02 Modul ke:
Fakultas
TEKNIK Program Studi
Teknik Industri
Manajemen Operasional Strategi Lokasi
Ir. Hendri, MT.
Gambaran Umum Facility Planning
Materi Pembahasan Pentingnya Pemilihan Lokasi
Dasar-dasar Pemilihan Lokasi Pabrik
Faktor Pertimbangkan Penentuan Lokasi Pabrik
Metode Evaluasi Alternatif Lokasi
Strategi Pemilihan Lokasi Pabrik
DASAR-DASAR PEMILIHAN LOKASI PABRIK
1. Lokasi dikota besar (city location) • • • •
Diperlukan tenaga kerja terampil dalam jumlah yang besar. Proses produksi sangat tergantung pada fasilitas fasilitas yang umumnya hanya terdapat dikota besar saja seperti listrik, gas dan lain-lain. Kontak dengan suppliers dekat dan cepat. Sarana transportasi dan komunikasi mudah didapatkan.
2. Lokasi di pinggir kota (sub urban location). • • • • •
Semi-skilled atau female labor mudah diperoleh. Menghindari pajak yang berat seperti halnya kalau lokasi terletak di kota besar. Tenaga kerja dapat tinggal berdekatan dengan lokasi pabrik. Rencana ekspansi pabrik akan mudah dibuat. Populasi tidak begitu besar sehingga masalah lingkungan tidak banyak timbul.
3. Lokasi jauh diluar kota (country location). • • • • •
Lahan yang luas sangat diperlukan balk untuk keadaan sekarang maupun rencana ekspansi yang akan datang. Pajak terendah bisa diperoleh. Tenaga kerja tidak terampil dalam jumlah besar lebih dikehendaki. Upah buruh lebih rendah mudah didapatkan.A Baik untuk proses manufakturing produk-produk yang berbahaya.
1. Produktifita s Tenaga Kerja 2. Resiko Nilai tukar Mata Uang
7. Kedekatan Pesaing
LOKASI 6. Kedekatan Pemasok
5. Kedekatan Pasar Heizer/Render Operations Management, 9e,
3. BiayaBiaya
4. Sikap (Nilai dan Budaya)
1. Produkrifitas Tenaga Kerja Upah buruh pada banyak negara berkembang saat ini adalah sepertiga dari upah buruh dinegeri maju. Walaupun demikian,bila upah buruh hanya 15 % dari biaya manufaktur, selisi ini mungkin tidak dapat menutupi kerugian yang timbul dari pelaksanaan produksi pada negaranegara yang memiliki upah buruh rendah. Yang menarik bagi manajemen adalah kombinasi diantara produktivitas dan upah tenaga kerja. Sebagai contoh, jika pabrik A membayar Rp.70 ribu per hari dengan tingkat produktivitas sebesar 60 unit per hari, jumlah ini akan lebih murah jika dibandingkan dengan pabrik B dengan upah Rp.25 ribu per hari dengan produktivitas 20 unit per hari. Karyawan yang tidak terlatih, memiliki tingkat pendididkan yang rendah, atau kebiasaan kerja yang buruk bukan hal yang baik bagi perusahaan walaupun upahnya rendah. Demikian pula, karyawan yang tidak dapat atau sering membolos tidak memberikan kebaikan bagi organisasi, walaupun pada tingkat upah yang rendah.
