LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
48
JASA PEL AYAN A N L OG IS T IK
LOG ISTICS SERV ICE
Jasa pelayanan logistik yang ditawarkan perseroan meliputi pengintegrasian usaha pelayanan forwarding dan pergudangan baik gudang berikat maupun gudang umum serta depo kontainer. Kegiatan ini menjadi bagian dari mata rantai sistem total logistik (total logistic system) sebagai unit usaha strategis (strategic business units - SBU) berupa pelayanan penyimpanan dan distribusi barang secara terpadu dari dalam dan ke luar negeri maupun sebaliknya dan diupayakan secara door to door service bekerja sama dengan perusahaan logistik lainnya.
Logistic services offered by the company include the integration of forwarding and warehousing, both of bonded and public warehouse, also container depot. This activity is part of a chain of total logistic system as the strategic business units in the form of integrated storage and distribution services from domestic and abroad or vice versa, and it is pursued by door to door service in cooperation with other logistic companies.
Adapun berbagai jasa yang masuk kriteria ini terdiri: • Jasa pengurusan dokumen ekspor/impor (dokumen); • Jasa angkutan barang trucking (angkutan); • Jasa bongkar muat (mekanik); dan • Jasa sewa gudang/lapangan dan depo kontainer. • Jasa Cargo Handling/project logistik
The various services that qualify include: • Management service of export/import document (document) • Trucking freight service (transportation) • Loading service (mechanic) • Cargo Handling service/logistic project
supporting business
Guna mendukung aktivitas kinerja produksi pelanggan, perseroan membentuk unit usaha penunjang pada April 2008. Adapun pengoperasiannya dimulai sejak 1 Juli 2008. Selain meningkatkan layanan yang dibutuhkan pelanggan baik di dalam maupun di luar kawasan, unit ini mampu mendongkrak pendapatan perseroan.
To support the activities of the customer’s production performance, the company formed a supporting business unit in April 2008. The operation was started since July 1, 2008. Besides increasing the services needed by customers, whether inside or outside the area, this unit is able to boost the company income.
Adapun unit-unit usaha penunjang tersebut adalah:
The supporting business units are:
1. SBU Pengelolaan Air Bersih. Layanan ini sangat menguntungkan kepada perseroan karena mampu menambah pendapatan lewat penjualan air bersih. Selain itu, semua investor dan pelanggan yang berada di kawasan perseroan diuntungkan karena terhindar dari tingginya tarif air bersih yang sebelumnya dilayani oleh PT PAM Jaya.
1. Management of Clean Water SBU This service is very advantageous for the company because it is able to increase the income through the sale of clean water. In addition, all investors and customers in the company area get benefit because they can avoid the high cost of clean water which previously served by PT PAM Jaya.
Menjaga mutu/kualitas air agar sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh PERMENKES, tentang bahan baku mutu air bersih dengan cara melakukan test laboratorium intern setiap minggu dan atau saat adanya kecurigaan kualitas menurun serta melakukan test laboratorium pada lembaga independent Dinas Kesehatan secara priodik
Maintaining the quality of water to comply with the condition settled by the Regulation of the Minister of Health, about the raw materials of quality water by conducting tests in intern laboratory in every week and/ or when there is a suspicion of quality decrease, also laboratory tests at independent institution of Public Health Office periodically.
CORPORATE PROFILE • PROFIL PERUSAHAAN
BISNIS PENUNJANG
49
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
2. SBU Manajemen Properti Non-Industri. • Menyewakan unit bangunan Properti Non Industri yang masih kosong • Menyewakan bangunan ATM, sebagai sarana penunjang kawasan • Menyewakan lokasi untuk penjualan produk promosi (open table) • Menyewakan gedung serbaguna • Memelihara bangunan Properti Non Industri • Membangun ruang ATM di area Rumah Sakit Pekerja • Memanfaatkan bangunan idle untuk relokasi penyewa area Blok B SBU Kawasan Cakung yang direncakan akan dibangun Hotel dan Perkantoran
50
2. Management of Non-Industrial Property SBU • Leasing the non-industrial property units which is not occupied • Leasing the ATM building, as a supporting tool of area • Leasing a land for open table • Leasing the multipurpose building • Maintaining the non-industrial property unit • Constructing ATM units in the Hospital for Employees • Using the idle buildings for tenant relocation in block B area of Cakung SBU which planned to be Hotels and Offices.
3. Prima Beton SBU Previously it was a part of Prima SBU, but in 2012 it was enhanced to be a supporting SBU to raise the company income.
4. SBU Kepelabuhanan Sebelumnya merupakan bagian dari SBU Prima, namun pada tahun 2012 menjadi ditingkatkan menjadi SBU penunjang untuk mendongkrang pendapatan perusahaan.
4. Port SBU Previously it was a part of Prima SBU, but in 2012 it was enhanced to be a supporting SBU to raise the company income.
CORPORATE PROFILE • PROFIL PERUSAHAAN
3. SBU Prima Beton, Sebelumnya merupakan bagian dari SBU Prima, namun pada tahun 2012 menjadi ditingkatkan menjadi SBU penunjang untuk mendongkrang pendapatan perusahaan
51
service facility
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
FASITAS PELAYANAN
52
Dalam rangka menunjang kegiatan para pelanggan, perusahaan juga menyediakan fasilitas pelayanan, berupa:
In order to support the customer’s activity, the company also provides service facilities, which are:
• Pelayanan perizinan investasi rekomendasi Izin Usaha, pelayanan Penerbitan Dokumen Surat Keterangan Asal (SKA), Rekomendasi perusahaan Dalam Kawasan Berikat (PDKB) dan Penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dengan berdasarkan praktik-praktif GCG;
• Investment licensing service of Business Permit recommendation, Document Publishing service of Certificate of Origin (SKA), Recommendation of company in Bonded Zone (PDKB), also Building Permit Publishing (IMB) based on GCG practices
• Pelayanan Keamanan dan Ketertiban, melayanani kegiatan: - Pengamanan dan Ketertiban Kawasan - Patroli Keamanan - Pemadam Kebakaran - Pengamanan Kasus unjuk rasa - Bantuan penyelesaian masalah ketenagakerjaan
• Security and Order Services, providing: - Security of area - Security patrol - Fire fighter - Security of demonstration - Solution of Empower problems
• Pelayanan Pemeliharaan sarana dan prasarana kawasan - Pemeliharaan jalan dan saluran - Pemeliharaan instalasi air, listrik dan telepon - Pemeliharaan taman dan kebersihan kawasan
• Maintenance Services of Tools and Infrastructures of the area - Maintenance of roads and drains - Maintenance of water, electricity and phone installation - Maintenance of park and sanitation of area
• Pelayanan Pelanggan - Customer care, senantiasa berusaha memperhatikan kebutuhan pelanggan untuk memberikan pelayanan lebih baik, dan menyelesaikan keluhan-keluhan yang disampaikan pelanggan/investor) dengan segera: - Customer relationship, senantiasa berusaha membina hubungan baik dengan seluruh pelanggan (investor) dalam kawasan dan instansi-instansi terkait.
• Customer Service - Customer Care, always trying to pay attention to the needs of customers to provide the better services, also giving solutions to the customers’ services as soon as possible - Customer Relationship, always trying to build a good relationship to all customers (investor) in related area and agencies
• Pelayanan Pengendalian Lingkungan Pemantauan limbah pabrik dengan acuan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).
• Environmental Control Service Monitoring of Factory Waste, observation of factory waste based on Environment Management Plan (RKL) and Environment Observation Plan (RPL).
business area
Menempati areal seluas 578,59 hektar, tempat usaha PT KBN (Persero) berada di 3 (tiga) lokasi di wilayah Jakarta Utara, dengan rincian sebagai berikut:
Occupied an area of 578, 59 hectares, business zones of PT KBN (Persero) are divided into 3 (three) locations in North Jakarta, according to these descriptions:
A. Kawasan Cakung Berada di jalan raya Cakung-Cilincing (sekitar 5 km dari pelabuhan Utama Tanjung Priok, Jakarta Utara), kawasan ini memiliki luas 176,7 hektar. Sebagian besar atau mencapai 166,6 hektarnya berstatus kawasan berikat sedangkan sisanya berstatus non-berikat. Di lokasi ini beroperasi 104 pelanggan pengolahan (produsen) yang 78 di antaranya pelanggan asing serta 15 perusahaan pergudangan dan 34 usaha jasa lainnya.
A. Cakung Area Taken place at Cakung-Cilincing highway (around 5 km from main port of Tanjung Priok, North Jakarta). It has an area of 176.7 hectares. Most of them or around 166.6 hectares are bonded zone, while the rests are non-bonded zone. There are 104 producers in this loation, 78 of them are foreign customers, also 15 warehousing companies and 34 other business.
B. Kawasan Tanjung Priok Menempati areal seluas 8 hektar dan terletak di areal Pelabuhan Tanjung Priok yang seluruhnya berstatus berikat. Di lokasi ini terdapat 9 pelanggan pengolahan (produsen) yang telah beroperasi dan 5 di antaranya pelanggan asing serta 4 pelanggan non-pengolahan dan 3 perusahaan pergudangan.
B. Tanjung Priok Area Taken place an area of 8 hectares in Tanjung Priok which all of them are bonded zone. In here there are 9 producers and 5 of them are foreign customers, also 4 non-producer customers and 3 warehousing companies.
C. Kawasan Marunda Terletak di tepi pantai utara Jakarta dan berjarak sekitar 3 Km dari Pelabuhan Tanjung Priok. Awalnya memiliki luas areal 413,35 hektar yang terdiri dari 103,6 hektar berstatus berikat, 297,80 hektar berstatus non-berikat, dan sisanya 11,95 hektar berupa lahan Sarang Bango dan eks Sudirja. Tetapi sejak tahun lalu menjadi 393,89 hektar karena sebahagian lahan dipergunakan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta untuk Proyek Banjir Kanal Timur. Di lokasi ini terdapat 12 pelanggan pengolahan (produsen) yang telah beroperasi, 11 di antaranya pelanggan asing. Selain itu juga terdapat 32 perusahaan pergudangan, 7 perusahaan dermaga dan 19 usaha pendukung jasa lainnya.
C. Merunda Area Taken place at North Jakarta coast around 3 km from Tanjung Priok port. At the beginning, it was an area of 413.35 hectares consist of 103.6 hectares of bonded zone, 297.80 hectares of non-bonded zone and the rest was 11.95 hectares of Sarang Bango land and ex-Sudirja. Since previous year, it became 393,89 hectares because some parts were used by Provincial Government of Jakarta for Floading Project of East Canal. In here, there are 12 producer customers, 11 of them are foreign customers. In addition, there are also 32 warehousing companies, 7 dock companies and 19 other supporting businesses.
CORPORATE PROFILE • PROFIL PERUSAHAAN
WILAYAH USAHA
53
public accountant, notaries public, and corporate legal counsel AKUNTAN PUBLIK, NOTARIS DAN KONSULTAN HUKUM PERUSAHAAN
Akuntan publik yang mengaudit perseroan untuk tahun buku 2014 adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) Rama Wendra. KAP tersebut berlokasi di Graha Mampang 2nd Floor, Jl. Mampang Prapatan Raya No.100, Jakarta Selatan 12760; Telp. +62217985757; Fax. +61217981957; e-mail:
[email protected]; web: www.mcmillanwoods.co.id; Lisensi No. KEP.353/KM.6/2004; NPWP: 02.406.536.9-064.000.
Public accountant who audited the company for fiscal year of 2014 was Public Accountant Office (KAP) Rama Wendra. The Office is located in the 2nd floor of Graha Mampang, Jl. Mampang Prapatan Raya No. 100, South Jakarta 12760; Phone. +62217985757; Fax. +61217981957; e-mail:
[email protected]; web: www.mcmillanwoods.co.id; License No. KEP.353/KM.6/2004; NPWP: 02.406.536.9-064.000.
Hingga 2001, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menjadi auditor atas kinerja keuangan perusahaan. Dan sejak 2002, akuntan publik menjadi pengganti BPKP selaku auditor atas kinerja keuangan perusahaan.
Until 2001, Supervisory Agency of Financial and Development (BPKP) has become the auditor for financial performance of company. Moreover, since 2002, public accountant replaced the BPKP as the auditor.
Besarnya fee audit tahun buku 2010 sampai dengan 2014 adalah sebagai berikut:
Fee costs for audit in the fiscal year of 2010 until 2014 are as follows:
Tahun Year
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
2014 2013 2012 2011 2010
54
Nomor Kontrak Contract Number Nilai Costs (Rp) 52/SPKS/DAK.5.3/12/2014 08/SPKS/DRT.5.3/11/2013 35/SPKS/DRT.7.1/12/2012 17/SPKS/DRT.7.1/12/2011 56/SPKS/DAK.7.1/11/2010
310.983.000 239.800.000 254.800.000 222.108.000 141.000.000
55
CORPORATE PROFILE • PROFIL PERUSAHAAN
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
56
57
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
operational review by business segment
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN USAHA
58
PT KBN (Persero) mempunyai bisnis berupa pengelolaan kawasan industri baik yang berstatus kawasan berikat (Export Processing Zone) maupun non-berikat. Kawasan berikat adalah suatu wilayah tertentu yang berada di dalam daerah pabean Indonesia yang mendapat insentif khusus yaitu penangguhan bea masuk dan pungutan negara lainnya.
PT KBN (Persero) has a business in the field of industrial area management, whether as bonded or non-bonded zone. Bonded zone is an area in Indonesian customs area that receives particular incentive, which are suspension of customs duties and other National taxes.
Perusahaan mempunyai bisnis jasa utama yaitu jasa properti berupa penyewaan lahan serta bangunan untuk pabrik. Selain itu, PT KBN (Persero) mempunyai bisnis penunjang lainnya meliputi kegiatan pelayanan logistik yang terdiri dari jasa forwarding dan pergudangan, Kepelabuhanan dan Prima Beton.
The company has a main service business, which is property service in the form of leasing of land and building for factory. In addition, PT KBN (Persero) has other supporting businesses such as logistic services including forwarding, warehousing, port, and Prima Beton.
JASA PR O PERT I
PROPERTY SERV ICE
Kegiatan jasa properti merupakan jasa penyewaan bangunan pabrik dan atau lahan pabrik kepada investor, baik dari luar negeri berupa Penanaman Modal Asing (PMA) maupun lokal berupa Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), untuk kegiatan industri yang utamanya berorientasi ekspor dan sebagian dapat dipasarkan di dalam negeri. Dari seluruh kegiatan usaha PT KBN (Persero), jasa properti adalah kontributor pendapatan usaha perusahaan yang paling besar. Inilah bisnis inti (core business) PT KBN (Persero).
Property service is a leasing of factory building and/or factory land to the investors, whether from abroad, in the form of foreign investment (PMA) or local as domestic investment (PMDN), which used for industrial activities oriented in export and some of them are able to be marketed in domestic. From all of the business activity of PT KBN (Persero), property service is the biggest contributor for company income. It is the core business of PT KBN (Persero).
Sampai akhir tahun 2014 terdapat 9 (sembilan) pelanggan baru pengolahan yang telah menandatangani kontrak sewa bangunan seluas 163.899 m2 dan 9 (Sembilan) investor pengolahan yang menandatangani kontrak baru sewa lahan seluas 325.145 m2. Selain itu terdapat pula 9 (Sembilan) investor pengolahan yang menandatangani perluasan bangunan seluas 44.500 m2 dan 2 (dua) pelanggan yang menandatangani perluasan sewa lahan seluas 6.626 m2.
Until the end of 2014, there are 9 (nine) new producer customers which signed the contract of leasing building of 163.899 m2, and 9 (nine) producer investors who signed the building extension of 44.500 m2 and 2 (two) customers who signed the extension of leasing land of 6.626 m2.
In 2014, the property service activity gained 18 (eighteen) new property investors and the extension, whether production or non-production in the area of PT KBN (Persero), was achieved by the implementation of marketing result with invasive strategy and directly to the candidate customers. PT KBN (Persero) also utilizes network marketing through the present customers, whether to the new or extention customers, also the other active marketing activities.
Dalam tahun yang sama terdapat 16 (enam belas) Pengusaha Dalam Kawasan Berikat (PDKB) yang putus kontrak dan mengembalikan sewa bangunan & lahan. Terhadap bangunan yang mengalami putus kontrak dan ditinggalkan oleh penyewanya, PT KBN (Persero) berupaya menyelesaikan permasalahan perizinan PDKB secara cepat dengan pihak bea cukai agar bangunan tersebut dapat segera dipasarkan kembali atau dijadikan kawasan Non Berikat yang dapat dikelola sendiri maupun dikerjasamakan dengan pihak lain.
In the same year, there are 16 (sixteen) Entrepreneur in Bonded Zone (PDKB) who broke the contract and returned the building and land leasing. For buildings which their contract were broke and left by the tenants, PT KBN (Persero) tried to solve the solution of PDKB permit as soon as possible with the taxes agency, thus the building could be marketed again or be a non-bonded zone which is able to be managed personally or by a cooperation with others.
JASA L O GI STI K
LOG ISTIC SERV ICE
a. Forwarding
a. Forwarding
Realisasi kegiatan SBU pelayanan logistik tahun 2014 dapat dilihat sebagai berikut:
Activity realization of logistic service SBU in 2014 could be seen as follows:
Layanan angkutan tahun 2014 mencapai 20.337 rit atau mencapai 52,2% dari RKAP 2014 sejumlah 38.932 rit. Layanan mekanik tahun 2014 mencapai 14.943 box atau 107,2% dari RKAP 2014 sejumlah 13.940 box. Sedangkan layanan dokumen mencapai 4.271 dokumen atau 90,3% dari RKAP 2014 sejumlah 4.731 dokumen.
Transportation service in 2014 reached 20.337 ret or 52.2% from RKAP 2014, which is 38.932 ret. Mechanic service in 2014 reached 14.943 box or 107.2% from RKAP 2014, which is 13.940 box, while document service reached 4.271 documents or 90.3% from RKAP 2014, which is 4.731 documents.
Dalam usaha forwarding, selain usaha-usaha pemasaran logistik di luar kawasan perseroan, juga dilakukan upaya untuk meningkatkan pangsa pasar dengan pendekatan kepada investor PT KBN (Persero) melalui peningkatan kualitas layanan jasa dan pendekatan kepada investor yang belum memakai jasa unit logistik.
In forwarding, beside the logistic marketing businesses outside the company area, it was also conducted an effort to increase the market share by an approach to PT KBN (Persero) investors through the enhancement of service quality and an approach to the investor who has not using logistic service.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN • MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
Pada 2014 aktivitas usaha jasa property yang menghasilkan 18 (delapan belas) investor properti baru dan perluasan baik pengolahan maupun non-pengolahan di kawasan PT KBN (Persero) ini diraih dengan pelaksanaan hasil pemasaran dengan strategi yang invasive dan langsung kepada calon pelanggan.PT KBN (Persero) juga melakukan upaya pemasaran jejaring melalui pelanggan yang ada, baik pelanggan baru maupun perluasan, serta aktivitas pemasaran aktif lainnya.
59
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
60
b. Pergudangan
b. Warehousing
Penyewaan gudang tertutup dan terbuka selama tahun 2014 adalah sebagai berikut:
The leasing of closed and opened warehouse during 2014 could be seen as follows:
Gudang tertutup yang disewakan secara kontrak space tahun 2014 mencapai 35.978 m2 atau 73,8% dari RKAP tahun 2014 seluas 48.773 m2. Sedangkan gudang terbuka tahun 2014 mencapai luasan 69.739 m2 atau 97,3% dari RKAP tahun 2014 seluas 71.689 m2. Volume mekanik pergudangan reachstaker tahun 2014 mencapai 79.563 TEUs/box atau 25,2% dari RKAP tahun 2014 sejumlah 315.389 TEUs/box. Volume mekanik pergudangan forklift tahun 2014 mencapai 253.026 ton/m3 atau 222,1% dari RKAP tahun 2014 sejumlah 113.902 ton/m3.
Closed warehouse which leased by space contract in 2014 has reached 35.978 m2 or 73.8% from RKAP 2014, which is 48.773 m2. On the other hand, the opened warehouse in 2014-reached 69.739 m2, or 97.3% from RKAP 2014, that is 71.689 m2. Mechanic volume of reach-stacker warehouse reached 79.563 TEUs/box or 25.2% from RKAP 2014 that is 315.389 TEUs/box in 2014. Mechanic volume of forklift warehouse in 2014 reached 253.026 ton/m3 or 222.1% from RKAP 2014, which is 113.902 ton/m3.
financial performance
Realisasi per 31 Desember 2014 menunjukkan peningkatan laba yang luar biasa. Laba perusahaan tahun 2014 tumbuh 101,6% dari Rp 259,63 miliar menjadi Rp Rp 263,84 miliar. Posisi likuiditas perusahaan mencapai 119,3% dan posisi solvabilitas perusahaan mencapai 303,5%. Adapun aktiva lancar PT KBN (Persero) sebesar Rp 475,66 miliar. Dari sisi kewajiban, perusahaan memiliki kewajiban jangka pendek dan jangka panjang masing-masing sebesar Rp 398,76 miliar dan Rp 165,41 miliar. Artinya, total kewajiban perusahaan sebesar Rp 564,17 miliar atau 63,8% dari modal dan cadangan sebesar Rp 883,97 miliar.
Realization per December 31, 2014 showed an excellent increase income. The company income in 2014 grew 101.6% from Rp 259.63 billion to Rp 263.84 billion. The position of company liquidity reached 119.3% and the company solvability reached 303.5%. The current asset of PT KBN (Persero) was Rp 475.66 billion. From the obligation, the company had short-term and long-term liabilities that each of them was Rp 398.76 billion and Rp 165.41 billion. Thus, liability total of the company was Rp 564.17 billion or 63.8% from the capital and the reserve was Rp 883.97 billion.
Keseluruhan tinjauan keuangan di bawah ini mengacu pada Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Laporan Keuangan tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Rama Wendra, dan mendapatkan opini wajar dalam semua hal yang material.
Overall, financial observation below referred to the Financial Report for the year that was end on December 31, 2014. The report was audited by Public Accountant Office (KAP) Rama Wendra, received a normal opinion in all materials.
Pendapatan Operasi Pendapatan Operasi Perusahaan di tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 8,6% dari Rp 602,44 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 654,33 miliar.
Operating Income Operating income of the Company in 2014 increased by 8.6% from Rp 602.44 billion in 2013 to Rp 654.33 billion.
Laba Kotor Tahun 2014, Perusahaan berhasil membukukan Laba Kotor sebesar Rp 371,03 miliar mengalami penurunan 1,4% dari tahun 2013 yang sebesar Rp 376,28 miliar.
Gross Profit In 2014, the Company recorded a gross profit of Rp 371.03 billion-decreased 1.4% from the year 2013, which amounted to Rp 376.28 billion.
Laba Kegiatan Kerjasama Operasi Laba Kegiatan Kerjasama Operasi di tahun 2014 adalah Rp 6,35 miliar.
Cooperation Activities Operating Profit Cooperation activities Operating profit in 2014 was Rp 6.35 billion.
Laba Kotor Setelah Kegiatan Kerjasama Operasi Tahun 2014, Perusahaan berhasil membukukan Laba Kotor Setelah Kegiatan Kerjasama Operasi sebesar Rp 377,37 miliar, yaitu naik 0,3% dari tahun 2013 yang sebesar Rp 376,28 miliar.
Gross Profit Activity after Joint Operation In 2014, the Company recorded a Gross Profit after Operation Cooperation Activities of Rp 377.37 billion, which is up 0.3% from the year 2013 which amounted to Rp 376.28 billion.
Beban Usaha Beban Usaha tahun 2014 sebesar Rp 134,99 miliar, mengalami kenaikan 23,7% dari tahun 2013 yang sebesar Rp 109,15 miliar.
Operating Expenses Operating expenses in 2014 amounted to Rp 134.99 billion, an increase of 23.7% from the year 2013 which amounted to Rp 109.15 billion.
Laba Usaha Pada tahun 2014, Perusahaan berhasil membukukan Laba Bersih sebesar Rp 242,38 miliar mengalami penurunan 9,3% dari tahun 2013 yang sebesar Rp 267,13 miliar.
Operating Profit In 2014, the Company recorded a Net Profit of Rp 242.38 billion decreased 9.3% from the year 2013, which amounted to Rp 267.13 billion.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN • MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
KINERJA KEUANGAN
61
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
62
Pendapatan (Beban) Lain-lain Pada tahun 2014, Perusahaan mencatatkan akumulasi Pendapatan Lain-lain sebesar Rp 86,39 miliar mengalami kenaikan 202,0% dibanding Pendapatan Lain-lain tahun 2013 yang sebesar Rp 42,76 miliar.
Income (Expense) Other In 2014, the Company recorded other income accumulated Rp 86.39 billion, an increase compared to 202.0% Other Income in 2013 of Rp 42.76 billion.
Laba Neto Sebelum Pajak Penghasilan Laba Neto Sebelum Pajak Penghasilan tahun 2014 sebesar Rp 328,78 miliar mengalami kenaikan 6,1% dari tahun 2013 yang sebesar Rp 309,89 miliar.
Net Profit before Tax Net Income before Income Tax in 2014 amounted to Rp 328.78 billion, an increase of 6.1% from the year 2013 which amounted to Rp 309.89 billion.
Beban Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan tercatat mengalami kenaikan 29,2% menjadi Rp 64,94 miliar dari Rp 50,26 miliar di tahun 2013.
Income Tax Expense Income Tax Expense recorded an increase of 29.2% to Rp 64.94 billion from Rp 50.26 billion in 2013.
Laba Tahun Berjalan Pada tahun 2014, Laba Tahun Berjalan mengalami kenaikan 1,6% dari tahun 2013 yang sebesar Rp 259,63 miliar menjadi Rp 263,84 miliar di tahun 2014.
