Daftar Isi
Laporan Utama | 6
Info Pasar | 22
Namibia termasuk kategori negeri maju di Afrika. Pasarnya masih sangat terbuka bagi komoditas negara lain. Indonesia sudah berhasil memasukkan sejumlah produk. Obat-obatan, alat kesehatan, dan kosmetika masih sangat dibutuhkan.
Apa yang anda ketahui tentang pohon pinang? Mungkin anda baru ingat pohon ini tiap menjelang perayaan hari Kemerdekaan RI sebagai media untuk permainan panjat pinang. Tapi apakah anda tahu buahnya?
Apresiasi | 14 Riyanto Wahyudi berhasil memasukkan batik ke pasar Afrika. Produknya diambil dari para perajin di Solo dan Pekalongan. Perdana Menteri dan Presiden Namibia pun memakai batik.
2 | AKSES4EDISI 28 - 2014
Salam Redaksi....................................................................... 3 Surat Pembaca....................................................................... 4 Laporan Utama...................................................................... 6 Wawancara........................................................................... 10 Jalan-Jalan........................................................................... 13 Apresiasi............................................................................... 14 Teropong.............................................................................. 16 Etika Bisnis........................................................................... 18 Hukum .................................................................................. 19 Kiat Bisnis............................................................................. 20 Info Pasar............................................................................. 22 Serba-Serbi.......................................................................... 26 Aksesiana............................................................................. 30 Siapa Mengapa..................................................................... 32 Renungan............................................................................. 34 Kontak Usaha....................................................................... 36 Agenda dan Pameran.......................................................... 38
Salam Redaksi # Pembaca yang terhomat, enang rasanya dapat kembali menyapa Bapak-Ibu sekalian setelah tiga bulan lamanya belum bertemu. Setelah mengulas Kazakhstan di belahan Benua Asia Tengah pada edisi bulan Desember tahun lalu, kali ini Akses akan mengupaslengkap negara Namibia dengan mengangkat tema “Namibia Sebagai Pintu Gerbang Ekspor Kita”. Namibia adalah salah satu negara dengan kondisi dan tingkat pertumbuhan ekonomi terbaik di Benua Afrika. Sebagai sebuah negara yang tengah giat membangun, Namibia amat tergantung pada impor dan perdagangan internasional. Oleh karenanya, tidak mengherankan jika pertumbuhan ekonomi Namibia yang sehat –diikuti dengan berkembangnya tingkat konsumerisme masyarakat– menghadirkan sejuta peluang. Untuk memenuhi kebutuhannya, negara yang kaya akan mineral ini banyak membeli produk tetangga-tetangga terdekatnya. Menariknya, Namibia juga banyak mengkonsumsi produk Indonesia, mulai dari barang konsumsi, pakaian dan tekstil, kerajinan dan meubel, hingga alat-alat pertanian. Namun cukup disayangkan bahwa potensi ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Selain karena pengusaha Indonesia umumnya masih terperangkap pada paradigma ekspor ke pasar tradisional Eropa Barat dan Amerika Utara, produk-produk Indonesia yang laku di pasaran Namibia umumnya masih masuk lewat negara ketiga, khususnya Afrika Selatan. Sejumlah produkIndonesia yang masuk secara langsungke Namibia pun belum dioptimalkan pengerjaannya untuk dapat bertahan dan dipergunakan secara khusus di negara beriklim kering ini, sehingga sering tidak tahan lama. Menyadari pentingnya menjembatani kendala-kendala tersebut, Akses juga akan menyajikan hasil wawancara tim reporter kami dengan Duta Besar LBBP RI untuk Namibia di Windhoek. Selain, mengupas tuntas mengenai potensi ekonomi Namibia bagi pengusaha ekspor Indonesia, Akses juga akan mengulas usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Namibia untuk menjadikan Pelabuhan Walvis Bay sebagai trade hub bagi arus keluar-masuknya barang untuk kawasan selatan Benua Afrika. Untuk melengkapi pembahasan ekonomi, kami juga akan membahas mengenai aspek hukum perusahaan di Namibia serta etika bisnis untuk Bapak-Ibu yang tertarik akan peluang usaha di Namibia.Tak lupa pula kami hadirkan ulasan potensi wisata yang ditawarkan negeri The Gods Must Be Crazy ini, baik ekowisata maupun wisata budaya. Sebagai suplemen, Akses juga akan menyajikan mengenai prospek dan peluang usaha di Australia pada rubrik kiat bisnis, info pasar berupa peluang ekspor buah pinang dan produk kelapa sawit di India, serta serba-serbi UKM di Lampung. Akhirnya, mewakili seluruh redaksi Akses, saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Bapak-Ibu untuk senantiasa menikmati sajian kami. Selamat menikmati Akses volume 28.
S
Harlan Hakim Pemimpin Redaksi
Susunan Dewan Redaksi Majalah Akses Volume 28 / Edisi Maret 2014 Pelindung : Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Yuri O.Thamrin Penasehat : Sekretaris Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Ratu Silvy Gayatri Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi : Harlan Hakim Dewan Redaksi : Hadi Syarifuddin Yonatri Rilmania M. Aji Surya Garnijanto Bambang W. Redaktur Pelaksana : Harlan Hakim Staf Redaksi : Rudy Kurniady Yohanes Jatmiko Heru Prasetyo Siti Fauziah Dyah Kuncorowati Haryadi Satya Nidya Kartikasari Yunikeiserina Hidayat Hadi Tjahjono Stella Kemala Eneng Siti Sondari Jhon Purba Pemelihara Situs Web : Puspa Bangun Subekti Lucky Irwansyah Administrasi : Cahyono Rustam Distribusi : Kuswandi Agung Yudono M. Nuruzzaman Sukardi Sudarmadi Diah Setyorini Agus Sumarjo Ismail
http://akses.kemlu.go.id
EDISI 28 - 20144AKSES | 3
Surat Pembaca Konfirmasi Alamat Pengiriman
Dear redaksi Majalah Akses, Saya ingin mendaftarkan Dosen saya di IPB untuk mendapatkan majalah Akses secara rutin. Kapan Majalah Akses akan dikirim lagi setelah periode November kemarin? Ingin mengkonfirmasi 3 alamat untuk pengiriman selanjutnya. Tolong dimasukkan dalam list pengiriman : Nur Hidayat, S.TP Jl. Cililitan Besar RT 05 RW 01 No. 30 Jakarta Timur, 13640 Dr. Hamzah, M.Si Jl. Jati No. 4 Perumahan Dosen IPB, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680 Dr. Irmansyah, M.Si Kepala Badan Pengelola Asrama TPB IPB Asrama Putri, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
Terima kasih. Nur Hidayat
[email protected]
Jawaban Redaksi:
Permintaan Anda telah kami penuhi. Ketiga nama tersebut kami masukkan dalam list pengiriman Majalah Akses. Edisi berikutnya akan kami kirim pada bulan Maret 2014.
Menggugah Semangat
Saya pernah mendapatkan Majalah Akses, bahkan meminta dari team redaksi sekalian atas nama PT. Mayora, namun sekarang saya sudah pindah perusahaan ke PT. Monde. Selain itu saya juga mendapatkannya saat Tim Kemenlu mengadakan Forum di Universitas, saat itu Pak Nelson dari Kemenlu Afrika datang di acara tersebut. Isi dari majalah tersebut menggugah kami untuk tetap semangat dalam melakukan ekspor keluar, memberikan banyak pengetahuan tentang budaya- budaya luar, pameranpameran, dan lain-lain. Saya sangat bersyukur mendapat kesempatan membaca majalah Akses. Saya berdoa agar Team Redaksi Akses tetap sehat dan semangat menuliskan informasi- informasi yang berharga bagi kami. Terakhir saya mendapatkannya akhir Juni. Terimakasih
Ingin Berlangganan Akses
Selamat pagi Bapak/Ibu, perkenalkan, saya: Rahmad Djatmiko beralamat di Jl.Rajawali 511 RT.10 RW.04 Sumberrejo, Bojonegoro. Bolehkah saya meminta langganan majalah yang instansi Bapak/Ibu keluarkan per 3 bulan? Terimakasih Rahmad Djatmiko Sumberrejo, Bojonegoro
Jawaban Redaksi:
Pak Djatmiko, terima kasih atas minat Anda terhadap Majalah Akses, kami akan mengirimkan majalahnya secara rutin dan cuma-cuma ke alamat Anda.
Ingin mendfapatkan Majalah Akses
Assalamu’alaikum Warrahmatullaahi Wabarakaatuh. Alhamdulillaah. Kami dari PT Rempah Agro Indonesia. Bagaimana cara mendapatkan Majalah Akses? Dan ini alamat kami: Adhi Karyadi Prihandono, Perum Koperindag Blok G No. 10, Sumber Jaya, Tambun Selatan, Bekasi 17519, Jawa Barat. Phone: 021-40101093, 0813 17 963 963, 08777 12345 93. Terima kasih. Jazaa Kallaahu Khoiron. Aamiiiiin.
Salam Rose Mariana
Jawaban Redaksi:
Ibu Rose, terima kasih atas penghargaan dan do’a restu Anda terhadap Majalah Akses, semoga Majalah Akses bisa menemui Anda secara berkelanjutan.
4 | AKSES4EDISI 28 - 2014
Hormat kami, Adhi
Mas Adhi yang terhormat,
Terima kasih atas minat Anda untuk berlangganan Majalah
Tembusan :
Rektor Universitas Bung Hatta (sebagai laporan) Arsip
Terima kasih atas perhatian Anda terhadap Majalah Akses. Kami akan senantiasa mengirimkan Majalah untuk bahan referensi Perpustakaan Universitas Bung Hatta.
Akses. Mulai terbitan yang akan datang, kami akan mengirimkan Majalah Akses ke alamat Anda.
Ucapan Terima kasih 13 Januari 2014
Kepada Yth. Bapak Pimpinan Redaksi Majalah Akses Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Jln. Taman Pejambon No. 6 Jakarta Telp. : 021-3849889 Fax : 021-3513094
Dengan hormat,
Bersama ini kami sampaikan kepada Bapak, bahwa kiriman sumbangan berupa Buku/Majalah & Jurnal sebanyak 1 (satu) eksemplar telah kami terima dengan baik yaitu : AKSES : Menuju Gerbang Pasar Dunia DOBRAK PASAR KAZAKHSTAN Vol : 27/Desember 2013
Demikian disampaikan; atas perhatian, bantuan serta kerja sama yang baik diucapkan terima kasih dan kami mengharapkan kiriman terbitan berikutnya. A.n. Rektor Kepala Perpustakaan Universitas Bung Hatta ttd Ir. Yuspardianto, M. Si
Penyampaian tambahan informasi pada artikel “Menembus Pasar Kazakhstan melalui Kebudayaan” pada majalah Akses Edisi 27 tahun 2013. Merujuk perihal tersebut pada pokok surat, disampaikan hal-hal sebagai berikut : 1. Direktorat Asia Selatan dan Tengah telah menerima majalah Akses edisi 27 tahun 2013 yang mengulas tema utama “Mendobrak Pasar Kazakhstan” dan menyampaikan apresiasi pada tim majalah Akses yang telah mengulas peluang usaha di Kazakhstan dan gambaran hubungan bilateral Indonesia dan Kazakhstan secara komprehensif dan menarik.
2. Berkenaan dengan artikel tentang “Menembus Pasar Kazakhstan melalui Kebudayaan” yang menggambarkan upaya menembus pasar Kazakhstan melalui diplomasi kebudayaan, hal ini merupakan satu sudut pandang yang menggambarkansemakin dekatnya hubungan kedua negara. Sebagai catatan pihak Kazakhstan pada paruh pertama 2014 ini juga akan melakukan Kazakhstan Days of Culture di Jakarta, yang memperlihatkan gayunhg bersambut dari upaya-upaya diplomasi kebudayaan yang telah dilakukan Indonesia. 3. Untuk ini, Direktorat Asia Selatan dan Tengah menyampaikan tambahan informasi sbb : 1. Indonesian Days of Culture di Kazakhstan tanggal2-4 September 2013 lalu terselenggara atas fasilitasi dan kerjasama dari Kemenlu, Kemendikbud, Kemenparekraf, KBRI Tashkent dan Pemerintah Kazakhstan. 2. Indonesian Days of Culture menampilkan pameran kain dan busana tenun Indonesia dari Cita Tenun Indonesia dan pameran foto IKJ yang terselenggara atas fasilitasi dan kerjasama (termasuk dukungan pendanaan) dari Direktorat Diplomasi Publik, Kemlu. Sementara pentas seni merupakan fasilitasi dari Kemendikbud (Sanggar Tari Mawar Budaya) dan Kemenparekraf (STSI Bandung). 3. Terkait dengan tambahan informasi di atas yang cukup penting untuk diketahui pembaca Akses, mohon kiranya hal ini dapat dimuat pada catatan redaksi ataupun surat pembaca majalah Akses pada edisi berikutnya. Terima kasi Direktur Asia Selatan dan Tengah Listyowati
Rubrik ini dari kita untuk kita.
Silakan mengirimkan tanggapan, saran, dan kritik serta pertanyaan Anda ke redaksi AKSES melalui faksimil: (021) 351 3094 atau e-mail:
[email protected]
EDISI 28 - 20144AKSES | 5
Laporan Utama Utama
Potensi Besar di Tengah Gurun Namibia termasuk kategori negeri maju di Afrika. Pasarnya masih sangat terbuka bagi komoditas negara lain. Indonesia sudah berhasil memasukkan sejumlah produk. Obat-obatan, alat kesehatan, dan kosmetika masih sangat dibutuhkan.
P
ernahkan Anda menonton film “Gods Must be Crazy”? Film komedi buatan Hollywood yang dirilis tahun 1990-an itu mengambil lokasi syuting di gurun Namibia. Nama Namibia mungkin masih asing di telinga kita. Seperti ditampilkan dalam film tadi, kesan pertama yang timbul mengenai negeri Afrika ini adalah gurun pasir, hewan-hewan liar, dan kehidupan masyarakatnya yang masih terisolir. Namun, kesan itu tak sepenuhnya benar. Sesungguhnya, meskipun negeri ini masih terhitung muda, Namibia sudah bisa dikatakan sebagai negeri berkembang yang potensial. Sejak merdeka pada 1990 dari administrasi AfrikaSelatan,Namibiamemangsedang terus membangun perekonomiannya, yang tentu saja berdampak pada terbukanya pasar negeri ini bagi negara lain. Republik Namibia kini bahkan termasuk salah satu dari delapan besar kategori negara maju di benua Afrika. Negara yang beribukota di Windhoek ini dikenal memiliki budaya yang beraneka ragam dan sejarah yang unik. Hingga kini, nilai-nilai keragaman budaya itu masih tetap dipertahankan. Hebatnya, tanpa mengurangi nilai-nilai budayanya, Namibia tetap terbuka terhadap budaya asing yang masuk. Memiliki visi menjadikan Namibia negara industri maju pada 2030, pemerintah Namibia kini semakin gencar meningkatkan hubungan dan kerjasama ekonomi dengan negara-negara sahabatnya, mempromosikan sumber daya alam, dan mengembangkan kebijakan di berbagai sektor. Dengan demikian, sudah pasti Namibia akan membuka pintu masuk bagi komoditas-komoditas internasional. Namibia merupakan negara eksportir mineral non-bahan bakar
6 | AKSES4EDISI 28 - 2014
terbesar ke-4 di Afrika dan produsen uranium terbesar ke-5 di dunia. Setengah dari total pemasukan Namibia didapat dari pasar ekspor di sektor industri pertambangan dan pengolahan mineral. Pada 2011, tercatat nilai ekspor Namibia berkisar US$ 4,568 milyar. Angka itu memang masih di bawah angka nilai impornya yang berkisar US$ 5,345 milyar. Komoditas ekspor utama Namibia didominasi oleh berlian, tembaga, emas, timah hitam, seng, uranium, ternak, ikan olahan, minuman (termasuk minuman keras), serta barang dan jasa. Sedangkan komoditas impornya mencakup besi/baja, minyak bumi, mesin, peralatan listrik, produk farmasi, dan bahan plastik. Mitra dagang Namibia mayoritas adalah negara-negara tetangga, yakni Afrika Selatan, Angola, Bostwana, dan Zimbabwe. Karena itu, jika Indonesia mampu mengembangkan ekspornya ke Namibia, maka pintu untuk memasuki ekspor ke negara-negara tetangganya pun dapat terbuka.
Peluang Indonesia
Sejauh ini, Indonesia sudah berhasil mengekspor sejumlah komoditas ke Namibia. Produk Indonesia yang telah masuk pasar Namibia antara lain sardines, sabun batangan, buku tulis, furniture kayu, alat pertanian, marmer, batu perhiasan, tekstil atau garmen, serta bambu atau rotan dengan total US$ 3.327.731. Sebaliknya, Indonesia mengimpor minyak ikan, kulit sapi, peralatan rumah tangga, peralatan menggambar, dan aneka ragam kertas dan karton dari Namibia dengan total US$ 404.980. Selain memiliki kekayaan mineral yang melimpah ruah, Namibia juga memiliki lahan pertanian yang cukup luas. Karena itu, bahan baku dan alatalat pertanian juga dibutuhkan Namibia.
Dengan begitu, pastinya Indonesia berpeluang besar mengekspor bahan baku dan alat pertanian ke negeri beriklim sub-tropis nan kering itu, mengingat Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki produkproduk agro industri yang unggul. Di Namibia, produk obat-obatan, alat kesehatan, dan kosmetika masih sangat dicari dan tingkat konsumsinya semakin meningkat, sehinggaIndonesia juga berpeluang memperkenalkan produk farmasi dan kosmetika. Kosmetika Indonesia terkenal unggul karena dibuat dari racikan rempahrempah alami. Karena itu, pengusaha kosmetika Indonesia memiliki peluang besar untuk memasarkan produknya ke Namibia, bahkan ke negara-negara lain di Afrika. Namun, sebelumnya harus dipastikan terlebih dahulu mengenai jenis produk kosmetika yang cocok dengan para konsumen di sana. Di wilayah industri Oshikango, terdapat beberapa perusahaan importir produk dari Indonesia, antara lain, Sanzi Impor Expor Cc dan Sigma sebagai importir bahan makanan, serta Ezzy Export Import yang merupakan importir furnitur. Peluang pasar di Namibia masih sangat terbukam terutama bagi produk makanan olahan, furnitur, dan sabun atau deterjen. Kondisi ini didukung oleh tingkat konsumerisme masyarakat Namibia yang makin meningkat beberapa tahun terakhir, bahkan diprediksi dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini tentu saja memberi peluang untuk semakin meningkatkan ekspor Indonesia ke Namibia. Saat ini sudah ada beberapa perusahaan eksportir ke Namibia. Salah satunya adalah PT. Sinar Antjol,
mereka dengan cara mengoleskan pasta itu ke kulit dan rambut. Sejak tahun 1990-an, Suku Himba tetap mempertahankan kebudayaannya itu tanpa menutup diri dari budaya asing. Hebatnya, mereka justru dapat memanfaatkan keunikan itu sebagai komoditas pariwisata.
