ETNOBOTANI MASYARAKAT SUKU MELAYU TRADISIONAL DI SEKITAR TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH: Studi Kasus Di Desa Rantau Langsat, Kec. Batang Gangsal, Kab. Indragiri Hulu, Provinsi Riau
IRZAL FAKHROZI
DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
ETNOBOTANI MASYARAKAT SUKU MELAYU TRADISIONAL DI SEKITAR TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH: Studi Kasus Di Desa Rantau Langsat, Kec. Batang Gangsal, Kab. Indragiri Hulu, Provinsi Riau
IRZAL FAKHROZI
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
RINGKASAN IRZAL FAKHROZI. E34050634. Etnobotani Masyarakat Suku Melayu Tradisional di Sekitar Taman Nasional Bukit Tiga Puluh : Studi Kasus di Desa Rantau Langsat, Kec. Batang Gangsal, Kab. Indragiri Hulu, Provinsi Riau. Dibimbing oleh : AGUS HIKMAT dan MOH. HARYONO Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat suku Melayu Tradisional dalam pemanfaatan tumbuhan. Diharapkan dengan adanya pendokumentasian pengetahuan etnobotani suku Melayu Tradisional di TN. Bukit Tigapuluh, pengetahuan yang ada di masyarakat tidak hilang dan hasil dari penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai masukan bagi pemerintah daerah dalam kegiatan pengembangan sumberdaya hutan, khususnya berbagai spesies tumbuhan untuk kesejahteraan masyarakat berbasis pengetahuan/ kearifan lokal. Penelitian dilakukan melalui tiga tahapan yaitu studi pustaka, observasi lapang dan wawancara serta pengolahan dan analisis data. Dari penelitian yang dilakukan Masyarakat suku Melayu Tradisional memanfaatkan ± 266 spesies tumbuhan yang dikelompokkan ke dalam 94 famili tumbuhan. Pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat suku Melayu Tradisional yaitu tumbuhan pangan (73 spesies), penghasil getah dan damar (16 spesies), kayu bakar (5 spesies), bahan bangunan (47 spesies), penghasil tali, kerajinanan dan anyaman (22 spesies), tumbuhan obat (173 spesies), tumbuhan aromatik, penghasil racun dan zat warna (11 spesies), kegunaan adat (13 spesies), penghasil pakan (9 spesies) dan tumbuhan hias (18 spesies). Pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat suku Melayu Tradisional selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, hasil dari pengambilan hasil hutan dan kebun juga mereka perjual belikan. Untuk melindungi lingkungan, memanfaatkan, dan menjaga sumberdaya alam yang ada di desanya, pemerintah desa dan pemuka adat masyarakat membuat suatu peraturan desa tentang perlindungan dan pemanfaatan berkelanjutan sumberdaya alam Desa Rantau Langsat berdasarkan hukum adat. Kata kunci : Etnobotani, suku Melayu Tradisional, perlindungan, pemanfaatan
SUMMARY IRZAL FAKHROZI. E34050634. The Ethnobotany of Traditional Malayan Ethnic Surround Bukit Tiga Puluh National Park: Case study at Rantau Langsat Village, Batang Gangsal Subdistrict, Indragiri Hulu Regency, the Province of Riau. Under Supervision of : AGUS HIKMAT and MOH. HARYONO
The aims of this study are to identify the utilization of plants by Traditional Malayan ethnic in using the plants. By documenting the ethnobotany of Traditional Malayan ethnic, it is expected that the community’s knowledge concerning about the traditional usage of plants will not be lost. In addition, it can be input data for the local government in managing forest resources, especially in managing various species of plants for developing community’s welfare based on traditional knowledge and wisdom. The study was conducted through 3 stages: literature study, field observation and interviews, data processing and analysis. The result of the research showed that Traditional Malayan ethnic use ± 266 species of plants. Those plants are grouped into 94 families. The plants utilization of Traditional Malayan ethnic consists of food plants (73 species), sap and resin produced plants (16 species), firewood (5 species), building materials (47 species), rope and handicraft materials (22 species), medicinal plants (173 species), aromatic plants, toxic and coloring materials (11 species), cultural purposes (13 species), cattle feeding (9 species) and ornamental plants (18 species). The local people of Traditional Malayan ethnic use the plants products that they obtain from forest and garden not only for fulfilling their daily need but also for trading. The village government and the traditional community leader have issued customary low regarding protection and utilization of natural resources at Rantau Langsat village in order to keep the sustainability of the natural resources and conserve their environmental. Keywords: Etnobotany, Traditional Malayan ethnic, protection, utilization.
PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Etnobotani Masyarakat Suku Melayu Tradisional di Sekitar Taman Nasional Bukit Tigapuluh: Studi Kasus di Desa Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gangsal, Kab. Indragiri Hulu, Provinsi Riau” adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, Desember 2009
Irzal Fakhrozi E34050634
Judul Penelitian : Etnobotani Masyarakat Suku Melayu Tradisional di Sekitar Taman Nasional Bukit Tigapuluh: Studi Kasus di Desa Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gangsal, Kab. Indragiri Hulu, Provinsi Riau Nama
: Irzal Fakhrozi
NIM
: E34050634
Menyetujui: Pembimbing I,
Pembimbing II,
Dr. Ir. Agus Hikmat, M.Sc.F NIP. 196209181989031002
Ir. Moh. Haryono, M.Si NIP. 196401081990031002
Mengetahui: Ketua Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor
Prof. Dr. Ir. Sambas Basuni, MS NIP. 195809151984031003
Tanggal Lulus:
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi yang berjudul “Etnobotani Masyarakat Suku Melayu Tradisional di Sekitar Taman Nasional Bukit Tigapuluh : Studi Kasus di Desa Rantau Langsat, Kec. Batang Gangsal, Kab. Indragiri Hulu, Provinsi Riau” disusun sebagai suatu syarat untuk memperoleh gelar sarjana bidang kehutanan di Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk mendokumentasikan pengetahuan etnobotani dan kearifan masyarakat suku Melayu Tradisional dalam pemanfaatan tumbuhan. Hal ini penting dilakukan karena masyarakat suku Melayu Tradisional merupakan salah satu suku yang ada di TN. Bukit Tigapuluh dan memanfaatkan tumbuhan dan ekosistem hutan yang ada di Bukit Tigapuluh. Diharapkan nantinya penulisan skripsi ini dapat dijadikan sebagai sumber data dan informasi bagi para pihak dalam kegiatan pengembangan sumberdaya hutan, upaya pembinaan dan pemberdayaan masyarakat suku Melayu Tradisional dan pelestarian tumbuhan khususnya berbagai spesies tumbuhan untuk kesejahteraan
masyarakat
dengan
berbasis
pengetahuan/
kearifan
lokal
masyarakat. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, untuk itu dengan penuh kerendahan hati penulis mengharapkan saran-saran dan petunjuk serta kritik yang membangun.
Bogor, Desember 2009 Penulis
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Sungai Manau, Provinsi Riau pada tanggal 26 Desember 1987. Merupakan anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Darman dan Ibu Raja Yurida. Pendidikan formal dimulai di SDN 003 Teluk Pinang-Riau tahun 1993-1999, SMPN 2 Tembilahan-Riau tahun 1999-2002 dan SMAN 2 Tembilahan tahun 2002-2005. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui Jalur Undangan Siswa Masuk IPB (USMI) pada tahun 2005. Pada Tahun 2006 penulis diterima sebagai mahasiswa Mayor Departeman Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB. Selama menuntut ilmu di IPB, penulis aktif di Himpunan Profesi (HIMAKOVA) dan organisasi mahasiswa daerah Riau (IKPMR-Bogor). Di Himakova penulis tergabung dalam Kelompok Pemerhati Gua – Hira dan Kelompok Pemerhati Herpetofauna-Python, penulis merupakan koordinator divisi pemetaan gua tahun 2007 -2008, Ketua Biro Pengembangan Sumberdaya Manusia HIMAKOVA periode 2007-2008. Di IKPMR-Bogor penulis merupakan Ketua bidang Kajian Strategis Daerah IKPMR-Bogor tahun 2007-2008, Anggota Badan Legislatif Organisasi IKPMR Bogor tahun 2008-sekarang, reporter majalah Dang Merdu IKPMR-Bogor 2007-sekarang. Selain di organisasi mahasiswa penulis juga pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah Inventarisasi dan Pemantauan Tumbuhan, Metode Statistik, dan Konservasi Tumbuhan Obat tropika. Praktek Lapang Kehutanan yang pernah diikuti Penulis diantaranya Praktek Pengenalan Ekositem Hutan di Linggarjati-Indramayu (2007), Praktek Umum Konservasi Eksitu Jonggol- Kebun Raya Bogor (2008), Praktek Kerja Lapang Profesi di Taman Nasional Tesso Nilo (2009). Kegiatan lapang HIMAKOVA yang diikuti penulis diantaranya, Eksplorasi Flora, Fauna dan Ekowisata Indonesia di Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi tahun 2007, Studi Konservasi
Lingkungan
(SURILI)
Himokava
IPB
di
Taman
Nasional
Bantimurung Bulusaraung (Sulawesi Selatan) tahun 2007 dan di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (Kalimantan Barat) tahun 2008.
