MAKNA TANAH BAGI MASYARAKAT PENDATANG DI LAHAN EKS TAMBANG KELURAHAN SUNGAI ENAM KECAMATAN BINTAN TIMUR KABUPATEN BINTAN
NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana
HERI NIM : 100569201032
JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNG PINANG 2014 1
Meaning Land and Society Arrivals On Ex Land Mines Sungai Enam Village Kecamatan Bintan Timur Kabupaten Bintan
Heri Mahasiswa Sosiologi, FISIP UMRAH,
[email protected] Siti Arieta M.A Dosen Sosiologi, FISIP UMRAH,
Nanik Rahmawati, M.Si Dosen Sosiologi, FISIP UMRAH,
Abstract
The purpose of research to determine the meaning of the land for migrant communities in the former mining land. Meaning land for migrant communities predominantly flores tribes in the former mining area are closely related in terms of economy. However, the land becomes very valuable because the soil contained other values when viewed from the social and political community in defining the soil. By using qualitative descriptive approach Mely G. Tan (Silalahi). Data was collected by observation, interview (interview guide) and documentation. Using qualitative descriptive analysis techniques acquired during the field study. The findings in the field of understanding of public land that considers the land not only as a high economic value but the land has sacred values that must be maintained status. Since the soil can form a sense of solidarity among the group. In this case the land trust community is considered as a gift from the gods, as the identity of the land and soil as life. With the meaning of the land turns out there is a difference of views with other parties, namely the company PT. Antam Tbk and local communities to cause various problems in the fields of social, political and economic. Keywords: Meaning Land and Society Arrivals On Ex Land Mines
2
Makna Tanah Bagi Masyarakat Pendatang Di Lahan Eks Tambang Kelurahan Sungai Enam Kecamatan Bintan Timur Kabupaten Bintan
Heri Mahasiswa Sosiologi, FISIP UMRAH,
[email protected] Siti Arieta M.A Dosen Sosiologi, FISIP UMRAH,
Nanik Rahmawati, M.Si Dosen Sosiologi, FISIP UMRAH,
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan hubungan solidaritas yang terjadi antara masyarakat pendatang di lahan eks tambang terjalin sangat kuat. Hal demikian dapat berlangsung karena memiliki satu pandangan yang sama dalam memaknai tanah. Adapun faktorfaktor terbentuknya rasa solidaritas masyarakat didasarkan dari persamaan suku, satu wilayah, satu ketuhanan beragama, keturunan dan hidup bertetangga. Subyek penelitian berjumlah 9 warga masyarakat pendatang yang berada di lahan eks tambang. Dengan jumlah laki-laki 8 orang dan perempuan 1 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan maksud menganalisa data yang diperoleh langsung dari lapangan. Dalam menganalisa data sesuai dengan perspektif ataupun teori yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat yang berada dilahan eks tambang bermayoritas suku flores. Mereka memiliki makna tersendiri dalam memaknai tanah, baginya selain memiliki nilai ekonomis yang tinggi tanah juga memiliki nilai-nilai sakral dalam kehidupannya. Selain itu tanah dapat membentuk hubungan solidaritas diantara mereka. Dengan pemaknaan tanah seperti ini dapat menyebabkan timbulnya berbagai masalah karena perbedaan makna tanah dengan masyarakat lainnya.
Kata kunci : Makna Tanah Dan Masyarakat Pendatang Dilahan Eks Tambang
3
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan
diatas,
dapat dijabarkan tujuan dan kegunaan yang
A. Latar Belakang Makna
perumusan
tanah
bagi
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
masyarakat
untuk mendeskripsikan secara mendalam
pendatang di lahan eks tambang kelurahan
tentang makna tanah bagi masyarakat
Sungai Enam Kecamatan Bintan Timur
pendatang khususnya masyarakat suku
Kabupaten Bintan memiliki berbagai manfaat
flores di lahan eks tambang.
