149
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing pada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Hidangan Seafood untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Jasa Boga SMK Negeri 8 Surabaya learning model type of snowball throwing was very positive, in which 92.08% students gave response “yes”, if categorized then it cooperative learning was very proper. Data of cognitive learning achievement divided to be 2, pretest and post-test. Pre-test result shows that all student not completed (0%) while post-test result shows 87.5% students were completed and 12.5% were not completed. Those could be concluded that cooperative learning model type of snowball throwing able to improve student learning achievement. For psychomotor learning achievement 100% students were completed. Keywords: cooperative of snowball throwing, student activity, teacher activity, learning achievement, and seafood dishes. sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu interaksi antara karena itu kurikulum 2013 diharapkan dapat guru dengan siswa yang dapat menunjang mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki pengembangan manusia seutuhnya yang berorientasi
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara
pada nilai-nilai dan pelestarian serta pengembangan
yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan efektif
kebudayaan yang berhubungan dengan usaha-usaha
serta
pengembangan
Pendidikan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban
dipandang sebagai salah satu faktor yang menentukan
dunia (Lampiran Permendikbud Nomor 54 Tahun
pertumbuhan ekonomi, yaitu melalui peningkatan
2013).
produktivitas tenaga kerja terdidik. Di samping itu
kurikulum 2013 di Jawa Timur adalah SMK Negeri 8
pendidikan dipandang mempunyai peranan penting
Surabaya. SMK Negeri 8 Surabaya merupakan salah
dalam menjamin perkembangan dan kelangsungan
satu SMK berbasis Pariwisata.
manusia
tersebut.
mampu
bangsa.
berkontribusi
pada
kehidupan
Salah satu SMK yang telah menerapan
Program Studi Keahlian Jasa Boga SMK Pembaharuan dalam bidang pendidikan selalu
Negeri 8 Surabaya dalam mencapai tujuannya,
dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu
mempersiapkan banyak mata pelajaran yang harus
pendidikan. Salah satunya seperti yang tertuang pada
ditempuh
Peraturan
Kebudayaan
Pengolahan dan Penyajian Makanan Kontinental. Salah
Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 tentang
satu kompetensi dasar mata pelajaran tersebut adalah
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
mendeskripsikan hidangan seafood. Kompetensi ini
Menengah. Sesuai dengan Permendikbud tersebut,
wajib ditempuh oleh peserta didik pada kelas
terdapat salah satu lampiran yang berisi tentang
XI.Berdasarkan
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah
melaksanakan PPL pada bulan Juli sampai September
Menengah Kejuruan / Madrasah Aliyah Kejuruan.
2012 di SMK Negeri 8 Surabaya diketahui bahwa
Kerangka
yang
standar kelulusan kompetensi dasar mendeskripsikan
dimaksud adalah Kurikulum 2013. Landasan dasar
hidangan seafood adalah 78. Metode yang diterapkan
kurikulum 2013 terbagi menjadi tiga, yaitu ; landasan
guru memiliki peranan penting dalam meningkatkan
filosofis, teoritis dan yuridis. Salah satu isi dari
hasil belajar siswa. Selama ini proses pembelajaran
landasan filosofis yang dimaksud adalah kurikulum
hidangan seafood disampaikan melalui pembelajaran
2013 dapat memberikan dasar bagi pengembangan
yang berpusat pada guru (teacher based instruction).
seluruh potensi peserta didik
Kegiatan
Menteri
Dasar
Pendidikan
dan Struktur
dan
Kurikulum
menjadi
manusia
peserta
didik,
hasil
pembelajaran
salah
observasi
hanya
satunya
ketika
sekedar
adalah
penulis
proses
Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan
perekaman informasi oleh siswa tanpa siswa diberi
pendidikan nasional. Berdasarkan landasan- landasan
kesempatan yang lebih banyak untuk membentuk
tersebut, maka dirumuskan kompetensi inti dari
pengetahuannya sendiri melalui keterampilan sosial.
kurikulum 2013 yaitu kompetensi inti sikap spiritual,
Diketahui bahwa keterampilan sosial siswa kurang 150
e-journal boga, volume 3, nomor 1, edisi yudisium periode Febuari tahun 2014, hal. 149-159 sehingga siswa cenderung selalu menerima apa saja
pembelajaran
yang diberikan guru, tidak termotiv asi untuk turut
sebelumnya.
aktif selama pembelajaran di kelas. Pembelajaran yang
Pada
yang
belum
kompetensi
pernah
dasar
dirasakan
mendeskripsikan
terjadi bersifat transfer of knowledge, yang berarti
hidangan seafood, materi yang disampaikan diterapkan
siswa dipandang sebagai kertas putih yang perlu
dengan model snowball throwing. Siswa akan mudah
ditulisi dengan sejumlah ilmu pengetahuan (Mulyasa,
memahami materi karena pembelajaran disampaikan
2003:166).
