Laporan Tahunan 2012
Annual Report
Enhancing Safety & Efficiency
Ensuring Growth
Visi
Vision
Menjadi Lembaga Kliring dan Penjaminan yang handal untuk menyediakan layanan terbaik di pasar modal Indonesia To become the Clearing and Guarantee Institution reliable of providing the best services in Indonesia capital market
Misi
Mission
Mewujudkan pasar modal Indonesia yang aman dan menarik To actualize a safe and attractive Indonesia capital market
Nilai Inti Core Values Dalam rangka mencapai visi dan misi perusahaan, KPEI menetapkan nilai inti perusahaan yang terdiri dari Customer Focus, Achievement of Excellence, Integrity, Prudence dan Fellowship. Nilai inti perusahaan ini membentuk budaya kerja dan menentukan karakter dari perusahaan, serta memberi arah dalam berperilaku dan dalam pengambilan keputusan bagi manajemen dan seluruh karyawan KPEI. The company formulated core values consisting of Customer Focus, Achievement of Excellence, Integrity, Prudence and Fellowship in order to achieve its vision and mission. The core values shape the culture and define the character of the company. They guide how the company behave and make decisions.
Customer Focus Fokus pada Pengguna Jasa
Achievement of Excellence Pencapaian Terbaik
Integrity Integritas
Prudence Kehati-hatian
Fellowship Kebersamaan
Daftar Isi CONTENTS 1
Selamat Datang di KPEI WELCOME TO KPEI
56
2
TEMA THEME
59
4
SEKILAS KPEI KPEI AT A GLANCE
6
TONGGAK SEJARAH MILESTONES
8
PERISTIWA PENTING EVENT HIGHLIGHTS
12
IKHTISAR KINERJA PERFORMANCE HIGHLIGHTS
14
IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS
17
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORTS 81
18
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
26
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
41
42
DATA PERUSAHAAN CORPORATE DATA
Struktur Pasar Modal Indonesia Indonesia Capital Market Structure
Entitas Anak dan Asosiasi Subsidiaries and Associates
121
TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE
149
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
154
Pernyataan Manajemen Atas Laporan Tahunan 2012 Management Statements on 2012 Annual report
157
LAPORAN KEUANGAN financial statements
221
LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN Guarantee Funds Financial Statements
DISKUSI DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND Analysis
TINJAUAN BISNIS Business Review
82
Tinjauan Bisnis Business Review
88
Strategi Bisnis Business Strategy
99
FUNGSI PENDUKUNG Supporting FunctionS
100
Sumber Daya Manusia Human Resource
107
Teknologi Informasi Information Technology
44
Struktur Organisasi Organization Structure
115
46
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
Hukum Legal
116
Komunikasi Perusahaan Corporate Communication
48
Profil Direksi Board of Directors’ Profile
118
Keuangan Finance
50
Profil General Manager & Kepala Divisi Profile of General Manager & Division Head
119
Riset & Pengembangan Bisnis Research & Business Development
119
52
Layanan Jasa dan Produk Products and Services
Umum General Affairs
Selamat Datang di KPEI Welcome to KPEI
Komitmen KPEI untuk terus memperkuat peran dan fungsinya selaku Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) dan selaku Self Regulatory Organization (SRO) di pasar modal Indonesia, diwujudkan melalui langkah dan upaya nyata sepanjang tahun 2012. Kerja keras seluruh jajaran manajemen dan karyawan KPEI, dengan fokus kegiatan untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi proses kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa, mampu mempersembahkan kontribusi KPEI bagi pengembangan pasar dan mendorong pertumbuhan pasar modal Indonesia. Disertai dukungan penuh dan kerjasama yang baik dari seluruh pemangku kepentingan, hal ini menghasilkan pencapaian kinerja terbaik dan keberhasilan bagi KPEI pada tahun 2012. Rangkuman laporan pelaksanaan kegiatan dan laporan keuangan KPEI tahun 2012, disajikan di dalam Laporan Tahunan 2012 ini, agar dapat menjadi referensi dan sumber informasi bagi seluruh pemangku kepentingan. KPEI’s commitment to continuously strengthen its roles and functions as the Clearing and Guarantee Institution (LKP) and as Self Regulatory Organization (SRO) in Indonesia capital market is manifested through real measures and efforts throughout 2012. The hard work of all management and employees, with a focus on the improvement of safety and efficiency of clearing and guarantee of stock exchange transaction settlement process, has enabled KPEI’s contributions in the market development and Indonesia capital market’s continuous growth. This also due to the full support and cooperation of all stakeholders, thus succeeded in delivering KPEI excellent performance and achievements in 2012. The summary of KPEI’s activities and financial reports of 2012 is presented in this 2012 Annual Report, as a reference and information to all stakeholders.
Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
1
TEMA Theme
Enhancing Safety & Efficiency
Ensuring Growth
2
Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Dear Distinguished Stakeholders,
Meskipun diwarnai berbagai tantangan dan di tengah perbaikan kondisi perekonomian global yang masih berlangsung, tahun 2012 merupakan tahun dimana KPEI mampu mewujudkan beragam produk dan layanan baru dalam rangka pengembangan infrastruktur pasar modal Indonesia. KPEI membuktikan memiliki kapasitas dan kemampuan dalam meningkatkan aspek keamanan maupun efisiensi proses kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Bersama regulator (Bapepam-LK), SRO lainnya, dan para pelaku pasar modal Indonesia, KPEI berhasil menerapkan sistem Straight Through Processing (STP), kliring dan penyelesaian transaksi bursa pada tingkat nasabah atau Single Investor Identity (SID), kliring secara Netting per Counter (NPC). KPEI juga telah menerapkan sistem manajemen risiko dengan pendekatan mutakhir, sistem validasi transaksi Pre-Deal Check (PDC), sistem layanan informasi kliring dan penjaminan bagi Anggota Kliring (Member Interface), sistem inter-koneksi antar sistem dengan menggunakan Middleware, sistem datawarehouse pasar modal, dan solusi jaringan komputer terpadu berupa Jaringan Terpadu Pasar Modal (JTPM).
