KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA
TEMA:
Peran Kimia, Pendidikan Kimia, Dan Industri Kimia Dalam Pembangunan Yang Berwawasan Lingkungan Yogyakarta, 18 November 2006
ISBN: 979-98117-4-0
Diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis ke - 50 Jurdik Kimia - FMIPA UNY
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2006
PROSIDING SEMINAR NASIONAL KIMIA 2006 Diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY Kampus Karangmalang, Sleman, Yogyakarta Desain Sampul dan Isi : Sukisman Purtadi Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNY, 2006 Cetakan ke – 1 Terbitan Tahun 2006 Katalog dalam Terbitan (KDT) Seminar Nasional Kimia (2006 November 18: Yogyakarta) Prosiding/ Penyunting Indyah Sulistyo Arty Indyah Sulistyo Arty …. [et.al] – Yogyakarta: FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, 2006 …jil 1. Chemistry Congresses I. Judul II. Indyah Sulistyo Arty Universitas Negeri Yogyakarta, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Penyuntingan semua tulisan dalam prosiding ini dilakukan oleh Tim Penyunting Seminar Nasional Kimia 2006 dari Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY
SEMINAR NASIONAL KIMIA 2006
PROSIDING SEMINAR NASIONAL KIMIA 2006 TEMA : Peran Kimia, Pendidikan Kimia, dan Industri Kimia pada Pembangunan Berwawasan Lingkungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNY, Yogyakarta, 18 November 2006
Diselenggarakan oleh: Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY Dalam rangka dies natalis ke – 50
Tim Penyunting Prosiding Seminar Nasional Kimia Editor Dr. Indyah Sulistyo Arty KH. Sugiyarto, Ph.D. Dr.Phil. Hari Sutrisno Dr. Endang Widjayanti L. Siti Sulastri, M.Si Pelaksana Dr. Eli Rohaeti Sukisman Purtadi, M.Pd Antuni Wiyarsi, S.Pd.Si Suwardi, M.Si.
Alamat Tim Penyunting Jurusan Pendidikan Kimia, Kampus FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
iii
1956 – 2006
TH “ Peran Kimia, Pendidikan Kimia, dan Industri Kimia pada Pembangunan Berwawasan Lingkungan”
Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia 2006 ISBN: 979-98-1174-0
www.kimia.uny.ac.id
SUSUNAN PANITIA Pelindung Penanggungjawab Pengarah Ketua Wakil Ketua Sekretaris Bendahara
: Sukirman, M.Pd. (Dekan FMIPA UNY) : Suharto, M.Si (Kajurdik. Kimia FMIPA UNY) Endang Dwi S, M.T. (Kaprodi. Kimia FMIPA UNY) Crys Fajar P, M.Si (Kaprodi. Dik.Kimia FMIPA UNY) : 1. Prof.Dr. Sukardjo 2. Prof.Dr. Nurfina Adznam 3. Prof. AK. Prodjosantoso, Ph.D : Dr. Suyanta : Dr. Senam : 1. Kun Sri Budiasih, M.Si. 2. Retno Arianingrum, M.Si. : 1. Dr. Sri Atun 2. Erfan Priyambodo, S.Pd Si.
Sie Acara/Persidangan
: Jaslin Ikhsan, Ph.D Heru Pratomo Al, M.Si C. Budi Marwanti, M.Si Regina T.P., M.Si
Sie Ilmiah dan Editor Prosiding
: Dr. Indyah Sulistyo Arty KH. Sugiyarto, Ph.D. Dr.Phil. Hari Sutrisno Dr. Endang Widjayanti L. Siti Sulastri, M.Si
Sie Prosiding
: Dr. Eli Rohaeti Suwardi, M.Si. Sukisman Purtadi, M.Pd. Antuni Wiyarsi, S.Pd Si
Sie Dana
: Amanatie, M.Pd., M.Si. Cahyorini Kusumawardani, M.Si. Sri Handayani, M.Si
Sie Konsumsi
: Susila Kristianingrum, M.Si Lis Permana Sari, M.Si Dewi Yuanita Lestari, S.Si.