seperti permainan melempar bola, sehingga siswa akan
Permasalahan tentang pembelajaran hidangan
fokus pada kegiatan diskusi dan seluruh siswa akan
seafood yang diuraikan di atas, mendorong peneliti
berkompetisi
dalam
satu
tim
untuk
menjawab
untuk menerapkan model pembelajaran baru sebagai
pertanyaan yang diperoleh dalam kegiatan melempar
variasi pembelajaran yang mampu melibatkan siswa
bola kertas tersebut. Hal ini dapat membantu siswa
aktif dalam proses belajar mengajar serta mampu
untuk lebih aktif, fokus dan bekerja sama dalam
berinteraksi dengan sesama temannya dengan baik. Hal
kelompok belajar. Selain itu siswa dapat termotivasi
ini didukung dengan adanya fakta (hasil pengamatan)
dengan adanya penghargaan, sehingga siswa terus
yaitu: siswa kurang aktif dalam bertanya, siswa tidak
mempertahankan semangat belajarnya dalam kegiatan
seluruhnya mengerjakan soal latihan dan siswa jarang
selanjutnya.
mau maju ke depan apabila diperintahkan mengerjakan
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan
soal. Selain itu tingkat rasa percaya diri, keingintahuan
di atas, maka judul dalam penelitian ini adalah
dan cara berfikir siswa dalam materi hidangan seafood
“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
perlu ditingkatkan.
Snowball
Salah satu model yang dapat meningkatkan
Throwing
Mendeskripsikan
pada
Hidangan
Kompetensi
Dasar
Seafood
untuk
hasil belajar siswa pada materi hidangan seafood yaitu
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Jasa Boga
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif
SMK Negeri 8 Surabaya”.
tipe snowball throwing, karena menurut peneliti model
Berdasarkan pada permasalahan yang sudah disebutkan
tersebut merangsang tingkat keberanian siswa yang
di atas, maka dapat dapat dirumuskan tujuan dari
nantinya diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya
penelitian ini, yaitu: mengetahui aktivitas guru, aktivitas
diri untuk bertanya dan mengemukakan pendapat.
siswa, respon siswa dan hasil belajar siswa
Model pembelajaran kooperatif tipe ini melatih siswa
Jasa Boga 1 SMK Negeri 8 Surabaya dalam penerapan
untuk lebih tanggap menerima pesan dari orang lain dan
model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing
menyampaikan pesan tersebut kepada teman satu
pada kompetensi dasar mendeskripsikan hidangan
kelompoknya
seafood.
(Huda,
2013:226).
Melalui
model
kelas
XI
pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing siswa dapat menelaah materi yang tercakup dalam suatu
METODE
pelajaran dan secara mandiri siswa dapat mengenali
Penelitian dalam skripsi ini merupakan Pre-
diri mereka apakah mereka telah memahami pelajaran
Experimental
Design
(Sugiyono,2010:109)
karena
tersebut atau belum. Kondisi demikian, setidaknya
belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh dan
dapat menjadi tolak ukur kompetensi siswa terhadap
masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh
dirinya sendiri, bukan tolak ukur yang didapat dari
terhadap terbentuknya variabel dependen.
orang lain. Selain itu, variasi pembelajaran yang baru
Rancangan ini berguna untuk mendapatkan
diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa
informasi awal terhadap pertanyaan yang ada dalam
sehingga siswa terpacu dan termotivasi dengan
penelitian. Penelitian ini untuk mengetahui aktivitas 151
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing pada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Hidangan Seafood untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Jasa Boga SMK Negeri 8 Surabaya guru, aktivitas siswa, respon siswa, dan hasil belajar
untuk
siswa.
penelitian. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI
menentukan
waktu
pelaksanaan
b. Pembuatan Perangkat Pembelajaran
Jasa Boga 1, XI Jasa Boga 2, dan XI Jasa Boga 3 SMK
Perangkat
pembelajaran
yang
dibuat
Negeri 8 Surabaya. Sampel dalam penelitian ini yaitu
meliputi silabus, RPP, dan media pembelajaran
siswa kelas XI Jasa Boga 1 dengan jumlah siswa 24
yaitu media power point. Pembuatan perangkat
orang.
pembelajaran Teknik pengumpulan data yang digunakan
disesuaikan
dengan
standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang diambil
dalam penelitian ini adalah metode observasi, tes,
oleh peneliti.
