PT INDONESIA POWER
www.indonesiapower.co.id
Sustainable Power of
Daftar Isi
Table of Contents
TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTAN INI | ABOUT THIS SUSTAINABILITY REPORT Mengapa Kami Melaporkan dan Apa yang Kami Ungkapkan Why We Report and What We Disclose Global Reporting Initiative (GRI) Level Aplikasi Application Level Dasar dan Ruang Lingkup Laporan Basis and Scope of the Report Materialitas dan Dasar Pelaporan Materiality and Basic Reporting
SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS | MESSAGE FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS
SAMBUTAN DIREKSI | MESSAGE FROM THE BOARD OF DIRECTORS PENDEKATAN DAN STRATEGI KEBERLANJUTAN KAMI OUR SUSTAINABILITY APPROACH AND STRATEGY Risiko dan Tantangan Risks and Challenges Pelibatan Pemangku Kepentingan Stakeholder Engagement Indonesia Power dan Strategi Keberlanjutan Indonesia Power and Sustainability Strategy
iii 06 10 16
PROFIL PERUSAHAAN | COMPANY PROFILE Visi dan Misi Perusahaan Company Vision and Mission Nilai Perusahaan Corporate Value Bisnis Kami Our Business Peta Operasional Perusahaan Company Operational Map Unit Bisnis Pembangkitan Generating Business Unit Struktur Organisasi Organizational Structure Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications Kerjasama dengan Pihak Ketiga Cooperation with Third Parties Daftar Entitas Anak Perusahaan, Perusahaan Joint Venture, Perusahaan Asosiasi dan Entitas Berelasi List of Subsidiaries Companies, Joint Venture Companies, Associated Companies and Related Entities Peristiwa Penting di 2012 Important Events in 2012
28
TATA KELOLA PERUSAHAAN | GOOD CORPORATE GOVERNANCE Struktur GCG GCG Structure Informasi Pemegang Saham Utama dan Pengendali Main Shareholder and Manager Information Kualifikasi dan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Qualifications and Formation of the Board of Commissioners and Board of Directors Evaluasi dan Remunerasi Evaluation and Remuneration Kerangka Kerja Pengendalian Internal Internal Control Framework Manajemen Risiko Risk Management Benturan Kepentingan Conflict of Interest Anti Korupsi Anti-Corruption Komitmen Terhadap Inisiatif Eksternal Commitment Towards External Initiatives
08
i
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
52
72
94 102 108 112 124 130 141 142
KINERJA LINGKUNGAN | ENVIRONMENTAL PERFORMANCE Pendekatan Manajemen Management Approach Indonesia Power dan Keberlanjutan Energi Indonesia Power and Energy Sustainability Portofolio Pembangkitan Indonesia Power Indonesia Power Generation Portfolio Efisiensi Energi Energy Efficiency Keberlanjutan Energi Bagi Indonesia Energy Sustainability for Indonesia Indonesia Power dan Lingkungan Hidup yang Lebih Baik Indonesia Power and Better Environment Sistem Manajemen Lingkungan Environmental Management System Konsumsi Material Material Consumption Emisi Karbon Carbon Emissions Emisi Non Karbon Non Carbon Emissions Pengelolaan Air dan Limbah Water and Waste Management Pelestarian Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati Environmental Protection and Biodiversity
KINERJA BISNIS | BUSINESS PERFORMANCE Pendekatan Manajemen Management Approach Nilai Ekonomi Economic Value Kinerja Operasional Indonesia Power Indonesia Power Operational Performance
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT | COMMUNITY EMPOWERMENT Pendekatan Manajemen Management Approach Kemitraan Sosial Social Partnership Kegiatan Sosial Philanthropy Green Community
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) | OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY (OHS) SUMBER DAYA MANUSIA | HUMAN RESOURCES Pendekatan Manajemen Management Approach Komposisi SDM Human Resources Composition Rekrutmen & Seleksi Pegawai Employee Recruitment & Selection Pengembangan SDM Human Resources Development Penilaian Kerja Pegawai Employee Work Assessment Kesejahteraan Pegawai Employee Welfare
KINERJA TANGGUNG JAWAB ATAS DAMPAK PRODUK RESPONSIBILITY PERFORMANCE ON PRODUCTS IMPACTS
REFERENSI SILANG DENGAN GRI-G3.1 CROSS REFERENCE WITH GRI-G3.1
FORMULIR TANGGAPAN ATAS LAPORAN KEBERLANJUTAN 2012 RESPONSE FORM TO SUSTAINABILITY REPORT 2012
GLOSARIUM Glossary PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
ii
Tentang Laporan Keberlanjutan ini
About This Sustainability Report
iii
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Mengapa Kami Melaporkan dan Apa yang Kami Ungkapkan Why We Report and What We Disclose
02
Global Reporting Initiative (GRI)
03
Level Aplikasi Application Level
04
Dasar dan Ruang Lingkup Laporan Basis and Scope of the Report
04
Materialitas dan Dasar Pelaporan Materiality and Basic Reporting
05
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
1
Tentang Laporan Keberlanjutan ini
Mengapa Kami Melaporkan dan Apa yang Kami Ungkapkan Why We Disclose, Why We Report
“Memantapkan Langkah Menuju Keberlanjutan”
“Establishing Step Towards Sustainability”
2
Keberhasilan yang telah diraih oleh Indonesia Power tahun 2012 merupakan sebuah prestasi sekaligus tantangan besar bagi Perusahaan untuk dapat mempertahankan dan mempersiapkan strategi-strategi andal di 2013 ditengah saratnya persaingan serta untuk memperkuat keinginan Indonesia Power untuk menjadi perusahaan publik pembangkit listrik kelas dunia yang bersahabat dengan lingkungan. Hal ini juga menjadi sebuah motivasi yang kuat bagi Indonesia Power untuk lebih berinovasi dan terus-menerus meningkatkan kinerja perusahaan serta memberikan manfaat dan menjalin persahabatan yang lebih dekat dengan lingkungan.
The success that has been achieved by Indonesia Power in 2012 is an advantage and a big challenge for the company in maintaining and preparing 2013 reliable strategies in the midst of intense competition as well as strengthening Indonesia Power's goal to become an environmentally friendly world class power plant public company. It is also the motivation of Indonesia Power to further innovate and continuously improve the company's performance as well as to give benefits and be more environmentally friendly.
Segala bentuk prestasi dan reputasi yang telah diraih oleh Indonesia Power merupakan sebuah kepercayaan yang sangat berharga dan haruslah dipertanggungjawabkan. Kepercayaan inilah yang menjadi pemicu bagi Indonesia Power untuk selalu memberikan yang terbaik melalui kontribusi terhadap usahausaha yang menghasilkan dampak positif sehingga tercapai kesejahteraan bersama melalui bisnis yang beretika dan ramah lingkungan.
All forms of achievement and reputation that has been achieved by Indonesia Power is a valuable confidence and should be accounted for. It encourages Indonesia Power to always do the best through contributions towards efforts that generate positive impacts in order to achieve common prosperity through ethical and environmentally friendly business.
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
About This Sustainability Report
Laporan Keberlanjutan ini merupakan salah satu bentuk sustainable communication media Kami untuk menjadi lebih dekat dengan semua pemangku kepentingan. This Sustainability Report is a form of our sustainable communication media in order to be closer to all stakeholders.
Laporan Keberlanjutan ini merupakan salah satu bentuk sustainable communication media Kami untuk menjadi lebih dekat dengan semua pemangku kepentingan. Indonesia Power juga memberikan kesempatan bagi semua pihak untuk memberikan saran, dan umpan balik atau kritik sehingga Indonesia Power dapat lebih meningkatkan kinerjanya di tahun mendatang dalam prinsip-prinsip keberlanjutan yang berlaku umum yang akan diterbitkan dalam Laporan Keberlanjutan setiap tahunnya. [3.3]
This Sustainability Report is a form of our sustainable communication media in order to be closer to all stakeholders. Indonesia Power also provides an opportunity for all parties to give suggestions, feedback or criticism so that Indonesia Power can further improve its performance in the coming year in terms of generally accepted sustainability principles which will be published in the annual Sustainability Report. [3.3]
Indonesia Power yakin, Laporan ini dapat memberikan informasi yang transparan, lengkap dan signifikan bagi para pemangku kepentingan. Dengan pengalaman yang matang, Kami belajar bahwa kejujuran adalah hal terpenting dalam menjalankan bisnis. Semoga Laporan Keberlanjutan yang Kami sajikan ini dapat memberikan manfaat dan kemudahan bagi para pembaca untuk memahami isi laporan.
Indonesia Power believes that this Report can provide a transparent, complete and significant information for stakeholders. With mature experiences, We learned that honesty is the most important thing in running a business. We hope the Sustainability Report that We present can provide benefits and convenience for the readers to understand its contents.
Global Reporting Initiative (GRI) Global Reporting Initiative (GRI) Kepatuhan merupakan salah satu komitmen Indonesia Power dalam mengelola perusahaan secara profesional guna tercapainya keseimbangan antara pencapaian kinerja ekonomi, lingkungan maupun sosial. Untuk itu, penyusunan Laporan ini mengacu pada standar internasional “Pedoman Pelaporan Laporan Keberlanjutan” yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative (GRI) versi 3.1 dan Electricity and Utilities Supplement Sector (EUSS). GRI mendefinisikan pelaporan keberlanjutan sebagai “praktik pengukuran, pengungkapan, dan akuntabilitas kepada para pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal mengenai kinerja organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan”.
Compliance is one of Indonesia Power's commitments in managing the company professionally in order to achieve a balance between the achievement of economic, environmental and social performance. Therefore, this Report refers to the international standards of “sustainability reporting Guidelines" issued by the Global Reporting Initiative (GRI) version 3.1 and the Electricity and Utilities Sector Supplement (EUSS). GRI defined sustainability reporting as “the practice of measuring, disclosing, and being accountable to both internal and external stakeholders towards the organization's performance in achieving the goal of sustainable development”.
Untuk kepentingan bersama, Indonesia Power yakin bahwa penggunaan panduan tersebut sangat mempengaruhi keefektifan informasi yang tercantum di dalamnya guna memberikan kemudahan bagi pembaca untuk memahami dan menilai isi laporan. Informasi yang diungkapkan dalam Laporan Keberlanjutan ini adalah data yang berhubungan dengan konteks pembangunan berkelanjutan dan meliputi semua operasi Indonesia Power di Indonesia.
For the public interest, Indonesia Power believes that the use of the guidelines greatly affect the effectiveness of the information contained in the report in order to provide convenience for the readers to understand and assess its contents. The information disclosed in this Sustainability Report is the data associated with the context of sustainable development and includes all Indonesia Power operations in Indonesia.
Laporan Keberlanjutan ini menginformasikan pembelajaran dari berbagai tantangan dan pencapaian yang dihadapi sepanjang tahun kalender 2012 (1 Januari - 31 Desember 2012) [3.1] dan langkah-langkah yang ditempuh Indonesia Power dalam menyusuri jalan keberlanjutan serta bagaimana meningkatkan kinerja terbaiknya untuk memenuhi pilar-pilar ekonomi, lingkungan dan sosial.
This Sustainability Report informs the learning from the challenges and achievements faced during 2012 calendar year (January 1st to December 31st, 2012) [3.1] and the steps taken by Indonesia Power in implementing sustainability and how to improve its best performance to meet the economic, environmental and social pillars.
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
3
Tentang Laporan Keberlanjutan ini
Level Aplikasi Applicaton Level Dari keseluruhan uraian dan data kompilasi ketaatan yang dilakukan, Indonesia Power beranggapan bahwa penerapan standar GRI pada Laporan Keberlanjutan ini memenuhi kriteria peringkat A, sebagaimana dinyatakan dalam Laporan Pengecekan Level Aplikasi GRI yang dilakukan oleh Perusahaan sendiri. From the overall description and undertaken compliance compilation data, Indonesia Power considers that the application of the GRI standards in this Sustainability Report has met the A ranking criteria, as stated in the report of the GRI Application Level Check Statement performed by the Company itself.
Dasar dan Ruang Lingkup Laporan Basis and Scope of The Report
4
Pada tahun 2012, Indonesia Power menyajikan kembali Laporan Keberlanjutan bagi para pemangku kepentingan untuk memberikan informasi tentang berbagai kebijakan dan kontribusi Perusahaan, tantangan yang dihadapi, serta pencapaian-pencapaian yang telah dihasilkan oleh Perusahaan selama 2012 di bidang keberlanjutan yang berhubungan dengan tata kelola, aktivitas ekonomi, lingkungan dan sosial.
In 2012, Indonesia Power restated Sustainability Report for the stakeholders to provide information concerning the various Corporate policies and contributions, challenges encountered and accomplishments achieved by the Company during 2012 in sustainability sectors associated with the governance; economic, environmental and social activities.
Laporan ini merupakan Laporan Keberlanjutan tahunan kedua Kami yang sebelumnya diterbitkan pada bulan Mei 2012 dan merupakan suplemen atas Laporan Tahunan Indonesia Power 2012 yang mencakup tahun kalender dari 1 Januari hingga 31 Desember 2012. Data dan kinerja yang dilaporkan dalam Laporan ini meliputi operasi Indonesia Power dengan 8 Unit Bisnis Pembangkitan (UBP), 1 Unit Bisnis Pemeliharaan (UBH), dan 4 Unit Bisnis Operasi dan Pemeliharaan (UBOH). Untuk kemudahan pemahaman, terminologi Indonesia Power, Perusahaan, dan Kami digunakan sebagai kata pengganti dari PT. Indonesia Power. Dalam bagian-bagian tertentu pada Laporan Keberlanjutan ini juga digunakan singkatan-singkatan dari entitas anak Perusahaan. [3.1, 3.2, 3.6, 3.7, 3.8]
This Report is Our second annual Sustainability Report which was previously published in May 2012 and a supplement on Indonesia Power Annual Report 2012, which covers the calendar year from January 1st to December 31st, 2012. The performance and data Reported here include Indonesia Power operations with 8 Generation Business Units (GBU), 1 Maintenance Business Unit (MBU) and 4 Operations and Maintenance Business Units (OMBU). Indonesia Power, the Company, and We are used as replacement words of the PT. Indonesia Power. In certain parts of this Report We also use the abbreviations from subsidiary entities. [3.1, 3.2, 3.6, 3.7, 3.8]
Data finansial yang disajikan dalam Laporan ini mengikuti ketentuan penyajian data dalam Laporan Keuangan yang berlaku di Indonesia dan merupakan laporan teraudit, kecuali dinyatakan lain. Satuan yang digunakan dalam Laporan ini, selain data finansial dalam rupiah, juga menggunakan satuan metrik. [3.9]
The financial data presented in this Report follows the data presentation of financial statements provisions applicable in Indonesia and is an audited Report, unless otherwise stated. Unit used in this Report, in addition to financial data in the rupiah, is metric unit. [3.9]
Tabel referensi silang GRI versi 3.1 dan EUSS disajikan pada bagian akhir dari Laporan ini. Pada periode Laporan ini Kami belum melakukan proses assurance eksternal; semua data dan informasi yang disajikan dalam informasi ini diperiksa kebenarannya oleh tim penyusun internal, kecuali data finansial dan operasional yang diaudit. [3.12, 3.13]
RG3.1 and EUSS cross reference tables are presented on last page in this Report. In the period of this Report we have not done the external assurance process; all data and information presented here are verified by the internal compiler team, except for the audited financial and operational data. [3.12, 3.13]
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
About This Sustainability Report
Materialitas dan Dasar Pelaporan Materiality and Basis of Reporting Dalam Laporan Keberlanjutan ini, Perusahaan berusaha untuk menyajikan beberapa topik yang dipilih berdasarkan topik keberlanjutan dalam Laporan tahun sebelumnya, dan mengidentifikasi topik-topik yang relevan dari pemangku kepentingan utama Indonesia Power yang terkait dengan keberlanjutan Indonesia Power dibidang tata kelola, ekonomi, lingkungan, dan sosial. Selain itu, Perusahaan juga melakukan perbaikan dari Laporan sebelumnya dalam hal pengungkapan dan penyajian Laporan Keberlanjutan yang sesuai dengan standar GRI dan mempertimbangkan rekomendasi National Center for Sustainability Reporting (NCSR).
In this Report, the Company seeks to present some topics selected based on the sustainability topics in the previous year Report and the identification of relevant topics from Indonesia Power key stakeholders associated with the sustainability of Indonesia Power on the governance, economic, environmental and social fields. In addition, the Company also makes improvements from previous Reports in terms of disclosure and presentation of Sustainability Reports in accordance with GRI standards and consideration of the recommendations from the National Center for Sustainability Reporting (NCSR).
Pemilihan topik dilakukan oleh tim penyusun internal berdasarkan pengaruh topik tersebut kepada pemangku kepentingan dan signifikansi topik terhadap keberlanjutan Indonesia Power. Kami telah melakukan proses pelibatan pemangku kepentingan secara langsung dalam menetapkan topik-topik yang material dalam Laporan ini, dan berupaya agar topik-topik material yang disajikan adalah tepat, relevan, dan responsif terhadap kepentingan pemangku kepentingan Kami. [3.5] Oleh karena itu, Kami tidak menemukan adanya informasi yang dapat direvisi dari informasi yang ditampilkan pada Laporan periode sebelumnya. [3.10, 3.11]
The selection of topics was conducted by the internal compiler team based on the influence of such topics upon the stakeholders and their significance to the sustainability of Indonesia Power. We have carried out stakeholders direct engagement process in the assignment of material topics in this Report, and made serious efforts so that those presented topics are precise, relevant, and responsive to the interests of our stakeholders. [3.5] Therefore, we did not find the existence of information which can be revised from previous period Report. [3.10, 3.11]
Kami mengharapkan adanya saran dan umpan balik (feedback) dari pemangku kepentingan dan seluruh pihak atas penyampaian Laporan Keberlanjutan 2012 yang dapat disampaikan dengan menghubungi:
We expect suggestions and feedback from stakeholders and all parties on the submission of the Sustainability Report 2012, which can be submitted by contacting:
Kantor Pusat Indonesia Power [3.4] [2.4] Sekretaris Perusahaan Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav.18 Jakarta Selatan
Indonesia Power Head Office [3.4] [2.4] Corporate Secretary Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav.18 South Jakarta
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
5
Sambutan Dewan Komisaris
Message From The Board of Commissioners
Puji syukur Kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Atas nama Dewan Komisaris, Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Dewan Direksi dan seluruh jajaran karyawan atas kinerja gemilangnya sehingga Indonesia Power mampu membukukan berbagai pencapaian di segala lini ekonomi, sosial dan lingkungan di tahun 2012 ini yang lebih baik dari tahun sebelumnya. [1.1]
Kinerja Ekonomi dan Operasi Perbaikan kinerja ekonomi dan operasi yang telah diupayakan Indonesia Power secara fokus dan berkelanjutan telah membuahkan berbagai pencapaian yang membanggakan selama 2012 ini. Laba bersih yang meningkat sebesar Rp.109,11 miliar atau naik 9,43% dibanding tahun sebelumnya, pembayaran pajak dan retribusi kepada pemerintah pusat dan daerah yang naik 16,83% menjadi Rp.638,44 miliar dibanding tahun 2011, dan pembayaran dividen yang meningkat sebesar 6,11% menjadi Rp.1,13 triliun dari tahun 2011, menjadi beberapa bukti keberhasilan Perusahaan dalam memantapkan langkah Perusahaan menuju keberlanjutan.
We dedicate all praise and gratitude to Allah SWT, God Almighty. On behalf of the Board of Commissioners, We would like to express our greatest appreciation to the Board of Directors and all employees upon their impressive performance which has brought Indonesia Power's achievements on economic, social and environmental aspects in 2012 to a better level than those in the previous year. [1.1]
Economic and Operating Performance Improved economic and operating performance attempted by Indonesia Power in focused and sustainable manner has led to various glorious achievements during 2012. Net operating income increased by Rp.109.11 billion, up 9.43% over the previous year, payment of taxes and levies to the central and local governments rose 16.83% to Rp.638.44 billlion compared to the payment in 2011, and dividend payment increased by 6,11% to Rp.1.13 trillion over the previous year, became evidence of The Company's success in establishing its steps towards sustainability.
I.G.A. Ngurah Adnyana Komisaris Utama President Commissioner 6
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Kinerja Good Corporate Governance (GCG)
Good Corporate Governance (GCG) Performance
Prestasi membanggakan juga dicatat pada aspek tata kelola. Indonesia Power berhasil memperoleh skor penilaian penerapan GCG sebesar 83,66 dan berada dalam kategori ‘Baik’, sementara skor yang diperoleh untuk tingkat kesehatan Perusahaan adalah 99,1 yang masuk ke dalam kategori “Sehat AAA”.
Achievements were also recorded on the governance aspect. Indonesia Power successfully gained GCG assessment score of 83.66, that belonged to the 'good' category, while the scores obtained for the soundness of the Company amounted to 99.1, which belonged to “the AAA Soundness” category.
Pengukuran tingkat paparan risiko yang melekat pada unit pembangkitan tenaga listrik juga dilakukan yang dituangkan dalam kebijakan “Penerapan Risk Rating Pembangkit Tenaga Listrik di Lingkungan PT PLN (Persero)”. Hasilnya, Perusahaan mendapatkan peringkat Above Average. Kebijakan tentang pengendalian gratifikasi, anti korupsi, dan whistle blowing juga Kami pegang teguh untuk menunjukkan keseriusan Kami dalam menerapkan tata kelola Perusahaan yang baik. Lebih jauh lagi, Indonesia Power juga mendukung program ‘PLN Bersih No Suap’ dengan mencanangkan Deklarasi 'Indonesia Power Bersih Tanpa Tip dan Suap (IP BTTS).
The measurement of risk exposure level inherent in the power generation unit was also carried out as outlined in the policy of "Implementation of Power Plant Risk Rating in PT PLN (Persero)". As a result, the Company acquired the Above Average rating. We also uphold gratification control, anti-corruption, and whistle blowing policies to demonstrate our seriousness in implementing a better corporate governance. Furthermore, Indonesia Power also supports the program of 'PLN Clean, No Bribe' by launching the declaration of 'Indonesia Power Clean Without Tip and Bribery' (IP BTTS).
Kinerja Sosial dan Lingkungan
Social and Environmental Performance
Dalam melaksanakan program pelestarian lingkungan, Indonesia Power telah menerapkan standar nasional maupun internasional seperti ISO 14001 secara berkelanjutan. Untuk menilai kinerja lingkungan seluruh Unit Bisnis Pembangkitan (UBP), Kami telah berupaya memenuhi kriteria taat peraturan lingkungan Program Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
In implementing environmental conservation programs, Indonesia Power had implemented national and international standards such as ISO 14001 in a sustainable manner. To assess the environmental performance of the whole Generating Business Unit (GBU), We had attempted to meet the PROPER Program criteria of abiding environmental regulations by the Ministry of Environment (KLH).
Indonesia Power juga melakukan pengukuran terhadap emisi karbon baik langsung maupun tidak langsung dan telah menetapkan target penurunan emisi sebesar 10% dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2012, total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas operasional dan pendukung yang dikendalikan oleh Perusahaan adalah sebesar 906.963 kT CO2 yang merupakan emisi langsung dari hasil kegiatan produksi listrik Jawa Bali Grid dan Embedded sebesar 38.110,37 GWh.
Indonesia Power also performed measurements on carbon emissions, either directly or indirectly, and had set a target to reduce emissions by 10% from the previous year. In 2012, total greenhouse gas emissions generated by operational and supporting activities that were controlled by the Company amounted to 906,963 kT CO2 which was the direct emissions generated by the electricity production activities of Grid and Embedded Java-Bali plants amounted to 38,110.37 GWh.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Occupational Health and Safety (OHS)
Pelaksanaan seluruh kebijakan dan prosedur K3 di Indonesia Power ditangani oleh Komite K3 Indonesia Power dimana sejumlah 553 Pegawai atau sebesar 15,81 % dari total Pegawai terlibat dalam struktur formal kepengurusan. Sebagai bukti implementasi K3 yang baik, selama tahun 2012, Kantor Pusat dan 8 Unit Bisnis telah memperoleh penghargaan zero accident, 2 Unit Bisnis memperoleh Sistem Manajemen K3 Emas, dan 1 Unit Bisnis memperoleh SMK3 Perak. Berbagai program pelatihan dan peningkatan kompetensi pegawai, termasuk keluarganya, juga dilakukan Perusahaan untuk mewujudkan kinerja unggul K3 terkait dengan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan penyakit menular dan berbahaya.
The implementation of all OHS policies and procedures in Indonesia was handled by Indonesia Power OHS Committee where as many as 553 employees or approximately 15.81% of the total employees engaged in the formal management structure. As evidence of OHS good implementation, during the year 2012, the Head Office and 8 Business Units / offices had obtained zero accident award and acquired Gold OHS Management System for 2 Business Units and Silver OHS Management System for 1 Business Unit. Various programs of training and employee competency enhancement, including for his/her family, were also carried out by the Company to achieve superior OHS performance associated with occupational, infectious and dangerous diseases.
Sumber Daya Manusia (SDM)
Human Resources (HR)
Kami menyadari bahwa keterlibatan SDM yang berkualitas akan memberikan pengaruh positif dan menjadi faktor kunci bagi keberlanjutan bisnis Perusahaan. Untuk mencapai kinerja yang maksimal, Indonesia Power senantiasa berupaya untuk mengoptimalkan potensi yang ada melalui pengembangan kompetensi yang secara langsung telah diaktualisasikan melalui konsep Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi (MSDMBK). Total investasi yang dialokasikan untuk program pengembangan SDM pada tahun 2012 naik 35,15% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp.81,45 miliar.
We recognize that the involvement of qualified HR will have a positive impact and be a key factor for the sustainability of the Company's business. To achieve maximum performance, Indonesia Power continually strives to optimize the existing potential through the development of competencies that has directly been actualized through the concept of CompetencyBased Human Resource Management (CBHRM). Total investment allocated for HR development program in 2012 rose 35.15 % over the previous year to Rp.81.45 billion.
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
7
Sambutan Dewan Komisaris
Kesejahteraan pegawai juga tidak pernah luput dari perhatian Perusahaan. Pada tahun 2012, biaya yang dikeluarkan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai berupa gaji dan benefit lain adalah Rp.1,23 triliun atau mengalami peningkatan Rp.136,21 miliar dari tahun 2011.
Employee welfare is one of the Company's concerns. In 2012, the costs incurred to improve the employee welfare in the form of salaries and other benefits was Rp1.23 trillion or increased to Rp.136.21 billion from 2011.
Indonesia Power menerapkan sistem multi rater 360 degree assessment melalui aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kinerja Pegawai (SIMKP) untuk melakukan penilaian pegawai secara berkala setiap 6 bulan sekali. Pada tahun 2012, seluruh pegawai telah menerima penilaian atas performa dan 25% atau 876 orang diantaranya telah mendapatkan kenaikan Grade atau Level Kompetensi sebagai dampak dari hasil penilaian kinerjanya pada tahun tersebut.
Indonesia Power introduced a system of 360 degree multi-rater assessment through the application of Employee Performance Management Information System (SIMKP) to conduct periodic employee assessment every 6 months. In 2012, all employees had received performance assessment and 25% or as many as 876 employees had increased their Grade or Competency Level as an implication of their performance assessment results for the year.
Tantangan dan Keberlanjutan Konsumsi listrik di Indonesia yang meningkat setiap tahunnya menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia Power. Peningkatan konsumsi listrik ini berusaha diimbangi oleh Perusahaan dengan peningkatan kinerja pada sektor kelistrikan baik dalam hal pembangkitan, transmisi, dan distribusi. Peningkatan produksi pasokan listrik tidak dapat dilakukan serta merta tanpa memperhatikan aspek lain seperti sosial, ekonomi dan lingkungan. Oleh karena itu, penyediaan energi listrik yang berkelanjutan untuk Indonesia merupakan tantangan yang harus dihadapi dan menjadi prioritas bagi Indonesia Power. Untuk itu, Kami menetapkan 10 Strategi Keberlanjutan, yaitu: 1. Mengembangkan pembangkit renewable energy dan non Bahan Bakar Minyak (BBM) 2. Mengembangkan bisnis hulu untuk keamanan pasokan energi primer 3. Pemberdayaan pembangkit existing, termasuk pembangkit BBM melalui diversifikasi energi (Liquified Natural Gas LNG, Compressed Natural Gas - CNG) sebagai peaker 4. Mengembangkan strategic partnership dalam pengembangan pembangkit IPP dan penyediaan energi primer 5. Mengurangi ketergantungan terhadap pemasok parts Original Equipment Manufacturer (OEM)
8
6
Challenges and Sustainability Electricity consumption in Indonesia which increases every year is a challenge for Indonesia Power. That increase needs to be balanced by the Company's attempt to increase the performance of the electricity sector, in terms of generation, transmission, and distribution. The increased in electricity supply production can not be done immediately without paying attention to other aspects such as social, economic and environmental aspects. Therefore, the provision of sustainable electricity for Indonesia is a challenge that must be faced and a priority for Indonesia Power. For that purpose, We set 10 Sustainability Strategy, which are: 1. Developing renewable energy and non-oil fuel generators 2. Developing the upstream business for primary energy supply security 3. Empowering the existing plants, including oil fuel generators through energy diversification (Liquified Natural Gas - LNG, Compressed Natural Gas - CNG) as peaker 4. Developing a strategic partnership in the development of IPP generators and primary energy supply 5. Reducing the reliance on Original Equipment Manufacturer
Bhimantara Widyajala
Aries Muftie
Daniel Theodore Sparringa
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Message From The Board of Commissioners
6. Menyiapkan sumber daya manusia, organisasi, dan sistem informasi yang selaras dengan strategi Perusahaan 7. Mengembangkan jasa Operation & Maintenance (O&M) berbagai jenis pembangkit 8. Meningkatkan availability dan efisiensi melalui implementasi manajemen aset dan Life Cycle Management (LCM) 9. Meningkatkan peran Anak Perusahaan untuk mendukung bisnis Korporat di bidang Jasa Operations & Maintenance dan Energi 10. Mengembangkan Green Power Plant
6. Preparing human resources, organization, and information systems that are aligned with Company strategy 7. Developing Operation & Maintenance (O&M) services in various types of plants 8. Increasing the availability and efficiency through the implementation of asset management and Life Cycle Management (LCM) 9. Enhancing the role of subsidiaries to support corporate business in the field of Operations & Maintenance and Energy 10. Developing Green Power Plant
Apresiasi dan Harapan
Appreciation and Hope
Atas nama Dewan Komisaris, saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Dewan Direksi dan seluruh jajaran karyawan atas berbagai pencapaian yang mengagumkan di tahun 2012 ini. Kami sadar bahwa keterlibatan manajemen dan seluruh jajaran Pegawai beserta para pemangku kepentingan Indonesia Power merupakan syarat mutlak keberhasilan Perusahaan untuk mencapai visi Perusahaan menjadi Perusahaan Publik dengan Kinerja Kelas Dunia dan Bersahabat dengan Lingkungan
On behalf of the Board of Commissioners, I would like to express the greatest appreciation to the Board of Directors and all employees for the various remarkable achievements in 2012. We are aware that the involvement of all levels of management and employees as well as stakeholders of Indonesia Power is an absolute requirement for the success of the Company in achieving its vision to become a public company with worldclass performance and environmentally friendly.
Kami berharap semoga keharmonisan kerja dari seluruh insan Perusahaan dan dukungan para pemangku kepentingan dapat terus ditingkatkan sehingga Indonesia Power dapat terus mantap melangkah memberikan kontribusi terbaiknya bagi penyediaan listrik dan energi secara berkelanjutan.
We hope that the working harmony of all employees and the support from stakeholders can be improved so that Indonesia Power may continue to steadily gives the best contribution to the provision of electricity and energy in a sustainable manner.
Jakarta, 30 Mei 2013 May 30, 2013 Atas Nama Dewan Komisaris Indonesia Power On Behalf of Indonesia Power Board of Commissioners
I.G.A. Ngurah Adnyana Komisaris Utama President Commissioner
I.G.A. Ngurah Adnyana
Teuku Taufiqulhadi
Luizah
Komisaris Utama President Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
7
9
Sambutan Direksi
Message From The Board of Directors
Pemangku kepentingan yang budiman, Atas nama Direksi, saya menyampaikan rasa syukur atas berbagai pencapaian yang diraih Indonesia Power selama 2012 ini dalam melaksanakan strategi jangka panjang untuk mewujudkan perusahaan publik dengan kinerja kelas dunia dan bersahabat dengan lingkungan secara fokus dan konsisten. Segala bentuk prestasi yang telah diraih oleh Indonesia Power merupakan sebuah kepercayaan yang sangat berharga dan haruslah dipertanggungjawabkan. Laporan ini adalah Laporan Keberlanjutan kedua Kami mengenai apa yang telah Indonesia Power hadapi dan capai dalam segala aspek keberlanjutan yang berlaku umum. Kami dedikasikan Laporan Keberlanjutan ini untuk para pemangku kepentingan sebagai salah satu bentuk sustainable communication media untuk menunjukkan tanggung jawab dan transparansi agar dialog dan kepercayaan antara Indonesia Power dan para pemangku kepentingannya dapat terjalin lebih indah. [1.1] Dear stakeholders, On behalf of the Board of Directors, I would like to express our gratitude for the achievements accomplished by Indonesia Power during 2012 in implementing long-term strategies to become a public company with world-class performance and environmentally friendly in focused and consistent manner. All forms of achievements by Indonesia Power is a valuable confidence and should be accounted for. This is Our second Sustainability Report regarding of what Indonesia Power has faced and achieved in all sustainability aspects that are generally accepted. We dedicate this Sustainability Report to the stakeholders as a form of sustainable media communication to demonstrate responsibility and transparency so that the dialogue and trust between Indonesia Power and its stakeholders can be well established. [1.1]
Djoko Hastowo Direktur Utama President Director 10
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Pada tahun 2012, Indonesia Power mendapatkan nilai Indeks Kepuasan Pelanggan sebesar 77,53 dari skala 100 (>70 tergolong kategori 'Sangat Bagus', dimana pada tahun sebelumnya menggunakan skala 1-5). Pencapaian tersebut melebihi target Key Performance Indicator (KPI) tahun 2012 yaitu sebesar 70. In 2012, Indonesia Power Customer Satisfaction Index (CSI) value was 77.53 on a scale of 100 (>70 belongs to the 'Very Good' category, which in the previous year using a scale of 1-5). That achievement surpassed the Key Performance Indicator (KPI) 2012 target which was 70.
Kinerja Ekonomi dan Operasi
Economic and Operating Performance
Dengan kerja keras manajemen dan seluruh karyawan Indonesia Power yang berjumlah 3.498 orang, Kami berhasil membukukan laba bersih selama tahun 2012 sebesar Rp.1.266,74 miliar atau mengalami peningkatan dibanding tahun 2011 sebesar 9,43%. Laba tersebut diperoleh melalui efisiensi penggunaan bahan bakar minyak dan mengoptimalkan pengalihan sumber energi pembangkit berbahan bakar minyak menjadi bahan bakar gas, serta efisiensi operasi melalui penerapan pengadaan batubara berkalori tinggi.
With the hard work of the management and all Employees of Indonesia Power totaled 3,498 people, We managed to post an increased net profit during 2012 over the previous year amounting to Rp.1,266.74 billion or by 9.43%. The profits obtained through the efficient use of oil fuel and optimizing the cost of energy source transfer at Reverse Shut Down Semarang GBU from oil fuel based to gas fuel-based plants, as well as operating efficiency due to the application of highcalorie coal procurement.
Kinerja ekonomi dan bisnis Indonesia Power di 2012 yang semakin baik dari tahun-tahun sebelumnya telah memampukan Kami untuk memberikan kontribusi kepada pemerintah pusat dan daerah dari sektor pajak dan retribusi yang naik 16,83% dibanding tahun 2011 menjadi Rp.638,44 miliar. Selain itu, dividen yang Kami bayarkan kepada pemegang saham pun mengalami peningkatan dari tahun 2011 sebesar 6,11% menjadi Rp.1.130,38 miliar.
Indonesia Power's economic and business performance in 2012 which was better than that in the previous years had enabled us to contribute to the national and local governments through increased taxes and retributions of Rp.638.44 billion or by 16.83% over the previous year. In addition, dividends paid to our shareholders also increased by 6.11% to Rp.1,130.38 billion over the previous year.
Pembangkit-pembangkit Kami yang rata-rata dibangun antara tahun 1923 sampai dengan tahun 2010 tetap dapat Kami jaga keandalannya dengan menerapkan manajemen aset serta melakukan inovasi, riset dan investasi. Oleh karenanya, realisasi indikator kesiapan Equivalent Availability Factor (EAF) sampai dengan akhir tahun 2012 sebesar 92,33% merupakan hasil pencapaian terbaik sepanjang sejarah berdirinya perusahaan. Indikator keandalan juga semakin membaik yang dilihat dari indikator gangguan Equivalent Forced Outage Rate (EFOR) dan Sudden Outage Frequency (SdOF) yang semakin baik pencapaiannya, dimana pencapaian EFOR tahun 2012 merupakan pencapaian terbaik selama sepuluh tahun terakhir. Indikator efisiensi termal juga menunjukkan pencapaian terbaik selama lima tahun terakhir. [EU30]
The reliability of Our plants which on average were built between 1923 to 2010 can still be maintain by applying asset management as well as innovation, research and investment. Therefore, the realization of readiness indicators Equivalent Availability Factor (EAF) until the end of 2012 amounted to 92.33% was the best achievement throughout the history of the company's establishment. That value was better than the realization in 2011 of 91.09%. Reliability indicators were also improved, shown by the decrease in disturbance indicators, Equivalent Forced Outage Rate (EFOR) and Sudden Outage Frequency (SdOF). EFOR achievement in 2012 was the best accomplishment for the last decade. The achievement in thermal efficiency indicator also indicated our best accomplisment over the past five years. [EU30]
Pada tahun 2012, Indonesia Power mendapatkan nilai Indeks Kepuasan Pelanggan sebesar 77,53 dari skala 100 (>70 tergolong kategori 'Sangat Bagus', dimana pada tahun sebelumnya menggunakan skala 1-5). Pencapaian tersebut melebihi target Key Performance Indicator (KPI) tahun 2012 yaitu sebesar 70.
In 2012, Indonesia Power Customer Satisfaction Index (CSI) value was 77.53 on a scale of 100 (>70 belongs to the 'Very Good' category, which in the previous year using a scale of 1-5). That achievement surpassed the Key Performance Indicator (KPI) 2012 target which was 70.
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
11
Sambutan Direksi
Kinerja Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance Performance
Di tahun 2012 ini, Indonesia Power juga telah mengukur peringkat risiko tentang “Penerapan Risk Rating Pembangkit Tenaga Listrik di Lingkungan PT PLN (Persero)” untuk mengukur tingkat paparan risiko yang melekat pada unit pembangkitan tenaga listrik, yang diukur berdasarkan aspek: karakteristik geografis pembangkit, desain dan layout pembangkit, kelengkapan process control, kelengkapan metode dan peralatan loss prevention, tingkat kesiapan atas business interruption, serta kelengkapan inisiatif manajemen dalam mengelola risiko. Dengan mengacu pada kategori pemeringkatan tersebut, berdasarkan survey penilaian mandiri, peringkat risiko Indonesia Power secara korporat adalah 49, atau dalam kategori Above Average (>42 tergolong kategori 'Good').
In 2012, Indonesia Power had also measured risk rating as outlined in the "Implementation of Power Plant Risk Rating in PT PLN (Persero)" to measure risk exposure level inherent in the power generation unit, which was measured by aspects: geographical characteristics of plants, plant design and layout, process control completeness, comprehensiveness of loss prevention methods and equipment, the readiness level towards business interruption, and the completeness of management initiatives to manage risk. With reference to the ratings categories, based on self-assessment survey, Indonesia Power's corporate risk rating is 49, or in the Above Average category (> 42 belongs to the 'Good' category).
Kami juga terus memegang teguh kebijakan tentang We also uphold gratification control, anti-corruption, and pengendalian gratifikasi, anti korupsi, dan whistle blowing. whistle blowing policies. In supporting 'PLN Clean, No Bribery' Dalam mendukung program 'PLN Bersih No Suap', Indonesia program, Indonesia Power launched the declaration of Power mencanangkan Deklarasi 'Indonesia Power Bersih Tanpa 'Indonesia Power Clean Without Tip and Bribery' (IP BTTS) as Tip dan Suap' (IP BTTS) sebagai implementasi tata the implementation of good governance. In addition, we kelola yang baik. Selain itu, Kami juga memiliki also had the Annual Inspection Working Program Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) (PKPT) as a reference for Internal Audit Unit (IAU) sebagai acuan bagi Satuan Audit Internal in conducting audits that were prepared using (SAI) dalam melakukan audit yang the Risk Based Audit (RBA) method which disusun menggunakan metode Risk was expected to be more effective in terms Tahun 2012 Based Audit (RBA) yang diharapkan of audit object, and more efficient in peringkat risiko Indonesia lebih efektif dari sisi obyek audit terms of time and costs. Power secara korporat adalah dan lebih efisien dari sisi waktu 49, atau dalam kategori Above serta biaya.
Kinerja Sosial dan Lingkungan
Average (>42 tergolong kategori 'Good'). In 2012, Indonesia Power's corporate risk rating is 49, or in the Above Average category (>42 belongs to the 'Good' category).
Salah satu program Kami dalam menjaga dan meningkatkan keandalan operasi pembangkit yang seiring dengan upaya pelestarian lingkungan yang merupakan rumah bagi seluruh makhluk hidup adalah dengan menerapkan manajemen aset yang saat ini dalam proses sertifikasi untuk mewujudkan proses produksi yang ramah lingkungan (Green Production/Green Power Plant).
12
6
Social and Environmental Performance
One of our program in maintaining and improving the reliability of plant operations along with efforts to conserve the environment as home to all living beings was by implementing asset management which is currently in the certification process to create an environmentally friendly production process (Green Production / Green Power Plant).
Pada tahun 2012 Kami merealisasikan anggaran untuk pengelolaan lingkungan sebesar Rp.6,01 miliar.
In 2012 we attained the budget for annual environmental management routine maintenance of Rp.6.01 billion.
Indonesia Power turut andil dalam menyukseskan program pemerintah yaitu percepatan diversifikasi sumber energi menggunakan energi terbarukan 10.000 MW tahap II sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2010 melalui PT Rajamandala Electric Power (REP) dengan mengembangkan pembangkit berbahan bakar renewable yaitu air yang juga berkesesuaian dengan visi Perusahaan untuk menjadi perusahaan kelas dunia yang ramah lingkungan. Partisipasi tersebut merupakan rencana investasi jangka panjang dalam menghadirkan listrik dengan energi terbarukan yang berkelanjutan bagi Indonesia hingga tahun 2020.
Indonesia Power took part in succeeding government programs of accelerating the diversification of energy sources using renewable energy of 10,000 MW phase II in line with Presidential Decree No. 4 year 2010 through the PT Rajamandala Electric Power (REP) by developing a plant with renewable fuel which was water which also corresponds with the company's vision to be a world-class company that is environmentally friendly. That participation is a long term investment plan in delivering electricity with sustainable renewable energy for Indonesia by 2020.
Sebagai bentuk kontribusi Indonesia Power pada aspek sosial kemasyarakatan, Kami memiliki program tanggung jawab sosial melalui pelibatan dan pengembangan masyarakat (Community Involvement and Development/CID) yang diterapkan oleh Kantor Pusat dan seluruh unit bisnisnya. Program tersebut terbagi kedalam tiga aspek utama, yaitu program pemberdayaan masyarakat, pelayanan masyarakat, dan pembinaan hubungan dengan masyarakat.
As a form of Indonesia Power contribution in social aspects, We had social responsibility programs through Community Involvement and Development (CID) which was applied by the Head Office and all its business units. The program was divided into three main aspects, namely the programs of community empowerment, community service and relationship building with the community.
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Message From The Board of Directors
Kami juga melakukan penilaian terhadap kontrak kerja unit di bidang community development (comdev). Skor rata-rata yang diperoleh dari Unit Bisnis adalah 96,6 dengan predikat 'Baik Sekali'. Pencapaian tersebut melampaui target Semester II RKAP 2012 yaitu skor 70 (Baik). Pada tahun pelaporan, Kami telah merealisasikan dukungan bagi masyarakat melalui program pengembangan komunitas di Unit Bisnis sebesar Rp.16,98 miliar atau 83% dari target RKAP dan di Kantor Pusat sebesar Rp.7,93 miliar atau 73% dari target RKAP
We also conducted an assessment of the employment contract of community development unit (comdev). Average scores obtained from the Business Unit was 96.6 with a predicate of 'Very Good'. That achievement surpassed the target of Semester II CWBP 2012 which was 70 (Good). In the reporting year, We had attained the support for community through community development programs in Business Unit as much as Rp.16.98 billion or 83% of the CWBP target and at the Head Office of Rp.7.93 billion, or 73% of the CWBP target.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Occupational Health and Safety (OHS)
Sebagai bagian dari pelaksanaan praktek kerja yang baik bagi para karyawan, Indonesia Power menerapkan perangkat kebijakan dan prosedur yang terdiri dari Sistem Manajemen K3 (SMK3), Occupational Health and Safety Assessment Series (OHSAS 18001), dan Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) Kerja demi melindungi seluruh karyawan dari risiko kerja yang mereka hadapi.
As part of the implementation of good working practice for the employees, Indonesia Power applied sets of policies and procedures consisted of Occupational Health & Safety (OHS) Management System, Occupational Health and Safety Assessment Series (OHSAS 18001), and the Security Management System to protect all employees from the risk they faced.
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Secara konsisten, Kami terus berupaya mengembangkan kualitas para pegawai melalui berbagai program pengembangan termasuk kegiatan pendidikan dan pelatihan pegawai. Secara kumulatif, jumlah waktu rata-rata yang digunakan untuk pelatihan dalam waktu satu tahun per tanggal 31 Desember 2012 adalah 34.980 HOP/tahun.
We consistently strive to develop employees quality through various development programs including employee educational and training activities. Cumulatively, the average amount of time used for training within one year per December 31st, 2012 was 34,980 HOP/year.
Kiri ke Kanan Left to Right : - Mustiko Bawono (Direktur Produksi Director of Production - Firman Dini (Direktur SDM Director of Human Resources) - Djoko Hastowo (Direktur Utama President Director) - Dewi Sri Wahyunie (Direktur Keuangan Director of Finance) - Antonius RT Artono (Direktur Pengembangan & Niaga Director of Development & Commerce)
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
7
13
Sambutan Direksi
Pada tahun 2012, total investasi yang Kami alokasikan untuk program pengembangan SDM adalah sebesar Rp.81,45 miliar atau naik sebesar 35,15% dibandingkan tahun 2011. Secara kumulatif, pada tahun 2012, biaya yang dikeluarkan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai mengalami peningkatan dari tahun 2011 menjadi sebesar Rp.1,23 triliun. Biaya tersebut mencakup seluruh gaji dan benefit lain yang dikeluarkan bagi karyawan.
In 2012, the total investment that we allocated to human resources development program was Rp.81.45 billion, up by 35.15% compared to total investment in 2011. Cumulatively, in 2012, the costs incurred to improve the employee welfare was increased compared to the costs in 2011, amounted to Rp.1.23 trillion. The cost included all employee salaries and other benefits.
Tantangan dan Keberlanjutan
Challenges and Sustainability
Konsumsi listrik di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan sebagai konsekuensi dari peningkatan jumlah penduduk, dinamika sosial kemasyarakatan, dan pertumbuhan perekonomian nasional. Mengacu kepada asumsi dan prakiraan kebutuhan tenaga listrik oleh Kementerian ESDM dengan tahun dasar 2012, pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik rata-rata Indonesia diproyeksikan sekitar 11% per tahun, yang terdiri dari pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik rata-rata Jawa-Bali sekitar 9,2% per tahun dan luar Jawa-Bali sekitar 14,8% per tahun. Peningkatan produksi pasokan listrik tidak dapat dilakukan serta merta tanpa memperhatikan aspek lain seperti sosial, ekonomi dan lingkungan. Oleh karena itu, penyediaan energi listrik yang berkelanjutan untuk Indonesia merupakan tantangan yang harus dihadapi dan menjadi prioritas bagi Indonesia Power.
Electricity consumption in Indonesia each year has increased as a consequence of the increase in population, the social dynamics of societies and the growth of national economy. Refering to assumptions and forecasts of electricity demand by the Ministry of Energy and Mineral Resources to the base year 2012, the average growth of electricity demand in Indonesia is projected to approximately 11% per year, consists of the average growth of electricity demand in Java-Bali approximately 9.2% per year and outside Java-Bali approximately 14.8% per year. The increased in electricity supply production can not be done immediately without paying attention to other aspects such as social, economic and environmental aspects. Therefore, the provision of sustainable electricity for Indonesia is a challenge that must be faced and a priority for Indonesia Power.
Apresiasi dan Harapan
Appreciation and Hope
Dewan Direksi memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran karyawan, para pemangku kepentingan, dan Dewan Komisaris yang telah mendukung Kami dalam mencapai berbagai prestasi di tahun 2012 ini. Kami berharap semoga Laporan Keberlanjutan kedua Kami ini dapat menjadi motivasi bagi manajemen dan karyawan Indonesia Power dan semakin memantapkan langkah Kita dalam menunjukkan tanggung jawab dan transparansi dalam bidang ekonomi, sosial dan lingkungan.
The Board of Directors would like to express their greatest appreciation to all employees, stakeholders, and the Board of Commissioners who have supported us in accomplishing various achievements in 2012. We hope that this second sustainability report can be a motivation for management and employees of Indonesia Power and further establish our steps in demonstrating responsibility and transparency in the economic, social and environmental aspects.
Jakarta, 30 Mei 2013 May 30, 2013 Atas Nama Direksi Indonesia Power On Behalf of Indonesia Power Board of Directors
Djoko Hastowo Direktur Utama President Director
14
6
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Message From The Board of Directors
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
7
15
Pendekatan dan Strategi Keberlanjutan Kami
Our Sustainability Approach and Strategy
16
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Risiko dan Tantangan Risks and Challenges
19
Pelibatan Pemangku Kepentingan Stakeholder Engagement
22
Indonesia Power dan Strategi Keberlanjutan Indonesia Power and Sustainability Strategy
26
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
17
Pendekatan dan Strategi Keberlanjutan Kami
“Penyediaan energi listrik yang berkelanjutan merupakan tantangan sekaligus prioritas bagi Indonesia Power” “The provision of sustainable power is a challenge and a priority for Indonesia Power”
Konsumsi listrik di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan sebagai konsekuensi dari peningkatan jumlah penduduk, dinamika sosial kemasyarakatan, dan pertumbuhan perekonomian nasional. Mengacu kepada asumsi dan prakiraan kebutuhan tenaga listrik oleh Kementerian ESDM dengan tahun dasar 2012, pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik rata-rata Indonesia diproyeksikan sekitar 11% per tahun, yang terdiri dari pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik rata-rata Jawa-Bali sekitar 9,2% per tahun dan luar Jawa-Bali sekitar 14,8% per tahun. [1.2] Selain itu, Kementerian ESDM mencatat pada tahun 2011, rasio elektrifikasi atau jumlah rumah tangga di seluruh Indonesia yang sudah menikmati tenaga listrik untuk mendukung kehidupan masyarakat baru mencapai 72,95% dari seluruh jumlah rumah tangga yang berjumlah 62 juta rumah tangga. Data tersebut menunjukkan sekitar 27% jumlah rumah tangga di Indonesia masih belum dapat menikmati tenaga listrik. Peningkatan konsumsi dan masih adanya kesenjangan masyarakat dalam hal akses terhadap listrik tersebut perlu diimbangi dengan peningkatan kinerja pada sektor kelistrikan baik dalam hal pembangkitan, transmisi dan distribusi hingga penjualan listrik ke tangan konsumen, baik yang diupayakan oleh pihak swasta maupun pemerintah.
18
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Electricity consumption in Indonesia each year has increased as a consequence of the increase in population, the social dynamics of societies and the growth of national economy. Refering to assumptions and forecasts of electricity demand by the Ministry of Energy and Mineral Resources to the base year 2012, the average growth of electricity demand in Indonesia is projected to approximately 11% per year, consists of the average growth of electricity demand in Java-Bali approximately 9.2% per year and outside Java-Bali approximately 14.8% per year. [1.2] In addition, the Ministry of Energy and Mineral Resources noted in 2011, the electrification ratio or the number of households in Indonesia already enjoying the electricity to support the society had reached 72.95% of the total number of households, amounting to 62 million households. The data shows that approximately 27% of households in Indonesia are still not able to enjoy electricity. Increased consumption and the existence of society gap in terms of access to electricity needs to be offset by improved performance in the electricity sectors which are generation, transmission and distribution of electricity to sales to consumers, both sought by the private sector and government.
Our Sustainability Approach and Strategy
Peningkatan produksi pasokan listrik tidak dapat dilakukan serta merta tanpa memperhatikan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. Pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan sudah sepatutnya berlandaskan asas manfaat, efisiensi berkeadilan, keamanan dan keselamatan, optimalisasi ekonomi dalam pemanfaatan sumber daya energi, dan kelestarian fungsi lingkungan. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan bahwa setiap kegiatan usaha ketenagalistrikan wajib memenuhi ketentuan keselamatan ketenagalistrikan yang bertujuan mewujudkan kondisi andal dan aman bagi instalasi, aman dari bahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya dan ramah lingkungan. [1.2] Selain itu, mandat negara melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mewajibkan bagi para pelaku usaha, khususnya di sektor kelistrikan, untuk memiliki izin lingkungan. [1.2] Oleh karena itu, penyediaan energi listrik yang berkelanjutan untuk Indonesia merupakan tantangan yang harus dihadapi dan menjadi prioritas bagi Indonesia Power.
