8
BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA
A. Sejarah Ringkas PT. Bank Syariah Mandiri Krisis multi-dimensi yang melanda Indonesia pada tahun 1997-1998 membawa hikmah tersendiri bagi tonggak sejarah sistem perbankan syariah di Indonesia. Disaat bank-bank konvensional terkena imbas dari krisis ekonomi, saat itulah berkembang pemikiran mengenai suatu konsep yang dapat menyelamatkan perekonomian dari ancaman krisis yang berkepanjangan. Disisi lain, untuk menyelamatkan perekonomian secara global, pemerintah mengambil inisiatif untuk melakukan penggabungan (merger) 4 (empat) bank pemerintah, yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo, menjadi satu, satu bank yang kokoh dengan nama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas PT Bank Susila Bakti (BSB). PT BSB merupakan salah satu bank konvensional yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi. Untuk keluar dari krisis ekonomi, PT BSB juga melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing. Sebagai tindak lanjut dari pemikiran pengembangan sistem ekonomi syariah, pemerintah memberlakukan UU No.10 tahun 1998 yang memberi peluang bagi bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).
Universitas Sumatera Utara
9
Sebagai respon, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah, yang bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB bertransformasi dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999. Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri (BSM). Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999. PT Bank Syariah Mandiri hadir dan tampil dengan harmonisasi idealisme usaha dengan nilai-nilai spiritual. Bank Syariah Mandiri tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan keduanya, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmonisasi idealisme usaha dan nilai-nilai spiritual inilah yang menjadi salah
Universitas Sumatera Utara
10
satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. Tonggak Sejarah PT Bank Syariah Mandiri 1955 Pendirian PT Bank Industri Nasional (PT BINA) 1967 PT BINA berubah nama menjadi PT Bank Maritim Indonesia 1973 PT Bank Maritim Indonesia berubah nama menjadi PT Bank Susila Bakti 1999 PT Bank Susila Bakti dikonversi dan berubah nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri.
1. Visi PT. Bank Syariah Mandiri
Visi PT. Bank Syariah Mandiri adalah menjadi bank syariah terpercaya pilihan mitra usaha. 2. Misi PT. Bank Syariah Mandiri Misi PT. Bank Syariah Mandiri adalah sebagai Berikut : a. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan. b. Mengutamakan
penghimpunan
dana
konsumer
dan
penyaluran
pembiayaan pada segmen UMKM. c. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja yang sehat. d. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal. e. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat. 3. Tujuan PT. Bank Syariah Mandiri Tujuan Bank Syariah Mandiri :
Universitas Sumatera Utara
11
a. Untuk menjadi Bank Syariah terpercaya BSM terus menjaga kompetensi dan integritas. b. Untuk menjadi Bank pilihan mitra usaha BSM senantiasa menjaga usaha baik aspek bisnis maupun aspek syariah.
B. Jenis Usaha/Kegiatan Bank syariah adalah sistem perbankan yang kegiatan usaha dan operasionalnya berdasarkan syariah. Syariat adalah hukum atau peraturan yang ditentukan Allah SWT untuk hambaNya sebagaimana yang terkandung dalam Al Qur’an dan hadist. Perbankan syariah juga berdasarkan pada aturan perundangundangan yang mengatur mekanisme operasional dan manajemen perbankan Islam sesuai dengan yang telah ditetapkan sebagaimana bank konvesional, kecuali yang bertentangan dengan syariat Islam. Kegiatan Usaha Bank Syariah Mandiri antara lain diatur dalam undangundang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan atas undangundang Nomor 07 tahun 1992 tentang perbankan, sebagai berikut : Dalam pasal 1 Nomor (12) dan (13) UU 10 Tahun 1998 tentang Perbankan dinyatakan bahwa “Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil”
Universitas Sumatera Utara
12
C. Struktur Organisasi Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/ keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Bank Syariah Mandiri sebagai sebuah organisasi yang fungsional telah memiliki struktur organisasi yang baku agar dapat berfungsi secara optimal sebuah lembaga keuangan Bank. Struktur organisasi mengindikasikan adanya penjabaran hak, kewajiban, tanggung jawab, dan wewenang serta fungsi dari struktur-struktur yang sudah ada. Bagan organisasi juga menggambarkan hubungan fungsional antara struktur sehingga dari sana diharapkan akan tercapainya suatu organisasi kerja yang efektif dengan tetap menjamin landasan syariahnya. Struktur organisasi yang dipakai oleh bank syariah itu sendiri adalah struktur organisasi garis dimana dalam organisasi ini dipegang oleh satu pimpinan yang memerintah dari atas sampai ke bawah. Demikian pula persoalan-persoalan
Universitas Sumatera Utara
13
yang terdapat pada bagian bawah tangga organisasi harus diajukan ke pihak atasan untuk mendapatan penyelesaian. Berikut ini adalah gambaran umum dari struktur organisasi Bank Syariah Mandiri : 1. Rapat Umum Pemegang Saham 2. Dewan Pengawas Syariah 3. Dewan Komisaris 4. Dewan Direksi meliputi : Direktur Bidang Pemasaran, Direktur Bidang Treasury, dan Direktur Human Resources.
