media komunikasi indonesia power
1
RI
JANUAR
2016
edisi
A
IFEBRU
PLTU Lontar & PLTU Labuan
Jejak Kompetensi dan Keandalan O&M Indonesia Power
editorial
T
ahun 2016 menjadi sebuah titik awal bagi Indonesia Power dalam menjalankan peran barunya sebagai asset manager unit pembangkit yang dimiliki PLN. Sepak terjang Indonesia Power sebagai asset operator selama ini mampu menguatkan dan meningkatkan kepercayaan PLN kepada Indonesia Power. Indonesia Power pun mampu melalui beragam “ujian” yang ada dan menampilkan performa yang ekselen sehingga dinyatakan layak untuk naik peringkat sebagai asset manager. Seiring diamanahkannya tugas baru tersebut, PLN pun menambah jumlah pembangkit yang harus dikelola Indonesia Power. Sebut saja, PLTGU Cilegon dan juga pembangkit supercritical pertama milik PLN, yaitu PLTU Adipala. Kepercayaan PLN ini menjadi kebanggaan sekaligus tantangan tersendiri bagi Indonesia Power. Dimana, Indonesia Power sebagai asset manager sekaligus asset operator harus mampu memenuhi harapan PLN melalui pencapaian target-target kinerja pembangkit. Seperti halnya, UJP Banten 2 Labuan dan UJP Banten 3 Lontar yang telah Fanina Andini berupaya keras untuk mencapai target Kepala Bidang Komunikasi Korporat PT Indonesia Power yang telah ditetapkan asset owner. Kerja keras kedua unit Indonesia Power ini pun mampu mengantarkan PLTU Labuan dan PLTU Lontar menjadi pembangkit dengan kinerja yang andal dan potensial. Bahkan, kedua pembangkit ini memiliki peran penting dalam sistem kelistrikan 150 KV maupun sistem interkoneksi Jawa Bali 500 KV. Di sisi lain, sebagai orang tua, PLN tidak hanya sekedar memberi tugas dan target yang harus dicapai Indonesia Power. Melainkan, senantiasa memberikan dukungan dan kepercayaan serta memantau perkembangan Indonesia Power, baik dari sisi kompetensi maupun korporasi. Hal ini pun dipaparkan secara langsung oleh Direktur Perencanaan Korporat, Nicke Widyawati, melalui Rubrik Stakeholder. Tahun 2016 akan menjadi tahun-tahun penuh tantangan bagi Indonesia Power. Sejumlah tugas baru telah menanti sentuhan tangan-tangan dingin insan Indonesia Power. Tantangan baru pun siap menghadang. Namun, tak sedikit pun menyurutkan semangat Tim Indonesia Power. Sebaliknya, setiap tantangan justru menjadi ladang pembelajaran dan pengalaman yang akan meningkatkan maturitas Indonesia Power sebagai perusahaan pembangkitan dan jasa pembangkitan. Salam IP Aksi!
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
daftar isi 3
SAJIAN UTAMA - pLtu Lontar dan pLtu Labuan, Jejak kompetensi dan keandalan o&m indonesia power - kontribusi sdm pembangkitan, ujung tombak sekaligus “ruh” pembangkit - uJp Jateng 2 adipala menyongsong Cod pembangkit supercritical pertama pLn - peta kerja pt indonesia power - indonesia power kembangkan sumber energi Berkelanjutan - peran penting pLta dan pLtp indonesia power
18 KINERJA
- Tingkatkan Potensi Efisiensi heat rate pembangkit up suralaya dan uJp palabuhan ratu - siap Laksanakan pemeliharaan pembangkit Ftp 1 di tahun 2016
20 sTAKEhOLdER
pLn tingkatkan peran indonesia power di tahun 2016
22 IP BERsIh
indonesia power Bersih tanamkan Budaya Berintegrasi
23 IP sEhAT
hidup sehat dan seimbang ala workaholic
24 KILAs BERITA
kegiatan-kegiatan pt indonesia power
Pelindung Penanggung Jawab Pemimpin Redaksi Redaktur Pelaksana sekretaris Redaksi staf Redaksi Fotografer sirkulasi Koordinator Peliputan Unit Bisnis
: : : : : : : :
Konsultan Media
: inteGriti, pt integra Cipta kreasi t/F: (021) 2765 0747 : m. pamungkas : dyota Laksmi t., abdullah Baraja, novita puspa, Candra Fivetya, m. nur Fitrianto, Chairudi B. dharma, Farhan kamal : andunk Bayumurti
Editor Reporter
Kreatif
direksi pt indonesia power sekretaris perusahaan kBidkom elza Febrianto haldi ra’uf sigid endro winarno maryani suntarti
: seluruh mkad, madm dan msmh
Alamat Redaksi:
Gedung indonesia power Lt.3 Bidang komunikasi korporat Jl. Jend. Gatot subroto kav.18, Jakarta 12950 tel. (62-21) 526 7666 Fax. (62-21) 575 1923
[email protected]
| e d i s i p e rta m a ta hu n 2 0 1 6
2
sajian utama Industri ketenagalistrikan nasional kian bergeliat. Tepatnya, sejak kehadiran pembangkit-pembangkit FTP 1 yang menjangkau hampir seluruh wilayah Indonesia. Pembangkit-pembangkit FTP 1 memberikan kontribusi signifikan terhadap kebutuhan pasokan listrik di Tanah Air. Bahkan selama lima tahun terakhir, pembangkitpembangkit tersebut menunjukkan performa yang kian andal dan mampu bersinergi dengan pembangkitpembangkit eksisting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan energi listrik. Kontribusi pembangkit FTP 1, PLTU Lontar dan PLTU Labuan, dalam industri kelistrikan nasional
PlTU lontar dan PlTU labuan Jejak kompetensi dan keandalan O&M Indonesia Power DI BAlIk lAyAr Adalah Indonesia Power, asset operator yang berada di balik performa andal dari sebagian pembangkit FTP 1. Memang, sebagai anak perusahaan yang bergerak di bidang jasa operasi dan pemeliharaan (O&M) pembangkit, Indonesia Power dipercaya oleh PT. PLN (Persero) untuk mengelola sekaligus memelihara sejumlah pembangkit FTP 1. Di antaranya, PLTU Lontar dan PLTU Labuan. Sejak diresmikan dan siap beroperasi di tahun 2010 dan 2011, PLTU Labuan dan PLTU Lontar telah diamanahkan PLN kepada Indonesia Power untuk dioperasikan dan dipelihara. Target-target kinerja pun telah ditetapkan oleh PLN
med i a komunikasi in don e sia p ow e r
sebagai pemilik dari kedua pembangkit tersebut. Untuk melaksanakan amanah tersebut, Indonesia Power pun membentuk organisasi Unit Jasa Pembangkitan (UJP) Banten 2 Labuan dan UJP Banten 3 Lontar. Kedua PLTU yang berlokasi di Provinsi Banten ini merupakan dua dari enam P LT U F T P 1 y a n g d i a m a n a h k a n kepada Indonesia Power dengan total kapasitas terpasang sebesar 4.280 M W. D i s a m p i n g u n t u k m e m e n u h i pertumbuhan kebutuhan masyarakat akan energi listrik, keenam pembangkit tersebut juga merupakan upaya percepatan diversifikasi energi yang dilaksanakan PLN melalui Program Percepatan Diversifikasi Energi (PPDE).
Melalui PPDE, PLN melaksanakan percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik yang berbahan bakar batubara sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM). Penggunaan bahan bakar non-BBM ini sekaligus akan meningkatkan efisiensi secara korporat karena dapat menekan HPP listrik. Disamping memiliki kontribusi besar dalam pasokan listrik di wilayah Banten, Jakarta, dan sistem kelistrikan Jawa Bali secara umum, kehadiran PLTU Lontar dan PLTU Labuan juga memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitarnya. Dengan demikian, kedua pembangkit ini menjadi industri harapan masyarakat yang mampu mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitarnya.
| e d i s i p e rta m a ta hu n 2 0 1 6
3
MW ini berhasil mencapai kinerja terbaik di tahun 2012 dan 2013. Namun selama dua tahun terakhir, meski tidak sebaik tahun 2012—2013, PLTU Labuan tetap menunjukkan keandalan dan peningkatan kinerja. Memang tak dipungkiri, bahwa mengelola dan menjaga keandalan pembangkit bukanlah perkara mudah. Namun, inilah tantangan bagi Tim UJP Lontar dan Labuan untuk dapat mempertahankan, bahkan meningkatkan kinerja serta keandalan pembangkitnya. Karena, meskipun sempat mengalami penurunan, PLTU Lontar dan PLTU Labuan memiliki potensi besar untuk menjadi pembangkit yang andal sehingga cukup menantang untuk bisa ditingkatkan kinerjanya.
Daniel Eliawardhana (berdiri), General Manager UJP Banten 3 Lontar bersama tim operator control room
POTeNSI ANDAl Dalam sistem kelistrikan Jawa Bali, PLTU Lontar memiliki peran yang sangat strategis sekaligus unik. Tidak seperti pembangkit lain yang harus melalui sistem interkoneksi Jawa Bali 500 KV, PLTU Lontar merupakan satusatunya pembangkit FTP 1 yang menyuplai langsung beban listrik di Ibukota Jakarta dan Tangerang. Sedangkan, dalam operasionalnya, PLTU Lontar menggunakan bahan bakar berupa batubara rendah kalori sehingga biaya operasionalnya lebih rendah dibandingkan pembangkit berbahan bakar gas atau lainnya. “Dengan demikian, PLTU Lontar ini dituntut untuk selalu fit karena pasti akan menjadi pilihan pertama sehingga bisa beroperasi maksimal. Selain itu juga karena posisinya yang berada di sistem 150 KV sehingga menjadi andalan bagi wilayah Jakarta dan Banten,” jelas Daniel Eliawardhana, General Manager UJP Banten 3 Lontar.
mengalami grafik naik turun akibat beberapa gangguan besar yang membuat unit harus berhenti beroperasi. Di antara gangguan tersebut adalah kegagalan pelumas yang menyebabkan perbaikan pada rotor juga kebocoran pada pipa main cooling water untuk mendinginkan kondensor.
“Untuk itu semua, kuncinya adalah perkuatan dari sisi enjinering, operasi, pemeliharaan, serta supply chain,” tegas Parsono, General Manager UJP Banten 2 Labuan.
“Hal ini menyebabkan kinerja EAF kami hanya sekitar 63%. Begitu pula dengan jumlah gangguan (EFOR) masih berada pada angka dua digit, yaitu sekitar 13%, dari yang seharusnya hanya satu digit,” papar Daniel yang mengawali karir di Indonesia Power sejak tahun 2000 lalu.
TAhUN PeNUh TANTANgAN Tahun 2016 menjadi tahun penuh tantangan bagi Indonesia Power untuk membawa setiap pembangkit yang dikelola dan dipelihara mencapai target atau bahkan melampaui target yang ditetapkan asset owner. Tahun 2016, PLN menetapkan target EAF sebesar 81,78% dan EFOR sebesar 7,8—8%, sedangkan untuk SDOF ditargetkan 5 untuk setiap unit.
