Title
SKRIPSI : Relationship between Learning Styles with Student Learning Achievement Stikes Hang Tuah Surabaya Reni Wahyu Virgianti, Wiwiek Liestyaningrum, M.Kep ABSTRACT
Learning styles associated with how children learn, as well as the preferred way of learning. Learning styles are consistent way done by a student in capturing stimuli or information, how to remember, think, and solve problems. To improve the quality of learning expected someone capable of using appropriate learning style in order to achieve satisfactory results. While the determinants of learning achievement is the result of each activity and learning. Indicators determination can be seen from the results obtained GPA student This study aims to analyze the relationship between learning styles and academic achievement of nursing students Stikes Hang Tuah Surabaya. , This research used observational analytical with used cross sectional approach. The independent variable is the learning style and the dependent variable is the learning achievement. Samples were taken by simple random sampling technique obtained 83 respondents are nursing students Stikes Hang Tuah Surabaya level 2. The data was collected using questionnaires and documentation. Data analysis using Chi-square test with significance level ρ ≤ 0.05. The results showed there is a relationship between learning styles and academic achievement of students Stikes Hang Tuah Surabaya (ρ = 0.02) that of the sample 83 respondents there were 31 respondents (36.9%) using Digital Auditory learning style, 19 respondents (23.8 %) using Visual learning style, 14 respondents (16.7%) use learning styles Bimodal, 10 respondents (11.9) using Auditory learning style, and 9 respondents (10.7) using kinesthetic learning style while as many as 55 out of 83 respondents respondents (66.3%) received 2.76 to 3.00 GPA, 22 respondents (26.5%) received 3.01 to 3.50 GPA, and 6 respondents (7.1%) who obtain a GPA of 3.51 to 4 , 00 The implications of this study indicate that the digital auditory learning style tend to be used on students Stikes Hang Tuah Surabaya. therefore it should be the method used to use digital strategy auditory learning style so that the results obtained become better students. Keyword
: Learning Style, Learning Achievement
Pendahuluan Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Ini berarti berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami mahasiswa baik ketika ia berada di kampus maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri ( Syah, 2005). Belajar merupakan suatu
perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk (Purwanto, 2006). Setiap mahasiswa untuk lebih memahami materi yang diterima mereka dapat menggunakan gaya belajar yang sesuai dengan tingkah lakunya. Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang
mahasiswa dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berpikir, dan memecahkan soal (S. Nasution, 2008). Gaya belajar juga dapat diartikan sebagai cara yang cenderung dipilih seseorang untuk menerima informasi dari lingkungan dan memproses informasi tersebut (Riyanto, 2010). Setiap mahasiswa memiliki gaya belajar masing-masing, dengan gaya belajar yang sesuai diharapkan mendapat hasil yang maksimal. Hasil belajar mahasiswa yang melakukan proses belajar disebut juga dengan prestasi belajar. Prestasi belajar merupakan indikator penentuan kompetensi mahasiswa dalam gaya belajarnya. Keberhasilan dalam pembelajaran tergantung pada proses belajar mahasiswa. Mahasiswa memiliki gaya atau kebiasaan yang timbul dari diri sendiri yang menyebabkan mahasiswa untuk melakukan kegiatan atau perilaku untuk meraih citacita dan hal baru. Prestasi yang tinggi dapat diraih dengan gaya belajar yang sesuai sehingga hasil yang didapatkan maksimal. Prestasi mahasiswa selama belajar di Perguruan Tinggi diperoleh setiap semester dalam bentuk Indeks Prestasi (IP). Berdasarkan hasil observasi terhadap mahasiswa keperawatan Stikes Hang Tuah Surabaya tingkat 2 didapatkan hasil IPK yang didapatkan mahasiswa tidak ada yang mendapat predikat pujian/cumlaude, gaya belajar yang cenderung digunakannya pada anak yang memperoleh IPK < 2,50 gaya auditori, sedangkan anak yang memperoleh IPK > 2,50 cenderung menggunakan gaya belajar visual. Berikut ini merupakan hasil penelitian sebelumnya mengenai gaya belajar dan prestasi belajar. Rina Fitria Kusumayanti (2009) mengenai gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar akutansi menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X Program Keahlian Akuntansi SMKN 2
