Membangun Dengan Hati
Edisi 8 | Januari - Maret 2013
SERIUS MEMBANGUN
MADURA Fokus:
Launching Dana Direktif Presiden untuk Madura Rp 700 M www.bpws.go.id
Akademika:
Programer Muda Madura Mengentak Dunia
salam redaksi
Harapan Bupati Pamekasan Achmad Syafií (dua dari kiri) mendapat penjelasan terkait rencana pembangunan Madura.
A
nda mungkin bertanya mengapa kita selalu berpegang teguh pada harapan. Ini karena harapan adalah hal yang membuat kita bisa terus melangkah dengan mantap, di mana pengharapan hanyalah sebuah awal. Kata mutiara dari Dalai Lama itu seolah menjadi semangat yang menggetarkan ketika menapaki 2014. Ya, perlahan tapi pasti, rencana besar tentang pengembangan Madura paska Suramadu sekarang semakin terlihat bentuknya. Sinergitas dengan pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat di Madura, semakin membuncah. Meski harus diakui, di beberapa titik masih ada sejumlah hambatan. Namun, akan lebih bijak jika kita bersikap istiqomah untuk kemajuan Madura. Istiqomah dalam membuncah harapan sekaligus bekerja dengan segenap hati. Sebab, potensi besar Madura ini, bukanlah pepesan kosong. Namun benar adanya. Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) sebagai salah satu lembaga kepanjangan tangan pemerintah pusat untuk mengembangkan Madura, tentu menyadari hal ini dan berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan amanahnya demi kemajuan Madura yang menyejahterakan rakyatnya. Sebab, bukanlah pengharapan palsu tatkala kelak kita melihat Madura menjadi salah satu macan ekonomi di Indonesia. Itu bukan mustahil. Terbukti, salah satu investor dari Yunani yang merupakan perusahaan kapal terbesar ke dua dunia, melirik Madura sebagai salah satu rencana investasinya. Belum lagi sejumlah investor multinasional lain yang siap masuk Madura. Tentu, itupun harus ada komitmen untuk melibatkan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal sehingga masyarakat Madura bisa menjadi tuan di negeri sendiri serta komitmen untuk menjaga nilai-nilai luhur ke-islamian dan ke-Madurawian.
Wabup Sampang Fadhilah Boediono bersama Kabapel BPWS, Mohamad Irian dalam pembahasan rencana pembangunan di BPWS.
Sampul Suramadu Edisi Oktober Desember 2013 Cover Depan: Menteri PU bersama Kepala BP BPWS. Foto: Faisal Cover Belakang: Merah-Putih di kaki Suramadu Foto: Nara Desain: Ary Sulistyo
Sekali lagi, harapan ini bukan harapan semu nan nisbi. Namun sebuah realita yang harus kita realisasikan bersama oleh seluruh stakeholder yang ada dan memiliki komitmen kuat untuk membangun Madura.
susunan redaksi
Wabup Sampang Fadhilah Boediono bersama Kabapel BPWS, Mohamad Irian dalam konferensi pers.
Bupati Pamekasan Achmad Syafii meninjau maket pembangunan Madura didampingi Wakabapel BPWS, Herman Hidayat..
Penerbit : BPWS Pengarah : Kepala BP BPWS Waka BP BPWS Deputi Perencanaan Deputi Pengendalian Penanggungjawab : Sekretaris BPWS Pimpinan Redaksi : Pandit Indrawan
Redaktur Pelaksana Redaktur Reporter Fotografer Desain & Layout Alamat Redaksi
: Faisal Y.A. : Amri, Azhari. : Linda Rakhmawati, M. Ali Mustofa, Adita Puteri, M. Tholal, M. Rahmat S. : Indra Wijaya : Ary Sulistyo : Jl. Tambak Wedi No. 1 Surabaya
daftar isi
jendela madura 26
Tradisi Okol, Munajat Puja Mengundang Hujan
38
Gandeng Unijoyo Jajaki Kerjasama Pemberdayaan SDM
oase 30
Potret Toleransi Vihara Kwan Im Kiong Kala Perbedaan Luruh di Talang Siring
lentera 32
8
tokoh kita 6
Mantan Kriminal Penyambung Asa Anak Jalanan
6
10
Catatan Safari Presiden SBY: Serius Membangun Madura
34
Ponpes Alkholiliyah Annuroniyah Terapkan Metode Al-Lulab, Cara Cepat Baca Kitab Cacing Tanah, Si Coklat Bermanfaat Hebat
kolom
Demi Madura, Presiden Minta Ulama Bersatu
38
Gili Iyang: Mutiara yang Tersembunyi
ritme 40
Panen Jagung dan Penasaran Nasi Jagung
Bantu Rp 111 Miliar untuk Sampang dan Pamekasan
usaha kita
6
16 Presiden: Utamakan Kepentingan Rakyat Madura!
21
jejak santri
36
12 Presiden: Rp 1,6 Triliun APBN untuk Madura 14
26
info sehat
fokus 8
Pesan Maulid dan Teologi Pembebasan dari Kemiskinan
teras 20
Investor Shipyard Yunani Tertarik Berinvestasi di Sumenep
21
Lomba Foto Pesona Madura Merekam Kemolekan Pulau Garam
46
Geliat UKM Paska Suramadu: Bisnis Legit Roti Madu Bakery
30
38
len-jelenan 22
Elok Sunrise & Tebing Karang Pantai Jumiang
jendela surabaya 24
4 Suramadu JANUARI - MARET 2014
Car Free Night Surabaya: Cara Sehat Manjakan Masyarakat
Suramadu 5
JANUARI - MARET 2014
tokoh kita sembuh. Jadilah kedua orang itu sebagai orang tua angkat Husin yang kala itu masih bocah. Oleh Bang Limpo dan Mak Brok, Husin disekolahkan lagi di Sekolah Rakyat (SR). Husin mau bersekolah lantaran orang tua angkatnya itu memperlakukannya dengan baik. Karena kebaikan itulah Husin tidak tega melihat orang tua angkatnya itu sering kelaparan. Di usia yang masih bocah, Husin sudah memulai kejahatannya, mencuri timbal. ”Dulu daerah Kapas Krampung itu tempat pipa- pipa besi besar. Di daerah itu dulu saya mencuri timbal,” ungkap Husin yang masih fasih berbahasa Madura ini.
Mantan Kriminal
Penyambung Asa Anak Jalanan Sorot matanya tajam, tangannya legam kekar dengan kernyit selidik. Namun, senyumnya segera merakah ramah tatkala menyapa wartawan Suramadu. Dialah Husin, mantan bromocarah yang kini justru mengabdi sebagai pembangun asa anak-anak jalanan. Pengabdian yang tak harus ditukar dengan materi, namun kepuasan batin Oleh : Faisal Yasir Arifin
H
usin sebelumnya adalah penjahat kambuhan dan mantan narapidana berbagai tindak kejahatan di Surabaya. Delapan kali keluar masuk penjara. Tapi kini dia sudah insyaf. Husin kini menjadi orang yang mengajak orangorang di kampungnya pada kebaikan. Dia mendidik anakanak jalanan yang orangtuanya pemulung, gepeng, pengamen, kuli hingga pengemis agar tak senasib dengan bapak- ibunya. Malam itu, Husin muncul di acara talkshow ”Kick Andy” yang ditayangkan di sebuah stasiun televisi swasta Indonesia. Acara itu dikenal selalu menampilkan
6 Suramadu JANUARI - MARET 2014
orang- orang yang banyak berbuat dan bermanfaat bagi masyarakat di lingkungannya. Husin menjadi salah satu yang hadir sebagai narasumber diantara tiga narasumber. Berdasarkan pengakuannya di televisi, dia adalah Ketua RT RT 03, RW 12, Kampung Sidoyoso Kali Selatan, Kelurahan Rambak Rejo, Kecamatan Simokerto. Lokasi itu tepatnya di kawasan makam Rangkah. Kawasan yang banyak dihuni pemulung, gepeng, pengamen, kuli hingga pengemis. Di kawasan itu tak sulit mencari Husin karena dia memang banyak dikenal dikampungnya.
”Saya kelahiran tahun 1951 dari Bangkalan, Madura. Ke Surabaya sekitar tahun 1963,” ujarnya. Husin mengaku dirinya lahir di Kampung Kebun, Kecamatan Bangkalan, Madura. Karena sering dipukuli orangtuanya, Husin kabur ke Surabaya. Dia lalu terdampar di Makam Cina di yang ada di kawasan Tambak Sari. Saat itu dia berusia 12 tahun. Di Surabaya dia bertemu dengan sepasang suami istri, Bang Limpo dan Mak Brok. Keduanya juga gelandangan yang bermukim di kuburan Cina itu. Si Mak Brok adalah penderita kusta yang diurus suaminya hingga akhirnya
Hasil penjualan timbal yang dicurinya itu dipakainya membeli makanan untuk Bang Limpo, Mak Brok dan Husin sendiri. Sisanya untuk uang saku sekolah. ”Kalau tidak ada timbal, biasanya sepulang sekolah saya ngelap sepeda motor di lampu- lampu merah. Kalau masih tidak dapat uang juga, saya menunggu makanan sisa dari acara- acara orang untuk dibawa pulang,” katanya. Sulitnya bertahan hidup membuat Husin berpikir pendek. Dia kemudian mulai terbiasa mencuri, merampok dan keluar masuk penjara tak membuatnya jera sedikit pun. Pukulan satpam hingga provost pernah dia rasakan saat tertangkap menjalankan kejahatannya. Dia juga pernah dibuang ke Nusakambangan selama 9,5 tahun karena berulang- ulang tertangkap. Tapi semua itu tak membuatnya insyaf. Husin justru insyaf karena sebuah rajah atau tato di punggungnya yang dibuat saat dia dipenjara di Rumah Tahanan (Rutan) Medaeng, Sidoarjo, karena kejahatan percobaan pembunuhan. Di tato itu tertulis: Demi Anak Dan Istri Aku Akan Bertobat Selamanya. Keluar dari Rutan Medaeng tahun 1995, Husin benar- benar insyaf sampai sekarang. Sekeluar dari penjara Husin pernah mengikuti ceramah agama. Dalam ceramah tersebut
sang ustad memberikan siraman rohani tentang tato. Husin marah karena dia merasa tersinggung. ”Saya suruh ustad itu berhenti ceramah. Saya bilang, kalau ceramah tidak usah menyinggung perasaan orang tapi tunjukkan jalan yang lurus,” tegasnya. Adalah Ustad Gus Rahmad Zainuddin yang kemudian banyak memberinya dukungan dan ilmu agama. Husin didukung mendirikan majelis taklim di kampungnya itu. Padahal, saat awal pertemuan dengan ustad itu Husin memprotes isi ceramahnya. Sebab, Husin tersinggung karena sang ustad mengatakan orang bertato tidak sah sholatnya. Tapi kemudian akhirnya sang ustad menyatakan, bahwa orang bertato tetap sah ibadahnya. Ustad itu kemudian memeluk Husin erat- erat. Sejak itu Husin banyak belajar agama hingga berniat membuat perkumpulan pengajian. Tidak mudah mendirikan perkumpulan pengajian di kawasan Makam Rangkah itu. Dua kali perkumpulan pengajian laki-laki yang digagasnya bubar. Hingga akhirnya pada tahun 1999 Husin mulai mengajak wanita di sekitar Makam Rangkah untuk membentuk pengajian. Dia menjanjikan seragam untuk wanita- wanita yang mau ikut pengajian. ”Waktu itu hampir semua mantan PSK (perempuan seks komersial). Ada yang menyumbang seragam, mereka senang sekali. Yang dulu tidak mengenal agama, tidak bisa baca Alquran sekarang sudah banyak yang bisa,” tuturnya.
sedikitnya 73 anak yang dibina Husin atas bantuan sejumlah yayasan sosial yang membiayai mereka sekolah SD hingga SMA. ”Saya minta- minta uang dengan mengajukan proposal ke LSM- LSM se Jawa Timur. Saya minta agar anak- anak di lingkungan saya dibantu agar bisa memperbaiki hidupnya. Agar mereka bernasib lebih baik dari orangtuanya dengan bekal pendidikan,” ujarnya. Selain mendapat beasiswa untuk sekolah, anak- nak di kampung itu juga mendapatkan pelajaran di luar sekolahnya. Seperti Bahasa Inggris, Arab dan Matematika, anak- anak juga dididik agar bersikap baik. Sebab, hanya dengan bersikap baik seseorang dapat diterima orang lain. Keinginan Husin tampaknya berhasil setelah melihat perilaku anak- anak kampungnya saat dirinya berkeliling kampung. Anak- anak yang tinggal di rumahrumah kecil dan sederhana itu selalu mengucapkan salam saat berpapasan dengan Husin. (coy)
Foto: Faisal
tokoh kita
Berhasil mendirikan perkumpulan pengajianwanita di kampungnya, Husin kemudian berinisiatif mendirikan kelompok belajar untuk anak- anak pemulung, gepeng, kuli dan pengemis di kampungnya itu. Kini
Suramadu 7
JANUARI - MARET 2014
fokus
fokus
Catatan Safari Presiden SBY
MADURA 8 Suramadu JANUARI - MARET 2014
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta jajaran kabinet, Gubernur Jatim, Soekarwo (kedua dari kanan) dan Bupati Pamekasan Achmad Syafii (paling kiri), mendengar pemaparan Kepala Bapel BPWS Mohamad Irian tentang pembangunan Madura.
Suramadu 9
JANUARI - MARET 2014
Foto: Faisal
SERIUS MEMBANGUN
fokus
fokus
Perhatian Pemerintah Pusat terhadap Madura benar-benar nyata. Ini dibuktikan dengan kunjungan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono ke Madura. Tidak tanggung-tanggung, Presiden SBY selama tiga hari bersafari ke Madura. Berikut ulasan Majalah Suramadu yang turut serta dalam safari pembangunan tersebut.
Foto: Humas Prop Jatim
Oleh : Faisal Yasir Arifin
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu negara, Ani Yudhoyono mendapat sambutan hangat dari para ulama Madura dalam kunjungannya ke Sampang.
K
Demi Madura,
Presiden Minta Ulama
Bersatu
10 Suramadu JANUARI - MARET 2014
unjungan hari pertama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diisi dengan agenda bertemu dengan sejumlah ulama di Sampang pada Rabu, 4 Desember 2013. Pertemuan itu sejatinya hendak membicarakan kondisi Sampang usai kejadian konflik horisontal 2012 lalu. Presiden mengadakan pertemuan tertutup dengan Bupati Sampang beserta jajarannya dan sejumlah ulama. Usai menggelar rapat tertutup, Presiden menyempatkan diri menemui ulama di luar Pendapa Bupati Sampang saat hendak meluncur ke Sumenep. Pada ulama yang ditemuinya, Presiden mengimbau ulama agar bersabar dan bersatu demi Madura.