Sementara itu, PLTU Labuan juga mengalami kondisi yang hampir serupa dengan PLTU Lontar. Sejak dioperasikan pertama kali di tahun 2010, PLTU Labuan yang mengoperasikan dua unit pembangkit dengan kapasitas terpasang sebesar 2x300
“Target tahun ini benar-benar sangat menantang, tetapi masih achieveable, sangat mungkin bagi kami untuk mencapainya. Dengan kata lain, tahun ini kami harus bekerja lebih keras dan bersemangat,” ujar Daniel penuh keyakinan.
Karenanya, PLTU Lontar memaksimalkan ketiga unitnya yang masing-masing berkapasitas 315 MW. Dalam kondisi rata-rata, PLTU Lontar menyuplai sekitar 750—900 MW. PLTU Lontar memang didesain sebagai base load, yaitu untuk memikul beban dasar. Artinya, saat beban rendah sekalipun, unit dioperasikan sesuai dengan technical minimum load, yaitu beban minimal yang diizinkan secara teknis agar unit masih bisa beroperasi dan tidak mengganggu keandalan unit. Memang, diakui Daniel, bahwa selama 3—4 tahun terakhir, kinerja PLTU Lontar
med i a komunikasi in don e sia p ow e r
| e d i s i p e rta m a ta hu n 2 0 1 6
4
Salah satu hal yang membuat Daniel begitu yakin adalah bahwa UJP Lontar didukung oleh tenaga-tenaga yang kompeten di bidang pembangkitan dan merupakan generasi-generasi muda yang memiliki semangat tinggi untuk belajar dan bekerja. “Dari sisi pengalaman, generasi muda ini memang masih minim. Tetapi, mereka memiliki semangat tinggi untuk belajar dan menambah pengalaman mereka. Ke depannya, ini merupakan modal awal yang kuat bagi Indonesia Power dalam menyambut Program 35 GW. Karena dari sini, nantinya, akan dicetak kader-kader yang kompeten dari sisi keahlian maupun kader pemimpin yang akan berkontribusi dalam Program 35 GW,” papar Daniel. Aspek sumber daya manusia juga menjadi salah satu prioritas PLTU Labuan dalam upaya mencapai target-target tahun 2016. Yaitu, dengan melaksanakan percepatan kompetensi, sertifikasi kompetensi personel bidang operasi dan pemeliharaan, serta pemenuhan Struktur Organisasi (STO). Disamping itu, dilaksanakan pula pengembangan teknologi dan inovasi, pengembangan work management, serta pengembangan budaya kerja yang kondusif untuk pencapaian target melalui implementasi program korporasi IP AKSI. Tak hanya target-target menantang yang harus dipenuhi UJP Lontar dan UJP Labuan. Ke depannya, kedua unit Indonesia Power ini juga harus siap untuk menghadapi proyek listrik 35 GW. Dalam hal ini, UJP Lontar telah bersiap untuk menyambut kehadiran Unit 4 di lingkungan PLTU Lontar. Unit yang dimulai konstruksinya di tahun 2016 tersebut merupakan bagian dari Program Pemerintah 35 GW dan ditargetkan untuk siap beroperasi setelah melalui masa pembangunan selama 40 bulan. Langkah dan strategi pun telah disiapkan Tim UJP Lontar dan Tim UJP Labuan untuk mencapai target-target kinerja dan, tentunya, yang terpenting adalah untuk menjaga serta meningkatkan keandalan dan performa pembangkit. Namun, langkah dan strategi yang disusun apik sekalipun takkan mampu menggerakkan motormotor pembangkit tanpa adanya komitmen bersama serta sinergi dari setiap insan Indonesia Power, baik di Kantor Pusat maupun unit-unitnya, untuk menggapai dunia kelistrikan yang lebih baik dan positif di masa mendatang.
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
Profil Singkat gM lONTAr & gM lABUAN Daniel eliawardhana
Parsono
gM UJP Banten 2 labuan
gM UJP Banten 3 lontar
l
atar belakang pendidikan Teknik Elektro mendorong mimpi Daniel untuk bisa mengamalkan pendidikannya di bidang pembangkitan. Mimpi itu pun terwujud. Pintu dunia pembangkitan terbuka bagi lulusan Teknik Elektro ITS, Surabaya melalui Indonesia Power. Tahun 2000, untuk pertama kalinya, Daniel bergabung sebagai Tenaga Kerja Waktu Tertentu (TKWT) di PLN PJB I. Kemudian, ia pun ditempatkan di UP Priok sebagai teknisi relay meter dan instrument. Di unit Priok inilah, pria yang merayakan hari jadi setiap 12 Juni ini menimba pengalaman selama kurang lebih 12 tahun. Pengalaman selama 12 tahun ini telah mengasah kompetensi Daniel sehingga Manajer Pemeliharaan Priok ini pun dipercaya untuk mengemban amanah sebagai GM Adipala di tahun 2014 dan GM UJP Lontar sejak tahun 2015 lalu. Daniel pun dihadapkan pada tantangantantangan baru dalam mengelola pembangkit FTP 1 tersebut. B e r s a m a Ti m U J P L o n t a r, p r i a kelahiran Bojonegoro ini senantiasa dihadapkan pada “hidden failure” pembangkit yang kerap muncul. “Namun, justru di sinilah seninya, yaitu bagaimana kami bisa menemukan hidden failure dan meresponnya dengan melakukan perbaikan dan modifikasi serta meningkatkan antisipasi,” tutup ayah dari Ruth Nathania dan Malea Renatha ini.
S
empat terlibat dalam proses komisioning PLTU Labuan di tahun 2008, Parsono ditugaskan kembali di PLTU Labuan pada Maret 2015 lalu. Kali ini, pria kelahiran Yogyakarta, 12 Februari 1963 ini dipercaya sebagai General Manager untuk mengawal Tim UJP Banten 2 Labuan dalam mewujudkan PLTU Labuan yang andal dan berkinerja baik. “Untuk menjadikan pembangkit ini berkinerja andal, kuncinya adalah sinergi, proaktif, integritas yang tinggi, ulet dan pantang menyerah, kreatif dan inovatif, serta tak pernah berhenti melakukan improvement dan meningkatkan kompetensi Tim UJP Labuan,” tegas pria yang bergabung dengan Indonesia Power sejak tahun 1984 di UP Suralaya ini. Pengalaman selama lebih dari 30 tahun di dunia pembangkitan tak membuat Ayah tiga anak ini lekas berpuas diri. Justru, dirinya semakin tertarik untuk belajar dan mencari tantangan dan pengalaman baru manakala menjejakkan kakinya di PLTU Labuan. Keunikan dan kekhasan pembangkit FTP 1 pun menjadi motivasi bagi Parsono dan Tim UJP Labuan untuk menjadi lebih kreatif, inovatif, ulet, dan pantang menyerah dalam menghadapi berbagai “kejutan” di PLTU Labuan. “Meskipun jadi lebih sering bertemu mesinmesin pembangkit dibandingkan keluarga, kami selalu siap bahu membahu untuk menjadikan pembangkit ini memiliki kinerja yang baik, andal, longlife, dan sustain,” harap Parsono.
| e d i s i p e rta m a ta hu n 2 0 1 6
5
sajian utama
kontribusi SDM Pembangkitan
Ujung Tombak Sekaligus “ruh” Pembangkit tahun. Selepas dari bangku Sekolah Teknik Mesin, Tumino untuk pertama kalinya bergabung dengan Indonesia Power di tahun 1984, yang kala itu masih bernama PLN Pembangkitan dan Penyaluran Jawa Bagian Barat (KJB). Setelah melalui masa diklat selama enam bulan di unit pembangkitan Tanjung Priok, Bapak dua anak ini langsung ditempatkan di PLTU Suralaya. Di pembangkit inilah, Tumino menghabiskan masa 25 tahun, menggeluti profesi sebagai operator. Bagi Tumino, bekerja sebagai operator bukan sekedar sebuah mata pencaharian. Melainkan, sebuah kesempatan yang terbuka lebar bagi dirinya untuk menimba ilmu dan pengalaman di bidang pembangkitan.
PLTU Lontar
M
ungkin, tak banyak orang yang ingin terjun ke dunia pembangkitan sebagai operator ataupun teknisi p e m b a n g k i t a n . Ta k dipungkiri, masih ada sebagian orang yang memandang sebelah mata profesi ini. Padahal, tak ubahnya profesi seorang pilot—yang bertanggung jawab atas nyawa ratusan penumpangnya, seorang operator atau teknisi pembangkit justru bertanggung jawab atas ratusan juta penduduk Indonesia. Manakala tak ada seorang pun yang mengoperasikan atau memelihara
6
pembangkit, maka kegelapan akan menyelimuti negeri ini. Manakala listrik tak menerangi negeri ini, kesejahteraan pun terasa begitu jauh, sulit dijangkau. Karena, pertumbuhan listrik mendorong pertumbuhan ekonomi dan ketika ekonomi bertumbuh, kesejahteraan akan menghampiri negeri ini. PeNgABDIAN 30 TAhUN Beruntunglah negeri ini karena masih memiliki orang-orang yang tak enggan bergelut di tengah deru mesin-mesin pembangkit. Sebut saja, Tumino. Pria kelahiran Cilacap ini telah berkecimpung di dunia pembangkit selama lebih dari 30
| e disi p e rta ma ta h u n 2016
Tak ayal, seiring perjalanan waktu, pengalaman demi pengalaman yang dijalaninya mampu meningkatkan keahlian dan kompetensi Tumino di bidang pembangkitan. Kendati demikian, Tumino tak pernah melewatkan kesempatan yang ada untuk terus meningkatkan kompetensinya agar mampu mengiringi industri pembangkitan yang terus bertumbuh dan berkembang. TANTANgAN BArU Memasuki tahun 2010, sejumlah pembangkit baru mulai dioperasikan. Pembangkit-pembangkit baru ini adalah pembangkit yang dibangun dalam Program Percepatan Diversifikasi Energi (PPDE) 10.000 MW. Kesempatan terbuka semakin lebar untuk mencoba tantangan-tantangan baru. Gayung bersambut, Tumino pun mendapatkan tawaran untuk menjalani tugas di tempat yang baru, PLTU Lontar.
m e d i a ko m u ni ka s i i nd o ne sia power
masih beroperasi secara manual hingga berbagai masalah yang kerap timbul saat operasional. “Saya benar-benar dapat pengalaman baru di sini. Pengalaman dalam mengoperasikan mesin-mesin Cina. Di sini, saya dan teman-teman harus lebih sering walk down ke lokasi untuk memastikan kondisi mesin. Kami yang di control room, tidak bisa sepenuhnya percaya pada yang tertera di monitor. Jadi, kami harus lebih sering mengecek langsung,” ujar Tumino.
Tumino
mengabdi selama lebih dari 30 tahun di pembangkit milik indonesia power
“
saya benar-benar dapat pengalaman baru di sini. Pengalaman dalam mengoperasikan mesinmesin Cina. di sini, saya dan teman-teman harus lebih sering walk down ke lokasi untuk memastikan kondisi mesin.