The increased in electricity supply production can not be done immediately without paying attention to social, economic and environmental aspects. The development of the electricity infrastructure ought to be based on the principle of utility, fair efficiency, security and safety, economic optimization in the utilization of energy resources and the preservation of environmental functions. In accordance with the Act No. 30 Year 2009 on Electricity, all business activities of electricity must comply with the electricity safety provisions that aim to create a reliable and safe condition for installation, humans and other living beings and environmentally friendly. [1.2] In addition, the state mandate through Act No. 32 Year 2009 on the Protection and Envoironmental Management requires for businesses, particularly in the electricity sector, to have an environmental permit. [1.2] Therefore, the provision of sustainable electricity for Indonesia is a challenge that must be faced and a priority for Indonesia Power.
Peningkatan produksi pasokan listrik tidak dapat dilakukan serta merta tanpa memperhatikan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. Pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan sudah sepatutnya berlandaskan asas manfaat, efisiensi berkeadilan, keamanan dan keselamatan, optimalisasi ekonomi dalam pemanfaatan sumber daya energi, dan kelestarian fungsi lingkungan. The increased in power supply production can not be done immediately without paying attention to social, economic and environmental aspects. The development of the electricity infrastructure ought to be based on the principle of utility, fair efficiency, security and safety, economic optimization in the utilization of energy resources and the preservation of environmental functions.
Risiko dan Tantangan Risks and Challenges Setiap bisnis pasti memiliki risiko dan tantangannya masingmasing, demikian juga dengan bisnis pembangkit listrik yang Kami jalankan. Kami menyadari bahwa pengelolaan risiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kelangsungan bisnis Kami. Oleh karena itu, Kami berupaya untuk mengimplementasikan manajemen risiko secara efektif agar pelaksanaan setiap program kerja atau proyek dapat berjalan sesuai dengan Rencana Jangka Panjang (RJP) yang terbagi kedalam pencapaian target-target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun berjalan, demi pencapaian visi dan keberlanjutan bisnis perusahaan.
Every business must have its own risks and challenges, likewise the power generation business that we run. We recognize that risk management is an integral part of our business continuity. Therefore, we strive to apply effective risk management so that the implementation of any program or project can be carried out in accordance with the Long Term Corporate Plan which is divided into the target achievement in the Corporate Work and Budget Plan (CWBP) of the current year, for the achievement of the vision and sustainability of the company's business.
Indonesia Power melakukan identifikasi terhadap risiko bisnisnya yang terbagi menjadi 3 risiko utama, yaitu risiko strategis, risiko operasional, dan risiko keuangan. Selain itu, Kami juga melakukan identifikasi terhadap risiko lingkungan dan sosial sebagai salah satu landasan dalam melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan dan menghadirkan energi listrik yang berkelanjutan.
Indonesia Power identified its business risks and divided them into 3 major risks, namely strategic risk, operational risk, and financial risk. In addition, we also identified the environmental and social risks as one of the platforms in implementing corporate social responsibility and presenting sustainable electricity.
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
19
Pendekatan dan Strategi Keberlanjutan Kami
Risiko Strategis
Strategic Risks
Risiko strategis merupakan kemungkinan kejadian yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan strategis RKAP 2012. Risiko strategis Perusahaan terdiri atas dua risiko utama, antara lain risiko yang terkait dengan tidak optimalnya kajian FS yang berdampak pada kurang sesuainya hasil pengembangan pembangkit baru dan tidak sesuainya kompetensi SDM yang menangani operasi dan pemeliharaan akibat lemahnya rekrutmen dan pembekalan. Dalam hal ini, Perusahaan telah melakukan kajian secara komprehensif dan telah memiliki program rekrutmen SDM secara selektif sebagai bentuk mitigasi atas risiko strategis tersebut.
Strategic risk is the possibility of events that may affect the achievement of the strategic objectives in CWBP 2012. The company's strategic risks consist of two main risks, among others, risks associated with the FS study not being optimal resulted in an incompatibility of the new generation development results and HR competencies that handles the operation and maintenance due to weak recruitment and debriefing. In this regard, the company has conducted a comprehensive study and had a selective HR recruitment program as a form of mitigation on the strategic risks.
Risiko Operasional & Keuangan
Operational & Financial Risks
Risiko operasional merupakan kemungkinan kejadian yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan operasional dalam RKAP 2012, yang terdiri dari indikator EAF, EFOR, SdOF, efisiensi thermal dan perspektif bisnis. Unsur dalam perspektif proses bisnis meliputi Manajemen Aset, Malcolm Baldridge dan Manajemen Risiko serta tercapainya Human Capital Readiness, Organization Readiness, Information Readiness, dan Knowledge Management. Risiko operasional yang dihadapi oleh Perusahaan erat kaitannya dengan kinerja pembangkit yang disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain umur operasional pembangkit thermal yang sebagian besar sudah tua dan sulitnya mendapat pasokan sumber energi yang sesuai spesifikasi, khususnya batubara, serta bakar gas yang semakin langka di pasar. Untuk itu, Perusahaan berupaya menerapkan manajemen pemeliharaan aset secara efektif dan memperketat kontrol dan evaluasi terhadap proses pengadaan sumber energi.
Operational risk is the possibility of events that may affect the achievement of operational objectives in CWBP 2012, consisting of EAF, EFOR, SdOF indicators, thermal efficiency and business perspective. Elements in a business process perspective include Asset Management, Malcolm Baldridge and Risk Management as well as the achievement of Human Capital Readiness, Organization Readiness, Information Readiness, and Knowledge Management. Operational risks faced by the company were closely related to plant performance caused by several factors, such as thermal plants operational age which was mostly old and the difficulty in obtaining supplies of energy sources within specification, particularly coal, and natural gas was increasingly scarce in the market. Therefore, the company seeks to implement effective asset maintenance management and tighten the control and evaluation of the energy sources procurement process.
Risiko keuangan merupakan kemungkinan kejadian yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran keuangan dalam RKAP 2012. Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan berasal dari beberapa faktor utama diantaranya ketidakstabilan kondisi ekonomi global yang menyebabkan nilai kurs fluktuatif, kondisi sistem Jawa Bali yang menyebabkan harus beroperasinya pembangkit dengan energi BBM, dan beroperasinya PLTU Batubara PDE yang dapat mempengaruhi tingkat penjualan. Selain faktor utama tersebut, perubahan iklim yang mempengaruhi ketersediaan sumber energi, khususnya energi air, juga menjadi bagian dari risiko keuangan karena mempengaruhi tingkat penjualan energi listrik yang dihasilkan [EC2]. Oleh karena itu, Perusahaan meningkatkan upaya efisiensi, mengelola negosiasi dengan pemasok secara tegas, dan terus berkordinasi dengan PLN dan Pertamina terkait pengoperasioan pembangkit BBM.
Financial risk is the possibility of events that may affect the achievement of financial targets in CWBP 2012. The main financial risks faced by the Company came from some key factors such as global economic instability that led to fluctuating exchange rates, the conditions of the Java-Bali system that required the plant to operate with fuel oil, and the operation of Batubara SPP PDE which could affect the level of sales. In addition to these major factors, the climate change which affected the availability of energy sources, specifically water, also became part of the financial risk since it affected the sales level of electrical energy generated [EC2]. Therefore, the company increased efficiency efforts, managed negotiations with suppliers assertively, and continually coordinated with PLN and Pertamina related to the operation of fuel oil-based power plant.
Risiko strategis, operasional, dan keuangan pada tahun 2012 yang dihadapi Indonesia Power beserta mitigasi dan realisasinya dibahas lebih detail pada BAB Tata Kelola Perusahaan.
20
Strategic, operational and financial risk in 2012 faced by Indonesia Power as well as their mitigation and realization are discussed in more detail in Good Corporate Governance Chapter.
Risiko Lingkungan
Environmental Risks
Pembangkit listrik akan selalu terkena dampak dari perubahan yang terjadi terhadap lingkungan dikarenakan sumber daya yang dimanfaatkan sebagai bahan baku energi listrik bergantung pada ketersediaannya di alam. Risiko lingkungan merupakan kemungkinan kejadian terhadap alam yang dapat mempengaruhi pencapaian target pembangkitan. Pada tahun 2012, risiko lingkungan yang Kami hadapi antara lain :
The power plant will always be affected by environmental changes because the resources used as raw materials depend on the availability of electrical energy in nature. Environmental risk is the possibility of events towards the nature which may affect the achievement of the generation target. In 2012, the environmental risks we faced include:
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Our Sustainability Approach and Strategy
No.
Risiko Lingkungan Environmental Risk
Mitigasi Mitigation
1
Emisi yang disebabkan oleh penggunaan energi fosil
Emissions caused by the use of fossil energy
Pengembangan Green Power Plant Pengembangan pembangkit dengan sumber energi terbarukan Program Konversi Energi
Green Power Plant development Development of plant with renewable energy sources Energy Conversion Program
2
Penurunan daya dukung lingkungan terhadap pembangkit terbarukan karena perubahan iklim
Decrease of environmental carrying capacity for renewable plant due to climate change
Kegiatan konservasi lingkungan Penanganan sedimentasi untuk PLTA
Environmental conservation activities Sediment management for HPP
3
Sampah dan limbah (emisi, effluent, dan Bahan Berbahaya dan Beracun-B3) akibat operasi dan pemeliharaan pembangkit
Garbage and Waste (emissions, effluents and hazardous and toxic materials) due to operation and maintenance of the plant
Pemenuhan baku mutu lingkungan sesuai dengan persyaratan PROPER Program Zero Waste Program 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke)
Fulfillment of environmental standards in accordance with the PROPER requirements Zero Waste program 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke) program
4
Aktivitas manusia yang mengganggu operasional pembangkit
Human activities that interfere with plant operations
Pelibatan masyarakat dalam rehabilitasi lingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan daerah pesisir
Community involvement in watershed and coastal environment rehabilitation
5
Kandungan bahan yang berdampak buruk bagi lingkungan
Material contents that are bad for the environment
Program sistem manajemen lingkungan yang mengacu pada ISO 14000 serta pemantauan dan pengelolaan lingkungan hidup yang mengacu pada kebijakan mengenai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan PROPER
Environmental management system program which is based on ISO 14000 with environmental management and monitoring refer to the policies of the Environmental Impact Assessment (EIA) and PROPER
6
Inefisiensi dalam penggunaan energi
Energy use inefficiency
Pemantauan dan pengukuran penggunaan energi dan program eco-office pada unit kerja
Monitoring and measuring of energy usage and eco-office program on Working Unit
Risiko Sosial
Social Risks
Berjalannya bisnis Kami sangat ditentukan dari bagaimana penerimaan dan kesediaan komunitas yang berada di sekitar area operasi pembangkit dalam menerima Kami sebagai bagian dari masyarakat (Corporate Citizenship). Selain itu, pencapaian ekspektasi dari para karyawan juga menentukan keberlangsungan operasi perusahaan. Risiko sosial merupakan kemungkinan kejadian terhadap komunitas baik internal maupun eksternal perusahaan yang dapat mempengaruhi eksistensi dan keberlangsungan operasi perusahaan. Pada tahun 2012, risiko sosial yang Kami hadapi antara lain :
Our business operation is determined from how the acceptance and willingness of communities located around the plant operations area in accepting us as part of the society (Corporate Citizenship). In addition, the achievement of employee expectations also determine the continuity of company operations. Social risk is the possibility of events to both internal and external communities that may affect the existence and continuity of company operations. In 2012, the social risks that we faced include:
No. 1
Risiko Sosial Social Risk Reputasi, transparansi, dan kepercayaan
Reputation, transparency and trust
Mitigasi Mitigation Penetapan Good Corporate Governance (GCG) dan Indonesia Power Bersih Tanpa Tips dan Suap (IPBTTS) Strategi pengungkapan dengan menerbitkan Laporan Tahunan
2
Aktivitas masyarakat yang mengganggu operasional pembangkit
Activities of communities that disrupt the plant operations
Establishment of policies and socialization of Good Corporate Governance (GCG) and Indonesia Power Clean Without Tips and Bribery (IPBTTS) Disclosure strategy by publishing annual report
Program komunikasi sosial, community relation, dan pendidikan lingkungan Kompensasi atas pemanfaatan lahan Kesepakatan tertulis antara perusahaan dan masyarakat mengenai hak kepemilikan dan penggunaan lahan di UBP Saguling
Social communication programs, community relations, environmental education Compensating the land use Making a written agreement between the company and communities on the ownership rights and the use of land in the Saguling GBU
3
Keresahan sosial akibat kesenjangan ekonomi dan lapangan kerja antara masyarakat dan Perusahaan
Social anxiety due to economic and employment gaps between communities and companies
Pelayanan masyarakat, seperti bantuan perbaikan infrastruktur sosial, layanan kesehatan, dan beasiswa, serta pemberdayaan masyarakat, seperti pengembangan ekonomi mikro dan kewirausahaan
Community services, such as social infrastructure improvements support, healthcare, and scholarships. Community empowerment, such as micro-economic development and entrepreneurship
4
Penurunan tingkat kesehatan masyarakat akibat kegiatan yang berkaitan dengan operasi pembangkit (water-born diseases)
Decrease in the level of public health from activities related to plant operations (water-born diseases)
Klinik Bakti Indonesia Power (KBIP), dan program sanitasi lingkungan berbasis masyarakat
Klinik Bakti Indonesia Power (KBIP), a community-based environmental sanitation program
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
21
Pendekatan dan Strategi Keberlanjutan Kami
No.
Risiko Sosial Social Risk
5
Alih fungsi lahan akibat operasi dan penambahan kapasitas pembangkit (PPDPE Tahap I 10.000 MW)
Land conversion due to operations and the addition of plant capacity (10,000 MW in Phase I PPDPE)
6
Ancaman kesehatan dan keselamatan akibat aktivitas kerja
Health and safety threats due to work activities
Mitigasi Mitigation Bantuan keterampilan usaha, bantuan permodalan, bantuan pengembangan usaha mikro dalam lembaga keuangan mikro, dan bantuan pemasaran untuk mendukung program alih komoditi, alih profesi, alih lokasi bagi komunitas yang terkena dampak.
Assistance in business skill, capital, micro-business development in microfinance institutions, and marketing to support the transfer of commodity, profession and location programs of the affected communities.
Penerapan kebijakan dan prosedur SMK3, OHSAS 18001, dan Sistem Manajemen Pengamanan
Implementation of policies and procedures of OHS management system, OHSAS 18001, and Security management systems Improvement of competence related to dangerous contagious diseases and caused by office work Provision of insurance and healthcare benefits
Peningkatan kompetensi terkait penyakit menular berbahaya dan akibat kerja perkantoran Penyediaan asuransi dan jaminan kesehatan
Pelibatan Pemangku Kepentingan Stakeholder Engagement Keterlibatan pemangku kepentingan merupakan fokus utama perusahaan sebagai kontribusi aktif dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan. Adanya keterlibatan pemangku kepentingan membawa pengaruh besar dalam menjelaskan apa yang menjadi prioritas utama perusahaan dalam menjalankan usaha dan bagaimana cara perusahaan menanggapi risiko dan peluang yang ada dengan memperhatikan kelebihan dan kekurangan yang ada. Kehadiran pandangan-pandangan dari pemangku kepentingan eksternal terhadap kinerja perusahaan juga membantu Indonesia Power dalam meningkatkan wawasan terhadap isu-isu keberlanjutan.
Stakeholder engagement is a primary focus of the company as an active contribution to the achievement of sustainable development. It brings great influence in explaining what the company's main priorities are in running the business and how company responds to risks and opportunities that exist with respect to the advantages and disadvantages. The presence of the external stakeholders views on the company's performance also help Indonesian Power in improving insight to issues of sustainability.
Indonesia Power telah melakukan identifikasi pemangku kepentingan melalui pemetaan pemangku kepentingan berdasarkan pengertian yang tercantum dalam ISO 26000, dimana pemangku kepentingan perusahaan tidak hanya pihakpihak yang mempengaruhi perusahaan secara signifikan, namun juga pihak-pihak yang dipengaruhi oleh upaya pencapaian tujuan organisasi. Dalam melakukan manajemen stakeholder, Kami melakukan pengelolaan stakeholder melalui proses komunikasi yang terdiri dari tahapan identifikasi, analisis, perencanaan, dan pelibatan pemangku kepentingan.
Indonesia Power has identified stakeholders through stakeholder mapping based on the definition mentioned in the ISO 26000, where the company's stakeholders are not only the parties who significantly affect the company, but also those who are affected by the achievement of organizational goals. In conducting stakeholder management, we use a communication process through stages / phases of identification, analysis, planning, and stakeholder engagement.
Dalam melakukan manajemen stakeholder, Kami melakukan pengelolaan stakeholder melalui proses komunikasi yang terdiri dari tahapan identifikasi, analisis, perencanaan, dan pelibatan pemangku kepentingan. In conducting stakeholder management, we use a communication process through stages / phases of identification, analysis, planning, and stakeholder engagement.
22
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Our Sustainability Approach and Strategy
Untuk menentukan pemangku kepentingan, Kami menggunakan metode Stakeholder Tipology, sedangkan untuk menentukan power dan interest, Kami menggunakan metode Stakeholder Analysis Matrix [4.15]. To determine stakeholders, we use Stakeholder Tipology method, while for determining the power and interest, we use Stakeholder Analysis Matrix method [4.15].
Melalui Metode Stakeholders Typology, Kami dapat memahami konteks stakeholder yang telah diidentifikasi oleh tiap divisi dan mengelompokkan daftar stakeholder yang diperoleh berdasarkan kriteria power, legitimasi, dan urgensi.
Through Stakeholders Typology method, we could understand the context of the stakeholders that had been identified by each division and classify the stakeholder list acquired based on power, legitimacy, and urgency criteria.
Dominant Stakeholder: Possesses power and is perceived as having legitimate claims
POWER Dormant Stakeholder: Powerful, but with claims that are deemed neither urgent or legitimate
Dominant Stakeholder
Discretionary Stakeholder:
LEGITIMACY
Legitimacy but without power and urgency
Dangerous Stakeholder
Definitive Stakeholder
Dependent Stakeholder Dangerous Stakeholder: Possesses power and has claims that are urgent but not legitimate
Demanding Stakeholder: Urgency without power or legitimacy
URGENCY Setelah berhasil mengelompokkan para pemangku kepentingan, Kami melakukan analisis kelompok stakeholder tersebut berdasarkan power dan interestnya terhadap keberadaan Perusahaan dengan menggunakan Analysis Matrix.
Definitive Stakeholder: Possesses are those who possess all three attributes and will therefore receive the greatest attention
Dependent Stakeholder: Their claims are deemed legitimate and urgent but have little power
After successfully classifying the stakeholders, we conducted an analysis of the stakeholder groups based on their power and interests in the company's existence by using Matrix Analysis.
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
23
Pendekatan dan Strategi Keberlanjutan Kami
Stakeholder Analysis Matrix HIGH
Keep Satisfied
Manage Closely
High power, less interested people: put enough work in with these people to keep them satisfied, but not so much that they become bored with your message.
High power, interested people: these are the people you must fully engage and make the greatest efforts to satisfy.
Adalah stakeholder yang memiliki power tinggi namun ketertarikan rendah. Lakukan komunikasi sebatas yang akan membuat mereka nyaman, namun jangan berlebihan karena justru akan membosankan
Adalah stakeholder yang memiliki power besar dan ketertarikan besar, yang harus sepenuh tenaga dipuaskan kebutuhan komunikasinya
Monitor (Minimum Effort)
Keep Informed
Low power, less interested people: again, monitor these people, but do not bore them with excessive communication.
Low power, interested people: Keep these people adequately informed, and talk to them to ensure that no major issues are arising. These people can often be very helpful with the detail of your project.
Adalah stakeholder yang memiliki power dan interes rendah. Karena itu cukup lakukan monitoring terhadap stakeholder yang masuk kategori ini, dan tidak perlu memborbardir dengan komunikasi yang malah membuat mereka jenuh.
Adalah stakeholder yang powernya rendah, namun ketertarikannya tinggi. Jaga mereka agar terinformasi dengan cukup dan bicara dengan mereka bahwa tidak ada isu serius tentang perusahaan. Karena terinformasi dengan cukup, mereka pun akan sangat membantu jika diperlukan.
LOW
24
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
LEVEL OF INTEREST
HIGH
Our Sustainability Approach and Strategy
Berdasarkan hasil dari Analysis Matrix tersebut, maka perusahaan dapat menentukan kelompok pemangku kepentingan beserta harapan dan pelibatan dalam mengukur pencapaian harapan tersebut adalah sebagai berikut: [4.14, 4.16, 4.17]
Kelompok Pemangku Kepentingan Stakeholder Group
Pemegang Saham Shareholders
Pegawai Employees
Pelanggan Customers
Pemasok Suppliers
Masyarakat Sekitar Pembangkit Communities Around The Plant
Pemerintah Government
Based on the results of the Matrix Analysis, the company can determine stakeholder groups along with their expectations and the types of approach in measuring the achievement of expectations: [4.14, 4.16, 4.17]
Ekspektasi Expectation
Mendukung Program PLN Pencapaian KPI Peningkatan Kinerja Perusahaan
Pelibatan Engagement
Supporting PLN programs KPI achievement Improvement of company performance
RUPS Rapat Kerja (Raker)
GMS Working Meeting
Serikat Pekerja Survei kepuasan dan pelibatan pegawai tahunan
Worker Union Annual survey on employee satisfaction and involvement Face to Face forum Intranet / Knowledge Management / Magazines Trainings Focus Group Discussion
Kesetaraan Tidak ada praktek diskriminasi Jaminan keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja Kesejahteraan pasca purna bakti
Equality No discrimination practices Operational security, health, and safety insurances Retirement welfare
Pasokan energi listrik dengan harga yang bersaing andal dan efisien Kontinuitas pasokan
Electricity supply with competitive, reliable and efficient price Continuity of supply
Customer Satisfaction Index Rapat Komunikasi tertulis
Customer Satisfaction Index Meetings Written communication
Transparansi dan fairness Proses pengadaan secara fair dan transparan Seleksi dan evaluasi secara obyektif dalam pemilihan mitra Hubungan saling menguntungkan/ mutual
Transparency and fairness Fair and transparent procurement process Objective selection and evaluation in partner selection Mutually beneficial relationship
Pelatihan mitra kerja Kontrak pengadaan
Business partner trainings Procurement contracts Vendor management E-procurement implementation Ethics survey
Terjalinnya hubungan yang serasi dan harmonis serta memberi manfaat kepada masyarakat di sekitar wilayah operasi Mengurangi seminimal mungkin dampak operasional perusahaan terhadap lingkungan Turut serta dalam kegiatan pelestarian lingkungan Berkembangnya kehidupan masyarakat selaras dengan perkembangan perusahaan Terbukanya pengertian manfaat penjagaan aset perusahaan sebagai milik bersama
Harmonious and balanced relations as well as giving benefits to the communities around the operational area
Kegiatan Corporate Social Responsibility
Ketaatan/kepatuhan terhadap peraturan Kesehatan perusahaan
Adherence / compliance towards regulations Company's soundness
Reducing to a minimum the impact of company operations towards the environment Participating in environmental preservation activities Development of community life is in harmony with company's growth Awareness of company's asset security benefit as common property
Forum tatap muka Intranet / Knowledge Management/ Majalah Pelatihan Focus Group Discussion
Manajemen vendor Penerapan e-procurement Survei etika
Website Pusat Interpretasi Pembangkit Pelatihan/ pendidikan masyarakat
Rapat Dengar Pendapat Laporan-laporan
Corporate Social Responsibility activities Website Generators Interpretation Center Community Training / Education
Opinion Hearing Reports
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
25
Pendekatan dan Strategi Keberlanjutan Kami
Strategi keberlanjutan yang Kami susun dan implementasikan dilandaskan pada visi perusahaan, identifikasi terhadap risiko dan tantangan, serta pendekatan terhadap para pemangku kepentingan. The sustainability strategy that we carry out is based on the company's vision, identification of risks and challenges, as well as the approach towards the stakeholders.
Indonesia Power dan Strategi Keberlanjutan Indonesia Power and Sustainability Strategy Upaya penyediaan energi listrik berkelanjutan merupakan upaya yang terarah, terukur, dan terintegrasi dengan pengelolaan dampak operasi. Indonesia Power berupaya agar kegiatan operasionalnya dapat bersinergi dengan kelestarian lingkungan, berharmonisasi dengan sosial kemasyarakatan, berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan para pemangku kepentingannya, dan konsisten meningkatkan kualitas portofolio pembangkitan. Oleh karena itu, strategi keberlanjutan yang Kami susun dan implementasikan dilandaskan pada visi perusahaan, identifikasi terhadap risiko dan tantangan, serta pendekatan terhadap para pemangku kepentingan.
The efforts to provide sustainable electrical energy are planned, measureable, and integrated with the management of operational impact. Indonesia Power strives so that its operations can synergize with environmental sustainability, harmonize with social societies, contribute to the welfare of its stakeholders, and consistently improve the quality of the generation portfolio. Therefore, the sustainability strategy that we carry out is based on the company's vision, identification of risks and challenges, as well as the approach towards the stakeholders.
Organization Vision
Sustainability Strategy
Risks & Challenges
26
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Stakeholder Engagement
Pendekatan dan Strategi Keberlanjutan Kami
Berikut merupakan Strategi Keberlanjutan yang Kami miliki : 1. Mengembangkan pembangkit renewable energy dan non BBM 2. Mengembangkan bisnis hulu untuk keamanan pasokan energi primer 3. Pemberdayaan pembangkit existing, termasuk pembangkit BBM melalui diversifikasi energi (LNG, CNG) sebagai peaker 4. Mengembangkan strategic partnership dalam pengembangan pembangkit IPP dan penyediaan energi primer 5. Mengurangi ketergantungan terhadap pemasok parts OEM 6. Menyiapkan sumber daya manusia, organisasi , dan sistem informasi yang selaras dengan strategi Perusahaan 7. Mengembangkan jasa O&M berbagai jenis pembangkit 8. Meningkatkan availability dan efisiensi melalui implementasi manajemen aset dan Life Cycle Management (LCM) 9. Meningkatkan peran Anak Perusahaan untuk mendukung bisnis Korporat di bidang Jasa O&M dan Energi 10. Mengembangkan Green Power Plant
Here are the Sustainability Strategies that we have: 1. Developing renewable energy and non-fuel generators 2. Developing the upstream business for primary energy supply security 3. Empowering the existing plants, including fuel generators through energy diversification (LNG, CNG) as peaker 4. Developing a strategic partnership in the development of IPP generators and primary energy provision 5. Reducing the reliance on OEM parts supplier 6. Preparing human resources, organization, and information systems that are aligned with the company strategy 7. Developing O & M services in various types of plants 8. Increasing availability and efficiency through the implementation of asset management and Life Cycle Management (LCM) 9. Enhancing the role of subsidiaries to support corporate business in the field of O&M and Energy 10. Developing Green Power Plant
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
27
Profil Perusahaan
Company Profile
28
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Visi dan Misi Perusahaan Company Vision and Mission
30
Nilai Perusahaan Corporate Value
31
Bisnis Kami Our Business
34
Peta Operasional Perusahaan Company Operational Map
36
Unit Bisnis Pembangkitan Generation Business Unit
38
Struktur Organisasi Organizational Structure
40
Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications
42
Kerjasama dengan Pihak Ketiga Cooperation with Third Parties
45
Daftar Entitas Anak Perusahaan, Perusahaan Joint Venture, Perusahaan Asosiasi dan Entitas Berelasi List of Subsidiaries Companies, Joint Venture Companies, Associated Companies and Related Entities
47
Peristiwa Penting di 2012 Important Events in 2012
50
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
29
Profil Perusahaan
“Menjadi perusahaan publik dengan kinerja kelas dunia dan bersahabat dengan lingkungan” “Become a public company with world-class performance and environmentally friendly”
Visi dan Misi Perusahaan [4.8] Company Vision and Mission [4.8]
30
Visi Indonesia Power adalah menjadi perusahaan publik dengan kinerja kelas dunia dan bersahabat dengan lingkungan.
The vision of Indonesia Power is to become a public company with world-class performance and environmentally friendly.
Misi Indonesia Power adalah melakukan usaha dalam bidang pembangkitan tenaga listrik serta mengembangkan usahausaha lain yang berkaitan berdasarkan kaidah industri dan niaga yang sehat, guna menjamin keberadaan dan pengembangan perusahaan dalam jangka panjang. Dalam rangka mencapai misi tersebut Indonesia Power menguraikan usahanya sebagai berikut: 1. Menjadi perusahaan publik dengan kinerja kelas dunia. 2. Sebagai perusahaan yang peduli lingkungan dalam melakukan kegiatan usahanya 3. Menjadi market leader di bidang pembangkitan tenaga listrik di Indonesia melalui prioritas pengembangan kapasitas pembangkit berbahan bakar non BBM.
The mission of Indonesia Power is to conduct business in the power generation field and develop other initiatives related to sound industrial and commercial rules, in order to ensure the existence and development of the company in the long run. In order to achieve that mission, Indonesia Power outlines its business as follows:
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
1. Being a public company with world-class performance. 2. Being a company that cares for the environment in conducting its business activities 3. Being a market leader in the power generation field in Indonesia through capacity development priority of nonfuel plants.
Company Profile
4. Menjadi perusahaan yang memiliki daya saing (competitive advantage), efektif dan efisien. 5. Memiliki SDM yang kompeten dalam mengelola pembangkit tenaga listrik dan berperilaku sesuai dengan nilai nilai perusahaan dan struktur organisasi yang lebih efektif untuk menjawab tantangan bisnis. 6. Menjadi perusahaan yang mengimplementasikan Good Corporate Governance secara konsisten. 7. Fokus pada Operation & Maintenance (O & M) Services dengan meningkatkan kemampuan manajemen tata kelola pembangkitan tenaga listrik agar dapat dicapai kompetensi manajemen O & M yang optimal.
4. Being an effective and efficient company with competitive advantage. 5. Having competent human resources in managing power plants and behaving in accordance with company values and more effective organizational structure to address business challenges. 6. Being a company that implements Good Corporate Governance consistently. 7. Focusing on Operation & Maintenance (O & M) Services by improving governance management ability of power generation in order to achieve optimal O & M management competencies.
Nilai Perusahaan [4.8] Our Value [4.8] Untuk mewujudkan visi dan misi Perusahaan dan memaksimalkan kinerja Perusahaan sesuai dengan tema Laporan Keberlanjutan “Sustainable Power of Indonesia”, Indonesia Power memiliki nilai-nilai yang telah disepakati bersama dan menjadi budaya Perusahaan. Indonesia Power merumuskan Indonesia Power Way sebagai budaya yang dianut dan yang wajib diterapkan dalam pelaksanaan kerja seharihari.
To actualize the vision and mission of the company and maximize the performance in accordance with the sustainability report theme “Sustainable Power of Indonesia”, Indonesia Power has values that have been agreed upon and become the corporate culture. Indonesia Power formulated a culture of Indonesia Power Way which must be followed and applied in the implementation of day-to-day work.
Indonesia Power Way dibangun dengan nila-nilai The Way We Think - IP-HaPPPI yang selanjutnya nilai-nilai tersebut dicapai dengan The Way We Act dan The Way We Do Business.
Indonesia Power Way was built with the values of The Way We Think - IP-HaPPPI, later on those values were achieved through The Way We Act and The Way We Do Business.
Indonesia Power Way Building Block Terdepan dalam penyediaan energi listrik berbagai jenis pembangkitan dengan kinerja excellent melalui proses prima oleh SDM profesional yang menjamin terwujudnya long run sustainable company Leader in the provision of various types of electricity generation with excellent performance through excellent process by professional human resources who ensure the realization of long run sustainable company
The Way We Act
The Way We Do Business
1. Proaktif dan pantang menyerah 2. Saling percaya & bekerja sama 3. Fokus pada perbaikan proses & hasil 4. Fokus pada pelanggan 5. Mengutamakan Safety & Green
1. Leadership excellence 2. Business Process excellence 3. People excellence 4. Learning organization 5. Customer & supplier relationship 6. Stakeholder & social responsibility
1. Proactive and persistent 2. Mutual trust & cooperation 3. Focus on process and result improvements 4. Focus on customers 5. Priority on safety and green
The Way We Think IP-HaPPPI
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
31
Profil Perusahaan
The Way We Think | IP-HaPPPI Akronim Acronym I
Integritas
Integrity
P
Profesional
Professional
Ha
Harmoni
Harmony
Definisi Definition Sikap moral yang mewujudkan tindakan untuk memberikan yang terbaik kepada Perusahaan.
The moral attitude which embodies the action of giving the best to the company.
Menguasai pengetahuan, keterampilan dan kode etik sesuai dengan bidang pekerjaannya.
The mastering of knowledge, skill and ethical codes in accordance with the field work.
Serasi, selaras, seimbang dalam: 1) Pengembangan kualitas pribadi 2) Hubungan dengan stakeholders (pihak terkait) 3) Hubungan dengan lingkungan hidup
Appropriate, harmonious, balanced in: 1) Personal quality development 2) Relationship with stakeholders 3) Relationship with environment
P
Pelayanan Prima
Prime/Excellent Service
Memberi pelayanan yang memenuhi kepuasan melebihi harapan stakeholders (pihak terkait)
Providing services that exceed the expectations of stakeholders' satisfaction (related parties)
P
Peduli
Paying attention/ Caring
Peka-tanggap dan bertindak untuk melayani stakeholders serta memelihara lingkungan sekitar
Being sensitive-responsive and acting to serve the stakeholders as well as maintaining surrounding environment
P
Pembelajar
Process of learning
Terus-menerus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta kualitas diri yang mencakup fisik, mental, sosial, agama dan kemudian berbagi dengan orang lain
Constantly improving knowledge, skills and qualities that include physical, mental, social, religious qualities, and then sharing with others
Innovative
Terus-menerus dan berkesinambungan menghasilkan gagasan baru dalam usaha melakukan pembaharuan untuk penyempurnaan baik proses maupun produk dengan tujuan peningkatan kinerja
Constantly and continuously generating new ideas in the reforming effort to improve both the process and products with the goal of performance enhancement
I
32
Nilai-nilai Indonesia Power Indonesia Power Values
The Way We Think | IP-HaPPPI
Inovatif
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Company Profile
The Way We Act Proaktif dan Pantang Menyerah Proactive and Unyielding
Menunjukkan inisiatif dan antisipasi dalam bertindak, dengan orientasi pada perubahan kearah yang senantiasa lebih baik, dilandasi keyakinan untuk mampu mengatasi setiap tantangan yang dihadapi
Showing initiative and anticipation in the act, with the orientation towards better change, based on the confidence to be able to overcome any challenge faced
Saling Percaya dan Bekerjasama Mutual Trust and Cooperation
Bertindak secara kolektif dilandasi semangat sinergi untuk saling mendukung dan mengisi dengan memberikan seluruh pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki untuk memperoleh hasil terbaik pada setiap pekerjaan
Acting collectively with the spirit of synergy for mutual support and providing all knowledge and skills to obtain the best results on every job
Fokus pada Perbaikan Proses dan Hasil Focusing on Process Improvement and Results
Setiap tindakan berlandaskan pada siklus pengelolaan kinerja (plan-do-check-action) untuk mencapai standar hasil kerja yang prima
Every action was based on the performance management cycle (plan-do-check-action) to achieve excellent standards of work
Fokus pada Pelanggan Focusing on Customers
Memenuhi kebutuhan pelanggan melebihi standar yang diharapkan dalam koridor etika bisnis yang sehat
Meeting customer needs that exceeds the expectation standards in the corridors of sound business ethics
Mengutamakan Safety & Green Prioritizing Safety & Green Community
Komitmen dan tindakan yang konsisten untuk memerhatikan kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja, serta pelestarian lingkungan bagi kelangsungan jangka panjang perusahaan
The commitment and consistent action to watch over occupational health, security and safety, as well as preservation of the environment for the long-term continuity of the company
The Way We Do Business Leadership Excellence
Menerapkan paradigma jangka panjang yang memberikan nilai tambah kepada pemegang saham Melakukan walk through dan melihat sendiri untuk memahami situasi sebenarnya Walk the talk, dan menjadi role model
Implementing a long-term paradigm that adds value to shareholders Conducting the walk through and personal observation to understand the actual situation Walking the talk, and be a role model
Business Process Excellence
Menggunakan proses yang lean, mengalir, dan efisien, untuk menjamin ketepatan kualitas, waktu dan biaya serta mengutamakan K3 Mengelola risiko dalam setiap kegiatan perusahaan
Using lean, flowing and efficient process to ensure the accuracy of the quality, time and cost as well as prioritizing OHS Managing risk in every activity of the company
People Excellence
Menerapkan pengembangan SDM dan pembinaan karier yang sistematis untuk memberikan nilai tambah kepada perusahaan Menciptakan SDM yang memiliki kemampuan istimewa untuk meningkatkan kompetensi inti perusahaan yang kompetitif, dengan mengedepankan teamwork untuk memenangkan persaingan Menerapkan budaya yang kuat dan religius dimana nilai-nilai perusahaan diinternalisasi secara konsisten sehingga tercemin dalam perilaku
Implementing human resource development and systematic career coaching to provide added value to the company Creating human resources that have special abilities to enhance the corpotare core competitive competencies, by promoting teamwork to win the competition Applying the strong and religious cultural values of the company in which consistently internalized and reflected in behaviors
Konsistensi untuk menuntaskan permasalahan hingga ke akarnya untuk mencegah kegagalan berulang Membudayakan knowledge sharing untuk membangun proses prima Mengambil keputusan melalui konsensus dan implementasikan dengan cepat dan konsisten
Consistency in solving the problem down to its roots to prevent repeating failures Cultivating knowledge sharing to build an excellent process Taking decisions by consensus and implementing them quickly and consistently
Menciptakan nilai bagi pelanggan untuk membangun customer engagement Membangun sinergi yang saling menghargai dengan mitra strategis untuk mendukung kinerja excellent
Creating value for customers to build customer engagement Building mutual synergies with strategic partners to support the excellent performance
Memegang teguh etika bisnis dalam setiap interaksi dengan stakeholder Menggali pemanfaatan energi terbarukan yang ramah lingkungan Menciptakan nilai bagi masyarakat dan lingkungan
Upholding business ethics in every interaction with stakeholders Exploring the use of environmentally friendly renewable energy Creating values for society and the environment
Learning Organization
Customer and Supplier Relationship
Stakeholder & Social Responsibility
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
33
Profil Perusahaan
Bisnis Kami Our Business
2000 Perubahan Nama PT PJB I menjadi PT Indonesia Power; Pencanangan Visi dan Misi Changing Name from PT PJB I to PT Indonesia Power; Designing Vision and Mission
PT PLN Pembangkitan Jawa-Bali I (PT PJB I) The Establishment of PT PLN Pembangkitan Jawa-Bali I (PT PJB I)
1995 Pengembangan Portofolio Usaha Development of Business Portfolio
2012
34
2004 Penajaman Misi Perusahaan Fokus pada Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik Sharpening Mision Company focuses on the power generation
Penetapan target untuk menjadi 10% Perusahaan Kelas Dunia Defining target to be 10% World Class Company
Penetapan Target World Class Services (WCS) 2015 Defining Target of 2015 World Class Services (WCS)
2010
2011
Indonesia Power merupakan salah satu anak perusahaan PT PLN (Persero) yang didirikan pada tanggal 3 Oktober 1995 dengan nama PT PLN Pembangkitan Jawa Bali I (PT PJB I). [2.1]
Indonesia Power is a subsidiary of PT PLN (Persero) that was established on October 3rd, 1995 under the name PT PLN Pembangkitan Jawa Bali I (PT PJB I). [2.1]
Pada tanggal 3 Oktober 2000, PT PJB I berganti nama menjadi PT Indonesia Power sebagai penegasan atas tujuan perusahaan yang menjadi perusahaan pembangkit tenaga listrik independen yang berorientasi bisnis murni [2.2]. Indonesia Power merupakan perusahaan pembangkit tenaga listrik terbesar di Indonesia dengan kepemilikan saham sebanyak 1 lembar saham Seri 1 dan 5.215.647.598 lembar saham Seri 2 oleh PT PLN (Persero) dan sebanyak 1 lembar saham Seri 2 oleh Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PT PLN (Persero). [2.6]
On October 3rd, 2000, PT PJB I changed its name to PT Indonesia Power as an affirmation of the company's goal which is to be an independent power plant company with pure business orientation [2.2]. Indonesia Power is the largest power plant company in Indonesia with share ownership as many as 1 share of Series 1 and 5,215,647,598 shares of Series 2 by PT PLN (Persero) and1 share of Series 2 by the Education and Welfare Foundation of PT PLN (Persero). [2.6]
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Company Profile
Indonesia Power yang berkantor pusat di Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav.18 Jakarta Selatan [2.4], memiliki 8 Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) dan 1 Unit Bisnis Pemeliharaan (UBH) yang tersebar di Jawa Bali dengan total kapasitas terpasang sebesar 8.935,86 MW dengan produksi bersih 7.981,62 MW [EU1]. Sebagai fungsi pendukung, Indonesia Power juga memiliki pembangkit di sebagian Sumatera dan Kalimantan dengan total kapasitas terpasang sebesar 102 MW dengan produksi bersih 102 MW, serta mengoperasikan pembangkit sewa di Bali dengan kapasitas terpasang sebesar 205 MW dengan produksi bersih sebesar 205 MW. Untuk mendukung pemerintah dalam Program Percepatan Diversifikasi Energi (PPDE) Tahap I 10.000 MW, Indonesia Power diberikan kepercayaan untuk mengelola pembangkit di bidang Operation & Maintenance (O&M) melalui 4 Unit Bisnis Operasi dan Pemeliharaan (UBOH) dengan total kapasitas pembangkit sebesar 3.220 MW. Selain itu, Indonesia Power juga memiliki 5 Anak Perusahaan, 2 Perusahaan Joint Venture dan 1 Perusahaan Asosiasi yang didirikan untuk menunjang bisnis inti Perusahaan (yang) meliputi jasa operasi dan pemeliharaan, trading, transportasi, dan pembongkaran batubara [2.2] untuk memasok listrik di Jawa-Bali [2.7]. Wilayah operasi Indonesia Power meliputi wilayah Jawa, Bali, sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan. [2.5]
Indonesia Power which headquartered in Jalan Gatot Subroto Kav.18, South Jakarta [2.4], has 8 Generation Business Units (GBU) and 1 Maintenance Business Unit (MBU) spread across Java and Bali, with total installed capacity of 8,935.86 MW and net production of 7,981.62 MW [EU1]. As a support function, Indonesia Power also has power plants in parts of Sumatra and Kalimantan with total installed capacity of 102 MW and net production of 102 MW, and operates rental plants in Bali with an installed capacity of 205 MW and net production of 205 MW. To support the government in Energy Diversification Acceleration Program (PPDE) Stage 1 of 10,000 MW, Indonesia Power has been given the trust to manage the plants in the field of Operation & Maintenance (O & M) through 4 Operations and Maintenance Business Units (OMBU) with total generating capacity of 3,220 MW. In addition, Indonesia Power also has 4 Subsidiaries and 2 Affiliates which are established to support the company's core businesses including the operation and maintenance services, trade, transportation, and unloading of coal [2.2] to supply electricity in Java-Bali [2.7]. Indonesia Power operational region includes Java, Bali, Sumatra and parts of Kalimantan. [2.5]
Dengan identitas baru, Indonesia Power mendeklarasikan Visi dan Misi yang terintegrasi dengan rencana baru untuk menjadi perusahaan publik dan meningkatkan diri menjadi pembangkit kelas dunia [2.2]. Untuk mendukung terealisasinya keinginan tersebut, Indonesia Power dan seluruh Unit Bisnisnya telah berbenah diri. Hal tersebut dibuktikan dengan perolehan berbagai penghargaan nasional dan internasional antara lain ISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan), ISO 9001 (Sistem Manajemen Mutu), OHSAS, SMK3 dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia, Annual Report Award, Indonesia Sustainability Report Award, PROPER, dan Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (GKPM) Award.
With a new identity, Indonesia Power declared its Vision and Mission that integrates with the new plan to become a public company and improve itself into a world-class plant [2.2]. To support the realization of the goals, Indonesia Power and all its Business Units have got organized. It has been proven by various awards achievement both nationally and internationally such as ISO 14001 (Environmental Management System), ISO 9001 (Quality Management System), OHSAS, OHS Management System from the Indonesian Department of Manpower and Transmigration, Annual Report Award, Indonesia Sustainability Report Award, PROPER and GKPM Award.
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
35
Profil Perusahaan
Peta Operasional Perusahaan [2.4] Company Operational Map [2.4]
UBP Suralaya Suralaya GBU
UBOH PLTU Banten 1 Suralaya Banten 1 Suralaya SPP OMBU
UBOH PLTU Banten 3 Lontar Banten 3 Lontar SPP OMBU
Komplek PLTU Suralaya Merak-Cilegon Banten 42439, Indonesia Tel. : (62-254) 571230, 571240, 571242 Faks : (62-254) 571235 Email :
[email protected]
Gedung Ex. Pengembangan Usaha Komplek PLTU Suralaya PO BOX 15 Cilegon, Merak Banten Tel. : (62-254) 570402 Faks : (62-254) 571230 Email :
[email protected]
Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, Kab. Tangerang, Banten Tel. : (021) 59391049 Email :
[email protected]
Unit Bisnis Pemeliharaan (UBH) Maintenance Business Unit (MBU) Jl. KS. Tubun No. 8 Jakarta 11420, Indonesia Tel. : (62-21) 5638666 Faks : (62-21) 5638622 Email :
[email protected]
UBOH PLTU Banten 2 Labuan Banten 2 Labuan SPP OMBU Jl. Laba Terusan Penimbang Kecamatan Labuan Pandeglang, Banten 42246 Tel. : (62-253) 803312 Email :
[email protected]
UBOH PLTU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu Jawa Barat 2 SPP OMBU Pelabuhan Ratu Desa Citarik, Kec. Pelabuhan Ratu, Kab.Sukabumi Tel. : (0266) 434192 Faks : (0266) 6441111 Email :
[email protected]
36
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
UBP Saguling Saguling GBU
UBP Kamojang Kamojang GBU
Jl. Komplek PLN Cioray, Tromol Pos 7 Kecamatan Cipatat Kab. Bandung Barat 40554, Indonesia Tel. : (62-22) 6903489, 6903497, (62-263) 262960, 262961 Faks : (62-22) 6903486, (62-263) 264002 Email :
[email protected]
Komplek Perumahan PLTP Kamojang PO BOX 125 Garut 44101, Indonesia Tel. : (62-22) 7805475 Faks : (62-22) 7801013 Email :
[email protected]
Company Profile
UBP Priok Priok GBU
UBP Semarang Semarang GBU
Jl. Laks. Laut RE Martadinata Jakarta 14310, Indonesia Tel. : (62-21) 4353913-9 (Hunting) Faks : (62-21) 4301104, 4353917, 43936461 Email :
[email protected]
Jl. Ronggowarsito, Komplek Pelabuhan Tanjung Emas Semarang 50127, Indonesia Tel. : (62-24) 3518371 (Hunting) Faks : (62-24) 3546835 Email :
[email protected]
UBP Perak Grati Perak Grati GBU Jl. Raya Surabaya, Probolinggo KM.73, Desa Wates, Kec. Lekok PO BOX. 11 Grati 67184, Kab.Pasuruan, Indonesia Tel. : (62-343) 413582, 413583 Faks : (62-343) 413524, 413693 Email :
[email protected]
UBP Bali GBU Bali
UBP Mrica Mrica GBU Jl. Raya Banyumas KM.8 Kotak Pos 38 Banjarnegara 53471, Indonesia Tel. : (62-286) 597081 Faks : (62-286) 597044, 597100, 597267 Email :
[email protected]
Jl. By Pass I Gusti Ngurah Rai No.535 Pesanggaran Denpasar, Bali 80222, Indonesia Tel. : (62-361) 720421, 720422, 710583, 710584 Faks : (62-361) 720519 Email :
[email protected]
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
37
Profil Perusahaan
Unit Bisnis [2.3] Business Unit [2.3] Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Generating Business Unit (GBU)
38
UBP Suralaya Komplek Pusat Listrik Tenaga Unit (PLTU) Suralaya Merak - Cilegon Banten 42439, Indonesia Telepon: (62-254) 571230, 571240, 571242 Faks: (62-254) 571235 Email:
[email protected]
Suralaya GBU Suralaya Steam Power Plant (SPP) Area Merak - Cilegon Banten 42439, Indonesia Phone: (62-254) 571230, 571240, 571242 Fax: (62-254) 571235 Email:
[email protected]
UBP Priok Jl. Laks. Laut RE Martadinata Jakarta 14310, Indonesia Telepon: (62-21) 4353913-9 (Hunting) Faks: (62-21) 4301104, 4353917, 43936461 Email:
[email protected]
Priok GBU Jl. Laks. Laut RE Martadinata Jakarta 14310, Indonesia Phone: (62-21) 4353913-9 (Hunting) Fax: (62-21) 4301104, 4353917, 43936461 Email:
[email protected]
UBP Saguling Jl. Komplek PLN Cioray, Tromol Pos 7 Kecamatan Cipatat Kab. Bandung Barat 40554, Indonesia Telepon: (62-22) 6903489, 6903497, (62-263) 262960, 262961 Faks: (62-22) 6903486, (62-263) 264002 Email:
[email protected]
Saguling GBU Jl. Komplek PLN Cioray, Tromol Pos 7 Kecamatan Cipatat Kab. Bandung Barat 40554, Indonesia Phone: (62-22) 6903489, 6903497, (62-263) 262960, 262961 Fax: (62-22) 6903486, (62-263) 264002 Email:
[email protected]
UBP Kamojang Komplek Perumahan PLTP Kamojang PO BOX 125 Garut 44101, Indonesia Telepon: (62-22) 7805475 Faks: (62-22) 7801013 Email:
[email protected]
Kamojang GBU Komplek Perumahan Kamojang GTPP PO BOX 125 Garut 44101, Indonesia Phone: (62-22) 7805475 Fax: (62-22) 7801013 Email:
[email protected]
UBP Semarang Jl. Ronggowarsito, Komplek Pelabuhan Tanjung Emas Semarang 50127, Indonesia Telepon: (62-24) 3518371 (Hunting) Faks: (62-24) 3546835 Email:
[email protected]
Semarang GBU Jl. Ronggowarsito, Komplek Pelabuhan Tanjung Emas Semarang 50127, Indonesia Phone: (62-24) 3518371 (Hunting) Fax: (62-24) 3546835 Email:
[email protected]
UBP Mrica Jl. Raya Banyumas KM.8 Kotak Pos 38 Banjarnegara 53471, Indonesia Telepon: (62-286) 597081 Faks: (62-286) 597044, 597100, 597267 Email:
[email protected]
Mrica GBU Jl. Raya Banyumas KM.8 Kotak Pos 38 Banjarnegara 53471, Indonesia Phone: (62-286) 597081 Fax: (62-286) 597044, 597100, 597267 Email:
[email protected]
UBP Perak Grati Jl. Raya Surabaya, Probolinggo KM.73, Desa Wates, Kec. Lekok PO BOX. 11 Grati 67184, Kab.Pasuruan, Indonesia Telepon: (62-343) 413582, 413583 Faks: (62-343) 413524, 413693 Email:
[email protected]
Perak Grati GBU Jl. Raya Surabaya, Probolinggo KM.73, Desa Wates, Kec. Lekok PO BOX. 11 Grati 67184, Kab.Pasuruan, Indonesia Phone: (62-343) 413582, 413583 Fax: (62-343) 413524, 413693 Email:
[email protected]
UBP Bali Jl. By Pass I Gusti Ngurah Rai No.535 Pesanggaran Denpasar, Bali 80222, Indonesia Telepon: (62-361) 720421, 720422, 710583, 710584 Faks: (62-361) 720519 Email:
[email protected]
Bali GBU Jl. By Pass I Gusti Ngurah Rai No.535 Pesanggaran Denpasar, Bali 80222, Indonesia Phone: (62-361) 720421, 720422, 710583, 710584 Fax: (62-361) 720519 Email:
[email protected]
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Company Profile
Unit Bisnis Pemeliharaan (UBH) Maintenance Business Unit (MBU) Unit Bisnis Pemeliharaan (UBH) Jl. KS. Tubun No. 8 Jakarta 11420, Indonesia Telepon: (62-21) 5638666 Faks: (62-21) 5638622 Email:
[email protected]
Maintenance Business Unit (MBU) Jl. KS. Tubun No. 8 Jakarta 11420, Indonesia Phone: (62-21) 5638666 Fax: (62-21) 5638622 Email:
[email protected]
Unit Bisnis Operasi dan Pemeliharaan (UBOH) Operation and Maintenance Business Unit (OMBU)
UBOH PLTU Banten 1 Suralaya Gedung Ex. Pengembangan Usaha Komplek PLTU Suralaya PO BOX 15 Cilegon, Merak Banten Telepon: (62-254) 570402 Faks: (62-254) 571230 Email:
[email protected]
Banten 1 Suralaya SPP OMBU Gedung Ex. Pengembangan Usaha Komplek Suralaya SPP PO BOX 15 Cilegon, Merak Banten Phone: (62-254) 570402 Fax: (62-254) 571230 Email:
[email protected]
UBOH PLTU Banten 2 Labuan Jl. Laba Terusan Penimbang Kecamatan Labuan Pandeglang, Banten 42246 Telepon: (62-253) 803312 Email:
[email protected]
Banten 2 Labuan SPP OMBU Jl. Laba Terusan Penimbang Kecamatan Labuan Pandeglang, Banten 42246 Phone: (62-253) 803312 Email:
[email protected]
UBOH PLTU Banten 3 Lontar Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, Kab. Tangerang, Banten Telepon: (021) 59391049 Email:
[email protected]
Banten 3 Lontar SPP OMBU Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, Kab. Tangerang, Banten Phone: (021) 59391049 Email:
[email protected]
UBOH PLTU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu Desa Citarik, Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kab.Sukabumi Telepon: (0266) 434192 Faks: (0266) 6441111 Email:
[email protected]
Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu SPP OMBU Desa Citarik, Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kab.Sukabumi Phone: (0266) 434192 Fax: (0266) 6441111 Email:
[email protected]
Struktur Organisasi [2.3] Organizational Structure [2.3] Sebagai bentuk tindakan aktif dalam menjalankan fungsi organisasi terkait dengan pencapaian visi dan misi Perusahaan, pada tahun 2012 terdapat alignment organisasi yaitu reorganisasi Unit Bisnis Pembangkitan Mrica dan Unit Bisnis Pembangkitan Saguling sebagai dukungan penerapan program POPST (Pengendalian Operasi Pembangkit Secara Terpusat) yang merupakan bagian implementasi Life Cycle Management. Struktur organisasi Indonesia Power tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebagai berikut: [2.9]
As a form of active action in performing organizational functions related to the achievement of the company's vision and mission, in 2012 there were organizational alignment which was the reorganization of Mrica Generation Business Unit and Saguling Generation Business Unit to support to the implementation of the POPST (In Centralized Plant Operations Control) program which is part of the implementation of Life Cycle Management. Indonesia Power's organizational structure unchanged from the previous year, as follows: [2.9]
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
39
Profil Perusahaan
Struktur Organisasi Organizational Structure [2.3]
GM UBP Suralaya GM of Suralaya GBU Zaenal Mustofa
Dewan Komisaris Board of Commissioner Komisaris Utama President Commissioner Anggota Member
GM UBP Priok GM of Priok GBU Muh. Ahsin Sidqi
: IGA Ngurah Adnyana : Bhimantara Widyajala Daniel Theodore Sparringa Aries Mufti Teuku Taufiqulhadi Luizah
GM UBP Semarang GM of Semarang GBU Ngatidjo Direktur Utama President Director
GM UBP Perak Grati GM of Perak Grati GBU M. Mursid
GM UBP Bali GM of Bali GBU I.G.N Agung S.