Current Year Profit In 2014, Current Year Profit increased 1.6% from the year 2013 which amounted to Rp 259.63 billion to Rp 263.84 billion in 2014.
Aset Lancar Aset Lancar Perusahaan pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp 475,66 miliar, mengalami penurunan sebesar 17,4% dari Rp 576,14 miliar di tahun 2013.
Current Assets Current assets of the Company in 2014 amounted to Rp 475.66 billion, decreased by 17.4% from Rp 576.14 billion in 2013.
Piutang Usaha - Neto Piutang Usaha - Neto tahun 2014 mengalami kenaikan 39,0% menjadi Rp 122,75 miliar dari tahun 2013 yang sebesar Rp 88,28 miliar.
Accounts Receivable - Net Accounts Receivable - Net in 2014 increased 39.0% to Rp 122.75 billion from the year 2013 which amounted to Rp 88.28 billion.
Pendapatan akan Diterima Pendapatan akan Diterima tahun 2014 naik 164,6% menjadi Rp 42,75 miliar, dari tahun 2013 yang sebesar Rp 16,16 miliar.
Revenue would Receive Revenues will be accepted in 2014 rose 164.6% to Rp 42.75 billion, from the year 2013 which amounted to Rp 16.16 billion.
Aset Tidak Lancar Aset Tidak Lancar Perusahaan pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp 1.236,32 miliar, mengalami kenaikan sebesar 81,5% dari Rp 681,31 miliar di tahun 2013.
Non-Current Assets Non-current assets of the Company in 2014 amounted to Rp 1236.32 billion, an increase of 81.5% from Rp 681.31 billion in 2013.
Aset Tetap Aset Tetap Perusahaan pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp 530,02 miliar, mengalami penurunan sebesar 9,0% dari Rp 582,30 miliar di tahun 2013.
Fixed Assets Fixed assets of the Company in 2014 amounted to Rp 530.02 billion, decreased by 9.0% from Rp 582.30 billion in 2013.
Liabilitas Liabilitas Perusahaan pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp 564,17 miliar, mengalami penurunan sebesar 68,6% dari Rp 334,71 miliar di tahun 2013.
Liabilities Liability Company in 2014 amounted to Rp 564.17 billion, decreased by 68.6% from Rp 334.71 billion in 2013.
Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Pendek Perusahaan pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp 398,76 miliar, mengalami penurunan sebesar 113,8% dari Rp 186,55 miliar di tahun 2013.
Short-Term Liabilities Short-term liabilities of the Company in 2014 amounted to Rp 398.76 billion, decreased by 113.8% from Rp 186.55 billion in 2013.
Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas Jangka Panjang Perusahaan pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp 165,17 miliar, mengalami penurunan sebesar 11,6% dari Rp 148,15 miliar di tahun 2013.
Long-Term Liabilities Long-Term Liabilities Company in 2014 amounted to Rp 165.17 billion, decreased by 11.6% from Rp 148.15 billion in 2013.
Ekuitas Ekuitas Perusahaan pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp 1.147,81 miliar, mengalami penurunan sebesar 24,4% dari Rp 922,75 miliar di tahun 2013.
Equity The company’s equity in 2014 was Rp 1147.81 billion, decreased by 24.4% from Rp 922.75 billion in 2013.
Informasi perbandingan target yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang
Information ratio targets to be achieved for the coming year
2015 2014
(In Billion Rupiah)
NERACA BALANCE SHEET Aset Lancar 734,76 475,66 Current Assets Aset Tetap 1.964,01 530,02 Fixed Assets Aset Lain-lain 346,32 706,30 Other Assets Liabilitas Jangka Pendek 504,51 398,76 Short-term liabilities Liabilitas Jangka Panjang 1.008,28 165,41 Long-term liabilities Ekuitas 1.532,30 1.147,43 Equity Jumlah Aset/Liabilitas & Ekuitas 3.045,09 1.711,98 Total Assets/Liabilities & Equity LABA RUGI PROFIT AND LOSS Pendapatan Operasional 1.167,68 654,33 Operating Income Beban Pokok 511,57 283,30 Cost Laba Bruto 656,11 371,03 Gross profit Laba Kegiatan KSO & Entitas Asosiasi - 6,35 Profit Activity KSO & Associates Laba Bruto setelah Kegiatan KSO & Gross profit after KSO & Entitas Asosiasi 656,11 377,37 Associates Activity Beban Usaha 163,35 134,99 Operating Expenses Laba Usaha 492,76 242,38 Operating Income Pendapatan dan Beban Lain-lain (47,18) 86,39 Revenues and Other Expenses Laba Sebelum Pajak 445,58 328,78 Profit Before Tax Pajak 76,58 64,94 Tax Laba Tahun Berjalan 369,00 263,84 Earnings Current Year Pendapatan Komprehensif Lain Other Comprehensive Income Tahun Berjalan Setelah Pajak - - Current Year After Tax Total Pendapatan Komprehensif Total Comprehensive Income Tahun Berjalan 369,00 263,84 Current Year RASIO RATIO Likuiditas (%) 145,64 119,28 Liquidity (%) Solvabilitas (%) 201,29 303,45 Solvency (%) Rentabilitas (%) 17,85 22,64 Profitability (%) Tingkat Kesehatan Perusahaan AA AA Company Health Level
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN • MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
(Dalam Miliar Rupiah)
63
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
64
PENDAPATAN D A R I S E KT OR J A S A P R OP E RTI, KE PEL AB UHAN A N , D A N P R IMA B E T ON
REV EN U ES FROM PROPERTY SERV ICES SECTO R, PORT, A N D PRIM A CON CRETE
Pendapatan jasa properti, kepelabuhan, dan Prima Beton tahun 2014 sebesar Rp 586,22 miliar atau 61,0% dari RKAP tahun 2013 sebesar Rp 960,35 miliar. Beban pokok Properti, Kepelabuhanan, dan Prima Beton tahun 2014 sebesar Rp 240,45 miliar atau 59,6% dari RKAP Tahun 2014 sebesar Rp 403,15 miliar. Laba bruto Properti, Kepelabuhanan, dan Prima Beton tahun 2014 sebesar Rp 345,77 miliar atau 62,1% dari RKAP Tahun 2014 sebesar Rp 557,20 miliar.
Income property services, harbor, and Prima Concrete 2014 amounted to Rp 586.22 billion, or 61.0% of RKAP in 2013 amounted to Rp 960.35 billion. Cost of goods Properties, Ports, and Prima Concrete 2014 amounted to Rp 240.45 billion, or 59.6% of RKAP 2014 amounted to Rp 403.15 billion. Property gross profit, Ports, and Prima Concrete 2014 amounted to Rp 345.77 billion, or 62.1% of RKAP 2014 amounted to Rp 557.20 billion.
• Realisasi pendapatan dan beban pokok jasa properti (terdiri dari SBU Kawasan Cakung, SBU Kawasan Prima, SBU Pengelolaan Air, SBU Manajemen Properti Non Industri, dan Ventura) tahun 2014 sebesar Rp 528,60 miliar atau 62,1% dari RKAP tahun 2014 sebesar Rp 851,29 miliar. Beban pokok properti tahun 2014 sebesar Rp 191,14 miliar atau 61,2% dari RKAP Tahun 2014 sebesar Rp 312,25 miliar. Laba bruto properti tahun 2014 sebesar Rp 337,46 miliar atau 62,6% dari RKAP Tahun 2014 sebesar Rp 539,04 miliar. • Pendapatan jasa kepelabuhanan tahun 2014 sebesar Rp 3,56 miliar atau 40,1% dari RKAP Tahun 2014 sebesar Rp 8,86 miliar. Beban pokok kepelabuhanan tahun 2014 sebesar Rp 1,82 miliar atau 122,5% dari RKAP Tahun 2014 sebesar Rp 1,49 miliar. Laba bruto kepelabuhanan tahun 2014 sebesar Rp 1,73 miliar atau 23,5% dari RKAP Tahun 2014 sebesar Rp 7,37 miliar. • Pendapatan jasa Prima Beton tahun 2014 sebesar Rp 54,06 miliar atau 54,0% dari RKAP Tahun 2014 sebesar Rp 100,20 miliar. Beban pokok Prima Beton tahun 2014 sebesar Rp 47,49 miliar atau 53,1% dari RKAP Tahun 2014 sebesar Rp 89,41 miliar. Laba bruto Prima Beton tahun 2014 sebesar Rp 6,58 miliar atau 61,0% dari RKAP Tahun 2014 sebesar Rp 10,79 miliar.
The realization of revenue and cost of goods property services (consisting of Cakung Region SBU, SBU Prima Zone, SBU Water Management, Property Management SBU NonIndustrial, and Ventura) in 2014 amounted to Rp 528.60 billion, or 62.1% of RKAP 2014 Rp 851.29 billion. Cost of goods property in 2014 amounted to Rp 191.14 billion, or 61.2% of RKAP 2014 amounted to Rp 312.25 billion. Property gross profit in 2014 amounted to Rp 337.46 billion, or 62.6% of RKAP 2014 amounted to Rp 539.04 billion.
PENDAPATAN D A R I S E KT OR J A S A L OG IS TIK
REV EN U E FROM SERV ICES SECTOR LOG ISTI CS
Jasa Forwarding Pendapatan jasa forwarding tahun 2014 sebesar Rp 33,39 miliar atau 65,4% dari RKAP Tahun 2014 sebesar Rp 51,06 miliar. Beban pokok jasa forwarding tahun 2014 sebesar Rp 27,69 miliar atau 78,2% dari RKAP Tahun 2014 sebesar Rp 35,42 miliar. Laba bruto jasa forwarding tahun 2014 tercatat Rp 5,70 miliar atau 36,5% dari RKAP Tahun 2014 sebesar Rp 15,64 miliar.
Forwarding Services Forwarding services revenue in 2014 amounted to Rp 33.39 billion, or 65.4% of RKAP 2014 amounted to Rp 51.06 billion. Cost of goods forwarding services in 2014 amounted to Rp 27.69 billion, or 78.2% of RKAP 2014 amounting to Rp 35.42 billion. Forwarding services gross profit in 2014 was Rp 5.70 billion, or 36.5% of RKAP 2014 amounting to Rp 15.64 billion.
Jasa Pergudangan Pendapatan jasa pergudangan tahun 2014 sebesar Rp 34,72 miliar atau 86,8% dari RKAP Tahun 2014 sebesar Rp 40,00 miliar. Beban pokok jasa pergudangan tahun 2014 sebesar Rp 15,16 miliar atau 60,2% dari RKAP Tahun 2014 sebesar Rp 25,20 miliar. Laba bruto jasa pergudangan tahun 2014 tercatat Rp 19,55 miliar atau 132,1% dari RKAP Tahun 2014 sebesar Rp 14,80 miliar.
Warehousing Services Warehousing services revenue in 2014 amounted to rp 34.72 billion, or 86.8% of rkap 2014 amounting to rp 40.00 billion. cost of goods warehousing services in 2014 amounted to Rp 15.16 billion, or 60.2% of RKAP 2014 amounting to Rp 25.20 billion. Warehousing services gross profit in 2014 was Rp 19.55 billion or 132.1% of the RKAP 2014 amounting to Rp 14.80 billion.
Port services revenue in 2014 amounted to Rp 3.56 billion or 40.1% of RKAP 2014 amounted to Rp 8.86 billion. Cost of goods of port in 2014 amounted to Rp 1.82 billion or 122.5% of the RKAP 2014 amounted to Rp 1.49 billion. Port 2014 gross profit of Rp 1.73 billion or 23.5% of RKAP 2014 amounted to Rp 7.37 billion. Concrete Prima service revenues in 2014 amounted to Rp 4.06 billion, or 54.0% of RKAP 2014 amounted to Rp 100.20 billion. Cost of goods Prima Beton 2014 amounting to Rp 47.49 billion, or 53.1% of RKAP 2014 amounting to Rp 89.41 billion. Concrete Prima gross profit in 2014 amounted to Rp 6.58 billion or 61.0% of RKAP 2014 amounted to Rp 10.79 billion.
debt paying ability and receivable collectability rate KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG DAN TINGKAT KOLEKTABILITAS PIUTANG
With total assets in 2014 amounted to Rp 1711.98 billion or 136.1% compared to the previous period with current liabilities of Rp 398.76 billion and total liabilities of Rp 564.17 billion in 2014, showing that the company is still able to pay good debt obligations current and long-term liabilities through current assets. These conditions supported by an effective cash management.
Dengan total aset tahun 2014 sebesar Rp 1.711,98 miliar atau mencapai 136,1% dibandingkan periode sebelumnya dengan kewajiban lancar sebesar Rp 398,76 miliar dan jumlah kewajiban 2014 sebesar Rp 564,17 miliar, menunjukkan bahwa perusahaan masih sangat mampu membayar utang baik kewajiban lancar maupun kewajiban jangka panjang melalui aktiva lancar. Kondisi ini ditopang cash management yang efektif.
capital structure and liquidity rate Pada tangal 14 Agustus 2008, berdasarkan Keputusan Pemegang Saham di luar rapat, yang kemudian disahkan dengan Akta Notaris Sudiono Kuntjoro, SH, MH No.3, tanggal 12 September 2008, terjadi Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan di mana Modal Dasar meningkat dari semula sebesar Rp 800 miliar menjadi Rp 1 triliun dan peningkatan Modal Disetor sebesar Rp 100 miliar yang diambil dari Cadangan Perusahaan, sehingga komposisi Pemerintah Republik Indonesia menjadi sebesar Rp 226.220.000.000 (88,74%) dan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebesar Rp 33.780.000.000 (11,26%).
On August 14, 2008, based on Decree shareholders outside of the meeting was ratified with Deed by Sudiono Kuntjoro, SH, MH 3, and September 12, 2008. There were changes in the Company’s Articles of Association which increase the authorized capital from Rp Rp 800 billion to Rp 1 trillion and increaseed in paid up capital of Rp 100 billion taken from the reserves of the Company. So the composition of the Government of the Republic of Indonesia to Rp 226.22 billion (88.74%) and the Provincial Government of Jakarta Rp 33.78 billion (11, 26%).
Pada tanggal 30 Maret 2010 anggaran dasar diubah lagi dengan penambahan Modal DKI sebesar Rp 63.945.000.000. Modal dasar ditempatkan menjadi sebesar Rp 363.945.000.000 sehingga komposisi Pemerintah Republik Indonesia sebesar Rp 266.220.000.000 dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp 97.725.000.000. Perubahan tersebut telah disahkan dengan Akta Notaris H. Umaran Mansjur, SH, no. 8 tanggal 29 April 2010 dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No: AHU/0042869.AH.01.09 tahun 2010 tanggal 7 Juni 2010.
On March 30, 2010 statutes be changed again with the addition of Capital Jakarta is Rp 63.945 billion. Authorized capital to Rp 363.945 billion placed so that the composition of the Government of the Republic of Indonesia amounting to Rp 266.22 billion and the Government of Jakarta Rp 97.725 billion. The changes were approved woth Deed by H. Umaran Mansjur, SH, no. 8 April 29, 2010 and has been approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia no: AHU/0042869.AH.01.09 of 2010 dated June 7, 2010.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN • MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
STRUKTUR MODAL DAN TINGKAT LIKUIDITAS
65
substantial components of income and other burdens KOMPONEN-KOMPONEN SUBSTANSIAL DARI PENDAPATAN DAN BEBAN LAINNYA
Komponen-komponen substansial dari pendapatan dan beban lainnya yang berpengaruh terhadap hasil usaha perseroan, antara lain:
Substantial components of other income and expense that affect the company’s results of operations, among others:
Pendapatan dan beban lain-lain utamanya diperoleh dari keuntungan selisih kurs, hasil bunga deposito, bunga obligasi, dan jasa giro. Jumlah pendapatan lain-lain neto tahun 2014 sebesar Rp 86,9 miliar atau 1.601,9% dari RKAP Tahun 2014 sebesar Rp 2,67 miliar. Sedangkan realisasi beban usaha tahun 2014 sebesar Rp 134,1 miliar atau 82,7% dari RKAP Tahun 2014 sebesar Rp 162,2 miliar.
Income and other expenses primarily derived from foreign exchange gains, interest income on deposits, interest on the bonds, and current accounts. Total net other income in 2014 amounted to Rp 86.39 billion, while RKAP 2014 amounted to minus Rp 31.65 billion. While the realization of operating expenses in 2014 amounted to Rp 134.99 billion, or 83.2% of RKAP 2014 amounted to Rp 162.18 billion. Cash Flow Statement December 31, 2013 and 2014 (in rupiah)
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
Laporan Arus Kas 31 Desember 2013 dan 2014 (dalam rupiah)
66
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
REAL per 31/12/2013 (audited)
REAL per 31/12/2014 (audited)
(14,063,514,785.66)
31,192,309,342.99
Cash Flows from Operating Activities
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
(129,813,358,064.69)
3,391,892,278.75
Cash Flows from Investing Activities
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
115,066,929,652.09
(21,518,444,655.57)
Cash Flows from Financing Activities
Kenaikan/(Penurunan) Kas Bersih
(28,809,943,198.25)
13,065,756,966.17
Increase/(Decrease) In Net Cash
Saldo Awal Periode
142,328,439,702.40
113,518,496,504.93
Period Beginning Balance
Saldo Akhir Periode
113,518,496,504.15
126,584,253,471.10
Balance at End of Period
Posisi kas dan setara kas perusahaan per 31 Desember 2014 mengalami peningkatan sebesar Rp 13,06 miliar yakni dari posisi per 31 Desember 2013 sebesar Rp 113,52 miliar menjadi Rp 126,58 miliar.
Cash and cash equivalents per December 31, 2014 increased by Rp 13.06 billion, ie from the position as of December 31, 2013 amounted to Rp 113.52 billion to Rp 126.58 billion.
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan
Information and material facts occurring after the date of the auditor’s report
Setoran tunai tambahan modal KCN Pada tanggal 27 Januari 2015, Perusahaan telah menyetorkan secara tunai sebagai tambahan modal disetor ke PT Karya Citra Nusantara (KCN) sebesar Rp 47.058.823.529 berdasarkan bukti pembayaran No.127/ BK/I/2015. Kemudian pada tanggal 25 Maret 2015, Perusahaan Menyetorkan kembali secara tunai sebesar Rp 2.800.000.000 yang berdasarkan bukti pembayaran No.516/BK/III/2015.
KCN cash deposit additional capital On January 27, 2015, the Company has deposited in cash as additional capital to PT Karya Nusantara Citra (KCN) Rp47.058.823.529 is based on proof of payment No.127/ BK/I/2015. Then on 25Maret 2015, the Company Depositing cash back amounting to Rp 2,800,000,000 which is based on proof of payment No. 516/BK/III/2015.
On the addition, the issued and paid up to Rp 300 917 647 058 KCN. The capital increase was notarized in deed No.13 by Harina Wahab Yusuf, SH dated March 30, 2015 the shareholders of Resolution KCN.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan pengesahan akta perubahan susunan pemegang saham KCN tersebut masih diproses oleh Kementrian Hukum dan HAM RI.
As of the issuance date of the financial statements ratification deed of amendment of the composition of shareholders KCN is still being processed by the Ministry of Justice and Human Rights.
Rumah Sakit Pekerja Pada tanggal 30 Januari 2015, Perusahaan menerima surat jawaban konfirmasi No. B/878/012015 dari Direktur utama BPJS Ketenagakerjaan (sebelumnya PT Jamsostek) atas surat konfirmasi yang dikirim Perusahaan No. 493/ SBA/DRT.5.1/12/2014 tanggal 25 Desember 2014 perihal “Konfirmasi pengambilalihan Rumah Sakit Pekerja” dan surat No.015/SBA/DRT.1/01/2015, perihal”Konfirmasi II pengambilalihan RS Pekerja oleh BPJS Ketenagakerjaan”, Tanggapan atas surat tersebut adalah bahwasanya BPJS Ketenagakerjaan tidak berkeberatan jika pihak Perusahaan berminat untuk memiliki atau bekerjasama dengan investor lain untuk mengelola Rumah Sakit Pekerja tersebut dengan terlebih dahulu mengamandemen perjanjian kerjasama Perusahaan dengan BPJS Ketenagakerjaan.
Hospital for Workers On January 30, 2015, the Company received a letter of confirmation answer No. B/878/012 015 of the main director BPJS Employment (formerly PT Jamsostek) upon confirmation letter sent Company No. 493/SBA/DRT.5.1/12/2014 dated December 25, 2014 regarding the “Confirmation of the takeover of the Hospital Workers” and the letter No.015/ SBA/DRT.1/01/2015, regarding the “Confirmation II RS takeover by BPJS Workers Employment”, response to the letter is that BPJS Employment no objection if the company is interested in having or in collaboration with other investors to manage the Workers’ Hospital by first amending agreement with the company BPJS Employment.
Pada tanggal 25 Februari 2015, Direktur Utama Perusahaan mengirimkan surat ke BPJS Ketenagakerjaan No: 052/ SBA/DRT.1/02/2015 Perihal: RS. Pekerja di Perusahaan, antara lain Direksi Perusahaan masih mengharapkan BPJS Ketenagakerjaan tetap sebagai pemilik dan pengelola Rumah Sakit Pekerja.
On February 25, 2015, Director of the Company sent a letter to Labor BPJS No: 052/SBA/DRT.1/02/2015 Subject: RS. Workers in the company, among others, the Board of Directors The company still expects BPJS Employment remains as the owner and manager of the Hospital Workers.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN • MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
Atas penambahan tersebut, modal ditempatkan dan di setor KCN menjadi Rp 300.917.647.058. Penambahan modal tersebut telah diaktakan ke dalam akta No. 13 oleh Harina Wahab Jusuf, SH tanggal 30 Maret 2015 mengenai Pernyataan Keputusan Rapat pemegang saham KCN.
67
Realisasi hasil RUPS pada tahun buku 2014 Pelaksanaan tindak lanjut atas Saran/Rekomendasi hasil pemeriksaan auditor tahun buku 2014 sesuai surat No. AUP/15/KBN/NNI/1723A, sebagai berikut:
Realization of the AGM in the financial year 2014 The implementation of the follow-up to Suggestions/ Recommendations auditor examination results fiscal year 2014 in accordance letter No. AUP/15/KBN/NNI/1723A, as follows:
I. Beberapa pekerjaan konstruksi pelaksanaannya tidak tepat waktu sehingga tertunda pemanfaatannya dan rekanan pelaksana dikenakan denda serta ganti rugi keterlambatan
I. Some construction work on time so that the implementation is not delayed utilization and implementing partners subject to fines and compensation delays
No. 1.
Temuan Finding Pekerjaan Pembangunan Gudang seluas 5.040 m2 dan Depo Kontainer Isi tahap 2 Blok E.29 di SBU Kawasan Cakung. Pemenang lelang atas pekerjaan tersebut diatas sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No 08/SKD-PL/DAKPJB/II/2013, tanggal 14 Februari 2013 adalah rekanan PT Nugraha Adi Taruna dengan Surat Perjanjian Pemborongan No. 01/SPP/DRT.5.3/03/2013, tanggal 04 Maret 2013, jangka waktu pelaksanaan sejak 14 Februari 2013 sampai dengan 12 Agustus 2013 dan nilai pekerjaan sebesar Rp 15.145.900.000,-. Construction Work Warehouse area of 5,040 m2 and Depo Container Fill Phase 2 Block E.29 in Region SBU Cakung.
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
The auction winner on the above-mentioned work in accordance with the Decree of Directors No. 08/SKD-PL/ DAK-PJB/II/2013, dated February 14, 2013 is a partner PT Nugraha Adi Taruna with the Letter of Agreement No. Chartering 01/SPP/DRT.5.3/03/2013, dated March 4, 2013, the exercise period since February 14, 2013 until August 12, 2013 and the value of the job amounted to Rp 15.145.900.000, -.
68
Dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut, rekanan tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jangka waktu yang tertuang dalam Surat Perjanjian Pemborongan. Kepada rekanan diberikan addendum perpanjangan waktu sampai dengan tanggal 11 Oktober 2013, namun dalam pelaksanaannya rekanan tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 100% sesuai dengan batas waktu yang diberikan dalam addendum. Pekerjaan tersebut sampai dengan progres fisik per tanggal 11 Februari 2014 mencapai 90,24%. Terhadap keterlambatan penyelesaian pekerjaan tersebut rekanan dikenakan sanksi/denda keterlambatan dan ganti rugi tambahan sebesar biaya sewa gedung dan Depo Kontainer Isi.
Tindak Lanjut Follow-Up Kontraktor tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai batas waktu yang ditentukan dalam kontrak sehingga diberikan Surat Peringatan 1, 2, dan surat pemberitahuan pengenaan denda keterlambatan kepada kontraktor diberikan kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 17 hari atau denda maksimal 5,1%. Telah dilakukan perhitungan progress pekerjaan kontraktor dan sisa pekerjaan dilanjutkan dengan sistem swakelola oleh SBU Cakung dan saat ini telah serah terima Maret 2014 dengan Investor. The contractor is unable to complete the work according to the deadline specified in the contract so awarded Warning Letter 1, 2, and imposition of penalty for late notification to the contractor the opportunity to complete the work up to 17 days or a fine of a maximum of 5.1%. Have performed calculations contractors work progress and remaining work continued with self-management system by SBU Cakung and currently has handover in March 2014 with the Investor.
• PT Nugraha Adi Taruna tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan batas waktu pelaksanaan yang ditetapkan di dalam Addendum No. 08/ ADD/DRT.5.3/08/2013, tanggal 19 Agustus 2013 untuk Surat Perjanjian Pemborongan No. 01/SPB/ DRT.5.3/03/2013, tanggal 04 Maret 2013 Pasal 5 ayat 2, yaitu tanggal 11 Oktober 2013, dan PT Nugraha Adi Taruna dikenakan sanksi denda keterlambatan maksimal 5% (lima persen) dari nilai kontrak atau sebesar Rp 757.295.000,- (tujuh ratus lima puluh tujuh juta dua ratus sembilan puluh lima ribu rupiah), dan telah dipotong pada termin IV (keempat). PT Nugraha Adi Taruna cannot complete the work in accordance with the implementation deadline set out in the Addendum No. 08/ADD/DRT.5.3/08/2013, dated August 19, 2013 to the Letter of Agreement No. Chartering 01/SPB/DRT.5.3/03/2013, dated
No.