Sie Humas
: Pranjoto Utomo, M.Si. Supono, A.Md.
Sie Tempat/Perlengkapan : Sunarto, M.Si. Suparmanto Taufik Kelik Ismail Sie PDD
: Ali Murtono, A.Md. Eko Marsono, ST
iv
1956 – 2006
TH “ Peran Kimia, Pendidikan Kimia, dan Industri Kimia pada Pembangunan Berwawasan Lingkungan”
Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia 2006 ISBN: 979-98-1174-0
www.kimia.uny.ac.id
KATA PENGANTAR Puji syukur tak henti kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT karena hanya dengan segala rahmat dan karunia-NYA penyusunan Prosiding Seminar Nasional Kimia 2006 dapat terlaksana dengan baik. Seminar ini diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY ke-50 dengan tema “Peran Kimia, Pendidikan Kimia, dan Industri Kimia dalam Pembangunan yang Berwawasan Lingkungan.” Satu semangat yang coba diusung bersama dalam rangka ulang tahun emas adalah menjadikan usia 50 tahun sebagai satu titik introspeksi atas segala yang telah dilakukan selama 50 tahun. Emas dipandang sebagai satu kesempatan untuk berbuat yang lebih baik dari kemarin. Hembusan semangat ini merasuk dalam seminar yang menampilkan karya-karya terbaik yang telah disajikan dalam satu tahun dan berani menerima saran untuk berkarya lebih baik lagi. Seminar Nasional kali ini diikuti kurang lebih sebanyak 200 orang yang terdiri dari 66 pemakalah dari berbagai Perguruan Tinggi dan instansi (ITB, UNSRI, STT Tekstil Bandung, UGM, UNESA, UNAIR, UNEJ, UNS, UNHAS, BATAN, serta UNY), 30 guru kimia, 70 mahasiswa serta 40 dosen dan karyawan Jurdik Kimia UNY. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada penyaji makalah, pihak sponsor, dan peserta seminar atas kerjasama dan partisipasinya dalam kegiatan seminar ini. Semoga seminar ini bermanfaat.
Yogyakarta, 18 November 2006 Tim Penyunting
v
1956 – 2006
TH “ Peran Kimia, Pendidikan Kimia, dan Industri Kimia pada Pembangunan Berwawasan Lingkungan”
Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia 2006 ISBN: 979-98-1174-0
www.kimia.uny.ac.id
Kartu Domino Ion dalam Pembelajaran Rumus Molekul Ionik di Kelas X Sukisman Purtadi Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK Pembelajaran yang efektif diarahkan pada pembelajaran yang menyenangkan dan menuntut keaktifan siswa. Salah satunya adalah dengan permainan. Dalam pembelajaran kimia, kartu telah banyak digunakan sebagai media permainan baik dalam proses maupun evaluasi pembelajaran. Permainan dengan kartu melibatkan banyak siswa dan lebih menyenangkan Penulisan rumus molekul ionik di kelas X merupakan hal yang baru bagi siswa. Konsep ini akan mendasari konsep persamaan reaksi dan stoikiometri. Siswa diharapkan tahu benar bagaimana rumus suatu senyawa ionic agar mereka tidak salah dalam menuliskan persamaan reaksi dan perhitungannya. Pembelajaran penulisan rumus molekul ionic biasanya dengan mengenalkan pada mereka tentang anion dan kation selanjutnya rumus senyawa yang dibentuk berdasarkan muatannya. Permainan dengan kartu telah digunakan dalam pembelajaran rumus molekul ionic. Kartu domino ion memberikan hal yang berbeda karena dalam kartu ini siswa diajak untuk menerapkan pengetahuan yang mereka miliki, menumbuhkan semangat berkompetisi yang baik. Lewat media ini guru dapat mengadakan penilaian kompetensi siswa. Kata kunci: rumus molekul ionic, permainan, penilaian, kartu domino ion