Namun, berbagai tantangan yang ada di sini tak sedikit pun menyurutkan semangat Tumino dan timnya. Justru, memotivasi dirinya untuk bisa melakukan yang terbaik sehingga bisa berkontribusi dalam menjaga dan meningkatkan keandalan pembangkit. “Kami memang dituntut untuk selalu andal. Supaya bisa selalu andal, kami—operator dan pemeliharaan harus selalu kerja sama, bersinergi, untuk memenuhi permintaan dari APB,” tambahnya. MeNyONgSONg MASA PeNSIUN Setelah menjalani lebih dari 30 tahun masa kerjanya di pembangkitan, Tumino masih setia pada profesinya. Dia yang kini menduduki posisi Supervisor Senior (SPS) pada control room harus mengiringi rekan-rekan tim mudanya yang—bisa
dibilang masih baru di dunia pembangkitan. Sebagai SPS dengan pengalaman selama bertahun-tahun, Tumino senantiasa berbagi ilmu dan pengalaman dengan para juniornya. “Saya dan teman-teman di sini selalu melakukan knowledge sharing. Saya berharap, mereka yang masih muda-muda ini, meskipun pengalamannya belum terlalu banyak, bisa memiliki keahlian yang minimal sama, bahkan lebih dari kami—yang sudah jauh lebih lama berada di pembangkitan,” tutur Tumino. Tumino yakin bahwa operator-operator muda ini mampu menjadi jauh lebih baik dari dirinya karena mereka memiliki semangat dan kesempatan besar untuk belajar. “Buat teman-teman, jangan mudah patah semangat. Di sini adalah tempat terbaik untuk belajar dan menimba pengalaman sebanyak-banyaknya,” pesan Tumino. Menjelang masa pensiun, pada pertengahan 2018 mendatang, Tumino berharap masih bisa memberikan kontribusi yang terbaik di sisa masa kerjanya. Harapannya, PLTU Lontar maupun Indonesia Power secara keseluruhan bisa mencapai target-target di tahun 2016 serta terus eksis dan kian kompetitif di tengah industri kelistrikan, khususnya pembangkitan, yang terus berkembang.
”
“Saat ditawari untuk pindah tugas ke Lontar, saya langsung menerimanya. Selain ingin mencoba tantangan baru, saya ingin berganti suasana,” aku pria yang merayakan hari jadinya setiap tanggal 13 Juni ini. Harapan Tumino terkabul. Di tempat yang baru, banyak sekali tantangan dan pengalaman yang jauh berbeda dari pembangkit sebelumnya. PLTU Lontar yang merupakan pembangkit buatan Cina memiliki karakter yang unik sehingga membutuhkan penanganan secara khusus. Mulai dari peralatannya yang kebanyakan
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
Tumino bersama tim dan Daniel Eliawardhana (GM Lontar) di control room
| e d i s i p e rta m a ta hu n 2 0 1 6
7
sajian utama
UJP Jateng 2 Adipala
Menyongsong COD Pembangkit Supercritical Pertama PlN yang digunakan pada suhu lebih tinggi sehingga mampu membakar batubara dengan sempurna dan menghasilkan sisa pembakaran yang lebih sedikit. Hal ini, tentu saja, akan berpengaruh pada jumlah emisi yang dihasilkan menjadi lebih sedikit sehingga lebih ramah lingkungan. Efisiensi tinggi tidak hanya akan meningkatkan efisiensi PLTU, tetapi juga akan menekan biaya produksi listrik menjadi lebih rendah. Dengan keunggulan tersebut, kehadiran PLTU Adipala diharapkan mampu memberikan kontribusi besar dalam menopang kebutuhan beban listrik di Jawa Bali. Tim UJP Jateng 2 Adipala
P
LTU Jateng 2 Adipala adalah pembangkit listrik tenaga uap yang terakhir dibangun dalam rangkaian Fast Track Program (FTP) Tahap 1. PLTU yang diusung sebagai pembangkit supercritical ini pun dipercayakan pengelolaannya kepada Indonesia Power. Maka, memasuki tahun 2016, Indonesia Power pun mendapatkan tugas baru sebagai asset operator sekaligus asset manager pada PLTU Jateng 2 Adipala. PeMBANgkIT Supercritical PLTU Adipala merupakan pembangkit yang menyuplai kelistrikan pada Sistem Interkoneksi Jawa Bali 500 KV. Pembangkit yang berlokasi di Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Cilacap, Jawa Tengah ini dirancang dan dibangun sebagai Pembangkit Supercritical dengan
8
kapasitas 1x660 MW dan menggunakan bahan bakar batubara. Berbeda dengan PLTU lainnya, PLTU Adipala mengusung teknologi supercritical sehingga menjadikannya sebagai pembangkit yang memiliki performa efisiensi lebih baik. Pembangkit supercritical itu sendiri didefinisikan sebagai pembangkit listrik energi termal yang menggunakan tenaga uap dengan suhu dan tekanan sangat tinggi (superheated), di atas titik kritikal termodinamika, untuk menghasilkan listrik dengan efisiensi yang lebih baik. Adapun keunggulan utama dari pembangkit supercritical adalah memiliki efisiensi tinggi dan ramah lingkungan. Pada pembangkit jenis ini, penggunaan batubara dapat dikurangi. Pembangkit ini dilengkapi pula dengan fasilitas pembakar batubara
| e disi p e rta ma ta h u n 2016
MeNUJU COD Pembangunan PLTU Adipala mulai memasuki tahap konstruksi pada April 2010 lalu dan dibangun di atas lahan seluas 52 ha. Pada awal tahun 2016, tepatnya pada 21 Januari 2016, PLTU Adipala telah melaksanakan sinkronisasi unit pembangkit untuk pertama kalinya. Selanjutnya, PLTU Adipala akan memasuki tahapan untuk menuju Commercial Operation Date (COD). Sampai dengan dioperasikan secara komersial, Tim UJP Jateng 2 Adipala akan melaksanakan sejumlah kegiatan, antara lain Load Rejection, Reliability Run Test, Performance Test, hingga COD. COD ditargetkan dapat tercapai pada pertengahan tahun 2016. Tim UJP Jateng 2 Adipala juga telah melakukan berbagai persiapan menuju COD untuk melaksanakan tugas O&M PLTU Adipala. Adapun persiapan yang dilakukan meliputi tiga aspek utama, yaitu
m e d i a ko m u ni ka s i i nd o ne sia power
21 januari 2016 1st Generating unit synchronzation 25 Nopember 2015 1st Firing Boiler
27 Agustus 2015 Boiler Chemical Cleaning
21-25 April 2015 auxiliary steam Blow (auxiliary Boiler operated)
14 desember 2015 Boiler steam Blow Completed 30 september 2015 Gt energize 1 Oktober 2015 Backfeeding 9-14 Juli 2015 1st unloading Batubara (1 tongkang)
21 desember 2011 erection of Boiler steel structure
Progres Proyek PlTU Adipala People, Process, dan Performance. Dari aspek People, Indonesia Power UJP Jateng 2 Adipala telah memenuhi kebutuhan SDM yang dilaksanakan secara bertahap sejak 1 Agustus 2013 lalu. SDM-SDM inilah yang nantinya akan melaksanakan tugas operasi dan pemeliharaan pembangkit supercritical pertama milik PLN ini. Tidak hanya memenuhi SDM dari segi kuantitas, UJP Jateng 2 Adipala juga menyiapkan SDM dari sisi kualitas. Berbagai langkah dilakukan untuk memenuhi kesiapan SDM dalam kegiatan O&M, antara lain dengan pembekalan kompetensi melalui program percepatan kompetensi operator dan teknisi serta sertifikasi kompetensi personel, baik skala nasional maupun internasional. Selain itu, dilaksanakan pula familarisasi dengan melibatkan langsung SDM dalam kegiatan proyek selama konstruksi d a n k o m i s i o n i n g . Ya n g t a k k a l a h penting adalah menanamkan prinsip “Safety First” sejak awal pada setiap personel. Mengingat, pekerjaan di bidang
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
pembangkitan ini memiliki potensi risiko yang besar. PerFOrMA “BAIk SekAlI” Dari sisi Process, selama fase supporting, Tim UJP Jateng 2 Adipala telah menyiapkan, mulai dari proses bisnis, SOP, hingga IK yang secara berkala di-review guna mencapai kesiapan dalam pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit. Kemudian, pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) secara rutin, baik secara internal maupun eksternal. Dengan melibatkan pihak eksternal dalam FGD, seperti Pihak Pelaksana Proyek, Tim UJP Jateng 2 Adipala bisa mendapatkan masukan maupun rekomendasi yang diberikan pihak eksternal secara proaktif. Masukan ataupun rekomendasi dapat berupa temuan ketidaksesuaian maupun Engineering Change Proposal (ECP) untuk penyempurnaan desain dan keandalan peralatan. Nantinya, dalam pengoperasian pembangkit, Tim UJP Jateng 2 Adipala juga telah menyusun Strategy Contingency
Plan, baik dalam bentuk strategi Life Cycle Management (LCM) maupun strategi penyediaan critical part guna menunjang availibility dan reliability pembangkit. Selanjutnya, dalam hal Performance, Tim UJP Adipala telah menunjukkan performanya yang andal, bahkan sekalipun belum memasuki tahap COD. Selama tahap supporting, Tim UJP Jateng 2 Adipala telah berhasil meraih predikat bendera “Emas”—yang menunjukkan “Baik Sekali” selama lima semester berturutturut. Performa andal dan ekselen ini diharapkan dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan oleh Tim UJP Jateng 2 Adipala hingga saat beroperasi mendatang. Dengan demikian, kehadiran PLTU Adipala yang dikelola oleh Indonesia Power UJP Jateng 2 Adipala mampu berkontribusi secara signifikan dalam Sistem Kelistrikan Jawa Bali. Dengan kata lain, PLTU Adipala mampu mengakomodasi pertumbuhan kebutuhan energi listrik masyarakat serta mampu memenuhi harapan PLN sebagai “orang tua” sekaligus asset owner.
| e d i s i p e rta m a ta hu n 2 0 1 6
9
Peta OPerasi Pt indOnesia POwer 15.090 Mw + 6.722 Mw
1 7
7 8
12
8 4
10
13 5 9 10 5
2 3
12
1 2
4
15 13 7
6
14
9 9 2
3
3 4
11
PenGeMBanGan: 6.722 Mw
1
nO PeMBanGKit
PrOGress
LOKasi
dtP (Mw)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Konstruksi Konstruksi eksplorasi Lelang Lelang Lelang Fs Fs Fs selesai Fs demolish Fs Fs Fs Usulan PPa Fs
Baru Baru Baru Baru Baru eksisting Baru Baru eksisting eksisting eksisting eksisting eksisting Baru Baru eksisting
55 47 110 1,200 200 450 30 90 2,000 100 800 700 400 360 30 150
PLtU Kaltim PLta rajamandala PLtP tgban Parahu PLtU Jambi PLtU Kalbar PLtG/U Grati Blok 3 PLta sibundong PLta simanggo PLtU suralaya 9 & 10 Cogen senayan PLtGU Priok Blok 4 PLtGU tb Lorok 3 PLtGU Perak PLta Maung PLta Poigar add-on Grati Blok 2
5 8
6 14
10 11
6
PeMBanGKit diKeLOLa : 6.033 Mw
PeMBanGKit diMiLiKi: 9.057 Mw nO PeMBanGKit
dtP (Mw)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3.400 Mw 1.200 Mw 345 Mw 800 Mw 310 Mw 1.400 Mw 864 Mw 610 Mw 88 Mw 40 Mw
suralaya - PLtU Priok - PLtG, PLtGU Kamojang - PLtP saguling - PLta Mrica - PLta semarang - PLtG Grati - PLtG, PLtGU Bali - PLtG, PLtd Jambi, Kramasan, indralaya Batakan - PLtd
nO PeMBanGKit
dtP (Mw)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
740 Mw 945 Mw 625 Mw 630 Mw 1.050 Mw 660 Mw 440 Mw 14 Mw 50 Mw 100 Mw 5 Mw 14 Mw 20 Mw 740 Mw
PLtGU Priok Blok 3 PLtU Lontar PLtU suralaya 8 PLtU Labuan PLtU Palabuhan ratu PLtU adipala PLtU Pangkalan susu PLtU sanggau PLtU Jeranjang PLtU Barru PLtU Ulumbu PLtU ambon PLtU Haultecamp PLtGU Cilegon
sajian utama
Indonesia Power
kembangkan Sumber energi Berkelanjutan Indonesia Power yang telah berkecimpung sekian lama di dalam pembangkitan listrik, juga berperan besar di dalam pengembangan energi baru dan terbarukan/eBT (renewable energy). hal tersebut dilatarbelakangi sebuah kenyataan bahwa alam Indonesia bukan hanya kaya dengan sumber alam, tetapi juga kaya dengan sumber energi baru.
