i
MAMAN HERMAWAN Sekretaris Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan _________________________________________________________________ Laporan
Kinerja
Sekretariat
BPSDMKP
pertanggungjawaban atas kinerja Sekretariat
merupakan
perwujudan
Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDMKP) Tahun 2016, yang merupakan Laporan Kinerja tahun kedua terhadap pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019. Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Permenpan dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja, laporan ini merupakan alat penilai kinerja secara kuantitatif. Sebagai wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat BPSDMKP menuju terwujudnya good governance, dan sebagai wujud transparansi serta pertanggungjawaban kepada masyarakat di satu sisi, dan di sisi lain, laporan kinerja merupakan alat kendali, pemacu, dan umpan balik peningkatan kinerja setiap unit organisasi di lingkungan Sekretariat BPSDMKP. Akhirnya, laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai sarana evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan sekaligus sebagai bahan masukan pelaksanaan kegiatan tahun berikutnya.
Jakarta, Februari 2017 Sekretaris Badan Pengembangan SDMP KP,
Dr. Maman Hermawan, M.Sc i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..........................................................................................
i
DAFTAR ISI ........................................................................................................
ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................
iv
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................
vi
RINGKASAN EKSEKUTIF .................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1
A.
LATAR BELAKANG ..............................................................................
2
B.
TUJUAN ...............................................................................................
3
C.
TUGAS DAN FUNGSI ..........................................................................
2
D.
KERAGAAN SDM BPSDMP KP ...........................................................
7
E.
SISTEMATIKA LAPORAN KINERJA.......................................................
8
BAB II PERENCANAAN KINERJA
9
A.
RENCANA STRATEGIS ........................................................................ 10
B.
PENETAPAN KINERJA (PK) ................................................................. 14
C.
PENGUKURAN KINERJA ..................................................................... 17
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
19
A.
PRESTASI INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016………..... 20
B.
EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA..................................................... 21
C.
1.
CAPAIAN KINERJA PADA PERSPEKTIF PELANGGAN (CUSTOMER PERSPEKTIVE).......................................................... 21
2.
CAPAIAN KINERJA PADA PERSPEKTIF INTERNAL (INTERNAL PROSES PERSPECTIVE)................................................................. 36
3.
CAPAIAN KINERJA PADA PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN 52 PERTUMBUHAN (LEARN AND GROWTH)....................................
AKUNTABILITAS KEUANGAN............................................................... 63
ii
BAB IV PENUTUP
67
A.
CAPAIAN KINERJA UTAMA................................................................ 68
B.
PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI............................................. 68
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL BAB I 1.1
Distribusi Pegawai Lingkup Sekretarat BPSDM KP TA. 2016.............
76
BAB II 2.1
Penetapan Kinerja SekretrariatBPSDM KP Tahun 2016 berdasarkan Balanced Score Card (BSC)...................................... 156
BAB III 3.1.
Capaian Kinerja pada Perspektif Pelanggan (Costumer Perspective) ........................................................................................ 211
3.2.
Capaian Indikator Kinerja Utama 1 Tahun 2016…………………….
222
3.3.
Capaian Indikator Kinerja Utama 2 Tahun 2016…………………….
233
3.4.
Capaian Indikator Kinerja Utama 3 Tahun 2016…………………….
255
3.5.
Capaian Indikator Kinerja Utama 4 Tahun 2016…………………….
267
3.6.
Penilaian SAKIP BPSDMP KP ………………………………………….
263
3.7.
Perbandingan Penilaian SAKIP BPSDMP KPTahun 2014 – 2016…………………………………………………………………………. 279
3.8
Capaian Indikator Kinerja 5 Utama Tahun 2016……………………
286
3.9
Capaian Kinerja Survey Kepuasan Masyarakat..............................
291
3.10
Capaian Indikator Kinerja 6 Utama Tahun 2016……………………
302
3.11
Capaian Indikator Kinerja 7 Utama Tahun 2016……………………
339
3.12
Capaian Indikator Kinerja 8 Utama Tahun 2016……………………
340
3.13
Capaian Kinerja pada Perspektif Internal (Internal Proses Perspective)......................................................................................... 362
3.14
Perbandingan anggaran berdasarkan Renja dan DIPA………….
382
3.15
Data PNS formasi jabatan fungsional Tahun 2005 s.d 2016…........
437
3.16
Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Tahun 2016…….. 447
3.17
Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2015 dan 2016...................
3.18
Jumlah pegawai lingkup BPSDMKP yang diberikan Hukuman Disiplin.................................................................................................... 457
3.19
Rekapitulasi Kerjasama lingkup BPSDMP KP …................................ 497
3.20
Capaian Kinerja pada Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learn and Growth)…................................................ 527
447
iv
3.21
Capaian Indikator Kinerja 20 Utama Tahun 2016….......................
527
3.22
Capaian Indikator Kinerja 21 Utama Tahun 2016….......................
547
3.23
Capaian Indikator Kinerja 22 Utama Tahun 2016….......................
557
3.24
Capaian Indikator Kinerja 22 Utama Tahun 2016….......................
567
3.25
Penilaian SAKIP BPSDMP KP …............................................................ 577
3.26
Perbandingan Penilaian SAKIP BPSDMP KPTahun 2014 - 2016….... 577
3.27
Capaian Indikator Kinerja 24 Utama Tahun 2016….......................
617
3.28
Capaian Indikator Kinerja 25 Utama Tahun 2016….......................
617
3.29
Anggaran dan Realisasi Pencapaian Tahun 2016 …...................... 637
v
DAFTAR GAMBAR BAB I 1.1
Struktur Organisasi Badan Pengembangan SDM KP……………...
BAB III 3.1
Capaian Kinerja BPSDM KP web kinerjaku.kkp.go.id....................
7
24
vi
RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran capaian kinerja Sekretariat BPSDMP KP tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target (rencana) dan realisasi indikator kinerja utama (key
perfomance
indicator,
disingkat
KPI)
pada
masing-masing
perspektif.
Pencatatan dan pengukuran kinerja dilakukan dengan bantuan perangkat lunak berbasis balanced scorecard dari Kementerian Kelautan Perikanan, yaitu pada http://kinerjaku.kkp.go.id. Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, diperoleh data capaian kinerja Sekretariat BPSDMP KP di tingkat korporat tahun 2016 sebesar 108,08% yang berasal dari capaian kinerja masing-masing perspektif sebagai berikut: 1. Perspektif Masyarakat KP (Costumer Perspective) dengan bobot 33,33%, capaian kinerja 35,44% 2. Perspektif Internal (Internal Process Perspective) dengan bobot 33,33%, capaian kinerja 36,16% 3. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learn and Growth Perspective) dengan bobot 33,33%, capaian kinerja 36,48% Penyelenggaraan Program Pengembangan SDMKP telah terlaksana dengan baik dan menghasilkan tingkat capaian sasaran sebesar 108,08%. Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan Sekretariat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Tahun 2016, pencapaian indikator kinerja dukungan kesekretariatan dan SDM dalam pelaksanaan pengembangan SDM KP secara terintegrasi, akuntabel, dan tepat waktu berdasarkan data yang terkini dan akurat di lingkungan BPSDMKP tercapai sebesar 108,08%. Capaian sasaran ini merupakan capaian atas/atau kontribusi dari 3 (tiga) sasaran strategis yang dilaksanakan di 4 (empat) bagian lingkup Sekretariat BPSDMKP yang terdiri dari Bagian Program dan Kerjasama, Bagian Organisasi dan Kepegawaian, Bagian Keuangan dan Umum serta Bagian Evaluasi dan Dokumentasi. Nilai capaian kinerja sasaran kegiatan dicapai dengan sangat baik, kondisi ini menginformasikan bahwa dalam teknis pelaksanaan kegiatan terselenggara dengan baik, Predikat capaian sangat baik tahun anggaran 2016 ini merupakan gambaran pelaksanaan tugas dengan mengacu pada dokumen SAKIP yang dilaksanakan dengan optimal.
vii
Namun dalam pelaksanaannya masih ditemukan kendala/hambatan seperti sulitnya menilai parameter yang ada, sehingga
dalam penyusunan program
kegiatan tahun yang akan datang perlu disusun indikator dari setiap
kegiatan
yang dinilai dengan lebih terukur sehingga evaluasi dapat terlaksana secara objektif. Untuk mengoptimalisasi pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan kedepan diharapkan semua unit kerja dan bagian di dalamnya saling mendukung dalam melaksanakan tugas yang dilaksanakan Sekretariat BPSDM KP.
viii
BAB I PENDAHULUAN │A. LATAR BELAKANG │ B. TUJUAN│ │C. TUGAS DAN FUNGSI│D. KERAGAAN SDM SEKRETARIAT BPSDMP KP│ │D. SISTEMATIKA LAPORAN KINERJA│
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan
Kinerja
Sekretariat
Badan
Sumber
Daya
Sekretariat BPSDMP KP tahun 2016,
Pemberdayaan
mengacu kepada Sistem Akuntabilitas
Masyarakat Kelautan dan Perikanan
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP),
(BPSDMP
bentuk
yang terdiri dari kebijakan yang telah
akuntabilitas dari pelaksanaan tugas
ditetapkan dalam Rencana Strategis
dan fungsi yang dipercayakan atas
(Renstra) Kementerian Kelautan dan
penggunaan
anggaran.
Laporan
Perikanan 2015-2019, Indikator Kinerja
Kinerja
merupakan
wujud
Utama Sekretariat BPSDMP KP tahun
terhadap
2016, Rencana Kerja Tahunan (RKT)
Pengembangan Manusia
dan KP)
ini
merupakan
pertanggungjawaban keberhasilan
tingkat
kinerja
yang
Dasar
pelaksanaan
Sekretariat BPSDMP KP tahun 2016,
dicapai Sekretariat BPSDMP KP serta
Penetapan
sebagai
BPSDMP
sarana
pencapaian BPSDMP
KP
evaluasi
kinerja untuk
atas
Sekretariat meningkatkan
kinerjanya.
kegiatan
Kinerja KP,
(PK)
Sekretariat
berbagai
Petunjuk
Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis yang dikeluarkan
Kuasa
Pengguna
Anggaran (KPA) BPSDMP KP dan PPK Sekretariat BPSDMP KP.
B. Tujuan Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Sekretariat BPSDMP KP adalah : 1.
Sebagai alat penilai kinerja secara kuantitatif, sebagai wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat BPSDMP KP menuju terwujudnya good
governance,
dan
sebagai
wujud
transparansi
serta
pertanggungjawaban kepada masyarakat di satu sisi, dan di sisi lain; 2.
Sebagai alat kendali dan alat pemacu peningkatan kinerja setiap unit organisasi di lingkungan Sekretariat BPSDMP KP.
3.
Sebagai umpan balik (Feed back) untuk perbaikan kinerja di tahun berikutnya.
2
C. Tugas dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 23/PERMEN-KP/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sekretariat Badan dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala BPSDMP KP . Sekretariat Badan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan badan. Dalam
melaksanakan
tugas
sebagaimana dimaksud, Sekretariat Badan menyelenggarakan fungsi: 1) koordinasi program, dan
penyusunan anggaran,
evaluasi,
rencana, monitoring,
serta
pengembangan
laporan
pendidikan,
pelatihan, dan penyuluhan, serta pemberdayaan
masyarakat
kelautan dan perikanan;
pelaksanaan
reformasi
birokrasi,
dan pengelolaan kepegawaian; 3) pengelolaan administrasi keuangan dan
BMN,
layanan
pengadaan
barang/jasa
pemerintah,
pelaksanaan
tata
serta
usaha
dan
pengolahan
dan
rumah tangga; dan 4) pelaksanaan penyajian
data,
kehumasan,
dan
informasi, kerja
sama.
2) perumusan rancangan peraturan perundang-undangan,
penataan
organisasi dan tata laksana, fasilitasi Dalam menjalankan tugas dan fungsi tersebut, Sekretaris BPSDMP KP dibantu oleh 4 (empat) Bagian dengan tugas dan fungsi sebagai berikut : 1) Bagian Program, Monitoring dan Evaluasi Bagian Program, Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi penyusunan rencana, program, anggaran, monitoring, dan evaluasi, serta laporan pengembangan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan, serta pemberdayaan masyarakat kelautan dan perikanan. Dalam melaksanakan tugasnya Bagian Program, Monitoring dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran pengembangan pengembangan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan, serta pemberdayaan masyarakat kelautan dan perikanan; b. penyiapan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan program dan anggaran pengembangan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan, serta pemberdayaan masyarakat kelautan dan perikanan; dan
3
c. penyiapan bahan penyusunan laporan pengembangan pendidikan, d. pelatihan, dan penyuluhan, serta pemberdayaan masyarakat kelautan dan perikanan. Bagian Program, Monitoring dan Evaluasi terdiri atas: a. Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran pengembangan pengembangan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan, serta pemberdayaan masyarakat kelautan dan perikanan. b. Subbagian Monitoring dan Evaluasi Subbagian Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan program dan anggaran pengembangan SDM dan pemberdayaan masyarakat KP. c. Subbagian Pelaporan Subbagian Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan laporan pelaksanaan pengembangan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan, serta pemberdayaan masyarakat kelautan dan perikanan. 2) Bagian Organisasi dan Kepegawaian Bagian
Organisasi
dan
Kepegawaian
mempunyai
tugas
melaksanakan
penyiapan perumusan rancangan peraturan perundang-undangan, penataan organisasi
dan
tata
laksana,
fasilitasi
pelaksanaan
reformasi
birokrasi,
pengelolaan kepegawaian, dan administrasi jabatan fungsional. Dalam
melaksanakan
tugasnya
Bagian
Organisasi
dan
Kepegawaian
menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan rancangan peraturan perundang-undangan, penataan organisasi dan tata laksana, serta fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi; b. penyiapan bahan perencanaan, pengembangan, dan administrasi mutasi pegawai; dan c. pelaksanaan tata usaha kepegawaian dan administrasi jabatan fungsional. Bagian Organisasi dan Kepegawaian terdiri atas: a. Subbagian Organisasi dan Tata Laksana Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan kapasitas organisasi dan tata laksana, dan penyiapan bahan rancangan peraturan
4
perundang-undangan di bidang pengembangan sumber daya manusia kelautan dan perikanan. b. Subbagian Perencanaan dan Pengembangan Pegawai Mempunyai
tugas
melakukan
penyiapan
bahan
perencanaan
dan
pengembangan pegawai. c. Subbagian Tata Usaha Kepegawaian Mempunyai
tugas
melakukan
penyiapan
bahan
mutasi
pegawai,
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data kepegawaian, pembinaan dan administrasi jabatan fungsional. 3) Bagian Keuangan dan Umum Bagian Keuangan dan Umum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perbendaharaan, administrasi keuangan dan BMN, perlengkapan, persuratan, kearsipan, dan rumah tangga BPSDMPKP. Dalam
melaksanakan
tugasnya
Bagian
Keuangan
dan
Umum
menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan pelaksanaan perencanaan anggaran dan perbendaharaan serta administrasi keuangan; b. penyiapan pengelolaan perlengkapan dan administrasi BMN; dan c. penyiapan pengelolaan urusan persuratan, kearsipan dan rumah tangga Badan Pengembangan SDMP KP. Bagian Keuangan dan Umum terdiri atas: a. Subbagian Keuangan Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan anggaran dan perbendaharaan serta administrasi keuangan. b. Subbagian Perlengkapan Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan administrasi barang kekayaan milik negara serta pengelolaan perlengkapan. c. Subbagian Tata Usaha Mempunyai
tugas
melakukan
penyiapan
bahan
pengelolaan
urusan
persuratan, kearsipan, dan rumah tangga Sekretariat Badan. 4) Bagian Data, Informasi, Hubungan Masyarakat, dan Kerja Sama Bagian Data, Informasi, Hubungan Masyarakat, dan Kerja Sama mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pengolahan dan penyajian data, statistik, dan informasi, pelaksanaan kehumasan dan pubikasi, serta kerja sama program
5
pengembangan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan, serta pemberdayaan masyarakat kelautan dan perikanan Dalam melaksanakan tugasnya Bagian Data, Informasi, Hubungan Masyarakat, dan Kerja Sama menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data, statistik, dan informasi; b. penyiapan bahan pelaksanaan kehumasan, publikasi, dan pengelolaan perpustakaan; dan c. penyiapan bahan pelaksanaan
kerja
sama
program pengembangan
pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan, serta pemberdayaan masyarakat kelautan dan perikanan. Bagian Data, Informasi, Hubungan Masyarakat, dan Kerja Sama terdiri atas: a. Subbagian Data dan Informasi Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data, statistik, dan informasi. b. Subbagian Hubungan Masyarakat Subbagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kehumasan, publikasi, dan pengelolaan perpustakaan c. Subbagian Kerja Sama Subbagian Kerja Sama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kerja sama program pengembangan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan, serta pemberdayaan masyarakat kelautan dan perikanan. Struktur Organisasi Sekretariat BPSDMPKP sebagaimana Peraturan Menteri Nomor 23/PERMEN-KP/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, adalah sebagai berikut :
6
Gambar 1. Struktur Organisasi Sekretariat BPSDMPKP D. Keragaan SDM Sekretariat BPSDMPKP BPSDMP KP didukung SDM yang tersebar di satker lingkup BPSDMP KP hingga Desember 2016 tercatat sebanyak 1.820 orang dan Sekretariat BPSDMP KP berjumlah 57 orang yang dipimpin oleh Sekretaris BPSDMP KP. SDM yang bekerja di eselon II lingkup Sekretariat BPSDMKP dengan status pegawai struktural seperti tersaji pada tabel dibawah ini : Tabel 1.1 Distribusi Pegawai Lingkup Sekretariat BPSDMP KP TA. 2016 No.
