LAPORAN RINGKAS RISET KELAUTAN DAN PERIKANAN
2004
BADAN RISET KELAUTAN DAN PERIKANAN DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2005
Pembina
PENGANTAR
Asep D. Muhammad Ketua Bambang Herunadi
Sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable development) di sektor kelautan dan perikanan maka laut dan aneka ragam hayati yang ada didalamnya harus dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat. Melalui pengelolaan yang lestari sehingga manfaat kekayaan laut kita masih dapat dirasakan oleh generasi berikutnya. Dalam konsep pembangunan berkelanjutan sesuai Agenda 21 yang ingin kita adopsi dalam melaksanakan pembangunan kelautan dan perikanan di negara kita, maka ada tiga komponen yang tidak boleh dipisahkan yaitu : komponen ekonomi, komponen sosial dan komponen lingkungan Ketiga komponen tersebut harus berjalan seimbang dan serasi sehingga keberhasilan pembangunan kita dapat terukur dari peningkatan ekonomi, peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat serta peningkatan kualitas lingkungan . Pemaduan ketiga unsur tersebut akan sulit dilakukan jika tidak ada dukungan riset, ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai lembaga kepakaran yang mendukung lembaga kewenangan di Departemen Kelautan dan Perikanan, Badan Riset Kelautan dan Perikanan memegang peranan yang sangat penting. Hal ini dilandasi oleh riset dan pengembangan menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan. Untuk itu, BRKP terus dipacu untuk meningkatkan profesionalisme baik kualitas dan kuantitasnya. Hasil pelaksanaan riset strategis selama tahun 2004 telah terangkum dalam Laporan Ringkas Riset Kelautan dan Perikanan yang disajikan dalam bentuk yang informatif. Sebanyak 131 (seratus tiga puluh satu) judul kegiatan riset dan pengembangan yang telah dilaksanakan selama kurun waktu 2004 meliputi : riset di bidang perikanan tangkap, riset di bidang perikanan budidaya, riset di bidang teknologi kelautan, riset di bidang wilayah laut dan sumber daya non hayati serta riset di bidang pengolahan produk dan sosial ekonomi kelautan dan perikanan. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Tim Penyusun Laporan Ringkas ini, serta para kontributor dari setiap satuan kerja lingkup BRKP yang telah memberikan bahan, laporan, saran dan perbaikan guna kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bernmanfaat dalam mendukung pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan yang berkelanjutan saat ini dan di masa yang akan datang
Jakarta, Mei 2005 BADAN RISET KELAUTAN DAN PERIKANAN
Pelaksana Dahlan Makatutu Tri Handanari Tri Yuwono
Penerbit Sekretariat Badan Riset Kelautan dan Perikanan MT. Haryono Kav 52-53 Jakarta 12770
Kontributor Pusat Riset Perikanan Tangkap Balai Riset Perikanan Laut Balai Riset Perikanan Perairan Umum Pusat Riset Perikanan Budidaya Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Pusat Riset Teknologi Kelautan Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non Hayati
LAPORAN RINGKAS RISET KELAUTAN DAN PERIKANAN-2004
LAPORAN RINGKAS KEGIATAN RISET WILAYAH LAUT DAN SUMBER DAYA NON HAYATI
TAHUN 2004
RKPB R K P
r r r r r r r r r r r r r r
Survei Oseanografi Landas Kontinen Aktualisasi Pulau-Pulau (Toponimi) Ekspedisi Wallacea Indonesia 2004 Peningkatan Kualitas Garam Rakyat Menjadi Garam Industri Perubahan Morfologi Pantai di Kepulauan Riau Toponimi Laut Ekspedisi Antartika 2004 Kajian dan Workshop Hidro-Oseanografi Perairan Indonesia Ocean Data Exchange Global Ocean Observing Systems Bandamin III Morfogenesa Pantai dan Pengembangan Lahan Budidaya Kajian Daya Dukung Lahan Laut Kawasan Teluk Bone Survei Arkeologi Bawah Air Kolloqium 2004
104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117
Riset WLSNH pada tahun 2004 tercakup dalam bidang tata wilayah laut dan bidang sumber daya non hayati. Sebanyak 13 judul riset dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp. 4.435.118.000,- atau sebesar 85 % dari total anggaran PRWLSNH (Rp. 5.214.802.000,-). Beberapa riset di bidang tata wilayah laut antara lain : toponimi laut Indonesia dengan luaran berupa peta pembagian laut berdasarkan morfologi dasar laut , perubahan morfologi pantai dengan luaran berupa informasi kondisi perairan laut dan lingkungan fisik pesisir sebagai acuan rekomendai pemanfaatan lahan pesisir, survei oseanografi landas kontinen, aktualisasi pulau-pulau dengan luaran berupa basis data (nama dan jumlah pulau) di wilayah Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah, kajian morfologi pantai dan pemanfaatan lahan budidaya untuk mendapatkan data dan informasi lingkungan fisik pesisir di Sulsel termasuk pemanfaatan lahan pantai serta potensi pengembangan pantai untuk budidaya, ekspedisi wallacea dengan luaran berupa data keanekaragaman hayati dan non hayati dalam bentuk buku hasil penelitian EWI 2004, serta kajian daya dukung lahan dengan luaran berupa data daya dukung laut di perairan Teluk Bone serta peta zonasi pemanfaatan lahan laut. Di bidang sumber daya non hayati, telah melaksanakan beberapa riset diantaranya : Ekspedisi Antartika yang mengkaji data perairan Antartika dan interaksinya terhadap perairan Indonesia termasuk perubahan iklim global, kajian karakteristik hidro-oseanografi yang menghasilkan luaran berupa studi dan konsep dinamika PUSAT RISET WILAYAH LAUT DAN SUMBER DAYA NON HAYATI
Laporan Ringkas Kegiatan Riset BRKP 2004
LAPORAN RINGKAS RISET WILAYAH LAUT DAN SUMBER DAYA NON HAYATI TA. 2004 SURVEI OSEANOGRAFI LANDAS KONTINEN Umum Pada 30 April 1982 di New York, diadakan Konvensi Hukum Laut PBB (UNCLOS-United Nations Convention on the Law of the Sea) III. Pada konferensi ini telah disepakati pengaturan rejim-rejim hukum laut dan bagi Indonesia pengakuan bentuk negara Kepulauan yang diatur hak dan kewajibannya merupakan keputusan terpenting. Penetapan batas landas kontinen di atur di dalam Pasal 76 UNCLOSS II 1982, hal ini memungkinkan negara untuk melakukan submisi batas landas kontinen di luar 200 mil laut. Mengingat batas pengajuan submisi atas batas landas kontinen di luar 200 mil laut hingga tahun 2009 maka dipandang perlu segera melakukan survei mengenai batas landas kontinen di luar 200 mil laut dan segera melakukan submisi kepada PBB.