untuk kesehjahteraan hidup. Salah satunya tanah mempunyai nilai ekonomi, Namun hal
untuk mendeskripsikan tentang proses-
yang berbeda dialami oleh masyarakat ini
proses kehadiran serta status dan hak
dalam
kepemilikan
memaknai
tanah
yaitu
tanah
tanah
oleh
masyarakat
merupakan nilai sakral pemberian dari Tuhan
pendatang suku flores dalam pemaknaan
yang ada dimuka bumi dan bisa kapan saja
tanah di lahan eks tambang.
dimanfaatkan
bagi
mereka
yang D. Kegunaan Penelitian
membutuhkan.
a. Teoritis
Banyak masyarakat pendatang di lahan eks tambang ini yang mengaku tanah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
tersebut miliknya, namun pada kenyataannya
memberikanwawasan perkembangan ilmu
tanah-tanah kosong tersebut adalah milik
sosiologi
sebuah perusahaan PT. ANTAM TBK.
pengetahuan tentang makna tanah bagi
Masyarakat sering mengalami perbedaan
masyarakat pendatang suku flores di
pandangan dalam memaknai tanah sehingga
lahan eks tambang.
dalam
memperkaya
memicu sebuah pertentangan dengan pihak-
b. Praktis
pihak lain. Sehingga peneliti tertarik untuk
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
melakukan
penelitian
mengenai
digunakan sebagai bahan masukan bagi
Makna
Tanah Bagi Masyarakat Pendatang Di Lahan
pemerintah
daerah,
Eks Tambang Kelurahan Sungai Enam
perusahaan dan pihak - pihak terkait yang
Kecamatan Bintan Timur Kabupaten Bintan.
berkepentingan
dalam
lembaga
adat,
pengambilan
kebijakan pertanahan yang berkaitan atas pemaknaan tanah.
B. Perumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini
E. Konsep Operasional
adalah sebagai berikut :
Dalam permasalahan yang akan
Bagaimana makna tanah bagi masyarakat
diangkat oleh peneliti yaitu makna tanah bagi
pendatang di lahan eks tambang?
masyarakat pendatang di lahan eks tambang. Maka hal-hal yang perlu dioperasionalkan adalah sebagai berikut :
4
1. Tanah
F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian
Bagi kehidupan masyarakat tanah tidak
Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif
hanya saja bernilai ekonomis namun dapat
berfungsi
sebagai
perekat
sosial
diantara
hubungan-hubungan
Mely
mereka.
G.Tan
(silalahi,
menjelaskan
bahwa
bersifat
deskriptif
2010:
penelitian
28) yang
bertujuan
menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan, gejala, atau kelompok
2. Masyarakat Pendatang dan Asshobiyah
tertentu antara suatu gejala dengan gejala
(Solidaritas) Sebagaian
besar
masyarakat
lainnya dalam masyarakat.
yang
bertempat tinggal di kelurahan Sungai 2. Lokasi Penelitian
Enam adalah masyarakat pendatang
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten
yang bermayoritas bersuku flores.
Bintan, Kecamatan Bintan Timur yaitu Kelurahan Sungai Enam. Luas wilayah
3. Politik (Kekuasaan) Bentuk kekuasaan terbentuk sendiri oleh
Kelurahan Sungai Enam 50 KM2 atau +
sekelompok masyarakat, dan diakui
23.870.346,6
secara bersama-sama tentang pemilihan
keseluruhan terbagi dalam 4 Rukun
ketua suku yang dianggap mampu
Warga (RW) dan 13 Rukun Tetangga
melindungi dan mengayomi masyarakat
(RT).
M2
dengan
jumlah
luas. 3. Jenis Data a. Data Primer
4. Ekonomi Tanah
jelas
kaitannya
Dalam
dengan
penelitian
ini
sumber
ekonomi
primernya adalah sekretaris Kelurahan
tanah
Sungai Enam, RW Kelurahan Sungai
masyarakat dapat hidup dengan cara
Enam, kepala suku flores dan masyarakat
memanfaatkan tanah-tanah yang ada
pendatang khususnya masyarakat suku
disekitar mereka.
flores.
pemenuhan
kebutuhan
masyarakat
karena
dari
b. Data Skunder
5. Kepemilikan Hak Tanah Masyarakat pada umumnya mengambil
Data skunder adalah data pendukung
alih tanah-tanah di area lahan eks
yang dapat menyempurnakan hasil dari
tambang
observasi
dengan
untuk
mencari
dan
wawancara
yang
diperoleh dari lembaga-lembaga resmi
keuntungan diri-sendiri.
seperti kantor Kelurahan Sungai Enam, perusahaan
5
PT.