Magelang yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,454. Demikian juga penelitian yang dilakukan oleh Afrizal (2009) yang menyebutkan terdapat pengaruh positif dan signifikan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik secara bersama-sama terhadap prestasi belajar akuntansi keuangan siswa kelas X program keahlian akuntansi SMKN 1 Depok yang ditunjukkan dengan R2 =0,155. Kriteria IP yang yang ada di Stikes Hang Tuah terdiri dari 3 tingkat yaitu: IPK 2,763,00 dengan predikat memuaskan, IPK 3,013,50 dengan predikat sangat memuaskan, IPK 3,51-4,00 dengan predikat cumlaude. Setelah melakukan observasi dan wawancara di Mahasiswa Stikes Hang Tuah Surabaya prodi S1 tingkat 2 pada tanggal 6 April 2015 diambil sampel acak sebanyak 10 mahasiswa. Dilihat dari indeks prestasinya, IPK 2,00-2,50 dengan presentasi 80% sebanyak 8 anak, dan IPK 2,76-3,00 dengan presentasi 20% sebanyak 2 anak. Dari 10 anak diperoleh hasil 8 anak cenderung menggunakan gaya belajar visual, dan 2 anak cenderung menggunakan gaya belajar auditori, sedangkan pada survey awal gaya belajar kinestetik dan digital auditori cenderung tidak ada yang menggunakannya. Namun sampai saat ini belum ada penelitian yang menjelaskan bagaimana hubungan gaya belajar dengan prestasi belajar. Perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain : faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern), faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor ekstern), dan faktor pendekatan belajar yaitu salah satunya adalah gaya belajar. Kebiasaan belajar yang baik dan disiplin diri harus dimiliki, selain itu kebutuhan untuk berprestasi tinggi dan berdaya saing tinggi harus selalu ditanamkan. Gaya belajar yang digunakan mahasiswa sangat diperlukan untuk meningkatkan prestasi belajar pada
mahasiswa. Prestasi belajar merupakan tolak ukur dalam menentukan keberhasilan dari gaya belajar yang digunakan, semakin tinggi nilai yang diperoleh menggambarkan bahwa gaya belajar yang digunakan mahasiswa sudah sesuai. Dengan gaya belajar yang dimiliki diharapkan prestasi belajar yang didapatkan mahasiswa menjadi lebih baik dari sebelumnya, serta mahasiswa mampu mengunakan gaya belajar yang dimilikinya dengan baik. Jika hal ini dilakukan maka keberhasilan lebih mudah untuk dicapai (Sari, 2010). Apabila gaya belajar yang digunakan tidak sesuai dengan dirinya maka prestasi yang didapat akan tidak maksimal. Sebagai mahasiswa, belajar merupakan suatu kewajiban untuk menjadi sukses dimasa depan. Setiap mahasiswa memiliki gaya belajar masing-masing untuk mencapai nilai yang memuaskan. Keberhasilan belajar tergantung pada proses serta gaya belajar mahasiswa tersebut. Keberhasilan dari proses belajar itu sendiri dilihat dari prestasi belajar yang telah diraih (nilai indeks prestasi). Secara institusional, belajar dipandang sebagai proses validasi terhadap penguasaan atas meteri-materi yang telah dipelajari (Muhibbin, 2009). Untuk mengoptimalkan gaya belajar mahsiswa memerlukan sebuah inofasi yang bertujuan untuk meningkatkan prestasinya kemudian menjadikan belajar menjadi hal yang menyenangkan. Pada mahasiswa, lingkungan, teman sebaya, serta motivasi yang timbul semakin kuat karena apabila ada kesulitan dalam belajar dia dapat meminta bantuan dari sekelilingnya. Dengan adanya bantuan dari sekelilingnya mahasiswa akan mampu menyelesaikan kesulitan yang dihadapinya, serta dapat memilih gaya belajar yang sesuai pada dirinya. Mahasiswa diharapkan mampu menggunakan salah satu gaya belajar yang sesuai dengan pribadi masing-masing guna mencapai prestasi atau nilai yang
memuaskan serta mahasiswa dapat mengetahui gaya yang cenderung digunakannya dalam melakukan pembelajaran. Metode Pada penelitian ini menggunakan metode desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, teknik yang dipakai cross sectional peneliti melakukan penilaian/observasi beberapa gaya belajar terhadap prestasi belajar (IPK) mahasiswa keperawatan Stikes Hang Tuah Surabaya dengan objek penelitian diukur dan dikumpulkan secara simultan, sesaat atau satu kali saja dalam satu kali waktu (dalam waktu bersamaan), dan tidak ada follow up. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 24 April 2015 di Stikes Hang Tuah Surabaya Instrumen penelitian ini adalah angket tertutup, yaitu angket yang sudah dilengkapi dengan jawaban sehingga siswa tinggal memilih jawaban saja. Instrumen ini digunakan untuk mengungkap variabel gaya belajar visual, auditori, kinestetik, dan digital auditori. Peneliti juga meminta rekapan hasil prestasi belajar ke BAAK Stikes Hang Tuah Surabaya. Hasil dan Pembahasan Data Umum 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia di STIKES Hang Tuah Surabaya tanggal 24 April 2015 dengan n= 83 orang. Usia Ibu
Frekuensi
17-19 tahun
23
Persentase (%) 27,7
20-22 tahun Total
60 83
72,3 100
Pekerjaan Freku Persentase Ayah ensi (%) Tidak Bekerja 1 1, 2 Swasta 26 31,3 Wiraswasta 12 14,5 PNS/TNI/POL 44 53,0 RI Total 83 100
Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari jumlah sampel 83 responden terdapat 60 responden (72,3%) usia 20-22 tahun dan 23 responden (27,7%) usia 17-19 tahun. 2.
Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di STIKES Hang Tuah Surabaya tanggal 24 April 2015 dengan n= 83 orang . No. Jenis Kelamin 1 Laki-laki 2
Perempuan TOTAL
Jumlah
Prosentase
18 responden 65 responden 83 responden
21,7
Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari jumlah sampel 83 responden terdapat 44 responden (53,0%) bekerja sebagai PNS/TNI/POLRI, 26 responden (31,3%) bekerja sebagai pegawai Swasta, 12 responden (14,5%) bekerja sebagai Wiraswasta, 1 responden (1,2%) Tidak Bekerja.
78,3 100
4.
Karakteristik Responden Berdasarkan Agama
Tabel 5.4 Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa distribusi responden berdasarkan jenis kelamin dari 83 responden yang berjenis kelamin perempuan 65 responden (78,3%) dan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 18 responden (21,7%). 3.
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua
Tabel 5.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua di STIKES Hang Tuah Surabaya tanggal 24 April 2015 dengan n= 83 orang
Karakteristik Responden Berdasarkan Agama di STIKES Hang Tuah Surabaya tanggal 24 April 2015 dengan n= 83 orang.
Agama
Freku Persentase ensi (%) Islam 80 96,4 Kristen 2 2,4 Katolik 1 1,2 Total 83 100 Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa dari jumlah sampel 83 responden terdapat 80 responden (96,4%) beragama Islam, 2 responden (2,4%) beragama Kristen, dan 1 responden (1,2%) beragama
katolik. Tidak ada responden yang beragama Hindu dan Budha. 5.1.3 Data Khusus Dalam data ini menggambarkan tentang karakteristik Gaya Belajar yang cenderung digunakan responden, dan karakteristik IPK yang diperoleh responden di STIKES Hang Tuah Surabaya. 1.
Karakteristik Responden Berdasarkan Gaya Belajar Mahasiswa Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Gaya Belajar Mahasiswa di STIKES Hang Tuah Surabaya tanggal 24 April 2015 dengan n= 83 orang. Gaya Belajar Visual Auditori Kinestetik Digital Auditori Bimodal Total
Frekuensi 19 10 9 31
Persentase (%) 23,8 11,9 10,7 36,9
14 83
16,7 100
Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan bahwa dari jumlah sampel 83 responden terdapat 31 responden (36,9%) menggunakan gaya belajar Digital Auditori, 19 responden (23,8%) menggunakan gaya belajar Visual, 14 responden (16,7%) menggunakan gaya belajar Bimodal, 10 responden (11,9) menggunakan gaya belajar Auditori, dan 9 responden (10,7) menggunakan gaya belajar Kinestetik. 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Indeks Prestasi Tabel 5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Indeks Prestasi di STIKES Hang Tuah tanggal 24 April 2015 dengan n= 83 orang.
