DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA STIKES HANG TUAH SURABAYA
GAMBARAN KLINIS PENGANIAYAAN DAN KEKERASAN
Cidera Fisik
Cidera Psikologis
Agitasi&tampak kecewa
Menarik Diri
Perawat harus peka terhadap kebutuhan klien untuk merasa aman,nyaman, dan dapat mengendalikan tubuhnya
PERAWAT HARUS : Menjaga ruang personal klien
Mengkaji tingkat ansietas
Meminta izin sebelum menyentuh klien untuk alasan apapun
KEKERASAN DALAM KELUARGA Penganiayaan Fisik Penganiayaan Emosional Penganiayaan Seksual Pengabaian Anak Penganiayaan Pasangan Pemerkosaan Suami/Istri Penganiayaan Lansia
Anak
KARAKTERISTIK KEKERASAN DALAM KELUARGA Isolasi sosial Kekuasaan dan Kontrol Penyalahgunaan alkohol dan Obat-obatan Proses Transmisi antargenerasi
PENGANIAYAAN PASANGAN
Emosional
Psikologis
Fisik
Seksual
Kombinasi
Mengejek
Merusak barang
Meremehkan
Mengancam
Berteriak dan memekik
Menolak berbicara
Mendorong/mendesak
Perdarahan internal
Mencekik
Kerusakan otak
Fraktur
Pembunuhan
Menggigit puting
Memperkosa
Menjambak rambut
Sodomi Undang2 Sodomi
Menampar/memukul
SIKLUS PENGANIAYAAN DAN KEKERASAN
Perilaku Kekerasan Ditunjukkan melalui tindak kekerasan/serangan penganiayaan
Munculnya Ketegangan Tuduhan, pertengkaran, keluhan, sikap diam
Periode Penyesalan “periode bulan madu” Penganiaya menyesal dan meminta maaf,berjanji bahwa hal itu tidak akan terjadi lagi,membeli hadiah dan bunga
TERAPI DAN INTERVENSI Jangan membocorkan komunikasi klien tanpa persetujuan klien Jangan menggurui,mengatakan hal2 tentang moral atau memberi kesan meragukan klien Jangan meremehkan dampak kekerasan Jangan mengungkapkan kemarahan pada pelaku penganiayaan Jangan memberi kesan klien bertnggung jawab atas penganiayaan yang dialaminya Jangan merekomendasikan konseling pasangan Jangan mengarahkan klien meninggalkan hubungan
Pastikan dan jaga kerahasiaan pasien
Dengarkan,pastikan dan katakan “saya turut menyesal bahwa anda ntlh disakiti” “ “Saya peduli dengan keselamatan anda” “ “anda mempunyai hak untuk merasa aman dan dihormati” “ “penganiayaan yang anda alami bukan salah anda anda” Rekomendasikan suatu kelompok pendukung atau terapi individu Identifikasi sumber dimasyarakat dan dorong klien untuk mengembangkan rncana keamanan Jangan membebani klien dan lakukan semua Tawarkan kpd klien dalam menghubungi untuk klien tempat penampungan,polisi/sumber lain
PERTANYAAN SAFE
PENGANIAYAAN LANSIA INDIKATOR PENGANIAYAAN FISIK 1. Adanya cidera yang tidak dapat dijelaskan dan sering terjadi disertai kebiasaan mencari bantuan medis dari berbagai tempat 2. Enggan mencanri terapi medis untuk cidera atau menyangkal adanya cidera 3. Disorientasi/ grogi yang menunjukkan penyalahgunaan obat2an 4. Takut atau gugup ketika ada anggota keluarga yang merawat
INDIKATOR PENGANIAYAAN PSIKOLOGIS/EMOSIONAL 1. 2. 3. 4.
