditutup Case Closed
4 Tidak Terbukti Not Proven
Dewan Komisaris Board of Commissioner
Terbukti indikasi pelanggaran Proven Indication of Violation
Direktorat Terkait Related Directorate
6 7
8
Investigasi Investigation
Tidak Terbukti Not Proven
9
Pengaduan Ditutup Case Closed
Pelanggaran Pidana Criminal Violation
10
Perlindungan bagi Pelapor dan Terlapor
Protection for Reporter and Reported Party
Kebijakan WBS Indonesia Power mengatur ketentuan mengenai perlindungan bagi pelapor, yang mencakup aspek kewajiban dalam menjaga kerahasiaan identitas pelapor. Identitas pelapor hanya diketahui oleh admin pengaduan pelanggaran kecuali pelapor mengizinkan untuk dibuka identitasnya. Prinsip kerahasiaan identitas pelapor diharapkan dapat mendorong setiap pegawai melaporkan adanya dugaan pelanggaran, melindungi pelapor termasuk terhadap pemecatan yang tidak adil, penurunan jabatan atau pangkat, pelecehan atau diskriminasi dalam segala bentuknya serta catatan yang merugikan dalam file data pribadinya.
Indonesia Power WBS policies regulate the provision of protection for whistleblowers, which includes aspects of liability in a confidential reporter. Reporter's identity is known only by an admin complaint unless the complainant permit violations for open identity. The principle of confidentiality of the reporter's identity is expected to encourage every employee to report any alleged violations, protect the complainant from unfair dismissal, demotion or promotion, harassment or discrimination in all forms and detrimental records to personal file record.
Apabila hasil investigasi menyimpulkan bahwa pengaduan yang disampaikan ternyata tidak benar atau mengandung unsur itikad tidak baik, menyampaikan bukti palsu, ada unsur kedengkian, tanpa dasar yang jelas, maka pelapor tersebut dapat digugat balik atau dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
If the investigation concludes that the complaint was not properly delivered or contains elements of bad intention, submitting false evidence, there is an element of malice, without any clear foundation, then the complainant can be sued back or be penalized referring to the applicable regulations.
Hasil Penanganan Pengaduan Pelanggaran
Violation Report Handling Result
Selama tahun 2012, terdapat 13 pengaduan yang masuk, dimana 6 pengaduan telah selesai ditindaklanjuti, 6 pengaduan dalam proses verifikasi dan 1 pengaduan masih dalam proses investigasi dengan melibatkan Dewan Komisaris dalam proses penyelesaiannya, sebagaimana tabel di bawah ini:
During 2012, there were 13 complaints received, in which 6 complaints have been completely followed up, 6 complaints in the process of verification and 1 complaint is still under investigation by involving the Board of Commissioners is in the process of completion, as in the table below:
Tahun Year
186
Pelanggaran Etika Violation of Ethics
Terbukti Pelanggaran Proven Violation
Penegak Hukum Law Enforcer
Klasifikasi Pengaduan Classification of Complaint
2011
Melalui email
2012
Melalui email, Via email, PO Box, PO Box, dan and Drop Box Drop Box
Via email
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Jumlah Pengaduan Number of Complaint
Tahap Verifikasi Stage of Verification
Tahap Investigasi Stage of Investigation
Selesai Ditindaklanjuti Completely Followed Up
2
-
-
2
13
6
1
6
Pengaduan pelanggaran yang masuk terkait dengan disiplin pegawai, pelanggaran etika, dan proses pengadaan barang dan jasa. Pelapor dapat menanyakan kembali status atau progres dugaan pelanggaran yang telah di sampaikan kepada admin pengaduan pelanggaran.
Incoming complaints of violations including employee's discipline, violations of ethics, and the procurement of goods and services. Complainant may ask the status or progress of the alleged violations which has been reported to the admin complaint.
Struktur Organ Perusahaan Corporate Organ Structure
Struktur Governance Indonesia Power terdiri dari Organ Utama dan Organ Pendukung Perusahaan. Organ Utama perusahaan meliputi RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi. Adapun Organ Pendukung perusahaan antara lain adalah Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, Sekretariat Perusahaan, SAI dan Satuan Manajemen Risiko (SMR). Adapun skema dan struktur GCG di Indonesia Power dapat dilihat pada gambar berikut:
Governance structure of Indonesian Power consists of company's Main Organ and Supporting Organ. The Main Organ includes: GMS, the Board of Commissioners and Board of Directors. While the company Supporting Organ includes the Audit Committee, Risk Management Committee, Corporate Secretariat, SAI and Risk Management Unit (SMR). The scheme and the structure of corporate governance in Indonesia Power can be seen in the following figure:
RUPS General Meeting of Shareholders (GMS)
Organ Utama Main Organ
Direksi Board of Directors
Dewan Komisaris Board of Commissioner
Satuan Audit Internal Internal Audit Unit
Komite Audit Audit Committee
Sekretariat Perusahaan Corporate Secretariat
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility (CSR)
Satuan Manajemen Risiko Risk Management Unit
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance (GCG)
Organ Pendukung Supporting Organ
Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee
Komunikasi Perusahaan Corporate Communication
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) General Meeting of Shareholders (GMS) RUPS mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Mengacu pada Anggaran Dasar perusahaan, RUPS memiliki wewenang untuk: a) Mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, b) Mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, c) Menetapkan pengaturan mengenai rangkap jabatan bagi Anggota Direksi dan Dewan Komisaris, d) Mengesahkan perubahan Anggaran Dasar, e) Memberikan persetujuan atas laporan tahunan, f) Menetapkan alokasi penggunaan laba, g) Menunjuk akuntan publik serta h) Menetapkan jumlah dan jenis kompensasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi perusahaan.
GMS has an authority, which is not given to the Board of Directors and the Board of Commissioners. Referring to the Articles of Association of the company, GMS has the authority to: a) Appoint and dismiss members of the Board of Commissioners and Board of Directors, b) Evaluate the performance of the Board of Commissioners and Board of Directors, c) Establish arrangements for the concurrent positions for the Board of Directors and Commissioners, d) Ratify amendment, e) Give approval to the annual report, f) Determine the allocation of the profit, g) Appoint a public accountant and, h) Determine the number and type of compensation for the company's Board of Commissioners and Board of Directors
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
187
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Penyelenggaraan RUPS pada tahun 2012 telah dilakukan dengan pemberitahuan dan undangan bagi pemegang saham sesuai ketentuan yang berlaku. Pada tahun 2012, Indonesia Power telah menyelenggarakan dua kali RUPS dan menerbitkan lima Keputusan Pemegang Saham Secara Sirkuler. Adapun selama tahun 2012 tidak ada penyelenggaraan RUPS Luar Biasa (RUPSLB).
GMS in 2012 was held with notifications and invitations to the shareholders referring to regulations. In 2012, Indonesia Power held two GMS and issued five Shareholder Decisions In the Circular. There was no Extraordinary GMS in 2012.
Proses penyelenggaraan RUPS selama tahun 2012 dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Implementation process of GMS during 2012 can be viewed in the following table:
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun 2012 General Meeting of Shareholders (GMS) in 2012 RUPS Persetujuan Laporan Keuangan Tahunan Tahun Buku 2011 Tanggal: 19 April 2012 RUPS Approval of Annual Financial Statements of 2011 Date: April 19th, 2012
RUPS Pengesahan RKAP 2013 Tanggal: 5 Desember 2012 RUPS Approval of RKAP 2013 Date : December 5th, 2012
188
Surat undangan RUPS No.131.Und/072/ IP/2012 tanggal 4 April 2012
Surat undangan RUPS No.405.Und/0721/ IP/2012 tanggal 19 November 2012
General Meeting of Shareholders invitation No.131.Und/072/ IP/2012 dated April 4, 2012
General Meeting of Shareholders invitation No.405.Und/0721/ IP/2012 dated November 19th, 2012
a. Persetujuan Laporan Tahunan Perusahaan Tahun Buku 2011; b. Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2011 serta pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2011; c. Penggunaan Laba Bersih Tahun 2011. d. Penunjukan akuntan publik untuk mengaudit perhitungan tahunan Perseroan tahun buku 2012 e. Usulan penetapan bonus dan tantiem tahun buku 2011.
a. Approval of the Company's Annual Report for Fiscal Year of 2011; b. Ratification of the Financial Report for the fiscal year of 2011 as well as the provision of settlement and release of entire responsibilities to the Board of Directors and the Board of Commissioners for the fiscal year of 2011; c. Use of Net Profit in 2011;
a) Pengesahan RKAP 2013 b) Pengesahan Kontrak Manajemen/Key Performance Indicators tahun 2013
a) Approval of 2013 CWBP b) Ratification of the Management Contract/ Key Performance Indicators of 2013
d. Appointment of a public accountant to audit the Company annual accounts for the fiscal year of 2012 e. The proposal of bonus and tantiem for financial year of 2011.
Selain itu, pada tahun 2012 pemegang saham Indonesia Power telah mengeluarkan Keputusan RUPS secara Sirkuler sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar, meliputi: 1) Tanggal 11 Januari 2012 tentang Pengesahan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Tahun 2012-2017. 2) Tanggal 3 April 2012 tentang Penerapan KPI (Key Performance Indicators) berdasarkan perspektif Malcolm Baldridge sebagai dasar pengukuran Penilaian tingkat kesehatan Perusahaan. 3) Tanggal 30 Agustus 2012 tentang Pengangkatan Sdr. Antonius R.T. Artono sebagai Direktur Pengembangan dan Niaga Indonesia Power. 4) Tanggal 27 Juni 2012 tentang Penetapan Dividen dan Laba Ditahan Perseroan Tahun Buku 2011 5) Tanggal 20 April 2012 tentang Pemberlakuan Manajemen Kinerja Korporasi dan Penilaian Kinerja Organisasi.
Furthermore, in 2012, the Indonesia Power shareholders has issued a GMS decision in the form of Circular as stipulated in the Articles of Association, including: 1) On January 11, 2012 on the Ratification of the Long Term Plan Company (RJPP) of 2012-2017. 2) On April 3, 2012 on the Implementation of KPI (Key Performance Indicators) based on the Malcolm Baldrige perspective as a basis of measurement Rating of the Company. 3) On August 30, 2012 on the Appointment of Mr. Antonius R.T. Artono as Director of Development and Niaga Power Indonesia 4) On June 27, 2012 on the Determination of Dividends and Retained Ear nings for the Fiscal Year of 2011 5) On April 20, 2012 on the Application of Corporate Performance Management and Organization Performance Assessment.
Informasi Pemegang Saham Utama dan Pengendali
Information of Major and Controlling Shareholders
Pemegang saham utama dan pengendali Indonesia Power adalah PT PLN (Persero) dengan kepemilikan saham sebanyak 1 lembar Saham Seri 1 dan 5.215.647.598 lembar Saham Seri 2. Direktur Utama PT PLN (Persero) merupakan representasi pemegang saham utama dan pengendali, secara teknis hubungan dengan pemegang saham berada di bawah Sekretaris Perusahaan PT PLN (Persero) fungsi Hubungan Investor.
The main and controlling shareholder of Indonesia Power is PT PLN (Persero) with 1 share of Series 1 and 5,215,647,598 shares of Series 2. President Director of PT PLN (Persero) is a representative of the major and controlling shareholder, technically relationship between shareholders is under the Corporate Secretary PT PLN (Persero) Investor Relations function.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Adapun skema pemegang saham utama dan pengendali Indonesia Power adalah sebagai berikut:
The scheme of main and controlling shareholder of Indonesia Power is as follows:
100%
YPK PT PLN (Persero)
99.9%
0.01%
Dewan Komisaris Board of Comissioners
Dewan Komis aris mer upakan or gan perusahaan yang bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa Indonesia Power melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, dan Komite Manajemen Risiko.
Board of Commisioners is a company organ that is collectively responsible for monitoring and providing advice to the Directors, and for ensuring that Indonesia Power implements GCG at all levels of the organization. In order to support its performance, the Board of Commissoners is assisted by the Audit Committee and Risk Management Committee.
Anggota Dewan Komisaris tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari perusahaan selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan oleh RUPS.
Member of the Board of Commissioners do not take and/ nor receive personal benefits from the company except remuneration and other facilities defined by the GMS.
Persyaratan, Komposisi dan Pembagian Tugas Dewan Komisaris
Requirements, Compositions and Divisions of the Board of Commissioners
Persyaratan
Requirements
Anggota Dewan Komisaris Indonesia Power wajib memenuhi persyaratan kemampuan dan kepatutan.
Member of the Board of Commissioners is obliged to meet the fit and proper requirements.
Persyaratan kemampuan mencakup: a) Memiliki pengetahuan yang memadai dan relevan di bidang usaha perusahaan maupun jabatannya b) Memiliki pemahaman mengenai permasalahan manajemen perusahaan yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen c) Memiliki pengalaman di bidang usaha perusahaan dan/atau bidang lainnya yang relevan dengan jabatannya
The requirements include the ability to: a) Have adequate and relevant knowledge in the fields of business and position b) Have an understanding of issues regarding the management of the company related to one of the management functions c) Have experience in the fields of business and / or other field relevant to the position Memiliki pengalaman di bidang usaha perusahaan dan/atau bidang lainnya yang relevan dengan jabatannya
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
189
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Persyaratan kepatutan terdiri dari: a) Memiliki integritas dan dedikasi; b) Menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas; c) Tidak pernah melakukan pelanggaran peraturan perundangundangan; d) Tidak pernah dihukum karena tindak pidana kejahatan; e) Tidak pernah dinyatakan pailit atau dinyatakan bersalah yang mengakibatkan perusahaan dinyatakan pailit berdasarkan keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
Propriety requirements consist of: a) Having integrity and dedication; b) Providing sufficient time to perform their duties; c) Never violating laws and regulations;
Fit & Proper Test
Fit & Proper Test
Semua anggota Dewan Komisaris Indonesia Power memiliki integritas, kompetensi, reputasi dan pengalaman serta keahlian yang dibutuhkan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
All members of the Board of Commissioners Indonesia Power have integrity, competence, reputation, experience, and expertise needed to perform the functions and duties respectively.
Tabel status Fit & Proper Test Dewan Komisaris yang menjabat pada tahun 2012 adalah sebagai berikut:
The table of Fit and Proper Test status of the Board of Commissioners serving in 2012 are as follows:
d) Never have been being convicted of a crime; e) Never have been being declared bankrupt or convicted that resulted in the company declared bankrupt by a judgment which has the force of law remain.
Nama Name
Domisili Domicile
I.G.A. Ngurah Adnyana Daniel Theodore Sparringa Aries Muftie Bhimantara Widyajala Teuku Taufiqulhadi Luizah
Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta
Fit & Proper Test Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus
Pass Pass Pass Pass Pass Pass
Seluruh anggota Dewan Komisaris Indonesia Power telah dinyatakan lulus fit & proper test oleh PT PLN (Persero) selaku Pemegang Saham All members of the Board of Commissioners of Indonesia Power have been declared to have qualified of fit and proper test by PT PLN (Persero) as the Shareholders
190
Pengangkatan dan Pemberhentian
Appointment and Dismissal
Pengangkatan Dewan Komisaris telah melalui proses fit & proper test sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan GCG. Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi dan reputasi yang memadai.
Appointment of the Board of Commissioners have undergone the process of fit and proper test in compliance with applicable laws and regulations of GCG. All the members of the Board of Commissioners have the adequate integrity, competence and reputation.
Pemberhentian dapat dilakukan apabila: 1) Tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik; 2) Tidak melaksanakan atau melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau Anggaran Dasar; 3) Terlibat dalam tindakan yang merugikan Indonesia Power dan/atau negara; 4) Dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap; 5) Mengundurkan diri.
Dismissal is able to be undertaken if the members: 1) Cannot perform their duties properly; 2) Do not perform or the provisions of the legislation in force or the Articles of Association; 3) Engage in actions that is detrimental to Indonesia Power and/ or the state; 4) Declared guilty by a court decision having permanent legal force; 5) Resign.
Komposisi dan Pembagian Tugas
Compositions and Divisions
Sampai dengan 31 Desember 2012 komposisi anggota Dewan Komisaris Indonesia Power berjumlah 6 orang, termasuk Komisaris Utama yang diangkat berdasarkan Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler tanggal 31 Agustus 2010 dan Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler tanggal 5 September 2011 sebagai berikut:
Up to December 31st, 2012, the composition of the Board of Commissioners of Indonesia Power of 6 people, including President Commissioner appointed by the Shareholders' Circular Decree dated August 31st , 2010 and the Decision of the Shareholders in the Circular dated September 5th 2011 is as follows:
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Nama Name
Jabatan Position
Dasar Pengangkatan Legal Basis of Appointment
Representasi Pemegang Saham Representation of Shareholders
Tugas dan Tanggung Jawab Duty and Responsibility
I.G.A. Ngurah Adnyana
Komisaris Utama President Commissioner
Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler tanggal 31 Agustus 2010
The Decision of the Shareholders in the Circular dated August 31st, 2010
PT PLN (Persero)
Keseluruhan All Divisions bidang
Daniel Theodore Sparringa
Anggota Dewan Komisaris Commissioner
Surat Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler tanggal 31 Agustus 2010
The Decision of the Shareholders in the Circular dated August 31st, 2010
Staf Kepresidenan Republik Indonesia
Manajemen Risiko
Risk Management
Presidential Staff of the Republic of Indonesia
Aries Muftie
Anggota Dewan Komisaris Commissioner
Surat Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler tanggal 31 Agustus 2010
The Decision of the Shareholders in the Circular dated August 31st, 2010
Pihak Independen Independent Parties
Audit
Audit
Bhimantara Widyajala
Anggota Dewan Komisaris Commissioner
Surat Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler tanggal 31 Agustus 2010
The Decision of the Shareholders in the Circular dated August 31st, 2010
Kementerian Keuangan Ministry of Finance
Manajemen Risiko dan Audit
Risk Management and Audit
Teuku Taufiqulhadi
Anggota Dewan Komisaris Commissioner
Surat Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler tanggal 5 September 2011
The Decision of the Shareholders in the Circular dated September 5th, 2011
Pihak Independen Independent Parties
Manajemen Risiko
Risk Management
Luizah
Anggota Dewan Komisaris Commissioner
Surat Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler tanggal 5 September 2011
The Decision of the Shareholders in the Circular dated September 5th, 2011
Kementerian BUMN Ministry of Stateowned Enterprise
Audit
Audit
Penetapan pembagian tugas diatas ditetapkan dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris. Selain itu Dewan Komisaris juga telah menetapkan penugasan anggotanya sebagai ketua/wakil/ Anggota Komite Dewan Komisaris, yaitu: Sdr. Aries Mufti sebagai Ketua Komite Audit dan Sdr. Bhimantara Widyajala sebagai Ketua Manajemen Risiko.
The distribution of these duties is stipulated in the Decree of the Board of Commissioners. In addition, BoC members have also set assignments to the members of the Board of Commissioners as chairman/ vice chairman/ members of the Board of Commissioners Committee, namely: Mr. Aries Mufti as Chairman of the Audit Committee and Mr. Bhimantara Widyajala as Chairman of Risk Management.
Independensi Dewan Komisaris
The Independece of the Board of Commissioners
Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham bersifat independen dan tidak saling mencampuri satu sama lain.
The Board of Commissioners, Directors and Shareholders are independent and do not interfere with each other.
Berdasarkan Surat Nomor: 1492/000/IP/2011 tanggal 22 November 2011, manajemen Indonesia Power telah meminta kepada pemegang saham untuk melakukan penetapan Komisaris Independen, minimal 2 orang untuk memenuhi ketentuan independensi Dewan Komisaris yaitu anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau dengan Pemegang Saham atau hubungan lainnya dengan Indonesia Power yang dapat mempengaruhi kemampuannya bertindak independen.
Based on the Letter Number: 1492/000/IP/2011 dated November 22, 2011, Indonesia Power management has asked shareholders to make the determination of Independent Commissioner, at least 2 people to comply with the independence of the Board of Commissioners. They are the members of the Board of Commissioners who do not have financial, management, ownership and/ nor family relationships with other members of the Board of Commissioners and/ nor the Shareholders or other relationships with Indonesia Power that may affect their ability to act independently.
Setiap anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi. Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang pelaksanaan GCG.
Each member of the Board of Commissioners does not have any family connection up to the second degree with other members of the Board of Commissioners and/ nor the members of the Board of Directors. All members of the Board of Commissioners do not hold positions that are prohibited by laws and regulations in force on the implementation of GCG.
Dewan Komisaris telah mengungkapkan kepemilikan sahamnya, baik pada Indonesia Power maupun pada perusahaan lain dan diperbaharui setiap tahunnya.
The Board of Commissioners has revealed its holdings, to Indonesia Power and other companies and it is updated annually.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
191
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Kepemilikan Saham di Indonesia Power
Nama Name
Kepemilikan Saham di Perusahaan Lain Share Ownership in Other Companies
Share Ownership in Indonesia Power
I.G.A. Ngurah Adnyana Daniel Theodore Sparringa Aries Muftie Bhimantara Widyajala
-
Teuku Taufiqulhadi
-
Luizah
-
1.124 Lembar Saham BPRS Insanata 300 Lembar saham PT Metrodata Electronics, Tbk dan 205.000 Lembar PT Truba Manunggal, Tbk 55% Saham PT Citra Inti Garda Sentosa 47.000 Lembar Saham PT Krakatau Steel, Tbk
47,000 Shares PT Krakatau Steel, Tbk
Hubungan Keluarga dan Kepengurusan di Perusahaan Lain
Family Relations and Stewardship in Other Companies
Hubungan keluarga dan kepengurusan pada perusahaan lain oleh anggota Dewan Komisaris dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi serta Pemegang Saham selama periode tahun 2012 sebagai berikut:
Family relations and stewardships in other companies of the member of the Board of Commissioners with other member of the Board of Commissioners and/or the member of the Board of Directors and Shareholders during the year 2012 are as follows:
Hubungan Keluarga Dengan Organ Indonesia Power Family Relations with Indonesia Power Organ Nama Name
Dewan Komisaris Board of Commissioner Ya Yes
Tidak No
I.G.A. Ngurah Adnyana Daniel Theodore Sparringa Aries Muftie Bhimantara Widyajala Teuku Taufiqulhadi Luizah
192
1.124 Shares BPRS Insanata 300 Shares PT Metrodata Electronics, Tbk and 205,000 Shares PT Truba Manunggal, Tbk 55% Shares PT Citra Inti Garda Sentosa
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Direksi Board of Director Ya Yes
Tidak No
Pemegang Saham Shareholders Ya Yes
Tidak No
Hubungan Kepengurusan di Perusahaan Lain Stewardship in Other Companies Sebagai Dewan Komisaris Sebagai Direksi As Board of Commissioner As Board ofDirector Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Sebagai Pemegang Saham As Shareholder Ya Yes
Tidak No
Rangkap Jabatan Dewan Komisaris
Dual Posistions of the Board of Commissioners
Selain menjabat sebagai Dewan Komisaris Indonesia Power, anggota Dewan Komisaris juga ada yang merangkap jabatan sebagai berikut: a. I .G.A. Ngurah Adnyana, menjabat sebagai Direktur Operasi Jawa Bali Sumatera di PT PLN (Persero); b. Bhimantara Widyajala, menjabat sebagai Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan; Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan. c. Daniel Theodore Sparringa, menjabat sebagai Staf Khusus Presiden Republik Indonesia; d. Aries Muftie, menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Yayasan Pengembangan Kepemimpinan BUMN; e. Teuku Taufiqulhadi, menjabat sebagai Direktur Utama PT Citra Inti Garda Semesta; f. Luizah, menjabat sebagai Kepala Bidang Usaha Jasa II - B pada Deputi Bidang Usaha Jasa Kementerian BUMN.
Besides serving as members of the Board of Commissioners in Indonesia Power, the members of the Board of Commissioners have dual positions as in the followings: a. I Gusti Agung Ngurah Adnyana, served as Director of Operations in Java, Sumatra, Bali in PT PLN (Persero); b. Bhimantara Widyajala, served as a Director of Government Securities of the Ministry of Finance; Secretary of General Directorate of Debt Management of The Ministry of Finance. c. Daniel Theodore Sparringa, served as Special Staff of President of the Republic of Indonesia; d. Aries Muftie, served as the Chairman of Supervisory Board of SOE Leadership Development Foundation e. Teuku Taufiqulhadi, served as President Director of PT Citra Inti Garda Semesta; f. Luizah, served as the Head of Business Services II - B of The Ministry of SOE.
Program Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris
Work Program and Budget of the Board of Commissioners
Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris telah menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris tahun 2012 yang memuat indikator kinerja dan target pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi, terdiri dari: (1) rencana Rapat Koordinasi/ Konsultasi dengan Direksi yang mencakup aspek pembahasan RJPP, RKAP 2013, Evaluasi kinerja perusahaan, RUPS Laporan Perhitungan Tahunan, Organisasi, Sistem dan Prosedur serta SDM, Kunjungan kerja ke Unit Pembangkit, (2) rapat Internal Dewan Komisaris, (3) rapat Komite-komite Dewan Komisaris, (4) anggaran yang mencakup honorarium Komite, Perjalanan Dinas Dalam dan Luar Negeri, Pengembangan, Studi dan Kajian.
In order to improve the effectiveness of the performance of its duties, the Board of Commissioners has developed the Work Plan and Budget of the Board of Commissioners in 2012, which includes performance indicators and targets of monitoring and providing advice to the Board of Directors, consisting of: (1) plan Coordination Meeting/ Consultation with a Board of Directors, which includes aspects of the discussion on RJPP, CWBP 2013, Evaluation of the company performance, GMS of annual accounts report, organization, systems and procedures and HR, work visits to Plant Units, (2) internal Meeting of the Board of Commissioners, (3) meeting of committees of the Board of Commissioners, (4) budget includes committee honorarium, domestic and abroad official travels, Development, Study and Assessment.
Bidang Pengarahan
Direction Division
Dalam rangka pencapaian kinerja perusahaan yang ditetapkan dalam Kontrak Manajemen dan Key Performance Indicators (KPI) tahun 2012, Dewan Komisaris telah menyampaikan arahan terkait dengan implementasi rencana dan kebijakan perusahaan tahun 2012 yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris tahun 2012. Arahan tersebut dilakukan dengan melakukan pembahasan baik secara internal maupun bersama dengan Direksi, terdiri dari:
In order to achieve the performance of a company specified in the Contract Management and Key Performance Indicators (KPI) in 2012, the Board of Commissioners has delivered directions related to the implementation of plans and policies of the company in 2012 which is listed in the Work Plan and Budget of the Board of Commissioners in 2012. The directions were made by conducting discussion both internally and with the Board of Directors, consisting of:
a. Permasalahan terkait dengan isu-isu terkini yang dihadapi Perusahaan Dewan Komisaris melakukan telaahan dan pembahasan baik dalam rapat internal maupun rapat dengan komite terkait dengan isu terkini yang sedang dihadapi Indonesia Power, antara lain terkait dengan: (1) optimasi renewable energy PLTA, PLTP, (2) program pengembangan usaha, (3) coal handling PLTU Suralaya, (4) Review kondisi kontrak batubara, (5) penajaman RJPP dan Road Map (roll over RJPP 20122017).
a. Problems related to the current issues encountered by the Company The Board of Commissioners researches and discusses in an internal meeting and in the meeting with committees related to the current issues encountered by Indonesia Power, which are related to the: (1) optimization of renewable energy of HPP, GPP, (2) business development program, (3) coal handling in Suralaya SPP, (4) review conditions of contract of coal, (5) sharpening RJPP and Road Map (roll over RJPP 2012-2017).
b. Terkait hubungan dengan stakeholder yang berdampak pada kinerja Perusahaan Melakukan penelaahan dan evaluasi terhadap pelaksanaan CoC termasuk finalisasi penyempurnaan CoC, kesiapan dan keandalan pembangkit yang dimiliki dalam rangka memberikan pelayanan sesuai mutu yang dipersyaratkan, maupun masalah sertifikasi tanah di sejumlah Unit Pembangkitan yang berdampak pada operasional pembangkit.
b. On the relations with stakeholders which impact the Company's performance Conduct a review and evaluation of the implementation of the Code of Conduct, including the finalization of Code of Conduct improvement, readiness and reliability of owned plants in order to provide service according to the required quality, and the issue of land certification in a number of plant units that have affect plant operations.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
193
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
c. Peningkatan efektivitas sistem pengendalian intern Melakukan penelaahan dan evaluasi terhadap pelaksanaan sistem pengendalian intern, antara lain dilakukan dengan memantau tindak lanjut keputusan RUPS tahun 2011 yang terdiri dari: (a) Tiga belas arahan arahan Pemegang Saham, dengan 1 arahan masih dalam progress penyelesaian, yaitu Coal Handling PLTU Suralaya dan (b) Delapan arahan arahan Dewan Komisaris, dengan 1 arahan masih dalam progress penyelesaian, yaitu review kontrak dengan single buyer menjadi kontrak jangka panjang.
194
c. Improvement on the effectiveness of internal control systems Conduct a review and evaluation of the internal control systems, by monitoring the follow-up the 2011 GMS consisting of: (a) Thirteen directions of the Shareholders, with the 1 direction is still in progress of settlement, which is the Coal Handling in PLTU Suralaya and (b) Eight directions of the Board of Commissioners, with the 1 direction is still in progress of settlement, which is the contract review with single buyer to be made into a long-term contract.
d. Kualitas pelaksanaan manajemen risiko Melakukan penelaahan dan evaluasi terhadap pelaksanaan manajemen risiko antara lain terkait dengan aspek pengembangan usaha dan investasi, yaitu dengan mempersiapkan business plan untuk seluruh pembangkit yang menggunakan BBM dengan memperhatikan kebutuhan sistem maupun Rencana Umum Pengembangan Tenaga Listrik (RUPTL).
d. The quality of the implementation of risk management Conduct a review and evaluation of the implementation of risk management related to aspects of business development and investment, by preparing a business plan for the entire plant that uses fuel to the needs and General Plan for Power Development (RUPTL) system.
e. Kebijakan suksesi manajemen dan pelaksanaannya Melakukan penelaahan dan evaluasi terhadap pelaksanaan sistem pengembangan di Kantor Pusat maupun Unit Bisnis, Rencana promosi dan mutasi jabatan satu level di bawah Direksi, antara lain terkait dengan progress pengisian jabatan pada UBP Kamojang, Saguling dan Mrica, progres penerapan organisasi PLTA dan PLTP, job evaluation dan penyesuaian jabatan.
e. Management Succession Policy and Implementation Conduct a review and evaluation of the implementation of the development systems at Head Office and Business Units, job promotion and transfer plans one level below the Board of Directors, among others, related to the progress in filling positions at Kamojang, Saguling and Mrica GBU, progress the implementation of HPP and GPP organization, job evaluation and position adjustment.
f. Kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) Melakukan penelaahan dan evaluasi terhadap posisi piutang perusahaan, biaya-biaya yang akan dikeluarkan yang berpotensi menimbulkan ketidakefisienan dalam penggunaan anggaran perusahaan, cash flow perusahaan dalam rangka mengawasi dan menjaga tingkat likuiditas perusahaan yang dilakukan sesuai dengan kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan Indonesia Power.
f. Accounting policies and the formulation of financial report in accordance with accounting standards generally accepted in the Indonesian Financial Accounting Systems (SAK) Conduct a review and evaluation of the position of the company accounts, the costs to be paid that potentially lead to inefficiency in the use of the company's budget, cash flow of the company in order to monitor and maintain the level of liquidity of the company that is undertaken in accordance with the company's accounting policies and the formulation of Indonesia Power financial report.
g. Kebijakan pengadaan dan pelaksanaannya Melakukan penelaahan dan evaluasi terhadap proses pengadaan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan antara lain terkait dengan progres negosiasi harga batubara, dengan harga pembelian batubara sesuai dengan Harga Patokan Batubara (HPB) yang berlaku pada saat penyesuaian.
g. Procurement policy and its implementation Conduct a review and evaluation of the procurement process in accordance with the established policies, which is related to the progress of coal price negotiations, the purchase price of coal referring to the Coal Reference Price (HPB) in force at the time of adjustment.
h. Arahan tentang kebijakan mutu dan pelayanan Melakukan penelaahan dan evaluasi antara lain terkait dengan monitoring dan evaluasi secara berkelanjutan terhadap risiko kunci untuk tercapainya sasaran yang ditetapkan pemegang saham.
h. Directions on quality and service policy Conduct a review and evaluation, which is related to the ongoing monitoring and evaluation of the key risks to the achieve of the targets set by the shareholders.
Bidang Pengawasan
Supervision Division
Selain itu, agar pencapaian kinerja perusahaan berjalan optimal Dewan Komisaris juga melakukan pengawasan terhadap implementasi rencana dan kebijakan perusahaan selama tahun 2012. Aspek pengawasan antara lain terkait dengan:
Furthermore, in order to achieve optimal performance of the company, the Board of Commissioners also supervises the implementation of plans and policies for the company in 2012. The aspects of supervis ion are as sociated with:
a) Kepatuhan dalam menjalankan peraturan perundangan yang berlaku dan perjanjian dengan pihak ketiga, dengan melaporkan hasil pengawasan tersebut kepada RUPS dalam Tanggapan terhadap Laporan Manajemen Triwulanan maupun Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Tahun 2012.
a) Compliance in implementing existing regulations and agreements with third parties, by reporting the results of the supervision to the GMS in response to the Quarterly Management Report and Report of Supervisory Board of Commissioners in 2012.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
b) Kepatuhan Direksi dalam menjalankan Perusahaan sesuai RKAP dan/atau RJPP, dilakukan dengan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan RKAP 2012 dan RJPP 2012-2017 yang tercantum dalam Tanggapan Dewan Komisaris atas Laporan Manajemen Triwulanan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Tahun 2012.
b) Compliance of the Directors in running the Company in accordance CWBP and/ or RJPP, conducted by evaluating the implementation CWBP 2012 and RJPP 2012-2017 which are listed in the response of the Board of Commissioners to Quarterly Management Report of and Supervisory Report of the Board of Commissioners in 2012.
c) Memberikan persetujuan atas transaksi atau tindakan dalam lingkup kewenangan Dewan Komisaris atau RUPS, dilakukan dalam jangka waktu sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, yaitu tidak melebihi 14 hari sejak usulan tersebut diterima, antara lain terkait dengan persetujuan penghapusan aset Perusahaan.
c) Provide approval for the transaction or action within the authority of the Board of Commissioners or GMS, conducted in the period in accordance with the Articles of Association of the company, which is not to exceed of 14 days after the proposal is accepted, for instance, related to the approval of the Company's asset disposals.
d) Memastikan audit eksternal dan audit internal dilaksanakan secara efektif serta melaksanakan telaah atas pengaduan yang berkaitan dengan BUMN yang diterima oleh Dewan Komisaris.
d) Ensure external and internal audits are carried out effectively and conduct a review of the complaints relating to SOE received by the Board of Commissioners.
e) Pengawasan terhadap kebijakan pengelolaan anak perusahaan/ perusahaan patungan, dengan melakukan evaluasi kesesuaian mengenai arah pengelolaan anak perusahaan dan kinerja anak perusahaan terkait dengan visi pengembangan usaha perusahaan
e) Supervision of management policy of subsidiaries/ joint ventures, by evaluating the appropriateness of the direction of the management of its subsidiaries and subsidiary performance associated with the company's business development vision
Pengembangan Kompetensi Tahun 2012
Competence Development in 2012
Indonesia Power terus mendorong pengembangan kompetensi bagi segenap jajarannya, termasuk Dewan Komisaris. Rencana kegiatan pelatihan Dewan Komisaris disusun dalam Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris tahun 2012 berupa Studi Banding atau Kunjungan Luar Negeri dan Dalam Negeri, untuk mengikuti Seminar, Workshop maupun kunjungan rapat ke UBP sesuai dengan kebutuhan. Realisasi program pelatihan Dewan Komisaris sesuai dengan rencana kerja tahun 2012, adalah sebagai berikut:
Indonesia Power continues to encourage the development of competencies for all staff, including the Board of Commissioners. BoC training plan is compiled in the Work and Budget Plans of the Board of Commissioners in 2012 through Comparative Study or Domestic and Abroad Visits, by attending seminar, workshop and conference visits to GBU if as necessary as possible. The realization of the BoC training program in accordance with the work plan of 2012, is as follows:
Jenis Seminar Type of Seminar
In House Training Professional Director Program
Manajemen Risiko untuk Senior Leader Risk Management for Senior Leader
Dewan Komisaris Board of Commissioner
I.G.A. Ngurah Adnyana Teuku Taufiqulhadi Luizah I.G.A. Ngurah Adnyana Teuku Taufiqulhadi Luizah
Tanggal dan Tempat Date and Place
Bogor, 21-22 Juni 2012 Bogor, June 21st-22th, 2012 Jakarta, 10 Mei, 2012 Jakarta, May 10th, 2012
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
195
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
196
Selain itu, untuk menunjang pelaksanaan tugasnya, selama tahun 2012 anggota Dewan Komisaris mengadakan kunjungan kerja ke Unit Pembangkitan sebagai salah satu bentuk progam peningkatan kompetensi sekaligus untuk mengetahui kendala dalam proses bisnis dan operasi, meliputi kunjungan kerja ke: 1. UBP Mrica, dalam rangka Membahas Program Pengendalian Operasi Pembangkit Secara Terpusat (POPST) dalam rangka penyusunan organisasi Unit PLTA pada tanggal 2 Maret 2012. 2. UBP Suralaya dalam rangka kunjungan ke Stockpile Batubara Suralaya dan Gangguan Unit 8 PLTU Suralaya pada tanggal 28 Maret 2012. 3. PLTD Sekam dan Sub Unit PLTG Sunyaragi UBP Semarang dalam rangka Peninjauan ke PLTD Sekam dan PLTG Sunyaragi pada tanggal 12 - 13 Juni 2012. 4. UBP Bali, dalam rangka Peremajaan PLTD Pesanggaran dan Kesiapan Pembangkitan di UBP Bali menghadapi Kegiatan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) 2013 pada tanggal 12 Oktober 2012. 5. UBP Perak Grati, dalam rangka Persiapan Pembangunan CNG Plant pada tanggal 12 November 2012 .
In addition, to support the performence of their duties, during the year 2012 the Board of Commissioners held a working visit to the Power Unit as one of the competence development programs as well as knowing the constraints in the business and operations processes, including work visits to: 1. Mrica GBU, in order to discuss the Centralized Plant Operations Control Program in the preparation of HPP organization on March 2th, 2012.
Pedoman Kerja Dewan Komisaris
Guidelines of the Board of Commissioners
Sejalan dengan praktik GCG yang terus berkembang, Indonesia Power melakukan kaji ulang dan penyempurnaan terhadap sejumlah Soft Structure GCG yang dimilikinya. Salah satunya adalah Pedoman Kerja bagi Direksi dan Dewan Komisaris (Board Manual) menjelang akhir tahun 2012.
In line with the practice of Good Corporate Governance (GCG) which continues to evolve, Indonesia Power conducted a review and revision of a number of its GCG Soft-structure. One of them is the Working Guidelines for Directors and the Board of Commissioners (Board Manual) by the end of 2012.
Board Manual merupakan dokumen yang menjelaskan secara garis besar hak, kewajiban, tugas dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi sebagai organ utama Perusahaan serta proses hubungan dan fungsi antara kedua organ tersebut. Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, arahan Pemegang Saham serta praktik-praktik terbaik (best practices) GCG. Aspek Dewan Komisaris yang diatur dalam Board Manual Indonesia Power, antara lain adalah: 1) Pengertian, persyaratan dan komposisi Dewan Komisaris
Board Manual is a document that describes in general the rights, obligations, duties and authority of the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company as well as the main organs and functions of the relationship between the two organs. The Board Manual is based on the principles of corporate law, the Articles of Association, the rules and regulations in force, directions from the Shareholders and best practices (best practices) of GCG. The aspects of the Board of Commissioners set out in the Board Manual of Indonesia Power include:
2) 3) 4) 5)
Pengaturan rangkap jabatan Program pengenalan dan pelatihan Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris Tugas Dewan Komisaris, termasuk terkait persetujuan atas rancangan RJPP dan RKAP, tugas arahan dan pengawasan Dewan Komisaris, terkait Praktik GCG
6) 7) 8) 9)
Pelaporan dan Pertanggungjawaban Evaluasi Kinerja Organ Pendukung Dewan Komisaris Hubungan kerja dengan Direksi dan Anak Perusahaan
2. Suralaya GBU in order to visit Suralaya Coal Stockpile and Disorders Unit 8 Suralaya SPP on March 28th , 2012. 3. Sekam DPP and Sunyaragi GTPP Sub Units Semarang GBU in order to monitor Sekam DPP and Sunyaragi GTPP on June 12th-13th, 2012. 4. Bali GBU, on the Rejuvenation of Pesanggaran DPP and Readiness of Plant in Bali GBU 2013 as an anticipation of 2013 APEC activities on October 12 th , 2012. 5. Perak Grati GBU, on the Preparation of CNG Plant Development on November 12th, 2012.
1) Definition, requirements and composition of the Board of Commissioners 2) Regulation of Dual Positions 3) Introduction and Training programs 4) Work and Budget Plans of the Board of Commissioners 5) Duties of Board of Commissioners, including approvals of RJPP and CWBP drafts, the direction of duty and supervision of the Board of Commissioners, related to the Practice of GCG 6) Reporting and Accountability 7) Evaluation of Performance 8) Supporting Organ of the Board of Commissioners 9) The working relationship with the Board of Directors and Subsidiaries
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners
Dalam melaksanakan tugas, Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsipprinsip GCG.
In performing their duties, the Board of Commissioners are responsible to the GMS. The responsibility of the Board of Commissioners to the GMS is a manifestation of accountability of supervision upon the management of the company in the implementation of the GCG principles.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen dalam memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG. Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan terkait dengan kegiatan operasional kecuali hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengambilan keputusan Dewan Komisaris merupakan bagian dari tugas pengawasan Dewan komisaris, sehingga tidak meniadakan tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan kepengurusan.
The Board of Commissioners performs their duties and responsibilities independently in ensuring the implementation of GCG. The Board of Commissioners are not involved in decision-making related to operational activities unless other matters set forth in the applicable statutes and regulations. The decision-making of Board of Commissioners is part of the supervision duty of the Board of Commissioners so that it does not negate the responsibility of the Board of Directors for the implementation of stewardship.
Sejalan dengan standar tata kelola perusahaan yang baik, dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu organ pendukung meliputi Sekretaris Dewan Komisaris, Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko.
Inline with the standards of good corporate governance, in order to support the performance of its duties, the Board of Commissioners is assissted by the supporting organ including the Secretary of the Board of Commissioners, the Audit Committee and the Risk Management Committee.
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris meliputi hal-hal sebagai berikut: a. Memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dalam setiap jenjang organisasi dibantu oleh unit-unit kerja terkait; b. Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis perusahaan; c. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dan pengawasan atas kebijaksanaan Direksi terhadap kebijakan pengurusan perusahaan serta memberikan nasihat kepada Direksi; d. Melaksanakan pengawasan atas risiko usaha dan upaya manajemen mel aku kan pen gen dali an in t er n al ; e. Memberikan tanggapan dan rekomendasi atas usulan dan rencana pengembangan strategis yang diajukan Direksi;
Duties and responsibilities of the Board of Commissioners are as follows: a. Ensuring the implementation of GCG principles on every level of the organization assisted by related working units;
f. Memastikan bahwa Direksi telah memperhatikan kepentingan Pemegang Saham; g. Dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional perusahaan; h. Membuat dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengawasan atas pengelolaan perusahaan yang dilakukan oleh Direksi.
b. Directing, Monitoring and Evaluating the implementation of the strategic policy of the company; c. Supervising the implementation of duties and responsibilities of the Board of Directors and supervise the discretions of the Board of Directors toward the company management policies and provide advice to the Board of Directors; d. Conducting supervision of the business risk and the management attempts in internal controlling; e. Providing feedback and recommendations on the proposal and the proposed strategic development plan of the Board of Directors; f. Ensuring that the Directors have regard to the interests of Shareholders; g. Prohibited from taking part in decision-making operations of the company; h. Creating and submitting an accountability report of supervision on corporate governance by the Board of Directors.
Rapat Dewan Komisaris
The Board of Commissioners Meeting
Dewan Komisaris secara berkala mengadakan rapat internal sebulan sekali atau sesuai kebutuhan. Dewan Komisaris juga mengadakan rapat koordinasi dengan Direksi secara berkala tentang kinerja Indonesia Power secara menyeluruh yang disampaikan dalam Laporan Kinerja/ Manajemen setiap bulan dan rapat khusus bila diperlukan.
The Board of Commissioners regularly held an internal meeting as many as once a month or as needed. The Board also held a coordination meeting with the Board of Directors on a regular basis about the overall performance of Indonesia Power, which is delivered in the Performance/ Management Report every month and special meetings if necessary.
Keputusan Rapat Dewan Komisaris diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan musyawarah mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara setuju terbanyak. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan Rapat, dengan ketentuan bahwa seluruh anggota Dewan Komisaris telah memberikan persetujuan atas usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan melalui rapat formal.
The decisions by the Board of Commissioners are taken based on deliberation and consensus. In the event that a decision does not reach consensus agreement, then the decision is taken by majority voting. The Board of Commissioners may also take legal and binding decisions without convening the Meeting, in a condition that all members of the Board of Commissioners have given approval to the proposal submitted in writing and signed the agreement. The decisions made have the same power with the decisions made in formal meetings.
Pembahasan Laporan Kinerja Indonesia Power setiap bulan, dituangkan dalam risalah rapat dan setiap triwulan dilaporkan kepada Pemegang Saham dalam bentuk Laporan Manajemen Perusahaan.
Monthly discussion of the Performance/ Management Reports of Indonesia Power, is stated in the minutes of the meeting and reported on a quarterly basis to shareholders in the form of Quarterly Company Management Report.
Rapat Dewan Komisaris terdiri dari rapat internal dan rapat dengan mengundang Direksi untuk membahas berbagai aspek operasional dan pengelolaan finansial Indonesia Power. Selama tahun 2012, Dewan Komisaris melaksanakan rapat internal sebanyak 13 kali serta Rapat Pengawasan dan Konsultansi Dewan Komisaris dan Direksi sebanyak 13 kali.
Meetings of the Board of Commissioners consists of internal meetings and meetings with the Board of Directors, inviting Directors to discuss various aspects of operational and financial management of Indonesia Power. During 2012, the Board of Commissioners organized 13 internal meetings and 13 meetings of the Board of Commissioners and Directors Supervision and Consultancy. PT Indonesia Power 2012 Annual Report
197
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Daftar kehadiran dalam rapat internal Dewan Komisaris selama tahun 2012:
Tanggal Rapat Date of Meeting
List of Attendance of the Board of Commissioners' internal meeting in 2012:
Dewan Komisaris Board of Commissioners I.G.A. Ngurah Adnyana
Aries Muftie
Daniel Theodore Sparringa
Luizah
Teuku Taufiqulhadi
-
-
31/01
Bhimantara Widyajala
29/02
-
21/03
-
-
13/04 25/05
-
-
-
-
28/06 18/07
-
-
15/08
-
-
21/09
-
27/09
-
-
-
-
-
-
25/10
-
-
26/11
-
20/12 12
To t a l
9
3
8
Adapun agenda dan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dan Direksi dalam Rapat Pengawasan dan Konsultasi Dewan Komisaris dan Direksi selama tahun 2012 adalah: Tanggal Rapat Date of Meeting
DTS
AM
BW
TT
DH
DSW
FD
MB
Agenda
SIS/ ART
31 Jan 2012
1. Evaluasi Kegiatan Topik-topik yang perlu diperhatikan pada Tahun 2012. 2. Lain-lain
1. Evaluations on topics that need to be considered in 2012.
29 Feb 2012
1. Laporan Manajemen Perusahaan Tahun 2011. 2. Progress dan kendala Topiktopik yang perlu diperhatikan Tahun 2012. 3. Lain-lain.
1. Corporate Management Report of 2011 2. Progress and obstacles on topics that need to be considered in 2012. 3. Others
1. Re-organisasi UBP. 2. Penerapan “Indonesia Power Way” dalam rangka Pencapaian Sustainable Performance. 3. Coal Handling PLTU Suralaya. 4. “Key Success Factor” Perbaikan Kinerja Perusahaan. 5. Topik-topik yang perlu diperhatikan Tahun 2012. 6. Penempatan Wakil pada Anak Perusahaan
1. Re-organization of GBU 2. Application of the "IP-WAY" in achieving Suistanable Performance Achievement. 3. Coal Handling in Suralaya SPP. 4. “Key Success Factor” Improvement of Company Performance. 5. Topics that need to be considered in 2012. 6. Placement of Representatives in Subsidiary Companies
1. Persiapan RUPS Laporan Perhitungan Tahunan 2011 2. Lain - lain
1. Preparation of GMS Annual Calculation Report of 2011 2. Others
21 Mar 2012
13 Apr 2012
25 May 2012
28 Jun 2012
18 Jul 2012
198
LH
12
The agenda and attendance of the members of the Board of Commissioners and Directors of the Joint Meeting of the Board of Commissioners and Directors during 2012 were:
Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners & Board of Directors INA
11
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
2. Others.
1. Laporan Manajemen 1. Corporate management report of Triwulan I Tahun 2012. first quarter of 2012 2. Laporan Pengembangan Usaha. 2. Business Development Report. 3. Lain-lain. 3. Others. 1. Progres dan kendala Topik-topik 1. Progress and obstacle of the topics pada Tahun 2012. of 2012. 2. Keberlangsungan Bisnis di UBP 2. Business continuity of in Semarang Semarang, Sub Unit PLTG GBU, Sub-unit GTPP Sunyaragi and Sunyaragi dan Kendala Implementation Constraints of Penerapan “Indonesia Power “Indonesia Power Way” Way” 3. Lain-lain. 3. Others. Membahas Usulan RKAP Tahun 2013 Indonesia Power
Discussion of 2013 CWBP Proposal of Indonesia Power
Tanggal Rapat Date of Meeting
Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners & Board of Directors INA
DTS
AM
BW
TT
LH
DH
DSW
FD
MB
8 Aug 2012
15 Aug 2012
27 Sep 2012
25 Oct 2012
26 Nov 2012
1. Pembahasan Permohonan Persetujuan tambahan modal disetor ke PT REP. 2. Tata cara penandatanganan Persetujuan Dewan Komisaris 3. Lain-lain.
1. Discussion on Application for Approval of additional paid-in capital to PT REP. 2. Signing procedures for Board of Commissioners’ approval. 3. Others.
1. Laporan Manajemen Semester I Tahun 2012. 2. Laporan kegiatan dan Permasalahan semua Anak Perusahaan Indonesia Power. 3. Progress Implementasi Organisasi Baru Unit PLTA dan PLTP. 4. Lain-lain.
1. Management report of the first semester of 2012. 2. Activity report and issues in all Subsidiaries of Indonesia Power.
1. Isu Strategis Perusahaan s.d bulan September 2012. 2. Kajian/ Mitigasi terhadap Gangguan yang terjadi pada Pembangkit Indonesia Power. 3. Perencanaan, Progress dan kendala pada Proyek-proyek PLTMH. 4. Lain-lain
1. Strategic Issues of the Company up to September 2012. 2. Assessment/ Mitigation of the disturbance that occurs on the plants of Indonesia Power 3. Planning, Progress and obstacles in the MHPP projects.
1. Isu Strategis Perusahaan s.d bulan Oktober 2012. 2. Lain-lain
1. Strategic Issues of the Company up to October 2012. 2. Others
1. Persiapan Pra RUPS Indonesia Power tanggal 27 November 2012. 2. Progress Pembangunan CNG Plant Grati. 3. Lain-lain
1. Preparation of Pre-GMS of Indonesia Power on November 27th, 2012. 2. Progress of CNG Grati Plant.
3. Implementation Progress of New Organizations of HPP and GPP Units. 4. Others.
4. Others.
3. Others.
1. Laporan Manajemen 1. Corporate Management Report Perusahaan Triwulan III of Third Quarter 2012. Tahun 2012. 2. Alternatif Pelaksanaan 2. Implementation of alternative pengadaan / pelelangan untuk procurement / tender to improve meningkatkan kemampuan Capital Expenditure (CAPEX) eksekusi Capital Expenditure execution. (CAPEX). 3. Upaya meningkatkan efisiensi 3. Attempts in improving efficiency dengan menekan tingkat by pressing the level of material persediaan material. inventory.
20 Dec 2012
Total
Agenda
SIS/ ART
12
4
9
8
Keterangan Note : INA : I.G.A. Ngurah Adnyana DTS : Daniel Theodore Sparringa AM : Aries Muftie BW : Bhimantara Widyajala TT : Teuku Taufiqulhadi LH : Luizah
12
12
11
DH DSW FD MB SIS ART
11
: : : : : :
10
10
11
Djoko Hastowo Dewi Sri Wahyunie Firman Dini Mustiko Bawono Supangkat Iwan Santoso berakhir jabatan per April 2012 decommissioned in April 2012 Antonius R.T. bergabung sejak Agustus 2012 joined since August 2012
Keputusan yang diambil dalam rapat Dewan Komisaris telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat Dewan Komisaris. Risalah rapat di tandatangani oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Dewan Komisaris yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (dissenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat. Apabila ada anggota Dewan Komisaris berhalangan hadir, maka yang bersangkutan memberikan surat kuasa kepada anggota Dewan Komisaris lainnya.
Decisions taken in the meeting of the Board of Commissioners had been recorded and documented in the minutes of meetings of the Board of Commissioners. The minutes of the meeting signed by the chairman of the meeting and distributed to all members of the Board of Commissioners who did/did not attend the meeting. The differences of opinion (dissenting opinion) that occurred at the meeting will be included in the minutes of the meeting along with the reasons of the dissent. If there are members of the Board who were unable to attend, then they gave authorization letter to other members of the Board of Commissioners.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
199
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
200
Keputusan dan Persetujuan Dewan Komisaris Tahun 2012
Decisions and Approvals of the Board of Commissioners in 2012
Sebagai bagian dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris Indonesia Power terus mendorong pelaksanaan keputusan pengawasan dan penasehatan yang semakin efektif. Selama tahun 2012, Dewan Komisaris telah mengeluarkan berbagai keputusan yang bersifat pengawasan antara lain mencakup pengesahan Piagam Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko.
As part of the performance of its duties and responsibilities, the Board of Commissioners of Indonesia Power continues to encourage a more effective implementation of monitoring and advisory decisions. During 2012, the Board of Commissioners has issued various monitoring decisions including approvals of the Audit Committee Charter and Risk Management Committee.
Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar pasal 11 ayat 10, Direksi dapat melakukan suatu perbuatan atau transaksi setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris, antara lain melakukan penyertaan modal, menghapusbukukan piutang macet, melakukan transaksi lindung nilai dan melakukan perubahan penggunaan anggaran investasi yang telah ditetapkan dalam RKAP.
In accordance with the Articles of Association Article 11 paragraph 10, the Board of Directors may perform an act or transaction after obtaining the approval of the Board of Commissioners including equity investments, writing-off bad debts, hedging transactions and investment to change the use of the budget that has been set in the CWBP.
Selama tahun 2012, Dewan Komisaris telah memberikan berbagai persetujuan antara lain sebagai berikut: a) Permohonan rekomendasi penghapusan dan Pelepasan Aktiva Tetap Tidak Beroperasi (ATTB) dengan umur ekonomis s.d. 5 Tahun dan diatas 5 Tahun UBP Suralaya, UBP Priok dan UBP Semarang. b) Permohonan Persetujuan Pengalihan Aset untuk Relokasi PLTG Sunyaragi Unit 1 ke Duri - RSAI. c) Permohonan Persetujuan Penghapusan & Pelepasan Aset Common & Material PLTD Pesanggaran #1-9 d) Permohonan rekomendasi penghapusan dan Pelepasan PLTD Pesanggaran # 1-9. e) Permohonan Ijin Pembongkaran PLTD Pesanggaran #1-9. f) Permohonan Persetujuan Dewan Komisaris untuk Penunjukan/ Penetapan Pemenang dalam Pengadaan CNG Plant
During 2012, the Board of Commissioners had given numerous approvals such as: a) Application for recommendation of the removal and release of Non-Operated Fixed Assets (ATTB) with the economic life up to and above 5 Years Suralaya GBU, Priok GBU and Semarang GBU. b) Application for Approval of Transfer of Assets to Relocate Sunyaragi GTPP Unit 1 to Duri - RSAI. c) #1-9 Application for Approval Removal & Disposal Assets Common & Materials Pesanggaran DPP # 1-9 d) Application for recommendations of the removal and release of Pesanggaran DPP # 1-9. e) Permit Application for Demolition Pesanggaran DPP # 1-9. f) Application for Approval of the Board of Commissioners for Appointment/Winner Determination of CNG Plant Procurement
Rekomendasi Dewan Komisaris Tahun 2012
Recommendations of the Board of Commissioners in 2012
Seluruh keputusan hasil Rapat Pengawasan dan Konsultasi Dewan Komisaris dan Direksi yang tertuang dalam Notulen Rapat dimonitor tindak lanjut penyelesaiannya pada setiap Rapat berikutnya. Selama tahun 2012, Dewan Komisaris Indonesia Power telah memberikan berbagai rekomendasi yang perlu menjadi perhatian Direksi antara lain terdiri dari:
All decisions of the joint meeting of the Board Commissioners and the Board of Directors are contained in the Meeting Minutes. The follow-up settlement is monitored at each subsequent meeting. During 2012, the Board of Commissioners Indonesia Power has provided a variety of recommendations that should be a concern of Directors that are comprised of:
1) Implementasi strategic initiatives dari RJPP 2012-2017 dilakukan dengan menggunakan Initiatives Charter yang ditandatangani oleh Project Owner dan Direksi yang pelaksanaannya dilakukan dengan mekanisme corporate performance yang ditetapkan Perusahaan; 2) Road Map menuju Visi Perusahaan dengan penetapan target financial value ROE, efisiensi biaya dan penetapan HCR, OCR dan ICR pada tahun 2017 agar direvisi menggunakan PAS 55 3) Pelaksanaan kebijakan strategi perusahaan, dengan memperhatikan: a) alignment dengan kebijakan holding dan grup, b) melaksanakan program efisiensi dalam kegiatan operasional, keuangan dan administrasi perusahaan, c) menyiapkan langkah strategis untuk menjamin kelangsungan bisnis perusahaan jika proyek pembangkit eks. PPDE dan IPP selesai, d) pengelolaan energi primer yang efisien sehingga mendukung security of supply dan peningkatan quality control, e) meningkatkan kemampuan perusahaan sebagai Operation and Maintenance Service Provider secara konsisten, f) penerapan manajemen aset secara konsisten dan g) melaksanakan ERM dan GCG secara konsisten;
1) Implementation of strategic initiative from RJPP 2012-2017 conducted using Initiatives Charter signed by the Project Owner and the Board of Directors in which implementation is conducted with the mechanism of corporate performance established by the Company; 2) Road Map towards the vision of the company, targeting the financial value of ROE, cost efficiency and determination of HCR, OCR and ICR in 2017 in order to use the revised PAS 55 3) Implementation of the company strategy policy, taking into account: a) alignment with the holding and Group policies, b) implementing efficiency programs in operational activities, corporate finance and administration, c) prepare a strategic move to ensure business continuity if the company's former plant project PPDE and IPP completed, d) efficient management of primary energy to support security of supply and improved quality control, e) improve the ability of the company as Operations and Maintenance service provider consistently, f) the implementation of asset management consistently and g) implementing ERM and GCG consistently;
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
4) Pelaksanaan kegiatan operasional dengan melakukan: a) kajian yang komprehensif terhadap penundaan pemeliharaan pembangkit dan menyiapkan SOP, b) memantau persediaan material pemeliharaan secara tepat waktu, berkoordinasi dengan segenap pihak yang berkepentingan terhadap terhambatnya penyaluran daya dari PLTU Suralaya 5) Menindaklanjuti semua temuan hasil audit KAP sesuai dengan kerangka waktu yang ditetapkan; dan 6) Perencanaan program investasi secara lebih akurat dan berhati-hati.
4) Implementation of operational activities by conducting: a) a comprehensive study of the plant maintenance delays and prepare SOPs, b) monitoring the inventories of maintenance material in a timely manner, in coordination with all stakeholders in the delivery delays from Suralaya SPP
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris
Performance Assessment of the Board of Commissioners
Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan secara kolegial oleh Pemegang Saham dalam RUPS Laporan Perhitungan Tahunan, untuk kinerja tahun buku 2011 telah dilaksanakan pada tanggal 19 April 2012. Evaluasi Dewan Komisaris dilakukan melalui hasil pengawasan dalam pencapaian target kinerja yang tercantum Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, KPI Korporat dan tindak lanjut keputusan RUPS sebelumnya.
The Board of Commissioners performance assessment was conducted collegially by the Shareholders. The performance assessment was conducted by the shareholders in the GMS Annual Calculation Report, for fiscal year 2011 the assessment was held on April 19, 2012. Evaluation of the Board of Commissioners was conducted through monitoring results in achievement of the performance targets listed company Long Term Plan, Work Plan and Budget, KPI Corporate and the followup of the previous GMS decisions.
Pencapaian skor GCG menjadi salah satu target KPI Korporat, yang dilakukan melalui assessment GCG. Selain menilai melalui RUPS Laporan Perhitungan Tahunan, kinerja Dewan Komisaris juga dinilai melalui assessment GCG terkait pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya dalam melaksanakan tata kelola perusahaan, termasuk organ penunjang di bawahnya. Hasil penilaian assessment GCG oleh konsultan independen (MUC Consulting) pada aspek pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris pada tahun 2012 mencapai skor 27,96 dari skor maksimal 35 atau setara dengan 79,87%. Parameter pelaksanaan tugas Dewan Komisaris antara lain meliputi:
Score achievement of GCG became one of Corporate KPI targets, which was conducted through GCG assessment. Other than assessing the GMS Annual Calculation Report, the performance of the Board of Commissioners was also assessed through the assessment related to the implementation of good corporate governance duties and responsibilities in implementing corporate governance, including the supporting organs underneath. GCG assessment results on the aspects of the implementation of the duties and responsibilities of the Board of Commissioners in 2012 achieved a score of 27.96 out of a maximum score of 35, or equivalent to 79.87%. Parameters of the Board of Commissioners performances include: a) Provide the approval of the design and RJPP and CWBP submitted by the Board of Directors. b) Quality of directions for the implementation of the plans and obligations of the Company. c) Supervision of the implementation of the plans and policies of the Company. d) Supervision of the implementation of management policies in subsidiaries/ joint ventures. e) Monitor and ensure that the practices of Good Corporate Governance has been implemented effectively and sustainably
a) Memberikan persetujuan atas rancangan RJPP dan RKAP yang disampaikan oleh Direksi. b) Kualitas arahan atas implementasi rencana dan kewajiban Perusahaan c) Pengawasan atas implementasi rencana dan kebijakan Perusahaan. d) Pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan pengelolaan anak perusahaan/perusahaan patungan. e) Memantau dan memastikan bahwa praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan f) Pengelolaan potensi benturan kepentingan Anggota Direksi dan manajemen di bawah Direksi g) Berperan dalam mengusulkan tantiem/insentif kinerja sesuai ketentuan yang berlaku
5) Follow up all audit findings by the Certified Public Accountant in accordance with the specified timeframes; and 6) Planing of investment program in a more accurate and careful manner.
f) Management of potential conflicts of interest of Board of Directors and management under the Board of Directors g) Contribute in proposing tantiem/incentives in accordance with the applicable regulations
Komite Pendukung Dewan Komisaris
Supporting Committee to the Board of Commissioners
Komite Pendukung Dewan Komisaris adalah organ pendukung Dewan Komisaris yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi. Pada September 2012, Indonesia Power melakukan penyederhanaan Komite Dewan Komisaris, yang semula 3 Komite menjadi 2 Komite, mengacu pada Peraturan BUMN No PER-2/MBU/2012. Komite tersebut yaitu Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko.
The Supporting Committee to the Board of Commissioners is the supporting organ to the Board of Commissioners that is collectively responsible to assist the Board of Commissioners in performing the functions of supervising and providing advice to the Board of Directors. In September 2012, Indonesia Power simplified the Board of Commissioners Committee, which was originally 3 Committees into 2 Committee, referring to the SOE Regulation No. PER-2/MBU/2012. The Committees was the Audit Committee and Risk Management Committee.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
201
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris dalam memastikan efektivitas pengendalian internal yang dilakukan oleh audit internal maupun eksternal serta pengawasan penerapan GCG. Komite Manajemen Risiko bertugas membantu Dewan Komisaris dalam bidang pengawasan penerapan manajemen risiko yang efektif serta melaksanakan fungsi nominasi dan remunerasi.
The Audit Committee assists the Board of Commissioners in ensuring the effectiveness of internal controls performed by internal and external audit and supervision of the implementation of GCG. The Risk Management Committee assists the Board of Commissioners in monitoring the implementation of effective risk management and performing the functions of nomination and remuneration.
Fokus Pengawasan Dewan Komisaris tahun 2013
Supervisory Focus of the Board of Commissioners in 2013
Pada akhir tahun 2012, Dewan Komisaris telah menetapkan fokus isu pengawasan sekaligus pengelolaan perusahaan oleh Direksi dan manajemen di bawahnya untuk tahun 2013, antara lain terkait dengan: 1. Coal Handling Terpadu PLTU Suralaya #1 - #8 2. Optimasi asset Indonesia Power yang berbasis renewable energy (PLTA dan PLTP) 3. Program pengembangan usaha 4. Penyempurnaan proses bisnis Indonesia Power dengan melakukan evaluasi pelaksanaan pengadaan jika terjadi gagal tender. 5. Program SDM dan Organisasi dengan pelaksanaan pogram peningkatan competency dan leadership guna menjamin Business Continuity Indonesia Power. 6. Penajaman RJPP agar realistis dan dapat tercapai. 7. Tindak lanjut Hasil Pemeriksaan Auditor dan langkah-langkah pencegahan agar tidak terulang lagi. 8. Tindak lanjut Tanggapan Pemegang Saham dan Dewan Komsaris Indonesia Power terhadap RKAP Tahun 2013.
At the end of 2012, the Board of Commissioners has set a focus on monitoring issues as well as management oversight by the Board of Directors and management companies underneath for the year 2013, which is related to: 1. Integrated Coal Handling Suralaya SPP #1 - #8 2. Optimization Indonesia Power's asset that is renewable energy-based (HPP and GPP) 3. Business development program 4. Indonesia Power improvement of business processes by evaluating the implementation of the procurement in the event of failed tender. 5. HR programs and organizations with the implementation of the competency and leadership improvement program to ensure Business Continuity of Indonesia Power. 6. RJPP sharpening to be realistic and achievable. 7. Follow-up of the Auditor's Examination Results and preventive measures from being repeated. 8. Follow-up of the responses of the Shareholders and the Board of Commissioners of Indonesia Power to CWBP in 2013.
Direksi
Board of Directors Direksi adalah organ perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengelolaan Perusahaan serta melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
202
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Board of Directors is an organization in the company that is collectively responsible for conducting company management and implementing CGC at all levels of the organization.
Direksi adalah organ perusahaan yang bertanggungjawab penuh atas pengurusan perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Indonesia Power sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
Board of Directors is an organization in the company that is fully responsible for managing the company for the interests and objectives of Indonesia Power according to Articles of Association
Persyaratan, Pengangkatan dan Pemberhentian, Komposisi Direksi
Requirements, Appointment and Dismissal, Composition of Board of Directors
Persyaratan
Requirements
Calon anggota Direksi Indonesia Power wajib memenuhi persyaratan kemampuan dan kepatutan sebelum diangkat oleh RUPS dan ditetapkan sebagai Direksi.
The members candidate of the Indonesia Power's Board of Directors should meet the fit and proper requirements before appointed by the GMS and determined as the Board of Directors.
Persyaratan Kemampuan, yaitu memiliki pengetahuan yang memadai dan relevan dengan jabatannya serta pengalaman di bidang usaha perusahaan dan/atau bidang lainnya yang relevan dengan jabatannya.
To fulfill the capability requirements, the candidate should have sufficient knowledge and experience that is relevant to the position as well as to the business and/or other areas that are relevant to the position.
Persyaratan kemampuan mencakup: a) Memiliki integritas, dedikasi dan pemahaman manajemen yang memadai; b) Menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas; c) Tidak pernah melakukan pelanggaran peraturan perundangundangan; d) Tidak pernah dihukum karena tindak pidana kejahatan; e) Tidak pernah dinyatakan pailit atau dinyatakan bersalah yang mengakibatkan perusahaan dinyatakan pailit berdasarkan keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
Propriety requirements: a) Having adequate integrity, dedication and management understanding; b) Providing sufficient time to accomplish the task; c) Never violating laws and regulations;
Fit & Proper Test
Fit & Proper Test
Semua anggota Direksi Indonesia Power memiliki integritas, kompetensi, reputasi dan pengalaman serta keahlian yang dibutuhkan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masingmasing. Tabel status fit & proper test Direksi yang menjabat pada tahun 2012 adalah sebagai berikut:
All members of the Indonesia Power's Board of Directors have integrity, competence, reputation, experience, and expertise that are needed to carry out the each functions and duties. Table of fit and proper test status of Board of Directors who served in 2012:
Nama Name
d) Has not been convicted of a crime; e) Has not been declared bankrupt or convicted that resulted in the company bankruptcy declared by a court which has the permanent legal force.
Domisili Domicile
Djoko Hastowo Mustiko Bawono Antonius RT. Artono Dewi Sri Wahyunie Firman Dini
Fit & Proper Test
Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta
Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus
Pass Pass Pass Pass Pass
Seluruh anggota Direksi telah dinyatakan lulus fit & proper test oleh PT PLN (Persero) selaku Pemegang Saham PT PLN (Persero) as the shareholder declared that all members of Board of Directors has passed the fit and proper test
Pengangkatan dan Pemberhentian
Appointment and Dismissal
Pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dilakukan melalui RUPS. Pengangkatan Direksi telah melalui proses fit & proper test sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan GCG. Seluruh anggota Direksi memiliki integritas, kompetensi dan reputasi yang memadai.
Appointment and dismissal of Board of Directors' member are conducted through the General Meeting of Shareholder. Appointment of Board of Directors has passed the fit and proper test based on laws and GCG regulations. All members of the Board of Directors have the adequate integrity, competence and reputation.
Pemberhentian dapat dilakukan apabila: a) Tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik; b) Tidak melaksanakan atau melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau Anggaran Dasar; c) Terlibat dalam tindakan yang merugikan Indonesia Power; d) Dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
Termination can be done if the Board of Directors member: a) Can not do their job properly; b) Do not obey laws and regulations or Articles of Association; c) Engaged in detrimental acts to Indonesia Power; d) Declared guilty by a court decision that have permanent legal force.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
203
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Komposisi Direksi
Composition of Board of Directors
Direksi merupakan organ perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab mengelola perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Direksi kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengelolaan perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.
Board of Directors is the organization in the company that is responsible for managing the company. In performing its duties, the Board of Directors is responsible to the GMS. It embodies accountability of company management in accordance with the principles of GCG.
Untuk susunan Direksi, terdapat perubahan berdasarkan Keputusan Pemegang Saham Secara Sirkuler tanggal 26 April 2012, yang telah membebastugaskan Sdr. Supangkat Iwan Santoso dari jabatannya sebagai Direktur Pengembangan dan Niaga dengan alasan yang bersangkutan diangkat sebagai Kepala Divisi Pembangkitan Jawa-Bali PT PLN (Persero) dan Keputusan Pemegang Saham Secara Sirkuler tanggal 30 Agustus 2012, yang mengangkat Sdr. Antonius R.T. Artono sebagai Direktur Pengembangan dan Niaga. Berikut merupakan susunan lengkap Direksi Indonesia Power sampai dengan 31 Desember 2012:
In the composition of Board of Directors, there is a change based on the Shareholders' decision circularly on April 26 2012, which had decommissioned Supangkat Iwan Santoso from his position as Director of Development and Commerce on the grounds of his appointment as Power Division Chief of PT PLN (Persero) Java-Bali and Shareholders' decision circularly on August 30 2012, which appointed Antonius R.T. Artono as Director of Development and Commerce. Below is a complete composition of the Board of Directors Indonesia Power up to December 31st, 2012:
Nama Name
Jabatan Position
Direktur Utama President Director
Djoko Hastowo
Direktur Produksi Director of Production
Mustiko Bawono
Dasar Pengangkatan Legal Basis
Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham tanggal 5 November 2009
Statement Act of Shareholders' Decision at November 5th, 2009
Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham tanggal 5 November 2009
Statement Act of Shareholders' Decision at November 5th, 2009
Jabatan Lain di luar perusahaan Other position outside the Company
-
Komisaris Utama PT Cogindo DayaBersama (CDB) dan PT Rekadaya Elektrika (RE), Komisaris PT Rajamandala Electric Power (REP) President Commissioner of PT Cogindo DayaBersama (CDB) and PT Rekadaya Elektrika (RE), Commissioner of PT Rajamandala Electric Power (REP)
Supangkat Iwan Santoso
Direktur Pengembangan dan Niaga Director of Commerce & Development
Direktur Keuangan Director of Finance
Direktur SDM Director of Human Resources
204
Antonius R.T. Artono
Dewi Sri Wahyunie
Firman Dini
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham tanggal 5 November 2009
Statement Act of Shareholders' Decision at November 5th, 2009
Komisaris Utama PT Artha Daya Coalindo (ADC)
Keputusan Pemegang Saham Secara Sirkuler tanggal 30 Agustus 2012
Statement Act of Shareholders' Decision circularly at August 30th, 2012
Komisaris Utama PT Tangkuban Parahu Geothermal Power (TPGP) President Commissioner of PT Tangkuban Parahu Geothermal Power (TPGP)
Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham tanggal 5 November 2009
Statement Act of Shareholders' Decision at tanggal November 5th, 2009
Komisaris Utama PT Indo Pusaka Berau (IPB) dan PT Perta Daya Gas (PDG) President Commissioner of PT Indo Pusaka Berau (IPB) dan PT Perta Daya Gas (PDG)
Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham tanggal 5 November 2009.
Statement Act of Shareholders' Decision at November 5th, 2009.
President Commissioner of PT Artha Daya Coalindo (ADC)
Komisaris Utama PT Artha Daya Coalindo (ADC) dan Komisaris PT Rekadaya Elektrika (RE) President Commissioner of PT Artha Daya Coalindo (ADC) and Commissioner of PT Rekadaya Elektrika (RE)
Keterangan Information
-
Komisaris Utama PT Rekadaya Elektrika (RE) sampai dengan 12 November 2012 President Commissioner of PT Rekadaya Elektrika (RE) until November 12th, 2012
Komisaris Utama PT Artha Daya Coalindo (ADC) sampai dengan 31 Juli 2012 President Commissioner of PT Artha Daya Coalindo (ADC) until July 31st, 2012
Komisaris Utama PT Tangkuban Parahu Geothermal Power (TPGP) sejak Oktober 2012 President Commissioner PT Tangkuban Parahu Geothermal Power (TPGP) since October 2012
Komisaris Utama PT Perta Daya Gas (PDG) sejak 26 April 2012 President Commissioner PT Perta Daya Gas (PDG) since April 26th, 2012 Komisaris Utama PT Artha Daya Coalindo (ADC) sejak 1 Agustus 2012 Komisaris PT Rekadaya Elektrika (RE) sejak 12 November 2012 President Commissioner of PT Artha Daya Coalindo (ADC) since August 1st, 2012 Commissioner of PT Rekadaya Elektrika (RE) since November 12th, 2012
Independensi Direksi
Independency of Board of Directors
Antar anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris dan Pemegang Saham tidak ada hubungan keuangan, hubungan kepemilikan saham dan keluarga. Setiap anggota Direksi dapat bertindak independen dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya baik secara individual maupun kolegial.