P
bertujuan untuk menambah kapasitas terpasang pembangkit Indonesia Power melalui cara yang ramah lingkungan serta mendukung program pemerintah dalam mencapai target rasio bauran energi nasional.
rAMAh lINgkUNgAN Tujuan pemerintah memberi dorongan terhadap pengembangan EBT adalah agar dapat memanfaatkan sumber daya energi secara berkelanjutan. Bagi Indonesia Power sendiri, pengembangan EBT
Sementara dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), juga telah dicanangkan program strategis Indonesia Power dalam pengembangan EBT, yaitu meningkatkan kapasitas pembangkit renewable dan non-BBM. Di dalam program strategis tersebut terdapat program-program pengembangan PLTA, baik yang berupa penugasan dari pemegang saham maupun program inisiatif perusahaan.
erihal lainnya yang mendorong Indonesia Power ikut serta dalam pengembangan EBT adalah karena adanya perhatian pemerintah terhadap EBT tersebut. Pemerintah sangat mendukung terhadap program-program pengembangan EBT melalui peraturan/regulasi pemerintah, yang menghendaki agar swasta juga berpartisipasi dalam mengembangkan EBT.
12
| e disi p e rta ma ta h u n 2016
Pengembangan EBT oleh Indonesia Power, pada umumnya dilakukan di seluruh wilayah yang terdapat potensi EBT. Khususnya, wilayah yang menjadi cakupan operasional Indonesia Power. Namun, disamping tersedianya potensi, pengembangan EBT juga harus memperhatikan infrastruktur yang sudah tersedia, kebutuhan pasokan daya, dukungan teknis (geografis dan geologis), maupun dukungan nonteknis (demografis). Adapun keunggulan pembangkit EBT dibanding pembangkit non-EBT adalah ramah lingkungan dan juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi yang sustainable/berkelanjutan— sepanjang dikelola dengan baik. Sebagai
m e d i a ko m u ni ka s i i nd o ne sia power
contoh, banyak PLTA yang dikelola oleh Indonesia Power merupakan peninggalan Belanda dan hingga kini masih beroperasi dengan baik. Selain itu, pembangkit EBT juga memiliki tarif yang relatif lebih menarik dibanding dengan pembangkit non-EBT. Sedangkan, yang menjadi kekurangan pembangkit EBT adalah sangat tergantung dengan kondisi alam. Misalnya saja, PLTA. Musim kemarau yang panjang dapat berimplikasi pada rendahnya pengoperasian PLTA. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk menjaga daerah aliran sungai, khususnya terhadap pembalakan liar hutan yang dapat berakibat pada menurunnya debit sungai serta meningkatnya sedimentasi. PlTA DAN PlTP Hingga kini, Indonesia Power tercatat telah mengembangkan beberapa pembangkit sumber energi terbarukan, seperti sumber/ tenaga air atau yang dikenal dengan pembangkit hydro, baik itu pembangkit hydro skala kecil (PLTM) maupun skala besar (PLTA). Beberapa pembangkit hydro skala kecil salah satunya masih dalam tahap konstruksi, yaitu PLTM Lambur, dan menyusul 3 PLTM lainnya yang telah dibangun sebelumnya dan saat ini telah beroperasi komersial. Untuk pengembangan pembangkit hydro skala besar, Indonesia Power melalui anak perusahaan, antara lain mengembangkan PLTA Raja Mandala yang saat ini dalam tahap konstruksi. P LTA l a i n d i b a w a h p e n g e l o l a a n
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
Indonesia Power adalah PLTA PBS (UP Mrica) dan PLTA Saguling (UP Saguling), termasuk beberapa subunit PLTA yang berada dalam pengelolaan kedua Unit Pembangkitan (UP) tersebut. Selain energi air, Indonesia Power juga mengembangkan pembangkit dengan energi panas bumi melalui anak perusahaannya, Tangkuban Parahu Geothermal Power yang berlokasi di Jawa Barat. Sedangkan, pembangkit panas bumi yang dikelola Indonesia Power, antara lain PLTP Kamojang, PLTP Gunung Salak, dan PLTP Darajat. Hingga saat ini, Indonesia Power terus mengembangkan studi potensipotensi EBT lainnya yang didukung oleh SDM yang kompeten. Aktivitas studi pengembangan potensi EBT juga didukung dengan ketersediaan perangkat-perangkat perusahaan. Disamping itu, Indonesia Power juga menjalin hubungan yang baik dengan stakeholder, antara lain calon partner strategis dan pemerintah daerah untuk memperoleh nilai tambah bagi pengembangan potensi EBT. TANTANgAN Banyaknya unsur yang berperan dalam potensi sumber EBT membuat pengembangan pemanfaatan EBT dalam dunia pembangkitan menjadi tidak mudah. Inilah yang menjadi salah satu tantangan Indonesia Power dalam mengembangkan E B T. A p a l a g i p e n g e m b a n g a n EBT umumnya berdasarkan lokasi. Pertimbangan dalam pemanfaatan EBT di lokasi tertentu pun sering menjadi
tantangan tersendiri. Misalnya saja, pengembangan pembangkit EBT pada lokasi yang kurang mendukung, baik secara geografis maupun demografis (teknis dan non teknis), yang dapat berdampak pada tingginya biaya investasi. Langkah yang dapat ditempuh untuk mengatasi tantangan tersebut adalah dengan menjalin dan menjaga hubungan dengan unsur/stakeholder yang berperan dalam pengembangan sumber EBT. Disamping itu, perlu dilakukan pula research berkelanjutan dari sisi teknis geografis, khususnya pada lokasi yang memiliki potensi EBT. Sementara tantangan dari sisi teknologi, sebenarnya tidak terlampau rumit. Hal ini dikarenakan teknologi pengembangan pemanfaatan EBT relatif tidak banyak mengalami perubahan, sebagaimana teknologi pada jenis pembangkit lainnya, khususnya pembangkit termal seperti PLTU dan PLTGU. Kendati demikian, Indonesia Power tetap mengimplementasikan teknologi yang paling update. Sebagai contoh adalah pengembangan PLTA Maung yang desain bendungannya menggunakan tipe Arch Dam. Tipe ini, sebenarnya, masih jarang diterapkan di Indonesia. Kemudian, dari sisi operasi, pengoperasian PLTA-PLTA dilakukan secara unmanned dan remote. Sistem pengoperasian ini merupakan inovasi insan Indonesia Power yang telah diakui dan memperoleh penghargaan secara nasional.
| e d i s i p e rta m a ta hu n 2 0 1 6
13
sajian utama
Peran Penting PlTA dan PlTP Indonesia Power Di dalam peran mendukung energi Baru Terbarukan (eBT), Indonesia Power telah mengoperasikan dan mengembangkan pembangkit-pembangkit yang memanfaatkan beberapa sumber energi nonfosil dari alam. Di antara sumber energi nonfosil yang dikembangkan Indonesia Power, yang tersedia melimpah di tanah air dan diakui mempunyai kelebihan tersendiri, adalah air dan panas bumi. PeNgeMBANgAN PlTA Sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang saat ini tengah dikelola oleh Indonesia Power telah dinikmati manfaatnya oleh masyarakat. Secara umum, PLTA merupakan pembangkit dengan sejumlah “nilai” plus. Sumber energi bersih yang digunakan PLTA, yaitu air, adalah energi terbarukan yang tidak akan menimbulkan emisi CO2 dan polusi udara yang bisa berdampak pada perubahan iklim. Pemanfaatan air juga tidak menghasilkan limbah lainnya.
14
Dari sekian PLTA yang dimiliki dan dikelola oleh Indonesia Power salah satunya adalah PLTA Saguling yang berada di kawasan DAS Citarum, Jawa Barat. PLTA Saguling mengoperasikan 8 subunit dengan total kapasitas terpasang sebesar 797 MW. PLTA ini dioperasikan dan dipelihara oleh Unit Pembangkitan (UP) Saguling.
Kelistrikan Jawa-Bali sebagai pengatur sistem frekuensi. Dalam hal ini PLTA Saguling menerapkan Load Frequency Control (LFC) dan dapat melakukan pengisian tegangan (line charging).
PLTA yang telah dioperasikan sejak tahun 1985 ini berperan penting dalam mendukung beban puncak di Sistem
| e disi p e rta ma ta h u n 2016
m e d i a ko m u ni ka s i i nd o ne sia power
Unit Indonesia Power lainnya yang juga mengelola PLTA adalah UP Mrica yang berlokasi di Banjarnegara, Jawa Tengah. Unit ini mengoperasikan 13 PLTA yang tersebar di berbagai lokasi di Jawa Tengah. Di antaranya, PLTA PB Sudirman (3x60 MW), PLTA Kedungombo (1x22,5 MW), PLTA Wadaslintang (2x9 MW), PLTA Garung (2x13 MW), PLTA Wonogiri (2x6 MW), dan PLTA Timo (3x4 MW). Hingga hari ini, Indonesia Power masih terus mengembangkan PLTA yang lain. Selain UP Saguling dan UP Mrica, melalui anak perusahaannya- PT Rajamandala Electric Power, Indonesia Power juga tengah mengembangkan PLTA Rajamandala di Cianjur, Jawa Barat. Dengan kapasitas 1x47 MW, PLTA Rajamandala ditargetkan akan menghasilkan energi listrik rata-rata sebesar 181 GWH per tahun atau setara dengan produksi listrik yang dihasilkan oleh 70 juta liter BBM. Pembangkit ini dibangun sebagai PLTA run off river yang dioperasikan dengan mengikuti pola operasi PLTA Saguling. Secara operasional PLTA Rajamandala memanfaatkan air keluaran PLTA Saguling. Nantinya, produksi pembangkit ini akan disalurkan ke Sistem Jawa Bali melalui jaringan transmisi 150 KV Cianjur-Cigereleng.
“
disamping PLTA, Indonesia Power mengembangkan pula Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) yaitu pembangkit listrik tenaga air dalam skala kecil.
