The Meaning of Life People’s with Diabetes Mellitus in Adult Associate
Sherlina Tri Cahyani Undergraduate Program, Faculty of Psychology Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Keywords:
Meaning
of
Life,
Diabetes
Mellitus,
In
Adult
Associate
ABSTRACT
In Indonesia, diabetes is one disease that most often suffered serious and chronic illnesses. Diabetes is a condition that resulted in increased levels of sugar in the blood. The aim of the study is to determine the significance of life in individuals who suffer from diabetes mellitus and what things are affecting the meaning of life in patients with diabetes mellitus. The method used in this research is case study method to determine the meaning of life in patients with diabetes mellitus in individuals or women. In addition, this study also uses data collection techniques and observation methods nonparticipant structured interview and structured. The subject of this research is a mature 53-year-old associate who is domiciled in Pedurenan.
Results show the significance of life in
individuals with diabetes mellitus that the subject has a good meaning of life in the face of difficulties of life viewed from the spirit lives within the subject to maintain their health with lifestyle changes a subject the better. Subject within the meaning of life serve as a guide and handle life. Although at first the subject of stress and feelings of despair when I discovered that he suffered from diabetes mellitus. But that feeling did not last long, because the subjects received support from the people closest to the spirit so that the subject back in the running life. The things that affect the meaning of life in patients with diabetes mellitus is when the subject can understand the meaning of life in him, by the way the subject can find what they want and find something that is comfortable within himself to reach the meaning of life is meaningful and do positive things in life daily. The subject believes the meaning of life in him, because it can affect the development of health conditions in the subject. Subjects also provide something of value in everyday
life, by doing useful things, such as channel skills it possesses, such as teaching the Koran, cooking, and sewing, so the subject remains the spirit, brave, and optimistic and can find meaning life meaning.
Makna Hidup Penderita Diabetes Mellitus Pada Dewasa Madya Sherlina Tri Cahyani Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma
ABSTRAK
Di Indonesia penyakit diabetes adalah salah satu penyakit yang paling sering diderita dan penyakit kronis yang serius. Diabetes merupakan suatu kondisi yang mengakibatkan meningkatnya kadar gula didalam darah. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kebermaknaan hidup pada individu yang menderita diabetes mellitus dan hal-hal apa saja yang mempengaruhi makna hidup pada penderita diabetes mellitus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus untuk mengetahui makna hidup pada penderita diabetes mellitus pada individu atau perempuan. Selain itu penelitian ini juga menggunakan teknik pengumpulan data metode wawancara berstruktur dan observasi nonpartisipan dan berstruktur. Subjek penelitian ini adalah seorang dewasa madya yang berusia 53 tahun berdomisili di Pedurenan. Hasil menunjukkan kebermaknaan hidup pada individu yang menderita diabetes mellitus bahwa subjek memiliki makna hidup yang baik dalam menghadapi kesulitan hidup dilihat dari semangat hidup dalam diri subjek untuk tetap menjaga kesehatannya dengan merubah gaya hidup subjek menjadi lebih baik. Makna hidup dalam diri subjek dijadikan sebagai tuntunan dan pegangan hidup. Meskipun saat pertama kali perasaan subjek stres dan putus asa saat mengetahui bahwa dirinya menderita penyakit diabetes mellitus. Tetapi perasaan tersebut tidak berlangsung lama, karena subjek mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekatnya, sehingga subjek dapat semangat kembali dalam menjalankan hidup. Hal-hal yang mempengaruhi makna hidup pada penderita diabetes mellitus adalah ketika subjek dapat memahami makna hidup dalam dirinya, dengan cara subjek dapat menemukan apa yang diinginkan dan menemukan sesuatu yang nyaman dalam dirinya untuk mencapai makna hidup yang berarti dan melakukan hal-hal positif dalam
kehidupan sehari-hari. Subjek meyakini makna hidup dalam dirinya, karena dapat mempengaruhi perkembangan kondisi kesehatan dalam diri subjek. Subjek juga memberikan sesuatu yang berharga didalam kehidupan sehari-hari, dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat, seperti menyalurkan keterampilan-keterampilan yang dimilikinya, seperti mengajar mengaji, memasak, dan menjahit, sehingga subjek tetap semangat, tegar, dan optimis serta dapat menemukan makna hidup yang berarti.
Kata Kunci: Makna Hidup, Penderita Diabetes Mellitus, Pada Dewasa Madya
PENDAHULUAN
Menurut Jill Lecount (2003)
meningkat.
Penyakit
ini
dapat
mengungkapkan bahwa diabetes adalah
menyerang segala lapisan umur dan
salah satu penyakit yang paling sering
sosio ekonomi. Dari berbagai penelitian
diderita dan penyakit kronis yang serius
epidemiologis di Indonesia didapatkan
di Indonesia saat ini. Setengah dari
prevalensi sebesar 1,5 – 2,3 % pada
jumlah kasus diabetes mellitus tidak
penduduk usia lebih besar dari 15
terdiagnosa karena pada umumnya
tahun. Penelitian dijakarta pada tahun
diabetes mellitus tidak disertai gejala
1993 menunjukkan prevalensi 5,7 %.
sampai
komplikasi.
Melihat pola pertambahan penduduk
Prevalensi penyakit diabetes meningkat
saat ini diperkirakan pada tahun 2020
karena terjadi perubahan gaya hidup.
nanti akan ada sejumlah 178 juta
Kenaikan jumlah kalori yang dimakan,
penduduk berusia diatas 20 tahun dan
kurangnya
dan
dengan asumsi prevalensi diabetes
meningkatnya jumlah populasi manusia
mellitus sebesar 2 %, akan didapatkan
usia lanjut dengan makin majunya
3,56 juta pasien diabetes mellitus, suatu
keadaan sosio ekonomi masyarakat
jumlah
Indonesia serta pelayanan kesehatan
ditangani sendiri oleh para ahli diabetes
yang makin baik dan merata.
mellitus. Diabetes mellitus merupakan
terjadinya
aktivitas
fisik
Diperkirakan tingkat kejadian penyakit diabetes mellitus akan makin
yang
besar
untuk
dapat
penyakit ke empat sebagai penyakit mematikan setelah kanker, jantung, dan
stroke oleh karena itu antisipasi untuk
dapat
mencegah
menanggulangi
tubuh yang lain, seperti metabolisme
timbulnya ledakan diabetes mellitus ini
karbohidrat, protein, lemak, dan air.
harus dimulai dari sekarang.
Gangguan
dan
Menurut David & Linda (2009) pada
dasarnya
diabetes
mellitus
dikelompokkan menjadi dua, yaitu yang pertama, diabetes mellitus tipe I yang terjadi sejak kecil karena cacat sejak lahir, yang kedua adalah diabetes mellitus II yang berkembang setelah dewasa sebagai akibat gaya hidup yang salah. Karenanya sebagian besar yaitu sekitar 90 persen, penderita diabetes mellitus tipe II. Banyak penderita
mempengaruhi
metabolisme
metabolisme
akhirnya
tersebut
menimbulkan
kerusakan
seluler pada beberapa jaringan tubuh. Tubuh
mempunyai
sistem
yang
mengatur dan menyeimbangkan zat-zat yang mengalir didalamnya. Demikian pula dengan glukosa, jumlah glukosa dalam
tubuh
terkontrol.
biasanya
Manusia
sangat
mendapatkan
glukosa dari makanan yang manis, karbohidrat, dan jenis makanan yang lain.
diabetes yang tidak menyadari bahwa
Individu
yang
mengetahui
dirinya sedang diincar oleh bahaya
dirinya memiliki penyakit kronis, seperti
besar. Hal ini dapat dimaklumi, karena
penyakit diabetes mellitus biasanya
isyarat diabetes mellitus kadang-kadang
akan
muncul
hidup, sehingga perlu adanya dukungan
sebagai
gejala
yang
bisa
merasa
kehilangan
dianggap sebagai hal yang biasa saja.
dari
Padahal tiga tanda klasik diabetes yang
Dukungan dari orang-orang terdekatnya
perlu
muncul
sangatlah
penting
umum
diabetes
mellitus,
diwaspadai
bersamaan
adalah
yang sangat
orang-orang
semangat
terdekatnya.
bagi
penderita
karena
gejalanya, berupa rasa haus yang tidak
membangkitkan
wajar, sering buang air kecil dan
dalam
penurunan berat badan yang tidak jelas
menjalankan hidupnya. Oleh karena itu
sebabnya.
individu
Selain itu David & Linda (2009) mengungkapkan
bahwa
gangguan
metabolik glukosa pada kasus diabetes
diri
yang
kembali
dapat
subjek
semangat
untuk
menderita
dapat
diabetes
mellitus sangat membutuhkan motivasi hidup
yang
tinggi
dalam
dirinya.
Keinginan yang kuat untuk tetap sehat
dan sembuh dalam diri individu dari
tidak lagi melihat makna dalam dirinya,
penyakit
sangat
sebagian orang tidak lagi memahami
diperlukan. Individu yang menderita
hakekat tujuan hidup yang sebenarnya,
diabetes mellitus mencoba mencari apa
kondisi semacam ini disebut sebagai
arti kehidupan yang bermakna dan
kekosongan atau kehampaan eksistensi
berusaha menemukan kembali makna
akibat arti kehidupan menurut Frankl
hidup yang hilang.