Hubungan dengan Indonesia
yang mengekspor sabun atau deterjen, margarine, ikan kaleng, body lotion, dan bedak ke Namibia dengan penjualan per bulan sekitar lima kontainer. Komoditas lainnya yang sangat berpeluang untuk diekspor ke Namibia adalah produk-produk kerajinan, terutama kain batik. Kain batik yang makin populer karena kerap dikenakan oleh pemimpin Afrika Selatan, Nelson Mandela, kini mulai diminati di negaranegara sekitar Afrika Selatan, termasuk Namibia. Awalnya batik hanya dipakai oleh para pejabat dan kalangan elit saja. Namun kini batik mulai digemari oleh hampir seluruh masyarakat. Batik bahkan tidak hanya dipakai di situasi resmi seperti rapat, tetapi juga dalam kegiatan sehari-hari.
Export Processing Zone
Namibia kini sedang giat membangun. Pemerintah Namibia, melalui Kementerian Keuangan dan Bank of Namibia menetapkan Export Processing Zone (EPZ) untuk mendukung program industrialisasi pasar ekspor yang dapat meningkatkan perekonomian negara. Dengan adanya EPZ, waktu pengiriman barang menjadi lebih efisien karena tidak dilakukan pemeriksaan fisik di pelabuhan. Pengusaha yang masuk dalam EPZ dapat mematok harga yang kompetitif karena mendapatkan fasilitas perpajakan dan kepabeaan. Dengan begitu, waktu produksi juga bisa lebih terjamin. EPZ juga memiliki kegiatan sub-kontrak yang memungkinan pemerintah Namibia mengembangkan programketerkaitanantaraperusahaan besar, menengah, dan kecil. Infrastruktur dan sektor
perbankan sudah cukup berkembang di Namibia. Kualitas infrastruktur fisik dan fasilitas umum Namibia menduduki peringkat terbaik ke-58 dari 142 negara di dunia, dan kemajuan pasar finansial Namibia menduduki peringkat ke-36 di dunia. Karena jumlah penduduknya masih rendah, kota-kota Namibia tidak mengalami kemacetan lalu lintas, termasuk di ibukota Windhoek --yang hanya dihuni sekitar 200.000 jiwa. Infrastruktur jalan sangat terawat. Jalan-jalannya mulus, hampir tidak ditemukan jalan yang rusak, apalagi berlubang, karena jumlah pengguna jalan relatif sedikit. Kondisi itu membuat para pengendara dapat menikmati fasilitas jalan raya dengan aman dan nyaman. Namibia diapit oleh dua gurun, yakni gurun Namib di sepanjang garis pantainya, dan gurun Kalahari di pedalaman. Namibia memiliki tanah yang kering, dan justru itulah yang membuat negeri ini menjadi tujuan wisata yang unik. Destinasi wisata yang direkomendasikan di Namibia antara lain adalah kota pasir Kolmanskop, puncak granit Spitzkoppe, kota pantai Swakopmund, dataran garam dan dataran liat Sossusvlei, lembah sungai ikan Fish River Canyon, serta taman nasional Etosha. Tidak ketinggalan, ada pula wisata budaya Suku Himba atau Suku Merah. Suku nomaden ini disebut suku Merah karena kulit penduduk wanitanya berwarna merah. Warna merah itu bukan berasal dari genetika secara alami, melainkan dari sejenis pasta berwarna merah tanah. Sudah menjadi tradisi bagi para wanita suku Himba untuk memandikan tubuh
Hubungan bilateral IndonesiaNamibia sebenarnya telah terjalin sejak sebelum Namibia merdeka. Kini hubungan itu semakin erat lagi dengan ditekennya berbagai jenis kerjasama. Kerjasama di bidang pendidikan misalnya, terwujud dengan ikut sertanya Namibia dalam program beasiswa di Indonesia. Sejumlah mahasiswa Namibia memperoleh program beasiswa dari Indonesia seperti DARMAWISMA, Summer Program di UGM, dan beasiswa S1 Kemitraan Negara Berkembang. Indonesia juga memberikan bantuan sumbangan dana kepada beberapa sekolah dan lembaga pemerintah di Namibia melalui KBRI. Di bidang kebudayaan, Namibia membantu mempromosikan tempat wisata dan keragaman budaya Indonesia melalui penyebaran brosur, booklet dan VCD. Film-film Indonesia seperti “Banyu Biru, “Rindu Kami Padamu”, “Opera Jawa”, dan “Laskar Pelangi” telah ditayangkan di Namibia sejak tahun 2006 dalam Festival Film Windhoek. Kerjasama lainnya masih terus dijajaki untuk dijalin, untuk meningkatkan keeratan hubungan kedua negara. Dengan hubungan yang lebih erat itu, diharapkan akan tergali peluangpeluang kerjasama bisnis, terutama bagi UKM Indonesia, mengingat pintu pasar Namibia yang masih terbuka lebar bagi produk negara lain. Peluang ekspor Indonesia ke Namibia merupakan kesempatan besar yang perlu dijajaki melalui upaya-upaya kerjasama strategis. Melihat dari sisi perkembangan harga dan pasar Namibia, peluang masuknya komoditi pertanian, kosmetik, produk sabun, dan kerajinan tangan sangat menjanjikan. Untuk itu, potensi dan jalur pasar ekspor ke negeri ini harus diperhitungkan secara detail mulai dari teknis hingga biayanya. Pemerintah dan para pelaku UKM di Indonesia harus jeli melihat peluang dan mampu menerapkan strategi perdagangan yang efektif. Nurul Fitri Ramadhani
EDISI 28 - 20144AKSES | 7
Laporan Utama Utama
Produk Indonesia di Namibia Tim Akses berkunjung ke toko furnitur di Swakopmund dan sentra produk kerajinan di Windhoek. Penjualnya membeli produk langsung baik dari Indonesia maupun dari negara ketiga.
A
frika, adalah benua yang menjanjikan banyak potensi bagi pengusaha yang mau mengubah mindset dan berani menangkap peluang. Afrika, selain kaya akan sumber daya alam berupa minyak, gas dan mineral, secara meyakinkan juga terus menunjukan tren pertumbuhan ekonomi yang positif. Afrika, yang dulu dikenal sebagai benua berstigma negatif, kini tengah bertransformasi menjadi wilayah dengan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang pesat.
8 | AKSES4EDISI 28 - 2014
Salah satu Negara Afrika yang sedang bertransformasi itu adalah Namibia. Namibia terletak di Afrika bagian selatan dengan populasi 2,2 juta orang (perkiraan pada Juli 2013). Meskipun jumlah itu relatif kecil, namun dari segi perdagangan, Namibia berpotensi sebagai gerbang masuk produk ke kawasan Afrika bagian selatan, khususnya negara-negara anggota Southern African Development Community (SADC) yang lain. Dalam wawancara dengan Tim Akses, Duta Besar Indonesia untuk Namibia, Agustinus Sumartono
mengungkapkan bahwa saat ini terdapat kecenderungan bahwa pengusaha dari negara-negara lain lebih memilih Pelabuhan Walvis Bay di Namibia sebagai entry point produknya ke wilayah Afrika bagian selatan, daripada melalui Pelabuhan Luanda, Angola. Pelabuhan Luanda dirasakan sudah terlalu padat sehingga dalam banyak kasus, proses treatment produk yang masuk ke pelabuhan itu dapat memakan waktu hingga satu tahun. Merespons kecenderungan itu, saat ini Pemerintah Namibia sedang berambisi untuk memperbesar kapasitas Pelabuhan Walvis Bay di sampingmeningkatkandanmemelihara infrastruktur pendukung seperti jalan raya dan fasilitas perkantoran. Memperhatikan potensi Namibia, beberapa negara seperti Jerman, Afrika Selatan, China, Jepang dan Korea telah memanfaatkan peluang kerja sama baik melalui perdagangan atau pun investasi.
Lantas, bagaimana peluang produk Indonesia di Namibia? Produk Indonesia yang telah masuk dan diterima dengan baik oleh pasar Namibia antara laian furniture, handicraft, produk makanan dan minuman, pakaian, kosmetik dan toiletries, footwear, otomotif dan produk kesehatan.
Produk Indonesia di Swakopmund
Pada Desember 2013 lalu, dengan difasilitasi oleh KBRI Windhoek, Tim Akses telah melakukan kunjungan ke pusat handicraft dan furniture di Namibia, yaitu Kornblum & Co., Habitat dan Namcraft. Kornblum & Co adalah toko pusat furniture yang terletak di Swakopmund, sekitar 361 km dari Windhoek. Toko yang memiliki beberapa cabang di Swakopmund ini dimiliki oleh seorang warga Namibia keturunan Jerman bernama Jean Theron. Selain memiliki Kornblum & Co., Jean Theron juga merupakan pemilik Habitat, toko aksesoris dan dekorasi rumah yang terletak bersebelahan dengan Kornblum & Co. Begitu masuk ke toko ini, tim Akses melihat banyak sekali produk furniture asal Indonesia yang dapat dikenali dengan mudah di setiap penjuru toko. Ada berbagai furniture rotan, ukiran kayu dan batu, bendabenda antik, anyaman, tikar dari Toraja hingga gamelan. Bahkan di pintu masuk toko terdapat dua buah becak dan pedati kuno asli dari Indonesia. Theron mengaku telah memulai kontak bisnis dengan pengusaha Indonesia sejak 12 tahun yang lalu, di antaranya dengan pengusaha asal Cirebon, Yogyakarta dan Klaten. Pasokanbarang-barangIndonesia di toko-tokonya terbilang cukup besar. Sebanyak 50% produk furniture dan dekorasi di toko-tokonya didatangkan dari Indonesia dengan volume rata-rata mencapai20containerpertahun.Theron menyatakan dalam setahun minimal sebanyak 3 kali ia selalu berkunjung ke Indonesia khususnya saat pelaksanaan pameran-pameran besar di Indonesia untuk membeli secara langsung produk-produk yang akan dijual di tokonya. “Saya tidak pernah mengalami kendala berarti dalam berbisnis dengan
mitra di Indonesia maupun dalam hal pengurusan visa dan beacukai,” kata Jean Theron. Menurut dia, respons pasar Namibia terhadap produk furniture Indonesia sangat positif, terutama untuk produk furniture dan dekorasi taman. Namun, ia menambahkan bahwa untuk produk-produk yang terbuat dari kayu ataupun rotan, diperlukan treatment lebih, seperti proses coating khusus agar dapat menyesuaikan dengan iklim Namibia yang kering, sehingga produkproduk itu tidak mengalami kerusakan (retak).
Produk Indonesia Tidak Kalah
Selain dari Indonesia, Theron juga mengekspor produk dari India, Vietnam dan Afrika Selatan. Ia menegaskan, produk furniture dari Indonesia secara kualitas dan harga tidak kalah bagusnya jika dibandingkan dengan produkproduk dari negara lain. “Ke depan, saya berencana akan menambah kuota pembelian dari daerah-daerah yang merupakan sentra furniture di Indonesia,” kata Theron. Selanjutnya, tim Akses berkunjung ke Namcraft, salah satu pusat handicraft terbesar di Namibia yang terletak di Windhoek. Di sana, tim Akses juga menemukan sebagian
besar produk-produknya didatangkan dari Asia, termasuk Indonesia. Produk Indonesia yang dijual di sana antara lain berupa aksesoris perak, aneka kerajinan dari eceng gondok dan rotan, serta aneka produk hasil daur ulang. Menurut keterangan manager toko, pemilik Namcraft telah sering mengadakan kontak bisnis dengan mitranya di Indonesia antara lain dengan pengusaha asal Bali. Produk-produk itu ada yang didatangkan langsung dari Indonesia, ada juga yang melalui negara ketiga, yaitu Afrika Selatan. Namibia tampaknya memang belum mampu menghasilkan sendiri produk furniture dan handicraft yang berkualitas unggul. Hal itu tersebut antara lain disebabkan karena masih kurangnya kemampuan pengrajin Namibia dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan pasar. Oleh sebab itu, salah satu program pemerintah Namibia yang saat ini tengah dilakukan adalah meningkatkan kemampuan para pengrajin untuk mendorong sektor UKM. Selagi Namibia berproses untuk memenuhi kebutuhan pasar, kiranya peluang masuknya produk furniture dan handicraft ke Namibia dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pengusaha Indonesia. Eneng Siti Sondari
EDISI 28 - 20144AKSES | 9
Wawancara
Namibia :
Sebagai Trade Hub di SADC “Sebagian besar produk Indonesia masuk Namibia melalui negara ketiga, khususnya Afrika Selatan. Tentu saja harganya jadi lebih tinggi dibandingkan bila pengusaha Namibia mengimpor langsung dari Indonesia.”
N
amibia adalah ceruk pasar yang sangat potensial bagi produk Indonesia. Negeri Afrika yang pembangunannya terus berkembang ini masih membutuhkan berbagai produk negara lain. Sejumlah eksportir Indonesia sudah berhasil memasukkan komoditas dagangya, namun kualitasnya masih dianggap rendah untuk beberapa jenis produk. Hal ini berkaitan antara lain dengan iklim negeri ini yang kering kerontang, sehingga sangat mempengaruhi kondisi produk dagang. Bagaimana tantangan berbisnis dengan Namibia, apa saja insentif dan kemudahan yang diberikan Namibia untuk produk dari negara lain, dan bagaimana upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia? Berikut ini petikan wawancara tim Akses dengan Agustinus Sumartono, Duta Besar LBBP-RI untuk Namibia merangkap Angola. Wawancara dilakukan di sela perayaan Natal di Wisma Indonesia di Windhoek, Namibia, pada 25 Desember 2013.
Apa saja upaya yang dilakukan KBRI Windhoek untuk meningkatkan hubungan ekonomi Indonesia-Namibia?
Sejauh ini, KBRI telah membina hubungan dengan pejabat pemerintahan, pengusaha atau sektor swasta, Kamar Dagang dan Industri Namibia, asosiasi bisnis, lembaga keuangan, akademisi, media massa serta berbagai lembaga non-pemerintah. Pembinaan tersebut dilakukan tidak hanya untuk mengembangkan jejaring kerja, namun
10 | AKSES4EDISI 28 - 2014
juga untuk mengeksplorasi bidangbidang kerja sama atau kemitraan baru antara RI dan Namibia, khususnya di sektor perdagangan, perhubungan, pertanian, perikanan, industri dan kehutanan. Di samping itu, KBRI secara intensif juga telah mempromosikan produk-produk unggulan Indonesia, peluang investasi, industri pariwisata dan tenaga kerja melalui Namibian Tourism Expo, Ongwediva Annual Trade Fair dan mengundang para pejabat pemerintahan dan pengusaha Namibia dan Angola untuk menghadiri Trade Expo Indonesia. Selain itu, kami juga melakukan survei pasar, pengkajian produk-produk unggulan Indonesia, pengamatan situasi dan perkembangan perekonomian di negara akreditasi dan regional SACD (Southern African Development Community). Hasil pengamatan tersebut kami rangkum dalam berbagai laporan analisis berisi rekomendasi untuk peningkatan hubungan bilateral antara RI dengan negara akreditasi. Fokus peningkatan hubungan kerjasama di bidang ekonomi antara RI – Namibia saat ini adalah mendorong akselerasi implementasi MoU KerjasamadibidangPertanian, pengembangan kerjasama antara Universitas Gadjah Mada dan University of Namibia (UNAM), penandatanganan MoU Kerjasama di bidang perikanan d a n
sumberdaya kelautan, peningkatan kerjasama peningkatan capacity building di bawah payung kerjasama teknik Selatan-Selatan dan negara triangular. Adapun peningkatan hubungan kerjasama bilateral dengan Angola diharapkan akan dapat segera diwujudkan melalui penandatanganan MoU Kerjasama di bidang minyak dan gas antara RI-Angola. Guna mendorong peningkatan kerjasama bilateral, kami di beberapa kesempatan mendorong pejabat dan pengusaha Indonesia untuk berkunjung ke negara akreditasi dan sebaliknya untuk meningkatkan people-to-people contact.
Bagaimana dengan neraca perdagangan IndonesiaNamibia?
Hubungan bilateral IndonesiaNamibia di bidang ekonomi berjalan dengan baik walaupun total perdagangan Indonesia-Namibia menurun cukup signifikan dari US$11.301.100 pada 2011 menjadi U$6.686.300 pada 2012. Sementara itu, total perdagangan IndonesiaAngola mengalami lonjakan dari US$223.568.200 pada 2011 menjadi US$645.274.600 pada 2012. Kami akui, secara umum produkproduk Indonesia kurang begitu populer di Namibia, karena lebih dari 69% produk yang masuk ke Namibia berasal dari Afrika Selatan. Namun demikian, beberapa produk Indonesia yang cukup digemari dan banyak ditanyakan antara lain ban mobil, kertas, mie instan, kecap, waferdansarden kalengan. Sayangnya, barang-barang t e r s e b u t tidak banyak dijumpaikarena kurangnya suppliers.
Pengusaha Namibia tampaknya masih enggan melirik mitra baru, di luar mitra tradisional seperti Afrika Selatan, Jerman dan negara-negara Uni Eropa. Barang-barang yang beredar di Namibia sebagian besar diimpor dari Afrika Selatan, termasuk produk Indonesia yang masuk ke negara itu. Beberapa pengusaha lokal telah meminta informasi produk kepada KBRI Windhoek antara lain: machinary industrial supplies, corporate travelling goods, garmen, pupuk, kosmetik dan spa, ikan kering dan sejenisnya, minyak sawit, makanan ternak, bahan makanan, batik dan furniture. Beberapa pengusaha lainnya telah meminta dihubungkan dengan mitra Indonesia untuk impor mobil baru dan bekas, ban, suku cadang dan aksesori mobil, namun hingga saat ini belum ada jawaban dari Kementerian Perdagangan maupun KADIN.
Apa saja produk Indonesia yang telah masuk ke Namibia?
