Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013
Studi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Paku Di Taman Nasional Bukit Duabelas Provinsi Jambi Muswita, Pinta Murni, Indama, dan M. Erick Sanjaya, Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Jambi Email:
[email protected] Abstrak. Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) memiliki keanekaragaman jenis flora termasuk tumbuhan paku. Tumbuhan Paku mampu hidup dalam kondisi lingkungan yang bervariasi dan sangat penting dalam pengaturan tata air, namun beberapa jenis mulai terancam kelestariannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis tumbuhan paku. Metode penelitian menggunakan deskriptif eksploratif dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian mendapatkan keragaman jenis paku di TNBD adalah Adiantum philipphens, Taenitis blechnoides, Anthrophyum callifolium, Vittaria elongate, Asplenium spp, Blechnum spp, Stenochlaena palustris, Cyathea latebrosa, Humata sp, Lindsaya scandens, Microlepia ridley, Polistichum prolificans, Dicksonia blumei, Arcypteris irregularis, Stenosemia aurita, Tectaria spp, Gleichenia linearis, Lycopodium spp, Angiopteris evecta, Nephrolepis spp, Phymatodes spp, Platycerium coronariu, Pyrrosia angustata, Pteris spp, Lygodium spp, Selaginella spp, Thelypteris spp dan Diplazium esculentum. Dari penelitian disimpulkan bahwa, keanekaragaman jenis tumbuhan paku di TNBD relatif cukup tinggi yaitu 42 jenis, termasuk dalam 18 famili Kata kunci: keanekaragama, jenis, tumbuhan paku, taman nasional bukit dua belas
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) yang berada di Provinsi Jambi memiliki luas ± 60.500 ha, terletak di Kabupaten Sarolangun, Bangko, Batanghari dan Tebo. TNBD berupa perbukitan dataran rendah berada pada ketinggian ± 30 - 430 m dpl. Secara geografis terletak di antara 102°31'37" sampai dengan 102° 48'27" Bujur Timur dan antara 1°44'35" sampai dengan 2°03'15"Lintang Selatan (Anonim, 2004). Jenis tanah di kawasan TNBD adalah Podzolik Merah Kuning dan Alluvial. Tanah jenis ini bersifat miskin hara dan mengandung tingkat kepekaan yang tinggi terhadap erosi (Firmansyah, 2006). Oleh karenanya keanekaragaman flora di TNBD harus dijaga untuk mencegah terjadinya erosi. Akibat aktivitas pembukaan kebun oleh masyarakat, mempengaruhi kekayaan keanekaragaman hayati yang ada di TNBD
dan mengakibatkan punahnya keanekaragaman jenis fauna dan flora. (Sarudin, 2008). TNBD memiliki 207 jenis tumbuhan, termasuk tumbuhan yang langka dan dilindungi seperti Nenga gajah (palem sumatera), Nepenthes ampullaria (kantong semar), Aquilaria malaccensis (gaharu) dan Scorodacarpus borneensis (kulim). Namun untuk pendataan jenis tumbuhan paku (Pteridophyta) di Taman Nasional Bukit Duabelas belum diketahui. Paku adalah tumbuhan yang memiliki kormus, artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian pokoknya yaitu akar, batang dan daun (Tjitrosoepomo, 2005). Tumbuhan paku pada umumnya dicirikan oleh pertumbuhan pucuknya yang melingkar, pada permukaan bawahnya terdapat bintik-bintik (spora) yang tumbuh teratur dalam barisan, atau menggerombol atau menyebar (Sastrapradja, 1985) Paku-pakuan (Pteridophyta) mempunyai susunan daun yang menarik, sehingga dapat Semirata 2013 FMIPA Unila |145
Muswita, dkk: Studi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Paku Di Taman Nasional Bukit Duabelas Provinsi Jambi
di manfaatkan sebagai tanaman hias. Selain itu paku juga dapat dimanfaatkan sebagai sayuran, obat-obatan dan kosmetika (Khoiriyah, 2004). Wahyuni (2007), menemukan 21 jenis paku di hutan sekitar Universitas Jambi. Mustari (2010), mendapatkan 21 jenis paku terrestrial di Taman Nasional Kerinci Seblat. Sedangkan Ramadhani (2009), mendapatkan 19 jenis paku di Taman Nasional Berbak. Rumusan Masalah Sehubungan dengan latar belakang, maka rumusan masalah dari penelitan ini adalah: Bagaimana keanekaragaman jenis tumbuhan paku di Taman Nasional Bukit Duabelas Kabupaten Sarolangun? Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis paku di Taman Nasional Bukit Duabelas Kabupaten Sarolangun. METODE PENELITIAN Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: aquades, spiritus, kantong plastik, kertas koran, kertas label, benang, dan tali raffia. Sedangkan alat-alat adalah: gunting, kamera, alat tulis, sprayer, buku identifikasi tumbuhan. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif dengan teknik pengambilan sampel dan dokumentasi dengan cara menjelajah atau melacak keberadaan tumbuhan paku. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini meliputi empat tahap yaitu: koleksi , pembuatan herbarium, identifikasi dan analisis data hasil identifikasi.