PENDAHULUAN Kimia dan fisika merupakan mata pelajaran yang tidak popular di kalangan siswa (Eilks, 2005: 313). Salah satu penyebab dari keadaan ini adalah dalam sains (kimia) banyak dipelajari hal-hal yang abstrak, seperti atom, bilangan oksidasi, reaksi dan energi. Pembelajaran yang efektif diarahkan pada pembelajaran yang menyenangkan dan menuntut keaktifan siswa sebagai mana tuntutan kurikulum untuk menerapkan pendekatan Pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM). Salah satu caranya adalah dengan melakukan kegiatan pembelajaran yang beragam (Depdiknas, 2004:8). Tujuannya adalah agar siswa tidak merasa bosan Metode permainan telah lama digunakan dengan berbagai bentuk dan tujuan, antara lain untuk mengungkapkan berbagai potensi yang dimiliki oleh siswa (Boggeman, Hoerr, and Wallach, 1996). Penggunaan kartu juga telah banyak diterapkan di pembelajaran kimia. Penggunaannya dapat dilakukan untuk mendapatkan pemahaman konsep, mengaktifkan siswa, atau untuk penilaian. Kartu digunakan karena merupakan media yang terdekat dengan siswa dan mudah digunakan. Kartu-kartu juga dapat divisualisasikan dengan menggunakan multimedia, misalnya untuk pemahaman kimia organic (www.chemory.com). Dalam pembelajaran penulisan rumus molekul beberapa contoh kartu dapat digunakan. Kartu yang telah lama dikenalkan dalam pembelajaran rumus molekul ionik adalah kartu bergigi. Kartu ini dibuat dengan memberikan celah (gigi) yang menunjukkan muatannya. Setiap kartu kation digabung dengan anion sedemikian hingga semua celah saling
Disampaikan dalam Seminar Nasional Kimia dengan tema “Peran Kimia, Pendidikan Kimia dan Industri Kimia pada Pembangunan Berwawasan Lingkungan” yang diselenggarakan oleh Jurdik Kimia FMIPA UNY pada tanggal 18 November 2006 di Yogyakarta
Sukisman Purtadi
melengkapi. Contoh NaCl diperoleh dengan menggabungkan kartu Na+ dan Cl-. Hasilnya adalah satuan kartu yang saling melengkapi. Demikian juga bila kartu Ca2+ digabungkan dengan Cl– diperlukan dua kartu Cl–, seperti yang ditunjukkan pada gambar 1 dan 2.
Na+
Cl–
Æ
Cl–
Na+
Gambar 1. Rumus molekul NaCl yang dibentuk oleh kartu bergigi
Cl– Ca+
Cl– Æ
Ca+
Cl–
Cl–
Gambar 2. Rumus molekul CaCl2 yang dibentuk oleh kartu bergigi
Bila diperhatikan kartu ini memberikan jalan yang mudah untuk menemukan rumus molekul ionik akan tetapi belum dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah siswa telah benar-benar memiliki kompetensi untuk menulis rumus molekul ionik atau tidak. Untuk itulah perlu dicari cara untuk mengevaluasi pemahaman dengan menggunakan kartu. Salah satu kartu yang menarik adalah kartu domino. Kartu domino dapat dianggap memberikan contoh yang jelek jika dibawa ke lingkungan kelas. Sebenarnya kartu ini memiliki sisi potensial untuk dikembangkan sebagai media karena sangat mudah dimainkan, dan telah dikenal siswa. Makalah ini mencoba mengungkap potensi dan cara menggunakannya dalam pembelajaran kimia .
PEMBAHASAN Pembelajaran Rumus Molekul Ionik
Senyawa ionik tersusun atas ion – ion yang bermuatan berlawanan dan bukan satuan molekul yang terpisah, maka rumus molekul ionik adalah rumus empiris, yaitu rumus yang menunjukkan perbandingan jumlah anion dan kation dalam senyawa. Prinsip yang perlu ditekankan pada siswa adalah: Senyawa itu tidak bermuatan atau memiliki jumlah muatan nol, oleh karena itu jumlah muatan positif dari kation harus sama dengan jumlah muatan negatif dari anion
486
Seminar Nasional Kimia 2006
Kartu Domino Ion dalam Pembelajaran.........