angket, dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan
c. Pembuatan Media Pengajaran
lembar pengamatan, tes hasil belajar, angket respon
Media pengajaran dalam proses belajar
siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah
mengajar merupakan peranan yang penting
persentase dan t-test.
yaitu sebagai alat bantu untuk menciptakan
Rancangan penelitian yang digunakan adalah
proses belajar mengajar yang efektif. Media
One–Shot Case Study, dalam desain penelitian ini
pengajaran merupakan unsur yang tidak dapat
terdapat suatu kelompok diberi treatment (perlakuan)
dipisahkan dari unsur
dan selanjutnya diobservasi hasilnya (treatment adalah
pembelajaran karena berfungsi sebagai cara atau
sebagai variabel independen dan hasil adalah sebagai
teknik untuk menyampaikan materi ajar kepada
variabel dependen). Adapun rancangan penelitan
siswa. Media pengajaran yang digunakan yaitu
sebagai berikut:
LCD, modul, dan power point.
lain dalam proses
d. Validasi. X
O
Perangkat pembelajaran dan instrumen
Gambar 1.1 Design One – Shot Case Study
penelitian sebelum digunakan untuk penelitian
Keterangan:
terlebih
dahulu
dilakukan
validasi
X adalah treatment atau perlakuan (penerapan model
mengetahui kelayakan. Rekapitulasi data hasil
pembelajaran snowball throwing)
validasi kelayakan perangkat
O adalah hasil belajar sesudah treatment (Arikunto,
seperti Diagram 1.1 berikut ini:
untuk
pembelajaran
2006: 85) Prosedur penelitian yang dilakukan meliputi tiga tahap, adapun tahpan tersebut yakni: 1. Tahap Persiapan Langkah-langkah yang ditempuh pada tahap ini meliputi: a. Observasi Observasi
yang
dilakukan
adalah
Diagram 1.1 Persentase Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran
mengadakan wawancara dengan guru mata pelajaran Pengolahan Makanan Kontinental
Berdasarkan Diagram 1.1 di atas dapat diketahui
kelas XI Jasa Boga SMK Negeri 8 Surabaya.
bahwa validator pertama
Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui proses
memberikan skor 50 atau
persentase skor 89,28% yang berarti sangat baik,
pembelajaran di SMK Negeri 8 Surabaya dan
validator kedua memberikan skor 44 atau persentase
152
e-journal boga, volume 3, nomor 1, edisi yudisium periode Febuari tahun 2014, hal. 149-159 skor 78,57% yang berarti baik dan validator ketiga
mahasiswa
memberikan skor 54 atau persentase skor 96,42% yang
pembelajaran berdasarkan aspek - aspek
berarti juga sangat baik. Kemudian jika dilihat dari
tertentu.
total skor yang diberikan ketiga validator diperoleh
b.
tata
boga
selama
proses
Tes Hasil Belajar
persentase skor sebesar 88,09% yang berarti bahwa
Tes hasil belajar ada tiga macam
perangkat pembelajaran sangat baik untuk digunakan
yaitu; hasil belajar pengetahuan, keterampilan
dalam penelitian.
dan sikap. Tes hasil belajar pengetahuan
2. Tahap Pelaksanaan
berupa pre test dan post test yang digunakan
Kegiatan pelaksanaan
yang
dilakukan
adalah
pada
menerapkan
tahap
untuk mengukur tingkat pengetahuan siswa
model
terhadap
materi
yang
Sedangkan
pada kompetensi dasar mendeskripsikan hidangan
diperoleh dari kegiatan selama praktek dan
seafood, serta mengumpulkan data hasil penelitian
hasil belajar sikap diperoleh dari lembar
berupa data aktivitas guru, aktivitas siswa, hasil
pengamatan perilaku sosial dan perilaku
belajar siswa, dan data hasil respon siswa terhadap
berkarakter. c.
3. Tahap Analisis Data
belajar
diberikan.
pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing
pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing.
hasil
telah
keterampilan
Angket Metode
ini
digunakan
untuk
Kegiatan yang dilakukan pada tahap analisis
mengumpulkan data. Metode angket ini
adalah menganalisis data hasil observasi aktivitas
digunakan untuk memperoleh nilai tentang
siswa dalam kegiatan pembelajaran, menganalisis
validasi
data
penelitian
hasil
observasi
aktivitas
guru
dalam
perangkat ini.