146|Semirata 2013 FMIPA Unila
Koleksi Sampel Tumbuhan paku yang dikoleksi berupa tumbuhan lengkap kemudian dicatat karakter/sifat yang mungkin hilang pada saat diawetkan dan diberi diberi etiket gantung. Pembuatan Herbarium Paku yang akan dikeringkan disimpan dalam lipatan koran dan disusun berlapis, diapit, diikat dan dimasukan ke dalam kantong plastik, selanjutnya disiram dengan spiritus sampai basah seluruhnya, lalu plastik ditutup rapat. Selanjutnya dilakukan pengeringan.mengunakan oven pada suhu 500-600 C. Selanjutnya sampel ditempelkan dengan cara dijahit dengan benang di atas karton berwarna putih berukuran 28,5 x 41 cm. Sampel yang telah dijahit kemudian dilengkapi dengan label herbarium. Identifikasi Paku Identifikasi dilakukan dengan menggunakan literatur taksonomi tumbuhan (Holtum, 1996; Holtum, 1959; Tjitrosoepomo, 1986; Jones, 1987; Jhonson, 1977; Sastraparadja, 1979; Sastrapadja dan Ariastuti, 1985) dan bantuan ahli di herbarium Universitas Andalas. Analisis Data Analisis data dilakukan secara deskriptif. Data yang diperoleh berupa jenis-jenis paku.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian, ditemukan 42 jenis tumbuhan paku. Tumbuhan paku tersebut termasuk dalam 18 famili. Famili yang ditemukan adalah Adiantaceae (4 jenis), Aspleniaceae (2 jenis), Blechnaceae (3 jenis), Cyatheaceae (1 jenis), Davalliaceae (1 jenis), Dennstaedtiaceae (3 jenis), Dicksoniaceae (1 jenis), Dryopteridaceae (6 jenis), Gleicheniaceae (1 jenis),
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013
Lycopodiaceae (2 jenis), Marattiaceae (1 jenis), Nephrolepidaceae (2 jenis), Polypodiaceae (4 jenis), Pteridaceae (2 jenis), Schizaeaceae (2 jenis), Selaginellaceae (4 jenis), Thelypteridaceae (2 jenis) dan Woodiaceae (1 jenis). Berdasarkan tempat tumbuhnya, dari 42 jenis tumbuhan paku, 34 jenis diantaranya merupakan paku terestrial dan 8 jenis merupakan paku epipit. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1., menunjukan Famili, yang memiliki jumlah jenis paling tinggi adalah Dryopteridaceae yaitu 6 jenis (Gambar 1).
Tingginya jumlah tumbuhan paku dari famili ini diduga karena jenis-jenis paku dari Dryopteridaceae merupakan paku yang tumbuh di tanah terutama tanah yang lembab dan ternaungi, baik di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Hal ini sesuai dengan kondisi TNBD yang merupakan kawasan hutan dataran rendah yang memiliki topografi datar sampai bergelombang dengan ketinggian 50-450 m dpl dan kelembapan udara antara 80% sampai 94% sehingga jenis paku yang ditemukan merupakan paku yang menyukai naungan.
