Disusun oleh: Kelompok 6 Anggota :
Boy Haryono
(14104241015)
Lia Rofiatun
(14104244009)
Novita Wahyu Nugraeny
(14104241017)
Pramita Prabasari
(14104241037)
Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014/2015
I
KATA PENGANTAR Puji serta syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT tuhan semesta alam, karena atas limpahan rahmat dan karunianya akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Solawat serta salam semoga selalu terlimpah ke pada junjungan habibana wanabiyana Muhammad SAW, nabi akhir zaman yang telah membawa ajaran agama yang lurus dan tak ada satupun keraguan daripadanya. Dengan rahamat dan karunia Alloh SWT akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ”Pemanfaatan Limbah Bulu Ayam Sebagai Pakan Ikan” yang dari ini semoga dapat menambah pengetahuan. Kamipun ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Ibu Rahayu Dwisiwi Sri Renowati, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar. 2. Teman – teman dari fakultas ilmu pendidikan, jurusan psikologi pendidikan dan bimbingan. Universitas Negeri Yogyakarta angkatan 2014. 3. Kepada berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu hingga makalah ini dapat terselesaikan. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangatlah dinanti oleh kami untuk menyempurnakan makalah ini .
Yogyakarta, 23 Oktober 2014
II
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .....................................................................................I KATA PENGANTAR ................................................................................. II DAFTAR ISI ............................................................................................. III BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemanfaatan Bulu Ayam .......................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2 C. Tujuan ................................................................................................ 2 D. Manfaat ............................................................................................. 2 BAB II : PEMBAHASAN A. Cara Pengolahan Limbah Bulu Ayam................................................ 3 B. Kandungan Yang Ada Dalam Bulu Ayam ......................................... 4 C. Dampak positif dan negative limbah bulu ayam…………………….4 BAB III : PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................ 6 B. Saran-Saran ....................................................................................... 7 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 8
III
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perkembangan penduduk di dunia terus meningkat diiringi dengan perkembangan tingkat konsumsi yang meningkat tajam pula. Peningkatan minat konsumsi terhadap daging ayam semakin tinggi, tetapi peningkatan tersebut tidak diiringi dengan pengolahan limbah akan sisa-sisa produksi ayam potong. Akhirnya akibat tidak terolah dengan baik limbah sisa produksi pun menjadi sumber dari penyakit dan membuat polusi udara karena aroma yang tidak sedap oleh sisa limbah buangan. Tak jarang kita melihat pabrik pengolahan ayam potong yang system pengolahan limbah bulu ayamnya dengan cara di bakar, akan tetapi tindakan seperti itu hanya akan memperparah keadaan karena proses pembakaran bulu ayam menyebabkan pencemaran udara, selain itu dapat menyebabkan berbagai penyakit gangguan pernapasan, dll. Dengan proses pengelolahan limbah yang baik dan benar, limbah bulu ayam pun dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang lebih berharga dan bernilai tunggi, seperti pemanfaatan sebagai, pakan ikan, ayam,dll. Bulu ayam memiliki fungsi sebagai penjaga suhu tubuh hewan terutama aves memiliki fungsi lain yang dapat di manfaatkan unsur proteinnya. Menurut Nurjama’yah BR Ketaren yang mengutip sebuah buku yang berjudul bulu unggas untuk pakan rumansia bahwa dari bulu tersebut bulu ayam yang mempunyai kandungan protein kasar sebesar 81-91% dari bahan kering, melebihi kandungan protein kasar bungkil kedelai (42,5%) dan tepung ikan (66,2%) (Adiati dan Puastuti, 2014).
1
Dengan adanya potensi untuk pemanfaatan limbah bulu ayam ini bisa membuka peluang usaha baru yang dapat meningkatkan pendapatan serta mengurangi dampak dari pengaruh limbah bulu ayam.
B. Rumusan Masalah 1.
Bagaimana cara pengolahan limbah bulu ayam sebagai bahan baku alternatif pakan ikan?
2.
Apa saja yang terkandung dalam bulu ayam?
