lsBN g7g-g7g-1533-95-0
Pros:ldnn Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia lll
EBFI
:
STF!17!FI53+85J0
Stminarl'lmional l{imia dan Pendidikan l{imia lll
I il'' I
:r f Il
/dff
1
Prosiding
t. \{
S"
I I _1
t: G:
$eminar Nasional llimia dan Pendidikan lfimia
c
(SN-IIPK
F. /4
III)
.-/ et I
"Teori dan Aplikasi Sains dalam Isu Globalisasi Lingkungan, Profesionalisasi Pembelaiaran dan Kewirausahaan" lula
Gerilung
f
Lantai
Surakarta,
III fKIP UNS
I Mei 20ll
Penyelenggara
:
Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP UNS Gedung D PMIPA FKIP UNS Jl. lr. Sutami 36 A Kentingan, Surakarta Telp. (0271) 646994 Ext. 376,Fax.(0271) 648939, website: htttp://kimi a.fki p.u ns.ac. id, email : semn as. pki mia@gmai l.com'
it
III
Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia
III
(SN-
KPK III) "Teod dan Aplikasi Sains dalam lsu Globalisasi Lingkungan, Profesionalisasi Pembelajaran dan Kewi rausahaan"
Editor
tbain
:
Agung Nugroho CS,S.Pd.,M.Sc. Lina Mahardiani,ST.,MM.,M.Sc. Widiastuti Agustina ES,S.Si.,M.Si.
Gover & Setting Lay Out : Agung Nugroho CS,S.Pd.,M.Sc. Lina Mahardiani,ST., MM., M.Sc.
Penerbit : Progran Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan MIPA Fakufras Keguruan dan llmu Pendidikan Univelsih Sebelas Maret Surakarta J. lr. $rhmi 36 A Kentingan Suralsta.Jawa Tengah 571 26
ISBN
: 978-979-1533-85-0
AetnngiPress Penerbit, Percetakan, dan Perdagangan Umum Kepulnad RT 03/11, Mojosongo, Jebres, Surakarta Tdp. (V711208 8181, Hunting 085227 522735 Email :
[email protected]
SernkurNasional Kimia dan Pendidikan Kimia lll(SN-KPK lll)..
ilt
PAOSIFIT'IG
ff$I$*A $s$$ffgf $rm;ft DgI{ prfir}Il}lfffiFf I{:HIn III '"1scri c,ar Apdikesi$ainr ceJ;r* is* ftcb;lisasiLi::gLi:ngerr" Fr"airsirnelisr,ri
k
*rb,elalcru n
d
a;, ll*r+ire*setiean;i
FreEram $tr,rdi Pendidikan Kinria Jurusan FMIPA FKtp UN$ Surakarta, t *lei ZS'NJ
PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN TEMBAKAU DAN DAUN SELASIH S t/vsEcr ovlPostflN3 RE?ELLEA/TTERHADAP LALAT BUAH Bacfr carambalae Teguh Apriyantol, Tutik Dwi wahyuningsihl, Suputa2 HrraEwgt, ' Jurusan Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada, seitp utlra votyJr."rt" t Jurusan llmu Hama dan Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah
Mada.
Bulaksum ur, yogyakarta
-.fi-
Keperluan korespondensi, tel/fax : o274-545\ba, emait:
[email protected]
Abstrak Telah dilakukan studi pemanfaatan ekstrak daun.tembakau (Nicotiana tabacum)dan daun selasih (ocrn sebagai lnsect ovipositing. R.epeltent (loR) terhadap lalat urrn ni*" aitu Bactrocera carambolae. Da-n v daun setasih tetah diketahui dapat dimanfaatkan ieoasai
b;;p;;d;'":;rffi'i!#rio,,i',#iilr#il,;
d3n q"ll^selasih o"-p"t o'g;kai- seoasai toR. Ekstraksi dirakrrqr 3L111":tt::Ij:11]:TTl9Y maserasi mensgunakan pelarut etanol 96%. seranjuinya ""r."tr"r mengsinaran rarat 6uan B. carambota" r"u"!liffitrH memberikan hasil positif Yljq:9":idirakuka.n loR diuji fitokimia dengan-lerear.si r-ietermann-Burchard untur.'?3ngffi,
"tun;iijilil ilild]iil"ffi'
:::lT**?:::i1Y?l
,"I*a gip.lynr.an-inensgunakan .S;i+3Yiffi.lj;^.j:,S1l,,as,T,"g:L-9,u!9, (KLTP). Fraksivans memberikan hasil fiositif sitanlutnya oiJ;intor
kromatosran raprs tu
ffi$"|&iffi
berturulturut iipe?orerL'r+33;";"" 15,14 sekstrak etanor. Hasi :ai dan etil asetat berturut-turut i,p"r"i"n s,gn"o, i,oin,-6l"",i,11"n1'31"J;I'n*i og,t,lryt_i"*ioin3iirr."n 3,8e g;4,18; dan 0,43 g E :Sg1j::l^.1?:iLl"i,n^::,:*T,f,pj:I3 tembakau dan ekstrak kloroform selisih-memberikan n""it p*iiiillir#o"ip",,ii'"iJJ'"*.i'llilrff p,"j:{}:* g\:Jr:I tersenut oira[yx""' p"","i"ahan mensgunakan KLr,6 kloroform
":"#:91-t*iolt^,f*: 0"9#,ri';;;"ffi; ili"ri'iirHi,ii:11,:&; r"rb;kJ;J.t" r"r"i 1,2, dan 8 ekstrak A:?l*ffft dengan cc-M:, oiouga il.y;; s]l"nji";;;""ij.:n "ffi kloroform:n-heksana (e:1). Fraksi-fraksi KLTp yg,1s 7,^3.; ?:^!1j: 93",10 ekstrak.llrelJana Berdasarkan hasir identifikasi
*
i,{i::::::?;f:,,::,"":1?!,?,_6r0__trimetir-r+-etiren_i+_"pe"d;k;;",";,10,14_trimetir*2_pentadekanrr 2'6'10-trimetil-S,9,1 3-pentadekatrien-2-on; patchouri alkohor; dan sitroneilar.
