media komunikasi indonesia power
2
20
mar
et
16
edisi
- april
Hadapi tantangan 2016:
indonesia power lahirkan SDm pembangkitan yang Unggul
editorial
daftar isi 3
- hadapi tantangan 2016: indonesia Power Lahirkan sdM Pembangkitan yang unggul - akademi akselerasi kompetensi O&M: Mempercepat kompetensi sdM O&M Pembangkitan - Cogindo, siapkan sdM kompeten, dukung Bisnis Jasa O&M indonesia Power - Restrukturisasi dewan direksi indonesia Power: Fokus dan antisipasi terhadap tantangan dan Perubahan - Board of director indonesia Power: hadirkan Wajah Baru, semakin solid dan kompak
B
isnis pembangkitan yang tumbuh dan berkembang sangat pesat dalam lima tahun terakhir mendorong Indonesia Power untuk bersiap serta memantapkan dirinya sebagai salah satu pelaku bisnis pembangkitan yang tepercaya dan andal. Indonesia Power pun memastikan kesiapan seluruh sumber dayanya, khususnya sumber daya manusia yang menjadi ujung tombak perusahaan. Untuk itu, sejumlah langkah strategis dilaksanakan. Di antara langkah yang menjadi prioritas adalah pengembangan SDM melalui peningkatan kompetensi SDM. Beragam program peningkatan kompetensi pun digulirkan Indonesia Power. Salah satunya adalah Program Percepatan Kompetensi yang sejak akhir tahun 2015 lalu telah dilaksanakan dengan sistem pembelajaran yang terstandar melalui Akademi Akselerasi Kompetensi O&M.
16 StakeHolDer
BOd PLn: Belajar dari Pembangkit FtP 1, indonesia Power Pasti Bisa!!
19 kinerja
FGd Lesson Learned Pengelolaan PLtu FtP 1: Pembelajaran untuk Mewujudkan O&M ekselen
20 ip berSiH
Cara sederhana selamatkan Bumi
Rahmi Sukma Kepala Bidang Komunikasi Korporat PT Indonesia Power
Program Akselerasi Kompetensi yang dilaksanakan Indonesia Power mulai menampakkan hasil positif. Para operator yang mengikuti program ini telah menguasai sejumlah kompetensi—yang biasanya membutuhkan waktu sekitar 5 tahun untuk menguasainya—sesuai dengan target pembelajaran yang telah ditetapkan. Keberhasilan ini tak terlepas dari dukungan Cogindo sebagai mitra sekaligus anak perusahaan Indonesia Power. Cogindo memegang peranan penting dalam mempersiapkan SDM-SDM yang memiliki kompetensi bidang pembangkitan bagi Indonesia Power. Berbagai hal tentang SDM ini pun dikupas secara mendalam dalam Rubrik Sajian Utama. Seiring dengan persiapan dari sisi SDM, Indonesia Power juga melakukan persiapan dari sisi teknis O&M untuk menghadapi Program 35 GW. Dengan menggandeng PLN dan PJB, Indonesia Power menggelar Focus Group Discussion bertema “Lesson Learned Pengelolaan PLTU FTP 1 untuk Mewujudkan O&M Excellence”. Direksi PLN pun berkenan hadir dalam FGD yang digelar di Bali tersebut. Kegiatan FGD ini terangkum dalam Rubrik Kinerja dan Stakeholder. Kabar baik datang dari UPJP Kamojang yang telah berhasil mengembangkan bank sampah pertama di Garut. Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, bank sampah ini mampu memberikan nilai tambah dan manfaat positif bagi masyarakat. Tahun ini juga menjadi milestone Indonesia Power karena untuk pertama kalinya dalam kurun waktu 21 tahun, Indonesia Power dipimpin oleh seorang wanita. Serah Terima Jabatan Direksi menjadi berita utama yang mengisi kolom Rubrik Kilas Berita edisi ini.
Selamat membaca! Salam Redaksi
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
SAJIAN UTAMA
21 cakrawala
indonesia Power Bersih tanamkan Budaya Berintegrasi
23 ip SeHat
Bank sampah Pertama di Garut: Mengubah sampah Menjadi Berkah
24 kilaS berita
kegiatan-kegiatan Pt indonesia Power
pelindung penanggung jawab pemimpin redaksi redaktur pelaksana Sekretaris redaksi Staf redaksi Fotografer Sirkulasi koordinator peliputan Unit bisnis
: : : : : : : :
konsultan media
: inteGRiti, Pt integra Cipta kreasi t/F: (021) 2765 0747 : M. Pamungkas : dyota Laksmi t., abdullah Baraja, novita Puspa, Candra Fivetya, M. nur Fitrianto, Chairudi B. dharma, Farhan kamal : andunk Bayumurti
editor reporter
kreatif
direksi Pt indOnesia POWeR sekretaris Perusahaan kBidkOM elza Febrianto haldi Ra’uf sigid endro Winarno Maryani suntarti
: seluruh Mkad, MadM dan MsMh
alamat redaksi:
Gedung indonesia Power Lt.3 Bidang komunikasi korporat Jl. Jend. Gatot subroto kav.18, Jakarta 12950 tel. (62-21) 526 7666 Fax. (62-21) 575 1923
[email protected]
| e d i s i ke d u a ta hu n 2 0 16
2
sajian utama
hadapi Tantangan 2016:
Indonesia Power lahirkan SDM Pembangkitan yang Unggul “The only we can beat the competition is with people.” (robert J. eaton - CeO Chrysler Corporation)
D
i era modern dengan perkembangan teknologi yang demikian pesatnya, keberadaan sumber daya manusia (SDM) dalam sebuah perusahaan memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan perusahaan. SDM adalah motor penggerak sebuah perusahaan sekaligus menjadi aset perusahaan yang sangat berharga.
PelUANg DAN lANgkAh STrATegIS Peran penting SDM dalam suatu perusahaan, hendaknya, disertai dengan pengelolaan SDM yang baik, efektif, dan terarah sesuai dengan visi misi perusahaan serta memerhatikan berbagai aspek terkait SDM. Salah satunya adalah aspek pengembangan SDM, baik dari sisi kapabilitas maupun kapasitasnya. Pengembangan SDM ini menjadi aspek penting yang menentukan keberhasilan organisasi.
Sebagai bentuk organisasi bisnis, Indonesia Power pun menjadikan pengembangan SDM sebagai salah satu prioritas dalam pengelolaan SDM. Pengembangan SDM, terutama dari aspek kompetensinya, akan mendorong perusahaan untuk maju dan berkembang sesuai dengan perkembangan industri pembangkitan yang demikian pesat dan dinamis. Hanya SDM-SDM yang kompeten, profesional, dan berdaya saing tinggi, yang mampu mewujudkan visi Indonesia Power untuk menjadi perusahaan pembangkitan dan jasa pembangkitan yang tepercaya dan terkemuka. Terlebih lagi, dengan adanya Program 35 GW yang dicanangkan Pemerintah serta perubahan peran dan tugas Indonesia Power menjadi asset manager khususnya untuk proyek FTP 1, menuntut kesiapan SDM Indonesia Power agar mampu menghadapi tantangan industri pembangkitan dan kelistrikan, pada umumnya. “Kedua hal tersebut (Program 35 GW dan peran sebagai asset manager), secara otomatis akan membawa perubahan sekaligus membuka peluang-peluang
Med i a kOM unikasi in dOn e s ia P OWe R
| e d i s i ke d u a ta hu n 2 0 16
3
baru yang harus kami tangkap. Inilah tantangan yang harus dihadapi dan diantisipasi Indonesia Power melalui penetapan langkah-langkah strategis. Di antaranya, pengembangan SDM melalui peningkatan kompetensi dan restrukturisasi organisasi, dengan penguatan pada Direktorat Operasi,” ujar Herlina Abdullah, Kepala Divisi Sistem SDM & Manajemen Perusahaan Indonesia Power. Di sisi lain, Direktur SDM Indonesia Power—Roikhan menegaskan bahwa tugas dan peran baru sebagai asset manager juga membuat Indonesia Power memerlukan suatu perubahan manajemen sebagai langkah antisipasi terhadap melebarnya lingkup tanggung
Med i a kOMunikasi in dO n e sia P OWe R
jawab Indonesia Power setelah menjadi asset manager. Sebagai asset manager, penugasan Indonesia Power pun semakin kompleks. Ketika menjadi asset operator, Indonesia Power hanya bertanggung jawab terhadap pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit. Sementara sebagai asset manager sekaligus asset operator untuk sejumlah pembangkit FTP 1, Indonesia Power harus menyusun strategi dan perencanaan pembangkit ke depannya. Disamping penugasan yang semakin kompleks, dari sisi SDM, Indonesia Power dihadapkan pula pada dua tantangan lain di tahun 2016 ini. “Tantangan pertama adalah bahwa saat ini, kami sudah memasuki era MEA yang memungkinkan masuknya SDM-SDM asing bertenaga murah. Sedangkan, tantangan kedua adalah dalam lima tahun ke depan, cukup banyak SDM Indonesia Power yang pensiun, sekitar 20—30% yang merupakan tenaga-tenaga senior yang telah memiliki kompetensi dan keahlian di bidang pembangkitan. Tantangan ketiga adalah masuknya Program 35 GW dalam sistem kelistrikan nasional yang
akan mendorong pertumbuhan jumlah pembangkit sekaligus IPP di Indonesia,” urai Roikhan. “Untuk itu, kami harus benar-benar menyiapkan diri dengan mempersiapkan SDM-SDM yang benar-benar kompeten— khususnya di bidang pembangkitan dan profesional sehingga berdaya saing tinggi di tengah bisnis pembangkitan yang semakin kompetitif,” imbuh Roikhan.
AkSelerASI kOMPeTeNSI Sebuah langkah strategis telah dirumuskan Indonesia Power dalam upaya menelurkan SDM-SDM ahli di bidang pembangkitan. Langkah ini diwujudkan melalui Program Percepatan Kompetensi SDM, khususnya SDM operasional yang berada di garda terdepan dalam industri pembangkitan. Sejak 2015 lalu, Program Percepatan Kompetensi ini pun telah dipatenkan dengan dibentuknya Akademi Akselerasi Kompetensi. Tak seperti akademi pada umumnya, waktu pembelajaran pada Akademi Akselerasi ini dilaksanakan setiap waktu, setiap hari, secara terus menerus, hingga suatu kompetensi dapat terpenuhi sesuai dengan target waktu pembelajaran yang
| e d i s i k e d u a ta hu n 2 0 1 6
4
telah ditetapkan. Hal ini dikarenakan pembelajarannya mengusung konsep “bekerja adalah belajar” atau on the job training. Jadi, sambil bekerja, para pegawai operasional menimba ilmu, mengasah keterampilan, dan mempertajam keahlian. “Dengan bimbingan teman-teman yang sudah senior, operator-operator muda ini mendapatkan pembelajaran. Tidak hanya selama waktu kerja, mereka pun mengikuti pembelajaran selepas waktu kerjanya. Jadi, memang, mereka harus meluangkan waktunya, harus berkorban, demi bisa meraih kompetensi yang lebih tinggi,” jelas Agung Siswanto, Kepala Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Talenta.
melalui program-program reguler. Di antaranya, in house training, diklatdiklat yang dilakukan bersama dengan para vendor yang kompeten di bidang pembangkitan, hingga benchmarking dengan beberapa perusahaan energi/ listrik, baik di dalam maupun luar negeri. Tak hanya pembekalan dari sisi teknis, Indonesia Power juga melaksanakan pembekalan di bidang leadership dengan menggandeng institusi-institusi manajemen kepemimpinan.