C. Tujuan Kita dapat mengetahui zat-zat apa saja yang terkandung dalam bulu ayam. Kita dapat mengolah limbah bulu ayam itu secara maksimal mungkin. Kita dapat mengolah bulu ayam tersebut menjadi bahan pakan ikan yang mempunyai protein yang tinggi.
D. Manfaat limbah bulu ayam Untuk mencipatakan suatu industri di lingkungan peternakan ayam. Untuk menciptakan hasil pengolahan limbah bulu ayam menjadi bahan pakan ikan. Untuk menciptakan pakan ikan yang ramah lingkungan dengan adanya pengolahan limbah bulu ayam. Mengurangi dampak pencemaran lingkungan seperti bau tak sedap, mengganggu pemandangan, banyak bakteri yang berkembang atau sarang penyakit sehingga mengganggu kesehatan.
Menjadi barang alternatif untuk pakan ikan, sehingga bahan-bahan yang diimpor dari luar negeri dapat dikurangi.
Menambah peluang usaha untuk masyarakat.
Menambah penghasilan sehingga dapat meningkatkan taraf hidup.
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Cara Pengolahan Limbah Bulu Ayam Garis besar pembuatan pelet ikan dari limbah bulu ayam adalah sebagai berikut : a.
Bulu ayam dicuci sampai bersih sehingga kotoran yang menempel hilang.
b.
Bulu ayam dijemur sampai tingkat kandungan air kurang dari 50%
c.
Tahap selanjutnya setelah bulu ayam dikeringkan lalu mengalami proses hidrolis dengan temperature 60° selama 30 menit.
d.
Selanjutnya bulu pun di sterilkan selama 5 menit dengan menggunakan autoclave
e.
lalu keringkan dengan incubator dengan kisaran suhu 40-50°C
f. Setelah kering bulu ayam digiling kasar menggunakan mesin penggiling (glanulator). g.
Bulu ayam yang sudah digiling kasar dicampur dengan dedak halus, tepung pollard, tepung jagung, serta tepung tapioka yang memiliki kandungan gizi lain seperti karbohidrat, lemak, dll.
h.
Setelah dicampur dengan bahan yang lain tambahkan air sedikit demi sedikit hingga adonan tercampur rata.
i.
Untuk mengurangi bau diberikan air kapur sirih dan PH makanan meningkat 8,5-9,0.
j.
Kemudian semua adonan difermentasikan selama 1 hari secara an aerob
k.
Setelah itu adonan dipadatkan dan siap dicetak.
l.
Setelah pencetakan selesai siap untuk dikemas.
3
B. Kandungan Yang Ada Dalam Bulu Ayam Kandungan yang ada dalam bulu ayam : Menurut artikel karya mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang ada dalam kompasiana, bulu ayam memiliki kandungan protein keratin dengan struktur α-helik. Selain bulu ayam, material lain yang kaya akan protein αkeratin adalah rambut, wool, sayap, kuku, cakar, duri, sisik, tanduk, kulit penyu, dan lapisan kulit sebelah luar, sedangkan material yang kaya dengan protein β-keratin adalah sutera, bulu, dan jaring laba-laba (Lehninger 1982). Selain unsur keratin, bulu ayam juga memiliki komposisi kimia yang meliputi 81% protein, 1.2% lemak, 86% bahan kering, dan 1.3% abu (Zerdani et al. 2004).Tidak hanya itu saja, bulu ayam juga mengandung mineral kalsium 0.19%, fosfor 0.04%, kalium 0.15%, dan sodium 0.15% (Kim & Patterson 2000). Bulu ayam juga memiliki kandungan asam amino. Kandungan asam amino utama pada bulu ayam meliputi serin, prolin, glisin, sistein, asam, glutamat, leusin, dan valin. Berdasarkan uraian tersebut, bulu ayam memiliki potensi sebagai unsur tambahan atau campuran untuk pakan ternak.