“Ulama menjadi salah satu pilar utama dalam struktur social di Madura. Peran penting ulama ini, tentu akan memberi dampak positif bagi kemajuan Madura ke depan,”ujar SBY di hadapan apra ulama Madura. Harapan agar ulama senantiasa bersabar dan bersatu disampaikan kepada sejumlah ulama Sampang. Tampak beberapa ulama yang menemui Presiden SBY adalah KH. Syafiuddin Wahid, KH. Bukhori Maksum, KH. Muhaimin, KH. Lutfillah dan KH. Jakfar Yusuf. Selain itu ada juga KH. Ahsan Jamal dan KH. Ghozali. ”Sabar menghadapi cobaan. Jaga kultur Madura. Meskipun maju, jika nilai-nilai budaya terganggu juga tidak enak. Mohon
dukungannya para ulama,” ucap SBY lantas menyalami para ulama tersebut untuk pamit menuju Sumenep. Sebelum bertolak ke Sumenep, Presiden tiba di Pendapa Bupati Sampang pukul 12.50. Kedatangan Presiden SBY serta rombongan dikawal ketat oleh Pasukan Pengamanan Presiuden (Paspampres). Bersama rombongan kabinet Indonesia bersatu jilid II, Presiden disambut Bupati Sampang KA. Fannan Hasib bersama jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) lainnya. Pada pulul 15.00 Presiden menggelar rapat tertutup di Pendapa Bupati Sampang. Dalam rapat itu juga hadir sejumlah pejabat dari Pemerintah Provinsi jawa timur.
Setelah rapat selesai, Bupati Sampang KH. Fannan Hasib mengatakan pada intinya presiden tidak menghendaki terjadinya konflik lagi di Madura. ”Itu yang pertama. Yang kedua beliau meminta sebelum masa jabatannya berakhir konflik sosial ini harus bisa diselesaikan dan penyelesaian konflik sepenuhnya diserahkan kepada pemerintah daerah,” tegas Fannan mengungkap hasil rapat tertutup itu. Menanggapi permintaan tersebut, Fannan mengaku siapp melaksanakannya. Meski demikian dia yakin penangangan konflik sosial di Sampang membutuhkan proses. ”Selama ini kami aktif mencari solusi,” ungkapnya. (Coy)
Suramadu 11
JANUARI - MARET 2014
fokus
fokus kawasan yang berpotensi, damai dan aman. Sehingga pemerintah perlu mengadakan percepatan pembangunan nasional. Agar Madura menjadi daerah yang lebih maju. Kami prioritaskan pada infrastruktur. Karena infrastruktur merupakan modal utama dalam pembangunan perekonomian,” paparnya.
Foto: Humas Prop Jatim
Pada empat Bupati di Madura SBY menegaskan akan melakukan percepatan pembangunan. Direncanakan tahun 2014 anggaran pembangunan di Madura akan ditambah. Dana pembangunan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan dinaikkan menjadi Rp 1,642 triliun untuk Madura. Pada anggaran 2013 hanya sebesar Rp 1, 432 Triliun.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu negara, Ani Yudhoyono disaksikan Gubernur Jatim Soekarwo (paling kiri) dan Bupati Sumenep KH Busyro A Karim (ketiga dari kiri) melakukan penanaman sawo kecik di pendopo Kabupaten Sumenep.
Presiden:
Rp 1,6 Triliun APBN untuk Madura 12 Suramadu JANUARI - MARET 2014
S
etelah berkunjung ke Sampang pada Rabu (4/12) siang, malamnya Presiden SBY melanjutkan kunjungannya ke Sumenep. Di Kota Sumekar, Presiden SBY mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh penting Madura.
membahas tentang pembangunan Madura. Presiden menekankan perlunya kemajuan Madura. Terutama terkait rencana percepatan pembangunan, sehingga Madura bisa menjadi kawasan yang maju seperti daerah lainnya.
Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri Agama Suryadharma Ali, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz, Mendagri Gamawan Fauzi, Menparekraf Mari Elka Pangestu, Seskab Dipo Alam, Mendikbud Mohammad Nuh, dan Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Kali ini Presiden membahas tentang percepatan pembangunan Madura. Di depan seluruh kepala pemerintahan Madura, Presiden menegaskan dan berjanji akan mengalokasi anggaran lebih banyak lagi untuk Madura pada 2014 . Sehingga percepatan pembangunan yang diimpikan masyarakat Madura segera terwujud.
Saat menyampaikan pidato mengenai pembangunan Madura itu, hadir empat Bupati di Sumenep. Antara lain, Bupati Sumenep A. Busyro, Bupati Bangkalan Muhammad Makmun Ibnu Fuad, Bupati Sampang A Fannan Hasib, dan Bupati Pamekasan Achmad Syafii. Termasuk sejumlah tokoh ulama di Sumenep.
Dalam pertemuan itu Presiden SBY lebih serius dan fokus
Presiden sendiri didampingi, Menko Polhukam Djoko Suyanto,
Dengan tegas Presiden SBY mengatakan, Pulau Madura mempunyai potensi yang sangat besar. Khususnya di empat kabupaten. Itu, terlepas dari keberagaman budaya di dalamnya. Atas potensi tersebut, Presiden SBY menyatakan perlunya menyusun skala prioritas perlunya memperioritaskan Madura dalam kancah pembangunan nasional. ”Saya menilai Madura adalah
Dia mengungkapkan, tahun ini sudah ditambahkan anggaran di atas anggaran yang sudah ditetapkan dalam APBN. Yakni sebesar Rp 760,7 miliar. Dana itu sebagian besar diprioritaskan dalam pembangunan infrastruktur. Dari Rp 760,7 miliar, sebanyak Rp 572 miliar untuk infrastruktur. Sementara Rp 100 miliar untuk pertanian, Rp 68 miliar untuk Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan sebesar Rp 20 miliar. ”Ini saya lakukan agar pembangunan di Indonesia lebih cepat. Khususnya di Madura,” ujarnya. Selain memprioritaskan percepatan pembangunan infrastruktur saja, Presiden SBY juga menjanjikan pemerintah pusat akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sehingga masyarakat di tingkat lokal juga merasakan kemakmuran secara merata. ”Negara tidak akan berpikir ulang untuk melakukan percepatan di Madura,” tegasnya. Usai pertemuan itu, Presiden SBY beserta rombongan bermalam di Sumenep untuk selanjutnya melanjutkan lawatannya ke Kabupaten Pamekasan pada Kamis (5/11). Hari terakhir diisi Presiden dengan berkunjung ke kabupaten Madura paling barat, Bangkalan. (Coy)
Suramadu 13
JANUARI - MARET 2014
fokus
Foto: Humas Prop Jatim
fokus
Panen Jagung dan Penasaran Nasi Jagung K
edatangan Presiden SBY ke Madura bertepatan dengan masa panen jagung hibrida di Desa Montok, Kecamatan Larangan, Pamekasan. Di desa yang merupakan kawasan pertanian unggulan Pamekasan itu Presiden SBY beserta rombongan lainnya berkesempatan untuk ikut panen raya jagung.
14 Suramadu JANUARI - MARET 2014
Penanaman jagung hibrida di Desa Montok itu adalah yang pertama kalinya. Jadi, panen yang dilakukan Presiden dan rombongan juga merupakan panen perdana. Saat memetik jagung dari pohonnya, Presiden SBY tampak ditemani Menteri Pertanian Siswono, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo dan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu negara, Ani Yudhoyono melakukan panen raya jagung di Pamekasan.
Bupati Pamekasan Achmad Syafii. Tak ketinggalan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Metneri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, dan sejumlah menteri lainnya. Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Kapolri Jenderal Polisi Sutarman turut dalam rombongan tersebut dan ikut panen jagung. Usai memanen jagung, selanjutnya bersama puluhan petani lainnya Presiden SBY bersama Ibu Negara Any Yudhoyono menanam bibit jagung di lokasi tidak berjauhan. Presiden kemudian menepati janjinya untuk berdialog dengan petani jagung. Saat berhadapan dengan
petani, Presiden menyatakan sepakat dan setuju mengurangi atau bahkan menghentikan import semua jenis produk pertanian asalkan Indonesia mampu meningkatkan produksi dalam negeri. Pernyataan itu disampaikan saat menjawab beberapa pertanyaan petani. Dikatakan, ada sedikitnya lima komoditas pertanian yang bida didorong peningkatan produksinya sehingga bisa memenui target swasembada pangan. ”Diantaranya adalah beras dan gula,” ujar Presiden. Dijelaskan, pemerintah pusat sesungguhnya telah berupaya meningkatkan produksi pertanian dengan beragam cara. Termasuk dengan memberikan bantuan pada kalangan petani.
Di tengah dialog itu Presiden SBY mengungkapkan rasa penasarannya pada nasi jagung yang informasinya adalah makanan pokok warga Madura. ”Tadi kan saya sudah bantu panen jagungnya, sekarang saya penasaran bagaimana rasanya nasi jagung. Katanya, nasi jagung buatan Madura enak,” ujarnya disambut tepuk tangan semua yang hadir. Setelah menemui petani, Presiden beserta rombongan datang Desa Tentenan Barat, Kecamatan Larangan. Di desa itu Presiden meresmikan jalan desa hotmix untuk memudahkan transportasi masyarakat desa membawa komoditas pertaniannya ke pasar. (coy)
Suramadu 15
JANUARI - MARET 2014
fokus
Foto: Dok. BPWS
fokus
Presiden: Utamakan Kepentingan
Rakyat Madura D
i kunjungan terakhirnya di Madura, Presiden SBY menyambangi Bangkalan. Usai meresmikan gedung baru di Universitas Trunojoyo, Presiden meluncur ke Pendapa Bupati Bangkalan Jumat, 6 Desember 2013. Sebelum mengadakan pertemuan, Presiden SBY menunaikan ibadah salat Jumat di Masjid Agung Bangkalan.
16 Suramadu JANUARI - MARET 2014
Berbaur dengan warga Bangkalan lainnya, kedatangan Presiden membuat suasana salat Jumat di masjid tersebut begitu berbeda. Sejumlah warga berebut mendekati dan bersalaman dengan Presiden maupun para menteri yang turut serta dalam kunjungan tersebut. Usai salat Jumat, Presiden menggelar pertemuan di Pendapa Agung Bangkalan.
Dalam pidatonya, Presiden mengungkapkan masih lambannya pembangunan kawasan Suramadu. Kelambanan pembangunan itu terlihat di dua sisi, yaitu di Madura dan Surabaya. Padahal, pemerintah pusat sudah berupaya maksimal mengembangkan dua kawasan tersebut. ”Setelah ada Jembatan Suramadu, kami tidak mengharapkan hanya Surabaya saja yang maju secara ekonomi dan pembangunannya. Madura juga sangat diharapkan segera bangkit agar pemerataan ekonomi bisa terwujud,” tuturnya pada semua yang hadir. Dalam pertemuan itu, hadir sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan. Selain itu juga hadir pejabat dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan para menteri yang ikut dalam rombongan presiden.
Tak lama, usai pertemuan Presiden SBY menemui wartawan,. Dalam keterangan persnya, Presiden mengimbau semua pihak agar mengutamakan kepentingan trakyat Madura dalam rangka percepatan pembangunan. ”Jika ada permasalahan yang menghambat secepatnya diatasi, jangan sampai berlarut-larut. Kalau terus tidak dibangun maka rakyat yang akan menjadi korbannya,” ujarnya. Kepada menteri, Gubernur Jawa Timur dan Bupati Bangkalan, Presiden menegaskan agar kepentingan individu siapapun tidak mengganggu kepentingan orang banyak sehingga menghambat pembangunan. Presiden justru berharap, kepentingan individu tersebut banyak berdampak poritif pada masyarakat.
Imbauan tersebut disampaikan Presiden SBY karena Pemerintah Pusat sudah menyiapkan dana miliaran rupiah untuk mempercepat pembangunan Madura dan kawasan Suramadu lainnya. Dengan dana yang sudah disiapkan itu, Presiden emminta semua pihak agar serius menggarap percepatan pembangunan. Sehingga keberadaan jembatan Suramadu dapat memberikan sumbangsih besar terhadap Madura. Mulai dari segi perekonomian masyarakat dan kejsehteraannya. ”Sekarang kita harus mengambil langkah cepat dan akurat untuk pembangunan kawasan Suramadu. Jembatan Suramadu ini bukan hanya sebagai jembatan biasa tapi juga harus memberikan kesejahteranan bagi masyarakat Surabaya maupun
masyarakat Madura,” tegas Presiden SBY. Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mengingatkan kemajuan Madura bukan hanya terkait pembangunan infrastruktur semata. Tetapi harus diiringi dengan pembangunan sumber daya manusia (SDM). Sehingga SDM di Madura bisa aktif mengisi pembangunan Madura di berbagai bidang dengan cara cerdas dan bermartabat. Di Diakhir konferensi persnya Presiden SBY berharap pembangunan di Madura tidak menggerus sikap agamis masyarakat Madura serta kebudayaan yang ada. ”Meski nanti Madura maju, sifat religius dan budaya asli Madura harus tetap dipertahankan. Kita harus bersama-sama menjaga keutuhan Madura,” ajaknya. (coy)
Suramadu 17
JANUARI - MARET 2014
fokus
fokus
Terpukau Kemajuan
Kampus UTM
Presiden karena telah berkenan membantu kami membangun kampus ini,” tuturnya. Di waktu yang sama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menyatakan, pihaknya siap membantu UTM dalam hal apapun. Termasuk memenuhi kebutuhan untuk menambah kapasitas lahan maupun ruangan. Sehingga kampus tersebut bisa lebih banyak menerima mahasiswa khususnya dari Madura. ”Kami akan membantu sesuai dengan kebutuhan kampus ini,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.
Foto: Istimewa
Masih dalam sambutannya, Mendikbud mengungkapkan pembangunan Madura juga sangat bergantung pada pengembangan SDM-nya. Sehingga ke depan masyarakat Madura bisa ikut andil dalam pembangunan dan mengisinya dengan hal-hal positif.
