LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan salah satu amanat rakyat yang dibebankan kepada instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Pertanggung jawaban ini meliputi seluruh pertanggung jawaban terhadap pengelolaan sumber daya yang menjadi kewenangan instansi terkait. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Ambon adalah salah satu satuan kerja dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang merupakan salah satu unit utama dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, juga memiliki kewajiban untuk menyusun dan melaporkan pertanggung jawaban kinerja kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Kinerja ini disusun bersama oleh seluruh bidang yang berada di dalam Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon. Untuk itu disampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Penyusunan Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon ini tentunya masih membutuhkan saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan lebih lanjut. Ambon, Januari 2016 Kepala Kantor
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar......................................................................................................
i
Daftar isi ...............................................................................................................
ii
Daftar Tabel .......................................................................................................... iii Daftar Grafik .......................................................................................................... iv Bab I
PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Maksud dan Tujuan........................................................................... 3 C. Tugas Pokok dan Fungsi KKP........................................................... 4
Bab II
PERENCANAAN KINERJA .................................................................... 6 A. Rencana Aksi Kegiatan ……………………………………………… B. Rencana Kinerja Tahunan
6
……………………………………….. 14
C. PERJANJIAN KINERJA (Penetapan Kinerja) ………………………. 15 Bab III
AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................... 18 A. Capaian Kinerja Organisasi .............................................................. 18 1.
Perbandingan antara target dan realisasi tahun ini ................... 19
2.
Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir ........................ 20
3.
Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan ... 29
4.
Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya ....................... 41
5.
Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja ................... 44
B. Realisasi Anggaran ........................................................................... 48 Bab IV
PENUTUP .. ............................................................................................ 51
LAMPIRAN-LAMPIRAN :
Pernyataan Penetapan Kinerja. Form Perjanjian Kinerja.
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
Tabel 1 Sasaran Program Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon .............................................................................................
9
Tabel 2 Rencana Kinerja Tahunan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon Tahun 2014 ..........................................................................
15
Tabel 3 Realisasi Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon Tahun 2014 ..........................................................................
19
Tabel 4 Perbandingan Realisasi Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon Tahun 2014 .........................................................................
20
Tabel 5 Barang Milik Negara Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon Tahun 2014 ..........................................................................
44
Tabel 6 Realisasi Anggaran Kelas II Ambon Posisi Per 31 Desember 2014 ..............................................
48
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
DAFTAR GRAFIK
Grafik
Halaman
Grafik 1 Jumlah Pemeriksaan Kapal / Pesawat Periode 2010 s/d 2014 .................................................................................. 21 Grafik 2 Jumlah Tindakan Penyehatan Kapal Periode Tahun 2010 s/d 2014 ....................................................................... 21 Grafik 3 Jumlah Kapal Yang diawasi untuk PHC Periode 2010 s/d 2014 ................................................................................... 22 Grafik 4 Jumlah OMKABA Yang Diperiksa Periode 2010 s/d 2014.................................................................................... 22 Grafik 5 Jumlah Kepadatan Vektor dan Binatang penular Penyakit Periode 2010 s/d 2014.................................................................................... 23 Grafik 6 Jumlah Sarana Air Bersih yang memenuhi syarat Kesehatan Periode 2010 s/d 2014.................................................................................... 23 Grafik 7 Jumlah TPM yang memenuhi syarat kesehatan Periode 2010 s/d 2014.................................................................................... 24 Grafik 8 Jumlah Sanitasi alat angkut yang memenuhi syarat Periode 2010 s/d 2014.................................................................................... 24 Grafik 9 Jumlah sanitasi gedung/perkantoran yang memenuhi syarat Periode 2010 s/d 2014.................................................................................... 25 Grafik 10 Pemenriksaan Kualitas Lingkungan di Pelabuhan Periode 2010 s/d 2014.................................................................................... 25 Grafik 11 Jumlah P3k dan obat-obatan pada kapal yang memenuhi syarat Periode 2010 s/d 2014.................................................................................... 26 Grafik 12 Jumlah pengawasan dan pengangkutan orang sakit Periode 2010 s/d 2014.................................................................................... 26 Grafik 13 Jumlah kasus PHEIC yang terdeteksi Periode 2010 s/d 2014.................................................................................... 27 Grafik 14 Jumlah kasus penyakit menular terdeteksi Periode 2010 s/d 2014.................................................................................... 27
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
Grafik 15 Jumlah Pemberian vaksinasi dan legalitas ICV Periode 2010 s/d 2014.................................................................................... 28 Grafik 16 Jumlah Jamaah haji yang diawasi kesehatannya Periode 2010 s/d 2014……………………………………………………………… 28
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945, yaitu pada pasal 28 bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Prioritas pembangunan kesehatan pada tahun 2010-2014 difokuskan pada delapan fokus prioritas, yang salah satunya adalah pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular diikuti penyehatan lingkungan. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Oleh karena itu, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon memiliki kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2014 yang bertujuan untuk memberikan gambaran pencapaian secara menyeluruh tentang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon. Rencana strategis/ rencana aksi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon tahun 2010 – 2014 merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang
memuat
program-program
pembangunan
kesehatan
yang
akan
dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon dalam kurun waktu tahun 2010 – 2014. Selama kurun waktu tersebut, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon melaksanakan 1 program utama, Program Pengendalian
Penyakit
dan
Penyehatan
Lingkungan
dengan
kegiatan
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya. Adapun landasan hukum disusunnya Laporan ini antara lain : 1. Peraturan
Pemerintah
Nomor
8
Tahun
2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana
Pembangunan
Nasional
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara, Penyusunan,
Pengendalian
Dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4689); 5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Kementerian; 6. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 7. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; 8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi Pemerintah; 9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 20/M.PAN/11/2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja Utama; 10. Peraturan
Menteri
Negara
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Kinerja
dan
Pelaporan
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah; 11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB No. 35 tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2011.
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
12. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
No.
2416/MENKES/PER/XII/2011 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja B. Maksud dan Tujuan Tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP adalah untuk mewujudkan akuntabilitas
instansi
pemerintah
kepada
pihak-pihak
yang
memberi
mandat/amanah. Dengan demikian, LAKIP merupakan sarana bagi instansi pemerintah untuk mengkomunikasikan dan menjawab tentang apa yang sudah dicapai dan bagaimana proses pencapainnya berkaitan dengan mandat yang yang diterima instansi pemerintah tersebut. Selain itu, penyampaian LAKIP kepada pihak yang berhak (secara hierarki) juga bertujuan untuk memenuhi antara lain : 1. Pertanggungjawaban dari unit yang lebih rendah ke unit yang lebih tinggi, atau pertanggungjawaban dari bawahan kepada atasan. Laporan Kinerja ini lebih menonjolkan akuntabilitas manajerialnya; 2. Pengambilan keputusan dan pelaksanaan perubahan-perubahan ke arah perbaikan,
dalam
mencapai
penghematan,
efisiensi,
dan
efektifitas
pelaksaaan ugas pokok dan fungsi, serta ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, dalam rangka pelaksanaan misi instansi; 3. Perbaikan dalam perencanaan, khususnya perencanaan jangka menengah dan jangka pendek. Laporan Kinerja yang disampaikan oleh instansi pemerintah antara lain bermanfaat untuk : 1. Meningkatkan akuntabilitas. Kredibilitas instansi di mata instansi yang lebih tinggi dan akhirnya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap instansi; 2. Umpan balik untuk peningkatan kinerja instansi pemerintah, antara lain melalui perbaikan penerapan fungsi-fungsi manajemen secara benar, mulai dari
perencanaan
kinerja
hingga
kepada
evaluasi
kinerja,
serta
pengembangan nilai-nilai akuntabilitas dilingkungan instansi tersebut; 3. Mengetahui dan menilai keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab instansi; 4. Mendorong instansi pemerintah untuk menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan secara baik, sesuai ketentuan peraturan
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat; 5. Menjadikan instansi pemerintah yang akuntabel, sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif, dan resposif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya. C. Tugas Pokok dan Fungsi KKP Berdasarkan Permenkes No.2348/Menkes/Per/XI/2011 Tentang Perubahan atas Permenkes No. 356/Menkes/Per/VI/2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, mengenai tugas pokok dan fungsi Kantor Kesehatan, maka KKP kelas II Ambon mempunyai tugas melaksanakan :
Pencegahan masuk dan keluarnya penyakit , penyakit potensial wabah,
Surveilans epidemiologi, kekarantinaan,
Pengendalian dampak kesehatan lingkungan,
Pelayanan kesehatan,
Pengawasan OMKABA serta
Pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Permenkes 2348/ Tahun 2011, KKP menyelenggarakan fungsi :
Pelaksanaan kekarantinaan;
Pelaksanaan pelayanan kesehatan;
Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali;
Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi, dan kimia
Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yang berkaitan dengan lalulintas nasional, regional dan internasional;
pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra
termasuk
penduduk;
penyelenggaraan
kesehatan
haji
dan
perpindahan
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan Pelabuhan/Bandara dan Lintas Batas Darat;
pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan Obat, Makanan, Kosmetika dan Alat Kesehatan (OMKA) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen kesehatan OMKA impor;
pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya;
pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja Pelabuhan/Bandara dan Lintas Batas Darat;
pelaksanaan
jaringan
informasi
dan
teknologi
bidang
kesehatan
bidang
kesehatan
Pelabuhan/Bandara dan Lintas Batas Darat;
pelaksanaan
jejaring
kerja
dan
kemitraan
Pelabuhan/Bandara dan Lintas Batas Darat;
Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan, dan surveilans kesehatan pelabuhan
Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan Pelabuhan/Bandara dan Lintas Batas Darat;
Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP.
