PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII SMPN 28 TEBO JAMBI Sugesti Hartati ¹⁾, Erman Har²⁾, dan Wince Hendri³⁾ ¹⁾Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected] ²⁾Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta Abstract This study aimed to compare the results of studying biology at 1) Cognitive aspects, 2) aspects Affective and Psychomotor using learning models Contextual Teaching and Learning by Problem Solving class VII SMP 28 Tebo Jambi school year 2014/2015. The population in this study were all students of class VII totaling 41 people. A class where the experiment 1 (Contextual Teaching and Learning) and class B experiment 2 (Problem Solving). Based on data analysis 1) the average value of the experimental class 2 (Problem Solving) 70.5 and the experimental class 1 (Contextual Teaching and Learning) 57.63. 2) Affective and Psychomotor assessment also found that differences in the average value Affective experimental class 2 (Problem Solving) 76.30 and experimental class 1 (Contextual Teaching and Learning) 75.67 while the average value Psychomotor experimental class 2 (Problem Solving ) 71.8 and the experimental class 1 (Contextual Teaching and Learning) 60.66. 3) the value of t = -2262 and Sig.p = 0.030 with a significance level df = 37 = 0.05 means Sig.p = 0.030 <0.05 then H₁ accepted that there are differences in learning outcomes of students who are taught using learning models Contextual Teaching and Learning by Problem Solving. 4) and it can be concluded that using the learning outcomes of Problem Solving learning model is better than the result of learning using learning models Contextual Teaching and Learning in the ecosystem material. Keywords: Learning model Contextual Teaching and Learning, Problem Solving, Learning outcomes dalam Ngalimun (2012:7) menyatakan
Pendahuluan
bahwa
Model pembelajaran merupakan
setiap
model
pembelajaran
salah satu pendekatan dalam rangka
mengarah kepada desain pembelajaran
mensiasati perubahan tingkah laku
untuk
membantu
sedemikian
yang mana di ungkapkan oleh Joyce 1
rupa
peserta
didik
sehingga
tujuan
pembelajaran
tercapai.
Berdasarkan
menemukan sebuah permasalahan dan
dengan guru mata
memecahkannya menjadi pengetahuan
pelajaran IPA di SMPN 28 Tebo Jambi
baru. Jadi, pembelajaran seperti itu
pada tanggal 9 Februari 2015, pada saat
kurang merangsang daya pikir siswa
proses
sudah
untuk menyikapi suatu permasalahan
model
karena
hasil wawancara
pembelajaran
menggunkan
guru
beberapa
siswa
tidak
dilatih
untuk
pembelajaran, tetapi tidak terlaksana
mampu menghadapi dan memecahkan
dengan baik karena keterbatasan waktu
permasalahan
yang
serta persiapan. Pada saat proses
dilingkungannya
secara
pembelajaran guru jarang mengaitkan
Kondisi
materi pembelajaran dengan kehidupan
menyebabkan
sehari-hari,sehingga
jarang
memahami materi pelajaran dan tujuan
masalah-masalah
pembelajaran tidak tercapai dengan
yang mungkin terjadi di sekitarnya dan
baik. Akhirnya hasil belajar siswa
siswa tidak dituntut berfikir aktif,
banyak yang tidak mencapai Kriteria
kreatif dan kritis dalam pembelajaran,
Ketuntasan Minimum (KKM) 70 .Hal
sehingga
ini dapat dilihat dari nilai rata-rata
dihadapkan
pada
siswa
pembelajaran
tidak
menantang kemampuan siswa untuk
seperti siswa
terjadi terampil.
inilah
yang
tidak
mampu
Ulangan Harian siswa sebagai berikut.
Tabel 1 : Nilai rata-rata Ulangan Harian siswa kelas VII SMPN 28 Tebo Jambi Tahun Pelajaran 2014/2015 No Kelas Jumlah siswa Nilai rata-rata 1 VII.a 20 45 2
VII.b 21 50 Jumlah 41 95 Nilai rata-rata siswa 47,5 Sumber : Guru IPA kelas VII SMPN 28 Tebo 2
Salah satu model pembelajaran yang
pengetahuan yang dimilikinya dengan
dapat
penerapannya dalam kehidupan mereka
meningkatkan
peserta
didik
kreativitas
adalah
model
sebagai
anggota
keluarga
dan
pembelajaran Contextual Teaching and
masyarakat. Sedangkan Pembelajaran
Learning ataupun Problem Solving.