P
ernah ke Madura sebelumnya, Presiden SBY mengungkapkan kondisi Universitas Trunojoyo Madura (UTM) tak sebagus dan semegah saat ini. Saat berkunjung ke UTM, Presiden mengaku terpukau dengan perkembangan UTM. Presiden yakin UTM bisa jadi salah satu instrumen pembawa Madura ke arah yang lebih maju. Kunjungan ke UTM bukan tanpa maksud. Kedatangan Presiden sekaligus bertujuan untuk mengetahui lebih dekat pembangunan UTM yang banyak dibiayai negara sebagai satusatunya universitas negeri di Madura. Bersamaan dengan itu, Presiden juga didaulat meresmikan Gedung Cakra, yang merupakan gedung terbaru di UTM.
18 Suramadu JANUARI - MARET 2014
Menyambut kedatangan Presiden beserta rombongan, Rektor UTM, Prof Ir H Arifin mengatakan, Kampus UTM sudah dibangun selama 12 tahun. Selama itu perkembangan UTM sangat pesat dan cepat. Pemerintah telah banyak membantu kampus hingga bisa membangun gedung yang megah. ”Pembangunan yang dilakukan sejak 2007 lalu mulai dari gedung perkuliahan, laboratorium, perpustakaan dengan biaya dari APBN Rp 514 miliar,” ungkapnya. Atas kemajuan itu, mahasiswa yang mendaftar untuk kuliah di UTM pun semakin banyak. Pada 2013 ini mahasiswa yang mendaftar sebanyak 36 ribu orang lebih. Namun yang diterima hanya 10 persen saja karena ruangnya yang tidak mencukupi. ”Tapi kami ucapkan terima kasih kepada
Hal yang sama juga disampaikan Presiden SBY dalam pidatonya. Presiden mengaku terkesan melihat permbangan UTM. Presiden menilai perkembangan UTM yang cepat adalah bukti bahwa pendidikan di Madura sudah semakin maju. ”Kami berharap dengan adanya kampus ini Madura akan terus menciptakan generasi yang mampu memberikan sumbangsih besar terhadap bangsa,” ungkapnya. Di akhir pidato, Presiden SBY mengatakan akan memberikan bantuan sebesar Rp 2 miliar pada UTM. Di samping itu, Presiden juga berjanji akan membantu upaya pelebaran dan perluasan kampus UTM dalam waktu yang segera. “Kami akan bantu Rp 2 miliar untuk UTM serta untuk pelebaran lokasi atau lahannya,” ujarnya disambut tepuk tangan undangan yang hadir. Tak lama setelah menyampaikan pidato, Presiden SBY dan rombongan kembali melanjutkan kunjungannya. Kali ini menuju Masjid Agung Bangkalan, lalu bertemu Bupati Bangkalan serta pejabat lain di Kota Salak usai menunaikan salat Jumat. (Coy)
Bangga Kenakan Batik Madura
P
ada hari terakhir kunjungannya ke Madura, Presiden SBY tampil beda. Presiden beserta Ibu Negara Ani Yudhoyono tampak makin serasi mengenakan batik Madura. Ya, Presiden SBY dan istri dengan bangga mengenakan batik Madura yang dibeli di Pamekasan pada Jumat, 12 Desember 2013. Batik itu dibeli saat kunjungannya ke Kabupaten Pamekasan. Batik itu bukan dibeli di butik, melainkan di salah satu stan pasar tradisional 17 Agustus. Tanpa tawar-menawar Presiden langsung membeli waktu warna biru kesukaannya. Setelah dibeli, melalui ajudannya Presiden meminta batik itu segera dijahit jadi setelan untuk dipakai keesokan harinya. Bukan hanya batik Madura yang bagus motifnya, penjahit Madura pun layak diandalkan. Dalam waktu semalam, batik itu berubah jadi setelan yang sesuai
dengan badan Presiden SBY. Tak kekecilan, tak kebesaran. Presiden dan Ibu negara pun terlihat nyaman mengenakannya. “Saya sengaja membeli kain batik Madura untuk dipakai di hari ketiga ke Madura. Saya bangga sekali bisa mengenakan baju dengan bahan batik dan dijahit di Madura,” ungkapnya saat berkunjung ke Universitas Trunojo Madura. Presiden menambahkan, batik tersebut dibelinya dengan harga yang cukup murah. Meski begitu, sambungnya, kualitas batik Madura sangat bagus dan coraknya sangat menarik. ”Batik Madura patut untuk diandalkan bagi Indonesia karena mempunyai ciri khas yang unik dan menarik,” ungkapnya. Atas apa yang dikenakannya, Presiden menyatakan keberadaan batik Madura merupakan salah satu peluang bagi pemerintah daerah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
Presiden SBY meminta pemerintah provinisi dan pemerintah kabupaten harus membantu masyarakat pengrajin batik serta pengusaha batik. Salah satunya dengan membantu memasarkan batik Madura di dalam maupun di luar Negeri. ”Saya harap pemerintah berperan dalam menyosialisasikan batik Madura,” ujar Presiden di hadapan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Presiden yakin batik Madura sangat layak untuk dijual ke luar negeri. Karena itu, masyarakat Madura harus saling menjaga dan saling membantu dalam mempromosikan batik Madura. ”Kalau batik Madura maju dalan industrialiasasinya, maka perekonomian Madura juga akan meningkat. Kami juga senang kalau Madura bisa bersaing dalam perdagangannya,” pungkasnya. (Coy)
Suramadu 19
JANUARI - MARET 2014
teras
teras
20 Suramadu JANUARI - MARET 2014
Kepala Bapel BPWS membbri penjelasan kepada Direktur Jawa Pos Nani Wijaya (tengah) dan Diplomat Yunani Panos Dimopoulos di kantor BPWS
Investor Shipyard Yunani
Tertarik Berinvestasi Di Sumenep
banyak peluang untuk berinvestasi di Madura, dengan harapan pemerintah memiliki political will untuk mengembangkan sarana dan prasarana pendukung untuk kelancaran investasi mereka di Madura. “BPWS tentu akan memfasilitasi pengembangan infrastrukturnya, tentu dengan bersinergi dengan daerah. Sebab, kami (BPWS, Red) ini membantu daerah untuk mengembangkan Madura agar lebih mensejahterakan dan menjadi macan ekonomi wilayah,”tandasnya. Para investor juga memberi banyak perhatian pada rencana pengembangan Pulau Gili Iyang. Pinos menuturkan bahwa Yunani merupakan negara yang mengedepankan sektor wisata terutama kepulauan. Lebih dari 2000 pulau di Yunani sudah dikembangkan menjadi wisata. Menurutnya langkah yang diambil oleh BPWS untuk pengembangan wisata kepulauan perlu menitikberatkan pada infrastruktur transportasi
dan bagaimana cara menekan cost untuk transportasi tersebut agar dapat menarik semakin banyak turis. “Madura memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Harus ada political will yang baik diantara semua pihak agar Madura maju,”ujar Pinos. Setelah pertemuan di Kantor BPWS ini para tamu bertolak ke Sumenep untuk melakukan dialog dengan aparatur pemerintah daerah di Sumenep serta mendapatkan gambaran awal mengenai lokasi pengembangan shipyard di Sumenep. Diharapkan, pengembangan shipyard ini nanti dapat mendongkrak perekonomian Madura sekaligus menyerap tenaga kerja yang pada gilirannya dapat mensejahterakan masyarakt Madura secara luas. “Multiplier effect dari hal seperti ini diharapkan bisa memberi angins egar bagi perekonomian daerah,”ujar Wabup Sumenep, Ir H Sungkono Sidik S Sos. (coy/ fah)
Lomba Foto Pesona Madura
Merekam Kemolekan Pulau Garam Selain pemberdayaan bidang wisata, BPWS juga menggelar promosi wisata Madura. Salah satunya dengan digelarnya Pameran Foto Pesona Madura di West Atrium Grand City Mall, Surabaya.
K
omitmen Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS) untuk mengembangkan wisata di madura agar memberi manfaat luas bagi perekonomian, tampaknya terus digeber. Selain pemberdayaan bidang wisata, BPWS juga menggelar promosi wisata Madura. Salah satunya dengan digelarnya Pameran Foto Pesona Madura di West Atrium Grand City Mall, Surabaya. Pameran yang dibuka Drs Herman Hidayat MM, Wakil Kepala BPWS, Senin (25/11/2013) menampilkan 40 karya foto terbaik peserta Lomba Foto Pesona Madura. Menurut Herman Hidayat, lomba foto ini diharapkan makin memancing wisatawan ke Pulau Garam tersebut. “Kini ke Pulau Madura lebih mudah dengan akses jembatan Suramadu. Pulau ini juga menyimpan potensi wisata baru yang tentu menarik untuk dikunjungi,” demikian tuturnya. Sementara Sueswit N April, salah satu juri lomba foto menilai, meski secara geografis sangat dekat, namun masyarakat Jawa Timur ternyata masih minim dokumentasi mengenai obyek wisata Pulau Madura. Terbukti dalam gelar Lomba dan Pameran Foto Pesona Madura tersebut sedikit sekali peserta dari provinsi ini. “Dari total 159 peserta dari seluruh Indonesia, peserta dari Jatim hanya belasan. Artinya masih sedikit warga Jatim yang
Foto: Afif
F
akta ini terungkap dalam kunjungan diplomat dari Kedutaan Besar Yunani, Panos Dimopoulos bersama Direktur Jawa Pos Nani Wijaya ke kantor BPWS, Selasa (7/10) lalu di kantor BP BPWS. Pertemuan antara BPWS dengan para investor ini didampingi pula oleh Bappeda Sumenep sebagai perwakilan dari daerah. Diungkapkan Kepala BPWS, Mohamad Irian, perusahaan perkapalan Yunani ini bergerak di bidang perkapalan dan telah memiliki berbagai cabang yang tersebar di seluruh dunia dan bersiap untuk melebarkan sayap untuk berinvestasi di Indonesia. Salah satu alasan utama kenapa memilih Madura, khususnya Sumenep adalah menilik dari kondisi geografis Sumenep yang potensial, dekat dengan alur pelayaran internasional dan memiliki laut dalam merupakan sebuah kondisi ideal untuk pengembangan shipyard. Selain itu, posisi strategis Madura dimana lingkungan geografisnya berada di tengah-tengah Indonesia, menjadi nilai lebih untuk investasi tersebut. “Untuk itu, Hellenic Shipyards akan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Sumenep dan difasilitasi BPWS untuk mengembangkan shipyard di Sumenep yang diharapkan dapat memberikan dampak peningkatan ekonomi wilayah,” ujarnya Pertemuan diawali dengan pemaparan mengenai rencana pengembangan wilayah SurabayaMadura oleh kepala BPWS. Dari rencana yang telah dipaparkan tersebut, para investor melihat
Foto: Faisal
Potensi Madura memang bukan hanya isapan jempol belaka. Ini terlihat dari minat salah satu investor kapal terbesar ke dua dunia, Hellenic Shipyards SA asal Yunani yang tertarik untuk membenamkan investasi besar di Madura di bidang perkapalan.
Wakabapel BPWS, herman Hidayat membuka pameran foto pesona Madura.
berkunjung dan menikmati Pulau Madura,” ungkap pria yang akrab disapa April ini. Ditambahkan pula, sebetulnya Pulau Madura menyimpan banyak potensi yang pantas jadi obyek foto. “Yang kami peroleh membuktikan ada sejumlah obyek wisata di sana yang selama ini belum pernah terpublikasikan secara luas, dan bisa jadi obyek foto menarik,” bebernya. Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana Lomba & Pameran Foto Pesona Madura, DrsEc Ari Winarno MM pun menyatakan hal senada. Ari mengaku senang, karena lewat lomba ini diketahui Pulau Madura justru dikenal masyarakat luar Pulau Jawa. “Ini terlihat dari peserta yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia. Yang paling jauh dari Aceh,” papar Ari yang juga Kepala Divisi Investasi dan Perijinan Badan Pengembangan Wilayah SurabayaMadura (BPWS). Data Panitia Lomba Foto Pesona Madura menyebutkan, dari total peserta 159 orang diperoleh 583 karya foto. Juri kemudian menyeleksi 40 finalis untuk kemu-
dian dipajang di Grand City Mall hingga Minggu (1/12) mendatang. Acara pengumuman pemenang lomba foto berhadiah Rp 25 juta itu dihadiri sejumlah pejabat dari Madura, antara lain Disperindag Pamekasan, dan Disbudpar Sampang. Selain itu hadir pula para fotografer yang karyanya masuk nominasi serta komunitas fotografer. Sebagaimana diberitakan, kompetisi yang diadakan mulai 27 Oktober 2013 itu diselenggarakan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pulau Madura tersebut. “Perkembangan Pulau Madura semakin meningkat seiring keberadaan jembatan yang menyatukan Pulau Jawa dan Madura,” ungkap Masich Prasetyo, Ketua Panitia Lomba & Pameran Foto Pesona Madura. Sejak diresmikan pada 10 Juni 2009, Jembatan Suramadu memberikan manfaat besar terhadap kemajuan Madura. Manfaat nyata yang dirasakan adalah meningkatnya kunjungan kunjungan wisatawan ke seluruh obyek wisata ke pulau di ujung wilayah Jawa Timur ini. (ash)
Suramadu 21
JANUARI - MARET 2014
len-jelenan
Elok Sunrise & Tebing Karang
Pantai Jumiang Matahari menggaris di cakrawala. Cuit burung meriung di sela pohon. Pagi itu, hari dimulai dari keelokan pantai Jumiang Pamekasan Oleh : Faisal Yasir Arifin
M
adura benar-benar memiliki banyak potensi wisata yang menjanjikan. Pantai Jumiang salah satunya. Pantai yang terletak di Desa Tanjung Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan ini, berjarak sekitar 12 Km tenggara i Kota Pamekasan.