Tujuan Lokasi dimana ketebalan sedimen yang melebihi 1% di luar jarak 200 mil laut di sebelah barat Aceh
♦
♦ ♦ ♦
Persamaan persepsi penarikan batas landas kontinen di luar 200 mil laut baik ditinjau berdasarkan kaidah hukum, geologi, geofisika, geodesi dan hidrografi. Kajian tentang keberadaan, kebutuhan dan analisis data sebagai dasar pengajuan submisi landas kontinen Indonesia di luar 200 mil laut. Penyusunan dokumen hasil kajian yang berisikan rekomendasi untuk submisi batas landas kontinen di luar 200 mil laut. Penyusunan rencana anggaran untuk survei dan analisis data dalam rangka submisi landas kontinen di luar 200 mil laut.
Hasil Batas kontinental margin Indonesia yang merupakan tempat pertemuan (konvergensi) dari tiga lempeng utama, yaitu; Lempeng Indo-Australia, Lempeng Pasifik dan Lempeng Eurasia Program Bidang Proyek Lokasi
: : : :
Riset Kelautan dan Perikanan Riset Wilayah dan SD Nonhayati Riset Kelautan dan Perikanan Perairan Aceh Barat
Laporan Hasil Desktop Study Kemungkinan Submisi di luar 200 mil laut Hasil studi menunjukkan luas kemungkinan submisi di perairan Barat Aceh sebesar 2.172 Km2.
Kendala Rencana selanjutnya Pusat
:
Koordinator Peneliti Utama Alamat
: : :
Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non Hayati Dr. Budi Sulistyo Ifan Ridlo Suhelmi, S.Si, M.Si Jl. MT.Haryono Kav.52-53 Jakarta Selatan (12770) – (021)79180303 ext : 2365, 4032
Dana APBN Dana Mitra Nama Mitra Kerjasama
: : :
Pengguna
:
BAKOSURTANAL,BPPT,DishidrosTNI AL,Puslitbang Geologi Kelautan– Dep.ESDM, BP Migas, Puslit Geoteknologi-LIPI,HAGI,IAGI dan Jur. T.Geologi Usakti -
Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non Hayati- 104
Laporan Ringkas Kegiatan Riset BRKP 2004
LAPORAN RINGKAS RISET WILAYAH LAUT DAN SUMBER DAYA NON HAYATI TA. 2004 AKTUALISASI PULAU-PULAU (TOPONIMI) Umum Sebagai negara yang berdaulat Indonesia harus melaporkan nama dan jumlah pulau yang disertai dengan posisinya kepada PBB. Data mengenai jumlah pulau yang ada di wilayah Republik Indonesia sangat beragam baik dari segi jumlah maupun nama. Pulau-pulau yang tersebar di seluruh nusantara merupakan sumberdaya yang sangat potensial untuk pengembangan wisata bahari, perikanan, permukiman, penelitian, konservasi alam, budaya, dan sebagainya. Dalam kaitan dengan pengelolaan tersebut, identifikasi dan inventarisasi pulau perlu dilakukan secara sistematik dalam bentuk Survei Aktualisasi Pulau-Pulau (Toponim).
