MAKNA MENJADI MUSLIM PADA SUKU ANAK DALAM DI TAMAN NASIONAL BUKIT DUA BELAS KABUPATEN SAROLANGUN, PROVINSI JAMBI (Penelitian Kualitatif dengan Pendekatan Interpretative Phenomenological Analysis ) Mitra Roma Yunita, Yohanis Franz La Kahija* Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
[email protected] [email protected] ABSTRAK Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana makna menjadi Muslim pada masyarakat Suku Anak Dalam (SAD) yang telah menganut agama Islam dan bermukim di sekitar hutan Taman Nasional Bukit Dua Belas, Kabupaten Sarolangun, Jambi. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). IPA yaitu pendekatan kualitatif yang meneliti dan memahami pengalaman hidup seseorang. Subjek penelitian berjumlah tiga orang pria masyarakat SAD yang telah menganut agama Islam lebih dari satu tahun. Metode utama yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara mendalam sedangkan metode pendukungnya adalah observasi, catatan lapangan, dan materi audio. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa makna menjadi Muslim pada SAD didasarkan dari tiga tema induk, yaitu (1) kebutuhan akan rasa aman, (2) perubahan diri, dan (3) harapan pribadi. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu makna menjadi Muslim adalah kebutuhan akan rasa aman. Setiap subjek mempunyai keinginan untuk kehidupan yang lebih aman dengan cara menganut suatu agama. Kata Kunci : makna menjadi Muslim, Suku Anak Dalam *Penulis Penanggungjawab
1
MEANING OF BEING MUSLIM IN SUKU ANAK DALAM TAMAN NASIONAL BUKIT DUA BELAS SAROLANGUN REGENCY, JAMBI PROVINCE (Qualitative research with Interpretative Phenomenological Analysis Approach) Mitra Roma Yunita, Yohanis Franz La Kahija * Faculty of Psychology, University of Diponegoro
[email protected] [email protected] M2A009044 ABSTRACT The purpose of this study is to describe how the meaning of being Muslim in Suku Anak Dalam (SAD) who have embraced Islam and dependent in Taman Nasional Bukit Dua Belas, Sarolangun, Jambi. The method used is the method of Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). IPA is a qualitative approach to research and understand the experience of one's life. Subjects numbered three men SAD people who have embraced Islam more than one year. The main method used in the data collection was in-depth interviews while supporting method is observation, field notes, and audio materials. Based on the results of the study, it was found that the meaning of being Muslim in SAD based parent of three themes, namely (1) the need for safe, (2) changes in self-esteem, and (3) personal expectations . The conclusion of this study is the meaning of being a Muslim is the need for safe life. Each subject has a desire for a safer life by way of a religion. Keywords: meaning of being Muslim, Suku Anak Dalam *Responsible Author
2
lingkungan
PENDAHULUAN
mereka SAD adalah salah satu suku
sekitar
serta
tempat
tinggal
kebutuhan-kebutuhan
dalam diri yang mendorong mereka
tertua yang ada di Provinsi Jambi
untuk menganut agama (Jalaluddin,
karena mereka telah menetap sejak
2011, h.165).
zaman nenek moyang ratusan tahun A.1 Permasalahan Penelitian
yang lalu (Jauhari & Said, 2012, h.16).
Kehidupan
Menurut Dongen (dalam Ruliyanto,
masyarakat
SAD
2002, h.71), SAD adalah orang yang
yang bertempat tinggal di daerah
taraf kemampuannya masih sangat
pedalaman
rendah dan belum mengenal agama.
membuat mereka hanya bertumpu
Masyarakat
dengan
pada hubungan kekerabatan, sehingga
menganut kepercayaan animisme dan
mereka sulit mendapatkan informasi-
dinamisme yang telah mereka anut
informasi apa saja yang terjadi di luar
secara turun menurun sejak zaman
kehidupan
mereka.
nenek
pendapat
di
SAD
moyang
dikenal
mereka.
Direktur
dan
sulit
dijangkau
Berdasarkan
atas,
peneliti
Suku
memfokuskan penelitian ini kepada
Anak Provinsi Jambi, Jauhari (dalam
bagaimana makna menjadi Muslim
Antara, 2008) selama lima tahun ini,
pada masyarakat SAD yang telah
sebagian kecil masyarakat SAD telah
menganut agama Islam.