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Perencanaan Kinerja merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Dalam sistem Akuntabilitas. Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indicator kinerja berdasarkan program, kebijakan sasaran yang telah ditetapkan dalam sasaran strategis. Sebagai salah satu unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal PP & PL, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon telah menyusun rencana strategis (rencana aksi) tahun 2010 – 2014, yang merupakan gambaran yang diharapkan dapat dicapai pada kurun waktu tersebut, termasuk di dalamnya visi, misi, tujuan, dan sasaran serta cara mencapai tujuan organisasi melalui pelaksanaan berbagai kegiatan dalam bidang pencegahan masuk keluarnya penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah, kekarantinaan, pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja pelabuhan dan lintas batas serta pengendalian
dampak
No.2348/Menkes/Per/XI/2011
risiko Tentang
lingkungan Perubahan
Atas
(Permenkes Permenkes
No.
356/Menkes/Per/VI/2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan). A. RENCANA AKSI KEGIATAN a. VISI Penggerak Utama Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan menuju masyarakat mandiri untuk hidup sehat. b. Misi 1) Meningkatkan kinerja dan mutu upaya program PP & PL dan (Surveilans Epidemiologi). 2) Memenuhi dan meningkatkan profesionalisme. 3) Meningkatkan pengawasan dan menajemen akuntabilitas program. 4) Memantapkan jejaring kerja.
c TUJUAN DAN SASARAN 1. Tujuan
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
1.1. Umum a. Memberikan kepuasan pelayanan kepada masyarakat dengan efektif dan efisien. b. Mendapatkan dukungan dari stakeholder yang ada di pelabuhan/ bandara untuk melaksanakan pembangunan kesehatan melalui program kemitraan. 1.2. Khusus a. Mencegah keluar masuknya penyakit karantina & penyakit menular potensial wabah. b. Menekan Public Health Risk of Internasional Concern. c. Melindungi produk OMKABA yang keluar masuk pelabuhan/ bandara Ambon dari dampak negatif yang menimbulkan gangguan kesehatan. d. Melindungi masyarakat pelabuhan/ bandara dari risiko penularan penyakit akibat lingkungan tidak sehat. e. Meningkatkan
perilaku
sehat
dalam
rangka
mewujudkan
Pelabuhan Ambon Sehat.. f. Meningkatkan kepekaan terhadap kebutuhan klien serta inovatif dalam memberikan pelayanan. 2. Sasaran 2.1. Umum Terwujudnya organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon yang optimal dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi, sehingga terwujud Visi Pelabuhan/ Bandara Ambon Sehat. 2.2. Khusus a. Terwujudnya organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon yang handal dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kaidah hukum nasional maupun internasional b. Terciptanya
manajemen
program
yang
tersusun
secara
terencana, berkelanjutan, sistematis, dan kronologis serta efektif dan efisien dalam tatanan pelaksanaan. c. Terwujudnya pengawasan yang optimal terhadap orang, barang, alat angkut, dan lingkungan melalui upaya Karantina dan
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
Surveilans Epidemiologi, Pengendalian Risiko Lingkungan dan Upaya Kesehatan Pelabuhan. d. Terwujudnya SDM Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon yang profesional dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, yaitu SDM yang mempunyai visi epidemiologi, visi iptek serta memiliki kemampuan dalam bidang surveilans, kemampuan kemandirian penegakan hukum, kemampuan dan keterampilan dalam pelayanan medik dan penanggulangan bencana/ pasca bencana serta kemampuan teknis dan manajemen kesehatan lingkungan.
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
Tabel 1 Sasaran Program Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon Target Sasaran
Meningkatnya pelaksanaan kegiatan dalam bidang pencegahan masuk keluarnya penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah, kekarantinaan, pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja pelabuhan dan lintas batas serta pengendalian dampak risiko lingkungan.
Indikator
1.
Jumlah Kapal/Pesawat diperiksa.
Jumlah Kapal yang diberikan tindakan penyehatan 3. Jumlah Kapal yang diawasi dan diperiksa untuk PHC 4. Persentase OMKABA yang diperiksa
6. 7.
2011
2012
2013
2014
278
120
168
185
204
31
40
240
264
291
491
1319
1404
1545
1700
20
80
100
100
100
4.64
3
2
1
0
97
100
100
100
100
100
100
100
100
100
0
0
100
100
100
80
90
95
100
100
100
0
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
0
7
100
100
100
0
0
0
75
90
100
100
100
100
100
0
100
100
100
100
yang
2.
5.
2010
Tingkat kepadatan vektor dan binatang penular penyakit.
Persentase sarana air bersih yang memenuhi syarat sanitasi. Persentase TPM yang memenuhi syarat sanitasi.
8.
Persentase sanitasi alat angkut yang memenuhi syarat kesehatan. 9. Persentase industri / perkantoran yang memenuhi syarat sanitasi. 10. Persentase pemeriksaan kualitas lingkungan pelabuhan yang memenuhi syarat 11. Persentase alat angkut yang memenuhi persyaratan perlengkapan Obat/P3K. 12. Persentase pengawasan pengangkutan orang sakit dan jumlah kasus rujukan. 13. Jumlah kasus PHEIC yang terdeteksi. 14. Persentase kasus PTM terdeteksi terdeteksi dan tertangani 15. Persentase jemaah haji yang diawasi pelaksanaan vaksinasi dan legalitas ICV 16. Persentase jemaah haji yang diawasi kesehatannya pada saat embarkasi dan debarkasi.
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
d. ARAH KEBIJAKAN Arah kebijakan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon dalam rangka mencapai tujuan sasaran Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan di wilayah Pelabuhan adalah sebagai berikut : 1)
Meningkatkan
advokasi,
sosialisasi
dan
pengembangan
kapasitas organisasi. 2)
Meningkatkan kemampuan manajemen dan profesionalisme pengelolaan.
3)
Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas.
4)
Meningkatkan pelayanan dalam pengendalian faktor risiko.
5)
Meningkatkan jejaring kerja, kemitraan dan kerja sama
6)
Mengupayakan pemenuhan sumber daya
7)
Mengutamakan preventif, promotif dan rehabilitatif.
8)
Pengembangan Teknologi.
9)
Melaksanakan Desiminasi dan Informasi.
e. STRATEGI Berdasarkan
arah
kebijakan
dalam
pengelolaan
Program
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, serta untuk mencapai tujuan maka diperlukan beberapa strategi adalah sebagai berikut : 1.
Memperbaiki manajemen program Manajemen program merupakan bagian penting bagi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon sebaga Unit Pelaksana Teknis dari Direktorat Jenderal PP & PL dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Adapun strategi yang dijalankan dalam upaya memperbaiki manajemen program adalah : a. Menyusun rencana kerja secara sistematis dan berkelanjutan yang dibagi berdasarkan skala waktu, yakni rencana jangka pendek, menengah, dan panjang. b. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk menilai kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan dengan
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
masing-masing standar prosedur operasional sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan. 2.
Meningkatkan kualitas SDM Peningkatan
kualitas
SDM
dilakukan
guna
meningkatkan
profesionalitas pegawai agar mampu menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi dengan cepat dan tepat. Adapun upaya yang dilakukan meliputi : a. Analisis kebutuhan tenaga secara komperhensif Melalui analisis kebutuhan tenaga secara komperhensif akan dapat memenuhi kebutuhan tenaga baik dari segi jumlah maupun jenis tenaga yang sesuai. b. Mengefektifkan pembinaan ke wilayah kerja c. Memberikan kesempatan bagi pegawai yang memenuhi syarat untuk mengikuti pendidikan formal dan informal, serta pendidikan
penjenjangan
sesuai
dengan
kebutuhan
organisasi. d. Mengadakan pertemuan untuk mengatasi kendala yang timbul dan mengupayakan agar kendala yang sama tidak terjadi kembali. 3.
Melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan program. Adapun yang dilakukan oleh KKP Kelas II Ambon adalah melengkapi sarana untuk keperluan rutin, keperluan teknis, dan sarana penunjang berupa komputer, radio komunikasi (marine radio), serta peralatan lain pendukung kegiatan.
4.
Meningkatkan upaya kekarantinaan dan surveilans epidemiologi Upaya pengendalian karantina dan surveilans epidemiologi merupakan langkah terdepan dalam melaksanakan cegah tangkal penyakit menular potensial wabah (PHEIC). Lemahnya upaya pengendalian karantina dan surveilans epidemiologi akan berdampak luas pada upaya kesehatan yang lain. Upaya pengendalian karantina yang dilakukan adalah meningkatkan pengawasan lalu lintas barang (OMKABA), alat angkut (kapal dan pesawat) dan Terlaksananya pengangkutan jenazah serta pengamatan ABK dan penumpang sebagai upaya penemuan
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
dan tata laksana penderita. Sedangkan surveilans epidemiologi juga dilakukan terhadap alat angkut/ barang/ orang. Surveilans epidemiologi yang dilakukan akan menjadi bahan pengambilan keputusan dan perencanaan di KKP. Selain itu, meningkatkan kemampuan petugas KKP di bidang kekarantinaan juga perlu dilakukan
sebagai
upaya
meningkatkan
pelayanan
kekarantinaan. 5.