Between the members of the Board of Directors to the Board of Commissioners and Shareholders, there are no financial relationships, family relationships and shareholding relationship. Each member of the Board of Directors may act independently in carrying out its functions and duties both individually and collegially.
Seluruh anggota Direksi tidak merangkap jabatan yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang pelaksanaan GCG.
All members of the Board of Directors are not allowed to have any double posts that are prohibited by laws and regulations on the implementation of GCG.
Direksi telah mengungkapkan kepemilikan sahamnya, baik pada Indonesia Power maupun pada perusahaan lain dan diperbaharui setiap tahunnya.
The Board has expressed its shareholding, both in Indonesia Power and in other companies and updated it annually.
Kepemilikan Saham di Indonesia Power
Nama Name
Kepemilikan Saham di Perusahaan Lain Shareholding in Other Companies
Shareholding in Indonesia Power
Djoko Hastowo
-
-
Mustiko Bawono
-
-
Antonius R.T. Artono
-
-
Dewi Sri Wahyunie
-
100 Lembar saham PT Unilever Tbk dan 25 Lembar saham PT Grha 165
Firman Dini
-
100 stock sheets at PT Unilever Tbk dan 25 stick sheets PT Grha 165 -
Hubungan Keluarga dan Kepengurusan di Perusahaan Lain
Family and Organizational Relationship in other Company
Hubungan keluarga dan keuangan antara anggota Direksi dengan sesama anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris serta Pemegang Saham Perusahaan periode tahun 2012 sebagai berikut:
Family and Financial relationship among the members of Board of Directors and/or the members of Board of Commissioners as well as the Shareholders of the Company in 2012 period are as follow:
Nama Name
Hubungan Keluarga Dengan Organ Indonesia Power Family Relationship with the organization within Indonesia Power Dewan Komisaris Board of Commissioner Ya Yes
Tidak No
Direksi Board of Director
Pemegang Saham Shareholders
Ya Yes
Ya Yes
Tidak No
Tidak No
Hubungan Kepengurusan di Perusahaan Lain Organizational relationship in other company Sebagai Dewan Komisaris As the Board of Commissioners Ya Yes
Tidak No
Sebagai Direksi As the Board of Directors Ya Yes
Tidak No
Sebagai Pemegang Saham As the Shareholders Ya Yes
Tidak No
Djoko Hastowo Mustiko Bawono Antonius R.T. Artono Dewi Sri Wahyunie Firman Dini
Pedoman Kerja Direksi
Working Guidelines of Board of Directors
Dalam melaksanakan fungsi pengelolaan perusahaan, Direksi Indonesia Power telah dilengkapi Pedoman Kerja yang disebut dengan Board Manual. Board Manual telah ditinjau ulang dan disempurnakan menjelang akhir tahun 2012.
In carrying out the functions of company management, the Board of Directors of Indonesia Power has been equipped with the Working Guidelines called Board Manual. Board Manual has been reviewed and refined by the end of 2012.
Aspek Direksi yang diatur dalam Board Manual Indonesia Power, antara lain adalah: 1) Pengertian, persyaratan dan komposisi Direksi
The aspects of the Board of Directors that are set out in Board Manual of Indonesia Power are: 1) Definition, requirements and composition of the Board of Directors 2) Double post setting 3) Introduction and training program
2) Pengaturan rangkap jabatan 3) Program pengenalan dan pelatihan
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
205
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
206
4) Tugas Direksi, termasuk terkait kebijakan operasional dan standard operasional baku (SOP), manajemen risiko, pengendalian internal, informasi kepada stakeholder, pemenuhan target kinerja, mutu produk dan pelayanan, SDM maupun terkait Praktik GCG 5) Rapat Direksi 6) Etika Jabatan 7) Pelaporan dan Pertanggungjawaban 8) Evaluasi Kinerja 9) Organ Pendukung Direksi 10) Hubungan kerja dengan Dewan Komisaris dan Anak Perusahaan
4) Duties of Directors, including which are related to operational policies and fixed operational standards, risk management, internal control, information to stakeholders, performance targets fulfillment, quality of products and services, and human resources related to practices of GCG 5) Board of Directors Meeting 6) Ethics Position 7) Reporting and Accountability 8) Performance Evaluation 9) Organ that supports the Board of Directors 10) Working relationship with the Board of Commissioners and Subsidiaries
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Duties and Responsibilities of Board of Directors
Dalam melaksanakan tugas, Direksi Indonesia Power bertanggung jawab kepada RUPS. Direksi Indonesia Power melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen dalam memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG. Direksi melakukan pengambilan keputusan terkait dengan kegiatan operasional sesuai yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
In carrying out the tasks, Board of Directors of Indonesia Power is responsible to the GMS. The Indonesia Power directors perform their duties and responsibilities independently in ensuring the implementation of GCG. The board makes decisions related to operational activities that is based on Articles of Association and the also the laws.
Sejalan dengan standar tata kelola perusahaan yang baik, dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya, Direksi dibantu oleh organ pendukung antara lain SAI, SMR, Sekretariat Perusahaan, dan lain sebagainya. Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi hasil pemeriksaan SAI maupun auditor eksternal.
Inline with the standards of good corporate governance, in order to support the duty performances, the Board of Directors is assisted by supporting organs such as the SAI, SMR, Corporate Secretariat, and other. The Board of Directors follows up the audit findings and the assessment result recommendations of the SAI and external auditors.
Direksi mengungkapkan kebijakan-kebijakan Indonesia Power yang bersifat strategis di bidang kepegawaian dengan media yang mudah diakses oleh pegawai antara lain melalui majalah internal, website, email, intranet,dan TV Wall.
The Board of Directors releases Indonesia Power strategic policies about employment to the media that are accessible by the employees such as internal magazine, website, email, intranet, and Wall TV.
Tugas dan tanggung jawab Direksi dapat dijabarkan sebagai berikut: a) Melakukan pengelolaan Indonesia Power sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sesuai Anggaran Dasar, Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip GCG. b) Menyusun visi, misi, dan nilai-nilai serta rencana strategis Indonesia Power dalam bentuk RJPP serta RKAP.
Duties and responsibilities of the Board of Directors can be described as follows: a) Managing Indonesia Power based on the authority and responsibility in accordance with Article of Association, Legislation and the principles of Good Corporate Governance.
c) Menetapkan struktur organisasi yang lengkap dengan rincian tugas di setiap bidang kerjanya. d) Mengendalikan sumber daya yang dimiliki Indonesia Power secara efektif dan efisien. e) Menciptakan sistem pengendalian intern, manajemen risiko, menjamin terselenggaranya fungsi audit internal perusahaan dalam setiap tingkatan manajemen dan menindaklanjuti temuan SAI sesuai dengan kebijakan atau pengarahan yang diberikan Dewan Komisaris. f) Memperhatikan kepentingan yang wajar dari pemangku kepentingan Indonesia Power (stakeholders).
b) Developing the vision, missions, and values as well as the Indonesia Power strategic plans in the form of RJPP and CWBP. c) Establishing an organizational structure completed with details of task in each division. d) Controlling the resources of Indonesia Power effectively and efficiently. e) Creating a system of internal control, risk management, ensuring the implementation of the company's internal audit function at all management levels and following up the findings of the SAI Unit in accordance with the policies or directions from the Board of Commissioners. f) Taking into account the interest of the stakeholders of Indonesia Power.
Tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi Nomor: 36.K/010/IP/2010 tanggal 27 April 2010, meliputi:
Duties and responsibilities of each member of the Board of Directors are regulated by the Decree of Board of Directors Number: 36.K/010/IP/2010 April 27th, 2010, that includes:
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Jabatan Position
Pembagian Tugas Job Description
Direktur Utama President Director
Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Direktur Utama membawahi SAI, Sekretariat Perusahaan, SMR, Satuan Mutu dan Kinerja, Satuan Prokurmen, Departemen Hukum Korporat, UBP, UBH, dan UBOH.
Executing all actions related to Company management for the benefit of the Company and in accordance with the purposes and objectives of the Company as well as representing the Company both in and out of court as regulated in the legislation, the Articles of Association and / or the decision of the Shareholders General Meeting. President Director is in charge of the SAI, Corporate Secretariat, RMU, Quality and Performance Unit, Procurement Unit, Corporate Legal Department, GBU, MBU, and OMBU.
Direktur Produksi Director of Production
Memiliki tugas, tanggung jawab dan wewenang dalam memimpin Direktorat Produksi yang terdiri dari Divisi Enjiniring, Divisi Manajemen Aset, Divisi Pembinaan Pembangkit dan Divisi Perencanaan Logistik.
Having the duties, responsibilities and authorities in leading Production Directorate that consists of Engineering Division, Asset Management Division, Plant Development Division and Logistic Planning Division.
Direktur Pengembangan dan Niaga Director of Development and Commerce
Memiliki tugas, tanggung jawab dan wewenang dalam memimpin Direktorat Pengembangan dan Niaga yang terdiri dari Divisi Perencanaan Korporat, Divisi Pengembangan dan Pembinaan Unit Usaha, Divisi Sistem Informasi serta Divisi Niaga.
Having the duties, responsibilities and authorities in leading Development and Commerce Directorate that consists of Corporate Planning Division, Unit Development and Supervisory Division and Commerce Division
Direktur Keuangan Director of Finance
Memiliki tugas, tanggung jawab dan wewenang dalam memimpin Direktorat Keuangan yang terdiri dari Divisi Anggaran, Divisi Pendanaan dan Asuransi, Divisi Tresuri serta Divisi Akuntansi.
Having the duties, responsibilities and authorities in leading Finance Directorate that consists of Budget Division, Funding and Insurance Division, Treasury Division and Accounting Division.
Direktur SDM dan Administrasi Director of Human Resources and Administration
Memiliki tugas, tanggung jawab dan wewenang dalam memimpin Direktorat Sumber Daya Manusia yang terdiri dari Divisi Administrasi SDM dan Hubungan Industrial, Divisi Pengembangan SDM dan Talenta, Divisi Sistem SDM dan Budaya Perusahaan.
Having the duties, responsibilities and authorities in leading Human Resources Directorate that consists of Industrial Relation and Human Resources Administration Division, Talent and Human Resources Development Division, Human Resourced System and Corporate Culture Division.
Pengembangan Kompetensi Direksi tahun 2012
The Development of Competencies of Board of Directors 2012
Dalam rangka meningkatkan wawasan dan kompetensi dengan isu terkini, Indonesia Power memfasilitasi Direksi untuk mengikuti program pengembangan kompetensi. Selama tahun 2012 Direksi telah mengikuti kegiatan pelatihan dan seminar sebagai berikut:
To increase the knowledge and competency of current issue, Indonesia Power facilitates the Board of Directors to join competency development programs. Within 2012, The Board of Directors has joined the following training and seminar programs:
Direksi BoD Djoko Hastowo Mustiko Bawono
Dewi Sri Wahyunie
Firman Dini
Antonius R.T. Artono
Pelatihan Training Manajemen Risiko untuk Senior Leader Manajemen Risiko untuk Senior Leader Workshop Top Level Management Coaching IHT Professional Director Program Konvensi Nasional Akuntansi VII Workshop Senior Leader Leadership Capacity Building Manajemen Risiko untuk Senior Leader Seminar Senior Leader Capacity Building IHT Professional Director Program Manajemen Risiko untuk Senior Leader Leadership Capacity Building (Batch 1) Workshop Senior Leader Leadership Capacity Building Benchmarking Visit : Coal Fired Steam Power Plant & ICT Implementation Related with Strategic MM in Power Generating Forum SDM 2012 IHT Professional Director Program Capacity Building For Non-OEM Turbine Hot Gas Path Parts & Super Alloy Workshop & Evaluasi LE4ECI Check Point 2 LE4ECI Sosialisasi “Polis Asuransi 2012” Workshop “Manajemen Risiko” Coaching Top Level Management Pelatihan ‘IICD Board Leadership”
Risk Management for Senior Leader Risk Management for Senior Leader Workshop of Top Level Management Coaching IHT Professional Director Program National Convention of Accounting VII Workshop Senior Leader Leadership Capacity Building Risk Management for Senior Leader Seminar Senior Leader Capacity Building IHT Professional Director Program Risk Management for Senior Leader Leadership Capacity Building (Batch 1) Workshop Senior Leader Leadership Capacity Building Benchmarking Visit : Coal Fired Steam Power Plant & ICT Implementation Related with Strategic MM in Power Generating HR Forum 2012 IHT Professional Director Program Capacity Building For Non-OEM Turbine Hot Gas Path Parts & Super Alloy Workshop & Evaluasi LE4ECI Check Point 2 LE4ECI Sosialisasi “Polis Asuransi 2012” Workshop “Manajemen Risiko” Coaching Top Level Management Pelatihan ‘IICD Board Leadership”
Tanggal Date 10 Mei 2012 May 10th, 2012 10 Mei 2012 May 10th, 2012 23-24 Mei 2012 May 23rd-24th, 2012 21-22 Juni 2012 June 21st-22th, 2012 27-28 Juni 2012 June 27th-28th, 2012 24 Februari 2012 February 24th, 2012 10 Mei 2012 4 Juni 2012 21-22 Juni 2012 10 Mei 2012 24-27 Jan 2012 24 Februari 2012
May 10th, 2012 June 4th, 2012 June 21st-22th, 2012 May 10th, 2012 January 24th-27th, 2012 February 24th, 2012
26 Februari1 Maret 2012
February 26th March 1th, 2012
14-16 Mar 2012 21-22 Jun 2012 20-21 Februari 2012 16-17 April 2012 16 Mei 2012 15 Mei 2012 10 Mei 2012 23-24 Mei 2012 20-22 Juni 2012
March 14th-16th, 2012 June 21st-22th, 2012 February 20th-21st, 2012 April 16th-17th, 2012 May 16th, 2012 May 15th, 2012 May 10th, 2012 May 23rd-24th, 2012 June 20th-22nd, 2012
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
207
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Rapat Direksi
Meeting of Board of Directors
Rapat Direksi dilakukan minimal seminggu sekali, namun tidak tertutup kemungkinan bahwa Direksi mengadakan Rapat Direksi di luar jadwal yang telah ditentukan.
Board of Directors meeting is held once a week at minimum, but it can also be held beyond the predetermined schedule.
Rapat Direksi yang dilakukan secara internal maupun rapat Koordinasi bersama Dewan Komisaris selama tahun 2012 diselenggarakan sebanyak 48 kali dan 13 kali. Daftar Kehadiran dan agenda yang dibahas dalam Rapat Direksi selama tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Board of Directors meetings which are conducted internally and coordination meetings with the Board of Commissioners during the year 2012 were held as many as 48 times and 13 times. Attendance list and the agendas that were discussed in the meetings for 2012 are as follows:
No
1
2
3
4
5
6
208
Tanggal Date
4-Jan-12
11-Jan-12
18-Jan-12
24-Jan-12
1-Feb-12
8-Feb-12
Agenda Rapat Meeting Agenda a) Laporan KSPR tentang Hasil Negosiasi a) The report of KSPR about coal negotiation. Batubara. b) Laporan Hasil Bedah OFI Malcolm Baldridge b) The report of analysis of OFI Malcolm Baldrigde dan Usulan Tindak Lanjutnya. and the follow up action. c) Laporan KDIVDAN terkait Anggaran Dasar c) The report of KDIVDAN on Article of Association PT Indo Pusaka Berau (IPB) tentang of PT Indo Pusaka Berau (IPB) about the Pengangkatan Pejabat Sementara. appointment of temporary official. a) Pembahasan SK mengenai P3-2, b) Laporan Hasil Perundingan PKB, c) Laporan Rencana Recovery GT 1 PLTG Pemaron, d) Penyelesaian masalah klaim Bank Garansi Jaminan Penawaran Konsorsium Pengadaan Ship Unloader
a) The Discussion of Decree about P3-2, b) The Report of Discussion Result of PKB, c) The Report of Recovery Plan of GT 1 of Pemaron GTPP, d) The solvency of Bank claim with the guarantee offering of Ship Unloader Procurement Consortium
a) Pembahasan Keputusan Direksi Penetapan Susunan Tim Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran (Whistle Blowing) b) Permasalahan Hukum di PLTA Bengkok. c) Pembahasan Keputusan Direksi tentang a) Sistem Pembelajaran Pegawai, b) Program Pendidikan Formal dan c) Pembekalan Masa Purna Bakti. d) Perjanjian Jual Beli Gas Indonesia Power dengan PT Sampang Mandiri Perkasa dan PT Pasuruan Migas e) Persetujuan Harga Negosiasi Batubara dengan a) PT Kideco Jaya Agung, b) PT Oktasan Baruna Perkasa, c) PT Central Korporindo dan d) PT Natuna Energi Indonesia.
a) The discussion about the Decree of Board of Directors on Structure of Whistle Blowing Management Team b) The Law problem in Bengkok HPP c) The discussion about the Decree of Board of Directors: a) Employee Learning System, b) Formal Education Program and c) Retirement Preparatory. d) The Trading Agreement of gas between Indonesia Power and PT Sampang Mandiri Perkasa and PT Pasuruan Migas e) The agreement on coal negotiation price with a) PT Kideco Jaya Agung, b) PT Oktasan Baruna Perkasa, c) PT Central Korporindo and d) PT Natuna Energi Indonesia.
a) Usulan Pekerjaan Part Major Inspection a) The proposal of Job of Part Major Inspection PLTG Pesanggaran GT 3 & 4 at Pesanggaran GTPP of GT 3 & 4 b) Kajian Relokasi PLTU Telo ke Tanjung Redeb b) The study of Relocation of Telo SPP to Tanjung Redeb c) Laporan KSAI perihal ICoFR (Internal c) The Report of KSAI on ICoFR (Internal Control Control over Financial Reporting) over Financial Reporting) d) Laporan KDIVKIT mengenai hasil Rakor d) The Report of KDIVKIT on the result of Jawa Bali Januari 2012 coordination meeting of Java Bali on January 2012 a) Usulan Reorganisasi Unit Bisnis b) Usulan Addendum dan Penunjukan Langsung Pekerjaan Jasa Pembongkaran Batubara Suralaya c) Usulan Tindak Lanjut Recovery Stator Generator GT 2.3 PLTGU Priok d) Konsultasi YPK Indonesia Power terkait dengan Rencana Pengembangan Usaha berupa Pengadaan Rumah Tinggal
a) The Proposal of Business Unit Organization b) The Proposal of Addendum dan Direct Appointment of Coal Discharge Job Service at Suralaya c) The Proposal of Recovery Stator Generator GT 2.3 follow up of Priok CPP d) The Consultation of YPK of Indonesia Power related to the Business Development Plan of Housing Procurement.
a) Tindak Lanjut Rencana Recovery GT 3 & 4 Pesanggaran b) Middle Report Study Vendor dan Workshop untuk Non-OEM c) Laporan Hasil Negosiasi Batubara PT Bukit Asam d) Usulan Harga Batubara untuk Penugasan kepada PT ADC e) Laporan Penilaian KKU Semester II 2011 dan Kontrak Manajemen Unit Bisnis 2012 f) Laporan KDIVLOG Perihal Kejadian Overflow Persediaan BBM pada UBP Semarang
a) The follow up plan of Recovery of GT 3 & 4 at Pesanggaran b) Middle Report Study Vendor and Workshop for Non-OEM c) The report of negotiation result with PT Bukit Asam d) The Proposal of coal price to be assigned to PT ADC e) The assessment report of KKU Semester II 2011 and Business Unit Contract 2012 f) The Report of KDIVLOG on Overflow of Fossil fuel provision at Semarang GBU
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Kehadiran Attendance DIRUT
DIRPRO DIRAGA DIRSDM DIRKEU
No
Tanggal Date
Kehadiran Attendance
Agenda Rapat Meeting Agenda
DIRUT
DIRPRO DIRAGA DIRSDM DIRKEU
a) Usulan Penilaian Kinerja Platinum b) c) 7
15-Feb-12
d) e)
f) g) h)
8
9
10
21-Feb-12
28 Feb-12
6-Mar-12
11
14-Mar-12
12
15-Mar-12
13
21-Mar-12
a) The Proposal of Platinum Working Performance Assessment Presentasi Laporan Hasil Survey HRSE 2011 b) The presentation of 20122 HRSE Survey report Pembahasan Draft SK Bantuan Sewa c) The Discussion of Draft of SK on Rent Office Rumah Dinas Assistance Pembahasan Draft SK Rekrutmen d) The Discussion of draft of SK on the recruitment. Persetujuan Eskalasi Harga Tahun 2012 e) The Agreement of Price Escalation in 2012 for untuk New Part and Repair Long Term the new New Part and Repair LTPA with PT Partnering Agreement (LTPA) dengan PT Alstom at Priok GBU and Gilimanuk Bali Alstom pada UBP Priok dan Gilimanuk Bali Peraturan Ratifikasi PLN f) The Ratification Rule of PLN Struktur Organisasi Direktorat SDM g) Organizational Structure of HR Directorate Penilaian Kinerja Pegawai Semester II Tahun h) The assessment of employees' performance in 2011 the Semester II of 2011
a) Laporan KSPR perihal Due Diligent Pabrikan Trafo 480 MVA PLTU Suralaya dan Pengusulan Pemenang b) Usulan KSPR untuk menerapkan Take or Pay untuk kontrak Jasa Pengangkutan Energi Primer c) Ijin Prinsip Penunjukan Langsung Pengadaan Disk Wheel and Dove Tail UBP Semarang d) Pembahasan WKP Tangkuban Parahu e) Laporan Progres Pengembangan PLTA Rajamandala f) Rencana Take Over Tambang Batubara untuk PT IRP g) Usulan Materi RUPS Luar Biasa Indonesia Power
a) The report of KSPR on Due Diligent Pabrikan Trafo 480 MVA at Suralaya SPP and the proposal of winners. b) The proposal of KSPR to implement Take or Pay to the contract of Primary Energy Service freight. c) The permit of direct appointment principle of procurement of Disk Wheel and Dove Tail at Semarang GBU d) The discussion of Tangkuban Parahu WKP e) The Progress report on the development of Rajamandala Hydro Power Plant f) The Take Over plan of Coal Mining to PT IRP g) The material proposal for Stakeholder Extraordinary GMS of Indonesia Power
a) Tindak Lanjut Pembahasan WKP a) The follow up of discussion of WKP Tangkuban Tangkuban Parahu Parahu b) Pembahasan Kerjasama dengan PT Bahtera b) The discussion of cooperation with PT Bahtera Adi Guna Adi Guna a) Usulan Pelaksanaan Rekrutmen Tingkat S1/D3 2012-2013 b) Usulan (perbaikan) Draft SK Pendidikan Formal c) Usulan Distribusi Kewenangan Penandatanganan Kontrak Pengadaan d) Pembahasan Solusi Permasalahan Jasa Kepelabuhanan e) Usulan Solusi Permasalahan Jasa PBM PT Bukit Asam UBP Suralaya f) Usulan Solusi Permasalahan Jasa Tally Mandiri UBP Suralaya g) Keputusan perihal Joint Procurement Asuransi
a) The proposal of implementation of recruitment for S1/D3 2012-2013 degree b) The proposal of Draft correction of Decree on Formal Education c) The proposal of Procurement contract authority distribution d) The discussion of the solution of porting services problem. e) The proposal of Solution for services of PBM PT Bukit Asam Suralaya GBU f) The proposal of Solution for services of Tally Mandiri Suralaya GBU g) The decision on Insurance Joint Procurement
a) Laporan Pengadaan Transportasi BBM UBP a) The Report of Fossil Fuel transportation Suralaya ke PLTGU Tambaklorok procurement from Suralaya Plant Business Unit to Tambaklorok CPP b) Tindak lanjut Kerjasama dengan PT Bahtera b) The follow-up of cooperation with PT Bahtera Adi Guna Adi Guna c) Laporan Hasil Audit BPK perihal Denda c) The Report of Audit Board (BPK) on the fine of Keterlambatan Batubara PT Bukit Asam the Coal delay of PT Bukit Asam d) Usulan Penyelesaian Sengketa Batas Tanah d) The Proposal of Solvency of Land Border Dispute di UBP Saguling at Saguling Plant Business Unit. e) Usulan Penyelesaian Kendala Persetujuan e) The Proposal of Solvency of Agreement constraint AMDAL Pesanggaran sesuai Hasil on Environmental Impact Assessment (EIA) at Pemetaan Sosial oleh Konsultan Pesanggaran based on the social mapping from Consultant. Kebutuhan pendanaan untuk program investasi yang belum terdapat dalam RKAP tahun 2012
The Funding need for investment programs which are not listed in CWBP 2012
a) Tindak Lanjut Pendanaan untuk program a) The Funding Follow up for investment programs investasi b) The procurement of Fossil Fuel Procurement b) Pengadaan Jasa Pengangkutan BBM UBP Services at Semarang GBU Semarang a) Persiapan RUPS LPT 2011 b) c) d)
14
28-Mar-12
e) f) g) h)
a) The Preparation of the GMS of Annual Calculation Report 2011 Usulan Kebijakan Manajemen Kinerja b) The Proposal of Working Performance Management Policy Laporan Progres Pengadaan MI GT 3.4 c) The Progress Report of Procurement of MI GT Pesanggaran 3.4 Pesanggaran Tindak Lanjut Pengadaan Jasa d) The Follow-up of procurement of Fossil Fuel Pengangkutan BBM UBP Semarang Procurement Services at Semarang GBU Rencana Perubahan Komposisi Saham e) The Plan of share composition change at PT di PT Rajamandala Electric Power Rajamandala Electric Power Usulan Program Asuransi Aset Pembangkit f) The Proposal of Plant Asset Insurance Program 2013-2014 2013-2014 Kebijakan Penggunaan HGP Parts g) The Policy of using HGP Parts Non OEM Non OEM Implementasi Asset Management h) The Management Asset Implementation Part II Tahap II
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
209
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
No
15
11-Apr-12
Agenda Rapat Meeting Agenda a) Persetujuan Penyertaan Anak Perusahaan a) The Agreement of involvement of untuk Panel Surya subsidiary for Sun Panels b) Pembahasan JVC Rajamandala b) The Discussion of JVC Rajamandala c) Final Report Root Cause Failure Analysis c) The Final Report of Root Cause Failure (RCFA) PLTG Priok 1.3 dan 2.1 Analysis (RCFA) Priok Gas Power Plant 1.3 and 2.1
19-Apr-12
a) Persiapan RUPS LPT 2011 b) Laporan Hasil Job Evaluation oleh Hay Group c) Tindak Lanjut Keberatan PT Bukit Asam untuk Pengenaan Denda d) Rencana Pemberian SHL Indonesia Power ke PT ADC e) Rencana Pengambilalihan Saham PT RBM pada PT IRP
a) The Preparation of the GMS Annual Calculation Report 2011 b) The Report Job Evaluation result by Hay Group c) The follow up of objection of PT Bukit Asam for fine impose d) The Plan of giving SHL Indonesia Power to PT ADC e) The Plan of taking over the share of PT RBM at PT IRP
17
2-May-12
a) Usulan Pengadaan Jasa Surveyor Batubara UBP Suralaya b) Usulan Penggantian Alat Bongkar Batubara di Dermaga Suralaya c) Laporan Progres Pengadaan Batubara Kontrak Jangka Panjang 2012-2021 d) Presentasi Progres Penyusunan RJP 2012 - 2017 e) Presentasi Pengurus YPK perihal Rencana Pendirian Perusahaan Patungan dengan HAKIT f) Usulan Keputusan RUPS Indonesia PowerB g) Usulan Pembelian Saham RBM pada IRP
a) The Proposal of Service Procurement of Coal Surveyor at Suralaya GBU b) The Proposal of Substitution of Coal Dissemble at Suralaya Port c) The Progress Report of Coal Procurement in the Long Term Contract 2012-2021 d) The Presentation of preparation Progress of Long Term Plan 2012 - 2017 e) The presentation of YPK members regarding the plan of establishment of joint venture with HAKIT. f) The proposal of decision of Shareholders General Meeting of Indonesia PowerB g) The proposal of share purchasing of RBM at IRP
18
9-May-12
a) Usulan Revisi CoC tahun 2012 b) Usulan Program Kerja Manajemen Aset 2012 (KDIVAST) c) Usulan Tindak Lanjut Penggantian Alat Bongkar Batubara di Dermaga Suralaya
a) The Proposal of Revision of CoC 2012 b) The Proposal of Work Program of Asset Management 2012 (KDIVAST) c) The Proposal of Follow up of the substitution of Coal Dismantling Equipment at Suralaya Port
19
16-May-12
16
20
24-May-12
21
30-May-12
22
5-Jun-12
23
210
Tanggal Date
20-Jun-12
a) Pembahasan CNG Grati a) The Discussion of CNG Grati b) Pembahasan Persiapan Pengambilan b) The Discussion of Decision Making Keputusan Direksi IP dalam RUPS LPT Anak Preparation of the board of Directors of Perusahaan Indonesia Power in the GMS Annual Calculation Report of subsidiaries a) Skenario Kepemilikan Saham Indonesia Power di Indonesia PowerB b) Usulan Tingkat Salary PT REP c) Program Strategis Pemulihan PT ADC (2012 - 2013) d) Persiapan Rapat Dewan Komisaris
a) The scenario of share ownership of Indonesia Power at Indonesia PowerB b) The Proposal of Salary rate PT REP c) The Strategic Program for PT ADC recovery (2012 - 2013) d) The Preparation of Board of Commissaries meeting
a) Pemaparan Program CSR tahun 2012 b) Usulan KSPR terkait Proses Pengadaan Rencana Pengangkutan Batubara PT Bukit Asam oleh Jakarta Lloyd c) Laporan Proses Tender Recovery PLTG Pemaron d) Presentasi Tim RJP (Roll over RJP 2012 2017) e) Laporan Hasil Apraisal Tanah PT IRP ex PT RBM
a) The explanation of CSR Program 2012 b) The Proposal KSPR Regarding the Procurement of Coal Loading of PT Bukit Asam by Jakarta Lloyd c) The Report of tender process Recovery of Pemaron GTPP d) The team presentation of RJP (Roll over RJP 2012 - 2017) e) The report of Land Appraisal Result PT IRP ex PT RBM
a) Usulan SPPD Proyek (KBIDMUM) b) Bahasan Kewenangan KBIDMUM untuk pengadaan rutin > Rp 1M c) Usulan RUPS PT REP
a) The Report of Project SPPD (KBIDMUM) b) The Discussion of Authority of KBIDMUM for annual procurement > 1 billion rupiahs c) The proposal of GMS of PT REP
a) Usulan KDIVLOG Perihal Mitigasi Risiko bila tidak memperpanjang Pasokan dari PT Bukit Asam b) Laporan Progres Pengadaan Recovery Pemaron GT 3.4 c) Usulan Rencana Kerjasama Repair Material Mesin Pembangkit Listrik dengan GMF d) Usulan Penetapan Bonus Pegawai e) Laporan Progress Sertifikasi Tanah UBP Suralaya f) Laporan Dokumen Manajemen Risiko Pasokan Batubara g) Laporan KSPR perihal Amandemen SK 129/2011 h) Laporan KDIVSDM perihal Tingkat Jabatan i) Laporan KDIVSDM perihal Revisi Sistem P2
a) The Proposal of KDIVLOG on the Risk Mitigation if not continuing the supply from dari PT Bukit Asam b) The Progress Report of Pemaron Recovery Program GT 3.4. c) The Proposal of Partnership Plan of Material Repair of Power Plant Machine with GMF d) The Proposal of Employee Bonus Fixation e) The Progress Report of Land Certification of Suralaya GBU f) The Report of Risk Management Document of Coal Supply g) The Report of KSPR on Amendment of Decree 129/2011 h) The Report of KDIVSDM on Position Level i) The Report of KDIVSDM on P2 System Revision
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Kehadiran Attendance DIRUT
DIRPRO DIRAGA DIRSDM DIRKEU
No
24
25
26
27
28
29
30
Tanggal Date
3-Jul-12
5-Jul-12
18-Jul-12
25-Jul-12
1-Aug-12
8-Aug-12
14-Aug-12
Agenda Rapat Meeting Agenda a) Usulan Revisi Anggaran untuk Penambahan Lahan Penyangga PLTD Pemaron b) Usulan Revisi Anggaran untuk Pekerjaan Pemindahan Material Combine Cycle PLTG Pemaron c) Pemaparan Usulan RKAP 2013 d) Usulan Penambahan Volume pada Kontrak Pasokan Batubara Jangka Menengah
a) The Proposal of Budget Revision for Support Land of Pemaron DPP
a) Arahan Direksi untuk Kondisi Emergency di PLTU Suralaya b) Pembahasan P2 c) Review Lanjutan Usulan RKAP 2013 d) Ijin Penandatanganan Long-Term Service Agreement (LTSA) dengan PT Garuda Maintenance Facility (PT GMF)
a) The Direction from The Board of Directors for Emergency Condition at Suralaya SPP b) The Discussion of P2 c) The Proposal Continuation of CWBP 2013 d) The Sign Permission of Long-Term Service Agreement (LTSA) with PT Garuda Maintenance Facility (PT GMF)
a) Laporan GM UBP Bali perihal Status Pelaksanaan Tender GT 3 dan GT 4 Pemaron b) Tindak Lanjut Pembahasan Rencana Tukar Gudang UBP Bali dengan PLN Distribusi Bali c) Skema Kerjasama untuk Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk PLTM Harjosari d) Laporan Perihal Revisi SK 129 e) Presentasi KDIVLOG mengenai DMR Penambahan Pasokan Batubara untuk Menjaga Security of Supply PLTU Suralaya
a) The Report of GM of Bali Plant Business Unit on the Status of Tender Implementation GT 3 and GT 4 Pemaron b) The Follow-up discussion of the plan of warehouse exchange between Bali GBU and PLN Bali Distribution c) The partnership scheme for permission of forest uses for Harjosary MPP d) The Report in the Decree Revision number 129 e) The presentation of KDIVLOG on DMR sdding the coal supply for maintaining Security of Supply of Suralaya SPP
Kehadiran Attendance DIRUT
DIRPRO DIRAGA DIRSDM DIRKEU
b) The Proposal of Budget Revision for Combine Cycle Material Moving Work Usulan Revisi Anggaran for Pemaron GTPP c) The explanation of CWBP 2013 d) The Proposal of Adding the Volume at the Middle Term Contract of Coal Supply
a) KDIVSDM Memaparkan Materi Rapat P2 a) KDIVSDM explained P2 b) Usulan Finalisasi Ketetapan Bantuan b) The Proposal of Finalization of Rent House Fasilitas Sewa Rumah Facility c) Pembahasan Atas Usulan Revisi SK 129 c) The Discussion of the proposal of Decree Terkait Addendum Pekerjaan > 10% untuk revision number 129 on working Kontrak Energi Primer Addendum > 10% for Primary Energy Contract d) Lanjutan Paparan KDIVLOG Terkait DMR d) The explanation continuation KDIVLOG Penambahan Pasokan Batubara untuk on RMD additional coal supply for mid Kontrak Jangka Menengah term contract e) Laporan KDIVDAN Perihal Klaim Asuransi e) The report of KDIVDAN on Insurance Claim f) Keputusan Perihal Operasional PLTP f) The Decision on Kamojang GPP Operation Kamojang bila Tidak Tercapai Kesepakatan if not reach the price agreement Harga a) Laporan KSMK Perihal Nilai Kinerja Unit dan Organisasi b) Briefing mengenai Annual Report dan Sustainability Report c) Usulan Persetujuan Proses Pengadaan CNG Plant Kebutuhan Beban Puncak PLTGU Grati d) Paparan KDIVDAN Terkait Konsultasi dengan Hadiputranto, Hadinoto & Partners (HHP) Mengenai Kendala dengan Anak Perusahaan
a) The Report of KSMK on Scoring Unit and Organization Performance b) The Briefing on Annual Report dan Sustainability Report c) The Proposal of CNG Plant procurement agreement of Peak Expense demand of Grati CPP d) The Explanation of KDIVDAN related to the consultation with Hadiputranto, Hadinoto & Partners (HHP) about the constraint with subsidiaries
a) Laporan KSPR Perihal Pelelangan CNG untuk PLTGU Grati b) Laporan KDIVLOG Perihal Usulan Harga Batubara Jangka Menengah c) Laporan KDIVDAN Perihal Opsi Periode Pertanggungan Kontrak Asuransi Indonesia Power yang Akan Dikonsolidasikan Pengadaannya dengan PT PLN (Persero) d) Paparan Struktur Annual Report dan Sustainability Report 2011 Sebagai Persiapan Penjurian ARA 2011
a) The Report of KSPR on CNG auction for Grati CPP b) The Report of KDIVLOG on proposal of mid term coal price c) The Report of KDIVDAN on the option of insurance contract of Indonesia Power whose procurement will be consolidated with PT PLN (Persero) d) The explanation of Annual Report dan Sustainability Report 2011 structure as the preparation of judging Annual Report Award 2011
a) Persiapan Rapat Dewan Komisaris - Direksi a) The Preparation of Board of Commissioners 15 Agustus 2012 - Board of Directors on Agustus 15 2012 b) Laporan Program K3 terkait Kejadian UBP b) The Report of OHS Program related to Suralaya Suralaya Business Unit incident c) Laporan ASPGE perihal Usulan Addendum c) The Report of ASPGE on proposal of Gas Pembelian Gas dari PT PGN untuk PLTG Purchasing Addendum from PT PGN to Priok Priok GTPP
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
211
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
No
31
32
Tanggal Date
29-Aug-12
5-Sep-12
Agenda Rapat Meeting Agenda a) Laporan Kemajuan Pekerjaan Proyek PLTM b) Persiapan Peringatan HUT Indonesia Power yang ke 17 tanggal 3 Oktober 2012 c) Laporan Pembahasan Kontrak PT Bukit Asam d) Ijin Amandemen PJBU PLTP Kamojang
a) The report of project improvement of MPP b) The preparation of 17th IP anniversary on October 3rd, 2012 c) The report of contract discussion PT Bukit Asam d) The permission of Amendment Kamojang GPP PJBU e) Laporan KSPR perihal Usulan Persetujuan e) The Report of KSPR on proposal of Pemenang Lelang MI Unit 3 & 4 agreement of auction winner MI Unit 3 & Pesanggaran UBP Bali 4 Pesanggaran Bali GBU a) Strategi Rencana Pengembangan PLTP a) The strategy of development plan of Tangkuban Parahu Tangkuban Parahu GPP b) Gambaran Pemasok Jangka Panjang dan b) The Illustration of Long term and mid term Menengah Tahun 2013 supplier 2013 c) Laporan Status Relokasi PLTG Duri, Operasi c) The report of status relocation of Duri PLTD Pontianak, dan Operasi PLTGU GTPP, Operation of Pontianak DPP and Indralaya Indralaya CPP a) Laporan Kinerja KPI Korporat Mingguan b) Usulan Kebijakan Remunerasi Lembur
33
34
35
36
37
38
212
12-Sep-12
19-Sep-12
26-Sep-12
3-Oct-12
10-Oct-12
17-Oct-12
c) Usulan Kebijakan Tugas Karya d) Usulan Optimalisasi UBH e) Implementasi dan Integrasi IP SPRINT - OPI Award f) Usulan Konsep Green Office
a) The Report of Weekly KPI Corporate b) The Proposal of Overtime Remuneration Policy c) The Proposal of Assignment Product Policy d) The Proposal of MBU Optimization e) The Implementation and Integration of IP SPRINT - OPI Award f) The proposal of Green Office Concept
a) Laporan Persiapan Rapat RKAP 2013 a) The Report of Preparation CWBP 2013 b) Presentasi Isu Strategis dari Rapat Pra Rakor b) The Presentation of Strategic Issue from the meeting of pre coordination meeting c) Hasil Review Konsultan HHP tentang c) The Result of HHP Consultant about PT PT TPGP TPGP d) PLTD Pesanggaran # 1 - 9 : Hasil Appraisal d) Pesanggaran DPP # 1 - 9 : Appraisal Result dan Tindak Lanjut Pembongkaran and the dismantling follow up e) Usulan Perpanjangan Kontrak Compressor e) The Proposal of Contract Extension of Priok Gas Priok Gas Compressor f) Usulan Harga Batubara Pemasok Jangka f) The Proposal of Coal Price Mid-Term Menengah Supplier a) Rencana Pemasangan CNG Plant di Grati a) The Plan of installation of CNG Plant at Grati b) Kajian Mitigasi Gangguan Pembangkit b) Assessment of Generating Interference Mitigation c) Laporan Status dan Kemajuan Proyek c) Status reports and Progress Project of PLTMH MHPP a) Laporan Hasil Rekrutmen Pegawai Indonesia Power Tahap I tahun 2012 b) Usulan Indeks Anak Perusahaan Indonesia Power c) Usulan Harga Batubara PT ADC d) Presentasi Peserta Lomba Inovasi PLN tahun 2012
a) The Report of Indonesia Power employee recruitment report Phase I 2012 b) The Proposal of Indonesia Power subsidiaries index c) The Proposal of Coal Price of PT ADC d) The Presentation of PLN Innovation Competition Participant 2012
a) Laporan Rencana Pembongkaran PLTD Pesanggaran b) Laporan Rencana Hibah PLTD Pontianak. c) Usulan Pembangunan PLTP Binary System di Gunung Salak d) Laporan Status Anak Perusahaan PT IRP e) Laporan Kesiapan Operasi PLTGU Priok Blok 1 dan 2 menerima gas Nusantara Regas (NR) f) Usulan Penetapan Harga Batubara untuk Pembelian dari PT ADC g) Laporan Pelaksanaan Diklat Prajabatan Angkatan ke X h) Draft SK Kewenangan Penetapan Organisasi
a) The Report of Dismantle Plan of Pesanggrahan DPP b) The Report of Grant Plan of Pontianak DPP c) The Plan of Development of Binary Sistem Geothermal Power Plant at Gunung Salak d) The Report of status of Subsidiary PT IRP e) The Report of operation readiness of Priok CPP Block 1 and 2 to receive gas from Nusantara Regas (NR) f) The Plan of Coal Price Decision for the purchasing from PT ADC g) The Report of Short Training of preemployment batch X h) The Draft of Decree of Organizational Decision Authority
a) Rencana Pemasangan Portal di Dago b) Sosialisasi Final Proses Bisnis oleh KSMK
a) The Plan of Installing Portal at Dago b) The Socialization of Business Process Final by KSMK c) The Report of KSAI on Human Resources at Semarang GBU d) The Report of Rejuvenation of Pesanggrahan DPP
c) Laporan KSAI tentang SDM di UBP Semarang d) Laporan Peremajaan Pembangkit PLTD Pesanggaran
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Kehadiran Attendance DIRUT
DIRPRO DIRAGA DIRSDM DIRKEU
No
39
40
41
Tanggal Date
24-Oct-12
29-Oct-12
8-Nov-12
Agenda Rapat Meeting Agenda a) Laporan Persiapan Radekom Tanggal 25 Oktober 2012. b) Rencana Vendor Gathering IP BTTS c) Rencana Observasi oleh CGPI untuk penentuan Index GCG. d) Laporan Status Anak Perusahaan PT ADC e) Laporan Status Anak Perusahaan PT IRP f) Laporan Status Anak Perusahaan PT TPGP g) Laporan Status Anak Perusahaan PT REP h) Laporan Progres Sewa PLTG Kramasan, PLTD Pontianak, PLTD Pemaron i) Rencana Perubahan Kontrak PLN untuk Pengadaan BBM dari Freight on Board (FOB) menjadi Cost, Insurance & Freight (CIF)
a) The Report of Board of Commission Meeting Preparation October 25 2012 b) The Plan of Vendor Gathering of IP BTTS c) The Plan of Observation byCGPI untuk for determining GCG index d) The Report of status of Subsidiary PT ADC e) The Report of status of Subsidiary PT IRP f) The Report of status of Subsidiary PT TPGP g) The Report of status of Subsidiary PT REP h) The Progress Report of Kramasan GTPP, Pontianak DPP, Pemaron DPP i) The Plan of Contract Changing of PLN for Fossil Fuel Procurement from Freight on Board (FOB) to be Cost, Insurance & Freight (CIF)
a) Estimasi Nilai Kinerja Organisasi tahun 2012. b) Laporan Pengisian SIMKP Nasional c) Laporan Pekerjaan Program Sistem Manajemen Aset Tanah (SIMATA) UBP Saguling. d) Rencana Strategi RUPS Anak Perusahaan PT TPGP e) Usulan Program IPPF untuk SAI
a) The Estimation of Organizational Performance Value 2012. b) Report on National SIMKP c) Report on Land Management Asset System (SIMATA) Program of Saguling GBU.
Kehadiran Attendance DIRUT
DIRPRO DIRAGA DIRSDM DIRKEU
d) GMS Strategic Plan of PT TPGP Subsidiary e) Program proposal of IPPF for SAI
a) Penjelasan Masalah SDM di UBP Semarang a) The Explanation of HR problem at Semarang GBU b) Usulan Penilaian Hay Point untuk Indeks b) The proposed assessment of Hay Point for the Anak Perusahaan index of Subsidiaries c) Usulan SK Tugas Karya c) Proposed Decree of Work Assignment d) Laporan Kemajuan Penugasan PT ADC dan d) Progress Report on the assignment of PT ADC Kontrak PT BA and Contract of PT BA a) Pembahasan RKAP 2013.
42
12-Nov-12
43
19-Nov-12
44
26-Nov-12
45
27-Nov-12
a) The Discussion of Company Activity Budget Plan 2013. b) Laporan Pekerjaan BC 13-14 PLTU Suralaya b) The Report of BC 13-14 work at Suralaya SPP c) Rencana RUPS Luar Biasa PT Indo Ridlatama c) The Plan of Extraordinary GMS of PT Indo Power (IRP) Ridlatama Power (IRP) d) Wacana Skema Down Payment d) The Discussion of scheme of Down Payment PT ADC - Port Management PT ADC - Port Management a) Persiapan PLTU Perak sebagai Pusat a) Preparation of Perak SPP as the training center Pelatihan dengan melibatkan PLN Pusdiklat which involving PLN training center b) Laporan Indeks anak perusahaan Indonesia b) The Index Report of IP Subsidiaries based on Power berdasarkan Hay Point Hay Point c) Rencana Pembayaran Bantuan Fasilitas c) The Plan of Payment of House Rent facilities Sewa Rumah (BFSR) a) Persiapan Radekom Tanggal 26 November a) The Preparation of Board of Commissioner 2012. Meeting on November 26 2012. b) Penyelesaian Kontrak Alat Bongkar b) The Accomplishment of Coal Unload Batubara di PLTU Suralaya Equipment at Suralaya SPP Penyampaian Proposal O&M PLTU Labuan Tahap Performance oleh KDIVPPU
Conveying the Proposal of O&M Labuan SPP at Performance level by KDIVPPU
a) Proses Bisnis Integrated Management System (IMS) b) Survei Kepuasan Pelanggan c) Usulan Rekrutmen Pegawai Baru Indonesia Power tahun 2012 - 2013 d) Pembahasan Long Term Parts Agreement Alstom (LTPA Alstom)
a) The Business Proccess of Integrated Management System (IMS) b) The Customer Satisfaction Survey c) The Proposal of New Employee Recruitment 2012 - 2013 d) The Discussion Long Term Parts Agreement Alstom (LTPA Alstom)
46
3-Dec-12
47
12-Dec-12
a) Laporan Progres Kontrak Pengadaan PLTD Pesanggaran b) Hasil Pra RUPS Anak Perusahaan (ADC, CDB, IPB) c) Laporan Progress Pembuatan SK Karir
a) The Progress Report of Procurement Contract of Pesanggaran DPP b) The Result of Pre GMS of Subsidiaries (ADC, CDB, IPB) c) Report of making the Decree on carrier
18-Dec-13
a) Laporan Pekerjaan Pembuatan Pro HRMS. b) Laporan Pelaksanaan Kenaikan Grade c) Iuran DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) bagi Pegawai Baru d) Penyusunan Program Efisiensi Persediaan Bahan Bakar dan Material e) Program Peningkatan Penyerapan CAPEX
a) The Report of Pro HRMS Preparation b) The Report of Grade Increase Implementation c) The Contribution of Pension Fee of Finance Institution (DPLK) for new employee d) The Program Preparation of Material and Fuel Procurement Efficiency e) The Program of Increasing the absorption of CAPEX
48
Keterangan : Note - DIRUT : Direktur Utama President Director - DIRPRO : Direktur Produksi Director of Production - DIRAGA : Direktur Pengembangan dan Niaga Director of Commerce & Development - DIRSDM : Direktur SDM Director of Human Resources - DIRKEU : Direktur Keuangan Director of Finance
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
213
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Keputusan yang diambil dalam rapat Direksi Indonesia Power telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat Direksi. Risalah rapat di tandangani oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Direksi yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (dissenting opinion) yang terjadi dalam rapat telah dicantumkan dalam risalah rapat d i s e r t ai a l as an m e n g e n a i p er b e d a an p en d ap at .
The decisions taken in the meeting of the Indonesia Power's Board of Directors have been recorded and documented in the minutes of meetings of the Board of Directors. Minutes of meetings were signed by the chairman of the meeting and distributed to all members of the Board of Directors who attended the meeting or not. Differences in opinion (dissenting opinion) that occurred at the meeting with the reasons of dissenting are mentioned in the minutes of meetings.
Topik dan Fokus Isu tahun 2013
Topics and Issues Focus in 2013
Tahun 2013 telah diprogramkan untuk dilaksanakan Rapat Direksi minimal seminggu sekali, dengan fokus pembahasan antara lain mencakup: 1. Program SDM dan Organisasi dengan pelaksanaan pogram peningkatan competency dan leadership guna menjamin business continuity Indonesia Power. 2. Coal Handling Terpadu PLTU Suralaya #1 - #8 3. Optimasi asset Indonesia Power yang berbasis renewable energy (PLTA dan PLTP) 4. Program pengembangan usaha 5. Penyempurnaan proses bisnis Indonesia Power dengan melakukan evaluasi pelaksanaan pengadaan jika terjadi gagal tender. 6. Penajaman RJPP agar realistis dan dapat tercapai. 7. Tindak lanjut Hasil Pemeriksaan Auditor dan langkahlangkah pencegahan agar tidak terulang lagi. 8. Tindak lanjut Tanggapan Pemegang Saham dan Dewan Komisaris Indonesia Power terhadap RKAP Tahun 2013. 9. Pencapaian Target Malcolm Baldridge 10. Implementasi GCG dengan Program IP BTTS 11. Sistem informasi yang mencakup Penyelarasan EAM & ERP sesuai perkembangan di PLN, Pekerjaan Network Attached Storage/Storage Area Network dan Coreswitch, Upgraded Version Maximo 7.5 12. Implementasi Aplikasi pendukung Aset Manajemen
In 2013, it has been programmed for the Board of Directors to hold meeting at least once a week, with the focus of discussion include: 1. HR programs and organizations with the implementation of increasing competency and leadership to ensure business continuity of Indonesia Power. 2. Integrated Coal Handling of Suralaya SPP #1 - #8 3. Asset optimization of Indonesia Power that is based on renewable energy (HPP and GPP) 4. Business development program 5. Business process improvement of Indonesia Power by evaluating the implementation of the procurement in case of failed tender. 6. Sharpening RJPP to be realistic and achievable. 7. Follow-up of Auditor Examination Results and preventive measures. 8. Follow-up of shareholders' response and Board of Commissioners of Indonesia Power to CWBP 2013. 9. Achievement of Malcolm Baldgridge Target 10. Implementation of GCG with the Program IP BTTS 11. Information systems includes the alignment of EAM and ERP in accordance with the development in PLN, the work of Network Attached Storage/Storage Area Network and Coreswitch, Upgraded Version of Maximo 7.5 12. The implementation of supporting Asset Management Application
Keputusan-keputusan Direksi tahun 2012
Decrees of the Board of Directors in 2012
Selama tahun 2012 Direksi telah mengeluarkan berbagai keputusan baik di bidang pengelolaan Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Administrasi, Produksi, Pengembangan dan Niaga, serta Satuan dan Sekretariat Perusahaan.
During 2012 the Board of Directors has issued various decrees in the management of Finance, Human Resources and Administration, Production, Commercial and Development, Units and Corporate Secretariat.
Direktorat Keuangan
Finance Directorate
Secara berkelanjutan kebijakan dan prosedur dalam pengelolaan keuangan terus di lengkapi untuk mendukung tercapainya efektifitas proses bisnis di Direktorat Keuangan, antara lain: 1. SK No. 30.K/020/IP/2012 tentang Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Perusahaan Tahun 2013 2. SK No. 200.K/010/IP/2012 tentang Format Standar JenisJenis Jaminan / Bank Garansi 3. SK No. 181.K/010/IP/2012 tentang Penghapusan Aset Tetap/Material Tidak Beroperasi PLTD Pesanggaran Unit 1-9 Dengan Umur S/D 5 Tahun 4. SK No. 76.K/010/IP/2012 tentang Ijin Pelepasan Aset Tetap/ Material Dengan Umur Ekonomis S/D 5 Tahun
The policies and procedures in finance management are continually completed to pursue the effectiveness of business process in Financial Directorate, which are: 1. Decree Number 30.K/020/IP/2012 on the Corporate Work and Budget Plan in 2013 2. Decree Number 200.K/010/IP/2012 about Guarantee Type Standard Format/Bank Guarantee 3. Decree Number 181.K/010/IP/2012 on the Elimination of Fixed Assets / Non-Operating Materials of Pesanggaran DPP Units 1-9 with the age is up to 5 years. 4. Decree Number 76.K/010/IP/2012 on Discharge Permit of Fixed Assets/Materials with the economical age is up to 5 years. 5. Decree Number 74.K/010/IP/2012 on the Elimination of Fixed Assets/Material with the economical age is up to 5 years. 6. Decree Number 146.K/010/IP/2012 on the Elimination of Fixed Assets with economical age is up to 5 years Suralaya GBU and Semarang GBU.
5. SK No. 74.K/010/IP/2012 tentang Penghapusan Aset Tetap/Material Umur Ekonomi S/D 5 Tahun. 6. SK No. 146.K/010/IP/2012 tentang Penghapusan Aset Tetap Umur Ekonomis S/D 5 Tahun UBP Suralaya dan UBP Semarang
214
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Direktorat SDM dan Administrasi
Human Resources and Administration Directorate
Dalam rangka pengelolaan SDM yang efektif Indonesia Power telah menerbitkan 26 Keputusan terkait dengan SDM antara lain Struktur Organisasi di Unit Bisnis, Pengembangan Kompetensi, Kewenangan Penetapan Bidang Organisasi dan pemberian uang muka.
To implement effective management of HR, Indonesia Power has issued 26 decrees related to human resources such as Organization structure at Business Unit, Competency Development, authority of organizational determination and advance money given.
Direktorat Produksi
Production Directorate
1. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Serta Lingkungan di Lingkungan PT Indonesia Power No. 41.K/010/IP/2012 2. SK No. 99.K/010/IP/2012 tentang Kebijakan Penggunaan Material Non Pabrikan dan Daftar Vendor Mampu Hot Gas Parth Part Gas Turbine 3. SK No. 139.K/010/IP/2012 tentang Organisasi Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro / Mikrohidro di Area Jawa Tengah
1. Occupational Safety, Health and Environmental Policy in Indonesia Power with the Decree Number 41.K/010/IP/2012
Direktorat Pengembangan Niaga
Commerce and Development Directorate
Dalam rangka menjalankan fungsi pengembangan niaga yang efektif Indonesia Power telah menerbitkan 2 Keputusan terkait dengan penerapan sistem teknologi informasi yaitu SK No. 059.K/010/IP/2012 tentang Tata Kelola Teknologi Informasi Perusahaan (Progen) dan SK No. 60.K/010/IP/2012 tentang Rencana Strategis Teknologi Informasi (RSTI).
In order to run an effective commercial and development functions, Indonesia Power has issued two decrees related to the implementation of information technology systems which is the Decree Number 059.K/010/IP/2012 on Corporate Governance of Information Technology and Decree Number 60.K/010/IP/2012 on Information Technology Strategic Plan.
Satuan dan Sekretariat Perusahaan
Unit and Corporate Secretariat
1. Dalam rangka penyelesaian pekerjaan yang bersifat lintas fungsi, Indonesia Power telah menerbitkan 44 Keputusan terkait dengan pembentukan Tim dan 8 Keputusan terkait dengan pembentukan Panitia Pengadaan. Tim yang telah dibentuk antara lain terkait dengan penyusunan Dokumen Aplikasi Malcolm Baldridge, Tim Penyusunan Laporan Tahunan (Annual Report) dan Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report), Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran (WBS), Tim Task Force Kinerja dan Tim Koordinasi Asuransi Aset Pembangkit. 2. SK No. 24.K/020/IP/2012 tentang Pelimpahan Wewenang General Manager UBP Suralaya Kepada Pejabat Struktural Dibawahnya Untuk Bertindak Sebagai Pemberi Kerja. 3. SK No. 29.K/010/IP/2012 tentang Piagam Audit Internal (Internal Audit Charter) 4. SK No 37.K/010/IP/2012 tentang Pedoman Komunikasi Perusahaan 5. SK No 61.K/010/IP/2012 tentang Penggunaan Aplikasi E-Procurement (Pro PBJ) 6. SK No. 65.K/010/IP/2012 tentang Pengukuran Maturity Level Kinerja 7. SK No. 66.K/010/IP/2012 tentang Perubahan Pertama Atas Keputusan Direksi No. 129.K/010/IP/2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa.
1. In order to complete the cross-functional work, Indonesia Power has issued 44 decisions related to the team formation and 8 decisions related to the establishment of the Procurement Committee. Teams which have been established are related to the preparation of the Malcolm Baldrige Application Documents, Team for Preparation of Annual Report and Sustainability Report, Whistle Blowing Management Team, Performance Task Force Team and Plant Assets Insurance Coordination Team.
2. Decree Number 99.K/010/IP/2012 on Policy of Nonmanufacturing materials use And the list of Qualified Vendor of Hot Gas Parth Gas Turbine. 3. Decree Number 139.K/010/IP/2012 on Organization of Mini hydro/micro hydro Power Plant in Central Java Area
2. Decree Number 24.K/020/IP/2012 concerning on Authority Delegation of General Manager Suralaya GBU to Structural Officials below it to give jobs. 3. Decree Number 29.K/010/IP/2012 about Internal Audit Charter 4. Decree Number 37.K/010/IP/2012 on Guidelines for Corporate Communications 5. Decree Number 61.K/010/IP/2012 on Use of E-Procurement (Pro PBJ) application 6. Decree Number 65.K/010/IP/2012 on Performance/Maturity Level Measurement 7. Decree No. 66.K/010/IP/2012 about the First Amendment to Decree of Board of Directors Number 129.K/010/IP/2011 About the Guidelines for Goods/Services Procurement.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
215
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
33.64
Hasil penilaian assessment GCG pada aspek pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi pada tahun 2012 mencapai skor 33,64 dari skor maksimal 35 atau setara dengan 96,11%.
Penilaian Kinerja Direksi
Performance Evaluation of Board of Directors
Kinerja Direksi dievaluasi oleh Pemegang Saham secara kolektif dalam RUPS pada saat RUPS Laporan Perhitungan Tahunan (LPT), untuk kinerja tahun buku 2011 telah dilaksanakan pada tanggal 19 April 2012. Indikator penilaian kinerja Direksi tahun 2012 adalah pencapaian kontrak kerja manajemen dalam Key Performance Indicators (KPI) Korporat tahun 2012 yang mencakup perspektif pelanggan, produk dan layanan, proses bisnis internal, Sumber Daya Manusia (SDM), keuangan dan leadership.
Performance of Board of Directors is evaluated collectively by Shareholders at GMS. Assessment is conducted at the Shareholders General Meeting of Annual Calculation Report, for fiscal year of 2011 held on April 19, 2012. Performance assessment indicators of Directors in 2012 is the achievement of management contracts in the Corporate Key Performance Indicators (KPI) 2012 that covers customer perspectives, products and services, internal business processes, human resources (HR), finance and leadership.
Pencapaian skor GCG menjadi salah satu target KPI Korporat, yang dilakukan melalui assessment GCG. Selain menilai melalui RUPS LPT, kinerja Direksi juga dinilai melalui assessment GCG terkait pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya dalam melaksanakan tata kelola perusahaan, termasuk organ penunjang di bawahnya. Hasil penilaian assessment GCG oleh konsultan independen (MUC Consulting) pada aspek pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi pada tahun 2012 mencapai skor 33,64 dari skor maksimal 35 atau setara dengan 96,11%. Parameter pelaksanaan tugas Direksi antara lain meliputi:
Achievement of GCG score becomes one of Corporate KPI targets, conducted through GCG assessment. Aside from the Shareholders General Meeting of Annual Calculation Report, the performance of the Board of Directors was also assessed through GCG assessment that are related to the duties and responsibility in implementing good corporate governance duties including the supporting organs underneath. The result of GCG assessment by independent consultant (MUC Consulting) on the implementation aspects of the duties and responsibilities of the Board of Directors in 2012 scored of 33.64 out of 35, equivalent to 96.11%. The parameters are:
a) Penyusunan rencana strategis Perusahaan secara akurat, b) Pemenuhan target kinerja yang ditetapkan, c) Pengendalian operasional dan keuangan terhadap implementasi rencana dan kebijakan Perusahaan, d) Pengurusan Perusahaan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku dan Anggaran Dasar, dan e) Menjalin hubungan yang bernilai tambah bagi Perusahaan dan stakeholders sesuai ketentuan peraturan GCG
a) The preparation of the Company's strategic plan accurately, b) The fulfillment of specified performance targets, c) The operational and financial control towards the implementation of the plans and policies of the Company, d) The management of the Company in accordance with the legislation and the Articles of Association, and e) The establishment of relationship which has added value for the Company and the stakeholders in accordance to CGC rules. f) The potential conflicts of interest management of Board of Directors and management under the Board of Directors. g) The implementation of internal quality control function h) The implementation of effective and qualified corporate secretary function
f) Pengelolaan potensi benturan kepentingan Anggota Direksi dan manajemen di bawah Direksi g) Pelaksanaan fungsi pengawasan intern yang berkualitas h) Pelaksanaan fungsi sekretaris perusahaan secara efektif dan berkualitas
216
The GCG assessment result on the aspect of the implementation of duties and responsibilities of the Board of Directors in 2012 scored 33.64 of maximum 35, equivalent to 96.11%.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Laporan Komite Audit Audit Committee Report
Di dalam menjalankan perannya, Komite Audit membantu tugas pengawasan Dewan Komisaris mengacu pada Keputusan Menteri BUMN No.PER-05/MBU/2006 tentang Pembentukan Komite Audit bagi BUMN.
In playing its role, the Audit Committee assists the duty of control towards the Board of Commissioners referring to the Ministerial Decree on the establishment of SOEs No.PER05/MBU/2006 Audit Committee for SOEs.
Persyaratan, Komposisi dan Keahlian Komite Audit
Requirements, Composition and Expertise of the Audit Committee
Persyaratan Komite Audit
Requirements of the Audit Commitee
Anggota Komite Audit Indonesia Power wajib memenuhi persyaratan kemampuan dan kepatutan. Persyaratan kemampuan terdiri dari profesional dalam bidang hukum, akuntan publik, ahli keuangan, dan seorang ahli di bidang industri perusahaan dan bebas dari segala potensi benturan kepentingan sehingga tidak mengganggu obyektivitas pendapatnya terhadap masalah yang dihadapi, dan membuat surat pernyataan bebas benturan kepentingan apabila diperlukan.
Member of Indonesia Power Audit Comittee is required to meet the fit and proper requirements. The requirements consist of professional skills in the fields of law, public accountants, financial experts, and an expert in the field of industrial enterprise and free of any potential conflict of interest that does not interfere with the objectivity of their opinion to the encountered problems, and no conflict of interest statement if necessary.
Selain itu, anggota Komite Audit juga harus memiliki sifat dan perilaku terpuji serta memenuhi persyaratan kepatutan, antara lain yaitu: memiliki integritas yang baik, pengetahuan yang memadai tentang bisnis perusahaan, pengalaman kerja yang cukup bidang pengawasan/pemeriksaan dan bidang lainnya yang relevan, jujur, independen (tidak ada benturan kepentingan), obyektif dan profesional serta dapat dipercaya dan memiliki komitmen terhadap tugasnya.
In addition, the member of Audit Committee must also have good behavior and character and fulfill propriety requirements including: high integrity, adequate knowledge of the company's business, considerable work experience of supervision/ inspection and other relevant fields, honest, independent (no conflict of interest), objective and professional as well as trustworthy and committed to their job.
Pengangkatan dan Pemberhentian Komite Audit
Appointment and Dismissal of the Audit Committee
Pengangkatan dan pemberhentian anggota Komite Audit dilakukan oleh Dewan Komisaris berdasarkan Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Dewan Komisaris No. 007.SK/DEKOMIP/2011 tanggal 27 September 2011.
The appointment and dismissal of members of the Audit Committee is conducted by the Board of Commissioners based on the decree issued by Board of Commissioners No. 007.SK/DEKOM-IP/2011 dated September 27 th, 2011.
Pemberhentian anggota Komite Audit dapat dilakukan apabila yang bersangkutan berakhir masa jabatan keanggotaannya dan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris, diberhentikan karena tidak memenuhi kinerja yang telah ditetapkan dan/atau tidak kompeten dalam menjalankan tugasnya.
The dismissal of Audit Committee member can be executed if the membership has been due and if it is decided by the Board of Commissioners, dismissed because they do not meet the set performance and/ or incompetent in doing their jobs.
Composition of the Audit Commitee
Komposisi Komite Audit Komposisi susunan anggota Komite Audit berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No.003.SK/DEKOM-IP/2012 tanggal 26 September, terdiri dari: 1) Tiga orang anggota Dewan Komisaris sebagai Ketua Komite Audit, Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II. 2) Tiga orang anggota yang berasal dari luar Indonesia Power (pihak independen) yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang audit, hukum, akuntansi dan keuangan.
The composition of the members of the Audit Committee based on the Decision of the Board of Commissioners No.003.SK/DEKOM-IP/2012 dated September 26, consisting: 1) Three members of the Board of Commissioners as Chairman of the Audit Committee, Vice Chairman I and Second Vice Chairman II. 2) Three members from outside Indonesia Power (independent parties) who have knowledge and experience in the field of auditing, legal, accounting and finance.
Nama Name
Jabatan Position
Aries Muftie
Anggota Dewan Komisaris sebagai Ketua
The Board of Commissioners as Chairman
Bhimantara Widyajala
Anggota Dewan Komisaris sebagai Wakil Ketua
The Board of Commissioners as Vice Chairman
Luizah
Anggota Dewan Komisaris sebagai Anggota
The Board of Commissioners as Member
Munadjad
Pihak Independen sebagai Anggota
Independent Party as Member
Supangkat Iwan Santoso
Pihak Independen sebagai Anggota
Independent Party as Member
Wahyu Tantular TK
Pihak Independen sebagai Anggota
Independent Party as Member
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
217
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Kompetensi dan Keahlian Anggota Komite Audit
Competence and Expertise of the Audit Committee Members
Seluruh Anggota Komite Audit Indonesia Power memiliki integritas, kompetensi dan memiliki komitmen terhadap pelaksanaan tugasnya. Kompetensi dan keahlian Anggota Komite Audit Periode tahun 2012 dapat dilihat pada profil ringkas di bawah ini:
All members of the Indonesia Power Audit Committee have the integrity, competence and commitment to the performance of its duties. The competencies and expertise Auditing Committee Members of 2012 can be seen on the profile below:
Profile Ringkas Anggota Komite Audit Brief Profile Auditing Committee Members
Aries Muftie
Aries Muftie
Profil ringkas dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Profile can be viewed on The Board of Commissioners’ section
Bhimantara Widyajala
Bhimantara Widyajala
Profil ringkas dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Profile can be viewed on The Board of Commissioners’ section
Luizah
Luizah
Profil ringkas dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Profile can be viewed on The Board of Commissioners’ section
Munadjad
Lahir di Yogyakarta, tanggal 16 Juni 1953. Sarjana Teknik Mesin, Universitas Gajah Mada dan Master bidang Manajemen, Universitas Islam Indonesia. Riwayat pekerjaan sebelumnya antara lain berkarir sebagai Direktur Utama PT Artha Daya Coalindo (ADC) dan Sekretaris Perusahaan Indonesia Power.
Supangkat Iwan Santoso
Lahir di Lampung tanggal 19 Desember 1958 lulusan Sarjana Teknik Mesin Universitas Indonesia dan Magister Teknik Mesin, Institut Teknologi Bandung. Riwayat pekerjaan antara lain sebagai Kepala Divisi Pembangkitan Jawa-Bali PT PLN (Persero), Direktur Pengembangan dan Niaga Indonesia Power, Vice President Engineering PT Pembangkitan Jawa-Bali, Staf Ahli Direktur Utama Bidang Enjiniring PT Pembangkitan Jawa-Bali, dan Manajer Pengembangan Teknik.
Wahyu Tantular TK
Lahir di Jakarta tanggal 27 Juni 1960. Sarjana Akuntansi, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Jakarta dan Master di bidang Accounting & Development Finance, University of Birmingham, Inggris. Riwayat pekerjaan antara lain sebagai Komisaris Utama PT PNM Techno Venture, Kepala Divisi Satuan Pengawasan Internal (SPI) PNM Holding, Associate Partner PT Wahana Investasi Nusantara dan Staf Khusus Pejabat Humas BPKP.
218
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Born in Yogyakarta, on June 16 th , 1953. A Bachelor of Mechanical Engineering from Gadjah Mada University and a Master in Management from Islamic University of Indonesia. Previous employment history includes President Director of PT Artha Daya Coalindo and Corporate Secretary of Indonesia Power.
Born in Lampung, on December 19 th, 1958. Bachelor of Mechanical Engineering from University of Indonesia and Master of Mechanical Engineering from Bandung Institute of Technology. Employment history includes Division Head of Java-Bali Generation of PT PLN (Persero), Director of Development and Commerce of Indonesia Power, Vice President of Engineering of PT Pembangkitan Jawa-Bali, Advisor to the President Director of PT Pembangkitan Jawa-Bali, and Engineering Development Manager.
Born in Jakarta, on June 27th, 1960. Bachelor of Accounting from State College of Accountancy in Jakarta and a Master of Acoounting & Development Finance from University of Birmingham, UK. Employment history includes Commissioner of PT PNM Techno Venture, Head of Internal Audit Unit (SAI) PNM Holding, Associate Partner PT Nusantara Forum for Investment and Special Staff Officer Public Relations BPK.
Independensi Komite Audit
Independence of the Audit Commitee
Seluruh anggota Komite Audit Indonesia Power berasal dari pihak independen dan tidak terdapat rangkap jabatan anggota Komite Audit yang dilarang oleh peraturan tentang pelaksanaan GCG. Ketua Komite Audit yaitu Sdr. Aries Muftie adalah Komisaris Independen.
All members of the Indonesia Power Audit Committee are from independent parties and are not in concurrence positions the Audit Committee members which are prohibited by the regulations under the implementation of GCG. Chairman of the Auditing Committee, Mr. Aries Muftie, is an Independent Commissioner.
Aspek Independensi Aspects of Independence Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi
Do not have any financial relationship with the Board of Commissioners and Directors
Tidak memiliki hubungan kepengurusan di Indonesia Power, anak perusahaan maupun perusahaan afiliasi
Do not have any managerial relationship in Indonesia Power, a subsidiary, or affiliated company
Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di Indonesia Power
Do not have any stake ownership in Indonesian Power
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau sesama anggota Komite Audit
Do not have any family relationship with the Board of Commissioners, Directors and/ or a fellow member of the Audit Committee
Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat pemerintah daerah
Do not serve as a political party officials, local government officials
Keterangan: * Bergabung sejak September 2012
Aries Muftie
Bhimantara Widyajala
Luizah
Munadjad
Supangkat Iwan Santoso*
Wahyu Tantular TK
Information: * Joined since September 2012
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit
Guidelines and Code of Conduct of the Audit Committee
Dalam melaksanakan fungsi dan perannya, Komite Audit Indonesia Power telah dilengkapi Pedoman Kerja yang ditetapkan dalam Piagam Komite Audit berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris tanggal 11 Januari 2011. Dokumen tersebut disusun berdasarkan peraturan dan perundang undangan yang berlaku, telah ditinjau ulang secara berkala dan tidak mengalami perubahan mengingat masih relevan dengan kondisi Perusahaan saat ini.
In performing their functions and roles, Indonesia Power Audit Committee has been equipped with Work Guidelines set out in the Charter of the Audit Committee by the Board of Commissioners Decision dated January 11th, 2011. The document is based on applicable laws and and regulations, has to be reviewed periodically and has not changed considering its relevance to the current condition of the Company.
Piagam Komite Audit mengatur hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan kewajiban anggota Komite Audit, antara lain fungsi dan tugas pokok Komite Audit, tanggung jawab dan wewenang Komite Audit, Kode Etik, Rapat Komite Audit serta Penilaian kinerja Komite Audit.
The Audit Committee Charter organizes matters related to the duties and responsibilities of the Audit Committee, including the functions and duties of the Audit Committee, responsibilities and authority of the Audit Committee, Code of Ethics, Audit Committee Meetings as well as performance evaluation of the Audit Committee.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Performance of Duties and Responsibilities of the Audit Committee
Komite Audit Indonesia Power bertugas melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. Fungsi komite adalah untuk memberikan pendapat yang profesional dan independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan dan hal-hal yang disampaikan Direksi kepada Dewan Komisaris serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris.
Indonesia Power Audit Committee is assigned to undertake monitoring and evaluation of the planning and auditing and the follow-up monitoring of the results of the audit in order to assess the adequacy of internal controls, including the adequacy of the financial reporting process. The function of the committee is to provide a professional and independent opinion to the Board of Commissioners of the report and matters presented to the Board of Commissioners and to identify matters that require the attention of the Board of Commissioners.
Pelaksanaan tugas Komite Audit mengacu pada Piagam Komite Audit sebagai pedoman kerjanya. Adapun tugas dan tanggung jawab Komite Audit terdiri dari:
The performance of Commitee Audit duties refers to the Audit Commitee Charter as its work guidelines. The duties and resp on s ibi lit ies of t he Au di t Co mmit ee i ncl ud e:
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
219
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
220
a. Menelaah program audit tahunan yang disusun Auditor Internal dan Auditor Eksternal. b. Melakukan penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Auditor Internal dan Auditor Eksternal. c. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris mengenai tindak lanjut temuan audit, termasuk temuan signifikan yang belum ditindak lanjuti secara tuntas. d. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan seperti Laporan Keuangan, Proyeksi dan Informasi Keuangan lainnya. e. Memberikan saran kepada Manajemen melalui Dewan Komisaris mengenai berbagai hal yang dapat meningkatkan kelancaran dan efektivitas proses audit. f. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris mengenai perubahan dan penyempurnaan Piagam Komite Audit. g. Mengevaluasi hasil pemantauan Auditor Internal atas tindak lanjut hasil audit dan menelaah kecukupan sumber daya serta kualifikasi tenaga Auditor Internal. h. Bersama tim seleksi memilih Auditor Eksternal yang akan melakukan audit dan mengusulkan agar dilakukan penggantian Auditor Eksternal apabila yang sedang bertugas dinilai tidak kompeten. i. Memantau pelaksanaan GCG dan melakukan evaluasi hasil assesment berkala atas penerapan GCG guna memastikan prinsip-prinsip GCG diterapkan dalam pengelolaan Perusahaan oleh organ Perusahaan termasuk organ pendukungnya. j. Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi tentang penyempurnaan sistim dan kelengkapan GCG Perusahaan terutama berkenaan dengan: Pedoman Tata Kelola Perusahaan (GCG Code) Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) Tata laksana kerja Direksi dan Dewan Komisaris (Board Manual) Road Map dan laporan tentang pelaksanaan GCG sebagai bagian dari Laporan Tahunan di Perusahaan k. Membuat laporan tertulis dan melakukan paparan kepada Dewan Komisaris. l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajiban Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
i. Monitoring the implementation of GCG and evaluating the results of periodic assessment in the application of GCG in order to ensure that the GCG principles are applied in the Company management by the Company organ including supporting organ. j. Evaluating and providing recommendations on improving the system and completeness of the Company's GCG especially with respect to: Code of Good Corporate Governance (GCG Code) Code of Corporate Ethics (Code of Conduct) Work administration of Board of Directors and Commissioners (Board Manual) Road Map and report on the implementation of GCG as part of the Company's Annual Report k. Compiling and presenting a written report to the Board of Commissioners l. Operating other duties assigned by the Board of Commissioners as long as they are within the scope of the duties and obligations of the Board of Commissioners under the provisions of the legislation in force.