Tabel 1. Famili, Jenis dan Habitat Tumbuhan Paku yang ditemukan di Taman Nasional Bukit Duabelas.
No 1
2 3
4 5 6
7 8
9 10 11 12 13
Famili Adiantaceae
Jenis Adiantum Philipphens Linn. Taenitis blechnoides (Willd.) Sw. Anthrophyum callifolium BL Vittaria elongata Sw Aspleniaceae Asplenium nidus L Asplenium phyllitidus Don Blechnaceae Blechnum orientale Linn. Blechnum finlaysolium (HK & Grew.) Fil Stenochlaena palustris (Burn.) Bedd. Cyatheaceae Cyathea latebrosa (Wall.) Copel. Davalliaceae Humata sp Dennstaedtiaceae Lindsaya scandens Hook Var. Holtt. Microlepia ridleyi Copel. Polistichum prolificans V.A.V.R. Dicksoniaceae Dicksonia blumei Moore. Dryopteridaceae Arcypteris irregularis (Pr.) Holtt. Stenosemia aurita Pr. Tectaria angulata (Willd.) Tectaria singaporeana (Wall.) Ching. Tectaria ternifolia (V.A.V.R.) C. Chr. Tectaria sp Gleicheniaceae Gleichenia linearis (Burn.) Clarke Lycopodiaceae Lycopodium cernuum L Lycopodium phlegmaria L. Marattiaceae Angiopteris evecta Hooffm. Nephrolepidaceae Nephrolepis hirsutula (Forst.) Pr Nephrolepis acutifolia (Desv.) Chr Polypodiaceae Phymatodes scolopendria (Burn.) Ching.
Habitat Teresterial Teresterial Epifit Epifit Epifit Epifit Teresterial Teresterial Teresterial Teresterial Teresterial Teresterial Teresterial Teresterial Teresterial Teresterial Teresterial Teresterial Teresterial Teresterial Teresterial Teresterial Teresterial Epifit Teresterial Teresterial Epifit Teresterial
Semirata 2013 FMIPA Unila |147
Muswita, dkk: Studi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Paku Di Taman Nasional Bukit Duabelas Provinsi Jambi
14
Pteridaceae
15
Schizaeaceae
16
Sellaginellaceae
17
Thelypteridaceae
18
Woodsiaceae
Phymatodes longissima (Bl.) J. Sm. Platycerium coronarium (Koenig) Desv. Pyrrosia angustata (Sw.) Ching. Pteris ensiformis Burn. Pteris grevilleana (Wall.) Lygodium circinatum Sw. Lygodium scandens (L.) Sw. Selaginella ornata Spring. Selaginella wallichi (HK & Grew.) Spring. Selaginella wildenowii (Desv.) Backer. Selaginella sp Thelypteris clamidophora (Rosents.) Ching. Thelypteris singalaensis (Bak.) Ching. Diplazium esculentum (Retz.) Sw.
Teresterial Epifit Epifit Teresterial Teresterial Teresterial Teresterial Teresterial Teresterial Teresterial Teresterial Teresterial Teresterial Teresterial
.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Gambar 1. Jenis jenis paku yang tergolong famili Dryopteridaceae: a. Tectaria ternifolia, b. Tectoria sp, c. Stenosemia aurita, d. Tectaria angulata, e. Tectaria singaporeana dan f. Arcypteris irregularis.
