LaporanTahunan Annual Report 2012
LaporanTahunan AnnualReport 2012 SUSTAINABLE BUSINESS STRONG COMPANY
PT Argha Karya Prima Tbk The Innovative and Preferred Plastic Film Producer Head Office and Factor Jl. Pahlawan, Karang Asem Barat Citeureup, Bogor 16810, Indonesia T +62 21 875 2707 F +62 21 879 02109 W www.arghakarya.com
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
II
III
LaporanTahunan AnnualReport 2012 SUSTAINABLE BUSINESS STRONG COMPANY
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
IV
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
DAFTAR ISI ● CONTENTS
1
Daftar Isi Contents
02
Ikhtisar Keuangan
06
Laporan Dewan Komisaris
12
Laporan Direksi
19
Profil Perusahaan
34
Analisis dan Pembahasan Manajemen
50
Tata Kelola Perusahaan
70
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
79
Laporan Keuangan
Financial Highlights
Report of the Board of Commissioners
Report of the Board of Directors
Company Profile
Management Analysis and Discussion
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Report
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
2
Visi
Produsen plastik film yang inovatif dan terpilih.
Misi
● Untuk Para Pelanggan Meningkatkan bisnis pelanggan dengan solusi yang inovatif. ● Untuk Para Pemegang Saham Memaksimalkan pertambahan nilai bagi pemegang saham. ● Untuk Para Karyawan Menjadi tempat pilihan untuk mengembangkan karir di industri plastik film.
Nilai-Nilai Dasar
● Integritas Bersikap dan bertindak secara konsisten sesuai dengan nilai-nilai, aturan-aturan dan kode etik yang berlaku di perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. ● Profesionalisme Bertanggung jawab dalam memberikan hasil kerja terbaik bagi perusahaan.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Vision The innovative and preferred plastic film producer.
Mission • • •
For The Customer To enhance customer’s business through innovative solutions. For The Stakeholders To maximize shareholder value. For Employees Choice of career path advancement in plastic film industry.
Core Values
• Integrity Consistently behave and act in accordance with values, rules and code of conducts prevailed within the company, in order to achieve company’s goals. • Profesionalism Responsible to deliver the best results for the company.
IKHTISAR KEUANGAN ● FINANCIAL HIGHLIGHTS
Ikhtisar Keuangan
3
Financial Highlights
Dalam miliar Rupiah, kecuali dinyatakan lain, in billion Rupiah, unless otherwise stated Keterangan
Dec 2012
Dec 2011 Disajikan Kembali As Restated **)
Dec 2010 Disajikan Kembali As Restated *)
Penjualan bersih, Net sales Laba kotor, Gross profit Laba usaha, Operating profit Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non-pengendali, Profit of the year attributable to owners of the parent entity and non-controlling interests
1,509.19 191.37 85.29
1,505.56 210.48 100.18
1,099.39 208.30 95.26
31.12
56.78
62.43
Total pendapatan komprehensif, Total comprehensive income. Total pendapatan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non-pengendali, Total comprehensive in come attibutable to owners ot the parent entity and non-controlling interests
78.71
62.49
68.00
78.71
62.49
68.00
1,714.83 792.10 808.10 3.17 111.47
1,556.60 673.91 776.85 7.10 98.75
1,320.42 497.38 725.05 2.92 95.07
Kewajiban lancar, Current liabilities Modal kerja bersih, Net working capital Jumlah kewajiban, Total liabilities Jumlah ekuitas, Total equity Rata-tata jumlah saham yang beredar (jutaan saham), Shares outstanding (million shares) Nilai buku per saham (dalam Rupiah penuh), Share book value (in full Rupiah amount) Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (dalam Rupiah penuh), Basic earnings per share attributable to owners of the parent entity (in full rupiah)
564.00 228.10 871.57 843.27
483.17 190.74 792.04 764.56
280.15 217.22 618.35 702.07
612
612
633
1,377
1,249
1,110
51
93
98
Rasio lancer, Current ratio Rasio kewajiban terhadap aset, Debt to total assets ratio Rasio kewajiban terhadap ekuitas, Debt to total equity ratio Rasio laba terhadap jumlah aset, Return on assets Rasio laba terhadap ekuitas, Return on equity Margin laba kotor, Gross profit margin Margin laba usaha, Operating profit margin Margin laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non-pengendali, Profit margin of the year attributable to owners of the parent entity and non-controlling interests
140.44% 50.83% 103.36% 1.81% 3.69% 12.68% 5.65%
139.48% 50.88% 103.60% 3.65% 7.43% 13.98% 6.65%
177.54% 46.83% 88.08% 4.73% 8.89% 18.95% 8.66%
2.06%
3.77%
5.68%
Jumlah Aset, Total assets Aset lancar, Current assets Aset tetap bersih, Net fixed assets Aset tidak lancar lain, Other non-current assets Investasi pada entitas asosiasi, Investment in associated company
Catatan, Notes: *) Laporan Laba Rugi 2010 disajikan berdasarkan Laporan Keuangan Auditan periode 31 Desember 2010 (tidak disajikan kembali). Angka-angka dalam Neraca 2010 disajikan kembali dengan mengacu kepada Laporan Keuangan Auditan periode 31 Desember 2012, *)The figures in the Income Statement of 2010 was presented based on the Audited Financial Statement, as of December 31, 2010 (not restated). The figures in the Balance Sheet of 2010 was restated which referenced from the Audited Financial Statement, as of December 31, 2012. **) Angka-angka dalam Neraca dan Laporan Laba Rugi 2011 telah disajikan kembali dengan mengacu kepada Laporan Keuangan Auditan periode 31 Desember 2012, **) The figures in the Balance Sheet and Income Statement of 2011 were restated which referenced from the Audited Financial Statement, as of ecember 31, 2012.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
4
Grafik Perbandingan Untuk Ikhtisar Keuangan Tahun 2010, 2011, dan 2012 Infographics for Financial Highlights in 2010, 2011, and 2012
1,714.83
2000 miliar rupiah billion rupiah
1,509.19 1500
1,556.60 1,505.56 1000
843.27
1,320.42 500
764.56 1,099.39 0
78.71 702.07
Jumlah Aset Total Assets Penjualan Bersih Net Sales
62.49
68.00
Jumlah Ekuitas Total Equity Total pendapatan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non-pengendali. Total comprehensive income attributable to owners of the parent entity and non-controlling interests.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
IKHTISAR KEUANGAN ● FINANCIAL HIGHLIGHTS
5
Harga Saham 2 Tahun Terakhir Share Price for The Last 2 Years Periode Period
Harga Price Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Volume Saham (Unit) Shares Volume (unit)*)
Penutupan Closing
Triwulan Quarter
2012
2011
2012
2011
2012
2011
2012
2011
I II III IV
1,020 1,200 1,030 1,040
960 1,200 2,825 1,390
920 800 680 730
910 860 810 850
1,000 940 830 800
910 1,070 1,000 1,020
1,704,834 2,009,500 40,186,000 3,364,500
3,234,000 4,725,834 12,321,100 4,224,287
*) untuk pasar regular dan pasar negosiasi, in regular and negotiation market
Periode Period
Triwulan Quarter I II III IV
Jumlah Saham Tercatat (Unit Saham) Number of Listed Shares (Share Unit)
Nilai Kapitalisasi Pasar (dalam Rp) Market Capitalization Amount (in IDR)
2012
2011
2012
2011
680,000,000 680,000,000 680,000,000 680,000,000
680,000,000 680,000,000 680,000,000 680,000,000
680,000,000,000 639,200,000,000 564,400,000,000 544,000,000,000
618,800,000,000 727,600,000,000 680,000,000,000 693,600,000,000
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
6
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
S
epanjang tahun 2012, kondisi ekonomi global masih belum sepenuhnya pulih dan terus dibayangi oleh resesi yang berkelanjutan. Situasi ini terutama dipicu oleh kawasan Uni Eropa dan Amerika Serikat yang masih belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan ekonomi yang berarti. Negara-negara di kawasan Uni Eropa tercatat masih mengalami kontraksi ekonomi hingga 0,9% untuk tahun 2012. Pada periode yang sama, pemulihan ekonomi di Amerika Serikat masih berjalan dengan lamban, di mana pertumbuhan ekonomi hanya mencapai kisaran 2,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Bahkan dalam triwulan terakhir 2012, ekonomi Amerika Serikat hanya bertumbuh tipis sebesar 0,1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi yang kurang mendukung pada dua kawasan penting ini berdampak pada pelemahan ekonomi di belahan dunia lainnya, termasuk pada negara-negara Asia yang merupakan motor penggerak ekonomi global seperti Cina, Jepang dan Korea Selatan. Selama tahun 2012, Indonesia tidak luput dari tekanan krisis global yang terjadi, terutama dari sisi perlambatan ekspor hingga terjadi defisit neraca perdagangan. Namun demikian, pada tahun 2012, Indonesia masih dapat meraih
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
T
he ongoing recession still overshadows throughout the year 2012 while global economic condition has not fully recovered for the most parts of the world. These situations are mainly triggered by the economic condition of the European Union and United States regions, with the fact that some of their economic indicators have not shown a significant sign of improvements. The European countries experience an economic contraction of 0.9% in 2012, while in the same period, the United States shows a slow progress of recovery with the economic growth stays in the range of 2.2% compared to the previous year. Moreover, in the last quarter of 2012, the economy of United States only grows slightly by 0.1% compared to the same period in 2011. The economic slowdown in these two major regions have spread to the other parts of the world, including China, Japan and South Korea which serve as the motor of global economy for the past few years. During 2012 year, Indonesia has also affected by the global crisis particularly in terms of slowing export and trade balance deficit. Nevertheless, Indonesia is able to achieve quite impressive economic growth of 6.3% in 2012,compared to the results of other countries in Southeast Asia, and even in the world. The achievement is greatly reinforced by strong growth in private consumption as well as agriculture,
LAPORAN DEWAN KOMISARIS ● REPORT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
7
pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya, bahkan di dunia, yaitu berkisar 6,3%. Pencapaian tersebut sangat didukung oleh sektor konsumsi masyarakat yang kuat, disamping pertumbuhan pada sektor-sektor lainnya seperti pertanian, konsumsi pemerintah dan investasi, yang secara keseluruhan menjadikan perekonomian Indonesia dapat bertahan, bahkan relatif bertumbuh baik di tengah krisis ekonomi yang tengah melanda dunia. Pada awal tahun 2012, Direksi Perseroan telah mencermati situasi krisis global secara seksama dan telah menyusun beberapa kebijakan strategis dan rencana kerja pokok guna mengantisipasi gejolak pasar yang mungkin terjadi. Beberapa kondisi penting yang dicermati antara lain menyangkut fluktuasi harga minyak mentah dunia, yang dapat berdampak pada harga bahan baku utama, kondisi pasokan-permintaan serta pasar ekspor yang diprediksi akan tertekan seiring dengan pelemahan daya beli pasar dan kompetisi industri yang semakin ketat. Penerapan strategi bisnis secara jitu telah membuahkan hasil bagi Perseroan sehingga dapat meraih jumlah penjualan sebesar Rp 1.509,19
goverment consumption and investment sectors, hence, the economy of Indonesia can endure and thrive in the midst of the world economic crisis. Since the beginning of 2012, the Board of Directors has carefully observed the global crisis and organized a series of strategic policies and business plans to anticipate possible market volatility. There are several important indicators observed, comprised of the world oil price fluctuation, which can affect of the main raw material price, supply-demand condition, the export market which possibly depressed along with the weakening buying power and also more competitive market. However, through the implementation of proper business strategies, the Company was able to reach Rp 1,509.19 billion sales in 2012. Although this figure represents merely a slight increase compared to previous year’s achievement, we believe that all of the Directors and management have well demonstrated their abilities to survive and achieve optimal result for the Company amid the down trend performance occurred in the most of similar industries. In our perspectives, the effective implementation of dynamic sales strategies has led the Company to achieve the balance between the export and domestic sales portion in order to anticipate the turmoil and uncertainty in the international market. The establishment of a sturdy domestic customer base also plays an important
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
8
Penerapan strategi bisnis secara jitu telah membuahkan hasil bagi Perseroan sehingga dapat meraih jumlah penjualan sebesar Rp 1.509,19 milyar. Through the implementation of proper business strategies, the Company was able to reach Rp 1,509.19 billion sales.
milyar. Meskipun angka tersebut hanya bergerak tipis dibandingkan dengan tahun sebelumnya, namun kami menilai bahwa Direksi dan manajemen telah mampu mempertahankan kinerja Perseroan untuk tetap mencapai hasil yang optimal, di tengah tren penurunan kinerja yang marak melanda beberapa industri sejenis. Kami memandang bahwa penerapan strategi penjualan yang dinamis telah memungkinkan Perseroan untuk mencapai keseimbangan antara porsi penjualan ekspor dan domestik sehingga mampu mengantisipasi gejolak dan ketidakpastian yang terjadi di pasar internasional. Pembentukan basis pelanggan domestik yang kuat telah memiliki peran yang sangat penting ditengah krisis global yang terjadi, karena pasar domestik memiliki daya beli yang lebih potensial, baik di sektor konsumtif maupun industri. Pada tahun 2013 mendatang, diperkirakan daya beli pasar masih belum pulih benar, seiring dengan kontraksi ekonomi yang akan terus berkelanjutan di kawasan Uni Eropa dan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang cenderung bergerak lambat. Namun demikian, diperkirakan bahwa mulai semester II 2013, pertumbuhan ekonomi akan lebih menjanjikan di kawasan Uni Eropa. Pasar domestik diprediksikan masih tetap menyediakan
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
role amid this global crisis, because of their potential buying power in consumer and industrial sectors. It is expected that the economic contraction on the European Union and the slowdown of economy in the United States will continue to burden the buying power of market in 2013. However, the second half of 2013 will provide more promising economic growth, particularly in the European Union. The domestic market is predicted to offer strong demand and buying power, in line with the expected Indonesia’s economic growth of 6.2% level, as being estimated by the World Bank. We have evaluated for the short and long-term business plans prepared by the Board of Directors for the year 2013, which cover, among others, sales strategies for domestic and export markets, product development, improvement of production quality, efficiency in cost production and business risk management of the Company. We firmly believe that the overall business plans have been quite precise and adequate to anticipate the predicted economic and market conditions in 2013, thus will result in a positive contribution to the Company’s performance. In the early 2012, the Board of Commissioners has lost one of its members, Mr. Ibrahim Risjad, who has passed away on February 16, 2012. In this occasion, the Board of Commissioners and Directors as well
LAPORAN DEWAN KOMISARIS ● REPORT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
9
permintaan dan daya beli yang kuat di mana menurut versi Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan berada pada tingkatan angka 6,2%. Kami telah mengevaluasi rencana kerja jangka pendek maupun jangka panjang yang telah disusun oleh Direksi untuk tahun 2013 mendatang. Rencana kerja tersebut telah mencakup antara lain tentang strategi penjualan di pasar domestik maupun ekspor, pengembangan produk, penyempurnaan kualitas produksi, efisiensi biaya produksi dan manajemen resiko bisnis Perseroan. Kami berpendapat bahwa keseluruhan rencana kerja tersebut sudah cukup tepat dan memadai untuk mengantisipasi kondisi ekonomi dan pasar yang akan terjadi pada 2013 mendatang sehingga diharapkan bahwa penerapan rencana kerja tersebut dapat memberikan kontribusi yang positif bagi pertumbuhan kinerja Perseroan.
as all of the employees of Argha has expressed deep condolences over his leaving. On the subsequent progress, based on the decision of the Annual General Meeting of Shareholders dated June 28, 2012, the composition of Board of Commissioners has been altered to become five members. In conclusion, the Company’s performance throughout 2012 can be achieved together with the persistence, integrity, discipline and hard work. We hereby would like to express our appreciation and gratitude for the participation and all of the best things contributed by the shareholders, stakeholders, the Board of Directors and all of our employees. We strongly believe this level of cooperation can endure and flourish the achievement of Argha in the upcoming years.
Pada awal 2012, Dewan Komisaris Perseroan telah kehilangan salah seorang anggotanya, yaitu Bapak Ibrahim Risjad, yang telah meninggal dunia pada 16 Februari 2012. Untuk itu, kami, Dewan Komisaris dan segenap Direksi serta karyawan Argha menyatakan rasa belasungkawa yang mendalam atas kepergian beliau. Dalam perkembangan selanjutnya, berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
10
Pemegang Saham Tahunan tanggal 28 Juni 2012, susunan anggota Dewan Komisaris telah diubah sehingga hanya beranggotakan lima (5) orang. Berkat ketekunan, integritas, disiplin dan kerja keras, maka Perseroan dapat meraih kinerja yang baik di tahun 2012. Kami secara tulus menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih atas partisipasi maupun semua hal-hal terbaik yang telah diberikan baik oleh para pemegang saham, pemangku kepentingan, Direksi serta segenap karyawan Argha. Kami berkeyakinan bahwa kerjasama yang baik ini dapat terus berlanjut sehingga Argha senantiasa dapat terus berkembang pada tahun-tahun mendatang.
Andry Pribadi Komisaris Utama President Commissioner
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN DEWAN KOMISARIS ● REPORT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
11
Kami menilai bahwa Direksi dan manajemen telah mampu mempertahankan kinerja Perseroan untuk tetap mencapai hasil yang optimal, di tengah tren penurunan kinerja yang marak melanda beberapa industri sejenis. We believe that all of the Directors and management have well demonstrated their abilities to survive and achieve optimal result for the Company amid the down trend performance occurred in the most of similar industries.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
12
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
K
risis ekonomi global masih belum memperlihatkan tanda-tanda perbaikan yang berarti selama tahun 2012. Kondisi pasar masih dipenuhi oleh ketidakpastian, sehingga terkadang sulit untuk diprediksi secara jangka panjang. Gejolak harga minyak mentah dunia memberikan pengaruh terhadap harga bahan baku sehingga seringkali menimbulkan distorsi terhadap kestabilan harga jual produk kemasan fleksibel. Dalam tahun ini, kami melihat adanya tekanan yang cukup besar terutama pada pasar ekspor, yang menjadikan harga jual produk kemasan semakin kompetitif, dengan kecenderungan harga yang semakin melemah. Hal tersebut terjadi khususnya mulai semester II 2012 dan berlanjut semakin memburuk di triwulan terakhir, sebagai dampak lanjutan dari memberatnya krisis di kawasan Uni Eropa. Dari lain pihak, pasar domestik, meskipun nampak gejala pelemahan, namun masih tetap memiliki daya beli yang lebih potensial karena didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi, yaitu berkisar 6,3%, terutama ditunjang oleh pertumbuhan pada sektor konsumtif, produksi/ industri maupun investasi. Berdasarkan penelaahan terhadap situasi ekonomi dan pasar yang mungkin terjadi selama 2012, kami telah menggariskan beberapa
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
D
uring the year 2012, the global economy crisis has not shown a sign of significant improvement. The uncertain condition still lingers in the market, adding more difficulties to forecast for the long term. The fluctuation of crude oil price affects the price of raw material and distorts the selling price of flexible packaging. In this year, we observe for some considerable pressures especially in the export markets, which have triggered the competitiveness of the flexible packaging selling prices and created weakening price trend. This state commences in the second semester and continuously deteriorates in the last quarter of 2012 along with the escalating crisis in European Union. However, for a domestic market, although indicating the weakening sign, it still provides some potential buying power along with the strong economic growth of around 6.3% and supported by the growth in consumer, production / industry and investment sectors. Based on the economic and market situation reviews during 2012, we have outlined a number of strategic policies to maintain and improve the Company’s performance in the midst of economic crisis, such as:
LAPORAN DIREKSI ● REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS
13
kebij akan strategis untuk mempertahankan, sekaligus meningkatkan kinerja Perseroan di tengah krisis ekonomi yang terjadi, antara lain: 1. Meningkatkan fokus pada penjualan produk yang memiliki margin penjualan yang tinggi seperti produk kemasan untuk rokok, laminasi kertas serta produk kemasan coating dan metalizing. 2. Konsentrasi pada pengembangan penjualan di pasar domestik, dengan tujuan meraih harga dan margin penjualan yang lebih maksimal. 3. Memperkuat basis pelanggan baru, terutama melalui penetrasi ke pasar internasional yang potensial, seperti Eropa Timur, Afrika, Asia Selatan, Cina, Australia dan Selandia Baru. 4. Mencapai efisiensi produksi yang optimal, antara lain dengan jalan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, utilisasi lini produksi dan pemakaian bahan baku secara efisien dan efektif serta perbaikan yang berkesinambungan terhadap seluruh fasilitas produksi yang tersedia, salah satunya dengan bantuan metoda Kaizen. 5. Pengelolaan persediaan bahan baku secara optimal, melalui kontrak pasokan
1. Focus on the sales of products which produce high margin, such as cigarette packaging, paper lamination and also coating and metalizing products. 2. Concentrate to increase the sales of domestic market in order to maximize the sales price and margin. 3. Strengthen for new customer base by penetrating into some potential international markets such as Eastern Europe, Africa, South Asia, China, Australia and New Zealand. 4. Achieve optimum production efficiency by increasing the quality and quantity of production, utilization of production lines, efficient and effective uses of raw material and also continuous improvement for all of available production facilities with the assistance of special method, such as Kaizen. 5. Optimally manage for the inventory of raw material by applying short-term supply contracts with some domestic and international suppliers in order to ensure for delivery certainty and more competitive price. The application of those strategies has resulted in positive result, and thereby in 2012,
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
14
jangka pendek dengan beberapa pemasok domestik maupun internasional guna menjamin kepastian pengiriman dan harga yang lebih kompetitif. Penerapan pokok-pokok kebijakan diatas telah membuahkan hasil yang cukup positif, di mana tahun 2012, Perseroan dapat membukukan penjualan bersih sebesar Rp 1.509,19 milyar atau naik tipis sebesar Rp 3,63 milyar dibandingkan tahun 2011. Gejolak yang terjadi di pasar mulai semester II 2012 telah menekan daya beli khususnya untuk pasar ekspor. Dengan memanfaatkan basis pelanggan lokal yang kuat, Perseroan mampu untuk menggeser sebagian porsi penjualan ekspor ke pasar lokal. Strategi ini berdampak positif bagi Perseroan untuk dapat mempertahankan volume penjualannya di tengah situasi pasar yang lesu. Namun demikian, kombinasi harga jual yang melemah dan gejolak harga bahan baku telah memberikan pengaruh terhadap pencapaian profitabilitas 2012. Perseroan membukukan laba kotor dan laba usaha masing-masing sebesar Rp 191,37 milyar dan Rp 85,29 milyar atau turun masing-masing sekitar 9,08% dan 14,86% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sedangkan pada pos laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
the Company records a sales amount of Rp 1,509.19 or represents a slight increase of Rp 3.63 billion compared to 2011. The market volatility occurred in the second half of 2012 has depressed a buying power especially for the export market. However, with its strong local customer base, the Company has an ability to shift some portion of its export sales to domestic market. This strategy helps the Company to maintain the sales volume amid a sluggish market situation. Conversely, the combination of weakening selling price and the volatility of raw material price have impacted the profitability in 2012. The Company records a gross profit and operating profit amounting to Rp 191.37 billion and Rp 85.29 billion, represent a decrease of 9.08% and 14.86% respectively compared to 2011 results. Moreover, the profit for the year attributable to owners of the parent entity and non-controlling interests has declined from Rp 56.78 billion in 2011 to Rp 31.12 billion in 2012. We foresee the flexible packaging industry still has a prospective outlook in the future, although the Company has experienced a considerable pressure during this year. The flexible packaging is still highly required due to its easy and inexpensive application and its function has not been replaceable yet by other materials. In
LAPORAN DIREKSI ● REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS
15
Kebutuhan akan kemasan fleksibel akan meningkat seiring dengan perbaikan taraf hidup yang memerlukan kemasan yang lebih baik, pertumbuhan penduduk dan ekonomi. In addition, the needs for flexible packaging will increase along with living standard improvement which requires for better packaging and also the growth in population and economy.
dan kepentingan non-pengendali, jumlahnya menurun dari Rp 56,78 milyar di tahun 2011 menjadi Rp 31,12 milyar di tahun 2012. Meskipun kinerja Perseroan selama 2012 mengalami cukup banyak tekanan, namun kami melihat bahwa industri kemasan fleksibel masih memiliki prospek yang menjanjikan untuk masa mendatang. Kebutuhan akan kemasan fleksibel masih akan relatif tinggi mengingat fungsinya yang belum tergantikan oleh material lain, di mana aplikasinya tergolong mudah dan murah. Kebutuhan akan kemasan fleksibel akan meningkat seiring dengan perbaikan taraf hidup yang memerlukan kemasan yang lebih baik, pertumbuhan penduduk dan ekonomi. Kami memperkirakan bahwa pasar domestik akan tetap memiliki permintaan yang tinggi, dengan estimasi pertumbuhan sebesar sekitar 5-10% per tahun. Hal tersebut didukung oleh jumlah penduduk serta pertumbuhan sektor konsumtif yang dominan. Namun sebaliknya, pasar ekspor diprediksikan akan semakin kompetitif, seiring dengan perlambatan ekonomi, penambahan kapasitas produksi yang baru serta tingkat kompetisi dari negara-negara seperti Cina, Korea, Vietnam, Thailand dan Filipina. Kami meyakini bahwa pelaksanaan tata kelola
addition, the needs for flexible packaging will increase along with living standard improvement which requires for better packaging and also the growth in population and economy. We predict that domestic market will have strong demand with an estimated growth of approximately 5-10% per year, supported by large number of population and dominating growth in consumer sector. Nevertheless, the export market is predicted to be more competitive along with the economic slowdown and the accumulation of new production capacity as well as the competition level from other countries such as China, Korea, Vietnam, Thailand and the Philippines. We believe that the implementation of good corporate governance becomes one of the success keys in creating a strong work culture for all of the employees which results in the ability for the Company to survive for the ongoing crisis. The Board of Commissioners provides intensive supervision toward the implementation of the business plans and strategic policies by the Directors and management throughout 2012 to ensure the Company remains in line with its vision and mission. Furthermore, Internal Control division has done some meticulous works with the Audit Committee to detect some weakness
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
16
Kami percaya bahwa setiap prestasi yang diraih selama periode 2012 merupakan penjabaran atas komitmen dan kerja keras bersama. We firmly believe that every achievement during 2012 year is originated from a commitment and hard work.
perusahaan yang baik merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam membangun pilar yang kokoh bagi budaya kerja segenap karyawan sehingga Perseroan memiliki kekuatan untuk bertahan dalam menghadapi krisis yang tengah berlangsung. Selama tahun 2012, pelaksanaan rencana kerja dan kebijakan strategis oleh Direksi dan manajemen senantiasa mendapat pengawasan yang intensif dari Dewan Komisaris untuk memastikan agar Perseroan tetap berada pada visi dan misi yang telah ditetapkan. Fungsi kontrol internal telah dilakukan secara cermat dengan bantuan Komite Audit dan divisi Audit Internal untuk mendeteksi kelemahan dan penyimpangan yang terjadi sehingga setiap divisi kerja dapat segera melakukan aksi perbaikan yang diperlukan. Kami memandang bahwa penerapan nilai-nilai dasar Perseroan yang dipadu dengan prinsip pokok yang menyangkut transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran secara keseluruhan dapat mewujudkan hasil yang positif bagi kinerja dan kelangsungan operasi Argha sehari-hari. Kami percaya bahwa setiap prestasi yang diraih selama periode 2012 merupakan penjabaran atas komitmen dan kerja keras bersama. Untuk itu, kami sampaikan terima kasih atas usaha-
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
and deviation, thus each unit of the Company can perform a necessary corrective action. We consider that the application of the Company’s core values, combined with the principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness will lead to positive results for the performance and sustainability of daily operation of Argha. We firmly believe that every achievement during 2012 year is originated from a commitment and hard work. Therefore, we would like to express our gratitude for the best efforts and full supports granted by the Board of Commissioners, the creditors, business partners, customers and all employees of the Company. We will continue to join forces together to achieve greater performance in the future.
LAPORAN DIREKSI ● REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS
17
usaha yang terbaik serta dukungan penuh yang telah diberikan oleh seluruh anggota Dewan Komisaris, para kreditur, mitra usaha, pelanggan dan segenap karyawan Perseroan. Kita akan terus menggalang kekuatan bersama untuk meraih prestasi yang baik di masa mendatang.
Wilson Pribadi Direktur Utama President Director
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
18
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
PROFIL PERUSAHAAN ● COMPANY PROFILE
19
Profil Perusahaan Company Profile
P
T Argha Karya Prima Industry Tbk, atau lebih dikenal dengan Argha, didirikan sejak 1980 dan merupakan salah satu pelopor industri kemasan fleksibel di Indonesia. Argha mulai beroperasi secara komersial sekitar tahun 1982 dengan lokasi pabrik utama yang terletak di kawasan Citeureup, Jawa Barat. Produk andalan yang dihasilkan Argha adalah kemasan fleksibel yang terdiri dari jenis Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP) dan Biaxially Oriented Polyethylene Terepthalate (BOPET) atau Polyester, masing-masing dipasarkan dengan merek dagang ARLENE dan ARETA. Produk-produk tersebut telah memenuhi beberapa standar sertifikasi internasional, diantaranya ISO 9001: 2008 dan Food and Drug Administration (FDA). Dengan pengalaman dan inovasi selama lebih dari tiga dekade, produkproduk Argha telah dikenal luas secara global, baik pada sektor konsumtif dan industri seperti untuk kemasan makanan, rokok, laminasi kertas, pita perekat, pembungkus umum dan sebagainya. Dalam perkembangan selanjutnya, guna memperkokoh eksistensi Perseroan di pasar internasional, khususnya mendukung penjualan ekspor untuk kawasan Hong Kong dan Cina,
P
T Argha Karya Prima Industry Tbk, or prominently recognized as Argha, was founded in 1980 and became one of leading pioneers in the flexible packaging industry in Indonesia. Argha commenced its commercial operation in 1982, with the main manufacturing site located at Citeureup, West Java, Indonesia. The main products of Argha consist of several types of flexible packaging, namely Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP) and Biaxially Oriented Polyethylene Terephthalate (BOPET) or Polyester, with the respective trademarks of ARLENE and ARETA. These products have met several international standards, such as ISO 9001:2008 and US Food & Drug Administration (FDA). With experience and innovation for more than three decades, Argha’s products have been well-recognized and widely used for both consumer and industrial goods packaging, such as food products, cigarettes, paper lamination, adhesive tapes, general overwrap and so forth. In the effort to increase its presence in the international market, particularly to enhance export sales in Hong Kong and China region, Argha established a subsidiary in Hong Kong under the name of International Resources (H.K.) Ltd.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
20
maka pada 1991, Argha mendirikan anak perusahaan, International Resources (H.K.) Ltd., yang berlokasi di Hong Kong. Selanjutnya, pada tahun 1993, Argha memperluas basis produksi film jenis BOPP di kawasan Asia Tenggara dengan mendirikan anak perusahaan di Malaysia, yaitu Stenta Films (M) Sdn. Bhd. Detail mengenai anak perusahaan Perseroan dapat digambarkan sebagai berikut:
in 1991. Furthermore, Argha strengthened its BOPP production line within Southest Asia region by establishing another subsidiary in Malaysia, namely Stenta Films (M) Sdn. Bhd., in 1993. Details of the subsidiaries are presented in the following table:
Nama Name
Alamat Location
Bidang Usaha Business
Kepemilikan Ownership
Tahun Awal Operasi Early Years of Operation
Stenta Films (M) Sdn. Bhd.
Lot 10, Jl. P/10, Kawasan Perusahaan Seksyen 10, 43650 Bandar Baru Bangi, Selangor Darul Ehsan, Malaysia.
Industri Kemasan fleksibel BOPP
22,95%
1993
International Resources (H.K.) Ltd
Unit E, 26/F Capital Trade Centre, 62 Tsun Yip Street, Kwun Tong, Kowloon, Hong Kong.
Pemasaran Kemasan fleksibel
98%
1991
Saat ini, Argha dan anak perusahaannya memiliki kapasitas produksi terpasang gabungan yang mencapai hampir 100.000 ton per tahun. Dengan skala produksi dan pengalaman yang dimiliki, maka Argha tergolong sebagai salah satu industri kemasan fleksibel yang terkemuka di kawasan Asia Tenggara.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
To date, Argha and its subsidiaries have total installed production capacity of nearly 100,000 tons per year. With the combination of production scale and proven experience, Argha is now considered as one of the leading packaging industries in Southeast Asia.
PROFIL PERUSAHAAN ● COMPANY PROFILE
21
Argha dan anak perusahaannya memiliki kapasitas produksi terpasang gabungan yang mencapai hampir 100.000 ton per tahun. Argha and its subsidiaries have total installed production capacity of nearly 100,000 tons per year.
Argha telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) sejak 1992. Perkembangan struktur permodalan Perseroan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
NO. Aksi Korporasi Corporate Action
Argha had listed its shares on the Indonesian Stock Exchange since 1992. The development of the Company’s capital structures is depicted in the following table: Jumlah Modal (Unit Saham), Number of Capital (Share Unit)
Tahun Pelaksanaan Year of Implementation
Modal Dasar Authorized Capital
Modal Disetor Paid Up Capital
Nominal Saham (Rp) Share Value (Rp)
1.
Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah 16 juta saham Initial Public Offering of 16 million shares
1992
125,000,000
80,000,000
1,000
2.
Pembagian saham bonus sejumlah 40 juta saham Distribution of bonus share of 40 million shares
1993
250,000,000
120,000,000
1,000
3.
Penawaran Umum Terbatas sebanyak 12 juta saham Right issue of 12 million shares
1994
250,000,000
132,000,000
1,000
4.
Pembagian saham bonus sejumlah 44 juta saham dan pemecahan nominal saham menjadi Rp 500,Distribution of bonus share of 44 million shares & stock split to Rp 500 of per value
1997
500,000,000
352,000,000
500
5.
Penawaran Umum Terbatas (tanpa HMETD) sebanyak 328 juta saham Right issue (without pre-emptive right) of 328 million shares
2003
2,000,000,000
680,000,000
500
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
22
Berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan yang diterbitkan oleh Biro Administrasi Efek, PT Raya Saham Registra, pada tanggal 31 Desember 2012, maka komposisi pemegang saham adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Shareholders
Based on the Company’s Shareholder Register, published by the Registrar office, PT Raya Saham Registra in December 31, 2012, the composition of shareholders is as follows:
Jumlah Saham Number of Shares
% Kepemilikan % Ownership
Asia Investment Limited Shenton Finance Corporation PT Nawa Panduta Morgan Stanley & Co Lain-lain/Others (masing-masing dengan kepemilikan saham < 5% / each with ownership < 5%)
117,747,275 115,835,001 92,133,534 73,032,133 213,500,057
19.23% 18.92% 15.05% 11.93% 34.87%
Subtotal / Subtotal Modal saham diperoleh kembali / Treasury stock
612,248,000 67,752,000
100.00%
Total
680,000,000
Struktur organisasi Argha tidak mengalami perubahan yang signifikan selama tahun 2012, dibanding pada periode sebelumnya. Namun demikian, susunan pengurus Perseroan mengalami perubahan, di mana salah seorang anggota Dewan Komisaris, yaitu Bapak Ibrahim Risjad, telah tutup usia pada 16 Februari 2012.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Throughout 2012, there were no significant changes to the Company’s organization structure compared to the previous year. However, the management composition had been changed since one of the Board of Commissioners member, Mr. Ibrahim Risjad, had passed away in February 16, 2012.
PROFIL PERUSAHAAN ● COMPANY PROFILE
23
Berikut adalah gambaran dari struktur organisasi Perseroan tahun 2012:
The following table shows the company’s organization structure in 2012:
Shareholders
Board of Commissioners Audit Comitee Board of Directors Corporate Secretary
Comercial Sales & Services
Operation � Production � Development & Engineering � QA, OC & Product Development
Internal Audit
Corporate Services � Human Resources � Accounting � Finance � Information Technology
Supply Chain & Logistics Supply Chain & Logistics
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
24
Struktur Organisasi Perseroan Organization Structure
Struktur organisasi Perseroan secara pokok terdiri dari 4 divisi inti yaitu: The Company is generally organized into 4 major divisions, namely:
Divisi Komersial
Divisi Operasi
Divisi Pelayanan Korporasi
Commercial Division
Operation Division
Corporate Service Division
Divisi ini berfungsi untuk menangani pemasaran dan penjualan produk kemasan fleksibel, baik untuk pasar lokal maupun ekspor. Divisi ini juga juga mencakup bagian administrasi penjualan produk dan pelayanan purna jual.
Memiliki fungsi untuk melaksanakan proses produksi kemasan fleksibel, termasuk di dalamnya bagian pemeliharaan mesin dan peralatan produksi; pengembangan dan penyempurnaan fasilitas dan teknologi produksi; pengembangan produk serta pengawasan kualitas produksi.
This division is responsible for marketing and sales for both domestic and international markets. The division also covers the sales administration and aftersales service.
This division performs the pro duction process of flexible pack aging, including maintenance of the production machinery and equipment, improvement and development of production facility and technology as well as product development and quality control.
Divisi ini berperan untuk mendukung kelancaran operasional Perseroan, meliputi bagian pengembangan sumber daya manusia, teknologi informasi, akuntansi dan keuangan, management service serta audit internal. This division provides support for the Company’s operations, including human resource development, information technology, accounting, finance, management service and internal audit.
Divisi Pasokan dan Logistik Supply Chain & Logistic Division Memiliki fungsi untuk menangani seluruh proses pembelian barang maupun jasa, serta keperluan logistik dari Perseroan. This division is responsible for purchasing of goods and services, as well as fulfilling logistic requirements of the company.
Berdasarkan data per 31 Desember 2012, jumlah karyawan Perseroan adalah sebanyak Based on data from December 31, 2012, the number of employees is
1120
Bertambah sejumlah 292 orang dibandingkan tahun sebelumnya. Terjadinya pertambahan jumlah karyawan ini terutama disebabkan oleh karena Perseroan telah melaksanakan ketentuan terkini dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI yang menyangkut pengangkatan karyawan outsourcing sebagai pegawai tetap. Secara keseluruhan, pembagian karyawan berdasarkan jenjang jabatan dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut:
This figure represents an increase of 292 employees compared to the previous year essentially because the Company has implemented the latest regulation from the Ministry of Manpower and Transmigration of the Republic of Indonesia by assigning the outsourced workers to be permanent employees, the profile of employees by the level can be illustrated next to this:
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
PEMBAGIAN BERDASARKAN JENJANG COMPOSITION BY POSITION
5 60 152 903
DIREKTUR
tahun/year 2011: 5
MANAGER
tahun/year 2011: 62
SUPERVISOR
tahun/year 2011: 153
OPERATOR
tahun/year 2011: 608
PROFIL PERUSAHAAN ● COMPANY PROFILE
25
Argha memandang sumber daya manusia sebagai tulang punggung perusahaan. Perseroan menyadari bahwa salah satu sarana keberhasilan dalam mencapai visi dan misinya adalah melalui pengembangan kompetensi dan pendidikan para karyawan. Divisi Sumber Daya Manusia secara intensif melaksanakan sejumlah program pelatihan kepada karyawan guna membangun potensi dan mengembangkan prestasi sehingga dapat dimanfaatkan untuk kemajuan karyawan yang bersangkutan dan Perseroan. Selama tahun 2012, Argha telah melaksanakan beberapa program pelatihan, antara lain: 1. Pengembangan Kepemimpinan (Leadership Development Program) untuk meningkatkan kepemimpinan terutama pada tingkatan manajemen. 2. Peningkatan motivasi kerja untuk seluruh tingkatan karyawan. 3. Pemeliharaan dan perbaikan mutu, antara lain menyangkut penerapan metoda Kaizen di lingkungan kerja dan standar mutu ISO 9001:2008. 4. Pelatihan-pelatihan rutin lainnya yang menyangkut fungsi kerja, di antaranya tentang penyempurnaan dan perbaikan proses produksi, pengembangan rekayasa teknik (engineering), analisa beban kerja (work load), quality assurance, pengembangan produk, keselamatan kerja dan lingkungan, pasar modal, standar akutansi, perpajakan, dan sebagainya.