Peningkatan upaya kesehatan dan lintas wilayah Peningkatan mutu upaya kesehatan dan lintas wilayah perlu dilakukan guna menjaga eksistensi Bidang UKLW di masa yang akan datang, agar pandangan masyarakat tetap positif terhadap keberadaan KKP Kelas II Ambon. Langkah yang akan dilakukan adalah : a Terlaksananya
pengawasan
dan
pengujian
kesehatan
nahkoda, anak buah kapal, penjamah makanan, dan kesehatan kerja di pelabuhan/ bandara. b
Terlaksananya pengawasan persediaan obat/ P3K di kapal/ pesawat.
c
Terlaksananya
pelayanan
vaksinasi
internasional
dan
penerbitan sertifikat vaksinasi internasional (ICV). d
Terlaksananya pengangkutan orang sakit.
e
Terlaksananya pelayanan kesehatan matra, kesehatan haji, kesehatan perpindahan penduduk
f
Terlaksananya pelayanan kesehatan terbatas, rujukan, dan gawat darurat medik.
6.
Meningkatkan upaya pengendalian risiko lingkungan
a Terlaksananya pengawasan sanitasi lingkungan, yang diuraikan dalam beberapa kegiatan diantaranya : 1) Pengawasan sarana penyediaan air bersih. 2) Pengamanan makanan dan minuman. 3) Pengawasan sanitasi tempat kerja/ industri. 4) Pengawasan sanitasi alat angkut. 5) Pencemaran udara, air ,dan tanah
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
b Terlaksananya
pengendalian
vektor
dan
binatang
penular penyakit, yang diuraikan dalam beberapa kegiatan diantaranya : 1) Pengamatan kepadatan tikus 2) Pemberantasan nyamuk dewasa 3) Pengamatan kepadatan dan pemberantasan lalat dan kecoa. 7.
Mengadakan koordinasi, kemitraan, dan jejaring kerja, kajian dan pengembangan teknologi. Upaya untuk mempercepat pancapaian program akan dilakukan dengan mengadakan koordinasi lintas program dan lintas sektor. Koordinasi lintas program dilaksanakan setiap bulan sekali sedangkan lintas sektor dilaksanakan pada saat pertemuan rutin yang diadakan di Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan Administrator Bandara (Adband). Disamping itu akan
dilaksanakan
kemitraan,
jejaring
kerja,
kajian
dan
pengembangan teknologi dengan lintas program dan lintas sektor di pelabuhan/bandara Ambon, Dinkes kab/kota/prop maupun dengan institusi kesehatan lainnya guna menyamakan persepsi dalam menyikapi suatu permasalahan yang sedang berkembang. 8.
Melaksanakan Promosi Kesehatan Promosi ini dilakukan melalui mengadakan penyuluhan tentang kesehatan pada masyarakat pelabuhan dan bandara, pembuatan brosur dan leaflet, melaksanakan pertemuan dan jejaring lintas sektor, melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi mahasiswa serta pihak lain yang berkepentingan.
9.
Memperkuat Instalasi Untuk mendukung tugas pokok, KKP Kelas II Ambon akan memperkuat instalasi yang ada. Adapun langkah yang dilakukan antara lain memperkuat : a
Instalasi farmasi melalui kerjasama dengan perusahaan farmasi. Upaya ini dimaksudkan untuk mendapatkan pengadaan obat murah agar lebih terjangkau oleh masyarakat.
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
b
Instalasi
laboratorium
dilakukan
dengan
menambah
peralatan dan bahan laboratorium, sehingga cakupan jenis pelayanan dapat diperluas. c
Instalasi rawat jalan, kesehatan kerja dan isolasi dilakukan dengan peningkatan layanan unit gawat darurat.
d
Instalasi Diklat diperkuat dengan pengadaan sarana & prasarana dan peningkatan SDM, meningkatkan diklat tenaga teknis, meningkatkan diklat terhadap masyarakat pelabuhan atau instansi terkait, serta dengan institusi pendidikan kesehatan (mahasiswa praktek).
e
Instalasi jejaring dan kemitraan, meningkatkan jejaring dan kemitraan secara internal antar bidang di KKP Kelas II Ambon, dan secara lintas sektor dengan instansi terkait.
f
Instalasi data dan Informasi, meningkatkan kinerja melalui peingkatan mutu dan kecepatan penyediaan data dan informasi, antara lain melalui radio cepat.
g
Instalasi perpustakaan, meningkatkan kemampuan petugas KKP Kelas II Ambon melalui penyediaan pustaka.
B. Rencana Kinerja Tahunan Rencana Kinerja Tahunan merupakan proses penetapan tahunan indikator kinerja berdasarkan program kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana aksi program. Rencana Kinerja Tahun 2014 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon menjabarkan sasaran yang ingin dicapai yang berdasarkan Rencana Strategis (Rencana Aksi) 2010 – 2014 dan sasaran tahunan yang mengacu pada rencana tingkat capaian kegiatan pada tahun berjalan. Target sasaran kegiatan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
Tabel 2 Rencana Kinerja Tahunan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon Tahun 2014 Sasaran Meningkatnya pelaksanaan kegiatan dalam bidang pencegahan masuk keluarnya penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah, kekarantinaan, pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja pelabuhan dan lintas batas serta pengendalian dampak risiko lingkungan.
Indikator 1. 2. 3. 4. 5.
6. 7. 8.
9.
10.
Jumlah Kapal/Pesawat yang diperiksa. Jumlah Kapal yang diberikan tindakan penyehatan Jumlah Kapal yang diawasi dan diperiksa untuk PHC Persentase OMKABA yang diperiksa Persentase angka kepadatan vektor dan binatang penular penyakit. Persentase sarana air bersih yang memenuhi syarat sanitasi. Persentase TPM yang memenuhi syarat sanitasi. Persentase sanitasi alat angkut yang memenuhi syarat kesehatan. Persentase industri / perkantoran yang memenuhi syarat sanitasi. Persentase pemeriksaan kualitas lingkungan pelabuhan yang memenuhi syarat
11. Persentase alat angkut yang memenuhi persyaratan perlengkapan Obat/P3K. 12. Persentase pengawasan pengangkutan orang sakit dan jumlah kasus rujukan. 13. Jumlah kasus PHEIC yang terdeteksi. 14. Persentase kasus PML terdeteksi dan tertangani 15. Persentase jemaah haji yang diawasi pelaksanaan vaksinasi dan legalitas ICV 16. Persentase jemaah haji yang diawasi kesehatannya pada saat embarkasi dan debarkasi.
Target 204 291 1700 100 0 100 100 100
100
100
100
100 100 90 100
100
C. PERJANJIAN KINERJA Perjanjian Kinerja atau Penetapan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon merupakan dokumen pernyataan kinerja atau perjanjian kinerja Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon dengan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan untuk mewujudkan target-target kinerja sasaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon pada tahun 2014. Penetapan kinerja Kantor Kesehatan
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
Pelabuhan Kelas II Ambon disusun berdasarkan dokumen Rencana Aksi Program KKP Kelas II Ambon tahun 2010-2014 yang setiap tahunnya dirumuskan menjadi Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan diselenggarakan dalam DIPA dan RKA-KL Tahun 2014. Penetapan Kinerja KKP Kelas II Ambon TAhun 2014 telah disusun, didokumentasikan dan ditetapkan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon pada awal tahun 2014 setelah turunnya DIPA dan RKA-KL Tahun 2014. Target-target kinerja sasaran program yang ingin dicapai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon dalam dokumen Penetapan Kinerja KKP Kelas II Ambon adalah sebagai berikut : Tabel 3 Penetapan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon Tahun 2014 Sasaran Meningkatnya pelaksanaan kegiatan dalam bidang pencegahan masuk keluarnya penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah, kekarantinaan, pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja pelabuhan dan lintas batas serta pengendalian dampak risiko lingkungan.
Indikator 1.
Jumlah Kapal/Pesawat diperiksa.
Target yang
2.
Jumlah Kapal yang diberikan tindakan penyehatan 3. Jumlah Kapal yang diawasi dan diperiksa untuk PHC 4. Persentase OMKABA yang diperiksa 5. Persentase angka kepadatan vektor dan binatang penular penyakit. 6. 7. 8.
9.
10.