Di
pembelajaran samping
itu
untuk juga
pengelolaan pembelajaran, menganalisis data hasil
dikembangkan angket respon siswa terhadap
belajar, dan menganalisis data hasil respon siswa
model pembelajaran kooperatif tipe snowball
terhadap
throwing. Angket respon siswa didistribusikan
pembelajaran kooperatif tipe snowball
throwing.
pada siswa yang telah mengalami proses
Untuk mengumpulkan data dalam kegiatan penelitian
diperlukan
pengumpulan
data
cara-cara
tertentu,
atau
teknik
sehingga
proses
pembelajaran dengan model kooperatif tipe snowball throwing di akhir pelajaran. d.
penelitian dapat berjalan lancar. Berkaitan dengan
Dokumentasi Dokumentasi
digunakan
untuk
proses pengumpulan data tersebut, Arikunto (2006:
mengumpulkan data yang berkaitan dengan
89), mengatakan bahwa pengumpulan data dalam
hasil
penelitian bermaksud memperoleh bahan-bahan
mendukung proses penelitian.
yang relevan dan akurat. Teknik pengumpulan data
dokumentasi
di
lapangan
yang
Instrumen penelitian adalah alat peneliti yang di
yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
gunakan untuk mengumpulkan data (Sugiyono, 2010:
a.
305). Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam
Lembar Pengamatan Lembar pengamatan yang dimaksud
penelitian ini adalah:
adalah lembar pengamatan aktivitas guru dan
1. Lembar Pengamatan Pembelajaran
siswa. Aktivitas guru diamati oleh guru kelas
a.
Lembar pengmatan aktivitas guru
mulai dari pembukaan, kegiatan inti dan
b.
Lembar pengamatan aktivitas siswa
penutup
dalam
Sedangkan aktivitas
proses
pembelajaran.
2. Lembar Hasil Belajar
siswa diamati oleh 153
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing pada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Hidangan Seafood untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Jasa Boga SMK Negeri 8 Surabaya Tes merupakan suatu cara untuk mendapatkan
persentase skor rata-rata 85,42% yang berarti sangat
data tentang hasil belajar atau ketuntasan belajar
baik, dan pengamat III memberikan persentase skor
yang telah dicapai oleh siswa setelah mereka
rata-rata 85,42% yang berarti sangat baik. Skor yang
menempuh
Tes
diberikan oleh ketiga pengamat tersebut jika diambil
dilaksanakan setelah proses pembelajaran model
rata-rata didapatkan hasil sebesar 89,58% yang berarti
kooperatif tipe snowball throwing. Tes hasil belajar
sangat baik. Dari penyajian data ini, ketiga pengamat
ada tiga macam yaitu; hasil belajar pengetahuan,
memberikan penilaian bahwa kegiatan pembelajaran
sikap
yang telah dilakukan dalam penelitian ini berjalan
dan
proses
belajar
keterampilan.
mengajar.
Tes
hasil
belajar
pengetahuan berupa pre test dan post test yang
dengan sangat baik. Hal
ini dapat
diketahui dari
digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan
persentase tiap – tiap tahap sebagai berikut :
siswa terhadap materi yang telah diberikan.
1. Pendahuluan
Sedangakan hasil belajar keterampilan diperoleh
Pada tahap pendahuluan diperoleh skor rata-
dari hasil penilaian selama praktek dan hasil belajar
rata persentase 91,6% dengan kategori sangat baik,
afektif diperoleh dari lembar pengamatan perilaku
dalam hal ini guru sudah menyampaikan latar
sosial dan perilaku berkarakter.
belakang pada kompetensi dasar mendeskripsikan
3. Angket Respon
hidangan
Instrumen penelitian ini digunakan untuk
seafood
dan
menjelaskan
tujuan
pembelajaran serta memotivasi siswa dengan jelas
mengetahui tanggapan siswa atau respon siswa
dan baik.
terhadap proses pembelajaran menggunakan model
2. Kegiatan Inti
kooperatif tipe snowball throwing pada kompetensi
Pada tahap kegiatan inti diperoleh skor rata-
dasar mendeskripsikan hidangan seafood.
rata persentase 91,6% dengan kategori sangat baik
Teknik analisis data yang digunakan dalam
karena pada tahap ini guru sudah menyajikan dan
penelitian dengan menerapkan model pembelajaran
menjelaskan dengan baik materi pembelajaran
kooperatif
tentang bumbu dan rempah dan modul sebagai
tipe
snowball
throwing
adalah
persentase dan t-test.
bahan ajar siswa pada kegiatan pembelajaran. Guru mampu mengkoordinasikan siswa dengan baik sehingga pada tahap ini siswa mengerti dan paham
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dan pembahasan yang akan
dengan materi yang sudah disampaikan.
dijelaskan meliputi aktivitas guru dalam pengelolaan
3. Penutup
pembelajaran, aktivitas siswa selama pembelajaran, hasil
belajar
siswa
(pengetahuan,
sikap,
Pada tahap penutup diperoleh skor rata-rata
dan
persentase 100% dengan kategori sangat baik
keterampilan), dan respon siswa terhadap model
karena pada tahap ini guru telah menyelesaikan
pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing.