Despite various challenges and in the midst of global economic environment ongoing recovery, 2012 is a year where KPEI has embodied multiple new product and services to develop Indonesia capital market infrastrucuture. KPEI has proven to have the capacity and capability in enhancing the safety and efficiency of the clearing and guarantee of stock exchange transaction settlement process. Together with regulator (Bapepam-LK), other SROs, and Indonesia capital market participants, KPEI has implemented Straight Through Processing (STP) system, stock exchange transaction clearing and settlement on investor level or Single Investor Identity (SID), clearing by Netting Per Counter (NPC). KPEI has also implemented a risk management system with latest method, transaction validation system Pre-Deal Check (PDC), clearing and guarantee information services system for Clearing Members (Member Interface), interconnection of systems through Middleware, capital market datawarehouse system, and integrated computer network solution namely Capital Market Integrated Network (JTPM).
Sejalan dengan perjalanan kegiatan di tahun 2012 tersebut, tema laporan tahunan 2012 ini adalah “Enhancing Safety & Efficiency – Ensuring Growth”, meningkatkan keamanan dan efisiensi guna menyongsong pertumbuhan pasar modal Indonesia yang berkelanjutan. Tema ini merefleksikan komitmen KPEI kepada industri pasar modal Indonesia untuk menjaga dan meningkatkan keamanan serta efisiensi dalam pelaksanaan kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa.
In line with these 2012 journey, the Annual Report 2012 theme is “Enhancing Safety & Efficiency – Ensuring Growth”, increasing safety and efficiency in order to ensure Indonesia capital market sustainable growth. This theme reflects KPEI’s commitment to Indonesia capital market industry to maintain and increase the safety and efficiency of stock exchange transaction clearing and settlement guarantee process.
Berbekal pencapaian-pencapaian di tahun 2012 ini, KPEI yakin akan mampu mewujudkan komitmen serta perannya sebagai Central Counterparty (CCP) di pasar modal Indonesia. Hal ini akan menjadi basis yang kuat dalam mewujudkan tujuan strategis perusahaan sesuai visi dan misi perusahaan, guna menghasilkan nilai tambah yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan.
Empowered by 2012 achievements, KPEI is certain to be able to realize its commitment and role as Central Counterparty (CCP) in Indonesia capital market. This will be the strong basis in achieving its corporate strategic goals according to company’s vision and mission, to establish optimum added value to all stakeholders.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Memperkuat Peran Sebagai Central Counterparty (Ccp) dan Regulator Simbol mekanik ini mencerminkan KPEI berperan dalam ikut menggerakan pasar modal Indonesia melalui perannya sebagai Central Counterparty (CCP), melalui proses kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar dan efisien. Simbol mekanik ini juga melambangkan roda operasi KPEI diperkuat oleh infrastruktur yang memadai dan dijalankan oleh insan KPEI yang profesional.
Strengthening Central Counterparty (Ccp) and Regulatory Roles The mechanic symbol of gear represents KPEI efforts to move the Indonesia capital market through its roles as Central Counterparty (CCP), through orderly, fair and efficient clearing and guarantee of stock exchange transaction settlement process. The gear mechanism also symbolizes KPEI operations wheels strengthened by excellent infrastructure run by KPEI professional employees.
Mengembangkan Pasar Secara Inovatif Simbol lampu merupakan pencerminan absolut dari pikiran yang bersinar cemerlang dan penuh inovasi, sebagaimana yang menjadi tekad KPEI untuk melakukan berbagai inovasi menyikapi dinamisme pasar modal Indonesia. Lampu balon udara melambangkan inovasi pasar yang dilakukan KPEI bertujuan untuk mengangkat posisi perusahaan lebih tinggi secara kinerja dan finansial.
Innovative Market Development The bulb symbolizes the absolute reflection of bright mindset and innovative thinking; a projection of KPEI commitment in innovation development to respond to the dynamics of Indonesia capital market. The air balloon bulb represents market innovative developments by KPEI with the objective to elevate the company position to achieve excellent services and financial performance.
Membangun Kapasitas dan Institusi Ilustrasi kubus yang disusun bersama oleh suatu tim menyimbolkan pembangunan dan penguatan KPEI sebagai sebuah institusi. Proses penyusunan kubus melambangkan pembangunan kapasitas dan institusi KPEI dalam menyediakan layanan jasanya untuk bisa memberi manfaat optimal kepada para pemangku kepentingan. Simbol mata uang berbagai negara menunjukan pembangunan kapasitas KPEI dalam melayani transaksi pasar modal untuk investor domestik maupun asing.
Capacity and Institutional Building The illustration of cubes organized by a team represents a development and solidification of KPEI as an institution. The cubes organization process symbolized KPEI capacity and institutional building process in providing its services to give the optimum benefits for the stakeholders. The currency symbols from various countries features KPEI’s capacity building to serve capital market transactions for both domestic and foreign investors.
Mengupayakan Harmonisasi dan Globalisasi Secara Cerdas Ilustrasi kerjasama global tidak lain adalah komitmen KPEI dalam mengadopsi standar global dalam industri pasar modal. Ilustrasi tersebut juga mengambarkan harmonisasi di antara para pelaku pasar. Konsep Desain Desain Laporan Tahunan KPEI 2012 menggunakan ilustrasi simbolik melambangkan keempat tema strategi KPEI yang ditetapkan pada tahun 2012.
Harmonization and Smart Globalization The global cooperation illustration represents KPEI’s commitment to adopt global standards in capital market industry. The illustration also symbolizes harmonization among market players.
Design Concept Rationale KPEI 2012 Annual Report is designed with symbolic illustrations that represent four strategic themes set in 2012.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
3
Sekilas KPEI KPEI at a Glance “KPEI berkomitmen untuk terus berkontribusi dan memberikan layanan terbaik bagi pengembangan pasar modal Indonesia” “KPEI commits itself to contribute to provide the best services for the development of Indonesia capital market”
4
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) didirikan berdasarkan akta notaris No.8 tertanggal 5 Agustus 1996 dan statusnya resmi sebagai badan hukum sejak 24 September 1996 melalui pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia. Pada 1 Juni 1998, Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) menerbitkan Izin Operasional kepada KPEI sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) berdasarkan Surat Keputusan No:Kep- 26/PM/1998. Berdasarkan Surat Keputusan tersebut, KPEI secara resmi menyelenggarakan operasional kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa di pasar modal Indonesia. Saat ini 100% saham KPEI dimiliki oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan porsi total saham yang telah ditempatkan adalah sebesar Rp15 miliar.
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) was established based on a Notary Deed No.8 dated August 5th, 1996 and its legal entity status became official on September 24th, 1996 through ratification from Minister of Justice of Republic of Indonesia. On June 1st, 1998, Indonesia’s Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) issued an Operational License for KPEI as clearing and guarantee institution (LKP) according to the Decree with Reference: Kep-26/PM/1998. Based on that Decree, KPEI officially provides clearing and guarantee of stock exchange transactions in Indonesia capital market. To date, KPEI’s shares remain fully owned by the Indonesia Stock Exchange (IDX), with paid in capital amounting to Rp15 billion.