Kata kunci: tembakau, se/asrh, insect ovipositing reperent, B. caramborae..
PENDAHULUAN
Lalat buah hama (Diptera
berkembangnya hama ini. Lalat serangga yang mudah dan cepat
tr-rmm
tephritidae) merupakan salah satu hama penting tanaman hortikultura yang saat ini menjadi isu nasional dan
yang penyebarannya secara tidar
menjadi faktor pembatas perdaganga n (trade
oleh manusia. Perdagangan b_ar
barrier). Hama ini telah tersebar hampir di semua kawasan Asia Pasifik tll. Di kawasan ini berbagai
(ekspor-impor) maupun antar csmrlr
macam tanaman inang lalat buah dibudidayakan termasuk lndonesia. Didukung keadaan iklim dan
perpindahan lalat buah hama Catempat yang lain [2].
ketersediaan inang tersebut, menjadikan Asia
Pasifik sebagai tempat yang sesuai
untuk
serta mudah berpindah tempai
mempunyat potensi
besar
Di lndonesia selama
ini
spesies lalat buah. Namun, hasi
Seminar Nasional Kimia dan pendidikan Kin:.e
lil
,
di pulau
fr
Jawa dan
Kalimantan,
sama dengan Australian Centre of Agricutture Reasearch (ACIAR) spesies lalat buah. Diantara 26
t, 7 diantaranya bersifat hama. spesies itu, yang terkenal adalah spp. yang sasaran utama antara lain belimbing manis, jambu ttiji fiambu bangkok), niangga, nangka, melon, dan cabai[3].
buah terjadi akibat pembusukan
i
oleh bakteri Escherichia coti dengan lalat buah betina [4].
ooli hidup pada dinding saluran telur dan usus lalat [6]lselain kerusakan oleh aktivitas bakteri, larva juga
buah yang
menggunakanya
makanan. Akibatnya buah tidak dan tidak layak jual. Di lndonesia
buah mampu
menurunkan
dari tumbuhan sangat baik karena
hama). Berbagai penelitian tentang
tepat. Selain karena
tidak
juga tidak ramah lingkungan.
an
resistensi terhadap seringkali meninggalkan residu komoditas yang ditindungi I9l. pestisida sintesis hanya akan buah dewasa sedangkan lalat berupa larva atau pupa akan
Dalam era perdagangan bebas ing merupakan syarat agar
pasar, maka
penggunaan
ditekan serendah mungkin.
hama dengan memanfaatkan bersifat repeltent dengan bahan
/nsecf
Ovipositing Repettent (tOR) tetah ditakukan oteh beberapa peneliti sebelumnya. Mehra dan Hiradhar [10] melaporkan bahwa ekstrak aseton dari Cuscuta
hyaline Roth. efektif sebagai IOR terhadap C. quinquefasciatus pada konsentrasi g0 ppm. Menurut Tawatsin
et at. l11l ,minyak atsiri yang berasal dari Curcuma longa, Zingiber officinate, Vitex trifolia, Metaleuca cajuputi, Hedychium coronarium, psidium guajava, dan Houftuynia cordata berpotensi besar sebagai IOR terhadap Aedes aegypti dengan persentase repelensi sebesar 85 - g4,Z%. pengaruh formulasi Neem (Azadirachta indica A. Juss) pada konsentrasi 600; 300; 150; TS; 3T,S; dan 18,7 ppm dapat menotak
peletakan telur lalat buah Bactrocera Zonata (Saunders) (Diptera: Tephritidae)
hingga 100% pada musim
hama yang paling utama i adalah penggunaan pestisida mudah diaplikasikan dan cepat diketahui, penggunaan bukanlah merupakan suatu
senyawa
repellent ini sifatnya tidak membunuh dan sangat aman bagi hewan bukan sasaran (musuh alami
[1
2].