Tujuan Patok Perbatasan Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik Kab. Nunukan Prov. Kalimantan Timur
♦ ♦
♦
Terimplementasikannya dalam buku petunjuk survey toponimi pulau-pulau Indonesia Teraktualisasi data pulau-pulau dengan studi lapangan di wilayah 2 (dua) Provinsi yakni Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah Tersedianya basis data spasial Pulau-Pulau Indonesia di wilayah Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah
Hasil ♦ ♦
Laporan Survei Aktualisasi Pulau-Pulau (Toponim) Data Nama dan Jumlah Pulau di Lokasi Survei
Kendala Rencana selanjutnya Pasir putih di P. Bolelanga Kep. Togean Kab. Tojo UnaUna Prov. Sulteng (terdapat Resort dan Bungalow di tengah pulaunya) Program Bidang Proyek Lokasi
: : : :
Riset Kelautan dan Perikanan Riset Wilayah dan SD Nonhayati Riset Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur (Kabupaten Nunukan dan Bulungan) serta Provinsi Sulawesi Tengah (Kepulauan Togean dan Kabupaten Tojo Una-Una)
Pusat
:
Koordinator Peneliti Utama Alamat
: : :
Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non Hayati Dr. Budi Sulistyo Yulius, S.Si Jl. MT.Haryono Kav.52-53 Jakarta Selatan (12770) – (021)79180303 ext : 2365, 4032
Dana APBN Dana Mitra Nama Mitra Kerjasama Pengguna
: : : :
Ditjend P3K DKP Dit. Pulau-Pulau Kecil, Ditjend P3K DKP dan Pemda di Lokasi Survey
Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non Hayati- 105
Laporan Ringkas Kegiatan Riset BRKP 2004
LAPORAN RINGKAS RISET WILAYAH LAUT DAN SUMBER DAYA NON HAYATI TA. 2004 EKSPEDISI WALLACEA INDONESIA 2004 Umum Ekspedisi Wallacea Indonesia 2004 merupakan suatu kegiatan penelitian yang bersifat eksplorasi khususnya inventarisasi keanekaragaman hayati dan kondisi lingkungan yang dilakukan di provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah. Penelitian meliputi bidang geologi, oseanografi, biologi, dan geografi yang melibatkan peneliti dan mahasiswa dari BRKP dan instansi lain. Selain itu dilakukan pula kegiatan pengenalan kelautan bagi generasi muda khususnya Pramuka.
Tujuan 1. Melanjutkan penelitian Wallace di wilayah Laut. 2. Inventarisasi keanekaragaman hayati dan kondisi lingkungan 3. Menumbuhkan minat generasi muda di bidang kelautan.
Hasil 1. Buku Hasil Penelitian EWI 2004 2. Promosi daerah EWI 2004 di media cetak dan elektronik 3. Dokumen pengenalan kelautan bagi generasi muda
Kendala Rencana selanjutnya ♦ ♦
Program Bidang Proyek Lokasi
: : : :
Riset Kelautan dan Perikanan Riset Wilayah dan SD Nonhayati Riset Kelautan dan Perikanan Prov. Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Tengah
Ekspedisi Wallacea Indonesia 2005 Pengembangan daerah Penelitian EWI 2004 oleh stake holders yang terlibat
Pusat
:
Koordinator Peneliti Utama Alamat
: : :
Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non Hayati Dr. Agus Supangat Ichwan M. Nasution, M.Sc. Jl. MT.Haryono Kav.52-53 Jakarta Selatan (12770) – (021)79180303 ext : 2365, 4032
Dana APBN Dana Mitra Nama Mitra Kerjasama Pengguna
: : : :
Pemprov, YPM Pemda, LSM, Dirjen lain di DKP
Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non Hayati- 106
Laporan Ringkas Kegiatan Riset BRKP 2004
LAPORAN RINGKAS RISET WILAYAH LAUT DAN SUMBER DAYA NON HAYATI TA. 2004 PENINGKATAN KUALITAS GARAM RAKYAT MENJADI GARAM INDUSTRI Umum Permasalahan lahan garam, seperti produktivitas, kualitas dan harga masih rendah, sehingga tingkat pendapatan petani dan penggarap lahan garam juga rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dirancang penelitian lahan garam di wilayah-wilayah produsen garam garam rakyat. Penelitian yang dirancang dengan membangun percontohan tambak garam dengan produk sampingan artemia.
Tujuan ♦
Meningkatkan kualitas dan kuantitas garam rakyat sehingga dapat dijadikan garam industri
♦ Meningkatkan pendapatan petani garam Pembuatan Petak Evaporasi II luas 15 x 10 cm
Hasil ♦
♦ ♦ ♦ ♦ ♦
Luas tambak garam yang dibangun seluas 895 m2 yang terdiri dari Petak Evaporasi I dan II, Petak Phyoplankton, Petak Artemia dan Petak Meja Garam, Di lokasi tersebut sangat sesuai dibangun tambak garam dengan produk sampingan artemia karena memiliki curah hujan yang rendah, Komposisi tanah secara megaskopis pasir 40%, debu 20% dan tanah liat 20%. Hasil panen garam yang diperoleh dari penelitian seberat 80 kg, Garam hasil uji laboratorium: NaCl 62,55%, Artemia yang dapat dipanen dari penelitian nihil.
Kendala Rencana selanjutnya Garam yang sudah mulai mengkristal di petak 7 dan 8 dengan salinitas 300 ppt Program Bidang Proyek Lokasi
: : : :
Riset Kelautan dan Perikanan Riset Wilayah dan SD Nonhayati Riset Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumbawa
Pusat
:
Koordinator Peneliti Utama Alamat
: : :
Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non Hayati Dr. Budi Sulistyo Dini Purbani, M.Si Jl. MT.Haryono Kav.52-53 Jakarta Selatan (12770) – (021)79180303 ext : 2365, 4032
Dana APBN Dana Mitra Nama Mitra Kerjasama
: : :
Pengguna
:
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumbawa Departemen Perindustrian dan Perdagangan
Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non Hayati- 107
Laporan Ringkas Kegiatan Riset BRKP 2004
LAPORAN RINGKAS RISET WILAYAH LAUT DAN SUMBER DAYA NON HAYATI TA. 2004 PERUBAHAN MORFOLOGI PANTAI DI KEPULAUAN RIAU Umum Morfologi pantai dipengaruhi beberapa parameter, yaitu parameter osenografi seperti pasang surut, ombak, arus laut, parameter geologi seperti litologi batuan, sedimen lepas pinggir pantai serta jenis batuan, parameter biologi-fisik perairan pantai seperti biota laut, terumbu karang,rawa gambut dan kondisi kimia fisik perairan.
