1
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSIPROFESIONAL MENGAJAR GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X1 IPS PADA MATAPELAJARANEKONOMI DI SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI Dr. Farida Kohar, MP 1) , Drs. M. Salam, M.Si 2), Ropiatul Husniah 3) FKIP Universitas Jambi Email :
[email protected]
ABSTRACT In a learning process, students are expected to have high attention and enthusiasm in the classroom . Teachers who have taught professional competence will be able to create an effective learning conditions , pleasant and appropriate classroom management . Students perceptions about the teacher in the learning process will be indirectly imply that the student has had attention to the lesson . Through the students perception that the teachers have the professional competence of teachers capable of teaching as stimulating student learning that will impact on learning outcomes . The purpose of this study was to determine how students perceptions about the professional competence of teachers teach, how students learning outcomes, and how the relationship of students perceptions about the professional competence of teachers teaching with student learning outcomes. Subjects in this study are students of class XI Social SMAN 10 Jambi City which were sampled as many as 94 students . In the process of data collection, conducted questionnaire items totaling 25 statements with indicators that are relevant to what the purpose of this study. Then after that, questionnaires were analyzed by using the formula as well as the percentage of predefined categories. And to determine it’s relationship with learning outcomes, questionnaires were analyzed using SPSS 16.0 computer applications. The result showed that students perceptions of teachers professional competence is the percentage of 32 % and well categorized. As for the results obtained pesentase student learning by 27 % and is included in the enough categorized. Furthermore, the correlation coefficient between students perceptions about the professional competence of teachers to teach economics to learn the results obtained r xy = 0.432 . It can be concluded that the existence of a positive relationship between X and Y and is included in the interpretation of the correlation is quite strong .
Keywords: Student Perceptions of Teaching and Teacher Professional Competency and Learning Outcomes
2
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL MENGAJAR GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X1 IPS PADA MATAPELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI Dr. Farida Kohar, MP 1) , Drs. M. Salam, M.Si 2), Ropiatul Husniah 3) FKIP Universitas Jambi Email :
[email protected]
ABSTRAK Husniah, Ropiatul. 2014. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Mengajar Guru Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS Pada Matapelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 10 Kota Jambi, Pembimbing (1) Dr. Farida Kohar, MP (2). Drs. M. Salam M.Si. Kata kunci: Persepsi Siswa tentang Kompetensi Profesional Mengajar Guru dan Hasil Belajar Dalam sebuah proses belajar mengajar, siswa diharapkan memiliki perhatian dan semangat yang tinggi di kelas. Guru yang memiliki kompetensi profesional mengajar akan lebih mampu menciptakan kondisi belajar yang efektif, menyenangkan dan pengelolaan kelas yang tepat. Persepsi siswa mengenai guru dalam proses belajar mengajar akan segera tidak langsung mengartikan bahwa siswa telah memiliki perhatian terhadap matapelajaran tersebut. Melalui persepsi siswa bahwa guru yang mengajar memiliki kompetensi profesional mengajar sebagai guru yang mampu membangkitkan semangat belajar siswa yang akan berdampak baik pada hasil belajarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana persepsi siswa tentang kompetensi profesional mengajar guru, bagaimana hasil belajar siswa, dan bagaimana hubungan persepsi siswa tentang kompetensi profesional mengajar guru dengan hasil belajar siswa. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa siswi kelas XI IPS SMA Negeri 10 Kota Jambi yang dijadikan sampel sebanyak 94 siswa. Dalam proses pengambilan data, dilakukan penyebaran angket yang berjumlah 25 item pernyataan dengan indikator yang relevan dengan apa yang menjadi tujuan penelitian ini. Kemudian setelah itu, angket yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan rumus persentase serta dengan kategori yang telah ditentukan. Dan untuk mengetahui hubungannya dengan hasil belajar, angket dianalisis dengan menggunakan aplikasi komputer SPSS 16.0. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa persepsi siswa tentang kompetensi profesional mengajar guru adalah persentasenya 32% dan dikategorikan baik. Sedangkan untuk hasil belajar siswa diperoleh pesentase sebesar 27% dan termasuk dalam kategori cukup. Selanjutnya, koefisien korelasi antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional mengajar guru dengan hasil belajar ekonomi diperoleh r xy = 0,432. Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan yang positif antara X dan Y dan termasuk dalam interpretasi korelasi cukup kuat.