Eksekutif
Kelompok
Peduli
mengenal agama Islam. Agama
A.2 Pertanyaan Penelitian
tampaknya
memang
1. Bagaimana
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
SAD.
masyarakat kepercayaannya
SAD
Anak
Pengingkaran
Dalam
yang
menganut agama Islam?
terhadap
disebabkan
menjadi
Muslim pada masyarakat Suku
manusia, begitupun pada kehidupan masyarakat
makna
oleh 3
telah
2. Perubahan apa yang dirasakan masyarakat
SAD
Bertambahnya
setelah
pemahaman
menjadi seorang Muslim?
dalam
peneliti memahami
makna Muslim secara B. Tujuan Penelitian
mendalam.
Tujuan penelitian fenomenologis
b) Bagi peneliti lain
ini adalah untuk memahami bagaimana
Penelitian
makna
menjadi
menjadi
Muslim
dalam
ini
dapat
referensi
persfektif subjek pada masyarakat
tambahan serta dapat
SAD yang bermukim di sekitar hutan
menumbuhkan
Taman Nasional Bukit Dua Belas,
untuk
Kabupaten Sarolangun, Jambi.
penelitian lebih lanjut
C. Manfaat Penelitian
mengenai
1. Manfaat Teoretis Hasil
dalam
melakukan
fenomena
individu
penelitian
memperkaya
minat
yang
dapat
berpindah kepercayaan
pengetahuan
menuju suatu agama.
dunia
psikologi,
Mengingat
masih
terutama pada psikologi agama
sedikitnya
penelitian
yang
mengenai hal ini.
memfokuskan
pada
makna Muslim pada suatu masyarakat
yang
menganut
awalnya
c) Bagi Subjek
kepercayaan
Memberikan
(animisme dan dinamisme) lalu
yang
berpindah
mengenai
menganut
agama
Islam.
deskripsi sistematis pemaknaan
menjadi Muslim kepada
2. Manfaat Praktis
subjek.
a) Bagi Peneliti METODE 4
Metode yang digunakan dalam penelitian
ini
analisis
data
dalam
metode
pendekatan IPA menempatkan peneliti
Interpretative
Phenomenological
sebagai instrumen penelitian yang aktif
Analysis
IPA
merupakan
untuk memahami dunia subjek melalui
metode sistematis dengan pendekatan
proses interpretasi. Pendekatan IPA
fenomenologi untuk memahami makna
melibatkan dua proses interpretasi
dari
dalam
(double hermeneutic) (Smith, dkk.,
sebuah konteks (Smith, Flower &
2009, h.21). Langkah-langkah analisis:
Larkin, 2009, h.1). Tujuan IPA adalah
Langkah 1 : Membaca transkrip
untuk memahami bagaimana subjek
berulang kali
memaknai
Langkah 2 : Pencatatan awal (initial
(IPA).
pengalaman
adalah
Proses
individu
kehidupan
pribadi
dan
sosial mereka (Smith, dkk., 2009,
notin
h.32).
Langkah 3 : Mengembangkan tema Subjek Penelitian
yang muncul (Emergent Themes)
Pemilihan subjek menggunakan
Langkah 4 : Mengembangkan tema
sampling purposif (Smith, dkk., 2009,
super-ordinat
h.48). Pencarian subjek penelitian
Langkah 5 : Beralih ke transkrip
melalui gatekeeper. Subjek dalam
subjek berikutnya
penelitian ini adalah masyarakat asli
Langkah
Suku Anak Dalam yang berlokasi di
antarsubjek
Taman Nasional Bukit Dua Belas,
Langkah 7 : Mendeskripsikan tema
Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi
induk
yang telah menganut agama Islam
6
:
Menemukan
pola
HASIL DAN PEMBAHASAN
lebih dari satu tahun serta berjenis
A. HASIL
kelamin laki-laki, dan jumlah subjek
Berikut ini adalah tabel yang
dalam penelitian ini adalah tiga orang.
merangkum hasil penelitian yang
Metode Analisis Data
telah
dianalisis
menggunakan metode IPA: 5
dengan
Tujuan
Fokus pada Perubaha n Diri
1. Kebutuhan akan Rasa Aman Orang motivasi
Motivasi internal beragama Keyakinan beragama
yang
memiliki
internal
biasanya
ditandai dengan usaha kerja keras
tanpa
dipengaruhi
lingkungan eksternal, artinya seseorang akan bekerja tekun
Fokus pada Harapan Pribadi
adalah
Muslim pada masyarakat SAD.