Unit Kerja
Jumlah (Orang)
%
1
Bagian Program, Monitoring dan Evaluasi
15
26,31
2 3
Bagian Organisasi dan Kepegawaian Bagian Keuangan dan Umum
4
Bagian Datin, Humas dan Kerjasama Jumlah
14 19 9 57
24,56 33.33 15,79 100
7
E. Sistematika Laporan Kinerja Laporan
Akuntabiltas
Kinerja
tugas
dan
fungsi,
Sekretariat BPSDMP KP Tahun 2016
organisasi,
disusun dengan dasar hukum :
pegawai di Sekretariat BPSDMP KP.
1. Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998
ini
yang Bersih dan Bebas Korupsi,
Rencana
Kolusi, dan Nepotisme;
2015
-
singkat
Strategis 2019,
2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Tahun
2015
Kinerja Instansi Pemerintah;
Kinerja.
Kepala
LAN
Nomor:
tentang
BPSDMP
dan
Sekretariat
KP
Penetapan BPSDMP
serta
KP
Pengukuran
4) Bab III Akuntabilitas Kinerja, bab
239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan
ini
Pedoman Penyusunan Pelaporan
kinerja
Akuntabilitas
kinerja yang telah diuraikan pada
Kinerja
Instansi
Pemerintah; dan
bab
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
menjelaskan dari
hasil
indikator-indikator
sebelumnya
beberapa
capaian
capaian
disertai indikator
kinerja lainnya.
2014
5) Bab IV Penutup, bab ini berisi
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
uraian singkat terkait Kesimpulan,
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Pemasalahan dan Rekomendasi.
Birokrasi
Nomor
53
Tahun
Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Adapun sistematika penyajian laporan sebagai berikut: 1) Ringkasan Eksekutif, pada bagian ini berisi ringkasan dari laporan ini, antara lain berisi uraian singkat tentang tujuan, sasaran, capain kinerja dan kendala selama tahun 2015. 2) Bab I Pendahuluan, pada bab ini berisi
hal-hal
Sekretariat
8
uraian
Kinerja
3. Keputusan
keragaan
3) Bab II Pejanjian Kinerja, pada bab
tentang Penyelenggaraan Negara
2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun
serta
struktur
umum
BPSDMP
KP
tentang seperti
BAB II PERENCANAAN KINERJA │A. RENCANA STRATEGIS │ B. PERJANJIAN KINERJA│ │C. PENGUKURAN KINERJA│
9
BAB II PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis Salah satu misi pembangunan nasional yang terkait dengan pembangunan kelautan dan perikanan adalah mewujudkan Indonesia menjadi Negara Maritim yang Mandiri, Maju, Kuat dan Berbasis Kepentingan Nasional. Sebagai organisasi yang membantu Presdien untuk membidangi urusan kelautan dan perikanan, maka visi KKP ditetapkan selaras dengan visi pembangunan nasional serta bertujuan untuk mendukung terwujudnya Indonesia sebagai poros maritim dunia. Visi KKP adalah Mewujudkan sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang mandiri, maju, kuat dan berbasis kepentingan nasional. Visi tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan Misi KKP, sebagai berikut: 1. Meningkatkan pengawasan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan; 2. Mengembangkan sistem perkarantinaan ikan, pengendalian mutu, keamanan hasil perikanan, dan keamanan hayati ikan; 3. Mengoptimalkan pengelolaan ruang laut, konservasi dan keanekaragaman hayati laut. 4. Meningkatkan keberlanjutan usaha perikanan tangkap dan budidaya; 5. Meningkatkan daya saing dan sistem logistik hasil kelautan dan perikanan; 6. Mengembangkan kapasitas SDM, dan pemberdayaan masyarakat; 7. Meningkatkan inovasi iptek kelautan dan perikanan; 8. Meningkatkan
pemberdayaan
dan
kemandirian
dalam
menjaga
keberlanjutan usaha kelautan dan perikanan. Mengacu pada tugas, fungsi dan wewenang yang telah dimandatkan oleh peraturan
perundang
undangan
kepada
KKP
dan
penjabaran
dari
misi
pembangunan nasional, maka terdapat 3 pilar yang menjadi misi KKP yakni: 1). Kedaulatan
(Sovereignty),
yakni
mewujudkan
pembangunan
kelautan
dan
perikanan yang berdaulat, guna menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan
sumberdaya
kelautan
dan
perikanan,
dan
mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan; 2). Keberlanjutan (Sustainability), yakni mewujudkan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan; 3). Kesejahteraan (Prosperity), yakni mewujudkan masyarakat
10
kelautan dan perikanan yang sejahtera, mandiri, serta berkepribadian dalam kebudayaan. 1. Tujuan Dalam rangka mendukung pencapaian visi misi, tujuan pengembangan SDMP kelautan dan perikanan adalah : a. Meningkatkan
taraf
pendidikan
masyarakat
KP
melalui
peningkatan
kompetensi SDM KP dan perluasan akses pendidikan; b. Meningkatkan kompetensi SDM KP yang mampu meningkatkan produksi dan produktivitas, nilai tambah dan daya saing produk KP secara optimal; c. Mewujudkan pelaku utama yang mandiri, kompeten, sadar dan peduli terhadap keberlanjutan sumberdaya KP serta memiliki wawasan bahari; dan d. Mewujudkan
terselenggaranya
tata
kelola
dan
kerjasama
dalam
pengembangan SDM KP yang efektif dan efisien. 2. Sasaran Sasaran strategis Sekretariat Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pembedayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan berdasarkan tujuan yang akan dicapai dibagi dalam tiga perspektif yakni : COSTUMER PERSPECTIVE a. Terwujudnya ASN di BPSDMP KP yang kompeten dan profesional; b. Tersedianya manajemen pengetahuan BPSDMP KP yang handal dan mudah diakses; c. Terwujudnya birokrasi BPSDMPKP yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima; dan d. Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien di BPSDMP KP. INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE e. Terselenggaranya perencanaan program dan anggaran pengembangan SDM kelautan dan perikanan sesuai kebutuhan diklatluhdaya; f. Terselenggaranya
pengelolaan
anggaran,
pengelolaan
BMN,
serta
perkantoran yang optimal; g. Terselenggaranya fasilitasi manajemen aparatur BPSDMKP sesuai peraturan perundangan; h. Terselenggaranya
kerja
sama
pengembangan
SDMKP
sesuai
dengan
kebutuhan diklatluhdaya;
11
i. Terselenggaranya monitoring, evaluasi dan pelaporan yang terukur LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE j. Tersedianya SDM aparatur yang kompeten dan profesional; k. Tersedianya manajemen pengetahuan Sekretariat BPSDMP KP yang handal dan mudah diakses; l. Terwujudnya
birokrasi
Sekretariat
BPSDMPKP
yang
efektif,
efisien
dan
berorientasi pada layanan prima; dan m. Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien di Sekretariat BPSDMPKP. Secara terinci, Sekretariat BPSDMP KP memiliki 13 (tiga belas) sasaran strategis yang dijabarkan dalam 32 (tiga puluh dua) Indikator Kinerja Utama peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya BPSDMP KP beserta target yang akan dicapai tahun 2015. 3. Potensi dan Permasalahan a. Potensi : Pengembangan sumberdaya manusia (SDM) dibidang kelautan dan perikanan memiliki
peran
strategis
dalam
mendukung
pencapaian
target
kinerja
pembangunan kelautan dan perikanan. Peran strategis tersebut dilaksanakan melalui kegiatan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan serta pemberdayaan masyarakat yang diarahkan untuk mendorong dan mempercepat peningkatan kapasitas sumber daya manusia kelautan dan perikanan. Kegiatan Pendidikan dilaksanakan melalui proses belajar dengan pendekatan teaching factory yang menerapkan 60 – 70% praktek dan 30 – 40% teori. Saat ini Pendidikan KP memiliki 1 (satu) Sekolah Tinggi, 3 (tiga) Politeknik Kelautan dan Perikanan, serta 9 (Sembilan) Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM), yang tersebar di wilayah nusantara. Tenaga pengajar satuan pendidikan KP berjumlah 429 orang terdiri dari 223 guru dan 206 Dosen. Satuan pendidikan KP menerima peserta didik dari anak pelaku utama sebesar 40 % dari total penerimaan peserta didik setiap tahunnya. Kegiatan Pelatihan Kelautan dan Perikanan dilaksanakan oleh Puslat KP pada 5 (lima) Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP), 1 (satu) Balai Diklat Aparatur (BDA) dan 417 Pusat Pelatihan Perikanan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP), serta 33 Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang tersebar di seluruh Indonesia. Saat ini, Pusat Pelatihan KP memiliki 75 widyaiswara dan 72 orang instruktur yang tersebar di masing-masing Balai Pendidikan dan Pelatihan KP.
12
Kegiatan Pelatihan ditujukan kepada masyarakat kelautan dan perikanan pelaku
utama
dan
pelaku
usaha
di
sektor
penangkapan,
budidaya,
pengolahan, pemasaran hasil perikanan, serta masyarakat kelautan dan perikanan lainnya. Kegiatan pelatihan juga dilengkapi sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi nasional. Kegiatan pelatihan aparatur ditujukan bagi aparatur negara, meliputi pelatihan teknis, struktural aparatur, pelatihan fungsional, pelatihan prajabatan dan pelatihan teknis lainnya di lingkungan KKP. Penyelenggaran
penyuluhan
kelautan
dan
perikanan
dilaksanakan
oleh
Pusluhdaya KP. Kegiatan penyuluhan difokuskan untuk meningkatkan jumlah kelompok pelaku utama dan pelaku usaha KP sebanyak 51.270 kelompok (Tahun 2014) melalui penyuluhan oleh penyuluh PNS, Swadaya, Swasta, dan Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak (Sekarang menjadi Penyuluh Perikanan Bantu). Saat ini Pusluhdaya KP memiliki tenaga Penyuluh 12.892 orang yang terdiri dari 1.243 orang penyuluh tenaga kontrak, 3.195 orang penyuluh PNS, 8.372 orang penyuluh swadaya dan 40 orang penyuluh swasta. Penyuluh tersebut tersebar diseluruh wilayah propinsi Indonesia. Sebaran penyuluh perikanan disesuaikan dengan kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan di daerah. Pada umumnya kegiatan utama penyuluhan dilaksanakan melalui kegiatan pengembangan Cyber peningkatan
Metode
Extension (sarana untuk melakukan penyuluhan), Penyuluhan,
Kunjungan
&
Pertemuan
kelompok,
Peningkatan Unit percontohan, temu usaha dan temu lapang, Magang, Lomba Kelompok Usaha, Temu Wicara, Sosialisasi Pencegahan
IUU Fishing. Kegiatan
tersebut dilaksanakan di seluruh daerah yang telah ditetapkan sebagai daerah prioritas pengembangan komoditas sektor kelautan dan perikanan b. Tantangan : Dalam
melakukan
program
pengembangan
SDM
dan
pemberdayaan
masyarakat KP, juga menghadapi berbagai tantangan dalam mendukung pembangunan yang dilaksanakan oleh KKP secara keseluruhan, yang dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) aspek, yaitu: 1) Aspek Pemberdayaan Pelaku Utama Aspek pemberdayaan pelaku utama kegiatan kelautan dan perikanan, antara lain:
13
a) Rendahnya jumlah masyarakat KP yang kompeten dan belum meratanya kompetensi yang dimiliki dan dikuasai oleh masyarakat KP disetiap wilayahnya; b) Belum sesuainya karakter dan kompetensi masyarakat dengan kebutuhan program
pembangunan
yang
diprogramkan
KKP,
seperti
program
pengembangan usaha mina pedesaan (PUMP), dan program prioritas lainnya; c) Rendahnya keterlibatan pelaku utama dan pelaku usaha pada program pengembangan SDM dan pemberdayaan masyarakat KP; d) Belum teridentifikasinya data dan kondisi masyarakat pelaku utama dan usaha; e) Pemetaan kebutuhan SDM KP dalam rangka pengelolaan sumber daya KP yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. 2) Aspek Peningkatan Mutu Penyelenggaraan Aspek peningkatan mutu penyelenggaraan antara lain: a) Belum memadainya standar nasional penyelenggaraan untuk mendukung program prioritas nasional, kebijakan nasional
(Nawacita) dan program
prioritas KKP, seperti pengembangan usaha mandiri pedesaan (PUMP) . b) Belum memadainya kualitas dan kuantitas SDM (pendidik, pelatih dan penyuluh). c) Terbatasnya standar kompetensi. 3) Aspek Sumberdaya Pendukung Penyelenggaraan Aspek sumberdaya pendukung penyelenggaraan, antara lain a) Sumberdaya yang dimiliki masih belum memadai. b) Sumberdaya yang dimiliki oleh stakeholders belum termobilisasi secara optimal untuk penyelenggaraan Diklatluh-KP. c) Pengetahuan,
keterampilan,
penguasaan
teknologi
dan
aksesibilitas
terhadap infrastruktur dan informasi masih terbatas. 4) Aspek kelembagaan Aspek kelembagaan, antara lain a) Kemampuan dan daya jangkau area pelayanan masih terbatas. b) Dukungan peraturan dan perundangan berkaitan dengan pelayanan belum memadai.
14
c) Konektivitas program pengembangan SDM KP dan Teknologi Informasi belum optimal diterima masyarakat KP. d) Terbatasnya jangkauan informasi dan pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan yang berwawasan lingkungan. e) Akreditasi lembaga pelatihan dan sertifikasi masih terbatas. B. Penetapan Kinerja (PK) Sekretariat BPSDMP KP Penetapan Kinerja Sekretariat BPSDMP KP merupakan target kerja yang hendak dicapai Sekretariat BPSDMP KP melalui pelaksanaan sub kegiatan. PK dimaksud merupakan ukuran pelaksanaan dan keberhasilan dari suatu pelaksanaan tugas yang diembannya, karena PK dimaksud
instansi dalam adalah hasil
kesepakatan kerja yang hendak dicapai dalam satu tahun anggaran antara pimpinan instansi dengan pimpinan instansi di atasnya. Tabel 2.1. Penetapan Kinerja Sekretariat BPSDMP KP Tahun 2016 berdasarkan Balanced Score Card (BSC) NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET 2016
COSTUMER PERSPEKTIVE 1
2
3
4
Terwujudnya ASN di BPSDMP KP yang kompeten dan profesional Tersedianya manajemen pengetahuan BPSDMP KP yang handal dan mudah diakses Terwujudnya birokrasi BPSDMPKP yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima
1
Indeks kompetensi dan integritas BPSDMP KP
77
2
Persentase unit kerja BPSDMP KP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%)
50
3 4 5
85 82 8,25
Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien di BPSDMPKP
7
Indeks Reformasi Birokrasi BPSDMKP Nilai Sakip BPSDMP KP Indeks integritas pelayanan publik BPSDMPKP Jumlah unit kerja yang diusulkan berstatus Wilayah Bebas Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani Nilai kinerja anggaran BPSDMPKP (%)
8
Kepatuhan atas SAP BPSDMP KP
100
6
2
83
15
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET 2016
INTERNAL PROCESS PERSPEKTIVE 5
6
Terselenggaranya perencanaan anggaran pengembangan SDM kelautan dan perikanan sesuai kebutuhan diklatluhdaya Terselenggaranya pengelolaan anggaran, pengelolaan BMN, serta perkantoran yang optimal
9
Persentase ketepatan dokumen anggaran dengan rencana kerja tahunan yang diusulkan (%)
85
10
Persentase dokumen pengendalian anggaran (%) Persentase ketepatan pencatatan transaksi keuangan dan BMN (%) Rasio jumlah pemanfaatan BMN dari jumlah BMN total (%) Persentase kesesuaian tertib administrasi perkantoran dengan peraturan perundang-undangan (%) Persentase jumlah pegawai yang ditempatkan sesuai dengan kompetensi jabatannya dibanding jumlah total pegawai untuk eselon IV ke bawah (%) Persentase penurunan ketidaktaatan pegawai BPSDMPKP terhadap peraturan yang berlaku di KKP (%) Persentase jumlah legislasi yang telah diimplementasikan di lingkup BPSDMPKP (%) Rasio jumlah kerja sama yang diimplementasikan dibanding total kerja sama yang diinisiasi (%)
100
Persentase jumlah penyusunan rekomendasi yang dihasilkan terhadap output program pengembangan SDM dan pemberdayaan masyarakat KP dibanding jumlah total output (%) Persentase kualitas laporan sesuai peraturan yang berlaku (%)
87,5
11 12 13
7
Terselenggaranya fasilitasi manajemen aparatur BPSDMKP sesuai peraturan perundangan
14
15
16
8
9
Terselenggaranya kerja sama pengembangan SDM KP sesuai dengan kebutuhan diklatluhdaya Terselenggaranya monitoring, evaluasi dan pelaporan yang terukur
17
18
19
100 70 95
65
27
81
80
96
LEARN AND GROWTH PERSPEKTIVE 10
16
Tersedianya SDM aparatur yang kompeten dan
20
Indeks kompetensi dan integritas Sekretariat BRSDM KP
77
NO
SASARAN STRATEGIS
TARGET 2016
INDIKATOR KINERJA
profesional 11
12
13
Tersedianya manajemen pengetahuan Sekretariat BRSDM KP yang handal dan mudah diakses Terwujudnya birokrasi Sekretariat BPSDMPKP yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien di Sekretariat BPSDMPKP
21
Persentase unit kerja Sekretariat BRSDM KP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%)
50
22
Indeks Reformasi Birokrasi di Sekretariat BRSDM KP Nilai/Skor SAKIP Sekretariat BPSDMPKP
85
Nilai kinerja anggaran Sekretariat BPSDMPKP (%) Kepatuhan atas SAP BPSDMP KP
83
23
24 25
82
100
C. Pengukuran Kinerja 1. Rumus Pengukuran Pengukuran capaian kinerja Sekretariat BPSDMP KP Tahun 2015, dilakukan dengan membandingkan antara target (rencana) dengan realisasi pada masing-masing indikator kinerja. Pengukuran kinerja dilakukan dengan mengacu kepada Manual IKU pada masing-masing Indikator yang ada dalam dokumen Balanced Scores Card (BSC). 2. Metode Pengukuran Kinerja Metode
pengukuran
kinerja
kegiatan melaporkannya kepada
dilakukan secara berkala setiap 3
Sekretaris BPSDMP KP. Berdasarkan
(tiga) bulan sekali (triwulanan), yaitu
laporan
pada bulan Maret (B03), Juni (B06),
jawab kegiatan, Sekretaris BPSDMP
September (B09) dan Desember
KP c.q. Bagian Program, Monitoring
(B12).