Rapat Komite Audit
Audit Commitee Meeting
Komite Audit mengadakan rapat secara berkala mengacu pada Piagam Komite Audit. Rapat koordinasi Komite Audit dengan Satuan Audit Internal dilaksanakan minimal sebulan sekali. Pertemuan dengan auditor eksternal minimal sebulan sekali pada saat ada jadwal pemeriksaan audit. Dalam pelaksanaan rapat Komite Audit dapat mengundang Manajemen melalui Satuan Audit Internal untuk memberikan informasi yang diperlukan.
The Audit Committee meets periodically referring to the Audit Committee Charter. Coordination meeting of the Audit Committee with the Internal Audit Unit is conducted at least once a month. Meeting with external auditors is done at least once a month at a time of audit inspection schedule. In the implementation of the meeting, the Audit Committee can invite the Management of the Corporate through Internal Audit Unit to provide the necessary information
Selama tahun 2012, Komite Audit melakukan rapat sebanyak 19 kali dengan agenda dan tingkat kehadiran masing-masing anggota Komite Audit sebagai berikut:
During 2012, Audit Committee conducted 19 meetings with the agenda and attendance of each member of the Audit Committee as follow:
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
a. Reviewing the annual audit program compiled by Internal Auditor and External Auditor. b. Reviewing the adequacy of the investigation conducted by the Inter nal Auditor and the Exter nal Auditor. c. Providing inputs to the Board of Commissioners regarding the follow-up audit findings, including significant findings that have not been followed up completely. d. Reviewing the financial information that will be issued by the Company such as Financial Statements, Projections and Other Financial Information e. Providing advice to management through the Board of Commissioners on a variety of things that can improve the steadiness and effectiveness of the audit process f. Providing inputs to the Board of Commissioners on changes an d imp ro vemen t s Au d i t Co mmi t t ee Ch ar t er. g. Evaluating the results of the internal audit monitoring over the follow-up results of the audit and the adequacy of resources as well as the qualifications of the Internal Auditor. h. Together with the selection team, chosing the External Auditor to audit and propose the replacement of incumbent External Auditor if considered incompetent.
Komite Audit Audit Commitee Tanggal Rapat Meeting Date
Aries Muftie
Bhimantara Widyajala
Luizah**
Munadjad
Paingot Marpaung*/ Supangkat Iwan Santoso
Wahyu Tantular
Agenda
25 Jan 2012
1. Pembahasan Audit Plan Tahun 1. Discussion on 2012 Audit Plan 2012 2. Finalisasi Internal Audit Charter 2. Finalization of the Indonesia Indonesia Power Power Internal Audit Charter
14 Feb 2012
Tindak Lanjut hasil Rapat bulan Januari 2012.
24 Feb 2012
Membahas pemeriksaan rutin SAI Discuss the routine investigation of Indonesia Power Semester II Tahun Indonesia Power 2nd Semester of SAI 2011. in 2011.
27 Feb 2012
Laporan Pemeriksaaan SAI Investigation Report of Indonesia Power Indonesia Power Semester II Tahun 2nd Semester of SAI in 2011. 2011
13 Mar 2012
1. Koordinasi rutin Komite Audit 2. Program Kerja Komite Audit Tahun 2012
1. Audit Commitee Coordination Routine 2. Audit Committee Work Program for 2012
28 Mar 2012
Tindak Lanjut Program Kerja Komite Audit Tahun 2012
Follow up Audit Committee Work Program for 2012
1. Tindak Lanjut Rakor dengan KSAI di Suralaya 2. Chek List Audit Kepatuhan Tahun 2011 3. Lain-lain
1. Follow-up coordination meeting with Head of SAI in Suralaya 2. Chek List of 2011 Compliance Audit 3. Others
5 Apr 2012
11 May 2012
24 May 2012
Follow-up meeting results of January 2012.
1. Hasil Laporan Audit KAP Tahun 1. 2011 Audit Report from Public 2011 Accounting Firm 2. Penyusunan Laporan komite 2. Composition of the audit committee audit triwulan I Tahun 2012 report first quarter 2012 3. Lain Lain. 3. Others 1. Progress Temuan Audit Internal. 1. Progress of Internal Audit Findings. 2. Hasil Audit KAP 2011. 2. 2011 Audit Result from Public 3. Tindak Lanjut hasil rapat Komite Accounting Firm Audit dengan KSAI 3. Follow-up meeting result with Head of SAI.
12 Jun 2012
Rapat Koordinasi Komite Audit dan SAI
20 Jun 2012
1. Koordinasi Rutin Komite Audit. 1. Audit Commitee Routine Coordination. 2. Tindak lanjut Kunjungan ke 2. Follow-up visits to Sekam DPP and PLTD Sekam dan PLTG Sunyaragi Sunyaragi GTPP
Coordination Meeting of Audit Commitee and SAI
19 Jul 2012
Membahas Laporan Hasil Pemeriksaan Rutin Semester I Tahun 2012
Discuss the results The First Semester of Routine Examination in 2012
27 Jul 2012
Membahas Laporan Hasil Pemeriksaan Rutin Semester I Tahun 2012
Discuss the results The First Semester of Routine Examination in 2012
2 Aug 2012
1. Pembahasan lanjutan hasil 1. Further discussion on the results of Pemeriksaan Rutin SAI Semester The First Semester of SAI Routine I Tahun 2012. Examination in 2012 2. Lain-lain 2. Others
18 Sep 2012
1. Rapat Koordinasi Rutin bulan 1. Routine Coordination Meeting on September 2012. September 2012. 2. Tindak lanjut hasil rapat Komite 2. Follow up the results of Audit Audit Committee meeting 3. Lain-lain 3. Others
16 Oct 2012
1. Permasalahan di UBP Semarang. 1. Problems in Semarang GBU 2. Lain-lain 2. Others
31 Oct 2012
1. Menyusun rencana Kerja 1. Formulating Audit Committee Work Komite Audit Tahun 2012-2013 Plan of 2012-2013 regarding the sehubungan dengan tambahan addition of a new field of GCG tugas baru bidang GCG. 2. Lain-lain 2. Others
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
221
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Komite Audit Audit Commitee Tanggal Rapat Meeting Date
Aries Muftie
Bhimantara Widyajala
Luizah**
Munadjad
Paingot Marpaung*/ Supangkat Iwan Santoso
Wahyu Tantular
1. Laporan kegiatan SAI bulan 1. SAI activity report in November 2012. November 2012. 2. Tindak lanjut hasil Rapat 2. Follow-up of the Coordination Meeting Koordinasi bulan Oktober 2012. on October 2012 3. Lain-lain 3. Others
20 Nov 2012
1. Tindak lanjut Rapat bulan 1. Follow-up of the Meeting on November November 2012. 2012. 2. Progress tindak lanjut hasil Audit 2. Progress of follow-up results of the Perusahaan & Rencana Company's Audit & Plan meeting with pertemuan dengan KAP. Public Accounting Firm 3. Lain-lain 3. Others
19 Dec 2012
Jumlah
12
1
2
19
*
Sejak tanggal 26 September 2012 Sdr. Paingot Marpaung digantikan oleh Sdr. Supangkat Iwan Santoso ** Bergabung sejak tanggal 26 September 2012
10
18
*
Supangkat Iwan Santoso appointed effectively September 26th, 2012 replacing Paingot Marpaung. ** Joined the Committee since September 26th, 2012
Keputusan yang diambil dalam rapat Komite Audit telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat Komite Audit. Risalah rapat di tandangani oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Komite Audit yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (dissenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat.
Decisions taken in the meeting of the Audit Committee have been recorded and documented in the minutes of the Audit Committee meeting. Minutes of meetings were signed by the chairman of the meeting and distributed to all members of the Audit Committee who did or did not attend the meeting. Differences in opinion (dissenting opinion) occurred at the meeting will be included in the minutes of the meeting accompanied by the reasons of the dissent.
Rencana Rapat Komite Audit tahun 2013
Plans of 2013 Audit Committee Meetings
Tahun 2013 Komite Audit telah merencanakan rapat minimal 1 bulan sekali atau 12 kali dalam setahun. Jumlah tersebut dapat berubah sesuai kebutuhan apabila disepakati oleh seluruh anggota Komite Audit.
In 2012 the Audit Committee have planned to have a meeting at least once a month or 12 times a year. That amount may change as long as it is necessary if agreed by all members of the Audit Committee.
Laporan Kerja Komite Audit
Audit Commitee Work Report
Selama tahun 2012, Komite Audit telah melakukan kegiatan antara lain:
During 2012, the Audit Committee had conducted several activities:
No.
222
Agenda
Aspek Aspects
1
Soft structure yang mendukung pelaksanaan tugas komite
2
Pengelolaan operasi, Operation management, pemeliharaan dan logistik maintenance and logistics
Soft structure that supports the performance of the committee duties
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Saran/Masukan Komite Audit Advice of Audit Committee Menyempurnakan Piagam Komite Audit
Refinement of the Audit Committee Charter
Meminta progress penyelesaian klaim Asuransi Unit Pembangkitan dilakukan dengan mempertimbangkan efektifitas waktu. Terkait dengan kondisi peralatan pembangkit PLTD Sekam Haurgeulis yang sudah tidak dapat dioperasikan lagi, maka diusulkan kepada Manajemen untuk segera mengirimkan Tim pelaksana kajian tindaklanjut pengoperasian PLTD tersebut, sehingga Manajemen dapat segera memutuskan untuk diperbaiki, dialihkan atau dihapuskan. Menyarankan untuk menindaklanjuti temuan KAP tahun 2011 agar tidak menjadi temuan berulang setiap tahun dan segera membentuk Tim Khusus untuk mempercepat penyelesaian temuan KAP tersebut di atas.
Ask for the progress of settlement of Generation Unit Insurance claims made by considering the time effectiveness. Equipment conditions of Sekam Haurgeulis DPP that inoperable, it is suggested to management to immediately send a follow-up study of the DPP operation, so that management can decide to repair, transfer or abolish the equipments immediately.
Menyelesaikan masalah tumpahnya BBM HSD dengan melakukan pendekatan/ mediasi dengan pihak terkait dan menyelesaikan masalah tersebut melalui saluran Kebijakan Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran (WBS) yang berlaku.
Resolve the problems of the HSD Fuel spill with approach/ mediation with the involved parties and resolve the issue through the applicable channel namely the Complaints on Violations of Management Policy (WBS)
Suggest to follow up the findings of a KAP in 2011 that they do not become recurring findings every year and immediately formed a special team to expedite the completion of the findings of KAP.
No.
Aspek Aspects
Saran/Masukan Komite Audit Advice of Audit Committee
Menyarankan agar Indonesia Power menerapkan kebijakan pengawasan terpadu (Combined Assurance) pada pelaksanaan audit oleh SAI, mengingat Perusahaan telah menerapkan berbagai system assurance seperti Malcom Baldridge, Assesment GCG, ISO 9001:2008,ISO 14000, ISO 31000. Tujuan penerapan ini adalah dalam rangka memperkuat efektifitas dan pemanfaatan berbagai system assurance, memperkuat RBA. Untuk pelaksanaan kegiatan GCG yang menjadi tugas Komite Audit dan dalam memenuhi kaidah GCG akan dibuat surat dari Komisaris Utama kepada Direktur Utama untuk menetapkan partner dari pihak Manajemen yang diberi wewenang mewakili Direksi dalam berhubungan dengan Komite Audit. Meminta agar SAI agar dapat menyampaikan hasil Audit BPK mengenai subsidi listrik tahun 2012 dengan lebih cepat. 3
4
Audit dan sistem pengendalian internal
Pengendalian kontrak dan Kepatuhan terhadap peraturan internal maupun perundang-undangan yang berlaku
Audit and internal control system
Contract Management and Complience to the Internal and regulatory legislation in force
Suggesting that Indonesia Power implements a policy of integrated control (Combined Assurance) on the implementation of the audit by SAI, considering the company has implemented a variety of systems such as the Malcolm Baldridge Assurance, Assessment GCG, ISO 9001:2008, ISO 14000, ISO 31000. The aim of this application is to strengthen effectiveness and utilization of a variety of systems assurance, strengthening the RBA. For the implementation of GCG, which is the duty of the Audit Committee, and to comply with the rules of corporate governance, a letter will be made by the President Commissioner to the President Director on appointing partner of the Management, whom is given the authority to represent the Board of Directors on the relationship with the Audit Committee. Ask SAI to present the BPK audit results regarding electricity subsidy of 2012 more quickly.
Melaksanakan progress penyelesaian hasil audit SAI dalam setiap Rapat koordinasi bulanan dengan Komite Audit Menyarankan kepada SAI dalam penyajian pelaporan temuan temuan auditnya, melakukan klasifikasi temuan berdasarkan urutan strategis dan materialitas. Meminta progress hasil Audit CSR tahun 2011 dengan menambahkan analisa dan dampaknya secara mendalam dan komprehensif terhadap Perusahaan. Menyarankan kepada SAI agar tanggapan Auditee ke depan bisa lebih dinamis dengan memberikan kesempatan Auditee untuk menanggapi hasil audit. Menyarankan kepada SAI untuk menyempurnakan dan meningkatkan kualitas Laporan Audit dengan penajaman evaluasi dalam menformulasikan temuan mengenai kondisi, kriteria, sebab, akibat dan rekomendasinya.
Process the progress of settlement of SAI audit results in monthly coordination meetings with the Audit Committee Suggest SAI in the presentation of the findings of audit, to classify findings based on sequence of findings and materiality.
Menyarankan agar proses sertifikasi beberapa bidang tanah di Unit Pembangkit menjadi perhatian khusus untuk diselesaikan pada tahun 2012.
Suggest that some of the land certification process in Generating Unit as particular concern to be completed in 2012
Ask for Audit of CSR progress results in 2011 by adding analysis and indepth and comprehensive impact on the Company. Suggest SAI to make upcoming auditee responses be more dynamic by giving the auditee an opportunity to respond to the results of the audit. Suggest SAI to enhance and improve the quality of audit reports by sharpening the evaluation on the finding formulation upon criteria, cause, effect and recommendation.
Penilaian Kinerja Komite Audit tahun 2012
Performance Assessment of Audit Committee in 2012
Mengacu pada Piagam Komite, kinerja Komite Audit dievaluasi oleh Dewan Komisaris setiap akhir tahun. Yaitu berdasarkan realisasi dan penyelesaian program kerja yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran Komite Audit dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris dalam laporan Komite Audit termasuk pencantuman risalah rapat yang memuat saran, rekomendasi dan masukan terkait dengan penyempurnaan soft structure pendukung pelaksanaan tugas komite, pengelolaan operasi, pemeliharaan dan logistik, peningkatan efektifitas audit dan sistem pengendalian internal, pengendalian kontrak dan kepatuhan terhadap peraturan internal maupun perundangundangan yang berlaku.
Referring to the Committee Charter, the performance of Audit Committee is evaluated by the Board of Commissioners at every year-end. It is based on the realization and completion of the work program contained in the Work Plan and Budget Committee and reported to the Board of Commissioners in the report of the Audit Committee including acknowledgment containing the minutes of the meeting suggestions, advice and feedback related to the improvement of soft structure supporting task execution, operations management, maintenance and logistics, improving the effectiveness of audit and internal control systems, control of contracts and compliance with internal rules and applicable regulations.
Hasil penilaian tersebut menjadi bahan pertimbangan bagi Dewan Komisaris untuk mengangkat kembali dan/atau memberhentikan anggota Komite Audit untuk periode jabatan berikutnya.
The assessment results come into consideration for the Board of Commissioners to reappoint and/ or dismiss members of the Audit Committ ee fo r t he next per iod po sitions .
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
223
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Laporan Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee Report
224
Pada September 2012, Indonesia Power melakukan penyerderhanaan Komite Dewan Komisaris menjadi 2 Komite, yaitu Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko. Fungsi Komite Audit adalah tetap sama dengan yang ditetapkan dalam Piagam Komite, sedangkan fungsi Komite Manajemen Risiko diperluas dengan fungsi yang sebelumnya dijalankan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi.
In September 2012, Indonesia Power simplified Committee of the Board of Commissioners into 2 Committees, namely the Audit Committee and Risk Management Committee. Functions of the Audit Committee is still the same as set out in the Charter Committee, while the functions of the Risk Management Committee is expanded with the functions that are previously carried out by the Nomination and Remuneration Committee.
Komite Manajemen Risiko, selain bertugas melakukan pengawasan terhadap penerapan manajemen risiko yang dilakukan oleh manajemen perusahaan juga berperan dalam melakukan kajian di bidang nominasi dan remunerasi.
Risk Management Committee, besides in charge of supervising the implementation of risk management by the company's management, also plays a role in conducting studies in the area of nomination and remuneration.
Persyaratan, Komposisi dan Keahlian Komite Manajemen Risiko
Requirements, Composition and Expertise of the Risk Management Committee
Persyaratan Komite Manajemen Risiko
Requirements of the Risk Management Committee
Anggota Komite Manajemen Risiko Indonesia Power wajib memenuhi persyaratan kemampuan dan kepatutan. Persyaratan kemampuan terdiri dari profesional dalam bidang manajemen risiko dan bebas dari segala potensi benturan kepentingan sehingga tidak mengganggu obyektivitas pendapatnya terhadap masalah yang dihadapi, dan membuat surat pernyataan bebas benturan kepentingan apabila diperlukan.
Risk Management Committee members must meet Indonesia Power fit and proper requirements. The requirements consist of professional skills in the field of risk management and free of any potential conflict of interest so they do not interfere with the objectivity of their opinions to the encountered problems, and no conflict of interest statement if necessary.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Selain itu, anggota Komite Manajemen Risiko juga harus memiliki sifat dan perilaku terpuji serta memenuhi persyaratan kepatutan, antara lain yaitu: memiliki integritas yang baik, pengetahuan yang memadai tentang bisnis perusahaan, pengalaman kerja yang cukup bidang pengawasan/pemeriksaan dan bidang lainnya yang relevan, jujur, independen (tidak ada benturan kepentingan), obyektif dan profesional serta dapat dipercaya dan memiliki komitmen terhadap tugasnya.
In addition, members of the Risk Management Committee must also possess excellent manners and characters and fulfill the propriety requirements, which include: high integrity, adequate knowledge of the company's business, adequate work experience of supervision/ inspection and other relevant fields, honest , independent (no conflict of interest), objective and professional as well as trustworthy and committed to their job.
Pengangkatan dan Pemberhentian Komite Manajemen Risiko
Appointment and Dismissal of the Risk Management Committee
Pengangkatan dan pemberhentian para anggota Komite Manajemen Risiko dilakukan oleh Dewan Komisaris berdasarkan Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Dewan Komisaris Indonesia Power.
Appointment and dismissal of the members of the Risk Management Committee are conducted by the Board of Commissioners based on a decree issued by the Board of Commissioners of Indonesia Power.
Pemberhentian Komite Manajemen Risiko dapat dilakukan apabila apabila yang bersangkutan berakhir masa jabatan keanggotaannya dan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris, diberhentikan karena tidak memenuhi kinerja yang telah ditetapkan dan/atau tidak kompeten dalam menjalankan tugasnya.
Dismissal of the Risk Management Committee can be executed if the membership of the concerned member has ended and by the decision of the Board of Commissioners, dismissed because they do not meet the set performance and/ or incompetent in doing their jobs.
Komposisi Komite Manajemen Risiko
Composition of the Risk Management Committee
Komposisi susunan anggota Komite Manajemen Risiko berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No.004.SK/DEKOMIP/2012 tanggal 26 September 2012, terdiri dari:
The composition of the members of the Risk Management Committee by the Decree of the Board of Commissioners No.004.SK/DEKOM-IP/2012 dated September 26 th, 2012 consisting: a) Three members of the Board of Commissioners as the Chairmain of Risk Management Committee, Vice Chairman I dan Vice Chairman II. b) Three members outside Indonesia Power (independent parties) who has knowledge and experience in the areas of operations, finance, legal, procurement and generation.
a) Tiga orang anggota Dewan Komisaris yang bertindak sebagai Ketua Komite Manajemen Risiko, Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II. b) Tiga orang anggota yang berasal dari luar Indonesia Power (pihak independen) yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang operasi, keuangan, hukum, pengadaan maupun pembangkitan.
Nama Name
Jabatan Position
Bhimantara Widyajala
Ketua/ Dewan Komisaris
Chairmain/ The Board of Commissioners
Daniel Theodore Sparringa
Wakil Ketua/ Dewan Komisaris
Vice Chairman/ The Board of Commissioners
Teuku Taufiqulhadi
Anggota/ Dewan Komisaris
Member/ The Board of Commissioners
Harijanti M Kadri
Anggota/ Pihak Independen
Member/ Independent Party
Dewanto Indra Krisnadi
Anggota/ Pihak Independen
Member/ Independent Party
Lilik Ismanto
Anggota/ Pihak Independen
Member/ Independent Party
Kompetensi dan Keahlian Anggota Komite Manajemen Risiko
Competence and Expertise of Risk Management Committee Members
Seluruh Anggota Komite Manajemen Risiko Indonesia Power memiliki integritas, kompetensi dan reputasi yang baik. Adapun profil ringkas anggota Komite Manajemen Risiko adalah:
All Members of Risk Management Committee of Indonesia Power have the integrity, competence and good reputation. The brief profiles of Komite Manajemen Risiko members are as follow:
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
225
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee
Bhimantara Widyajala Profil ringkas dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Profile can be viewed on The Board of Commissioners’ section
Daniel Theodore Sparringa
Profil ringkas dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Profile can be viewed on The Board of Commissioners’ section
Teuku Taufiqulhadi
Profil ringkas dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Harijanti M Kadri
Lahir di Bandung tanggal 12 Februari 1954. Sarjana Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung. Riwayat pekerjaan antara lain sebagai Tenaga Ahli Implementasi Manajemen Aset Indonesia Power, Vice President Manajemen Risiko Indonesia Power, Manajer Senior Lingkungan dan Asuransi Indonesia Power dan M a na j e r P e ng e m ba n ga n K a r i r I n do ne s i a P o w e r.
Dewanto Indra Krisnadi
Lahir di Jakarta tanggal 16 Mei 1966. Sarjana Teknik Elektro, Universitas Indonesia, Magister Manajemen STIE IPWI dan Magister Teknik Elektro Universitas Indonesia. Riwayat pekerjaan antara lain sebagai Dosen fakultas teknik Elektro Universitas Jayabaya, Ketua Jurusan Teknik Elektro dan Teknik Industri Universitas Jayabaya.
Agustinus Lilik Ismanto
Lahir di Magelang tanggal 11 Agustus 1960. Sarjana Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh November dan Master di bidang Manajemen, STIE IPWI. Riwayat pekerjaan antara lain sebagai Manajer Senior Proses Bisnis PT PLN (Persero), Asisten Deputi Direktur Perencanaan tenaga Kerja PT PLN (Persero) dan Manajer Bidang Pengembangan Diklat Penjenjangan PT PLN (Persero).
226
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Profile can be viewed on The Board of Commissioners’ section
Born in Bandung on February 12th, 1954. Bachelor of Electrical Engineering, Bandung Institute of Technology. Employment history includes the Expert of Asset Management Implementation of Indonesia Power, Vice President of Risk Management of Indonesia Power, Senior Manager of Environmental and Insurance of Indonesia Power and Manager of Career Development of Indonesia Power.
Born in Jakarta on May 16 th, 1966. Bachelor of Electrical Engineering, University of Indonesia, Master of Management and Master of Economics IPWI Electrical Engineering, University of Indonesia. Employment history includes Lecturer in Electrical Engineering Faculty Jayabaya University, Chairman of the Department of Electrical Engineering and Industrial Engineering ofJayabaya University.
Born in Magelang on August 11th, 1960. Bachelor of Civil Engineering, Sepuluh Nopember Institute of Technology and a Master of Management, STIE IPWI. Employment history includes Senior Manager Business Process of PT PLN (Persero), Assistant Deputy Director of Manpower Planning of PT PLN (Persero) and Manager of Development Scaling Training of PT PLN (Persero).
Independensi Komite Manajemen Risiko
Independence of the Risk Management Committee
Seluruh anggota Komite Manajemen Risiko tidak merangkap jabatan yang dilarang oleh peraturan tentang pelaksanaan GCG maupun sebagai anggota pada komite lainnya, di Indonesia Power maupun di luar Indonesia Power yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk bertindak independen.
All members of the Risk Management Committee are not engaged in concurrent positions that are prohibited by the regulations on the implementation of GCG as well as other members of the committee, inside and outside Indonesia Power that can affect their ability to act independently.
Seluruh anggota Komite Manajemen Risiko tidak merangkap jabatan yang dilarang oleh peraturan tentang Pelaksanaan GCG.
All members of the Risk Management Committee are not engaged in concurrent positions that are prohibited by the regulations on the implementation of GCG.
Independensi anggota Komite Manajemen Risiko tercermin dalam tabel dengan aspek berikut:
The independence of members of the Risk Management Committee is reflected in the table below with the following aspects:
Bhimantara Widyajala
Aspek Independensi Aspects of Independence Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi
Not having any financial relationship with the Board of Commissioners and Directors
Tidak memiliki hubungan kepengurusan di Indonesia Power, anak perusahaan maupun perusahaan afiliasi
Not having any managerial relationship in Indonesia Power, a subsidiary, or affiliated company
Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di Indonesia Power
Not having any shares ownership in Indonesian Power
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau sesama anggota Komite Audit
Not having family relationship with the Board of Commissioners, Directors and/ or a fellow member of the Audit Committee
Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat pemerintah daerah
Not serving as a political party officials, local government officials
Keterangan : * Bergabung sejak September 2012
Daniel Theodore Sparringa
Teuku Taufiqulhadi*
Harijanti M Kadri
Dewanto Indra Krisnadi
Lilik Ismanto
Information: * Joined since September 2012
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Manajemen Risiko
Guidelines and Code of Conduct of the Risk Management Commitee
Dalam melaksanakan fungsi dan perannya, Komite Manajemen Risiko Indonesia Power telah dilengkapi Pedoman Kerja yang disebut dengan Piagam Komite Manajemen Risiko yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris tanggal 11 Januari 2011. Dokumen tersebut disusun berdasarkan peraturan dan perundang undangan yang berlaku, telah ditinjau ulang secara berkala dan tidak mengalami perubahan mengingat masih relevan dengan kondisi Perusahaan saat ini.
In performing out their functions and roles, Indonesia Power Risk Management Committee has been occupied with the Working Guidelines namely Risk Management Committee Charter, which is set out in the Decree of the Board of Commissioners on January 11th, 2011. The document is based on laws and regulations in force, has been reviewed periodically and has not changed given its relevancy to the current condition of the Company.
Piagam Komite mengatur hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan kewajiban anggota Komite Manajemen Risiko antara lain fungsi dan tugas pokok Komite Manajemen Risiko, Tanggung Jawab dan Wewenang, Kode Etik, Rapat Komite Manajemen Risiko, dan Penilaian Kinerja Komite Manajemen Risiko.
Committee Charter sets matters regarding to the duties and obligations of members of the Risk Management Committee, including the functions and duties of the Risk Management Committee, responsibility and authority, Code of Conduct, Risk Management Committee Meeting, and performance assessment Risk Management Committee
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko
Duties and Responsibilities of the Risk Management Committee
Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Manajemen Risiko Indonesia Power bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Pertanggungjawaban Komite Manajemen Risiko kepada Dewan Komisaris merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsipprinsip GCG.
In performing their duties, Risk Management Committee of Indonesia Power is responsible to the Board of Commissioners. The responsibilities of the Risk Management Committee to the Board of Commissioners are the manifestations of accountability upon the corporate management in the implementation of the principles of GCG. PT Indonesia Power 2012 Annual Report
227
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko mengacu pada Surat Keputusan Dewan Komisaris No 004.SK/DEKOM-IP/2012 tentang pembentukan Komite Manajemen Risiko. Adapun tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko meliputi: a. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris berupa penelaahan terhadap pelaksanaan Manajemen Risiko serta Kajian Risiko yang dilakukan oleh Manajemen Perusahaan pada: 1) Kegiatan perencanaan Perusahaan 2) Kegiatan investasi Perusahaan 3) Kegiatan operasi Perusahaan b. Memantau dan memastikan bahwa semua kegiatan Perusahaan yang ada di dalam RJPP dan RKAP telah memperhatikan prinsip-prinsip Manajemen Risiko. c. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris mengenai tindak lanjut hasil evaluasi, terutama terhadap kebijakan yang mempunyai dampak keuangan yang signifikan. d. Memberikan rekomendasi kepada Manajemen Perusahaan melalui Dewan Komisaris untuk merancang dan melaksanakan kebijakan Manajemen Risiko, termasuk berbagai hal yang dapat meningkatkan kelancaran dan efektivitas proses kajian risiko. e. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris mengenai perubahan dan penyempurnaan Piagam Komite Manajemen Risiko. f. Memberi rekomendasi tentang sistem pengajian dan pemberian tunjangan bagi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta: 1) Penilaian terhadap sistem yang diberlakukan 2) Opsi yang diberikan, antara lain opsi saham 3) Sistem Pensiun dan 4) Sistem kompensasi serta manfaat lainnya dalam hal pengurangan pegawai g. Memberikan rekomendasi kepada Direksi/ Manajemen Eksekutif untuk merancang dan melaksanakan kebijakan Nominasi dan Remunerasi yang efektif, termasuk berbagai hal yang dapat meningkatkan kelancaran dan efektivitas Perusahaan yang terkait dengan sistem Nominasi dan Remunerasi. h. Membuat laporan kepada Dewan Komisaris. i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajiban Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The performance of Risk Management Committee duties refers to the Board of Commissioners Decree No. 004.SK/DEKOMIP/2012 on the formation of the Risk Management Committee. The duties and responsibilities of the Risk Management Committee include: a. Giving inputs to the Board of Commissioners in the form of a review of the implementation of the Risk Management and Risk Assessment undertaken by the Corporate Management on: 1) The company's Event Planning 2) The company's investment 3) The company's operations b. Monitoring and ensuring that all activities of the Company stated in RJPP and CWBP have given attentions to the Risk Management principles c. Providing inputs to the Board of Commissioners regarding the follow-up results of the evaluation, particularly the policies that have significant financial impact. d. Providing recommendations to the Management of the Company through the Board of Commissioners to design and implement the Risk Management policies, including many things that can improve the steadiness and effectiveness of the risk assessment process. e. Providing inputs to the Board of Commissioners on changes and improvements on the Risk Management Committee Charter. f. Providing recommendations on the system of remuneration and allowances for Members of the Board of Commissioners and Board of Directors as well as: 1) Assessment to the applicable system 2) Options granted, including stock options 3) Retirement System and 4) The system of compensation and other benefits in terms of reduction of employees g. Providing recommendations to the Board of Directors/ Executive Management to design and implement effective policies of Nomination and Remuneration Committee, including a variety of things that can improve the steadiness and effectiveness of the Company related to the Nomination and Remuneration systems. h. Composing a report to the Board of Commissioners. i. Performing other duties assigned by the Board of Commissioners within the scope of the duties and obligations of the Board of Commissioners under the provisions of the legislation in force
Laporan Kerja Komite Manajemen Risiko
Report of the Risk Management Committee
Selama tahun 2012, Komite Manajemen Risiko telah secara aktif memberikan masukan penyempurnaan terkait dengan pengawasan dan pengendalian risiko serta pelaksanaan fungsi nominasi dan remunerasi antara lain meliputi: Kajian Risiko Strategis dan Pengembangan usaha Dalam rangka pelaksanaan tambahan modal disetor kepada PT IPB, manajemen agar lebih memperhatikan (a) kajian kelayakan dalam DMR yang dilakukan dengan cermat, teliti dan penuh kehati-hatian, berdasarkan prinsip-prinsip GCG dan Business Plan yang profitable, (b) kewajaran harga saham yang dibuat oleh appraisal independent dan (c) persetujuan PT PLN (Persero) agar tidak melanggar ketentuan Covenant Global Bond PT PLN (Persero).
228
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
During 2012, the Risk Management Committee has been actively providing input related to the improvement of supervision and risk control as well as the implementation of the nomination and remuneration functions including: Assessments of Strategic Risk and Business Development In the framework of the implementation of the additional paid-in capital to PT IPB, management is feel inclined to pay more attention to (a) the feasibility study carried out in the DMR carefully, meticulous and prudent, based on the principles of GCG and the profitable Business Plan, (b) the reasonable stock prices made by independent appraisal and (c) approval of PT PLN (Persero) in order not to violate the provisions of the Global Bond Covenant of PT PLN (Persero).
Manajemen Indonesia Power telah mengidentifikasi 11 Risiko Kunci Perusahaan, dalam rangka mencapai sasaran Kontinuitas Bisnis Pembangkit Tenaga Listrik, Efisiensi Thermal Korporat yang semakin baik dan Sustainability Asset Pembangkit. Komite Manajemen Risiko menyarankan agar lebih memperhatikan pasal Take or Pay (ToP) pembelian tenaga listrik untuk pembangkit milik IPP serta kontribusi setiap pembangkit di Unit Bisnis dalam pencapaian sasaran tersebut. Persiapan pengembangan dan pelaksanaan ICoFR (Internal Control over Financial Reporting) sesuai dengan surat Direktur Utama PT PLN (Persero) selaku Kuasa Pemegang Saham Indonesia Power. Dalam pelaksanaan pekerjaan EPC proyek PLTA Rajamandala, Komite Manajemen Risiko memberikan rekomendasi agar manajemen tetap melakukannya dengan penuh kehatihatian sehingga biaya proyek tidak melampaui perhitungan keekonomian proyek. Dalam memproses pembebasan tanah perlu dilakukan secara hati-hati antara lain dengan menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan dan surat-surat tanah yang akan dibebaskan dapat dipertanggung jawabkan secara legal.
Kontrak Pengadaan Pasokan Batubara
Menyarankan kepada Direksi untuk lebih konsisten dalam mentaati setiap tahapan proses pengadaan termasuk penyusunan DMR berdasarkan data due diligence terkini yang harus disiapkan sebelum proses negosiasi kontrak, misalnya terkait dengan pengadaan batubara atau energi primer lainnya. Terkait dengan negosiasi batubara dengan PT Bukit Asam (Persero) Tbk, maka Komite Manajemen Risiko mengusulkan agar Manajemen dapat lebih tertib hukum dan administratif serta eksekusi keputusan dilakukan setelah mendapatkan Persetujuan RUPS sesuai peraturan yang berlaku.
Indonesia Power Management has identified 11 Corporate Key Risks, in order to achieve the targets of Power Plant Business Continuity, better Corporate Thermal Efficiency and the Sustainability of Generating Asset. Risk Management Committee advises for paying more attention to chapter TOP purchase of electricity for power plants owned by IPP and the contribution of each plant in the Business Unit in achieving these goals. Preparation and implementation of development ICOFR (Internal Control over Financial Reporting) in accordance with the Letter of the President Director of PT PLN (Persero) as Authorized Shareholders of Indonesia Power. In the execution of the EPC work of Rajamandala HPP, the Risk Management Committee recommended that the management should take more consideration on the project cost, to put it on track and does not exceed the economic calculation. In the process of land acquisition, it needs to be done carefully by preparing the necessary documents and papers of land to be acquired and legally accountable.
Contract of Coal Supply Procurement
Advise the Board of Directors to be more consistent in obeying every stage of the procurement process including the preparation of due diligence RMD based on the data that must be prepared before the current contract negotiation process, for example relating to the procurement of coal or other primary energy. Related to the coal negotiations with PT Bukit Asam (Persero) Tbk, the Risk Management Committee suggested that Management should comply with the regulations and administratives and the decisions made after approval from GMS based on the applicable regulations.
Operasional Pembangkit
Generator Operationals
Fungsi Nominasi dan Remunerasi
Functions of the Nomination and Remuneration
Terkait dengan rencana pengalihan aset PLTGU Priok Blok III dilakukan dengan tujuan untuk mencapai going concern dan sustainability Indonesia Power. Tindakan tersebut dilakukan dengan mengedepankan tertib administratif dan dilakukan setelah mendapatkan Persetujuan RUPS dan/atau instansi berwenang terkait sesuai peraturan yang berlaku.
Melakukan kajian dan memberikan rekomendasi terkait dengan (a) usulan kriteria nominasi calon direksi, (b) perhitungan gaji direksi, (c) sistem karir dan (d) hasil survei tingkat kepuasan pegawai atas sistem karir dan promosi. Menyampaikan rekomendasi terkait dengan penyempurnaan usulan perubahan Organisasi PLTA dan PLTP dengan (a) tabel jumlah Manajer dan Supervisor sebelum dan sesudah perubahan, (b) optimalisasi jumlah jabatan struktural pada fungsi penunjang (fungsi keuangan dan Fungsi SDM), (c) Kajian Kelayakan Operasi, Kajian Kelayakan Finansial, Kajian Kelayakan Lingkungan, Kajian Hukum dan Analisa Risiko sesuai lampiran II Board Manual dan (d) jadwal implementasi Organisasi baru pada Unit Bisnis PLTA dan PLTP. Menyampaikan rekomendasi terkait dengan security system apabila terjadi gangguan pada jaringan komunikasi data lewat Telkom dan Icon Plus, pada kondisi cuaca yang sangat ekstrim, dengan (a) pada perencanaan organisasi sehubungan penerapan program POPST (Pengendalian Operasi Pembangkit Secara Terpusat) agar memperhatikan semua kegiatan sesuai proses bisnis dalam organisasi Unit Bisnis Pembangkitan (UBP), (b) komposisi kompetensi pegawai sejalan dengan tahapan proses bisnis PLTA dan (c) mutasi pegawai lebih memperhatikan kebutuhan pegawai yang ideal dan dapat memberikan nilai tambah bagi pegawai serta kinerja UBP.
Regarding the transfer of assets Priok Block III CPP, it was conducted in meeting a going concern and sustainability of Indonesia Power. The actions are carried out by promoting orderly administrative and done after getting approval from GMS and/ or the relevant competent authority as provided by the regulations.
Conduct studies and provide recommendations related to (a) the proposed criteria of Candidate Nomination of Directors, (b) Salary Calculation of Directors, (c) Career System and (d) an employee Satisfactory Survey on Jobs and promotion system. Deliver recommendations regarding the improvement of the proposed changes to the organization HPP and DPP with (a) table of number of Managers and Supervisors before and after the change, (b) optimization of the amount of structural position on supporting functions (Financial Functions and HR Function), (c) Operations Feasibility Study , Financial Feasibility study, Environmental Feasibility Studies, Legal Studies and Risk Analysis according annex II Board Manual and (d) Schedule of new implementation of organization on HPP & GPP. Deliver recommendations regarding the security system if there are any interference on the network data communication through Telkom and Icon Plus, the extreme weather conditions, with (a) the planning application in respect of organizations POPST program (Plant Operations Control In Centralized) in order to observe all appropriate activities in business processes within the organization GBU, (b) the composition of employee competence is inline with the business process steps of the HPP and (c) pay more attention to the needs of employees mutations and can provide more value to the employee as well as the performance of GBU.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
229
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Rapat Komite Manajemen Risiko
Risk Management Committee Meetings
Rapat koordinasi Komite Manajemen Risiko dengan Satuan Manajemen Risiko dilaksanakan minimal sebulan sekali. Dalam pelaksanaan rapat Komite Manajemen Risiko dapat mengundang Manajemen Perseroan melalui Satuan Manajemen Risiko untuk memberikan informasi yang diperlukan.
Coordination meetings of the Risk Management Committee and The Risk Management Unit carried out at least once a month. On the implementation of the Risk Management Committee meetings may invite the management of the Company through the Risk Management Unit to provide necessary information.
Keputusan Rapat Komite Manajemen Risiko diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan musyawarah mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara setuju terbanyak. Apabila suara setuju dan tidak setuju berimbang maka usulan dianggap ditolak.
Risk Management Committee Meeting decisions are taken by consensus. In the event, if a decision does not reach consensus agreement then decisions are taken by majority voting. If the votes of agree and disagree are balance, then the proposal is considered rejected.
Selama tahun 2012, Komite Manajemen Risiko telah menyelenggarakan 21 (dua puluh satu) kali rapat, dengan tingkat kehadiran anggota Komite Manajemen Risiko beserta agenda yang dibahas adalah sebagai berikut:
During 2012, the Risk Management Committee has organized 21 (twenty-one) meetings, by the attendance along with members of the Risk Management Committee discussed the agenda as follows:
Tanggal Rapat Date
Komite Manajemen Risiko Risk Management Commitee Bhimantara Widyajala
Daniel T. Teuku Sparringa Taufiqulhadi*
11-Jan
27-Feb
Dewanto Indra Krisnadi
Agenda
Lilik Ismanto
Membahas Permohonan Persetujuan Tambahan Modal disetor ke PT IPB
Discussion on the Application for Approval of Additional Paid-in capital to PT IPB
1. Laporan Manajemen 1. Company's Managerial Report Perusahaan Tahun 2011 Final Company of 2011 Final Program Program Penerapan ERM Tahun ERM Implementation of 2012 2012 2. Progres dan Kendala topik-topik 2. Progress and Obstacles topics yang perlu diperhatikan Tahun that need to be considered in 2012. 2012. 3. Lain - lain 3. Others
14-Mar
1. Laporan kegiatan SMR bulan Februari Tahun 2012 2. Program Penerapan ERM
19-Apr
1. Laporan Kegiatan SMR bulan 1. SMR activity report in March Maret Tahun 2012 2012 2. Final Program Penerapan ERM 2. Final Program of ERM di Indonesia Power Tahun 2012 implementation at Indonesia Power in 2012
29-May
8-Jun
19-Jun
30-Jul
1. SMR activity report in February 2012 2. ERM Implementation Program
1. Risiko Kunci Korporat. 2. Laporan kegiatan SMR bulan April Tahun 2012. 3. Lain-lain.
1. Corporate Key Risk. 2. SMR activity report in April 2012
Membahas status Kepemilikan Saham Indonesia Power di PT IPB
Discussion on the status of Indonesia Power shareholding in PT IPB
Membahas Permohonan Tanggapan Tertulis Dewan Komisaris untuk Addendum dengan PT Bukit Asam (Persero), Tbk Tahun 2012.
Discussion on Written Responses from BoC regarding addendum agreement with PT Bukit Asam (Persero), Tbk in 2012.
3. Others.
Laporan Kegiatan SMR bulan Juni SMR Activity Report in June and dan Juli Tahun 2012 July 2012 Membahas Permohonan Persetujuan Tambahan Modal disetor ke PT Rajamandala Elektrik Power (PT REP)
Discussion on the Approval Application for Additional Paid-in capital to PT Rajamandala Electric Power (PT REP)
13-Aug
Membahas Surat Dirut Indonesia Power No.1111/530/IP/2012 mengenai Permohonan persetujuan tambahan modal disetor ke REP.
Discussion on the letter of Indonesia Power CEO No.1111/530/IP/2012 the on application for approval of additional paid-in capital to the REP.
15-Aug
1. Laporan Kegiatan SMR bulan Juli Tahun 2012. 2. Lain-lain
1. SMR activity report in July 2012.
17-Sep
1. Laporan Kegiatan SMR bulan Agustus Tahun 2012. 2. Lain-lain
1. SMR activity report in August 2012. 2. Others
6-Aug
230
Harijanti M Kadri
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
2. Others
Tanggal Rapat
Komite Manajemen Risiko Risk Management Commitee Daniel Teuku Bhimantara Widyajala T. Sparringa Taufiqulhadi*
Harijanti M Kadri
Dewanto Indra Krisnadi
Agenda
Lilik Ismanto
Membahas Permohonan Persetujuan Dewan Komisaris untuk Penunjukan/ Penetapan Pemenang dalam Pengadaan CNG Plant untuk Memenuhi Kebutuhan Beban Puncak PLTGU Grati.
Discussion on the Application for Board of Commissioners Approval for Appointment/ Procurement of Winner in procuring CNG Plant to Meet Peak Load of Grati CPP.
9-Oct
Membahas Permohonan Rekomendasi Dewan Komisaris untuk Addendum Kontrak Batubara dengan PT Bukit Asam (Persero) Tbk Tahun 2012
Discussion on the application of The Board of Commissioners's Recommendation for Addendum Coal Contract and PT Bukit Asam (Persero) Tbk in 2012
11-Oct
Membahas Permohonan Discussion on the Application for Persetujuan Pengalihan Aset PLTGU Approval of Assets Transfer of Priok Priok Blok III. CPP Block III.
17-Oct
1. Program Kerja Komite Manajemen Risiko. 2. Lain-lain
1. Work Program of Risk Management Committee. 2. Others
29-Oct
1. Laporan Kegiatan SMR bulan September Tahun 2012. 2. Lain-lain
1. SMR activity report in September 2012. 2. Others
26-Sep
1. Menyiapkan Laporan Komite 1. Preparation of Risk Management Committee Report of Board of Manajemen Risiko Dewan Komisaris TW III Tahun 2012. Commissioners Q III in 2012. 2. Koordinasi Pelaksanaan Progam 2. Coordination of Committee Risk Management Implementation of Kerja Komite Manajemen Risiko Dewan Komisaris Indonesia the Programme Coordination of Board of Commissioners of Power Indonesia Power 3. Lain-lain 3. Others
7-Nov
1. Proposal on Additional Paid-in 1. Usulan Penambahan Modal Disetor untuk Pemenuhan for Signing Eligibility Addendum PPA SPP in East Kalimantan Persyaratan Penandatanganan 2x27.5 PT Indo Ridlatama MW Addendum PPA PLTU Kalimantan Timur 2x27,5 MW Power PT Indo Ridlatama Power 2. Others 2. Lain-lain
9-Nov
Membahas Progress Pekerjaan dari Discussing Works Progress on the design Draft of Merger Organization Draft rancangan Organisasi Penggabungan Fungsi Keuangan Finance design and HR functions dan SDM
29-Nov
1. Rapat Koordinasi Komite Manajemen Risiko Dekom KSMR 2. Lain-lain
21-Dec
Total
10
0
1
21
18
1. Meeting of the Risk Management Committee Dekom - KSMR 2. Others
9
* Bergabung sejak September 2012 Joined since September 2012
Keputusan yang diambil dalam rapat Komite Manajemen Risiko Indonesia Power telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat Komite Manajemen Risiko. Risalah rapat di tandangani oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Komite Manajemen Risiko yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (dissenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat.
from the Risk Management Committee Indonesia Power meetings have been recorded and documented in the minutes of meetings of the Risk Management Committee. Minutes of meetings were signed by the chairman of the meeting and distributed to all members of the Risk Management Committee who did or did not attend the meeting. Differences of opinion (dissenting opinion) occurred at the meeting will be included in the minutes of the meeting and the reasons of the dissent.
Rencana Rapat Komite Manajemen Risiko Tahun 2013
Risk Management Committee Meeting Plan 2013
Tahun 2013 Komite Manajemen Risiko merencanakan rapat minimal 1 bulan sekali atau 12 kali dalam setahun. Jumlah tersebut dapat berubah sesuai kebutuhan apabila disepakati oleh seluruh anggota Komite Manajemen Risiko.
In 2013, the Risk Management Committee planned to have at least once month or 12 times a year. The number may change as necessary if it is agreed by all members of the Risk Management Committee.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
231
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Penilaian Kinerja Komite Manajemen Risiko tahun 2012
P erformance As ses sment of Risk Management Committee in 2012
Mengacu pada Piagam Komite, kinerja Komite Manajemen Risiko dievaluasi oleh Dewan Komisaris setiap akhir tahun, yaitu berdasarkan realisasi dan penyelesaian program kerja dan anggaran komite manajemen risiko. Hal ini kemudian dilaporkan kepada Dewan Komisaris. Laporan Komite Manajemen Risiko termasuk pencantuman risalah rapat yang memuat saran, rekomendasi dan masukan terkait dengan pelaksanaan tugas komite.
Referring to the Committee Charter, the performance of Risk Management Committee is evaluated by the Board of Commissioners in every year-end, which is based on the realization and completion of the work program and budget of the risk management committee. It is then reported to the Board of Risk Management Committee. The report of the Risk Management Committee includes the acknowledgement of the minutes of meetings, suggestions, recommendations and proposals associated with accomplishment work of the committee.
Hasil penilaian tersebut menjadi bahan pertimbangan bagi Dewan Komisaris untuk mengangkat kembali dan/atau memberhentikan anggota Komite Manajemen Risiko untuk periode jabatan berikutnya.
The assessment results come into into consideration for the Board of Commissioners to reappoint and/ or dismiss members of the Risk Management Committee for the next period's positions.
Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee Dengan menimbang Surat Menteri BUMN yang mengatur bahwa Badan Usaha Milik Negara dipersyaratkan memiliki dua komite, yaitu Komite Audit dan Komite lainnya, maka berdasarkan ketentuan tersebut Perusahaan telah melakukan penyedehanaan jumlah komite dari yang sebelumnya berjumlah tiga Komite menjadi dua Komite yang mana keberadaan Komite Nominasi dan Remunerasi ditiadakan. Namun fungsinya dijalankan oleh Komite Manajemen Risiko. Adapun untuk penjelasan selengkapnya dapat dilihat pada bagian Komite Manajemen Risiko.
232
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
By considering the Minister of SOE's letter which stipulates that state-owned enterprises are required to have two committees, namely the Audit Committee and other Committees, under the provisions, the Company has simplified the amount of the previous committees, which previously consisted of three commitees to two committees in which the existence of the Committee Nomination and Remuneration Committee is eliminated. But, the function is executed by the Risk Management Committee. As for the explanation can be seen in parts of the Risk Management Committee.
Sekretaris Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Secretary Sekretaris Dewan Komisaris Indonesia Power mengemban misi untuk mendukung kelancaran administrasi atas pelaksanaan fungsi pengawasan dan penasehatan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris.
Board of Commissioners Secretary of Indonesia Power has a mission to support administrative supervision on the implementation and advisory functions performed by the Board of Commissioners.
Pengangkatan Sekretaris Dewan Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Indonesia Power No.001.SK/ DEKOM-IP/ 2010 tanggal 30 September 2010.
The Appointment of Board of Commissioners Secretary is pursuant to Decree of the Board of Commissioners of Indonesia Power No. 001.SK/DEKOM-IP/2010 dated September 30 th , 2010.
Berikut profil ringkas Sekretaris Dewan Komisaris
The following is a brief profile of Board of Commissioners Secretary
Didy Poeriadi Lahir di Kediri, tanggal 9 Februari 1954. Sarjana Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh November - Surabaya. Riwayat pekerjaan antara lain berkarir sebagai Dewan Komisaris Indonesia Power, Kepala Satuan Manajemen Risiko PT PLN (Persero), Management Consulting Group PT PLN (Persero), Sekretaris Dewan Komisaris PT Pembangkitan Jawa-Bali dan Kepala Staf Perencanaan Proyek Induk Pembangkit Jabar Jaya PT PLN (Persero) Jawa Barat.
Born in Kediri, on February 9th, 1954. Bachelor of Electrical Engineering from Sepuluh November Institute of Technology - Surabaya. Employment history including a career as a Board of Commissioners of Indonesia Power, Head of Risk Management of PT PLN (Persero), Management Consulting Group PT PLN (Persero), Board of Commissioners Secretary of PT Pembangkitan Jawa-Bali and the Chief of Project Planning of Main Power Generation of PT PLN (Persero) Jabar Jaya, West Java.
Sekretaris Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk menyelenggarakan kegiatan administrasi, mengkoordinasikan penyediaan informasi yang dibutuhkan Dewan Komisaris, baik terkait hubungan dengan Komite maupun dengan Direksi dan manajemen di bawahnya. Selain itu, Sekretaris Dewan Komisaris juga berkewajiban untuk menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris, menyiapkan materi rapat serta menyusun risalah rapat Dewan Komisaris.
Board of Commissioners Secretary is responsible for conducting administrative activities, coordinating the provision of required information needed by the Board of Commissioners, in its relation to the committee as well as with the Board of Directors and management underneat. In addition, Board of Commissioners Secretary is also obliged to convene a meeting with the Board of Commissioners, prepare meeting materials and prepare the minutes of meetings of the Board of Commissioners.
Struktur Organisasi Sekretaris Dewan Komisaris
Organizational Structure of Board of Commissioners Secretary
Dalam struktur organisasi, Sekretaris Dewan Komisaris bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris dan dibantu oleh 1 orang staf tenaga Sekretariat Dewan Komisaris dari Indonesia Power dan 1 tenaga Sekretariat Dewan Komisaris dari outsourcing.
In the organizational structure, Board of Commissioners Secretary is directly responsible to the Board of Commissioners and is assisted by one Secretariat staff of the Board of Commissioners from Indonesia Power and one Secretariat staff of the Board of Commissioners from outsourcing.
Pedoman Kerja dan Tanggung Jawab Sekretaris Dewan Komisaris
Working Guidelines and Responsibilities of Board of Commissioners Secretary
Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris Dewan Komisaris mengacu pada Pedoman Kerja yang yang tercantum dalam Board Manual. Pedoman tersebut mengatur mengenai tugas dan tanggung jawab Sekretaris Dewan Komisaris untuk: a) Menyelenggarakan kegiatan administrasi dan kesekretariatan di lingkungan Dewan Komisaris. b) Mengkoordinasikan penyediaan informasi yang dibutuhkan Dewan Komisaris, seperti laporan berkala dari Direksi (Laporan Kinerja, Laporan Triwulanan, Laporan Tahunan, Laporan Hasil Pemeriksaan Audit Internal) serta laporan/informasi lainnya mengenai Perusahaan.
In performing his/her duties, the Board of Commissioners Secretary refers to the Working Guidelines which are listed in the Board Manual. These guidelines regulate the duties and responsibilities of the Board of Commissioners Secretary to: a) Provide administrative and secretarial activities in the area of the Board of Commissioners. b) Coordinate the provision of required information needed by the Board of Commissioners, such as the periodic reports of the Directors (Monthly, Quarterly Annual Reports, Internal Audit Inspection Report) and report/other information related to the Company.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
233
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
234
c) Menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris, penyampaian materi rapat serta pembuatan risalah rapat serta mengirimkan hasil-hasil keputusan rapat kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
c. Hold meeting of the Board of Commissioners, deliver meeting materials and make the minutes of the meeting and send the results of the meeting's decision to the parties concerned.
Kegiatan Sekretaris Dewan Komisaris
Activities of The Secretary of The Board Of Commissioners
a) Mempersiapkan dan menghadiri kegiatan RUPS Indonesia Power sebagai berikut : RUPS Laporan Perhitungan Tahunan Tahun 2011 RUPS Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2013
a) Prepare and attend the GMS of Indonesia Power as follows:
b) Menyelenggarakan 13 kali rapat Dewan Komisaris dengan Direksi Indonesia Power.
b) Conduct 13 Board of Commissioners Meetings with the Board of Directors of Indonesia Power.
c) Menyelenggarakan 19 kali rapat Komite Audit, dan 21 rapat Komite Manajemen Risiko.
c) Conduct 19 Audit Committee Meetings and 21 Risk Management Committee Meetings.
d) Mempersiapkan dan menghadiri kegiatan kunjungan ke Unit Bisnis Pembangkitan terdiri dari UBP Mrica, UBP Suralaya, PLTD Sekam dan Sub Unit PLTG Sunyaragi, UBP Semarang, UBP Bali dan UBP Perak Grati.
d) Prepare and attend the visit to the Generating Business Units consisting of Mrica GBU, Suralaya GBU, Sekam DPP and Sub Unit Sunyaragi GTPP, Semarang GBU, Bali GBU dan Perak Grati GBU .
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
GMS of Annual Calculation Report 2011 GMS on Endorsement of CWBP 2013
Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Tahun 2012 Remuneration Determination Procedures of the Boards of Commisioners, Directors, and Committee of 2012 Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Remuneration Policy for the Boards of Commissioners and Directors
Kebijakan pemberian remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi mengacu kepada keputusan dari pemegang saham sebagaimana ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
Remuneration policy and other facilities for the Board of Commissioners and Board of Directors refers to the decision of shareholders as set out in the General Meeting of Shareholders.
Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler tanggal 25 Juni 2009, pemegang saham menetapkan penyesuaian komposisi remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi dengan pertimbangan meliputi: kewajaran sebagai pengelola aset dan revenue sekelas Indonesia Power, meningkatnya tuntutan dan tanggung jawab pengurusan perusahaan serta meningkatnya kebutuhan Cost of Living Adjustment (COLA).
Based on the decision of Shareholders in the Circular dated 25 June 2009, shareholders set the adjustment of remuneration to the Board of Commissioners and Board of Directors with several considerations including: fairness as asset management and revenue of Indonesia Power, increasing demands and responsibilities of the management company as well as the growing need for Cost of Living Adjustment (COLA).
Keputusan tersebut menetapkan dasar gaji bagi Direktur Utama, yang menjadi dasar komposisi gaji Direktur, Komisaris Utama, anggota Dewan Komisaris dan honorarium Sekretaris Dewan Komisaris secara berturut-turut sebesar 90%, 40%, 36% dan 15%. Komponen remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi meliputi: a) Gaji/honorarium b) Tunjangan tetap bagi Direksi, Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris, c) Rumah jabatan/tunjangan rumah bagi anggota Direksi,
The decision sets the basic salary for the President Director, which becomes the basis of the composition of the salary Directors, Chairman, Board of Commissioners and honorarium for the Secretary to the Board of Commissioners respectively by 90%, 40%, 36% and 15%. Components of remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors include: a) Salary/ honorarium, b) Fixed allowances for Directors, the Board of Commissioners and the Secretary of the Board of Commissioners, c) Home office/ home allowances for members of the Board of Directors, d) Vehicles office for members of the Board of Directors, transport allowances for the Board of Commissioners and Secretary to the Board of Commissioners, e) Liability insurance and officers for Directors, the Board of Commissioners and Secretary to the Board of Commissioners f) Social security workforce.
d) Kendaraan jabatan bagi anggota Direksi, tunjangan transport bagi Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris e) Asuransi tanggung jawab hukum dan officer bagi Direksi, Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris f) Jaminan sosial tenaga kerja. Pada Juni 2012, berdasarkan Surat Direktur Utama PT PLN (Persero) selaku Pemegang Saham No.123/441/Dirut/2012-R Tanggal 19 Juni 2012 Tentang Penetapan Tantiem dan Bonus PT Indonesia Power Tahun Buku 2011 ditetapkan penyesuaian jumlah remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi.
In June 2012, based on Commissioner Director Letter PT PLN (Persero) as the shareholder No.123/441/Dirut/2012-R dated June 19th, 2012 on the determination of tantiem and bonus of PT Indonesia Power for financial year 2011 set the adjustment of remuneration of Board of Commissioners and Board of Directors
Berikut mekanisme penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi: 1) Komite Nominasi dan Remunerasi melakukan penelaahan atas kompensasi yang diberikan untuk pekerjaan yang bersangkutan pada industri sejenis. 2) Dengan memperhitungkan kinerja usaha perusahaan dan kontribusi masing-masing individu, Komite Nominasi dan Remunerasi melakukan pembahasan untuk menyiapkan rekomendasi. 3) Rekomendasi disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk pembahasan lanjutan dan persetujuan 4) Usulan remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi disampaikan kepada pemegang saham untuk pembahasan dan persetujuan dalam RUPS 5) RUPS memberikan persetujuan dan menetapkan remunerasi Dewan Komisaris
Compensation mechanism for the Board of Commissioners and the Board of Directors are as follow: 1) Nomination and Remuneration Committee conducted a review of the compensation awarded in the relevant market for the same position and business. 2) By taking the company's operating performance into account and contribution of each individual, then the discussions by the Nomination and Remuneration Committee to prepare a recommendation. 3) The recommendations submitted to the Board of Commissioners for further discussion and approval. 4) The proposed remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors submitted to shareholders for GMS discussion and approval 5) GMS gives approval and sets the remuneration of the Board of Commissioner.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
235
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Skema Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Komite Nominasi & Remunerasi Nomination & Renumeration Committee
Remuneration Scheme for Board of Commissioners and Board of Directors
Melakukan kajian Membuat rekomendasi kepada Dewan Komisaris
Memberikan persetujuan dan menetapkan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi
RUPS General Meeting of Shareholders
Conduct Studies Make recommendations for the board
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Give approval and set the renumeration for the Board of Commissioners and Board of Directors
Mempelajari rekomendasi dari komite nominasi dan remunerasi Mengusulkan kepada RUPS Study the recommendation from the nomination & renumeration committee Propose to the General Meeting of Shareholders
Jenis Remunerasi Dewan Komisaris
Types of Remuneration for the Board of Commissioners
Jenis remunerasi Dewan Komisaris untuk tahun 2012 berdasarkan Surat Direktur Utama PT PLN (Persero) selaku Pemegang Saham No.123/441/Dirut/2012-R Tanggal 19 Juni 2012 adalah sebagai berikut:
The remuneration for Board of Commissioners in 2012 based on the Commissioner Director Letter PT PLN (Persero) as the shareholder No.123/441/Dirut/2012-R dated June 19th, 2012 are as follow:
Jumlah Anggota Dewan Komisaris Number of Members of the Board of Commissioners
Jenis Remunerasi Types of Remuneration
2011
Jumlah Remunerasi Dewan Komisaris (Rp) The amount of Remuneration of the Board of Commissioners (Rp)
2012
2011
2012
Honorarium
Honorarium
6
6
1.444.799.998
2.308.428.411
Tantiem yang dibayarkan tahun
Bonus paid in a year
6
6
668.304.000
1.344.011.200
Tunjangan
Allowance
6
6
203.966.666
260.493.529
Jumlah
Total
6
6
2.317.070.664
3.912.933.140
Rincian remunerasi yang diperoleh Dewan Komisaris selama tahun 2012 adalah:
Details of the remuneration earned the Commissioners in 2012 was (adjust if there is a change in 2012): Dalam Rupiah (in Rupiah)
Dewan Komisaris Board of Commissioners I.G.A Ngurah
Honor per Bulan Honorarium per month
Tunjangan Transport Transport Allowance
Total per Bulan Total per Month
Tantiem Tantiem
THR Religious Holiday Allowance
Penghasilan per Tahun Income per Year
28.000.000
2.900.000
30.900.000
247.744.000
26.352.941
732.810.665
Adnyana Daniel Theodore
JanuaryDecember 2012
25.200.000
2.900.000
28.100.000
222.969.600
25.200.000
673.206.838
Sparringa Aries Muftie
Masa Jabatan Tenure
JanuaryDecember 2012
25.200.000
2.900.000
28.100.000
222.969.600
33.681.582
686.203.028
JanuaryDecember 2012
Bhimantara
25.200.000
2.900.000
28.100.000
222.969.600
33.681.582
686.203.028
Widyajala Teuku
25.200.000
2.900.000
28.100.000
55.742.400
33.600.000
502.376.043
Taufiqulhadi Luizah
JanuaryDecember 2012 October December 2012
25.200.000
2.900.000
28.100.000
55.742.400
33.600.000
502.376.043
October December 2012
236
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Berikut adalah tabel perbandingan klasifikasi remunerasi Dewan Komisaris tahun 2011 dan 2012:
Below is the table of comparison of classification of remuneration for Commisioners in 2011 and 2012:
Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun The Ammount of Remuneration per person in 1 year
2011
2012
Di atas 1 milyar
Over 1 billion
-
-
Diantara 500 juta s/d 1 miliar
Between 500 millions s/d 1 billion
-
6
Di bawah 500 juta
Under 500 millions
6
-
Remunerasi Direksi
Remuneration for the Board of Directors
Jenis remunerasi Direksi untuk tahun 2012 berdasarkan Surat Direktur Utama PT PLN (Persero) selaku Pemegang Saham No.123/441/Dirut/2012-R Tanggal 19 Juni 2012 adalah sebagai berikut:
The remuneration for Board of Directors in 2012 based on the Commissioner Director Letter PT PLN (Persero) as the shareholder No.123/441/Dirut/2012-R dated June 19th, 2012 are as follow:
Jumlah Anggota Direksi Number of Members of the Board of Commissioners
Jenis Remunerasi Types of Remuneration
2011 Honorarium
Honorarium
Jumlah Remunerasi Direksi (Rp) The amount of Remuneration of the Board of Commissioners (Rp)
2012
2011
2012 3.612.000.000
5
5
3.091.200.000
Tantiem yang dibayarkan tahun Bonus paid in a year
5
5
2.009.280.000
2.849.056.000
Tunjangan
Allowance
5
5
257.600.000*
592.200.000**
Jumlah
Total
5
5
5.358.080.000
7.053.256.000
Keterangan: * merupakan tunjangan cuti; **merupakan tunjangan cuti dan hari raya / THR Information: *leave allowance **leave and religious holiday allowance
Rincian remunerasi yang diperoleh Direksi selama tahun 2012 adalah :
Details of remuneration earned by Board of Directors in 2012: Dalam Rupiah (in Rupiah)
Gaji per Bulan Salary per month
Direksi Board of Directors
Total per Bulan Total per month
Tunjangan Cuti Leave Allowance
Tantiem Bonus (Tantiem)
THR Religious Holliday Allowance
Penghasilan per Tahun Income per Year
Djoko Hastowo
70.000.000
70.000.000
56.000.000
619.360.000
70.000.000
1.585.360.000
Mustiko Bawono
63.000.000
63.000.000
50.400.000
557.424.000
63.000.000
1.426.824.000
Antonius R.T. Artono*
63.000.000
63.000.000
-
-
50.400.000
252.000.000
Supangkat Iwan Santoso*
63.000.000
63.000.000
50.400.000
557.424.000
-
922.824.000
Dewi Sri Wahyuni
63.000.000
63.000.000
63.000.000
557.424.000
50.400.000
1.439.424.000
Firman Dini
63.000.000
63.000.000
50.400.000
557.424.000
50.400.000
1.426.824.000
*) Sdr. Antonius R.T. Artono menjabat Direktur Pengembangan dan Niaga per Oktober 2012. Sedangkan Sdr. Supangkat Iwan Santoso menjabat Direktur Pengembangan dan Niaga sampai dengan April 2012. *) Mr. Antonius R.T. Artono served as Director of Development and Commerce as per October 2012. While Mr. Supangkat Iwan Santoso as Director of Development and Commerce served until April 2012.
Berikut tabel perbandingan klasifikasi remunerasi Direksi tahun 2011 dan 2012 sebagai berikut:
Below is the table of comparison of classification of remuneration for Directors in 2011 and 2012:
Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun The Ammount of Remuneration per person in 1 year
2011
2012
Di atas 1 milyar
Over 1 billion
5
4
Diantara 500 juta s/d 1 miliar
Between 500 millions s/d 1 billion
-
1*
Di bawah 500 juta
Under 500 millions
-
1*
* Menjabat sebagai Direksi kurang dari satu tahun Served as the Board of Directors less than one year
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
237
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Remunerasi Komite
Remuneration for the Committee
Prosedur Penetapan Remunerasi Komite
Determination Procedure of Remuneration for the Committee
Kebijakan pemberian remunerasi dan fasilitas lain bagi Komite mengacu kepada Keputusan Dewan Komisaris. Proses penetapan remunerasi didasarkan dengan memperhatikan antara lain hasil kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, prestasi kerja individu, kewajaran dengan peer group, dan pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang perusahaan.
Remuneration policy and other facilities for the Committee refers to the decision of the Board of Commissioners. Process based remuneration with respect to financial results and reserves compliance as stipulated in the legislation in force, individual performance, the fairness of the peer group, and consideration of long-term goals and strategies of the company.
Berikut mekanisme penetapan kompensasi bagi Komite: 1) Dewan Komisaris memperhitungkan kinerja usaha perusahaan dan kontribusi masing-masing anggota komite dalam menetapkan remunerasi anggota Komite Audit, Komite Manajemen Risiko dan Komite Nominasi dan Remunerasi, 2) Dewan Komisaris memberikan persetujuan penetapan remunerasi Komite
The compensation mechanism for the Committee as follows: 1) The Board of Commissioners take into account the company's operating performance and contribution of each member of the committee in setting the remuneration of the Audit Committee, Risk Management Committee and the Nomination and Remuneration Committee, 2) The Board of Commissioners give approval for the determination of remunerisation for the committee
Berikut tabel perbandingan remunerasi Komite tahun 2011 dan 2012 sebagai berikut:
Here is the table of comparison of committee remuneration in 2011 and 2012: Dalam Rupiah (in Rupiah)
Komponen Component Honorarium
Honorarium
Bonus (insentif kinerja)
Bonus (performance incentive)
Tunjangan (transportasi,
Allowance (transportation,
asuransi kesehatan dan
insurance, health care, and
sebagainya)
others)
Total
Total
2011
2012
108.000.000
297.000.000
18.684.211
58.650.000
-
-
126.684.211
355.650.000
Sistem Pengendalian Internal Internal Control System
238
Penerapan sistem pengendalian internal oleh Indonesia Power diarahkan untuk dapat memberikan suatu keyakinan bahwa perusahaan memiliki catatan keuangan dalam penyusunan laporan keuangan, penggunaan aset sesuai dengan peruntukkannya dan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku.
The Implementation of internal control systems by Indonesia Power is directed to provide an assurance that the company has the financial records for preparing financial statements, in accordance with their distribution asset utilization and compliance with applicable regulations.
Indonesia Power terus mendorong penerapan sistem pengendalian internal yang efektif. Penerapan sistem pengendalian internal diarahkan untuk memastikan bahwa perusahaan telah memiliki kehandalan laporan dan informasi keuangan, kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku serta efisiensi dan efektivitas kegiatan operasional. Sistem pengendalian internal Indonesia Power melibatkan seluruh unsur dalam perusahaan, meliputi Dewan Komisaris, Direksi, manajemen senior dan seluruh pegawai dalam perusahaan mengacu pada prinsip-prinsip Internal Control-Integrated Framework yang diterbitkan oleh The Committee of Sponsoring Organization (COSO) of the Treadway Commission.
Indonesia Power continues to encourage the implementation of internal control system effectively. Implementation of internal control system geared to ensure that the company has had reliability reports and financial information, compliance with regulations as well as the efficiency and effectiveness of operations. Indonesia Power's internal control system involves all elements of the company, including the Board of Commissioners, Board of Directors, senior management and all employees in the company refers to the principles of the Internal Control-Integrated Framework issued by the Committee of Sponsoring Organizations (COSO) of the Treadway Commission.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Indonesia Power telah menerapkan Kebijakan Sistem Pengendalian Internal dalam bentuk Internal Control Over Financial Reporting (ICoFR) yang akan menjadi payung dari penerapan sistem pengendalian inter nal korporat.
Indonesia Power has implemented a policy in the form of Internal Control Systems Internal Control Over Financial Reporting (ICOFR) which will be the framework of corporate internal control system implementation.
Sesuai dengan prinsip-prinsip COSO framework, unsur pengendalian intern Indonesia Power terdiri dari:
In accordance with the principles of the COSO framework, internal control elements Indonesia Power consists of:
1. 2. 3. 4. 5.
Lingkungan pengendalian (control environment) Penaksiran risiko (risk assessment) Aktivitas pengendalian (control activities) Informasi dan komunikasi (informasi and communication) Pemantauan (monitoring)
Adapun skema sistem pengendalian internal Indonesia Power dapat dilihat pada gambar berikut:
1. 2. 3. 4. 5.
Control environment Risk assessment Control activities Information and communication Monitoring
The scheme of Indonesia Power internal control can be viewed in the following figure:
Dewan Komisaris dan Komite Dewan Komisaris The Board of Commisioners and Board of Commissioners Committee
Direksi Directors
Satuan Manajemen Risiko Risk Management Unit Manajemen Management
Pertahanan Lapisan Pertama First Layer of Defence
Satuan Manajemen Mutu dan Kinerja Quality and Performance Management Unit
Pertahanan Lapisan Kedua Second Layer of Defence
Satuan Audit Internal Internal Audit Unit
Pertahanan Lapisan Ketiga Third Layer of Defence
Pertahanan Lapis pertama : Dilaksanakan oleh pemilik proses bisnis (Owners)/Manajemen
First Layer of Defense: Undertaken by the process business (Owners)/ Management
Pertahanan Lapis kedua : Dilaksanakan oleh Satuan Manajemen Risiko dan Satuan Manajemen Mutu dan Kinerja
Second Layer of Defense: Undertaken by Risk Management Unit and Quality and Performance Management Unit
Pertahanan Lapis Ketiga : Dilaksanakan oleh Satuan Audit Internal
Third Layer of Defense: Undertaken by Internal Audit Unit
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
239
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
240
Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan penasehatan terkait dengan proses kecukupan dan kewajaran dalam penyusunan laporan keuangan, pengelolaan risiko dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian yang dibantu oleh Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko. Sedangkan Direksi menerapkan sistem pengendalian internal melalui penerapan kebijakan dan prosedur perusahaan secara konsisten dan memenuhi kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku, antara lain terkait dengan kegiatan usaha perusahaan dan manajemen risiko, rencana strategis, pembagian tugas, pendelegasian wewenang serta kebijakan akuntansi yang memadai.
The Board of Commissioners monitors and provides advises related to the adequacy and fairness of the financial statements, the management of risk with respect to the precautionary principle, assisted by the Audit Committee and Risk Management Committee. While the Board of Directors implements the internal control system through the implementation of company policies and procedures consistently and meeting regulatory compliance including its relation to the company's business activities and risk management, strategic planning, division of duties, delegation of authority and the accounting policies where as appropriate.
SMR bekerjasama dan/atau berkoordinasi dengan SAI melakukan langkah nyata dalam upaya peningkatan pengendalian internal (internal control) dalam berbagai kegiatan operasional perusahaan. Pengendalian internal di lingkungan Indonesia Power senantiasa dievaluasi agar mampu mengikuti perkembangan usaha perusahaan.
SMR cooperate and / or coordinate with the SAI to make concrete steps in improving the internal control. The Internal Control of Indonesia Power always being evaluated to keep track with the development of corporate business.
Lingkungan Pengendalian
Control Environment
Lingkungan pengendalian adalah segala kondisi yang membentuk struktur yang menjadi prasyarat dalam organisasi, agar budaya sadar pengendalian bisa tumbuh.
Control environment are conditions that form the structure of which is a prerequisite in the organization, in order to grow the culture of risk awareness.
Hal-hal yang menjadi faktor yang membentuk lingkungan pengendalian meliputi: 1. Nilai Integritas dan Etika Perusahaan telah mengatur kebijakan tersebut dalam Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) dan Indonesia Power Way. 2. Komitmen terhadap Kompetensi Perusahaan telah mengatur kebijakan SDM berbasis kompetensi (Sertifikasi dan Inovasi) 3. Pengawasan terhadap Manajemen dan Komite Audit Perusahaan telah mengatur kebijakan Board Manual dan Internal Audit Charter.
Factors that form the control environment include: 1. Value of Integrity and Ethics The Company has set the policy in the Company's Code of Ethics (Code of Conduct) and Indonesia Power-Way.
4. Filosofi manajemen dan gaya operasi Perusahaan telah mengatur kebijakan tersebut dalam penerapan Manajemen Risiko. 5. Struktur Organisasi, Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab
2. Commitment to Competence The Company has set up a competency-based HR policies (Certification and Innovation) 3. Supervision upon the Audit Committee and Management The Company has set up a policy on Board Manual and the Internal Audit Charter. 4. Management philosophy and operating style The Company has set the policy in the implementation of risk management. 5. Organizational Structure, Delegation of Authority and Responsibility
Penilaian Risiko
Risk Assessment
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Indonesia Power memiliki potensi risiko yang harus diidentifikasi, diukur dan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Penilaian risiko dilakukan Indonesia Power melalui Maturity Level Assessment Manajemen Risiko di Kantor Pusat dan Unit Bisnis untuk menjamin penerapannya sesuai dengan kebijakan penerapan manajemen risiko korporat. Faktor eksternal yang sangat mempengaruhi kegiatan usaha Indonesia Power yang disusun dalam Dokumen Manajemen Risiko antara lain: kondisi alam, kondisi ekonomi nasional dan internasional, pasar/pesaing, keamanan, hukum dan peraturan, politik, sosial, budaya dan teknologi.