Argha considers human resources as the backbone of the corporation. The Company realizes that the success key in achieving its vision and mission is through the development of competence and education of its employees. The Human Resources Division has implemented a series of intensive training programs for employees in order to enhance their capabilities and achievements, which can be useful for the advancement of employees and the Company. During the year of 2012, Argha has implemented some training programs as follows: 1. Leadership Development Program, to improve leadership skills especially within the management levels. 2. Enhancement of work motivation for all levels of employees. 3. The quality maintenance and improvement, one of which involves implementing the Kaizen method in the work environment and also ISO 9001:2008 quality standard. 4. Other routine training programs related to the work function, such as the improvement and refinement of the production process, development of engineering, work load analysis, quality assurance, product development, work safety, capital market, accounting standards, tax and so forth.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
26
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Andry Pribadi Komisaris Utama President Commissioner
Posisi ini dijabat oleh beliau sejak tahun 2003, berdasarkan keputusan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan pada tanggal 27 Juni 2003. Selain jabatan ini, beliau juga memegang jabatan sebagai Presiden Direktur PT Sumatra Prima Fibreboard, dan Wakil Presiden Direktur PT Centralindo Pancasakti. Beliau adalah lulusan dari Stamford College, Singapura. President Commissioner of the Company since 2003, based on the decision of the Annual General Meeting of Shareholders (AGM) held on June 27, 2003. He is concurrently the President Director of PT Sumatra Prima Fibreboard and Vice President Director of PT Centralindo Pancasakti. He graduated from Stamford College, Singapore.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
PROFIL PERUSAHAAN ● COMPANY PROFILE
27
Henry Liem Komisaris
Surya Widjaja Komisaris
Commissioner
Commissioner
Jabatan ini dipercayakan kepada beliau sejak tahun 1983, berdasarkan keputusan RUPST Perseroan pada tahun 1983. Saat ini, beliau juga memegang jabatan sebagai Komisaris Utama PT Praja Puri Indah, Komisaris PT Sanggraha Daksamitra, dan Direktur Utama PT Dewata Agung Wibawa. Beliau telah menempuh pendidikan di Kilburn Polytechnic, London, Inggris dan lulus pada 1972.
Jabatan ini dipegang beliau sejak tahun 2003, berdasarkan keputusan dari RUPST Perseroan pada tanggal 27 Juni 2003. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Murni Cipta Sentosa, Komisaris PT Sumatra Prima Fibreboard, Komisaris PT Centralindo Pancasakti, Komisaris PT Argha Indah Pratama, PT Argha Molek Kencana, dan Direktur PT Praja Puri Indah.
He is the Commissioner of the Company since 1983, based on the decision of the AGM held in 1983. He is concurrently the President Commissioner of PT Praja Puri Indah, Commissioner of PT Sanggraha Daksamitra and President Director of PT Dewata Agung Wibawa. He pursued a study at Kilburn Polytechnic, London, and graduated in 1972.
He is the Commissioner of the Company since 2003, based on the decision of the AGM held on June 27, 2003. He is concurrently the President Commissioner of PT Murni Cipta Sentosa, PT Sumatra Prima Fibreboard, PT Centralindo Pancasakti, PT Argha Indah Pratama and PT Argha Molek Kencana, and also Director at PT Praja Puri Indah.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
28
Johan Paulus Yoranouw Komisaris Independen, dan Ketua Komite Audit Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee
Posisi ini dijabat oleh beliau sejak tahun 2001, berdasarkan keputusan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan pada tanggal 20 Desember 2001. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai National Managing Partner Kantor Akuntan Publik Johan Malonda Mustika & Rekan. Karir profesional beliau, antara lain adalah sebagai Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanegara, serta Internal Management Consultant Salim Group, sebagai dosen di Universitas Airlangga, Universitas Surabaya, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Universitas Katolik Atmajaya dan Universitas Tarumanegara. Beliau juga pernah berkarir sebagai Konsultan Pajak, Konsultan Manajemen PT SGV Utomo serta Auditor Drs Utomo, Mulia & Co (Arthur Andersen Indonesia). Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi di bidang Akuntansi pada tahun 1971 dari Universitas Airlangga, dan Sarjana di bidang Manajemen pada tahun 1969 dari Universitas Airlangga. Selain sebagai anggota Dewan Komisaris, beliau juga menjabat sebagai ketua Komite Audit Perseroan sejak bulan Mei 2002.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Independent Commissioner of the Company since 2001, based on the decision of the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGM) held on December 20, 2001. Currently he is also a National Managing Partner at Johan Malonda Mustika and Partner Public Accountant Firm. His professional career includes positions as Dean of the Accounting Department, Faculty of Economics, Tarumanegara University, Internal Management Consultant of Salim Group, Lecturer at Airlangga University, University of Surabaya, Catholic University of Widya Mandala Surabaya, Catholic University of Atmajaya and Tarumanegara University. He was also a Tax Consultant, Management Consultant at PT SGV Utomo and Auditor at Drs Utomo, Mulia & Co (Arthur Andersen Indonesia). He holds a Bachelor of Economic degree in Accounting from Airlangga University, in 1971 and Bachelor’s degree in Management from the same university in 1969. Apart from his responsibility as an Independent Commissioner of the Company, he is also the Chairman of the Audit Committee since May 2002.
PROFIL PERUSAHAAN ● COMPANY PROFILE
29
Widjojo Budiarto Komisaris Independen Independent Commissioner
Jabatan ini dipegang beliau sejak tahun 2004, berdasarkan keputusan dari RUPST Perseroan pada tanggal 25 Juni 2004. Beliau telah memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun sebagai penasehat hukum di berbagai bank, grup perseroan maupun kantor hukum, dan saat ini menjabat sebagai Advokat dan Konsultan Hukum pasar modal di sebuah kantor hukum di Jakarta. Beliau lulus dari Common Professional Examination yang divalidasi oleh the Law Society of England and Wales dan the Bar Council of England and Wales, serta pemegang gelar Master of Science di bidang Finance and Financial Law dari the School of Oriental and African Studies, University of London, Inggris. Independent Commissioner of the Company since 2004, based on the decision of the AGM held on June 25, 2004. He have more than two decades of experience as legal advisor in various banks, corporate groups or law offices, and concurrently serves as Lawyer and Legal Consultant in Capital Market at a Law Office in Jakarta. He passed the Common Professional Examination as validated by the Law Society of England and Wales and from the Bar Council of England and Wales, and held a Master of Science degree in Finance and Financial Law from the School of Oriental and African Studies, University of London, United Kingdom.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
30
Direksi
Board of Directors
Wilson Pribadi Direktur Utama President Director
Beliau merupakan salah seorang pendiri Argha, di mana sejak tahun 2001 telah menjabat sebagai Direktur Utama, berdasarkan keputusan dari RUPST Perseroan pada tanggal 27 Juni 2001. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur Pengelola Argha hingga tahun 2000. Jabatan lain yang diemban beliau adalah Direktur Stenta Films (M) Sdn. Bhd. Malaysia, Presiden Komisaris PT Sumatra Prima Fibreboard, Presiden Komisaris PT Swasthi Parama Mulya dan PT Lumbung Nasional Flour Mill. Beliau meraih gelar Bachelor of Business Administration pada tahun 1977 dari Sir George William University, Montreal, Kanada, dan sebelumnya pada tahun 1974 meraih gelar Bachelor of Computer Science dari Technische Universität Berlin, Jerman Founder of the Company, serves as President Director since 2001, based on the decision of the AGM held on June 27, 2001. Previously, he served as Managing Director until 2000. Concurrently, he is also the Director of Stenta Films (M) Sdn. Bhd., Malaysia, the President Commissioner of PT Sumatra Prima Fibreboard and President Commissioner of PT Swasthi Parama Mulya and PT Lumbung Nasional Flour Mill. He obtained a Bachelor’s degree in Business Administration from Sir George William University, Montreal, Canada, in 1977, and received a Bachelor of Computer Science degree from Technische Universität Berlin, Germany, in 1974.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
PROFIL PERUSAHAAN ● COMPANY PROFILE
31
Kristianto Mangkusaputra Direktur
Edward Djumali Direktur
Director
Director
Jabatan ini dipegang oleh beliau sejak tahun 1999, berdasarkan keputusan dari RUPST Perseroan pada tanggal 23 Juni 1999. Beliau telah meniti karir di Argha sejak tahun 1985 dan saat ini dipercaya untuk membawahi bidang produksi dan teknologi, pengembangan produk serta pengawasan mutu. Beliau meraih gelar Sarjana Teknik di bidang Production Engineering pada tahun 1982 dari Technische Universität Berlin, Jerman.
Posisi ini dijabat oleh beliau sejak tahun 2000, berdasarkan keputusan dari RUPST Perseroan pada tanggal 21 Juni 2000, dan saat ini membawahi bidang pemasaran dan penjualan. Beliau pernah berkarir sebagai Direktur pada beberapa perseroan industri grup Napan, serta menjadi Consultant & Business Advisor pada Kantor Akuntan Publik Drs Hadi Sutanto, Price Waterhouse, Indonesia. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi di bidang Akuntansi Manajemen pada tahun 1989 dari Universitas Indonesia, serta Sarjana Manajemen Marketing pada tahun 1984 dari Universitas Kristen Djaya, Jakarta.
Director of the Company since 1999, based on the decision of the AGM held on June 23, 1999. He joined Argha since 1985, and currently he is in charge of Production and Technology, Product Development as well as Quality Control. He obtained a Bachelor’s degree in Production Engineering from Technische Universität Berlin, Germany, in 1982.
Director of the Company since 2000, based on the decision of the AGM held on June 21, 2000, and is currently in charge of Marketing and Sales. His previous career includes positions as a Director at a number of companies in the Napan Group and as Consultant and Business Advisor at Drs Hadi Sutanto Public Accountant Firm, Price Waterhouse, Indonesia. He obtained a Bachelor’s degree in Management Accounting from University of Indonesia, in 1989, and a Bachelor’s degree in Marketing Management from University of Kristen Djaya, Jakarta, in 1984.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
32
Jimmy Tjahjanto Direktur
Jeyson Pribadi Direktur
Director
Director
Jabatan ini dipegang beliau sejak tahun 2003, berdasarkan keputusan dari RUPST Perseroan pada tanggal 27 Juni 2003. Saat ini, beliau membawahi bidang Corporate Service Perseroan dan sebelumnya pernah menjabat sebagai Financial Controller PT Sumatra Prima Fibreboard, Vice President - Finance Division Grup Napan, Accounting Manager di Stenta Films (M) Sdn. Bhd., Malaysia, dan Auditor Touche Ross International, Indonesia. Beliau meraih gelar Master of Business Administration pada tahun 1992 dari University of The East Manila, Filipina, serta Sarjana Ekonomi di bidang Akuntansi pada tahun 1986 dari Universitas Tarumanegara, Jakarta.
Posisi ini dijabat oleh beliau sejak tahun 2009, berdasarkan keputusan dari RUPST Perseroan pada tanggal 9 Juni 2009. Selain pada saat ini membawahi bidang Pasokan dan Logistik Perseroan, beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Swasthi Parama Mulya. Dalam perjalanan karir profesionalnya, beliau pernah menjalani Internship di Prudential Financial, Inc., Los Angeles, Amerika Serikat. Beliau meraih gelar Master of Business Administration – Management pada tahun 2006 dari Loyola Marymount University – Los Angeles, Amerika Serikat, dan Bachelor of Business Administration – Finance & Marketing pada tahun 2004 dari Loyola Marymount University – Los Angeles, Amerika Serikat.
Director of the Company since 2003, based on the decision of the AGM held on June 27, 2003. He is currently in charge of Corporate Service, while he previously served as Finance Controller at PT Sumatra Prima Fibreboard, Vice President of Finance Division at Napan Group, Accounting Manager at Stenta Films (M) Sdn. Bhd., Malaysia and Auditor at Touche Ross International, Indonesia. He holds a Master of Business Administration degree from University of The East Manila, the Philippines, in 1992, and a Bachelor’s degree in Economic Accounting from Tarumanegara University, Jakarta, in 1986.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Director of the Company since 2009, based on the decision of the AGM held on June 9, 2009. While he is currently in charge of Supply Chain and Logistic, he is concurrently a Director of PT Swasthi Parama Mulya. In his professional career, he previously served as Internship at Prudential Financial, Inc., Los Angeles, USA. He holds a Master of Business Administration degree in Management from Loyola Marymount University, Los Angeles, USA, in 2006, and a Bachelor of Business Administration degree in Finance and Marketing also from Loyola Marymount University, Los Angeles, USA, in 2004.
PROFIL PERUSAHAAN ● COMPANY PROFILE
33
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
34
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Analysis and Discussion
S
aat ini, Argha memiliki fasilitas produksi untuk menghasilkan produk kemasan fleksibel jenis BOPP (Biaxially Oriented Polypropylene) dan BOPET (Biaxially Oriented Polyethylene Terepthalate) atau Polyester, dengan kapasitas produksi terpasang masingmasing 67.000 ton dan 11.000 ton. Untuk memproduksi kemasan fleksibel, Perseroan menggunakan bahan baku utama berupa resin Polypropylene dan resin Polyethylene Terepthalate, yang kemudian dipadu dengan beberapa material copolymer dan aditif. Secara garis besar, seluruh bahan baku tersebut dilelehkan, lalu dicetak dalam bentuk lapisanlapisan tipis dan ditarik secara memanjang dan melebar, kemudian digulung dalam bentuk gulungan berukuran besar (jumbo roll). Selanjutnya, kemasan fleksibel dapat dipotong sesuai dengan ukuran panjang dan lebar yang dipesan oleh pelanggan. Seluruh mesin-mesin produksi utama yang dimiliki oleh Argha menggunakan teknologi dari Jerman, yang selama ini telah memiliki reputasi handal dalam memproduksi kemasan fleksibel yang berkualitas. Mesin-mesin ini beroperasi penuh selama 24 jam sehingga Perseroan dapat meraih tingkat utilisasi produksi yang optimal dari tahun ke tahun. Perluasan fasilitas produksi
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
A
rgha currently has production facilities to produce several types of flexible packaging types, namely Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP) and Biaxially Oriented Polyethylene Terepthalate (BOPET) or Polyester, with the installed production capacity of 67,000 tons and 11,000 tons respectively. The production process uses the main raw materials, namely Polypropylene and Polyethylene Terepthalateresin which are combined with a copolymer and additive materials. In principal, all of the raw materials aremelted and mold into some thin layers and then stretched by two directions before finally being rolled into a form of jumbo roll. Subsequently, the flexible packaging is slit and rolled based on the length and width requested by customers. The entire main production machinery utilizes German technology, which has a reliable reputation for manufacturing a high quality flexible packaging. These production machinery operate continuously for 24 hours to achieve optimum productivity for every year. The expansion of BOPP production capacity, which has been commercially operated since early 2011, helps to improve the economic scale of production. As a result, the products
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ● MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
35
BOPP yang telah beroperasi komersial sejak awal tahun 2011 sangat mendukung dalam pencapaian skala ekonomis produksi sehingga menjadikan produk-produk kemasan fleksibel Argha dapat semakin kompetitif di pasar lokal maupun internasional. Di samping mesin produksi utama, Argha memiliki fasilitas produksi pendukung berupa mesin dan peralatan metalizing serta coating film. Mesin-mesin dan peralatan ini digunakan untuk proses lanjutan atau sekunder yang akan memberikan nilai tambah terhadap produk kemasan fleksibel yang dihasilkan, misalnya dalam hal meningkatan daya tahan terhadap uap air dan udara serta memperindah penampilan kemasan. Dengan nilai tambah yang diberikan, maka produk kemasan jenis ini dapat memberikan kontribusi yang lebih baik terhadap margin penjualan Perseroan. Selama tahun 2012, Perseroan membukukan penjualan bersih sebesar Rp 1.509,19 milyar atau hampir setara jika dibandingkan angka tahun sebelumnya sebesar Rp 1.505,56 milyar. Dari sisi volume, penjualan tahun 2012 nampak tidak mengalami perubahan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun demikian, harga jual yang
of Argha can be more competitive in both local and international markets. Argha also retains supporting facilities in addition to the main production machinery. These supporting facilities, namely metalizing and coating film machinery, are utilized for the advanced or secondary production process which will enhance resistance of flexible packaging toward humidity and air as well as improve the aesthetic of the packaging. With these kinds of added values, the metalizing and coating products have been able to contribute a higher sales margin for the Company. In 2012, the Company had recorded net sales of Rp 1,509.19 billion, nearly equivalent to the previous year’s figure of Rp 1,505.56 billion. In terms of volume, sales in 2012 did not show significant change compared to the previous year. However, the selling price was more competitive in the market, notably in the export markets as the impact of global crisis which continued to weaken the purchasing power of market. As a result, sales in 2012 had merely provided a slight increase of 0.24% over the previous year.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
36
semakin kompetitif di pasar, terlebih lagi pada pasar ekspor sebagai imbas dari krisis global masih berdampak terhadap pelemahan daya beli pasar. Hal ini menjadikan penjualan 2012 hanya mengalami kenaikan tipis sebesar 0,24% dibandingkan tahun sebelumnya. Dari sisi profitabilitas 2012, Perseroan membukukan laba kotor dan laba usaha masingmasing sebesar Rp 191,37 milyar dan Rp 85,29 milyar atau turun masing-masing sekitar 9,08% dan 14,86% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 210,48 milyar dan Rp 100,18 milyar. Selanjutnya, pada pos laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non-pengendali tahun 2012, Perseroan membukukan angka sebesar Rp 31,12 milyar atau mengalami penurunan sebesar 45,19% dibandingkan tahun 2011 yang mencapai Rp 56,78 milyar. Penurunan ini terjadi akibat kondisi permintaan pasar yang melemah terutama sejak akhir tahun 2011, yang berlanjut pada awal 2012 serta volatilitas harga bahan baku dengan pola kecenderungan harga yang menurun sehingga menjadikan harga pokok produksi meningkat dan memberikan tekanan terhadap margin penjualan. Namun, dari sisi total pendapatan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
From the profitability side in 2012, Argha recorded a gross profit and operating profit amounted to Rp 191.37 billion and Rp 85.29 billion respectively, represented a decrease of 9.08% and 14.86% respectively compared to 2011, which collectively gained Rp 210.48 billion and Rp 100.18 billion respectively. Furthermore, in terms of the profit for the year attributable to owners of the parent entity and non-controlling interests, the Company recorded a figure of Rp 31.12 billion in 2012, a 45.19% decrease compared to the previous year which amounted to Rp 56.78 billion. The decline was due to a low market demand, specifically in the end of 2011 through early 2012. Moreover, the volatility of raw material prices which tend to weaken over the year, resulted in the escalation of cost of goods sold and thus, put some pressure on the sales margin. In contrast, the total comprehensive income attributable to owners of the parent entity and non-controlling interests had an increase from Rp 62.49 billion in 2011 to Rp 78.71 billion in 2012, as a consequence of the increase in other comprehensive aftertax income attributable to owners of the parent entity and non-controlling interests amounted to Rp 41.89 billion in 2012. In terms of assets, the Company logged
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ● MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
37
Ditinjau dari sisi aset, Perseroan mencatat angka di tahun 2012 sebesar Rp 1.714,83 milyar atau naik hampir 10,17% dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya sebesar Rp 1.556,60 milyar. In terms of assets, the Company logged figures in 2012 of Rp 1,714.83 billion, represented an increase of 10.17% compared to the previous year, which amounted to Rp 1,556.60 billion.
pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali, jumlahnya meningkat dari Rp 62,49 milyar pada 2011 menjadi Rp 78,71 milyar, sebagai imbas dari meningkatnya pendapatan komprehensif lain setelah dikurangi pajak yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non-pengendali sebesar Rp 41,89 milyar di tahun 2012. Ditinjau dari sisi aset, Perseroan mencatat angka di tahun 2012 sebesar Rp 1.714,83 milyar atau naik hampir 10,17% dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya sebesar Rp 1.556,60 milyar. Kenaikan tersebut terutama dipicu oleh adanya peningkatan jumlah pos aset lancar 2012 sekitar 17,54% atau sebesar Rp 118,19 milyar dibandingkan dengan tahun 2011, khususnya yang berasal dari peningkatan jumlah pos piutang usaha dan persediaan 2012 masing-masing sebesar 16,62% dan 34,06% dibandingkan tahun 2011. Peningkatan jumlah pos-pos tersebut antara lain disebabkan oleh pemberian toleransi dan termin pembayaran yang lebih panjang, khususnya kepada pelanggan lokal, serta apresiasi mata uang Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah selama 2012. Pada pos aset tidak lancar 2012, telah terjadi kenaikan 4,54% atau sebesar Rp 40,05 milyar dibandingkan tahun 2011, terutama berasal dari
figures in 2012 of Rp 1,714.83 billion, represented an increase of 10.17% compared to the previous year, which amounted to Rp 1,556.60 billion. This increase was primarily triggered by accumulation in current assets of 2012, amounting to 17.54% or Rp 118.19 billion, resulted from the increase of accounts receivable and inventory posts in 2012 amounting to 16.62% and 34.06% respectively compared to 2011 year. The growing figures of these posts were initiated through the tolerance and longer payment terms especially granted to local customers as well as the appreciation of the U.S. Dollar towards Indonesian Rupiah during 2012. While in non-current assets in 2012, there had been a rise of 4.54% or Rp 40.05 billion compared to 2011, primarily attributable from the increases in net fixed assets of Rp 31.25 billion and investments in associates amounting to Rp 12.72 billion. Total liabilities of the Company had increased by 10.04% or Rp 79.52 billion compared to the year 2011. This occurred due to an increase in short-term bank loans amounting to Rp 97.19 billion and trade payable of Rp 12.90 billion compared to the previous year. The increased short-term loans were
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
38
peningkatan pos aset tetap bersih sebesar Rp 31,25 milyar dan investasi pada entitas asosiasi sebesar Rp 12,72 milyar. Total kewajiban Perseroan mengalami kenaikan sebesar 10,04% atau Rp 79,52 milyar dibandingkan dengan tahun 2011. Hal ini terjadi akibat adanya peningkatan jumlah hutang bank jangka pendek sebesar Rp 97,19 milyar serta hutang usaha sebesar Rp 12,90 milyar dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan hutang bank jangka pendek terjadi sebagai konsekuensi untuk membiayai piutang dagang dan persediaan yang jumlahnya lebih meningkat pada tahun 2012. Dari sisi ekuitas tahun 2012, jumlahnya mening kat sebesar Rp 78,71 milyar atau 10,29% diban dingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut terjadi akibat peningkatan pada pos selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan sebesar Rp 47,60 milyar dan saldo laba yang belum ditentukan penggunaanya sebesar Rp 28,64 milyar. Dari tinjauan arus kas tahun 2012, Perseroan memperoleh kas bersih dari aktivitas operasi sebesar Rp 12,20 milyar atau turun dibandingkan angka 2011 yang mencapai Rp 134,96 milyar. Faktor terbesar yang menyumbang penurunan
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
required to finance the rising amount of trade receivable and inventory in 2012. In terms of equity, the figures in 2012 rose to Rp 78.71 billion or 10.29% compared to the previous year. This ensued due to an increase in the exchange rate difference from financial statement translation post amounting to Rp 47.60 billion and unappropriated retained earning amounting to Rp 28.64 billion. In terms of cash flow in 2012, the Company gained net cash from operational activities amounting to Rp 12.20 billion represented a decline compared to the 2011 figure of Rp 134.96 billion. The decline was caused by several principal factors such as a decrease in revenues from customers amounting to Rp 24.38 billion and surges in payments to suppliers and employee amounting to Rp 103.49 billion and Rp 12.41 billion respectively. The Company had acquired several longterm credit facilities from various banks in 2012. Argha received credit with the balance as of December 31, 2012 amounting to Rp 254.17 billion from UniCredit Bank AG, Bank Mega, Bank CIMB Niaga, Bank CIMB Niaga – Sharia business unit and
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ● MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
39
tersebut adalah adanya penurunan jumlah penerimaan dari pelanggan sebesar Rp 24,38 milyar serta kenaikan jumlah pembayaran kepada pemasok sebesar Rp 103,49 milyar dan pembayaran kepada karyawan sebesar Rp 12,41 milyar. Dalam tahun 2012, Perseroan telah memper oleh beberapa fasilitas kredit jangka panjang dari UniCredit Bank AG, Bank Mega, Bank CIMB Niaga, Bank CIMB Niaga – unit usaha Syariah dan BCA Finance, dengan saldo per tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 254,17 milyar. Sebagian besar fasilitas kredit tersebut digunakan untuk membiayai perluasan lini produksi BOPP baru dan memiliki jangka waktu amortisasi yang bervariasi antara 5 sampai 8,5 tahun. Di samping itu, Perseroan juga memperoleh fasilitas kredit jangka pendek dari Bank Mega, Bank CIMB Niaga, Bank ANZ Indonesia dan Standard Chartered Bank yang digunakan guna mendukung modal kerja perusahaan khususnya pembelian bahan baku dan biaya operasional. Saldo fasilitas kredit modal kerja per tanggal 31 Desember 2012 mencapai Rp 258,21 milyar. Sampai dengan akhir tahun 2012, Perseroan memiliki tingkat kolektibilitas lancar atas pembayaran pokok dan bunga dari seluruh fasilitas kredit di atas.
BCA Finance. Most of these credit facilities were used to finance the expansion of new BOPP production lines with various principal amortization periods, between 5 to 8.5 years. Comparatively, the Company also obtained short-term credit facilities to support working capital, particularly to finance the raw material purchases and operational costs. The shortterm credit facilities were acquired from Bank Mega, Bank CIMB Niaga, Bank ANZ Indonesia and Standard Chartered Bank, with the balance on December 31, 2012 reached Rp 258.21 billion. Until the end of 2012, all of the loan facilities obtained by the Company had a currentstatus in terms of the principal and interest payments. This condition was supported by several of financial ratios in 2012, as follows: • Current ratio reached 140.44%, indicating the Company had a good liquidity to fulfill its short-term liabilities. • Debt to equity ratio was 103.36%, indicating the amount of credit facility was still relatively low compared to the total equity of the Company. • Debt to total assets ratio was 50.83%, showed the Company had sufficient assets values to cover all of its liabilities.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
40
Hal tersebut didukung oleh beberapa rasio keuangan yang baik selama tahun 2012 antara lain: • Rasio lancar sebesar 140,44%, yang menunjukan kemampuan likuiditas yang baik dari Perseroan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. • Rasio kewajiban terhadap modal sebesar 103,36%, di mana menunjukkan jumlah fasilitas kredit yang masih relatif rendah jika dibandingkan dengan jumlah modal yang dimiliki Perseroan. • Rasio kewajiban terhadap total aset sebesar 50,83%, sehingga Perseroan memiliki cakupan nilai aset yang memadai untuk menutupi seluruh hutang yang dimilikinya. Pada tahun 2012, piutang usaha pihak ketiga mengalami peningkatan sebesar Rp 42,38 milyar dibandingkan tahun sebelumnya. Namun demikian, tingkat kolektibilitas terhadap hampir seluruh piutang usaha pihak ketiga tahun 2012 berada dalam status lancar. Hal tersebut dapat ditelaah dari komposisi umur piutang usaha pihak ketiga Perseroan untuk tahun 2012 sebagai berikut: Belum jatuh tempo: Rp 177,56 milyar
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
During 2012 year, the third-party trade receivable had increased by Rp 42.38 billion compared to the previous year. Nevertheless, all of the trade receivable from third party in 2012 still had a current status. This condition can be examined based from the aging composition of the third party trade receivable, as follows: Current: Rp 177.56 billion Past due: * 0-30 days Rp 76.83 billion * 31-60 days Rp 30.44 billion * 61-90 days Rp10.77 billion * > 91 days Rp 2.24 billion Based from the table above, it could be verified that only 4.37% and 14.59% of the third party trade receivable had past due over 60 days and 30 days respectively. However, the payment status for those portions was still ongoing and thereby not categorized as a bad debt. The achievement of the qualified trade receivable was due to tight control system applied by the Credit Control division as well as long business relationships with customers who were deemed having a good credibility.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ● MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
41
Telah jatuh tempo : * 0-30 hari Rp 76,83 milyar * 31-60 hari Rp 30,44 milyar * 61-90 hari Rp10,77 milyar * > 91 hari Rp 2,24 milyar Dari data di atas terlihat bahwa hanya sekitar 4,37% dan 14,59% porsi piutang usaha pihak ketiga yang berusia masing-masing di atas 60 hari dan di atas 30 hari. Namun demikian, sampai saat ini, status pembayaran atas seluruh porsi piutang usaha tersebut masih terus berjalan dan tidak dikategorikan sebagai piutang bermasalah. Pencapaian kualitas piutang usaha yang cukup baik ini disebabkan oleh sistem kontrol piutang dagang yang ketat oleh divisi Credit Control Perseroan, di samping hubungan bisnis yang telah terjalin cukup lama dengan sebagian besar pelanggan yang selama ini memiliki kredibilitas yang baik. Berkaitan dengan kinerja nilai perusahaan untuk pemegang saham, tahun 2012, Perseroan memberikan nilai buku per saham sebesar Rp 1.377,-, atau meningkat sebesar 10,25% dibandingkan dengan tahun 2011. Dari sisi laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, nilainya mengalami penurunan sebesar 45,17% dari tahun
In relation to the value of the company to the shareholder in 2012, the Company presented book value per share of Rp 1,377 or represented an increase of 10.25% compared to 2011. Meanwhile, the basic earnings per share attributable to owners of the parent entity were valued to Rp 51, or represented a significant decrease of 45.17% compared to the previous year, as a consequence of Rp 25.65 billion decrease in basic earnings per share attributable to owners of the parent entity in 2012 compared to 2011 year. The Annual General Meeting of Shareholders (AGM), held on June 28, 2012, had decided not to distribute a dividend to shareholders for the fiscal year of 2011. In return, the Company’s profit would be used to strengthen the structure of the working capital. Similarly, this decision was also applied for the fiscal year of 2010, because at that time, the Company required substantial funding to support the expansion of the new BOPP production facility. In relation to the capital structure, the Company had a policy to maintain healthy capital ratio to support the operation, secure financial funding access at a reasonable price and maximize the return for the shareholders.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
42
sebelumnya menjadi Rp 51,-. Hal ini sebagai dampak dari penurunan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun 2012 sebesar Rp 25,65 milyar dibandingkan dengan tahun 2011. Berdasarkan hasil RUPST yang diadakan pada tanggal 28 Juni 2012, diputuskan bahwa tidak ada pembagian dividen kepada para pemegang saham untuk tahun buku 2011, di mana laba Perseroan digunakan untuk memperkuat struktur modal kerja. Hasil yang sama berlaku untuk tahun buku 2010, di mana RUPST memutuskan untuk tidak membagi dividen kepada para pemegang saham, karena pada saat itu, Perseroan memerlukan dana yang cukup besar untuk mendukung investasi perluasan fasilitas produksi BOPP yang baru. Berkaitan dengan struktur permodalan, Perseroan memiliki kebijakan untuk memelihara rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha, mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Sesuai dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas, efektif sejak tanggal 16 Agustus 2007, berdasarkan keputusan dari RUPST, Perseroan
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
In compliance with a Limited Liability Company law applied on August 16, 2007 and decision of AGM, the Company began to spare some portion of its net income in the appropriate reserve fund until the amount reached 20% of the paid in capital. The other policy was related to capital structure management and adjustment in accordance with the economic condition. In order to maintain and regulate the capital structure, the Company could adjust the dividend payment to shareholders, issue new shares, or seek funding through creditors’ loans. Throughout 2012, there were no changes in the objectives, policies and processes in the Company’s capital structure. Effective on January 1, 2012, the Group has adopted PSAK No.10 (Revised 2010) “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”. In accordance with this PSAK, each entity considers the primary indicators and other indicators in determining its functional currency. The Company has determined that its functional currency is the U.S. dollar, but decided that the presentation currency for the consolidated financial statements be the Indonesian Rupiah for consistency with the previous presentation currency.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ● MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
43
mulai menyisihkan laba bersih sebagai dana cadangan khusus sampai jumlahnya akan mencapai 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh. Kebijakan lainnya adalah mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman kreditur. Selama tahun 2012, tidak terdapat perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses dalam struktur permodalan Perseroan. Efektif per tanggal 1 Januari 2012, Perseroan telah menerapkan salah satu kebijakan akuntansi penting yaitu PSAK No. 10 (Revisi 2010) tentang Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing. Berdasarkan PSAK ini, masing-masing entitas mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya. Perseroan menentukan mata uang fungsionalnya adalah Dolar Amerika Serikat, tetapi memutuskan mata uang penyajian untuk laporan keuangan konsolidasiannya menggunakan Rupiah untuk tujuan konsistensi
In relation to the adoption of this PSAK, in order to determine the Company’s functional currency of the U.S dollar, all the accounts of the Company, which previously were kept in Rupiah, have been re-measured into U.S. dollar, being the functional currency, using the following procedures on a retrospective basis: a. foreign currency monetary items are translated using the closing rate; b. non-monetary items that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are translated using the exchange rate at the date of transaction; and c. non-monetary items that are measured at fair value in a foreign currency are translated using the exchange rate at the date when the fair value was determined. In addition, for the presentation of the consolidated financial statements using Rupiah as the presentation currency, the re-measured accounts mentioned in the preceding paragraph are then translated into Rupiah, being the presentation currency, using the following procedures: a. assets and liabilities for each statement of financial position presented (i.e., including
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
44
dengan mata uang penyajian sebelumnya. Sehubungan dengan penerapan PSAK ini, untuk menentukan mata uang fungsional Perusahaan dalam dolar Amerika Serikat, seluruh akun-akun Perusahaan, yang sebelumnya dicatat dalam rupiah, telah diukur kembali (re-measured) ke dalam dolar Amerika Serikat yang merupakan mata uang fungsional, dengan menggunakan prosedur sebagai berikut yang diterapkan secara retrospektif: a. pos moneter mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs penutup; b. pos non-moneter yang diukur dalam biaya historis dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi; dan c. pos non-moneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Selanjutnya, untuk penyajian laporan keuangan konsolidasian yang menggunakan rupiah sebagai mata uang penyajian, akun-akun yang telah diukur kembali (re-measured) sebagaimana disebutkan dalam paragraf sebelumnya kemudian dijabarkan ke dalam rupiah yang
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
comparatives) are translated at the closing rate at the date of such statement of financial position; b. income and expenses for each statement of comprehensive income presented (i.e., including comparatives) are translated at the exchange rates at the dates of the transactions; and c. all resulting exchange differences are recognized in other comprehensive income under “Exchange Rate Differences from Financial Statement Translation” (“FST”). The balance of FST resulting from the translation procedure above (item c) as of January 1, 2011/ December 31, 2010, being the earliest comparative period, is not presented as part of FST account at such date, but is included in “Retained Earnings – Unappropriated”. The management has assessed that the balance of FST at such date is impracticable to be determined to the date of establishment of the Company. Accordingly, the FST arising from the translation of the Company’s functional currency account to presentation currency in Rupiah reflects only the FST movements since January 1, 2011/ December 31,
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ● MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
45
merupakan mata uang penyajian, dengan menggunakan prosedur sebagai berikut: a. aset dan liabilitas untuk setiap laporan posisi keuangan yang disajikan (termasuk komparatif) dijabarkan menggunakan kurs penutup pada tanggal laporan posisi keuangan tersebut; b. penghasilan dan beban untuk setiap laporan laba rugi komprehensif (termasuk komparatif) dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi; dan c. seluruh selisih kurs yang dihasilkan diakui dalam pendapatan komprehensif dan pada akun “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” (“FST”). Saldo FST yang timbul dari prosedur penjabaran di atas (butir c) pada tanggal 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010, yang merupakan awal periode komparatif, tidak disajikan sebagai bagian dari akun FST pada tanggal tersebut, tetapi termasuk dalam akun “Saldo Laba - Belum Ditentukan Penggunaannya”. Manajemen telah menelaah bahwa penentuan saldo FST pada tanggal tersebut tidak praktis untuk dilakukan sampai ke tanggal pendirian Perusahaan. Dengan demikian, FST yang timbul dari penjabaran pembukuan Perusahan dalam
2010 to subsequent reporting dates. As this PSAK has been applied retrospectively, the comparative consolidated financial statements have been restated. Details regarding the Company’s accounting policies for the year 2012 can be explored further in the notes to the financial statement, particularly in point 2. Following the date of the financial statements in 2012, the Company does not have any material information, events or facts, which might affect the ongoing operation of the Company in the future. The flexible packaging industries still offer prospective outlook in the upcoming years. Flexible packaging will continue to become the most desirable packaging material compared to other materials, such as paper, because of its easy application and competitive cost. As a country with approximately 250 million people, Indonesia will have a strong base of consumer goods, leads to high requirement of packaging materials. In the next five years, the Indonesian market is estimated to grow within the range of 7.3% per year.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
46
Kemasan fleksibel akan tetap menjadi primadona bahan kemasan dibandingkan dengan bahan lainnya karena aplikasinya yang lebih mudah serta biaya yang kompetitif. Flexible packaging will continue to become the most desirable packaging material compared to other materials, because of its easy application and competitive cost.
mata uang fungsional ke mata uang penyajian rupiah hanya mencerminkan mutasi FST sejak tanggal 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 ke periode-periode pelaporan setelahnya. Karena PSAK ini diterapkan secara retrospektif, maka laporan keuangan konsolidasian komparatif telah disajikan kembali. Mengenai perincian kebijakan-kebijakan akuntansi Perseroan untuk tahun 2012 dapat ditelaah selanjutnya dalam catatan atas laporan keuangan Perseroan periode tahun 2012, khususnya pada butir 2. Setelah tanggal laporan keuangan tahun 2012, dapat diungkapkan bahwa Perseroan tidak memiliki informasi maupun kejadian atau fakta yang bersifat material, yang mungkin dapat mempengaruhi kelancaran dan kelangsungan operasi Perseroan di masa mendatang. Prospek usaha industri kemasan fleksibel masih sangat menjanjikan untuk tahuntahun mendatang. Kemasan fleksibel akan tetap menjadi primadona bahan kemasan dibandingkan dengan bahan lainnya, seperti kertas, karena aplikasinya yang lebih mudah serta biaya yang kompetitif. Sebagai negara yang berpenduduk sekitar 250 juta jiwa, Indonesia
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
This condition is supported by Indonesia’s economic growth forecast in the range of 6.2% per year, which is largely sustained by the growth in consumer and agriculture sectors, wage increases and the demand for higher quality packaging needs. Meanwhile, the export market will be more competitive because of the competition among producers in Asia, particularly from China, Thailand, Vietnam, South Korea and the Philippines. Nevertheless, Argha has devised several principal strategies in order to challenge the competition. International customer bases will continue to be maintained and improved. Until today, Argha has around 50 customers spread over to more that 35 countries, which dominated by multinational companies. Moreover, Argha will use its strong customer base to achieve optimum sales margin. In 2012, the Company has around 30% portion of export sales in 2012, which demonstrated a decrease compared to previous years of 40-50%. This becomes one of the consequences of applying the Company’s strategy in shifting a part of export sales to domestic market in order to maximize sales margin.