Tujuan 1. Mengkaji perubahan morfologi pantai yang terjadi di Kabupaten Karimun, Gugusan Pulau Riau 2. Mengkaji dampak yang ditimbulkan oleh adanya perubahan morfologi pantai 3. Mengiventarisasi kondisi perairan pantai dan laut di Kabupaten Karimun sebagai bahan dasar acauan dalam penetapan kawasan pengembangan lokasi budidaya pantai dan laut Batimetri selat Mie yang terletak Kecamatan Moro
PULAU PASAI
Hasil ♦
♦
98000
97500
Adanya gambaran kondisi perairan laut (fisika, kimia, biologi), kondisi hidro-oseanografi, kondisi geologi dan geomorfologi serta kondisi garis pantai di kecamatan Moro yang dapat digunakan sebagai acuan untuk melihat perubahan morfologi pantai yang terjadi. Tersedianya gambaran kondisi perairan laut, pemetaan perairan, kondisi lingkungan di kecamatan Moro sebagai acuan pemberian rekomendasi yang berkaitan dengan pemanfaatan lahan yang berpotensi sebagai lahan budidaya laut.
Kendala
PULAU KEBAN
97000 PULAU SUGI
Rencana selanjutnya
96500
361000
361500
362000
362500
363000
363500
364000
Peta Sebaran Sedimen Selat Keban Program Bidang Proyek Lokasi
: : : :
Riset Kelautan dan Perikanan Riset Wilayah dan SD Nonhayati Riset Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumbawa
Pusat
:
Koordinator Peneliti Utama Alamat
: : :
Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non Hayati Dr. Agus Supangat Ir. Roberto Pasaribu, M.Sc Jl. MT.Haryono Kav.52-53 Jakarta Selatan (12770) – (021)79180303 ext : 2365, 4032
Dana APBN Dana Mitra Nama Mitra Kerjasama Pengguna
: : : :
Pemda Kepulauan Riau Pemda kabupaten Karimun
Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non Hayati- 108
Laporan Ringkas Kegiatan Riset BRKP 2004
LAPORAN RINGKAS RISET WILAYAH LAUT DAN SUMBER DAYA NON HAYATI TA. 2004 TOPONIMI LAUT Umum Wilayah laut nasional yang luas dan terintegrasi merupakan kekuatan ekonomi yang potensial. Pembagian wilayah laut nasional ke dalam beberapa wilayah pengelolaan merupakan suatu upaya untuk memudahkan pengawasan dan pemanfaatan. Salah satu wilayah pengelolaan yang ada saat ini adalah Wilayah Pengelolaan Perikanan. Pembagian wilayah tersebut dilakukan berdasar pada nama-nama laut, dan tidak berdasar pada batas-batas geografi dengan kordinat-kordinat yang jelas. Sementara hingga saat ini, belum ada suatu deskripsi yang jelas yang menetapkan batas spasial wilayah satu laut dengan laut lainnya berdasarkan nama laut (toponim laut). Dalam upaya mendukung pengelolaan dan pengawasan wilayah laut nasional, maka perlu untuk menetapkan secara terukur batas-batas wilayah laut nasional yang dibagi berdasarkan nama laut. Hasil kajian Toponimi laut
Tujuan 1. Menyusun metodologi pembagian batas-batas wilayah laut berdasarkan nama-nama laut 2. Menyusun Peta Toponim Laut
Hasil ♦ ♦ ♦ ♦
Laporan Toponimi Laut Peta Pembagian Laut berdasarkan morfologi dasar laut Peta Usulan WPP (Wilayah Pengelolaan Perikanan) berdasarkan Toponimi Laut Database awal Daftar Teluk, Tanjung dan Selat
Kendala Rencana selanjutnya Usulan Pembagian Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) berdasarkan aspek toponim laut dan morfologi dasar laut Program Bidang Proyek Lokasi
: : : :
Riset Kelautan dan Perikanan Riset Wilayah dan SD Nonhayati Riset Kelautan dan Perikanan Indonesia
Pusat
:
Koordinator Peneliti Utama Alamat
: : :
Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non Hayati Dr. Budi Sulistyo Triyono, S.Si Jl. MT.Haryono Kav.52-53 Jakarta Selatan (12770) – (021)79180303 ext : 2365, 4032
Dana APBN Dana Mitra Nama Mitra Kerjasama Pengguna
: : : :
Ditjen PSDKP, Ditjen Perikanan Tangkap
Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non Hayati- 109
Laporan Ringkas Kegiatan Riset BRKP 2004
LAPORAN RINGKAS RISET WILAYAH LAUT DAN SUMBER DAYA NON HAYATI TA. 2004 EKSPEDISI ANTARTIKA 2004 Umum Antartika merupakan laboratorium global yang memiliki kedekatan geografis dan terhubung langsung oleh lautan dengan Indonesia. Mempelajari segala karakteristik yang terjadi di Antartika merupakan wujud kepedulian Indonesia terhadap perubahan iklim global sekaligus upaya peningkatan kualitas peneliti muda Indonesia.