dan Evaluasi merangkum seluruh
Dalam pelaksanaannya, capaian
hasil yang dicapai dan melakukan
kinerja triwulanan dipantau oleh Tim
evaluasi
SAKIP
pencapaian
dan
penanggung selanjutnya
LKj
yang
jawab
menjadi kegiatan,
penanggung
jawab
unit
kerja
untuk
program/kegiatan
penanggung
mengendalikan pelaksanaan secara
keseluruhan.
17
9
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA │A. PRESTASI INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016│ │B. EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA│ │C. AKUNTABILITAS KEUANGAN│
19
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Prestasi Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2016 Pengukuran capaian kinerja Sekretariat BPSDMP KP tahun 2016 dilakukan dengan membandingkan antara target (rencana) dan realisasi indikator kinerja utama (key perfomance indicator, disingkat KPI) pada masing-masing perspektif. Pencatatan dan pengukuran kinerja dilakukan dengan bantuan perangkat lunak berbasis balanced score card pada http://kinerjaku.kkp.go.id. Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, diperoleh data capaian kinerja Sekretariat BPSDMP KP di tingkat korporat tahun 2016 sebesar 108,08%.
Gambar 3.1. Capaian Kinerja Sekretariat BPSDM KP pada IKU BSC BPSDMKP web kinerjaku.kkp.go.id
20
B. Evaluasi dan Analisis Kinerja Pelaksanaan evaluasi dan analisis kinerja dilakukan melalui pengukuran kinerja dengan menggunakan formulir pengukuran kinerja sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi BPSDMP KP. Pengukuran kinerja dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang didasarkan pada Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah diidentifikasi agar sasaran-sasaran strategis dan tujuan strategis sebagaimana telah ditetapkan dalam Peta Strategi Sekretariat BPSDMP KP yang menjadi kontrak kinerja pada Tahun 2016 dapat tercapai. 1. Capaian Kinerja pada Perspektif Pelanggan (Costumer Perspective) Tabel 3.1. Capaian Kinerja pada Perspektif Pelanggan (Costumer Perspective) NO
SASARAN STRATEGIS
COSTUMER PERSPEKTIVE 1 Terwujudnya ASN di BPSDMP KP yang kompeten dan profesional 2 Tersedianya manajemen pengetahuan BPSDMP KP yang handal dan mudah diakses 3 Terwujudnya birokrasi BPSDMPKP yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima
INDIKATOR KINERJA
Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien di BPSDMPKP
CAPAIAN 2016
1
Indeks kompetensi dan integritas BPSDMP KP
77
88,31
2
Persentase unit kerja BPSDMP KP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%)
50
50,46
3
Indeks Reformasi Birokrasi BPSDMKP Nilai Sakip BPSDMP KP Indeks integritas pelayanan publik BPSDMPKP Jumlah unit kerja yang diusulkan berstatus Wilayah Bebas Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani Nilai kinerja anggaran BPSDMPKP (%) Kepatuhan atas SAP BPSDMP KP
85
90,90
82 8,25
87,89 8,60
2
2
83
95,60
100
100
4 5 6
4
TARGET 2016
7 8
21
SASARAN STRATEGIS 1 Terwujudnya ASN di BPSDMP KP yang kompeten dan profesional INDIKATOR KINERJA UTAMA 1 Indeks kompetensi dan integritas BPSDMP KP (%) Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Indeks kompetensi dan integritas BPSDMP KP dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja 1 Utama Tahun 2016 Sasaran Strategis SS1
Terwujudnya aparatur sipil negara BPSDMP KP yang kompeten, profesional dan berkepribadian
Indikator 1
Indeks kompetensi dan integritas BPSDMP KP
Target 2016
Capaian 2016
77
88,31
Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa indikator Indeks kompetensi dan integritas BPSDMP KP telah mencapai target yang telah ditetapkan. Target indeks kompetensi dan integritas BPSDMP KP Tahun 2016 adalah sebesar 77, dengan hasil pengukuran pada Tahun 2015 sebesar 88,3 (114,49%). Jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, terdapat penurunan capaian sebesar 9,73 (9,92%), dimana pada tahun 2015 capaiannya sebesar 98,04, pada tahun ini berkurang capaiannya menjadi 88,31. Hal ini dikarenakan adanya perubahan cara pehitungan, pada tahun 2015 dalam mengukur indeks kompetensi dan integritas dilakukan dengan membandingkan antara jumlah pejabat yang kompeten dengan jumlah pejabat yang ada, sedangkan pejabat yang kompeten dihitung dengan membandingkan kompetensi yang dimiliki oleh pejabat dengan standar kompetensi manajerial yang telah ditetapkan. Sedangkan pada tahun 2016 ini, terdapat penambahan komponen pendukung pada perhitungan IKU tersebut dengan menambahkan komponen-komponen penilaian pada pengisian SKP, LHKPN dan Kehadiran Pegawai. Realisasi indeks kompetensi dan integritas Tahun 2016 dibandingkan dengan target jangka menengah dimana ditetapkan target 2015 sebesar 65, Tahun 2016 sebesar 70, Tahun 2017 sebesar 75, Tahun 2018 sebesar 80, dan Tahun 2019 sebesar 85 maka realisasi tahun ini sudah lebih tinggi dari target pada 2019. Beberapa faktor yang mempengaruhi nilai indeks kompetensi dan integritas Tahun 2015 yaitu sebagian besar pejabat yang dinilai telah mengikuti program pengembangan kompetensi baik melalui pendidikan dan pelatihan jabatan maupun sesuai kompetensi yang dibutuhkan. Pelatihan Jabatan berupa pendidikan dan pelatihan pimpinan baik tingkat III maupun tingkat IV, Sedangkan pelatihan 22
yang sesuai kompetensi yaitu pelatihan penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan.
SASARAN STRATEGIS 2 Tersedianya manajemen pengetahuan BPSDMP KP yang handal dan mudah diakses Berdasarkan sasaran strategis ini, dari target yang ada perolehan nilai BPSDMP KP telah tercapai. Hasil tersebut diperoleh dari capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut: INDIKATOR KINERJA UTAMA 2 Persentase unit kerja BPSDMP pengetahuan yang terstandar
KP
yang
menerapkan
sistem
manajemen
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Persentase unit kerja BPSDMP KP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.3 Capaian Indikator Kinerja 2 Utama Tahun 2016 Sasaran Strategis
SS2
Tersedianya manajemen pengetahuan BPSDMP KP yang handal dan mudah diakses
Indikator
2
Persentase unit kerja BPSDMP KP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%)
Target
Capaian
50
50,46
Dari tabel tersebut di atas diketahui bahwa Persentase unit kerja BPSDMPKP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar mencapai target yang telah ditetapkan. Dimana target pada tahun 2016 sebesar 50% unit kerja BPSDMPKP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar, tercapai 50,46% (atau 100,92%). Jika dibandingkan dengan tahun sebelum, capaian untuk indikator Persentase unit kerja BPSDMPKP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar mengalami penurunan sebesar 44,73%. Penurunan capaian ini disebabkan oleh metode penilaian dan subyek yang dinilai pada tahun 2015 berbeda dengan tahun 2016. Pada tahun 2015, metode penilaiannya adalah dengan membandingkan jumlah unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan dengan unit kerja yang ada di BPSDMPKP. Ruang lingkup manajemen pengetahuan di tahun 2015 diterjemahkan melalui status aktif online dan ter-updatenya website dan atau aplikasi yang telah diluncurkan oleh masing-masing unit kerja di BPSDMPKP. 23
Pada tahun 2016, subyek dan metode penilaiannya adalah keanggotaan unit kerja eselon
I,
II,
III
dan
IV
di
tingkat
pusat
BPSDMPKP
pada
aplikasi
https://kinerjakkp.bitrix24.com (porsi penilaian 60%) dan keaktifan para anggota dalam berbagi informasi dan pengetahuan dengan memposting berita, informasi, dan lain-lain melalui aplikasi tersebut (porsi penilaian 40%). Untuk IKU Persentase unit kerja BPSDMPKP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar ini, berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) BPSDMPKP memiliki target sampai dengan tahun 2019 sebesar 100 %. Untuk itu perlu inisiatif strategis yang secara langsung dapat mencapai target tersebut. Diperlukan sosialisasi yang rutin dan kontinyu melalui berbagai media, secara langsung atau tidak langsung dan secara tegas memberikan pembinaan dan informasi agar target IKU ini dapat tercapai pada tahun 2019. Dari data-data yang dijabarkan di atas, capaian tahun 2016 melebihi target yang telah ditetapkan. Keberhasilan ini disebabkan oleh : 1) Komunikasi yang rutin dan kontinyu dengan Biro Perencanaan, Setjen KKP selaku pengelola pusat dan penanggung jawab aplikasi Bitrix, dan 2) Metode jemput bola ke para pejabat BPSDMPKP yang didaftarkan menjadi anggota Bitrix. Akan
tetapi,
dalam
pelaksanaannya
masih
ditemui
beberapa
hal
yang
menyebabkan capaiannya kurang maksimal, diantaranya adalah : 1) Adanya perubahan metode penilaian di akhir triwulan IV, dan 2) Adanya perubahan pejabat di lingkungan BPSDMPKP. Tidak ada anggaran secara khusus yang dialokasikan untuk mencapai indikator Persentase
unit
kerja
BPSDMPKP
yang
menerapkan
sistem
manajemen
pengetahuan yang terstandar, akan tetapi pelaksanaannya termasuk dalam kegiatan Subbag Data dan Informasi, Sekretariat BPSDMPKP TA. 2016.
SASARAN STRATEGIS 3 Terwujudnya birokrasi BPSDMPKP yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima Sesuai hasil pengukuran kinerja berdasarkan Balanced Score Card (BSC) pada Sasaran Strategis ini, BPSDM KP dinyatakan berhasil karena memperoleh capaian di atas dari yang ditargetkan. Adapun capaian tersebut dapat diraih dari indikator berikut:
24
INDIKATOR KINERJA UTAMA 3 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BPSDMP KP Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BPSDMP KP dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.4 Capaian Indikator Kinerja 3 Utama Tahun 2016 Sasaran Strategis SS 3
Indikator
Terwujudnya birokrasi BPSDMP KP yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima
3
Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BPSDMP KP
Target
Capaian
85
90.90
Dari tabel tersebut diketahui bahwa indikator Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BPSDMP KP telah mencapai target yang telah ditetapkan dengan target nilai 85 dengan capaian sebesar 90,90 (106,94%). Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, capaian untuk indikator Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BPSDMP KP ini mengalami peningkatan capaian nilai sebanyak 5,84 (kenaikan sebesar 6,87%). Kenaikan ini terjadi pada area Perubahan Manajemen Perubahan, Penataan Tata Laksana, Penataan Sistem Manajemen SDM, Penguatan Akuntabilitas, Penguatan Pengawasan, Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dan Kapasitas Akuntabilitas Kinerja Organisasi. Selain hal di atas, beberapa hal yang belum sepenuhnya dapat dilengkapi sampai dengan saat evaluasi antara lain: 1.
Rencana Pengembangan Kompetensi seluruh pegawai dengan dukungan anggaran yang mencukupi.
2.
Hasil monitoring dan evaluasi pengembangan pegawai berbasis kompetensi secara berkala
3.
Seluruh
unit
organisasi
mengimplementasikan
penanganan
pengaduan
masyarakat. 4.
Seluruh rekomendasi yang memerlukan komitmen pimpinan telah ditindak lanjuti dalam 2 tahun terakhir.
5.
Standar pelayanan yang dimaklumatkan untuk seluruh jenis pelayanan.
6.
Terdapat SOP bagi pelaksanaan standar pelayanan untuk seluruh jenis pelayanan.
7.
Pelaksanaan reviu dan perbaikan SOP secara berkala.
8.
Tindak lanjut atas seluruh hasil survey kepuasan masyarakat.
25
INDIKATOR KINERJA UTAMA 4 Nilai SAKIP BPSDMP KP Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Nilai SAKIP BPSDMP KP dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.5 Capaian Indikator Kinerja 4 Utama Tahun 2016 Sasaran Strategis SS 3
Terwujudnya birokrasi BPSDMP KP yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima
Indikator 4
Nilai SAKIP BPSDMP KP
Target
Capaian
82
87,89
Untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) telah ditetapkan Tim pelaksana SAKIP BPSDMPKP Tahun 2016 berdasarkan Keputusan Kepala BPSDMPKP nomor: 58/KEP-BPSDMPKP/2016 tanggal 3 Agustus 2016. Nilai SAKIP BPSDMPKP diperoleh berdasarkan hasil peniaian yang dilaksanakan oleh Tim Inspektorat III, Itjen KKP sesuai Surat Tugas nomor: ST- 6.6.2/ITJ.3/TU.420/VI/2016 tanggal 6 Juni 2016. Penilaian SAKIP dilaksanakan pada 5 komponen yaitu : (1). Perencanaan Kinerja; (2). Pengukuran Kinerja; (3). Pelaporan Kinerja; (4). Evaluasi Kinerja; (5). Capaian Kinerja Organisasi. Pada Tahun 2016 hasil penilaian SAKIP BPSDMPKP adalah 87,89, yang berarti telah melampaui dari target nilai SAKIP sebesar 82 atau 107,18%. Secara rinci hasil penilaian SAKIP BPSDMPKP Tahun 2016 sebagai berikut : Tabel 3.6 Penilaian SAKIP BPSDMP KP No 1
Komponen Yang Dinilai Perencanaan Kinerja
Bobot (%) 30
Capaian BPSDMKP 27.7
2
Pengukuran Kinerja
25
22.01
3 Pelaporan Kinerja 4 Evaluasi Kinerja 5 Capaian Kinerja Organisasi Nilai Hasil Evaluasi 5 Komponen Predikat Penilaian
15 10 20 100
12.42 7.88 17.88 87.89 A
Apabila dibandingkan hasil penilaian SAKIP selama 3 (tiga) tahun yaitu tahun 2014 sampai dengan tahun 2016, hasil penilaian selalu meningkat dari nilai 79,14 pada tahun 2014, meningkat menjadi 84,14 (106,31%) pada tahun 2015 dan meningkat menjadi 87,89 (104,455) pada tahun 2016.