Produk Indonesia yang telah masuk ke pasar Namibia antara lain furniture berbahan dasar kayu dan rotan yang dijual di beberapa toko seperti Kornblum & Co. dan Habitat (Swakopmund), Ark Trading dan Weylandts (Windhoek). Kerajinan dan perhiasan tradisional Indonesia juga telah banyak dipasarkan oleh Ark Trading dan NamCraft. Untuk produk makanan, wafer cokelat kaleng, Indomie, kecap dan saus sambal merek Indofood dapat dijumpai di Hidas Centre (Windhoek) dan produk ikan, kerang dan snails kalengan juga dapat dijumpai di beberapa supermarket besar di Windhoek. Produk kosmetik dan toiletries Indonesia juga cukup diminati, antara lain sabun Cusson, Ayu, Jolie, MediSoft. Adapun produk minuman kesehatan yang cukup digemari adalah Javanony yang dipasarkan di Central Clinic, Windhoek North. Produk Indonesia lain yang cukup populer adalah kemeja batik. Nampaknya pengaruh style almarhum Nelson Mandela sangat besar di Namibia. Kemeja batik pria yang dikenal dengan sebutan ‘Madiba
Shirt’ sering digunakan oleh Presiden, Perdana Menteri, para menteri dan pejabat tinggi lainnya. Meningkatnya demand produk ini telah mendorong Ray’s Trading untuk memasok batik dari Indonesia. Produk sepatu olah raga merek Nike dan Adidas juga banyak dijumpai di Namibia. Di bursa otomotif, mobil-mobil merek Toyota Avanza, Innova, Rav4 dan Fortuner diimpor dari Indonesia melalui Afrika Selatan. Sebagian besar produk Indonesia masuk ke pasar Namibia melalui negara ketiga, khususnya Afrika Selatan. Tentu saja harga produk menjadi lebih tinggi dibandingkan apabila pengusaha Namibia mengimpor langsung dari Indonesia. Namibia adalah negara yang masih relatif tergantung terhadap barang-barang impor karena industri manufakturnya yang masih sangat terbatas. Peluang ini seharusnya dapat dimanfaatkan oleh pengusaha Indonesia untuk melakukan penetrasi pasar langsung atau investasi di sektor manufaktur di Namibia.
Apa tantangan yang dihadapi dalam usaha meningkatkan perdagangan RI-Namibia khususnya untuk pemasaran produk UKM?
Tantangan yang kami hadapi adalah masih banyak dijumpainya produk UKM khususnya furniture dan handycraft Indonesia dengan kualitas rendah sehingga retak atau rusak, tak lama setelah barang tiba di Namibia. Iklim Namibia sangat kering, sehingga produk furniture atau handycraft berbahan dasar kayu harus melalui tahapan finishing yang baik. Salah satu eksportir produk UKM, Ark Trading misalnya, mengeluhkan rendahnya kualitas produk Indonesia untuk dapat bertahan di iklim ekstrim Namibia. Alhasil, mereka lebih banyak mendatangkan produk dari India, Vietnam atau Cina. Kami harapkan Majalah Akses dapat memberikan masukan kepada pelaku usaha di Indonesia agar melihat Namibia sebagai Trade Hub karena letak geografisnya yang strategis, sehingga mereka dapat melakukan penetrasi ke-15 negara anggota SADC yang memiliki pangsa pasar lebih dari
300 juta jiwa.
Apa saja daya tarik dan fasilitas yang diberikan Namibia bagi pengusaha negara lain?
Selain dikenal sebagai negara dengan stabilitas politik yang baik dan tingkat kriminalitas yang rendah, UU Investasi Asing Namibia tahun 1990 memberikan jaminan keamanan investasi, akses indiskriminatif di semua sektor, repatriasi modal, akses memperoleh mata uang asing dan proses arbitrasi internasional bilamana terjadi sengketa. Selain itu, infrastruktur di Namibia juga sudah bagus. Namibia dilengkapi fasilitas pelabuhan kelas dunia, Walvis Bay, yang pernah dinobatkan sebagai pelabuhan terbaik Afrika oleh Harvard Business Review (2001). Namibia juga didukung infrastruktur jalan raya penghubung antar negara yang telah memenuhi standar internasional, yaitu: TransKalahari (menghubungkan Namibia dengan Botswana), Trans-Caprivi (menghubungkan Namibia dengan Republik Demokratik Kongo, Zimbabwe dan Zambia), TransCunene (menghubungkan Namibia dengan Angola) dan Trans-Oranje (menghubungkan Namibia dengan Afrika Selatan). Selain memanfaatkan ketergantungan Namibia terhadap barang impor, pengusaha Indonesia juga dapat memaksimalkan peluang dibukanya Kawasan Perdagangan Bebas (Free Trade Area) SADC. Sejauh ini Afrika Selatan adalah pemasok barang-barang untuk Namibia, dengan dominasi 69,9% total impor Namibia. Karena itu, kalau bicara saingan, sudah pasti Afrika Selatan menjadi saingan utama Indonesia. Negara-negara eksportir lainnya ke Namibia adalah Uni Eropa, China dan negara-negara SADC. Tapi, peluang pasar produk Indonesia bukan hanya Namibia. Pengusaha Indonesia sebenarnya juga perlu melirik pasar Angola yang dalam kurun beberapa tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang sangat pesat. Bahkan saat ini Angola telah menjadi negara dengan angka pertumbuhan ekonomi tertinggi di Afrika. Kuswandi
EDISI 28 - 20144AKSES | 11
Jalan-Jalan
Taman Elok di Selatan Afrika Anda bisa menikmati safari di alam liar hingga menikmati kuliner yang unik dan lezat.
S
uhu udara di Windhoek berkisar 23º C ketika tim Akses tiba di Bandara Internasional Hosea Kutako, Desember lalu. Padahal, matahari sedang berada di belahan selatan bumi, dan Namibia tengah melalui musim panasnya. Namibia yang terletak di bagian ujung selatan benua Afrika, memang berada di dataran tinggi yang umumnya berhawa sejuk sepanjang tahun. Bagi yang belum mengenal Namibia, negeri ini cenderung diidentikkan dengan daerah yang panas, gersang, bahkan kotor dan kumuh. Lalu, bagaimana keadaan aslinya? Untuk
12 | AKSES4EDISI 28 - 2014
mengetahuinya, tim Akses berkunjung ke Namibia yang justru dinobatkan di urutan ke-6 dari daftar “52 Places to Go in 2014” menurut The New York Times.
Pelesiran di Swakopmund
Swakopmund terletak di pantai barat laut Namibia yang berjarak sekitar 280 km dari Windhoek. Kota cantik ini terkenal sebagai tempat untuk berlibur bagi para turis lokal maupun mancanegara. Di sini, turis dapat menikmati waktu santai dengan berjemur di pantai, memancing, atau melakukan olahraga air seperti berselancar dan parasailing. Pengunjung juga dapat bertemu dengan
suku Himba yang menjajakan hasil kerajinan tangannya di sekitar pesisir pantai. Mayoritas penduduk kota Swakopmund adalah keturunan Jerman yang tinggal secara turun menurun. Hal ini berpengaruh terhadap suasana kota yang sangat mirip dengan sebuah kota kecil di Jerman. Arsitektur bangunan di kota ini didominasi oleh bangunan khas Eropa era kolonial. Bahkan nama jalan, menu makanan dan bahasa yang umum digunakan di Swakopmund adalah bahasa Jerman. Dua tempat yang patut dikunjungi di Swakopmund adalah Museum Swakopmund dan Kristall Galerie. Di Kristall Galerie, pengunjung dapat melihat koleksi kristal dan bebatuan cantik dari seluruh Namibia sambil melihat proses pembuatan perhiasan dari kristal. Koleksi kristal yang paling
terkenal di sini adalah kristal kuarsa terbesar di dunia dengan berat 14.100 kg. Selain pantai, Swakopmund memiliki hamparan semi padang pasir yang luas. Di perbatasan Swakopmund dan Walvis Bay terdapat salah satu bukit padang pasir tertinggi di dunia, yaitu Dune 7 dengan tinggi 383 meter. Pengunjung dapat menikmati indahnya pemandangan dengan berjalan naik ke puncaknya. Selain itu, pengunjung dapat mencoba olahraga yang memacu adrenalin seperti squad biking dan sand boarding.
Safari di Alam Bebas
Afrika identik dengan kehidupan satwa liar. Karena itu, berkunjung ke Namibia tak lengkap rasanya jika tidak mencoba safari di alam bebas. Anda yang gemar dengan petualangan alam, dapat menikmati konservasi alam dan landscape Namibia yang beragam seperti bukit pasir, semi padang pasir, tebing tinggi dan padang rumput yang luas. Tak jauh dari kota Windhoek ada Okapuka Ranch, kawasan alam terbuka dengan fasilitas game drive, horse riding safari,penginapandanrestoran.Namun, jika anda ingin menikmati alam liar yang susungguhnya, anda bisa datang ke daerah wisata safari favorit di Namibia seperti Etosha, Damaraland, Sossusvlei
dan Skeleton Coast. Di tempat-tempat tersebut terdapat sejumlah penginapan yang menyediakan berbagai jenis safari mulai dari walking safari, driving safari/ game drive, horse riding safari hingga balloon safari. Beberapa tempat wisata juga menyediakan fasilitas berburu. Safari yang paling umum di Namibia adalah game drive. Pengunjung akan diajak menikmati alam dengan pemandangan indah sekaligus merasakan sensasi melihat langsung bermacam-macam satwa liar khas Afrika yang berkeliaran bebas dengan mengendarai Land Rover yang dipandu oleh seorang ranger. Bahkan, jika sedang beruntung, pengunjung juga dapat bertemu dengan satwa buas seperti singa, buaya hingga hyena. Tentu akan menjadi pengalaman yang menegangkan saat ranger tiba-tiba menghentikan Land Rover dan meminta pengunjung agar tetap tenang dan tidak bergerak saat ada hyena bergerak mendekat.
Kuliner Unik
Penduduk Namibia dan Afrika secara keseluruhan merupakan pemakan segala jenis daging di berbagai kesempatan. Di sini, daging tidak hanya tersaji sebagai menu utama, melainkan juga sebagai camilan. Cobalah biltong, camilan gurih dan renyah khas Afrika yang terbuat dari daging sapi mentah
yang diasap dan dikeringkan. Daging sapi Namibia dengan teksturnya yang lembut terkenal sebagai salah satu daging sapi terbaik di dunia. Jadi, jika anda berkunjung ke Namibia, sempatkanlah mencoba beef steak dengan saus tradisional Namibia. Jangan kaget, di Namibia steak yang umum disajikan di restoran porsinya sangat besar. Satu potong steak biasanya berukuran 300-500 gram. Tapi, jangan khawatir, restoran biasanya menyediakan porsi wanita dan anak-anak. Pengunjung pria tidak boleh memesan porsi wanita dan pengunjung dewasa tidak boleh memesan porsi anak-anak. Bagi anda yang ingin mencoba kuliner ekstrim, beberapa tempat seperti Joe’s Beer House menyajikan menu spesial seperti steak buaya, springbok dan oryx. Selain menu spesial, tempat berkumpul yang memiliki konsep bar dan restoran ini juga memiliki rancang bangunan yang eksentrik. Memasuki Joe’s Beer House, anda akan disambut dengan sebuah mobil antik yang sengaja ‘diparkir’ di atap gerbang. Di bagian dalam restoran, dipajang berbagai benda tak biasa seperti sepeda antik, kereta kuda kuno, hingga jerapah dan baboon yang diawetkan! Citra rasa makanan yang lezat dan suasana yang tak biasa membuat Joe’s Beer House selalu ramai dipadati pengunjung. Ditambah lagi, harga yang dipatok untuk seporsi makanan seperti steak juga masih tergolong ramah di kantong. Jika anda tidak dapat mengkonsumsi daging, Namibia juga terkenal dengan aneka olahan seafood yang tak kalah lezatnya. Salah satu menu seafood yang mudah ditemukan di Namibia adalah grilled king flip yang disajikan dengan beragam pilihan saus. Tak terasa, perjalanan tim Akses di Namibia berakhir sudah. Perjalanan kali ini telah meninggalkan kesan luar biasa mengenai benua Afrika yang sesungguhnya. Namibia membuktikan bahwa Afrika bukanlah benua hitam yang kotor, panas dan gersang. Jika anda penasaran, silakan datang dan nikmati semua daya tarik alam dan keramahan penduduknya. Eneng Siti Sondari
EDISI 28 - 20144AKSES | 13
APRESIASI
Sukses Membatikkan Namibia Riyanto Wahyudi berhasil memasukkan batik ke pasar Afrika. Produknya diambil dari para perajin di Solo dan Pekalongan. Perdana Menteri dan Presiden Namibia pun memakai batik.
P
opularitas batik kini makin mendunia. Hal ini antara lain berkat penetapan batik oleh UNESCO sebagai sebuah Intangible Cultural Heritage of Humanity pada 2 Oktober 2009 lalu. Selain itu, popularitas batik juga terdongkrak oleh gaya berbusana mendiang mantan pemimpin Afrika Selatan (Afsel), Nelson, Mandela yang setia mengenakan batik dalam berbagai kesempatan resminya, termasuk ketika berkunjung ke negara lain. Di Afsel sendiri dan juga di negara-negara sekitarnya, batik populer dengan sebutan Madiba Shirt. Madiba adalah panggilan rakyat Afsel untuk Nelson Mandela. Karena
14 | AKSES4EDISI 28 - 2014
itu, Image batik di sebagian wilayah Afrika masih melekat sebagai busana khas kepresidenan, sehingga hanya kalangan tertentulah yang pantas mengenakannya. Tak heran jika batik di Afsel hanya ditemukan di butik-butik dan toko elit untuk kalangan menengah atas. Salah satuh toko di Afsel yang secara khusus menjual batik-batik eksklusif adalah Presidential Suit yang berlokasi di bandara internasional O.R. Tambo, Johannesburg. Harganya tentu saja mahal, karena pelanggannya juga konsumen kelas menengah ke atas. Batik juga terkenal di Namibia. Pejabat-pejabat penting di Namibia seperti Presiden Hifikepunye Pohamba dan Perdana Menteri Dr. Hage Geingob
pun tak jarang mengenakan batik dalam berbagai pertemuan. Di negeri ini batik Indonesia berhasil menembus pasar, antara lain berkat seorang pengusaha batik, Riyanto Wahyudi. Ia memang sudah berdomisili di negeri Afrika itu sejak 22 tahun lalu. Riyanto menuturkan bahwa bisnis batiknya di Namibia dirintis pada tahun 1992. Awalnya ia hanya mencoba-coba karena melihat peluang pasar, seiring dengan makin populernya batik di Afsel dan sekitarnya. “Pada tahap awal, saya hanya menjual batik dengan harga yang tak jauh beda dengan harga batik di Indonesia. Dari satu potong batik, saya hanya mendapatkan untung sekitar Rp 50 ribu sampai Rp 200 ribu,” tutur Riyanto. Ternyata, bisnisnya terus berkembang. Perlahan-lahan produk yang ia jual mulai dikenal oleh masyarakat Namibia. Kemudian, pada 1994, saat berkesempatan pulang ke tanah air, ia memperbanyak stock
produknya dengan memborong langsung dari perajin batik di Solo dan Pekalongan, Jawa Tengah. Selain prospek pasar batik sangat terbuka, ia juga ingin lebih memopulerkan batik di Namibia. “Saya bertekad membatikkan Namibia,” ujarnya sambil tersenyum. Bahkan akhirnya, Riyanto tak cuma mengekspor batik. Ia juga menangkap peluang untuk produk lain seperti produk kerajinan tangan, dekorasi taman serta produk makanan dan minuman. Produk-produk tersebut kebanyakan dibeli secara langsung dari produsen di Indonesia. Untuk menangani kegiatan usahanya yang semakin membesar, Riyanto pun kemudian mendirikan Ray’s Trading pada 2004.
Aktif Ikut Pameran
Dalam upaya mengembangkan bisnisnya, Riyanto juga sering mengikuti kegiatan pameran dagang, seperti Ongwediva Annual Trade Fair , pameran tahunan di Namibia yang biasa digelar tiap Agustus. Ia juga selalu ikut pada pameran promosi batik yang biasa dihelat KBRI Windhoek, atau pada kegiatan workshop dan pelatihan membatik bagi masyarakat Namibia. “Saya selalu memanfaatkan kegiatan promosi KBRI Windhoek semacam itu sebagai sarana promosi usaha,” kata Riyanto. Walhasil, melalui kerja kerasnya, pada 2006, bisnis Riyanto pun telah merambah negara tetangga seperti Angola, Zimbabwe dan Zambia. Pelanggannya datang dari kalangan
atas, mulai misionaris, ekspatriat, para duta besar berbagai negara, menteri-menteri kabinet, hingga perdana menteri dan presiden. “Adalah kebanggan tersendiri saat melihat Perdana Menteri dan Presiden Namibia mengenakan batik dari saya,” tutur Riyanto. Dengan segmen konsumen yang mayoritas adalah kaum menengah ke atas, Riyanto tak mau main-main dengan kualitas produk yang ia jual. Menurut dia, selera berpakaian orang Namibia juga terbilang cukup tinggi jika dibandingkan dengan selera berpakaian orang Afrika di kawasan lain, seperti di Afrika Barat. Sebagai contoh, di Nigeria dan Senegal, batik dengan kualitas yang biasa saja sudah cukup laris. Sedangkan di Namibia, masyarakat lebih memperhatikan kualitas daripada harga. Meski usaha batiknya telah berkembang, Riyanto tak lekas berpuas diri. Ia bertekad untuk lebih mengembangkan usahanya di sektor dekorasi pertamanan serta makanan dan minuman. Ia berencana untuk melanjutkan dan menambah kuantitas impor produk makanan dan minuman d a r i
Indonesia yang sudah ia mulai sejak 2008. Ray’s Trading bahkan pernah dipercaya oleh Namibia Red Cross dan Ned Bank yang telah mensponsorinya dalam pengadaan produk makanan instan untuk program kemanusiaan. Kini, Riyanto sedang berupaya mendapatkan status permanent resident yang akan memudahkan jalannya untuk membuka toko sendiri dengan mempekerjakan penduduk lokal. Ia memang sudah belasan tahun menggeluti bisnisnya, dan ingin mengembangkannya dengan merekrut pekerja setempat. Saat ini, Riyanto mengaku baru mendapatkan untung rata-rata sekitar Rp 40 juta per bulan dari produk batik saja. Dan, ia melihat peluang pengembangan bisnis batik ini masih sangat terbuka lebar. Karena itu, ia menantang pengusaha lain dari Indonesia untuk menggarap pasar batik, bahkan produk lain dari Indonesia yang kini makin dikenal di Afrika. “Pengusaha Indonesia yang telah berkiprah di Afrika Sub-Sahara jumlahnya masih belum banyak, padahal prospek bisnis di sini sangat bagus,” kata Riyanto. Untuk menerobos pasar Afrika, memang diperlukan keberanian dan strategi yang tepat. Image Afrika yang jauh tentu akan mempengaruhi pengusaha dalam menghitung resiko dengan penuh kehati-hatian. Namun, jika jeli dan berani, potensi dan peluang yang terbuka di Afrika dapat digali dan dimanfaatkanuntukmeraihkesuksesan dalam berbisnis. Riyanto Wahyudi adalah sebuah bukti nyata. Semoga ke depan semakin banyak pengusaha Indonesia sukses berkiprah di Afrika. Eneng Siti Sondari
Teropong
Sosok Negeri Pesisir Atlantik World Bank menempatkan Namibia pada kelompok negara berpenghasilan menengah-atas. Pertumbuhannya stabil, dengan inflasi yang moderat dan pendapatan ekspor yang stabil pula.