penjelasan tentang materi bumbu dan rempah dan
Pada pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan
menyimpulkan
sesuai dengan RPP yang digunakan dan dilakukan pada
proses
dengan
yang
sudah
4. Pengelolaan Pembelajaran
terdapat tiga observer yang menilai
pembelajaran
materi
disampaikan.
dua kali pertemuan. Pada saat proses pembelajaran berlangsung
dari
Pada
tahap
pengelolaan
pembelajaran
menggunakan
diperoleh skor rata-rata persentase 91,6% dengan
pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing.
kategori baik karena guru pada tahap ini mampu
Pengamat I memberikan persentase skor rata-rata 97,92
mengalokasikan waktu pada saat pembelajaran
% yang berarti sangat baik, pengamat II memberikan 154
e-journal boga, volume 3, nomor 1, edisi yudisium periode Febuari tahun 2014, hal. 149-159 dengan baik dan dapat memanfaatkan sumber serta
mendapatkan persentase sebesar 93,3%. Ketiga
media belajar yang ada secara optimal.
pengamat memberikan penilaiaan sangat baik
5. Suasana Kelas
karena selama pemebelajaran, siswa dapat bersikap
Menurut Suprijono (2009) suasana belajar
bijak, saling menghormati dan saling menghargai.
merupakan faktor yang sangat penting dalam
Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil
kegiatan belajar. Pada suasana kelas didapatkan
belajar teori, hasil belajar praktek dan rekapitulasi
skor rata-rata persentase sebesar 87,5% dengan
penilaian karakter serta keterampilan sosial siswa
kategori sangat baik karena pada saat proses
yang mana hal tersebut merupakan cerminan dari
kegiatan pembelajaran guru antusias memberikan
hasil belajar pengetahuan, keterampilan dan sikap.
materi kepada siswa dan siswa menanggapi secara
Adapun hasil belajar siswa dapat dibagi menjadi
aktif.
tiga, yaitu Penilaiaan aktivitas siswa dalam penerapan
a.
Pengetahuan
pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing
Hasil belajar siswa secara pengetahuan
sangat baik dengan rata-rata skor persentase
diperoleh dari nilai pre test dan nilai post test
93,75%. Berikut hasil penilaiaan dari keempat
yang digunakan sebagai alat ukur peningkatan
aspek penilaian aktivitas siswa yaitu: Pada aspek
pemahaman
mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa sebagai
diberikan. Data hasil belajar tersebut kemudian
tindakan
yang
dicari nilai N-gainnya yang digunakan untuk
dianutnya mendapatkan persentase sebesar 100%.
melihat peningkatan penguasaan materi setelah
Ketiga pengamat memberikan penilaian sangat baik
belajar
karena siswa sebelum memulai pelajaran, berdoa
kooperatif tipe snowball throwing. Adapun
sesuai kepercayaan masing – masing, siswa
data persentase rata – rata nilai pre test, post
memakai seragam sesuai dengan ketentuan sekolah
test, dan N-gain sebagai berikut:
dan
pengamalan
siswa
dapat
menurut
agama
menghargai
teman
siswa
terhadap
materi
yang
menggunakan model pembelajaran
dan
lingkungannya. Pada aspek memiliki motivasi dan menunjukkan persentase
rasa
sebesar
ingin
tahu
91,6%.
mendapatkan
Ketiga
pengamat
memberikan penilaian sangat baik karena pada saat guru
memotivasi
dan
menjelaskan
tujuan
pembelajaran, siswa antusias dan aktif dalam bertanya terkait materi. Siswa merasa ingin segera mendapatkan
materi
yang
belum
Diagram 1.2 Perbandingan Persentase Rata - rata Nilai Pre test, Post test dan N-gain Berdasarkan Diagram 1.2 di atas
pernah
diperolehnya. Pada aspek menunjukkan perilaku ilmiah mendapatkan persentase sebesar 100%. Hal
menunjukkan bahwa rata-rata pre-test siswa adalah
ini dikarenakan selama kegiatan pembelajaran
53,54%, sedangkan nilai rata-rata post-test sebesar
berlangsung, siswa selalu disiplin dan rajin
85,12%. Selanjutnya perolehan nilai rata-rata N-Gain
mendengarkan penjelasan guru. Selain itu, siswa
sebesar 69% atau 0,69. Hal ini menunjukkan bahwa
juga bertanggung jawab dengan tugas yang
terdapat peningkatan hasil belajar siswa sebesar 69%
diberikan guru dan siswa selalu jujur dalam mengerjakan pre test dan post test. menghargai
kerja
individu
dan
atau 0,66 berada pada kategori sedang.