Persentase sarana air bersih yang memenuhi syarat sanitasi. Persentase TPM yang memenuhi syarat sanitasi. Persentase sanitasi alat angkut yang memenuhi syarat kesehatan. Persentase industri / perkantoran yang memenuhi syarat sanitasi. Persentase pemeriksaan kualitas lingkungan pelabuhan yang memenuhi syarat
11. Persentase alat angkut yang memenuhi persyaratan perlengkapan Obat/P3K. 12. Persentase pengawasan pengangkutan orang sakit dan jumlah kasus rujukan. 13. Jumlah kasus PHEIC yang terdeteksi. 14. Persentase kasus PPTM terdeteksi dan tertangani 15. Persentase jemaah haji yang diawasi pelaksanaan vaksinasi dan legalitas ICV
204 291 1700 100 0 100 100 100
100
100
100
100 100 90 100
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
16. Persentase jemaah haji yang diawasi kesehatannya pada saat embarkasi dan debarkasi.
100
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon Tahun 2014 disusun berdasarkan data pengukuran pencapaian indikator kinerja sasaran selama satu tahun anggaran dengan kegiatan manajemen pelaksanaan tugas teknislainnya. Data dimaksud diuraikan dalam pengukuran kinerja kegiatan dan pengukuran pencapaian sasaran pada tahun 2014. Pengukuran
kinerja
kegiatan
diperoleh
melalui
perhitungan
persentase
pencapaian rencana tingkat capaian(target) setiap indikator kinerja, baik input maupun output yaitu membandingkan data rencana tingkat capaian (target) dengan data realisasi, baik jumlah anggaran maupun jumlah satuannya. Sedangkan pengukuran pencapaian sasaran diukur melalui survei dan biasanya dilakukan berdasarkan interval waktu tertentu yang disesuaikan dengan jenis penyakit serta perkiraan waktu keberhasilan pelaksanaan suatu kegiatan. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi menyangkut masing-masing indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan program/kegiatan di masa yang akan datang agar setiap program/ kegiatan yang direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna. Selain
untuk
mendapat
informasi
mengenai
masing-masing
indikator,
pengukuran kinerja ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambonkhususnya dibandingkan dengan tahuntahun sebelumnya. Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Dalam rangka mencapai sasaran, perlu ditinjau indikator-indikator
Organisasi yang telah ditetapkan. Sasaran
Kantor Kesehatan Pelabuhan adalah meningkatnya pelaksanaan kegiatan dalam bidang pencegahan masuk keluarnya penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah, kekarantinaan, pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja pelabuhan dan lintas batas serta pengendalian dampak risiko lingkungan. 1. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Tahun ini Perbandingan antara target dan realiasi tahun ini dapat dilihat pada tabel berikut :
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
Tabel 3 Realisasi Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon Tahun 2014 Sasaran
Indikator
Target
Realisasi
Meningkatnya pelaksanaan kegiatan dalam bidang pencegahan masuk keluarnya penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah, kekarantinaan, pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja pelabuhan dan lintas batas serta pengendalian dampak risiko lingkungan.
A. Jumlah Kapal/Pesawat yang diperiksa. 1160
1160
6
6
1700
9084
0
0
20. House Index (HI)dan Countainer Index (CI) perimeter 0 dan buffer ≤ 1%
0
33.49
21. Persentase sarana air bersih yang memenuhi syarat sanitasi.
100
100
100
100
100
100
100
91
100
50
26. Jumlah alat angkut yang memenuhi persyaratan perlengkapan Obat/P3K.
100
100
27. Jumlah pengawasan pengangkutan orang sakit dan jumlah kasus rujukan.
100
100
0
0
100
186
100
641
100
412
17. Jumlah Kapal yang diberikan tindakan penyehatan 18. Jumlah Kapal yang diawasi dan diperiksa untuk PHC 19. Persentase OMKABA yang diperiksa
22. Persentase TPM yang memenuhi syarat sanitasi. 23. Persentase sanitasi alat angkut yang memenuhi syarat kesehatan. 24. Persentase industri/perkantoran yang memenuhi syarat sanitasi. 25. Persentase pemeriksaan lingkungan pelabuhan yang memenuhi syarat
kualitas
28. Jumlah kasus PHEIC yang terdeteksi. 29. Jumlah kasus Penyakit Tidak Menular terdeteksi dan tertangani (Screening PTM) 30. Persentase jemaah haji yang diawasi pelaksanaan vaksinasi dan legalitas ICV 31. Jumlah jemaah haji yang diawasi kesehatannya pada saat embarkasi dan debarkasi.
2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir:
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
Tabel 4 Perbandingan Realisasi Kinerja Periode 2010 s/d 2014 Realisasi Sasaran
Meningkatnya pelaksanaan kegiatan dalam bidang pencegahan masuk keluarnya penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah, kekarantinaan, pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja pelabuhan dan lintas batas serta pengendalian dampak risiko lingkungan.
Indikator
2.
Jumlah Kapal/Pesawat diperiksa.
2011
2012
2013
2014
1078
1154
1193
1295
1160
3
54
11
11
6
7866
7924
9293
9464
9084
0
0
0
0
0
0
0
0
0
33.94
58
58
34
80
164
161
168
271
256
343
1129
1257
1591
1171
1129
60
65
110
133
297
47
47
0
20
15
1021
1050
963
903
931
94
97
189
344
519
0
0
0
0
0
383
395
146
434
186
71
348
356
382
641
704
704
704
375
412
yang
17. Jumlah Kapal yang diberikan tindakan penyehatan 18. Jumlah Kapal yang diawasi dan diperiksa untuk PHC 19. Persentase OMKABA yang diperiksa 20. Tingkat kepadatan vektor dan binatang penular penyakit.
21. Jumlah sarana air bersih yang memenuhi syarat sanitasi. 22. Jumlah TPM yang memenuhi syarat sanitasi. 23. Jumlah sanitasi alat yang memenuhi kesehatan.
2010
angkut syarat
24. Jumlah industri / perkantoran yang memenuhi syarat sanitasi. 25. Jumlah pemeriksaan kualitas lingkungan pelabuhan yang memenuhi syarat 26. Jumlah alat angkut yang memenuhi persyaratan perlengkapan Obat/P3K. 27. Jumlah pengawasan pengangkutan orang sakit dan jumlah kasus rujukan. 28. Jumlah kasus PHEIC yang terdeteksi. 29. Jumlah kasus PTM terdeteksi terdeteksi dan tertangani 30. Jumlah pemberian Vaksinasi dan Legalisasi ICV 31. Jumlah jemaah haji yang diawasi kesehatannya pada saat embarkasi dan debarkasi.
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
Grafik 1 Jumlah Pemeriksaan Kapal / Pesawat Periode 2010 s/d 2014
Grafik 2 Jumlah Tindakan Penyehatan Kapal Periode 2010 s/d 2014
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
Grafik 3 Jumlah Kapal / Pesawat Yang Diawasi Untuk PHC Periode 2010 s/d 2014
Grafik 4 Jumlah OMKABA Yang Diperiksa Periode 2010 s/d 2014
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
Grafik 5 Jumlah Kepadatan Vektor dan Binatang Penular Penyakit Periode 2010 s/d 2014
Grafik 6 Jumlah Sarana Air Bersih Yang Memenuhi Syarat Kesehatan Periode Tahun 2010 s/d 2014
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
Grafik 7 Jumlah TPM Yang Memenuhi Syarat Kesehatan Periode Tahun 2010 s/d 2014
Grafik 8 Jumlah Sanitasi Alat Angkut Yang Memenuhi Syarat Periode Tahun 2010 s/d 2014
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
Grafik 9 Jumlah Sanitasi Gedung/Perkantoran Yang Memenuhi Syarat Periode Tahun 2010 s/d 2014
Grafik 10 Pemeriksaan Kualitas Lingkungan Di Pelabuhan Periode Tahun 2010 s/d2014
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
Grafik 11 Jumlah P3K dan Obat-Obatan pada Kapal Yang Memenuhi Syarat Periode Tahun 2010 s/d 2014
Grafik 12 Jumlah Pengawasan dan Pengangkutan Orang Sakit Periode Tahun 2010 s/d 2014
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
Grafik 13 Jumlah Kasus PHEIC yang Terdeteksi Periode Tahun 2010 s/d 2014
Grafik 14 Jumlah Kasus Penyakit Menular Terdeteksi Periode Tahun 2010 s/d 2014
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
Grafik 15 Jumlah Pemberian Vaksinasi dan Legalitas ICV Periode 2010 s/d 2014
Grafik 16 Jumlah Jamaah Haji yang Diawasi Kesehatannya Periode Tahun 2010 s/d 2014
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
3. Analisis penyebab keberhasilan / kegagalan atau peningkatan / penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan. a.
Jumlah Kapal/Pesawat Yang Diperiksa 1) Indikator Keberhasilan dan Kegagalan Jumlah kapal yang diperiksa pada tahun 2010 adalah 1078, tahun 2011 sebanyak 1154, tahun 2012 sebanyak 1193, tahun 2013 sebanyak 1295 dan pada tahun 2014 sebanyak 1160 adalah 1193 kapal, tahun 2013 adalah 1295, dan pada tahun 2014. Pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 terjadi peningkatan jumlah pemeriksaan kapal karena bertambahnya kapal dari luar negeri dan dalam negeri yang melakukan pelayaran ke Ambon, dan pada tahun 2014 dapat dilihat bahwa jumlah pemeriksaan kapal/pesawat terjadi penurunan karena banyak kapal luar negeri yang telah balik ke Negara asal dan tidak memperpanjang dokumen – dokumen kesehatan m yang telah berakhir masanya. 2) Indikator Kebijakan dalam Pemecahan Masalah -
Terlaksananya kegiatan yang sesuai dengan SOP pemeriksaan kapal/pesawat.