26
Tabel 3.7 Perbandingan Penilaian SAKIP BPSDMP KPTahun 2014 - 2016 No
Komponen Yang Dinilai
Bobot (% )
Capaian BPSDMKP 2014
2015
2016
1
Perencanaan Kinerja
30
32.35
28.08
27.7
2
Pengukuran Kinerja
25
17.07
19.02
22.01
3
Pelaporan Kinerja
15
10.49
12.42
12.42
4 5
Evaluasi Kinerja Capaian Kinerja Organisasi
10 20
3.93 15.3
8.5 16.12
7.88 17.88
100
79.14
84.14
87.89
A
A
A
Nilai Hasil Evaluasi 5 Komponen Predikat Penilaian
a. Perencanaan Strategis 1) Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015 – 2019 telah ditetapkan Kepala BPSDMP KP, dan telah dipublikasikan melalui website sehingga berpengaruh untuk meningkatkan nilai pemenuhan, kualitas dan implementasi rencana strategis. 2) Terdapat IKU yang ditetapkan Kepala BPSDMP KP Tahun 2015-2019, yaitu IKU 10 “Tersedianya Taman Teknologi KP” yang telah direvisi dengan didasarkan pada
Surat
Sekjen
KKP
kepada
Menko
PMK
nomor
:
B.220/BPSDMPKP/TU.150/III/2016 tanggal 24 Maret 2016 perihal Evaluasi Program Pembangunan STP, bahwa dengan beberapa pertimbangan maka KKP mengusulkan tidak melanjutkan pembangunan STP serta bersasarkan Catatan Hasil Reviu (CHR) Inspektorat Jenderal KKP. b. Perencanaan Kinerja Tahunan 1) Perjanjian Kinerja ditetapkan. antara lain: PK level 1 dan 2 lingkup BPSDMP KP, serta level 3 dan 4 di Satker Kantor Pusat BPSDMPKP dan satker UPT. 2) Perjanjian Kinerja telah disertai dengan Rencana Aksi dan di muat dalam aplikasi Kinerjaku., yaitu level 2 dan level 3. 3) Pejabat struktural III sampai dengan IV lingkup BPSDMP-KP sudah melakukan Perjanjian
Kinerja,
kecuali
pada
satker
Dekonsentrasi
belum
secara
keseluruhan melakukan Perjanjian Kinerja. 4) Pemenuhan PK yang belum lengkap dan publikasi PK level 1 dan 2 yang belum dilakukan, mempengaruhi nilai pemenuhan, kualitas dan implementasi perencanaan kinerja tahunan. 5) Ukuran/indikator kinerja individu yang mengacu pada IKU unit kerja organisasi/atasannya dan dasar pembayaran tujangan kinerja pegawai
27
menggunakan aplikasi e-SKP, namun sampai dengan 10 Juni 2016, belum seluruh pegawai tertib melakukan pengukuran, yaitu pegawai yang telah mengisi sebanyak 551 atau 31% dari total pegawai 1.773 orang. 6) Pemenuhan publikasi IKU, pengisian e-SKP dan Kinerjaku yang belum dilakukan pada seluruh level mempengaruhi nilai pemenuhan, kualitas dan implementasi pengukuran kinerja. c. Pelaporan Kinerja 1)
Laporan Kinerja/LKj Tahun 2015 dan triwulan I Tahun 2016 telah disusun dan LKj Tahun 2015 belum dipublikasikan.
2)
Capaian kinerja pada LKJ Tahun 2015 dan triwulan I Tahun 2016 sebagian besar sudah dilengkapi dengan data dukung capaian kinerja.
3)
Laporan Kinerja Tahun 2015 belum menyajikan capaian IKU 10 “Tersedianya Taman
Teknologi
KP”
dan
informasi
keuangan
yang
terkait
dengan
pencapaian sasaran kinerja. 4)
Data dukung capaian kinerja akan mempengaruhi nilai pemenuhan, kualitas dan implementasi pelaporan kinerja.
d. Evaluasi Internal 1)
Evaluasi atas pelaksanaan Rencana Aksi telah dilakukan, namun substansinya belum mencantumkan sub kegiatan/ komponen rinci setiap periode (triwulan) yang telah dilakukan dalam rangka mencapai kinerja.
2)
Hasil evaluasi telah disampaikan dan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.(Pusat-pusat lingkup BPSDMPKP).
e. Pengukuran Kinerja 1)
Indikator Kinerja Utama (IKU) telah ditetapkan oleh Kepala BPSDMP KP secara formal, dan sudah dipublikasikan.
2)
Pengukuran kinerja secara bulanan/triwulanan s.d. Mei 2016 pada aplikasi Kinerjaku sudah dilakukan tetapi belum secara keseluruhan oleh seluruh Satker.
INDIKATOR KINERJA UTAMA 5 Indeks integritas pelayanan publik BPSDMPKP Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Indeks integritas pelayanan publik BPSDMPKP dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.8 Capaian Indikator Kinerja 5 Utama Tahun 2016 SS 3
28
Sasaran Strategis Terwujudnya birokrasi BPSDMP KP yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima
Indikator Indeks integritas 5 pelayanan publik BPSDMPKP
Target
Capaian
8,25
8,60
Seiring kemajuan teknologi dan tuntutan masyarakat dalam hal pelayanan , unit penyelenggara pelayanan publim dituntut untuk memenuhi harapan masyarakat dalam melakukan perbaikan pelayanan. Pelayanan Publik yang dilakukan oleh aparatur pemerintah saat ini belum memenuhi harapan masyarakat.
Hal ini dapat diketahui dari berbagai keluhan
yang disampaikan masyarkat. Untuk itu salah satu upaya yang harus dilakukan dalam perbaikan pelayanan publik adalah melakukan Survei Kepuasan masyarakat kepada pengguna layanan. Selama ini Survey Kepuasan Masyarakat menggunakan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara nomor : KEP./25/M.PAN/2/2004 tentang
Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi pemerintah. Untuk
mengukur
indikator
ini
dengan
menggunakan
salah
satu
variabel
pembentuknya Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan publik BPSDMP KP terhadap hasil pelayanan yang telah dilakukan oleh penyelenggara Pelayanan Publik di lingkungan BPSDMP KP. Pada penilaian tersebut menggunakan skala 1-100 dengan nilai A-D, kemudian dikonversikan ke skala 1-10 dengan nilai yang sama. Survey Kepuasan Masyarakat pada Tahun 2016 di 10 satker dilingkungan BPSDMP KP dengan hasil sebagai berikut : Tabel 3.9 Capaian Kinerja Survey Kepuasan Masyarakat UNSUR PELAYANAN Indeks Indeks Total Rerata Nilai Kriteria Persepsi Perseps Nilai IKM Mutu No Satuan Kerja BOBOT Nilai Total IKM Nilai Kualitas i Anti BPSDMKP Pelayanan Indeks Indeks Satker Satker pelayanan Korupsi A B C D E G STP Jakarta 1 2.5 3.31 3.53 6.85 3.42 8.56 A (STP Bogor) Poltek KP 2 2.5 3.82 3.46 7.28 3.64 9.10 A Sidoarjo Poltek KP 3 2.5 3.79 2.45 6.24 3.12 7.80 B Bitung SUPM 4 2.5 3.46 3.26 6.72 3.36 8.40 A Ladong SUPM Kota 5 2.5 3.67 3.43 7.11 3.55 8.88 A Agung 8.60 A SUPM 6 2.5 3.29 3.56 6.85 3.43 8.56 A Pontianak 7 SUPM Bone 2.5 3.20 2.82 6.02 3.01 7.53 B SUPM 8 2.5 3.60 3.61 7.21 3.60 9.01 A Waiheru BPPP 9 2.5 3.81 3.82 7.63 3.81 9.53 A Banyuwangi BPPP 10 2.5 3.56 3.32 6.88 3.44 8.60 A Aertembaga
29
Hasil IKM rata-rata sebesar 8,60 yang berarti meningkat dari hasil IKM Tahun 2015 sebesar 7,71. Dari hasil IKM tersebut, terdapat 2 satker yang memperoleh nilai IKM dengan kategori B yaitu SUPM Bone dan Poltek KP Bitung. Sedangkan untuk satker lainnya memperoleh IKM dengan kategori A. Komponen yang diukur dalam IKM meliputi kemudahan prosedur, keadilan mendapatkan
pelayanan,
kesamaan
persyaratan
pelayanan,
kesopanan,
keramahan, kepastian, dan kedisiplinan petugas, kewajaran dan kesesuaian biaya, ketepatan,
kecepatan,
kenyamanan
dan
keamanan
dalam
pemberian
pelayanan. Permasalahan
yang
terjadi
dalam
pelaksanaan
IKM
tidak
terlepas
dari
permasalahan yang ada dalam pengelolaan Pelayanan Publik di lingkungan BPSDMP KP, antara lain sebagai berikut : 1. Penetapan Keputusan Pokja Pelayanan Publik Belum Cermat 2. Standart Pelayanan belum sesuai dengan aturan yang berlaku 3. Maklumat Pelayanan Cyber Extention KP belum ditetapkan 4. Belum Seluruhnya Unit Pelayanan Publik BPSDMPKP Melakukan Survei Kepuasan Masyarakat 5. Laporan Penyelengaraan Pelayanan Publik Lingkup BPSDMPKP Belum Menggambarkan Kondisi Sesungguhnya 6. Pengelolaan Layanan Publik di Sekretariat BPSDMPKP Belum Optimal INDIKATOR KINERJA UTAMA 6 Jumlah unit kerja yang diusulkan berstatus Wilayah Bebas Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Jumlah unit kerja yang diusulkan berstatus Wilayah Bebas Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.10 Capaian Indikator Kinerja 6 Utama Tahun 2016 Sasaran Strategis
SS 3
Terwujudnya birokrasi BPSDMP KP yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima
Indikator Jumlah unit kerja yang diusulkan berstatus Wilayah 6 Bebas Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani
Target
Capaian
2
2
Dalam rangka memberikan apresiasi kepada top manajemen yang memiliki komitmen terhadap pencegahan korupsi, Menteri PAN dan RB menerbitkan
30
Permenpan dan RB Nomor 60 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi. Peraturan tersebut sebagai pedoman
umum
yang
merupakan
acuan
bagi
pejabat
di
lingkungan
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah (K/L/Pemda) dalam rangka Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi. K/L/Pemda yang telah
mencanangkan
kesiapan/kesanggupan
menjadi
K/L/Pemda
yang
berpredikat ZI mewujudkan komitmen pencegahan korupsi melalui pelaksanaan kegiatan-kegiatan pencegahan korupsi dalam bentuk yang lebih nyata secara terpadu dan disesuaikan dengan kebutuhan K/L/Pemda yang bersangkutan. Zona Integritas Zona Integritas (ZI) merupakan sebutan atau predikat yang diberikan kepada K/L dan Pemda yang pimpinan dan jajarannya mempunyai niat (komitmen) untuk mewujudkan WBK dan WBBM melalui upaya pencegahan korupsi, reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik. K/L dan Pemda yang telah mencanangkan sebagai ZI mengusulkan salah satu/beberapa unit kerjanya untuk menjadi Wilayah Bebas dari Korupsi. Untuk menjadikan unit kerja sebagai WBK/WBBM harus memenuhi delapan indikator hasil dan dua puluh indikator proses yang akan dinilai oleh Tim Penilai Internal (TPI) kemudian dievaluasi oleh Tim Penilai Nasional (KemenPAN dan RB). Pada Tahun 2016 target yang telah diusulkan terkait wilayah bebas dari korupsi (WBK) adalah sebanyak 2 (dua) unit kerja. Pada Tahun 2016 telah diusulkan sebanyak 2 (dua) unit kerja sebagai calon unit kerja menuju WBK/WBBM, yaitu SUPM Waeheru dan Politeknik Sidoarjo. Pengusulan 2 (dua) unit kerja kerja tersebut didasarkan pada beberapa pertimbangan, antara lain: 1. Telah berpredikat WTP dari BPK 2. Mendapatkan nilai AKIP minimal “cc” 3. Memiliki peran dan penyelenggaraan fungsi pelayanan strategis 4. Dianggap telah melaksanakan program-program reformasi birorkasi secara baik.
SASARAN STRATEGIS 4 Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien di BPSDMPKP Pada sasaran strategis ini dinyatakan berhasil, dengan capaian melebihi target. Adapun indikator yang digunakan untuk menghasilkan capaian tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
31
INDIKATOR KINERJA UTAMA 7 Nilai Kinerja Anggaran BPSDMP KP Setiap akhir periode instansi pemerintah melakukan pengukuran pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja. Pengukuran pencapaian target kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja. Data-data yang diperlukan dalam pengukuran kinerja adalah dokumen penetapan kinerja, realisasi capaian output/outcome, pagu anggaran, dan realisasi anggaran. Evaluasi kinerja dilakukan atas aspek implementasi dan atas aspek manfaat. A. Pengukuran Aspek Implementasi: 1) Pengukuran Penyerapan Anggaran (P), dilakukan dengan membandingkan antara akumulasi realisasi anggaran seluruh satker dengan akumulasi pagu anggaran seluruh satker. 2) Pengukuran Konsistensi (K) antara perencanaan dan implementasi, dilakukan berdasarkan rata-rata ketepatan waktu penyerapan anggaran setiap bulan yaitu dengan membandingkan antara akumulasi dan akumulasi realisasi anggaran bulanan seluruh satker rencana penarikan dana bulanan seluruh satker dengan jumlah bulan. 3) Pengukuran Pencapaian Keluaran (PK), dilakukan dengan membandingkan antara rata-rata realisasi volume keluaran dengan target volume keluaran dan rata-rata realisasi Indikator kinerja keluaran dengan target indikator kinerja keluaran 4) Pengukuran tingkat efisiensi (NE), dilakukan berdasarkan rata-rata efisiensi untuk setiap jenis keluaran pada setiap satker, yang diperolehdari hasil perbandingan antara realisasi anggaran per volume keluaran dengan pagu anggaran per volume keluaran. Bobot Kinerja Aspek Implementasi (WI) sebesar 33,3% , terdiri atas: 1) Bobot Penyerapan Anggaran (WP) =9,7% 2) Bobot Konsistensi antara Perencanaan dan Implementasi(WK)=18,2%) 3) Bobot Pencapaian Keluaran (WPK) =43,5% 4) Bobot Efisiensi (WE) =28,6% B. Pengukuran Aspek Manfaat Pengukuran Capaian Hasil (CH) dilakukan dengan membandingkan CH), realisasi indikator kinerja utama dengan target indikator kinerja utama.
32
Nilai Kinerja aspek implementasi = (P x WP) + (K x WK) + (PK x WPK) + (NE x WE) Nilai kinerja aspek manfaat diperoleh dari hasil perkalian antara nilai hasil pengukuran Capaian Hasil dengan bobot kinerja aspek manfaat Bobot Kinerja Aspek Manfaat (WCH) sebesar 66,7 % Nilai Kinerja aspek manfaat = CH x WCH Penilaian : Proses interpretasi atas seluruh nilai capaian kinerja hasil pengukurankedalam informasi yang menggambarkan tingkat keberhasilanprogram guna dianalisis lebih lanjut. Penilaian Kinerja (tingkat keberhasilan program), dilakukan denganmenghitung Nilai Kinerja (NK) atas aspek implementasi dan aspekmanfaat dikalilkan dengan bobot kinerja dari masing-masing aspek berkenaan. Hasil penilaian kinerja , dikelompokan kedalam kategori sbb: 1) 90% > NK ≤ 100% dikategorikan Sangat Baik 2) 80% > NK ≤ 90% dikategorikan Baik 3) 60% > NK ≤ 80% dikategorikan Cukup atau Normal 4) 50% > NK ≤ 60% dikategorikan Kurang 5) NK ≤ 50% diaktegorikan Sangat Kurang NK = ( I x WI ) + (CH x WCH) Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Nilai kinerja anggaran BPSDMP KP dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.11 Capaian Indikator Kinerja 7 Utama Tahun 2016 Sasaran Strategis SS 4
Terkelolanya anggaran pembangunan BPSDMP KP secara efisien dan ekuntabel
7
Indikator
Target
Capaian
Nilai kinerja anggaran BPSDMP KP (%)
83
95,60
Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa Nilai Kinerja Anggaran BPSDMP KP telah mencapai target yang telah ditetapkan dengan target nilai 83 dengan capaian sebesar 95,60 (kategori “Baik”). Dalam pelaksanaannya data yang digunakan dalam penghitungan nilai kinerja adalah data realisasi dari aplikasi Monitoring Span dan aplikasi SMART Kementerian Keuangan. Tahun 2016 Nilai Kinerja Anggaran BPSDMP KP adalah 95,60 dari target yang ditetapkan sebesar 80-90. Dengan capaian tersebut, BPSDMP KP telah
33
meningkatkan kinerja anggarannya jika dibandingkan dengan capaian tahun 2015 dimana hanya mendapatkan capain sebesar 86,50 (kenaikan sebesar 10,52%). Tercapainya nilai kinerja sesuai target yang ditetapkan merupakan keberhasilan dari pengelolaan keuangan dan kegiatan yang dilaksanakan secara sinergi. Perencanaan kegiatan dan POK yang disusun awal tahun, dievaluasi setiap bulan dan direvisi seperlunya menjadi solusi pencapaian apabila terdapat nilai kinerja pada periode tertentu yang tidak mencapai target. Percepatan realisasi melalui berbagai mekanisme keuangan dan realisasi fisik dilakukan secara menyeluruh, terutama pada triwulan ke-3 dan ke-4 dan dilakukan pada seluruh Satker Pusat, UPT maupun Dekonsentrasi. INDIKATOR KINERJA UTAMA 8 Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup BPSDMP KP (%) Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup BPSDMP KP (%) dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.12 Capaian Indikator Kinerja 8 Utama Tahun 2016 Sasaran Strategis SS4
Terkelolanya anggaran pembangunan BPSDMP KP secara efisien dan ekuntabel
8
Indikator
Target
Capaian
Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup BPSDMP KP (%)
100
100
Dari tabel tersebut diketahui bahwa indikator Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup BPSDMP KP telah mencapai target yang telah ditetapkan dengan nilai target 100% dengan capaian sebesar 100%. Kepatuhan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Berbasis Akrual adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah, yang mengakui pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, capaian untuk indikator Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup BPSDMP KP ini dipertahankan untuk tetap dilaksanakan oleh seluruh komponen di lingkup BPSDMP KP dengan nilai 100%. Pencapaian hasil yang maksimal atas pelaksanaan SAP tercermin dalam perbaikan Catatan Hasil Reviu Itjen KKP. Perbaikan atas koreksi tersebut diharapkan dapat diikuti dengan pemahaman secara menyeluruh atas pelaksanaan Akuntansi 34
berbasis akrual, baik keuangan, pencatatan persediaan maupun BMN, serta pengungkapan yang cukup (adequate disclosure) agar dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi yang andal bagi pengambilan kebijakan maupun dalam pemeriksaan APIP. Sumberdaya yang mendukung berupa sumberdaya manusia dan alat pengolah data. Dengan sumberdaya manusia yang terampil dan kompeten mengasilkan substansi output pekerjaan yang berkualitas. Demikian pula dengan dukungan alat pengolah data dengan spesifikasi memadai dan ditunjang dengan kemudahan akses informasi, output yang dihasilkan dapat diselesaikan sesuai aturan yang updated dan penyampaian laporan yang tepat waktu. Kegiatan yang menunjang keberhasilan adalah penyampaian laporan yang telah divalidasi melalui proses rekonsiliasi dengan KPPN/KPKNL setempat yang dilakukan tepat waktu. Disamping hal tersebut koordinasi dengan instansi yang kompeten dalam rangka problem solving merupakan kegiatan yang menunjang pencapaian hasil yang otimal.
