“Manajemen Isu dan Manajemen Krisis” Modul ke:
Pertemuan ke 4 Tgl. …. Sept 2015
Perencanaan penilaian krisis, yang meliputi: Pengenalan rumor, Penelitian yang dapat dilakukan untuk menilai krisis, pemetaan pihak-pihak yang dapat membantu mengidentifikasi krisis. Fakultas
Ilmu Komunikasi Program Studi
Public Relations http://www.mercubuana.ac.id
Drs. Dwi Prijono Soesanto M.Ikom., MPM
Sasaran Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menerapkan di lapangan tentang: Perencanaan penilaian krisis, yang meliputi: Pengenalan rumor, Penelitian yang dapat dilakukan untuk menilai krisis, Pemetaan pihak-pihak yang dapat membantu mengidentifikasi krisis.
1. Pengantar
Krisis dapat menerpa siapa saja, dan krisis dapat menghancurkan perusahaannya apa saja Perusahaan besar mulai lebih melek (melihat) betapa krisis setiap saat dapat menghancurkan perusahaannya. Oleh sebab itu banyak perusahaan besar yang telah mempersiapkan diri menghadapi krisis yang mungkin bakal menimpanya, dengan membentuk tim krisis. Perencanaan krisis dapat dilakukan dengan membentuk tim yang bertanggung jawab dalam mengelola krisis. Masing-masing orang di dalam tim memiliki tugas dan tanggung jawab spesifik sesuai dengan keahlian dan kompetensinya.
Perencanaan pengelolaan dan pengendalian krisis yang baik, dapat mengurangi berbagai kesalahan dan hambatan, diantaranya; komunikasi, koordinasi dan sebagainya yang dapat mengurangi dampak krisis. Perencanaan krisis itu penting karena saat krisis terjadi, perusahaan sudah mempunyai tim khusus, mempunyai action plan dan mengerti tahapan yang harus dilakukan untuk mengelola dan mengendalikannya.
Perencanaan Krisis Pendahuluan
Definisi dan proses eskalasi krisis
Definisi singkat mengenai tujuan, ruang lingkup dan kesesuaian crisis plan dengan bisnis perusahaan Penjelasan mengenai tingkatan krisis yang berbeda dalam setiap proses eskalasi dan pemicu timbulnya krisis.
Struktur tim manajemen krisis
Penjelasan mengenai struktur tim manajemen krisis (TMK); komposisi, peranan dan tanggung jawab tim secara garis besar.
Daftar nama anggota TMK
Meliputi peranan ketua/pemimpin TMK, teknisi/operasional, corporate affairs, sumber daya manusia(SDM), hukum, hubungan konsumen, dan administrasi.
Cara mengatur respon media dalam situasi krisis
1. Pedoman praktik terbaik. 2. Pedoman pesan kunci. 3. Memberikan pengarahan pada juru bicara perusahaan. 4. Mempersiapkan dan mengatur jalannya konferensi pers. 5. Menyiapkan draft (Pro forma) pernyataan pemilik perusahaan.
Cara mengatasi krisis lanjutan
Pedoman praktik terbaik.
Manajemen informasi dalam krisis
Pedoman cara memprioritaskan, mengatur dan memberikan. informasi dalam situasi krisis.
Fasilitas dan perlengkapan
Fasilitas dan perlengkapan untuk digunakan oleh setiap tim.
Daftar kontak/database Memperbarui data secara teratur dan stakeholder perusahaan mudah untuk diakses. diluar jam kerja
2. Pengenalan Rumor Definisi Rumor: Salah seorang pakar ilmu komunikasi Wilbur Schram, dalam bukunya yang berjudul “Procces and Effect of Mass Communication” mengemukakan tulisan dari Gordon Allport dan Leo Postman mengenai “The Psychology of Rumour”, rumor adalah; cerita yang tidak tentu sumbernya yang menjalar dari mulut ke mulut.
Rumor juga sering dipandang sebagai ” cerita atau penjelasan dari peristiwa yang belum diverifikasi yang beredar dari orang ke orang dan berkaitan dengan suatu objek, peristiwa, atau masalah yang menjadi perhatian publik ” (Peterson, Warren and Giest, 1951).
Seseorang atau orang-orang yang terlibat atau melibatkan diri dalam rumor biasanya karena dimotivasi untuk mencari kepuasaan atau pelampiasan rasa benci, rasa bermusuhan, rasa takut atau motivasi lainnya. Oleh karena itulah, rumor menjadi dasar yang subur dalam suatu permusuhan, bentrokan, konfrontasi, kompetisi dan kongkruensi. Rumor dapat berkembang cepat dalam suasana dan iklim tertentu.
Salah satu pakar komunikasi Indonesia, Tjipta Lesmana (2010), menyebutkan bahwa komponen rumor setidaknya mengandung empat hal diantaranya adalah : 1. Public interest
2. Kontroversial
3. Sumber Tida Jelas, Tidak Pasti
4. Masalahnya harus PENTING, very important
Allport dan Postman mengatakan bahwa rumor mendapat kesempatan untuk berkembang karena sifat dan ciri-ciri yaitu : 1. Mengandung sifat-sifat penting (importance) 2. Sifat-sifat yang meragukan (ambiguity) Berpijak pada uraian di atas, Allport dan Postman mengajukan rumus : R=iXa R i a
: Rumors : important : ambiguity
Pendapat berbeda dikemukakan Firsan Nova (2014); Adapun gossip atau rumor adalah kabar yang beredar di masyarakat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya karena sumber yang tidak jelas. Secara sederhana, sebuah berita disebut gossip atau rumor jika kabar atau berita tersebut belum tentu kebenarannya, tidak jelas sumbernya, dan faktanya dapat diperdebatkan.
Prashant dan Difonzio (2004) berusaha membedakan rumor dari gosip: ¾ Rumor yang terutama mengenai isu-isu publik. ¾ Gosip adalah mengenai pribadi, hal-hal sepele.
4. Penelitian yang Dapat Dilakukan untuk Menilai Krisis
Pada saat menghadapai badai krisis, perusahaan wajib melakukan penelitian secara detail, bila memungkinkan secara mendalam dan komprehensif. Penelitian dimaksudkan untuk menginventaris setiap fenomena yang terjadi di lapangan dan data penunjang lain yang diperlukan.
Melalui penelitian yang dilakukan, akan mendapatkan informasi tentang opini publik, tren, isu yang berkembang, krisis yang terjadi, iklim politik, sikap publik, peraturan perundang-undangan, liputan media, opini tokoh publik, opini para ahli, dan pendapat lain yang berkaitan dengan stakeholder organisasi.
Memperoleh data primer & sekunder Data Primer dikumpulkan dari: - Pihak yang berkompeten - Pihak yang mengetahui krisis - Pihak yang merasakan dampak krisis Data Sekunder dikumpulkan dari: - Media Massa - Media Sosial - Jurnal - Data Statistik - Data perusahaan dsb.
Pemetaan pihak-pihak yang dapat membantu mengidentifikasi krisis Manajemen perusahaan harus mampu memetakan berbagai pihak yang dipandang mampu melakukan identifikasi krisis, diantaranya: 1. Internal : a. Operational people: Seluruh karyawan operasional yang potensial b. Manajemen: Terdiri dari para manager, direksi dan komisaris 2. Eksternal : Para ahli dibidang masing-masing
Terima Kasih Drs. Dwi Prijono Soesanto M.Ikom., MPM