In conducting its business activities, Indonesia Power has the potential risks that identified, measured and influenced by internal and external factors. The risk assessment carried out by Indonesia Power through Maturity Level Assessment of risk management in the Central Office and Business Units to ensure the implementation in accordance with corporate risk management policy. External factors that influence business activities are reported on the Indonesia Power Risk Management Document to include: natural conditions, National and International Economic Conditions, Market / Competitor, Security and Law and Order, Politics, Social, Culture and Technology.
Aktifitas Pengendalian
Control Activities
Aktifitas sistem pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang dibuat oleh manajemen untuk memenuhi tujuan yang ditetapkan, melalui: a) Pembagian tugas yang memadai b) Anggaran Perusahaan berbasis risiko c) Manajemen SDM berbasis kompetensi d) Komitmen penerapan Manajemen Risiko yang mengarah pada budaya sadar risiko e) Internal Control Over Financial Reporting (ICoFR)
Control activity system is policies and procedures established by management to meet the set goals through:
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
a) b) c) d)
The adequate division of tasks Risk-based company budget Competency-based Human Resource Management Commitment to risk management that leads to the culture of risk awareness e) Internal Control Over Financial Reporting (ICoFR)
Informasi dan Komunikasi
Information dan Communication
Informasi dan komunikasi menjadi bagian penting dalam pengendalian internal Indonesia Power. Untuk itulah Perusahaan mel aku kan f or u m kom un ikasi i nt er nal melalu i : a) Sistem pelaporan formal b) Master plan Teknologi Informasi c) Program-program komunikasi manajemen antara lain melalui Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi, Rapat Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko, coffee morning.
Information and communication are important parts of Indonesia Power internal control. Under this reason, the Company opens internal communication forum through: a) a formal reporting system b) The master plan of information technology c) Management Communication Programs such as through the Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee Meeting and Risk Management Committee, coffee morning.
Pemantauan
Monitoring
Indonesia Power secara berkala melakukan pemantauan terhadap penerapan sistem pengendalian internal, yang mencakup pengendalian keuangan maupun pengendalian operasional. Tujuan pemantauan tersebut adalah untuk melihat, memastikan efektifitas pelaksanaan pengendalian internal antara rencana dan realisasi.
Indonesia Power periodically monitors the implementation of internal control systems, which include financial control and operational control. The purpose of monitoring is to see, ensuring effective implementation of the internal control between planned and realized.
Untuk terus meningkatkan implementasi sistem pengendalian internal, Indonesia Power telah melakukan evaluasi terhadap efektivitas sistem pengendalian internal yang dilakukan oleh Manajemen melalui pelaksanaan assesment yang dilakukan oleh Satuan Manajemen Risiko dan Satuan Mutu dan Kinerja serta dilakukan assurance secara berkala yang dilaksanakan oleh Satuan Audit Internal.
In order to improve the implementation of the internal control system, Indonesia Power has conducted an evaluation of the effectiveness of internal control system made by management through the implementation of the assessment conducted by the Risk Management Unit and Quality & Performance Unit, assurance performed regularly by the Internal Audit Unit.
Evaluasi Sistem Pengendalian Internal
Evaluation of Internal Control System
Dalam rangka meningkatkan peran dan fungsi Satuan Audit Internal (SAI), Indonesia Power telah melakukan Quality Assurance Review terhadap SAI yang dilakukan oleh PT Bina Audita Indonesia (YPIA Group) berdasarkan 3 kriteria pengkajian, yaitu Position, People, dan Proses. Berdasarkan hasil Quality Assurance Review terdapat sejumlah rekomendasi perbaikan yang akan ditindaklanjuti sebagai berikut: 1. Merevisi Internal Audit Charter sehingga sesuai dengan perkembangan regulasi yang berlaku 2. Mengkomunikasikan Road Map SAI kepada stakeholder agar posisi SAI mendapatkan dukungan penuh dari seluruh pihak-pihak yang berkepentingan 3. Meningkatkan kompetensi auditor melalui berbagai program sertifikasi Profesi Auditor Internal (Qualified Internal Auditor (QIA), Certified Risk Management Professional (CRMP), Certified Fraud Examiners (CFE), Certified Internal Auditor (CIA)) 4. Merevisi format kertas kerja pemeriksaan.
In order to enhance the role and functions of the Internal Audit Unit (SAI), Indonesia Power has conducted Quality Assurance Review of the SAI conducted by PT Bina Audita Indonesia (YPIA Group) by 3 assessment criteria, they are Position, People, and Process. Based on the results of the Quality Assurance Review there are a number of recommendations for improvements that will be followed up as follow: 1. Revise the the internal audit charter in accordance with the developed applicable regulations 2. Communicate Road Map SAI to stakeholders that SAI position is given full support from all concerned parties 3. Improve the competence of auditors through various certification programs Internal Auditor Profession (Qualified Internal Auditor (QIA), Certified Risk Management Professional (CRMP), Certified Fraud Examiners (CFE), Certified Internal Auditor (CIA)) 4. Revise the format of paper checks.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
241
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Laporan Audit Internal Internal Audit Report
Kedudukan Satuan Audit Internal
Position of Internal Audit Unit
Fungsi Audit Internal Indonesia Power dilakukan oleh SAI yang diketuai oleh Kepala SAI yaitu Sdr. Sudirmanto, dengan struktur organisasi sebagai berikut:
The function of Indonesia Power Internal Audit is performed by SAI led by the head of SAI, Mr. Sudirmanto, with the following organizational structure:
Direktur Utama President Director
Kepala Satuan Audit Internal Head of Internal Audit Unit
Kepala Bidang Audit Teknik
Kepala Bidang Audit Keuangan & Administrasi
Head of Technical Audit Unit
Head of Finance and Administration Audit
Auditor Teknik Technical Auditor Ahli Madya Audit Teknik
Associate Expert of Technical Audit
Ahli Madya Associate Expert Perencanaaan of Planning and dan evaluasi Evaluation Audit Audit
Auditor Keuangan Administrasi
Tim Audit Audit Team
Financial and Administration Unit
a) Auditor Senior Teknik b) Auditor Senior Keuangan & Administrasi c) Pelaksnanaan Administrasi Satuan a) Senior Technical Auditor b) Senior Finance and Administration Auditor c) Executive Administration
Ahli Madya Audit Associate Expert of Keuangan Financial Audit Ahli Madya Audit Associate Expert of Administrasi Administration Audit Ahli Madya Associate Expert of Perencanaan dan Planning and evaluasi Audit Evaluation Ahli Madya Associate Expert of Perencanaan dan Planning and Evaluasi Audit Evaluation Audit
242
Organisasi Satuan Audit Intern ditetapkan dalam Keputusan Direksi Nomor: 70.K/010/IP/2010 dan Keputusan Direksi Nomor: 080.K/010/IP/2010 tentang Bagan Susunan Jabatan, Tingkat Jabatan dan Formasi Jabatan Satuan Audit Internal. SAI bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan terdiri dari Auditor Senior Teknik, Auditor Senior Keuangan dan Administrasi yang berkedudukan di Kantor Pusat.
The organization of Internal Audit Unit is established in Decision of Directors No. 70.K/010/IP/2010 and No. 080.K/010/IP/2010 on the Chart of Structural Position, Position Levels And Formations of The Positions of Internal Audit Unit. The SAI reports directly to the President Director and comprised of Senior Technical Auditor, Senior Finance and Administration Auditor based in the Head Office.
SAI berperan sebagi strategic business partner bagi semua tingkatan manejemen guna mendorong pencapaian tujuan dan sasaran Perusahaan dengan melakukan evaluasi berdasarkan risk based audit secara obyektif, jasa konsultasi atau sebagai narasumber dan memberikan keyakinan (assurance) yang memadai terutama terkait dengan peningkatan dan penyempurnaan risk management, control dan governance processes. Hal ini dilakukan melalui pendekatan yang proaktif, antusias dan dinamis, komunikatif, berorientasi pada bisnis dan stakeholders, pemahaman terhadap pokok permasalahan dan area yang memiliki risiko tinggi, penekanan temuan pada kualitas, serta merekomendasikan penyelesaian yang praktis dan workable.
SAI is a strategic business partner for all levels management to encourage the achievement of company goals and objectives with an evaluation based on objective risk based audit, consulting services or as a resource and provide confidence (assurance) adequate mainly related to the increase and improvement of risk management, control and governance processes. This is conducted through a proactive, enthusiastic and dynamic approach, communicative, businesses and stakeholders oriented, an understanding of the root of the problem and the high risk area, the emphasis on quality findings, and recommending practical and workable solution.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
SAI merupakan organisasi audit internal Indonesia Power yang bersifat independen dan obyektif berada langsung di bawah Direktur Utama. SAI dipimpin oleh Kepala Satuan Audit Internal (KSAI) yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Dewan Komisaris.
In addition, SAI is an internal audit organization in Indonesia Power, independent and objective, directly under the President DIrector. SAI led by the Head of SAI which is appointed and dismissed by the President Director with the approval of the Board of Commissioners.
Indonesia Power menerapkan sistem pengawasan dan pengendalian internal berbasis risiko dengan mengacu kepada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Internal Audit Charter yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi No.29K/010/IP/2012. Indonesia Power terus berupaya meningkatkan penerapan pengendalian internal melalui pengembangan sistem dan prosedur yang aplikatif dan mencegah terjadinya fraud.
Indonesia Power applies a system of risk-based internal monitor and control, with reference to Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) and the Internal Audit Charter, which are regulated by the Board of Directors No.29K/010/IP/2012. Indonesia Power continues to improve its implementation through the development of internal control systems and procedures that are applicable and fraud-preventive.
Profil Kepala Satuan Audit Internal
Profile of the Head of Internal Audit Unit
Pengangkatan KSAI ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan No. 139.K/020/IP/2010 tanggal 29 April 2010. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses pengangkatan/ memberhentikan KSAI adalah Dewan Komisaris dan Direktur Utama.
The appointment of the Head of SAI is established based on the Decision No. 139.K/020/IP/2010 dated April 29, 2010. The parties involved in the process of appointment/dismissal of the Head of SAI is the Board of Commissioners and the President Director.
Berikut profil ringkas KSAI:
Below is a brief profile of the Head of SAI:
Sudirmanto Lahir di Jakarta tanggal 9 Oktober 1959. Lulusan Teknik Mesin STTN dan Magister bidang Manajemen STM PPM. Sebelum menjabat sebagai KSAI, beliau pernah menjabat sebagai General Manager UBP Suralaya, Vice President Pengusahaan Pembangkit Kelompok II, Manajer Senior Pengusahaan Thermal dan General Manager UBP Semarang. Telah mengikuti berbagai training dan seminar antara lain Senior Leaders Role In Change Management & Culture Transformation, Konvergensi PSAK Menuju IFRS, dan Knowledge Sharing Assesment GCG, ICoFR. Masa Jabatan: 2009 s/d sekarang Born in Jakarta on October 9th, 1959. Graduate of Mechanical Engineering STTN and Masters in Management STM PPM. Before serving as Head of SAI, he served as General Manager Suralaya GBU, Vice President Commercial Power Group II, Senior Manager and General Manager Commercial Thermal Semarang GBU. Has attended various trainings and seminars include Senior Leaders Role In Culture Change Management & Transformation, Convergence Towards IFRS SFAS, Knowledge Sharing and Assessment GCG, ICoFR. Tenure: 2009 - present
Adapun tugas tanggung jawab KSAI terdiri dari: 1. Mengintegrasikan kebijakan/strategi, proses bisnis dan prosedur pengendalian internal di Perusahaan guna memastikan bahwa strategi dan sasaran kerja Divisi/Bidang/ Satuan dapat mendukung pencapaian sasaran kerja perusahaan 2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal di Perusahaan dan anak perusahaan sesuai dengan kebijakan perusahaan 3. Memeriksa dan menilai efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, teknologi informasi dan kegiatan perusahaan lainnya, serta kepatuhan terhadap ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang terkait.
The duties and responsibilities of the Head of SAI consists of: 1. To integrate policy/ strategy, business processes and internal control procedures in order to ensure that the Company's strategy and business objectives Division/ Section/ Unit can support the achievement of the company's objectives 2. To test and evaluate the implementation of internal controls in the Company and its subsidiaries in accordance with the company's policies 3. To check and measure the efficiency and effectively on financial, accounting, operation, information technology and other corporate activities, and compliance to the rules and regulations
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
243
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
244
4. Mengevaluasi kegiatan penilaian yang akurat terhadap akuntabilitas pelaksanaan kebijakan perusahaan dalam rangka penerapan GCG. 5. Mengevaluasi kegiatan penilaian dan evaluasi untuk memastikan bahwa peraturan perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis, prosedur yang berlaku dan kebijakan perusahaan dapat dilaksanakan secara efektif oleh perusahaan dan meminimalisir risiko perusahaan. 6. Mengidentifikasi alternatif perbaikan dan peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya dan dana perusahaan. 7. Memberikan saran perbaikan, informasi dan konsultasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen. 8. Membina kegiatan audit Unit Bisnis sehingga tercapainya kegiatan audit di Unit Bisnis dan Kantor Pusat oleh auditor internal maupun eksternal sesuai rencana. 9. Mengevaluasi dan mengendalikan rencana kerja dan anggaran SAI, guna memastikan keselarasan Rencana Kerja dengan RJP dan optimalisasi anggaran. 10.Mengelola seluruh program perusahaan yang meliputi, namun tidak terbatas pada manajemen risiko, Lingkungan dan K3 (LK3), 5S, Sistem Manajemen Terpadu (SMT), dan Coaching-Mentoring-Counseling (CMC) sesuai dengan kewenangannya di unit kerja masing-masing.
4. To evaluate an accurate assessment of the accountability of the implementation of corporate policies under the implementation of GCG. 5. To evaluate the assessment and evaluation activities to ensure that company rules both written and unwritten, procedures and company policies can be effectively implemented by the company and minimize the risk of the company.
Jumlah dan Kualitas Auditor Internal
Number and Quality of the Internal Auditors
Formasi jumlah pegawai Satuan Audit Internal adalah 26 pegawai, dengan rincian sebagai berikut: 1 Kepala Satuan, 2 Kepala Bidang, 3 Auditor Senior, 8 Auditor, 9 Ahli Madya, 2 Ahli Muda dan 1 Pelaksana. Dari formasi tersebut, saat ini terisi sebesar 15 orang atau 58%.
Formation of number of Internal Audit Unit is 26 employees, with the following details: 1 Head of Unit, 2 Head of Field, 3 Senior Auditors, 8 Auditors, 9 Associate Expert, 2 Young Experts and 1 Officer. The positions are currently occupied by 15 people or 58%.
Adapun kualifikasi dalam persyaratan menjadi Anggota Audit Internal adalah sebagai berikut: 1. Memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen, jujur, dan obyektif dalam pelaksanaan tugasnya 2. Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit dan disiplin ilmu lain yang relevan dalam bidang tugasnya 3. Memiliki pengetahuan tentang peraturan perundangundangan yang terkait dengan proses bisnis ketenagalistrikan 4. Memahami Anggaran Dasar, peraturan, dan ketentuan perusahaan yang berlaku 5. Memiliki kecakapan dalam berinteraksi dan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis secara efektif 6. Wajib mematuhi standar profesi yang dikeluarkan oleh Asosiasi Auditor Internal 7. Wajib mematuhi Kode Etik Audit Internal 8. Wajib menjaga kerahasiaan dan/atau data perusahaan terkait pelaksanaan tugas dan tanggung jawab audit Internal kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan perundangundangan atau penetapan/putusan pengadilan 9. Memahami prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan memiliki pengetahuan dan kecakapan tentang Manajemen Risiko 10. Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan profesionalismenya secara terus-menerus
As for the qualifications in becoming a Member of Internal Audit requirements are as follows: 1. Have integrity and professional behavior, independent, honest, and objective in the execution of their duties 2. Have the knowledge and experience of the technical audit and other relevant disciplines in the relevant fields
Piagam Audit Internal
Internal Audit Charter
Dalam melaksanakan tugasnya, SAI telah dilengkapi Pedoman Kerja yang disebut dengan Internal Audit Charter yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi No. 29.K/010/IP/2012 dan Nomor: 001.SK/DEKOM-IP/2012 tentang Piagam Audit Internal Indonesia Power. Dokumen tersebut merupakan hasil kajian ulang dan penyempurnaan pada bulan Maret 2012 dan telah mendapat persetujuan Direksi dan Dewan Komisaris.
In performing its duties, SAI has been equipped with the Working Guidelines namely the Internal Audit Charter which is regulated by the Board of Directors No. 29.K/010/IP/2012 and Number: 001.SK/DEKOM-IP/2012 on Indonesia Power Internal Audit Charter. The document has been reviewed and refined in March 2012 and has been approved by the Board of Directors and Board of Commissioners.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
6. To identify options for improvement and increased efficiency and effectiveness of resource utilization and enterprise funds. 7. To suggest improvements, objective information and consultation on activities examined at all levels of management. 8. To foster the Business Unit audit activities so that the achievement of audit activity in Business Unit and Head Office by internal and external auditors as planned. 9. To evaluate and control the work plan and budget of the SAI, Work Plan to ensure alignment with CPR and budget optimization. 10.To manage all company programs which include, but are not limited to risk management, Environment and OHS, 5S, Integrated Management Systems (SMT), and CoachingMentoring-Counseling (CMC) in accordance with the authority in each work unit.
3. Have the knowledge of regulatory legislations on the electricity business 4. Understand the rules of Association and the applicable provisions of the company 5. Have proficiency in interacting and communicating effectively in verbal and written forms 6. Must comply with professional standards issued by the Internal Auditor Association 7. Must comply with the Internal Audit Code of Conduct 8. Must maintain the confidentiality and/ or data regarding the implementation of the company's duties and responsibilities of Internal Audit unless it is required by regulatory legislation or the stipulation/ court 9. Understand the principles of good corporate governance and have the knowledge and skills of risk management 10. Have the will to continuously increase knowledge, expertise, professionalism and ability
Formasi jumlah pegawai Satuan Audit Internal adalah 26 pegawai, dengan rincian sebagai berikut: 1 Kepala Satuan, 2 Kepala Bidang, 3 Auditor Senior, 8 Auditor, 9 Ahli Madya, 2 Ahli Muda dan 1 Pelaksana. Dari formasi tersebut, saat ini terisi sebesar 15 orang atau 58%. Formation of Internal Audit Unit is 26 employees, with the following details: 1 Head of Unit, 2 Head of Field, 3 Senior Auditors, 8 Auditors, 9 Associate Expert, 2 Young Experts and 1 Officer. The positions are currently occupied by 15 people or 58%.
Piagam Audit Internal merupakan pedoman standar yang memuat ukuran minimal tentang fungsi Audit Intern serta aspek-aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan Audit Internal. Piagam Audit Internal ini ditujukan pula untuk terciptanya kesamaan pemahaman dan landasan mengenai tingkat pemeliharaan kepentingan dan komitmen dari semua pihak yang terkait dengan Indonesia Power.
Internal Audit Charter is a standard guideline that includes a minimum size of the internal audit function as well as aspects related to the implementation of Internal Audit. The Internal Audit Charter is also intended for the equalization of understanding and foundation of the maintenance level of interest and commitment from all parties related to Indonesia Power.
Disamping penyempurnaan Piagam yang digunakan, SAI berpedoman pada Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) dan penyempurnaan perangkat operasional melalui aplikasi Risk Based Audit (Pro RBA) yang akan diintegrasikan dengan penerapan Manajemen Risiko.
Besides the improvement of the Charter being used, the SAI works based on the Annual Work Programme Examination (PKPT) and operational improvement through the application of the Risk Base Audit (Pro RBA) which will be integrated with the application of risk management.
Piagam Audit Internal telah sesuai dengan ketentuan berlaku dengan mempertimbangkan Standar Profesional Audit Internal (SPAI), yang antara lain mengatur kewenangan Fungsi Audit Internal untuk mendapatkan akses terhadap semua catatan, personil dan aset perusahaan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugasnya sebagai berikut: (1) ruang lingkup fungsi Audit Internal, (2) fungsi dan tujuan, (3) tanggung jawab, (4) etika dan norma pemeriksaan, independensi, (5) ruang lingkup Audit Internal, (6) hubungan dengan Komite Audit dan Auditor Eksternal dan (7) pelaporan hasil pemeriksaan.
The Internal Audit Charter has been in accordance with the applicable provisions of the Internal Audit Professional Standards into account (SPAI), which includes managing the authority of the Internal Audit Function to get access to all records, personnel and assets of the company required in order to implement the following duties: (1) the scope of the Internal Audit function, (2) the function and purpose, (3) responsibility, (4) ethics and norms of examination, independence, (5) the scope of Internal Audit, (6) relationship with the Audit Committee and External Auditors and (7) reporting the results of the examination.
Kebijakan dan Prosedur Internal Audit
Policies and Procedures of Internal Audit
Dalam mekanisme kerjanya, SAI juga telah dilengkapi dengan seperangkat kebijakan dan prosedur antara lain: Organisasi Audit Internal yang telah ditetapkan dalam Keputusan Direksi No. 70.K.010/IP/2010 tanggal 2 Juli 2010, Program Perencanaan Audit Tahunan, Prosedur Penugasan Audit Internal, Prosedur Pelaksanaan Audit Internal, Prosedur pelaporan hasil Audit Internal, Prosedur Tindak Lanjut dan Prosedur Audit Khusus.
On its mechanism of action, SAI has also been equipped with a set of policies and procedures including: Internal Audit Organizations established in Decree of Directors No. 70.K.010/IP/2010 dated July 2, 2010, on the Annual Audit Program Planning, Internal Audit Assignment Procedures, Procedures of Internal Audit, Internal Audit results reporting procedures, Procedures and Follow-Up Special Audit Procedures.
Tugas dan Tanggung Jawab Audit Internal
Duties and Responsibilities of Internal Audit
SAI berperan memastikan dan memberikan konsultansi yang independen dan obyektif bagi manajemen sehingga dapat mendorong penciptaan nilai tambah dan memperbaiki operasional bisnis Indonesia Power.
SAI has a role on ensuring and providing independent and objective consultation for the management that it can encourage the creation of added value and improve business operational of Indonesia Power.
Uraian tugas dan tanggung jawab audit internal yang ditetapkan dalam piagam audit internal adalah sebagai berikut: 1. Melaksanaan fungsi pengawasan dan audit internal perusahaan untuk memastikan terlaksananya kepatuhan pada pelaksanaan Standard Operation Procedure (SOP). 2. Meningkatkan kecermatan kualitas kerja operasi dan pemeliharaan serta terlaksananya tertib administrasi, tertib anggaran, dan kepatuhan untuk mewujudkan tercapainya cost efficiency dan cost effectiveness.
Description of the duties and responsibilities of internal audit set out in the internal audit charter are as follows: 1. To perform the functions of supervision and internal audit firm to ensure effective compliance with the implementation of the Standard Operation Procedure (SOP). 2. To improve the accuracy of the quality of work as well as the operation and maintenance of an orderly implementation of administrative, budgetary discipline, and adherence to accomplish the achievement of cost efficiency and cost effectiveness. 3. To assess the policies, procedures and management control of the company to ensure that the activities are proper and propose effective controls by considering the cost.
3. Menilai kebijakan, prosedur dan pengendalian manajemen perusahaan untuk memastikan bahwa aktivitas dilaksanakan secara pantas dan mengusulkan pengendalian yang efektif dengan mempertimbangkan biaya.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
245
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
246
Dalam pelaksanaannya Audit Internal bertanggung jawab untuk: 1. Melakukan penilaian atas kecukupan dan efektivitas proses organisasi dalam mengendalikan kegiatannya di area-area sebagaimana digariskan dalam lingkup kerja. 2. Mengembangkan rencana audit tahunan yang dituangkan dalam PKPT yang fleksibel dengan menggunakan metodologi pendekatan risiko, termasuk setiap masalah yang diidentifikasi oleh Manajemen dan diajukan kepada Direktur Utama untuk disetujui, 3. Melaksanakan PKPT, termasuk segala tugas-tugas lain yang diminta oleh Direktur Utama dan Komite Audit melalui Direktur Utama. 4. Secara berkesinambungan mengembangkan kompetensi dengan pengetahuan, keahlian, dan pengalaman yang cukup serta sertifikasi profesional. 5. Berperan aktif dalam pengawasan mekanisme pelaksanaan CoC serta pencegahan tindakan fraud. 6. Melakukan penyidikan terhadap kegiatan fraudulent di dalam organisasi dan menginformasikan hasilnya kepada Direktur Utama. 7. Menyampaikan laporan kegiatan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Komite Audit mengenai rangkuman kegiatan audit. 8. Melaporkan isu-isu penting yang berhubungan dengan proses pengendalian kegiatan Perusahaan, unit usaha dan afiliasinya.
On its application, the Internal Audit is responsible for: 1. Assessesing the adequacy and effectiveness of organizational processes in controlling its activities in the areas as outlined in the work space. 2. Developing an annual audit plan as outlined in the PKPT using a flexible approach to risk methodology, including any issues identified by management and submitted to the Director for approval,
Perencanaan dan Realisasi Audit Internal Tahun 2012
Planning and Realization of Internal Audit in 2012
Audit dilakukan sesuai dengan PKPT yang disusun berdasarkan analisa risiko yang mempengaruhi kelangsungan operasional Perusahaan dan menitikberatkan pada sistem keandalan unit dan sarana pendukung lainnya yang memiliki risiko signifikan terhadap tingkat keandalan unit. Program kerja audit tersebut disampaikan kepada Direktur Utama dan dan di-review oleh Komite Audit.
Audit is conducted in accordance with the AWPM, which is composed based on analysis of the risks that affect the continuity of company operationals and focus on the reliability of the system unit and other supporting facilities that have a significant risk to the reliability level of the unit. The audit work program is submitted to the President and Director and reviewed by the Audit Committee.
Perencanaan Audit
Audit Plannings
Sasaran SAI untuk tahun 2012 meliputi bidang audit teknik, bidang audit keuangan dan administrasi serta audit khusus yang berpotensi terhadap fraud dengan cakupan sebagai berikut: 1) Bidang Audit Teknik. Fokus pada pengujian atas kepatuhan terhadap Standard Operation Procedure (SOP) untuk meningkatkan kualitas kerja operasi - pemeliharaan mencakup: Standar ISO, Pedoman Pelaksanaan, Surat Edaran dan Surat Keputusan. 2) Bidang Audit Keuangan dan Administrasi mencakup: tertib anggaran, cost efficiency & cost effectiveness (sadar biaya) dan kepat uhan pada per atu ran yang berlaku. 3) Audit Khusus merupakan pendalaman dan percepatan penyelesaian masalah yang terjadi atau yang mengarah terjadinya fraud sesuai permintaan tertulis dari Direktur Utama.
SAI goals for 2012 include technical audit, financial audit and administration as well as special audit for the potential of fraud with the following coverage: 1) The Field of Technical Audit. Focus on testing for compliance to the Standard Operation Procedure (SOP) to improve the quality of work operations - maintenance including: ISO Standards, Guidelines, and Circular Decree.
PKPT tahun 2012, meliputi sasaran audit, rencana kegiatan audit internal, rencana pengembangan profesi auditor internal, anggaran audit, dan jadwal audit tahunan. Pencapaian sasaran audit selama tahun 2012, menunjukkan pencapaian yang sangat baik yaitu sebesar 100% berdasarkan Laporan Hasil Audit. Secara umum, temuan bidang administrasi, keuangan dan teknik semakin menurun sebesar 8%, namun masih ada ketidaktaatan atas prosedur pengadaan yang disebabkan oleh banyaknya variasi jenis pengadaan dan lemahnya pengawasan atasan.
PKPT in 2012 includes the objectives of the audit, the internal audit activity plan, professional development plan of the internal auditors, audit budget and annual audit schedule. The achievement of the objectives of the audit during 2012 shows an excellent achievement that is equal to 100% based on the Audit Report. In general, the findings of administration, finance and engineering has declined by 8%, but there is still disobeying procurement procedures due to the large variation in the type of procurement and the weak monitoring from the supervisors. .
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
3. Implementing PKPT, including any other tasks requested by the Managing Director and Audit Committee through the Director. 4. Continuously developing competence on the knowledge, skills, and considerable experience and professional certifications. 5. Actively monitoring the implementation of the mechanism of the CoC as well as fraud prevention measures. 6. Conducting investigations on fraudulent activities in the organization and informing the results to the Director. 7. Delivering activity reports to the President Director with a copy to the Audit Committee regarding the summary of audit activity 8. Reporting important issues related to the process of controlling the Company's activities, business units and affiliates.
2) The Field of Finance and Administration Audit includes: budgetary discipline, cost efficiency and cost effectiveness (cost-conscious) and compliance with applicable regulations. 3) Special Audit is deepening and accelerating problem resolution that occur or lead to fraud depending on the written request of the President Director.
Realisasi Audit
Audit Realizations
Kesesuaian pelaksanaan audit dengan PKPT yang ditetapkan telah disampaikan dalam Laporan Manajemen SAI tahun 2012 kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Komite Audit, yang antara lain memuat aspek berikut:
Audit conformance with specified PKPT has been submitted in the SAI Management Report in 2012 to the President Director with a copy to the Audit Committee, which include the following aspects:
A. Audit Rutin (Operasional)
A. Routine Audit (Operational)
Audit Rutin Unit Bisnis
Routine Audit of Business Unit
Audit Operasional/Rutin Unit Bisnis pada tahun 2012 telah seluruhnya dilaksanakan dengan rincian sebagai berikut:
Operational Audit/ Routine of Business Unit in 2012 has been fully accomplished with the following details:
No
Unit Bisnis Business Unit
Laporan Hasil Audit Results of Audit report No
Tanggal Date
Semester I Tahun 2012 Semester I of 2012 1
UBP Suralaya
Suralaya GBU
016/LHP/UBOHHBL/SMT-I/2012
30-05-2012
2
UBP Priok
Priok GBU
019/LHP/UBOHHBL/SMT-I/2012
22-06-2012
3
UBP Saguling
Saguling GBU
020/LHP/UBOHHBL/SMT-I/2012
27-06-2012
4
UBP Kamojang
Kamojang GBU
015/LHP/UBOHHBL/SMT-I/2012
16-05-2012
5
UBP Mrica
Mrica GBU
017/LHP/UBOHHBL/SMT-I/2012
01-06-2012
6
UBP Semarang
Semarang GBU
010/LHP/UBOHHBL/SMT-I/2012
26-04-2012
7
UBP Perak Grati
Perak Grati GBU
008/LHP/UBOHHBL/SMT-I/2012
13-04-2012
8
UBP Bali
Bali GBU
009/LHP/UBOHHBL/SMT-I/2012
20-04-2012
9
UB Pemeliharaan
Maintenance BU
018/LHP/UBOHHBL/SMT-I/2012
19-06-2012
UBOH PLTU Banten 3 Lontar
Banten 3 Lontar SPP OMBU
007/LHP/UBOHHBL/SMT-I/2012
30-03-2012
10
Semester II Tahun 2012 Semester II of 2012 1
UBP Suralaya
Suralaya GBU
034/LHP/UBOHHBL/SMT-I/2012
30-11-2012
2
UBP Priok
Priok GBU
038/LHP/UBOHHBL/SMT-I/2012
20-12-2012
3
UBP Saguling
Saguling GBU
037/LHP/UBOHHBL/SMT-I/2012
21-12-2012
4
UBP Kamojang
Kamojang GBU
032/LHP/UBOHHBL/SMT-I/2012
14-11-2012
5
UBP Mrica
Mrica GBU
035/LHP/UBOHHBL/SMT-I/2012
29-11-2012
6
UBP Semarang
Semarang GBU
031/LHP/UBOHHBL/SMT-I/2012
25-10-2012
7
UBP Perak Grati
Perak Grati GBU
028/LHP/UBOHHBL/SMT-I/2012
12-10-2012
8
UBP Bali
Bali GBU
029/LHP/UBOHHBL/SMT-I/2012
19-10-2012
9
UB Pemeliharaan
Maintenance BU
036/LHP/UBOHHBL/SMT-I/2012
14-12-2012
10
UBOH PLTU Banten 1 Suralaya
Banten 1 Suralaya SPP OMBU
033/LHP/UBOHHBL/SMT-I/2012
08-11-2012
11
UBOH PLTU Banten 2 Labuan
Banten 2 Labuan SPP OMBU
026/LHP/UBOHHBL/SMT-I/2012
26-09-2012
12
UBOH PLTU Banten 3 Lontar
Banten 3 Lontar SPP OMBU
027/LHP/UBOHHBL/SMT-I/2012
28-10-2012
Audit Rutin Kantor Pusat
Head Office Routine Audit
Pada tahun 2012, SAI telah melaksanakan audit di Kantor Pusat terhadap 7 obyek audit yang terdiri dari:
In 2012, SAI conducted audit in the Head Office on 7 audit objects consisting:
No
Unit Bisnis Business Unit Direktorat Pengembangan dan
Directorate of Development and
Niaga
Commerce
2
Direktorat Produksi
3
Direktorat Keuangan
4
Laporan Hasil Audit Report of Audit Results No
Tanggal Date
03/LHP/IP-AGA/2012
22-03-2012
Directorate of Production
25/LHP/IP-DKP/SMT-PRO/2012
21-09-2012
Directorate of Finance
05/LHP/KP/SMT-I/2012
27-03-2012
Direktorat SDM
Directorate of Human Resources
23/LHP/KP/TH/2012
11-10-2012
5
Sekretariat Perusahaan
Corporate Secretariat
24/LHP/ST/KSAI/2012
10-10-2012
6
Satuan Manajemen Risiko
Risk Management Unit
06/LHP/IP-SMR/2012
27-03-2012
7
Satuan Prokurmen
Procurement Unit
04/LHP/IP-SPR/2012
22-03-2012
1
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
247
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
248
Hasil pemeriksaan dan temuan audit rutin/operasional pada tahun 2012 terhadap seluruh Unit Bisnis menghasilkan 19 Laporan Hasil Audit dengan 116 jumlah temuan dan beberapa catatan penting yang harus menjadi perhatian manajemen Kantor Pusat dan Unit Bisnis. Jenis temuan terbanyak adalah bidang logistik (40%), selanjutnya bidang O & M (34%), bidang keuangan (13%), bidang SDM (12%), serta bidang lingkungan & K3 (12%).
The routine inspection and audit findings/operational in 2012 upon all Business Units resulting in 19 Audit Reports with 116 findings and several important notes that should be taken in full consideration from the management of the Head Office and Business Units. Most types of findings are logistics (40%), then the field of O&M (34%), finance (13%), the field of HR (12%), as well as the field of OHS and environment (12%).
B. Audit Pada Anak Perusahaan
B. Audit in Subsidiary Offices
Pada tahun 2012 tidak ada penugasan audit terhadap Anak Perusahaan dari Direktur Utama.
In 2012, there was no audit assignment to subsidiary offices of the President Director.
C. Kegiatan Pendukung Audit Lainnya
C. Other Supporting Activities of Audit
Melaksanakan pendampingan audit KAP Osman Bing Satrio & Eny atas Laporan Keuangan tahun 2012 Melaksanakan pendampingan audit BPK RI atas pemberitahuan pemeriksaan subsidi listrik tahap I sesuai Surat No.189/ST/IX-XX.1/12/2012 tanggal 7 Desember 2012 mulai tanggal 12 s.d 31 Desember 2012 dan pemberitahuan pemeriksaan subsidi listrik tahap II sesuai Surat No.03/ST/IXXX.1/01/2013 tanggal 14 Januari 2013 mulai tanggal 28 Januari s.d 10 Februari 2013.
Accompanying auditing by Osman Bing Satria & Eny Certified Public Accountant (KAP) on Financial Statements in 2012 Accompanying auditing by the BPK audit on the inspection notices of electricity subsidy phase I regarding the Letter No.189/ST/IX-XX.1/12/2012 dated from December 7th, 2012 from December 12th-31st, 2012 and the notification of examination of electricity subsidy phase II regarding Letter No.03/ST/IX-XX.1/01/2013 dated January 14th, 2013 from January 28th to February 10th, 2013.
Secara umum pelaksanaan program Audit Internal telah sesuai dengan PKPT. Aplikasi Audit Berbasis Risiko (Risk Based Audit) secara bertahap masih terkendala karena belum lengkapnya peta risiko perusahaan yang masih disusun oleh Tim ERM.
In general, the implementation of the program is in line with the Internal Audit PKPT. Application-Based Audit Risk (Risk Based Audit) is still constrained gradually due to incomplete risk map which is still in preparation by the company ERM team.
Pengembangan Kompetensi Auditor Internal
Internal Auditor Competency Development
Untuk meningkatkan mutu dan kompetensi Auditor Internal, Indonesia Power melakukan program pengembangan kompetensi auditor secara sistematis dan berjenjang. Secara umum kebijakan pengembangan kompetensi Auditor Internal pada tahun 2012 ditempuh dengan 2 cara, yaitu pengembangan kompetensi pada lembaga eksternal dan pengembangan kompetensi secara internal.
To improve the quality and competence of internal auditors, Indonesia Power auditors undertake competency development programs in a systematic and tiered way. In general, the internal auditor competence development policy in 2012 was undertaken in two ways, the development of competence in external agencies an d i nt er nal co mpetency develo pment.
Pengembangan kompetensi eksternal dilakukan melalui pelatihan formal dalam bentuk kursus atau seminar/lokakarya yang berkaitan dengan masalah audit baik yang dilaksanakan Diklat PLN maupun Lembaga Sertifikasi YPIA Group dan lainnya. Selama tahun 2012, auditor SAI telah mengikuti pelatihan dan program sertifikasi. Program tersebut dilakukan dalam bentuk kursus, sertifikat Qualified Internal Auditor (QIA), CIA dan CRMP. Jumlah auditor yang telah bersertifikasi QIA sebanyak dua auditor yaitu Wahyu Prasetyo dan Hardiman.
External competence development is undertaken by formal training in the form of courses or seminars/ workshops relating to audit issues both PLN and conducted YPIA Group Training Certification and others. SAI auditors had received training and certification programs. The program was conducted in the form of courses, Qualified Internal Auditor (QIA) certificates, the CIA and CRMP. The number of auditors who have possessed certification the QIA is two auditors, namely Wahyu Prasetyo and Hardiman.
Daftar pelatihan dan sertifikasi Kantor Pusat adalah sebagai berikut:
The list of trainings and certifications of the Head Office are as follows:
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Daftar Pelatihan dan Sertifikasi Auditor Kantor Pusat The List of Training and Certifications of the Head Office Auditors No
Nama Name
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Sudirmanto Rachmanto Kusumonegoro Roedi Rachmanto Hardiman Syarif Edi Achmad Arifin Sukirno Arinto Purnomo Wahyu Prasetyo Mangihut Samosir Gunawan Setyo Budi Sabtanto Nugrogo Adek Hendriyana Yatiek Erni Yulianti Ervina
Jenis Pelatihan dan Seritifikasi Type of Training and Certification
Adapun daftar pelatihan dan sertifikasi Auditor Unit Bisnis adalah sebagai berikut:
ICoFR CIA Lanjutan I dan Lanjutan II QIA dan Fraud Lanjutan I Fraud Dasar II dan Lanjutan I Dasar II CRMP Lanjutan I dan Lanjutan II Dasar II dan Lanjutan I Dasar I Lanjutan II Psikologi Audit Dasar II dan Lanjutan I Dasar I
ICoFR CIA Advanced I and Advanced II QIA and Fraud Advanced I Fraud Basic II and Advanced I Basic II CRMP Advanced I and Advanced II Basic II and Advanced I Basic I Advanced II Psychology of Audit Basic II and Advanced I Basic I
As for the list of trainings and certifications of the Business Unit Auditors are as follows:
Daftar Pelatihan dan Sertifikasi Auditor Unit Bisnis The List of Trainings and Certifications of the Business Unit Auditors No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama Name Hafizin Abdilah Sunar Bin Sopawiro Kuswara Wakidi Adji Sulastya Siswadi Purnomo Riyadi Nurhidayah Sucipto
Jenis Pelatihan dan Seritifikasi Type of Training and Certification CRMP Lanjutan II Psikologi Audit CRMP Psikologi Audit Lanjutan I Lanjutan I Psikologi Audit Dasar I Dasar I
CRMP Advanced II Psychology of Audit CRMP Psychology of Audit Advanced I Advanced I Psychology of Audit Basic I Basic I
Selain itu, auditor Internal secara aktif tergabung dalam berbagai forum Peer Group Discussion (PGD) untuk memperluas wawasan bisnis proses Indonesia Power. Selama tahun 2012, SAI telah melakukan program pengembangan kompetensi internal meliputi: (1) arahan dan pembekalan dari KSAI dan para Kepala Bidang di lingkungan SAI; (2) diskusi/presentasi/ekspose di antara auditor internal, baik sebelum atau sesudah melakukan audit; (3) pembekalan melalui knowledge sharing yang diadakan oleh Inhouse Training; (4) rapat internal yang dijadwalkan setiap seminggu sekali.
In addition, internal auditors are actively engaged in various forums Peer Group Discussion (PGD) to expand the business horizons of Indonesia Power process. In 2012, the SAI had conducted an internal competency development program include: (1) referral and briefing from the Head of SAI and Divison Head of SAI, (2) discussion/presentation/ exposure among internal auditors, either before or after the audit, (3) debriefing through knowledge sharing held by the Inhouse Training, (4) internal meetings scheduled in every once a week.
Hasil Temuan Audit
Audit Findings
Dari temuan hasil pemeriksaan SAI tahun 2012 sampai dengan tahun 2012 terdapat 130 temuan baik di Unit Bisnis dan Kantor Pusat, dengan 121 temuan sudah selesai ditindak lanjuti, dan 9 temuan yang masih dalam proses tindak lanjut.
The SAI examination results in 2012 found there were 130 findings on both in business units and Head Office, with 121 findings have been followed up completely, and 9 findings are still in the process to follow-up.
Hasil pelaksanaan tindak lanjut dilaporkan oleh auditee kepada KSAI, yang kemudian dievaluasi untuk menetapkan apakah tindak lanjut tersebut sudah sesuai dengan yang dimaksud. Untuk tindak lanjut yang sudah tuntas akan dinyatakan “selesai ditindaklanjuti” dan diinformasikan kepada auditee. Adapun bagi tindak lanjut yang belum selesai dan masih berstatus “monitor” diminta untuk diselesaikan dengan penjelasan.
The results was reported by the auditee to Head of SAI, which was then evaluated to determine, whether it is consistent following-up with the intention. As for the completed followup, it will be declared as “follow up completed“ and informed to the auditee. As for the follow-up of unfinished and still in a status of “monitor” are required to be completed with the necessary explanations.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
249
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Temuan yang belum ditindaklanjuti adalah 1 temuan audit SDM, 4 temuan O&M dan 4 temuan audit logistik. Proses penyelesaian tindak lanjut dilakukan dalam jangka waktu 45 hari sejak Laporan Instruksi Tindak Lanjut dan dapat diperpanjang 1 kali dalam jangka waktu 21 hari.
The findings which have not been followed up 1 audit finding on HR, 4 findings on O&M, and 4 audit findings on logistics. Resolution process was conducted by the follow-up period of 45 days from the Report Follow-up Instructions and can be extended once within a period of 21 days.
Penyimpangan Internal
Internal Fraud
Pada tahun 2012 tidak ada penyimpangan yang bersifat kecurangan (fraud) yang dilakukan oleh Pegawai Indonesia Power.
In 2012, there were no frauds found on the Indonesia Power employees.
Kasus Case
250
Jumlah Kasus Number of Case 2010
2011
2012
Total Fraud
Total Fraud
0
0
0
Telah diselesaikan
Settled
0
0
0
Dalam proses penyelesaian di internal Indonesia Power
In the settlement process within the internal of Indonesia Power
0
0
0
Belum diupayakan penyelesaiannya
Settlement has not been sought
0
0
0
Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum
Followed up by legal process
0
0
0
Penyerahan Laporan Berkala di tahun 2012
Submission of Periodic Reports in 2012
Setiap Laporan Hasil Audit disampaikan langsung kepada manajemen dan pihak yang di audit (auditee) dilengkapi dengan tindakan perbaikan, termasuk sanksi/penalti apabila diperlukan. Kemajuan tindakan harus dilaporkan oleh pihak yang di audit kepada SAI setiap bulan untuk memastikan agar setiap pihak yang di audit selalu berupaya melakukan perbaikan dan penyempurnaan.
Each Audit Report is directly delivered to management and the auditee equipped with corrective action, including sanctions/ penalties if necessary. Progress of actions must be reported by the auditee to the SAI every month to ensure that each party being audited always try to do corrections and improvements.
Laporan Manajemen SAI dibuat setiap triwulan, semesteran dan tahunan yang disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan aktivitas Audit Internal di Perusahaan.
Management Report of the SAI is made quarterly, semester and annual communicated to relevant parties as a form of accountability for the implementation of the Internal Audit activity in the Company.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Laporan Manajemen Risiko Risk Management Report
Dalam menjalankan Usaha ketenagalistrikan yang sesuai dengan kaidah industri dan niaga yang sehat, Indonesia Power selalu berupaya menerapkan pilar-pilar GCG secara konsisten. Salah satunya adalah melalui penerapan Manajemen Risiko di seluruh lini organisasi. Indonesia Power memandang bahwa pengelolaan risiko merupakan bagian penting dalam tata kelola perusahaan dan tidak dapat dipisahkan dengan inisiatif pencapaian target kinerja perusahaan.
In running the electricity business in line with the rules of a healthy industry and commerce, Indonesia Power always works to implement the pillars of GCG consistently. One of many ways is through the implementation of Risk Management across organizational lines. Indonesia Power considers that risk management is an important part of corporate governance and cannot be separated with the initiative targets the achievement of corporate performance.
Hal ini sejalan dengan lingkup usaha Indonesia Power sebagai penyedia energi listrik dan pengoperasi instalasi pembangkit tenaga listrik. Kegagalan mengelola risiko operasi akan berdampak tidak hanya pada tidak tercapainya target kinerja perusahaan, tetapi berdampak pula pada tidak tersedianya energi listrik dan mungkin akan menyebabkan berbagai dampak lainnya yang akan dirasakan oleh para pemangku kepentingan.
This is inline with Indonesia Power business scope as a provider of electrical energy and operator of the power station. Failure in managing operating risks will have an impact not only on the company's performance of target accomplishment, but also impact the unavailability of electrical energy and may cause a variety of other effects that would be perceived by the stakeholders.
Oleh karenanya, pengelolaan risiko yang baik juga akan menunjukkan itikad perusahaan yang baik dan bertanggung jawab dalam menjamin keberhasilan usahanya, dan ini merupakan salah satu esensi dari tata kelola perusahaan yang baik. Pada akhirnya, perusahaan akan mampu membangun keunggulannya serta meraih kepercayaan dari para pemangku kepentingan, yang akan mendukung keberlanjutan perusahaan secara jangka panjang melalui terbukanya peluang usaha dan pertumbuhan.
Therefore, a good risk management will also show the company's goodwill and the responsibility in ensuring the success of their business, and this is one of the essences of good corporate governance. In the end, the company will be able to build excellence and gain the trust of the stakeholders, which will support the long-term sustainability of the company through the opening of business opportunities and growth.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
251
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Struktur Organisasi Satuan Manajemen Risiko (SMR)
Organizational Structure of Risk Management Unit (SMR)
Direksi Board of Director
Kepala Satuan Manajemen Risiko Head of Risk Management Unit Ahli Senior Kajian Manajemen Risiko & ERM Senior Expert of Risk Management Assessment & ERM Kepala Bidang Manajemen Risiko Operasional Division Head of Operational Risk Management
Pelaksana Administrasi Satuan Administration Officer
Manajer Pengendalian Mitigasi Risiko Manager of Risk Mitigation Control
Ahli Kajian Risiko Lingkungan
Expert of Environment Risk Assessment
Ahli Muda Monitoring Mitigasi Risiko
Junior Expert Risk Mitigation Monitoring
Ahli Kajian Risiko Teknik
Expert of Technical Risk Assessment
Ahli Muda Aplikasi Risk & Audit Management System
Junior Expert Application Risk & Audit Management System
Ahli Kajian Risiko Proses Bisnis
Expert of Business Process Risk Assessment
Pelaksana Senior Laporan
Senior Report Officer
Ahli Madya Analisa Risiko Operasional
Junior Expert of Operational Risk Analysis
Kepala Bidang Manajemen Risiko Finansial Division Head of Financial Risk Management
252
Ahli Kajian Risiko Finansial
Expert Review of Financial Risk
Ahli Madya Analisa Risiko Finansial
Associate Expert Financial Risk Analysis
Untuk menjalankan fungsi pengelolaan risiko korporat, Indonesia Power membentuk Organisasi Satuan Manajemen Risiko berdasarkan Ketetapan Direksi No: 072.K/010/IP/2010 tentang Organisasi Satuan Manajemen Risiko dan Keputusan Direksi No: 142.K/010/IP/2011 tentang Bagan Susunan Jabatan, Tingkat Jabatan dan Formasi Jabatan Pada Satuan Manajemen Risiko. Organisasi ini dipimpin oleh Kepala Satuan Manajemen Risiko (KSMR) yang menduduki jenjang Eksekutif Utama dan bertanggung jawab langsung kepada Direksi dan pembinaannya di bawah Direktur Keuangan.
To implement the corporate risk management function, Indonesia Power established Risk Management Unit Organization based on the Board of Directors Decree No: 072.K/010/IP/2010 on Risk Management Unit Organization and Decision Board No: 142.K/010/IP/2011 on Chart Composition position, position and position Formation Rate at Risk Management Unit. The organization is headed by the Head of the Risk Management Unit (Head of SMR), which served as Chief Executive and is responsible directly to the Board of Directors and supporting them under the Director of Finance.
Di tingkat fungsi pengawasan (Dewan Komisaris), telah dibentuk Komite Manajemen Risiko yang diketuai oleh salah satu Dewan Komisaris, untuk melakukan pengawasan dan memberikan rekomendasi yang diperlukan dalam pengelolaan risiko.
At the level of monitoring function (BOC), Risk Management Committee has been established, chaired by a member of the Board of Commissioners, to monitor and provide necessary recommendations in managing risk.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Dalam memastikan mekanisme pengelolaan risiko yang efektif, selain menetapkan fungsi-fungsi yang jelas, Indonesia Power senantiasa meningkatkan kualitas prosedur, pedoman dan manual Manajemen Risiko yang disesuaikan dengan konteks usaha bidang pembangkitan. Perangkat infrastruktur kesisteman tersebut meliputi aspek perencanaan sistem Manajemen Risiko, proses manajemen risiko, prosedur monitoring risiko, prosedur pemantauan dan peninjauan atas penerapan Manajemen Risiko dan prosedur pengembangan sistem manajemen risiko. Kelima prosedur tersebut merupakan inti dari sistem tata kelola Manajemen Risiko Indonesia Power.
Perencanaan Sistem Manajemen Risiko
Proses Manajemen Risiko dan Verifikasi
Planning Risk Management System
Risk Management and Verification Process
To ensure effective risk management mechanisms, other than setting clear functions, Indonesia Power continually improve the procedure quality, guidelines and risk management manuals adapted to the context of the generation business. Systemic infrastructure devices include planning aspects of risk management systems, risk management processes, risk monitoring procedures, procedures for monitoring and reviewing the implementation of risk management procedures and risk management systems development. All five procedures are at the core of the system of risk management governance in Indonesia Power.
Monitoring Risiko Risk Monitoring
Pemantauan & Peninjauan Penerapan Manajemen Risiko
Pengembangan Manajemen Risiko
Monitoring and review of Risk Management
Development of Risk Management
Disisi kesiapan sumber daya manusia, Indonesia Power senantiasa meningkatkan kompetensi dan keahlian pegawai melalui program sertifikasi tingkat lokal maupun internasional, serta program-program pelatihan bidang Manajemen Risiko lainnya. Sumber daya manusia Indonesia Power yang telah memiliki sertifikasi bidang Manajemen Risiko adalah sebagai berikut : 1 orang memiliki sertifikasi ERMCP (Enterprise Risk Management Certified Professional), 20 orang memiliki sertifikasi ERMAP (Enterprise Risk Management Associate Professional), keduanya merupakan sertifikasi yang diterbitkan lembaga internasional. Dua orang memiliki sertikasi CRMP (Certified Risk Management Professional) dan 2 orang memiliki sertifikasi ARMP (Associate Risk Management Professional), yang merupakan sertifikasi lembaga Indonesia.
From the capacity of human resources, Indonesia Power constantly improves employee competence and expertise through certification programs locally and internationally, as well as training programs other areas of risk management. Our manpower who had the certification in Risk Management are: 1 employee has ERMCP certification (Enterprise Risk Management Certified Professional), 20 employees ERMAP certification (Enterprise Risk Management Associate Professional), both of which the certification are issued by international institutions. Two employees have CRMP certification (Certified Risk Management Professional) certification, and 2 employees have ARMP (Associate Risk Management Professional), which is the certification of issued by Indonesian institution.
Profil Kepala Satuan Manajemen Risiko
Profile of the Head of Risk Management
Dalam rangka melakukan proses regenerasi pada struktur organisasi, Indonesia Power kembali melantik pejabat baru pada berbagai jabatan di tingkat Senior Leader salah satunya adalah pergantian pejabat Kepala Satuan Manajemen Risiko. Terhitung mulai tanggal 31 Juli 2012, KSMR dijabat oleh Sdri. Noesita Indriani, menggantikan Sdri. Maria Sri Julianti yang memasuki masa purna bakti, sesuai Surat Keputusan Direksi No. 259.K/010/IP/2012 tanggal 31 Juli 2012.
In order to carry out the regeneration on the organizational structure, Indonesia Power re-inaugurate the new officers on various posts at the senior leader level including the Head of Risk Management officials. Starting July 31st, 2012, the Head of SMR is headed by Ms. Noesita Indriani, replacing Ms. Maria Sri Julianti, who is entering a period of after service, based on the Decree of the Board of Directors No. 259.K/010/IP/2012 dated July 31st, 2012
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
253
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Berikut profil ringkas KSMR:
Here is a brief profile of the Head of RMU:
Noesita Indriani
254
Lahir di Surabaya tanggal 28 Juli 1966. Lulusan Teknik Elektro Universitas Indonesia dan Master of Business Administration (MBA) Universitas Gadjah Mada. Sebelum menjabat sebagai KSMR, pernah menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan, Vice President Perencanaan dan Anggaran Indonesia Power, Vice President Sistem Informasi dan Asisten Eksekutif Direktur Keuangan Indonesia Power serta menjabat anggota Dewan Komisaris pada PT Cogindo DayaBersama periode 2009-2012. Selain memegang sertifikasi i nte r na si ona l E RM CP ( Ente rpri se Ris k Management Certified Professional), Noesita telah mengikuti berbagai training dibidang manajemen risiko, diantaranya, Workshop Risk Based Audit, Training Auditing Enterprise Risk Management, Workshop Penyusunan Profil Risiko, Training ISO 31000, mengikuti Seminar International Enterprise Risk Management dan menjadi narasumber pada Sharing Practice ERM. Di luar peran utamanya, Noesita aktif di pengurusan Masyarakat Kelistrikan Indonesia pada Focus Group untuk Green Energy Advocacy dan di pengurusan CFCD (Corporate Forum for Community Development).
Born in Surabaya on July 28th, 1966. Bachelor of Electrical Engineering from University of Indonesia and a Master of Business Administration (MBA) from University of Gadjah Mada. Before serving as Head of SMR, served as Corporate Secretary, Vice President of Planning and Budget of Indonesia Power, Vice President of Information Systems and Assistant Executive Director of Finance Indonesia Power and serving members of the Board of Commissioners of PT Cogindo DayaBersama 2009-2012. Other than holding an international certification ERMCP (Enterprise Risk Management Certified Professional), Noesita has attended various trainings in the field of risk management, including Workshop on Risk Based Audit, Audit Training Enterprise Risk Management, Risk Profile Preparation Workshop, Training ISO 31000, following the International Seminar on Enterprise Risk Management and a guest speaker on ERM Sharing Practice. Besides her main role, Noesita is an active member in the organization of Electrical Indonesian Community Focus Group on Advocacy for Green Energy and CFCD (Corporate Forum for Community Development) organization.
Masa Jabatan: 31 Juli 2012 sampai sekarang.
Tenure: July 31st - presence
Kerangka Kerja Manajemen Risiko Indonesia Power
Indonesia Power Risk Management Framework
INDONESIA POWER - ERM
INDONESIA POWER - ERM
ERM merupakan sebuah pendekatan yang komprehensif untuk mengelola risiko-risiko perusahaan secara menyeluruh, meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mengelola ketidakpastian, meminimalisir ancaman, dan memaksimalkan peluang. Dalam rangka penerapan manajemen risiko secara terintegrasi, Indonesia Power telah menyusun dan menetapkan Kebijakan Manajemen Risiko Korporat dan menerapkan ERM untuk seluruh fungsi Organisasi, dengan mengadaptasi standar sistem manajemen risiko dan best practice.
ERM is a comprehensive approach to manage the risks of the company as a whole, increase the company's ability to manage uncertainty, minimize threats and maximize opportunities. In order to implement integrated risk management, Indonesia Power has developed and set the Corporate Risk Management Policy and implementing ERM for the entire organization functions, adapting the management system standards and best practice.
Sesuai prinsip-prinsip manajemen risiko, Perusahaan menetapkan bahwa pengelolaan risiko harus menjadi bagian yang menyatu dalam proses bisnis perusahaan dan harus diinternalisasikan menjadi bagian dari budaya perusahaan. Dan guna memastikan bahwa pengelolaan risiko terinternalisasi dalam proses bisnis perusahaan, maka mekanismenya diatur dalam sebuah kerangka kerja (framework) yang mengacu pada ISO 31000 tentang Enterprise Risk Management.
Based on the principles of risk management, the Company decides that risk management as an integral part of the company's business processes and internalized a part of the corporate culture. And to ensure that risk management is internalized in the business process of the company, the mechanism is set in a framework which refers to ISO 31000 on Enterprise Risk Management.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Kerangka Kerja Manajemen Risiko Korporat Indonesia Power Risk Management Framework of Indonesia Power
Mandat & Komitmen Mandate & Commitment
Perancangan Kerangka Kerja untuk Mengelola Risiko Framework Design for Managing Risk Pengembangan Berkelanjutan Kerangka Kerja Development of Continuous Framework
Penerapan Manajemen Risiko Risk Management Implementation Pemantauan dan Peninjauan Kerangka Kerja Monitoring and Reviewing of Framework
Wujud mandat dan komitmen penerapan Manajemen Risiko korporat dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip, penjabaran tugas pokok dan tanggung jawab utama pengelolaan risiko di seluruh lingkungan perusahaan. Adapun pembagian tugas pengawasan dan pengelolaan Manajemen Risiko di Indonesia Power dilakukan sebagai berikut:
Pihak/Pengelola Parties/Organizer
Manifestation of mandate and commitment of corporate Risk Management is based on the principles, the descriptions of the main tasks and responsibilities of risk management across the company work space. As for the division of supervision and Risk Management in Indonesia Power performed as follows:
Tugas Pokok dan Tanggung Jawab Utama Main Duties and Responsibilities
1. Dewan Komisaris Board of Commissioners
a) Mengawasi pelaksanaan pengelolaan risiko di tingkat korporat. b) Memastikan adanya upaya pengawasan yang efektif, proaktif dan berkesinambungan atas berlangsungnya pelaksanaan pengelolaan risiko di tingkat korporat.
a) Monitor the implementation of risk management at the corporate level. b) Ensure effective monitoring efforts, proactive and sustainable over the course of the implementation of risk management at the corporate level.
2. Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee
Upaya pengawasan terhadap penerapan manajemen risiko korporat secara efektif, sesuai dengan Kebijakan Penerapan Manajemen Risiko Korporat yang berlaku.
Regularly monitor the implementation of effective corporate risk management, referring to the applicable Corporate Risk Management Policy.
Upaya pengawasan terhadap pelaksanaan fungsi Audit Internal Perusahaan dapat terlaksana secara efektif, proaktif dan berkesinambungan, termasuk di pengawasan atas keberlangsungan pengelolaan risiko yang dilakukan oleh perusahaan.
Monitor the implementation of the company's internal audit function to be implemented effectively, proactively and continuously, including oversight of sustainability risk management undertaken by the company.
a) Memastikan terbangunnya sistem pengelolaan manajemen risiko korporat. b) Memastikan tersedianya profil risiko korporat. c) Penanggung jawab utama pelaksanaan pengelolaan risiko di tingkat korporat. d) Memastikan keberlangsungan pelaksanaan pengelolaan risiko perusahaan secara efektif, proaktif dan berkesinambungan sesuai dengan Peraturan dan Kebijakan yang berlaku serta elemen tata kelola Manajemen Risiko Korporat (kriteria dampak dan kemungkinan, format peta risiko, standar respon risiko, kebijakan Manajemen Risiko). e) Memastikan ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan dalam penerapan manajemen risiko (SDM, finansial serta infrastruktur pendukung lainnya) f) Sebagai pengambil keputusan dalam pengelolaan risiko di tingkat korporat.
a) Ensure the establishment of corporate risk management system. b) Ensure the availability of corporate risk profile. c) Responsible for the implementation of major risk management at the corporate level. d) Ensure the sustainability of the implementation of enterprise risk management effectively, proactively and continuously in accordance with applicable regulations and policies as well as elements of Risk Management Corporate Governance (criteria of impact and likelihood, the risk map format, risk response standard, risk management policy). e) Ensure the availability of resources needed for the implementation of risk management (HR, financial and other supporting infrastructure)
3. Komite Audit Audit Committee
4. Direksi Board of Directors
f) As decision makers in risk management at the corporate level.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
255
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pihak/Pengelola Parties/Organizer
5. SMR
6. Pemilik Risiko Risk Owners
7. SAI
Tugas Pokok dan Tanggung Jawab Utama Main Duties and Responsibilities a) Membangun sistem pengelolaan risiko, memastikan keberlangsungan pelaksanaan pengelolaan risiko secara efektif, proaktif dan berkesinambungan di seluruh tingkatan perusahaan. b) Memastikan keberlangsungan pelaksanaan pengelolaan risiko secara efektif, proaktif dan berkesinambungan di berbagai tingkatan perusahaan melalui fasilitasi dan konsultasi (serta rekomendasi) terhadap para pemilik risiko dalam melakukan pengelolaan risiko di area tanggung jawab masing-masing. c) Memastikan pelaksanaan mitigasi risiko atas kegiatan yang diverifikasi telah sesuai dengan rencana dan berhasil menurunkan level risiko ke level yang dapat diterima Perusahaan. d) Melaporkan pelaksanaan manajemen risiko korporat kepada Direksi.
a) Establish the risk management system, ensure the sustainability of the implementation of effective risk management, proactively and continuously at all levels of the company. b) Ensuring the sustainability of the implementation of effective risk management, proactively and continuously at various levels through facilitation and consulting firms (and recommendations) to the risk owners in managing the risk in each area of responsibility.
a) Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan risiko (termasuk pelaporannya) secara efektif, proaktif dan berkesinambungan pada area tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka melakukan suatu upaya pemastian atas pencapaian sasaran perusahaan di tingkatnya masing-masing. b) Melakukan pengelolaan risiko (termasuk pelaporannya) yang dihadapi secara efektif, proaktif dan berkesinambungan.
a) Responsible for the implementation of risk management (including reporting) effectively, proactively and continuously on the area the each duties and responsibilities in order to make an effort to ensure the achievement of corporate objectives on each level. b) Perform risk management (including reporting) that is encountered effectively, proactively and continuously.
a) Membantu Direksi dalam mengidentifikasi ketidaksesuaian dalam pelaksanaan penerapan pengelolaan risiko terhadap kebijakan dan prosedur perusahaan yang berlaku berikut dengan pengajuan rekomendasi tindakan korektif/perbaikan yang diperlukan. b) Melaksanakan pemeriksaan/audit atas dokumentasi/ pelaporan manajemen risiko melalui audit internal maupun koordinasi dengan auditor eksternal. c) Melaksanakan pemeriksaan/audit bahwa risikorisiko yang berpotensi mempengaruhi pencapaian sasaran Perusahaan telah dikelola dengan baik dan efektif.
a) Assist the Board of Directors in identifying discrepancies in the implementation of risk management upon applicable corporate policies and procedures together with the submission of recommendations of required corrective action/ improvement. b) Perform inspection/ audit of documentation/ risk management reporting through internal audits as well as coordination with external auditors. c) Perform inspection/ audit that the risks potentially affect the achievement of the company target have been managed appropriately and effectively.
Sejalan dengan kerangka manajemen Indonesia Power pada tahun 2012 Dewan Komisaris telah melakukan fungsi p en g a w as a n m a n aj em en r is i ko s eb a g ai b er i ku t : a. Melakukan pengawasan dan evaluasi atas kinerja SMR melalui rapat rutin bulanan b. Melaksanakan peran coaching dan pembinaan kepada SMR c. Me-review Risiko Kunci Perusahaan, mengevaluasi progress mitigasinya serta mereview peta risiko Perusahaan d. Melakukan evaluasi dan review atas kajian risiko terhadap RJPP dan RKAP e. Melakukan review atas kajian risiko perubahan struktur organisasi Perusahaan f. Melakukan review atas kajian risiko program-program strategis perusahaan, antara lain meliputi : 1. Strategi pendanaan kepada Anak Perusahaan Indonesia Power 2. Penghapusan/pelepasan aset tetap tidak beroperasi 3. 4. 5. 6.
256
Komposisi kepemilikan saham Keputusan investasi Pengadaan energi primer jangka panjang Pengalihan atau relokasi aset
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
c) Ensure the implementation of the risk mitigation activities that have been verified in accordance with the plans and succeed in reducing the level of risk to a level that received by the Company. d) Report the implementation of corporate risk management to the Board.
Inline with Indonesia Power management framework in 2012, the Board of Commissioners has conducted monitoring function of risk management as follows: a. Monitor and evaluate of the performance of the SMR by regular monthly meetings b. Carry out the role of coaching and guidance to the SMR c. Review the Company's key risks, evaluate the mitigating process and reviewing the Company's risk map d. Evaluate and review the risk assessment upon RJPP and CWBP e. Review the risk assessment changes in the Company's organizational structure f. Review the risk assessment the company's strategic programs, which include: 1. Funding strategies to Indonesian Power's Subsidiary Company 2. Elimination / disposal of fixed assets that are not in operation 3. Shareholding compositions 4. Investment decisions 5. L o n g - t er m p r o cu r eme n t o f p r i m ar y en er g y 6. Transfer or relocation of assets
Kebijakan Implementasi Manajemen Risiko
Implementation of Risk Management Policy
Untuk mendukung efektifitas fungsi pengelolaan risiko, Perusahaan memiliki kebijakan dan prosedur manajemen risiko, sebagai berikut: a) Prosedur Pemantauan (Maturity Level) Penerapan Manajemen Risiko b) Prosedur Verifikasi Dokumen Manajemen Risiko c) Prosedur Monitoring Mitigasi risiko
To support the effectiveness of risk management functions, the Company has risk management policies and procedures, as follows: a) Monitoring Procedure (Maturity Level) of Risk Management Application b) Verification Procedure of Risk Management Document c) Prosedur Monitoring Mitigasi risiko Monitoring Procedure of Mitigating Risk d) Impementation Policy of Enterprise Risk Management in No.102.K/010/IP/2010 dated Agustus 26th, 2010 which is changed into the Board of Directors Decision No. 42.K/010/IP/2011 dated April 27th, 2011
d) Kebijakan Penerapan Manajemen Risiko Korporat (Enterprise Risk Management) dalam Keputusan Direksi No.102.K/010/IP/2010 tanggal 26 Agustus 2010 yang diubah dengan Keputusan Direksi No. 42.K/010/IP/2011 tanggal 27 April 2011 e) Road Map Implementasi Enterprise Risk Management f) Tata Cara Maturity Level Assessment Manajemen Risiko dalam Edaran Direksi No. 07.E/012/IP/2011 tanggal 11 Maret 2011. g) Revisi Pedoman Penyusunan Dokumen Manajemen Risiko dalam Edaran Direksi No. 09.E/012/IP/2011 tanggal 15 April 2011. h) Manual Manajemen Risiko Indonesia Power dalam Keputusan Direksi No. 56.K/010/IP/2011 tanggal 25 Mei 2011 i) Penggunaan Aplikasi Risk Based Audit (Pro-RBA) Indonesia Power dalam Keputusan Direksi No.135.K/010/IP/2011 tanggal 14 Desember 2011. Dalam pelaksanaan tugasnya, SMR mengacu pada Road Map ERM. Road Map ini mengacu pada penerapan manajemen risiko berbasis governance, yang mengklasifikasikan tiga aspek dalam proses implementasi manajemen risiko, yaitu: 1. Aspek struktural, yaitu aspek yang memastikan arah penerapan, struktur organisasi penerapan dan akuntabilitas pelaksanaan manajemen risiko dalam organisasi, penyediaan sumber daya dan sebagainya
e) Road Map of the Implementation of Enterprise Risk Management f) Code of Conduct of Maturity Level Assessment of the Risk Management in the Board of Directors's Circular No. 07.E/012/IP/2011 dated March 11th, 2011. g) Revised Guidelines for the Document Preparation of Risk Management in the Boards of Directors Letter No. 09.E/0 12/IP/2011 dated Apr il 15 t h , 2011 . h) Risk Management Manual of Indonesia Power Indonesia in the Board of Directors Decree No. 56.K/010/IP/2011 dated May 15th, 2011 i) Use of Risk Based Audit Application (ProRBA) of Indonesia Power in the Board of Directors Decree No.135.K/010/IP/ 2011 dated December 14th, 2011.
3. Aspek perawatan, yaitu aspek yang memastikan adanya upaya menjaga efektifitas penerapan dan perbaikan yang berkesinambungan melalui monitoring dan review serta audit Manajemen Risiko.
On its performance, the SMR refers to the Road Map for ERM. The Road Map refers to the application of governance-based risk management, which classifies the three aspects of the implementation process of risk management, namely: 1. Structural aspects, which is the aspects that ensure the direction of the application, the application of the organizational structure and accountability of the implementation of risk management within the organization, providing resources and others 2. Operational aspects, which is the aspects that show the stages of the implementation systematic and targeted process, from the preparation of the Company's Risk Management Guidelines, briefings for the Board of Commissioners, Directors and Senior Leader, as well as the risk to stakeholders and the application training 3. Aspects of maintenance, which is the aspects that ensure the implementation and effectiveness of efforts to maintain continuous improvement through monitoring and review of Risk Management audit.
Untuk mendukung tercapainya World Class Services pada 2015, Road Map implementasi Enterprise Risk Management dititikberatkan pada penataan infrastruktur dan dilanjutkan dengan pengembangan budaya, yang tertuang sesuai diagram berikut ini.
To support the achievement of World Class Services in 2015, Road Map for the implementation of Enterprise Risk Management emphasizes on structuring infrastructure and continues with the development of culture, which stated in the following diagram.
2. Aspek operasional, yaitu aspek yang menunjukkan tahapan proses implementasi yang sistematis dan terarah, mulai dari penyusunan Pedoman Manajemen Risiko Perusahaan, briefing untuk Dewan Komisaris, Direktur dan Senior Leader, serta pelatihan para pemangku risiko hingga penerapannya
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
257
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Sasaran Sasaran
Fokus Program
Program Focus
Aspek Struktural
Structural Aspects
2010-2011
2012-2013
2014-2015
Good Compliance Corporation
Good Governed Corporation
Good Sustainability Governance
Fokus pada pemenuhan infrastruktur dan kesisteman sesuai dengan persyaratan perundang-undangan Membangun kebijakan tata kelola, internal control dan manajemen risiko
Internalisasi kebijakan, prosedur dan membangun budaya sadar risiko dan bisnis beretika Melaksanakan program tanggung jawab sosial yang beyond compliance
Membangun keintegrasian secara menyeluruh dalam memastikan aspek keberlanjutan Melaksanakan monitoring dan evaluasi dalam ukuran triple bottom line
Focus on infrastructure and systemic compliance in accordance with statutory requirements Build governance policies, internal control and risk management
Internalization policies, procedures and risk awareness culture and Implement social responsibility programs beyond compliance
Build integration of a whole in ensuring the sustainability Implement monitoring and evaluation in the size of the triple bottom line
Komitmen Senior Leader Pemenuhan infrastruktur GCG Perumusan prinsip, kerangka kerja dan proses manajemen risiko Penyusunan kebijakan MR
Perumusan Internal Control
Inisiasi program beyond compliance
Formulation of Internal Control
Initiation of beyond compliance program
Senior Leader Commitment Fulfillment of GCG infrastructure Formulation of principles, framework and process of risk management RM policy making
Aspek Operasional
Operational Aspects
Aspek Pemeliharaan Maintenance Aspects
258
Senior Leader Capacity Building on RM Menyusun pedoman MR Melakukan coaching MR
Senior Leader Capacity Building on RM Menyempurnakan Pedoman MR Pengembangan Profil Risiko
Senior Leader Capacity Building on RM Menyempurnakan Pedoman MR
Senior Leader Capacity Building on RM Develop MR Guidelines RM RM coaching
Senior Leader Capacity Building on RM Perfecting of RM Guidelines Development of Risk Profiles
Senior Leader Capacity Building on RM Perfecting of RM Guidelines
Penguatan Tata Nilai dan Budaya Perusahaan Perumusan Risk Governance
Internalisasi Budaya Indonesia Power Way Pengembangan Sistem MR dan Integrated Risk Based Audit dan Pengukuran / Assessment
Penyempurnaan tata cara pengukuran tingkat kematangan implementasi MR sebagai bagian dari perspektif GCG
Strengthening Corporate Values and Culture Formulation of Risk Governance
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Internalization culture of Indonesia Power Way Development of RM Systems and Integrated Risk Based Audit and Measurement / Assessment
Completion of procedures for measuring the maturity level of implementation of RM as part of good corporate governance perspective
Profil Risiko
Risk Profiles
Sejalan dengan komitmen Direksi Indonesia Power, untuk mengimplementasikan Manajemen Risiko secara efektif dan efisien maka pada setiap jenjang organisasi perusahaan yaitu korporat dan Unit Bisnis harus menerapkan Manajemen Risiko dengan memperhatikan prioritas dan manfaat tiap program kerja/proyek bagi kelangsungan perusahaan.
In accordance with the commitment of the Board of Directors of Indonesia Power, to implement effective and efficient risk management, the organization at every level of the company's corporate and business unit must apply risk management with respect to the priority and benefits of each work programs / projects for the continuity of the company.
Profil Risiko untuk Tahun 2012 dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu : a) Risiko Strategis Didefinisikan sebagai kemungkinan suatu kejadian yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran strategis RKAP 2012, risiko strategis terdiri dari risiko hasil pengembangan pembangkit baru kurang sesuai dengan rencana yang disebabkan kajian awal kurang optimal, dan risiko kompetensi SDM yang menangani Operasi dan Pemeliharaan belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan PLTU dalam PPDE yang disebabkan lemahnya rekrutmen dan pembekalan.