Temuan Finding In the execution of such work, a partner cannot complete the work in accordance with the timeframe set out in the Letter of Agreement Chartering. Addendum to the partner given an extension of time up to the date of October 11, 2013, but in its implementation partner cannot complete the work up to 100% in accordance with the deadline given in the addendum. Such work until the physical progress per date of February 11, 2014 reached 90.24%. To delay completion of the work of partner sanctions/ fines delays and additional compensation for the cost of renting the building and Depo Container Contents.
Tindak Lanjut Follow-Up March 4, 2013 Article 5, paragraph 2, which is dated October 11, 2013, and PT Nugraha Adi Taruna delay fined a maximum of 5% (five percent) of the contract value or Rp 757 295 000, - (seven hundred and fifty-seven million two hundred ninety five thousand dollars), and has been cut in terms IV (fourth). • Peninjauan lapangan dalam rangka penyelesaian pekerjaan telah kami lakukan bersama kontraktor pelaksana dan unit terkait pada tanggal 03 Juni 2014 dan 18 Juni 2014, dan dinyatakan bahwa pekerjaan belum selesai 100% (seratus persen). Fieldwork in the context of the completion of the work we have done together with the contractors and related units on June 3, 2014 and June 18, 2014, and stated that the work has not been completed 100% (one hundred percent).
• Nilai pekerjaan sebesar Rp 265.691.000,- (dua ratus enam puluh lima juta enam ratus sembilan puluh satu ribu rupiah) akan diperhitungkan pada pembayaran sisa tagihan PT Nugraha Adi Taruna, sehingga progress fisik yang dicapai oleh PT Nugraha Adi Taruna adalah sebesar 98,246% (sembilan puluh delapan koma dua empat enam persen). Value of Rp 265 691 000 jobs, - (two hundred and sixty five million six hundred and ninety one thousand dollars) will be calculated on the payment of the remaining bills PT Nugraha Adi Taruna, so the physical progress achieved by PT Nugraha Adi Taruna amounted to 98.246% (ninety eight point two four six percent).. 2
Perbaikan jalan lingkungan di Blok C.01 di SBU Kawasan Marunda Road improvements in the environment in Block C.01 SBU Marunda Region Pemenang lelang atas pekerjaan tersebut diatas sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No.35/SKD-PL/DAK-
• PT Sanbel Satria Wardana (PT SSW) tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan batas waktu pelaksanaan yang ditetapkan di dalam Surat Perjanjian Pemborongan No. 05/SPB/DRT.5.3/06/2013, tanggal 13 Juni 2013 Pasal 5 ayat 2, yaitu tanggal 16 Januari 2014, dan PT SSW telah dikenakan sanksi denda keterlambatan maksimal sebesar
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN • MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
• Item pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan oleh PT Nugraha Adi Taruna telah diselesaikan oleh PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Cq. SBU Kawasan Cakung melalui swakelola dengan nilai sebesar Rp 265.691.000,- (dua ratus enam puluh lima juta enam ratus sembilan puluh satu ribu rupiah) dan telah diselesaikan pada tanggal 17 November 2014. Work items that cannot be resolved by the PT Nugraha Adi Taruna was completed by the PT Nusantara Bonded Zone (Persero) Cq. SBU Cakung area through self-managed with a value of USD 265 691 000, - (two hundred and sixty five million six hundred and ninety one thousand dollars) and was completed on November 17, 2014.
69
No.
Temuan Finding PJB/V/2013 tanggal 22 Mei 2013 adalah rekanan PT Sanbel Satria Wardana dengan Surat Perjanjian Pemborongan No. 05/SPB/DRT.5.3/06/2013 tanggal 13 Juni 2013, jangka waktu pelaksanaan sejak 22 Mei 2013 sampai dengan 16 Januari 2014 dan nilai pekerjaan sebesar Rp 10.319.000.000,The auction winner on the above-mentioned work in accordance with the Decree of the Board of Directors No.35/SKD-PL/DAK-PJB/V/2013 dated May 22, 2013 is a partner PT Satria Ward Sanbel Chartering Agreement Letter No. 05/SPB/DRT.5.3/06/2013 dated June 13, 2013, the exercise period from May 22, 2013 to January 16, 2014 and the value of the job amounted to Rp 10.319.000.000, -
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
Rekanan tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jangka waktu dalam Surat Perjanjian Pemborongan dan dikenakan denda keterlambatan. Surat Perjanjian Pemborongan kemudian diputus.
70
3.
Pekerjaan pembangunan Depo Kontainer Isi Blok C 01 A74 di SBU Kawasan Marunda Container depot construction work Content Block C 01 A74 at SBU Region Marunda Pemenang lelang atas pekerjaan tersebut diatas sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 39/SKD-PL/DAKP3B/VI/20B tanggal 12 Juni 2013 adalah rekanan PT Mawatindo Road Construction dengan Surat Perjanjian Pemborongan No. 07/SPP/DR1.5:3/06/2013 tanggal 26 Juni 2013, jangka waktu pelaksanaan sejak 12 Juni 2013 sampai dengan 08 Desember 2013 dan nilai pekerjaan sebesar Rp 15.907.100.000,-. The auction winner on the above-mentioned work in accordance with the Decree of Directors No. 39/SKD-
Tindak Lanjut Follow-Up
5% (lima persen) dari nilai kontrak atau sebesar Rp 531.595.000,- (lima ratus tiga puluh satu juta lima ratus sembilan puluh lima ribu rupiah) dan jaminan pelaksanaan sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak menjadi milik PT KBN (P). PT Sanbel Satria Ward (PT SSW) cannot complete the work in accordance with the implementation deadline set out in the Letter of Agreement No. Chartering 05/ SPB/DRT.5.3/06/2013, dated June 13, 2013 Article 5, paragraph 2, which is dated January 16, 2014, and PT SSW has fined a maximum delay of 5% (five percent) of the contract value or Rp 531 595 000, - (five hundred thirty-one million five hundred ninety five thousand dollars) and guarantee the implementation of 5% (five percent) of the value of the contract belongs to PT KBN (P).
• Progress fisik yang dicapai oleh PT SSW adalah sebesar 74,91% (tujuh puluh empat koma sembilan satu persen) dari nilai kontrak atau sebesar Rp7.964.356.290,- (tujuh miliar sembilan ratus enam puluh empat juta tiga ratus lima puluh enam ribu dua ratus sembilan puluh rupiah). Physical progress achieved by PT SSW is amounted to 74.91% (seventy-four point nine one percent) of the contract value or Rp 7,964,356,290, - (seven billion, nine hundred and sixty-four million three hundred fifty-six thousand two hundred and ninety dollars). • Berita Acara Pembayaran Sisa Realiasasi Progress Fisik telah ditandatangani kedua belah pihak (PT KBN (P) dan PT SSW) dan telah dilaporkan ke Direksi pada tanggal 21 Juli 2014 dan telah mendapat persetujuan Direksi pada tanggal 23 Juli 2014. Minutes of Payments Remaining Actual Physical Progress has been signed by both parties (the PT KBN (P) and PT SSW), has been reported to the Board of Directors on July 21, 2014, and has been approved by the Board of Directors on July 23, 2014. • PT Mawatindo Road Construction tidak dapat meneyelesaikan pekerjaan sesuai dengan batas waktu pelaksanaan yang ditetapkan di dalam Surat Perjanjian Pemborongan No. 07/SPP/DRT.5.3/06/2013, tanggal 26 Juni 2013 Pasal 5 ayat 2, yaitu tanggal 08 Desember 2013, dan PT Mawatindo Road Construction dikenakan sanksi denda keterlambatan maksimal 5% dari nilai kontrak atau sebesar Rp 795.355.000,- (tujuh ratus sembilan puluh lima juta tiga ratus lima puluh lima ribu rupiah) dan telah dipotongkan pada Termin IV (keempat). PT Mawatindo Road Construction unable to complete the work in accordance with the implementation deadline set out in the Letter of Agreement No. Chartering 07/SPP/DRT.5.3/06/2013, dated June 26,
Temuan Finding
Tindak Lanjut Follow-Up
PL/DAK-P3B/VI/20B dated June 12, 2013 is a partner PT Mawatindo Road Construction Works Agreement Letter No. 07/SPP/DR1.5: 3/06/2013 dated June 26, 2013, the exercise period from June 12, 2013 until December 8, 2013 and the value of the job amounted to Rp 15.907.100.000, -.
2013 Article 5, paragraph 2, which is dated December 8, 2013, and PT Mawatindo Road Construction delays fined a maximum of 5% of the contract value or Rp 795 355 000, - (seven hundred and ninety-five million three hundred fifty five thousand dollars) and have been deducted in Term IV (fourth).
Rekanan pelaksana memohon perpanjangan waktu namun tidak disetujui dan rekanan yang bersangkutan dikenakan denda keterlambatan. Sehubungan dengan sampai batas waktu maksimal keterlambatan yaitu tanggal 25 Desember 2013 rekanan belum juga dapat menyelesaikan pekerjaan 100%, maka kepada rekanan tersebut dikenakan ganti rugi tambahan sebesar biaya sewa Depo Kontainer Isi. Partner implementing begging an extension of time, but is not approved and the respective counterparty charged a late fee. In connection with up to a maximum time limit of delay that is dated December 25, 2013 counterparty has not been able to finish the job 100%, then the partner is subject to additional compensation for the cost of renting Depo Container Contents.
• Peninjauan lapangan dalam rangka penyelesaian pekerjaan telah kami lakukan bersama kontraktor pelaksana dan unit terkait pada tanggal 03 April 2014 dan 18 Juni 2014, dan dinyatakan bahwa pekerjaan belum selesai 100% (seratus persen). Fieldwork in the context of the completion of the work we have done together with the contractors and related units on April 3, 2014 and June 18, 2014, and stated that the work has not been completed 100% (one hundred percent). • Item pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan oleh PT Mawatindo Road Construction telah diselesaikan oleh PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Cq. SBU Kawasan Marunda dengan nilai sebesar Rp254.801.000,- (dua ratus lima puluh empat juta delapan ratus satu ribu rupiah) dan telah diselesaikan pada tanggal 23 Oktober 2014. Work items that cannot be resolved by the PT Mawatindo Road Construction was completed by the PT Nusantara Bonded Zone (Persero) Cq. SBU Marunda area with a value of USD 254 801 000, (two hundred and fifty-four million eight hundred and one thousand dollars) and was completed on October 23, 2014. • Nilai pekerjaan sebesar Rp 254.801.000,- (dua ratus lima puluh empat juta delapan ratus satu ribu rupiah), dan pembayaran wiremesh oleh PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) sebesar Rp 404.000.000,- (empat ratus empat juta rupiah) akan diperhitungkan pada pembayaran sisa tagihan PT Mawatindo Road Construction sehingga progress fisik yang dicapai oleh PT Mawatindo Road Construction adalah sebesar 95,858% (sembilan puluh lima koma delapan lima delapan persen). Value of Rp 254 801 000 jobs, - (two hundred and fifty-four million eight hundred and one thousand dollars), and the payment wiremesh by PT Nusantara Bonded Zone (Persero) amounting to Rp 404 million, - (four hundred and four million dollars) will be calculated on the payment of the remaining bills PT Mawatindo Road Construction so that physical progress achieved by PT Mawatindo Road Construction amounted to 95.858% (ninety-five point eight five eight per cent).
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN • MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
No.
71
No. 4.
Temuan Finding Pekerjaan Pematangan Lahan Blok F di SBU Kawasan Cakung Maturation job of Land Block F in SBU Cakung Region Pemenang lelang atas pekerjaan tersebut diatas sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 45/SKD-PL/DAK-PJB/ VII/2013, tanggal 01 Juli 2013 adalah rekanan PT Amarta Karya dengan Surat Perjanjian Pemborongan No.15/ SPP/DRT.5.3/08/2013, tanggal 29 Agustus 2013, jangka waktu pelaksanaan sejak 01 Juli 2013 sampai dengan 28 September 2013 dan nilai pekerjaan Rp 19.745.042.000,The auction winner on the above-mentioned work in accordance with the Decree of Directors No. 45/SKDPL/DAK-PJB/VII/2013, dated July 1, 2013 is a partner Amarta Chartering Agreement Letter No. 15/SPP/ DRT.5.3/08/2013, dated August 29, 2013, the exercise period from July 1, 2013 up to 28 September 2013 and the value of work Rp 19.745.042.000, Dan sesuai dengan Addendum II No: 28/ADD/ DRT.5.3/11/2013, tanggal 13 November 2013, jangka waktu pelaksanaan berakhir tanggal 31 Januari 2014 And in accordance with Addendum II No: 28/ADD/ DRT.5.3/11/2013, dated November 13, 2013, the exercise period ends on January 31, 2014
Tindak Lanjut Follow-Up • PT Amarta Karya (Persero) tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan di dalam Addendum II No. 28/ADD/DRT.5.3/11/2013, tanggal 13 November 2013 untuk Surat Perjanjian Pemborongan No. 15/SPB/DRT.5.3/08/2013, tanggal 29 Agustus 2013, yaitu pada tanggal 31 Januari 2014, dan PT Amarta Karya (Persero) telah dikenakan sanksi denda keterlambatan maksimal sebesar 5,1% (lima koma satu persen) dari nilai kontrak atau sebesar Rp 1.049.569.070,70 (satu miliar empat puluh sembilan juta lima ratus enam puluh sembilan ribu tujuh puluh koma 70/100 rupiah) dan telah dipotong pada pembayaran Termin IV (keempat). PT Amarta Karya (Persero) cannot complete the work in accordance with the time limits set out in Addendum II # 28/ADD/DRT.5.3/11/2013, dated November 13, 2013, to the Letter of Agreement No. Chartering 15/SPB/DRT.5.3/08/2013, dated August 29, 2013, the date of January 31, 2014, and PT Amarta Karya (Persero) has been fined a maximum delay of 5.1% (five point one percent) of the contract value or Rp 1,049,569,070.70 (one million forty nine million five hundred and sixty-nine thousand seventy coma 70/100 dollars) and have been deducted on payment Term IV (fourth). • Berita Acara Progress Fisik 100% dan Berita Acara Serah Terima I (Pertama) pekerjaan Pematangan Lahan Blok F di SBU Kawasan Cakung telah ditandatangani oleh kedua belah pihak (PT KBN (P) dan PT Amarta Karya (Persero)) pada tanggal 19 Juni 2014. Minutes of Physical Progress 100% and the handover of the I (First) work Maturation of Land Block F in SBU Cakung Regions has been signed by both parties (the PT KBN (P) and PT Amarta Karya (Persero)) on 19 June 2014.
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
5.
72
Pekerjaan perbaikan jalan lingkungan blok C.01 (Akses KCN) di SBU Kawasan Marunda Road repair work environment block C.01 (Access KCN) in Region SBU Marunda Pemenang lelang atas pekerjaan tersebut diatas sesuai dengan Surat Keputusan Direksi NO.57/SKD-PL/DAKPJB/VIII/2013, tanggal 27 Agustus 2013 adalah rekanan PT Gulmisian Karya Abadi dengan Surat Perjanjian Pemborongan No. 18/SPP/DRT.5.3/09/2013, tanggal 12 Desember 2013, jangka waktu pelaksanaan sejak 27 Agustus 2013 sampai dengan 23 Januari 2014 dan nilai pekerjaan sebesar Rp 1.545.830.000,The auction winner on the above-mentioned work in accordance with the Decree of the Board 57/SKD-PL/ DAK-PJB/VIII/2013, dated August 27, 2013 is a partner PT Karya Abadi Gulmisian Chartering Agreement Letter No. 18/SPP/DRT.5.3/09/2013, dated December 12, 2013,
• PT Gulmisian Karya Abadi tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan batas waktu pelaksanaan yang ditetapkan di dalam Surat Perjanjian Pemborongan No. 18/SPP/DRT.5.3/09/2013, tanggal 12 Desember 2013 Pasal 5 ayat 2, ditambah perpanjangan waktu pelaksanaan selama 20 (dua puluh) hari kalender, yaitu pada tanggal 12 Februari 2014. PT Gulmisian Karya Abadi cannot complete the work in accordance with the implementation deadline set out in the Letter of Agreement No. Chartering 18/SPP/ DRT.5.3/09/2013, dated December 12, 2013 Article 5, paragraph 2, plus an extension of the implementation period for 20 (twenty) calendar days, i.e. on February 12, 2014. • Peninjauan lapangan dalam rangka serah Terima I (Pertama) bersama kontraktor dan unit terkait telah
No.
Temuan Finding
Tindak Lanjut Follow-Up
the exercise period from August 27, 2013 until January 23, 2014 and the value of the job amounted to Rp 1.545.830.000, Rekanan diberikan perpanjangan waktu sampai dengan tanggal 12 Februari 2014 berdasarkan disposisi direktur pemasaran dan pengembangan namun sampai batas waktu perpanjangan pekerjaan belum dapat diselesaikan 100% sehingga rekanan yang bersangkutan dikenakan denda keterlambatan. Partner granted extension of time up to the date of February 12, 2014 by the disposition of the director of marketing and development, but until the deadline extension of the work yet to be completed 100% so that the partner in question subject to a late fee.
kami lakukan pada tanggal 3 April 2014, dengan hasil masih terdapat defect list yang harus diselesaikan, antara lain: a) Instalasi lampu PJU b) Pengecatan kanstin c) Penyambungan saluran U-Ditch saluran d) Cutting plat beton jalan + filler aspal. Review of the field in order to deliver Accept I (First) together with contractors and related units we have done on April 3, 2014, with the result that there is still a defect list to be resolved, among others: a) Installation PJU lights b) Painting kanstin c) Splicing channel U-Ditch channel d) Cutting concrete slab + filler asphalt road.
6
Pekerjaan Perbaikan Jalan Jawa 14 di SBU Kawasan Cakung 14 of Java Road Improvement Works in the Region of SBU Cakung Pemenang telang atas pekerjaan tersebut di atas sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 71/SKD-PL/DAKPJB/X/2013, tanggal 24 Oktober 2013 adalah rekanan PT Sopin Sejahtera dengan Surat Perjanjian Pemborongan No.19/SPP/DRT.5.3/11/2013, tanggal 8 November 2013, jangka waktu pelaksanaan sejak 24 Oktober 2013 sampai dengan 21 Januari 2014 dan nilai pekerjaan sebesar Rp 1.259.987.000. Telang winner on above mentioned work in accordance with the Decree of Directors No. 71/SKD-PL/DAKPJB/X/2013, dated October 24, 2013 is a partner PT Sopin Prosperity Chartering Agreement Letter No.19/SPP/ DRT.5.3/11/2013, dated November 8, 2013, the exercise period since October 24, 2013 until January 21, 2014 and the value of the job amounted to Rp 1.259.987.000. Rekanan dalam melaksanakan pekerjaannya mengalami keterlambatan sehingga dikenakan denda maksimal sebesar 5%. Partner in carrying out the work has been delayed so that fined a maximum of 5%.
• PT Sopin Sejahtera tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan di dalam Surat Perjanjian Pemborongan No. 19/SPP/ DRT.5.3/11/2013, tanggal 08 November 2013, yaitu tanggal 21 Januari 2014, dan PT Sopin Sejahtera telah dikenakan sanksi denda keterlambatan maksimal 5% dari nilai kontrak atau sebesar Rp. 62.999.350,- (enam puluh dua juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu tiga ratus lima puluh rupiah) dan telah dipotongkan pada pembayaran termin progress fisik 100% (seratus persen). PT Sopin Prosperity can not complete the work in accordance with the time limits set out in the Letter of Agreement No. Chartering 19/SPP/DRT.5.3/11/2013, dated November 8, 2013, which is dated January 21, 2014, and PT Sopin Sejahtera has been fined a maximum delay of 5% of the contract value or Rp. 62.99935 million, - (sixty-two million nine hundred ninety-nine thousand three hundred and fifty dollars) and have been deducted on the payment terms of physical progress of 100% (one hundred percent). • Berita Acara Progress Fisik 100% dan Berita Acara Serah Terima I (Pertama) pekerjaan Perbaikan Jalan Jawa 14 di SBU Kawasan Cakung telah ditandatangani oleh kedua belah pihak (PT KBN (P) dan PT Sopin Sejahtera) tanggal 21 Februari 2014. Minutes of Physical Progress 100% and the handover of the I (First) 14 Java Road Repair work at SBU Cakung Regions has been signed by both parties (the PT KBN (P) and PT Sopin Sejahtera) dated February 21, 2014.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN • MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
• PT Gulmisian Karya Abadi keberatan terhadap sanksi denda keterlambatan maksimal yang diberikan oleh PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero), dan saat ini dalam proses penanganan oleh konsultan hukum. PT Gulmisian Karya Abadi overrides towards the delay of maximum financial penalties provided by PT Nusantara Bonded Zone (Persero), and is currently in the process of handling by legal counsel.
73
II. Pekerjaan yang sudah selesai namun belum dibuatkan Berita Acara Serah Terima dan hasil pekerjaannya belum dapat dimanfaatkan No.
Temuan Finding Pembangunan Depo Kontainer seluas 7,799 m2, ex. PT ABCO di Blok C.02 di SBU Kawasan Marunda Container depot construction area of 7.799 m2, ex. PT ABCO in Block C.02 in Region SBU Marunda Pemenang lelang atas pekerjaan tersebut diatas sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 52/SKD-PL/DAKPJB/VII/2013 tanggal 25 Juli 2013 adalah rekanan PT Sarana Konstruksindo Utama dengan Surat Perjanjian Pemborongan No.16/SPP/DRT.5.3/08/2013 tanggal 29 Agustus 2013 jangka waktu pelaksanaan sejak 25 Juli 2013 sampai dengan 20 Januari 2014 dan nilai pekerjaan sebesar Rp.6.189.418.000,The auction winner on the above-mentioned work in accordance with the Decree of Directors No. 52/SKD-PL/ DAK-PJB/VII/2013 dated July 25, 2013 is a partner of PT Sarana Utama KONSTRUKSINDO Chartering Agreement Letter No. 16/SPP/DRT.5.3/08/2013 dated August 29, 2013 implementation period since July 25, 2013 until January 20, 2014 and the value of the work of Rp.6.189.418.000,-
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
Sesuai monitoring progres periode minggu ke-26 (dua puluh enam) tanggal 13 Januari 2013 sampai dengan 20 Januari 2014 pekerjaan sudah mencapai 100% dan telah ditandatangani oleh kedua belah pihak. Appropriate monitoring of the progress of the period week 26 (twenty-six) dated January 13, 2013 until January 20, 2014 the work has reached 100% and has been signed by both parties.
74
Divisi Perencanaan dan Pengawasan melalui suratnya No.31/UND/PPL.42/01/2014 tanggal 23 Januari 2014 mengundang direktur PT Sarana Konstruksindo Utama untuk peninjauan pekerjaan dalam rangka serah terima pada tanggal 28 Januari 2014. Planning and Control Division through letter No.31/UND/ PPL.42/01/2014 dated January 23, 2014 inviting the director of PT Sarana Utama KONSTRUKSINDO for review of the work in order to handover on January 28, 2014. Sampai dengan tanggal 21 Februari 2014 Berita Acara serah terima pekerjaan masih dalam proses penandatanganan oleh direktur PT Sarana Kontruksindo Utama. As of the date of February 21, 2014 Minutes of the handover of the work is still in the process of signing by the director of PT Sarana Utama Kontruksindo.
II. Work that has been completed but has not made the handover and the results of their work can not be utilized Tindak Lanjut Follow-Up Berita Acara Progress Fisik 100% (seratus persen) dan Berita Acara Serah Terima (Pertama) pekerjaan Pembangunan Depo Container seluas 7,799 m2 Blok C.02-07 (Ex. ABCO) di Blok C.03 SBU Kawasan Marunda sudah ditandatangani kedua belah pihak (PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) dan PT Sarana Konstruksindo Utama) pada tanggal 28 Januari 2014. Minutes of Physical Progress 100% (one hundred percent) and handover (First) work Container Depots Development Block C.02-07 area of 7.799 m2 (Ex. ABCO) in Block C.03 SBU Marunda area has been signed by both parties (PT Nusantara Bonded Zone (Persero) and PT Sarana Utama KONSTRUKSINDO) on January 28, 2014.
2.
Temuan Finding
Tindak Lanjut Follow-Up
Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Toll Gate di SBU Marunda Procurement and Installation of Toll Gate at SBU Marunda
• Saat ini telah terdapat Form dari Divisi SDM & Umum; • Saat ini sudah ditempatkan Pejabat Pelaksana Tugas • Saat ini dibuatkan draff SKD tarif pas masuk sebagai refisi SKD yang lama • Pekerjaan telah diselesaikan dan diserah terimakan tertuang dalam Berita Acara Serah Terima Pekerjaan. • There is already Form from the Division of Human Resources & General Affairs right now; • There is already an Acting Officer right now; • There is new draff SKD of fitting entry rates as revision of old SKD. • The work has been completed and handed over as mentioned in the notification of handover Works.