(dalam Schultz, 1991).
diabetes
mellitus
Frankl (2004) mengungkapkan
Hidup
atau
keberadaan
bahwa makna hidup yang sebenarnya
manusia tidak akan pernah secara
harus ditemukan di dalam dunia dan
intrinsik tak bermakna. Manusia bisa
bukan di dalam batin dan jiwa orang
(berpeluang) menemukan makna hidup
tersebut, layaknya sebuah sistem yang
atau membuat hidupnya bermakna
tertutup. Sejauh ini kita sudah melihat
sampai nafasnya yang terakhir. Selama
bahwa makna hidup selalu berubah,
manusia sadar, dia dituntut tanggung
tetapi tidak pernah hilang. Dalam
jawabnya untuk merealisasi nila-nilai
logoterapi
dapat
bahkan meskipun itu hanya nilai-nilai
menemukan makna hidup yaitu melalui
bersikap. Realisasi nilai-nilai bersikap itu
pekerjaan atau perbuatan, dengan
bisa dan perlu dilakukan tidak hanya
mengalami
individu
seseorang
seseorang
sesuatu dan
atau
melalui
melalui
cara
kita
tetapi
menghadapi juga
ketika
penderitaan, maut
datang
menyikapi penderitaan yang tidak bisa
menjemput si individu. Meskipun masa
dihindari. Makna hidup bisa berbeda
hidup individu lebih panjang, sebagian
setiap hari, bahkan setiap jam.
besar karena meningkatnya kebersihan
Seseorang
dengan
kondisi
kehilangan kebermaknaan hidup akan mengalami diantaranya,
beberapa mereka
akan
gejala selalu
selimuti dengan sikap pesimis, penilaian negatif dan pasrah pada lingkungan, perasaan jenuh dan sikap aphatis terhadap hidup (Frankl, 1984), mereka
dan kemampuan untuk menaklukan penyakit menular yang memusnahkan dan
mengembangkan
degeneratif
jangka
penyakit
panjang
yang
membuat hidup semakin sulit seiring dengan
perubahan
hidup
dan
merupakan penyebab kematian dini. Maka
disinilah
individu
harus
mempunyai
makna
hidup
dalam
subjek untuk menemukan makna hidup,
meneruskan jalan hidupnya. Berdasarkan
fenomena
tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti
tentang
seperti
gambaran metode yang digunakan oleh
apakah
kebermaknaan hidup pada individu
karena
ditengah
penderitaan
yang
mereka alami, pasti masih ada setitik harapan untuk hidup yang lebih baik dan bermakna.
yang menderita diabetes mellitus dan
TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
seperti
apakah
metode yang digunakan oleh subjek untuk menemukan makna hidup.
kebermaknaan hidup pada penderita diabetes
mellitus,
dan
gambaran
TINJAUAN PUSTAKA Makna Hidup Menurut Bastaman (dalam
sampingnya.
Pengertian
Iriana, 2005) mendefinisikan makna
hidup
hidup merupakan sesuatu yang
didalamnya
dianggap
hidup, yakni hal-hal yang perlu
penting
benar
dan
didambakan serta memberikan nilai khusus bagi individu. Jika individu berhasil
menemukan
makna
hidupnya, maka ia akan merasakan bahwa
kehidupannya
sangatlah
berarti dan berharga, dan pada akhirnya
akan
menimbulkan
penghayatan bahagia sebagai akibat
menyiratkan
makna
terkandung
bahwa tujuan
dicapai dan dipenuhi. Krueger
(1979)
berpendapat bahwa makna hidup adalah ‘manner’, suatu cara atau gaya dia gunakan untuk mengada; untuk menghadapi dunia; untuk eksis dan cara pendekatan individu
terhadap kehidupan sendiri itupun
terhadap hidup disetiap diri masing-
unik, sebab sepanjang hidupnya
masing individu.
manusia
menyimpan
pangalamannya
berbagai
hingga
ia
meninggal, dan bilamana individu telah mencapai tingkat kesadaran yang lebih, dimana kesadarannya lebih
terarah
untuk
makna-makna,
pencarian
maka
dipastikan
bahwa
seorang
individu
dapat
pemaknaan terhadap
kehidupan dengan individu lain akan berbeda satu dengan yang lain.
Ponty
(dalam
Brouwer,
1984) mengartikan makna hidup sebagai hal yang membuka suatu arah.
Implikasinya
dianalogikan
seperti warna yang tidak bisa membuka arah bagi yang buta., yang
tertutup
dalam
kegelapan. mengatakan
penjara
Mearleau-Ponty lebih
jauh
bahwa
makna merupakan subjek dalam sekeliling. Jadi dapat dikatakan bahwa makna ada dimana-mana
Hal tesebut terjadi karena
dan selalu dapat ditemukan, tetapi
setiap individu menghadapi banyak
untuk menemukannya dibutuhkan
momen yang pastinya berbeda
suatu kemampuan dan ‘insight’
disetiap waktu dalam hidupnya
yang dianalogikan seperti cahaya
apalagi cara setiap individu untuk
untuk melihat ditempat gelap.
menghadapi dan merespon suatu hal (dasein) yang sedikit banyak berhubungan dengan pengalamanpengalamannya diwaktu lampau. Untuk alasan ini pulalah maka setiap
individu
dimana
dikatakan
unik
pengalaman-
pengalamannya tidak dapat diulang, oleh dirinya sendiri apalagi oleh orang
lain,
begitupun
proses
pemaknaan individu dalam dan
Dikatakan
lebih
lanjut
bahwa sebenarnya makna tetap ada meskipun individu itu tidak ingin memaknai. Namun lebih lanjut dikatakan pula oleh Ponty bahwa “pengamatan bukan asosiasi dan bukan hal yang diingat seperti ilmu jiwa
kuno,
ciptaan
dari
pengamatan makna”.
Hal
ialah ini
mengindikasikan bahwa makna itu sendiri pada dasarnya memiliki sifat yang berbeda-beda tergantung dari
perspektif
individu
yang
Lebih lanjut dikatakan Adler
memaknainya. Meskipun hal itu
bahwa manusia menentukan sendiri
mungkin menunjuk pada suatu
makna
kasus yang bersifat universal tetapi
pengalamannya, dan mungkin ada
cara merespon hal itu akan berbeda
suatu kesalahan yang selalu terlibat
pada setiap individu.
ketika kita mengambil pengalaman
Menurut Bastaman (1996) makna hidup adalah hal-hal yang dianggap
sangat
penting
dan
berharga bagi seseorang, sehingga layak dijadikan tujuan hidup. Bila hal itu berhasil dipenuhi akan menyebabkan
seseorang
merasakan kehidupan yang berarti dan
pada
akhirnya
akan
menimbulkan perasaan bahagia. Menurut Yalom (dalam Bastaman, 1996) pengertian makna hidup
yang
tertentu.
diberikan
Sebagai
dasar
pada
untuk
kehidupan masa depan. Jadi, makna tidak ditentukan oleh situasi, tetapi kita menentukan sendiri makna yang kita berikan pada keadaan. Benar atau salahnya suatu sikap tertentu mengenai makna yang menjadikan
pedoman
mencerminkan kebebasan individu apa yang terbaik bagi dirinya meskipun menurut individu lain hal tersebut kurang tepat.
sama artinya dengan tujuan hidup
Berdasarkan kesimpulan diatas, makna
yaitu segala sesuatu yang ingin
hidup adalah hal-hal yang dianggap
dicapai dan dipenuhi.
penting dan berharga dan bersifat
Adler (2004) mengatakan bahwa makna hidup merupakan suatu ‘gaya hidup’ yang melekat, mandiami, dan menjadi ciri khas individu interpretasi
dalam terhadap
melakukan hidupnya.
Adapun ‘gaya hidup’ itu bersifat unik yang mana disebabkan karena perbedaan pola asuh setiap individu pada masa kanak-kanak.
personal,
unik,
berubah
seiring
perjalanan
maupun
situasi
dalam
seseorang
khusus,
dijadikan
dan
bisa waktu
kehidupan
tujuan
dalam
kehidupan dan jika dipenuhi akan memuaskan keinginan orang tersebut untuk
mencari
makna
hidup
dan
kehidupan akan dirasakan lebih berarti dan bahagia.
Menurut Crumbaugh (dalam
Setiap
Iriana, 2005), ada beberapa sumber
menemukan
makna hidup yang terlihat dalam
pemenuhan nilai kreatif yang
perspektif logoterapi, yaitu :
berbeda-beda. adalah
a. Creative Values Merupakan
nilai-nilai
yang diaktualisasikan dengan melakukan
tindakan
kreatif.
Dengan kata lain nilai dipenuhi dengan manghasilkan sesuatu. Dalam hal ini produksi berarti mencakup fungsi
berbagai
mulai
dari
macam prokreasi
seindividu anak sampai dengan
ibu
individu
dapat sumber
Contohnya rumah
membangun
tangga,
rumah
keluarga,
dan
merupakan
representasi dari pemenuhan akan nilai kreatif bagi sebagian besar perempuan, sedangkan bagi kelompok perempuan yang lain;
nilai
kreatif
dapat
diaktualisasikan melalui karier. Situasi
yang
ekstrem
pekerjaan sehari-sehari yang
dimana nilai kreatif tidak dapat
paling biasa sekalipun seperti
diwujudkan
mengumpulkan sampah dapat
terjadi.
menjadi
saluran
kreativitas.
mengalami kelumpuhan mulai
Untuk
sebagian
individu,
dari leher kebawah karena
berupa
pekerjaan,
penyakit polio (dan sebagai
hobi, atau beberapa hal yang
akibatnya harus menghabiskan
diyakini sebagai sesuatu yang
waktunya dengan penyangga
berharga dan kita bersedia
tubuh) mungkin akan merasa
untuk menggunakan waktu dan
bahwa creative achievement
tenaga untuk meningkatnya.
tidak dapat dilakukan. Tetapi
Namun tidak semua individu
crumbaugh menemukan bahwa
mewujudkan atau memenuhi
ada individu wanita di Florida
nilai kreatif dengan cara yang
bernama
sama.
mengalami kondisi yang sama
misalnya
seperti
sangat
Misalnya
Ann
yang
sering individu
Adams
yang
digambarkan
diatas, namun masih dapat
didalamnya
menciptakan
konsepsi lama.
artistik.