Akses jalan yang bagus, dapat ditempuh dengan sarana transportasi umum maupun kendaraan pribadi. Pantai Jumiang, berbeda dengan beberapa pantai di Pamekasan lainnya, karena Terletak di dataran tinggi dan bertebing. Meskipun belum tersentuh pembangunan yang massif, namun Pantai Jumiang merupakan salah satu pantai wisata di pamekasan yang menyajikan berbagai keindahan alam. Menikmati sunrise dari pantai ini, memberi sensasi tersendiri bagi penikmat. Selain itu, gugusan tebing karang menyajikan pemandangan
tersendiri. Debur ombak yang menerobos di sela-sela karang, seakan menciptakan sensasi aqutic yang indah. Seolah, waktu enggan beranjak tatkala kita merejang di Jumiang. Kelak, potensi wisata ini harus dibangun dan dikelola dengan baik agar bisa mendatangkan Pendapatan Asli daerah (PAD) sekaligus mensejahterakan masyarakatnya. Saat ini, Jumiang masih dikelola oleh masayrakat desa setempat. Keika akhir pecan, masyarakat desa menerapkan tariff Rp 3000 untuk sekali masuk per orang. (^)
Foto: Media Wisata
Suasana sunrise di Pantai Jumiyang
22 Suramadu JANUARI - MARET 2014
Suramadu 23
JANUARI - MARET 2014
jendela surabaya
Tahun baru Meriung di Suramadu
Car Free Night di Surabaya
Car Free Night Surabaya Cara Sehat Manjakan Masyarakat
K
omitmen Pemkot Surabaya dalam memanjakan dan menyehatkan warganya tak perlu diragukan. selain memperbanyak ruang terbuka hijau dan taman yang menggerus polusi dan menyumbang oksigen, Pemkot juga menggalakkan Car Free Day setiap minggu. bahkan yang teranyar adalah ketika Tahun Baru 2014 silam. Pemkot Surabaya mengadakan Car Free Night. daripada menggeber motor yang memekakkan telinga dan membekap polusi, kegiatan ini merupakan cara sehat memanjakan masyarakat. Dan, sangat diterima masyarakat Surabaya. Kegiatan “car free night” atau malam bebas kedaraan bermotor, meramaikan peringatan malam tahun baru 2014 di sejumlah jalan protokol Kota Surabaya sejak Selasa (31/12) malam hingga Rabu (1/1) dini hari. “Semua acara ini diperuntukkan bagi warga Kota Surabaya. Kita ingin memberikan hiburan kepada warga kota supaya
24 Suramadu JANUARI - MARET 2014
memanfaatkan pergantian tahun dengan situasi menarik,” kata Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya, Yayuk Eko Agustin dalam jumpa pers di kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, jelang tahun baru silam. Menurut dia, kegiatan dengan beragam cara ini digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bekerja sama dengan Polrestabes Surabaya yang dipusatkan di empat lokasi seperti di Jalan Raya Darmo, Jalan Tunjungan, Jalan Panglima Sudirman, dan Jalan Gubernur Suryo dimulai dari sore hingga malam pergantian tahun 2013 menuju tahun 2014.
malam tahun baru, apalagi sama pacar. Suasana pantai dan kerlap-kerlip lampu jembatan menambah romantisme tahun baru,” ucap Wisnu, salah satu warga yang menikmati malam tahun baru di Suramadu sembari Selasa (1/1) silam.
Untuk mengantisipasi kecelakaan dan kejadian yang tidak diinginkan, ratusan aparat kepolisian dan TNI diterjunkan di sekitar Kawasan Kaki Jembatan Sisi Surabaya (KKJSS) maupun Kawasan Kaki Jembatan Sisi Madura (KKJSM).
Sementara itu, Kasubbag Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, AKP Lily Djafar mengatakan, untuk mengantisipasi kerawanan di Jembatan Suramadu, pihaknya menurunkan 300 personel kepolisian bersenjata lengkap. “Ditambah 50 dari personel TNI dan Dishub. Mereka semua kami siagakan untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi di Suramadu,” kata Lily.
dampaknya cukup terlihat dengan kondisi keamanan yang terkendali meski kemacetan parah terjadi di seluruh ruas jalan hingga pukul 02.00 dini hari. Kondisi ini memang seperti tahun-tahun sebelumnya, dimana Jembatan Suramadu dijadikan konsentrasi masyarakat, baik dari Surabaya maupun luar kota, untuk menikmati malam tahun baru. Sebab menurut mereka, suasana di pinggir Pantai Selat Madura cukup menarik untuk menjadi lokasi menyalakan kembang api dan meniupkan trompet, sebagai tanda dibukanya tahu 2013.
Di lokasi kawasan KKJSS maupun KKJSM tempak masyarakat tampak menikmati pergantian tahun baru, meskipun sempat ditingkahi gerimis. Mereka sudah berdatangan sejak sejak petang. Sedangkan pihak kepolisian sudah bersiaga terlihat sibuk mengatur dan mengamankan sejumlah pengguna jalan yang terlihat bergerombol, dan meminta mereka untuk tertib berlalu lintas.(abu)
“Dari semua lokasi di Surabaya, Suramadu salah satu tempat paling asyik untuk menikmati Foto: Faisal
Foto: Istimewa
R
ibuan warga yang ingin menikmati malam pergantian tahun baru di Suramadu, benarbenar membeludak. Kemacetan parah pun terjadi di sepanjang akses Suramadu baik dari sisi Surabaya maupun Madura.
Masyarakat yang merayakan tahun baru di Suramadu, menggular padat.
Ia mengatakan di sepanjang empat jalan tersebut digelar berbagai acara mulai dari tari-tarian tradisional khas Surabaya, festival band, lomba cheerleader, streetball performance dan parkour, juga pameran produk dari 70 Usaha Kecil Menengah (UKM) di bawah naungan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surabaya. Termasuk juga aksi berbagai komunitas di Kota Pahlawan.
Suramadu 25
JANUARI - MARET 2014
jendela madura
Tradisi Okol
Munajat Puja Mengundang Hujan Siang itu, ratusan orang meriung di tanah lapang. Seorang kiai sepuh duduk bersila. Bibirnya mendaras doa dan puja yang tak sepenggal pun rantas. Pantang surut meski sengat matahari terus menggeliat. Okol, tradisi mengundang hujan yang sarat makna. Oleh : Faisal Yasir Arifin
Usai Ashar, matahari masih menyengat saat di Desa Nylabu Laok, Pamekasan, Madura ratusan orang khusuk mendaras Ayat Kursi dan wirid.
bawah musuhnya, dia dinyatakan kalah,” kata Muhammad Takrib, tetua desa setempat.
berkepanjangan, banyak tanaman mereka yang gagal panen,” terangnya.
Mereka yang awalnya riuh meriung, turut larut dalam puja dan doa. Ya, siang itu mereka memang menggelar tradisi Okol. Sebuah tradisi yang lahir dari kearifan lokal Madura, sebagai salah satu upaya bermunajat kepada Allah SWT untuk mendatangkan hujan.
Tradisi Okol ini biasanya dilaksanakan saat musim kemarau berkepanjangan untuk meminta hujan. Tradisi itu menjadi rangkaian dari tradisi meminta hujan lainnya, seperti shalat meminta hujan (shalat istisqa) dan dzikir. “Biasanya digelar usai Ashar, jadi matahari masih terasa terik menyengat,” imbuhnya.
Karena sifatnya hiburan, maka tidak dibuat kompetisi siapa yang kalah dan siapa yang menang. Hanya saja, siapa yang bisa menjatuhkan musuhnya di bawah maka dia yang menjadi juara satu dan yang berada di atas juara dua.
Bukan sekadar bermunajat, ada salah satu pertunjukan yang dinanti-nantikan dalam acara itu. Yakni adu otot dalam gulat tradisional yang dalam bahasa Madura disebut Okol. Sekilas, tradisi Okol ini seperti orang yang hendak bergulat. Dua pria dewasa bertubuh kekar hanya mengenakan celana, berada dalam sebuah lingkaran berdiameter 3 meter. Saling berhadapan dengan posisi siaga. Ketika wasit memberi tanda Okol dimulai, kedua pria dewasa tersebut saling bertumbukan, memegang lengan untuk menjatuhkan musuhnya. Sorak penonton bergemuruh. Debu beterbangan hingga luar arena. Tak ada amarah, hanya ada tawa dan senyum cerah. Itulah Okol, sebuah tradisi memanggil hujan yang sudah turun temurun ada di Madura. Butuh waktu 5 sampai 10 menit untuk mengalahkan musuhnya. Dalam pertandingan Okol, tidak mudah untuk menjatuhkan lawan. Sebab, di samping harus bertubuh kekar, mereka juga harus memiliki kuda-kuda yang kuat. Dalam pertandingan ini, siapa yang bisa menjatuhkan musuhnya dengan posisi di bawah yang jadi pemenang. “Meskipun bisa menjatuhkan musuh, tetapi posisinya berada di
Biasnaya, tradisi ini digelar dari desa ke desa hingga hujan turun baru dihentikan. Namun, kini sudah ada pergeseran budaya. Jika biasanya hanya dimainkan saat di musim panas untuk mengundang hujan, kini saat musim hujan pun juga dimainkan. Takrib menuturkan, masyarakat di desanya sudah menganggap tradisi tersebut bukan sekadar tradisi untuk meminta hujan, melainkan sudah menjadi hiburan. “Ketika Okol digelar, masyarakat sangat terhibur. Alasannya, petani butuh hiburan karena musim hujan yang
Tidak semua desa di Pamekasan menjalankan tradisi Okol. Sukarman, pemain Okol yang sering bermain dari desa ke desa, menuturkan, ada enam desa yang masih mempertahankan tradisi tersebut. Salah satu desa yang hingga kini masih mempertahankannya adalah Desa Nylabu Laok. Apakah tradisi Okol yang sudah dijadikan hiburan tidak melanggar pakem? Menurut Sukarman, sama sekali tidak.
“Kalau niatnya hiburan, kan tidak masalah. Kecuali sudah ada pelanggaran tradisi, seperti menjadi ajang perjudian dan permusuhan,” ujarnya. Sementara itu, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pamekasan, Nur Faisal SPd mengatakan, tradisi seperti ini harus terus dijaga dan jangan sampai punah. sebab, hal itu merupakan sebuah produk kearifan budaya Madura yang memiliki nilai filosofi tinggi. “Ini bisa menjadi salah satu aset budaya yang memiliki nilai tinggi. Dalam beberapa hal, Okol bisa menjadi salah satu daya tarik wisata di Madura bagi orang luar yang dapat mensejahterakan rakyatnya, seperti halnya Tari Kecak di Bali. Tinggal bagaimana seluruh stakeholder yang ada bisa memolesnya sehingga memiliki nilai yang jauh lebih tinggi< tandasnya. (*)
Ritual tradisi Okol di Madura.
26 Suramadu JANUARI - MARET 2014
Suramadu 27
JANUARI - MARET 2014
jendela madura
Malaysia Lirik Bandara Trunojoyo
Foto: Faisal
Jalin Kerjasama Pendidikan Penerbangan
Kunjungan BPWS ke UNijoyo.
Gandeng Unijoyo
Jajaki Kerjasama Pemberdayaan SDM
B
adan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) mengadakan kunjungan balasan ke rektorat Universitas Trunojoyo (Unijyo) Madura, (23/01) silam. Kunjungan balasan ini sekaligus untuk menjajaki kerjasama dalam program pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) di Madura dengan menggandeng universitas negeri di ujung barat Madura itu. Dalam kunjungan itu, rombongan BPWS terdiri dari Kepala BPWS Mohamad Irian, Waka BPWS, Herman Hidayat, Kadiv Hubungan Kelembagaan & Komunitas Masyarakat Tadjus Subki, Staf Ahli Keamanan dan Komunikasi Sosial Djoko Triono, Kasubdiv Humas Faisal Yasir, Kasubdiv Pemberdayaan Abu Tholib dan Kasubdiv Kerjasama Pemda dan Swasta Adita Putri. Sementara dari Unijoyo, Rektor Unijoyo Prof
28 Suramadu JANUARI - MARET 2014
Arifin beserta jajaran pembantu rektornya. Prof Arifin dalam pernyataannya mengatakan, pihaknya menyambut baik upaya pemberdayaan tersebut. Menurutnya, pemberdayaan SDM Madura mutlak diperlukan karena merupakan unsur vital dalam pengembangan dan kemajuan ekonomi Madura. “Jika SDM tersebut tidak disiapkan, sementara era industrialisasi terus menggelinding, kelak yang terjadi masyarakat hanya menjadi penonton. Jika demikian, potensi gesekan sosial akan besar. Ini yang harus dihindari,” tandasnya. Sementara, Kepala BPWS Mohamad Irian mengamini hal itu. Untuk itu, dalam rencana pengembangan Madura, BPWS juga memberi perhatian besar terhadap rencana pengembangan SDM Madura. BPWS memahami, pembangunan infrastruktur dan SDM harus berjalan beriringan.
“Untuk itulah, saat ini sudah sekitar 1600 pemuda pemudi Madura dan masyarakat yang kita latih dengan penguatan skil berbasis kompentensi. Dan ini akan terus kita lakukan dengan jumlah yang semakin banyak tiap tahunnya,”ujarnya.
Bandar Udara Trunojoyo dalam proses pendidikan penerbangan karena lokasi bandara di Kota Sumekar itu dinilai strategis, area penerbangan luas dan traffic penerbangan tidak padat. ”Jadi proses pendidikan dapat berlangsung dengan baik dan maksimal,” katanya.
Selasa (21/1) Bupati A. Busyro Karim mewakili Pemerintah Kabupaten Sumenep menandatangani nota kesepahaman bersama pihak TAPFT. Nota kesepahaman itu memuat tentang kerjasama bidang pendidikan penerbangan yang nantinya memanfaatkan Bandara Trunojoyo, Sumenep.
Hal senada disampaikan Direktur Utama TAPFT Malaysia Kaptain Arif Faruk. Menurutnya, TAPFT semakin menggepakkan sayapnya untuk terus memberikan yang terbaik pada mahasiswanya. Arif Faruk kemudian menjelaskan perusahaannya memiliki 40 buah pesawat latih baik single engine maupun twin engine, 3 buah helicopter dan simulator tercanggih sebanyak 2 buah.
Acara yang dilaksanakan di ruang pertemuan Kantor Kementerian Klantan berlangsung sesuai dengan harapan. Rombongan dari Pemkab Sumenep disambut hangat mahasiswa maupun pimpinan TAPFT. Bahkan, Menteri Besar Klantan Datuk Haji Ahmad juga ikut menyambutnya. Komisaris TAPFT Malaysia Bayu Sutanto mengatakan, dipilihnya
”Nantinya (selama proses pendidikan) 1 simulator akan ditempatkan di Sumenep,” katanya lalu tersenyum. TAPFT telah mencetak pilot-pilot handal yg sejak tahun 2006 telah berjumlah 956 pilot. Menariknya, pilot direkrut oleh sejumlah maskapai besar tingkat internasional.
