PENGELOLAAN LAHAN BERKELANJUTAN ~ BERWAWASAN BERBASIS /LINGKUNGAN
Pengelolaan
~ managemen
Pengelolaan
cenderung ke
Manajemen
cenderung ke
fisik
non-fisik
Managemen = 5 M + 2 kebikjakan
Indayati Lanya
1
1.
M1= man: siapa yg mengelola
2.
M2= material: kualitas dan produktifitas lahan
3.
M3=metoda : metoda ~berkesinambungan
4.
M4= money: modal, input out put
5.
M5= market :
6.
M6 = tata ruang wilayah (RTRW)
7.
M7 = Political well
lokal, regional, nasional dan global
Indayati Lanya
2
PENGELOLAAN LAHAN BERBASIS LINGKUNGAN Konsep Dasar
Indayati Lanya
3
Kompetensi Dasar • Pada akhir perkuliahan mahasiswa mendapatkan wawasan tentang lahan (definisi, jenis dan bentuk, sifat dan ciri fisik, kimia, biologi, fungsi, produktifitas dan penggunaan lahan • mengetahui secara umum beberapa cara pengelolaan lahan agar tidak terjadi degradasi lingkungan Indayati Lanya
4
Latar Belakang
Indayati Lanya
5
Definisi Lahan • Bagian dari bentang alam (landscape ) yang mencakup pengertian lingkungan fisik: topografi, relief, tanah, iklim, hidrologi, keadaan vegetasi alami yang secara potensial berpengaruh terhadap penggunaan lahan. • Hasil bentukan yang dipengaruhi oleh berbagai aktivitas flora, fauna dan manusia baik di masa lalu, maupun saat sekarang. • Lahan merupakan suatu site/lokasi yang dapat digunakan untuk kebutuhan pembangunan perkotaan. • Merupakan sumberdaya dapat pulih/tidak dapat pulih, nyata dan tidak nyata •
Perbedaan lahan ditentukan oleh proses geomorfologi, pembentukan, lokasi, ciri fisik, kimia, biologi, tingat kesesuaian, jenis penggunaan 6dan Indayati Lanya
Lahan: –
Bagian dari bentang alam (landsekap), mencakup lingkungan fisik: topografi /relief, tanah, iklim, hidrologi, vegetasi alami yg semuanya secara potensial akan berpengaruh thd penggunaan lahan
–
Lahan dipengarungi oleh berbagai aktifitas flora, fauna dan manusia, baik dimasa lalu, maupun masa sekarang
–
Subak, serangan, reklamasi pantai, rawa dll
Sebagai suatu area/daerah tertentu dari permukaan bumi, melibatkan semua unsur biosfir yg langsung di atas atau dibawah permukaan tanah meliputi:
Tanah dan bentuk wilayah Iklim dekat permukaan, hidrologi permukaan (danau dangkal, sungai, rawa dan pasang surut, asosiasi air tanah dan geohidrologi Populasi tanaman dan binatang, Pola pemukiman manusia dan hasil fisik dari kegiatan masa lampau dan sekarang Indayati Lanya
7
–
Sebagai sumberdaya alam yg dapat pulih dan sering terdegradasi (hutan ke alang-alang akibat salah pengelolaan)
–
Segi ilmu prkotaan: lahan adalah site /lokasi yg dapat digunakan untuk kebutuhan pembangunan pemukiman dan fasilitas perkotaan lainnya
Katagori lahan: –
Proses pembentukannya : Analisis lansekape (landform, katena lahan, faset lahan, elemen lahan / site
–
Penggunaannya : Klasifikasi penggunaan lahan (hutan, sawah, lahan kering, perkebunan, permukiman, industri dll)
–
Lokasi spesifik: rawa, pantai, pasang surut , lahan pertanian, lahan perkotaan dll,
–
Kaualitas dan produktivitan lahan: marginal, subur-miskin ..?
–
Kesesuaian dan alokasi
–
Nilai: ekonomi, sosial-budaya , politik, lingkungan, hukum dll
tata ruang /tata guna lahan ..?
Indayati Lanya
8
–
Satuan lahan (land unit):
kegiatan survei dan evaluasi sumberdaya lahan
Keseragaman komponen biofisik lingkungan : geologi, landform, jenis batuan, pola drainase , relief, lereng, dan pengunaan lainnya.
Zone lahan : kelanjutan dari proses evaluasi kesesuaia lahan
Instilah dalam GIS satuan lahan ~ data spasial SDL
–
Diacu untuk
Hasil klasifikasi, overlay, pembobotan dan pensekoran sesuai dengan pengaruh dari masing-masing varabel / peubah.