IKHTISAR KEUANGAN ● FINANCIAL REPORTS
47
akan memiliki basis barang-barang konsumtif yang kuat, sehingga kebutuhan bahan kemasan akan relatif tinggi dan terus meningkat. Dalam 5 tahun mendatang, diperkirakan pasar Indonesia masih akan tumbuh dalam kisaran 7,3% per tahun. Hal tersebut ditunjang oleh prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kisaran 6,2% per tahun, yang sebagian besar ditunjang oleh pertumbuhan sektor konsumtif, pertanian, kenaikan upah dan permintaan akan kebutuhan kemasan yang lebih berkualitas. Dari sisi lainnya, pasar ekspor akan semakin kompetitif karena persaingan produsenprodusen di Asia, terutama dari negara Cina, Thailand, Vietnam, Korea Selatan dan Filipina. Namun demikian, Argha telah menetapkan beberapa strategi pokok guna menghadapi persaingan tersebut. Basis pelanggan internasional akan terus dipertahankan dan ditingkatkan. Sampai saat ini, Argha telah memiliki sekitar 50 pelanggan yang tersebar di lebih dari 35 negara, yang mana sebagian diantaranya merupakan perusahaan multinasional. Argha akan memanfaatkan basis pelanggannya yang kuat untuk mencapai margin penjualan yang optimal. Selama 2012, Perseroan memiliki porsi penjualan ekspor sekitar 30%, atau menurun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya
In 2013, it is estimated that the market will not show a significant improvement, considering the recent conditions such as the ongoing global crisis and volatility in the world crude oil prices. Furthermore, market competition will be more intense due to the operation of new production facilities as well as domestic economic growth. Therefore, the Company is targeting a conservative sales growth of 5-10% range from the achievements in 2012. In terms of capital structure, the Company will rely on bank loans to support the working capital requirements, particularly for financing trade receivable and inventory. Dividend policy will continue to be evaluated by considering the needs of fund for the operation and the need for distribution of dividend to shareholders, since the last three fiscal years, no dividend have been paid by the Company. Overall, the Company has achieved considerable performance in 2012, although presenting no significant growth compared to 2011 achievement. Profitability tends to be depressed in 2012, but itis triggered mostly by external factors, such as weak purchasing power affected by the global crisis and fluctuation of crude oil price which result in the volatility of raw material prices
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
48
yang mencapai kisaran 40-50%. Hal ini merupakan salah satu hasil penerapan strategi Perseroan, yang telah mengalihkan sebagian porsi penjualan ekspor ke pasar domestik sehingga dapat memberikan kontribusi margin penjualan yang lebih maksimal. Dengan memperhatikan kondisi-kondisi terkini, khususnya krisis global yang berkelanjutan, gejolak harga minyak mentah dunia, termasuk harga bahan baku, kompetisi pasar yang semakin ketat akibat pengoperasian fasilitas produksi kemasan yang baru serta pertumbuhan ekonomi domestik, maka diperkirakan dalam tahun 2013, pasar belum menunjukan perkembangan yang signifikan, sehingga Perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan berkisar 5-10% dari pencapaian tahun 2012. Dalam hal struktur permodalan, maka di tahun 2013, Perseroan akan mengandalkan pinjaman perbankan untuk mendukung kebutuhan modal kerja operasional, khususnya untuk membiayai piutang usaha dan persediaan. Kebijakan dividen akan terus dievaluasi dengan mempertimbangkan kebutuhan dana operasional dan kebutuhan akan pembagian dividen kepada pemegang saham, di mana dalam tiga tahun buku terakhir, tidak ada pembagian dividen dari Perseroan.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
and the escalation of production costs. Nevertheless, the Company has been quite successful in applying its strategic policies in the midst of dynamic markets. In this regard, the Company has had a sufficient operational foundation to sustain and grow in the unfavorable economic situation.
IKHTISAR KEUANGAN ● FINANCIAL REPORTS
49
Secara keseluruhan, pencapaian kinerja penjualan Perseroan selama tahun 2012 dapat disimpulkan relatif baik, meskipun belum menunjukan pertumbuhan yang signifikan jika dibandingkan dengan 2011. Profitabilitas yang cenderung tertekan di tahun 2012 lebih disebabkan oleh faktor eksternal, seperti daya beli pasar yang masih lemah sebagai imbas dari krisis global serta fluktuasi harga minyak mentah yang berdampak terhadap gejolak harga bahan baku dan kenaikan biaya produksi. Namun demikian, hal yang terpenting adalah bahwa Perseroan cukup berhasil dalam menerapkan kebijakan strategisnya secara konsisten ditengah dinamika pasar yang terjadi. Dalam hal ini, Perseroan cukup memiliki landasan operasional yang kokoh untuk mampu bertahan dan terus bertumbuh dalam menghadapi situasi ekonomi yang kurang kondusif sekalipun.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
50
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
P
erseroan meyakini bahwa Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG) akan menjadi landasan yang kuat untuk menjawab perubahan lingkungan bisnis yang semakin kompetitif. Argha berkomitmen untuk menerapkan dan menjaga praktek GCG di lingkungan kerja organisasinya dan menjadikan GCG sebagai bagian dari budaya kerja karyawan, yang pelaksanaannya didukung oleh nilai-nilai dasar perusahaan yang melekat pada setiap karyawan. Penerapan GCG yang konsisten akan membentuk komitmen dan paradigma yang sama bagi segenap manajemen dan karyawan dalam bekerja sehingga lebih mempermudah Perseroan dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Penerapan praktik-praktik GCG merupakan salah satu langkah penting bagi Argha untuk meningkatkan nilai perusahaan, mendorong pengelolaan Perseroan secara professional dengan mengedepankan prinsip-prinsip utama tentang transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran sehingga dapat membantu Perseroan dalam memenuhi kewajibannya secara maksimal kepada para pemegang saham, mitra bisnis serta pemangku kepentingan.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
A
rgha has a strong commitment to implement and maintain good corporate practices within its orga nizational framework. The Company firmly believes that a Good Corporate Governance (GCG) will become a solid foundation to address changes in the increased competitive business landscape. The GCG will be a part of the employee’s work ethic, in which the implementation is reinforced with essential corporate values that are embedded to each employee. Consistent application of GCG will shape commitment and identical paradigm for the work process of the entire management and employees in order to facilitate the Company in achieving the assigned vision and mission. Implementation of GCG practices becomes one of the significant steps for Argha to enhancethe value of company and encourage the professionalism in managing the Company. With emphasize on some key principles of transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness, the Company is significantly assisted to fulfill its obligations to all of the shareholders, business partners and stakeholders.
TATA KELOLA PERUSAHAAN ● CORPORATE GOVERNANCE
51
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Dewan Komisaris berperan dalam memberikan pengarahan kepada Direksi dalam rangka proses implementasi visi, misi serta rencana kerja dan anggaran Perseroan. Dengan ber landaskan itikad baik dan prinsip kehatihatian, Dewan Komisaris menelaah dan menyetujui keputusan serta tindakan strategis yang diusulkan oleh Direksi, menyetujui dan memastikan pelaksanaan rencana kerja tahun an Direksi, memantau praktik manajemen resiko yang ditempuh Direksi, mengevaluasi dan menindaklanjuti temuan dari Komite Audit dan Audit Internal, memonitor pelaksanaan GCG, membahas tentang remunerasi Direksi dan mengevaluasi kinerja Direksi.
The Board of Commissioners has a role in providing guidance to the Board of Directors to implement the Company’s vision and mission, as well as business and budgetary plans. With goodwill and prudence, the Board of Commissioners conducts several intricate duties, such as review and approve to strategic actions proposed by the Board of Directors, approve and assure the implementation the Directors’ annual business plan, supervise the risk management practice conducted by the Directors, evaluate and follow up findings from the Audit Committee and Internal Audit division, monitor GCG implementation, review the remuneration of the Directors and evaluate the performance of the Directors.
Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari enam (6) orang anggota, di mana dua (2) anggota diantaranya menjabat sebagai Komisaris Inde penden. Pada tanggal 16 Februari 2012, seorang anggota senior dari Dewan Komisaris, yaitu Bapak Ibrahim Risjad, telah meninggal dunia, sehingga selanjutnya, RUPST tanggal 28 Juni 2012 memutuskan untuk merubah komposisi Dewan Komisaris Perseroan menjadi lima (5) orang anggota, termasuk diantaranya dua (2) anggota Komisaris Independen. Dengan
The Board of Commissioners has six members, of which two of the members served as an Independent Commissioner. On February 16, 2012, one senior member, Mr. Ibrahim Risjad, had passed away. Thus, the Annual General Meeting of Shareholders in June 28, 2012 agreed to change the composition of the Board of Commissioners into five members, of which two of the members served as Independent Commissioners. The composition of Board of
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
52
Kami meyakini bahwa pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam membangun pilar yang kokoh bagi budaya kerja segenap karyawan sehingga Perseroan memiliki kekuatan untuk bertahan dalam menghadapi krisis yang tengah berlangsung.
demikian, susunan anggota Dewan Komisaris per tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Commissioners as of December 31, 2012 is as follows:
1. Andry Pribadi (Komisaris Utama) 2. Henry Liem (Komisaris) 3. Surya Widjaja (Komisaris) 4. Johan Paulus Yoranouw (Komisaris Independen) 5. Widjojo Budiarto (Komisaris Independen)
1. Andry Pribadi (President Commissioner) 2. Henry Liem (Commissioner) 3. Surya Widjaja (Commissioner) 4. Johan Paulus Yoranouw (Independent Commissioner) 5. Widjojo Budiarto (Independent Commissioner)
Masa jabatan dari seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan diatas akan berakhir pada penutupan RUPST yang akan diadakan pada tahun 2013 mendatang.
The term of office of all members of the Board of Commissioners will expire at the close of the Annual General Meeting of Shareholders in 2013.
Dalam tahun 2012, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat dengan frekuensi sebanyak empat (4) kali, di mana dalam setiap pelaksanaan rapat dihadiri oleh sedikitnya tiga (3) orang anggota. Pelaksanaan seluruh rapat telah memenuhi ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan, yang menyatakan bahwa rapat dianggap sah dan dapat mengambil keputusan mengikat jika dihadiri oleh lebih dari satu per dua (½) bagian dari jumlah anggota Dewan Komisaris atau wakilnya yang sah.
During the year 2012, the Board of Commissioners has held four meetings, with every meeting attended by at least three members of the board. Each meeting has been performed in accordance with the Articles of Association, which states that the meeting is considered valid and can take decision if attended by more than one half (½) of the total members of the Board of Commissioners or their authorized representatives.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
TATA KELOLA PERUSAHAAN ● CORPORATE GOVERNANCE
53
We believe that the implementation of good corporate governance becomes one of the success keys in creating a strong work culture for all of the employees which results in the ability for the Company to survive for the ongoing crisis.
Direksi
Board of Directors
Direksi memiliki fungsi untuk mengoperasikan dan mengurus operasi Perseroan sehari-hari dengan penuh tanggung jawab dan itikad baik, sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan serta peraturan hukum lainnya yang berlaku. Tugas pokok Direksi antara lain menyusun stra tegi bisnis, anggaran dan rencana kerja tahunan untuk selanjutnya disetujui oleh Dewan Komisaris, menerapkan manajemen resiko dan tata kelola perusahaan yang baik, memimpin dan mengendalikan Perseroan menuju visi dan misinya, memanfaatkan, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan serta mening katkan efektivitas dan efisiensi operasi Perseroan.
The Directors has a role in operating and managing the daily operation of the Company with full responsibility and goodwill, in accordance to the Articles of Association and the applicable laws. The principal tasks of Directors include formulating a business strategy, budget and annual business plan with approval from the Board of Commissioners, implementing risk management and good corporate governance, directing and controlling the Company in accordance with the established vision and mission, utilizing, maintaining and managing the wealth of the Company and improving the operational efficiency and effectiveness of the Company.
Perseroan memiliki lima (5) anggota Direksi, dengan jumlah Direktur yang tidak terafiliasi sebanyak tiga (3) orang. Susunan anggota Direksi per tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
The Company has five members of Directors, in which three of the members are not affiliated. The composition of the Board of Directors as of December 31, 2012 is as follows:
1. Wilson Pribadi (Direktur Utama) 2. Kristianto Mangkusaputra (Direktur) 3. Edward Djumali (Direktur) 4. Jimmy Tjahjanto (Direktur) 5. Jeyson Pribadi (Direktur)
1.Wilson Pribadi (President Director) 2. Kristianto Mangkusaputra (Director) 3. Edward Djumali (Director) 4.Jimmy Tjahjanto (Director) 5.Jeyson Pribadi (Director)
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
54
Seluruh anggota Direksi diangkat berdasarkan keputusan RUPST Perseroan tanggal 30 Juni 2008, kecuali Bapak Jeyson Pribadi, berdasarkan keputusan RUPST tanggal 9 Juni 2009. Masa jabatan seluruh anggota Direksi diatas akan berakhir pada penutupan RUPST tahun 2013. Direktur Utama memiliki peran untuk memimpin Perseroan melalui koordinasi dan kerja sama dengan anggota Direksi lainnya yang membawahi empat (4) divisi utama, dengan ruang lingkup dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Direktur Komersial, bertanggung jawab untuk menangani pemasaran dan penjualan produk di pasar domestik maupun ekspor serta menjamin layanan purna jual yang baik kepada para pelanggan. 2. Direktur Operasi, bertanggung jawab atas seluruh aktivitas produksi, termasuk didalamnya pemeliharaan, pengembangan dan penyempurnaan teknologi terhadap seluruh fasilitas produksi, pengembangan produk serta peningkatan kualitas produksi. 3. Direktur Pelayanan Korporasi, berperan untuk mendukung kelancaran bagi operasi Perseroan, meliputi bagian pengembangan sumber daya manusia, teknologi informasi,
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
All the Directors were appointed based on the decision of the Annual General Meeting of Shareholders in June 30, 2008, except for Mr. Jeyson Pribadi, was appointed based on the decision of the Annual General Meeting of Shareholders in June 9, 2009. The term of office for all members of the Board of Directors will expire at the close of the Annual General Meeting of Shareholders in 2013. The President Director manages the Company by conducting coordination and close cooperation with all members of Directors, with the scope of works and responsibilities as follows: 1. Director of Commercial division, responsible for handling for both domestic and international marketing and sales, as well as ensuring high quality after sales service to the customers. 2. Director of Operation division, responsible for all of the production activities, including maintenance, development and improvement of technology throughout the production facilities, product development and product quality enhancement. 3. Director of Corporate Service division, responsible for providing support to ensure smoothness of the Company’s operation, including development in human resources,
TATA KELOLA PERUSAHAAN ● CORPORATE GOVERNANCE
55
akuntansi dan keuangan, management service serta audit internal. 4. Direktur Pasokan dan Logistik, memiliki fungsi untuk menjamin seluruh pasokan barang maupun jasa serta keperluan logistik yang dibutuhkan oleh operasi Perseroan sehari-hari. Selama tahun 2012, Direksi telah menyelenggarakan rapat koordinasi rutin dengan frekuensi sedikitnya dua (2) kali dalam sebulan dan rata-rata dihadiri oleh sedikitnya empat (4) anggota Direksi pada setiap rapat. Sesuai dengan Anggaran Dasar, rapatrapat tersebut telah dianggap sah dan dapat mengambil keputusan mengingat rapat telah dihadiri lebih dari satu per dua (½) bagian dari jumlah anggota Direksi atau wakilnya yang sah. Berdasarkan RUPST yang diselenggarakan pada tanggal 28 Juni 2012, maka keputusan rapat yang telah direalisasikan selama tahun buku 2012 adalah sebagai berikut: 1. Merubah susunan pengurus Perseroan, sehingga jumlah anggota Dewan Komisaris menjadi lima (5) orang dan jumlah Direksi tetap sebanyak lima (5) orang anggota. Selanjutnya, Direksi telah melakukan pengurusan atas perubahan susunan
information technology, accounting and finance, management service and internal audit. 4. Director of Supply and Logistics division, responsible for handling the entire process of purchasing goods and services, as well as fulfilling logistical requirements for the Company’s daily operation. During the year 2012, the Board of Directors has held a regular coordination meeting at least two times a month and each meeting was attended by at least four members of the board. In accordance to the Articles of Association, the meeting is considered valid and can take decisions if attended by more than one half (½) of the total members of the Board of Directors or their authorized representative. Some decisions of the Annual General Meeting of Shareholders in June 28, 2012, which has been realized during 2012 year are as follows: 1. Revising the composition of the Company’s board members, in which the total for the Board of Commissioners is five members and the total for the Board of Directors is five members. Accordingly, the Board of Directors has filed this revision to the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
56
Perseroan membukukan laba kotor dan laba usaha masing-masing sebesar Rp 191,37 milyar dan Rp 85,29 milyar atau turun masing-masing sekitar 9,08% dan 14,86% dibandingkan dengan tahun sebelumnya
pengurus tersebut kepada Kementerian Hukum dan HAM RI. 2. Menunjuk KAP Purwantono, Suherman dan Surja sebagai Akuntan Publik yang akan mengaudit buku Perseroan tahun 2012, dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan. 3. Menentukan jumlah gaji dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Untuk tahun 2012, jumlah total gaji dan kesejahteraan yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebesar Rp 17.395.500.000,- atau mengalami penurunan sebesar 11,74% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Komite Audit Komite Audit memiliki peran utama untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan terhadap operasi Perseroan. Beberapa tugas pokok yang dilakukan antara lain menelaah dan menilai aktivitas serta hasil audit yang dilaksanakan oleh Auditor Internal maupun Eksternal guna menjaga kualitas pelaporan yang baik dari Perseroan, memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya, melakukan temuan-temuan dan identifikasi terhadap setiap
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Indonesia. 2. Appointing Purwantono, Suherman, dan Surja Public Accountant Firm for the purpose of auditing the Company’s financial book for the year 2012, with the approval from the Board of Commissioners. 3. Assigning the remuneration of the Board of Commissioners and the Board of Directors. For the year 2012, the total remuneration granted to all members of the Board of Commissioners and Directors is Rp 17,395,500,000 or decreased by 11.74% over the previous year. Audit Committee The Audit Committee has a principal duty to assist the Board of Commissioners in conducting supervision to the Company’s operations. These duties include analysing the audit activities performed by Internal and External Auditor in order to maintain a reliable standard of report from the Company, providing recommendations for the improvement of management control system and its implementations, identifying all of the operational aspects required by the Board of Commissioners and providing assistance in monitoring the implementation of Good Corporate Governance within every available work organization. During the year 2012, the
TATA KELOLA PERUSAHAAN ● CORPORATE GOVERNANCE
57
The Company records a gross profit and operating profit amounting to Rp 191.37 billion and Rp 85.29 billion, represent a decrease of 9.08% and 14.86% respectively compared to 2011 results.
hal-hal operasional yang perlu mendapatkan perhatian dari Dewan Komisaris serta membantu dalam memantau penerapan tata kelola perusahaan yang baik di setiap organisasi kerja yang ada. Selama tahun 2012, Komite Audit Perseroan telah melakukan sejumlah kegiatan, di antaranya: 1. Memeriksa laporan keuangan Perseroan, berdasarkan kaidah-kaidah standar akuntansi dan peraturan pasar modal yang berlaku. 2. Menelaah dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan dari Auditor Eksternal Perseroan. 3. Menelaah ketaatan Perseroan terhadap peraturan pasar modal serta peraturanperaturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku. 4. Melakukan diskusi dengan pihak manajemen Perseroan guna membahas kinerja keuangan Perseroan yang terkini. 5. Menelaah berbagai resiko bisnis yang dihadapi Perseroan serta memeriksa langkah-langkah yang diambil oleh manajemen Perseroan dalam rangka mitigasi terhadap resiko bisnis tersebut. 6. Melakukan kerja sama dengan bagian Audit Internal guna memberikan saran dan masukan pada setiap aspek operasional
Company’s Audit Committee has conducted several activities below: 1. Examining the financial statement of the Company with reference to accounting standards and capital market regulations. 2. Reviewing the audit result conducted by the External Auditor of the Company. 3. Reviewing the Company’s compliance with capital market regulations and other related regulations and laws. 4. Conducting a meeting with the management to discuss the updated financial performance of the Company. 5. Reviewing some various business risks exposed to the Company and verifying the procedures taken by the management to mitigate these risks. 6. Working closely with Internal Audit to provide recommendation and feedback for every operational aspects of the Company required to be refined and developed, particularly related to system and procedures of works,the Company’s policies, improvement of action plans in each department, and so forth. The Company’s Audit Committee consists of three members. All of the members are not a shareholder of the Company and not affiliated with either the Company, the Board
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
58
Perseroan yang perlu disempurnakan dan dikembangkan, khususnya yang menyangkut sistem dan prosedur kerja, kebijakan Perseroan, aksi untuk perbaikan per departemen dan sebagainya. Perseroan memiliki Komite Audit yang beranggotakan tiga (3) orang yang seluruhnya tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perse roan, anggota Dewan Komisaris, Direksi maupun pemegang saham utama dan bukan merupakan pemegang saham Perseroan. Anggota dari Komite Audit adalah sebagai berikut: 1. Johan Paulus Yoranouw, menjabat sebagai Ketua Komite Audit, sekaligus merangkap sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2001. 2. Willie Tandanu, menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak tahun 2004. Beliau sebelumnya pernah menjabat sebagai Vice President di Apex Oil & Gas Ltd., Perwakilan dari Continental Energy Corporation, Kanada, pejabat di perusahaan multifinance Orix, Crédit Lyonnais dan Audit Officer di Kantor Akuntan Publik Siddharta & Siddharta. Beliau meraih gelar Sarjana di bidang Business Studies, jurusan Keuangan dari Ngee Ann Polytechnic, Singapura. 3. Iwan Budijanto Suryadi, menjabat sebagai
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
of Commissioners, the Board of Directors or majority shareholders. The member of the Audit Committee is consisted as follows: 1. Johan Paulus Yoranouw, acts as the Chairman of the Audit Committee and also holds a responsibility as the Company’s Independent Commissioner since 2001. 2. Willie Tandanu has been a member of the Audit Committee since 2004. He previously served as Vice-President of Apex Oil & Gas Ltd., Representative of Continental Energy Corporation, Canada,Officerat some multifinance companies; Orix and Crédit Lyonnais and the Audit Officer at Siddharta & Siddharta, Public Accountant Firm. He holds a Bachelor degree in Business with major in Finance from Ngee Ann Polytechnic, Singapore. 3. Iwan Budijanto Suryadi has been a member of the Audit Committee since 2002. He previously served as Financial Controller at the WIM Cycle Group and the Auditor at KPMG, Public Accountant Firm. He holds a Master degree in Management from the University of Pelita Harapan, Jakarta. In 2012, the Audit Committee has held routine meetings at least once every three months and attended at least by two members of the
TATA KELOLA PERUSAHAAN ● CORPORATE GOVERNANCE
59
anggota Komite Audit sejak tahun 2002. Beliau pernah menjabat sebagai Financial Controller di grup WIM Cycle dan Auditor Kantor Akuntan Publik KPMG. Beliau meraih gelar Magister Manajemen dari Universitas Pelita Harapan, Jakarta. Dalam tahun 2012, Komite Audit telah melakukan pertemuan rutin dengan frekuensi sedikitnya satu (1) kali dalam tiga (3) bulan, yang rata-rata dihadiri oleh sedikitnya dua (2) orang anggota Komite Audit. Pertemuan ini juga melibatkan anggota manajemen Perseroan, yang terdiri dari anggota Direksi, divisi Akuntansi dan Keuangan, Sekretaris Perusahaan serta divisi Audit Internal. Komite Audit juga melakukan pertemuan deng an para wakil dari Auditor Eksternal guna mem bahas mengenai standar dan kualitas laporan keuangan tahunan Perseroan. Melalui laporannya yang terakhir di tahun 2012, yaitu nomor ARGHA/97/II/12. Komite Audit telah mem berikan beberapa masukan dan saran kepada Dewan Komisaris mengenai langkahlangkah perbaikan dalam operasi Perseroan. Saran dan masukan tersebut selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh masing-masing divisi yang terkait dalam Perseroan sebagaimana diperlukan.
Audit Committee. The meeting also involves the Company’s management, consists of member of the Board of Directors, Accounting and Finance division, Corporate Secretary, and Internal Audit division. In addition, the Audit Committee also conducts meeting with the External Auditor to discuss the standards and quality of the annual financial statements of the Company. Under the report number ARGHA/97/II/12, the Audit Committee has submitted several recommendations and suggestions to the Board of Commissioners regarding the improvement for the Company’s operation. All of the related division will take some necessary actions in order to respond for those recommendations and suggestions. Corporate Secretary Corporate Secretary has a main role to establish the liaison between the Company and its shareholders, capital market authorities and public. The Corporate Secretary is also respon sible for providing the Company’s information required by the public and investors, organizing the company’s corporate actions and ensuring the Company to comply with the current capital market regulations and other related regulations. During 2012, the Corporate Secretary has performed some activities as follows:
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
60
Sekretaris Perseroan Sekretaris Perseroan memiliki tanggung jawab utama sebagai penghubung antara Perseroan dengan para pemegang saham, otoritas pasar modal dan masyarakat. Sekretaris Perseroan juga berkewajiban untuk memberikan infomasi tentang Perseroan yang diperlukan oleh para pemodal dan masyarakat, mengatur penyelenggaraan setiap aksi korporasi Perseroan serta menjamin agar Perseroan senantiasa mematuhi peraturan pasar modal maupun peraturan hukum terkini yang berlaku. Aktivitas yang dilaksanakan oleh Sekretaris Perseroan selama tahun 2012 meliputi: 1. Melakukan keterbukaan informasi mengenai kinerja keuangan Perseroan kepada para pemodal dan masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), Bapepam & LK. 2. Menjalin komunikasi dengan otoritas pasar modal, yaitu Bapepam & LK dan BEI serta kepada profesi penunjang modal lainnya, seperti Biro Administrasi Efek, notaris, konsultan hukum dan penilai aset Perseroan. 3. Memandu Perseroan agar konsisten dalam melaksanakan peraturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal dan peraturan hukum yang terkait lainnya.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
1. Disclose the information regarding with the Company’s financial performance to the investors and public through the Indonesia Stock Exchange (BEI) and the Capital Market Supervisory Board (Bapepam & LK). 2. Establish a communication with the capital market authorities, namely Bapepam & LK, BEI and other capital market supporting bodies; such as the Company’s share registrar, notary, legal consultant and the appraiser. 3. Provide guidance the Company to comply with the applicable capital market regulations and other related regulations. 4. Maintain and examine the list of shareholders provided by PT Raya Saham Registra as the Company’sShare Registrar. 5. Coordinate the Annual General Meeting of Shareholders in June 28, 2012. 6. Organize the public expose of the Company in December 21, 2012. Based on the appointment of the Board of Directors, since 1999, the Corporate Secretary position has been held by Theodorus Leonardi, who is also served as Head of Finance. Previously, he had a career in PT Intinusa Selareksa Tbk, Nawa Panduta Group and PT Bank Dagang Nasional Indonesia Tbk. He earned a Master’s degree in Applied Finance
TATA KELOLA PERUSAHAAN ● CORPORATE GOVERNANCE
61
4. Memelihara dan memeriksa daftar pemegang saham melalui PT Raya Saham Registra selaku Biro Administrasi Efek Perseroan. 5. Melakukan koordinasi dalam menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 28 Juni 2012. 6. Melaksanakan paparan publik pada tanggal 21 Desember 2012. Sesuai dengan penunjukan Direksi pada tahun 1999, fungsi Sekretaris Perseroan dijabat oleh Theodorus Leonardi, yang juga menjabat sebagai Kepala Keuangan Perseroan. Sebelumnya, beliau pernah berkarya di PT Intinusa Selareksa Tbk, grup Nawa Panduta, serta PT Bank Dagang Nasional Indonesia Tbk. Beliau memperoleh gelar Master of Applied Finance dari Macquarie University, Sydney, Australia, pada tahun 1997, serta Sarjana Teknik dari Universitas Indonesia pada tahun 1993. Audit Internal Divisi Audit Internal memiliki fungsi utama untuk memberikan dukungan kepada Direksi guna memperbaiki sekaligus meningkatkan nilai operasi Perseroan sehari-hari melalui pendekatan yang independen, obyektif dan sistematis. Divisi Audit Internal melakukan
from Macquarie University, Sydney, Australia, in 1997, and a Bachelor’s degree in Engineering from the University of Indonesia, in 1993. Internal Audit The Internal Audit Division has a principal duty in assisting the Board of Directors to improve and enhance the value of the Company’s daily operation through independent, objective, and systematic approaches. Internal Audit Division performs a series of evaluation in order to increase effectiveness of risk management, control and supervision of discipline, system and work procedures and implementation of good corporate governance in the work environment. Internal Auditor provides reports based on the findings and offer some recommendations to the Board of Directors to be followed up by the related work unit, as being required. Internal Audit division works closely with Audit Committee to discuss new findings required for immediate corrective actions to improve the Company’s performance. The Company’s Internal Audit division is led by Benito Sutarna, with the assistance of one other member. He has been with Argha since 1990 and appointed as the Head of Internal Audit division by the Board of Directors in 2010. He received
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
62
Dengan mengedepankan prinsip-prinsip utama tentang transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran sehingga dapat membantu Perseroan dalam memenuhi kewajibannya secara maksimal kepada para pemegang saham, mitra bisnis serta pemangku kepentingan.
serangkaian evaluasi untuk meningkatkan efektivitas manajemen resiko, pengendalian dan pengawasan kedisiplinan, sistem dan prosedur kerja serta penerapan tata kelola perusahaan yang baik di lingkungan kerja Perseroan. Pelaku Audit Internal akan memberikan laporan berdasarkan hasil temuan di lapangan dan saran-saran perbaikan kepada Direksi, untuk selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh divisi kerja yang bersangkutan. Audit Internal kerap bekerja sama dengan Komite Audit guna mendiskusikan temuan-temuan baru yang sekiranya perlu mendapat perhatian dan tindakan perbaikan lebih lanjut yang secara keseluruhan berguna untuk peningkatan kinerja Perseroan. Divisi Audit Internal Perseroan dipimpin oleh Benito Sutarna, dibantu oleh seorang anggota lainnya. Beliau telah berkarya di Argha sejak tahun 1990 dan menjabat sebagai ketua divisi Audit Internal sesuai dengan penunjukan dari Direksi pada tahun 2010. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Tarumanegara, Jakarta, pada tahun 1982 dan pernah menjabat sebagai Senior Auditor di Kantor Akuntan Publik SGV Utomo serta Kepala Akuntansi dan Keuangan di PT Amalgam Corporation. Selama 2012, kegiatan yang telah dilakukan oleh Audit Internal diantaranya:
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
a Bachelor of Economic Degree in Accounting from Tarumanegara University, Jakarta, in 1982. Previously, he had worked as Senior Auditor in SGV Utomo, Public Accountant Firm and Head of Accounting and Finance at PT Amalgam Corporation. During 2012, some activities conducted by Internal Audit Division are as follows: 1. Verify and evaluate implementation of Internal Control and Risk Management System in accordance with the Company’s policy. 2. Inspect and measure the efficiency and effectiveness on some aspects related to Finance, Accounting, Production, Purchase, Human Resource, Marketing and so forth. 3. Provide constructive recommendation and objective information regarding with inspected activities for all levels of management. 4. Prepare the report of audit results and submit the report to the Board of Commissioners, President Director and other Directors previously assigned by the President Director. 5. Observe, analyse, and report the implementation of the required corrective actions.
TATA KELOLA PERUSAHAAN ● CORPORATE GOVERNANCE
63
With emphasize on some key principles of transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness, the Company is significantly assisted to fulfill its obligations to all of the shareholders, business partners and stakeholders.
1. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan Pengendalian Intern dan Sistem Manajemen Risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan. 2. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang Keuangan, Akuntansi, Produksi, Pembelian, Sumber Daya Manusia, Pemasaran dan kegiatan lainnya. 3. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen. 4. Membuat Laporan Hasil Audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris serta Direktur lainnya seperti yang ditugasi oleh Direktur Utama. 5. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan. 6. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan Internal Audit yang dilakukannya. Sistem pengendalian internal Sistem pengendalian internal dilaksanakan oleh beberapa pihak yang melibatkan anggota Direksi, divisi Akuntansi dan Keuangan, Audit Internal dan Komite Audit. Penerapan sistem ini bertujuan untuk memberikan jaminan
6. Prepare a program to evaluate the performance of the activities from Internal Audit division. Internal Control System Internal control system is conducted by several management elements, including member of the Directors, Accounting and Finance division, Internal Audit and Audit Committee. The application of this system aims to offer certain assurance in achieving operational efficiency and effectiveness, reliability and accuracy of financial reports, security of corporate assets, and compliance with the Company’s policies and applicable laws. Several efforts have been performed in relation to corporate internal control system, such as: 1. Establishing clear vision and mission along with strong core values, thus becoming a work culture for each employee in performing their duties. 2. Assigning a clear organization structure together with its strict functional responsibility. The Company’s organization has been separated into commercial, operation, corporate service and supply chain & logistic divisions. 3. Delegating clear tasks and responsibilities
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
64
yang memadai atas tercapainya efisiensi dan efektivitas operasional, kehandalan dan keakuratan pelaporan keuangan, pengamanan terhadap aset Perseroan serta kepatuhan terhadap kebijakan serta peraturan hukum yang berlaku. Beberapa upaya yang telah dilaksanakan sehubungan dengan sistem pengendalian internal Perseroan antara lain: 1. Penetapan visi dan misi secara jelas serta nilai-nilai dasar yang kuat sehingga dapat berakar menjadi budaya bagi setiap karyawan dalam melakukan tugasnya. 2. Penetapan struktur organisasi yang jelas sehingga masing-masing organisasi memiliki tanggung jawab fungsional secara tegas. Organisasi Perseroan secara pokok telah terbagi menjadi divisi komersial, operasi, pelayanan korporasi serta pasokan dan logistik. 3. Pendelegasian tugas dan tanggung jawab yang jelas dan dituangkan dalam bentuk deskripsi pekerjaan terperinci untuk setiap jenjang karyawan dalam organisasi yang ada. 4. Pemberian otorisasi atau wewenang yang jelas untuk melakukan transaksi kepada jajaran manajemen dan Direksi agar setiap pengeluaran biaya operasional dan modal dapat dipertanggungjawabkan dari sisi
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
presented in the detailed job descriptions for every employee’s level within the organization. 4. Granting the authority to the Director and management levels for conducting necessary transactions so that each operational cost and capital expenditure can be accounted in terms of validity, feasibility and value, according to the Company’s strategy and budget. 5. Organizing independent accountancy by using integrated system and applicable accounting standard to produce reliable and accurate financial reports. This action will assist the management and the Directors to take immediate and strategic decisions. 6. Periodical monitoring by Internal Audit Division and Audit Committee for each operational transactions to find a possible deviations or unnecessary items and provide further recommendations for subsequent preventive actions Business Risk Management of The Company In implementing its operational activities as a producer of flexible packaging, the Company is exposed to a number of internal and external business risks. The Company has been actively identified for each risk that may occur and seek
TATA KELOLA PERUSAHAAN ● CORPORATE GOVERNANCE
65
keabsahan, kelayakan dan nilainya, sesuai dengan strategi dan anggaran yang telah ditetapkan. 5. Penyelenggaraan pembukuan secara independen, menggunakan sistem terintegrasi dan berpedoman pada keten tuan standar Akuntansi yang berlaku, se hingga dihasilkan pencatatan keuangan yang handal dan akurat. Hal ini dapat membantu manajemen dan Direksi dalam mengambil keputusan cepat dan strategis. 6. Pemantauan secara berkala oleh divisi Audit Internal dan Komite Audit atas setiap transaksi operasional yang telah dilakukan guna menemukan penyimpangan ataupun pemborosan yang terjadi serta memberikan masukan untuk perbaikan dan pencegahan selanjutnya. Manajemen Resiko Usaha Perseroan Dalam melaksanakan kegiatan operasional sebagai industri kemasan fleksibel, Perseroan terpapar terhadap sejumlah resiko usaha, baik yang berasal dari dalam maupun luar. Perseroan secara aktif melakukan identifikasi atas setiap resiko yang mungkin muncul dan menetapkan langkah-langkah antisipasi guna meredam ataupun menghindari resiko tersebut.
anticipation to mitigate or avoid those risks. Some of the business risks faced by the Company areas follows: 1. The risk of market competition The flexible packaging market grows throughout the years along with the economic growth. The consumer goods continue to thrive, lead to the increase of flexible packaging demand for both domestic and international. This situation triggers the producers of flexible packaging to boost its production through the expansion of production facilities and product efficiencies to improve their competitiveness in the market. Having learned for those issues, the Company has effectively expanded the BOPP production capacity in order to achieve optimum economic scale of production. Through the intensive implementation of Kaizen method, the Company has firmly improved its production efficiency. In addition, Argha also focuses on the development and innovation of new flexible packaging products to offer more added value to customers’ products. On the other side, the penetration to both domestic and international markets has been intensified to magnify possible opportunities and new customers.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
66
Sejumlah resiko usaha yang mungkin dihadapi Perseroan antara lain: 1. Resiko persaingan pasar Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, pasar industri kemasan fleksibel juga semakin berkembang dari tahun ke tahun. Produk-produk konsumtif yang semakin menjamur menjadikan permintaan kemasan fleksibel kian meningkat, baik dari dalam maupun luar negeri. Hal ini memicu para pelaku industri kemasan fleksibel untuk mendongkrak produksi melalui perluasan fasilitas produksi serta efisiensi produksi agar menjadi semakin kompetitif. Dengan mempelajari indikasi tersebut, Argha telah melakukan langkah efektif untuk memperluas fasilitas produksi BOPP sehingga dapat membantu pencapaian skala ekonomis produksi yang optimal. Melalui penerapan metoda Kaizen yang intensif, Perseroan berhasil meningkatkan efisiensi produksi secara lebih maksimal. Di samping itu, Argha secara sinergi melakukan pengembangan produk kemasan fleksibel terkini yang baru dan inovatif sehingga memberikan nilai lebih kepada produk pelanggan. Penetrasi pasar, baik lokal maupun ekspor secara
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
2. Risk of supply and price of raw materials The volatility of crude oil price and unbalanced supply-demand conditions can distort the raw material supplies. To mitigate this risk, Argha has accumulated the number of suppliers and established more commercial collaboration with several key suppliers, notably from international markets. This will alleviate the Company’s dependency from suppliers and ensure continuous supply of raw materials with more competitive price. In addition, the Company is keen in establishing technical cooperation and provide response to suppliers in an effort to improve efficiency and quality of raw materials for the Company. 3. Risk of obsolescence and technology Argha is one of the pioneers in flexible packaging industry that has been in operation for more than three decades. Consequently, some the production machinery owned by the Company are quite incomparable to those new machinery which have faster speed and more efficient. However, Argha always conducts a routine maintenance and upgrading programs, and also taking advantage of the machinery to produce a certain type of packaging films which make these machinery function optimally.
TATA KELOLA PERUSAHAAN ● CORPORATE GOVERNANCE
67
aktif dilakukan guna mencari peluang dan pelanggan-pelanggan yang baru. 2. Resiko pasokan dan harga bahan baku. Gejolak harga minyak bumi dunia dan kondisi pasokan-permintaan yang tidak berimbang dapat menyebabkan mengganggu pasokan bahan baku Perseroan. Guna mengurangi resiko tersebut, Argha secara pro-aktif melakukan diversifikasi melalui penambahan jumlah pemasok serta membuka kerja sama komersial dengan beberapa pemasok utama, khususnya dari pasar internasional. Hal ini dapat mengurangi ketergantungan Perseroan terhadap pemasok sehingga dapat memberikan jaminan lebih terhadap ketersediaan bahan baku secara berke lanjutan, disamping perolehan harga beli yang lebih bersaing. Selain itu, Perseroan secara aktif melakukan kerjasama teknis dan memberikan masukan kepada para pemasok sehingga dapat menghasilkan produk bahan baku yang semakin efisien dan berkualitas tinggi untuk Perseroan. 3. Resiko keusangan sistem dan teknologi Sebagai pelopor industri kemasan fleksibel yang telah beroperasi selama lebih dari tiga
4. Risk of fluctuations in foreign currency Most of the Company’s liabilities are dominated in US Dollar currency, thus the fluctuation toward currency exchange rates may significantly affect the Company’s financial performance. In order to diminish the risk, Argha apply a natural hedge scheme by applying US Dollar as the base currency for the product selling price. This method helps the Company to minimize the potential losses from foreign exchange fluctuations and differences. 5. Credit risk In conducting sales, the Company provides credit to its customers, so there is a risk of the emergence of doubtful accounts. As mitigation for this risk, the Company, through its Credit Control process tries to analyze the credit worthiness of each customer, such as by conducting a survey to the customer premises and setting payment terms and credit limits for each customer. Eligibility will be reviewed periodically so that the loan status and conditions of customer accounts can be known precisely based on current data.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
68
Perseroan menyadari bahwa salah satu sarana keberhasilan dalam mencapai visi dan misinya adalah melalui pengembangan kompetensi dan pendidikan para karyawan. The Company realizes that the success key in achieving its vision and mission is through the development of competence and education of its employees.