GM UBP Saguling GM of Saguling GBU Del Eviondra
Djoko Hastowo
Direktur Pengembangan Niaga Director of Commerce Development
Direktur Produksi Director of Production
Antonius RT Artono
Mustiko Bawono
GM UBP Mrica GM of Mrica GBU Yudomo
GM UBP Kamojang GM of Kamojang GBU Hanafi Nur Rifa'i
Div. Perenc. Korporat Div. of Corporate Plan Wiryantono
Divisi Enjiniring Div. of Engineering Herdiyanto Soekono
GM UB Pemeliharaan GM of Maintenance Business Unit (MBU) M. Saragi
Div. Peng. & Pembinaan Unit Usaha Div. of Business Unit Development Cita Dewi
Div. Manajemen Aset Div. of Asset Management Sahat Hutagalung
Divisi Niaga Div. of Commerce Tulus Ruseno
Div. Pembinaan Pembangkit Div. of Power Generation Development Harlen
Div. Sistem Informasi Div. of Information System Indra Delyan
Div. Perenc. Logistik Div. of Logistic Planning Mulyono
GM UBOH PLTU Banten 1 Suralaya GM of Banten 1 Suralaya SPP OMBU Basuki Setiawan
GM UBOH PLTU Banten 2 Labuan GM of Banten 2 Labuan SPP OMBU Budi Widiatmaja
GM UBOH PLTU Banten 3 Lontar GM of Banten 3 Lontar SPP OMBU Tri Tjahjono Putro
GM UBOH PLTU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu GM of Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu SPP OMBU Amlan
40
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Ahli Senior Senior Expert
Anak Perusahaan Subsidiaries
Ahli Senior Senior Expert
Usaha Patungan Joint Venture
Company Profile
Pemegang Saham PT PLN & Yayasan Pendidikan & Kesejahteraan PT PLN (Persero)
Shareholder PT PLN & Yayasan Pendidikan & Kesejahteraan PT PLN (Persero)
Sebagai bentuk tindakan aktif dalam menjalankan fungsi Organisasi terkait dengan pencapaian visi dan misi perusahaan, pada tahun 2012 terdapat alignment organisasi yaitu reorganisasi Unit Bisnis Pembangkitan Mrica dan Unit Bisnis Pembangkitan Saguling sebagai dukungan penerapan program POPST (Pengendalian Operasi Pembangkit Secara Terpusat) yang merupakan bagian implementasi Life Cycle Management. Struktur organisasi Indonesia Power tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun sebelumnya. As a form of active measures in performing functions related to the achievement of the organization's vision and mission, in 2012 there were organizational alignment that reorganization Mrica GBU and Saguling GBU for support of the implementation of the program POPST (In Centralized Operations Control Station) which is part of the implementation of Life Cycle Management. Indonesia Power's organizational structure did not change compared to previous year.
Direksi Board of Directors Satuan Audit Internal Internal Audit Unit Sudirmanto
Direktur Keuangan Director of Finance
Direktur Sumber Daya Manusia Director of Human Resource
Dewi Sri Wahyunie
Firman Dini
Sekretariat Perusahaan Corporate Secretariat Eri Prabowo
Divisi Anggaran Div. of Budgeting Susi Ashsera
Div. Peng. SDM & Talenta Div. of Human Resources and Talent Development Asep Yanyan H.
Satuan Manajemen Risiko Risk Management Unit Noesita Indriani
Div. Pendanaan & Asuransi Div. of Financing and Insurance Sripeni Inten C.
Div. Sistem SDM & Budaya Perusahaan Div. of Human Resources and Corporate Culture System Herlina Abdullah
Satuan Mutu & Kinerja Quality & Performance Unit Ria Tri Sakya
Divisi Tresuri Div. of Treasury Riyanto IU Siregar
Div. Adm. SDM & Hubungan Industrial Div. of HR Administration and Industrial Relationship Bustanul Arifin
Satuan Prokurmen Procurement Unit Teguh Adinuryanto
Divisi Akuntansi Div. of Accounting Rachmanto
Ahli Senior Senior Expert
Ahli Senior Senior Expert
Dept. Hukum Korporat Dept. of Corporate Legal Heru Setiawan
Ahli Senior Senior Expert
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
41
Profil Perusahaan
Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications
Penghargaan [2.10] Awards [2.10]
Corporate Governance Perception Index (CGPI) | Indonesia Power menerima penghargaan dalam program Corporate Governance Perception Index (CGPI) sebagai Trusted Company (Perusahaan Terpercaya) dan memperoleh skor penilaian sebesar 80,53. Pemberi : The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG)
Corporate Governance Perception Index (CGPI) | Indonesia Power received the awards within the program Corporate Governance Perception Index (CGPI) as Company Trustworthy and obtained score of assessment of 80.53. By The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG)
Prestasi Pelestarian Lingkungan: Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) Hijau dan Biru. Pemberi : Kementerian Lingkungan Hidup Achievement on the Preservation of the Environment: Rating of Company Performance within Environmental Management (PROPER) Green and Biru. By Ministry of Environment
Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (GKPM) Award Peringkat Platinum Kategori Manajemen, Gold Kategori Pelaksana Lapangan, Silver kategori Mitra Binaan, Peringkat Platinum Kategori MDGs Tujuan 3, Gold Kategori MDGs Tujuan 5, Silver kategori MDG's Tujuan 7. Pemberi: Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat Work Festival of Community Empowerment (GKPM -Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat) Award Platinum Rating for the category of management, Gold for the category of field executor, Silver for the category of Partners Guiding, Platinum Rating for the category of MDGs Goal 3, Gold for the category of MDGs Goal 5,Silver for the category of MDG's Goal 7. By: Coordinating Ministry for the People's Welfare
Rekor MURI sebagai perusahaan pertama di Indonesia dan di dunia yang memperoleh Sertifikat ISO 28000 : 2007 untuk ke-8 (delapan) Unit Bisnis Pembangkitan. Pemberi : Museum Rekor Indonesia (MURI) MURI record as the first company in Indonesia and in the world to obtain ISO 28000: 2007 for the entire (eighth) Generation Business Units. By: Indonesian Records Museum (MURI -Museum Rekor Indonesia)
42
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Indonesia Sustainability Report Awards (ISRA) tahun 2012, Runner-up Best Sustainability Report 2011 Grup B Category ‘Industries’. Pemberi : NCSR (National Center for Sustainability Reporting) Indonesia Sustainability Report Awards (ISRA) 2012, the Runner-up of Best Sustainability Report 2011 Grup B Category 'Industries'. By NCSR (National Center for Sustainability Reporting)
Rekor MURI sebagai Perusahaan Pembangkit yang mengoperasikan PLTA terbanyak, Tertua dan Perusahaan yang mengelola PLTA Warisan Zaman Belanda Terbesar yang masih beroperasi dalam sistem kelistrikan di Indonesia. Pemberi : Museum Rekor Indonesia (MURI) MURI record as a generation company which operates the most hydroelectric power plants, the oldest, and a company that manages Largest hydroplants of the Dutch Heritage that is still operated in the electrical system of Indonesia. By : Indonesian Records Museum (MURI -Museum Rekor Indonesia)
Penghargaan Dharma Karya Energi dan SDM Muda. Pemberi : Kementerian ESDM Dharma Karya Energy Award and Young Human Resources. By: Ministry of Energy and Mineral Resources
Company Profile
Prestasi Annual Report Award Tingkat International LACP Spotlight Award Tahun 2012 Top 10 Worldwide, Platinum Award-Overall category Platinum Award - Best Debut Pemberi : LACP (League of American Communication Professionals) Prestasi Annual Report Award Tingkat Nasional: Juara I Annual Report Award Tahun 2011. Pemberi: Kerjasama BAPEPAM LK, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, Bank Indonesia, KNKG
Achieving Annual Report Award at the International Level, LACP Spotlight Award 2012 Top 10 Worldwide, Platinum Award overall category Platinum Award - Best Debut By: LACP (League of American Communication Professionals)
Achieving Annual Report Award at the National Level: Annual Report Award Winner of the Year 2011. By Cooperation of Bapepam LK, Ministry of Finance, Ministry of Enterprise, Bank Indonesia, KNKG
Sertifikat ISO 28000 : 2007 (Sistem Manajemen Keamanan Rantai Pasokan) untuk 8 (delapan) Unit Bisnis Pembangkitan Zero Accident dan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) untuk 8 UBP, UBH dan 1 UBOH
The certificate of ISO 28000: 2007 (Management System of the Safety Supply Chain) to 8 (eight) Generation Business Unit. By : PT Sucofindo (Persero)
Zero Accident and Management Systems of Health and Safety work (SMK3) for 8 UBP, UBH and 1 UBOH . By. Ministry of Manpower and Transmigration
Lomba Karya Inovasi (LKI) Tingkat Nasional PLN Indonesia Power berhasil meraih Juara Umum pada LKI 2012 atas peraihan prestasi sbb: 1. Juara 1 Bidang Pembangkitan 2. Juara 2 Bidang Pembangkitan 3. Juara 2 Bidang Technical Support Competition for Innovation (LKI -Lomba Karya Inovasi) at the National Level, held by PLN Indonesia Power won the 2012 Champion at the LKI by gaining the following achievements: 1. 1st winner of Generation 2. 2nd winner of Generation 3. 2nd winner of of Technical Support
Juara 2 HTS (High Trust Society). Pemberi : PT PLN (Persero) 2nd winner of HTS (High Trust Society). By : PT PLN (Persero)
Penghargaan Charta Peduli Indonesia 2012 dengan kategori Top CSR in Environmental Improvement Program. Pemberi : Yayasan Dompet Dhuafa Penghargaan ChartaIndonesia Peduli Indonesia Charta Peduli Award 2012 for2012 category dengan kategori CSR in Environmental of the Top CSR inTop Environmental Improvement Improvement Program.Dhuafa Pemberi : Yayasan Program. By: Dompet Foundation Dompet Dhuafa
Penghargaan Silver Winner pada Telkom Indonesia Inhouse Magazine Awards (InMA) 2012. Pemberi : Serikat Perusahaan Pers (SPS) Silver Winner Award in Telkom Indonesia's Inhouse Magazine Awards (InMA) 2012. By : United Press Company (SPS -Serikat Perusahaan Pers)
Juara 1 Kategori Visual Management pada Operational Performance Improvement (OPI) Expo. Pemberi: PT PLN (Persero) 1st winner for the category of visual management in Operational Performance Improvement (OPI) Expo. By : PT PLN (Persero)
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
43
Profil Perusahaan
Sertifikasi [4.12] Certifications [4.12]
3 PROPER Hijau untuk area PLTP Darajat, PLTP Gunung Salak, PLTGU Grati dan 7 PROPER Biru untuk area Priok, Pesanggaran, Gilimanuk, Tambak Lorok, Sunyaragi, Perak, Suralaya. Pemberi : Kementerian Lingkungan Hidup 3 PROPER Green for Darajat GTPP, Gunung Salak GTPP,Grati GSPP areas and 7 PROPER Blue for Priok, Pesanggaran, Gilimanuk, Tambak Lorok, Sunyaragi, Silver and Suralaya areas. By : Ministry of Environment
ISO 14001 untuk 8 UBP dan 1 UBH Pemberi : SAI Global
ISO 9001 untuk Kantor Pusat Pemberi : SAI Global
ISO 28000 untuk 8 UBP dan 1 UBH. Pemberi : SAI Global
ISO 18001 untuk 8 UBP dan 1 UBH Pemberi : SAI Global
ISO 14000 for 8 GBUs and 1 MBU By : SAI Global
ISO 9001 for Head Office By : SAI Global
ISO 28000 for 8 GBUs and 1 MBU By : SAI Global
ISO 18001 for 8 GBUs and 1 MBU By : SAI Global
Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) untuk 8 UBP, 1 UBH, dan 1 UBOH. Pemberi : SAI Global Security Management System for 8 GBUs, 1 MBU and 1 OMBU By : SAI Global
Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) untuk 8 UBP, 1 UBH, dan 1 UBOH Pemberi : SAI Global Occupational Health and Safety (OHS) Management System for 8 GBUs, 1 MBU and 1 OMBU By : SAI Global
44
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Company Profile
Kerjasama dengan Pihak Ketiga Cooperation with Third Parties Dalam meningkatkan kinerja kelistrikan, Indonesia Power berupaya memperluas jangkauannya melalui kerjasama dan kemitraan dengan berbagai pihak, baik pihak pemerintah daerah, mitra lokal, maupun pihak asing. Beberapa bentuk kerjasama yang dilakukan oleh Indonesia Power pada periode pelaporan antara lain: A. Kerjasama dengan Pemerintah Daerah [EU23] Perusahaan tengah menjajaki kerjasama dengan beberapa Pemerintah Daerah dalam rangka partisipasi penyediaan tenaga listrik melalui pengembangan proyek pembangkit yang terintegrasi dengan sumber energi primer seperti batubara, gas dan sumber daya air. Kerjasama tersebut di antaranya pengembangan PLTU Lati, Berau Tahap II berkapasitas 1 x 12 MW, yang merupakan kelanjutan kerjasama dengan Pemkab Berau melalui Anak Perusahaan, PT Indo Pusaka Berau. Studi Kelayakan telah dilakukan dan saat ini masih dalam tahap pembahasan dengan PLN Wilayah Kaltim. B. Kerjasama dengan Mitra Usaha Lain Pengembangan beberapa proyek dilaksanakan melalui kerjasama kemitraan diantaranya adalah dengan PLTU Kaltim, 2 x 27,5 MW. Pengembangan PLTU Mulut Tambang Kalimantan Timur dilaksanakan bekerjasama dengan PT Ridlatama Bangun Mandiri. Pembentukan joint venture company dengan nama PT Indo Ridlatama Power telah dilaksanakan. Setelah mendapat persetujuan penyesuaian tarif jual listrik oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), saat ini masih dalam proses penandatanganan amandemen Power Purchase Agreement (PPA) selama 30 tahun untuk PLTU Mulut Tambang di Kalimantan Timur dan menunggu kepastian kepemilikan saham dengan PT Ridlatama Bangun Mandiri.
In improving the electrical performance, Indonesia Power seeks to expand its scope through collaboration and partnerships with various parties from the local government, local partners, and foreign parties. Some forms of cooperation undertaken by Indonesia Power in the reporting period included:
Selain kerjasama dan kemitraan pada aspek kelistrikan, Indonesia Power juga senantiasa membuka peluang bersinergi pada aspek lainnya seperti sosial dan lingkungan. Selain bentuk kerjasama yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, pada pada periode pelaporan ini Indonesia Power membuka kerjasama dan kemitraan dalam berbagai program baru seperti yang terlihat pada tabel berikut:
In addition to cooperation and partnership on the electrical aspects, Indonesia Power also always opens an opportunity to synergize with other aspects such as social and environmental. In addition to the forms of cooperation that has been done, in the reporting period Indonesia Power opened collaboration and partnership in the form of various new programs as shown in the following table:
Bentuk Kerja Sama Types of Cooperation Kerjasama dengan Pemerintah Pusat dan Daerah
Kerjasama dengan Mitra Usaha Lain
Cooperation with Central and Local Government
Cooperation with other Business Partners
A. Cooperation with Local Government (EU23) The company is considering the cooperation with several local government in the framework of power supply participation through the development of plant projects integrated with primary energy sources such as coal, gas and water resources. The cooperation includes developing Lati SPP, Berau Phase II with a capacity of 1 x 12 MW, which is the continuation of cooperation with Berau regency government through a subsidiary, PT Indo Pusaka Berau. Feasibility studies have been conducted and are currently still under discussion with PLN East Kalimantan Region. B. Cooperation with other Business Partners Development of several projects is implemented through partnership such as with East Kalimantan SPP, 2 x 27.5 MW. Development of Mulut Tambang SPP in East Kalimantan is implemented through the cooperation with PT Ridlatama Bangun Mandiri. Establishment of the joint venture company under the name of PT Indo Ridlatama Power has been implemented, after obtaining approval for the adjustment of electricity tariff by the Minister of Energy and Mineral Resources (ESDM), it is currently in the process of signing the amendment of the Power Purchase Agreement (PPA) for 30 years for Mulut Tambang SPP in East Kalimantan and waiting for the final shareholding in PT Ridlatama Bangun Mandiri.
Deskripsi Description Bekerjasama dengan Kementerian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka Penyusunan panduan pelaksanaan dan pelaporan kegiatan CSR. Bekerjasama dengan Kementerian Negara Lingkungan Hidup Pemberian penghargaan Indonesia Green Region Award. Bekerjasama dengan Kementerian Kehutanan dalam rangka Pelepasliaran dan pelatihan konservasi burung pemangsa (raptor) Bekerja sama dengan Pemerintah Kota Cilegon dan Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat untuk Pencapaian Millenium Development Goals (MDG) Bekerja sama dengan Kementerian ESDM untuk pelatihan tenaga pengembangan masyarakat
Cooperating with the Ministry of Environment in order to construct the implementation and reporting of CSR guidelines.
Bekerja sama dengan Yayasan Batik Jawa Barat dalam Pengembangan batik Jawa Barat
Cooperating with the West Java Batik Foundation for the Development of West Java Batik Cooperating with the Indonesian Breastfeeding Mothers' Association (AIMI) and the Indonesian Lactation Counselor Association (AKLI) in order to carrry out Mother Friendly Office program
Bekerja sama dengan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) dan Asosiasi Konselor Laktasi Indonesia (AKLI) dalam rangka program Kantor Ramah Ibu (Mother Friendly Office)
Cooperating with the Ministry of Environment in the giving of Indonesia Green Region Award. Cooperating with the Ministry of Forestry in releasing and training birds of prey (raptors) conservation Cooperating with the City Government of Cilegon and the Coordinating Ministry for People's Welfare in achieving the Millennium Development Goals (MDG) Cooperating with the Ministry of Energy and Mineral Resources in training the community development workers
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
45
Profil Perusahaan
46
C. Kerjasama Luar Negeri Indonesia Power senantiasa mengembangkan networking dengan perusahaan luar negeri yang mempunyai kompetensi di bidangnya, antara lain: 1. PT Rajamandala Electric Power (REP) Kerjasama dengan Kansai Electric Power Co. dalam rangka pengembangan proyek PLTA Rajamandala dengan pendanaan direncanakan dari JBIC. Sebagai tindak lanjut, PT Rajamandala Electric Power dibentuk sebagai perusahaan patungan antara Indonesia Power dengan Kansai. Saat ini para stakeholder dalam project ini sedang terlibat dalam penyiapan dan pelaksanaan Due Diligence Report terhadap proyek tersebut dalam rangka mendapatkan pendanaan dari JBIC. Pembuatan Due Diligence Report melibatkan beberapa konsultan terkait dari masing-masing pihak (REP dan JBIC).
C. Cooperation with Foreign Partners Indonesia Power continues to expand its networking through cooperation with foreign companies who are competent in their fields, among others: 1. Rajamandala Electric Power (REP) Cooperation with Kansai Electric Power Co. for the development of the project of hydropower plant Rajamandala planned with funding from JBIC. As a follow up, PT Rajamandala Electric Power was formed as a joint venture between Indonesia Power and Kansai. Currently the stake holders in this project were involved in the preparation and implementation of the Due Diligence Report on the project in order to get funding from JBIC. The Due Diligence Report making involves several related consultants from each party (REP and JBIC).
REP sedang menyelesaikan kontrak pekerjaan kontraktor EPC dan pembebasan tanah untuk pembangunan unit PLTA Rajamandala
REP is finalizing EPC contract work and land acquisition for the construction of Rajamandala HPP.
2. Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Panas Bumi Tangkuban Perahu Indonesia Power telah ditunjuk sebagai pemenang dalam tender WKP Panas Bumi Tangkuban Perahu, sesuai Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 540/Kep.460DisESDM/2009 tanggal 27 Maret 2009, melalui Konsorsium IP-Raser. Lingkup pengembangan WKP adalah Total Project, yang dimulai dari pengembangan steam field sampai dengan pengembangan Pembangkit. Untuk itu Indonesia Power bekerjasama dengan Raser Technologies Inc., sebuah perusahaan Amerika yang mempunyai pengalaman di bidang eksplorasi dan eksploitasi panas bumi dan mempunyai konsesi panas bumi seluas 86.000 ha. Untuk melaksanakan pekerjaan tersebut, Indonesia Power membentuk PT Tangkuban Parahu Geothermal Power (TPGP) pada tanggal 1 Oktober 2009 dan saat ini sedang melakukan persiapan pekerjaan pengeboran sumur landaian suhu sebanyak 6 titik dan pengeboran slim hole serta survei geofisika tambahan.
2. Tangkuban Parahu Geothermal Mining Working Area (MWA) Indonesia Power has been appointed as the winner of Tangkuban Parahu Geothermal MWA tender, according to West Java Governor Decree No.540/Kep.460DisESDM/2009 dated March 27th, 2009, through IP-Raser Consortium. MWA development scope is Total Project, which started from the development of steam fields to plant development, In this case Indonesia Power cooperates with Raser Technologies Inc., an American company that has experience in the field of geothermal energy exploration and exploitation and has geothermal concession area of 86,000 ha . To carry out such work, PT Indonesia Power formed Tangkuban Parahu Geothermal Power (TPGP) on October 1st, 2009 and is currently conducting a job preparation of temperature gradient drilling as many as 6 sites and slim hole drilling as well as additional geophysical surveys.
3. Jual Beli Certified Emission Reductions (CERs) Kerjasama jual beli Certified Emission Reductions (CERs) dengan The Chugoku EPCO - Jepang dari hasil pengoperasian PLTM Siteki, PLTM Plumbungan, PLTM Ketenger #4 dan PLTM Cileunca untuk periode tahun 2008 s/d 2012. PLTM Plumbungan sudah beroperasi komersial pada 14 Desember 2008, dan PLTM Siteki beroperasi komersial 26 Juni 2009.
3. Certified Emission Reductions (CERs) Purchase Purchase cooperation of Certified Emission Reductions (CERs) by The Chugoku EPCO - Japan from the operation results of Siteki MHPP, Plumbungan MHPP, Ketenger # 4 MHPP and Cileunca MHPP for the period of 2008 to 2012. Plumbungan MHPP started its commercial operation on December 14th, 2008 and Siteki MHPP comercially operated on June 26th, 2009.
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Company Profile
Daftar Entitas Anak Perusahaan, Perusahaan Joint Venture, Perusahaan Asosiasi dan Entitas Berelasi List of Subsidiaries Companies, Joint Venture Companies, Associated Companies and Related Entities
a
Anak Perusahaan Subsidiary
Perusahaan Company
PT Cogindo DayaBersama
PT Artha Daya Coalindo
PT Indo Pusaka Berau
PT Tangkuban Parahu Geothermal Power
PT Indo Ridlatama Power
Profil Ringkas dan Kinerja Brief Profile and Performance
PT Cogindo DayaBersama (CDB) didirikan pada tanggal 15 April 1998 dengan penyertaan saham Indonesia Power hampir mencapai 100% dimana 1 lembar saham dimiliki oleh YPK-IP. CDB bergerak dalam bidang usaha pelayanan energi dengan konsep Cogeneration dan Distributed generation & jasa operasi & pemeliharaan pembangkit. Total aset CDB per 31 Desember 2012 mencapai Rp.715,37 miliar. Pencapaian pendapatan usaha pada bulan Desember 2012 tercatat sebesar Rp.645,91 miliar. Realisasi laba usaha sebesar Rp.58,46 Miliar sehingga pencapaian laba bersih menjadi Rp.34,87 Miliar
PT Cogindo DayaBersama (CDB) was established on 15 April 1998. Indonesia Power holds shares close to 100%, where 1 share owned by YPK-IP. CDB is engaged in energy services with the concept of cogeneration and distributed generation and plant operations & maintenance services. CDB's total asset as at 31 December 2012 reached Rp.715.37 billion. Achievement of operating revenues in December 2012 reached Rp.645.91 billion. The realization of the operating profit is Rp.58.46 billion. This makes the net profit to be Rp.34.87 billion
PT Artha Daya Coalindo (ADC) didirikan pada tanggal 21 Oktober 1997, dengan kepemilikan saham Indonesia Power sebesar 60%, PT Arthindo Utama 20% dan PT Desira Pratama Line 20% saham. ADC bergerak dalam bidang usaha trading, transportasi dan jasa pembongkaran batubara. Total aset ADC per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp.108,22 miliar. Sedangkan pendapatan usaha sebesar Rp.101,48 Miliar dan laba bersih sebesar Rp.5,38 miliar
PT Artha Daya Coalindo (ADC) was established on 21 October 1997. Indonesia Power holds 60% of shares. 20% of shares is owned by Arthindo Utama PT, and PT Desira Primary Line owns 20% of shares. ADC is engaged in trading, transportation, and unloading of coal. Total ADC assets as of 31 December 2012 is amounted to Rp.108.22 billion. While its revenue reaches Rp.101.48 billion, and its net income is Rp.5.38 billion
PT Indo Pusaka Berau (IPB) didirikan pada tanggal 12 Januari 2005. Per tanggal 16 Juni 2011 komposisi Pemegang Saham IPB adalah Indonesia Power sebesar 47%, Pemkab Berau 49% dan PT PJB sebesar 4%. IPB mengoperasikan PLTU batubara Lati Berau 2 x 7 MW untuk penyediaan listrik di sistem kelistrikan wilayah Berau Kalimantan Timur dan sebagian kecil untuk PT Berau Coal. Total aset per 31 Desember 2012 sebesar Rp.210,96 miliar,sedangkan pendapatan usaha sebesar Rp.62,62 miliar dan laba bersih sebesar Rp.14,31 miliar.
PT Indo Pusaka Berau (IPB) was established on 12 January 2005. As at 16th June 2011, Shareholders composition of IPB consists of Indonesia Power by 47%, Berau regency holds 49%, and PT PJB owns 4%. IPB operates Lati Berau 2 x 7 MW coal power plant for electricity supply in the electrical system of Berau area of East Kalimantan, and a small portion of PT Berau Coal. Total assets as of 31 December 2012 is amounted to Rp.210.96 billion, while its operating income is amounted to Rp.62.62 billion, and its net profit is Rp.14.31 billion.
PT Tangkuban Parahu Geothermal Power (TPGP) berdiri sejak tahun 2009 bergerak di bidang pengusahaan tenaga panas bumi dan Pembangkit tenaga listrik dengan kepemilikan saham Indonesia Power sebesar 95,4%. Operasional TPGP dimulai dari Pre Feasibility Study dalam rangka persetujuan eksplorasi di wilayah tangkuban parahu propinsi Jawa Barat.Total aset per 31 Desember 2012 sebesar Rp.70,62 miliar sedangkan rugi bersih Rp.18,39 Juta.
PT Tangkuban Parahu Geothermal Power (TPGP) is founded in 2009. It is engaged in the exploitation of geothermal energy and power plant with Indonesia Power shareholding of 95.4%. The operational of TPGP was started by the Pre Feasibility Study in order to explore the area of Tangkuban Parahu Mountain, West Java Province. Its total assets as at December 31st, 2012 is amounted to Rp.70.62 billion, while its net loss is Rp.18.39 million.
PT Indo Ridlatama Power (IRP) didirikan pada tanggal 12 September 2007 dengan kepemilikan saham IP sebesar 55%. IRP adalah Joint Venture Company antara perusahaan dan PT Ridlamata Bangun Mandiri (RBM), untuk menangani proyek penyediaan listrik melalui pembangunan PLTU Kaltim 2 x 27,5 MW yang saat ini masih dalam proses penyesuaian tarif Power Purchase Agreement (PPA). Total aset per 31 Desember 2012 sebesar Rp.2,21 miliar. Sedangkan pendapatan di luar usaha sebesar Rp.60.908 dan pencapaian laba bersih Rp.48.728
PT Indo Ridlatama Power (IRP) was established on 12 September 2007 with IP ownership by 55%. IRP is a Joint Venture Company between the company and PT Mandiri Ridlamata Build (RBM), to address the power supply projects through the construction of the 2 x 27.5 MW steam power plant of Kaltim that are currently in the process of tariff adjustment of Power Purchase Agreement (PPA). Its total assets as of 31 December 2012 is amounted to Rp.2.21 billion, while its outside business income is Rp.60,908 and its net profit is Rp.48,728.
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
47
Profil Perusahaan
b
Perusahaan Patungan Joint Venture Company
Perusahaan Company
PT Perta Daya Gas (PDG)
PT Rajamandala Electric Power (REP)
c
Profil Ringkas dan Kinerja Brief Profile and Performance PT Perta Daya Gas (PDG), berdomisili di Jakarta, bergerak di bidang jasa pengangkutan/transportasi LNG di darat dan laut, penyimpanan dan regasifikasi LNG. PDG beroperasi tanggal 26 April 2012 dengan kepemilikan saham IP sebesar 35% dan PT Pertamina Gas sebesar 65%. Modal dasar sebesar Rp 100 miliar dan modal disetor Rp.25 miliar. Total aktiva per 31 Desember 2012 sebesar Rp.28,96 miliar dan rugi bersih Rp.1,52 miliar.
PT Perta Daya Gas (PDG), which is based in Jakarta, is engaged in the transportation services / transportation of LNG on land and sea. They also cover storage and regasification of LNG. PDG has operated since 26 April 2012 its shareholding composition is 35% by IP, and 65% by PT Pertamina Gas. Its Authorized capital is Rp 100 billion and its paid up capital is Rp.25 billion. Its total assets as of December 31st, 2012 is amounted to Rp.28.96 billion and its net loss is Rp.1.52 billion.
PT Rajamandala Electric Power (REP), didirikan pada 14 Februari 2012, berdomisili di Kabupaten Bandung Barat bergerak di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Air dengan kepemilikan Saham Indonesia Power sebesar 51%. Total aset REP tahun 2012 sebesar Rp.109,57 miliar dan pencapaian laba bersih sebesar Rp.387,20 juta.
PT Rajamandala Electric Power (REP), which is founded on February 14th, 2012, is based in West Bandung regency. It covers Hydro Power with IP ownership of shares by 51%. Its total assets in 2012, is amounted to Rp.109.57 billion and its net profit is Rp.387.20 million.
Perusahaan Asosiasi Association Company
Perusahaan Company
PT Rekadaya Elektrika (RE)
48
Profil Ringkas dan Kinerja Brief Profile and Performance PT Rekadaya Elektrika (RE) berdomisili di Jakarta, bergerak di bidang Engineering, Procurement and Construction (EPC) pada sektor ketenagalistrikan. RE beroperasi pada tanggal 31 Oktober 2008. Komposisi kepemilikan saham RE adalah PJB 89,92%, Indonesia Power 7,94%, Rekayasa Industri 1,55%, PLN Batam 0,52%, dan YPK PLN 0,08%.
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
PT Rekadaya Elektrika (RE), which is based in Jakarta, is engaged in Engineering, Procurement, and Construction (EPC) in the electricity sector. RE has operated since on 31st October 2008. RE shareholding composition is 89.92% by PJB, 7.94% by IP, 1.55% by Rekayasa Industri, 0.52% by PLN Batam, and 0.08% by YPK PLN.
Company Profile
d
Entitas Berelasi Related Entity
Indonesia Power memiliki sejumlah Entitas Berelasi yaitu perusahaan yang berada di bawah grup PT PLN (Persero), antara lain adalah :
Indonesia Power has a number of Related Entities, companies which are under the group of PT PLN (Persero). They, among others, are: Hubungan dengan Indonesia Power Relations with Indonesia Power
Nama Anak Perusahaan PLN The Name of PLN Subsidiary
Kepemilikan Saham Shareholding PLN
Lainnya
PT Pembangkitan Jawa Bali Merupakan perusahaan bergerak dalam bidang pembangkitan tenaga listrik
PT Pembangkitan Jawa Bali It is a company engaged in power generation
Melakukan Joint Performing Joint Procurement Procurement
99,99%
0,01% (YPK PLN)
PT Indonesia Comnets Plus Merupakan Perusahaan yang bergerak di bidang jaringan telekomunikasi data
PT Indonesia Comnets Plus The company is engaged in data telecommunications network
Pemanfaatan Utilization of Wide Area Wide Area Network (WAN) Network (WAN)
99,99%
0,01% (YPK PLN)
PT Pelayanan Listrik Nasional Batam Merupakan perusahaan bergerak dalam usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum di wilayah Pulau Batam.
PT Pelayanan Listrik Nasional Batam It is a company that is engaged in the business of providing electricity for the public interest in the area of Batam Island.
-
99,99%
0,01% (YPK PLN)
PT Prima Layanan Nasional Enjiniring Merupakan perusahaan bergerak dalam bidang Jasa Enjiniring
PT Prima Layanan Nasional Enjiniring It is a company engaged in the field of Engineering Services
Jasa Konsultan Consultant of Feasibility Study Feasibility Study
99,99%
0,01% (YPK PLN)
PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan Merupakan perusahaan bergerak dalam bidang usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum di wilayah Pulau Tarakan Kalimantan.
PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan The company is engaged in the business of supplying electricity to the public interest in the island of Tarakan, Kalimantan.
-
-
99,99%
0,01% (YPK PLN)
PT PLN Batubara Merupakan perusahaan bergerak dalam bidang usaha tambang batubara sebagai bahan utama dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
PT PLN Batubara This company is engaged in coal mining as the main component of Steam Power Plant (CPP)
Pemasok Batubara
Coal Supplier
99,99%
0,01% (YPK PLN)
PT PLN Geothermal Merupakan perusahaan bergerak dalam bidang penyediaan tenaga listrik terbarukan, melalui kegiatan pengembangan dan pengoperasian pembangkit tenaga listrik panas bumi yang ekonomis bermutu tinggi dengan keandalan yang baik.
PT PLN Geothermal This company engaged in providing renewable electrical power, through the development and the operation of geothermal power plants that are economically high quality with good reliability.
-
-
99,99%
0,01% (YPK PLN)
PT Geo Dipa Energi Merupakan perusahaan bergerak dalam bidang pembangkitan tenaga listrik terutama yang menggunakan energi panas bumi.
PT Geo Dipa Energi This company is engaged in power generation, especially the use of geothermal energy.
Kerjasama Tenaga Ahli
Experts Cooperations
33,00%
67,00% (PT PERTAMINA (Persero))
Majapahit Holding BV Merupakan perusahaan bergerak dalam bidang keuangan berkedudukan di Amsterdam, Belanda.
Majapahit Holding BV This company is engaged in the financial sector. It is based in Amsterdam, the Netherlands.
-
-
100%
-
PT Pelayanan Bahtera Adhiguna Merupakan perusahaan bergerak dalam bidang transportasi laut
PT Pelayanan Bahtera Adhiguna This company is engaged in marine transportation
Jasa Angkutan Laut Batubara
Coal sea freight services
100%
-
PT Haleyora Power Merupakan perusahaan bergerak dalam bidang penyedia pasokan listrik
PT Haleyora Power This company is engaged in the electricity supply.
-
-
-
99,99%
0,01% (YPK PLN)
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
49
Profil Perusahaan
Peristiwa Penting Tahun 2012 Important Events in 2012 2 Januari 2012 Launching Pusat Keunggulan PT Indonesia Power
23-24 Februari 2012 Rapat Koordinasi Indonesia Power Awal Tahun 2012
January 2nd, 2012 Launching the Indonesia Power's Center of Excellence
February 23rd-24th, 2012 Indonesia Power Initial Coordination Meeting for 2012
5 Maret 2012 UBP Suralaya meraih penghargaan Zero Accident dari Walikota Cilegon
19 Maret 2012 Indonesia Power menerima pasokan gas dari Santos untuk PLTGU Grati sebanyak 50 MMSCFD
March 5th, 2012 Suralaya GBU acquired Zero Accident Award from the Mayor of Cilegon
18 April 2012 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Laporan Perhitungan Tahunan 2011 April 18th, 2012 General Meeting of Shareholders (GMS) 2011 Annual Calculation Report
March 19th, 2012 Indonesia Power received gas supply of 50 MMSCFD from Santos for Grati CPP
26 April 2012 Indonesia Power mendatangani Akta Pendirian dengan PT Pertamina Gas (Pertagas) tentang pendirian anak perusahaan PT Perta Daya Gas yang bergerak dibidang LNG, pengangkutan, penyimpanan dan regasifiaksi. April 26th, 2012 Indonesia Power and PT Pertamina Gas (Pertagas) signed deed to establish a mutual subsidiary of PT Perta Daya Gas that engages in LNG, transportation, storage and regasification.
1 Mei 2012 Direktur Pengembangan dan Niaga Indonesia Power, Supangkat Iwan Santoso dilantik menjadi Kepala Divisi Pembangkit (DIVKIT) Jawa Bali, Direktorat Operasi Jawa Bali PT PLN (Persero) May 1st, 2012 Development and Commercial Director of Indonesia Power, Supangkat Iwan Santoso, was inducted into the Head of the Division of Java and Bali Plants of the Operational Directorate of Java Bali of PT PLN (Persero)
50
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
10 Agustus 2012 Indonesia Power menerima pasokan gas dari Pertamina untuk PLTG Sunyaragi sebanyak 5 MMSCFD August 10th, 2012 Indonesia Power received 5 MMSCFD of gas supply from Pertamina for Sunyaragi GTPP
Company Profile
27 Agustus 2012 Indonesia Power bertekad untuk menggunakan kertas, listrik, dan air secara efisien dan optimal yang ditandai dengan Soft Launching Green Office. August 27th, 2012 Indonesia Power committed to use paper, electricity, and water efficiently and optimally. It was marked with the Soft Launching of Green Office.
24-25 September 2012 Rapat Koordinasi Indonesia Power Tengah Tahun 2012 September 24th-25th, 2012 Indonesia Power's mid-year Coordination Meeting for 2012
9 November 2012 Deklarasi Bersih Tanpa Tip dan Suap November 9th, 2012 The declaration of Clean Without Tips and Bribery
30 Agustus 2012 UBP Mrica menerima Piagam penghargaan sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap perusahaan yang peduli lingkungan hidup pada kegiatan Festival Air dan Pelestarian Sumberdaya Ikan di Waduk Wadaslintang dari Bupati Wonosobo. August 30th, 2012 Mrica GBU received an award as the government's appreciation to the company that cares environment at the Water Festival and Conservation of Fish Resources in Wadaslintang Reservoir. The Wonosobo regent present the award.
3 Oktober 2012 Ulang Tahun Indonesia Power ke-17 (tujuh belas) October 3rd, 2012 Indonesia Power's 17th Birthday
5 Desember 2012 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pengesahan RKAP 2013 December 5th, 2012 General Meeting of Shareholders (GMS) for the Endorsements of CWBP 2013
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
51
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
52
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Struktur GCG GCG Structure
54
Informasi Pemegang Saham Utama dan Pengendali Information of Main Shareholders and Control 56 Kualifikasi dan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi
57
Qualifications and Formation of The Board of Commissioners and Board of Directors Evaluasi dan Remunerasi Evaluation and Remuneration
60
Kerangka Kerja Pengendalian Internal Internal Control Framework
62
Manajemen Risiko Risk Management
63
Benturan Kepentingan Conflict of Interest
68
Anti Korupsi Anti-Corruption
69
Komitmen Terhadap Inisiatif Eksternal Commitment Towards External Initiatives
71
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
53
Tata Kelola Perusahaan
Struktur GCG GCG Structure Demi terwujudnya tata kelola perusahaan yang baik, sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007, Indonesia Power memiliki Struktur Tata Kelola Perusahaan yang terdiri dari tiga organ utama, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi [4.1]. Ketiga organ tersebut memiliki peran dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang telah ditentukan oleh UndangUndang dan Anggaran Dasar Perusahaan. Adapun Organ Pendukung perusahaan antara lain adalah Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, Sekretaris Perusahaan, Satuan Audit Internal dan Satuan Manajemen Risiko.
RUPS General Meeting of Shareholders (GMS)
Organ Utama Main Organ
Direksi Board of Directors
Komisaris Board of Commissioner
Satuan Audit Internal Internal Audit Unit
Komite Audit Audit Committee
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility (CSR)
Satuan Manajemen Risiko Risk Management Unit
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance (GCG)
Organ Pendukung Supporting Organ
Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee
Komunikasi Korporat Corporate Communication
Mengacu pada Anggaran Dasar perusahaan, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memiliki kewenangan yang tidak dimiliki oleh Direksi dan Dewan Komisaris sebagai berikut : a) Mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, b) Mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, c) Menetapkan pengaturan mengenai rangkap jabatan bagi Anggota Direksi dan Dewan Komisaris, d) Mengesahkan perubahan Anggaran Dasar, e) Memberikan persetujuan atas laporan tahunan, f) Menetapkan alokasi penggunaan laba, g) Menunjuk akuntan publik serta h) Menetapkan jumlah dan jenis kompensasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi perusahaan.
54
For the realization of good corporate governance, in accordance with the Limited Liability Company Act No. 40 year 2007, Indonesia Power has a corporate governance structure consists of three main organs, namely the General Meeting of Shareholders (GMS), two boards, namely Board of Commissioners (BOC) and Board of Directors (BOD) [4.1]. Those organs have roles in the implementation of corporate governance which has been defined by the company's Articles of Association and regulations. The company's supporting organs include the Audit Committee, Risk Management Committee, Corporate Secretary, Internal Audit Unit and Risk Management Unit.
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Referring to the company's Articles of Association, the General Meeting of Shareholders (GMS) has the authorities that are not owned by the Board of Directors and the Board of Commissioners are as follows: a) Appoint and dismiss the members of the Board of Commissioners and Directors, b) Evaluate the performance of the Board of Commissioners and Directors, c) Establish arrangements concerning the double position for the Board of Commissioners and Directors' members, d) Validate the Articles of Association amendment, e) Approve the annual report, f) Determine the allocation of the profit, g) Appoint the public accountant and h) Determine the amount and type of compensation for the Board of Commissioners and Directors of the company.
Good Corporate Governance
Penyelenggaraan RUPS pada tahun 2012 telah dilakukan dengan pemberitahuan dan undangan bagi pemegang saham sesuai ketentuan yang berlaku. Pada tahun 2012, Indonesia Power telah menyelenggarakan 2 kali Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan menerbitkan Keputusan Pemegang Saham Secara Sirkuler. Adapun selama tahun 2012 tidak diselenggarakan RUPS Luar Biasa (RUPSLB).
General Meeting of Shareholders in 2012 was done with notice and invitation to the shareholders according to applicable regulations. In 2012, Indonesia Power had organized the General Meeting of Shareholders 2 times and published Circular Decree of Shareholders. As for the year 2012 there were no GMSExtraordinary being organized.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun 2012 General Meeting of Shareholders (GMS) in 2012 RUPS Persetujuan Laporan Keuangan Tahunan Tahun Buku 2011 Tanggal: 19 April 2012 GMS Approval of Annual Financial Statements of 2011 Date: April 19th, 2012
RUPS Pengesahan RKAP 2013 Tanggal: 5 Desember 2012 GMS Approval of CWBP 2013 Date : December 5th, 2012
Surat undangan RUPS No.131.Und/072/ IP/2012 tanggal 4 April 2012
Surat undangan RUPS No.405.Und/0721/ IP/2012 tanggal 19 November 2012
General Meeting of Shareholders invitation No.131.Und/072/ IP/2012 dated April 4, 2012
GMS invitation No.405.Und/0721/ IP/2012 dated November 19th, 2012
Selain itu, pada tahun 2012 pemegang saham Indonesia Power telah mengeluarkan Keputusan RUPS secara Sirkuler sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar, meliputi: 1) Tanggal 11 Januari 2012 tentang Pengesahan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Tahun 2012-2017. 2) Tanggal 3 April 2012 tentang Penerapan KPI (Key Performance Indicators) berdasarkan perspektif Malcolm Baldridge sebagai dasar pengukuran Penilaian tingkat kesehatan Perusahaan. 3) Tanggal 30 Agustus 2012 tentang Pengangkatan Sdr. Antonius R.T. Artono sebagai Direktur Pengembangan dan Niaga Indonesia Power. 4) Tanggal 27 Juni 2012 tentang Penetapan Dividen dan Laba Ditahan Perseroan Tahun Buku 2011 5) Tanggal 20 April 2012 tentang Pemberlakuan Manajemen Kinerja Korporasi dan Penilaian Kinerja Organisasi.
Dewan Komisaris dan Direksi memiliki wewenang dan tanggung jawab sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana telah diamanatkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan. Secara umum, Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa Indonesia Power melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Sedangkan Direksi merupakan organ yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan kepengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuannya. Oleh karena itu, demi keefektifan pelaksanaan fungsi dari Dewan Komisaris dan Direksi pada tata kelola organisasi Indonesia Power tidak ada Anggota Dewan Komisaris yang merangkap sebagai pejabat eksekutif Perusahaan ataupun sebaliknya [4.2].
a. Persetujuan Laporan Tahunan Perusahaan Tahun Buku 2011; b. Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2011 serta pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2011; c. Penggunaan Laba Bersih Tahun 2011. d. Penunjukan akuntan publik untuk mengaudit perhitungan tahunan Perseroan tahun buku 2012 e. Usulan penetapan bonus dan tantiem tahun buku 2011.
a. Approval of the Company's Annual Report for Fiscal Year of 2011; b. Ratification of the Financial Report for the fiscal year of 2011 as well as the provision of settlement and release of entire responsibilities to the Board of Directors and the Board of Commissioners for the fiscal year of 2011; c. Use of Net Profit in 2011; d. Appointment of a public accountant to audit the Company annual accounts for the fiscal year of 2012
a) Pengesahan RKAP 2013 b) Pengesahan Kontrak Manajemen/Key Performance Indicators tahun 2013
a) Approval of 2013 CWBP b) Ratification of the Management Contract/ Key Performance Indicators of 2013
e. The proposal of bonus and tantiem for financial year of 2011.
Furthermore, in 2012, the Indonesia Power shareholders has issued a GMS decision in the form of Circular as stipulated in the Articles of Association, including: 1) On January 11th, 2012 on the Ratification of the Long Term Plan Company (RJPP) of 2012-2017. 2) On April 3rd, 2012 on the Implementation of KPI (Key Performance Indicators) based on the Malcolm Baldrige perspective as a basis of measurement Rating of the Company. 3) On August 30th, 2012 on the Appointment of Mr. Antonius R.T. Artono as Director of Development and Commerce Indonesia Power 4) On June 27th, 2012 on the Determination of Dividends and Retained Earnings for the Fiscal Year of 2011 5) On April 20th, 2012 on the Application of Corporate Performance Management and Organization Performance Assessment. The Board of Commissioners and Directors have the authority and responsibility according to their respective functions as mandated in the Articles of Association and regulations. In general, the Board of Commissioners is the company's organ collectively responsible for supervising and providing advice to the Directors and ensuring that Indonesia Power implements GCG at all levels of the organization. While the Board of Directors is the organ responsible for the implementation of the company's management for the interests of the company in accordance with its purposes and objectives. Therefore, for the sake of the functions implementation effectiveness of the Board of Commissioners and Directors on corporate governance of Indonesia Power, there is no member of the Board of Commissioners has concurrent positions as the executive officers of the company or vice versa [4,2].
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
55
Tata Kelola Perusahaan
Terkait dengan penyampaian aspirasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi, Indonesia Power juga memiliki forum Coffee Morning bagi pegawai dan Whistle Blowing System (WBS) bagi pemangku kepentingan lainnya [4.4].
Associated with the delivery of aspiration to the Board of Commissioners and Directors, Indonesia Power has Coffee Morning forum for employees and Whistle Blowing System (WBS) for other stakeholders [4,4].
Informasi Pemegang Saham Utama dan Pengendali Information of Main Shareholders and Control Pemegang Saham Utama dan Pengendali Indonesia Power adalah PT PLN (Persero) dengan kepemilikan saham sebanyak 1 lembar Saham Seri 1 dan 5.215.647.598 lembar Saham Seri 2. Direktur Utama PT PLN (Persero) merupakan wakil Pemegang Saham Utama dan Pengendali, secara teknis hubungan dengan pemegang saham berada di bawah Sekretaris Perusahaan PT PLN (Persero), Fungsi Hubungan Investor.
The main shareholder and manager of Indonesia Power is PT PLN (Persero) with the ownership of 1 Share of Series 1 and 5,215,647,598 Shares of Series 2. President Director of PT PLN (Persero) is the vice main shareholder and control, technically, the connection with the shareholders is under the Corporate Secretary of PT PLN (Persero), the Investor Relations function.
100%
99.9%
56
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
YPK PT PLN (Persero)
0.01%
Good Corporate Governance
Kualifikasi dan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Qualifications and Formation of The Board of Commissioners and Board of Directors Anggota Dewan Komisaris dan Direksi harus memenuhi persyaratan kemampuan dan kepatutan sebagaimana ditentukan oleh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku agar dapat menjalankan tugasnya secara efektif. Untuk itu, pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi dilaksanakan berlandaskan pada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik melalui proses sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor PER-03/MBU/2006 Tentang Perubahan atas Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Komisaris Anak Perusahaan BUMN [4.7]
Penjaringan Filtering
The Board of Commissioners and Directors members must meet the fit and proper requirements as stipulated by the applicable laws and regulations in order to carry out their duties effectively. Therefore, the appointment of the Board of Commissioners and Directors shall be based on the principles of good corporate governance through the process regulated in the Regulation of the Minister of State Owned Enterprises (SOE) No. PER-03/MBU/2006 on the Amendment of Appointment of Directors and Commissioners Members and SOE Subsidiaries Members Guidelines [4.7]
Penilaian Assessment
Penetapan Determination
Daftar Bakal Calon (Longlist)
Daftar Calon (Shortlist)
Candidate List (Longlist)
Candidate List (Shortlist)
Calon Terpilih Selected Candidates
Prosedur pemilihan dan pengangkatan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi terdiri dari proses penjaringan, proses penilaian, dan proses penetapan. Proses penjaringan dan penilaian Calon dilakukan oleh Tim Evaluasi yang dibentuk oleh Direksi PT. PLN (Persero) selaku pemegang saham perusahaan, dan diketuai oleh Direktur yang membidangi Sumber Daya Manusia (SDM). Calon harus memenuhi syarat formal, materiil, dan syarat lain yang telah ditentukan, sedangkan proses penetapan dilakukan oleh RUPS setelah dilakukan evaluasi terhadap hasil penilaian Calon oleh Direksi PT PLN (Persero) [4.7].
The election and appointment of Board of Commissioners and Directors members procedures consists of the filtering, assessment, and determination process. The candidate filtering and assessment process was conducted by the Evaluation Team established by the Board of Directors of PT. PLN (Persero) as the shareholder of the company, and was chaired by the Director in charge of Human Resources (HR). Candidates must meet the formal, material requirements, and other conditions that have been determined, whereas the determination process was conducted by the GMS after the evaluation of the candidate assessment by the Board of Directors of PT PLN (Persero) was done [4.7].