Dengan demikian, kompetensi yang— biasanya baru bisa dicapai dalam waktu 5—6 tahun, kini dapat dipenuhi hanya
Disamping adanya kebutuhan percepatan kompetensi, kebutuhan Indonesia Power untuk penambahan SDM di tahun 2016 ini pun cukup besar, sekitar 10—20%. Peningkatan kebutuhan SDM ini, tentu saja, didorong oleh pertumbuhan bisnis perusahaan dan pertumbuhan pembangkit yang dikelola perusahaan.
dalam waktu 2—2,5 tahun. “Dengan percepatan kompetensi, maka kami bisa cepat mendapatkan kader-kader yang memiliki kompetensi dan kapabilitas mumpuni. Mengingat, akan banyak pegawai yang pensiun sehingga dibutuhkan caloncalon penggantinya,” tambah Agung.
Pemenuhan kebutuhan SDM dilaksanakan melalui rekrutmen sesuai dengan perencanaan kebutuhan SDM perusahaan. Terkait dengan rekrutmen, Roikhan menambahkan bahwa untuk dapat merancang kebutuhan SDM ini, manajemen harus bisa bermimpi.
Untuk saat ini, program percepatan memang masih diperuntukkan bagi para operator pembangkit. Namun, saat ini Indonesia Power juga tengah menyiapkan program percepatan kompetensi bagi teknisi pemeliharaan. Untuk percepatan kompetensi pemeliharaan, selain pembelajaran sehari-hari, petugas pemeliharaan juga akan diikutsertakan pada setiap pekerjaan overhaul pembangkit.
“Artinya, kami harus bisa membayangkan, seperti apa keinginan kami terhadap Indonesia Power sepuluh tahun ke depan? Dengan bermimpi seperti itu, kami jadi mengetahui langkah ataupun upaya yang harus kami ambil saat ini sehingga mimpi tersebut dapat terwujud,” tutur Roikhan.
roikhan
direktur sdM & administrasi indonesia Power
kami harus benarbenar menyiapkan diri dengan mempersiapkan SDm-SDm yang benarbenar kompeten— khususnya di bidang pembangkitan dan profesional sehingga berdaya saing tinggi di tengah bisnis pembangkitan yang semakin kompetitif.
Selain Akselerasi Kompetensi, peningkatan kompetensi dilakukan pula
Med ia kOMunikasi in dO n e sia P OW e R
Pertumbuhan bisnis pembangkitan yang demikian pesat dan dinamis pun harus menjadi pertimbangan utama dalam proses rekrutmen. Saat ini, banyak bermunculan pembangkit-pembangkit baru yang
| e d i s i k e d u a ta hu n 2 0 1 6
5
sajian utama membutuhkan tangan-tangan dingin SDM di bidang pembangkitan untuk dapat membawa pembangkit hingga mencapai kinerja ekselen. Karena itu, idealnya rekrutmen harus dilakukan dua tahun sebelum SDM diterjunkan ke lapangan. Dengan demikian, manajemen memiliki cukup waktu untuk mendidik dan membekali ilmu dan kompetensi pembangkitan kepada SDMSDM yang baru direkrut sehingga pada saatnya diterjunkan ke lapangan, SDM tersebut telah benar-benar siap.
reSTrUkTUrISASI BOD Tak hanya kesiapan dari sisi SDM, perusahaan pun memastikan kesiapan Tim Direksi Indonesia Power dalam menghadapi gempuran tantangan di tahun
lebih fokus dalam menjalankan bisnisnya sekaligus melaksanakan tugas dan perannya sebagai asset manager dan asset operator bagi sejumlah pembangkit milik PLN. Karenanya, kedua Direktorat Operasi tersebut dibedakan tanggung jawabnya atas jenis-jenis pembangkit yang dimiliki maupun dikelola oleh Indonesia Power. Adapun tanggung jawab kedua Direktorat Operasi dibedakan atas Direktorat Operasi I yang bertanggung jawab terhadap pembangkit-pembangkit yang dimiliki oleh Indonesia Power. Sementara, Direktorat Operasi II akan bertanggung jawab pada pembangkitpembangkit FTP I yang dikelola oleh Indonesia Power.
agung Siswanto
kepala divisi Pengembangan sumber daya Manusia dan talenta indonesia Power
2016 melalui restrukturisasi Board of Director (BOD). Restrukturisasi dilakukan dengan penambahan dua orang direktur serta pemecahan Direktorat Produksi menjadi Direktorat Operasi I dan Direktorat Operasi II. Restrukturisasi BOD ini telah diputuskan oleh Pemegang Saham—dalam hal ini PT. PLN (Persero) pada tanggal 21 Maret 2016 lalu. Dalam keputusan tersebut ditetapkan dua Direktur Operasi, yaitu Direktur Operasi I yang dijabat oleh Eri Prabowo dan Direktur Operasi II yang dijabat oleh Antonius R.T. Artono sebagai Pejabat Pelaksana Tugas. Langkah ini merupakan langkah Pemegang Saham agar Indonesia Power dapat
6
Pada dasarnya, menurut Roikhan, perubahan struktur organisasi ini merupakan langkah antisipasi terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan korporasi PLN, yang telah menerapkan sistem regionalisasi. Di sisi lain, juga sebagai langkah strategis Indonesia Power dalam mewujudkan pembangkit-pembangkit yang berkinerja ekselen sesuai dengan ekspektasi pemegang saham sekaligus berkontribusi secara signifikan terhadap kemajuan sektor kelistrikan nasional.
“Dengan bimbingan teman-teman yang sudah senior, operatoroperator muda ini mendapatkan pembelajaran. tidak hanya selama waktu kerja, mereka pun mengikuti pembelajaran selepas waktu kerjanya. jadi, memang, mereka harus meluangkan waktunya, harus berkorban, demi bisa meraih kompetensi yang lebih tinggi,”
The BesT Lesson Learned
jalan panjang yang dipenuhi tantangan bisnis. Namun, Indonesia Power berhasil mengatasi setiap tantangan yang ada dengan beragam solusi dan langkah antisipasi yang apik.
Tahun 2016 memang menjadi titik awal yang baru bagi Indonesia Power sebagai asset manager. Untuk mencapai posisi hingga saat ini, bukanlah hal yang mudah. Indonesia Power harus melalui
Selama lebih dari 20 tahun, Indonesia Power mengukir pengalaman demi pengalaman yang mampu meningkatkan m a tu r i ta s n y a s e b a g a i p e r u s a h a a n
| e disi k e du a ta h u n 2016
m e d i a ko m u ni ka s i i nd o ne sia power
pembangkitan dan jasa pembangkitan. Bahkan, Indonesia Power pun berhasil mencapai prestasi demi prestasi sehingga kian memantapkan PLN untuk memercayakan aset pembangkitannya kepada Indonesia Power. Pengalaman dan prestasi ini pun menjadi lesson learned terbaik bagi Indonesia Power untuk melaksanakan beragam tugas dan menghadapi berbagai tantangan di masa-masa mendatang, termasuk dalam melaksanakan tugasnya sebagai asset manager. Lesson learned ini pun sangat baik untuk peningkatan kompetensi SDM. Di antara pengalaman berharga yang bisa dijadikan lesson learned terbaik adalah pengalaman dalam mengelola pembangkitpembangkit FTP 1. Pembangkit-pembangkit bermesin Cina ini memiliki karakteristik khas yang membuatnya membutuhkan perhatian lebih dan khusus. Salah satunya adalah pengalaman mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di pembangkit FTP 1. Pembangkit FTP 1 adalah jenis p e m b a n g k i t t e r m a l ( P LT U ) y a n g menggunakan batubara kalori rendah atau low rank coal. Batubara jenis ini memiliki rantai karbon yang pendek s e h i n g g a m u d a h t e r b a k a r, t e t a p i pembakarannya tidak sempurna. Sifat batubara ini, tentu saja, berpotensi memunculkan kebakaran sehingga lebih mudah mengakibatkan kecelakaan. Karenanya, batubara ini membutuhkan pengelolaan secara khusus. “Untuk itu, kami tengah mempersiapkan diklat K3 khusus untuk pengelolaan low rank coal. Diklat ini sedang kami bangun di Pandean Lamper, Semarang, dan segera bisa dilaksanakan bagi seluruh masyarakat Indonesia,” jelas Roikhan.
TINgkATkAN kINerJA Sebuah hal yang digarisbawahi Roikhan berkenaan dengan tugas baru sebagai asset manager adalah Indonesia Power harus mampu menunjukkan kinerja yang berbeda. Tentu saja, kinerja yang lebih baik lagi dibandingkan saat melaksanakan tugas sebagai asset operator. “Ini adalah tantangan yang cukup berat, yang harus dijawab oleh seluruh lini perusahaan. Indonesia Power harus
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
dapat menunjukkan kinerja pembangkit yang lebih baik dan lebih efisien, termasuk gangguan yang semakin turun,” ungkap Roikhan. Khusus tugas asset manager, Indonesia Power diamanahkan pembangkitpembangkit di Jawa Bali yang selama ini dikelola oleh Indonesia Power. Roikhan yakin, dengan dukungan SDM-SDM yang kompeten, Indonesia Power akan mampu meningkatkan performa pembangkit yang dikelolanya sehingga, bukan tak mungkin, PLN akan memercayakan pembangkit-pembangkit di luar Jawa Bali kepada Indonesia Power sebagai asset manager-nya. Tak ubahnya sebuah ujian, Indonesia Power harus mampu menyelesaikan setiap tugas dan membuktikan bahwa Indonesia Power mampu berperan sebagai asset manager. Dengan demikian, Indonesia Power harus tetap mempertahankan motonya: “trust us for power excellence”. Dimana, Indonesia Power harus dapat membuktikannya melalui kinerja perusahaan yang ekselen agar mendapat kepercayaan dari orang lain—dalam hal ini pemegang saham, stakeholder, mitra kerja, maupun masyarakat Indonesia. Di sinilah, budaya perusahaan sangat berperan. Indonesia Power memiliki IP AKSI sebagai budaya perusahaan yang mencakup empat nilai utama, yaitu Integritas, Profesional, proAKtif, dan Sinergi. Nilai-nilai ini harus benar-benar dipahami, diserap, dijalani, dan ditegakkan oleh setiap insan Indonesia Power sehingga mengakar kuat di lingkungan Indonesia Power. “Keempat nilai ini harus dapat tumbuh dalam diri setiap pegawai Indonesia Power. Untuk integritas dan profesional, SDM Indonesia Power sudah tidak diragukan lagi. Mereka telah komitmen dan konsisten menjalaninya. Namun, menurut saya, yang perlu lebih ditingkatkan lagi adalah proaktif dan sinergi. Perlu dipahami bahwa dalam organisasi, kesuksesan itu adalah milik bersama sehingga harus terjalin sinergi yang baik di lingkungan Indonesia Power,” imbuh Herlina. Berbagai langkah strategis yang telah disusun manajemen Indonesia
Herlina abdullah
kepala divisi sistem sdM & Manajemen Perusahaan indonesia Power
Hanya SDm-SDm yang kompeten, profesional, dan berdaya saing tinggi, yang mampu mewujudkan visi indonesia power untuk menjadi perusahaan pembangkitan dan jasa pembangkitan yang tepercaya dan terkemuka.
Power ini merupakan upaya untuk memastikan kesiapan SDM dalam menghadapi beragam tantangan ke depan. Langkah tersebut hanya dapat berfungsi jika didukung oleh tata nilai perusahaan yang telah ditegakkan oleh setiap insan Indonesia Power. Setiap langkah yang diambil selalu diiringi sebuah asa, yaitu asa untuk menjadi sebuah perusahaan pembangkitan dan jasa pembangkitan yang bertumbuhkembang dan berkelanjutan.
| e d i s i ke d u a ta hu n 2 0 16
7
sajian utama
Akademi Akselerasi kompetensi O&M:
Mempercepat kompetensi SDM O&M Pembangkitan Di sisi lain, industri pembangkitan merupakan bidang kerja yang membutuhkan penguasaan akan pengetahuan sekaligus keterampilan O&M yang tinggi dan senantiasa mengikuti perkembangan bisnis dan teknologi bidang pembangkitan. Sebagai catatan, pola pembelajaran dengan metode percepatan ini hendaknya tidak meninggalkan budaya kerja O&M yang sudah tertata dengan baik.