Ia
kreatifnya
sesuatu
yang
memenuhi
nilai
dengan
menggunakan digigitnya. nilai
melukis
kuas
Dengan
kreatif
demikian
tetap
diaktualisasikan seseorang
yang
dapat
meskipun
mengansumsikan
bahwa ia tidak dapat dipenuhi. b. Mengalami Penderitaan Seseorang
yang
c. Memperoleh
mengubah
Pertumbuhan
Perkembangan Pertumbuhan perkembangan individu
dimana
menjadi
diri
semakin
sensitif terhadap pengalaman hidup
dimana
hal
tersebut
meningkatkan kemampuannya dalam menangkap sinyal-sinyal
dengan
hasil dari hidup maka akan
mengalami penderitaan maka
semakin banyak hal yang bisa
individu
biasanya
dipetik
merenung
atau
membuat
jarak
kesibukan
keseharian
akan
setidaknya terhadap
dan
dipelajari
dari
hidup. Semakin sensitif dan terbukanya
diri
terhadap
dan
pengalaman, semakin mampu
untuk
pula melihat kenyataan dari hal-
sendirian, dari sanalah kita
hal yang terselubung, maka
merefleksikan
yang
semakin mudahlah bagi kita
untuk
untuk menemukan pemaknaan
kemudian diambil hikmahnya.
hidup dalam hal-hal yang paling
Pengambilan hikmah inilah yang
kecil, paling sederhana, dan
membuka jalan bagi individu
paling tidak terlihat sekalipun,
untuk
makna
yang akhirnya membuat kita
hidup. Dari hasil perenungan
bersemangat dalam menjalani
tersebut maka aspek kognitif
hidup yang semakin bergairah.
menyediakan
memilukan
waktu
kejadian tersebut
menemukan
individu mengalami perubahan dimana
ada
hal-hal
serta
kemungkinan-kemungkinan baru
yang
kita
temukan
d. Melalui Penemuan Diri Semakin bertambahnya frekuensi
seorang
individu
dalam melakukan instropeksi
diri
maka
hal
tersebut
menuntun
individu
pada
membuka jalan bagi penemuan
pemaknaan yang ia berikan
makna hidup. Dari hal tersebut
terhadap hidupnya. Dengan hal
individu menjadi mengerti dan
itu
memahami banyak hal yang
akhirnya memahami apa pilihan
terkadang tidak disadari bahwa
terbaik dari berbagai pilihan
terdapat sesuatu yang salah
yang ada, dimana pilihan yang
dalam diri. Kesalahan tersebut
diambil sesuai dengan makna
membuat
semakin
hidup yang dimiliki agar pilihan
mengenal diri sendiri dan tanpa
tersebut menjadi suatu hal yang
disadari individu tersebut telah
selaras dan dinamis dengan hati
mendapatkan
nurani dan pandangan hidup.
suatu
individu
suatu
makna,
pengalaman
yang
pula,
individu
tersebut
membuatnya sadar tentang jati diri dan hubungannya dengan kehidupan
yang
f.
Mendapatkan Pengalaman Mendapatkan
dijalaninya
serta bagaimana cara menjalani
pengalaman pastilah membuka
hidup yang sesuai bagi diri
pemahaman individu terhadap
individu tersebut.
sesuatu
Ketika seorang individu membuat suatu pilihan maka terjadi
adalah
yang
mungkin
selama ini belum diperoleh atau
e. Membuat Pilihan
yang
hal
proses
penyeleksian. Individu tersebut menyeleksi berbagai hal dari berbagai perspektif, mana yang baik dirinya dan mana yang tidak. Dari hal tersebut individu semakin memahami apa yang sebenarnya yang ingin dituju dalam hidup ini. Hal itu dapat
belum
disadari.
Namun
mendapatkan pengalaman itu sendiri
tergantung
keterbukaan
diri
pada individu
tersebut terhadap pengalaman. Bila individu terbuka terhadap pengalaman, maka ia akan mendapatkan suatu makna dari kejadian-kejadian yang dialami dan sebaliknya. Pada titik ini, perintisan
jalan
terhadap
makna hidup tergantung pada
sikap keterbukaan pada individu
bertambah
yang menjalaninnya.
semakin sadar apa sebenarnya
hidup ini dan kepuasan macam
menerima
apa
tanggung jawab, setiap individu
dan
sesuatu yang berharga. Semakin
jawab
dan
tangging
yang
maka
individu
diembaninya,
Dari
individu
i.
jawabkan
kemudian
yang
disadari,
mendapatkan
titik
pengalaman
akhirnya
individu
dipetik
Dalam setiap kesalahan
hidupnya sendiri dimana pada ini
dapat
Melalui Perasaan Bersalah
dan
mempertanggung
maka
maknanya.
kesadaran inilah maka setiap
mendesain
itulah semakin
dialami
Dari
untuk
terhadap
menyadari setiap kejadian yang
tugas ini tak dapat digantikan
dipicu
pembelajaran
pengalaman
yang harus diemban, sebab
individu
terhadap
kemajuan yang telah dicapai.
suatu tanggung jawab utama
lain.
terbuka
sebagai bahan koreksi terhadap
bahwa hidupnya merupakan
individu
untuk
setiap kejadian dan pengalaman
tersebut semakin menyadari
oleh
keinginan
semakin
besar
jawab
inginkan.
maka secara otomatis individu
tanggung
semakin
dirinya
meningkatkan kemampuan diri ,
individu
mengembangkan
yang
Dengan kepekaan yang dimiliki
belajar menyadari dan menjaga
banyak
Individu
yang ingin dicapainya dalam
g. Menerima Tanggung jawab Ketika
peka.
manusia suatu
dimana
dari
tersebut mulai untuk memaknai
pengalaman tersebut manusia
hidup.
memiliki suatu pelajaran yang
h. Menerapkan Transendensi Diri Dengan
meningkatkan
transendensi diri, yaitu dengan meningkatkan sepi spiritualitas maka
segi
kesadaran
berharga.
Sesuatu
yang
menyadarkannya untuk tidak mengulangi
kesalahan
yang
sama agar individu tersebut tidak dirugikan untuk kedua
kalinya. Saat individu memetik
semakin
pelajaran tersebut, otomatis
memicu meningkatnya untuk
dirinya
mendapatkan
akan
pengalaman
memaknai
yang
direfleksikannya.
Hal
berharga
bagaimana
sesuatu
bagi
dirinya.
yang Dari
ini
pengalaman ketidakberdayaan
kemungkinannya
ini, setiap manusia diajak untuk
bagi individu tersebut untuk
berintropeksi dan memahami
lebih
apa
makna dari ketidakberdayaan
dari
dan apa yang dapat diperoleh
makna yang diperoleh agar
dari hal itu agar diperoleh
dapat
energi
membuka
menyadari
sebenarnya
j.
sedang
kuat,
pelajaran
digunakan
sebagai
dan
semangat
yang
penuntun jalan dengan tujuan
cukup untuk terus menjalani
untuk tidak membuat kesalahan
hidup
yang sama.
kepercayaan diri.
Melalui Perasaan Sakit
berupa
Bila
banyak
dari
maupun
pengalaman-pengalaman hidup
psikologis membawa manusia
yang telah diuraikan diatas
pada situasi ketidakberdayaan.
kurang
Manusia merasa seakan tidak
suatu
berarti, seakan begitu lemah
mendapatkan
sehingga tidak ada yang dapat
mungkin
diperbuat. Pada saat itulah
pengalaman
manusia
menyadari
sungguh-sungguh menyadarkan
ketidakberartian
individu tentang betapa penting
tersebut hingga manusia dipicu
dan berharganya makna hidup.
berpikir oleh keadaan itu untuk
Dalam pengalaman menghadapi
memikirkan
yang
kematian, individu dihadapkan
sebenarnya berarti bagi dirinya
pada suatu bentuk kehampaan
agar sebenarnya hal yang dapat
yang terpampang jelas didepan
membuatnya menjadi kuat dan
mata. Pada saat itu mungkin
pengalaman
fisik
penuh
k. Menghadapi Kematian
Perasaan sakit, baik itu yang
dengan
apa
dapat
memberikan
pemicu
untuk
makna
hidup,
diperlukan
suatu
yang
dapat
sebagian dari individu akan
menghadapi
berpikir “seandainya saya tidak
membawa
menyia-nyiakan
saya,
pemahaman tentang arti dan
seandainya saja saya dapat
makna hidup yang selama ini
memperoleh kesempatan untuk
mungkin ia abaikan atau tidak ia
memperbaiki hidup saya”. Pada
sadari keberhargaannya.
titik
hidup
inilah
kematian individu
pada
pengalaman
Komponen-Komponen Makna Hidup Bastaman merumuskan yang
(1996)
B Komponen-komponen Sosial, yaitu :
komponen-komponen
dianggap
akan
Dukungan
menentukan
support),
keberhasilan perubahan penghayatan
sosial
(social
yakni
hadirnya
seseorang atau sejumlah orang
hidup agar menjadi lebih bermakna
akrab, dapat dipercaya dan
yang diperoleh dari kajian teoritis
selalu bersedia membantu pada
berdasarkan karya-karya Frank, yaitu
saat diperlukan. Dukungan ini
A Komponen-komponen Personal, yaitu
dapat datang dari berbagai
:
sumber
rekan
yakni meningkatnya kesadaran
saat ini dan keinginan kuat untuk
C
melakukan
yaitu :
kondisi yang lebih baik. 2) Pengubahan
sikap
(changing
attitude), dari yang semula tidak tepat menjadi lebih tepat dalam menghadapi
masalah,
kondisi
hidup dan musibah yang tak terelakan.
kerja,
dokter
atau
organisasi masyarakat.
atas buruknya kondisi diri pada
kearah
dari
pasangannya, keluarga, teman,
1) Pemahaman diri (self insight),
perubahan
misalnya
Komponen-komponen
Nilai-nilai,
1) Makna Hidup (the mening of life), yakni nilai-nilai penting dan
sangat
berarti
bagi
kehidupan pribadi seseorang yang dapat berfungsi sebagai tujuan
hidup
yang
harus
dipenuhi
dan
pengarah
sengaja berupa pengembangan
kegiatan-kegiatannya.
potensi-potensi pribadi (bakat,
2) Keikatan diri (self commitment),
kemampuan,
ketrampilan),
yakni terhadap makna hidup
yang positif serta pemanfaatan
yang ditemukan dan tujuan
relasi
hidup yang ditetapkan.
menunjang tercapainya makna
3) Kegiatan
terarah
(directed
antar
pribadi
untuk
hidup.
activities), yakni upaya-upaya yang dilakukan secara sadar dan
Metode Menemukan Makna Hidup Menurut Bastaman (1996) ada
2. Bertindak Positif
lima metode menemukan makna hidup,
Metode
ini
benar-benar
mencoba untuk menerapkan hal-hal
yaitu :
yang
l. Pemahaman Pribadi Metode
ini
pada
membantu
memperluas
mendalami
beberapa
dasarnya dan aspek
kepribadian dan corak kehidupan seseorang. sangat
Pemahaman bermanfaat
pribadi untuk
mengembangkan segi-segi positif dan mengurangi segi-segi negatif masingmasing pribadi, baik yang potensial maupun yang sudah aktual. Manfaat lain dari usaha ini adalah untuk lebih menyadari berbagai kebaikan dan keunggulan selama
ini,
diperhatikan.
pribadi tetapi
yang sering
dimiliki tidak
baik
dalam
perilaku
dan
tindakan nyata sehari-hari. Metode ini menekankan tindakan nyata yang mencerminkan pikiran dan sikap yang baik
dan
positif
“bertindak
positif”
pemikiran
itu.