Peran utama KPEI sebagai Self Regulatory Organization (SRO) selama lebih dari satu dasawarsa semakin memperkuat posisi KPEI dalam menentukan arah perkembangan pasar modal Indonesia. Fungsi utama KPEI sebagai Central Counterparty (CCP) yang menyediakan layanan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa, diharapkan dapat terus meningkatkan efisiensi dan kepastian dalam penyelesaian transaksi bursa.
More than a decade journey as a Self Regulatory Organization (SRO), KPEI plays an important role in determining the development of Indonesia capital market. Having its function as a Central Counterparty (CCP), KPEI is responsible to provide the clearing and guarantee services of stock exchange transaction settlements in order to continuously enhance efficiency and secure assurance to each stock exchange transaction settlement.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Kehadiran KPEI sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) bertujuan untuk melakukan mitigasi terhadap setiap risiko yang mungkin timbul dalam penyelesaian transaksi bursa. Proses kliring yang dilakukan KPEI bertujuan untuk memastikan bahwa setiap Anggota Kliring (AK) mengetahui hak dan kewajiban masingmasing, baik berupa efek maupun dana, yang harus diselesaikan pada tanggal penyelesaian. Sebagai CCP, KPEI bertindak sebagai penjual untuk setiap pembeli dan sebagai pembeli untuk setiap penjual, dalam setiap penyelesaian transaksi atas instrumen investasi yang diperdagangkan di bursa efek.
As a Clearing and Guarantee Institution (LKP), KPEI aims to mitigate every potential risk that might arise from the stock exchange transaction settlements. The clearing process done by KPEI ensures all Clearing Members (CM) are informed of their rights and obligations; either securities or cash to be delivered at settlement date. As CCP, KPEI functions as the only seller for every buyer, and the only buyer for every seller in every transaction settlement over each investment instrument traded on the stock exchange.
KPEI akan terus berupaya untuk melakukan berbagai perbaikan terkait infrastruktur, dan terus berinovasi untuk meningkatkan layanan yang mengutamakan keamanan dan efisiensi. KPEI selalu menyesuaikan diri dengan praktik terbaik standar internasional, guna memajukan pasar modal Indonesia. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui pengembangan sumber daya internal maupun eksternal dengan cara menciptakan budaya belajar tanpa henti bagi seluruh sumber daya manusia (SDM) yang tergabung dalam organisasi KPEI. Upaya tersebut pada akhirnya diharapkan dapat memperkuat organisasi sebagai wadah yang memfasilitasi proses pembelajaran dan pengembangan SDM dari sisi ilmu pengetahuan dan kompetensi seiring dengan kemutakhiran sistem teknologi informasi.
KPEI will strive to constantly perform continuous improvement initiatives to its existing infrastructure while continuously innovate to deliver excellent and efficient services. In doing so, KPEI is always in strict compliance with the international best practices to promote the development of Indonesia capital market. This objective can only be achieved through constant development of both internal and external potentials by creating a tireless-learning culture for all KPEI’s human resources (HR) within the organization. Eventually, such effort will enable us to form KPEI as a knowledgebased organization - a place that facilitates the continuous learning process and development of its HR in terms of knowledge and competence, in line with the gradually advancing information technology developments.
Berbekal komitmen, upaya, dan dedikasi segenap jajaran manajemen dan karyawan, KPEI terus melakukan pembenahan perencanaan strategis dan pelaksanaan berbagai program pengembangan, sehingga dapat mewujudkan layanan berkualitas terkait jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa, untuk meningkatkan kapasitas internal perusahaan dan seluruh pelaku pasar modal, serta memberikan manfaat secara berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan.
With its commitment, efforts, and dedication of all management and employee, KPEI strives to initiate improvements and develop strategic planning and implement various development programs, to deliver highest quality service regarding clearing and stock exchange transaction settlement, to increase the capacity of its internal organization and all capital market participants, as well as continuously benefiting its entire stakeholders.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
5
TONGGAK SEJARAH Milestones 19
96
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) didirikan pada tanggal 5 Agustus 1996 Indonesia Clearing and Guarantee corporation (KPEI) was established on August 5, 1996
19
KPEI memperoleh izin pendahuluan sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) pada tanggal 26 Juni 1997 KPEI obtained its preliminary license as Clearing and Guarantee Institution on June 26, 1997
19
KPEI memperoleh izin usaha sebagai LKP pada tanggal 1 Juni 1998
97 98
KPEI obtained its license to act as Clearing and Guarantee Institution on June 1, 1998 Peluncuran sistem pemantauan risiko, Automated Risk Monitoring System (ARMS) The launching of system to monitor risk, Automated Risk Monitoring System (ARMS)
20
00
Perdagangan dan penyelesaian efek tanpa warkat (Scripless Trading) dimulai pada Juli 2000 The initiation of scripless trading and securities settlement on July 2000
Peluncuran sistem kliring dan penjaminan, Electronic Clearing & Guarantee System (e-CLEARS). The launching of system to conduct clearing and guarantee, Electronic Clearing & Guarantee System (e-CLEARS) Peluncuran sistem pelaporan Modal Kerja Bersih yang Disesuaikan (MKBD) bagi perusahaan efek The launching of Net Adjusted Working Capital (NAWC) reporting system for securities companies
20
01
Peluncuran sistem pemantauan risiko, Risk Monitoring Online (RMOL) dan sistem manajemen keuangan penyelesaian transaksi, Cash Management, untuk mendukung transaksi Indeks Futures The launching of system to monitor risk, Risk Monitoring Online (RMOL) and system of transaction settlement financial management, Cash Management to support transactions for futures index Peluncuran sistem Pinjam Meminjam Efek (PME) The lauching of Securities Borrowing & Lending (SBL) system KPEI memperoleh sertifikasi manajemen mutu ISO 9002:1994 KPEI obtained certification on quality management ISO 9002:1994