Pada aspek kelompok 155
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing pada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Hidangan Seafood untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Jasa Boga SMK Negeri 8 Surabaya Hasil belajar siswa juga dilakukan uji
Tabel 1.2 Out Put Paired T-test Data Pre test dan Post test
normalitas untuk mengetahui data terdistribusi normal atau tidak, serta digunakan untuk mengetahui uji statistik pada langkah selanjutnya. Uji normalitas ini dilakukan pada hasil pre test, post test, dan N-Gain dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk satu sampel melalui program SPSS versi 16.0. Kriteria yang digunakan yaitu jika nilai Asymp Sig (2-tailed) >
Hasil yang diperoleh pada tabel di atas
0,05, maka data terdistribusi normal dan jika nilai
memperlihatkan adanya perbedaan yang bermakna
Asymp Sig (2-tailed) < 0,05, maka data terdistribusi
antara nilai pre test dan nilai post test dalam
tidak normal. Hasil uji normalitas data nilai pre test,
penguasaan materi kompetensi dasar mendeskripsikan
post test, dan N-Gain dapat dilihat pada Tabel 1.1 di
hidangan seafood kelas XI Jasa Boga 1 SMK Negeri 8
bawah ini.
Surabaya. Diperoleh nilai statistik uji t perbedaan nilai
Tabel 1.1 Out Put Uji Normalitas Data Nilai Pre Test, Post-Test, Dan N-Gain
pre test dan nilai post test sebesar -15,707 dengan taraf signifikasi 0,000. Nilai statistik uji t bertanda negatif menunjukkan nilai rata-rata data penguasaan materi kompetensi dasar mendeskripsikan hidangan seafood di awal penelitian lebih kecil dari pada nilai rata-rata data
penguasaan
materi
kompetensi
dasar
mendeskripsikan hidangan seafood di akhir penelitian. Nilai df = 23, sehingga diperoleh t tabel sebesar
Berdasarkan Tabel 1.1 di atas, dengan kriteria
2,040. Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel (15,707 >
pengambilan keputusan untuk taraf kepercayaan 95%
2,040) dan juga dapat dari nilai signifkasi uji t = 0,000
diketahui bahwa nilai Significance (Sig.) untuk nilai
lebih kecil dari = 0,05 maka dapat disimpulkan
pre test, post test, dan N-Gain berturut-turut adalah
terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-
0,502, 0,279 dan 0,993. Hal ini menunjukkan bahwa
rata data penguasaan materi mendeskripsikan hidangan
data nilai pre test, post test, dan N-Gain terdistribusi
seafood di awal penelitian (hasil pre test) dibandingkan
normal karena nilai Asymp Sig (2- tailed) > 0,05.
dengan
Selanjutnya hasil belajar juga dilakukan uji
nilai
rata-rata
data
penguasaan
materi
mendeskripsikan hidangan seafood di akhir penelitian
signifikasi untuk melihat tingkat signifikasi perbedaan
(hasil post test) pada kelas XI Jasa Boga 1 SMK Negeri
dua rata – rata antara nilai pre test dan nilai post test.
8 Surabaya.
Berdasarkan hasil uji normalitas diperoleh hasil bahwa
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar di
data nilai pre test dan post test terdistribusi normal,
atas menunjukkan bahwa terdapat peningkatan nilai
maka uji signifikasi yang digunakan adalah uji t,
rata-rata hasil belajar siswa sebesar 27,58% dari nilai
karena menggunakan satu objek penelitian yang
rata-rata pre test 53,54% menjadi 85,12% pada saat
dikenai dua perlakuan maka uji t yang digunakan
post test. Selanjutnya perolehan skor rata-rata N-Gain
adalah uji t berpasangan (paired t-test). Pada penelitian
sebesar 69% yang berarti terdapat kenaikan hasil
ini, uji t dilakukan dengan program SPSS 16.0. Hasil
belajar dalam kategori sedang. Dari hasil uji signifikasi
uji t tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.2 di bawah ini.
juga menunjukkan hasil peningkatan yang signifikan yang ditunjukkan dengan nilai t hitung lebih besar dari
156
e-journal boga, volume 3, nomor 1, edisi yudisium periode Febuari tahun 2014, hal. 149-159 ttabel (15,707 > 2,040) dan juga dapat dari nilai
Tabel 1.3 Data Pengamatan Perilaku Berkarakter dan Keterampilan Sosial pada Pembelajaran Praktek
signifkasi uji t = 0,000 lebih kecil dari = 0,05. b.
