83
Lampiran 1. Lembar Observasi Lembar Observasi a. Lembar Observasi Pembelajaran dengan Teknik Paired Storytelling (Bercerita Berpasangan) Pada Siklus I
Aspek yang diamati A. Perangkat Pembelajaran
B. Kondisi Siswa di Kelas
Indikator
Deskripsi Hasil Pengamatan
1.
KTSP
Ada. Sesuai
2.
Silabus
Ada. Sesuai
3.
RPP
4. Suasana di Kelas
Ada. Sesuai
Tenang
5. Keaktifan siswa dalam Aktif mengerjakan tugas, Pretest, belajar penjelasan, dll. 6. Perilaku siswa di dalam Biasa / baik. kelas. 7. Perilaku siswa di luar Baik kelas C. Kondisi Guru di Kelas
8. Suasana di kelas
Gaduh berangsur menjadi tenang
9. Penyajian materi
Baik
10. Strategi pembelajaran
Baik
11. Penggunaan bahasa 12. Penggunaan waktu
Baik Cukup
84
13. Teknik bertanya
Baik
14. Penggunaan media
Baik
15. Pembukaan D. Proses Pembelajaran 16. Apersepsi dengan Teknik Paired Storytelling 17. Penyajian materi 18. Penggunaan bahasa 19. Pembelajaran teknik Paired Srorytelling 20. Penyampaian langkahlangkah teknik Paired Storytelling
Baik
Baik
Baik
Baik Jelas
21. Penggunaan waktu pembelajaran dengan teknik Paired Storytelling
Cukup
22. Cara evaluasi pembelajaran dengan teknik Paired Storytelling
Dengan membagi kertas bahan ajar, Pretest dan Postest
23. Kesimpulan pada saat menggunakan teknik Paired Storytelling
Ada
24. Menutup pelajaran E. Proses Pembelajaran dengan Teknik Paired Storytelling
Ada
25. Melakukan tahapan pelaksanaan pembelajaran teknik Paired Storytelling.
Baik Sudah dilaksanakan dengan baik dan siswa antusias mengikuti pembelajaran.
85
(Bercerita Berpasangan)
a. Guru memberikan pengenalan mengenai topik materi yang akan dibahas. b. Guru membagi bahan pelajaran yang akan diberikan menjadi dua bagian. c. Siswa dipasangkan. d. Bagian pertama bahan diberikan kepada siswa yang pertama, sedangkan siswa yang kedua menerima bagian yang kedua. e. Kemudian, siswa disuruh membaca bagian mereka masing-masing. f. Sambil membaca, siswa disuruh mencatat dan mendaftar beberapa kata/frasa kunci yang ada dalam bagian masing-masing. g. Setelah selesai membaca, siswa saling menukar daftar kata atau
86
frasa kunci dengan pasangan masingmasing. h. Sambil mengingatmengingat bagian yang telah dibaca, masing-masing siswa berusaha untuk mengarang bagian lain yang belum dibaca (atau yang sudah dibaca pasangannya) berdasarkan katakata atau frasa-frasa kunci dari pasangannya. Siswa yang telah membaca bagian yang pertama berusaha untuk menuliskan apa yang terjadi selanjutnya. Sementara itu, siswa yang membaca bagian kedua menuliskan apa yang terjadi sebelumnya. i. Setelah selesai menulis, beberapa siswa bisa diberi kesempatan untuk membacakan hasil karangan mereka. j. Kemudian, pengajar membagikan bagian cerita yang belum terbaca kepada masing-masing siswa. Siswa
87
membaca bagian tersebut. k. Kegiatan ini bisa diakhiri dengan diskusi mengenai topik dalam bahan pelajaran hari itu. Diskusi bisa dilakukan antara pasangan atau dengan seluruh kelas.
88
b. Lembar Observasi Pembelajaran dengan Teknik Paired Storytelling (Bercerita Berpasangan) Pada Siklus II. Aspek yang diamati F. Perangkat Pembelajaran
G. Kondisi Siswa di Kelas
Indikator
Deskripsi Hasil Pengamatan
26. KTSP
Ada. Sesuai
27. Silabus
Ada. Sesuai
28. RPP
Ada. Sesuai
29. Suasana di Kelas
Terkendali
30. Keaktifan siswa dalam Aktif melaksanakan belajar 31. Perilaku siswa di dalam Baik kelas. 32. Perilaku siswa di luar kelas H. Kondisi Guru di Kelas
33. Suasana di kelas 34. Penyajian materi 35. Strategi pembelajaran 36. Penggunaan bahasa 37. Penggunaan waktu 38. Teknik bertanya 39. Penggunaan media
Baik
Di kelas guru dalam menyampaikan materi tenang, runtut dengan strategi pemberian tugas. Menggunakan waktu 135 menit (2 pertemuan). Menggunaka LCD.
89
I. Proses 40. Pembukaan Pembelajaran dengan Teknik 41. Apersepsi Paired Storytelling 42. Penyajian materi 43. Penggunaan bahasa 44. Pembelajaran teknik Paired Srorytelling 45. Penyampaian langkahlangkah teknik Paired Storytelling
Ada Ada Sudah urut
Baik, Bahasa baku
Baik Terlaksana.
46. Penggunaan waktu pembelajaran dengan teknik Paired Storytelling 47. Cara evaluasi pembelajaran dengan teknik Paired Storytelling 48. Kesimpulan pada saat menggunakan teknik Paired Storytelling 49. Menutup pelajaran J. Proses Pembelajaran dengan Teknik Paired Storytelling (Bercerita Berpasangan)
50. Melakukan tahapan pelaksanaan pembelajaran teknik Paired Storytelling. a. Guru memberikan pengenalan mengenai topik materi yang akan dibahas. b. Guru membagi bahan pelajaran yang akan diberikan menjadi
Proses pembelajaran dengan teknik Paired Storytelling (Bercerita Berpasangan) dilaksanakan dengan baik Ya
Ya
90
dua bagian. c. Siswa dipasangkan. d. Bagian pertama bahan diberikan kepada siswa yang pertama, sedangkan siswa yang kedua menerima bagian yang kedua. e. Kemudian, siswa disuruh membaca bagian mereka masing-masing. f. Sambil membaca, siswa disuruh mencatat dan mendaftar beberapa kata/frasa kunci yang ada dalam bagian masing-masing. g. Setelah selesai membaca, siswa saling menukar daftar kata atau frasa kunci dengan pasangan masing-masing. h. Sambil mengingatmengingat bagian yang telah dibaca, masing-masing siswa berusaha untuk mengarang bagian lain yang belum dibaca (atau yang sudah dibaca pasangannya) berdasarkan katakata atau frasa-frasa kunci dari pasangannya. Siswa yang telah membaca bagian yang pertama berusaha untuk menuliskan apa yang terjadi selanjutnya. Sementara itu, siswa
Ya Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
91
yang membaca bagian kedua menuliskan apa yang terjadi sebelumnya. i. Setelah selesai menulis, beberapa siswa bisa diberi kesempatan untuk membacakan hasil karangan mereka. j. Kemudian, pengajar membagikan bagian cerita yang belum terbaca kepada masing-masing siswa. Siswa membaca bagian tersebut. k. Kegiatan ini bisa diakhiri dengan diskusi mengenai topik dalam bahan pelajaran hari itu. Diskusi bisa dilakukan antara pasangan atau dengan seluruh kelas.
Ya
Ya
Ya
92
c. Lembar Observasi Kemampuan Siswa Bercerita Di Depan Kelas Pada Siklus I No Aspek yang Diamati Indikator Hasil kurang sedang cukup 1
Kemampuan siswa dalam membacakan hasil karangannya dengan gaya dan bahasanya sendiri.
V
a) Keberanian bercerita di depan kelas. b) Penggunaan bahasa
V
c) Kelancaran berbicara
V V
d) Gerak 2
3
Kemampuan Siswa dalam menceritakan poin-poin penting materi
a) Menceritakan poinpoin penting b) Menceritakan materi secara kronologis
V
Kemampuan siswa dalam merespon pertanyaan dan tanggapan dari rekannya.
a) Mampu menjawab pertanyaan rekannya dengan benar
V
b) Cara merespon tanggapan
V
dalam
Skala penilaian 1-4 4 = Baik 3 = Cukup 2 = Sedang 1 = Kurang 25- 32 = A 17- 24 = B 9- 16 = C 8=D Skor hasil observasi 3 + 4 + 3 + 3 + 3 + 2 + 2 + 2 = 22 Nilai rata-rata 22 = 2, 75 8 Konversi kedalam standar 100 22 x 100 = 68,75 32
baik
V
93
d. Lembar Observasi Kemampuan Siswa Bercerita Di Depan Kelas Pada Siklus II No Aspek yang Diamati Indikator Hasil kurang sedang cukup 1
Kemampuan siswa dalam membacakan hasil karangannya dengan gaya dan bahasanya sendiri.
a) Keberanian bercerita di depan kelas.
V
b) Penggunaan bahasa
V
c) Kelancaran berbicara
V
V
d) Gerak 2
3
baik
Kemampuan Siswa dalam menceritakan poin-poin penting materi
a) Menceritakan poinpoin penting
Kemampuan siswa dalam merespon pertanyaan dan tanggapan dari rekannya.
a) Mampu menjawab pertanyaan rekannya dengan benar
V
V
b) Menceritakan materi secara kronologis
b) Cara dalam merespon tanggapan
Skala penilaian 1-4 4 = Baik 3 = Cukup 2 = Sedang 1 = Kurang 25- 32 = A 17- 24 = B 9- 16 = C 8=D Skor hasil observasi 4 + 4 + 4 + 3 + 3 + 4 + 3 + 2 = 26 Nilai rata-rata 26 = 3,25 8 26/32 x 100 = 81,25
V
V
94
Lampiran 2. Lembar Wawancara Lembar Wawancara a. Wawancara Bagi Guru : 1. Apakah Sarana dan Prasarana pendidikan di SMAN 1 Sewon telah digunakan secara optimal? Jawab: Sudah digunakan secara optimal tetapi juga terkadang ada kendalanya. Misalnya saja LCD mengalami kerusakan, internet tidak konek. 2. Menurut bapak bagaimana situasi siswa saat proses belajar mengajar sejarah? Jawab: Suasana proses belajar mengajar sudah kondusif karena guru menyampaikan pembelajaran sejarah tidak hanya aspek kognitif tapi afektif jadi siswa mengikuti pembelajaran dengan tenang dan serius. 3. Bagaimana Sikap siswa terhadap pembelajaran sejarah? Jawab: terkadang pasif, terkadang terlalu aktif. 4. Metode pembelajaran seperti apa yang biasanya bapak terapkan dalam pembelajaran sejarah? Jawab: Diskusi kelompok, studi pustaka, talking stick, TTS, memberikan informasi. 5. Bagaimana tanggapan bapak mengenai pembelajaran teknik Paired Storytelling? Jawab: Teknik pembelajaran yang sangat menarik karena siswa ikut aktif dalam proses pembelajaran. 6. Guru memberikan pengenalan mengenai topik materi yang akan dibahas, bagaimana menurut pendapat bapak? Jawab: Bagus, karena siswa menjadi tahu materi yang akan mereka pelajari. 7. Guru membagi bahan pelajaran yang akan diberikan menjadi dua bagian, bagaimana menurut pendapat bapak? Jawab: Sudah sangat baik. 8. Siswa dipasangkan, bagaimana menurut pendapat bapak?
95
Jawab: Sudah sangat baik. 9. Bagian pertama bahan pelajaran diberikan kepada siswa yang pertama, sedangkan siswa yang kedua menerima bagian yang kedua, bagaimana menurut pendapat bapak? Jawab: Sudah sangat baik 10. Siswa disuruh membaca bagian mereka masing-masing, bagaimana menurut pendapat bapak? Jawab: Siswa dapat belajar mandiri dengan membaca bahan pelajaran yang telah disediakan. 11. Siswa disuruh mencatat dan mendaftar beberapa kata atau frasa kunci yang ada dalam bagian masing-masing, bagaimana menurut pendapat bapak? Jawab: Siswa antusias dalam mencari kata kunci 12. Siswa saling menukar daftar kata atau frasa kunci dengan pasangan masing-masing, bagaimana menurut pendapat bapak? Jawab: Sudah sangat baik. 13. Siswa mengarang berdasarkan kata-kata atau frasa kunci dari pasangannya, bagaimana menurut pendapat bapak? Jawab: Ada sebagian siswa yang kekurangan waktu untuk mengarang, mungkin kedepannya waktu untuk mengarang dapat ditambah lagi. 14. Beberapa siswa diberi kesempatan untuk membacakan hasil karangan mereka,
bagaimana
menurut
pendapat
bapak?
Jawab: Bagus sekali karena dapat melatih siswa berbicara di depan kelas. 15. Guru membagikan bagian cerita yang belum terbaca kepada masingmasing siswa. Siswa membaca bagian tersebut, bagaimana menurut pendapat bapak? Jawab: Sudah sangat baik 16. Kegiatan diakhiri dengan diskusi yang dilakukan guru dan siswa bersama-sama mengenai topik dalam bahan pelajaran, bagaimana menurut pendapat bapak?
96
Jawab: sangat perlu dilakukan untuk mempertegas dan meluruskan pendapat yang kurang tepat. 17. Menurut bapak apa manfaat dari teknik Paired Storytelling? Jawab: Memotivasi siswa untuk mengetahui istilah-istilah yang belum diketahui terkait dengan materi sejarah. 18. Bagaimana minat siswa dalam pembelajaran sejarah menggunakan teknik Paired Storytelling? Jawab: Anak-anak dalam belajar minatnya bagus. 19. Bagaimana prestasi belajar siswa setelah diterapkannya teknik pembelajaran Paired Storytelling? Jawab: Prestasi meningkat. 20. Apasaja kesulitan dari penggunaan teknik Paired Storytelling? Jawab: Terkait masalah waktu, dalam mencari kata kunci dan untuk mengarang kata kunci di perlukan waktu yang cukup sehingga siswa dapat mengerjakannya dengan baik. 21. Apasaja
kelebihan-kelebihan
dari
penggunaan
teknik
Paired
Storytelling? Jawab: Anak-anak lebih memahami pembelajaran yang telah dilaksanakan karena lebih banyak istilah yang diketahui siswa terkait dengan materi sejarah sehingga dapat meningkatkan prestasi.