Bupati A. Busyro Karim menyambut baik kerjasama bidang pendidikan penerbangan di kabupaten ujung timur Pulau Madura. Pasalnya, semakin banyak sekolah penerbangan di Sumenep akan semakin besar animo operator penerbangan maupun maskapai untuk membuka jalur penerbangan komersial dari Sumenep ke daerah daerah lain. Apalagi, dengan terbukanya jalur penerbangan komersial itu akan membuka pula hubungan Sumenep dengan daerah lain dari berbagai aspek. Untuk itu, Busyro berharap, sebagai pintu awal atas jalur penerbangan komersial supaya program lembaga pendidikan penerbangan di negeri jiran itu secepatnya direalisasikan. Menteri Besar Klantan Datuk Haji Achmad berharap supaya hubungan kerjasama yang dijalin antara TAPFT dengan Pemkab Sumenep dapat berlangsung langgeng. Hubungan langgeng tentunya akan tercipta dengan saling memberikan manfaat kedua belah pihak untuk kemajuan bersama.
Dalam kesempatan itu, Irian berharap bisa bekerjasama dengan Unijoyo dalam rencana pemberdayaan SDM Madura itu. Salah satunya melalui program KKN. “Mungkin perlu kita rumuskan bersama agar nanti programnya bisa tepat sasaran,”tandasnya. Menanggapi hal itu, Arifin mengaku menyambut baik rencana tersebut. Menurutnya, Unijoyo saat ini memiliki Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) yang bsia berperan dan bekerjasama dalam pemberdayaan SDM Madura tersebut. “Kami menyambut positif langkah ini,” pungkasnya. (abu)
Foto: Istimewa
Rektor Unijoyo menerima cinderamata dari Kabapel BPWS Mohamad Irian.
MALAYSIA-Bandar Udara (Bandara) Trunojoyo, Sumenep mulai dilirik sejumlah perusahaan maupun lembaga pendidikan penerbangan untuk dimanfaatkan. Tidak hanya di dalam negeri, Trans Asia Pacific Flight Training (TAPFT) Malaysia juga tertarik untuk menggunakannya.
Suramadu 29
JANUARI - MARET 2014
Komplek Klenteng kwan im Kiong
Potret Toleransi Vihara Kwan Im Kiong
Kala Perbedaan Luruh di Talang Siring Sore itu, cakrawala di ufuk barat Pantai Talang Siring Pamekasan tampak cerah. semburat awan menggaris indah, matahari masih menyisakan sinarnya di sela - sela awan yang berjenjang. DI Vihara Kwan Im Po Sat alias Avalokitervara, seolah seluruh perbedaan luruh dalam harmoni alam. oleh : Faisal Yasir Arifin
V
ihara itu berdiri kokoh dan megah. Namanya Vihara sering juga disebut Kelenteng Kwan Im Kiong, yang bersebelahan dengan lokasi wisata Pantai Talang Siring. Menurut keterangan, bangunan seluas 3 hektare ini didirikan pada abad 18. Sekitar 1.800 sebelum Masehi.
30 Suramadu JANUARI - MARET 2014
Dinamakan juga Kelenteng Kwan Im Kiong karena di dalamnya ada patung Kwan Im Po Sat alias Avalokitesvara, Dewi Welas Asih. Tingginya 155 sentimeter, tebal tengah 36 cm dan tebal bawah 59 cm. Bagi kalangan Tionghoa, Vihara ini punya keunikan tersendiri. Ada legenda atau cerita lisan yang berlangsung turun-temurun termasuk sisasisa peninggalan budaya zaman Majapahit. Pada awal abad ke-16, terdapat sebuah Kerajaan Jamburingin di daerah Proppo, barat Pamekasan, yang menjadi bagian dari Kerajaan Majapahit. Raja-raja Jamburingin yang masih keturunan Majapahit itu punya rencana membangun candi untuk tempat beribadah, tepatnya di kampung Gayam, kurang lebih dua kilometer ke arah timur Kraton Jamburingin, dan mendatangkan perlengkapannya lewat Pantai Talang dari Kerajaan Majapahit. Pantai Talang dulu dijadikan tempat berlabuh perahu-perahu
dari seluruh penjuru Nusantara. Sebab, pantainya landai. Pemandangannya juga indah. Terlebih bagi armada Kerajaan Majapahit untuk mensuplai bahan-bahan keperluan keamanan ataupun spiritual di wilayah Pamekasan. Di antaranya, pengiriman patung-patung dan perlengkapan ibadah. Namun, setelah tiba di pelabuhan Talang, kiriman patung-patung dari Majapahit ke Kraton Jamburingin sama sekali tidak terangkat setelah tiba di Pelabuhan Talang. Penduduk pada waktu itu hanya bisa mengangkat beberapa ratus meter dari pantai. Akhirnya, penguasa Kraton Jamburingin memutuskan untuk membangun candi di sekitar pantai Talang. Tempat Candi yang tidak terwujud itu, sekarang dikenal dengan Desa Candi Burung merupakan salah satu desa di Kecamatan Poppo, yang lokasinya berdekatan dengan Desa Jamburingin. Burung dalam bahasa Madura berarti gagal. Rencana pembangunan
candi di Pantai Talang pun tidak terlaksana seiring perkembangan kejayaan Kerajaan Majapahit yang mulai pudar serta penyebaran agama Islam mulai masuk dan mendapat sambutan sangat baik di Pulau Madura, termasuk daerah Pamekasan. Akhirnya, patungpatung kiriman dari Majapahit pun dilupakan orang, serta lenyap terbenam dalam tanah Ada yang menarik di dalam Vihara itu. sejumlah perempuan berjilbab tampak asyik ber foto selfie.Sementara, di tengah komplek peribadatan umat tridarma itu, tampak berdiri masjid, tepatnya musala dan pura. inilah keunikan Vihara tersebut. Ada rasa saling menghormati dan toleransi yang kental di dalamnya. seorang pengunjung, H. Misbach mengemukakan, dirinya cukup sering ke lokasi ini. “Ini wujud toleransi beragama di Madura. Perbedaan memang bukan untuk dibesar-besarkan, namun harus saling menghormati,” ujarnya yang kala itu datang bersama anak istrinya. Keunikan Vihara ini bahkan menarik perhatian mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfudz MD yang merupakan asli Pamekasan. Beberapa waktu silam, dengan mengenakan baju koko putih, Mahfudz bersama sejumlah koleganya mendatangi tempat
bermain di masa kecilnya itu. Menurut penturannya, Semasa kecil, dirinya memang sering bermain di tempat ini. Lokasinya tak jauh dari Pantai Talang. Sekitar satu kilometer. ’’Saya senang tempat itu (vihara). Saya sering ke sana untuk bermain,’’ ujarnya kala itu. Dirinya memang penasaran terkait keberadaan masjid di areal tempat ibadah umat Tri Darma itu. Musala berukuran 4x4 meter. itu terlihat mencolok dengan warna hijau tua, dengan kubah berbentuk piramid berundak tiga, mirip Masjid Demak maupun masjid umumnya di pulau Jawa. Lokasinya tepat di depan kanan vihara. Meski tidak besar, pihak Vihara menyediakan tempat berwudu, sajadah (alas untuk salat), mukena. Jarak musala dengan Vihara hanya 10 meter. Dari pengamatan Majalah Suramadu, bukan hanya musala yang berdiri di areal vihara, tapi ada juga tempat ibadah untuk umat lain. Saya lihat di sana ada Pura untuk umat Hindu. Lokasi Pura paling dekat dengan Vihara. Namun ukuran Pura lebih kecil dari Musala, hanya 3×3 meter. Pembangunan Pura atas prakarsa Kapolwil Madura saat itu, yang berasal dari Bali dan menganut Agama Hindu. “Wah, ini mestinya masuk Guinness Book of Record sebagai
satu-satunya Vihara yang di dalamnya ada Musala dan Pura. ’’Ini bukti bahwa umat beragama di Madura ini bisa hidup rukun dan berdampingan. Kalau tidak toleran tidak akan berdiri Vihara, apalagi di dalamnya ada tempat ibadah penganut agama lain,’’ terang Mahfud yang masa kecilnya dihabiskan di Pamekasan ini sambil keliling Vihara. “Ini seharusnya menjadi prototype tentang kerukunan di Madura. seharusnya, perbedaan jangan dijadikan alasan untuk saling menyerang, merusak apalagi membunuh. Madura itu sebenarnya orang-orangnya bijaksana, bisa menerima perbedaan sebagai rahmat. Hanya terkadang ada yang memprovokasi,” ujar Mahfudz sebagaimana dikutip sebuah media nasional. Dan petang itu, Tjipto, Sudarwan dan onggodo menyiapkan kertas bagi umat Budha yang akan bersembahyang di vihara itu. Saat ketiganya asyik bekerja, sayup-sayup terdengar azan Maghrib dari kejauhan. Onggodo yang beragama budha mengingatkan rekannya untuk melaksanakan sholat Maghrib di mushola yang berdiri di samping vihara.Dan seluruh perbedaan itu luruh dalam harmoni alam, di Talang Siring. Pamekasan, Madura. (*)
Suramadu 31
JANUARI - MARET 2014
Foto: Istimewa
oase
lentera
lentera muslim perlu memahami Islam bukanlah agama upacara, tetapi agama amal (agama kerja) dan agama yang melahirkan jamaah melalui pelaksanaan shalat, hikmah puasa, hikmah zakat, dan haji. Islam tidak menafikan simbol dan syiar agama, tetapi simbol dan syiar hanyalah sarana untuk menuju pada substansi perilaku beragama. Jangan dibiarkan timbul jarak (distansi) antara simbol dan syiar dengan perilaku aktual beragama di tengah masyarakat.
kamu menghadapkan wajahmu ke arah Timur dan Barat, tapi (kebajikan itu) adalah siapa yang beriman kepada Allah, hari akhirat, malaikat, kitab-kitab dan nabi-nabiNya, yang memberikan harta yang dicintainya kepada kaum kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, orang yang dalam perjalanan, orang yang meminta karena membutuhkan, dan memerdekakan budak, mendirikan shalat, menunaikan zakat, yang menepati janji
dengan mukmin lainnya adalah bagai satu bangunan, di mana antara satu bagian dengan bagian lainnya saling menopang dan memperkuat. Bukanlah termasuk umatku, siapa yang tidak peduli dengan urusan kaum muslimin, tegas Rasulullah. Pesan profetik (kenabian) tersebut sangat mendasar bagi upaya membangun kesadaran dan pencerahan wawasan beragama umat Islam dalam mengartikulasikan teologi
Salah satu jejak risalah Nabi Muhammad yang penting direnungkan dalam suasana bulan Rabi’ul Awal ini adalah pembaruan jati diri sosial umat Islam. Nabi kita mengajarkan, setiap muslim adalah saudara bagi muslim yang lain. Nabi menggariskan kewajiban dan hak sesama mus- lim dalam kehidupan sosial, mulai dari kewajiban dan hak bertetangga, sampai kewajiban dan hak sesama manusia. Risalah Nabi Muhammad mengajarkan dan sekaligus mencontohkan dimensi praktikal ajaran tauhid sebagai pandangan hidup kemanusiaan yang berpedoman pada firman Allah, “Bukanlah kebajikan jika
apabila berjanji, sabar di saat kesulitan dan di dalam peperangan. Itulah orang-orang yang benar dan itulah orangorang yang bertakwa.” (QS Al-Baqarah (2): 177). Islam mematrikan hubungan sesama dalam kerangka ibadah. Hal ini sekaligus berarti, ketidakpeduliaan atau kesewenang-wenangan terhadap manusia berarti kedurhakaan terhadap Tuhan. Kepada setiap muslim diingatkan oleh Nabi, bukanlah orang beriman bila dia dapat tidur nyenyak di rumahnya, sedangkan tetangganya tidak bisa tidur karena menahan lapar. Nabi memberi permisalan hubungan seorang mukmin
pembebasan umat dari kemiskinan, di antaranya melalui zakat, infak, sedekah, wakaf dan instrumen keuangan Islam lainnya. Peringatan hari lahir manusia yang paling mulia dan khataman nabiyyin walmursalin Muhammad Rasulullah sallallahu‘alaihi wasallam diharapkan menginspirasi umat Islam dan bangsa Indonesia untuk lebih menghayati dan mengamalkan syariah dan nilainilai Islam untuk menjawab dan memecahkan persoalanpersoalan kekinian dan kedisinian umat manusia. Wallahu a’lam.
Pesan Maulid dan
Teologi Pembebasan dari Kemiskinan Oleh : Fuad Nasar (Wakil Sekretaris BAZNAS)
Maulid-Nabi-Muhammad-SAWMaulid Nabi Muhammad SAW ditetapkan sebagai salah satu hari besar agama yang resmi di Indonesia atas prakarsa Kementerian Agama. Dalam budaya Islam nusantara, tradisi memperingati maulid telah ada sejak tempo doeloe di berbagai tempat di tanah air.
S
emenjak Presiden RI Pertama Soekarno, peringatan Maulid Nabi Muhammad secara kenegaraan dilaksanakan di Istana Negara yang dihadiri oleh Presiden dan Wakil Presiden, para pejabat tinggi negara, koprs diplomatik dan tokoh masyarakat Islam ibukota. Sewaktu Proklamator Kemerdekaan dan Wakil Presiden RI Pertama almarhum Mohammad Hatta masih hidup, beliau paling rajin menghadiri undangan peringatan hari-hari besar Islam di Istana Negara sebagai cerminan sikap sebagai negarawan Islami yang patut diteladani.