Tanaman yang telah diketahui mengandung
bahan kimia yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati adalah tembakau (Nicotiana tabacum) dan selasih (Ocimum basiilicum), namun
belum diketahui apakah dapat digunakan sebagai IOR terhadap lalat buah. Kandungan alkaloid yaitu
nikotin yang terdapat di daun tembakau dapat digunakan sebagai insektisida. Alkaloid nikotin,
nikotin sulfat, dan senyawa nikotin
lainnya
digunakan sebagai racun kontak, fumigasi, dan racun perut. lnsektisida ini diperdagangkan sebagai
Black Leaf 4OR mengandung 40% nikotin untuk mengendalikan serangga yang tubuhnya lunak [13]. Prajapati et at.114l melaporkan bahwa minyak atsiri
dari daun selasih dapat digunakan
sebagai
insektisida, penolak peletakan telur, dan penolak gigitan Anopheles stephensr, A. aegypti, dan C. quinquefasciatus.
Melalui penelitian ini diperoleh ekstrak dari daun tembakau dan daun selasih yang dapat digunakan sebagai IOR terhadap lalat buah
Kimia dan Pendidikan Kimia ilt(SN-KPK ilt)
Bactrocera carambolae serta mengidentifikasi senyawa aktifnya sehingga dapat dimanfaatkan oleh petani lndonesia sebagai pestisida nabati pengganti pestisida sintetik dalam menanggulangi permasalahan lalat buah hama.
PROSEDUR PERCOBAAN
Daun tembakau dan daun selasih diperoleh
dari daerah Sabrang Wetan,
Wukirsari,
Cangkringan, Sleman, yogya_karta.
Daun
dipotong kecil-kecil kemudian dikering_anginkan
2 hari. Sampel kering
selanjutnya
diblender sampai menjadi serbuk.
Ekstraksi sampel Serbuk sampel sebanyak 100 g diekstraksi dengan 250 mL etanol 96% selama 24 jam dengan metode maserasi. Maserasi dilakukan
dua kali sampai
komponen pada sampel terekstraksi sempurna. Ekstrak selanjutnya diuapkan pelarutnya dengan evaporator
dan ditimbang. Selanjutnya ekstrak
dipasa_q
mineral yang telah diberi lubang_ dengan jarum sebagai tempat pene
_canrlrry
r?r-
Buchii
cm yang telah dibasahi
dengadimasukkqrt ke dalam.gelas air minera bagian atas kotak peneluran juga dibr
telah dibasahi dengan
akuades,
dalam kotak peneluran, ditaruh cau,aberisi gula pasir dan yeast sebagai n_
menghitung jum lah telur lalat buah setiap hari selama 12 han.
Uji potensi ekstrak sebagai IOR
Uji repelensi merupakan uji k-airffi digunakan untuk mengetahui pcte-s
dilarutkan dalam 100 mL etanol_air (7:3). Ekstrak
etanol-air kemudian dipartisi dengan n_heksana (50 mL x 3) sehingga diperoleh ekstrak etanol_air
kandang yang sama dengan pada q.t Hanya saja satu gelas akuades yar;
dan ekstrak n-heksana. Ekstrak
etanol
diuapkan sampai semua etanol habis menguap,
diolesi air sebagai kontrol dan gaes diolesi dengan sampel yang diuji pc
kemudian ekstrak
nya. Pengujian ini dilakukan dengan 5
etanol_air
air yang tersisa dipartisi
berturut-turut dengan kloroform (50 mL
x 3) dan etil asetat (50 mL x 3). Ekstrak yang diperoteh yaitu ekstrak n-heksana, ekstrak kloroform, dan ekstrak etil asetat.
Uji peneluran ini dilakukan di Laboratorium Entomologi Dasar, Jurusan Hama dan penyakit Tumbuhan, Fakultas pertanian UGM, yogyakarta.
Uji
peneluran bertujuan untuk mengetahui kemampuan lalat buah bertelur pada tempat peneluran buatan yang terbuat dari gelas air mineral. pengujian ini dilakukan dengan
menggunakan tiga ekor lalat buah betina yang
srap untuk meletakkan telur. Serangga
uji
m
rd
Pengamatan dilakukan dengan cara jumlah telur lalat buah setiap hari selar= 1[
Uji fitokimia golongan senyawa terpnr ekstrak
Uji peneluran (oviposisf
m
buah. Pengujian ini dilakukan de-,:ar 5 ulangan. Pengamatan dilakukan c,riinrir
sebagai IOR terhadap lalat buah g. Tiga ekor lalat buah betina dimasukxa*
498
:nnn
gelas plastik dioleskan akuades dan :,-"m ukuran panjang S,5 cm, lebar 3,5 cnl l=n
Preparasisampel
selama
dimasukkan dalam kotak peneluran ya-.: panjang 29 cm, lebar 9 cm, dan tingE kedua sisi yang berseberangan
Terhadap ekstrak yang positif uji fitokimia golongan senyawa terpen:
_rilr
golongan senyawa terpena dilak_"-=t* pereaksi Liebermann_Burchard,,=:_ dimasukkan sedikit dalam tabung dikocok dengan sedikit dietil eter.