Dalam penulisan rumus molekul ionik guru, melewati beberapa tahapan dan tahapan ini akan dihilangkan bila siswa telah dapat menuliskan atau telah hafal rumus molekul senyawa ionik. Langkah –langkah pembelajarannya sebagaimana dijabarkan oleh Kroschwitz, Winokur, dan Lees (1995: 198) sebagai berikut. Guru mengambil contoh menuliskan rumus kimia yang dibentuk dari Al3+ dan O2– Langkah pertama adalah menentukan jumlah muatan masing – masing ion Jumlah muatan positif kation = 3+ Jumlah muatan negatif anion = 2Berikutnya adalah menyeimbangkan jumlah muatan positif dan negatif agar jumlah muatan total = nol Karena jumlah muatan positif = 3 dan negatif = 2, kita memerlukan 2 kation dan 3 anion. Jumlah muatannya adalah 2 (3+) + 3 (2– )= 0 Jadi rumus kimianya adalah Al2O3 Jumlah Al
Jumlah O
Angka 2 dan 3 pada rumus di atas menunjukkan perbandingan jumlah Al dan O dalam senyawa. Langkah – langkah di atas dapat dengan mudah di ingat dengan aturan sederhana: Jumlah kation = jumlah muatan negatif dan Jumlah anion = jumlah muatan positif Atau dengan menggunakan langkah – langkah berikut. Untuk menuliskan rumus kimia yang dibentuk dari Al3+ dan O2– : 1. langkah pertama adalah menuliskan ion – ion lengkap dengan muatannya Al3+ O2– 2. langkah kedua adalah menarik muatan kation untuk mengisi indeks anion dan sebaliknya, saling bersilangan. Lihat diagram berikut:
Al 3+
O 2−
menjadi Al2O3
ingat angka 1 (satu) tidak perlu di tuliskan 3. lihat angka yang digunakan untuk indeks, usahakan perbandingannya adalah yang paling sederhana. Untuk senyawa di atas perbandingannya adalah 2:3, jadi tidak dapat dicari yang lebih sederhana langkah ini memang rumit dan mengajak siswa untuk ingat betul aturannya dan memahami benar-benar rumus molekul ionik Penggunaan Kartu Domino dalam Pembelajaran Rumus Molekul Ionik
Kartu domino dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary disebutkan sebagai “ a small flat block, often of wood, marked on one side with two groups of dots representing numbers, used for playing games”. Jadi kartu domino merupakan kartu yang memiliki pada salah satu mukanya memiliki dua kelompok titik yang menunjukkan nilai angka dalam permainannya kartu-kartu ini disusun dengan cara menumpuk salah satu sisi kartu dengan kartu lain yang memiliki nomor sama. Dengan cara ini kartu-kartu akan membentuk rangkaian panjang yang berhenti jika semua kartu habis atau mati.Dengan menggunakan sifat di atas, kartu-kartu ini dapat dimodifikasi menjadi kartu-kartu yang memiliki bahasa kimia. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi pemahaman siswa terhadap penulisan rumus molekul ionik.
Dies Natalis ke-50 Jurdik Kimia FMIPA UNY
487
Sukisman Purtadi
Langkah-langkah penggunaan kartu ini dalam pembelajarn yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: 1. membagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari 4 – 5 orang 2. setiap kelompok diminta untuk membuat kartu dengan cara sebagai berikut a. membuat kartu dengan ukuran 4 x 7 cm atau lebih besar tetapi ukuran ini harus seragam untuk satu kelas b. membagi dua salah satu sisi kartu ini dengan menggunakan garis yang tebal c. menuliskan anion dan namanya pada salah satu bagian dan kation beserta namanya pada bagian yang lain. pasangan anion dan kation dipilih secara acak. Perhatikan gambar 3. d. membuat kartu-kartu ini sebanyak 101 buah dengan pasangan anion-kation yang berbeda.