1. Produkrifitas Tenaga Kerja CONTOH Biaya tenaga kerja perhari Produktivitas (perhari)
Pabrik A
Pabrik B
= Biaya per unit
Rp.70 ribu perhari 60 units
= Rp.1.17 0 per unit
Rp.25 ribu perhari 20 units
= Rp.1.250 per unit
Daftar Upah Minimum Regional-Propinsi 2010 se-Indonesia : * Nanggroe Aceh Darussalam 1.300.000,00 (2010) * Sumatera Utara 965.000,00 (2010) * Sumatera Barat 700.000,00 * Riau 800.000,00 * Kepulauan Riau 833.000,00 * Jambi 900.000,00 (2010) * Sumatera Selatan 743.000,00 * Bangka Belitung 813.000,00 * Bengkulu 683.528,00 * Lampung 678.900,00 * Jawa Barat 568.193,39 o Kabupaten Bogor 873.231,00 o Kota Depok 962.500,00 o Purwakarta 763.000,00 o Kota Bekasi 994.000,00 + Upah Minimum Kelompok I 1.020.000,00 + Upah Minimum Kelompok II 1.013.000,00 o Kabupaten Bekasi 980.589,60 + Upah Minimum Kelompok I 1.020.000,00 + Upah Minimum Kelompok II 1.019.000,00 o Kab. Sumedang (Jatinangor, Tanjungsari, Cimanggung & Pamulihan) 886.000,00 o Kab. Sumedang (diluar Jatinangor, Tanjungsari, Cimanggung & Pamulihan) 700.000,00 o Kabupaten Karawang 912.225,00 + Upah Minimum Kelompok I 924.619,00 + Upah Minimum Kelompok II 970.000,00 + Upah Minimum Kelompok III 1.013.583,00 o Kota Bandung 939.000,00 o Kabupaten Bandung 895.980,00 * DKI Jakarta 972.604,80 * Banten 537.000,00 o Kabupaten Tangerang 953.850,00 o Kota Cilegon 978.400,00
* Jawa Tengah 547.000,00 * Yogyakarta 586.000,00 * Jawa Timur o Kota Surabaya 805.500,00 o Kabupaten Sidoarjo 802.000,00 * Bali o Kabupaten Badung 605.000,00 o Kota Denpasar 800.000,00 o Kabupaten Gianyar 760.000,00 o Kabupaten Jembrana 737.500,00 o Kabupaten Karangasem 712.320,00 o Kabupaten Klungkung 686.000,00 o Kabupaten Bangli 685.000,00 o Kabupaten Tabanan 685.000,00 o Kabupaten Buleleng 685.000,00 * NTB 730.000,00 * NTT 650.000,00 * Kalimantan Barat 645.000,00 * Kalimantan Selatan 1.024.500 (2010) * Kalimantan Tengah 765.868,00 * Kalimantan Timur 1.002.000,00 (2010) * Maluku 840.000,00 * Maluku Utara (Masih Dalam Pembahasan) * Gorontalo 710.000,00 (2010) * Sulawesi Utara 1.000.000,00 (2010) * Sulawesi Tenggara 860.000,00 (2010) * Sulawesi Tengah 777.500,00 (2010) * Sulawesi Selatan 1.000.000,00 (2010) * Sulawesi Barat 944.500,00 (2010) * Papua Barat 1.210.000,00 (2010) * Papua 1.105.500,00
2. Risiko Nilai Mata Uang Walaupun tingkat upah buruh dan produktivitas dapat membuat sebuah negara terlihat ekonomis, tingkat nilai tukar yang tidak menguntungkan dapat menghilangkan penghematan yang yang telah dilakukan. Terkadang perusahaan dapat mengambil keuntungan dari nilai tukar yang menguntungkan dengan memindahkan lokasi atau mengekspor produknya ke Negara asing. Walupun demikian nilai mata uang dihampir semua negara terusmenerus berfluktuasi. Diferensiasi nilai tukar seperti ini dapat menjadikan lokasi yang bagus ditahun 2010 menjadi bencana ditahun 2015.
3. Biaya- biaya Biaya-biaya dapat dibagi menjadi dua kategori: biaya nyata (yang dapat dihitung) dan tidak nyata (yang tidak dapat dihitung). Biaya nyata (tangible cost) adalah biayabiaya yang langsung dapat dikenali dan dapat dihiting secara tepat. Biaya nyata meliputi biaya layanan umum (seperti,listrik dan air), tenaga kerja, bahan mentah, pajak, penysutan, dan biaya lain yang dapat dikenali oleh departemen keuangan dan pihak manajemen. Sebagai tambahan, baya-biaya seperti biaya pengiriman bahan mentah, pengantaran bahan jadi, dan pembangunan pabrik, kesemuanya merupakan faktor dari biaya lokasi secara keseluruhan. Dapat juga berupa biaya insentif dari pemerintah.