-
Tersedianya SDM (petugas) yang professional melalui diklat kekarntinaan dan SE.
-
Terjalinnya kerja sama dan koordinasi yang intens dengan lintas sektor dan program serta agen/perusahan pelayaran.
-
Tersedianya dokumen Free Pratique (izin karantina) apabila pada saat dilakukan pemeriksaan pada kapal yang dating dari luar negeri.
Adapun usul pemecahan masalah yang diberikan oleh KKP Kelas II Ambon yaitu sosialisasi tugas dan fungsi KKP (seksi PKSE/SOP) kepada agen/perusahan pelayaran. b.
Jumlah Tindakan Penyehatan Kapal. 1) Indikator Keberhasilan dan Kegagalan Jumlah kapal yang dilakukan tindakan penyehatan pada tahun 2010 adalah 3, tahun 2011 sebanyak 54 , tahun 2012 sebanyak 11 kapal, tahun 2013 juga sebanyak 11 kapal sebanyak 6 kapal.
dan pada tahun 2014
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
Dari tahun 2010 sampai dengan 2014 terjadi peningkatan maupun penurunan frekuensi tindakan penyehatan kapal, hal ini disebabkan karena pada saat dilakukan kegiatan pemeriksaan ditemukan tanda – tanda kehidupan vektor sehingga dilakukan tindakan penyehatan dan juga permintaan dari PT. Pelayaran atau dari keagenan kapal yang langsung meminta untuk dilaksanakan kegiatan tindakan penyehatan. 2) Indikator Kebijakan dalam Pemecahan Masalah -
Menyusun dan melakukan tindakan penyehatan sesuai dengan SOP tndakan penyehatan kapal.
-
Menyiapkan SDM (petugas) yang professional melalui diklat kekarantinaan dan SE
-
Kerja sama dan koordinasi yang intens dengan lintas sektor dan program serta agen/perusahan pelayaran.
-
Tersedianya dokumen SSCC (Ship Sanitation Control Certificate) yang mana apabila telah dilakukan tindakan penyehatan maka akan diberikan dokumen tersebut.
-
Monitoring dan evaluasi (monev) kegiatan tindakan penyehatan kapal setelah selesaim kegiatan. Adapun usul pemecahan masalah pada tindakan penyehatan kapal adalah mensosialisasikan tugas dan fungsi KKP (seksi PKSE/SOP) kepada agen/perusahan pelayaran.
c.
Jumlah Kapal Yang Diawasi dan Diperiksa PHC 1) Indikator Keberhasilan dan Kegagalan Jumlah kapal yang diawasi untuk PHC pada tahun 2010 adalah 7866, tahun 2011 sebanyak 7924 , tahun 2012 sebanyak 9293 kapal, tahun 2013 juga sebanyak 9464 kapal dan pada tahun 2014 sebanyak 9084 kapal. Pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 terjadi peningkatan jumlah pemeriksaan kapal karena bertambahnya kapal dari luar negeri dan dalam negeri yang melakukan pelayaran ke Ambon, dan pada tahun 2014 dapat dilihat bahwa jumlah pemeriksaan kapal/pesawat terjadi penurunan karena banyak kapal luar negeri
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
yang telah balik ke Negara asal dan tidak memperpanjang dokumen – dokumen kesehatan m yang telah berakhir masanya. 2) Indikator Kebijakan dalam Pemecahan Masalah Kebijakan dan upaya yang dilaksanakan dalam melakukan pengawasan terhadap kapal dalam hal ini PHC adalah sebagai berikut : -
Menyusun dan melakukan pengawasan kapal sesuai SOP pengawasan Kapal
-
Menyiapkan SDM (petugas) yang professional melalui diklat kekarantinaan dan SE
-
Kerja sama dan koordinasi yang intens dengan lintas sektor dan program serta agen/perusahan pelayaran.
-
Monitoring dan evaluasi (monev) kegiatan yang menynagkut pengawasan kapal setelah selesai kegiatan pemberian PHC sebulan sekali.
-
Tersedianya dokumen PHC terhadap kapal yang akan dilakukan tindakan pengawasan.
Secara
teknik
operasional
tidak
terdapat
masalah
dalam
pemeriksaan kapal, namun secara administrasi sering dijumpai keterlambatan
informasi
mengenai
jadwal
kedatangan
dan
keberangkatan kapal oleh agen.perusahan pealayaran sering terlambat sehingga kegiatan pengawasan kapal juga sering tertunda.
d.
Jumlah OMKABA yang diperiksa 1) Indikator Keberhasilan dan Kegagalan Perbandingan jumlah OMKABA yang diperiksa dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 dimana kegiatan OMKABA ini tidak dapat dilaksanakan dimana pihak agen/Exportir/negara tujuan eksport tidak membutuhkan sertifikat OMKABA 2) Indikator Kebijakan dalam Pemecahan Masalah
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
-
Menyusun dan Melakukan pemeriksaan OMKABA sesuai SOP pemeriksaan OMKABA
-
Menyiapkan SDM (petugas) yang professional melalui pelatihan OMKABA, magang OMKABAdi KKP yang telah melaksanakan kegiatan tersebut.
-
Jejaring Kerja dan Koordinasi yang intens dengan lintas sektor dan program serta agen/perusahanpelayaran yang terkait dengan OMKABA.
Adapun usul pemecahan masalah adalah Sosialisasi tugas dan fungsi KKP (seksi PKSE/SOP OMKABA) kepada agen/perusahan pelayaran. e.
Tingkat Kepadatan Vektor dan Binatang Penular Penyakit 1) Indikator Keberhasilan dan kegagalan Pada tahun 2010 HI pada Perimeter area 0, pada Buffer 0.25 sedangkan CI pada Perimeter area 0, tahun 2011 HI pada Perimeter area 0, pada Buffer 0.25 sedangkan CI pada Perimeter area 0, 2012 HI pada Perimeter area 0, pada Buffer 0.25 sedangkan CI pada Perimeter area 0, sedangkan pada Buffer area 0,2, tahun 2013 HI dan CI pada perimeter dan buffer 0, dan pada tahun 2014 HI pada perimeter area 11,47, buffer area 5,3 sedangkan untuk CI perimeter areanya 16,9 dan pada buffer area 5, hal ini disebabkan karena frekwensi
curah
hujan
yang
tinggi,
sehingga
mempngaruhi
perkembangbiakan jentik nyamuk.
2) Indikator Kebijakan dalam Pemecahan Masalah -
Melakukan survey jentik nyamuk aedes pada perimeter dan buffer area.
-
Melakukan pengasapan (fogging) pada area perimeter dan buffer per semester dalam kurun waktu 1 tahun pada nyamuk dewasa.
-
Menganalisa data serta mengevaluasi hasil kegiatan survey nyamuk dan larva untuk ditindak lanjuti.
Rata- rata tingkat kepadatan vektor ada yang mengalami penurunan dan kenaikan tingkat kepadatan yaitu pada Pengendalian nyamuk
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
yang menjadi kenaikan pada tahun 2014 yaitu dengan nilai 34 tingkat kepadatan. f.
Jumlah Sarana air bersih yang memenuhi syarat Sanitasi 1) Indikator Keberhasilan dan kegagalan Tahun 2010, jumlah sarana air bersih yang memenuhi syarat kesehatan adalah sebanyak 58 sarana, tahun 2011 adalah 58, tahun 2012 sebanyak 34, tahun 2013 sebanyak 80 dan pafda tahun 2014 terjadi peningkatan sebanyak 164 sarana air bersih yang memenuhi syarat, dimana terjadi peningkatan sarana air bersih memenuhi syarat pada tahun 2014. hal ini disebabkan karena jumlah sarana yang telah di sediakan untuk kebutuhan masyarakat di pelabuhan terjadi peningkatan dan tentunya tidak lepas dari kepedulian masyarakat dalam menjaga hygiene sanitasi air bersih. 2) Indikator Kebijakan dalam Pemecahan Masalah -
Inspeksi sarana air bersih secara berkala setiap bulan.
-
Pengambilan dan pemeriksaan sampel air bersih dari sarana air bersih yang meliputi fisik, kimia dan bakteriologi secara berkala.
-
Desiminasi
secara
verbal
maupun
tertulis
kepada
pengelola/penanggung jawab sarana air bersih berdasarkan analisis hasil inspeksi dan hasil dari uji laboratorium yang dimaksudkan untuk tetap menjaga dan atau memperbaiki kualitas dari sarana air bersih yang ada di pelabuhan maupun di bandara. Hasil
uji
pemeriksaan
dari
laboratorium
sering
mengalami
keterlambatan yang disebabkan oleh masalah teknis maupun administratif Perlu adanya koordinasi yang lebih intensif sehingga hasil pemeriksaan laboraturium rujukan bisa tepat waktu agar langkah tindak lanjut dapat juga diupayakan secepatnya. g.