I
dealnya, dibutuhkan waktu sekitar 5—6 tahun untuk mendidik SDM pembangkitan hingga benar-benar siap diterjunkan di garis depan pembangkitan dengan bekal kompetensi yang mumpuni. Namun, di tengah pesatnya pertumbuhan sektor ketenagalistrikan, waktu tersebut tak lagi menjadi ideal. Kini, dibutuhkan waktu cepat untuk dapat menghasilkan kader SDM potensial bidang pembangkitan dengan kompetensi dan kapabiltas yang ekselen sesuai standar. Untuk itu, Indonesia Power siap menyelenggarakan Akademi Akselerasi Kompetensi Operasi dan Pemeliharaan Pembangkit sebagai wadah bagi percepatan pembekalan kompetensi SDM O&M.
TrANSfOrMASI O&M exceLLence Pada pertengahan tahun 2014, Dewan Direksi Indonesia Power merasa ada indikasi penurunan kapabiltas kompetensi operator pembangkit khususnya dan menginginkan adanya perubahan pola pembelajaran bagi SDM Operasi dan Pemeliharaan. Hal ini
8
dimaksudkan untuk menjawab tantangan availability dan reliability pembangkit saat ini, terutama pembangkit-pembangkit FTP 1. Perubahan inilah yang, kemudian, diwujudkan dalam Program Akselerasi Kompetensi Operasi. Sebagai pilot project, dipilihlah PLTU Labuan dan PLTU Lontar untuk implementasi Learning Center Unit Akselerasi Kompetensi Operasi tahap pertama. Pada awal tahun 2016, secara korporat, Direksi PT Indonesia Power telah menurunkan SK 24 .K/010/IP/2016 sebagai awal diberlakukannya Standarisasi Sistem Akselerasi Kompetensi Bidang Operasi di semua pembangkit PT Indonesia Power. Program Akselerasi Kompetensi ini dilaksanakan sebagai langkah dan upaya Indonesia Power dalam menjawab tantangan pertumbuhan ekonomi yang mendorong peningkatan persaingan bisnis O&M. Untuk itu, diperlukan ketangguhan perusahaan yang dimotori oleh SDM-SDM dengan bekal kompetensi profesi yang unggul dan kompetitif.
| e disi k e du a ta h u n 2016
“Sampai dengan tahun 2016, Indonesia Power melakukan transformasi untuk menjadi O&M excellence. Untuk itu, dibutuhkan kesiapan kompetensi pegawai sesuai dengan yang tertuang dalam Human Capital Readiness (HCR) dalam pemenuhan target kinerja operasi dan target maturitas tata kelola. Karenanya, dibutuhkan suatu program breakthrough dalam menyiapkan kompetensi SDM O&M dalam waktu yang cepat,” papar Supriyatna Kerry, Ahli Senior Pembangkit Indonesia Power.
rOADMAP AkSelerASI kOMPeTeNSI Pembentukan Akademi Akselerasi Kompetensi telah tercantum dalam roadmap yang menjadi pedoman korporat dalam strategi akselerasi kompetensi korporat. Strategi tersebut dijabarkan dalam program tahunan periode 2015—2020. Setelah melalui Tahap Persiapan di tahun 2015 lalu, kini Akademi Akselerasi Kompetensi memasuki Tahap Soft Launching di periode 2016—2017. Tahap ini merupakan tahapan untuk mengembangkan infrastruktur karena Akademi Akselerasi membutuhkan investasi, terutama terkait dengan penyediaan fasilitas dan investasi human capital. Selain itu, di tahap ini juga dipersiapkan dan re-desain Struktur Organisasi Learning Center sebagai Akademi Akselerasi serta persiapan sistem akselerasi di bidang pemeliharaan.
m e d i a ko m u ni ka s i i nd o ne sia power
“Percepatan kompetensi SDM ini, terutama, merupakan pembelajaran untuk Pengoperasian dan Pemeliharaan Pembangkit. Namun, untuk saat ini, memang baru dilakukan untuk bidang operasi dan kami sedang menyiapkan pembelajaran untuk percepatan kompetensi bidang pemeliharaan,” jelas Kerry. Pada periode 2018—2019 mendatang, akan memasuki Tahap Pengembangan berupa pembentukan Learning Center yang terintegrasi secara terpusat. Karenanya, Learning Center perlu mengembangkan materi sentralisasi untuk tata kelola, budaya perusahaan, prajabatan, dan purnabakti, serta pengembangan fasilitas dan alat peraga (simulator). Di akhir periode tahun 2020, akan dilakukan Tahapan Target Benchmarking Akademi Akselerasi Kompetensi. Di tahap ini, diharapkan telah tersedia infrastruktur— baik fasilitas maupun modul pembelajaran yang terintegrasi—serta kompetensi pengelolaan Akademi Akselerasi Kompetensi.
PerAN DAN PelAkSANA Seperti yang telah disampaikan Kerry di atas, akselerasi kompetensi diperuntukkan bagi para ujung tombak pembangkitan, yaitu operator dan teknisi pemeliharaan, baik di Indonesia Power maupun anak perusahaan. Terutama, operator dan teknisi pemeliharaan yang bertugas di pembangkitpembangkit FTP 1. Hal ini dikarenakan sebagian besar petugas operasional pembangkit tersebut adalah pegawaipegawai muda fresh graduate. “Selain teman-teman muda ini, akselerasi kompetensi juga diperuntukkan bagi pegawai Indonesia Power yang sudah bekerja, tetapi masih memerlukan peningkatan kompetensi O&M pada area tanggung jawab pekerjaannya sesuai dengan kebutuhan,” ujar Kerry. Kehadiran Learning Center dalam pembelajaran dan pengembangan akselerasi kompetensi memiliki peran yang sangat penting. Dimana, Learning Center ini berperan sebagai fasilitator dalam perencanaan, penyelenggaraan, dan evaluasi pembelajaran. Di tingkat korporat, Learning Center ini berfungsi sebagai pembina bagi Learning Center yang berada di unit sekaligus berperan dalam pembelajaran tata kelola, budaya perusahaan, engineering, serta dasar-dasar pembangkitan. Sementara,
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
Learning Center Unit berperan dalam pembelajaran akselerasi Operasi dan Pemeliharaan. Disamping itu, Akademi Akselerasi Kompetensi ini juga dapat terselenggara dengan adanya peran aktif dari unit-unit Indonesia Power, yaitu UP, UJP, UPJP, dan UJH, yang sekaligus merupakan user dari pelaksanaan akselerasi kompetensi ini. Adapun dukungan dari unit tersebut berupa penyusunan kurikulum, silabus, dan modul materi pembelajaran akselerasi berdasarkan sistem akselerasi dan refreshment Operasi dan Pemeliharaan. Kemudian, unit-unit Indonesia Power juga sangat berperan dalam penyusunan perencanaan pembelajaran pegawai, mapping gap kompetensi untuk setiap target individu pegawai, pengelolaan sarana dan fasilitas pembelarajan, serta analisa dan evaluasi program pembelajaran akselerasi di unit terkait. Disamping itu, unit-unit juga menyediakan tenaga instruktur terkait, seperti Beta Mentor dan Alpha Mentor. Hal ini dikarenakan pembelajaran pada akselerasi kompetensi ini memanfaatkan knowledge, pengalaman, serta keahlian yang dimiliki oleh para Ahli Senior Pembangkitan. Dalam hal ini adalah pegawai-pegawai O&M yang berada pada level Supervisor hingga Manajer di lingkungan Indonesia Power. “Terkecuali, jika memang ada ilmu pengetahuan tertentu yang memerlukan tenaga ahli dari Akademisi ataupun Lembaga Diklat,” tambah Kerry.
Supriyatna kerry
ahli senior Pembangkit indonesia Power
“Yang terpenting adalah Program Akselerasi Kompetensi O&M ini harus didukung dan diimplementasikan secara berkelanjutan dan sesuai dengan standar, baik di tingkat korporat maupun di seluruh unit pembangkit. Hal ini, tentunya, akan memudahkan proses transfer of knowledge dari para senior kepada generasi penerusnya,” ungkap Kerry. Dengan adanya program akselerasi kompetensi ini, diharapkan dapat menyiapkan SDM-SDM yang kompeten, profesional, unggul dan berdaya saing tinggi sehingga mampu mewujudkan perusahaan dan pembangkitan yang sustainable. Dengan demikian, SDM-SDM Indonesia Power telah siap dan mampu melangkah penuh percaya diri dalam menghadapi Program 35 GW di era MEA.
roaDmap : akaDemi akSleraSi kompetenSi o&m taHap perSiapan
taHap laUncHing
taHap pengembangan
Penyusunan ROadMaP LC
PenyiaPan FasiLitas LC (sentRaLisasi & distRiButed)
PenyiaPan sOP LC, PenGadaan siMuLatOR 3 PLtu
PenGeMBanGan MOduL sentRaLisasi (tata keLOLa, Budaya, enGineRinG)
LaunChinG akadeMi aksLeRasi
PeMBekaLan instRuktuR, MentOR
RedesiGn stO LC
PeneRaPan sisteM aksLeRasi seLuRuh unit
Penyusunan kuRsiL/MOduL sentRaLisasi
Penyusunan standaRisasi sisteM aksLeRasi OP
Penyusunan standaRisasi sisteM aksLeRasi haR
Penyusunan kuRsiL, MOduL OP kORPORat
Penyusunan kuRsiL, MOduL haR kORPORat
seRtiFikasi PenGeLOLaan LC
taHap target bencHmarking aLiGnMent LC dan kM akadeMi aksLeRasi iP seBaGai BenChMaRkinG nasiOnaL (PLn GROuP)
PenGeMBanGan FasiLitas LC (RuanG keLas, siMuLatOR aLL kit)
PeMBekaLan instRuktuR, MentOR (LanJutan) PeMBentukan akadeMi kOMunitas
2015
2016 - 2017
2018 - 2019
2020
Roadmap Akademi Akselerasi Kompetensi O&M sebagai pedoman pelaksanaan percepatan kompetensi di Indonesia Power.
| e d i s i ke d u a ta hu n 2 0 16
9
sajian utama
Siapkan SDM kompeten, Dukung Bisnis Jasa O&M Indonesia Power Sepak terjang Indonesia Power sebagai asset operator, khususnya selama lima tahun terakhir, tidak terlepas dari kontribusi PT. Cogindo DayaBersama (CDB). Perusahaan yang dimiliki oleh Indonesia Power sejak tahun 1998 ini mendukung bisnis induk perusahaannya melalui penyediaan jasa operation & maintenance (O&M). Dalam hal ini adalah sebagai penyedia SDM-SDM yang menjadi ujung tombak dalam pengelolaan dan pemeliharaan pembangkit-pembangkit fTP 1 yang diamanahkan PlN kepada Indonesia Power. PerAN DAN TANTANgAN Sejak tahun 2010, Cogindo—yang sebelumnya berbisnis di bidang suplai energi mulai merambah ke bisnis jasa O&M pembangkit. Peningkatan kapasitas bisnis ini didukung oleh kepercayaan yang diberikan Indonesia Power kepada Cogindo untuk melaksanakan supporting jasa O&M bagi pembangkit FTP 1 dengan kapasitas di atas 30 MW. Disamping itu, Cogindo juga dipercaya untuk melaksanakan O&M sepenuhnya pada pembangkit-pembangkit FTP 1 yang memiliki kapasitas 30 MW atau kurang dari 30 MW, seperti pada PLTU Ulumbu dan PLTU Sanggau. Kepercayaan Indonesia Power ini pun kian memantapkan bisnis Cogindo sebagai penyedia jasa O&M yang mampu memberikan kontribusi secara signifikan dalam mendukung bisnis Indonesia Power maupun korporasi PLN.