Universitas Sumatera Utara
14
Gambar 2.1: Struktur Organisasi PT. Bank Syariah Mandiri Sumber : PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Perbaungan,(2012)
Universitas Sumatera Utara
15
D. Job Description Berikut ini adalah Job Description pada Bank Syariah Mandiri : 1. Rapat Umum Pemegang Saham (Shareholders Meeting) Bertindak sebagai pemilik modal yang mempunyai kekuasaan tertinggi dalam perusahaan. Batas mengangkat dan meminta pertanggung jawaban direksi. 2. Dewan Pengawasan Syariah (Sharia Supervisory Board) Bertugas untuk mengarahkan, memeriksa juga mengawasi operasinal bank syariah dan produk-produknya agar sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam serta Dewan Pengawas Syariah diposisikan sejajar dengan dewan komisaris. 3. Dewan Komisaris (Board of Commissioner) Adalah wakil dari pemegang saham yang mempunyai peran sebagai pengawas dan bersama Dewan Direksi merumuskan strategi jangka panjang perusahaan. Adapun tugas Dewan Komisaris adalah sebagai berikut : a. Megawasi kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta memberi nasihat kepada Dewan Direksi. b. Melakukan tugas-tugas secara khusus diberikan kepadanya menurut Anggaran Dasar. c. Melakukan tugas-tugas atas pengawasan yang diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. d. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran dasar Perseroan serta menyampaikan hasil penilaian serta pendapatnya kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
Universitas Sumatera Utara
16
e. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, dan dalam hal Perseroan menunjukan gejala kemunduran, segera melaprkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham dengan disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh. f. Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai setiap persoalan yang dianggap penting bagi pengelolaan Perseroan. g. Melakukan tugas-tugas pengawasan lainnya yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan tugas lain yang berhubungan dengan pemeriksaan dan pengawasan. 4. Dewan Direksi Mempunyai wewenang dan bertanggung jawab membuat kebijakan khususnya dalam bidang operasional, melaksanakan koordinasi dan pembinaan bawahan serta pengawasan kegiatan operasional. Tugas pokok Direksi adalah : a. Memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektifitas Perseroan. b. Menguasai, memlihara dan mengurus kekayaan Perseroan. Dewan Direksi terdiri dari 3 orang direktur, yaitu : 1) Direktur bidang pemasaran Melakukan pengambangan sistem dan teknologi untuk mendukung operasional Bank. 2) Direktur bidang Treasury
Universitas Sumatera Utara
17
Mempunyai tugas dan wewenang mengelola uang kas perusahaan untuk membayar keperluan-keperluan perusahaan. 3) Direktur bidang Human Resources Mempunyai
tugas
dan
wewenang
melakukan
perencanaan,
pengembangan, dan pengendalian di bidang administrasi personalia, menyusun kebijakan dalam sumber daya manusia, dan merencanakan kebutuhan, penyediaan, dan pemusatan perusahaan sumber daya secara profesional.
E. Kinerja Usaha Terkini Setiap organisasi/instansi mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan organisasi, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Perbaungan, Bank terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh Perusahaan dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin dan loyalitas dalam bekerja. Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan organisasi/instansi adalah sampai dengan akhir tahun 2012, Bank Syariah Mandiri belum melakukan aktivitas perdagangan saham di bursa efek indonesia, sehingga tidak terdapat informasi yang memuat harga saham tertinggi, terendah, dan tertutup serta volume saham yang diperdagangkan. Bank Syariah Mandiri belum melakukan penerbitan obligasi, sukuk atau obligasi konvertibel sehingga tidak ada
Universitas Sumatera Utara
18
informasi yang memuat tentang jumlah obligasi atau sukuk atau obligasi konversi yang beredar, tingkat bunga, tanggal jatuh tempo, dan peringkat obligasi atau sukuk. Sepanjang akhir tahun 2012, Bank Syariah Mandiri melaksanakan beragam corporae event, diantaranya kegiatan perjanjian kejasama, penyaluran KUR, promo corporate, serta kegiatan corporate social responsibility. Sehingga para nasabah semakin puas mendapatkan pelayanan yang kami berikan. F. Rencana Kegiatan Rencana kegiatan PT. Bank Syariah Mandiri antara lain : a. Pencapaian profitabilitas sebesar Rp. 800 miliar melalui : -
Peningkatan produktifitas
-
Perbaikan efisiensi (BO/PO sebesar 82,60%)
-
Peningkatan CASA (low cos fund sebesar 46,47%)
-
Perbaikan kualitas aset (NPF sebesar 2,18%)
-
Penagihan debitur write-off (recovery rate di atas 30%)
b. Peningkatan pangsa pasar melalui pertumbuhan : -
Asset dengan pertumbuhan sebesar Rp.16,95 triliun
-
Pembiayaan dengan pertumbuhan sebesar Rp.14,45 triliun
-
DPK dengan pertumbuhan sebesar Rp.14,91 triliun
c. Peningkatan kualitas layanan menjadi 3 besar di perbankan syariah. d. Implementasi proyek corporate plan dan core banking system (CBS) tahun 2012. e. Penguatan implementasi shared values ETHIC.
Universitas Sumatera Utara