Factors That Affect Location Decisions 1. Labor productivity Wage rates are not the only cost
Lower production may increase total cost
2. Exchange rates and currency risks Can have a significant impact on cost structure Rates change over time
3. Costs Tangible - easily measured costs such as utilities, labor, materials, taxes
Intangible - less easy to quantify and include education, public transportation, community, quality-of-life
Faktor Pertimbangan Penentuan Lokasi
1. Produktivitas tenaga kerja – Tingkat Upah bukan hanya biaya – Produksi yang lebih rendah dapat meningkatkan biaya total
2. Risiko nilai tukar mata uang – Dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap struktur biaya – Harga berubah seiring waktu
3. Biaya-biaya – Nyata - mudah diukur biaya seperti utilitas, tenaga kerja, bahan, pajak – Tidak Nyata - kurang mudah untuk mengukur dan termasuk pendidikan, transportasi umum, masyarakat, kualitas-hidup
4. Sikap (nilai & budaya) Sikap pemerintah pusat, pemerintah daerah terhadap kepemilikan swasta, penetapan zona, polusi, dan stabilitas ketenagakerjaan mungkin berfluktuasi. Sikap pemerintah pada saat keputusan lokasi dibuat mungkin tidak berlangsung lama. Lebih lanjut lagi, pihak manajemen mungkin mendapati bahwa sikap ini dipengaruhi oleh pola kepimimpinan mereka sendiri. Sikap karyawan mungkin berbeda dari satu negara dengan negara lain, daerah dengan daerah, dan kota kecil dan kota besara. Pandangan karyawan mengenai proses regenerasi karyawan, serikat pekerja, dan tingkat kehadiran, kesemuanya merupakan faktor yang berkaitan. Di lain pihak, sikap ini dapat mempengaruhi keputusan perusahaan apakah akan memberikan penawaran pada karyawan yang ada sekarang, jika perusahaan pindah kelokasi baru. Penyuapan dan sejenisnya menciptakan inefisiensi ekonomi yang berarti, begitu juga permasalahan etnis dan hukum. Sebagai hasilnya, manajer operasi menghadapi tantangan besar di saat membangun rantai pasokan (supply chain) yang efektif.
4. Sikap (nilai & budaya) Risiko Politik, nilai, dan budaya Nasional, negara, pemerintah daerah sikap terhadap hak milik pribadi dan intelektual, zonasi, polusi, stabilitas kerja mungkin dalam fluktuasi Pekerja sikap terhadap omset, serikat, ketidak hadiran Budaya global memiliki sikap yang berbeda terhadap ketepatan waktu, hukum, dan isu-isu etis
PES
1.Filipina(9,00), 2.Thailand (8,03), 3.Indonesia(7,98), 4.China(7,98), 5.Vietnam(7,75), 6.India (7,25), 7.Taiwan (6,55),
8.Malaysia (6,37), 9.Korea Selatan (5,65), 10.Macau(3,30), 11.Jepang(2,25), 12.Hongkong(1,80), 13.Singapura (1,13).
Ranking Corruption Rank 1 1 1 5 7 11 14 15 16 17 20 34 70 121
Country 2006 CPI Score (out of 10) Finland 9.6 Least Corrupt Iceland 9.6 New Zealand 9.6 Singapore 9.4 Switzerland 9.1 UK 8.6 Canada 8.5 Hong Kong 8.3 Germany 8.0 Japan 7.6 USA, Belgium 7.3 Israel, Taiwan 5.9 Most Brazil, China, Mexico 3.3 Corrupt Russia 2.5 Table 8.2
Ranking Corruption Rank Country 1 New Zealand 2 Demark 3 Singapore, Sweden 5 Switzerland 8 Australia, Canada, Iceland 12 Hong Kong 14 Germany 17 Japan, UK 19 USA 37 Taiwan 39 South Korea 56 Malaysia 79 China 89 Mexico 146 Russia © 2011 Pearson Education, Inc.