35
2. Capaian Kinerja pada Perspektif Internal (Internal Perspective) Tabel 3.13. Capaian Kinerja pada Perspektif Internal (Internal Perspective) NO
SASARAN STRATEGIS
INTERNAL PROCESS PERSPEKTIVE 5 Terselenggaranya perencanaan anggaran pengembangan SDM kelautan dan perikanan sesuai kebutuhan diklatluhdaya 6 Terselenggaranya pengelolaan anggaran, pengelolaan BMN, serta perkantoran yang optimal
INDIKATOR KINERJA Persentase ketepatan dokumen anggaran dengan rencana kerja tahunan yang diusulkan (%)
85
85,48
10
Persentase dokumen pengendalian anggaran (%) Persentase ketepatan pencatatan transaksi keuangan dan BMN (%) Rasio jumlah pemanfaatan BMN dari jumlah BMN total (%) Persentase kesesuaian tertib administrasi perkantoran dengan peraturan perundang-undangan (%) Persentase jumlah pegawai yang ditempatkan sesuai dengan kompetensi jabatannya dibanding jumlah total pegawai untuk eselon IV ke bawah (%) Persentase penurunan ketidaktaatan pegawai BPSDMPKP terhadap peraturan yang berlaku di KKP (%) Persentase jumlah legislasi yang telah diimplementasikan di lingkup BPSDMPKP (%) Rasio jumlah kerja sama yang diimplementasikan dibanding total kerja sama yang diinisiasi (%) Persentase jumlah penyusunan rekomendasi yang dihasilkan terhadap output program pengembangan SDM dan pemberdayaan masyarakat KP dibanding jumlah total output (%) Persentase kualitas laporan sesuai peraturan yang berlaku (%)
100
100
100
100
70
91,76
95
95,70
65
69,21
27
2,20
81
140
80
90
87,5
90
96
100
11
13
Terselenggaranya fasilitasi manajemen aparatur BPSDMKP sesuai peraturan perundangan
14
15
16
8
9
Terselenggaranya kerja sama pengembangan SDM KP sesuai dengan kebutuhan diklatluhdaya Terselenggaranya monitoring, evaluasi dan pelaporan yang terukur
17
18
19
36
CAPAIAN 2016
9
12
7
TARGET 2016
SASARAN STRATEGIS 5 Terselenggaranya perencanaan program dan anggaran pengembangan SDM kelautan dan perikanan sesuai kebutuhan diklatluhdaya Perencanaan anggaran dan kerjasama pengembangan SDM KP sesuai kebutuhan Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan KP, diselenggarakan dengan didasarkan pada peraturan perundang-undangan tentang perencanaan dan penyusunan anggaran kementerian/lembaga, seperti UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; dan peraturan lain yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan. Perencanaan anggaran disusun dalam rangka pelaksanaan sasaran strategis yang telah dijabarkan dalam beberapa Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan dalam perencanaan selama 1 (satu) tahun kedepan. Dalam pencapaian target kinerja, setiap unit kerja sangat dimungkinkan menjalin kerjasama dengan instansi/unit kerja lain baik pemerintah maupun swasta, tingkat pusat dengan daerah dan dalam maupun luar negeri yang memiliki keterkaitan erat terhadap program dan kegiatan pengembangan SDM KP. INDIKATOR KINERJA UTAMA 9 Persentase ketepatan dokumen anggaran dengan rencana kerja tahunan yang diusulkan
Persentase ketepatan dokumen anggaran dengan rencana kerja tahunan yang diusulkan adalah kesesuaian kegiatan dan anggaran dengan IKU, IKK dan RKT Tahun Anggaran berjalan pada seluruh Satker lingkup BPSDMKP. Pagu anggaran BPSDMP KP berdasarkan usulan RKT yang disetujui pada tahun 2016 adalah sebesar Rp. 1.037.000.000.000,-. terkait
Pagu
Sementara
BPSDMP
Namun dengan adanya pembahasan KP
mendapatkan
Pagu
sebesar
Rp.1.447.205.137.000,-. Pada APBNP I tahun 2016, pagu anggaran BPSDMP KP menurun
menjadi
sebesar
Rp.1.237.205.137.000,-
dikarenakan
terdapat
pemotongan anggaran sebesar Rp.210.000.000.000 dengan penyesuaian RKT baru. Pada akhir semester II atau Oktober 2016, sehubungan dengan adanya APBNP II dimana
BPSDMP
KP
terdapat
anggaran
yang
di
self
blocking
sebesar
Rp.433.589.830.000,- sehingga pagu riil BPSDMP KP menjadi Rp.803.615.307.000,namun pada DIPA BPSDMP KP tetap tercantum sebesar Rp. 1.237.205.137.000,-. Akibat dari APBNP II terdapat beberapa Target yang tidak tercapai sehingga untuk mencapai target dilakukan revisi Target yang ada dalam Perjanjian Kinerja.
37
Tabel 3.14 Perbandingan anggaran berdasarkan Renja dan DIPA DOKUMEN RENJA DIPA
ANGGARAN TAHUN 2014 (Rp.000) 475.089.500 532.488.172
ANGGARAN TAHUN 2015 (Rp. 000) 906.388.544 910.278.329
ANGGARAN TAHUN 2016 (Rp) APBN 1.037.000.000 1.447.205.137
APBNP I 1.237.205.137 1.237.205.137
APBNP II 1.237.205.137 1.237.205.137
Dari tabel tersebut, didapat persentase capaian ketepatan dokumen anggaran dengan rencana kerja tahunan tahun 2016 sebesar 85,48%. Dari hasil ini terjadi penurunan sebesar 14,09% dari capaian tahun 2015 (99,57%) atau capaian melebihi target sebesar 0,48% (target tahun 2016 sebesar 85%).
SASARAN STRATEGIS 5 Terselenggaranya pengelolaan anggaran, pengelolaan BMN, serta perkantoran yang optimal INDIKATOR KINERJA UTAMA 10 Persentase dokumen pengendalian anggaran
Pengendalian anggaran lingkup BPSDMP KP dilakukan dengan penyampaian surat: 1.
Penatausahaan dokumen sumber terkait akrual basis tahun 2016
2.
Pembentukan Tim penyelesaian kerugian negara ad hock pada unit Eselon I KKP
3.
Pengendalian akun 521219 (belanja barang non operasional lainnya) dan 522191 (belanja jasa lainnya)
4.
Tata Pengelolaan keuangan Dekonsentrasi
5.
Rekening koran BPSDMP KP
6.
Realisasi anggaran APBN dan APBNP mingguan
7.
Persiapan penerapan PP Tarif No 75/2016
8.
Prediksi serapan anggaran 2016
9.
Pembahasan Permen KP tarif Rp0,00 untuk siswa/taruna
10. Percepatan penyerapan anggaran triw IV tahun 2016 11. Revisi penyesuaian tunjangan Kinerja tahun 2016 12. Entry Meeting pemeriksaan BPK atas Lk Semester I tahun 2016 13. Edaran Kewajiban Pelaporan Pembayaran Tunjangan Kinerja tahun 2016 14. Pedoman pembayaran tunjangan kinerja Nomor: Per.35/PB/2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai di lingkungan KKP; 15. Pembayaran Selisih Tunjangan Kinerja.
38
Pengendalian anggaran tahun 2016 juga meliputi unsur pengelolaan anggaran tersebut diatas, sehingga capaian 100% sama dengan tahun 2015. Hal yang menyebabkan keberhasilan dalam pengendalian anggaran adalah informasi dan implementasi aturan maupun kebijakan yang updated pada pelaksanaan anggaran. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya yang mendukung berupa sumberdaya manusia dan alat pengolah data. Dengan sumberdaya manusia yang terampil dan kompeten mengasilkan substansi output pekerjaan yang berkualitas. Demikian pula dengan dukungan alat pengolah data dengan spesifikasi memadai dan ditunjang dengan kemudahan akses informasi, output yang dihasilkan dapat diselesaikan sesuai aturan yang updated dan penyampaian laporan yang tepat waktu. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian penyataan kinerja, dengan melakukan koordinasi koordinasi dengan instansi
terkait dalam rangka
problem solving
merupakan kegiatan yang
menunjang pencapaian hasil yang optimal. Pengendalian
dokumen
anggaran
dilakukan
terhadap
dokumen
pertanggungjawaban penggunaan uang kegiatan berdasarkan dokumen sumber DIPA/RKAKL Satker Sekretariat BPDMPKP, juga terhadap pelaksanaan revisi anggaran meliputi belanja Pegawai, Belanja Barang dan Belanja Modal. Berdasarkan pada ketiga tahap pengendalian tersebut, pada item kinerja Persentase Dokumen Pengendalian Anggaran dicapai nilai 100% dari target 100%. Hal tersebut diperoleh dari jumlah SPP yang menjadi SPM, jumlah SPM yang menjadi SP2D, data Aplikasi SAS serta BAR rekonsiliasi akhir tahun 2016 yang sesuai dan tidak terdapat selisih (100%). INDIKATOR KINERJA UTAMA 11 Persentase ketepatan pencatatan transaksi keuangan dan BMN Persentase
ketaatan
pencatatan
transaksi
keuangan
dan
BMN
dihitung
berdasarkan Berita Acara Rekonsiliasi Internal Data BMN yang dibuat oleh Satker lingkup BPSDMP KP dibandingkan dengan jumlah Satker pada satu periode Laporan Keuangan (Semesteran atau Tahunan). Rekonsiliasi data keuangan pada SAIBA dan barang milik negara pada SIMAK BMN dilakukan untuk memperoleh nilai yang sama pada neraca. Rekonsiliasi internal tersebut ditindaklanjuti dengan rekonsiliasi data keuangan pada KPPN dan data BMN pada KPKNL setempat.
39
Hasil
Rekonsiliasi
internal
tingkat
BPSDMPKP
pencatatan transaksi keuangan dan BMN
telah
menghasilkan
ketepatan
sesuai dengan nilai Neraca dalam
Laporan Keuangan Tahun 2016. Dengan demikian target ketepatan pencatatan transaksi keuangan dan BMN sebesar 100% dapat dicapai sesuai target 100%. Disamping hal tersebut, sebagai dasar ketepatan pencatatan transaksi keuangan dan BMN tingkat Eselon I, dituangkan dalam lembar Kesepakatan Back up Data, Nilai LRA dan Neraca Beserta Penjelasannya sbb: Nilai Neraca tahun 2016 berdasarkan Laporan Keuangan Tahun 2015 (audited) terdapat kesamaam pencatatan antara data keuangan dan BMN, yang menggambarkan bahwa ketepatan pencatatan transaksi keuangan dan BMN juga mencapai 100%. Sedangkan nilai neraca tahun 2016 berdasarkan Laporan Keuangan Tahun 2016 telah terdapat kesamaan, namun belum mencerminkan nilai sebenarnya karena belum dilakukan proses audit. Kendala dalam proses pencapaian ketepatan pencatatan adalah adanya pencatatan belanja dengan akun yang seharusnya menjadi barang persediaan namun tercatat sebagai akun modal, yang disebabkan tidak rincinya akun belanja modal pada dokumen perencanaan, sehingga pencatatan transaksi keuangan tidak sesuai dengan pencatatan BMN. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan melakukan jurnal
dan penjelasan atas
pencatatan
belanja
dan
penambahan nilai aset tersebut, sehingga terdapat ketepatan pencatatan transaksi keuangan maupun BMN. INDIKATOR KINERJA UTAMA 12 Rasio jumlah pemanfaatan BMN dari jumlah BMN total Pengelolaan Barang Milik Negara dilaksanakan berdasarkan pada Peraturan Pemerintah
Nomor
27
Tahun
2014
tentang
Pengelolaan
Barang
Milik
Negara/Daerah pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah sebagai kelanjutan dari Undang-undang tentang keuangan negara yang telah diterbitkan sebelumnya yaitu UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pembendaharaan Negara, dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. Selain itu, telah dibentuk pula satu unit organisasi setingkat eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan yang mempunyai tugas dan fungsi melakukan pengelolaan kekayaan negara yakni Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN).
40
Pengelolaan BMN yang dilaksanakan dengan prinsip 3T (tertib administrasi, tertib fisik dan tertib hukum) sudah menjadi keharusan, tetapi dibalik tertib pengelolaan BMN, terkandung
makna
yang
lebih
yaitu
berupa
kontribusi
terhadap
efisiensi
pengeluaran dan optimalisasi penerimaan negara yang tercermin dalam APBN. Pengelolaan BMN dilaksanakan berdasarkan asas fungsional, kepastian hukum, transparansi, efisiensi, akuntabilitas, dan kepastian hukum. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, lingkup pengelolaan BMN meliputi : 1)perencanaan kebutuhan dan penganggaran, 2)pengadaan, 3)penggunaan, 4)pemanfaatan, 5)pengamanan dan
pemeliharaan,
9)penghapusan,
6)penilaian,
7)pemindahtanganan,
10)penatausahaan,
11)pembinaan,
8)pemusnahan,
pengawasan,
dan
pengendalian. Untuk menunjang pelaksanaan pengelolaan BMN yang tertib dan efisien, Menteri Keuangan menerbitkan peraturan peraturan antara lain Peraturan Menteri Keuangan
(PMK)
Nomor
96/PMK.06/2007
tentang
Tatacara
Penggunaan,
Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara, PMK Nomor 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara, PMK Nomor 97/PMK.06/2007 tentang Kodifikasi Barang Milik Negara sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor 29/PMK.06/2010, PMK Nomor 138/PMK.06/2010 tentang Pengelolaan
Barang
Milik
Negara
berupa
Rumah
Negara,
PMK
Nomor
1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara, dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 15 Tahun 2013, bahwa kewenangan dan tanggung jawab Sekretariat BPSDMKP selaku Unit Eselon 1 dalam pengelolaan BMN: (a)
Mengajukan permohonan penetapan status BMN;
(b)
Melakukan pencatatan dan inventarisasi BMN lingkup BPSDMKP;
(c)
Menggunakan BMN untuk tugas dan fungsi BPSDMKP;
(d)
Mengamankan BMN lingkup BPSDMKP;
(e)
Mengajukan usul pemindahtanganan BMN;
(f)
Mengajukan permohonan penghapusan BMN;
(g)
Menyerahkan tanah dan bangunan yang tidak dimanfaatkan kepada Menteri KP;
(h)
Melakukan pengawasan dan pengendalian atas penggunaan BMN lingkup BPSDMKP;
(i)
Menyusun dan menyampaikan Laporan Barang Pengguna Barang Eselon 1 Semesteran dan Tahunan BPSDMKP.