R
epublik Namibia terletak di wilayah ujung selatan benua Afrika. Secara geografis, posisi negeri ini tepatnya berada di bagian barat daya Afrika, di pesisir Samudera Atlantik. Negeri ini berbatasan dengan Angola
16 | AKSES4EDISI 28 - 2014
dan Zambia di sebelah utara, Botswana di timur, dan Afrika Selatan di selatan. Jika diukur dari profil Indonesia, Namibia memang bukan negara besar. Dengan luas 825.418 km², negeri ini hanya berpenduduk 2.104.900 jiwa, berdasarkan sensus tahun 2011.
Bandingkan dengan Indonesia yang seluas 1.919.440 km² dengan penduduk 240-an juta jiwa. Namun, Namibia bukan negara miskin Afrika. Ia bahkan termasuk negara maju di Afrika, dengan daya beli masyarakatnya yang cukup tinggi. Pertumbuhan penduduk Namibia pun cukup signifikan. Hasil sensus 2011 menunjukkan kenaikan jumlah penduduk sebesar 15% atau 274.570 orang dari sensus sebelumnya yang dilakukan pada tahun 2001. Kepadatan penduduk di Namibia rata-rata 2,5 orang per-kilometer persegi. Dengan kepadatan itu, Namibia bukan termasuk negeri padat penduduk. Menurut komposisinya, dari total jumlah penduduk, sejumlah 1.083.600 orang adalah wanita (51%) dan 1.021300 orang adalah pria (49%). Penyebaran penduduk yang terbanyak, berdasarkan hasil sensus tahun 2011, berada di
wilayah Khomas yang dihuni 340.900 orang, Ohangwena 245.100 orang dan Omusati 242.900 orang. Sedangkan wilayah yang berpenduduk sedikit adalah Omaheke 70.800 orang, Karas 76.000 orang dan Hardap 79.000 orang. Urbanisasi penduduk dari perdesaan ke kota terus berlangsung seperti di negeri-negeri berkembang lainnya. Namun jumlah masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan Namibia masih tetap lebih banyak yaitu berjumlah 1.219.400 orang (58 %) sedangkan sejumlah 42% populasi (885.500 orang) tinggal di wilayah perkotaan. Pada tingkat kepadatan penduduk per-region, hampir dua per tiga populasi tinggal di wilayah utara Namibia dan kurang dari seper sepuluh populasi tinggal di wilayah selatan Namibia.
Negara Menengah Atas
Berdasarkan laporan World Bank pada Oktober 2013, pendapatan perkapita Namibia sebesar US.$ 5.610. Angka itu menempatkan Namibia pada kelompok negara berpenghasilan menengah-atas. Namibia sempat mengalami imbas krisis finansial dunia tahun 2009, dan setelah itu negeri ini telah mengalami pertumbuhan yang stabil, inflasi yang moderat dan pendapatan ekspor yang stabil pula. Pertambangan, pemeliharaan ternak, perikanan, metalurgi dan makanan olahan merupakan andalan ekonomi Namibia. Sedangkan sektor konstruksi semakin berkembang. Sumber pendapatan rumah tangga, 40% adalah dari pertanian. Tingkat kesehatan sudah cukup bagus, dengan usia harapan hidup penduduknya mencapai 63 tahun. Berdasarkan data sensus Namibia HouseholdIncome&ExpenditureSurvey (NHIES) 2009/2010, jumlah penduduk Namibia adalah 2.066.398 orang hidup dalam 436.795 rumah tangga. Artinya, ada 4,7 orang di tiap keluarga. Sebanyak 67% dari jumlah penduduk berusia di bawah 30 tahun, dan hanya 12% yang berusia 50 tahun keatas. Penduduk berumur 0-4 tahun berjumlah 274.520 orang. Kelompok umur 20 – 24 tahun berjumlah 206.016 orang. Kelompok umur 50 – 54 tahun berjumlah 60.482 orang. Kelompok umur 80 – 84 tahun
berjumlah 12.815 orang dan usia 95 tahun keatas berjumlah 2,831 orang.
Sumber Penghidupan
Sumber penghidupan penduduk Namibia berasal dari gaji sebagai pegawai (49,2%), pertanian (23%), uang pensiun (11,1%), wiraswasta (8,8%). Kemudian sumber energi yang digunakan untuk kebutuhan rumah tangga seperti memasak, penghangat ruangan dan penerangan terbagi sebagai berikut : Pada tingkat nasional, kayu maupun arang kayu paling banyak digunakan untuk memasak (56%) Di tingkat nasional, tenaga listrik digunakan oleh 33% rumah tangga. Dari jumlah itu, 67% dilakukan oleh rumah tangga di perkotaan, dan 7% digunakan oleh rumah tangga di pedesaan. Kemudian sekitar 6 % rumah tangga menggunakan gas, dan 3% menggunakan parafin sebagai sumber energi untuk memasak. Tenaga listrik juga digunakan sebagai sumber penerangan di rumah tangga. Pada tingkat nasional, 42% rumah tangga menggunakan tenaga listrik utamanya di daerah perkotaan dan sebanyak 38% rumah tangga menggunakan lilin sebagai sumber penerangan. Kemudian sekitar 83% rumah tangga memiliki radio dan 48% memiliki televisi. Kepemilikian televisi lebih banyak di perkotaan (75%) dari pada di pedesaan (25%). Di Namibia pada tahun 2014 ini direncanakan akan dilakukan Census of Agriculture 2014.
Hasilnya tentu akan menarik untuk dicermati. Dari data demografi di atas, tergambar bahwa Namibia berbeda dengan negeri-negeri Afrika kebanyakan yang masih tergolong berkembang bahkan banyak yang masih tergolong miskin. Namibia sudah masuk kategori negara maju yang berpenghasilan menengah-atas. Dan dengan pertumbuhan penduduk yang stabil, negeri ini tentu saja menjadi potensi pasar yang besar di Afrika. Apalagi negeri ini termasuk destinasi wisata favorit di Afrika. Nah, jika ada berminat untuk memperkenalkan komoditas dagang ke Namibia, peluangnya tentu sangat terbuka. Anda tentu dapat menimbang-nimbang produk apa saja yang dibutuhkan di sana. Namun, karena jarak negeri ini cukup jauh dari Indonesia, anda tentu harus cermat mengalkulasi biaya kontainer dan pengiriman barang ke Namibia, sehingga bisa menentukan harga akhir yang harus dibayar konsumen. Bagi anda yang membutuhkan informasi lain yang lebih lengkap mengenai Namibia, anda dapat mengakses datanya dari berbagai situs kantor statistik setempat (Statistic Agency). Beberapa informasi juga dapat dihimpun dari situs asosiasi jenis usaha tertentu semisal perumahan, otomotif dan lainnya. (dari berbagai sumber oleh : Garnijanto Bambang Wahyudi)
EDISI 28 - 20144AKSES | 17
Etika Bisnis
Etika Gaul Bisnis Namibia Bila anda menyapa mitra bisnis Namibia, gunakan kata “Mr” atau “Mrs” diikuti nama keluarganya. Bila tidak tahu nama keluarganya, gunakan saja sapaan “manier” atau “may frou”.
N
amibia lebih dikenal dengan produk berlian dan sumber daya mineralnya. Namun negara ini sebenarnya sangat tergantung pada negara lain untuk halhal tertentu, seperti bahan bakar dan produk makanan. Anda ingin berbisnis di Namibia? Alangkah baiknya bila anda sedikit mengenal etika korporasi di Namibia untuk memberi impresi awal yang baik, dan untuk membangun pertemanan yang sukses dengan mitra bisnis di sana. Di kalangan pebisnis dunia umumnya mereka menyambut sesama pengusaha dengan genggaman jabat tangan yang erat dan mata saling menatap. Pengusaha Namibia pun melakukan hal yang sama, namun ada yang sedikit berbeda. Seperti kelaziman jabat tangan masyarakat Afrika, mereka umumnya saling menggenggam kuat, tapi masingmasing jempolnya diacungkan ke atas, sebelum mengguncang-guncangkan tangan yang berjabat seperti dua
18 | AKSES4EDISI 28 - 2014
sahabat akrab. Sedangkan para wanita tidak melakukan jabat tangan bila baru pertama kali saling bertemu. Namun bila seorang wanita bertemu wanita yang lebih tua atau lebih tinggi jabatannya maka mereka pun akan berjabat tangan didahului asongan tangan dari yang lebih muda. Karena itu, bila anda ingin menjajaki hubungan bisnis dengan mitra di sana, sebaiknya anda bersikap merendah. Bila kebetulan bertemu sesama pengusaha di luar acara resmi, sebaiknya lebih dulu menyapa dan menyalami mereka. Umumnya usai jabat tangan dilanjutkan dengan obrolan singkat dalam bahasa Inggris atau Afrikans. Pebisnis profesional di Namibia biasanya akan menanyakan rekan pebisnis asingnya beberapa hal yang ingin mereka ketahui, menyangkut rencana bisnis mereka dengan anda. Karena itu anda harus menyiapkan jawabannya dengan matang. Pada saat terlibat percakapan kecil sebelum
memulai materi pertemuan, silakan anda berbicara tentang keluarga, pekerjaan, hoby atau apa pun yang menarik dibicarakan. Hindari pembicaraan tentang politik di negara mereka. Orang Namibia umumnya kurang menyukai komunikasi yang cenderung “berdebat” dengan intonasi keras. Jadi selama berbicara dengan mereka gunakan bahasa yang sopan, dengan nada yang tidak terlalu keras, termasuk ketika anda berbicara dalam pertemuan resmi. Dalam berpenampilan, sebagai pebisnis, anda tentu diharapkan berpakaian sopan, rapi dan resmi. Para pria haruslah berpakaian celana panjang, kemeja dan berdasi. Setelan jas bukanlah keharusan. Para wanita dapat menggunakan rok dan blus. Penggunaan celana panjang bagi wanita dapat diterima, pakaian yang pas di badan akan sangat baik dan sepatu hak tinggi juga ideal. Bila anda menyapa rekan pengusaha gunakan kata “Mr” atau “Mrs” diikuti nama keluarganya. Bila ia punya jabatan, harap disapa dengan sebutan jabatannya, semisal “Mr. Director” atau “Attorney”. Bila tidak mengetahui nama keluarganya, gunakan saja sapaan dalam bahasa Afrikans yaitu “manier” sebagai pengganti “sir”, atau “may frou” untuk pengganti “madam”. Menyapa dengan nama depan atau nama kecil sebaiknya dihindarkan sebelum akrab, kecuali mereka sendiri yang menginginkan dipanggil dengan nama depannya. Hadiah atau cindera mata tidak terlalu diharapkan dalam lingkungan pebisnis profesional. Namun sebuah hadiah atau cindera mata kecil seperti buah, buku atau makanan khas dari Indonesia mungkin bisa anda berikan. Bila anda diundang ke rumahnya, anda juga bisa bawa sedikit makanan atau minuman untuk dinikmati tuan rumah dan keluarganya. Hadiah atau cindera mata tidak perlu dibungkus menarik seperti kado. Itulah informasi ringan seputar pergaulan bisnis di Namibia. Selamat berbisnis!. (dari berbagai sumber oleh : Garnijanto Bambang Wahjudi )
Hukum
Perusahaan Di Namibia Hak cipta, merk dagang dan hak disain diberi perlindungan
D
i Namibia, secara prinsip kita bebas mendirikan dan melakukan usaha. Orang asing yang melakukan usaha, harus memiliki izin tinggal, izin bekerja atau izin berinvestasi. Perusahaan dan cabang perusahaan yang bermarkas di luar Namibia harus didaftar di Registrar of Companies. Setiap individu dapat mendirikan perusahaan. Bidang usaha tertentu semisal perbankan, asuransi, farmasi dan industry makanan, diatur oleh undang-undang dan peraturan tersendiri. Regulasi perusahaan di Namibia diatur dalam Undang-undang perusahaan Namibia (Company Act). Undang-undang ini mengatur perusahaan domestik dan perusahaan luar negeri yang melakukan perdagangan di Namibia melalui kantor cabang lokal mereka. Pendaftaran perusahaan dilakukan di kantor Registrar of Companies yang berada di bawah Kementerian Perdagangan dan Industri Namibia. Terdapat beberapa jenis bentuk perusahaan di Namibia, antara lain yaitu : Public Company Private Company Branch of a Foreign Company Close corporation
Karakteristik Public Company jumlah pemegang sahamnya tidak terbatas. Juga tidak ada restriksi dalam transfer sahamnya namun setiap akhir tahun mereka harus menyerahkan satu copy laporan keuangan tahunan ke Registrar of Company. Karakteristik Private Company terdapat pada jumlah pemegang sahamnya yang dibatasi hingga 50. Kemudian terdapat pembatasan terhadap transfer sahamnya. Perusahaan jenis ini tidak diharuskan untuk menyerahkan laporan keuangan akhir tahun ke Registrar of Company dan dibelakang nama perusahaan harus dibubuhi kata “Proprietary” dan “Limited”. Misalnya : Home Electronic Pty Ltd. Kedua jenis perusahaan diatas, secara hokum diharuskan melakukan audit tahunan oleh Akuntan Namiba yang terdaftar. Kemudian perusahaan asing yang beroperasi di Namibia harus memiliki kantor yang terdaftar di Namibia dan harus menyimpan arsip data dan transaksi keuangannya dengan baik di Namibia. Perusahaan jenis Close Corporation bentuknya lebih sederhana dan dibentuk berdasarkan peraturan Close Corporations Act. Jenis ini cocok untuk perusahaan yang dimiliki dan dijalankan oleh paling banyak 10 orang. Tidak terdapat peraturan yang
mengharuskan dilakukan audit, tetapi perusahaan jenis ini harus memiliki seorang akuntan untuk memenuhi atau melaksanakan beberapa kewajiban perusahaan. Perusahaan jenis ini tidak dapat menjadi anak perusahaan sebuah perusahaan lainnya atau pun jenis Close Corporation lainnya.
Hak Cipta dan Mutu
Untuk mengawasi jalannya badan-badan usaha dan melindungi hak cipta, hal ini dilakukan oleh The Registration of Companies, Patents, Trademarks and Industrial Designs Division. Divisi ini memberikan kerangka hokum dan administrasi perlindungan untuk pemilik hak cipta, merk dagang dan hak disain dari kemungkinan penyalahgunaan. Divisi ini juga bertugas menilai ulang peraturan-peraturan terkait perusahaan dan memperluas jejaring serta kerja sama dengan badan internasional semisal World Intellectual Property Organization (WIPO). Untuk memantau standard mutu perusahaan, telah dibentuk unit kerja untuk keperluan ini yaitu Standards Information and Quality Office yang bekerja sama dengan International Organization for Standardization (ISO). Kantor ini menyediakan informasi terkait mutu dan standar untuk para pengusaha dan industry lokal. Itulah sedikit informasi tentang perusahaan di Namibia. Semoga bermanfaat. (Dari berbagai sumber oleh : Garnijanto Bambang Wahjudi)
EDISI 28 - 20144AKSES | 19
KIAT BISNIS
Prospek dan Peluang di Australia Banyak ajang pameran di Australia yang bisa dimanfaatkan UKM Indonesia. Produk yang memenuhi standar kesehatan dan lingkungan jadi prasyarat utama.
teknologinya yang sudah maju. Karena itu, produk ramah lingkungan dan sehat merupakan prasyarat masuk SA, terutama produk-produk pertanian dan perikanan. Kedua prasyarat ini wajib di Australia. Karenanya, produk asing yang masuk ke SA, maupun Australia umumnya, akan menghadapi ketentuan karantina yang sangat ketat. Manggis Indonesia telah masuk Australia. Tetapi orang Australia, belum terbiasa dengan buah manggis. Karena itu, promosi dan sosialisasi diperlukan, sekaligus dengan meningkatkan mutu manggis itu sendiri. Hal serupa juga dihadapi oleh buah mangga yang masih harus ditingkatkan kualitasnya, akibat serangan lalat buah. SA yang sudah bebas lalat buah menyatakan akan membantu meningkatkan kualitas sekaligus eksportasi mangga dan manggis dari Indonesia, agar kedua produk pertanian ini diterima pasar Australia, dan pasar global.
Perikanan
J
awa Barat (Jabar) dan South Australia (SA) atau negara bagian Australia Selatan, sudah lama menjalin hubungan erat dalam kerangka sister province (provinsi kembar). Kini, hubungan yang sudah terjalin sejak 1997 itu sedang terus dipererat. Banyak peluang yang mestinya bisa digali dalam hubungan akrab dua provinsi ini terutama bagi pengembangan pasar UKM Indonesia. AwalSeptember2013lalu,delegasi bisnis Jawa Barat yang dipimpin Dadang Mohamad, Kepala BKPMD (Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah) Jabar, bertandang ke Adelaide, ibu kota SA. Di sana, rombongan pengusaha dan pemangku kepentingan lainnya telah menjajaki berbagai peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan bagi ekspor produk UKM Jabar.
20 | AKSES4EDISI 28 - 2014
Meski SA hanya berpenduduk 1,6 juta jiwa - bandingkan dengan penduduk Jabar yang sekitar 45 juta jiwa - tapi SA merupakan pasar potensial dengan daya beli masyarakatnya yang tinggi. Jabar sebagai salah satu propinsi terkemuka di Indonesia, boleh dibilang sepadan dengan SA, dan tentu diharapkan bisa merangkai kerjasama yang konkrit. Produk-produk UKM Jabar diharapkan bisa menembus pasar SA, seperti China, yang sudah lebih dulu membanjiri Australia dengan berbagai produknya. Jadi, mampukah produk Indonesia menembus pasar SA dan ‘bersaing’ dengan China?