Jumlah TPM yang memenuhi Syarat 1) Indikator keberhasilan dan kegagalan Perbandingan jumlah TPM yang memenuhi syarat juga terjadi peningkatan
pada
tahun
2014
yaitu
sebanyak
164
TPM
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
dibandingkan pada tahun tahun sebelumnya hal ini disebabkan karena ada penambahan beberapa TPM yang diperiksa serta dibina dan diawasi oleh petugas KKP sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. 2) Indikator Kebijakan dalam Pemecahan Masalah -
Melakukan
kegiatan
inspeksi
tempat-tempat
pengolahan
makanan yang ada di wilayah pelabuhan dan bandara secara berkala. -
Pengambilan serta pemeriksaan sampel makanan/minuman (organoleptik, kimia dan bakteriologi).
-
Melaksanakan pengawasanleveransir bahan makanan pada alat angkut.
-
Tidak tersedia tenaga dan peralatan penunjang kegiatan di beberapa wilayah kerja KKP Kelas II Ambon sehingga kegiatan tidak dapat dilaksanakan.
-
Hasil pemeriksaan dari laboratorium rujukan seringkali megalami keterlambatan yang disebabkan oleh masalah teknis maupun administratif.
-
Distribusi tenaga dan peralatan penunjang kegiatan di wilayah kerja.
Perlu adanya koordinasi yang lebih intensif sehingga hasil pemeriksaan laboratorium rujukan bisa tepat waktu agar langkah tindak lanjut dapat juga diupayakan secepatnya. h.
Jumlah Sanitasi Alat Angkut yang memenuhi syarat 1) Indikator Keberhasilan dan Kegagalan Perbandingan jumlah sanitasi alat angkut yang diperiksa mengalami penurunan pada tahun 2014 sebanyak 1129 alat angkut yang diperiksa, dibandingankan dengan tahun tahun sebelumnya, hal ini disebabkan karena ada sebagian kapal dari luar negeri yang tidak memperpanjang sertifikat atau dokumen dokumen kesehatan yang telah habis masa berlakunya sehingga mempengaruhi frekuensi keluar dan masuknya kapal serta kapal yang di periksa atau di berikan tindakan penyehatan, 2) Indikator Kebijakan dalam Pemecahan Masalah
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
-
Pemeriksaan sanitasi alat angkut (kapal/pesawat) dalam rangka sertifikasi.
-
Pemberian rekomendasi untuk penerbitan SSCEC/SSCC.
-
Pengawasan sanitasi alat angkut.
-
Disinseksi kapal
-
Pengawasan pelaksanaan fumigasi kapal.
-
Pada saat melaksanakan kegiatan pemeriksaan hygiene sanitasi kapal ada beberapa kapal yang sanitasinya tidak memenuhi syarat dalam hal ini terdapat vektor penyebab pengaruh kesehatan lingkungan pada kapal.
-
Keterbatasan petugas dan sarana penunjang kegiatan di wilayah kerja bandara, sehingga kegiatan tidak berjalan secara optimal.
-
Dilakukan tindakan
penyehatan
untuk
meminimalisir
atau
menghilangkan kehidupan vektor yang berada di kapal -
Distribusi petugas dan sarana penunjang kegiatan ke wilayah bandara.
i.
Jumlah
pemeriksaan
kualitas
lingkungan
pelabuhan
yang
memenuhi syarat 1) Indikator Keberhasilan dan Kegagalan Pengukuran kualitas lingkungan pada tahun 2014 tidak mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya, hal ini disebabkan karena faktor cuaca yang tidak menentu pada tahun 2014
dimana
turut
mempengaruhi
pelaksanaan
kegiatan
pemeriksaan kualitas lingkungan sehingga dalam satu tahun hanya terjadi sekali pemeriksaan serta pengambilan sampel. 2) Indikator Kebijakan dan Pemecahan Masalah -
Pemeriksaan kualitas lingkungan dilakukan secara berkala yaitu dalam 1 tahun dilakukan selama dua kali pemeriksaan.
-
Pengambilan sampel kualitas lingkungan untuk mengetahui tingkat kepadatan debu, dan kandungan bakteriologi serta kimia pada air laut Dalam kegiatan pemeriksaan kualitas lingkungan tidak terjadi hambatan akan tetapi pada tahun 2014 pemeriksaan kualitas
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
lingkungan hanya dilakukan 1 kali dari 2 kali kegiatan dalam setahun yang disebabkan oleh karena masalah teknis. Lebih ditingkatkan lagi kerja sama antar lintas program agar kedepannya kegiatan pemeriksaan kualitas lingkungan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. j.
Jumlah alat angkut yang memenuhi persyaratan perlengkapan Obat/P3K 1) Indikator Keberhasilan dan Kegagalan Jumlah persyaratan perlengkapan obat/P3K yang diperiksa pada tahun 2014 yaitu terdapat 931 perlengkapan obat/P3K yang memenuhi syarat, terjadi peningkatan dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya, hal ini juga disebabkan karena adanya kerjasama petugas dalam memberikan sosialisasi kepada Nahkoda dan ABK serta stakeholder lainnya tentang pentingnya Obat serta P3K pada alat angkut sehingga ketersediaan obat-obatan serta P3K pada alat angkut untuk tahun ini terjadi peningkatan. 2) Indikator Kebijakan dan Pemecahan Masalah -
Petugas Pemeriksa / Pengawas membawa surat perintah kerja dari Kepala KKP.
-
Pengawasan/pemeriksaan dilakukan bersama-sama dengan agen kapal/nahkoda.
-
Hasil pengawasan/pemeriksaan ditandatangani pemeriksa dan ddiketahui oleh nahkoda kapal dan diserahkan kepada Kepala Kantor atau Atasan Langsung.
-
Kepala
Kantor
atau
atasan
langsung
mengirimkan
hasil
pemeriksaan disertai saran tindak lanjut.. -
Apabila hasil pengawasan atau pemeriksaan sesuai standar, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan menerbitkan Sertifikat P3K yang berlaku 6 bulan.
Saran Perbaikan : -
Sertifikat P3K untuk pesawat terbang belum pernah dikeluarkan di Bandara Internasional Pattimura Ambon.
-
Perlu ada sanksi yang tegas tehadap kapal-kapal yang tidak melengkapai obat-obatan P3K dan alat kesehatan P3K Kapal,
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
berupa tidak dikeluarkan Port Health Clereance/Surat Ijin Berlayar, selain itu pula perlu adanya penguatan jejaring kerja dengan instansi terkait dalam hal pemberian sanksi yang tegas, tentunya sanksi tersebut bisa diberikan setelah melalui proses pembinaan terhadap agen kapal tersebut. -
Perlu adanya sosialisai terhadap pihak maskapai penerbangan mengenai pentingnya pengawasan rutin dan pemeriksaan secara perkala guna penerbitan sertifikat P3K Pesawat.
k.
Jumlah pengawasan pengangkutan orang sakit dan jumlah kasus rujukan. 1) Indikator Keberhasilan dan Kegagalan Pada
tahun
2014
terjadi
peningkatan
pengawasan
dan
pengangkutan orang sakit yaitu 519 pengawasan dibandingkan tahun tahun sebelumnya, terjadi penambahan pada musim arus mudik, dan pada hari-hari lain dimana kebanyakan terjadi pengawasan pengangkutan orang sakit pada saat embarkasi. 2) Indikator Kebijakan dan Pemecahan Masalah -
Pengawasan
dan
danKeberangkatan
Pemeriksaan
Terhadap
Kedatangan
orang sakit dengan ketentuan memenuhi
syarat teknis dan administrasi. -
Apabila memenuhi syarat teknis dan administrasi maka orang sakit yang bersangkutan diijinkan masuk atau berangkat.
-
Apabila tidak memenuhi syarat teknis dan administrasi dan orang sakit menderita penyakit PHEIC maka dilakukan penanganan sesuai SOP penanggulangan PHEIC. Dan tidak diijinkan berangkat, atau kondisi-kondisi tertentu yang diatur dalam peraturan yang tidak layak diberi ijin angkut orang sakit.
-
Masih terdapat orang sakit yang melakukan perjalanan tanpa izin angkut orang sakit.
-
Masih ada pihak maskapai / agen pelayaran yang menggunakan surat keterangan dari instasi kesehatan lain selain Kantor Kesehatan Pelabuhan guna membenarkan tiindakan mereka dalam mengangkut orang sakit.
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
-
Masih ada kapal-kapal penunpang ternetu yang berlayar di wilayah perairan kepulauan Maluku yang tidak memiliki fasiltas ruangan khusus untuk orang sakit. Sehingga orang sakit tidak dipisahkan dengan penumpang yang lainnya.
-
Perlu adanya sosialisasi terhadap pihak maskapai dan gen pelayaran
mengenai
Tupoksi
KKP
khususnya
mengenai
prosedur pengangkutan orang sakit serta pembentukan jejaring kerja. -
Perlu adanya pembinaan dan ketegasan terhadap kapal-kapal penumpang yang belum memiliki fasilitas ruangan khusus bagi orang sakit sesuai dengan aturan yang berlaku atau pembuatan kebijakan bersama dengan instasni terkait.
l.
Jumlah kasus PHEIC yang terdeteksi. 1) Indikator Keberhasilan dan Kegagalan Dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 tidak ditemukannya kasus PHEIC yang terdeteksi. 2) Indikator Kebijakan dalam Pemecahan Masalah -
Pengawasan dan pemeriksaan kesehatan ABK dan Nahkoda, crew
pesawat
yang
datang
dari
Luar
Negeri
terhadap
kemungkinanan adanya Kasus PHEIC di Pintu masuk Negara. -
Pengawasan terhadap keberangkatan dan kedatangan orang sakit dalam Negeri atau luar negeri.