20
02 20
03
Perubahan waktu penyelesaian transaksi bursa dari T+4 menjadi T+3 Establishment of stock exchange transaction settlement time frame to improve from T+4 become T+3 100% perdagangan dan penyelesaian efek tanpa warkat Establishment of 100% scripless trading KPEI memperoleh sertifikasi manajemen mutu ISO 9001:2000 KPEI obtained certification on quality management ISO 9001:2000 Peluncuran layanan dan sistem informasi kliring dan penjaminan secara mobile, Mobile Clearing and Guarantee System (m-CLEARS). The launching of mobile clearing and guarantee information system and services, Mobile Clearing and Guarantee System (m-CLEARS) KPEI menjadi tuan rumah the 7th Asia Pacific Central Securities Depository Group (ACG) General Meeting, bersama KSEI KPEI hosted the 7th Asia Pacific Central Securities Depository Group (ACG) General Meeting, together with KSEI
6
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
20
04 20
05
Dimulainya transaksi, kliring, dan penjaminan penyelesaian transaksi opsi saham The initiation of transaction, clearing, and settlement guarantee for stock option transactions
Peluncuran logo baru KPEI The launching of KPEI new logo Peluncuran sistem kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi obligasi, Electronic Bond Clearing & Settlement System (e-BOCS) The launching of clearing and settlement guarantee for bonds transactions, Electronic Bond Clearing & Settlement System (e-BOCS) MoU dengan Korea Securities Depository (KSD) MoU signing with Korea Securities Depository (KSD)
20
06 20
07 20
09 20
10
MoU dengan Bank Mandiri sebagai Bank Kustodian pertama yang menjadi lender PME MoU signing with Bank Mandiri the first custodian bank to act as the lender in Securities Borrowing & Lending (SBL) activities Penerapan sistem manajemen kinerja berbasis Balanced Scorecard (BSC) The implementation of Balance Scorecard (BSC)-based performance management system
Merger Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) The merger of Jakarta Stock Exchange (JSX) and Surabaya Stock Exchange (SSX) into Indonesia Stock Exchange (IDX) BEI menjadi pemegang saham tunggal KPEI IDX become the sole shareholder of KPEI MoU pengembangan sistem manajemen risiko dengan Razor Risk Technology MoU signing with Razor Risk Technology on development of risk management system MoU penyelenggaraan Sekolah Pasar Modal MoU signing on the establishment of Capital Market Education Program
Peluncuran sistem Continuous Net Settlement The launching of Continuous Net Settlement system Peluncuran program Knowledge Management The Launching of Knowledge Management system MoU pemberian Fasilitas Intraday dengan Bank Pembayaran Mou signing with payment banks on the provision of Intraday Facility Peluncuran The Indonesian Capital Market Institute (TICMI) The launching of The Indonesian Capital Market Institute (TICMI)
20
11 20
12
KPEI memperoleh peningkatan sertifikasi ISO 9001:2008 KPEI obtain an upgrade on certification ISO 9001:2008 KPEI menjadi tuan rumah The 5th Asean+3 Bond Market Forum (ABMF), bersama Bapepam-LK dan SRO KPEI hosted The 5th Asean+3 Bond Market Forum (ABMF), together with Bapepam-LK and SRO
Peluncuran Sistem Straight Through Processing (STP) The launching of Straight Through Processing (STP) system
KPEI menjadi tuan rumah The 16th ACG General Meeting, bersama KSEI KPEI hosted The 16th ACG General Meeting, together with KSEI
Peluncuran hasil pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Indonesia The launching of Indonesia Capital Market Infrastucture Development result
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
7
PERISTIWA PENTING Event Highlights
2 JANUARI 2012 Pembukaan Perdagangan 2012 Trade Opening 2012
19 JANUARI 2012 Focus Group Discussion Pengujian Straight Through Processing (STP) Anggota Kliring Clearing Member Mock Straight Through Processing (STP) Focus Group Discussion
9 FEBRUARI 2012 Sosialisasi Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan Net Adjusted Working Capital Reporting Socialization
25 MEI 2012 Control Self Assessment STP Control Self Assessment STP
7 JUNI 2012 Sosialisasi Peraturan STP STP Regulation Socialization
18 JUNI 2012 Penandatanganan Perjanjian Fasilitas Intraday antara KPEI dan Bank BNI Intraday Facility Agreement Signing between KPEI and Bank BNI
18 JUNI 2012 RUPST KPEI 2012 AGMS KPEI 2012 Pada tanggal 18 Juni 2012, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Rapat dipimpin oleh Komisaris Utama KPEI, Harry Wiguna. Pada Rapat tersebut telah disetujui Direksi KPEI untuk periode: 2012-2015, yang berlaku efektif sejak tanggal 25 Juni 2012; Hasan Fawzi sebagai Direktur Utama, Bambang Widodo dan Indriani Darmawati sebagai Direktur. On June 18, 2012, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia held Annual General Meeting of Shareholders (AGMS). The meeting was led by KPEI President Commissioner, Harry Wiguna. AGMS has approved the appointment of KPEI Board of Directors for period of 2012-2015, effective on June 25, 2012; Hasan Fawzi as President Director, Bambang Widodo and Indriani Darmawati as Directors.
8
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
18 JUNI 2012 Peluncuran Straight Through Processing Straight Through Processing Soft Launching
Monday, June 18, 2012, SRO held the soft launching of Straight Through Processing (STP) in Trading Floor IDX. The Event was opened by Chairman of Bapepam-LK and attended by Head of Securities Transaction and Institution Bureau Bapepam-LK, Board of Commissioners and Directors of SRO, representative of Capital Market Associations, Directors of Clearing Member and guests. STP Development Project is a part of capital market infrastructure development program intended to increase overall capital market efficiency.
Senin, 18 Juni 2012, bertempat di Trading Floor BEI, SRO menggelar peluncuran Straight Through Processing (STP). Acara yang dibuka dengan sambutan Ketua Bapepam-LK tersebut dihadiri oleh Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek Bapepam-LK, jajaran Komisaris dan Direksi SRO, perwakilan Asosiasi Pasar Modal, Direksi Anggota Kliring dan tamu undangan. Proyek Pengembangan STP yang diluncurkan tersebut merupakan rangkaian pengembangan infrastruktur pasar modal yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pasar secara keseluruhan.