re:.;
La: s=*
diambil lalu diteteskan pada plat tetes
:g.,.
sampai kering. Setelah kering, dita* tetes asam asetat anhidrat dan
sat- m sulfat pekat. Apabila terbentuk ii3_-j&
......Seminar Nasional Kimia dan pendiOikan Ximia
atau kuning berarti positif terpena, tetapi
terbentuk warna hijau berarti positif han dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLrP) an eluen dengan metode KLT
H
masing-masing sebesar 1 cm. Ekstrak positif terpena dan positif sebagai IOR
sehingga zat yang terekstrak pun akan semakin banyak. Keadaan serbuk kering juga dimaksudkan
pada plat KLT. ptat KLT tersebut dimasukkan ke dalam bejana
agar bahan dapat disimpan lebih lama dan untuk mencegah kerusakan atau perubahan kandungan
dielusi dan selanjutnya diamati
di
lampu UV pada panjang gelombang 2S4 SO nm. dengan metode KLTP Ekstrak yang positif terpena dan positif i IOR dilarutkan dengan sedikit pelarut ditotolkan memanjang pada plat KLTp
telah diberi batas kemudian didiamkan a beberapa saat agar pelarut menguap. jutnya plat KLTP dimasukkan ke dalam pengembang hingga eluen mencapai garis
[Has atas. Setelah dikeringkan plat KLTP &nati di bawah lampu UV. Fraksi yang teramati frerok dengan dan digunakan untuk uji lOR. lhngan prosedur sama dengan prosedur uji lOR. Terhadap fraksi-fraksi hasil pemisahan dengan ffi-TP dilakukan uji fitokimia golongan senyawa
ti
ft
bertujuan untuk menghilangkan kadar air sehingga ekstraksi dapat lebih optimal. Setelah kering sampel
ukuran 7x2 cm diberi garis batas atas dan
bang yang telah jenuh dengan uap eluen,
h G Fl[r
Daun tembakau dan daun selasih dipotong kecil-kecil kemudian dikeringkan pada suhu kamar dengan cara diangin-anginkan. proses pengeringan
dibuat serbuk agar luas permukaan meningkat, semakin besar luas permukaan maka semakin besar pula kontak antara sampel dengan pelarut
Pemilihan eluen dilakukan dengan cara ifikasi berbagai campuran eluen. plat KLT
h
Preparasi Sampel
mrpena dengan prosedur yang sama dengan sebelumnya. Fraksi-fraksi yang positif terpena
kimia oleh bakteri dan jamur.
Ekstraksi Sampel
Serbuk sampel diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Maserasi merupakan metode salah satu metode
ekstraksi yang banyak digunakan dalam mengisolasi bahan alam. Maserasi sampel dilakukan dengan menggunakan pelarut etanol karena sifatnya yang mampu melarutkan hampir semua zat, baik yang bersifat polar, semi polar, maupun yang non polar serta kemampuannya
untuk mengendapkan protein dan menghambat kerja enzim sehingga dapat menghindari proses hidrolisis dan oksidasi [15].
Metode ekstraksi dengan maserasi relatif aman digunakan untuk mengekstrak senyawa_ senyawa yang rentan terhadap pemanasan. pelarut
akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif. Sebagai pengekstrak, etanol memiliki kemampuan untuk
ternudian diuji potensinya sebagai tOR.
merusak membran
membran tersebut dan masuk ke dalam rongga sel
ff
Analisis menggunakan GC-MS Fraksi-fraksi yang positif sebagai IOR danalisis dengan GC-MS Shimadzu ep2010S
n
mtuk mengetahui struktur kimia senyawa
N
brkandung di dalamnya.
keluar dari sel disebabkan adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel
HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan yang di luar sel. peristiwa tersebut berulang
Nnr
* tu
n l"
yang
sel
tanaman,
menembus
yang mengandung zat aktif. Zat aktif yang larut dalam etanol dapat terekstrak, kemudian dapat
hingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara
Seminar Nasionat Kimia dan pendidikan Kimia ilt (SN_KPK ilt)...
...
... ..499
larutan
di luar dan di dalam sel.
Ketika
keseimbangan konsentrasi tercapai maka proses
ekstraksi akan berhenti. Proses pengocokan selama maserasi dimaksudkan untuk menjaga
kloroform selasih. Hal
ini
karena
tembakau komponen utamanya adaHr senyawa yang bersifat non polar dan
selasih komponen utamanya adal*r
gradien konsentrasi antara pelarut dan larutan di
senyawa yang bersifat semi polar.
dalam sel sehingga proses ekstraksi akan terus berlangsung [16].
