PENDAHULUAN
Krisis
ekonomi
yang
mernberikan dampak terhadap
melanda
Indonesia
sejak
tahun
tahun
1997
peningkatan populasi dan produksi peternakan.
Ditinjau dari s e a popuIasi ternak ayam ras petelur antara tahun 1991-1996, populasi ayam turnbuh sebesar 11.06%/tahun, kurun waktu 1996-2001 peningkatan populasi hanya sebesar 2.15%. Peningkatan produksi ayam ras petelur pada waktu 1991- 1996 cukup tinggi yaitu sebesar 17Oh/tahun, tapi pada tahun 1996-2001 produksi ayam petelur terjadi penurunan sebesar 5.34%. Populasi ayam ras pedaging antara tahun 1 99 1- 1 996 turnbuh sebesar 13.17%, dan kurun waktu 1996-200 1 populasi ayam ras
pedaging juga mengalami penurunan sebesar 1.18%. Sementara itu, peningkatan produksi ayam ras pedaging &lam kurun waktu 1991-1996 memberikan tingkat perturnbuhan yang cukup baik yaitu sebesar 15.65% dan pada kurun waktu 5 tahun berikutnya produksi ayam ras pedaging hanya bisa tumbuh sebesar 3.86%. Penurunan
populasi dan produksi ayam pada lima tahun terakhir ini
disebabkan karena harga pakan semenjak tahun 1998 meningkat naik, harga pakan untuk ayam ras pedaging stater pada tahun 1997 hanya sebesar 998 rupiah, pada tahun 1998 mencapai 2328 rupiah. Hal yang sama juga ditemui untuk harga pakan ayam ras petelur.
Menurunnya nilai rupiah terhadap mata uang US Dollar
mengakibatkan pakan temak mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi, masalah ini disebabkan karena sebagian besar komponen pakan terutama pakan surnber protein merupakan pakan impor. Keadaan ini mengakibatkan banyak peternak kecil yang guIung tikar karena tidak mampu lagi untuk membeli pakan
Dalam usaha petemakan, segi pakan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan. Untuk memaksimalkan penggunaan pakan dan harga pakan yang cukup tinggi pada akhir-akhir ini, maka salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menekan biaya pakan, yaitu dengan mencari surnber pakan yang mudah didapat, tersedia berkesinambungan, murah harganya, mempunyai nilai nutrisi yang tinggi dan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia. Penggunaan bulu ayam yang dapat diperoleh di tempat pemotongan ayam merupakan pakan altematif sumber protein yang menjanjikan di masa depan, karena ketersediaannya yang cukup banyak dan a& setiap hari di rumah potong ayam baik &lam skala usaha rumah tangga
maupun skala usaha besar. Penggunaan tepung bulu ayarn dapat dipakai
sebagai bahan pelengkap atau pengganti tepung ikan yang banyak digunakan sebagai sumber protein dalam penyusunan ransum ayam ras pedaging. Perhatian masyarakat terhadap Iemak dan kolesterol menjadi semakin besar terutama setelah diketahui bahwa mengkonsumsi lemak yang berlebihan akan mempengaruhi kesehatan, tidak saja terhadap meningkatnya penyakit jantung koroner, tetapi akhir-akhir ini diinformasikan juga terhadap penyakit kanker, diabetes dan tekanan darah tinggi. Sumber utama yang dicurigai menjadi penyebab adalah daging dan produk hewan lainnya Keadaan kolesterol tubuh yang meningkat juga dapat menimbulkan resiko penyakit jantung koroner. Bahkan belakangan diperoleh laporan bahwa tidak sedikit kasus serangan jantung tej a d i karena seseorang mengkonsumsi rnakanan yang mengandung kadar lemak dan kolesterol tinggi. Melihat kenyataan itu, kebanyakan masyarakat sekarang terutama dari golongan menengah ke atas, mulai mengurangi