Pemenang lelang atas pekerjaan tersebut diatas sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 26/SKD-PL/DAKPJB/IV/2013, tanggal 04 April 2013 adalah rekanan CV Palang Parkir Indonesia dengan Surat Perjanjian Pemborongan No. 16/SPB/DAK.5.3/05/2013 tanggal 08 Mei 2013 jangka waktu pelaksanan sejak 04 April 2013 sampai dengan 18 Mei 2013 dan nilai pekerjaan sebesar Rp.750.000.000,The auction winner on the above-mentioned work in accordance with the Decree of Directors No. 26/SKD-PL/ DAK-PJB/IV/2013, dated April 4th, 2013 is a partner of CV Palang Parkir Indonesia with Works Agreement Letter No. 16/SPB/DAK.5.3/05/2013 dated May 8th, 2013 period of implementation since April 4th, 2013 until May 18th, 2013 and the value of the work of Rp.750.000.000,Rekanan sesuai jadwal waktu kontrak telah melaksanakan serah terima, namun berita acara serah terima sampai dengan konfirmasi di SBU Prima tanggal 11 Pebruari 2014 belum selesai. Demikian pula serah terima pekerjaan dari rekanan pada bulan Mei 2013 belum diikuti dengan pengoperasian tollgate untuk mengoptimalkan pendapatan perusahaan dari jasa parkir. Based on contract time schedule, the Partner has been carrying out the handover. But the notification of the handover to the confirmation at the SBU Prima dated February 11, 2014 has not been completed. Similarly, the handover of the work of partners in May 2013 has not been followed by the operation of tollgate to optimize the company’s revenues from parking services. Berita Acara Serah Terima belum dapat ditandatangani karena kekosongan Kepala Bagian Pelayanan Fisik di SBU Prima. The notification of handover can not be signed because of the vacuum of the Head of the Physical Services at SBU Prima.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN • MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
No.
75
investment INVESTASI
Tipe Investasi
RKAP 2014 (a)
Target RKAP s/d Des 2014
Kontrak s/d Des 2014
(b)
(c)
Realisasi Realisasi Fisik Pembayaran s/d s/d Des 2014 Des 2014 (d)
(e)
%
Investment Type
c:a c:b e:a d:b d:c
Pengembangan 932,21 32,41 13,1 - - 1,4 40,6 - - - Development Menghasilkan
243,84
Sarana & Prasarana
126,24
Inventaris kantor Jumlah
128,21 87,02
17,7
12,0
11,99
19,8
13,3
11,79
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
15,7 22,7
Generate
9,3 15,2 67,1 Facilities & Infrastructure
4,26
4,26
2,2
2,2
2,18
51,3 51,3 51,2 51,2 99,8
Offices inventory
1.306,54
251,89
52,80
27,43
25,96
4,0 21,0 10,9 10,9 52,0
Total
Anggaran investasi RKAP 2014 sebesar Rp 1.306,54 miliar. Target penyerapan anggaran investasi sampai dengan Desember 2014 adalah Rp 251,89 miliar dengan nilai kontrak sebesar Rp 52,80 miliar atau 21,0%. Dari nilai kontrak sebesar Rp 52,80 miliar, terdapat realisasi fisik sebesar Rp 27,43 miliar atau 52,0%. Masih kecilnya nilai kontrak disebabkan pekerjaan tersebut ditandatangani pada akhir tahun 2014 sehingga realisasi fisik masih kecil dan melintas tahun 2015.
76
7,3 13,8 4,9 9,4 67,7
RKAP investment budget in 2014 amounted to Rp 1306.54 billion. Target of investment budget absorption up to December 2014 was Rp 251.89 billion with a contract value of Rp 52.80 billion, or 21.0%. Of the contract value of Rp 52.80 billion, there is a physical realization of Rp 27.43 billion, or 52.0%. The little value due to the employment contract signed by at the end of 2014 so that the physical realization is still little and passed the year of 2015.
Target penyerapan sampai dengan Desember 2014 sebesar Rp 251,89 miliar dikarenakan ada beberapa item pekerjaan yang masih dalam perencanaan, antara lain: • Pembangunan dermaga sepanjang 1.200 m dan pengembalian batas lahan C.04; • Perbaikan batas lahan C.01 seluas 50 ha; • Pembangunan break water; • Pembangunan depo kontainer lahan C.04 SBU Marunda.
Target absorption up to December 2014 amounting to Rp 251.89 billion, because there are some items that are still in the planning work, among others: • Construction of a jetty along 1,200 m’ and the return of land boundary C.04 • Improvements of limit land area C.01 of 50 ha; • The construction of break water; • Construction of a container depot land C.04 at SBU Marunda.
Faktor-faktor tidak tercapainya investasi adalah terkendala adanya beberapa masalah, antara lain: • Adanya revisi SIPPT terkait dengan peruntukan; • Adanya tumpang tindih dengan Pulau P; • Penghentian pekerjaan reklamasi oleh Pemprov DKI Jakarta; • Perijinan updating AMDAL yang belum diterbitkan oleh BPLHD.
There are some factors that constrained the investment, among others: • The revision of SIPPT associated with the designation; • There is overlap with P Island; • Termination of reclamation project by the provincial government of DKI Jakarta; • Permitting updating EIA has not been published by BPLHD.
business prospect
Memasuki tahun 2014, pemulihan ekonomi dunia dari krisis masih belum meyakinkan. Perekonomian negara-negara Eropa dan Amerika Serikat masih belum stabil. Kadang, perekonomian mereka memberikan sinyal positif namun sering pula diikuti dengan tanda-tanda perlambatan.
Entering the year of 2014, the world economic recovery from the crisis is still not assured. The economy of European countries and the United States is still unstable. Sometimes, their economy gives a positive signal but often accompanied by signs of slowing.
Upaya antisipasi yang bisa dilakukan Indonesia dan PT KBN (Persero) adalah menjaga dan meningkatkan kepercayaan investor asing. Caranya, berupa perbaikan iklim investasi untuk menarik lebih banyak investor masuk ke Indonesia, dan khususnya kawasan PT KBN (Persero). Selama ini, Indonesia sudah dikenal sebagai negara tujuan investasi asing di Asia Tenggara yang kompetitif.
Anticipating steps that can be done by Indonesia and PT KBN (Persero) is to maintain and increase the confidence of foreign investors. That is by improving the investment climate to attract more investors into Indonesia, and especially to the area of PT KBN (Persero). So far, Indonesia has been known as a competitive foreign investment destination in Southeast Asia.
Namun, kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sedikit banyak memukul iklim investasi di Jakarta, khususnya PT KBN (Persero). Tahun ini, kenaikan UMP di Jakarta mencapai 44%. Kenyataan ini memunculkan kekhawatiran investor terhadap kemungkinan kenaikan UMP pada tahun-tahun berikutnya yang tak terkendali dan akan sangat menyulitkan operasional perusahaan.
However, increases in the Provincial Minimum Wage (UMP) Special Capital Region (DKI) Jakarta a little more hit investment climate in Jakarta, especially PT KBN (Persero). This year, the increase in minimum wage in Jakarta reached 44%. This fact gave rise to investor concern about a possible increase in minimum wage in subsequent years are uncontrollable and would greatly complicate the company’s operations.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN • MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
PROSPEK USAHA
77
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
78
Jika kenaikan UMP pada tahun-tahun mendatang benarbenar tak terkendali bisa mengganggu iklim investasi di Jakarta. Beberapa investor sudah berencana untuk merelokasi bisnis mereka keluar dari wilayah DKI Jakarta ke Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Mereka beralasan UMP di tiga provinsi tersebut lebih rendah dari Jakarta dan cenderung lebih kondusif. Perusahaan yang berencana merelokasi bisnis tersebut adalah perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang sangat memiliki perhitungan investasi dalam jangka panjang.
If the UMP rise in the years to come completely out of control, it could disrupt the investment climate in Jakarta. Some investors are already planning to relocate their businesses out of the area of Jakarta to West Java, Central Java and East Java. They reasoned UMP in the three province is lower than Jakarta and tend to be more conducive. The company that plans to relocate its business is a Foreign Investment Company (PMA), which has very long-term investment calculations.
Adanya sedikit gangguan iklim investasi ini tercermin pada kinerja PT KBN (Persero) dalam menggaet investor properti baru dan perluasan baik pengolahan maupun nonpengolahan.
There is little disruption investment climate is reflected in the performance of PT KBN (Persero) to captivate new investor in property and the expansion both processing and nonprocessing.
Demi memikat investor, PT KBN (Persero) bertekad untuk melengkapi sarana dan prasarana yang berkualitas dengan dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional. Untuk meningkatkan pendapatan, ada beberapa lahan yang berada di samping jalan tol akan dikeluarkan dari status berikat menjadi non-berikat. Lahan tersebut akan dikembangkan untuk kawasan komersial seperti pembangunan pusat perdagangan dan bisnis, perkantoran, hotel, hingga apartemen.
For the sake of luring investors, PT KBN (Persero) is determined to equip with fasilities and infrastructure of quality with the support of Human Resources (HR) professionals. To increase revenue, several fields will be excluded from the status of bonded being a non-bonded. The land will be developed for commercial areas such as the development of trade and business centers, offices, hotels, up to the apartment.
Untuk mengantisipasi pengembangan bisnis usaha di masa mendatang dan meningkatkan pelayanan pelanggan, PT KBN (Persero) akan terus melakukan berbagai upaya berikut: • Melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Badan Penanaman Modal dan Pendayagunaan Kekayaan dan Usaha Daerah (BPM & PKUD), Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan instansi lainnya. • Melakukan koordinasi dengan pihak Bea dan Cukai dalam rangka pengurangan lokasi Kawasan Berikat, Kawasan Pabean, rekomendasi izin PDKB dan Pengusaha Pada Gudang Berikat (PPGB). • Pengawasan konsultan Survey Kepuasan Pelanggan. • Pengawasan Konsultan Pekerjaan Review SBU.
To anticipate business development efforts in the future and improve customer service, PT KBN (Persero) will continue to make the following efforts:
Untuk itu, PT KBN (Persero) cukup optimistis bahwa prospek usaha ke depan tetap baik. Perkembangan pendapatan yang tinggi pada tahun 2014 akan terus ditingkatkan. Perusahaan meyakini, di tengah krisis finansial yang melanda dunia, ketertarikan investor untuk berinvestasi di PT KBN (Persero) tetap tinggi. Pertumbuhan aset juga akan selalui ditingkatkan seiring penambahan cadangan yang digunakan untuk kegiatan investasi.
Therefore, PT KBN (Persero) is quite optimistic that the future business prospects remain good. The development of high earnings in 2014 will continue to be improved. The Company believes, in the midst of the financial crisis that swept the world, the interest of investors to invest in PT KBN (Persero) remains high. The growth of assets will also be kept enhanced as reserves additions used in investing activities.
• To coordinate with relevant institutions such as the Investment Coordinating Board (BKPM), Board of Investment and Wealth Reform and Regional Enterprises (BPM & PKUD), Ministry of Commerce, Ministry of Industry, and other institutions • To coordinate with the Customs and Excise in the framework of the reduction of the location of Bonded, Customs Area, recommendations, and Entrepreneurs PDKB permit At Bonded Warehouses (PPGB). • Supervision consultant of Customer Satisfaction Survey • Supervision Consultant of Job Review SBU
marketing aspect
Sampai akhir tahun 2014 terdapat 9 (sembilan) pelanggan baru pengolahan yang telah menandatangani kontrak sewa bangunan pabrik dengan total luas bangunan 163.899 m2 dan 9 (sembilan) pelanggan baru pengolahan yang telah menandatangani kontrak sewa lahan seluas 325.145 m2. Para penyewa baru ini bergerak dalam bidang industri garmen, gas, dan pergudangan.
Until the end of 2014 there were nine (9) new customers processing who have signed a contract lease factory buildings with a total building area of 163 899 m2 and 9 (nine) new customer processing has signed a lease contract land area of 325 145 m2. The new tenant is engaged in the garment industry, gas, and warehousing.
Terdapat pula 9 (sembilan) investor pengolahan yang memperluas sewa bangunan untuk pabrik seluas 44.500m2 dan 2 (dua) investor pengolahan yang memperluas sewa lahan seluas 6.626 m2. Dengan penambahan tersebut, realisasi penyewaan bangunan dan lahan (baru dan perluasan) masing-masing mencapai 208.399 m2 dan 331.771 m2.
There is also a 9 (nine) processing investor expand the building lease for the factory covering an area of 44,500 m2 and 2 (two) processing investor which expands leases the land area of 6,626 m2. With these additions, the realization of buildings and land lease (new and expanded) respectively reached 208,399 m2 and 331,771 m2.
Pada 2014 terhadap 14 (empat belas) pelanggan putus kontrak sewa bangunan dan gudang tertutup seluas 33.730 m2 serta lahan dan gudang terbuka seluas 78.812 m2. Selain itu, terdapat 2 (dua) investor yang mengembalikan sewa bangunan seluas 3.067 m2.
In 2014, there are 14 (fourteen) customers drop out of the building lease contracts and covered an area of 33,730 m2 warehouse and the open area of 78,812 m2 warehouse. In addition, there are two (2) the investor who returns leases a building area of 3,067 m2.
Penyewaan bangunan pabrik tahun 2014 difokuskan pada bangunan-bangunan pabrik yang ditinggalkan oleh penyewanya. Di mana bangunan-bangunan pabrik tersebut sudah tua sehingga memerlukan renovasi dan perbaikan. Terhadap bangunan yang mengalami putus kontrak dan ditinggalkan oleh penyewanya, PT KBN (Persero) berupaya menyelesaikan permasalahan perizinan Pengusaha Dalam Kawasan Berikat (PDKB)-nya secara cepat dengan pihak Bea Cukai agar bangunan tersebut dapat segera dipasarkan kembali. Ke depan, perusahaan juga terus melakukan upaya pemasaran jejaring melalui pelanggan yang ada baik pelanggan baru maupun perluasan serta aktivitas pemasaran aktif lainnya.
Hiring factory buildings in 2014 is focused on the factory buildings abandoned by the tenant. Where the factory buildings are old and require renovation and repairment. Against buildings undergo termination and abandoned by tenants, PT KBN (Persero) quickly seeks to resolve licensing issues of Businessmen In Bonded (PDKB) with the Customs so that the building may soon be marketed back. In the future, the company also continues to make marketing efforts through a network of existing customers new customers and expansion as well as other active marketing activities.
Terdapat pula 9 (sembilan) investor pengolahan yang memperluas sewa bangunan untuk pabrik seluas 44.500m2 dan 2 (dua) investor pengolahan yang memperluas sewa lahan seluas 6.626 m2. Dengan penambahan tersebut, realisasi penyewaan bangunan dan lahan (baru dan perluasan) masing-masing mencapai 208.399 m2 dan 331.771 m2.
There is also a 9 (nine) processing investor expand the building lease for the factory covering an area of 44,500 m2 and 2 (two) processing investor which expands leases the land area of 6,626 m2. With these additions, the realization of buildings and land lease (new and expanded) respectively reached 208,399 m2 and 331,771 m2.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN • MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
ASPEK PEMASARAN
79
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
80
Keberadaan investor properti baru dan perluasan baik pengolahan maupun non-pengolahan di dalam kawasan PT KBN (Persero) diperoleh dengan dilakukannya strategi pemasaran secara intensif dan langsung kepada calon pelanggan, pemasaran jejaring melalui pelanggan yang ada, baik pelanggan baru maupun perluasan, dan melakukan usaha-usaha pemasaran secara aktif.
The existence of a new property investors and the expansion of both processing and non-processing in the area of PT KBN (Persero) is obtained by doing intensive marketing strategy and directly to potential customers, marketing networks through existing customers, both new customers and expansion, and make marketing efforts actively.
Jumlah perusahaan pengolahan yang berkegiatan di kawasan PT KBN (Persero) sebanyak 99 perusahaan. Dari 99 perusahaan ini terdiri dari 87 investor Penanaman Modal Asing (PMA) dan 12 perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
There are 99 processing companies, which take their activities in the region KBN (Persero). It is comprised of 87 investors Foreign Direct Investment (FDI) and 12 Domestic Investment (DCI).
Selain perusahaan pengolahan terdapat juga 56 perusahaan pergudangan, 8 perusahaan penyewaan dermaga, dan 63 perusahaan penunjang lainnya. Sehingga jumlah perusahaan non-pengolahan sebesar 127 perusahaan.
In addition to processing enterprises are also 56 warehousing companies, 8 dock rental companies, and 63 other supporting companies. So the number of nonprocessing company is 127 companies.
Ekspektasi pasar terhadap harga sewa bangunan(in condition)berkisar antara USD 2,00 s.d. USD 3,00/m2/ bulan sehingga masih di atas tarif yang ditetapkan dalam SKD No.33/SKD/DIRUT/03/2006. Adapun tarif sewa lahan tambahan yang melekat dengan bangunan induk ditetapkan USD 12.00/m2/tahun. Hal ini berkaitan dengan struktur biaya produksi, sehingga harga jual komoditi tersebut dapat bersaing di pasaran dunia.
Market expectations for the rental price of the building (in condition) ranged between USD 2.00 sd USD 3.00/m2/ month. It is still above the rates specified in the SKD No.33/ SKD/CEO of/03/2006. The additional land rental rates attached to the main building set USD 12.00/m2/year. This relates to the structure of production costs, so the price of commodities can compete on the world market.
Untuk meningkatkan penyewaan properti bangunan pabrik, lahan, dan logistik, berbagai upaya telah dilakukan guna memenuhi target dalam RKAP Tahun 2014, sebagai berikut: • Melakukan kegiatan program penawaran perluasan usaha bagi perusahaan yang berkinerja baik. • Promosi melalui penyebaran brosur/CD ke berbagai asosiasi, ECONID, INA, TETO, KOTRA, JETRO, dan Perwakilan Dagang Asing yang berada di Indonesia. • Pendekatan terhadap para investor di PT KBN (Persero) untuk membangun jaringan dan memberikan referensi kepada relasi dan mitra bisnisnya. • Pengadaan dan penyempurnaan buku panduan investor terkait perubahan peraturan kepabeanan dan fasilitas. • Pemasangan iklan di Yellow Pages dan beberapa media cetak. • Bekerja sama dengan Himpunan Kawasan Industri (HKI) dalam menjaring investor. • Public service lewat marketing online PT KBN (Persero).
To improve leasing the property of factory buildings, land, and logistics, various attempts have been made to meet the targets set in RKAP 2014, as follows: • Conducting program offers expansion for companies that are performing well. • Promotion through distribution of brochures/CDs to various associations, ECONID, INA, TETO, KOTRA, JETRO, and the Foreign Trade Representative in Indonesia. • The approach to the investors in PT KBN (Persero) to build a network and provide reference to the relationship and business partners • Acquisition and improvement of investor guidebooks related to changes in customs regulations and facilities. • Inclusion of an advertisement in the Yellow Pages and some print media • Cooperate with the Association of Industrial Area (IPR) in attracting investors. • Public service through online marketing KBN (Persero)
Dalam usaha forwarding, selain usaha-usaha pemasaran logistik di luar kawasan perseroan, juga dilakukan peningkatan pangsa pasar di lingkungan investor PT KBN (Persero) melalui peningkatan kualitas layanan jasa dan pendekatan kepada investor yang belum memakai jasa unit logistik.
In the forwarding business, in addition to marketing efforts outside the region logistics company, also carried out an increase in market share in the investor KBN (Persero) through the improvement of service quality and approach to investors who do not use the services of the logistics unit.
Transit services in 2014 has reached 20,337 rit or 52.2% of the number 38,932 rit in 2014 RKAP. Mechanical services in 2014 has reached 14,943 box or 107.2% of the 2014 amount of 13,940 RKAP box. While the document service in 2014 reached 4,271 documents or 90.3% of CBP in 2014 some 4,731 documents.
Gudang tertutup yang disewakan secara kontrak space tahun 2014 mencapai luasan 35.978 m2 atau 73,8% dari RKAP tahun 2014 seluas 48.773 m2. Sedangkan gudang terbuka tahun 2014 mencapai luasan 69.739 m2 atau 97,3% dari RKAP tahun 2014 seluas 71.689 m2.
Closed warehouses rented space contracts in 2014 reached an area of 35,978 m2 or 73.8% of CBP in 2014 covering an area of 48,773 m2. While, the open warehouse area in 2014 has reached 69,739 m2 or 97.3% of CBP and in 2014 covered an area of 71, 689m2.
Kegiatan mekanik pergudangan reachstaker tahun 2014 mencapai 79.563 TEUs/box atau 25,2% dari RKAP tahun 2014 sejumlah 315.389 TEUs/box dan kegiatan mekanik pergudangan forklift tahun 2014 mencapai 253.026 ton/m3 atau 222,1% dari RKAP tahun 2014 sejumlah 113.902 ton/ m3.
Reachstaker warehousing mechanical activity in 2014 reached 79,563 TEUs/box or 25.2% of CBP in 2014 a number of 315,389 TEUs/box and forklift warehousing mechanic activity in 2014 reached 253,026 tonnes/m3 or 222.1% of RKAP 2014 a number of 113,902 tonnes/m3.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN • MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
Layanan angkutan tahun 2014 mencapai 20.337 rit atau 52,2% dari RKAP tahun 2014 sejumlah 38.932 rit. Layanan mekanik tahun 2014 mencapai 14.943 box atau 107,2% dari RKAP tahun 2014 sejumlah 13.940 box. Sedangkan layanan dokumen tahun 2014 mencapai 4.271 dokumen atau 90,3% dari RKAP tahun 2014 sejumlah 4.731 dokumen.
81
dividend policy KEBIJAKAN DIVIDEN
Usulan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk pembagian dividen kepada pemegang saham, cadangan, tantiem untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Pemberian tantiem dikaitkan dengan kinerja perusahaan telah dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya dan dalam perlakuan akuntansi dicatat sebagai Beban Tantiem.
Proposal held at the General Meeting of Shareholders (AGM) for the distribution of dividends to shareholders, reserves, and bonuses for members of the Board of Directors and Board of Commissioners. The granting of tantiem linked to company performance has been budgeted and accounted for as an expense and the accounting treatment recorded as expense Bonus.
Kebijakan usulan pembagian laba usaha untuk tahun buku 2014 adalah sebagai berikut:
Policies of proposed profit distribution for fiscal year 2014 are as follows:
Rp %
Dividen
26.383.798.620 10,00
Dividend
Cadangan
237.454.187.577 90,00
Reserves
Jumlah
263.837.986.197 100,00
Total
pension fund program
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
PROGRAM DANA PENSIUN
82
Untuk menjamin kesejahteraan hari tua karyawan, perusahaan telah mengikutsertakan karyawan pada program Jamsostek dan Program Jaminan Hari Tua (JHT) melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
To ensure the welfare of the elderly employees, the company has included employees in the Social Security program and the Old Age Security program (JHT) through the Financial Institution Pension Fund (Pension Fund/DPLK) PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Di samping itu program dana pensiun juga merupakan penghargaan perusahaan atas jasa-jasa karyawan yang telah mengabdi kepada perusahaan selama bertahuntahun. Dengan keyakinan akan adanya kesinambungan penghasilan, diharapkan tercipta motivasi kerja yang tenang serta loyalitas kepada perusahaan yang pada gilirannya akan meningkatkan produktifitas. Sedangkan bagi perusahaan program dana pensiun dapat menjadi motor penggerak yang dibutuhkan untuk memajukan perusahaan.
In addition, the pension program is also reward for employees’ services who have served the company for many years. With the belief in continuity income, is expected to create a quiet work motivation and loyalty to the company, which in turn will increase productivity. As for company pension plans can be a driving force that is needed to advance the company.
taxation liabilities KEWAJIBAN PERPAJAKAN
Seluruh kewajiban PT KBN (Persero) terhadap pajak untuk tahun 2014 telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Adapun rincian kewajiban pajak yang telah dibayarkan selama dua tahun terakhir adalah sebagai berikut:
JENIS PAJAK
All the obligations of PT KBN (Persero) against the tax for 2014 has been implemented in accordance with applicable regulations. The details of the tax liability have been paid over the last two years are as follows:
REALISASI 2013
REALISASI 2014
TAX
PPh Pasal 21 Rampung
6.573,54
7.834,46
Completed Tax Article 21
Perhitungan PPh Pasal 4 Ayat 2
50.263,57
57.093,55
Calculation of Income Tax Article 4 Paragraph 2
PPN Keluaran
32.890,34
49.073,78
Output VAT
PBB
13.858,41
19.574,01
UN
Jumlah
103.585,86 133.575,81
Total
human resources
KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN LOKASI KERJA
COMPOSITION OF EMPLOYEES BY LOCATION OF WORK
Berdasarkan data dan kegiatan sumber daya manusia sampai dengan 31 Desember 2014, sebagai berikut:
Based on the data and human resource activities up to December 31, 2014 , as follows:
Dari data tersebut: • Jumlah karyawan aktif per 31 Desember 2013 : • Jumlah karyawan MPP : • Total Karyawan per 31 Desember 2013 : • Penambahan karyawan Tahun 2014 :
From these data: • The number of active employees per December 31, 2013 : • Number of employees MPP : • Total Employees per December 31, 2013 : • Addition of employees 2014 :
Pengurangan karyawan Tahun 2014 • Pensiun • Mengundurkan diri • Meninggal dunia • Mengakhirkan perjanjian kerja • Jumlah pengurangan
: : : : :
552 orang 8 orang 560 orang 63 orang
19 orang 2 orang 2 orang 12 orang 35 orang
Downsizing 2014 • Retirement • Resigned • Death‘s • End a labor agreement • Total reduction
: : : : :
552 people 8 people 560 people 63 people
19 people 2 people 2 people 12 people 35 people
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN • MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
SUMBER DAYA MANUSIA
83
Jumlah karyawan per 31 Desember 2014 Terdiri dari: • Karyawan aktif • Karyawan MPP Jumlah
:
588 orang
: : :
587 orang 1 orang 588 orang
Number of employees December 31, 2014 Consists of: • Active Employees • Employees MPP Amount
:
588 people
: 587 people : 1 person : 588 people
Distribusi penyebaran karyawan adalah sebagai berikut: • Kantor Pusat : 218 orang • SBU Cakung : 60 orang • SBU Marunda dan Tanjung Priok : 74 orang • SBU Pelayanan Logistik : 158 orang • SBU Pengelolaan Air : 12 orang • SBU Manajemen Properti Non Industri : 7 orang • SBU Kepelabuhanan : 14 orang • SBU Prima Beton : 43 orang • KSO KBB : 1 orang • Karyawan MPP : 1 orang Jumlah : 588 orang
Distribution deployment of employees is as follows : • Headquarters : 218 people • SBU Cakung : 60 people • SBU Marunda and Tanjung Priok : 74 people • Logistics Services SBU : 158 people • SBU Water Management : 12 people • Non-Industrial Property Management SBU : 7 people • SBU Ports : 14 people • SBU Prima Concrete : 43 people • KSO KBB : 1 person • Employees MPP : 1 person Amount : 588 people
Melalui strategi pelimpahan wewenang serta implentasi perencanaan SDM yang terukur dan konsisten, maka secara bertahap distribusi karyawan akan lebih tersebar ke unit usaha.