Jajaran Direksi PT. Cogindo DayaBersama (ki-ka): Rachmanto Kusumonegoro (Direktur Keuangan), Amlan (Direktur Operasi), Mangampin Saragi (Direktur Utama), dan Asep Yanyan Herdiyana (Direktur SDM).
10
| e disi k e du a ta h u n 2016
“Melalui O&M Services ini, kami memberikan value propositioin, baik kepada Indonesia Power maupun PLN, antara lain berupa SDM
m e d i a ko m u ni ka s i i nd o ne sia power
yang kompeten,” jelas Mangampin Saragi, Direktur Utama PT. Cogindo DayaBersama. Peran signifikan Cogindo dalam bisnis Indonesia Power dari sisi SDM ini pun menghadirkan tantangan tersendiri bagi perusahaan yang telah menginjak tahun ke-18 ini. Tantangan itu, terutama, dalam melaksanakan peningkatan kompetensi SDM, peningkatan engagement & satisfaction pegawai, serta penguasaan dan implementasi tata kelola pembangkit. MeNgelOlA TANTANgAN Untuk meningkatkan kompetensi SDM, Cogindo telah menyiapkan strategi utama melalui pelaksanaan akselerasi kompetensi O&M bagi SDM di semua jenis pembangkit. Akselerasi kompetensi dilaksanakan melalui Akademi Akselerasi Kompetensi yang telah diselenggarakan Cogindo bersama dengan Indonesia Power sejak tahun 2014 lalu. “Program akselerasi ini menerapkan metode pembelajaran dengan konsep ‘bekerja adalah belajar’. Jadi, pembelajaran dilakukan setiap hari, setiap saat, dan secara terus menerus, yang diikuti oleh tenaga-tenaga operator. Sedangkan, coaching dan mentoring dilakukan langsung oleh atasan mereka yang merupakan Ahli Senior Pembangkitan di Indonesia Power,” papar Asep Yanyan Herdiyana, Direktur SDM PT. Cogindo DayaBersama. Di sisi lain, Saragi menyatakan bahwa dengan adanya Akademi Akselerasi Kompetensi ini, Indonesia Power maupun Cogindo telah memiliki metodologi peningkatan kompetensi SDM yang terstandar, mulai dari metode pembelajaran, silabus, materi ajar, hingga pemilihan mentornya. Hasilnya, dari pilot project yang dilakukan di PLTU Labuan, tampak adanya peningkatan kompetensi yang signifikan dari para operator. “Mereka telah berhasil mencapai tahapantahapan yang kami targetkan untuk diselesaikan dalam target waktu tertentu. Tidak hanya itu, ketika program belajar telah selesai, dilakukan assessment, hingga sertifikasi eksternal pun kompetensi mereka diakui,” tambah Asep. Selanjutnya, program akselerasi ini juga akan diduplikasi di unit-unit pembangkit lainnya. Di antaranya, PLTU Pangkalan Susu di Medan, PLTU Suralaya 8, PLTU Lontar, dan PLTU Pelabuhan Ratu. Tidak hanya meningkatkan kompetensi SDM, hal penting lainnya adalah Cogindo harus dapat membangun iklim kerja yang mampu meningkatkan loyalitas dari SDM. Hal ini
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
dilaksanakan melalui pengelolaan SDM yang efektif, termasuk di dalamnya pengelolaan gaji, remunerasi, diklat, serta performance appraisal yang efektif. Mengingat, di era proyek listrik 35 GW yang dicanangkan Pemerintah hingga tahun 2020 mendatang, akan bermunculan banyak Independent Power Producer (IPP). IPP ini pun akan membutuhkan SDM-SDM yang memiliki kompetensi unggul di bidang pembangkitan. “Dengan demikian, persaingan bisnis akan terjadi dalam berbagai aspek. Tanpa terkecuali, persaingan dalam memperoleh SDM yang kompeten,” jelas Asep yang pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Pengembangan SDM dan Talenta Indonesia Power. PeMeNUhAN keBUTUhAN SDM Perubahan fungsi dan peran Indonesia Power dari asset operator menjadi asset manager pun diprediksi akan sangat berpengaruh terhadap kebutuhan SDM di bidang pembangkitan. Kendati saat ini belum tampak adanya peningkatan kebutuhan SDM yang signifikan di Indonesia Power, Cogindo telah menjamin ketersediaan SDM dengan berkomitmen untuk melakukan investasi sekitar 5—10% di setiap pembangkit. Hal ini, sebagaimana diterangkan Dessi S e t i a w a t i — M a n a j e r Re k r u t m e n d a n Pengembangan SDM Cogindo, bahwa SDM pembangkitan, khususnya operator dan teknisi pemeliharaan, memiliki karakteristik untuk disiapkan dan dididik terlebih dahulu sebelum ditempatkan. “Dengan demikian, kami tidak hanya menjamin ketersediaan SDM saja, tetapi juga menjamin kesiapan kompetensi dari SDM untuk ditempatkan di unit-unit pembangkitan,” jelas Dessi.
Setiap tahunnya, Cogindo merekrut sekitar 250 hingga 300 orang untuk memenuhi kebutuhan SDM di Indonesia Power. Sebagian besar SDM tersebut untuk ditempatkan sebagai pelaksana di bidang operasi, pemeliharaan, dan enjinering. Setiap SDM yang akan ditempatkan harus telah mengantongi sertifikasi profesi Level 1. Selain itu, Cogindo juga menyiapkan SDM untuk semua jenjang pada pembangkit yang dipercayakan sepenuhnya oleh Indonesia Power kepada Cogindo sebagai pelaksanan O&M-nya. Ke depannya, Saragi berharap Cogindo dapat mulai dipercaya oleh Indonesia Power sebagai supporting parsial performance pada pembangkit-pembangkit milik Indonesia Power. Dengan supporting parsial performance ini, Cogindo akan memiliki sebuah core competency sebagai identitas sekaligus kebanggaan bagi Cogindo.
Dessi Setiawati
Manajer Rekrutmen dan Pengembangan sdM Cogindo
| e d i s i ke d u a ta hu n 2 0 16
11
sajian utama
restrukturisasi Dewan Direksi Indonesia Power:
fokus dan Antisipasi Terhadap Tantangan dan Perubahan Untuk dapat tumbuh dan berkembang, suatu organisasi hendaknya dinamis dan selaras dengan perkembangan yang terjadi. Demikian pula halnya dengan Indonesia Power, yang merupakan sebuah organisasi dengan core business di bidang pembangkitan. Industri pembangkitan yang kian bergeliat beberapa tahun terakhir pun mendorong Indonesia Power untuk dapat selalu menjaga sekaligus meningkatkan eksistensinya sebagai salah satu pelaku bisnis pembangkitan nasional yang terkemuka dan tepercaya.
MelUASkAN JANgkAUAN Memasuki tahun ke-21 di tahun 2016 ini, Indonesia Power bertransformasi agar dapat tetap selaras dengan perkembangan industri pembangkitan. Untuk itu, sebuah langkah besar pun telah diambil melalui restrukturisasi organisasi. Restrukturisasi dilakukan, terutama, terhadap jajaran Direksi Indonesia Power dan di lingkungan Direktorat Produksi. Adapun perubahan tersebut dilakukan dengan mengubah Direktorat Produksi menjadi Direktorat Operasi. Jika sebelumnya, Direktorat Produksi dibawahi hanya oleh seorang Direktur Produksi, kini Direktorat Operasi akan dipimpin oleh dua Direktur Operasi, yang masing-masing membawahi Direktorat Operasi I dan Direktorat Operasi II. “Restrukturisasi ini sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Tidak hanya mengganti Direktorat Produksi menjadi Direktorat Operasi, tetapi juga memecahnya menjadi dua bagian yang, nantinya, akan menjalankan tugas dan fungsinya masingmasing,” jelas Roikhan yang menjabat sebagai Direktur SDM & Administrasi Indonesia Power. Sedangkan mengenai perubahan nama dari Direktorat Produksi menjadi Direktorat Operasi, Roikhan menambahkan bahwa penggunaan nama Direktorat Produksi seolah-olah mempersempit ruang lingkupnya. Sementara, Direktorat Operasi
12
| e disi k e du a ta h u n 2016
m e d i a ko m u ni ka s i i nd o ne sia power
sehingga ditetapkan tujuh Direktur Bisnis untuk tujuh regional, yaitu Regional Sumatra, Jawa Bagian Barat & Lampung, Jawa Bagian Tengah, Jawa Bagian Timur & Bali, Kalimantan, Sulawesi & Nusa Tenggara, serta Maluku & Papua,” papar Direktur kelahiran Yogyakarta ini. Di sisi lain, kehadiran pembangkit-pembangkit baru bermesin Cina ini juga memerlukan perhatian khusus dan perawatan yang intensif agar dapat beroperasi dengan baik dan sustainable. Karena itu, pemegang saham—dalam hal ini PLN memandang perlu adanya penambahan Direktorat Operasi agar dapat lebih fokus dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai asset manager maupun asset operator dari pembangkit-pembangkit tersebut. Maka, dibentuklah Direktorat Operasi I dan Direktorat Operasi II. roikhan
direktur sdM & administrasi indonesia Power
memiliki cakupan dan jangkauan yang lebih luas karena tidak hanya bicara produksi semata, melainkan juga meliputi operasi sistem pada pembangkit-pembangkit. Restrukturisasi Direksi Indonesia Power ini telah diresmikan melalui acara Serah Terima Jabatan yang dilaksanakan pada 30 Maret 2016 lalu. Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham tertanggal 21 Maret 2016, Indonesia Power akan dipimpin oleh jajaran direksi yang terdiri dari Sripeni Inten Cahyani sebagai Plt. Direktur Utama, Eri Prabowo sebagai Direktur Operasi I, Antonius R.T. Artono sebagai Plt. Direktur Operasi II, Roikhan sebagai Direktur SDM & Administrasi, Adi Supriono sebagai Plt. Direktur Pengembangan Niaga, dan Hudiono sebagai Plt. Direktur Keuangan.
kONSekUeNSI lOgIS Pe r u b a h a n ya n g d i l a ku ka n te r h a d a p Direktorat Produksi ini, menurut Roikhan, merupakan suatu bentuk konsekuensi logis dari bertambahnya penugasan Indonesia Power yang menghadirkan sejumlah pembangkit baru dengan beragam karakteristik di lingkungan Indonesia Power. Disamping itu, restrukturisasi direktorat juga sebagai salah satu langkah Indonesia Power dalam menjawab tantangan pengembangan perusahaan. Pengembangan ini terkait dengan adanya perubahan peran dan tugas Indonesia Power dari asset operator menjadi asset manager bagi pembangkit-pembangkit milik PLN. “Selain itu, langkah kami ini juga sejalan dengan perubahan struktur organisasi yang ada di PLN. Saat ini, PLN telah menerapkan regionalisasi
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
PeMBAgIAN TUgAS Kedua Direktur Operasi memiliki tugas dan fungsi yang sama, hanya saja cakupan/ruang lingkupnya yang berbeda. Perbedaan ini melingkupi dua hal, yaitu regionalisasi dan jenis pembangkit. Penetapan Direktur Operasi berdasarkan regionalisasi ini menjadi langkah nyata Indonesia Power dalam mendukung PLN yang telah menerapkan regionalisasi sehingga dapat melaksanakan tugas secara end to end. Sedangkan, opsi kedua terkait Direktorat Operasi ini adalah membagi tugasnya berdasarkan jenis pembangkit yang dikelola, antara pembangkit eksisting dan pembangkit baru—yaitu pembangkit-pembangkit FTP 1. Dengan demikian, Indonesia Power dapat mengelola, memelihara, bahkan mengembangkan pembangkit-pembangkit tersebut dengan lebih baik sehingga mampu mencapai kinerja pembangkit yang andal dan ekselen. Dari kedua opsi tersebut telah diputuskan bahwa pembagian tugas Direktorat Operasi dilakukan berdasarkan jenis pembangkit yang dimiliki dan dikelola oleh Indonesia Power. Direktorat Operasi I akan bertanggung jawab terhadap pembangkit-pembangkit eksisting yang dimiliki oleh Indonesia Power. Sedangkan Direktorat Operasi II, akan bertanggung jawab atas pembangkit-pembangkit Cina yang dibangun dalam Proyek FTP I. “Jadi, esensi dari perubahan struktur ini mencakup dua hal. Pertama adalah cara kami mengantisipasi perubahan organisasi PLN yang menerapkan regionalisasi sehingga pada prosesnya, kami dapat melaporkan secara lebih mudah dan akurat. Yang kedua adalah dengan adanya penugasan dengan fungsi yang lebih luas, kami harus fokus pada masing-masing pembangkit agar kami dapat memberikan kinerja terbaik,” papar Roikhan. Dengan demikian, perubahan yang dilakukan terhadap organisasi Indonesia Power merupakan langkah dan strategi untuk lebih fokus dalam mewujudkan kinerja yang terbaik, baik perusahaan maupun pembangkit-pembangkit yang dimiliki dan dikelola Indonesia Power. Namun, hal lain yang tak kalah penting—menurut Roikhan adalah upaya setiap insan Indonesia Power untuk memperkaya kompetensinya sehingga dapat lebih berkontribusi secara positif terhadap setiap penugasan yang ada.