97
b. Wawancara Bagi Siswa Nama
: Shabrina Kurniasari
No. Absen
: 31
Kelas
: XI IPS 3
1. Apakah Sarana dan Prasarana pendidikan di SMAN 1 Sewon telah digunakan secara optimal? Jawab: Belum, karena kurang sosialisasi dan untuk mengakses fasilitas itu sendiri kadang-kadang sulit. 2. Menurut kamu bagaimana situasi siswa saat proses belajar mengajar sejarah? Jawab: Relatif. Kadang rame, kadang tidak tergantung guru yang mengampu, mood, dan cara penyampaian materi. 3. Bagaimana kelengkapan sarana penunjang aktivitas pembelajaran? Jawab: Kurang, terutama ruang TI dan untuk ruang kelas lain misalnya ruang Ilmu Pengetahuan Sosial yang tidak ada sarana penunjang aktifitas pembelajaran, kalau adapun kurang adanya sosialisasi. 4. Bagaimana sikap kamu dalam menerima pelajaran sejarah? Jawab: Lumayan seru 5. Metode
pembelajaran
apa
yang
biasanya
digunakan
dalam
pembelajaran Sejarah? Jawab: Guru menerangkan secara teoritis saja, tidak menjelaskan tentang belajar sejarah untuk apa, dalam kehidupan sehari-hari sejarah dapat ditemukan atau tidak. Jadi, sistem pembelajaran ini terkesan membosankan dan banyak siswa yang mengantuk serta tidak memperhatikan. 6. Bagaimana pendapat kamu mengenai teknik Paired Storytelling? Jawab: Efektif, banyak materi yang nyantel. Guru pengampu juga bisa menggunakan metode ini. 7. Guru memberikan pengenalan mengenai topik materi yang akan dibahas, bagaimana menurut pendapat anda?
98
Jawab: Setuju, dengan pengenalan topik materi menjadikan siswa tertarik mengikuti pelajaran. 8. Guru membagi bahan pelajaran yang akan diberikan menjadi dua bagian, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: iya, setiap kelompok mendapatkan bahan pelajaran yang berbeda. 9. Siswa dipasangkan, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: Efektif, satu kelompok terdiri dari dua orang. 10. Bagian pertama bahan pelajaran diberikan kepada siswa yang pertama, sedangkan siswa yang kedua menerima bagian yang kedua, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: Sudah sesuai. 11. Siswa disuruh membaca bagian mereka masing-masing, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: setuju, melatih siswa untuk rajin membaca. 12. Siswa disuruh mencatat dan mendaftar beberapa kata atau frasa kunci yang ada dalam bagian masing-masing, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: siswa harus berkonsentrasi dalam membaca agar bisa menemukan kata kuncinya. 13. Siswa saling menukar daftar kata atau frasa kunci dengan pasangan masing-masing, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: baik 14. Siswa mengarang berdasarkan kata-kata atau frasa kunci dari pasangannya, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: tahap ini membutuhkan konsentrasi karena harus menjabarka kata kunci yang telah dibuat pasangan. 15. Beberapa siswa diberi kesempatan untuk membacakan hasil karangan mereka,
bagaimana
Jawab: Tahap ini menarik sekali.
menurut
pendapat
anda?
99
16. Guru membagikan bagian cerita yang belum terbaca kepada masingmasing siswa. Siswa membaca bagian tersebut, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: sangat penting karena kita tidak hanya mengetahui salah satu materi dalam bahan pelajaran. 17. Kegiatan diakhiri dengan diskusi yang dilakukan guru dan siswa bersama-sama mengenai topik dalam bahan pelajaran, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: materi lebih kecantel lagi. 18. Apa saja manfaat yang kamu rasakan dengan pembelajaran sejarah menggunakan teknik Paired Storytelling? Jawab: Efektif, bagus pokoknya. 19. Apakah kamu berminat atau tertarik untuk belajar ketika pembelajaran dengan teknik Paired Storytelling? Jawab: Ya, berminat dan tertarik. 20. Bagaimana
prestasi kamu
setelah menerapkan teknik Paired
Storytelling dalam pembelajaran sejarah? Jawab: Ada kemajuan. 21. Apakah ada Kesulitan dalam pelaksanaan Teknik Paired Storytelling? Jawab: kadang ada, karena waktu untuk menjabarkan kata kunci sedikit jadi harus buru-buru. 22. Apa yang menjadi kelebihan Teknik Paired Storytelling dibandingkan metode ceramah? Jawab: Para siswa ikut berperan dalam proses pembelajaran dan adanya interaksi antara guru dan siswa, sehingga murid tidak ngantuk dan ikut berpikir. Jadi sekolah tidak hanya untuk main dan tidur, ada sesuatu yang didapat dari sekolah.
100
Nama
: M. Fahrizzal Akbar
No. Absen
: 21
Kelas
: XI IPS 3
A. Lembar Wawancara Siswa 1. Apakah sarana dan prasarana pendidikan di SMAN 1 Sewon telah digunakan secara optimal? Jawab: Sangat belum 2. Menurut kamu bagaimana situasi siswa saat proses belajar mengajar sejarah? Jawab: Belum kondusif, apalagi kelas saya. 3. Bagaimana kelengkapan sarana penunjang aktivitas pembelajaran? Jawab: sarananya belum digunakan secara optimal. 4. Bagaimana sikap kamu dalam menerima pelajaran sejarah? Jawab: asik (sama ppl) 5. Metode pembelajaran apa yang biasanya digunakan dalam pembelajaran Sejarah? Jawab: Tidak jelas, boring, pada tidur. 6. Bagaimana pendapat kamu mengenai teknik Paired Storytelling? Jawab: Excellent. 7. Guru memberikan pengenalan mengenai topik materi yang akan dibahas, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: Sudah cukup jelas 8. Guru membagi bahan pelajaran yang akan diberikan menjadi dua bagian, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: Bagus 9. Siswa dipasangkan, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: cukup satu kelompok hanya dua orang 10. Bagian pertama bahan pelajaran diberikan kepada siswa yang pertama, sedangkan siswa yang kedua menerima bagian yang kedua, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: it’s ok
101
11. Siswa disuruh membaca bagian mereka masing-masing, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: bagus. 12. Siswa disuruh mencatat dan mendaftar beberapa kata atau frasa kunci yang ada dalam bagian masing-masing, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: mengasyikkan 13. Siswa saling menukar daftar kata atau frasa kunci dengan pasangan masing-masing, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: setuju 14. Siswa mengarang berdasarkan kata-kata atau frasa kunci dari pasangannya, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: saya harus kerja keras dalam mengarang dari kata kunci. 15. Beberapa siswa diberi kesempatan untuk membacakan hasil karangan mereka,
bagaimana
Jawab: suasana
kelas
menurut jadi
sedikit
santai
pendapat
anda?
mendengarkan teman
membacakan karangannya. 16. Guru membagikan bagian cerita yang belum terbaca kepada masingmasing siswa. Siswa membaca bagian tersebut, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: tepat sekali 17. Kegiatan diakhiri dengan diskusi yang dilakukan guru dan siswa bersamasama mengenai topik dalam bahan pelajaran, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: penting sekali 18. Apa saja manfaat yang kamu rasakan dengan pembelajaran sejarah menggunakan teknik Paired Storytelling? Jawab: Mudah memahami apa yang dimaksudkan guru. 19. Apakah kamu berminat atau tertarik untuk belajar ketika pembelajaran dengan teknik Paired Storytelling? Jawab: Belum sepenuhnya.
102
20. Bagaimana prestasi kamu setelah menerapkan teknik Paired Storytelling dalam pembelajaran sejarah? Jawab: Not bad. 21. Apakah ada kesulitan dalam pelaksanaan teknik Paired Storytelling? Jawab: Tidak, belum ada. 22. Apa yang menjadi Kelebihan teknik Paired Storytelling dibandingkan metode ceramah? Jawab: Seru.
103
Nama
: Antonia Putri N
No. Absen
: 26
Kelas
: XI IPS 3
B. Lembar Wawancara Siswa 1. Apakah sarana dan prasarana pendidikan di SMAN 1 Sewon telah digunakan secara optimal? Jawab: Sudah. 2. Menurut kamu bagaimana situasi siswa saat proses belajar mengajar sejarah? Jawab: Ada yang serius mengikuti, ada yang kurang serius tetapi masih dalam batas wajar. 3. Bagaimana kelengkapan sarana penunjang aktivitas pembelajaran? Jawab: Sudah lengkap. 4. Bagaimana sikap kamu dalam menerima pelajaran sejarah? Jawab: Menerima dengan baik. 5. Metode pembelajaran apa yang biasanya digunakan dalam pembelajaran Sejarah? Jawab: Ceramah, terkadang diskusi kelompok. 6. Bagaimana pendapat kamu mengenai teknik Paired Storytelling? Jawab: Akan memudahkan dalam pembelajaran. 7. Guru memberikan pengenalan mengenai topik materi yang akan dibahas, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: sudah jelas. 8. Guru membagi bahan pelajaran yang akan diberikan menjadi dua bagian, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: iya sudah 9. Siswa dipasangkan, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: tidak masalah.
104
10. Bagian pertama bahan pelajaran diberikan kepada siswa yang pertama, sedangkan siswa yang kedua menerima bagian yang kedua, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: bahan pelajaran yang disediakan guru sangat memudahkan dalam pembelajaran 11. Siswa disuruh membaca bagian mereka masing-masing, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: tidak masalah 12. Siswa disuruh mencatat dan mendaftar beberapa kata atau frasa kunci yang ada dalam bagian masing-masing, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: membantu dalam memahami materi 13. Siswa saling menukar daftar kata atau frasa kunci dengan pasangan masing-masing, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: tidak masalah 14. Siswa mengarang berdasarkan kata-kata atau frasa kunci dari pasangannya, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: tidak masalah 15. Beberapa siswa diberi kesempatan untuk membacakan hasil karangan mereka,
bagaimana
menurut
pendapat
anda?
Jawab: pembelajaran menjadi seru 16. Guru membagikan bagian cerita yang belum terbaca kepada masingmasing siswa. Siswa membaca bagian tersebut, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: sudah baik 17. Kegiatan diakhiri dengan diskusi yang dilakukan guru dan siswa bersamasama mengenai topik dalam bahan pelajaran, bagaimana menurut pendapat anda? Jawab: iya sudah baik 18. Apa saja manfaat yang kamu rasakan dengan pembelajaran sejarah menggunakan teknik Paired Storytelling?
105
Jawab: Lebih mudah menangkap pelajaran. 19. Apakah kamu berminat atau tertarik untuk belajar ketika pembelajaran dengan teknik Paired Storytelling? Jawab: Iya. 20. Bagaimana prestasi kamu setelah menerapkan teknik Paired Storytelling dalam pembelajaran sejarah? Jawab: Lumayan lebih meningkat karena menurut saya metode ini lebih memudahkan dalam mengingat dalam pelajaran sejarah. 21. Apakah ada Kesulitan dalam pelaksanaan Teknik Paired Storytelling? Jawab: tidak. 22. Apa yang menjadi kelebihan Teknik Paired Storytelling dibandingkan metode ceramah? Jawab: Lebih mudah mengingat dan lebih mengasyikkan sehingga teknik pembelajarannya tidak monoton.
106
Lampiran 3. Soal Pretest “Soal Pretest” (Siklus I) Mata Pelajaran
: Sejarah
Hari/ Tanggal
: Kamis, 14 Februari 2013
Sem/ Kelas
: 2 / XI IPS 3
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Kesadaran bangsa-bangsa terjajah untuk merebut kemerdekaan kemudian muncul gerakan nasionalisme, hal tersebut dikarenakan . . . a. Pengaruh langsung dan tidak langsung dari beberapa paham baru yang berkembang di Eropa dan menyebar ke negeri-negeri jajahan. b. Lemahnya kekuasaan pemerintah jajahan. c. Hilangnya kepercayaan rakyat kepada pemerintah. d. Bangsa Asia-Afrika sudah sangat menderita akibat praktek penjajahan. e. Rakyat ingin memerintah negaranya sendiri tanpa ikut campur bangsa Asing. 2. Paham mengenai kecintaan tertinggi warga negara diserahkan kepada negaranya. Negara-negara pemula penganut paham ini seperti Inggris, Jerman, Italia. Paham yang dimaksud adalah. . . a. Liberalisme
d. Demokrasi
b. Sosialisme
e. Pan Islamisme
c. Nasionalisme 3. Paham Liberalisme yaitu paham yang mengutamakan kemerdekaan individu. Inggris menganut paham liberalisme dengan dikeluarkannya piagam . . . a. Jakarta b. Magna Charta
d. PBB e. Madinah
c. Atlantik 4. Paham yang menentang kemutlakan milik perorangan dan menyokong pemakaian milik tersebut untuk kesejahteraan umum. Paham apakah yang dimaksud. . . a. Liberalisme
107
b. Sosialisme c. Nasionalisme d. Demokrasi e. Pan Islamisme 5. Paham yang menyatakan Suatu sistem pemerintah yang mengakui hak segenap anggota masyarakat untuk mempengaruhi keputusan politik, baik secara langsung maupun tidak langsung adalah. . . a. Demokrasi b. Liberalisme c. Sosialisme d. Pan Islamisme e. Nasionalisme 6. Pan Islamisme merupakan paham yang bertujuan untuk mempersatukan umat islam sedunia. Paham ini muncul berkaitan erat dengan kondisi yang terjadi pada abad ke-19 yaitu . . . a. Munculnya paham nasionalisme di negara Asia-Afrika. b. Negara-negara Eropa memperluas daerah jajahannya. c. Lahirnya banyak noregara Islam dan gerakan-gerakan nasionalis. d. Pan Islamisme merupakan gerakan radikal dan progresif. e. Adanya kemunduran dunia Islam, sedangkan dunia barat mengalami kemajuan. 7. Faktor intern yang membantu bertambah suburnya rasa dan paham kebangsaan Indonesia, adalah. . . a. Makin membaiknya taraf hidup rakyat pribumi. b. Liberalisme yang dianut oleh pemerintah Belanda. c. Lahirnya sikap patriotisme d. Kemenangan Jepang dalam perang dengan Rusia (1905). e. Munculnya golongan cendekiawan di kalangan rakyat Indonesia. 8. Tumbuhnya pergerakan nasional Indonesia selain dipengaruhi oleh faktor internal juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. Salah satu faktor eksternal yaitu . . .