Tidak berdaya Ragu2 untuk berbicara terbuka Marah / agitasi Menarik diri / depresi
INDIKATOR PENGANIAYAAN FINANSIAL 1. Transaksi perbankan yang tidak lazim atau tidak tepat 2. Tanda tangan pada cek yang berbeda dari tanda tangan lansia 3. Perubahan terbaru surat warisan atau pemberian kuasa pada pengacara ketika lansia tidak mampu membuat keputusan tersebut 4. Kehilangan barang berharga yang bukan hanya karena salah meletakkan 5. Tidak memiliki televisi, pakaian,, atau barang pribadi yang dapat diperoleh dengan mudah 6. Kekhawatiran orang yang merawat lansia yang tidak lazim tentang biaya pengobatan padahal bukan uang orang yang merawat tersebut yang digunakan
INDIKATOR PENGABAIAN 1. Terlihat kotor, bau pesing atau bau tinja, tinja atau hal lain yang membahayakan kesehatan di lingkungan hidup lansia 2. Ada ruam, luka, atau kutu pada lansia 3. Lansia mengalami kondisi medis yang tidak diobati, kurang gizi atau dehidrasi yang tidak berhubungan dengan suatu penyakit yang diketahui 4. Pakaian tidak adekuat INDIKATOR PENGABAIAN DIRI 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Ketidakmampuan mengatur keuangan sendiri Ketidakmampuan mengatur aktivitas sehari-hari Keluyuran,menolak penanganan medis yg dibutuhkan,isolasi,penggunaan zat Tidak melakukan pemeriksaan medis yang diperlukan Bingung kehilangan memori, tidak responsif Tidak memiliki fasilitas toilet, tinggal ditempat banyak hewan penyebar penyakit
INDIKATOR PERINGATAN ORANG YANG MERAWAT 1. Lansia tidak diberi kesempatan untuk berbicara,menerima kunjungan, atau bertemu seseorang tanpa kehadiran orang yang merawat 2. Sikap tidak peduli atau marah terhadap lansia 3. Menyalahkan lansia karena keterbatasan atau penyakitnya 4. Sikap defensif 5. Selalu bertentangan ketika membicarakan kemampuan, masalah, dan hal lain tentang lansia 6. Riwayat sebelumnya tentang penganiayaan atau masalah penyalahgunaan alkohol atau obat
PEMERKOSAAN Mitos Umum Tentang Pemerkosaan 1. Ketika seorang wanita pasrah untuk diperkosa, ia benar2 menginginkan hal itu terjadi 2. Wanita yang berpakaian yang provokatif mencari masalah 3. Beberapa wanita menyukai seks kasar, kasar tetapi kemudian menyebutnya pemerkosaan 4. Saat seorang pria dibangkitkan gairahnya oleh seorang wanita, ia tidak dapat menghentikan aksinya 5. Berjalan sendirian pada malam hari mengundang pemerkosaan 6. Pemerkosaan tidak dapat terjadi diantara individu yang menikah 7. Pemerkosaan menyenangkan bagi beberapa wanita University of Buffalo Counseling Center (1999)
RENTANG PEMAKSAAN PERILAKU SEKSUAL 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
VIOLENT RAPE -> perkosaan dengan kekerasan FEAR RAPE -> dengan rasa ketakutan kekerasan bila menolak ACQUAINTANCE RAPE -> dengan orang yang dikenal (teman/pacar) BRIBERY / COERCION -> menggunakan iming2 uang PSYCHIC RAPE -> perkosaan mental SEDUCTION -> bujukan untuk melakukan hubungan ECONOMIC PARTNERSHIP -> kesepakatan ekonomi FREELY CONSENTING -> senang sama senang
[email protected]
GANGGUAN JIWA YANG BERHUBUNGAN Gangguan stres pasca trauma (gangguan gangguan stres akut, DSMIV-TR,2000). Gangguan disosiatif (gangg. Fungsi kesadaran,memori, identitas/persepsi linkungan).