5 AGUSTUS 2012 Perayaan Hari Ulang Tahun KPEI ke-16 Celebration of 16th KPEI Anniversary
10 AGUSTUS 2012
20-22 SEPTEMBER 2012 Asia Pacific Central Securities Depository Group (ACG) General Meeting ke-16 16th Asia Pacific Central Securities Depository Group (ACG) General Meeting
20 SEPTEMBER 2012 MoU antara KPEI dan Korea Securities Depository (KSD) MoU between KPEI and Korea Securities Depository (KSD)
Konferensi Pers 35 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia Press Conference in Commemoration of 35 years Indonesia Capital Market reactivation
9 SEPTEMBER 2012 Charity Funbike Rally Pasar Modal Capital Market Charity Funbike Rally
3 OKTOBER 2012 Seminar Strategi Investasi 2013 Investment Strategy Seminar 2013
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
9
PERISTIWA PENTING Event Highlights
12 OKTOBER 2012 Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) KPEI Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) KPEI
23-25 NOVEMBER 2012 9 NOVEMBER 2012 Workshop dan Gathering Wartawan Pasar Modal Capital Market Journalist Workshop and Gathering
22 NOVEMBER 2012 Workshop General Master Repurchase Agreement (GMRA) General Master Repurchase Agreement (GMRA) Workshop
28 NOVEMBER 2012
Gathering Anggota Kliring Clearing Member Gathering Setelah melalui masa pengembangan dan implementasi program pengembangan infrastruktur pasar modal Straight Through Processing (STP), KPEI mengadakan evaluasi STP bersamaan dengan kegiatan Gathering Anggota Kliring pada tanggal 23-25 November 2012 di The Stones, Bali. Tujuan acara ini selain sebagai kegiatan Gathering untuk meningkatkan silaturahmi antar perwakilan Anggota Kliring dan KPEI, juga memberikan kesempatan kepada perwakilan Anggota Kliring KPEI untuk memberikan umpan balik kepada KPEI terkait telah diimplementasikan sistem STP. After the development and implementation phase of capital market infrastructure development program, KPEI conducted STP evaluation at the same time with Clearing Member Gathering on November 23-25, 2012 at The Stones, Bali. In addition as gathering events to foster relationship between Clearing Members and KPEI, the event also intended to collect feedback from Clearing Member regarding implementation of STP.
Investor Summit 2012 Investor Summit 2012
Investor Summit Jakarta Bapepam-LK, BEI, KPEI dan KSEI menyelenggarakan Investor Summit pada tanggal 28 November 2012 di The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta. Investor Summit Jakarta didukung oleh 36 media nasional dan diikuti 24 Emiten dan dilaksanakan bersamaan dengan peluncuran program “Gemilang Investa Bursa”.
Bapepam-LK, IDX, KPEI dan KSEI held Investor Summit on November 28, 2012 at The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta. The event was supported by 36 national media and 24 listed companies and was followed by the launching of “Gemilang Investa Bursa” program.
5 DESEMBER 2012 Investor Summit Surabaya Sebagai satu rangkaian acara, Investor Summit tak hanya digelar di Jakarta namun juga turut diselenggarakan di Grand City Mall & Convex, Surabaya pada 5 Desember 2012. Sebanyak 12 emiten turut meramaikan acara tersebut.
As one series of events, the Investor Summit was not only held in Jakarta, but also in Surabaya at the Grand City Mall & Convex, on December 5, 2012. Twelve (12) listed companies participated in the event.
10
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
12 DESEMBER 2012 Peluncuran Customer Care KPEI KPEI Customer Care Launching
18 DESEMBER 2012
26 DESEMBER 2012 Penutupan Perdagangan 2012 2012 Trade Closing
Peluncuran Infrastruktur Pasar Modal Indonesia Indonesia Capital Market Infrastructure Launching
Bapepam-LK bersama Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyelenggarakan Peluncuran Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Indonesia; kegiatan tersebut diadakan pada tanggal 18 Desember 2012 di Galeri Bursa Efek Indonesia sehubungan dengan terlaksananya keseluruhan tahapan program pengembangan yang dimulai sejak tahun 2009. Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Indonesia tersebut bertujuan meningkatkan efektivitas pengaturan dan pengawasan Pasar Modal dengan tujuan meningkatkan perlindungan pemodal dan penguatan infrastruktur domestik dalam menghadapi era globalisasi. Bapepam-LK together with Indonesia Stock Exchange (IDX), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) conducted The Launching of Indonesia Capital Market Infrastructure Development on December 18, 2012 at IDX Gallery. The event signify the completion of development phases that started since 2009. The development of Indonesia Capital Market Infrastructure intended to increase capital market supervision and regulation effectiveness, aimed to improve investor protection and strengthening the domestic infrastructure in addressing globalization era.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
11
IKHTISAR KINERJA Performance Highlights Rp juta/Rp million
Nilai Transaksi dan Nilai Penyelesaian
4.977,13
4.823,96
4.546,72
4.455,89
86,66
%
4.056,11
1.577,06
784,69
2008
640,23
2009
Rata-rata nilai penyelesaian transaksi bursa harian tumbuh sebesar 86,66% pada tahun 2012 dibandingkan tahun 2011
844,89
792,74
Average daily transaction settlement value increase by 86,66% in 2012 compared to 2011
2010
2011
Rata-rata efisiensi nilai penyelesaian transaksi bursa harian tercatat 64,69% dan efisiensi volume penyelesaian transaksi bursa harian tercatat 57,80%
2012
Average daily transaction settlement value efficiency was recorded at 64.69% and average daily transaction settlement volume efficiency was recorded at 57.80%
Rata-rata nilai transaksi harian/ average daily transaction value Rata-rata nilai penyelesaian harian / average daily settlement value
Penggunaan Fasilitas Intraday
685,87
Rata-rata nilai harian penggunaan FI
Intraday Facility Usage
Rp 93,02
triliun trillion
Average daily FI usage value
179,92
Rp miliar/Rp billion
Total penggunaan Fasilitas Intraday (FI) tahun 2012 sebesar Rp 93,02 triliun dengan total biaya FI sebesar Rp 3,66 miliar. Penggunaan FI meningkat setelah implementasi STP Total Intraday Facility (FI) usage in 2012 is Rp 93.02 trillion with total FI cost amounted at Rp 3,66 billion. FI usage increased post implementation of STP
Pinjam Meminjam Efek (PME) Securities Borrowing and Lending (SBL)
Rp 799,12
2011
Rp miliar/Rp billion
1.612,24
miliar
2012
Total Nilai Pinjam Meminjam Efek (PME)
799,12
billion