Metode
didasari
bahwa
membiasakan
diri
tindakan-tindakan
oleh
dengan melakukan
positif,
akan
memberi dampak positif terhadap perkembangan pribadi seseorang. 3. Pengakraban Hubungan Metode agar
ini
seseorang
menganjurkan membina
hubungan yang akrab dengan orang-orang tertentu, misalnya :
anggota keluarga, teman atau
dan cara kerja serta hasil, dalam
rekan
arti dedikasi dan cinta kerja serta
sekerja.
Sebab
dalam
hubungan pribadi yang akrab,
kesungguhan
seseorang benar-benar merasa
mengerjakannya
diperlukan
menghasilkan
dan
memerlukan
dalam akan
karya-karya
orang lain, dicintai dan mencintai
kualitas
orang lain tanpa mementingkan
memberikan makna.
diri
sendiri.
seseorang
Dalam
hal
merasa
ini
dirinya
berharga dan bermakna, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain. a. Pendalaman Tri-Nilai Pendalaman adalah
nilai-nilai
pengahayatan (experiental values) Memahami,
mayakini
dan
menghayati berbagai nilai yang
Tri-Nilai
keindahan, kebenaran, kebajikan,
untuk
kepercayaan, kebijakan, dan cinta
memahami benar nilai-nilai yang dapat menjadi sumber makna hidup bagi seseorang, amtara lain :
kasih. 3) Pendalaman nilai-nilai bersikap (attitudinal values) Memberi kesempatan kepada
nilai-nilai
kreatif
(creative values) Memberikan
2) Pengalaman
sekaligus
ada dalam kehidupan, seperti
usaha-usaha
1) Pendalaman
terbaik
dan
seseorang untuk mengambil sikap yang tepat terhadap kondisi dan
sesuatu
yang
peristiwa tragis yang telah terjadi
berguna
pada
dan tidak dapat dihindari lagi.
kehidupan. Makna dari kegiatan
Dalam hal ini dapat diubah adalah
berkarya lebih terletak pada sikap
sikap, bukan peristiwa tragisnya.
berharga
dan
Diabetes Mellitus Menurut
Iskandar
(2009)
kedalam tubuh diolah oleh tubuh
mengatakan pada orang sehat, gula
menjadi energi. Didalam tubuh terdapat
tidak dibuang begitu saja melalui
organ bernama pankreas yang terletak
kegiatan kencing. Gula yang masuk
didekat hati. Pankreas memiliki sel beta
yang berfungsi menghasilkan hormon
(ADA
insulin. Hormon insulin ini berguna
diabetes,
untuk
berdasarkan penyebabnya (Iskandar,
menguraikan
gula
menjadi
senyawa glikogen. Tubuh hanya dapat memperoleh
energi
dari
hasil
metabolisme (pembakaran/glikogen).
WHO)
ada yang
empat
macam
dikelompokkan
2009): a.
D M
Zat gula terbawa menjadi air kencing, antara lain karena tidak terolah
(
oleh insulin. Sebabnya bisa macam-
d
macam, misalnya bahwa pankreas tidak
i
menghasilkan cukup banyak insulin atau
a
sama sekali tidak mampu memproduksi
b
insulin, bisa juga karena asupan zat gula
e
melebihi
kemampuan
pankreas
t
insulin.
Tubuh
e
membutuhkan keseimbangan. Setiap
s
menyuplai
zat
harus
dapat
diserap,
diolah,
disimpan, atau dikeluarkan oleh tubuh. Dengan demikian kesimpulan tentang diabetes mellitus adalah suatu penyakit yang ditandai dengan kadar gula (glukosa) didalam darah tinggi, karena tubuh tidak mampu melepaskan atau
menggunakan
insulin
secara
memadai (adekuat).
American
e l l i t u s )
t
Tipe-Tipe Diabetes Mellitus Menurut
m
i Diabetes
p
Assosiation/World Health Organitation
e
menyebabkan masuk
glukosa
tidak
I
dapat
kedalam
I
insulin. Keadaan ini disebabkan
Disebabkan oleh kerusakan sel
obat-obatan
beta pankreas karena reaksi
central diet tinggi lemak, dan
autoimun. Pada tipe ini insulin
mudah
tidak diproduksi.
gerak badan, faktor keturunan.
b.
D
terutama
sel
karbohidrat,
tipe
kurang
c.
D
M
M
t
t
i
i
p
p
e
e
I
S
I
p e
(
s i
D
f
M
i
T
k
I I
Karena
kelainan
genetik
)
spesifik,
penyakit
pankreas,
Disebabkan karena resistensi
gangguan endikris lain, karena
insulin, jumlah reseptor insulin
efek obat-obatan, bahan kimia,
pada pemukaan sel berkurang,
infeksi virus, dan sebagainya.
walaupun jumlah insulin tidak berkurang.
Hal
ini
d.
D i
a
mengakibatkan
penurunan
b
kesadaran,
e
Meskipun memiliki kesamaan,
t
kedua tipe diabetes ini cukup
e
berbeda dari berbagai segi
s
(David dan Linda, 2009) :
koma,
kematian.
1) DM tipe I k e
Biasanya diderita oleh anak-anak
h dan dewasa muda (dulu disebut a diabetes pada remaja atau juvenilem onset diabetes) dan memerlukan i pengobatan
insulin
untuk
dapat
l bertahan hidup (diabetes tipe I a disebut juga diabetes yang tergantung n pada insulin). Pada diabetes tipe I sistem kekebalan tubuh menyerang D pankreas.
Autoimun
Mmenghancurkan menghancurkan
sel
ini beta,
kemampuannya
y memproduksi insulin. a n g
Diabetes
mellitus I
dan
II
meningkatkan resiko penyakit jantung dan stroke. Kadar gula darah yang sangat tinggi dalam jangka
pendek,
jika
tidak
ditangani dapat menyebabkan dehidrasi
akut
dan
Penyebab diabetes tipe I masih belum jelas. Belum diketahui apa yang memicu sistem kekebalan tubuh untuk menyerang pankreas walaupun ada beberapa gen warisan tertentu yang bisa membuat individu lebih rentan. Penyebab utama diabetes tipe I bukanlah gaya hidup, kelebihan berat badan atau obesitas, tetapi menjaga berat badan dan berolahraga
secara teratur merupakan bagian
dewasa muda. Dari seluruh
penting untuk
pengidap diabetes, lebih dari
mengobatinya. Menjaga kadar gula darah dalam batas-batas normal
komplikasi jangka panjang.
sangat dipengaruhi oleh gaya hidup. Pada penelitian ini subjek termasuk
2) DM tipe II Selama bertahun-tahun II
halnya dengan diabetes tipe I, perkembangan diabetes tipe II
sangat penting untuk menghindari
diabetes
90% menderita diabetes II. Lain
disebut
sebagai
dalam kategori penderita diabetes mellitus tipe II.
diabetes dewasa (adult-onset diabetes) karena biasanya mulai timbul pada usia lanjut. Akan tetapi, akhir-akhir ini seiring dengan bertambahnya berat badan anak pada usia muda, diabetes tipe II semakin banyak dijumpai
pada
remaja
dan
Dewasa Madya Menurut
Levioson
(dalam,
dideskripsikan sebagai usia dimana
Monks, 1998), masa dewasa madya ada
individu berada ditengah-tengah antara
pada usia 40-65 tahun. Dalam masa ini
anak-anak
individu menghadapi tiga kehidupan,
muda dan orang tua yang lanjut usia.
yaitu : pertama, penilaian kembali pada masa lalu. Kedua, merubah struktur kehidupan. Ketiga, proses individuasi, sedangkan menurut Papalia dan Olds (1998), masa dewasa madya adalah individu yang menginjak usia 40-65 tahun. Usia dewasa madya biasanya
yang
memasuki
dewasa
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa masa dewasa madya adalah individu yang berusia 4065 tahun yang dalam masa tersebut menghadapi tiga kehidupan, yaitu : penilaian pada masa lalu, merubah struktur kehidupan, proses individuasi.
METODE PENELITIAN Studi Kasus Menurut Moleong (2004), studi kasus adalah studi yang berusaha memahami isu-isu yang rumit dan dapat memperluas
pengalaman
atau
menambah kekuatan terhadap apa yang
telah
penelitian
dikenal
yang
dikatakan menekankan
lalu.
melalui
hasil
Lebih
lanjut
bahwa
studi
kasus
pada
rincian
analisis
kontekstual tentang sejumlah kecil
suatu kasus baik itu pada individu atau organisasi. Studi kasus ditunjukkan untuk meneliti satu kasus atau lebih secara mendetail, mendalam, guna memahami kompleksitasnya
dalam
konteks
alamiah. Studi kasus dapat dilakukan secara
kuantitatif,
kualitatif,
atau
gabungan keduanya.
kejadian atau kondisi dan hubungan-
Berdasarkan uraian diatas, maka
hubungan yang ada padanya. American
dapat disimpulkan bahwa studi kasus
Psychology Association (APA), (2000)
adalah suatu penelitian mendalam yang
mendefinisikan studi kasus atau case
dilakukan untuk memberikan gambaran
study adalah sebagai sebuah laporan
mendalam mengenai suatu kasus yang
penelitian yang dibuat oleh peneliti
mempunyai karakteristik tertentu
untuk memberikan gambaran mengenai Subjek Penelitian Subjek adalah wanita dewasa
keterwakilan (dalam arti jumlah atau
madya yang berusia 40-65 tahun yang
peristiwa
menderita penyakit diabetes mellitus.
kecocokan konteks (Sarantakos dalam
Jumlah
Poerwandari, 1998).