Pada periode pelaporan, tidak terdapat perubahan atas susunan Dewan Komisaris Indonesia Power. Dewan Komisaris Indonesia Power berjumlah 6 orang dimana 2 orang diantaranya atau lebih dari 20% merupakan Komisaris Independen, yaitu Sdr. Aries Muftie dan Sdr. Teuku Taufiqulhadi. Komisaris Independen merupakan Anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Anggota Dewan Komisaris lainnya, Anggota Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Indonesia Power, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen [4.3].
In the reporting period, there were no changes in the formation of Indonesia Power Board of Commissioners. It consists of 6 people where 2 of them or more than 20% are Independent Commissioners, namely Mr. Aries Muftie and Mr. Teuku Taufiqulhadi. Independent Commissioners are the Board of Commissioner members who do not have a financial, managerial, share ownership and / or family relationships with other members of the Board of Commissioners, Board of Directors members and / or the shareholder manager or the relationship with Indonesia Power, which may affect his ability to act independently [4.3].
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
57
Tata Kelola Perusahaan
Nama Name
Jabatan Position
Dasar Pengangkatan Foundation of Appointment
Tugas dan Tanggung Jawab Duty and Responsibility
IGA. Ngurah Adnyana
Komisaris Utama President Commissioner
Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler tanggal 31 Agustus 2010
The Decision of the Shareholders in the Circular dated August 31st, 2010
PT PLN (Persero)
Keseluruhan All Divisions bidang
Daniel Theodore Sparringa
Anggota Dewan Komisaris Commissioner
Surat Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler tanggal 31 Agustus 2010
The Decision of the Shareholders in the Circular dated August 31st, 2010
Staf Kepresidenan Republik Indonesia
Manajemen Risiko
Risk Management
Presidential Staff of the Republic of Indonesia
Aries Muftie
Anggota Dewan Komisaris Commissioner
Surat Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler tanggal 31 Agustus 2010
The Decision of the Shareholders in the Circular dated August 31st, 2010
Pihak Independen Independent Parties
Audit
Audit
Bhimantara Widyajala
Anggota Dewan Komisaris Commissioner
Surat Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler tanggal 31 Agustus 2010
The Decision of the Shareholders in the Circular dated August 31st, 2010
Kementerian Keuangan Ministry of Finance
Manajemen Risiko dan Audit
Risk Management and Audit
Teuku Taufiqulhadi
Anggota Dewan Komisaris Commissioner
Surat Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler tanggal 5 September 2011
The Decision of the Shareholders in the Circular dated September 5th, 2011
Pihak Independen Independent Parties
Manajemen Risiko
Risk Management
Luizah
Anggota Dewan Komisaris Commissioner
Surat Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler tanggal 5 September 2011
The Decision of the Shareholders in the Circular dated September 5th, 2011
Kementerian BUMN Ministry of StateOwned Companies
Audit
Audit
Untuk susunan Direksi, terdapat perubahan berdasarkan Keputusan Pemegang Saham Secara Sirkuler tanggal 26 April 2012, yang telah membebastugaskan Sdr. Supangkat Iwan Santoso dari jabatannya sebagai Direktur Pengembangan dan Niaga dengan alasan yang bersangkutan diangkat sebagai Kepala Divisi Pembangkitan Jawa-Bali PT PLN (Persero) dan Keputusan Pemegang Saham Secara Sirkuler tanggal 30 Agustus 2012, yang mengangkat Sdr. Antonius R.T. Artono sebagai Direktur Pengembangan dan Niaga. Berikut merupakan susunan lengkap Direksi Indonesia Power:
58
Representasi Pemegang Saham Representation of Shareholders
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
As for the Board of Directors formation, there were changes based on the Circular Decree of Shareholders dated April 26th, 2012, released Mr. Supangkat Iwan Santoso from duty from his position as Director of Development and Commerce due to his appointment as the Head of Java-Bali Generation Division of PT PLN (Persero) and Circular Decree of Shareholders dated August 30th, 2012, where Mr. Antonius R.T. Artono was appointed as the Director of Development and Commerce. Here is a complete formation of the Board of Directors Indonesia Power:
Good Corporate Governance
Nama Name
Jabatan Position
Direktur Utama President Director
Djoko Hastowo
Direktur Produksi Director of Production
Mustiko Bawono
Dasar Pengangkatan Legal Basis
Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham tanggal 5 November 2009
Statement Act of Shareholders' Decision at November 5th, 2009
Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham tanggal 5 November 2009
Statement Act of Shareholders' Decision at November 5th, 2009
Jabatan Lain di luar perusahaan Other position outside the Company
-
-
Komisaris Utama PT Cogindo DayaBersama (CDB) dan PT Rekadaya Elektrika (RE), Komisaris PT Rajamandala Electric Power (REP) Komisaris Utama PT Cogindo DayaBersama (CDB) dan PT Rekadaya Elektrika (RE), Komisaris PT Rajamandala Electric Power (REP)
Supangkat Iwan Santoso
Direktur Pengembangan dan Niaga Director of Commerce & Development
Direktur Keuangan Director of Finance
Direktur SDM Director of Human Resources
Antonius R.T. Artono
Dewi Sri Wahyunie
Firman Dini
Keterangan Information
Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham tanggal 5 November 2009
Statement Act of Shareholders' Decision at November 5th, 2009
Komisaris Utama PT Artha Daya Coalindo (ADC)
Keputusan Pemegang Saham Secara Sirkuler tanggal 30 Agustus 2012
Statement Act of Shareholders' Decision circularly at August 30th, 2012
Komisaris Utama PT Tangkuban Parahu Geothermal Power (TPGP) President Commissioner of PT Tangkuban Parahu Geothermal Power (TPGP)
Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham tanggal 5 November 2009
Statement Act of Shareholders' Decision at tanggal November 5th, 2009
Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham tanggal 5 November 2009.
Statement Act of Shareholders' Decision at November 5th, 2009.
Komisaris Utama PT Artha Daya Coalindo (ADC)
Komisaris Utama PT Indo Pusaka Berau (IPB) dan PT Perta Daya Gas (PDG) President Commissioner of PT Indo Pusaka Berau (IPB) dan PT Perta Daya Gas (PDG) Komisaris Utama PT Artha Daya Coalindo (ADC) dan Komisaris PT Rekadaya Elektrika (RE) President Commissioner of PT Artha Daya Coalindo (ADC) and Commissioner of PT Rekadaya Elektrika (RE)
Komisaris Utama PT Rekadaya Elektrika (RE) sampai dengan 12 November 2012 President Commissioner of PT Rekadaya Elektrika (RE) until November 12, 2012
Komisaris Utama PT Artha Daya Coalindo (ADC) sampai dengan 31 Juli 2012 President Commissioner of PT Artha Daya Coalindo (ADC) until July 31st, 2012
Komisaris Utama PT Tangkuban Parahu Geothermal Power (TPGP) sejak Oktober 2012 President Commissioner PT Tangkuban Parahu Geothermal Power (TPGP) since October 2012
Komisaris Utama PT Perta Daya Gas (PDG) sejak 26 April 2012 President Commissioner PT Perta Daya Gas (PDG) since April 26 2012 Komisaris Utama PT Artha Daya Coalindo (ADC) sejak 1 Agustus 2012 Komisaris PT Rekadaya Elektrika (RE) sejak 12 November 2012 President Commissioner of PT Artha Daya Coalindo (ADC) since 1 August 2012 Commissioner of PT Rekadaya Elektrika (RE) since November 12th, 2012
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
59
Tata Kelola Perusahaan
Berdasarkan Keputusan Direksi No. 36.K/010/IP/2010 tanggal 27 April 2010, tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi meliputi : Jabatan Position
Based of the Decree of Directors No. 36.K/010/IP/2010 dated April 27th, 2010, the duties and responsibilities of each member of the Board of Directors include: Pembagian Tugas Job Description
Direktur Utama President Director
Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Direktur Utama membawahi SAI, Sekretariat Perusahaan, SMR, Satuan Mutu dan Kinerja, Satuan Prokurmen, Departemen Hukum Korporat, UBP, UBH, dan UBOH.
Executing all actions related to Company management for the benefit of the Company and in accordance with the purposes and objectives of the Company as well as representing the Company both in and out of court as regulated in the legislation, the Articles of Association and / or the decision of the Shareholders General Meeting. President Director is in charge of the IAU, Corporate Secretariat, RMU, Quality and Performance Unit, Procurement Unit, Corporate Legal Department, GBU, MBU, and OMBU.
Direktur Produksi Director of Production
Memiliki tugas, tanggung jawab dan wewenang dalam memimpin Direktorat Produksi yang terdiri dari Divisi Enjiniring, Divisi Manajemen Aset, Divisi Pembinaan Pembangkit dan Divisi Perencanaan Logistik.
Having the duties, responsibilities and authorities in leading Production Directorate that consists of Engineering Division, Asset Management Division, Plant Development Division and Logistic Planning Division.
Direktur Pengembangan dan Niaga Director of Development and Commerce
Memiliki tugas, tanggung jawab dan wewenang dalam memimpin Direktorat Pengembangan dan Niaga yang terdiri dari Divisi Perencanaan Korporat, Divisi Pengembangan dan Pembinaan Unit Usaha, Divisi Sistem Informasi serta Divisi Niaga.
Leading Development and Commerce Directorate consisting of Corporate Planning Division, Development and Establishment of Business Unit Division and Commerce Division.
Direktur Keuangan Director of Finance
Memiliki tugas, tanggung jawab dan wewenang dalam memimpin Direktorat Keuangan yang terdiri dari Divisi Anggaran, Divisi Pendanaan dan Asuransi, Divisi Tresuri serta Divisi Akuntansi.
Having the duties, responsibilities and authorities in leading Finance Directorate that consists of Budget Division, Funding and Insurance Division, Treasury Division and Accounting Division.
Direktur SDM Director of Human Resources
Memiliki tugas, tanggung jawab dan wewenang dalam memimpin Direktorat Sumber Daya Manusia yang terdiri dari Divisi Administrasi SDM dan Hubungan Industrial, Divisi Pengembangan SDM dan Talenta, Divisi Sistem SDM dan Budaya Perusahaan.
Having the duties, responsibilities and authorities in leading Human Resources Directorate that consists of Industrial Relation and Human Resources Administration Division, Talent and Human Resources Development Division, Human Resourced System and Corporate Culture Division.
Evaluasi dan Remunerasi Evaluation and Remuneration
60
Berdasarkan Board Manual Indonesia Power, evaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi dapat dilakukan berdasarkan pencapaian Key Performance Indicator (KPI) dan tingkat kesehatan perusahaan. KPI Dewan Komisaris dan Direksi merupakan ukuran penilaian atas keberhasilan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab terhadap pengelolaan Perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar. KPI tersebut meliputi 6 perspektif yang terdiri dari Pelanggan, Produk dan Layanan, Keuangan, Proses Bisnis Internal, SDM, dan Kepemimpinan. Selain itu, evaluasi juga dapat dilakukan berdasarkan pencapaian hasil assessment dan evaluasi GCG, khususnya pada aspek Dewan Komisaris, Direksi dan organ penunjangnya.[4.9].
Based on Indonesia Power Board Manual, the evaluation Board of Commissioners and Board of Directors performance can be carried out based on the achievement of Key Performance Indicator (KPI) and the Company's soundness level. Board of Commissioners and Board of Directors' KPI is a measure of tasks and responsibilities implementation success to manage the Company in accordance with regulations and the Articles of Association. The KPIs include 6 perspectives consisting of Customers, Products and Services, Finance, Internal Business Process, HR, and Leadership. In addition, the evaluation can also be carried out based on the achievement of GCG assessment and evaluation outcomes of the Board of Commissioners, Board of Directors and their supporting organs in particular. [4.9].
Untuk menjamin pencapaian kinerja perusahaan, Indonesia Power memiliki mekanisme evaluasi menggunakan KPI Perusahaan, kemudian dijabarkan ke dalam kontrak manajemen Unit Bisnis yang memuat rencana kerja, anggaran, dan target kinerja Unit Bisnis. Melalui evaluasi kinerja Unit Bisnis yang dilakukan setiap semester, Direksi dapat mengukur sejauh mana pencapaian manajemen terhadap target yang telah ditetapkan [4.10].
To ensure the achievement of company's performance, Indonesia Power has a mechanism for evaluating the use of company's KPI, which later on elaborated into Business Unit's management contract which includes the business unit's work plan, budget, and performance targets. Through the Business Unit performance evaluation carried out every semester, the Board of Directors is able to measure the extent of management achievement toward the targets being set [4.10].
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Good Corporate Governance
Untuk penilaian terhadap penerapan GCG, Indonesia Power berhasil memperoleh skor 83,66 berada dalam kategori ‘Baik’. Adapun skor yang diperoleh Indonesia Power untuk tingkat kesehatan Perusahaan adalah sebesar 99,1, yang masuk ke dalam kategori “Sehat AAA”. For the assessment of GCG implementation, Indonesia Power successfully obtained 83.66 score which belonged to 'Good' category. As for the scores obtained by Indonesia Power for the soundness of the Company is at 99.1, which belonged to the “AAA Soundness” category. Pada periode pelaporan, pencapaian terhadap KPI Direksi tahun 2012, hampir seluruhnya tercapai kecuali untuk EAF PLTU Batubara, Skor Malcolm Baldrige dan Skor GCG. EAF PLTU Batubara tidak tercapai disebabkan adanya gangguan Belt Conveyor yang saat ini telah dilakukan perbaikan. Adapun pencapaian terhadap KPI Dewan Komisaris dikaitkan dengan fungsi pengawasan dan penasehatan dalam pencapaian KPI korporat tahun 2012 di atas.
In the reporting period, the achievement of the Board of Directors' KPI in 2012, almost entirely achieved except for Coalbased SPP EAF, Malcolm Baldrige and GCG Score. Coal-based SPP EAF was not reached due to disruption of Belt Conveyor, which now is being repaired. As for the achievement of the BOC's KPI, it was associated with BOC's supervisory and advisory functions in the achievements of corporate KPI in 2012 above.
Untuk penilaian terhadap penerapan GCG tahun 2012 dilakukan oleh dua assesor, yaitu Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang ditunjuk oleh PT PLN (Persero) dan konsultan independen (MUC Consulting) dengan 2 parameter yaitu mengacu pada aturan baru yaitu Keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 dan aturan lama yaitu Surat Edaran Sekretaris Menteri BUMN Nomor 168/MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008. Penilaian GCG tahun 2012 yang mengacu pada aturan baru oleh konsultan MUC memperoleh skor 90,25 dengan predikat “Sangat Baik”, sedangkan oleh BPKP memperoleh skor 83,66 dengan predikat “Baik”. Sedangkan penilaian GCG tahun 2012 dengan aturan lama oleh MUC Consulting memperoleh skor capaian sebesar 95,28. Adapun skor yang diperoleh Indonesia Power untuk tingkat kesehatan Perusahaan adalah sebesar 99,1, yang masuk ke dalam kategori “Sehat AAA”.
The assessment of GCG implementation in 2012 was conducted by two assessors, which were the Financial and Development Supervisory Agency (BPKP) appointed by PT PLN (Persero) and independent consultants (MUC Consulting) with 2 parameters that refered to the new regulation of the Secretary of StateOwned Enterprises Decree No. SK-16/S.MBU/2012 dated June 6th, 2012 and the old regulation of the Secretary of state-Owned Enterprises Circular No. 168/MBU/2008 dated June 27th, 2008. For GCG assessment in 2012 which refered to the new regulation scored 90.25 with the predicate of "Very Good" by MUC Consulting, and scored 83.66 with the predicate of "Good" by BPKP. The GCG assessment in 2012 which refered to the old regulation scored 95.28 by MUC Consulting. As for the scores obtained by Indonesia Power for the soundness of the Company is at 99.1, which belonged to the “AAA Soundness” category.
Hasil evaluasi terhadap pencapaian KPI dan tingkat kesehatan perusahaan menjadi dasar bagi perhitungan tantiem dan insentif bagi Dewan Komisaris dan Direksi. Demikian juga landasan bonus/insentif untuk eksekutif senior dan eksekutif adalah pencapaian kinerja korporat dan kinerja individu. Dengan demikian, akan terbentuk korelasi positif antara kompensasi bagi Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan jajarannya dengan kinerja Perusahaan [4.5].
The evaluation results of KPI achievement and the soundness of the company became the basis for the Board of Commissioners and Directors' bonuses and incentives calculation. Likewise the basis for senior executives and executives' bonuses / incentives was the individual and corporate performance achievement. Therefore, a positive correlation between compensation for members of the Board of Commissioners, Board of Directors and staff with Corporate performance would be formed [4.5].
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
61
Tata Kelola Perusahaan
Kerangka Kerja Pengendalian Internal Internal Control Framework
62
Penerapan sistem pengendalian internal oleh Indonesia Power diarahkan untuk dapat memberikan suatu keyakinan bahwa Perusahaan memiliki catatan keuangan dalam penyusunan laporan keuangan, penggunaan aset sesuai dengan peruntukkannya dan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku.
The implementation of internal control systems by Indonesia Power is directed to provide an assurance that the Company has the financial records for preparing financial statements, asset utilization is in accordance with its allocation and compliance towards applicable regulations.
Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan penasehatan terkait dengan proses kecukupan dan kewajaran dalam penyusunan laporan keuangan, pengelolaan risiko dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian yang dibantu oleh Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko. Sedangkan Direksi menerapkan sistem pengendalian internal melalui penerapan kebijakan dan prosedur Perusahaan secara konsisten dan memenuhi kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku, antara lain terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan dan manajemen risiko, rencana strategis, pembagian tugas, pendelegasian wewenang serta kebijakan akuntansi yang memadai.
Board of Commissioners carried out supervision and counseling related to the sufficiency and fairness process of the financial statements, the risk management with respect to the precautionary principle assisted by the Audit Committee and Risk Management Committee. While the Board of Directors carried out internal control system through consistent implementation of Company's policies and procedures and met regulatory compliance, among others, related to the Company's business activities and risk management, strategic planning, division of duties, delegation of authority and appropriate accounting policies.
Satuan Manajemen Risiko bekerjasama dan/atau berkoordinasi dengan Satuan Audit Internal melakukan langkah nyata dalam upaya peningkatan pengendalian internal (internal control) dalam berbagai kegiatan operasional perusahaan. Pengendalian internal di lingkungan Indonesia Power senantiasa dievaluasi agar mampu mengikuti perkembangan usaha Perusahaan.
Risk Management Unit in cooperation and / or coordination with the Internal Audit Unit made concrete steps in improving the internal control in various operational activities of the Company. Internal control in Indonesia Power environment was always evaluated in order to follow the development of the Company's business.
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management Sebagai Perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan energi listrik, Indonesia Power mengoperasikan instalasi pembangkit yang bernilai vital. Kegagalan operasi akan berdampak pada tidak tersedianya energi listrik dan mungkin akan menyisakan berbagai dampak lainnya yang akan dirasakan oleh pemangku kepentingan. Oleh sebab itu, pengelolaan risiko menjadi persyaratan yang sangat penting bagi Indonesia Power, untuk mendukung kepastian keberlanjutannya. Pengelolaan risiko yang baik menunjukkan itikad Perusahaan yang baik dan bertanggung jawab, dan ini merupakan salah satu esensi dari tata kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Manajemen risiko adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan tata kelola Perusahaan, karena peran manajemen risiko sangat penting dalam memberikan jaminan yang wajar atas pencapaian sasaran keberhasilan usaha. Sejalan dengan itu, Indonesia Power menerapkan manajemen risiko berbasis governance, yang merupakan suatu pendekatan dalam mengelola risiko dengan mengedepankan penerapan prinsip-prinsip governance, yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan kewajaran. Dengan demikian, pengelolaan risiko tidak semata-mata mengacu kepada pengelolaan dan mitigasi risiko, namun lebih dari itu akan terbangun secara berkelanjutan dalam mendukung peningkatan daya saing dan keberlangsungan usaha. Implementasi manajemen risiko berbasis governance juga harus menyentuh pada aspek pengembangan kompetensi SDM serta terinternalisasi sebagai bagian dari budaya Perusahaan. Hal ini untuk memastikan keberlanjutannya, serta terbangunnya risk culture yang melekat pada seluruh anggota organisasi. Seluruh aspek implementasi tersebut dituangkan dalam Roadmap GCG yang terintegrasi. Untuk memastikan implementasi yang konsisten, komitmen Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh senior leader menjadi prasyarat yang penting. Berikut ini adalah Road Map implementasi Enterprise Risk Management (ERM) yang mengacu pada Roadmap GCG.
As a company engaged in providing electrical energy, Indonesia Power operates vital plant installations. Operating failure would impact on the unavailability of electricity and would probably leave many other impacts that affect the stakeholders. Therefore, risk management is a very important requirement for Indonesia Power to support the certainty of its sustainability. Good risk management shows the company's goodwill and responsibility, and this is one of the essence of Good Corporate Governance. Risk management is an integral part of corporate governance, since the role of risk management is essential in providing reasonable assurance on the achievement of business success. Correspondingly, Indonesia Power applies governance-based risk management, which is an approach in managing risk by promoting the application of governance principles, which are transparency, accountability, responsibility, independence and fairness. Thus, risk management is not merely referring to the management and mitigation of risk, but also developing an ongoing basis in supporting the improvement of competitiveness and sustainability of the business. Implementation of governance-based risk management should also touch on the aspect of human resource competencies development and internalized as part of the corporate culture. This is to ensure sustainability, as well as the establishment of risk culture inherent in all members of the organization.
Pengelolaan risiko yang baik menunjukkan itikad Perusahaan yang baik dan bertanggung jawab, dan ini merupakan salah satu esensi dari tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
All aspects of the implementation outlined in the integrated GCG Roadmap. To ensure a consistent implementation, the commitment of the Board of Commissioners, Board of Directors and Senior Leaders become an important prerequisite. Here is the Enterprise Risk Management (ERM) implementation Road Map, which refers to the GCG Roadmap.
Good risk management shows the company's goodwill and responsibility, and this is one of the essence of Good Corporate Governance PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
63
Tata Kelola Perusahaan
Sasaran Sasaran
Fokus Program Program Focus
Aspek Struktural Structural Aspect
2010-2011
2012-2013
2014-2015
Good Compliance Corporation
Good Governed Corporation
Good Sustainability Governance
Fokus pada pemenuhan infrastruktur dan kesisteman sesuai dengan persyaratan perundang-undangan Membangun kebijakan tata kelola, internal control dan manajemen risiko
Internalisasi kebijakan, prosedur dan membangun budaya sadar risiko dan bisnis beretika Melaksanakan program tanggung jawab sosial yang beyond compliance
Membangun keintegrasian secara menyeluruh dalam memastikan aspek keberlanjutan Melaksanakan monitoring dan evaluasi dalam ukuran triple bottom line
Focus on infrastructure and systemic compliance in accordance with statutory requirements Build governance policies, internal control and risk management
Internalization policies, procedures and risk awareness culture and Implement social responsibility programs beyond compliance
Build integration of a whole in ensuring the sustainability Implement monitoring and evaluation in the size of the triple bottom line
Komitmen Senior Leader Pemenuhan infrastruktur GCG Perumusan prinsip, kerangka kerja dan proses manajemen risiko Penyusunan kebijakan Manajemen Risiko
Perumusan Internal Control
Inisiasi program beyond compliance
Formulation of Internal Control
Initiation of beyond compliance program
Commitment of Senior Leader Fulfillment of infrastructure GCG Formulation of principles, framework and process of risk management Risk Management policy making
Aspek Operasional Operational Aspect
Senior Leader Capacity Building on Risk Management Menyusun pedoman Manajemen Risiko Melakukan coaching Manajemen Risiko Senior Leader Capacity Building on Risk Management Develop Risk Management Guidelines Risk Management coaching
Aspek Pemeliharaan Maintenance Aspect
64
Penguatan Tata Nilai dan Budaya Perusahaan Perumusan Risk Governance Strengthening Corporate Values and Culture Formulation of Risk Governance
Senior Leader Capacity Building on Risk Management Menyempurnakan Pedoman Manajemen Risiko Pengembangan Profil Risiko Senior Leader Capacity Building on Risk Management Perfecting of Risk Management Guidelines Development of Risk Profiles
Internalisasi Budaya Indonesia Power Way Pengembangan Sistem Manajemen Risiko dan Integrated Risk Based Audit dan Pengukuran / Asesmen Internalization culture of Indonesia Power Way Development of Risk Management Systems and Integrated Risk Based Audit and Measurement / Assessment
Senior Leader Capacity Building on Risk Management Menyempurnakan Pedoman Manajemen Risiko Senior Leader Capacity Building on Risk Management Perfecting of Risk Management Guidelines
Penyempurnaan tata cara pengukuran tingkat kematangan implementasi Manajemen Risiko sebagai bagian dari perspektif GCG Completion of procedures for measuring the maturity level of implementation of Risk Management as part of good corporate governance perspective
Dengan terpenuhinya seluruh unsur dalam implementasi manajemen risiko berbasis governance, maka jaminan akan tercapainya sasaran perusahaan dan penciptaan keunggulan dapat lebih meningkat. Pada akhirnya, Perusahaan akan mampu meraih trust dari para pemangku kepentingan, yang akan mendukung keberlanjutan perusahaan dalam jangka panjang melalui terbukanya peluang usaha dan pertumbuhan.
With the fulfillment of all the elements in the implementation of governance-based risk management, the achievement of corporate objectives and the creation of excellence can be further increased. In the end, the Company will be able to achieve the trust of the stakeholders, which will support the long term sustainability of the company through the opening of business opportunities and growth.
Sesuai prinsip-prinsip manajemen risiko, Perusahaan menetapkan bahwa pengelolaan risiko harus menjadi bagian yang menyatu dalam proses bisnis perusahaan. Guna memastikan, maka mekanismenya diatur dalam sebuah kerangka kerja (framework) yang mengacu pada ISO 31000 tentang Enterprise Risk Management.
According to the principles of risk management, the Company determined that risk management should be an integral part of the company's business processes. And to ensure that, the mechanism is set in a framework which refers to ISO 31000 on Enterprise Risk Management.
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Good Corporate Governance
Skema Kerangka Kerja Manajemen Risiko Korporat Indonesia Power Indonesia Power Corporate Risk Management Framework
Mandat & Komitmen Mandate & Commitment
Perancangan Kerangka Kerja untuk Mengelola Risiko Framework Design for Managing Risk Pengembangan Berkelanjutan Kerangka Kerja Continuing Development Framework
Penerapan Manajemen Risiko Risk Management Implementation Pemantauan dan Peninjauan Kerangka Kerja Monitoring and Framework Review
Kerangka kerja tersebut meletakkan 'mandat dan komitmen' sebagai unsur utama yang menggerakkan ERM, yang akan tercermin dari komitmen fungsi pengawasan perusahaan dan seluruh senior leader dalam pengelolaan risiko. Mandat dan komitmen tersebut, selanjutnya dituangkan dalam Board Manual Tata Laksana Kepengurusan Perusahaan, serta tugas pokok dan tanggung jawab utama pengelolaan risiko di seluruh lingkungan Perusahaan.
The framework places 'mandate and commitment' as key elements that drive the ERM, which will be reflected in the oversight commitment of the company and Senior Leader in managing all risks. Mandate and commitment, then presented in the Corporate Management Governance Manual Board, as well as in the main duties and responsibilities of risk management across the Company's environment.
Penerapan Manajemen Risiko dituangkan dalam prosedur Proses Manajemen Risiko, yang mengatur langkah-langkah pengelolaan risiko yang dilakukan secara bottom-up dari seluruh fungsi risk owner (seluruh satuan kerja, divisi dan Unit Bisnis). Seluruh aspek perencanaan, dan pelaksanaan kegiatan strategis maupun operasional harus menerapkan risk-based, meliputi: penyusunan RKAP/RJPP, perencanaan dan pelaksanaan program investasi dan operasi, strategi SDM, perubahan dan pembuatan kebijakan baru, perumusan kebijakan strategis, Pengembangan usaha, pengadaan energi primer dan penghapusan aset, serta strategi portofolio anak perusahaan. Prosedur pengelolaan risiko mempersyaratkan adanya Dokumen Manajemen Risiko (DMR) untuk setiap inisiatif tersebut, yang terdiri atas Kajian Kelayakan Operasi (KKO), Kajian Kelayakan Lingkungan (KKL), Kajian Kelayakan Hukum (KKH), dan Kajian Kelayakan Finansial (KKF) dan Kajian Risiko.
Risk Management implementation is outlined in the Risk Management Process procedures, which regulates bottom-up risk management steps from the entire risk owner functions (all work units, divisions and business units). All aspects of planning and implementation of strategic and operational activities must be risk-based, including: preparation of CWBP/RJPP, planning and implementation of the investment and operations program, HR strategy, construction and adjustment of new policy, strategic policy formulation, business development, procurement of primary energy and removal of assets, as well as subsidiaries portfolio strategy. Risk management requires a Risk Management Document (DMR) for each initiative, consisting of Operational Feasibility Study (KKO), Environment Feasibility Studiy (KKL), Legal Feasibility Study (KKH), Financial Feasibility Study (KKF) and the Risk Study.
Pemantauan dan peninjauan atas pengelolaan risiko dilakukan melalui pengukuran tingkat kematangan assessment maturity level Manajemen Risiko atas 8 Unit Bisnis Pembangkit, 1 Unit Bisnis Pemeliharaan, dan 3 Unit Bisnis Operasi dan Pemeliharaan. Hasil pengukuran tersebut menunjukan seberapa baik unit bisnis dalam mengelola risiko pada setiap aktivitasnya untuk mencapai sasaran Perusahaan dan dapat dijadikan acuan dalam melakukan pengembangan manajemen risiko yang berkelanjutan. Sampai dengan periode 2012, tingkat kematangan implementasi ERM secara agregat korporat mencapai nilai 3,39 dari skala 0 sampai dengan 5. [4.11]
The monitoring and review of risk was carried out by measuring assessment maturity level of Risk Management on 8 Generating Business Units, 1 Maintenance Business Unit and 3 Operations and Maintenance Business Units. The measurement results shows how well the business units in managing the risks in any activities to achieve the Company's goals and it could be used as a reference in the development of sustainable risk management. Up to the period of 2012, the maturity level of aggregate corporate ERM implementation reached a value of 3.39 with a scale of 0 to 5. [4.11]
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
65
Tata Kelola Perusahaan
Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan adanya pembelajaran atas hasil pemantauan dan peninjauan implementasi manajemen risiko, guna memastikan adanya perbaikan dan penyempurnaan untuk meningkatkan peran strategis pengelolaan risiko terhadap sasaran Perusahaan. Pembelajaran tersebut selanjutnya dituangkan dalam Roadmap dan Program Kerja implementasi ERM pada periode berikutnya, dalam bentuk OFI (Opportunity for Improvement).
Sustainable development requires the learning over the results of monitoring and reviewing the implementation of risk management, to ensure the improvements and refinements to enhance the risk management strategic role towards the Company's target. Learning is further outlined in the Roadmap and ERM implementation Work Programme in the next period, in the form of OFI (Opportunity for Improvement).
Dengan pengelolaan risiko berbasis governance yang dijelaskan sebelumnya, pada periode pelaporan, Indonesia Power telah mampu mengelola risiko utama perusahaan dan menurunkan tingkat risikonya, dari tingkat risiko tinggi menjadi risiko menengah.
With governance-based risk management described earlier, during 2012, Indonesia Power had been able to manage the company's key risks and reduce their level, from high to intermediate risk level.
Kode Code
Risiko Risk
Mitigasi Mitigation
Risiko Strategis Strategic Risk S.1.
Risiko hasil pengembangan Pembangkit baru kurang sesuai dengan rencana yang disebabkan kajian awal (FS) kurang optimal
The risk of the development of new plant that slightly miss from the plan due to the preresearch (FS) that is less optimal
Melakukan kajian secara komprehensif atas setiap rencana Pengembangan Pembangkit baru sebelum kegiatan proyek dimulai/disetujui, dilengkapi dengan Dokumen Manajemen Risiko (DMR) yang meliputi : KKO, KKF, KKL dan Kajian Risiko, serta dilakukan monitoring yang ketat atas rencana mitigasi dan risiko baru yang mungkin timbul.
Conduct a comprehensive assessment of any new plant development plan before the project activity starts/ being approved, comes with a Risk Management Document (DMR) which includes: KKO, KKF, KKL and Risk Assessment, as well as strict monitoring on the mitigation plan and new risks that might arise.
S.2.
Risiko kompetensi SDM yang menangani Operasi dan Pemeliharaan belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan PLTU PDE yang disebabkan lemahnya rekrutmen dan pembekalan
Risk of HR competencies dealing with the Operations and Maintenance that is not fully in accordance with the requirements of the PDE SPP due to the weak recruitment and debriefing
Melakukan rekrutmen SDM secara selektif dan pelaksanaan training yang tepat dan efektif secara berkesinambungan dan tetap didampingi oleh karyawan senior untuk bidang-bidang tertentu. Karyawan senior melakukan bimbingan terhadap karyawan yang relatif masih baru sambil melaksanakan tugas sehari-hari
Selective HR recruitment and implementation of appropriate and effective training on an ongoing basis and still accompanied by senior officers to specific areas. Guidance of senior employees to relatively new employees while performing everyday duties
a) Meningkatkan efektifitas manajemen dan program pemeliharaan,
a) Improve the effectiveness of management and maintenance program, b) Improving the accuracy of management of O&M, c) Continue the investiment on rejuvenation programme for equipment selectively d) Improve emergency response when there is a problem on the power plant, either on sparepart availability and readiness of human resources. e) Improve Accuracy of Data Asset Wellnes so that Suddent Force and Outage Outage can be reduced and it is expected to increase the EAF. Support on the speediness of plant recovery over disturbance is highly required, both in the decision-making process on material procurement or the execution in the field.
Risiko Operasional Operational Risk O.1.
Risiko terjadi gangguan pada Pembangkit khususnya Pembangkit Thermal karena umur yang tua dan pola pemeliharaan yang kurang optimal
Risk of interruption on generator especially Thermal Generator due to its very long-time use and poor maintenance pattern
b) Meningkatkan akurasi manajemen O&M, c) Melanjutkan program investasi peremajaan peralatan secara selektif, d) Meningkatkan emergency response apabila ada masalah Pembangkit, baik ketersediaan suku cadang dan kesiapan SDM. e) Meningkatkan akurasi data Asset Wellnes agar Force Outage dan Sudden Outage dapat ditekan dan diharapkan dapat meningkatkan EAF. Dukungan kecepatan proses pemuliharan gangguan pada Pembangkit sangat diperlukan, baik proses pengambilan keputusan pengadaan material atau proses eksekusi dilapangan.
O.2.
66
Kualitas/Kuantitas batubara dibawah spesifikasi/kebutuhan dan sulitnya mendapatkan gas, yang disebabkan bervariasinya spek batubara di pasar dan kelangkaan gas
Quality/ Quantity of coal under specifications/ requirements and the difficulty in getting gas due to the variation of coal specifications in the market and scarcity of gas
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
a) Meningkatkan kontrol kualitas penerimaan batubara sebelum pengapalan dan saat penerimaan oleh Tim pemeriksa Mutu Barang atau pihak yang ditugaskan. b) Melakukan kontrol sendiri atas kualitas batubara yang diterima dengan mempekerjakan SDM yang mempunyai integritas tinggi dan diawasi secara berjenjang untuk posisi yang dirasa vital c) Monitoring dan evaluasi secara ketat setiap kedatangan batubara baik bulanan, triwulanan, semesteran. d) Pengawasan atas kontrak terkait jadwal pengiriman batubara e) Lebih agresif dalam melakukan negosiasi kontrak yang ada f) Mencari pemasok baru dengan harga yang kompetitif
a) Improve the quality control before shipment and receipt of coal by the receipt of the Goods Quality inspectors or assigned parties. b) Self-control over the quality of received coal by hiring human resources having high integrity and is supervised in stages to a position which is considered vital c) Strict monitoring and evaluation on any coal receipt either monthly, quarterly, semi-annually. d) Monitoring upon related contract coal shipment schedule e) More aggressive in negotiating existing contracts f) Find new suppliers at competitive prices
Good Corporate Governance
Kode Code
Risiko Risk
Mitigasi Mitigation
Risiko Keuangan Financial Risk F.1.
Risiko menurunnya penjualan yang mempengaruhi pula ROE dan ROI, yang disebabkan beroperasinya PLTU Batubara PDE 10.000 MW
Risk of decreasing sales that influence the ROE and ROI due to the operation of Coal-based SPP PDE 10,000 MW
a) Melakukan optimalisasi pengendalian Biaya Pokok Produksi dan optimalisasi/inovasi penggunaan /manajemen batubara, b) Mencari sumber batubara dengan harga kompetitif c) Memperketat kontrol atas kalori batubara d) Peningkatan kesiapan/keandalan PLTU batubara
a) Optimize the control of Main Cost of Production Manufactured and optimization/ innovation of the use/ management of coal, b) Find the source of coal at competitive prices c) Tighten the control over calorie of the coal d) Increase readiness/ reliability of the Coal-fired SPP
F.2.
Risiko perubahan kurs valas yang significan/ekstrim yang disebabkan faktor ekonomi global
Risk of significant/ extreme changes in foreign currency exchange rates due to global economic factors
a) Menetapkan batasan atau kriteria terkait fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap Dolar ke dalam klausul kontrak pengadaan barang dan jasa yang menggunakan mata uang asing. b) Melakukan negosiasi serta addendum kontrak dengan pihak pemasok apabila klausul tersebut belum tercantum
a) Establish limits or criteria related fluctuations in the exchange rate towars dollar in the contract clause to the procurement of goods and services using foreign currencies. b) Negotiate and addendum contract with the supplier if the clause is not listed
F.3.
Risiko kenaikan jumlah pemakaian BBM yang disebabkan banyak Pembangkit BBM yang diminta untuk beroperasi karena kondisi sistem Jawa Bali.
Risk of an increase in the fuel consumption due to many plant fuel required to operate because of the Java-Bali system conditions.
a) Melakukan pemantauan dan koordinasi dengan PLN tentang kemungkinan tambahan penggunaan BBM oleh Indonesia Power mengajukan tambahan permintaan ke Pertamina. b) Segera mengajukan revisi RKAP apabila ada kecenderungan kemungkinan ini terjadi dan menyampaikan penyebabnya secara jelas.
a) Monitor and coordinate with PLN about the possible additional fuel usage by Indonesia Power and promptly file a supplemental request to Pertamina.
Dengan telah dilaksanakannya program-program kerja strategis dan operasional yang merupakan tindakan mitigasi atas risiko Perusahaan di tahun 2012 hingga akhir tahun 2012, Indonesia Power telah secara efektif mengelola risiko usahanya, yang semula diklasifikasikan sebagai risiko tinggi, menjadi kategori risiko menengah.
b) Immediately submit the revised CWBP when there is a tendency of possible occurrence and clearly communicate the cause.
By having implemented the strategic and operational work programmes as the company's risk mitigation measures in 2012, Indonesia Power had effectively manage its business risk, which was originally classified as high risk, to a moderate risk category.
Akibat Effect Kemungkinan Probability
V
IV
III
II
I
Sangat Besar Very Big
Besar Big
Sedang
Medium
Kecil
Small
Sangat Kecil
Very Small
Tidak Signifikan Not significant
Minor Minor
Medium Medium
Mayor Major
Malapetaka Disaster
1
2
3
4
5
Risiko Menengah Moderate Risk
Risiko Tinggi High Risk
Risiko Tinggi High Risk
Risiko Ekstrim Extreme Risk
Risiko Ekstrim Extreme Risk
Risiko Menengah Moderate Risk
Risiko Menengah Moderate Risk
Risiko Tinggi High Risk
Risiko Ekstrim Extreme Risk
Risiko Ekstrim Extreme Risk
Risiko Rendah Low Risk
Risiko Menengah Moderate Risk
F.1
F.2
F.3
S.1
F.1
F.2
Risiko Tinggi High Risk
F.3
Risiko Rendah Low Risk
Risiko Menengah Moderate Risk
Risiko Menengah Moderate Risk
Risiko Rendah Low Risk
Risiko Rendah Low Risk
Risiko Rendah Low Risk
Risiko sebelum mitigasi Risk before mitigation.
O.1
Risiko Tinggi High Risk
S.2 O.2
S.1
S.2
O.1
O.2
Risiko Tinggi High Risk
Risiko Menengah Moderate Risk
Risiko Tinggi High Risk
Risiko Menengah Moderate Risk
Risiko Menengah Moderate Risk
Risiko setelah mitigasi Risk after mitigation.
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
67
Tata Kelola Perusahaan
Di tahun 2012 juga, Indonesia Power telah mengukur peringkat risiko yang didasarkan pada Surat Keputusan Direksi nomor 373.K/DIR/2012 tentang “Penerapan Risk Rating Pembangkit Tenaga Listrik di Lingkungan PT PLN (Persero)”. Pemeringkatan ini adalah untuk mengukur tingkat paparan risiko yang melekat pada unit pembangkitan tenaga listrik, yang diukur berdasarkan tujuh aspek, meliputi : karakteristik geografis pembangkit (risiko gempa, tsunami dan bencana alam lainnya), desain dan layout pembangkit (risiko yang melekat pada peralatan pembangkit dilihat dari kapasitas, usia dan kompleksitasnya), kelengkapan process control, kelengkapan metode dan peralatan loss prevention, tingkat kesiapan atas business interruption (misalnya pengamanan pasokan energi primer dan suku cadang), serta kelengkapan inisiatif manajemen dalam mengelola risiko.
0-42 Good
43-84 Above Avg
85-125 Average
Dengan mengacu pada kategori pemeringkatan sebagaimana terlihat pada gambar di atas, berdasarkan survey penilaian mandiri, peringkat risiko Indonesia Power secara korporat adalah 49, atau dalam kategori Above Average.
In 2012, Indonesia Power also had measured risk ratings based on the Directors' Decree No.373.K/DIR/2012 on "Implementation of Power Plant Risk Rating in PT PLN (Persero)". This ranking is to measure the level of risk exposure inherent in the power generation unit, which is measured based on seven aspects, including: the geographic characteristics of the plant (the risk of earthquakes, tsunamis and other natural disasters), the design and layout of the plant (the risk inherent in generating equipment in terms of capacity, age and complexity), the completeness of process control, the comprehensiveness of loss prevention methods and equipment, the level of readiness towards business interruption (eg primary energy supply and spare parts security), as well as the completeness of management initiatives to manage risk.
126-168 Below Avg
169-208 Critical
With reference to the rating category as shown in the picture above and based on self-assessment survey, Indonesia Power's corporate risk rank is 49, or in the Above Average category.
Benturan Kepentingan 4.6 Conflict of Interest 4.6 Indonesia Power menerapkan standar etika yang wajib dilaksanakan oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh pegawai untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan. Secara umum, Kami memiliki pedoman etika bisnis perusahaan (Code of Conduct) dan budaya perusahaan “Indonesia Power Way” yang mempengaruhi dan membentuk cara berfikir, cara bertindak individu dan pada akhirnya berdampak positif terhadap cara Perusahaan menjalankan bisnis. Secara khusus, Kami memiliki aturan terkait dengan penanganan benturan kepentingan yaitu [4.6] : 1. Dewan Komisaris, Direksi, dan pegawai tidak boleh memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi atau orang lain atau pihak lain yang terkait. 2. Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai wajib menghindari setiap aktivitas luar dinas yang dapat mempengaruhi independensi dan obyektivitas yang bersangkutan dalam pengambilan keputusan. 3. Pegawai harus melaporkan secara tertulis kepada atasan dan/atau Divisi Administrasi SDM dan Hubungan Industrial mengenai kegiatan keuangan yang dilakukan diluar Perusahaan atau usaha lain yang dapat menimbulkan konflik kepentingan. 4. Dewan Komisaris dan Direksi harus melaporkan kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perusahaan maupun perusahaan lain dalam Daftar Khusus kepada Sekretaris Perusahaan. 5. Dewan Komisaris dan Direksi harus membuat pernyataan tahunan terkait benturan kepentingan.
68
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Indonesia Power implements ethical standards that must be conducted by the Board of Commissioners, Directors, and all employees to avoid conflicts of interest. In general, we have company's Code of Conduct and culture of "Indonesia Power Way" that influence and shape the way of thinking, the way people act and ultimately have a positive impact on the way Company runs a business. In particular, We have rules related to the conflicts of interest management which are [4.6]:
1. Board of Commissioners, Directors, and employees shall not use their position for personal, any other person's or other relevant parties' interest. 2. Board of Commissioners, Directors and employees shall avoid any activity outside office that may affect the independence and objectivity concerning the decisionmaking. 3. Employees must submit written report to the supervisor and/or the Division of HR Administration and Industrial Relations regarding financial activities conducted outside the company or other business that may create a conflict of interest. 4. The Board of Commissioners and Directors must report their and/or their families share ownership in the company or other companies in the Special Register to the Corporate Secretary. 5. The Board of Commissioners and Directors must make an annual statement regarding conflict of interest.
Good Corporate Governance
Anti Korupsi Anti-Corruption
Indonesia Power telah memiliki kebijakan tentang pengendalian gratifikasi, yang menjadi bagian dari kebijakan anti korupsi dalam Code of Conduct dan Kebijakan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistle Blowing System Policy). Selain itu, kebijakan mengenai pengendalian gratifikasi diatur secara khusus dalam Kebijakan Penerimaan Hadiah dan Layanan, Pemberitahuan Direksi tentang Pemberian Bingkisan Hadiah pada Hari Raya Keagamaan serta Pemberitahuan Direksi tentang Komitmen Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Ketentuan tersebut mengatur aspek komitmen Dewan Komisaris dan Direksi, ketentuanketentuan tentang gratifikasi, fungsi yang ditugaskan mengelola gratifikasi, mekanisme pelaporan gratifikasi, pemantauan atas pelaksanaan dan sanksi atas penyimpangan ketentuan gratifikasi.
Indonesia Power has a policy regarding gratification control, which becomes part of the anti-corruption policy in the Code of Conduct and Violations Reporting System Policy (Whistle Blowing System Policy). In addition, the policy regarding gratification control is specifically regulated in the Acceptance of Gifts and Services Policys, Board of Directors' Notices of the Gifts Giving on Religious Holiday and of GCG Commitment. The provisions regulate aspects of the Board's commitment, the provisions of gratification, the functions assigned to manage gratification, gratification reporting mechanisms, the monitoring of provisions implementation and sanctions for gratification provisions deviation.
Dalam mendukung program PLN Bersih No Suap, Indonesia Power mencanangkan Deklarasi Indonesia Power Bersih Tanpa Tip dan Suap (IP BTTS) sebagai implementasi GCG. Selain itu, Indonesia power memiliki Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) sebagai acuan bagi Satuan Audit Internal (SAI) dalam melakukan audit yang disusun menggunakan metode audit berbasis risiko (risk based audit) yang diharapkan lebih efektif dari sisi obyek audit dan lebih efisien dari sisi waktu serta biaya.
In supporting 'PLN Clean, No Bribery' program, Indonesia Power launched the declaration of 'Indonesia Power Clean Without Tip and Bribery' (IP BTTS) as the implementation of GCG. In addition, Indonesia Power also had the Annual Inspection Working Program (PKPT) as a reference for Internal Audit Unit (SAI) in conducting audits that were prepared using the risk-based audit method which was expected to be more effective in terms of audit object, and more efficient in terms of time and costs.
PKPT Satuan Audit Internal pada periode pelaporan meliputi Sasaran Audit, Rencana Kegiatan Audit Internal, Rencana Pengembangan Profesi Auditor Internal, Anggaran Audit, dan Jadwal Audit Tahunan. Sasaran SAI sendiri meliputi bidang audit teknik, bidang administrasi dan bidang audit khusus dengan cakupan : 1. Bidang Audit Teknik. Fokus pada pengujian atas kepatuhan terhadap Standard Operation Procedure (SOP) untuk meningkatkan kualitas kerja operasi - pemeliharaan. SOP merupakan Prosedur Operasi Standar yang harus dipatuhi oleh pelaksana di lapangan dalam menjalankan tugas sehariharinya. SOP dapat berupa Standar ISO, Pedoman Pelaksanaan, Surat Edaran maupun Surat Keputusan. 2. Bidang Audit Administrasi. Fokus pada terlaksananya tertib penggunaan anggaran dan kepatuhan pelaksanaannya untuk mewujudkan tercapainya cost efficiency & cost effectiveness (sadar biaya). 3. Bidang Audit Khusus. Fokus pada pendalaman dan percepatan penyelesaian masalah yang terjadi sesuai permintaan tertulis dari Direktur Utama.
Annual Inspection Working Program in the reporting period included Audit Target, Internal Audit Activity Plan, Internal Auditor Professional Development Plan, Audit Budget and Annual Audit Schedule. SAI's objectives included technical, administrative and specific areas audit, with coverage:
PKPT tersebut dilakukan setiap semester dan dilaporkan dalam Laporan Manajemen. Pada periode pelaporan, Kami telah melakukan PKPT terhadap objek pemeriksaan sebanyak 12 Unit Bisnis. Tim Audit khusus dibentuk atas perintah Direktur Utama dalam hal terjadinya kasus tertentu yang diindikasikan menyimpang dari peraturan yang berlaku dan berpotensi merugikan keuangan Perusahaan. Hasil dari PKPT yang Kami lakukan pada periode pelaporan adalah tidak terdapat indikasi adanya korupsi pada Unit Bisnis. Berikut rincian dari temuan yang dilakukan oleh Satuan Audit Internal Kami pada setiap Unit Bisnis [SO2]
The Annual Inspection Work Program is done every semester and reported in the Management Report. In the reporting period, we had done towards 12 Business Units as the inspection objects . Special audit team was formed by the orders of the President Director in the event of certain cases that were indicated to deviate from the applicable regulations and potentially harmed the Company’s finances. The results showed that there was no indication of corruption in the Business Units. Following is the details from the findings carried out by our Internal Audit Unit on every Business Unit. [SO2]
1. Technical Audit field. Focuses on testing for compliance to the Standard Operation Procedure (SOP) to improve the quality of work operations - maintenance. SOP is a Standard Operating Procedure that must be followed by field officer in running the day-to-day tasks. SOP can be ISO Standards, Guidelines, and Circular Decree. 2. Administrative Audit Field. Focuses on the implementation of the orderly use of funds and compliance of the officer to realize the achievement of cost efficiency and cost effectiveness (cost-conscious). 3. Special Audit field. Focuses on deepening and accelerating problem resolution occured on written demand from the President Director.
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
69
Tata Kelola Perusahaan
Tabel Tindak Lanjut Temuan atas Hasil Pemeriksaan Auditor Tahun 2012 The Findings Follow-up on Auditor Inspection Results 2012 Unit Kerja Work Unit
NO
Semester I - 2012 Temuan Findings
Selesai Finish
Temuan Findings
Selesai Finish
Sisa Rest
40 5 4 4 5 4 5 5 4 4
40 5 4 4 5 4 5 5 4 4
36 5 4 3 4 4 5 4 4 3
30 4 3 3 4 5 4 4 3
6 1 1 4 -
8 4 4 -
8 4 4 -
12 4 4 4
12 4 4 4
-
16 8
16 8
17 10 3 -
9 7 2 -
8 3 1 -
2 3 3
2 3 3
4 -
-
4 -
ANAK PERUSAHAAN SUBSIDIARIES ADC CDB
-
-
-
-
-
V
BPK
-
-
-
-
-
VI
KAP
-
-
-
-
-
64
64
65
51
14
I
II
III
IV
Unit Bisnis Business Units Suralaya Priok UB Pemeliharaan Maintenance Business Units Saguling Kamojang Semarang Perak-Grati Mrica Bali UBOH OMBU Banten 2 Labuan Banten 3 Lontar Banten 1 Suralaya KANTOR PUSAT HEAD OFFICE Direktorat Produksi Directorate of Production Direktorat SDM Directorate of HR Direktorat Pengembangan dan Niaga Directorate of Development & Commerce Direktorat Keuangan Directorate of Finance Departemen Hukum Directorate of Legal Sekretariat Perusahaan Corporate Secretariat Satuan Manajemen Risiko Risk Management Unit Satuan Prokurmen Procurement Unit
JUMLAH TOTAL
70
Semester II - 2012
Bagi pegawai yang terbukti melakukan tindakan korupsi dan pelanggaran kode etik lainnya, Indonesia Power memiliki prosedur sebagai berikut [SO4]: a) Pelanggaran terhadap Pedoman Etika Perusahaan akan ditindak lanjuti secara tegas dan konsisten. b) Insan Indonesia Power yang terbukti melakukan pelanggaran atas Pedoman Etika Perusahaan dapat dikenakan sanksi berupa tindakan-tindakan disipliner sesuai dengan Peraturan Disiplin Pegawai yang berlaku. Jika kondisi yang ada melibatkan pelanggaran pidana dan perdata oleh pegawai, permasalahan dapat diteruskan kepada pihak yang berwajib. c) Apabila mitra kerja Indonesia Power terbukti melakukan pelanggaran akan dikenakan sanksi sesuai peraturan dan keputusan Perusahaan. Jika kondisi yang ada melibatkan pelanggaran pidana dan perdata oleh mitra kerja, permasalahan dapat diteruskan kepada pihak yang berwajib.