Layanan PME mencapai realisasi senilai Rp 799,12 miliar dengan rata-rata outstanding pinjaman harian sebesar Rp 2,18 miliar SBL transaction value reached Rp 799.12 billion with average daily outstanding loan value of Rp 2.18 biliion
2011
12
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
2012
Total Securities Borrowing and Lending (SBL) Value
Alternate Cash Settlement (ACS) Alternate Cash Settlement (ACS)
Rp 23,37
miliar billion
Nilai agunan yang dikelola KPEI mencapai Rp 16,7 triliun. Nilai tersebut terdiri dari agunan offline Rp 6,22 triliun dan agunan online Rp 10,48 triliun Total collateral managed by KPEI amounted to Rp 16.7 trillion. This number consists of offline collateral Rp 6.22 trillion and online collateral Rp 10.48 trillion
Komposisi Agunan Offline
0,19%
3,32%
Offline Collateral Composition
15,12%
Bank Garansi Bank Guarantee Deposito Time Deposits
Total securities settlement volume using ACS mechanism is at 15.81 million shares valued at Rp 23.37 billion. During 2012 there were no failure in settlement payment
Pengelolaan Agunan Collateral Management
Rp 16,7 Komposisi Agunan Online
triliun trillion
0,52%
1,54%
Online Collateral Composition
Saham Shares
81,37%
Agunan Minimum Kas Minimum Cash Collateral
Total volume penyelesaian efek dengan mekanisme ACS sebesar 15,81 juta lembar saham dengan nilai Rp 23,37 miliar. Selama 2012 tidak pernah terjadi gagal bayar
Uang Cash
97,94%
Obligasi Bonds
Saham BEI IDX Seats
per 28 Desember 2012 as of December 28, 2012
1,977,84
Rp miliar/Rp billion
per 28 Desember 2012 as of December 28, 2012
Dana Jaminan Guarantee Fund
1,789,36
Rp 1,97
1,434,70 1,170,46
triliun trillion
894,111,60 Dana Jaminan yang dikelola KPEI telah mencapai Rp 1,97 triliun. KPEI menginvestasikan aset dana jaminan ke dalam dua jenis instrumen; deposito dan Surat Berharga Negara Guarantee Fund managed by KPEI has reached Rp 1.97 trillion in 2012. KPEI invested the guarantee fund asset into two type of instruments; time deposits and Government Bonds
2008
2009
2010
2011
2012 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
13
IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights
LAPORAN POSISI KEUANGAN (dalam jutaan Rupiah)
2012
2011
2010
2009
2008
ASET Aset lancar Aset Tidak lancar JUMLAH ASET
ASSETS 2.626.435
1.999.598
2.127.622
867.896
2.689.215
Current Assets
212.225
159.663
91.707
36.106
28.649
Non-Current Assets
2.838.660
2.159.261
2.219.32
904.002
2.717.864
TOTAL ASSETS
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
Liabilitas Jangka Pendek
2.117.543
1.512.938
1.664.889
606.648
2.480.748
Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang
14.727
10.274
7.903
6.645
6.113
Non-Current Liabilities
2.132.270
1.523.213
1.672.792
613.293
2.486.861
TOTAL LIABILITIES
706.390
636.049
546.536
290.709
231.003
TOTAL EQUITY
2.838.660
2.159.261
2.219.329
904.002
2.717.864
TOTAL LIABILITIES and EQUITY
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF (dalam jutaan Rupiah)
2012
2011
2010
2009
2008
Pendapatan Usaha
208.994
225.020
217.408
181.520
189.834
Operating Revenues
Setoran atas Penerimaan Negara Bukan Pajak
15.673
(16.877)
(16.306)
(13.614)
(14.237)
Contribution on Non-Tax State Revenues
Pendapatan Usaha Bersih
193.271
208.144
201.102
167.906
175.596
Net Operating Revenues
Beban Usaha
143.883
116.433
85.419
65.712
64.182
Operating Expenses
Laba (Rugi) Usaha
49.388
91.710
115.683
102.194
111.414
Operating Income (Loss)
Pendapatan (beban) lain-Bersih
42.196
32.697
41.790
54.036
(2.139)
Other Income (Expenses)-Net
Pendapatan Sebelum Pajak
91.584
124.407
157.473
156.230
109.275
Income Before Tax
Beban Pajak
(22.431)
(36.945)
(35.787)
(34.872)
(41.734)
Tax Expense
Laba Bersih
69.153
87.462
121.686
121.358
67.541
Net Income
1.188
2.050
4.811
Other Comprehensive Income
70.341
89.512
126.498
Comprehensive Income
JUMLAH LIABILITAS JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS dan EKUITAS
Pendapatan Komprehensif Lainnya Laba Komprehensif
14
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION ( in million Rupiah)
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME ( in million Rupiah)
RASIO-RASIO (%)
2012
2011
2010
2009
RATIOS (%)
2008
Laba Usaha/ Pendapatan Usaha
23,64
40,76
53,21
56,30
58,69
Operating Income/ Operating Revenues
Laba Usaha/ Pendapatan Usaha Bersih
25,55
44,06
57,52
60,86
63,45
Operating Income/ Net Operating Revenues
Beban Usaha/ Pendapatan Usaha
68,86
51,74
39,29
36,20
33,81
Operating Expense/ Operating Revenues
Laba Bersih/Pendapatan Usaha
33,10
38,87
55,97
66,86
35,58
Net Income/Operating Revenues
Laba Usaha Bersih/ Pendapatan Usaha Bersih
35,78
42,02
60,51
72,28
38,46
Net Operating Income/ Net Operating Revenues
Pendapatan (Beban) Lainlain/Pendapatan Usaha
20,20
14,53
19,22
29,77
(1,13)
Other Income (Expenses)/ Operating Revenues
4,61
5,83
8,11
8,09
4,50
Earning per Share (Rp)
Laba bersih per saham (Rp)
Rp miliar/Rp billion
Rp miliar/Rp billion
2.838,66
2.717,86
217,41 189,83
2.219,33 2.159,26
Rp miliar/Rp billion 225,02
208,94
115,68
111,41 102,19
91,71
181,52
49,39 904,00
2008
2009
2010
2011
jumlah aset TOTAL ASSETs
2012
2008
2009
2010
2011
2012
PENDAPATAN USAHA Operating Revenues
2008
2009
2010
2011
2012
LABA USAHA Operating Income
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
15
16
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORTS
Memperkokoh Peran Central Counterparty & Regulator Strengthening Central Counterparty & Regulatory Roles
“KPEI berkomitmen untuk memperkuat peran dan kontribusi perusahaan terhadap perkembangan pasar modal Indonesia, guna menuju pasar modal yang mapan, kompetitif, dan terpercaya” “KPEI is committed to continuously strengthen its roles and contributions toward Indonesia capital market development, in order to achieve the established, competitive, and trusted capital market”
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
17
Sambutan DEWAN KOMISARIS Message from the Board of Commissioners
Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Dear Distinguished Stakeholders,
Terdapat sejumlah catatan pertumbuhan yang membanggakan dari perekonomian dan pasar modal Indonesia di tahun 2012. Perekonomian Indonesia dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh 6,23%, dan pendapatan per kapita naik 9,58%. Angka pertumbuhan PDB tersebut berada sedikit di bawah pertumbuhan ekonomi tahun 2011, yang tercatat sebesar 6,5%. Perlambatan pertumbuhan PDB merupakan tantangan bagi perekonomian Indonesia di tengah kondisi perekonomian Amerika Serikat dan krisis hutang Uni Eropa yang masih belum pulih sepenuhnya.