Manggis dan Mangga
Produk-produk yang dihasilkan SA umumnya telah memenuhi standar lingkungan dan kesehatan, berkat
Produkperikananjugamerupakan unggulan SA. Berbagai jenis ikan yang dihasilkan dari lingkungan yang bersih di SA menghasilkan kualitas dan rasa yang prima. Masalah yang dihadapi SA adalah keterbatasan tenaga khususnya untuk penangkapan ikan. Banyak di antara mereka yang berpindah haluan ke bidang pertambangan yang lebih menjanjikan terutama dari segi keuangan. Nah, kekosongan tenaga terampil di bidang ini nampaknya menjadi peluang bagi tenaga kerja Indonesia.
Sekolah dan Sertifikasi
Banyak yang bisa dipelajari dari SA. Pendidikan misalnya. Salah satu sekolah yang dikunjungi oleh delegasi dari Jabar, adalah sekolah yang dikelola oleh kerjasama kalangan industri dan pemerintah, dimana program belajarnya tidak memisahkan sekolah kejuruan dengan sekolah umum. Dengan demikian, bea sekolah terjangkau, dan lulusannya mempunyai
pilihan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, memperdalam ketrampilannya, langsung terjun ke dunia usaha atau bekerja sesuai dengan sertifikasinya. Di sana, setiap mata pekerjaan sesederhana apa pun musti ditunjang dengan sertifikasi. Tak perduli sertifikasi itu diperoleh dengan belajar satu hari, satu minggu, atau beberapa bulan. Misalnya, tukang kopi (barista), pelayan restoran, tukang potong daging, dan nelayan, terlebih bila akan membuka usaha sendiri, harus memiliki sertifikasi keahliannya. Di SA, riset dan pengembangan tidak semata-mata dilakukan untuk kepentingan ilmu pengetahuan, melainkan langsung diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Salah satu pusat penelitian, misalnya, melakukan riset terhadap beberapa jenis kentang, dengan dicoba dimasak melalui berbagai cara, hingga ditemukan rasa yang pas. Penelitian tidak sematamata mengenai kandungan nutrisinya, tetapi ada juga cara menggoreng atau memasaknyanya, termasuk bumbu masakannya. Begitu juga dengan bahan masakan lainnya dari sayur, tepung, telur hingga daging. Pusat penelitian ini juga menyediakan diri bagi pelajar atau mahasiswa yang ingin mengembangkan usaha dari sektor kuliner. Hasilnya, dipublikasikan dan disosialisasikan kepada masyarakat, antara lain melalui buku panduan nutrisi dan resep masakan. Lalu, silahkan anda memilih, untuk resep di dapur sendiri ataukah mau buka usaha UKM.
Ajang Promosi Produk
Salah satu sarana untuk promosi UKM di SA adalah RAS (Royal Adelaide Show). Pesta rakyat ini digelar setiap tahun, pada bulan September. Selain sebagai sarana pameran dan hiburan, RAS juga adalah ajang kompetisi bagi produk pertanian, perikanan, dan peternakan. Yang menarik di antaranya adalah jenis-jenis binatang yang dikompetisikan seperti ayam, bebek, ikan, kucing, anjing, kambing, domba, hingga sapi dengan berbagai kelas berat dan jenisnya. Ajang ini telah menjadi salah satu insentif yang mendorong
masyarakat berlomba menghasilkan ternak terbaik. Selain itu, mereka juga berkompetisi menyajikan hasil olahan terbaik. Selain produk dairy, salah satu produk lainnya adalah ‘Beef steak’ yang sangat lezat, yang umumnya bisa dinikmati di restoran biasa hingga hotel berbintang. Berbagai sekolah ketrampilan juga ikut mempromosikan programnya untuk menarik pengunjung meningkatkan ketrampilannya. Hasil pameran ini antara lain juga untuk memberikan beasiswa kepada kawula muda agar berusaha membela pedesaannya dengan kualitas yang andal, dan tidak lari ke kota-kota besar. Dalam pameran ini juga ada “Market Bazar” yang memberikan ruang bagi ratusan UKM dari SA maupun UKM internasional. UKM Indonesia salah satu pesertanya. Berbagai produk ditawarkan di sini antara lain, produk garmen, pernik-pernik, kerajinan tangan, kosmetik, mainan anak, produk makanan olahan, teh, kopi, coklat, kacang-kacangan, tanaman hias, ikan hias, dan banyak lagi. Sewa stand relatif murah untuk pameran sebesar ini di Australia. Stand berukuran 3 x 3 meter misalnya, disewakan mulai dari harga 2.800 dolar Australia selama 10 hari pameran. Tetapi peserta bazaar internasional perlu memperhitungkan biaya perlengkapan stand, akomodasi, transportasi, dan tenaga kerja sekiranya diperlukan. Selain itu, barang yang akan dipamerkan di ajang RAS harus lulus uji karantina. Dengan pengunjung yang lebih dari 500.000 orang selama pameran, nampaknya bazar ini bisa menjadi salah satu pilihan untuk mempromosikan produk UKM Indonesia.
Peluang selain Adelaide
Masih banyak pameran serupa yang juga diadakan di berbagai kota besar di Australia, dengan jadwal yang sudah tetap setiap tahunnya. Pameran lain yang menarik untuk produk UKM adalah Good Food and Wine Show (GWFS), adalah pameran produk makanan dan minuman olahan serta wine, yang digelar di Sydney, negara bagian New South Wales. Para
masterchef dari berbagai belahan benua ikut unjuk kebolehannya di sini sekaligus promosi berbagai produk makanan. Pameran ini merupakan pameran retail yang selalu ditunggu masyarakat, karena mereka bisa mencicipi dan membeli produk dengan harga yang lebih murah dibanding harga di toko. Dalam pameran ini, para peserta juga bisa mencari distributor atau pembeli baru. Ada juga pameran non-retail yang dikhususkan bagi para pembeli grosir, distributor, atau importir. Di antaranya adalah Fine Food dan Sourcing Fair yang juga digelar di Sydney dan Melbourne. Ajang ini pernah diikuti oleh 2 stand Indonesia, yakni stand Fine Food yang diisiolehWingsGroupyangmenawarkan Mie Sedap dan kecap, serta Sony Trading Pty yang menawarkan antara lain kopiko, bumbu masak Munik, Pondan, astor, dan sari kelapa. Mereka berhasil menerima lebih dari 50 order selama 3 hari pameran, tidak saja dari Australia, tetapi juga dari Papua Nugini, Fiji, dan New Zaeland. Pameran lainnya di Sydney adalah Sourcing Fair yang menawarkan asesoris, tekstil, garmen, sepatu, tas, dan lain-lain. Ajang ini diikuti oleh stand dari berbagai negara seperti China, India, Malaysia, Korea Selatan, Thailand, Jepang, Amerika, dan beberapa negara Afrika dan Eropa. Perlu dicatat, bahwa delegasi Jabar juga menggelar forum bisnis, bekerjasama dengan Australia– Indonesia Business Council (AIBC)-SA, IIPC, ITPC, dan KJRI-Sydney, untuk menjaring investor SA ke Indonesia. Walhasil, begitu banyak wahana dan peluang yang bisa dimanfaatkan pengusaha Indonesia untuk memasarkan produknya ke Australia dan menarik investasi ke Jawa Barat. Jabar pun membawa begitu banyak informasi dan pengetahuan ketika kembali ke Bandung dari kunjungannya ke SA. Tentu saja oleh-oleh berharga itu tak akan ada artinya jika tidak kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya dimasa mendatang. Tidakkah Anda berminat mencoba peluang-peluang ini, RAS 2014 misalnya? (dari berbagai sumber oleh: Sunarti Ichwanto KJRI Sydney)
EDISI 28 - 20144AKSES | 21
Info Pasar
Sawitku di Anak Benua Keripik pisang, kopi robusta, kain tapis, atau sulam usus pasti mengingatkan orang pada Provinsi Lampung. Banyak UKM Lampung menghasilkan produk-produk itu. Sayang belum bisa ekspor banyak.
M
inyak kelapa sawit saat ini menjadi konsumsi terbesar penduduk dunia dalam kategori minyak nabati, dengan kontribusi 33% dari produksi minyak nabati dunia. Dan, saat ini Indonesia sudah mampu menjadi negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar dunia setelah mengungguli Malaysia. Pada 2012, Indonesia memproduksi sekitar 23 juta ton minyak sawit dengan jumlah ekspor mencapai sekitar 19 juta ton. Tak ayal, sawit sudah membantu pemerintah dalam menyediakan jutaan lapangan
22 | AKSES4EDISI 28 - 2014
kerja dan mengembangkan beberapa wilayah pedalaman. Menurut catatan Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun), Kementerian Pertanian (Kementan) laju pertumbuhan rata-rata volume ekspor kelapa sawit selama 2007-2012 Indonesia sebesar 12,19% per tahun dengan peningkatan nilai ekspor ratarata 22,24% per tahun. Pada 2010 lalu Indonesia sudah berhasil menembus pasar minyak sawit sekitar US $9,084 milyar dengan volume 11.518.124 ton. Sedangkan ekspor komoditas sawit tahun lalu mengalami peningkatan
volume sekitar 20,57 juta ton (minyak sawit/ CPO dan minyak sawit lainnya) dengan nilai US $19,35 milyar (Ditjenbun Kementan). Indonesia tidak menjadikan negara-negara Eropa sebagai pasar utamanya dalam mengekspor minyak sawit. Sampai saat ini “Sang Primadona” memang lebih banyak dikonsumsi di negara-negara Asia, salah satunya India. Menurut Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun, “Permintaan CPO India pada 2012 mencapai 7,1 juta ton naik 5,18% dari 2011 sebesar 6,75 juta ton.” Melonjaknya konsumsi global minyak nabati ini dipicu karena peningkatan populasi penduduk, pendapatan, dan konsumsi perkapita di negara berkembang. Negeri Mahabharata ini merupakan negara penghasil minyak nabati terbesar keempat dunia. Konsumsi minyak nabati di India berbeda-beda di tiap daerah. Minyak kelapa, minyak kacang tanah, dan minyak bunga matahari secara umum lebih banyak dikonsumsi di India Selatan. Minyak rapeseed banyak digunakan di India Utara. Minyak kedelai dikonsumsi di Sentral India, dan minyak biji kapas dikonsumsi di daerah Gujarat. Sejak pertengahan 90-an minyak sawit mendominasi impor India. Faktor perubahan pola konsumsi, ketersediaan di pasar, harga, perubahan kebijakan terhadap impor dan produk lokal dari minyak biji-bijian telah mempengaruhi penggunaan minyak sawit di India. Peningkatan konsumsi per kapita memungkinkan terjadinya peningkatan permintaan untuk minyak nabati. India juga bisa mengolah minyak
sawit untuk dikonsumsi dalam bentuk olahan (refined) untuk industri makanan. Sedangkan turunannya seperti stearin sawit dan PFAD (palm fatty acid distillate), dan refined palm kernel oil digunakan untuk industri lainnya. Menurut Budi Santoso, Atase Perdagangan KBRI New Delhi, “Konsumen terbesar adalah para penyuling yang menjual minyak secara bebas (tanpa dikemas/package) maupun secara dikemas (package) untuk kebutuhan pangan.”
Peluang bisnis Indonesia
Manfaat Minyak Sawit
Minyak sawit yang merupakan minyak nabati terbesar yang dikonsumsi India, memiliki berbagai manfaat. Emulsifier, margarin, minyak goreng, shortening, susu full krim, konfeksioneri, yogurt merupakan beberapa produk turunan sawit. Sedangkan produk non-pangan yang dapat diproduksi dari sawit antara lain: epoxy compound, ester compound, lilin, kosmetik, pelumas, fatty alcohol, dan biodiesel. Selain itu, limbah industri yang biasanya kita ketahui mencemarkan lingkungan ternyata juga dapat dimanfaatkan dan menghasilkan keuntungan, contohnya sebagai bahan pembuatan kertas (pulp) ataupun pupuk hijau (kompos). Cangkang sawit juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar dan karbon, seratnya untuk fibre board dan bahan bakar, sementara batang dan pelepahnya bisa dimanfaatkan untuk mebel pulp paper dan makanan ternak. Berbagai keuntungan dari segi logistik, fleksibelitas kontrak, tingkat penerimaan konsumen, dan harga yang terjangkau adalah beberapa alasan mengapa India mengonsumsi minyak sawit. Chennai, Kakinada, Mumbai, dan Kandla merupakan importir utama dan sentral perdagangan minyak sawit di India. Andhra Pradesh adalah wilayah penghasil sawit terbesar di India yang berkontribusi kurang-lebih 86% dari keseluruhan produksi minyak sawit di India, disusul Kerala (10%), dan Karnataka (2%). Penghasila lainnya adalah Orissa, Tamil Nadu, Goa dan Gujarat. Produksi sawit di India telah
naik 22,7% lima tahun belakangan ini. Pada 2011 produki sawit India mencapai 105,513 MT. Namun, impor masih dilakukan karena kebutuhan belum terpenuhi. India lebih bayak mengimpor minyak sawit dari Indonesia dan Malaysia. Minyak sawit yang masuk ke India mencapai 77% dari total minyak nabati yang diimpor (2011). Hampir 90% dari minyak sawit yang diimpor diproduksi secara lokal untuk kepentingan bahan pangan dan industri/non-pangan (sabun, deterjen, industri komestik, dll). Menurut Budi Santoso, India mengimpor minyak sawit mentah (CPO) seharga 0,84 dolar AS/kg dan inti minyak sawit mentah (CPKO) pada 1,02 dolar AS/kg dari Indonesia pada 2010. Indonesia mengekspor kurang-lebih 82% dari total impor minyak kelapa sawit ke India, sedangkan Malaysia kurang-lebih 17% dari total impor.” Untuk memenuhi kebutuhan nasionalnya, India membutuhkan banyak pasokan dari negara-negara lain karena produksi minyak sawitnya yang sangat sedikit. Dari 15 juta hektar produksi buah sawit global, area perkebunan sawit di India hanya sekitar 155,202 hektar, atau hanya berkontribusi 1% dari luas lahan sawit global. Selama ini India mengimpor minyak sawit mentah (CPO) dari Indonesia dan minyak sawit olahan dari Malaysia.
Melihat kenyataan saat ini kita tahu bahwa India tidak memiliki produksi komersial minyak sawit dan sangat bergantung pada produksi Indonesia. Ditambah lagi petani India hanya memiliki lahan pertanian yang sangat sedikit. Kencenderungan India dengan impor minyak kelapa sawit dari Indonesia diperkirakan akan berlanjut untuk tahun-tahun berikutnya. Berinvestasi sawit di India sangat beresiko tinggi karena secara geografis, negara India tidak ideal untuk budidaya kelapa sawit. Tanaman yang memiliki habitat di semak belukar ini sangat cocok dibudidayakan di daerah tropis. Produksi tertinggi kelapa sawit memang terdapat di Asia Tenggara dan Asia Pasifik. Indonesia memiliki iklim tropis, iklim yang cocok untuk berkebun sawit. Penyebaran perkebunan kelapa sawit di Indonesia saat ini berada di daerah Aceh, pantai timur Sumatra, Jawa, dan Sulawesi. Bisnis ini sudah mampu berkembang dan menjadikan Indonesia sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia. Bahkan Indonesia juga mampu memenuhi sebagian besar kebutuhan minyak kelapa sawit di India. Lahan yang luas dan iklim yang cocok memang menjadi pendukung utama dalam bisnis ini. Dengan adanya dukungan alam dan bahan dasar yang berlimpah seharusnya Indonesia dapat memanfaatkan peluang semaksimal mungkin. Memproduksi kelapa sawit dalam bentuk mentah memang sudah mendatangkan keuntungan. Namun, memproduksinya dalam bentuk olahan tentunya bisa menjadi nilai tambah. Bahkan ekspor ke India dalam bentuk olahan pastinya mendatangkan keuntungan yang lebih besar. Indonesia pasti bisa menjadi negara penghasil nomor satu yang selalu membuat inovasi produk olahan minyak kelapa sawit. Maharani Kusuma Dewi, Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Teknik Grafika dan Penerbitan, Mahasiswi Peserta Magang di Setditjen ASPASAF, Kemlu. Maharani Kusumadewi
EDISI 28 - 20144AKSES | 23
Info Pasar
Buah Pinang Panjat India Apa yang anda ketahui tentang pohon pinang? Mungkin anda baru ingat pohon ini tiap menjelang perayaan hari Kemerdekaan RI sebagai media untuk permainan panjat pinang. Tapi apakah anda tahu buahnya?
T
ernyata, buah pinang kini menjadi komoditas ekspor yang kian menguntungkan. Adalah India salah satu negara yang pasarnya masih sangat terbuka untuk ekspor buah pinang Indonesia. India memang memiliki beberapa persamaan budaya dan tradisi dengan Indonesia. Salah satu tradisi masyarakat yang memiliki kemiripan antara Indonesia dan India
24 | AKSES4EDISI 28 - 2014
adalah tradisi makan pinang, atau nyirih atau nginang alias menyepah. Di Indonesia, tradisi makan pinang dilakukan di hampir semua pulau. Di Jawa Barat, tradisi ini dikenal dengan istilah nyeupah. Di Papua, kebiasaan makan pinang dilakukan masyarakat terutama yang tinggal di daerah pesisir. Mengunyah pinang di Raja Ampat, Papua Barat, misalnya biasa disebut sebagai kakes. Selain di Jawa dan
Papua, tradisi makan pinang juga dapat ditemukan di wilayah lain seperti di Sumatera, Kalimantan, dan Bali. Dalam tradisi makan pinang, buah pinang biasanya dimakan dengan campuran sirih dan kapur. Di Jawa dan Bali biasanya tradisi makan pinang selalu ditambahkan gambir. Seperti sirih, gambir juga adalah tumbuhan yang banyak terdapat di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Permintaan Buah Pinang
Permintaan akan buah pinang dan produknya telah meningkat stabil di India. Masyarakat India ternyata lebih memburu pinang impor karena harganyajauhlebihmurahdibandingkan dengan harga pinang lokal. India
mengimpor pinang sekitar 39.526 ton pada tahun 2009-2010 dari Indonesia, Kenya, Tanzania, Bangladesh, Malaysia, Myanmar, Nepal, Singapura, Srilanka dan Thailand. Indonesia adalah pengekspor utama pinang ke India dengan total 23.232 ton selama tahun 2009-2010. Tetapi India juga mengekspor pinang dan produk yang dihasilkannya ke lebih dari 50 negara di dunia. Negara seperti Inggris, Uni Emirat Arab, Maldives, Amerika Serikat dan Australia adalah pembeli utama pinang dari India. Untuk pinang belah dan berkulit, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Inggris, Australia, Kanada, dan Kenya adalah pengimpor utama. Menurut data Directorate General of Commercial Intelligenceandstatistic(DGCIS),Annual Report, Kolkata, India mengekspor 1.500 ton pinang selama tahun 2009 – 2010, dan jumlah ini meningkat menjadi 2.550 ton selama tahun 2010 – 2011. Permintaan internasional untuk produk pinang meningkat setiap tahun, terutama negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Australia, Singapura, Belanda, dan Selandia Baru. Pinang atau palem areca (Areca catechu) adalah tumbuhan yang sebagian besar tumbuh di negara tropis. Buahnya berwarna oranye, berbentuk telur, dan memiliki biji tunggal yang keras. Seperti di Indonesia, di India tradisi makan pinang juga dilakukan masyarakatnya di berbagai bagian negeri. Di India pinang biasanya dikunyah dengan daun sirih atau dalam bentuk produk lain seperti gutka, pan masala, dan scented supari. Buah pinang dalam bahasa Hindi disebut supari, dan mayarakat di sana menyebut sirih-pinang dengan pan-supari. Manfaat mengonsumsi buah pinang sebagai obat tradisional dikenal masyarakat India melalui buku Ayuverda kuno, dan karena itu tradisi nginang sudah berlangsung sejak lama secara turun menurun. Masyarakat India memakan buah pinang bersama sirih dan kapur sirih yang diyakini memberi manfaat untuk kesehatan, terutama kesehatan gigi, dan rongga mulut. Di India, pinang-sirih dianggap sebagai ramuan bagus, yang biasa
digunakan dalam ritual agama, dan juga biasa disajikan untuk memberi penghormatan kepada tamu. Masyarakat India menganggap pinang dan sirih sebagai pasangan harmoni yang saling melengkapi. Mereka menganalogikan pinang sebagai “panas”, dan sirih sebagai “dingin”. Keduanya dipadukan karena memiliki peran untuk menjaga tubuh manusia dalam keseimbangan. Menurut berbagai literatur, pinang sudah mulai ditanam dan dibudidayakan di India sejak sekitar 2000 tahun lalu, setua tradisi makan pinang itu sendiri.