Na+ ion natrium
Cl–
ion klorida
Al3+
ion alumnium
Fe2+ ion hidrogen
C2O42– PO43– ion oksalat
ion fosfat
Gambar 3. Contoh Kartu
3. sebelum permainan dimulai, guru memanggil ketua kelompok dan menjelaskan kepada mereka aturan permainannya. Untuk penjelasan ini guru dapat langsung memberi contoh. Setiap ketua kelompok harus menjelaskan aturan pada anggota kelompoknya. Selanjutnya guru mengundi setiap anak untuk berhadapan dengan 3 – 4 anak lainnya yang berasal dari kelompok berbeda 4. setiap anak berkumpul dengan lawan mainnya, kartu yang akan digunakan berasal dari salah satu kelompok saja. Permainan dilakukan secara serempak 5. siswa mulai mengocok kartu dan membaginya secara merata hingga setiap siswa memperoleh kartu yang sama. 6. kartu yang tersisa diletakkan di atas meja dengan sisi anion-kation terbuka. 7. siswa mulai menjatuhkan kartunya untuk menetralkan anion dan kation pada kartu yang telah terbuka secara bergiliran. setiap siswa hanya boleh menjatuhkan satu kartu pada setiap putarannya. Caranya adalah dengan menumpuk kation pada sisi anion dan anion pada sisi kation (aturan ini berbeda dengan domino biasanya yang menumpuk angka yang sama). 8. Tumpukan anion dan kation harus membentuk senyawa netral. Jadi jika anion dengan muatan 2 – harus dinetralkan dengan muatan sebanyak 2+, yang dapat berasal dari satu kation bermuatan 2+ atau dua kation yang sama yang bermuatan 1+. Jadi jika seorang siswa menjatuhkan satu kartu dengan kation bermuatan 1+ diatas anion bermuatan 2–, siswa lain memiliki kesempatan untuk menjatuhkan kation bermuatan 1+. Jika terjadi demikian, arahkan kartu pada arah yang berbeda agar anion yang belum ternetralkan masing-masing terbuka. Contoh lain misalnya, seorang siswa menjatuhkan satu kartu dengan anion PO43– diatas kation Ca2+, maka seharusnya 3 siswa lain memiliki kesempatan untuk menjatuhkan kation Ca2+ (2 orang) dan anion PO43– (satu orang). Ingat, setiap kartu pada percabangan ini diusahakan mengarah
488
Seminar Nasional Kimia 2006
Kartu Domino Ion dalam Pembelajaran.........
2_
SO4
Ion sulfat
Ca2 +
Ion kalsium
pada arah yang berbeda agar ujung lainnya dapat dinetralkan. Cara ini akan memberikan alur yang berbeda, kartu domino hanya akan membentuk satu jalur tetapi kartu ion akan membentuk jalan-jalan yang bercabang karena proses ini 9. Siswa yang tidak dapat menjatuhkan kartunya saat tiba gilirannya harus memilih satu kartunya sebagai kartu mati dan dipisah dari kartu yang lain. Permainan diteruskan hingga semua kartu habis atau tidak dapat dimainkan lagi. Ca2 +
Ion kalsium
CO23
+
_
_
Ion kalsium
_
Cl
Fe2 +
Ion besi (II)
Na +
ium
CO23
na tr
Fe3 +
Ion besi (III)
Ion
rid a
Cl _ klo
Ion oksalat
Cl
Ion klorida
Ion
2_ C 2 O4
Ion klorida
3_
Ion fosfat
Ca
Ion besi (II)
2+
Na +
Fe2 +
Ion oksalat
Ion natrium
Cl
Ion klorida
C 2 O4
2_
_
2_
SO4
Ion kalsium
PO4
Na +
+
_ 2
Ca2 +
Fe3 +
Ion besi (III)
Ion sulfat
Nanatrium
Ion
k
t COarb3ona
Ion
Ion natrium
Ion karbonat
_
Ion karbonat
Fe2 +
Ion besi (II)
2_
C 2 O4
Ion oksalat
Gambar.4. Contoh hasil permainan domino ion