41
Rasio Pemanfaatan BMN adalah perbandingan jumlah BMN yang dalam kondisi baik dan rusak ringan yang masih dapat digunakan/dimanfaatkan oleh Aparatur dalam menjalankan pekerjaan sehari-harinya guna mendukung tugas dan fungsi Kementerian. Total jumlah BMN berdasarkan Laporan BMN BPSDMP KP sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebanyak 159.215 unit, terdiri dari 146.088 unit dalam kondisi baik dan termanfaatkan, 1.381 unit dalam kondisi rusak ringan sehingga masih dapat digunakan, dan sebanyak 11.746 unit dalam kondisi rusak berat. BMN dalam kondisi rusak berat tersebut sedang dalam proses penghapusan yang mana harus ada persetujuan dari Sekjen atas nama Menteri KP selaku Pengguna Barang dan Menteri Keuangan selaku Pengelola Barang. Dari keterangan tersebut di atas maka, jumlah rasio pemanfaatan BMN di BPSDMP KP adalah sebesar perbandingan antara jumlah BMN rusak berat (11.476 unit) dengan total BMN (159.215 unit) yaitu 91, 76%. INDIKATOR KINERJA UTAMA 13 Persentase kesesuaian tertib perundang-undangan
administrasi
perkantoran
dengan
peraturan
Pengelolaan administrasi dan tata persuratan memiliki peranan yang strategis sebagai alat komunikasi organisasi mendukung terselenggaranya tugas dan fungsi organisasi
dalam
rangka
pelaksanaan
umum
tugas
pemerintahan
dan
pembangunan. Sepanjang bulan Januari hingga Desember 2016, jumlah surat keluar yang sitandatangani oleh Kepala Badan mencapai 829 buah. Jumlah surat keluar dari Sekretaris Badan pada bulan Januari sampai dengan Desember 2016 yaitu 3704 surat dengan rincian 962 buah surat undangan, 1569 buah surat Internal BPSDMPKP, 691 buah surat Internal KKP dan sebanyak 482 buah surat Eksternal KKP dengan pencapaian prosentase kesesuaian sebesar 95.70% dengan target capaian sebesar 95%. Pada tahun 2014, dengan terbitnya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan dan Perikanan Nomor 52/PERMEN-KP/2014 tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, maka pengukuran kinerja tertib administrasi perkantoran pada tahun 2016 ini difokuskan pada pembinaan dan tertib tata naskah di lingkungan BPSDMPKP. Kegiatan yang telah dilakukan meliputi sosialisasi tata naskah dinas dan kearsipan yang telah dilaksanakan di Yogyakarta pada tanggal 27-29 April 2016 dan
42
penyampaian koreksi secara langsung
terhadap naskah dinas yang dikeluarkan apabila tidak sesuai dengan peraturan. Tingkat tertib administrasi persuratan khususnya tata naskah mencapai lebih dari 95%. Hal ini dapat dilihat dari uji sample terhadap surat keluar bahwa rata-rata dari 16 surat dinas keluar maksimal 1 surat dinas yang belum sesuai dengan tata naskah. Pada tanggal 8 desember 2016 telah disahkan Permen KP No. 45/PERMEN-KP/2016 tentang Tata Naskah Dinas dan Kearsipan di lingkungan KKP, sehingga pembinaan dan sosialisasi mengenai pedoman tata naskah yang baru akan dilakukan di Tahun 2017.
SASARAN STRATEGIS 7 Terselenggaranya fasilitasi manajemen aparatur BPSDMKP sesuai peraturan perundangan INDIKATOR KINERJA UTAMA 14 Persentase jumlah pegawai yang ditempatkan sesuai dengan kompetensi jabatannya dibanding jumlah total pegawai untuk eselon IV ke bawah (%) PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu pada Instansi Pemerintah berdasarkan
kompetensi,
kualifikasi,
dan
persyaratan
yang
dibutuhkan.
Penempatan PNS harus sesuai dengan jabatan yang telah ditetapkan sesuai ketentuan yang berlaku. Penetapan jabatan bagi PNS sudah direncanakan sejak formasi disusun sehingga ketika SK jabatan melekat pada SK CPNS. Pada Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan pada periode formasi Tahun 2005 sampai dengan 2016 mendapat tambahan CPNS dengan formasi Calon Fungsional Tertentu. Berdasarkan peraturan yang berlaku CPNS dengan formasi Calon Jabatan Fungsional tertentu harus diberi tugas dalam jabatan tersebut. Tabel 3.15 Data PNS formasi jabatan fungsional Tahun 2005 s.d 2016 NO 1 2 3 4 6 7 8 9
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2013 2014 TOTAL
Total Formasi
Sudah Diangkat
Belum Diangkat
Pindah ke JFU
92 50 32 80 43 136 10 28 471
34 35 16 75 33 129 1 3 326
16 12 10 1 8 7 9 24 87
5 0 0 0 0 0 0 0 5
Diangkat dalam jab. Struktural 9 2 5 3 2 0 0 0 21
Mutasi
Meninggal / berhenti
26 0 1 1 0 0 0 0 28
2 1 0 0 0 0 0 1 4
Dari data di atas berdasarkan manual IKU pada Balanced Score Card
yaitu
perbandingan antara calon pejabat fungsional yang telah diangkat dalam jabatan
43
fungsional dengan jumlah pegawai formasi calon pejabat fungsional periode 2005 sampai dengan 2016 diperoleh hasil sebagai berikut : No
Jumlah Pegawai Calon Jabatan Fungsional Tertentu
1
471
Jumlah Pegawai Calon Jabatan Fungsional Tertentu yang sudah diangkat 326
Persentase 69,21 %
Dari hasil capaian tersebut jika dibandingkan hasil tahun sebelumnya yaitu Tahun 2015 sebesar 67,51 % terdapat peningkatan karena adanya penambahan PNS formasi calon jabatan fungsional yang diangkat dalam jabatan fungsional sebanyak 8 orang. Selanjutnya jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada Tahun 2016 sebesar 65% diperoleh hasil 69,51 % yang artinya capaian melebih target
yang ditetapkan. Pengukuran ini menggunakan data calon jabatan
fungsional karena untuk jabatan eselon IV dan fungsional umum relatif ditempatkan sesuai SK kepegawaiannya. Tabel 3.16 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Tahun 2016 No
Nama IKU
1
Persentase jumlah pegawai yang ditempatkan sesuai dengan kompetensi jabatannya dibanding jumlah total pegawai untuk eselon IV kebawah
Target 2016
Capaian 2016
65,00 %
69,51 %
Tahun 2015
Tahun 2016
Tabel 3.17 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2015 dan 2016 No 1
Nama IKU Persentase jumlah pegawai yang ditempatkan sesuai dengan kompetensi jabatannya dibanding jumlah total pegawai untuk eselon IV kebawah
67,51
69,21
INDIKATOR KINERJA UTAMA 15 Persentase penurunan ketidaktaatan pegawai BPSDMPKP terhadap peraturan yang berlaku di KKP (%) Dengan dilaksanakannya Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS di lingkungan Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan, dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 15 Tahun 2015 tentang Pemberian, Penambahan dan Pengurangan Tunjangan Kinerja di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, membawa pengaruh yang besar terhadap kepatuhan pegawai dalam menaati peraturan perundang-undangan terutama peraturan tentang Jam Kerja. Hal ini terlihat dari capaian persentase pada tahun 2015 dan 2016 yang semakin kecil. 44
Pada tahun 2015 persentase jumlah pegawai yang sudah menaati ketentuan sudah cukup baik yaitu 97%, sedangkan persentase ketidaktaatan terhadap peraturan hanya 3 %. Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2016 ini terlihat penurunan persentase ketidaktaatan, sehingga hanya menjadi 2,2%, dalam hal ini terdapat penurunan 0,8% dari tahun lalu, sehingga sebesar 97,8% pegawai lingkup BPSDMP KP telah mentaati ketentuan yang ada. Hal ini dapat terlihat dari jumlah jenis hukuman disiplin yang diberikan kepada pegawai sepanjang tahun 2016, sebagaimana rekapitulasi dibawah ini. Tabel. 3.18 Jumlah pegawai lingkup BPSDMKP yang diberikan Hukuman Disiplin No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Unit Kerja Sekretariat BPSDMP KP Pusat Pendidikan KP Pusat Pelatihan KP Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat KP Politeknik KP Bitung Politeknik KP Sidoarjo Politeknik KP Sorong SUPM Ladong Aceh SUPM Pariaman SUPM Kota Agung SUPM Pontianak SUPM Tegal SUPM Bone SUPM Waiheru Ambon SUPM Sorong SUPM Kupang BDA Sukamandi BPPP Belawan Medan BPPP Tegal BPPP Banyuwangi BPPP Aertembaga BPPP Ambon Sekolah Tinggi Perikanan TOTAL
Jenis Hukuman Disiplin Jumlah Ringan Sedang Berat 0 0 0 2 2 2 1 7
3 1
1
6
10 24
6 13
2
2 1 0 10 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 6 0 0 0 16 39
Capaian ini diharapkan akan terus menurun sehingga dapat diperoleh hasil 100% pegawai lingkup BPSDMP KP telah seluruhnya mentaati ketentuan perundangan yang berlaku.
45
INDIKATOR KINERJA UTAMA 16 Persentase jumlah legislasi yang telah diimplementasikan pada lingkup BPSDM KP Pada Tahun 2016 target yang telah ditetapkan terkait peraturan perundangundangan yang diimplementasikan adalah 81%. Berdasarkan hasil penyusunan legislasi dilingkup Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat KP selama Tahun 2016 telah ditetapkan
sebanyak 7 produk legislasi dari 5 produk
legislasi yang ditargetkan. Dari hasil tersebut maka capaian pada sasaran strategis ini dapat dinyatakan sebesar 140%. Hal-hal yang mempengaruhi pencapaian target program legislasi tersebut dapat tercapai, antara lain: 1.
Adanya konsistensi dukungan dari beberapa pihak yang terkait yaitu Pusat Pendidikan KP dan Biro Hukum dan Organisasi.
2.
Adanya revisi Peraturan Menteri KP pada beberapa Politeknik KP yang sudah ada sesuai dengan kaidah penyusunan peraturan perundang-undangan.
3.
Peraturan Perundang-undangan yang disusun sudah berdasarkan kebutuhan program prioritas yang ada dilingkup Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat KP.
Sedangkan hal-hal yang dapat menghambat tercapainya target dari sasaran strategis ini antara lain: 1.
Adanya perubahan lingkungan internal di lingkungan Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat KP sehingga mempengaruhi terhadap perubahan kebijakan program-program kegiatan.
2.
Adanya perubahan lingkungan eksternal di lingkungan Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat KP berupa perubahan beberapa peraturan perundang-undangan baik berupa perubahan Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, dan Instruksi presiden.
SASARAN STRATEGIS 8 Terselenggaranya kerjasama pengembangan SDMKP sesuai dengan kebutuhan diklatluhdaya INDIKATOR KINERJA UTAMA 17 Rasio Jumlah Kerjasama yang kerjasama yang diinisiasi
diimplementasikan dibanding
dengan total
Peningkatan kompetensi teknis dan kapasitas sumber daya manusia kelautan dan perikanan harus didukung sinergi unit teknis lingkup KKP dan Kementerian/Lembaga lainnya baik di dalam maupun di luar negeri. Sinergi kerjasama ini bertujuan untuk
46
mempercepat pencapaian target dan sasaran, serta menjadi penting karena sebagai sarana komunikasi para pihak untuk bertukar informasi, sumber daya, dan sarana prasarana mendukung lancarnya pelaksanaan kegiatan bersama. Sinergi kerjasama juga dimaksudkan untuk mempersiapkan sumber daya manusia siap pakai melalui kegiatan pendidikan, pelatihan, peyuluhan dan pemberdayaan masyarakat kelautan dan perikanan. Pada tahun 2016 sinergi kerjasama BPSDMP KP sebagaimana terlihat pada table berikut: No 1
Komponen Yang Dinilai Rasio jumlah kerjasama yang diimplementasikan dibanding total kerja sama yang diinisiasi
Target 80
Capaian 90
Terdapat 3 (tiga) dokumen inisiasi kerja sama yang telah dilakukan inisiasi final dengan pihak mitra namun belum dilakukan penandatangan dokumen kerja sama karena menunggu ketersediaan waktu kedua pihak terkait. Inisiasi kerja sama tersebut adalah Perjanjian Kerja Sama dengan 3 (tiga) unit di PT. Pertamina (Persero), Kementerian UKM dan Koperasi, serta PT. BNI (Persero). Apabila dibandingkan dengan target dan capaian tahun lalu, pencapaian target kerja sama tahun ini masih sama dengan tahun sebelumnya dimana fokus kegiatan bertumpu pada implementasi ruang lingkup kerja sama yang telah diinisiasi pada tahun sebelumnya dimana masa berlaku kerja sama antara 3 (tiga) sampai dengan 5 (lima) tahun. Capaian kinerja kerja sama didasarkan pada jumlah implementasi kerja sama yang dilakukan pada tahun berjalan untuk inisiasi kerja sama yang telah dilaksanakan. No
Komponen Yang Dinilai
1
Rasio jumlah kerjasama yang diimplementasikan dibanding total kerja sama yang diinisiasi
Tahun 2015 Target Capaian 80 90
Tahun 2016 Target Capaian 80 90
Beberapa implementasi kerjasama yang memiliki nilai strategis diantaranya adalah diskusi pemberdayaan masyarakat petambak garam nasional dengan PT. Garam; penyelenggaraan pelatihan konservasi dan standardisasi kompetensi / sertifikasi dengan Yayasan Segitiga Terumbu Karang; diskusi pengembangan potensi peserta didik
dan
tenaga
pendidik
dengan
PT.
ASI
Pudjiastuti
Marine
Product;
pengembangan kelembagaan pendidikan pengolahan produk perikanan dengan Center for Development Innovation melalui program Capacity Building in Fish
47
Processing Technology; penyelenggaraan pelatihan perikanan bagi negara anggota Kerja Sama Selatan – Selatan (Pasifik dan Afrika) di Banyuwangi; penyelenggaraan
workshop
pendidikan
kelautan
dan
perikanan
dengan
perwakilan dari Kementerian Pendidikan Timor – Timur. Lebih lanjut, UPT Pusat / Daerah juga melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah di seluruh Indonesia terkait dengan pemberian alokasi pendidikan kelautan dan perikanan bagi putra daerah di UPT Pendidikan lingkup KKP, pengembangan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, serta penggunaan bersama fasilitas pendidikan dan pelatihan. Tabel 3.19 Rekapitulasi Kerjasama lingkup BPSDMP KP No 1 2
Waktu Januari 2016 Juni 2016
3
12 2016
Juni
4
11 2016
Juli
5
31 Agustus 2016
6
Agustus 2016 Agustus 2016
7
8
11 Agustus 2016
9
26 Agustus 2016
10
30 Septembe r 2016 30 November 2016 11 April 2008
11
12
48
Pihak yang melakukan Kerjasama SUPM N Bone – PT. Bank BRI (Persero) SUPM N Pontianak – LPK Pudji Utami (PUMI Group) BPSDMP KP – PT. Garam STP Jakarta – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas, Riau BPSDMP KP – Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor Poltek KP Sidoarjo – Dinas KP Kabupaten Parigi Moutong Poltek KP Sidoarjo – Dinas Pendidikan Kabupaten Batubara STP Jakarta – Asosiasi Perikanan Pole and Line dan Handline Indonesia (AP2HI) STP Jakarta – Pemerintah Daerah Kabupaten Parigi Moutong
Tentang Pelayanan Jasa Perbankan Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Kompetensi Pengembangan dan Pemberdayaan Petambak Garam Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi Pengembangan Pendidikan, Pelatihan, Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pengembangan SDM KP Penyelenggaraan Pendidikan dan Pengembangan SDM KP bagi Masyarakat Kabupaten Batubara Kerjasama pengembangan perikanan pole and line (Huhate) dan handline di Indonesia
BPSDMP KP – PT. ASI Pudjiastuti Marine Product
Pengembangan Tridarma Perguruan Tinggi bidang Perikanan dan Peningkatan Kompetensi SDM KP Kabupaten Parigi Moutong Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia Kementerian Perikanan dan Pertanian Islandia
Peningkatan kapasitas untuk bidang kelautan dan perikanan, riset perikanan, serta sistem pengelolaan perikanan yang terintegrasi
BPSDMP KP – Yayasan Segitiga Terumbu Karang
13
16 Januari 2015
14
31 Agustus 2015
15
28 Februari 2012
16
26 Agustus 2014
17
19 April 2010
18
18 2014
Juni
Ministry of Livestock, Fisheries, and Rangelands of the Republic of Sudan Center for Development Innovation
Fisheries and Aquaculture Cooperation
State Secretariat of Economic Affairs Switzerland (SECO) United Nation Industrial Development Organization (UNIDO) Dengan Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta BPSDMP KP Kementerian Kelautan dan Perikanan RI – Kementerian Pertanian dan Perikanan RDTL KKP – Kementerian Luar Negeri
Increasing Trade Capacities of Selected Value Chains Within The Fisheries Sector in Indonesia.