Antam
Tbk,
dokumentasi, serta hasil-hasil penelitian
penelitian berupa pedoman wawancara
dan berbagai referensi yang relevan
(interview guide), dan terlampir yang
dengan permasalahan penelitian berupa
berisikan daftar pertanyaan yang sifatnya
data
terbuka agar lebih terarah dengan tujuan
monografi
Kelurahan
Sungai
Enam, jurnal, dan buku.
dapat menggali informasi yang akurat dari informan (Suyanto, 2008:55).
4. Populasi Dan Sampel Teknik penentuan informan yang digunakan
dalam
penelitian
c. Dokumentasi
ini
Dokumentasi
digunakan
untuk
menggunakan purposive sampling yaitu
memperoleh data-data untuk melengkapi
pemilihan informan yang ada dalam
data primer, yang berhubungan dengan
posisi
geografi
terbaik
informasi
dalam
yang
2010:272).
memberikan
dibutuhkan
Adapun
(Silalahi,
kriteria
ini
terdiri
dari
demografi
wilayah
setempat.
yang
ditentukan dan menjadi informan dalam penelitian
dan
6. Teknik Analisa Data
sekretaris
Metode
yang
digunakan
dalam
Kelurahan Sungai Enam, RW Kelurahan
penulisan ini penulis lebih menitikberatkan
Sungai Enam, kepala suku flores dan
pada analisa secara kualitatif. Analisa data
masyarakat
khususnya
kualitatif dilakukan bila data empiris yang
masyarakat suku flores dalam memaknai
diperoleh yaitu berupa kumpulan berupa kata
tanah di lahan eks tambang.
telah dikumpulkan dalam berbagai macam
pendatang
bentuk yaitu observasi, wawancara serta dokumentasi untuk menganalisa data yang
5. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data Adapun teknik dan alat pengumpul data
diperoleh
dari
hasil
data
penelitian.
harus
sesuai
Dalam
yaitu berupa observasi, wawancara, dan
menganalisa
dengan
dokumentasi.
perspektif ataupun teori yang digunakan, bertujuan agar penelitian lebih spesifik dan
a. Observasi
tidak menyimpang.
Dalam
observasi
menggunakan
observasi
ini,
peneliti partisipasi
BAB II KERANGKA TEORI
(participant observer) di mana peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian
A. Teori Asshobiyah
informan (Bungin 2007).
Ashobiyah
adalah
solidaritas
kelompok antar teman, saudara, persamaan b. Wawancara
suku, satu ketuhanan, maupun tetangga di
Wawancara langsung dan mendalam dengan
menggunakan
mana
instrument
mereka
saling
membantu,
saling
menyayangi, saling melindungi dan mengerti
6
perasaan satu sama lain sehingga akan
Pada aspek ini benturan dan pertentangan
membela
dengan kelompok lainm muncul karena motif
anggota
kelompoknya
apabila
diganggu dengan kelompok lain. Dalam
mempertahankan
karya Muqadimmah
kerajaan/pemimpin
(Sabarno Dwirianto,
kelompok,
dinasti
dan
mempertahankan
2013: 147) asal usul solidaritas adalah ikatan
kerajaan/negara karena mereka menginginkan
darah yang disertai kedekatan hidup bersama.
kekuasaan negara yang damai, sehingga
Menurut Ibnu khaldun bentuk solidaritas
mereka dapat membangun negara dengan
dapat terlihat dari masyarakat pengembara,
lancar.
karena corak kehidupan mereka yang unik
kompleks, faktor politik juga muncul pada
dan saling membantu.
pertentangan antara kepentingan berbagai
Ibnu
Khaldun
lebih
banyak
Pada
masyarakat
yang
lebih
kelompok (yang tentunya telah bersifat
mengambil konteks pada masyarakat badawa
heterogen)
yang masih memiliki pola hidup sederhana,
kekuasaan.