The Risk profile for 2012 are grouped into 3 sections, which are: a) Strategic Risk Defined as the probability of an event that may affect the achievement of the Strategic Objectives of 2012 CWBP, strategic risk comprises the risk of the development of new power plant that slightly miss from the plan due to the feasibility study that is less optimal, and HR competencies Risk handling the Operations and Maintenance are not fully corresponding the needs of PPDE SPP due to weak recruitment and debriefing.
b) Risiko Operasional Didefinisikan sebagai kemungkinan suatu kejadian yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran usaha dalam RKAP 2012 yang terdiri dari 3 aspek, yaitu : 1. Sasaran Aspek Keuangan dengan 8 indikator : ROE, ROI, Cash Ratio, Current Ratio, CP, ITO, TATO, TETA. 2. Sasaran Aspek Operasi yang terdiri dari : 2.1. Sasaran Prospektif Produk dan Layanan dengan 4 indikator, yaitu : EAF, EFOR, SdOF, efisiensi thermal dan Sasaran Stakeholder Benefit dengan 3 indikator, yaitu : Community Development, Pengelolaan Lingkungan dan K3. 2.2. Sasaran Prospektif Proses Bisnis Internal dengan 3 indikator, yaitu : Maturity Asset Management dengan Level 3,9; Maturity Manajemen Risiko dengan Level 3,0 dan Malcolm Baldridge dengan Skor 525,00. 2.3. Sasaran Prospektif SDM dengan 3 indikator, yaitu: Human Capital Readiness (HCR) Level 3,5; Organization Capital Readiness (OCR) Level 3,5; Information Capital Readiness (ICR) Level 3,5 dan Knowledge Management Level 3,20. 3. Sasaran Aspek Administrasi dengan 4 indikator, yaitu: Ketepatan penyampaian Laporan (Tahunan, Audited, RKAP, Triwulanan) dan pelaksanaan GCG dengan Score 90.
b) Operational Risk Defined as the probability of an event that may affect the achievement of financial targets in the 2012 CWBP consisting of 3 aspects, namely: 1. Target of Financial Aspects with 8 indicators: ROE, ROI, Cash Ratio, Current Ratio, CP, ITO, TATO, TETA. 2. Target of the Operational Aspect consisting: 2.1 Prospective Target Products and Services with 4 indicators, namely: EAF, EFOR, SdOF, thermal efficiency and Target of Benefit Stakeholders with three indicators, namely: Community Development, E n v i r o n m e n t a l M a n a g e m e n t a n d OH S . 2.2 Objective Target of Internal Business Processes with three indicators, namely: Asset Management Maturity in the level of 3.9, with the Risk Management Maturity in the Level 3.0 and the Malcolm Baldridge Score of 525.00. 2.3 Prospective Target of HR with 3 indicators, namely: Human Capital Readiness (HCR) Level 3.5, Organization Capital Readiness (OCR) Level 3.5, Information Capital Readiness (ICR) Level 3.5 and Knowledge Management Level 3.20. 3. Target of Administrative Aspects with four indicators, namely: Accuracy submission of Report (Annual, Audited, CWBP, Quarterly) and the GCG Implementation Score of 90.
Risiko operasional terdiri dari risiko terjadi gangguan pada pembangkit khususnya pembangkit thermal karena umur yang tua dan pola pemeliharaan, risiko kualitas/kuantitas batubara dibawah spesifikasi/kebutuhan yang disebabkan bervariasinya spesifikasi batubara di pasar dan risiko sulitnya mendapatkan gas yang disebabkan oleh kelangkaan gas.
Operational risk consists of the risk of an interruption in the power plant especially thermal generating due to its very long-time use and maintenance pattern, risk of the quality/quantity of coal are under specifications/ requirements due to the variations of specification of coal in the market and the risk of difficulties in obtaining gas due to scarcity of the gas.
c) Risiko Keuangan Didefinisikan sebagai kemungkinan suatu kejadian yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran usaha aspek keuangan dalam RKAP 2012, yaitu 8 indikator yang terdiri dari : ROE, ROI, Cash Ratio, Current Ratio, CP, ITO, TATO, TETA.
c) Financial Risk Defined as the probability of an event that may affect the achievement of business targets in the financial aspects of CWBP in 2012, which consists of eight indicators: ROE, ROI, Cash Ratio, Current Ratio, CP, ITO, TATO, TETA.
Risiko Finansial terdiri dari risiko menurunnya penjualan yang mempengaruhi pula ROE dan ROI yang disebabkan beroperasinya PLTU Batubara PPDE 10.000 MW, risiko perubahan valas yang significant/ekstrim yang disebabkan faktor ekonomi global, risiko kenaikan jumlah pemakaian BBM yang disebabkan banyak Pembangkit BBM yang diminta untuk beroperasi karena kondisi sistem Jawa Bali.
Financial risk consists of risks also affect the declining sales due to ROE and ROI operation PPDE 10,000 MW Coalbased SPP, which is significant risk of changes in foreign exchange/extreme due to global economic factors, the risk of increase in fuel consumption due to many fuel plant required to operate for the Java-Bali system conditions.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
259
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Adapun tindakan mitigasi yang telah dilakukan sesuai dengan rekomendasi mitigasi adalah sebagai berikut: Kode Code
Risiko Risk
The mitigating actions that have been conducted in accordance with the mitigating recommendations are as follows:
Mitigasi Mitigation
Risiko Strategis Strategic Risk S.1.
Risiko hasil pengembangan Pembangkit baru kurang sesuai dengan rencana yang disebabkan kajian awal kurang optimal
The risk of the development of new plant that slightly miss from the plan due to the feasibility study that is less optimal
Melakukan kajian secara komprehensif atas setiap rencana Pengembangan Pembangkit baru sebelum kegiatan proyek dimulai/disetujui, dilengkapi dengan Dokumen Manajemen Risiko yang meliputi : KKO, KKF, KKL dan Kajian Risiko, serta dilakukan monitoring yang ketat atas rencana mitigasi dan risiko baru yang mungkin timbul.
Conduct a comprehensive assessment of any new plant development plan before the project activity starts/ being approved, comes with a Risk Management Document which includes: KKO, KKF, KKL and Risk Assessment, as well as strict monitoring on the mitigation plan and new risks that might arise.
S.2.
Risiko kompetensi SDM yang menangani Operasi dan Pemeliharaan belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan PLTU PPDE yang disebabkan lemahnya rekrutmen dan pembekalan
Risk of HR competencies dealing with the Operations and Maintenance that is not fully in accordance with the requirements of the PPDE SPP due to the weak recruitment and debriefing
Melakukan rekrutmen SDM secara selektif dan pelaksanaan training yang tepat dan efektif secara berkesinambungan dan tetap didampingi oleh karyawan senior untuk bidang-bidang tertentu. Karyawan senior melakukan bimbingan terhadap karyawan yang relatif masih baru sambil melaksanakan tugas sehari-hari
Selective HR recruitment and implementation of appropriate and effective training on an ongoing basis and still accompanied by senior officers to specific areas. Guidance of senior employees to relatively new employees while performing everyday duties
a) Meningkatkan efektifitas manajemen dan program pemeliharaan,
a) Improve the effectiveness of management and maintenance program, b) Improving the accuracy of management of O&M, c) Continue the investiment on rejuvenation programme for equipment selectively d) Improve emergency response when there is a problem on the power plant, either on sparepart availability and readiness of human resources. e) Improve Accuracy of Data Asset Wellnes so that Suddent Force and Outage Outage can be reduced and it is expected to increase the EAF. Support on the speediness of plant recovery over disturbance is highly required, both in the decision-making process on material procurement or the execution in the field.
Risiko Operasional Operational Risk O.1.
Risiko terjadi gangguan pada Pembangkit khususnya pembangkit thermal karena umur yang tua dan pola pemeliharaan
Risk of interruption on generator especially thermal generator due to its very long time use and maintenance pattern
b) Meningkatkan akurasi manajemen O&M, c) Melanjutkan program investasi peremajaan peralatan secara selektif, d) Meningkatkan emergency response apabila ada masalah Pembangkit, baik ketersediaan suku cadang dan kesiapan SDM. e) Meningkatkan akurasi data Asset Wellnes agar Force Outage dan Suddent Outage dapat ditekan dan diharapkan dapat meningkatkan EAF. Dukungan kecepatan proses pemeliharan gangguan pada Pembangkit sangat diperlukan, baik proses pengambilan keputusan pengadaan material atau proses eksekusi dilapangan.
O.2.
260
Kualitas/kuantitas batubara dibawah spesifikasi/ kebutuhan dan sulitnya mendapatkan gas, yang disebabkan bervariasinya spesifikasi batubara di pasar dan kelangkaan gas
Quality/quantity of coal under specifications/ requirements and the difficulty in getting gas due to the variation of coal specifications in the market and scarcity of gas
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
a) Meningkatkan kontrol kualitas penerimaan batubara sebelum pengapalan dan saat penerimaan oleh Tim Pemeriksa Mutu Barang atau pihak yang ditugaskan. b) Melakukan kontrol sendiri atas kualitas batubara yang diterima dengan mempekerjakan SDM yang mempunyai integritas tinggi dan diawasi secara berjenjang untuk posisi yang dirasa vital c) Monitoring dan evaluasi secara ketat setiap kedatangan batubara baik bulanan, triwulanan, semesteran. d) Pengawasan atas kontrak terkait jadwal pengiriman batubara e) Lebih agresif dalam melakukan negosiasi kontrak yang ada f) Mencari pemasok baru dengan harga yang kompetitif
a) Improve the quality control before shipment and receipt of coal by the receipt of the Goods Quality inspectors or assigned parties. b) Self-control over the quality of received coal by hiring human resources having high integrity and is supervised in stages to a position which is considered vital c) Strict monitoring and evaluation on any coal receipt either monthly, quarterly, semi-annually. d) Monitoring upon related contract coal shipment schedule e) More aggressive in negotiating existing contracts f) Find new suppliers at competitive prices
Kode Code
Risiko Risiko
Mitigasi Mitigasi
Risiko Keuangan (Financial) Financial Risk F.1.
Risiko menurunnya penjualan yang mempengaruhi pula ROE dan ROI, yang disebabkan beroperasinya PLTU Batubara PPDE 10.000 MW
Risk of decreasing sales that influence the ROE and ROI due to the operation of Coal-based SPP PPDE 10,000 MW
a) Melakukan optimalisasi pengendalian Biaya Pokok Produksi dan optimalisasi/inovasi penggunaan /manajemen batubara, b) Mencari sumber batubara dengan harga kompetitif c) Memperketat kontrol atas kalori batubara d) Peningkatan kesiapan/keandalan PLTU batubara
a) Optimize the control of Main Cost of Production Manufactured and optimization/ innovation of the use/ management of coal, b) Find the source of coal at competitive prices c) Tighten the control over calorie of the coal d) Increase readiness/ reliability of the Coal-based SPP
F.2.
Risiko perubahan kurs valas yang signifikan/ekstrim yang disebabkan faktor ekonomi global
Risk of significant/ extreme changes in foreign currency exchange rates due to global economic factors
a) Menetapkan batasan atau kriteria terkait fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar ke dalam klausul kontrak pengadaan barang dan jasa yang menggunakan mata uang asing. b) Melakukan negosiasi serta addendum kontrak dengan pihak pemasok apabila klausul tersebut belum tercantum
a) Establish limits or criteria related fluctuations in the exchange rate towars dollar in the contract clause to the procurement of goods and services using foreign currencies. b) Negotiate and addendum contract with the supplier if the clause is not listed
F.3.
Risiko kenaikan jumlah pemakaian BBM yang disebabkan banyak pembangkit BBM yang diminta untuk beroperasi karena kondisi sistem Jawa Bali.
Risk of an increase in the fuel consumption due to many plant fuel required to operate because of the Java-Bali system conditions.
a) Melakukan pemantauan dan koordinasi dengan PLN tentang kemungkinan tambahan penggunaan BBM oleh Indonesia Power dan segera mengajukan tambahan permintaan ke Pertamina. b) Segera mengajukan revisi RKAP apabila ada kecenderungan kemungkinan ini terjadi dan menyampaikan penyebabnya secara jelas.
a) Monitor and coordinate with PLN about the possible additional fuel usage by Indonesia Power and promptly file a supplemental request to Pertamina. b) Immediately submit the revised CWBP when there is a tendency of possible occurrence and clearly communicate the cause.
Peta Risiko Tahun 2012
Risk Map of 2012
Dengan telah dilaksanakannya program-program kerja strategis dan operasional yang merupakan tindakan mitigasi atas risiko Perusahaan di tahun 2012 hingga akhir tahun 2012, Indonesia Power telah secara efektif mengelola risiko usahanya, yang semula diklasifikasikan sebagai risiko tinggi, menjadi kategori risiko menengah.
By implementing strategic and operational work programs that is the Company's mitigating actions upon company risk in 2012 to the end of 2012, Indonesia Power has effectively managed business risk, which was originally classified as high risk into a moderate risk category.
Akibat Effect Kemungkinan Probability
V
IV
III
II
I
Sangat Besar Very Big
Besar Big
Sedang Medium
Kecil Small
Sangat Kecil
Very Small
Tidak Signifikan Not significant
Minor Minor
Medium Medium
Mayor Major
Malapetaka Disaster
1
2
3
4
5
Risiko Menengah Moderate Risk
Risiko Tinggi High Risk
Risiko Tinggi High Risk
Risiko Ekstrim Extreme Risk
Risiko Ekstrim Extreme Risk
Risiko Menengah Moderate Risk
Risiko Menengah Moderate Risk
Risiko Tinggi High Risk
Risiko Ekstrim Extreme Risk
Risiko Ekstrim Extreme Risk
Risiko Rendah Low Risk
Risiko Menengah Moderate Risk
F.2
F.3
S.1
F.1
F.1
F.2
Risiko Tinggi High Risk
F.3
Risiko Rendah Low Risk
Risiko Menengah Moderate Risk
Risiko Menengah Moderate Risk
Risiko Rendah Low Risk
Risiko Rendah Low Risk
Risiko Rendah Low Risk
Risiko sebelum mitigasi Risk before mitigation.
O.1
Risiko Tinggi High Risk
S.2 O.2
S.1
S.2
O.1
O.2
Risiko Tinggi High Risk
Risiko Menengah Moderate Risk
Risiko Tinggi High Risk
Risiko Menengah Moderate Risk
Risiko Menengah Moderate Risk
Risiko setelah mitigasi Risk after mitigation.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
261
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
262
Pemeringkatan Risiko
Risk Rating
Terkait pada pengelolaan risiko, sejak tahun 2012 Indonesia Power melaksanakan pemeringkatan risiko unit pembangkit tenaga listrik, yang metodologinya mengacu pada ketentuan pemeringkatan risiko yang berlakukan di lingkungan PT. PLN (Persero) melalui Surat Keputusan Direksi nomor 373.K/DIR/2012 tentang Penerapan Risk Rating Pembangkit Tenaga Listrik di Lingkungan PT PLN (Persero) dan Surat Edaran Direksi nomor 011.E/DIR/2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Asesmen Risk Rating Pembangkit
Related to the risk management, since the 2012, Indonesia Power implement risk rating powerhouse unit, in which the methodology refers to the provisions enacted in the risk rating of PT. PLN (Persero) through Decree No. 373.K/DIR/2012 on Application of Risk Rating Power Plant in PT PLN (Persero) and Directors Circular No. 011.E/DIR/2012 on Guidelines for Assessment of Power Plant Risk Rating
Pemeringkatan risiko pembangkit tenaga listrik ini bertujuan untuk membangun persepsi standar atas tingkat paparan risiko yang dihadapi melalui suatu skala yang dapat diperbandingkan, sehingga dapat digunakan untuk mengukur kondisi dan menetapkan target-target perbaikan berkelanjutan dalam pengelolaan risiko. Pengelolaan paparan risiko (risk exposure) secara efektif akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan, memastikan terkelolanya risiko dengan baik sehingga meningkatkan kepastian tercapainya sasaran.
This powerhouse risk rating is intended to establish a standard perception of the level of risk exposure encountered through a scale that can be compared, so it can be used to measure the condition and set targets for continuous improvement in risk management. The management of risk exposure will effectively add value to the company, ensuring good management of the risk that increases certainty in achieving targets.
Kepada pihak eksternal, hasil pemeringkatan risiko yang baik akan meningkatkan kepercayaan stakeholder yang akan meningkatkan peluang bagi Indonesia Power dalam meraih keunggulan. Termasuk dalam aspek kepercayaan stakeholder tersebut adalah didapatkannya nilai premi asuransi pembangkit yang lebih rendah.
To external parties, the result of the good risk rating will enhance the trust of stakeholders that will increase opportunities for Indonesia Power in achieving excellence. An aspect that is included in the stakeholders' trust is the acquisition of lower value of insurance of the generator.
Pemeringkatan risiko dihitung berdasarkan pengukuran tingkat pemenuhan atas beberapa obyek assessment, yaitu: 1. Natural and allied perils : melakukan pengukuran pada tingkat risiko yang berasal dari aspek alam dan geografis dimana unit pembangkitan tenaga listrik berada, seperti tingkat risiko terjadi gempa bumi, tanah longsor, letusan gunung berapi, badai, tsunami dan lain-lain. Tingkat risiko ini dapat dikurangi bila dilaksanakan inisiatif-inisiatif mengurangi dampak atas risiko tersebut, misalnya dengan menerapkan early warning system kejadian bencana alam. 2. Design and Layout : melakukan pengukuran pada tingkat risiko pada desain dan layout unit pembangkit tenaga listrik, diantaranya, tata ruang, konstruksi, pengaturan jarak antar peralatan yang menghasilkan panas, serta sistem drainase dan aliran udara. 3. Utility hazard : melakukan pengukuran pada tingkat risiko yang melekat pada peralatan pembangkit, meliputi risiko yang berasal dari besar kapasitas, usia pembangkit, kompleksitas proses operasinya, serta tingkat bahaya kebakaran dan ledakan. 4. Process control : melakukan pengukuran pada tingkat risiko yang dapat dikendalikan melalui sistem-sistem pengendalian proses yang diterapkan, diantaranya meliputi sistem kontrol operasi, sistem alarm dan deteksi serta sistem proteksi 5. Loss prevention : melakukan pengukuran pada tingkat risiko yang dapat dikendalikan melalui implementasi dan ketersediaan peralatan/mekanisme tindakan preventif, sepert i sis tem d an regu pemadam kebakar an . 6. Business Interruption : melakukan pengukuran pada tingkat risiko yang dapat berakibat pada berhentinya operasi, diantaranya dilihat dari pengelolaan dan pengendalian pasokan energi primer dan suku cadang kritis 7. Management : melakukan pengukuran pada tingkat risiko yang dapat dikendalikan melalui inisiatif-inisiatif manajemen, yaitu konsistensi pengoperasian dan pemeliharaan, ketersediaan sistem prosedur dan sistem manajemen, penerapan manajemen risiko serta konsistensi pelaksanaan K3
Risk rating is calculated by measuring the degree of fulfillment of several objects of assessment, namely: 1. Natural and allied perils: conduct measurements on the level of risk that comes from nature and geographical aspects where the generators are, such as the level of risk of earthquakes, landslides, volcanic eruptions, hurricanes, tsunamis and others. The level of risk can be reduced if initiatives to reduce the impact on the risk are implemented, for example by implementing an early warning system of natural disasters. 2. Design and Layout: conduct measurements on the level of risk in the design and layout of electric power generating units, including layout, construction, the spacing between heat-generating equipment, as well as drainage and airflow systems. 3. Utility hazard: Conduct measurements on the level of risk attached to plant equipment, including risks stemming from large capacity, plant age, the complexity of the operation, as well as the rate of fire and explosion hazard.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
4. Process control: conduct measurement of the level of risk that can be controlled by implementing process control systems, including operating control systems, alarm systems and detection and protection systems 5. Loss prevention: conduct measurements on the level of risk that can be controlled through the implementation and availability of equipment/ mechanism of preventive measures, such as the system and the fire department 6. Business Interruption: conduct measurements on the level of risk that may result in the cessation of operations, including the views of management and control of primary energy supplies and critical spare parts 7. Management: conduct measurements on the level of risk that can be controlled through management initiatives, namely the operation and maintenance of consistency, system availability and system management procedures, risk management and consistent implementation of OHS
Berdasarkan pengukuran pada tujuh aspek tersebut, akan dilakukan pemeringkatan dengan tingkatan sebagai berikut.
43-84 Above Avg
0-42 Good
Based on the measurements of seven aspects, grading will be conducted with the following levels.
85-125 Average
Berdasarkan pemeringkatan risiko tahun 2012, unit pembangkitan tenaga listrik milik Indonesia Power memiliki peringkat rata-rata Above Average dengan skor tingkat paparan risiko sebesar 49, dengan perincian sebagai berikut:
126-168 Below Avg
169-208 Critical
Based on the risk rating in 2012, power generation units owned by Indonesia Power has ranked Above Average (Green Flag) with a score of level of risk exposure by 49, with the following details:
Mrica Saguling Darajat Gunung Salak Kamojang Gilimanuk Pemaron Pesanggaran Grati Priok Semarang Suralaya 0
20
40
60
80
100
Pengelolaan Risiko atas Pelaksanaan Proyek/Kegiatan
Risk Management of the Implementation of Projects/ Activities
Salah satu tahapan terpenting dalam penerapan manajemen risiko untuk mendukung pencapaian target kinerja jangka pendek dan panjang, adalah penyusunan DMR oleh Satuan kerja, Divisi maupun UBP dan UBH sebagai risk owner. DMR meliputi KKO, KKL, KH, KKF dan Kajian Risiko.
One of the most important stages in the application of risk management, to support the achievement of short- and longterm performance, is the preparation of DMR by work unit, division or GBU and the MBU as the risk owner. DMR includes KKO, KKL, KH, KKF and Risk Assessment.
Satuan Manajemen Risiko memberikan pendampingan (coaching) dan monitoring terhadap penyusunan DMR yang dilakukan oleh Satuan kerja, Divisi maupun Unit Bisnis yang memerlukan, serta melakukan verifikasi atas DMR tersebut, sesuai dengan kewenangan yang diatur melalui keputusan Direksi.
Risk Management Unit provide assistance (coaching) and verification for the preparation of DMR work program/ project undertaken by the Unit, Division or Business Unit that needs it, as well as to verify the DMR, in accordance with the authority set forth by the Board of Directors' decision.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
263
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Selain melaksanakan pendampingan dan verifikasi untuk penyusunan DMR program/proyek kegiatan di tingkat risk owner, SMR juga melaksanakan berbagai kajian risiko strategis dalam mendukung pengambilan keputusan Direksi dan proses permohonan persetujuan Dewan Komisaris atau RUPS.
In addition to carrying out assistance for the preparation and verification of the DMR activity program/ project at the level of risk owner, SMR also conduct a strategic risk assessment in order to support the decision making process of the Board of Directors and the Board of Commissioners for approval or GMS.
Kegiatan coaching & mentoring penyusunan DMR selama tahun 2012 meliputi proyek investasi dan aspek strategis, antara lain sebagai berikut : 1. Pendirian Joint Venture Company (JVC) antara Indonesia Power dan PT Pertamina Gas 2. Rencana penghapusan aset tetap tidak beroperasi (ATTB) 3. Pengadaan Jual Beli & Penyaluran Gas PT PGN
Coaching & mentoring activities during the preparation of the DMR in 2012 include investment projects and strategic aspects including: 1. Establishment of Joint Vanture Company (JVC) between Indonesia Power and PT Pertamina Gas 2. Fixed asset removal plan is not in operation (ATTB) 3. Procurement & Distribution of Gas Sale and Purchase of PT PGN 4. Organizational alignment Hydro and Geothermal in Indonesia Power Environment (Saguling GBU, Mrica GBU, Kamojang GBU) 2012 5. Discussions of Coal Sale and Purchase Contract PTBA of 2013 - 2022 and System Change from CIF to FOB 6. Study on Sedimentation Management of UBP Mrica 7. Development of WKP Tangkuban Perahu 8. Plan in Additional Paid-in capital to PT Indo Pusaka Berau (IPB). 9. Asset Transfer Plan Priok Block III CPP from PT PLN (Persero) to PT Indonesia Power 10. Long-term agreement of coal purchase 11. Gasification Work of Tambak Lorok CPP 12. Giving shareholder loan for Subsidiary PT ADC and Plan of Capital Deposit from Indonesia Power to CF IRP
4. Penyelarasan Organisasi Hydro dan Geothermal di Lingkungan Indonesia Power (UBP Saguling, UBP Mrica, UBP Kamojang) 2012 5. Pembahasan Kontrak Jual Beli Batubara PTBA periode tahun 2013 - 2022 dan Perubahan Sistem CIF ke FOB 6. Study Manajemen Sedimentasi UBP Mrica 7. Pengembangan WKP Tangkuban Perahu 8. Rencana Tambahan Modal disetor kepada Anak Perusahaan PT Indo Pusaka Berau (IPB). 9. Rencana Pengalihan Aset PLTGU Priok Blok III dari PT PLN (PERSERO) ke Indonesia Power 10. Perjanjian Jual Beli Batu bara jangka panjang 11. Pekerjaan Gasifikasi PLTGU Tambak Lorok 12. Pemberian Shareholder Loan kepada Anak Perusahaan PT ADC dan Rencana Penyetoran Modal dari Indonesia Power ke PT IRP 13. Perpanjangan Perjanjian Jual Beli Batubara PT Tambang Bukit Asam Periode 2013 sd. 2022 menjadi Perjanjian Jual Beli Batubara PT Tambang Batubara Bukit Asam Periode 2012 sd. 2021 Selama tahun 2012, Satuan Manajemen Risiko telah melakukan verifikasi DMR yang meliputi antara lain:
No
264
13. Extension of Purchase Agreement PT Tambang Bukit Asam Period till 2013. 2022 to Purchase Agreement Coal PT Tam b an g B uk it A s am Per io d 2 0 1 2 s d . 2 0 2 1
During 2012, Risk Management Unit had conducted DMR verification covering:
Judul Kegiatan Name of Activity
Tanggal Verifikasi Date of Verification
1
Rehabilitasi Internal Electrostatic Precipitator Unit 7
Internal Rehabilitation of Electrostatic Precipitator Unit 7
2
Upgrade Engineering Work Station Unit 5 - 7
Upgrade Engineering Work Station Unit 5 - 7
3
Rewinding Total Stator Generator GT 23 UBP Priok
Rewinding Total Stator Generator GT 23 Priok GBU
4
Retrofit Sistem control DCS PLTGU Tambak Lorok Blok I
Retrofit Control Systems DCS Tambak Lorok CPP Blok I
1-Feb-12
5
Rotor Compressor - Turbine PLTG 1 Pemaron, UBP Bali
Rotor Compressor - Turbine 1 Pemaron GTPP, Bali GBU
10-Feb-12
6
Jasa Transportasi BBM HSD/MFO/2012
Fuel Transportation Service HSD/MFO/2012
13-Feb-12
7
Reblading Rotor Blade Turbin Tingkat 1 Sisi Turbin dan Generator PLTP Gunung Salak Unit 1 (EKS)
Reblading Turbine Rotor Blade Level 1 Turbine Side and Generator Gunung Salak GPP Unit 1 (EKS)
21-Feb-12
8
Pekerjaan Perbaikan System Cooler PLTG Gilimanuk untuk Menstabilkan Efisiensi dan Mengurangi Pemakaian Sendiri (PS)
Repairment of Gilimanuk GTPP Cooler System for Stabilizing Efficiency and Reduce Self Use
29-Feb-12
9
Jasa Pengukuran Plant Efficiency dengan Sofware Plant Perrformance PLTU Banten 2 Labuan
Measurement Services of Plant Eficiency using Plant Sofware Perrformance with Labuan Banten 2 SPP
28-Feb-12
10
Pekerjaan Perbaikan PLTG Pemaron Unit 1 UBP Bali
Repairment of Pemaron Unit 1 GTPP Bali GBU
17-Feb-12
11
Penggantian Service Air Compressor PLTGU 1 Set Unit Bisnis Priok
Replacement Service of Air Compressor CPP 1 Set Business Unit Priok
13-Mar-12
12
Penghapusan Aset Tetap Heater Aeration Blower 2A/2B No Aset 32-2022/32-2023 UBP Suralaya
Elimination of Fixed Assets of Heater Aeration Blower 2A/2B No Aset 32-2022/32-2023 SuralayaGBU
14-Mar-12
13
Pengembangan Pusat Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Cileunca 2x500kW Kec. Pangalengan Kabupaten Bandung
Development of Cileunca MPP 2x500kW Pangalengan, Bandung
14-Mar-12
14
Pengadaan Inner Liner GT13E1 PLTGU Priok
Procurement of Inner Liner GT13E1 Priok CPP
16-Mar-12
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
18-Jan-12
31-Jan-12
No
Tanggal Verifikasi Date of Verification
Judul Kegiatan Name of Activity
15
Gasifikasi PLTU Perak di UBP Perak Grati
Gasification of Perak SPP in Perak Grati GBU
20-Mar-12
16
Penghapusan PLTG Sunyaragi #1 dalam rangka relokasi Ke Duri, Riau
Elimination of Sunyaragi #1 GTPP in order of relocation to Duri, Riau
20-Mar-12
17
Pengadaan Kelengkapan Rotor Compressor dan Gas Turbin PLTGU Grati, UBP Perak Grati
Procurements completion of Rotor Compressor and Gas Turbine of Grati GPP, Perak Grati GBU
22-Mar-12
18
Rencana Penurunan Kepemilikan Saham Indonesia Power di PT Rajamandala Electric Power dalam rangka Pengembangan PLTA Rajamandala 47 MW
Plan of decresing the stock ownership of Indonesia Power on PT Rajamandala Electric Power due to the development of Rajamandala HPP 47 MW
27-Mar-12
19
Penggantian Line Fire Fighting yang Bocor di Area Boiler House Unit 3 (Upground) dan dari Junction house-B ke CWP (Underground ke Upground)
Replacement of Line Fire Fighting Leaks Around the Boiler House Unit 3 (Upground) and from Junction B-house to CWP (Underground to Upground)
Major Inspection serta Pengembalian Kapasitas dan Efisiensi sesuai Comissioning PLTG Unit 3 dan 4 Pesanggaran
Major Inspection and Returns of Capacity and Efficiency in accordance with Comissioning of Unit 3 and 4 Pesanggaran GTPP
21
Pengembangan WKP Gunung Tangkuban Parahu (Up-date untuk tahap Pemboran Eksplorasi)
Development of Gunung Tangkuban Parahu MWA (Up-date for Exploration Drilling)
10-Apr-12
22
Rehabilitasi Stacker Reclaimer 02 Coal Handling
Rehabilitation of Stacker Reclaimer 02 Coal Handling
16-Apr-12
23
DMR Pengembangan ProHRM Tahap II di Lingkungan Indonesia Power
DMR Development ProHRM Stage II in Indonesia Power environment
17-Apr-12
24
Pengembangan PLTU Kaltim 2X27.5 MW
Development of Kaltim SPP 2X27.5 MW
30-Apr-12
25
Pengadaan Jasa Konsultan Pengkajian Single Quality Coal dan Coal Yard Management pada PLTU Suralaya 1-7 dan PLTU-1 Banten
Service Procurement of Assessment Consultant Single Quality Coal and Coal Yard Management on Suralaya SPP 1-7 and Banten 1 SPP
26
Pengadaan CNG Plant untuk Memenuhi Kebutuhan Beban Puncak PLTG Grati
Procurement of CNG Plant to fulfill Requirements of Peak Load Grati GTPP
30-May-12
27
Pekerjaan Proyek Peremajaan PLTD Pesanggaran Bali Dual Fuel Kapasitas (DMN) ±50 s/d ±200 MW
Project work of rejuvenation of Pesanggaran Bali DPP Dual Fuel Capacity (DMN) ±50 s/d ±200 MW
14-Jun-12
28
Jasa EPC Recovery GT#1.1 Tahap II PLTGU Grati 2012
EPC Recovery Service GT#1.1 Stage II Grati CPP 2012
20-Jun-12
29
Gasifikasi PLTU Perak di UBP Perak Grati
Gasification of Perak SPP in Perak Grati GBU
28-Jun-12
30
Backloading BBM-MFO dari UBP Suralaya ke UBP Bali
Backloading BBM-MFO from Suralaya GBU to Bali GBU
29-Jun-12
31
Rencana Pelepasan Kepemilikan Saham Indonesia Power di PT IPB
Plan of shareholding release Indonesia Power on PT IPB
4-Jul-12
32
Recovery Pasca Kebakaran di Gallery BC 13/14 : 1. Perbaikan Konstruksi Steel Structure dan Belt conveyor System BC 13/14 PLTU Suralaya Unit 104 (Sub Bidang Mekanik, Electric, Kontrol, dan Safety Proteksi), 2. Pengalihan Supply Batubara dari Unit 5 ke Hopper M
Post-fire Recovery in Gallery BC 13/14 : 1. Repair of Steel Structure Construction and Belt Conveyor System BC 13/14 Suralaya SPP Unit 104 (Sub Field Mechanical, Electrical, Control, dan Safety Protection), 2. Transfer of Coal Supply from Unit 5 to Hopper M
33
Pengadaan Inner Liner NON-OEM GT13E1 di GT 2.1, GT 1.2, GT 2.3 PLTGU Priok
Procurement of Inner Liner NON-OEM GT13E1 di GT 2.1, GT 1.2, GT 2.3 Priok CPP
34
Rencana Penambahan Modal Indonesia Power ke PT Tangkuban Parahu Geothermal Power untuk Pelaksanaan Drilling 2 Slim Hole dalam Rangka Mempertahankan Ijin Pengembangan PLTP WKP Tangkuban Perahu
Plan of Additional Capital from Indonesia Power to PT Tangkuban Parahu Geothermal Power for 2 Slim Hole Drilling Implementation in maintaining permission of the Development of Tangkuban Perahu MWA GPP
35
Pengadaan Stator Generator GT 23 Include Casing
Procurement of Stator Generator GT 23 Include Casing
15-Aug-12
36
Pengadaan Jual Beli dan Penyaluran Gas dengan PT PGN Periode 01 September 2012 sampai dengan 31 Agustus 2013
Procurement of Gas Sale-Purchase and Distribution with PT PGN Period: September 1, 2012 to Agustus 31, 2013
15-Aug-12
37
Penugasan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Terbatas UBP Suralaya (Port Management) kepada PT Artha Daya Coalindo
Assignment of Development and Management of Limited Port Suralaya GBU (Port Management) to PT Artha Daya Coalindo
16-Aug-12
38
Amandemen Perjanjian Jual Beli Batubara No. 106.3.PJ/061/IP/2009 dengan PT Adaro Indonesia Periode Tahun 2012-2013
Amendment of Coal Purchase Agreement No. 106.3.PJ/061/IP/2009 dengan PT Adaro Indonesia of 20122013
39
Amandemen Perjanjian Jual Beli Batubara No.85.PJ/061/IP/2008 dengan PT Kideco Jaya Agung Periode Tahun 2012 - 2013
Amendment of Coal Purchase Agreement No.85.PJ/061/IP/2008 with PT Kideco Jaya Agung of 2012 - 2013
40
Pengadaan dan Pemasangan Trafo Utama (T1) Unit 1 PLTP Kamojang
Procurement and Installation of Main Transformer (T1) Unit 1 Kamojang GPP
20
30-Mar-12
4-Apr-12
15-May-12
16-Jul-12
31-Jul-12
10-Aug-12
16-Aug-13
16-Aug-13 31-Aug-12
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
265
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
No
Tanggal Verifikasi Date of Verification
41
Perpanjangan Perjanjian Kerja Sewa Fasilitas Penyaluran Bahan Bakar Gas untuk PLTGU Priok Blok 1-2 Antara Indonesia Power dengan KKLM Periode 28 September 2012 sampai dengan 31 Agustus 2012
Extension of Employment Agreement Lease Fuel of Facilities of Gas Distribution for Priok CPP Block 1-2 between Indonesia Power and KKLM period of September 28, 2012 to Agustus 31, 2012
42
Pengadaan Batubara Periode Tahun 2013 dengan Perjanjian Kemitraan Strategis PT Artha Daya Coalindo melalui Skema Kerja Sama Operasi (KSO) dengan Pemilik Ijin Usaha Pertambangan (IUP)
Coal Procurement in the period of 2013 with the Strategic Partnership Agreement PT Artha Daya Coalindo through the Joint Operation Scheme with the owners of Mining Business Permit
45
Amandemen Perjanjian Jual Beli batubara No.84.PJ/061/IP/2008 dengan PT Berau Coal Periode Tahun 2012 - 2013
Amendment of Coal Purchase Agreement No.84.PJ/061/IP/2008 with PT Berau Coal of 2012 - 2013
44
Addendum DMR Pengadaan Rotor Compressor dan Rotor Gas Turbin Type 701D Unbladed PLTGU Grati
Addendum DMR of Rotor Compressor and Gas Turbine Rotor Procurements Type 701D Unbladed Grati CPP
45
Rencana Pengalihan Aset PLTGU Priok Blok III dari PT PLN (Persero) ke Indonesia Power
Plan of Asset Transfer of Priok Block III CPP from PT PLN (Persero) to Indonesia Power
46
Rencana Pemberian Shareholder Loan (SHL) Indonesia Power ke PT Artha Daya Coalindo (PT ADC) dalam Rangka mendukung Pelaksanaan Kerjasama Operasi (KSO) Penambangan Batubara untuk Supply Batubara ke PLTU Suralaya
Plan on Giving Shareholder Loans (SHL) Indonesia Power to PT Artha Daya Coalindo (PT ADC) in order to support the implementation of Joint Operations (JO) Coal Mining for Coal Supply to Suralaya SPP
Rencana Penyetoran Modal Indonesia Power di PT Indo Ridlatama Power (PT IRP) dalam Rangka Pemenuhan Persyaratan Penandatanganan Adendum PPA Yaitu Penyediaan Dana Di Escrow Account
Plan on Depositing Capital of Indonesia Power in PT Indo Ridlatama Power (PT IRP) regarding Signing Eligibility Addendum PPA, which is fund provisions in Escrow Account
17-Oct-12
48
Revisi DMR 036.DMR/IP/DIVLOG/2012 Pengadaan CNG Plant untuk Memenuhi Kebutuhan Beban Puncak PLTG Grati
Revision of DMR 036.DMR/IP/DIVLOG/2012 on Procurement of CNG Plant to Meet Peak Load of Grati GTPP
23-Oct-12
49
Pengadaan dan Pemasangan Inverter Unit 1 PLTP Gunung Salak
Procurement and Installation of Inverter Unit 1 Gunung Salak GPP
50
Addendum-1 DMR Pengadaan Pekerjaan Sistem Coal Handling Terpadu PLTU Suralaya Unit 1-7 dan PLTU 1 Banten
Addendum-1 DMR Work Procurement of Integrated Coal Handling System Suralaya SPP Unit 1-7 and 1 Banten SPP
51
Studi Manajemen Sedimentasi Waduk Panglima Besar Soedirman sebagai upaya Mempertahankan Umur Keekonomian Waduk
Sedimentation Management Studies on Panglima Besar Sudirman Reservoir as an attempt of Maintaining Age Economies Reservoir
29-Oct-12
52
Pekerjaan Clustering Oracle di Lingkungan Indonesia Power
Clustering oracle work in Indonesia Power
06-Nov-12
53
Retubing LP Evaporator HRSG 1.1
Retubing LP Evaporator HRSG 1.1
08-Nov-12
54
Pengadaan dan Pemasangan Alat Proteksi Kebakaran pada Basement Ruang Kabel dan Server di Control Building PLTGU dengan Sistim Gas Terkompresi
Procurement and Installation of Fire Protection Equipment Basement Cables Space and in Server Control Building CPP with Compressed Gas Systems
08-Nov-12
55
Pemasangan Probe dalam Mendukung Partial Discharge Generator Monitoring PLTGU Tambak Lorok, UBP Semarang
Probe Installation in to support Partial Discharge Monitoring of Tambak Lorok CPP, Semarang GBU
08-Nov-12
56
Penggantian Sistem AVR PLTA Saguling
System replacement of AVR Saguling HPP
14-Nov-12
57
Pengadaan CB Excitasi Unit 2 PLTA Saguling
Procurement of CB Excitasi Unit 2 Saguling HPP
14-Nov-12
58
Pengadaan Inlet Valve PLTA Cikalong
Procurement of Inlet Valve Cikalong HPP
14-Nov-12
59
Pemasangan Sensor Temperature Trafo dan Turbin Generator Terintegrasi PBS dan Sub-Sub Unit (POST)
Installation of Transformer Temperature Sensors and Turbine Generator Integrated PBS and Sub-Units (POST)
14-Nov-12
60
Retrofit Exciter PLTA Ketenger Unit 1-2 & PLTA Jelok Unit 1,2,3,4 UBP Mrica
Retrofit Exciter Ketenger HPP Unit 1-2 & Jelok HPP Unit 1,2,3,4 Mrica GBU
14-Nov-12
61
Rehabilitasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Rehabilitation of Waste Water Treatment Plant (WWTP)
14-Nov-12
62
Pekerjaan Pemasangan Sistem Fire Protection Gudang Baru UBP Priok
Installation of Fire Protection System in the New Warehouse Priok GBU
14-Nov-12
63
Pengadaan Baru Cell H2 Plant Generator
Procurement of New Cell H2 Plant Generator
14-Nov-12
64
Retrofit Hydrolik Governor Oil Pack & Governor Control Sub-Sub Unit UBP Mrica
Retrofit Hydrolik Governor Oil Pack & Governor Control SubSub Unit Mrica GBU
14-Nov-12
65
Pengadaan Alat Portable On Line Partial Discharge Monitoring System
Tool procurement of Portable On Line Partial Discharge Monitoring System
20-Nov-12
47
266
Judul Kegiatan Name of Activity
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
14-Sep-12
20-Sep-12
24-Sep-12 30-Sep-12 8-Oct-12
16-Oct-12
25-Oct-12
29-Oct-12
No
Tanggal Verifikasi Date of Verification
Judul Kegiatan Name of Activity
66
Rencana Pengadaan Jasa asuransi Erection All Risk (EAR) Indonesia Power
Plan of Procurement of Erection All Risk (EAR) Insurance Indonesia Power
20-Nov-12
67
Upgrade Power Supply DCIS Unit 5-7
Upgrade Power Supply DCIS Unit 5-7
20-Nov-12
68
Rehabilitasi Steel Struktur Ash Handling Unit 3-4
Rehabilitation of Steel Structure Ash Handling Unit 3-4
20-Nov-12
69
Penggantian Air Dryer Unit 1-4
Replacement of Air Dryer Unit 1-4
20-Nov-12
70
Upgrade Fire Alarm Terintegrasi ke PLC Sub-sub Unit UBP Mrica
Upgrade Fire Alarm PLC Sub-Units intergrated Mrica GBU
20-Nov-12
71
Pekerjaan Network Attached Storage/Storage Area Network dan Core Switch di Kantor Pusat
Network Attached Storage/Storage Area Network work and Core Switch in the Head Office
26-Nov-12
72
Perjanjian Jual Beli Batubara Tahun 2013-2022 antara Indonesia Power dan PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) dengan Metode Free On Board (FOB) dari Pelabuhan Tarahan dengan Menggunakan Armada Kapal PT Bahtera Adhiguna
Coal Purchase Agreement of 2013-2022 between Indonesia Power and PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) with the method of Free On Board (FOB) from Tarahan Port with the fleet of PT Bahtera Adhiguna
14-Dec-12
73
Inspeksi dan Perbaikan Instalasi Fuel Gas pada Gas Turbin serta Komisioning Gas Turbin dengan Bahan Bakar Gas PLTGU Tambak Lorok Semarang
Inspection and Reparation of Fuel Gas in Gas Installation and Commissioning of Gas Turbine Fuel Gas Turbine Tambak Lorok GPP Semarang
14-Dec-12
74
Recovery Rotor Generator Unit 1 PLTP Kamojang
Recovery Rotor Generator Unit 1 Kamojang GPP
17-Dec-12
Pemantauan dan Peninjauan Penerapan Manajemen Risiko
Monitoring and Review of The Implementation of Risk Management
Untuk memastikan keefektifan pengelolaan risiko sebagai enabler dalam pencapaian sasaran perusahaan, maka perlu dilakukan pemantauan dan peninjauan penerapan manajemen risiko. Sasaran dilakukannya pemantauan dan peninjauan tersebut adalah untuk : 1. Mengevaluasi pemenuhan kaidah, kebijakan dan ketentuan pengelolaan risiko 2. Mengukur keefektifan sistem pengelolaan risiko 3. Alat manajemen untuk mensinkronisasikan ERM sebagai enabler dari kegiatan-kegiatan perusahaan 4. Identifikasi langkah-langkah perbaikan secara bertahap
To ensure the effectiveness of risk management as an enabler in achieving corporate objectives, it is necessary to monitor and review the implementation of risk management. The objectives of the monitoring and review are to/ as:
Pemantauan dan peninjauan tersebut dilakukan dengan cara mengukur tingkat kematangan (maturity level) melalui pelaksanaan asesmen yang diatur melalui Edaran Direksi nomor 07.E/010/IP/2011. Secara umum, tingkat kematangan akan diukur dalam skala 0 sd 5, dengan kriteria sebagai berikut:
The monitoring and review are conducted by measuring the level of maturity (maturity level) upon the implementation of assessment set by the Circular of Directors No. 07.E/010/IP/2011. In general, the level of maturity is measured on a scale of 0 to 5, with the following criteria:
1. Evaluate compliance of rules, policies and terms of risk management provisions 2. Measure the effectiveness of the risk management system 3. Management tool to synchronize ERM as an enabler of the company's activities 4. Identification of the steps of gradual improvement
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
267
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Maturity Level Level
LEVEL 0
LEVEL 1
LEVEL 2
LEVEL 3
LEVEL 4
LEVEL 5
Uraian Description Awareness manajemen masih tergolong rendah dalam pengelolaan risiko, dimana kecukupan penyiapan/pengembangan sumberdaya, penetapan strategi dan keterlibatan stakeholder belum dapat ditunjukkan.
Awareness management is yet considered low in risk management, in which the sufficiency of preparation/ development of resources, settlement of strategy and stakeholder involvements have not been manifested.
Awareness manajemen sudah mulai terllihat, ditunjukkan dengan kemampuan mengidentifikasikan risiko kunci secara parsial dan menyiapkan sumberdaya pengelolaan risiko untuk memenuhi persyaratan minimal.
Awareness Management starts to be noticeable, demonstrated by the ability to identify key risks and prepare a partial risk management resources to meet the minimum requirements of the Awareness management.
Manajemen terlibat langsung dalam pengelolaan risiko, termasuk melibatkan stakeholder/mitra dalam treatment risiko, dan mengintegrasikan pengelolaan risiko dalam proses bisnis, meskpun belum terihat konsistensi dan bukti adanya hasil kinerja yang lebih baik yang dikontribusikan dari kualitas pengelolaan risiko.
Management is directly involved in the risk management, including the involvement of stakeholders/ partners in the risk treatment, and integrate risk management into business processes, although consistency and evidence of better results in performance contributed from the quality of risk management have not been seen yet.
Merupakan kondisi yang lebih baik dibandingkan Level 2, dimana terlihat bahwa proses Manajemen Risiko di beberapa area kunci telah diimplementasikan, terdapat bukti yang jelas bahwa manajemen risiko dikelola dengan efektif disemua area, bukti yang jelas adanya perkembangan yang signifikan dalam kinerja.
A better condition than Level 2, which shows that the process of Risk Management in several key areas have been implemented, there is clear evidence that the risk management effectively managed in all areas, evidence is clear that there are significant developments in the performance.
Manajemen bersikap proaktif dalam mendorong dan memastikan praktik-praktik manajemen risiko yang efektif, terlihat dari kondisi bahwa Manajemen risiko merupakan bagian integral dari proses inti (policy, planning, produksi dll) semua data dikumpulkan dan dimonitor dan kinerja manajemen risiko yang makin baik, Bukti yang jelas bahwa risiko ditangani dengan sangat efektif disemua area, Bukti yang jelas adanya perkembangan hasil yang sangat signifikan dan memperlihatkan perkembangan yang positif dan berkelanjutan.
Management is proactive in encouraging and ensuring risk management practices are effective, visible from the condition that risk management is an integral part of the core processes (policy, planning, production, etc.) of all the data collected and monitored and the better performance of the risk management, clear evidence that the risk is dealt very effectively in all areas, clear evidence of significant progress and show positive and sustainable results in the development.
Manajemen memperlihatkan kecakapan dalam mengelola risiko terus-menerus secara organisasional, bisnis dan komitmen untuk menjadi yang unggul, sehingga satuan kerja/unit nya terpilih sebagai benchmark oleh organisasi lain, Bukti yang sangat jelas bahwa risiko dikelola dengan keunggulan disemua area, Bukti perkembangan hasil yang sangat bagus dibanding dengan unit lain dan menjalankan best practice.
Management show the skills in managing ongoing risk at an organizational manner, superior business and commitment, so the work unit is chosen as a benchmark by other organizations, which is very clear evidence that the risk is managed with excellence in all areas, evidence of good development results compared with other units and perform best practice.
Assessment Maturity Level
Assessment Maturity Level
Assessment maturity level manajemen risiko dilakukan kepada delapan UBP, satu UBH dan empat UBOH, dengan hasil sebagai berikut:
The assessment on the maturity level of the Risk Management was conducted on eight GBU, one MBU and four OMBU, with the result as follow:
Semester I
Semester II
1
UBP Suralaya
Suralaya GBU
3.15
3.41
2
UBP Priok
Priok GBU
3.31
3.55
3
UBP Saguling
Saguling GBU
3.10
3.3
4
UBP Kamojang
Kamojang GBU
3.22
3.38
5
UBP Semarang
Semarang GBU
3.23
3.42
6
UBP Mrica
Mrica GBU
3.18
3.24
7
UBP Perak Grati
Perak Grati GBU
3.22
3.42
8
UBP Bali
Bali GBU
3.25
3.43
9
UBH
MBU
3.14
3.37
10
UBOH PLTU Banten 1 Suralaya
Banten 1 Suralaya SPP OMBU
2.6
2.96
11
UBOH PLTU Banten 2 Labuan
Banten 2 Labuan SPP OMBU
2.58
2.79
12
UBOH PLTU Banten 3 Lontar
Banten 3 Lontar SPP OMBU
2.68
2.80
13
UBOH PLTU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu SPP OMBU
1.56
2.03
Sehingga nilai agregat assessment maturity level penerapan manajemen risiko di Indonesia Power tahun 2012 mencapai nilai 3.39.
268
2012
Unit Bisnis Business Units
No
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Until the aggregate score of Maturity Level Assessment of the application of risk management at PT Indonesia Power in 2012 scored 3.39.
Pengembangan Manajemen Risiko Secara Berkelanjutan
Continuous Development of Risk Management
Workshop Manajemen Risiko
Risk Management Workshop
Guna memahami lebih jauh mengenai Manajemen Risiko, Indonesia Power melakukan berbagai program sosialisasi baik yang dilakukan secara internal maupun oleh lembaga eksternal sebagai sarana untuk meningkatkan kepedulian akan perkembangan Manajemen Risiko di dalam menjalankan peran masing-masing di dalam perusahaan, sehingga pengambilan keputusan sudah memperhitungkan risiko yang ada serta langkah-langkah mitigasinya. Selama tahun 2012, sosialisasi Manajemen Risiko dengan rincian sebagai berikut:
To understand more about Risk Management, Indonesia Power conducts a variety of outreach programs both internally and by external agencies as a means of raising awareness of the development of Risk Management in carrying out their respective roles within the company, so that the decisionmaking takes the existing risk and mitigation measures into account. During 2012, the socialization of Risk Management are in the following details:
No
Workshop
Peserta Participant
1
Workshop manajemen Risiko Senior Leader “Best Practices on Risk Management and governance enhancing corporate value added”.
Workshop manajemen Risiko Senior Leader “Best Practices on Risk Management and governance enchancing corporate value added “
Kantor Pusat dan Unit Bisnis
Head Office and Business Unit
2
In House Training yang diadakan 2 gelombang. (Gelombang I pada tanggal 27 s/d 30 Maret 2012, dan Gelombang II tanggal 10 s/d 13 April 2012)
In House Training conducted in two phases. (Phase I was on March 27th-31st, 2012, dan Phase II was on April 10th13th, 2012)
Kantor Pusat, Unit Bisnis dan Anak Perusahaan
Head Office, Business Unit, and Subsidiaries
3
Forum Manajemen Risiko
Risk Management Forum
Kantor Pusat dan pengelola Manajemen Risiko di Unit Bisnis
Head Office and the executives of Risk Management in Business Units
4
Workshop Penyusunan Risk Register
Workshop of Risk Register Composition
Kantor Pusat dan pengelola Manajemen Risiko di Unit Bisnis
Head Office and the executives of Risk Management in Business Units
5
Sharing Implementasi Manajemen Risiko dalam Workshop Manajemen Risiko yang diselenggarakan oleh PT Pelayanan Listrik Batam
Sharing of Implementation of Risk Management in the Risk Management Workshop held by PT Pelayanan Listrik Batam
Anak Perusahaan PT PLN (Persero)
Subsidiaries of PT PLN (Persero)
6
Sharing Implementasi Manajemen Risiko Sharing of Implementation of Risk dalam Forum Manajemen Risiko PLN yang Management in the PLN Risk Management diselenggarakan oleh PT PLN (Persero) Forum held by PT PLN (Persero)
Group PT PLN (Persero)
PT PLN (Persero) Group
Infrastruktur Manajemen Risiko
Risk Management Infrastructure
Dalam mendukung keefektifan operasional pengelolaan risiko, Indonesia Power telah membangun aplikasi Pro RBA. Fungsi Aplikasi Pro-RBA adalah untuk mengelola aktivitas yang dilakukan oleh SMR dan SAI sehingga pelaksanaan audit berbasis risiko dapat dilaksanakan secara terintegrasi. Untuk SMR, aplikasi Pro RBA dimaksudkan untuk pengumpulan database terkait risiko, proses penyusunan dokumen Manajemen Risiko atas kegiatan dan proyek, proses penyusunan Kajian Risiko Korporat, monitoring Mitigasi risiko, proses Pengesahan dan verifikasi serta proses revisi DMR dan Kajian Risiko. Sedangkan bagi SAI, aplikasi Pro RBA diharapkan untuk mengkompilasi database terkait audit, proses perencanaan audit dan pelaksanaan audit berbasis risiko serta monitoring temuan audit.
In supporting operational effectiveness of risk management, Indonesia Power built Pro RBA application. The Pro-RBA application manages the activities undertaken by the SMR and the SAI so that the implementation of risk-based audit can be performed in an integrated manner. For SMR, Pro RBA application is intended to collect the risk-related databases, document preparation process of Risk Management on activities and projects, the process of preparation of Corporate Risk Assessment, Risk mitigation monitoring, Certification and verification process and document revision process Risk Management and Risk Assessment. As for the SAI, Pro RBA application is expected to compile a database related to audit, audit planning process and implementation of risk-based auditing and monitoring of audit findings.
Pengembangan Kompetensi Pengelolaan Risiko
Development of Risk Management Competency
Dalam rangka peningkatan kompetensi dan implementasi Manajemen Risiko, pengelola Manajemen Risiko telah mengikuti workshop/seminar sebagai berikut :
In order to improve the competence and the implementation of Risk Management, the executives of Risk Management have attended workshops/ seminars as follows:
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
269
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
No
270
Kegiatan Activity
Peserta Participant
1
Workshop Leadership Capacity Development
Workshop Leadership Capacity Development
2
Sharing Implementasi ERM dalam workshop Manajemen Risiko di PT Pelayanan Listrik Batam dan dalam Forum Manajemen Risiko PT PLN (Persero)
Sharing of ERM Implementation in Risk Management workshop held by PT Pelayanan Listrik Batam and Risk Management Forum of PT PLN (Persero)
3
Pelatihan ISO 31000 Teknik Asesmen Risiko ISO 31010
4
Kantor Pusat
Head Office
Kantor Pusat
Head Office
Training of ISO 31000 Risk Assessment Technique ISO 31010
Kantor Pusat
Head Office
Workshop Perencanaan Strategis
Strategic Planning Workshop
Kantor Pusat
Head Office
5
Sertifikasi CRMP & ARMP
CRMP & ARMP Certifications
Kantor Pusat
Head Office
6
Pelatihan Teknik Mengantisipasi dan Menanggulangi Konflik Sosial
Technical Training on Anticipating and Tackling Social Conflict
Kantor Pusat
Head Office
7
Pelatihan Diklat Manajemen Perubahan untuk Manajer Dasar & Setara
Management of Change Training for Basic and Tantamount Manager
Kantor Pusat
Head Office
8
Workshop Executive Capacity Building
Workshop of Executive Capacity Building
Kantor Pusat
Head Office
9
Workshop Continues Professional Education ( CPE )
Workshop of Continuous Professional Education (CPE)
Kantor Pusat
Head Office
10
Forum Auditor : Workshop Risk Based Audit
Auditor Forum: Workshop Risk Based Audit
Kantor Pusat
Head Office
11
Benchmarking: ERM Berbasis ISO 31000, Australia (Sydney - Brisbane - Gold Coast)
Benchmarking: ISO 31000 based ERM, Australia (Sydney - Brisbane - Gold Coast)
Kantor Pusat
Head Office
12
Workshop ISO 31000 International Risk Management Standard - Auditing Risk Management
Workshop ISO 31000 International Risk Management Standard - Auditing Risk Management
Kantor Pusat dan Unit Bisnis
Head Office and Business Unit
13
Workshop Mengaudit Kecukupan Penerapan Manajemen Risiko (Maturity Level)
Workshop Adequacy of Risk Management Auditing (Maturity Level)
Kantor Pusat
Head Office
14
Pelatihan Fundamental ISO 31000 dan Sertifikasi ERMCP
Fundamental Traning ISO 31000 ERMCP Certification
Kantor Pusat
Head Office
Fokus Manajemen Risiko Tahun 2013
Focus of Risk Management in 2013
Sesuai dengan Road Map GCG, pada periode 2012-2013 ditargetkan mencapai Good Governed Corporation, yang antara lain ditandai dengan terbangunnya budaya perusahaan yang mendukung iklim pencapaian sasaran. Dalam konteks Enterprise Risk Management, fokus tahun 2013 adalah membangun Internal Control (Pengendalian Internal) dan budaya sadar risiko. Untuk itu, fokus program Manajemen Risiko tahun 2013 meliputi : 1. Internalisasi kebijakan, prosedur dan pemahaman mengenai pengelolaan risiko melalui program pembekalan Agen Perubahan 2. Perumusan sistem pengendalian internal bekerjasama dengan SAI 3. Penguatan infrastruktur pengelolaan risiko, meliputi pengembangan lanjut aplikasi Pro-RBA dan penyempurnaan sistem manajemen risiko yang diintegrasikan dalam Indonesia Power Integrated Management System 4. Meninjau indikator-indikator penilaian tingkat kematangan (maturity level) implementasi ERM 5. Melakukan pembinaan pengelolaan risiko di tingkat Anak Perusahaan, termasuk mulai melaksanakan penilaian tingkat kematangannya
In accordance with the Road Map of GCG, in the period of 2012-2013, it is expected to reach Good governed Corporation, which is characterized by the establishment of a corporate culture that supports the achievement of objectives climate. In the context of Enterprise Risk Management, the focus in 2013 is to build Internal Control and risk awareness culture. Therefore, the focus of the Risk Management program in 2013 includes: 1. Internalization policies, procedures and understanding of risk management through debriefing program of Agent of Change 2. Formulation of the internal control system in cooperation with the SAI 3. Strengthening risk management infrastructure, including the further development of Pro-RBA application and refinement system of risk management which is integrated in Indonesia Power Integrated Management 4. Review the assessment of indicators on maturity level under the implementation of ERM 5. Provide guidance on risk management at subsidiary level, including conducting an assessment of the maturity level
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Sekretariat Perusahaan Corporate Secretariat
Profil Sekretaris Perusahaan
Profile of Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan memiliki peranan penting dalam memfasilitasi komunikasi antara organ Perusahaan, hubungan antara Perusahaan dengan stakeholders, dan kepatuhan terhadap perundangan dan peraturan. Untuk mendukung peran ini, Sekretaris Perusahaan memiliki 5 fungsi utama dalam rangka membantu tugas Direksi, yaitu sebagai Juru Bicara Perusahaan, Pejabat Penghubung, Implementasi GCG, serta administrasi dokumen kebijakan dan notulensi rapat. Sekretaris Perusahaan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama. Selain mempunyai 5 fungsi utama dalam rangka membantu tugas Direksi, Sekretaris Perusahaan Indonesia Power juga mengemban misi untuk mendukung terciptanya citra positif perusahaan yang konsisten dan berkesinambungan melalui pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada segenap pemangku kepentingan.
The corporate secretary has an important role in facilitating communication between the Company organ, the relationship between the Company and stakeholders, and compliance with laws and regulations. To support this role, the Secretary of the Company has 5 main functions in order to assist the Board of Directors, which is as Corporate Communication, Liaison Officer, GCG Implementation, as well as administration policy documents and minutes of meetings. The Corporate Secretary is directly responsible to the President Director. Besides having 5 main functions in order to assist the Board of Directors, Corporate Secretary of Indonesia Power also has a mission to support the creation of a positive image of the company consistently and continuously through the effective management of communication programs to all stakeholders.
Pada bulan Agustus tahun 2012 telah berlangsung acara Serah Terima Jabatan Sekretaris Perusahaan dari pejabat sebelumnya Noesita Indriani kepada pejabat baru, Eri Prabowo. Acara berlangsung di Kantor Pusat Indonesia Power, Jakarta disaksikan oleh Direktur Utama Djoko Hastowo. Turut hadir sebagai undangan seluruh Direksi Indonesia Power, para Kepala Satuan dan Kepala Bidang di lingkungan Sekretariat Perusahaan.
In August 2012, the had been ongoing event of Position Handover of Corporate Secretary from the previous official Noesita Indriani to the new official, Eri Prabowo. The event took place at the Head Office of Indonesia Power, Jakarta, witnessed by the President Director Djoko Hastowo. Other attendees include all members of the Board of Directors Indonesia Power, the Head of Unit and the Head of Division within the Corporate Secretariat as invitees.
Acara ini merupakan tindak lanjut dari penyerahan Surat Keputusan Pengangkatan Sekretaris Perusahaan Nomor: 259.K/020/IP/2012 tanggal 31 Juli 2012.
This event is a follow up of the submission of the Decree Appoin tment of Co rporate Secretary Number: 259.K/020/IP/2012 dated July 31st, 2012.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
271
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Berikut profil ringkas Sekretaris Perusahaan
Here is a brief profile of the Corporate Secretary
Eri Prabowo Lahir di Jakarta, 8 Desember 1966, Lulusan Sarjana/S1 Teknik Mesin dari Universitas Indonesia, S2 Information Technology dari Universitas Indonesia dan Doctor of Philosophy (PhD) in Economics dari Univeritas Airlangga. Pernah menjabat sebagai General Manager UBP Saguling Indonesia Power, Deputy General Manager Energi Primer UBP Suralaya Indonesia Power, Direktur Utama PT Indo Pusaka Berau. Telah mengikuti berbagai training dan seminar antara lain Seminar Leadership Capacity Building, Business Negotiation Skill, Financial Modelling For Project Finance. Masa Jabatan: 2012 sampai dengan sekarang Born in Jakarta, December 8th , 1966, Bachelor of Mechanical Engineering from University of Indonesia, Master of Information Technology from the University of Indonesia and a Doctor of Philosophy (PhD) in Economics from University of Airlangga. Served as General Manager of Saguling GBU Indonesia Power, Deputy General Manager of Primary Energy Suralaya GBU Indonesia Power, President Director of PT Indo Pusaka Berau. Had attended various trainings and seminars including Leadership Capacity Building Seminar, Business Negotiation Skill, Financial Modelling For Project Finance. Tenure: 2012 - present
Struktur Organisasi Sekretariat Perusahaan Organizational Structure of Corporate Secretariat Direktur Utama President Director
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Kepala Bidang Komunikasi Korporat Head of Corporate Communication Division
Kepala Bidang Umum Head of General Affairs Division
Head of Corporate Governance and Information Division
Manajer Stakeholder Relation Stakeholder Relation Manager
Manajer Kesekretariatan Secretariat Manager
Manajer Informasi Korporat Corporate Information Manager
Manajer Corporate Social Responsibility Corporate Social Responsibility Manager
Manajer Fasilitas Facility Manager
Ahli Tata Kelola Corporate Governance Expert
Manajer Pengelolaan Keamanan Korporat Corporate Security Management Manager Ahli Perencanaan Fasilitas Facility Planning Expert
272
Kepala Bidang Tata Kelola & Informasi Korporat
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Dalam struktur organisasi Perusahaan, Sekretariat Perusahaan dipimpin oleh seorang Sekretaris Perusahaan yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Dalam menjalankan fungsi dan perannya, Sekretaris Perusahaan membawahi 3 Bidang yaitu Komunikasi Korporat, Tata Kelola dan Informasi Korporat serta Umum.
In the organizational structure, Corporate Secretariat lead by a Corporate Secretary is directly responsible to the President Director. To perform their functions and roles, Corporate Secretary covers 3 Divisions consist of Corporate Communications, Corporate Governance and Information also Public Affairs.
Adapun tugas pokok organisasi Sekretariat Perusahaan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 42.K/010/IP/2010 tanggal 29 april 2010 antara lain sebagai berikut: 1) Bidang Komunikasi Korporat, melakukan pembinaan dan pengelolaan: (a) kegiatan komunikasi internal dan eksternal perusahaan, (b) dokumentasi, publikasi, dan media resmi perusahaan, (c) program Corporate Social Responsibility, (d) keprotokoleran dan kegiatan resmi perusahaan, (e) kajian risiko dan mengelola mitigasi kegiatan pada bidang Komunikasi Korporat. 2) Bidang Umum, melakukan pembinaan dan pengelolaan terhadap: (a) aset non pembangkit, fasilitas dan sarana perusahaan di Unit Bisnis, (b) administrasi kesekretariatan Kantor Pusat, (c) penyediaan dan pemeliharaan fasilitas dan sarana Kantor Pusat, (d) keamanan perusahaan dan pengamanan obyek vital nasional, (e) kajian risiko dan mengelola mitigasi kegiatan pada bidang Umum 3) Bidang Tata Kelola dan Informasi Korporat, melakukan pembinaan dan pengelolaan terhadap: (a) evaluasi penerapan dan pemenuhan GCG, (b) implementasi GCG di tingkat Kantor Pusat dan Unit Bisnis, (c) dokumentasi kebijakan tata kelola perusahaan, (d) pusat data dan informasi resmi perusahaan.
The principal task of the Corporate Secretariat organization based on the Company's Board of Directors Decision No.. 42.K/010/IP/2010 dated April 29, 2010 are as follows: 1) Corporate Communication Division, conduct training and management: (a) internal and external communication activities of the company, (b) documentation, publications, and official company media, (c) corporate Social Responsibility Program, (d) protolary and official activities of the company, (e) risk assessment and manage mitigation activities in the field of Corporate Communications. 2) General Affairs Division, to provide guidance and management to: (a) non-generating assets, facilities and infrastructure companies in the Business Unit, (b) administration Secretariat Head Office, (c) the provision and maintenance of facilities and infrastructure in the Head Office, (d) corporate security and securing vital national asset, (e) risk assessment and managing mitigating activities upon general affairs 3) Corporate Governance and Information Division, provide guidance and management to: (a) evaluation of the implementation and compliance of GCG, (b) implementation of GCG at the Head Office and Business Units, (c) documentation of corporate governance policies, (d) central data and company's official information.
Pedoman Kerja, Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan
Working Guidelines and Responsibilities of Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan dalam melaksanakan tugasnya telah dilengkapi Pedoman Kerja, yaitu terkait dengan tugas pokok organisasi Sekretariat Perusahaan, uraian tugas Sekretaris Perusahaan, dan Pedoman Komunikasi Perusahaan.
In performing the duties, Corporate Secretary is supported with the Working Guidelines, which is related to main duties the Corporate Secretary organization, job descriptions of Corporate Secretary, and Guidelines for Corporate Communications.
Tugas dan tanggungjawab Sekretaris Perusahaan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.36.K/010/IP/2010 adalah: 1) Menetapkan kebijakan/strategi, proses bisnis, sistem prosedur Komunikasi dengan stakeholders internal dan eksternal Perusahaan, pengelolaan aset non pembangkit, fasilitas Perusahaan, pelayanan kesekretariatan, tata kelola Perusahaan yang baik dan pengelolaan informasi Perusahaan. 2) Mengelola komunikasi korporat, kepatuhan atas ketentuan tata kelola Perusahaan yang baik, kegiatan resmi Perusahaan, keprotokoleran, fasilitas, kesekretariatan, pengamanan obyek vital nasional dan membina program CSR. 3) Mengelola penatausahaan dan administrasi dokumen Perusahaan serta Pusat informasi dan publikaksi resmi Perusahaan 4) Mengelola penyusunan dan analisis lapoaran kinerja, laporan manajemen, laporan tahunan dan laporan-laporan Perusahaan lainnya sebagai bagian dari fungsi tatakelola dan informasi perusahaan. 5) Menyusun indikator, menetapkan dan mengendalikan kinerja tingkat korporat dan unit bisnis untuk bidang penerapan GCG dan pengelolaan stakeholders. 6) Membina penyusunan dan pengendalian anggaran administrasi dan umum, komunikasi korporat dan program CSR Perusahaan dan unit bisnis. 7) Menyusun dan mengendalikan rencana kerja dan anggaran Sekretaris Perusahaan.
Duties and responsibilities of the Corporate Secretary is pursuant to the the Board of Directors' Decree No.36.K/010/IP/2010: 1) Establish policy/ strategy, business processes, system communication procedures with internal and external stakeholders of the Company, the management of nongeneration assets, the Company's facilities, secretarial services, good corporate governance and information management company. 2) Manage corporate communication, adherence to the requirements of good corporate governance, the Company's official activities, protocolary, facilities, secretarial, security of vital national assets and develop CSR programs. 3) Manage the administrators and administration of documents as well as the Company's official information center and company's publications 4) Manage the preparation and analysis of performance report, management reports, annual reports and other reports as part of the Company's governance functions and company's information. 5) Develop indicators, define and control the performance of the corporate and business unit level for the division of GCG implementations and stakeholder management. 6) Foster the preparation and controlling of administrative and general budget corporate communications and CSR Company and business unit program. 7) Develop and control the work and budget plan of the Corporate Secretary.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
273
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Wujud kepatuhan Indonesia Power terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dilakukan dengan penyusunan dan penyerahan laporan berkala kepada regulator, PT PLN (Persero) selaku pemegang saham dan pihak berkepentingan lainnya. Laporan berkala yang telah disampaikan Sekretaris Perusahaan selama tahun 2012 adalah Laporan Tahunan (Annual Report), Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report), Laporan Kinerja Bulanan, Laporan Kinerja Triwulanan dan Laporan Statistik Tahunan. As Indonesia Power commitment to the compliance of the authorised regulations, We prepare and submit our reports periodically to the regulating bodies, PT PLN (Persero) as the main shareholder and other related parties. The Corporate Secretary had submitted several reports in 2012 including Annual Report, Sustainability Report, Monthly Performance Reports, Quarterly Performance Reports, and Annual Statistical Report.
274
Laporan Kegiatan Sekretaris Perusahaan di tahun 2012
Report of the Corporate Secretary Activity in 2012
Wujud kepatuhan Indonesia Power terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dilakukan dengan penyusunan dan penyerahan laporan berkala kepada regulator, PT PLN (Persero) selaku pemegang saham dan pihak berkepentingan lainnya. Laporan berkala yang telah disampaikan Sekretaris Perusahaan selama tahun 2012 adalah Laporan Tahunan (Annual Report), Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report), Laporan Kinerja Bulanan, Laporan Kinerja Triwulanan dan Laporan Statistik Tahunan.
As Indonesia Power commitment to the compliance of the authorised regulations, We prepare and submit our reports periodically to the regulating bodies, PT PLN (Persero) as the main shareholder and other related parties. The Corporate Secretary had submitted several reports in 2012 including Annual Report, Sustainability Report, Monthly Performance Reports, Quarterly Performance Reports, and Annual Statistical Report.
Selama tahun 2012, Sekretaris Perusahaan telah melakukan kegiatan dan menyampaikan laporan dalam bentuk Laporan Sekretaris Perusahaan sesuai dengan pembagian bidang dalam struktur organisasi meliputi:
During 2012, the Corporate Secretary had done and submitted activity reports in the form of the Corporate Secretary Reports based on field divisions on the of organizational structure including:
Kegiatan Umum
General Affair Activities
1. Penyusunan rencana pemeliharaan dan perbaikan fasilitas, termasuk ruang kerja di Kantor Pusat Indonesia Power. 2. Penyusunan rencana kerja sertifikasi aset/lahan Indonesia Power di Unit-unit Bisnis yang masih bermasalah, termasuk menyelesaikan aspek administratif lahan yang berubah badan pembinanya, diantaranya dengan pelaksanaan SIMATA bekerjasama dengan LAPI Ganeshatama untuk kepentingan UBP Saguling. 3. Penyusunan rencana pengembangan SDM, disesuaikan dengan program SIMKP. 4. Melakukan kajian pendukung dalam rangka implementasi Bantuan Fasilitas Sewa Rumah 5. Melakukan inventarisir rumah dinas PT PLN (Persero) yang dimintakan untuk diambil alih oleh Indonesia Power. 6. Membantu proses sertifikasi tanah eks Perhutani dan Tanah Reklamasi UBP Suralaya. 7. Pengalihan dan Perpanjangan penggunaan bagian tanah HPL Pelabuhan atas nama Indonesia Power dengan Pelindo di kawasan Tambak Lorok Semarang. 8. Melakukan pemindahan material Combine Cycle PLTGU Pemaron terkait kewajiban Indonesia Power membangun Gudang Pengganti PT PLN (Persero) Distribusi Bali. 9. Pendistribusian surat melalui email dalam upaya mendukung efisiensi Biaya Administrasi (Barang cetakan) dan Peduli Lingkungan “Go Green” (paperless).
1. The planning of maintenance and repair facilities, including the Head Office of Indonesia Power. 2. Preparation of work plan assets certification/ Indonesian Power's land in Business Units which are still problematic, including the completion of administrative aspects of land that the supervising agency have changed, including the implementation of SIMATA in collaboration with LAPI Ganeshatama for Saguling GBU. 3. Developing HR development plan with an adjustment from the SIMKP program. 4. Conduct studies in order to support the implementation of the House Rent Aid Facility. 5. Perform inventory of the office houses of PT PLN (Persero) that are requested to be taken over by Indonesia Power. 6. Help the certification process ex-Perhutani land and Reclamation Land in Suralaya GBU. 7. Transfer and extension of the use of land part use in HPL Pelabuhan under the name of Indonesia Power with Pelindo in the Tambak Lorok, Semarang. 8. Conduct material removal of Pemaron CPP related to obligation of Indonesia Power to build warehouse replacement in PT PLN (Persero) Distribution of Bali. 9. Distribute letters via e-mail as an attempt to support the efficiency of administration budget (printed materials) and environmental friendly “Go Green” (paperless)
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Kegiatan Tatakelola dan Informasi Korporat
Corporate Administration and Information Activities
1. Melakukan Self Assessment tingkat Korporat didampingi oleh pihak independen untuk implementasi GCG tahun 2011. 2. Telah melaksanakan Workshop Profesional Directorship yang diselenggarakan oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship yang diikuti oleh Dewan Komisaris, Direksi, Sekretaris Perusahaan, Kepala Satuan dan para pengurus Anak Perusahaan. 3. Penyampaian Opportunity For Improvement atas hasil survei Perilaku Etis kepada seluruh Unit Bisnis dan pelaksanaan monitoring tindak lanjutnya 4. Melaksanakan review dan revisi meliputi CoC, GCG Code dan Board Manual sesuai dengan best practice. 5. Membentuk Champion GCG yang disebut Agen Perubahan di Kantor Pusat dan Unit Bisnis untuk menyampaikan program-program strategis dan kebijakan-kebijakan Perusahaan terkait serta menjadi Role Model. 6. Menyusun Annual Report 2011 sesuai dengan kriteria Annual Report Award (ARA). dan mengikutsertakannya dalam ajang ARA 2011. 7. Menyusun Sustainability Report 2011 sesuai dengan standar GRI (Global Reporting Initiatives) dan mengikutsertakannya dalam ajang Indonesia Sustainability Report Award (ISRA) 2011. 8. Menyusun Laporan Statistik 2011 kepada Pemegang Saham serta stakeholder lainnya, yang memuat detil kinerja perusahaan di bidang Pembangkitan, Niaga, Keuangan, dan SDM termasuk perkembangannya selama 5 tahun terakhir. 9. Menyusun dan melengkapi Laporan Manajemen Tahun 2011, Laporan Kinerja Bulanan, Laporan Manajemen Triwulan I, II, III sesuai dengan arahan Dewan Komisaris dan disampaikan kepada Dewan Komisaris serta Pemegang Saham. Penyusunan tersebut terlaksana secara periodik dan memenu hi batas wakt u yang di tent ukan . 10.Menyusun materi-materi pada acara rapat korporat (Rakor, RUPS, Rapat Direksi dan Rapat Gabungan bersama Dewan Komisar is) serta acara ko rporat lainnya sesuai permintaan/kebutuhan.