KKP RI – Kementerian Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Republik Fiji
Capacity Building Technology
in
Fish
Processing
Pengembangan Kapasitas Kelautan dan Perikanan
Pemberian Fasilitasi Kerja Sama Teknik Bagi Negara-Negara Berkembang Di Bidang Kelautan dan Perikanan Kerja Sama Kelautan dan Perikanan
Dukungan anggaran tahun 2016 sebesar Rp 270.750.000 dengan realisasi sebesar 99.97%.
Dengan
capaian
tersebut,
realisasi
implementasi
kerjasama
yang
dilaksanakan BPSDMP KP melebihi target yang ditetapkan dengan dukungan dari UPT Pusat/Daerah lingkup BPSDMP KP berkoordinasi dengan Biro Kerja Sama dan Humas serta Biro Hukum dan Organisasi. Tahun 2016 Target (Rp) 270.750.000
Anggaran Realisasi (Rp) 270.662.907
IKU Presentase (%) 99.97%
Target
Realisasi
80
90
Presentase (%) 112.5
SASARAN STRATEGIS 9 Terselenggaranya monitoring, evaluasi dan pelaporan yang terukur INDIKATOR KINERJA UTAMA 18 Prosentase jumlah penyusunan rekomendasi yang dihasilkan terhadap output program pengembangan SDM KP dibanding jumlah total output Pada tahun 2016, IKU persentase jumlah penyusunan rekomendasi yang dihasilkan terhadap output program pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat KP dibanding jumlah total output (%) sampai dengan Triwulan IV sebesar 87,50% dapat tercapai sebesar 90%.
49
Berdasarkan hasil monev yang telah dilaksanakan pada periode triwulan IV tahun 2016, dapat dihasilkan rekomendasi dan tindak lanjut dengan rincian sebagai berikut : 1.
Rekomendasi Kegiatan Prioritas BPSDMPKP dalam Format 8 Kolom (F8K) a. Kegiatan prioritas BPSDMP KP dalam format 8 kolom (F8K) terdiri dari 11 kegiatan yaitu : (1). Pelatihan masyarakat bagi 40.000 peserta latih; (2). Pelatihan
aparatur
bagi
8.000
peserta
latih;
(3).
Penyelenggaraan
pendidikan bagi 7.225 peserta didik; (4). Pembangunan 5 Teknopark KP (TPKP) baru (Simeuleu, Brebes, Pangandaran, Subang, Pasuruan), dan 4 TPKP
lanjutan
(Tegal,
Banyuwangi,
Aertembaga,
Ambon)
;
(5).
Pembangunan 2 Politeknik baru dan 3 Politeknik lanjutan; (6). Pelaksanaan 90 hari layar; (7). Penyuluhan oleh 16.300 penyuluh; (8). Pendampingan bagi 10.000 UMKM; (9). Pembentukan 600 Koperasi/UKM; (10). P3D bagi 3.200 orang Penyuluh PNS; (11). Program Degree dan Non Degree sebanyak 150 orang. b. Dari 11 kegiatan prioritas tersebut, terdapat 3 kegiatan bidang penyuluhan yang menjadi pantuan Kantor Staf Presiden dengan target awal sebagai berikut : (1). Bantuan 1000 paket pendampingan 10.000 pelaku usaha; (2). Bantuan 2000 paket akses permodalan untuk UMKM; (3). Pembentukan 600 Lembaga Keuangan Mikro/Koperasi. c. Dalam perjalanan pelaksanaan kegiatan prioritas, telah dilakukan 5 (lima) kali usulan revisi yang didasarkan atas pertimbangan Catatan Hasil Reviu (CHR)
Itjen,
Hasil
evaluasi
Kemenko
Pembangunan
Manusia
dan
Kebudayaan (PMK) selaku koordinator pembangunan Science Techno Park (STP), dan adanya efisiensi anggaran.
Pengusulan revisi kepada Biro
Perencanaan telah melalui hasil pembahasan dan usulan dari Pusdik, Puslat, dan Pusluhdaya KP. d. Menindaklanjuti hasil rapat yang diselenggarakan Biro Perencanaan pada tanggal 29 September 2016 terkait pembahasan Program/Kegiatan Prioritas KKP yang dipantau Kantor Staf Presiden (KSP), bersama ini kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut : e. Usulan revisi kegiatan prioritas penyuluhan yang merubah substansi dan besaran target dilakukan pada seluruh kegiatan BPSDMP KP yang dipantau KSP yaitu : (1). Peningkatan skala usaha 10.000 pelaku utama/usaha
50
menjadi pendampingan 60.000 kelompok; (2). Fasilitasi akses permodalan 2000 paket menjadi fasilitasi peningkatan kemudahan akses pembiayaan 2000
orang;
(3).
Pembentukan
600
pemberkasan 369 calon koperasi.
LKM/Koperasi
menjadi
fasilitasi
Perubahan dimaksud, menjadikan
capaian di B09 adalah 0 (tidak ada nilai) karena aplikasi KSP masih menggunakan target awal. f.
Biro Perencanaan telah mengkompilasi usulan revisi dari seluruh Eselon I KKP untuk selanjutnya akan disampaikan kepada KSP.
KSP akan melakukan
klarifikasi/verifikasi
pertimbangan
usulan
revisi
sebagai
bahan
untuk
dilakukan perubahan, dan direkomendasikan untuk menyiapkan justifikasi dan data dukung yang lengkap terkait perubahan kegiatan prioritas penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat KP. INDIKATOR KINERJA UTAMA 19 Prosentase kualitas Laporan sesuai peraturan yang berlaku Membandingkan
jumlah
kualitas
pelaporan
pelaksanaan
program/kegiatan
pengembangan SDM KP (LAKIP, Tahunan, Triwulan dan Bulanan) yang sesuai dengan standar menurut peraturan yang berlaku dengan jumlah total pelaporan di lingkungan BPSDMKP. Kualitas pelaporan sesuai dengan peraturan yang berlaku merupakan perwujudan dari hasil laporan yang telah dilaksanakan selama tahun 2014, dengan memperhatikan dan mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, baik isi maupun sistematika penulisannya termuat di dalam laporan dimaksud. Berdasarkan hasil penilaian dapat diketahui bahwa persentase kualitas laporan sesuai pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 telah mencapai persentase sebesar 100%
51
3. Capaian Kinerja pada Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learn and Growth) Tabel 3.20. Capaian Kinerja pada Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learn and Growth) NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET 2016
CAPAIAN 2016
Learn and Growth 10
11
12
13
Terwujudnya ASN di Set. BPSDMP KP yang kompeten dan profesional Tersedianya manajemen pengetahuan Set. BPSDMP KP yang handal dan mudah diakses Terwujudnya birokrasi Set. BPSDMPKP yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien di Set. BPSDMPKP
20
Indeks kompetensi dan integritas Set. BPSDMP KP
77
88,31
21
Persentase unit kerja Set. BPSDMP KP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) Indeks Reformasi Birokrasi Set. BPSDMKP Nilai Sakip Set. BPSDMP KP
50
50,46
85
90,90
82
87,89
Nilai kinerja anggaran Set. BPSDMPKP (%) Kepatuhan atas SAP Set. BPSDMP KP
83
95,60
100
100
22 23
24 25
SASARAN STRATEGIS 10 Terwujudnya ASN di Set. BPSDMP KP yang kompeten dan profesional INDIKATOR KINERJA UTAMA 20 Indeks kompetensi dan integritas Set.BPSDMP KP (%) Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Indeks kompetensi dan integritas Set. BPSDMP KP dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.21 Capaian Indikator Kinerja 20 Utama Tahun 2016 Sasaran Strategis SS 10
Terwujudnya aparatur sipil negara Set. BPSDMP KP yang kompeten, profesional dan berkepribadian
Indikator 20
Indeks kompetensi dan integritas Set. BPSDMP KP
Target 2016
Capaian 2016
77
88,31
Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa indikator Indeks kompetensi dan integritas Set. BPSDMP KP telah mencapai target yang telah ditetapkan. Target indeks kompetensi dan integritas Set. BPSDMP KP Tahun 2016 adalah sebesar 77, dan berdasarkan hasil pengukuran pada Tahun 2015 sebesar 88,3 (114,49%).
52
Jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, terdapat penurunan capaian sebesar 9,73 (penurunan sebesar 9,92%), dimana pada tahun 2015 capaiannya sebesar 98,04, pada tahun ini berkurang capaiannya menjadi 88,31. Hal ini dikarenakan adanya perubahan cara pehitungan, pada tahun 2015 dalam mengukur indeks kompetensi dan integritas dilakukan dengan membandingkan antara jumlah pejabat yang kompeten dengan jumlah pejabat yang ada, sedangkan pejabat yang kompeten dihitung dengan membandingkan kompetensi yang dimiliki oleh pejabat dengan standar kompetensi manajerial yang telah ditetapkan. Sedangkan pada tahun 2016 ini, terdapat penambahan komponen pendukung pada perhitungan IKU tersebut dengan menambahkan komponenkomponen penilaian pada pengisian SKP, LHKPN dan Kehadiran Pegawai. Realisasi indeks kompetensi dan integritas Tahun 2016 dibandingkan dengan target jangka menengah dimana ditetapkan target 2015 sebesar 65, Tahun 2016 sebesar 70, Tahun 2017 sebesar 75, Tahun 2018 sebesar 80, dan Tahun 2019 sebesar 85 maka realisasi tahun ini sudah lebih tinggi dari target pada 2019. Beberapa faktor yang mempengaruhi nilai indeks kompetensi dan integritas Tahun 2015 yaitu sebagian besar pejabat yang dinilai telah mengikuti program pengembangan kompetensi baik melalui pendidikan dan pelatihan jabatan maupun sesuai kompetensi yang dibutuhkan. Pelatihan Jabatan berupa pendidikan dan pelatihan pimpinan baik tingkat III maupun tingkat IV, Sedangkan pelatihan yang sesuai kompetensi yaitu pelatihan penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan.
SASARAN STRATEGIS 11 Tersedianya manajemen pengetahuan Set. BPSDMP KP yang handal dan mudah diakses Berdasarkan sasaran strategis ini, dari target yang ada perolehan nilai Set. BPSDMP KP telah tercapai. Hasil tersebut diperoleh dari capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut: INDIKATOR KINERJA UTAMA 21 Persentase unit kerja Set. BPSDMP KP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Persentase unit kerja Set. BPSDMP KP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar dapat dilihat pada tabel berikut.
53
Tabel 3.22 Capaian Indikator Kinerja 21 Utama Tahun 2016 Sasaran Strategis SS 11
Indikator
Tersedianya manajemen pengetahuan Set. BPSDMP KP yang handal dan mudah diakses
21
Target
Capaian
50
50,46
Persentase unit kerja Set. BPSDMP KP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%)
Dari tabel tersebut di atas diketahui bahwa Persentase unit kerja Set. BPSDMPKP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar mencapai target yang telah ditetapkan. Dimana target pada tahun 2016 sebesar 50% unit kerja BPSDMPKP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar, tercapai 50,46% (atau 100,92%). Jika dibandingkan dengan tahun sebelum, capaian untuk indikator Persentase unit kerja Set. BPSDMPKP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar mengalami penurunan sebesar 44,73%. Penurunan capaian ini disebabkan oleh metode penilaian dan subyek yang dinilai pada tahun 2015 berbeda dengan tahun 2016. Pada tahun 2015, metode penilaiannya adalah dengan membandingkan jumlah unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan dengan unit kerja yang ada di BPSDMPKP. Ruang lingkup manajemen pengetahuan di tahun 2015 diterjemahkan melalui status aktif online dan ter-updatenya website dan atau aplikasi yang telah diluncurkan oleh masing-masing unit kerja di BPSDMPKP. Pada tahun 2016, subyek dan metode penilaiannya adalah keanggotaan unit kerja eselon
I,
II,
III
dan
IV
di
tingkat
pusat
BPSDMPKP
pada
aplikasi
https://kinerjakkp.bitrix24.com (porsi penilaian 60%) dan keaktifan para anggota dalam berbagi informasi dan pengetahuan dengan memposting berita, informasi, dan lain-lain melalui aplikasi tersebut (porsi penilaian 40%). Untuk IKU Persentase unit kerja BPSDMPKP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar ini, berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) BPSDMPKP memiliki target sampai dengan tahun 2019 sebesar 100 %. Untuk itu perlu inisiatif strategis yang secara langsung dapat mencapai target tersebut. Diperlukan sosialisasi yang rutin dan kontinyu melalui berbagai media, secara langsung atau tidak langsung dan secara tegas memberikan pembinaan dan informasi agar target IKU ini dapat tercapai pada tahun 2019.
54
Dari data-data yang dijabarkan di atas, capaian tahun 2016 melebihi target yang telah ditetapkan. Keberhasilan ini disebabkan oleh : 1) Komunikasi yang rutin dan kontinyu dengan Biro Perencanaan, Setjen KKP selaku pengelola pusat dan penanggung jawab aplikasi Bitrix, dan 2) Metode jemput bola ke para pejabat BPSDMPKP yang didaftarkan menjadi anggota Bitrix. Akan
tetapi,
dalam
pelaksanaannya
masih
ditemui
beberapa
hal
yang
menyebabkan capaiannya kurang maksimal, diantaranya adalah : 1) Adanya perubahan metode penilaian di akhir triwulan IV, dan 2) Adanya perubahan pejabat di lingkungan BPSDMPKP. Tidak ada anggaran secara khusus yang dialokasikan untuk mencapai indikator Persentase
unit
kerja
BPSDMPKP
yang
menerapkan
sistem
manajemen
pengetahuan yang terstandar, akan tetapi pelaksanaannya termasuk dalam kegiatan Subbag Data dan Informasi, Sekretariat BPSDMPKP TA. 2016.
SASARAN STRATEGIS 12 Terwujudnya birokrasi Set. BPSDMPKP yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima Sesuai hasil pengukuran kinerja berdasarkan Balanced Score Card (BSC) pada Sasaran Strategis ini, Set. BPSDM KP dinyatakan berhasil karena memperoleh capaian di atas dari yang ditargetkan. Adapun capaian tersebut dapat diraih dari indikator berikut: INDIKATOR KINERJA UTAMA 22 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BPSDMP KP Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BPSDMP KP dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.23 Capaian Indikator Kinerja 22 Utama Tahun 2016 Sasaran Strategis SS 12
Terwujudnya birokrasi BPSDMP KP yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima
Indikator 22
Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi Set. BPSDMP KP
Target
Capaian
85
90.90
Dari tabel tersebut diketahui bahwa indikator Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi Set. BPSDMP KP telah mencapai target yang telah ditetapkan dengan target nilai 85 dengan capaian sebesar 90,90 (106,94%).
55
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, capaian untuk indikator Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BPSDMP KP ini mengalami peningkatan capaian nilai sebanyak 5,84 (kenaikan sebesar 6,87%). Kenaikan ini terjadi pada area Perubahan Manajemen Perubahan, Penataan Tata Laksana, Penataan Sistem Manajemen SDM, Penguatan Akuntabilitas, Penguatan Pengawasan, Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dan Kapasitas Akuntabilitas Kinerja Organisasi. Selain hal di atas, beberapa hal yang belum sepenuhnya dapat dilengkapi sampai dengan saat evaluasi antara lain: 1.
Rencana Pengembangan Kompetensi seluruh pegawai dengan dukungan anggaran yang mencukupi.
2.
Hasil monitoring dan evaluasi pengembangan pegawai berbasis kompetensi secara berkala
3.
Seluruh
unit
organisasi
mengimplementasikan
penanganan
pengaduan
masyarakat. 4.
Seluruh rekomendasi yang memerlukan komitmen pimpinan telah ditindak lanjuti dalam 2 tahun terakhir.
5.
Standar pelayanan yang dimaklumatkan untuk seluruh jenis pelayanan.
6.
Terdapat SOP bagi pelaksanaan standar pelayanan untuk seluruh jenis pelayanan.
7.
Pelaksanaan reviu dan perbaikan SOP secara berkala.
8.
Tindak lanjut atas seluruh hasil survey kepuasan masyarakat.
INDIKATOR KINERJA UTAMA 23 Nilai SAKIP BPSDMP KP Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Nilai SAKIP BPSDMP KP dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.24 Capaian Indikator Kinerja 23 Utama Tahun 2016 Sasaran Strategis SS 3
Terwujudnya birokrasi BPSDMP KP yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima
Indikator 23
Nilai SAKIP BPSDMP KP
Target
Capaian
82
87,89
Untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) telah ditetapkan Tim pelaksana SAKIP BPSDMPKP Tahun 2016 berdasarkan Keputusan Kepala BPSDMPKP nomor: 58/KEP-BPSDMPKP/2016 tanggal 3 Agustus 2016.