32 Suramadu JANUARI - MARET 2014
Kita tidak boleh puas dengan Maulid Nabi sebagai fenomena sosial, budaya atau bahkan intelektual keagamaan yang hanya sekedar seremonial dan semarak formal semata. Tetapi hendaknya hal itu berdampak terhadap humanisasi nilai-nilai Islam di tengah kehidupan umat dan mewarnai kualitas masyarakat muslim yang terbentuk dari masa ke masa. Sejauh ini peringatan hari-hari besar Islam sedikit sekali atau jarang dikaitkan dengan agenda umat Islam yang akan dikenang sepanjang masa. Sebagian di antara kita sudah senang dan bangga bila
peringatan Maulid sukses karena dihadiri ribuan jamaah dan menghadirkan penceramah terkenal. Jarang terpikirkan memperingati maulid atau hari besar Islam lainnya yang diisi dan diberi makna dengan sesuatu yang monumental di tengah masyarakat, seperti pencanangan dimulainya pembangunan panti yatim piatu, pembukaan klinik sehat dhuafa, asrama anak terlantar dan dhuafa, peresmian UPZ Masjid, atau peresmian masjid dan bangunan sosial keagamaan lainnya yang bertepatan dengan hari peringatan Maulid. Saya yakin generasi yang datang belakangan akan mengenang terwujudnya sebuah sarana dan prasarana sosial dalam nuansa keterkaitan dengan hikmah dan pesan hari-hari besar Islam, seperti Maulid, Nuzulul Quran, Isra’ dan Mi’raj atau Tahun Baru 1 Muharram. Setiap generasi
Suramadu 33
OKTOBER JANUARI - DESEMBER - MARET 2013 2014
jejak santri
jejak santri
Ponpes Alkholiliyah Annuroniyah
Terapkan Metode Al-Lulab,
Foto: Faisal
Cara Cepat Baca Kitab Proses belajar akselerasi kitab kuning
Kitab nahwu jurumiyah itu dalam genggamannya. Bibirnya larut mendaras ayat. Di Pondok Pesantren Al Kholiliyah Annuroniyah itulah, para santri belajar teknik unik, yakni metode cepat belajar membaca kitab kuning. Oleh : Muhammad Baidhowi
B
elajar membaca dan menerjemahkan kitab salaf tidaklah mudah. Butuh ketekunan, kesabaran dan waktu yang tidak sedikit untuk memahaminya. Selain berbahasa Arab, tulisan dalam kitab juga memiliki maksud atau arti yang khas. Jadi belajar untuk membaca kitab kuning bukanlah sesuatu yang sepele, bahkan bisa sampai bertahun-tahun untuk menguasainya. Apalagi, bagi para santri pemahaman dalam membaca kitab kuning menjadi
34 Suramadu JANUARI - MARET 2014
salah satu tolak ukur, suksesnya belajar di lingkungan pesantren. Dari sekian banyak cara membaca kitab kuning, ada satu metode praktis yang diklaim bisa membaca kitab kuning secara cepat dan lancar. Bahkan, bisa mahir dalam hitungan waktu 6 jam. Metode yang disebut Al-Lubab ini ditemukan H. Ahmad Fahrudin dari kabupaten Demak, Jateng. Namun, penerapannya sudah mulai diadopsi oleh pesantrenpesantren yang ada di Madura, salah satunya Pondok Pesantren
AlKholiliyah Annuroniyah yang mengaplikasikan metode cepat satu-satunya di Bangkalan ini. “Metode Al-Lubab adalah cara baru yang paling cepat membaca kilat kitab kuning. Sebab, hanya dalam hitungan 6 jam, bisa langsung dipraktekkan untuk membaca kitab kuning,” kata Ketua Pondok dan Kepala Madrasah Alkholiliyah Annuroniyah, KH Dimyati Muhammad. Bagi pesantren yang berdiri sejak 1950-an ini, metode Allubab diajarkan saat memasuki tahun awal belajar di kelas Ibtida’iyah. Hal itu agar santri lebih cepat menguasai bermacammacam kitab pada tingkatan lanjut. Sebab, membaca dan memahami kitab kuning mempunyai tingkat kesulitan tersendiri dalam setiap kitab. Meskipun, ada metode
lain seperti Amsilati yang juga memudahkan santri untuk belajar cepat. Akan tetapi, metode ini merupakan penerapan lanjutan yang lebih rumit, karena masih terpaku dengan cara menghafal. Sementara metode Al-lubab lebih bersifat pembelajaran dasar dalam memahami teknik belajar cepat membaca kitab kuning. Menurutnya, keunggulan metode ini sehingga gampang diadopsi di pondok pesantren, bukan hanya sekadar menggunakan sistem menghafal. Namun, lebih condong menggunakan rumus-rumus dalam teknik tertentu, sehingga dengan melihatnya bisa langsung memahami cara membacanya. “Kebanyakan metode yang digunakan di berbagai Pondok Pesantren saat ini adalah dengan sistem menghafal. Sedangkan
Al-Lubab ini, kita dengan mudah menemukan kosakata yang mudah dipahami,” terang Ra Dim panggilan akrabnya. Meskipun terbilang cara cepat, tetapi para santri juga dituntut untuk bisa menguasai bahasa arab, sehingga bisa mengetahui arti yang dimaksud. Karena Al-lubab juga mengajarkan teknik tentang Nahwu dan Sorrof. Sebab, jika pemahaman Nahwu dan Sorrof bisa jalan, para santri akan dengan mudah membaca kitab kuning yang memang pada dasarnya rumit cara membacanya. “Yang dimaksud 6 jam itu adalah teknik pembelajarannya. Apabila santri ingin benar-benar bisa membaca, dengan dibantu metode ini capaiannya memang lebih cepat. Dua bulan bisa membaca secara dasar,” jelas. Munculnya metode yang
cepat seperti ini, memang sangat bermanfaat agar generasi mendatang lebih mengerti mengenai kitab kuning dan pengembangannya. Sebab, pembelajaran kitab kuning sebenarnya sudah ada sebelum jaman kemerdekaan. Itu pun butuh waktu bertahun-tahun agar benar-benar menguasasi cara membaca dan memahaminya. Apabila para santri bisa membaca dengan baik, tentunya dalam pembelajaran santri tidak hanya mengandalkan terjemahan sebuah kitab. Namun, mereka dituntut untuk belajar langsung pada kitab yang asli yaitu kitab kuning itu atau lebih dikenal kitab gundul. “Memang lebih cepat, karena metodenya memang baru dan bagus. Dua sampai Enam bulan, santri bisa menguasai membaca dengan baik,” pungkasnya.(*)
Suramadu 35
JANUARI - MARET 2014
info sehat
Cacing Tanah
Si Coklat Bermanfaat Hebat Fo to :
Ist
im
ew a
Sempat opname di rumah sakit dua hari, ternyata tidak ada perkembangan berarti. Satu ketika, nenek penulis kala itu membuatkan ramuan cacing tanah yang diambil daribawah pohon pisang (konon cenderung steril dari polutan), kemudian diramu dengan kunir dan sedikit garam untuk menghilangkan amis. Aneh bin ajaib, satu jam setelah meminum, panas tubuh langsung turun drastis. tiga kali meminum ramuan cacing tersebut, kadar widal sudah drop. Hal itu membuat dokter heran ketika melihat hasil tes darah yang menunjukkan kadar widal sudah berada pada posisi normal. Obat Diare
Alam menyediakan berbagai hal yang bermanfaat bagi manusia. hanya terkadang ketidaktahuan kita, membuat kita abai terhadap manfaat yang disediakan alam. bahakn sering kali kita merusaknya.
T
ak terkecuali dengan cacing tanah. Hewan coklat gelap yang bagi sebagian orang menjijikkan ini, telah dikenal luas di Masyarakat Indonesia. Hampir di seluruh wilayah di Indonesia, hewan ini mudah ditemukan. iapa sangka, hewan menggelikan ini ternyata bermanfaat obat yang hebat. Bahkan, cacing tanah untuk pengobatan dan kesehatan, cacing tanah ini telah lama banyak dibudidayakan,
36 Suramadu JANUARI - MARET 2014
kegunaannya cukup mencengangkan, yaitu untuk suplemen obat dan kecantikan. Cacing tanah umumnya dikenal sebagai pembalik tanah, penggembur dan penyubur tanah serta makanan burung dan umpan memancing ikan. Namun, di dunia medis, cacing tanah ini memiliki beribu manfaat. berikut manfaat cacing tanah yang diolah dari berbagai sumber jurnal kesehatan yang telah teruji secara klinis dan medis.
Obat tifus Cacing tanah yang dibersihkan dapat menghambat pertumbuhan bakteri salmonella, yang biasanya mengganggu thyphosa pencernaan manusia. Pasien dapat mengkonsumsi cacing tanah rebus atau kapsul cacing bubuk dengan madu. Pengobatan Tifus menggunakan cacing tanah rupanya diakui oleh para ahli farmakologi.Bahkan, penulis sendiri pernah membuktikan keampuhan dari khasiat cacing tanah ini. Satu ketika di medio 2007, penulis pernah terserang typus hebat. Bahkan, sampai rambut pun rontok.
Wabah penyakit diare sering terjadi di masyarakat. Nah, cacing tanah menjadi salah satu obat tradisional yang dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit diare. Cacing tanah merupakan antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli dan Shigella penyebab diare disentri. Melancarkan Sirkulasi darah Cacing tanah mengandung enzim yang dapat menghancurkan lemak jahat di pembuluh darah, sehingga sirkulasi darah menjadi lebih lancar. Itulah alasan mengapa cacing tanah yang sering digunakan untuk pengobatan pasien dengan hipertensi dan stroke.
Melancarkan Pencernaan Cacing tanah mengandung enzim, katalase, dan selulosa yang dibutuhkan dalam proses metabolisme tubuh. Dengan demikian, secara tidak langsung cacing dapat membuat pencernaan menjadi lebih halus. Antipiretik Cacing Tanah ekstrak yang mengandung nitrogen basa, yang dapat mengurangi demam pada penyakit tertentu seperti tifus. Penggunaan cacing tanah untuk mengurangi panas ternyata lebih baik, daripada bahan kimia seperti parasetamol yang dapat meninggalkan efek samping. Penelitian pada laboratorium IPB telah membuktikan ini untuk pengobatan. Menenangkan Cacing tanah mengandung Pheretima yang dapat mempengaruhi sistem saraf. Pheretima akan membawa efek tenang, menghentikan kejang, dan mengurangi rasa sakit sehingga sangat ideal untuk digunakan untuk sakit gigi, sakit kepala, dan rematik. Meningkatkan energi Kandungan taurin dalam cacing tanah dapat meningkatkan metabolisme lemak, yang akan
diubah menjadi energi. Efek ini juga bermanfaat bagi wanita yang sedang diet. Menjaga kesehatan kulit Cacing tanah juga mengandung alfa-tokoferol dapat mempertahankan elastisitas kulit dan kemudaan. Untuk itu, bahan baku cacing tanah banyak dipasok oleh perusaahan kosmetik. Menyembuhkan luka Hal ini karena cacing mengandung unsur asam arakidonat, yaitu yang bisa mempercepat pertumbuhan sel-sel baru. Sebelum konsumsi, cacing tanah harus diolah dengan cara yang benar. Pada awalnya perut cacing dibelah, dan keluarkan tanah atau kotoran dari perutnya. Setelah itu, dicuci hingga bersih lalu rebus. Rebusan airnya juga dapat digunakan sebagai obat tradisional. Namun saat ini sudah tersedia obat dari cacing tanah, yang dapat diperoleh dengan mudah sudah dalam bentuk kapsul, sehingga tidak repotrepot untuk memprosesnya. Perlu diingat sekali lagi, pengolahan cacing tanah harus benar-benar bersih, sehingga tidak ada infeksi bakteri yang berada dalam tubuh cacing.[]
Suramadu 37
JANUARI - MARET 2014
kolom
Foto: Istimewa
Gili Iyang: Mutiara yang Tersembunyi
P
Xxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxx.
erahu nelayan warna-warni itu lalu lalang di laut yang biru, pantai dengan pasir putih dan karang tinggi dan biota khas, serta udara bersih dan menyegarkan menjadi pemandangan sehari-hari di Pulau Gili Iyang, Kabupaten Sumenep. Selain kondisi alamnya yang alami dan eksotis, Pulau Gili iyang juga memiliki potensi lain yang menjadi perhatian banyak pihak, yaitu kadar Oksigen yang masih murni serta polutan yang jauh dibawah nilai ambang batas. Hal ini merupakan salah satu penyebab penduduk Pulau Gili Iyang hidup sehat, bahkan beberapa orang penduduk hidup sampai ratusan tahun. Ibarat mutiara yang berharga, Pulau Gili Iyang masih berada di dalam cangkang kerang yang belum diolah menjadi perhiasan cantik. Potensi tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi wisata kesehatan. Potensi pengembangan wisata kesehatan sangat besar, karena kondisi kehidupan manusia di kota-kota besar saat ini yang cenderung mengabaikan pola hidup sehat. Selain potensi wisata kesehatan yang sudah mulai diketahui banyak orang, keelokan alam Pulau Gili Iyang juga berpotensi untuk dikembangkan menjadi resort. Tentu tetap berbasis religi yang
38 Suramadu JANUARI - MARET 2014
menjadi karakter kultur Madura. Potensi pengembangan wisata Pulau Gili Iyang tidak sampai di situ saja, keberadaan daerah wisata tidak lepas dengan souvenir sebagai pengingat tempat yang pernah dikunjungi. Di Pulau ini terdapat perajin souvenir yang telah lama memproduksi gelang etnik untuk disupplai ke berbagai daerah wisata seperti Pulau Bali. Kedepannya, dengan pengembangan wisata di Pulau gili Iyang, diharapkan gelang produksi pengrajin setempat ini dapat menjadi souvenir khas Pulau gili Iyang, sehingga para pengrajin tersebut dapat memasarkannya langsung agar harganya dapat meningkat yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Namun sayang, potensi ini tidak dibarengi dengan infrastruktur yang memadai. Kondisi Infrastruktur utama di Pulau Gili Iyang, yaitu jalan, listrik, dan air bersih sangat terbatas. Jalan lingkar Pulau Gili Iyang sepanjang ± 10 Km masih menggunakan materi seadanya, belum lagi tidak adanya drainase di pinggir jalan yang mengakibatkan air ikut mengalir di jalan saat hujan. Untuk memenuhi kebutuhan listrik, warga pada umumnya menggunakan genset, baik secara
komunal maupun individual. Sebenarnya, kondisi ini sudah mendapat perhatian dari banyak pihak. Salah satu bantuan untuk menangani krisis listrik ini adalah bantuan kincir angin untuk Pembangkit Listrik Tenaga Angin dari LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional). Namun, manfaat dari bantuan ini tidak berlangsung lama, karena satu bulan kemudian, kincir angin tersebut tidak lagi berfungsi. Kondisi Infrastruktur seperti ini perlu mendapatkan penangan serius, selain untuk kesejahteraan penduduk, juga untuk mendukung pengembangan kawasan. Rencana Pengembangan Pulau Gili Iyang ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah Sumenep dengan menyusun rencana EIR (Exclusive Integrated Region) yang mengintegrasikan Pelabuhan Dungkek, Pantai Lombeng, dan Pulau Gili Iyang. EIR ini dikembangkan untuk menjadi objek wisata unggulan Kabupaten Sumenep. Pelabuhan Dungkek akan dilengkapi dengan tempat pelelangan ikan hasil tangkapannelayan, serta menjadi pelabuhan penghubung antara Sumenep daratan dengan Pulau Gili Iyang. Pantai Lombeng akan dikembangkan menjadi objek wisata alamdengan objek unggulan
pantai pasir putih yang dilengkapi dengan floating restaurant.
lingkar kawasan, serta jaringan listrik dan air bersih.