Amnesia disosiatif -> klien tdk dapat mengingat informasi personal yang penting Fugue disosiatif -> klien mengalami tahap meninggalkan rumah/t4 kerja tiba2 tanpa penjelasan,bepergian keluar kota, tdk mampu mengingat identitas/mungkin mungkin menggunakan identitas baru Gangg. Identitas disosiatif -> gangguan kepribadian multiple, dua atau lebih kepribadian/ satus kepribadian berbeda dlm mengendalikan perilaku. Gangg. Depersonalisasi -> kilen memiliki perasaan menetap/berulang bhw dirinya terpisah dr proses mentalnya/tubuhnya
INTERVENSI PADA KLIEN PENGANIAYAAN DAN KEKERASAN Meningkatkan Keamanan Klien Diskusikan pikiran membahayakan diri sendiri Bantu klien mengembangkan rencana untuk pergi ketempat yang aman ketika memiliki pikiran atau impuls destruktif. destruktif
Membantu Klien melakukan koping stres dan emosi
Gunakan teknik grounding untuk membantu klien yang mengalami disosiasi/kilas balik Validasi perasaan takut klien, tetapi tingkatkan kontak dengan realitas Selama klien mengalami disosiasi bantu ia mengubah posisi tubuh tetapi jangan menarik lengan klien dengan tiba2/memaksa memaksa Gunakan sentuhan supprtif jika klien berespon dengan baik terhadap sentuhan tersebut Ajarkan teknik nafas dalam dan relaksaksi Gunakan teknik distraksi Bantu klien membuat daftar kegiatan harian/aktivitas harian
Membantu Meningkatkan Harga Diri Klien Sebut klien sebagai “ individu yang bertahan (survivor)” bukan “korban” Bentuk sistem dukungan sosial dalam komunitas Buat daftar orang2 dan aktivitas dalam komunitas untuk dihubungi ketika bantuan diperlukan
Tehnik grounding Mengingatkan klien bahwa ia berada pada masa sekarang, sebagai orang dewasa dan dalam keadaan aman. Membantu klien fokus pada akal sehat mereka Misal, perawat menddekati klien dan berbicara dengan nada suara tenang dan meyakinkan. “Dina, saya disini bersama Anda. Nama saya Intan. Saya perawat yang akan merawat anda hari ini. Hari ini hari selasa, tanggal 2 Maret 2010. Anda sekarang berada dirumah sakit. Ini kamar anda di rumah sakit. Dapatkah anda membuka mata dan melihat saya? Dina nama saya Intan?
Diagnosa Keperawatan Yang Berhubungan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Sindrom trauma perkosaan Koping individu tidak efektif Ketidakberdayaan Keputusasaan Ketakutan Ansietas Harga diri rendah Resiko terjadi : isolasi sosial, bunuh diri
TINDAKAN KEPERAWATAN
Pencegahan Perkosaan Pada korban perkosaan
Fase akut BHSP : empati,hangat, siap membantu Beri waktu u/ menjawab Beri kesemp. dan sokongan u/ ceritakan kejadian Beri respon terapeutik bila k tidak dpt mnjawb Bantu k identifikasi respon emosinya Beri sokongan agar k dpt membicarakan peristiwa yg dialami, koping saat kejadian. Bantu kx menetapkan hal2 yg penting yg perlu dilakukan saat ini
Gali hub. K dengan orang yg dipercaya atau dekat. Bantu k mendiskusikan situasinya dengan orang yg dipercaya Diskusikan dengan k pmx medik yg perlu dilakukan Ber brosur tentang pelayanan kesht. Yg diperlukan Lakukan kontak (telp,visit) dlm beberapa hari.
Fase penyesuaian luar Pendekatan hati2 dan tidak memaksa Beri dukungan perlunya mendapat bantuan / konselor. Tempatkan brosur/leaflet/informasi informasi ttg perkosaan
Fase reorganisasi Self-explorasi Self-understanding Action
EVALUASI
Tindakan keperawatan pencegahan Tindakan keperawatan pada korban perkosaan Jangka pendek Apa klien merasa aman? Apa kepanikan k telah teratasi? teratasi Apa masalah fisik/medikal telah pulih? Apa keb.emosional telah terpenuhi? terpenuhi Apa hub.saling percaya k dengan seseorang yg dianggap aman sudah terjalin? Apa sistem pendukung tersedia / telah dilibatkan? Apa rencana tindakan telah dijalankan? dijalankan
Jangka panjang Apa k telah menjalankan kegiatan sehari-hari? Apa masalah fisik telah pulih dgn sempurna? Apa proses kehilangan telah dilalui dengn baik? Apa k sudah bebas dari gangg.. Pola tidur,gjl psikosomatik,gang.psikoseksual phobia? psikosomatik,gang.psikoseksual, Apa k telah dapat mlakkukan hub. Interpersonal? Apa k sdah siap melakukan perub.kehidupan pribadi? Apa k sudah mampu mengambil keptsn dr alternatif yg ad? Apa k puas dgn pilihan yg ada? ? Hasil evaluasi yg diharapkan K mengungkapkan persepsi yg akurat ttg perkosaan yg dialami Emosi seimbang Perilaku koping yg adaptif