3
PENDAHULUAN Latar Belakang Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi atau cita-cita untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka. Menurut Ihsan (2008:05) pendidikan diartikan sebagai suatu pengarahan dan bimbingan yang diberikan kepada anak dalam pertumbuhannya. Pendidikan juga diartikan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang dibutuhkan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003). Dalam pendidikan sekolah, proses belajar mengajar merupakan interaksi yang dinamis antara siswa dengan guru dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam hal ini, interaksi mengisyaratkan adanya aktifitas setiap pihak, baik siswa belajar maupun guru yang mengajar. Menurut Sudjana (1989:29) pembelajaran adalah keterpaduan antara pembelajaran siswa dengan pembelajaran guru sehingga terjadi interaksi belajar mengajar. Guru dalam proses belajar mengajar harus memiliki kompetensi tersendiri guna mencapai harapan yang dicita-citakan dalam melaksanakan pendidikan pada umumnya dan proses belajar mengajar pada khususnya. Untuk memiliki kompetensi tersebut guru perlu membina diri secara baik karena fungsi guru itu sendiri adalah membina dan mengembangkan kemampuan peserta didik secara profesional di dalam proses belajar mengajar. Menurut Daryanto (2010:46) proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa, proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses itu sendiri, jadi cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh hubungan dengan gurunya. Persepsi siswa mengenai guru adalah penting dalam proses belajar mengajar karena akan dapat belajar karena secara tidak langsung siswa telah memiliki perhatian terhadap mata pelajaran tersebut dalam hal ini mata pelajaran ekonomi. Melalui persepsi siswa bahwa guru yang mengajar memiliki kompetensi sebagai guru yang mantap dan
4
professional akan mampu membangkitkan semangat belajar siswa yang akan berdampak baik pada hasil belajarnya. Karena setiap guru yang berkompeten akan mampu meningkatkan kualitas mengajar dan menciptakan suasana yang menarik bagi siswa. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 10 Kota Jambi memiliki 4 orang guru mata pelajaran ekonomi yang mengajar di setiap tingkat kelas dari kelas X, XI, dan XII IPS. Pada umumnya setiap guru mengajar dengan cara mengajar mereka masingmasing dan setiap guru yang mengajar diharapkan memiliki kompetensi yang baik. Begitu pula dengan guru ekonomi, guru ekonomi yang mengajar diharapkan memiliki kompetensi profesional mengajar guru yang baik demi kelancaran dan kemajuan hasil belajar siswa. Dengan adanya berbagai cara guru mengajar akan menimbulkan berbagai macam persepsi diantara siswa yang satu dengan yang lainnya. Persepsi siswa terhadap kompetensi profesional mengajar guru ekonomi perlu diketahui, karena persepsi seseorang terhadap suatu objek akan sangat menentukan perilaku orang tersebut terhadap objek yang dimaksud. Hal ini sesuai dengan pendapat Robins (1996:124) yang mengatakan bahwa, perilaku orang-orang didasarkan pada persepsi mereka mengenai apa realitas itu, bukan mengenai realitas itu sendiri. Dunia seperti yang dipersepsikan adalah dunia yang penting bagi segi perilaku. Berdasarkan pengamatan penulis yang telah menjalani Program Pengalaman Lapangan (PPL) selama kurang lebih 3 bulan di SMA Negeri 10 Kota Jambi, siswa siswi disana sering memberikan persepsi yang berbeda-beda pada setiap guru ekonomi tersebut mengajar. Ada diantara mereka yang memberikan persepsi yang positif maupun persepsi yang negatif terhadap kompetensi profesional mengajar guru saat guru ekonomi tersebut mengajar. Dan adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui persepsi siswa tentang kompetensi profesional mengajar guru kelas X1 IPS pada matapelajaran ekonomi di SMA Negeri 10 Kota Jambi 2) Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X1 IPS pada matapelajaran ekonomi di SMA Negeri 10 Kota Jambi 3) Untuk mengetahui hubungan persepsi siswa tentang kompetensi profesional mengajar guru dengan hasil belajar siswa kelas X1 IPS pada matapelajaran ekonomi di SMA Negeri 10 Kota Jambi.
