PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN DAN KOMPETENSI PROFESIONALITAS GURU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PRESTASI BELAJARSISWAPADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK NEGERI 2 BUNGORO KABUPATEN PANGKEP Maryuni1
ABSTRACT This research is a kind of associative research causality is ex-post facto by using quantitative analysis techniques. This research was conducted at SMK Negeri 2 Bungoro. In this study, the population was all students of class X and X TP3 TP1 at SMK Negeri 2 BungoroPangkep enrolled in the academic year 2015/2016 which amounted to 69 people. In this study, the sample used is the number of the population. In this research, creativity and learning styles of data obtained using a questionnaire. While student achievement data is obtained through the value of entrepreneurship subjects contained in grades that have didokementasikan. The data collection was conducted using questionnaires, observation and documentation. The results showed that 1) Simultaneously or together creativity and learning styles positive and significant impact on student achievement in the subjects of entrepreneurship at SMK Negeri 2 BungoroPangkep, 2) learning style is more influential than the creativity of the students' achievement in entrepreneurship subjects at SMK Negeri 2 BungoroPangkep. In this research, creativity and learning styles together affect the dependent variable learning achievement of 13% and the rest influenced by other variables not included in the discussion of this research. In line with research findings that have been raised, and then in improving student learning outcomes in entrepreneurship subjects at SMK Negeri 2 BungoroPangkep, it is suggested that further enhanced student creativity and learning styles better known for each student so as to improve their academic achievement. Keywords: kreatifitasi, learning styles, student achievement and entrepreneurship PENDAHULUAN Pada dasarnya setiap orang mempunyai jiwa kreatif, hanya saja tidak banyak orang yang memperhatikan sifat bawaannya tersebut. Kreativitas pada manusia seharusnya selalu diasah karena kreativitas pada manusia pada dasarnya dapat dilatih. Satu cara mengasah cara berpikir kreatif ini dapat dilakukan dengan cara memberi rangsangan kepada seseorang tersebut. Rangsangan tersebut bisa berupa motivasi tentang hal-hal yang baru dan ilmu pengetahuan. Rangsangan ini berfungsi sebagai cara untuk membiasakan otak untuk berfikir kreatif. Kreativitas akan berkembang sejalan dengan pertumbuhan manusia tersebut. Hanya saja tingkat kreativitas manusia akan berbeda-beda sesuai dengan pengalaman dan tentunya beberapa faktor lainnya. Berdasarkan hasil survey penulis bahwa siswa masih mengalami kendala dalam memproses materi pelajaran kewirausahaan. Gaya belajar dinilai sebagai usaha belajar yang khas bagi siswa untuk memproses materi pelajaran kewirausahaan. Setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, ada yang lebih cepat menangkap pelajaran melalui penjelasan secara visual (penglihatan), auditorial (pendengaran), ataupun kinestetik (gerakan). Ada banyak gaya belajar yang dimiliki oleh siswa dan setiap siswa mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda dan gaya belajar yang tepat akan memberikan hasil maksimal pada siswa. 1
SMK Negeri 2 Bungoro Kabupaten Pangkep
Jurnal Ilmiah Pena Volume 11 Nomor 1 Mei 2017 [Halaman 33]
Disamping itu pula, Berdasarkan pengamatan peneliti, siswa masih mengalami kesulitan atau lamban dalam menangkap pelajaran. Terdapat siswa yang gelisah di kelas kemudian bertanya pada teman sebangkunya ketika guru memberi materi pelajaran secara lisan. Siswa tersebut meminta temannya untuk menerangkan kembali penjelasan guru, terdapat pula siswa yang meminta guru untuk menuliskan contoh soal dan jawabannya di papan tulis serta terdapat siswa yang diam saja tapi ketika ditanya guru, siswa tersebut tidak dapat menjawab. Dari lambannya siswa-siswa dalam memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan lisan/ceramah, hal ini menandakan bahwa siswa-siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam belajar di kelas. Cara yang mereka gunakan untuk menerima pelajaran merupakan gaya belajar mereka masing-masing. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan, bahwa mutu pendidikan di SMK Negeri 2 Bungoro Kabupaten Pangkep masih rendah karena dipengaruhi oleh kreatifitas dan gaya belajar siswa sehingga proses pembelajaran yang kurang efektif menjadi kendala bagi siswa untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal. METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada SMK Negeri 2 Bungoro Kabupaten Pangkep. Adapun waktu yang digunakan untuk meneliti adalah kurang lebih 3 bulan yaitu dari bulan Maret sampai dengan Mei 2016. B. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif kausalitas yang bersifat ex-post facto dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif, untuk meneliti pengaruh hubungan antara variabel dengan desain penelitian seperti pada gambar di bawah ini: Teknik Analisis Data Analisis dilakukan dengan menggunakan metode analisis sebagai berikut : 1. Analisis Deskriptif Setelah perhitungan diperoleh skor kemudian dicocokkan dengan tabel kriteria, dari perolehan skor masing- masing variabel yang diteliti apakah termasuk dalam kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah ataukah sangat rendah 2. Analisis Uji Prasyarat Analisis Regresi Linier Berganda Sebelum melakukan uji analisis regresi linier berganda maka dilakukan uji prasyarat yaitu: a) Uji Normalitas Uji Normalitas data digunakan untuk mengetahui normal tidaknya masing-masing variabel penelitian. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan uji One Sample Kolmogorof-Smimov dengan menggunakan taraf signifikan 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikan lebih besar dari 0,05 atau 5% (Priyatno, 2008:38) b) Uji Multikolinieritas Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan linier diantara variabel independen dalam model regresi. Syarat berlakunya model regresi ganda adalah antar variabel bebasnya (variabel independen) tidak memilki hubungan sempurna atau mengandung multikolinieritas. Deteksi terhadap adanya multikolinieritas dalam penelitian ini adalah dengan melihat besaran Variance inflation factor (VIF) pada model regresi. Menurut Santoso (tanpa tahun) dalam Priyatno (2008:39) pada umumnya jika nilai toleransi < 10% dan nilai VIF > 10, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinieritas dengan
Jurnal Ilmiah Pena Volume 11 Nomor 1 Mei 2017 [Halaman 34]
variabel lainnya. Sedangkan apabila model regresi diperoleh nilai toleransi > 10% dan nilai VIP < 10, maka dalam model tersebut tidak terjadi multikolinieritas. c) Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi ketidakasamaan varians dari residual untuk semua pengamatan dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Untuk mengetahui gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan mengamati scatterplot model tersebut. Model yang bebas dari heteroskedastisitas memiliki grafik scatterplot dengan pola titik menyebar di atas dan di bawah sumbu Y. 3. Analisis Regresi Linier Berganda Menyesuaikan dengan tujuan penelitian, maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk menentukan ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan uji statistik koefisien regresi. Model regresi liniernya (Sugiyono, 2007:183) adalah : Y = β0 + β1X1+ β2X2 + ϵ Keterangan: Y : Prestasi Belajar Siswa β0 : Konstanta β1 dan β2 : Koefisien Regresi X1 : kreativitas X2 : gaya belajar ϵ : Sisaan/galat
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 2.4 Pengujian Hipotesis Penelitian a. Pengujian X1 dan X2 Terhadap Y Secara Simultan (Uji F) Uji F dilakukan untuk melihat keberartian pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen atau sering disebut uji kelinieran persamaan regresi Pada tabel Anova diperoleh nilai F = 6,449> 3,99 (nilai FtabelF(0,05;1;65)= 3,99 dan sig = 0,003<0,05 ini berarti variabel independen kreativitas dan gaya belajar secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen prestasi belajar. Dengan kata lain variabel-variabel independen kreativitas dan gaya belajar mampu menjelaskan besarnya variabel dependen prestasi belajar. b. Pengujian X1 dan X2 Terhadap Y Secara Parsial (Uji t) Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah secara individu (parsial) variabel indevenden mempengaruhi variabel dependen secara signifikan atau tidak. Hipotesis: H0 : = 0 (Variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen) H1 : ≠ 0 (Variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen) Pengambilan Keputusan: Dengan tingkat kepercayaan 95% atau (α) = 0,05. Derajat kebebasan (df) = n-k-1 = 69 – 2 – 1 = 66, serta pengujian dua sisi diperoleh dari nilai t0,05= 1,67 H0 diterima jika t hitung t tabel dan sig 0,05 H0 ditolak jika t hitung t tabel dan sig <0,05