Peluang Ekspor Indonesia
Pinang sebenarnya dibudidayakan di India, tapi hanya di beberapa wilayah saja. Padahal, tingkat konsumsinya tersebar merata di seluruh negara yang berpenduduk 1,27 miliar jiwa itu. Ada dua jenis pinang yang paling disukai di India. Pertama, adalah jenis Chali yang banyak dikonsumsi di Maharasta, Gujarat, Uttar Pradesh, dan Madya
Pradesh. Kedua adalah jenis merah yang dikonsumsi di bagian lain India. Sampai tahun 1980-an, pinang dikonsumsi kebanyakan dalam bentuk mentah, atau dibuat pan atau beeda (pinang yang dibungkus dengan sirih lalu dikunyah). Lalu pinang dikonsumsi dalam bentuk lain seperti sented supari, pan masala dan guthka, yang banyak menggunakan pinang jenis merah. Pinang dari Indonesia termasuk jenis lain yang sangat disukai masyarakat India. Karena itu, Indonesia adalah salah satu pemasok pinang utama ke India, dan terus berada di posisi dominan dalam beberapa tahun terakhir. Permintaan pinang di India terus meningkat, hal ini dikarenakan pertumbuhan penduduk pun terus meningkat disertai pertumbuhan ekonominya yang stabil. Meskipun India juga menghasilkan pinang dalam jumlah besar tetapi permintaan pasar tetap melampaui produksi dalam negeri untuk sekurang-kurangnya selama 10 – 15 tahun. Menurut data World Bank, India memiliki GDP current price pada 2012 sebesar US$ 1,84 triliun. Hal ini menjadikan India sebagai pasar terbesar di kawasan Asia Selatan dan Tengah. Persentase pertumbuhan kelas menengah di India semakin meningkat sejak akhir tahun 1980-an. Peningkatan tersebut terjadi ketika India mulai membuka diri dan melakukan reformasi di bidang ekonomi untuk menarik investasi asing. Keterbukaan itu menjadikan India sebagai satu-satunya ‘big emerging market’ dan ‘newly industrialized country’ di kawasan Asia Selatan. Kemajuan perekonomian India telah mendongkrak peningkatan pendapatan perkapita, dan mengerek peningkatan pola konsumsi masyarakatnya, sehingga orang India dikenal sebagai big spender. Karena itu, India adalah pasar besar yang memberi pengusaha Indonesia peluang emas untuk mengisinya. Pengusaha Indonesia ditantang untuk mampu melakukan penetrasi pasar ke India, bukan hanya melalui komoditas buah pinang, melainkan produk dagangan lainnya. Haryadi Satya
EDISI 28 - 20144AKSES | 25
Serba-Serbi
Jutawan Muda Keripik Pisang Jualan kripik pisang sejak duduk di SD. Lalu merintis usaha sendiri dan kini beromset puluhan juta sebulan.
B
anyak pemuda atau pemudi Indonesia yang harus bekerja sejak anakanak untuk membiayai sekolahnya atau membantu orang tuanya mencari nafkah. Di antara mereka bahkan ada yang kemudian berhasil menjadi pengusaha sukses. Salah satunya adalah Sinta, warga Bandar Lampung, pebisnis muda yang kini telah menjadi pengusaha keripik pisang bermerek “ Keripik” dan beromset puluhan juta rupiah sebulan. Keripik pisang buatan Sinta diolah di pabrik pengolahannya di Jl. Pagar Alam, Bandar Lampung, lalu dipasarkan di
26 | AKSES4EDISI 28 - 2014
beberapa gerai dan menjadi oleh-oleh Lampung paling digemari. Sinta bertutur bahwa ia berjualan keripik pisang sejak duduk di bangku SD. Kemudian, di kelas 2 SMA ia bekerja di pabrik keripik pisang. Setelah lulus SMA tahun 2004 dengan modal awal Rp 3 juta, Sinta memulai usaha keripik pisang sendiri. Awalnya, ia menekuni usaha ini agar bisa membiayai kuliahnya di Fakultas Ekonomi Universitas Lampung. Namun akhirnya, usahanya tambah maju dan kini ia telah menjadi pengusaha keripik pisang yang sukses. Sinta memilih usaha keripik pisang karena merupakan produk
unggulan Lampung sebagai sentra produksi pisang nasional. Selama bekerja di pabrik keripik pisang, Sinta juga banyak mendapat ilmu, mulai dari memilih pisang berkualitas, memotongnya menjadi irisan tipis, menggorengnya agar renyah, hingga memberikan variasi rasa. Sinta bertutur bahwa usaha kripiknya tentu saja tidak ujug-ujug besar. Awalnya ia tak tahu bagaimana cara memasarkan produknya itu. “Saya terus belajar memasarkan terutama dari saudara dan teman yang sudah lama berbisnis keripik,” kenang Sinta. Berkat keuletannya, usahanya berhasil.
Kini, Shinta memiliki 15 orang karyawan. Setiap harinya, kegiatan produksi dimulai dari pukul 08.00 sampai pukul 17.00. Mulai dari mengupas, merendam, mengiris, menggoreng, hingga memberikan tambahan aneka rasa. Untuk menjaga kualitas rasa yang dihasilkan, selama ini Sinta hanya menggunakan bahan baku pisang kepok. “Jenis pisang ini dipilih karena citarasanya lebih enak dan hasil keripiknya juga lebih renyah,” katanya. Saat ini, bisnis keripik pisang Sinta membutuhkan sekitar 1.000 sisir pisang setiap hari. Selain membuat kriping pisang, kini Sinta juga mulai mengembangkan usahanya dengan membuat kripik talas, ubi, dan singkong.
Inovasi Rasa dan Bentuk
Apa rahasia sukses Sinta? Sinta mengatakan bahwa rahasia bisnisnya adalah: melakukan inovasi, baik dalam rasa maupun bentuk keripik. Menurut dia, saat ini sedikitnya sudah ada 10 macam varian rasa yang ditawarkan keripik pisang buatannya. Di antaranya ada rasa cokelat, keju, jagung, stroberi,
dan sebagainya. Tak hanya itu, Sinta pula mengenalkan keripik pisang dengan potongan mirip sarang tawon. Selain memproduksi keripik pisang dengan brand “Istana Keripik”, kini Sinta juga telah mengembangkan satu brand lagi yakni “Ibu Mery” yang diambil dari nama Ibunya. “Saya ingin memberi penghormatan kepada ibu,” kata Sinta. Untuk meningkatkan usahanya, Sinta aktif mengikuti berbagai event pameran baik di dalam negeri maupun di beberapa negara tetangga seperti Singapura. Ia ingin memperkenalkan keripik pisang di kancah nasional maupun internasional. Atas prestasinya sebagai pebisnis muda, Sinta telah meraih berbagai penghargaan. Di antaranya: Juara III Wirausaha Muda Mandiri Kategori Mahasiswa dan Diploma pada tahun 2008, Juara I Start Up Icon Honda 2011, serta Wanita berpengaruh 2012 versi majalah Marketeers. Sinta menuturkan bahwa tantangan yang dihadapinya ke depan di antaranya adalah banyaknya orang yang meniru inovasi rasa yang diciptakannya. Beberapa di
antaranya adalah mantan karyawan dan tetangganya sendiri. “Bahkan ada persaingan kurang sehat. Misalnya, supplier cita rasa saya dicegat ketika hendak mengirimkan berbagai seasoning (bahan pemberi cita rasa) kepada saya,” tutur Sinta. Tantangan lainnya adalah kendala ekspor. Hingga kini Sinta mengaku masih belum mampu menembus pasar ekspor karena biaya ekspor terlalu tinggi. Memang, tingginya biaya ekspor seringkali menjadi hambatan bagi para pengusaha ekspor. Hal itu diakui oleh Sekretaris Gabungan Perusahaan Ekspor-Impor Indonesia, Toto Dirgantoro. Seperti dikutip website resmi Kemenperin, Toto mengatakan bahwa sebenarnya biaya produksi di Indonesia tidak tinggi, tetapi justru biaya logistiknya yang cenderung tinggi. “Kita berharap pemerintah bisa menghapus hambatan ekspor, terutama di bidang logistik. Biaya logistik kita tinggi. Hal ini membuat daya saing Indonesia lemah dibandingkan dengan kompetitor seperti Cina, Thailand, dan Vietnam,” papar Toto Dirgantoro. Nidya Kartikasari
EDISI 28 - 20144AKSES | 27
Serba-Serbi
Produk Khas Bumi Ruwa Jurai Keripik pisang, kopi robusta, kain tapis, atau sulam usus pasti mengingatkan orang pada Provinsi Lampung. Banyak UKM Lampung menghasilkan produk-produk itu. Sayang belum bisa ekspor banyak.
T
erletak di pintu gerbang Pulau Sumatera dan cukup dekat dengan ibu kota negara, Lampung menempati posisi yang strategis sebagai pelabuhaneksporimpor.Perekonomian provinsi berjuluk “Bumi Ruwa Jurai” itu pun terus berkembang. Menurut data statistik, ekonomi Lampung tumbuh
28 | AKSES4EDISI 28 - 2014
5,97 persen selama 2013, dan inflasi mencapai kisaran 4% - 5%. Kini, melalui kreativitas masyarakatnya, khususnya yang tinggal di Bandar Lampung, Lampung mampu menciptakan usaha-usaha mandiri yang membuatnya berpotensi membuka pintu ekspor. Usaha kecil dan menengah (UKM) bertumbuhan di Lampung
menghasilkan berbagai produk dagang yang makin menggairahkan perekonomian provinsi ini. Selama ini, kontribusi Lampung terhadap PDB nasional Indonesia tidak bisa disepelekan. Lampung adalah daerah penghasil kopi robusta terbesar di tanah air. Menurut Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI), produk kopi dari Lampung ini mendominasi 70% ekspor produk kopi Indonesia. “VolumeeksporkopidariLampung mencapai 99,2 ton dengan total nilai 894,742 US$ sejak 2007 sampai 2012,” papar Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Choiria Pandarita, seperti dikutip Antara News. Tak hanya sektor pertanian, sektor industri dan perdagangannya pun sangat potensial. Kerajinan sulam usus, industri keripik pisang, dan industri tahu tempe merupakan segelintir contoh UMKM skala mikro di Lampung yang sudah sukses meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah. Di ibu kota provinsi, Bandar Lampung, sektor usaha didominasi oleh sektor perdagangan, jasa, dan industri. Data UMKM Skala Mikro Bandar Lampung menyebutkan sektor perdagangan didominasi oleh pelaku usaha sembako dengan rata-rata aset Rp 13,55 juta dan rata-rata omset Rp 41,63 juta per tahun. Sedangkan sektor jasa didominasi oleh usaha bengkel, dengan rata-rata omset Rp 53,4 juta, dan penjahit dengan rata-rata omset Rp 51,6 juta per tahun. Sementara itu, sektor industri didominasi oleh industri tahu tempe, keripik, kerajinan sulam usus, serta industri perikanan seperti teri rebus dan ikan asin.
Kota Tapis Berseri
Kota Bandar Lampung dikenal dengan julukan Kota Tapis Berseri. Kain tapis memang menjadi salah satu kerajinan andalan Bandar Lampung.
Kain tapis adalah tenunan tradisional yang dibuat dari benang katun dan benang emas, yang biasa dikenakan pada resepsi pernikahan atau acara adat. Kain yang dibuat dengan tangan ini merupakan salah satu komoditas langka. Proses pembuatannya yang relatif lama, dengan penuh kesabaran untuk menghasilkan sulaman yang rapi, membuat kain tapis memiliki nilai ekonomis tinggi. Harga satu helainya bisa mencapai Rp 700.000 - Rp 2 juta. Keunikan kain tapis sangat potensial untuk menembus pasar internasional. Namun, promosinya masih kurang. Lampung juga terkenal dengan produk sulam usus. Walaupun hanya usaha rumahan (home industry), sulam usus mampu meraup omset puluhan juta rupiah. Kerajinan sulam usus memang masih kalah populer oleh batik dan kain tapis. Sulam usus merupakan seni sulam yang motifnya menyerupai usus. Awalnya, seni sulam ini hanya dibuat untuk hiasan rumah tangga. Lalu, pada 1995, seorang desainer Bandar Lampung, Aan Ibrahim, mencoba mengaplikasikan sulam usus menjadi pakaian jadi. Harga yang dipatok Aan pun cukup tinggi, mencapai Rp 2-3 juta untuk satu kebaya, karena proses pembuatan setiap busananya yang dibuat oleh tangan pengrajin bisa memakan waktu hingga tiga bulan. Akhirnya, usaha Aan membuat produk jadi pakaian dengan sulam usus, sukses. Kini, ia tak hanya memberikan lapangan pekerjaan bagi 200 orang pekerjanya, tapi Aan juga telah mendapatkan hak paten untuk sekitar 120 desain sulam ususnya secara nasional. Sejak Aan menerapkan seni sulam usus pada pakaian jadi, kini banyak desainer dan pelaku usaha yang mengikuti jejaknya, sehingga industri kebaya sulam usus menjadi terkenal sebagai ciri khas Bandar Lampung. Walaupun telah memiliki banyak pesaing, menurut Aan, produk kebaya sulam usus Aan tetap menjadi yang paling diminati. “Saya berpegang teguh pada keyakinan bahwa kunci sukses untuk menjadi pengusaha adalah inovasi dan manajemen,” ujar Aan. Sayangnya, sulam usus Aan masih belum menembus pasar ekspor
akibat kurangnya promosi. “Saya tak mendapat banyak informasi mengenai ajang-ajang pameran di di luar negeri, yang bisa dijadikan ajang promosi,” kata Aan. Padahal kekhasan kebaya sulam usus Aan sangat potensial untuk menarik minat internasional.
Omset 200an Juta
Berdasarkan Data UMKM Bandar Lampung, hingga Desember 2013 usaha sulam usus di kota itu telah meraup omset rata-rata Rp 262,2 juta per tahun, dan memiliki aset rata-rata Rp 36,1 juta hanya dari penjualan domestik. Di kota lain di Provinsi Lampung, juga telah berkembang beberapa UKM sulam usus yang bahkan mulai melirik pasar Malaysia, Jepang, dan Singapura. Salah satunya adalah sulam usus “Nabila” milik Marni Nazaruddin di Lampung Selatan. Namun, menurut Marni, ekspor hanya dilakukan jika mendapat order besar.
UKMyangmemproduksimakanan juga berkembang di Lampung. Seorang pebisnis muda, Sinta, 27 tahun, sukses mengembangkan dua brand keripik pisang “Istana Keripik Sinta” dan “Ibu Mery”. Keripik pisang memang sudah umum di pasaran, namun menurut Sinta, keripik pisangnya memiliki keistimewaan dalam hal keragaman rasa. “Saya meramu berbagai rasa baru, seperti mocca, strawberry, pisang, melon, jeruk, jagung bakar, balado, cokelat, dan keju,” papar pengusaha lulusan Universitas Lampung yang sudah berjualan keripik sejak di sekolah dasar itu. Omsetnya setiap bulannya kini mencapai sekitar Rp 50 juta. UMKM di sektor industri makanan olahan memang sedang menjadi trend bagi para pelaku usaha. Hal ini menunjukkan bahwa usaha-usaha makanan olahan di Lampung semakin diminati baik bagi para pelaku usaha maupun para konsumen. Sektor UKM Lampung tentu saja layak didukung, terutama dalam mempromosikan produk-produknya. Melalui batik tapis, sulam usus, keripik pisang, dan produk UMKM lainnya, Lampung berpeluang besar menembus pasar ekspor, yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian Indonesia. Lambatnya informasi mengenai pameran di luar negeri dan tingginya biaya ekspor masih menjadi kendala. Untuk itu, pihakpihak terkait sebaiknya lebih tanggap dalam menginformasikan jadwal pameran dagang atau peluang pasar, serta lebih bijaksana dalam mengatur biaya ekspor agar lebih efisien. Yonatri Rilmania dan Nurul Fitri Ramadhani
EDISI 28 - 20144AKSES | 29
Aksesiana
Universitas dengan Satu Mahasiswa Mungkin anda akan tersenyum mendengar berita ini: sebuahuniversitasdiJepanghanyamemilikisatumahasiswa, dan tetap menjalankan perkuliahannya. Bagaimana ceritanya? Seperti diberitakan di situs RocketNews, sebuah universitas di Jepang, yakni Universitas St. Thomas atau Universitas Eichi yang terletak di Amagasaki, Hyogo, betulbetul hanya punya satu mahasiswa. Padahal kampusnya besar dan megah. Ceritanya berawal ketika kampus ini menawarkan program studi Interpersonal dan Pemahaman Lintas Budaya. Namun, karena kurang diminati, program studi ini ditutup pada 2010. Lalu, universitas ini membuka program baru: bidang pendidikan dan ilmu kesehatan internasional. Tapi program studi itu ternyata tidak kunjung mendapat lisensi. Akibatnya, jumlah mahasiswa baru yang mendaftar ke St. Thomas terus menurun. Bahkan mahasiswa yang sudah ada pun banyak yang ditransfer ke universitas lain, atau bahkan keluar. Hingga akhirnya, tinggal tersisa satu nama saja yang masih terdaftar sebagai mahasiswa St. Thomas.