2009 CPI Score (out of 10) 9.4 Least 9.3 Corrupt 9.2 9.0 8.7 8.2 8.0 7.7 7.5 5.6 5.5 4.5 Most 3.6 3.3 Corrupt 2.2
5. Kedekatan Pasar Bagi banyak perusahaan, sangat penting untuk berada dilokasi yang dekat dengan pelanggan. Perusahaan jasa seperti toko obat, restoran, atau pencukur rambut, yang mendapati bahwa kedekatan dengan pasar merupakan faktor lokasi yang utama. Perusahaan manufaktur mendapati bahwa sangat berguna jika dapat berdekatan dengan pelangan disaat biaya pengiriman barang jadi mahal atau sulit (mungkin disebabkan produk yang dikirim banyak, berat, atau mudah pecah). Sebagai tambahan dengan trend menuju produksi yang just- in- time (JIT), pemasok menginginkan lokasi yang dekat pada pelanggan untuk mempercepat proses pengiriman. Untuk perusahaan seperti Coca-cola, yang kandungan dasar produknya berupa air, sangat beralasan untuk memiliki pabrik pengemasan dalam botol di banyak kota daripada daripada mengirikan container yang berat (dan terkadang berupa kaca yang mudah pecah).
6. Kedekatan Pemasok Perusahaan menempatkan diri dekat dengan bahan mentah disebabkan oleh: 1. barang-barang yang mudah menjadi busuk, 2. biaya transformasi atau 3. jumlah produk yang sangat banyak.
Perusahaan susu, sayur-sayuran, dan ikan, berhubungan dengan bahan mentah yang mudah busuk, sehingga mereka sering kali berlokasi dekat kepada pemasok. Perusahaan yang bergantung pada input yang berupa bahan mentah yang berjumlah sangat banyak (seperti produsen baja yang menggunakan batu bara dan biji besi) harus membayar transformasi yang sangat mahal, yang menjadikan biaya transformasi menjadi faktor utama. Selain itu input bahan mentah yang besar seperti pemotongan kayu biasanya perlu dekat dengan hutan penghasil kayu.
7. Kedekatan Pesaing Perusahaan juga senang dekat dengan pesaingnya. Hal ini terjadi bila sumber daya utama ditemukan di wilayah tersebut. Sumber daya ini meliputi sumber daya – Alam, (berupa tanah dan iklim) – Informasi, – Modal proyek – Bakat (keahlian seperti software di Silicon Valley)
Alat angkutan (transportation). Masalah tersedia tidaknya fasilitas transportasi adalah sangat menentukan didalam proses pemilihan alat transportasi yang tepat. Beberapa pertimbangan harus dilakukan seperti; 1. Macam/jenis fasilitas transportasi yang ada pada daerah asal dan tujuan (kereta api, truk, kapal laut, dan lain-lain). 2. Biaya dari masing-masing alat transportasi tersebut. 3. Derajat kepentingan dari pengiriman barang tersebut. 4. Kondisi-kondisi khusus yang diharapkan dalam proses pengiriman barang yang
ada (pendinginan, keamanan, dan lain-lain). Pada hakikatnya biaya transportasi akan bervariasi dengan macam route yang akan ditempuh dan macam modal transportasi yang digunakan. Selanjutnya dengan menggunakan analisa break even, maka kita dapat mencoba menentukan
modal transportasi yang optimal yang sebaiknya digunakan ditinjau dari segi biaya dan jarak angkut yang ditempuhnya.