(3) dekade, Argha masih mengoperasikan beberapa mesin produksi yang sudah cukup berumur dan tidak sebanding dengan mesinmesin produksi baru yang tentunya lebih cepat dan efisien. Meski demikian, Argha melakukan program pemeliharaan dan peremajaan terhadap mesin-mesin tersebut secara berkala serta memanfaatkan mesinmesin tersebut untuk memproduksi jenis kemasan fleksibel tertentu sehingga fungsi produksi dari mesin-mesin dapat terjaga secara optimal. 4. Resiko fluktuasi mata uang asing Dengan kewajiban Perseroan yang hampir sebagian besar di dominasi oleh mata uang Dolar Amerika Serikat (AS), maka fluktuasi terhadap nilai tukar mata uang tersebut dapat berdampak signifikan pada kinerja keuangan Perseroan. Guna menekan resiko tersebut, Argha menerapkan nilai lindung natural dengan cara menetapkan harga jual produknya dengan basis mata uang Dolar Amerika Serikat. Dengan metode ini, maka kerugian yang mungkin terjadi dari fluktuasi mata uang asing tersebut ataupun selisih kurs dapat ditekan semaksimal mungkin.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
6. Risk on increase of loan interest rates The increase in lending rates would greatly affect the increase in operating costs, especially the financing of working capital and capital expenditure. To anticipate this risk, the Company will maintain the net working capital requirements, among others, by balancing the amount of inventory, trade receivable and trade payable.
TATA KELOLA PERUSAHAAN ● CORPORATE GOVERNANCE
69
5. Risiko kredit. Dalam melakukan penjualan, Perseroan memberikan kredit kepada para pelanggan sehingga berisiko terhadap munculnya piutang dagang yang tidak tertagih. Sebagai langkah mitigasi atas risiko ini, Perseroan secara ketat melakukan analisa kelayakan pemberian kredit kepada setiap pelanggan, antara lain dengan melakukan peninjauan ke tempat usaha pelanggan serta pemberian termin pembayaran dan limit kredit yang efektif sesuai dengan kondisi dan kemampuan dari masing-masing pelanggan. Kelayakan ini akan ditinjau secara berkala sehingga status kredit dan kondisi pelanggan dapat diketahui secara tepat, sesuai dengan data yang terkini. 6. Risiko kenaikan suku bunga pinjaman. Kenaikan tingkat suku bunga pinjaman akan memberikan pengaruh bagi peningkatan biaya operasional, terutama dari sisi pembiayaan modal kerja dan biaya modal. Untuk menekan resiko ini, maka Argha akan menjaga kebutuhan modal kerja bersih secara optimal melalui pencapaian kesembangan antara jumlah persediaan, piutang dagang dan hutang kepada pemasok.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
70
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
S
ebagai perusahaan yang telah beroperasi selama lebih dari tiga dekade, Argha senantiasa mengagendakan peranannya dalam memelihara sekaligus memperbaiki kesejahteraan sosial dan ekonomi bagi masyarakat, selaku salah satu pemangku kepentingan Perseroan. Argha menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan operasi, kemandirian ekonomi masyarakat dan perkembangan pembangunan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan serta harus bertumbuh secara bersamaan. Dalam upaya turut untuk membangun perekonomian masyarakat yang lebih mandiri dan sejahtera, maka selama tahun 2012, Perseroan telah melaksanakan berbagai program sosial dan kemasyarakatan, antara lain:
1. Perbaikan jalan pada lingkungan RT desa Karang Asem Barat. 2. Partisipasi dalam perbaikan jalan Pahlawan bersama dengan beberapa perusahaan sekitar yang tergabung dalam HIPERKIBRA (Himpunan Perusahaan Sekitar Branta Mulia). 3. Pemberian bantuan air minum dan air bersih, khususnya sewaktu musim kering, kepada
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
A
fter operating for more than three decades, Argha constantly persists in its role topreserve and improve the social and economic welfares, particularlyfor the surrounding communities, as one of the Company’s stakeholders. Argha fully notice that successful operation, independent economy of community and improved development are not separated from each other and must grow simultaneously. In order to contribute to sustainable and prosperous community’s economy, the Company has implemented some various programs during 2012 year, for instance: 1. Maintenance of the road infrastructure in the surrounding area of Karang Asem Barat. 2. Participation for the road restoration at Jalan Pahlawan, in cooperation with the surrounding companies held under HIPERKIBRA union. 3. Participation for supplying clean and drinking water to the surrounding area of the Company, particularly during dry season. 4. Participation for the renovation of the community service offices located at the surrounding areas of Citeureup. 5. Implementation of religious activities with
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN ● CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
71
RW yang terdekat dengan lokasi Perseroan. 4. Partisipasi dalam perbaikan dan renovasi untuk kantor-kantor pelayanan masyarakat di lingkungan Citeureup. 5. Pelaksanaan kegiatan keagamaan bersama masyarakat, seperti penyediaan fasilitas mushola, sumbangan hewan kurban, perayaan Natal bersama dan sebagainya. 6. Pelaksanaan bhakti sosial untuk kesehatan masyarakat, antara lain partisipasi dalam penyediaan operasi katarak, kegiatan do nor darah bersama PMI, penyediaan ma kan an tambahan/nutrisi setiap bulan un tukPosyandu di beberapa Rukun Warga sekitar serta pencegahan dan pengendalian penyakit menular seperti demam berdarah dan chikungunya di sekitar lingkungan pabrik. 7. Penyelenggaraan kegiatan sosial lainnya seperti Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) tingkat kecamatan serta acara kebudayaan dan tradisi Jawa Barat/ Bogor. Disamping kegiatan sosial yang melibatkan masyarakat sekitar, Argha juga memiliki komitmen kuat untuk memelihara kelestarian pada lingkungan hidup disekitarnya. Beberapa upaya yang telah dilakukan Perseroan selama tahun 2012, sebagai perwujudan atas komitmen tersebut antara lain:
the community, such as the provision of mosque facility, donation of sacrificial livestock, Christmas celebration and much more. 6. Implementation of social services for public health, such as participation in the cataract surgery, blood donation in cooperation with the Indonesian Red Cross (PMI), additional nutritious food or nutrition for surrounding residences in cooperation with Posyandu and the prevention and control of communicable diseases such as dengue fever and Chikungunya around the factory. 7. Other social activities such as “sports and arts week” (Porseni) in sub-district level, as well as cultural and traditional events of West Java/ Bogor. In addition to the social activities that involve the local communities, Argha also has a strong commitment for the environment issues, notably in the surrounding environment. Several environmental efforts have been conducted during 2012, such as: 1. Maintaining of all production facilities and supporting equipment on a regular basis to meet the standards of factory emission, noise limit and hygiene.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
72
1. Memelihara seluruh fasilitas dan sarana produksi yang ada secara berkala sehingga dapat memenuhi standar emisi, kebersihan maupun kebisingan yang berlaku. 2. Melakukan pengolahan dan daur ulang terhadap sebagian besar sisa produksi kemasan fleksibel untuk keperluan produksi sendiri ataupun dijual kepada industri hilir lainnya yang membutuhkan. 3. Mendukung program konversi air bersih dengan cara melaksanakan daur ulang atas air pembuangan dari beberapa fasilitas produksi maupun limbah rumah tangga. 4. Menggalakkan penghijauan di dalam areal pabrik serta turut berpartisipasi dalam program penghijauan yang dikoordinasi oleh aparat setempat. Selain bakti yang diberikan kepada masyarakat, faktor ketenagakerjaan merupakan salah satu hal penting dalam upaya perwujudan tanggung jawab sosial Perseroan. Program keselamatan kerja merupakan salah satu hal utama yang terus digalakkan oleh Perseroan sehingga dapat berakar menjadi budaya kerja karyawan dalam melakukan aktivitas seharihari. Beberapa aktivitas tentang keselamatan kerja yang telah dilakukan selama tahun 2012 antara lain pelatihan penangggulangan
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
2. Processing and recycling for most of the flexible packaging production waste to be subsequently used for internal needs or sold to other downstream industries. 3. Supporting the clean water conversion program by implementing water recycling over disposal from some production facilities and household waste. 4. Promoting greenery in the factory areas and participating in the reforestation program coordinated by the local authorities. In addition to the social contribution to the community, employment is one of the important factors in the pursuit of the Company’s social responsibility implementation. The work safety program is one of the main issues to be encouraged by the Company to become a work culture for doing employees’ daily activities. Some of the work safety activities carried out during 2012, including fire drill, first aid for accident and improvement of fire prevention detection system in the factory area. The entire system, procedures and safety facilities are monitored periodically by the Company’s EHS (Environmental Health and Safety) unit. During the past few years, Argha still continuously proclaims for zero accident program. This
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN ● CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
73
Argha tetap mencanangkan komitmen program kecelakaan kerja nihil (zero accident) secara berkesinambungan. Argha still continuously proclaims for zero accident program.
kebakaran bagi karyawan, pertolongan pertama pada kecelakaan kerja dan penyempurnaan sistem deteksi pencegahan kebakaran di areal pabrik. Seluruh sistem, prosedur dan fasilitas keselamatan kerja dimonitor secara berkala oleh satuan EHS (environmental Health and Safety) Perseroan. Dari tahun ke tahun, Argha tetap mencanangkan komitmen program kecelakaan kerja nihil (zero accident) secara berkesinambungan. Komitmen ini telah membuahkan hasil yang positif, di mana dalam beberapa tahun terakhir ini tidak pernah terjadi kecelakaan kerja yang berarti, sehingga Perseroan meraih penghargaan khusus dari Menakertrans RI.
commitment has yielded positive result whereas the Company has no major accidents within these recent years. For this achievement, Argha has been granted for a special award from the Indonesian Minister of Manpower and Transmigration. Additionally, in order to provide maximum protection for the employee’s safety, the Company also provides a social security in the form of Jamsostek and health insurance supplied either by an insurance company or the Company itself.
Disamping itu, guna memberikan perlindungan yang maksimal bagi keselamatan kerja karyawan, maka Perseroan menyediakan jaminan keselamatan kerja dalam bentuk Jamsostek maupun fasilitas asuransi kesehatan yang disediakan oleh perusahaan asuransi ataupun dari Perseroan sendiri.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
74
Prospek usaha industri kemasan fleksibel masih sangat menjanjikan untuk tahuntahun mendatang. The flexible packaging industries still offer prospective outlook in the upcoming years.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI ● BOARDS OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS
SURAT PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2012 PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY TBK BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS’ STATEMENT REGARDING THE RESPONSIBILITY FOR THE 2012 ANNUAL REPORT OF PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY TBK
Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Argha Karya Prima Industry Tbk tahun 2012 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. We, the undersigned, declare that all information within the 2012 Annual Report of PT Argha Karya Prima Industry Tbk has been fully written and entirely responsible for the accuracy of the content of the company’s annual report. This is our declaration, which has been made truthfully.
Jakarta, 30 April 2013 Jakarta, April 30th 2013
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Andry Pribadi Komisaris Utama
President Commissioner
Henry Liem
Surya Widjaja
Johan Paulus Yoranouw
Widjojo Budiarto
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Direksi Board of Directors
Wilson Pribadi Direktur Utama
President Director
Edward Djumali
Kristianto Mangkusaputra
Jimmy Tjahjanto
Jeyson Pribadi
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Director
Director
Director
Director
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
76
Informasi Perseroan Corporate Information
Lembaga dan/atau Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions & Professional Services
Head Office & Factory Jl. Pahlawan, Karang Asem Barat Citeureup 16810 Bogor, Indonesia Tel : (62-21) 875 2707 Fax : (62-21) 875 0542 E-mail :
[email protected] Website : www.arghakarya.com
Kantor Akuntan Publik
Independent Public Accountant KAP Purwantono, Suherman & Surja (member of Ernst & Young Global Ltd.) Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 7 Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190
Biro Administrasi Efek Representative Office
Share Registrar
Kompleks Pergudangan Margomulyo Permai Blok E No. 1. Surabaya, Indonesia
PT Raya Saham Registra Gedung Plaza Sentral Lantai 2 Jalan Jendral Sudirman Kav 47-48 Jakarta 12930
Tel : (62-31) 748 0781 Fax : (62-31) 748 0782 E-mail :
[email protected]
Notaris
Malaysia Subsidiary Office & Factory STENTA FILMS (M) SDN. BHD. Lot. 10, Jl P/10 Kawasan Perusahaan Seksyen, 10 43650 Bandar Baru Bangi Selangor Darul Ehsan, Malaysia Tel : (60-3) 8924 3388 Fax : (60-3) 8925 3907 Website : www.stentafilms.com.my
Hong Kong Subsidiary Marketing Office INTERNATIONAL RESOURCES (HK) LTD Unit E, 26/F, Capital Trade Centre 62 Tsun Yip Street, Kwun Tong Kowloon, Hong Kong Tel : (852) 2699 3286 Fax : (852) 2687 3275 E-mail :
[email protected]
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Notary
Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi Jl. K.H. Zainul Arifin No. 2 Komp. Ketapang Indah Blok B-2 No.4-5 Jakarta 11140
77
LAPORAN TAHUNAN ● ANNUAL REPORT 2012
78
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN KEUANGAN ● FINANCIAL REPORT
79
LAPORAN KEUANGAN PT Argha Karya Prima Industry Tbk dan Entitas Anak Laporan keuangan konsolidasian beserta laporan auditor independen pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Financial Report PT Argha Karya Prima Industry Tbk and Subsidiary Consolidated financial statements with independent auditors’ report as of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/ December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
PT Argha Karya Prima Industry, Tbk dan Entitas Anak/and Subsidiary Laporan keuangan konsolidasian beserta laporan auditor independen pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011/ Consolidated financial statements with independent auditors’ report as of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011, DAN 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT AS OF DECEMBER 31, 2012 AND 2011, AND JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011
Daftar Isi
Table of Contents Halaman/ Page Independent Auditors’ Report
Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian............................. 1-2
.…...Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian................. 3-4
Consolidated Statements of Comprehensive ……………………………………………… Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian................
5
Consolidated Statements of Changes in ………………………………………………. Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian................................
6
…………… Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian.........
7 - 83
….. Notes to the Consolidated Financial Statements
******************************
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2011/ 2011 December 31, 2010 (Disajikan kembali/ (Disajikan kembali/ As restated As restated Catatan/Note 2b) Catatan/Note 2b)
31 Desember/December 31,
Catatan/ Notes
2012
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas Dana yang dibatasi penggunaannya Investasi jangka pendek Piutang usaha Pihak berelasi - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp234.068 pada tanggal 31 Desember 2012, Rp244.468 pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp260.468 pada tanggal 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 Pihak ketiga Piutang lain-lain Persediaan - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp199.769 pada tanggal 31 Desember 2012, Rp189.866 pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp188.253 pada tanggal 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 Biaya dibayar dimuka Uang muka Pajak dan bea masuk dibayar di muka
2d,2v,4,33 2d,2v,5 15,33,36 2e,2v,6,33 2v,7,15,19
96.625.992
68.906.085
54.919.510 1.183.755
30.829.145 99.817
17.982.000 -
2f,32,33 33 2v,8,33
137.765 297.841.870 464.988
51.039 255.465.830 356.550
159.466 165.770.749 128.405
2g,9,15,19 2h,10 11 2t,12a
286.220.941 4.143.156 22.666.258 70.927.804
213.500.186 1.531.447 14.007.661 61.443.102
211.118.731 1.033.342 13.105.846 19.173.943
Restricted funds Short-term investments Trade receivables Related party - net of allowance for impairment of Rp234,068 as of December 31, 2012, Rp244,468 as of December 31, 2011, Rp260,468 as of January 1, 2011/ December 31, 2010 Third parties Other receivables Inventories - net of allowance for inventory losses of Rp199,769 as of December 31, 2012, Rp189,866 as of December 31, 2011, and Rp188,253 as of January 1, 2011/ December 31, 2010 Prepaid expenses Advance payments Prepaid taxes and customs duties
792.097.723
673.910.769
497.378.567
TOTAL CURRENT ASSETS
111.470.090 -
98.748.938 4.126.805
95.067.521 -
NON-CURRENT ASSETS Investment in associated company Advance payments
TOTAL ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Investasi pada entitas asosiasi 2i,13 Uang muka 11 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi sebesar Rp1.239.539.765 pada tanggal 31 Desember 2012, Rp1.126.111.534 pada tanggal 31 Desember 2011, dan Rp1.070.216.787 pada tanggal 1 Januari 2011/ 2j,2k, 31 Desember 2010 14,15,19 Uang jaminan 2v,33 TOTAL ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents
53.591.676
808.100.700 3.165.917
776.845.718 2.968.625
Fixed assets - net of accumulated depreciation and amortization of Rp1,239,539,765 as of December 31, 2012, Rp1,126,111,534 as of December 31, 2011 and Rp1,070,216,787 as of January 1, 2011/ 725.051.343 December 31, 2010 2.919.763 Guarantee deposits
922.736.707
882.690.086
823.038.627
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
1.714.834.430
1.556.600.855
1.320.417.194
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
1
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2012 and 2011, and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2011/ 2011 December 31, 2010 (Disajikan kembali/ (Disajikan kembali/ As restated As restated Catatan/Note 2b) Catatan/Note 2b)
31 Desember/December 31,
Catatan/ Notes
2012
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Utang pajak Beban akrual Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun
LIABILITIES AND EQUITY 258.211.257
161.025.162
90.419.797
2v,17,33 2t,12b 2v,18,33
114.328 250.649.982 2.839.866 1.053.177 12.131.089
278.459 237.582.006 5.067.504 2.629.944 10.955.665
472.925 101.222.017 7.035.443 2.133.664 8.072.475
2v,19,33
38.999.215
65.628.450
70.797.430
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Trade payables Related party Third parties Other payables Taxes payable Accrued expenses Current maturities of long-term borrowings
563.998.914
483.167.190
280.153.751
TOTAL CURRENT LIABILITIES
2v,15,33 2v,16,33 2f,32
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas pajak tangguhan - neto
LONG-TERM LIABILITIES 2v,19,33
215.175.413
236.737.548
271.497.698
2m,20 2t,12e
18.690.899 73.702.488
18.868.884 53.270.716
17.959.494 48.741.241
Long-term borrowings - net of current maturities Long-term employee benefits liability Deferred tax liabilities - net
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG
307.568.800
308.877.148
338.198.433
TOTAL LONG-TERM LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS
871.567.714
792.044.338
618.352.184
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS
EQUITY
EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham Modal dasar - 2.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp500 (angka penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 680.000.000 saham 22 Tambahan modal disetor - neto 2o,23 Modal saham diperoleh kembali 2p,22 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 2b,2s,24 Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya 30 Belum ditentukan penggunaannya 2b Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
2c,21
340.000.000 303.829.224 (79.566.944)
340.000.000 303.829.224 (79.566.944)
73.296.991
25.701.605
10.000.000 195.733.509
7.500.000 167.097.831
EQUITY ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT ENTITY Share capital Authorized - 2,000,000,000 shares at par value of Rp500 (full amount) per share Issued and fully paid 340.000.000 680,000,000 shares 303.829.224 Additional paid-in capital - net (79.566.944) Treasury stock Exchange rate differences from 19.994.119 financial statement translation Retained earnings 5.000.000 Appropriated 112.808.611 Unappropriated
843.292.780 (26.064)
764.561.716 (5.199)
702.065.010 -
Equity attributable to: Owners of the parent entity Non-controlling interests
843.266.716
764.556.517
702.065.010
TOTAL EQUITY
1.714.834.430
1.556.600.855
1.320.417.194
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
2
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2012
2011 (Disajikan kembali/ As restated Catatan/ Note 2b)
PENJUALAN NETO
1.509.185.293 2f,2r,25 1.505.559.487
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
1.317.817.094 2f,2r,26 1.295.080.399
COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR
191.368.199
Beban penjualan Beban umum dan administrasi Laba pelepasan aset tetap - neto Laba (rugi) selisih kurs - neto Pendapatan lain-lain Beban lain - lain
(53.516.031) (56.407.020) 967.043 2.573.228 375.186 (69.700)
LABA USAHA Bagian laba neto entitas asosiasi Pendapatan keuangan Beban keuangan LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN LABA TAHUN BERJALAN
2r,27 2r,28 2j,14 2s 2r 2r
85.290.905
58.038.100 (26.922.345)
2t,12
31.115.755
31.135.678 (19.923)
Neto
31.115.755
51
(50.509.569) (59.938.370) 436.681 (848.451) 560.663 100.180.042
5.535.270 2i,13 2.366.196 2r (35.154.271) 2r,15,19
LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
LABA PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (angka penuh)
210.479.088
2c,21
2q,29
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
9.063.769 1.631.765 (32.296.987)
GROSS PROFIT Selling expenses General and administrative expenses Gain on disposal of fixed assets - net Foreign exchange gain (losses) - net Other income Others expense OPERATING PROFIT Equity in net earnings of associated company Finance income Finance expense
78.578.589
PROFIT BEFORE INCOME TAX
(21.794.218)
INCOME TAX EXPENSE
56.784.371
PROFIT FOR THE YEAR
56.789.220 (4.849)
PROFIT FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent entity Non-controlling interests
56.784.371
Net
93
BASIC EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT ENTITY (full amount)
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
3
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2012 LABA TAHUN BERJALAN
31.115.755
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - SETELAH DIKURANGI PAJAK
47.594.444
TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF
78.710.199
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINSETELAH DIKURANGI PAJAK YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk 47.595.386 Kepentingan non-pengendali (942) Neto
Catatan/ Notes
2s
2c,21
47.594.444
TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk 78.731.064 Kepentingan non-pengendali (20.865) Total
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (continued) Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2011 (Disajikan kembali/ As restated Catatan/ Notes 2b) 56.784.371
PROFIT FOR THE YEAR
5.707.136
OTHER COMPREHENSIVE INCOME - NET OF TAX
62.491.507
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
OTHER COMPREHENSIVE INCOME NET OF TAX ATTRIBUTABLE TO: 5.707.486 Owners of the parent entity (350) Non-controlling interests 5.707.136
2c,21
78.710.199
62.496.706 (5.199) 62.491.507
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Net
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent entity Non-controlling interests Total
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
4
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah)
Catatan/ Notes
Saldo per 31 Desember 2010, disajikan kembali Pendapatan komprehensif lain, disajikan kembali Pencadangan saldo laba sebagai dana cadangan umum
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/Equity Attributable to Owners of the Parent Entity Selisih kurs karena penjabaran laporan Modal saham keuangan/ ditempatkan Tambahan Exchange Saldo laba/ dan disetor modal Modal saham rate Retained earnings penuh/ disetor - neto/ diperoleh differences Issued and kembali/ Telah ditentukan Belum ditentukan Additional from financial fully paid penggunaannya/ penggunaannya/ Total/ Treasury statement paid-in capital share capital - net stock translation Appropriated Unappropriated Total
340.000.000
303.829.224
2b,2c, 2s,24
-
-
30
-
2b
702.065.010
-
5.707.486
-
-
5.707.486
-
-
-
2.500.000
-
-
-
56.789.220
56.789.220
(4.849)
56.784.371
25.701.605
7.500.000
167.097.831
764.561.716
(5.199)
764.556.517
Profit for the year as restated December 31,2011, as restated
47.595.386
-
-
47.595.386
(942)
47.594.444
Other comprehensive income
-
Appropriation of retained earnings for general reserve
-
-
2b
340.000.000
303.829.224
Pendapatan komprehensif lain
2c,2s,24
-
-
Laba tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2012
30
(79.566.944) -
-
Other comprehensive income, as restated
-
Appropriation of retained earnings for general reserve
-
-
-
2.500.000
-
-
-
-
-
31.135.678
31.135.678
(19.923)
31.115.755
340.000.000
303.829.224
73.296.991
10.000.000
195.733.509
843.292.780
(26.064)
843.266.716
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
-
-
5.707.136
-
(79.566.944)
(2.500.000)
-
(350)
702.065.010
Balance as of December 31, 2010, as restated
112.808.611
(2.500.000)
-
Total ekuitas/ Total equity
5.000.000
2b
(79.566.944)
Kepentingan Nonpengendali/ Non-controlling Interests
19.994.119
Laba tahun berjalan, disajikan kembali Saldo per 31 Desember 2011, disajikan kembali
Pencadangan saldo laba sebagai dana cadangan umum
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah)
Profit for the year Balance as of December 31,2012
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
5
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah)
2012 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada karyawan Pembayaran untuk beban usaha dan lainnya Pembayaran untuk pajak penghasilan - neto Penerimaan dari pendapatan keuangan Kas neto diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dividen Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Pembayaran untuk investasi jangka pendek Pembayaran untuk uang jaminan Pembayaran untuk uang muka Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman bank jangka pendek - neto Pembayaran pinjaman jangka panjang - neto Pembayaran beban keuangan Penempatan dana yang dibatasi penggunaannya
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah)
Catatan/ Notes
2011
1.466.732.927 (1.247.069.511) (117.231.364)
1.491.111.682 (1.143.575.612) (104.823.064)
(71.161.549)
(67.489.298)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Payments to suppliers Payments to employees Payments for operating expenses and others
(21.485.001)
(41.863.173)
Payment for income taxes - net
2.417.922
1.594.856
Finance income received
12.203.424
134.955.391
Net cash provided by operating activities
(1.083.938) (8.478) -
(99.817) (24.189) (4.126.805)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Dividend received Proceeds from sale of fixed assets Acquisitions of fixed assets Payment for short-term investments Payment for guarantee deposits Payment for advance payments
(20.034.877)
(83.797.537)
Net cash used in investing activities
3.396.676 967.043 (23.306.180)
14
3.219.971 661.000 (83.427.697)
84.592.600
65.786.359
(67.428.573) (34.440.128)
(47.080.647) (34.439.727)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds of short-term bank loans - net Repayments of long-term borrowings - net Finance expense paid
(24.090.365)
(12.847.145)
Placement of restricted funds
Kas neto digunakan untuk aktivitas pendanaan
(41.366.466)
(28.581.160)
Net cash used in financing activities
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS
(49.197.919)
22.576.694
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
6.163.603
5.143.213
EFFECT OF EXCHANGE RATE CHANGES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
96.625.992
68.906.085
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
53.591.676
96.625.992
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
PENGARUH NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS
4
Supplemental cash flows information is presented in Note 37.
Informasi arus kas tambahan disajikan pada Catatan 37.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
6
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
UMUM a.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a. The Company’s establishment
PT Argha Karya Prima Industry, Tbk (Perusahaan) didirikan dalam kerangka Undangundang No. 6 tahun 1968 dan No. 12 tahun 1970 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri berdasarkan akta notaris No. 108 tanggal 7 Maret 1980 dari Ridwan Suselo, S.H., notaris di Jakarta. Pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia atas pendirian Perusahaan tersebut telah diperoleh pada tanggal 25 September 1981 dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/406/9 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 27 dan Tambahan No. 391 tanggal 2 April 1982.
PT Argha Karya Prima Industry, Tbk (the Company) was established within the framework of Laws No. 6 of 1968 and No. 12 of 1970 regarding Domestic Capital Investment based on notarial deed No. 108 dated March 7, 1980 of Ridwan Suselo, S.H., notary in Jakarta. Approval for the Company’s establishment from the Minister of Justice of the Republic of Indonesia was obtained under decree No. Y.A.5/406/9 dated September 25, 1981 and was published in Supplement No. 391 dated April 2, 1982 of the State Gazette No. 27 of the Republic of Indonesia.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 284 tanggal 29 Juli 2008 dari DR. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., notaris di Jakarta, sehubungan dengan, antara lain, perubahan atau penyesuaian seluruh Anggaran Dasar Perusahaan terhadap Undang-undang No. 40 Tahun 2007 dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM-LK”) No. IX.J.1. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-75410.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 20 Oktober 2008.
The Company's Articles of Association has been amended from time to time, with the latest amendment being made by notarial deed No. 284 dated July 29, 2008 of DR. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., notary in Jakarta, relating to, among others, changes in the Company’s Articles of Association to comply with Law No. 40 Year 2007 and Regulation No. IX.J.1 of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”). The latest amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under decree No. AHU-75410.AH.01.02.Year 2008 dated October 20, 2008.
Perusahaan bergerak dalam bidang produksi dan distribusi kemasan fleksibel berupa Biaxially Oriented Poly Propylene (“BOPP”) film, Polyester (“PET”) film, Cast Poly Propylene (“CPP”) film dan Poly Acrylonitrile film. Pabrik perusahaan berlokasi di Citeureup, Bogor. Perusahaan memulai produksi komersialnya pada tahun 1982.
The Company is engaged in the production and distribution of flexible packaging of Biaxially Oriented Poly Propylene (“BOPP”) film, Polyester (“PET”) film, Cast Poly Propylene (“CPP”) film and Poly Acrylonitrile film. Its manufacturing facilities are located in Citeureup, Bogor. The Company commenced its commercial operations in 1982.
PT Nawa Panduta adalah entitas induk terakhir dari Perusahaan dan Entitas Anak (“Kelompok Usaha”) dan juga induk langsung dari Perusahaan.
PT Nawa Panduta is the ultimate parent company of the Company and Subsidiary (the “Group”) and it is also the immediate parent company of the Company.
Penerbitan laporan keuangan konsolidasian telah disetujui dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 20 Maret 2013.
The issuance of the consolidated financial statements was approved and authorized by the Company’s Board of Directors on March 20, 2013.
7
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Penawaran umum saham Perusahaan
GENERAL (continued) b. The Company’s public offering
Berdasarkan Surat Ketua BAPEPAM-LK No. S-1854/PM/1992 tanggal 16 November 1992, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Perdana telah dinyatakan efektif. Pada tanggal 18 Desember 1992, Perusahaan mencatatkan 80.000.000 lembar sahamnya (termasuk 16.000.000 saham perdana yang ditawarkan kepada masyarakat) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp1.000 per saham di Bursa Efek Jakarta.
Based on the letter No. S-1854/PM/1992 dated November 16, 1992 of the Chairman of BAPEPAM-LK, the Company’s Registration Statement on its Initial Public Offering of shares was declared effective. On December 18, 1992, the Company listed 80,000,000 shares (including 16,000,000 shares initially offered to the public) out of its issued and fully paid shares with nominal value of Rp1,000 per share in the Jakarta Stock Exchange.
Penjelasan penawaran umum efek dan aktivitas lainnya yang dapat mempengaruhi efek yang diterbitkan sejak penawaran umum perdana adalah sebagai berikut:
The chronology of public offerings and other capital stock activities after the initial public offering is as follows:
Aksi korporasi/ Corporate action
· Penawaran Saham Perdana/Initial Public Offering · Pembagian saham bonus/Issuance of bonus shares · Penawaran Umum Terbatas (PUT)/Limited Public Offering · Pembagian saham bonus/Issuance of bonus shares · Pemecahan nilai nominal saham/Stock split · Peningkatan Modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)/Issuance of Shares without Preemptive Rights
Jumlah saham/ Share amount
Tanggal/Date
Akumulasi lembar saham/ Cumulative number of shares
Jumlah nominal (dalam Rupiah)/ Nominal amount (in Rupiah)
18 Desember 1992/ December 18, 1992
80.000.000
80.000.000
80.000.000.000
22 Desember 1993/ December 22, 1993
40.000.000
120.000.000
120.000.000.000
1 Maret 1994/ March 1, 1994
12.000.000
132.000.000
132.000.000.000
21 April 1997/ April 21, 1997
44.000.000
176.000.000
176.000.000.000
21 April 1997/ April 21, 1997
176.000.000
352.000.000
176.000.000.000
9 Oktober 2003/ October 9, 2003
328.000.000
680.000.000
340.000.000.000
As of December 31, 2012, all of the Company’s shares have been listed in the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange).
Pada tanggal 31 Desember 2012, seluruh saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta).
8
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Susunan Entitas Anak
GENERAL (continued) c.
The details of the consolidated Subsidiary as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
Rincian Entitas anak yang dikonsolidasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Entitas Anak/ Subsidiary International Resources (H.K.) Ltd. (“IR - HK”)
Domisili/ Domicile Hong Kong
Subsidiary
Tahun awal operasi/ Year of start of operations
Aktivitas utama/ Principal activity Perdagangan dan pemasaran film kemasan fleksibel/ Marketing and trading of flexible packaging films
1991
% kepemilikan/ % of ownership 2012 2011 98,00%
98,00%
Total aset/ Total assets 1 2012 (2011) 4.429.145 (4.608.798)
“1” Total aset sebelum eliminasi pada konsolidasi/Total assets before elimination in consolidation
In August 1991, the Company established IR-HK in Hong Kong and had 80% ownership. In July 2006, the Company increased its share ownership in IR-HK by 18% to become a shareholder with 98% ownership.
Pada bulan Agustus 1991, Perusahaan mendirikan IR-HK di Hong Kong dengan kepemilikan sebesar 80%. Pada bulan Juli 2006, Perusahaan meningkatkan kepemilikan sahamnya di IR-HK sebesar 18% sehingga penyertaan Perusahaan menjadi sebesar 98%. d.
Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit serta karyawan
d.
The composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors (the key management) as of December 31, 2012 is as follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi (manajemen kunci) Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur
Komisaris Independen
Board of Commissioners President Commissioner Commissioners
Andry Pribadi Henry Liem Surya Widjaja Johan Paulus Yoranouw Widjojo Budiarto
Independent Commissioners
Wilson Pribadi Kristianto Mangkusaputra Edward Djumali Jimmy Tjahjanto Jeyson Pribadi
Board of Directors President Director Directors
The composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors (the key management) as of December 31, 2011 is as follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi (manajemen kunci) Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris
Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee and employees
Andry Pribadi Ibrahim Risjad Henry Liem Surya Widjaja Johan Paulus Yoranouw Widjojo Budiarto 9
Board of Commissioners President Commissioner Commissioners Independent Commissioners
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) d.
1.
Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit serta karyawan (lanjutan)
GENERAL (continued) d.
The composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors (the key management) as of December 31, 2011 is as follows: (continued)
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi (manajemen kunci) Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: (lanjutan) Direksi Direktur Utama Direktur
Komite Audit Ketua Anggota
The composition of the Company’s Audit Committee and the Corporate Secretary as of December 31, 2012 and 2011 are as follows: Audit Committee Chairman Members
Johan Paulus Yoranouw Iwan Budijanto Suryadi Willie Tandanu
Sekretaris Perusahaan
Theodorus Leonardi
Corporate Secretary
Pembentukan komite audit telah dilakukan sesuai dengan peraturan BAPEPAM-LK No. IX.1.5.
The formation of the audit committee is in accordance with the BAPEPAM-LK rule No. IX.1.5.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Kelompok Usaha memiliki masing-masing 1.120 dan 828 karyawan tetap (tidak diaudit).
As of December 31, 2012 and 2011, the Group had 1,120 and 828 permanent employees (unaudited), respectively.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
Board of Directors President Director Directors
Wilson Pribadi Kristianto Mangkusaputra Edward Djumali Jimmy Tjahjanto Jeyson Pribadi
Susunan Komite Audit dan Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
2.
Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee and employees (continued)
Dasar penyusunan konsolidasian
laporan
2.
keuangan
SUMMARY POLICIES a.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Basis of consolidated financial statements presentation The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which consist of the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAKs”) and Interpretations to Financial Acccounting Standards (“ISAKs”) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants, and the regulations and the guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures of Issuer or Public Companies issued by the BAPEPAM-LK. As disclosed further in the relevant succeeding notes to the consolidated financial statements, new and amended accounting standards and interpretations were adopted effective January 1, 2012.
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (”ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta peraturan dan ketentuan mengenai Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan atas laporan keuangan konsolidasian terkait di bawah ini, beberapa standar dan interpretasi akuntansi baru dan yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2012. 10
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
b.
Dasar penyusunan laporan konsolidasian (lanjutan)
2.
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of consolidated financial statements presentation (continued)
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”.
The consolidated financial statements are prepared in accordance with PSAK No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, kecuali untuk penerapan PSAK dan ISAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti yang telah diungkapkan pada catatan ini.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those applied in the preparation of the Group’s consolidated financial statements for the year ended December 31, 2011, except for the adoption of amended PSAKs and ISAKs effective January 1, 2012 as disclosed in this note.
Kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur dengan menggunakan dasar seperti yang disebutkan dalam catatan yang relevan.
Except for the consolidated statements of cash flows, the consolidated financial statements have been prepared using the accrual basis, and the measurement basis used is historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases as described in the relevant notes herein.
Laporan arus kas konsolidasian yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present cash receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah rupiah (“Rp”).
The reporting currency used in the consolidated financial statements is the Indonesian rupiah (“Rp”).
Ikhtisar perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan
b. Summary of changes in accounting policies and disclosures Effective on January 1, 2012, the Group has adopted PSAK No.10 (Revised 2010) “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”. In accordance with this PSAK, each entity considers the primary indicators and other indicators in determining its functional currency. The Company has determined that its functional currency is the U.S. dollar, but decided that the presentation currency for the consolidated financial statements be the Indonesian rupiah for consistency with the previous presentation currency.
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing”. Berdasarkan PSAK ini, masing-masing entitas mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya. Perusahaan menentukan mata uang fungsionalnya adalah dolar Amerika Serikat, tetapi memutuskan mata uang penyajian untuk laporan keuangan konsolidasiannya menggunakan rupiah untuk tujuan konsistensi dengan mata uang penyajian sebelumnya.
11
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Ikhtisar perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan (lanjutan)
b. Summary of changes in accounting policies and disclosures (continued)
Sehubungan dengan penerapan PSAK ini, untuk menentukan mata uang fungsional Perusahaan dalam dolar Amerika Serikat, seluruh akun-akun Perusahaan, yang sebelumnya dicatat dalam rupiah, telah diukur kembali (remeasured) ke dalam dolar Amerika Serikat yang merupakan mata uang fungsional, dengan menggunakan prosedur sebagai berikut yang diterapkan secara retrospektif:
In relation to the adoption of this PSAK, in order to determine the Company’s functional currency of the U.S dollar, all the accounts of the Company, which previously were kept in rupiah, have been remeasured into U.S. dollar, being the functional currency, using the following procedures on a retrospective basis:
(a) pos moneter mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs penutup; (b) pos non-moneter yang diukur dalam biaya historis dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi; dan (c) pos non-moneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan.
(a) (b)
(c)
foreign currency monetary items are translated using the closing rate; non-monetary items that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are translated using the exchange rate at the date of transaction; and non-monetary items that are measured at fair value in a foreign currency are translated using the exchange rate at the date when the fair value was determined.
Selanjutnya, untuk penyajian laporan keuangan konsolidasian yang menggunakan rupiah sebagai mata uang penyajian, akun-akun yang telah diukur kembali (remeasured) sebagaimana disebutkan dalam paragraf sebelumnya kemudian dijabarkan ke dalam rupiah yang merupakan mata uang penyajian, dengan menggunakan prosedur sebagai berikut:
In addition, for the presentation of the consolidated financial statements using rupiah as the presentation currency, the remeasured accounts mentioned in the preceding paragraph are then translated into rupiah, being the presentation currency, using the following procedures:
(a) aset dan liabilitas untuk setiap laporan posisi keuangan yang disajikan (termasuk komparatif) dijabarkan menggunakan kurs penutup pada tanggal laporan posisi keuangan tersebut; (b) penghasilan dan beban untuk setiap laporan laba rugi komprehensif (termasuk komparatif) dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi; dan (c) seluruh selisih kurs yang dihasilkan diakui dalam pendapatan komprehensif dan pada akun “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” (“FST”).
(a)
(b)
(c)
12
assets and liabilities for each statement of financial position presented (i.e., including comparatives) are translated at the closing rate at the date of such statement of financial position; income and expenses for each statement of comprehensive income presented (i.e., including comparatives) are translated at the exchange rates at the dates of the transactions; and all resulting exchange differences are recognized in other comprehensive income under “Exchange Rate Differences from Financial Statement Translation” (“FST”).