UCAPAN TERIMA KASIH Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahirobbilla’lamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas izin dan kemudahan dari-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada: 1. Ibu dan Ayah tercinta, atas segala doa, kasih sayang, kesabaran, semangat serta segala dukungan dan pengorbanannya. 2. Bapak Dr. Ir. Agus Hikmat, MSc.F. dan Bapak Ir. Moh. Haryono, M.Si. atas bimbingan, arahan, waktu, kesabaran, dan saran yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini. 3. Ibu Dra. Sri Rahayu, M.Si sebagai dosen penguji dari Departemen Manajemen Hutan, Bapak Dr. Ir. Wayan Darmawan, M.Sc sebagai dosen penguji dari Departemen Hasil Hutan, Bapak Dr. Ir. Omo Rusdiana, M.Sc sebagai dosen penguji dari Departemen Silvikultur yang telah menguji dan memberikan masukan dalam penyempurnaan skripsi ini. 4. Bapak dan Ibu Dosen Institut Pertanian Bogor yang telah memberikan ilmu pengetahuan, wawasan, pengajaran dan bimbingan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di IPB. 5. Kakakku Engla Syafrida S.Pd, Adik-adikku Metti Handayani dan Dara Arubi serta seluruh keluarga besar atas do’a, kasih sayang, dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Kepala Balai Taman Nasional Bukit Tigapuluh beserta seluruh jajaran stafnya; Pak Lancar, Bang Hisan, Bang Ibram dan semuanya atas bantuannya selama penelitian dilaksanakan. 7. Keluarga besar bapak M. Nasir (Kepala Desa Rantau Langsat) atas semua bantuan dalam pengambilan data lapang, nasehat-nasehat, saran, izin, fasilitas tempat tinggal dan lainnya selama penelitian dilaksanakan. 8. Bapak Bustani (pendamping lapang) dan Seluruh masyarakat Desa Rantau Langsat yang memberikan bantuan dalam pengambilan data serta rasa kekeluargaan dan sambutan yang baik selama penulis melakukan penelitian.
9. Seluruh Staf Tata Usaha Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, atas bantuannya kepada penulis selama kuliah dan penyelesaian skripsi. 10. Bapak dan Ibu Guru SDN 03 Teluk Pinang, SMPN 1 Teluk Pinang, SMPN 2 Tembilahan, SMUN 2 Tembilahan Kab. Indragiri Hilir yang telah turut andil memberikan pendidikan, nasehat, saran dan arahan kepada penulis. 11. Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (HIMAKOVA) dan Kelompok Pemerhati Gua (KPG) Hira atas dukungan, kekeluargaan, canda, tawa, pengalaman, ilmu pengetahuan dan kebersamaan dalam pendidikan dan penyusunan skripsi. 12. Keluarga besar KSHE 42 (Tarsius 42) atas kebersamaan, tawa, canda, duka, dan pengalaman yang dilalui bersama-sama. 13. Kawan, sahabat dan saudara seperjuangan di Lab. Konservasi Tumbuhan Depertemen KSHE atas bantuan, kerjasama, motivasi, saran dan kebersamaan dengan penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 14. Keluarga besar FAHUTAN IPB atas kebersamaan, pengalaman, tawa, canda, duka, dukungan, motivasi dan saran-saran kepada penulis. 15. Teman-teman seperantauan di IKPMR-Bogor atas kebersamaan, saran, dukungan dan masukan yang diberikan kepada penulis. 16. Teman-teman Asrama Putera dan Puteri Riau (Dang Merdu). 17. Teman-teman semasa sekolah di SD, SMP, dan SMA terimakasih atas kebersamaan dan pertemanan yang masih terjalin sampai saat ini. 18. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan kuliah, penelitian dan penulisan skripsi yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan kontribusi dan bantuannya. Semoga Allah SWT memberikan limpahan rahmat-Nya dan membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu penulis, baik yang tersebutkan maupun yang tidak tersebutkan, Amin.