Keterampilan Hasil belajar siswa secara keterampilan diperoleh dari hasil kinerja atau praktek siswa. Berdasarkan
data
nilai
praktek
siswa,
menunjukkan bahwa seluruh siswa kelas XI Jasa Boga 1 dinyatakan tuntas. Seluruh siswa mencapai
nilai
≥78
sehingga
persentase
Berdasarkan Tabel 4.10 di atas, dapat dilihat
ketuntasan klasikal sebanyak 100%. Hal ini
bahwa dari hasil pengamatan para observer perilaku
dikarenakan siswa sudah memahami materi atau
berkarakter dan keterampilan sosial para siswa sudah
teori tentang hidangan seafood yang telah disampaikan
pada
pertemuan
sangat baik. Hal ini membuktikan bahwa guru SMK
sebelumnya.
Negeri 8 Surabaya telah menanamkan pendidikan
Selain itu siswa membuat perencanaan praktek
berkarakter
yang akan dipraktekkan. Perencanaan praktek
seperti dengan apa yang dilakukan, bertanggung jawab
dish dan tanggung jawabnya masing – masing.
atas apa yang dilakukan, peduli dengan teman ataupun
Namun begitu, setiap siswa tidak melupakan
guru, dapat berkomunikasi dengan baik, menjadi
unsur kerja sama dalam satu kelompok sehingga
pendengar yang baik dengan menghargai pendapat
proses pengolahan dapat berjalan dengan baik
teman, dan dapat memberi masukan atau pendapat
dan lancar. Pada saat proses pengolahan
kepada teman untuk hal yang positif.
menjaga
Tujuan dari pengambilan data respon siswa ini
kebersihan diri dan lingkungannya karena hal ini
adalah untuk mengetahui penilaian siswa terhadap
berpengaruh pada hygiene dan sanitasi hidangan
model
yang akan disajikan. Setiap siswa juga dituntut
kepada siswa
menyajikan hidangan agar hidangan menjadi sehingga
setiap
siswa
belajar mengajar berakhir. Pada indikator “Apakah kualitas modul dan power point sudah jelas sehingga
Afektif
pantas
Hasil belajar afektif siswa diperoleh dari hasil rekapitulasi berkarakter
lembar dan
berupa pertanyaan dan jawaban “ya”
dan “tidak”. Angket ini dibagikan pada saat proses
dituntut
memahami resep. c.
pembelajaran yang diterapkan. Data respon
siswa diperoleh dari angket yang telah dibagikan
mempunyai kreativitas dalam mengolah dan
menarik.
pendidikan
pendidikan berkarakter pada setiap mata pelajaran
praktek, siswa mengerjakan kegiatan sesuai job
selalu
Walaupun
suatu mata pelajaran, tetapi lebih pada menyisipkan
praktek atau mengolah seafood. Pada saat
siswa
siswa.
berkarakter ini tidak diberikan guru secara khusus pada
merupakan acuan siswa dalam mengerjakan
hidangan seafood,
pada
pengamatan
keterampilan
dijadikan
sebagai
media
pembelajaran?” hanya mendapatkan respon “ya”
perilaku
sosial
untuk
sebesar 79,17%. Hal ini dikarenakan modul yang
yang
diberikan pada setiap siswa tidak berwarna (dalam
dilakukan oleh para observer. Berdasarkan nilai
bentuk fotocopy) sehingga gambar menjadi
dari ketiga observer maka hasil pengamatan
kurang
jelas. Hal ini selaras dengan indikator “Apakah tata
perilaku berkarakter dan keterampilan sosial
cara dan gambar yang disajikan pada modul ini
dapat dilihat pada Tabel 1.3 di bawah ini.
membantu
anda
dalam
memahami
materi
pembelajaran?” juga mendapatkan respon yang kurang
157
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing pada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Hidangan Seafood untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Jasa Boga SMK Negeri 8 Surabaya yaitu hanya sebesar 79,17%. Berdasarkan hasil respon
1.