kebutuhan dasar juga sederhana seperti
untuk
memimpin
tampuk
Suatu kelompok sosial akan mampu
pemenuhan kebutuhan dasar. Sedangkan
mendominasi
orientasi tertinggi mereka adalah penguasaan
internal kelompok tersebut mampu menjaga
terhadap suku lain dan penguasaan terhadap
solidaritas
kelompoknya.
sumber-sumber produksi (sumur/sumber air,
solidaritas
dalam
pasar, tanah). Untuk menumbuhkan rasa
kegoyahan, maka bisa dipastikan suatu
solidaritas tersebut, maka dibutuhkan rasa
kelompok tidak dapat mempertahankan lebih
ingin bersatu yang sangat kuat.
lama dominasi kekuasaannya. Selain itu
Keinginan dilandasi
oleh
kepentingan
tersebut adanya
yang
bersama
biasanya
tujuan
atau
yang
ingin
dalam
kekuasaan
kelompok
ashobiyah
menjadi
tatkala
Namun
kelompok
masyarakat kurang
secara
begitu
mengalami
Hadlarah, berpengaruh
dalam ikatan sosial, karena lebih disebabkan
dicapai. Oleh sebab itu, solidaritas ini
keterikatan
biasanya tumbuh dari mereka-mereka yang
Dalam Masyarakat Badawa pertentangan
memiliki kesamaan dalam hal suku, budaya,
terjadi antar kelompok/suku, lebih banyak
agama,
Namun
mempertahankan keutuhan kelompok dan
solidaritas kelompok ini juga terkadang
mendapatkan kebutuhan dasariah kelompok.
merupakan sumber perpecahan suatu negara.
Masyarakat Hadlarah pertentangan terjadi
Hal ini disebabkan dari masing-masing
untuk mempertahankan kekuasaan (sumber,
individu
akses dan penguaasaan atas ekonomi dan
maupun
dalam
organisasi.
mempertahankan
kelompoknya tidak bisa melindungi sesama
politik).
mereka hingga berujung pada perpecahan suatu negara. Fenomena politik yang berhubungan dengan perebutan kekuasaan dan kedaulatan,
7
akan
kebutuhan/kontraktual.
pendatang, masyarakat memiliki hubungan
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
kekerabatan
yang
kuat
dalam
hal
ini
kekerabatan muncul karena ikatan darah, Berdasarkan peraturan pemerintah
persaudaraan, tempat tinggal yang sama,
nomor 12 tahun 2004 tanggal 25 agustus 2004
resmi
menjadi
sebuah
bertetangga dan saling membantu.
kelurahan.
Kelurahan Sungai Enam mempunyai 4 rukun
Kepala suku memiiki peran yang
warga (RW) dan 13 rukun Tetangga (RT). Kelurahan Sungai Enam terbagi dalam beberapa kampung yaitu :
telah disetujui bersama
oleh
masyarakat
mempertahankan
dalam
kelompok
permukiman tempat tinggal mereka. Dalam
1. Kp. Sunga Enam Laut
hal ini masyarakat mempercayai kepala suku
2. Kp. Sungai Enam Darat
bisa menjaga serta melindungi keutuhan
3. Kp. Sungai Enam Lama
kelompok mereka di lahan eks tambang.
4. Kp. Kalang Tua
Selain itu masyarakat memprtahankan tanah
5. Kp. Baru Sungai Mantang
tidak
hanya
mempertahankan
semata-mata tempat
untuk
tinggal
mereka
Menurut data hasil kelurahan Sungai
tetapi ada nilai sakral yang dianggap harus
Enam memiliki jumlah penduduk 2.389 jiwa,
dipertahankan. Nilai sakral yang dimaksud
terdiri
dan
kelompok masyarakat suku flores ini yaitu
perempuan 1.152 jiwa dengan jumlah 671
tentang nilai religius (keagamaan). Sehingga
kepala keluarga. Wilayah kelurahan Sungai
muncul dibenak pemahaman mereka bahwa
Enam
lahan
tanah tersebut adalah tanah tuhan yang harus
perusahaan yang saat ini lahan tersebut
dipertahankan karena terkandung sumber
terkesan
kehidupan sebagai penentu identitas diri
dari
laki-laki
sebagian
1.238
besar
terlantar
jiwa,
adalah
hingga
banyak
mereka di lahan eks tambang.