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
b.
Ikhtisar perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b. Summary of changes in accounting policies and disclosures (continued)
Saldo FST yang timbul dari prosedur penjabaran di atas (butir c) pada tanggal 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010, yang merupakan awal periode komparatif, tidak disajikan sebagai bagian dari akun FST pada tanggal tersebut, tetapi termasuk dalam akun “Saldo Laba Belum Ditentukan Penggunaannya”. Manajemen telah menelaah bahwa penentuan saldo FST pada tanggal tersebut tidak praktis untuk dilakukan sampai ke tanggal pendirian Perusahaan. Dengan demikian, FST yang timbul dari penjabaran pembukuan Perusahan dalam mata uang fungsional ke mata uang penyajian rupiah hanya mencerminkan mutasi FST sejak tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010 ke periode-periode pelaporan setelahnya.
The balance of FST resulting from the translation procedure above (item c) as of January 1, 2011/December 31, 2010, being the earliest comparative period, is not presented as part of FST account at such date, but is included in “Retained Earnings – Unappropriated”. The management has assessed that the balance of FST at such date is impracticable to be determined to the date of establishment of the Company. Accordingly, the FST arising from the translation of the Company’s functional currency account to presentation currency in rupiah reflects only the FST movements since January 1, 2011/December 31, 2010 to subsequent reporting dates.
Karena PSAK ini diterapkan secara retrospektif, maka laporan keuangan konsolidasian komparatif telah disajikan kembali. Akun-akun yang dipengaruhi diikhtisarkan sebagai berikut:
As this PSAK has been applied retrospectively, the comparative consolidated financial statements have been restated. The accounts affected are summarized as follows:
Tanggal 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir tanggal tersebut/ As of December 31, 2011 and for the year then ended _______________________________________________________________________________ Dilaporkan sebelumnya/ Previously reported ________________________
Pengaruh perubahan/ Effect of change ________________________
Disajikan kembali/ As restated ________________________
Laporan posisi keuangan konsolidasian Persediaan - neto Biaya dibayar di muka Uang muka Aset tetap - neto Uang jaminan Liabilitas pajak tangguhan - neto
214.737.251 1.477.597 13.770.166 743.001.109 3.016.190 44.811.343
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Saldo laba - belum ditentukan penggunaannya
18.355.185
7.346.420
25.701.605
150.052.300
17.045.531
167.097.831
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Beban pokok penjualan Beban umum dan administrasi Beban penjualan Rugi selisih kurs - neto Beban pajak penghasilan tangguhan Laba tahun berjalan Pendapatan komprehensif lainsetelah pajak Laba per saham (dalam rupiah penuh) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
(1.237.065) 53.850 237.495 33.844.609 (47.565) 8.459.373
(1.294.415.423)
(664.976)
213.500.186 1.531.447 14.007.661 776.845.718 2.968.625 53.270.716
(1.295.080.399)
(60.317.997) (50.534.478)
379.627 24.909
(59.938.370) (50.509.569)
(3.003.263) (6.015.720) 52.852.629
2.154.812 2.037.369 3.931.742
(848.451) (3.978.351) 56.784.371
(1.639.284)
7.346.420
5.707.136
7
93
86
13
Consolidated statement of financial position Inventories - net Prepaid expenses Advance payments Fixed assets - net Guarantee deposits Deferred tax liabilities - net Exchange rates differences from financial statement translation Retained earnings unappropriated Consolidated statement of comprehensive income Cost of goods sold General and administrative expense Selling expenses Foreign exchange losses- net Deferred tax expense Profit for the year Other comprehensive incomenet of tax Basic earnings per share attributable to owners of the parent entity
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
b.
Ikhtisar perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b. Summary of changes in accounting policies and disclosures (continued)
Tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010/ As of January 1, 2011/December 31, 2010 _______________________________________________________________________________ Dilaporkan sebelumnya/ Previously reported ________________________ Laporan posisi keuangan konsolidasian Persediaan - neto Biaya dibayar di muka Uang muka Aset tetap - neto Uang jaminan Liabilitas pajak tangguhan - neto Saldo laba - belum ditentukan penggunaannya
c.
Pengaruh perubahan/ Effect of change ________________________
Disajikan kembali/ As restated ________________________
215.518.516 1.047.397 13.135.151 698.017.148 2.992.001 39.336.218
(4.399.785) (14.055) (29.305) 27.034.195 (72.238) 9.405.023
211.118.731 1.033.342 13.105.846 725.051.343 2.919.763 48.741.241
99.694.822
13.113.789
112.808.611
Prinsip konsolidasi
c.
Consolidated statement of financial position Inventories - net Prepaid expenses Advance payments Fixed assets - net Guarantee deposits Deferred tax liabilities - net Retained earnings unappropriated
Principles of consolidation
Kelompok Usaha telah menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”.
The Group has adopted PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”.
Seluruh akun dan transaksi antar perusahaan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Kelompok Usaha sebagai satu kesatuan usaha.
All material intercompany accounts and transactions, including unrealized gains or losses, if any, are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Group as one business entity.
Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak lainnya, lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:
A subsidiary is fully consolidated from the date of its acquisition, being the date on which the Company obtains control, and continues to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through another subsidiary, more than half of the voting power of an entity. Control also exists when the Company owns half or less of the voting power of an entity when there is:
(a) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
(a) power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors;
(b) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
(b) power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;
14
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
c.
Prinsip konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Principles of consolidation (continued)
(c) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau
(c) power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or
(d) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut
(d) power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Nonpengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the Non-controlling Interests (NCI) even if such losses result in a deficit balance for the NCI.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan: · menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak; · menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; · menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; · mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; · mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; · mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi; dan · mereklasifikasi bagian atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
In case of loss of control over a subsidiary, the Company: · derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of subsidiaries; · derecognizes the carrying amount of any NCI;
· reclassifies its share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan.
NCI represent the portion of the profit or loss and net assets of subsidiary not attributable, directly or indirectly, to the parent entity, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the Company.
Laporan keuangan Entitas Anak disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Perusahaan.
The financial statements of the Subsidiaries are prepared for the same reporting period with the Company.
15
· derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; · recognizes the fair value of the consideration received; · recognizes the fair value of any investment retained; · recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
d.
Setara kas
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d. Cash equivalents
Time deposits with maturities of three months or less at the time of placement, which are not restricted nor pledged as collateral, are classified as “Cash Equivalents”. Cash in banks, which are restricted and used as collateral for obligations, are classified as “Restricted Funds”.
Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Kas di bank yang dibatasi penggunaannya dan digunakan sebagai jaminan atas utang, diklasifikasikan sebagai “Dana yang Dibatasi Penggunaannya”. e.
Investasi jangka pendek
e.
g.
Short-term investments Short-term investments are defined as time deposits with maturities of greater than three months but not more than one year from the time of placement, short-term notes payable, mutual fund, and other money market securities, which are not restricted nor used as collateral for obligations.
Investasi jangka pendek didefinisikan sebagai deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi kurang dari satu tahun, surat utang berjangka pendek, reksadana, dan surat berharga pasar uang lainnya, yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas utang. f.
ACCOUNTING
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
f.
Transactions with related parties
Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak berelasi tertentu sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
The Group has transactions with certain related parties which have related party relationships as defined under PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”.
Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Beberapa persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan persyaratan yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transactions with related parties are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
Persediaan
g. Inventories Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined by the weighted-average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated cost of completion and the estimated cost necessary to make the sale.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Nilai realisasi neto adalah taksiran harga penjualan dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.
16
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
g.
Persediaan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g. Inventories (continued)
Allowance for inventory losses is provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable value.
Penyisihan atas penurunan nilai persediaan ditetapkan untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi neto-nya. h.
Biaya dibayar dimuka
h. Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method.
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus. i.
ACCOUNTING
Investasi pada entitas asosiasi
i.
Investments in associated company
Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”.
The Company has adopted PSAK No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associated Companies”.
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian Perusahaan atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Perusahaan mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat diterapkan, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Perusahaan dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Perusahaan dalam entitas asosiasi.
The consolidated statements of comprehensive income reflect the Company’s share of the results of operations of the associated company. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associated company, the Company recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statements of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Company and the associated company are eliminated to the extent of the Company’s interest in the associated company.
Perusahaan menentukan apakah perlu untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi dalam entitas asosiasi. Perusahaan menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Company determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on its investment in associated company. The Company determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associated company is impaired. If this is the case, the Company calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in the associated company and its carrying value, and recognizes the amount in the consolidated statements of comprehensive income.
17
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
i.
j.
Investasi pada entitas asosiasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
Investments (continued)
in
ACCOUNTING
associated
company
Investasi pada entitas asosiasi dimana Perusahaan mempunyai persentase kepemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas (equity method), dimana penyertaan dinyatakan sebesar biaya perolehan dan ditambah/dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba (rugi) neto entitas asosiasi sejak tanggal perolehan; dan dikurangi dengan dividen kas yang diterima oleh Perusahaan dari entitas asosiasi. Bagian atas laba (rugi) neto entitas asosiasi disesuaikan dengan jumlah amortisasi secara garis lurus selama dua puluh tahun atas selisih antara biaya perolehan penyertaan saham dan proporsi kepemilikan Perusahaan atas nilai wajar aset neto entitas asosiasi pada tanggal perolehan (goodwill).
Investment in associated company wherein the Company has ownership interest of at least 20% but not exceeding 50% is accounted for under the equity method, whereby the cost of such investment is increased or decreased by the Company’s share in the net earnings (losses) of the investee since the date of acquisition; and is reduced by cash dividends received by the Company from the investee. The share in net earnings (losses) of the investee is adjusted for the straight-line amortization, over a twenty-year period, of the difference between the cost of such investment and the Company’s proportionate share in the fair value of the underlying net assets of the investee at date of acquisition (goodwill).
Laporan keuangan entitas asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Kelompok Usaha.
The financial statements of the associated company are prepared for the same reporting period with the Group.
Aset tetap
j.
Fixed assets
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 16 dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) No. 25 (2011), tentang hak atas tanah (Revisi 2011), “Aset Tetap”.
Effective January 1, 2012, the Group has adopted PSAK No. 16 (Revised 2011) and Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) No. 25 (2011) on landrights, “Fixed Assets”.
Penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2011) dan ISAK No. 25 (2011) tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dari Kelompok Usaha.
The adoption of PSAK No. 16 (Revised 2011) and ISAK No. 25 (2011) has no significant impact on the financial reporting and disclosures of the Group.
Kelompok Usaha menggunakan model biaya dalam pengukuran aset tetapnya. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan aset tetap meliputi: (a) harga pembelian, (b) biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisinya sekarang, dan (c) estimasi biaya pembongkaran dan pemindahan dan restorasi lokasi aset (jika ada). Setiap bagian dari aset tetap dengan biaya perolehan yang signifikan terhadap total biaya perolehan aset, disusutkan secara terpisah.
The Group uses the cost model for fixed assets measurement. Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment loss, if any. The cost of fixed assets includes: (a) purchase price, (b) any costs directly attributable to bringing the asset to its present location and condition, and (c) the initial estimate of the costs of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located (if any). Each part of an item of fixed assets with a cost that is significant in relation to the total cost of the item should be depreciated separately.
18
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
j.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Fixed assets (continued)
Pada saat pemeliharaan dan perbaikan yang signifikan dilakukan, biaya tersebut diakui ke dalam nilai tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dibebankan langsung pada operasi berjalan.
When significant renewals and betterments are performed, their costs are recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are charged directly to current operations.
Penyusutan aset tetap kepemilikan langsung dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat aset sebagai berikut:
Depreciation of fixed assets under direct ownership is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets, as follows:
Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Instalasi listrik Genset dan oil boiler Peralatan pabrik Kendaraan bermotor Perlengkapan dan inventaris
15 - 50 10 30 10 8 5 5 5 - 12
tahun/years tahun/years tahun/years tahun/years tahun/years tahun/years tahun/years tahun/years
Buildings Infrastructure Machinery and equipment Electrical installations Gensets and oil boilers Factory equipment Motor vehicles Furniture and fixtures
Hak atas tanah, termasuk biaya pengurusan legal yang timbul pada awal perolehan hak atas tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan perpanjangan atau pembaharuan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama periode hak atas tanah atau taksiran masa manfaat ekonomis tanah, periode mana yang lebih pendek.
Landrights, including the legal costs incurred at initial acquisition of landrights, is stated at cost and not amortized. Specific costs associated with the extension or renewal of land titles are deferred and amortized using the straight-line method over the legal term of the landrights or economic life of the land, whichever period is shorter.
Mesin yang digunakan untuk memproduksi CPP dan metallizing yang diperoleh sejak tahun 1995 disusutkan dengan metode unit produksi atas dasar taksiran total produksi masing-masing sebesar 75.000 metrik ton dan 2,4 miliar meter persegi.
Machinery used to produce CPP and metallizing products were acquired since 1995 are depreciated on the unit-of-production basis using the estimated total production of 75,000 metric tons and 2.4 billion square meters, respectively.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara total neto hasil pelepasan dan total tercatat dari aset) dimasukkan dalam laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit or loss in the year the asset is derecognized.
19
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
j.
k.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Fixed assets (continued)
Aset tetap dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Biaya perolehan tersebut dikurangi dengan pendapatan neto yang diperoleh dari hasil penjualan produk selama tahap uji coba produksi setelah dikurangi beban produksi. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost and is presented as part of fixed assets. Cost is reduced by the amount of net revenue generated from the sale of finished products during the trial production run less the related cost of production. The accumulated costs are reclassified to the appropriate fixed assets account once the construction is substantially completed and the constructed asset is ready for its intended use.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset tetap ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The fixed assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed and adjusted prospectively, if appropriate, at each financial year end. k.
Penurunan nilai aset bukan keuangan
Impairment of non-financial assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka jumlah terpulihkan diestimasi untuk aset individual. Jika tidak mungkin untuk mengestimasi total terpulihkan aset individual, maka Kelompok Usaha menentukan nilai terpulihkan dari unit penghasil kas (“UPK”) yang mana aset tercakup.
The Group assesses at the end of each reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If such indication exists, the recoverable amount is estimated for the individual asset. If it is not possible to estimate the recoverable amount of the individual asset, the Group determines the recoverable amount of the cash-generating unit (“CGU”) to which the asset belongs.
Total terpulihkan untuk aset (mencakup aset individual atau UPK) adalah total yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laba rugi sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.
The recoverable amount of an asset (either individual asset or CGU) is the higher of the asset’s fair value less costs to sell and its value in use. Where the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in profit or loss as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pretax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, model penilaian yang sesuai digunakan untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda (valuation multiples) atau indikator nilai wajar yang tersedia.
In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, the Group uses an appropriate valuation model to determine the fair value of the asset. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators. 20
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
k.
l.
Penurunan (lanjutan)
nilai
aset
bukan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
keuangan
Impairment (continued)
of
ACCOUNTING
non-financial
assets
Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui pada laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses, if any, are recognized in profit or loss under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi total terpulihkan aset tersebut.
An assessment is made at the end of each reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated.
Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan total terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, total tercatat aset dinaikkan ke total terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga total tercatat aset tidak melebihi total terpulihkannya maupun total tercatat, setelah dikurangi penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan total tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceeds the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior periods. Reversal of an impairment loss is recognized in profit or loss. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life. l.
Kapitalisasi biaya pinjaman
Capitalization of borrowing costs In accordance with PSAK No. 26 (Revised 2011), “Borrowing Costs”, which became effective January 1, 2012, borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset are capitalized as part of the cost of the related asset. Other borrowing costs are recognized as expenses in the period in which they are incurred. Borrowing costs may include interest, finance charges in respect of finance leases recognized in accordance with PSAK No. 30 (Revised 2011) and foreign exchange differences arising from foreign currency borrowings to the extent that they are regarded as adjustment to interest costs.
Berdasarkan PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman” yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2012, biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada periode terjadinya. Biaya pinjaman dapat meliputi beban bunga, beban keuangan dalam sewa pembiayaan yang diakui sesuai dengan PSAK No. 30 (Revisi 2011) dan selisih kurs yang berasal dari pinjaman dalam mata uang asing sepanjang selisih kurs tersebut diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga.
21
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
l.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
Kapitalisasi biaya pinjaman (lanjutan)
ACCOUNTING
Capitalization of borrowing costs (continued)
Penerapan PSAK No. 26 (Revisi 2011) tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dari Kelompok Usaha.
The adoption of PSAK No. 26 (Revised 2011) has no significant impact on the financial reporting and disclosures of the Group.
Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat dimulainya aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya dimulai dan pengeluaran untuk aset dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara substansial seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.
Capitalization of borrowing costs commences when the activities to prepare the qualifying asset for its intended use have started and the expenditures for the qualifying asset and the borrowing costs have been incurred. Capitalization of borrowing costs ceases when all the activities necessary to prepare the qualifying asset for its intended use are substantially completed.
m. Employee benefits liability
m. Liabilitas imbalan kerja Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha telah menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. PSAK yang direvisi ini memperbolehkan Kelompok Usaha untuk menerapkan metode yang sistematis atas pengakuan yang lebih cepat meliputi antara lain pengakuan langsung kerugian/ keuntungan aktuarial. Kelompok Usaha tidak memilih metode ini namun tetap memilih batas koridor 10% untuk pengakuan keuntungan/ kerugian aktuarial. Penerapan PSAK yang direvisi ini tidak memberikan pengaruh terhadap pengakuan dan prinsip-prinsip pengukuran yang diterapkan pada tahun sebelumnya.
Effective January 1, 2012, the Group has adopted PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”. This revised PSAK permits the Group to adopt certain systematic methods of faster recognition, which include, among others, immediate recognition of actuarial gain/loss. The Group opted not to apply this method but has chosen the 10% corridor method for the recognition of actuarial gains or losses. The adoption of this revised PSAK has no impact on the recognition and measurement principles applied in previous years.
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Kelompok Usaha mengakui liabilitas imbalan kerja jangka pendek ketika jasa diberikan oleh karyawan dan imbalan atas jasa tersebut akan dibayarkan dalam waktu dua belas bulan setelah jasa tersebut diberikan.
The Group recognizes short-term employee benefits liability when services are rendered and the compensation for such services are to be paid within twelve months after the rendering of such services.
Imbalan pasca-kerja
Post-employment benefits
Kelompok Usaha memberikan imbalan pascakerja kepada karyawannya sesuai dengan ketentuan dari Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (”UUK”). Penyisihan atas imbalan pascakerja dihitung dengan menggunakan metode penilaian projected-unit-credit.
The Group provides post-employment benefits to its employees in conformity with the requirements of Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Labor Law”). The provision for postemployment benefits is determined using the projected-unit-credit method.
22
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Liabilitas imbalan kerja (lanjutan)
m. Employee benefits liability (continued)
Imbalan pasca-kerja (lanjutan)
Post-employment benefits (continued)
Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui untuk masing-masing program pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi total 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut.
Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses for each individual plan at the end of the previous reporting period exceed 10% of the present value of the defined benefits obligation at that date.
Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melewati 10% ini diakui selama rata-rata sisa masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul akibat pengenalan program imbalan pasti atau perubahan liabilitas imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan.
These gains or losses in excess of the 10% threshold are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Further, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2010), Kelompok Usaha mengakui penyisihan imbalan kerja sesuai dengan UUK. Berdasarkan UUK tersebut, Kelompok Usaha diharuskan untuk membayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang pengganti hak kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan dalam UUK tersebut terpenuhi.
In accordance with PSAK No. 24 (Revised 2010), the Group recognizes provision for employee benefits in accordance with the Labor Law. Under the Labor Law, the Group is required to pay separation, appreciation and compensation benefits to its employees if the conditions specified in the Labor Law are met.
Perusahaan dan IR-HK berpartisipasi dalam program pensiun nasional sebagaimana ditentukan oleh hukum di masing-masing negara tempat beroperasinya Perusahaan dan Entitas Anak. Sebagaimana diwajibkan oleh hukum di Indonesia, Perusahaan memberikan iuran kepada Jamsostek yang merupakan program pensiun negara. Dana Jamsostek diperuntukkan bagi keseluruhan klaim asuransi terkait kecelakaan kerja karyawan dan liabilitas manfaat pensiun dari setiap karyawan. IR-HK memberikan iuran kepada program Mandatory Provident Fund (“MPF”) di Hong Kong, yang merupakan program pensiun iuran pasti. Iuran kepada program pensiun nasional diakui sebagai beban dalam periode dimana iuran yang bersangkutan dibayarkan.
The Company and IR-HK participate in national pension schemes as defined by the laws of the countries in which they operate. As required by Indonesian law, the Company makes contributions to the state pension scheme, Jamsostek. The Jamsostek fund is responsible for the entire insurance claim relating to accidents involving employees at the work place and for the entire retirement benefit obligations to the related employees. IR-HK makes contributions to the Mandatory Provident Fund (“MPF”) scheme in Hong Kong, which is a defined contribution pension scheme. Contributions to national pension schemes are recognized as an expense in the year when the related service is performed.
23
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
n.
o.
Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan total liabilitas tersebut dapat diestimasi secara andal.
A provision is recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, maka provisi dibatalkan.
The provision is reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed. o. Share issuance costs
Biaya emisi efek ekuitas
Expenses incurred in connection with the public offerings of shares and rights issue are deducted from the additional paid-in capital derived from such offerings. p. Treasury stock
Modal saham diperoleh kembali
Treasury stock is stated at acquisition cost and presented under the equity section of the consolidated statements of financial position. The excess of proceeds from future re-sale of treasury stock over the related acquisition cost, or viceversa, is accounted for as an addition or deduction to additional paid-in capital.
Modal saham yang diperoleh kembali dicatat sebesar nilai perolehan dan disajikan dalam bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Selisih lebih penerimaan dari penjualan modal saham yang dibeli kembali di masa yang akan datang atas nilai perolehan atau sebaliknya, diperhitungkan sebagai penambah atau pengurang akun tambahan modal disetor. q.
ACCOUNTING
n. Provisions
Provisi
Biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan efek ekuitas dan hak memesan efek terlebih dahulu dikurangkan dari tambahan modal disetor yang diperoleh dari penawaran efek tersebut. p.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
q. Earnings per share
Laba per saham Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha telah menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”. Penerapan PSAK No. 56 (Revisi 2011) tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dari Kelompok Usaha.
Effective January 1, 2012, the Group has prospectively adopted PSAK No. 56 (Revised 2011), “Earnings per Share”. The adoption of PSAK No. 56 (Revised 2011) has no significant impact on the financial reporting and disclosures of the Group.
Jumlah laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan, termasuk memperhitungkan saham yang dibeli kembali (Catatan 2p).
The amount of earnings per share is computed by dividing profit for the year attributable to the owners of the parent entity by the weightedaverage number of issued and fully paid shares outstanding during the year, after considering repurchase of shares (Note 2p).
24
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
r.
s.
Pengakuan pendapatan dan beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Revenue and expense recognition
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan totalnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan pajak pertambahan nilai.
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and value added tax.
Pendapatan dari penjualan diakui bila risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, yang umumnya bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaan barang.
Revenue from sales is recognized at the time the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which time generally coincides with delivery and acceptance of the goods.
Pendapatan/beban keuangan (lanjutan)
Finance income/expense (continued)
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau beban bunga dicatat dengan menggunakan metode suku bunga efektif (“SBE”), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraaan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset atau liabilitas keuangan.
For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the Effective Interest Rate (“EIR”), which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability.
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized as these are incurred.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
s.
Transactions currencies
and
balances
in
foreign
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing”, yang pengaruhnya diungkapkan dalam Catatan 2b.
Effective January 1, 2012, the Group has applied PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, the impact of which is disclosed in Note 2b.
Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, akun-akun Entitas Anak dan entitas asosiasi dijabarkan menggunakan mekanisme berikut: · Aset dan liabilitas dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal pelaporan; · Pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata periode berjalan; · Akun ekuitas dijabarkan dengan menggunakan kurs historis; dan · Laba atau rugi Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari komponen ekuitas lainnya pada akun “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
For consolidation purposes, the accounts of the Subsidiary and associated company are translated using the following mechanism: · Assets and liabilities are translated using exchange rate at reporting date; · Revenues and expenses are translated at the average rates of exchange for the period; · Equity accounts are translated at historical rates; and · Any resulting foreign exchange gain or loss is presented as “Exchange Rate Differences from Financial Statement Translation” in the consolidated statements of financial position.
25
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
2.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
in
foreign
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam rupiah berdasarkan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada periode yang bersangkutan. Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded in rupiah at the middle rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At end of reporting period, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average buying and selling rates of exchange quoted by Bank Indonesia at the closing of the last banking day of the period. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut (dalam angka penuh):
The exchange rates used as of December 31, 2012 and 2011 were as follows (in full amount):
2012 1 Dolar Amerika Serikat (AS$) 1 Euro Eropa (EUR) 1 Ringgit Malaysia (RM) 1 Dolar Hong Kong (HK$)
2011
9.670 12.809 3.159 1.247
9.068 11.739 2.853 1.167
United States dollar (US$) 1 European euro (EUR) 1 Malaysian ringgit (RM) 1 Hong Kong dollar (HK$) 1
Transactions in other foreign currencies (if any) are considered not significant.
Transaksi dalam mata uang asing lainnya (jika ada) dianggap tidak signifikan. t.
Transactions and balances currencies (continued)
ACCOUNTING
t.
Pajak penghasilan
Income tax
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), yang mensyaratkan Kelompok Usaha untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, dan transaksi dan kejadian lain dari tahun berjalan yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Penerapan PSAK No. 46 (Revisi 2010) tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2012, the Group has adopted PSAK No. 46 (Revised 2010), which requires the Group to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) recognized in the consolidated statement of financial position, and the transactions and other events of the current year that are recognized in the financial statements. The adoption of PSAK No. 46 (Revised 2010) has no significant impact on the consolidated financial statements.
Pajak penghasilan kini
Current income tax
Aset atau liabilitas pajak penghasilan kini yang berasal dari periode berjalan dan periode lalu dicatat sebesar jumlah ekspektasi direstitusi dari atau dibayarkan kepada kantor pajak yang besarnya ditentukan berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau secara substantif telah berlaku.
Current income tax assets and liabilities for the current and prior periods are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the Tax Office based on the tax rates and tax laws that are enacted or substantively enacted.
26
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
Pajak penghasilan (lanjutan)
ACCOUNTING
Income tax (continued)
Pajak penghasilan kini (lanjutan)
Current income tax (continued)
Beban pajak kini dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Pengaruh pajak untuk suatu tahun dialokasikan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang diambil Perusahaan sehubungan dengan situasi dimana interpretasi diperlukan untuk peraturan perpajakan yang terkait dan menetapkan provisi jika diperlukan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. The tax effects for the year are allocated to current operations, except for the tax effects from transactions which are directly charged or credited to equity. Management periodically evaluates positions taken by the Company with respect to situations in which applicable tax regulations are subject to interpretation and establishes provisions where appropriate.
Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (SKP) diakui sebagai pendapatan atau beban dalam operasi periode berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset.
The amounts of additional tax and penalty imposed through Tax Assessment Letter (SKP) are recognized as income or expense in current operations, unless further settlement is submitted. The amounts of tax and penalty imposed through an SKP are deferred as long as they meet the asset recognition criteria.
Pajak penghasilan tangguhan
Deferred income tax
Pajak tangguhan diakui menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan nilai tercatatnya dalam laporan keuangan pada akhir periode pelaporan.
Deferred income tax is provided using the liability method on temporary differences between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the end of the reporting period.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk setiap perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal belum dikompensasi, sejauh terdapat kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal belum dikompensasi.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry-forward of unused tax losses, to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary differences and the carryforward of unused tax losses can be utilized.
Nilai tercatat dari aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan diturunkan ketika tidak lagi terdapat kemungkinan bahwa akan terdapat laba kena pajak yang memungkinkan semua atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut untuk direalisasi. Penelaahan dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan atas aset pajak tangguhan yang tidak diakui sebelumnya dan aset pajak tangguhan tersebut diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan tersedia sehingga aset pajak tangguhan tersebut dipulihkan.
The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at the end of each reporting period and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable profits will allow the deferred tax assets to be recovered.
27
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
u.
v.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
Pajak penghasilan (lanjutan)
ACCOUNTING
Income tax (continued)
Pajak penghasilan tangguhan (lanjutan)
Deferred income tax (continued)
Pajak tangguhan yang terkait dengan pos-pos yang diakui diluar laba rugi diakui diluar laba rugi. Pos pajak tangguhan diakui terkait dengan transaksi yang mendasarinya baik dalam pendapatan komprehensif lain atau langsung ke ekuitas.
Deferred tax relating to items recognized outside of profit or loss is recognized outside of profit or loss. Deferred tax items are recognized in correlation to the underlying transaction either in other comprehensive income or directly in equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak yang sama dan otoritas perpajakan yang sama.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset if a legally enforceable right exists to set off current tax assets against current income tax liabilities and the deferred taxes relate to the same taxable entity and the same taxation authority. u. Segment information
Informasi segmen Segmen adalah komponen yang dapat dibedakan dari Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan produk-produk tertentu (segmen usaha), atau dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil usaha, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra-group balances and intragroup transactions are eliminated.
v.
Instrumen keuangan
Financial instruments
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan.
Effective January 1, 2012, the Group has adopted PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”.
PSAK No. 50 (Revisi 2010), direvisi sehingga hanya untuk mengatur penyajian instrumen keuangan, sedangkan prinsip pengungkapan instrumen keuangan dipindahkan ke PSAK No. 60. PSAK No. 55 yang direvisi tidak memberikan pengaruh bagi laporan keuangan konsolidasian pada saat penerapan awal, sedangkan penerapan PSAK No. 50 dan PSAK No. 60 yang direvisi tersebut memberikan pengaruh bagi pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
PSAK No. 50 (Revised 2010), was revised to only cover presentation of financial instruments, while the principles for disclosures of financial instruments are transferred to PSAK No. 60. The revised PSAK No. 55 has no impact on the consolidated financial statements upon initial adoption, while the adoption of the revised PSAK No. 50 and PSAK No. 60 has an impact on the disclosures made in the consolidated financial statements.
28
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) v.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) 1.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
Financial instruments (continued) 1.
Aset keuangan
ACCOUNTING
Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Seluruh aset keuangan diakui pertama kali pada nilai wajarnya ditambah dengan biayabiaya transaksi, kecuali apabila aset keuangan dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi.
All financial assets are recognized initially at fair value plus transaction costs, except in the case of financial assets which are recorded at fair value through profit or loss.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal perdagangan, seperti tanggal dimana Kelompok Usaha berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way purchases) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Group commits to purchase or sell the assets.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, aset keuangan Kelompok Usaha mencakup kas dan setara kas, dana yang dibatasi penggunaannya, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain dan uang jaminan. Kelompok Usaha telah menetapkan bahwa seluruh aset keuangan dikategorikan sebagai pinjaman dan piutang.
As of December 31, 2012 and 2011, the Group’s financial assets include cash and cash equivalents, restricted funds, short-term investments, trade receivables, other receivables and guarantee deposits. The Group has determined that all of these financial assets are categorized as loans and receivables.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laba rugi pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains or losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
29
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) v.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) 1.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
Financial instruments (continued) 1.
Aset keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial assets (continued)
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Kelompok Usaha memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Kelompok Usaha secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Kelompok Usaha secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “passthrough” arrangement; and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Apabila Kelompok Usaha mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Kelompok Usaha sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
When the Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a “pass-through” arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar total terendah antara nilai aset yang ditransfer dan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Kelompok Usaha.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.
30
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) v.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) 1.
v.
pengakuan
aset
Financial assets (continued) Derecognition of financial assets (continued)
keuangan
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new assets obtained less any new liabilities assumed and (ii) any cumulative gain or loss which had been recognized in equity, should be recognized in the statement of comprehensive income.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan total dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laba rugi. 2.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) 1.
Aset keuangan (lanjutan) Penghentian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
2.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, include directly attributable transaction costs.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, liabilitas keuangan Kelompok Usaha mencakup pinjaman bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual dan pinjaman bank jangka panjang. Kelompok Usaha telah menetapkan bahwa seluruh liabilitas keuangan dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi.
As of December 31, 2012 and 2011, the Group’s financial liabilities include short-term bank loans, trade payables, other payables, accrued expenses,and long-term bank borrowings. The Group has determined that all of those financial liabilities are categorized as loans and borrowings.
31
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
v.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
Instrumen keuangan (lanjutan) 2.
3.
v.
Financial instruments (continued) 2.
Liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial liabilities (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba rugi ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liability
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas tersebut dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
Ketika liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas persyaratan dari suatu liabilitas keuangan yang ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
3.
Saling hapus dari instrumen keuangan
Offsetting of financial instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, entitas saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas total yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
32
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
v.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
Instrumen keuangan (lanjutan) 4.
5.
v.
Financial instruments (continued) 4.
Nilai wajar instrumen keuangan
Fair value of financial instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran pasar (”bid prices”) yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (“arm’s-length market transactions”), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments that are traded in active markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined by using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Penyesuaian risiko kredit
Credit risk adjustment
Kelompok Usaha menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak yang bertransaksi antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan (jika memungkinkan). Dalam penentuan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Kelompok Usaha terkait dengan instrumen keuangan tersebut ikut diperhitungkan.
The Group adjusts the price in the more advantageous market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial asset positions (if applicable). In determining the fair value of financial liability positions, the Group's own credit risk associated with the instrument is taken into account.
Biaya perolehan diamortisasi instrumen keuangan
5.
dari
Amortized cost of financial instruments Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta fee yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. 6.
ACCOUNTING
6.
Penurunan nilai dari aset keuangan
Impairment of financial assets The Group assesses at each financial reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
33
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
v.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
Instrumen keuangan (lanjutan) 6.
v.
Aset keuangan dicatat sebesar perolehan yang diamortisasi
Financial instruments (continued) 6.
Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Impairment of financial assets (continued) Financial assets carried at amortized cost
biaya
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Kelompok Usaha terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics, and the group is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, total kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskontokan dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
34
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
v.
AKUNTANSI
PENTING
Instrumen keuangan (lanjutan) 6.
3.
KEBIJAKAN
v.
Financial instruments (continued) 6.
Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Impairment of financial assets (continued)
Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (lanjutan)
Financial assets carried at amortized cost (continued)
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun cadangan penurunan nilai dan total kerugian yang terjadi diakui sebagai laba rugi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Kelompok Usaha.
The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized in profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Group.
Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan akun cadangan penurunan nilai. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If, in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. The reversal shall not result in the carrying amount of the financial asset to exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. The recovery is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN
3.
MANAGEMENT’S USE OF ESTIMATES AND ASSUMPTIONS
JUDGMENTS,
The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. However, uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset or liability affected in future years.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mensyaratkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas pendapatan, beban, aset dan liabilitas, serta pengungkapan liabilitas kontinjensi, pada akhir tahun pelaporan. Namun, ketidakpastian asumsi dan estimasi ini dapat menyebabkan hasil yang memerlukan penyesuaian material atas nilai tercatat aset atau liabilitas yang berdampak pada masa mendatang.
35
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan) a.
3.
Pertimbangan
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) a.
Judgments
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha, manajemen telah membuat pertimbangan atas penurunan nilai aset-aset non keuangan, yang terpisah dari estimasi dan asumsi, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan konsolidasian.
In the process of applying the Group’s accounting policies, management has made judgments on impairment of non-financial assets, apart from those including estimations and assumption, which have the most significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
Penentuan mata uang fungsional
Determination of functional currency
Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan (Catatan 2b).
The functional currency of each of the entities under the Group is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services (Note 2b).
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Classification of financial assets and liabilities
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan dalam Catatan 2v.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2v. Allowance for impairment of receivables
Cadangan atas penurunan nilai piutang
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce the receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions (if any) are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount of the allowance for impairment of receivables. Further details are disclosed in Notes 7 and 8.
Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas total piutang pelanggan guna mengurangi total piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi spesifik ini (jika ada) dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi total penyisihan untuk piutang. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 7 dan 8.
36
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan) b.
3.
Estimasi dan Asumsi
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) b.
Estimates and Assumptions
Asumsi kunci mengenai masa depan dan sumber kunci lainnya untuk estimasi ketidakpastian pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan yang menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijabarkan sebagai berikut:
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are discussed below:
Penentuan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan
Determination of fair values of financial assets and liabilities
Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tidak dapat diambil dari pasar yang aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian termasuk model discounted cash flow. Masukan untuk model tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak dimungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar.
When the fair value of financial assets and financial liabilities recorded in the consolidated statements of financial position cannot be derived from active markets, their fair value is determined using valuation techniques including the discounted cash flow model. The inputs to these models are taken from observable markets where possible, but where this is not feasible, a degree of judgment is required in establishing fair values.
Pertimbangan tersebut mencakup penggunaan masukan seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan.
The judgment includes consideration of inputs such as liquidity risk, credit risk and volatility. Changes in assumptions about these factors could affect the reported fair value of financial instruments.
Estimasi cadangan untuk penurunan nilai atas persediaan
Allowance for inventory losses
Cadangan penurunan nilai persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk menjual persediaan tersebut. Cadangan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 2g dan 9.
Allowance for inventory losses is estimated based on available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. Further details are disclosed in Notes 2g and 9.
Estimasi cadangan penurunan nilai atas piutang
Estimating allowance impairment of receivables
Apabila terdapat bukti objektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi atas piutang (piutang usaha dan lainnya, dan piutang dari pihak-pihak berelasi), Kelompok Usaha mengestimasi cadangan untuk penurunan nilai atas piutang yang secara khusus diidentifikasi diragukan untuk ditagih. Tingkat cadangan ditelaah oleh manajemen dengan dasar faktorfaktor yang mempengaruhi tingkat tertagihnya piutang tersebut.
If there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred on receivables (trade and other receivables, and due from related parties), the Group estimates the allowance for impairment related to its receivables that are specifically identified as doubtful of collection. The level of allowance is evaluated by management on the basis of factors that affect the collectibility of the receivables. 37
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan) b.
3.
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) b.
Estimates and Assumptions (continued)
Estimasi cadangan penurunan nilai atas piutang (lanjutan)
Estimating allowance impairment of receivables (continued)
Dalam kasus ini, Kelompok Usaha menggunakan pertimbangan berdasarkan faktafakta terbaik yang tersedia dan situasi-situasi, termasuk tetapi tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan Kelompok Usaha dengan pelanggan dan status kredit pelanggan berdasarkan laporan dari pihak ketiga dan faktor-faktor pasar yang telah diketahui, untuk mengakui pencadangan spesifik untuk pelanggan terhadap jumlah yang jatuh tempo untuk menurunkan piutang Kelompok Usaha ke jumlah yang diharapkan dapat ditagih. Pencadangan secara spesifik ini ditelaah dan diselesaikan jika terdapat informasi tambahan yang diterima yang mempengaruhi jumlah yang diestimasikan.
In these cases, the Group uses judgment based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of the Group’s relationship with the customers and the customers’ credit status based on third-party credit reports and known market factors, to record specific reserves for customers against amounts due in order to reduce the Group’s receivables to amounts that it expects to collect. These specific reserves are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts estimated.
Sebagai tambahan atas cadangan terhadap piutang yang secara individual signifikan, Kelompok Usaha juga meneliti cadangan penurunan nilai secara kolektif terhadap risiko kredit debitur mereka yang dikelompokkan berdasarkan karakteristik kredit yang sama, yang meskipun tidak diidentifikasi secara spesifik memerlukan cadangan tertentu, memiliki risiko yang lebih besar tidak tertagih dibandingkan dengan piutang yang diberikan kepada debitur.
In addition to specific allowance against individually significant receivables, the Group also assesses a collective impairment allowance against credit exposure of its debtors which are grouped based on common credit characteristics, which group, although not specifically identified as requiring a specific allowance, has a greater risk of default than when the receivables were originally granted to the debtors.
