MAKALAH BERTAHAN DAN MENGEMBANGKAN DIRI, IRAMA PERKEMBANGAN. Matakuliah : Psikologi Perkembangan Dosen : Ahmad Agung Yuwono, M.Pd
Disusun oleh : 1. Anisa Khafida (14144600207) 2. Arif Rahman (14144600180)
4. Siti Aminah (14144600198) 5. Yossy Mahala C S (14144600262)
3. Riana Asti Fitriani (14144600213) Kelas/Kelompok : A5-14/3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA TAHUN 2014
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah SAW. Berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas Psikolog Perkembangan . Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu serta menambah wawasan tentang “BERTAHAN DAN MENGEMBANGKAN DIRI,IRAMA PERKEMBANGAN” Ucapan terima kasih kami haturkan kepada rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu, terutama pertolongan dari Allah, sehingga makalah kami ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Dengan segala kerendahan hati. Kami sangat mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun, agar kami dapat menyusun makalah lebih baik lagi. Kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Karena kesempurnaan sesungguhnya hanya datangnya dari Allah SWT. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Yogyakarta, 16 September 2014
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL/COVER .............................................................................. 1 KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2 DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 4 A. Latar Belakang .......................................................................................... 4-5 B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5 C. Tujuan ........................................................................................................ 5 BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….6-10 BAB III PENUTUP ................................................................................................. 11 A . Kesimpulan ................................................................................................. 11 B. Saran ............................................................................................................. 11 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 12
3
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Bagi setiap makhuk hidup, sejak kelahirannya dan dalam menjalani kehidupan seterusnya terdapat dasar-dasar dan pola-pola kehidupan yang berlaku umum sesuai dengan jenisnya. Di samping itu terdapat pula pola-pola yang berlaku khusus sehubungan dengan sifat-sifat individualnya. Pola-pola ini mempunyai arti yang dimaksudkan bisa dipergunakan sebagai patokan untuk mengenal ciri perkembangan anak-anak, misalnya anak-anak di Amerika, anak-anak di Asia, dan juga bagi anak-anak di Indonesia. Itu semua karena ciri dan sifatnya yang universal. Lingkungan
dan
latar
belakang
kebudayaan
masing-masing
bangsa
mempengaruhi pola pertumbuhan dan perkembangan bangsa itu, dan dengan demikian, akan terjadi atau terbentuk karakteristik-karakteristik yang menjadi pola khusus bangsa yang bersangkutan. Di antara pola-pola khusus itu, dan bahkan antara pribadi dengan pribadi, juga terdapat perbedaan-perbedaan tertentu. Perbedaan tersebut akan lebih jelas apabila dibandingkan secara keseluruhan pribadi bangsa-bangsa itu.Proses perkembangan merupakan suatu evolusi yang secara umum adalah sama pada setiap anak. Namun demikian, perbedaan-perbedaan individual dimungkinkan terjadi karena faktor-faktor pembawaan, pengalaman-pengalaman dalam lingkungan, dan faktor-faktor lainnya, seperti iklim, sosiologi, ekonomis, dan sebagainya. Berdasarkan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan itulah diperoleh kecenderungan-kecenderungan umum dalam pertumbuhan dan perkembangan, yang selanjutnya dinamakan hukum-hukum pertumbuhan dan perkembangan. Ada 6 macam hukum perkembangan, salah satunya hukum bertahan dan mengambangkan diri, serta hukum irama perkembangan.
4
Untuk mengetahui secara lebih mendalam apa itu hukum bertahan dan mengambangkan diri, serta hukum irama perkembangan.,dalam makalah ini sudah kami paparkan mengenai pengertian hukum perkembangan tersebut yang berasal dari beberapa sumber buku guna memperluas pengetahuan dan wawasan kita
B. Rumusan Masalah Untuk mengkaji dan mengulas tentang hukum perkembangan dan hukum irama perkembangan, sehingga penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa pengertian hukum perkembangan ? 2. Apa pengertian hukum bertahan dan mengembangkan diri? 3. Apa pengertian hukum irama perkembangan?
C. Tujuan Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas psikologi perkembangan serta menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah. Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan penulis dan pembaca tentang hukum bertahan dan mengembangkan siri, serta hukum irama perkembangan.