Rencana tersebut ditindaklanjuti oleh BPWS dnegan mengkoordinasikannya dengan sektor terkait. BPWS telah melaksanakan Diskusi teknis dan kunjungan lapangan ke Pelabuhan Dungkek, Pulau Gili Iyang, dan Pantai Lombeng bersama dengan Direktorat tata Bangunan dan Lingkungan, Cipta Karya Kementerian PU untuk mengkoordinasikan langkah pengembangan Pulau Gili Iyang ke depan. Dari hasil diskusi tersebut, diputuskan bahwa Direktorat Tata Bangunan dan Lingkungan akan mengadakan sayembara konsep desain Pulau Gili Iyang, sebagaimana sayembara untuk dua kawasan andalan lainnya yaitu kawasan jembatan kelok Sembilan dan Raja Ampat. Hasil dari konsep desain tersebut kemudian akan ditindaklanjuti dengan penyusunan RTBL (Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan) Pulau Gili Iyang.
Untuk itu, diperlukan studistudi pendukung untuk mematangkan rencana pengembangan kawasan, antara lain mengenai sumber penghasil oksigen, sumber energy alternative, pengendalian lingkungan, dll. Studi-studi tersebut akan menjadi masukan bagi pengembangan wisata yang integral, komprehansif, dan berkelanjutan.
Fokus pengembangan Pulau Gili Iyang ke depan adalah pada perbaikan infrastruktur, pengembangan wisata kesehatan, bahari, dan petualangan, serta pembangunan rumah sehat Gili Iyang. Infrastruktur yang akan dikembangkan antara lain adalah pelabuhan Ban Raás dan Ban Camara, jalan
Pengembangan Pulau Gili Iyang ini harus dibarengi dengan Pengendalian Lingkungan yang ketat, dengan meningkatnya aktivitas pada kawasan akan berdampak pada peningkatan kebutuhan energi yang berakibat pada meningkatnya polutan. Untuk mempertahankan rendahnya kadar polutan pada kawasan untuk itu, diperlukan sumber energi alternatif yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk listrik dan transportasi kawasan. Karena mutiara yang tersembunyi itu harus dijaga kemilaunya. Dan BPWS bersama seluruh stakeholder yang terlibat, memiliki komitmen untuk memoles kemilau mutiara tersembunyi ini. Agar kelak, menjadi pengungkit geliat ekonomi yang mensejahterakan masyarakat. (*)
Suramadu 39
JANUARI - MARET 2014
ritme
ritme
BPWS Makin Sinergis dengan Pemkab di Madura
Bantu Rp 111 Miliar untuk Sampang dan Pamekasan
Bupati Pamekasan Achmad Syafii bersama Wakabapel BPWS meninjau maket pengmbangan madura di sela-sela kunjungannya ke kantor BPWS
Untuk dua kabupaten di bagian timur Madura itu, BPWS menganggarkan dana sebesar Rp 111 miliar. Dengan bantuan dana tersebut, Sampang dan Pamekasan bisa mendukung percepatan pembangunan Madura.
Kabapel BWS Moh. irian bersama Wabup sampang Fadhilah Boediono melakukan konferensi pers.
U
paya Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) membangun sinergitas dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) di Madura terus dilakukan dengan simultan. Dampaknya pun mulai terasa. Setelah semakin sinergis dengan Sumenep dengan rencana pembangunan infrastruktur, kini komunikasi intensif dengan dua kabupaten, yakni kabupaten Sampang dan Kabupaten Pamekasan juga semakin sinergis.
40 Suramadu JANUARI - MARET 2014
Ini dibuktikan dengan kehadiran hadirnya pemimpin di dua daerah tersebut dalam rapat pembahasan anggaran pembangunan bidang infrastruktur strategis yang akan dialokasikan du dua derah tersebut. Hadir dari Sampang adalah wakil Bupati sampang Fadhilah Budiono. Sementara dari Pamekasan, hadir langsung dalam pertemuan itu adalah Bupati Pamekasan Achmad Syafii. Keduanya hadir dalam waktu dan pertemuan yang berbeda di Kantor BPWS di Surabaya.
Wabup Sampang yang didampingi oleh 14 satuan kerja perangkat daerah (SKPD) datang ke kantor BPWS sekitar pukul 10.00 dan diterima langsung oleh Kepala BPWS Mohammad Irian. Pertemuan antara Wabup Sampang dengan BPWS berlangsung sekitar dua jam setengah. Selanjutnya, sekitar pukul 13.00 giliran Bupati Pamekasan beserta rombongan mengadakan pertemuan dengan BPWS. Kedua pemerintah daerah itu datang ke kantor BPWS untuk menindaklanjuti program sinergi dengan pemerintah daerah. Terutama dalam hal pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM). Kepala BPWS Mohammad Irian mengungkapkan, pada 2014 ini BPWS telah menganggarkan dana untuk Madura Rp 111 miliar. Rinciannya, untuk pembangunan infrastruktur yang bersifat strate-
Foto-foto: Faisal
gis berupa peningkatan jalan dan penerangan umum sebesar Rp 71 miliar. Selain itu, ada dana Rp 10 miliar untuk peningkatan kualitas dan persediaan air minum dan air baku serta pembangunan drainase Rp 20 miliar. ”Kami juga menindak lanjuti dari hasil kunjungan presiden yang mengintruksikan peningkatan pembangunan di Madura sehingga kami mengusulkan anggaran untuk fasilitas melalui sektor pembangunan umum (PU) sebesar Rp 1,7 Triliun untuk pembangunan infrastruktur jalan, perhubungan dan sumber daya air di Madura,” ungkapnya. Dia menambahkan, lebih spesifik lagi bantuan dana untuk Sampang pada tahun ini sebesar Rp 45 miliar. Dana itu dialokasian untuk pembebasan tanah di sekitar Kecamatan Sreseh untuk melanjutkan pembangunan Jembatan Sreseh-Pangarengan (Srepang) untuk akses Madura selatan. Lalu, juga dialokasikan dana sebesar Rp 25 miliar untuk penanganan bencana banjir di Sampang. ”Kami sangat senang dengan kerjasama yang baik antara pemerintah daerah dengan BPWS ini,” ujarnya. Mendengar pernyataan Irian, Wabup Sampang Fadhilah Budion mengatakan, pihaknya sangat gembira atas alokasi dana dari BPWS untuk membantu pembangunan di Sampang. Terlebih BPWS mempunyai perhatian lebih
Pertemuan BPWS dengan Wabup Sampang bersama 14 SKPD-nya.
pada kondisi banjir yang hampir setiap tahun melanda Sampang. Dia berharap ke depan kerjasama Sampang dengan BPWS semakin erat dalam berbagai bidang. ”Kami sepakat dengan apa yang akan dilakukan oleh pihak BPWS. Kami sangat berterima kasih,” ujarnya. Sementara itu, usai pertemuan dengan BPWS, Bupati Pamekasan Achmad Syafii mengaku memang awalnya ingin bertemu dengan pihak BPWS. Tujuannya untuk membicarakan pembangunan di Madura yang berkenaan dengan BPWS. Sebab, dia mendengar masih banyak terjadi
ketidaksepahaman antara BPWS dan pemerintah daerah. ”Kami sangat senang bisa bertemu dengan pihak BPWS karena kami juga masih banyak kekurangan membanguan Pamekasan. Ke depan kami berharap bisa bekerjasama meningkatkan pembangunan dengan BPWS,” tuturnya. Menurutnya, eksistensi BPWS sangat diperlukan dalam membantu percepatan pembangunan di Madura. “Untuk itu, perlu kerjasama dan sinergitas yang harmonis agar masyarakat Madura bias mendapatkan manfaatnya,”pungkasnya. (coy)
Suramadu 41
JANUARI - MARET 2014
ritme
ritme Foto: Faisal
Kunjungan Menteri Perumahan Rakyat Ke Madura Kepala Bapel-BPWS (kanan), Menteri Perumahan rakyat (tengah) dan Bupati Sampang (kiri).
BPWS Kunjungi Pelabuhan Brondong Salah satu pemandangan Pelabuhan Brondong Lamongan.
Peran BPWS untuk mempercepat pembangunan di Madura tidak terlepas dari upaya menggali potensi yang ada. Potensi perikanan merupakan salah satu dari sekian potensi yang akan layak dikembangkan. Hasil tangkapan ikan di perairan Madura cukup banyak memberikan kontribusi terhadap perikanan di Jawa Timur.
B
erawal dari keinginan untuk meningkatkan potensi perikanan di Madura BPWS mengunjungi Pelabuhan Perikanan Brondong yang dilaksankan setelah kunjungan dari Pelabuhan LIS. Diterima langsung oleh Dedy Sutikno, Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong. Pelabuhan Brondong merupakan pelabuhan tipe B yang ditetapkan berdasarkan kriteria teknis yaitu melayani kapal perikanan di Laut Teritorial dan Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia. PPN Brondong mempunyai peranan yang strategis untuk pengembangan pelabuhan tangkap, sebagai pusat kegiatan perikanan laut yang berada di wilayah Kabupaten Lamongan.
42 Suramadu JANUARI - FEBRUARI MARET 2014
Dedy menjelasnkan bahwa Lamongan memiliki garis pantai 47 km, adengan 7 sentra pusat perikanan di Brondong, telah ditetapkan menjadi minapolitan (indistri perikanan dan pengolahan). Sebagian besar nelayan dari Brondong dapat melaut antara 10-20 hari berlayar, dengan bobot kapal 20-30 GT, dengan jumlah mencapai 1389 kapal dan nelayan sejumlah 12.840 orang. Selain nelayan, sekitar 2000 orang tenaga kerja terserap dalam aktivitas pelabuhan Brondong. Pemasaran hasil pelabuhan Brondong sekitar 78% pangsa lokal (Jawa Timur, Jawa Tengah, Jakarta dan Bali) dan 32% pangsa ekspor.
Di sekitar Brondong juga terdapat Industri Besar dan home industri pendukung perikanan yang meliputi Cold Storage, industri Pengolahan Ikan (berupa Pasta), sehingga banyak hasil tangkapan ikan yang berasal dari wilayah lain seperti dari Prigi, “ jelas Dedy kepada rombongan. Mohaman Irian menegaskan bahwa potensi Fishing Ground atau lahan tangkap ikan di Madura cukup besar. Khususnya di wilayah kepulauan. Hanya saja karena di Madura belum terdapat Tempat Pelelangan ikan (TPI) yang memadai maka nelayan menjualnya di luar Madura. ”Untuk itu perlu upaya meningkatkan infsatruktur yang menunjang perikanan di Madura, khususnya Pelabuhan dan Tempat Pelelangan Ikan(TPI),” ungkap Irian. Setelah berdiskusi rombongan juga berkesempatan melihat fasilitas yang ada di meliputi gedung TPI, ruang sortir ikan dan Area Bongkar Muat di Pelabuhan Brondong.(azh)
Nampak Kepala Bapel-BPWS sedang serius menyampaikan Rencana Pengembangan Wilayah Suramadu kepada Bapek Menteri Perumahan Rakyat, dan terkait usulan Rusunawa untuk Pondok-Pondok Pesantren di Wilayah Madura.
Pondok pesantren merupakan sarana pendidikan tertua di Indonesia. Sayangnya masih banyak pondokan para santri itu kondisinya mengenaskan.Karena itulah pondok pesantren menjadi perhatian khusus Kementerian Perumahan Rakyat untuk diperbaiki menjadi lebih layak huni dan bagus.
S
ebelum melaukanperesmian Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) di Pesantren Al-ihsan II di Kecamatan Omben, Sampang Madura, Menteri Perumahan Rakyat dan Jajarannya mengadakan pertemuan dengan Bupati Sampang dan Kepala Bapel-BPWS di Pendopo Kabupaten Sampang. Menurut Djan Faridz, pendidikan pesantren itu, selain murah, sebenarnya kualitas
pendidikannya tak kalah bagus dengan pendidikan formal. “Karena itu kita bantu bersama dengan BPWS untuk melakukan pembangunan pondokannya berupa Rusunawa. Kita tinggal melakukan pertemuan lebih lanjut dengan BPWS untuk membahas hal apasaja yang nanti dibutuhkan oleh Pondok Pesantren yang bisa kami bantu. Dengan kualitas pondokan yang bagus akan meningkatkan
Senada dengan hal tersebut Kepala Bapel-BPWS akan melakukan fasilitasi Pembangunan Rusunawa dan MCK Komunalmelalui Program Kementerian Perumahan Rakyat untuk membantu Pondok Pesantren yang ada di seluruh Pulau Madura.Bapel-BPWS sudah mengusulkan kepada Kementerian Perumahan Rakyat untuk pembangunan Rusunawa dan MCK komunal di beberapa Ponpes yaitu, Al-Hikam, Syaichona Moh.cholil dan Assaidiyah di Bangkalan, Nazhatuk Thullab dan Assirojiyah di Sampang, serta AlAmien di Sumenep. Untuk Kabupaten Sampang sendiri, Kementerian Perumahan Rakyat berencana akan membangun Rusunawa di 7 pesantren di 2014. Untuk keseluruhan Jawa Timur akan dibangun 175 twinblok dengan nilai mencapai 600 miliar rupiah.
Foto-foto: Faisal
Gali Potensi Perikanan
pendidikan yang bagus pula. Meski pendidikannya masih berpegang pada tradisi, tapi lebih terlihat moderen,” jelasnya.
Rusunawa Pondok Pesantren Al-Ikhsan yang diresmikan oleh Menteri Perumahan Rakyat.
Suramadu 43
JANUARI - MARET 2014
Amazing Madura
mata lensa
Selimut Pasir (Juara 1)
Okol,Tradisi Minta Hujan (Harapan 1)
Semangat (Juara 2)
Cave
(Harapan 2)
Menjemur Batik (Juara 3)
Batik Painting (Harapan 3)
44 Suramadu JANUARI - MARET 2014
Suramadu 45
JANUARI - MARET 2014
Proses pembuatan
roti.
di Surabaya selama tiga tahun. Setelah itu, saya memberanikan diri untuk membangun sendiri di Bangkalan,” ujar bapak dua anak ini. Usaha bakery yang dirintis pada 2011 ini lambat laut berkembang pesat hingga saat ini. Bahkan, dalam kurun waktu satu bulan, profit yang di dapatkan dari usahanya mencapai puluhan juta.
Proses pembuatan roti.