For employees who are convicted of corruption and other violation of ethical codes, Indonesia Power has the following procedures [SO4]: a) Violation of the Company's Code of Ethics will be followed up distinctly and consistently. b) Indonesia Power person who are proven to have violated the company's Code of Ethics may be penalized due to disciplinary action in accordance with the applicable Employee Discipline Regulations. If there are conditions involving criminal and civil violations by employees, the problem can be proceeded to the authorities. c) If the partners of Indonesia Power are found guilty, they will be penalized according to the rules and decisions of the company. If there are conditions involving criminal and civil violations by the partners, the problem can be proceeded to the authorities.
Pada periode pelaporan, Kami mengikutsertakan dua orang pegawai pada pelatihan anti korupsi yang diadakan oleh Indonesia Business Links (IBL). [SO3]
In the reporting period, we included two employees on anticorruption training organized by Indonesia Business Links (IBL). [SO3]
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Good Corporate Governance
The Internal Audit Unit formation is comprised of 26 employees which are 1 Head of Unit, 2 Division Chiefs, 3 Senior Auditors, 8 Auditors, 9 Associate Experts, 2 Young Experts and 1 Executor. For now, the formation is filled by 15 employees (58%) and 2 auditors have gained QIA certification.
Formasi pada Satuan Audit Internal adalah 26 pegawai yang terdiri dari 1 Kepala Satuan, 2 Kepala Bidang, 3 Auditor Senior, 8 Auditor, 9 Ahli Madya, 2 Ahli Muda dan 1 Pelaksana. Dari formasi tersebut, saat ini terisi 15 (58%) dan jumlah auditor yang telah bersertifikasi QIA sebanyak 2 auditor.
Komitmen Terhadap Inisiatif Eksternal Commitment Towards External Initiatives Sebagai upaya Kami untuk menjadi Perusahaan dengan kualitas dunia, Kami mengadopsi dan menerapkan beberapa standar yang dikembangkan baik pada tingkat nasional maupun internasional dan memiliki relevansi terhadap bisnis yang Kami jalankan.
As We attempt to be a world class Company, We adopt and apply some standards which are developed both nationally and internationally and has relevance to the business that We run.
Keanggotaan dalam Asosiasi Industri 4.13
Membership in the Industry Association 4.13
No
Asosiasi Industri Industry Association
1
Corporate Forum for Community Development (CFCD)
Corporate Forum for Community Development (CFCD)
2
Masyarakat Ketenagalistrikan (MKI)
Masyarakat Ketenagalistrikan (MKI)
3
Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI)
Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI)
4
Komite Indonesia untuk Bendungan Besar (KNI-BB)
Komite Indonesia untuk Bendungan Besar (KNI-BB)
Keterlibatan Participation 1. Noesita Indriani (Wakil Bendahara Umum) 2. Salman N Bachtiar (Wakil Sekretaris Jenderal) 3. Ahsin Sidqi (Wakil Ketua Chapter DKI Jakarta) 4. Del Eviondra (Ketua Sub Chapter Banjarnegara)
1. Noesita Indriani (Deputy Treasurer) 2. Salman N Bachtiar (Deputy Secretary-General) 3. Ahsin Sidqi (Vice Chairman of DKI Jakarta Chapter) 4. Del Eviondra (Chairman of Banjarnegara Sub Chapter)
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
Djoko Hastowo (Board Of Advisory) Djoko Martono (Anggota) Cita Dewi (Anggota) Bambang Priambodo (anggota)
Djoko Hastowo (Board Of Advisory) Djoko Martono (Member) Cita Dewi (Member) Bambang Priambodo (Member)
1. Tri Antisto (anggota) 2. Bambang Purwo (Anggota)
1. Tri Antisto (Member) 2. Bambang Purwo (Member)
1. Mustiko Bawono (Komite Eksekutif)
1. Mustiko Bawono (Executive Committee) 2. Djoko Martono (Financial Verification Team) 3. Hendry Asdayoka Putra (Member) 4. Tri Kuswanto (Member)
2. Djoko Martono (Tim Verifikasi Keuangan) 3. Hendry Asdayoka Putra (Anggota) 4. Tri Kuswanto (Anggota)
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
71
Kinerja Lingkungan
Environmental Performance
72
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Pendekatan Manajemen Management Approach
74
Indonesia Power & Keberlanjutan Energi Indonesia Power & Energy Sustainability
75
- Portofolio Pembangkitan Indonesia Power Indonesia Power Generation Portfolio
75
- Efisiensi Energi Energy Efficiency
76
- Keberlanjutan Energi Bagi Indonesia Energy Sustainability for Indonesia
80
Indonesia Power dan Lingkungan Hidup yang Lebih Baik Indonesia Power and Better Environment
82
- Sistem Manajemen Lingkungan Environmental Management System
82
- Konsumsi Material Material Consumption
83
- Emisi Karbon Carbon Emissions
84
- Emisi Non Karbon Non Carbon Emissions
89
- Pengelolaan Air dan Limbah Water and Waste Management
89
- Pelestarian Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati Environmental Protection and Biodiversity
92
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
73
Kinerja Lingkungan
Pendekatan Manajemen Management Approach
74
Terwujudnya keseimbangan antara keberlanjutan bisnis dan lingkungan yang lestari merupakan cita-cita dan harapan Kami. Oleh karena itu, Kami tidak hanya melakukan peningkatan terhadap kinerja operasional dalam melayani masyarakat akan kebutuhan energi listrik, namun juga dengan upaya pelestarian lingkungan yang merupakan rumah bagi seluruh makhluk hidup.
The realization of balance between environmental sustainability and business continuity is our hope and dream. We therefore constantly make improvements towards operational performance in serving the society in terms of electrical energy needs along with efforts to conserve the environment as home to all living beings.
Dalam menjaga dan meningkatkan keandalan operasi pembangkit Kami menerapkan manajemen aset yang saat ini dalam proses sertifikasi untuk mewujudkan proses produksi yang ramah lingkungan (Green Production/ Green Power Plant). Dalam melaksanakan program pelestarian lingkungan, Indonesia Power telah menerapkan standar nasional maupun internasional dalam kegiatan operasional yang dijalankan.
In maintaining and improving the reliability of plant operations, We implemented an asset management which is currently in the certification process to create an environmentally friendly production process (Green Production / Green Power Plant). In implementing environmental preservation programs, Indonesia Power has applied national and international standards in the operational activities undertaken.
Pada skala internasional, Kami menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan yang mengacu kepada ISO 14001 secara berkelanjutan. Pada skala nasional, Kami melakukan pemantauan dan pengelolaan lingkungan sesuai ketentuan Rencana Pengelolaan/Pemantauan Lingkungan Hidup (RKL/RPL) yang diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi dan Daerah yang harus dipenuhi oleh masing-masing UBP.
On an international scale, We continuously implement an Environmental Management System based on ISO 14001. On a national scale, We do environmental monitoring and management in accordance with the Monitoring Plan / Environmental Management (RKL / RPL), published by the Ministry of Environment (KLH) and the Provincial and Local Agency for Environmental Impact Management (BPLHD) that must be met by each of GBU.
Selain itu, untuk menilai kinerja lingkungan seluruh UBP, Kami telah berupaya memenuhi kriteria taat peraturan lingkungan Program PROPER oleh KLH. Pada periode pelaporan, tiga Unit Pembangkit memperoleh predikat Hijau dan sembilan Unit Pembangkit memperoleh predikat Biru. Pencapaian Kami pada Program PROPER dapat dilihat dalam tabel berikut:
In addition, to assess the environmental performance of the whole GBU, We have attempted to meet the PROPER Program criteria of abiding environmental regulations by the Ministry of Environment. In the reporting period, three Generating Units obtained Green Predicate and Nine Generating Units obtained Blue Predicate. Our achievement in the PROPER program can be seen in the following table:
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Environmental Performance
Peringkat Ranking
Unit PLTU Suralaya PLTGU Priok PLTGU/PLTU Semarang Tambak Lorok PLTG Sunyaragi PLTG/PLTGU Grati PLTU Perak PLTG Pesanggaran PLTG Gilimanuk PLTP Kamojang-Darajat PLTP Gunung Salak UBOH Banten 2 Labuan
2011 Suralaya SPP Priok CPP Semarang Tambak Lorok CPP/SPP Sunyaragi GTPP Grati GTPP/CPP Perak SPP Pesanggaran GTPP Gilimanuk GTPP Kamojang-Darajat GPP Gunung Salak GPP Banten 2 Labuan OMBU
Biru Hijau Biru Biru Hijau Biru Biru Biru Hijau Hijau Biru
2012
Blue Green Blue Blue Green Blue Blue Blue Green Green Blue
Biru Biru Biru Biru Hijau Biru Biru Biru Hijau Hijau Biru
Blue Blue Blue Blue Green Blue Blue Blue Green Green Blue
Pada periode pelaporan, PLTGU Priok mendapatkan predikat Biru dikarenakan salah satu mitra Perusahaan melanggar kontrak yang sudah ditetapkan mengenai pembuangan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3). Untuk itu, Perusahaan telah mengambil tindakan atas pelanggaran tersebut berdasarkan prosedur yang berlaku serta mengantisipasi agar kejadian tersebut tidak terulang di masa mendatang.
Priok GSPP was awarded Blue because one of the Company's partners violated the contract that had been defined regarding the disposal of hazardous and toxic waste. To that end, the Company had taken action upon the violation based on the applicable procedures and anticipated that such events would not recur in the future.
Sebagai bentuk nyata dari komitmen Kami terhadap pelestarian lingkungan, pada periode pelaporan Perusahaan tidak terkena sanksi atas pelanggaran terhadap hukum dan regulasi lingkungan baik secara moneter dan non moneter [EN28]. Selain itu, keseriusan Perusahaan ditunjukkan dengan realisasi anggaran untuk pengelolaan lingkungan hidup sebesar Rp.6.010.625.095 dengan rincian sebagai berikut [EN30] :
As a real form of Our commitment to the environmental protection, in the reporting period the Company was not exposed to sanctions for violation of environmental laws and regulations, both monetary and non-monetary [EN28]. In addition, the Company's seriousness was shown by the realization of the budget for environmental management amounted to Rp.6,010,625,095 with the details as follows [EN30]: Tahun (Rp) Year (Rp)
Program Program Pemeliharaan Lingkungan Dokumentasi Lingkungan Pemantauan Lingkungan Pengelolaan Lingkungan Pemeliharaan Instalasi / Alat Pengelolaan Lingkungan Jumlah
Environmental Protection Environmental Documentation Environmental Monitoring Environmental Management Maintenance of Installation / Environmental Management Equipment Total
2010
2011
2012
446.766.380 1.881.674.989 2.228.711.755 4.540.346.842
629.572.835 1.172.597.713 1.571.855.745 3.298.548.466
639,673,230 841,559,499 2,169,380,128 1,686,316,718
1.401.190.382 10.498.690.348
725.756.016 7.398.330.775
673,695,521 6.010.625.096
Indonesia Power dan Keberlanjutan Energi Indonesia Power and Energy Sustainability
A.Portofolio Pembangkitan Indonesia Power
Indonesia Power senantiasa berupaya memenuhi kebutuhan energi listrik nasional melalui peningkatan keandalan pembangkit yang dimiliki dan terus berinvestasi dalam menghadirkan energi listrik yang ramah lingkungan. Berdasarkan sumber energi primernya, pembangkit listrik yang Kami miliki terdiri dari dua kategori, yaitu pembangkit dengan sumber energi fosil dan pembangkit dengan sumber energi terbarukan. Saat ini, total kapasitas terpasang pembangkit Kami sebesar 8.935,86 MW dengan daya mampu netto 7.981,62 MW. Kemampuan pembangkit Kami masih didominasi oleh energi fosil dengan total kapasitas terpasang sebesar 7.453,76 MW dan daya mampu netto sebesar 5.726,14 MW, sedangkan pembangkit dengan sumber energi terbarukan memiliki kapasitas terpasang sebesar 1.482,10 MW dan daya mampu netto sebesar 1.455,36 MW. Komposisi pembangkit listrik berdasarkan sumber energinya dapat dilihat lebih detail pada tabel berikut (per 31 Desember 2012): [EU1, EU2]
A.Indonesia Power Generation Portfolio
Indonesia Power strives to meet national electricity needs through improving the plants reliability and continuing to invest in delivering environmentally friendly electrical energy. Based on primary energy sources, we have two categories of power plants, namely fossil energy-based plants and renewable energy-based plants. At present, our plants total installed capacity is 8,935.86MW with net power capability of 7,981.62 MW. Our plants capability is still dominated by fossil energy with a total installed capacity of 7,453.76 MW and net power capability of 5,726.14 MW, whereas plants with renewable energy sources have an installed capacity of 1,455.36 MW and net power capability of1,482.10 MW. The composition of power plants based on their energy sources can be viewed in more detail in the following table (per December 31st, 2012): [EU1, EU2]
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
75
Kinerja Lingkungan
Fungsi Function
No A 1 2
3 B 1 2
ENERGI FOSIL Batubara Bahan Bakar Minyak HSD MFO Gas Alam ENERGI TERBARUKAN Panas Bumi Air Total
Kapasitas Terpasang (MW) Installed Capacity (MW)
FOSSIL ENERGY Coal Fuel-oil HSD MFO Natural Gas RENEWABLE ENERGY Geothermal Water Total
Kapasitas Terpasang Berdasarkan Sumber Energi Tahun 2012 Installed Capacity Based on Energy Source in 2012
Bahan Bakar Minyak Fuel 33,78%
Gas Alam Natural Gas 11,58% Energi Terbarukan Renewable Energy 16,59%
Panas Bumi Geothermal 4,20%
Air Water 12,39%
7.453,76 3.400,00 3.018,63 2.518,63 500,00 1.035,13 1.482,10 375,00 1.107,10 8.935,73
Daya Mampu Netto (MW) Net Power Capability (MW)
84,41 38,05 33,78 28,19 5,6 11,58 16,59 4,20 12,39 100
5.764,14 3.211,60 2.514,54 2.171,54 343,00 800,12 1.455,36 354,00 1.101,36 7.981,62
% 81,77 40,24 31,50 27,21 4,3 10,02 18,23 4,44 13,80 100
Daya Mampu Netto Berdasarkan Sumber Energi Tahun 2012 Net Power Capability Based on Energy Source in 2012
Bahan Bakar Minyak Fuel 31,5%
Panas Bumi Geothermal 4,44%
Gas Alam Natural Gas 10,02% Energi Terbarukan Renewable Energy 18,23%
Air Water 13,80%
Batubara Coal 40,42%
Batubara Coal 38,05%
B.Efisiensi Energi
B.Energy Efficiency
Indonesia Power menyadari bahwa pemanfaatan energi yang berkelanjutan dapat dicapai melalui upaya efisiensi penggunaan energi pada seluruh aktivitas rantai pasokan dan aktivitas pendukung. Selain itu, penggunaan energi secara efisien juga dapat berkontribusi pada pengurangan emisi dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih. Berikut merupakan inisiatif yang Kami lakukan dalam melakukan penghematan energi pada aktivitas rantai pasokan dan aktivitas pendukung yang Kami kelola langsung. [EN7, EN18]
Indonesia Power is aware that the realization of sustainable energy utilization can be achieved through energy efficiency efforts throughout the supply chain and supporting activities. In addition, efficient energy use can also contribute to reducing emissions and create a cleaner environment. Here are the initiatives that We did in energy saving on supply chain and supporting activities that we managed directly. [EN7, EN18]
1. Upaya Efisiensi Pada Pembangkit
1. Efficiency Efforts on Generation
Untuk memproduksi listrik sebagai upaya melayani masyarakat akan kebutuhan listrik dalam negeri, total kuantitas energi primer yang Kami gunakan selama periode 2010 - 2012 berdasarkan jenis energi yang digunakan adalah sebagai berikut: [EN3]
To produce electricity in an effort to serve the electricity needs of the country, the total quantity of primary energy that we used during the period of 2010 to 2012 based on the type of energy used is as follows: [EN3]
No A 1 2
3 B 1 2
Jenis Energi Primer Type of Primary Energy Energi Fosil Batubara Bahan Bakar Minyak HSD MFO Gas Alam Energi Terbarukan Panas Bumi Air
Fossil Energy Coal Fuel-oil HSD MFO Natural Gas Renewable Energy Geothermal Water
Selain itu, Perusahaan juga melakukan penggunaan sendiri energi listrik yang dihasilkan untuk mendukung aktivitas produksi pembangkit. Pada tahun 2012, pemakaian sendiri energi listrik untuk kebutuhan proses produksi sebesar 1.632,21 GWh atau lebih rendah 13,76% dari pemakaian pada tahun 2011 yaitu sebesar 1.892,61 GWh. [EN5]
76
%
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Kuantitas Quantity
Satuan Unit
2010
2011
2012
Ton Kliter Kliter Kliter MMSCF
11.834.813 2.813.276 2.174.476 638.801 23.385
11.766.489 2.801.636 2.256.004 545.632 14.869
11.073.637 1.238.096 1.039.142 198.953 57.648
KWh KWh
3.000.974 6.166.452
3.144.936 3.275.550
3.015.048 3.689.608
In addition, the company also used the electrical energy generated plant production activities. In 2012, our electrical energy consumption for production process was 1,632.21 GWh or 13.76% lower than the consumption in 2011 which was equal to 1,892.61 GWh. [EN5]
Environmental Performance
Unit Bisnis Pembangkitan Generating Business Unit
No
A. JAWA BALI - GRID UBP Suralaya UBP Priok UBP Saguling UBP Kamojang UBP Semarang UBP Mrica UBP Perak Grati UBPBali Sub Jumlah B. JAWA BALI - EMBEDDED PLTD Senayan PLTA Area III Embedded Sub Jumlah TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8
1 2
A. JAVA BALI - GRID Suralaya GBU Priok GBU Saguling GBU Kamojang GBU Semarang GBU Mrica GBU Perak Grati GBU Bali GBU Sub Total B. JAVA BALI - EMBEDDED Senayan DPP Area III HPP Embedded Sub Total TOTAL
Indonesia Power berupaya untuk meningkatkan efisensi dari Unit Pembangkitan Termal yang dimilikinya antara lain PLTU, PLTG, dan PLTGU. Secara berkala, Indonesia Power melakukan pengukuran tingkat efisiensi termal sehingga kinerja termal pembangkit dapat terus dipantau dan dapat menjadi bahan evaluasi bagi perbaikan. Pada periode pelaporan, Indonesia Power berhasil meningkatkan indikator Kinerja Efisiensi Thermal Netto menjadi 33,92% dari tingkat efisiensi pada tahun sebelumnya sebesar 33,72%. [EU11]
No 1
2
3
4
5
Unit Bisnis Business Unit UBP Suralaya PLTU # 1 - 4 PLTU # 5 - 7 UBP Priok PLTU PLTGU (Gas) PLTGU (HSD) PLTD Kebayoran UBP Semarang PLTU Tambaklorok PLTGU Tambaklorok PLTG Sunyaragi (Gas) UBP Perak Grati PLTGU Grati PLTG Grati UBP Bali PLTG Pesanggaran PLTG Gilimanuk PLTG Pemaron JUMLAH
Suralaya GBU SPP # 1 - 4 SPP # 5 - 7 Priok GBU SPP CPP (Gas) CPP (HSD) Kebayoran DPP Semarang GBU Tambaklorok SPP Tambaklorok CPP Sunyaragi GTPP (Gas) Perak Grati GBU Grati CPP Grati GTPP Bali GBU Pesanggaran GTPP Gilimanuk GTPP Pemaron GTPP TOTAL
Jumlah Pemakaian Sendiri (GWh) Total Self-Consumption (GWh) 2011
2012
1.264,10 133,32 6,42 146,17 199,30 16,85 101,91 23,72 1.891,79
1.235,35 95,83 6,56 131,39 36,82 14,63 89,71 20,70 1.631,00
0,04 0,78 0,82 1.892,61
0,02 1,19 1,21 1.632,21
Indonesia Power seeks to improve the efficiency of its Thermal Power Units, among others, SPP, GTPP, and CPP. Periodically, Indonesia Power performed measurements of thermal efficiency level so that the performance of thermal power plants could continue to be monitored and become the evaluation material for improvement. In the reporting period, Indonesia Power managed to increase Net Thermal Efficiency Performance indicators to 33.92% from the level of efficiency of the previous year's of 33.72%. [EU11]
Kinerja Efisiensi Thermal Netto (%) Performance of Net Thermal Efficiency (%)
2011
2012
33,14 32,10 33,89 39,17 0,00 37,80 39,83 5,15 34,37 29,30 36,33 19,35 34,59 37,11 22,04 26,12 23,97 28,17 23,38 33,72
33,30 32,10 34,58 37,50 0,00 37,35 37,82 19,01 24,80 30,05 24,86 18,19 38,51 39,41 24,38 25,48 23,07 27,48 22,91 33,93
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
77
Kinerja Lingkungan
Inisiatif efisiensi yang Kami lakukan dalam menggunakan energi pada proses produksi untuk tahun 2012 antara lain:
No
Inisiatif Efisiensi pada Proses Produksi Efficiency Initiatives towards Production Process
Efficiency initiatives that We did in energy use for production process in 2012 include:
Deskripsi Description
1
Konversi bahan bakar untuk pembangkit berbahan bakar minyak
Fuel conversion for fuel oil-based plants
Konversi penggunaan BBM ke Gas
2
Optimalisasi Bahan Bakar Gas
Fuel gas optimization
3
Optimalisasi Proses Pembakaran
Combustion process optimization
4
5
Lokasi Location PLTG Grati PLTGU Tambak Lorok*
Grati GTPP, Tambak Lorok CPP*
Penggunaan Compressed Compressed Natural Gas Natural Gas (CNG) (CNG) use
PLTD Pesanggaran* dan PLTG Grati*
Pesanggaran DPP* and Grati GTPP*
Melakukan cleaning terhadap boiler, kompresor, dan turbin gas
Cleaning the boilers, compressors and gas turbine
Seluruh PLTU, PLTG, dan PLTGU
All of SPP, GTPP and CPP
Penggunaan teknologi Remote technology remote pada PLTA use on HPP
Mengimplementasikan Pengendalian Operasi Pembangkit Secara Terpusat (POPST)
In Centralized Plant Operations Control (POPST) implementation
UBP Mrica UBP Saguling
Mrica GBU Saguling GBU
Akselerasi proses start-up PLTGU
Direct Combined pada PLTGU
Direct Combined on CPP
PLTGU Priok PLTGU Tambak Lorok
Priok CPP Tambak Lorok CPP
CPP start-up process acceleration
Conversion from fuel oil to fuel gas use
* dalam proses in process
POPST merupakan program pengoperasioan pembangkit menggunakan aplikasi sistem kontrol pembangkit berbentuk Human Machine Interface (HMI) yang dapat mengoperasikan PLTA dari jarak jauh (remote).
POPST is a plant operating program using the application of Human Machine Interface (HMI) plant control system which can operate the HPP from a distance (remote).
2. Upaya Efisiensi Energi pada Bangunan Kantor
2. Energy Efficiency Efforts in Office Building
Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik pada bangunan kantor di seluruh UBP, Indonesia Power melakukan pemakaian sendiri sebagian energi listrik yang dihasilkan dari pembangkitpembangkit yang dimilikinya.
To meet the needs of electrical energy in office buildings, Indonesia Power used some of the electrical energy generated by its plants.
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik pada bangunan Kantor Pusat dan UBH, Indonesia Power melakukan pembelian listrik kepada PLN. [EN4]
Meanwhile, to meet the needs of electrical energy in Head Office building and MBU, Indonesia Power did electricity purchase to PLN. [EN4]
No 1 2 3 4 5 6 7 8
78
Gedung Administrasi Perkantoran Administration Office Building Gedung Batubara UBP Suralaya Gedung Administrasi UBP Priok Gedung Administrasi UBP Saguling Gedung Administrasi UBP Kamojang Unit Darajat Gedung Administrasi UBP Semarang Gedung Administrasi UBP Mrica Gedung Administrasi UBP Perak Grati Gedung Administrasi UBP Bali TOTAL
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Suralaya GBU Coal Building Priok GBU Administration Building Saguling GBU Administration Building Kamojang GBU Darajat Unit Administration Building Semarang GBU Administration Building Mrica GBU Administration Building Perak Grati GBU Administration Building Bali GBU Administration Building TOTAL
Jumlah Pemakaian Listrik (KWh) Electric Use (KWh) 2011
2012
123.413 188.802 183.762
686.067 185.817 217.282
1.800 7.400 86.085 871.183 70.275 1.409.307
1.523 5.809 76.755 838.445 69.370 2.081.068
Environmental Performance
Inisiatif yang Kami lakukan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan listrik pada bangunan kantor dan aktivitas administrasi di tahun 2012 antara lain :
No 1
Initiatives that we did to improve the efficiency of electricity use in office buildings and administrative activities in 2012 include:
Inisiatif Efisiensi Energi Untuk Kantor dan Aktivitas Administrasi Energy Efficiency Initiatives for Office and Administrative Activity Efisiensi penggunaan listrik untuk kebutuhan penerangan
Efficient use of electricity for lighting
Deskripsi Description Penggantian lampu menjadi LED dan automatisasi pengoperasian lampu
Lamp replacement to LED and automation of lighting operation
Penggunaan solar cell untuk lampu penerangan jalan di area pembangkit dan area parkir gedung
Using solar cell for street lighting in the plant and building parking areas
2
Efisiensi penggunaan listrik untuk pendingin ruangan
Efficient use of electricity for air conditioning
Pemutusan Air Conditioner (AC) sentral pada jam 16.00
Central Air Conditioner (AC) termination at 4 p.m
3
Efisiensi penggunaan printer
Efficient use of printers
Pemanfaatan Network Printer
Printer Network Utilization
4
Mengganti peralatan elektronik dengan perangkat yang lebih hemat listrik
Replacing electronic equipment with more power-efficient devices
Penggantian PC, Monitor, lemari es, AC, dll
Replacement of PC, Monitor, refrigerator, AC, etc.
3. Upaya Efisiensi pada Aktivitas Transportasi
3. Efficiency Efforts in Transportation Activities
Aktivitas utama yang Kami lakukan dalam transportasi antara lain untuk keperluan mobilitas petugas lapangan dan perjalanan dinas. Aktivitas tersebut turut berkontribusi memberikan dampak lingkungan operasi Perusahaan. Oleh karena itu diperlukan inisiatif untuk melakukan efisiensi penggunaan energi untuk transportasi. Berikut adalah upaya efisiensi energi terhadap aktivitas transportasi yang Kami lakukan :
The main activities that We do in transportation, among others, for the mobility purposes of field officers and official trips. These activities contribute to the environmental impact of Company operations. Therefore initiatives are necessary to improve efficiency of energy use for transportation. Here are the efforts towards energy efficiency of transportation activities that We did:
No
Inisiatif Efisiensi pada Aktivitas Transportasi Efficiency Initiatives in Transportation Activity
Deskripsi Description
1
Memastikan kendaraan dinas memiliki emisi dibawah baku mutu
Ensuring that service vehicles have emission below quality standard
Servis kendaraan dinas secara rutin dan tepat waktu
Repairing service vehicles regularly and on time
2
Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi
Reducing the use of private vehicles
Penyediaan fasilitas kendaraan antar-jemput pegawai di Unit Bisnis
Provision of employee shuttle vehicle facilities at the Business Unit
3
Membangun budaya bike to work
Building a culture of bike to work
Membentuk Komunitas Sepeda Indonesia Power Cycling Community (IPCC)
Forming Indonesia Power Cycling Community (IPCC)
4
Menghemat penggunaan bahan bakar
Conserving fuel
Mobilisasi pegawai di area pembangkit menggunakan sepeda / motor listrik
Mobilization of personnel in the plant area using bicycle / electric motor
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
79
Kinerja Lingkungan
4. Upaya Efisiensi pada Konsumen
4. Efficiency Efforts towards Consumers
Disamping melakukan pelayanan sebaik mungkin bagi konsumen melalui pemenuhan kebutuhan energi listrik, Kami berupaya mendorong konsumen untuk lebih berhemat dalam menggunakan listrik. Inisiatif yang Perusahaan adalah dengan mendorong perilaku hemat energi melalui pemberian saran untuk mengoperasikan mesin pembangkit yang lebih efisien pada saat proses bidding kepada P3B.
Besides doing the best possible services to consumers through the fulfillment of electrical energy, we try to encourage consumers to be more thrifty in the use of electricity. Corporate initiatives that we did in stimulating a more efficient use of electricity was to encourage energy-efficient behavior through the provision of advice to operate a more efficient engine plants during the process of bidding to P3B
C.Keberlanjutan Energi bagi Indonesia
C. Energy Sustainability for Indonesia
Indonesia Power turut andil dalam menyukseskan program pemerintah yaitu percepatan diversifikasi sumber energi menggunakan energi terbarukan 10.000 MW tahap II sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2010 melalui PT Rajamandala Electric Power (REP) dengan mengembangkan PLTA yang juga berkesesuaian dengan visi Perusahaan untuk menjadi perusahaan kelas dunia yang ramah lingkungan. Partisipasi tersebut merupakan rencana investasi jangka panjang dalam menghadirkan listrik dengan energi terbarukan yang berkelanjutan bagi Indonesia hingga tahun 2020.
Indonesia Power took part in succeeding government programs of accelerating the diversification of energy sources using renewable energy of 10,000 MW phase II in line with Presidential Decree No. 4 year 2010 through the PT Rajamandala Electric Power (REP) and developed HPP which also corresponds with the company's vision to be a world-class company that is environmentally friendly. That participation is a long term investment plan in delivering electricity with sustainable renewable energy for Indonesia by 2020.
Selain itu, Indonesia Power juga memiliki inisiatif dalam menghadirkan energi terbarukan melalui rencana investasi pembangkit dengan energi terbarukan pada pembangkit baru dan peningkatan kapasitas pada pembangkit lama [EN6, EU6]. Kemajuan yang telah dicapai pada proyek-proyek tersebut hingga akhir tahun 2012 adalah sebagai berikut:
In addition, Indonesia Power also has the initiative in bringing renewable energy through plant investment plan with renewable energy for new plants and capacity improvement for old plants [EN6, EU6]. Progress that had been made on such projects until the end of 2012 are as follows:
Proyek Pembangkit Plant Project
No 1
Status Penyelesaian Completion Status
Target Penyelesaian Completion Target
PLTM Jateng I Central Java I MPP PLTM Gunungwugul Gunungwugul MPP
2 x 1.5 MW
Konstruksi
Construction
PLTM Jateng II PLTM Harjosari
Central Java II MPP Harjosari MPP
3 x 3.3 MW
3
PLTMH Lambur
Lambur MHPP
2x4
MW
Contract Discussion Agreement (CDA) CDA
Contract Discussion Agreement (CDA) CDA
4
PLTM Jabar I
West Java I MPP
27.2
MW
Studi Kelayakan
Feasibility Study
2016
5
PLTA Rajamandala
Rajamandala HPP
1 x 47 MW
Pemastian proses Pendanaan Proyek
Project Funding confirmation process
2016
6
WKP Panas Bumi Tangkuban Perahu
Tangkuban Parahu Geothermal MWA
1 x 110 MW
Persiapan pengoboran 3 slim hole (mengundang calon kontraktor pengeboran), survey pemetaan Light Detection and Ranging (LIDAR), Progres Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) / Upaya Pemeliharaan Lingkungan Hidup (UPL).
Preparation of 3 slim hole drilling (inviting prospective drilling contractor), mapping survey of Light Detection and Ranging (LIDAR), Progress in Environmental Management Effort (UKL) / Environmental Maintenance Effort (UPL).
2018
7
Meningkatkan Kapasitas PLTA Saguling
Increasing Saguling HPP Capacity
Dalam Proses Studi Kelayakan
Feasibility Study in Progress
-
8
Meningkatkan Kapasitas PLTP Kamojang
Increasing Kamojang GTPP Capacity
Dalam Proses Studi Kelayakan
Feasibility Study in Progress
-
2
80
Kapasitas Capacity
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
2014
Environmental Performance
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
81
Kinerja Lingkungan
Indonesia Power dan Lingkungan Hidup yang Lebih Baik Indonesia Power and Better Environment
A. Sistem Manajemen Lingkungan
Environmental Management System
Indonesia Power menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ISO 14001 yang diterapkan pada seluruh Unit Bisnis. SML tersebut dikembangkan untuk memberikan panduan dasar agar aktivitas Perusahaan selalu ramah lingkungan. Dalam menerapkan SML ISO 14001, Kami memiliki struktur organisasi lingkungan yang berada pada Kantor Pusat dan Unit Bisnis.
Indonesia Power implements the ISO 14001 Environmental Management System (EMS) which is applicable to all Business Units. EMS is developed to provide basic guidelines for the company's environmentally friendly activities. In applying the ISO 14001 EMS, We have environmental organizational structure at Head Office and Business Unit levels.
Pada Kantor Pusat, fungsi pengelolaan lingkungan dijalankan oleh Manajer Lingkungan dengan tugas utama melakukan pengelolaan dan pengawasan dampak operasi terhadap lingkungan di semua Unit Bisnis.
At Head Office, environmental management function is run by an Environmental Manager with the main task of managing and monitoring the impact of operations on the environment in all Business Units.
Kepala Divisi Pembinaan Pembangkit Division Head of Generation Development Ahli Pengusahaan PLTU Batubara Expert of Coal-based SPP Provision
Ahli Pengusahaan PLTU & PLTGU Manajer Perencanaan & Pengendalian Operasi Manager of Planning & Operations Controlling
Expert of SPP & CCPP Provision
Manajer K3
OHS Manager
Ahli Pengusahaan PLTD & PLTG Expert of DPP & GPP Provision
Ahli Pengusahaan PLTU Jasa O&M Ahli Madya Perencanaan & Evaluasi Operasi
Ahli Madya Pengelolaan K3
Ahli Madya Kinerja dan Efisiensi
Pelaksana Senior Mentoring K3
Associate Expert of Operational Planning and Controlling Associate Expert of Performance and Efficiency
Associate Expert of OHS Management Senior Practitioner of OHS Monitoring
Pelaksana Senior Laporan Operasi
Manager of Planning & Maintenance Controlling
82
Manajer Lingkungan Environmental Manager
Ahli Madya Perencanaan dan Evaluasi Pemeliharaan
Ahli Muda Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Senior Laporan Pemeliharaan
Pelaksana Senior Mentoring Lingkungan
Senior Practitioner of Maintenance Reporting
Senior Practitioner of Environmental Reporting
Associate Maintenance Planning and Evaluation
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Ahli Pengusahaan PLTP & PLTA Expert of GTPP & HPP Provision
Pelaksana Administrasi Divisi
Practitioner of Administration Division
Senior Practitioner of Operation Reporting
Manajer Perencanaan & Pengendalian Pemeliharaan
Expert of SPP O&M Provision
Junior Expert of Environmental Management
Environmental Performance
Pada tingkat Unit Bisnis, fungsi pengelolaan lingkungan dijalankan oleh Manajer K3, Mutu dan Lingkungan dengan tugas utama melakukan penyusuan rencana kerja, pengelolaan, evaluasi, mengelola resiko, dan melakukan pengawasan K3, mutu, serta lingkungan di masing-masing Unit Bisnis.
At the Business Unit level, environmental management functions is run by OHS Manager, Quality and Environment with the main task of conducting the preparation of work plans, management, evaluation, managing risk, and monitoring OHS, quality and the environment in respective Business Unit.
GENERAL MANAGER
Deputi General Manager Operasi dan Pemeliharaan Deputy General Manager of Operations and Maintenance
Deputi General Manager Umum
Deputi General Manager Energi Primer
Deputy General Manager of General Affair
Deputy General Manager of Primary Energy
Manager Operasi Unit 1-4
Manager SDM & Humas
Mgr. Perenc. & Investori Energi Primer
Operational Manager of Unit 1-4
Manager of Human Resources & Public Relation
Manager of Primary Energy Planning & Inventory
Manager Operasi Unit 5-7
Manager SIS & Keuangan
Manager Penyaluran Energi Primer
Ahli Audit
Audit Expert
Operational Manager of Unit 5-7
Manager of SIS & Finance
Manager of Primary Energy Distribution
Manager Operasi Pemeliharaan 1-4
Manager Logistik
Manager Pengelolaan ABU
Maintenance Manager of Unit 1-4
Manager of Logistic
Manager of ABU Management
Manager Operasi Pemeliharaan 5-7 Maintenance Manager of Unit 5-7
Manager Sipil
Ahli Hukum & Kontrak Legal and Contract Expert
Manager K3 Mutu dan Lingkungan Manager of OHS, Quality & Environment
Manager of Civil
Manager Enjiniring & Manajemen Aset
Manager of Engineering & Asset Management
Manager Operasi & Pemeliharaan Unit 8 Manager of Operation and Maintenance Unit 8
Ahli Expert
B. Konsumsi Material
B.Material Consumption
Untuk menjaga kelangsungan produksi dan operasi, Kami menggunakan material-material kimia dalam melakukan pemeliharaan berkala terhadap mesin-mesin pembangkit (Associated Process Material). Disamping untuk keperluan produksi, material lain yang Kami gunakan adalah kertas sebagai pelengkap kebutuhan administrasi. Berikut merupakan uraian material yang Kami gunakan dari tahun 2011 - 2012: [EN1]
To maintain continuity of production and operation, We use chemical material in the routine maintenance of the generating engines (Associated Process Material). In addition for production purposes, another material that We use is paper as a complement to the administrative needs. The following is the description of materials that We used from 2011 to 2012: [EN1]
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
83
Kinerja Lingkungan
Unit Bisnis Pembangkitan Generating Business Unit Campuran Bahan Bakar Priok Suralaya Kamojang Semarang Perak Grati Bali Total Minyak Pelumas Priok Suralaya Saguling Kamojang Semarang Perak Grati Bali Total Kertas
84
Mix Fuel Priok Suralaya Kamojang Semarang Perak Grati Bali Total Lubricant Priok Suralaya Saguling Kamojang Semarang Perak Grati Bali Total Paper
Satuan Unit
Kuantitas Quantity 2011
2012
Liter Litre 359,217 552,365 410,558,229 203,980 12,500 32,768 411,719,059
508,341 553,410 440,430,323 80,723 2,970 6,860 441,582,627
26,795 109,214 19,176 9,152 19,369 308,764 492,470 1.735
61,879 87,484 18,955 31,616 9,158 850 463,704 673,646 1.716
Liter Litre
Rim
Dalam mengoptimalkan penggunaan kertas untuk kebutuhan administrasi kantor, Kami menerapkan program Reuse, Reduce, dan Recycle (3R) terhadap material kertas. pada periode pelaporan, program 3R yang diterapkan antara lain :
In optimizing the use of paper for office administration needs, we implemented the Reuse, Reduce and Recyle (3R) program of the paper material. In the reporting period, the 3R program implemented included:
1. Menggunakan kedua sisi kertas untuk keperluan printing. 2. Mengurangi pemakaian kertas dengan menerapkan program otomatisasi kantor (office automation) 3. Menggunakan sekitar 20% dari total kertas yang tidak terpakai untuk diolah kembali menjadi kartu nama, undangan, atau tempat tisu. [EN2]
1. Using both sides of paper for printing purposes. 2. Reducing paper usage by implementing office automation program 3. Using about 20% of the total unused paper to be recycled into business cards, invitations, or tissue boxes. [EN2]
C.Emisi Karbon
C. Carbon Emissions
Segala aktivitas manusia yang menghasilkan emisi karbon atau emisi Gas Rumah Kaca (GRK) berperan terhadap pemanasan global dan perubahan iklim. Masyarakat dunia memandang hal tersebut sebagai suatu ancaman bagi keberlanjutan hidup saat ini dan masa yang akan datang. Oleh karena itu, upaya kolektif yang terarah, terukur, dan terkendali untuk mengantisipasi dampak yang lebih buruk terus dilakukan oleh berbagai entitas, dari mulai skala individu hingga negara gabungan. Hal tersebut mendorong Indonesia Power untuk terus meningkatkan kinerja lingkungannya terutama dalam hal penanganan emisi gas karbon yang dihasilkan dari kegiatan operasional dan pendukungnya.
All human activities that produce carbon emissions or Green House Gas (GHG) emissions contribute to global warming and climate change. The world community views it as a threat to the sustainability of the present and future life. Therefore, a collective, directed, measured, and controlled effort to anticipate the more severe impact is continuously carried out by a variety of entities, from individuals to combined nations scale. It encourages Indonesia Power to continually improve its environmental performance, especially in terms of handling carbon emissions generated from its operational and supporting activities.
1. Pendekatan Pengukuran
1. Measurement Approach
Saat ini Indonesia Power telah melakukan pengukuran terhadap emisi karbon baik langsung maupun tidak langsung dan telah menetapkan target penurunan emisi sebesar 10% dari tahun sebelumnya [EN16, EN17]. Target penurunan tersebut dapat dicapai pada tahun 2012 karena Indonesia Power berhasil menekan pemakaian BBM secara signifikan sebesar 55,80% dari aktivitas produksi listrik.
Currently Indonesia Power has conducted measurements on carbon emissions, either directly or indirectly, and has set a target to reduce emissions by 10% from the previous year [EN16, EN17]. The reduction target can be achieved in 2012 as Indonesia Power successfully suppress fuel consumption significantly by 55.80% of the electricity production activity..
Dalam melaksanakan pengelolaan terhadap dampak terhadap lingkungan, terutama emisi gas karbon, Kami mengikuti ketentuan yang ada dalam Peraturan Pemerintah Lingkungan Hidup Nomor 21 Tahun 2008. Khusus untuk PLTP Gunung Salak, pengelolaan emisi gas karbon telah mengikuti standar dari GHG Protocol. Secara umum, pendekatan yang Perusahaan lakukan dalam mengukur emisi gas rumah kaca adalah sebagai berikut :
In carrying out the management of its environmental impact, especially carbon emissions, we follow the provisions contained in Environmental Regulation No.21 year 2008. For Gunung Salak GPP in particular, carbon emissions management has followed the standards of the GHG Protocol. In general, the company's approach in measuring greenhouse gas emissions is as follows:
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Environmental Performance
Menentukan Cakupan Entitas Organisasi Determining the scope of organization entity
Menentukan Aktivitas Penghasil GRK Determining activity of Green House Gas (GHG)
Identifikasi Aktifitas Activity Identification
Kategorisasi Aktifitas Activity Categorization
Mengumpulkan Data Aktivitas Collecting activity data
Mengumpulkan Informasi Satu Periode
Collecting Information in one period
Mengkonversi Aktivitas Kedalam Satuan Emisi
Menghitung Emisi Aktivitas Counting Activity Emission
Menentukan Jenis Emisi GRK yang Dilaporkan Determining type of reported emission of Green House Effect
Converting activity in the emission unit
a) Aktivitas Penghasil Emisi GRK
a) GHG Emissions Producing Activities
Terdiri dari aktivitas yang dikendalikan oleh organisasi yang melepaskan emisi GRK secara langsung ke atmosfer / emisi langsung. Emisi tersebut yang dihasilkan oleh boiler, tungku, kendaraan milik perusahaan, dll. Indonesia Power mengidentifikasi emisi langsung berdasarkan aktivitas rantai pasokan dan pendukung yang dimiliki, antara lain aktivitas pada pembangkit, transportasi kendaraan operasional.
Consisting of activities that are controlled by an organization that releases GHG emissions directly to the atmosphere / direct emissions. The emissions generated by boilers, furnaces, vehicles owned by the company, etc.. Indonesia Power identifies direct emissions by supply chain and supporting activities owned, including activities at the plant, operational vehicle transportation.
b) Menentukan Jenis Emisi yang Dilaporkan
b) Determining Type of Reported Emissions
Aktivitas yang berbeda menghasilkan jenis gas rumah kaca yang berbeda. Sebagai contoh, pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan karbon dioksida, metan, dan nitro oksida. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 21 Tahun 2008, jenis gas rumah kaca yang perlu dilaporkan oleh Kami adalah emisi gas CO2.
Different activities produce different type of greenhouse gases. For example, fossil fuels combustion produces carbon dioxide, methane, and nitrous oxide. Based on the Regulation of the Minister of Environment No. 21 year 2008, the type of greenhouse gas that needs to be reported by us is CO2 gas emissions. c) Calculating Activity Emissions
c) Menghitung Emisi Aktivitas Sistem perhitungan yang dilakukan oleh Indonesia Power adalah perhitungan dengan sistem desentralisasi kepada setiap Unit Bisnis dan Anak Perusahaan yang termasuk ke dalam entitas yang akan dilaporkan. Tahapan perhitungan yang dilakukan antara lain pengumpulan data aktivitas yang dilakukan setiap entitas selama satu periode pelaporan dan mengkonversikan aktivitas tersebut kedalam satuan ton CO2.
Calculation system undertaken by Indonesia Power is the decentralized calculation system for each Business Unit and Subsidiary belonging to the entity that will be reported. Calculation stage undertaken includes data collection activities by each entity during the reporting period and conversion of these activities into units of tons of CO2.
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
85
Kinerja Lingkungan
86
2. Kinerja Karbon
2. Carbon Performance
Pada tahun 2012, total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas operasional dan pendukung yang dikendalikan oleh Perusahaan adalah sebesar 906.963 kT CO2 yang merupakan emisi langsung dari hasil kegiatan produksi listrik sebesar 38.110,37 GWh [EN16, EN17].
In 2012, total greenhouse gas emissions generated by operational and supporting activities that were controlled by the company amounted to 906.963 kT CO2 which is generated directly from production activity amounted to 38.110,37 GWh [EN16, EN17].
3. Carbon Offsets
3. Carbon Offsets
Indonesia Power telah melakukan kerjasama jual beli Certified Emission Reductions (CERs) dengan The Chugoku EPCO - Jepang setara dengan 20.000 ton CO2 per tahun dari hasil pengoperasian PLTM Siteki, PLTM Plumbungan, PLTM Ketenger #4 dan PLTM Cileunca untuk periode tahun 2008 - 2012. Selain itu, Kami juga melakukan jual beli kredit karbon (Carbon Credit) pada proyek Capacity Upgrade of Gunung Salak Geothermal Power Plant. Hasil yang telah diperoleh dari hasil penjualan pada tahun 2012 sebesar 181,538 kT CO2.
Indonesia Power had done a purchase cooperation of Certified Emission Reductions (CERs) with The Chugoku EPCO - Japan equivalent to 20,000 tons of CO2 per year from the operation of Siteki MPP, Plumbungan MPP, Ketenger # 4 MPP and Cileunca MPP for the period of 2008 to 2012. In addition, we also did carbon credits purchase on the project of Capacity Upgrade of Gunung Salak Geothermal Power Plant. Results obtained from the sale in 2012 was 181.538 kT CO2.
Kerjasama jual beli kredit karbon tersebut dilakukan mengikuti skema Voluntary Carbon Scheme (VCS) yang merupakan bagian dari salah satu dari tiga mekanisme pasar karbon Protokol Kyoto, yaitu Clean Development Mechanism (CDM). Tahapan CDM dapat diilustrasikan sebagai berikut [EU5]:
Purchase agreement of carbon credits were done by following the Voluntary Carbon Scheme (VCS) which was part of one of the three mechanisms of the Kyoto Protocol's carbon market, namely Clean Development Mechanism (CDM). CDM stages can be illustrated as follows [EU5]:
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Environmental Performance
Perencanaan Kegiatan Proyek CDM Planning CDM Project Activities
Pembuatan Dokumen Rancangan Proyek / Project Design Document (PDD) Constructing Project Design Document (PDD)
Persetujuan dari Otoritas Nasional / Komite Nasional (Komnas)MPB Approval by the National Authority / CDM National Commission
Validasi Validation
Registrasi Registration
Monitoring Kegiatan Proyek CDM CDM Project Activity Monitoring
Verifikasi dan Sertifikasi Verification and Certification
Peserta proyek (PP) CDM merencanakan kegiatan proyek. Terdapat beberapa kondisi yang harus dipenuhi untuk suatu kegiatan dapat diregistrasi sebagai SDM. PP harus mempertimbangkan kondisikondisi tersebut sejak tahap perencanaan
CDM Project participants (PP) plan project activities.
PP menyusun dokumen rencana proyek (project design document - PDD) untuk kegiatan proyek SDM. PDD menyajikan informasi penting mengenai kegiatan proyek dari aspek teknologi dan organisasi. PDD juga merupakan kunci menuju tahap validasi, registrasi, dan verifikasi proyek. PDD memuat informasi mengenai kegiatan proyek, metodologi caseline dan metodologi monitoring yang telah disetujui untuk ditetapkan pada kegiatan proyek
PP construct project design document (PDD) for CDM project activities. PDD presents important information about the project activities from technological and organizational aspects. PDD is also the key to the validation, registration and verification project stages. PDD contains information on the project activities, baseline and monitoring methodologies that have been approved to be set at the project activities
PP harus mendapatkan persetujuan tertulis atas keikutsertaan yang bersifat sukarela dan otoritas nasional (Designated National Authority - DNA) negara-negara yang terlibat termasuk negara tuan tanah. Negara yang terlibat adalah negara yang mengeluarkan persetujuan tertulis. Registrasi proyek dapat dilakukan tanpa adanya keterlibatan negara Annex I pada tahap ini. Detail prosedur persetujuan tergantung pada masing-masing negara.
PP must receive written approval of voluntary participation and Designated National Authority (DNA) of the countries involved, including state landlords.
PP dapat memperoleh persetujuan tertulis dari DNA pada tahap (1), (2) maupun (4) Tetapi PP harus mendapatkan persetujuan dari negara tuan rumah setidaknya sebelum pengajuan registrasi.
PP can obtain written approval from the DNA in step (1), (2) and (4) But PP must receive approval from the host country at least before filing the registration.
Validasi adalah proses evaluasi independen terhadap persyaratan SDM suatu kegiatan proyek berdasarkan yang tertulis dalam PDD. Validasi dilakukan oleh Entitas Operasional/Designated Operational Entity (DOE). Terdapat prosedur formal untuk validasi.
Validation is an independent evaluation process of the CDM requirements of an activity based on a written project in the PDD. Validation is performed by the Designated Operational Entity (DOE). There is a formal procedure for validation.
Registrasi adalah penerimaan formal terhadap kegiatan proyek yang telah divalidasi. Registrasi dilakukan oleh Badan Eksekutif (Executive Board - EB) Terdapat prosedur formal untuk registrasi. (bab 12) PP harus membayar biaya registrasi. Jika terdapat perubahan atas kegiatan proyek sebagaimana yang telah ditulis di PDD, maka PDD dapat memberitahukan serta mengajukan permohonan persetujuan atas perubahan tersebut.
Registration is a formal acceptance of a validated project activity. Registration is done by the Executive Board (EB)
PP mengumpulkan dan menyimpan semua data terkait yang dibutuhkan untuk perhitungan reduksi emisi GRK dari kegiatan proyek, sesuai dengan rencana monitoring yang tertulis di dalam PDD. Rencana monitoring dapat direvisi.
PP collect and store all relevant data necessary for calculating GHG emission reductions from the project activity, in accordance with the monitoring plan written in the PDD. Monitoring plan can be revised.
Verifikasi adalah kegiatan pengkajian independen yang dilakukan secara periodik serta penetapan ex post terhadap reduksi emisi GRK yang dimonitor. Verifikasi dilakukan oleh DOE. Terdapat prosedur formal untuk verifikasi.
Verification is an independent review on a periodic basis and ex post determination of the monitored GHG emission reductions Verification is conducted by DOE. There is a formal procedure for verification.
Sertifikasi adalah jaminan tertulis dari DOE bahwa kegiatan proyek telah mencapai reduksi GRK sesuai dengan hasil verifikasi. Sertifikasi juga dilakukan oleh DOE
Certification is a written assurance by the DOE that a project activity has achieved the reductions in GHG emissions as verified. Certification is also conducted by the DOE
There are several conditions that must be met for an activity to be registered as a CDM. PP should consider those conditions since the planning stage
Countries involved is the state that issued the written consent. Project registration can be done without the involvement of the Annex I countries at this stage. Details of approval procedures depend on each country.
There is a formal procedure for registration. (chapter 12) PP must pay a registration fee. If there are changes to the project activity as it has been written in the PDD, then the PDD may notify and request approval of the change.
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
87
Kinerja Lingkungan
Penerbitan CER CER Issuance
EB akan menerbitkan certified emission reductions (CER) sejumlah reduksi emisi GRK yang telah diverifikasi. Terdapat prosedur formal untuk penerbitan CER. Penerbitan CER sesuai dengan perjanjian distribusi, baru akan berlaku setelah share of proceeds untuk biaya administrasi (SOP-Admin) CDM telah diterima.
Distribusi CER
Dari CER yang diterbitkan, 2% akan dipotong sebagai share of proceeds untuk membantu negaranegara berkembang terutama yang memiliki kerentanan terhadap dampak perubahan iklim dalam dapat memenuhi biaya adaptasi (SOPAdaptation)
Of issued CERs, 2% will be deducted as a share of proceeds to assist developing countries that are particularly vulnerable to the impacts of climate change to meet the costs of adaptation (SOPAdaptation)
CER akan didistribusikan kepada PP. Distribusi CER dari suatu proyek CDM merupakan keputusan eksklusif PP.
CERs will be distributed to PP. Distribution of CERs from a CDM project is the exclusive decision of PP.
CER Distribution
88
EB will issue certified emission reductions (CERs) with the verified number of GHG emission reductions. There is a formal procedure for the issuance of CERs. Issuance of CERs is in accordance with the distribution agreement, and shall be valid only after the share of proceeds to cover administrative expenses (SOP-Admin) of CDM has been received.