IPK
Frekuensi
2,76-3,00 3,01-3,50 3,51-4,00 Total
55 22 6 83
Persentase (%) 66,3 26,5 7,1 100
Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari jumlah sampel 83 responden sebanyak 55 responden (66,3%) mendapat IPK 2,76-3,00, 22 responden (26,5%) mendapat IPK 3,01-3,50, dan 6 responden (7.1%) yang mendapatkan IPK 3,51-4,00 3. Hubungan Gaya belajar dengan Prestasi belajar mahasiswa keperawatan Tabel 5.7 Tabulasi Silang Gaya belajar dengan Prestasi belajar mahasiswa keperawatan di STIKES Hang Tuah Surabaya tanggal 24 April 2015 dengan n= 83 orang.
Gaya Belajar Visual
Auditori Kinestetik
Digital Auditori Bimodal
Total
Prestasi Total Belajar 2,763,013,513,00 3,50 4,00 f % f % f % f % 1 8 3 15,8 0 0 19 100 6 4, 2 7 7 1 10 2 10 100 0 20 6 6 2 22,2 1 9 100 6, 11, 7 1 1 4 1 48,4 1 3,2 31 100 5 8, 5 4 1 7 1 7,1 2 14, 14 100 1 8, 3 6 5 6 2 26,5 6 7,2 83 100 5 6, 2 3 Chi – Square ρ value= 0,023
1. Tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari total mahasiswa yaitu sejumlah 83 responden. Total mahasiswa yang menggunakan gaya belajar digital auditori adalah 31 responden dengan rincian 15 mahasiswa (48,4%) mendapatkan IPK 2,763,00, 15 mahasiswa (48,4%) mendapatkan IPK 3,01-3,50, dan 1 mahasiswa (3,2%) mendapatkan IPK 3,01-3,50. Total mahasiswa yang menggunakan gaya belajar visual adalah 19 responden dengan rincian 16 mahasiswa (84,2%) mendapatkan IPK 2,76-3,00, 3 mahasiswa (15,8%) mendapatkan IPK 3,01-3,50, sedangkan IPK 3,51-4,00 tidak ada yang mendapatkannya. Total mahasiswa yang menggunakan 2 gaya belajar (bimodal) adalah 14 mahasiswa dengan rincian 11 mahasiswa (78,6%) mendapatkan IPK 2,76-3,00, 1 mahasiswa (7,1%) mendapatkan IPK 3,01-3,50, 2 mahasiswa (14,3%) mendapatkan IPK 3,514,00. Total mahasiswa yang menggunakan gaya belajar auditori adalah 10 mahasiswa dengan rincian 7 mahasiswa (70%) mendapatkan IPK 2,76-3,00, 1 mahasiswa (10%) mendapatkan IPK 3,01-3,50, dan 2 mahasiswa (20%) mendapatkan IPK 3,514,00. Total mahasiswa yang menggunakan gaya belajar kinestetik adalah 9 mahasiswa dengan rincian 6 mahasiswa (66,7%) mendapatkan IPK 2,76-3,00, 2 mahasiswa (22,2%) mendapatkan IPK 3,01-3,50, dan 1 mahasiswa (11,1%) mendapatkan IPK 3,514,00. Berdasarkan hasil uji chi-square didapatkan nilai ρ = 0,023 (ρ value < 0,05), artinya ada hubungan antara Gaya Belajar dengan Prestasi Belajar mahasiswa keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Simpulan dan Saran Simpulan Berdasarkan analisa data dalam penelitian yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
2.
3.
Sebagian besar responden (mahasiswa tingkat 2) di STIKES Hang Tuah Surabaya cenderung menggunakan gaya belajar digital auditori. Sebagian besar mahasiswa tingkat 2 STIKES Hang Tuah Surabaya mempunyai IPK memuaskan. Terdapat hubungan antara gaya belajar dengan prestasi belajar mahasiswa.
6.2
Saran Beberapa saran yang disampaikan oleh peneliti adalah:
ingin
1.
Bagi Responden (Mahasiswa) Bagi mahasiswa yang telah memiliki prestasi belajar memuaskn dianjurkan untuk tetap mempertahankan gaya belajar yang cenderung digunakan saat itu, dan pada mahasiswa yang mendapat prestasi rendah hendaknya mencoba menggunakan gaya belajar lain guna meningkatkan prestasi belajar yang dimiliki. 2.