The year 2012 has recorded numbers of commendable growth in the economy and capital market. Indonesia’s economy, shown by Gross Domestic Product (GDP) and income per capita grew by 6.23% and 9.58% respectively. The GDP growth is slightly below the 2011 economic growth of 6.5%. The slowdown in GDP growth was a challenge for Indonesian economy in the midst of the United States economic conditions and the European Union debt crisis which have not fully recovered.
Secara keseluruhan, perekonomian Indonesia tetap tumbuh dengan stabil, didukung dengan potensi pasar yang besar, menarik pihak asing berinvestasi ke Indonesia. Penanaman modal dengan foreign direct investment (FDI) ke Indonesia dengan nilai tahun 2012 sebesar US$ 24,56 miliar, atau naik 26.13% dari tahun 2011. Di sisi lain, investasi domestik turut bertumbuh. Penanaman Modal Dalam Negeri tumbuh 21,29% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan realisasi yang mencapai Rp92,18 triliun. Pasar Modal Indonesia juga terus mencatat transaksi net beli investor asing meskipun mengalami penurunan, yaitu sebesar Rp15,88 triliun pada tahun 2012 dibandingkan Rp24,29 triliun pada tahun 2011. Bursa Efek Indonesia mencatat kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 12,94% di hari penutupan bursa pada tahun 2012, naik dari 3.821,99 pada akhir tahun 2011 menjadi 4.361,69.
Overall, the Indonesian economy growth remains firm supported by the large market potential which has attracted foreign investors to Indonesia capital market. The total Foreign Direct Investment to Indonesia in 2012 was amounted to US$24,56 billion, an increase by 26.13% from the year 2011. Furthermore, the domestic investments also grew by 21,29% compared to the previous year of Rp92,18 trillion. Despite of declining in its growth level, the Indonesia capital market continues to maintain foreign investors net purchase transactions amounted to Rp15.88 trillion in 2012, compared to the 2011 amount of Rp24.29 trillion. In the last trading day of 2012, Indonesia Stock Exchange recorded a 12.94% increase in Jakarta Composite Index (JCI), from 3821.99 to 4361.69.
“KPEI senantiasa berkomitmen menjadi Lembaga Kliring dan Penjaminan pasar modal Indonesia yang handal, dengan memberikan pelayanan terbaik yang didukung oleh infrastruktur perusahaan yang memadai.” With service excellence supported by adequate infrastructures, KPEI constantly commits to be a reliable Clearing and Guarantee Institution of Indonesia capital market.
18
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Sebastianus Harry Wiguna Komisaris Utama President Commissioner
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
19
Sambutan DEWAN KOMISARIS Message from the Board of Commissioners
Indikator-indikator ini menunjukkan ketahanan pasar modal Indonesia yang semakin tinggi dan perkembangan perekonomian yang semakin baik meskipun masih terdapat berbagai tantangan. Perkembangan lain yang juga kami nilai positif adalah persiapan implementasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang akan mulai dilaksanakan pada tahun 2013, dengan lingkup wewenang pengawasan luas, mencakup seluruh industri keuangan. Dengan pengawasan satu atap ini, diharapkan industri keuangan Indonesia akan berjalan dengan semakin kuat dan sehat.
These indicators presented the growing resilience of Indonesia capital market and further economy development despite the challenges. Another positive development is the preparation of Indonesia Financial Services Authority (FSA) implementation, which will operate in 2013, with broad scope of supervisory authority, covering the entire financial industry. With all supervisory under one roof, further strength and soundness of Indonesian financial industry is expected.
Kinerja KPEI Tahun 2012 KPEI in 2012 Pada tahun 2012, pencapaian laba bersih KPEI mencapai sebesar Rp 69,15 miliar, atau mengalami penurunan 20,93% dari laba bersih tahun 2011 yang sebesar Rp87,46 miliar. Faktor utama yang mempengaruhi kinerja ini dikarenakan penurunan nilai transaksi bursa yang merupakan komponen utama pendapatan KPEI. Dari sisi aset, KPEI membukukan pertumbuhan aset 31,46% dari Rp2.159,26 miliar di tahun 2011 menjadi Rp2.838,66 miliar di tahun 2012. Selain kinerja keuangan, KPEI sebagai salah satu Self Regulatory Organization (SRO) di pasar modal, turut bertanggung jawab atas pengembangan pasar modal Indonesia. Sejak tahun 2009, bersama-sama dengan BapepamLK, BEI, dan KSEI, KPEI menetapkan program pengembangan infrastruktur pasar modal, dengan tujuan untuk mempersiapkan pasar modal Indonesia menuju era otomatisasi dan pelayanan yang lebih handal, transparan, wajar dan efisien. Dalam hal ini, KPEI secara khusus bertanggung jawab atas pengembangan Straight Through Processing (STP) yang pada tahun 2012 telah berhasil diselesaikan. Peran KPEI dalam pasar modal terlihat juga pada pengembangan sistem kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa pada
20
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
KPEI recorded net profit of Rp69.15 billion in 2012, or 20.93% decrease from Rp87.46 billion in 2011. This performance was due to the decline in the stock exchange transaction value, which is the main component of KPEI revenues. On Assets, KPEI recorded a growth of 31.46% from Rp2,159.26 billion in 2011 to Rp2,838.66 billion in 2012.