108
a. Pergerakan kebangsaan India. b. Munculnya golongan cendekiawan. c. Penjajahan yang dilakukan Belanda menimbulkan penderitaan dan kesengsaraan bagi bangsa Indonesia. d. Kejayaan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. e. Trilogi yang digagas Van Deventer. 9. Pergerakan Nasional Indonesia dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal. Yang termasuk faktor Eksternal, kecuali . . . a. Kemengan Jepang terhadap Rusia (1905). b. Kesengsaraan dan penderitaan Bangsa Indonesia akibat pelaksanaan imperialisme. c. Pergerakan Kebangsaan India. d. Gerakan Nasionalis Rakyat Cina. e. Pergerakan Turki Muda. 10. Beberapa tokoh asing pernah mempergunakan istilah “Indonesia” seperti J.R. Logan, Earl G Windsor, dan tokoh-tokoh lainnya. Di indonesia ada organisasi pertama yang mempergunakan kata “Indonesia” yaitu . . . a. Budi Utomo b. Indische Vereeniging c. Sarekat Islam d. Indische Partij e. PNI 11. sisi positif dari pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah kolonal Belanda adalah. . . a. Melahirkan golongan cendekiawan yang kemudian menjadi pelopor dan penggerak dari pergerakan nasional. b. Belanda menjadi bersikap baik kepada pribumi. c. Bangsa pribumi diberi kebebasan. d. Didirikan lembaga tinggi bagi kaum pribumi seperti sekolah dokter (STOVIA) e. Keberhasilan Trilogi Van Deventer.
109
12. Bentuk diskriminasi dalam bidang pendidikan yaitu . . . a. Gaji pegawai Belanda lebih besar daripada gaji pegawai dari Indonesia. b. Terdapat sekolah ELS untuk orang-orang Belanda dan sekolah HIS untuk golonga menengah bangsa Indonesia. c. Kehidupan bangsa Belanda jauh berbeda dengan kehidupan rakyat Indonesia. d. Bangsa Indonesia hanya memiliki lebih banyak kewajiban daripada hak. e. Terjadi lokalisasi tempat tinggal. 13. Sistem diskriminasi dalam bidang ekonomi yaitu . . . a. Terjadi lokalisasi tempat tinggal. b. Bangsa indonesia tinggal di pinggiran kota. c. Terdapat sekolah ELS untuk orang-orang Belanda dan sekolah HIS untuk golonga menengah bangsa Indonesia. d. Kehidupan bangsa Belanda jauh berbeda dengan kehidupan rakyat Indonesia. e. Bangsa Belanda mendapatkan fasilitas yang cukup sehingga dengan mudah memperoleh keuntunga dalam bidang perdagangan. 14. Pada masa kolonialisme Belanda, adanya lokalisasi tempat tinggal, tempat tinggal orang India disebut . . . a. Kampung Pekojan b. Kampung Pecinan. c. Kampung Keling. d. Europeesche e. Pinggiran kota. 15. Pada masa penjajahan Belanda letak tempat tinggal bangsa Indonesia di . . . a. Kampung Pekojan. b. Pinggiran kota c. Kampung Keling d. Kampung pecinan. e. Europeesche
110
Lampiran 4. Soal Postest “Soal Postest” (Siklus I) Mata Pelajaran
: Sejarah
Hari/ Tanggal
: Kamis, 14 Februari 2013
Sem/ Kelas
: 2 / XI IPS 3
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Paham mengenai kecintaan tertinggi warga negara diserahkan kepada negaranya. Negara-negara pemula penganut paham ini seperti Inggris, Jerman, Italia. Paham yang dimaksud adalah. . . a. Liberalisme
d. Demokrasi
b. Sosialisme
e. Pan Islamisme
c. Nasionalisme 2. Tokoh yang mencetuskan Paham Sosialisme adalah . . . a. Robert Owen
d. Montesquieu
b. Voltaire
e. Jamaluddin Al-Afgani
c. J.J. Rousseau 3. Paham yang menyatakan Suatu sistem pemerintah yang mengakui hak segenap anggota masyarakat untuk mempengaruhi keputusan politik, baik secara langsung maupun tidak langsung adalah. . . a. Demokrasi b. Liberalisme c. Sosialisme d. Pan Islamisme e. Nasionalisme 4. Pan Islamisme merupakan paham yang bertujuan untuk mempersatukan umat islam sedunia. Paham ini muncul berkaitan erat dengan kondisi yang terjadi pada abad ke-19 yaitu . . . a. Munculnya paham nasionalisme di negara Asia-Afrika. b. Negara-negara Eropa memperluas daerah jajahannya. c. Lahirnya banyak noregara Islam dan gerakan-gerakan nasionalis.
111
d. Pan Islamisme merupakan gerakan radikal dan progresif. e. Adanya kemunduran dunia Islam, sedangkan dunia barat mengalami kemajuan. 5. Paham yang menentang kemutlakan milik perorangan dan menyokong pemakaian milik tersebut untuk kesejahteraan umum. Paham apakah yang dimaksud. . . a. Liberalisme b. Sosialisme c. Nasionalisme d. Demokrasi e. Pan Islamisme 6. Paham Liberalisme yaitu paham yang mengutamakan kemerdekaan individu. Inggris menganut paham liberalisme dengan dikeluarkannya piagam . . . a. Jakarta
d. PBB
b. Magna Charta
e. Madinah
c. Atlantik 7. Tumbuhnya pergerakan nasional Indonesia selain dipengaruhi oleh faktor internal juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. Salah satu faktor eksternal yaitu . . . a. Pergerakan kebangsaan India. b. Munculnya golongan cendekiawan. c. Penjajahan yang dilakukan Belanda menimbulkan penderitaan dan kesengsaraan bagi bangsa Indonesia. d. Kejayaan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. e. Trilogi yang digagas Van Deventer. 8. Faktor intern yang membantu bertambah suburnya rasa dan paham kebangsaan Indonesia, adalah. . . a. Makin membaiknya taraf hidup rakyat pribumi. b. Liberalisme yang dianut oleh pemerintah Belanda. c. Lahirnya sikap patriotisme d. Kemenangan Jepang dalam perang dengan Rusia (1905).
112
e. Munculnya golongan cendekiawan di kalangan rakyat Indonesia. 9. Pergerakan nasional bangsa-bangsa di Asia disebabkan oleh faktor-faktor dibawah ini, kecuali . . a. Timbulnya golongan terpelajar b. Kejayaan pada masa lampau yang pernah dimiliki c. Penderitaan dan kesengsaraan akibat penjajahan d. Pengaruh kemengangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905 e. Timbulnya kaum Borjuis yang mampu membiayai pergerakan 10. sisi positif dari pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah kolonal Belanda adalah. . . a. Melahirkan golongan cendekiawan yang kemudian menjadi pelopor dan penggerak dari pergerakan nasional. b. Belanda menjadi bersikap baik kepada pribumi. c. Bangsa pribumi diberi kebebasan. d. Didirikan lembaga tinggi bagi kaum pribumi seperti sekolah dokter (STOVIA) e. Keberhasilan Trilogi Van Deventer. 11. Beberapa tokoh asing pernah mempergunakan istilah “Indonesia” seperti J.R. Logan, Earl G Windsor, dan tokoh-tokoh lainnya. Di indonesia ada organisasi pertama yang mempergunakan kata “Indonesia” yaitu . . . a. Budi Utomo b. Indische Vereeniging c. Sarekat Islam d. Indische Partij e. PNI 12. Akibat berlakunya sistem diskriminasi yang dijalankan pemerintah kolonial Belanda yaitu . . . a. Dilaksanakannya Trilogi Van Deventer b. Terjadi perbedaan hidup yang mencolok antara penjajah dengan yang dijajah. c. Dilaksanakannya Politik Etis
113
d. Jumlah sekolah untuk kaum pribumi ditingkatkan e. Kekecewaan Rakyat Indonesia 13. Bentuk diskriminasi dalam bidang pendidikan yaitu . . . a. Gaji pegawai Belanda lebih besar daripada gaji pegawai dari Indonesia. b. Terdapat sekolah ELS untuk orang-orang Belanda dan sekolah HIS untuk golongan menengah bangsa Indonesia. c. Kehidupan bangsa Belanda jauh berbeda dengan kehidupan rakyat Indonesia. d. Bangsa Indonesia hanya memiliki lebih banyak kewajiban daripada hak. e. Terjadi lokalisasi tempat tinggal. 14. Sistem diskriminasi dalam bidang ekonomi yaitu . . . a. Terjadi lokalisasi tempat tinggal. b. Bangsa indonesia tinggal di pinggiran kota. c. Terdapat sekolah ELS untuk orang-orang Belanda dan sekolah HIS untuk golongan menengah bangsa Indonesia. d. Kehidupan bangsa Belanda jauh berbeda dengan kehidupan rakyat Indonesia. e. Bangsa Belanda mendapatkan fasilitas yang cukup sehingga dengan mudah memperoleh keuntunga dalam bidang perdagangan. 15. Pada masa penjajahan Belanda letak tempat tinggal bangsa Indonesia di . . . a. Kampung Pekajon b. Pinggiran Kota c. Kampung Keling d. Kampung Pecinan e. Europeesch
114
Lampiran 5. Soal Pretest “Soal Pretest” (Siklus II) Mata Pelajaran
: Sejarah
Hari/ Tanggal
: Kamis, 21 Februari 2013
Sem/ Kelas
: 2 / XI IPS 3
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Latar belakang berdirinya Budi Utomo yaitu. . . a. Usaha penduduk Islam jawa untuk menghidupkan kegiatan ekonomi b. Mengusahakan kemajuan yang selaras bagi bangsa dan tanah air c. Keprihatinan Dr. Wahidin Sudirohusodo terhadap kondisi anak-anak Indonesia dalam mengakses pendidikan karena kurangnya dana belajar. d. Memajukan kebudayaan Jawa, Madura, dan Bali e. Menggalang persatuan semua orang Indonesia untuk berjuang demi kemerdekaan RI. 2. Organisasi ini berdiri pada tanggal 20 Mei 1908 yang kemudian tanggal berdirinya ditetapkan sebagai hari kebangkitan nasional. Organisasi apakah yang dimaksud . . . a. Budi Utomo b. Sarekat Dagang Islam c. Indische Partij d. Perhimpunan Indonesia e. Partai Nasional Indonesia 3. Tujuan berdirinya Budi Utomo adalah . . . a. Memajukan pengajaran dan kebudayaan b. Untuk memperoleh keuntungan dibidang perdagangan c. Menarik perhatian rakyat Indonesia d. Menentang pemerintah kolonial Belanda e. Bersifat politik 4. Budi Utomo bergerak dalam bidang sosial, pendidikan, pengajaran, dan budaya dengan strategi perjuangan Budi Utomo yang bersifat . . .