dengan
Pembelajaran Contextual
Teaching
merupakan salah satu usaha untuk
adalah pembelajaran
meningkatkan dan memperbaiki kinerja
and Learning yang
menekankan
Solving
proses
berpikir serta sikap kreatif dilakukan
keterlibatan siswa secara penuh untuk
secara sistematik dengan memusatkan
dapat
yang
perhatian kepada permasalahan yang
dan menghubungkannya
ada pada saat proses pembelajaran.
menemukan
dipelajari dengan
situasi
sehingga dapat
kepada
model Problem
materi
kehidupan
nyata
Menurut
mendorong siswa
untuk
Problem Solving adalah mencari atau
dalam
menemukan
cara
(menemukan
pola,
menerapkannya
kehidupan mereka. Menurut menyatakan
Aqib bahwa
Ngalimun
(2012:164)
penyelesaian aturan,
atau
(2013:4)
algoritma). Hal ini sejalan dengan
Pendekatan
penelitian relevan dari Yuta Alan Sahri
Contextual Teaching and Learning
dengan
(CTL) merupakan konsep belajar yang
Pembelajaran
membantu guru mengaitkan antara
and Learning Dalam Pembelajaran
materi yang diajarkan dengan situasi
Biologi Siswa Kelas VII SMP Pertiwi 1
dunia nyata siswa dan mendorong
Padang” yang dapat meningkatkan
siswa
hasil
membuat
hubungan
antara 3
judul
belajar
”Penerapan Contextual
siswa
Model Teaching
begitu
juga
penelitian dari Utari Permata Sari
dengan Problem Solving Siswa Kelas
tentang pembelajaran Problem Solving
VII SMPN 28 Tebo Jambi “ . Tujuan
yang berjudul ”Pengaruh Pemberian
penelitian ini adalah untuk mengetahui
Tugas Rumah dalam Bentuk Problem
perbandingan hasil belajar biologi yang
Solving
menggunakan
Terhadap Hasil Belajar
Biologi Siswa Kelas VII SMP 3 Padang”
yang
meningkatkan
model
pembelajaran
Contextual Teaching and Learning
hasilnya
dapat
dengan Problem Solving pada 1) aspek
belajar
siswa.
Kognitif. 2) Afektif, dan Psikomotor
hasil
Berdasarkan dari uraian diatas penulis
siswa kelas VII SMPN 28 Tebo Jambi.
tertarik untuk membandingkan dua
Metodologi
model
tersebut.
penulis
Penelitian ini akan dilaksanakan
mengambil judul penelitian tentang
pada bulan april semester genap Tahun
“Perbandingan Hasil Belajar
ajaran 2014/2015 dikelas VII SMPN 28
Menggunakan
Maka
Model
Biologi
pembelajaran
Tebo Jambi.
Contextual Teaching and Learning Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Group Eksperimen 1 CTL Eksperimen 2 Problem solving Sumber : Lufri (2007:69-70)
Perlakuan X Y
Posttest T T
Keterangan. X : Perlakuan yang diberikan model pembelajaran CTL. Y : Perlakuan yang diberikan model pembelajaran Problem Solving T : Tes akhir pada kelas sampel Populasi dalam penelitian ini adalah
Tabel 3.2 Populasi siswa kelas VII SMP 28 Tebo Jambi No Kelas Jumlah siswa 1 A 20 orang
seluruh siswa kelas VII SMPN 28 Tebo jambi yang berjumlah 41 orang. 4
eksperimen
2 B 21 orang Jumlah 2 kelas 41 orang Sumber : Guru IPA kelas VII SMPN 28
1
(CTL)
eksperimen 2 (Problem Solving). d. Mempersiapkan
Tebo Jambi Teknik
pengambilan
Rencana
Pembelajaran (RPP).
sampel
e. Menyiapkan
penelitian ini adalah Total Sampling
bahan
(penelitian populasi). Dimana kelas A
media
eksperimen 1 (CTL) dan kelas B
dalam pembelajaran.
eksperimen
2
(Problem
dan
untuk
ajar
kesiapan
dan siswa
f. Membuat kisi-kisi soal dan soal-
Solving).
soal uji coba.
Secara umum penelitian terdiri dari tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap
g. Mempersiapkan soal tes.
pelaksanaan, dan tahap evaluasi.
h. Menentukan validitas, daya beda, indeks kesukaran dan reabilitas
1. Tahap persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
a. Menentukan tempat penelitian.
Pelaksanaan
b. Membuat proposal penelitian.
menetapkan
ini
dilakukan pada dua kelas yaitu kelas
c. Menentukan populasi dan sampel serta
penelitian
eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2
kelas
dengan perlakuan berbeda.