Uji Peneluran (Ovrposrsfl
Ekstrak etanol hasil maserasi selanjutnya dievaporasi menghasilkan ekstrak kental etanol tembakau dan ekstrak kental selasih. Masing-
h
Uji peneluran merupakan
uji
bertujuan untuk mengetahui kemampuan
bertelur pada tempat peneluran b,uffii terbuat dari gelas air mineral. Lalat bu#.r
masing ekstrak kental etanol ini kemudian dilarutkan dengan 100 mL etanol-air (7:3) dan dipartisi dengan n-heksana (50 mL x 3).
hari setelah muncul dari pupa atau
yanry1
dewasa dan siap meletakkan telur. Uji
ii
Penambahan pelarut etanol-air ini bertujuan agar
selama 12 hari karena siklus hidup lat*
proses pengekstrakan dapat terpisah dengan sempurna. Pada proses ini, senyawa non polar dari tembakau dan selasih dapat terekstrak ke
daerah tropis hanya sekitar 25 hari.
dalam n-heksana sesuai prinsip like dissotve tike.
Ekstrak etanol-air selanjutnya dievaporasi.
untuk diujikan adalah lalat buah yang
Pada uji ini digunakan kandang
Gambar 1. Gelas plastik sebagai temrril meletakkan telur. Sebagian sisi gebs
Hal ini bertujuan untuk memudahkan ekstraksi
dilubangi dengan teratur. Sedangkan menjaga kelembaban pada gelas
saat dipartisi dengan kloroform karena kloroform memiliki polaritas cukup dekat dengan etanol
dalamnya diletakkan sebuah gabus basar lalat buah cenderung lebih suka bertelur d
sehingga kemampuan kloroform
untuk
yang lembab. Peletakan sisi gelas
mengekstraksi memerlukan waktu yang sangat
dilubangi harus membelakangi jendela
lama. Ekstrak air yang diperoleh
buah meletakkan telur pada
kemudian
pld
tempd
dipartisi dengan pelarut kloroform (50 mL x3) dan
tersembunyi dan tidak terkena sinar
etil asetat (50 mL x 3). pada partisi
secara langsung [17].
dengan
pelarut kloroform ini, senyawa yang bersifat semi
polar diharapkan dapat terekstrak ke
dalam
kloroform sedangkan partisi dengan pelarut etil asetat bertujuan agar senyawa yang bersifat polar
dapat terekstrak. Ekstrak kemudian dievaporasi hingga diperoleh ekstrak n-heksana, ekstrak kloroform, dan ekstrak etil asetat. Selanjutnya
ekstrak yang diperoleh diuji
repelensinya
terhadap lalat buah.
Tabel 1 menunjukkan bahwa ekstrak nheksana tembakau memiliki rendemen yang paling banyak dibandingkan dengan ekstrak kloroform dan ekstrak etil asetat. Tabel 2 ekstrak
yang paling banyak diperoleh adalah ekstrak
500"'
Pengamatan dilakukan pada malam
hemil
dilakukan setiap hari selama 12 hari dengar menghitung banyaknya telur pada gelas air Pengujian dilakukan sebanyak 5 ulangan dar uji peneluran disajikan pada Gambar 2.
Gambar 2 menunjukkan bahwa jumlah telur paling banyak yang diletakkar lalat buah B. carambolae terdapat pada keempat dengan rata-rata jumlah telur 40,4 dan jumlah telur paling sedikit terdapat
hari pertama dengan rata-rata jumlah sebanyak 0,6. Pada hari pertama rata-rata telur yang diletakkan oleh lalat buah sangat
hal ini kemungkinan karena lalat buah
.......Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia lll(SN-KpK tf
l
uaikan dengan kotak uji.Dalam tlgl an bahwa satu ekor lalat buah betina
kontrol dan perlakuan berbeda secara signifikan dan juga apakah rerata jumlah telur pada kontrol
meletakkan telur pada buah sebanyak 1-
lebih besar daripada rerata jumlah telur
butir dan dalam satu hari mampu meletakkan
sampai
perlakuan.
40 butir, sehingga dimung(inkan
m setiap kotak uji akan terdapat sekitar 120 telur setiap harinya. Namun hal tersebut terjadi pada uji inidikarenakan berbagai hal.
Potensi Ekstrak sebagai IOR Uji potensi ekstrak sebagai IOR ditakukan
pada
Gambar
7 dan 8
memperlihatkan bahwa
ekstrak kloroform dan ekstrak etil asetat dari daun
selasih bersifat sebagai lOR, sedangkan untuk Gambar 6 kesimpulan baru dapat ditentukan setelah dilakukan uji statistik dengan uji (sign test).
statistik juga dilakukan terhadap ekstrak kloroform dan ekstrak etil asetat untuk lebih
Uji
lalat buah betina Carambolae. Uji ini dilakukan untuk
memastikan apakah antara rerata jumlah telur pada
apakah ekstrak daun tembakau dan daun selasih dapat digunakan sebagai
kontrol dan perlakuan berbeda secara signifikan dan juga apakah rerata jumlah telur pada kontrol
terhadap lalat buah B. carambolae.
lebih besar daripada rerata jumlah telur
Pada uji inijuga digunakan kandang seperti
Gambar 1. Pada kandang digunakan dua plastik yang diletakkan pada kedua sisi ng. Sisi yang pertama diperlakukan sebagai
pada
perlakuan.