115
a. Nonkooperatif b. Kooperatif c. Politik d. Radikal e. Revolusioner 5. Tujuan Budi Utomo yang ingin dicapai melalui usaha-usaha berikut ini, kecuali . . . a. Memajukan pengajaran b. Memajukan pertanian, peternakan, dan perdagangan c. Memajukan teknik dan industri d. Menghidupkan kembali kebudayaan e. Meningkatkan keagamaan Islam 6. Berdirinya Budi Utomo berawal dari ide Dr. Wahidin Sudirohusodo kemudian diwujudkan oleh Sutomo, Gunawan Mangunkusumo, dan sebagainya. Mereka menempuh pendidikan di..... a. Sekolah Tinggi Teknik b. Sekolah Tinggi Hukum c. STOVIA d. Kweek School e. ELS 7. Kongres pertama Budi Utomo pada tanggal 3-5 Oktober 1908 diselenggarakan di kota . . a. Yogyakarta b. Bandung c. Semarang d. Solo e. Jakarta 8. Perhimpunan Indonesia (PI) adalah suatu perkumpulan para mahasiswa diluar negeri yang berpengaruh terhadap perjuangan kebangsaan Indonesia ditanah air. Perkumpulan tersebut didirikan di. . . a. Amerika Serikat
116
b. Negeri Belanda c. Prancis d. Australia e. Jepang 9. Pada tahun 1924 Perhimpunan Indonesia menjelma menjadi perkumpulan yang berjiwa baru yang mengutamakan masalah politik. Organisasi ini bertujuan. . . a. Membantu anggotanya yang mengalami kesulitan. b. Memajukan kehidupan agama Islam c. Memajukan perdagangan d. Memajukan kepentingan rohani dan jasmani penduduk asli e. Memperjuangkan kemerdekaan RI 10. Majalah yang dimiliki Perhimpunan Indonesia adalah.. . . a. Indonesia Merdeka b. Putri Hindia c. Putri Mardika d. PIKAT e. Melayu Soenda Berita 11. Para anggota Perhimpunan Indonesia ada yang bersifat radikal revolusioner dan bersifat moderat. Kelompok radikal setelah menyelesaikan studinya kembali ke Indonesia dan pada tahun 1927 bergabung dengan para pejuang Indonesia dan mendirikan . . . a. PKI b. PNI c. Indische Partij d. Parindra e. Partindo 12. Perhimpunan Indonesia melakukan kontak badan-badan internasional, salah satunya dengan Association I’Etude Des Civilisation Orientales yang didirikan tahun 1925 di negara . . . a. Belanda
117
b. Amerika Serikat c. Paris d. Jerman e. Australia 13. Pemerintah kolonial Belanda mencurigai gerakan Perhimpunan Indonesia, akibatnya para pemimpin Perhimpunan Indonesia ditangkap. Moh. Hatta membuat pidato pembelaan dengan judul . . . a. Kebebasan Indonesia b. Kekejaman Kolonial c. Indonesia Merdeka d. Indonesia Menggugat e. Kebebasan Individu 14. Pada awalnya Perhimpunan Indonesia bernama Indische Vereeniging merupakan suatu perkumpulan yang bersifat . . . a. Ekonomi b. Keagamaan c. Perdagangan d. Politik e. Sosio-kultural 15. Pada tahun 1922 Indische Vereeniging diubah namanya menjadi Indonesische Vereeniging dan pada tahun 1925 diganti nama baru yaitu Perhimpunan Indonesia. Pada tahun 1924 organisasi ini mengutamakan masalah . . . a. Sosial
d. Budaya
b. Keagamaan
e. Politik
c. Ekonomi
118
Lampiran 6. Soal Postest “Soal Postest” (Siklus II) Mata Pelajaran
: Sejarah
Hari/ Tanggal
: Kamis, 21 Februari 2013
Sem/ Kelas
: 2 / XI IPS 3
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Budi Utomo bergerak dalam bidang sosial, pendidikan, pengajaran, dan budaya dengan strategi perjuangan Budi Utomo yang bersifat . . . a. Nonkooperatif b. Kooperatif c. Politik d. Radikal e. Revolusioner 2. Latar belakang berdirinya Budi Utomo yaitu. . . a. Usaha penduduk Islam jawa untuk menghidupkan kegiatan ekonomi b. Mengusahakan kemajuan yang selaras bagi bangsa dan tanah air c. Keprihatinan Dr. Wahidin Sudirohusodo terhadap kondisi anak-anak Indonesia dalam mengakses pendidikan karena kurangnya dana belajar. d. Memajukan kebudayaan Jawa, Madura, dan Bali e. Menggalang persatuan semua orang Indonesia untuk berjuang demi kemerdekaan RI. 3. Tujuan berdirinya Budi Utomo adalah . . . a. Memajukan pengajaran dan kebudayaan b. Untuk memperoleh keuntungan dibidang perdagangan c. Menarik perhatian rakyat Indonesia d. Menentang pemerintah kolonial Belanda e. Bersifat politik 4. Tujuan Budi Utomo yang ingin dicapai melalui usaha-usaha berikut ini, kecuali ... a. Memajukan pengajaran
119
b. Memajukan pertanian, peternakan, dan perdagangan c. Memajukan teknik dan industri d. Menghidupkan kembali kebudayaan e. Meningkatkan keagamaan Islam 5. Budi Utomo merupakan organisasi pergerakan nasional pertama yang berdiri atas prakarsa Dr. Wahidin Sudirohusodo dan didirikan oleh . . . a. Sutomo b. Cipto Mangunkusumo c. Mangunkusumo d. Gunawan Mangunkusumo e. Adi Tirtokusumo 6. Kongres pertama Budi Utomo pada tanggal 3-5 Oktober 1908 diselenggarakan di kota . . a. Yogyakarta b. Bandung c. Semarang d. Solo e. Jakarta 7. Organisasi ini berdiri pada tanggal 20 Mei 1908 yang kemudian tanggal berdirinya ditetapkan sebagai hari kebangkitan nasional. Organisasi apakah yang dimaksud . . . a. Budi Utomo b. Sarekat Dagang Islam c. Indische Partij d. Perhimpunan Indonesia e. Partai Nasional Indonesia 8. Perhimpunan Indonesia (PI) adalah suatu perkumpulan para mahasiswa diluar negeri yang berpengaruh terhadap perjuangan kebangsaan Indonesia ditanah air. Perkumpulan tersebut didirikan di. . . a. Amerika Serikat b. Negeri Belanda
120
c. Prancis d. Australia e. Jepang 9. Majalah yang dimiliki Perhimpunan Indonesia adalah.. . . a. Indonesia Merdeka b. Putri Hindia c. Putri Mardika d. PIKAT e. Melayu Soenda Berita 10. Pada awalnya Perhimpunan Indonesia bernama Indische Vereeniging merupakan suatu perkumpulan yang bersifat . . . a. Ekonomi b. Keagamaan c. Perdagangan d. Politik e. Sosio-kultural 11. Pada tahun 1924 Perhimpunan Indonesia menjelma menjadi perkumpulan yang berjiwa baru yang mengutamakan masalah politik. Organisasi ini bertujuan. . . a. Membantu anggotanya yang mengalami kesulitan. b. Memajukan kehidupan agama Islam c. Memajukan perdagangan d. Memajukan kepentingan rohani dan jasmani penduduk asli e. Memperjuangkan kemerdekaan RI 12. Berikut ini merupakan empat pikiran pokok PI, kecuali . . . a. Kesatuan Nasional b. Solidaritas c. Noon kooperasi d. Swadaya e. Swadesi
121
13. Perhimpunan Indonesia melakukan kontak badan-badan internasional, salah satunya dengan Association I’Etude Des Civilisation Orientales yang didirikan tahun 1925 di negara . . . a. Belanda b. Amerika Serikat c. Paris d. Jerman e. Australia 14. Para anggota Perhimpunan Indonesia ada yang bersifat radikal revolusioner dan bersifat moderat. Kelompok radikal setelah menyelesaikan studinya kembali ke Indonesia dan pada tahun 1927 bergabung dengan para pejuang Indonesia dan mendirikan . . . a. PKI b. PNI c. Indische Partij d. Parindra e. Partindo 15. Pemerintah kolonial Belanda mencurigai gerakan Perhimpunan Indonesia, akibatnya para pemimpin Perhimpunan Indonesia ditangkap. Moh. Hatta membuat pidato pembelaan dengan judul . . . a. Kebebasan Indonesia b. Kekejaman Kolonial c. Indonesia Merdeka d. Indonesia Menggugat e. Kebebasan Individu
122
Lampiran 7. Kunci Jawaban Kunci Jawaban 1. Siklus I Pre-Test 1. A 2. C 3. B 4. B 5. A 6. E 7. E 8. A 9. B 10. B 11. A 12. B 13. E 14. C 15. B
Post-Test 1. C 2. A 3. A 4. E 5. B 6. B 7. A 8. E 9. E 10. A 11. B 12. B 13. B 14. E 15. B
2. Siklus II Pre-Test
Post-Test
1. C 2. A 3. A 4. B 5. E 6. C 7. A 8. B 9. E 10. A 11. B 12. C 13. C 14. E 15. E
1. B 2. C 3. A 4. E 5. E 6. A 7. A 8. B 9. A 10. E 11. E 12. D 13. C 14. B 15. C
123
Lampiran 8. Daftar Nilai DAFTAR NILAI KELAS XI IPS 3 MATA PELAJARAN SEJARAH NO.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
NAMA
Siklus I
Candra Setialinuwih Prakoso Fadhlul Hadi Ayu Berliana Pradasari Lintang Sae Martasari Muhhamad Rifqi A Diki Lukman R. Irffan Mussyafa Lavida Purnomo Ratna Kumalasari Theana regalia F. P. Adelia Eka Nirwana Anggi Ernita Dwi I. Arum Wulansari Ismi Julia Pertiwi Rizki Afeb Briliandy Wisnu agung Susilo Arendia Nariswari Dimas Ahmad Prasetyo Imania Aufa M. Fahrizzal Akbar Nur Farida Riefki Admad Fahari Wakhid Rohkmadin S Andrew Putra Perdana Antonia Putri N Axel Rizky H Dimas Dwi Arno K Habib Muhammad M. Mas Merdika Wijaya Shabrina Kurniasari Pungky Aryanto Rata-rata
Pretest 40 80 73.3 60 60 53.3 80 53.3 66.7 66.7 66.7 60 66.7 53.3 60 26.7 66.7 53.3 66.7 66.7 26.7 53.3 46.7 60 53.3 53.3 60 58.3
Siklus II Postest 100 100 93.3 80 86.7 100 86.7 93.3 86.7 100 93.3 93.3 93.3 73.3 73.3 73.3 73.3 93.3 73.3 86.7 80 86.7 46.7 86.7 80 73.3 73.3 80 80 84,1
Pretest 60 60 66.7 66.7 40 73.3 60 66.7 73.3 73.3 60 66.7 66.7 26.7 66.7 33.3 60 60 60 60 80 60 66.7 40 66.7 80 66.7 61.4
Postest 100 80 80 100 86,7 80 86,7 100 93.3 86,7 80 86.7 86.7 80 93.3 80 80 100 80 100 80 100 80 86.7 93.3 88
124
Lampiran 9. Bahan Pelajaran I Bahan Pelajaran I Paham-paham Baru dan Kesadaran Kebangsaan di Asia Afrika Bangsa-bangsa terjajah mulai menyadari untuk merebut kemerdekaannya dan mulailah muncul gerakan-gerakan nasionalisme. Dasar dari seluruh gerakan nasionalisme dan Pergerakan kemerdekaan di negeri-negeri terjajah itu karena pengaruh langsung dan tidak langsung dari beberapa paham baru yang berkembang di Eropa dan merambat ke negeri-negeri jajahan. a. Nasionalisme : Paham mengenai kecintaan tertinggi warga negara diserahkan kepada negaranya. Negara-negara pemula penganut paham nasionalisme seperti Inggris, Jerman, Italia. Kemudian paham nasionalisme berkembang keseluruh dunia dan mempengaruhi pergerakan nasional bangsa Indonesia. b. Liberalisme
:
Liberalisme
merupakan
paham
yang
mengutamakan
kemerdekaan, kemerdekaan individu merupakan pokok utama paham ini. Tokoh paham liberalisme yaitu Voltaire, Montesquieu, dan JJ.Rousseau. Liberalisme berkembang sangat pesat di kota-kota besar Eropa. Para pendukung utamanya adalah kaum Borjuis dan kaum terpelajar kota. Kaum liberal menentang setiap tindakan yang dianggap menekan kebebasan individu. Di Inggris kebebasan Individu dijamin dengan dikeluarkannya Magna Charta pada tahun 1215. Isi piagam itu antara lain bahwa seseorang (kecuali budak) tidak boleh ditangkap, dipenjara, disiksa, diasingkan atau disita miliknya tanpa cukup alasan menurut hukum. Di Prancis dan negaranegara monarchi absolut lainya, kebebasan individu sangat dikekang sehingga menimbulkan revolusi (1789, 1830, 1848). Kaum borjuis yang memimpin revolusi akhirnya mengalahkan kaum bangsawan dan ulama yang sebelumnya memegang kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi, maupun kehidupan sosial. Setelah revolusi meluas diseluruh daratan Eropa tahun 1848, paham liberal berkembang pesat. Setelah itu liberalisme berkembang keseluruh dunia sebagai salah satu pandangan hidup.
125
c. Sosialisme : Paham yang menentang kemutlakan milik perorangan dan menyokong pemakaian milik tersebut untuk kesejahteraan umum. Tokohnya yaitu Robert Owen. d. Demokrasi : Suatu sistem pemerintah yang mengakui hak segenap anggota masyarakat untuk mempengaruhi keputusan politik, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penganjur pemerintahan demokrasi yaitu Jean Jacques Rousseau. e. Pan Islamisme : Paham yang bertujuan untuk mempersatukan umat islam sedunia. Dicetuskan oleh Jamaluddin Al-Afgani. Paham ini muncul berkaitan erat dengan kondisi abad ke-19 yang merupakan kemunduran dunia Islam, sedangkan dunia barat dalam kemajuannya berusaha menjajah negara-negara islam. Pan Islamisme telah memberi inspirasi bagi lahirnya banyak negara islam dan gerakan-gerakan nasionalis (kebangsaan). Pan Islamisme yang merupakan gerakan radikal dan progresif sangat disadari oleh imperialisme barat, termasuk Belanda di Indonesia, sebagai suatu yang membahayakan bagi kelangsungan kaum imperialisme barat di tanah jajahannya. Semangat yang terkandung dalam gerakan tersebut telah membangkitkan rasa kebangsaan yang kuat dengan didasari ikatan keagamaan. Kota menjadi tempat yang sangat strategis didalam upaya memunculkan dan mengembangkan pergerakan nasional Indonesia. Pada kota-kota itulah munculnya golongan-golongan elit baru dalam kehidupan golongan masyarakat Indonesia seperti golongan terpelajar, golongan profesional, golongan yang terjun di dalam bidang pers, dan golongan-golongan lainnya. Sejak akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 telah muncul benih-benih nasionalisme pada bangsa Indonesia. Pergerakan nasional Indonesia dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Faktor Internal: 1. Kebanggaan akan zaman keemasan Nusantara sebelum kedatangan bangsa asing di wilayah Indonesia. Wilayah yang dikuasai Belanda itu adalah hampir sama dengan kekuasaan kerajaan besar Indonesia dalam abad kesembilan dan keempat belas, yaitu Sriwijaya dan Majapahit.