subjek
dalam
penelitian
berbentuk studi kasus adalah satu orang, karena tidak diarahkan pada Tahap-tahap Penelitian
acak),
melainkan
pada
Dalam penelitian ini, langkah-
b. Pencarian sumber data
langkah yang dilakukan oleh peneliti
disesuaikan
(Moleong, 2002) adalah :
Peneliti
melakukan
dengan
menyusun
pedoman wawancara, dan lembar data diri. Peneliti juga menyediakan tape
recorder
untuk
merekam
jalannya wawancara agar tidak ada satupun
isi
wawancara
yang
terlupa. a. Persiapan pedoman wawancara
yang
subjek
penelitian
melalui
wawancara
dikembangkan
dalam
rekan-rekan
dan
keluarga
yang akan digunakan adalah rumah subjek dimana tempat tinggal
subjek
dan
peneliti
kemudian meminta kesediaan penelitian
melalui
telepon atau langsung menemui subjek
setelah
itu,
peneliti
menentukan waktu dan tempat wawancara.
teori yang telah dikemukakan
mempersiapkan
sebelumnya,
sehingga
keperluan
yang
diajukan
untuk
dengan
masalah
penelitian.
relevan
dari
peneliti. Dalam hal ini, setting
penelitian ini berdasarkan teori-
pertanyaan
dilakukan
rekomendasi
subjek
Pedoman
dengan
karakteristik subjek. Pencarian
1. Tahap Persiapan Penelitian
persiapan
Pencarian sumber data
Peneliti segala
yang
dibutuhkan
memperlancar
proses
Keperluan
yang
anatara
lain
penelitian. Kemudian pedoman
dibutuhkan
wawancara dikonsulkan dengan
pedoman wawancara dan alat
dosen
perekam.
pembimbing
sebagai
expert judgement (penilai ahli) untuk mendapatkan masukan apakah
pertanyaan
yang
diajukan sudah dapat menggali informasi yang ingin diperoleh dari
penelitian
mendapatkan feedback.
dan
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian Sebelum pengumpulan
dilakukannya data,
peneliti
menghubungi dan membuat janji dengan
subjek
terlebih
untuk
melakukan
dahulu
wawancara.
Setelah bertemu dengan subjek,
peneliti memperkenalkan diri dan
pelaksanaan
yaitu
membuat
menerangkan
kesimpulan,
maka
penelitian
tujuan
dari
penelitian, mengajukan pertanyaan
diakhiri dengan tahap penyelesaian
dan
penelitian, dimana pada tahap ini
segala
sesuatu
yang
berhubungan dengan hal yang akan
keseluruhan
diteliti.
pelaksanaan
Peneliti
melakukan
hasil
pada
dibuat
tahap analisis
observasi pada saat pelaksanaan,
psikologinya. Data yang didapat
mencatat dan merekam semua
kemudian dibuat kesimpulan dan
jawaban yang diberikan oleh subjek.
dianalisis dengan teori-teori yang
Setelah melakukan wawancara dan
melatarbelakangi
observasi peneliti menganalisa data
terlebih dahulu ditulis di bab
yang diperoleh. Selain itu peneliti
tinjauan pustaka. Setelah itu, maka
juga melakukan wawancara dengan
dibuat
significant other untuk mengecek
keseluruhan
kebenaran data dan juga sebagai
gambaran hasil penelitian berupa
data sekunder.
analisis data hubungannya dengan
hasil
dan
sudah
penelitian yang
secara berisikan
teori yang ada berupa poin-poin
3. Tahap Penyelesaian Penelitian Di awali dengan perumusan
kesimpulan penelitian.
masalah sampai langkah di tahap
Teknik Pengumpulan Data Metode
pengumpulan
data
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah
metode
wawancara
dan
observasi .
Wawancara Wawancara merupakan suatu
pewawancara bermaksud memperoleh
kegiatan tanya jawab dengan tatap
persepsi, sikap dan pola pikir dari yang
muka
diwawancarai yang relevan dengan
(face
pewawancara yang
to
face)
antara
(interviewer)
dengan
diwawancarai
(interviewee)
tentang masalah yang diteliti, dimana
masalah
yang
wawancara pewawancara,
itu
diteliti.
Karena
dirancang
maka
hasilnya
oleh pun
dipengaruhi oleh karakteristik pribadi
Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk tujuan
(Poerwandari,
1998).
tertentu Selain
metode
wawancara
dimana pewawancara menggunakan
pewawancara (Heru Basuki, 2006).
mencapai
Merupakan
itu,
(mempersiapkan)
daftar
pertanyaan
atau daftar isian sebagai penuntun selama proses wawancara. b. Wawancara Semi Terstruktur
wawancara adalah percakapan dengan
Proses
wawancara
yang
maksud tertentu, dimana percakapan
menggunakan panduan wawancara
itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu
yang berasal dari pengembangan
pewawancara
topik. Sistem yang digunakan dalam
yang
mengajukan
pertanyaan dan yang diwawancarai
mengajukan
pertanyaan
dan
yang
menggunakan
terminology
lebih
memberikan
jawaban
atas
pertanyaan tersebut (Moleong, 2002). Menurut
Banister
dkk,
1994
(dalam Heru Basuki, 2006) wawancara
fleksibel
dari
terstruktur. c. Wawancara Tidak Berstruktur
adalah percakapan dan tanya jawab
Merupakan metode wawancara
yang diarahkan untuk mencapai tujuan
dimana
tertentu. Menurut ahli lain Kartono,
menggunakan
1980
daftar
(dalam
Heru
Basuki,
2006)
wawancara
pewawancara
tidak
(mempersiapkan)
pertanyaan
atau
isian
interview atau wawancara adalah suatu
sebagai penuntun selama proses
percakapan yang diarahkan pada suatu
wawancara.
masalah
tertentu
yang
merupakan
proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik. Menurut
Metode wawancara yang digunakan adalah
dalam
penelitian
metode
ini
wawancara
berstruktur. Disamping itu peneliti Moleong
(2002)
juga
menggunakan
pedoman
metode wawancara dapat dibedakan
wawancara yang digunakan untuk
atas tiga macam, yaitu :
mengingatkan
a. Wawancara Berstruktur
interviewer
mengenai aspek-aspek apa yang harus
dibahas.
Hal
ini
akan
memungkinkan memiliki
peneliti
panduan
mengajukan
pertanyaan
untuk
Namun saat yang bersamaan tetap
dalam
fleksibel, itu semua tergantung pada
yang
perkembangan dan situasi dalam
berkaitan dengan hal yang diteliti.
wawancara.
Observasi Observasi
merupakan
istilah
dari bahasa latin yang berarti “melihat”
jawabkan kebenarannya (Heru Basuki, 2006).
dan “memperhatikan”. Istilah observasi diarahkan
pada
memperhatikan
kegiatan
secara
akurat,
mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antar aspek
dalam
fenomena
tersebut
(Poerwandari, 1998). Dalam penelitian ini metode observasi adalah metode pendukung bagi metode wawancara yang digunakan untuk melihat perilaku dalam setting alamiah. Observasi
Pewawancara
yang
baik
menurut Patton (dalam Poerwandari, 1998)
harus
juga
dapat
menjadi
pengamat yang baik, dapat membaca pesan yang disampaikan secara non verbal,
sensitive,
terhadap
setting
interview yang dapat mempengaruhi hal yang dijelaskan oleh subjek dan berhatihati
terhadap
pewawancara
interaksi
dengan
antara
subjek
yang
dapat mempengaruhi hasil wawancara.
dalam
konteks
Observasi dibutuhkan
untuk dapat
penelitian ilmiah adalah studi yang
memahami
disengaja
wawancara dan hasil wawancara dapat
dan
dilakukan
secara
sistematis, terencana, terarah pada suatu tujuan dengan mengamati dan mencatat fenomena atau perilaku satu atau sekelompok orang dalam konteks kehidupan
sehari-hari,
dan
memperhatikan syarat-syarat penelitian ilmiah.
Dengan
pengamatan
dapat
demikian
hasil
dipertanggung
proses
terjadinya
dipahami dalam konteksnya. Menurut Moleong (2004) jenis observasi dapat dibedakan berdasarkan keterlibatan pengamat dalam kegiatan orang-orang yang diamati, dibedakan berdasarkan atas : a. Observasi partisipan
Suatu
observasi
dimana
pengamat ikut serta terlibat dalam kegiatan yang dilakukan oleh subjek yang diteliti atau diamati seolah-olah pengamat merupakan bagian dari mereka. b. Observasi non partisipan Observasi
menggunakan
pedoman pengamatan. b. Observasi tidak berstruktur Observasi dimana pengamat dalam
melaksanakan
observasinya
melakukan
pengamatan secara bebas. dimana
pengamat berada diluar subjek yang diteliti dan tidak ikut dalam kegiatan yang mereka lakukan.
Metode
observasi
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah observasi nonpartisipan dan observasi
berstruktur.
Pada
observasi nonpartisipan, peneliti
Menurut observasi
observasinya
Moleong
(2004)
hanya mengamati perilaku apa yang
berdasarkan
cara
dilakukan subjek, sedangkan pada
pengamatannya dibedakan atas : a. Observasi berstruktur Observasi dimana pengamat dalam
observasi berstruktur peneliti dalam melaksanakan
observasinya
menggunakan pedoman observasi.
melaksanakan
Alat Bantu Penelitian Alat Bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Pedoman wawancara Pedoman dimaksudkan
untuk
wawancara
masalah penelitian agar apa yang
mempermudah
diinginkan diketahui oleh peneliti tidak
peneliti dalam memberikan pertanyaan.
terlewatkan.
Pedoman
digunakan untuk mengingatkan peneliti
ini
berisi
pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan
mengenai
Pedoman
aspek-aspek
wawancara
yang
harus
dibahas sekaligus menjadi daftar untuk
tersebut telah dibahas atau ditanyakan
memeriksa
(Poerwandari, 1998).
apakah
aspek-aspek
Pedoman Observasi Pedoman observasi digunakan
berdasarkan lembar kerja observasi.
dengan maksud agar peneliti dapat
Penulis
melihat tingkah laku yang nampak pada
dengan menggunakan check list dengan
subjek selama proses wawancara yang
memperhatikan
sedang
gesture tubuh dan cara menjawab.
berlangsung
(Poerwandari,
akan
melakukan
observasi
aspek-aspek
fisik,
1998). Pedoman observasi disusun Alat Perekam (tape recorder) Untuk
memudahkan
dan tidak akan diperdengarkan kepada
pencatatan hasil wawancara, peneliti
orang
menggunakan
kerahasiaanya.
alat
perekam
untuk
lain,
sehingga Namun
terjadi
sebelumnya
merekam percakapan peneliti dengan
peneliti akan meminta ijin kepada
responden. Alat perekam ini akan
responden untuk menggunakan alat
digunakan untuk kepentingan penelitian
perekam.