Uji Fitokimia Golongan Senyawa Terpena pada Ekstrak
dengan mengolesinya dengan akuades
Sebagian besar aktivitas repelensi terhadap spesies-spesies dari ordo Diptera dipengaruhi oleh
pada sisi yang lain digunakan sebagai
adanya monoterpena dan seskuiterpena. Beberapa
n yang dioleskan dengan ekstrak yang . Untuk menjaga agar bau dari sampel menyengat, maka setiap tiga hari sekali
monoterpena seperti !-pinena, sineol, eugenol, limonena, terpinolena, citronellol, citronellal, kamfor,
plastik perlakuan diolesi kembali dengan ak sedangkan untuk kontrol diolesi dengan setiap harinya. Masing-masing pengujian
an sebanyak 5 ulangan untuk setiap . Hasil uji repelensi ekstrak daun
20, 21, 221
n-karyofilen yang merupakan seskuiterpena juga dilaporkan memiliki aktivitas repelensi yang kuat terhadap Aedes aegypti [23].
disajikan
menunjukkan bahwa
diterpena, juga memiliki aktivitas repelensi terhadap Anopheles gambiae.
Gambar 3 sampai 8.
3 sampai 5
memiliki aktivitas repelensi terhadap nyamuk [19,
Meskipun pada umumnya aktivitas repelensi dipengaruhi oleh adanya monoterpena dan seskuiterpena, l24l melaporkan bahwa fitol, suatu
dan ekstrak daun selasih Gambar
dan timol pada beberapa literatur dilaporkan
lnmpir semua telur yang diletakkan oleh lalat buah pada control. Berdasarkan pengamatan secara visual hal ini mengindikasikan bahwa ekstrak
n*reksana, ekstrak kloroform, dan ekstrak etil cetat dari daun tembakau dapat digunakan sebagai IOR terhadap lalat buah B. carambolae.
IJF secara statistik dilakukan untuk
lebih
mernastikan apakah rerata jumlah telur pada
Beberapa peneliti menyatakan bahwa terpena yang mengandung 2 gugus fungsi memiliki aktivitas
biologis sebagai repelen, Sebanyak 20 terpena sintesis yang mengandung 2 gugus fungsi (muatan negatif yang berasal dari gugus fungsi ester atau eter dan muatan positif yang berasal dari gugus alkil) diduga memiliki aktivitas repetensi [25]. Model
komputasional menyatakan bahwa muatan positif
Serninar Nasionat Kimia dan pendidikan Kimia ilt (SN_KPK
ill).....
.....50.1
lebih disukai untuk interaksi-interaksi dengan suatu reseptor t261. Gugus-gugus elektrofilik suatu senyawa alam memilliki besar muatan positif yang karakteristik sehingga interaksiinteraksi repelen-reseptor sebagian besar dihubungkan dengan interaksi-interaksi elektrofilik
[27]. Model komputasional yang dikembangkan [26] menunjukkan bahwa momen dipol dan titik didih suatu molekul juga berhubungan erat dengan aktivitas repelensi.
Uji fitokimia golongan senyawa terpena ini dilakukan menggunakan pereaksi Liebermann-
pada ekstrak
tersebut
senyawa sieroid.
Pemisahan dengan KLTP
Sebelum dilakukan KLTP
penentuan eluen
terbaik
Dibandingkan dengan KLT, plat
permukaan yang lebih besar hasil pemisahan dapat digunakan
dengn eluen, pemisahan dengan meto& analisis lebih lanjut. Sesuai
dengan menggunakan eluen
Burchard. Jika ekstrak memberikan perubahan
(9:1). Fraksi-fraksi hasil pemisdra disajikan pada Gambar 9. Fraksi
warna menjadi kuning, oranye atau merah setelah
yang diperoleh kemudian diker*
direaksikan dengan pereaksi Liebermann-
dalam eluen, kemudian dipisahka
Burchard maka ekstrak tersebut positif mengandung terpena, sedangkan jika ekstrak
diuapkan agar bebas pelarut.
memberikan perubahan warna menjadi hijau
5) dan diuji potensinya sebagai
maka ekstrak tersebut positif mengandung steroid. Hasil uji fitokimia golongan senyawa
buah 8. carambolae.