126
2. Pelaksanaan
imperialisme
di
wilayah
Indonesia
menimbulkan
kesengsaraan dan penderitaan bagi bangsa Indonesia, karena kaum penjajah hanya berusaha untuk mengeruk keuntungan demi kejayaan bangsanya sendiri. Kesengsaraan dan penderitaan inilah yang menjadi alasan atau pendorong munculnya perlawanan-perlawanan bangsa Indonesia. 3. Munculnya golongan cendekiawan: Golongan cendekiawan muncul sebagai akibat dari perkembangan dan meningkatnya pendidikan, yang sadar akan nasib bangsanya akibat praktek-praktek politik penjajah. Kaum cendekiawan menjadi pengerak atau pimpinan pergerakan nasional bangsa Indonesia. Faktor Eksternal: 1. Kemenangan Jepang terhadap Rusia (1905), kemenangan itu berdampak sangat luas di wilayah Asia. Bangsa-bangsa di Asia mulai bangkit menentang penjajahan Barat. 2. Pergerakan kebangsaan India: Didalam menghadapi penjajahan Inggris, kaum pergerakan rakyat India membentuk sebuah organisasi kebangsaan yang dikenal dengan nama All India National Congres. Tokoh yang terkenal yaitu Mahatma Gandhi yang memiliki dasar perjuangan sbb: Ahimsa (dilarang membunuh) yaitu gerakan anti peperangan, Hartal yaitu suatu gerakan rakyat India dalam bentuk aksi yang tidak berbuat apapun walaupun mereka tetap masuk kantor ataupun pabrik dan sebagainya. Satyagraha yaitu suatu gerakan rakyat India untuk tidak bekerja sama dengan pemerintah kolonial Inggris. Swadesi yaitu gerakan rakyat India untuk memakai barang-barang buatan negeri sendiri. 3. Gerakan kebangsaan Filipina yang dipelopori oleh Dr.Jose Rizal untuk mengusir
bangsa
Spanyol.
Filipina
berhasil
memproklamasikan
kemerdekaan tanggal 12 Juni 1898. Setelah itu Filipina di kuasai Amerika Serikat dan baru diberi kemerdekaan oleh Amerika Serikat pada tanggal 4 Juli 1946.
127
4. Gerakan Nasionalis Rakyat Cina yang dipimpin oleh Dr. Sun Yat Sen, dengan ajarannya San Min Chu I (Tiga Asas Kerakyatan), yakni min t'sen (kebangsaan atau nasionalisme), min tsu (kerakyatan atau demokrasi ), dan min sheng (kesejahteraan atau sosialisme). 5. Pergerakan Turki Muda (1908) yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha 6. Pergerakan Nasionalisme Mesir yang dipimpin Arabi Pasha (1881-1882) dengan tujuan menentang kekuasaan bangsa Eropa terutama Inggris. Berkembangnya pergerakan nasional diberbagai daerah di Asia maupun di Afrika berpengaruh sangat besar terhadap perjuangan rakyat Indonesia didalam menentang kekuasaan kolonial Belanda. Gerakan-gerakan yang muncul ditandai dengan berdirinya orgamisasi-orgamisasi modern yang didirikan kalangan terpelajar.
128
Lampiran 10. Bahan Pelajaran II
Bahan Pelajaran II Pembentukan Identitas Nasional dan Terbentuknya Nasionalisme Indonesia A. Istilah “Indonesia” Beberapa tokoh yang pernah mempergunakan istilah ”Indonesia” di dalam tulisan-tulisannya, yaitu: 1. J.R. Logan, seorang pegawai pemerintah Inggris di Penang. Logan menyebut istilah “Indonesia” didalam suatu tulisan pada majalah yang dipimpinnya. Ia mempergunakan istilah Indonesia untuk menyebut kepulauan dan penduduk nusantara. Ia menulis istilah itu pada tahun 1850. 2. Earl G. Windsor, pada tahun 1850 didalam media milik J.R.Logan, ia menyebutkan kata “Indonesia” bagi penduduk Nusantara. 3. Tokoh-tokoh lainnya yang mempopulerkan istilah “Indonesia” di dunia internasional seperti Adolf Bastian (1884), Van Volenhoven, Snouck Hurgronje, Kern, dan lain-lain. Sedangkan di Indonesia sendiri, organisasi pertama yang menggunakan kata “indonesia” adalah Indische Vereniging, pada tahun 1922 berganti nama menjadi
Indonesische
Vereeniging,
dan
pada
tahun 1925
menjadi
Perhimpunan Indonesia. Dalam perkembangan selanjutnya kata “Indonesia” ditetapkan menjadi identitas nasional melalui kongres pemuda dengan pengucapan ikrar sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Kemudian kata Indonesia dikukuhkan melalui Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945. B. Terbentuknya Nasionalisme Kebangsaan Indonesia Kekuasaan
pemerintahan
kolonial
Belanda
di
Indonesia
dapat
menimbulkan terbentuknya nasionalisme Indonesia. Masuknya paham-paham baru dari Barat berpengaruh besar terhadap cara-cara melawan pemerintah kolonial Belanda. Sehingga sejak awal abad ke -20 perjuangan dan
129
perlawanan bangsa Indonesia sangat berbeda dengan perlawanan pada abadabad sebelumnya. Faktor-faktor terbentuknya nasionalisme, yaitu : 1. Perkembangan pendidikan Indonesia sangat menderita akibat pelaksanaan sistem tanam paksa. Penderitaan dan kesengsaraan tidak pernah lepas dari kehidupan rakyat Indonesia. Melihat keadaan seperti ini Van Deventer mengajukan Trilogi Van Deventer yaitu Irigasi, Edukasi, dan Imigrasi. Kenyataannya
penyelenggaraan
pendidikan
pada
masa
pemerintahan kolonial Belanda hanya untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja pada perkantoran-perkantoran milik pemerintahan kolonial Belanda dengan gaji yang sangat rendah. namun terdapat sisi positif dari penyelenggaraan pendidikan yaitu kaum pribumi diberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan, kaum pribumi juga diberi kesempatan untuk belajar di negeri Belanda. Jumlah sekolah untuk kalangan kaum pribumi ditingkatkan. Diwilayah Indonesia didirikan lembaga tinggi bagi kaum pribumi seperti Sekolah Dokter (STOVIA). Sekolah-sekolah tersebut melahirkan sarjana-sarjana yang menjadi pelopor dan penggerak dari pergerakan nasional Indonesia. 2. Diskriminasi Berlakunya sistem diskriminasi, untuk dapat membedakan antara penguasa dengan yang dikuasainya. Akibat dari diskriminasi ini terjadi perbedaan hidup yang mencolok antara penjajah dengan yang dijajah. Perbedaan-perbedaan itu sangat jelas tampak dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial. Bidang pendidikan terdapat sistem pelapisan sosial. Untuk pendidikan sekolah dasar dibedakan, yaitu untuk orang Belanda atau putra-putri pejabat dengan sekolahnya bernama ELS (Europeesche Logere School), untuk keturunan Cina didirikan sekolah HCS (Hollands Chinese School), untuk golongan menengah bangsa Indonesia didirikan sekolah HIS (Hollands Indische School). Ketiga sekolah itu menggunakan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar dan bahasa resmi didalam proses belajar
130
mengajar. Pada sekolah rakyat biasa (pribumi) sering disebut dengan istilah Inlander. Didirikan sekolah dengan bahasa melayu dan bahasa daerah sebagai bahasa perantara. Secara politik, diskriminasi pendidikan itu mengarah kepada politik Devide et Impera (Politik memecah belah). Bidang Ekonomi, seorang pegawai bangsa Belanda mendapat gaji dua kali lipat daripada pegawai yang berasal dari bangsa Indonesia, walaupun jabatannya sama. Bangsa Belanda mendapatkan fasilitas yang cukup sehingga dengan mudah memperoleh keuntungan dalam bidang perdagangan. Untuk bangsa Cina sebagai golongan menengah juga mendapat kesempatan hidup yang lebih baik daripada bangsa Indonesia sedangkan bangsa Indonesia hanya memiliki lebih banyak kewajiban daripada haknya. Terjadi lokalisasi tempat tinggal yaitu orang-orang Belanda bertempat tinggal di kota yang disebut dengan Europeesche Buurt (lingkungan Eropa), orang India dikampung Keling, orang arab di kampung Pekojan, orang Cina di kampung Pecinan, dan bangsa Indonesia tinggal di perkampungan pinggiran kota. Akibat dari pendidikan, sosial, dan ekonomi yang berbeda maka budaya yang dilahirkan juga berbedabeda. Terbentuknya nasionalisme kebangsaan di Indonesia dipengaruhi oleh perkembangan paham-paham baru dari luar wilayah indonesia. Salah satu paham-paham baru yang berkembang diluar wilayah Indonesia pada masa itu seperti paham nasionalime. Paham nasionalisme itu muncul dibeberapa negara di wilayah Asia maupun Afrika seperti di India, Cina, Jepang, negatanegara Timur Tengah, Mesir dan lain sebagainya. Dengan munculnya pengaruh, baik dari dalam maupun dari luar dapat mempercepat proses terbentuknya nasionalisme kebangsaan Indonesia. Nasionalisme kebangsaan merupakan senjata yang sangat ampuh di dalam menghadapi
kekuasaan
kolonialisme
Belanda.
Melalui
nasionalisme
kebnagsaan ini, bangsa Indonesia dapat dipersatukan untuk menghadapi
131
kekuatan asing dan berjuang mencapai kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia.
132
Lampiran 11. Bahan Pelajaran I
Bahan Pelajaran I Organisasi Pergerakan Kebangsaan Indonesia
Sejak tahun 1908 mulai berdiri dan berkembang organisasi-organisasi modern di Indonesia baik yang bersifat politik, ekonomi, maupun sosial budaya.
1. Budi Utomo (BU) Latar Belakang berdiri Budi Utomo yaitu keprihatinan Dr. Wahidin Sudirohusodo terhadap kondisi anak-anak Indonesia yang masih mengalami hambatan dalam mengakses pendidikan karena kurangnya dana belajar. Wahidin Sudirohusodo yang merupakan seorang dokter dengan giat menyebarkan cita-citanya di pulau Jawa, yaitu dapat dibentuknya suatu perkumpulan yang bertujuan memajukan pendidikan serta membiayai anakanak yang tidak dapat bersekolah namun memiliki kepandaian. Cita-citanya itu mendapat sambutan dari siswa sekolah Dokter Jawa (STOVIA) di Jakarta seperti Sutomo, Gunawan Mangunkusumo, Cipto Mangunkusumo dan sebagainya. Akhirnya pada tanggal 20 Mei 1908 Sutomo dan kawankawannya mendirikan suatu perkumpulan yang dinamakan Budi Utomo di Jakarta. Kongres pertama diselenggarakan di Yogyakarta pada tanggal 3-5 oktober 1908 dan berhasil memilih Adipati Tirtokusumo sebagai ketuanya dan Dr. Wahidin Sudirohusodo sebagai wakil ketua. Tujuan BU adalah memajukan pengajaran dan kebudayaan. Tujuan tersebut ingin dicapai dengan usaha-usaha sebagai berikut: 1) memajukan pengajaran; 2) memajukan pertanian, peternakan dan perdagangan; 3) memajukan teknik dan industri 4) menghidupkan kembali kebudayaan
133
Perkumpulan ini bergerak dalam bidang sosial, pendidikan, pengajaran, dan budaya. Strategi perjuangan BU pada dasarnya bersifat kooperatif. Gerakan nasional Budi Utomo semakin bertambah jelas yaitu dengan diubahnya nama Budi Utomo menjadi Budi Utama, dan juga terlihat dengan jelas tujuannya yaitu sejak tahun 1928 ikut serta melaksanakan cita-cita persatuan Indonesia. Selanjtnya Budi Utomo mengadakan integrasi dengan organisasi seasas dan sehaluan. Atas pertimbangan itulah kemudian Budi Utomo lebur menjadi satu dengan PBI (Persatuan Bangsa indonesia) menjadi Parindra (Partai Indonesia Raya).
BU mempunyai andil dan jasa yang besar dalam sejarah pergerakan nasional, yakni telah membuka jalan dan memelopori gerakan kebangsaan Indonesia. Itulah sebabnya tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai hari Kebangkitan Nasional yang kita peringati setiap tahun hingga sekarang.