Jurnal Ilmiah Pena Volume 11 Nomor 1 Mei 2017 [Halaman 35]
Untuk melakukan uji t dapat dilihat pada tabel 4.6. Coefficientssebelumnya. Hasil pengujian statistik dengan SPSS pada variabel kreativitas diperoleh nilai t hitung= 2,152> t tabel= 1,67, dan sig = 0,035<0,05 jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel independen kreativitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen prestasi belajar. Pada variabel gaya belajar diperoleh nilai t hitung= 2,889> t tabel= 1,67, dan sig = 0,005<0,05 jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel independen Gaya belajar secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen prestasi belajar. c. Koefisien Determinan Ganda (simultan) R2 Uji Koefisien Determinasi diperoleh nilai Adjusted R2 = 0,138 = 13% ini berarti variabel bebas kreativitas dan gaya belajar secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen prestasi belajar sebesar 13% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam pembahasan penelitian ini. d. Koefisien Determinan Parsial r2 Selain melakukan uji t maka perlu juga mencari besarnya koefisien determinan parsialnya untuk masing-masing variabel bebas. Uji determinan parsial ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil analisi diketahui besarnya r2kreativitas adalah 3,2% yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk variabel kreativitas yang dikuadratkan yaitu (0,179)2. Besarnya pengaruh parsial gaya belajar adalah 9,8% yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk variabel gaya belajar yang dikuadratkan yaitu (0,314)2. Hal ini menunjukkan bahwa variabel gaya belajar memberikan pengaruh lebih besar terhadap prestasi belajar dibandingkan variabel kreativitas. B. Pembahasan Pada hipotesis pertama menyatakan kreativitas dan gaya belajar dalam mata pelajaran kewirausahaan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 2 Bungoro Kabupaten Pangkep.Berdasarkan hasil analisis penelitian pengaruh kreativitas dan gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan di SMK Negeri 2 Bungoro Kabupaten Pangkep, diperoleh keterangan bahwa secara simultan atau bersamasama variabel kompetensi kepribadian dan kompetensi profesionalitas guru berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan di SMK Negeri 2 bungoro kabupaten Pangkep, besarnya pengaruh kedua variabel independen tersebut terhadap variabel dependen prestasi belajar siswa adalah 13%. Fakta ini menunjukkan bahwa kreativitas dan gaya belajar siswa memiliki peranan untuk peningkatan hasil belajar siswa. Untuk menjawab hipotesis kedua apakah kreativitas lebih berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 2 Bungoro Kabupaten Pangkep maka perlu pembahasan secara parsial atau sendiri-sendiriseperti dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengaruh kreativitas terhadap Prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kreativitas secara statistik berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen prestasi belajar siswa. Besarnya pengaruh kreativitas terhadap prestasi belajar siswa adalah sebesar 3,2%. 2. Pengaruh gaya belajar terhadap Prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel gaya belajar secara statistik berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen prestasi belajar siswa. Besarnya pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa adalah sebesar 9,8%. Dari hasil analisis di atas menunjukkan bahwa yang lebih berpengaruh dari kedua variabel tersebut adalah gaya belajar siswa, dengan demikian hipotesis yang diberikan di tolak. Jadi gaya belajar siswa lebih berpengaruh dibandingkan dengan kreativitas didalam meningkatkan prestasi belajar siswa SMK Negeri 2 Bungoro Kabupaten Pangkep. Konsep
Jurnal Ilmiah Pena Volume 11 Nomor 1 Mei 2017 [Halaman 36]