Tujuan 1. Mempelajari dan mengamati sifat fisik, kimia, biologi di perairan Antartika dan interaksinya terhadap perairan Indonesia; termasuk perubahan iklim global dan transpor masa air di Samudera Indonesia 2. Membangun dan mengembangkan hubungan keilmuan regional di dunia Internasional
Hasil Menteri Kelautan dan Perikanan melepas Ekspedisioner Indonesia
♦ ♦
Prosiding Workshop dan Buku Data CTD: Adanya penurunan salinitas sebesar 0,1 % dibandingkan dengan data yang diperoleh 10 (sepuluh) tahun yang lalu yang menunjukan indikasi bahwa terjadi perubahan iklim global
Kendala Rencana selanjutnya 1. Penandatanganan Nota Kesepakatan (Cooperative Agreement) dengan AAD selama 5 (lima) tahun 2. Undangan bagi 2 (dua) orang peneliti Indonesia untuk ikut dalam Ekspedisi Antartika 3. Peningkatan sumberdaya manusia melalui kesempatan sekolah di Australia
Program Bidang Proyek Lokasi
Ekspedisoner Indonesia di atas kapal Aurora Australis : Riset Kelautan dan Perikanan : Riset Wilayah dan SD Nonhayati : Riset Kelautan dan Perikanan : Plato Kergulen, Samudera Selatan - Antartika
Pusat
:
Koordinator Peneliti Utama Alamat
: : :
Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non Hayati Dr. Agus Supangat Retno Utami Kadarwati, M.Sc Jl. MT.Haryono Kav.52-53 Jakarta Selatan (12770) – (021)79180303 ext : 2365, 4032
Dana APBN Dana Mitra Nama Mitra Kerjasama Pengguna
: : : :
-
Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non Hayati- 110
Laporan Ringkas Kegiatan Riset BRKP 2004
LAPORAN RINGKAS RISET WILAYAH LAUT DAN SUMBER DAYA NON HAYATI TA. 2004 KAJIAN DAN WORKSHOP HIDRO-OSEANOGRAFI PERAIRAN INDONESIA Umum Fenomena-fenomena alam seperti El Nino/La Nina, naiknya permukaan laut, dan meningkatnya suhu bumi sampai saat ini belum dapat dimengerti sepenuhnya. Dengan demikian maka sangatlah penting untuk mengetahui karakteristik dinamika oseanografi perairan Indonesia secara menyeluruh dan terpadu.
Tujuan
Pengolahan Data Argo-Float di CSIRO, Australia
1. Melakukan studi Dinamika Oseanografi dan pengaruhnya dengan memanfaatkan data dari Argo Float yang berada disekitar perairan Indonesia 2. Mengkaji dan merepresentasikan Arus Lintas Perairan Indonesia (ARLINDO) 3. Melakukan pemodelan daerah konvergensi dan front salinitas. 4. Menyusun suatu konsep pemodelan Dinamika Oseanografi untuk prakiraan cuaca global. Serta perluasan model sebaran sirkulasi arus, distribusi temperatur dan salinitas.
Hasil ♦ ♦
Analisa data Argo-Float dan Instant yang didapat dari perairan Indonesia Workshop hasil penelitian Instant
Kendala Rencana selanjutnya Kerjasama INSTANT hingga 2007 antara BRKP-DKP dengan institusi luar negeri LDEO-USA, SIO-USA, LODYC-Perancis, CSIRO-Australia dan NIOZ-Belanda serta institusi dalam negeri BPPT dan LIPI. Dan kerjasama lanjutan riset Argo Float dengan CSIRO untuk 2005.
Workshop INSTANT 2004, Bali Program Bidang Proyek Lokasi
: : : :
Riset Kelautan dan Perikanan Riset Wilayah dan SD Nonhayati Riset Kelautan dan Perikanan Perairan Indonesia dan Bali
Pusat
:
Koordinator Peneliti Utama Alamat
: : :
Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non Hayati Dr. Agus Supangat A.Tisiana, M.Si Jl. MT.Haryono Kav.52-53 Jakarta Selatan (12770) – (021)79180303 ext : 2365, 4032
Dana APBN Dana Mitra Nama Mitra Kerjasama Pengguna
: : : :
-
Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non Hayati- 111
Laporan Ringkas Kegiatan Riset BRKP 2004
LAPORAN RINGKAS RISET WILAYAH LAUT DAN SUMBER DAYA NON HAYATI TA. 2004 OCEAN DATA EXCHAGE GLOBAL OCEAN OBSERVING SYSTEMS Umum Oceanographics Data Exchange dan Global Ocean Observing Systems merupakan program-program utama IOC yang memiliki dasar pijakan antara lain hasil Konferensi Iklim Dunia Kedua (Geneva, 1990) dan hasil Konferensi PBB tentang Lingkungan dan Pembangunan (Rio de Janeiro, 1992), yang diharapkan dapat membantu negara-negara di dunia untuk memenuhi kebutuhan konvensi global seperti terhadap perubahan iklim, keanekaragaman hayati dan kebutuhan Global Plan of Action untuk Perlindungan Lingkungan Laut.
Tujuan Kegiatan penelitian ini bermaksud untuk mewujudkan suatu instrumen nasional tentang Sistem Pertukaran Data Kelautan yang merupakan landasan untuk pengelolaan kelautan khususnya perencanaan pengelolaan wilayah laut (Regional marine Plan) pada tingkat nasional, serta mendukung kewajiban internasional dalam hal pertukaran data kelautan.
