MA3231 Analisis Real Hendra Gunawan*
*http://hgunawan82.wordpress.com Analysis and Geometry Group Bandung Institute of Technology Bandung, INDONESIA
Program Studi S1 Matematika ITB, Semester II 2016/2017 HG* (*ITB Bandung)
MA3231 Analisis Real
13 March 2017
1 / 21
BAB 12. LUAS DAERAH DAN INTEGRAL
1
12.1 Luas Daerah di Bawah Kurva
HG* (*ITB Bandung)
MA3231 Analisis Real
13 March 2017
2 / 21
BAB 12. LUAS DAERAH DAN INTEGRAL
1
12.1 Luas Daerah di Bawah Kurva
2
12.2 Integral
HG* (*ITB Bandung)
MA3231 Analisis Real
13 March 2017
2 / 21
BAB 12. LUAS DAERAH DAN INTEGRAL
1
12.1 Luas Daerah di Bawah Kurva
2
12.2 Integral
3
12.3 Turunan dari Integral; Teorema Dasar Kalkulus
HG* (*ITB Bandung)
MA3231 Analisis Real
13 March 2017
2 / 21
12.1 Luas Daerah di Bawah Kurva
Masalah menentukan luas daerah (dan volume benda ruang) telah dipelajari sejak era Pythagoras dan Zeno, pada tahun 500-an SM. Konsep integral (yang terkait erat dengan luas daerah) berpijak pada metode ‘exhaustion’, yang telah dipakai oleh Plato dan Eudoxus, dan kemudian oleh Euclid dan Archimedes, untuk menghitung luas daerah lingkaran (dengan menggunakan pengetahuan tentang luas daerah segitiga atau, secara umum, segi banyak). Pada 1630-an, Pierre de Fermat tertarik untuk menghitung luas daerah di bawah kurva. Beberapa puluh tahun kemudian, John Wallis dan Gottfried Wilhelm von Leibniz mengembangkan metode untuk menghitung luas daerah di bawah kurva, yang merupakan cikal-bakal teori integral yang kita kenal sekarang.
HG* (*ITB Bandung)
MA3231 Analisis Real
13 March 2017
3 / 21
12.1 Luas Daerah di Bawah Kurva
Misalkan f kontinu pada interval [a, b]. Apakah masuk akal untuk membahas luas’ daerah di bawah kurva y = f (x)?
Gambar 12.1 Daerah di bawah kurva y = f (x) Jika ya, bagaimana menghitungnya? HG* (*ITB Bandung)
MA3231 Analisis Real
13 March 2017
4 / 21
12.1 Luas Daerah di Bawah Kurva
Luas daerah di bawah kurva mestilah lebih besar daripada L, yang menyatakan luas daerah yang diarsir pada gambar berikut.
Gambar 12.2 Luas daerah L Misalkan L menyatakan himpunan semua bilangan L yang dapat diperoleh sebagai jumlah luas daerah persegi-panjang kecil di bawah kurva. Tampaknya masuk akal untuk mendefinisikan luas daerah di bawah kurva y = f (x) sebagai sup L. HG* (*ITB Bandung)
MA3231 Analisis Real
13 March 2017
5 / 21
12.1 Luas Daerah di Bawah Kurva
Contoh 1. Misalkan f (x) = x2 , x ∈ [0, 1]. Dengan membagi interval [0, 1] atas n interval bagian yang sama panjang dan menghitung jumlah luas daerah persegi-panjang yang terbentuk, luas daerah di bawah kurva y = f (x) mestilah lebih besar daripada 1h 12 22 (n − 1)2 i . 0 + 2 + 2 + ··· + n n n n2 Jumlah deret ini sama dengan (n − 1)n(2n − 1) . 6n3 Mengingat (n−1)n(2n−1) ≤ 6n3 untuk n → ∞, maka sup n∈N
1 3
untuk tiap n ∈ N dan
(n−1)n(2n−1) 6n3
→
1 3
(n − 1)n(2n − 1) 1 = . 3 6n 3
Jadi, luas daerah di bawah kurva y = f (x) adalah 13 . HG* (*ITB Bandung)
MA3231 Analisis Real
13 March 2017
6 / 21
12.1 Luas Daerah di Bawah Kurva
SOAL 1
≤ 31 untuk tiap n ∈ N, dan Buktikan bahwa (n−1)n(2n−1) 6n3 simpulkan bahwa sup (n−1)n(2n−1) = 31 . 6n3 n∈N
2
Tentukan luas daerah di bawah kurva y = 1 + x, x ∈ [0, 1], dengan cara seperti pada Contoh 1. Apakah hasil yang diperoleh sesuai dengan pengetahuan geometri kita?