5
BAB III PEMBAHASAN Pengertian Hukum Perkembangan Selama hayatnya, manusia sebagai individu mengalami perkembangan yang berlangsung secara berangsur-angsur, perlahan tapi pasti, menjalani berbagai fase, dan ada kalanya diselingi oleh krisis yang datangnya pada waktu-waktu tertentu. Proses perkembangan yang berkesinambungan, beraturan, bergelombang naik dan turun, yang berjalan dengan kelajuan cepat maupun lambat, semuanya itu menunjukkan betapa perkembangan mengikuti patokan-patokan atau tunduk pada hukum-hukum tertentu, yang disebut dengan hukum perkembangan. Hukum perkembangan adalah prinsip-prinsip yang mendasari perkembangan fisik maupun psikis individu. Sebagian ahli psikologi ada yang lebih senang menggunakan istilah “prinsip-prinsip perkembangan” dan tidak mau menggunakan istilah hukum perkembangan. Akan tetapi, di Indonesia yang lebih dikenal adalah istilah hukum perkembangan daripada prinsip perkembangan. Perbedaan istilah tersebut tidak memberikan pengaruh fundamental terhadap makna dasar yang dikandungnya. Oleh karena itu, dalam tulisan ini digunakan istilah hukum perkembangan. Pengertian hukum sudah tentu mengandung arti keteraturan dan keselaluan terjadinya suatu peristiwa. Demikian jelasnya pengertian hukum itu, terdapat dalam peristiwa-peristiwa fisika, misalnya hukum pemuaian logam yang dipanaskan. Pengertian hukum-hukum fisika itu akan dicoba sebagai metode untuk menyelidiki gejala-gejala pertumbuhan dan perkembangan anak, di mana anak-anak tidak boleh dipandang semata-mata benda fisika, tetapi serta-merta anak itu hidup merohani dan membudaya. Sehingga hukum-hukum psikologi tidak akan se-eksa hukum-hukum fisika.
6
Hukum perkembangan adalah kaidah fundamental tentang realitas kehidupan anak-anak (manusia), yang telah disepakati kebenarannya berdasarkan hasil pemikiran dan penelitian yang seksama. Misalnya, seorang anak baru bisa berkembang, apabila ia dalam keadaan hidup. Ini merupakan hukum yang sudah pasti, sehingga tak mungkin dibantah kebenarannya oleh siapapun jua. Jadi, hidup adalah syarat mutlak bagi terjadinya proses perkembangan. Karena sudah pasti dan mutlak kebenarannya, maka dalam ilmu jiwa perkembangan, susunan kalimat pernyataan seperti itu disebut hukum.
Hukum Mempertahankan dan Mengembangkan Diri Dalam diri anak terdapat hasrat dasar untuk mempertahankan dan mengembangkan diri. Hasrat mempertahankan diri terlihat dalam bentuk-bentuk nafsu makan dan minum, menjaga keselamatan diri. Pertahanan yang dimaksudkan adalah suatu respons dalam bentuk sikap atau perilaku individu yang dimunculkan ketika dirinya merasa mendapatkan stimulus yang tidak sesuai atau tidak menyenangkan. Pertahanan diri tersebut ada pada setiap individu. Bentuk pertahanan diri ini berbeda-beda antara individu satu dengan yang lain. Contoh bentuk pertahanan diri yang sederhana adalah pada saat anak merasa lapar, haus, takut, sakit, dan sebagainya kemudian anak akan menangis. Dengan menangis, sebenarnya terkandung maksud agar orang lain segera datang untuk memenuhi kebutuhannya. Tangisan anak merupakan wujud nyata dari perbuatan yang didorong oleh keinginan untuk mempertahankan diri dari rasa lapar, haus, takut, atau sakit. Dengan bertambahnya usia, pertahanan diri individu menjadi semakin bervariasi dan tidak bersifat impulsif naluriah. Ketika individu sudah semakin remaja atau dewasa, pertahanan diri terhadap rasa lapar, haus, takut, atau sakit tidak lagi berupa tangisan, tetapi kegiatan lain misalnya mencari makan dan minuman di lemari atau lari mencari perlindungan pertahanan diri yang ada pada setiap individu dapat menjadikan sistem keseimbangan untuk perkembangan kehidupannya. 7
Sedangkan hasrat mengembangkan diri terlihat dalam bentuk hasrat ingin tahu, mengenal lingkungan, ingin bergerak, kegiatan bermain-main, dan sebagainya. Hukum pengembangan diri ini berpandangan bahwa sesungguhnya setiap individu memiliki dorongan alamiah untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Keberhasilan individu dalam mempertahankan diri memerlukan usaha aktif dan kreatif. Sifat kreatif ini menimbulkan berfungsinya dorongan untuk mengembangkan diri berupa kegiatan untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya. Dorongan untuk mengembangkan diri wujudnya berlainan antara individu satu dengan lainnya. Misalnya, pada remaja ada rasa ingin selalu bersaing dengan orang lain, perasaan kurang puas terhadap hasil yang telah dicapai, keinginan untuk mengetahui segala sesuatu, semua ini merupakan dorongan untuk mengembangkan diri.Hasrat-hasrat dasar ini dapat mengembangkan pembawaan jasmani (urat-urat, saraf, kaki, tangan, kepala, dan lain-lain) serta pembawaan rohani (fantasi, kehendak, pikiran, perasaan, dan lain-lain). Hukum Irama (Ritme) Perkembangan Di samping memiliki tempo, perkembangan juga berlangsung sesuai dengan iramanya. Sangat erat hubungannya dengan tempo perkembangan, yaitu adanya irama atau ritme di dalam perkembangan. Irama berarti variasi atau fluktuasi naik turunnya kecepatan perkembangan individu. Hukum irama berlaku untuk setiap manusia. Ritme atau irama perkembangan akan semakin jelas tampak pada saat kematangan fungsi-fungsi atau abilitas-abilitas pada seorang anak. Ada fungsi-fungsi tertentu dengan cepat berkembang, tetapi pada suatu ketika tampaknya tak ada kemajuan-kemajuan, seolah-olah terhenti. Misalnya, seorang anak pada suatu ketika sangat cepat mempelajari bahasa, banyak kata yang dapat dipelajari pada suatu minggu jauh melebihi teman sebayanya, tetapi minggu berikutnya tak kelihatan kemajuannya.
