Materi 1
PENGUATAN KAPASITAS Organisasi Publik
Organisasi sektor publik?
BADAN PUBLIK (UU NO 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK)
Organisasi pemerintah: lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara
sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN/APBD
Badan Publik Organisasi non pemerintah: organisasi baik berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum yang meliputi perkumpulan, LSM, badan usaha
sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN/APBD, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri
Kelompok Organisasi Sektor Publik Lembaga Eksekutif: 1. Kementerian Negara 2. Lembaga Pemerintah Non Kementerian 3. Kepolisian 4. Kejaksaan 5. TNI 6. Pemda 7. Pemdes
Lembaga Legislatif: 1. 2. 3. 4.
MPR DPR DPD DPRD
badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN/APBD 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Komisi Dewan (Misal pers, pendidikan dll) Komite (Misal KNKT) Badan (Misal Bawaslu) Lembaga (Misal LSF) Lembaga Pendidikan Negeri BHMN Bentuk lain (PPATK, Ombusman)
Ornop: Lembaga Yudikatif: 1. 2.
Mahkamah Agung Mahkamah Konstitusi
Parpol/BUMN/BUMD
1.
2. 3.
Berdasarkan Keagamaan (NU, Muhamadiyah, persekutuan gereja, Walubi, parisada) Yayasan (LBHI, RCTI Peduli, Dompet Duafa, Walhi) Perkumpulan/forum)
Serta berbagai organisasi dalam masyarakat lainnya sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN/APBD, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri
Apa yang dimaksud dengan “kapasitas”? “kemampuan seorang individu, sebuah organisasi atau sebuah sistem untuk melaksanakan fungsi-fungsi dan mencapai tujuan-tujuan secara efektif dan efisien”.
Module A: The Capacity Building Cycle - From Capacity Building Needs Assessment (CBNA) Towards the Capacity Building Action Plan (CBAP), SfDM-GTZ, February 2005
UNDP: What is Capacity? "capacity" as "the ability of individuals, institutions and societies to perform functions, solve problems, and set and achieve objectives in a sustainable manner." • "kapasitas" sebagai "kemampuan individu, lembaga dan masyarakat untuk melakukan fungsi, memecahkan masalah, dan menetapkan dan mencapai tujuan secara berkelanjutan.“ http://uk.oneworld.net/guides/capacitybuilding
The Concept of “Capacity” An organization has capacity if it has the power to achieve social goal
The ability of an organization to survive
Empowerment
Survival
CAPACITY Systems Development converting inputs into outputs
Institusional Development the creation of institutions for performing various task (melakukan berbagai tugas) institutional arrangements
Honadle and Howitt, 1986, Perspective on Management Capacity Building, State University of New York Press
Urgensi Peningkatan Kapasitas Mengingat kondisi lingkungan maupun kompleksitas permasalahan yang dihadapi untuk mencapai suatu tujuan selalu berkembang dan bergerak dinamis, maka kemampuan/ kapasitas ini harus senantiasa ditingkatkan dan disesuaikan dengan dinamika lingkungan. Kegiatan peningkatan kapasitas semacam ini populer dengan sebutan Capacity Building (CB).
Definisi “capacity building” Proses untuk meningkatkan kemampuan individu, kelompok, organisasi, atau masyarakat untuk: 1. Menganalisa kondisi diri dan lingkungannya. 2. Mengidentifikasi masalah, kebutuhan, dan kesempatan. 3. Merumuskan strategi untuk mengatasi masalah, kemampuan memanfaatkan peluang. 4. Merancang agenda aksi 5. Memanfaatkan segala daya upaya dan potensi untuk melaksanakan, memonitor dan refleksi tindakan. 6. Memanfaatkan feedback sebagai sarana evaluasi diri. Sumber: GTZ-SfSDM, Support for Decentralization, Measures
Prinsip Dasar Prinsip Dasar dalam CB meliputi: 1. Bersifat multidimensi 2. berorientasi jangka panjang 3. Melibatkan multi stakeholder 4. Bersifat deman driven (didasarkan pada analisis kebutuhan spesifik daerah) 5. Mengacu pada Kebijakan Nasional (dan harus sejalan dengan prioritas dan program daerah)
Tingkatan Pengembangan Kapasitas Individu
Lembaga
Sistem
Pengetahuan, Keterampilan, Kompetensi, Etika
Sumber Daya, Ketatalaksanaan, Struktur organisasi, Sistem Pengambilan keputusan
Peraturanperundangan, kebijakan pendukung
Kapasitas Organisasi Publik
Capacity Building: Individual Untuk individu, “pengembangan kapasitas” pribadi sangat terkait dengan:
pengembangan kepemimpinan, keahlian advokasi, kemampuan training, keahlian berbicara efektif, kemampuan teknis, kemahiran berorganisasi, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan pengembangan kapasitas personal maupun profesional.
Capacity Building: Organisasi Untuk organisasi, capacity building berhubungan dengan hampir semua aspek pekerjaan:
peningkatan kepemerintahan, kepemimpinan, ketatalaksanaan misi dan strategi, administrasi (termasuk SDM, manajemen keuangan, dan aspek hukum), pengembangan dan implementasi program, pengumpulan dana dan pendapatan, sistem pengambilan keputusan kemitraan, kolaborasi, evaluasi, advokasi dan perubahan kebijakan, pemasaran, penempatan, perencanaan, dll.
Capacity Building: Sistem Untuk Sistem, capacity building berhubungan dengan:
Kerangka regulasi dan peningkatan lingkungan kebijakan baik secara regional maupun nasional. Peningkatan kapasitas pada level ini berusaha untuk menetapkan kondisi-kondisi kerangka yang memungkinkan dan yang membatasi (pengatur) bagi pemerintah daerah, dan dimana berbagai komponen sistem berinteraksi satu sama lain melalui peraturan perundang-undangan dan kebijakan pendukungnya.
Power point ini hanya sebagai panduan. Mahasiswa tetap diwajibkan membaca referensi utama yang telah direkomendasikan dalam silabus.