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Environmental Performance
D. Emisi Non-Karbon
D. Non-Carbon Emissions
1. Ozon Depleting Substance (ODS)
1. Ozon Depleting Substance (ODS)
Substansi perusak lapisan ozon signifikan yang dihasilkan akibat kegiatan operasional pada Indonesia Power terdiri dari Chlorofluorocarbons dan halons. Substansi perusak ozon tersebut dihasilkan pada pembangkit yang Kami miliki akibat penggunaan dari refrigerants pada Air Conditioner (AC) dan chiller, sedangkan halons pada alat pemadam kebakaran [EN19]. Untuk mengelola substansi perusak ozon tersebut, sejak tahun 2011, Perusahaan tidak lagi menggunakan alat pemadam kebakaran yang berbahan halons. Sedangkan upaya pengurangan substansi Chlorofluorocarbons, Pembangkit Grati dan Priok sudah 100% menggunakan non Chlorofluorocarbons, selebihnya masih dalam tahap konversi menggunakan non Chlorofluorocarbons.
Significant ozone-depleting substance emitted from operational activities in Indonesia Power consists of Chlorofluorocarbons and halons. The ozone-depleting substances produced in plants that we have due to the use of refrigerants in the Air Conditioning (AC) and the chiller, while halons in fire extinguishers [EN19]. To manage these ozone-depleting substances, since the year 2011, the company no longer used the fire extinguishers made of halons. While as efforts to reduce Chlorofluorocarbons substance, Grati & Priok plants is already 100% non-Chlorofluorocarbons use, the rest is still in the conversion stage of non-Chlorofluorocarbons use.
Substansi Perusak Ozon Ozone-Depleating Substances
Kuantitas Yang Dihapus Quantity Removed 703,5 Kg (Grati) 486 Kg (Priok)
Chlorofluorocarbons
2. Emisi Gas Buang
2. Exhaust Emissions
Kementerian Lingkungan Hidup menetapkan standar baku mutu bagi emisi gas buang yang dihasilkan oleh perusahaan. Emisi gas buang yang dihasilkan oleh Indonesia Power terdiri dari SO2, NOx, dan Partikel Debu. Secara umum, Kami telah memenuhi baku mutu lingkungan dengan hasil pemantauan sebagai berikut [EN20].
Ministry of Environment sets quality standards for exhaust emissions produced by the company. Exhaust emissions produced by Indonesia Power consists of SO2, NOx, and dust particles. In general, we have met the environmental quality standards with the monitoring results as follows [EN20]:
Parameter 2012 (mg/Nm3)
Unit Bisnis Business Unit Baku Mutu Gas Buang Minyak dan Gas UBP Priok (max/min) UBP Semarang (max/min) UBP Perak Grati (max/min) Baku Mutu Gas Buang Batubara UBP Suralaya (max/min)
Oil and Gas Exhaust Quality Standard Priok GBU (max/min) Semarang GBU (max/min) Perak Grati GBU (max/min) Coal Exhaust Quality Standard Suralaya GBU (max/min)
NOx
SO2
800 262,81 / 197,56 0/0 122,9 / 14,77 850 610,33 / 223,38
800 146,53 / 89,27 0/0 7,89 / 0 750 689,37 / 271,5
Debu 150 17,65 / 7,35 0/0 6,87 / 0 150 128,93 / 24,75
E. Pengelolaan Air dan Limbah
E. Water and Waste Management
Air adalah sumber daya yang sangat penting bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, segala aktivitas manusia harus memperhatikan dampak terhadap kualitas sumber air dan siklus daur ulangnya. Indonesia Power bergantung pada ketersediaan air sebagai salah satu energi utama untuk memproduksi listrik pada pembangkitnya. Oleh karena itu, Kami senantiasa berusaha melakukan pengelolaan air dan limbah buangan melalui penerapan sistem prosedur dan teknologi yang andal agar tetap terjaga kualitas sumber air dan ketersediaannya demi generasi saat ini dan yang akan datang.
Water is a very important resource for humans and other living things. Therefore, all human activities must consider the impact on the quality of water resources and its recycling cycle. Indonesia Power relies on the availability of water as one of the primary energy to produce electricity through its generators. Therefore, we constantly strive to manage water and waste disposal through the application of reliable procedures and technologies in order to maintain the quality and availability of water source for the current and future generation.
1. Air dan Limbah Non B3
1. Water and Non-B3 Waste
Indonesia Power memanfaatkan energi air untuk menggerakkan generator pada pembangkit PLTA dan PLTP. Pada tahun 2012, total energi listrik yang dihasilkan melalui pemanfaatan energi air adalah sebesar 3.424,49 GWh atau sebesar 8,99 % dari total energi listrik yang Kami hasilkan. Sedangkan energi listrik yang dihasilkan dari pemanfaatan tenaga panas bumi adalah sebesar 2.919,58 GWh atau sebesar 7,66 % dari total energi listrik yang dihasilkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa Kami perlu memberikan perhatian terhadap sumber air yang Kami manfaatkan. Sumber air tersebut dan kuantitas pemakaiannya dapat terlihat pada tabel berikut: [EN8]
Indonesia Power utilizes the water energy to move the generators in HPP and GTPP. In 2012, the total electrical energy generated through the utilization of water energy was equal to 3,424.49 GWh or up to 8.99% of the total electrical energy that we produced. While the electrical energy generated from geothermal energy utilization was equal to 2,919.58 GWh or up to 7.66% of the total electrical energy generated. It shows that we need to give attention to the source of the water that we use. The source and quantity of water use can be seen in the following table: [EN8]
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
89
Kinerja Lingkungan
No
90
Unit Bisnis Business Unit
Tahun Year
Jenis Sumber Air Type of Water Source Air Permukaan Surface Water
Air Tanah Ground Water
Sumber Lain Other Sources
2010 2011 2012 2010 2011 2012 2010 2011 2012 2010 2011 2012 2010 2011 2012 2010 2011 2012 2010 2011 2012 2010 2011 2012
441.200,0 441.200,0 701.170,0 1.012.291.000,0 1.012.291.000,0 715.510.860,0 20.881.000.646,0 48.537.805.514,0 2.372.189.753,0 1.847.598.874,0 1.859.093.903,0 1.623.472.333,0 288.441,22 355.787,77 26.695,94 288.441,22 355.797,77 253.049,70 -
126.978,0 209.691,0 203.525,0 31.934,0 13.479,0 31.440,4 2.615,0 2.512,0 1.166.853,0 29.062,0 12.349,0
884.379,0 856.527,0 3.369.988,0 245.608,0 86.317,0 -
UBOH PLTU Banten 1 Suralaya SPP OMBU
2012
469,47
-
-
UBOH Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu SPP OMBU
2012
288
-
6.000
1
UBP Suralaya GBU
2
UBP Priok GBU
3
UBP Saguling GBU
4
UBP Kamojang GBU
5
UBP Mrica GBU
6
UBP Semarang GBU
7
UBP Perak Grati GBU
8
UBP Bali GBU
9
10
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Environmental Performance
Indonesia Power berinovasi memanfaatkan air buangan untuk diolah dan digunakan kembali bagi kepentingan proses produksi, pemanfaatan untuk kebutuhan diluar proses produksi, maupun dibuang ke lingkungan sekitar, setelah diolah agar ramah lingkungan, seperti terlihat pada tabel berikut: [EN9, EN10, EN21] Unit Bisnis Business Unit
No 1
UBP Suralaya
Suralaya GBU
2
UBP Bali
Bali GBU
3
PLTGU Grati
Grati CPP
4
UBP Priok
Priok GBU
5
UBOH PLTU Banten Banten 2 Labuan 2 Labuan SPP OMBU
Indonesia Power innovates by processing and reusing waste water for the benefit of the production process, the needs outside the production process, or being discharged into the surrounding environment in order to be environmentally friendly, as shown in the following table: [EN9, EN10, EN21]
Metode Pengolahan Processing Method
Volume Volume
IPAL* Sewage Treatment Plant IPAL
WWTP Sewage Treatment Plant
IPAL Sewage Treatment Plant Separator
WWTP Sewage Treatment Plant Separator
IPAL
WWTP
Buffer
Buffer
Oil Contaminant Treatment Plant Neutralizing Pond IPAL Sewage Treatment Plant IPAL
Oil Contaminant Treatment Plant Neutralizing Pond WWTP Sewage Treatment Plant WWTP
150.000
Dikembalikan ke lingkungan
Returned to the environment
1.600
Dikembalikan ke lingkungan
Returned to the environment
55.200
Dikembalikan ke lingkungan
Returned to the environment
Dikembalikan ke lingkungan dan dimanfaatkan untuk Demin Plant PLTU 3/4
Returned to the environment and used for Demin Plant SPP 3/4
Reuse untuk menyiram batubara
Reuse for watering the coal
Dikembalikan ke lingkungan
Returned to the environment
Reused untuk penyiraman coal yard dan penambahan air SSC.
Reuse for watering the coal yard and adding SSC water
Dikembalikan ke lingkungan
Returned to the environment
134
Dikembalikan ke lingkungan
Returned to the environment
8.400
Dikembalikan ke lingkungan
Returned to the environment
126.000
6
UBOH PLTU Banten 1 Suralaya
Banten 1 Suralaya SPP OMBU
7
UBOH PLTU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu
Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu SPP OMBU
IPAL
WWTP
UBP Saguling
Saguling GBU
Treatment Plant
Treatment Plant
UBP Mrica
Mrica GBU
Treatment Limbah Domestik
Domestic Sewage Treatment
UBP Semarang
Semarang GBU
IPAL Oil Separator
WWTP Oil Separator
Tujuan Pengolahan Processing Goal
1.500 1.500 60.000 1.500 16.877
4.500
18
* Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Wastewater Treatment Plant (WWTP)
2. Pengelolaan Limbah B3 dan Tumpahan
2. B3 Waste and Spill Management
Kami berupaya melakukan pengelolaan yang terencana terhadap limbah B3 dan tumpahan kimia sehingga tidak mencemari lingkungan serta memenuhi ketentuan yang berlaku dan persyaratan dalam izin. Pada periode pelaporan, total Limbah B3 yang dihasilkan dari proses proses produksi listrik adalah sebesar 389.446,97 Ton. Dalam mengelola LB3 tersebut, seluruh Unit Bisnis telah menaati prosedur dan ketentuan yang ditetapkan dalam mengelola Limbah B3, dimana Indonesia Power memiliki izin untuk menyimpan sementara yang kemudian akan diserahkan kepada pihak ketiga dalam proses pengangkutan dan pengolahannya, namun tidak dilakukan diluar batas negara. [EN22, EN23, EN24]
We seek to implement planned management of B3 waste and chemical spills so it will not pollute the environment as well as meet the applicable provisions and requirements in the permit. In the reporting period, total of B3 waste generated from the electricity production process amounted to 389,446.97 tons. In managing the LB3, all Business Units have complied with the established procedures and regulations in managing B3 waste, where Indonesia Power has permit to store the waste temporarily. Later on, third parties will process and transport it within the national borders. [EN22, EN23, EN24]
Selama periode pelaporan, operasional Indonesia Power tidak menimbulkan tumpahan bahan kimia. Namun demikian, Perusahaan telah memiliki prosedur dalam mengendalikan bahan kimia dan tanggap darurat tumpahan.
During reporting period, there was no chemical spills resulted from Indonesia Power's operations. Nevertheless, We already had the procedure in controlling chemical spills and emergency response.
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
91
Kinerja Lingkungan
F. Pelestarian Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati
Elang Jawa Nisaetus Bartels
Kami berupaya untuk selalu berharmonisasi dengan habitat dan keanekaragaman hayati yang hidup di dalamnya, terutama pada habitat, flora, dan fauna yang dilindungi oleh pemerintah. Terdapat beberapa Unit Bisnis Kami yang berlokasi di Taman Nasional dengan keanekaragaman hayati yang dilindungi di dalamnya, antara lain : [EN11, EN13, EN15, EN25]
F. Environmental Conservation and Biodiversity We strives to always harmonize with nature and biodiversity that live in it, especially on the flora, and fauna habitats that are protected by the government. We have several Business Units located in the National Park with protected biodiversity therein, among others : [EN11, EN13, EN15, EN25] Unit Bisnis Business Unit
Lokasi yang Dilindungi Protected Location
Flora dan Fauna yang Dilindungi Protected Flora and Fauna
PLTP Gunung Salak Gunung Salak GPP
Taman Nasional Gunung Halimun Salak
Gunung Halimun Salak National Park
Elang Jawa
Javan HawkEagle
PLTG Gilimanuk Gilimanuk GTPP
Kawasan Taman Nasional Bali Barat
West Bali National Park Area
Jalak Bali
Bali Starling
UBP Mrica Mrica GBU
Kawasan Gunung Slamet
Gunung Slamet Area
Elang Jawa
PLTD Pesanggaran Pesanggaran DPP
Kawasan Gunung Agung
Gunung Agung Area
Raptor (Elang Raptors jawa, dll) (Javan HawkEagle, etc.)
Risiko dampak yang secara signifikan dapat mempengaruhi keanekaragaman hayati yang ditimbulkan oleh Unit Bisnis Kami yang terletak di Taman Nasional tersebut antara lain: [EN12] No
Risiko Dampak Risk Impact
2011: Pelepasliaran 2012: Pelepasliaran dan program perlindungan bersama masyarakat 2013: Rencana, program perlindungan sarang
2011: Reintroduction 2012: Reintroduction and protection programs with the community 2013: Nest protection program plan
2012: Perbaikan sarang penangkaran yang dibangun sejak 2006
2012: Restoring captive breeding nests which are built since 2006
2011: Pelepasliaran 2012: Pelepasliaran, program perlindungan bersama masyarakat, dan pembangunan fasilitas panangkaran
2011: Reintroduction 2012: Reintroduction, protection programs with the community, and the construction of captive breeding facilities
2012: Pelatihan tenaga pemantau migrasi raptor
2012: Training for raptor migration monitoring personnel
Risks impact that could significantly affect the biodiversity which are posed by our Business Units located in the National Park, among others: [EN12]
Mitigasi atas Risiko Dampak Mitigation towards Risk Impact
1
Emisi pembangkit mempengaruhi kondisi lingkungan kawasan konservasi
Plant emissions affect the environmental condition of conservation
Manajemen lingkungan untuk memastikan bahwa emisi yang dihasilkan masih dibawah ambang batas yang diizinkan
Environmental management to ensure that the resulting emissions are still below the allowed threshold
2
Terbukanya akses kawasan konservasi
Open access to the conservation area
Patroli bersama dan pengamanan unit agar tidak menjadi jalan keluar masuk perdagangan dan pencurian satwa
Joint patrols and security units so as not to be a way out in trade and animal theft
3
Peningkatan populasi masyarakat dan aktivitas ekonomi di sekitar kawasan konservasi
Increase in population and economic activity in the surrounding conservation area
Pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui kegiatan yang sejalan dan mendukung fungsi kawasan konservasi
Economic empowerment of communities through activities that are in line with and support functions of the conservation area
Secara umum, Indonesia Power memiliki program-program untuk melestarikan keanekaragaman hayati yang berada disekitar lokasi operasi pembangkit dan lingkungan. Program yang Kami lakukan pada tahun 2012 antara lain: [EN14]
92
Javan HawkEagle
Upaya Pelestarian Conservation Effort
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
In general, Indonesia Power has programs to preserve biodiversity around the plant operational location and environment. Programs that we did in 2012, among others: [EN14]
Environmental Performance
Nama Program Name of Program :
Blue is New Green (BLING) Lokasi
Location
Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Pasuruan, Kota Semarang, Kota Jakarta Utara, dan Kota Cilegon
Denpasar City, Jembrana Regency, Buleleng Regency, Pasuruan Regency, Semarang City, North Jakarta and Cilegon City
Deskripsi Program
Program Description
Program Konservasi Keanekaragaman Hayati Laut meliputi mangrove, terumbu karang, ikan hias, dan kuda laut melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat seperti ekowisata bahari, budidaya terumbu karang dan ikan hias, pengolahan sampah di pesisir, dan pemanfaatan mangrove sebagai bahan dasar pewarna batik.
Marine Biodiversity Conservation programs including mangroves, coral reefs, ornamental fish, and sea horses through the economic empowerment of local communities such as marine ecotourism, cultivation of coral reefs and ornamental fish, coastal sewage treatment and utilization of mangrove as batik dyes base material.
Dari kegiatan yang dilakukan ini, Indonesia Power meraih penghargaan Indonesia CSR Award Desember 2011 Kategori Platinum dan Charta Indonesia Award 2012.
By doing these activities, Indonesia Power was granted with Indonesian CSR Award in December 2011 for Platinum Category and the Charta Indonesia Award 2012.
Nama Program Name of Program :
Forestry, Renewable Energy, & Watershed Management (FRESH) Lokasi
Location
Kabupaten Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Bandung
Dieng Regency, Banjarnegara Regency, Garut Regency, Bandung Regency, West Bandung Regency, and Bandung City
Deskripsi Program
Program Description
Reintroduksi dan penanaman kembali vegetasi endemik di Jawa Barat (tarum, rasamala, lemo) dan Jawa Tengah (rasamala)
Reintroduction and re-planting endemic vegetation in West Java (Tarum, Rasamala, Lemo) and Central Java (Rasamala)
Nama Program Name of Program :
Bangga Menjaga Identitas Bangsa
Proud to Protect the Identity of Nation
Lokasi
Location
Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Karangasem
Garut Regency, Bandung Regency, Sukabumi Regency, Banyumas Regency, Kulon Progo Regency, Karangasem Regency
Deskripsi Program
Program Description
Perlindungan burung pemangsa (raptor) termasuk elang jawa yang dilindungi melalui bantuan survei dan pemetaan habitat. Pembuatan fasilitas pelepasliaran dan penangkaran. Pendidikan lingkungan pada masyarakat Pengembangan ekonomi lokal yang mendukung program konservasi (penyediaan pakan, ekowisata) untuk mengurangi tekanan masyarakat terhadap kawasan konservasi
Protection of birds of prey (raptors) including the Javan hawk-eagle which is protected through the help of surveys and habitat mapping. Facilities manufacturing for reintroduction and captive breeding. Environmental education in the community Local economic development that supports the conservation program (fodder supply, ecotourism) to reduce public pressure on conservation areas
Nama Program Name of Program :
Biodiversity Center Lokasi
Location
Kabupaten Kulonprogo
Kulon Progo Regency
Deskripsi Program
Program Description
Pembangunan shelter bagi hewan dilindungi yang disita dari masyarakat dan akan dikembalikan (dilepasliarkan kembali) ke habitat Pelatihan manajemen dan bisnis bagi pengelola shelter
Construction of shelter for protected animals confiscated from the public and will be returned (reintroduced back) to habitat Business and management training for shelter managers
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
93
Kinerja Bisnis
Business Performance
94
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Pendekatan Manajemen Management Approach
96
Nilai Ekonomi Economic Value
97
Kinerja Operasional Indonesia Power Indonesia Power Operational Performance
100
"Tumbuh dan Berkembang Bersama Masyarakat" “Growing and Developing Together with the Community” Indonesia Power yakin bahwa kesuksesan dapat diraih tidak hanya melalui penciptaan nilai-nilai ekonomi (economic value), akan tetapi nilai etika (ethical value) juga merupakan kunci untuk menuju kesuksesan suatu perusahaan hingga tercapai pertumbuhan usaha yang keberlanjutan (sustainability). Indonesia Power secara terus-menerus berupaya untuk mencapai keberlanjutan selaras dengan kewajiban Perusahaan untuk terus melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Indonesia Power believes that success can be achieved not only through the creation of economic values, but also ethical values as key for the success of a company to achieve sustainability. Indonesia Power is continuously striving to achieve sustainability that is in line with the Company's obligation to continually carry out social and environmental responsibility.
Tanggung jawab Indonesia Power pada aspek ekonomi diperlihatkan tidak hanya dengan meningkatkan laba Perusahaan, namun juga melalui upaya pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di area sekitar unit pembangkit sehingga Indonesia Power dapat tumbuh dan berkembang bersama masyarakat.
Indonesia Power's responsibility in economics is shown not only by increasing the profit, business income, and Operational and Maintenance business income, but also by trying to optimize the development and empowerment of communities in the generating units surrounding area Indonesia Power can grow and develop together with the community.
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
95
Kinerja Bisnis
Pendekatan Manajemen Management Approach
A. Our Financial Approach
A. Our Financial Approach
Untuk mendukung pencapaian keberlanjutan Perusahaan yang lebih baik dan excellent pada tahun 2012, Perusahaan memprioritaskan kinerja yang memberikan manfaat bagi aktivitas bisnis serta kondisi lingkungan sosial sekitar. Perusahaan berkomitmen untuk menerapkan beberapa kebijakan yang berpengaruh langsung terhadap kinerja keuangan, diantaranya:
To support the achievement of better and excellent Corporate sustainability in 2012, the company prioritized performance which provided active benefits for the business activities as well as the surrounding social environmental conditions. The Company is committed to implementing policies that directly affect the financial performance, including:
Kami peduli dan ikut andil dalam merealisasikan kesuksesan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi nasional Kami menjaga kesetaraan antara nilai bisnis dan nilai etika dalam menjalankan usaha Kami menjunjung tinggi transparansi dan menjaga kepercayaan serta memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan Kami menjalin hubungan yang baik dan harmonis bersama pemangku kepentingan dan seluruh mitra kerja
We care about and contribute in realizing successful growth and development of the national economy We maintain equality between business and ethical values in conducting business We uphold transparency and maintain confidence as well as provide the best service to customers
B. Ukuran Perusahaan [2.8]
B. Company Size [2.8]
Laba Bersih (dalam jutaan rupiah) Net Profit (in millions of rupiah)
2010 2011 2012
Produksi Tenaga Listrik Jawa Bali (GWh) Java Bali Electric Power Production
2010 2011 2012
47,372.94 44,148.41 38,110.37
Penjualan Tenaga Listrik Jawa Bali (GWh) Java Bali Electric Power Sales (GWh)
2010 2011 2012
96
45,435.17 42,255.80 36,478.16
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
We establish good and harmonious relationships with all stakeholders and partners
Aset (dalam jutaan rupiah) Asset (in millions of rupiah)
2010
1,051,398
2011
1,157,633 1,266,744
2012
Produksi dari Hasil Pembelian Tenaga Listrik (GWh) Production from Electricity Power Purchase (GWh)
2010
2011
875.53 1,338.95
Penjualan dari Hasil Pembelian Tenaga Listrik (GWh) Sales from Electric Power Purchase Results (GWh)
2011 2012
53,557,380
2010 -
2012
2010
53,924,650
Produksi Tenaga Listrik Sumatera dan Kalimantan (GWh) Sumatra and Kalimantan Electric Power Production (GWh)
150.36
2011
52,338,415
2012
422.63 505.43
Penjualan Tenaga Listrik Sumatera dan Kalimantan (GWh) Sumatra and Kalimantan Electric Power Sales (GWh)
2010 -
150.36
2011
875.53 1,338.95
2012
422.63 497.44
Business Performance
Nilai Ekonomi Economic Value Pada periode pelaporan, walaupun pendapatan usaha Indonesia Power mengalami penurunan dari sebesar Rp.43,42 triliun menjadi Rp.32.47 triliun, namun laba bersih yang mengalami peningkatan sebesar 9,43% dari Rp.1,16 triliun menjadi Rp.1,27 triliun. Laba tersebut diperoleh karena efisiensi yang Kami lakukan dalam penggunaan bahan bakar minyak dan optimalisasi pengalihan sumber energi pembangkit berbahan bakar minyak menjadi bahan bakar gas, serta efisiensi operasi melalui penerapan pengadaan batubara berkalori tinggi.
In the reporting period, although Indonesia Power's operating revenue decreased from Rp.43,42 trillion to Rp.32.47 trillion million, but net income increased by 9.43% from Rp.1,16 trillion to Rp.1,27 trillion. The profits gained as we implemented the efficiency of oil fuel use and optimized the transfer of power plant energy sources from oil fuel to gas fuel, as well as operating efficiencies through the application of high-calorie coal procurement.
A. Nilai Ekonomi Yang Diterima dan Didistribusikan
A. Economic Value Received and Distributed
Sebagai bentuk transparansi perusahaan, Indonesia Power memberikan deskripsi mengenai kinerja ekonomi terkait dengan perolehan nilai dan pendistribusiannya kepada para pemangku kepentingan seperti pada tabel berikut: [EC1]
As a form of corporate transparency, Indonesia Power gives a description of the economic performance associated with the acquisition and distribution of value to stakeholders through the overview table below: [EC1]
Ikhtisar Nilai Ekonomi (dalam jutaan rupiah) Economic Value Overview (in million rupiah) 2010
2011
2012
Perolehan Nilai Ekonomi Pendapatan Hasil Pendapatan Usaha - Penjualan Tenaga Listrik - Pendapatan Usaha Lainnya Penerimaan Bunga Penerimaan Lain-lain Pendapatan Selisih Kurs Jumlah Perolehan Nilai Ekonomi
Economic Value Acquisition Income Operating Revenue - Electricity Sales - Other Operating Revenues Interest Other Incomes Foreign Exchange Revenue Total Economic Value Acquisition
34,511,234 34,143,249 367,985 24,363 (16.024) (7,994) 33.018.674
43,416,117 42,917,035 499,082 19,177 (42.073) (16.034) 41.704.149
32,472,481 31,852,551 619,930 18,789 42.357 (26,383) 30.621.358
Pendistribusian Nilai Ekonomi Beban Usaha Beban Kepegawaian - Gaji - Tunjangan - Imbalan Kerja - Pemeliharaan Kesehatan
Economic Value Distribution Operating Expense Personnel Expense - Salary - Allowance - Employee Benefits - Healthcare
32,042,216 976,458 279,348 399,844 259,446 37,820
40.606.476 1,097,673 273,563 445,089 340,452 38,569
29.387.477 1,233,881 279,026 552,879 362,909 39,067
Pemegang saham (Dividen) Jumlah Pembayaran kepada Penyandang Dana Pengeluaran untuk Pemerintah Pusat (pajak badan) Pengeluaran untuk Pemerintah Daerah (pajak daerah dan retribusi) Pengeluaran untuk Masyarakat (community development) Jumlah nilai ekonomi yang didistribusikan
- Shareholders (Dividend) Total Payments to Funder
946,258
1,065,301
1,130,383
433.235
522.935
619,142
30,397
23,547
19,301
12.229 34,418,846
14,382 43.315.932
15,105 32.390.184
Expenditures for central government (corporate tax ) Expenditures for local government (local taxes and retribution) Expenditures for community (community development) Total Economic Value distributed
Selama periode pelaporan, Indonesia Power tidak pernah menerima bantuan finansial langsung dari Pemerintah. [EC4]
During the reporting period, Indonesia Power never received direct financial assistance from the Government. [EC4]
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
97
Kinerja Bisnis
B. Dampak Ekonomi Tidak Langsung [EC9]
B. Indirect Economic Impacts [EC9]
1. Retribusi dan Pemanfaatan Lahan
1. Retribution and Land Use
Kehadiran pembangkit dengan segala aktivitas operasionalnya memberikan dampak ekonomi secara tidak langsung bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang berlokasi di sekitar pembangkit. Bentuk dampak ekonomi tidak langsung tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda yang disesuaikan dengan karakteristik geografis dan jenis aktivitas operasional pembangkit. Sebagai contoh, pada PLTA Mrica, kehadiran waduk dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk menyokong perekonomian kerakyatan melalui pengembangkan usaha tambak ikan, peternakan sapi, dan wisata air. Selain itu, secara tidak langsung, retribusi yang Kami keluarkan kepada Jasa Tirta dimanfaatkan kembali untuk pelestarian lingkungan. Berikut jenis pemanfaatan dana retribusi kepada Jasa Tirta : 1. Penghijauan daerah sekitar waduk 2. Pembersihan lingkungan sekitar dan jalan menuju waduk
The presence of power plant with its operational activities provide indirect economic impact to the community, particularly community that is located around the plant. The form of that indirect economic impact has different characteristics that are adjusted with the geographic characteristics and the type of plant operation activities. For example, in the Mrica HPP, reservoir is used by the local community to support the societybased economy through the development of fish farms, dairy farms, and water attractions. Moreover, indirectly, the retribution that we pay to Jasa Tirta is reused for environmental preservation. The following is the utilization types of retribution funds to Jasa Tirta:
3. Pembersihan sampah yang tergenang di waduk Bentuk dampak ekonomi tidak langsung lainnya dari kehadiran Unit Bisnis pembangkit Kami dapat dilihat pada tabel berikut:
1. Greening of the area around the reservoir 2. Cleaning the surrounding environment and the path to the reservoir 3. Cleaning the stagnant waste in the reservoir Other forms of indirect economic impact from the presence of our power plant Business Unit can be seen in the following table:
Pemanfaatan Lahan Land Use Pertanian Pariwisata Penambangan Pasir Peternakan Perikanan
98
Agriculture Tourism Sand Mining Animal Husbandry Fishery
Unit Bisnis Business Unit UBP Saguling dan UBP Mrica UBP Saguling dan UBP Mrica UBP Saguling UBP Mrica UBP Mrica
Saguling and Mrica GBU Saguling and Mrica GBU Saguling GBU Mrica GBU Mrica GBU
2. Hubungan dengan Suplier Lokal [EC6]
2. Relationships with Local Supplier (EC6)
Dengan wilayah operasional yang meliputi seluruh wilayah Indonesia [2.5], baik di kota-kota besar maupun daerah pelosok, Indonesia Power senantiasa menjalin hubungan yang saling menguntungkan dengan para pemasok. Kepedulian nyata Indonesia Power terhadap aspek bisnis lokal adalah adanya kebijakan pengadaan barang dan jasa yang berpihak kepada industri kecil di sekitar daerah operasi Perusahaan.
With operational areas covering the entire territory of Indonesia (2.5), both in large cities and rural areas, Indonesia Power always builds mutually beneficial relationships with suppliers. The real form of Indonesia Power's concern towards businesses is a products and services procurement policy that favors to small businesses in the area around the plant operation.
Indonesia Power memiliki kebijakan khusus untuk memberdayakan pengusaha kecil setempat sesuai dengan Keputusan Direksi No.66.K/010/IP/2012 tentang Perubahan Pertama Atas Keputusan Direksi No.129.K/010/IP/2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa di Lingkungan PT. Indonesia Power yang berada di sekitar wilayah operasi Perusahaan. Dalam kegiatan pengadaan barang dan jasa untuk, Golongan Usaha Kecil dapat mengikuti pengadaan pekerjaan dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Pekerjaan dengan nilai sampai dengan Rp.250.000.000,diikuti oleh Golongan Usaha Kecil setempat. 2) Pekerjaan dengan nilai sampai dengan Rp.1.000.000.000,diikuti oleh Golongan Usaha Kecil dari seluruh daerah.
Indonesia Power has a special policy to empower local small businesses in accordance with the Board of Directors' Decree No.66.K/010/IP/2012 about the First Amendment for the the Board of Directors' Decree No.129.K/010/IP/2011 about the Goods and Services Procurement Implementation Guidelines in PT. Indonesia Power environment located around the company's operating area. In the procurement of goods and services, Small Business Group can follow the work procurement under the following conditions: 1) Work with a value of up to Rp.250,000,000 followed by the local Small Business Group. 2) Work with a value of up to Rp.1,000,000,000 followed by the Small Business Group of the entire region.
Pada periode pelaporan, total biaya pengadaan barang dan jasa Indonesia Power adalah Rp.793,99 miliar. Untuk pengadaan yang dikelola oleh pengusaha Golongan Usaha Kecil adalah sebesar Rp.390,77 miliar dimana nominal tersebut mengalami kenaikan dibanding tahun 2011 yaitu sebesar Rp.358,25 miliar. Sedangkan untuk pengadaan barang dan jasa yang dikelola oleh pengusaha lokal adalah sebesar Rp.872,53 miliar yang mengalami kenaikan dibanding tahun 2011 yaitu sebesar Rp.766,67 miliar.
In the reporting period, the total procurement cost of Indonesia Power goods and services was Rp.793,99 billion. For procurement managed by Small Business Group entrepreneurs was Rp.390,77 billion which amount increased compared to the amount in 2011 of Rp.358,25 billion. As for the procurement of goods and services that were managed by a local entrepreneur was Rp.872,53 billion which amount increased compared to the amount in 2011 of Rp.766,67 billion.
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Business Performance
(Dalam Rupiah in Rupiah)
2011
2012
TOTAL
1.362.778.635.258
1.299.373.170.861
1.328.824.648.171
3.990.976.454.290
Nilai total pengadaan barang dan jasa untuk pengusaha kecil The total value of goods and services procurement for small entrepreneurs
734.858.317.803
648.254.951.313
676.992.433.681
2.060.105.702.797
Nilai total pengadaan barang dan jasa untuk pengusaha lokal The total value of goods and services procurement for local entrepreneurs
1.115.746.752.224,53
884.298.426.194
943.022.930.303
2.943.068.108.721
No
Pemanfaatan Lahan Land Use
1
Nilai total pengadaan barang dan jasa The total value of goods and services procurements
2
3
2010
Berikut merupakan rincian dari biaya pengadaan barang dan jasa Indonesia Power yang dikelola oleh pengusaha lokal dikategorikan berdasarkan Unit Bisnis : No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1
2
3
4
5
Tahun Year
Unit Bisnis Business Unit UBP Suralaya UBP Priok UBP Saguling UBP Kamojang UBP Semarang UBP Mrica UBP Perak Grati UBP Bali Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan UBOH PLTU Banten 1 Suralaya UBOH PLTU Banten 2 Labuan UBOH PLTU Banten 3 Lontar UBOH PLTU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu Total
Suralaya GBU Priok GBU Saguling GBU Kamojang GBU Semarang GBU Mrica GBU Perak Grati GBU Bali GBU Maintenance Business Unit Banten 1 Suralaya SPP OMBU Banten 2 Labuan SPP OMBU Banten 3 Lontar SPP OMBU Jawa Barat 2 (Pelabuhan Ratu) SPP OMBU Total
Prosedur pengadaan barang dan jasa pada Indonesia Power terdiri dari lima tipe dengan ketentuan sebagai berikut : No
Here is the details of the procurement cost of Indonesia Power goods and services that was managed by local entrepreneurs categorized by Business Unit:
Tipe Pengadaan Barang dan Jasa Types of Goods and Services Procurement
Pelelangan Umum Public Auction
Ketentuan Condition
Tidak ada batasan nominal No nominal limit
2010
2011
2012
475.417.147.178 47.993.629.491 43.932.362.559 68.452.777.748 282.537.364.972 29.049.916.733 89.049.305.246 56.500.972.384 20.182.451.841 2.630.824.072 -
326.160.943.547 47.932.407.501 39.971.167.653 73.720.141.530 83.524.795.804 35.827.878.361 175.122.914.589 52.408.366.445 32.679.684.468 8.883.183.450 5.632.478.510 2.271.493.646
325.495.298.828 34.176.488.867 60.620.698.000 58.027.335.652 69.013.877.882 33.920.972.550 177.291.036.464 34.726.061.005 97.961.520.264 22.517.794.176 23.185.681.329 4.694.251.410
1.115.746.752.225
162.970.690 884.298.426.194
1.391.913.875 943.022.930.303
The procurement of goods and services in Indonesia Power consists of five types with the following conditions:
Deskripsi Description
Metode pengadaan yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media elektronik / website Perusahaan, dan papan pengumuman resmi atau jika diperlukan dapat juga melalui media massa, yang dapat diikuti oleh semua Penyedia Barang / Jasa yang memenuhi syarat
Procurement method is done openly with the announcement widely through electronic media / company's website, and the official notice board or if required can also through the mass media, which can be followed by all qualified providers of goods / services Procurement method is through auctions by directly inviting at least three providers, especially those who have already registered in the list of Providers of Goods / Services of Indonesia Power and can meet the required qualifications.
Pelelangan Sederhana Simple Auctions
Maks. 5 Milyar max. 5 billion
Metode pengadaan melalui pelelangan dengan cara mengundang secara langsung sekurang-kurangnya tiga Penyedia, diutamakan yang sudah tercatat dalam daftar Penyedia Barang/ Jasa Indonesia Power dan dapat memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan
Penunjukan Langsung Direct Appointment
Tidak ada batasan nominal No nominal limit
Metode pemilihan Penyedia Barang / Jasa dengan cara menunjuk langsung satu Penyedia Barang / Jasa
Selection methods of Goods / Services Provider by directly appointing one Provider of Goods / Services.
Pengadaan Langsung Direct Procurement
Maks. 250 Juta max. 250 million
Pengadaan Barang / Jasa langsung kepada Penyedia Barang / Jasa, tanpa melalui Pelelangan/ Seleksi/ Penunjukan Langsung
Direct procurement of Goods / Services to the Goods / Services Provider, without going through the Auction / Selection / Direct Appointment
Tidak ada batasan nominal No nominal limit
Metode pemilihan Penyedia Barang/ Jasa yang memperlombakan gagasan original, kreatifitas dan inovasi atau barang tertentu yang tidak dapat ditetapkan berdasarkan harga satuan atau tidak mempunyai harga pasar
Selection methods of Goods / Services Provider by holding a competition of original ideas, creativity and innovation or certain items that can not be determined based on the unit price or do not have a market price.
Beauty Contest Beauty Contest
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
99
Kinerja Bisnis
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Indonesia Power belum secara spesifik mengatur pemenuhan terhadap aspek Hak Asasi Manusia (HAM) pada klusul-klausulnya. [HR2] Namun Perusahaan senantiasa memastikan kepatuhan setiap pemasoknya terhadap aspek hukum dan prinsip-prinsip HAM melalui mekanisme pengadaan barang dan jasa dengan prinsip persaingan sehat, transparan, terbuka, adil dan tidak diskriminatif dalam usaha memperoleh barang / jasa yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan dari sisi harga maupun manfaatnya bagi kelangsungan bisnis perusahaan. [HR1]
Indonesia Power Goods and Services Procurement Guidelines has not specifically regulated compliance with Human Rights aspects in its clauses [HR2]. However, the company continues to ensure its suppliers' compliance with all legal aspects and apply the principles of human rights through the goods and services procurement mechanism with the principles of healthy, transparent, open, fair and non-discriminatory competition in an effort to obtain goods / services with quality and can be accounted for in terms of price and benefits for the company's business continuity [HR1].
Kinerja Operasional Indonesia Power Operational Performance of Indonesia Power Dalam melakukan transfer energi listrik, Indonesia Power dituntut untuk memenuhi kesiapan dan keandalan Pembangkit dalam menyalurkan energi listrik kepada Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa-Bali (P3B JB) yang merupakan Unit Induk PT PLN (Persero) yang bertugas untuk menyalurkan dan mengatur sistem kelistrikan Jawa-Bali. Komitmen ini dituangkan dalam Power Purchase Agreement (PPA) dengan PT PLN (Persero).
In doing the transfer of electrical energy, Indonesia Power is required to meet the readiness and reliability of the generator in distributing electricity to Java-Bali Distribution and Load Control Center (P3B JB) which is the Parent Unit of PT PLN (Persero), assigned to distribute and regulate the electrical system of Java -Bali. This commitment is outlined in the Power Purchase Agreement (PPA) with PT PLN (Persero).
Meskipun pembangkit-pembangkit Indonesia Power rata-rata dibangun antara tahun 1923 s/d tahun 2010, namun keandalannya dapat terus terjaga karena Indonesia Power memiliki inisiatif dalam memastikan keandalan operasionalnya dengan melakukan penerapan manajemen aset sejak tahun 2009 serta melakukan inovasi, riset dan investasi. Selain itu, Kami juga melakukan strategi lain seperti : [EU6, EU8]
Although Indonesia Power plants on average were built between 1923 to 2010, the reliability can be maintained as Indonesia Power has the initiative in ensuring the reliability of its operations by the application of asset management since 2009 as well as innovation, research and investment. In addition, we also have other strategies such as : [EU6, EU8]
Diagnosa & Pemetaan Masalah Diagnostic & Problems Mapping
Overall Equipment Effectiveness (OEE) Review
The Drafting of Repair Idea and Maintenance Strategy
Implementasi dan Proses Monitoring Implementation and Monitoring Process
Focus Group Discussion for Generating Idea
Implementation Kick Off
Pareto Analysis
Prioritization of Idea
Monthly, Weekly & Daily Monitoring
System Equipment Reliability Priority (SERP) & Maintenance Priority Index (MPI) Review
Maintenance Strategy
Asset Wellness Reviewed LCM Planning
100
Penyusunan Ide Perbaikan dan Penyusunan Strategi Pemeliharaan
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
52 Weeks Planning
Monthly Evaluation & Performances Alerting Coordination & Steering Meetings Task Force To Reducing Gap
Business Performance
Hasil dari upaya tersebut terbukti dari kinerja operasional yang membanggakan dengan pencapaian indikator kinerja operasi mencakup faktor keandalan (Equivalent Availability Factor/EAF), faktor gangguan (Equivalent Forced Outage Rate/EFOR), dan Efisiensi Thermal. Pada periode pelaporan, Indonesia Power berhasil mencapai kinerja EAF terbaik sepanjang sejarah berdirinya Perusahaan sejak tahun 1995, yaitu sebesar 92,33%. Untuk pencapaian Equivalent Forced Outage Rate (EFOR), Perusahaan mencatat pencapaian sebesar 2,37% yang merupakan hasil terbaik selama 10 tahun terakhir. Sedangkan untuk pencapaian Efisiensi Thermal adalah sebesar 33,93% yang merupakan pencapaian terbaik dalam 5 tahun terakhir. [EU30]
The results of these efforts are proven by encouraging operational performance through the achievement of operating performance indicators including the reliability factor (Equivalent Availability Factor / EAF), disturbance factor (Equivalent Forced Outage Rate / EFOR), and Thermal Efficiency. In the reporting period, Indonesia Power achieved the best EAF performance throughout the history of the company's establishment since 1995, amounting to 92.33%. For the achievement of Equivalent Forced Outage Rate (EFOR), the company recorded the achievement of 2.37% which was the best result over the last 10 years. As for the achievement of Thermal Efficiency was at 33.93% which was the best achievement in the last 5 years. [EU30]
Dalam jangka pendek, untuk melayani kebutuhan sistem kelistrikan nasional di luar sistem kelistrikan Jawa, Madura dan Bali, Indonesia Power memiliki beberapa Unit Pembangkit Thermal yang siap untuk dioperasikan sesuai permintaan sistem pengatur beban. Unit Pembangkit Thermal yang dinyatakan oleh sistem berstatus Reserve Shutdown (RS), umumnya merupakan unit-unit yang dioperasikan dengan bahan bakar minyak sehingga tidak dioperasikan oleh sistem pengatur beban dan merupakan unit-unit standby.
In the short term, to serve the needs of national electricity system outside Java, Madura and Bali electricity system, Indonesia Power has several Thermal Units which are ready to operate on demand of the load control system. The Thermal Units stated RS, are generally the units that operated with fuel oil therefore they are not operated by the load control system and are standby units.
Untuk menghadapi permintaan listrik jangka panjang, Indonesia Power telah merencanakan beberapa pengembangan pembangkit, diantaranya: [EU10] 1. Peremajaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Pesanggaran Bali sebesar 100 MW dengan bahan bakar gas yang dapat dikembangkan sampai 200 MW [EU10]. Peremajaan pembangkit ini dalam rangka meningkatkan keandalan, ketersediaan tenaga listrik, dan efisiensi di subsistem Bali. 2. PLTA Rajamandala, dengan pengembangan pembangkit berkapasitas 1 x 47 MW bekerjasama dengan Kansai Electric Power Co., dari Jepang dengan membentuk perusahaan patungan bernama PT. Rajamandala Electric Power. Pembangkit tersebut diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2015. 3. PLTM Gunung Wugul, PLTM Lambur, PLTM Harjosari. Pada tahun pelaporan, statusnya telah sampai pada tahap pembebasan tanah. 4. PLTP Tangkuban Perahu, pada periode pelaporan telah memasuki tahap izin drilling.
To deal with long-term electricity demand, Indonesia Power has planned several plant developments, including: [EU10] 1.
Rejuvenation of Pesanggaran Bali Gas Engine Power Plant (GEPP) generators of 100 MW with fuel gas which can be expanded to 200 MW. This plant rejuvenation is in order to improve the reliability, availability of power, and efficiency in the Bali sub-system.
2.
Rajamandala HPP, with the development of plant with a capacity of 1 x 47 MW in cooperation with Kansai Electric Power Co. from Japan, by forming a joint venture company named PT. Rajamandala Electric Power. The plant is expected to be operational in 2015.
3.
Gunung Wugul MHPP, Lambur MHPP, Harjosari MHPP. In the reporting year, the status have reached the stage of land acquisition. Tangkuban Perahu GPP, in the reporting period has reached drilling permits stage
4.
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
101
Pemberdayaan Masyarakat
Community Development
102
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Pendekatan Manajemen Management Approach
103
Kemitraan Sosial Social Partnership
105
Kegiatan Sosial Philanthropy
106
Green Community
107
Pendekatan Manajemen Management Approach Indonesia Power berupaya melakukan pengelolaan terhadap dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan operasional perusahaan termasuk pada aspek sosial. Pada tahun pelaporan, Kami tidak menemukan adanya dampak negatif atau potensi dampak negatif yang signifikan dari Unit Bisnis kepada kehidupan sosial masyarakat [SO9]. Namun demikian, Kami senantiasa berupaya mematuhi peraturan yang terkait dengan legalitas operasi, menghormati adat istiadat dan budaya setempat, serta turut berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat [SO10]. Hal tersebut terbukti dari tidak adanya sanksi moneter terkait pelanggaran hukum dan peraturan selama periode pelaporan. [SO8] Sebagai bentuk kontribusi Perusahaan pada aspek sosial kemasyarakatan, Kami memiliki program tanggung jawab sosial melalui pelibatan dan pengembangan masyarakat (Community Involvement and Development/CID) yang diterapkan oleh Kantor Pusat dan seluruh Unit Bisnisnya [SO1]. Program tersebut terbagi kedalam tiga aspek utama, yaitu program pemberdayaan masyarakat, pelayanan masyarakat, dan pembinaan hubungan dengan masyarakat. Indonesia Power seeks to manage the impact of the Company's operations including in the social aspect. In the reporting year, we did not find any significant negative impact or potential impact of Business Units to the social life of the community [SO9]. Nevertheless, we constantly strive to comply with the regulations related to the legality of the operation, respect the local customs and culture, as well as contribute to improving the quality of life of local communities [SO10]. This is proven by the absence of monetary sanctions related to violations of the laws and regulations during the reporting period [SO8]. As a form of Company’s contribution in social aspects, we have social responsibility programs through Community Involvement and Development (CID) which is applied by the Head Office and all its Business Units [SO1]. The program is divided into three main aspects, namely the programs of community empowerment, community service and relationship building with the community.
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
103
Pemberdayaan Masyarakat Pada tahun pelaporan, Kami telah merealisasikan dukungan bagi masyarakat melalui program pengembangan komunitas sebesar Rp.14,98 miliar atau 83% dari target RKAP. In the reporting year, we had attained the support for community through community development programs as much as Rp.14.98 billion or 83% of the CWBP target.
Rp. Indonesia Power menyadari bahwa pengelolaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan harus dikelola secara terarah dan terukur demi mengoptimalkan hasil yang diharapkan baik oleh Perusahaan, maupun para pemangku kepentingan. Oleh karena itu, pada tahun pelaporan Kami melakukan perbaikan tata kelola kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan melalui upaya : 1. Menyelaraskan kebijakan tanggung jawab sosial perusahaan dengan visi dan misi Perusahaan, rencana strategis Perusahaan serta dinamika masyarakat di sekitar pembangkit merujuk pada standar yang disarankan dalam ISO 26000 on Social Responsibility. 2. Melakukan penyusunan roadmap CSR untuk tiga Unit Bisnis, yaitu UBP Suralaya, UBP Kamojang (PLTP Kamojang, PLTP Gunung Salak) dan UBP Priok. Kami menargetkan tersedianya roadmap CSR untuk seluruh unit pembangkit thermal (2013), hidro (2014) dan unit-unit pembangkit yang dikelola skema UBOH (2014) [SO1]. 3. Menyediakan modul pengembangan lembaga keuangan mikro serta aplikasi pemantauan dan evaluasi lembaga keuangan mikro binaan berbasis web yang dilakukan dengan asistensi PT Permodalan Nasional Madani (Persero). 4. Melengkapi seluruh program kerja dengan kajian dan dokumentasi manajemen risiko sehingga seluruh program kerja yang dilaksanakan pada periode pelaporan dan tahun berikutnya telah memiliki Dokumen Manajemen Risiko. Kami juga melakukan penilaian terhadap kontrak kerja unit di bidang community development (comdev). Skor rata-rata yang diperoleh dari Unit Bisnis adalah 96,6 dengan predikat ‘Baik Sekali’. Pencapaian tersebut melampaui target Semester II RKAP 2012 yaitu skor 70 (Baik) [SO10]. Pada tahun pelaporan, Kami telah merealisasikan dukungan bagi masyarakat melalui program pengembangan komunitas sebesar Rp.14,98 miliar atau 83% dari target RKAP.
14,98
Miliar Billion
Indonesia Power realizes that the management of corporate social responsibility activities must be in a focused and measurable way in order to optimize the expected results either by the Company, or the stakeholders. Therefore, in the reporting year we made improvements in the management of corporate social responsibility activities through following efforts: 1. Aligning corporate social responsibility policies with the Company's vision and mission, strategic plan and social dynamics of communities around the plants, in reference to the recommended standards in the ISO 26000 on Social Responsibility. 2. Constructing CSR road map for three Business Units, namely Suralaya GBU, Kamojang GBU (Kamojang GPP, Gunung Salak GPP) and Priok GBU. We aim at the availability of CSR roadmap for all thermal power plants (2013), hydro power plants (2014) and the generating units managed with OMBU schemes (2014) [SO1]. 3. Providing modules of microfinance institutions development as well as web-based applications of monitoring and evaluation of founded microfinance institutions conducted with the assistance of PT Permodalan Nasional Madani (Persero). 4. Completing the entire working programs with risk management review and documentation so that all the programs undertaken during the reporting period and the following year have had a Risk Management Document. We also conducted an assessment of the employment contract of community development unit (comdev). Average scores obtained from the Business Unit was 96.6 with a predicate of 'Very Good'. That achievement surpassed the target of Semester II CWBP 2012 which was 70 (Good) [SO10]. In the reporting year, we had attained the support for community through community development programs as much as Rp.14.98 billion or 83% of the CWBP target.
104
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Community Development
Kemitraan Sosial Social Partnership Indonesia Power berupaya secara aktif untuk bersinergi dengan berbagai elemen masyarakat melalui kegiatan kemitraan sosial. Kegiatan kemitraan tersebut dimaksudkan agar terjalin komunikasi dan kerjasama yang produktif demi tercapainya keharmonisan pada kehidupan sosial. Selama periode pelaporan, upaya kegiatan kemitraan yang Kami lakukan antara lain :
Indonesia Power actively seeks to work together with the various elements of society through social partnership. The partnership activities intended to establish productive communication and cooperation for the achievement of harmony in social life. During the reporting period, the partnership activity efforts that we did include:
Deskripsi Kegiatan Activity Description Pihak Pegawai
Employee
Dukungan terhadap kegiatan yang sosial yang dilakukan di lingkungan kantor untuk kegiatan Kantor Ramah Ibu, diantaranya dengan penyediaan ruang laktasi dan dukungan bagi pegawai yang menyusui (kerjasama dengan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia-AIMI) untuk kegiatan Kantor Ramah Ibu, diantaranya dengan penyediaan ruang laktasi dan dukungan bagi pegawai yang menyusui) serta di lingkungan PLN Group melalui partisipasi dalam kegiatan IKPLN dan Klub Jakarta Elektrik
Support for social activities conducted in an office environment (cooperation with the Indonesian Breasfeeding Mothers' Association (AIMI) for Mother Friendly Office activities, including the provision of lactation rooms and support for employees who are nursing) as well as in PLN Group environment through participation in IKPLN and Jakarta Electric Club activities
Pemerintah
Government
Komunikasi sosial dalam rangka membangun reputasi ramah lingkungan dan meningkatkan dukungan pemangku kepentingan terhadap isu perubahan iklim bekerjasama dengan Dewan Nasional Perubahan Iklim dan Kementerian Lingkungan Hidup. [SO5]
Social communication in order to build environmentally friendly reputation and increase stakeholder support towards climate change issues in collaboration with the National Council on Climate Change and the Ministry of Environment. [SO5]
Penyusunan panduan pelaksanaan dan pelaporan kegiatan CSR bekerjasama dengan Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Panduan tersebut telah diterbitkan November 2012 dengan UBP Mrica sebagai contoh best practice pelaksanaan CSR bidang lingkungan hidup. [SO5]
Preparation of guideline for the implementation and reporting of CSR activities in collaboration with the Ministry of Environment. The guideline was published November 2012 by Mrica GBU as an example of the environmental CSR implementation best practice. [SO5]
Kerjasama pencapaian Millenium Development Goals bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Desember 2012) dengan program percontohan kerjasama antara UBP Suralaya dan Pemerintah Kota Cilegon
Cooperation for the achievement of Millennium Development Goals in collaboration with the Coordinating Ministry for People's Welfare (December 2012) through a pilot program between Suralaya GBU and Cilegon City Government
Komunitas Lokal
Local Community
Konsultasi dengan pemangku kepentingan untuk mensosialisasikan proses bisnis Indonesia Power bekerjasama dengan Corporate Forum for Community Development dan International Society for Sustainability Development.[EU19]
Consultation with stakeholders to socialize Indonesia Power business processes in collaboration with the Corporate Forum for Community Development and the International Society for Sustainability Development. [EU19]
Pengembangan model kerukunan masyarakat melalui Kelurahan Manggarai Berkarakter.