Sumber energi (power) Hampir dapat dipastikan bahwa semua industri akan memerlukan listrik untuk berbagai macam kebutuhan dalam proses produksinya. Secara umum sebagian perusahaan akan lebih senang untuk membeli energi dari perusahaan listrik daripada harus membuat instalasi pembangkit listrik sendiri. Biasanya public utility akan dapat mensuplai energi pada tingkat biaya yang lebih rendah/murah dibandingkan bila harus menyediakan sendiri.
Iklim (climate). Iklim atau cuaca secara nyata akan banyak mempengaruhi efektivitas, efisiensi, dan tingkah laku pekerja pabrik didalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari. Berdasarkan hasil penelitian, manusia akan dapat bekerja dengan nyaman didalam ruangan yang temperaturnya dapat dijaga sekitar 24° C.
Air dan limbah industri (water & waste). Pada beberapa industri tertentu, masalah tersedianya air dalam jumlah besar mutlak sekali diperlukan untuk produksinya. Memilih lokasi industri dengan suplai air yang cukup sangat penting sekali bagi industri baja, industri kertas, dan lain-lain. Air untuk kebutuhan industri ini secara umum tersedia dari tiga macam sumber utama, yaitu Surface water, yaitu air yang berasal dari sumber air seperti danau, dll. Ground water, yaitu air yang berasal dari sumber air didalam tanah. Air yang berasal dari penampungan hujan. Selanjutnya proses pembuangan limbah industri belakangan ini banyak pula mendapat sorotan tajam dari berbagai kalangan masyarakat, sehingga masalah pengendalian limbah industri sekarang ini juga merupakan satu paket yang secara bersama-sama harus dipikirkan pada saat perencanaan pendirian dan penentuan lokasi pabrik. Hal ini terutama sekali ditujukan untuk memberi perlindungan terhadap alam sekitar dan menjaga keseimbangan lingkungan habitat yang ada.
Methods of Evaluating Location Alternatives
1. The Factor-Rating Method
2. Locational Break-Even Analysis
3. Center-of-Gravity Method
4. Transportation Model
1. Metode Peringkatan Faktor
4. Metode Transfortas i
LOKASI
3. Metode Pusat Gravitasi Heizer/Render Operations Management, 9e,
2. Analisis Titik Impas Balik Lokasi
Metode Peringkatan Faktor Factor-Rating Method Terdapat banyak faktor, baik yang kualitatif maupun kuantitatif yang dipertimbangkan dalam memilih sebuah lokasi. Beberapa faktor ini lebih penting dari faktor lainnya, sehingga manajer dapat menggunakan bobot untuk membuat proses pengambilan keputusan menjadi lebih objektif. Metode peringkatan faktor sering digunakan karena meliputi beragam faktor yang dapat diikutsertakan secara objektif, mulai dari pendidikan hingga keterampilan tenaga kerja.
Metode Peringkatan Faktor Factor-Rating Method Enam langkah metode peringkatan fakto 1. 2. 3. 4.
5. 6.
Membuat daftar faktor yang berhubungan, yang disebut sebagai faktor penunjang keberhasilan (Critical Success Factors-CSFs) Memberikan sebuah bobot untuk setiap faktor untuk menggambarkan kepentingan relatif tujuan perusahaan. Membuat sebuah skala untuk setiap faktor (sebagai contoh, 1 hingga 10, atau 1 hingga 100 poin). Memintah penilaian manajemen untuk setiap lokasi dan setiap faktor, dengan menggunakan skala pada langkah 3. Kalikan nilai dengan bobot untuk setiap faktor dan jumlahkan nilai total untuk setiap lokasi. Membuat rekomundasi berdasarkan nilai poin maksimal, yang juga mempertimbangkan hasil dari pendekatan kuantitatif.