Jenis paku yang tergolong famili Dryopteridaceae tumbuhnya berumpun dan tumbuh bersama tumbuhan rendah lainnya, rimpang pendek, daun sederhana dengan tulang daun menyirip. Sorusnya kecil, bentuk bulat dan tersusun dalam satu deretan sepanjang anak-anak tulang daun. Hasil penelitian menunjukan bahwa TNBD memiliki jumlah jenis tumbuhan paku relatif tinggi. Hal ini dibandingkan dengan penelitian Mustari (2010), yang mendapatkan 21 jenis tumbuhan paku di Hutan Gunung Tujuh Taman Nasional Kerinci Seblat Kabupaten Kerinci yang termasuk ke dalam 10 famili. Ramadhani (2009) mendapatkan 19 jenis tumbuhan paku yang berasal dari 6 famili Namun lebih rendah dibandingkan dengan penelitian Hariyadi (2000) di Bukit Sari,
148|Semirata 2013 FMIPA Unila
menemukan sebanyak 66 jenis yang berasal dari 37 marga dan 22 suku dan penelitian Lubis (2009) yang menemukan 57 jenis tumbuhan paku di Hutan Wisata Alam Taman Eden. Suatu komunitas dikatakan mempunyai keaneragaman yang tinggi apabila komunitas tersusun oleh banyak spesies dengan kelimpahan spesies yang sama. KESIMPULAN Hasil penelitian di Taman Nasional Bukit Duabelas Provinsi Jambi dapat disimpulkan bahwa, keanekaragaman jenis tumbuhan paku relatif cukup tinggi yaitu 42 jenis yang tergolong ke dalam 18 famili yaitu Adiantaceae, Adiantaceae, Aspleniaceae Blechnaceae, Cyatheaceae, Davalliaceae, Dennstaedtiaceae,
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013
Dicksoniaceae, Dryopteridaceae, Gleicheniaceae, Lycopodiaceae, Marattiaceae, Nephrolepidaceae, Polypodiaceae, Pteridaceae, Schizaeaceae, Selaginellaceae, Thelypteridaceae dan Woodiaceae DAFTAR RUJUKAN Anonim. 2004. Diakses tanggal 3 Oktober 2010. Profil Taman Nasional Bukit Duabelas. http:// taman-nasional-bukitdua-belas/com. Firmansyah, S. 2006. Diakses tanggal 20 April 2011. Taman Nasional Bukit Duabelas. http:// sacafirmansyah.wordpress.com/2006/11/ 09/taman-nasional-bukit-dua-belas. Hariyadi, B.2000. Sebaran dan Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Paku di Bukit Sari Jambi. Tesis Pasca Sarjana. IPB.Bogor. Holttum, R.E. 1959. Flora Malesiana. Series 11-Pteridophyta. Ferns and Fern ALLIES. Royal Botanic Gardens. KeySurrey England. __________. 1996. Flora of Malaya. Volume 11: Ferns Of Malaya. Secon Edition Goverment Printing Office. Singapore. Johnson, A. 1977. A Student Guide To The Ferns of Singapore Island. Departement of Biology Nanyang University. Singapore. Khoiriyah, M.2004. Diakses tanggal 23 Januari 2011. Inventarisasi paku-pakuan (Pteridophyta) sebagai sumber belajar di Coban Talun Batu
http://digilib.bi.itb.ac.id/go.php?id=jiptu mm-gdl-res-2000. Lubis, R.S. 2009. Keanekaragaman dan pola Distribusi Tumbuhan Paku Di Hutan Wisata Taman Eden Kabupaten toba Samosir Provinsi Sumatera Utara. Tesis Pasca sarjana. USU: Medan. Mustari, D.S. 2010. Studi Keanekaragaman Jenis Paku Teresterial di Kawasan Zona Inti Hutan Gunung Tujuh Taman Nasional Kerinci Seblat Kabupaten Kerinci. Skripsi. Universitas jambi: jambi. Ramadhani, L.2010. Studi Keanekargaman Jenis Paku (Pteridophyta) di Resort Sungai Rambut Taman Nasional Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Skripsi. Universitas Jambi: Jambi. Sastrapradja. 1979. Jenis Paku Indonesia. Lembaga Biologi Nasional – LIPI. Bogor. Sastrapradja dan Afriastini, J. 1985. Kerabat Paku. Lembaga Biologi Nasional – LIPI. Bogor. Sarudin, A. 2008. Diakses tanggal 24 April 2011. Kerusakan TNBD. http: // bul; sarudin.id/go. phd. rusak-lahan-tamannasional-bukit-duabelas. html. Tjitrosoepomo, G.2005. Taksonomi Tumbuhan (Schizophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gajah Mada University Press: Yogyakarta. Wahyuni, I. 2007. Studi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Paku ( Pteridophyta ) di Hutan Sekitar Kampus Universitas jambi. Skripsi. Universitas jambi.
Semirata 2013 FMIPA Unila |149