Hasil Publikasi berupa: ♦ Naskah Buku Putih Program Oseanografi Nasional untuk topik OCEANS DATA EXCHANGE AND GOOS (Global Ocean Observing Systems) ♦ Draft Kebijakan Kelautan Indonesia Konsep pertukaran data kelautan berbasis aplikasi OCLIPS (Ocean-Climate Information & Prediction Services) untuk perikanan tangkap.
Kendala Rencana selanjutnya
Program Bidang Proyek Lokasi
: : : :
Riset Kelautan dan Perikanan Riset Wilayah dan SD Nonhayati Riset Kelautan dan Perikanan Bandung, Jogjakarta, Surabaya, Bali, Makasar, dan Sulawesi Utara
Pusat
:
Koordinator Peneliti Utama Alamat
: : :
Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non Hayati Dr. Agus Supangat Widodo Setiyo Pranowo,M.Si Jl. MT.Haryono Kav.52-53 Jakarta Selatan (12770) – (021)79180303 ext : 2365, 4032
Dana APBN Dana Mitra Nama Mitra Kerjasama
: : :
Pengguna
:
IOC Indonesian Working Group, dan Dewan Maritim Indonesia untuk merevisi dan meyempurnakan Draft Kebijakan Kelautan Indonesia -
Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non Hayati- 112
Laporan Ringkas Kegiatan Riset BRKP 2004
LAPORAN RINGKAS RISET WILAYAH LAUT DAN SUMBER DAYA NON HAYATI TA. 2004 B A N D A M I N III Umum Indonesia kaya akan berbagai bahan tambang, baik di laut maupun di darat. Potensi kekayaan alam ini harus dieksplorasi dan dikaji agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Tujuan
Lokasi Penelitian Bandamin Cruise
1. Melanjutkan penyelidikan aktivitas hidrothermal dan endapan mineral pada ekspedisi sebelumnya (Bandamin II) 2. Tujuan dari ekspedisi Kombamin adalah mencari tubuh batuan yang mengandung mineralisasi hidrothermal terutama di daerah Baruna Komba dan Abang Komba, menyelidiki lebih lanjut rancang ruang (architecture) dan geometry sistem mineralisasi hydrothermal di sekitar daerah Komba.
Hasil ♦
Morfologi Abangkomba
♦ ♦ ♦ ♦ ♦ ♦
Abangkomba Utara ditemukan proses alterasi yang tinggi di kedalaman sekitar 300 meter, ditemukan pyrite (FeS2) dalam bentuk vein, illite. Abangkomba Timur Laut, ditemukan mineral low suphidation yaitu calcite, sphalerite, zeolith, dan quartz. Abangkomba Tenggara, terdapat pumice, illite, klorit. Abangkomba Selatan, ditemukan batuan dengan basaltic composition (maffic rocks), sedikit ke arah utaranya ditemukan coral. Abangkomba Barat, komposisi dasitik-andesitik, biotite, feldspar, klorit,limonite. Baruna Komba, banyak ditemukan pumice. Ditemukan 23 jenis mineral daerah sekitar Abangkomba.
Kendala Rencana selanjutnya Program Bidang Proyek Lokasi
: : : :
Riset Kelautan dan Perikanan Riset Wilayah dan SD Nonhayati Riset Kelautan dan Perikanan PPPGL Bandung dan FU Berlin – Germany
Pusat
:
Koordinator Peneliti Utama Alamat
: : :
Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non Hayati Dr. Agus Supangat Ahmad, ST Jl. MT.Haryono Kav.52-53 Jakarta Selatan (12770) – (021)79180303 ext : 2365, 4032
Dana APBN Dana Mitra Nama Mitra Kerjasama
: : :
Pengguna
:
PPPGL Bandung dan FU Berlin – Germany Departemen ESDM
Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non Hayati- 113
Laporan Ringkas Kegiatan Riset BRKP 2004
LAPORAN RINGKAS RISET WILAYAH LAUT DAN SUMBER DAYA NON HAYATI TA. 2004 MORFOGENESA PANTAI DAN PENGEMBANGAN LAHAN BUDIDAYA Umum Dalam pemilihan lokasi untuk kegiatan budidaya tambak biasanya terdapat dua pendekatan mendasar yakni: 1) penyesuaian dengan kondisi alam yang ada dan 2) Perubahan kondisi alam yang ada ke kondisi yang layak untuk kegaitan budidaya (remediasi), pendekatan 1 menekankan pada sistem teknologi masukan yang rendah (low input technology), sedangkan pendekatan 2 lebih menekankan pada pemanfaatan teknologi untuk merubah status lahan. Kedua pendekatan ini bisa berbeda dalam hal intervensi teknologi akan tetapi keduanya tetap harus berdasar pada karakteristik kimia fisik lahan yang dibutuhkan dalam kegiatan budidaya tambak. Perbedaan karakteristik kimia fisik karena adanya faktor alamiah misalnya karena faktor geologi atau geomorfologi dan aktivitas manusia di sekitar wilayah tersebut .
Tujuan 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Mendapatkan informasi kondisi morfologi dan proses geomorfologi yang terdapat pada beberapa pantai di Sulsel. Memperoleh data pola pemanfaatan lahan pantai. Mendapatkan material-material penyusun lahan pantai tersebut. Membuat analisa berdasarkan data spasial dan data survei lapangan dan pola pengembangan budidaya pantai yang sesuai dengan morfologi daerah budidaya Membuat pengelompokan pantai di daerah penelitian berdasarkan genesanya dan material penyusunnya. Memperoleh potensi pengembangan pantai pada lahan pantai yang dibudidayakan serta informasi mengenai genesa pantai dan pola pemanfaatan lahan pantai.
