MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang dan Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Daging dan Kerja, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor yang dilakukan selama 3 bulan dari bulan November 2010 sampai dengan Februari 2011. Materi Ternak Ternak yang digunakan adalah 9 ekor domba lokal jantan lepas sapih dengan bobot badan awal rata-rata 9,11±3,03 kg (CV=33,3%). Contoh ternak domba yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Contoh Domba Penelitian Kandang dan Peralatan Domba dipelihara di kandang individu dengan alas kayu yang telah dilengkapi dengan tempat pakan dan air minum. Peralatan lain yang digunakan pada penelitian ini, antara lain timbangan digital dengan kapasitas 5 kg, timbangan gantung dengan kapasitas 50 kg dan thermohygrometer.
(a)
(b)
(c)
Gambar 3. Perlengkapan Penelitian berupa: (a) kandang individu domba yang dilengkapi dengan tempat pakan dan minum, (b) timbangan gantung kapasitas 50 kg, (c) timbangan digital kapasitas 5 kg. 16
Ransum Ransum yang digunakan selama penelitian berupa rumput lapang dan konsentrat dengan perbandingan 30:70 serta air minum diberikan secara ad libitum. Ransum yang diberikan mengandung kadar Total Digestible Nutrient (TDN) sebesar 65% dan kadar protein kasar (PK) sekitar 16%. Komposisi bahan pakan ransum penelitian disajikan pada Tabel 4. Kandungan zat makanan ransum tercantum pada Tabel 5. Tabel 4. Komposisi Bahan Pakan Ransum Perlakuan Bahan Pakan Rumput Lapang Jagung Onggok Bungkil Kelapa CaCO 3 Garam Premix
Ransum Perlakuan P1 P2 P3 ----------------------------%-----------------------------30,50 29,50 30,10 20,62 8,77 17,67 8,25 46,00 50,55 51,60 2,60 2,00 1,00 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14
Keterangan : P1 : Ransum dengan sumber energi jagung; P2 : Ransum dengan sumber energi onggok; P3 : Ransum dengan sumber energi jagung dan onggok.
Tabel 5. Kandungan Nutrien Ransum Perlakuan Berdasarkan %BK Zat Makanan* Bahan Kering Protein Kasar Lemak Kasar Serat Kasar Beta-N GE (kal/g) TDN** Abu Ca P
Ransum Perlakuan P1 P2 P3 -------------------------%BK-----------------------67,83 68,96 68,18 16,01 15,95 16,50 6,25 6,26 6,07 21,27 22,15 22,25 50,02 48,10 48,32 5231,41 5119,89 5257,08 65,37 65,52 66,16 6,45 7,54 6,86 1,65 1,72 1,71 0,42 0,42 0,44
Keterangan : *) Hasil Analisa Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, IPB (2010). **) Perhitungan TDN berdasarkan Hartadi et al. (1997) [Rumus TDN= 22,822 – 1,440(SK) – 2,875(LK) + 0,655(Beta-N) + 0,863(PK) + 0,020(SK)2 – 0,078(LK)2 + 0,018(SK)(Beta-N) + 0,045 (LK)(Beta-N) - 0.085(LK)(PK) – 0,020(LK)2(PK)]. P1 : Ransum dengan sumber energi jagung; P2 : Ransum dengan sumber energi onggok; P3 : Ransum dengan sumber energi jagung dan onggok.
