H.2 Implementasi Sistem Informasi Peringatan Dini Bencana Berbasis Satelit (Sadewa) di Jawa Barat Didi Satiadi, Ina Juaeni, Adrin Tohari, Trismidianto, Farid Lasmono
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional 2012
LATAR BELAKANG
• Wilayah Indonesia, terutama Jawa Barat, sangat rentan terhadap berbagai bencana hidro-meteorologis seperti banjir dan longsor yang berpotensi menimbulkan kerugian terhadap masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha, dalam bentuk kerugian harta benda, korban cedera, bahkan hilangnya jiwa manusia. • Sistem peringatan dini bencana dapat mengurangi resiko bencana dengan meningkatkan kesiapsiagaan dan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat terutama pada saat pra-bencana. • Untuk menerapkan sistem yang telah dikembangkan, perlu dilakukan uji verifikasi, pengujian dan perbaikan, pelatihan dan sosialisasi, serta pengembangan sistem peringatan dini potensi longsor.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PERMASALAHAN
• Pertanyaan penelitian: • Bagaimana perbandingan antara informasi curah hujan Sadewa dengan curah hujan pengamatan permukaan? • Kebutuhan perekayasaan: • Hasil pengujian dan perbaikan aplikasi Sadewa • Perubahan platform OS (Windows ke Linux) • Modul Data Feeder • Modul SMS-Gateway • Modul prakiraan hujan • Modul Aplikasi Web • Manajemen Pengguna • Manajemen Wilayah & Pemantauan • Manajemen Keamanan • Rancangan antarmuka dengan model potensi pergerakan tanah • Diseminasi: • Hasil pelatihan dan sosialisasi di daerah Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
METODOLOGI
• Ruang lingkup kegiatan meliputi: (1) verifikasi informasi Sadewa, (2) pengujian dan perbaikan aplikasi Sadewa, (3) pelatihan dan sosialisasi, dan (4) pengembangan antarmuka dengan model potensi pergerakkan tanah (longsor). • Lokus kegiatan : (1) Kabupaten Bandung, (2) Kabupaten Bogor, (3) Kabupaten Sukabumi, (4) Kabupaten Garut, (5) Kabupaten Tasikmalaya, dan (6) Kabupaten Ciamis. • Metode: (1) verifikasi dengan curah hujan permukaan di Bandung, Bogor dan Jakarta, (2) pengujian dan perbaikan mengikuti standar software engineering, (3) pelatihan dan sosialisasi, (4) pengembangan antarmuka mengikuti standar software engineering. • Perkembangan dan Hasil Kegiatan: (1) Informasi curah hujan masih membutuhkan perbaikan dan rekomendasi, (2) semua modul aplikasi Sadewa telah berjalan dengan baik, (3) pelatihan dan sosialisasi telah di lakukan di Kabupaten Sukabumi dan Bogor, (4) antarmuka dengan model pergerakan tanah (longsor) telah dikembangkan. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
SINERGI KOORDINASI
• Bentuk koordinasi : (1) Kerjasama penelitian dengan Pusat Geoteknologi LIPI untuk merancang antarmuka aplikasi Sadewa dengan model pergerakan tanah, (2) kerjasama dengan BPBD kabupaten dengan tujuan: (a) survey lokasi yang rentan terhadap bencana banjir/longsor, (b) menjajagi kemungkinan pemasangan peralatan di daerah tersebut, dan (c) pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan pelatihan di lingkungan pemerintah daerah tersebut. • Nama lembaga yang diajak koordinasi: Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, BPBD Kabupaten Sukabumi, BPBD Kabupa ten Bogor, BPBD Kabupaten Garut, BPBD Kabupaten Ciamis. • Strategi pelaksanaan koordinasi: (1) Wawancara, (2) Pengumpulan Laporan, (3) Survey Lokasi Bencana. • Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan: (1) sosialisasi dan pelatihan telah dilakukan di BPBD Kabupaten Sukabumi dan Bogor, (2) Survey telah dilakukan di BPBD Kabupaten Sukabumi, Bogor, Garut dan Ciamis.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
4
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
• Strategi pemanfaatan hasil kegiatan: melalui (1) Operasionalisasi aplikasi Sadewa, (2) Pelatihan dan sosialisasi di daerah. • Bentuk pemanfaatan hasil kegiatan: (1) Aplikasi Sadewa berbasis Web dapat dimanfaatkan oleh pengguna dengan internet, (2) Pengetahuan mengenai Sadewa dan informasi terkait. • Pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan: (1) Aparat BPBD, (2) Masyarakat di lingkungan Kabupaten. • Signifikansi pemanfaatan: (1) Aplikasi Sadewa dapat digunakan sebagai sumber informasi peringatan dini bencana hujan ekstrim yang dapat digunakan oleh pemerintah daerah untuk membantu kesiap-siagaan dan pengambilan keputusan dalam hal kejadian bencana yang terkait dengan hujan ekstrim di wilayah Jawa Barat, (2) Pelatihan dan sosialisasi dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan aparat di pemerintah daerah mengenai penggunaan dan pengelolaan aplikasi Sadewa serta pengelolaan resiko bencana. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
5
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN
• Rencana Pengembangan ke depan: (1) peningkatan probabilitas deteksi, pengurangan kesalahan deteksi dan peningkatan ketepatan informasi, (2) integrasi dengan model kerentanan pergerakan tanah, (3) pengembangan model prediksi curah hujan dengan resolusi hingga 5 km2 dengan sistem prediksi numerik,(4) pengembangan model prediksi banjir di daerah aliran sungai dengan menggunakan model hidrologi, (5) penggunaan multi-satelit baik geostasioner maupun polar, (6) integrasi dengan sensor-sensor permukaan dan pengembangan sistem pendukung keputusan, (7) integrasi data-data pendukung seperti lokasi kantor polisi, rumah-sakit, puskesmas, pos SAR, kantor pemerintah, shelter, peralatan berat dsb untuk mendukung fungsi mitigasi bencana. • Strategi Pengembangan ke depan: melibatkan (1) BNPB sebagai pengguna utama dari sistem untuk mendukung basis data kebencanaan nasional baik pada tahap pra-bencana, tanggap darurat maupun paska bencana, (2) BMKG untuk mendukung basis data meteorologi dan klimatologi serta sistem pendukung keputusan. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
6
FOTO KEGIATAN
FOTO KEGIATAN
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
7
logo lembaga
TERIMA KASIH Didi Satiadi, Ina Juaeni, Adrin Tohari, Trismidianto, Farid Lasmono