konsumsi daging dan protein hewani lainnya. Fenomena demikian merupakan suatu mobilisasi yang cukup sulit untuk dilakukan pemerintah dalam menentukan kebijakan, mengingat daging sebagai sumber protein hewani dengan asam-asam amino essensialnya masih sangat diperlukan bagi masyarakat Indonesia. Kolesterol adalah khas hasil metabolisme hewan, karena itu banyak ditemui dalarn makanan yang berasal dari hewan seperti hati, otak, daging dan kuning telur. Usaha untuk mengurangi perlemakan dan kolesterol pada produk peternakan perlu dilakukan. Mengurangi kadar lemak dan kolesterol pada daging ayam dapat dilakukan dengan cara intraselular melalui jalur metabolisme oksidasi asam lemak yang membutuhkan karnitin sebagai prekursornya. Kamitin (P-hidroksi - y n -trimetil butirat), (CH3)3N'-CH,-CH(0K)-
,
CH -COO - , merupakan senyawa yang tersebar luas dan dijumpai dengan jumlah yang melimpah terutarna dalam otot. Kamitin berperan dalam transpor asam lemak jenuh berantai panjang dan menengah ke dalam mitokondria, dioksidasi guna rnenghasilkan energi. Tersedianya karnitin akan dapat meningkatkan oksidasi asarn lemak, sehingga timbunan lemak dalam bentuk kolesterol, triasilgliserol, garam empedu dan hormon steroid dapat ditekan. Belakangan
diketahui
bahwa jenis lemak yang ada dalam ikan, setelah
melalui proses metabolisme dalam tubuh, menghasilkan asam lemak omega-3 yang dapat mencegah clan mengurangi penumpukan kolesterol dan trombosit pada dinding pembuluh darah yang merupakan sebab utama timbulnya serangan jantung dan stroke yang mematikan. Minyak ikan Iemuru dapat digunakan untuk memperkaya kandungan IvE ransum dan minyak tersebut kaya dengan PUFA (polyunsaturated
fatty acid) , antara lain mengandung EPA (Eikosapenfaenoafacid) sebesar 24.05%
dan DHA (Dokosaheksuenout acid) sebesar 8.46%, yang ternyata asam lemak EPA dan DHA tersebut terdapat juga dalam darah dan daging ayam broiler. Hal ini memberikan petunjuk bahwa minyak ikan lemuru &pat dipakai sebagai alat teknologi untuk meningkatkan kandungan kedua asam lemak yang sangat penting fungsinya bagi peningkatan kecerdasan dan bermanfaat dalam memperkecil peluang terkena penyakit jantung koroner. Mengantisipasi pennasalahan di atas maka perlu dilakukan penelitian dengan memanfaatkan tepung bulu yang dihidrolisis dengan HCL dan dimasak dengan pressure cooker diharapkan mampu menghasilkan daging ayam ras pedaging yang
mempunyai kandungan lemak dan kolesterol yang rendah dengan melihat efektivitas suplementasi metionin dan lisin sebagai prekursor karnitin &lam ransum ayam ras pedaging.
Penambahan
minyak
ikan
lemuru
diharapkan
akan
dapat
mengoptimumkan kadar EPA dan DHA dalarn daging ayam ras pedaging. Tujuan Penelitian 1. Memanfaatkan bulu ayam limbah pernotongan sebagai pengganti tepung ikan
&lam ransum ayam ras pedaging. 2. Menurunkan kadar lemak dan kolesterol daging ayam dengan peningkatan
oksidasi lemak melalui suplementasi lisin dan metionin untuk merangsang sintesis karnitin (carrier asam lemak rantai panjang ke dalarn mitokondna) .
3. Meningkatkan kandungan EPA dan DHA pada daging ayam ras pedaging dengan suplementasi minyak ikan Iemuru ke &lam ransum.
Manfaat PeneIitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi para peternak ayarn ras pedaging untuk menurunkan harga ransum dan meningkatkan mutu daging ayam ras pedaging bagi konsumen yaitu daging ayam yang rendah kadar lemak clan kolesterol serta kaya dengan EPA dan DHA. Hipotesis
Dalam penelitian ini hipotesis yang dikemukan yaitu : 1.
Hidrolisis bulu ayam dengan HCl di bawah tekanan dan suhu tinggi dapat memecah ikatan peptida protein sehingga kecemaannya meningkat.
2. Suplementasi lisin dan metionin dalam ransum akan mampu meningkatkan oksidasi lemak sehingga dapat m e n d a n kadar lemak dan kolesterol daging ayam ras pedaging. 3. Kenaikan
oksidasi lemak akan meningkatkan pertumbuhan dan efisiensi
penggunaan pakan.