C. Dampak positif dan dampak negatif
Dampak Positif Untuk produsen: 1. Membantu mengembangkan usaha mikro. 2. Membuka lapangan pekerjaan baru dan mengurangi pengangguran. 3. Dapat menekan biaya produksi sehingga dapat mendatangkan laba yang lebih besar. 4. Meningkatkan perekonomian suatu negara 5. Dapat menjalin kerjasama dengan mitra kerja 6. Terpacu untuk meningkatkan inovasi Untuk konsumen 1. Harga pelet lebih murah untuk peternak lokal. 2. Ikan menjadi lebih sehat karena bulu ayam mengandung banyak protein dan keratin. 3. Mengurangi dampak pencemaran lingkungan. 4. Kualitas gizi lebih terjamin. 4
Dampak negatif 1. 2. 3. 4.
Mengurangi devisa negara karena impor pelet berkurang Pencemaran udara karena proses produksi Pencemaran suara Lebih konsumtif dalam pemakaian BBM dan listrik
5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Seiring dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan, orang semakin sadar bahwa sisa bahan baku yang tidak terpakai sangat mengganggu apabila di diamkan saja dan tidak di olah dengan semestinya maka sisa bahan baku tersebut dapat menjadi sumber dari wabah penyakit dan dapat menimbulkan pencemaran lingkungan yang akhirnya mengganggu masyarakat sekitar lingkungan tersebut. Berlatar belakang kasus tersebut orang akan berusaha berfikir untuk berinovasi mengolah bahan sisa tersebut agar menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat dan dapat digunakan oleh khalayak banyak bahkan dapan mendatangkan keuntungan untuk masyarakat sekitar. Seiring berkembangnya teknologi orang berlomba-lomba melakukan inovasi untuk membuat sesuatu yang baru, yang belum ada sebelumnya. Misalnya limbah bulu ayam yag dapat di olah menjadi pelet ikan yang kaya akan protein yang baik untuk pertumbuhan ikan. Selain untuk membantu pertumbuhan ikan, secara finansial juga sangat menguntungkan berbagai pihak yang terlibat dalam usaha pembuatan pelet ikan, seperti pengusaha ayam potong yang dari sisa limbah bulu ayam tersebut dapat di jual kembali ke perusahan pembuat pelet ikan yang dari perusahaan pelet ikan ini dapat membuka lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat sekitar yang akhirnya dapat meningkatkan tarap hidup masyarakat sekitar maupun dapat menampah pemasukan kas Negara dari pajak perusahaan tersebut.
6
B. Saran-Saran Menurut saya masih banyak orang yang belum mengetahui bahwa potensi dari bulu ayam dapat di olah menjadi pelet yang sangat bermanfaat, karena selain mencegah timbulnya penumpukan limbah dan pencemaran lingkungan juga dapat meningkatkan taraf perekonomian masyarakat apabila bisnis ini di kembangakan. Akan tetapi karena kurangnya sosialisasi tentang hal ini, masyarakat tidak bisa mengolah limbah bulu ayam sehingga limbah bulu ayam hanya di buang sia-sia dan menimbulkan bau yang mengundang lalat sehingga mengganggu kebersihan lingkungan.
7
DAFTAR PUSTAKA BR Ketaren, Nurjama’yah. 2008. Pemanfaatan Limbah Bulu Ayam sebagai Sumber Protein Ayam Pedaging dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. Tesis Magister pada Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara: Tidak diterbitkan Azis A.D Alamsyah, dkk. 2013. Pembuatan Pangan Ternak Lele Organik Berbahan Baku Protein dari Bulu Ayam dengan Metode Fermentasi Bio.Semarang: Suryaningrum, L.H. 2011. Pemanfaatan Bulu Ayam sebagai Alternatif Pakan Ikan.Bogor: Anonim. 2014. “Pelet Bulu Ayam”. 24 Oktober 2014. http://edukasi.kompasiana.com/2014/07/22/mahasiswa-universitas-sanata-dharmaberhasil-mengembangkan-pelet-ikan-organik-berbahan-dasar-limbah-bulu-ayam669700.html
8