| e d i s i ke d u a ta hu n 2 0 16
13
sajian utama
Board of director Indonesia Power:
hadirkan Wajah Baru, Semakin Solid dan kompak
Berdasarkan keputusan Pemegang Saham, terhitung sejak tanggal 30 Maret 2016 lalu, Indonesia Power dipimpin oleh jajaran direksi yang baru. kehadiran enam orang Direktur dalam jajaran Direksi Indonesia Power diharapkan dapat menjadikan Tim Direksi Indonesia Power semakin solid dan kompak dalam menakhodai bahtera Indonesia Power sehingga mampu mengarungi lautan bisnis pembangkitan yang kian kompetitif.
SrIPeNI INTeN CAhyANI PlT. DIrekTUr UTAMA
Untuk pertama kalinya dalam kurun waktu 21 tahun, Indonesia Power dipimpin seorang wanita. Menjelang Peringatan Hari Kartini, wanita yang akrab disapa Inten ini dipercaya oleh pemegang saham untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama Indonesia Power.
Sebelumnya, Inten adalah Direktur Keuangan Indonesia Power yang menjabat sejak tahun 2013 lalu. Wanita kelahiran Pati, 7 Oktober 1968 ini juga melaksanakan penugasan khusus sebagai Komisaris dari dua anak perusahaan Indonesia Power, yaitu PT. Putra Indo Tenaga dan PT. Tangkuban Parahu Geothermal Power. Sebagai langkah strategis, di awal kepemimpinannya, Sarjana Teknik Kimia yang meneruskan pendidikan S2-nya di bidang manajemen ini akan melaksanakan yang telah termaktub dalam RJPP 2016— 2020 dan RKAP.
ADI SUPrIONO
PlT. DIrekTUr PeNgeMBANgAN DAN NIAgA Wajah baru dalam jajaran Direksi Indonesia Power ini, selama periode 2012—2016, menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan PT. PLN (Persero). Pria kelahiran Bengkulu, 4 Januari 1960 ini memulai karirnya di PLN pada tahun 1984. Sejak tahun tersebut, Adi meniti karirnya di PLN dan pernah menduduki beberapa jabatan struktural di korporasi PLN.
“Harapan saya, saya sebagai Plt. Direktur Utama bisa menciptakan chemistery BOD yang bagus sehingga kami bisa mengakselerasi pelaksanaan seluruh program Indonesia Power maupun korporasi PLN. Tim Direksi yang semakin kompak dan solid, diharapkan akan membuat kiprah dan kontribusi Indonesia Power dalam mendukung pertumbuhan PLN semakin konkrit dan nyata sehingga mampu mengakselerasi terwujudnya PLN yang lebih baik untuk kehidupan yang lebih baik.”
14
| e disi k e du a ta h u n 2016
m e d i a ko m u ni ka s i i nd o ne sia power
Lulusan Master of Business Administration dari University of Missouri, AS, ini pernah menjabat sebagai Direktur SDM dan Administrasi (2009—2010) serta Direktur Pengembangan dan Niaga (2010—2012) pada PT. Pembangkitan Jawa Bali.
tercapainya cita-cita perusahaan ini untuk mendukung visi PLN dalam memberikan layanan listrik bagi negeri ini.”
“Tugas ini bukanlah tugas yang ringan. Karena itu, selain saya harus belajar, saya juga membutuhkan kerja sama dan dukungan dari rekan-rekan semua. Saya harap, kita bisa bekerja sama dengan sebaik-baiknya, saling terbuka, dan saling percaya sehingga kita bisa mengembangkan Indonesia Power menjadi lebih besar lagi dan lebih sejahtera lagi.”
Restrukturisasi Direksi Indonesia Power menetapkan pria kelahiran Jakarta ini sebagai Direktur Operasi I. Sebelumnya, Lulusan Teknik Mesin Universitas Indonesia ini menjabat sebagai Direktur Produksi sejak tahun 2013 lalu. Sebagai Direktur Operasi I, peraih gelar PhD bidang ekonomi dari Universitas Airlangga ini bertanggung jawab atas pembangkit-pembangkit eksisting yang dimiliki Indonesia Power.
erI PrABOWO
Sebelum dipercaya sebagai Plt. Direktur Operasi, Sarjana Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) ini menjabat sebagai Direktur Pengembangan dan Niaga sekaligus Plt. Direktur Utama Indonesia Power. Selain
DIrekTUr OPerASI I
hUDIONO
PlT. DIrekTUr keUANgAN PerSerOAN Bidang Keuangan memang menjadi keahlian pria kelahiran Surakarta, 20 Januari 1957, ini. Meskipun berlatarbelakang pendidikan Teknik Elektro ITB, Hudiono mengembangkan pendidikannya di bidang ekonomi pada Universitas Terbuka. Kepiawaiannya di bidang keuangan membuatnya dipercaya untuk melaksanakan
itu, Magister of Business Administration dari University of Missouri ini mendapatkan penugasan khusus sebagai Komisaris Utama pada dua anak perusahaan Indonesia Power, yaitu PT. Tangkuban Parahu Geothermal dan PT. Indo Ridlatama Power.
rOIkhAN
DIrekTUr SDM & ADMINISTrASI
tugas sebagai Deputi Direktur Perencanaan Pengendalian Anggaran dan Kinerja PLN (2009—2010), Kepala Divisi Perencanaan dan Pengendalian Anggaran PLN (2010— 2012), serta Direktur Keuangan PT. Pembangkitan Jawa Bali. Kini, pria yang pernah menjabat General Manager PLN Wilayah Sumatra Barat (2008—2009) ini pun dipercaya sebagai Pelaksana Tugas Direktur Keuangan Perseroan oleh PLN. “Sebagai pemain baru di lingkungan Indonesia Power, saya akan berusaha untuk lebih mengenal perusahaan ini dan persoalan-persoalan yang ada. Saya berharap, saya bisa berperan aktif dan berkontribusi dalam mempercepat
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
Sejak awal, pria kelahiran 8 Desember 1966 ini meniti karir bidang pembangkitan di Indonesia Power. Sebelum menjabat sebagai Direktur Produksi, Eri pernah menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan dan General Manager UBP Saguling Indonesia Power serta Direktur Utama PT. Indo Pusaka Berau yang merupakan anak perusahaan Indonesia Power. Eri juga memiliki pengalaman kerja internasional saat ditugaskan sebagai Maintenance Team Leader pada proyek Annual Inspection dan Steam Turbine and Generator Remaining Life Assessment di Rabegh Steam Power Plant, Arab Saudi.
Karir Roikhan berawal di PLN. Sebelum berkecimpung di Indonesia Power, Sarjana Listrik lulusan ITB ini pernah menjabat sebagai Expert Manajemen pada Direktorat SDM dan Umum PLN, Kepala Divisi Pengembangan SDM dan Talenta pada Direktorat SDM & Umum PLN, serta Deputi Manager Niaga dan Anggaran pada PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali. Berdasarkan keputusan Pemegang Saham secara sirkuler Indonesia Power tanggal 11 Desember 2013 lalu, kelahiran Yogyakarta, 7 Maret 1960 ini dipercaya sebagai Direktur SDM dan Administrasi Indonesia Power.
ANTONIUS reSeP TyAS ArTONO PlT. DIrekTUr OPerASI II
Bersama dengan Direktur Operasi I, pria yang akrab disapa Anton ini akan menjadikan seluruh pembangkit yang ada di lingkungan Indonesia Power menjadi pembangkit berkinerja ekselen. Sebagai Direktur Operasi II, pria kelahiran Blitar, 26 Oktober 1963 ini akan memimpin pengelolaan pembangkit-pembangkit FTP I.
| e d i s i ke d u a ta hu n 2 0 16
15
stakeholder
BOD PlN:
Belajar dari Pembangkit fTP 1, Indonesia Power Pasti Bisa!! Sebagai anak perusahaan dari PT. PlN (Persero) dengan core business di bidang pembangkitan dan jasa pembangkitan, Indonesia Power turut berperan aktif dalam pelaksanaan Program Pasokan listrik 35 gW yang dicanangkan Pemerintah hingga tahun 2020 mendatang. Sejumlah langkah dan strategi pun tengah disiapkan Indonesia Power untuk mensukseskan pelaksanaan Program 35 gW. Salah satunya adalah dengan memetik pembelajaran dan pengalaman dari Fast Track Program (fTP) 1 dan fTP 2. kOMPeTeNSI yANg DIAkUI Sejak berdirinya pembangkit-pembangkit FTP 1, Indonesia Power dipercaya oleh PLN selaku asset owner untuk mengelola sejumlah pembangkit FTP 1. Di antaranya, PLTU Lontar, PLTU Labuan, PLTU Barru, PLTU Pangkalan Susu, dan PLTU Jeranjang. Di bawah pengelolaan Indonesia Power, pembangkit-pembangkit ini pun menunjukkan kinerja yang baik dan andal. Kendati, tak dipungkiri, bahwa mengelola pembangkit-pembangkit FTP 1 ini tidaklah mudah. Tim O&MIndonesia Power harus bekerja lebih keras untuk dapat menjaga, bahkan meningkatkan kinerja dan keandalan pembangkit. Namun, bagi Indonesia Power sendiri, ketidakmudahan ini justru menjadi tantangan yang mampu membakar
UBOH Pangkalan Susu
16
| e disi k e du a ta h u n 2016
m e d i a ko m u ni ka s i i nd o ne sia power
semangat Tim O&M Indonesia Power untuk melakukan yang terbaik demi kelangsungan pembangkit.
program 35 GW, jumlah SDM harus memadai. Demikian pula, dengan kompetensi SDM-nya. Karenanya, jika memang perlu dilakukan rekrutmen, Indonesia Power diharapkan dapat segera melakukan rekrutmen dan membangun kompetensi SDM-SDM baru dengan cara melibatkan SDM secara langsung pada pekerjaan-pekerjaan yang nyata di lapangan.
Di sisi lain, tantangan demi tantangan dalam melaksanakan O&M ini pun kian meningkatkan maturitas Indonesia Power sebagai perusahaan jasa pembangkitan. Setiap pengalaman dalam mengelola pembangkit-pembangkit FTP 1 menjadi sebuah pembelajaran untuk pelaksanaan O&M ke depannya, yang berujung pada peningkatan kompetensi dan kapabilitas Indonesia Power sebagai perusahaan pembangkitan dan jasa pembangkitan. Kompetensi dan kapabilitas Indonesia Power ini pun telah diakui PLN sehingga PLN memercayakan sebuah tugas baru kepada Indonesia Power, yaitu sebagai asset manager. Di sisi lain, pengalaman sebagai asset operator bagi sejumlah pembangkit milik PLN dapat menjadi bekal berharga untuk melaksanakan proyek 35 GW. Sepak terjang Indonesia Power dalam bisnis O&M pembangkitan pun cukup menarik perhatian Dewan Direksi PLN. Dimana, Indonesia Power—dapat dikatakan— berhasil menjadikan pembangkitpembangkit FTP 1 sebagai pembangkit berkinerja baik, andal, dan memiliki potensi besar untuk menyokong sektor kelistrikan nasional. Sebagaimana paparan yang disampaikan ketiga Direksi PLN berikut ini.