dimanfaatkan oleh masyarakat pendatang sebagai kebutuhan ekonomi mereka. Umat beragama
di
kelurahan
Sungai
Dengan
Enam
semakin
banyaknya
beraneka ragam namun yang paling dominan
pertambahan penduduk khusunya masyarakat
yaitu agama islam.
suku flores di lahan eks tambang telah menyebabkan bnyaknya terjadi penggarapanpenggarapan tanah di lahan eks tambang
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Solidaritas
masyarakat
yang bukan milik mereka. Tanah sebagai sumber
terbentuk
ekonomi
telah
menyebabkan
karena persamaan suku, satu ketuhanan dan
timbulnya persaingan dalam memperoleh
kepercayaan, persamaan tujuan dan nasib
sebidang
untuk mengambil alih kepemilikan tanah di
berlomba-lomba untuk menguasai tanah.
lahan eks tambang, sama-sama sebagai wrga
Bagi masyarakat suku flores tanah dapat
8
tanah,
sehingga
masyarakat
digunakan sebagai tempat tinggal/rumah,
B. Saran
untuk kegiatan bercocok tanak, membuka
1. Perlu diberi batasan dan penjelasan dari
usaha seperti warung/kedai-kedai kecil untuk
pihak perusahaan maupun pemerintah
menambah pendatapatan. Masyarakat tidak
atas status lahan eks tambang.
memikirkan dampak yang akan terjadi akibat
2. Perlu dilakukannya tindakan tegas atas
mengambil alih tanah yang bukan milik
penertiban
mereka. Sebaliknya masyarakat suku flores
masyarakat suku flores di lahan eks
hanya
tambang
beranggapan
untuk
mencari
keuntungan dikemudian hari.
permukiman
agar
tidak
warga
mendirikan
permuhan di area tersebut. 3. Melakukan
BAB V PENUTUP
pendekatan
dan
mensosialisasikan kepada masyarakat setemapt maupun masyarakat pendatang
A. Kesimpulan
dalam kejelasan
tambang. Agar masyarakat sadar untuk
Makna tanah bagi masyarakat suku
tidak
flores di lahan eks tambang tidak hanya saja
diantara
mereka
pembentukan
yang
solidaritas.
pada
Dalam
pola
gagasan
cara
dan
arti
sendiri
khususnya
dalam
masyarakat
suku
flores
dalam pemaknaan tanah di lahan eks tambang yang bukan hak milik mereka.
Tanah merupakan anugerah dari tuhan sehingga mereka menganggap tanahtanah kosong adalah milik tuhan, tanah sebagai penentu identitas, dan tanah sebagai Dengan
pertukaran
dapat merubah pola perilku atau sikap
pengeloalaannya.
kehidupan.
pemikiran,
informasi dengan harapan dan tujuan
penguasaan tanah masyarakat suku flores memilik
dalam
berupa penyampaian ide-ide ataupun
sosial
berujung
alih
4. Perlu dilakukannya komunikasi sosial
mereka. Tetapi dengan memiliki tanah dapat hubungan-hubungan
mengambil
memanfaatkan tanah tersebut.
sebagai kebutuhan ekonomi untuk kehidupan
mempererat
status lahan eks
semaikn
tingginya
masyarakat dalam menguasai tanah di lahan eks tambang telah menimbulkan berbagai masalah dalam bidang sosial, ekonomi dan politik.
9
Suparmoko. 2002. Ekonomi Sumber Daya
DAFTAR PUSTAKA
Alam
Abdulsyani. 2002. SOSIOLOGI: Skematika,
Undang Pokok Agraria. Penertbit
Adrian Sutedi. 2008. Peralihan Hak Atas
Cerdas Pustaka Berkualitas Prima:
Tanah dan Pendaftarannya. Sinar Grafika:
Jakarta
Jakarta.
Susan Novri. 2009. Sosiologi Konflik dan
Burhan Bungin. 2007. Penelitian Kualitatif .