Degradasi lahan : proses penurunan kualitas dan produktifitan lahan secara gradual
Degradasi lingkungan diakibatkan oleh pengaruh alam atau campur tangan manusia (manusia > alam) Degradasi kualiatan ke degradasi produktivitas ke degradasi kesejahteraan ekonomi petani dan kemiskinan subsistem
Indayati Lanya
9
Manajemen Lahan Berkelanjutan Merupakan paradigma baru dalam mengelola lahan yang lebih
berdasarkan ilmu pengetahuan dibanding dengan berdasarkan input dari kegiatan pertanian.
Lahan dikelola secara interdisipliner dan terpadu dan memberikan
informasi kepada masyarakat pengguna lahan di suatu daerah.
o Teknologi kombinasi manajemen lahan berkelanjutan sebagai
kebijakan dan aktifitas yang bertujuan untuk memadukan prinsipprinsip soaial-ekonomi dengan keterkaitan lingkungan secara simultan, meliputi: o mempertahankan dan meningkatkan produksi, o mengurangi resiko tingkat produksi, o melindungi potensi SDA, o mencegah degradasi tanah dan air, o meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah dan secara sosial dapat diterima. Indayati Lanya
10
Indayati Lanya
11
Indayati Lanya
12
Pengelolaan Lahan Berkelanjutan Lahan pertanian: – – – – –
Kesesuaian lahan agroekosistem Kaidah-kaidah hukum (tata ruang, Propeda, RPJM) Produksi pangan, Sektor primer Nilai ekonomi rendah, terjalin kekerabatas erat
Lahan Perkotaan : – – – – –
Site lokasi yg digunakan untuk kebutuhan pembangunan permukiman dan fasilitas perkotaan lainnya. Unit produksi /industri dan perdagangan Sektor sekunder dan tersier Nilai ekonomi tinggi berimplikasi terhadap degradasi nilai-nilai sosial budaya Multifungsi pertanian Indayati Lanya
13
Persaingan Pemanfatan Sumberdaya air
K a d a r g u la to t a l (% )
2 5 P . M in e r a l 1 P . M in e r a l 2
2 0
P . M in e r a l 3 P . M in e r a l 4
1 5
1 0
5
0 1 D o s is
2 P upuk
M in e r a l
Indayati Lanya
3
4
( to n /h a ) 1 = 0 ,2 = 2 ,3 = 4 ,4 = 6 to n /h a
14
MULTI FUNGSI PERTANIAN Konsep moderen dalam memahami pertanian secara utuh dan bijak di wilayah perkotaan
– – – – – – – – –
Mitigasi banjir Penegndalian erosi tanah pemeliharaan pasokan air tanah penyerapan karbon, Penyejuk dan penyegar udara Penyerap sampah organik Pemelihara keanekaragaman hayati Pelestarian tradisi, budaya dan kehidupan sosial Penyedia lapangan kerja Sumbangsih thd ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi Indayati Lanya
15
PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN Definisi: FAO (1986) –
Sebagai suatu proses pembuatan kebijakan yang memfasilitasi alokasi penggunaan lahan yg memberikan keuntungan paling besar
Kruseman et al (1993) –
Analisis keberlanjutan penggunaan lahan dilakukan pada tingat petak , tingkat petani dan tingkat regional dengan melibatkan interraksi antara agro-ekologi dngan variabel sosial – ekonomi
Indayati Lanya
16
MANAGEMEN LAHAN BERKELANJUTAN Definis: De Bie et al (1995) – –
Paradigma baru dalam pengelolaan lahan Berdasarkan pengetahuan dari pada berdasarkan input dari kegiatan pertanian – Lahan dikelolan secar indisiplener dan terpadu (ahli tanah, agronomi, sosial ekonomi dan ahli perencanaan penggunaan lahan) – Penggunaan lahan sebagai suatu seri operasional terhadap lahan, yg dilaksanakan oleh manusia dengan tujuan untuk mendapatkan produk dan keuntungan melalui penggunaan Sumberdaya lahan Indayati Lanya
17
Dumanski (1993) SLM: teknomogi yg mengkombinasikan SLm, kebijakan dan aktifitas yang bertujuan untuk memadukan prinsip-prinsip sosio ekonomi dengan lingkungan secara simultan:
1.
Mempertahankan dan meningkatkan produksi dan pelayanan
2.
Mengurangi resiko tingkat produksi
3.
Melindungi potensi sumberdaya alam ,
4.
Mencegah degradasi tanah dan kualitas air
5.