56
Nilai SAKIP BPSDMPKP diperoleh berdasarkan hasil peniaian yang dilaksanakan oleh Tim Inspektorat III, Itjen KKP sesuai Surat Tugas nomor: ST- 6.6.2/ITJ.3/TU.420/VI/2016 tanggal 6 Juni 2016. Penilaian SAKIP dilaksanakan pada 5 komponen yaitu : (1). Perencanaan Kinerja; (2). Pengukuran Kinerja; (3). Pelaporan Kinerja; (4). Evaluasi Kinerja; (5). Capaian Kinerja Organisasi. Pada Tahun 2016 hasil penilaian SAKIP BPSDMPKP adalah 87,89, yang berarti telah melampaui dari target nilai SAKIP sebesar 82 atau 107,18%. Secara rinci hasil penilaian SAKIP BPSDMPKP Tahun 2016 sebagai berikut : Tabel 3.25 Penilaian SAKIP BPSDMP KP No 1
Komponen Yang Dinilai Perencanaan Kinerja
Bobot (%) 30
Capaian BPSDMKP 27.7
2
Pengukuran Kinerja
25
22.01
3 Pelaporan Kinerja 4 Evaluasi Kinerja 5 Capaian Kinerja Organisasi Nilai Hasil Evaluasi 5 Komponen Predikat Penilaian
15 10 20 100
12.42 7.88 17.88 87.89 A
Apabila dibandingkan hasil penilaian SAKIP selama 3 (tiga) tahun yaitu tahun 2014 sampai dengan tahun 2016, hasil penilaian selalu meningkat dari nilai 79,14 pada tahun 2014, meningkat menjadi 84,14 (106,31%) pada tahun 2015 dan meningkat menjadi 87,89 (104,455) pada tahun 2016. Tabel 3.26 Perbandingan Penilaian SAKIP BPSDMP KPTahun 2014 - 2016 No
Komponen Yang Dinilai
Bobot (% )
Capaian BPSDMKP 2014
2015
2016
1
Perencanaan Kinerja
30
32.35
28.08
27.7
2
Pengukuran Kinerja
25
17.07
19.02
22.01
3
Pelaporan Kinerja
15
10.49
12.42
12.42
4 5
Evaluasi Kinerja Capaian Kinerja Organisasi
10 20
3.93 15.3
8.5 16.12
7.88 17.88
100
79.14
84.14
87.89
A
A
A
Nilai Hasil Evaluasi 5 Komponen Predikat Penilaian
a. Perencanaan Strategis 1) Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015 – 2019 telah ditetapkan Kepala BPSDMP KP, dan telah dipublikasikan melalui website sehingga berpengaruh untuk meningkatkan nilai pemenuhan, kualitas dan implementasi rencana strategis.
57
2) Terdapat IKU yang ditetapkan Kepala BPSDMP KP Tahun 2015-2019, yaitu IKU 10 “Tersedianya Taman Teknologi KP” yang telah direvisi dengan didasarkan pada
Surat
Sekjen
KKP
kepada
Menko
PMK
nomor
:
B.220/BPSDMPKP/TU.150/III/2016 tanggal 24 Maret 2016 perihal Evaluasi Program Pembangunan STP, bahwa dengan beberapa pertimbangan maka KKP mengusulkan tidak melanjutkan pembangunan STP serta bersasarkan Catatan Hasil Reviu (CHR) Inspektorat Jenderal KKP. b. Perencanaan Kinerja Tahunan 1) Perjanjian Kinerja ditetapkan. antara lain: PK level 1 dan 2 lingkup BPSDMP KP, serta level 3 dan 4 di Satker Kantor Pusat BPSDMPKP dan satker UPT. 2) Perjanjian Kinerja telah disertai dengan Rencana Aksi dan di muat dalam aplikasi Kinerjaku., yaitu level 2 dan level 3. 3) Pejabat struktural III sampai dengan IV lingkup BPSDMP-KP sudah melakukan Perjanjian
Kinerja,
kecuali
pada
satker
Dekonsentrasi
belum
secara
keseluruhan melakukan Perjanjian Kinerja. 4) Pemenuhan PK yang belum lengkap dan publikasi PK level 1 dan 2 yang belum dilakukan, mempengaruhi nilai pemenuhan, kualitas dan implementasi perencanaan kinerja tahunan. 5) Ukuran/indikator kinerja individu yang mengacu pada IKU unit kerja organisasi/atasannya dan dasar pembayaran tujangan kinerja pegawai menggunakan aplikasi e-SKP, namun sampai dengan 10 Juni 2016, belum seluruh pegawai tertib melakukan pengukuran, yaitu pegawai yang telah mengisi sebanyak 551 atau 31% dari total pegawai 1.773 orang. 6) Pemenuhan publikasi IKU, pengisian e-SKP dan Kinerjaku yang belum dilakukan pada seluruh level mempengaruhi nilai pemenuhan, kualitas dan implementasi pengukuran kinerja. c. Pelaporan Kinerja 1)
Laporan Kinerja/LKj Tahun 2015 dan triwulan I Tahun 2016 telah disusun dan LKj Tahun 2015 belum dipublikasikan.
2)
Capaian kinerja pada LKJ Tahun 2015 dan triwulan I Tahun 2016 sebagian besar sudah dilengkapi dengan data dukung capaian kinerja.
3)
Laporan Kinerja Tahun 2015 belum menyajikan capaian IKU 10 “Tersedianya Taman
Teknologi
KP”
dan
pencapaian sasaran kinerja.
58
informasi
keuangan
yang
terkait
dengan
4)
Data dukung capaian kinerja akan mempengaruhi nilai pemenuhan, kualitas dan implementasi pelaporan kinerja.
d. Evaluasi Internal 1)
Evaluasi atas pelaksanaan Rencana Aksi telah dilakukan, namun substansinya belum mencantumkan sub kegiatan/ komponen rinci setiap periode (triwulan) yang telah dilakukan dalam rangka mencapai kinerja.
2)
Hasil evaluasi telah disampaikan dan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.(Pusat-pusat lingkup BPSDMPKP).
e. Pengukuran Kinerja 1)
Indikator Kinerja Utama (IKU) telah ditetapkan oleh Kepala BPSDMP KP secara formal, dan sudah dipublikasikan.
2)
Pengukuran kinerja secara bulanan/triwulanan s.d. Mei 2016 pada aplikasi Kinerjaku sudah dilakukan tetapi belum secara keseluruhan oleh seluruh Satker.
SASARAN STRATEGIS 13 Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien di BPSDMPKP Pada sasaran strategis ini dinyatakan berhasil, dengan capaian melebihi target. Adapun indikator yang digunakan untuk menghasilkan capaian tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: INDIKATOR KINERJA UTAMA 24 Nilai Kinerja Anggaran Set. BPSDMP KP Setiap akhir periode instansi pemerintah melakukan pengukuran pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja. Pengukuran pencapaian target kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja. Data-data yang diperlukan dalam pengukuran kinerja adalah dokumen penetapan kinerja, realisasi capaian output/outcome, pagu anggaran, dan realisasi anggaran. Evaluasi kinerja dilakukan atas aspek implementasi dan atas aspek manfaat. A. Pengukuran Aspek Implementasi: 1) Pengukuran Penyerapan Anggaran (P), dilakukan dengan membandingkan antara akumulasi realisasi anggaran seluruh satker dengan akumulasi pagu anggaran seluruh satker. 2) Pengukuran Konsistensi (K) antara perencanaan dan implementasi, dilakukan berdasarkan rata-rata ketepatan waktu penyerapan anggaran setiap bulan yaitu dengan membandingkan antara akumulasi dan akumulasi realisasi
59
anggaran bulanan seluruh satker rencana penarikan dana bulanan seluruh satker dengan jumlah bulan. 3) Pengukuran Pencapaian Keluaran (PK), dilakukan dengan membandingkan antara rata-rata realisasi volume keluaran dengan target volume keluaran dan rata-rata realisasi Indikator kinerja keluaran dengan target indikator kinerja keluaran 4) Pengukuran tingkat efisiensi (NE), dilakukan berdasarkan rata-rata efisiensi untuk setiap jenis keluaran pada setiap satker, yang diperolehdari hasil perbandingan antara realisasi anggaran per volume keluaran dengan pagu anggaran per volume keluaran. Bobot Kinerja Aspek Implementasi (WI) sebesar 33,3% , terdiri atas: 1) Bobot Penyerapan Anggaran (WP) =9,7% 2) Bobot Konsistensi antara Perencanaan dan Implementasi(WK)=18,2%) 3) Bobot Pencapaian Keluaran (WPK) =43,5% 4) Bobot Efisiensi (WE) =28,6% B. Pengukuran Aspek Manfaat Pengukuran Capaian Hasil (CH) dilakukan dengan membandingkan CH), realisasi indikator kinerja utama dengan target indikator kinerja utama. Nilai Kinerja aspek implementasi = (P x WP) + (K x WK) + (PK x WPK) + (NE x WE) Nilai kinerja aspek manfaat diperoleh dari hasil perkalian antara nilai hasil pengukuran Capaian Hasil dengan bobot kinerja aspek manfaat Bobot Kinerja Aspek Manfaat (WCH) sebesar 66,7 % Nilai Kinerja aspek manfaat = CH x WCH Penilaian : Proses interpretasi atas seluruh nilai capaian kinerja hasil pengukurankedalam informasi yang menggambarkan tingkat keberhasilanprogram guna dianalisis lebih lanjut. Penilaian Kinerja (tingkat keberhasilan program), dilakukan denganmenghitung Nilai Kinerja (NK) atas aspek implementasi dan aspekmanfaat dikalilkan dengan bobot kinerja dari masing-masing aspek berkenaan. Hasil penilaian kinerja , dikelompokan kedalam kategori sbb: 1) 90% > NK ≤ 100% dikategorikan Sangat Baik 2) 80% > NK ≤ 90% dikategorikan Baik 3) 60% > NK ≤ 80% dikategorikan Cukup atau Normal
60
4) 50% > NK ≤ 60% dikategorikan Kurang 5) NK ≤ 50% diaktegorikan Sangat Kurang NK = ( I x WI ) + (CH x WCH) Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Nilai kinerja anggaran BPSDMP KP dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.27 Capaian Indikator Kinerja 25 Utama Tahun 2016
SS 13
Sasaran Strategis Terkelolanya anggaran pembangunan BPSDMP KP secara efisien dan ekuntabel
24
Indikator Nilai kinerja anggaran BPSDMP KP (%)
Target
Capaian
83
95,60
Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa Nilai Kinerja Anggaran BPSDMP KP telah mencapai target yang telah ditetapkan dengan target nilai 83 dengan capaian sebesar 95,60 (kategori “Baik”). Dalam pelaksanaannya data yang digunakan dalam penghitungan nilai kinerja adalah data realisasi dari aplikasi Monitoring Span dan aplikasi SMART Kementerian Keuangan. Tahun 2016 Nilai Kinerja Anggaran BPSDMP KP adalah 95,60 dari target yang ditetapkan sebesar 80-90. Dengan capaian tersebut, BPSDMP KP telah meningkatkan kinerja anggarannya jika dibandingkan dengan capaian tahun 2015 dimana hanya mendapatkan capain sebesar 86,50 (kenaikan sebesar 10,52%). Tercapainya nilai kinerja sesuai target yang ditetapkan merupakan keberhasilan dari pengelolaan keuangan dan kegiatan yang dilaksanakan secara sinergi. Perencanaan kegiatan dan POK yang disusun awal tahun, dievaluasi setiap bulan dan direvisi seperlunya menjadi solusi pencapaian apabila terdapat nilai kinerja pada periode tertentu yang tidak mencapai target. Percepatan realisasi melalui berbagai mekanisme keuangan dan realisasi fisik dilakukan secara menyeluruh, terutama pada triwulan ke-3 dan ke-4 dan dilakukan pada seluruh Satker Pusat, UPT maupun Dekonsentrasi. INDIKATOR KINERJA UTAMA 25 Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup BPSDMP KP (%) Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup BPSDMP KP (%) dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.28 Capaian Indikator Kinerja 25 Utama Tahun 2016
SS 13
Sasaran Strategis Terkelolanya anggaran pembangunan BPSDMP KP secara efisien dan ekuntabel
25
Indikator Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup BPSDMP KP (%)
Target
Capaian
100
100
61
Dari tabel tersebut diketahui bahwa indikator Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup BPSDMP KP telah mencapai target yang telah ditetapkan dengan nilai target 100% dengan capaian sebesar 100%. Kepatuhan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Berbasis Akrual adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah, yang mengakui pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, capaian untuk indikator Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup BPSDMP KP ini dipertahankan untuk tetap dilaksanakan oleh seluruh komponen di lingkup BPSDMP KP dengan nilai 100%. Pencapaian hasil yang maksimal atas pelaksanaan SAP tercermin dalam perbaikan Catatan Hasil Reviu Itjen KKP. Perbaikan atas koreksi tersebut diharapkan dapat diikuti dengan pemahaman secara menyeluruh atas pelaksanaan Akuntansi berbasis akrual, baik keuangan, pencatatan persediaan maupun BMN, serta pengungkapan yang cukup (adequate disclosure) agar dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi yang andal bagi pengambilan kebijakan maupun dalam pemeriksaan APIP. Sumberdaya yang mendukung berupa sumberdaya manusia dan alat pengolah data. Dengan sumberdaya manusia yang terampil dan kompeten mengasilkan substansi output pekerjaan yang berkualitas. Demikian pula dengan dukungan alat pengolah data dengan spesifikasi memadai dan ditunjang dengan kemudahan akses informasi, output yang dihasilkan dapat diselesaikan sesuai aturan yang updated dan penyampaian laporan yang tepat waktu. Kegiatan yang menunjang keberhasilan adalah penyampaian laporan yang telah divalidasi melalui proses rekonsiliasi dengan KPPN/KPKNL setempat yang dilakukan tepat waktu. Disamping hal tersebut koordinasi dengan instansi yang kompeten dalam rangka problem solving merupakan kegiatan yang menunjang pencapaian hasil yang otimal.
62
C. Akuntabilitas Keuangan Akuntabilitas keuangan mendukung pencapaian kinerja BPSDMPKP Tahun 2016. Jumlah dukungan anggaran dan realisasi pada Tahun 2016 disajikan pada tabel berikut. Tabel 3.29. Anggaran dan Realisasi Pencapaian Tahun 2016 Bagian Gaji Keuangan Pelayanan Perkantoran Kendaraan Bermotor Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Peralatan dan Fasilitasi Perkantoran Perencanaan Organisasi dan Kepegawaian Data Humas dan Kerjasama Jumlah
Pagu Anggaran (Rp) 30,901,326,000 6,626,326,000 10,022,996,658 -
Realisasi (Rp) 30,592,527,335 6,527,041,508 9,716,040,342 -
% 99.00 98.50 96.94 -
180,000,000
179,355,000
99.64
3,106,000,000 7,658,171,000
3,016,792,300 7,635,012,391
97.13 99.70
5,719,529,000 10,685,060,000 74,899,408,658
5,707,900,218 10,290,700,136 73,665,369,230
99.80 96.31 98.35
Pelaksanaan dukungan teknis bagi penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan KP ditunjang dengan anggaran sebesar Rp74.899.408.658
63
64
BAB IV PENUTUP
│A. CAPAIAN KINERJA UTAMA│ │B. PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI│
67
BAB IV PENUTUP A. Capaian Kinerja Utama Pengukuran capaian kinerja Sekretariat BPSDMP KP tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target (rencana) dan realisasi indikator kinerja utama (key
perfomance
indicator,
disingkat
KPI)
pada
masing-masing
perspektif.
Pencatatan dan pengukuran kinerja dilakukan dengan bantuan perangkat lunak berbasis balanced scorecard pada http://kinerjaku.kkp.go.id. Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, diperoleh data capaian kinerja Sekretariat BPSDMP KP di tingkat korporat tahun 2016 sebesar 108,08% yang berasal dari capaian kinerja masingmasing perspektif sebagai berikut: 1. Perspektif Masyarakat KP (Costumer Perspective) dengan bobot 33,33%, capaian kinerja 35,44% 2. Perspektif Internal (Internal Process Perspective) dengan bobot 33,33%, capaian kinerja 36,16% 3. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learn and Growth Perspective) dengan bobot 33,33%, capaian kinerja 36,48% B. Permasalahan dan Rekomendasi 1. Permasalahan a) Pengukuran manual IKU pada Learn & Growth Perspective Beberapa masih dilaksanakan secara individu karena belum ada standarisasi dari Sekretariat Jenderal KKP. b) Keterlambatan data dari masing-masing bagian lingkup Sekretariat BPSDMKP mengakibatkan terlambatnya penyusunan laporan kinerja Sekretariat baik triwulan maupun tahunan. 2. Rekomendasi a) Dalam penerapan manual IKU Learn & Growth, seharusnya Sekretariat Jenderal KKP mempunyai standar untuk semua eselon I lingkup KKP, sehingga metode pengukuran yang digunakan seragam.
b) Dukungan dari masing-masing bagian lingkup Sekretariat BPSDMKP sangat diperlukan untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan pada tahun anggaran berikutnya. 68