Hasil
Dataran pantai teluk bagian dalam, diperutkkan sebagai lahan penggaraman tradisionil penduduk setempat (foto dari posisi titik S5o 35’ 50.4”, E119o 34’ 26.6” ke arah barat) : Riset Kelautan dan Perikanan Program : Riset Wilayah dan SD Nonhayati Bidang : Riset Kelautan dan Perikanan Proyek : Propinsi Sulawesi Selatan Lokasi
Zona pantai Sulawesi Selatan membentang melingkar sepanjang > seribu kilometer dengan bentangalam pantai, jenis sedimen, tanah dan kondisi air laut, air permukaan dan air tanah yang sangat bervariasi, dengan jumlah petakan lahan yang dimanfaatkan sebagai lahan budidaya empang/tambak sebanyak 36.265 petak dan dikelola oleh 109.569 orang. Pada umumnya lahan budidaya empang yang dikelola oleh masyarakat tradisonal, dengan tingkat pengetahuan pengelolaan yang rendah, memerlukan peran aktif pemerintah menyusun suatu tatacara pembinaan tepat guna. Sehubungan dengan kondisi lahan budidaya maka disimpulkan beberapa hal antara lain : ♦ Tambak tanah sulfat masam di ITP (Instalasi Tambak Percontohan - Maros) mempunyai kandungan pirit yang tersebar tidak merata sedangkan kandungan pirit di tambak desa Lamasi Pantai tersebar merata. ♦ Lapisan sulfidik yang dangkal perlu dihindari agar tidak teroksidasi, karena itu pembuatan tambak disarankan tidak melebihi kedalaman > 100 cm dari permukaan tanah, agar bahan sulfidik tetap dalam keadaan tereduksi. ♦ Kandungan besi pada tanah sulfat masam di Desa Lamasi Pantai, Kabupaten Luwu sangat tinggi pada setiap kedalaman sehingga perlu dipertimbangkan penggalian tambak bila dibangun tambak baru. ♦ Karakterisitik tambak tanah sulfat berbeda pada setiap lokasi, sehingga untuk melakukan budidaya tambak perlu pilihan komoditas perikanan yang dapat tumbuh dan bertahan hidup sesuai dengan kondisi lingkungannya. : Dana APBN : Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Pusat : Dana Mitra Non Hayati : Nama Mitra Kerjasama : Dr. Budi Sulistyo Koordinator : Pengguna : Ahmad, ST Peneliti Utama : Jl. MT.Haryono Kav.52-53 Jakarta Alamat Selatan (12770) – (021)79180303 ext : 2365, 4032 Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non Hayati- 114
Laporan Ringkas Kegiatan Riset BRKP 2004
LAPORAN RINGKAS RISET WILAYAH LAUT DAN SUMBER DAYA NON HAYATI TA. 2004 KAJIAN DAYA DUKUNG LAHAN LAUT KAWASAN TELUK BONE Umum Selaras dengan salah satu tujuan strategis Departemen Kelautan dan Perikanan yakni pemanfaataan sumberdaya perikanan dan kelautan yang sesuai dengan daya dukung perairan, maka perlu dilakukan kajian secara ilmiah tentang daya dukung perairan guna menunjang kegiatan pembangunan perikanan dan kelautan. Hal ini penting mutlak diperlukan untuk kelangsungan pembangunan perikanan dan kelautan disuatu wilayah. Hasil kajian ini berguna dalam penentuan opsi kebijakan (policy option) yang diperlukan bagi pembuat kebijakan pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan.
Tujuan Mengetahui hubungan antara daya dukung sumberdaya perikanan dengan variasi kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap sumberdaya tersebut dengan sasaran tersedianya: data daya dukung laut di kawasan perairan Teluk Bone, peta zonasi pemanfaatan lahan laut di perairan tersebut, panduan survei dan analisa spasial daya dukung lahan.
Hasil 1. Laporan akhir Kegiatan 2. Hasil model arus tiga dimensi di-sub-presentasikan dalam The 1st International Wallacea Symposium, Makassar, 7-8 Desember 2004. 3. Hasil model arus tiga dimensi Teluk Bone digunakan sebagai bahan Pembuatan Atlas Kelautan Indonesia, yang merupakan salah satu kegiatan Bidang Tata Wilayah Laut 2004.
Kendala Rencana selanjutnya Arus secara horisontal Program Bidang Proyek Lokasi
: : : :
Arus secara vertikal
Riset Kelautan dan Perikanan Riset Wilayah dan SD Nonhayati Riset Kelautan dan Perikanan Perairan Teluk Bone, Sulawesi
Kerjasama antara BRKP-DKP dengan institusi terkait baik pusat maupun daerah untuk melanjutkan kajian daya dukung perikanan dan kelautan untuk lokasi perairan yang lain. Tahun 2005 difokuskan di Perairan Teluk Cenderawasih, Irian jaya.