”
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
PeMANFAATAN MIkrOhIDrO M a s i h t e n t a n g t e n a g a a i r, disamping PLTA, Indonesia Power mengembangkan pula Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM), yaitu pembangkit listrik tenaga air dalam skala kecil. Pembangkit semacam ini memanfaatkan energi air yang berasal dari saluran irigasi, sungai, ataupun air terjun alam dengan jumlah debit air yang relatif kecil. Pembangkit sederhana PLTM operasionalnya didukung dua peralatan utama, turbin dan generator, yang bisa dibangun pada lokasi dengan area kecil. Kendati relatif sederhana dan berkapasitas kecil, PLTM memiliki keunggulan tersendiri. Di antaranya, biaya operasi yang relatif murah dan ramah lingkungan karena tidak menimbulkan pencemaran. Konstruksinya yang sederhana memungkinkan PLTM dibangun di daerah terpencil sekalipun, sehingga PLTM kerap dijadikan solusi bagi permasalahan energi di daerah-daerah terpencil. PLTM juga dapat dioperasikan oleh penduduk setempat yang telah dididik sebagai tenaga terampil. Keterlibatan masyarakat setempat secara tidak
langsung mendorong masyarakat agar dapat menjaga kelestarian hutan dan alam. PLTM milik Indonesia Power tersebut sedang dibangun di dua tempat, yakni Desa Lambur dan Harjosari di Pekalongan Jawa Tengah. Kedua PLTM ini memanfaatkan aliran Sungai Genteng yang mengalir di kedua desa tersebut. Proyek pembangunan kedua PLTM ini direncanakan selesai Oktober 2017 sehingga diharapkan bisa segera memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat Pekalongan yang semakin tumbuh. Bila sudah selesai dibangun, PLTM Lambur akan menghasilkan tenaga listrik sebesar 8 MW, sedangkan PLTM Harjosari akan menghasilkan 9,9 MW. Daya listrik sebesar itu akan mampu memenuhi kebutuhan sekitar 1,5 juta rumahtangga. POTeNSI BeSAr PlTP Selain pemanfaatan energi air, Indonesia Power tengah mengembangkan pembangkit-pembangkit yang memanfaatkan energi panas bumi atau yang disebut dengan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Indonesia sendiri ditengarai sebagai
| e d i s i p e rta m a ta hu n 2 0 1 6
15
sajian utama
negara yang memiliki cadangan panas bumi terbesar di dunia dengan potensi mencapai 28.617 MW atau sekitar 40% dari total cadangan panas bumi dunia. Hal ini dikarenakan Indonesia dikaruniai sumber panas bumi yang melimpah, berupa sederetan gunung berapi yang berada di jalur cincin api di Indonesia. Meskipun potensi yang ada sedemikian besarnya, faktanya pemanfaatan energi panas bumi di negeri ini masih terbilang rendah, yaitu sekitar 1.341 MW atau baru sekitar 4,7% saja. Padahal, pemanfaatan energi panas bumi pada pembangkitan listrik memiliki berbagai keunggulan. PLTP adalah jenis pembangkit yang lebih ramah lingkungan karena menghasilkan emisi karbondioksida yang jauh lebih sedikit (hanya 1/8) dari emisi pembangkit batubara. PLTP juga tidak menimbulkan suara berisik yang bisa mengakibatkan polusi suara serta dapat diandalkan. PLTP mampu
16
menghasilkan listrik hingga mencapai 90%, dibandingkan pembangkit listrik berbahan bakar fosil yang hanya sekitar 65-75%. Eksplorasi dan eksploitasi panas bumi pada PLTP pun tergolong minim. Untuk memproduksi energi listrik, hanya dibutuhkan area seluas 0,4 hektar hingga 3 hektar. Sebagai perbandingan, PLTU membutuhkan area setidaknya s e l u a s 7 , 7 h e k t a r. H a l i n i t e n tu saja akan membantu mengurangi kecemasan masyarakat yang selama ini khawatir akan dampak lingkungan yang bisa timbul akibat eksploitasi panas bumi. Terutama, terkait dengan isu penebangan hutan di lokasi yang memiliki potensi panas bumi. POTeNSI kAwASAN gUNUNg Saat ini, Indonesia Power melalui anak perusahaannya—PT Tangkuban Parahu Geothermal Power tengah mengembangkan PLTP Tangkuban Parahu. PLTP yang berlokasi di
| e disi p e rta ma ta h u n 2016
“
PLTP adalah jenis pembangkit yang lebih ramah lingkungan karena menghasilkan emisi karbondioksida yang jauh lebih sedikit (hanya 1/8) dari emisi pembangkit batubara. PLTP juga tidak menimbulkan suara berisik yang bisa mengakibatkan polusi suara.
”
m e d i a ko m u ni ka s i i nd o ne sia power
kawasan Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Subang, Jawa Barat ini diba n g u n d e n g a n ka p a si ta s 11 0 MW dan ditargetkan selesai tahap pembangunan pada tahun 2018. Disamping proyek PLTP Tangkuban Parahu, Indonesia Power melalui Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan (UPJP) Kamojang juga mengelola 7 unit PLTP dengan kapasitas total sebesar 375 MW. Pembangkit-pembangkit tersebut dioperasikan oleh tiga subunit, yaitu PLTP Kamojang di Kabupaten Bandung, PLTP Darajat di Kabupaten Garut, dan PLTP Gunung Salak di Kabupaten Sukabumi.
Salak memiliki potensi listrik dari panas bumi sebesar 600 MW. Dari potensi yang ada, PLTP yang berada di ketinggian sekitar 1.400 m dpl ini baru memanfaatkan panas bumi dengan kapasitas listrik terpasang sebesar 377 M. Total kapasitas tersebut berasal dari 6 unit pembangkit yang, tiga di antaranya, dikelola oleh Indonesia Power. Ketiga unit yang dikelola Indonesia Power masing-masing berkapasitas 60 MW. PLTP yang beroperasi sejak tahun 1994 ini memasok listrik bagi Sistem
Kelistrikan Jawa Bali 500 KV melalui jaringan 150 KV. Dengan pengelolaan maupun pengembangan sumber energi panas bumi oleh Indonesia Power, diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap program pengembangan sumber energi terbarukan yang dicanangkan Pemerintah. Sesuai dengan amanat yang tercantum dalam Kebijakan Energi Nasional, bahwa energi panas bumi akan memasok sebesar 9.500 MW atau 5% dari total kebutuhan energi nasional pada tahun 2025.
Kompetensi dan pengalaman Indonesia Power dalam mengelola renewable energy, khususnya PLTA dan PLTP sudah tidak diragukan lagi. Pengalaman lebih dari 30 tahun mengelola PLTP merupakan bukti nyata bahwa Indonesia Power merupakan perusahaan yang terdepan dalam green energy. Sementara itu, PLTP Gunung Salak berada di Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Kawasan Gunung
PLTA Saguling
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
| e d i s i p e rta m a ta hu n 2 0 1 6
17
kinerja
Tingkatkan Potensi efisiensi Heat rate Pembangkit UP Suralaya dan UJP Palabuhan ratu Program Peningkatan Budaya efisiensi energi yang ekselen atau 5e ( enhancing, embedding energy efficiency excellent), menjadi salah satu program prioritas yang dicanangkan Indonesia Power di tahun 2015 lalu. Program yang bertujuan untuk meningkatkan sekaligus membudayakan efisiensi energi ini pun, telah bergulir di sejumlah unit sebagai pilot project. Di antaranya, Unit Pembangkitan (UP) Suralaya dan Unit Jasa Pembangkitan Jabar 2 Palabuhan ratu (UJP JPr). IMPleMeNTASI TAhAP AwAl Sehubungan dengan implementasi 5E pada tahap pertama, baik di UP Suralaya maupun UJP JPR, masih terfokus pada pengelolaan program yang bersifat quick win. Kendati, program yang dilaksanakan ini bersifat mudah dan berbiaya rendah, akan tetapi memiliki dampak yang tinggi terhadap peningkatan efisiensi. Misalnya, dalam penggunaan bahan bakar hanya batubara yang nilai kalorinya tinggi. Untuk implementasi 5E di tahap awal ini, dibutuhkan waktu sekitar 3 bulan sejak dari sesi buy-in, capacity building, pengumpulan dan pengolahan data, penetapan KPI War Room, disain dan penyediaan fasilitas War Room, penjaringan ide, prioritisasi ide, membuat kesepakatan tindak lanjut ide hingga inisiasi pelaksanaan ide. Selama waktu tersebut, UJP JPR
telah mengimplementasikan 19 program quick win dari 159 program yang ada. Implementasi ke-19 program tersebut berpotensi terhadap perbaikan heat rate sebesar 2%. Hal serupa juga dialami oleh UP Suralaya yang telah melakukan beberapa inisiatif dalam implementasi 5E, sehingga mampu mencapai potensi penghematan heat rate sekitar 1%. Manajer Operasi Suralaya Lukman Nulhakim menyebutkan, jika pada dasarnya ada dua kunci utama dari konsep 5E ini, yaitu meningkatkan efisiensi dan membudayakan efisiensi. “Melalui implementasi program ini, maka perubahan yang terjadi di lingkungan UP Suralaya yakni isu efisiensi akan menjadi lebih mengemuka, terutama di antara teman-teman operasi dan pemeliharaan,” jelasnya.
Manajer Enjinering Palabuhan Ratu Nugraha Septa (dua dari kanan) bersama Tim 5E PLTU Palabuhan Ratu
18
| e disi p e rta ma ta h u n 2016
PerUBAhAN POSITIF, eFISIeNSI, DAN DAyA SAINg Selain perubahan positif yang terjadi di lingkungan UP Suralaya, perubahan positif lainnya pun yang turut dirasakan cukup signifikan juga terjadi di UJP JPR. Yaitu, dimana perubahan yang signifikan terutama dalam hal koordinasi dan komunikasi antarbidang yang semakin meningkat dalam mengeksekusi program 5E. Hal ini dikemukakan langsung oleh Manajer Enjinering Palabuhan Ratu, Nugraha Septa. Jika dilihat dari sisi teknis, implementasi 5E sangat berdampak pada perbaikan efisiensi termal pembangkit. Hal ini dikarenakan adanya perbaikan variabilitas parameter operasi yang semakin konsisten antarshift operator. “Memang, yang menjadi tantangan cukup berat di awal implementasi 5E adalah bagaimana mengubah mindset. Misalnya saja untuk meningkatkan efisiensi, maka batubara yang digunakan hanya yang memiliki kandungan kalori tinggi saja. Untuk itu, kami selalu melakukan sosialisasi tentang program 5E, dan membuka saluran komunikasi untuk program ini,” jelas Nugraha. Tak hanya itu saja, UJP JPR juga mengupayakan embedding yang dilakukan melalui pengawalan pelaksanaan 5E oleh manajemen unit, serta menuangkan 5E
Lukman Nulhakim
manajer operasi suralaya
dalam SOP. Disamping itu, Nugraha menambahkan bahwa tim UJP PJR juga senantiasa berkoordinasi dengan tim Kantor Pusat maupun Tim UP Suralaya untuk melakukan sinkronisasi/ pembakuan program efisiensi maupun sharing knowledge, dan pengalamanan seputar implementasi 5E. Peningkatan efisiensi dan budaya efisiensi di lingkungan perusahaan ini, merupakan langkah strategis Indonesia Power dalam menghadapi tantangan industri pembangkitan di masa-masa mendatang. Ke depannya, pelaku usaha pembangkitan akan semakin banyak bermunculan yang mengedepankan desain pembangkitan dengan efisiensi tinggi. Diharapkan, dengan adanya Program 5E ini dapat menjadi langkah jitu Indonesia Power yang terfokus pada keandalan dan efisiensi pembangkitan. Dengan efisiensi yang bersaing, akan meningkatkan kesempatan dispatch energi listrik yang dalam jangka panjang akan menentukan keberlangsungan, serta pengembangan Indonesia Power sebagai perusahaan pembangkitan.
m e d i a ko m u ni ka s i i nd o ne sia power
Siap laksanakan Pemeliharaan Pembangkit FTP 1 di Tahun 2016 Suatu kebanggaan tersendiri bagi Indonesia Power karena salah satu unitnya, yakni Unit Jasa Pemeliharaan (UJh) mendapat kepercayaan dari PT. PlN (Persero) untuk melaksanakan tugas pemeliharaan bagi pembangkit-pembangkit Fast track program (FTP) 1.kebanggaan tersebut tidak menjadikan Indonesia Power terlena. Namun, justru menjadi motivasi bagi seluruh insan Indonesia Power, khususnya Tim UJh, untuk lebih bersemangat dalam bekerja sehingga mampu mencapai kinerja sesuai dengan harapan PlN sebagai induk perusahaan.