Factor-Rating Example Critical Faktor Kesuksesan
Bobot
Tenaga Kerja Sikap dan Kesediaan .25 Rasio orgmobil .05 Pendapatan Per capita .10 Struktur Pajak .39 Pendidikan dan kesehatan.21
Totals
1.00
Nilai (1-100) France Denmark
Nilai Bobot France
Denmark
70
60
(.25)(70) = 17.5 (.25)(60) = 15.0
50
60
85 75
80 70
(.10)(85) = 8.5 (.10)(80) = 8.0 (.39)(75) = 29.3 (.39)(70) = 27.3
60
70
(.21)(60) = 12.6 (.21)(70) = 14.7
(.05)(50) = 2.5
70.4
(.05)(60) = 3.0
68.0
Critical Success Factor -CSFs yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi
Biaya tenaga kerja (termasuk upah,pembentukan serikat pekerja, produktivitas) Kesediaan tenaga kerja (termasuk sikap,umur, distribusi, dan keterampilan) Kedekatan dengan bahan mentah dan pemasok Kedekatan dengan pasar Peraturan fiskal pemerintah (termasuk insentif, pajak, kompensasi pengangguran) Peraturan lingkungan hidup Layanan umum (termasuk bahan bakar, listrik, air, dan biayanya) Biaya lokasi (termasuk tanah, ekspansi, lahan parker, pembuatan air) Kesediaaan transportasi (termasuk bis, kereta api, tranfortasi udara, air, dan jalan penghubung antar kota,propinsi bahkan antar negara) Permasalahan kualitas kehidupan dalam masyarakat (termasuk tingkat pendidikan, biaya hidup, kesehatan, olah raga, kegaiatan budaya, tranfortasi, perumahan, dan fasilitas keagamaan) Valuta asing (termasuk kurs mata uang, stabilitas) Kualitas pemerintahan (termasuk stabilitas, kejujuran, sikap terhadap bisnis barubaik dari dalam maupun luar negeri).
Lokasi Pabrik Break-Even Analysis Metode analisis biaya volume produksi untuk membuat suatu perbandingan ekonomis diantara alternative lokasi Pabrik Tiga langkah analisis titik impas adalah : 1. Tentukan biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap lokasi. 2. Petakan biaya untuk setiap lokasi, dengan biaya pada sumbu vertical dan jumlah produksi tahunan pada sumbu horizontal. 3. Pilih lokasi yang memilki biaya total paling
Lokasi Break-Even Analysis Example Tiga Lokasi: Harga Jual= Rp.120.000 Volume yang diharapkan= 2.000 units
City Tangerang Bekasi Jakarta
Biaya Tetap 30 jt 60 jt 110 jt
Biaya Variabel 75 45 25
Total Cost = Fixed Cost + (Variable Cost x Volume)
Biaya Total jt(2.000) = 180 jt jt(2.000) = 150 jt jt(2.000) = 160 jt
Lokasi Break-Even Analysis Example 200 jt.
Biaya Tahunan (Rp.)
150 jt. 100 jt. 50 jt.
Biaya terendah Tangeran g
0 0
500
Biaya terendah Bekasi
1.000
1.500
Biaya terendah Jakarta
2.000 2.500
Jumlah Produksi (Unit)
3.000
Metode Pusat Gravitasi Menemukan lokasi pusat distribusi yang meminimalkan biaya distribusi Pertimbangkan Lokasi pasar
Volume barang yang dikirim ke pasar tersebut Pengiriman biaya (atau jarak)
Metode Pusat Gravitasi Menentukan Tempat lokasi yang ada pada koordinat
Menghitung koordinat X dan Y 'pusat gravitasi' untuk Asumsi biaya berbanding lurus dengan jarak dan volume dikirim
Metode Pusat Gravitasi ∑dixQi Koordinat-x
i
=
∑Qi i
∑diyQi Koordinat-y
=
i
∑Qi i