5
Bagan.1 Rencana Pembelajaran Pada Kelas eksperimen 1 (CTL) Guru
Siswa
Kel 1
Kel.3
Kel.2
Kel.4
1. Kontruktivisme
2. Inquiry
5.Tahap Pemodelan
3.Tahap Bertanya
4. Tahap Masyarakat Belajar
6. Tahap Refleksi
7.Penilaian yang sebenarnya
Hasil Belajar
Bagan rencana pembelajaran Contextual Teaching and Learning
6
Bagan 2. Rencana Pembelajaran kelas eksperimen 2 (Problem Solving) Guru
Siswa
Kel 1
Kel.3
Kel.2
Kel.4
1. Orientasi
siswa pada masalah
2.Mengorganisasi siswa dalam belajar
3.Membimbing penyelidikan siswa secara mandiri maupun kelompok
4.Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
6. Penutup
1.guru member kuis tentang materi yang telah dipelajari.
Hasil belajar
Bagan Rencana Pembelajaran Problem Solving
7
Hasil dan Pembahasan
cukup dan tinggi yang akan digunakan
Berdasarkan analisis uji coba soal dan
sebagai instrument dalam pengambilan
perhitungan Validitas, analisis indeks
data sampel tes hasil belajar di SMPN
tingkat kesukaran soal, daya beda soal
28 Tebo. Dari hasil
dan reliabilitas maka dari 40 butir soal
telah dilakukan pada kedua kelas
yang telah diuji ke SMPN Satu Atap
sampel, hasil penilaian rata-rata pada
Jati Belarik, maka penulis mengambil
aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotor
20 butir soal yang memiliki kriteria
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
penelitian yang
Tabel. 4.1 Nilai rata-rata kedua kelas sampel pada aspek Kognitif, Afektif, Psikomotor dan Simpangan baku Kelas
Nilai rata-rata dan simpangan baku kedua kelas sampel Kognitif Afektif Psikomotor S S² 57,63 75,67 60,66 17,11 292,75 70,5 76,30 71,8 17,45 304,50
Eksperimen 1 (CTL) Eksperimen 2 (PS)
Sumber:data primer dari hasil penelitian pada kelas sampel Dari tabel 4.1 terlihat bahwa nilai rataPenilaian pada aspek Afektif dan rata kedua sampel, simpangan baku
Psikomotor siswa pada kedua kelas
kedua
kelas
sampel menunjukan perbedaan yaitu
Solving)
nilai rata-rata kelas eksperimen 2
memiliki nilai rata-rata yang lebih
(Problem Solving) 76,30 dan kelas
tinggi dari pada kelas eksperimen 1
eksperimen 1 (Contextual Teaching
(Contextual Teaching and Learning).
and
Nilai rata-rata kelas eksperimen 2
Afektif.
(Problem Solving) 70,5 sedangkan
Psikomotor
kelas
eksperimen 2 (Problem Solving) 71,8
kelas
eksperimen
sampel, 2
pada
(Problem
eksperimen
1
(Contextual
Teaching and Learning) 57,63.
Learning)
75,67
Sedangkan nilai
pada pada
rata-rata
aspek aspek kelas
dan kelas eksperimen 1 (Contextual Teaching and Learning) 60,66. 8
Berdasarkan
uji
normalitas
dan Ltabel
yang dilakukan, maka didapat harga L0
pada taraf nyata = 0,05
seperti terlihat pada tabel 4.2
Tabel 4.2 Hasil uji normalitas kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 Kelas N L0 Lt Keterangan Eksperimen 1 (CTL) 19 0,05 0,1116 0,195 Normal Eksperimen 2 (Problem Solving) 20 0,05 0,1554 0,190 Normal Sumber : Data primer tes akhir siswa pada kelas sampel Bedasarkan dari tabel 4.2 terlihat
(Problem Solving) memiliki L0 < Lt,
bahwa
berarti data terdistribusi normal.
hasil
uji
normalitas
kelas
eksperimen 1 (Contextual Teaching
Uji homogenitas menggunakan
and Learning) dan kelas eksperimen 2
uji F. Uji homogenitas terlihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil uji homogenitas data kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2 Kelas α Fhitung Ftabel Keterangan Eksperimen 1 (CTL) 0,05 1,040 2,16 Homogen Eksperimen 2 (Problem Solving) Sumber : Data primer tes akhir siswa pada kelas sampel Dari tabel 4.3 terlihat bahwa hasil uji
eksperimen
homogenitas dari kedua kelas adalah
memiliki varians yang homogen. uji
Fhitung < Ftabel
hipotesis sampel digunakan uji t.