Isu-isu
Jakarta: Kencana.
Kontemporer.
Sumardjono, Maria. 2008. Tanah Dalam
Teori . Jl. Mengger No. 98: Bandung. 2013.
Konflik
Kencana: Jakarta.
Sosiologi Konsep dan
Sabarno.
Suatu
Soeromihardjo, S. 2009. Mengkritisi Undang-
Aksara: Jakarta.
Dewi Wulan Sari.
Lingkungan:
pendekatan teoritis.
Teori, Dan Terapan. PT Bumi
Dwirianto
dan
Perspektif
Komplikasi
Hak
Ekonomi,
Sosial
dan
Budaya. Jakarta.
Sosiologi Tokoh dan Teori. UR
Y. Wartaya SG. 2010. Tanah Sumber Dan
Press: Pekanbaru.
Nilai Hidup. Kanisius: Yogyakarta
Jurdi Syarifuddin. 2012. Awal Mula Sosiologi Modern. Kreasi Wacana: Bantul.
Skripsi :
Lawang, Robert M. Z. 1986. Teori Sosiologi
Akib, Novri Narillah. 2002. Studi Keterkaitan
Klasik Dan Modern. PT Gramedia: Jakarta.
Antara Nilai Manfaat Lahan (Land Rent) dan
Maria S. W. Sumardjono. 2005. Kebijakan Pertanahan
Antara
Regulasi
Konversin Lahan Pertanian Di Kecamatan
dan
Pancoran Kota
Implementasi. Kompas: Jakarta.
Terapan
Teks Edisi
Pengantar Ketiga.
Kurniawati,
Dan
Yoyoh.
Non Terhadap
Nazsir Nasrullah. 2008. Teori-teori Sosiologi.
Bandung.
Parwitaningsih. 2007. Pengantar Sosiologi.
Analisis
Daya
Tesis.
dan
Dukung
Pengaruh Lahan
Lembang Program
Di
Kabupaten
Pascarsarjana,
Institut Pertanian Bogor.
Universitas Terbuka: Jakarta.
Qadarillah, Wahyu. 2013. Pergeseran Makna
Pruit Dean G dan Jeffrey Z. Rubin. 2011.
Tanah
Teori Konflik Sosial. Pustaka Pelajar:
Warisan
Akibat
Pembebasan
Yogyakarta.
Lahan
Program Bagi
Masyarakat Desa Sukolilo Barat Kecamatan
Silalahi, Ulber. 2010. Metode Penelitian Refika
2005.
Pertanian
Kecamatan
Widya Padjadjaran: Jakarta.
PT.
Program
Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian Ke
Kencana
Perdana Media Group: Jakarta.
Sosial.
Tesis.
Pascarsarjana Institut Pertanian Bogor.
Narwoko, J.Dwi, Suyanto, Bagong. 2010. Sosiologi
Depok.
Labang Balang. Skripsi. Program
Aditama. Studi
Bandung.
Sosiologi.
Madura.
Sitorus, Santun RP. Evaluasi Sumberdaya Lahan. Tarsito. Bandung.
10
Uneversitas
Trunojoyo
Susana, R. 2012. Perubahan Sosial Di Area Pertambangan Bauksit Kelurahan Gunung Lengkuas (Kajian Struktur Dan Nilai Sosial). Skripsi. Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjung Pinang. Wartaya Winangun. 2004. Tanah Sumber Nilai Hidup. Yogyakarta: Kanisius
Jurnal : Muhammad Yuridis
Septiawan.
Makna
Dan
2013.
Tinjauan
Konsep
Terhadap
Substansi Hukum Hak Menguasai Negara Dan Hak Milik Atas Tanah.
Internet : triajeng’s.wordpress.com/2014/04/13/ibnukhaldun-teori-ashobiyah-solidaritaskelompok/. Diakses pada tanggal 10 januari 2015 pukul 13:35 wib
Dokumen : Antam. 2001. Laporan Tahunan Annual Report (Antam) Kantor Kelurahan Sungai Enam. 2013. Data Monografi
Kelurahan
Sungai
Enam.
Kecamatan Bintan Timur Kabupaten Bintan Undang-undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945
11