Keakuratan Penelitian Menurut
Moleong
(2002),
Menggunakan
berbagai
sumber
triangulasi adalah teknik pemeriksaan
data seperti hasil wawancara, hasil
keakuratan data yang memanfaatkan
observasi, dan data dari orang
sesuatu yang lain diluar data itu untuk
terdekatnya.
keperluan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Denzin (dalam Moleong, 2002) membedakan empat macam triangulasi, yaitu : 1. Triangulasi dengan data
2. Triangulasi dengan metode Menggunakan berbagai metode untuk meneliti suatu hal, seperti metode wawancara dan metode observasi. Dalam
penelitian ini
peneliti
menggunakan
metode
penelitian ini peneliti menggunakan
wawancara dengan subjek dan
berbagai
significant other
makna hidup penderita diabetes
serta metode
observasi dengan mengobservasi
Dalam
3. Triangulasi dengan peneliti atau pengamat Adanya peneliti atau pengamat dari luar peneliti turut memeriksa hasil data.
Dalam
penelitian ini dosen pembimbing bertindak sebagai pengamat yang memberikan
masukan
terhadap
hasil pengumpulan data.
tentang
penelitian
ini
untuk
menjaga keakuratan, peneliti mengacu pada triangulasi data yaitu sumber data diperoleh
melalui
observasi
yang
wawancara
dilakukan
dan
kesubjek
dengan waktu yang tidak bersamaan. Begitu juga sumber data yang diperoleh melalui significant other, menggunakan waktu yang tidak bersamaan dengan proses wawancara subjek. Peneliti juga menggunakan triangulasi teori dengan
4. Triangulasi dengan teori Menggunakan
teori
mellitus pada dewasa madya.
kegiatan subjek.
pengumpulan
macam
tujuan untuk mendesain data yang teori
harus dikumpulkan dan untuk dijadikan
berlainan untuk memastikan bahwa
pisau analisa terhadap data tersebut
data
dalam
yang
memenuhi Patton
berbagai
dikumpulkan syarat.
berpendapat
bahwa
hal
penjelasan
sudah
Dipihak
lain
lain,
yaitu
itu
dinamakan
banding.
Dalam
pembahasan.
menggunakan
Peneliti
triangulasi
juga
pengamat
yaitu dengan dosen pembimbing yang memberikan
masukan
terhadap
pengumpulan data.
Teknik Analisis Data Analisis data merupakan proses untuk membuat data yang dikumpulkan menjadi bermakna
teratur,
terstruktur
(Poerwandari,
dan 2005).
Menurut Poerwandari (1998) langkah-
langkah yang dilakukan untuk mengolah dan menginterpretasikan data adalah : 1. Mengorganisasikan data dari tiaptiap subjek dengan rapih, sistematik dan selengkap mungkin.
2. Membubuhkan kode-kode (coding)
4. Menginterpretasi data, yaitu upaya
pada materi yang diperoleh. Coding
memahami
yang
ekstensif sekaligus mendalam. Saat
dimaksud
untuk
dapat
mengorganisasikan mensistematisasi
dan data
secara
data
secara
menginterpretasi
data,
yang
data dapat memunculkan gambaran
menginterpretasi
tentang topik yang dipelajari.
perspektif tersebut.
antar
perbandingan diperoleh
dari
kasus,
yaitu
informasi
yang
tiap
subjek
berdasarkan tema yang tampil.
peneliti
memiliki perspektif mengenai apa
lengkap dan mendetail, sehingga
3. Analisis
lebih
sedang
ditelitinya data
dan
melalui
Dalam penelitian ini, peneliti hanya
memakai
menginterpretasi diambil
data
teknik yang
secara
telah
rasional.
Pembahasan Kebermaknaan Hidup Pada Individu yang Menderita Diabetes Mellitus Kebermaknaan
pada
dalam menjalankan hidup. Subjek dapat
diabetes
memahami keinginan diri sendiri untuk
mellitus seperti yang dapat dilihat dari
menemukan tujuan hidup kearah yang
pemahaman diri adalah ketika subjek
lebih baik, alasannya agar subjek dapat
memiliki
sembuh dan sehat dari penyakit yang
individu
yang
hidup
menderita
semangat yang kuat dalam
merubah kondisi kearah yang lebih baik,
diabetes
mellitus.
agar subjek tetap sehat dan stabil.
memahami
Meskipun saat pertama kali subjek
dengan cara berdoa kepada Tuhan Yang
menderita penyakit diabetes mellitus,
Maha Esa, bersabar, tegar, optimis, dan
perasaan subjek sangat stres dan putus
penyakit yang diderita subjek tidak
asa., tetapi perasaan tersebut tidak
dijadikan
berlangsung lama, karena subjek dapat
menjalankan
membangkitkan semangatnya kembali
menjemput.
keinginan
suatu
Cara
subjek
diri
sendiri
beban
hidup Subjek
dalam
sampai
ajal
merubah
kehidupannya
setelah
menderita
yang ada di sekitar lingkungan subjek
penyakit diabetes mellitus, dengan
adalah dengan cara berserah diri pada
mematuhi peraturan-peraturan yang
Tuhan,
dikatakan oleh dokter, mengontrol diri
kesehatan subjek dengan baik dan
untuk melakukan segala sesuatu dan
subjek menunjukkan kemampuan yang
menjaga kesehatan subjek dengan baik.
dimiliki
Perlunya subjek memiliki semangat
disekitar subjek dan subjek merupakan
yang kuat dalam melakukan perubahan
orang yang mudah berinteraksi pada
hidup kearah yang lebih baik, agar
lingkungan disekitar subjek.
subjek tetap sehat, diberi umur yang panjang, optimis dan berpikir positif dalam menghadapi penyakit diabetes mellitus yang diderita subjek.
bersabar,
subjek
pada
menjaga
orang-orang
Selain itu subjek juga mempunyai komponen-komponen
sosial
yang
memperlihatkan positifnya atau baiknya kebermaknaan
Selain itu subjek juga mempunyai
tegar,
hidup
yang
dimiliki
subjek, misalnya saja seperti dukungan
pengubahan sikap adalah dapat dilihat
dari
ketika subjek mampu menghadapi dan
keluarga, suami, teman-teman, teman
menyelesaikan setiap masalah yang
rekan kerja dan dokter. Mereka semua
subjek
akan terus
memberikan perhatian, kasih sayang,
menjalankan hidup menjadi lebih baik
pengarahan dan memberikan semangat
lagi. Setelah subjek menderita penyakit
yang besar pada subjek. Hal ini sesuai
diabetes mellitus, perubahan sikap yang
dengan
dialami subjek, subjek lebih bersabar
memaknai
dan tegar dalam menghadapi setiap
menyatakan bahwa cinta hanyalah cara
masalah, lebih berhati-hati dan lebih
untuk mencapai keberadaan orang lain
santai
pada bagian yang paling penting dalam
hadapi. Subjek
dalam
menjalankan
hidup.
orang-orang
terdekat
pendapat makna
cinta
yang
diri
gaya hidup, sehingga mempengaruhi
membutuhkan dukungan dari orang-
kondisi fisik baik dari dalam maupun
orang
luar
subjek
bersemangat dalam menjalankan hidup.
menghadapi penyakit diabetess mellitus
Tanpa subjek meminta dukungan dari
dan cara subjek menghadapi masalah
orang-orang terdekat dengan sendirinya
subjek.
Cara
terdekat
agar
Alasan
(2003)
Keadaan subjek berubah saat merubah
diri
kepribadiannya.
Frankl
seperti
subjek
subjek
lebih
orang-orang
terdekat
subjek
sangat
berarti
memberikan dukungan dan motivasi
perkembangan
pada
alasannya
subjek.
Setelah
subjek
sekali
untuk
kondisi
agar
subjek,
subjek
dapat
memdapatkan dukungan dari orang-
membangkitkan semangat hidup dalam
orang terdekat subjek, hidup subjek
diri subjek, lebih tegar dan optimis
lebih bersemangat dalam menjalankan
dalam menjalankan hidup. Sedangkan
hidup untuk mencapai tujuan hidup dan
cara subjek dalam memenuhi makna
perasaan
telah
hidup tersebut dengan cara subjek
mendapatkan dukungan dari orang-
mendekatkan diri pada Tuhan Yang
orang terdekat.
Maha
subjek
senang
Subjek juga mempunyai makna hidup
yang
dapat
membangkitkan
semangat dan tujuan hidup subjek. Menurut
subjek
makna
hidup
merupakan tujuan dan semangat hidup yang lebih optimis dalam menjalankan hidup. Hal ini sesuai dengan pendapat Bastaman
(dalam
Iriana,
2005)
pengertian makna hidup menyiratkan bahwa didalamnya terkandung tujuan hidup, yakni hal-hal yang perlu dicapai dan dipenuhi. Subjek ingin menjadi orang yang bermanfaat baik untuk sendiri maupun untuk orang-orang yang disayangi subjek, agar hidup subjek lebih
bermakna.
Subjek
akan
mempertahankan makna hidup yang sudah ditemukan, jika makna hidup tersebut
dapat
bermanfaat
Esa
agar
tetap
diberikan
kesehatan yang lebih baik dan berusaha ikhlas dalam menerima penyakit yang diderita oleh subjek serta melakukan hal-hal
yang
bermanfaat
didalam
kehidupan sehari-hari. Perlunya subjek mempunyai
makna
hidup
didalam
kehidupan agar dapat mengarahkan hidup subjek menjadi lebih baik dan makna hidup dalam diri subjek dijadikan sebagai tuntunan dan pegangan hidup dalam diri subjek. Cara menemukan makna hidup dalam diri subjek dengan melakukan berguna mencapai
kegiatan-kegiatan dan
bermanfaat
makna
hidup
yang untuk didalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dari makna hidup. Selain itu subjek juga mempunyai
dan
keikatan diri yang dapat dilihat ketika
membuat kondisi subjek menjadi lebih
Subjek dapat berkomitmen pada makna
baik lagi. Makna hidup dalam diri subjek
hidup yang ada dalam diri subjek.