5
METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian ex post facto dan bersifat korelasional yakni bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih. Sugiyono (2012:98) korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan populasi sebanyak 123 dengan sampel yang merupakan siswa kelas XI IPS SMA Negeri 10 Kota Jambi yang berjumlah 94 siswa yang diambil secara acak dari 3 kelas, terdiri dari XI IS1 (34 Orang), XI IS2 (30 Orang), dan XI IS3 (30 Orang). Teknik pengumpulan data dengan menggunakan instrument angket atau koesioner. Angket disusun berbentuk daftar pernyataan dengan beberapa indikator. Adapaun indikator yang digunakan untuk mengukur Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Mengajar Guru Ekonomi
yakni (1) Merencanakan sistem pembelajaran, (2)
Melaksanakan sistem pembelajaran, (3) Mengevaluasi sistem pembelajaran, (4) Mengembangkan sistem pembelajaran. Sedangkan untuk Hasil Belajar siswa diambil dari nilai ujian mid semester siswa. Proses pengumpulan data dilakukan dengan menyebar angket kepada seluruh responden, kemudian setelah beberapa saat angket tersebut ditarik kembali. Setelah angket terkumpul, angket ditabulasi dan dianalisis. Untuk menganalisis data, digunakan aplikasi komputer SPSS 16.0.
HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil analisis angket penelitian dari variabel persepsi siswa tentang kompetensi profesional mengajar guru ekonomi menunjukkan bahwa penyebaran skor minimum dan maksimum yang dicapai masing-masing adalah 70 dan 123. Sementara itu, skor rata-rata (mean) sebesar 102,98, variansi 149,31 dan simpangan baku (std.deviation) sebesar 12,219. Dan persepsi siswa tentang kompetensi profesional mengajar guru ekonomi digolongkan menjadi lima tingkatan yaitu: Kategori sangat baik persepsi siswa tentang kompetensi profesional mengajar guru ekonomi yaitu diantara interval 112-123 sebesar 31% sebanyak 29 siswa, Kategori baik persepsi siswa tentang kompetensi profesional mengajar guru ekonomi yaitu diantara interval 100-111 sebesar 32% sebanyak 30 siswa, Kategori cukup baik persepsi siswa tentang kompetensi profesional mengajar guru ekonomi yaitu diantara
6
interval 88-99 sebesar 24% sebanyak 23 siswa, Kategori kurang baik persepsi siswa tentang kompetensi profesional mengajar guru ekonomi yaitu diantara interval 76-87 sebesar 11% sebanyak 10 siswa, Kategori kurang baik sekali persepsi siswa tentang kompetensi profesional mengajar guru ekonomi yaitu diantara interval 64-75 sebesar 2% sebanyak 2 siswa. Hal ini sesuai dengan tabel 4.2 di bawah ini: Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Mengajar Guru Ekonomi No Interval Nilai Frekuensi Kategori Persentase 1 112-123 29 sangat baik 31% 2 100-111 30 baik 32% 3 88-99 23 cukup baik 24% 4 76-87 10 kurang baik 11% 5 64-75 2 kurang baik sekali 2% Jumlah 94 100% Berdasarkan analisis hasil belajar yang diperoleh siswa setelah melaksanakan pelajaran, diperoleh skor minimum dan maksimum yang dicapai dalam variabel ini adalah 70 dan 95. Hasil perhitungan distribusi skor tersebut menghasilkan nilai ratarata sebesar 82,44, variansi sebesar 46,765 dan simpangan baku sebesar 6,838. Dan hasil belajar digolongkan menjadi lima tingkatan yaitu : Kategori sangat tinggi hasil belajar yaitu diantara interval 90 – 95 sebesar 18% sebanyak 17 siswa, Kategori tinggi hasil belajar yaitu diantara interval 84 – 89 sebesar 27% sebanyak 25 siswa, Kategori sedang hasil belajar yaitu diantara interval 78 – 83 sebesar 27% sebanyak 25 siswa. Kategori rendah hasil belajar yaitu diantara interval 72 – 77 sebesar 28% sebanyak 26 siswa, Kategori sangat rendah hasil belajar yaitu diantara interval 66 – 71 sebesar 1 % sebanyak 1 siswa. Hal ini sesuai dengan tabel 4.4 di bawah ini: Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pada Matapelajaran Ekonomi No Interval Nilai Frekuensi Kategori Persentase 1 90-95 17 sangat tinggi 18% 2 84-89 25 tinggi 27% 3 78-83 25 sedang 27% 4 72-77 26 rendah 28% 5 66-71 1 sangat rendah 1% Jumlah 94 100% Dalam penelitian Uji normalitas instrumen ini pengujian data menggunakan bantuan SPSS 16.0. Dan hasilnya menunjukkan bahwa perhitungan data variabel persepsi siswa tentang kompetensi profesional mengajar guru signifikansi (sig) lebih
7
besar jika dibandingkan dengan harga
(0,05) yaitu sig: 0,472 > 0,05. Hal ini berarti
bahwa data yang diperoleh pada variabel persepsi siswa tentang kompetensi profesional mengajar guru ekonomi berdistribusi normal. Tabel 4.5 Test Statistics Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Mengajar Guru (X) X 37.936a 38 .472
Chi-Square df Asymp. Sig.