10. setelah permainan domino selesai, setiap siswa secara individual harus menuliskan semua senyawa ionik yang terbentuk juga ion-ion yang belum ternetralkan dan namanya. Kartu yang mati dihitung dengan cara menjumlahkan muatan negatif dan positipnya. Misalnya kartu yang mati adalah pasangan Na2+/ PO43– dan Ca2+/ SO42–, maka nilai kartu matinya adalah – 8. 11. siswa selanjutnya mengisi tabel daftar rumus molekul dan namanya (tabel 1) 12. nilai siswa diperoleh dari ketepatan rumus senyawa dan namanya yang diperoleh dari permainan dan dikurangi dengan nilai kartu mati. Guru harus mengecek dan mencatat rumus senyawa yang dihasilkan dari tiap kelompok untuk mengoreksi jawaban siswa Tabel 1. Rumus Molekul Ionik yang Terbentuk dan Namanya No
Nama : _______________________
NIS : ____________________
Rumus Molekul Ionik / ion
Nama Senyawa /ion
1 2 3 4 5 Dst
Dies Natalis ke-50 Jurdik Kimia FMIPA UNY
489
Sukisman Purtadi
*jika terdapat ion yang belum dinetralkan berilah salah satu contoh senyawa netral dari ion tersebut dan beri namanya Permainan ini dapat digabungkan pada metode pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk turnamen akhir atau hanya diterapkan untuk menguji penguasaan siswa pada konsep rumus molekul ionik. Untuk tujuan menguji penguasaan siswa pada konsep rumus molekul ionik dan penamaannya, guru hanya meminta untuk menetralkan anion dengan kation dan kation dengan anion. Dengan penilaian melalui permainan kartu ini siswa tidak akan sadar bahwa penguasaan konsep mereka sedang dinilai. Setiap siswa akan bekerja sendiri tanpa bantuan dari temannya dan tidak akan memberi tahu temannya karena akan berpengaruh pada nilai mereka, sehingga penilaian ini akan lebih otentik. Permainan ini membuat penilaian berlangsung menyenangkan.
PENUTUP Dalam upaya mengefektifkan pembelajaran perlu dilakukan berbagai variasi strategi termasuk dalam penilaian. Meskipun tidak ada strategi yang efektif untuk semua tujuan sebagaimana dijelaskan oleh Depdiknas (2004), variasi strategi akan mencegah kebosanan siswa. Pembelajaran akan lebih menyenangkan. Penggunaan kartu dalam pembelajaran kimia bukan hal yang baru akan tetapi kartu domino ion dapat digunakan untuk berbagai tujuan terutama untuk penilaian. Dengan penilaian melalui permainan kartu ini siswa tidak akan sadar bahwa penguasaan konsep mereka sedang dinilai. Setiap siswa akan bekerja sendiri tanpa bantuan dari temannya dan tidak akan memberi tahu temannya karena akan berpengaruh pada nilai mereka, sehingga penilaian ini akan lebih otentik. Permainan ini membuat penilaian berlangsung menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA Boggeman, S., T. Hoerr, C. Wallach. 1996. Succeeding with multiple intelligences: Teaching through the personal intelligences. The New City School. Inc: USA Depdiknas. 2003. Kegiatan belajar mengajar yang efektif. Depdiknas
Eilks, I. 2005. Experiences and reflections about teaching atomic structure in jigsaw classroom in lower secondary school chemistry lessons. Journal of Chemical Education (JCE) 82 (2): 313 – 319 http://www.chemory.com Kroschwitz, J.I., M.Winokur, A.B. Lees. 1995. Chemistry: A First Course. Wm.C.Brown Pub: Toronto
490
Seminar Nasional Kimia 2006