-
Belum adanya ruangan isolasi di KKP Ambon.
-
Belum pernah melaksanakan simulasi penanggulangan PHEIC di KKP Kelas II Ambon.
-
Perlu adanya pengadaan ruangan isolasi di KKP Kelas II Ambon
-
Perlu adanya simulasi penanggulangan PHEIC di KKP Kelas II Ambon, sehingga petugas KKP bisa mengetahui bagaimana cara menanggulangi
kasus
PHEIC
serta
isntansi
terkait
bisa
mengetahui tugas dan fungsi mereka tatkala terdapat kasus PHEIC.
m. Jumlah pemberian Vaksinasi dan Legalisasi ICV 1) Indikator Keberhasilan dan Kegagalan
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
Jumlah perbandingan pemberian vaksin & legalitas ICV pada tahun 2014 terjadi peningkatan yaitu sebesar 641 pemberian vaksin dibandingkan
dengan
tahun
tahun
sebelumnya
dari
jumlah
pemberian vaksin dan legalitas ICV, hal ini disebabkan pada tahun 2014 terjadi peningkatan jumlah kunjungan klinik pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon baik itu pelayanan untuk jamaah umrah ataupun pelayanan jamaah haji. 2) Indikator Kebijakan dalam Pemecahan Masalah -
Konfirmasi dengan Dinas Kesehatan kabupaten/Kota Propinsi Maluku.
-
Pendampingan
vaksinasi
dan
legalitas
ICV
di
Seluruh
Kabupaten/Kota yang berada di Propinsi Maluku. -
Pencatatan dan Pelaporan
-
Masih ada Kabupaten yang pelaksanaan vaksinasi yang belum sesuai dengan prosedur, diantaranya waktu pelaksanaan yang kurang dari 10 hari sebelum keberangkatan.
-
Masih ada Kabupaten yang pelaksanaan vaksinasinya tidak dikonfirmasi dengan KKP yang dalam hal ini berfungsi sebagai pengawas pelaksanaan vaksinasi dan legalitas ICV. Perlu adanya membangun kerjasama yang baik dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam waktu pelaksanaan vaksinasi.
n.
Jumlah Jamaah haji yang diawasi kesehatnnya pada saat embarkasi dan debarkasi. 1) Indikator Keberhasilan dan Kegagalan Pada tahun 2014 ada sebanyak 412 jamaah haji yang diawasi kesehatannya meskipun pada tahun tahun sebelumnya terjadi peningkatan jumlah Jamaah haji yang diawasi kesehatannya, hal ini disebabkan karena pada tahun 2014 terkait dengan adanya rehabilitasi bangunan pada masjidil haram sehingga terjadi penurunan Jamaah haji yang diawasi kesehatannya. 2) Indikator Kebijakan dalam Pemecahan Masalah -
Rapat
Kordinasi
dengan
Instansi
terkait
dan
Panitia
Keberangkatan Jemaah Haji Propinsi Maluku yaitu Kantor Wilayah Agam Propinsi Maluku.
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
-
Pengawasan dan penanganan Jemaah haji yang sakit.
-
Evakuasi dan Rujukan Jemaah yang sakit
-
Pendampingan Jemaah haji ke embarkasi
-
Pemantauan PHEIC Pasca Debarkasi.
Selama melaksanakan kegiatan pengawasan terhadap kesehatan Jamaah Haji tidak terdapat masalah yang ditemui dilapangan.
4. Analisis
atas
efisiensi
penggunaan
sumber
daya.
a. Sumber Daya Manusia Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon memiliki Sumber Daya Manusia sebanyak 53 (Lima Puluh Tiga) orang pada tahun 2014, dikelompokan
berdasarkan
jabatan,
kelompok
umur,
golongan,
pendidikan dan jabatan. 1) Jabatan Berdasarkan kelompok jabatan, dibagi menjadi 2 bagian yaitu Jabatan Struktural, Jabatan Fungsional Umum (JFU), sebagaimana ditampilkan pada grafik di bawah ini periode 01 Januari sampai dengan 31 Desember 2014 :
Sumber : Data Primer Tahun 2014
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
2) Golongan klasifikasi pegawai berdasarkan golongan periode 01 Januari sampai dengan 31 Desember Tahun 2014 terlihat pada grafik dibawah ini :
Sumber : Data Primer Tahun 2014
3)
Pendidikan Adapun klasifikasi keadaan pegawai berdasarkan tingkat pendidikan periode 01 Januari sampai dengan 31 Desember Tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Sumber : Data Primer Tahun 2014
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
4)
Jenis Kelamin Klasifikasi pegawai berdasarkan jenis kelamin periode 01 Januari sampai dengan 31 Desember Tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Sumber : Data Primer Tahun 2014
b. Sumber Daya Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon dapat dikelompokkan atas peralatan, sarana gedung, dan prasarana lainnya, dimana Barang Milik Negara (BMN) yang telah diperoleh Satuan Kerja
harus
dicatat
dan
dilaporkan
sesuai
dengan
asas-asas
pengelolaan BMN yaitu mengacu pada fungsional, kepastian hukum, transparansi, efisiensi, akuntablilitas dan kepastian nilai. Akuntabilitas pengelolaan BMN tercermin dari pelaporan BMN secara periodik dan tepat waktu. Periode Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahun Anggaran 2014 dari 01 Januari sampai dengan 31 Desember 2014 dengan nilai BMN pada Laporan Posisi Barang Milik Negara di Neraca per 31 Desember 2014 sebesar Rp 9.898.426.009,- dan terjadi akumulasi penyusutan BMN atas asset tetap sebesar Rp 5.748.981.493,- sehingga nilai Netto BMN pada akun Neraca sebesar Rp 4.149.444.516 yang terdiri dari :
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
Tabel 5 Barang Milik Negara Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon Posisi Per 31 Desember 2014 KODE 131111 132111 133111 134113 135121 166112
URAIAN
JUMLAH (Rp)
Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jaringan Aset Tetap Lainnya Aset Tetap Yang Tidak TOTAL
95.072.000 7.468.190.774 1.882.066.000 136.346.000 700.000 0 9.582.374.774
5. Analisis program / kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. 1.
Jumlah Kapal/Pesawat Yang Diperiksa Pada tahun 2014 ini terjadi penurunan jumlah pemeriksaan kapal hal ini disebabkan banyak kapal asing yang sudah tidak melakukan pelayaran oleh karena di negara asal mereka tidak memperpanjang dokumen kesehatan kapal.
b. Jumlah Tindakan Penyehatan Kapal. Pada Tahun 2014 ini terjadi penurunan jumlah kapal yang diberikan tindakan penyehatan dengan demikian tingkat kepadatan vektor pada alat angkut yang diperiksa juga terjadi penurunan., . c.
Jumlah Kapal Yang Diawasi dan Diperiksa PHC Pada
tahun
2014
dapat
dilihat
bahwa
jumlah
pemeriksaan
kapal/pesawat terjadi penurunan karena banyak kapal luar negeri yang telah balik ke Negara asal dan tidak memperpanjang dokumen – dokumen kesehatan yang telah berakhir masanya. d.
Tingkat Kepadatan Vektor dan Binatang Penular Penyakit Pada Tahun 2014 jumlah HI (House Index) pada perimeter area 11,47, buffer area 5,3 sedangkan untuk CI perimeter areanya 16,9 dan pada buffer area 5, hal ini disebabkan karena frekwensi curah hujan yang tinggi, sehingga mempngaruhi perkembangbiakan jentik nyamuk. Rata- rata tingkat kepadatan vektor ada yang mengalami penurunan dari tahun – tahun sebelumnya dan kenaikan tingkat kepadatan yaitu
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
pada Pengendalian nyamuk yang menjadi kenaikan pada tahun 2014 yaitu dengan nilai 34 tingkat kepadatan, hal ini disebabkan karena factor curah hujam yang tinggi sehingga mempengaruhi perkembangbiakan nyamuk. e.
Jumlah Sarana air bersih yang memenuhi syarat Sanitasi Perbandingan jumlah sarana air bersih pada tahun 2014 mengalami peningkatan dimana ada 164 sarana air bersih memenuhi syarat, hal ini disebabkan karena jumlah sarana yang telah di sediakan untuk kebutuhan masyarakat di pelabuhan terjadi peningkatan dan tentunya tidak lepas dari kepedulian masyarakat dalam menjaga hygiene sanitasi air bersih.
f.
Jumlah TPM yang memenuhi Syarat Perbandingan jumlah TPM yang memenuhi syarat juga terjadi peningkatan pada tahun 2014 yaitu sebanyak 164 TPM dibandingkan pada tahun 2012 sebanyak 34 TPM dan tahun 2013 sebanyak 80 TPM, hal ini disebabkan karena ada penambahan beberapa TPM yang diperiksa serta dibina dan diawasi oleh petugas KKP sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.
g.