Setelah menemukan makna hidup yang
subjek dan mempertahankan komitmen
berarti, perkembangan subjek jauh
tersebut sebagai pegangan hidup yang
lebih baik setelah menerapkan makna
dapat
hidup didalam kehidupan sehari-hari.
menjadi lebih baik dan bermanfaat.
Hal-hal
yang
berkomitmen hidup,
membuat dalam
terutama
subjek
menjalankan
untuk
kesehatan
subjek, agar kondisi subjek tetap sehat, dan subjek dapat lebih optimis dan tegar untuk menemukan tujuan hidup yang ingin dicapai. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Ancok (dalam Frankl, 2003) yang menyatakan kehidupan yang bermakna akan dimiliki seseorang bila dia mengetauhi apa makna dari sebuah pilihan hidupnya, makna hidup ini bermula individu dari adanya sebuah visi kehidupan, harapan dalam hidup, dan adanya alasan kenapa seseorang harus tetap hidup, dengan adanya visi kehidupan dan harapan hidup itu seseorang
akan
tangguh
didalam
menghadapi kesulitan hidup sebesar apapun
kebermaknaan
ini
adalah
sebuah kekuatan hidup manusia yang selalu
mendorong
untuk
memiliki
komitmen kehidupan. Tujuan hidup subjek dijadikan sebagai komitmen dalam diri subjek agar subjek dapat
mengarahkan
hidup
subjek
Setelah berkomitmen subjek akan menyalurkan pengembangan potensipotensi yang dimiliki subjek. Subjek menyalurkan ketrampilannya seperti mengajar
mengaji,
menjahit,
dan
memasak disekitar lingkungan rumah subjek,
alasannya
menunjukkan
subjek
pada
ingin
orang-orang
disekitar subjek, bahwa subjek mampu melakukan hal-hal yang bermanfaat, meskipun keadaan subjek sedang sakit, selain itu untuk menghilangkan rasa jenuh dalam diri subjek. Cara subjek menyalurkan ketrampilan-ketrampilan yang dimiliki subjek dengan niat untuk menolong orang-orang disekitar subjek. Subjek melakukan hal-hal yang positif agar subjek tidak dianggap lemah oleh orang-orang disekitar subjek dan dapat membuat diri subjek menjadi lebih baik untuk sekarang maupun kedepannya. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan terarah. Hal
tersebut
dari
seluruh
menjadi manusia yang bermakna dalam
pernyataan di atas sesuai dengan
menjalankan
pendapat
hidup.
Cara
subjek
berkomitmen dengan niat dalam diri
merumuskan
Bastaman
(1996)
komponen-komponen
yang
dianggap
akan
menentukan
personal yang terdiri atas pemahaman
keberhasilan perubahan penghayatan
diri dan pengubahan sikap, kedua
hidup agar menjadi lebih bermakna
komponen-komponen sosial, dan yang
yang diperoleh dari kajian teoritis
ketiga komponen-komponen nilai yang
berdasarkan karya-karya Frankl, yaitu
terdiri atas makna hidup, keikatan diri,
yang pertama komponen-komponen
dan kegiatan terarah.
Gambaran Metode yang di Gunakan oleh subjek untuk menemukan makna hidup pada Penderita Diabetes Mellitus ? Ada
beberapa
hal
yang
hidup
pada
dapat dilihat dari bertindak positif
Hal
adalah ketika subjek melakukan hal-hal
pemahaman
yang positif dalam kehidupan sehari-
pribadi adalah ketika subjek dapat
hari, alasannya agar hidup subjek lebih
memahami makna hidup dalam diri
bermakna dan bermanfaat. Selain itu,
subjek,
subjek juga berpikir positif dalam
mempengaruhi penderita pertama
makna
diabetes adalah
mellitus.
dari
sehingga
subjek
dapat
Sedangkan
menemukan apa yang diinginkan dan
menjalankan
dapat
alasannya
nyaman
menemukan dalam
diri
sesuatu
yang
subjek
untuk
pernyataan
kehidupan agar
mengontrol
diri
yang
sehari-hari,
subjek
dapat
dan
dapat
mencapai makna hidup yang berarti.
mempengaruhi
Cara subjek menemukan makna hidup
subjek menjadi lebih baik. Perubahan
dengan cara berpikir positif, tegar,
yang subjek rasakan setelah subjek
dalam menjalankan hidup. Perasaan
melakukan hal-hal yang positif adalah
subjek senang, karena subjek dapat
subjek
memahami makna hidup. Cara subjek
semangat dalam menjalankan hidup.
mempergunakan makna hidup dengan cara melakukan kegiatan-kegiatan yang positif dalam mencapai makna hidup yang berarti.
lebih
Selain
kondisi
tegar,
itu
kesehatan
optimis,
subjek
dan
juga
mendapatkan dukungan-dukungan dari orang-orang terdekat yang dapat dilihat
dari pengakraban hubungan adalah
subjek, alasannya agar hubungan subjek
ketika subjek menjalin hubungan yang
dengan orang-orang terdekat subjek
akrab dengan keluarga, suami, teman-
dapat menjalin hubungan kekeluargaan
teman, rekan kerja subjek, dan dokter.
dan menjalin silahturahmi yang baik.
Keluarga
merupakan
bagian
dari
semangat hidup subjek. Mereka semua memberikan kasih sayang, perhatian, dan
memberikan
pengarahan
dan
semangat untuk subjek agar subjek tetap sabar, ikhlas, tegar dan optimis dalam menjalankan hidup. Cara subjek menjalin hubungan yang akrab dengan orang-orang terdekat subjek dengan cara menjalin komunikasi yang baik dan menjaga sillahturahmi yang baik pada orang-orang terdekat subjek. Alasan subjek menjalin hubungan yang akrab dengan orang-orang terdekat subjek agar subjek dapat bertukar pikiran. Perasaan subjek senang dan bahagia, karena dapat menjalin hubungan yang akrab dengan orang-orang terdekat subjek. Hidup subjek lebih berharga dan bermakna, karena orang-orang terdekat subjek
tidak
menganggap
subjek
sebagai orang yang sakit dan mereka tetap
memberikan
dukungan,
perhatian, dan kasih sayang, sehingga subjek
menjadi
lebih
kuat
dan
bersemangat dalam menjalankan hidup. Subjek juga mempunyai rasa cinta yang tinggi dengan orang-orang terdekat
Subjek
juga
mempunyai
pandalaman nilai-nilai kreatif, adalah ketika subjek memberikan sesuatu yang berharga didalam kehidupan seharihari, dengan menyalurkan ketrampilan yang
dimiliki
oleh
subjek
seperti
mengajar
mengaji,
menjahit,
memasak.
Hal
sesuai
ini
dan
dengan
pendapat Craumbaugh (dalam Iriana, 2005) creative values merupakan nilainilai
yang
diaktualisasikan
dengan
melakukan tindakan kreatif. Alasan subjek
memberikan
sesuatu
yang
berharga dalam diri subjek agar subjek tetap kuat dan hidup subjek tidak sia-sia dalam
menjalankan
hidup.
Respon
orang lain terhadap subjek dalam melakukan
kegiatan-kegiatan
yang
positif adalah orang-orang disekitar subjek
sangat
mendukung
dan
responnya sangat baik. Cara subjek memberikan sesuatu yang berharga dalam
diri
subjek
dengan
cara
menyayangi diri sendiri dan melakukan kegiatan-kegaiatan yang bermanfaat dalam
menjalankan
hidup.
Subjek
mendapatkan prestasi yang berharga
didalam kehidupan subjek, pretasi yang
mengambil suatu keputusan didalam
diperoleh subjek dapat melakukan hal-
kehidupan sehari-hari, alasannya karena
hal yang positif untuk mencapai tujuan
subjek
hidup
dan
kemungkinan keputusan yang diambil
karena
oleh orang lain akan jauh lebih baik dan
mendapatkan prestasi yang berharga
bermanfaat. Perubahan sikap yang
didalam kehidupan subjek.
subjek
yang
perasaan
subjek
subjek
Selain
inginkan
senang,
itu
subjek
mempunyai
pendalaman
penghayatan
adalah
juga
nilai-nilai
ketika
subjek
mempunyai makna hidup yang berarti didalam diri subjek, alasannya agar subjek dapat menemukan tujuan hidup yang ingin dicapai dan mendapatkan sesuatu yang bermakna dalam diri subjek.
Subjek
mempercayai
dan
meyakini makna hidup dalam diri subjek karena dapat merubah kondisi hidup subjek
dan
dapat
mempengaruhi
perkembangan
dalam
diri
subjek
menjadi
baik.
Cara
subjek
lebih
mempercayai dan meyakini makna hidup dalam diri subjek dengan cara niat dan usaha dalam diri subjek untuk menjadi yang lebih baik, agar subjek dapat menemukan tujuan hidup yang ingin dicapai. Subjek
hidup
bermusyawarah
tunjukkan
setelah
dan
subjek
menderita penyakit diabetes mellitus, sikap subjek lebih berhati-hati dalam melakukan segala sesuatu dan menjaga kesehatan subjek agar tetap sehat dan stabil. Penyebab subjek merubah sikap karena
subjek
mengetahui
bahwa
penyakit diabetes mellitus belum dapat disembuhkan secara total, oleh karena itu subjek sangat menjaga kondisi kesehatannya agar tetap menjadi lebih baik. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Elaine (2009) yang menyatakan bahwa tak jarang, penderita diabetes mellitus kehilangan kesadaran yang bisa berakhir dengan kematian dan sampai saat ini penyakit diabetes mellitus belum
ada
obat
untuk
dapat
penyembuhan secara total. Cara subjek merubah sikap dengan cara mengontrol diri dalam melakukan segala sesuatu. Subjek sendiri yang menentukan makna
mempunyai
hidup dalam diri subjek untuk mencapai
pendalaman nilai-nilai bersikap dapat
tujuan hidup yang diinginkan. Hal ini
dilihat
memberikan
sesuai dengan pendapat Adler (2004)
kesempatan pada orang lain dalam
bahwa manusia menentukan sendiri
ketika
juga
subjek
makna
yang
pengalamannya,
diberikan dan
pada
mungkin
ada
(1996) ada lima metode menemukan makna
hidup,
yaitu
pemahaman
suatu kesalahan yang selalu terlihat
pribadi, bertindak positif, pengakraban
ketika kita mengambil pengalaman
hubungan, pendalaman Tri-Nilai yang
tertentu,
terdiri
sebagai
dasar
untuk
atas
pendalaman
pengalaman
nilai-nilai
kehidupan masa depan. Pendapat dari
kreatif,
nilai-nilai
orang lain mendukung subjek dalam
penghayatan, dan pendalaman nilai-
menemukan tujuan hidup subjek.
nilai bersikap.