17
Prosedur Persiapan Persiapan penelitian dimulai dengan pembersihan kandang seminggu sebelum penelitian dilaksanakan serta dilakukan pula persiapan bahan dan peralatan. Domba yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 9 ekor domba jantan lepas sapih yang dipilih secara acak dan dikelompokkan berdasarkan bobot badan. Domba kemudian ditimbang dan ditempatkan ke dalam kandang individu. Adaptasi pakan dilakukan selama dua minggu, karena terjadinya penurunan nafsu makan dengan adanya perubahan jenis pakan yang dikonsumsi serta stres pasca penyapihan. Setelah adaptasi selesai domba ditimbang kembali untuk memperoleh bobot badan awal penelitian Pemeliharaan Pemeliharaan domba dilakukan selama 12 minggu (±3 bulan) pada domba jantan lokal lepas sapih yang dipelihara dalam kandang individu. Domba ditimbang setiap 14 hari sekali untuk mengetahui pertambahan bobot badannya. Pakan diberikan sebesar 3-5% dari BB dengan rasio hijauan:konsentrat yaitu 30:70, dan air minum diberikan secara ad libitum setiap pagi dan sore. Konsumsi pakan dan sisa pakan dihitung setiap pagi hari. Sisa pakan diperoleh dari pakan yang tersisa dalam tempat pakan dan yang tercecer di kandang. Suhu dan kelembaban selama penelitian diperoleh dari thermohygrometer yang diletakkan di kandang. Rancangan Percobaan Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola searah dengan satu perlakuan yaitu jenis ransum, yang terdiri atas tiga jenis ransum dengan 3 ulangan. Setiap ulangan berlaku sebagai kelompok dengan pengelompokan berdasarkan bobot badan domba kecil (6,4±0,4 kg), sedang (8,3±1,1 kg), dan besar (12,7±2,1 kg), serta pengacakan dilakukan berdasarkan kelompok bobot badan tersebut. Model Model matematik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (Steel dan Torrie, 1993): Y ij = µ + τ i + ß j + ε ij 18
Keterangan : Y ij
= Nilai pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
µ
= Nilai rataan umum τi
= Efek perlakuan ke-i
βj
= Efek kelompok ke-j
ε ij
= Galat perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
Perlakuan Perlakuan yang diberikan adalah tiga jenis ransum dengan sumber energi yang berbeda, yaitu: P1: ransum dengan sumber energi jagung P2: ransum dengan sumber energi onggok P3: ransum dengan sumber energi jagung dan onggok Peubah yang Diamati Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Konsumsi Pakan Konsumsi pakan merupakan jumlah pakan yang setiap hari dihitung dengan cara menghitung pakan yang diberikan dikurangi sisa pakan (g/ekor/hari). Dilakukan setiap hari selama penelitian. Konsumsi pakan = Jumlah pakan yang diberikan (g/hari) – sisa pakan (g/hari) 2. Konsumsi Nutrien Jumlah zat makanan yang dikonsumsi (bahan kering, protein kasar, serat kasar, lemak kasar, total digestible nutrient dan mineral Ca serta P) dihitung dari konsumsi pakan dikali kadar zat makanan dibagi 100. Konsumsi pakan x Kadar BK dalam pakan Konsumsi BK = 100 Konsumsi BK x Kadar PK dalam pakan Konsumsi PK = 100
19
Konsumsi BK x Kadar SK dalam pakan Konsumsi SK = 100 Konsumsi BK x Kadar LK dalam pakan Konsumsi LK = 100 Konsumsi BK x Kadar TDN dalam pakan Konsumsi TDN= 100 Konsumsi BK x Kadar Ca dalam pakan Konsumsi Ca = 100 Konsumsi BK x Kadar P dalam pakan Konsumsi P
= 100
3. Pertambahan Bobot Badan (g/ekor/hari) Pertambahan bobot badan (PBB) domba BALIBU diperoleh dari selisih bobot badan saat penimbangan dengan bobot minggu sebelumnya dibagi lamanya penelitian. Bobot badan akhir (g) – Bobot badan awal (g) PBB (g/ekor/hari) = Lama penelitian (hari) 4. Konversi Pakan Konversi pakan merupakan jumlah pakan yang dikonsumsi untuk mendapatkan bobot badan tertentu dalam waktu tertentu. Konsumsi pakan (g/hari/ekor) Konversi = PBB (g/ekor/hari) 5. Income Over Feed Cost (IOFC) (Rp/ekor/hari) Income Over Feed Cost adalah pendapatan yang didapat setelah dikurangi biaya pakan.
20
IOFC = [PBBH (kg) x Harga per kg bobot hidup (Rp)] – [Jumlah pakan yang dikonsumsi (kg) x Harga pakan (Rp)] (Mayulu et al., 2009). Analisis data Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan maka dilanjutkan dengan uji lanjut Kontras Ortogonal (Steel dan Torrie, 1993).
21