Cadangan secara kolektif ini (jika ada) dihitung berdasarkan pengalaman kerugian historis dengan menggunakan faktor yang bervariasi, seperti kinerja historis dari debitur dalam kelompok usaha kolektif, penurunan kinerja pasar dimana debitur beroperasi, dan kelemahan struktural yang diidentifikasi atau penurunan kinerja arus kas dari debitur.
This collective allowance (if any) is based on historical loss experience using various factors, such as historical performance of the debtors within the collective group, deterioration in the markets in which the debtors operate, and identified structural weaknesses or deterioration in the cash flows of the debtors.
Estimasi masa manfaat aset tetap
Estimating useful lives of fixed assets
Kelompok Usaha mengestimasi masa manfaat dari aset tetap berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dapat didukung dengan rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi di masa depan dan perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Kelompok Usaha secara kolektif terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara.
The Group estimates the useful lives of its fixed assets based on expected asset utilization as anchored on business plans and strategies that also consider expected future technological developments and market behavior. The estimation of the useful lives of property and equipment is based on the Group’s collective assessment of industry practice, internal technical evaluation and experience with similar assets. 38
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan) b.
3.
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) b.
Estimates and Assumptions (continued)
Estimasi masa manfaat aset tetap (lanjutan)
Estimating useful (continued)
lives
of
fixed
assets
Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan diatas. Jumlah dan saat beban dicatat setiap tahun akan terpengaruh oleh perubahan atas faktor-faktor dan situasi tersebut. Pengurangan dalam estimasi masa manfaat dari aset tetap Kelompok Usaha akan meningkatkan beban operasi dan menurunkan aset tidak lancar yang dicatat.
The estimated useful lives are reviewed at least each financial year end and are updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limitations on the use of the assets. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the estimates brought about by changes in the factors mentioned above. The amounts and timing of recorded expenses for any year will be affected by changes in these factors and circumstances. A reduction in the estimated useful lives of the Group’s fixed assets will increase the recorded operating expenses and decrease non-current assets
Realizability of deferred tax assets
Realisasi dari aset pajak tangguhan Kelompok Usaha melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai sebesar kemungkinan aset tersebut tidak dapat direalisasikan, dimana penghasilan kena pajak yang tersedia memungkinkan untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Kelompok Usaha atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk periode pelaporan berikutnya.
The Group reviews the carrying amounts of deferred income tax assets at the end of each reporting period and reduces these to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. The Group’s assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods.
Taksiran ini berdasarkan hasil pencapaian Kelompok Usaha di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Tetapi tidak terdapat kepastian bahwa Kelompok Usaha dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang cukup untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut.
The Group’s assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods. This forecast is based on the Group’s past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Group will generate sufficient taxable income to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized.
39
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan) b.
3.
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) b.
Estimates and Assumptions (continued)
Penurunan nilai aset non-keuangan
Impairment of non-financial assets
Penurunan nilai terjadi ketika nilai tercatat suatu aset atau unit penghasil kas melebihi nilai terpulihkan, yaitu jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual dihitung berdasarkan data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat dan dilakukan secara arm’s length atas aset sejenis atau harga pasar yang dapat diobservasi dikurangi tambahan biaya untuk melepaskan aset tersebut.
An impairment exists when the carrying value of an asset or its cash-generating unit exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in arm’s length transactions of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing of the asset. The value in use calculation is based on a discounted cash flow model.
Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Dalam model arus kas yang didiskontokan, nilai yang terpulihkan sangat sensitif terhadap tarif diskonto yang digunakan, termasuk juga arus kas masuk dimasa yang akan datang dan tarif pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak diperlukan pencatatan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010.
The recoverable amount is most sensitive to the discount rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes. The management believes that no impairment loss is required as of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010.
Imbalan kerja
Employee benefits
Beban dari program pensiun manfaat pasti dan nilai kini dari liabilitas pensiun ditentukan dengan menggunakan metode projected-unit-credit. Penilaian aktuaris termasuk membuat variasi asumsi yang terdiri dari, antara lain, tingkat diskonto, tingkat pengembalian dana pensiun yang diharapkan, tingkat kenaikan kompensasi dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Kelompok Usaha diakui sebagai pendapatan atau beban ketika akumulasi laba atau rugi aktuarial neto pada akhir masa periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari mana yang lebih tinggi antara nilai kini dari liabilitas manfaat pasti dan nilai wajar dari dana pensiun pada tanggal tersebut. Dikarenakan kompleksitas dari penilaian, dasar asumsi dan periode jangka panjang, liabilitas manfaat pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi.
The cost of defined benefit plan and the present value of the employee benefits liability are determined using the projected-unit-credit method. Actuarial valuation includes making various assumptions which consist of, among others, discount rates, expected rates of return on plan assets, rates of compensation increases and mortality rates. Actual results that differ from the Group’s assumptions are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the higher of the present value of the defined benefit obligation and the fair value of plan assets at that date. Due to the complexity of the valuation, the underlying assumptions and their long-term nature, a defined benefit obligation is highly sensitive to changes in assumptions.
Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi mereka adalah memadai dan tepat, perbedaan signifikan dalam pengalaman aktual Kelompok Usaha atau perubahan signifikan dalam asumsi dapat mempengaruhi secara material beban dan liabilitas pensiun dan imbalan kerja jangka panjang lainnya. Semua asumsi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan.
While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experience or significant changes in its assumptions may materially affect the costs and obligations of pension and other long-term employee benefits. All assumptions are reviewed at each reporting date. 40
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan) b.
3.
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
b.
Estimates and Assumptions (continued) Uncertain tax exposure
Ketidakpastian liabilitas perpajakan
4.
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Dalam situasi tertentu, Kelompok Usaha tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses keberatan, dan pemeriksaan dari otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Kelompok Usaha menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Kelompok Usaha membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk beban yang belum diakui harus diakui.
In certain circumstances, the Group may not be able to determine the exact amount of its current or future tax liabilities due to ongoing objections and investigations by the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income. In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Group applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK No. 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. The Group makes an analysis of all tax positions related to income taxes to determine if a tax liability for unrecognized tax expense should be recognized.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan menjadi subyek pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2011.
As of December 31, 2012, the Company is subject to tax audit for fiscal year 2011.
KAS DAN SETARA KAS
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS Cash and cash equivalents consist of the following:
Kas dan setara kas terdiri dari: 2012
2011
Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat Mata uang asing lainnya
168.750 117.643 51.250
168.750 56.469 63.507
Cash on hand Rupiah U.S. dollar Other foreign currencies
Total kas
337.643
288.726
Total cash on hand
395.906 139.548 128.273 96.406 84.611 73.155 17.861 2.308
8.831 86.589 70.584 4.477 178.259 29.490 2.452
Cash in banks Rupiah accounts: PT Bank Mega Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank ANZ Panin Standard Chartered Bank
938.068
380.682
Kas di bank Rekening rupiah: PT Bank Mega Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank ANZ Panin Standard Chartered Bank
41
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4. 2012
Kas di bank (lanjutan) Rekening dolar Amerika Serikat: PT Bank CIMB Niaga Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Mega Tbk PT Bank ANZ Panin United Overseas Bank Ltd PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Rekening euro Eropa (EUR106.038) pada tahun 2012 dan EUR31.680 pada tahun 2011): PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk Standard Chartered Bank
Rekening dolar Hong Kong (HK$1.758.019 pada tahun 2012 dan HK$202.324 pada tahun 2011): Bank of China (H.K.) Ltd.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2011
10.065.152 2.690.440 2.674.038 2.476.236 31.490 16.791 11.038
1.006.003 3.934.842 378.062 567.174 29.514 15.517 10.369
17.965.185
5.941.481
1.207.448 148.124 2.764
272.615 98.245 1.041
1.358.336
371.901
Cash in banks (continued) U.S. dollar accounts: PT Bank CIMB Niaga Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Mega Tbk PT Bank ANZ Panin United Overseas Bank Ltd PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
European euro accounts (EUR106,038 in 2012 and EUR31,680 in 2011): PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk Standard Chartered Bank
2.193.094
236.154
Hong Kong dollar accounts (HK$1,758,019 in 2012 and HK$202,324 in 2011): Bank of China (H.K.) Ltd.
22.454.683
6.930.218
Total cash in banks
21.300.000 6.550.000 -
18.600.000 10.677.000 1.315.000
Time deposits Rupiah deposits: PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk
27.850.000
30.592.000
2.949.350 -
1.323.928 47.788.360 9.702.760
2.949.350
58.815.048
Total deposito berjangka
30.799.350
89.407.048
Total time deposits
Total kas dan setara kas
53.591.676
96.625.992
Total cash and cash equivalents
4,25% - 7,25% 1,00% - 2,75%
Ranges of annual interest rates of time deposits: Rupiah U.S. dollar
Total kas di bank Deposito berjangka Deposito rupiah: PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk
Deposito dolar Amerika Serikat: PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk
Kisaran tingkat bunga per tahun untuk deposito berjangka: Rupiah Dolar Amerika Serikat
3,5% - 7,35% 1,00% - 2,75%
U.S. dollar deposits: PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk
All cash in banks and time deposits are placed in third-party banks.
Seluruh rekening bank dan deposito berjangka tersebut ditempatkan pada bank pihak ketiga.
42
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
DANA YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
5.
Restricted funds consist of the following:
Dana yang dibatasi penggunannya terdiri dari: 2012
6.
2011
Kas di bank - dolar Amerika Serikat PT Bank CIMB Niaga Tbk PT ANZ Panin Bank Standard Chartered Bank PT Bank Mega Tbk
31.222.154 11.503.960 7.252.500 4.940.896
24.028.145 6.801.000 -
Cash in banks - U.S. dollar PT Bank CIMB Niaga Tbk PT ANZ Panin Bank Standard Chartered Bank PT Bank Mega Tbk
Total
54.919.510
30.829.145
Total
Kas di bank yang ditempatkan pada PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT ANZ Panin Bank, Standard Chartered Bank dan PT Bank Mega Tbk, pihak ketiga, dibatasi penggunaannya sehubungan dengan pinjaman jangka pendek yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 15 dan 36).
The cash in bank accounts in PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT ANZ Panin Bank, Standard Chartered Bank and PT Bank Mega Tbk, third parties, are restricted in relation to short-term borrowing obtained from the same bank (Notes 15 and 36).
Kisaran tingkat bunga per tahun untuk dana yang dibatasi penggunaannya adalah sekitar 0,1% sampai dengan 0,25%.
Ranges of annual interest rates of restricted funds are approximately 0.1% until 0.25%.
INVESTASI JANGKA PENDEK
6.
Jenis Reksadana Pihak ketiga Schroder 90 Plus Equity Fund BNP Paribas Ekuitas
SHORT-TERM INVESTMENTS The details of this account are as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
7.
RESTRICTED FUNDS
2012
2011
600.000 550.000 1.150.000 33.755
100.000 (183)
Neto
1.183.755
99.817
7.
2012
Neto
TRADE RECEIVABLES
371.833 (234.068)
295.507 (244.468)
137.765
51.039
Local customer Allowance for impairment Net
Aging analysis of trade receivables - related party: 2012
Total
Net
2011
Rincian umur piutang usaha - pihak berelasi:
Lancar dan tidak mengalami penurunan nilai Telah jatuh tempo dan mengalami penurunan nilai
Increase (decrease) in net asset value
Trade receivables - related party (Note 32)
Piutang usaha - pihak berelasi (Catatan 32)
Pelanggan lokal Cadangan penurunan nilai
Third parties Schroder 90 Plus Equity Fund BNP Paribas Ekuitas
100.000 -
Kenaikan (penurunan) nilai aset neto
PIUTANG USAHA
Name of Mutual Fund
2011
137.765
51.039
Neither past due nor impaired
234.068
244.468
Past due and impaired
371.833
295.507
Total
43
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
7.
TRADE RECEIVABLES (continued) Movements in the allowance for impairment of trade receivables - related party:
Mutasi cadangan penurunan nilai piutang usaha pihak berelasi: 2012
2011
Saldo awal tahun Pemulihan cadangan penurunan nilai
244.468 (10.400)
260.468 (16.000)
Saldo akhir tahun
234.068
244.468
Balance at beginning of year Reversal of allowance for impairment Balance at end of year
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai atas piutang usaha - pihak berelasi adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha tersebut.
Management believes that the allowance for impairment of trade receivables - related party is sufficient to cover possible losses arising from uncollectible trade receivables.
Seluruh piutang usaha berdenominasi dalam rupiah.
All trade receivables - related party are denominated in rupiah.
-
pihak
berelasi
Trade receivables - third parties
Piutang usaha - pihak ketiga 2012
2011
Pelanggan lokal Pelanggan ekspor
239.316.425 58.525.445
198.837.092 56.628.738
Local customers Export customers
Total
297.841.870
255.465.830
Total
Aging analysis of trade receivables - third parties:
Rincian umur piutang usaha - pihak ketiga: 2012 Lancar dan tidak mengalami penurunan nilai Telah jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai: 0 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 91 hari Total
2011
177.563.565
169.902.676
Neither past due nor impaired
76.831.314 30.439.771 10.770.588 2.236.632
56.236.454 21.259.057 5.247.560 2.820.083
Past due but not impaired: 0 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 91 days
297.841.870
255.465.830
Total
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha - pihak ketiga dapat ditagih, sehingga tidak diperlukan adanya cadangan penurunan nilai untuk akun ini.
The Company’s management believes that all of trade receivables - third parties are collectible in full; therefore, there is no allowance for impairment for this account.
Rincian piutang usaha - pihak ketiga berdasarkan jenis mata uang:
Details of trade receivables - third parties based on currency:
2012
2011
Piutang usaha - pihak ketiga: Rupiah Dolar Amerika Serikat Mata uang asing lainnya
61.493.391 235.795.445 553.034
60.396.998 190.022.853 5.045.979
Trade receivables - third parties: Rupiah U.S. dollar Other foreign currencies
Total
297.841.870
255.465.830
Total
44
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
7.
Trade receivables are pledged as security for shortterm bank loans and long-term borrowings (Notes 15 and 19).
Piutang usaha dijadikan jaminan atas untuk pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman jangka panjang (Catatan 15 dan 19). 8.
PIUTANG LAIN-LAIN
8.
OTHER RECEIVABLES This account mainly represents non-trade receivables from third parties. As of December 31, 2012 and 2011, the Group’s management believes that all other receivables are collectible and no provision for losses is necessary.
Akun ini terutama merupakan piutang non-usaha kepada pihak ketiga. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa seluruh piutang lain-lain dapat tertagih, sehingga tidak perlu dilakukan penyisihan atas piutang lain-lain tersebut. 9.
TRADE RECEIVABLES (continued)
PERSEDIAAN
9.
INVENTORIES
2011 (Disajikan kembali/ As restated Catatan/Note 2b)
2012 Bahan baku Barang jadi Barang dalam proses Sparepart dan barang lainnya
192.082.650 62.489.443 10.407.533 21.441.084
134.160.275 51.756.163 9.054.620 18.718.994
Cadangan penurunan nilai
286.420.710 (199.769)
213.690.052 (189.866)
Neto
286.220.941
213.500.186
Raw materials Finished goods Work-in-process Spare parts and others Allowance for inventory losses Net
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai persediaan adalah cukup untuk menutup kemungkinan penurunan nilai persediaan.
Management believes that the allowance for inventory losses is sufficient to cover the possibility of decline in value of inventories.
Persediaan dijadikan jaminan untuk pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman jangka panjang (Catatan 15 dan 19).
Inventories are pledged as security for short-term bank loans and long-term borrowings (Notes 15 and 19).
Persediaan telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar AS$28.000.000 atau setara dengan Rp270.760.000 pada tanggal 31 Desember 2012, AS$30.000.000 atau setara dengan Rp272.040.000 pada tanggal 31 Desember 2011 dan sebesar AS$22.000.000 atau setara dengan Rp197.802.000 pada tanggal 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari persediaan.
Inventories were insured for a total coverage of US$28,000,000 or equivalent to Rp270,760,000 as of December 31, 2012, US$30,000,000 or equivalent to Rp272,040,000 as of December 31, 2011 and US$22,000,000 or equivalent to Rp197,802,000 as of January 1, 2011/December 31, 2010. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the inventories.
45
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
10. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
10. PREPAID EXPENSES Prepaid expenses mainly consist of insurance, rent and others to third parties.
Biaya dibayar dimuka terutama terdiri dari biaya dibayar dimuka atas asuransi, sewa dan lainnya ke berbagai pihak ketiga. 11. UANG MUKA
11. ADVANCE PAYMENTS Advance payments mainly consist of advances for local and import purchases, and advances related with the Group’s operations.
Uang muka terutama terdiri dari uang muka untuk pembelian lokal dan impor, dan uang muka untuk keperluan operasional Kelompok Usaha. 12. PERPAJAKAN a.
12. TAXATION
Pajak dan bea masuk dibayar dimuka
a. 2012
b.
2011
19.872.098 24.852.781 1.092.067
24.852.781 11.478.833
25.110.858 -
8.068.209 17.043.279
Total
70.927.804
61.443.102
Utang pajak
b. 2012
Total c.
Prepaid taxes and customs duties
Perusahaan: Pajak penghasilan badan: 2012 2011 2010 Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) - masukan - neto Bea masuk
Perusahaan: Pajak penghasilan Pasal 4(2) Pasal 21 Pasal 23/26 Pasal 25
Company: Corporate income tax: 2012 2011 2010 Value Added Tax (“VAT”) input - net Customs duties Total
Taxes payable
2011
9.805 956.827 86.545 -
11.333 665.765 75.237 1.877.609
Company: Income taxes (PPh) Article 4(2) Article 21 Articles 23/26 Article 25
1.053.177
2.629.944
Total
Beban pajak penghasilan
c. 2012
Beban pajak penghasilan Kini Penyesuaian atas pajak kini untuk tahun pajak sebelumnya Tangguhan
prepaid
Income tax expense
2011
(10.122.060)
(17.815.867)
(343.555) (16.456.730)
(3.978.351)
(26.922.345)
(21.794.218)
46
Income tax expense Current Adjustment on current tax for prior fiscal year Deferred
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
12. TAXATION (continued)
Pajak kini
d.
The reconciliation between income before income tax, as shown in the consolidated statements of comprehensive income, and the Company’s estimated taxable income for the years ended December 31, 2012 and 2011 is as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan estimasi penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Laba sebelum pajak penghasilan per laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rugi Entitas Anak sebelum pajak penghasilan dan dampak dari eliminasi konsolidasi antar perusahaan Efek translasi atas laporan keuangan Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan
Current tax
2011
78.578.589
Profit before income tax per consolidated statements of comprehensive income
19.923
4.849
Loss of Subsidiary before income tax and reversal of inter-company consolidation eliminations
(18.912.687)
(1.894.373)
Translation effect on financial statements
39.145.336
76.689.065
Company’s income before income tax
58.038.100
Ditambah (dikurangi) beda tetap: Beban yang tidak dapat dikurangkan Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final
Add (deduct) permanent differences: 19.552.819
20.268.859
(2.365.974)
(1.631.575)
56.332.181
95.326.349
Ditambah (dikurangi) beda temporer: Penyusutan aset tetap Bagian laba neto entitas asosiasi Penyisihan (pembayaran) beban imbalan kerja - neto Pemulihan cadangan penurunan nilai piutang Estimasi penghasilan kena pajak Perusahaan
Non-deductible expenses Interest income subject to final tax
Add (deduct) temporary differences: (13.516.964)
(19.112.477)
(2.138.594)
(5.843.798)
(177.985)
909.390
(10.400)
(16.000)
Depreciation of fixed assets Share in net earnings of associated company Provision (payment) for employee benefits expense - net Reversal of allowance for impairment of receivables
71.263.464
Estimated taxable income of the Company
40.488.238
47
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
12. TAXATION (continued)
Pajak kini (lanjutan)
d.
Current tax (continued) The computations of the Company’s current tax expense and its estimated corporate income tax refundable are as follows:
Perhitungan beban pajak kini dan taksiran tagihan pajak penghasilan badan Perusahaan adalah sebagai berikut: 2012
2011
Estimasi penghasilan kena pajak
40.488.238
71.263.464
Estimated taxable income
Beban pajak kini - dihitung dengan tarif pajak yang berlaku (25%)
10.122.060
17.815.867
Current tax expense - calculated at current tax rate (25%)
Pajak penghasilan dibayar dimuka: Pasal 22 Pasal 23/26 Pasal 25
24.354.476 6.856 5.632.826
24.908.727 12.985 17.746.936
Prepayments of income taxes: Article 22 Articles 23/26 Article 25
Total
29.994.158
42.668.648
Total
(19.872.098)
(24.852.781)
Taksiran tagihan pajak penghasilan badan Perusahaan
Estimated corporate income tax refundable of the Company
Pada tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) atas pajak penghasilan badan tahun 2012 kepada Kantor Pajak. Manajemen Perusahaan menyatakan bahwa SPT pajak penghasilan badan tahun 2012 akan dilaporkan sesuai dengan perhitungan pajak di atas.
As of the date of the completion of the consolidated financial statements, the Company has not yet submitted its 2012 corporate income tax return to the Tax Office. The Company’s management has declared that the Company’s 2012 corporate income tax will be reported based on the computation above.
Dalam rangka restitusi kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan Perusahaan tahun 2010 sebesar Rp11.478.833, Direktorat Jenderal Pajak telah menyelesaikan pemeriksaan dan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak No. 00078/406/10/054/12 tanggal 26 April 2012 yang menyetujui kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan Perusahaan tahun 2010. Pada tanggal 31 Mei 2012, Perusahaan telah menerima hasil restitusi tahun 2010 sebesar Rp10.043.211. Perusahaan telah mengajukan banding terhadap sebagian dari jumlah restitusi yang tidak disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak sebesar Rp1.092.067. Selisih sebesar Rp343.555 yang tidak dilakukan banding oleh Perusahaan dicatat sebagai penyesuaian atas pajak kini yang berasal dari tahun pajak sebelumnya pada tahun 2012.
Pursuant to the process of refund for the overpayments of the Company’s corporate income tax for 2010 amounting to Rp11,478,833, the Directorate General of Taxes completed its examination and issued tax assessment letter No. 00078/406/10/054/12 dated April 26, 2012, which approved the above claim for tax refunds for 2010. The Company received the tax refunds for 2010 of Rp10,043,211 on May 31, 2012. A part of the difference amounting to Rp1,092,067 represents the amount not approved by the Directorate General of Taxes, on which the Company has submitted its appeal. The remaining difference of Rp343,555 on which the Company decided not to submit an appeal was recorded as adjustment on current tax adjustment for prior fiscal year in 2012.
IR-HK tidak mengakui beban pajak kini karena mengalami rugi (komersial dan fiskal) pada tahun 2012 dan 2011.
IR-HK has not recognized current income tax since it had losses (commercial and fiscal) in 2012 and 2011.
48
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
12. TAXATION (continued)
Pajak tangguhan
e.
The computation of the deferred income tax expense - net is as follows:
Perhitungan beban pajak tangguhan - neto adalah sebagai berikut: 2012 Perusahaan Manfaat (beban) pajak tangguhan: Penyusutan aset tetap Bagian laba neto entitas asosiasi Penyisihan (pembayaran) beban imbalan kerja - neto Pemulihan cadangan penurunan nilai piutang Pemulihan cadangan penurunan nilai persediaan Nilai tercatat beban ditangguhkan Neto
2011
(11.853.256)
(3.111.258)
(4.266.882)
(1.047.863)
(348.376)
182.754
(6.485)
(4.409)
(658) 18.927
2.425
Company Income tax benefit (expense): Depreciation of fixed assets Share in net earnings of associated company Provision (payment) for employee benefits expense - net Reversal of allowance for impairment of receivables Reversal of allowance for inventory losses Carrying value of deferred charges
(16.456.730)
(3.978.351)
Net
The details of deferred tax assets (liabilities) is as follows:
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 2012 Perusahaan Aset pajak tangguhan Investasi pada entitas asosiasi Liabilitas imbalan kerja Cadangan penurunan nilai piutang Cadangan penurunan nilai persediaan Liabilitas pajak tangguhan Nilai tercatat aset tetap Nilai tercatat beban ditangguhkan Liabilitas pajak tangguhan konsolidasi - neto
Deferred tax
2011
14.899.971 4.672.725
18.080.259 4.717.221
58.517
61.117
49.942
47.466
19.681.155
22.906.063
(93.090.949) (292.694)
(75.884.085) (292.694)
(93.383.643)
(76.176.779)
(73.702.488)
(53.270.716)
Company Deferred tax assets Investment in associated company Employee benefits liability Allowance for impairment of receivables Allowance for inventory losses Deferred tax liabilities Carrying value of fixed assets Carrying value of deferred charges Consolidated deferred tax liabilities - net
Total pajak tangguhan yang didebit pada “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan” pada ekuitas adalah sebesar Rp3.975.042 pada tahun 2012 dan Rp55.124 pada tahun 2011.
Total deferred tax debited to “Exchange rate differences from financial statements translation” under equity amounted to Rp3,975,042 in 2012 and Rp551,124 in 2011.
Perusahaan mengakui aset pajak tangguhan hanya atas perbedaan temporer yang dapat terpulihkan di masa depan. Penggunaan aset pajak tangguhan diakui oleh Perusahaan tergantung atas laba kena pajak di masa mendatang yang melebihi laba yang timbul atas pemulihan perbedaan temporer kena pajak.
The Company recognized deferred tax assets only for the future recoverable temporary differences. The utilization of deferred tax assets recognized by the Company is dependent upon future taxable income arising from the reversal of existing taxable temporary differences.
49
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
12. TAXATION (continued)
Pajak tangguhan (lanjutan)
e.
IR-HK did not recognize deferred tax assets as it is uncertain that the deferred tax assets will be recovered from future taxable income within the prescriptive period.
IR-HK memutuskan untuk tidak mengakui aset pajak tangguhan karena ketidakpastian adanya penghasilan kena pajak yang memadai di masa mendatang. f.
Rekonsiliasi antara laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan dikalikan dengan tarif pajak yang berlaku sebesar 25% dan beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
f.
2012 Laba sebelum pajak penghasilan per laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rugi Entitas Anak sebelum pajak penghasilan dan dampak dari eliminasi konsolidasi antar perusahaan Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku Perbedaan tetap neto dengan tarif pajak yang berlaku Efek translasi atas laporan keuangan Beban pajak penghasilan
58.038.100
78.578.589
19.923
4.849
Profit before income tax per consolidated statements of comprehensive income Loss of Subsidiary before income tax and reversal of inter-company consolidation eliminations
58.058.023
78.583.438
Consolidated income before income tax
(14.514.506)
(19.645.860)
(4.296.711)
(4.659.322)
(8.111.128)
2.510.964
(26.922.345)
(21.794.218)
STENTA Films (Malaysia) Sdn. Bhd (”STENTA”)
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Nilai tercatat 31 December 2011/ Carrying amount December 31, 2011
____________________
_____________________________
22,95%
98.748.938
______________________
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Nilai tercatat 31 December 2010/ Carrying amount December 31, 2010
____________________
_____________________________
22,95%
________________
Income tax expense at the applicable tax rate Net permanent differences at the applicable tax rate Translation effect on financial statements Income tax expense
13. INVESTMENT IN AN ASSOCIATED COMPANY This account represents the Company’s investment which is accounted for under the equity method, with detail as follows:
Akun ini merupakan investasi Perusahaan, yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, sebagai berikut:
________________
The reconciliation between consolidated income before income tax multiplied by the applicable tax rate of 25% and the income tax expense is as follows:
2011
13. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
STENTA Films (Malaysia) Sdn. Bhd (”STENTA”)
Deferred tax (continued)
95.067.521
______________________
Bagian laba neto entitas asosiasi/ Equity in net income of associated company ______________________
5.535.270
________________
Bagian laba neto entitas asosiasi/ Equity in net income of associated company ______________________
9.063.769
________________
50
Penerimaan dividen/ Dividend received ______________________
(3.396.676)
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Foreign currency translation reserves
Nilai tercatat 31 Desember 2012/ Carrying amount December 31, 2012
____________________________
________________________
10.582.558
111.470.090
_________________
______________________
__________________
Penerimaan dividen/ Dividend received
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Foreign currency translation reserves
Nilai tercatat 31 Desember 2011/ Carrying amount December 31, 2011
____________________________
________________________
______________________
(3.219.971)
_________________
(2.162.381 )
______________________
98.748.938
__________________
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
13. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (lanjutan)
13. INVESTMENT IN AN ASSOCIATED COMPANY (continued)
STENTA bergerak dalam bidang manufaktur BOPP film dan memulai produksi komersialnya pada awal tahun 1993.
STENTA is engaged in the manufacture of BOPP films and commenced its commercial operations in early 1993.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai investasi pada entitas asosiasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Management believes that no impairment in the value of the investment in the associated company had occurred as of December 31, 2012 and 2011.
Informasi keuangan tambahan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sehubungan dengan entitas asosiasi (tidak diaudit) adalah sebagai berikut:
Additional financial information as of December 31, 2012 and 2011 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 on the associated company (unaudited) is as follows:
2012 Total aset Total liabilitas Penjualan neto Laba neto
2011
43.276.486 43.494.311 405.286.666 24.118.824
122.368.711 41.605.698 96.218.383 39.493.545
14. ASET TETAP
14. FIXED ASSETS The details of fixed assets are as follows:
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:
Mutasi 2012 Nilai tercatat Tanah Hak atas tanah Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Instalasi listrik Genset dan oil boiler Peralatan pabrik Kendaraan bermotor Perlengkapan dan inventaris
Akumulasi penyusutan dan amortisasi Hak atas tanah Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Instalasi listrik Genset dan oil boiler Peralatan pabrik Kendaraan bermotor Perlengkapan dan inventaris
Nilai buku neto
Total assets Total liabilities Net sales Net income
1 Januari 2012/ January 1, 2012
Penambahan/ Additions
Pengurangan Deductions/
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange rate differences from financial statement translation
Reklasifikasi/ Reclassifications
31 Desember 2012/ December 31, 2012
45.638.157 1.947.025 192.622.965 8.369.194 1.389.346.164 130.583.130 42.514.443 43.366.391 16.947.868 31.621.915
182.562 2.264.848 165.648 22.399.491 158.196 213.970 2.265.318 449.598 820.348
7.287.130 832.414 2.492.466 433.974
-
3.029.794 134.123 12.848.072 560.245 92.637.653 8.673.277 2.828.121 2.917.162 1.070.684 2.110.087
48.667.951 2.263.710 207.735.885 9.095.087 1.497.096.178 139.414.603 45.556.534 47.716.457 15.975.684 34.118.376
1.902.957.252
28.919.979
11.045.984
-
126.809.218
2.047.640.465
1.087.913 105.361.213 4.920.296 808.891.493 97.949.608 39.142.737 32.009.442 8.239.673 28.509.159
57.396 7.441.949 435.369 28.897.448 3.628.739 1.087.665 3.229.685 2.900.089 1.032.199
7.287.130 832.414 2.492.466 433.974
-
73.753 7.192.961 338.295 54.275.996 6.599.309 2.627.565 2.188.903 557.872 1.909.022
1.219.062 119.996.123 5.693.960 884.777.807 108.177.656 42.857.967 36.595.616 9.205.168 31.016.406
1.126.111.534
48.710.539
11.045.984
-
75.763.676
1.239.539.765
776.845.718
808.100.700
51
2012 Movements Carrying value Land Leasehold land Buildings Infrastructure Machinery and equipment Electrical installations Gensets and oil boilers Factory equipment Motor vehicles Furniture and fixtures
Accumulated depreciation and amortization Landrights Buildings Infrastructure Machinery and equipment Electrical installations Gensets and oil boilers Factory equipment Motor vehicles Furniture and fixtures
Net book value
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
14. ASET TETAP (lanjutan)
14. FIXED ASSETS (continued) Disajikan kembali/As restated (Catatan/Note 2b)
Mutasi 2011
1 Januari 2011/ January 1, 2011
Penambahan/ Additions
Pengurangan Deductions/
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange rate differences from financial statement translation
Reklasifikasi/ Reclassifications
31 Desember 2011/ December 31, 2011
2011 Movements
Nilai tercatat Tanah Hak atas tanah Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Instalasi listrik Genset dan oil boiler Peralatan pabrik Kendaraan bermotor Perlengkapan dan inventaris
44.767.328 1.797.120 122.426.615 5.080.992 1.095.593.274 95.533.098 42.153.436 32.338.384 12.586.735 29.504.080
471.589 130.141 1.168.842 1.628.296 13.948.358 3.685.265 3.280.586 5.264.633 1.915.733
52.709 1.161.586 113.507
65.730.811 1.562.448 261.175.949 29.433.621 7.120.919 -
399.240 19.764 3.296.697 150.167 18.628.583 1.931.146 361.007 626.502 258.086 315.609
45.638.157 1.947.025 192.622.965 8.369.194 1.389.346.164 130.583.130 42.514.443 43.366.391 16.947.868 31.621.915
Carrying value Land Leasehold land Buildings Infrastructure Machinery and equipment Electrical installations Gensets and oil boilers Factory equipment Motor vehicles Furniture and fixtures
Aset tetap dalam penyelesaian
1.481.781.062 313.487.068
31.493.443 59.131.707
1.327.802 -
365.023.748 (365.023.748 )
25.986.801 (7.595.027)
1.902.957.252 -
Construction in progress
1.795.268.130
90.625.150
1.327.802
-
18.391.774
1.902.957.252
1.023.933 98.629.455 4.694.100 771.320.783 95.125.550 34.840.687 29.760.839 7.215.593 27.605.847
53.416 5.695.675 231.543 29.958.253 1.944.060 3.873.498 1.928.905 1.871.792 756.271
51.613 940.582 111.288
-
10.564 1.036.083 46.266 7.612.457 879.998 428.552 319.698 92.870 258.329
1.087.913 105.361.213 4.920.296 808.891.493 97.949.608 39.142.737 32.009.442 8.239.673 28.509.159
1.070.216.787
46.313.413
1.103.483
-
10.684.817
1.126.111.534
Akumulasi penyusutan dan amortisasi Hak atas tanah Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Instalasi listrik Genset dan oil boiler Peralatan pabrik Kendaraan bermotor Perlengkapan dan inventaris
Nilai buku neto
Beban penyusutan sebagai berikut:
725.051.343
dan
776.845.718
amortisasi
Net book value
Depreciation and amortization expense is charged to the following:
dibebankan
2011 (Disajikan kembali/ As restated (Catatan/Note 2b)
2012
Beban pokok penjualan - beban produksi Beban umum dan administrasi (Catatan 27) Beban penjualan
45.055.180 3.488.228 167.131
Total
48.710.539
43.919.689 2.289.262 104.462 46.313.413
Cost of goods sold -production expenses General and administrative expenses (Note 27) Selling expenses Total
The details of the sales of fixed assets is as follows:
Rincian penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
2011 (Disajikan kembali/ As restated (Catatan/Note 2b)
2012
Harga perolehan Akumulasi penyusutan
Accumulated depreciation and amortization Landrights Buildings Infrastructure Machinery and equipment Electrical installations Gensets and oil boilers Factory equipment Motor vehicles Furniture and fixtures
11.045.984 (11.045.984)
1.327.802 (1.103.483)
Cost Accumulated depreciation
Nilai buku neto Hasil penjualan aset tetap
967.043
224.319 661.000
Net book value Proceeds from sale of fixed assets
Laba penjualan aset tetap
967.043
436.681
Gain on sale of fixed assets
The Company owns titles of landrights at several locations with legal terms which will expire on various dates between 2015 and 2041. Management believes that such titles of leasehold land ownerships can be extended upon their expiration.
Perusahaan memiliki hak atas tanah di berbagai lokasi dengan masa berlaku yang akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2015 dan tahun 2041. Manajemen berpendapat bahwa kepemilikan hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut. 52
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
14. ASET TETAP (lanjutan)
14. FIXED ASSETS (continued)
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke dalam aset tetap adalah sebesar Rp7.830.236 pada tahun 2011. Tidak terdapat kapitalisasi biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke dalam aset tetap pada tahun 2012.
Borrowing costs which were capitalized to fixed assets amounted to Rp7,830,236 in 2011. There were no borrowing costs capitalized to fixed assets in 2012.
Aset tetap dijadikan jaminan atas pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman jangka panjang (Catatan 15 dan 19).
Fixed assets are used as collateral for short-term bank loans and long-term borrowings (Notes 15 and 19).
Aset tetap, kecuali tanah dan hak atas tanah, telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar AS$154.000.000 atau setara dengan Rp1.489.180.000, dan AS$142.300.000 atau setara dengan Rp1.290.376.400, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2012 and 2011, fixed assets, excluding land and leasehold land, are insured for a total coverage of US$154,000,000 or equivalent to Rp1,489,180,000, and US$142,300,000 or equivalent to Rp1,290,376,400, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover the possible losses on the insured fixed assets.
Manajemen juga berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Management also believes that there is no indication of impairment in value of fixed assets as of December 31, 2012 and 2011.
15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK
15. SHORT-TERM BANK LOANS Short-term bank loans consist of the following:
Pinjaman bank jangka pendek terdiri dari: 2012
2011
PT Bank Mega Tbk PT Bank ANZ Panin Standard Chartered Bank PT Bank CIMB Niaga Tbk
140.215.000 61.747.864 46.578.393 9.670.000
159.777.314 1.247.848 -
PT Bank Mega Tbk PT Bank ANZ Panin Standard Chartered Bank PT Bank CIMB Niaga Tbk
Total
258.211.257
161.025.162
Total
a.
PT Bank Mega Tbk (“Mega”)
a.
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 3 Desember 2010 yang selanjutnya telah diubah pada tanggal 13 Desember 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas demand loan dengan sub-limit fasilitas Letter of Credit (”L/C”) Sight dan/atau Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (”SKBDN”) dan/atau bank garansi dan/atau L/C refinancing dari Mega untuk jumlah maksimum sebesar AS$21.500.000 (Catatan 36).
53
PT Bank Mega Tbk (“Mega”) Based on a loan agreement dated December 3, 2010 which was amended on December 13, 2012, the Company obtained demand loan facility with sub-line Letter of Credit (“L/C”) Sight and/or Local L/C (“SKBDN”) and/or bank guarantee and/or refinancing L/C facilities from Mega for a maximum amount of US$21,500,000 (Note 36).
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) a.
b.
15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Mega Tbk (“Mega”) (lanjutan)
a.
PT Bank Mega Tbk (“Mega”) (continued)
Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai modal kerja Perusahaan untuk pembelian bahan baku dan/atau barang jadi. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 17 September 2013 dan dikenakan tingkat bunga tahunan 8% pada tahun 2012 dan 2011. Pinjaman ini dijamin dengan aset yang sama yang dijaminkan atas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 19). Pada tahun 2012 dan 2011, pembayaran atas pokok pinjaman masing-masing sebesar AS$2.055.990 dan AS$5.110.866. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar AS$14.500.000 atau setara dengan Rp140.215.000 dan AS$16.555.990 atau setara dengan Rp150.129.723 merupakan penarikan dari demand loan.
The proceeds from this facility were used to finance the Company’s working capital for the purchase of raw materials and/or finished goods. The loan will mature on September 17, 2013 and bore interest at the annual rate of 8% in 2012 and 2011. The loan is secured by the same assets pledged as collateral for long-term borrowings obtained from the same bank (Note 19). In 2012 and 2011, payments of the loan principal amounted to US$2,055,990 and US$5,110,866, respectively The outstanding principal as of December 31, 2012 and 2011 amounted to US$14,500,000 or equivalent to Rp140,215,000 and US$16,555,990 or equivalent to Rp150,129,723, respectively, which represents drawings from the demand loan line.
Berdasarkan perubahan perjanjian kredit tanggal 13 Desember 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran (”PRK”) dengan jumlah maksimum sebesar Rp10.000.000 (Catatan 36). Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai kegiatan operasional Perusahaan. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 17 September 2013 dan dikenakan tingkat bunga tahunan 13% pada tahun 2012 dan 2011. Pinjaman ini dijamin dengan aset yang sama yang dijaminkan atas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 19). Pada tahun 2012 dan 2011, pembayaran atas pokok pinjaman masing-masing sebesar Rp9.647.591 dan Rpnihil. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rpnihil dan Rp9.647.591.