MUrTAqI SyAMSUDIN
DIrekTUr BISNIS regIONAl JAWA BAgIAN BArAT & lAMPUNg Beberapa tahun belakangan, ada banyak hal yang mampu membesarkan hati PLN— khususnya jajaran Direksi PLN dengan kiprah anak perusahaan yang mengelola aset-aset pembangkit milik PLN. Di antara hal tersebut adalah adanya perbaikan dari performa pembangkit-pembangkit eks-FTP 1. Hal ini mampu memberikan keyakinan kepada PLN akan kemampuan dan kompetensi yang memadai—baik Indonesia Power maupun PJB—dalam mengoperasikan pembangkit-pembangkit PLN secara baik. Dengan demikian, semakin kuat pula keyakinan PLN untuk memercayakan Program 35 GW kepada Indonesia
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
“
Harapan saya, indonesia power mempersiapkan diri. Saya yakin, indonesia power telah siap, baik dari sisi sumber daya manusia, peralatan, maupun metoda-metoda untuk melaksanakan pengoperasian pembangkit-pembangkit pln dari program 35 gw.
”
Power. Meskipun sebagian besar dari Program 35 GW akan dilaksanakan oleh Independent Power Producer (IPP), PLN tetap mendapatkan porsi yang cukup besar untuk menghadirkan pembangkitpembangkit sebagai peaker maupun load follower. “Harapan saya, Indonesia Power mempersiapkan diri. Saya yakin, Indonesia Power telah siap, baik dari sisi sumber daya manusia, peralatan, maupun metoda-metoda untuk melaksanakan pengoperasian pembangkit-pembangkit PLN dari Program 35 GW,” jelas Murtaqi saat menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Lesson Learned Pengelolaan PLTU FTP 1 yang digelar di Bali 7—8 Maret 2016 lalu. Dari sisi sumber daya manusia, Murtaqi menegaskan bahwa untuk mendukung
“Jadi, manajemen Indonesia Power jangan ragu untuk memaparkan SDM-SDM baru ini pada tugas dan situasi langsung dan nyata di lapangan, yang menjadi core competency-nya Indonesia Power maupun PLN. Misalnya saja, di bagian operator, pemeliharaan, ataupun enjinering,” tambah Murtaqi. Terkait dengan pelaksanaan Program 35 GW, PLN juga telah menyusun langkahlangkah strategis demi kesuksesan program tersebut. Salah satunya dengan melakukan restrukturisasi organisasi melalui penambahan direksi dan pembagian tugas berdasarkan regional, yaitu Regional Sumatra, Regional Jawa Bagian Barat & Lampung, Regional Jawa Bagian Tengah, Regional Jawa Bagian Timur & Bali, Regional Kalimantan, Regional Sulawesi & Nusa Tenggara, serta Regional Maluku & Papua. Dengan adanya regionalisasi ini, efektivitas pelaksanaan pekerjaan diharapkan dapat lebih berjalan lancar dan secara end to end—mulai dari eksekusi proyek sampai dengan pengawasan operasional dan pemeliharaan aset serta pelayanan kepada pelanggan. “Dampak positif lainnya yang kami harapkan adalah pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan lebih cepat dengan hasil yang lebih baik. Dari sisi pemeliharaan aset, khususnya aset FTP 1, bisa benarbenar berdaya guna, gangguan bisa berkurang, kinerja pembangkit—seperti heat rate, availability factor, dan utilisasi capacity factor—semua bisa semakin baik,” papar pria yang pernah menjabat Direktur Bisnis & Manajemen Risiko PLN ini. Kesuksesan Program 35 GW ini juga harus didukung oleh sinergi yang kuat dan harmonis antara PLN dengan anak perusahaan, maupun antar anak perusahaan. Menurut Murtaqi, PLN percaya dan yakin bahwa
| e d i s i ke d u a ta hu n 2 0 16
17
stakeholder telah terjalin koordinasi dan sinergi yang baik antar anak perusahaan, khususnya Indonesia Power dan PJB. Sinergi ini akan mampu mendukung setiap langkah dan upaya PLN dalam menerangi negeri ini.
NASrI SeBAyANg
DIrekTUr BISNIS regIONAl JAWA BAgIAN TeNgAh Indonesia Power telah mengantarkan pembangkit-pembangkit FTP 1 hingga mencapai kinerja yang baik. Jika sebelumnya kinerja pembangkit masih di bawah 50%, kini kinerjanya telah mencapai lebih dari 60%. “Kami menargetkan di tahun ini kinerja pembangkit-pembangkit FTP 1 ini dapat lebih dari 79%. Semoga target ini bisa tercapai sehingga dapat
mendukung kelistrikan di Jawa Bali,” terang Nasri. Seperti yang telah kita ketahui, pembangkitpembangkit FTP 1 merupakan pembangkit eks-Cina yang membutuhkan ketekunan, ketelitian, serta kedisiplinan di dalam mengoperasikan dan memeliharanya agar bisa diperoleh hasil yang terbaik. Karena itu, Nasri berharap Tim O&M Indonesia Power—yang sebagian besar dimotori oleh generasi muda, dapat menjaga, memelihara, menekuni, serta mempelajari setiap detil dari pembangkit-pembangkit FTP 1. “Kegiatan seperti ini (FGD Lesson Learned Pengelolaan PLTU FTP 1), saya pikir, dapat menjadi media koordinasi operasi pembangkit yang baik dan bermanfaat. Di sini, kita bisa melakukan evaluasi, mengetahui kinerja pembangkit dan segala persoalan yang dihadapi, serta mengambil keputusan atau solusi untuk dapat meningkatkan kinerjanya. Para ujung tombak pembangkit, terutama adik-adik operator, bisa memetik banyak pelajaran dari kegiatan seperti ini yang bisa dijadikan bekal untuk melaksanakan O&M pembangkit dengan lebih baik ke depannya,” tutup Nasri.
AMIN SUBekTI
DIrekTUr BISNIS regIONAl JAWA BAgIAN TIMUr & BAlI
“
Harapan saya, tim o&m indonesia power yang sebagian besar dimotori oleh generasi muda, dapat menjaga, memelihara, menekuni, serta mempelajari setiap detil dari pembangkitpembangkit Ftp 1.
”
18
Regionalisasi yang dilaksanakan PLN, pada dasarnya, adalah upaya PLN untuk melihat masalah secara lebih dekat. Dengan demikian, diharapkan dapat menjadi cara untuk mencari solusi dengan cara lebih dekat pula. Hal ini, tentu saja, akan membuat langkah tindak lanjut yang diambil menjadi lebih cepat. “Regionalisasi membuat kami melihat sendiri masalah yang ada di lapangan, mencari solusi di lapangan, dan dapat dengan segera melaksanakan implementasi dari solusi tersebut,” jelas Direktur yang penah menjabat Senior Vice President di PT Indika Energy, Tbk ini. Amin juga menambahkan bahwa regionalisasi ini juga merupakan upaya untuk mempererat sinergi antarunit PLN, antara PLN dengan anak perusahaan, maupun antar anak perusahaan. Dengan
| e disi k e du a ta h u n 2016
“
Saya berharap, kita semua bisa tetap semangat. khususnya, teman-teman operator yang berada di garis depan. tantangan ke depan yang kita hadapi akan semakin berat. tetapi, saya yakin, teman-teman di pembangkitan semua mampu mengeksekusi setiap tantangan yang ada. karena mereka telah membuktikannya, dengan terpeliharanya—bahkan meningkatnya keandalan dari pembangkitpembangkit Ftp 1.
”
demikian, ke depannya, PLN Grup dapat melaksanakan tugas dengan baik dan berhasil mencapai—bahkan melampaui target-target korporat yang telah ditetapkan. “Untuk itu, saya berharap, kita semua bisa tetap semangat. Khususnya, teman-teman operator yang berada di garis depan. Tantangan ke depan yang kita hadapi akan semakin berat. Tetapi, saya yakin, temanteman di pembangkitan semua mampu mengeksekusi setiap tantangan yang ada. Karena mereka telah membuktikannya, dengan terpeliharanya—bahkan meningkatnya keandalan dari pembangkitpembangkit FTP 1,” tutup Amin.
m e d i a ko m u ni ka s i i nd o ne sia power
kinerja fgD Lesson Learned Pengelolaan PlTU fTP 1:
Pembelajaran untuk Mewujudkan O&M ekselen
Pengelolaan pembangkit-pembangkit fTP 1 yang dilaksanakan oleh Indonesia Power telah menjadi track record tersendiri bagi anak perusahaan PT. PlN (Persero) ini. Dari tahun ke tahun, tangan-tangan dingin Tim O&M Indonesia Power mampu membawa pembangkit-pembangkit yang dibangun oleh kontraktor Cina ini pada kinerja yang baik dan andal. hal ini pun membuat kompetensi Indonesia Power sebagai perusahaan jasa O&M pembangkitan tak diragukan lagi. khususnya oleh PlN, selaku pemilik aset pembangkit-pembangkit tersebut. O&M ekSeleN
Direksi PLN menyampaikan materi dalam FGD.
FGD digelar Indonesia Power dan diikuti oleh PLN dan PJB.
BerBAgI Lesson Learned Pengelolaan pembangkit FTP 1 telah memberikan cerita dan warna tersendiri sepanjang sejarah berdirinya Indonesia Power. Pembangkit Cina dengan karakteristik yang unik ini telah menempa Tim O&M Indonesia Power sehingga menjadi tim yang andal dengan bekal kompetensi yang mumpuni.
Untuk itu, selama dua hari (7—8 Maret 2016), Indonesia Power menyelenggarakan Focus Group Discussion dengan tema “Lesson Learned Pengelolaan PLTU FTP 1 untuk Mewujudkan O&M Excellence”. Kegiatan yang digelar di Hotel Discovery, Kuta, Bali ini diikuti oleh PT. PLN (Persero) dan PT. PJB.
Namun, di balik itu, banyak pembelajaran yang bisa dipetik dari setiap persoalan yang dihadapi di pembangkit FTP 1. Pembelajaran ini pun dapat menjadi bekal penting bagi Indonesia Power dalam menyongsong Program 35 GW. Pembelajaran inilah yang ingin dibagi Indonesia Power kepada PLN sebagai asset owner dan juga PT. Pembangkitan Jawa Bali (PJB) sebagai sister company.
Dalam sambutannya yang sekaligus menjadi pembuka acara, Plt. Direktur Utama Indonesia Power, Antonius R.T. Artono, menekankan akan pentingnya kegiatan FGD ini. “Focus Group Discussion ini dirancang agar menjadi perhatian bagi masing-masing Direktorat untuk pembelajaran yang, nantinya, akan mampu diinstitusionalkan,” tegas pria yang kerap disapa Anton ini.