Dengan hanya punya satu mahasiswa, tak berarti universitas ini mengehntikan perkuliahan. Walaupun sebagian besar kegiatannya memang sudah terhenti. Selanjutnya, Universitas St. Thomas berencana merenovasi fasilitas dan membuka lagi semua kegiatannya pada 2015, dengan menawarkan program keperawatan. Kini kampus ini sedang menunggu persetujuan dari Departemen Pendidikan Jepang. Siti Fauziah
Stroganina, Sajian Ikan Beku Unik dari Rusia Utara Rusia Utara merupakan Wilayah di belahan dunia yang memiliki iklim yang sangat dingin karena dekat dengan kutub utara. Meski demikian, di wilayah inilah lahirnya santapan unik yang bernama Stroganina yang berbentik ikan beku. Dilansir dari odditycentral, untuk memakannya kita mengunyah ikan tersebut dalam keadaan beku.Ikan yang digunakan dalam Stroganina ini adalah salmon putih, cisco atau sturgeon.Bahkan untuk memasok ikan tersebut mereka mengambil langsung dari sungai arktik yang sangat dingin. Sedangkan untuk pembuatan ikan ini cukup panjang. Pertama dengan membuat lubang-lubang kecil di sungai lalu dib or, kemudian ikan langsung ditarik keluar. Begitu ikan keluar, ikan tersebut langsung dibekukan dengan suhu minus 25 derajat celsius. Sementara itu, untuk kepala ikan akan digesek-gesekkan dengan es selama 20 menit hingga mejadi regang kusut dan akhirnya membeku. Setelah dibekukan selama 10 hingga 12 jam, daging ikan ini diiris kecil-kecil untuk menghindari pencairan. Pengirisan tersebut dilakukan supaya ikan tersebut tidak meleleh hingga siap untuk dimakan. Karena jika ikan tersebut sempat meleleh maka akan menjadi sebuah penghinaan bagi warga Rusia Utara. Untuk menyatap Stroganina, ikan ini akan disajikan dengan saus yang terbuat dari garam dan bubuk merica hitam, terkadang juga dihiasi dengan daun beri berwarna merah dan hijau. Untuk rasa stroganina hampir mirip dengan sashimi yang lembut dan segar tetapi memiliki sensasi dingin. Siti Fauziah
30 | AKSES4EDISI 28 - 2014
Pohon Paling Beracun di Dunia Percayakah anda jika ada pohon yang buahnya benar-benar beracun di dunia ini? Manis tapi akan membakar tenggorokan dan menyumbat nafas. Memang banyak jenis tumbuhan yang mengandung racun. Tapi pohon Manchineel dianggap sebagai pohon paling beracun di dunia dan masuk dalam Guiness Records. Seperti dilansir oleh situs Mirror, saking berbahayanya, maka pohon yang tumbuh di Florida, Amerika Serikat itu diberi papan peringatan. Tujuannya, agar tak ada orang yang mendekati pohon ini karena bisa berakibat fatal, mengingat bagianbagian pohon ini mengandung racun dalam berbagai level. Pohon Manchineel memiliki buah seperti apel ini yang bentuknya sebenarnya menarik perhatian orang. Namun jangan coba-coba menggigitnya, karena sekali gigit saja, getahnya yang beracun akan menyebar melalui pembuluh darah mulut dan membuat anda semaput. Karena itu, di negeri asalnya di Amerika Latin, oleh Christopher Columbus buah ini dinamai manzanita de la muerte alias buah kematian. Buah Manchineel memang berasa manis. Seorang
korbannya, Nicola H Strickland, konsultan radiologi, menuturkan bahwa buah ini sebenarnya berasa manis. “Lama-lama ada rasa pedas aneh di mulut yang kemudian berkembang menjadi terasa terbakar di tenggorokan, dan akhirnya sesak nafas,” ungkap Strickland. Dan dalam dua jam ia sudah tak bisa menelan apapun. Ia butuh 8 jam untuk memulihkan kondisi keracunan akibat buah itu. Batangnya juga berbahaya. Getahnya yang berwarna putih susu itu bisa menyebabkan kulit lecet, dermatitis, bengkak dan terasa terbakar. Iyyy.... Siti Fauziah
Supermarket Virtual di Stasiun Kereta Bawah Tanah Korea Selatan Satu lagi inovasi baru di Korea Selatan. Jaringan Supermarket di negeri ginseng ini telah menggunakan teknologi terkini dan benarbenar telah mengubah cara berberlanja pada umumnya. Tesco, sebagai pemilik jaringan supermarket ini, memberikan nama “Home Plus” yang menandai awal dimulainya terobosan baru usaha mereka. Setelah melakukan rebranding, perusahaan ini mulai beroperasi di stasiun kereta api bawah tanah. Namun, toko yang dibuka bukanlah toko sungguhan selayaknya sebuah supermarket. Toko tersebut hanya berisi gambar-gambar produk yang mereka jual dimana para pejalan kaki biasanya menunggu kedatangan kereta. Dengan menggunakan teknologi scannable QR codes dan aplikasi smartphone, pembeli dengan mudah mendapatkan barang kebutuhan sehari-hari mereka dari toko virtual tersebut. Setelah transaksi pembelian dilakukan mereka dapat mengunggu barang yang sudah dipesan tiba di rumah. Cara baru dalam berbelanja ini telah menarik lebih dari 10.000 pelanggan dan berhasil menaikkan angka penjualan Home Plus’s online hingga 130 persen. Ternyata, pelayanan delivery ini sudah terlebih dahulu dilakukan oleh perusahaan Amazon dan Walmart di Amerika Serikat dan bukan tidak mungkin akan dilakukan juga oleh jaringan supermarket lainnya di dunia. Abel Sanchez, seorang peneliti pada MIT’s Intelligent Engineering Systems Laboratory juga menyatakan bahwa aplikasi ponsel saat ini dapat menyediakan user interface untuk layanan belanja sama seperti penggunaan web dulu dan sekarang. Pada awal 1990 web hanya digunakan selayaknya sebuah paper book. Sekarang, fungsi web sudah berkembang sebagai sebuah sarana interaksi dan menurutnya, supermarket juga akan mengalami proses transformasi yang sama. Akankah kita juga bisa berbelanja barang kebutuhan sehari hari secara virtual sambil menunggu kereta? Sumber: http://www.weirdasianews.com. Siti Fauziah
EDISI 28 - 20144AKSES | 31
Siapa Mengapa
Doyan Golf dan Soto Pak Direktur yang satu ini selalu terlihat fresh dan bugar. Andy Rachmianto, Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata, pada Direktorat Jenderal Multilateral, Kemlu, memang sangat menggemari olahraga, terutama golf. Minimal sekali dalam sebulan, Andy rutin mengayunkan stiknya di lapangan golf bersama kolega dan teman-temannya. Di tengah kesibukannya, Andy juga selalu menyempatkan waktu untuk berlatih di fitness center Kemlu, minimal sebulan dua kali. Bahkan di saat sedang dinas ke luar kota, Andy juga masih menyempatkan diri untuk berolahraga. “Biasanya saya selalu bawa sepatu olahraga. Kalau sempat, saya pasti berolahraga di hotel atau di luar hotel,” tutur Andy. S e b a g a i penggemar golf, pria berdarah Madura yang akrab disapa Andy atau Endoy ini juga telah mencicipi pengalaman bermain golf di berbagai lapangan golf, baik di dalam negeri, maupun ketika sedang bertugas di luar negeri. Pada waktu bertugas di PTRI New York, misalnya, Endoy memanfaatkan waktu senggangnya untuk menjajal lapangan golf mulai dari pantai timur hingga pantai barat Amerika Serikat. Tak heran jika Endoy mengoleksi topi golf dari berbagai lapangan golf yang
pernah dicobanya itu. Selain mengumpulkan topi, pria lulusan Universitas Padjadjaran ini juga hobi mengoleksi bendera meja dan mata uang dari negeri-negeri yang pernah dikunjunginya. Endoy memang mengaku senang mencari yang unik-unik dari berbagai penjuru dunia, terutama tempat-tempat yang pernah disinggahinya dalam tugas. Endoy mengungkapkan bahwa pengalaman yang paling berkesan selama karirnya adalah ketika menjalankan tugas di KBRI New Delhi, India. “Pada masa penempatan di sana, saya berkesempatan menempuh pendidikan Master. Sehingga, pada akhir masa tugas di sana, sudah memperoleh gelar M. Phil dari Universitas Jawaharlal Nehru,” kenang ayah dua anak itu. Selain senang berolahraga, Endoy juga hobi berwisata kuliner. Bersama keluarganya ia kerap mengisi liburan akhir pekan dengan berkeliling mencari tempat-tempat makan di Jakarta. Salah satu masakan kesukaannya adalah soto. “Saya suka berbagai jenis soto, terutama soto Madura,” katanya sambil tersenyum. Bertahun-tahun mengelilingi dunia sebagai anggota korps diplomat, ternyata masakan kampung halaman nenek moyangnya tetap menjadi masakan favoritnya. Stella Kemala
32 | AKSES4EDISI 28 - 2014
Selalu Aktif Kalau ada pejabat yang boleh dibilang “tak bisa diam”, tampaknya orangnya adalah: Tatang Budie Utama Razak, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia, pada Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler, Kemlu. Tapi, “tak bisa diam” di sini bukan dalam makna yang negatif, melainkan sifat pekerja yang positif. Tatang, yang berasal dari Ciamis, Jawa Barat itu berpendapat bahwa hidup ini memang harus diisi dengan segala bentuk yang positif. Karena itu ia mengaku tak bisa duduk diam. Ada saja kegiatan yang dilakukannya di waktu senggang sekali pun, mulai dari berolahraga, berkebun, hingga memelihara binatang seperti ikan, ayam dan burung. Tatang memang mengaku tumbuh di lingkungan keluarga besar yang dinamis sejak kecil. Kini, gaya hidupnya yang aktif itu telah diturunkan pula kepada empat anaknya. Tatang mendorong anakanaknya untuk mendalami olahraga seperti tennis, tenis meja, bowling, golf, hingga futsal sejak kecil. “Untuk anak-anak, saya sengaja panggilkan guru olahraga. Beda dengan saya dulu belajarnya otodidak,” tutur Tatang. Yang unik, Tatang juga gemar mendesain, mulai dari mendesain rumah hingga Wisma DCM KBRI Kuala Lumpur (KL), dan gedung kantornya di PWNI BHI. “Bukan cuma gedung, taman di depan gedung PWNI itu juga saya
kerjakan. Saya datang hari minggu dan cangkul sendiri,” tuturnya sambil tersenyum. Terlepas dari hobinya yang “tak bisa diam”, apa kira-kira pengalamannya yang paling berkesan selama berkarir sebagai diplomat yang telah menjelajahi lebih dari 70 negara? “Yang paling tidak bisa terlupakan adalah penugasan yang terakhir di KBRI Kuala Lumpur,” jawabnya, jujur. Ia menjelaskan, berbeda dengan penugasan sebelumnya seperti di KBRI Paris dan PTRI New York, penugasannya di KL telah memperluas pengetahuannya mengenai perlindungan WNI. Di KL, awalnya Tatang ditempatkan sebagai Pelaksana Fungsi Konsuler. Kemudian ia dipromosikan menjadi DCM. Tatang berkisah bahwa pada saat pertama tiba di KL, pelayanan di sana sangat buruk. Pembuatan paspor, misalnya, bisa memakan waktu 40 hari. Tatang langsung memperbaikinya, hingga pelayanan di KBRI KL kini jauh lebih baik. Atas prestasinya, berbagai penghargaan telah diraih pria lulusan Universitas Padjadjaran ini. Antara lain: Penghargaan Pelopor Inovasi dibidang Perlindungan WNI dari Menteri Luar Negeri, Penghargaan Inovator Perbaikan Pelayanan Prima dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, dan Penghargaan Narasumber Individu ter-Kooperatif dari Radio Elshinta. Stella Kemala
EDISI 28 - 20144AKSES | 33
Renungan
“SURVIVAL FOR THE THANKFUL”
B
eberapa tahun lalu, di daerah pinggiran rel kereta api Stasiun Senen di Tanah Tinggi, dalam suatu kegiatan sosialkemanusiaan, Penulis bertemu dengan seorang ibu, sebut saja namanya ibu Ah (nama samaran). Ibu Ah ini tinggal bersama suami dan dua anaknya di sebuah rumah kontrakan, yang ia sewa setiap bulannya. Melihat situasi rumah dan fasilitasnya, sebenarnya kontrakan ini lebih tepat disebut ‘gubuk’, hanya berukuran dua kali dua meter. Di dalam ‘gubuk’ ini semua kegiatan rumah tangga menyatu, dapur, tempat tidur, dan jangan berharap ada ruang tamu. Hal ini mengingatkan saya akan anekdot dari seorang teman, tipe rumah yang demikian disebutnya RSSSSSS, singkatan dari rumah sangat sederhana sehingga susah sekali selonjor. Lucu memang, sekaligus ironis, karena tempat seperti ini sungguh tidak layak buat tempat tinggal manusia. Dengan jujur sang ibu menceritakan perjuangannya dalam menjalani hidup bersama keluarganya. Saking kekurangannya, seringkali, makanan yang mereka konsumsi tidak memenuhi standar gizi. Boro-boro gizi, asal ada makanan dan minumanpun mereka sudah senang! Namun, hal yang membuat saya terkesan dan merasa ‘terjewer’ adalah ketika ibu ini berkata: “Pak, kami jarang makan enak, kalau lauk kami cuma ikan asin saya bayangkan saja saya sedang makan ayam goreng.” Tidak ada sedikitpun air mukanya menunjukkan kalau ibu itu sedang melucu. Mendengar itu saya kagum
34 | AKSES4EDISI 28 - 2014
Oleh: Rheinhard Sinaga, Sekretaris II/Pensosbud KBRI Dakar, Senegal
sekaligus malu hati, kagum karena meskipun keterbatasan hidup menindas mereka tapi ibu tersebut tidak berkeluh-kesah, malu hati karena saya belum sanggup bersikap seperti ibu ini yang tidak berkeluh-kesah dan menikmati apa adanya. Saya bayangkan isteri saya yang sudah berlelah-lelah memasak makanan tapi saya lupa berterimakasih. Sang ibu melanjutkan lagi, “Yang penting hati, Pak. Kalau bersyukur, apa saja yang dimakan rasanya nikmat kok.” Kalimat yang satu ini sungguh serasa menohok hati, suatu sikap yang lugas dan mulia. Ibu Ah ini tidak cengeng dengan kondisinya, tiada dia berkeluhkesah meskipun berat hidupnya. Saya bandingkan dengan diri saya
sendiri dan mungkin kebanyakan orang di masa ini, kurang bersyukur atas apa yang sudah diperoleh. Selalu merasa kekurangan, semua dirasa kurang cukup. Ada masalah sedikit yang dialami ‘disambut’ dengan kecengengan semata, menuntut orang lain, bahkan mungkin melampiaskan kekesalan tidak pada tempatnya. Kalaulah semua dapat mendengarkan juga pengalaman ibu Ah tadi, barangkali bumi ini lebih banyak diisi oleh ucapan syukur. Saya jadi teringat ula, betapa banyaknya peristiwa yang terjadi di sekitar kita. Sejauh mana kita bisa berhikmat dalam menghadapinya. Tentunya akan sangat gampang untuk menyalahkan orang lain, karena ketidaknyamanan hidup yang diterima.
TapiseringsekaliSangKhaliktidak memberikan ‘apa yang kita suka’, tetapi ‘apa yang kita perlu’ untuk membentuk kita menjadi manusia yang seutuhnya, manusia yang kuat, meskipun berat rasanya. Bagaimana kita tahu sesuatu itu rasanya manis, kalau belum pernah merasakan yang pahit? Bagaimana kita dapat memahami nilai ucapan syukur, kalau kita tidak pernah merasa kekurangan? Pasti kita sadar betul arti diberi perhatian, kalau kita pernah dicuekin orang. Peristiwa pahit maupun manis diizinkan-Nya supaya kita bangun dari ‘tidur’ yang lelap, bangun dari tidur yang membuai dan membenamkan rasa kemanusiaan, pertolongan, dan berbagi kasih. Bahwa hidup tidak selalu menuntut tapi perlu berkorban, bahwa hidup tidak selalu
menerima, tapi juga untuk memberi. Di dalam kesadaran, sesungguhnya Sang Khalik sedang membentuk kita menjadi orang-orang yang bertahan karena bersyukur, survival for the thankful! Meskipun semua orang memiliki seratus mobil, bagi satu orang satu motor sudah cukup karena bersyukur; meskipun semua orang memiliki seratus rumah, bagi satu orang satu gubuk sudah cukup karena bersyukur; meskipun semua orang memiliki seratus hektar tanah, bagi satu orang satu petak tanah sudah cukup karena bersyukur. Karena pada akhirnya, bukan harta di dunia yang membuat kita senang, tapi harta di Surga yang membuat kita bahagia selamanya! Teman saya pernah kirim bbm
ke saya, isinya kurang lebih begini: “Be thankful for what we have, we will end up having more. If we concentrate on what we don’t have, we will never ever have enough.” Sungguh suatu nasehat yang pas! Kembali ke ibu Ah tadi, saya jadi sadar, aahh, ternyata makan tidak hanya pakai mulut tapi makan juga harus ‘pakai hati’, aahh, ternyata menjalani hidup bukan dengan keluh kesah tetapi dengan bersyukur! Saya jadi pingin cepat pulang dan bertemu isteri sembari berkata: “Terima kasih, Tuhan. Sungguh, apa yang ada pada kami adalah cerminan kebaikanMu. Tak lupa, terima kasih juga mama, karena sudah berlelah-lelah memasak untuk kita semua. I love you, so much! Reinhard Sinaga
EDISI 28 - 20144AKSES | 35
Kontak Usaha
Langkah awal untuk melebarkan usahanya ke mancanegara adalah menemukan mitra usaha yang potensial dan terpercaya. Untuk membantu para pelaku usaha menemukan mitra bisnisnya dapat dicari melalui rubrik ini. Data calon mitra usahanya ini diperoleh dari Perwakilan RI di kawasan Asia Pasifik dan Afrika, Semoga sukses.