TUgAS BArU 2016 Memasuki tahun 2016, Tim UJH telah bersiap untuk menghadapi segala tantangan dalam tugas-tugasnya menjalani pemeliharaan di sejumlah pembangkit. Terutama, pembangkit-pembangkit yang dibangun dalam proyek FTP 1. Di tahun ini, jumlah pembangkit yang dipercayakan kepada UJH untuk dipelihara meningkat hingga 40%. Te r h i t u n g h i n g g a s a a t i n i , a d a sekitar 55 unit yang menjadi daftar pemeliharaan periodik UJH, yang terdiri dari pembangkit-pembangkit eksisting maupun FTP 1. Sejatinya, pemeliharaan pembangkit FTP 1 ini sendiri sudah dilaksanakan UJH sejak sebelum tahun 2016, yaitu melalui penugasan yang diberikan oleh PLN. Di tahun 2015, UJH telah berhasil dan sukses dalam melakukan tugas pemeliharaan di PLTU Lontar dan PLTU Labuan yang merupakan pembangkit FTP 1. Kesuksesan lainnya juga turut didulang di akhir tahun 2015 lalu, dimana UJH mendapat penugasan untuk melakukan pemeliharaan yang bersifat recovery pada PLTG Belawan Lot 3. “Di tahun 2016 ini, seiring dengan meningkatnya tugas Indonesia Power dari asset operator menjadi asset manager, maka tugas pemeliharaan
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
secara otomatis menjadi tanggung jawab kami. Selain itu, Kami pun siap untuk melakukan pemeliharaan atas pembang k i t y a n g b u k a n d i b a w a h pengelolaan Indonesia Power yang dilakukan berdasarkan penugasan,” terang General Manager UJH PT Indonesia Power, Zaenal Mustofa. kArAkTerISTIk UNIk Menurut Zaenal, pembangkit FTP 1 memiliki karakteristik berbeda dan unik dibandingkan pembangkit eksisting yang selama ini dikelola oleh Indonesia Power. Pembangkit FTP 1 yang bermesin pabrikan Cina memiliki desain, konstruksi, bahkan cara penanganan operation & maintenance (O&M) yang berbeda. Dalam menangani mesin-mesin FTP 1 ini, Tim UJH harus memperlakukannya secara khusus, yakni dengan membongkar mesin terlebih dahulu. Selanjutnya, melihat dan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada mesin, mengukurnya, dan barulah kemudian memesan suku cadang yang sesuai dengan kebutuhan. “Oleh karena itulah, proses pemeliharaan mesin-mesin FTP 1 belum sepenuhnya bisa direncanakan sejak jauh hari, seperti halnya mesin-mesin pembangkit eksisting yang pemeliharaannya bisa kami rencanakan sejak 18 bulan sebelum
Zaenal Mustofa
General manager unit Jasa pemeliharaan
masa pemeliharaan. Hal ini tentu saja, berdampak pada bertambahnya waktu pemeliharaan dan kesiapan mesin menjadi lebih lama,” urai Zaenal. Tantangan itulah yang memang harus dihadapi oleh Tim UJH. Akan tetapi, justru tantangan inilah yang akan semakin mengasah kompetensi dan keahlian Ti m U J H d i b i d a n g p e m e l i h a r a a n . Mengingat, sepak terjang UJH dalam melakukan pemeliharaan pembangkit telah berlangsung selama hampir 40 tahun. Tepatnya, sejak tahun 1974 saat Tim UJH melakukan pemeliharaan PLTU Tanjung Priok yang berkapasitas 2x50 MW. Perjalanan panjang selama puluhan tahun sebagai Unit Pemeliharaan ini, telah membuat Tim UJH Indonesia Power diakui kemampuan dan kompetensinya oleh PLN. Kepercayaan ini pun diwujudkan dalam sebuah amanah besar yang diberikan di tahun 2016, yakni untuk melakukan pemeliharaan terhadap pembangkitpembangkit FTP 1 yang berada di seluruh Indonesia, termasuk satu unit PLTGU Cilegon.
| e d i s i p e rta m a ta hu n 2 0 1 6
19
stakeholder
PlN Tingkatkan Peran
Indonesia Power di Tahun 2016
kehadiran Indonesia Power di tengah PlN group telah membukukan sejumlah pencapaian yang mampu mendukung proses bisnis PlN. Perjalanan Indonesia Power sepanjang 20 tahun ini pun, mampu mendukung bisnis inti PlN dalam bidang energi dan jasa operation & maintenance (O&M) pembangkit. Bahkan, sepak terjang Indonesia Power hingga tahun 2014 telah menorehkan berbagai pencapaian penting yang berujung pada peningkatan kinerja, baik operasional maupun keuangan PlN secara korporasi.
PerAN ANAk PerUSAhAAN Bagi PLN, keberadaan anak-anak perusahaan tak ubahnya seperti tangan dan kaki yang membantu PLN dalam menjalankan aktivitasnya. Untuk itu, PLN pun mendirikan sejumlah anak perusahaan guna mendukung pencapaian tujuan strategis korporat PLN. Setiap anak perusahaan, dikembangkan untuk menjalankan bisnis yang bersifat spesifik sesuai dengan perannya (role) masingmasing. Adapun peran anak perusahaan di PLN Group dibedakan menjadi dua kelompok, yakni sebagai business unit dan resources unit. Perbedaan mendasar dari kedua peran tersebut adalah bahwa sebagai business unit, PLN mengharapkan adanya consolidated revenue dan menargetkan profit bagi anak perusahaan. Dengan demikian, akan dapat meningkatkan kinerja keuangan PLN Group. Sementara sebagai resources unit, anak perusahaan diarahkan untuk mendukung bisnis inti perusahaan induk. “Yang kami (PLN) harapkan di sini adalah dengan kompetensi yang dimiliki anak perusahaan bisa meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan serta efisiensi operasi
20
yang akan berujung pada terjadinya peningkatan profit, kendati tidak ada peningkatan consolidated revenue di sini,” jelas Direktur Perencanaan Korporat PLN Nicke Widyawati. “Berdasarkan role tersebut, maka peran Indonesia Power adalah sebagai resources unit, khususnya di bidang O&M pembangkit. Dengan kehadiran anak perusahaan yang fokus pada O&M, baik Indonesia Power maupun PJB, kami berharap bisa meningkatkan efisiensi dan kinerja pembangkit. Di sisi lain, kami sebagai induk perusahaan bisa lebih fokus pada tugas membangun dan meningkatkan kapasitas infrastruktur ketenagalistrikan secara jangka panjang,” imbuhnya. Dalam menjalankan peran tersebut, Indonesia Power senantiasa bersinergi dengan PLN maupun anak perusahaan PLN lainnya. Sinergi dilakukan dalam berbagai bidang guna meningkatkan kompetensi anak perusahaan PLN secara keseluruhan, mulai dari pengadaan dan penyediaan energi primer, O&M, penelitian, dan pengembangan teknologi reverse engineering hingga re-engineering penyediaan komponen pembangkit.
| e disi p e rta ma ta h u n 2016
kINerJA SehAT Sampai dengan tahun 2014, Indonesia Power dinilai PLN memiliki kinerja yang baik, bahkan berhasil meraih pencapaian tertinggi di tahun 2014. Dilihat dari sisi operasional, Indonesia Power berhasil merealisasikan efisiensi termal dengan capaian tertinggi di tahun 2014, yaitu sebesar 33,97%. Capaian tersebut melampaui target yang ditetapkan PLN sebesar 33,8%. “Pencapaian efisiensi termal ini tentu menjadi salah satu keunggulan Indonesia Power. Jadi, kami melihat dan percaya bahwa di tangan Indonesia Power, PLTUPLTU yang masih rendah kinerjanya, bisa ditingkatkan,” ungkap Direktur wanita satusatunya dalam jajaran Direksi PLN. Dari sisi finansial, Indonesia Power mendapatkan predikat “Sehat” dengan nilai AA dalam Penilaian Tingkat Kesehatan Perusahaan di tahun 2014. Kinerja keuangan Indonesia Power pun berhasil membukukan laba terbesar sepanjang lima tahun terakhir, yaitu sebesar Rp 1,63 triliun. Pencapaian laba tersebut telah melampaui target anggaran sebesar 25,25%. Selain aspek operasional dan finansial, pencapaian Indonesia Power juga
m e d i a ko m u ni ka s i i nd o ne sia power
memenuhi aspek strategis korporat. D i mana, Indonesia Power mampu melampaui target realisasi dalam Cost Management Program (CMP), yaitu sebesar Rp 5,68 triliun atau 637,26% dari target efisiensi sebesar Rp 890,78 miliar. Di sisi lain, Indonesia Power juga telah melaksanakan program-program strategis yang menjadi prioritas korporat. Di antaranya, pengembangan pembangkit melalui pembangunan PLTDG Pesanggaran di lokasi eksisting di Bali, mengembangkan Proyek IPP PLTA Rajamandala 47 MW melalui skema Project Finance dengan pendanaan JBIC, peningkatan pemanfaatan energi primer non-BBM, serta peningkatan availability pembangkit melalui sertifikasi PAS 55. PeNINgkATAN PerAN Performa positif Indonesia Power dari tahun ke tahun, semakin menguatkan kepercayaan PLN untuk memberikan amanah yang lebih besar kepada Indonesia Power. Oleh sebab itu, mulai awal tahun 2016, PLN telah meningkatkan peran Indonesia Power dari yang sebelumnya sebagai asset operator, menjadi asset manager. “Kami menilai kinerja Indonesia Power sebagai asset operator sudah sangat baik. Karenanya, sudah saatnya Kami menaikkan kelasnya dengan diberikan tugas yang tentu saja lebih tinggi, yakni sebagai asset manager,” papar Direktur yang menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Teknik Industri ITB ini. Ke depannya, PLN sebagai induk perusahaan pun akan terus mengembangkan peran Indonesia Power maupun anak perusahaan lainnya. Secara bertahap, PLN menyiapkan Indonesia Power untuk dapat mengemban tugas sebagai asset owner. Untuk itu, ke depannya Indonesia Power harus melalui
sejumlah tahapan hingga benar-benar memiliki pondasi yang kuat sebagai asset owner. “Saat menjadi asset owner kelak, Indonesia Power telah murni sebagai IPP. Artinya, role-nya pun sudah berubah dari resources unit menjadi business unit. Sehingga, target-target yang kami tetapkan pun akan berubah sesuai perannya sebagai business unit,” jelas Nicke. Dengan tugas baru sebagai asset manager, Indonesia Power diharapkan dapat lebih meningkatkan performa dari aset-aset yang dikelolanya. Begitu pula dari sisi efisiensi, Indonesia Power dapat terus meningkatkan efisiensi pembangkit, sehingga mampu mendukung langkah dan target PLN untuk menurunkan tarif listrik bagi industri guna mendorong pertumbuhan industri nasional. Di sisi lain, peran sebagai asset manager juga menuntut adanya peningkatan kompetensi dari resources yang dimiliki Indonesia Power, baik sumber daya manusia maupun sistemnya. Hal itu dikarenakan, Indonesia Power tidak lagi hanya menjalankan O&M saja, melainkan juga harus membuat perencanaan O&M yang sifatnya preventif, yang selama ini dilakukan oleh PLN.