Dimana dix = koordinat – x lokasi i diy = koordinat – y lokasi i Qi = kuantitas barang yang dipindahkan keatau dari lokasi i
Metode Pusat Gravitasi Example Lokasi Toko Tangerang (30, 120) Bekasi(90, 110) Karawang(130, 80) Bogor (60, 40)
Jumlah Konteiner Dikirim per Bulan 2,000 1,000 1,000 2,000
(30)(2000) + (90)(1000) + (130)(1000) + (60)(2000) Koordinat- x = 2000 + 1000 + 1000 + 2000 = 67
(120)(2000) + (110)(1000) + (80)(1000) + (40)(2000) Koordinat- y = 2000 + 1000 + 1000 + 2000 = 85
Metode Pusat Gravitasi Example
Metode Pusat Gravitasi Example Utara-Selatan
Tangerang (30, 120) 120 –
Bekasi (90, 110) 90 –
+
Karawang(130, 80)
60 –
Center of gravity (67, 85)
30 –
–
|
Bogor (60, 40) |
30 Titik Asal yang Berubah-ubah
|
|
|
|
60
90
120
150
Timur-Barat
Metode Pusat Gravitasi Example Utara-Selatan
Tangerang (30, 120) 120 –
Bekasi (90, 110) 90 –
+
Karawang(130, 80)
60 –
Center of gravity (67, 85)
30 –
–
|
Bogor (60, 40) |
30 Titik Asal yang Berubah-ubah
|
|
|
|
60
90
120
150
Timur-Barat
Model Transportasi Menemukan jumlah yang harus dikirimkan dari
beberapa sudut pasokan untuk beberapa poin permintaan Solusi akan meminimalkan total produksi dan biaya pengiriman
Worldwide Distribution of Volkswagens and Parts
Figure 8.4
DENSO INDONESIA (BEKASI PLANT) FOR THE WORLD
JAPAN (10 Cont/Month)
EUROPE (2 Cont/Month)
TAIWAN (6 Cont/Month)
INDIA (10 Cont/Month) THAILAND (10 Cont/Month)
PHILIPPINE (5 Cont/Month)
MALAYSIA (14 Cont/Month) SINGAPORE (6 Cont/Month)
ARGENTINA (LCL)
P.T. DENSO INDONESIA Load 3-4 Cont/day
AUSTRALIA (2 Cont/Month)
Jakarta area map Sunter area DENSO,TOYOTA,DAIHATSU, ISUZU,HONDA
airport MITSUBISHI, HINO GM, ISUZU E/G
Block M
40 km
SUZUKI
Bekasi(MM2100) DENSO,ASMO,
Jakarta center~MM 30Km, Karawan 50Km
16 big Industrial Estate 13 Car Manufacturers(JPN 9) 5 motor cycle manufacturers( JPN 4)
Karawang TOYOTA
LETAK PABRIK Secara geografis (dekat dengan customer)
Major Methods of Solving Location Problems • Metode Bobot: – Menetapkan bobot dan menunjuk ke berbagai faktor – Menentukan tangible costs (biaya nyata) – Mengamati intangible costs (biaya tidak Nyata)
• Metode Pusat Gravitasi – Cari lokasi pusat distribusi terbaik
• Metode Location breakeven – Menggunakan metode BEP
• Metode Transportasi – Sebuah metode pemrograman linier khusus
Analisis strategi pemilihan pabrik dilakukan terfokus pada
Strategi Biaya Biaya nyata Biaya transfortasi bahan mentah Biaya pengiriman produk jadi Biaya energy dan layanan umum, tenaga kerja,bahan mentah, pajak, dan lain-lain
Biaya tidak nyata Sikap terhadap serikat pekerja Kualitas hidup Pengeluaran pemerintah untuk biaya pendidikan Kualitas pemerintah
Strategi Teknik Metode transpormasi Metode pemeringkatan faktor
Analisis titik impas lokasi Diagram silang
Asumsi Lokasi merupakan penentuan utama biaya Hampir semua biaya utama dapat
diidentifikasi untuk setiap daerah Hubungan dengan pelanggan yang rendah
menjadi fokus terletak pada biaya yang dapat diidentifikasi Biaya tidak nyata dapat dievaluasi
Terima Kasih Ir. Hendri, MT