Through a strategy of delegation of authority as well as human resource planning implentasi measurable and consistent, then gradually distribution employees will be dispersed to the business unit.
Komposisi karyawan berdasarkan lokasi kerja Composition of employees based on work sites
Komposisi karyawan berdasarkan pendidikan Composition of employees based on education
700
250
600 200
500 400
150
300 200
100
100 0
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
PST CKG MRD LOG SBU MPP TOTAL
84
50
12/31/2013 195 45 71 144 96 8 560 12/31/2014 218 60 74 158 77 1 588
0 S2
S1
D3 SLTA SLTP
SD
12/31/2013 13 219 28 195 44 61 12/31/2014 13 237 31 213 38 56
KOM PO SI SI ST R ATA P E N D ID IKA N
COM POSITION OF ED U CATION D EG REE
Komposisi pendidikan karyawan per 31 Desember 2014, sebagai berikut: • Strata 2 : 13 orang • Strata 1 : 237 orang • Diploma 3 : 31 orang • SLTA : 213 orang • SLTP : 38 orang • SD : 56 orang
Educational composition of employees per December 31, 2014, as follows: • Tier 2 : 13 people • Tier 1 : 237 people • Diploma 3 : 31 people • High School : 213 people • JSS : 38 people • SD : 56 people
Dari data di atas, komposisi karyawan aktif per 31 Desember 2014 yang berusia di atas 50 tahun berjumlah 99 orang (16,8%), di mana sebanyak 54 orang (54,5%) di antaranya adalah karyawan pemegang jabatan.
From the data above, the composition of the active employees per December 31, 2014 were aged over 50 years amounted to 99 people (16.8 %), where as many as 54 people (54.5% ) of whom are employees of the incumbent.
Untuk mengantisipasi kebutuhan SDM di masa yang akan datang, maka diperlukan perencanaan SDM (man power planning) secara terus-menerus didasarkan pada ketersediaan SDM, rencana bisnis, dan tantangan perusahaan.
To anticipate the needs of human resources in the future, it is necessary to HR planning ( man power planning) continuously based on the availability of human resources, business plans, and the challenges of the company.
PENI NGK ATAN K U A L ITA S K A RYAWA N
IM PROV IN G TH E QU A LITY OF EM PLOY EES
Dalam rangka pencapaian visi dan misi perusahaan, maka kualitas pelayanan jasa industri secara keseluruhan harus ditopang oleh SDM yang ahli dan terampil, sehingga mampu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya serta mampu memberi nilai tambah bagi organisasi.
In order to achieve the vision and mission of the company, the quality of the services industry as a whole must be supported by experts and skilled human resources, so that they can carry out their duties and responsibilities and be able to provide added value to the organization.
Dalam rangka hal tersebut di atas, maka sampai dengan 31 Desember 2014 telah dilakukan upaya-upaya sebagai berikut: • Pemutakhiran konsep perencanaan SDM. • Sistem manajemen kinerja. • Pelatihan dan pengembangan karyawan. • Penyempurnaan peraturan kekaryawanan. • Pemutakhiran data pada sistem informasi SDM.
In the framework of the foregoing, it is up to December 31, 2014 has made the following efforts: • • • • •
Updating the concept of human resource planning. The performance management system. Training and development of employees. Completion of the employment regulations. Updating data on HR information system.
Komposisi karyawan berdasarkan jabatan Composition of employees based on title 350 300 250 200 150 100 0 Head Head Head Danru Division Comprt. Section <45 years
2
6
33
4
Staff 328
45-49 years 4 18 42 2 50 >50 years 6 12 31 5 45
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN • MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
50
85
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
CORPORATE GOVERNANCE
T A T A
86 K E L O L A P E R U S A H A A N
87
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
implementation of good corporate governance
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAN YANG BAIK
88
Corporate Governance adalah sistem dan struktur untuk mengelola perusahaan dengan tujuan meningkatkan nilai pemegang saham (shareholders Value) serta mengakomodasikan berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan (Stakeholders) seperti Investor, Pemasok, Pekerja, Pemerintah dan Masyarakat luas.
Corporate Governance is a system and structure to manage the company with the goal of increasing shareholder value (shareholders Value) as well as to accommodate the various parties concerned with the company (Stakeholders) such as Investors, Suppliers, Workers, Government and Society.
Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011, menyatakan bahwa Good Corporate Governance adalah prinsip-prinsip yang mendasari suatu proses dan mekanisme pengelolaan perusahaan berlandaskan peraturan perundang-undangan dan etika berusaha.
Regulation of the Minister of State Owned Enterprises (SOEs) No. PER-01/MBU/2011 dated August 1, 2011, states that Good Corporate Governance is the underlying principles of a process and mechanisms of company management based on legislation and business ethics.
Dapat disimpulkan bahwa Corporate Governance adalah sistem yang mengatur, mengelola dan mengawasi proses pengendalian usaha untuk meningkatkan nilai, sekaligus sebagai bentuk perhatian kepada stakeholders, karyawan, investor dan masyarakat sekitar.
It can be concluded that Corporate Governance is a system that set up, manage and supervise the process of controlling the effort to increase the value, as well as a form of concern to stakeholders, employees, investors and local communities.
Prinsip-PrinsipTata Kelola Perusahaan yang Baik (good corporate governance/GCG) telah diterapkan di lingkungan PT KBN (Persero) sejak September 2003. Prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), kemandirian (independency), dan keadilan (fairness) telah menjadi bagian pengelolaan di perseroan. Penerapan ini sebagai bentuk implementasi dari Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No. PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan GCG pada BUMN.
Principles of Good Corporate Governance (GCG/GCG) have been implemented in PT KBN (Persero) since September 2003. The principle of transparency (transparency), accountability (accountability), liability (responsibility), independence (independency), and justice (fairness) has become part of the management at the company. This application is a form of implementation of the Decree of the Minister of State Owned Enterprises (SOEs) No. PER-01/ MBU/2011 dated August 1, 2011 on the Application of GCG in SOEs.
Secara berkesinambungan perusahaan melakukan penyempurnaan terkait pelaksanaan praktik GCG, di antaranya melalui internalisasi konsep GCG secara menyeluruh antara manajemen dan karyawan perusahaan agar tercapai tujuan dari penerapan GCG. Selain berusaha mengikuti ”best practice” yang direkomendasi oleh Auditor, perseroan pun senantiasa melakukan “benchmarking” dengan perusahaan-perusahaan lainnya dalam penerapan GCG.
Company make improvements on an ongoing basis on the implementation of corporate governance practices, including through the internalization of GCG concept thoroughly between management and employees of the company in order to achieve the purpose of the implementation of GCG. In addition to trying to follow “the best practices” recommended by Auditors, the company also continues to do “benchmarking” with other companies in the implementation of GCG.
Strategi dan cakupan implementasi GCG sepanjang tahun 2013 melibatkan seluruh pegawai disetiap jenjang organisasi PT KBN (Persero), pelaksanaan GCG pun semakin efektif dengan penguatan infrastruktur serta penyesuaian sistem dan prosedur
The GCG implementation strategies and coverage throughout the year 2013 involve all employees at each level of organization PT KBN (Persero). The implementation of GCG will be effective by strengthening the infrastructure as well as adjustment systems and procedures.
In the implementation of the principle of transparency and safeguard the independence of business, commissioners, directors, and management level below the Board of Directors declared not to become commissioners and directors at peer companies. They also said have no shares in companies affiliated with the business KBN.
Sebagai badan usaha yang bisnis utamanya bergerak di bidang properti dan logistik, upaya perlindungan konsumen senantiasa menjadi prioritas. Perlindungan secara fisik, misalnya, dilakukan melalui pelayanan keluhan pelanggan yang dipusatkan di bagian Pelayanan Fisik di masing-masing unit usaha kawasan. Unit ini bertugas untuk menampung dan mengatasi berbagai keluhan pelanggan terkait dengan fisik bangunan serta sarana dan prasarana di kawasan.
As a business entity whose main business engaged in property and logistics, consumer protection has always been a priority. Physical protection, for example, is done through the ministry of customer complaints centered on the Physical Services in each regional business unit. The unit was tasked to accommodate and cope with a variety of customer complaints related to the physical buildings, facilities and infastructures in the region.
Selama tahun 2014, telah dibangun berbagai sarana dan prasarana kawasan untuk senantiasa memperlancar segala kebutuhan pelanggan. Pembangunan itu meliputi perbaikan saluran air, pemeliharaan bangunan, pemeliharaan jalan, kebersihan kawasan serta pemeliharaan instalasi.
During 2014, the company has built a wide range of facilities and infrastructure for the region to facilitate all customer needs. The construction includes repair drains, building maintenance, road maintenance, cleanliness, and maintenance of the installation area.
Tak hanya fisik, upaya non-fisik pun senantiasa menjadi agenda utama yang senantiasa dilakukan. Perseroan berhasil menyusun standar perjanjian sewa-menyewa lahan dan bangunan oleh konsultan hukum profesional yang hak-hak serta kewajiban konsumennya dilindungi dan diatur seimbang dengan hak dan kewajiban perseroan. Hal-hal yang diatur antara lain berupa kewajiban PT KBN (Persero) untuk menjamin lahan dan bangunan yang disewa tidak berada dalam sengketa dan konsumen dapat menggunakannya dengan aman dan tidak terganggu pihak lain. Tak hanya itu, perseroan pun menjamin keamanan kawasan di luar areal yang disewa investor. Berbagai upaya yang diberikan perseroan kepada pelanggan dalam rangka meningkatkan perlindungan yang terdiri dari palayanan fisik dan non-fisik.
Not only physical, non-physical effort was always the main agenda ever done. The Company managed to put together a standard rental agreement of land and buildings by professional legal counsel which consumer’s rights and obligations are protected and regulated the same ways as the company’s. Things are arranged among others, the obligation PT KBN (Persero) to ensure that rent land and buildings are not in dispute and consumers can use it safely and undisturbed by others. Not only that, the company also ensures the security of the region beyond the leased area investors. Various efforts were given the company to customers in order to increase the protection that consists of physical and non-physical services.
Strategi dan cakupan implementasi GCG sepanjang tahun 2013 melibatkan seluruh pegawai disetiap jenjang organisasi Perusahaan. Pelaksanaan GCG pun semakin efektif dengan penguatan infrastruktur serta penyesuaian sistem dan prosedur.
The GCG implementation strategies and coverage throughout the year 2013 involve all employees at each level of organization of the Company. GCG implementation was more effective by strengthening the infrastructure as well as adjustment systems and procedures
Perusahaan melakukan identifikasi implementasi GCG secara berkala, baik melalui Self Assessment maupun penilaian oleh konsultan independent (BPKP), hal ini dilakukan untuk melihat aspek GCG yang telah mencapai praktik terbaik (best practice) maupun area yang belum mencapai praktik terbaik. Hasil penilaian ini menjadi basis perbaikan implementasi GCG.
The Company identifies the GCG implementation in regular intervals through either Self Assessment or assessment by the independent consultants (BPKP). This is done to find out that aspects of GCG that has achieved best practices (best practices) and areas that have not. Results of this assessment became the basis of improvement of GCG implementation.
TATA KELOLA PERUSAHAAN • CORPORATE GOVERNANCE
Dalam implementasi prinsip keterbukaan dan menjaga independensi usaha, komisaris, direksi, dan manajemen setingkat di bawah direksi menyatakan tidak menjadi komisaris dan direksi pada perusahaan lain yang sejenis. Mereka juga menyatakan tidak memiliki saham di perusahaan yang terafiliasi dengan bisnis KBN.
89
Scores achievement of GCG for 5 (five) years are as follows:
Skor pencapaian GCG selama 5 (lima) tahun adalah sebagai berikut:
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Skor
84,53 85,54 85,69 85,78 75,53 78,88
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
Score
Kecenderungan skor dari tahun 2015 s.d 2011 mengalami peningkatan, namun tahun 2012 mengalami penurunan, hal ini karena ada penyesesuaian pelaksanaan Selef Assessment menggunakan kriteria dan metodologi yang diterapkan oleh Kantor Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor: SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012.
Propensity score from 2015 till 2011 has increased, but in 2012 has decreased. It is because there is adjustment on implementation of Self Assessment using criteria and methodologies used by the Office of the State Ministry of State-Owned Enterprises (SOEs) Number: SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012.
Struktur penilaian dan evaluasi atas penerapan GCG tahun 2013 mencakup: • 6 Faktor/Aspek Penerapan GCG, • 43 Indikator, • 153 Parameter (Sub indikator), • 568 “Faktor-faktor yang Diuji Kesesuaian Penerapannya” (FUK) dalam setiap Parameter/Indikator tersebut.
The structure of assessment and evaluation of GCG implementation in 2013 include: • 6 Factors/Aspect of GCG implementation, • 43 indicators, • 153 Parameters (Sub indicators), • 568 of “Factors Implementation Conformance Tested” (FUK) in each parameter/indicator.
Table asfek penilaian/assessment GCG tahun 2013:
Table aspects of evaluation/assessment GCG tahun 2013:
ASPEK PENGUJIAN
90
Year
BOBOT INDIKATOR PARAMETER PROPORTION INDICATOR PARAMETER
ASPECT OF EVALUATION
Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan
7
6
15
Commitment to Sustainably Implementing Good Corporate Governance
Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal
9
6
25
Shareholders and AGM/ Capital Owner
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas;
35
12
43
Board of Commissioners/Board of Trustees;
Direksi
35
13
52
Board of Directors
Pengungkapan dan Keterbukaan Informasi;
9
4
16
Disclosure and Openness of Information;
Faktor lainnya
5
2
2
Another factor
Total
100
43
153
Total
Ringkasan hasil pelaksanaan Self Assessment GCG tahun 2013 dapat diuraikan sebagai berikut:
Summary results of the implementation of the Self Assessment GCG in 2013 can be described as follows:
Nilai capaian aktual pemenuhan Indikator penerapan GCG atau kualitas penerapan prinsip GCG dalam penyelenggaraan kegiatan usaha perusahaan tahun 2013 adalah 77,883dengan predikat baik dari target maksimal 100, atau mencapai nilai bobot 77,8% dari nilai bobot maksimal 100%, dengan rincian sebagai berikut:
The actual achievement indicator value fulfillment GCG implementation or application of the principles of good corporate governance quality in the administration of the company’s business activities in 2013 was 77,883dengan predicate good of a maximum of 100 targets, or reach a weight value 77.8% of the value of a maximum weight of 100%, with the details as follows:
Tabel Hasil Self Assessment dibanding Best Practices
Results of Self Assessment Compared to Best Practices
No
Aspek Asesmen
a 1
b
Best Practises
Capaian Perusahaan Company Achievement
c
(%) Capaian Achievement
Predikat Predicate
d e f
Aspects of Assessment
g
Komitmen terhadap penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Secara Berkelanjutan
7,000
5,916
85
Baik
2
Pemegang Saham dan RUPS/ Pemilik Modal
9,000
7,506
83
Baik
3
Dewan Komisaris
35,00
25,645
73
Cukup Baik
Board Of Commissioners
4
Direksi
35,00
31,472
90
Sangat Baik
Directors
5
Pengungkapan Informasi dan Transaparansi
9,000
7,344
82
Baik
6
Aspek Lainnya
0,000
0,000
100,00
77,883
Total
This commitment to the application of Good Corporate Governance Sustainable Shareholders and the AGM/ Own Capital
Disclosure Information and Transparency Other aspects
Baik
Total
Rincian penerapan GCG PT KBN (Persero) tahun 2013 yang menunjukkan capaian aktual masing-masing indikator peraspek pengujian sebagai berikut:
GCG implementation details PT KBN (Persero) in 2013 which shows the actual achievement of each indicator per-testing aspects as follows:
Aspek Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik secara berkelanjutan (7%):
Commitment to Implementation Aspects of Good Corporate Governance in a sustainable manner (7%):
Kondisi penerapan GCG pada aspek Aspek Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik secara berkelanjutan,dinilai dengan mengukur dan menguji pemenuhan 6 Indikator yang terbagi dalam 15 Parameter mengacu pada best practices.Capaian Aktual Aspek Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik secara berkelanjutan adalah 5,916 dari Best Practices 7,00 atau 85% (predikat baik).
Conditions GCG implementation at Aspect aspects Commitment to Implementation of Good Corporate Governance in a sustainable manner, assessed by measuring and testing the fulfillment of six indicators, divided into 15 Parameter reference to best practices.Capaian aspect Actual Commitment to Implementation of Good Corporate Governance in a sustainable manner is 5.916 of Best Practices 7.00 or 85% (a good rating).
TATA KELOLA PERUSAHAAN • CORPORATE GOVERNANCE
Nilai Capaian Aktual Actual Achievement Value
91
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
92
Aspek governance terkait dengan Komitmen terhadap Penerapatan Tata Kelola Perusahaan yang Baik secara berkelanjutan:
Governance aspects related to Penerapatan Commitment to Good Corporate Governance in a sustainable manner:
a. Perusahaan telah me miliki Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code) dan Pedoman Perilaku (Code of Conduct).
a. The Company has had a Code of Good Corporate Governance (GCG Code) and the Code of Conduct (Code of Conduct).
Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah disempurnakan dan diberlakukan melalui Surat Keputusan Direksi No. 044/SKD/DRT.7.2/05/2012 tanggal 21 Mei 2012.
Guidelines for good corporate governance have been refined and enforced by the Decree of Directors No. 044/ SKD/DRT.7.2/05/2012 dated May 21, 2012.
b. Perusahaan telah melaksanakan Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan Pedoman Perilaku secara Konsisten.
b. The Company has implemented guidelines of Good Corporate Governance and Code of Conduct are consistent.
The Company has appointed the Director of Administration and Finance in charge of the implementation and monitoring of the Good Corporate Governance. In practice, the task has been set forth in the organizational structure and job description corresponding Decree of the Board of Directors of PT KBN (Persero) Number: 049/SKD/DRT.8.1/ IV/2012tanggal 11 April 2008 on the Organizational Structure of PT KBN (Persero), where execution GCG The company is one of the duties and responsibilities of the Legal Division and management were GCG evaluation team by SPI, among others: monitor and keep the company’s business activities do not deviate from the applicable provisions, monitoring and maintaining enterprise compliance to all agreements and commitments made by the company with third parties, but has not been assigned to prepare a work plan necessary to ensure the company meets the guidelines Implementation of Good Corporate Governance (GCG) in State Owned Enterprises and other legislation in order to implement the principles of Tata Good Corporate Governance.
Perusahaan telah menunjuk Direktur Administrasi dan Keuangan sebagai penanggung jawab dalam penerapan dan pemantauan Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Secara praktik, tugas tersebut telah dituangkan dalam struktur organisasi dan job description sesuai Surat Keputusan Direksi PT KBN (Persero) Nomor: 049/ SKD/DRT.8.1/IV/2012tanggal 11 April 2008 tentang Struktur Organisasi PT KBN (Persero), di mana pelaksanaan GCG di perusahaan merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab oleh Divisi Hukum dan Ketatalaksanaan sedang tim evaluasi GCG oleh SPI, antara lain: memantau dan menjaga agar kegiatan usaha perusahaan tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku, memantau dan menjaga Kepatuhan perusahaan terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh perusahaan dengan pihak Ketiga, namun belum ditugaskan untuk menyusun rencana kerja yang diperlukan untuk memastikan perusahaan memenuhi pedoman Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik ( Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara dan peraturan perundang-undangan lainnya dalam rangka melaksanakan prinsip-prinsip Tata Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
c. Perusahaan telah melakukan pengukuran terhadap penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik. • Perusahaan telah melakukan assessment atas pelaksanaan Tata Kelola perusahaan yang Baik (GCG) tahun 2013 • Kontrak Manajemen PT KBN (Persero) tahun 2013 telah memuat KPI mengenai pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
c. The company has been measuring the implementation of Good Corporate Governance. • The Company has made an assessment on the implementation of the Good Governance company (GCG) in 2013 • Contract Management KBN (Persero) in 2013 already contained the KPI on the implementation of Good Corporate Governance.
d. Perusahaan telah melakukan Koordinasi pengelolaan dan administrasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
d. The Company has conducted Coordination management and administration of State Officials’ Wealth Report (LHKPN).
• Perusahaan memiliki Kebijakan tentang Kepatuhan pelaporan Harta kekayaan penyelenggara negara bagi Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat satu tingkat di bawah Direksi melalui Surat keputusan Direksi PT KBN (Persero) Nomor: 067/SKD/ DRT.5.1/05/2009 tentang Laporan harta kekayaan pejabat di Lingkungan PT KBN (Persero) 18 Mei 2009. Melalui Surat Keputusan Direksi PT KBN (Persero) tersebut, telah ditunjuk koordinator Pengelola LHKPN lingkup PT KBN (Persero) telah diatur tentang pemberian sanksi terhadap Penyelengaraan Negara yang belum menyampaikan LHKPN sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
• The Company has a policy compliance reporting treasure wealth of state officials for the Board of Commissioners, Directors and senior officials under the Board of Directors through the decree of Directors of PT KBN (Persero) Number: 067/ SKD/DRT.5.1/05/2009 on official wealth report The Environment PT KBN (Persero) May 18, 2009. Through the Decree of the Board of Directors of PT KBN (Persero) is, has been appointed coordinator of business LHKPN scope of PT KBN (Persero) has set about imposing sanctions on countries that have not submitted the organization of LHKPN appropriate legislation applicable.
• Untuk meningkatkan pemahaman Kebijakan Keputusan pelapor harta kekayaan penyelenggara negara, perusahaan melalui Sekretaris Perusahaan telah melakukan sosialiasi dan bimbingan teknis kepada pegawai terkait. Perusahaan melalui koordinator Pengelola LHKP telah menyusun LHKP sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
• To improve understanding of the reporting Decree Policy wealth of state officials, the company through the Corporate Secretary has conducted socialization and technical guidance to the employee concerned. The Company through business coordinator LHKP has compiled LHKP accordance legislation in force.
• Perusahaan telah melaksanakan kebijakan kepatuhan peloporan harta kekayaan penyelenggaran negara
• The company has been implementing compliance policies peloporan organizing state wealth
e. Sebagai bentuk peningkatan kualitas komtmen tata kelola berkelanjutan, perusahaan telah melakukan pemutakhiran dan menyusun beberapa kebijakan, antara lain: • Pedoman Penanganan Gratifikasi • Pedoman Etika Perilaku (Code of Conduct) • Pedomanan Penyusunana Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) • Pedoman Laporan Harta Kekayaan Pejabat di lingkungan PT KBN (Persero).
e. As part of improving the quality of governance sustained commitment, the company has been updating and preparing several policies, among others:
Aspek Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal (9%)
Aspects of Shareholders and AGM/Own Capital (9%)
Kondisi penerapan GCG pada Aspek Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal,dinilai dengan mengukur dan menguji pemenuhan 6Indikator yang terbagi dalam 25 Parameter yang mengacu pada best practices.Capaian Aktual Aspek Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal adalah 7,506 dari Best Practices 9,00 atau 83% (predikat baik). • Pemegang Saham/RUPS melakukan pengangkatan dan pemberhentian Direksi • Pemegang saham/RUPS melakukan pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris; • Pemegang saham/RUPS memberikan keputusan yang diperlukan untik menjaga kepentingan usaha perusahaan dalam jangka panjang dan jangka pendek sesuai pemegang Saham/RUPS dengan peraturan perundang-undangan dan/atau anggaran dasar;
Conditions GCG implementation at Aspect Shareholders and AGM/Owner capital, assessed by measuring and testing the fulfillment 6 Indicators that are divided into 25 parameters which refer to the best practices.Capaian Actual Aspects of Shareholders and AGM/Own Capital is 7.506 of Best Practices 9.00 or 83% (a good rating). • Shareholders/GMS do the appointment and removal of Directors • Shareholders/GMS do the appointment and dismissal of the Board of Commissioners; • Shareholders/GMS provides the necessary decisions Untik safeguard the interests of the company’s business in the long term and short term accordance Shareholders/GMS with laws and regulations and/or articles of association;
TATA KELOLA PERUSAHAAN • CORPORATE GOVERNANCE
• Guidelines for Handling Gratification • Ethics Code of Conduct (Code of Conduct) • Pedomanan Penyusunana Company’s Long-Term Plan (RJPP) • Guidelines Wealth Report Officials at PT KBN (Persero)
93
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
94
• Pemegang saham/RUPS memberikan persetujuan laporan tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan serta tugas pengawasan Dewan Komisaris sesuai peraturan perundang-undangan dan/atau anggarandasar; • Pemegang Saham/RUPS mengambil keputusan melalui proses yang terbuka dan adil serta dapat dipertanggungjawabkan; dan • Pemegang Saham/RUPS melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik sesuai denag wewenang dan tanggung jawab.
• Shareholders/General Meeting approve the annual report including financial statements and the approval of the Board of Commissioners corresponding supervisory regulations and/or statutes; • Shareholders/GMS take decisions through a process that is open, fair and accountable; and • Shareholders/GMS implement Good Corporate Governance in accordance denag authority and responsibility.
Seluruh indikator yang dinilai sebagian besar telah mencerminkan compliance dan mencapai best practices penerapan GCG.