Development of harmonious society model through Kelurahan Manggarai Berkarakter (Manggarai Subdistrict Character).
Pengusaha Mikro
Micro Business
Program pemberdayaan masyarakat pesisir (bantuan untuk nelayan ikan hias dan terumbu karang) di Kabupaten Buleleng dan Jembrani.
Coastal community empowerment program (assistance to fishermen of ornamental fish and coral reefs) in Jembrani and Buleleng regency.
Program pemberdayaan masyarakat di DAS Hulu Citarum dan Serayu (bantuan modal usaha dan pelatihan wanatani dan perlengkapan pengolahan pasca-panen)
Community empowerment program in the Upper Watershed of Citarum and Serayu (venture capital assistance and agroforestry training and post-harvest processing equipment)
Bantuan pengembangan dan modal usaha bagi 640 kelompok usaha mikro di seluruh unit kerja perusahaan.
Assistance for the development and venture capital for 640 of micro business groups in all units of the company.
Bantuan keterampilan usaha bagi 1.250 orang wirausaha baru
Business skills assistance for 1,250 new entrepreneurs
Bantuan pemasaran produk bagi 1.950 kelompok usaha
Product marketing assistance for 1,950 business groups
Komunitas Internasional
International Community
Partisipasi dalam pameran program lingkungan Indonesia di Konferensi Bumi Rio+20 di Rio de Janeiro, Brazil. Dukungan bagi presentasi dan pameran Pemerintah Indonesia dalam Konferensi Bumi Rio +20 di Rio de Janeiro melalui dukungan pada materi pameran dan pendokumentasian program pemberdayaan masyarakat di Hulu Sub DAS Cikapundung sebagai model sustainable agriculture
Participation in the exhibition of Indonesian environmental programs in Rio +20 Earth Summit in Rio de Janeiro, Brazil. Our support for the presentation and exhibition of Indonesian government in Rio +20 Earth Summit was through the exhibition material and documentation of community empowerment program in the Upper Sub-watershed Cikapundung as a model of sustainable agriculture
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
105
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam merencanakan dan menerapkan program-program kemitraan sosial, Indonesia Power senantiasa memperhatikan efektifitas pelaksanaan program kemitraan, independensi Perusahaan, dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Oleh karena itu, Kami tidak berkontribusi dalam bentuk apapun terhadap aktivitas Politik dan praktik turunannya. [SO6]
Dalam merencanakan dan menerapkan program-program kemitraan sosial, Indonesia Power senantiasa memperhatikan efektifitas pelaksanaan program kemitraan, independensi Perusahaan, dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Oleh karena itu, Kami tidak berkontribusi dalam bentuk apapun terhadap aktivitas Politik dan praktik turunannya. [SO6]
Selain itu, dalam setiap program kemitraan, Indonesia Power selalu mempertimbangkan masalah HAM dan hak-hak masyarakat adat agar tidak terjadi konflik dengan para pemangku kepentingan dan masyarakat setempat [HR10]. Pada periode pelaporan 2012, tidak tercatat indikasi adanya insiden / pelanggaran yang terkait HAM dan hak-hak masyarakat adat di seluruh unit operasi. [HR9, HR11]
In addition, Indonesia Power always consider the issue of human rights and the rights of indigenous peoples to avoid conflicts with stakeholders and local communities in every partnership program [HR10]. In the reporting period 2012, there was no indications of incidents / violations recorded related to human rights and the rights of indigenous peoples around the Unit Operations. [HR9, HR11]
Kegiatan Sosial Social Activities Kami berupaya untuk selalu tanggap terhadap isu-isu sosial yang terjadi pada kehidupan sosial kemasyarakatan melalui kegiatan amal. Kegiatan tersebut meliputi berbagai aspek yang strategis bagi masyarakat seperti aspek kesehatan, pendidikan, bencana, dan infrastruktur. Hal tersebut merupakan bentuk partispasi Kami untuk lebih dekat dengan masyarakat dan memberikan manfaat seoptimal mungkin. Pada periode pelaporan, aktivitas amal yang Kami lakukan antara lain :
We strive to always be responsive to social issues that occur in social life through charitable activity. That includes various strategic aspects of the community such as health, education, disaster, and infrastructure. It is a form of our participation to get closer to the community and provide optimum benefit. In the reporting period, the charitable activities that we did include:
Deskripsi Kegiatan Activity Description
106
Pelaksana Organizer
Kesehatan
Health
Bantuan pelayanan masyarakat dalam bentuk kerjasama pelayanan kesehatan dengan Yayasan Jantung Indonesia, kegiatan donor darah rutin dan kerjasama pengembangan posyandu.
Community services assistance in the form of health services cooperation with Indonesian Heart Foundation, a regular blood donor activities and cooperation in posyandu development.
Kantor Pusat
Head Office
Program kesehatan bagi 5.658 pasien melalui 31 kegiatan kesehatan masyarakat yang dilaksanakan langsung maupun melalui Klinik Bhakti Indonesia Power
Health programs for 5,658 patients through 31 public health activities conducted directly or through Klinik Bhakti Indonesia Power
Unit Bisnis
Business Unit
Pendidikan
Education
Bantuan pelayanan masyarakat dalam bentuk partisipasi pada kegiatan sekolah, perguruan tinggi yang diselenggarakan masyarakat
Community services assistance in the form of participation in school and college activities held by community
Kantor Pusat
Head Office
Bantuan kegiatan pendidikan di 521 sekolah serta beasiswa dan bantuan biaya pendidikan bagi 420 siswa.
Educational activity assistance in 521 schools as well as scholarships and tuition assistance for 420 students.
Unit Bisnis
Business Unit
Bencana
Disaster
Bantuan pelayanan masyarakat dalam bentuk pengadaan bahan makanan siap saji untuk kegiatan tanggap darurat bencana bencana dan bantuan bagi korban musibah kebakaran di Jakarta
Community services assistance in procurement of fast food groceries for disaster relief activities and assistance to fire disaster casualties in Jakarta
Kantor Pusat
Head Office
Partisipasi kegiatan tanggap darurat di 11 lokasi bencana.
Participation in emergency response activities at 11 disaster sites.
Unit Bisnis
Business Unit
Infrastruktur
Infrastructure
Bantuan pembangunan dan perbaikan 956 fasilitas umum dan sosial di sekitar unit pembangkit.[EC8]
Development and repair assistance of 956 public facilities around the power plants. [EC8]
Unit Bisnis
Business Unit
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Community Development
Green Community Green Community Aktivitas sosial yang dilakukan oleh Indonesia Power telah terintegrasi dengan upaya pelestarian lingkungan. Kami berupaya mengajak masyarakat secara luas untuk senantiasa menyadari pentingnya melestarikan lingkungan hidup. Dengan begitu, jangkauan Kami untuk berkontribusi pada lingkungan menjadi lebih luas melalui pembentukan komunitas yang sadar akan kelestarian lingkungan hidup. Untuk itu, upaya yang Kami lakukan selama periode pelaporan antara lain : Social activity undertaken by Indonesia Power has been integrated with the preservation of the environment. We try to invite the community at large to always realize the importance of preserving the environment. By doing so, we can contribute to the environment in a wider range through the establishment of community that is aware of the environmental sustainability. Therefore, the efforts which we did during the reporting period include:
Deskripsi Kegiatan Description
Penyelenggaraan kompetisi dan award bidang lingkungan bagi pemerintah daerah (Indonesia Green Region Award) dan generasi muda (Climate Smart Leaders)
Organization of competitions and awards in environmental field for local government (Indonesia Green Region Award) and young generation (Climate Smart Leaders)
Pemberian penghargaan Indonesia Green Region Award bekerjasama dengan Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Pemberian penghargaan telah dilaksanakan pada 11 Desember 2012 dimana Kota Surabaya menjadi juara pertamanya.
The awarding of Indonesia Green Region Award in collaboration with the Ministry of Environment. The awarding was held on December 11th, 2012 in which the city of Surabaya became the first winner.
Pengembangan prototype desa mandiri energi di Kulonprogro, Jawa Tengah dan Program Mini Desa dengan pengembangan model desa konservasi energi di Kulonprogo, DIY
Development of energy independent village prototype in Kulonprogro, Central Java and Mini Village Program through the development of energy conservation village model in Kulon Progo, Yogyakarta
Pengembangan Batik Kampung Lulut Kota Semarang dengan menggunakan pewarna dari mangrove.
Development of Batik Kampung Lulut Semarang by using dyes from mangroves.
Program pelepasliaran raptor termasuk Elang Jawa (Nisaetus Bartels) bekerjasama dengan kelompok konservasi lokal di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Bali
Raptor release programs including Javan Hawk-Eagle (Nisaetus Bartels) in cooperation with local conservation groups in West Java, Central Java and Bali
Melanjutkan program rehabilitasi dan konservasi kawasan pesisir melalui pengembangan eco-wisata bahari, konservasi mangrove, ikan hias dan terumbu karang di Kota Semarang, Kota Denpasar, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Jembrana.
Continuing the rehabilitation program and conservation of coastal areas through the development of eco-marine tourism, conservation of mangroves, coral reefs and ornamental fish in Semarang, Denpasar, Buleleng and Jembrana regency.
Melanjutkan dukungan bagi rehabilitasi lahan kritis dan perbaikan caratanam yang ramah lingkungan di kawasan hulu daerah aliran sungai melalui kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai di Kabupaten Banjarnegara, Bandung dan Bandung Barat.
Continuing the support for critical land rehabilitation and improving eco-friendly planting method in upper watershed regions through Field Schools of Watershed Management in Banjarnegara regency, West Bandung and Bandung.
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
107
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Occupational Health and Safety (OHS)
108
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Indonesia Power memandang bahwa perlindungan terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan suatu kewajiban dan kebutuhan. Sebagai bagian dari pelaksanaan praktek kerja yang baik bagi para karyawan, Indonesia Power menerapkan perangkat kebijakan dan prosedur yang terdiri dari Sistem Manajemen K3 (SMK3), Occupational Health and Safety Assessment Series (OHSAS 18001), dan Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) kerja demi melindungi seluruh karyawan dari risiko kerja yang mereka hadapi [EU16]. Kebijakan mengenai K3 tertuang dalam Keputusan Direksi 41.K/010/IP/2012 tentang Kebijakan K3L dan menjadi klausul tertentu yang terdapat pada Perjanjian Kerja Bersama [LA9]. Pelaksanaan seluruh kebijakan dan prosedur K3 di Indonesia Power ditangani oleh Komite K3 Indonesia Power dimana sejumlah 553 karyawan atau sebesar 15,81 % dari total karyawan terlibat dalam struktur formal kepengurusan. [LA6] Indonesia Power considers that the protection of health and safety is a liability and necessity. As part of the implementation of good working practice for the employees, Indonesia Power applies sets of policies and procedures consisted of Occupational Health & Safety (OHS) Management System, Occupational Health and Safety Assessment Series (OHSAS 18001), and the Security Management System to protect all employees from the risk they face [EU16]. The policy on OHS is contained in the Decree of The Board of Directors No.41.K/010/IP/2012 on OHSE policy and a specific clause contained in the Collective Bargaining Agreement [LA9]. The implementation of all OHS policies and procedures in Indonesia is handled by Indonesia Power OHS Committee where 553 employees or approximately 15.81% of the total employees engage in the formal management structure. [LA6]
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
109
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Selain itu, Indonesia Power melakukan kerjasama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) dalam program mengamankan Objek Vital Nasional (Obvitnas) dimana seluruh Unit Bisnis Indonesia Power merupakan objek vital nasional yang memiliki keterkaitan dengan kepentingan hidup masyarakat luas terkait pemenuhan energi listrik. Indonesia Power juga melakukan kerja sama dengan perusahaan penyedia jasa keamanan yaitu Garda Power Mandiri (GPM), dimana dalam proses penentuannya, Kami telah memastikan bahwa perusahaan tersebut telah memiliki standar prosedur keamanan terpadu dan sistem pelatihan yang memenuhi aspek-aspek HAM. [HR8]
In addition, Indonesia Power along with the Republic of Indonesia police (POLRI) cooperate in the securing program of National Vital Objects (Obvitnas) where all Indonesia Power Business Units are the national vital objects that had relevance to the interests of the people life concerning the fulfillment of electrical energy. Indonesia Power is also working with security services provider company which is Garda Power Mandiri (GPM), wherein the determination process, we have ensured that the company already has an integrated safety standard procedures and training system that meet the human rights aspects [HR8].
Indonesia Power memiliki kinerja yang baik dalam pelaksanaan kebijakan dan prosedur K3. Indonesia Power berhasil memperoleh predikat Zero Accident/ Kecelakaan Nihil hasil audit dari Depnakertrans pada tahun 2010 dan 2011. Akan tetapi, Kami mengakui bahwa pada tahun 2012, terdapat satu insiden yang terjadi pada salah satu Unit Bisnis kami yaitu UBP Suralaya yang disebabkan oleh kebakaran pada Belt Conveyor (BC) 13 & 14 karena banyaknya fines batubara [LA7]. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun demikian, Kami berhasil menanggulangi insiden melalui tindakan perbaikan belt conveyor (BC) dan pemanfaatan cross belt conveyor, sehingga dapat meminimalkan dampak buruk yang lebih besar dan Unit masih dapat beroperasi hingga beberapa jam kemudian sehingga tidak terjadi pemadaman seketika. Saat ini, kondisi dari UBP Suralaya pasca insiden tersebut telah 100% pulih dan dapat beroperasi dengan normal kembali. Secara rinci, kinerja Kami pada aspek K3 berdasarkan Unit Bisnis dapat terlihat pada tabel berikut [LA7] :
Indonesia Power has a good performance in the implementation of OHS policies and procedures. Indonesia Power successfully acquired the title of Zero Accident audited by the Ministry of Manpower and Transmigration in 2010 and 2011. However, we acknowledge that in 2012, there was one incident taken place in one of our Business Units namely Suralaya GBU caused by the fire on Belt Conveyor (BC) 13 & 14 because of the excessive coal fines [LA7]. There were no casualties in the incident. Nevertheless, we managed to overcome the incident through a belt conveyor (BC) corrective action and the use of cross belt conveyor, so as to minimize greater harmful effects and the unit could operate up to a few hours later so that the power outages did not occur instantly. Currently, the condition of Suralaya GBU after the incident has been 100% recovered and able to operate normally again. In detail, Our performance on OHS aspects based on Business Unit can be seen in the following table [LA7]:
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
110
Unit Unit UBP Suralaya UBP Priok UBP Saguling UBP Kamojang UBP Mrica UBP Semarang UBP Perak Grati UBP Bali UB Pemeliharaan UBOH PLTU Banten 1 Suralaya UBOH PLTUBanten 2 Labuan UBOH PLTU Banten 3 Lontar UBOH PLTU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu Kantor Pusat TOTAL
Suralaya GBU Priok GBU Saguling GBU Kamojang GBU Mrica GBU Semarang GBU Perak Grati GBU Bali GBU Maintenance BU Banten 1 Suralaya SPP OMBU Banten 2 Labuan SPP OMBU Banten 3 Lontar SPP OMBU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu SPP OMBU Head Office TOTAL
Kecelakaan Kerja Occupational Accident
Absensi Akibat Kecelakaan Kerja/Sakit (HO) Absence Due to Occupational Accident / Illness (HO)
IPTMKS (%) 2011
2012
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
783 263 562 250 167 154 79 133 18 42 103 615 127
0.49 0.4 0.47 0.3 0.52 0.13 0.2 0.39 0.17 0.71 0.36 0.89 -
0.43 0.34 0.67 0.33 0.23 0.17 0.14 0.22 0.05 0.45 0.25 2.2 0.84
0
554 3850
0.73 0.42
0.7 0.43
Indeks Pegawai Tidak Masuk Kerja Karena Sakit (IPTMKS) diperoleh dari pembagian jumlah hari orang sakit dengan total hari orang kerja. Pada periode pelaporan, secara keseluruhan, IPTMKS masih cukup rendah, namun salah satu unit bisnis yaitu UBOH PLTU Banten 3 Lontar mencapai IPTMKS yang lebih tinggi dibandingkan yang lainnya disebabkan oleh satu orang pegawai yang mengalami sakit dalam waktu yang cukup lama.
The Absent Employee Index due to Illness (IPTMKS) is obtained by dividing the number of sick days with the total employee's work days. In the reporting period, overall, IPTMKS is still quite low, but one of the Business Units is Banten 3 Lontar SPP OMBU, has higher IPTMKS than others due to an employee is sick in a long time period.
Salah satu upaya untuk mewujudkan kinerja unggul K3 adalah peningkatan kompetensi pegawai Indonesia Power, termasuk keluarganya, terkait dengan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan penyakit menular dan berbahaya. Untuk itu, berbagai program pelatihan dan peningkatan kompetensi telah dilakukan pada tahun 2012, antara lain: [LA8]
One of the efforts to realize superior OHS performance is through the increase in Indonesia Power employee competence, including his family, associated with occupational, infectious and dangerous diseases. Therefore, a variety of training and competency enhancement programs has been done in 2012, among others: [LA8]
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Occupational Health and Safety (OHS)
No
Jenis Kegiatan Types of Activities
Periode Period
Penyelenggara Organizer
Lokasi Lokation
1 Sosialisasi Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Occupational Diseases Januari Socialization Februari
JanuaryFebruary
Dinas Kesehatan, Health Department, Seluruh Unit dan All Units and PRODIA PRODIA Kantor Pusat Head Office
2 Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
First Aid Training
Throughout the year 2012
PMI
3 Lomba Pertolongan First Aid Competition Januari Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
January
PMI dan Internal Internal and PMI
UBP Bali
Bali GBU
4 Sosialisasi Penyakit Tuberculosis
Tuberculosis Disease Socialozation
November
November
Dinas Kesehatan Banten Health Banten Department
UBP Suralaya
Suralaya GBU
5 Sosialisasi Bahaya HIV/AIDS melalui media internal
The dangers of HIV/ AIDS Socialization through internal media
Sepanjang tahun 2012
Throughout the year 2012
Pihak Internal
Internal party
Seluruh Unit dan All Units and Kantor Pusat Head Office
6 Penatalaksanaan Degenerative Diseases April, Juli, & April, July and Penyakit Degeneratif Management (Heart Desember December (Jantung dan and Hypertension) Hipertensi)
Yayasan Jantung Indonesia dan dokter klinik perusahaan
Jantung Indonesia Seluruh Unit dan All Units and Foundation and the Kantor Pusat Head Office doctors of company's health care
7 Kegiatan Donor Darah
PMI
Seluruh Unit dan All Units and Kantor Pusat Head Office
Januari, Februari
January, February
PMI
PMI
Seluruh Unit dan All Units and Kantor Pusat Head Office
8 Olahraga Gerak Jalan Casual Walking and Santai dan Senam Exercises Kesegaran Jasmani
Februari
February
PMI
PMI
UBP Saguling, UBP Bali
Saguling GBU, Bali GBU
9 Pemeriksaan Osteoporosis
Osteoporosis Check-up
Januari
January
Anlene
Anlene
UBP Kamojang
Kamojang GBU
Counseling of “Treatment of Metabolic Syndrome and Obesity Risk Factors”
Januari
January
Dinas Kesehatan Health Department UBP Perak Grati Perak Grati GBU
10 Penyuluhan “Penanganan Sindrom Metabolik dan Faktor Risiko Obesitas”
Blood Transfusion Activities
Sepanjang tahun 2012
Selain itu, secara berkala dilakukan pemeriksaan medis yang diprioritaskan untuk para pegawai yang berusia 40 tahun keatas dan/atau pegawai bagian operasi dan pemeliharaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan untuk kewajiban pemeriksaan kesehatan pegawai yaitu UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan Permenakertrans No. Per.02/MEN/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja. Sebagai hasil implementasi K3, 8 Unit Bisnis/Kantor telah memperoleh penghargaan zero accident dan 2 Unit Bisnis memperoleh SMK3 Emas, dan 1 Unit Bisnis memperoleh SMK3 Perak.
In addition, periodic medical examination (medical check-ups) is carried out and prioritized for employees aged 40 years and above and / or the employee the operation and maintenance department in accordance with the laws and regulations for employee health inspection obligations. As a result of the OHS implementation, 8 Business Units/Offices have acquired zero accident and 2 Business Units acquired Gold OHS Management System and 1 Business Unit acquired Silver OHS Management System.
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
111
Sumber Daya Manusia Human Resources
112
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Pendekatan Manajemen Management Approach Komposisi SDM Human Resources Composition Rekrutmen & Seleksi Pegawai Employee Recruitment Pengembangan SDM Human Resources Development Penilaian Kerja Pegawai Employee Work Assessment Kesejahteraan Pegawai Employee Welfare
113 114 118 120 121 121
“Pegawai merupakan aset berharga yang harus dikelola secara terarah dan terukur dengan memperhatikan praktek kerja yang adil”
“Employee is a valuable asset that must be managed in a purposeful manner and measurable way with respect to fair labor practices”
Pendekatan Manajemen Management Approach Indonesia Power menyadari bahwa sumber daya manusia memiliki peranan penting dalam menunjang keberhasilan jangka panjang dan merupakan aset yang sangat berharga yang harus dikelola dan dikembangkan secara terarah dan terukur. Keterlibatan sumber daya manusia yang berkualitas akan memberikan pengaruh positif dan menjadi faktor kunci bagi keberlanjutan bisnis perusahaan.
Indonesia Power is aware that human resources play an important role in supporting the long-term success and is a valuable asset that must be managed and developed in a purposeful manner and measurable way. The involvement of good quality human resources will have a positive impact and be a key factor for the sustainability of the company's business.
Untuk mencapai kinerja yang maksimal, Indonesia Power senantiasa berupaya untuk mengoptimalkan potensi yang ada melalui pengembangan kompetensi yang secara langsung telah diaktualisasikan melalui konsep Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi (MSDMBK). Konsep tersebut dirancang dan dikembangkan dengan desain agar perusahaan memiliki SDM yang mampu menopang percepatan transformasi organisasi Indonesia Power.
To achieve maximum performance, Indonesia Power continually strives to optimize the existing potential through the development of competencies that has directly been actualized through the concept of Competency-Based Human Resource Management (MSDMBK). The concept was planned and developed by design so that the company has the human resources to support the organizational transformation acceleration of Indonesia Power.
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
113
Pemberdayaan Masyarakat
Selain itu, Kami menyadari bahwa optimalisasi potensi SDM dapat tercapai tidak hanya melalui penerapan sistem SDM berbasis kompetensi pada setiap aktivitas fungsi SDM, namun juga harus diiringi dengan praktek-praktek kerja yang mampu mewadahi hak-hak pegawai. Kami memiliki instrumen hubungan industrial yang terdiri dari Persatuan Pegawai Indonesia Power (PP-IP) yang telah didaftarkan di Kementerian Tenaga Kerja RI pada tahun 2001 dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang menjadi solusi bagi perusahaan, pegawai, dan pihakpihak terkait lainnya seperti pemerintah. Pada tahun pelaporan, PKB telah menaungi seluruh pegawai aktif Indonesia Power [LA4]. Kami juga senantiasa menerapkan praktek-praktek kerja yang adil dan tidak menyalahi Hak Asasi Manusia yang dimiliki oleh setiap individu.
In addition, we realize that the optimization of HR potential can be achieved not only through the application of competency based HR systems in every activity of HR function, but also through working practices which are capable of accommodating employee's rights. We have Industrial Relations instruments consisted of the Indonesia Power Employee Union (PP-IP) which has been registered in the Department of Manpower Republic of Indonesia in 2001 and Collective Bargaining Agreement (PKB) which become solutions for the company, employees and other related party such as government. In the reporting year, PKB had protected all active employees of Indonesia Power [LA4]. We also continually applied fair working practices which did not violate the Human Rights of every individual.
Perusahaan sangat memberi perhatian pada praktek kerja yang terkait dengan Isu-isu Hak Asasi Manusia antara lain mengenai diskriminasi pada lingkungan kerja, pengekangan pegawai untuk berserikat, pelibatan pekerja anak dibawah umur, pekerja paksa, dll. Terkait dengan hal-hal tersebut, hingga akhir tahun 2012, Kami tidak terlibat kasus diskriminasi yang terjadi pada lingkungan kerja [HR4]. Kami dapat memastikan bahwa seluruh Unit Bisnis telah sepenuhnya memberikan hak untuk berserikat kepada para pegawai dimana hak tersebut telah tercantum dalam PKB yang Kami miliki dan sama sekali tidak melibatkan pekerja dibawah umur dan pekerja paksa [HR5, HR6, HR7]. Hal tersebut sesuai dengan SK Direksi Nomor 85.K/010/IP/2011 tentang kebijakan Rekrutmen yang telah mempertimbangkan Undang-Undang No.13 tentang Ketenagakerjaan, khususnya perlindungan terhadap tenaga kerja. Namun demikian, Kami tidak lengah untuk selalu berupaya mengawasi seluruh Unit Bisnis untuk menjalankan praktek kerja yang adil melalui mekanisme Audit Internal.
The Companies are fully aware of the working practices related to Human Rights issues, among others, are regarding discrimination in the workplace, employee restraint in joining union / association, underage workers involvement, forced labor, etc. Associated with these things, by the end of 2012, we did not involve in discrimination cases in the workplace [HR4]. We ensured that all Business Units had fully provided union / association right to the employees where such right had been listed in the PKB that we had and we did not involve underage workers nor forced labor [HR5, HR6, HR7]. This is in accordance with the Directors decree number 85.K/010/IP/2011 about Recruitment policies that have considered Recruitment Act No. 13 on Labour, in particular the protection of labor. However, we tried not to be careless and always monitored the entire Business Units in carrying out fair working practices through Internal Audit mechanism.
Terkait pemberlakuan kebijakan baru atau perubahan atas kebijakan lama dari pihak manajemen, Perusahaan tidak mengatur secara spesifik mengenai tenggang waktu minimum pemberitahuan sebelum diberlakukan. Namun, Perusahaan senantiasa mempertimbangkan sisi kesiapan para pegawai dan selalu mengkomunikasikan hal tersebut melalui saluran komunikasi yang ada, seperti surat resmi, jaringan intranet, dan lain-lain. [LA5]
Related to the implementation of new policies or changes upon the management's old policies, the company did not specifically regulate the minimum notice period before being implemented. However, the company continued to consider the readiness of employees and always communicated through existing communication channels, such as official letters, intranet, etc. [LA5]
Komposisi SDM Human Resources Composition Jumlah pegawai Indonesia Power (per 31 Desember 2012) adalah sebanyak 3.526 pegawai, yang terdiri dari 3.498 orang pegawai aktif (tidak termasuk jumlah Direksi sebanyak 5 orang) dan 28 orang Pegawai Memasuki Masa Persiapan Pensiun. Jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun 2011 [2.8, LA1]. Penurunan jumlah pegawai Indonesia Power disebabkan oleh banyaknya jumlah pegawai yang memasuki usia pensiun.
The number of Indonesia Power employees (per December 31st, 2012) is 3,526 employees, consisting of 3,498 active employees (not including the number of directors by 5 people) and 28 employees entering Retirement Preparation Period. It is lower than the number in 2011 [2.8, LA1]. The decrease was caused by a large number of employees had reached their retirement age.
3,696 3,526
Jumlah Total Pegawai Total Number of Employee
3,412
2010
114
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
2011
2012
Community Development
A. Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2010 - 2012
A. Employee Composition Based on Education Level in 2010 - 2012
Pendidikan Education Pegawai Aktif S2 & S3 S1 Diploma SMU SLTP/SD Jumlah Pegawai Aktif Masa Persiapan Pensiun (MPP) Jumlah Pegawai Keseluruhan
Active Employee Master & Doctor's Degree Bachelor's Degree Diploma Senior High School Junior High/ Elementary School Total Active Employee Pre-Pension Preparation Total Number of Employee
2010
2011
2012
43 575 314 2.163 280 3.375 37 3.412
102 862 481 1.979 235 3.659 37 3.696
90 844 462 1902 200 3.498* 28 3.526
* Jumlah pegawai tidak termasuk anggota BOD sebanyak 5 orang The number of employees does not include 5 members of BOD
Pada tahun 2012, walaupun jumlah pegawai Indonesia Power mengalami penurunan, namun komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan cenderung stabil. Hal tersebut membuktikan bahwa Indonesia Power dapat mengantisipasi terjadinya gap tingkat pendidikan akibat jumlah pegawai yang memasuki masa pensiun pada periode sebelumnya.
In 2012, although the number of Indonesia Power employees decreased, the composition of employees based on education level remained stable. It showed that Indonesia Power could anticipate the education level gap caused by the number of employees retiring in the previous period.
B. Komposisi Tenaga Kerja berdasarkan Status Kepegawaian Tahun 2010 - 2012 [LA1]
B. Workforce Composition based on Employment Status in 2010 - 2012 [LA1]
Status Pegawai Aktif Non Pegawai (Outsourcing, Tenaga Kerja Waktu Tertentu) Siswa Pra Jabatan Total
Active Employee Non Employee (Outsourcing, Part Time Labor) Pre-Service Student Total
2010
2011
2012
3.375 13
3.659 33
3.498* 41
117 3.505
337 4.029
152 3.691
* Jumlah pegawai tidak termasuk anggota Direksi sebanyak lima orang The number of employees does not include five members of Board of Directors
C. Komposisi Pegawai berdasarkan Unit Bisnis [LA1] No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
C. Employee Composition based on Business Units [LA1]
Unit Kerja Business Unit Kantor Pusat UBP Suralaya UBP Priok UBP Saguling UBP Kamojang UBP Semarang UBP Mrica UBP Perak & Grati UBP Bali UB Pemeliharaan UB Operasi & Pemeliharaan JUMLAH
Head Office Suralaya GBU Priok GBU Saguling GBU Kamojang GBU Semarang GBU Mrica GBU Perak & Grati GBU Bali GBU Maintenance BU Operation & Maintenance BU TOTAL
2010
2011
2012
274 751 321 352 314 324 317 212 235 113 162 3.375
336 759 314 351 307 356 300 226 245 137 328 3.659
346 723 361 302 289 335 274 231 238 129 330 3.498*
* Jumlah pegawai tidak termasuk anggota BOD sebanyak 5 orang The number of employees does not include 5 members of BOD
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
115
Pemberdayaan Masyarakat
D. Komposisi Pegawai berdasarkan Jenis Kelamin 2010 - 2012 [LA13]
D. Employee Composition based on Gender 2010 - 2012 [LA13]
Jenis Kelamin Gender
2010
2011
2012
Pria Wanita Jumlah
3.051 324 3.375
3.267 392 3.659
3.116 382 3.498*
Male Female Total
* Jumlah pegawai tidak termasuk anggota BOD sebanyak 5 orang The number of employees does not include 5 members of BOD
E. Komposisi Pegawai Aktif berdasarkan Jenjang Jabatan Tahun 2010 - 2012 [LA13] Sebutan Jabatan Name of Position
Jenjang Jabatan Job Rank
Direksi Board of Directors Eksekutif Utama Top Executive
Eksekutif Senior Senior Executive
Eksekutif Executive Penyelia Atas Higher Level Supervisor Penyelia Dasar Lower Level Supervisor Pelaksana Practitioner
E. Active Employee Composition based on Position Level in 2010 - 2012 [LA13]
Struktural Structural
Fungsional Functional
2011
2012
5
5
5
5
6
9
63
61
66
Kepala Satuan Sekretaris Perusahaan General Manager UBP Suralaya General Manager UB Pemeliharaan Kepala Divisi Kepala Departemen Kepala Bidang General Manager Deputi GM UBP Suralaya Deputi GM UB Pemeliharaan Manajer
Head of Unit Corporate Secretary General Manager of Suralaya GBU General Manager of MBU Division Head Head of Department Head of Section General Manager Deputy GM of Suralaya GBU Deputy GM of MBU Manager
Ahli Auditor
Expert Auditor
188
208
215
Supervisor Senior
Senior Supervisor
Ahli Madya
Associate Expert
466
535
509
Supervisor
Supervisor
Ahli Muda
Junior Expert
544
582
616
Pelaksana Senior Operator Senior Teknisi Senior Pelaksana Operator Teknisi
Senior Practitioner Senior Operator Senior Technician Practitioner Operator Technician
2.104
2.262
2.083
3.375
3.659
3.503
Ahli Utama
Main Expert
Ahli Senior
Senior Expert
Auditor Senior
Senior Auditor
Jumlah Pegawai Total of Employee
Berdasarkan jenjang jabatan, Perusahaan mengelompokkan jabatan berdasarkan jabatan struktural dan jabatan fungsional sesuai Keputusan Direksi Nomor 37.K/010/IP/2010 tanggal 27 April 2010.
116
2010
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Based on the hierarchy, the company classified positions based on structural and functional positions according to the Decree of The Board of Directors No. 37.K/010/IP/2010 on April 27th, 2010.
Community Development
F. Komposisi Pegawai Aktif berdasarkan Kelompok Jabatan dan Jenis Kelamin [LA13] No
1 2 3 4 5
2010
Kelompok Jabatan Job Category Eksekutif Utama Eksekutif Senior Eksekutif Penyelia Pelaksana JUMLAH
F. Active Employee Composition based on Position and Gender [LA13]
Top Executive Senior Executive Executive Supervisor Practitioner TOTAL
G. Komposisi Pegawai berdasarkan Usia Tahun 2010 - 2012 [LA13]
2011
2012
Pria Male
Wanita Female
Pria Male
Wanita Female
Pria Male
9 53 172 933 1.884 3.051
3 8 16 77 220 324
8 54 187 1.027 1.991 3.267
3 7 21 90 271 392
8 59 183 1.032 1.834 3.116
2010
2011
2012
18-25 26-30 31-35 36-40 41-45 46-50 51-54 55 Masa Persiapan Pensiun (MPP) Pre-Retirement Preparation Jumlah Pegawai Total of Employee
225 458 150 536 407 857 643 99 37 3.412
499 592 141 451 451 723 680 22 37 3.696
395 631 177 391 487 606 700 111 28 3.526
164
1 7 32 93 249 382
G. Employee Composition based on Age in 2010 - 2012 [LA13]
Usia Age
Jika dihitung sejak tahun 2012, jumlah pegawai yang akan pensiun lima tahun kedepan adalah sebagai berikut: [EU15]
Wanita Female
If calculated since 2012, the total of employees who will retire in the next five years is as follows: [EU15]
172
193 171
111
2010
2011
2012
Dalam menghadapi tantangan yang akan Perusahaan hadapi terkait pegawai yang akan memasuki masa pensiun dalam lima tahun kedepan, Indonesia Power senantiasa mengoptimalkan jumlah dan kompetensi pegawai yang ada dan mengevaluasi jabatan-jabatan sesuai dengan tujuan perusahaan untuk menjadi organisasi yang ramping untuk menjaga dan meningkatkan kinerja perusahaan. [EU15]
2013
2014
In facing the challenges of employee retirement in the next five years, Indonesia Power always optimize the number and competencies of existing employees and evaluate the positions in accordance with the Company's goal of becoming a lean organization to maintain and improve the company's performance. [EU15]
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
117
Pemberdayaan Masyarakat
H. Tingkat Turnover Pegawai Tetap
H. Jobholder Turnover Rate
Tingkat turnover pegawai Indonesia Power pada tahun 2012 adalah 4,97% [LA2]. Pada periode pelaporan, terdapat 7 orang pegawai yang diberhentikan karena alasan tindakan disiplin pegawai, alasan kesehatan dan keluarga.
Indonesia Power employee turnover rate in 2012 was 4.97% [LA2]. In the reporting period, there were 7 employees dismissed due to employee disciplinary action, health and family reasons.
Penyebab Cause Pensiun Meninggal Dunia Mengundurkan Diri Diberhentikan JUMLAH
Retirement Death Resigning Dismisssed TOTAL
Dengan adanya peningkatan jumlah pegawai yang mengundurkan diri dan diberhentikan, maka Indonesia Power terus berupaya untuk meningkatkan tingkat keterkaitan pegawai untuk mencapai angka best practice sebesar 29%. Antisipasi yang sudah dilakukan oleh Perusahaan diantaranya dengan cara melakukan sosialisasi tentang ketentuan waktu kerja melalui email. Untuk meningkatkan engagement Pegawai, Perusahaan juga melakukan sosialisasi dan penyebaran informasi tentang Perusahaan melalui media-media yang tersedia di Perusahaan, baik melalui TV Wall, email, Papan Pengumuman, dan saat Coffee Morning.
2010
2011
2012
96 11 2 109
89 15 5 1 110
149 12 6 7 174
With the increase in the number of employees who resigned and dismissed, then Indonesia Power continually strive to improve the level of employee engagement to achieve best practice figure of 29%. Anticipation has been done by Company by way of socialization of the working time regulations via email. To improve employee engagement, Company also conducts outreach and dissemination information about the Company through the media available in the Company, either through TV Wall, email, Blackboard Announcements, and Coffee Morning Forum.
Rekrutmen & Seleksi Pegawai Employee Recruitment & Selection Perkembangan Perusahaan yang semakin pesat dan tantangan bisnis yang semakin meningkat, mau tidak mau menuntut peningkatan kinerja operasional yang berakibat pada peningkatan kebutuhan dan kualitas pegawai. Hal ini menjadi alasan bagi Perusahaan untuk terus melakukan rekrutmen dan seleksi dalam rangka penerimaan pegawai baru yang berkualitas dan kompeten dalam mencapai target perusahaan. Untuk itu, Kami memiliki program rekrutmen dan seleksi karyawan yang dirancang sesuai dengan kebutuhan Perusahaan. Program tersebut antara lain: [EU14]
No A
118
Kategori Program Rekrutmen dan Seleksi Recruitment and Selection Program Category
The rapid development of the Company and the increase of business challenges, inevitably require an increase in operating performance resulting in the improvement of employee quality and needs. This is the reason for the company to continually conduct recruitment and selection in the context of hiring qualified and competent new employee in achieving its goals. Therefore, we have employee recruitment and selection programs which are designed according to the needs of the company. The programs include: [EU14]
Tahap Seleksi Selection Phase
INTERNAL
INTERNAL
Berasal dari Indonesia Power
By Indonesia Power
1. Seleksi Administrasi 2. Seleksi Kriteria Talenta 3. Seleksi Kompetensi
Berasal dari Group PLn
By PLN Group
Seleksi Administrasi Administrative Selection
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
1. Administrative Selection 2. Talent Criteria Selection 3. Competencies Selection
Deskripsi Description
Pegawai internal diberikan kesempatan melamar jabatan jabatan kosong di Perusahaan
Internal employees are given the opportunity to apply the vacant positions in the Company
Pegawai dari perusahaan lain di Group PLN dapat direkrut untuk mengisi jabatan kosong di Indonesia Power melalui mekanisme program Tugas Karya. Status pegawai tersebut adalah Pegawai Tugas Karya dan masa kerjanya diatur per periode dimana 1 periode adalah 3 tahun.
Employees of other companies in PLN Group can be recruited to fill the vacant positions in Indonesia Power through the Work Tasks program mechanism. The employee status is Work Task Employee and his tenure is set per 3 year period.
Community Development
No B
Kategori Program Rekrutmen dan Seleksi Recruitment and Selection Program Category
Tahap Seleksi Selection Phase
Deskripsi Description
EKSTERNAL
EXTERNAL
Umum
General
Rekrutmen umum tingkat S1 dan D3
General recruitment for undergraduate (S1) and Diploma (D3) levels
1. Administrasi 2. Akademis 3. Psikologis 4. Kesehatan 5. Wawancara Kompetensi
1. 2. 3. 4. 5.
Administrative Academic Psychological Test Medical tests Competency interview
Dilaksanakan melalui pengumuman secara terbuka bagi lulusan lembaga pendidikan, pasar tenaga kerja, dan institusi lain melalui website Indonesia Power, iklan di media massa, dan iklan poster pada Perguruan Tinggi.
Implemented through an open announcement to graduates of educational institutions, labor market and other institutions through the website of Indonesia Power, ads in the mass media, and advertising posters at colleges.
Rekrutmen umum untuk tingkat SMA
General recruitment for high school level
1. Administrasi 2. Akademis 3. Psikologis 4. Kesehatan 5. Wawancara kompetensi
1. 2. 3. 4. 5.
Administrative Academic Psychological Test Medical tests Competency interview
Dilaksanakan melalui pengumuman secara terbuka bagi lulusan lembaga pendidikan, pasar tenaga kerja, dan institusi lain melalui website Indonesia Power, iklan di media massa, dan iklan poster pada SLTA.
Implemented through an open announcement to graduates of educational institutions, labor market and other institutions through the website of Indonesia Power, ads in the mass media, and advertising posters at high schools.
Khusus
Specific 1. Administrasi 2. Akademis 3. Psikologis 4. Seleksi kompetensi bidang 5. Wawancara teknis
1. 2. 3. 4.
Administrative Academic Psychological Test Competency Selection 5. Technical interview
Merupakan bagian dari pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan yang sekaligus menjadi sumber pemenuhan tenaga kerja untuk tingkat pendidikan S2, S1, D4, D3.
Is part of corporate social responsibility implementation and as source of labor fulifillment for S2, S1, D4, D3 educational level.
Pada rekrutmen 2012, target peserta yang dijaring adalah mahasiswa D3 dari beberapa Perguruan Tinggi dari STT PLN, PNJ, Polines, dan Polinema.
On the recruitment in 2012, the target participants were D3 students of several colleges namely STT PLN, PNJ, Polines, and Polinema.
Cooperative Education Cooperative Program (program Education Program co-op) (co-op program)
Berdasarkan penjabaran program rekrutmen dan seleksi tersebut, Perusahaan tidak memiliki kebijakan khusus untuk memprioritaskan penerimaan pegawai lokal, untuk menempati posisi tertentu termasuk manajemen senior. Namun Indonesia Power memberikan kesempatan yang sama dan adil kepada masyarakat secara luas, termasuk masyarakat lokal yang berada di sekitar lokasi operasi Perusahaan, untuk mengikuti program seleksi dan rekrutmen sesuai dengan prosedur yang ada. [EC7]
Based on the elaboration of the recruitment and selection programs, the company did not have special policies for prioritizing local employees acceptance, to occupy certain positions including senior management. However Indonesia Power provided an equal and fair opportunity to the community widely, including local communities around the location of company's operation, to follow the selection and recruitment program in accordance with the existing procedure. [EC7]
Melalui program tersebut, pada akhir tahun 2012, Kami berhasil menjaring pegawai baru yang kompetitif sebanyak 135 orang dari lulusan D1/SLTA, 73 orang dari lulusan D3, dan 79 orang dari lulusan S1.
Through those programs, at the end of 2012, we managed to recruit competitive new employees up to 135 people from D1/high school, 73 people from D3 and 79 people from S1 graduates.
Realisasi Rekrutmen Pegawai Indonesia Power 2010 - 2012 Indonesia Power Employee Recruitment Realization period 2010 - 2012
No
1 2 3
Tahun Year 2010 2011 2012
Tingkat Pendidikan Education Level S1
D3
D1/SLTA
Jumlah Total
158 79
82 73
82 49 135
322 49 287
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
119
Pemberdayaan Masyarakat
Pengembangan SDM Human Resources Development
A. Pendidikan & Pelatihan Pegawai
A. Employee Education & Training
Secara konsisten, Kami terus berupaya mengembangkan kualitas para pegawai melalui berbagai program pengembangan termasuk kegiatan pendidikan dan pelatihan pegawai. Program pengembangan pegawai tersebut didasarkan pada kompetensi yang dimiliki individu, baik kompetensi dasar maupun teknis sehingga para pegawai mampu menjawab tantangan pekerjaan mereka sekaligus sebagai pemenuhan syarat pengembangan karir mereka. Berikut merupakan kegiatan pendidikan dan pelatihan yang Kami lakukan sepanjang tahun 2012: [LA11, SO3]
We consistently strive to develop employees quality through various development programs including employee educational and training activities. These employee development programs are based on the competencies owned by individual, both basic and technical competencies so that the employees are able to meet their job challenges and as the fulfillment of their career development qualifications. The following are the educational and training activities we performed throughout the year 2012: [LA11, SO3]
No 1 2 3 4 5
Jenis Pendidikan dan Pelatihan Type of Education and Training Seleksi Pegawai Baru Diklat Pembidangan Diklat Penunjang Diklat Penjenjangan Diklat Pembekalan Masa Purna Bakti
New Employees Selection Job Descriptions Training Supporting Training Hierarchy Training Retirement Preparatory Training
Diklat Pembekalan Masa Purna Bakti dilaksanakan sebagai bentuk perhatian Kami terhadap para pegawai yang akan segera memasuki fase purnabakti dengan memberikan materi pelatihan khusus untuk membantu kesiapan mereka menghadapi masa pensiun. Materi pelatihan tersebut antara lain [LA11] :
No 1 2 3 4
Tahun Year
Jumlah Pegawai Total of Employee
Jumlah HOP HOP Total
2010 2011 2012
3.375 3.659 3.498
33.750 36.590 34.980
120
The elaboration of total time spent on the training based on the position category in the hierarchical structure of Indonesia Power is as follows: [LA10]
Jenjang Jabatan Job Level Direksi Eksekutif Utama Eksekutif Senior Eksekutif Penyelia Atas Penyelia Dasar Pelaksana
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
10 10 10 10
Cumulatively, the average amount of time used for training within one year in 2012 was 34.980 HOP/year.
Penjabaran total waktu yang digunakan untuk pelatihan tersebut berdasarkan kategori jabatan pada struktur hirarki Indonesia Power adalah sebagai berikut: [LA10]
1 2 3 4 5 6 7
Jumlah Peserta Total of Participants
Mindset Debriefing Healthy Lifestyle Financial Management Business / Entrepreneurship Management
Secara kumulatif, jumlah waktu rata-rata yang digunakan untuk pelatihan selama satu tahun pada 2012 adalah 34.980 HOP/tahun.
No
152 790 913 12 10
In addition, we also paid attention to the employees who would soon retire by performing specific trainings in order to make them ready for the retirement. Those training, among others [LA11]:
Jenis Pelatihan Type of Training Pembekalan Mindset Pola Hidup Sehat Pengelolaan Keuangan Pengelolaan Bisnis / Wirausaha
Jumlah Peserta Number of Participants
Directors Main Executives Senior Executives Executives Higher Supervisor Lower Supervisor Practitioner
HOP/tahun HOP/year 2 14 29 22 27 19 17
Community Development
Sebagai bentuk keseriusan Kami dalam menjaga hak-hak asasi manusia para pegawai dan seluruh pemangku kepentingan melalui kegiatan pengembangan SDM, secara umum materimateri program pengembangan yang diselenggarakan untuk pegawai internal, seperti Auditor dan Tim Komite Pemeriksa Pelanggaran Disiplin Pegawai/KP2DP, oleh Indonesia Power telah mengandung nilai-nilai HAM [HR3].
We showed the seriousness in protecting the employee and all stakeholders human rights through the development of human resources. In general, the development program materials organized for internal employees (eg auditors and the Employee Discipline Violation Audit Committee/KP2DP) by Indonesia Power already contained the human rights values [HR3].
Sedangkan bagi pegawai yang bersifat outsource, khususnya para petugas keamanan, Kami telah memastikan bahwa pihak penyelenggara telah memiliki SOP pelatihan terkait kepatuhan akan HAM pada seluruh unit bisnis yang Kami miliki [HR8]. Selain itu, Indonesia Power juga melakukan kerjasama dengan pihak POLRI melakukan refreshment training bagi petugas keamanan Perusahaan.
As for outsourced employees, especially the security officers, we had ensured that the organizers already had relevant training SOP regarding adherence to human rights in all business units that we had [HR8]. In addition, Indonesia Power had a special training program on human rights for security officers who worked together with the Republic of Indonesia Police Department.
B. Realisasi Anggaran Untuk Pengembangan SDM
B. Actual Budget for Human Resources Development
Pada tahun 2012, total investasi yang Kami alokasikan untuk program pengembangan SDM adalah sebesar Rp.81,45 miliar. Jika dibandingkan dengan tahun 2011, angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 35,15%. Rincian realisasi investasi pada pengembangan SDM Kami dari tahun 2010 hingga 2012 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
In 2012, the total investment that we allocated to human resources development program was Rp.81,45 billion. Compared with the total investment in 2011, that number had increased by 35,15%. The details of our actual investment in human resources development from 2010 to 2012 can be seen in the following table (in thousands):
Tahun Year
Jumlah Pegawai Total of Employee
Jumlah HOP HOP Total
2010 2011 2012
3.375 3.659 3.498
33.750 36.590 34.980
Total Biaya (x Rp.1.000) Cost Total (x Rp.1.000)
Realisasi Biaya HOP (x Rp.1.000) Cost Realization of HOP (x Rp.1.000)
20.042.328 60.270.698 81.454.121
594 1.647 2.329
Penilaian Kinerja Pegawai Employee Performance Assessment Untuk melakukan penilaian (assessment) pegawai, Kami menerapkan sistem multi rater 360 degree assessment melalui aplikasi Sistem Manajemen Kinerja Pegawai (SIMKP). Penilaian ini dilakukan oleh atasan langsung, rekan satu level/unit kerja dan bawahan terkait. Hasil penilaian tidak hanya menjadi dasar pertimbangan untuk pemberian reward dan pengembangan karir pegawai seperti promosi, rotasi, peningkatan remunerasi dan sebagainya, tetapi juga menjadi dasar bagi pemberian punishment dalam bentuk penundaan kenaikan grade, demosi, sampai pemutusan hubungan kerja. Penilaian dilakukan secara berkala setiap 6 bulan sekali. Pada tahun 2012, seluruh pegawai telah menerima penilaian atas performa [LA12], dan 25% atau 876 orang diantaranya telah mendapatkan kenaikan Grade atau Level Kompetensi sebagai dampak dari hasil penilaian kinerjanya pada tahun tersebut.
To make an employee appraisal (assessment), we implement multi rater 360 degree assessment through the application of Employee Performance Management System (EPMS). This assessment is conducted by the immediate supervisor, a peer in the same level / work unit and related subordinate. Assessment results not only become the basic considerations for reward system and employee career development such as promotion, rotation, improved remuneration, etc., but also the basis for increment grade delay, demotion, to termination of employment. Assessment is conducted regularly every 6 months. In 2012, all employees had received a performance assessment, whereas for career development and competency assessment had been conducted for 25% employee or as many as 876 people [LA12].
Kesejahteraan Pegawai Employee Welfare Pada periode pelaporan, total beban kepegawaian Perusahaan meningkat menjadi Rp.1,23 triliun dari tahun 2011 yaitu sebesar Rp.1,1 triliun. Beban kepegawaian tersebut merupakan bentuk perhatian Perusahaan terhadap kesejahteraan pegawai yang terdiri dari Tunjangan Pegawai, Gaji Pegawai, Imbalan Kerja dan Pengobatan. Berikut rincian beban kepegawaian tersebut:
In the reporting period, the Company's total personnel expenses increased to Rp.1.23 trillion from the year 2011 in the amount of Rp.1.10 trillion. The personnel expenses were the form of company’s concern to the welfare of employees consisting of employee allowances, salaries, benefits and healthcare. The following is the details of personnel expenses:
(dalam jutaan rupiah) (in million rupiah)
No 1 2 3 4
Tunjangan Pegawai Gaji Pegawai Imbalan Kerja Pengobatan
Employee Allowances Employee Salaries Benefits Healthcare
2010
2011
2010
399.844 279.348 259.446 37.820
445.089 273.563 340.452 38.569
552.879 279.026 362.909 39.067
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
121
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam menentukan besaran gaji (Pay for Person), Indonesia Power senantiasa memperhatikan aspek aturan hukum yang mengatur upah minimum dan kelayakan yang didasarkan pada beberapa indikator termasuk inflasi (cost of living allowance). Besaran gaji yang diterima oleh pegawai Kami pada awal jenjang karir mereka berada diatas Upah Minimum Provinsi dimana Kami beroperasi [EC5]. Selain itu, Kami tidak membedakan besaran gaji berdasarkan perbedaan yang mengandung unsur SARA maupun gender [LA14]. Perusahaan juga menerapkan sistem Pay for Position yang diberikan atas dasar jenjang jabatan, tingkat jabatan, dan kelompok lokasi dalam daerah kerja yang bersifat tetap. Untuk menghargai prestasi kerja pegawai, Kami menerapkan sistem Pay for Performance yang besaran finansialnya didasarkan atas prestasi kerja pegawai yang dicapai baik secara individu, maupun kelompok, sehingga mereka akan terpacu untuk menjaga dan terus meningkatkan kualitas kinerjanya.
In determining the grade rates, Indonesia Power always considers the regulation of minimum wage and eligibility which is based on several indicators, including inflation (cost of living allowance). The amount of salary received by our employees at the beginning their career path is above Provincial Minimum Wage where we operate [EC5]. Moreover, we do not discriminate the amount of salary based on differences which contain the elements of SARA (race, religion, ethnic and intergroup) or gender [LA14]. The company also introduced the Pay for Position system which was given on the basis of hierarchy, position level, and location group in areas and was fixed in its amount. To reward employee performance, we implemented Pay for Performance system which financial amount was based on the employees’ performance achieved either individually or in groups, so they would be encouraged to maintain and continue to improve the quality of their performance.