Dari semua pernyataan diatas sesuai dengan pendapat Bastaman
PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil studi maka
keterampilan-keterampilan
dapat ditarik kesimpulan yaitu bahwa
dimiliki
sebagai penderita diabetes mellitus,
mengaji, menjahit, dan memasak, agar
subjek memiliki makna hidup yang baik
hidup subjek lebih bermakna. Subjek
di dalam menghadapi kesulitan hidup.
bersikap ikhlas, sabar, optimis dan tegar
Hal ini dapat dilihat dari semangat
dalam menerima penyakit yang diderita
hidup
dalam
dalam diri subjek. Subjek pun tidak lupa
menjalankan hidup terutama untuk
berdoa pada Tuhan Yang Maha Esa agar
menjaga
dengan
tetap diberikan umur yang panjang dan
merubah gaya hidup subjek menjadi
tetap berusaha berpikir positif dalam
lebih baik, seperti mengatur pola
menjalankan
makan, minum obat sesuai dengan
mencapai
aturan, dan berolahraga secara rutin
subjek. Selain itu subjek mendapatkan
serta melakukan kegiatan-kegiatan yang
dukungan dari orang-orang terdekat
bermanfaat
seperti keluarga, suami, teman-teman,
subjek
yang
kesehatan
dengan
tinggi
subjek
menyalurkan
subjek
seperti
yang
hidup,
tujuan
mengajar
untuk
yang
dapat
diinginkan
teman rekan kerja dan dokter. Mereka
subjek dapat menemukan apa yang
semua memberikan perhatian, kasih
diinginkan dan menemukan sesuatu
sayang, pengarahan dan memberikan
yang nyaman dalam diri subjek untuk
semangat yang besar pada subjek.
mencapai makna hidup yang berarti.
Makna
Dilihat dari bertindak positif
hidup
dalam
dijadikan
sebagai
pegangan
hidup,
diri
subjek dan
subjek melakukan hal-hal yang positif
dapat
dalam kehidupan sehari-hari, alasanya
mengarahkan hidup subjek kearah yang
agar subjek dapat mengontrol diri dan
lebih baik dalam menjalankan hidup.
dapat mempengaruhi kondisi kesehatan
Subjek menerapkan makna hidup dalam
subjek menjadi lebih baik. Selain itu
diri subjek didalam kehidupan sehari-
subjek juga mendapatkan dukungan-
hari dengan tetap berkomitmen untuk
dukungan dari orang-orang terdekat
tetap menjalankan hidup dan menjaga
seperti dari keluarga, suami, teman-
kondisi kesehatan subjek dengan baik.
teman, dan rekan kerja subjek, mereka
Cara subjek berkomitmen dengan niat
semua
dalam diri. Adapun makna hidup dalam
perhatian,
diri subjek adalah seperti komponen-
pengarahan dan semangat pada subjek
komponen
seperti:
agar subjek tetap sabar, ikhlas, tegar
komponen-komponen personal yang
dan optimis dalam menjalankan hidup.
meliputi
dan
Dilihat
dari
komponen-
kreatif
ketika
komponen-
sesuatu
makna
tuntunan
ketika
agar
hidup,
pemahaman
pengubahan komponen
sikap, sosial,
dan
diri
memberikan
kasih
dan
memberikan
pendalaman subjek
yang
sayang,
nilai-nilai
memberikan
berharga
komponen nilai yang meliputi makna
kehidupan
hidup, keikatan diri, dan kegiatan
melakukan
terarah.
bermanfaat, agar hidup subjek tidak sia-
Metode-metode digunakan
oleh
yang
subjek
untuk
menemukan makna hidup meliputi pemahaman
pribadi
adalah
ketika
subjek dapat memahami makna hidup dalam dalam diri subjek, sehingga
sehari-hari,
didalam
kegiatan-kegiatan
dengan yang
sia dalam menjalankan hidup. Subjek mendapatkan prestasi yang berharga didalam kehidupan dengan melakukan hal-hal yang positif, seperti meyalurkan keterampilan-keterampilan
yang
dimiliki subjek. Selain itu juga adanya pendalaman
nilai-nilai
penghayatan
ketika
subjek
tujuan
yang positif dalam diri subjek. Dilihat
hidupnya. Cara subjek menemukan
dari perubahan sikap yang subjek
makna hidup dengan cara berpikir
tunjukkan setelah subjek menderita
positif dan tegar dalam menjalankan
diabetes mellitus, subjek lebih berhati-
hidup. Perasaan subjek senang, karena
hati dalam melakukan segala sesuatu
dapat memahami makna hidup dalam
dan menjaga kesehatan subjek agar
dirinya. Subjek menyakini makna hidup
tetap sehat dan stabil. Adapun makna
dalam
dapat
hidup dalam diri subjek adalah seperti
mempengaruhi perkembangan kondisi
metode menemukan makna hidup,
kesehatan dalam diri subjek. Subjek
yang meliputi: pemahaman pribadi,
sendiri yang menentukan makna hidup
bertindak
dalam diri subjek untuk mencapai
hubungan, pendalaman Tri-Nilai yang
makna hidup yang berarti, tetapi
meliputi pendalaman nilai-nilai kreatif,
pendapat dari orang lain mendukung
pendalaman
subjek untuk menentukan makna hidup
dan pendalaman nilai-nilai bersikap.
diri
menemukan
subjek,
karena
positif,
nilai-nilai
pengakraban
penghayatan,
Saran Dari hasil penelitian tentang makna
hidup
penderita
Tuhan Yang Maha Esa dalam
diabetes
kondisi apapun. Disarankan agar
mellitus pada dewasa madya ini maka
subjek dapat berbagi pengalaman
saran yang dapat diajukan oleh peneliti
dan
terhadap terhadap penelitian ini adalah
secara khusus mengenai penyakit
sebagai berikut :
diabetes mellitus kepada sesama
1. Peniliti ingin memberikan saran kepada
subjek
agar
mempertahankan,
dapat
mendalami,
dan memahami makna hidupnya serta
mendekatkan
diri
pada
memberikan
penderita
pengetahuan
penyakit
diabetes
mellitus. 2. Bagi
keluarga
subjek,
tetap
memberikan dukungan-dukungan yang
positif,
memberikan
perhatian dan kasih sayang yang
lebih
kepada
subjek
serta
mellitus,
agar
mengajak subjek melakukan hal-
menemukan
hal yang bermanfaat didalam
dengan baik.
kehidupan sehari-hari, agar subjek dapat
semangat
dalam
menjalankan hidup.
4. Bagi
subjek
makna
penelitian
dapat
hidupnya
selanjutnya,
diharapkan
dapat
lebih
mengungkap
masalah-masalah
3. Bagi orang-orang di lingkungan
yang berhubungan dengan makna
subjek, agar memberi dukungan
hidup penderita diabetes mellitus
pada subjek, karena dukungan dari
pada dewasa madya penderita.
lingkungan juga berperan penting terhadap
penderita
diabetes
DAFTAR PUSTAKA
Adler, A. (2004). What life should mean for you: Jadikan hidup lebih bermakna. Alih bahasa: Septiani, M. Jakarta: Penerbit Alenia Bastaman, H. D. (2005). Dari logoterapi menuju terapi Islam. Seminar psikologi. Depok: Universitas Indonesia Bastaman, H. D. (1996). Meraih hidup bermakna. Kisah pribadi dengan pengalaman tragis. Jakarta: Paramadina Basuki, A. M. H (2006). Penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu kemanusiaan dan budaya. Jakarta: Penerbit Gunadarma
Brouwer, M. A. W. (1984). Psikologi fenomenologi. Jakarta: Gramedia David,
M. & Linda. M.(2009). Menaklukkan diabetes. Jakarta: Gramedia
Elaine, M. (2009). Diabetes mellitus. Jakarta: Gramedia Frankl, V. E (2004). Man’s search for meaning.
Bandung:
Nusa
Cendikia Frankl, V. E. (2003). Man’s search for meaning. Cendikia
Bandung:
Nusa
Frankl, V. E (1985). Man’s search for meaning. An introduction to logotherapy. New york. Simon & Schuster. Inc
Schultz,
Hurlock,
http://www.pkplkplb.org/app/index.php?optio n=com pleksos & task=view & id=26 & item id=6& metakey =spirit. Diakses tanggal 04 Juli 2009
E. B. (1997). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Penerjemah: Istiwidayanti & Soedjarwo. Jakarta: Penerbit Erlangga
Iskandar, J. (2009). Penyakit diabetes mellitus. Jakarta: Gramedia Moleong, L. J. (2002). Metode penelitian kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Monks, F., J., Knoers, A. M. P, & Haditono, S. R.(1996). Psikologi perkembangan: Pengantar dalam berbagai bagiannya. Jogyakarta: Gajah Mada Universitas Press Papali, D. E., & Olds, S. W. (1998). Human development, (sixth edition). New York. Mc Graw Hill Inc Poerwandari, K. (1998). Pendekatan kualitatif dalam penelitian psikologi. Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi Universitas Indonesia Savitri, R. (2006). Gejala diabetes mellitus. Jakarta: Gramedia
D.
(1991).
pertumbuhan.
Psikologi Jogyakarta:
Kanisius
(http://pdflost.com/ebook/jurnalmakna-hidup-penderitadiabetes-mellitus-padadewasa-madya.html). Diakses tanggal 29 Mei 2010
Jill
LeCount, RN, MS,CNS, Melen McBride, RN, PhD, Caroline Fee, MA,Levanne Hendrix, GNP, PhD, and Gwen Yeo, PhD. (2003). A Curriculum for Health Professionals Mental Health Aspects of Diabetes in Elders from Diverse Ethnic Backgrounds. Stanford
Geriatric Education Center. p.S273. (hal.96