All indicators were assessed largely reflects compliance and achieve best practices GCG implementation.
Aspek Dewan Komisaris (35%)
Aspects of BOC (35%)
Kondisi penerapan GCG pada Aspek Dewan Komisaris dengan mengukur dan menguji 12 Indikator yang terbagi dalam 44 Parameter mengacu pada best practices.
GCG implementation aspect condition at the BOC to measure and test the 12 indicators divided into 44 Parameter reference to best practices.
Capaian Aktual Aspek Dewan Komisaris adalah25,645 dari Best Practices 35,00 atau 73% (predikat cukup baik). Indikator yang dinilai sudah baik, terlihat dalam pelaksanaan perktik sebagai berikut:
Actual achievement BOC adalah25,645 aspect of Best Practices 35,00 or 73% (the title pretty good). Which is considered a good indicator, visible in the implementation perktik as follows:
a. Dewan Komisaris telah melaksanakan progarm pelatihan/pembelajaran secara berkelanjutan. b. Dewan Komisaris telah melakukan pembagian tugas dan menetapkan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. c. Dewan Komisaris telah melaksanakan pengawasan terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan. d. Dewan Komisaris telah berperan dalam pencalonan anggota Direksi, namun belum sepenuhnya menilai Kinerja Direksi (individu dan kolegial)dan mengusulkan tantiem/insentif kinerja sesuai ketentuan yang berlaku dan mempertimbangkan kinerja Direksi. e. Dewan Komisaris telah melakuakn tindakan terhadap potensi benturan kepentingan yang menyangkut dirinya. f. Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris yang efektif dan menghadiri rapat tersebut sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. g. Dewan Komisaris telah memiliki Sekretaris Dewan Komisaris namun belum sepenuhnya mendukung tugas kesekretariatan Dewan Komisaris. h. Dewan Komisaris memiliki Komitmen Dewan Komisaris yang efektif.
a. BOC has conducted progarm training/learning on an ongoing basis. b. BOC has made the division of tasks and specify the factors required to support the implementation of the duties of the Board of Commissioners. c. BOC has conducted oversight of the Board of Directors on the implementation of plans and policies of the company. d. BOC has a role in the nomination of members of the Board of Directors, but has yet to assess fully the performance of Directors (individual and collegial) and proposes bonuses/incentive performance according to applicable regulations and considers the performance of the Board of Directors. e. BOC has melakuakn measures against potential conflicts of interest that concern him. f. Board of Commissioners held an effective board meeting and attended the meeting in accordance with the statutory provisions. g. BOC has had a Secretary to the Board of Commissioners but not fully support the secretarial duties of the Board of Commissioners. h. BOC has a commitment BOC effective.
Aspects of Directors (35%)
Kondisi penerapan GCG pada aspek Direksi, dinilai dengan mengukur dan menguji pemenuhan pada 13 Indikator yang terbagi dalam 52 Parameter mengacu pada best practices.
Conditions GCG implementation on aspects of Directors, assessed by measuring and testing compliance on 13 indicators, divided into 52 Parameter reference to best practices.
Capaian Aktual Aspek Direksi adalah 31,472 dari Best Practices 35 atau 90,00% (predikat sangat baik). Indikator yang dinilai sudah baik, terlihat dalam pelaksanaan perktik sebagai berikut:
Actual achievement aspect of Directors is 31.472 of Best Practices 35 or 90.00% (very good predicate). Which is considered to be a good indicator, visible in the implementation perktik as follows:
a. Direksi telah melakukan pembagian tugas/fungsi, wewenang dan tanggung jawab secara jelas b. Direksi telah menyusun perencanaan perusahaan (RJPP) c. Direksi berperan dalam pemenuhan target kinerja perusahaan. d. Direksi telah melakukan pengendalian operasional dan keuangan terhadap implementasi rencana dan kebijakan perusahaan. e. Pengelola perusahaan telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan anggaran dasar. f. Direksi melakukan hubungan yang bernilai tambah bagi perusahaan dan stakeholders. g. Direksi memonitor dan mengelola potensi benturan kepentingan anggota Direksi dan manajemen dibawah Direksi h. Direksi memastikan perusahaan melaksankan keterbukaan informasi dan komunikasi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan penyampaian informasi kepada Dewan Komisaris dan pemegang saham secara tepat waktu. i. Direksi melaksanakan rapat Direksi rapat Gabungan antara Direksi dan Dewan Komisaris, rapat Manajemen, rapat evaluasi dilaksanakan secara rutin. j. Direksi memastikan fungsi Sekretaris perusahaan dan satuan pengawas internal berjalan dengan baik
a. The Board of Directors has made the division of duties/ functions, powers and responsibilities clearly b. The Board of Directors has developed a corporate planning (RJPP) c. Directors play a role in fulfilling the company’s performance targets. d. Board of Directors has operational and financial control over the implementation of plans and policies of the company. e. The manager of the company has been in accordance with the legislation in force and the articles of association. f. Directors engage in value-added for the company and stakeholders. g. Directors monitor and manage potential conflicts of interest of members of the Board of Directors and management under the Board of Directors h. The Board of Directors ensures the company implementing appropriate disclosure of information and communications legislation applicable and delivery of information to the Board and shareholders in a timely manner. i. Board of Directors meeting of the Board of Directors to implement the Joint meeting between the Board of Directors and the Board of Commissioners, meeting management, evaluation meetings held regularly. j. The Board of Directors ensures the function of the Secretary of the company and the unit’s internal watchdog goes well
Aspek Pengungkapan Informasi dan transparansi (9%):
Aspects of the Disclosure and transparency (9%):
Penerapan GCG pada aspek Pengungkapan Informasi dan Transparansi, menilai dengan mengukur dan menguji pemenuhan pada 4 Indikator yang terbagi dalam 15 Parameter mengacu pada best practices.
GCG implementation of the aspects of the Disclosure and Transparency, judging by the measure and verify the fulfillment of the four indicators that are divided into 15 Parameter reference to best practices.
Capaian Aktual Aspek Pengungkapan Informasi dan Transparansi adalah 7,344 dari Best Practices 9,00 atau 82% (predikat baik).
Actual achievement Aspects of the Disclosure and Transparency is 7.344 of Best Practices 9.00 or 82% (a good rating).
TATA KELOLA PERUSAHAAN • CORPORATE GOVERNANCE
Aspek Direksi (35%)
95
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
96
Indikator yang dinilai sudah baik terlihat dalam pelaksanaan praktik sebagai berikut:
Which is considered to be good indicators seen in the implementation of the following practices:
a. Perusahaan telah menetapkan sistem dan prosedur pengendalian infrmasi perusahaan untuk mengamankan informasi perusahaan yang penting, melalui kebijakan dalam Surat Keputusan Direksi Nomor: 781/SK/ UM/2011/tanggal 15 Juli 2011, Surat Keputusan Penunjukan Pengisian Portal BUMN, Nomor: 627/SK/ UM/2012 tanggal 15 Juni 2012, tentang Penunjukan Penanggungjawab Pengelola Sub Portal PT KBN (Persero) pada Kementrian BUMN.
a. The Company has established systems and control procedures infrmasi companies to secure vital company information, through policies in the Directors’ Decree No. 781/SK/MW/2011/dated July 15, 2011, the Decree of Appointment Charging Portal Enterprise, No. 627/SK/ UM/2012 dated June 15, 2012, about the appointment of the Sub Portal Responsible business PT KBN (Persero) in the Ministry of SOEs.
b. Penyampaian secara tepat waktu Laporan Triwulan, Semesteran ke Pemerintah Daerah bersamaan dengan penyampaian ke Pemegang Saham.
b. Timely submission of Quarterly Report, Semi for Local Government in conjunction of the submission to the Shareholders
c. Tersedianya akses bagi stakeholders, atas informasi perusahaan yang relevan, memadai dan dapat diandalkan secara tepat waktu dan berkala melalui website, majalh Info KBN, Annual Report.
c. Availability of access for stakeholders, above company information is relevant, reliable adequate and timely manner, and periodically through the website, majalh Info KBN, Annual Report.
RAPAT UM UM P E ME G A N G S A H A M
G EN ERA L M EETIN G OF SH A REH OLD ERS
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah mekanisme pengambilan keputusan perusahaan yang tertinggi dan mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam undangundang atau anggaran dasar. Salah satu wewenang RUPS adalah meminta pertanggungjawaban Komisaris dan Direksi terkait pengelolaan manajemen perusahaan.
General Meeting of Shareholders (AGM) is the decisionmaking mechanism and the highest company that does not have the authority granted to the Board or the Commissioner, within the limits prescribed by law or the articles of association. One is to hold the AGM authorize the Commissioner and the Board of Directors related to the management of the company.
Perusahaan menjamin untuk memberikan segala informasi yang berkaitan dengan pengelolaan perusahaan kepada RUPS sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan perusahaan dan peraturan perundang-undangan. Selama 2014, PT KBN (Persero) melaksanakan dua kali RUPS yaitu RUPS Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun berjalan serta RUPS Pengesahan Laporan Manajemen Perusahaan tahun sebelumnya.
The Company guarantees to provide all information related to the management of the company twards RUPS as long as does not contradict the interests of the company and legislation. During 2014, PT KBN (Persero) carry twice the AGM that the AGM Approval of the Work Plan and Budget of the current year as well as the AGM Approval of the Company Management Report previous year.
board of commissioners
T UGAS DEWAN KOM IS A R IS
TA SK BOA RD OF COM M ISSION ERS
Komisaris PT KBN berjumlah empat orang dan bertanggung jawab kepada RUPS. Mereka bertugas melakukan pengawasan atas kebijakan pengelolaan dan jalannya perusahaan. Para komisaris ini juga melakukan pengawasan atas upaya pengembangan usaha perusahaan dan memberi nasihat kepada jajaran direksi. Komisaris juga melaksanakan tugas, tanggung jawab, dan wewenang lainnya sesuai dengan ketentuan anggaran dasar perusahaan, peraturan perundang-undangan, keputusan RUPS dan memantau penerapan pelaksanaan GCG di perusahaan.
The commissioner of PT KBN amount to four people and is accountable to the AGM. They were tasked to supervise the management and running of the company policy. The commissioner is also to supervise the company’s business development efforts and to advise the board of directors. Commissioners also carry out the duties, responsibilities, and other authorities in accordance with the provisions of the articles of association, regulations, and decisions and monitor the implementation of the GMS GCG implementation in the company.
Aspek governance pelaksanaan peran organ komisaris dinilai dengan menggunakan 11 (sebelas) indikator yang pemenuhannya mencerminkan best practices penerapan GCG.
Governance aspects of the implementation of the role of the organ commissioner assessed using the 11 (eleven) indicator reflecting fulfillment best practices GCG implementation.
Dalam rangka pelaksanaan dan penerapan prinsip-prinsip good corporate governance, dewan komisaris menyusun pembagian tugas masing-masing komisaris. Untuk Komisaris Utama bertugas memberi masukan sekaligus mengawasi jalannya perusahaan dari sisi pengembangan investasi dan pemasaran. Sedangkan tiga komisaris lainnya diberi tanggung jawab masing-masing tentang perencanaan
In the framework of the implementation and application of the principles of good corporate governance, the board arranges the division of tasks for each commissioner. For the Commissioner in charge of providing input and overseeing the running of the company from the development and marketing investments. While the three other commissioners were given the responsibility of each of the planning and
TATA KELOLA PERUSAHAAN • CORPORATE GOVERNANCE
DEWAN KOMISARIS
97
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
98
dan keuangan, organisasi dan sumber daya manusia, serta hukum dan perundang-undangan. Susunan tugas masingmasing anggota komisaris tersebut disesuaikan dengan susunan nama komisaris di bawah ini.
finance, organization and human resources, as well as laws and regulations. The composition of the duties of each member of the commissioner adapted to the composition of the commissioner under this name.
TUGAS DAN W E W E N A N G KOM IS A R IS :
D U TIES A N D A U TH ORITY OF COM M ISSIONERS:
1. Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijaksanaan Direksi dalam melaksanakan pengurusan perseroan serta memberi nasehat kepada Direksi termasuk Pelaksana Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan anggaran Perusahaan serta ketentuan-ketentunan Anggaran dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang saham dan peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
1. The Commissioner in charge of monitoring the discretion of Directors in carrying out the management of the company as well as advise the Board of Directors including the Managing Company’s Long-Term Plan, Work Plan and budget of the Company and its provisions ketentunan Statutes and the General Meeting of Shareholders and regulations applicable legislation.
2. Dalam melaksanakan tugas nya tersebut Komisaris harus: a. Tunduk pada ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku, Anggaran Dasar Perseroan dan Keputusan Rapat Pemegang Saham: b. Bertindak sewaktu-waktu untuk kepentingan dan usaha Perseroan dan bertanggung jawab kepada Perseroan yang dalam hal ini diwakili oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
2. In performing its duties, the Commissioner must:
3. Para anggota Komisaris baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu berhak memasuki bangunan-bangunan dan halaman-halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa buku-buku, surat-surat bukti, persediaan barang-barang memeriksa dan mencocokan keadaan uang kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga serta mengetahui segala tindakan yang telah di jadikan oleh Direksi
3. The members of Commissioners either jointly or individually at any time have the right to enter buildings and pages or other places used or controlled by the Company and is entitled to inspect the books, letters proof, perhaps Supplies goods checking and matching state for verification purposes cash and other securities and knows all the actions that have been made by the Board of Directors
4. Jika di anggap perlu, komisaris dapat meminta bantuan tenaga ahli dalam melaksanakan tugasnya untuk jangka waktu terbatas atas beban Perseroan.
4. If considered necessary, the commissioner may request assistance from experts in carrying out their duties for a limited period at the expense of the Company.
5. Para anggota Komisaris berhak menanyakan dan meminta penjelasan tentang segala hal kepada Direksi dan Direksi wajib memberikan penjelasan.
5. The Commissioner is entitled to inquire and ask for an explanation of everything to the Board of Directors and the Board of Directors is obliged to provide an explanation.
6. a. Komisaris dengan suara terbanyak biasa setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu atau lebih anggota Direksi, jikalau mereka bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan mendesak bagi Perseroan. c. Pemberhentian sementara itu harus di beritahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan, diserta alasan yang menyebabkan tindakan itu.
6. a. Commissioner with a simple majority has the right to dismiss any time temporarily or more members of the Board of Directors, if they act contrary to these Statutes or neglect its obligations or there are compelling reasons for the Company. c. Suspension it must notify in writing to the person concerned, accompanied the reasons, which led to that action.
a. Subject to the provisions of the legislation in force, Articles of Association and decisions of the Meeting of Shareholders: b. Act at any time and effort for the benefit of the Company and is responsible to the Company, which in this case is represented by the General Meeting of Shareholders:
d. Within 30 (thirty) days after the suspension, the Commissioner is required to call a General Meeting of Shareholders which will decide whether the members of the Board of Directors in question will be dismissed so or returned to the position while in pause was given the opportunity to present and defend himself. e. This meeting is led by one of the shareholders who elected by and from among those present. f. If the General Meeting of Shareholders is not held within 30 (thirty) days after the suspension was, then the suspension was canceled.
KE WAJI B AN K O MIS A R IS
LIA BILITY OF COM M ISSION ERS
Dalam hubungannya dengan tugas Komisaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 Anggaran Dasar ini maka Komisaris berkewajiban: a. Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yang diusulkan Direksi. b. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum pemegang Saham mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perseroan. c. Melaporkan dengan segera kapada Rapat Umum Pemegang Saham apabila terjadi gejala menurunkan kinerja Perseroan
In conjunction with the task of Commissioners as referred to in Article 16 of the Articles of Association, the Commissioner shall: a. Give opinions and suggestions to the General Meeting of Shareholders on the Company’s Long Term Plan and Work Plan and Budget proposed Board of Directors. b. Following the development of the Company’s activities, provide opinions and advice to the General Meeting of Shareholders on any matter of importance to the management of the Company. c. Report immediately kapada General Meeting of Shareholders in the event of symptoms degrade the performance of the Company
Susunan Dewan Komisaris Agus Wantoro : Komisaris Utama Marsudi Syuhud : Komisaris M. Farela : Komisaris Maurits Napitupulu : Komisaris
Board of Commissioners Agus Wantoro : Marsudi Syuhud : M. Farela : Maurits Napitupulu :
FREK UENSI R APAT D E WA N KOM IS A R IS
FREQU EN CY OF M EETIN G OF BOA RD OF COM M ISSION ERS
Selama tahun 2014, Dewan Komisaris telah melakukan rapat Dewan Komisaris sebanyak 26 (dua puluh enam) kali yang digelar bersama jajaran direksi.
During 2014, the Commissioner has done Meetings 26 (twenty-six) times with the Board of Directors.
Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris Agus Wantoro : 25/26 Marsudi Syuhud : 21/26 M. Farela : 26/26 Maurits Napitupulu : 24/26
BOC Meeting Attendance Agus Wantoro Marsudi Syuhud M. Farela Maurits Napitupulu
96% 81% 100% 92%
President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner
: : : :
25/26 21/26 26/26 24/26
96% 81% 100% 92%
TATA KELOLA PERUSAHAAN • CORPORATE GOVERNANCE
d. Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah pemberhentian sementara itu, Komisaris diwajibkan untuk memanggil Rapat Umum Pemegang Saham yang akan memutuskan apakah anggota Direksi yang bersangkutan akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepada kedudukan sedangkan yang di berhentikan sementara itu diberi kesempatan untuk hadir dan membela diri. e. Rapat ini dipimpin oleh salah seorang pemegang saham yang dipilih oleh dan dari antara mereka yang hadir. f. Jikalau Rapat Umum Pemegang Saham tidak diadakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah pemberhentian sementara itu, maka pemberhentian sementara itu batal.
99
board of directors
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
DIREKSI
100
FUNGSI DAN TU G A S
FU N CTION A N D RESPON SIBILITIES
Direksi PT KBN (Persero) berjumlah empat orang. Mereka bertugas mengelola perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuannya. Direksi juga melaksanakan tugas, tanggung jawab, dan wewenang lainnya sesuai dengan ketentuan anggaran dasar perusahaan, peraturan perundangundangan yang berlaku, dan atau berdasarkan keputusan RUPS serta penerapan praktik GCG di perusahaan.
The Board of Directors of PT KBN (Persero) amounted to four people. They are tasked with managing the company in accordance with its purposes and objectives. Directors also carry out the duties, responsibilities, and other authorities in accordance with the provisions of the articles of association of the company, the legislation in force, and or by decision of the AGM and the implementation of corporate governance practices in the company.
D I R EK TUR UTA M A
PRESID EN T D IRECTOR
Fungsi Mengkoordinasikan kegiatan Direksi dalam memimpin dan mengurus jalannya Perusahaan sesuai dengan anggaran dasar dan rumah tangga, arahan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), visi & misi perusahaan secara maksimal & berdaya saing global dan melaksanakan segala kebijakan yang digariskan oleh pemegang saham dengan memanfaatkan seluruh aset perusahaan secara optimal untuk meraih target hasil yang ditetapkan
Function Coordinating the activities of the Board of Directors in the lead and set the course of the Company in accordance with the statutes and households, landing the General Meeting of Shareholders (AGM), the vision and mission of the company optimally and globally competitive and implement all the policies outlined by the shareholders by utilizing all company assets optimally to achieve the target result set
Main Tasks 1. Lead and coordinate all activities of the organization in the field of integrated industrial park management and other business in accordance with the Articles of Association of the Company as well as government policy and based on the principles of Good Corporate Governance (GCG). 2. Coordinate and optimally utilize the assets to realize the vision and mission of the company, and to achieve maximum benefit through a professional and globalcompetitive works. 3. Coordinate the preparation of the Long Term Plan (Corporate Plan), Statement of Corporate Intent (SCI), Work Plan and Budget (RKAP) and the Work Plan Budget (RKA) Partnership and Environment Development Programs, Assessment Criteria for Performance Excellence (KPKU) in timely manner. 4. Coordinate efforts to develop human resources and business development of the Company. 5. Lead and coordinate development activities and examination of the course of the Internal Quality System Company concerning the principles of good corporate governance and formulate a work program of Internal Audit. 6. Coordinate the formulation of implementation and supervision of the physical development of the area, permitting the construction, property, and environmental control. 7. To Report the company’s development and progress in implementation of RKAP, RKA Partnership, and Environment Development Program to the shareholders on regular basis. 8. Lead and coordinate all the activities of business units along with other Directors. 9. Develop service quality standards with global competitiveness (ISO) on the field of Internal Supervisory activities, Business Unit, Law & Regulations of the Company, Public Relations, and Information Management & Secretariat System. 10. Coordinate the activities of risk identification and formulation of risk measurement and monitoring risk profile and risk control.
DI R EK TUR ADM IN IS T R A S I D A N KE U A N G A N
A D M IN ISTRATION A N D FIN A N CE D IRECTOR
Fungsi 1. Bersama-sama dengan Direktur Utama mengkoordinasikan pengurusan perusahaan sesuai dengan anggaran dasar & rumah tangga, visi, misi dan segala kebijakan yang digariskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Function 1. Together with the President Director, coordinating the management of the company in accordance with the statutes and households, vision, mission and all the policies outlined by the General Meeting of Shareholders (RUPS).
TATA KELOLA PERUSAHAAN • CORPORATE GOVERNANCE
Tugas Pokok 1. Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan penyelenggaraan perusahaan di bidang pengelolaan kawasan industri terpadu dan usaha lainnya sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan serta kebijakan pemerintah dan berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik/Good Corporate Governance (GCG). 2. Mengkoordinasikan dan mendayagunakan aset Perusahaan secara optimal untuk merealisasikan visi dan misi perusahaan, serta meraih keuntungan maksimal melalui cara kerja yang profesional dan berdaya saing global. 3. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan), Statement of Corporate Intent (SCI), Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) sesuai waktu yang ditetapkan. 4. Mengkoordinasikan usaha-usaha pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan usaha Perusahaan. 5. Memimpin dan mengkoordinasikan aktifitas pengembangan dan pemeriksaan terhadap jalannya Sistem Mutu Internal Perusahaan dengan tetap memperhatikan prinsip GCG serta merumuskan program kerja Audit Internal. 6. Mengkoordinasikan perumusan pelaksanaan & pengawasan pengembangan fisik kawasan, perizinan pembangunan, pengendalian properti dan lingkungan. 7. Melaporkan perkembangan perusahaan dan realisasi pelaksanaan RKAP, RKA Program Kemitraan dan Bina Lingkungan kepada pemegang saham secara berkala. 8. Memimpin dan mengkordinasikan seluruh aktivitas unit usaha bersama dengan Direksi lainnya. 9. Mengembangkan standar mutu pelayanan yang bedaya saing global (ISO) bidang kegiatan Pengawasan Internal, Unit Usaha, Hukum & Peraturan Perusahaan, Hubungan Masyarakat, Sistem Manajemen Informasi & Kesekretariatan. 10. Mengkoordinasikan kegiatan identifikasi risiko pengukuran risiko dan perumusan risk profile serta pemantauan dan pengendalian risiko.
101
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
102
2. Sebagai anggota Direksi dan sebagai pimpinan Direktorat yang bertanggung jawab terhadap kegiatan: a) Divisi Akuntansi & Keuangan b) Divisi Sumber Daya Manusia & Umum c) Divisi Hukum & Ketatalaksanaan d) Bagian Program Kemitraan & Bina Lingkungan e) Pengembangan Usaha Kecil & Koperasi f) Unit-unit usaha di bidang Akuntansi & Keuangan, SDM & Umum serta Hukum & Ketatalaksanaan
2. As member of the Board of Directors and as Head of the Directorate, is responsible for the following activities: a) Accounting & Finance Division b) Human Resources & Public Division c) Legal & Management Division d) Partnership and Environment Development Program Section e) Small Business & Cooperation Development f) Business Units in Accounting & Finance, HR & Public, and Legal & Management
Tugas Pokok 1. Merumuskan kebijakan dan menyelenggarakan kegiatan di Bidang Akuntansi Manajemen, Keuangan, Sistem Informasi Keuangan, Sumber Daya Manusia, Umum, Pengadaan, Hukum, Ketatalaksanaan, serta Pembinaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. 2. Memimpin kegiatan evaluasi terhadap pelaksanaan semua kebijakan dan merumuskan kembali kebijakan baru yang lebih efisien dan efektif. 3. Memimpin kegiatan pengendalian anggaran perusahaan sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). 4. Memimpin penyusunan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Jangka Menengah/ Statement of Corporate Intent (SCI) dan penyusunan RKAP tahunan serta Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dan penyusunan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU). 5. Merumuskan sasaran strategi kebijakan dan program kerja keuangan & umum untuk jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang serta melakukan evaluasi secara bertahap dalam rangka pencapaian target di bidang keuangan & umum. 6. Mengkoordinasikan kegiatan evaluasi laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan arus kas) yang auditable secara berkala beserta perinciannya (bulanan, triwulan, maupun akhir tahun) serta kajian kelayakan investasi dalam surat-surat berharga, akuisisi, merger dan privatisasi. 7. Mengkoordinasikan aktifitas penanganan permasalahan hukum dalam rangka aktifitas perusahaan mencapai target yang ditetapkan. 8. Mendayagunakan dan mengembangkan Sumber Daya Manusia yang dimiliki perusahaan secara optimal. 9. Mendayagunakan dan mengembangkan pengelolaan piutang usaha yang merupakan sumber dana perusahaan secara optimal. 10. Mengupayakan dan mengembangkan sumber dana murah dari pihak ketiga dalam rangka pengembangan perusahaan. 11. Mengkoordinasikan seluruh aktivitas Unit Usaha bersama-sama dengan Direksi lainnya.