Jumlah Sanitasi Alat Angkut yang memenuhi syarat Perbandingan jumlah sanitasi alat angkut yang diperiksa mengalami penurunan pada tahun 2014 sebanyak 1129 alat angkut yang diperiksa, dibandingankan dengan tahun-tahun sebelumnya hal ini disebabkan karena frekuensi keluar dan masuknya kapal serta kapal yang di periksa terkait
dengan
beberapa
kapal
asing
yang
sudah
tidak
lagi
memperpanjang dokumen yang sudah habis masa berlakunya dan harus kembali ke negara asalnya. h.
Jumlah
pemeriksaan
kualitas
lingkungan
pelabuhan
yang
memenuhi syarat Pengukuran kualitas lingkungan pada tahun 2014 tidak mengalami peningkatan
dibandingkan
dengan tahun
tahun
sebelumnya
ini
disebabkan karena pengaruh cuaca yang tidak menentu pada tahun
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
2014 sehingga frekwensi pemeriksaan yang dilakukan dua kali selama setahun menjadi hanya sekali dalam setahun. i.
Jumlah alat angkut yang memenuhi persyaratan perlengkapan Obat/P3K Jumlah persyaratan perlengkapan obat/P3K yang diperiksa pada tahun 2014 yaitu terdapat 931 perlengkapan obat/P3K yang memenuhi syarat, terjadi peningkatan dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnyahal ini disebabkan oleh karena kerjasama petugas dalam memberikan sosialisasi kepada Nahkoda dan ABK serta stakeholder lainnya tentang pentingnya Obat serta P3K pada alat angkut sehingga ketersediaan obat-obatan serta P3K pada alat angkut untuk tahun ini terjadi peningkatan.
j.
Jumlah pengawasan pengangkutan orang sakit dan jumlah kasus rujukan. Pada tahun 2014 terjadi peningkatan pengawasan dan pengangkutan orang sakit yaitu 519 pengawasan dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya terjadi penambahan pada musim arus mudik, dan pada hari-hari lain dimana kebanyakan terjadi pengawasan pengangkutan orang sakit pada saat embarkasi.
k. Jumlah PTM terdetaksi dan tertangani Pada tahun 2014 terjadi penurunan jumlah kasus PTM terdeteksi yaitu 186 kasus hal ini disebabkan karena penurunan jumlah kunjungan pasien yang melakukan pemeriksaan baik itu di poliklinik ataupun pada saat dilaksanakannya mobile pada kawasan pelabuhan-pelabuhan. l.
Jumlah pemberian Vaksinasi dan Legalisasi ICV Jumlah perbandingan pemberian vaksin & legalitas ICV pada tahun 2014 terjadi peningkatan yaitu sebesar 641 pemberian vaksin dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya untuk jumlah pemberian vaksin dan legalitas ICV, hal ini disebabkan pada tahun 2014 terjadi
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
peningkatan jumlah kunjungan klinik khusunya masyarakat yang melakukan kunjungan ke luar negeri ataupun ke negara terjangkit. pada Kantor m. Jumlah Jamaah haji yang diawasi kesehatnnya pada saat embarkasi dan debarkasi. Pada tahun 2014 jumlah jamaah haji yang diawasi kesehatannya pada saat embarkasi dan debarkasi mengalami peningkatan yaitu sebanyak 412 jamaah yang diawasi
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
B. REALISASI ANGGARAN Realisasi anggaran yang dikekola oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon dalam melaksanakan program – program kegiatan Tahun 2014 untuk mencapai target-target sasaran program tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
NO
1
2
3
4 5 6
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 `
Tabel 6 Realisasi Anggaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon Tahun 2014 KOMPONEN PAGU REALISASI Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Pembinaan Surveilans, 1,711,121,000 Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra. 191,790,000 Lokasi situasi khusus dan pengungsi yang dikendalikan faktor risikonya 257.823.000 Tenaga terlatih Bidang Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan 31.927.000 Matra. 600.000.000 Alat Kesehatan Kendaraan Khusus 215.440.000 Upaya Pengendalian Faktor Risiko PHEIC di pintu masuk 273.594.000 Negara. Upaya Penyelenggaraan 6.067.000 Karantina dan Kesehatan Peralatan dan Fasilitas 50.000.000 Kesehatan. 11.880.000 Bahan Kesehatan 13.200.000 Certivicate of Pratique 26.400.000 Dokumen SSCEC 5.280.000 Dokumen PHC 9.240.000 Dokumen ICV Sertifikat P3K atau alat 6.600.000 kesehatan kapal Laporan Lalu lintas komoditi 5.280.000 OMKABA ekspor impor Dokumen Ijin angkut orang 6.600.000 sakit Dokumen Ijin angkut jenazah Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang
%
1,251,136,900 73.11 163.076.000 85.02 198.687.900 77.06 31.800.000 590.030.000 99.60 98.33 73.252.800 34 120.860.200 44.17 49.670.000 3.740.000 99.34 7.810.000 31.48 10.780.000 59.16 - 40.83 - 1.430.000 21.66
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
` 18 19
20
21 ` ` 22
23 24
25
26 27 28 29 `30
31 32 33 34 35 36
Alat dan bahan pengendalian penyakit bersumber binatang Tenaga kesehatan terlatih bidang penyakit bersumber binatang Laporan pengendalian penyakit bersumber binatang di pelabuhan Peralatan dan fasilitas kantor
151.340.000
150.506.000
99.44
76.720.000
63.150.000
82.31
56.440.000
41.300.000
73.17
11.500.000
1.700.000
14.78
33.120.000
31.196.800
94.19
38.440.000
-
58.740.000
56.541.100
96.25
17.448.000
11.412.000
65.40
114.365.000
99.285.000
86.81
31.710.000
31.682.000
99.91
30.917.000
30.812.000
99.66
55.560.000
43.510.060
78.31
115.024.000
-
2.000.000
2.000.000
100
45.040.000
43.044.500
95.56
86.510.000
26.458.900
30.58
17.760.000
11.929.000
67.16
24.640.000 21.040.000
8.634.0000 7.399.000
35.04 35.16
Pengendalian Penyakit Menular Langsung Tenaga kesehatan telatih bidang pengendalian penyakit menular langsung Bahan pengendalian penyakit menular langsung Laporan pengendalian penyakit menular langsung di pelabuhan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Surveilans epidemiologi pengendalian penyakit tidak menular Komunikasi, Informasi dan Edukasi Peralatan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Peralatan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Evaluasi dan Pelaporan Penyehatan Lingkungan Dokumen pelaksanaan penyehatan kawasan sanitasi darurat Dokumen perencanaan dan anggaran Dokumen evaluasi dan laporan Tenaga teknis terlatih bidang penyehatan lingkungan TTU memenuhi syarat kesehatan Sertifikat laik sehat TPM Laporan pengawasan air bersih di pelabuhan
-
-
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
`
38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
49
50 51 52
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dokumen perencanaan dan anggaran Dokumen data dan informasi Dokumen evaluasi dan pelaporan Pengembangan/pemeliharaa n situs/website/internet Pengembangan/pemeliharaa n situs/website/internet Laporan Keuangan Target dan Pagu PNBP Laporan Aset Negara BMN Layanan administrasi kepegawaian Jumlah SDM yang dibina Satker yang jumlah, jenis, kualitas sarana dan prasarana ditingkatkan Analisis pengkajian pengembangan operasi dan tata laksana Perangkat pengolahan data dan komunikasi Layanan perkantoran Gedung / Bangunan TOTAL
164.856.000
78.391.700
47.55
159.920.000 202.844.000
155.790.400 126.722.000
97.41 62.47
6.000.000
5.500.000
91.66
7.084.000
-
46.480.000 39.800.000 41.200.000 99.500.000
41.016.100 53.092.200 38.600.000 95.311.900
88.24 133 93.68 95.79
63.700.000 183.000.000
53.035.200 181.600.000
83.25 99.23
23.744.000
17.964.000
75.65
123.000.000
117.025.000
95.12
3.795.577.000 403.045.000 8.059.185.000
3.498.655.411 6.356.401.771
92.17 78.87
-
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
BAB IV PENUTUP
Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan tahun 2013. Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya diukur berdasarkan tingkat pengunaan anggaran dan tingkat pencapaian kegiatan keluaran (output kegiatan) selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2014. Pencapaian kinerja output pelaksanaan kegiatan pada program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dengan kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainya pada Tahun 2014 telah mencapai hasil yang kalau dinilai secara rata rata serapan, masih dibawah angka BAIK dengan persentase serapan anggaran sebesar 78.87%. Pencapaian kinerja outcome yaitu pencapaian indikator sasaran pada Program Lingkungan Sehat dan Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit pada Tahun 2014 pada umumnya telah mencapai target yang telah ditetapkan Renstra 2010 – 2014. Meskipun demikian ada beberapa indikator sasaran lagi yang harus ditingkatkan ditahun yang akan datang. Untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan capaian kinerja di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon pada tahun-tahun berikutnya, diharapkan para Pelaksana Program melakukan evaluasi dan meningkatkan mutu perencanaan, lebih mencurahkan konsentrasinya terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya masing-masing, koordinasi rutin, peningkatan jejaring kerja dengan lintas program dan lintas sektor serta kegiatan yang terarah dan berkesinambungan.
---------------------------------o o-------------------------------
LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014