Based on a loan agreement dated December 13, 2012, the Company obtained overdraft facility for a maximum amount of Rp10,000,000 (Note 36). The proceeds from this facility were used to finance the Company’s operating activities. The loan will mature on September 17, 2013 and bears interest at the annual rate of 13% in 2012 and 2011. The loan is secured by the same assets pledged as collateral for long-term borrowings obtained from the same bank (Note 19). In 2012 and 2011, payments of the loan principal amounted to Rp9,647,591 and Rpnil, respectively The outstanding principal as of December 31, 2012 and 2011 amounted to Rpnil and Rp9,647,591, respectively.
PT Bank ANZ Panin (“ANZ”)
b.
PT Bank ANZ Panin (“ANZ”) Based on the facility agreement dated March 2, 2011, which was amended on February 8, 2012, the Company obtained Multi Option Trade Facility (“MOTF”) from ANZ, for a maximum amount of US$10,000,000 (Note 36). The proceeds from this facility were used to finance the purchase of raw materials. The facility is available until January 31, 2013. The loan from the facility bears interest at the annual rate of 2.75% until 3% above ANZ’z cost of fund. The loan is secured by cash representing 15% of the used amount of the facility (Note 5).
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 2 Maret 2011 yang selanjutnya telah diubah pada tanggal 8 Februari 2012, Perusahaan memperoleh Fasilitas perdagangan multi opsi (“MOTF”) dari ANZ untuk jumlah maksimum sebesar AS$10.000.000 (Catatan 36). Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai modal kerja Perusahaan untuk pembelian bahan baku. Fasilitas ini tersedia sampai tanggal 31 Januari 2013. Pinjaman dari fasilitas dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan 2,75% sampai dengan 3% diatas cost of fund ANZ. Pinjaman ini dijamin dengan kas sebesar 15% dari jumlah pemakaian fasilitas (Catatan 5). 54
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) b.
15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank ANZ Panin (“ANZ”) (lanjutan)
b.
In 2012 and 2011, payments of the loan principal amounted to US$6,260,067 and US$1,119,050, respectivelyThe outstanding loan as of December 31, 2012 and 2011 amounted to US$6,385,508 or equivalent to Rp61,747,864 and Rpnil, respectively.
Pada tahun 2012 dan 2011, pembayaran atas pokok pinjaman masing-masing sebesar AS$6.260.067 dan AS$1.119.050 Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar AS$6.385.508 atau setara dengan Rp61.747.864 dan Rpnihil. c.
Standard Chartered Bank (“SCB”)
c.
Standard Chartered Bank (“SCB”) Based on the facility agreement dated February 9, 2011, which was amended on November 7, 2012, the Company obtained Import L/C facility from SCB, for a maximum amount of US$5,000,000 (Note 36). The proceeds from this facility were used to finance the purchase of raw materials. The facility is available until October 31, 2013. The loan from the facility bears interest at the annual rate of 3% until 3.5% above SCB’s cost of fund. The loan is secured by cash representing 15% of the maximum amount of the facility (Note 5). In 2012 and 2011, payments of the loan principal amounted to US$4,416,943 and US$nil, respectively. The outstanding loan as of December 31, 2012 and 2011 amounted to US$4,816,793 or equivalent to Rp46,578,393 and US$137,610 or equivalent to Rp1,247,848, respectively.
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 9 Februari 2011 yang selanjutnya telah diubah pada tanggal 7 November 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas L/C Impor dari SCB untuk jumlah maksimum sebesar AS$5.000.000 (Catatan 36). Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai modal kerja Perusahaan untuk pembelian bahan baku. Fasilitas ini tersedia sampai tanggal 31 Oktober 2013. Pinjaman dari fasilitas dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan 3% sampai dengan 3,5% diatas cost of fund SCB. Pinjaman ini dijamin dengan kas sebesar 15% dari jumlah fasilitas maksimum (Catatan 5). Pada tahun 2012 dan 2011, pembayaran atas pokok pinjaman masingmasing sebesar AS$4.416.943 dan AS$nihil. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar AS$4.816.793 atau setara dengan Rp46.578.393 dan AS$137.610 atau setara dengan Rp1.247.848. d.
PT Bank ANZ Panin (“ANZ”) (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”)
d.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”)
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 31 Mei 2010 yang selanjutnya telah diubah pada tanggal 10 Desember 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus 2 (”PTK-2”) untuk jumlah maksimum sebesar AS$28.000.000 (Catatan 36). Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai modal kerja Perusahaan untuk pembelian bahan baku dan/atau pembayaran L/C sight yang jatuh tempo. Fasilitas ini tersedia sampai tanggal 17 September 2013.
Based on the facility agreement dated May 31, 2010, which was amended on December 10, 2012, the Company obtained Special Pupose Loan 2 (“PTK-2”) from CIMB Niaga, for a maximum amount of US$28,000,000 (Note 36). The proceeds from this loan were used to finance the Company’s working capital related to the purchase of raw materials and/or to pay matured sight L/C. The facility is available until September 17, 2013.
Pinjaman dari fasilitas dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan masing-masing sebesar 6,5% dan 7,5% pada tahun 2012 dan 2011. Pinjaman ini dijamin dengan aset yang sama yang dijaminkan atas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 19). Pada tahun 2012 dan 2011, pembayaran atas pokok pinjaman masing-masing sebesar AS$nihil dan AS$5.250.000 Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar AS$1.000.000 atau setara dengan Rp9.670.000 dan Rpnihil.
The loan from the facility bears interest at the annual rate of 6.5% and 7.5% in 2012 and 2011, respectively. The loan is secured by the same assets pledged as collateral for long-term borrowings obtained from the same bank (Note 19). In 2012 and 2011, payments of the loan principal amounted to US$nil and US$5,250,000, respectively. The outstanding loan as of December 31, 2012 and 2011 amounted to US$1,000,000 or equivalent to Rp9,670,000 and Rpnil, respectively. 55
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG USAHA
16. TRADE PAYABLES 2012
Utang usaha kepada pihak berelasi (Catatan 32)
2011
114.328
278.459
Trade payables to related party (Note 32)
Utang usaha kepada pihak ketiga: Pemasok luar negeri Pemasok lokal
191.688.407 58.961.575
218.465.121 19.116.885
Trade payables to third parties: Foreign suppliers Local suppliers
Sub-total
250.649.982
237.582.006
Sub-total
Total
250.764.310
237.860.465
Total
Details of trade payables based on currency:
Rincian utang usaha berdasarkan jenis mata uang: 2012 Utang usaha kepada pihak berelasi: Rupiah Utang usaha kepada pihak ketiga: Rupiah Dolar Amerika Serikat Mata uang asing lainnya Sub-total Total
2011
114.328
278.459
Trade payables to related party: Rupiah
14.033.278 234.518.201 2.098.503
16.028.517 218.937.546 2.615.943
Trade payables to third parties: Rupiah U.S. dollar Other foreign currencies
250.649.982
237.582.006
Sub-total
250.764.310
237.860.465
Total
All of the trade payables are unsecured.
Tidak ada jaminan yang diberikan atas utang usaha tersebut. 17. UTANG LAIN - LAIN
17. OTHER PAYABLES Other payables mainly represent of non - trade payables to third parties. All of the other payables are unsecured.
Utang lain - lain terutama merupakan utang non usaha pada berbagai pihak ketiga. Tidak ada jaminan yang diberikan atas utang lain-lain tersebut. 18. BEBAN AKRUAL
18. ACCRUED EXPENSES The details of accrued expenses, which are all due to third parties, are as follows:
Rincian dari beban akrual, yang seluruhnya terutang kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut: 2012 Sewa, listrik dan air Beban bunga Ongkos angkut Komisi Lain-lain Total
2011
6.990.197 2.383.497 1.579.067 63.773 1.114.555
6.693.457 1.669.354 1.216.677 81.752 1.294.425
Rent, electricity and water Interest Freight charges Commission Others
12.131.089
10.955.665
Total
56
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
19. PINJAMAN JANGKA PANJANG
19. LONG-TERM BORROWINGS Long-term borrowings consist of the following:
Pinjaman jangka panjang terdiri dari: 2012
2011
Pokok pinjaman a. UniCredit Bank AG (dahulu Bayerische Hypo-und Vereinsbank AG) (“UniCredit”) b. PT Bank Mega Tbk c. PT Bank CIMB Niaga Tbk d. PT Bank CIMB Niaga Tbk Unit Usaha Syariah e. PT BCA Finance
187.039.798 36.667.419 33.987.617
200.452.284 72.456.032 34.592.139
9.997.139 2.468.237
11.301.114 3.227.163
Total pokok pinjaman
270.160.210
322.028.732
Biaya perolehan pinjaman yang belum diamortisasi
(15.985.582)
(19.662.734)
Neto
254.174.628
302.365.998
Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun a. UniCredit (26.719.971) b. PT Bank Mega Tbk (4.725.000) c. PT Bank CIMB Niaga Tbk (4.835.000) d. PT Bank CIMB Niaga Tbk Unit Usaha Syariah (1.883.520) e. PT BCA Finance (835.724)
(25.056.535) (35.788.613) (2.720.400) (1.303.975) (758.927)
Principal a. UniCredit AG (formerly Bayerische Hypo-und Vereinsbank AG (“UniCredit”) b. PT Bank Mega Tbk c. PT Bank CIMB Niaga Tbk d. PT Bank CIMB Niaga Tbk Sharia Business Unit e. PT BCA Finance Total principal Unamortized loan arrangement costs Net Portion maturing within one year a. UniCredit b. PT Bank Mega Tbk c. PT Bank CIMB Niaga Tbk d. PT Bank CIMB Niaga Tbk Sharia Business Unit e. PT BCA Finance
Total bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
(38.999.215)
(65.628.450) Total portion maturing within one year
Bagian jangka panjang
215.175.413
236.737.548
a.
UniCredit
a.
Long-term portion
UniCredit
Berdasarkan perjanjian pinjaman standar dan perjanjian kerangka kerja tanggal 25 Agustus 2009, yang telah diperbaharui beberapa kali dengan perubahan terakhir dilakukan pada tanggal 29 Juli 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan kredit ekspor dari UniCredit dengan jumlah maksimum sebesar AS$23.669.327. Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembelian mesin BOPP dari Bruckner Maschinenbau GmbH & Co. KG (Catatan 36).
Based on standard loan and framework agreement dated August 25, 2009 which has been amended several times, with the latest amendment being made on July 29, 2010, the Company obtained export contract finance facility from UniCredit for a maximum amount of US$23,669,327. The proceeds from this facility were used to finance the purchase of BOPP machineries from Bruckner Maschinenbau GmbH & Co. KG (Note 36).
Pinjaman tersebut terhutang dalam 17 kali angsuran semesteran dalam jumlah yang sama, dengan angsuran pertama akan jatuh tempo dan harus dibayarkan 6 bulan setelah titik awal (starting point) sebagaimana dijelaskan dalam perjanjian kerangka kerja, selambat-lambatnya pada tanggal 25 September 2011, tanggal mana yang lebih awal. Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan sebesar 2,25% diatas suku bunga LIBOR AS 6 bulanan.
The loan is repayable in 17 equal consecutive semi-annual installments, the first of which shall become due and payable 6 months after the starting point as described in the framework agreement, at the latest on September 25, 2011, whichever date is earlier. The loan bears interest at the annual rate of 2.25% above 6 months US$ LIBOR.
57
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
19. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) a.
19. LONG-TERM BORROWINGS (continued)
UniCredit (lanjutan)
a.
The loan is secured by fiduciary transfer of ownership of the Company’s future machinery and equipment financed under this loan facility (Note 14). In 2012 and 2011, installment payments amounted to US$2,763,182 and US$1,381,591, respectively. The outstanding principal as of December 31, 2012 and 2011 amounted to US$19,342,274 or equivalent to Rp187,039,798 and US$22,105,457 or equivalent to Rp200,452,284, respectively.
Pinjaman tersebut dijamin dengan penjaminan fidusia atas mesin dan peralatan milik Perusahaan yang perolehannya dibiayai dengan pinjaman ini (Catatan 14). Pada tahun 2012 dan 2011, pembayaran angsuran pinjaman masingmasing sebesar AS$2.763.182 dan AS$1.381.591. Saldo pinjaman pokok pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masingmasing sebesar AS$19.342.274 atau setara dengan Rp187.039.798 dan AS$22.105.457 atau setara dengan Rp200.452.284. b.
UniCredit (continued)
PT Bank Mega Tbk (“Mega”)
b. 2012
PT Bank Mega Tbk (“Mega”)
2011
Pinjaman jangka panjang - Mega: Pinjaman berjangka 3 (“TL-3”) Pinjaman berjangka 1 (“TL-1”) Pinjaman berjangka 2 (“TL-2”)
36.667.419 -
39.292.419 22.594.534 10.569.079
Long-term borrowings - Mega: Term Loan 3 (“TL-3”) Term Loan 1 (“TL-1”) Term Loan 2 (“TL-2”)
Total
36.667.419
72.456.032
Total
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 18 Oktober 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari Mega dengan jumlah maksimum sebesar AS$12.650.000. Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembayaran pinjaman jangka panjang dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Pinjaman tersebut terhutang dalam 20 kali angsuran kwartalan mulai tanggal 18 Oktober 2007 sampai dengan tanggal 18 Oktober 2012.
Based on a loan agreement dated October 18, 2006, the Company obtained a term loan facility from Mega for a maximum amount of US$12,650,000. The proceeds of the loan from this facility were used to finance the repayment of long-term borrowings obtained from PT Bank Internasional Indonesia Tbk. The loan is repayable in 20 quarterly installments starting on October 18, 2007 until October 18, 2012.
Perjanjian tersebut telah mengalami perubahan pada tanggal 25 November 2008 antara lain mengenai perubahan pagu kredit dari sebelumnya berdenominasi dalam dolar Amerika Serikat menjadi berdenominasi dalam dolar Amerika Serikat (TL-1) dan rupiah (TL-2). Saldo pinjaman pokok yang terutang pada saat tanggal perubahan sebesar AS$12.017.500 dikonversi menjadi sebesar AS$9.017.500 (TL1) dan Rp38.250.000 (TL-2), yang terhutang dalam 16 kali angsuran kwartalan mulai tanggal 18 Oktober 2008 sampai dengan tanggal 18 Oktober 2012. Fasilitas TL-1 dan TL-2 telah dilunasi seluruhnya pada saat jatuh temponya pada tanggal 18 Oktober 2012.
The loan agreement was amended on November 25, 2008 relating to, among others, change in the maximum amount from being previously denominated in U.S. dollar to becoming denominated in both U.S. dollar (TL-1) and rupiah (TL-2). The outstanding loan payable at the latest amendment date amounting to US$12,017,500 was converted to become US$9,017,500 (TL-1) and Rp38,250,000 (TL-2), which are repayable in 16 quarterly installments starting on October 18, 2008 until October 18, 2012. TL-1 and TL-2 facilities has fully paid at their maturity on October 18, 2012.
58
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
19. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) b.
19. LONG-TERM BORROWINGS (continued)
PT Bank Mega Tbk (“Mega”) (lanjutan)
b.
PT Bank Mega Tbk (“Mega”) (continued)
Saldo dari fasilitas TL-1 pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar AS$2.491.678 atau setara dengan Rp22.594.534. Saldo pinjaman pokok dari fasilitas TL-2 pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp10.569.079.
The outstanding balance of TL-1 facility as of December 31, 2012 amounted to US$2,491,678 or equivalent to Rp22,594,534. The outstanding balance of TL-2 facility as of December 31, 2011 amounted to Rp10,569,079.
Selanjutnya, perjanjian kredit tersebut telah diubah kembali pada tanggal 17 September 2009, dimana Perusahaan memperoleh fasilitas TL-3 dengan jumlah maksimum sebesar Rp42.000.000. Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi BOPP baru, termasuk didalamnya pembelian mesin dan peralatan pabrik terkait. Penarikan atas fasilitas ini, antara lain, berdasarkan perkembangan fisik dari pembangunan yang dibuat oleh penilai independen dan surat penawaran atau tagihan dari pemasok yang telah diverifikasi oleh Mega. Pinjaman tersebut terhutang dalam 24 kali angsuran kwartalan mulai tanggal 25 Desember 2011 sampai dengan tanggal 17 September 2017. Pada tahun 2012 dan 2011, pembayaran angsuran TL-3 masing-masing sebesar Rp2.625.000 dan Rp525.000. Saldo pinjaman pokok dari fasilitas TL-3 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp36.667.419 dan Rp39.292.419.
Subsequently, the loan agreement was further amended on September 17, 2009, whereby the Company obtained TL-3 facility for a maximum amount of Rp42,000,000. The proceeds from this facility were used to finance the development of the new BOPP production line, including purchase of the related machinery and equipment tools. The drawdown of this term loan facility should be based on physical progress of the development based on report from an independent appraiser and quotation letter or invoice from suppliers which is verified by Mega. The loan is repayable in 24 quarterly installments starting on December 25, 2011 until September 17, 2017. In 2012 and 2011, installment payments of TL-3 amounted to Rp2,625,000 and Rp525,000 , respectively. The outstanding loan from TL-3 facility as of December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp36,667,419 and Rp39,292,419, respectively.
Pinjaman ini dijamin dengan: · Pembebanan hak tanggungan atas 14 bidang hak atas tanah (Hak Guna Bangunan) dengan jumlah luas keseluruhan 160.012 meter persegi yang terletak di Citeureup, Bogor berikut bangunan di atasnya dengan jumlah nilai pertanggungan minimum sebesar Rp91.700.000 dan AS$5.250.000 (Catatan 14).
The loans are secured by: · Registered mortgages of 14 parcels of the Company’s leasehold land with a total area of 160,012 square meters located in Citeureup, Bogor, including buildings thereon, with total minimum pledged value of Rp91,700,000 and US$5,250,000 (Note 14).
·
· The Company’s machinery and equipment (excluding machinery and equipment financed under credit facility from UniCredit - see Note 19) pledged under fiduciary transfer of ownership with pledge value of Rp605,000,000 (Note 14).
Penjaminan fidusia atas mesin dan peralatan milik Perusahaan (tidak termasuk mesin dan peralatan yang diperoleh melalui fasilitas pinjaman dari UniCredit - lihat Catatan 19) dengan nilai penjaminan sebesar Rp605.000.000 (Catatan 14).
59
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
19. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) b.
PT Bank Mega Tbk (“Mega”) (lanjutan) ·
c.
19. LONG-TERM BORROWINGS (continued) b.
PT Bank Mega Tbk (“Mega”) (continued)
Penjaminan fidusia atas piutang usaha dan persediaan milik Perusahaan dengan nilai penjaminan masing-masing sebesar AS$32.000.000 dan AS$55.000.000 (Catatan 7 dan 9).
· The Company’s trade receivables and inventories pledged under a fiduciary transfer of ownership with pledged value of US$32,000,000 and US$55,000,000, respectively (Notes 7 and 9).
TL-2 dan TL-3 dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan sebesar 13% pada tahun 2012 dan 2011. TL-1 dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan sebesar 8% pada tahun 2011 dan sampai jatuh temponya di 2012.
The TL-2 and TL-3 bore interest at the annual rate of 13% in 2012 and 2011. The TL-1 bore interest at the annual rate of 8% in 2011 and up to its maturity in 2012.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”)
c.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”)
Berdasarkan perubahan dan penegasan kembali perjanjian kredit tanggal 17 September 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman investasi dari CIMB Niaga untuk jumlah maksimum sebesar AS$4.000.000.
Based on an amendment and reaffirmation of loan agreement dated September 17, 2009, the Company obtained an investment loan facility from CIMB Niaga for a maximum amount of US$4,000,000.
Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi BOPP baru, termasuk didalamnya pembelian mesin dan peralatan pabrik terkait. Penarikan atas fasilitas pinjaman investasi, antara lain, berdasarkan perkembangan fisik dari pembangunan yang dibuat oleh penilai independen dan surat penawaran atau tagihan dari pemasok yang telah diverifikasi oleh CIMB Niaga.
The proceeds from this facility were used to finance the development of the new BOPP production line, including purchase of the related machinery and equipment and tools. The drawdown of this investment loan facility is based on physical progress of the development based on report from an independent appraiser and quotation letter or invoices from suppliers which are verified by CIMB Niaga.
Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 17 September 2017 dan terhutang dalam 24 kali angsuran kwartalan, dengan pembayaran pertama dilakukan setelah masa tenggang selama 2 tahun sejak tanggal perjanjian kredit. Pada tahun 2012 dan 2011, pembayaran angsuran pinjaman masing-masing sebesar AS$300.000 dan AS$100.000. Saldo dari fasilitas pinjaman investasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar AS$3.514.748 atau setara dengan Rp33.987.617 dan AS$3.814.748 atau setara dengan Rp34.592.139.
The loan, which will mature on September 17, 2017, is repayable in 24 quarterly installments, with the first installment taking place after a 2year grace period from the loan agreement date. In 2012 and 2011, installment payments amounted to US300,000 and Rp100,000, respectively. As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding balance from the investment loan facility amounted to US$3,514,748 or equivalent to Rp33,987,617 and US$3,814,748 or equivalent to Rp34,592,139, respectively.
Pinjaman dari CIMB Niaga dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan sebesar 7,50% pada tahun 2012 dan berkisar antara 4,47% sampai dengan 7,50% pada tahun 2011.
The loan from CIMB Niaga bore interest at annual rates to 7.50% in 2012 and from 4.47% to 7.50% in 2011.
60
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
19. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) d.
e.
19. LONG-TERM BORROWINGS (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk - Unit Usaha Syariah (“CIMB Niaga Syariah”)
d.
PT Bank CIMB Niaga Tbk - Sharia Business Unit (“CIMB Niaga Syariah”)
Berdasarkan perjanjian penyediaan fasilitas pembiayaan tanggal 29 September 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan murabahah dari CIMB Niaga Syariah dengan jumlah maksimum sebesar Rp15.000.000. Fasilitas pembiayaan ini digunakan untuk membiayai pembayaran dalam rangka pembelian mesin-mesin, khususnya mesin coating film dan peralatan lainnya. Pembiayaan tersebut harus dibayar kembali melalui 60 kali angsuran bulanan, dengan pembayaran pertama dapat dilakukan setelah masa tenggang maksimal selama 1 tahun sejak penandatanganan perjanjian penyediaan fasilitas pembiayaan. Pembiayaan ini dijamin dengan fidusia atas barang sekurang-kurangnya senilai dengan harga mesin dan/atau peralatan yang dibiayai oleh CIMB Niaga Syariah. Pada tahun 2012 dan 2011, pembayaran angsuran pinjaman masing-masing sebesar Rp1.303.975 dan Rp289.772.
Based on a financing agreement dated September 29, 2010, the Company obtained murabahah financing facility from CIMB Niaga Syariah for a maximum amount of Rp15,000,000. The proceeds of the loan from this financing facility were used to finance payments of purchase of machineries, mainly coating film machine and other equipment. This financing facility is repayable in 60 monthly installments, with the first installment taking place after a 1-year grace period from the financing agreement signing date. This financing facility is secured by a fiduciary transfer of ownership of the Company’s machineries and/or equipment financed under this financing facility. In 2012 and 2011, installment payments amounted to Rp1,303,975 and Rp289,772, respectively.
Saldo pembiayaan pokok dari pembiayaan murabahah pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp9.997.139 dan Rp11.301.114. Fasilitas pembiayaan ini dikenakan margin keuntungan tertentu yang disepakati bersama oleh Perusahaan dan CIMB Niaga Syariah, yang besarnya setara dengan sekitar 11,5% per tahun pada tahun 2012 dan 2011.
As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding loan from the murabahah financing amounted to Rp9,997,139 and Rp11,301,114, respectively. This financing facility is subject to certain profit margin sharing between the Company and CIMB Niaga Syariah, which is equivalent to approximately 11.5% per annum in 2012 and 2011.
PT BCA Finance
e.
PT BCA Finance In September 2011, the Company obtained a credit facility from PT BCA Finance amounting to Rp1,532,000 with annuity interest of 9.68% per annum. The proceeds of the loan were used to finance the acquisition of vehicles. The loan is payable in monthly installments, with the last payment being due on August 14, 2015. The loan is collateralized by the vehicles acquired from the proceeds of the loan (Note14). In 2012 and 2011, installment payments amounted to Rp758,926 and Rp204,837, respectivel. As of December 31, 2012, the outstanding loan from this credit facility amounted to Rp1,085,388 and Rp1,425,669, respectively.
Pada bulan September 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT BCA Finance sebesar Rp1.532.000 dengan bunga tahunan sebesar 9,68% per tahun. Perolehan pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dibayar dengan cicilan bulanan dengan pembayaran cicilan terakhir pada tanggal 14 Agustus 2015. Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui pinjaman tersebut (Catatan14). Pada tahun 2012 dan 2011, pembayaran angsuran pinjaman masing-masing sebesar Rp758.926 dan Rp204.837. In 2012 and 2011. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo terutang dari fasilitas kredit ini masing-masing sebesar Rp1.085.388 dan Rp1.425.669.
61
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
19. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) e.
19. LONG-TERM BORROWINGS (continued)
PT BCA Finance (lanjutan)
e.
PT BCA Finance (continued)
Pada bulan Oktober 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT BCA Finance sebesar Rp1.900.000 dengan bunga anuitas sebesar 9,68% per tahun. Perolehan pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dibayar dengan cicilan bulanan dengan pembayaran cicilan terakhir pada tanggal 6 September 2015.
On October 2011, the Company obtained a credit facility from PT BCA Finance amounting to Rp1,900,000 with annuity interest of 9.68% per annum. The proceeds of the loan were used to finance the acquisition of a vehicle. The loan is payable in monthly installments, with the last payment being due on September 6, 2015.
Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui pinjaman tersebut (Catatan 14). Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing, saldo terhutang dari fasilitas kredit ini adalah sebesar Rp1.382.849 dan Rp1.801.494.
The loan is collateralized by the vehicle acquired from the proceeds of the loan (Note 14). As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding loan from this credit facility amounted to Rp1,382,849 and Rp1,801,494, respectively.
Sesuai dengan persyaratan dalam perjanjian pinjaman, Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi beberapa batasan tertentu antara lain, mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak kreditur, antara lain dalam hal merger, akuisisi, konsolidasi, pelepasan aset tetap utama, penjaminan utang pihak lain, penjaminan aset saat ini dan masa datang kepada pihak lain, perubahan struktur kepemilikan, perubahan aktivitas usaha, pembayaran pinjaman pemegang saham dan deklarasi dan pembayaran dividen kas. Perusahaan juga diwajibkan untuk memelihara rasio-rasio keuangan tertentu.
Under the terms and conditions of the covering loan agreements, the Company is required to comply with certain restrictive covenants, such as obtaining prior written approval from the creditors with respect to, among others, mergers, acquisitions consolidation, disposal of its major fixed assets, granting of guarantees or indemnities, pledging of its present and future assets, changes in the ownership structure, changes in the scope of business activities, payments of loans from shareholders, and declaration and payment of cash dividend. The Company is also required to maintain certain financial ratios.
20. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG
20. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY
Perusahaan memberikan imbalan kerja kepada karyawan yang telah mencapai usia pensiun normal 55 tahun berdasarkan Undang-undang No. 13/2003. Imbalan tersebut tidak didanai.
The Company provides benefits for its employees who reach the retirement age of 55 years based on the provisions of Labor Law No. 13/2003. The benefits are unfunded.
Komponen dari imbalan kerja neto yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan jumlah liabilitas imbalan kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 seperti ditentukan oleh PT Bumi Dharma Aktuaria, aktuaria independen, dalam laporannya masing-masing pada tanggal 9 Februari 2013 dan 20 Januari 2012, adalah sebagai berikut:
The components of net employee benefits expense recognized in the consolidated statements of comprehensive income for the years ended December 31, 2012 and 2011 and the amounts recognized in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2012 and 2011 for the employee benefits liability as determined by PT Bumi Dharma Aktuaria, an independent actuary, in its reports dated February 9, 2013 and January 20, 2012, respectively, are as follows:
62
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
20. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan) a.
20. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
Beban imbalan kerja neto
a. 2012
b.
Net employee benefits expense
2011
Biaya jasa kini Biaya bunga Laba aktuaria yang diakui Amortisasi biaya jasa lalu yang belum menjadi hak Pengakuan segera biaya jasa lalu - vested
2.320.369 1.195.217 (323.058)
1.861.603 1.398.178 (753.820)
309.351
436.443
1.491.676
144.704
Current service cost Interest cost Recognized actuarial gains Amortization of unvested past service cost Immediate recognition of past service cost - vested
Beban imbalan kerja neto
4.993.555
3.087.108
Net employee benefits expense
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
b.
2012 Nilai kini kewajiban imbalan pasti Biaya jasa lalu yang belum diakui belum menjadi hak Laba (rugi) aktuaria belum diakui Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Long-term employee benefits liability
2011
26.123.252
23.838.662
(3.321.489) (4.110.864)
(5.122.517) 152.739
18.690.899
18.868.884
Present value of defined benefits obligations Unrecognized past service cost unvested Unrecognized actuarial gains (losses) Long-term employee benefits liability
Movements in the long-term employee benefits liability for the years ended December 31, 2012 and 2011 are as follows:
Perubahan liabilitas imbalan kerja jangka panjang untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012
2011
Saldo pada awal tahun Beban imbalan kerja - neto tahun berjalan Pembayaran selama tahun berjalan
18.868.884
17.959.494
4.993.555 (5.171.540)
3.087.108 (2.177.718)
Saldo pada akhir tahun
18.690.899
18.868.884
Balance at beginning of year Net employee benefits expense during the year Benefits paid during the year Balance at end of year
The principal assumptions used in determining long-term employee benefits liability as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
Asumsi-asumsi utama yang dipakai dalam menentukan liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto 6% (2011: 7%) per tahun/per annum Discount rate Tingkat kenaikan gaji 8% per tahun/per annum Salary increment rate Tabel mortalitas CSO-1980 Mortality table Usia pensiun (semua karyawan dianggap Retirement age (all employees are akan pensiun pada usia pensiun) 55 tahun/years assumed to retire at their retirement age)
63
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
20. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan) b.
Liabilitas imbalan (lanjutan)
kerja
jangka
20. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
panjang
b.
Nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2010 Biaya bunga Biaya jasa kini Pembayaran Kerugian aktuarial
16.586.772 1.398.178 1.861.603 (2.177.718 ) 6.169.827
Nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2011
23.838.662
Biaya bunga Biaya jasa kini Pembayaran Kerugian aktuarial
1.195.217 2.320.369 (5.171.540 ) 3.940.544
Nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2012
26.123.252
26.123.252
2011
23.838.662
benefits
liability
Present value of defined benefit obligations as of December 31, 2010 Interest cost Current service cost Payments Actuarial losses Present value of defined benefit obligations as of December 31, 2011 Interest cost Current service cost Payments Actuarial losses Present value of defined benefit obligations as of December 31, 2012 The details of the present value of defined benefit obligation as of December 31, 2012 and as of the end of each of the immediately preceding prior four years are as follows:
Rincian nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2012 dan periode empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut: 2012
employee
Changes in the present value of the defined benefit obligations for the year ended December 31, 2012 and 2011 are as follows:
Perubahan nilai kini kewajiban imbalan pasti untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Nilai kini kewajiban imbalan pasti
Long-term (continued)
2010
16.586.772
2009
2008
13.833.763
16.070.348
Present value of defined benefit obligatio ns
One percentage point change in the assumed discount rate as of December 31, 2012 would have had the following effects:
Perubahan sebesar satu persentase pada tingkat diskonto pada tanggal 31 Desember 2012 berdampak sebagai berikut: Kenaikan Nilai kini kewajiban imbalan pasti Biaya jasa kini
(24.403.168) (2.153.281)
Increase Present value of defined benefit obligation Current service cost
Penurunan Nilai kini kewajiban imbalan pasti Biaya jasa kini
28.071.877 2.515.944
Decrease Present value of defined benefit obligation Current service cost
Management believes that the long-term employee benefits liability is sufficient in accordance with the requirements of the Labor Law.
Manajemen berkeyakinan bahwa liabilitas imbalan kerja jangka panjang telah cukup sesuai dengan yang disyaratkan oleh UUK.
64
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
21. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI
21. NON-CONTROLING INTERESTS The details of this account is as follows:
Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut: 2012
2011
Saldo pada awal tahun Bagian rugi neto Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
(5.199) (19.923)
(4.849)
(942)
(350)
Beginning balance Share of net loss Exchange rate from financial statement translation
Saldo pada akhir tahun
(26.064)
(5.199)
Ending balance
22. MODAL SAHAM
22. SHARE CAPITAL Based on the records maintained by the shares registrar, PT Raya Saham Registra, the composition of the Company’s shareholders as of December 31, 2012 is as follows:
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 berdasarkan pencatatan PT Raya Saham Registra, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut:
Pemegang saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully Jumlah saham/ % kepemilikan/ paid share capital Number of shares % of ownership (Rupiah)
Shareholders
Asia Investment Limited Shenton Finance Corporation PT Nawa Panduta Morgan Stanley & Co Intl PLC Lain-lain (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%)
117.747.275 115.835.001 92.133.534 73.032.133
19,23 18,92 15,05 11,93
58.873.638 57.917.501 46.066.767 36.516.067
213.500.057
34,87
106.750.027
Asia Investment Limited Shenton Finance Corporation PT Nawa Panduta Morgan Stanley & Co Intl PLC Others (each with ownership of less than 5%)
Sub-total Modal saham diperoleh kembali
612.248.000 67.752.000
100,00
306.124.000 33.876.000
Sub-total Treasury stock
Total
680.000.000
340.000.000
Total
Based on the records maintained by the shares registrar, PT Raya Saham Registra, the composition of the Company’s shareholders as of December 31, 2011 is as follows:
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan pencatatan PT Raya Saham Registra, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut:
Pemegang saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully Jumlah saham/ % kepemilikan/ paid share capital Number of shares % of ownership (Rupiah)
Shareholders
Asia Investment Limited Shenton Finance Corporation PT Nawa Panduta Heca Holding Limited International Capital Limited Lain-lain (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%)
117.747.275 115.835.001 92.133.534 73.032.133 40.135.006
19,23 18,92 15,05 11,93 6,55
58.873.638 57.917.501 46.066.767 36.516.067 20.067.503
173.365.051
28,32
86.682.524
Asia Investment Limited Shenton Finance Corporation PT Nawa Panduta Heca Holding Limited International Capital Limited Others (each with ownership of less than 5%)
Sub-total Modal saham diperoleh kembali
612.248.000 67.752.000
100,00
306.124.000 33.876.000
Sub-total Treasury stock
Total
680.000.000
340.000.000
Total
65
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
22. MODAL SAHAM (lanjutan)
22. SHARE CAPITAL (continued)
Berdasarkan pencatatan PT Raya Saham Registra, biro administrasi efek, tidak terdapat anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang mempunyai saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Based on the records maintained by PT Raya Saham Registra, the shares registrar, as of December 31, 2012 and 2011, there were no Company’s shares held by the members of the Boards of Commissioners and Directors
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) tanggal 19 Februari 2010, pemegang saham menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan pembelian kembali (“buyback”) sahamnya. Program buyback dilaksanakan selama periode yang tidak melebihi 18 bulan ke depan sejak tanggal pelaksanaan RUPSLB. Melalui program ini, Perusahaan dapat melakukan buyback maksimum sampai dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Perusahaan mengalokasikan dana dengan jumlah maksimum Rp80.000.000 yang berasal dari saldo laba untuk mendukung program buyback tersebut.
Pursuant to the resolution of the Extraordinary General Meeting of Shareholders (“EGMS”) dated February 19, 2010, the shareholders approved the Company’s plan to buy back its shares. The shares buy-back program was exercised within an 18-month period from the EGMS date. Under the program, the Company could repurchase up to 10% of its total issued and fully paid share capital. The Company allocated funds at the maximum of Rp80,000,000 taken from its retained earnings to support the shares buy-back program.
Program buyback sudah diselesaikan pada tanggal 19 Agustus 2011 dimana jumlah saham yang telah dibeli kembali adalah sebanyak 67.752.000 saham, setara dengan 9,96% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh, dengan jumlah pembelian sebesar Rp79.566.944. Seluruh saham yang dibeli kembali tersebut dicatat dan disajikan sebagai “Modal Saham Diperoleh Kembali”.
The buy-back program ended on August 19, 2011. The Company had repurchased 67,752,000 shares, equivalent to 9.96% of its total issued and paid-up capital, for a total purchase price of Rp79,566,944. The said repurchased shares are accounted for and presented as “Treasury Stock”.
Untuk mendukung pelaksanaan buyback tersebut, Perusahaan telah mengadakan perjanjian dengan PT Indo Premier Securities (“IPS”), dimana Perusahaan menunjuk IPS sebagai penasihat dan broker tunggal untuk melaksanakan rencana buyback sahamnya. Sebagai kompensasi, pada tahun 2011, Perusahaan membayar jasa processing sebesar Rp400.000 dan jasa transaksi sebesar 0,20% dari nilai transaksi buyback tersebut.
In order to support its buy-back program, the Company entered into an agreement with PT Indo Premier Securities (“IPS”), whereby the Company appointed IPS as the advisor and sole broker to manage the execution of the planned shares buyback. As a compensation, in 2011, the Company was paid to IPS a processing fee of Rp400,000 and a transaction fee computed at 0.20% of the transaction value of the shares buy-back.
23. TAMBAHAN MODAL DISETOR
23. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL The balance of this account as of December 31, 2012 and 2011 represents the premium on share capital resulting from the difference between the proceeds from the initial public offering and the limited offering of shares to the public and the par value of the shares issued (Rp1,000 - full amount, per share) and conversion of debts into shares (at par value of Rp500 - full amount, per share) less share issuance costs, with details as follows:
Saldo akun ini pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 merupakan agio saham yang berasal dari selisih antara hasil penerimaan dari penawaran umum perdana dan penawaran umum terbatas saham kepada masyarakat dengan nilai nominalnya (Rp1.000 - angka penuh, per saham) dan konversi liabilitas menjadi saham (nilai nominal Rp500 - angka penuh, per saham), setelah dikurangi biaya emisi saham, dengan rincian sebagai berikut:
66
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
23. TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan)
23. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL (continued)
Penawaran umum perdana 16.000.000 saham pada harga Rp3.800 (angka penuh) per saham Penawaran umum terbatas 12.000.000 saham pada harga Rp4.400 (angka penuh) per saham Pembagian saham bonus Biaya emisi saham Peningkatan Modal tanpa Hak memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) 328.000.000 saham pada harga Rp1.425 (angka penuh) per saham
303.400.000
Initial public issuance of 16,000,000 shares at Rp3,800 (full amount) per share Limited offering of 12,000,000 shares at Rp4,400 (full amount) per share Issuance of bonus share Share issuance costs Issuance of shares without pre-emptive rights of 328,000,000 shares at Rp1,425 (full amount) per share
Neto
303.829.224
Net
24. SELISIH KURS KARENA LAPORAN KEUANGAN
44.800.000 40.800.000 (84.000.000) (1.170.776)
PENJABARAN
24. EXCHANGE RATE DIFFERENCES FINANCIAL STATEMENT TRANSLATION
This account represents exchange rate differences arising from (i) translation of the Subsidiary’s financial statements; and (ii) translation of the Company’s financial statements into its presentation currency (Note 2b).
Akun ini merupakan selisih kurs yang timbul dari (i) penjabaran laporan keuangan Entitas Anak; dan (ii) penjabaran laporan keuangan Perusahaan ke dalam mata uang penyajian laporan keuangannya (Catatan 2b). 25. PENJUALAN NETO
Penjualan domestik Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 32) Penjualan ekspor Pihak ketiga Total
25. NET SALES 2012
2011
1.015.198.511 913.921
1.007.798.196 528.013
1.016.112.432
1.008.326.209
493.072.861
497.233.278
Export sales Third parties
1.509.185.293
1.505.559.487
Total
Domestic sales Third parties Related parties (Note 32)
There were no sales to any single customer of more than 10% of the total consolidated sales for each of the years ended December 31, 2012 and 2011.