134
Lampiran 12. Bahan Pelajaran II
Bahan Pelajaran II
1. Perhimpunan Indonesia Gerakan pemuda pelajar yang ada diluar negeri (Belanda) sangat besar pengaruhnya terhadap gerakan politik dan pemuda di tanah air Indonesia. Pada tahun 1908, para pemuda Indonesia di negeri Belanda mendirikan perkumpulan dengan nama Indische Vereeniging. Perkumpulan ini bersifat Sosio-Kultural dengan tujuan awal adalah untuk mensejahterakan para anggota yang ada dinegeri Belanda. Selain itu, organisasi ini juga merupakan kelompok keakraban karena sesama orang Indonesia mereka merasa senasib sepenanggungan di perantauan. Kedatangan Suwardi Suryaningrat dan kawan-kawannya ke negeri Belanda membawa pengaruh besar terhadap perkembangan perkumpulan ini. Ditambah dengan berkecamuknya Perang Dunia 1 dan gema dari semboyan Woodrow Wilson (Presiden Amerika Serikat) yang menyatakan bahwa harus diakui adanya The right of selfdeterminations (menentukan nasib sendiri). Semboyan ini justru memberikan dorongan kepada anggota Indische Vereeniging untuk terus berjuang. Pada tahun 1922, Indische Vereeniging diubah namanya menjadi Indonesische Vereeniging dan pada tahun 1925 diganti dengan nama baru yaitu Perhimpunan Indonesia. Pada tahun 1924 organisasi ini menjelma menjadi perkumpulan yang berjiwa baru yang mengutamakan masalahmasalah politik. Perhimpunan Indonesia dengan tegas menyatakan tujuannya untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Cara untuk mencapai kemerdekaan itu dilakukan dengan melaksanakan aksi nasional dan percaya pada kekuatan sendiri. Perhimpunan Indonesia memiliki Media majalah yang bernama Hindia Putra kemudian menjadi Indonesia Merdeka sebagai tempat untuk menyalurkan aspirasi dari setiap anggotanya. Para anggota Perhimpunan
135
Indonesia ada yang bersifat radikal revolusioner dan ada yang bersifat moderat. Kelompok radikal itu setelah menyelesaikan studinya kembali ke Indonesia dan pada tahun 1927 mereka bergabung dengan para pejuang Indonesia mendirikan partai nasional Indonesia. (PNI). Perhimpunan
Indonesia
melakukan
kontak
dengan
badan-badan
internasional yang menguntungkan perjuangan Bangsa Indonesia. Hubungan itu dilakukan dengan Association I’ Etude des Civilisation Orientales (didirikan di Paris tahun 1925). Salah satu kegiatan Perhimpunan Indonesia pada tahun 1926-1927 adalah menghadiri kongres internasional seperti Kongres Demokrat Internasional di Bierville (1926) dan Kongres Liga Melawan Imperialisme dan Penindasan di Brussel (1927) yang diwakili oleh Drs. Moh. Hatta. Dalam kongres tersebut, Perhimpunan Indonesia berhasil menarik simpati Liga dengan resolusinya yang mendukung gerakan kemerdekaan Indonesia. Dan menuntut penghapusan interniran yang terjadi atas orang-orang Indonesia. Pemerintah kolonial Belanda mencurigai gerakan Perhimpunan Indonesia. Aktivitas
Perhimpunan
Indonesia
dihubungkan
dengan
terjadinya
Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) tahun 1926-1927. Akibatnya para pemimpinnya ditangkap seperti Drs. Moh. Hatta, Ali Sastroamidjojo, Abdul Madjid Djojodiningrat, Nasir Datuk Pamuntjak. Drs. Moh. Hatta membuat pidato pembelaan yang cemerlang dengan judul Indonesia Merdeka. Pada tahun 1928 mereka dibebaskan karena tidak terbukti bersalah.
136
Lampiran 13. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Sekolah
: SMA Negeri 1 Sewon
Mata Pelajaran
: Sejarah
Kelas/ Semester
: XI IPS 3/ 2
Alokasi Waktu
: 3 x 45 menit (2 Pertemuan)
Standar Kompetensi
:
2.
Menganalisis
Perkembangan
Bangsa
Indonesia Sejak Masuknya Pengaruh Barat sampai dengan Pendudukan Jepang Kompetensi Dasar
:
2.2
Menganalisis
Hubungan
Antara
Perkembangan Paham-Paham Baru dan Transformasi Sosial dengan Kesadaran dan Pergerakan Kebangsaan.
Indikator 1. Menjelaskan paham-paham baru. 2. Menjelaskan muncul dan berkembangnya Pergerakan Nasional Indonesia. 3. Menjelaskan istilah Indonesia. 4. Menjelaskan terbentuknya Nasionalisme Indonesia. A. Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan paham Nasionalisme 2. Menjelaskan paham Liberalisme 3. Menjelaskan paham Sosialisme
137
4. Menjelaskan paham Demokrasi 5. Menjelaskan paham Pan Islamisme 6. Menjelaskan muncul dan berkembangnya Pergerakan Nasional Indonesia. 7. Menjelaskan istilah Indonesia 8. Menjelaskan terbentuknya Nasionalisme Indonesia. B. Materi Pelajaran Bangsa-bangsa terjajah mulai menyadari untuk merebut kemerdekaannya dan mulailah muncul gerakan-gerakan nasionalisme. Dasar dari seluruh gerakan nasionalisme dan Pergerakan kemerdekaan di negeri-negeri terjajah itu karena pengaruh langsung dan tidak langsung dari beberapa paham baru yang berkembang di Eropa dan merambat ke negeri-negeri jajahan. 1. Nasionalisme : Paham mengenai kecintaan tertinggi warga negara diserahkan kepada negaranya. Negara-negara pemula penganut paham nasionalisme
seperti
Inggris,
Jerman,
Italia.
Kemudian
paham
nasionalisme berkembang keseluruh dunia dan mempengaruhi pergerakan nasional bangsa Indonesia. 2. Liberalisme : Liberalisme merupakan paham yang mengutamakan kemerdekaan, kemerdekaan individu merupakan pokok utama paham ini. Liberalisme berkembang sangat pesat di kota-kota besar Eropa. Para pendukung utamanya adalah kaum Borjuis dan kaum terpelajar kota. Kaum liberal menentang setiap tindakan yang dianggap menekan kebebasan individu. Di Inggris kebebasan Individu dijamin dengan dikeluarkannya Magna Charta pada tahun 1215. Isi piagam itu antara lain bahwa seseorang (kecuali budak) tidak boleh ditangkap, dipenjara, disiksa, diasingkan atau disita miliknya tanpa cukup alasan menurut hukum. Di Prancis dan negara-negara monarchi absolut lainya, kebebasan individu sangat dikekang sehingga menimbulkan revolusi
(1789, 1830, 1848).
Kaum borjuis yang memimpin revolusi akhirnya mengalahkan kaum bangsawan dan ulama yang sebelumnya memegang kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi, maupun kehidupan sosial. Setelah revolusi
138
meluas diseluruh daratan Eropa tahun 1848, paham liberal berkembang pesat. Setelah itu liberalisme berkembang keseluruh dunia sebagai salah satu pandangan hidup. 3. Sosialisme : Paham yang menentang kemutlakan milik perorangan dan menyokong pemakaian milik tersebut untuk kesejahteraan umum. 4. Demokrasi : Suatu sistem pemerintah yang mengakui hak segenap anggota masyarakat untuk mempengaruhi keputusan politik, baik secara langsung maupun tidak langsung. 5. Pan Islamisme : Paham yang bertujuan untuk mempersatukan umat islam sedunia. Paham ini muncul berkaitan erat dengan kondisi abad ke-19 yang merupakan kemunduran dunia Islam, sedangkan dunia barat dalam kemajuannya berusaha menjajah negara-negara islam. Pan Islamisme telah memberi inspirasi bagi lahirnya banyak negara islam dan gerakan-gerakan nasionalis (kebangsaan). Pan Islamisme yang merupakan gerakan radikal dan progresif sangat disadari oleh imperialisme barat, termasuk Belanda di Indonesia, sebagai suatu yang membahayakan bagi kelangsungan kaum imperialisme barat di tanah jajahannya. Semangat yang terkandung dalam gerakan tersebut telah membangkitkan rasa kebangsaan yang kuat dengan didasari ikatan keagamaan. 6. Muncul dan berkembangnya Pergerakan Nasional Indonesia Sejak akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 telah muncul benih-benih nasionalisme pada bangsa Indonesia. Pergerakan nasional Indonesia dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Faktor Internal: a. Kebanggaan akan zaman keemasan Nusantara sebelum kedatangan bangsa asing di wilayah Indonesia. Wilayah yang dikuasai Belanda itu adalah hampir sama dengan kekuasaan kerajaan besar Indonesia dalam abad kesembilan dan keempat belas, yaitu Sriwijaya dan Majapahit. b.
Pelaksanaan imperialisme di wilayah Indonesia menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan bagi bangsa Indonesia, karena kaum penjajah hanya berusaha untuk mengeruk keuntungan demi kejayaan
139
bangsanya sendiri. Kesengsaraan dan penderitaan inilah yang menjadi alasan atau pendorong munculnya perlawanan-perlawanan bangsa Indonesia. c. Munculnya golongan cendekiawan: Golongan cendekiawan muncul sebagai akibat dari perkembangan dan meningkatnya pendidikan, yang sadar akan nasib bangsanya akibat praktek-praktek politik penjajah. Kaum cendekiawan menjadi pengerak atau pimpinan pergerakan nasional bangsa Indonesia. Faktor Eksternal: a. Kemenangan Jepang terhadap Rusia (1905), kemenangan itu berdampak sangat luas di wilayah Asia. Bangsa-bangsa di Asia mulai bangkit menentang penjajahan Barat. b. Pergerakan kebangsaan India: Didalam menghadapi penjajahan Inggris, kaum pergerakan rakyat India membentuk sebuah organisasi kebangsaan yang dikenal dengan nama All India National Congres. Tokoh yang terkenal yaitu Mahatma Gandhi yang memiliki dasar perjuangan sbb: Ahimsa (dilarang membunuh) yaitu gerakan anti peperangan, Hartal yaitu suatu gerakan rakyat India dalam bentuk aksi yang tidak berbuat apapun walaupun mereka tetap masuk kantor ataupun pabrik dan sebagainya. Satyagraha yaitu suatu gerakan rakyat India untuk tidak bekerja sama dengan pemerintah kolonial Inggris. Swadesi yaitu gerakan rakyat India untuk memakai barang-barang buatan negeri sendiri. c. Gerakan kebangsaan Filipina yang dipelopori oleh Dr.Jose Rizal untuk mengusir bangsa Spanyol. Filipina berhasil memproklamasikan kemerdekaan tanggal 12 Juni 1898. Setelah itu Filipina di kuasai Amerika Serikat dan baru diberi kemerdekaan oleh Amerika Serikat pada tanggal 4 Juli 1946. d. Gerakan Nasionalis Rakyat Cina yang dipimpin oleh Dr. Sun Yat Sen.
140
e. Pergerakan Turki Muda (1908) yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha d. Pergerakan Nasionalisme Mesir yang dipimpin Arabi Pasha (18811882) dengan tujuan menentang kekuasaan bangsa Eropa terutama Inggris. Berkembangnya pergerakan nasional diberbagai daerah di Asia maupun di Afrika berpengaruh sangat besar terhadap perjuangan rakyat Indonesia didalam menentang kekuasaan kolonial Belanda. Gerakangerakan yang muncul ditandai dengan berdirinya orgamisasi-orgamisasi modern yang didirikan kalangan terpelajar. 7. Istilah Indonesia Beberapa tokoh yang pernah mempergunakan istilah ”Indonesia” di dalam tulisan-tulisannya, yaitu: a. J.R. Logan, seorang pegawai pemerintah Inggris di Penang. Logan menyebut istilah “Indonesia” didalam suatu tulisan pada majalah yang dipimpinnya. Ia mempergunakan istilah Indonesia untuk menyebut kepulauan dan penduduk nusantara. Ia menulis istilah itu pada tahun 1850. b. Earl G. Windsor, pada tahun 1850 didalam media milik J.R.Logan, ia menyebutkan kata “Indonesia” bagi penduduk Nusantara. c. Tokoh-tokoh lainnya yang mempopulerkan istilah “Indonesia” di dunia internasional seperti Adolf Bastian (1884), Van Volenhoven, Snouck Hurgronje, Kern, dan lain-lain. Sedangkan
di
Indonesia
sendiri,
organisasi
pertama
yang
menggunakan kata “indonesia” adalah Indische Vereniging, pada tahun 1922 berganti nama menjadi Indonesische Vereeniging, dan pada tahun 1925 menjadi Perhimpunan Indonesia. Dalam perkembangan selanjutnya kata “Indonesia” ditetapkan menjadi identitas nasional melalui kongres pemuda dengan pengucapan ikrar sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Kemudian kata Indonesia dikukuhkan melalui Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945
141
8. Terbentuknya Nasionalisme Indonesia. Kekuasaan pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia dapat menimbulkan terbentuknya nasionalisme Indonesia. Masuknya pahampaham baru dari Barat berpengaruh besar terhadap cara-cara melawan pemerintah kolonial Belanda. Sehingga sejak awal abad ke -20 perjuangan dan perlawanan bangsa Indonesia sangat berbeda dengan perlawanan pada abad-abad sebelumnya. Faktor-faktor terbentuknya nasionalisme, yaitu : a. Perkembangan pendidikan Indonesia sangat menderita akibat pelaksanaan sistem tanam paksa. Penderitaan dan kesengsaraan tidak pernah lepas dari kehidupan rakyat Indonesia. Melihat keadaan seperti ini Van Deventer mengajukan Trilogi Van Deventer yaitu Irigasi, Edukasi, dan Imigrasi. Kenyataannya
penyelenggaraan
pendidikan
pada
masa
pemerintahan kolonial Belanda hanya untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja pada perkantoran-perkantoran milik pemerintahan kolonial Belanda dengan gaji yang sangat rendah. namun terdapat sisi positif dari penyelenggaraan pendidikan yaitu kaum pribumi diberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan, kaum pribumi juga diberi kesempatan untuk belajar di negeri Belanda. Jumlah sekolah untuk kalangan kaum pribumi ditingkatkan. Diwilayah Indonesia didirikan lembaga tinggi bagi kaum pribumi seperti Sekolah Dokter (STOVIA). Sekolah-sekolah tersebut melahirkan sarjana-sarjana yang menjadi pelopor dan penggerak dari pergerakan nasional Indonesia. b. Diskriminasi Berlakunya sistem diskriminasi, untuk dapat membedakan antara penguasa dengan yang dikuasainya. Akibat dari diskriminasi ini terjadi perbedaan hidup yang mencolok antara penjajah dengan yang dijajah. Perbedaan-perbedaan itu sangat jelas tampak dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya. Bidang pendidikan terdapat sistem pelapisan sosial. Untuk pendidikan sekolah dasar dibedakan, yaitu untuk orang Belanda atau
142
putra-putri pejabat dengan sekolahnya bernama ELS (Europeesche Logere School), untuk keturunan Cina didirikan sekolah HCS (Hollands Chinese School), untuk golongan menengah bangsa Indonesia didirikan sekolah HIS (Hollands Indische School). Ketiga sekolah itu menggunakan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar dan bahasa resmi didalam proses belajar mengajar. Pada sekolah rakyat biasa (pribumi) sering disebut dengan istilah Inlander. Didirikan sekolah dengan bahasa melayu dan bahasa daerah sebagai bahasa perantara. Secara politik, diskriminasi pendidikan itu mengarah kepada politik Devide et Impera (Politik memecah belah). Bidang Ekonomi, seorang pegawai bangsa Belanda mendapat gaji dua kali lipat daripada pegawai yang berasal dari bangsa Indonesia, walaupun jabatannya sama. Bangsa Belanda mendapatkan fasilitas yang cukup sehingga dengan mudah memperoleh keuntungan dalam bidang perdagangan. Untuk bangsa Cina sebagai golongan menengah juga mendapat kesempatan hidup yang lebih baik daripada bangsa Indonesia sedangkan bangsa Indonesia hanya memiliki lebih banyak kewajiban daripada haknya. Terjadi lokalisasi tempat tinggal yaitu orang-orang Belanda bertempat tinggal di kota yang disebut dengan Europeesche Buurt (lingkungan Eropa), orang India dikampung Keling, orang arab di kampung Pekojan, orang Cina di kampung Pecinan, dan bangsa Indonesia tinggal di perkampungan pinggiran kota. Akibat dari pendidikan, sosial, dan ekonomi yang berbeda maka budaya yang dilahirkan juga berbeda-beda. Terbentuknya nasionalisme kebangsaan di Indonesia dipengaruhi oleh perkembangan paham-paham baru dari luar wilayah indonesia. Salah satu paham-paham baru yang berkembang diluar wilayah Indonesia pada masa itu seperti paham nasionalime. Paham nasionalisme itu muncul dibeberapa negara di wilayah Asia maupun Afrika seperti di India, Cina, Jepang, negata-negara Timur Tengah, Mesir dan lain sebagainya.