Selanjutnya, perhitungan data untuk variabel hasil belajar ekonomi signifikansi (sig) lebih besar jika dibandingkan dengan harga
(0,05) yaitu sig: 0,201
> 0,05. Hal ini berarti bahwa data yang diperoleh pada variabel hasil belajar ekonomi berdistribusi normal. Tabel 4.6 Test Statistics Variabel Hasil Belajar Siswa ( Y ) Y 23.872a 19 .201
Chi-Square df Asymp. Sig.
Uji homogenitas data dilakukan untuk melihat apakah data yang digunakan mempunyai varian sama atau tidak. Dalam penelitian ini pengujian data menggunakan bantuan SPSS 16.0. Adapun ketentuan data dikatakan homogen atau sama apabila nilai sig (signifikansi) atau probabilitas > 0,05 . Dan hasil perhitungan uji Homogenitas menunjukkann bahwa nilai signifikasinya 0,440 > 0,05 sudah tepat dan dapat diterima. Hal ini sesuai dengan ketentuan uji homogenitas yaitu apabila nila probalitas > 0,05 maka data adalah homogen. Tabel 4.7 Test Of Homogeneity Of Variances Levene Statistic 1.027
a
df1
df2
Sig.
16
74
.440
8
Perhitungan uji hipotesis menunjukkan r
xy
= 0,432. Sehingga hubungan
persepsi siswa tentang kompetensi profesional mengajar guru dengan hasil belajar siswa dapat disimpulkan memiliki korelasi dengan interpretasi cukup. Tabel 4.8 Uji Hipotesis: Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Mengajar Guru (X) Dengan Hasil Belajar (Y) X
X
Y
1
.432**
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.000
N 94 94 Y Pearson .432** 1 Correlation Sig. (2-tailed) .000 N 94 94 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Selanjutnya tingkat signifikansi antara variabel persepsi siswa tentang kompetensi profesional mengajar guru dengan hasil belajar ( sig. 0,000 < 0,05 ) hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima adanya hubungan positif yang signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional mengajar guru dengan hasil belajar siswa. Cara lain yang digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi uji t adalah dengan membandingkan nilai thitung sebesar 4,601 dengan ttabel dengan dk = n-1 = 94-1 = 93. Bila taraf kesalahan 5% untuk uji dua fihak, maka harga ttabel = 1,980 (lampiran tabel nilai distribusi t). Berarti t
hitung
lebih besar t
tabel
(4,601 > 1,980). Dengan
demikian koefisien korelasi yang ditemukan adalah signifikan yaitu dapat digeneralisasikan ke seluruh populasi. Tabel 4.9 Tingkat Signifikansi Korelasi Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant)
B
Std. Error
57.512
5.455
X .242 a. Dependent Variable: Y
.053
Standardized Coefficients Beta .432
t
Sig.