Tidak terdapat penjualan kepada satu pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. 26. BEBAN POKOK PENJUALAN
Pemakaian bahan baku Upah langsung Beban produksi
FROM
26. COST OF GOODS SOLD 2012
2011
1.027.958.731 34.666.846 255.805.952
1.054.449.648 32.801.082 253.342.339
1.318.431.529
1.340.593.069
67
Raw materials used Direct labor Production expenses
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
26. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)
26. COST OF GOODS SOLD (continued) 2012
Persediaan barang dalam proses: Pada awal tahun Pada akhir tahun Beban pokok produksi
2011
9.054.620 (10.407.533) 1.317.078.616
Work-in-process inventory: At beginning of year At end of year
7.056.152 (9.054.620) 1.338.594.601
Cost of goods manufactured
7
Persediaan barang jadi: Pada awal tahun Transfer dan lain-lain Pada akhir tahun
51.756.163 11.471.758 (62.489.443) 738.478
Beban pokok penjualan
1.317.817.094
Finished goods inventory: At beginning of year Transfers and others At end of year
27.637.906 (19.395.945) (51.756.163) (43.514.202) 1.295.080.399
Cost of goods sold
There were no purchases from any single supplier of more than 10% of the total consolidated sales for each of the years ended December 31, 2012 and 2011.
Tidak terdapat pembelian dari satu pemasok yang melebihi 10% dari jumlah penjualan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. 27. BEBAN PENJUALAN
27. SELLING EXPENSES 2012
2011
Ongkos angkut Gaji dan kesejahteraan karyawan Transportasi dan perjalanan dinas Komisi dan asuransi Jamuan dan representasi Beban klaim Sewa, listrik dan air Pos, telepon dan teleks Lain-lain
23.894.129 11.542.803 5.456.159 4.469.590 2.953.841 2.435.420 802.133 516.140 1.445.816
19.986.340 12.771.713 5.261.306 5.937.595 2.440.932 1.059.792 851.047 664.695 1.536.149
Freight charges Salaries and employee benefits Travel and transportation Commissions and insurance Representation and entertainment Claim expenses Rent, electricity and water Post, telephone and telex Others
Total
53.516.031
50.509.569
Total
28. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
28. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2012
2011
Gaji dan kesejahteraan karyawan Penyusutan dan amortisasi (Catatan 14) Beban bank Jasa profesional dan legal Transportasi dan perjalanan dinas Sewa, listrik dan air Jamuan dan representasi Pos, telepon dan teleks Asuransi Lain-lain
39.931.551 3.488.228 3.278.788 2.351.776 2.147.086 1.235.822 869.843 544.820 183.156 2.375.950
42.592.806 Salaries and employee benefits 2.289.262 Depreciation and amortization (Note 14) 5.736.363 Bank charges 2.705.557 Legal and professional fees 1.669.500 Travel and transportation 1.135.314 Rent, electricity and water 1.630.550 Representation and entertainment 596.809 Post, telephone and telex 116.684 Insurance 1.465.525 Others
Total
56.407.020
59.938.370
68
Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
29. LABA PER SAHAM
29. EARNINGS PER SHARE The amounts of profit for the year attributable to the owners of the parent entity which are used in calculating the basic earnings per share for the years ended December 31, 2012 and 2011 are Rp31,135,678 and Rp56,789,220, respectively. The weighted average number of outstanding shares (after considering repurchase of shares during 2010) used as the denominator in computing the earnings per share for the years ended December 31, 2012 and 2011 is 612,248,000 shares (Note 22). Company does not have any dilutive ordinary shares in 2012 and 2011.
Jumlah laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang digunakan dalam menghitung laba per saham dasar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah Rp31.135.678 dan Rp56.789.220. Rata-rata tertimbang saham beredar yang digunakan sebagai denominator untuk menghitung laba per saham untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah 612.248.000 saham (Catatan 22). Perusahaan tidak mempunyai efek yang bersifat dilusian pada tahun 2012 dan 2011. 30. PEMBENTUKAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
30. APPROPRIATION OF RETAINED EARNINGS In compliance with Corporation Law No. 40 Year 2007, which requires companies to set aside, on a gradual basis, an amount equivalent to at least 20% of their subscribed capital as general reserve, the shareholders approved the partial appropriation of the Company’s retained earnings as general reserve amounting to Rp2,500,000 each year in 2011 and 2010, which was declared during the Annual General Meetings of Shareholders (“AGMS”) held on June 28, 2012 and June 9, 2011, respectively.
Dalam rangka memenuhi Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan secara bertahap mencadangkan sekurang-kurangnya 20% dari modal yang ditempatkan sebagai dana cadangan umum, para pemegang saham menyetujui pencadangan sebagian dari saldo laba Perusahaan sebagai cadangan dana umum sebesar Rp2.500.000 pada tahun 2011 dan 2010 yang masing-masing diputuskan dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham (“RUPS”) tanggal 28 Juni 2012 dan tanggal 9 Juni 2011. 31. DIVIDEN
31. DIVIDEND Pursuant to resolutions in the AGMS dated June 28, 2012 and June 9, 2011, there was no dividend declared or distributed in respect of the 2011 and 2010 net income.
Berdasarkan keputusan RUPS tanggal 28 Juni 2012 dan 9 Juni 2011, Perusahaan telah memutuskan untuk tidak membagikan dividen dari laba neto tahun 2011 dan 2010. 32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
32. BALANCES AND RELATED PARTIES
TRANSACTIONS
WITH
Saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Balances and transactions with related parties were as follows:
a.
a. Trade receivables
Piutang usaha 2012 PT Megah Jaya Tape Lestari Persentase terhadap total aset konsolidasian
2011
371.833
295.507
PT Megah Jaya Tape Lestari
0,02%
0,02%
Percentage to total consolidated assets
69
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) b.
32. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
Utang usaha
b. Trade payables 2012
PT Megah Jaya Tape Lestari
2011
114.328
278.459
PT Megah Jaya Tape Lestari
0,01%
0,04%
Percentage to total consolidated liabilities
Persentase terhadap total liabilitas konsolidasian c.
Penjualan neto
c. Net sales 2012
2011
PT Megah Jaya Tape Lestari STENTA
901.247 12.674
528.013 -
PT Megah Jaya Tape Lestari STENTA
Total
913.921
528.013
Total
0,06%
0,04%
Percentage to total consolidated net sales
Persentase terhadap total penjualan neto konsolidasian d.
WITH
Gaji dan kesejahteraan manajemen kunci
d. Salaries and benefits for key management
2012 Dewan Komisaris dan Direksi Imbalan kerja jangka pendek Persentase terhadap total beban penjualan dan beban umum dan administrasi konsolidasian
2011
17.395.500
15,83%
19.709.250
Board of Commissioners and Directors Short-term employee benefits
17,84%
Percentage to total consolidated selling expenses and general and administrative expenses
Transaksi-transaksi yang berkaitan dengan penjualan kepada dan pembelian dari pihakpihak berelasi dilaksanakan dengan persyaratan dan kondisi yang sama seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga.
Transactions relating to sales to and to purchases from related parties were conducted under terms and conditions similar to those granted to/received from third parties.
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai atas piutang usaha - pihak berelasi adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha tersebut.
Management believes that the allowance for impairment of trade receivables - related party is sufficient to cover possible losses arising from uncollectible trade receivables.
Tidak terdapat jaminan yang diberikan atas utang usaha - pihak berelasi tersebut.
All of the trade payables - related party are unsecured.
70
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK PIHAK BERELASI (lanjutan)
32. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
The relationship and nature of account balances/transactions with related parties are as follows:
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
No.
Pihak-pihak Berelasi/ Related Parties
1.
PT Megah Lestari
2. 3.
Jaya
Tape
WITH
Hubungan/Relationship
Sifat Saldo Akun/Transaksi/ Nature of Account Balances/ Transactions
Kesamaan pemegang saham/ Common shareholders
Piutang usaha, utang usaha dan penjualan/Trade receivables, trade payables and sales
STENTA
Entitas asosiasi/ Associated company
Penjualan/Sales of inventories
Dewan Komisaris dan Direksi/ Board of Commissioners and Board of Directors
Manajemen kunci/ Key management
Gaji dan kesejahteraan manajemen kunci/Salaries and benefits for key management
33. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN
33. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS The following table sets out the carrying values, which approximate the fair values, of the Group’s financial instruments as of December 31, 2012 and 2011:
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat yang mendekati nilai wajar dari instrumen keuangan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011: 2012
2011
Aset keuangan lancar Kas dan setara kas Dana yang dibatasi penggunaannya Investasi jangka pendek Piutang usaha Piutang lain-lain
53.591.676
96.625.992
Current financial assets Cash and cash equivalents
54.919.510 1.183.755 297.979.635 464.988
30.829.145 99.817 255.516.869 356.550
Restricted funds Short-term investments Trade receivables Other receivables
Total aset keuangan lancar
408.139.564
383.428.373
Total current financial assets
Aset keuangan tidak lancar Uang jaminan
3.165.917
2.968.625
Non-current financial assets Guarantee deposits
411.305.481
386.396.998
Total financial assets
258.211.257 250.764.310 2.839.866 12.131.089
161.025.162 237.860.465 5.067.504 10.955.665
38.999.215
65.628.450
Current financial liabilities Short-term bank loans Trade payables Other payables Accrued expenses Current maturities of long-term borrowings
562.945.737
480.537.246
Total current financial liabilities
Total aset keuangan Liabilitas keuangan lancar Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Beban akrual Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Total liabilitas keuangan lancar
71
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
33. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
33. FAIR VALUE (continued)
2012
OF
FINANCIAL
INSTRUMENTS
2011
Liabilitas keuangan tidak lancar Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
Non-current financial liabilities 215.175.413
236.737.548
Long-term borrowings net of current maturities
Total liabilitas keuangan
778.121.150
717.274.794
Total financial liabilities
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi terkini antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, bukan dalam penjualan yang dipaksakan atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya.
Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's length transaction, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained from quoted market prices, discounted cash flow models and option pricing models, as appropriate.
Kelompok Usaha menggunakan hirarki berikut ini untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan: · Tingkat 1: Nilai wajar diukur berdasarkan pada harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas sejenis. · Tingkat 2: Nilai wajar diukur berdasarkan teknikteknik valuasi, dimana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung. · Tingkat 3: Nilai wajar diukur berdasarkan teknikteknik valuasi, dimana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar tidak dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
The Group uses the following hierarchy for determining the fair value of financial instruments: · Level 1: Fair values measured based on quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities. · Level 2: Fair values measured based on valuation techniques for which all inputs which have a significant effect on the recorded fair values are observable, either directly or indirectly. · Level 3: Fair value measured based on valuation techniques for which inputs which have a significant effect on the recorded fair value are not based on observable market data.
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar, atau sebaliknya, disajikan dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan:
Financial instruments presented in the consolidated statements of financial position are carried at their fair values, otherwise, they are presented at carrying values as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured. The following methods and assumptions are used to estimate the fair value of each class of financial instruments:
a. Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek
a. Short-term financial assets and liabilities Short-term financial instruments with remaining maturities of one year or less (cash and cash equivalents, restricted funds, trade receivables, other receivables, short-term bank loans, trade payables, other payables and accrued expenses) approximate their carrying amounts due to their short-term nature. The investments in mutual funds are carried at fair value using the quoted prices published in the active market.
Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo dalam satu tahun atau kurang (kas dan setara kas, dana yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain, pinjaman bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain dan beban akrual) mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Investasi pada reksadana dicatat sebesar nilai wajar yang mengacu pada harga kuotasi yang dipublikasikan pada pasar aktif. 72
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
33. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
33. FAIR VALUE (continued)
OF
FINANCIAL
INSTRUMENTS
b. Long-term financial assets and liabilities
b. Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang Instrumen keuangan jangka panjang terdiri dari uang jaminan dan pinjaman jangka panjang. Uang jaminan dicatat sebesar biaya historis karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar dari uang jaminan karena tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan untuk dikembalikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Nilai wajar dari pinjaman jangka panjang mendekati nilai tercatat karena memiliki suku bunga variabel yang disesuaikan dengan pergerakan suku bunga pasar.
Long-term financial instruments consist of guarantee deposits and long-term borrowings. The guarantee deposits are carried at historical cost because their fair value cannot be reliably measured. It is not practical to estimate the fair value of the guarantee deposits because there are no fixed repayment terms although they are not expected to be settled within 12 months after the consolidated statement of financial position date. The fair values of long-term borrowings approximate their carrying values since the loans have floating interest rates which are adjusted based on the movements of market interest rates.
34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Risiko manajemen
Risk management
Instrumen keuangan utama Kelompok Usaha terdiri dari kas dan setara kas dan pinjaman. Kelompok Usaha mempunyai aset dan liabilitas keuangan yang lainnya seperti piutang usaha dan lain-lain dan utang usaha dan lain-lain, yang muncul secara langsung dari kegiatan usahanya.
The Group’s principal financial instruments consist of cash and cash equivalents and borrowings. The Group has various other financial assets and liabilities such as trade and other receivables and trade and other payables, which arise directly from its operations.
Tujuan utama dari instrumen keuangan utama tersebut adalah untuk mengumpulkan dana untuk kegiatan operasional Kelompok Usaha. Telah menjadi kebijakan Kelompok Usaha untuk tidak melakukan perdagangan atas instrumen keuangan yang dimilikinya.
The main purpose of these financial instruments is to raise funds for the operations of the Group. It is and has been the policy of the Group that no trading in financial instruments shall be undertaken
Risiko utama dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko tingkat suku bunga, risiko likuiditas, risiko kredit, risiko mata uang asing dan risiko harga komoditas. Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masingmasing risiko yang dijelaskan secara detail sebagai berikut:
The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, liquidity risk, credit risk, foreign currency risk and commodity price risk. The Board of Directors reviews and approves policies for managing each of these risks, which are described in more detail as follows:
a. Risiko tingkat suku bunga
a. Interest rate risk
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas dimasa depan dari instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat dari berubahnya suku bunga pasar. Kelompok Usaha menghadapi risiko atas perubahan suku bunga pasar sehubungan dengan pinjaman Kelompok Usaha yang dikenakan tingkat suku bunga mengambang.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group’s exposure to the risk of changes in market interest rates relates primarily to its borrowings with floating interest rates.
Kelompok Usaha melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap pergerakan suku bunga pasar untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Kelompok Usaha.
The Group monitors and evaluates the movements of relevant interest rates in the financial markets to minimize the negative effect to the Group. 73
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko manajemen (lanjutan)
Risk management continued)
a. Risiko tingkat suku bunga (lanjutan)
a. Interest rate risk (continued) The following schedule shows sensitivity to a reasonably possible change in the interest rate, with all other variables held constant, of the Group’s consolidated statement of comprehensive income for the year ended December 31, 2012:
Skedul berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga, dimana semua variabel lainnya dianggap tetap, terhadap laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Kelompok Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012: Kenaikan/penurunan basis poin Dampak terhadap laba konsolidasian tahun berjalan (dibulatkan)
25
Increase/decrease point basis
1.200.000
Effect on consolidated profit for the year (rounded)
b. Liquidity risk
b. Risiko likuiditas Kelompok Usaha mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan membayar pinjaman yang jatuh tempo dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah fasilitas kredit berkomitmen yang cukup.
The Group manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and service its maturing borrowings by maintaining sufficient cash, and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.
Kelompok Usaha mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual secara regular dan mencermati keadaaan pasar keuangan secara terus-menerus dalam rangka mencari kesempatan untuk mengejar inisiatif penggalangan dana diantaranya dalam bentuk pinjaman baru yang lebih kompetitif.
The Group regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously assesses conditions in the financial markets for opportunities to pursue fund-raising initiatives, which may include, among others, new competitive borrowings.
Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha berdasarkan pembayaran kontraktual semula yang tidak didiskontokan:
The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities based on original contractual undiscounted amounts to be paid:
Kurang dari/ Below 1 tahun/year
1-2 tahun/years
2-3 tahun/years
Biaya perolehan pinjaman/ Loan arrangement cost
Lebih dari/ Over 5 tahun/years
3-5 tahun/years
Nilai tercatat pada tanggal 31 Desember 2012/ Carrying value as of December 31, 2012
Pinjaman bank jangka pendek/ Short-term bank loans
258.211.257
-
-
-
-
-
258.211.257
Utang usaha/Trade payables
250.764.310
-
-
-
-
-
250.764.310
2.839.866
-
-
-
-
-
2.839.866
12.131.089
-
-
-
-
-
38.999.215
43.697.329
48.102.796
85.920.927
53.439.943
(15.985.582)
254.174.628
562.945.737
43.697.329
48.102.796
85.920.927
53.439.943
(15.985.582)
778.121.150
Utang lain-lain/Other payables Beban akrual/ Accrued expenses Pinjaman jangka panjang/ Long-term borrowings Total/Total
74
12.131.089
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko manajemen (lanjutan)
Risk management (continued)
c. Risiko kredit
c. Credit risk
Risiko kredit yang dihadapi oleh Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Sebagai langkah mitigasi atas risiko ini, terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dilakukan terutama kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Hal ini merupakan kebijakan Kelompok Usaha dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit.
The Group is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers. To mitigate this risk, it has policies in place to ensure that sales of products are made mainly to creditworthy customers with proven track record or good credit history. It is the Group's policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit verification procedures.
Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk memberikan batasan jumlah kredit dan menetapkan termin pembayaran kepada setiap pelanggan. Adapun untuk pelanggan baru, Kelompok Usaha pada umumnya mengharuskan mereka untuk memberikan uang muka dan/atau membayar penuh sebelum dilakukan pengiriman barang. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.
The Group has policies that limit the amount of credit exposure and determines the credit term granted to each customer. In addition, the Group has policies that require new customers to make full payment and/or pay sales advances prior to goods shipment. Moreover, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts.
Ketika pelanggan tidak mampu melakukan pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan, Kelompok Usaha akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Kelompok Usaha akan melakukan negosiasi dengan pelanggan, diantaranya melalui perpanjangan jangka waktu agar pelanggan dapat melunasi seluruh liabilitasnya. Jika pelanggan masih tidak dapat menyelesaikan liabilitasnya setelah perpanjangan jangka waktu tersebut, Kelompok Usaha menindaklanjutinya melalui jalur hukum.
When a customer fails to make payment within the credit term granted, the Group contacts the customer to act on the overdue receivables. If the customer does not settle the overdue receivables within a reasonable time, The Group makes negotiation with the customer through, among others, an extension of the credit term to enable the customer to repay its payable. If the customer still does not settle after the extended period, the Group proceeds to commence legal proceedings. Depending on the assessment of the Group, specific provisions may be made if the customer’s debt is deemed uncollectible.
Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari saldo pada bank, risiko tersebut dapat muncul karena wanprestasi dari counterparty. Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk hanya menempatkan dananya pada bank dengan reputasi yang baik.
With respect to credit risk from balances with banks, credit risk exposure arises from default of the counterparty. The Group has a policy to place its funds only in banks with good reputation.
Nilai maksimum eksposur dari instrumen keuangan saat ini adalah sebesar nilai tercatatnya sebagaimana diungkapkan pada Catatan 33. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, aset keuangan Kelompok Usaha seluruhnya diklasifikasikan sebagai lancar dan tidak mengalami penurunan nilai, kecuali piutang usaha yang diungkapkan pada Catatan 7.
The maximum exposure of the financial instruments is equal to the carrying values as disclosed in Note 33. As of December 31, 2012 and 2011, all of the Group’s financial assets is classified as neither past due nor impaired, except for trade receivables as disclosed in Note 7.
75
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko manajemen (lanjutan)
Risk management (continued)
d. Risiko mata uang asing
d. Foreign currency risk
Mata uang fungsional Kelompok Usaha adalah dolar Amerika Serikat. Kelompok Usaha menghadapi risiko nilai tukar mata uang selain dolar Amerika Serikat karena sebagian kas dan setara kas, pinjaman tertentu, penjualan tertentu, pembelian tertentu dan biaya operasional tertentu dilakukan dalam rupiah.
The Group’s functional currency is the U.S. dollar. The Group faces non - U.S. dollar exchange risk as its certain cash and cash equivalents, certain borrowings, certain sales, the costs of certain purchases and the costs of operational expense are denominated in rupiah.
Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk laju pertukaran mata uang selain dolar Amerika Serikat. Akan tetapi, terkait dengan hal-hal yang telah didiskusikan pada paragraf di atas, fluktuasi dalam nilai tukar rupiah dan dolar Amerika Serikat menghasilkan lindung nilai natural untuk laju nilai tukar Kelompok Usaha.
The Group does not have any formal hedging policy for non - U.S. dollar exposure. However, in relation to the matters discussed in the preceding paragraph, the fluctuations in the exchange rates between the rupiah and U.S. dollar provide some degree of natural hedge for the Group’s foreign exchange exposure.
Tabel berikut menunjukkan aset konsolidasian Kelompok Usaha dalam mata uang asing. pada tanggal 31 Desember 2012:
The following table shows the Group’s consolidated foreign currencies denominated assets as of December 31, 2012:
2012 Mata uang asing/Foreign currency
2011 Setara dengan/ Equivalent in Dolar AS/U.S.Dollar
Mata uang asing/Foreign currency
Setara dengan/ Equivalent in Dolar AS/U.S.Dollar
ASET Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek Piutang usaha: Pihak berelasi - neto Pihak ketiga
Piutang lain-lain Uang jaminan
ASSETS Rp28.956.818 EUR 107.977 HK$ 1.758.019 Lainnya/Others
2.994.500 143.038 226.794 2.731
Rp31.141.432 EUR35.773 HK$207.829 Lainnya/Others
3.434.212 46.309 26.751 998
Cash and cash equivalents
Rp1.183.755
122.415
Rp99.817
11.008
Short-term investments
Rp137.765
14.247
Rp51.039
5.629
Trade receivables: Related party - net
Rp61.493.391 HK$ 443.321 -
6.359.192 57.191 -
Rp60.396.998 HK$3.487.086 EUR83.128
6.660.454 448.847 107.613
Rp111.002
11.479
Rp19.106.784
2.107.056
Other receivables
349
Rp2.968.625
327
Guarantee deposits
12.849.204
Total assets
Rp3.165.917
Total aset
9.931.936
LIABILITAS Pinjaman bank jangka pendek
LIABILITIES -
-
Rp9.647.595
1.063
Short-term bank loans
Rp114.328
11.823
Rp278.459
30.708
Trade payables: Related party
Pihak ketiga
Rp14.033.278 EUR 133.269 Lainnya/Others
1.451.218 176.542 40.470
Rp16.028.517 EUR217.662 Lainnya/Others
1.767.591 168.137 120.343
Utang lain-lain
Rp1.701.087 EUR500
175.914 662
Rp3.314.132 EUR500
365.476 647
Utang usaha: Pihak berelasi
76
Third parties
Other payables
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Risk management (continued)
Risiko manajemen (lanjutan)
d. Foreign currency risk (continued)
d. Risiko mata uang asing (lanjutan) 2012 Mata uang asing/Foreign currency
Beban akrual Pinjaman jangka panjang
Rp8.784.324 Rp49.132.795
2011 Setara dengan/ Equivalent in Dolar AS/U.S.Dollar
Mata uang asing/Foreign currency
Setara dengan/ Equivalent in Dolar AS/U.S.Dollar
908.410 HK$ 28.219
Rp 8.495.155 3.640
5.080.951
Rp64.389.775
936.828 HK$24.316
Accrued expenses 3.130
7.100.769
Long-term borrowings
Total liabilitas
7.849.630
10.494.692
Total liabilities
Aset - neto
2.082.306
2.354.512
Net assets
Jika aset dalam mata uang asing - Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 dijabarkan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah tanggal 20 Maret 2013 (tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian), maka aset dalam mata uang asing - neto akan turun sekitar Rp1.024.000.
If the Group’s net foreign currencies - denominated assets as of December 31, 2012 were translated to rupiah using the middle exchange rate as of March 20, 2013 (the completion date of the consolidated financial statements), the net foreign currencies denominated assets will decreased by about Rp1,024,000.
Skedul berikut menunjukkan, sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi dalam nilai tukar dolar A.S., dengan semua variabel lainnya dianggap tetap, terhadap laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Kelompok Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012:
The following schedule demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in the U.S. dollar exchange rate, with all other variables held constant, of the Group’s consolidated statement of comprehensive income for the year ended December 31, 2012:
Perubahan dalam nilai tukar dolar A.S. Dampak terhadap laba konsolidasian tahun berjalan (dibulatkan)
5%
Changes in U.S. dollar exchange rate
8.100.000
Effect on consolidated profit for the year (rounded)
e. Commodity price risk
e. Risiko harga komoditas Dampak risiko harga komoditas yang dihadapi Kelompok Usaha terutama sehubungan dengan pembelian bahan baku utama, yaitu bijih plastik. Harga bahan baku tersebut secara langsung dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas serta tingkat permintaan dan penawaran di pasar.
The Group’s exposure to commodity price risk relates primarily to the purchase of major raw materials, such as plastic ore. The prices of this raw material are directly affected by commodity price fluctuations and the level of demand and supply in the market.
Kebijakan Kelompok Usaha untuk meminimalkan risiko yang berasal dari fluktuasi harga komoditas adalah dengan menjaga tingkat persediaan bijih plastik secara optimal untuk meyakinkan produksi yang berkelanjutan. Kelompok Usaha juga mencermati keadaaan pasar komoditas secara terus-menerus dalam rangka mencari kesempatan untuk mendapatkan harga pembelian yang paling kompetitif bagi Kelompok Usaha.
The Group’s policy is to minimize the risks arising from the fluctuations in the commodity prices by maintaining the optimum inventory level of plastic ore to ensure continuous production. The Group continuously assesses conditions in the commodity markets for opportunities to obtain the most competitive purchase price for its benefit.
77
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko manajemen (lanjutan)
Risk management (continued)
e. Risiko harga komoditas (lanjutan)
e. Commodity price risk (continued)
Pengelolaan modal
Capital management
Tujuan utama pengelolaan modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.
Selain itu, Perusahaan dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Perusahaan pada RUPS.
In addition, the Company is also required by the Corporate Law effective August 16, 2007 to contribute to and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirement is considered by the Company in its AGMS.
Kelompok Usaha mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Kelompok Usaha dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak terdapat perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the dividend payment to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes as of December 31, 2012 and 2011.
Kebijakan Kelompok Usaha adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
The Group’s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to financing at a reasonable cost.
35. INFORMASI SEGMEN
35. SEGMENT INFORMATION For management purposes, the Group is organized into business units based on their products and services and have two reportable operating segments namely manufacturing and distribution.
Untuk kepentingan manajemen Kelompok Usaha digolongkan menjadi unit usaha berdasarkan produk dan jasa dan memiliki dua segmen operasi yang dilaporkan, yaitu manufaktur dan distribusi.
78
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
35. SEGMENT INFORMATION (continued) Manufaktur/ Manufacturing 2012
Distribusi/ Distribution 2011
2012
Eliminasi/Elimination 2011
2012
Konsolidasi/Consolidated
2011
2012
2011
PENJUALAN NETO
NET SALES
Eksternal Antar segmen
1.453.926.686 53.693.982
1.425.701.999 75.250.970
54.994.595 -
79.593.476 -
(53.429.970)
(74.986.958)
1.508.921.281 264.012
1.505.295.475 264.012
External Inter-segment
Total penjualan neto
1.507.620.668
1.500.952.969
54.994.595
79.593.476
(53.429.970)
(74.986.958)
1.509.185.293
1.505.559.487
Total net sales
HASIL Laba (rugi) usaha Bagian laba neto entitas asosiasi setelah dikurangi dengan amortisasi goodwill Pendapatan keuangan Beban keuangan Beban pajak penghasilan - neto
RESULTS 86.287.275 4.559.044 2.365.975 (35.154.271) (26.922.345)
100.393.338 8.826.169 1.631.575 (32.296.987) (21.794.218)
(996.370)
(213.296)
221 -
190 -
-
-
976.226 -
237.600 -
Laba tahun berjalan
85.290.905
100.180.042
5.535.270 2.366.196 (35.154.271) (26.922.345)
9.063.769 1.631.765 (32.296.987) (21.794.218)
31.115.755
56.784.371
INFORMASI LAINNYA Aset segmen Liabilitas segmen
Operating profit (loss) Equity in net earnings of an associated company - net of goodwill amortization Finance income Finance expense Income tax expense - net Profit for the year OTHER INFORMATION
1.714.612.051
1.556.454.481
4.429.145
4.608.798
(4.206.766)
(4.462.424)
1.714.834.430
1.556.600.855
Segment assets
871.319.270
791.892.764
6.658.227
5.736.971
(6.409.783)
(5.585.397)
871.567.714
792.044.338
Segment liabilities Capital expenditures Depreciation and amortization of fixed assets
Pengeluaran modal
23.306.180
91.138.223
-
119.711
-
-
23.306.180
91.257.934
Penyusutan dan amortisasi aset tetap
48.679.880
46.284.321
30.659
29.092
-
-
48.710.539
46.313.413
79
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
35. SEGMENT INFORMATION (continued)
Penjualan berdasarkan pasar
Sales by market
Informasi berikut menunjukkan distribusi dari penjualan konsolidasi Kelompok Usaha berdasarkan pasar geografis:
The following information shows the distribution of consolidated sales of the Group by geographical market:
2012
2011
Indonesia Asia (diluar Timur Tengah) Afrika Amerika Eropa Australia dan Selandia Baru Timur Tengah
1.017.284.276 291.262.578 79.651.492 42.786.450 31.648.623 31.483.514 15.068.360
928.732.739 368.436.850 69.273.888 37.437.196 37.434.257 28.828.184 35.416.373
Indonesia Asia (exclude Middle East) Africa America Europe Australia and New Zealand Middle East
Total
1.509.185.293
1.505.559.487
Total
Aset berdasarkan wilayah geografis
Assets by geographical area
Informasi berikut menunjukkan nilai tercatat aset segmen berdasarkan wilayah geografis aset tersebut berada:
The following information shows the carrying amount of segment assets by geographical area in which the assets are located:
Nilai tercatat aset segmen/ Carrying amount of segment assets
____________________________________________________________________________________________________
2012
2011
Indonesia Hong Kong
1.710.405.285 4.429.145
1.551.992.057 4.608.798
Indonesia Hong Kong
Total
1.714.834.430
1.556.600.855
Total
36. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING a.
36. SIGNIFICANT COMMITMENTS
PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”)
a.
AGREEMENTS
AND
PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”) Based on a loan agreement dated October 28, 2003 which has been amended several times, with the latest amendment being made on November 7, 2012, the Company obtained several credit facilities from CIMB Niaga as follows: · Import L/C and/or SKBDN and/ or Standby Letter of Credit (“SBLC”)-2 with a maximum amount of US$35,000,000 or equivalent in other currencies.
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 28 Oktober 2003 yang telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir pada tanggal 7 November 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari CIMB Niaga sebagai berikut: · Fasilitas L/C Impor dan/atau SKBDN dan/ atau Standby Letter of Credit (“SBLC”)-2 dengan jumlah maksimum sebesar AS$35.000.000 atau jumlah yang setara dalam mata uang lainnya. · Fasilitas PTK-2 dengan jumlah maksimum sebesar AS$28.000.000 yang merupakan sub-limit dari fasilitas SBLC-2. · Fasilitas Pinjaman Investasi dengan jumlah maksimum sebesar AS$4.000.000 (Catatan 19).
· PTK-2 facility with maximum amount of US$35,000,000 or equivalent in other currencies. · Investment Loan facility with maximum amount of US$4,000,000 (Note 19). 80
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
36. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) a.
b.
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”) (lanjutan)
a.
AND
PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”) (continued)
Seluruh fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 17 September 2013 (sebagaimana dinyatakan dalam perubahan terakhir), kecuali fasilitas pinjaman investasi yang akan jatuh tempo pada tanggal 17 September 2017. Seluruh fasilitas tersebut dijamin dengan aset yang sama yang dijaminkan atas pinjaman jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama serta kas sebesar 15% dari penggunaan fasilitas SBLC-2 (Catatan 15 dan 19).
All of the above facilities will expire on September 17, 2013 (as amended) except for investment loan facility that will expire on September 17, 2017. All of the above facilities are secured by the same assets pledged as collateral for short-term loans and long-term borrowings obtained from the same bank and cash representing 15% of SBLC-2 facility utilization (Notes 15 and 19).
Fasilitas SBLC-2 dapat dipergunakan secara bersama-sama dengan fasilitas PTK-2 dengan ketentuan tertentu yang diatur dalam perjanjian.
The SLBC-2 facility is interchangeable with PTK2 facility based on provisions as stipulated under this agreement.
PT Bank Mega Tbk (“Mega”)
b.
PT Bank Mega Tbk (“Mega”) Based on a loan agreement dated October 18, 2006 which has been amended several times, with the latest amendment being made on December 13, 2012, the Company obtained several credit facilities from Mega as follows:
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 18 Oktober 2006 yang telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir pada tanggal 13 Desember 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari Mega sebagai berikut: · Fasilitas non-cash loan berupa L/C sight dan/atau usance dan/atau SKBDN dan/atau bank garansi dan/atau L/C refinancing dengan jumlah maksimum sebesar AS$12.500.000, yang tersedia sampai dengan tanggal 17 September 2013. · Fasilitas demand loan dengan sublimit L/C line dan/atau SKBDN dan/atau bank garansi dan/atau L/C refinancing/UPAS dengan jumlah maksimum sebesar AS$21.500.000, yang tersedia sampai dengan tanggal 17 September 2013 · Fasilitas pinjaman rekening koran dengan jumlah maksimum sebesar Rp10.000.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 17 September 2013 (Catatan 15). · Fasilitas demand loan dengan jumlah maksimum Rp100.000.000, yang tersedia sampai dengan tanggal 17 September 2013.
· Non-cash loan facility in the form of L/C sight and usance and/or SKBDN and/or bank guarantee and/or refinancing L/C facilities for a maximum amount of US$12,500,000, which are available until September 17, 2013. · Demand loan facility sublimit L/C line and/or SKBDN and/or bank guarantee and/or refinancing L/C facilities for a maximum amount of US$21,500,000, which are available until September 17, 2013 · Overdraft facility for maximum amount of Rp10,000,000 which is available until September 17, 2013 (Note 15). · Demand loan facility for maximum amount of Rp100,000,000 which is available until September 17, 2013. All of those facilities are secured by the same assets pledged as collateral for short-term loans and long-term borrowings obtained from the same bank (Notes 15 and 19).
Seluruh fasilitas tersebut dijamin dengan aset yang sama yang dijaminkan atas pinjaman jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 15 dan 19).
81
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
36. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) c.
d.
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued)
Bruckner Maschinenbau GmbH & Co. KG (“Bruckner”)
c.
AND
Bruckner Maschinenbau GmbH & Co. KG (“Bruckner”)
Pada tanggal 19 Juni 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian supply No. AKPI 2008 001 (kontrak ekspor) dengan Bruckner, dimana Bruckner setuju untuk menyediakan dan menjual dan Perusahaan setuju untuk membeli mesin BOPP dan peralatan pendukung lainnya.
On June 19, 2008, the Company entered into supply contract No. AKPI 2008 - 001 (export contract) with Bruckner, whereby Bruckner agreed to supply and sell and the Company agreed to purchase BOPP machineries and other factory equipment.
Selanjutnya, perjanjian tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan dengan perubahan terakhir dilakukan pada tanggal 8 Mei 2010, antara lain mengenai perubahan nilai kontrak dari sebelumnya berdenominasi dalam Euro menjadi berdenominasi dalam dolar Amerika Serikat.
The contract had been amended several times, with the latest amendment being made on May 8, 2010 relating to, among others, change in the total contract value from being previously denominated in Euro to becoming denominated in U.S. dollar.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Bruckner telah memenuhi penyediaan mesin BOPP serta peralatan pendukungnya, dan Perusahaan telah membayar kewajibannya sesuai dengan perjanjian.
As of December 31, 2011, Bruckner had completed supplying the BOPP machineries and other equipment, and the Company had paid its obligations under the contract.
Standard Chartered Bank
d.
Standard Chartered Bank Based on Banking Facilities Agreement dated February 9, 2011, which has been amended several times, with the latest amendment being made on November 18, 2011, the Company obtained Import L/C facility in the form of L/C Import, Import Loan, Import Invoice Financing, Export Invoice Financing and Committed Credit Bills Negotiated-Discrepant Facility, Bond and Guarantee Facility, and Shipping Guarantee Facility, which has a maximum amount of US$5,000,000. The facility is secured by cash equal to 15% of the maximum facility. The facility is available until October 31, 2013.
Berdasarkan Banking Facilities Agreement tanggal 9 Februari 2011 yang selanjutnya telah diubah beberapa kali, dengan perubahan terakhir pada tanggal 18 November 2011, Perusahaan memperoleh Fasilitas L/C Impor dalam bentuk L/C Import, Import Loan, Import Invoice Financing, Export Invoice Financing and Committed Credit Bills Negotiated-Discrepant Facility, Bond and Guarantee Facility, dan Shipping Guarantee Facility, yang mempunyai jumlah maksimum sebesar AS$5.000.000. Fasilitas tersebut dijamin dengan kas sebesar 15% dari fasilitas maksimum. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Oktober 2013.
82
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
36. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) e.
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued)
PT ANZ Panin Bank
e.
37. SUPLEMENTAL CASH FLOWS INFORMATION Significant supplemental cash flows information:
Informasi tambahan arus kas yang signifikan: 2012 Perolehan aset tetap yang dikreditkan kepada uang muka
2011
4.126.805
-
-
7.830.236
Kapitalisasi biaya pinjaman ke aset tetap
38. PERKEMBANGAN TERKINI MEMPENGARUHI STANDAR AKUNTANSI
YANG
Acquisition of fixed assets credited to advance payments Capitalization of borrowings costs to fixed assets
38. RECENT DEVELOPMENT ACCOUNTING STANDARDS
AFFECTING
The following revised PSAK was issued by the DSAK up to the date of completion of the Group’s consolidated financial statements which is effective starting January 1, 2013:
Berikut PSAK revisi yang telah dikeluarkan oleh DSAK sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013: ·
PT ANZ Panin Bank Based on an agreement dated March 2, 2011, the Company has obtained Uncommitted Multi Option Trade Facility (“MOTF") from PT ANZ Panin Bank. The aggregate maximum amount of the MOTF is USD$10,000,000 which consists of Documentary Credit (Sight or Usance) ("DC"), Trust Receipt Facility ("TR"), Trade Finance Loan against Supplier's Invoice and Transport Document Facility ("TFL-1"), Trade Finance Loan against Buyers' Invoice and Transport Document Facility ("TFL-2"). The purpose of the facility is to finance the Company’s working capital due to pending proceeds from the sale to a customer not under DC. The facility is available until January 31, 2013 (Note 15).
Berdasarkan perjanjian tanggal 2 Maret 2011, Perusahaan mendapatkan Uncommitted Multi Option Trade Facility ('MOTF") dari PT ANZ Panin Bank. Besarnya batasan agregat pada MOTF tidak akan melebihi AS$10.000.000 yang terdiri dari Documentary Credit (Sight or Usance) ("DC"), Trust Receipt Facility ("TR"), Trade Finance Loan against Supplier's Invoice and Transport Document Facility ("TFL-1"), Trade Finance Loan against Buyers's Invoice and Transport Document Facility ("TFL-2"). Tujuan dari fasilitas ini untuk membiayai modal kerja Perusahaan karena penundaan hasil penjualan dari pelanggan yang tidak memakai fasilitas DC. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Januari 2013 (Catatan 15). 37. INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS
AND
PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”, mengatur perlakuan akuntansi bagi transaksi kombinasi bisnis antar entitas sepengendali.
·
PSAK No. 38 (Revised 2012), “Business Combination under Common Control”, prescribes accounting treatment for business combination among entities under common control.
The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of this revised PSAK on the consolidated financial statements.
Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari PSAK revisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasiannya.
83