HG* (*ITB Bandung)
MA3231 Analisis Real
13 March 2017
7 / 21
12.2 Integral
Apa yang terjadi pada Contoh 1 berlaku secara umum pada fungsi yang kontinu pada interval tutup. Salah satu sifat fungsi kontinu pada interval tutup yang terpakai dalam pembahasan integral adalah sifat keterbatasannya.
HG* (*ITB Bandung)
MA3231 Analisis Real
13 March 2017
8 / 21
12.2 Integral
Misalkan f kontinu pada interval [a, b]. Definisikan partisi dari [a, b] sebagai himpunan P := {x0 , x1 , . . . , xn } dengan a = x0 < x1 < · · · < xn−1 < xn = b. Karena f kontinu pada [a, b], maka f terbatas pada [a, b]. Jadi, diberikan sembarang partisi P := {x0 , x1 , . . . , xn } dari [a, b], kita dapat mendefinisikan mk :=
inf
xk−1 ≤x≤xk
f (x),
untuk k = 1, 2, . . . , n. Dengan demikian, untuk tiap partisi P , kita dapat membentuk deret L(P, f ) :=
n X
mk (xk − xk−1 ).
k=1
(Buatlah suatu ilustrasi yang menyatakan nilai L(P, f ).) HG* (*ITB Bandung)
MA3231 Analisis Real
13 March 2017
9 / 21
12.2 Integral
Misalkan f terbatas di atas oleh M pada [a, b], yakni f (x) ≤ M, Maka
x ∈ [a, b].
n X L(P, f ) ≤ M (xk − xk−1 ) = M (b − a). k=1
Jadi himpunan bilangan {L(P, f ) : P partisi dari [a, b]} terbatas di atas oleh M (b − a), dan karena itu ia mempunyai supremum.
HG* (*ITB Bandung)
MA3231 Analisis Real
13 March 2017
10 / 21
12.2 Integral
Sekarang kita sampai pada definisi integral. Jika f kontinu pada interval [a, b], kita definisikan integral dari f pada [a, b] sebagai Z
b
f (x) dx := sup L(P, f ), a
P
dengan nilai supremum diambil atas semua partisi P dari [a, b]. Rb Dalam hal f (x) ≥ 0 untuk setiap x ∈ [a, b], maka a f (x) dx dapat diinterpretasikan sebagai luas daerah di bawah kurva y = f (x), yang bernilai tak negatif (lebih besar daripada atau sama dengan 0).
HG* (*ITB Bandung)
MA3231 Analisis Real
13 March 2017
11 / 21
12.2 Integral
Sebagai tambahan, jika a < b, maka kita definisikan Z a Z b f (x) dx := − f (x) dx. b
a
Selain itu, untuk sembarang a ∈ R, kita definisikan Z a f (x) dx := 0. a
HG* (*ITB Bandung)
MA3231 Analisis Real
13 March 2017
12 / 21
12.2 Integral
Proposisi 2. Misalkan f kontinu pada [a, b] dan m ≤ f (x) ≤ M untuk tiap x ∈ [a, b]. Maka b
Z m(b − a) ≤
f (x) dx ≤ M (b − a). a
Proposisi 3. Misalkan f kontinu pada [a, b] dan a ≤ c ≤ b. Maka Z
b
Z f (x) dx =
a
c
Z f (x) dx +
a
b
f (x) dx. c
Catatan. Bukti Proposisi 3 agak panjang; lihat [2].
HG* (*ITB Bandung)
MA3231 Analisis Real
13 March 2017
13 / 21
12.2 Integral
SOAL 1
2
Buktikan Proposisi 2. Rb Buktikan bahwa a c dx = c(b − a).
3
Misalkan f kontinu pada [a, b]. Buktikan jika f (x) ≥ 0 untuk Rb setiap x ∈ [a, b], maka a f (x) dx ≥ 0.
4
Diketahui f (x) = x, x ∈ [a, b]. Buktikan bahwa 1 L(P, f ) ≤ (b2 − a2 ) 2 untuk sebarang partisi P dari [a, b]. Selanjutnya, dengan menggunakan definisi integral, buktikan bahwa Z b 1 f (x) dx = (b2 − a2 ). 2 a HG* (*ITB Bandung)
MA3231 Analisis Real
13 March 2017
14 / 21
12.3 Turunan dari Integral; Teorema Dasar Kalkulus
Misalkan f terdefinisi pada (a, b). Misalkan F kontinu pada [a, b] dan mempunyai turunan pada (a, b) dengan F 0 (x) = f (x) untuk tiap x ∈ (a, b). Maka F disebut sebagai anti turunan dari f pada [a, b]. Contoh 4. Jika f (x) = x3 , maka fungsi F yang didefinisikan sebagai 1 F (x) = x4 + 5 4 merupakan suatu anti turunan dari f . Secara umum, fungsi G yang didefinisikan sebagai 1 G(x) = x4 + C, 4 dengan C konstanta, merupakan anti turunan dari f . HG* (*ITB Bandung)
MA3231 Analisis Real
13 March 2017
15 / 21
12.3 Turunan dari Integral; Teorema Dasar Kalkulus
Apa urusannya anti turunan dengan integral? Misalkan f kontinu pada [a, b]. Definisikan F pada [a, b] sebagai Z x F (x) := f (t) dt, x ∈ [a, b]. a
Dalam teorema berikut, kita akan menunjukkan bahwa F merupakan suatu anti turunan dari f pada [a, b]. Teorema ini dikenal sebagai Teorema Dasar Kalkulus I, yang pertama kali dibuktikan oleh Isaac Barrow dan dibuktikan ulang dengan cara yang lebih intuitif dan gamblang oleh Isaac Newton pada abad ke-17.