Nicke Widyawati
direktur perencanaan korporat pLn
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
| e d i s i p e rta m a ta hu n 2 0 1 6
21
ip bersih Indonesia Power Bersih
Be rsih
N SUAP TANPA TIP DA
Tanamkan Budaya Berintegritas Dalam rangka mewujudkan Indonesia Power Bersih, Indonesia Power memiliki komitmen untuk senantiasa mengimplementasikan Good corporate Governance (gCg) dalam setiap kegiatan Perusahaan. komitmen ini diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan stakeholder sekaligus mendorong pengembangan bisnis Indonesia Power sebagai Perusahaan energi yang Terpercaya.
PeNCAPAIAN 2015 Beberapa tahun terakhir, Indonesia Power kian gencar dalam melaksanakan berbagai upaya untuk menjalankan tata kelola perusahaan yang baik. Hal ini tampak dari berbagai kegiatan yang diselenggarakan sebagai bentuk implementasi GCG. Sepanjang tahun 2015 lalu, Indonesia Power telah berhasil menyelesaikan seluruh kegiatan Indonesia Power Bersih sesuai dengan kriteria PLN Berintegritas yang ditetapkan PLN selaku Pemegang Saham. Adapun kegiatan tersebut, di antaranya Pelaksanaan Collective Action melalui Vendor Meeting dan Multi Stakeholder Forum. Kegiatan Collective Action ini bertujuan untuk membangun satu komitmen bersama, yaitu melaksanakan Indonesia Power Bersih. Kemudian, komitmen tranparansi dari Manajemen pun diwujudkan melalui Penyampaian Pelaporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara kepada KPK maupun Pejabat Perusahaan. Setiap insan Indonesia Power juga telah berkomitmen untuk bersih dari gratifikasi. Hal ini diwujudkan melalui Pelaporan Penerimaan dan Penolakan Gratifikasi. Selain itu, juga telah dilaksanakan tindak lanjut survei perilaku etis yang telah rutin dilaksanakan setiap tahunnya untuk meningkatkan integritas pelaksanaan proses pengadaan barang jasa di Perusahaan. Kegiatan yang tak kalah menariknya dan berhasil dilaksanakan dengan baik, yaitu Pelaksanaan Program Pegawai Mengajar di sekolah-sekolah, yang dinamakan “Pelopor Mengajar”. Setiap Pelopor atau change
22
agent turun langsung ke sekolah-sekolah yang berada di sekitar Pembangkit untuk menularkan “virus bersih” kepada 1000 generasi muda bangsa. Melalui kegiatan ini, perilaku bersih diharapkan sudah mulai tercipta sejak dini. “Pada dasarnya, seluruh kegiatan yang dilakukan dalam rangka implementasi GCG adalah untuk menuju Indonesia Power Bersih. Puji syukur, seluruh program itu pun telah terlaksana dan dieksekusi dengan baik, mulai dari tingkat korporat hingga unit, bahkan anak perusahaan,” ujar Ulfa Millany, Ahli GCG dan Informasi Korporat Indonesia Power. MeMBAwA PerUBAhAN Program-program yang digulirkan dalam rangka implementasi Indonesia Power Bersih, ternyata mampu membawa perubahan terhadap perusahaan. Salah satunya adalah perubahan terhadap Perilaku pegawai terkait integritas. Saat ini, Pegawai Indonesia Power lebih peduli dalam mengelola gratifikasi atau penerimaan dari berbagai stakeholder. Pegawai sudah paham bahwa segala bentuk gratifikasi, pada dasarnya, wajib ditolak dan dilaporkan ke Perusahaan. Hal ini didukung dengan adanya mekanisme pelaporan yang mudah dan transparan. Pegawai sadar bahwa dengan melaporkan gratifikasi yang diterima atau ditolaknya akan menjadi “pagar pengaman” yang mampu melawan fitnah korupsi di kemudian hari. Perubahan juga terlihat dari berbagai survei yang telah dilaksanakan Indonesia Power. Di antaranya, Survei Perilaku Etis yang
| e disi p e rta ma ta h u n 2016
Ulfa Millany
ahli GCG dan informasi korporat indonesia power
melibatkan vendor untuk menilai kepatuhan Indonesia Power terhadap peraturan perundangan dan peraturan pengadaan barang jasa serta kemungkinan perilaku fraud yang dilakukan oleh vendor. Dari hasil survei, sebanyak 78% responden menyatakan bahwa insan Indonesia Power telah menampilkan perilaku yang mendukung terciptanya GCG. Sementara itu, terjadi penurunan pada tingkat kemungkinan terjadinya perilaku fraud oleh mitra/vendor, yakni dari 21% di tahun 2014 menjadi 13% di tahun 2015. Hal ini berarti perilaku bersih sudah tercipta dalam hubungan pegawai dengan vendor terkait Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa. Perlu diakui, sistem manajemen vendor yang diterapkan Indonesia Power mampu mendukung terciptanya perilaku bersih tadi. Hasil survei lainnya, yaitu Survei Stakeholder Perception Index, menunjukkan indeks GCG dari seluruh stakeholder mengalami peningkatan dari 3,01 di tahun 2014 menjadi 3,05 di tahun 2015. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan stakeholder terhadap Indonesia Power meningkat seiring dengan diimplementasikannya tata kelola perusahaan yang baik. MeNJAgA kOMITMeN Salah satu kunci keberhasilan Indonesia Power dalam menegakkan Indonesia Power Bersih adalah konsistensi seluruh elemen perusahaan dalam menjaga komitmen terhadap Indonesia Power Bersih. Konsistensi ini amatlah penting untuk menjaga Indonesia Power Bersih yang berkelanjutan. Untuk itu, dibutuhkan komitmen dari para senior leader sehingga
m e d i a ko m u ni ka s i i nd o ne sia power
ip sehat ditunjuklah salah seorang Direksi Indonesia Power sebagai penanggungjawab atas seluruh kegiatan GCG maupun Indonesia Power Bersih. Sebagai perpanjangan tangan Manajemen, dipilih pula beberapa orang mentor dari jenjang eksekutif senior, termasuk general manager di unit-unit Indonesia Power. Para mentor ini bertugas untuk memastikan Program GCG dan Indonesia Power Bersih berjalan dengan baik di tingkat korporat, unit, hingga anak perusahaan. Kemudian, dipilih juga beberapa orang Pelopor yang menjadi bagian dari Agen Perubahan di Kantor Pusat maupun Unit. Inilah ujung tombak dari pelaksanaan program ini. Para Pelopor bertugas untuk menyosialisasikan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi kegiatan GCG dan Indonesia Power Bersih. Komitmen terhadap program Indonesia Power Bersih juga dapat terjaga, manakala program ini merupakan bagian dari budaya perusahaan yang mengedepankan nilainilai integritas. “Implementasi Indonesia Power Bersih diharapkan tidak perlu lagi hanya menjadi target kinerja, baik korporat, unit, maupun anak perusahaan, tetapi sudah membentuk menjadi perilaku atau budaya Perusahaan. Dengan demikian, menyukseskan implementasi program ini akan berdampak pada pencapaian target kinerja korporat secara keseluruhan,” jelas Ulfa. “Ke depannya, Program Indonesia Power Bersih dapat tetap dilaksanakan dengan baik dan menjadi sebuah budaya perusahaan yang melekat dalam diri setiap insan Indonesia Power,” tutup Ulfa.
hidup Sehat dan Seimbang Ala Workaholic Dewasa ini menjadi seorang workaholic atau penggila kerja menjadi hal yang lumrah ditemui saat ini. Tuntutan karir serta impian untuk mencapai sukses membuat seseorang harus bekerja lebih lebih keras dan lebih giat. hal ini tentunya membuat seseorang harus mengorbankan waktu dan tentunya kesehatannya.
M
eski sanggup bertahan, s e o r a n g workaholic, mempunyai kecenderungan mengalami masalah dalam kehidupan sosialnya. Misalnya, keluarga yang terabaikan karena “gila” kerja. Tidak itu saja, dilihat kesehatan, seorang workaholic pun harus mengeluarkan lebih banyak energi fisik dan mentalnya. Penyakit macam stres, depresi, maupun naiknya te ka n a n d a r a h seringkali dialami para workaholic. Namun begitu, seorang workaholic juga dapat menjalani hidup yang lebih sehat dan seimbang, tanpa harus mengorbankan pekerjaannya. Beberapa tips berikut tentunya dapat bermanfaat bagi para workaholic untuk hidup sehat dan seimbang. UBAh PrIOrITAS hIDUP ANDA Saatnya mengubah prioritas hidup Anda, bahwa pekerjaan bukanlah segala-galanya. Ada keluarga yang selalu menjadi motivasi bagi Anda untuk bekerja. Jangan ketinggalan peristiwa penting dalam keluarga Anda. Menurut para psikolog, keseimbangan antara kehidupan pribadi dan karir merupakan modal dasar untuk hidup sehat. BeNAhI mindSet ANDA Dalam mengerjakan tugas, sebaiknya Anda melakukannya dengan sebaik mungkin. Jangan lupa untuk membuat daftar tugas yang akan dikerjakan setiap harinya. tugas yang akan dikerjakan setiap harinya.
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
CAMIlAN SehAT Semua orang termasuk workaholic tentunya butuh camilan di antara makanan berat. Namun harus diingat untuk selalu memilih camilan sehat seperti buah, yoghurt, smoothie atau oatmeal. Ini tentunya akan memberikan cukup energi bagi tubuh Anda.
Jangan ragu untuk menolak tugas tambahan jika memang merasa tak sanggup atau mengganggu tugas-tugas pokok Anda. Benahi mindset Anda, jika sebelumnya Anda berpikir 24 jam sehari tidaklah cukup. Karena tubuh dan pikiran Anda juga butuh istirahat cukup agar bisa bekerja dengan baik. Untuk itu, gunakanlah waktu istirahat dan libur Anda sebaik mungkin. TIDUr CUkUP Usahakan untuk dapat tidur selama enam hingga tujuh jam sehari. Tidur akan mengistirahatkan otot dan otak Anda, sehingga Anda akan terbangun pada keesokan harinya dalam kondisi segar. Seseorang tak akan bekerja secara maksimal dalam kondisi letih. SArAPAN SehAT Jangan pernah melewatkan hal yang satu ini, ketika Anda akan menghadapi hari yang berat. Memulai pekerjaan dengan kondisi perut kosong, tentunya hanya akan mengundang berbagai penyakit di kemudian hari.
