Influence of Cooperative Learning Type Snowball Throwing of Learning Outcomes of Students to Content Ecosystem in Class VII SMP Negeri 15 Tasikmalaya City School Year 2015/2016
Ade Rijal Sumarwan, Edi Hernawan, Diana Hernawati
[email protected]
Biology Department Faculty of Educational Sciences and Teacher’s Training Siliwangi University Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Post Code 164 Tlp (0265) 330634 Tasikmalaya 46151, email:
[email protected] ABSTRACT
This research was conducted to determine the effect of cooperative learning type snowball throwing to the result of students at Ecosystem material in grade VII of SMPN 15 Tasikmalaya . This research was conducted on December 2015 until April 2016. The preexperimental research method used by the entire population of students of grade VII SMPN 15 Tasikmalaya many as nine classes with a number of students as much as 233 people and the sample of learners as much as 2 classes taken by cluster random sampling VII class A and class VII B, each consisting of 25 students. The research instrument is a form of achievement test on the material ecosystems consist of 40 questions, data analysis technique used is the difference between two average (t-test) with significance level (α) = 5% and the t test descriptive to determine whether the value of post test has reached minimum completeness criteria (KKM) or not. From the research, processing, and analysis of data, shows there are significant use of cooperative learning type snowball throwing to the result study of students at Ecosystem material in class VII SMPN 15 Tasikmalaya Academic Year 2015/2016. Keywords: Type Snowball Throwing, Ecosystem
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI EKOSISTEM (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 15 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2015/2016)
Ade Rijal Sumarwan, Edi Hernawan, Diana Hernawati
[email protected] Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kotak Pos 164 Tlp (0265) 330634 Tasikmalaya 46115, email :
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing terhadap hasil belajar peserta didik pada materi Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 15 Kota Tasikmalaya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai bulan April 2016. Metode penelitian menggunakan pre eksperimental dengan populasi seluruh peserta didik kelas VII SMP Negeri 15 Kota Tasikmalaya sebanyak 9 kelas dengan jumlah peserta didik sebanyak 233 orang dan sampel yang digunakan peserta didik sebanyak 2 kelas yang diambil secara cluster random sampling yaitu kelas VII A dan kelas VII B masing-masing terdiri dari 25 peserta didik. Instrumen penelitian adalah berupa tes hasil belajar pada materi ekosistem yang berjumlah 40 soal, teknik analisis data yang digunakan adalah uji perbedaan dua rata-rata (uji-t) dengan taraf signifikan (α) = 5% dan uji t deskriptif untuk mengetahui apakah nilai post test sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau belum. Dari hasil penelitian, pengolahan, dan analisis data, menunjukkan terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing terhadap hasil belajar peserta didik pada materi Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 15 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2015/2016.
Kata Kunci : Model Snowball Throwing, Ekosistem
Pendahuluan Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat diperlukan oleh manusia dalam kehidupannya. Kegiatan pendidikan adalah suatu proses sosial yang tidak dapat terjadi tanpa adanya interaksi antar pribadi, interaksi antar manusia, dan interaksi manusia dengan lingkungan. Salah satu masalah yang sedang dihadapi dalam dunia pendidikan saat ini adalah lemahnya proses pembelajaran. Selama proses pembelajaran, peserta didik kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Pembelajaran yang dijalankan selama ini adalah belajar satu arah di mana peserta didik hanya sebagai objek pendidikan, sehingga peserta didik hanya dapat mengingat dan menimbun berbagai data, fakta, atau materi, bukan menjadikan data, fakta atau materi tersebut sebagai alat untuk melatih kemampuan berpikir dalam menghadapi dan memecahkan suatu persoalan, sehingga peserta didik hanya hafal secara teoritis dan tidak dapat mengaplikasikan ilmu yang mereka dapat dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan proses pendidikan, guru merupakan komponen yang sangat penting karena keberhasilan proses pembelajaran sangat bergantung kepada guru sebagai ujung tombak. Setiap guru harus mampu memberikan pengajaran yang tepat dan sesuai bagi peserta didik agar dapat menciptakan hasil belajar yang efektif. Namun banyak guru yang belum menggunakan pendekatan dalam proses pembelajaran yang bervariasi ketika menyampaikan materi sehingga suasana di dalam kelas menjadi jenuh dan membosankan. Nurhadi dan Senduk (2003:3) mengemukakan “Peserta didik terdapat kejenuhan dalam proses pembelajaran yang bersifat ceramah”. Pelaksanaan
diskusi belum berjalan maksimal, kondisi peserta didik banyak yang pasif dan kerjasama atau bentuk komunikasi sosial antar peserta didik belum terbentuk. Hal ini sangat mempengaruhi suasana proses pemebelajaran. Sardiman, A.M. (2007:291), mengatakan “Aktivitas peserta didik tidak hanya mendengarkan dan mencatat saja”. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA SMP Negeri 15 Kota Tasikmalaya terungkap bahwa nilai rata-rata ulangan materi Ekosistem tahun ajaran 2014/2015 kurang dari KKM yaitu hanya mencapai 73 sedangkan KKM yang harus dicapai adalah 78. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, hal ini dikarenakan proses belajar mengajar masih menggunakan pembelajaran yang menjadikan peserta didik sebagai objek belajar. Guru menerangkan dan peserta didik hanya mendengarkan saja sehingga peserta didik menjadi pasif dan tidak dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya, pada akhirnya suasana kelas membosankan dan peserta didik kurang termotivasi untuk belajar. Penerapan model pembelajaran yang bervariasi akan dapat mengurangi kejenuhan peserta didik dalam menerima pelajaran. Dalam melaksanakan proses belajar mengajar, guru harus dapat menggunakan model yang sesuai dengan materi yang diajarkannya. Untuk itu penulis mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing yang diharapkan bisa memenuhi harapan tersebut. Penggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing peserta didik dapat membuat pertanyaannya sendiri sehingga akan saling memberikan pengetahuan satu sama lain. Model pembelajaran koperatif tipe snowball throwing menggunakan kertas seperti bola yang berisi pertanyaan yang