1. Conduct a Self Assessment at the Corporate level accompanied by an independent party for the implementation of GCG in 2011. 2. Has implemented a Professional Workshop Directorship held by Indonesian Institute for Corporate Directorship, followed by the Board of Commissioners, Directors, Corporate Secretary, Head of Units, and Subsidiary officials.
Kegiatan Komunikasi Korporat
Corporate Communication Activities
1. Penerbitan Buku “Mozaik PLTU Suralaya : Kawah Candradimuka Pendekar PLTU” sebagai bentuk komunikasi dan pengembangan citra Indonesia Power dalam bidang kompetensi bidang PLTU. 2. Mendapatkan penghargaan The Best of Private Enterprise Inhouse Magazines INMA 2012 Silver Winner untuk Majalah Indonesia Power 3. Pemberdayaan perpustakaan sebagai knowledge inventory 4. Pengembangan Visual Management Kantor Pusat 5. Menyelenggarakan Vendor Meeting dalam rangka membina komunikasi dengan mitra kerja serta disampaikan bahwa Indonesia Power telah mencanangkan program IP BTTS. 6. Menyelenggarakan Senior Gathering pada tanggal 26 Desember 2012 dihadiri oleh lembaga perwakilan pensiunan yaitu Himpunan Ahli Pembangkit Pensiunan Indonesia Power (HAPPI), PT Garda Power Mandiri, dan Ikatan Keluarga PLN (IKPLN Cabang Indonesia Power). Para perwakilan pensiunan menyampaikan harapan-harapannya kepada Direktur Utama Indonesia Power.
1. Book Publishing of “Mozaik PLTU Suralaya : Kawah Candradimuka Pendekar PLTU" as a form of communication and image development of Indonesia Power in the compentece field of SPP. 2. Awarded The Best of Private Enterprise Inhouse Magazines INMA 2012 Silver Winner for Indonesia Power Magazine
Salah satu bentuk pengelolaan komunikasi korporat, Indonesia Power juga melakukan kegiatan CSR secara terintegrasi. kegiatan CSR 2012 fokus pada penajaman dan integrasi program-program unggulan di tingkat Unit Bisnis, seperti program Konversi Terumbu Karang dan Program Dukungan Budaya Batik Jawa Barat.
As a form of corporate communication management, Indonesia Power also conducts intergrated CSR. CSR activities in 2012 focused on sharpening and integration programs featured at the Business Unit level, such as the Coral Reefs conversion program and Support Batik Culture Program in West Java.
3. Submission of Opportunity For Improvement on Ethical Conduct survey to all Business Units and monitor the implementation of the follow-up. 4. Review and implement revisions including the CoC, GCG Code and Board Manual in accordance with best practice. 5. Form Champion GCG namely Agents of Change in the Head Office and Business Unit to deliver strategic programs and company's policies to the related companies as well as to be a Role Model. 6. Compile an Annual Report of 2011 in accordance with Annual Report Award (ARA) criteria and submit it to the 2011 ARA. 7. Compile a Sustainability Report of 2011 in accordance with the GRI (Global Reporting Initiatives) and submit it to the 2011 Indonesia Sustainability Report Award (ISRA). 8. Compile a Statistics Report of 2011 for Shareholders and other stakeholders, which includes details of the company's performance in the areas of Power, Commerce, Finance, and Human Resources including its development over the 5 years. 9. Develop and complete the Management Report of 2011, Monthly Performance Reports, Quarterly Management Report I, II, III in accordance with the direction of the Board of Commissioners and submitted to the Board of Commissioners and Shareholders. The preparation is conducted periodically and meet the deadline. 10.Compile materials on corporate meetings (Coordination Meetings, GMS, Board of Directors Meeting and Joint Meeting with the Board of Commissioners) and other corporate events as requested/ needed.
3. Library empowerment as knowledge inventory 4. Development of Head Office Visual Management 5. Organized Vendors Meeting in order to foster communication with business partners and noted that Indonesia Power has launched a program IP BTTS. 6. Organized Senior Gathering on December 26 th, 2012, attended by representatives of retirement institutions, HAPPI, PT Garda Power Mandiri, and IKPLN (Branch of Indonesia Power). The retiree representatives expressed their hopes to the President Director of Indonesia Power.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
275
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Publikasi Informasi Perusahaan
Publication of Corporate Information
Sebagai bentuk transparansi informasi perusahaan, selama tahun 2012 Indonesia Power telah mempublikasikan informasi secara terus-menerus baik melalui media internal maupun oleh media eksternal dengan uraian sebagai berikut:
As a form of transparency of corporate information, during 2012, Indonesia Power had published information continuously whether by internal or external media with the following description:
Daftar Publikasi Media Internal List of Internal Media Publications
Daftar Publikasi Media Eksternal List of Eksternal Media Publications No
276
Tanggal Date
Media
Uraian/Judul Description/ Title
1
26 Juli - 1 Agustus 2012 July 26th- August 1st, 2012
Sindo Weekly Edisi No. 21 Tahun 1
Sindo Weekly Edition No. 21 Year 1
Peroleh 8 Sertifikat ISO 28000:2007, Indonesia Power raih Rekor Dunia
Gaining 8 ISO 28000:2007 Certificates, Indonesia Power achieved World Record
2
16-29 Agustus 2012 August 16th-29th, 2012
Gatra Edisi Khusus Kemerdekaan No. 41-42 tahun XVIII
Gatra Independence Day Special Edition No. 41-42 year XVIII
Unit-unit Bisnis Indonesia Power
Business Units of Indonesia Power
3
16-29 Agustus 2012 August 16th-29th, 2012
Gatra Edisi Khusus Kemerdekaan No. 41-42 tahun XVIII
Independence Day Special Edition No. 41-42 year XVIII
Prestasi Indonesia Power 2011-2012
Indonesia Power Achievements in 20112012
4
10 Desember 2012 December 10th, 2012
Inilah Review Edisi No. 14 tahun 1
Inilah Review Edition No. 14 tahun 1
Jalur Keberlanjutan Indonesia Power
Indonesia Power Sustainable Pathway
5
17-23 Desember 2012 December 17th-23rd, 2012
Inilah Review Edisi 16 Tahun II
Inilah Review Edition 16 Tahun II
Tahun Prestasi Indonesia Power
Indonesia Power Achievement Year
6
20-26 Desember 2012 December 20th-26th, 2012
Gatra Edisi 07 XIX
Gatra Edition 07 XIX
Kaleidoskop Indonesia Power 2012
Indonesia Power 2012 Kaleidoscope
7
22 Desember 2012 December 22nd, 2012
Inilah Koran Edisi Hari Sabtu
Inilah Koran Saturday Edition
Indonesia Power serius urus tanah
Indonesia Power seriously handling land
8
24 Desember 2012 December 24th, 2012
Inilah Review Edisi 15 Tahun I
Inilah Review Edition 15 Year I
Indonesia Power Perusahaan terpercaya 2012
Indonesia Power the Reliable Company of 2012
9
27 Desember - 9 Januari 2013 December 27th, 2012 January 9th, 2013
Sindo Weekly
Sindo Weekly
Satu Tahun Penuh Prestasi
One Year of Achievements
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Akses Informasi dan Data Perusahaan
Access to Information and Corporate Data
Indonesia Power senantiasa memberikan informasi secara tepat waktu, akurat lengkap sesuai dengan peraturan dan perundangundang yang berlaku mengenai perusahaan kepada pemegang saham dan stakeholders.
Indonesia Power continues to provide information in a timely manner, accurate and complete in accordance with the rules applicable legislation regarding the company to its shareholders and stakeholders.
Disamping itu Indonesia Power telah memiliki kebijakan mengenai keterbukaan informasi yang diatur dalam Keputusan Direksi No.37.K/010/IP/2012 tanggal 21 Maret 2012 tentang Pedoman Komunikasi Perusahaan. Aspek yang diatur dalam kebijakan tersebut, antara lain adalah Maksud dan Tujuan, Komunikasi Perusahaan, Stakeholders Perusahaan, Strategi Komunikasi, Penanggung Jawab Kegiatan Komunikasi Perusahaan, Klasifikasi Informasi dan Pengungkapan Informasi ke Publik, Juru Bicara dan Substansi Materi Informasi, Koordinasi Pengumpulan Data dan Penyebarannya, Manajemen Krisis, Desentralisasi Pengelolaan Komunikasi, Program dan Anggaran dan Pelaporan dan Evaluasi.
In addition, Indonesia Power has a policy regarding the disclosure of information set out in the the Board of Directors' Decision No.37.K/010/IP/2012 dated March 21, 2012 regarding Guidelines for Corporate Communications. Aspects set out in the policy, include Objectives, Corporate Communications, Corporate Stakeholders, Strategic Communications, Corporate Communications Responsible Activities, Information Classification and Disclosure of Information to the Public, and the Speaker of Material Substance Information, Coordination of Data Collection and its Spread, Crisis Management, Decentralized Communication management, and Reporting Program and Budget and Evaluation.
Untuk keperluan internal, perusahaan telah menerapkan keterbukaan informasi berkaitan dengan perencanaan perusahaan yang dapat berpengaruh signifikan bagi Pegawai berupa Laporan Tahunan, Laporan Statistik, RKAP, RJPP, Kebijakan dan Prosedur Perusahaan, serta informasi terbaru lainnya tentang perusahaan melalui berbagai media komunikasi seperti Website, Portal, Email, Majalah, Buletin mingguan dan Surat Edaran.
For internal purposes, the company has applied the disclosure of information relating to planning company that can have a significant effect for the employee in the form of Annual Reports, Statistics Report, CWBP, RJPP, Corporate Policies and Procedures, as well as other new information about the company through various communication media such as Websites, Portals, E-mail, Magazine, Weekly Bulletin and Circular.
Berdasarkan media yang digunakan, informasi dan data mengenai Indonesia Power dapat diperoleh melalui:
Based on the media used, information and data about Indonesia Power can be obtained by:
1) Website Stakeholders diharapkan dapat mengakses informasi tentang perusahaan di situs yang memberikan informasi komprehensif tentang kegiatan operasional dan kinerja Perusahaan serta berbagai informasi lain yang berguna bagi pemegang saham dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan mengakses pada situs www.indonesiapower.co.id. Informasi dalam website yang disampaikan antara lain terkait dengan profil perusahaan secara lengkap; program korporat yang dilakukan meliputi manajemen mutu, manajemen aset, serta budaya perusahaan; tata kelola Perusahaan, laporan tahunan; laporan keberlanjutan; Pedoman Etika Perusahaan; Kebijakan Sistem Pelaporan Pelanggaran dan Laporan Statistik. Untuk komunikasi interaktif dengan stakeholdernya, Indonesia Power menyediakan e-mail
[email protected]
1) Website Stakeholders are expected to be able to access information about the company on websites that provide comprehensive information about the Company's operations and performance as well as a variety of other useful information for shareholders and interested parties by accessing the site, www.indonesiapower.co.id. The information presented in the website, related to the complete profile of the company; corporate programs undertaken include quality management, asset management, and corporate culture; corporate governance, annual reports; sustainability reports; Code of Corporate Ethics; Policy Violation Reporting System Statistics and Reports . For interactive communication with stakeholders, Indonesia Power provides e-mail address,
[email protected]
2) Intranet Media online bagi internal Indonesia Power yang menyampaikan informasi aktifitas Perusahaan dan pegawai yang diperbaharui setiap saat. Intranet tersebut dapat diakses oleh setiap pegawai yang terhubung dengan jaringan internal Perusahaan (Wide Area Network/WAN)
2) Intranet Online media for internal Indonesian Power which deliver informations of corporate activities and employee information that is updated every time. Intranet can be accessed by any employee who is connected with the company's internal network (Wide Area Network/ WAN)
3) Media Elektronik Lainnya Media elektronik yang digunakan oleh Indonesia Power sebagai sarana penyebaran data dan informasi Perusahaan, antara lain yaitu email, Manajemen Visual berupa TV Wall, dan Video Conference.
3) Other Electronic Media Electronic media is used by Indonesia Power as a means of dissemination of data and information companies, including email, Visual Management in form of Wall TV, and video conference.
4) Media Cetak Berkaitan dengan media cetak, Indonesia Power memberikan informasi kepada pemegang saham dan stakeholders dalam bentuk Majalah Indonesia Power, majalah dinding dan poster. Majalah internal mencakup segala kegiatan Indonesia Power yang perlu diketahui oleh pemegang saham dan stakeholder maupun publik.
4) Printed Media Regarding print media, Indonesia Power provides information to shareholders and stakeholders in the form of Indonesian Power Magazine, wall magazine and poster. Internal magazine covers all the activities of Indonesian Power that is needed to be known by the shareholders and stakeholders as well as the public.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
277
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
5) Forum Komunikasi Internal Indonesia Power menyediakan saluran komunikasi sebagai sarana diskusi antara pegawai dengan manajemen yaitu melalui Coffee Morning, yang dilakukan satu bulan sekali. Selain itu, beberapa divisi di Indonesia Power juga telah melakukan komunikasi dua arah secara konsisten dengan melibatkan pegawai melalui Team Briefing yang dilakukan satu bulan sekali.
5) Internal Communication Forum Indonesia Power provides a channel of communication as a means of discussion between employees with the management through the Coffee Morning, which is held once a month. In addition, some divisions in Indonesia Power also has two-way communication consistently with the involvement of employees by Team Briefing conducted once a month.
Di tahun 2012, dalam rangka mendukung PT PLN (Persero) memberikan penjelasan kepada Pemerintah/DPR, Indonesia Power tidak ada kegiatan Rapat Dengar Pendapat. Namun pemberian penjelasan terkait dengan kinerja PT PLN (Persero) dilakukan dengan kunjungan kerja DPR sebanyak 3 kali dengan materi pembahasan sebagai berikut:
In 2012, as a means of support, PT PLN (Persero) gave an explanation to the Government/ Parliament that there was no Hearing activity in Indonesia Power. But, the briefing related to the performance of PT PLN (Persero) is conducted by the House of Representatives working visit to the as much as 3 times the discussion materials as follows:
No
278
Tanggal Date
Peserta Kunjungan Kerja Participant of Work Visit
Materi yang dibahas Discussion Materials
1
13 Maret 2012 March 13th, 2012
Staf Ahli Presiden RI ke PLTU Suralaya
Senior Advisor of the President to Suralaya SPP
Program CSR untuk pengusaha kecil di sekitar lingkungan PLTU Suralaya
CSR program for micro economy around PLTU Suralaya
2
31 Juli 2012 July 31st, 2012
Anggota DPR-RI Fraksi PKS ke Kantor Pusat
Members of House of Representatives Fraction PKS to Head Office
Program CSR di Jawa Barat
CSR Program in West Java
3
19 Desember 2012 December 19th, 2012
Komisi VI DPR-RI
Commission VI of the House of Representatives
Peran Indonesia Power dalam Penyediaan Listrik di Jawa Barat
The Role of Indonesia Power on Electrical Provision in West Java
Survei Efektivitas Komunikasi
Communication Effectiveness Survey
Dalam rangka meningkatkan efektivitas komunikasi di lingkungan internal perusahaan, Indonesia Power pada tahun 2012 telah menyusun Pedoman Pegawai dan Pedoman Komunikasi Per usahaan berdasarkan Sur at Keputusan Direksi No.37.K/010/IP/2012. Tahun 2012 Indonesia Power telah melakukan Survei Efektivitas Komunikasi melalui penyebaran kuesioner dan Focus Group Discussion (FGD) kepada seluruh pegawai. Hal yang diukur adalah preferensi media komunikasi yang paling sering digunakan oleh pegawai. Hasil survei menyatakan bahwa email adalah media komunikasi yang paling sering diakses pegawai untuk mengetahui keputusan manajemen sebesar 63,43%, email untuk mengetahui informasi mengenai visi-misi dan program korporat sebesar 32,64% dan email untuk mengetahui informasi mengenai budaya perusahaan sebesar 36,27%.
In order to improve the effectiveness of internal communications within the company, in 2012, Indonesia Power has developed Guidelines for Employee and Corporate Communications Guidelines based on the Boards of Directors' Decision Letter No.37.K/010/IP/2012. In 2012, Indonesia Power had conducted a Communication Effectiveness Survey through questionnaires and Focus Group Discussion (FGD) to all employees. It is measured that e-mail is the communication medium that is most frequently used by employees. The survey results stated that e-mail is a communication most frequently accessed by employee to know the management decisions is at 63.43%, email to find out information about the vision, mission and corporate programs is at 32.64% and email to find out information about the corporate culture is at 36.27%.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Evaluasi Sekretaris Perusahaan
Evaluation of Corporate Secretary
Capaian tugas Sekretaris Perusahaan selama tahun 2012 telah mencapai target yang direncanakan hal tersebut ditunjukan dengan tercapainya KPI Sekretaris Perusahaan yang telah ditetapkan. Berikut tabel penilaian kinerja Sekretaris Perusahaan:
The duty accomplishment of the Corporate Secretary 2012 had reached the planned target point. It is indicated by the achievement of applicable KPI of Corporate Secretary. Below is the table of performance assessment of the Corporate Secretary:
No
Inisiatif Strategi Strategic Initiative
Indikator Kinerja Performance Indicator
Kuantitas Quantity
Kualitas Quality
1
Biaya Administrasi per kW Available Administrative Cost per kW Available
Pengendalian biaya administrasi Administrative cost control
Maksimal 105% dari RKAP yang menjadi kewenangan Maximum 105% of CWBP under the authority
Kesesuaian program dengan RKAP Conformity program with CWBP
2
Realisasi program investasi (CAPEX) Realization of the Investment Program (CAPEX)
Realisasi CAPEX CAPEX realization
Minimal 75% dari RKAP yang menjadi kewenangan Minimum 75% of CWBP under the authority
Kesesuaian program Rencana Kerja dan Syarat-syarat Term of Reference (ToR) Conformity
3
Nilai kepuasan pelanggan The score of Customer Satisfaction
Penyusunan Laporan Korporat dan Realisasi Program Stakeholder Management Corporate Report and Stakeholder Management Program
9 laporan dan 3 program 9 reports and 3 programs
Akurat selesai waktu Accurate completion time
4
Penerapan GCG GCG Implementation
Implementasi GCG dan revisi GCG Code GCG Implementation and GCG Code revision
100%
Tersedia tepat waktu Available on time
5
Produk dan layanan Products and Services
Pembinaan pengelolaan Aset dan keamanan Advisory of Asset and Security Management
3 kali pembinaan 3 times of coaching
Sesuai dengan SOP In accordance with SOP
6
Maturity Level Proses Bisnis Maturity Level of Business Process
Kebijakan CSR dan fasilitas kerja, penyempurnaan prosedur ISO, tindak lanjut OFI Malcolm Baldrige CSR and work facilities policy, refinement of ISO procedure, action plan of Malcolm Baldrige OFI
3 kebijakan, 6 Dokumen SOP, 100% 3 policies, 6 SOP documents, 100%
Tersedia tepat waktu Available on time
7
Organizational Capital Readiness (OCR)
Melakukan CMC dan knowledge sharing Conducting CMC and knowledge sharing
9 kali 9 times
Terlaksana dengan baik Well executed
8
Human capital Readiness (HCR)
Peningkatan kompetensi pegawai di lingkungan Sekretariat Perusahaan Employee competency improvement in Corporate Secretariat area
2 HOP/Pegawai 2 HOP/Employees
Terlaksana dengan baik Well executed
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
279
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pedoman Etika Perusahaan Code of Conduct
280
Keberadaan Code of Conduct
The Existence of Code of Conduct
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Indonesia Power mengupayakan penerapan standar etika terbaik (Kode Etik) dengan menerbitkan Surat Keputusan Direktur Nomor 97.K/010/IP/2010 pada tanggal 25 Agustus 2010 tentang tentang Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct). CoC disusun untuk menjadi acuan perilaku bagi seluruh Insan Indonesia Power sebagai bagian dari usaha pencapaian Visi dan Misi perusahaan.
In conducting its business activities, Indonesia Power attempts to obtain the best implementation of ethical standards (Code of Conduct) by issuing a Director Decree No. 97.K/010/IP/2010 on August 25th, 2010 regarding Code of Conduct (Code of Conduct). Code of Conduct is prepared to be a reference of the behavior of the whole human capital of Indonesia Power as part of the efforts in achieving the company's Vision and Mission.
Untuk mengantisipasi perkembangan dan kebutuhan perusahaan, pada pertengahan tahun 2011, Indonesia Power menyempurnakan CoC dengan menambahkan beberapa aspek yang belum diatur yang menjadi rekomendasi hasil assessment GCG 2010. Aspek tersebut antara lain terkait dengan hubungan dengan kreditur, pembayaran tidak wajar (imbalan) dan sebagainya. Untuk selanjutnya disahkan melalui melalui Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi Nomor: 151.K/010/IP/2012 dan Nomor 002.SK/Dekom-IP/2012 tanggal 5 September 2012.
To anticipate the development and needs of the company, in mid-2011, Indonesia Power Company improve the Code of Conduct by adding a few aspects that have not been regulated, which becomes recomendation of the assessment results of GCG in 2010. This includes aspects related to the relationship with the creditors, improper payments (benefits) and others. For further validated through a joint decree by the Board of Commissioners and Directors Number: 151.K/010/IP/2012 and No. 002.SK/Dekom-IP/2012 dated September 5 th , 2012.
CoC merupakan tanggung jawab seluruh insan Indonesia Power mencakup pegawai, Direksi, Dewan Komisaris dan Komite di bawah Dewan Komisaris untuk bertingkah laku sesuai dengan budaya perusahaan. Penerapan CoC secara konsisten diharapkan dapat mendoprong terwujudnya perilaku yang profesional, bertanggungjawab, wajar, patut dan dipercaya dalam melakukan hubungan bisnis dengan rekan sekerja maupun para mitra kerja.
Code of Conduct is the responsibility of all human capital of Indonesia Power including employees, Directors, the Board of Commissioners and Committees under the Board of Commissioners to act in accordance with the corporate culture. The consistent application of the Code of Conduct is expected to encourage the establishment of professional behavior, responsible, fair, proper and trustworthy in doing business relationships with co-workers as well as the partners.
Tujuan Code of Conduct
Aims of Code of Conduct
Pedoman Etika Perusahaan ini disusun untuk menjadi acuan berperilaku segenap pihak yang berhubungan dengan Indonesia Power sejalan dengan nilai dan budaya yang diharapkan, antara lain mencakup:
Code of Conduct is formulated to be a reference of behaving for all parties associated with Indonesia Power, in line with the expected values and culture including:
1. Bagi Pegawai a. Menjadi pedoman bertingkah laku tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. b. Menciptakan lingkungan kerja yang menjunjung tinggi nilainilai dan budaya perusahaan sehingga akan meningkatkan kinerja dan produktivitas Pegawai secara menyeluruh.
1. For Employee a. Become conduct guidelines on which is permissable and which is not; b. Create a work environment that upholds the corporate values and culture that will improve the performance and productivity of employees as a whole.
2. Bagi Indonesia Power a. Mendorong kegiatan operasional menjadi lebih efisien dan efektif mengingat hubungan dengan pegawai, mitra kerja, pelanggan, masyarakat, pemerintah dan stakeholders lainnya memiliki standar etika yang harus diperhatikan; b. Meningkatkan nilai Perusahaan dengan memberikan kepastian dan perlindungan kepada para stakeholders dalam berhubungan dengan Indonesia Power sehingga menghasilkan reputasi yang baik, yang pada akhirnya mewujudkan keberhasilan usaha dalam jangka panjang.
2. For Indonesia Power a. Encourage operational activities to be more efficient and effective given the relationship with employees, partners, customers, communities, governments and other stakeholders have ethical standards that must be considered; b. Increase the value of the Company by providing certainty and protection to stakeholders in dealing with Indonesia Power to produce a good reputation, which ultimately creats long-term success of the business.
3. Bagi Pemegang Saham (Shareholders) Meningkatkan kepercayaan Pemegang Saham bahwa Indonesia Power dikelola secara hati-hati (prudent), efisien, transparan, akuntabel dan fair untuk mencapai tingkat profitabilitas yang diharapkan dengan tetap memperhatikan kepentingan Indonesia Power.
3. For Shareholders Increase confidence to Shareholders that Indonesia Power is carefully managed in a prudent, efficient, transparent, accountable and fair way to reach the expected level of profitability by taking the interests of Indonesia Power into account.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
4. Bagi Stakeholders Menciptakan hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan dengan stakeholders sehingga mendorong reputasi Indonesia Power sebagai perusahaan yang bertanggu ng jawab (Go od Cor porate Cit izen).
4. For Stakeholders Create harmonious and mutually beneficial relationships with the stakeholders so as to encourage Indonesia Power's reputation as a responsible company (Good Corporate Citizen)
Muatan Code of Conduct
Essence of the Code of Conduct
Muatan Pedoman Etika Perusahaan Indonesia Power terbagi menjadi 5 (lima) bagian utama, yaitu: (1) pernyataan visi, misi, (2) nilai dan budaya; (3) pentingnya pedoman etika; (4) kebijakan etika perusahaan dan (5) petunjuk pelaksanaan pedoman etika.
The Essence of the CoC of Indonesia Power is divided into 5 (five) main parts, namely: (1) Statement of vision, mission, (2) value and culture, (3) The importance of ethical guidelines, (4) corporate ethical policy and (5) Directive implementation of ethical guidelines.
Pada bagian kebijakan etika perusahaan, diatur tentang standar etika bisnis dan etika perilaku setiap insan Indonesia Power dalam hubungannya dengan berbagai stakeholders mulai dari pegawai, pelanggan, pemasok, masyarakat, pemerintah, pesaing, dan mitra kerja.
In the part of the corporate ethical policy, ethical standards of business ethics and conduct of every member of Indonesia Power, in conjunction with various stakeholders ranging from employees, customers, suppliers, communities, governments, competitors, and partners.
Cakupan CoC Indonesia Power meliputi pengaturan aspekaspek sebagai berikut:
Coverage of Indonesia Power CoC involves setting of the following aspects:
Melindungi Kepentingan Tenaga Kerja Pengelolaan Ketenagakerjaan Deskriminasi, Pelecehan dan Ancaman
Protecting the Employees' Concerns Management of Employment Discrimination, Harrassment, and Threat
Keselamatan, Kesehatan serta Lingkungan Kerja
Safety, Health and Work Space
Melindungi Aset Perusahaan dan Integritas Pelaporan Keuangan Pengawasan dan Penggunaan Aset Integritas Pelaporan Keuangan Kerahasiaan Informasi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi Penyimpanan Dokumen
Protecting Company Assets and the Integrity of Financial Reporting Monitoring and Use of Assets Integrity of Financial Reporting Confidentiality of Information Intellectual Property Rights (IPR) Information and Communication Technology Systems Document Storage
Hubungan dengan Stakeholder Benturan Kepentingan Pembayaran Tidak Wajar (Imbalan) dan Partisipasi Politik Memberi dan Menerima Hubungan Pemegang Saham Hubungan dengan Pelanggan Hubungan dengan Kreditur/Investor Hubungan dengan Pemasok Hubungan dengan Anak Perusahaan/Perusahaan Patungan
Relationship with Stakeholders Conflict of Interest Improper Payments (Yield) and Political Participation
Hubungan dengan Komunitas dan Pemerintah Persamaan dan Penghormatan pada Hak Asasi Manusia Hubungan dengan Regulator Kemitraan dengan Masyarakat Sekitar
Relationships with Community and Government Equality and Respect for Human Rights Relationships with Regulators Partnerships with Surrounding Community
Giving and Receiving Shareholder Relations Relationships with Customers Relationships with Creditors/ Investors Relationships with Suppliers Relationships with Subsidiaries/Joint Venture
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
281
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
282
Penjelasan lebih lanjut mengenai hubungan stakeholders antara lain mengatur :
Further explanation of the relationship between stakeholders:
Benturan Kepentingan
Conflict of Interest
Pada dasarnya Indonesia Power mengatur ketentuan benturan kepentingan dengan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Menghindari tindakan atau hubungan yang dapat memunculkan konflik dengan pekerjaan atau kepentingan Indonesia Power; 2. Menghindari tindakan penyalahgunaan sumber daya Indonesia Power, hak milik intelektual, waktu dan fasilitas Indonesia Power termasuk peralatan kantor seperti telepon, faksimili, email, komputer dan lain-lain; 3. Insan Indonesia Power tidak diperbolehkan memiliki benturan kepentingan dalam proses dan pengambilan keputusan, termasuk dalam pengadaan barang dan jasa; 4. Direksi dan Dewan Komisaris membuat pernyataan tahunan terkait benturan kepentingan.
Basically, Indonessia Power sets the terms of conflict of interest with the following principles: 1. Avoid actions or relationships that may create a conflict of interest with the work or Indonesia Power;
Apabila terjadi potensi benturan kepentingan maka yang bersangkutan wajib memberitahukan dengan penjelasan tertulis kepada atasan dan Divisi Administrasi SDM dan Hubungan Industrial mengenai kegiatan Insan Indonesia Power di bidang kegiatan keuangan di luar Perusahaan atau usaha lain atau segala hubungan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan.
If there is a potential of conflict of interest, then the person must provide a written explanation to the Division of Administration and Human Resources and Industrial Relations regarding his/her activities in the field of financial activities outside the Company or any other business or relationships that may rise a conflict of interest.
Pembayaran Tidak Wajar (Imbalan) dan Partisipasi Politik
Improper Payments (Yield) and Political Participation
Indonesia Power berkomitmen untuk mengatur ketentuan terkait pembayaran tidak wajar (imbalan) kepada oknum Pemerintah maupun pihak di luar Indonesia Power serta keterlibatan Insan Indonesia Power dalam politik praktis.
Indonesia Power is committed to set the relevant provisions of improper payments (benefits) to persons inside or outside the Government and the involvement of Insan Indonesia Power and Power in practical politics.
Pada dasarnya Indonesia Power mengatur ketentuan Pembayaran Tidak Wajar (Imbalan) dan Partisipasi Politik dengan prinsipprinsip sebagai berikut:
Basically, Indonessia Power set the provisions of Improper Payments (Yeild) and Political Participation with the following principles:
1. Dilarang memberikan, menawarkan, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu imbalan yang berharga (uang, barang atau jasa) kepada pejabat Pemerintah dan pihakpihak di luar Indonesia Power untuk memperoleh keuntungan yang tidak wajar dan/atau perlakuan istimewa seperti untuk mempercepat tindakan administrasi (facilitating payment); 2. Dilarang menyumbangkan dana Perusahaan atau aset Perusahaan untuk tujuan politik baik di dalam maupun di luar negeri; 3. Setiap mitra kerja wajib mematuhi ketentuan pembayaran tidak wajar (imbalan) dan seluruh peraturan perundangan yang berhubungan dengan hal tersebut;
1. Prohibition of giving, offering, either directly or indirectly, an exchange of value (money, goods or services) to government officials and other parties outside Indonesia Power to gain an unfair advantage and/ or preferential treatment as to speed up the administrative action (facilitating payment); 2. Companies are prohibited from donating funds or assets of the Company for the purpose of politics both in Indonesia and abroad; 3. Each partner must comply with the provisions of improper payments (benefits) and all regulations related thereto;
Sedangkan untuk pemberian penggantian yang sah, misalnya untuk akomodasi dan biaya perjalanan yang ditanggung oleh pihak-pihak di luar Indonesia Power yang secara langsung berkaitan dengan promosi produk dan jasa dari Indonesia Power, proses pengembangan usaha Indonesia Power atau terhadap pelaksanaan suatu kontrak; maka bukan termasuk dalam pembayaran yang tidak wajar.
As for granting for legitimate reimbursement, for example, for accommodation and travel expenses incurred by parties outside Indonesia Power which is directly related to the promotion of products and services from Indonesia Power, Indonesia Power business development process or the execution of a contract; hence it is not included to improper payments.
Larangan Memberi dan Menerima
Prohibition of Giving and Receiving
Pada dasarnya penerimaan dan pemberian hadiah, dapat menyebabkan benturan kepentingan serta turunnya kepercayaan publik terhadap integritas Perusahaan. Oleh karena itu, Indonesia Power menetapkan standar etika yang mengatur secara khusus mengenai penerimaan dan pemberian hadiah dari pihak ketiga di luar Perusahaan.
Basically, the receiving and giving gifts may lead to conflicts of interest, and declining public confidence in the integrity of the Company. Therefore, Indonesia Power sets the ethical standards governing the particulars of the receiving and giving gifts from third parties outside the company.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
2. Avoid misuse of Indonesia Power resources, intellectual property, time and facilities of Indonesia Power including office equipment such as telephone, fax, email, computer and others; 3. Human capital of Indonesia Power is not allowed to have a conflict of interest in the process and decision-making, including in the procurement of goods and services; 4. Directors and Board of Commissioners make annual statements related to conflicts of interest.
Adapun standar etika yang diterapkan Indonesia Power adalah sebagai berikut: 1. Melarang untuk memberikan atau menjanjikan, baik langsung maupun tidak langsung hadiah kepada para pihak yang berhubungan dengan Perusahaan, dimana pemberian tersebut diketahui atau patut diduga untuk mempengaruhi atau menggerakkan para pihak tersebut melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya; 2. Indonesia Power dapat memberikan hadiah untuk kepentingan promosi dan donasi/sumbangan untuk kepentingan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) sesuai dengan peraturan yang berlaku d en gan men gedep an kan pr in sip aku nt abil it as ; 3. Dilarang menerima hadiah dari pihak manapun, yang diketahui dan patut diduga bahwa hadiah tersebut diberikan untuk menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya; 4. Dilarang menerima imbalan atas pelaksanaan tugas dan kewajibannya, antara lain dengan cara memotong atau mengambil sebagian jumlah pembayaran dari pihak ketiga.
The ethical standards applied by Indonesia Power is as follows:
Indonesia Power telah melakukan sosialisasi atas kebijakan pemberian dan penerimaan hadiah secara khusus/gratifikasi kepada seluruh pegawai, mitra kerja maupun pelanggan melalui Surat Edaran Direksi No:10.E/012/IP/2012 tentang Penerimaan Hadiah dan Layanan tanggal 6 Agustus 2012.
Indonesia Power has socialized the policy of specifically giving and receiving gifts/ Gratification to all employees, partners and customers through the Board Circular No: 10.E/012/IP/2012 on Receiving Gifts and Services dated August 6 th , 2012.
Kerahasiaan Informasi
Confidentiality of Information
Kebijakan kerahasiaan informasi Perusahaan disusun untuk melindungi keamanan informasi dan memastikan Indonesia Power mengungkapkan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan secara transparan dan fair sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Corporate policy of the confidentiality of information is formulated to protect the security of information and ensuring Indonesia Power to disclose information to the related parties transparently and fairly in accordance with the applicable regulations.
Adapun standar etika yang diterapkan Indonesia Power adalah sebagai berikut:
The ethical standards applied by Indonesia Power is as follows:
1. Setiap Insan Indonesia Power tidak diijinkan untuk membicarakan, membocorkan atau menyebarluarkan informasi mengenai Perusahaan yang dianggap sebagai rahasia kepada siapapun (kecuali rekan kerja yang perlu mengetahui tentang hal tersebut); 2. Insan Indonesia Power tidak diijinkan untuk memberikan data dan informasi yang tergolong rahasia Perusahaan kepada pihak lain, baik yang menyangkut keuangan, teknologi, kepegawaian dan data lainnya yang diyakini dan dianggap akan dapat merugikan Indonesia Power kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan dan/atau disyaratkan oleh lembaga yang berwenang; 3. Insan Indonesia Power yang tidak bekerja lagi di Perusahaan wajib untuk tetap menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh selama yang bersangkutan bekerja di Perusahaan, dan tidak diperkenankan mengambil dan/atau menyebarkan informasi rahasia Perusahaan kepada siapapun kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan dan/atau disyaratkan oleh lembaga yang berwenang.
1. Each human capital of Indonesia Power is not permitted to discuss, divulge or spread information about the Company, which is considered as a secret to anyone (except for coworkers who need to know about it);
1. Prohibit to give or promise, directly or indirectly, a gift to the parties associated with the Company, whereby the administration is known or reasonably suspected to affect or move the parties did or did not do something contrary to his obligations;
2. Indonesia Power can provide gifts for promotional purposes and donations/ contributions for the benefit of corporate social responsibility in accordance with the applicable regulations by prioritizing the principle of accountability; 3. Prohibited from accepting gifts of any party, which is known and reasonably suspected that the prize was given in order to trigger to do or not do something in their post, which is contrary to their duty; 4. Prohibited from receiving compensation for the performance of duties and obligations, such as by cutting or take some amount of payment from third parties.
2. Human capital of Indonesia Power is not permitted to provide the data and confidential information belonging to the Company to other parties, both involving finance, technology, staffing, and other data that can be believed and can be detrimental to Indonesia Power unless provided by legislation and/ or required by competent authorities; 3. Indonesia Power employee who does not work anymore in the Company is required to maintain the confidentiality of information obtained during the relevant work in the company, and are not allowed to take and/ or disseminate confidential company information to anyone unless provided by legislation and/or required by authorized agency.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
283
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
284
Melindungi Aset Perusahaan dan Integritas Pelaporan Keuangan
Protecting Company Assets and Integrity of Financial Reporting
Pengawasan dan penggunaan aset Indonesia Power ditujukan untuk memastikan seluruh aset, baik fisik, keuangan, hak milik intelektual dan aset yang lain digunakan dan dilindungi secara optimal. Setiap Insan Indonesia Power dilarang untuk menggunakan aset Perusahaan selain untuk kepentingan Perusahaan. Aset Perusahaan harus dipergunakan secara bertanggung jawab. Setiap individu bertanggung jawab untuk melindungi aset terhadap limbah, kerugian, kerusakan, penyalahgunaan, pencurian, penggelapan, atau pelanggaran; Aset Perusahaan harus diasuransikan, dipelihara dan dirawat dengan baik. Apabila terjadi potensi kerusakan, aset tersebut harus segera dilaporkan kepada pihak-pihak yang berwenang di Indonesia Power.
Monitoring and the use of Indonesia Power asset is aimed at ensuring all assets, whether physical, financial, intellectual property and other assets are used and optimally protected. Each human capital of Indonesia Power is forbidden to use the assets of the Company besides for the benefit of the Company. Company assets should be used responsibly. Each individual is responsible for protecting assets against waste, loss, damage, misuse, theft, embezzlement, or breach; Company Assets must be insured, maintained and cared for. In the event of potential damage, such assets should be immediately reported to the appropriate authorities in Indonesia Power.
Penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang akuntabel, disusun dan disajikan sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum, dibuat secara lengkap dan benar, tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar serta didukung sistem pengendalian internal yang efektif.
The preparation and presentation of accountable financial report, prepared and presented in accordance with generally accepted accounting principles, made a complete and correct, does not contain information or material facts that are not correct and supported by an effective system of internal control.
Sistem pelaporan keuangan yang berintegritas diharapkan dapat mencapai pengelolaan risiko usaha yang memadai,mengamankan aset terhadap kerusakan, kerugian dan kecurangan.
Integrity of the financial reporting system is expected to achieve adequate risk management efforts, securing assets against damage, loss and fraud.
Selain kewajiban untuk menaati CoC, pegawai Indonesia Power juga diwajibkan untuk mentaati setiap aturan dan kebijakan lainnya serta tidak bersikap diam apabila menemukan atau mengetahui perbuatan atau tindakan yang merupakan pelanggaran CoC.
In addition to the obligation to comply with Code of Conduct, the human capital of Indonesia Power are also required to abide by all rules and other policies and not be silent when finding or knowing act or acts which constitute violations of Code of Conduct.
Sosialisasi Code of Conduct
Socialization of the Code of Conduct
Sosialisasi merupakan tahapan penting dari penerapan CoC. Indonesia Power senantiasa melakukan sosialisasi dalam penerapan CoC kepada seluruh pegawai dan stakeholder terkait, mulai dari level operasional sampai kepada top management dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Socialization is an important stage of the implementation of the Code of Conduct. Indonesia Power continues to disseminate the application of Code of Conduct to all employees and relevant stakeholders, from the operational level to the top management with respect to the following matters:
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
1. Mensosialisasikan CoC dalam program orientasi Pegawai (induction program) maupun melakukan penyegaran secara berkala bagi seluruh Pegawai Indonesia Power; 2. Mengembangkan penggunaan berbagai media, metode dan strategi sosialisasi yang efektif sehingga CoC dapat dilaksanakan secara efektif; 3. Mengaitkan penerapan etika sebagai bagian tidak terpisahkan dari praktik bisnis dan penilaian target kinerja seluruh Pegawai Indonesia Power; 4. Mengembangkan CoC dan jika diperlukan dapat dijabarkan lebih lanjut dalam berbagai kebijakan dan peraturan Perusahaan; 5. Membangun komitmen dengan seluruh Mitra Kerja yang terkait dengan Indonesia Power.
1. Socializing the CoC on the Employee induction program and performing periodic refresher for all employees of Indonesia Power; 2. Developing the use of various media, methods and effective strategies of socialization so that the CoC can be effectively implemented; 3. Linking the application of ethics as an integral part of business practices and assessment of employee performance targets throughout Indonesia Power; 4. Developing CoC and, if required, can be further elaborated in the various policies and regulations of the Company;
CoC telah dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada Dewan Komisaris dan organ pendukungnya, Direksi dan pejabat satu tingkat di bawah Direksi serta seluruh pegawai. Untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap Pedoman Etika Indonesia Power telah melakukan survey pemahaman terhadap CoC kepada seluruh pegawai perusahaan. Selanjutnya survey tersebut juga akan melibatkan Dewan Komisaris, organ penunjangnya dan Direksi.
CoC has been communicated and disseminated to the Board of Commissioners and its supporting organs, directors and officers of the level below the Board of Directors and all employees. To determine the level of understanding of the Code of Conduct, Indonesia Power has conducted a survey of understanding of the CoC to all employees of the company. The next survey will also involve the Board of Commissioners, the Board of Directors and the supporting organs.
Untuk memastikan sosialisasi dilakukan secara berkesinambungan oleh seluruh unit, CoC dijadikan materi yang wajib disosialisasikan oleh seluruh unit dan merupakan salah satu Target Kinerja unit di dalam aspek OCR. Selain itu, untuk memastikan CoC benarbenar dipahami oleh pegawai, Perusahaan telah membentuk Agen Perubahan yang salah satu tugasnya adalah melakukan sosialisasi. Untuk memastikan Sosialisasi terlaksana secara efektif, maka dilakukan evaluasi dan pengukuran dalam proses pelaksanaan dan hasil/output mengenai pemahaman pegawai terkait CoC. Di tahun 2012, Indonesia Power melakukan sosialisasi mengenai GCG sebanyak total 109 kali di seluruh Unit kerja Perusahaan melalui berbagai media komunikasi antara lain sosialisasi tatap muka, email, website, intranet, visual manajemen, dan forum internal.
To ensure a continuous effort of the socialization by the entire unit, material of the CoC must be disseminated by the entire unit and is one of Target Performances of the unit in the aspects of OCR. In addition, to ensure the Company's Code of Ethical is fully understood by the employees, the Company has established Agent of Change whom is responsible is to conduct socialization. To ensure that the socialization is conducted effectively, the evaluation and measurement in the process of implementation and results/ outputs of the related employee understanding of the CoC. In 2012, Indonesia Power socialized GCG with the total of 109 times in the entire company working unit through various communication media such as face-toface socialization, email, website, intranet, visual management, and internal forums.
Ukuran Hasil/Output Sosialisasi
Measurement Of Results/ Outputs Of Socializations
Berdasarkan hasil Survey HRSE Tahun 2011 & 2012
Based on the survey of HRSE in 2011 & 2012
Mendapat manfaat dari sosialisasi GCG dan Pedoman Etika Perusahaan
To get benefit from GCG socialization and Code of Conduct
Pihak Manajemen menindaklanjuti pelanggaran Pedoman Etika Perusahaan
Management following up Code of Conduct Violation
Pegawai mengetahui media pelaporan pelanggaran Pedoman Etika Perusahaan
Employees know the media reporting of Code of Conduct Violation
Pegawai sudah berperilaku sesuai Pedoman Etika Perusahaan
Employees are behaving in accordance with Code of Conduct
5. Building commitment with all Partners associated with Indonesia Power.
2012 2011
62%
64%
66%
68%
70%
72%
74%
76%
78%
80%
82%
Kebijakan Penegakan Disiplin dan Penanganan Pelanggaran
Policy of Discipline Enforcement and Violation Handling
Indonesia Power melakukan penegakan terhadap CoC yang dilakukan dengan melakukan pemantauan secara berkala terhadap penegakan dan menyediakan fasilitas bagi pengaduan terhadap pelanggaran CoC tersebut.
Indonesia Power enforces the CoC conducted periodically by monitoring the enforcement and supply of facilities for complaints of violations of the CoC.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
285
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pegawai dapat melaporkan dugaan pelanggaran atas Pedoman Etika Perusahaan tersebut kepada atasan, Pejabat Yang Berwenang Menindak (PYBM) serta melalui mekanisme WBS dengan alamat email:
[email protected], PO BOX 9000 JKT 10000 dan drop-box yang tersedia di lobby lantai 1 Gedung Indonesia Power. Seluruh laporan tersebut harus disertai data dan/atau bukti-bukti akurat sehingga pelanggaran dapat diproses lebih lanjut. Setiap pelanggaran atas CoC akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan pengenaan sanksi tersebut tidak bersifat diskriminatif.
Employees can report suspected violations of the Corporate CoC to the super ordinates, the Authority Prosecuting Officer (PYBM) as well as through the mechanism of WBS to the email address:
[email protected], PO BOX 9000 JKT 10000 and available drop-boxes in the 1st floor lobby of Indonesia Power Building. All reports must be accompanied by the accurate data and/ or evidence so that violations can be processed further. Any violation of the Corporate Code of Conduct will be penalized in accordance with the applicable regulations and the imposition of sanctions is not discriminatory.
Sepanjang tahun 2012 terdapat 13 Pengaduan pelanggaran etika yang disampaikan, sebanyak 6 pengaduan telah selesai ditindaklanjuti, 6 pengaduan masih dalam proses verifikasi dan 1 pengaduan dalam proses investigasi.
During 2012, there were 13 complaints of code of conduct violations being delivered, as many as 6 complaints had completed follow-up, 6 is still in the process of verification and one complaint in the investigation process.
Setelah melalui proses investigasi dan jika terbukti melakukan pelanggaran maka akan diperiksa lebih lanjut oleh KP2DP yang ditunjuk oleh Pejabat Yang Berwenang Menindak (PYBM). Dengan tetap memperhatikan hak pegawai untuk diperlakukan secara adil dalam penjatuhan sanksi disiplin, maka unsur Persatuan Pegawai menjadi salah satu anggota tim KP2DP dan jika pegawai dijatuhi sanksi disiplin sedang dan berat, pegawai memiliki hak untuk mengajukan keberatan.
After a thorough investigation and if found guilty of the violation, then it will be further examined by the Audit Committee on Employee Discipline Violations designated by the Authority Prosecuting Officer. With still regarding to the rights of employees to be treated fairly in disciplinary sanctions, then the element Employees Union became one of the team members KP2DP and if an employee is sentenced with moderate and severe disciplinary action, the employee has the right to file an objection.
Untuk memberikan efek jera kepada pegawai, maka hak-hak pegawai yang hilang selama masa sanksi disiplin adalah tidak diberikan tunjangan posisi, tidak dapat dipromosikan, tidak dapat memperoleh penyesuaian atau kenaikan grade, tidak dapat mengikuti program pendidikan, pelatihan, atau pengembangan individu dan melakukan perjalanan dinas ke luar negeri serta diberikan nilai kinerja 2 selama menjalani tindakan disiplin (untuk tindakan disiplin ringan diberikan hanya 1 kali).
To provide a deterrent effect to the employee, the employee's rights are lost during the disciplinary sanction, they are not given allowances of position, can not be promoted, can not obtain an adjustment or increase in grade, can not follow the program of education, training, or individual development and travel offices abroad and given the value of 2 for a live performance of the disciplinary action (for minor disciplinary actions administered only 1 time).
Di tahun 2012, Perusahaan menjatuhkan tindak disiplin kepada pegawai dengan rincian sebagai berikut:
In 2012, the company dropped the disciplinary action to the employees with the following details:
No
286
Sanksi Sanction
Jumlah Total
1
Tindakan Disiplin Ringan
Light Disciplinary Action
5
2
Tindakan Disiplin Sedang
Moderate Disciplinary Action
3
3
Tindakan Disiplin Berat
Severe Disciplinary Action
Total
Total
7 15
Perusahaan memberikan penghargaan kepada pegawai antara lain Pegawai Pilihan, Lomba Karya Inovasi, dan prestasi-prestasi lain baik di dalam maupun di luar Perusahaan.
Companies rewarded employees including Employee of Honor, Innovation Competition, and other accomplishments both inside and outside the Company.
Nilai dan Budaya Indonesia Power Way
Values and Culture of Indonesia Power Way
CoC telah mengatur pernyataan mengenai budaya Perusahaan (Corporate culture) yang di miliki Perusahaan. Indonesia Power memandang perubahan mindset dan peningkatan motivasi pegawai sebagai hal yang perlu dilakukan secara berkesinambungan dan terus menerus sebagaimana menjadi Arahan RUPS dan Dewan Komisaris serta tercantum di dalam salah satu Program Strategis Perusahaan. Hal ini karena Perusahaan menyadari bahwa SDM sebagai aset utama Perusahaan hanya dapat berdayaguna dengan maksimal jika mempunyai mindset yang mendukung dan motivasi yang maksimal untuk mencapai kinerja Perusahaan.
Corporate Code of Conduct has maintained statements of the corporate culture, which is set by the company. Indonesia Power looks at changes in mindset and increasing employee motivation as some things that need to be done continuously and persistently as a Referral GMS and the Board of Commissioners as well as the one listed in the Strategic Program. This is because the company recognizes that the Company's human resources as the key asset only if it can be empowering to have the mindset that maximum support and motivation to achieve maximum performance of the Company.
Program-program untuk merubah mindset dan meningkatkan motivasi pegawai disusun berdasarkan HR Road Map dan Road Map Budaya Perusahaan yang diturunkan dari RJPP Indonesia Power.
Programs to change the mindset and improve employee motivation is based HR Road Map and Road Company Cultures Map, which are derived from RJPP Indonesia Power.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Untuk dapat merubah mindset pegawai, maka dilakukan internalisasi Budaya Perusahaan, Indonesia Power Way yang merupakan bagian dari proses Integrated Change Management. Internalisasi Indonesia Power Way dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: Pengenalan dan Pemahaman; Motivasi / Buy In dan Ownership. Tahun 2012 difokuskan pada tahap pengenalan dan pemahaman. Fase Pengembangan dan Pemantapan Sistem (Build System) Development and Stabilization phase System (Build System) Ketersediaan seluruh strategi, sistem dan infrastruktur yang terkait dengan proses internalisasi Indonesia Power Way di Indonesia Power Terbentuknya Role Model, Team Monitoring & Forum Komunikasi The availability of the entire strategy, systems and infrastructure associated with the internalization process in Indonesia Power Way Formation of Role Models, Team Monitoring & Communication Forum
In order to change the mindset of employees, the internalization of Corporate Culture, Indonesian Power Way, which is part of the Integrated Change Management process is required to conduct. Internalization of Indonesia Power Way is by the following stages: introduction and understanding; Motivation / Buy-in and Ownership. In 2012 focused on the stage of recognition and understanding.
Fase Penerimaan Nilai & Budaya (Buy In)
Tahap Kepemilikan/ Habit (Ownership) Ownership Phase / Habit (Ownership)
Acceptance Value & Culture Phase (Buy In)
Penerimaan nilai Indonesia Power Way yang telah ditetapkan dengan sukarela, jelas dan tidak ada perbedaan pemahaman Sudah banyak munculnya para “Role Model” Prinsip-prinsip dan tema-tema Indonesia Power Way sudah mulai dimasukkan dalam setiap aktivitas operasional (seperti dalam meeting, program-program kerja, gathering, dsb) Mempromosikan sistem reward terhadap perilaku positif yang menonjol dan konsisten Memprioritaskan program knowledge management dalam internalisasi Indonesia Power Way Secara bertahap mengaplikasikan Indonesia Power Way dalam setiap proses/aktifitas SDM
Acceptance of the value of Indonesia Power Way established voluntarily, clear and there is no understanding of the difference Already many of the emergence of "Roles Model" The principles and themes of Indonesia Power Way already included in any operational activities (such as in meetings, work programs, gathering, etc.) To promote reward system toward positive behavior and consistent
Perilaku karyawan sudah mencerminkan nilai dan budaya perusahaan. Timbul rasa malu jika memperlihatkan perilaku yang tidak sesuai Reward dan punishment sudah berjalan dengan baik employee behavior already reflect the corporate value and culture. Shame arises if the show inappropriate behavior Reward and punishment is going well
Prioritize knowledge management program in Indonesia Power Way internalization Gradually apply the Indonesia Power Way in each process / activity HR
Ownership Motivasi / Buy In Pengenalan Introduction
Pemahaman Comprehension
Fondasi & Infrastruktur Foundation And Infrastructure
2011
2012
2013
Dalam setiap tahapan tersebut disusun Program Internalisasi dengan tahapan sbb:
2014
2015
In each phase of the program, a program of internalization is compiled as in the following stages:
Evaluasi Efektivitas Action Plan Effectiveness Evaluation of Action Plan
Assessment Budaya Perusahaan Assessment of Corporate Culture
Pelaksanaan Action Plan Implementation of Action Plan
Penyusunan Action Plan
Monitoring dilakukan: Bulanan, Triwulan, Semester, Tahunan Monitoring is conducted: Monthly, Quarterly, Semi-quarterly, Annually
Formulating of Action Plan
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
287
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Untuk memastikan Indonesia Power Way terinternalisasi secara baik dan berkesinambungan di seluruh Unit Bisnis, maka implementasi budaya perusahaan sebagai Program Strategis Perusahaan diturunkan ke dalam target yang harus dilaksanakan oleh seluruh Unit Bisnis yang termasuk dalam OCR. Masingmasing Unit Bisnis mempunyai tugas untuk menyusun action plan Implementasi Budaya Perusahaan yang disusun berdasarkan hasil assessment implementasi yang dilakukan di masing-masing unit. Action plan tersebut dilaporkan setiap bulannya ke Kantor Pusat dan dilakukan penilaian melalui mekanisme assessment dari Kantor Pusat setiap semester. Untuk setiap triwulan masingmasing unit melakukan self assessment untuk memastikan pencapaian action plan dan sosialisasi yang sudah dilakukan di masing-masing unit.
To ensure that the Indonesia Power Way is internalized properly and sustainably throughout the Business Unit, the implementation of corporate culture as the Strategic Program is dropped into the targets to be implemented by all Business Units, which is included in the OCR. Each Business Unit has a duty to draw up an action plan Implementation of Corporate Culture, which is based on the results of implementation assessments conducted in each unit. The action plan are reported each month to the Central Office and an assessment of the assessment mechanism through Central Office each semester. Each unit performs a self-assessment quarterly to ensure achievement of the action plan and socialization that had been done in each unit.
Seiring dengan penyusunan infrastruktur dan action plan, unsur kepemimpinan merupakan key success factor internalisasi Indonesia Power Way. Untuk itu Senior Leader harus berperan sebagai change sponsor dengan melakukan 4 peran utama yang dituangkan dalam bentuk lembar komitmen. Peran dan langkah Senior Leader yang mencerminkan 4 peran utamanya adalah sebagai berikut:
Along with the the preparation of infrastructure and of action plan, elements of leadership is the key success factor internalization Indonesia Power Way. The Senior Leaders must act as sponsor change by performing 4 major roles as outlined in the form of commitment sheets. Senior Leader's role and steps that reflect the four main roles are:
Peran Role
Perilaku Conduct Menegur pegawai yang datang terlambat Melakukan pertemuan rutin dengan Persatuan Pegawai Melakukan monitoring kinerja pegawai Mengusulkan pengembangan kompetensi pegawai
Reprimand employees who arrive late Conduct regular meetings with the Employee Union Monitor the performance of employees Propose the development of employee competencies
Menjadi juri lomba karya inovasi Memonitor proses OPI Melakukan walk around Melakukan counselling Memotivasi pegawai dengan masalah disiplin Memakai peralatan safety sesuai ketentuan Mengirimkan email motivasi Menjadi sponsor 5S Menjadi sponsor kegiatan sharing lintas Perusahaan
Become a judge of innovation work Monitor the process of OPI Perform walk around Conduct counseling Motivate employees with discipline problems Wear safety equipment in accordance with the provision Send motivation emails Become a 5S sponsor Become a sponsor of cross-company sharing activities
Pembelajar Learner
Melakukan knowledge sharing Mengajar dalam In House Training Melakukan story telling mengenai tata nilai
Conduct knowledge sharing Teach at In House Training Perform story telling on value system
Implementer
Mentaati Peraturan Disiplin Pegawai Tidak menerima dan membuat laporan gratifikasi Menerima tamu di ruangan terbuka Memakai seragam sesuai ketentuan perusahaan
Adheres to Employee Discipline Regulations Do not accept gratuities and create reports Host guests in open space Wear uniform in accordance with the corporate regulations Sign the pact of integrity and wear BTTS breastpin
Coach
Motivator
Menandatangani pakta integritas dan memakai Pin BTTS
288
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Perkara Penting yang sedang Dihadapi Direksi dan Dewan Komisaris yang sedang Menjabat
Significant Issues Encountered by the Incumbent Board of Directors and Commissioners
Selama periode tahun 2012, tidak ada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Indonesia Power yang sedang menjabat memiliki permasalahan hukum, baik perdata maupun pidana. During the period of 2012, there was no member of the incumbent Board of Directors and Commissioners of Indonesia Power who had legal issues, both civil and criminal.
Permasalahan Hukum Legal Issues
Permasalahan hukum yang sedang ditangani/dihadapi oleh Indonesia Power dapat dibedakan menjadi beberapa hal, diantaranya adalah permasalahan hukum yang timbul sejalan dengan proses perijinan yang ada di Perusahaan, permasalahan hukum yang timbul karena adanya sengketa perdata dan permasalahan hukum yang timbul sebagai akibat dari adanya dugaan tindak pidana yang terkait dengan proses bisnis selama periode tahun 2012.
Legal issues being encounterd by Indonesia Power may be divided into several points, including the legal issues that arise in line with the existing permitting process in the company, legal issues that arise because of civil disputes, and legal issues that arise as a result of the alleged acts of offenses related to the business process during the period of 2012.
Permasalahan hukum terkait dengan operasional bisnis Indonesia Power untuk periode Januari - Desember 2012 dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Legal issues related to business operations of Indonesia Power for the period of January to December 2012 projected in the following table: Jumlah Number
Permasalahan Hukum Legal Issue
Perdata Civil
Pidana Criminal
Selesai dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap
Completed and has permanent legal force
1
1
Dalam proses penyelesaian
In the settlement process
1
-
Total
Total
2
1
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
289
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
No
Pihak yang Berperkara dengan Indonesia Power Litigants with Indonesia Power
Pokok Permasalahan Subject Matter
Pengaruhnya terhadap kinerja Perusahaan
Status Status
Influence on the corporate performance
Permasalahan Hukum Perdata Civil Legal Issue 1.
2.
PT Dam Utama Sakti
Sdr. Rohani, dkk
Perihal Gugatan perlawanan dari beberapa orang yang mengatasnamakan masyarakat atas rencana eksekusi Putusan Mahkamah Agung No. 2225 K/PDT/2009 antara Indonesia Power dan PT Dam Utama Sakti. Putusan Mahkamah Agung ini memenangkan Indonesia Power dan memerintahkan PT Dam Utama Sakti untuk membongkar jalan yang melintas di atas tanah Indonesia Power yang terletak di Kelurahan Dago, Coblong, Bandung.
Subject on Lawsuit resistance from some people on behalf of the community on the proposed execution of decision of the Supreme Court No. 2225 K/PDT/2009 between Indonesia Power and PT Dam Utama Sakti. The ruling Supreme Court won Indonesia Power and ordered PT Dam Utama Sakti to remove road crossing over Indonesian land located in the Village Power Dago, Coblong, Bandung.
Pada tanggal 18 September 2012 telah dibacakan putusan oleh majelis hakim Mahkamah Agung yang memenangkan Indonesia Power dan menolak perlawanan para pelawan untuk seluruhnya.
On September 18, 2012, the decision of the Supreme Court judges has been read. The Supreme Court won the Indonesia Power and the resistance fighter refused to entirely.
Tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kondisi keuangan perusahaan.
Gugatan dari Sdr. Rohani , dkk yang meminta agar Indonesia Power UBP Suralaya (Tergugat II) untuk ikut menanggung kekurangan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang harus dibayar oleh PT Indo Sarana Usaha (Tergugat I).
Lawsuit of Ms. Rohani and friends who requested that Indonesia Power Suralaya GBU (Defendant II) to share the lack of severance pay, gratuity and compensation that had to be be paid by PT Indo Sarana Usaha (Defendant I).
Masih dalam proses persidangan dengan register Perkara No.54/PHI.G/2012/ PN.SRG di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang. Indonesia Power tidak memiliki hubungan hukum secara langsung dengan Penggugat sehingga tidak pada kapasitasnya sebagai Tergugat II dan tidak berkewajiban ikut menanggung kewajiban Tergugat
Still being processed by the register of Case No.54/PHI.G/2012/ PN.SRG in Industrial Relations Court in Serang District Court. Indonesia Power does not have a direct legal relationship with the plaintiff so that it is not in its capacity as the second defendant and is not obligated bear the Defendant's responsibility
Tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kondisi keuangan perusahaan.
Penyidikan dihentikan sementara dengan alasan bahwa yang membuat surat palsu telah meninggal dunia dan dalam perkara tersebut belum ada kerugian.
The investigation is suspended temporarily due to the grounds that the writer of the fake letter had died, and there is no loss during the process of the case.
Tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kondisi keuangan perusahaan.
Do not have any significant effect on the financial condition of the company.
Do not have any significant effect on the financial condition of the company.
Permasalahan Hukum Pidana Criminal Legal Issue 3.
290
PT Dam Utama Sakti
Laporan Indonesia Power ke Kepolisian Daerah Jawa Barat atas dugaan penggunaan surat palsu yang dilakukan oleh PT Dam Utama Sakti pada saat mengajukan Peninjauan Kembali (PK) terhadap putusan Mahkamah Agung yang memenangkan Indonesia Power.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Report of Indonesia Power to the Police of West Java on suspicion of using fake letter carried by PT Dam Utama Sakti at the time of Review (PK) upon the decision of the Supreme Court who won Indonesia Power.
Do not have any significant effect on the financial condition of the company.
Shares Option Shares Option
Share option adalah opsi untuk membeli saham oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif yang dilakukan melalui penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi yang telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Sampai dengan 31 Desember 2012, Indonesia Power tidak melakukan shares option.
Share option is an option to purchase shares for the members of the Board of Commissioners, Directors and Executive Officers, which is conducted through offering stock options in order to award compensation that has been decided in the General Meeting of Shareholders. As of December 31, 2012, Indonesia Power does not undertake shares option.
Benturan Kepentingan Conflict of Interest
Benturan kepentingan adalah keadaan dimana terdapat konflik antara kepentingan ekonomis Indonesia Power dan kepentingan ekonomis pribadi Anggota Direksi, Anggota Dewan Komisaris, pemegang saham utama atau pihak terafiliasi dari Anggota Direksi, Anggota Dewan Komisaris atau pemegang saham utama. Selama tahun 2012, transaksi dengan pihak berelasi di Indonesia Power dilakukan sesuai dengan peraturan perundangundangan dan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku sebagaimana dijelaskan pada Laporan Keuangan Audited 2012.
Conflict of interest is a situation where there is a conflict between the economic interests of Indonesia Power and the personal economic interests of members of the Board of Directors, Commissioners, major shareholders or affiliated parties to members of the Board of Directors, Commissioners or major shareholders. During 2012, transactions with related parties in Indonesian Power was conducted in accordance with laws and regulations and the applicable Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) as described in the Audited Financial Statements of 2012.
Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Politik Funding for Social and Political Activities Indonesia Power tidak terlibat di dalam kegiatan politik dan tidak memberikan donasi untuk kepentingan politik. Sebaliknya, kepedulian yang tinggi terhadap masalah sosial dan lingkungan hidup merupakan bagian penting dari tugas dan tanggung jawab Indonesia Power terhadap masyarakat. Penjelasan secara lebih rinci yang telah dilakukan oleh Indonesia Power dan nilai nominalnya selama tahun 2012 terdapat di bagian Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Laporan Tahunan 2012 ini dan Laporan Keberlanjutan tahun 2012.
Indonesia Power is not involved in political activities and do not make donations to political interests. In contrast, high commitment to social and environmental issues is an important part of the duties and responsibilities of Indonesia Power to the people. The more detailed explanations of what have been done by Indonesia Power and the nominal values during 2012 are on the Corporate Social Responsibility Report in the 2012 A n n ua l R ep o r t an d 2 0 1 2 S us t ai n ab i li t y Re p or t .
Auditor Eksternal External Auditor
Dalam memastikan integritas penyajian laporan keuangan kepada pemegang saham, Indonesia Power menggunakan jasa auditor eksternal. Penunjukan Auditor Eksternal untuk mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan Tahun Buku 2012 ditetapkan melalui RUPS Tahunan berdasarkan rekomedasi dari Dewan Komisaris dan Komite Audit. Auditor Eksternal yang ditunjuk tidak diperkenankan memiliki benturan kepentingan (Conflict of Interest) dengan Perusahaan guna menjamin independensi dan kualitas hasil audit. Auditor Eksternal bertanggung jawab untuk menyampaikan opini atas ketaatan Laporan Keuangan Perusahaan yang di audit terhadap Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum.
In ensuring the integrity of financial statements to shareholders, Indonesia Power employs external auditors. Appointment of the External Auditor to audit the Company's Financial Statements for Fiscal Year of 2012 is established by the Annual General Meeting by the Board of Commissioners and is recommended by the Audit Committee. Appointed external auditor must not have a conflict of interest against the Company to ensure its independence and audit quality. External auditors are responsible to express the opinions based on Financial Statements of the Company on the Financial Accounting Standards that are generally accepted.
Untuk menjaga profesionalitas dan independensi, Pemilihan Auditor Eksternal yang dilakukan setiap tahun memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik yang mengatur bahwa satu Kantor Akuntan Publik (KAP) hanya boleh melakukan audit maksimal 6 (enam) tahun buku berturut-turut dan dengan Akuntan Publik maksimal 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. Auditor Eksternal yang ditunjuk bertanggung jawab untuk menyampaikan opininya atas ketaatan laporan keuangan yang diaudit terhadap standar laporan keuangan yang berlaku.
To maintain professionalism and independence, the External Auditor Selection is done every year to comply with Regulation of the Minister of Finance Number: 17/PMK.01/2008 on Public Accountant Services which provides that a Public Accounting Firm can only audit a maximum of 6 (six) financial year in a row and a Certified Public Accountants can only audit maximum of 3 (three) years in a row. Appointed external auditor is responsible for delivering an opinion on the compliance of the audited financial statements with the applicable financial reporting standards. PT Indonesia Power 2012 Annual Report
291
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Sesuai dengan RUPS Indonesia Power pada tanggal 19 April 2012, Akuntan Perusahaan yang ditunjuk dan dibiayai oleh PT PLN (Persero) sebagai pemegang saham adalah KAP Osman Bing Satrio & Rekan (Deloitte), sebagai auditor yang akan mengaudit Laporan Keuangan Indonesia Power Tahun Buku 2012. Penunjukkan tersebut telah memenuhi ketentuan jumlah periode akuntan publik, yaitu KAP Osman Bing Satrio & Rekan (Deloitte), melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan adalah sebanyak 5 (lima) kali, yaitu audit tahun 2008 s.d 2012.
In accordance with Indonesia Power AGM on April 19, 2012, the Company Accountant, which is appointed and financed by PT PLN (Persero) as a shareholder, is Osman Bing Satria & Co (Deloitte). They are the auditor who will audit the Financial Statements of Indonesia Power for Year Book of 2012. The appointment fulfills the provision of qualified public accountant number, where Osman Bing Satria & Co (Deloitte) conducted annual audits of the financial statements of the company in five (5) times, the audit years 2008 to 2012.
Direksi membuka ruang yang seluas-luasnya bagi koordinasi dan komunikasi antara auditor eksternal dengan Indonesia Power. Hal ini bertujuan dalam pelaksanaan audit tercipta keseragaman pemahaman mengenai hal yang menjadi obyek pemeriksaan serta terciptanya solusi yang efektif dalam mengatasi sumber permasalahan yang ada. Direksi juga secara aktif melakukan pemantauan tindak lanjut temuan-temuan pemeriksaan audit eksternal dalam setiap rapat koordinasi antara Direksi dengan satuan-satuan kerja terkait sehingga diharapkan di masa mendatang temuan serupa tidak akan terulang kembali.
Directors open large space as possible for the coordination and the communication between the external auditors with Indonesia Power. It aims to create uniformity of understanding in the audit on the object of the examination as well as the creation of effective solutions to address the source of the problem. Directors also actively monitors the examination findings of external audits to be followed-up in each coordination meeting between the Board of Directors with related work units. It is expected that similar negative findings will not happen again in the future.
Audit Laporan Keuangan Indonesia Power tahun 2012, 2011, 2010, 2009 dan 2008 berturut-turut dilakukan oleh Akuntan dan KAP sebagai berikut:
Audit of Financial Statements of the Indonesia Power in 2012, 2011, 2010, 2009 and 2008 respectively are performed by accountants and accounting firms as follows:
Tahun Buku Fiscal Year
292
Akuntan Accountant
Kantor Akuntan Publik Public Accounting Firm
Ruang Lingkup Audit Keuangan Scope of Financial Audit
Audit Lainnya Other Audits
Opini Audit Audit Opinion
2012
Sahat Maruli Purba Izin No.AP.0953
Osman Bing Satrio & Eny (Deloitte)
Laporan Keuangan Perseroan (Konsolidasian) Financial Statements of the Company (Consolidated)
Laporan Evaluasi Kinerja Perseroan, dan Laporan Audit Kepatuhan Performance Evaluation Report of the Company, and the Audit Compliance Report
Wajar Tanpa Pengecualian Fair, Without Exception
2011
Rusli Izin No.07.1.1000
Osman Bing Satrio & Rekan (Deloitte)
Laporan Keuangan Perseroan (General Audit) Financial Statements of the Company (General Audit)
Laporan Evaluasi Kinerja Perseroan, dan Laporan Audit Kepatuhan Performance Evaluation Report of the Company, and the Audit Compliance Report
Wajar Tanpa Pengecualian Fair, Without Exception
2010
Ali Hery Izin No.07.1.1004
Osman Bing Satrio & Rekan (Deloitte)
Laporan Keuangan Perseroan (General Audit) Financial Statements of the Company (General Audit)
Laporan Evaluasi Kinerja Perseroan, dan Laporan Audit Kepatuhan Performance Evaluation Report of the Company, and the Audit Compliance Report
Wajar Tanpa Pengecualian Fair, Without Exception
2009
Rusli Izin No.07.1.1000
Osman Bing Satrio & Rekan (Deloitte)
Laporan Keuangan Perseroan (General Audit), Laporan Evaluasi Kinerja Perseroan, dan Laporan Audit Kepatuhan Laporan Keuangan Perseroan (General Audit), Laporan Evaluasi Kinerja Perseroan, dan Laporan Audit Kepatuhan
Laporan Evaluasi Kinerja Perseroan, dan Laporan Audit Kepatuhan Performance Evaluation Report of the Company, and the Audit Compliance Report
Wajar Tanpa Pengecualian Fair, Without Exception
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Ketentuan fee audit sepenuhnya menjadi tanggungan Induk Perusahaan yaitu PT PLN (Persero). Auditor eksternal yang melakukan audit di Indonesia Power adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Badan Pemerikasa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) sebagaimana arahan PT PLN (Persero) sebagai pemegang saham perusahaan.
Provision of the audit fee is fully the responsibility of the Parent Company, PT PLN (Persero). External auditors who conduct audits in Indonesia Power is a Public Accounting Firm and the Audit Board of the Republic of Indonesia (BPK RI), based on the direction biven by PT PLN (Persero) as the company's shareholder.
Adapun jumlah temuan audit oleh KAP untuk tahun 2012 sama dengan tahun 2011. Perkembangan jumlah temuan KAP dalam 6 (enam) tahun terakhir sebagaimana tren pada grafik di bawah ini:
As for the number of audit findings by the accounting firm for 2012 is similar to 2011. The number of findings within 6 (six) years is performed in the folowing graph.
Jumlah Temuan Audit KAP Number of Audit Findings by Public Accountant
19 14 10
9 7
2006
2007
2008
2009
Sedangkan temuan audit oleh BPK RI juga mengalami penurunan, perkembangan jumlah temuan BPK RI dalam 6 (enam) tahun terakhir sebagaimana tren pada grafik di bawah ini:
2010
3
3
2011
2012
While the findings of the audit by BPK RI is also decreased, the amount of the findings by BPK RI within 6 (six) is performed in the folowing graph:
Jumlah Temuan Audit BPK RI Number of Audit Findings by BPK RI
4
4
4 3 2 1
2006
2007
2008
2009
Untuk temuan audit eksternal yang telah ditindaklanjuti oleh Indonesia Power adalah sebesar 100%, sebagaimana dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
1
2010
2011
2012
The Indonesia Power has followed-up 100% of the findings. This can be seen in the chart below:
Persentase Temuan Audit Eksternal Yang Ditindaklanjuti The percentage of Executed External Audit Findings
100%
100%
100%
100%
2006
2007
2008
2009
100%
2010
100%
2011
100%
2012
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
293
294
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
295
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pendahuluan Introduction
Indonesia Power sebagai perusahaan yang mengelola energi dan berdampak langsung pada kehidupan masyarakat dituntut mampu menyediakan produk secara andal, terjangkau, dan ramah lingkungan, di sisi lain sebagai perusahaan yang menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi, Indonesia Power harus mengelola bisnisnya secara berkelanjutan. Hal ini akan dapat dicapai dengan senatiasa memasukkan pertimbangan sosial dan lingkungan selain ekonomi dalam proses bisnis perusahaan Indonesia Power, as a company that manages energy and have direct impact on society is expected to provide reliable, affordable and environmentally-friendly products. On the other hand, as a company that becomes the backbone of economic growth, Indonesia Power should manage its business sustainably. This will be achieved by always including social and environmental considerations along with economic considerations in the company's business processes.
296
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Pembangkit Listrik pada dasarnya melakukan konversi energi primer (batu bara, air, panas bumi, gas alam, dan bahan bakar minyak) menjadi energi listrik. Ketersediaan energi tersebut tergantung pada kondisi lingkungan dan ekosistem serta sosial sehingga Indonesia Power melakukan upaya untuk menjamin ketersediaan pasokan energi primer tersebut baik disisi lingkungan maupun sosial melalui program tanggung jawab sosial perusahaan.