Seluruh peserta FGD foto bersama
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
Senada dengan Anton, KDIVJAP selaku Ketua Panitia menyampaikan harapannya agar FGD dapat dilakukan secara berkala agar PLN bisa mendapatkan update atas pengelolaan FTP 1 sehingga improvement pun bisa lebih cepat dilakukan. KDIVJAP juga menambahkan bahwa lesson learned telah dilaksanakan di unit-unit Indonesia Power secara reguler melalui kegiatan Feedback Engineering. Dimana, dalam kegiatan tersebut, dilakukan presentasi antarunit. Turut hadir dalam kegiatan FGD tersebut, jajaran Direksi PLN, antara lain Amin Subekti—Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur & Bali, Murtaqi Syamsuddin— Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat & Lampung, serta Nasri Sebayang— Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah. Dalam kesempatan tersebut, Nasri Sebayang yang diwawancarai secara terpisah menyampaikan bahwa FGD seperti ini adalah kegiatan yang sangat bermanfaat. “Di sini, kami bisa melihat, apa saja yang telah dilakukan, dan bagaimana kinerja dari pembangkit-pembangkit yang sudah kami bangun. Kami juga bisa mengetahui, apa saja persoalan yang dihadapi, sehingga bisa kami pelajari, evaluasi, dan diambil suatu keputusan untuk dapat meningkatkan kinerja pembangkit,” papar Nasri. Melalui kegiatan ini, seluruh peserta yang hadir diharapkan dapat mengambil pembelajaran dari pengalamanpengalaman selama mengelola pembangkit FTP 1. Dengan demikian, ke depannya, Indonesia Power maupun PJB dapat melaksanakan O&M pembangkit dengan lebih baik sehingga terwujud O&M ekselen yang akan berujung pada kinerja pembangkit yang ekselen pula.
| e d i s i ke d u a ta hu n 2 0 16
19
ip bersih UP Suralaya Dukung IP Bersih:
Sediakan ruang Tunggu untuk Pelayanan Prima
Bersih
N SUAP TANPA TIP DA
sekaligus mempererat silaturahim sesama mitra kerja UP Suralaya.
DUkUNg IP BerSIh Kehadiran Ruang Tunggu merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan keamanan objek vital yang menjadi aset Indonesia Power UP Suralaya. Selain itu, juga untuk mendukung program manajemen, yaitu RC2G.
S
ejak bulan Maret lalu, Unit Pembangkit (UP) Suralaya telah menyediakan ruangan khusus bagi para mitra maupun stakeholder. Ruangan berupa ruang tunggu bagi para tamu yang berkunjung ke UP Suralaya ini disediakan untuk memberikan kenyamanan dan pelayanan prima bagi mitra kerja Indonesia Power. Keberadaan Ruang Tunggu ini juga merupakan wujud implementasi IP AKSI sekaligus mendukung Program IP Bersih.
PelAyANAN PrIMA Tak butuh waktu lama bagi UP Suralaya untuk menyediakan Ruang Tunggu Mitra yang nyaman dan memadai. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga ruangan siap digunakan, hanya memakan waktu sekitar 3 bulan. Dalam kurun waktu tersebut, sebuah Ruang Tunggu telah tersedia dengan tatanan interior yang mengutamakan kenyamanan para tamu. Selain pendingin ruangan, meja-kursi, dan televisi, disediakan pula mesin antrian multimedia. Mesin antrian ini diperuntukkan
20
bagi para tamu yang akan berhubungan d e n g a n k e u a n g a n , logistik, maupun penyerahan Berita Acara (BA). Adapun tujuan disediakannya Ruang Tunggu di UP Suralaya ini adalah memberikan pelayanan prima dan terbaik bagi stakeholder yang berkunjung dan yang akan berhubungan langsung dengan UP Suralaya, terutama yang berkaitan dengan proses pengadaan, pengurusan BA, maupun pembayaran. Ruang Tunggu juga dimaksudkan untuk memberikan rasa aman, nyaman, sekaligus kecepatan terkait pelayanan satu pintu. Saat peresmiannya, 10 Maret 2016 lalu, GM UP Suralaya, M. Hanafi Nur Rifai menyampaikan sebuah harapan bahwa Ruang Tunggu Mitra ini dapat digunakan untuk menunjang dan memudahkan proses administrasi pekerjaan yang dilakukan secara tertib dan ramah
| e disi k e du a ta h u n 2016
Di sisi lain, keberadaan Ruang Tunggu UP Suralaya sangatlah mendukung program IP Bersih yang dicanangkan Indonesia Power. Dengan adanya Ruang Tunggu ini, mitra kerja yang berkunjung dan akan berhubungan dengan UP Suralaya dapat terpantau sehingga mereka yang tidak berkepentingan tidak bisa keluar masuk dengan bebas. Hal ini akan mendorong terciptanya situasi dan kondisi yang kondusif sehingga pegawai bisa fokus dalam bekerja. “Kenyaman dan kecepatan pelayanan yang kami berikan—salah satunya melalui penyediaan Ruang Tunggu Suralaya ini adalah wujud dari implementasi budaya perusahaan, yaitu IP Aksi,” jelas M. Hanafi. Dengan demikian, pelayanan prima dan terbaik bagi stakeholder yang diberikan oleh UP Suralaya diharapkan dapat mengharumkan nama Indonesia Power, khususnya UP Suralaya, yang menjadi kebanggaan tersendiri bagi seluruh pegawai di UP Suralaya. Ke depannya, penyediaan Ruang Tunggu di UP Suralaya diharapkan pula dapat menjadi referensi bagi unit-unit Indonesia Power lainnya.
m e d i a ko m u ni ka s i i nd o ne sia power
cakrawala
Cara Sederhana
Selamatkan Bumi Aktivitas dan perilaku manusia, ternyata, memiliki andil dalam peningkatan suhu permukaan bumi yang menyebabkan perubahan iklim dan kondisi alam. Peningkatan suhu bumi atau yang dikenal dengan istilah pemanasan global juga menyebabkan kenaikan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub. kondisi tersebut tentu saja mengancam masa depan bumi beserta kelangsungan kehidupan di dalamnya.
T
epat pada tanggal 22 April, setiap tahunnya, kita memperingati Hari Bumi. Di setiap tanggal itu pula, kita menyadari betapa “menderitanya” planet tempat kita berpijak ini. Selama puluhan tahun, bumi harus menanggung beban akibat perilaku manusia yang, ternyata dapat mengancam kelangsungan planet. Untuk itu, mulai dari sekarang, marilah kita berbuat “kebaikan” bagi bumi ini. Ada banyak hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan bumi ini. Cara sederhana ini dapat kita mulai dari diri sendiri dan dalam aktivitas seharihari. Berikut cara-cara sederhana untuk menyelamatkan Planet Bumi:
MAkANlAh DeNgAN BIJAk Cara ini bisa dilakukan dengan selalu menghabiskan makanan yang kita konsumsi. Berdasarkan studi UNFAO, lebih dari sepertiga dari semua makanan yang diproduksi di seluruh dunia terbuang atau sekitar 1,3 miliar ton/tahun. Makanan yang terbuang dan menumpuk di TPA merupakan salah satu sumber utama gas rumah kaca. Kemudian, konsumsilah sayuran organik karena pertanian organik menyimpan lebih banyak karbon di dalam tanah dibandingkan pertanian nonorganik. Hal ini akan mampu menjaga karbon keluar dari atmosfer. Perbanyak makan sayuran dan kurangi konsumsi daging juga dapat membantu menyelamatkan bumi karena, sebuah fakta cukup mengejutkan, bahwa 18% dari emisi gas rumah kaca di seluruh dunia dihasilkan dari produksi peternakan. Sebuah studi lain yang dilakukan Universitas Oxford yang dipublikasikan di Jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
of America, menyebutkan bahwa manusia bisa mencegah kerusakan alam lebih lanjut dengan melakukan perubahan gaya hidup, yaitu dengan berpindah ke pola makan vegetarian. Dalam studi tersebut disebutkan pula bahwa konsumsi sayuran mampu mengurangi angka kematian hingga 7,3 juta jiwa di tahun 2050 mendatang, memangkas emisi karbon hingga 63%, menghemat triliunan dolar, hingga memberikan harapan hidup manusia lebih panjang.
CerDAS MeNggUNAkAN eNergI Dalam mengonsumsi energi, hendaknya kita melakukannya dengan cerdas dan bijak. Di antaranya, mengurangi konsumsi energi melalui penggunaan peralatan-peralatan yang hemat energi. Kemudian, dapat pula dengan memberi dukungan terhadap pengembangan energi terbarukan melalui berbagai organisasi, baik di dunia maupun dalam negeri, demi menjaga dan melindungi bumi.
transportasi massal untuk mengurangi emisi karbon di udara atau kita bisa gunakan alat transportasi yang ramah lingkungan, seperti sepeda. Jika kita berencana untuk membeli mobil, maka pilihlah kendaraan yang hemat bahan bakar.
kelOlA SAMPAh DeNgAN BIJAk Sekitar 25% emisi gas, ternyata, dihasilkan dari sampah yang terdapat di tempat pembuangan sampah. Hal pertama yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi penggunaan kemasan plastik. Lalu, memilah sampah organik yang bisa dijadikan kompos. Sedangkan untuk sampah plastik, bisa digunakan kembali atau didaur ulang.
BIJAk MeNggUNAkAN AIr Inilah yang kerapkali diabaikan. Kebutuhan akan air bersih membuat kita sering lupa diri dalam menggunakan air bersih. Padahal perubahan iklim telah menyebabkan efek yang mendalam terhadap kualitas, kuantitas, serta ketersediaan sumber daya air itu sendiri.
BIJAk DAlAM BerTrANSPOrTASI Kendaraan bermotor merupakan salah satu penghasil emisi karbon. Karenanya, gunakanlah alat
| e d i s i ke d u a ta hu n 2 0 16
21
ip sehat
Bank Sampah Pertama di garut:
Mengubah Sampah Menjadi Berkah Disamping itu, juga dilatarbelakangi oleh adanya fakta bahwa, saat itu, Kabupaten Garut adalah salah satu wilayah di Jawa Barat dengan pengelolaan sampah yang kurang baik. Sejalan dengan semangat dan program perusahaan dalam pengelolaan lingkungan, maka UPJP Kamojang pun berinisiatif untuk mengembangkan bank
P
ermasalahan sampah merupakah salah satu persoalan serius yang dihadapi negeri ini, terutama di kotakota besar seperti Jakarta. Timbunan sampah yang kian meninggi dari hari ke hari, tidak diimbangi oleh dukungan sarana dan prasarana penunjang yang memadai dan memenuhi persyaratan teknis. Persoalan ini kian meruncing, manakala rendahnya kesadaran dan pemahaman masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah. Hal ini pun mendorong Indonesia Power untuk mengembangkan bank sampah di sejumlah wilayah sebagai
22
bentuk program tanggung jawab sosial perusahaan. Bahkan, bank sampah yang dibina oleh salah satu unit Indonesia Power, UPJP Kamojang, menjadi bank sampah pertama yang ada di Garut, Jawa Barat.
sampah dengan Bank Sampah InPower Karya Mandiri sebagai pilot project. UPJP Kamojang menggandeng Yayasan Paragita sebagai pendamping Bank Sampah InPower Karya Mandiri dan juga pejabat Pemerintah Setempat, yakni Sekretaris Desa.