yang berarti kelas
1
dan
eksperimen
Tabel 4.4 Hasil uji t kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2 dengan SPSS.16 Group statistics
Nilai eksperimen
kelas eksperimen
N
19
Mean/ rata-rata 57.63
Std. Deviation/ standar deviasi 17.589
Std. Error Mean/ standar kesalahan 4.035
eksperimen 1 (CTL) eksperimen 2 (PS)
20
70.50
17.911
4.005
9
2
Independent Samples Test
N i l a i t e s
Equal variances assumed Equal variances not assumed
Levenes test for equality of varians F Sig.
t
df
.322
-2.262
-2.263
.574
t-test for Equality of means/ uji t untuk kesetaraan
Mean Differe nce
37
Sig. (2tail ed) .030
36.95
.030
Dari Tabel 4.4 terlihat hasil uji t kelas eksperimen
1
dan
eksperimen
-12.868
Std.er ror Differ ence 5.688
95% convidence interval of the Difference Lower Upper -24.393 -1.344
-12.868
5.685
-24.388
-1.349
1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa
2
yang
diajarkan
menggunakan
didapatkan hasil analisis t = -2,262 dan
model
Sig p = 0,030 dengan dk = 37 taraf
Solving 70,5 sedangkan model yang
signifikan (α) = 0,05 ini berarti Sig.p =
diajarkan
0,03 < 0,05. Dengan demikian H1
pembelajaran Contextual Teaching
diterima Berarti dapat disimpulkan
and Learning 57,63.
bahwa terdapat perbedaan hasil belajar
pembelajaran
menggunakan
2. Berdasarkan
Problem
model
pada pengamatan
yang diajarkan menggunakan model
aspek Afektif dan Psikomotor kelas
Contextual Teaching and Learning
eksperimen 2 (Problem Solving)
dengan Problem Solving.
dengan eksperimen 1 (Contextual
Kesimpulan
Teaching and Learning) terdapat
Berdasarkan hasil penelitian
perbedaan nilai rata-rata yaitu kelas
yang penulis lakukan, maka dapat
eksperimen 2 (Problem Solving)
disimpulkan bahwa
76,30 10
dan
eksperimen
1
(Contextual Learning) Afektif,
Teaching
and
and
75,67
pada
aspek
ekosistem
sedangkan
pada
aspek
Daftar Pustaka
Psikomotor kelas eksperimen 2
eksperimen 1 (Contextual Teaching and Learning) 60,66. data
pada
materi
Aqib, Zainal. 2013. Model-model Media, dan Strategi Pembelajaran Kontektual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya.
(Problem Solving) 71,8 dan kelas
3. Analisis
Learning
Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasardasar Evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
menggunakan
SPSS.16 di dapatkan t = -2.262 dan Arsyad,
Azhar.
2005.
Media
Sig.p = 0.030 dengan dk = 37 taraf Pembelajaran. Jakarta: Gravindo signifikan = 0,05 berarti Sig.p = Persada. 0.030 < 0,05 maka H1 diterima
menggunakan model pembelajaran
Alan, Yuta . 2014. Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning ( CTL) Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas VII SMP Pertiwi 1 Padang. Tidak di Publikasikan.
Contextual Teaching and Learning
Hamalik, Oemar. 2012. Proses Belajar
dengan Problem Solving.
Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
yaitu belajar
terdapat siswa
perbedaan yang
hasil
diajarkan
4. Hasil belajar yang menggunakan model
pembelajaran
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran
Problem
Inovatif. Medan : Media
Solving lebih baik dari hasil belajar yang
menggunakan
Persada.
model
Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
pembelajaran Contextual Teaching
Lufri. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi Teori,Praktek,dan 11
Penelitian.Padang:Universitas Negeri Padang.
dan Praktiknya. Aksara
Jakarta:
Bumi
Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Presisindo.
Sukiman. 2012. Pengembangan Sistem Evaluasi. Yogyakarta: Insan Madani. Jakarta: Bumi Aksara
Permata, Utari. 2014. Pengaruh Pemberian Tugas Rumah Dalam Bentuk Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP 3 Padang. Tidak di Publikasikan.
Sudjana.
Metode
Statistika.
Bandung: Tarsito Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Jogjakarta: Ar – Ruzz Media.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktorfaktor Yang Mempengaruhi.Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiono. Kuantatif,
Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Evaluasi pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada. Sukardi. 2012. PenelitianPendidikan
2005.
2010.
Metode Penelitian
Kualitatif.
Bandung:
Alfabeta. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Jakarta: Prenada Media Group.
Metodologi Kompetensi
12