Geliat UKM Paska Suramadu
Bisnis Legit Roti Madu Bakery Diakui ataupun tidak, Jembatan Suramadu membawa dampak signifikan dalam perkembangan ekonomi kerakyatan, salah satunya di sector Usaha Kecil Menengah (UKM). Perlahan tapi pasti, geliat itu bisa dirasakan. Salah satunya bagi Mulyadi, pemilik Madu Bakery ini. Oleh : Adita Putri Pertiwi
S
enyum selalu tersungging di wajahnya yang cerah. Ramah menjadi kamus wajib ketika melayani konsumen. Itulah Mulyadi. Sosok sederhana pemilik Madu Bakery. Pilihannya untuk terjun di bisnis roti, bukan tanpa analisa. Ia menceritakan, sebelumnya ia berfikir bahwa roti saat ini menjadi makanan alternatif yang semakin digemari seiring berubahnya mindset masyarakat. Selain itu, dibanding jenis makanan lain, roti menjadi makanan praktis untuk didapat dan dikonsumsi. Selain itu, pemain yang terjun di kancah usaha ini relative sedikit dan tanpa perencanaan yang matang. “Saya hanya bermodal pengalaman menjadi pekerja roti
46 Suramadu JANUARI - MARET 2014
Tentunya, hasil tersebut menjadi madu dari proses perjuangan membangun usaha yang tak mudah dilakukan oleh pria murah senyum itu. Apalagi, pada moment tertentu seperti Maulid Nabi serta musim pernikahan. Sering kali, pesanan yang datang membuatnya kewalahan. Kadangkala dengan terpaksa harus menolak permintaan konsumen yang begitu pesat. “Tempatnya masih sangat sederhana sekali Mas, kadang saya harus menolak permintaan konsumen karena tidak sanggup memenuhi permintaan yang cukup tinggi. Apalagi, musim maulid nabi dan pernikahan,” ujarnya tersenyum. Dengan berbagai macam rasa serta varian model roti yang ditawarkan membuat usahanya semakin dikenal oleh masyarakat Bangkalan. Roti karyanya diminati oleh konsumen dari Surabaya serta di beberapa wilayah Jawa Timur. Bahkan pernah sampai di
pulau Kalimantan. Setidaknya ada 50 macam roti dengan rasa yang berbeda, itulah yang menjadi daya tarik roti yang di produksi. “Dengan adanya Suramadu, akses transportasi lebih mudah sehingga memberi dampak positif bagi masyarakat, apalagi yang memiliki usaha seperti saya ini,”ujarnya. Semakin tingginya pesanan, membuat Mulyadi mulai berfikir untuk membesarkan usahanya dan mengelolanya dengan manajemen yang sistematis. Ia juga mulai melirik lahan untuk membangun sebuah pabrik yang lebih memadai. Terutama bisa memuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar. Sebab, mengingat begitu sulitnya pekerjaan yang tersedia di wilayah setempat. Menurutnya, teknologi permesinan sekarang ini sangat berperan besar dalam menghasilkan produk yang berkualitas. Dengan menggunakan mesin-mesin berkualitas dan memenuhi standar produksi memberikan banyak keuntungan diantaranya, lebih mengirit bahan bakar, efisiensi waktu dan biaya, keamanan dalam pengoperasian, efektifitas pekerjaan, standar ukuran produk yang seragam hanya bisa didapatkan jika menggunakan mesin-mesin yang sesuai dengan standard produksi roti dan kue. “Ya semoga usaha ini bisa lebih besar lagi untuk membantu membuka lapangan pekerjaan di Bangkalan,” singkatnya. (*)
Suramadu 47
JANUARI - MARET 2014
cerpen
cerpen
Aku Abithah, Puanku.. Oleh: Kangcoy feat Khadija Mahadiba & Bentang Elang Langit (Dunia Aksara Syndicate)
K
elam itu terlihat memagut separuh langit utara lautku. Bak malaikat maut berarak menabuh genderang kematian dengan cemeti api menjilat-jilat. Matahari senja pun menciut nyali, lalu bersembunyi. Perahu-perahu pun terlihat berarak menepi “Ah mengapa mesti takut? Bukankah garis takdir itu bernama kematian?” gumamku. Sebab aku memaknainya sebagai sabda bumi, kisah langit dan malam telah menyediakan serahim subur untuk pengaduan. Inilah kisahku, kisah tentang aku dan puanku. Kisah itu dimulai dari satu malam. Kisah yang menyimpan keberanian, cinta dan secuil kelam tentang kita yang enggan padam. Di sela langit yang semakin menggeliat dengan jelaga maut, aku tetap membiarkan katakata menjadi nada-nada indah meninabobokan. Gugusan aksara dan bintang bertabur di lembar langit yang semakin renta. “Kita di sana!” (tunjuk satu bintang yang jatuh tak sengaja). Melihat bias merona dari selembut mata itu bernyawa. Mata yang begitu hidup, “Aaah puanku, engkau menggigil,”desahku di bibirnya. “Aku takut pada kesiap pedang langit itu Abithah,” bisik
48 Suramadu JANUARI - MARET 2014
puanku di telingaku. Ia lalu merebahkan dada pada keheningan dan mengantarku pada rasa percaya. “Aku Abithah, sebuah nama tentang keberanian. Aku berbapak samudera, aku lahir dari karangkarang ini puanku, dan aku kelak akan kembali. Aku di sini untuk mencintaimu, puanku,” kataku memecah halilintar. “Aku akan menyongsong badai itu, puanku. Daraslah puja mantra tatkala aku mengayuh sampan ini membelah samudera. Sebab, laut adalah hidup kita. Tak perlu takut, sebab aku selalu menjagamu,”ujarku. Engkau tercekat meski aku memahami bahasamu yang keberatan. Seperti itulah dia mengucap, ketika jantung mulai berdegup tak ingin berpisah. Aku mencatat tiap bentuk ucapannya, seperti siluet yang terbata, memucat dan langit yang tak berwarna biru. Selaksa dirimu, biarkan imajiku yang mendampingi. “Bahwa hampir tiap detik kutulis satu puisi untuk menjagamu” kataku sekali lagi. Engkau tersenyum, “Ya.. memang setiap saat kutemukan puisi untukku,”jawabmu. Aaah Puanku, kupastikan itu,
sesaat kulontarkan saja kalimat itu, ketika aku melihat raganya mulai begitu lelah, dan kedua pelupuk matanya merona. Aku yang akan memapahmu ketika kau mulai pasrah, aku juga akan memberimu nafas ketika kau mulai kelelahan. “Aku,.. aku telah terlanjur mengirimkan sajak pada semesta, panggilan selaksa samudera. Di satu ruang sepi yang menjadikanmu alkisah, hanya itu, hanya cinta,”. *** “Tok…tok..tok…” aku mengetuk daun pintu itu berkalikali. Badai laut utara ini memang menggila bergemuruh meluruhkan suara ketukanku. Lalu… “Ciiiiiit……” suara pintu terbuka berdecit. Puanku, engkau terbelalak tak percaya. Menghambur dengan peluk cium. Meraih tanganku untuk mengusap jabang bayi di rahimmu yang mulai menua, kelak menjadi ia penerusku. “Aku merindukanmu, Abithah. Tiga hari sudah Abithah, ya… tiga hari engkau bercengkerama dengan ayahmu, samudera nan luas, beringsut dengan ibumu… bebatuan karang……,” ucapnya lalu aku bopong ke peraduan.
“Peluk aku sayang” katamumu menggoda.
Puanku sembari mendekatkan ke wajahku
Ahhh…Puanku, bersandinglah sebelum puisi kusimpan dimataku, kuciumi aromanya lalu kuterbangkan impiannya. Biarkan satu persatu kepak-kepaknya mencapai mahligai langit berdenyut mengisi nafasku
Husssttt...(sentuh jemariku kebibirku).
Aku mengerti bergandeng bersisi adalah senyum yang begitu roman kita kutip dari buku hati “Boleh ku ucapkan puisi untuk matamu?” kau lembut menatapku “Aku sudah ada didalamnya, sejak pertemuan pertama itu” Kau rebah sekali lagi, bidang kita terengkuh. “Telah begitu adil Tuhan mempertemukan dua luka yang saling percaya”, sambil mengecup keningmu. “Telah kugurat utuh keindahanmu. Percaya adalah satu-satunya bagian yang paling bermakna dalam hidupku. Bahkan ketika aku pergi menuju keabadian” kataku menimpalimu. Gerai panjang rambutmu, menyingkap dalam riuh gelombang yang kusebut hasrat. “Ada yang ingin kurasakan nyata, atau aku seorang perempuan yang begitu takut untuk menerima itu? Ketika jasadmu berkalang laut? ” tanya
“Tenanglah, aku adalah pria yang mengharapkanmu, sama seperti kau perempuan yang memberi jemarimu untukku. Aku masih disini, kita..ya aku dan kamu dan kelak bayi di rahimmu. Perkenankan aku untuk memberi indah, dan mengatakan...Aku memang pantas untuk kalian” Seperti gerimis yang mulai manja berjatuhan menipis di keningmu aku tetap ingin bersanding didekatmu tetap menatap matamu tetap mengikuti senyummu “Apa kau percaya ketabahan, akan berakhir bahagia?” tanyamu merunduk. “Percayalah, aku akan selalu menjagamu dan anakmu Puanku. Dengan seribu puisi berjuntai, membelah laut mengalahkan badai yang meriung. Tidur … tidurlah Puanku, sebab takdir telah menggaris kesetian kita,” bisikku. *** Matahari pagi masih malu mengintip. Biasnya keperakan memantul di buih pantai. Saat badai yang menggila, sudah berhenti. Nelayan pun bermunajat syukur. Lalu…….
“Hooeee…. Toloong. Ada mayat dari laut,” teriak para nelayan itu. Anak-anak meriung, Puanku ku pun terhenyak mendengar teriakan itu. Terkaget pula saat tak mendapati aku di sisinya. Ia pun berlari ke pantai, menuruti rasa ingin tahunya yang mengular. Sesosok jasad diturunkan dari kapal yang selamat dari badai. “Aku menemukannya di perairan dekat Pulau Masalembu, dua hari lalu,” ujar nelayan itu. Puanku pun meruyak mendekat. Lalu tercekat. “Abithah???!!” “Aku cukup bersyukur telah mengenalmu” mencoba tak gelisah . “Boleh aku memelukmu lagi” pintamu merapat. Hening. Dan Puanku, Akulah Abithah, nama tentang keberanian. “Cinta buat kita adalah kisah romansa yang lahir dari tetesan air mata, kepedihan, luka, bahagia. Aku akan menjagamu, mengayunmu dengan seribu isi cinta,” ucapku dari kejauhan, di pusara laut. (#)
Suramadu 49
JANUARI - MARET 2014
waka-waka
Diasuh Oleh Faisal Kangcoy
Alat yang Hebat
S
uatu ketika di tahun 1920, ada pameran teknologi di Amerika. Seorang laki-laki datang ke Institute of science merupakan tempat para peneliti memperagakan hasil penemuan mereka dan mendapatkan hak patent bagi penemuan tersebut. “Saya telah menemukan alat untuk membuat manusia bisa berbicara dengan manusia lain di tempat yang berjauhan.” “Dan saya menamakan alat itu ... TELEPON,” katanya. Para hadirin terkagumkagum.
Enstein vs Abu Nawas
A
lbert Einstein yang dikenal sebagai manusia jenius di muka bumi, suatu ketika berada dalam satu kereta api bersama Abu Nawas, tokoh sufi yang dikenal cerdas dan banyak akal. merasa dirinya paling pandai, Einstein menantang Abu Nawas untuk main tebak-tebakan. saking pede nya, Einstein berani bertaruh jauh lebih besar. Einstein: Aku akan mengajukan satu pertanyaan, jika Anda tidak tahu jawabannya maka Anda membayar saya hanya Rp 50.000, dan jika saya tidak tahu jawabannya, saya akan membayar Anda Rp 500.000 Einstein mengajukan pertanyaan pertama: Berapa jarak dari Bumi ke Bulan ? Abu Nawas tidak mengucapkan sepatah kata pun, merogoh saku, mengeluarkan $ 5. Sekarang, giliran Abu Nawas... Dia bertanya kepada Einstein: Apakah yang naik ke atas bukit dengan 3 kaki, dan akan turun dengan 4 kaki ? Einstein melakukan pencarian internet, dan meminta semua teman-temannya yang cerdas. Setelah satu jam mencari jawaban...akhirnya ia memberikan Abu Nawas Rp 500.000 Einstein pun penasaran bertanya: Nah, jadi apa yang naik ke atas bukit dengan tiga kaki dan turun dengan empat kaki ? Abu Nawas tidak bersuara, dengan cengangas-cengenges, dia merogoh saku, dan memberikan Einstein Rp 50.000. Abu Nawas : Aku aja juga nggak ngerti
Tak lama kemudian, datang lagi dua orang bersaudara. “Kami telah menemukan alat untuk membuat manusia bisa terbang seperti burung. Dan kami menamakan alat itu ... PESAWAT TERBANG.” Para hadirin semakin kagum. Tiba-tiba, datanglah Kliwon dari Indonesia. dengan lantang dia berteriak, “Saya telah menemukan alat untuk bisa membuat Manusia bisa berjalan menembus dinding, kaca dan besi,” katanya. Para hadirin Hebohh besar. “Dan Saya menamakan alat itu ... PINTU.”
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono bersama sejumlah jajaran kabinet menerima penjelasan rencana pengembangan Madura di sela-sela safari Presiden ke Madura.
hadirin : #$&^$%$#&$%^(&$&%^&
Beda Keyakinan Budi, seorang pemuda yang setelah sekian lama hidup sendiri menemukan Lina kekasih pujaan hatinya, tapi pernikahan mereka tidak berlangsung lama karena perbedaan keyakinan. Amir yang merupakan sahabat Budi mempertanyakan perihal penyebab perpisahan mereka.
Menteri PU Djoko kirmanto diapit Kabapel dan weakabapel BPWS dalam pembahasan rencana induk.
Amir: “Kenapa sob sampai kalian bercerai, apa masalahnya?” Budi: “Kita berbeda keyakinan mir, aku ngga tahan lagi.” Amir: “Bukannya kalian seagama?” Budi: “Memang sob…” Amir: “Lantas kenapa sampai bercerai karena perbedaan keyakinan?!” Budi: “Selama ini aku selalu yakin bahwa aku ini ganteng, tapi Lina tidak bisa menerima keyakinanku itu dan selalu mempermasalahkannya.” Amir: “…”
Einstein : $$%%^$%%^&*) Asem Tenan $%$(&$%(&%(
50 Suramadu JANUARI - MARET 2014
Menteri PU menyerap aspirasi rakyat di sela safari ke madura, Ramadhan 2013.
Pelantikan wakabapel BPWS oleh menteri PU di kantor BPWS.
Tari Topeng Gettak Pamekasan