Bagi Institusi Masalah gaya belajar dalam penyampaian materi sangat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa, oleh karena itu sebaiknya sebai gai tenaga pengajar sebaiknya menggunakan gaya belajar bervariasi agar mahasiswa tidak merasa jenuh dalam menerima pembelajaran, dan sebaiknya saat penerimaan mahasiswa dilakukan tes psikologi tentang gaya yang dimiliki mahasiswa guna mengetahui gaya belajar yang digunakan sehingga institusi dapat menyesuaikan pembelajaran yany sesuai agar IPK yang didapatkan mahasiswa dapat maaksimal.. 3. Bagi Peneliti Lain Penelitian dapat dijadikan sebagai bahan informasi tentang hubungan gaya belajar dengan prestasi belajar. Peneliti berharap adanya pengembangan penelitian selanjutnya. Namun perlu ditinjau kembali untuk faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar serta prestasi belajar
mahassiswa. Disarankan penelitian selanjutnya berjudul faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa yang menggunakan sistem blok. Daftar Pustaka Ahmadi,Abu.(2008).Psikologi Jakarta:PT.Rineka Cipta.
Belajar.
Al-Migwar, M. (2006). Psikologi Remaja. Bandung : Pustaka Setia Brown,
H.Douglas. Pembelajaran Bahasa.
(2007). Prinsip dan Pengajaran
Budiman, Agus Riyanto. (2013). Kapita Selekta Kuisioner Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta :Salemba Medika Budiningsih A. (2005). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rinekacipta. Danarjati, Dwi Prasetya. Dkk. (2014). Psikologi Pendidika. Yogyakarya: Graha Ilmu. Dariyo, Agus. (2004). Psikologi Perkembangan. Bogor Selatan: Ghalia. Dardjowidjojo, Soejono (2010). Psikolinguistik. Jakarta. Rinekacipta. Desmita. (2012). Psikologi Perkembangan. Jakarta : Rineka Cipta Djamarah SB. (2008). Psikologi belajar. Jakarta: Rineka Cipta Dwi, P.F. (2012). Pengaruh Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Diklat Listrik Otomotif Siswa Kelas XI Teknik Perbaikan Bodi Otomotif SMKN 2 Depok Sleman. http://library.uny.ac.id/pdf/otomotifpdf/6754 38/bab8.pdf, diunduh tanggal 19 Februari jam 20.15 WIB
Goeleman. (1999). Kecerdasan emosi untuk mencapai puncak prestasi. Alih Bahasa:Alek Tri Kuncoro Widodo. Jakarta. Gramedia pustaka utama. . (2007). Kecerdasan Emosional. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama. Hamalik, Oemar. (2014). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara Hamzah B. Uno. (2008). Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta:Bumi Aksara Hardiansyah. (2014). Pengaruh gaya belajar terhadap prestasi akademik mahasiswa fakultas kedokteran. Universitas Diponegoro. Diunduh tanggal 22 januari 2015 pukul 22.07 WIB Huda, Miftahul. (2014). Model-model pengajaran dan pembelajaran. Jakarta. Pustaka pelajar Karwati, Euis. Dkk. (2014). Manajemen Kelas. Bandung: Alfabeta Mustofa, Arif. Dkk. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Jogyakarta: AR-Ruzz Media Nasution S.( 2008). Berbagai pendekatan dalam proses belajar mengajar. Bandung : Bumi Aksara. Prawira, Purwa Atmaja. (2012). Psikologi Pendidikan Dalam Prespektif Baru. Jogyakarta: AR-Ruzz Media Riyanto, Yatim. (2010). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media
Setiadi. (2013). Konsep & Praktik Penulisan Praktik Keperawatan. Edisi 2. Yogyakarta : Graha Ilmu
Pendidikan Program Studi S1 Keperawatan. Surabaya. Stikes Hang Tuah
Sugihartono. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press
Tim Penyusun Prodi S1 keperawatan. (2015). Panduan Penulisan Ulasan Penelitian dan Sripsi. Surabaya : Stikes Hang Tuah
Sugiyono. (2014), Metodelogi Penelitian Kombinasi. Bandung : Alfabeta Suharto Edi. (2005). Analisis Kebijakan Publik. Bandung : Alfabeta Syah, Muhibbin. (2012). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rajawali Persada Tavris,Carol. (2007). Psikologi Edisi 9. Jakarta : Erlangga Tim Penyusun Prodi S1 keperawatan. (2014). Buku Panduan
Nursalam. (2013). Metode Penelitian Ilmu Pendekatan Praktis. Jakarta : Salemba Medika. Sugiharyanto, M.Si (2013).Perbedaan Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS,FIS. Yogyakarta : Universitas Negri Yogyakarta