LEVEL- SIKLUS -METODE CAPACITY BUILDING
Bambang Purwoko/ Amirudin PENGUATAN KAPASITAS ORGANISASI PUBLIK Fisipol UGM
Capacity building is more than training! pelatihan merupakan komponen yang penting dalam CB karena pelatihan dapat meningkatkan keahlian dan kompetensi para individu Namun, komponen tersebut hanyalah satu dari beberapa bidang intervensi CB harus berlangsung dalam tiga tingkatan agar efektif dan berkelanjutan: 1. tingkatan sistem, seperti misalnya kerangka peraturan, kebijakan, dan kondisi lingkungan yang mendukung atau menghambat pencapaian tujuan kebijakan tertentu 2. tingkatan lembaga, yakni struktur organisasi, proses pengambilan keputusan dalam organisasi, tata cara dan mekanisme kerja, instrumen pengelolaan, hubungan dan jaringan antar organisasi 3. tingkatan individu, yakni kemampuan dan kualifikasi individu, pengetahuan, sikap, etos kerja dan motivasi dari orang-orang yang bekerja dalam organisasi
Where to start capacity building? CB dapat dimulai dari beberapa bidang. Menurut UNDP (1998), pengkajian CB dapat dilakukan secara “zoom in“ atau “zoom out” suatu daerah dapat memulai dari tingkatan yang sangat rinci dan nyata dan kemudian “zoom out“ untuk mendapatkan “gambaran yang lebih luas“ Atau daerah dapat memulainya dari tingkatan yang sangat luas dan umum, dan kemudian mengurangi tingkatan analisis dengan berfokus pada satuan-satuan organisasi tertentu dalam pemerintahan daerah atau bahkan pada anggota staf tertentu.
The Process of Zooming in – Zooming Out” ZOOM IN
System
Organization
Individual
System
Organization
Individual
ZOOM OUT
The Capacity Building Cycle
The Capacity Building Cycle: Phases, Processes and Actors Siklus CB harus disusun dan dikelola sebagai suatu proses yang saling terkait dan berkelanjutan yang terdiri atas beberapa unsur yang saling berhubungan, yaitu: pengkajian kebutuhan CB melalui berbagai kegiatan analisis dengan menggunakan berbagai perangkat dan instrumen; penyusunan rencana tindak CB yang melibatkan berbagai stakeholder; pelaksanaan program CB (tahunan) dengan menggunakan sumber daya sendiri atau sumber daya yang disediakan oleh stakeholder lainnya (seperti pemerintah pusat), dan; evaluasi atas dampak-dampak dari kegiatan CB.
The Capacity Building Cycle CB dipahami sebagai suatu proses siklus yang mencerminkan proses perencanaan strategis,
20 Langkah Dalam Siklus CB
Langkah 1: Identifikasi Kebutuhan CB
Tanda-tanda apa saja yang dapat menunjukkan adanya kebutuhan CB? mutu layanan atau keluaran yang dihasilkan oleh suatu organisasi tidak memuaskan kuantitas layanan yang diberikan tidak memadai atau bahkan tidak relevan. Mungkin juga organisasi tersebut menyediakan layanan dan menghasilkan keluaran yang tidak diperlukan, sementara layanan yang diperlukan justru terabaikan
Langkah 2: Penentuan Tujuan dan Ruang Lingkup Proses Pengkajian Kebutuhan “Tujuan” harus menunjukkan sasaran dari proses CB: yaitu apa yang harus dicapai setelah proses pengkjian kebutuhan dijalankan Batasan Ruang Lingkup Tergantung pada apakah daerah/organisasi memilih pendekatan yang luas atau yang lebih terbatas. Daerah/Organisasi harus menyesuaikan sumber daya, waktu, metode, peralatan, dan instrumennya.
Langkah 3: Penetapan Tanggung Jawab atas Proses Pengkajian Kebutuhan dibentuknya tim antar instansi atau satuan tugas CB Tim/satuan tugas tersebut diberi tanggung jawab melakukan pengkajian kebutuhan dan menyusun rancangan program aksi CB daerah.
Langkah 4: Perencanaan Proses Pengkajian Kebutuhan Menetapkan metodologi pengkajian kebutuhan CB. Misal SWOT Menentukan kebutuhan dukungan luar untuk proses CB. Misalnya dalam bentuk: penelitian, fasilitasi, informasi Menetapkan jadwal waktu (yg realistis) untuk pengkajian kebutuhan CB dan penyusunan program CB. Mengantisipasi hubungan antara proses pengkajian kebutuhan CB (dan kemudian pelaksanaan program CB) dengan proses perencanaan pembangunan dan penyusunan anggaran yang berlaku.
Langkah 5: Pengalokasian Sumber Daya untuk Proses Pengkajian Kebutuhan sumber daya keuangan Apakah perlu dana untuk, misalnya, membayar konsultan, moderator, atau pelatih dari luar? Sumber daya manusia Berapa banyak orang dan dari unit kerja mana dibutuhkan pegawai untuk melaksanakan dan mengelola proses pengkajian? Apakah sumber daya (manusia, dana) diperlukan dari stakeholder di luar pemerintah daerah? Apabila ya, dapatkah sumber daya tersebut disiapkan? Sumber daya waktu Berapa lama waktu yang dibutuhkan?