Pengelolaan pembelajaran atau aktivitas guru
tersebut, menjadikan respon siswa kurang khususnya
dengan
pada modul dalam penelitian ini. Namun secara
kooperatif
keseluruhan respon siswa terhadap penerapan model
kompetensi dasar mendeskripsikan hidangan
pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing sangat
seafood sebesar 89,58% dan dikategorikan sangat
positif. Nilai persentase rata - rata respon siswa yang
baik.
menjawab
“ya”
adalah
92,08%,
dimana
jika
2.
menerapkan tipe
model
snowball
pembelajaran throwing
pada
Aktivitas siswa selama proses pembelajaran
dikategorikan maka nilai tersebut adalah sangat layak.
dengan
Hal ini juga menunjukkan model pembelajaran
kooperatif
kooperatif tipe
kompetensi dasar mendeskripsikan hidangan
snowball
throwing
layak
untuk
menggunakan tipe
model
snowball
digunakan karena interpretasi skor siswa ≥ 61%
seafood
(Riduwan:2003). Data nilai persentase rata- rata respon
persentase sebesar 93,75%.
siswa
terhadap
penerapan
model
pembelajaran
3.
dikategorikan
pembelajaran
throwing
sangat
baik
pada
dengan
Hasil belajar siswa pada penelitian ini dibagi
kooperatif tipe snowball throwing dapat dilihat pada
menjadi tiga, yaitu hasil belajar pengetahuan,
Diagram 1.4 di bawah ini.
keterampilan
dan
sikap.
Hasil
belajar
pengetahuan yang diperoleh dengan memberikan pre test sebesar 0% dan post test sebesar 87,5%, sehingga ada pengaruh sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball
throwing
atau
dengan kata
lain
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dapat meningkatkan hasil Diagram 1.4 Perbandingan Persentase Rata – rata Respon Siswa Berdasarkan Diagram 1.4 di atas dapat diketahui
belajar. Sedangkan hasil belajar keterampilan
bahwa sebanyak 92,08% responden menjawab “ya”
sebesar 100%. Sedangkan untuk penilaian hasil
dan 7,92 % responden menjawab “tidak“. Artinya
belajar sikap siswa secara keseluruhan sudah
secara keseluruhan responden merespon sangat baik
sangat baik.
siswa secara keseluruhan mencapai ketuntasan
4.
terhadap penerapan pembelajaran kooperatif tipe snowball
throwing
pada
kompetensi
Respon
siswa
terhadap
penerapan
model
pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing
dasar
mendeskripsikan hidangan seafood untuk siswa XI Jasa
pada
kompetensi
dasar
mendeskripsikan
Boga 1 SMK Negeri 8 Surabaya.
hidangan seafood sangat baik dengan persentase rata – rata siswa yang merespon “ya” sebanyak 92,08%.
PENUTUP
Saran
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di
maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai
atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan model
berikut:
kooperatif tipe snowball throwing pada kompetensi
1.
dasar mendeskripsikan seafood untuk meningkatkan
Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing, guru harus benar-benar
hasil belajar siswa kelas XI Jasa Boga SMK Negeri 8
membimbing atau memberi arahan (contoh) agar
Surabaya sebagai berikut:
dalam pelaksanaan siswa mampu memunculkan 158
e-journal boga, volume 3, nomor 1, edisi yudisium periode Febuari tahun 2014, hal. 149-159 ide (pertanyaan yang berbobot) dan mampu
Sugiyono,
menjawab pertanyaan yang diperoleh. Selain
2010.
Metode
Penelitian
Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabetha
kesiapan guru dalam mengajar harus maksimal dan
perangkat
pembelajaran
yang
Suprijono,
bagus,
oleh sarana dan prasarana (kondisi ruang kelas). Berdasarkan hasil post test dan terdapat 3 siswa yang tidak tuntas dengan hasil evaluasi adalah kurangnya validitas soal tes, maka perlu adanya uji validitas soal tes dan reliabilitas tes sehingga dapat ditetapkan instrumen
soal tes sebelum
penelitian. DAFTAR PUSTAKA Anonymous. 2013 (online) http://08-b-salinan-lampiran-permendikbudno-70-tahun-2013-ttg-kurikulum-smk-makpdf Diakses 28 November 2013 Anonymous. 2013 (online) http://permendikbud-no-34-tahun-2013-ttgskl-pdf Diakses 28 November 2013 Arikunto, Suharsimi, 2009. Dasar- dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Hake,Richard
R.
1999.
Analyzing
Change/Gain
Score.(Online)http://www.physics.indiana.edu/ -sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf.
Diakses
5
Januari 2013 Huda,
Miftakul.
2013.
Cooperatif
2009.
Cooperative
Yogyakarta : Pustaka Belajar
kesuksesan proses pembelajaran juga ditentukan
2.
Agus.
Learning.
Yogyakarta :Pustaka Belajar. Arifin M dkk. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Surabaya: Universitas Pendidikan Indonesia. Mulyasa,E. 2006. Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung: Remaja Rosdakarya Riduwan, 2003. Dasar- dasar Statistika. Bandung : Alfabetha Riduwan, 2003. Skala Pengukuran Variabel – Variabel Penelitian. Bandung : Alfabetha Sudjana, 2005. Metode Statistika. Bandung : Alfabetha 159
Learning.