Selain itu, Perusahaan juga memberikan benefit lain bagi pegawai, baik tetap maupun tidak tetap, diluar dari komponen beban kepegawaian diatas yang secara rinci dapat dilihat dari tabel berikut: [LA3]
In addition, the Company also provides other benefits for employees, both jobholder and non-jobholder, outside of the above components of personnel expenses which in detail can be seen from the following table: [LA3]
No
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pegawai Tetap Permanent Employee
Manfaat Pegawai Employee Benefit Fasilitas Rumah jabatan* Bantuan Fasilitas Sewa Rumah (BFSR) ** Dormitory *** Kendaraan Dinas Perjalanan Dinas Sarana Kerja Benefit Tunjangan Hari Tua Pemeliharaan Kesehatan Tunjangan Kecelakaan Kerja Uang Pelepasan bagi Pegawai yang berhenti bekerja Pendidikan dan Pelatihan Bantuan Pemakaman dan Duka Cita Pakaian Dinas Family Gathering Bantuan Bencana Alam Iuran Jamsostek
Facility Home Office Rent Assistance Facility (BFSR) ** Dormitory Service Vehicles Official Trips Working Facilities Benefit Pension Allowance Healthcare Employment Injury Benefits Severence Allowance for employees who stop working Education and Training Funeral Donation and bereavement Uniforms Family Gathering Natural Disaster Relief Workers' social security contributions
-
-
-
-
-
* Untuk jabatan Direksi, GM Unit Bisnis, Deputy GM Unit Bisnis, Eksekutif Struktural di Unit Bisnis, dan Pimpinan Unit / Sub Unit Pembangkit ** Untuk pejabat struktural yang tidak mendapat fasilitas Rumah Jabatan (Eksekutif Utama, Eksekutif Senior, dan Eksekutif) *** Untuk jabatan Operator & Teknisi yang memiliki jam kerja shift * For the Directors, GM of Business Unit, Deputy GM of Business Unit, Structural Executives of Business Unit and Heads of Plant Unit / Sub Unit ** For the structural officers who do not receive Home Office facilities (Chief Executive, Senior Executive, and Executive) *** For the Operators & Technicians who have shift work hours
122
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Pegawai Tidak Tetap Non-Permanent Employee
Perusahaan juga memperhatikan pegawai dalam menjamin hari tuanya dengan mendaftarkan para pegawai pada Yayasan Dana Pensiun PLN dalam bentuk program manfaat pasti, yaitu program pensiun yang manfaatnya ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun atau program pensiun lain yang bukan merupakan Progran Pensiun Iuran Pasti (UU Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun) [EC3]. Tujuan dari Program Pensiun Manfaat Pasti ini adalah untuk memelihara kesinambungan penghasilan pegawai, selaku Peserta, setelah berhenti bekerja, baik bagi dirinya maupun Pihak Yang Berhak (Janda / Duda / Anak). Dana Pensiun PLN menghimpun dana dari Iuran Peserta dan Iuran Pemberi Kerja, masing-masing sebesar 6% dan 11,21% dari tarif Gaji Dasar Pegawai, yang dikembangkan sesuai dengan arahan investasi dari Pendiri. Dana yang dihimpun dan hasil pengembangannya digunakan untuk membayar Manfaat Pensiun serta biaya yang berkaitan dengan pengelolaan Dana Pensiun PLN.
Company also paid attention to its employees in assuring their old age by enrolling them in PLN Pension Fund Foundation in the form of defined benefit plan, which is the pension plan of which benefit is defined in the Pension Fund regulations or any other pension plan which is not a Defined Contribution Pension Plan (Act No. 11 of 1992 on Pension Fund) [EC3]. The purpose of the Defined Benefit Pension Plan is to maintain the continuity of employees’ income, as participants, after retiring, both for themselves and the Entitled Party (Widow / Widower / Children). PLN Pension Fund raised funds from the participants and the employer’s contribution, respectively 6% and 11.21% of the employees’ basic salary rate, which was developed in accordance with the investment direction of Founder. Funds raised and its development proceeds were used to pay the Pension Benefit and costs associated with the management of PLN Pension Fund.
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
123
Pemberdayaan Masyarakat
Kinerja Tanggung Jawab Atas Dampak Produk
Responsibility Performance on Products Impacts
Komitmen terhadap Pelanggan Commitment towards Customer Sebagai salah satu anak perusahaan PT. PLN yang terikat dengan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dalam hal operasi dan pemeliharaan aset pembangkit, Indonesia Power berupaya untuk memenuhi seluruh butir (seperti kapasitas desain, batas-batas frekuensi, daya reaktif, startup unit, dan kecepatan naik turun beban) yang disyaratkan oleh PJBTL. Selain itu, terdapat hal-hal lain yang harus dipenuhi diluar perjanjian, yaitu persyaratan dari harapan pelanggan seperti avalaibility (EAF, SdoF, EFOR), harga yang ekonomis, dan ketepatan jadwal pemeliharaan (SOF). [PR3] As a subsidiary of PT. PLN which is bound with the Power Purchase Agreement (PPA) in terms of operation and maintenance of plant assets, Indonesia Power strives to meet the whole provisions (such as design capacity, frequency limits, reactive power, startup unit, and load fluctuation velocity) required in PPA. In addition, there are other things that have to be fulfilled outside of the agreement, which are the terms of customers expectations such as avalaibility (EAF, SdOF, EFOR), economic price, and precision of maintenance schedule (SOF). [PR3]
124
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Komitmen terhadap Pelanggan Commitment towards Customer
124
Pangsa Pasar dan Persaingan yang Adil Market Share and Fair Competition
129
Aktivitas komunikasi yang dibangun oleh Indonesia Power kepada pelanggan yaitu PT. PLN (Persero) antara lain: [PR6] 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Rapat operasi sistem jawa-Bali, sekali setahun Rapat alokasi energi, bulanan Kunjungan kerja informal ke pelanggan, bulanan Gathering/sosialisasi dengan pelanggan, minimal sekali setahun oleh setiap UBP secara bergantian. Komunikasi secara online melalui penggunaan aplikasi Official Letter, bulanan Telpon, email, dan SMS Survei Kepuasan Pelanggan, tahunan
Communication activities built by Indonesia Power to the customers through PLN Java-Bali Load Control Center and Channeling (P3B JB) and PLN Distribution, include: [PR6] 1. Java-Bali system operation meeting, once a year 2. Energy allocation meeting, monthly 3. Formal visit to customers, monthly 4. Gathering / socializing with customers, at least once a year alternately by each GBU 5. Online communication through the use of Application 6. Official Letter, monthly 7. Phone, email, and text 8. Customer Satisfaction Survey, annually
Komunikasi tersebut dibangun sebagai bentuk tanggung jawab Kami dalam pemenuhan hak-hak pelanggan dalam memperoleh informasi mengenai kinerja produk Kami. Pada tahun 2012, tidak ada pengaduan mengenai ketidakpatuhan terhadap peraturan terkait dengan penyediaan informasi produk dan komunikasi pemasaran. [PR4, PR7]
The communication is constructed as a form of our responsibility in fulfilling the customer's rights of obtaining information regarding our products performance. In 2012, there were no complaints regarding regulations noncompliance related to the provision of product information and marketing communications. [PR4, PR7]
Dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan, Indonesia Power secara konsisten terus melakukan upaya peningkatan kualitas produknya termasuk dalam hal pengelolaan yang berkaitan dengan risiko kesehatan dan keamanan yang mungkin ditimbulkan. Kebijakan dan prosedur K3 yang diterapkan oleh Indonesia Power pada lingkungan kerja telah dibahas pada Bab K3. Aspek kesehatan dan keselamatan pelanggan tidak terkait langsung dengan Indonesia Power karena Kami tidak menyalurkan listrik langsung kepada pengguna akhir. Secara teknis proses pendistribusian energi listrik yang dilakukan melalui jaringan transmisi kepada Unit PT. PLN (Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa-Bali/P3BJB dan PLN Distribusi) telah memenuhi standar operasional dan secara berkala dilakukan perawatan oleh petugas lapangan sehingga tidak berdampak secara signifikan terhadap lingkungan [PR1, EN29]. Pada tahun 2012, tidak ada pengaduan mengenai aspek kesehatan dan keselamatan terkait dengan pendistribusian listrik kepada pelanggan dan pengaduan mengenai privacy pelanggan. [PR2, PR8]
In providing the best service for customers, Indonesia Power had consistently made efforts to enhance the quality of its products, including in the case relating to the management of health and safety risks that might appear. The OHS policies and procedures applied by Indonesian Power on the working environment had been discussed in OHS Chapter. For the sake of customers health and safety, We did not deliver electricity directly to end users. Technically, the process of electricity distribution through transmission network to PT. PLN units (Java-Bali Distribution Load Control Center and Channeling/P3BJB and PLN Distribution) had met the operational standards, also maintenance was conducted by field officers periodically so that no significant impact on the environment occured [PR1, EN29]. In 2012, there was no complaint regarding the health and safety aspects associated with the distribution of electricity to customers nor regarding the protection of freedom (privacy). [PR2, PR8]
Sepanjang tahun 2012, Indonesia Power tidak pernah menerima sanksi denda atau sanksi hukum yang terkait dengan peraturan pengadaan dan regulasi mengenai penggunaan produk atau jasa maupun informasi atau komunikasi pemasaran. [PR9, EN27]
in 2012, Indonesia Power never received legal penalties or sanctions associated with procurement rules and regulations regarding the use of products or services nor information or marketing communications. [PR9, EN27]
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
125
Kinerja Tanggung Jawab Atas Dampak Produk
Skema Distribusi Tenaga Listrik dari Indonesia Power ke P3BJB Electricity Distribution Scheme from Indonesia Power to P3BJB
Gardu Listrik Sub-Station
Gardu Distribusi
Distribution Station
Jaringan Distribusi Distribution Network
Beban Konsumen Load (Consumer)
126
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Responsibility Performance on Products Impacts
Gardu Listrik Sub-Station
Gardu Distribusi
Distribution Station
Beban Konsumen Load (Consumer)
Beban Konsumen Load (Consumer)
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
127
Kinerja Tanggung Jawab Atas Dampak Produk
Nilai Indeks Kepuasan Pelanggan terhadap Indonesia Power tahun 2012 Score of Customer Satisfaction Index towards Indonesia Power in 2012
77.53
Sangat Bagus Very Good
Indonesia Power juga melakukan pengukuran kinerja pelayanannya kepada pelanggan melalui survei kepuasan pelanggan. Survei tersebut dilakukan secara independen dengan menggunakan jasa surveyor. Pada tahun 2012, Indonesia Power mendapatkan nilai Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP) sebesar 77,53 dari skala 100 (>70 tergolong kategori ‘Sangat Bagus’ , dimana pada tahun sebelumnya menggunakan skala 1-5). Pencapaian tersebut melebihi target KPI tahun 2012 yaitu sebesar 70 [PR5]. Indikator yang dinilai didalam survei ini antara lain : 1. Realisasi Karakteristik Operasi di Kontrak (KOK), 2. Keandalan Pembangkit, 3. Ketepatan Laporan (Akurasi dan Waktu), 4. Sikap Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun (5S), 5. Kecepatan Tanggap, 6. Kompetensi Pegawai.
Indonesia Power also conducts the measurement of its service performance to customers through customer satisfaction surveys. The survey was conducted independently by using surveyor services. In 2012, Indonesia Power Customer Satisfaction Index (CSI) scored 77.53 on a scale of 100 (it belonged to the category of ‘Very Good’, whereas in the previous year using a scale of 15). That achievement surpassed the CSI target of year 2012 which was 70 [PR5]. Dimensions assessed in this survey include: 1. Realization of Operating Characteristics in Contract (KOK), 2. Reliability of Plants, 3. Report Precision (Accuracy and Time), 4. Attitude of Smile, Regards, Greetings, Politeness and Courtesy (5S), 5. Speed of Response, 6. Employee Competencies.
77.5
Nilai Kepuasan Pelanggan Indonesia Power Customer Satisfaction Value of Indonesia Power
70.0
76.2
Keterangan: Nilai Kepuasan Pelanggan untuk tahun 2009-2011 merupakan hasil konversi ke dalam skala 1-100 Note: Customer Satisfaction Index for 2009-2011 are converted into 1-100 scale
68.0 2009
2010
2011
Pembangkit Perusahaan tidak pernah dikenakan denda /biaya sanksi-sanksi akibat adanya pelanggaran terhadap peraturan dan hukum lingkungan hidup. [EN28]
128
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
2012
The Plants of the company was never imposed to penaties / sanctions due to violations of environmental laws and regulations. [EN28]
Responsibility Performance on Products Impacts
Pangsa Pasar dan Persaingan yang Adil Market Share and Fair Competition Pangsa Pasar (market share) merupakan persentase penjualan suatu perusahaan terhadap total penjualan di dalam Industri pada waktu dan tempat tertentu. Dalam konteks industri kelistrikan Jawa-Bali, Indonesia Power berbagi pangsa pasar dengan perusahaan lainnya, baik dari pihak Pemerintah seperti PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), Unit Pembangkitan Tanjung Jati B (Tanjung Jati B), Unit Pembangkitan Jawa Bali (UPJB), Unit Pembangkitan Lontar, maupun pembangkit listrik swasta (Independent Power Producer/IPP).
Market share is the percentage of a company's sales to total sales in the industry at a particular time and place. In the context of Java-Bali electricity industry, Indonesian Power is sharing the market with other companies, both from the government like PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), Tanjung Jati Generation Unit B (Tanjung Jati B), Java Bali Generation Unit (UPJB), Lontar Generation Unit, as well as private power plants (Independent Power Producer / IPP).
Berdasarkan data operasional Jawa-Bali, Realisasi pasokan (supply) energi listrik di Jawa Bali Tahun 2012 menurut data operasional Jawa Bali adalah sebesar 145.910 GWh yang dipasok oleh Indonesia Power dan perusahaan lainnya. Realisasi tersebut meningkat 8,51% dibanding realisasi tahun lalu sebesar 134.462 GWh.
Based on the Java-Bali operational data, the actual Java-Bali electricity supply in 2012 amounted to 145 910 GWh which was supplied by Indonesia Power and other companies. That amount increased 8.51% over the last year's amount of 134 462 GWh.
Pada periode pelaporan, Indonesia Power masih menjadi pemimpin pasar (market leader) dengan perolehan pangsa pasar sebesar 25% atau memasok energi listrik sebesar 36.478 GWh. Sementara, PT PJB memasok 19% atau 27.498 GWh, Tanjung Jati B 11% atau 16.633 GWh, UPJB 16% atau 22.824 GWh, Lontar 4% atau 5.671 GWh dan IPP 25% atau 36.326 GWh.
In the reporting period, Indonesia Power was still the market leader in gaining a market share of 25% or supplying electrical energy of 36,478 GWh. While, PT PJB supplied 19% or 27,498 GWh, Tanjung Jati B 11% or 16,633 GWh, UPJB 16% or 22,824 GWh, Lontar 4% or 5,671 GWh and IPP 25% or 36,326 GWh.
Pangsa Pasar Energi Listrik Jawa-Bali
The market share of Java-Bali Electrical Energy
Indonesia Power 32% IPP 22%
Indonesia Power 26%
2011
Indramayu 3% Lontar 3% Cilegon 7% Tj. Jati B. 9%
IPP 23%
PJB 24%
2012
Lontar 3%
PJB 20%
UPJB 17% Tj. Jati B. 11%
Dalam meraup pangsa pasar kelistrikan Jawa-Bali, tidak terdapat praktek monopoli atau persaingan tidak sehat diantara para perusahaan pemasok, termasuk Indonesia Power. Setiap perusahaan bersaing secara adil melalui peningkatan kapabilitas pembangkit dengan strategi operasinya masing-masing. Oleh karena itu, pada periode pelaporan Indonesia Power tidak terlibat kasus hukum terkait pelanggaran ketentuan anti persaingan, anti-trust, dan praktek monopoli. [SO7]
In gaining Java-Bali electricity market share, there was no monopolistic practices or unfair competition among the supplier companies, including Indonesia Power. Each company competed fairly through increased generation capabilities with its operating strategies respectively. Therefore, in the reporting period Indonesia Power was not involved in legal cases related to violation of the provisions of anti-competitive, anti-trust, and monopoly practices. [SO7]
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
129
Referensi Silang GRI G3.1
Referensi Silang GRI G3.1 [3.12] Cross Refference of GRI G3.1 [3.12] Indeks Index
INDIKATOR Analisis dan Strategi Pernyataan dari pejabat pembuat kebijakan yang paling senior dalam organisasi Deskripsi dampak, risiko, dan peluang utama
1.1 1.2
2.1 2.2 2.3 2.4 2.5
Sifat kepemilikan dan bentuk legal Pasar yang dilayani Skala organisasi Perubahan signifikan yang terjadi selama periode laporan terkait ukuran, struktur, dan kepemilikan Penghargaan yang diterima dalam periode laporan
2.6 2.7 2.8 2.9 2.10
Parameter Laporan
130
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Statement from the most senior decisionmaker of the organization Description of key impacts, risks, and opportunities
6, 10 18, 19
Organization Profile
Nama organisasi Merek, produk, dan atau jasa utama Struktur operasional organisasi Lokasi kantor pusat organisasi Jumlah negara di mana perusahaan beroperasi, serta nama negara di mana operasi utama dilaksanakan
Penjelasan dampak dari pernyataan ulang terhadap informasi yang disediakan dalam laporan sebelumnya Perubahan signifikan dari laporan periode sebelumnya Indeks Isi GRI Tabel yang menunjukan lokasi dari Standar Pengungkapan dalam laporan Jaminan Kebijakan dan praktek saat ini yang ditujukan untuk mencari assurance eksternal untuk laporan
Halaman Page
Strategy And Analysis
Profil Organisasi
Profil Laporan Periode pelaporan Tanggal dari laporan sebelumnya yang paling baru Siklus Pelaporan Alamat Kontak Ruang Lingkup dan Batasan Laporan Proses dalam menetapkan isi laporan Batasan laporan Keterbatasan ruang lingkup Dasar untuk melaporkan usaha patungan, perusahaan anak, fasilitas yang disewakan, operasi yang diserahkan kepada pihak ketiga serta entitas lainnya Teknik pengukuran data dan dasar perhitungannya
INDICATORS
Name of the organization Primary brands, products, and/or services Operational structure of the organization Location of organization's headquarters Number of countries where the organization operates, and names of countries with either major operations or that are specifically relevant to the sustainability issues covered in the report Nature of ownership and legal form Markets served Scale of the reporting organization Significant changes during the reporting period regarding size, structure, or ownership Awards received in the reporting period
34 34, 35 38 5, 35 35, 98
34 35 96, 114 39 42
Report Parameters
3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8
3.9 3.10
3.11
3.12
3.13
Report Profile Reporting period Date of most recent previous report Reporting cycle Contact point Report Scope and Boundary Process for defining report content Boundary of the report Limitations on the scope Basis for reporting on joint ventures, subsidiaries, leased facilities, outsourced operations, and other entities that can significantly affect comparability from period to period and/or between organizations Data measurement techniques and the bases of calculations Explanation of the effect of any re-statements of information provided in earlier reports, and the reasons for such re-statement Significant changes from previous reporting periods GRI Content Index Table identifying the location of the Standard Disclosures in the report Assurance Policy and current practice with regard to seeking external assurance for the report
3, 4 4 3 5 5 4 4 4
4
5
5
4, 130
4
Cross Refference of GRI G3.1
INDIKATOR
Indeks Index
Tata Kelola, Komitmen, dan Keterlibatan
4.1 4.2
Jumlah anggota independen dari Badan Pengelola
4.3
Mekanisme rekomendasi untuk pemegang saham dan pegawai kepada Badan Pengelola tertinggi Hubungan antara kompensasi dengan kinerja organisasi Proses yang ada di dalam badan pengelola tertinggi untuk dalam menjamin terhindarnya konflik kepentingan Proses dalam menentukan kualifikasi dan keahlian dari anggota badan pengelola tertinggi Pengembangan secara internal pernyataan misi atau nilai, kode tingkah laku, dan prinsip Prosedur dalam badan pengelola tertinggi untuk mengawasi manajemen Proses dalam mengevaluasi kinerja dari badan pengelola tertinggi Komimen Terhadap Inisiatif Eksternal Penjelasan mengenai bagaimana pendekatan atau prinsip pencegahan digunakan oleh organisasi Piagam, prinsip, atau insiatif lainnya yang dikembangkan secara eksternal Keanggotaan dalam asosiasi Pelibatan Pemangku Kepentingan Daftar kelompok pemangku kepentingan yang dilibatkan oleh organisasi Dasar yang digunakan dalam mengidentifikasi dan memilih pemangku kepentingan yang akan dilibatkan Pendekatan yang digunakan untuk melibatkan pemangku kepentingan Topik dan perhatian utama yang dimunculkan melalui pelibatan pemangku kepentingan
4.4 4.5 4.6
4.7 4.8 4.9 4.10
4.11 4.12 4.13 4.14 4.15
Governance Governance structure of the organization Indicate whether the Chair of the highest governance body is also an executive officer Members of the highest governance body that are independent and/or non-executive members. Mechanisms for shareholders and employees to provide recommendations the highest governance body Relationship between compensation and organizational performance Process in the highest governance body in ensuring the avoidance of conflicts of interest Process in determining the qualifications and expertise of the members of the highest governance body Internally developing a mission statement or values, codes of conduct, and principles Procedures in the highest governance body to oversee the management The process for evaluating the performance of the supreme governance body Commitment to External Initiatives A description of how the precautionary approach or principle is used by the organization. Charters, principles, or other initiatives developed externally Membership in associations Stakeholder Engagement List of stakeholder groups engaged by the organization. The bases used in identifying and selecting stakeholders that will be involved.
4.16
The approach used to involve stakeholders
4.17
Topics and main concerns raised through stakeholder engagement
Indikator Kinerja Ekonomi
Implikasi finansial dan risiko lainnya akibat perubahan iklim serta peluangnya Jaminan kewajiban organisasi terhadap program imbalan pasti. Bantuan finansial yang signifikan dari pemerintah. Aspek Kehadiran Pasar Rentang rasio standar upah terendah dibandingkan dengan upah minimum setempat Kebijakan, praktek, dan proporsi pengeluaran untuk pemasok lokal Prosedur penerimaan pegawai lokal dan proporsi manajemen senior yang direkrut secara lokal dan dipekerjakan di daerah operasi utama.
Halaman Page
Governance, Commitment, and Engagement
Tata Kelola Struktur tata kelola organisasi Rangkap Jabatan Ketua Badan Pengelola Tertinggi
Aspek Kinerja Ekonomi Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung
INDICATORS
54 55 57 56 61
68
57 30, 31 60 60
65 44 71
25
23
25
25
Economic Performance Indicators
EC1 EC2 EC3 EC4 EC5 EC6 EC7
Aspects of Economic Performance Acquisition and distribution of the direct economic value Financial implications and other risks due to climate change as well as opportunity Guarantee the obligations of the organization's defined benefit program. Significant financial assistance from the government. Aspects of Market Presence Lowest wage ratios range than the local minimum wage Policies, practices, and proportion of spending on local suppliers Local hiring procedures and proportion of senior management are locally recruited and employed in the main operating regions.
97 20 123 97
122 98 119
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
131
Referensi Silang GRI G3.1
INDIKATOR Aspek Dampak Ekonomi Tidak Langsung Pembangunan dan dampak investasi infrastruktur serta jasa yang diberikan kepada publik secara komersial, dalam bentuk natura, atau pro bono. Pemahaman dan penjelasan dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan, termasuk seberapa luas dampaknya.
Indeks Index
EC8
EC9
Indikator Kinerja Lingkungan Aspek Material Penggunaan Bahan; diperinci berdasarkan berat atau volume Persentase Penggunaan Bahan Daur Ulang Aspek Energi Penggunaan Energi Langsung dari Sumberdaya Energi Primer Pemakaian Energi Tidak Langsung berdasarkan Sumber Primer Penghematan Energi melalui Konservasi dan Peningkatan Efisiensi Inisiatif untuk mendapatkan produk dan jasa berbasis energi efisien atau energi yang dapat diperbarui Inisiatif untuk mengurangi konsumsi energi tidak langsung dan pengurangan yang dicapai Aspek Air Total pengambilan air per sumber Sumber air yang terpengaruh secara signifikan akibat pengambilan air Persentase dan total volume air yang digunakan kembali dan didaur ulang Aspek Biodiversitas Lokasi dan Ukuran Tanah yang berdekatan dengan daerah yang diproteksi Dampak signifikan yang diakibatkan oleh aktivitas, produk, dan jasa organisasi pelapor terhadap keanekaragaman hayati di daerah yang diproteksi Perlindungan dan Pemulihan Habitat Strategi, tindakan, dan rencana mendatang untuk mengelola dampak terhadap keanekaragaman hayati Jumlah spesies berdasarkan tingkat risiko kepunahan
132
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
INDICATORS Aspect of Indirect Economic Impacts Development and impact of infrastructure investments and services provided to the public in a commercial, inkind, or pro bono. Understanding and explanation of indirect economic impact is significant, including the extent of impacts.
Halaman Page
106
98
Environmental Performance Indicators
EN1
Aspects of Material Use of Materials; itemized by weight or volume
EN2
Percentage Use of Recycled Materials
EN3
Aspects of Energy Direct Energy Consumption of Primary Energy Resources
EN4
Indirect energy consumption by primary source
EN5
Energy savings through conservation and efficiency improvements Initiative to get products and services based energy efficient or renewable energy
EN6
EN7
EN8 EN9 EN10
EN11 EN12
EN13 EN14
EN15
Initiatives to reduce indirect energy consumption and reductions achieved Aspects of Water Total water withdrawal by source Water sources significantly affected by withdrawal of water Percentage and total volume of water recycled and reused Aspects of Biodiversity Location and size of land adjacent to protected areas Significant impacts caused by the activities, products, and services of the organization reporting on biodiversity in protected areas Habitat Protection and Restoration Strategies, actions, and future plans for managing impacts on biodiversity Number of species based on the level of risk of extinction
83 84
76 78 76
80
76
89 91 91
92
92 92 92
92
Cross Refference of GRI G3.1
INDIKATOR Aspek Emisi, Efluen, dan Limbah Jumlah emisi gas rumah kaca yang sifatnya langsung maupun tidak langsung Emisi gas rumah kaca tidak langsung lainnya Inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca Emisi bahan kimia yang merusak lapisan ozon (ozone-depleting substances/ODS) NOx, SOx dan emisi udara signifikan lainnya Jumlah buangan air menurut kualitas dan tujuan Jumlah berat limbah menurut jenis dan metode pembuangan. Jumlah dan volume tumpahan yang signifikan. Berat limbah yang diangkut, diimpor, diekspor, atau diolah yang dianggap berbahaya Identitas, ukuran, status proteksi dan nilai keanekaragaman hayati badan air yang secara signifikan dipengaruhi oleh pembuangan Aspek Produk dan Jasa Inisiatif untuk mengurangi dampak lingkungan produk dan jasa Persentase produk terjual dan bahan kemasannya yang ditarik menurut kategori. Nilai Moneter Denda yang signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter atas pelanggaran terhadap hukum dan regulasi lingkungan. Aspek Transportasi Dampak lingkungan yang signifikan akibat pemindahan produk dan barang-barang lain serta material
Indeks Index
EN16 EN17 EN18 EN19 EN20 EN21 EN22 EN23 EN24 EN25
EN26 EN27 EN28
EN29
INDICATORS Aspects of Emissions, Effluents, and Waste The amount of greenhouse gas emissions that are directly or indirectly Emissions of greenhouse gases other indirect Initiatives to reduce greenhouse gas emissions Emissions of chemicals that damage the ozone layer (ozone-depleting substances / ODS) NOx, SOx and other significant air emissions The amount of waste water by quality and destination Total weight of waste by type and disposal method. The number and volume of significant spills. Weight of waste transported, imported, exported, or treated waste deemed hazardous Identity, size, protected status, and biodiversity value of water bodies that are significantly affected by the disposal Aspects of Products and Services Initiatives to mitigate environmental impacts of products and services Percentage of products sold and their packaging materials are drawn according to category. Monetary value of significant fines and number of nonmonetary sanctions for violations of environmental laws and regulations. Aspect of Transportation Significant environmental impacts due to the transfer of products and other goods and materials
Halaman Page
84, 86 84, 86 76 89 89 91 91 91 91 92
N.A. 125 75, 128
125
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
133
Referensi Silang GRI G3.1
INDIKATOR
Indeks Index
Aspek Menyeluruh Jumlah pengeluaran untuk proteksi dan investasi lingkungan menurut jenis.
EN30
Indikator Kinerja Sosial Praktek Tenaga Kerja dan Pekerjaan yang Layak Aspek Pekerjaan Jumlah angkatan kerja Jumlah dan tingkat perputaran karyawan Manfaat yang disediakan bagi karyawan tetap (purna waktu) yang tidak disediakan bagi karyawan tidak tetap (paruh waktu) Aspek Tenaga kerja Hubungan Manajemen Persentase karyawan yang dilindungi perjanjian tawar-menawar kolektif Masa pemberitahuan minimal tentang perubahan kegiatan penting Aspek Kesehatan dan Keselamatan Pekerjaan Persentase jumlah angkatan kerja yang resmi diwakili dalam panitia Kesehatan dan Keselamatan Tingkat kecelakaan fisik, penyakit karena jabatan, hari-hari yang hilang, dan ketidakhadiran, dan jumlah kematian karena pekerjaan Program pendidikan, pelatihan, penyuluhan/bimbingan, pencegahan, pengendalian risiko untuk para karyawan, anggota keluarga dan anggota masyarakat, mengenai penyakit berat/berbahaya. Masalah kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam perjanjian resmi dengan serikat karyawan Rata-rata jam pelatihan tiap tahun tiap karyawan menurut kategori/kelompok karyawan. Program untuk pengaturan keterampilan dan pembelajaran bagi karyawan dalam mengatur akhir karir Persentase karyawan yang menerima peninjauan kinerja dan pengembangan karier Aspek Keberagaman dan Kesempatan Setara Komposisi manajemen senior dan perincian karyawan tiap kategori Perbandingan/rasio gaji dasar pria terhadap wanita menurut kelompok/kategori karyawan Hak Asasi Manusia Aspek Praktek Investasi dan Pengadaan Persentase dan jumlah perjanjian investasi signifikan yang memuat klausul HAM Persentase pemasok dan kontraktor signifikan yang telah melalui seleksi atas aspek HAM Jumlah waktu pelatihan bagi karyawan dalam hal mengenai kebijakan dan serta prosedur terkait dengan aspek HAM
134
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
INDICATORS Aspect of Comprehensive The total expenditures for environmental protection and investments by type.
Halaman Page
75
Social Performance Indicators
LA1 LA2 LA3
LA4 LA5
LA6 LA7
LA8
LA9
LA10 LA11
LA12
LA13 LA14
HR1 HR2
HR3
Labor Practices and Decent Work Aspects of Work The labor force Number and rate of employee turnover Benefits provided to permanent employees (full-time) is not available for nonpermanent employees (part-time) Aspects of Labor Management Relations Percentage of employees covered collective bargaining agreement Minimum notice period of significant change in activity Aspects of Occupational Health and Safety Percentage of total workforce represented in formal health and safety committee Level of physical accidents, diseases due to occupation, lost days, and absenteeism, and number of deaths due to work Education, training, counseling / guidance, prevention, risk control for employees, family members and community members regarding serious diseases / dangerous. Health and safety issues are covered in formal agreements with union employees Average hours of training per year per employee by category / group of employees. Programs for skills and learning arrangements for employees in the final set career Percentage of employees receiving performance reviews and career development Aspects of Diversity and Equal Opportunity Composition of senior management and the breakdown of employees per category Comparison / ratio of basic salary of men to women by groups / categories of employees Human Rights Aspects of Investment and Procurement Practices Percentage and number of significant investment agreements that contain human rights clauses Percentage of significant suppliers and contractors that have gone through the selection on the human rights aspects Amount of training time for employees in terms of the policies and procedures as well as aspects related to human rights
114, 115 118 122
114 114
109
110
110
109
120
120
121
116, 117 122
100
100
121
Cross Refference of GRI G3.1
INDIKATOR Aspek Non-Diskriminasi Jumlah kasus diskriminasi yang terjadi dan tindakan yang diambil/dilakukan. Aspek Kebebasan Berserikat dan Berunding Bersama Berkumpul Segala kegiatan berserikat dan berkumpul yang teridentifikasi dapat menimbulkan risiko yang signifikan serta tindakan yang diambil untuk mendukung hak-hak tersebut. Aspek Pekerja Anak Kegiatan yang identifikasi mengandung risiko terjadinya kasus pekerja anak Aspek Kerja Paksa dan Kerja Wajib Kegiatan yang teridentifikasi mengandung risiko yang signifikan dapat menimbulkan kasus kerja paksa atau kerja wajib Aspek Praktek Pengamanan Persentase personel penjaga keamanan yang terlatih dalam hal kebijakan dan prosedur organisasi terkait dengan aspek HAM Aspek Hak Penduduk Asli Jumlah kasus pelanggaran yang terkait dengan hak penduduk asli Aspek Penilaian Persentase dan jumlah operasi yang telah dikaji hak asasi manusia dan / atau penilaian dampak. Aspek Remediasi Jumlah keluhan yang berkaitan dengan hak asasi manusia diajukan, ditangani, dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan resmi Masyarakat Aspek Komunitas Dampak operasi terhadap masyarakat Operasi yang berpotensi signifikan atau telah menimbulkan dampak buruk bagi komitas lokal. Implementasi tindakan pencegahan dan mitigasi pada operasi yang berpotensi atau telah menimbulkan dampak buruk bagi komunitas lokal Aspek Korupsi Persentase dan jumlah unit usaha yang memiliki risiko terhadap korupsi Persentase pegawai yang dilatih dalam kebijakan dan prosedur antikorupsi Tindakan yang diambil dalam menanggapi kejadian korups Aspek Kebijakan Publik Kedudukan kebijakan publik dan partisipasi dalam proses melobi dan pembuatan kebijakan publik. Nilai kontribusi finansial dan natura kepada partai politik, politisi, dan institusi terkait Aspek Perilaku Anti Persaingan Jumlah tindakan hukum terhadap pelanggaran ketentuan antipersaingan, anti-trust, dan praktek monopoli serta sanksinya. Aspek: Kepatuhan Nilai uang dari denda signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter untuk pelanggaran hukum dan peraturan yang dilakukan.
Indeks Index
HR4
HR5
HR6
HR7
HR8
HR9
HR10
HR11
SO1 SO9 SO10
SO2 SO3 SO4
SO5 SO6
SO7
SO8
INDICATORS
Halaman Page
Aspects of Non-Discrimination Number of cases of discrimination and actions taken / done. Aspect of Association and Collective Bargaining Freedom
114
Association and assembly of all activities that identified can pose a significant risk and actions taken to support these rights.
114
Aspect of Child Labor Activities that involve risks identified any cases of child labor Aspect of Forced and Compulsory Labor Activities identified containing significant risks can lead to cases of forced or compulsory labor Aspect of Security Practices Percentage of security personnel trained in the organization's policies and procedures related to human rights aspects Aspect of Indigenous Rights The number of cases related to violations of indigenous peoples' rights Aspect of Assessment Percentage and total number of operations that have been subject to human rights reviews and/or impact assessments. Aspect Remediation Number of grievances related to human rights filed, addressed, and resolved through formal grievance mechanisms. Community Aspects of Community The impacts of operations on communities Operations with significant potential or actual negative impacts on local communities Prevention and mitigation measures implemented in operations with significant potential or actual negative impacts on local communities. Aspect of Corruption Percentage and number of business units that have a risk of corruption Percentage of employees trained in anti-corruption policies and procedures Actions taken in response to events korups Aspect of Public Policy Public policy position and participation in the process of lobbying and public policy making. The value of financial and in-kind contributions to political parties, politicians, and related institutions Behavioral Aspects of Anti Competition Number of legal action against the violation of anticompetitive, anti-trust, and monopoly practices and sanctions. Aspect: Compliance Money value of significant fines and number of nonmonetary sanctions for violations of the laws and regulations are made.
114
114
121
106
106
106
103, 105 103
103, 105
69 120 70
105 106
119
103
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
135
Referensi Silang GRI G3.1
INDIKATOR Tanggung Jawab Produk Aspek Kesehatan dan Keamanan Pelanggan Tahapan daur hidup di mana dampak produk dan jasa yang menyangkut kesehatan dan keamanan dinilai Jumlah pelanggaran terhadap peraturan dan etika mengenai dampak kesehatan dan keselamatan suatu produk dan jasa Aspek Pemasangan Label bagi Produk dan Jasa Jenis informasi produk dan jasa yang dipersyaratkan oleh prosedur Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary codes mengenai penyediaan informasi produk dan jasa Praktek yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan Aspek Komunikasi Pemasaran Program-program untuk ketaatan pada hukum, standar dan voluntary codes yang terkait dengan komunikasi pemasaran Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary codes sukarela mengenai komunikasi pemasaran Aspek Privacy Pelanggan Jumlah keseluruhan dari pengaduan yang berdasar mengenai pelanggaran privacy pribadi Aspek Kepatuhan Nilai moneter dari denda pelanggaran hukum dan peraturan mengenai pengadaan dan penggunaan produk dan jasa
Indeks Index
PR1
PR2
PR3 PR4 PR5
PR6
PR7
PR8
PR9
Halaman Page
INDICATORS Product Responsibility Aspect of Customer Health and Safety Life cycle stage where the impact of products and services relating to health and safety assessed
125
Number of violations of rules and ethics of health and safety impacts of products and services
125
Aspects of Installation Labels for Products and Services Type of product and service information required by procedures Number of violations of regulations and voluntary codes concerning product and service information provision Practices related to customer satisfaction Aspect of Marketing Communications Programs for adherence to laws, standards and voluntary codes related to marketing communications Number of violations of regulations and voluntary codes concerning marketing communications voluntary Aspects of The Privacy of Customer The total number of complaints based on violations of privacy Aspect of Compliance Monetary value of fines violations of laws and regulations on procurement and use of products and services
Indikator Sektor Suplemen Kelistrikan Indicators of Electricity Supplemen Sector PROFIL PROFILE EU1
EU2
EU3
EU4
EU5
136
HALAMAN/RESPON PAGE/RESPONSE Kapasitas terpasang, terbagi menurut sumber energi primer dan aturan pemerintah. Installed capacity, broken down by primary energy source and by regulatory regime.
35, 75
Keluaran energi bersih berdasarkan sumber energi primer dan wilayah. Net energy output broken down by primary energy source and by regulatory regime.
75
Jumlah perumahan, industri, kelembagaan dan komersial rekening nasabah. Number of residential, industrial, institutional and commercial customer accounts. Panjang kabel transmisi di atas dan di bawah tanah, dan distribusi jalur menurut aturan pemerintah. Length of above and underground transmission and distribution lines by regulatory regime. Skema perdagangan emisi CO2, terbagi menurut kerangka perdagangan karbon. Allocation of CO2 emissions allowances or equivalent, broken down by carbon trading framework.
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
N.A
N.A
86
124 125 128
125
125
125
125
Cross Refference of GRI G3.1
PENDEKATAN MANAJEMEN DALAM PENGUNGKAPAN EKONOMI ECONOMIC DISCLOSURES ON MANAGEMENT APPROACH Aspek Ketersediaan dan Keandalan Aspect of Avalaibility and Reliability EU6
Program untuk menjamin kelangsungan pasokan listrik jangka pendek dan panjang. Management approach to ensure short and long-term electricity availability and reliability.
80, 100
Aspek Demand-Side Management Aspect of Demand-Side Management EU7
Program Demand-Side Management termasuk program lokasi pemukiman, komersial, institusional, dan industrial. Demand-side management (DSM) programs including residential, commercial, institutional and industrial programs.
N.A
Aspek Penelitian dan Pengembangan Aspect of Research and Development EU8
Riset/pengeluaran yang dilakukan untuk menjamin pasokan listrik yang dapat diandalkan. Research and development activity and expenditure aimed at providing reliable electricity and promoting sustainable development.
100
Aspek Pemindahan Pembangkit Aspect of Plant Decommissioning EU9
Ketentuan pemindahan/pembersihan lokasi untuk pembangunan pembangkit tenaga nuklir Provisions for decommissioning of nuclear power sites.
N.A
INDIKATOR KINERJA EKONOMI ECONOMIC PERFORMANCE INDICATOR EU10
Kapasitas yang direncanakan/dicadangkan untuk menghadapi permintaan jangka panjang. Planned capacity against projected electricity demand over the long term, broken down by energy source and regulatory regime.
101
Aspek Efisiensi Sistem Aspect of System Efficiency EU11
EU12
Rata-rata efisiensi pembangkitan dari pembangkit termal berdasarkan sumber energi dan wilayah Average generation efficiency of thermal plants by energy source and by regulatory regime. Kehilangan transmisi/ distribusi listrik terhadap energi total. Transmission and distribution losses as a percentage of total energy
77
N.A
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
137
Referensi Silang GRI G3.1
INDIKATOR KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENTAL PERFORMANCE INDICATORS EU13
Keanekaragaman hayati habibat luar dibanding dengan habibat yang terkena dampak Biodiversity of offset habitats compared to the biodiversity of the affected areas.
Indonesia power sangat memperhatikan keanekaragaman hayati di setiap lokasi operasi. Sampai saat ini, Perusahaan membangun beberapa lokasi konservasi flora dan fauna di beberapa daerah di indonesia.
Indonesian power very concerns about biodiversity at each operating location. So far, the company has built up several flora and fauna conservation sites in several regions in Indonesia.
INDIKATOR KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE INDICATORS Praktek Tenaga Kerja dan Pekerjaan yang Layak Labor Practices And Decent Work EU14
EU15
EU16
Program dan proses untuk menjamin ketersediaan tenaga kerja yang terampil (terlatih). Programs and processes to ensure the availability of a skilled workfoce.
118
Persentase pekerja yang akan pensiun dalam 5 dan 10 tahun dijabarkan berdasarkan kategori jabatan dan regional Percentage of employees eligible to retire in the next 5 and 10 years broken down by job category and by region.
117
Kebijakan dan persyaratan terkait kesehatan dan keselamatan karyawan, pekerja kontrak dan subkontrak Policies and requirements regarding health and safety of employees and employees of contractors and subcontractors.
109
EU17
Hari kerja kontraktor yang terlibat dalam konstruksi, operasi, perawatan. Days worked by contractor and subcontractor employees involved in construction, operation & maintenance activities.
Salah satu jenis pekerjaan yang melibatkan pegawai outsource adalah operasi dan pemeliharaan pembangkit yang melibatkan 831 pegawai outsource dari PT Cogindo DayaBersama.
EU18
Prosentase kontraktor yang mengikuti training keselamatan dan kesehatan. Percentage of contractor and subcontractor employees that have undergone relevant health and safety training.
Seluruh pegawai kontraktor All contractors employees telah mengikuti sosialisasi have followed health and health and safety induction. safety induction socialization.
Masyarakat Society EU19
138
Partisipasi pemangku kepentingan dalam merumuskan kebijakan perencanaan energi dan infrastruktur. Stakeholder participation in the decision making process related to energy planning and infrastructure development.
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
105
One type of work involving outsourced employees is operation and maintenance of plants which involves 831 outsourced employees from PT Cogindo DayaBersama
Cross Refference of GRI G3.1
EU20
Program untuk mengelola dampak pemindahan lokasi tinggal penduduk. Approach to managing the impacts of displacement
Indonesia Power memiliki program khusus pengelolaan pemindahan penduduk yang disebut dengan LARAP (Land Acquisition And Resettlement Action Plan) yang diinisiasi oleh Bank Dunia. Pada periode pelaporan, tidak ada kegiatan / program perpindahan penduduk akibat pembangunan pembangkit baru atau ekspansi pembangkit lama.
Indonesia Power has a special program regarding population displacement management called LARAP (Land Acquisition And Resettlement Action Plan), initiated by the World Bank. In the reporting period, there was no activities / programs of population displacement due to the construction of new plants or the expansion of old plants.
EU21
Manajemen penanggulangan bencana/keadaan darurat. Aksi rencana kontingensi, rencana penanggulangan bencana/keadaan darurat dan program pelatihan dan rencana pemulihan/restorasi. Disaster/emergency management. Contingency planning measures, disaster/ emergency management plan and training programs and recovery/ restoration plans.
Indonesia Power telah memiliki SOP terkait dengan tanggap darurat Kantor Pusat dan Unit Bisnis yang mencakup terjadinya musibah kebakaran, gempa bumi, perbuatan jahat, gangguan ketertiban, dan ganguan pada lift.
Indonesia Power has had SOPs related to emergency response of the Head Office and Business Unit which includes the occurrence of fires, earthquakes, misconducts, peace disturbance and disorder in the elevator.
EU22
Jumlah penduduk yang terkena dampak pemindahan lokasi tinggal, terbagi menurut tipe proyek. Number of people physically or economically displaced and compensation, broken down by type of project.
Pada periode pelaporan, tidak ada penduduk yang direlokasi akibat kegiatan proyek yang dilaksanakan oleh Indonesia Power.
In the reporting period, no residents were displaced due to the project activities implemented by Indonesia Power.
Tanggung Jawab Produk Product Responsibility EU23
EU24
Program, termasuk kerjasama dengan pemerintah, untuk meningkatkan atau menjaga akses kepada listrik dan jasa pelayanan pelanggan. Programs, including those in partnership with government, to improve or maintain access to electricity and customer support services. Tindakan untuk mengatasi perbedaan bahasa, budaya, pendidikan rendah dan ketidakmampuan terkait dalam mengakses listrik secara aman dan pelayanan pendukung lainnya. Practices to address language, cultural, low literacy and disability related barriers to accessing and safely using electricity and customer support services.
EU25
Jumlah kecelakaan, penyakit, atau kematian yang dikaitkan dengan keberadaan aset perusahaan Number of injuries and fatalities to the public involving company assets, including legal judgments, settlements and pending legal cases of diseases.
EU26
Persentasi dari populasi yang tidak terlayani pada area distribusi / pelayanan Percentage of population unserved in licensed distribution or service areas.
EU27
Jumlah pemukiman yang mengalami pemutusan listrik karena non-tagihan berdasarkan durasi pemutusan dan daerah pemerintahan. Number of residential disconnections for non-payment, broken down by duration of disconnection and by regulatory regime.
45
N.A
Pada periode pelaporan, tidak terkonfirmasi adanya kasus penyakit akibat kerja yang disebabkan keberadaan aset Perusahaan.
In the reporting period, no confirmed cases of occupational diseases caused by the presence of the company's assets.
N.A
N.A
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
139
Referensi Silang GRI G3.1
140
EU28
Frekuensi pemadaman listrik Power outage frequency
N.A
EU29
Rata-rata durasi pemadaman listrik Average power outage duration
N.A
EU30
Rata-rata faktor ketersediaan pembangkit berdasarkan sumber energi dan wilayah Average plant availability factor by energy source and by regulatory regime.
11, 101
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
FORMULIR TANGGAPAN ATAS LAPORAN KEBERLANJUTAN 2012 RESPONSE FORM ON SUSTAINABILITY REPORT 2012
Terima kasih telah membaca Laporan Keberlanjutan Indonesia Power 2012. Untuk meningkatkan kinerja keberlanjutan Indonesia Power secara keseluruhan kami mengharapkan kritik dan saran atas Laporan ini. [3.4]
Thank you for reading the Indonesia Power Sustainability Report 2012. To improve the sustainability performance of Indonesia Power overall we expect critics and suggestions on this report. [3.4]
Area Indicators
Penilaian Assessment Good/Fair/Poor
1
Informasi yang disajikan dalam Laporan ini telah sesuai dengan harapan Anda The information presented in this report has been in accordance with your expectations
2
Data yang disajikan telah transparan, dapat dipercaya dan berimbang The Data presented has been transparent, credible and balanced (positive and negative)
3
Laporan ini dapat dibaca dengan nyaman, gaya bahasa yang sesuai serta jelas This report can be read comfortably, appropriate and clear language
4
Layout, tata warna, tampilan dan gambar dalam laporan ini menarik The Layout , color design, display and images in this report are interesting
5
Informasi yang anda inginkan untuk diperdalam adalah: The information that you want to be deepened is:
6
Saran lain yang anda ingin sampaikan terhadap Laporan Keberlanjutan ini Any other suggestions that you would like to pass on to this Sustainability Report
Profil Pembaca Reader’s Profile
Jenis Kelamin Sex
Umur Age
Pendidikan Terakhir Last Education
Pekerjaan Job
Nama Institusi Name of Institution
Bidang Usaha / Organisasi Business Unit / Organization
Anda Ingin Mendapat Laporan Mendatang? Do you want to get the next report?
Medium yang Dipilih Media Chosen
Kami menghargai tanggapan dan saran yang Anda berikan kepada kami. Kirimkan lembar ini ke: [3.4]
We appreciate your response and suggestions you give us. Please send this sheet to: [3.4]
PT. INDONESIA POWER Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav.18 Jakarta Selatan 12950, Indonesia Phone: (62-21) 5267666 (Hunting), Faximile: (62-21) 5251923, 5252623, www.indonesiapower.co.id. E-mail:
[email protected]
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
141
A B C
D
E F G
H I J K
142
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
Amdal AIMI B3 BFSR BC CAPEX CPP Comdev CID CNG CSR CSI CWBP DAS DPP DIRPRO DIVLOG DIVKIT EUSS EDAP EPC EIA EAF EFOR
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia Bahan Berbahaya Beracun Bantuan Fasilitas Sewa Rumah Belt Conveyor Capital Expenditure Combined Cycle Power Plant Community Development Community Involvement and Development Compressed Natural Gas Corporate Social Responsibility Customer Satisfaction Index Corporate Work and Budget Plan Daerah Aliran Sungai Diesel Turbine Power Plant Direktur Produksi Divisi Logistik Divisi Pembinaan Pembangkit Electricity and Utilities Supplement Sector Energy Diversification Acceleration Program Engineering, Procurement and Construction Environment Impact Analysis Equivalent Availability Factor Equivalent Forced Outage Rate
FS
Feasibility Study
GPM GTPP GBU GPP GWh GRI GCG HAM HO HOP HoA HPP IPMTKS IPP IP BTTS IUP JVC JO KOK KLH K3 KPI KWh KP2DP
Garda Power Mandiri Gas Turbine Power Plant Generating Business Unit Geothermal Power Plant Gigawatt hours Global Reporting Initiative Good Corporate Governance Hak Asasi Manusia Hari Orang Hari Orang Pelatihan Heads of Agreement Hydro Power Plant Indeks Pegawai Tidak Masuk Kerja Karena Sakit Independent Power Producer Indonesia Power Bersih Tanpa Tip dan Suap Izin Usaha Pertambangan Join Venture Company Joint Operation Karakteristik Operasi Kontrak Kementerian Lingkungan Hidup Keselamatan dan Kesehatan Kerja Key Performance Indicator Kilowatt hours Komite Pemeriksa Pelanggaran Disiplin Pegawai
L M N O
P
R
S
U
LCM LNG MHPP MBU MSDMBK MPP MPI
Life Cycle Management Liquefied Natural Gas Macro Hydro Power Plant Maintenance Business Unit Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi Masa Persiapan Pensiun Maintenance Priority Index
NCSR
National Center for Sustainability Reporting
OHS OHSAS O&M OMBU OEM OEE PMI PJB PAK PKB PP-IP P3K PLN PPA PROPER PPDE PLTA PLTD PLTG PLTGU PLTMH PLTM PLTP PLTU P3BJB PJBTL RJP RKAP SOF SHA SHL SMK3 SIMKP SMP SPP SdOF SERP SARA UBOH UBP UBH UPJB
Occupational Health and Safety Occupational Health and Safety Assessment Series Operation and Maintenance Operation and Maintenance Business Units Original Equipment Manufacturer Overall Equipment Effectiveness Palang Merah Indonesia PT Pembangkitan Jawa Bali Penyakit Akibat Kerja Perjanjian Kerja Bersama Persatuan Pegawai Indonesia Power Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan PT Perusahaan Listrik Milik Negara (Persero) Power Purchase Agreement Program Penilaian Peringkat Kerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Program Percepatan Diversivikasi Energi Pusat Listrik Tenaga Air Pusat Listrik Tenaga Diesel Pusat Listrik Tenaga Gas Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap Pusat Listrik Tenaga Mikro Hidro Pusat Listrik Tenaga Mini Hidro Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi Pusat Listrik Tenaga Uap Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa-Bali Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik Rencana Jangka Panjang Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Corporate Work and Budget Plan Scheduled Outage Factor Shareholder Agreement Shareholder Loan Sistem Manajemen K3 Sistem Manajemen Kinerja Pegawai Sistem Manajemen Pengamanan Steam Power Plant Sudden Outage Frequency System Equipment Reliability Priority Suku Agama Ras dan Antargolongan Unit Bisnis Operasi dan Pemeliharaan Unit Bisnis Pembangkitan Unit Bisnis Pemeliharaan Unit Pembangkitan Jawa Bali
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
143
144
Laporan Keberlanjutan 2012 PT Indonesia Power
PT Indonesia Power 2012 Sustainability Report
145
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 2012
PT INDONESIA POWER Kantor Pusat Head Office : Jl. Gatot Subroto Kav.18 Jakarta Selatan 12950 Phone : +6221 5267666 Fax
: +6221 5251923, 5252623
E-mail :
[email protected] www.indonesiapower.co.id