dari gaya belajar adalah diferensiasi individu dalam belajar yang berdasarkan cara yang dipilih oleh individu untuk dipakai pada fase yang berbeda dalam siklus belajar. Tiap individu memiliki gaya belajar yang mendominasi yang berbeda-beda satu sama lain, ini disebabkan perbedaan faktor hereditas, pengalaman, dan juga bergantung pada lingkungan. Pemakaian gaya belajar oleh individu sebenarnya merupakan sarana untuk memfasilitasi agar belajar dapat mencapai tujuan, yaitu perubahan, maka setiap individu mempunyai cara tersendiri yang dipilih sesuai dengan dirinya, informasi dari luar dirinya dapat diserap, diolah dan diorganisirkan dengan baik. Sehingga perbedaan gaya belajar yang dipilih individu menunjukkan cara tercepat dan terbaik bagi setiap siswa bisa menyerap sebuah informasi dari luar dirinya, dan pada akhirnya dapat mencapai prestasi yang optimal. SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kreativitas dan gaya belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan di SMK Negeri 2 BungoroKabuapten Pangkep diperoleh sebesar 13% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini. 2. Gaya belajar lebih berpengaruh sebesar 9,8% dibandingkan dengan kreativitas 3,2% terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan di SMK Negeri 2 Bungoro Kabupaten Pangkep . B. Saran Saran yang dapat diajukan berdasarkan simpulan di atas adalah sebagaiberikut : 1.Bagi guru Untuk meningkatkan kreativitas dan gaya belajar siswa, guru sebagai fasilitator harus memperhatikan siswa. Pembelajaran maupun evaluasi yang diberikan guru perlu mempertimbangkan bagaimana melatih aktualisasi siswa dengan berfikir konvergen maupun divergen. Evaluasi proses juga harus memberi peluang pada siswa untuk mengembangkan dirinya. Guru diharapkan lebih memberikan motivasi sesuai dengan peranannya sebagai motivator serta memperhatikan keunikan siswa sehingga kreativitas dan gaya belajar siswa meningkat. 2. Bagi Siswa Siswa disarankan untuk lebih melatih diri dalam berfikir (kovergendan divergen) maupun praktik dalam berbagai permasalahan.Siswa juga disarankan untuk lebih mengembangkan rasa keingintahuan, empati, fleksibilitas, dan daya tarik terhadap mata pelajaran kewirausahaan, sehingga siswa mampu meningkatkan kreativitas, dan juga prestasi belajarnya. Siswa disarankan mengenal gaya belajarnya masing-masing, sehingga mampu mengoptimalkan belajarnya. 3. Bagi peneliti lain Bagi peneliti selanjutnya yang akan mengadakan penelitian sejenis, agar lebih memperhatikan aktivitas-aktivitas siswa di dalam maupun di luar sekolah. ini dimaksudkan agar instrument yang dibuat akan lebih baik.
Jurnal Ilmiah Pena Volume 11 Nomor 1 Mei 2017 [Halaman 37]
DAFTAR PUSTAKA Ahmad Munirul Habib. 2010. Pengaruh Gaya Belajar Siswa dan Kreatifitas Guru terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS MAN Tlogo Kabupaten Blitar. Universitas Islam Negeri MAulana Maalik Ibrahim. Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian.Cetakan Ketujuh, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Craft Anna (2004). Me-refresh Imajinasi & Kreativitas Anak-anak. (Terjemahan oleh Chaerul Anam). Depok: Cerdas Pustaka DePorter, Bobby & Hernacki, Mike. 2001. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung:Kaifa. Dun, WN. 2000, Pengantar AnalisisKebijakan Publik , Edisi kedua (terjemahan Samodra Wibawa, Diah Asitadani, Erwan agus Purwanto, Gaja Mada University Press. Dwi Prasetya, Fajar. 2012. Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Diklat Listrik Otomotif Siswa Kelas XI Teknik Perbaikan Bodi Otomotif SMKN 2 Depok Sleman . Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Fauzal Mubarok. 2012. “Pengaruh Kreativitas dan Gaya Belajar terhadap Prestasi belajar Siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Kutowinangun Kebumen Tahun Ajaran 2012/2013 ”. Skripsi. Purworejo. Pendidikan Otomotif. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas diponegoro Gunawan, Adi W. 2003. Genius Learning Strategy: Petunjuk Praktis Untuk Menerapkan Accelerated Learning. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Halim, Abdul. 2012, December.Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMPN 2 Secanggang Kabupaten Langkat. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED Vol. 9 No. 2, Desember 2012, 141-158. January 8, 2014. Hamalik, Oemar. 2008. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara
Jurnal Ilmiah Pena Volume 11 Nomor 1 Mei 2017 [Halaman 38]