Main Tasks 1. Formulate policies and organize activities in the field of Management Accounting, Finance, Financial Information Systems, Human Resources, Public, Procurement, Legal, Management, and Partnership and Community Development Program. 2. Lead the evaluation of the implementation of all policies and re-formulate the new policy to be more efficient and effective. 3. Lead the company’s budget control activities as set out in the Company’s Work Plan & Budget (RKAP). 4. Lead the preparation of the Company’s Long Term Plan (RJPP), Medium Term Plan/Statement of Corporate Intent (SCI) and the preparation of the annual RKAP and the Work Plan and Budget (RKA) of Partnership and Environment Development Program and the preparation of Superior Performance Assessment Criteria (KPKU). 5. Formulate goals of strategy policy and public finance work programs in short term, medium term, long term and conduct a gradual evaluation to achieve the target in finance & public. 6. Coordinate the activities of the evaluation of the financial statements (balance sheet, profit/loss, cash flow statement) which is auditable at regular intervals along with the details (monthly, quarterly, or the end of the year) as well as feasibility studies of investment in securities, acquisitions, mergers, and privatization. 7. Coordinate the activities of handling legal matters in the framework of the company’s activities to achieve the assigned target. 8. Optimally harness and develop the human resources of the company. 9. Optimally harness and develop the management of accounts received, which is a source of corporate funds. 10. Promote and develop sources of cheap funds from third parties to develop the company. 11. Coordinate all activities of the Business Unit together with other Directors.
12. Develop globally competitive quality standard services (ISO) in the Field of Management Accounting, Finance, Financial Information Systems, Human Resources Development, Procurement, Public Services, Legal and Management, Business Unit according to its field, Partnership & Environment Development Program based on the principles of Good Corporate Governance (GCG). 13. Coordinate follow-up on the findings of the internal and external examiner with the concerned Division/Business Unit for improvement. 14. Provide input to the President Director in the company’s decision-making. 15. Carry out other tasks as defined in the Articles of Association and Decisions of RUPS.
DI R EK TUR PEM A S A R A N D A N P E N G E MB A N G A N
M A RK ETIN G A N D D EV ELOPM EN T D IRECTOR
Fungsi 1. Bersama-sama dengan Direktur Utama mengkoordinasikan pengurusan perusahaan sesuai dengan anggaran dasar & rumah tangga, visi, misi dan segala kebijakan yang digariskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 2. Sebagai anggota Direksi dan sebagai pimpinan Direktorat yang bertanggung jawab terhadap kegiatan: a) Divisi Pengembangan dan Pengawasan b) Divisi Pemasaran
Function 1. Together with the President Director, coordinate the management of the company in accordance with the statutes and households, vision, mission and all the policies outlined by the General Meeting of Shareholders (RUPS). 2. As a member of the Board of Directors and as Head of the Directorate, is responsible for the following activities: a) Development and Supervision Division b) Marketing Division
Tugas Pokok 1. Merumuskan kebijakan perencanaan dan pe ngembangan fisik dan mengkoordinasikan kegiatan pemasaran, pelayanan fasilitas investasi, penelitian & pengembangan usaha, serta mengkoordinasikan unit usaha sesuai dengan bidangnya di Kawasan Berikat Nusantara. 2. Memimpin dan merumuskan kebijakan segmentasi, targeting & positioning bagi produk jasa perusahaan sesuai dengan strategi yang ditetapkan. 3. Merumuskan kebijakan rancang bangun dan pemeliharaan sarana/prasarana sesuai dengan spesifikasi standar teknis. 4. Melakukan kegiatan evaluasi terhadap pelaksanaan semua kebijakan di atas dan merumuskan kembali kebijakan baru yang lebih efektif & efisien. 5. Memimpin & mengkoordinasikan upaya menciptakan jaringan pemasaran yang luas bagi produk jasa KBN. 6. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Jangka Menengah/ Statement of Corporate Intent (SCI) dan penyusunan RKAP tahunan dan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) bidang pemasaran dan pelayanan.
Main Tasks 1. Formulate planning and physical development policy and coordinate marketing activities, service facilities investment, research and development efforts, and coordinate business units in accordance with their field in the Nusantara Bonded Zone. 2. Lead and formulate segmentation, targeting and positioning policy for product and company’s service in accordance with the assigned strategy. 3. Formulate design and maintenance policy for facilities/ infrastructure in accordance with the specifications of the technical standards. 4. Conducting an evaluation of the implementation of all the policies above and reformulate new policy to be more effective and efficient 5. Lead and coordinate the effort to create an extensive marketing network for KBN service products. 6. Coordinate the preparation of the Company’s Long Term Plan (RJPP), Medium Term Plan/Statement of Corporate Intent (SCI) and the preparation of the annual RKAP and Superior Performance Assessment Criteria (KPKU) in marketing and service.
TATA KELOLA PERUSAHAAN • CORPORATE GOVERNANCE
12. Mengembangkan standar mutu pelayanan yang berdaya saing global (ISO) di Bidang Akuntansi Manajemen, Keuangan, Sistem Informasi Keuangan, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengadaan, Pelayanan Umum, Hukum dan Ketatalaksanaan, Unit Usaha sesuai bidangnya, Program Kemitraan dan Bina Lingkungan berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik/Good Corporate Governance (GCG). 13. Mengkoordinasikan tindak lanjut temuan-temuan pemeriksa internal dan pemeriksa eksternal dengan Divisi/Unit Usaha yang bersangkutan untuk perbaikannya. 14. Memberikan masukan kepada Direktur Utama dalam rangka pengambilan keputusan perusahaan. 15. Melaksanakan tugas lain sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar Perusahaan dan Keputusan RUPS.
103
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
104
7. Merumuskan sasaran strategi kebijakan dan program kerja keuangan & umum untuk jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang serta melakukan evaluasi secara bertahap dalam rangka pencapaian target pemasaran. 8. Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan studi kelayakan untuk mengkaji peluang usaha-usaha baru serta melakukan penelitian kepuasan pelanggan. 9. Mengembangkan standar mutu pelayanan yang berdaya saing global (ISO) di bidang Pemasaran, Pelayanan Investasi, Penelitian & Pengembangan Usaha, dan Unit Usaha sesuai bidangnya 10. Mengembangkan standar mutu pelayanan yang berdaya saing global (ISO) bidang kegiatan Perencanaan Pengembangan Fisik Kawasan, Perancangan Pembangunan Sarana/Prasarana, Perizinan Pembangunan, Pengendalian Properti dan Lingkungan sesuai dengan spesifikasi standar teknis Unit Usaha sesuai bidangnya. 11. Mengkoordinasikan tindak lanjut temuan-temuan pemeriksa internal dan pemeriksa eksternal dengan Divisi/Unit Usaha yang bersangkutan untuk perbaikannya. 12. Mengkoordinasikan penyusunan Laporan Manajemen dan Laporan Tahunan Perusahaan serta evaluasinya di bidang pemasaran, pelayanan fasilitas investasi, penelitian pengembangan usaha, serta unit usaha sesuai dengan bidangnya pada Kawasan Berikat Nusantara. 13. Memberikan masukan kepada Direktur Utama dalam rangka pengambilan keputusan dan atau pemutusan sewa menyewa tanah dan/atau bangunan. 14. Melaksanakan tugas lain sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar Perusahaan dan Keputusan RUPS. 15. Menandatangani ijin-ijin yang diperlukan oleh investor (one stop service) termasuk IMB. 16. Menandatangani kontrak perjanjian sewa menyewa pabrik, gudang, kantor, restoran/rumah makan dengan ukuran luas tertentu sesuai pendelegasian dari Direktur Utama dan ketentuan yang berlaku. 17. Mengkoordinir realisasi investasi yang tertuang dalam RKAP terkait perencanaan dan pembangunan fisiknya.
7. Formulate goals, strategy policy, and public finance work programs in short term, medium term, long term and conduct a gradual evaluation to achieve marketing targets. 8. Lead and coordinate the feasibility study to examine opportunities of new ventures and conduct customer satisfactory research. 9. Develop globally competitive quality standard services (ISO) in Marketing, Investment Services, Research & Business Development fields, and Business Units in accordance to their fields. 10. Develop globally competitive quality standard services (ISO) in the field of Region’s Physical Development Planning, Facility/Infrastructure Development Design, Licensing Development, Property, and Environmental Control activities in accordance with the specifications of the technical standards according to the field of Business Unit. 11. Coordinate follow-up on the findings of the internal and external examiner with the concerned Division/Business Unit for improvement. 12. Coordinate the preparation of the Management Report and the Company’s Annual Report and evaluation in marketing, service facilities investment, business development of research fields, as well as business units in accordance with their field at the Nusantara Bonded Zone. 13. Provide input to the President Director in the framework of decision-making and/or termination of the lease of land and/or buildings 14. Carry out other tasks as defined in the Articles of Association and decisions of Shareholders. 15. Sign permits required by investors (one stop service) including the IMB. 16. Sign lease agreement of factories, warehouses, offices, restaurants/cafes with certain measures in accordance to delegation from the Managing Director and valid regulations. 17. Coordinate the realization of investments contained in the RKAP related to its planning and physical development.
DI R EK TUR O PE R A S I
OPERATION A L D IRECTOR
Fungsi 1. Bersama-sama dengan Direktur Utama mengkoordinasikan pengurusan perusahaan sesuai dengan anggaran dasar & rumah tangga, visi, misi dan segala kebijakan yang digariskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 2. Sebagai anggota Direksi dan sebagai pimpinan Direktorat yang bertanggung jawab terhadap kegiatan: a) Divisi Keamanan b) Unit Usaha Kawasan Cakung
Function 1. Together with the President Director, coordinate the management of the company in accordance with the statutes and households, vision, mission and all the policies outlined by the General Meeting of Shareholders (RUPS). 2. As a member of the Board of Directors and as head of the Directorate, is responsible for the following activities: a) Security Division b) Cakung Zone Business Unit
c) Marunda and Tanjung Priok Zone Business Unit d) Logistics Services Business Unit e) Business Units in the Field of Water Management, Property Management Non-Industrial, and Management Workshop f) Operational Management Division, which is an amalgamation of Health Services, Health, and Communications & Information Technology
Tugas Pokok 1. Merumuskan kebijakan dan mengkoordinasikan kegiatan jasa properti, logistik, jaminan keamanan, ketertiban, dan kenyamanan berusaha serta mengkoordinasikan unit usaha sesuai dengan bidangnya di Kawasan Berikat Nusantara. 2. Memimpin dan mengkoordinasikan upaya menciptakan jaringan pemasaran yang luas bagi produk jasa KBN. 3. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Jangka Menengah/ Statement of Corporate Intent (SCI) dan penyusunan RKAP tahunan dan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) bidang properti dan logistik. 4. Merumuskan sasaran strategi kebijakan dan program kerja keamanan, pelayanan jasa properti dan logistik untuk jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang serta melakukan evaluasi secara bertahap dalam rangka pencapaian target. 5. Mengkoordinasikan seluruh aktivitas SBU/Unit Usaha. 6. Mengembangkan standar mutu pelayanan yang berdaya saing global (ISO) di bidang Properti, Logistik dan Jaminan Keamanan/Ketertiban, SBU/Unit Usaha sesuai bidangnya. 7. Mengkoordinasikan tindak lanjut temuan-temuan pemeriksa internal dan pemeriksa eksternal dengan Divisi/Unit Usaha yang bersangkutan untuk perbaikannya. 8. Mengkoordinasikan penyusunan Laporan Manajemen dan Laporan Tahunan Perusahaan serta evaluasinya di bidang jasa properti, logistik, jaminan keamanan dan ketertiban serta SBU/Unit Usaha sesuai dengan bidangnya pada Kawasan Berikat Nusantara. 9. Melaksanakan tugas lain sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar Perusahaan dan Keputusan RUPS.
Main Tasks 1. Formulate policies and coordinate the activities of property services, logistics, security, order, and seeks comfort as well as coordinate the Business Units in accordance with their field in the Nusantara Bonded Zone. 2. Lead and coordinate efforts to create an extensive marketing network for KBN services products. 3. Coordinate the preparation of the Company’s Long Term Plan (RJPP), Medium Term Plan/Statement of Corporate Intent (SCI) and the preparation of the annual RKAP and Superior Performance Assessment Criteria (KPKU) in property and logistics fields. 4. Formulate a policy of strategic objectives and program of work safety, property and logistics services for the short term, medium term, and long term to conduct a gradual evaluation to achieve the target. 5. Coordinate all activities of the SBU/Business Units. 6. Developing globally competitive quality standards services (ISO) in property, Logistics and Security Assurance/Order fields, SBU/Business Units according to their field. 7. Coordinate follow-up on findings of the internal and external examiner with the concerned Division/Business Unit for improvement. 8. Coordinate the preparation of the Management Report and the Company’s Annual Report and evaluation in the field of property services, logistics, security, order, and SBU/Business Unit in accordance with the fields at the Nusantara Bonded Zone. 9. Carry out other tasks as defined in the Articles of Association and decisions of Shareholders.
Susunan Direksi H.M. Sattar Taba : Gempa Nursyamsu Yasin : Teddy Robinson : Sudiro Agung Dananto :
Board of Directors H.M. Sattar Taba : Gempa Nursyamsu Yasin : Teddy Robinson : Sudiro Supreme Dananto :
Direktur Utama Direktur Administrasi dan Keuangan Direktur Pemasaran dan Pengembangan Direktur Operasi
President Director Administration and Finance Director Marketing and Development Director Operational Director
TATA KELOLA PERUSAHAAN • CORPORATE GOVERNANCE
c) Unit Usaha Kawasan Marunda & Tanjung Priok d) Unit Usaha Pelayanan Logistik e) Unit-Unit Usaha di Bidang Pengelolaan Air, Manajemen Properti Non Industri dan Pengelolaan Bengkel. f) Divisi Manajemen Operasional, yang merupakan penggabungan dari Pelayanan Kesehatan, Kebersihan dan Komunikasi & Teknologi Informasi
105
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
106
FREK UENSI R APAT D IR E KS I
FREQU EN CY OF D IRECTORS M EETIN G
Selama tahun 2014, Direksi telah melakukan rapat Direksi sebanyak 67 (enam puluh tujuh) kali yang terdiri dari 46 (empat puluh enam) kali rapat intern Direksi dan rapat dengan Dewan Komisaris sebanyak 21 (dua puluh satu) kali.
During 2014, the Board of Directors has conducted Board of Directors meetings 59 (fifty nine) times which consist of 38 (thirty eight) internal meetings with the Board of Directors and with Board of Commissioners meetings 21 (twenty one) times.
Tingkat Kehadiran Anggota Direksi H.M. Sattar Taba : 46/46 Gempa Nursyamsu Yasin : 46/46 Teddy Robinson : 46/46 Sudiro Agung Dananto : 46/46
Attendance of Member of Directors H.M. Sattar Taba : 46/46 Gempa Nursyamsu Yasin : 46/46 Teddy Robinson : 46/46 Sudiro Agung Dananto : 46/46
100% 100% 100% 100%
100% 100% 100% 100%
committees
KOM I TE AUDI T
A U D IT COM M ITTEE
Berdasarkan rekomendasi dari Tim Penilai GCG dan sesuai Undang-Undang BUMN Nomor 19 tahun 2004, maka sejak 2007 perusahaan telah memiliki Komite Audit. Komite ini berfungsi sebagai alat pelengkap Komisaris dalam meningkatkan fungsi pengawasan terhadap jalannya perusahaan dan sebagai mitra kerja auditor internal perusahaan.
Based on a recommendation from the GCG evaluation team and pursuant to BUMN Act No.19 of 2004, since 2007 the company has had an Audit Committee. This committee serves as a complementary tool to the Commissioner in improving the supervisory to the company’s activities and as a partner to the company’s internal auditor.
Tugas Pokok • Memberikan pendapat profesional yang independen kepada komisaris atas laporan atau hal-hal lain yang disampaikan oleh direksi kepada komisaris; • Mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian komisaris.
Main Tasks • Provide independent professional opinions to the commissioners on the reports or other matters submitted by the Directors to the Commissioners; • Identify matters that require the attention of the Commissioners.
Tanggung Jawab • Menjaga dan mempertahankan integritas laporan keuangan perusahaan; • Memastikan independensi dan kompetensi dari auditor eksternal perusahaan; • Penelaahan atas sistem pengendalian intern perusahaan; • Penelaahan atas kepatuhan perusahaan terhadap hukum dan perundang-undangan serta kebijakan internal; • Melaporkan kepada komisaris atas berbagai perkara menyangkut laporan keuangan dan pengendalian intern perusahaan.
Responsibility • Protect and maintain the integrity of the company’s financial statements; • Ensure the independence and competence of the company’s external auditor; • Review on the company’s internal control system; • Review on corporate compliance with laws and regulations and internal policies; • Report to the commissioner on various matters concerning the financial statements and internal control of the company
Dalam menjalankan tugasnya Komite Audit didasarkan pada sebuah charter (piagam) yang berisi tentang tugas, tanggung jawab dan kewenangan Komite Audit. Berikut adalah susunan kepengurusan Komite Audit: • Maurits Napitupulu, Komisaris selaku Ketua Komite Audit; • Sujatno, anggota; dan • M. Farkhan Supriyadi, anggota.
In performing its duties, the Audit Committee refers to a charter (Piagam) which contains the duties, responsibilities, and authority of the Audit Committee. Here is the composition of the management of the Audit Committee: • Maurits Napitupulu, Commissioner as Chairman of the Audit Committee; • Sujatno, member; and • M. Farkhan Supriyadi, member
KEGIATAN KOMITE AUDIT
ACTIVITIES OF THE AUDIT COMMITTEE
Komite audit telah melaporkan kegiatannya selama tahun 2013 kepada Komisaris secara tertulis. Dalam laporan tersebut termuat laporan hasil review efektivitas sistem pengendalian manajemen dan efektivitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan tugas-tugas lainya sesuai ketentuan peraturan perundangan
The audit committee has reported its activities during the year 2013 to the Commissioner in writing. The report contained a review-report of the effectiveness of management control systems and the effectiveness of the implementation of the tasks of the external auditor and the Internal Supervisory Unit (SPI) and other tasks in accordance with the applicable legislation. The Committee
TATA KELOLA PERUSAHAAN • CORPORATE GOVERNANCE
KOMITE-KOMITE
107
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
108
yang berlaku. Komite juga telah menyusun jadwal dan pokok-pokok agenda pertemuan Komite Audit setiap awal tahun dan melaksanakannya, serta membuat risalah rapat yang menunjukkan adanya dinamika rapat.
has also devised a schedule and the main points of the Audit Committee’s meeting agendas at the beginning of each year and carried it out, and made the minutes of the meeting, which showed the dynamics of the meeting.
Dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa hal yang perlu perbaikan dan penyempurnaan. Adapun yang perlu penyempurnaan itu adalah pembuatan laporan hasil evaluasi pengendalian intern dan hasil reviu audit Satuan Pengawas Intern serta perlunya penyusunan jadwal dan pokok-pokok agenda pertemuan komite yang ditetapkan pada awal tahun.
In practice, there are still some things require improvement and refinement. Improvement needed on report making for the evaluation of internal control and audit results of the Internal Supervisory Unit’s review and the need to prepare the schedules and subjects of committee meeting agenda set at the beginning of the year.
KOM I TE PEM A N TA U MA N A J E ME N R IS IKO
RISK M A N A G EM EN T M ON ITORIN G COM M ITTEE
Berdasarkan Undang-Undang BUMN Nomor 19 tahun 2003 dan rekomendasi dari Tim Penilai GCG maka sejak 2011 perusahaan telah memiliki Komite Pemantau Manajemen Risiko. Komite ini berfungsi sebagai alat pelengkap Komisaris dalam meningkatkan fungsi pengawasan terhadap jalannya perusahaan dan sebagai mitra kerja auditor internal perusahaan.
Pursuant to BUMN Act No.19 of 2003 and recommendations from the GCG Evaluation Team GCG, since 2011 the company has had a Risk Management Monitoring Committee. This committee serves as a complementary tool to the Commissioner to improve the monitoring of the company’s activities and as a partner to the company’s internal auditor.
Tugas Pokok • Membantu Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tugasnya, khususnya terkait dengan kepatuhan organisasi terhadap prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) • Mengamati apakah perusahaan telah mengantisipasi suatu kejadian potensial, baik yang dapat diperkirakan maupun yang tidak dapat diperkirakan yang berdampak negatif terhadap organisasi. • Mendorong perusahaan dalam melakukan identifikasi risiko, pengukuran risiko dan perumusan profil risiko perusahaan. • Mendorong perusahaan dalam membuat action plan dalam rangka penerapan manajemen risiko.
Main Tasks • Assist the Board of Commissioners in the execution of their duties, particularly related to the organization’s compliance with the principles of Good Corporate Governance (GCG) • Observe whether the company has been either anticipating a potential incident, predictably or unpredictably having negative impact on the organization. • Encourage companies to conduct risk identification, risk assessment and the formulation of the company’s risk profile. • Encourage companies to create an action plan within the framework of the implementation of risk management.
Berikut adalah susunan kepengurusan Komite Manajemen Risiko:
The composition of the Risk Management Committee management is as stated below:
• M. Farela, Komisaris selaku Ketua Komite Pemantau Manajemen Risiko; • Sofyan Z., anggota; dan • Syamsul Monoarfa, anggota.
• M. Farela, Commissioner as Chairman of the Risk Management Monitoring Committee; • Sofyan Z., member; and • Syamsul Monoarfa, member
corporate secretary
Fungsi Sekretaris Perusahaan menurut Peraturan Menteri Negara BUMN No.: PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara (Permenneg BUMN 01/2011) adalah: a. Memastikan bahwa BUMN mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip GCG; b. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas secara berkala dan/ atau sewaktu-waktu apabila diminta; c. Sebagai penghubung (Liaison Officer); dan d. Menatausahakan serta menyimpan dokumen perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada Daftar Pemegang Saham, Daftra Khusus dan Risalah Rapat Direksi, rapat Dewan Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
The functions of Corporate Secretary according to the Regulation of the BUMN Minister of State No: PER-01/ MBU/2011 on the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) in State Owned Enterprises (BUMN) (BUMN Permenneg 01/2011) are: a. Ensure that the BUMN comply with the regulations on disclosure requirements in line with the implementation of corporate governance principles; b. Provide information needed by the Board of Directors and Board of Commissioners/Board of Trustees periodically and/or at any time when requested; c. As a liaison (Liaison Officer); and d. Administer and store company documents, including but not limited to the Register of Shareholders, Special List and Minutes of Meeting of the Board of Directors, meetings of Board of Commissioners and General Meeting of Shareholders (RUPS).
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan, manajemen telah membentuk struktur jabatan Sekretaris Perusahaan yang berkedudukan lansung dibawah Direksi.
To carry out the duties and functions of the Corporate Secretary, management has established the structure of the Corporate Secretary office, located directly under the Board of Directors.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi (SKD) No.: 006/SKD/ DRT.5.1/01/2003 tanggal 11 Januari 2013 fungsi dan tugas pokok Sekretaris Perusahaan adalah:
Pursuant to the Decree of the Board of Directors (SKD) No: 006/SKD/DRT.5.1/01/2003 dated 11th of January, 2013 the functions and main tasks of Corporate Secretary are:
TATA KELOLA PERUSAHAAN • CORPORATE GOVERNANCE
SEKRETARIS PERUSAHAAN
109
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
110
FU NGSI
FU N CTION
Membantu Direksi sebagai pejabat penghubung (Liaison Officer) dalam komunikasi dengan Stake Holder, penyusunan laporan manajemen serta kegiatan yang berhubungan dengan kesekretariatan, pengelola kehumasan (Relation Officer) dan penerapan Manajemen Risiko. Tugas Pokok • Mengupayakan kelancaran pelaksanaan agenda direksi • Mengkomunikasikan kebijakan perusahaan dan atau pemerintah kepada pihak internal dan eksternal • Melaksanakan kegiatan kesekretariatan perusahaan • Melaksanakan kegiatan identifikasi resiko, pengukuran resiko dan perumusan risk profile serta pemantauan dan pengendalian resiko • Mengelola dan mengembangkan sistem informasi perusahaan • Menyiapkan laporan perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku 7. Mengkoordinasikan bahan-bahan laporan untuk rapat komisaris dan rapat umum pemegang saham (RUPS) 8. Melakukan pembinaan kepada pegawai sesuai kewenangan dan ketentuan yang berlaku 9. Merumuskan sasaran mutu dan prosedur mutu unit kerja yang merupakan penjabaran dari kebijakan mutu, dan sasaran mutu perusahaan yang telah ditetapkan 10. Menyiapkan laporan kegiatan sekretariat perusahaan secara benar dan tepat waktu
Assist the Board of Directors as the Liaison Officer in communicating with Stake Holder, in preparation of management reports as well as activities related to secretarial, public relations manager (Relation Officer) and implementation of Risk Management. Main Tasks • Promote smooth implementation of the agenda of the Board of Directors. • Communicate the company and or government policies to internal and external parties. • Conduct company’s secretarial activities. • Conduct risk identification, risk measurement and risk profile formulation and risk monitoring and control. • Manage and develop company’s information systems. • Set up a company report in accordance with applicable regulation.
Aspek governance pelaksanaan peran Sekretaris Perusahaan dinilai dengan menggunakan 2 (dua) indikator yang pemenuhanannya mencermikan best practices penerapan GCG.
Governance aspects of the implementation of the role of Corporate Secretary was assessed using two (2) indicators that reflect best practices of GCG implementation.
7. Coordinate report materials for commissioner meeting and general meeting of shareholders (RUPS) 8. Coach the employees within their authority and applicable regulations. 9. Formulate quality objectives and quality procedures of business unit that is a translation of a quality policy and quality objectives of the company, which has been established 10. Prepare reports of the company’s secretarial activities correctly and timely
internal supervisory unit SATUAN PENGAWASAN INTERN
TUGAS
A SSIG N M EN T
Perusahaan telah memiliki Satuan Pengawasan Intern (SPI) yang secara struktural berada langsung di bawah Direktur Utama dan bertugas melakukan audit internal atas operasional perusahaan berdasarkan rencana audit tahunan. SPI melakukan audit internal dengan cakupan yang luas agar dapat menilai kendali operasional, kepatuhan hukum dan prosedur, kualitas aset dan tingkat pelayanan, serta indikator kinerja manajemen lainnya.