terpena disajikan dalam Tabel 3 dan 4. Berdasarkan Tabel 3 dan 4 diketahui bahwa
ekstrak n-heksana tembakau dan
ekstrak
fraksi tersebut diuji fitokimia (
lffi
Uji Potensi Fraksi-fraksi Hasil KL'
Metode uji repelensi yang seperti pada saat uji ekstrak, pada perlakuan yang sebelumnya
kloroform selasih positif mengandung terpena.
diganti dengan fraksi-fraksi hasil
Ekstrak n-heksana tembakau memberikan warna
KLTP. Pengamatan dilakukan
oranye kekuningan dan ekstrak memberikan warna merah tua setelah ekstrak direaksikan dengan pereaksi Liebermann-Burchard. Oleh karena itu, ekstrak n-heksana tembakau dan
hari dengan cara menghitung
perlakuan dan kontrol. Masing+nafi1 dilakukan sebanyak 5 ulangan unt*,
ekstrak kloroform selasih selanjutnya dipisahkan
dengan KLTP disajikan pada Gambr
untuk mengetahui golongan senyawa aktif yang berperan sebagai IOR terhadap lalat buah B.
Berdasarkan hasil tersebut diketahui fraksi dari ekstrak n-heksana tembake
carambolae. Sedangkan pada ekstrak kloroform
kloroform selasih berpotensi sebagd
tembakau dan ekstrak n-heksana selasih tidak mengandung golongan senyawa terpena. Ekstrak
lalat buah B. Carambolae.
kloroform tembakau memberikan warna coklat
dan ekstrak n-heksana selasih memberikan warna hijau tua setelah direaksikan dengan pereaksi Liebermann-Burchard. Warna hijau pada
ekstrak n-heksana selasih menunjukkan bahwa
Hasil
uji
seti4
repelensi fraksi-fraksi
hd
Analisis dengan GC-MS
Tabel 6
memperlihatkan
masing-masing fraksi
dari eksH'
tembakau, sedangkan Tabel 7 komposisi kimia masing-masing fraksi kloroform selasih. Setiap fraksi masih
dari satu senyawa yang berarti
502'..
......Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia ilt
baik. Kemungkinan disebabkan
pada fraksi 1 adalah sitronellal dengan persentase
terkandung dalam ekstrak memiliki
tidak jauh berbeda sehingga sulit
1,88% serta neofitadiena dengan persentase berturut-turut 1,88 dan 5,57o/o. sitronellal memiliki
serta pemilihan pelarut yang
aktivitas repelensi yang kuat terhadap serangga,
seh\ngga has\\ pem\sahannya \rdak
khususnya ordo D\p\era
p5\.
\(ES\\I\PUL\N lang \er\apa\ pa\a \ra\Sl \ -\ lanrq sebagan \OR \erhadap \a\a\bua\r ada\ah n\ko\\n. Nrko\rn \e\ah
berfungsi sebagai racun , dan racun perut terhadap insektisida dengan nama Black mengandung 40% nikotin telah [13]. Selain itu, adanya senyawa
terpena pada fraksi-fraksi juga sebagai IOR terhadap lalat buah
. 1
Senyawa-senyawa tersebut
O-trimetil-1 4-etilen-1 4-pentade-kena
him etil-2-pentadekanon. 2,6, 1 0{rimetil-1 4-etiten-1 4_
atau yang lebih dikenal
dengan
merupakan golongan senyawa
Fraksi 7, 9, dan 10 mengandung
neofitadiena dengan persentase 9,55; 8,12; dan 39,89%. Senyawa -2-pentadekanon adalah senyawa seskuiterpenoid yang merupakan metil keton. C15 alifatik metit keton
aktivitas yang sama seperti
\reSrrrrprr\anr
dan serangga lainnya pada konsentrasi
golongan terpena yang diduga berperan adalah 2,6,10-trimetil-14-etilen-14_pentadekena; 6JA,14_ trimetil-2-pentadekanon: karyofilen oksida; 2,6,10_ trimetil-5,9, 1 3-pentadekatri_en-2-on; dan sitronellal.
UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang setulusnya kepada prof. Dr. Edhi Martono, M.Sc. atas segala supportnya, sdri Ellyana atas bantuan teknis uji repelensi dan pada
LPPM UGM atas dana penelitian yang diberikan melalui skema Hibah Bersaing 2010 no kontrak LPPM-UGM t1028/2010.
DAFTAR RUJUKAN
[1] Drew, R.A.t., Hooper, G.H.S., and Bateman, M.A_, 1929, Economic
senyawa
9
Fties of the
[2] Siwi, S.S. dan Triasnaningsih, 1997, Jenis_jenis Lalat Buah Genus Dacus fabricis di
dan Cara
Mengenalnya
Entomologi Murni.
perhimpunan
lndonesia
(Diptera: Tripetidae),
-Kongres Entomologi tV, Kumputan Makala-h 1,
2-pentadekanon yang terdapat procera sangat efektif sebagai
Tabel 6, fraksi 2, 3, T, dan
Fruit
South pacific Region, Dept. of primary lndustries, eueensland
t2el juga melaporkan bahwa senyawa
spesies-spesies dari Anophetes.