HG* (*ITB Bandung)
MA3231 Analisis Real
13 March 2017
16 / 21
12.3 Turunan dari Integral; Teorema Dasar Kalkulus
Teorema 5 (Teorema Dasar Kalkulus I). Misalkan f kontinu pada [a, b] dan F didefinisikan pada [a, b] sebagai Z x F (x) := f (t) dt, x ∈ [a, b]. a
Maka, F merupakan suatu anti turunan dari f pada [a, b]; yakni, F kontinu pada [a, b], mempunyai turunan pada (a, b), dan F 0 (x) = f (x) untuk tiap x ∈ (a, b).
HG* (*ITB Bandung)
MA3231 Analisis Real
13 March 2017
17 / 21
12.3 Turunan dari Integral; Teorema Dasar Kalkulus
Bukti. Karena f kontinu pada [a, b], maka f terbatas pada [a, b], katakanlah |f (t)| ≤ κ untuk setiap t ∈ [a, b]. Selanjutnya, untuk x, c ∈ [a, b], kita mempunyai Z x |F (x) − F (c)| = f (t) dt ≤ κ|x − c|. c
Jadi F kontinu pada [a, b]. Selanjutnya perhatikan bahwa untuk x 6= c kita mempunyai Z x F (x) − F (c) 1 [f (t) − f (c)] dt. − f (c) = x−c x−c c Karena f kontinu di c, kita dapat memilih δ > 0 sedemikian sehingga |f (x) − f (c)| < untuk |x − c| < δ. Akibatnya, kita peroleh F (x) − F (c) − f (c) < , x−c untuk 0 < |x − c| < δ. Ini menunjukkan bahwa F 0 (c) = f (c), dan ini berlaku untuk setiap c ∈ (a, b). HG* (*ITB Bandung)
MA3231 Analisis Real
13 March 2017
18 / 21
12.3 Turunan dari Integral; Teorema Dasar Kalkulus
Teorema 6 (Teorema Dasar Kalkulus II). Jika f kontinu pada [a, b] dan G adalah anti turunan dari f pada [a, b], maka Z
b
f (t) dt = G(b) − G(a). a
HG* (*ITB Bandung)
MA3231 Analisis Real
13 March 2017
19 / 21
12.3 Turunan dari Integral; Teorema Dasar Kalkulus
Bukti. Definisikan fungsi F pada [a, b] sebagai Z x F (x) := f (t) dt, x ∈ [a, b]. a
Maka, menurut Teorema Dasar Kalkulus I, F merupakan suatu anti turunan dari f pada [a, b], dan Z b f (t) dt = F (b) = F (b) − F (a). a
Sekarang, jika G adalah anti turunan dari f pada [a, b], maka terdapat suatu konstanta C sedemikian sehingga G(x) = F (x) + C, untuk setiap x ∈ [a, b]. Karena itu, Z b f (t) dt = [F (b) + C] − [F (a) + C] = G(b) − G(a), a
sebagaimana yang kita harapkan. HG* (*ITB Bandung)
MA3231 Analisis Real
13 March 2017
20 / 21
12.3 Turunan dari Integral; Teorema Dasar Kalkulus
SOAL R1
x2 dx = 13 .
1
Buktikan bahwa
2
Misalkan r ∈ Q, r 6= −1. Buktikan bahwa
3
Misalkan f dan g kontinu pada [a, b]. Buktikan, dengan menggunakan Teorema Dasar Kalkulus II, bahwa untuk setiap λ, µ ∈ R, berlaku Z b Z b Z b [λf (x) + µg(x)] dx = λ f (x) dx + µ g(x) dx.
0
a 4
R1 0
xr dx =
a
1 . r+1
a
Misalkan f dan g kontinu pada [a, b]. Buktikan Ketaksamaan Cauchy-Schwarz untuk integral: Z b hZ b i2 Z b 2 f (x)g(x) dx ≤ [f (x)] dx · [g(x)]2 dx. a HG* (*ITB Bandung)
a MA3231 Analisis Real
a 13 March 2017
21 / 21