Meningkatkan pertumbuhan nilai ekonomi wilayah
6.
secara sosial ekonomi dapat diterima
Indayati Lanya
18
Penggunaan lahan spesifik dilakukan pada periode tertentu dan daerah tertentu dengan ciri lahan homogen – –
Input lingkungan Radiasi, curah hujan Air, hara, HPT Di lokasi
Input Ekonomi Implementsi Input matrei PL Tenaga kerja
Diluar lokasi
Sistem Penggunaan lahan
Keluaran Produk Keuntungan
Pengaruh lingkungan Erosi, polusi tanah, air, udara Akumulasi gangguan Kehilangan keragaman hayati
Indayati Lanya
19
Model SLM [SLM – tujuan SLM] = f [parameter SLM] Respon tanaman (x) = f (lingkungan + variabel lingkungan )
Variabel lingkungan (x) = f (tanaman dan atau variabel lingkungan lainnya + variabel managemen Karakteristik lahan (x) = f (karakteristik lahan lainnya, tanaman dan variabel manjemen ) Kualitas lahan (x) = f ( karakteristik lahan, tanaman dan variabel manajemen )
Indayati Lanya
20
Model SLM pada 3 level Herarkhi Tujuan SLM
Parameter SLM
Level I: Sistem penggunaan lahan
Kondisi Lahan
•Mendapatkan
Iklim/cuaca
•Mencapai
keuntungan
target hasil
=
•Mencegah
keragaman Produksi dan kecenderungan produksi neg •Konservasi
lingkungan:
Landform,
wilayah, tanah
Keberadaan
f
Aspek
infrastruktur
managemen : tujuan PL
–Pemelihaan penutup tanah
•Kualitas tanah /kuantitas
–Penggunaan konservasi praktis
•Kualitas air / kuantitas
–Aspek managemen lainnya
•Keseinbangan hara dll
Indayati Lanya
21
Level II: Penguasaan kebijakan (modifikasi) terhadap tujuan PL dan aspek manajemen Tujuan SLM
Parameter SLM
•Melaksanakan
taraf keuntungan bersih •Mengurangi
biaya dam penggunaan masukan yg tidak bisa dipulihkan •Mengoptimalkan
kerja
•Melindungi
tenaga
mlingkungan
= f
1.
Kondisi lapangan
2.
Penyusunan sosial ekonomi
3.
Perolehan pengetahuan SLm
4.
Peraturan sewa tanah LUSpenduduk lokal Fleksibilitas, penyadaran, penerimaan sosial, spesifik rumah tangga
Indayati Lanya
22
Level III: Lokal, regional dan global
Menciptakan kerangka sosial ekonomi partisipatif Tujuan SLM Parameter SLM •Mempertahankan
pangan
keamana
Menghasilkan kesehatan / kemakmuran •
•Memelihara
biologi
•Melindungi •Mencegah
surplus
potensi produksi
lansekape perdesaan
kelebihan produksi /
•Mengembangkan
SLM
•Perluasan
teknik-teknik
teknik SLM
•Memperbaiki
aturan sewa menyewa / hak milik lahan
LUS dan aspek pengusahaan : infrastruktur perdesaan, fasilitas insentif, input / harga produk = legislasi f Tingkat konversi lahan /urbanisasi dari kualitas lahan baik /PL marginal I
nput implemtasi, operasional PL
Kebijakan pengembangan jangka panjang, dukungan dan program investasi Sistem dukungan pertanan dan sistem kelembagaan Peluang pasar dan perdagangan Indayati Lanya
23
Beberapa pendekatan Model SLM
FAO: Metodologi zone agroekologi (ZAE) USDA: klasifikais kemampuan tanah FAO Framework: Evaluasi lahan spesifik PL FAO Framework: Evaluasi SLM FAO petunjuk: Perencanaan PL Penelitian sistem pertanaian dan analisis Evaluasi lahan: Analisis sistem usahatani, Analisis ekonomi sumberdaya lahan Pendugaan dampak lingkungan untuk pertanian Analisis agroekosistem dan agroekonomi
Indayati Lanya
24
Tahap Penyusunan Pembuatan Model 1.
Skala spasial :
2.
Bagian dari sistem
3.
Proses: Kesesuaian biofisikk, Amdal manajemen pertanian, pengaruh kebijakan tingkat nasional dan regional
4.
Implementasi: skenario implementasi dan monitoring
5.
Alternatif: PL, manajemen, teknologi dll
6.
Pendekatan : T-D atau B-U, indisipliner
7.
Skala temporal: time series
8.
Sasaran : penelitian, PL existing
9.
Metode pengumpulan data
10.
Alat analisis data: SIG, IT, model-model simulasi, sistem expert, analisis regresi, LP, LGP Indayati Lanya
25
Data dan Informasi tanah dlm pembuatan model SLM (Zinck, 1994)
Informasi tanah: peta legenda dan laporan Informasi geografi tanah: kehomogenan unit peta Biaya survei tanah , data primer Pengembangan teknologi digital informasi
Urutan Kerja Pengelolaan lahan berwawasan Lingkungan 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Interpretsi citra (satelit, foto udara): Survei tanah dan evaluasi lahan Klasifikasi degradasi lahan Uji produktifitas Perwilayah komoditas Alternatif tipe penggunaan lahan sesuai dengan kondisi riil fisik, sosial ekonomi di lapangan
Indayati Lanya
26
5 M (man, material, method, money, market) + 1 M ( Ipoleksosbudparhankam) Pertanian selama ini: Metode > material> man > money> Market
Indayati Lanya
27
Indayati Lanya
28