{apa\ tiratq\r\ pa{a
daun selasih dan fraksi_fraksinya berpotensi sebagai lnsect Ovipositing Repettent (tOR) terhadap lalat buah B. carambolae. Senyawa
N,N_
ida (DEET) sebagai repeten
\a:srg
pene\\\\an \nr ada\ah ba\rsra eks\rak n_\reksana, k\ototorm, dan e\\\ ase\a\ dan daun \embakau dan
Entomologi lndonesia, yogyakarta.
Suputa, .Cahyaniati, A., Kustaryati, lssusilaningtyas, Railan, M., Oan Mardiasih, W.p., 2006, pedoman pengelolaan Hama Latat Buah,
t3l
6,10,14_trimetil_2_
dengan persentase berturut{urut
Direktorat perlindungan Tanaman Hortikultura, Direktorat Jenderal
7,62; dan 10,34%.
Holtikultura, Jakarta.
Tabel 7 senyawa yang diduga berperan OR terhadap lalat buah g_ carambolae
t4l
Paimin, F.R., 2000, Latat Buah penyebar
Nasional Kimia dan pendidikan Kimia ill(SN_KPK ilt).
Escherichia coli, Trubus, 365,
7S.
[5] Kalie, M.8., 1992, Mengaiasi Buah
Busuk, dan Berulat,
Swadaya, Jakarta;
1
Rontok,
penebar
119.
07_1 59.
[6] Ria, A., 1994, perangkap Alami Latat Buah dengan Bakteri, Trubus, SO0, Ot
I7l
[20] Jaenson, T.G., palsson, K., and A.K., 2006, J. Med. entomA"-"
Sisfem Turus, penebar Swadaya,
Jakarta
[B] Putra, N.S., 2001 , Hama Latat Buah pengendaliannya,
dan Kanisius,
[9] Kardinan, A., 2000, pesfi'srda Nabati: Ramuan
dan Aplikasi, penebar
Jakarta.
[21] Park, 8.S., Choi, W.S., Kim, J.H.. anc S.E., 2905, J. ,+m. Uosq. e . Assoc., 21, g0-93
K., d.an setyowati, R,N., 2000, petunjuk _ Bertanam Semangka
Dutjapar,
yogyakarta.
[22]Yang, y.C., Lee, E.H., Lee, H.S., Lee. D"f* Ahn, y.J., 2004, J. Am. Mog-. tu Assoc., 20,146-149 [23J Gitt|, y.G., Gteiser, R.M., and Zygacfc 2009, Bioresour. Technoi.- ep 2515. [24] Odato, J.O., Omoto, M.O., Matebo;
J., Njeru, p.M.,
Swadaya,
Hassanali, 210_218.
t10l Mehra,
2002,
E
J.
Ndieoe.
A., 2005, A"cta
[25] Nerio,
dan
Techrnt11l
[27] Ma, D., [12] Mahmoud, M.F., and Shoeib, M.A., 2008, J. Biopest., 1,2, 17t_181
Gikonyo,
t13l Baehaki, 1993,
tnsektisida pengendatian Hama Tanaman, Angkasa, 6anOunj.
[29J Okiei
[14] Prajapati, V., Tripathi, A.K., Aggarwal, K.K.,
and fflrjl,
s.p.-s.,
Technot., 96, 1 749_1 T 57.
[15] Voight, R., 1994,
Bul
200s,.
pgtaiaran Teknotogi
Farmasi (diterjemahkan oteh Noerono, S.), Gadjah Mada
University press, yogyakarta.
[16] Ansel, 1999, pengantar Bentuk
Sediaan olen tOranim, .(diterjemahkan F.), Edisi lV, Ut press, Jakarta. F armasi
[17] Fletcher, 8.S., 19gT, Ann. Rev Entomot.,32, 115_144.
[18] Kardinan, A., tskandlr, M , dan Wikardi, E.A., 1998, JPTt, 4, 1, 38_45. [19] lbrahim, J., and Zaki,2.M.,1998, Rey. Biodiv. Environ. Conserv., 6, 1_i.
504.
N.K.,
and
2008, J. Health Res"
.[[0r-
W, Oguntesi, M., Ofor, E., and rrdnr E.A.S., 2009, Research J**frtrl P hytoch e m i stry, 3, 30, 44_Sg.
TANYA JAWAB
penanya Nama Pemakatah Nama
Pertanyaan
: Hartati : Deny pranowo
:
Bagaimana model peralatan ujinya?
Jawaban:
Uji IOR dilakukan pada kotak dengrain 29x9x8 cm dengan gelas aqua ada di s:rs dan kiri. Satu untuk control, yang lain sampel. Kotak uji seperti ditampilkan
paca 1 dengan metode dijelaskan pada bagian ppenelitian.
....Seminar Nasional Kimia dan e"nOiOit un-t
ltt[G