Tema Superordinat
Fokus pada Kebutuha n akan Rasa Aman
ini
memahami bagaimana makna menjadi
Tabel 4 Tebal Induk Tema Antarsubjek Tema Induk
penelitian
Pengalaman mimpi Transisi dari kepercayaan ke Islam Pengalaman ritual Pengamalan batin Renungan diri Aspek positif setelah menjadi Islam Keinginan setelah menjadi Muslim
sampai benar-benar mencapai suatu tujuan yang diharapkan, tanpa
putus
asa
memperoleh
walaupun hambatan
(Dariyo, 2004, h.8). Dalam memperoleh kehidupan yang aman, subjek berusaha keras melewati syarat-syarat masuk agama Islam dan mempelajari ajaran agama Islam. Sesuai
dengan
hasil
penelitian, motivasi beragama pada
diri
setiap
subjek
disebabkan karena kebutuhan akan rasa aman pada diri
B. PEMBAHASAN
subjek. Sejalan dengan teori hierarki
kebutuhan
Maslow
yaitu kebutuhan rasa aman. 6
Menurut Maslow kebutuhan
keyakinan
rasa aman meliputi rasa ingin
agama.
dilindungi dari bahaya fisik dan
h.223)
yang
inti
dari
2. Perubahan Diri
emosional (Robbins & Judge, 2008,
adalah
Perubahan
diri
subjek
sesuai
tidak lepas dari pengalaman
dengan keinginan setiap subjek
subjek. Pengalaman berisikan
untuk memeroleh perlindungan
fakta bahwa semua agama
dalam hidupnya dari ancaman
mengandung
luar
pengharapan
dan
penderitaan-
penderitaan
kehidupan
di
pengharapantertentu
yang
berkaitan dengan pengalaman
hutan.
keagamaan, perasaan-perasaan, Keinginan
subjek
persepsi-persepsi, dan sensasi-
menganut agama Islam harus
sensasi yang dialami seseorang
didasari
keyakinan.
atau didefinisikan oleh suatu
merupakan
kelompok
dengan
Keyakinan kepercayaan
di
(atau
para
suatu masyarakat) yang melihat
penganut diharapkan akan taat
komunikasi dalam suatu esensi
kepada
Ketuhanan,
agama
mana
keagamaan
(Ancok
&
yaitu
dengan
kenyataan
terakhir,
Nashori, 2001, h.78), tetapi
Tuhan,
keyakinan
dengan otoritas transendental
agama
subjek
merupakan
pengukuran,
seperti
terhadap bentuk Jusuf
(Ancok
&
Nashori,
h.80).
Sedangkan
meyakini agama sampai mati,
merasakan
Amir
pengalamannya
yakin
dunia
akhirat
2001, subjek bahwa
merupakan
kepada Islam dan Karim tidak
pengalaman
ritual
yaitu
akan berpaling dari agama
pengalaman
dirinya
yang
Islam
berhubungan dengan Allah saat
karena
bagi
mereka
7
menjalankan
ibadah-ibadah
pada
agama.
kekuatan
harapan
Agama
bahwa
suatu
tindakan
sebagai
tersebut akan diikuti dengan
suatu lembaga yang memiliki
hasil yang ada dan pada daya
lima kewajiban yang bersifat
tarik dari hasil itu terhadapa
kebaktian dan harus dipenuhi
individu (Robbins & Judge,
oleh
2008, h.253). Subjek akan
setiap
Islam
dari
Muslim
yaitu
bersyahadat, shalat, berpuasa,
termotivasi
membayar
mengeluarkan
zakat
dan
untuk tingkat
melaksanakan ibadah haji bagi
yang
yang mampu (Anwar & Tono,
yakin bahwa usaha tersebut
2005, h.130). Setelah menganut
akan menghasilkan perubahan
agama Islam, subjek menjalani
yang
beberapa
merupakan
kewajiban
agama
tinggi
ketika
usaha
lebih
mereka
baik.