143
Dengan munculnya pengaruh, baik dari dalam maupun dari luar dapat mempercepat proses terbentuknya nasionalisme kebangsaan Indonesia. Nasionalisme kebangsaan merupakan senjata yang sangat ampuh di dalam menghadapi kekuasaan kolonialisme Belanda. Melalui nasionalisme kebnagsaan ini, bangsa Indonesia dapat dipersatukan untuk menghadapi kekuatan asing dan berjuang mencapai kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia. C. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah teknik Paired Stotytelling (Bercerita Berpasangan) D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I Nilai Karakter
Kegiatan
Peran Guru
Pendahuluan
Memberi salam, berdoa dan
(waktu ±10 menit) Apersepsi
mengecek kesiapan siswa menanyakan materi minggu lalu kepada siswa menanyakan kepada siswa terkait
materi
yang
akan
dibahas Menyampaikan tujuan Pembelajaran Kegiatan Inti (waktu ±25 Menit)
Guru memberikan soal Pre- Cinta Bangsa dan Tanah
test. Penjelasan materi pelajaran
Menjalin
oleh guru. Pengenalan
teknik
Storytelling
Paired
(Bercerita
Berpasangan) Penjelasan
Air
langkah-langkah
persatuan dan Kesatuan Persamaan Hak (tidak
144
teknik
Paired
Storytelling
ada diskriminasi)
(Bercerita Berpasangan)
Kerjasama Tanggung jawab Kebebasan Penutup (waktu ±10 Menit)
Pesan untuk pertemuan yang akan
datang
dan
mengucapkan salam Kesimpulan
Pertemuan II Nilai Karakter
Kegiatan
Peran Guru
Pendahuluan
Memberi salam, berdoa dan
(waktu ±10 menit) Apersepsi
mengecek kesiapan siswa Menyampaikan tujuan Pembelajaran Memberikan dorongan kepada siswa untuk dapat memahami lebih mendalam tentang
Motivasi Kegiatan Inti (waktu ±70 Menit)
materi yang akan dibahas. Guru
memberikan Cinta Bangsa
pengenalan mengenai topik
dan Tanah
materi yang akan dibahas.
Air
Menerapkan teknik Paired Menjalin Storytelling Siswa dipasangkan
persatuan dan Kesatuan
Setiap siswa mendapat bahan Persamaan pelajaran kemudian mencatat
Hak (tidak
kata kunci.
ada
145
Kata kunci kemudian ditukar kepada
masing- Kerjasama
pasangan
Tanggung
masing. Setiap
diskriminasi)
siswa
kemudian
jawab
mengarang berdasarkan kata Kebebasan kunci yang telah didapat. Beberapa siswa membacakan karangannya di depan kelas. Penutup (waktu ±10 Menit) Kesimpulan
Bersama membuat
siswa
guru
kesimpulan atau
rangkuman Pesan untuk pertemuan yang akan
datang
dan
mengucapkan salam
E. Sumber Belajar 1. I Wayan badrika. 2006. Sejarah untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. 2. Suhartono. 2001. Sejarah Pergerakan Nasional dari Budi Utomo Sampai Proklamasi 1908-1945. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. F. Media/ Alat Buku Paket/ Spidol, LCD.
146
G. Penilaian Hasil Belajar 1. Penilaian non test No
Aspek yang Diamati
Indikator
Hasil kurang sedang
1
2
Kemampuan siswa
a) Keberanian bercerita
dalam membacakan
di depan kelas
hasil karangannya
b) Penggunaan bahasa
dengan gaya dan
c)Kelancaran berbicara
bahasanya sendiri.
d) Gerak
Kemampuan Siswa dalam menceritakan poin-poin penting
poin penting b) Menceritakan materi
materi
3
a) Menceritakan poin-
secara kronologis
Kemampuan siswa dalam merespon
a) Mampu menjawab pertanyaan
pertanyaan dan
rekannya
dengan benar
tanggapan dari
b)
rekannya.
Cara
dalam
merespon tanggapan
Catatan Skala Penilaian 1-4 4: Baik 25-32: A 17-24: B
3: Cukup 9-16: C 8 :D
2: Sedang
1: Kurang.
cukup
baik
147
2. Penilaian Test 1. Paham mengenai kecintaan tertinggi warga negara diserahkan kepada negaranya. Negara-negara pemula penganut paham ini seperti Inggris, Jerman, Italia. Paham yang dimaksud adalah. . . a. Liberalisme
d. Demokrasi
b. Sosialisme
e. Panislamisme
c. Nasionalisme 2. Tokoh yang mencetuskan Paham Sosialisme adalah . . . a. Robert Owen
d. Montesquieu
b. Voltaire
e. Jamaluddin Al-Afgani
c. J.J. Rousseau 3. Paham yang menyatakan Suatu sistem pemerintah yang mengakui hak segenap anggota masyarakat untuk mempengaruhi keputusan politik, baik secara langsung maupun tidak langsung adalah. . . a. Demokrasi b. Liberalisme c. Sosialisme d. Pan Islamisme e. Nasionalisme 4. Pan Islamisme merupakan paham yang bertujuan untuk mempersatukan umat islam sedunia. Paham ini muncul berkaitan erat dengan kondisi yang terjadi pada abad ke-19 yaitu . . . a. Munculnya paham nasionalisme di negara Asia-Afrika. b. Negara-negara Eropa memperluas daerah jajahannya. c. Lahirnya banyak noregara Islam dan gerakan-gerakan nasionalis. d. Pan Islamisme merupakan gerakan radikal dan progresif. e. Adanya kemunduran dunia Islam, sedangkan dunia barat mengalami kemajuan. 5. Paham yang menentang kemutlakan milik perorangan dan menyokong pemakaian milik tersebut untuk kesejahteraan umum. Paham apakah yang dimaksud. . .
148
a. Liberalisme b. Sosialisme c. Nasionalisme d. Demokrasi e. Pan Islamisme 6. Paham Liberalisme yaitu paham yang mengutamakan kemerdekaan individu. Inggris menganut paham liberalisme dengan dikeluarkannya piagam . . . a. Jakarta
d. PBB
b. Magna Charta
e. Madinah
c. Atlantik 7. Tumbuhnya pergerakan nasional Indonesia selain dipengaruhi oleh faktor internal juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. Salah satu faktor eksternal yaitu . . . a. Pergerakan kebangsaan India. b. Munculnya golongan cendekiawan. c. Penjajahan yang dilakukan Belanda menimbulkan penderitaan dan kesengsaraan bagi bangsa Indonesia. d. Kejayaan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. e. Trilogi yang digagas Van Deventer. 8. Faktor intern yang membantu bertambah suburnya rasa dan paham kebangsaan Indonesia, adalah. . . a. Makin membaiknya taraf hidup rakyat pribumi. b. Liberalisme yang dianut oleh pemerintah Belanda. c. Lahirnya sikap patriotisme d. Kemenangan Jepang dalam perang dengan Rusia (1905). e. Munculnya golongan cendekiawan di kalangan rakyat Indonesia. 9. Pergerakan nasional bangsa-bangsa di Asia disebabkan oleh faktor-faktor dibawah ini, kecuali . . a. Timbulnya golongan terpelajar
149
b. Kejayaan pada masa lampau yang pernah dimiliki c. Penderitaan dan kesengsaraan akibat penjajahan d. Pengaruh kemengangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905 e. Timbulnya kaum Borjuis yang mampu membiayai pergerakan 10. sisi positif dari pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah kolonal Belanda adalah. . . a. Melahirkan golongan cendekiawan yang kemudian menjadi pelopor dan penggerak dari pergerakan nasional. b. Belanda menjadi bersikap baik kepada pribumi. c. Bangsa pribumi diberi kebebasan. d. Didirikan lembaga tinggi bagi kaum pribumi seperti sekolah dokter (STOVIA) e. Keberhasilan Trilogi Van Deventer. 11. Beberapa tokoh asing pernah mempergunakan istilah “Indonesia” seperti J.R. Logan, Earl G Windsor, dan tokoh-tokoh lainnya. Di indonesia ada organisasi pertama yang mempergunakan kata “Indonesia” yaitu . . . a. Budi Utomo b. Indische Vereeniging c. Sarekat Islam d. Indische Partij e. PNI 12. Akibat berlakunya sistem diskriminasi yang dijalankan pemerintah kolonial Belanda yaitu . . . a. Dilaksanakannya Trilogi Van Deventer b. Terjadi perbedaan hidup yang mencolok antara penjajah dengan yang dijajah. c. Dilaksanakannya Politik Etis d. Jumlah sekolah untuk kaum pribumi ditingkatkan e. Kekecewaan Rakyat Indonesia\
150
13. Bentuk diskriminasi dalam bidang pendidikan yaitu . . . a. Gaji pegawai Belanda lebih besar daripada gaji pegawai dari Indonesia. b. Terdapat sekolah ELS untuk orang-orang Belanda dan sekolah HIS untuk golonga menengah bangsa Indonesia. c. Kehidupan bangsa Belanda jauh berbeda dengan kehidupan rakyat Indonesia. d. Bangsa Indonesia hanya memiliki lebih banyak kewajiban daripada hak. e. Terjadi lokalisasi tempat tinggal. 14. Sistem diskriminasi dalam bidang ekonomi yaitu . . . a. Terjadi lokalisasi tempat tinggal. b. Bangsa indonesia tinggal di pinggiran kota. c. Terdapat sekolah ELS untuk orang-orang Belanda dan sekolah HIS untuk golonga menengah bangsa Indonesia. d. Kehidupan bangsa Belanda jauh berbeda dengan kehidupan rakyat Indonesia. e. Bangsa Belanda mendapatkan fasilitas yang cukup sehingga dengan mudah memperoleh keuntunga dalam bidang perdagangan. 15. Pada masa penjajahan Belanda letak tempat tinggal bangsa Indonesia di . . a. Kampung Pekajon b. Pinggiran Kota c. Kampung Keling d. Kampung Pecinan e. Europeesche Kunci Jawaban: 1. C
6. B
11. B
2. A
7. A
12. B
3. A
8. E
13. B
4. E
9. E
14. E
5. B
10. A
15. B
151
Penskoran Setiap soal bobot skornya 1 Nilai akhir : Perolehan skor
X 100
Skor maksimal
Sewon, 9 Februari 2013
Guru Mata Pelajaran
Marharjono, S.pd NIP. 196612151992031007
Mahasiswa
Venti Trilastari NIM. 09406249014
152
Lampiran 14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II
Sekolah
: SMA Negeri 1 Sewon
Mata Pelajaran
: Sejarah
Kelas/ Semester
: XI IPS 3/ 2
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit (1 Pertemuan)
Standar Kompetensi
:
2.
Menganalisis
Perkembangan
Bangsa
Indonesia Sejak Masuknya Pengaruh Barat Sampai dengan Pendudukan Jepang Kompetensi Dasar
:
2.2
Menganalisis
Hubungan
Antara
Perkembangan Paham-Paham Baru dan Transformasi Sosial dengan Kesadaran dan Pergerakan Kebangsaan.