The Company has had an Internal Supervisory Unit (SPI), which is structurally located directly under the President Director and assigned to conduct an internal audit of the company’s operations based on the annual audit plan. SPI conducts internal audits with comprehensive coverage in order to assess the operational control, compliance and procedures, asset quality and service levels, as well as other management performance indicators.
Dalam melaksanakan tugas sebagai pengawas internal perusahaan, Satuan Pengawasan Intern menempatkan diri sebagai mitra kerja dengan unit kerja lainnya secara independen, obyektif, profesional, terpercaya, dan tanggap untuk mendukung tugas direksi dan jajaran manajemen dalam usaha mencapai sasaran usaha perusahaan melalui proses kerja yang berdasarkan pada:
In carrying out its duties as the company’s internal supervisor, the Internal Supervisory Unit position themselves as a partner with other business units independently, objectively, professionally, reliably, and responsively to support the tasks of directors and management team in order to achieve the company’s objectives through a work process that is based on:
• • • •
Proses bisnis perusahaan; Pelayanan pelanggan; Sikap proaktif, tanggap dan obyektif; Melakukan penilaian dan evaluasi untuk memastikan bahwa ketentuan perusahaan, dapat dilaksanakan secara efektif; • Melakukan pengkajian-pengkajian terhadap tingkat efisiensi dan efektifitas perusahaan; • Mampu menemukan akar permasalahan pokok disertai dengan bukti-bukti lengkap serta menyampaikan rekomendasi atas hasil temuan pemeriksaan.
• • • •
Sedangkan hubungan kerja dengan pemeriksa eksternal berperan sebagai mediator atas nama pimpinan perusahaan untuk membantu pihak pemeriksa eksternal dalam bidang pengawasan, setelah terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari Direksi. SPI bersama Komite Audit melakukan pemantauan secara berkala atas pemeriksaan yang sedang dilaksanakan oleh Kantor Akuntan Publik.
In addition, working relationships of external examiner act as a mediator on behalf of the leadership of the company to assist the external auditors in the areas of supervision after the first obtaining of the approval of the Board of Directors. SPI joint Audit Committee regularly monitored on the monitoring being carried out by a public accounting firm. In addition, in order to avoid problems in the examination, external auditors always coordinate with SPI on matters related to the examination of, among others, of using the results of the examination report (LHP), which has been published by SPI.
TATA KELOLA PERUSAHAAN • CORPORATE GOVERNANCE
Di samping itu guna menghindari terjadinya permasalahan dalam pemeriksaan, auditor eksternal selalu berkoordinasi dengan SPI tentang hal-hal yang berkaitan dengan pemeriksaan, antara lain dalam menggunakan laporan hasil pemeriksaan (LHP) yang telah diterbitkan oleh SPI.
Company’s business process; Customer service; Proactive, responsive, and objective attitude; Assessment and evaluation to ensure that the company’s regulation, can be implemented effectively; • Conduct assessments on the efficiency and effectiveness of the company; • Able to find the root of the main problems accompanied by comprehensive evidences and submit the recommendation to the findings of the examination
111
SUM B ER DAYA M A N U S IA S P I
H U M A N RESOU RCES of SPI
Pada Desember 2014, personil pada Satuan Pengawasan Intern berjumlah 21 (dua puluh satu) orang, terdiri dari: • Kepala Satuan Intern : 1 orang • Kepala Bagian/merangkap Auditor Madya : 5 orang • Kepala Seksi/merangkap Auditor Muda : 9 orang • Staf/merangkap Auditor Terampil : 6 orang Total : 21 orang
In December 2014, the Internal Supervisory Unit personnel amounted to 21 (twenty-one) people, consisting of: • Head of Internal Unit : 1 person • Head of Division/ concurrently Associate Auditor : 5 people • Head of Section/concurrently Young Auditor : 9 people • Staff/concurrently Skilled Auditor : 6 people Total : 21 people
Personil yang berstatus Auditor umumnya berpredikat PIA (Profesional Internal Auditor) sebanyak 4 (empat) orang dan QIA (Qualified Internal Auditor) sebanyak 2 (dua) orang.
Auditor status personnel generally predicated PIA (Professional Internal Auditor) of 4 (four) people and the QIA (Qualified Internal Auditor) of 2 (two) people.
PEM ER I K SAAN S P I
SPI SU PERV ISORY
Selama 2014, SPI telah melakukan pemeriksaan pada semua unit di perusahaan dengan rincian sebagai berikut:
During 2014, SPI has conducted supervision on all units in the company with the following details:
Uraian
Target
LHP PKPT LHP Non PKPT (Penugasan Khusus)
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
Jumlah
112
Realisasi Keterangan
Description
19
19
LHP year 2014
LHP PKPT
-
5
LHP year 2014
LHP Non PKPT (Special Assignment)
19 24
Total
Pemeriksaan yang dilakukan SPI pada 2014. sesuai Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) meliputi: • Pemeriksaan Bidang Administrasi dan Keuangan sebanyak 14 LHP • Pemeriksaan Bidang Pemasaran, Pengawasan Pembangunan dan Keamanan sebanyak 5 LHP.
Supervision done in 2014 according SPI Work Program Annual Inspection (PKPT) includes: • Administration and Finance Supervision by 14 LHP • Marketing, Development Control and Security Supervision by 5 LHP
Adapun penugasan khusus dari Direksi atau Non-PKPT meliputi Pemeriksaan Bidang Administrasi dan Keuangan sebanyak 6 LHP dan Bidang Pengawasan Pembangunan sebanyak 2 LHP.
As for the special assignment of the Board of Directors or Non-PKPT, include Administration and Finance Supervision by 6 LHP and Development Supervision Sector by 2 LHP.
Selain melakukan pemeriksaan berdasarkan PKPT 2014 dan penugasan khusus dari Direksi (Non-PKPT), SPI juga melakukan monitoring tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan tahun 2014.
In addition to examination by PKPT 2014 and a special assignment from the Board of Directors (Non-PKPT), SPI also conduct follow-up monitoring on the Examination Report 2014.
Sasaran
Target a
Monitoring Tindak Lanjut
19
Realisasi Actual b 18
% b/a 94,74
Keterangan Remark
LHP tahun 2014
Target
Follow-up Monitoring
IN TERN A L CON TROL
Pengendalian internal dilakukan melalui kegiatan Audit Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) dan Non PKPT tahun 2014. Aspek Pengendalian internal meliputi sebagai berikut: • Pengendalian lingkungan; • Informasi dan komunikasi; • Aktivitas pengendalian sistem dan prosedur; • Monitoring tindak lanjut.
Internal control is done through the Annual Inspection Audit Work Program (PKPT) and Non PKPT 2014. Aspects of internal control include the following: • Environmental Control; • Information and communication; • Control systems and procedures activities; • Follow-up monitoring
Kegiatan pengendalian internal secara khusus untuk pengadaan barang dan jasa dilakukan monitoring dan evaluasi setahun sekali.
Internal control activities carried out monitoring and evaluation once a year, specifically for the procurement of goods and services.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Nomor Per-01/MBU/2011, tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG), maka PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) membuat pedoman penerapan sistem pelaporan atas dugaan penyimpangan pada perusahaan, yaitu dengan diterbitkannya kebijakan Sistem Pelaporan Pelaksanaan Whistle Blower (WBS), sebagaimana Surat Keputusan Direksi Nomor 077/SKD/ DRT.2.2/07/2013 tanggal 23 Juli 2013.
Based on the Regulation of the Minister of State of BUMN, No: Per-01/MBU/2011 on Implementation of Good Corporate Governance (GCG), PT Nusantara Bonded Zone (Persero) creates guidelines for the application of the system of reporting on alleged irregularities in the company, namely the issuance of Implementation of Whistle Blower Reporting System (WBS) policy, pursuant to Directors Decree No. 077/ SKD/DRT.2.2/07/2013 dated 23rd of July, 2013.
Materi Pedoman Penerapan Sistem Pelaporan atas dugaan penyimpangan pada perusahaan: • Perlindungan Pelapor • Unit pengelola system pelaporan pelanggaran • Kewajiban untuk melakukan pelaporan atas pelanggaran • Mekanisme penyampaian pelaporan (Infrastruktur dan mekanisme kerahasiaan dan perlindunganpelapor, komunikasi dengan pelapor) • Pelaksanaan Investigasi • Pelaporan atas penyelenggaraan system pelaporan
Materials on the Implementation of Reporting System Guideline on alleged irregularities in the company: • Rapporteur Protection • Managing unit for violation reporting system • Obligation to report any violations • Reporting delivery mechanism (Infrastructure and confidentiality mechanisms and rapporteur protection, communication with the rapporteur) • Implementation of Investigation • Reporting on the implementation of the reporting system
Memberikan pemahaman Kebijakan Whistleblowing System: • Mekanisme kegiatan sosialiasi kepada karyawan • Mekanisme kwgiatan sosialiasi kepada Stakeholders Perusahaan
Provide understanding on Whistle blowing System Policy: • The mechanism of socialization activities to employees • The mechanism of socialization activities to Stakeholders Company
Perusahaan melaksanakan kebijakan tentang pelaporan atas dugaan penyimpangan pada perusahaan, factor yang diuji: • Sarana/meida perusahaan yang memadai untuk mendukung pelaksanaan kebijakan Whistleblowing System • Terdapat penanganan/tindak lanjut sesuai dengan kebijakan atas pengaduan yang diterima perusahaan • Terdapat pelaporan atas pelaksanaan kebijakan tentang pelaporan atas dugaan penyimpangan pada perusahaan • Terdapat pelaksanaan evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan kebijakan Whisleblowing System.
The company carries out the policy on reporting on alleged irregularities in the company, factors tested: • Company’s means/media adequate to support the implementation of Whistle blowing System Policy • The presence of handling/follow-up in accordance with the policy on complaints received by the company • The presence of report on the implementation of the policy on reporting on alleged irregularities in the company • The presence of evaluation and report on the implementation of Whistle blowing System Policy
TATA KELOLA PERUSAHAAN • CORPORATE GOVERNANCE
PENGENDAL I AN IN T E R N A L
113
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
114
Ruang Lingkup Pelapor Pengadaan Lingkup pengaduan/penyingkapan yang akan ditindaklanjuti oleh Tim WBS KBN adalah tindakan yang dapat merugikan perusahaan, meliputi sebagai berikut: • Penyimpangan dari peraturan dan perundangan yang berlaku • Penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan lain diluar perusahaan • Pemerasan • Perbuatan curang • Gratifikasi
Scope of Rapporteur Procurement The scopes of the complaints/disclosures, which will be followed by the WBS KBN Team, are act(s) that might be detrimental to the company, include the following: • The deviation from the applied rules and regulations • Abuse of office for other interests outside the company • Extortion • Deception • Gratification
Mekanisme Pengaduan Whistle Blowing System 1. Saksi pelapor penyampaian pengaduan/penyingkapan indikasi pelanggaran/kecurangan kepada Satuan Pengawasan Intern (SPI) untuk selanjutnya ditindaklanjuti oleh Tim WBS KBN, pelaporan pelanggaran melalui sarana/media telepon, kotak surat dan email perusahaan yang khususu diperuntukan bagi system pengelolaan 2. Bagian Administrasi SPI menerima laporan/pengaduan, kemudian menginput kedalam formulir pengaduan yang telah disiapkan dan diteruskan kepada Ka. SPI 3. Ka. SPI menunjuk petugas (komisi) untuk melakukan analisis dan investigasi awal terhadap terhadap seluruh dugaan pengaduan/pelanggaran 4. Ka. SPI kemudian melaporkan kepada Direksi untuk melakukan tindaklanjut hasil penelusuran yang diduga atas terjadinya pelanggaran disertai alas an/dokumen pendukung sementara 5. Direksi menetapkan rekomendasi pembentukan Tim untuk dilakukan investigasi lanjutan 6. Atas laporan dan rekomendasi Tim hasil investagi terhadap terjadinya pelanggaran tersebut, maka direksi akan menetapkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan atau diteruskan dengan menempuh jalur hukum seseuai peraturan perundang-undangan.
Complaint Mechanism on Whistle blowing System 1. Witness/rapporteur submits complaints/disclosure on indications of violation/fraud to the Internal Supervisory Unit (SPI) for further follow-up by WBS KBN Team, violations report through the mean/media such as company’s telephones, mailbox, and email especially intended for system management. 2. Administration Section of SPI received the reports/ complaints and fill in a complaint form which has been prepared and forward it to the Head of SPI. 3. Head of SPI appoints officers (Commission) to conduct initial analysis and investigation on all allegations against complaints/violations. 4. Head of SPI will then report to the Board of Directors to conduct a follow-up search results on violations allegedly accompanied by temporary reasons/supporting documents. 5. The Board of Directors establishes recommendations for the establishment of further investigation. 6. Based on the results of the report and recommendations from the Investigation Team against the violation occurred, the Directors will set sanction(s) in accordance with regulations and/or take legal action in accordance to the legislation.
risk management
Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan Good Corporate Governance serta menjalankan visi dan misi perusahaan, PT KBN (Persero) dituntut untuk menerapkan manajemen risiko. Manajemen risiko merupakan proses mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul.
As one of the efforts to improve good corporate governance and to carry out the vision and mission of the company, PT KBN (Persero) is required to implement risk management. Risk management is a process of identifying, measuring, monitoring, and control risks that arise.
Dengan adanya manajemen risiko, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah perbaikan untuk dapat menyesuaikan risiko pada tingkat yang dapat diterima dengan meminimalkan risiko kerugian dan memaksimalkan peluang. Sehingga perusahaan dapat memiliki komposisi portofolio usaha dengan risiko dan hasil yang seimbang. Manajemen risiko juga meliputi proses perkiraan besarnya risiko dan memastikan bahwa imbal-hasil terhadap modal cukup memadai.
By doing risk management, the company can take corrective measures to adjust risk at an acceptable level to minimize losses and maximize opportunities. In return, the company may have business with risk portfolio composition and balanced result. Risk management also includes estimates of the risk magnitude and ensure that the return on capital to be sufficient.
Berdasarkan proses manajemen risiko tersebut, manajemen akan memperoleh peta risiko (profil risiko) perusahaan. Manajemen dapat menggunakan profil risiko ini sebagai acuan dalam proses pengambilan keputusan strategis bisnis sehingga dapat memaksimalkan shareholder value.
Based on the risk management process, management will acquire a company’s map of risk (risk profile). Management can use these risk profiles as a reference in the business of strategic decision-making process, therefore to maximize shareholder value.
Perkembangan ekonomi dan teknologi mengakibatkan lingkungan bisnis bergerak sangat dinamis yang menyebabkan tuntutan pelanggan terhadap produk dan layanan perusahaan juga semakin meningkat. Kondisi ini menuntut perusahaan untuk dapat mempertahankan keunggulan kompetitifnya agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Upaya ini sekaligus mampu membuat perusahaan bertahan dalam situasi persaingan yang semakin ketat.
Economic and technological developments resulted in a very dynamic business environment movement that led to the increase of customer demand for the company’s products and services. This condition requires the company to maintain its competitive advantage in order to meet customer needs. This effort will also give the company an ability to survive in the increasingly fierce and competitive situation.
Untuk menjamin kegiatan operasional perusahaan yang inovatif dan efisien, maka aspek pengelolaan risiko dalam suatu perusahaan menjadi sangat relevan. Tuntutan penerapan manajemen risiko di seluruh lini kegiatan perusahaan menjadi sangat penting. Pada kondisi lingkungan usaha dan persaingan yang semakin kompleks, termasuk turbulensi ekonomi dan pengaruh faktor-faktor eksternal lainnya, mengharuskan perusahaan bertindak antisipatif dalam pengelolaan perusahaan melalui penerapan manajemen risiko. Dengan demikian perusahaan akan mampu mengantisipasi suatu kejadian potensial, baik yang dapat diperkirakan maupun yang tidak dapat diperkirakan yang berdampak negatif terhadap kelangsungan bisnis dan organisasi di masa mendatang.
To ensure innovative and efficient company’s operational activities, the aspect of risk management within a company has become highly relevant. The demand of risk management in the entire activity line of the company has become very important. In the increasingly complex business environment and competitive condition, including economic turbulence and the influence of other external factors, companies are required to act anticipatory in the matter of corporate management through the application of risk management. Thus, the company will be able to anticipate any potential incident, either predictable or unpredictable that might negatively affect the business continuity and organization in the future.
TATA KELOLA PERUSAHAAN • CORPORATE GOVERNANCE
MANAJEMEN RISIKO
115
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT • PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)
116
PENER APAN M A N A J E ME N R IS IKO
IM PLEM EN TATION OF RISK M A N A G EM EN T
Mengingat semakin pentingnya pengelolaan dan penanganan risiko perusahaan di masa mendatang, maka harus ada komitmen dari pihak manajemen, dalam hal ini direksi, untuk melakukan implementasi manajemen risiko di PT KBN (Persero). Kemudian manajemen mensosialisasikan kegiatan ini sehingga menghasilkan ”budaya sadar risiko” dan menciptakan pemahaman yang jelas akan peran dan tanggung jawab masing-masing unit kerja dalam menjalankan bisnisnya.
Given the increase importance of management and enterprise risk management in the future, there must be a commitment from the management, in this case from the Directors, to conduct risk management implementation in PT KBN (Persero). Further, the management needs to socialize this activity to result in a “culture of risk awareness” and create a clear understanding of the roles and responsibilities of each Business Units in running their work.
Perusahaan harus senantiasa menerapkan manajemen risiko di PT KBN (Persero) mengingat semakin kompleksnya perkembangan bisnis ke depan. Khusus untuk PT KBN (Persero), manajemen risiko berguna untuk melakukan pengelolaan risiko kegiatan operasional dan risiko-risiko lainnya menyangkut bisnis penyewaan lahan industri dan layanan logistik kepada investor. Manajemen risiko mempunyai beberapa tujuan yaitu untuk mengidentifikasi dan sekaligus mengurangi dampak dari kerugian yang telah diperkirakan (expected loss), kerugian yang tidak dapat diperkirakan (unexpected loss), maupun dari bencana/ kerugian besar lainnya (catastrophic loss).
The Company needs to apply the risk management in PT KBN (Persero) given the increasing complexity of future business developments. Especially for PT KBN (Persero), risk management is very useful for risk management on operational activities and other risks concerning industrial land rental business and logistics services to investors. Risk management has several objectives, namely to identify and simultaneously reduce the impact of losses that have been estimated (expected loss), unpredictable loss (unexpected loss), as well as disaster/other major loss (catastrophic loss).
Dengan penerapan manajemen risiko yang baik, perusahaan dapat mengantisipasi dan menangani dengan baik risiko-risiko yang berpotensi merugikan perusahaan. Pada akhirnya, antisipasi dan penanganan yang baik ini tidak mendatangkan kerugian bagi perusahaan. PT KBN (Persero) sudah mulai melakukan implementasi penerapan manajemen risiko sejak 2005. Implementasi ini berupa pengenalan konsep manajemen risiko melalui kegiatan pelatihan Level 1 dan Level 2. Baru pada 2007, perusahaan membentuk Tim Manajemen Risiko melalui SK Direksi Nomor: 07/SKD/DRT.1.1/01/2007, tanggal 24 Januari 2007.
With good risk management, companies can anticipate and deal with risks that could potentially harm the company. In the end, good anticipation and handling does not incur losses for the company. PT KBN (Persero) had already started the implementation of risk management since 2005. The implementation is in the form of introduction of the risk management concept through training Level 1 and Level 2. Only in 2007, the company formed the Risk Management Team pursuant to SK Directors Number: 07/ SKD/DRT.1.1/01/2007, dated 24th of January 2007.
Namun, sejak tahun 2008 pelaksanaan manajemen risiko di perseroan tidak lagi dilaksanakan oleh sebuah tim tetapi statusnya ditingkatkan menjadi satu jabatan struktural. Hal ini sesuai dengan SKD No. 049/SKD/DRT.8.1/IV/2008 tanggal 11 April 2008 tentang struktur Organisasi PT KBN (Persero).
However, since 2008 the implementation of risk management in the company is no longer carried out by a team, but its status was upgraded to a structural position. This is pursuant to the SKD No. 049/SKD/DRT.8.1/IV/2008 dated 11th of April, 2008 concerning the organization structure of PT KBN (Persero).
Penerapan Manajemen Risiko di PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero), berpedoman pada Surat Keputusan Direksi, Nomor: 050/SKD/DRT.1.3/VI/2011, tanggal 06 Juni 2015 dan Panduan Kerja Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, PK-11
Application of Risk Management in PT Nusantara Bonded Zone (Persero), pursuant to the Decree of the Board of Directors, Number: 050/SKD/DRT.1.3/VI/2011, dated sixth of June, 2015 and the Working Guidelines Quality Management System ISO 9001: 2008, PK-11.
In 2014, PT KBN (Persero) has conducted activities for risk management, including: • Depo C.01 container contents block A-48 with an area of 14,740 m² located in Marunda Zone, based on discussions with the Risk Management Monitoring Committee concluded that the study was feasible; • Depo C.03-4.20 container contents and 4:21 with an area of 33,980 m² located in Marunda Zone, based on discussions with the Risk Management Monitoring Committee concluded that the study was feasible; • Depo ABCO ex contents of container land in block C. 02-7B with an area 5,720 m² located in Marunda Zone, based on discussions with the Risk Management Monitoring Committee concluded that the study was feasible; • Procurement of 2 units of reachstaker SBU Logistics Zone located in Marunda, based on discussions with the Risk Management Monitoring Committee concluded that the study was delayed; • Procurement of 2 units of reachstaker SBU Logistics Zone located in Cakung, based on discussions with the Risk Management Monitoring Committee concluded that the study was delayed; • Procurement of 2 units SBU Prima concrete pump Concrete, based on discussion with the Risk Management Monitoring Committee concluded that the study was feasible; • Business expansion of SBU Prima Concrete Batching Plant in Marunda Zone, as per discussion with the Risk Management Monitoring Committee concluded that the study was feasible, among which was the construction of the silo batching plant in order to meet production needs and to anticipate primed concrete projects in KBN, particularly in the field of construction; • Construction of 150,000-m² container depot in C.04 in Marunda Zone, based on discussion with the Risk Management Monitoring Committee concluded that the study was feasible; • Construction of 36,000 m²-covered warehouses in C.4 in Marunda Zone, based on discussions with the Risk Management Monitoring Committee concluded that the study was delayed so that the CBP 2014 - Revision, investment in the construction of a closed warehouse was abolished; • Development of the former Bulog canteen area of 1,520m² block E.05 in Marunda Zone, based on discussion with the Risk Management Monitoring Committee concluded that the study was feasible.
TATA KELOLA PERUSAHAAN • CORPORATE GOVERNANCE
Tahun 2014, PT KBN (Persero) telah melakukan aktivitas penerapan manajemen risiko, di antaranya: • Depo kontainer isi C.01 blok A-48 dengan luas 14.740 m² berlokasi di Kawasan Marunda berdasarkan pembahasan dengan Komite Pemantau Manajemen Risiko dapat disimpulkan bahwa kajian tersebut layakuntuk dijalankan; • Depo kontainer isi C.03-4.20 dan 4.21 dengan luas 33.980 m² berlokasi di Kawasan Marunda berdasarkan pembahasan dengan Komite Pemantau Manajemen Risiko dapat disimpulkan bahwa kajian tersebut layak untuk dijalankan; • Depo kontainer lahan isi ex ABCO di blok C. 02-7B dengan luas 5.720 m² berlokasi di Kawasan Marunda berdasarkan pembahasan dengan komite Pemantau Manajemen Risiko dapat disimpulkan bahwa kajian tersebut layak untuk dijalankan; • Pengadaan 2 unit reachstaker SBU Logistik berlokasi di Kawasan Marunda berdasarkan pembahasan dengan Komite Pemantau Manajemen Risiko dapat disimpulkan bahwa kajian tersebut ditunda; • Pengadaan 2 unit reachstaker SBU Logistik berlokasi di Kawasan Cakung berdasarkan pembahasan dengan Komite Pemantau Manajemen Risiko dapat disimpulkan bahwa kajian tersebut ditunda; • Pengadaan 2 unit concrete pump SBU Prima Beton berdasarkan pembahasan dengan Komite Pemantau Manajemen Risiko dapat disimpulkan bahwa kajian tersebut layakuntuk dijalankan; • Perluasan usaha Batching Plant SBU Prima Beton di Kawasan Marunda berdasarkan pembahasan dengan Komite Pemantau Manajemen Risiko dapat disimpulkan bahwa kajian tersebut layakuntuk dijalankan, di antaranya adalah pembangunan silo batching plant dalam rangka memenuhi kebutuhan produksi prima beton dan mengantisipasi proyek-proyek yang ada di KBN, khususnya di bidang kontruksi; • Pembangunan depo kontainer seluas 150.000 m² di C.04 di Kawasan Marunda berdasarkan pembahasan dengan Komite Pemantau Manajemen Risiko dapat disimpulkan bahwa kajian tersebut layakuntuk dijalankan; • Pembangunan gudang tertutup seluas 36.000 m² di C.4 di Kawasan Marunda berdasarkan pembahasan dengan Komite Pemantau Manajemen Risiko dapat disimpulkan bahwa kajian tersebut ditunda sehingga pada RKAP Tahun 2014 – Revisi, investasi atas pembangunan gudang tertutup tersebut ditiadakan; • Pembangunan kantin eks Bulog seluas 1.520 m² blok E.05 di Kawasan Marunda berdasarkan pembahasan dengan Komite Pemantau Manajemen Risiko dapat disimpulkan bahwa kajian tersebut layakuntuk dijalankan.
117