Harapan
langkah
yang
yaitu sebelum menganut agama
membentuk suatu perubahan.
Islam, subjek terlebih dahulu
Harapan Jusuf menginginkan
mengucapkan syahadat, lalu
masyarakat
menjalankan shalat, berpuasa
agama Islam, Amir berharap
saat
Ramadhan,
untuk selalu bisa mendekatkan
membayar zakat, dan Jusuf
diri kepada Allah, dan Karim
telah menunaikan ibadah Haji.
berharap dapat umroh serta
bulan
masa
SAD
depan
menganut
anak-anaknya
terjamin. 3. Harapan Pribadi Harapan kekuatan
KESIMPULAN DAN SARAN
merupakan dari
A. KESIMPULAN
suatu
Makna menjadi Muslim bagi
kecenderungan untuk bertindak
Jusuf adalah memenuhi kebutuhan
dalam cara tertentu bergantung
akan rasa aman. Jusuf merasakan 8
perubahan dalam dirinya, seperti saat
mendidik anak sesuai dengan ajaran
di hutan ia merasakan ketidaktenangan
agama.
dalam hidupnya, setelah menganut
B. SARAN
agama Islam ia merasakan ketenangan, kebahagian,
dan
selalu
1. Sebaiknya
bersyukur
membangun
peneliti
dapat
rapport
karena
dengan apa yang diberikan Allah.
masyarakat SAD saat bertemu
Harapan Jusuf kedepannya adalah
dengan orang yang belum ia
ingin
SAD
kenal terkesan tertutup dan
beragama Islam dan meninggalkan
awalnya sulit untuk melakukan
kehidupan
interaksi.
mengajak
di
masyarakat
hutan
agar
dapat
berkumpul bersama.
2. Perbedaan bahasa juga harus
Makna menjadi Muslim pada
diperhatikan, kerena sebagaian
Amir yaitu kebutuhan akan rasa aman.
masyarakat SAD tidak bisa
Perubahan yang dirasakan Amir yaitu
menggunakan
adanya perasaan tenang, memfokuskan
Indonesia.
pada
kehidupan
akhirat,
seperti
bahasa
DAFTAR PUSTAKA
menjalankan kewajiban agama, dan
Ancok, Djamaludin & Fuat Nashori
adanya kesadaran diri untuk hidup lebih baik sesuai ajaran agama. Amir
Suroso.
(2001).
memliki harapan yaitu selalu fokus
Islami:
menjaga hubungan dengan Allah untuk
Problem-Problem
kedepannya.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Solusi
Psikologi Islam
atas
Psikologi.
Makna menjadi Muslim Karim
Antara. (2008, 10 September). Lima
yaitu agama Islam yang memberikan
KK Suku Anak Dalam Siap
perubahan yang positif dalam diri
Masuk Islam. Diambil dari
Karim, yaitu keinginan untuk bertobat.
http://www.republika.co.id/beri
Setelah
Karim
ta/ensiklopediaislam/khazanah/
berharap bisa umroh dan fokus pada
08/09/10/4234-lima- kk-suku-
menjadi
Muslim,
anak-dalam-siap-masuk-islam. 9
Dariyo,
Agoes.
(2004).
Psikologi
Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: Grasindo. Jalaluddin. (2011). Psikologi Agama Edisi Revisi 2011. Jakarat: PT RajaGrafindo Persada. Jauhari, Vrihaspathi Budhi & Arislan Said. (2012). Jejak Peradaban Suku
Anak
Dalam.
Jambi:
Lembaga Swadaya Masyarakat kelompok Peduli Suku Anak Dalam Kopsad. Robbins, Stephen P & Timothy A. Judge.
(2008).
Perilaku
Organisasi buku 1 edisi 12. Jakarta: Salemba Empat. Ruliyanto, Agung. 2002. Majalah Tempo 18 April 2002. Jakarta. Smith, J. A., Flowers, P., & Larkin, M. (2009).
Interpretative
phenomenological
analysis:
Theory, method and research. London, U.K.: Sage. Subandi. (2009). Psikologi Dzikir. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
10