Power plants basically converts primary energy (coal, hydro, geothermal, natural gas and oil) into electricity. The availability of such energy sources depends on environmental conditions and ecosystems as well as social conditions, thus Indonesia Power endeavours to ensure the availability of primary energy supply, both in the environment and society, through its Corporate Social Responsibility (CSR) programs.
Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility-CSR) Indonesia Power merupakan tanggung jawab terhadap dampak pengambilan keputusan dan proses bisnis perusahaan secara transparan dan beretika dengan tujuan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan, memenuhi harapan pemangku kepentingan, selaras dengan norma hukum yang berlaku serta diimplementasikan di dalam perusahaan dan ketika berhubungan dengan para pemangku kepentingan.
Indonesia Power program of Corporate Social Responsibility (CSR) is the responsibility towards the impacts of the company's decision-making and business processes that are transparent and ethical, with the aim of contributing to sustainable development, meeting the expectations of stakeholders, complying with the law and norms implemented by the company and when dealing with the stakeholders.
Sebagai bentuk tanggung jawab ini diwujudkan melalui program pengelolaan lingkungan hidup, pengembangan dan pelibatan masyarakat, tanggung jawab terhadap pelanggan/ konsumen, dan hubungan industrial (ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja).
This responsibility is realized through environmental management programs, community development and engagement, responsibility towards the customers/consumers, and industrial relations (labor, health and safety).
Visi dan Misi CSR Indonesia Power
Vision and Mission of Indonesia Power's CSR Visi dan Misi CSR Indonesia Power telah ditetapkan dalam SK Direksi Indonesia Power No. 08.K/010/IP/2004 tentang Pedoman Pelaksanaan Community Development PT Indonesia Power yaitu “Bersahabat dengan lingkungan dan menjadikan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai bagian dari tata kelola perusahaan yang baik”
The vision and mission of Indonesia Power's CSR is defined in the Decree of Directors of Indonesia Power 08.K/010/IP/2004 regarding Guidelines for Community Development of PT Indonesia Power, which reads "to be friendly to the environment and to make corporate social responsibility a part of good corporate governance"
“Bersahabat dengan lingkungan dan menjadikan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan sebagai bagian dari tata kelola perusahaan yang baik” “To be environmentally friendly and bring Corporate Social Responsibility as a part of Good Corporate Governance”
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
297
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Struktur Pengelola CSR CSR Management Structure
Program CSR Indonesia Power didedikasikan untuk kepentingan masyarakat khususnya di sekitar wilayah operasional Indonesia Power dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan mendukung pembangunan bangsa. Agar program CSR dapat dikelola dengan baik dan memberikan hasil yang maksimal, Indonesia Power membentuk organisasi khusus di perusahaan yang menangani kegiatan CSR yaitu Bidang Komunikasi Korporat di bawah Sekretaris Perusahaan.
Indonesia Power's CSR programs are dedicated to the needs of the community, particularly those living around Indonesia Power's operations, in order to improve their welfare and contribute to the nation's development. To manage CSR programs and produce maximum results, Indonesia Power established a division to handle CSR activities, which is the Corporate Communication Division under the Corporate Secretary.
CSR Indonesia Power dikelola dibawah bidang Komunikasi Korporat yang membawahi Manajer Stakeholder Relation dan Manajer Corporate Social Responsibility. Tugas dan tanggung jawab Manajer CSR adalah menyelaraskan program CSR untuk menjamin sustainability perusahaan, analisa stakeholder, melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan mulai dari perencanaan, pendampingan sampai dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan CSR.
Indonesia Power's CSR is managed by the Corporate Communications Manager, overseeing the Manager of Stakeholder Relations and the Manager of Corporate Social Responsibility. The task and responsibility of the CSR manager is to harmonize CSR programs to ensure company's sustainability, to undertake stakeholder analysis, to implement corporate social responsibility programs ranging from planning, facilitating and evaluating the CSR activities.
Struktur Pengelola CSR
CSR Management Structure
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Kepala Bidang Komunikasi Korporat Head of Corporate Communication Division
Kepala Bidang Umum Head of General Affairs Division
Kepala Bidang Tata Kelola & Informasi Korporat Head of Corporate Governance and Information Division
Manajer Stakeholder Relation Stakeholder Relation Manager
Manager Corporate Social Responsibility Corporate Social Responsibility Manager
298
Pengelolaan CSR Indonesia Power dilakukan oleh pegawai yang masing-masing memiliki tugas dan tanggung jawab yang telah ditentukan.
Management of Indonesia Power CSR is supported by staff with specific duties and responsibilities.
Pengelolaan CSR setiap tahun di audit bersama-sama dengan audit laporan keuangan untuk meningkatkan akuntabilitas penggunaan dana tersebut. Selain itu manajer CSR membuat laporan CSR Tahunan yang disampaikan kepada manajemen Perusahaan.
Every year CSR management is audited together with financial report audit to increase accountability for the use of these funds. Additionally CSR managers write a CSR Annual Report that is submitted to the Company's management.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Pengelolaan Dana CSR CSR Fund Management Realisasi Anggaran CSR
Realization of CSR Budget
Komitmen Indonesia Power secara terus-menerus untuk memberikan manfaat pada pemangku kepentingan baik dari sisi ekonomi, sosial maupun lingkungan. Komitmen ini diwujudkan Indonesia Power dalam mempertahankan kebijakan untuk menyediakan alokasi anggaran CSR.
Indonesia Power is committed to continuously provide benefits to its stakeholders in terms of economy, social and environment. This commitment is embodied by Indonesia Power's policy to maintain its CSR budget allocation.
Selama tahun 2012 realisasi anggaran CSR Indonesia Power adalah :
During 2012, budget realization of Indonesia Power's CSR was:
Realisasi Anggaran CSR 2012 Budget Realization of CSR Program of Indonesia Power in 2012
Rp.4,710,287,026 Hubungan Masyarakat Community Relationship
Rp.4,333,796,250 Pelayanan Masyarakat Community Service
Total Anggaran CSR 2012 Total Budget for CSR 2012
Rp.14,976,042,122
Rp.5,931,958,846 Pemberdayaan Masyarakat Community Development
Dampak Keuangan dari Kegiatan CSR
Financial Impact of CSR Activities
Indonesia Power memahami penyaluran dana CSR bukan merupakan biaya yang merugikan dari sisi kinerja keuangan, namun sebagai bagian dari investasi jangka panjang.
Indonesia Power understands that CSR fund is not only cost in terms of financial performance, but part of a long-term investment.
Indonesia Power meyakini kegiatan CSR akan memberikan dampak positif bagi keberlanjutan Perusahaan. Disadari bahwa dalam jangka pendek kegiatan CSR belum dapat dirasakan, namun dipastikan secara tidak langsung akan memberikan pengaruh signifikan terhadap kinerja Perusahaan. Keberhasilan implementasi CSR dalam jangka panjang diyakini berpengaruh terutama pada aspek tumbuhnya kepercayaan, terciptanya keharmonisan dan meningkatkan reputasi yang kedepannya memiliki implikasi pada penciptaan nilai tambah yang mendorong kelancaran kestabilan dan pertumbuhan usaha Perusahaan.
Indonesia Power believes that CSR will give positive impact to the sustainability of the Company. It recognizes that the impacts of CSR activities cannot be felt immediately, but it certainly will indirectly give a significant impact on the Company's performance. Successful implementation of CSR in the long run is believed to particularly affect the aspects of trust building, harmony creation and improved reputation, which in turn have implications on value creation that encourage smoothness, stability and growth of the Company.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
299
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
300
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Program CSR Unit Bisnis dan Anak Perusahaan Indonesia Power
CSR Programs of Business Units and Subsidiaries of Indonesia Power Indonesia Power berupaya secara aktif untuk bersinergi dengan berbagai elemen melalui kegiatan CSR. Kegiatan CSR tersebut dimaksudkan agar terjalin komunikasi dan kerjasama yang produktif demi tercapainya keharmonisan pada kehidupan sosial. Program CSR Indonesia Power juga diterapkan oleh seluruh unit bisnisnya, program unggulan CSR Unit Bisnis Indonesia Power antara lain :
Unit Bisnis Pembangkitan Generating Business Unit
Indonesia Power is actively working to synergize the various elements through CSR activities. Those CSR activities are intended to establish productive communication and cooperation in order to achieve harmony in social relations. CSR programs are also implemented by Indonesia Power in all business units. The outstanding programs of CSR business unit of Indonesia Power, are:
Program Unggulan Outstanding Programs
UBP Suralaya Suralaya GBU
Pengelolaan Limbah Abu menjadi Batako dan Dekorasi Taman Ash Waste Recycling into Brick and Garden Decoration
UBP Priok Priok GBU
Pengelolaan Limbah Water Intake Water Intake Waste Management
UBP Saguling Saguling GBU
Konservasi DAS Berbasiskan Usaha Mikro yang Dikelola Masyarakat Watershed Conservation by Community-based Micro Enterprise
UBP Kamojang Kamojang GBU
Pelayanan Kesehatan Melalui Program Klinik Bhakti Indonesia Power Community Healthcare Through The Klinik Bhakti Indonesia Power Program
UBP Semarang Semarang GBU
Konservasi Mangrove Melalui Pengembangan Usaha Kreatif Batik Mangrove Conservation Through The Development of Creative Batik Enterprise
UBP Mrica Mrica GBU
Sekolah Lapangan Pengelolaan DAS Field School on Watershed Management
UBP Perak Grati Perak Grati GBU
Pengembangan Biodigester (Limbah Kotoran Sapi) dan Produk Olahan Laut Development of Biodigester (Cow Manure) and Processed Marine Product.
UBP Bali Bali GBU
Konservasi Keanekaragaman Hayati Laut (Terumbu Karang, Ikan Hias Dan Kuda Laut) Serta Pesisir (Desa Wisata Mangrove, Budidaya Rumput Laut) Marine Biodiversity Conservation (Coral Reefs, Ornamental Fish And Sea Horses) and Coastal Area Conservation (Mangrove Tourism Village, Seaweed Farming)
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
301
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Unit Bisnis Pemeliharaan Maintenance Business Unit
UBH MBU
Program Unggulan Outstanding Programs
Program asuhan dini tumbuh kembang anak serta kerajinan berbasiskan limbah. Early childhood development program and waste-based handicrafts
Unit Bisnis Operasi dan Pemeliharaan (UBOH) Operation and Maintenance Business Unit (OMBU)
UBOH PLTU Banten 1 Suralaya Banten 1 Suralaya SPP OMBU
Perbaikan irigasi Rehabilitation of irrigation system
UBOH PLTU Banten 2 Labuan Banten 2 Labuan SPP OMBU
Pelatihan ketrampilan bekerjasama dengan balai latihan kerja Skills development training in collaboration with local government training center
UBOH PLTU Banten 3 Lontar Banten 3 Lontar SPP OMBU
UBOH PLTU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu SPP OMBU
302
Program Unggulan Outstanding Programs
Pemberdayaan UMKM Empowerment of micro and small-medium enterprises
Pemberdayaan UMKM dengan fokus alih profesi nelayan menjadi penggarap lahan Empowerment of micro, small and medium enterprises, with a focus on the change from fishermen to land cultivators
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Tanggung Jawab Sosial Terhadap Lingkungan Social Responsibility to the Environment
Indonesia Power secara konsisten terus melakukan peningkatan terhadap kinerja operasional dalam melayani masyarakat akan kebutuhan energi listrik seiring dengan upaya pelestarian lingkungan yang merupakan rumah bagi seluruh makhluk hidup. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup antara lain dengan menjaga dan meningkatkan keandalan operasi pembangkit yaitu dengan menerapkan aset manajemen yang saat ini dalam proses sertifikasi untuk mewujudkan proses produksi yang ramah lingkungan (Green Production/ Green Power Plant). Indonesia Power has consistently been improving its operational performance to fulfil community needs of electricity, while keeping the efforts to conserve the environment, which is a home to all living beings. Our Environmental Management Program includes maintaining and improving the reliability of our plant operations by implementing asset management, which is currently under certification process, to create an environmentally friendly production process (Green Production/Green Power Plant).
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Environmental Management Policy
Kebijakan pengelolaan lingkungan hidup Indonesia Power ditetapkan dalam SK Direksi Indonesia Power No.180.K/020/IP/ 2012 tentang Pembentukan Tim Implementasi Proyek Clean Development Mechanism (CDM) dan atau Voluntary Carbon Standard (VCS) di lingkungan PT Indonesia Power.
Indonesia Power's environmental management policies are set out in the Decree of Directors No.180.K/020/IP/2012 on The Establishment of the Implementation Team for Clean Development Mechanism (CDM) Project and or Voluntary Carbon Standard (VCS) Project within PT Indonesia Power.
Tim tersebut merupakan komitmen Indonesia Power dalam melaksanakan UU RI No 17 tahun 2004 tentang Pengesahan Protokol Kyoto Atas Konvensi Kerangka Kerja PBB Tentang Perubahan Iklim serta UU RI No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
The team is Indonesia Power's commitment to implement the Law No. 17 of 2004 on Ratification of the Kyoto Protocol in the United Nations Framework Convention on Climate Change and Law of Republic of Indonesia No. 32 of 2009 Republic of Indonesia about the Protection and Management of the Environment.
Indonesia Power sebagai perusahaan pembangkitan tenaga listrik menyadari bahwa sumber daya manusia dan sumber daya alam beserta lingkungannya merupakan aset penting bagi kelangsungan usaha perusahaan yang harus dilindungi dan dilestarikan.
Indonesia Power as a power generation company realizes that the human resources, natural resources and their environment are important assets for the company's sustainability that should be protected and preserved.
Ruang lingkup kegiatan pengelolaan lingkungan Indonesia Power mencakup : 1. Mengikuti perkembangan dunia mengenai isu perubahan iklim global. 2. Mengkaji penyebab dan dampak perubahan iklim global bagi proses bisnis perusahaan, serta mengkaji alternatifalternatif pencegahannya. 3. Menjadi wadah yang dapat menghasilkan programprogram yang dapat dikembangkan untuk mendukung pencegahan perubahan iklim global. 4. Mengoptimalkan partisipasi Indonesia Power dalam kegiatan pencegahan perubahaan iklim tanpa mengurangi fungsi utamanya sebagai perusahaan pembangkitan tenaga listrik (core business) berdasarkan prinsip-prinsip yang berkelanjutan (sustainability).
The scope of environmental management activities of Indonesia Power includes: 1. Keeping updated with the development of the global climate change issue 2. Assessing the causes and impacts of global climate change for the company's business processes, as well as reviewing prevention alternatives 3. Becoming a place that can create programs to contribute to the prevention of global climate change. 4. Optimizing the participation of Indonesia Power in the prevention of climate change without lessening its primary function as a power generation company (core business) based on sustainability principles.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
303
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
5. Melakukan pembinaan dan pengarahaan dalam pengembangan dan pelaksanaan program-program untuk mendukung pencegahaan perubahan iklim global antara lain melalui pelaksanaan proyek Clean Development Mechanism, program Energy Efficiency & Clean technology, program Corporate Social Responsibility, dan program pelestarian lingkungan. 6. Melakukan pemilihan mitra strategis dalam kerjasama pelaksanaan program-program pencegahan perubahan iklim global. 7. Melakukan koordinasi dengan tim di lingkungan Indonesia Power yang terkait dengan pencegahaan perubahaan iklim global. 8. Melakukan koordinasi dengan instansi Pemerintah dan berbagai institusi lain berkaitan dengan pengembangan dan pelaksanaan program maupun proyek pencegahan perubahan iklim global. 9. Memastikan pengoperasian mesin-mesin pembangkit memenuhi persyaratan lingkungan hidup melalui kegiatan produksi bersih. 10. Melakukan efisiensi dalam penggunaan sumber daya alam
5. Conducting training and briefing during development and implementation of programs to support the prevention of global climate change, among others through the implementation of Clean Development Mechanism projects, Energy Efficiency & Clean technology programs, Corporate Social Responsibility programs, and Environmental Conservation programs. 6. Selecting strategic partners in implementing programs to prevent global climate change.
Program Pengelolaan Lingkungan Tahun 2012
Environmental Management Programs in 2012
Selama tahun 2012 program pengelolaan lingkungan dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut:
During the 2012 environmental management programs were carried out with the following activities:
Program Sistem Manajemen Lingkungan Program Efisiensi Energi Program Pengelolaan Air dan Limbah Program Pelestarian Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati
Environmental Management System Program Energy Efficiency Program Water and Waste Management Program Environmental Preservation and Biodiversity Conservation Program Green Community Program
Program Green Community
8. Coordinating with government agencies and other institutions related to the development and implementation of programs and projects to prevent global climate change. 9. Ensuring that the operation of plant engines meets environmental requirements through cleaner production activities. 10. Conducting efficiency measures in the use of natural resources.
Implementasi Tahun 2012
Implementation in 2012
Implementasi Sistem Manajemen Lingkungan
Implementation of Environmental Management Systems
Indonesia Power menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ISO 14001 yang diterapkan pada seluruh unit bisnis. SML tersebut dikembangkan untuk memberikan panduan dasar agar aktivitas perusahaan selalu ramah lingkungan. Dalam menerapkan SML ISO 14001, Indonesia Power memiliki struktur organisasi lingkungan yang berada pada tingkat pusat dan unit bisnis. Pada tingkat pusat, fungsi pengelolaan lingkungan dijalankan oleh Manajer Lingkungan dengan tugas utama melakukan pengelolaan dan pengawasan dampak operasi terhadap lingkungan di semua Unit Bisnis.
Indonesia Power has implemented an Environmental Management System (EMS) ISO 14001 in all business units. The EMS is developed to provide basic guidelines for the company's activities to always be environmentally friendly. In applying the ISO 14001 EMS, Indonesia Power has an organizational structure on environment both at the headquarter and the business units. At the headquarter, environmental management functions are handled by an Environmental Manager, whose the main tasks are managing and monitoring the impact of operations towards the environment in all Business Units.
Selama tahun 2012 Program SML diwujudkan dalam bentuk : Mengadakan kegiatan sosialisasi kriteria PROPER Hijau dan Emas. Mengadakan pelatihan (workshop) pengelolaan kimia dan lingkungan pembangkit listrik. Melakukan monitoring dan pelaporan setiap 3 bulan ke KLH, BPLHD propinsi, BLH Kabupaten/Kota dan PPLH regional.
During 2012, EMS Programs are realized in the form of: Conducting the socialization of PROPER Green and Gold criteria. Providing training (workshops) on chemical and environmental management in power plants. Monitoring and quarterly reporting to the Ministry of Environment (KLH), the Regional Environmental Management Agency (BPLHD) at the provincial level, Environmental Agency (BLH) at city/district level and the Environmental Research Centers (PPLH) in the regions. Organizing exhibitions related to the environment.
Mengadakan pameran-pameran yang berkaitan dengan lingkungan. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan Hari Lingkungan Hidup. Melakukan program-program terkait dengan perubahan iklim global (Climate Change) seperti Clean Development Mechanism, Energy Efficiency & Clean Technology, Corporate Social Responsibility.
304
7. Coordinating with the team within Indonesia Power that is related to global climate change.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Participating actively in Environment Day activities. Conducting programs related to global climate change such as the Clean Development Mechanism, Energy Efficiency and Clean Technology, Corporate Social Responsibility.
Implementasi Efisiensi Energi
Implementation of Energy Efficiency
Indonesia Power menyadari bahwa untuk mewujudkan pemanfaatan energi yang berkelanjutan dapat dicapai melalui upaya efisiensi penggunaan energi pada seluruh aktivitas rantai pasokan dan aktivitas pendukung.
Indonesia Power realizes that pursuing sustainable energy utilization can be achieved through energy efficiency efforts in all the supply chain activities and supported activities.
a. Efisiensi Pada Pembangkitan Produksi listrik dilakukan sebagai upaya melayani masyarakat akan kebutuhan listrik dalam negeri. Efisiensi pada pembangkitan diwujudkan dengan bentuk inisiatif efisiensi dalam menggunakan energi pada proses produksi. Efisiensi yang dilakukan pada tahun 2012 antara lain :
a. Efficiency in Plant Electricity is generated to meet domestic electricity demand. Efficiency in the generation is achieved through energy efficiency initiatives in the production process. Efficiency initiatives implemented in 2012 were:
No
Inisiatif Efisiensi Pada Proses Produksi Efficiency Initiatives in the Production Process
Deskripsi Description
Fuel conversion for Konversi fuel oil power plants penggunaan BBM ke Gas
Lokasi Location
1
Konversi bahan bakar untuk pembangkit berbahan bakar minyak
Fossil fuel to gas conversion
PLTG Grati Grati GTPP PLTGU Tambak Tambak Lorok CPP Lorok*
2
Optimalisasi Bahan Gas fuel Bakar Gas optimization
3
Optimalisasi Proses Combustion Process Melakukan cleaning Cleaning of boilers, Pembakaran Optimization terhadap boiler, compressors and gas kompresor, dan turbines turbin gas
Seluruh PLTU, PLTG dan PLTGU
All SPP, GTPP and CPP
4
Penggunaan teknologi remote pada PLTA
Use of remote technology in HPP
UBP Mrica UBP Saguling
Mrica GBU Saguling GBU
5
Akselerasi proses start-up PLTGU
Start-up process Direct Combined acceleration of CPP pada PLTGU
Penggunaan Utilization of Compressed Natural Compressed Natural Gas (CNG) Gas (CNG)
Mengimplementasi Implementing kan Pengendalian Centralized Plant Operasi Pembangkit Operation Control Secara Terpusat (POPST) Direct Combined at CPP
PLTD Pesanggaran DPP Pesanggaran* and Grati GTPP dan PLTG Grati*
PLTGU Priok Priok CPP PLTGU Tambak Tambak Lorok CPP Lorok
*dalam proses in process
b. Konsumsi Material Untuk menjaga kelangsungan produksi dan operasi, Indonesia Power menggunakan materialmaterial kimia dalam melakukan pemeliharaan berkala terhadap mesin-mesin pembangkit (Associated Process Material). Disamping untuk keperluan produksi, material lain yang digunakan adalah kertas sebagai pelengkap kebutuhan administrasi. Tabel di samping merupakan uraian material yang digunakan dari tahun 2011-2012. b. Material Consumption To maintain production and operation, Indonesia Power uses chemical materials in routine maintenance of the power engines (Associated Process Materials). Apart from production purposes, paper is another material that is used in the administration process. The following table describes the materials that were used in 20112012.
No 1
2
Material Campuran Bahan Bakar dll Composite of fuel, etc.
Minyak Pelumas Lubricant
Kuantitas (Liter) Quantity (in litre)
UBP GBU
2011
2012
Priok Suralaya Saguling Kamojang Mrica Semarang Grati Bali Total
359,217 552,365 410,558,229 203,980 12,500 32,768 411,719,059
508,341 553,410 440,430,323 80,723 2,970 6,860 441,582,627
Priok Suralaya Saguling Kamojang Mrica Semarang Grati Bali Total
26,795 109,214 19,176 9,152 19,369 308,764 492,470
61,879 87,484 18,955 31,616 9,158 850 463,704 673,646
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
305
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
c. Carbon Footprint Segala aktivitas manusia yang menghasilkan emisi karbon atau emisi Gas Rumah Kaca (GRK) berperan terhadap pemanasan global dan perubahan iklim. Masyarakat dunia memandang hal tersebut sebagai suatu ancaman bagi keberlanjutan hidup saat ini dan masa yang akan datang. Oleh karena itu, upaya kolektif yang terarah, terukur, dan terkendali untuk mengantisipasi dampak yang lebih buruk terus dilakukan oleh berbagai entitas, dari mulai skala individu hingga negara gabungan. Hal tersebut mendorong Indonesia Power untuk terus meningkatkan kinerja lingkungannya terutama dalam hal penanganan emisi gas karbon yang dihasilkan dari kegiatan operasional dan pendukungnya.
c. Carbon Footprint All human activities that produce carbon emissions or Greenhouse Gas (GHG) Emissions contribute to global warming and climate change. The world community views it as a threat to the present and future sustainability. Therefore, a directed, measured and controlled collective effort in anticipation of a more severe impact is continuously done by various entities, from individuals to nations scale. It encourages Indonesia Power to continuously improve its environmental performance, especially in terms of handling carbon emissions produced from operation activities and the support activities too.
d. Pendekatan Pengukuran Saat ini Indonesia Power telah melakukan pengukuran terhadap emisi karbon baik langsung maupun tidak langsung dan telah menetapkan target penurunan emisi sebesar 10% dari tahun sebelumnya. Secara umum, pendekatan yang Perusahaan lakukan dalam mengukur emisi gas rumah kaca adalah sebagai berikut :
d. Measurement Approach Currently Indonesia Power has conducted measurements on carbon emissions, either directly or indirectly, and has set a target to reduce emissions by 10% from the previous year. In general, in measuring greenhouse gas emissions, our company has done as follows:
Menentukan Cakupan Entitas Organisasi Determining the scope of organization entity
Menentukan Aktivitas Penghasil GRK Determining activities producing GHG
Identifikasi Aktifitas Activity Identification
Kategorisasi Aktifitas Activity Categorization
Mengumpulkan Data Aktivitas Collecting activity data
Mengumpulkan Informasi Satu Periode Collecting Information in one period
Mengkonversi Aktivitas ke Dalam Satuan Emisi
Menghitung Emisi Aktivitas Calculating Activity Emission
Menentukan Jenis Emisi GRK yang Dilaporkan Determining type of reported emission of GHG
Converting activity into emission unit
306
e. Kinerja Karbon Pada tahun 2012, total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas operasional dan pendukung yang dikendalikan oleh Perusahaan adalah sebesar 906.963 kT CO 2 yang merupakan emisi langsung dari hasil kegiatan produksi listrik sebesar 38.110,37 GWh.
e. Kinerja Karbon In 2012, the total greenhouse gas emissions produced by operational activities and support activities controlled by the Company were 906,963 kT of CO2. Direct emissions from the electricity production was 38,110.37 GWh.
f. Carbon Offsets Indonesia Power telah melakukan kerjasama jual beli Certified Emission Reductions (CERs) dengan The Chugoku EPCO Jepang setara dengan 20.000 ton CO2 per tahun dari hasil pengoperasian PLTM Siteki, PLTM Plumbungan, PLTM Ketenger #4 dan PLTM Cileunca untuk periode tahun 2008 - 2012. Selain itu, Indonesia Power juga melakukan jual beli kredit karbon (Carbon Credit) pada proyek Capacity Upgrade of Gunung Salak Geothermal Power Plant. Hasil yang telah diperoleh dari hasil penjualan pada tahun 2012 sebesar 181,538 kT CO2.
f. Carbon Offsets Indonesia Power has an emission purchase agreement (of Certified Emission Reductions, CERs) with The Chugoku EPCO - Japan, an equivalent of 20,000 tons of CO2 per year from the operations of Siteki MPP, Plumbungan MPP, Ketenger #4 MPP and Cileunca MPP for the period 2008-2012. In addition, Indonesia Power also sold carbon credits from Gunung Salak Geothermal Power Plant Capacity Upgrade project. The sale in 2012 reached 181,538 kT CO2.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
g. Emisi Gas Buang Kementerian Lingkungan Hidup menetapkan standar baku mutu bagi emisi gas buang yang dihasilkan oleh perusahaan. Emisi gas buang yang dihasilkan oleh Indonesia Power terdiri dari SO2, NOx, dan Partikel Debu. Secara umum, Indonesia Power telah memenuhi baku mutu lingkungan dengan hasil pemantauan sebagai berikut :
Unit Bisnis Pembangkitan Generating Business Units Baku Mutu Gas Buang Minyak dan Gas UBP Priok (max/min) UBP Semarang (max/min) UBP Perak Grati (max/min) Baku Mutu Gas Buang Batubara UBP Suralaya (max/min)
Oil and gas emission standard Priok GBU (max/min) Semarang GBU (max/min) Perak Grati GBU (max/min) Coal emission standard Suralaya GBU (max/min)
g. Exhaust Emissions Ministry of Environment sets emission standards for exhaust gases produced by businesses. Exhaust emissions produced by Indonesia Power consisted of SO2, NOx and dust particles. In general, Indonesia Power have met environmental quality standards with the following monitoring results:
Parameter 2012 (mg/Nm3) NOx
SO2
Debu Dust
800 262,81/197,56 0/0 122,9/14,77 850 610,33/223,38
800 146,53/89,27 0/0 7,89/0 750 689,37/271,5
150 17,65/7,35 0/0 6,87/0 150 128,93/24,75
Implementasi Pengelolaan Air dan Limbah
Implementation of Water and Wastewater Management
Air adalah sumber daya yang sangat penting bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, segala aktivitas manusia harus memperhatikan dampak terhadap kualitas sumber air dan siklus daur ulangnya. Indonesia Power bergantung pada ketersediaan air sebagai salah satu energi utama untuk memproduksi listrik pada pembangkitnya. Oleh karena itu, Indonesia Power senantiasa berusaha melakukan pengelolaan air dan limbah buangan melalui penerapan sistem prosedur dan teknologi yang handal agar tetap terjaga kualitas sumber air dan ketersediaannya demi generasi saat ini dan yang akan datang.
Water is a very important resource for humans and other living organisms. Therefore, all human activities must consider the impacts on the quality of water sources and the water cycle. Indonesia Power is dependent on the availability of water as one of the primary energy to produce electricity in its power plants. Indonesia Power always try to manage water and wastewater by implementing reliable procedure and technology in order to maintain the quality of water sources and its availability for the future.
a. Air dan Limbah non B3 Indonesia Power memanfaatkan energi air untuk menggerakkan generator pada pembangkit PLTA dan PLTP. Pada tahun 2012, total energi listrik yang dihasilkan melalui pemanfaatan energi air adalah sebesar 3.424,49 GWh atau sebesar 8,99 % dari total energi listrik yang Kami hasilkan. Sedangkan energi listrik yang dihasilkan dari pemanfaatan tenaga panas bumi adalah sebesar 2.919,58 GWh atau sebesar 7,66 % dari total energi listrik yang dihasilkan.
a. Non-hazardous Water and Wastewater Indonesia Power utilizes hydro energy to move turbines in HPP and GPP. In 2012, the total electrical energy generated through the utilization of hydro energy reached 3,424.49 GWh or 8.99% of the total electrical energy that we produced. Meanwhile the electrical energy generated from geothermal energy utilization was 2,919.58 GWh or 7.66% of the total generated electrical energy.
Indonesia Power berinovasi memanfaatkan air buangan untuk diolah dan digunakan kembali bagi kepentingan proses produksi, pemanfaatan untuk kebutuhan diluar proses produksi, maupun dibuang ke lingkungan sekitar, setelah diolah agar ramah lingkungan, seperti terlihat pada tabel berikut:
Indonesia Power innovate by treating and reusing wastewater for production process, utilisation outside production or discharged to the environment, as shown in the following table:
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
307
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Unit Bisnis Business Unit
No
Metode Pengolahan Treatment Method
1
UBP Suralaya Suralaya GBU
IPAL dan Pengolahan Air Limbah Domestik
Water Waste Management Installation (WWTP) and Sewage Treatment Plant
2
UBP Bali
Bali GBU
IPAL
Water Waste Management Installation (WWTP)
3
PLTGU Grati
Grati CPP
IPAL dan Pengolahan Air Limbah Domestik
Water Waste Management Installation (WWTP) and Sewage Treatment Plant
4
UBP Priok
Priok GBU
IPAL
Water Waste Management Installation (WWTP)
Volume m3
Tujuan Pengolahan Purpose
150.000 1.600
Dikembalikan ke lingkungan
55.200
Discharged to the environment
126.000
Keterangan : Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), Pengolahan Air Limbah Domestik Description: Waste Water Treatment Plant (WWTP), Sewage Treatment Plant
b. Pengelolaan Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dan Tumpahan Indonesia Power berupaya melakukan pengelolaan yang terencana terhadap limbah B3 dan tumpahan kimia sehingga tidak akan mencemari lingkungan dan memenuhi ketentuan yang berlaku dan persyaratan dalam izin. Berdasarkan penilaian dalam PROPER oleh KLH, seluruh unit bisnis telah menaati prosedur dan ketentuan yang ditetapkan dalam mengelola limbah B3, dimana Indonesia Power memiliki izin untuk menyimpan sementara, kemudian akan diserahkan kepada pihak ketiga dalam mengangkut dan mengolah limbah B3, namun tidak dilakukan diluar batas negara. Pada tahun 2012, Indonesia Power tidak menimbulkan tumpahan bahan kimia. Namun demikian, Indonesia Power telah memiliki prosedur dalam mengendalikan bahan kimia dan tanggap darurat tumpahan.
308
b. Hazardous Waste and Spill Management Indonesia Power strives to manage its hazardous waste and chemical spills to prevent environmental pollution and comply with environmental regulation and meet requirements in our license. Based on the PROPER assessment by the Ministry of Environment, all business units have complied with the procedures and regulations on the management of hazardous waste, for which Indonesia Power has the permission to store temporarily and then to hand it over to third parties for transport and processing of the hazardous waste. This was not carried out beyond national borders. In 2012, no chemical spills occurred in Indonesia Power. Nevertheless, Indonesia Power have had the procedure in controlling chemical spills and spill emergency response.
Implementasi Pelestarian Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati
Implementation of Environmental and Biodiversity Protection
Indonesia Power berupaya untuk selalu berharmonisasi dengan habitat dan keanekaragaman hayati yang hidup di dalamnya, terutama pada habitat, flora, dan fauna yang dilindungi oleh pemerintah. Terdapat beberapa Unit Bisnis yang berlokasi di Taman Nasional dengan keanekaragaman hayati yang dilindungi didalamnya, antara lain :
Indonesia Power strives to always harmonize with the environment and the biodiversity in it, especially towards the habitats, flora and fauna protected by the government. There are several Business Units located in a National Park with protected biodiversity, such as:
1. PLTP Gunung Salak yang berlokasi di Taman Nasional Gunung Halimun Salak melakukan pemetaan keanekaragaman hayati dan adopsi 4 ekor burung elang jawa dan tahun 2012 pelepasliaran sedangkan rencana tahun 2013 adalah program perlindungan
1. Gunung Salak GPP which is located in the Halimun Salak Mountain National Park conducted biodiversity mapping and adopted 4 Javan eagles. In 2012 it was a releasing program, and for 2013 it will be a protection program.
2. PLTG Gilimanuk Kawasan Taman Nasional Bali Barat dengan melakukan perbaikan sarang penangkaran Jalak Bali yang dibangun sejak 2006. Program perlindungan ini melibatkan masyarakat berupa pembangunan fasilitas panangkaran
2. Gilimanuk GTPP in West Bali National Park area improved the Jalak Bali bird breeding facility that was built in 2006. This protection program engaged the public in the construction of the breeding facility.
3. UBP Mrica di Kawasan Gunung Slamet pelepasliaran elang jawa
3. Mrica GBU in Mount Slamet conducted the releasing of Javan eagles.
4. PLTD Pesanggaran di Kawasan Gunung Agung dengan melakukan kegiatan pelatihan tenaga pemantau migrasi raptor.
4. Pesanggaran DPP in Agung Mount region conducted migration raptor monitoring training.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Risiko dampak yang secara signifikan dapat mempengaruhi keanekaragaman hayati yang ditimbulkan oleh Unit Bisnis yang terletak di Taman Nasional tersebut antara lain :
No
Risiko Dampak Impact Risk
The significant impact risks that could affect biodiversity by Business Unit located in the National Park include:
Mitigasi Atas Risiko Dampak Mitigation on Impact Risk
1
Emisi pembangkit mempengaruhi kondisi lingkungan kawasan konservasi
Plant emission affecting the environment in conservation area
Manajemen lingkungan untuk memastikan bahwa emisi yang dihasilkan masih dibawah ambang batas yang diizinkan
By environmental management to ensure that the emission is below the accepted limit.
2
Terbukanya akses kawasan konservasi
The opening of access to conservation area
Patroli bersama dan pengamanan Joint patrol and unit security to unit agar tidak menjadi jalan keluar prevent the unit becoming an access masuk perdagangan dan pencurian for animal theft and trade. satwa
3
Peningkatan populasi masyarakat dan aktivitas ekonomi di sekitar kawasan konservasi
The increase of population and economic activity around conservation area
Pemberdayaan ekonomi masyarakat By Socio-economic empowerment melalui kegiatan yang sejalan dan through the activities that support mendukung fungsi kawasan the function of conservation area. konservasi
Secara umum, Indonesia Power memiliki program-program untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan lingkungan. Program tersebut antara lain :
In general, Indonesia Power has biodiversity and environment preservation programs. The programs are:
1. Program Blue is New Green (BLING) di Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Pasuruan, Kota Semarang, Kota Jakarta Utara, dan Kota Cil ego n deng an keg iat an Prog r am Kon ser vasi Keanekaragaman Hayati Laut meliputi mangrove, terumbu karang, ikan hias, dan kuda laut melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat seperti ekowisata bahari, budidaya terumbu karang dan ikan hias, pengolahan sampah di pesisir, dan pemanfaatan mangrove sebagai bahan dasar pewarna batik.
1. Blue is New Green (BLING) Program in Denpasar, Jembrana, Buleleng, Pasuruan, Semarang, North Jakarta and Cilegon with activities of Marine Biodiversity Conservation Program including mangroves, coral reefs, ornamental fish and sea horses through the economic empowerment of local communities such as through marine ecotourism, ornamental fish and coral reef empowerment, coastal waste processing and utilization of mangrove as the coloring material for batik.
Dari kegiatan yang dilakukan ini, Indonesia Power meraih penghargaan Indonesia CSR Award Desember 2011 Kategori Plat i nu m d an Ch ar ta In d on esi a A war d 2 01 2 .
From these activities, Indonesia Power was awarded at the Indonesian CSR Award in December 2011, receiving the Platinum Category and Charta Indonesia Award 2012.
2. Program Forestry, Renewable Energy, dan Watershed Management (FRESH) di Kabupaten Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Bandung dengan kegiatan Reintroduksi dan penanaman kembali vegetasi endemik di Jawa Barat (tarum, rasamala, lemo) dan Jawa Tengah (rasamala).
2. Forestry, Renewable Energy, dan Watershed Management (FRESH) Program in Dieng District, Banjarnegara District, Garut District, Bandung District, West Bandung District, and Bandung City and replanting endemic vegetation in West Java (Tarum, Rasamala, Lemo) and in Central Java (Rasamala).
3. Program Bangga Menjaga Identitas Bangsa di Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Karangasem dengan kegiatan Perlindungan burung pemangsa (raptor) termasuk elang jawa yang dilindungi melalui bantuan survei dan pemetaan habitat, pembuatan fasilitas pelepasliaran dan penangkaran, pendidikan lingkungan pada masyarakat dan pengambangan ekonomi lokal yang mendukung program konservasi (penyediaan pakan, ekowisata) untuk mengurangi tekanan masyarakat terhadap kawasan konservasi.
3. Proud to Maintain National Identity Program in Garut District, Bandung District, Sukabumi District, Banyumas District, Kulon Progo District and Karangasem District with raptor protection activities including for the protected Javan Eagles through habitat surveys and mapping, establishing release and breeding facilities, environmental education for the community and developing the local economy to support the conservation program (feed supply, ecotourism) to reduce community pressure on conservation areas.
4. Program Biodiversity Center di Kabupaten Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta dengan kegiatan Pembangunan shelter bagi hewan dilindungi yang disita dari masyarakat dan akan dikembalikan (dilepasliarkan kembali) ke habitat dan pelatihan manajemen dan bisnis bagi pengelola shelter.
4. Biodiversity Center Program in Kulon Progo Regency of Yogyakarta developed shelter for endangered animals confiscated from the public and will be returned (released) to their habitat, and conducted management and business training for shelter managers.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
309
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
5. Program Hutan Pendidikan Konservasi Koesnadi Hardjasoemantri bekerjasama dengan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada dan Kementerian Kehutanan RI di Taman Nasional Gunung Merapi - Daerah Istimewa Yogyakarta. Program ini bertujuan sebagai sarana pembelajaran konservasi bagi mahasiswa dan masyarakat. Kegiatan ini melibatkan partisipasi masyarakat di sekitar lokasi baik dalam aksi tanam maupun perawatan serta pengelolaan dan pengembangannya. Indonesia Power menyumbang 1.000 pohon yang ditanam untuk merehabilitasi hutan akibat bencana alam erupsi Gunung Merapi tahun 2010.
5. Koesnadi Hardjasoemantri Forest Conservation Education Program in collaboration with the Alumni of Gadjah Mada University and the Ministry of Forestry in the National Park of Mount Merapi - Yogyakarta. The program aimed at providing a platform for learning about conservation for students and the community. This activity engaged the communities around the location, for planting, maintenance, management and development. Indonesia Power contributed 1,000 trees that were planted to rehabilitate the forest affected by the eruption of Mount Merapi in 2010.
Implementasi Green Community
Green Community Implementation
Aktivitas sosial yang dilakukan oleh Indonesia Power telah terintegrasi dengan upaya pelestarian lingkungan. Indonesia Power berupaya mengajak masyarakat secara luas untuk senantiasa menyadari pentingnya melestarikan lingkungan hidup. Dengan begitu, Indonesia Power dapat menjangkau lebih luas dalam berkontribusi pada lingkungan melalui pembentukan komunitas yang sadar akan kelestarian lingkungan hidup. Untuk itu, upaya yang dilakukan selama tahun 2012 antara lain :
Social activities undertaken by Indonesia Power have been integrated with environmental conservation. Indonesia Power try to invite the society to understand the importance of conserving the environment. By doing so, Indonesia Power can reach the wider society through establishing communities that are aware of environmental sustainability. As part of that, we did many efforts during 2012, including:
Deskripsi Description
310
Penyelenggaraan kompetisi dan award bidang lingkungan bagi pemerintah daerah (Indonesia Green Region Award) dan generasi muda (Climate Smart Leaders)
Organizing environmental competitions and awards for local governments (Indonesia Green Region Award) and youth (Climate Smart Leaders).
Pemberian penghargaan Indonesia Green Region Award bekerjasama dengan Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Pemberian penghargaan telah dilaksanakan pada 11 Desember 2012 dimana Kota Surabaya menjadi juara pertamanya.
Organising the Indonesia Green Region Award, in cooperation with the Ministry of Environment. This event was held on December 11th, 2012, where Surabaya became its first winner.
Pengembangan prototype desa mandiri energi di Kulonprogro, Jawa Tengah dan Program Mini Desa dengan pengembangan model desa konservasi energi di Kulonprogo, Yogyakarta.
Developing a prototype of an energy independent village in Kulonprogo, Central Java and a mini village program developing from the energy conservation village model in Kulonprogo Yogyakarta.
Pengembangan Batik Kampung Lulut Kota Semarang dengan menggunakan pewarna dari mangrove.
The development of Kampung Lulut Batik in Semarang by using natural colors from mangrove.
Program pelepasliaran raptor termasuk Elang Jawa (Nizaetusbarthelsi) bekerjasama dengan kelompok konservasi lokal di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Bali
The program of raptor release, including Javan Eagles (Nizaetusbarthelsi), collaborated local conservation groups in West Java, Central Java and Bali.
Melanjutkan program rehabilitasi dan konservasi kawasan pesisir melalui pengembangan eco-wisata bahari, konservasi mangrove, ikan hias dan terumbu karang di Kota Semarang, Kota Denpasar, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Jembrana.
Continuing support for rehabilitation and conservation of coastal area through the development of marine eco-tourism, mangrove conservation, ornamental fish and coral reef in Semarang, Denpasar, Buleleng and Jembrana.
Melanjutkan dukungan bagi rehabilitasi lahan kritis dan perbaikan caratanam yang ramah lingkungan di kawasan hulu daerah aliran sungai melalui kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai di Kabupaten Banjarnegara, Bandung dan Bandung Barat.
Continuing support for critical land rehabilitation and improvement of sustainable planting techniques in the upstream of watershed through the Field School for Watershed Management in Banjarnegara, Bandung and West Bandung.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Anggaran Pengelolaan Lingkungan Hidup
Environmental Management Budget
Sebagai bentuk nyata dari komitmen terhadap pengelolaan lingkungan, pada tahun 2012 Indonesia Power merealisasikan Anggaran untuk pemeliharaan Pengelolaan Lingkungan Hidup sebesar Rp. 6.010.625.096 dengan rincian sebagai berikut:
As a real commitment to environmental management, in 2012 Indonesia Power realized its environmental management budget of Rp.6,010,625,096 with the details as follows:
No 1 2 3 4 5
Tahun (Rp) Year (Rp)
Program Programs Pemeliharaan Lingkungan Dokumentasi Lingkungan Pemantauan Lingkungan Pengelolaan Lingkungan Pemeliharaan Instalasi / Alat Pengelolaan Lingkungan Jumlah
Environmental Conservation Environmental Documentation Environmental Monitoring Environmental Management Maintenance of tools/ installation for Environmental Conservation. Total
2010
2011
2012
446.766.380 1.881.674.989 2.228.711.755 4.540.346.842
629.572.835 1.172.597.713 1.571.855.745 3.298.548.466
639,673,230 841,559,499 2,169,380,128 1,686,316,718
1.401.190.382 10.498.690.348
725.756.016 7.398.330.775
673,695,521 6.010.625.096
Penilaian Kinerja Bidang Lingkungan Hidup
Environmental Performance Assessment
Dalam melaksanakan program pengelolaan pelestarian lingkungan, Indonesia Power telah menerapkan standar nasional maupun internasional dalam kegiatan operasional yang dijalankan. Pada skala internasional, Indonesia Power menerapkan SML yang mengacu kepada ISO 14001 secara berkelanjutan. Pada skala nasional, Indonesia Power melakukan pemantauan dan pengelolaan lingkungan sesuai ketentuan Rencana Pemantauan/Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL/RPL) yang diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan BPLHD Provinsi dan Daerah yang harus dipenuhi oleh masingmasing UBP. Selain itu, untuk menilai kinerja lingkungan seluruh UBP, Indonesia Power telah berupaya memenuhi kriteria taat peraturan lingkungan Program PROPER oleh KLH. Pencapaian Indonesia Power pada Program PROPER dapat dilihat dalam tabel berikut:
In implementing its environmental management and conservation program, Indonesia Power has implemented national and international standards in its operational activities. On the international scale, Indonesia Power has implemented an EMS based on ISO 14001. On the national scale, Indonesia Power has conducted environmental management and monitoring in accordance with the Environmental Monitoring/Management Plan issued by the Ministry of Environment and Provincial and Regional Environment Management Board (BPLHD) that must be fulfilled by each of the GBU. In addition, to assess the environmental performance of all GBUs, Indonesia Power have made the efforts to meet the environmental compliance criteria of PROPER by the Ministry of Environment. Indonesia Power's achievement in the PROPER program can be seen in the following table:
Unit Units PLTU Suralaya PLTGU Priok PLTGU/PLTU Semarang Tambak Lorok PLTG Sunyaragi PLTG/PLTGU Grati PLTU Perak PLTG Pesanggaran PLTG Gilimanuk PLTP Kamojang-Darajat PLTP Gunung Salak UBOH PLTU Banten 2 Labuan
Suralaya SPP Priok CPP Semarang Tambak Lorok CPP/SPP Sunyaragi GTPP Grati GTPP/CPP Perak SPP Pesanggaran GTPP Gilimanuk GTPP Kamojang-Darajat GPP Gunung Salak GPP Banten 2 Labuan SPP OMBU
Disamping material tersebut diatas, Indonesia Power juga menggunakan material kertas hasil daur ulang sebagai bentuk perhatian terhadap konservasi sumber daya alam. Pada tahun 2012, Indonesia Power menerapkan program Reuse untuk seluruh kertas bekas dengan menggunakan kedua sisinya, Reduce, Recycle 20% dari total kertas-kertas yang sudah tidak terpakai untuk diolah kembali menjadi kartu nama atau undangan.
Peringkat Ranking 2011 Biru Hijau Biru Biru Hijau Biru Biru Biru Hijau Hijau Biru
Blue Green Blue Blue Green Blue Blue Blue Green Green Blue
2012 Biru Biru Biru Biru Hijau Biru Biru Biru Hijau Hijau Biru
Blue Blue Blue Blue Green Blue Blue Blue Green Green Blue
Besides those materials, Indonesia Power also use recycled paper as part of our commitment towards natural resources conservation. In 2012, Indonesia Power implemented Reuse program for all used papers by reusing both sides of paper. We also implemented Reduce and Recycle program in which 20% of used papers are recycled to business cards or invitation letters.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
311
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Testimoni Testimony
Ferry “Pey” Ardhyanto Manager Operasional Yayasan Konservasi Alam (YKA) Yogyakarta Operational Manager at Yayasan Konservasi Alam (YKA) Yogyakarta
Kepedulian sebuah perusahaan terhadap isu konservasi di Indonesia memang tidak sebanyak isu lain, misal pendidikan, kesehatan dan lainnya. Sejak 15 tahun yang lalu saya aktif di dunia konservasi satwa, baru Indonesia Power yang mau terlibat secara aktif dalam upaya perlindungan satwa liar terutama raptor. A company's attention to conservation issues in Indonesia is not as much as to other issues such as education, health etc. Since 15 years ago, I have been active in animal conservation. Only Indonesia Power who is willing to be actively involved in wild animal conservation, especially raptors.
Zulham Perkumpulan Suaka Elang Eagle Protection Association Tidak banyak orang yang memahami sulitnya mengembalikan/ merehabilitasi elang untuk kembali menjadi liar, hal ini dirasakan oleh tim kami yang hingga kini masih memiliki komitmen untuk dapat mengembalikan raptor hasil sitaan ke alam liar. Juga proses rehabilitasi Elang membutuhkan waktu dan biaya yang tidak kecil, sehingga kami perlu menjalin kerjasama dengan pihak swasta, dalam hal ini kami sangat memberikan apresiasi atas kepedulian Indonesia Power. Not many people understand the difficulties in returning/rehabilitating eagles to the wild. This is what is felt by our team, who still have the commitment to return confiscated raptors to the wild. In addition, eagle rehabilitation process needs time and quite significant budget, so we need the cooperation with the private sector. In this case we really appreciate the attention given by Indonesia Power.
312
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Zaini Rakhman Ketua Yayasan Raptor Indonesia (RAIN) The Head of Yayasan Raptor Indonesia (RAIN) Salah satu kawasan kerja Indonesia Power di Kamojang merupakan kawasan dengan kondisi yang cukup ideal untuk pelepasliaran satwa burung elang. Mungkin ini salah satu alasan mengapa Indonesia Power memberikan perhatian terhadap kegiatan perlindungan raptor. Kami sebagai komunitas sangat mengapresiasi kepedulian ini, mengingat kami pun tidak mampu melakukan ini sendiri, perlu kerjasama dari semua pihak. One of the Indonesia Power's area in Kamojang is a conducive area for releasing eagles. Perhaps this is one of the reasons why Indonesia Power gives attention towards the raptor conservation. As the community, we really appreciate this attention, considering that we can't do it alone. It needs cooperation from all parties.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
313
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat Community Development and Involvement
Kebijakan pelibatan dan pengembangan masyarakat (Indonesia Power Care) Indonesia Power ditetapkan dalam SK Direksi Indonesia Power No. 08.K/010/IP/2004 tentang Pedoman Pelaksanaan Community Development PT Indonesia Power. Indonesia Power's policy of community development and involvement (Indonesia Power Care) was defined in the Decree of Directors of Indonesia Power No. 08.K/010/IP/2004 regarding Community Development Implementation Guidelines at PT Indonesia Power. Selama tahun 2012 Indonesia Power telah menyalurkan dana pelibatan dan pengembangan masyarakat (Indonesia Power Care) , sebesar Rp 14,98 miliar atau meningkat dari tahun 2011 sebesar 14,38 miliar
During 2012, Indonesia Power allocated a budget of Rp.14,98 billion for Community development and involvement (Indonesia Power Care), increasing from 2011 amount of Rp.14.38 billion
14,38 Miliar 14.38 Billion
8,40 Miliar 8.40 Billion
14,98 Miliar 14.98 Billion
10,80 Miliar 10.80 Billion
6,46 Miliar 6.46 Billion
314
Sebagai bentuk kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Indonesia Power memiliki program tanggung jawab sosial melalui pelibatan dan pengembangan masyarakat (Community Involvement and Development/CID) yang diterapkan oleh kantor pusat dan seluruh unit bisnisnya dengan senantiasa mematuhi peraturan yang terkait dengan legalitas operasi, menghormati adat istiadat dan budaya setempat, serta turut berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat. Program tersebut terbagi kedalam tiga aspek utama, yaitu program pelayanan, pemberdayaan, pembinaan masyarakat.
As the contribution to improve the welfare of society, Indonesia Power have a social responsibility program through Community Involvement and Development (CID) which is applied by the head office and all its business units by continuing to comply with regulations regarding the legality of the operation, respecting the customs and local culture, as well as contributing to improve the local communities' quality of life. The programs are divided into three main aspects, namely assistance, empowerment, community development.
Pemberdayaan Masyarakat
Community Empowerment
Indonesia Power berupaya secara aktif untuk bersinergi dengan berbagai elemen masyarakat melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat berupa kemitraan sosial. Kegiatan kemitraan tersebut dimaksudkan agar terjalin komunikasi dan kerjasama yang produktif demi tercapainya keharmonisan pada kehidupan sosial. Kegiatan kemitraan Indonesia Power pada tahun 2012 antara lain : Program pemberdayaan masyarakat pesisir (bantuan untuk nelayan ikan hias dan terumbu karang) di Kabupaten Buleleng dan Jembrani. Program pemberdayaan masyarakat di DAS Hulu Citarum dan Serayu (bantuan modal usaha dan pelatihan wanatani dan perlengkapan pengolahan pasca-panen) Bantuan pengembangan dan modal usaha bagi 640 kelompok usaha mikro di seluruh unit kerja perusahaan. Bantuan keterampilan usaha bagi 1.250 orang wirausaha baru Bantuan pemasaran produk bagi 1.950 kelompok usaha
Indonesia Power actively works together with various elements of society through community development activities in the form of social partnerships. The partnership are intended to establish communication and cooperation to achieve harmonious social interactions. Partnership activities of Indonesia Power in 2012 included:
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Coastal community empowerment program (assistance to fishermen of ornamental fish and coral reefs) in Jembrani and Buleleng districts. Community empowerment programs in Upper Citarum and Serayu watersheds (business capital assistance, training of agro-forestry and post-harvest processing equipments) Assistance for business development and capital for 640 groups of micro businesses around all company units Assistance in entrepreneurship skills for 1,250 new entrepreneurs Assistance in product marketing for 1,950 businesses.
Pelayanan Masyarakat
Community Services
Indonesia Power berupaya untuk selalu tanggap terhadap isuisu sosial yang terjadi pada kehidupan sosial kemasyarakatan melalui pelayanan sosial berupa kegaiatan amal. Kegiatan tersebut meliputi berbagai aspek yang strategis bagi masyarakat seperti aspek kesehatan, pendidikan, bencana, dan infrastruktur. Hal tersebut merupakan bentuk partispasi Indonesia Power untuk lebih dekat dengan masyarakat dan memberikan manfaat seoptimal mungkin. Kegiatan pelayanan sosial Indonesia Power pada tahun 2012 antara lain
Indonesia Power strives to be responsive towards the social issues that occur in social life through social services such as charity programs. Those activities include various strategic aspects of the community such as health, education, disaster, and infrastructure. It is a form of participation of Indonesia Power to be closer to the community and provides optimum benefit. Social service activities of Indonesia Power in 2012 included:
Bantuan Pelayanan Masyarakat dalam bentuk kerjasama pelayanan kesehatan dengan Yayasan Jantung Indonesia, kegiatan donor darah rutin dan kerjasama pengembangan posyandu. Program kesehatan bagi 5.658 pasien melalui 31 kegiatan kesehatan masyarakat yang dilaksanakan langsung maupun melalui Klinik Bhakti Indonesia Power Bantuan Pelayanan Masyarakat dalam bentuk partisipasi pada kegiatan sekolah, perguruan tinggi yang diselenggarakan masyarakat Bantuan kegiatan pendidikan di 521 sekolah serta beasiswa dan bantuan biaya pendidikan bagi 420 siswa. Bantuan Pelayanan Masyarakat dalam bentuk pengadaan bahan makanan siap saji (corned) untuk kegiatan tanggap darurat bencana bencana dan bantuan bagi korban musibah kebakaran di Jakarta Partisipasi kegiatan tanggap darurat di 11 lokasi bencana.
Community assistance in cooperation with Indonesia Heart Foundation (Yayasan Jantung Indonesia), routine blood donation activities and cooperation to develop an Integrated Health Center (Posyandu). A health program for 5,658 patients through 31 public health activities conducted directly or through Klinik Bhakti Indonesia Power. Community assistance through participating in activities organised by schools and colleges.
Bantuan pembangunan dan perbaikan 956 fasilitas umum dan sosial di sekitar unit pembangkit
Assistance in the development and rehabilitation of 956 public and social facilities around plant units.
Education assistance in 521 schools and scholarships for 420 students. Community assistance in providing ready-to-eat food (corned) for disaster response and victims of a fire accident in Jakarta.
Participation in emergency response in 11 disaster areas.
Hubungan Masyarakat
Community Relation
Hubungan dengan masyarakat merupakan fokus utama perusahaan sebagai kontribusi aktif dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan. Adanya keterlibatan masyarakat membawa pengaruh besar dalam menjalankan bisnis dan menanggapi risiko dan peluang yang ada dengan memperhatikan kelebihan dan kekurangan yang ada. Kehadiran pandanganpandangan dari pihak eksternal terhadap kinerja perusahaan juga membantu Indonesia Power dalam meningkatkan wawasan terhadap isu-isu keberlanjutan.
Community relations is the main focus of the company as an active contribution to achieve sustainable development. Community involvement brings great influence in running the business and responding to risks and opportunities that exist by considering the advantages and shortcomings. Views of external parties on the company's performance also help Indonesia Power in increasing its view on sustainability issues.
Kegiatan tersebut antara lain menjalin terjalinnya hubungan yang serasi dan harmonis serta memberi manfaat kepada masyarakat di sekitar wilayan operasi, mengurangi seminimal mungkin dampak operasional perusahaan terhadap lingkungan, turut serta dalam kegiatan pelestarian lingkungan dan mengembangkan kehidupan masyarakat selaras dengan perkembangan perusahaan serta memberikan pengertian manfaat penjagaan aset perusahaan sebagai milik bersama.
These activities include creating harmonious relations and benefits to the communities around company operations, reducing the impact of its operations towards environment, participation in environmental conservation activities and developing the community together with the company's development, as well as creating an understanding on the b enefit s of company's asset as common ass ets .
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
315
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Testimoni Bidang Pemberdayaan dan Pelayanan Sosial
Testimonial from Social service and empowerment
Penerima Beasiswa Pendidikan The Recipient of Education Scholarship
Tisna Surya Adi Prenanto Mahasiswa Magister Kesejahteraan Sosial FISIP UI Magister Student, Social Welfare at FISIP UI Salut untuk program CSR Indonesia Power karena sejalan program MDGs diantaranya meningkatkan lapangan kerja, kesetaraan gender dan meningkatkan lapangan pekerjaan yang dilakukan secara partisipatif sehingga terwujud kesejahteraan secara merata. Salute to Indonesia Power CSR program because it is in line with MDGs, among others, to increase job opportunity, gender equity and improving job opportunity through participatory ways to achieve equitable welfare.
Tanggung Jawab Terhadap Produk dan Pelanggan
Responsibility Towards the Product and Customer
316
Sebagai salah satu anak perusahaan PT. PLN yang terikat dengan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dalam hal operasi dan pemeliharaan aset pembangkit, Indonesia Power berupaya untuk memenuhi seluruh butir (seperti kapasitas design, batasbatas frekuensi, daya reaktif, startup unit, dan kecepatan naik turun beban) yang disyaratkan oleh PJBTL. Selain itu, terdapat hal-hal lain yang harus dipenuhi diluar perjanjian, yaitu persyaratan dari harapan pelanggan seperti availability (EAF, SdOF, EFOR), harga yang ekonomis, dan ketepatan jadwal pemeliharaan (SOF).
As a subsidiary of PT. PLN bound by the Power Purchase Agreement (PJBTL) in terms of operation and maintenance of power generation assets, Indonesia Power strives to meet all the aspects (such as design capacity, frequency limits, reactive power, startup unit and dispatch ramping rates) required by PJBTL. In addition, there are other issues that have to be met outside of the agreement, namely expectations of customers such as availability (EAF, SdOF, EFOR), economical prices, and maintenance schedule reliability (SOF).
Kebijakan
Policy
Kebijakan pelaksanaan kepada pelanggan dan hubungan dengan stakeholder tertuang dalam tugas dan tanggung jawab Divisi Niaga Indonesia Power diantaranya melayani keluhan pelanggan, menyediakan kemudahan dan kelancaran komunikasi dengan pelanggan serta mengelola keluhan pelanggan.
Policy implementation to customers and relationship with stakeholders are defined in the duties and responsibilities of Indonesia Power's Commercial Division. They include responding to customer complaints, providing easy and smooth communication with customers and managing customer complaints.
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
77,53
Pada tahun 2012, Indonesia Power mendapatkan nilai Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP) sebesar 77,53 dari skala 100 (>70 tergolong kategori 'sangat bagus')
In 2012, Indonesia Power achieved Customer Satisfaction Index score (IKP) of 77.53 from a scale of 100 (> 70 is considered 'very good')
Program Kerja
Work Programs
Aktivitas komunikasi yang dibangun oleh Indonesia Power kepada pelanggan yaitu PT PLN (Persero) antara lain: 1. Rapat operasi sistem Jawa-Bali, setahun sekali 2. Rapat alokasi energi, bulanan 3. Kunjungan kerja informal ke pelanggan, bulanan 4. Gathering/sosialisasi dengan pelanggan, triwulanan 5. Komunikasi secara online melalui penggunaan Software 6. Official Letter, bulanan 7. Telepon, email, dan SMS 8. Survei Kepuasan Pelanggan Tahunan
Communication channels established by Indonesia Power to the customer, PT. PLN (Persero), include: 1. Annual meeting for Java-Bali system operation 2. Monthly energy allocation meeting 3. Monthly informal working visit to the customer 4. Quarterly gat her ing/socializing with cust omers 5. Online communications through Software 6. Monthly official letter 7. Telephone, email and SMS 8. Annual customer satisfaction survey
Komunikasi yang dibangun sebagai bentuk tanggung jawab Indonesia Power dalam pemenuhan hak-hak pelanggan dalam memperoleh informasi mengenai kinerja produk. Pada tahun 2012, tidak ada pengaduan mengenai ketidakpatuhan terhadap peraturan terkait dengan penyediaan informasi produk dan komunikasi pemasaran.
Communication is established as a form of Indonesia Power's responsibility in fulfilling the rights of customers to gain information about product performance. In 2012, there were no complaints regarding non-compliance with the regulations related to the provision of product information and marketing communications.
Dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan, Indonesia Power secara konsisten terus melakukan upaya peningkatan kualitas produknya termasuk dalam hal pengelolaan yang berkaitan dengan risiko kesehatan dan keamanan yang mungkin ditimbulkan. Mengenai kebijakan dan prosedur K3 yang diterapkan oleh Indonesia Power pada lingkungan kerja telah dibahas pada Bab K3. Untuk aspek kesehatan dan keselamatan pelanggan, Indonesia Power tidak menyalurkan listrik langsung kepada pengguna akhir. Secara teknis proses pendistribusian energi listrik yang dilakukan melalui jaringan transmisi kepada Unit PT PLN (Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa-Bali (P3BJB) dan PLN Distribusi) telah memenuhi standar operasional dan secara berkala dilakukan perawatan oleh petugas lapangan sehingga tidak berdampak secara signifikan terhadap lingkungan.
In providing the best service for customers, Indonesia Power consistently makes the efforts to improve the quality of its products, including managing health and safety risks. The OHS policies and procedures implemented by Indonesia Power on the working environment have been discussed in Chapter on OHS. For the health and safety of customers, Indonesia Power does not supply power directly to end users. Technically, distribution of electricity through transmission lines to PT. PLN units (Distribution and Load Control Center of Java-Bali (P3BJB) and PLN Distribution) has met the operational standards and maintenance is periodically conducted by field officers to prevent significant impacts on the environment.
Pada tahun 2012, tidak ada pengaduan mengenai aspek kesehatan dan keselamatan terkait dengan pendistribusian listrik kepada pelanggan dan pengaduan mengenai penjagaan keleluasaan pelanggan (privacy).
In 2012, there were no complaints regarding the health and safety aspects related to the electricity distribution to customers nor customer complaints regarding customer privacy violation.
Indonesia Power sepanjang tahun 2012 tidak pernah menerima sanksi denda atau sanksi hukum yang terkait dengan peraturan pengadaan dan regulasi mengenai penggunaan produk atau jasa maupun informasi atau komunikasi pemasaran.
Indonesia Power in 2012 never received legal penalties or sanctions associated with procurement rules and regulations regarding the use of products or services or information or marketing communications.
Indonesia Power juga melakukan pengukuran kinerja pelayanannya kepada pelanggan melalui survei kepuasan pelanggan. Survei tersebut dilakukan secara independen dengan menggunakan jasa surveyor.
Indonesia Power also measure its customer service performance through customer satisfaction surveys. The survey was conducted independently by using an external survey service.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
317
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pada tahun 2012, Indonesia Power mendapatkan nilai Indeks Kepuasan Pelanggan sebesar 77,53 dari skala 100 (>70 tergolong kategori 'sangat bagus'). Pencapaian tersebut melebihi target KPI tahun 2012 yaitu sebesar 70 Indikator yang dinilai didalam survei ini antara lain : 1. Realisasi Karakteristik Operasi di Kontrak (KOK), 2. 3. 4. 5. 6.
In 2012, Indonesia Power achieved Customer Satisfaction Index score of 77.53 from a scale of 100 (> 70 is 'very good' category). The achievement passed the 2012 KPI target of 70. The indicators which were assessed in this survey include: 1. Realization of Operation Characteristics in the Contract (KOK), 2. Generation reliability, 3. Report accuracy (accuracy and time), 4. Attitude of Smile, Greet, Address, Be Polite and Be Courteous 5. Response speed, 6. Employee competence.
Keandalan Pembangkit, Ketepatan Laporan (Akurasi dan Waktu), Sikap Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun (5S), Kecepatan Tanggap, Kompetensi Pegawai.
Indeks Kepuasan Pelanggan Indonesia Power Index of Indonesia Power Customer Satisfaction
77.5
70.0 Keterangan: Nilai Kepuasan Pelanggan untuk tahun 2009-2011 merupakan hasil konversi ke dalam skala 1-100 Note: Customer Satisfaction Index for 2009-2011 are converted into 1-100 scale
68.0
2009
2010
2011
2012
Selama Perusahaan mengoperasikan pembangkit dan tidak pernah dikenakan denda /biaya sanksi-sanksi akibat adanya pelanggaran terhadap peraturan dan hukum lingkungan hidup.
During plant operation, Indonesia Power never received any penalty/fine resulted from violation of environment laws and regulations.
Selain itu untuk melindungi pelanggan dan masyarakat secara luas akibat kegiatan operasi, Indonesia Power senantiasa melakukan secara konsisten kegiatan-kegiatan antara lain mengatur emisi gas buangan, limbah cair sesuai dengan baku mutu lingkungan, konservasi air, pengurangan pencemaran udara, efisiensi energi, perlindungan keanekaragaman hayati, pengurangan dan pemanfatan limbah B3, dan melakukan Reuse, Reduse, Recycle (3R) Limbah padat Non B3.
In addition, to protect the customers and the wider society from operation activities, Indonesia Power consistently conduct activities such as managing gaseous emission, managing wastewater in line with environmental standards, water conservation, air pollution control, energy efficiency, biodiversity conservation, minimizing and utilizing the hazardous waste and implement Reuse, Reduce and Recycle (3R) for Non-hazardous solid waste.
Selain itu media komunikasi yang digunakan untuk mendukung kemudahan dan kelancaran komunikasi antara Indonesia Power dan pelanggan adalah:
Furthermore, to ensure easy and smooth communication between Indonesia Power and the customers, the media used for communication are as follows:
Sarana Komunikasi Communication Tools
Telepon Phone
318
76.2
62-21 526 7666 Ext. 2222/3333 : Energy Trading Management Center (ETMC) & Rencana Operasi Harian (ROH)
62-21 526 7666 Ext. 2222/3333 : Energy Trading Management Center (ETMC) & Daily Operational Plan (ROH)
Ext. 3106 : Realisasi Kinerja Pembangkit
Ext. 3106 : Plant Performance Realization
Ext.3107 : Informasi Rencana Operasi Mingguan (ROM), serta Rencana Operasi Bulanan (ROB) dan Rencana Operasi Tahunan (ROT)
Ext.3107 : Information on Weekly Operational Plant (ROM), Monthly Operational Plan (ROB) & Annual Operational Plan (ROT)
Telepon Direct ETMC : 62-21 522 9813
Direct Call ETMC : 62-21 522 9813
Handphone ETMC : 0811 937 740
Handphone ETMC : 0811 937 740
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Jam Operasi Operating Hour
ETMC, ROH, dan HDKP 24 jam
ETMC, ROH, and HDKP 24 hours
ROM, ROB, ROT Senin-Jumat Jam 07.30 s/d 16.00
ROM, ROB, ROT Monday-Friday at 07.30 - 16.00
Sarana Komunikasi Communication Tools Website Interaksi IP - P3B sebagai Pelanggan Interaction Website IP - P3B as Customer Aplikasi Dispatch Aplikasi Hari Deklarasi Kesiapan Pembangkit Indeks Kerja Pembangkit (HDKP IKP) Aplikasi Generation Availability Information System (GAIS) Aplikasi Java-Bali Biding Operating System (JBOS) Plan Aplikasi Report Application of Power System Operation & Data Integration (Rapsodi) Facsimile ETMC E-mail
Surat Letter
62-21 5253275
Dispatch Application HDKP IKP Application
Jam Operasi Operating Hour
Senin-Jumat Jam 07.30 s/d 16.00
Monday-Friday 07.30 - 16.00
GAIS Application JBOS Plan Application RAPSODI Application
24 Jam 24 Hours
[email protected] [email protected] [email protected]
ROH, HDKP ROM, ROB dan ROT
ROH, HDKP ROM, ROB and ROT
[email protected] [email protected]
Settlement Komersial dan Hubungan Pelanggan 24 jam
Commercial Settlement and 24-hours Customer Relations
Divisi Niaga PT Indonesia Power Jl. Gatot Subroto Kav.18 0231
Rapat Alokasi Energi Energy Allocation Meeting
Senin-Jumat Jam 07.30 s/d 16.00
Monday-Friday 07.30 - 16.00
Setiap Bulan Every Month
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
319
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pengelolaan Keluhan Pelanggan
Customers' Complaint Management
Indonesia Power menindaklanjuti keluhan pelanggan yang dilakukan oleh Divisi Niaga dan dimonitor secara otomatis oleh Aplikasi HDKP. Hasilnya dikompilasi dan dievaluasi oleh Kepala Divisi Niaga untuk dicarikan solusi masalah yang dihadapi, bersama dengan Unit/Divisi terkait untuk kemudian ditindaklanjuti.
Indonesia power follows up the customers' complaint through Commercial Division which is automatically monitored by HDKP application. The result is compiled and evaluated by the head of Commercial Division in order to find out the solution with other related division.
Skema Proses Pengelolaan Keluhan Pelanggan Customers' complaint management scheme
Pelanggan Customers
Keluhan Operasional Real Time
Keluhan Aspek Komersial/Akumulasi Masalah Operasional
Real Time Operational Complaints
Complaints of Commercial Aspects / Accumulation of Operational Problems
Bisa Ditangani UBP/Operator? Can be handled by GBU/Operator? YA Yes Implementasi Solusi Implementation of The Solution
TIDAK No
Identifikasi Penyebab (KDIV AGA/KDIV KIT) Identification of The Cause (KDIV AGA/KDIV KIT)
Analisa & Usulan Solusi (KDIV ENG/KDIV KIT) Analysis & Proposed Solutions (KDIV ENG/KDIV KIT) Knowledge Center Knowledge Center
Kajian Kelayakan? Feasibility Study? YA Yes Implementasi Solusi Implementation of The Solution
320
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Tanggung Jawab kepada Karyawan Responsibility to Employees
“Pegawai merupakan aset berharga yang harus dikelola secara terarah dan terukur dengan memperhatikan praktek kerja yang adil” “Employees are a valuable asset that must be managed in a focused and measurable ways with respect to fair labor practices”
Praktek Ketenagakerjaan
Employment Practices
Bentuk tanggung jawab sosial perusahaan tercermin dari pengelolaan SDM berbasis kompetensi untuk memastikan kesiapan SDM dan organisasi yang selaras dengan RJPP untuk mewujudkan Indonesia Power sebagai Long Run Sustainable Company. Gambar di bawah ini menjelaskan proses Indonesia Power dalam menyiapkan dan mengelola pertumbuhan tenaga kerja dan tetap menyelaraskannya dengan Visi, Misi, Tata Nilai dan RJPP.
The realization of Corporate Social Responsibility is reflected in the competence-based human resources management to ensure the readiness of human resources and organization that is in line with RJPP, to achieve Indonesia Power as a Long Run Sustainable Company. The figure below explains the process in Indonesia Power in preparing and managing employment growth while aligning it with Company Vision, Mission, Values and RJPP.
Persiapan dan Pengelolaan Periode Pertumbuhan Tenaga Kerja Table of Preparation and Management of Employment Growth Period Demografi Pegawai Employment Demography
Struktur Organisasi Organizational Structure
Visi, Misi Value Vision, Mission Value
Formasi Jabatan Position Formation
Analisa Statistik Statistical Analysis
Job Description
Gap Kuantitas & Kualitas Pegawai Gap of Employment Quality and Quantity
Kebutuhan Rekrutmen Recruitment Need
Core Capabilities
RJPP, RUPS, RKAP CLTP, GMS, CWBP
Competence Model
Kompetensi Jabatan Position Competence
Jumlah pegawai Indonesia Power (per 31 Desember 2012) adalah sebanyak 3.526 pegawai, yang terdiri dari 3.498 orang Pegawai Aktif dan 28 orang Pegawai Memasuki Masa Persiapan Pensiun (MPP). Jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun 2011. Penurunan jumlah pegawai Indonesia Power disebabkan oleh faktor memasuki usia pensiun namun juga karena Perusahaan menerapkan Lean Organization sesuai arahan RUPS Indonesia Power dengan pemusatan fungsi administrasi secara bertahap dan penetapan formasi berdasarkan Analisa Beban Kerja (ABK) serta perhitungan standar produktivitas pegawai. Walaupun terjadi penurunan jumlah pegawai, akan tetapi Indonesia Power mempertahankan agar Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan tetap stabil sebagai antisipasi terjadinya gap tingkat pendidikan akibat jumlah pegawai yang memasuki masa pensiun pada periode sebelumnya.