8
Irama perkembangan pada tiap-tiap fungsi berlainan, dengan kata lain perkembangan itu tidak berlangsung secara tetap atau konstan, adakalanya cepat dan ada kalanya lambat pada suatu ketika seperti terhenti. Gejala semacam ini dianggap sebagai stagnasi dalam perkembangan psikis anak-anak. Apa penyebab timbulnya gejala-gejala stagnasi perkembangan itu? Oleh karena pada masa kanan-kanak dan remaja itu memang benar-benar banyak fungsi yang tumbuh dan berkembang, maka energi perkembangan suatu ketika banyak dimobilisasi untuk perkembangan suatu fungsi, sehingga fungsi-fungsi yang lain kurang energi perkembangannya. Tetapi jika fungsi tadi telah cukup berkembang, pindahlah pengerahan energi perkembangan kepada fungsi lainnya. Nah, dengan adanya mobilisasi dan pengerahan energi yang tidak sama itulah maka terjadi stagnasi perkembangan psikis, seolah-olah fungsi yang mengalami stagnasi itu terhenti perkembangannya. Berhenti sama sekali, tentulah tidak, hanya tampaknya lambat sekali. Hal ini hanya terjadi pada fungsi-fungsi yang terulang kembali perkembangannya, tetapi fungsi yang hanya berkembang sekali, misalnya belajar berjalan, kalau sudah dapat berjalan dan berlari sebagai mana mestinya, fungsi tadi lalu berhenti. Sedangkan fungsi-fungsi lainnya masih berkembang terus. Baik perkembangan jasmani maupun perkembangan rohani, tidak selalu dialami perlahan-lahan
dengan
urutan-urutan
yang
teratur,
melainkan
merupakan
gelombang-gelombang besar dan kecil yang silih berganti. Pada suatu masa, laju perkembangannya berjalan dengan cepat, tetapi pada waktu berikutnya sedikitpun tidak tampak kemajuan (terhambat). Kelajuan atau keterhambatan dalam perkembangan itu tidak sama besar pada setiap anak. Demikian pula proses percepatan maupun perlambatan dalam peralihan perkembangan tidak sama cara berlangsungnya pada setiap anak.
9
Sehubungan dengan perkembangan cepat atau lambat ini, anak dapat dibedakan atas tiga golongan, yaitu : a.
Anak yang tidak menunjukkan perkembangan yang cepat ataupun terhambat, melainkan
perkembangannya
berlangsung
mendatar
dan
maju
secara
berangsur-angsur. Semuanya berlangsung dengan tenang, masa yang satu disambung oleh masa berikutnya dengan tidak menunjukkan peralihan yang nyata. b.
Anak yang cepat sekali berkembang pada waktu kecilnya, tetapi sesudah besar kecepatan perkembangannya semakin berkurang sehingga akhirnya berhenti sama sekali.
c.
Anak yang lambat laju perkembangannya pada waktu kecil, tetapi semakin besar (lama) semakin bertambah cepat kemajuannya.
10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Dari pembahasan makalah di atas dapat disimpulan bahwa: 1. Hukum perkembangan adalah kaidah fundamental tentang realitas kehidupan anak-anak (manusia), yang telah disepakati kebenarannya berdasarkan hasil pemikiran dan penelitian yang seksama. 2. Dalam diri anak terdapat hasrat dasar untuk mempertahankan dan mengembangkan diri 3. Perkembangan juga berlangsung sesuai dengan iramanya
B. Saran Dari pemaparan makalah diatas tentang hukum perkembangan .mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya penyusun makalah ini serta menambah pengetahuan kita tentang mempelajari Psikologi Perkembangan. Kami tentu menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan .Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari teman-teman
semua
terutama
dosen
pengampu
mata
kuliah
psikologi
perkembangan guna kepentingan penyusunan makalah di masa yang mendatang agar bias lebih baik lagi.
11
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu dan Munawar Sholeh. 2005. Psikologi Perkembangan Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta. Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Rosda. Hartinah, Sitti. 2010. Pengembangan Peserta Didik. Bandung : Refika Aditama. Fatimah, Enung. 2006. Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik). Bandung : Pustaka Setia. http://alfano2.wordpress.com/2010/12/01/hukum-perkembangan-peserta-didik/. http://arfanmonoarfa.blogspot.com/2010/09/beberapa-pengertian-perkembangan.html. http://imarotul1991.blogspot.com/2012/10/hukum-perkembangan_6176.html.
12