Pusat
:
Koordinator Peneliti Utama Alamat
: : :
Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non Hayati Dr. Agus Supangat Dr. Tony Wagey Jl. MT.Haryono Kav.52-53 Jakarta Selatan (12770) – (021)79180303 ext : 2365, 4032
Dana APBN Dana Mitra Nama Mitra Kerjasama Pengguna
: : : :
-
Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non Hayati- 115
Laporan Ringkas Kegiatan Riset BRKP 2004
LAPORAN RINGKAS RISET WILAYAH LAUT DAN SUMBER DAYA NON HAYATI TA. 2004 SURVEI ARKEOLOGI BAWAH AIR Umum BMKT tersebut terkait dengan nilai strategis yang berguna bagi pembangunan nasional disegala bidang khususnya pendidikan, perekonomian, sosial dan budaya serta lain sebagainya, maka upaya perlindungan segera terhadap benda tersebut adalah penting guna menghindari adalah permasalahan yang akan timbul ke depan. Adanya BMKT pada suatu lokasi di wilayah perairan Indonesia memiliki berbagai permasalahan baik internal maupun external. Permasalahan internal adalah faktor kerusakan yang timbul karena kondisi dari benda itu sendiri tersebut seperti proses pelapukan dan korosi, Sedangkan masalah external adalah faktor kehilangan akibat dari pengangkatan ilegal.
Tujuan Pecahan keramik yang ditemukan di Karang Batuhitam Babel
Melakukan pengangkatan sebagai upaya perlindungan dari kerusakan alamiah maupun pengangkatan illegal. Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk dimanfaatkan sebagai sumber ilmu pengetahuan yang diharapkan dapat mengungkapkan antara lain informasi tentang sejarah, budaya dan teknologi.
Hasil 1. Laporan Akhir 2. Keramik BMKT
Kendala Rencana selanjutnya
Pecahan keramik yang ditemukan di Karang Kijang, Babel Program Bidang Proyek Lokasi
: : : :
Riset Kelautan dan Perikanan Riset Wilayah dan SD Nonhayati Riset Kelautan dan Perikanan Kepulaun seribu, Jakarta dan Perairan Bangka Belitung
Pusat
:
Koordinator Peneliti Utama Alamat
: : :
Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non Hayati Dr. Agus Supangat Erish Widjanarko, S.Kel Jl. MT.Haryono Kav.52-53 Jakarta Selatan (12770) – (021)79180303 ext : 2365, 4032
Dana APBN Dana Mitra Nama Mitra Kerjasama
: : :
Pengguna
:
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Dispotmar TNI AL -
Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non Hayati- 116
Laporan Ringkas Kegiatan Riset BRKP 2004
LAPORAN RINGKAS RISET WILAYAH LAUT DAN SUMBER DAYA NON HAYATI TA. 2004 K O L L O Q I U M 2004 Umum Kolloqium Wilayah Laut dan Sumberdaya Nonhayati merupakan suatu kegiatan ujud kerja dalam merealisasikan pelaksanaan visi, misi, serta tugas pokok dan fungsi dari Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumberdaya Nonhayati yaitu melaksanakan kegiatan penelitian sesuai tujuan dan sasaran bagi pengembangan IPTEK khususnya bidang tata wilayah laut dan sumberdaya nonhayati.
Tujuan Kegiatan ini kerjasama dengan Geotek-LIPI
Tujuan dari kegiatan forum/workshop adalah sebagai wahana dalam diskusi pendalaman terhadap kegiatankegiatan penelitian dalam bidang tata wilayah laut dan sumberdaya nonhayati, untuk mendapatkan gambaran dan data-data yang akurat dalam pengembangan dan pengelolaan wilayah laut dan sumberdaya nonhayati.
Kegiatan
Prof. Hasyim Djalal menunjukkan peta ATLAS kondisi kemungkinan Landas Kontinen Indonesia
Diskusi Tahun Baru Islam dipimpin oleh DR. Soen’an H. Poernomo Program Bidang Proyek Lokasi
: : : :
Riset Kelautan dan Perikanan Riset Wilayah dan SD Nonhayati Riset Kelautan dan Perikanan Jakarta dan luar Jakarta
1
Kegiatan Tema Tempat
: : :
Diskusi Tahun Islam 1425 H, Rabu, 10 Maret 2004 Laut Rahmat Allah SWT Untuk Kemaslahatan Umat Aula Graha Mina Bahari, Gedung DKP Lt.14
2
Kegiatan Tema Tempat
: : :
Seminar Nasional, 4 Juli 2004 Kadaster Laut dan Peran Geodesi-Geomatika untuk Masyarakat Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Bekerjasama dengan Jurusan Teknik Geodesi-UGM
3
Kegiatan
:
Tema
:
Tempat
:
Workshop yang berhubungan dengan kegiatan Landas Kontinen, 13 – 14 Juli, 2004 National Workshop MARITIME BOUNDARIES: Resource Data Base and Strategic Considerations. Bandung, Bekerjasama dengan GEOTEK-LIPI-Bandung
Hasil Laporan dan prosiding kegiatan
Pusat
:
Koordinator Alamat
: :
Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non Hayati Jl. MT.Haryono Kav.52-53 Jakarta Selatan (12770) – (021)79180303 ext : 2365, 4032
Dana APBN Dana Mitra Nama Mitra Kerjasama
: : :
Pengguna
:
Geotek LIPI, FTU-Gadjah Mada, dan institusi lainnya. -
Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non Hayati- 117
BADAN RISET KELAUTAN DAN PERIKANAN JALAN MT. HARYONO KAV 52-53 JAKARTA 12770 Telp : +62-21-79180303 ext : 2124 Fax : +62-21-79180459 Email :
[email protected]