MeNgONSUMSI MAkANAN SegAr Makanan menjadi prioritas yang kesekian ba g i p a r a workaholic. Padahal makanan sehat penting, untuk menggantikan energi yang terkuras. Makanan segar tentunya lebih disarankan karena nutrisinya belum rusak, serta rasanya yang nikmat. MeNgONSUMSI AIr PUTIh Selalu usahakan untuk selalu mengkonsumsi air putih. Minum air putih 6-8 gelas sehari merupakan tips sehat yang umum dianjurkan oleh para dokter agar terhindar dari dehidrasi serta mengganti cairan tubuh yang hilang setelah bekerja. BerJAlAN kAkI DAN TIDUr SeJeNAk Merupakan tips sehat yang dapat dilakukan. Saat jeda istirahat, cobalah untuk sejenak berjalan kaki dan melakukan stretching ringan untuk membuat tubuh Anda bugar kembali. Selain itu luangkan pula waktu dari jam istirahat Anda untuk tidur siang. Menurut penelitian, tidur siang selama 20—30 menit dapat mengembalikan energi sehingga membantu Anda bekerja tetap efisien.
| e d i s i p e rta m a ta hu n 2 0 1 6
23
kilas berita PlTgU Cilegon Tuan rumah rakor O&M Indonesia Power
Indonesia Power menyelenggarakan Rapat Koordinasi Operation & Maintenance (O&M) 2016 di PLTGU Cilegon, Banten. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut, 11-12 Februari 2016, mengusung tema, “Excellence at The Basics”. Selain agenda besar Rakor, pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan agenda pengangkatan jabatan yang dilakukan langsung oleh Direktur Sumber Daya Manusia Indonesia Power, Roikhan. Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Nomor 72.K/020/IP 2016 secara resmi Roikhan mengangkat Fardin Hasibuan Plt. General Manager UJP Pangkalan Susu menjadi Plt. Deputi General Manager Operasi dan Pemeliharaan UP Suralaya, Slamet Suwardi Plt. Deputi General Manager Operasi dan Pemeliharaan Unit Pembangkitan Suralaya menjadi Plt. General Manager UJP PLTU Pangkalan Susu, dan Adilsyah Ahli Senior Keuangan Direktorat Keuangan Kantor Pusat menjadi Ahli Senior K3 Direktorat Produksi Kantor Pusat. Di hari kedua, Rakor ditutup dengan kegiatan plant visit yang juga diikuti oleh Direktur Produksi Indonesia Power, Eri Prabowo. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan tali kekeluargaan dengan unit yang baru bergabung bersama Indonesia Power di 2016 ini, yaitu PLTGU Cilegon.
Forum SCM Sinergikan Strategi Pengadaan Indonesia Power menyelenggarakan Forum Supply Chain Management (SCM) selama dua hari di PLTA Bengkok, Bandung (1819/2). Penyelenggaraan forum tersebut bertujuan sebagai wadah koordinasi, diskusi, dan konsolidasi terkait kesepakatan strategi pengadaan di lingkungan Indonesia Power. Dengan demikian, sinergi antar personel pengadaan di Indonesia Power dapat dibangun dengan baik. Melalui Forum SCM ini pula, diharapkan dapat selalu meningkatkan kompetensi personel pengadaan barang/jasa di Indonesia Power dapat sehingga dapat tercipta ritme pekerjaan yang lebih profesional dalam mengeksekusi proses pengadaan barang dan jasa.
24
| e disi p e rta ma ta h u n 2016
Indonesia Power raih Bronze Winner
PT Indonesia Power meraih Bronze Winner sebagai The Best of E-Magazine 2016 pada Edisi 6/31 Desember 2015 dalam ajang Indonesia Inhouse Magazine Awards (InMA) putaran kelima 2016. Ajang yang diselenggarakan oleh Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat ini berlangsung di Ballroom Hotel Golden Palace, Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Selasa (9/2). Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Ketua Umum SPS, Dahlan Iskan kepada Sekretaris Perusahaan Indonesia Power, Ria Tri Sakya.
Indonesia Power Berbagi Ilmu gCg Indonesia Power menyambut baik Kunjungan Kerja PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Persero ke Indonesia Power Kantor Pusat pada Kamis (4/2). Kunjungan Kerja tersebut membahas seputar Good Corporate Governance (GCG). Pada kesempatan tersebut, Indonesia Power memaparkan profil perusahaan dan implementasi Good Corporate Governance di Indonesia Power selama ini. “Indonesia Power selalu berusaha untuk menjadi benchmark GCG bagi perusahaan lainnya, dan di awal tahun ini, Pelni berkunjung untuk belajar bersama-sama dan mengembangkannya. Hal ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami karena dijadikan referensi dalam mengelola GCG,” papar Sekretaris Perusahaan Indonesia Power, Ria Tri Sakya yang hadir dalam kegiatan tersebut dengan didampingi Kepala Bidang Komunikasi Korporat, Fanina Andini dan Ahli GCG, Ulfa Milany. Selain benchmark GCG, kegiatan hari itu juga diisi dengan presentasi seputar Panduan Tata Laksana Keprotokolan.
m e d i a ko m u ni ka s i i nd o ne sia power
Indonesia Power luncurkan Buku Pedoman kepegawaian Buku Pintar ini merupakan buku buku pedoman yang bisa digunakan secara langsung sebagai acuan, baik bagi pegawai maupun pejabat yang mengelola bidang Administrasi Kepegawaian. Buku pedoman ini berisikan tentang tugas pokok, proses bisnis, regulasi, dan tata kelola administrasi kepegawaian, baik secara spesifik maupun umum, yang terkait dengan manajemen SDM. PT Indonesia Power menggelar acara Launching Buku Pedoman Kepegawaian (Buku Pintar) pada tanggal 1—2 Februari 2016 lalu. Kegiatan yang diselenggarakan di PLTA Bengkok, Bandung tersebut dihadiri oleh Direktur SDM PT Indonesia Power, Roikhan serta Ketua Tim Penyusun, yakni Kepala Divisi Administrasi SDM & Hubungan Industrial, Gunadi.
Adapun tujuan penerbitan buku ini adalah agar pengelola administrasi kepegawaian lebih memahami dan mengerti akan pentingnya tugas-tugas administrasi kepegawaian. Disamping itu, dengan adanya buku ini, pengelola kepegawaian, baik di Kantor Pusat maupun seluruh unit Indonesia Power, juga akan memiliki standar proses dan
Indonesia Power Berpartisipasi dalam BCeF Indonesia Power berpartisipasi dalam acara Bali Clean Energy Forum (BCEF) 2016 yang digelar di Nusa Dua Convention Center, B a l i ( 11 — 1 2 / 2 ) . Dalam kesempatan tersebut, Indonesia Power bersama PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE) menandatangani Amandemen dan Pernyataan Kembali Perjanjian Jual Beli Panasbumi PLTP Kamojang Unit 1, 2, dan 3. Dalam penandatanganan tersebut, Indonesia Power diwakili oleh Plt. Direktur Utama, Antonius R.T. Artono. Sedangkan, PGE diwakili oleh Direktur Utama, Irfan Zainuddin. Penandatanganan perjanjian yang berlaku selama 25 tahun, terhitung sejak 1 Januari 2016, tersebut disaksikan pula oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla. BCEF sendiri merupakan kegiatan berskala internasional yang dihadiri oleh sejumlah Menteri Energi dan para ahli bidang energi bersih dari berbagai dunia serta organisasi terkait. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga dialog antara International Energy Agency (IEA) sebagai organisasi importir minyak dengan OPEC sekaligus sebagai langkah menyatukan opini dunia dalam upaya percepatan pengembangan energi bersih.
med ia kom unikasi in don e s ia p ow e r
keseragaman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan Administrasi Kepegawaian. Buku Pedoman ini juga mengakomodasi perkembangan sistem SDM dengan menyediakan ruang untuk penambahan atau perubahan kebijakan Perusahaan. Dengan demikian, kebijakan Perusahaan akan selalu update. Secara historical, perkembangan kebijakan pun dapat terlihat dalam buku ini. Kegiatan hari itu ditutup dengan penandatanganan halaman “Sekapur Sirih” oleh Direktur SDM PT Indonesia Power, Roikhan serta halaman “Kata Pengantar” oleh Gunadi, selaku Kepala Divisi Administrasi SDM & Hubungan Industrial PT Indonesia Power.
Indonesia Power Siapkan generasi Penerus
Indonesia Power menyelenggarakan Penandatanganan Kontrak Perjanjian Program Diklat Prajabatan Angkatan XVIII dan Ikatan Kerja Lima Tahun untuk 101 siswa prajabatan. Kegiatan berlangsung di Indonesia Power Kantor Pusat, Kamis (7/1). Dalam sambutannya, Kepala Divisi Pengembangan SDM dan Talenta (KDIVTLN ), Agung Siswanto mengatakan bahwa proses rekrutmen angkatan XVIII dilakukan secara transparan. Sedangkan, tingkat keberhasilan rekrutmen tahap III adalah sebesar 4,68% yang meningkat dari sebelumnya. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Direktur Keuangan (Dirkeu) Indonesia Power, Sripeni Inten Cahyani dan Direktur Sumber Daya Manusia Indonesia Power, Roikhan. Dalam kesempatan tersebut, Roikhan menyampaikan Kepada seluruh siswa prajabatan bahwa penandatanganan kontrak tersebut harus dilakukan dengan yakin karena ini merupakan awal perjalanan karir menuju kesuksesan. Tahap selanjutnya, siswa prajabatan yang telah menandatangani kontrak akan langsung diberangkatkan ke Pusat Pendidikan Polisi Militer (PUSDIKPOM) di Cimahi. Di sana, mereka akan menjalani pendidikan kedisiplinan dan kepemimpinan selama 10 hari.
| e d i s i p e rta m a ta hu n 2 0 1 6
25
LAUNChING AKAdEMI AKsELERAsI KOMPETENsI O&M Berdasarkan Pengalaman, Tercepat 5 Tahun
Before
diklat gap KKJ
diklat gap KKJ
diklat gap KKJ
diklat gap KKJ
O P E R ATO R Coal & Ash handling Ground Floor
Boiler
Control Room
Turbin
Balance of Plant
Sertifikasi LSK Level I
After
Sertifikasi LSK Level I
Sertifikasi LSK Level II
Sertifikasi LSK Level III
ICT 30%
40 Jam
40 Jam
48 Jam
56 Jam
256 Jam
OJT 70%
3 Bulan
3 Bulan
6 Bln
6 Bln
18 Bln
dIKLAT BERBAsIs 10 PRINsIP 1
Memahami Fungsi dan Prinsip
6
Melakukan Persiapan Awal Pengoperasian Peralatan
2
Mengetahui Lokasi Peralatan, Resiko K3 dan dampak Lingkungan
7
Melakukan Pemeriksaan Rutin Peralatan
3
Membaca diagram Alir & Tanda pada Gambar
8
Melakukan Isolasi Peralatan Induced draft Fan dan Mepersiapkan Kembali
4
Menggambar sistem single Line diagram sistem Power supply dan Tanda pada Gambar
9
First Line Maintenance
5
Menunjukkan sistem Interlock dan Permissive dan Mengetahui Lokasi Alat
10
Membuat Laporan Lengkap