Indikator 5. Menjelaskan Organisasi Budi Utomo 6. Menjelaskan Organisasi Perhimpunan Indonesia A. Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan Organisasi Budi Utomo 2. Menjelaskan Organisasi Perhimpunan Indonesia
153
B. Materi Pelajaran 1. Budi Utomo (BU) Latar Belakang berdiri Budi Utomo yaitu keprihatinan Dr. Wahidin Sudirohusodo terhadap kondisi anak-anak Indonesia yang masih mengalami hambatan dalam mengakses pendidikan karena kurangnya dana belajar. Wahidin Sudirohusodo yang merupakan seorang dokter dengan giat menyebarkan cita-citanya di pulau Jawa, yaitu dapat dibentuknya suatu perkumpulan yang bertujuan memajukan pendidikan serta membiayai anak-anak yang tidak dapat bersekolah namun memiliki kepandaian. Cita-citanya itu mendapat sambutan dari siswa sekolah Dokter
Jawa
(STOVIA)
di
Jakarta
seperti
Sutomo,
Gunawan
Mangunkusumo, Cipto Mangunkusumo dan sebagainya. Akhirnya pada tanggal 20 Mei 1908 Sutomo dan kawan-kawannya mendirikan suatu perkumpulan yang dinamakan Budi Utomo di Jakarta. Kongres pertama diselenggarakan di Yogyakarta pada tanggal 3-5 oktober 1908 dan berhasil memilih Adipati Tirtokusumo sebagai ketuanya dan Dr. Wahidin Sudirohusodo sebagai wakil ketua. Tujuan BU adalah memajukan pengajaran dan kebudayaan. Tujuan tersebut ingin dicapai dengan usahausaha sebagai berikut: 1) memajukan pengajaran; 2) memajukan pertanian, peternakan dan perdagangan; 3) memajukan teknik dan industri 4) menghidupkan kembali kebudayaan Perkumpulan
ini
bergerak
dalam
bidang
sosial,
pendidikan,
pengajaran, dan budaya. Strategi perjuangan BU pada dasarnya bersifat kooperatif. Gerakan nasional Budi Utomo semakin bertambah jelas yaitu dengan diubahnya nama Budi Utomo menjadi Budi Utama, dan juga terlihat dengan jelas tujuannya yaitu sejak tahun 1928 ikut serta melaksanakan cita-cita persatuan Indonesia. Selanjtnya Budi Utomo mengadakan
integrasi dengan organisasi seasas dan sehaluan. Atas
154
pertimbangan itulah kemudian Budi Utomo lebur menjadi satu dengan PBI (Persatuan Bangsa indonesia) menjadi Parindra (Partai Indonesia Raya). BU mempunyai andil dan jasa yang besar dalam sejarah pergerakan nasional, yakni telah membuka jalan dan memelopori gerakan kebangsaan Indonesia. Itulah sebabnya tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai hari Kebangkitan Nasional yang kita peringati setiap tahun hingga sekarang. 2. Perhimpunan Indonesia (PI) Gerakan pemuda pelajar yang ada diluar negeri (Belanda) sangat besar pengaruhnya terhadap gerakan politik dan pemuda di tanah air Indonesia. Pada tahun 1908, para pemuda Indonesia di negeri Belanda mendirikan
perkumpulan
dengan
nama
Indische
Vereeniging.
Perkumpulan ini bersifat Sosio-Kultural dengan tujuan awal adalah untuk mensejahterakan para anggota yang ada dinegeri Belanda. Selain itu, organisasi ini juga merupakan kelompok keakraban karena sesama orang Indonesia mereka merasa senasib sepenanggungan di perantauan. Kedatangan Suwardi Suryaningrat dan kawan-kawannya ke negeri Belanda membawa pengaruh besar terhadap perkembangan perkumpulan ini. Ditambah dengan berkecamuknya Perang Dunia 1 dan gema dari semboyan
Woodrow
Wilson
(Presiden
Amerika
Serikat)
yang
menyatakan bahwa harus diakui adanya The right of selfdeterminations (menentukan nasib sendiri). Semboyan ini justru memberikan dorongan kepada anggota Indische Vereeniging untuk terus berjuang. Pada tahun 1922, Indische Vereeniging diubah namanya menjadi Indonesische Vereeniging dan pada tahun 1925 diganti dengan nama baru yaitu Perhimpunan Indonesia. Pada tahun 1924 organisasi ini menjelma menjadi perkumpulan yang berjiwa baru yang mengutamakan masalahmasalah politik. Perhimpunan Indonesia dengan tegas menyatakan tujuannya untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Cara untuk mencapai kemerdekaan itu dilakukan dengan melaksanakan aksi nasional dan percaya pada kekuatan sendiri.
155
Perhimpunan Indonesia memiliki Media majalah yang bernama Hindia Putra kemudian menjadi Indonesia Merdeka sebagai tempat untuk menyalurkan aspirasi dari setiap anggotanya. Para anggota Perhimpunan Indonesia ada yang bersifat radikal revolusioner dan ada yang bersifat moderat. Kelompok radikal itu setelah menyelesaikan studinya kembali ke Indonesia dan pada tahun 1927 mereka bergabung dengan para pejuang Indonesia mendirikan partai nasional Indonesia. (PNI). Perhimpunan Indonesia melakukan kontak dengan badan-badan internasional yang menguntungkan perjuangan Bangsa Indonesia. Hubungan itu dilakukan dengan Association I’ Etude des Civilisation Orientales (didirikan di Paris tahun 1925).
Salah satu kegiatan
Perhimpunan Indonesia pada tahun 1926-1927 adalah menghadiri kongres internasional seperti Kongres Demokrat Internasional di Bierville (1926) dan Kongres Liga Melawan Imperialisme dan Penindasan di Brussel (1927) yang diwakili oleh Drs. Moh. Hatta. Dalam kongres tersebut, Perhimpunan Indonesia berhasil menarik simpati Liga dengan resolusinya yang mendukung gerakan kemerdekaan Indonesia. Dan menuntut penghapusan interniran yang terjadi atas orang-orang Indonesia. Pemerintah kolonial Belanda mencurigai gerakan Perhimpunan Indonesia. Aktivitas Perhimpunan Indonesia dihubungkan dengan terjadinya Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) tahun 19261927. Akibatnya para pemimpinnya ditangkap seperti Drs. Moh. Hatta, Ali Sastroamidjojo,
Abdul Madjid
Djojodiningrat,
Nasir
Datuk
Pamuntjak. Drs. Moh. Hatta membuat pidato pembelaan yang cemerlang dengan judul Indonesia Merdeka. Pada tahun 1928 mereka dibebaskan karena tidak terbukti bersalah. 3. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah teknik Paired Stotytelling (Bercerita Berpasangan).
156
4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I Nilai Karakter
Kegiatan
Peran Guru
Pendahuluan
Memberi salam, berdoa dan
(waktu ±10 menit) Apersepsi
mengecek kesiapan siswa Perbedaan perjuangan bangsa Indonesia
melawan
penjajahan Belanda sebelum tahun 1908 dan setelah tahun 1908. Motivasi
Menyampaikan tujuan Pelajaran Memberikan dorongan kepada siswa akan pentingnya materi yang akan dibahas sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.
Kegiatan Inti (waktu ±70 Menit)
memberikan Kepedulian
Guru
pengenalan mengenai topik Kerjasama materi yang akan dibahas.
Keteguhan
Menerapkan Teknik Paired Cinta tanah air
Storytelling Siswa dipasangkan Setiap siswa mendapat bahan pelajaran kemudian mencatat kata kunci. Kata
kunci
kemudian
ditukar kepada pasangan masing-masing. Setiap siswa kemudian
157
mengarang
berdasarkan
kata kunci yang telah didapat. Beberapa
siswa
membacakan karangannya
di
depan
kelas. Penutup (waktu ±10 Menit) Kesimpulan
Guru
menjelaskan
menggunakan powerpoint Seluruh kelas menyimpulkan materi Pesan untuk pertemuan yang akan
datang
dan
mengucapkan salam
5. Sumber Belajar 3. I Wayan badrika. 2006. Sejarah untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. 4. Suhartono. 2001. Sejarah Pergerakan Nasional dari Budi Utomo Sampai Proklamasi 1908-1945. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 6. Media/ Alat Buku Paket/ Spidol, LCD.
158
7. Penilaian Hasil Belajar 3. Penilaian non test No
Aspek yang Diamati
Indikator
Hasil kurang sedang
1
2
3
Kemampuan siswa
a) Keberanian bercerita
dalam membacakan
di depan kelas.
hasil karangannya
b) Penggunaan bahasa
dengan gaya dan
c) Kelancaran berbicara
bahasanya sendiri.
d) Gerak
Kemampuan Siswa
a) Menceritakan poin-
dalam menceritakan
poin penting
poin-poin penting
b) Menceritakan materi
materi
secara kronologis
Kemampuan siswa
a) Mampu menjawab
dalam merespon
pertanyaan
pertanyaan dan
dengan benar
tanggapan dari
b)
rekannya.
merespon tanggapan
Cara
rekannya
dalam
Catatan Skala Penilaian 1-4 4: Baik 25-32: A 17-24: B
3: Cukup 9-16: C 8 :D
2: Sedang
1: Kurang.
cukup
baik
159
4. Penilaian Test 1. Latar belakang berdirinya Budi Utomo yaitu. . . a. Usaha penduduk Islam jawa untuk menghidupkan kegiatan ekonomi b. Mengusahakan kemajuan yang selaras bagi bangsa dan tanah air c. Keprihatinan Dr. Wahidin Sudirohusodo terhadap kondisi anak-anak Indonesia dalam mengakses pendidikan karena kurangnya dana belajar. d. Memajukan kebudayaan Jawa, Madura, dan Bali e. Menggalang persatuan semua orang Indonesia untuk berjuang demi kemerdekaan RI. 2. Organisasi ini berdiri pada tanggal 20 Mei 1908 yang kemudian tanggal berdirinya ditetapkan sebagai hari kebangkitan nasional. Organisasi apakah yang dimaksud . . . a. Budi Utomo b. Sarekat Dagang Islam c. Indische Partij d. Perhimpunan Indonesia e. Partai Nasional Indonesia 3. Tujuan berdirinya Budi Utomo adalah . . . a. Memajukan pengajaran dan kebudayaan b. Untuk memperoleh keuntungan dibidang perdagangan c. Menarik perhatian rakyat Indonesia d. Menentang pemerintah kolonial Belanda e. Bersifat politik 4. Budi Utomo bergerak dalam bidang sosial, pendidikan, pengajaran, dan budaya dengan strategi perjuangan Budi Utomo yang bersifat . . . a. Nonkooperatif b. Kooperatif c. Politik d. Radikal e. Revolusioner 5. Tujuan Budi Utomo yang ingin dicapai melalui usaha-usaha berikut ini, kecuali . . . a. Memajukan pengajaran b. Memajukan pertanian, peternakan, dan perdagangan
160
c. Memajukan teknik dan industri d. Menghidupkan kembali kebudayaan e. Meningkatkan keagamaan Islam 6. Berdirinya Budi Utomo berawal dari ide Dr. Wahidin Sudirohusodo kemudian diwujudkan oleh Sutomo, Gunawan Mangunkusumo, dan sebagainya. Mereka menempuh pendidikan di..... a. Sekolah Tinggi Teknik b. Sekolah Tinggi Hukum c. STOVIA d. Kweek School e. ELS 7. Kongres pertama Budi Utomo pada tanggal 3-5 Oktober 1908 diselenggarakan di kota . . a. Yogyakarta b. Bandung c. Semarang d. Solo e. Jakarta 8. Perhimpunan Indonesia (PI) adalah suatu perkumpulan para mahasiswa diluar negeri yang berpengaruh terhadap perjuangan kebangsaan Indonesia ditanah air. Perkumpulan tersebut didirikan di. . . a. Amerika Serikat b. Negeri Belanda c. Prancis d. Australia e. Jepang 9. Pada tahun 1924 Perhimpunan Indonesia menjelma menjadi perkumpulan yang berjiwa baru yang mengutamakan masalah politik. Organisasi ini bertujuan. . . a. Membantu anggotanya yang mengalami kesulitan. b. Memajukan kehidupan agama Islam c. Memajukan perdagangan d. Memajukan kepentingan rohani dan jasmani penduduk asli e. Memperjuangkan kemerdekaan RI
161
10. Majalah yang dimiliki Perhimpunan Indonesia adalah.. . . a. Indonesia Merdeka b. Putri Hindia c. Putri Mardika d. PIKAT e. Melayu Soenda Berita 11. Para anggota Perhimpunan Indonesia ada yang bersifat radikal revolusioner
dan
bersifat
moderat.
Kelompok
radikal
setelah
menyelesaikan studinya kembali ke Indonesia dan pada tahun 1927 bergabung dengan para pejuang Indonesia dan mendirikan . . . a. PKI b. PNI c. Indische Partij d. Parindra e. Partindo 12. Perhimpunan Indonesia melakukan kontak badan-badan internasional, salah satunya dengan Association I’Etude Des Civilisation Orientales yang didirikan tahun 1925 di negara . . . a. Belanda b. Amerika Serikat c. Paris d. Jerman e. Australia 13. Pemerintah kolonial Belanda mencurigai gerakan Perhimpunan Indonesia, akibatnya para pemimpin Perhimpunan Indonesia ditangkap. Moh. Hatta membuat pidato pembelaan dengan judul . . . a. Kebebasan Indonesia b. Kekejaman Kolonial c. Indonesia Merdeka d. Indonesia Menggugat e. Kebebasan Individu 14. Pada awalnya Perhimpunan Indonesia bernama Indische Vereeniging merupakan suatu perkumpulan yang bersifat . . . a. Ekonomi
162
b. Keagamaan c. Perdagangan d. Politik e. Sosio-kultural 15. Pada tahun 1922 Indische Vereeniging diubah namanya menjadi Indonesische Vereeniging dan pada tahun 1925 diganti nama baru yaitu Perhimpunan Indonesia. Pada tahun 1924 organisasi ini mengutamakan masalah . . . a. Sosial b. Keagamaan c. Ekonomi d. Budaya e. Politik
Kunci Jawaban: 6. C
6. C
11. B
7. A
7. A
12. C
8. A
8. B
13. C
9.
9. E
14. E
10. A
15. E
B
10. E Penskoran
Setiap soal bobot skornya 1 Nilai akhir : Perolehan skor
X 100
Skor maksimal Sewon, 9 Februari 2013
Guru Mata Pelajaran
Marharjono, S.pd NIP. 196612151992031007
Mahasiswa
Venti Trilastari NIM. 09406249014
163
Lampiran 15. Foto Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran menggunakan Paired Storytelling (Bercerita Berpasangan) Pada Siklus I
Proses pembelajaran menggunakan Paired Storytelling (Bercerita Berpasangan) Pada Siklus II
164
Proses Wawancara dengan Siswa
165
Proses Wawancara dengan Guru