telah dibuat oleh peserta didik,sehingga semua peserta didik aktif dalam proses pembelajaran. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi ekosistem di kelas VII SMP Negeri 15 Kota Tasikmalaya. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre experimental. Menurut Arikunto, Suharsimi (2013:123) menjelaskan bahwa: Pre experimental seringkali dipandang sebagai eksperimen tidak sebenarnya. Oleh karena itu, sering disebut juga dengan istilah quasi experiment atau eksperimen pura-pura. Disebut demikian karena eksperimen jenis ini belum memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMP Negeri 15 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2015/2016 sebanyak 2 kelas yang berjumlah 50 orang peserta didik. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan cluster random sampling. Pada penelitian ini kelas VII A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dan kelas VII B sebagai kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran langsung (ceramah). Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes hasil belajar peserta didik pada materi ekosistem. Tes berupa pilihan ganda dengan empat option dengan jumlah 40 soal. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2015/2016. Menurut Arikunto, Suharsimi (2013:124) mengemukakan “Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah one shot case study”. Dalam penelitian ini mengadakan perlakuan satu kali yang diperkirakan sudah
mempunyai pengaruh, kemudian dilakukan tes akhir (posttest) yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya.
Hasil Penelitian dan Pembahasan a. Hasil Penelitian Dari penelitian menunjukan bahwa rata-rata skor posttest kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing adalah 32,2 sedangkan rata-rata skor posttest kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran langsung adalah 28,36. Untuk lebih jelas lihat tabel berikut: Tabel 1 : Data Hasil Penelitian Kelas
Postest
Kelas Eksperimen
32,2
Kelas Kontrol
28,36
Selanjutnya hasil uji t deskriptif pada kelas eksperimen >−
menunjukan pada kelas kontro l
yaitu -1,70 lebih kecil dari 2,59, sedangkan <−
yaitu -1,70 lebih besar dari -2,19.
Tabel 2:Ringkasan Hasil Uji t Deskriptif Kelas
thitung
ttabel
Hasil Analisis
Eksperimen
2,59
-1,70
>−
Kontrol
-2,19
-1,70
<−
ℎ ℎ
Kesimpulan
KKM
Ratarata
Terima Ho
30,0
32,2
Tolak Ho
30,0
28,36
b. Pembahasan Peneliti ini menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran langsung (ceramah). Hasil belajar peserta didik yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dan yang menggunakan pembelajaran langsung menunjukan hasil yang berbeda, hal ini dilihat dari tercapai atau
tidaknya KKM. Untuk melihat hasil pembelajaran kedua kelas tersebut, disajikan dalam gambar berikut ini: 33 32 31 30
KKM
29
Posttest Column1
28 27 26 Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Gambar 1 : Diagram Skor Rata-rata Posttest dan KKM Hasil Belajar Peserta DidikKelas Eksperimen dan kelas Kontrol. Berdasarkan diagram di atas di ketahui bahwa KKM sebesar 30,0, sedangkan hasil belajar peserta didik yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing rata-ratanya 32,2, hal ini menunjukan bahwa nilai rata-rata peserta didik sudah mencapai KKM. Sementara itu hasil belajar peserta didik yang menggunakan model pembelajaran langsung rata-ratanya 28,36, hal lini menunjukan bahwa nilai rata-ratnya belum mencapai KKM. Model pembelajaran langsung di kelas kontrol yang proses pembelajarannya
hanya
satu
arah
yang
dimulai
dengan
guru
menyampaikan materi secara langsung kepada peserta didik. Sehingga peserta didik cenderung pasif karena hanya mendengar dan menerima semua informasi dari guru saja, sedangkan peserta didik tidak berperan dalam pembentukan pengetahuannya sendiri. Dengan demikian model pembelajaran kooperatif snowball throwing cocok diterapkan pada proses pembelajaran materi ekosistem di
kelas VII SMP Negeri 15 Kota Tasikmalaya karena rata-rata skor yang diperoleh siswa melebihi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 30. Jadi, berdasarkan pembahasan hasil belajar di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar di kelas eksperimen yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball
throwing
memberikan
hasil
yang
lebih
baik
apabila
dibandingkan dengan hasil belajar di kelas kontrol yang memberikan hasil. Kesimpulan terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing terhadap hasil belajar peserta didik pada materi Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 15 Kota Tasikmalaya.
Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Nurhadi, senduk,dkk (2003). Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing Dalam Mata Kuliah Sistematika Hewan Vertebrata Mahasiswa Pendidikan Biologi tahun ajaran 2009/2010”. Jurnal Ilmiah: PROGRESSIF, Vol.8 No.22, April 2011. Sadirman, A.M.(2007). Penerapan Model Pembelajaran Snowball throwing untuk Meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas VII SMP N 01 kota semarang Tahun Ajaran 2009/2010.jurnal pendidikan dasar: Volume 1, Nomor 2, Februari 2011.