Assessment
Selection/ Assessment/ Placement
Pengembangan karir Pendidikan Pelatihan Penilaian Kinerja Kompensasi Career development, Education/ training, performance assessment, compensation
The number of employees in Indonesia Power (per December 31st, 2012) was 3,526 employees, consisting of 3,498 active employees and 28 employees who were in Retirement Preparation Period. The number was lower than in 2011. The decrease of employees' number in Indonesia Power was caused not only by retirement but also because the company was implementing Lean Organization as directed by the GMS. It was conducted by gradually centralizing administrative functions and determining work formation based on Work Burden Analysis and the calculation of employee productivity standards. Despite the decline in the number of employees, Indonesia Power maintained a steady composition of employees based on education level to anticipate the gap that might be caused by employees going on retirement in the last period.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
321
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
3,696 3,526 3,412
2010
2011
2012
Tabel Komposisi Tenaga Kerja Berdasarkan Status Kepegawaian Tahun 2010 - 2012 The Table of Employee Composition based on Employment status 2010-2012 Status Status
2010
2011
2012
Pegawai
Employee
3,412
3,696
3,526
Non Pegawai (Outsourcing,
Non-employee
1,482
2,207
2,598
Tenaga Kerja Waktu Tertentu)
(Outsourced, fixed-term workers)
Siswa Pra Jabatan
Interns
Total
Total
288
316
152
5,182
6,219
6,276
* Jumlah pegawai tidak termasuk anggota BOD sebanyak 5 orang The number of employees does not include 5 members of BOD 5
Tingkat Turnover Pegawai Tetap
Turnover Rate of Permanent Employees
Tingkat turnover pegawai Indonesia Power pada tahun 2012 adalah 4,97% dari total keseluruhan pegawai. Pada periode pelaporan, terdapat 7 orang pegawai yang diberhentikan sebagai bentuk komitmen perusahaan atas penegakan peraturan disiplin pegawai dan kepatuhan Perusahaan terhadap standar K3 (kondisi kesehatan fisik yang tidak mampu untuk melanjutkan tugas kedinasan). Sedangkan faktor alasan kesehatan 3 orang dan alasan kepentingan pribadi sebanyak 3 orang. Selanjutnya untuk mengendalikan tingkat turnover pegawai dan meningkatkan engagement pegawai, Indonesia Power mengimplementasikan strategi talent management dan memastikan remunerasi pegawai tetap kompetitif dibandingkan dengan perusahaan sejenis.
Turnover rate of Indonesia Power employees in 2012 was 4.97% of the total employees. In the reporting period, there were 7 employees terminated as part of the company's commitment to discipline enforcement and compliance with the OHS standard (physical health conditions that prevent an employee to perform their official duties). Three employees were terminated due to health reasons and another 3 were terminated due to personal issues. Furthermore, to control the rate of employee's turnover and to increase employee engagement, Indonesia Power implement talent management strategies and ensure employee remuneration remains competitive compared to similar companies.
Pendidikan & Pelatihan Pegawai
Employee Education & Training
Secara konsisten, Indonesia Power terus berupaya mengembangkan kompetensi pegawai melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan pegawai. Program pengembangan pegawai tersebut didasarkan pada kompetensi yang dimiliki individu untuk memastikan kesesuaiannya dengan kompetensi yang dipersyaratkan untuk suatu jabatan (KKJ). Pengembangan pegawai didasarkan pada 3 kompetensi, yaitu kompetensi utama, peran dan bidang sehingga para pegawai mampu menjawab tantangan pekerjaan mereka, pemenuhan syarat pengembangan karir dan memastikan kompetensi yang dimiliki pegawai menunjang Strategi Perusahaan.
Consistently, Indonesia Power continues to develop employees' competence through a variety of education and training programs for employees. Employee development programs are based on individual competence to ensure they are in line with the competence required for a position. Employee development is based on 3 competence: core competence, role competence and field competence, so that employees are able to answer the challenges of their work, fulfil career development requirements and ensure that the employees' competence supports the Company strategy.
Gambar Direktori Kompetensi dan Kebutuhan Kompetensi Jabatan (KKJ) Picture of Directory of Competence and Position Competency Needs
01 Operasi Pembangkit 02 Pemeliharaan Pembangkit 03 Tata Niaga Tenaga Listrik 04 Sumber Daya Manusia (SDM) 05 Komunikasi 06 Teknologi Informasi (TI) 07 Hukum 08 Administrasi 09 Keuangan 10 Manajemen Pembangkit 11 Generik
322
01 Plant Operation 02 Plant Maintenance 03 Electricity Trade System 04 Human Resources, 05 Communication, 06 Information Technology 07 Law 08 Administration 09 Finance 10 Plant Management 11 Generic
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Kompetensi Bidang Field Competence
Kompetensi Utama Main Competence
Kompetensi Peran Role Competence
CSO - Customer Service Orientation TWK - Teamwork ACH - Achievement Orientation BIN - Business Insight
CFO ATH PNO DEM LDS REB DOT CLE
-
Concern for Order Analytical Thinking Planning & Organizing Decision Making Leadership Relationship Building Developing Others Continuous Learning
Berikut merupakan kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dilakukan sepanjang tahun 2012: No
The following are education and training activities which were conducted during 2012:
Jenis Pendidikan dan Pelatihan Type of Education and Training
Jumlah Kegiatan Number of events
1
Inhouse Training
In-house Training
120
2
Traning Bersama Antar Unit (TBAU)
Inter-unit joint training
293
3
Public Training
Public Training
552
Secara kumulatif, jumlah waktu rata-rata yang digunakan untuk pelatihan dalam waktu satu tahun per tanggal 31 Desember 2012 adalah 10 HOP.
Cumulatively, the average number of time used for training within one year per December 31, 2012 was 10 Day of People Training.
Realisasi Anggaran Untuk Pengembangan SDM
Budget Realization for Human Resource Development
Pada tahun 2012, total investasi yang dialokasikan untuk program pengembangan SDM adalah sebesar Rp81,45miliar. Jika dibandingkan dengan tahun 2011, angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 35,15%. Rincian realisasi investasi pada pengembangan SDM dari tahun 2008 hingga 2012 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
In 2012, the total investment allocated to human resources development program was Rp81.45 billion. Compared to 2011, the number increased by 35.15%. The details of investment realization in human resource development from 2008 to 2012 can be seen in the following table:
Tahun Year
Jumlah Pegawai Number of Employee
Jumlah HOP Number of HOP
Total Biaya HOP (x Rp1.000) Total HOP (x Rp1.000)
Realisasi Biaya Hari Orang Pelatihan (HOP) (xRp1.000) Budget realization People Training Day (HOP) (xRp1.000)
2008
3,433
34,330
11,273,465
329
2009
3,245
32,450
11,033,176
340
2010
3,375
33,750
20,042,328
594
2011
3,659
36,590
60,270,698
1,647
2012
3,498
34,980
81,454,121
2,329
Penghargaan untuk Tenaga Kerja
Rewards for Employment
Perusahaan memberikan penghargaan kepada tenaga kerja baik pegawai, siswa pra jabatan, maupun tenaga kerja waktu tertentu melalui beberapa cara, ada yang bersifat intrinsik misalnya kesempatan pengembangan diri, lingkungan kerja yang kondusif, dan penghargaan yang bersifat ekstrinsik. Penghargaan-penghargaan tersebut dijabarkan dalam tabel berikut ini :
Our company rewards employees, interns and fixed-term workers in several ways. There are intrinsic rewards such as selfdevelopment opportunities, a comfortable working environment and there are extrinsic rewards. The rewards are described in the following table:
Kebijakan, Layanan, dan Benefit Policy, Service and Benefit Kebijakan Policy
Remunerasi
Remuneration
Pemeliharaan kesehatan Pendidikan/ pelatihan
Health maintenance Education/ training
Kebijakan lainnya
Other policies
Benefit
Gaji/Imbalan Kompensasi lembur Uang pelepasan Tunjangan hari tua Asuransi Jaminan kesehatan Tunjangan kecelakaan kerja Pendidikan formal Pelatihan Pinjaman lunak Bantuan pemakaman dan duka cita Bantuan bencana alam Family Gathering Pakaian kerja/OR Rumah jabatan
Salary Overtime compensation Severance pay Pension Insurance Health insurance Occupational accident insurance Formal education Training Soft loan Donation for funeral
Kendaraan dinas Perjalanan dinas Alat komunikasi
Official vehicle Official trip Communication tools
Alat penunjang kerja
Work supporting tools
Pegawai Employee
Siswa Prajabatan Interns
TKWT TKWT
Donation for natural disaster Family Gathering Uniform House Tertentu Occasionally
Fasilitas kerja Working facilities
Tertentu Occasionally
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
323
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Sistem Manajemen Pengamanan dan Keselamatan Kerja
Occupational Safety and Security Management System
Indonesia Power melakukan kerjasama dengan POLRI dalam program mengamankan Objek Vital Nasional (Obvitnas) dimana seluruh Unit Bisnis Indonesia Power merupakan objek vital nasional yang memiliki keterkaitan dengan kepentingan hidup masyarakat luas terkait pemenuhan energi listrik. Indonesia Power juga melakukan kerja sama dengan perusahaan penyedia jasa keamanan (Satpam) yaitu Garda Power Mandiri (GPM), dimana dalam proses penentuannya telah dipastikan bahwa perusahaan tersebut telah memiliki standar prosedur keamanan terpadu dan sistem pelatihan yang memenuhi aspek-aspek HAM.
Indonesia Power cooperates with the Police Department in the program of National Vital Objects security since all Business Units of Indonesia Power are national vital objects that directly affect the people in relation to electricity supply. Indonesia Power is also working with a security services provider, Garda Power Mandiri (GPM). In the selection process, it was ensured that the provider had a standard integrated safety procedures and training system that respect human rights values.
Kebijakan
Policy
Kebijakan mengenai K3 tertuang dalam Keputusan Direksi Nomor: 41.K/010/IP/2012 tentang Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (K3L) dan menjadi klausul tertentu yang terdapat pada Perjanjian Kerja Bersama. Kebijakan ini merupakan komitmen perusahaan mulai dari Pimpinan tertinggi sampai tingkat pelaksana di lingkungan Indonesia Power yang bertujuan untuk mewujudkan kondisi handal dan aman bagi instalasi, kondisi aman dari bahaya bagi manusia, serta kondisi akrab dengan lingkungan.
Policy on OHS is defined in the Director's Decision Number: 41.K/010/IP/2012 on Occupational Safety, Health and Environment Policy and a specific clause in the Collective Bargaining Agreement. This policy is a corporate commitment from the top management to the implementing level in Indonesian Power that aims to create safe and reliable conditions for installation, safe conditions for humans, as well as friendly to the environment.
Untuk membina dan mengawal terlaksananya seluruh kebijakan dan prosedur K3 di Indonesia Power dibentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di setiap Unit Bisnis dan Korporat yang diketuai oleh Pimpinan tertinggi Indonesia Power dimana 553 karyawan atau sebesar 15,81% dari total karyawan terlibat dalam struktur formal kepengurusan.
To develop and monitor the implementation of all OHS policies and procedures, Indonesia Power established the Supervisory Committee for Occupational Health and Safety (OHS) in each Business Unit and head office, which is led by the top management of Indonesia Power, where 553 employees or 15.81% of the total employees are engaged the committee structure.
Audit Sistem Manajemen K3
Audit of OHS Management System
Indonesia Power telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor: PER.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Prinsip penerapan di tempat kerja didasarkan pada pelaksanaan rekomendasi pengendalian yang dimulai dengan identifikasi bahaya dan penilaian risiko, serta melakukan pemantauan penerapan dengan inspeksi K3, inspeksi perlengkapan tanggap darurat, audit internal, dan tinjauan manajemen.
Indonesia Power has applied Occupational Health and Safety Management System in accordance with the Decree of the Minister for Manpower and Transmigration number PER.05/MEN/1996 on Occupational Health and Safety Management System (OHSMS). The application of the principle at the workplace is based on the implementation of controlling recommendations, from hazard identification and risk assessment, and monitoring of implementation through OHS inspections, emergency response equipment inspection, internal audits and management review.
Pada tahun 2012 telah dilakukan audit resertifikasi SMK3 terhadap tiga Unit Bisnis, diantaranya UBP Kamojang, UBP Saguling, dan UBP Semarang.
In 2012, OHS recertification audit was conducted at three GBUs, namely Kamojang GBU, Saguling GBU and Semarang GBU
Temuan Audit Resertifikasi SMK3 Audit Findings of OHSMS Recertification
3
2
1
0
6.8.1
10.1.1
11.1.1
11.1.2
Klausul Permenaker No.5 Th 1996 Clauses of Permenaker No. 5/1996
324
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
1.3.1
Temuan audit terbanyak yaitu pada klausul terkait perlengkapan P3K, prosedur K3, pelaksanaan audit internal SMK3, kompetensi auditor internal SMK3, dan tinjauan ulang serta evaluasi. Dari hasil audit tersebut didapatkan pencapaian sebagai berikut : No
Unit Bisnis Pembangkit Generating Business Unit
Most audit findings related to P3K equipment, OHS procedure, OHSMS internal audit implementation, OHSMS internal auditor competence, review and also evaluation. The audit reflected the following achievements: Pencapaian Achievement
Bendera Flag
1
UBP Saguling
Saguling GBU
88%
EMAS
2
UBP Kamojang
Kamojang GBU
87%
EMAS
GOLD GOLD
3
UBP Semarang
Semarang GBU
82%
PERAK
SILVER
Kinerja Sistem Manajemen K3
Performance of OHS System Management
Indonesia Power memiliki kinerja yang baik dalam pelaksanaan kebijakan dan prosedur K3. Sebagai pencapaian program implementasi K3 di tahun 2012 adalah 2 Unit Bisnis memperoleh Bendera Emas SMK3, 1 Unit Bisnis memperoleh Bendera Perak, serta 8 Unit Bisnis dan Kantor Pusat memperoleh penghargaan kecelakaan nihil (zero accident). Namun demikian, pada tahun 2012 terdapat satu insiden yang terjadi pada salah satu Unit Bisnis Indonesia Power yaitu UBP Suralaya dimana terjadi kebakaran pada belt conveyor (BC) 13 & 14 yang disebabkan oleh fines batubara. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Untuk penanggulangan dilakukan tindakan perbaikan BC dan pemanfaatan cross belt conveyor, sehingga dapat meminimalkan dampak buruk yang lebih besar dan unit masih dapat beroperasi hingga beberapa jam kemudian sehingga tidak terjadi pemadaman seketika. Saat ini, kondisi dari Unit Bisnis Suralaya pasca insiden tersebut telah 100% pulih dan dapat beroperasi dengan normal kembali. Secara rinci, kinerja perusahaan terkait K3 di setiap Unit Bisnis dapat terlihat pada tabel berikut :
Indonesia Power has a good performance in implementing OHS policies and procedures. The achievements in OHS implementation program in 2012 included 2 Business Units receiving OHSMS Gold Flags, 1 Business Unit receiving Silver Flag and 8 Business Units and Head Office awarded zero accidents. However, in 2012 there was one incident in one Business Unit, the Suralaya GBU. There was a fire on the belt conveyor (BC) 13 & 14 caused by coal fines. Fortunately, there were no victims in the incident. BC repair and cross-belt conveyor utilization were taken to minimize further impact. The unit was still operating in the next few hours, preventing instant outage. Currently, Suralaya GBU has been 100% recovered and is operating normally. In details, the company performance related to OHS in each Business Unit is described in the following table:
No
UBP GBU
Kecelakaan Kerja Occupational Incident
Absensi Akibat Sakit/ Kecelakan Kerja Absence due to illness/ occupational incident
Index of Employee Absence Due to Illness (IPTMKS) (%) 2011
2012
1
UBP Suralaya
Suralaya GBU
1
783 HO
0.49
0.43
2
UBP Priok
Priok GBU
0
263 HO
0.4
0.34
3
UBP Saguling
Saguling GBU
0
562 HO
0.47
0.67
4
UBP Kamojang
Kamojang GBU
0
250 HO
0.3
0.33
5
UBP Mrica
Mrica GBU
0
167 HO
0.52
0.23
6
UBP Semarang
Semarang GBU
0
154 HO
0.13
0.17
7
UBP Perak Grati
Perak Grati GBU
0
79 HO
0.2
0.14
8
UBP Bali
Bali GBU
0
133 HO
0.39
0.22
9
UB Pemeliharaan
Maintenance BU
0
18 HO
0.17
0.05
10
UBOH PLTU Banten 1 Suralaya
Banten 1 Suralaya SPP OMBU
0
42 HO
0.71
0.45
11
UBOH PLTUBanten 2 Labuan
Banten 2 Labuan SPP OMBU
0
103 HO
0.36
0.25
12
UBOH PLTU Banten 3 Lontar
Banten 3 Lontar SPP OMBU
0
615 HO
0.89
2.2
13
UBOH PLTU Jawa Barat 2
Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu
0
127 HO
-
0.84
Pelabuhan Ratu
SPP OMBU
Kantor Pusat
Head Office
554 HO
0.73
0.7
TOTAL
TOTAL
3850 HO
0.42
0.43
14
0
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
325
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Kesehatan
Health
Indeks Pegawai Tidak Masuk Kerja Karena Sakit (IPMTKS) diperoleh dari pembagian jumlah hari orang sakit dengan total hari orang kerja. Pada periode pelaporan, secara keseluruhan, IPTMKS masih cukup rendah, namun salah satu unit bisnis yaitu UBOH PLTU Banten 3 Lontar mencapai IPTMKS yang lebih tinggi dibandingkan yang lainnya disebabkan oleh satu orang pegawai yang mengalami sakit dalam waktu yang cukup lama.
The Index of Employee Absence due to Illness (IPMTKS) is calculated by dividing the total number of sick days with the total work days. In this reporting period, in genera, IPTMKS was relatively low. However, one of the Business Unit i.e. Banten 3 Lontar SPP OMBU had a higher index than others due to an employee being sick for a long period of time.
Salah satu upaya untuk mewujudkan kinerja unggul K3 adalah peningkatan kompetensi pegawai Indonesia Power, termasuk keluarganya, terkait dengan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan penyakit menular dan berbahaya. Untuk itu, berbagai program penyuluhan dan peningkatan kompetensi telah dilakukan pada tahun 2012, antara lain:
One of the efforts to achieve an outstanding OHS performance is through improving the competence of employees and their families, in relation to occupational diseases and infectious and dangerous diseases. Therefore, a variety of information programs and competence development programs were held in 2012, among others:
Jenis Kegiatan Type of Event
No 1
Sosialisasi Penyakit Akibat Kerja (PAK)
2
326
Penyelenggara Organizer
Lokasi Location
Januari/ Februari
January/ February
Dinas Kesehatan, PRODIA
Department of Health, PRODIA
Seluruh Unit All Units and dan Kantor Head Office Pusat
Pelatihan First Aid (P3K) Training Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
Sepanjang tahun 2012
During 2012
PMI
Indonesian Red Cross (PMI)
Seluruh Unit All Units and dan Kantor Head Office Pusat
3
Lomba First Aid (P3K) Pertolongan Competition Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
Januari
January
PMI dan Internal
Indonesian Red Cross (PMI) and Internal
UBP Bali
4
Sosialisasi Penyakit TB
November
November
Dinas Kesehatan Banten
Department of Health of Banten
UBP Suralaya Suralaya GBU
5
Sosialisasi Bahaya Socialization of HIV/AIDS melalui HIV/AIDS through media internal internal media
Sepanjang tahun 2012
During 2012
Pihak Internal
Internal
Seluruh Unit All Units and dan Kantor Head Office Pusat
6
Penatalaksanaan Degenerative disease Penyakit management (Heart Degeneratif and Hypertension) (Jantung dan Hipertensi)
April, Juli, dan April, July, Desember and December
Yayasan Jantung Indonesia dan dokter klinik perusahaan
Yayasan Jantung Indonesia and doctors from company clinics
Seluruh Unit All Units and dan Kantor Head Office Pusat
7
Kegiatan Donor Darah
Januari, Februari
January, February
PMI
Indonesian Red Cross (PMI)
Seluruh Unit All Units and dan Kantor Head Office Pusat
8
Olahraga Gerak Marching and joint Jalan Santai dan exercise Senam Kesegaran Jasmani
Februari
February
PMI
Indonesian Red Cross (PMI)
UBP Saguling, Saguling GBU UBP Bali Bali GBU
9
Pemeriksaan Osteoporosis
Osteoporosis examination
Januari
January
Anlene
Anlene
UBP Kamojang
Kamojang GBU
Penyuluhan “Penanganan Sindrom Metabolik dan Faktor Risiko Obesitas”
Seminar "Management of Metabolic Syndrome and Obesity Risk Factor"
Januari
January
Dinas Kesehatan
Department of Health
UBP Perak Grati
Perak Grati GBU
10
Socialization of Occupational diseases (PAK)
Periode Period
Socialization of TB disease
Blood Donation Activity
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Bali GBU
Selain itu, dilakukan pemeriksaan medis (medical check up) secara berkala yang diprioritaskan untuk para pegawai yang berusia 40 tahun ke atas dan/atau pegawai bagian operasi dan pemeliharaan dan/atau pegawai yang memiliki risiko paparan kesehatan di tempat kerja sesuai dengan UU No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan Permenakertrans Per.02/Men/ 1980 tentang Pemeriksaan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja terkait kewajiban pemeriksaan kesehatan pegawai.
In addition, our company conducts routine medical check-ups, prioritized for employees above 40 years old and/or operation and management employees. It is also for employees who are exposed to health risks in the workplace according to Law number 1 of 1970 on Occupational Safety and the Regulation of Ministry of Manpower and Transmigration Per.02/Men/1980 regarding Employee Examination in the Implementation of Occupational Safety in relation to employer's obligation to undertake employee medical examination.
HAM dan Kesetaraan Gender
Human Right and Gender Equity
Sebagai bentuk keseriusan dalam menjaga hak-hak asasi manusia para pegawai dan seluruh pemangku kepentingan melalui kegiatan pengembangan SDM, secara umum materi-materi program pengembangan yang diselenggarakan untuk pegawai internal (misalnya auditor dan tim Komite Pemeriksa Pelanggaran Disiplin Pegawai/KP2DP) oleh Indonesia Power telah mengandung nilai-nilai HAM. Sedangkan bagi pegawai yang bersifat outsource, khususnya para petugas keamanan, Indonesia Power telah memastikan bahwa pihak penyelenggara telah memiliki SOP pelatihan terkait kepatuhan akan HAM pada seluruh Unit Bisnis. (ada program pelatihan khusus mengenai HAM untuk petugas keamanan yang bekerjasama dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia (POLRI).
To show serious commitment in protecting the human rights of employees and all stakeholders through human resources development activities, the materials for internal development programs (i.e. for auditors and the Committee of Employee Discipline Violation) have contained human rights values. For outsourced employees, especially security personnel, Indonesia Power ensures that the organizers in all business units have the training SOP that respects human rights. There are special training programs on human rights for security personnel, in which we collaborate with the Indonesia Police Department (POLRI).
Sedangkan dalam hal gender, Indonesia Power memperlakukan SDM tanpa memandang unsur gender maupun ras. Penerapan prinsip non-diskriminasi menjadi dasar dalam berinteraksi dengan karyawan dalam kerangka menciptakan hubungan industrial yang harmonis. Selama tahun 2012 Indonesia Power memberi dukungan terhadap kegiatan yang sosial yang dilakukan di lingkungan kantor (kerjasama dengan Asosiasi Ibu Menyusui untuk kegiatan Kantor Ramah Ibu, diantaranya dengan penyediaan ruang laktasi dan dukungan bagi pegawai yang menyusui) serta di lingkungan PLN Group melalui partisipasi dalam kegiatan IKPLN dan Klub Jakarta Elektrik.
On gender, Indonesia Power treats human recourses regardless of gender or race. The implementation of non-discrimination principle becomes a foundation for interacting with employees, to create harmonious industrial relations. During 2012, Indonesia Power supported social activities in work environment (in collaboration with the Nursing Mothers Association for MotherFriendly Office activities, including establishing lactation rooms and support for nursing employees). The social activities were also conducted in PLN group through the participation in Jakarta Electric Club and IKPLN.
Hubungan Industrial
Industrial Relations
Indonesia Power menjamin dan memberikan kebebasan kepada karyawan dalam berserikat dan mengungkapkan pendapat. Indonesia Power menjunjung tinggi kepatuhan terhadap peraturan dan perundang undangan terkait ketenagakerjaan yang dikeluarkan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta standar International Labor Organization (ILO).
Indonesia Power guarantees and gives employees the freedom for association and expression. Indonesia Power upholds the laws and regulations relating to employment issued by the Ministry of Manpower and Transmigration and standards of the International Labor Organization (ILO).
Telah terbentuk wadah Serikat Pekerja yang bernama Persatuan Pegawai Indonesia Power (PP IP). Manfaat yang telah dirasakan dengan keberadaan wadah tersebut adalah menjembatani komunikasi pegawai dan manajemen serta memperjuangkan aspirasi pegawai.
A workers' union has been established, called Indonesia Power Employee Association (PP IP). The benefits include bridging communication between employees and management and promotion of employees' aspirations.
Pada tahun 2012 telah ditanda tangani dokumen Perjanjian Kerja Bersama secara tripartid antara karyawan, manajemen, dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tanggal 30 Desember 2011. Selama tahun 2012 PP IP telah berhasil menyelesaikan 89,47% atas sejumlah pengaduan dari pegawai melalui delapan pertemuan PP IP dengan manajemen serta melaksanakan sosialisasi sebanyak 5 kali.
A Collective Labour Agreement was signed on December 30th, 2011 between employees, management and the Ministry of Manpower and Transmigration. During the 2012 PP IP has successfully completed 89.47% of the complaints filed by employees through eight PP IP meetings with management and 5 socialization sessions.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
327
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Testimoni Testimonials
Harlen Kepala Divisi Pembinaan Pembangkit, sebagai Pembina K3 Indonesia Power Divison Head of Power Generation Development, as an OHS Advisor at Indonesia Power
“Zero accident sudah menjadi suatu keharusan dan prioritas utama. Jika unit mengalami suatu kecelakaan kerja maka akan berdampak langsung pada nilai yang paling rendah. Kebijakan manajemen yang ketat di tingkat operasional merupakan kunci keberhasilan meraih predikat 'sempurna' dalam tataran perolehan penghargaan” “Zero accident has become a necessity and a main priority. If a unit had an accident, it will instantly affect the score to the lowest level. Strict management policy at the operational level is the key to the success in achieving the 'perfection' in relation to awards”
Refdi Madefri Ahli Senior Manajemen K3 Lingkungan dan Anggota Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N) Senior Expert of Environment OHS Management and Member of National Board of Occupational Health and Safety “Setiap orang yang menganggap K3 tidak terlalu penting atau hanya mengandalkan cost saja, bisa berubah paradigmanya karena sebenarnya K3 penting dikelola dan dikembangkan untuk menghindari kerugian akibat kecelakaan. Selain itu setiap Unit agar lebih memperhatikan lagi kondisi lingkungan serta peralatan yang digunakan untuk produksi, jangan sampai ada lagi alat yang rusak dan masih saja dipakai untuk proses produksi” “Anyone who considers OHS as not important or considers only cost can have a change in paradigm, because actually OHS is important to be managed and developed to avoid losses due to accidents. In addition, every unit is encouraged to be more attentive to the environment and equipment used in production. Do not let any damaged equipment be used for production process”.
328
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Halaman ini sengaja dikosongkan This page has been intentionally left blank
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
329
330
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Laporan Auditor Independen Independent Auditor Report
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
331
Laporan Keuangan Financial Report
332
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
333
Laporan Keuangan Financial Report
334
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
335
Laporan Keuangan Financial Report
336
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
337
Laporan Keuangan Financial Report
338
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
339
Laporan Keuangan Financial Report
340
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
341
Laporan Keuangan Financial Report
342
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
343
Laporan Keuangan Financial Report
344
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
345
Laporan Keuangan Financial Report
346
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
347
Laporan Keuangan Financial Report
348
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
349
Laporan Keuangan Financial Report
350
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
351
Laporan Keuangan Financial Report
352
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
353
Laporan Keuangan Financial Report
354
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
355
Laporan Keuangan Financial Report
356
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
357
Laporan Keuangan Financial Report
358
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
359
Laporan Keuangan Financial Report
360
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
361
Laporan Keuangan Financial Report
362
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
363
Laporan Keuangan Financial Report
364
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
365
Laporan Keuangan Financial Report
366
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
367
Laporan Keuangan Financial Report
368
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
369
Laporan Keuangan Financial Report
370
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
371
Laporan Keuangan Financial Report
372
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
373
Laporan Keuangan Financial Report
374
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
375
Laporan Keuangan Financial Report
376
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
377
Laporan Keuangan Financial Report
378
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
379
Laporan Keuangan Financial Report
380
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
381
Laporan Keuangan Financial Report
382
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
383
Laporan Keuangan Financial Report
384
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
385
Laporan Keuangan Financial Report
386
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
387
Laporan Keuangan Financial Report
388
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
389
Laporan Keuangan Financial Report
390
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
391
Laporan Keuangan Financial Report
392
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
393
Laporan Keuangan Financial Report
394
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
395
Laporan Keuangan Financial Report
396
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Power 2012 An nual Repor t
397
Laporan Keuangan Financial Report
398
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
399
Laporan Keuangan Financial Report
400
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
401
Laporan Keuangan Financial Report
402
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
403
Laporan Keuangan Financial Report
404
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
405
Laporan Keuangan Financial Report
406
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
407
Laporan Keuangan Financial Report
408
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
409
Laporan Keuangan Financial Report
410
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
411
Laporan Keuangan Financial Report
412
Laporan Tahun an 201 2 PT Ind onesia Po wer
PT Indo nesia Pow er 2012 An nual R epo rt
413
Referensi Kriteria Annual Report Award (ARA) Tahun 2012 Cross Reference to Annual Report Award (ARA) Criteria 2012
KRITERIA CRITERIA
PENJELASAN EXPLANATION
I.
Umum General
1
Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris.
The annual report is presented in the good and true Indonesian language and also recommended to serve in English.
2
Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca
The annual report is printed with good quality and use the type and size of the font that is easy to read
3
Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas
The annual report includes company Identities clearly
4
Laporan tahunan ditampilkan di website perusahaan
The annual report is shown at website company
Nama perusahaan dan tahun Annual Report ditampilkan di: 1. Sampul muka; 2. Samping; 3. Sampul belakang; dan 4. Setiap halaman
Company name and the year of the Annual Report shown in: 1. Front cover; 2. Side; 3. Back cover, and 4. Each page
HALAMAN PAGES
II. Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights 1
2
3
4
5
414
Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun
Information of Company business results in the form of comparisons for three (3) years or since starting his business if the enterprise carries on business activities for less than 3 (three) years
Informasi memuat antara lain: 1. Penjualan/pendapatan usaha 2. Laba (rugi) 3. Total laba (rugi) komprehensif 4. Laba (rugi) per saham
Information includes, among others: 1. Sales / revenues 2. Profit (loss) 3. Total profit (loss) Comprehensive 4. Profit (loss) per share
vii-xii
Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun
Information of Company's financial position in the form of comparisons for three (3) years or since starting his business if the company is running its business for less than 3 (three) years
Informasi memuat antara lain: 1. Modal kerja bersih 2. Jumlah investasi pada entitas asosiasi dan/atau joint venture 3. Jumlah aset 4. Jumlah liabilitas 5. Jumlah ekuitas
Information includes, among others: 1. Net working capital 2. Total of investment in associates and / or joint ventures 3. Total assets 4. Total liabilities 5. Total equity
vii-xii
Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun
Financial ratio in the form of comparation for 3 (three) years or since starting his business if the company is running its business for less than 3 (three) years
Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan
Information includes five (5) financial ratios that are common and relevant to company industry
Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik.
Information of stock price in the form of tables and graphs
Informasi dalam bentuk tabel dan grafik yang memuat: 1. Jumlah saham yang beredar; 2. Kapitalisasi pasar; 3. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan 4. Volume perdagangan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada).
Information in the form of tables and graphs that contain: 1. Number of shares outstanding; 2. Market capitalization; 3. The highest, low, and closing stock price; and 4. Trading volume For each quarter in two (2) years of recent fiscal year (if any).
vii-viii
Informasi memuat: 1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding) 2. Tingkat bunga/imbalan 3. Tanggal jatuh tempo 4. Peringkat obligasi/sukuk
Information includes: 1. Number of bonds / sukuk / bond outstanding convertible (outstanding) 2. Interest rate / yield 3. Due date 4. Rating bond / sukuk
vii-viii
Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir
Information on bond, or sukuk outstanding convertible bonds in 2 (two) recent financial years
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
vii-xii
KRITERIA CRITERIA
III.
PENJELASAN EXPLANATION
HALAMAN PAGES
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Report of the Board of Commissioners and Board of Directors
1
Laporan Dewan Komisaris
Report of the Board of Commissioners
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi 3. Perubahan komposisi Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada)
Contain the following: 1. Assessment of the performance of the Board of Directors of the management company 2. View on company's business prospects compiled by the Board of Directors 3. Changes in the composition of the Board of Commissioners and reason of change (if any)
2-6
2
Laporan Direksi
Report of the Board of Directors
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendalakendala yang dihadapi perusahaan 2. Gambaran tentang prospek usaha 3. Penerapan tata kelola perusahaan 4. Perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya (jika ada)
Contain the following: 1. The Company Performance Analysis include strategy policy, Performance Comparison based on target, and challanges
12-19
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri 2. Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan 3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya 4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau: penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan
Contain the following: 1. Signature stated on separate sheets 2. Statement that the Board of Directors and Board of Commissioners are fully responsible for the accuracy of the contents of the annual report
3
Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris
Signature of members of the Board of Directors and Board of Commissioners
2. Description of business prospect 3. Implementation of corporate governance 4. Changes in the composition of the Board of Directors and reason of changed (if any) ii
3. Signed by all members of the Board of Commissioners and the Board of Directors by name and position 4. Written explanation in a separate letter from the concerned in the event of a member of the Board of Commissioners or Directors who did not sign the annual report, or: written explanations in a separate letter from the other members in the event that there is a written explanation of the concerned
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
415
KRITERIA CRITERIA
IV.
HALAMAN PAGES
Profil Perusahaan Company Profile
1
Nama dan alamat lengkap perusahaan
Name and complete address of the company
Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan website
Information containing such as name and address, postal code, Telephone Number, Fax, email, and website
26
2
Riwayat singkat perusahaan
A brief history of the company
Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada).
Include: date / year of establishment, name, and company name change (if any)
27-28
3
Bidang usaha
Line of business
Uraian mengenai antara lain: 1. Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir; dan 2. Penjelasan mengenai produk dan/atau jasa yang dihasilkan
Description of, among others: 1. Business activities of the company according to the latest articles of association, and 2. description of products and / or services produced
36-41
4
Struktur organisasi
Organization Structure
Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah direksi
In chart form, include the name and position at least until the structure of one level below the board of directors
48-49
5
Visi dan misi perusahaan
Vision and mission of Company
Mencakup: 1. visi perusahaan; 2. misi perusahaan; dan 3. keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh Direksi/Dewan Komisaris
Includes: 1. vision of the company; 2. mission of the company, and 3. vision and mission statement that has been approved by the Board of Directors / Board of Commissioners
29-30
6
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris;
Identity and brief biography members of Board of Commissioners;
Informasi memuat antara lain: 1. Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) 3. Umur 4. Pendidikan 5. Pengalaman kerja 6. Tanggal penunjukkan pertama kali sebagai anggota Dewan Komisaris
Information includes, among others: 1. name 2. Positions (including positions in companies or other institutions) 3. Age 4. Education 5. work experience 6. Date of first appointment as a member of the Board of Commissioners
7-10
7
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi
Identity and brief biographies of the Directors
Informasi memuat antara lain: 1. Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) 3. Umur 4. Pendidikan 5. Pengalaman kerja 6. Tanggal penunjukkan pertama kali sebagai anggota Dewan Komisaris
Information includes, among others: 1. Name 2. Positions (including positions in companies or other institutions)
20-23
8
416
PENJELASAN EXPLANATION
Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan)
Number of employees (comparative 2 years) and a description of the development of competence (eg, aspects of education and training of employees)
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah karyawan untuk masing- masing level organisasi 2. Jumlah karyawan untuk masing- masing tingkat pendidikan 3. Pelatihan karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan 4. Biaya yang telah dikeluarkan
3. 4. 5. 6.
Age Education work experience Date of first appointment as a member of the Board of Directors
Information includes, among others: 1. Number of employees for each level of the organization 2. Number of employees for each level of education 3. Employee training has been done by reflecting the equality of opportunity to all employees 4. Costs already incurred
vii-viii, 101-119
KRITERIA CRITERIA
9
Komposisi pemegang saham
10 Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasi
11 Struktur grup perusahaan
12
Kronologis pencatatan saham
PENJELASAN EXPLANATION
HALAMAN PAGES
Composition of shareholders
Mencakup antara lain: 1. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham 2. Nama direktur dan komisaris yang memiliki saham 3. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masingmasing kurang dari 5%, dan persentase kepemilikannya
Include, among others: 1. Behalf of shareholders who own 5% or more shares 2. Names of the directors and commissioners who have shares 3. Community shareholder groups with their respective shareholding of less than 5%, and percentage of ownership
47
List of subsidiaries and / or associates
Informasi memuat antara lain : 1. Nama entitas anak dan/atau asosiasi 2. Persentase kepemilikan saham 3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/atau entitas asosiasi 4. Keterangan status operasi entitas anak dan/atau entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi)
Information includes, among others: 1. Name of subsidiary and / or associate 2. Percentage of shareholding 3. Description of the business subsidiaries and / or associates
52-54
Structure of the group of companies
Chronological listing of shares
Informasi memuat antara lain: 1. Nama entitas anak dan/atau asosiasi 2. Persentase kepemilikan saham 3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/atau entitas asosiasi 4. Keterangan status operasi entitas anak dan/atau entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi)
4. Subsidiaries operating status information and / or an associate (already operating or not operating) Information includes, among others: 1. Name of subsidiary and / or associate 2. Percentage of shareholding 3. Description of the business subsidiaries and / or associates 4. Subsidiaries operating status information and / or an associate (already operating or not operating)
51
Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan saham 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah saham 3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku 4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan
Include, among others: 1. Chronological listing of shares 2. Types of corporate actions (corporate actions) that cause changes in the number of shares
55
3. Changes in the number of shares of initial registration until the end of the financial year 4. Name of Stock exchanges where the company share is listed
13
Kronologis pencatatan efek lainnya;
Chronological recording of other effects;
Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan efek lainnya 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya 3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku 4. Nama Bursa dimana efek lainnya dicatatkan 5. Peringkat efek
Include, among others: 1. Chronological listing of Other securities 2. Types of corporate actions (corporate actions) that cause changes in the amount of other securities 3. changes of number of other securities in the initial registration until the end of the financial year 4. Stock Exchange name where other securities listed 5. Rating of securities
55
14
Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal
Name and address of the agency and or professions supporting the capital markets
Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan alamat BAE 2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik 3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek
Information includes, among others: 1. Name and address of BAE 2. Name and address of the Public Accounting Firm 3. Name and address of company securities rating
55
15
Penghargaan dan/atau sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional
Awards and / or certification obtained both national and international
Informasi memuat antara lain: 1. Nama penghargaan dan/atau sertifikasi 2. Tahun perolehan 3. Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikasi 4. Masa berlaku (untuk sertifikasi)
Information includes, among others: 1. Award name and / or certification
44-46
Nama dan alamat entitas anak dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada)
Name and address of the subsidiaries and / or branches or representative offices (if any)
16
2. Year of acquisition 3. Awards Grantor Agency and / or certification 4. Validity period (for certification)
56-57
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
417
KRITERIA CRITERIA
PENJELASAN EXPLANATION
HALAMAN PAGES
V. Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Analysis and Discussion of Management on Company Performance
1.
2.
Uraian atas kinerja keuangan perusahaan
Overview of operations per business segment
Description on the company financial performance
Memuat uraian mengenai: 1. Produksi/kegiatan usaha; 2. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi; 3. Penjualan/pendapatan usaha; 4. Profitabilitas;
Include a description of: 1. Production / business activity; 2. Increase / decrease in production capacity; 3. Sales / revenue; 4. Profitability;
untuk masing-masing segmen usaha yang diungkapkan dalam laporan keuangan (jika ada)
For each business segment is disclosed in the financial statements (if any)
Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel) , antara lain mengenai: 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset 2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang dan total liabilitas 3. Ekuitas 4. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi), pendapatan komprehensif lain, dan total laba 5. Arus Kas
Financial performance analysis includes a comparison between the financial performance for the year to the previous year (in the form of narrative and tables), among others: 1. Current assets, non-current assets, and total assets
Penjelasan tentang : 1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka panjang 2. Tingkat kolektibilitas piutang
Explanation of: 1. Ability to pay debt, both short term and long term
4.
Bahasan tentang struktur modal (capital structure), dan kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy)
A discussion of the capital structure (capital structure), and policy management of the capital structure (capital structure policy)
Penjelasan atas: 1. Struktur modal, dan 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal
Explanation of: 1. Capital structure, and 2. capital structure policies
5.
Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal
Discussion of material commitments for capital investments
Penjelasan tentang: 1. Tujuan dari ikatan tersebut 2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatanikatan tersebut 3. Mata uang yang menjadi denominasi 4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal, agar diungkapkan
Explanation of: 1. The purpose of the bond 2. Sources of funds to meet these bonds
Penjelasan mengenai: 1. Besaran peningkatan/ penurunan penjualan atau pendapatan bersih 2. Faktor penyebab peningkatan/penurunan material dari penjualan atau pendapatan bersih yang dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan/atau adanya produk atau jasa baru
Explanation of: 1. Magnitude of the increase / decrease of sales or net revenues
Jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan/pendapatan bersih, maka berikan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan/atau adanya produk atau jasa baru
If the financial statements disclose increase or decrease of material from sales / net income, then provide a discussion of the extent to which these changes can be attributed to the amount of goods or services sold, and / or any new products or services
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
120-138
2. Equity 4. Sales / revenues, expenses and net profit (loss), other comprehensive income and total net profit (loss) Comprehensive 5. Cash flow
Discussion and analysis of the debt payment ability and the collectibility of receivables, by presenting the calculation of relevant ratios
6.
74-89
2. Short-term liabilities, long term liabilities and total liabilities
Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan, dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan
3.
418
Tinjauan operasi per segmen usaha
139-142
2. The collectibility of receivables 143
144-146
3. A currency denomination 4. Planned steps to protect the company from the risk of foreign currency related Note: if the company does not have bonds related capital investments, so that disclosed
2. Factors causing the increase / decrease of material from sales or net income attributed to the amount of goods or services sold, and / or any new products or services
122
KRITERIA CRITERIA
PENJELASAN EXPLANATION
HALAMAN PAGES
7.
Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan
Information on Comparison between the target at the beginning of the fiscal year with the outcome (realization), and the target or projection to be achieved for the coming year regarding revenue, earnings, capital structure, or other that are considered important for company
Informasi memuat antara lain: 1. perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi) 2. target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam satu tahun mendatang
Information includes, among others: 1. Comparison between the target at the beginning of the fiscal year with the outcome (realization) 2. Targets or projections to be achieved in the coming years
146-148
8.
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan
Information and material facts occurring after the date of the accountant's report
Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.
Description of significant events after the reporting date, including the impact on the performance of accountants and business risks in the future
148
Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan
Note: if there is no significant event after the date of the accountant's report, to be disclosed
Description of the company's business prospects
Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya
Description of the company's prospects associated with the industry and general economic included quantitative supporting data from the reliable data source
66-69
10. Uraian tentang aspek pemasaran
Description of the marketing
Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar
Description of the marketing aspects on products and / or services of the company, among other marketing strategies and market share
71-73
11. Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir
Description of the dividend policy and the amount of cash dividends per share and the dividend amount per year declared or paid during the 2 (two) years of recent fiscal year
Memuat uraian mengenai: 1. Jumlah dividen kas 2. Jumlah dividen kas per saham 3. Payout ratio untuk masing-masing tahun
Include a description of: 1. The amount of cash dividends 2. The amount of cash dividends per share 3. Payout ratio for each year
Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya
Note: if there is no dividend, to be disclosed the reason
12. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana)
Realization of financial use of proceeds from the public offering (in the case of companies are still required to report actual use of funds)
Memuat uraian mengenai: 1. Total perolehan dana, 2. Rencana penggunaan dana, 3. Rincian penggunaan dana, 4. Saldo dana, dan 5. Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana (jika ada)
Includes a description of: 1. Total proceeds, 2. Plan to use the funds, 3. Details of the use of funds, 4. Fund balance, and 5. GMS approval date for the change of use of funds (if any)
150
13. Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi atau restrukturisasi utang/modal.
Material information regarding the investment, expansion, divestiture, merger / consolidation, acquisition or restructuring debt / equity
Memuat uraian mengenai: 1. Tujuan dilakukannya transaksi;
150-152
2. Nilai transaksi atau jumlah yang direstrukturisasi; 3. Sumber dana.
Includes a description of: 1. The purpose of the transaction; 2. Transaction value or the amount of the restructured; 3. Sources of funding
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan
Note: if it does not have the intended transaction, so that disclosed
9.
Uraian tentang prospek usaha perusahaan
148-149
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
419
KRITERIA CRITERIA
14. Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi.
15. Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan
16. Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi
PENJELASAN EXPLANATION
Information of material transaction involving conflict of interest and / or transactions with affiliates
Description of changes in laws and regulations that have a significant effect on the company
Memuat uraian mengenai: 1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi; 2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; 3. Alasan dilakukannya transaksi; 4. Realisasi transaksi pada periode berjalan; 5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi; dan 6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait.
Includes a description of: 1. Name of transaction parties and the nature of the affiliation; 2. Explanations about the fairness of the transaction; 3. Reasons for the transaction; 4. Realization of transactions in the current period; 5. Company policies related to the mechanism review of the transaction, and 6. Regulatory compliance and related provisions
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan
Note: if it does not have the intended transaction, so that disclosed
HALAMAN PAGES 153-155
156
Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundangundangan dan dampaknya terhadap perusahaan
The description shall include, among others: changes in legislation and its impact on companies
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan
Note: if there is no change in legislation significantly, so that disclosed
Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan
The description shall include, among others: changes in accounting policies, reasons and impact to the financial statements
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi, agar diungkapkan
Note: if there is no change in accounting policies, in order to be disclosed
Description of the Board of Commissioners
Uraian memuat antara lain:
The description includes, among others: 1. Description of responsibilities of the Board of Commissioners 2. Disclosure of remuneration procedures 3. Remuneration structure that shows the components of remuneration and the nominal amount per component for each member of the Board of Commissioners 4. Frequency of meetings and attendance at the meeting of Board of Commissioners 5. Training programs in order to improve the competence of the Board of Commissioners 6. Disclosures regarding Board Charter (guidelines and work rules Board of Commissioners)
189-202, 235-238
Description of Board of Directors
Uraian memuat antara lain: 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masingmasing anggota Direksi
The description includes, among others: 1. The scope of work and responsibilities of each member of the Board of Directors 2. Frequency of meetings 3. The attendance of the directors at the meeting 4. Training programs in order to improve the competence of directors 5. Disclosures regarding Board Charter (guidelines and rules the Board of Directors)
202-216
Description of the change in accounting policy
156-158
VI. Good Corporate Governance 1. Uraian Dewan Komisaris
2. Uraian Direksi
1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris 2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi 3. Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan Komisaris 4. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam pertemuan 5. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris 6. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris)
2. Frekuensi pertemuan 3. Tingkat kehadiran anggota direksi dalam pertemuan 4. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi direksi 5. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Direksi)
420
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
KRITERIA CRITERIA
3.
Assessment terhadap anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi
PENJELASAN EXPLANATION
Assessment of the members of the Board of Commissioners and / or Directors
Mencakup antara lain: 1. Proses pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi 2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi 3. Pihak yang melakukan assessment
HALAMAN PAGES
Include, among others: 1. Implementation of the assessment process for the performance of members of the Board of Commissioners and / or Directors 2. The criteria used in the assessment of the implementation of the performance of members of the Board of Commissioners and / or Directors 3. Parties conducting assessments
163-171 216, 201,
4.
Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Direksi
Description of the remuneration policy for the Board of Directors
Mencakup antara lain: 1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi 2. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Direksi 3. Pengungkapan indikator kinerja untuk mengukur performance Direksi
Include, among others: 1. Disclosure of remuneration procedures 2. Remuneration structure that indicates the type and amount of short-term benefits, postemployment, and / or other longterm for each member of the Board of Directors 3. Disclosure of performance indicators to measure the performance of Directors
163-171, 235-240
5.
Informasi mengenai Pemegang Saham Utama dan Pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu
Information on Major Shareholders and Controlling, either directly or indirectly, to the individual owners
Dalam bentuk skema atau diagram
In the schematic or diagram form
188-189
Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali
Disclosure of affiliation between the members of the Board of Directors, the Board of Commissioners, and the Major Shareholders and / or Controller
Mencakup antara lain: 1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya
Include, among others: 1. Affiliation between the members of the Board of Directors with the other members of the Board of Directors 2. Affiliation between the members of the Board of Directors to the Board of Commissioners 3. Affiliation between the members of the Board of Directors with Major Shareholders and / or Controller 4. Affiliation between the members of the Board of Commissioners with other members of the Board of Commissioners 5. Affiliation between the members of the Board of Commissioners with a Major Shareholder and / or Controller
191-193, 205
6.
7.
Komite Audit
Audit Committee
2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris 3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali 4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Dewan Komisaris lainnya 5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar diungkapkan
Note: if it does not have an affiliate relationship meant, so that disclosed
Mencakup antara lain: 1. Nama dan jabatan anggota komite audit 2. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit 3. Independensi anggota komite audit 4. Uraian tugas dan tanggung jawab 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit 6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit
Include, among others: 1. Name and position of the audit committee members 2. Educational qualifications and work experience of audit committee members 3. Independence of audit committee members 4. Description of duties and responsibilities 5. Brief report of the implementation of the audit committee 6. Frequency of meetings and attendance audit committee
217-223
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
421
KRITERIA CRITERIA
8.
Komite Nominasi dan Remunerasi
PENJELASAN EXPLANATION
Nomination and Remuneration Committee
Include, among others: 1. Name, position, and brief biography nomination committee members and / or remuneration 2. Independence of the members of the nomination committee and / or remuneration 3. Description of duties and responsibilities 4. Description of the nomination committee activities and / or remuneration 5. The frequency of meetings and the nomination committee attendance and / or remuneration
232, 224-232
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain 2. Independensi anggota komite lain 3. Uraian tugas dan tanggung jawab 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain
Include, among others: 1. Name, title, and brief biography other committee members
224-232
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite nominasi dan/atau remunerasi 2. Independensi anggota komite nominasi dan/atau remunerasi 3. Uraian tugas dan tanggung jawab 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi dan/atau remunerasi 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite nominasi dan/atau remunerasi
9.
Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan
2. Independence of the other committee members 3. Description of duties and responsibilities 4. Description of the activities of other committees 5. Frequency of meetings and other committee attendance
10. Uraian tugas dan fungsi sekretaris perusahaan
Description of the duties and functions of corporate secretary
Mencakup antara lain: 1. Nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan 2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan
Include, among others: 1. Name and a brief history of the corporate secretary position 2. Description of the corporate secretarial duties
271-279
11. Uraian mengenai unit audit internal
Description of the internal audit unit
Mencakup antara lain: 1. Nama ketua unit audit internal 2. Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit internal 3. Kualifikasi/sertifikasi sebagai profesi audit internal 4. Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan 5. Uraian pelaksanaan tugas 6. Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit audit internal
Include, among others: 1. Name of head of internal audit units 2. Number of employees (internal auditor) on the internal audit unit 3. Qualification / certification as the internal audit profession 4. Position of the internal audit unit within the corporate structure 5. Description of the duties 6. Parties appointting / dismissing the head of the internal audit unit
242-250
12. Akuntan perseroan
Company accountant
Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah periode akuntan telah melakukan audit laporan keuangan tahunan 2. Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit laporan keuangan tahunan 3. Besarnya fee untuk masingmasing jenis jasa yang diberikan oleh akuntan publik 4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit laporan keuangan tahunan
Information includes, among others: 1. Number of periods of accountant has audited the annual financial statements 2. Number of periods of public accounting firm has audited the annual financial statements
291-293
Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan
Note: if there is no other service referred to, so that disclosed
13. Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan
422
Other committees under the Board of Commissioners which is owned by the company
HALAMAN PAGES
Description of the company's risk management
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Mencakup antara lain: 1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko 2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem manajemen risiko 3. Penjelasan mengenai risikorisiko yang dihadapi perusahaan 4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut
3. The amount of fee for each type of service provided by public accountants 4. Other services rendered accounting in addition to services of audit to the annual financial statements
Include, among others: 1. A description of the risk management system 2. A description of the evaluation of the effectiveness of risk management systems 3. A description of the risks facing the company 4. Efforts to manage these risks
251-270
KRITERIA CRITERIA
14. Uraian mengenai sistem pengendalian intern
15.
16.
17.
18.
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen
PENJELASAN EXPLANATION
Description of the internal control system
Description of corporate social responsibility related to environmental
Description of corporate social responsibility related to Occupational safety and health
Description of corporate social responsibility related to social and community development
Description of corporate social responsibility-related to responsibilities to consumers
Mencakup antara lain: 1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional 2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional/COSO (control environment, risk assessment, control activities, information and communication, and monitoring activities) 3. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern
Include, among others: 1. A brief explanation regarding system internal control, among others covers financial controlling and operational
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait program lingkungan hidup yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, dan lain-lain 4. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki
Include, among others, information about: 1. policy, 2. Activities undertaken, and 3. The financial impact of the activities Related environmental programs associated to the company's operations, such as the use of materials and environmentally friendly energy and can be recycled, company waste treatment systems, etc.
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan
Include, among others, information about: 1. Policy, 2. Activities undertaken, and 3. The financial impact of the activities
terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, dan lain-lain
related employment practices, health and occupational safety, such as gender equality and employment opportunities, facilities and safety, employee turnover rates, accident rate, etc.
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan
Include, among others, information about: 1. Policy, 2. Activities undertaken, and 3. The financial impact of the activities
terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain
related to social and community development, such as the use of local labor, community empowerment about companies, repair facilities and social infrastructure, other donations, etc.
Mencakup antara lain: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain
HALAMAN PAGES 238-241
2. Explanation of suitability of internal control system with recognized framework internationally / COSO (a control environment, risk assessment, control activities, information and communication, and monitoring activities) 3. Explanation regarding the evaluation done for the effectiveness of internal control system 303-313
4. Certification in the field of the environment owned
Include, among others: 1. Policy, 2. Activities undertaken, and 3. The financial impact of the activities
321-328
314-315
316-320
responsibilities related to products, such as consumer health and safety, information products, infrastructure, and countermeasures on the number of customer complaints, etc
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
423
KRITERIA CRITERIA
19.
Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan
PENJELASAN EXPLANATION
Important Case being faced by the company, its subsidiaries, members of the Board of Directors and / or members of the Board of Commissioners who served during the period of annual report
Mencakup antara lain: 1. pokok perkara/gugatan 2. status penyelesaian perkara/gugatan 3. pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan 4. sanksi administrasi yang dikenakan kepada entitas, anggota Direksi dan Dewan Komisaris, oleh otoritas terkait (pasar modal, perbankan dan lainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi)
Include, among others: 1. Principal case / lawsuit 2. Status of settlement / lawsuit
HALAMAN PAGES 289-290
3. Affect of the condition of the company 4. Administrative sanctions imposed on the entity, the Board of Directors and Board of Commissioners, by the relevant authorities (capital markets, banking and others) in the last fiscal year (or there is a statement that is not subject to administrative sanctions)
Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan
Note: in the absence of litigants, so that disclosed
20.
Akses informasi dan data perusahaan
Access of information and company data
Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), media massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya
Description of the availability of access to information and corporate data to the public, for example through the website (in Indonesian and English), the mass media, mailing lists, newsletters, analyst meetings, and so on
277-278
21.
Bahasan mengenai kode etik
Discussion of the code of ethics
Memuat uraian antara lain: 1. Isi kode etik 2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi 3. Upaya dalam penerapan dan penegakannya 4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan
Include a description, among others: 1. The contents of the code of ethics 2. Disclosure of a code of conduct that applies to all levels of the organization 3. Efforts in the implementation and enforcement 4. Statement on corporate culture owned by the company
280-288, 31-33
22.
Pengungkapan mengenai whistleblowing system
Disclosure regarding whistleblowing system
Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain: 1. Penyampaian laporan pelanggaran 2. Perlindungan bagi whistleblower 3. Penanganan pengaduan 4. Pihak yang mengelola pengaduan 5. Hasil dari penanganan pengaduan
Contains a description of the mechanisms of whistleblowing systems, among others: 1. Submission of reports of violations 2. Protection for whistleblowers 3. Handling of complaints 4. Parties who manage complaints 5. Results of complaint handling
183-187
Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang tanggung jawab atas laporan keuangan
Conformity with the relevant rules of responsibility for the financial statements
333
VII.Informasi Keuangan Financial Information
424
1.
Surat pernyataan direksi dan/atau dewan komisaris tentang tanggung jawab atas laporan keuangan
Statements of directors and / or board of commissioners of responsibility for the financial statements
2.
Opini auditor independen atas laporan keuangan
Independent auditor's opinion on the financial statements
3.
Deskripsi auditor independen di opini
Description of the independent auditor opinion
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
334
Deskripsi memuat tentang: 1. Nama & tanda tangan 2. Tanggal Laporan Audit 3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik
Contains a description of: 1. Name & signature 2. Date of Audit Report 3. PAF license number and license number of Public Accountants
334-335
KRITERIA CRITERIA
4.
Laporan keuangan yang lengkap
PENJELASAN EXPLANATION
Complete set of financial statements
Memuat secara lengkap unsurunsur laporan keuangan: 1. Laporan posisi keuangan (neraca) 2. Laporan laba rugi komprehensif 3. Laporan perubahan ekuitas 4. Laporan arus kas 5. Catatan atas laporan keuangan 6. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan)
Contain a complete financial statement elements: 1. Statement of financial position (balance sheet) 2. Statement of comprehensive income 3. Statement of changes in equity 4. Statement of cash flows 5. Notes to the financial statements
HALAMAN PAGES 336-413
6. Statement of financial position at the beginning of the comparative period presented when the entity applies an accounting policy retrospectively or makes restatement of financial statement items, or when the entity reclassifies items in its financial statements (if relevant)
5.
Pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pospos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya
Disclosure in the notes to the financial statements when the entity applies an accounting policy retrospectively or makes restatement of financial statement items, or when the entity reclassifies items in its financial statements
Ada atau tidak ada pengungkapan sesuai dengan PSAK
There is or there is no disclosure in accordance with SFAS
344-346
6.
Perbandingan tingkat profitabilitas
Comparison of the level of profitability
Perbandingan laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun sebelumnya
Comparison of Profit (loss) for the current year with the previous year
339
7.
Laporan arus kas
Statement of cash flows
Memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan pendanaan 2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi 3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan/atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan 4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan
Meet the following requirements: 1. Grouping into three categories of activities: operating, investing, and financing
340
Meliputi sekurang-kurangnya: 1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK 2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan 3. Pengakuan pendapatan dan beban 4. Aset tetap 5. Instrumen keuangan
Includes at least: 1. Statement of compliance with IFRSs 2. The basis of measurement and the preparation of financial statements 3. Revenue and expense recognition
Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi; 2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban terkait; dan 3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas.
The things revealed are:
8.
9.
Ikhtisar kebijakan akuntansi
Pengungkapan transaksi pihak berelasi
Accounting policy Highlights
Disclosure of related party transactions
2. The use of the direct method (direct method) to report cash flows from operating activities 3. Separation between the presentation of cash receipts and / or disbursements during the current year in operating, investing and financing 4. Disclosure of non-cash transactions must be stated in the notes to the financial statements 347-363
4. Fixed assets 5. Financial instruments
1. Name of related parties, and the nature and relationship with related parties; 2. Transaction value and the percentage of total revenue and related expenses, and 3. The balance amount and the percentage of total assets or liabilities
373, 380-381, 394-395
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
425
KRITERIA CRITERIA
10.
11.
12.
426
Pengungkapan yang berhubungan dengan perpajakan
Pengungkapan yang berhubungan dengan aset tetap
Kebijakan akuntansi yang berhubungan dengan imbalan kerja
PENJELASAN EXPLANATION
Disclosure related to taxation Pengungkapan yang berhubungan dengan perpajakan
Disclosures related to fixed assets
Accounting policies related to employee benefits
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini; 2. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi; 3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan; 4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan; dan 5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak
The things that must be disclosed: 1. Reconciliation of fiscal and current income tax calculation; 2. Explanation of the relationship between tax expense (income) and profit accounting; 3. Statement that the Taxable Income (CGC) reconciliation outcome as basis for charging Agency Annual Income Tax Return; 4. Details of deferred tax assets and liabilities recognized in the statement of financial position for any periods presented, and a number of expense (benefit) Deferred tax is recognized in the income statement if the number is not visible from the amount of deferred tax assets or liabilities recognized in the statement of financial position; and
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Metode penyusutan yang digunakan; 2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi dan model biaya; 3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (untuk model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (untuk model biaya); dan 4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasifikasi,
The things that must be disclosed: 1. Depreciation method used;
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Jenis imbalan kerja yang diberikan kepada karyawan; 2. Deskripsi umum mengenai jenis program imbalan pascakerja yang diselenggarakan oleh perusahaan; 3. Kebijakan akuntansi perusahaan dalam mengakui keuntungan dan kerugian aktuarial; dan 4. Pengakuan keuntungan dan kerugian untuk kurtailmen dan penyelesaian.
The things that must be disclosed: 1. Types of employee benefits provided to employees; 2. General description of the types of post-employment benefit program organized by the company;
HALAMAN PAGES 376, 380, 384-388
5. There is no disclosure or tax disputes. 367-369, 372-373
2. Description of the accounting policies selected between the revaluation model and the cost model; 3. Methods and significant assumptions used in estimating the fair value of fixed assets (for the revaluation model) or disclosure of the fair value of fixed assets (for the cost model), and 4. Reconciliation of gross carrying amount and accumulated depreciation of fixed assets at the beginning and end of the period by showing: addition, subtraction and reclassification
3. The company's accounting policy in recognizing actuarial gains and losses, and 4. Recognition of gains and losses on curtailments and settlements
389-393
KRITERIA CRITERIA
13.
14.
Pengungkapan yang berhubungan dengan instrumen keuangan
Penerbitan laporan keuangan
PENJELASAN EXPLANATION
Disclosures related to financial instruments
Publishment of the financial statements
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Persyaratan, kondisi dan kebijakan akuntansi untuk setiap kelompok instrumen keuangan; 2. Klasifikasi instrumen keuangan; 3. Nilai wajar tiap kelompok instrumen keuangan; 4. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko; 5. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; dan 6. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif.
The things that must be disclosed: 1. Terms, conditions and accounting policies for each class of financial instruments;
Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan 2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan.
The things revealed are: 1. The date of the financial statements is authorized for issue; and 2. Responsible party authorizes the financial statements.
HALAMAN PAGES 405-412
2. Classification of financial instruments; 3. The fair value of each class of financial instruments; 4. Risk management objectives and policies; 5. Explanation of the risks associated with financial instruments: market risk, credit risk and liquidity risk, and 6. Analysis of risks associated with financial instruments quantitatively.
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
413
427
GLOSARIUM GLOSSARY A
B
C
428
ABK
Analisa Beban Kerja
ADC
PT Artha Daya Coalindo
AMDAL
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
AMT
Asset Management Transformation
APB
Area Pengatur Beban
APEC
Asia-Pacific Economic Cooperation
ARA
Annual Report Award
ARMP
Associate Risk Management Professional
ASEAN
Assosiation of Southeast Asian Nations
ATTB
Aktiva Tetap Tidak Beroperasi
B3
Bahan Berbahaya dan Beracun
BAPEPAM
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
BBM
Bahan Bakar Minyak
BFSR
Bantuan Fasilitas Sewa Rumah
BLH
Badan Lingkungan Hidup
BM
Board Manual
BNP2TKI
Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
BOO
Build Own and Operate
BOT
Build Operate and Transfer
BPK
Badan Pemeriksa Keuangan
BPKP
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
BPLHD
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
BPP
Biaya Pokok Produksi
BUMD
Badan Usaha Milik Daerah
BUMN
Badan Usaha Milik Negara
CAPEX
Capital Expenditure
CBM
Condition Based Monitoring
CDB
PT Cogindo DayaBersama
CDM
Clean Development Mechanism
CERs
Certified Emission Reductions
CGPI
Corporate Governance Perception Index
CIA
Certified Internal Auditor
CID
Community Involvement and Development
CIF
Cost, Insurance and Freight
CFCD
Corporate Forum for Community Development
CFE
Certified Froud Eximaners
CMC
Coaching, Mentoring, and Counseling
CMMS
Computerized Maintenance Management System
CNG
Compressed Natural Gas
CoC
Code of Conduct
COD
Commercial Operation Date
COLA
Cost of Living Adjustment
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
D
E
F
G
COSO
The Committee of Sponsoring Organization
CP
Collection Period
CPP
Combined Cycle Power Plant
CRMP
Certified Risk Management Professional
CSR
Corporate Social Responsibility
CWBP
Corporate Work and Budget Plan
DAR
Debt to Assets Ratio
DAS
Daerah Aliran Sungai
DER
Debt to Equity Ratio
DK3N
Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional
DMN
Daya Mampu Netto
DMR
Dokumen Manajemen Risiko
DPLK
Dana Pensiun Lembaga Keuangan
DPP
Diesel Turbine Power Plant
DRC
Disaster Recovery Center
DRP
Disaster Recovery Plan
DTP
Daya Terpasang
EAF
Equivalent Availability Factor
EAM
Enterprise Asset Management
EFOR
Equivalent Force Outage Rate
EIA
Enviromental Impact Assessment
EMS
Enviromental Management System
EPC
Engineering, Procurement and Construction
ERM
Enterprise Risk Management
ERMAP
Enterprise Risk Management Associate Professional
ERMCP
Enterprise Risk Management Certified Professional
ERP
Enterprise Resource Planning
ESDM
Energi dan Sumber Daya Mineral
ESQ
Emotional Spiritual Quotient
ETMC
Energy Trading Management Center
FGD
Focus Group Discussion
FO
Forced Outage
FOB
Freight On Board
FRESH
Forestry, Renewable Energy, and Watershed Management
GAIS
Generation Availability Information System
GBU
Generating Business Unit
GCC
Good Compliance Corporation
GCG
Good Corporate Governance
GDP
Gross Domestic Product
GGC
Good Governed Corporation
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
429
H
I
430
GHG
Greenhouse Gas
GKPM
Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat
GM
General Manager
GMF
PT Garuda Maintanance Facility
GMS
General Meeting of Shareholders
GPM
Garda Power Mandiri
GPP
Geothermal Power Plant
GRI
Global Reporting Initiatives
GRK
Gas Rumah Kaca
GSG
Good Sustainability Governance
GTPP
Gas Turbine Power Plant
GWh
Giga Watt Hour
HAKI
Hak Atas Kekayaan Intelektual
HAM
Hak Asasi Manusia
HAPPI
Himpunan Ahli Pembangkit Pensiunan Indonesia Power
HCR
Human Capital Readiness
HDKP
Hari Deklarasi Kesiapan Pembangkit
HGP
Hot Gas Path
HHP
Hadiputranto, Hadinoto & Partners
HMI
Human Machine Interface
HOP
Hari Orang Pelatihan
HPB
Harga Patokan Batubara
HPP
Hydro Power Plant
HRMS
Human Resouces Management System
HRSE
Human Resouces Satisfaction Engagement
HSD
High Speed Diesel
HSE
Health, Safety, and Environment
HTS
High Trust Society
IAI
Ikatan Akuntan Indonesia
ICR
Information Capital Readiness
ICoFR
Internal Control Over Financial Reporting
IFAS
Interpretation of Financial Accounting Standard
IFRS
International Financial Reporting Standards
IHT
In House Training
IICG
The Indonesian Institute for Corporate Governance
IKP
Indeks Kesiapan Pembangkit
ILO
International Labor Organization
IMS
Integrated Management System
IPAL
Instalasi Pengelolaan Air Limbah
IPP
Independent Power Producer
IPPF
International Professional Practices Framework
IPR
Intelectual Property Right
IPTMKS
Indeks Pegawai Tidak Masuk Karena Sakit
IRP
PT Indo Ridlatama Power
ISAK
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan
ISO
International Organization for Standardization
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
J
K
L
ISRA
Indonesia Sustainability Report Awards
IT
Information Technology
ITO
Inventory Turn Over
IUP
Ijin Usaha Penambangan
IP BTTS
Indonesia Power Bersih Tanpa Tip dan Suap
IP HaPPPI
Integritas Profesional Harmoni Pelayanan Prima Peduli Pembelajar Inovatif
IP SPRINT
Indonesia Power-Strategy and PeRformance ImprovemeNT
JBIC
Japan Bank for International Cooperation
JBOS PLAN
Jawa-Bali Bidding Operation System PLAN
JVC
Joint Venture Company
K3
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
K3L
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan
KAP
Kantor Akutan Publik
KBIDMUM
Kepala Bidang Umum
KDIVDAN
Kepala Divisi Pendanaan
KDIVKIT
Kepala Divisi Pembinaan Pembangkit
KDIVLOG
Kepala Divisi Logistik
KDIVPPU
Kepala Divisi Pengembangan dan Pembinaan Unit Usaha
KDIVSDM
Kepala Divisi Sistem Sumber Daya Manusia dan Budaya Perusahaan
KKF
Kajian Kelayakan Finansial
KKJ
Kebutuhan Kompetensi Jabatan
KKL
Kajian Kelayakan Lingkungan
KKO
Kajian Kelayakan Operasional
KKU
Koefisien Kinerja Unit
KLH
Kementerian Lingkungan Hidup
KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi
KPPU
Komisi Pengawasan Persaingan Usaha
KM
Knowledge Management
KNKG
Komite Nasional Kebijakan Governance
KOK
Karakteristik Operasi di Kontrak
KP2DP
Komite Pemeriksa Pelanggaran Disiplin Pegawai
KPI
Key Performance Indicator
KSAI
Kepala Satuan Audit Internal
KSMK
Kepala Satuan Mutu dan Kinerja
KSPR
Kepala Satuan Prokurmen
KWh
Kilo Watt Hour
LACP
League of American Communications Professionals
LCM
Life Cycle Management
LHKPN
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara
LHKPP
Laporan Harta Kekayaan Pejabat Perusahaan
LKI
Lomba Karya Inovasi
LKM
Lembaga Keuangan Mikro
LLP
Limited Liability Partnership
LMS
Learning Management System
LNG
Liquefied Natural Gas
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
431
M
N
O
P
432
LTPA
Long Term Parts Agreement
LTSA
Long Term Service Agreement
MBU
Maintenance Business Unit
MDGs
Millennium Development Goals
MFIs
Micro Finance Institutions
MFO
Marine Fuel Oil
MHPP
Macro Hydro Power Plant
MI
Major Inspection
MMSCFD
Million Standard Cubic Feet per Day
MOH
Maintenance Outage Hours
MOPS
Mid Oil Platts Singapore
MPI
Maintenance Priority Index
MPP
Mini Hydro Power Plant
MSDMBK
Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi
MURI
Museum Rekor Indonesia
MVA
Mega Volt Ampere
MW
Mega Watt
MWA
Mining Work Area
MWh
Mega Watt Hour
NCSR
National Center for Sustainability Reporting
NERC
North American Electric Reliability Corporation
NTP
PT Nusantara Turbin dan Propulsi
O&M
Operation and Maintenance
OBVITNAS
Obyek Vital Nasional
OCR
Organization Capital Readiness
OEE
Overall Equipment Effectiveness
OEM
Original Equipment Manufacturer
OFI
Opportunity For Improvement
OHS
Occupational Health and Safety
OHSMS
Occupational Health and Safety Management System
OJT
On Job Training
OMBU
Operation and Maintenance Business Unit
OPI
Operational Performance Improvement
P2K3
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
P3B
Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban
P3K
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
PAK
Penyakit Akibat Kerja
PDB
Produk Domestik Bruto
PDE
Proyek Diversifikasi Energi
PDG
PT Perta Daya Gas
PIC
Person In Charge
PJB
PT Pembangkitan Jawa Bali
PJBTL
Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik
PKB
Perjanjian Kerja Bersama
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
PKPT
Program Kerja Pegawasan Tahunan
PLN
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
PLTA
Pusat Listrik Tenaga Air
PLTD
Pusat Listrik Tenaga Diesel
PLTG
Pusat Listrik Tenaga Gas
PLTGU
Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap
PLTM
Pusat Listrik Tenaga Mini Hydro
PLTMH
Pusat Listrik Tenaga Mikro Hydro
PLTP
Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi
PLTU
Pusat Listrik Tenaga Uap
PNM
Permodalan Nasional Madani
POH
Planned Outage Hours
POPST
Pengendalian Operasi Secara Terpusat
PPA
Power Purchase Agreement
PPDE
Program Percepatan Diversifikasi Energi
PPLH
Pusat Penelitian Lingkungan Hidup
PROPER
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
PS
Pemakaian Sendiri
PSAK
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
PYBM
Pejabat Yang Berwenang Menindak
PP IP
Persatuan Pegawai Indonesia Power
Q
QIA
Qualify Internal Auditor
R
RAE
Rapat Alokasi Energi
RAKOR
Rapat Koordinasi
RAPSODI
Report Application of Power System Operation & Data Integration
RBA
Risk Based Audit
RBM
PT Ridlamata Bangun Mandiri
RCFA
Root Cause Failure Analysis
RE
PT Rekadaya Elektrika
REP
PT Rajamandala Electric Power
RJPP
Rencana Jangka Panjang Perusahaan
RKAP
Rencana Kerja Anggaran Perusahaan
RKL
Rencana Kelola Lingkungan
RKS
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
RLA
Remaining Life Assessment
ROB
Rencana Operasi Bulanan
ROE
Return On Equity
ROH
Rencana Operasi Harian
ROI
Return On Investment
ROM
Rencana Operasi Minggguan
ROT
Rencana Operasi Tahunan
RPL
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RS
Reserved Shutdown
RSTI
Rencana Strategis Teknologi Informasi
RUPS
Rapat Umum Pemegang Saham
RUPTL
Rencana Umum Pengembangan Tenaga Listrik
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
433
S
T
U
434
5S
Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke
SAI
Satuan Audit Internal
SCM
Supply Chain Management
SDA
Sumber Daya Alam
SDM
Sumber Daya Manusia
SdOF
Sudden Outage Frequency
SERP
System Equipment Reliability Priority
SFAS
Statements of Financial Accounting Standards
SHL
Shareholder Loan
SIMATA
Sistem Manajemen Aset Tanah
SIMKP
Sistem Informasi Manajemen Kinerja Pegawai
SK
Surat Keputusan
SKI
Surat Kuasa Investasi
SMK3
Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
SML
Sistem Manajemen Lingkungan
SMR
Satuan Manajemen Risiko
SMT
Sistem Manajemen Terpadu
SOE
State Owned Enterprise
SOF
Schedule Outage Factor
SOP
Standard Operating Procedure
SPP
Steam Power Plant
SPV
Spesial Purposed Vehicle
SSC
System Structure Component
SUTT
Saluran Udara Tegangan Tinggi
TARIF
Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi dan Fairness
TATO
Total Assets Turn Over
TBAU
Training Bersama Antar Unit
TBM
Targeted Boiler Management
TETA
Total Equity to Total Assets
THR
Tunjangan Hari Raya
TI
Teknologi Informasi
ToP
Take or Pay
TOR
Terms of Reference
TPGP
PT Tangkuban Parahu Geothermal Power
TWh
Tera Watt Hour
UBH
Unit Bisnis Pemeliharaan
UBP
Unit Bisnis Pembangkitan
UBOH
Unit Bisnis Operasi dan Pemeliharaan
UMKM
Usaha Mikro Kecil Menengah
UPJB
Unit Pembangkitan Jawa Bali
Laporan Tahunan 2012 PT Indonesia Power
V
VCS
Voluntary Carbon Standard
W
WAN
Wide Area Network
WBS
Whistle Blowing System
WCS
World Class Services
WGD
Working Group Disscusion
WPC
Work Planning and Control
WWTP
Waste Water Treatment Plant
YKA
Yayasan Konservasi Alam
YPK
Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan
Y
PT Indonesia Power 2012 Annual Report
435
Laporan Tahunan Annual Report 2012
PT INDONESIA POWER Kantor Pusat Head Office: Jl. Gatot Subroto Kav.18 Jakarta Selatan 12950 Phone : +6221 5267666 Fax
: +6221 5251923, 5252623
E-mail :
[email protected] www.indonesiapower.co.id