10.543
.000
4.601
.000
9
PEMBAHASAN Penelitian ini mengenai hubungan persepsi siswa tentang kompetensi profesional mengajar guru dengan hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 10 Kota Jambi. Penelitian ini dibagi menjadi tiga rumusan masalah, yaitu (1) Bagaimana persepsi siswa tentang kompetensi profesional mengajar guru kelas XI IPS pada matapelajaran ekonomi di SMA Negeri 10 Kota Jambi, (2) Bagaimana hasil belajar siswa kelas XI IPS pada matapelajaran ekonomi di SMA Negeri 10 Kota Jambi, (3) Adakah hubungan persepsi siswa tentang kompetensi profesional mengajar guru dengan hasil belajar siswa kelas XI IPS pada matapelajaran ekonomi di SMA Negeri 10 Kota Jambi. Untuk rumusan masalah pertama, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa tentang kompetensi profesional mengajar guru kelas XI IPS pada matapelajaran ekonomi di SMA Negeri 10 Kota Jambi. Dari deskriptif data diperoleh skor tertinggi 123, skor terendah 70, standar deviasi adalah 12,219, variansi 149,311 dan nilai rata-rata (mean) 102,98. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai persepsi siswa tentang kompetensi profesional mengajar guru kelas XI IPS pada matapelajaran ekonomi di SMA Negeri 10 Kota Jambi diperoleh rata-rata tingkat persepsi siswa sebesar 102,98 adalah termasuk kategori persepsi baik, ini berarti persepsi siswa tentang kompetensi profesional mengajar guru kelas XI IPS pada matapelajaran ekonomi di SMA Negeri 10 Kota Jambi adalah tepat dan sesuai dengan persepsi siswa yang positif. Sedangkan untuk rumusan masalah kedua, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa kelas XI IPS pada matapelajaran ekonomi di SMA Negeri 10 Kota Jambi. Dari deskriptif data diperoleh skor minimum dan maksimum yaitu 70 dan 95. variansi sebesar 46,765 dan simpangan baku sebesar 6,838 dan nilai rata-rata (mean) sebesar 82,44. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh rata-rata hasil belajar siswa sebesar 82,44 adalah termasuk kategori hasil belajar yang sedang, ini berarti hasil belajar dapat didiukur dan sukses. Selanjutnya untuk rumusan masalah ketiga, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan persepsi siswa tentang kompetensi profesional
10
mengajar guru dengan hasil belajar siswa kelas XI IPS pada matapelajaran ekonomi di SMA Negeri 10 Kota Jambi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh nilai r xy = 0,432 dan dengan kategori cukup kuat. Nilai tersebut memberikan pengertian bahwa 43,2% hasil belajar dipengaruhi oleh persepsi siswa sementara 56,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Sementara itu, untuk pengujian hipotesis apakah koefisien korelasi hasil perhitungan tersebut signifikan maka perlu dibandingkan dengan r tabel dengan taraf signifikan 5%. Sehingga sig = t ketentuan sig t
hitung
>t
tabel
hitung
= 4,601 dengan
= 4,601 > 1,980. H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa adanya hubungan signifikan persepsi siswa tentang kompetensi profesional mengajar guru dengan hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 10 Kota Jambi.
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang “ hubungan persepsi siswa tentang kompetensi profesional mengajar guru dengan hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 10 Kota Jambi”, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1 ) Persepsi siswa tentang kompetensi profesional mengajar guru kelas XI IPS pada matapelajaran ekonomi di SMA Negeri 10 Kota jambi termasuk kategori baik . 2) Hasil belajar siswa kelas XI IPS pada matapelajaran ekonomi di SMA Negeri 10 Kota Jambi termasuk kategori sedang. 3) Adanya hubungan persepsi siswa tentang kompetensi profesional mengajar guru dengan hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 10 Kota Jambi termasuk tingkat hubungan cukup kuat. Untuk meningkatkan hasil belajar dapat diberikan saran sebagai berikut : 1) Kepada siswa diharapkan untuk mempertahankan dan lebih
meningkatkan lagi
persepsi siswa tentang kompetensi profesional mengajar guru ekonomi dan memberikan perhatian yang lebih kepada guru yang mengajar di kelas sehingga hasil belajar meningkat dan baik. 2) Guru dan siswa merupakan faktor penting dalam pembelajaran. Kepada pihak sekolah khususnya guru agar lebih memperhatikan dan meningkatkan kompetensi guru, khususnya kompetensi profesional mengajar guru.
11
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya.
Ihsan, Fuad. 2008. Dasar-dasar kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana, N dan A. Rivai. 1989. Media pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo Anggota IKAPI
Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Pasal 3 Tentang Pendidikan Nasional.