PIlOT PrOJeCT Bank Sampah InPower Karya Mandiri merupakan bank sampah yang dikembangkan oleh Indonesia Power UPJP Kamojang di Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang, Garut. Pengembangan ini berawal dari keterlibatan UPJP Kamojang dalam kegiatan Gerakan Masyarakat Sadar Sampah yang digelar akhir tahun 2014 lalu.
| e disi k e du a ta h u n 2016
Bank Sampah InPower Karya Mandiri mulai beroperasi sejak 23 Juni 2015 lalu. Bank sampah ini mendorong upaya masyarakat untuk mengelola limbah, baik organik maupun anorganik. Untuk pengelolaan sampah organik, UPJP Kamojang menyediakan 50 tabung komposter bagi enam wilayah Rukun Warga
m e d i a ko m u ni ka s i i nd o ne sia power
(RW). Sedangkan untuk pengelolaan sampah anorganik, kegiatannya masih sebatas pengumpulan sampah anorganik. Terutama, sampah kemasan plastik, seperti kemasan air minum dan kemasan makanan ringan. Setiap harinya, Bank Sampah InPower Karya Mandiri dapat mengumpulkan hingga 10 kg sampah anorganik yang disetorkan oleh warga Desa Sukakarya. Setiap warga Desa Sukakarya dapat mengikuti program bank sampah, tanpa harus memenuhi sejumlah persyaratan. Hanya dengan menyetorkan sampah yang dikumpulkannya kepada bank sampah, warga akan diberikan bukti jual sampah atau rekening, dan secara otomatis menjadi anggota Bank Sampah InPower Karya Mandiri. Kehadiran bank sampah di Desa Sukakarya telah memberikan nilai kemanfaatan bagi masyarakat setempat. Pengumpulan sampah anorganik yang masih memiliki nilai keekonomian, akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat. Di sisi lain, keberadaan bank sampah secara tidak langsung telah mendidik masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungannya dengan cara memilah sampah rumah tangganya.
reDUkSI SAMPAh Tidak hanya UPJP Kamojang, Indonesia Power juga telah mengembangkan bank sampah di beberapa daerah lainnya melalui unit-unitnya. Di antaranya,
Sigit winarno
Manajer CsR indonesia Power
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
UP Saguling yang telah mengubah sampah dari masalah menjadi berkah melalui Bank Sampah Koperasi Bangkit Bersama. Kemudian, UJP Priok yang telah berhasil mengelola timbunan sampah di water intake yang kerap menghambat operasi unit. Selain itu, bank sampah juga telah dikembangkan di UPJP Bali, UP Semarang, bahkan Kantor Pusat. “Bank sampah yang ada di sekitar Kantor Pusat ini, polanya sebagai Bank Sampah Virtual yang tidak memerlukan lahan khusus untuk menampung sampah. Jadi, hanya dilakukan penjadwalan untuk penimbangan rutin. Setelah ditimbang, sampah langsung diambil oleh pengepul. Untuk di Kantor kami sendiri, sudah ada Paguyuban Pengemudi dan Cleaning yang harus mengelola sampah kantor,” papar Sigit Winarno, Manajer CSR Indonesia Power. Menariknya, program bank sampah Indonesia Power ini telah memberikan kontribusi, bukan hanya bagi lingkungan, tetapi juga bagi kesejahteraan masyarakat. Sebagai contoh, Sigit menyebutkan Bank Sampah Mekar Sari di Kelurahan Mampang Prapatan, Jakarta. Bank sampah hasil pemberdayaan masyarakat RW 5 Mampang Prapatan ini melibatkan 95 KK dari sekitar 800 KK (12%). Bank sampah ini berhasil mereduksi jumlah sampah
anorganik sebesar 1,5—2 ton setiap bulan dan memberikan nilai ekonomis rata-rata sebesar Rp 1,2 juta per bulan. “Hal ini sesuai dengan aspek-aspek yang ingin kami capai melalui pengembangan bank sampah ini. Aspek tersebut adalah aspek lingkungan, aspek sosial, aspek pendidikan, aspek pemberdayaan, dan aspek ekonomi kerakyatan,” jelas Sigit. Pengembangan bank sampah di beberapa unit Indonesia Power maupun Kantor Pusat diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian dan menanamkan pemahaman masyarakat akan arti pentingnya pengelolaan sampah. Program ini sekaligus mengajak masyarakat untuk memanfaatkan sampah/barang bekas sehingga dapat mengurangi timbunan sampah, menghemat lahan TPA, serta memecahkan dan mengatasi permasalahan sampah di negeri ini. Disamping itu, pengadaan bank sampah menjadi salah satu langkah untuk mengubah sampah menjadi material yang bernilai ekonomis sehingga secara tidak langsung mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pengelolaan sampah dengan mengolahnya menjadi berbagai barang kerajinan daur ulang juga akan meningkatkan kreativitas masyarakat.
| e d i s i ke d u a ta hu n 2 0 16
23
kilas berita PT Indonesia Power gelar Coffee Morning dan launching Buku “Pemimpin-Pemimpin Perubahan”
Jakarta, Rabu (30/3). PT Indonesia Power gelar Coffee Morning sekaligus launching Buku Pemimpin-pemimpin Perubahan buah karya Komisaris Utama Indonesia Power, IGA Ngurah Adnyana. Kegiatan yang digelar di Ruang Serba Guna Indonesia Power Kantor Pusat ini diikuti oleh seluruh unit Indonesia Power melalui video conference. Kegiatan yang dibuka dengan peluncuran buku oleh Ngurah Adnyana tersebut dihadiri oleh seluruh Direksi dan Komisaris PT Indonesia Power. Dalam kegiatan ini, Plt. Direktur Utama, Sripeni Inten Cahyani berkesempatan untuk mengenalkan dua wajah baru dalam jajaran Direksi Indonesia Power, yaitu Plt. Direktur Pengembangan & Niaga, Adi Supriono dan Plt Direktur Keuangan, Hudiono.
PT Indonesia Power raih Penghargaan dalam Perhelatan IhCA 2016
Jakarta, Rabu (30/3), PT Indonesia Power menjadi satu dari 19 perusahaan terbaik di Indonesia peraih penghargaan dalam ajang Indonesia Human Capital Award (IHCA) II 2016 yang berlangsung di IPMI International Business School, Jakarta. Dalam ajang ini, Indonesia Power meraih dua predikat sekaligus, yaitu The Best II Anak Perusahaan BUMN dan juara kedua untuk kategori The Best Recruitment Strategy and HR Planning. Penghargaan diserahkan secara langsung oleh Menteri Tenaga Kerja RI, M. Hanif Dhakiri kepada Indonesia Power yang diwakili oleh Herlina Abdullah selaku Kepala Divisi Sistem SDM & Manajemen Perusahaan Indonesia Power.
24
| e disi k e du a ta h u n 2016
Serah Terima Jabatan Direksi PT. Indonesia Power
Jakarta, Rabu, 30 Maret 2016. Indonesia Power menggelar acara Serah Terima Jabatan Direksi PT Indonesia Power. Berdasarkan keputusan Pemegang Saham secara sirkuler pada tanggal 21 Maret 2016, ditetapkan Sripeni Inten Cahyani sebagai Plt. Direktur Utama, Eri Prabowo sebagai Direktur Operasi I, Antonius R.T. Artono sebagai Plt. Direktur Operasi II, Roikhan sebagai Direktur SDM & Administrasi, Adi Supriono sebagai Plt. Direktur Pengembangan & Niaga, serta Hudiono sebagai Plt. Direktur Keuangan. Serah Terima Jabatan Direksi PT. Indonesia Power disaksikan langsung oleh Direktur Human Capital Management (HCM) PT. PLN (Persero), Muhammad Ali. Dalam sambutannya, Muhammad Ali menyampaikan pesan yang dititipkan PLN selaku pemegang saham kepada Direksi Indonesia Power agar dapat mengelola perusahaan dengan baik, menjunjung tinggi prinsip integritas, dengan perencanaan yang matang dan akurat.
Indonesia Power Tingkatkan Pengetahuan Soal Tax Treaty Rabu (23/3) PT Indonesia Power Kantor Pusat mengadakan In House Training (IHT) Pajak dengan fokus pembahasan “Tax Treaty dan Penerapannya”. Hadir dalam acara ini, DIRKEU Indonesia Power Sripeni Inten Cahyani, juga segenap pegawai Divisi Keuangan dan Pajak, serta anak perusahaan. Tujuan diadakannya acara ini adalah agar para peserta dapat menjelaskan tentang pajak kepada rekan-rekan divisi lain. Gelaran IHT yang dilaksanakan hingga esok hari ini dibuka oleh DIRKEU dengan menekankan betapa pentingnya profesional, integritas apalagi bagi kawan-kawan keuangan karena menjadi pintu terakhir dalam mekanisme perusahaan, dan bagi pegawai untuk memberikan edukasi terlebih dahulu jika ingin membuat suatu perjanjian atau kontrak yang terkait perpajakan pula, sehingga ketika nanti diakhir tidak menyulitkan kita di bagian keuangan. Wanita yang akrab disapa Inten ini juga mengingatkan para peserta bahwa diperlukan passion juga semangat, untuk selalu upayakan otak dan hati kita seirama agar berimplikasi kontribusi yang baik bagi perusahaan.
m e d i a ko m u ni ka s i i nd o ne sia power
Penandatanganan Prasasti Atas kontribusi CSr Indonesia Power
lomba Uji kelaikan kantin kantor Pusat Jakarta, Kamis (10/3). Guna meningkatkan kesehatan dan kebersihan makanan yang dikonsumsi pegawai, Indonesia Power melaksanakan Lomba Uji Kelaikan Fisik terhadap kehigienisan makanan serta sanitasi di kantin Indonesia Power Kantor Pusat.
Bandung, (2/3). Indonesia Power ikut berpartisipasi dalam Pameran CSR Jawa Barat dan Penandatanganan Prasasti atas sumbangsih program CSR untuk Jawa Barat bagi UP Saguling dan UPJP Kamojang. Tampak hadir, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan; Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman; Ketua CSR Provinsi Jawa Barat, Sofyan; General Manager UP Saguling, Hendres Wayen; dan General Manager UPJP Kamojang, Eko Yuniarto.
Kegiatan yang digagas oleh Divisi K3L ini bertujuan untuk dapat lebih menjamin kesehatan dan kebersihan asupan yang dikonsumsi pegawai sehingga akan menghindarkan pegawai dari berbagai penyakit. Disamping itu, juga untuk menciptakan lingkungan kantin yang bersih dan nyaman bagi seluruh insan Indonesia Power.
Dalam kesempatan tersebut, UP Saguling dan UPJP Kamojang menyerahkan Tanaman Hijaunesia Power secara simbolik kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Persiapan Workshop untuk Penguatan Proper 2016
Sosialisasi Pelaporan Pengelolaan k3l Tahun 2016
Jakarta, Jumat (18.3). Indonesia Power menyelenggarakan Kegiatan Persiapan Workshop Review Proper dan Kesiapan Strategi Proper 2016. Kegiatan yang diadakan di Ruang Serbaguna Indonesia Power Kantor Pusat tersebut diikuti oleh seluruh unit Indonesia Power melalui video conference. Kegiatan ini diselenggarakan atas prakarsa Divisi Pembangkitan dan Divisi K3L. Hadir dalam kegiatan tersebut, Manajer K3L, Mekkadinah dan Ahli Muda Lingkungan Indonesia Power, Taufik Hidayanto. Disampaikan Taufik, bahwa persiapan Proper 2016 ini penting dilakukan untuk memastikan Proper Biru dapat terealisasi di lapangan dalam rangka memenuhi kriteria Proper Hijau sekaligus penguatan proper. Mengingat, semakin ketatnya metode dan pengawasan BLH/KLH terhadap unit. Sejumlah agenda khusus pun telah disiapkan hingga bulan Agustus 2016 mendatang. Agenda diawali dengan kunjungan lapangan dan evaluasi (16 April—16 Juni) dan pengumpulan dokumen Self Assessment (25—29 April). Proper merupakan penilaian kinerja pengelolaan lingkungan suatu perusahaan yang memerlukan indikator yang terukur. Penilaian dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI yang bertujuan untuk meningkatkan peran perusahaan dalam pengelolaan lingkungan sekaligus memberikan efek strimulan dalam pemenuhan peraturan lingkungan sekaligus nilai tambah terhadap pemeliharaan sumber daya alam, konservasi energi, dan pengembangan masyarakat.
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
Selasa (15/3). Indonesia Power menggelar acara sosialisasi pelaporan pengelolaan K3L kepada seluruh unit secara bertahap. Melalui video conference, sosialisasi kali ini diikuti oleh PLTGU Cilegon, UPJP Bali, UP Perak & Grati, dan UP Semarang. Sosialisasi yang disampaikan oleh Manajer K3L Indonesia Power, Mekkadinah, ini bertujuan untuk mencapai target korporat dan nilai korporat Indonesia Power berdasarkan data hasil laporan tersebut.
| e d i s i ke d u a ta hu n 2 0 16
25
”the companies that survive longest are the ones that work out what they uniquely can give to the world not just growth or money but their excellence, their respect for others, or their ability to make people happy. some call those things a soul.” Charles handy