Mahasiswa Baru Terkesan dengan Amerta-PKKMB UNAIR NEWS – Para mahasiswa baru Universitas Airlangga (UNAIR) merasa terkesan dengan pengalaman yang mereka dapatkan setelah mengikuti program Angkatan Muda Ksatria Airlangga (Amerta) – Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) selama lima hari. Mereka mengaku, program AMERTA – PKKMB mampu melatih kemampuan dalam beradu argumen hingga menambah jejaring pertemanan antar fakultas. Pernyataan tersebut disampaikan oleh dua mahasiswa baru kepada UNAIR News saat penutupan acara AMERTA – PPKMB, Senin (7/8). Mahasiswa Program Studi D-3 Pengobat Tradisional Fakultas Vokasi, Tyara Ayu Kusuma, mengatakan bahwa kegiatan AMERTA – PKKMB di luar dugaannya. Ia sebelumnya membayangkan kegiatan orientasi mahasiswa baru akan menegangkan dan membosankan. Namun, sambutan ramah serta kegiatan-kegiatan yang menarik justru membalik pikirannya. “Sambutannya benar-benar wow. Saat awal kita masuk ke gerbang, kakak-kakak mahasiswa menyambut kita dengan berbaris sambil menyanyikan lagu Hymne Airlangga dengan semangat dan mengibarkan bendera di atas gedung. Itu benar-benar di luar dugaan,” tandas Tyara. Pernyataan selaras juga diungkapkan oleh mahasiswa Prodi S-1 Akuntansi Rovi Mulika Syandi. Rovi mengaku, saat dirinya masih duduk di bangku sekolah menengah atas, ia menyaksikan variasi konfigurasi AMERTA melalui kanal media sosial. Rasa bangganya tak terluapkan ketika ia berhasil menjadi mahasiswa UNAIR. Ketika ditanya tentang aktivitas paling menyenangkan, Tyara dan Rovi sama-sama senang dengan kegiatan Amerta Candradimuka. Kegiatan Amerta Candradimuka merupakan sarana diskusi bagi
mahasiswa baru untuk mendiskusikan isu-isu publik terkini bersama kelompok kecil. “Saya bersama kelompok kebetulan dapat tema era persaingan transportasi online dan konvensional. Kita bisa bikin opini bareng dan berdebat bareng,” terang Rovi, mahasiswa asli Padang, Sumatera Barat. Dalam acara penutupan, mahasiswa baru diajak menikmati penampilan seni dari Unit Kegiatan Mahasiswa Tari dan Karawitan serta musisi yang juga alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR, Piyu. Mahasiswa baru juga diajak untuk mendonasikan buku untuk disumbangkan ke sebuah taman baca. Piyu, di sela-sela waktunya sebelum mengisi acara, berpesan agar mahasiswa baru tetap fokus belajar dan memiliki impianimpian di masa depan. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa UNAIR Anang Fajrul mengatakan tema kegiatan AMERTA-PKKMB tahun ini adalah “Bhinneka Tunggal Ika”. Tema ini diilhami dari banyaknya persoalan kebangsaan. Ia berharap dengan adanya program AMERTA – PKKMB, mahasiswa baru dapat menjadi pribadi yang peka dengan kondisi sekitar. (*) Penulis: Defrina Sukma S Editor: Rio F. Rachman
Mahasiswa Baru Berikrar Setia pada Pancasila UNAIR NEWS – Kawasan kampus C Universitas Airlangga dipenuhi dengan para mahasiswa berbusana kasual putih dengan bawahan
hitam. Sambil mengenakan topi biru kuning berlambang garuda muka, mereka secara berkelompok mengikuti rangkaian kegiatan Angkatan Muda Ksatria Airlangga (Amerta). Pada Sabtu (5/8) siang, di bawah terik matahari, mereka berlatih untuk tampil berbicara di hadapan rekan-rekan satu kelompoknya. Masing-masing kelompok diberi satu topik tentang isu-isu terkini. Soal politik, ekonomi, bahkan kesehatan. Setiap anggota diminta untuk mengutarakan pandangannya. Mereka dikehendaki untuk menyatakan sikap setuju atau menyanggah pandangan antar rekan satu timnya. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa UNAIR Anang Fajrul bercerita kegiatan AMERTA kali ini selaras dengan tema Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) UNAIR, “Bhinneka Tunggal Ika”. Mengusung tema tersebut, mahasiswa baru diajak menyelami kondisi kebangsaan di Indonesia. “Tema Bhinneka Tunggal Ika diilhami dari banyaknya persoalan kebangsaan. Kemarin ketika pengukuhan ada orasi dari BIN (Badan Intelijen Negara), konfigurasi berlambang Pancasila, sekarang ada diskusi kelompok tentang fenomena di Indonesia. Mereka diajak menganalisis dan mempertahankan argumen tentang isu tersebut,” tutur Anang. Para mahasiswa baru dibagi menjadi 77 kelompok. Setiap kelompok dibimbing fasilitator untuk berdiskusi. “Dalam kondisi seperti sekarang, media hendaknya tidak ikut memberikan opini atau pengaruh-pengaruh kepada publik,” tutur salah seorang mahasiswa baru di hadapan anggota kelompoknya. “Indonesia akan sukses menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) apabila generasi muda sudah mempersiapkan diri dengan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang mumpuni,” tandas mahasiswa dari kelompok lain. Di hari yang sama, pada pagi hari mahasiswa baru diminta membubuhkan telapak tangannya di atas kain yang bergambar
lambang Pancasila. Siang hari, usai forum diskusi berlangsung, mereka membacakan kelima sila dan janji mahasiswa. Rangkaian acara AMERTA dan PPKMB akan ditutup pada Senin (7/8). Pada penutupan acara mendatang, anggota-anggota unit kegiatan mahasiswa UNAIR, dan alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR yang juga musisi, Piyu, akan hadir meramaikan acara. Sebelumnya, pada Rabu (2/8), Rektor UNAIR Prof. Dr. Mohammad Nasih mengukuhkan 6.780 mahasiswa baru di Airlangga Convention Center. Mereka terdiri dari 5.634 mahasiswa jenjang S-1, 1.031 mahasiswa jenjang D-3, dan 96 mahasiswa jenjang D-4. Mereka adalah mahasiswa baru yang diterima melalui jalur SNMPTN, SBMPTN, dan jalur Mandiri. Penulis: Defrina Sukma S
Dua Pelawak Nasional Hadiri Pengukuhan Mahasiswa Baru UNAIR NEWS – Dua pelawak nasional turut hadir dalam pengukuhan mahasiswa baru Universitas Airlangga. Mereka adalah Lies Hartono atau yang biasa disapa Cak Lontong, dan Tukul Riyanto atau yang lebih karib disapa Tukul Arwana. Mereka hadir lantaran putra dan putri mereka tercatat sebagai mahasiswa baru UNAIR yang diterima tahun ajaran 2017/2018. Keduanya adalah Fariez Luhur Prihastama, putra Cak Lontong yang diterima di Fakultas Hukum, dan Novita Eka Afriana, putri Tukul Arwana yang diterima pada program studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Cak Lontong dan Tukul Arwana datang dalam kesempatan berbeda. Mewakili orangtua, Cak Lontong memberikan semangat kepada mahasiswa baru yang diterima di UNAIR. Tak lupa, ia menitipkan putranya juga seluruh mahasiswa baru agar dididik oleh UNAIR sebagai perguruan tinggi terkemuka di tingkat nasional. “Ini adalah kesempatan luar bisa yang tidak semua orang bisa mendapatkannya. Saya berharap semua mahasiswa bisa memanfaatkan sebaik-baiknya. Ilmu bisa dicari dimana saja, tapi ini adalah tempat pendidikan terbaik. Mudah-mudahan bisa menyelesaikan dengan baik juga,” ujar Cak Lontong. Sementara Tukul Arwana, ia mengatakan bahwa terkait pendidikan, sang putri lah yang menentukan sendiri. Novita, putrinya, sempat berkonsultasi kepada sang ayah terkait perguruan tinggi yang diinginkan. “Memang anaknya yang milih sendiri. Beberapa kali mau tak masukin perguruan tinggi lain tapi dia nggak mau. Sampai dia tanya, “Yang mau kuliah saya atau ayah?” Maksud saya kan, lebih dekat. Tapi dia bilang ingin mandiri,” ucap Tukul. Ia mengaku tak memiliki kekhawatiran yang berlebih kepada sang putri. Menurutnya, Novita sudah bertekad ingin mandiri. Ditambah, anak laki-laki yang menjadi kakak Novita bekerja di Polda Jatim dan tinggal di Surabaya. “Ada kakaknya di Polda Jatim. Tapi dia mandiri, saya bilang jangan suka manja-manjaan. Harus berani mandiri karena itu sudah pilihan kamu. Kalau saya kuliah di UAS, Universitas Alam Semesta,” candanya. Kepada UNAIR NEWS, Tukul berpesan kepada seluruh mahasiswa baru agar kuliah dengan sungguh-sungguh dan memanfaatkan masa muda sebaik mungkin. “Untuk mahasiswa baru, kuliah yang benar, belajar yang rajin, manfaatkan masa muda sebelum masa tua datang. Sosialisasi dengan teman-teman yang baik. Hidup sederhana tapi
berkualitas. Menjaga adab dan sopan santun,” ucapnya. (*) Penulis: Binti Q. Masruroh Editor: Defrina Sukma S