Daftar Pengusaha Penang, Malaysia Mekio Holdings S/B Telepon/Fax : 601-24002626/6042108609 Produk yang dibutuhkan : Furniture Home Accesories Contact Person : Mr. Thio Si Kiang
6426602 Produk yang dibutuhkan : Stationeries Contact Person : Lim Soon Huat
E-mail :
[email protected] Produk yang dibutuhkan : Foods Contact Person : Ms. Ji Hye Lee
Asia Educational Supples SDN. BHD Telepon/Fax : 601-24388699/604642629966 Produk yang dibutuhkan : Stationeries Contact Person : Mrs. Lim Siew Lee
Haewon Telepon/H.P. : 063-8417383/01026675884 E-mail :
[email protected] Produk yang dibutuhkan : Foods Contact Person : Mr. Sang Joon Bae
Regnt Furnishing S/B Telepon/Fax : 601-24898699/6042627273 Produk yang dibutuhkan : Furniture Home Accesories Contact Person : Mrs. Khoo Saw Sim
Teoh Chiew Peng Telepon/Fax : 601-64270800/6042281072 Produk yang dibutuhkan : Furniture Home Accesories Contact Person : Mrs. Teoh Boon Heoh
Syarikat Hean LI Trading SDN BHD Telepon/Fax : 601-24873601/6042630823 Produk yang dibutuhkan : Electronics Components; Electrical Product Contact Person : Mr. Victor tan Eng Yew
Keong Electronic Service Center Telepon/Fax : 601-24253078/6047332531 Produk yang dibutuhkan : Electrical & Electronic Music Instrument Contact Person : Mrs. Chuah Khar Le Gtown Kopitiam Telepon/Fax : 6017-5115968/6047332531 Produk yang dibutuhkan : Franchise Food Contact Person : Mrs. Hanisah Binti Ahmad
Syn Hoo Lim Furniture & Decorator Telepon/Fax : 601-64402100/6046575066 Produk yang dibutuhkan : Electronics Components; Electrical Product Contact Person : Mr. Tan Thiam Hock
Daftar Pengusaha Korea
SHL Cabinet Industry S/B Telepon/Fax : 601-64402101/6046266327 Produk yang dibutuhkan : Furniture Cabinet Contact Person : Mrs. Tan Kee Keow
Interni Magazine Telepon/H.P. : 02-34318802/01020630656 E-mail :
[email protected] Produk yang dibutuhkan : Magazine Contact Person : Ms. Ji Jeong Kim
Kian (Penang) SDN. BHD Telepon/Fax : 601-25311310/6045871918 Produk yang dibutuhkan : Furniture Cabinet Contact Person : Yeoh Goay Chye
J & J Korea Telepon/H.P. : 051-2658044/01038519331 E-mail :
[email protected] Produk yang dibutuhkan : Snack Contact Person : Mr. Jin Hwan Lee
Asia File Corporation BHD Telepon/Fax : 601-24888699/604-
Myeongdo Telepon/H.P. : 20283140/010-71841205
36 | AKSES4EDISI 28 - 2014
Good Day Coffee Telepon/H.P. : 070-42560004/01063314836 E-mail :
[email protected] Produk yang dibutuhkan : Coffee Contact Person : Mr. Gyu Won Lee Wan Am Industry Telepon/Fax : 063-2266100/0632266103 E-mail : Produk yang dibutuhkan : Wooden product Contact Person : Mr. Dong Kyu Choi Daedo Wood Telepon/Fax : 010-31562572 E-mail :
[email protected] Produk yang dibutuhkan : Interior & Decoration Contact Person : Ms. Eun Hwa Ko dan Mr. Hyun Gu Kim Kumkang Telepon/Fax : 010-23623322 E-mail :
[email protected] Produk yang dibutuhkan : Kendaraan Keperluan Khusus Contact Person : Mr. San Bong Kim dan Mr. Sung Ju Ryu Suseong Trading Telepon/Fax : 051-4637373/0514639991 E-mail :
[email protected] Produk yang dibutuhkan : Rattan Contact Person : Mr. Sung Hun Wang Dyerex International (KOIMA) Telepon/Fax : +82-51-
2083500/01065704548 E-mail : Produk yang dibutuhkan : Wool Yarn/Busan Contact Person : Mr. Moo Chul Kim Danamoo Telepon/Fax : 031-7692425/0182265638 E-mail :
[email protected] Produk yang dibutuhkan : Furniture Contact Person : Haein Telepon/Fax : 0234828451/01031648415 E-mail :
[email protected] Produk yang dibutuhkan : Rubber Contact Person : Mr. Mood Gyu Jeong G&D Telepon/Fax : 070-82385788/01076515788 E-mail :
[email protected] Produk yang dibutuhkan : Global Education Consultant Contact Person : Mr. Yoo Hyeon Kim Ye Sung Telepon/Fax : 010-20108868 E-mail : Produk yang dibutuhkan : Foods Contact Person : Mr. Jin Ho Kim Kuk Sung Telepon/Fax : 010-21406099 E-mail :
[email protected] Produk yang dibutuhkan : IT Contact Person : Mr. Jae Ho Song E-Max Trading Telepon/Fax : 02-5227455/01098896938 E-mail :
[email protected] Produk yang dibutuhkan : Sweets Contact Person : Ms. Woo Ri Choi/Mr. Ock Sung Kim
Daftar Pengusaha Myanmar Myanmar Agro-based Food Processor & Exporters Association (MAFPEA) Alamat : No. 29, Min Ye Kyaw Swar Road, Lanmadaw Township, Yangon Tel/Fax : 951-214831/951-214846 E-mail : admin-xcentral@mafpea. org.m
Produk yang dibutuhkan : Rempahrempah Contact Person : U Zaw Min Win Ziwaka Trading Co.Ltd (Exporter & Importer) Alamat : No. 262/286, Room 2, Ground Floor, Konzaydan Street, Pabedan Township, Yangon Tel/Fax : 951-246412, 243425, 384093/951-253234 E-mail :
[email protected] Produk yang dibutuhkan : Rempahrempah Contact Person : U Myo Htun Aung Shwe Myanmar Investment and Commercial Co., Ltd Alamat : No. (6/7), No. 262/286, Kon Zay Dan Street Pabedan Township, Yangon Tel/Fax : 951-379763, 383816, 254875/951-254875; H.P. : 959-5112686 E-mail :
[email protected] Produk yang dibutuhkan : Rempahrempah Contact Person : U Mohammed Esoof Golden Crop Company Limited Alamat : No.158/168, 2nd Floor, Room No. 27 Maha Bandoola Garden, Kyauktada Township, Yangon Tel/Fax : 951-391229, 385365/951374494 E-mail :
[email protected] Produk yang dibutuhkan : Rempahrempah Contact Person : Daw Htoo Htoo Latt KSS Trading Company Alamat : No.105/106, May Aye Street, Tharketa Industrry Zone, Tharketa Township, Yangon Tel/Fax : 951-551555, 551444, 551133, 553311/951-551133; H.P. : 959-5533366 E-mail :
[email protected];
[email protected] Produk yang dibutuhkan : Rempahrempah Contact Person : U Tun Myint Super Soe Co., Ltd Alamat : No.83, Yegyaw Road, Mingalar Taung Nyunt Township, Yangon Tel/Fax : 951-293063, 203430, 203411/951-299955
E-mail :
[email protected] Produk yang dibutuhkan : Rempahrempah Contact Person : U Soe Lwin
Daftar Pengusaha Vietnam Mai Trang Project Development & Trading Corporation Contact Person : Mr. Le Phuoc Hai, General Director Tel/Fax : (84-8) 39208224/(84-8) 39208225; Website : www. maitrangpro@gmail. com E-mail :
[email protected] Permintaan : Informasi eksportir makanan laut (seafood) di Indonesia DGM Indonesia Manufacturer of Traditional Hand Made Ssoaps & Personal Care Products Contact Person : Mr. Ivan LeeInternational Sales Manager Tel/Fax : +62-21 99163825; H.P. : +62 8179994277 Website : www.savondebali.com E-mail :
[email protected] Permintaan : Mekanisme pengiriman sample produk sabun ke Vietnam
Pengusaha Namibia
Dinapama Manufacturing & Supplies CC P. O. Box 21423, Windhoek, NAMIBIA Erf 744, Simmentaler Street Northern Industrial Area Around the corner of NBC Managing Director David Namalenga Email: david.namalenga@dinapama. com Manager:Administration, Marketing & HR Teopolina Andjamba Email: teopolina.andjamba@ dinapama.com Cell: +264 81 6284 845 Cell: +264 811 275 866 Tel 1: +264 (0) 61 402 364 Tel 2: +264 (0) 61 260 717 Fax: +264 (0) 61 221 299
EDISI 28 - 20144AKSES | 37
Agenda
&
Pameran
Ingin mempelajari prosesdur ekspor, teknik pengemasan barang dan penanataan barang pameran? Silahkan hubungi: BalaiBesarPendidikandanPelatihanEksporIndonesia,DirektoratJenderalPengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan
AGENDA & PAMERAN
1. Tanggal 29 April – 1 Mei 2014, Agfopex Nigeria 2014 Penyelenggara: Atlantic Exhibition. Pameran produk industri pertanian, kuliner, peralatan pertanian, dan lain-lain. Lokasi: Eko Hotel & Suite, Adetokunbo Ademola Street, Victoria Island, Lagos, 12724, Nigeria. -Kontak: - Mr. Nuvit Becan: +90 212 210 5050 Ext: 1276] - Ms. Burcu Polatbora: +90 212 210 5050 Ext: 1264 - Website: www. agfopexnigeriafair.com/ 2. Tanggal 29 April – 1 Mei 2014, Homex Nigeria 2014 Penyelenggara: Atlantic Exhibition. Pameran desain interior, furniture, tekstil, dan dekorasi (dekorasi ruangan, lampu, aksesoris dan interior, aksesoris dapur dan kamar mandi, peralatan makan, dan lainlain). Lokasi: Eko Hotel & Suite, Adetokunbo Ademola Street, Victoria Island, Lagos, 12724, Nigeria. Kontak: - Mr. Nuvit Becan: +90 212 210 5050 Ext: 1276] - Ms. Burcu Polatbora: +90 212 210 5050 Ext: 1264 - Website: www. homexnigeriafair.com 3. Tanggal 29 April – 3 Mei 2014, MidEast Watch and Jewellery Show 2014 Penyelenggara: Expo Centre Sharjah. Pameran desain dan produk perhiasan dan arloji. Lokasi: Expo Centre Sharjah, Sharjah, UAE - United Arab Emirates. Kontak: - Expo Centre Sharjah: P.O.Box: 3222, Sharjah, United Arab Emirates. Tlp/Fax: +971-6-5770000 / +971-6-5770111
38 | AKSES4EDISI 28 - 2014
Jl. Letjen S. Parman No. 112, Jakarta 11440 Telp. 021-5674229 ext. 105; 5654962, 5663309, 56966017 Fax. 021-5654962, 5663309, 56966017 Web: http://ppei.kemendag.go.id
E-mail:
[email protected] - Mohammed Amjed (Exhibition Manager) Tlp: +971-6-5770000 Ext: 183 Fax: +971-6-5770111 Email:
[email protected] - Website: www.mideastjewellery. com 4. Tanggal 20-22 Mei, AGRIKEXPO 2014 Penyelenggara: 151 Products Ltd. Konferensi dan pameran produkproduk pertanian dan peternakan. Lokasi: Eko Convention Centre, Kuramo Waters, Victoria Island 2724, Nigeria. Kontak: 151 Products Ltd: 17 Ahmed Onibudo Street, Victoria Island, Lagos, Nigeria. Tlp/Fax: 234-1-4637482/234-14637469 Website: www.agrikexpo.com E-mail:
[email protected] /
[email protected] 5. Tanggal 21-25 Mei, THAIFEX 2014 Penyelenggara: Thai Trade Fair dan Koelnmesse GmbH. Pameran makanan dan minuman (hidangan halal, catering, teknologi pengolahan makanan, pelayanan, dan eceran serta franchise). Lokasi: Impact Exhibition & Convention Center, 99 Popular Road, T.Banmai, A.Pakkred, Nonthaburi 11120, Thailand. Kontak: Lynn How: +65 6500 6712 / l.how@ koelnmesse.com.sg - Website: www.worldoffoodasia. com
6. Tanggal 22-24 Mei, Biofach China 2014 Penyelenggara: Nürnberg Messe GmbH dan NürnbergMesse China Co., Ltd. Kongres dan pameran produk-produk organik sedunia. Lokasi: Intex Shanghai, 88 Lou Shan Guan Road (77 Xing Yi Road), Changning District, Shanghai 200336, P.R. China. Kontak: - Perwakilan Indonesia: Paula Yahya (PT Pro Fair Indonesia). Wisma Bhakti Mulya, 6th Fl. Suite 609, Jl. Kramat Raya No. 160, Jakarta 10430, Indonesia. Tlp/Fax: +62 21 230 6070 / +62 21 230 6069 - Website: www.biofach-china. com/ 7. Tanggal 28-30 Mei, DesignEX 2014 Penyelenggara: Diversified Exhibitions Australia dan Diversified Business Communications. Pameran desain dan arsitektur interior. Lokasi: Sydney Convention & Exhibition Centre - Darling Harbour, Locked Bag 14, Pyrrmont NSW 2009, Australia. Kontak: - Kobe Johns (Exhibition Manager): 02 9275 9226 / kjohns@ divcom.net.au - Meg Gold (Sales and Sponsorship Manager): 02 9275 9234 /
[email protected] - Tlp: 02 9275 9200 - E-mail:
[email protected]. au - Website: www.designex.info 8. Tanggal 28-30 Mei, 24th International Exhibition on Shoes and Leather Industry
Penyelenggara: Top Repute Co., Ltd.. Pameran industri kulit dan sepatu. Lokasi: China Import and Export Fair Pazhou Complex (Area B), 380 Yuejiang Middle Road, Guangzhou, China. Kontak: - Guangzhou Office: Room C50708, China Hotel Office Tower, 122 Liu Hua Lu, Guangzhou 510015, China. - Tlp/Fax: (86-20) 8363 1061 / (8620) 8363 1063 - Email: toprepute@toprepute. com.cn - Website: www.shoesleatherguangzhou.com 9. Tanggal 3-5 Juni 2014, Hardware and Tools Middle East 2014 Penyelenggara: Epoc Messe Frankfurt GmbH dan Messe Frankfurt GmbH. Pameran dagang dan promosi hardware dan tools. Lokasi: Dubai International Exhibition Centre, Sheik Zayed Road, Convention Gate, Dubai, United Arab Emirates (UAE). Kontak: Epoc Messe Frankfurt GmbH: P.O. Box 26761, the H Hotel 14th Floor, Sheik Zayed No. 1, Dubai, United Arab Emirates. Tlp/Fax: +971 4 389 4500/ +971 4 358 5511 E-mail: hardware-tools@uae. messefrankfurt.com Link: www.hardwaretoolsme. com/frankfurt/5/for-visitors/forvisitors.aspx 10. Tanggal 3-7 Juni 2014, Computex Taipei
Penyelenggara: TAITRA (Taiwan External Trade Development Council). Pameran komputer internasional. Lokasi: Hall 1 & 3 - Taipei World Trade Center (TWTC), 5, Hsin-yi Rd. Section 5, Taipei, Taiwan. Kontak: Ms. Judy Tseng (Show Coordinator) Tlp: 886-2-2725-5200 Ext. 2650 E-mail:
[email protected] - Ms. Karen Yu (Overseas Exhibitor Coordinator) Tlp: 886-2-2725-5200 Ext. 2633 E-mail:
[email protected] - Ms. Brook Lai (Visitor Coordinator) Tlp: 886-2-2725-5200 Ext. 2648 E-mail:
[email protected] Website: www.computextaipei. com.tw/ 11. Tanggal 4-6 Juni 2014, 6th KL International Gift, Premium and Stationery Fair (KLIGP) Penyelenggara: MGPA (Malaysian Gifts and Premium Entrepreneur Association). Pameran gift, premium, dan stationery internasional terbesar di Malaysia, mengundang para exhibitors dari Singapura, Thailand, Indonesia, Brunei, Filipina, Kamboja, Vietnam, Hong Kong, Taiwan and Korea. Lokasi: Hall 1-2, Putra World Trade Centre (PWTC), 41 Jalan Tun Ismail, 50480 Kuala Lumpur, Malaysia. Kontak: - MGPA: No. 67-2, 2nd Floor, Block F, Jalan SS7/26, Zenith Corporate Park, 47301 Petaling Jaya, Selangor Darul Ehsan, Malaysia.
Tlp/Fax: 603 7887 3338 / 603 7880 2228 Mob: 012-429 7880 E-mail:
[email protected] Website: www.kligp.com.my 12. Tanggal 6-9 Juni 2014, China Furniture and Woodworks 2014 Penyelenggara: Dalian Northern International Exhibition Co., Ltd.. Pameran industri furniture dan woodworking (produk kayu, ekspor impor furniture kayu, hardware dan suplai furniture, peralatan kantor dan sarana pendidikan, dan lainlain). Lokasi: Dalian Star-Sea Convention & Exhibition Center, No 18, Huizhan Road Shahekou District, Dalian 116022, China. Kontak: - Add: 25F World Trade Center, No.25 Tongxing Street, Zhongshan District, Dalian, P.R. China. Ms.Mariah Cheng: 86 411 82538681 /
[email protected] Fax: 86 411 82538678 Website: www.sinoexhibition. com/furniture/ 13. Tanggal 6-10 Juni 2014, Intec Coimbatore 2014 Penyelenggara: Codissia Trade Fair Complex. Pameran industri dagang (mesin-mesin industri, hidrolik, alat-alat pengecoran, pompa, mesin pemotong, bahan industri sekali pakai, industri elektrik dan elektronik, mesin pembersih dan pengontrol polusi, layanan jasa dan konsultasi IT, industri software, dan lain-lain). Lokasi: Codissia Trade Fair Complex, G.V.Fair Grounds, Avinashi Road, Coimbatore - 641 014, India. Kontak: - CODISSIA GD Naidu Towers, Post Bag No-3827, Huzur Road, Coimbatore - 641 018, India. Tlp: +91 422 2222396 / +91 422 2222397] Fax: +91 422 2222131 E-mail:
[email protected] Website: intec.codissia.com
EDISI 28 - 20144AKSES | 39