In addition to financial performance, KPEI as one of self-regulatory organization (SRO) in the capital market is jointly responsible for the development of Indonesia capital market. Since 2009, together with Bapepam-LK, BEI and KSEI, KPEI initiated the capital market infrastructure development program, with the purpose to prepare the Indonesia capital market in entering the automation era and to provide more reliable, transparent, fair and efficient services. On this initiatives, KPEI was particularly responsible in developing Straight Through Processing (STP), which was officially implemented on the year 2012. KPEI’s important role in capital market is also shown in the development of clearing
produk pasar modal lain seperti derivatif, yang dilakukan untuk mendukung inisiatif BEI dalam merevitalisasi produk tersebut. KPEI juga terlibat secara aktif dalam pengembangan sistem datawarehouse pasar modal Indonesia. Selain pengembangan sistem, KPEI juga berpartisipasi dalam perumusan General Master Repurchase Agreement (GMRA).
and settlement system for other capital market products such as derivatives which done to support IDX initiative in its effort to revitalize the product. KPEI is also actively involve in the development of the capital market Datawarehouse. In addition to system enhancement, KPEI also participates in formulated the General Master Repurchase Agreement (GMRA).
KPEI juga sangat aktif memberikan edukasi dan sosialiasi kepada Anggota Kliring sebagai pengguna jasa KPEI. Sepanjang semester I tahun 2012, KPEI mengadakan pelatihan kepada AK dan penyedia jasa backoffice Anggota Bursa guna memastikan kesiapan implementasi STP. Sepanjang tahun 2012, KPEI juga menyediakan berbagai pelatihan dalam rangka sosialisasi atas proses bisnis baru melalui berbagai kegiatan pelatihan kepada Anggota Kliring yang dilakukan secara rutin maupun non rutin.
KPEI also very actively provides education and socialization programs to Clearing Members (CM) as KPEI’s customers. During the first semester of 2012, KPEI conducted STP implementation preparation trainings to CMs and back-office service providers for the Exchange Members. In year 2012, KPEI also provide various training, routine and non routine programs in order to socialize the new business process to the clearing member.
Pada akhir tahun 2012, untuk menandai keberhasilan Bapepam-LK bersama ketiga SRO dalam mengembangkan dan mengimplementasikan keseluruhan rangkaian program pengembangan infrastruktur pasar modal, telah dilakukan peluncuran bersama hasil-hasil program pengembangan infrastruktur pasar modal pada tanggal 18 Desember 2012.
At the end of 2012, to mark the success of Bapepam-LK and the three SROs in developing and implementing the whole capital market infrastructure development program, BapepamLK with three SROs has held joint launching of the Capital Market Infrastructure Development Program on December 18, 2012.
Atas prestasi dan pencapaian selama tahun 2012, kami selaku Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada Direksi KPEI. Kami juga memandang positif atas telah dilakukannya perumusan perencanaan strategis perusahaan, Strategic Business Plan (SBP), untuk periode tahun 2012-2015, yang telah ditetapkan oleh Direksi. SBP tersebut merangkum secara komprehensif tujuan strategis KPEI, tema strategi, dan langkah-langkah implementasinya. KPEI antara lain berencana untuk mengembangkan sumber-sumber pendapatan alternatif seperti Pinjam Meminjam Efek (PME) dan manajemen agunan, dengan tujuan menciptakan alternatif dan diversifikasi sumber pendapatan usaha Perseroan, selain dari kegiatan kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Hal ini sejalan dengan pandangan Dewan Komisaris secara umum.
We, as the Board of Commissioners would like to convey our appreciation toward the Board of Directors for the achievements and accomplishments. We also support the Strategic Business Plan (SBP) for the period 2012-2015 which has been established by the Board of Directors. The SBP comprehensively stated KPEI’s strategic goals, themes and its implementation phases. Among others is the development of alternative revenue sources such as Securities Borrowing and Lending Transactions (SBL) that aimed to create an alternatives and diversify company’s business revenue other than stock exchange transactions clearing and settlement. This initiative is generally in line with the Board of Commisioners
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
21
Sambutan DEWAN KOMISARIS Message from the Board of Commissioners
Dalam rangka mempersiapkan kapasitas organisasi atas perkembangan usaha perusahaan, KPEI juga telah melakukan kajian dan perumusan rencana pengembangan organisasi. KPEI berencana melengkapi struktur organisasinya, yang dirancang untuk mendukung rencana kegiatan dan program pengembangan KPEI yang berkonsentrasi pada kompetensi utama KPEI. Dari segi Teknologi Informasi, sistem KPEI telah disiapkan untuk dapat mengakomodasi perkembangan bisnis Perseroan. Semua ini mencerminkan komitmen dan upaya KPEI untuk berkontribusi dalam mewujudkan pasar modal Indonesia yang lebih aman dan efisien, sebagaimana digambarkan oleh tema laporan tahunan kami tahun 2012 ini, “Enhancing Safety & Efficiency, Ensuring Growth”
Pelaksanaan Tata Kelola dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik, atau Good Corporate Governance (GCG) KPEI, telah berjalan dengan baik. Melalui fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris secara rutin memantau perkembangan Perseroan dan melakukan pertemuan secara teratur maupun sewaktu-waktu dengan Direksi. Komite Audit di bawah Dewan Komisaris juga telah melaksanakan tugasnya dengan baik pada tahun 2012, dengan kegiatan-kegiatan pengawasan yang antara lain meliputi implementasi STP serta pemantauan atas tindak lanjut temuan audit Bapepam-LK. Untuk tanggung jawab sosial perusahaan, KPEI terus melaksanakan program-programnya yang konsisten berfokus pada bidang pendidikan serta pemberdayaan masyarakat. KPEI juga turut aktif berpartisipasi dalam kegiatankegiatan sosial dengan SRO lain, dengan berlandaskan komitmen untuk memberikan manfaat yang seluas-luasnya kepada masyarakat.
22
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
overview. KPEI also strives to complete its organization structure in order to prepare organizational capacity to respond to business developments. KPEI planned to complete the organization structure which design to support KPEI activity plan and development program that emphasize on KPEI main competency developments. On Information Technology, KPEI’s systems are ready to accomodate the company business development. This integrated initiatives in 2012 is a manifestation of KPEI contributions in realizing an more secure and efficient Indonesia capital market in order to ensure growth, as projected in this 2012 Annual Report theme: “Enhancing Safety & Efficiency, Ensuring Growth”.
Good Corporate Governance and Corporate Social Responsibility Good Corporate Governance, or GCG in KPEI has been well implemented. Through its supervisory functions, the Board of Commissioners regularly monitors the development of the Company and conduct regular meetings with the Board of Directors. During 2012, the Audit Committee under the Board of Commissioners has also carried out its duties properly, through monitoring activities including STP implementation and monitoring toward Bapepam-LK audit findings follow-up.
On corporate social responsibility, KPEI continues its programs implementation that consistently focuses on education and community development. KPEI also actively participates in social activities with other SROs, based on a commitment to provide the best
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 2012, terjadi perubahan komposisi Dewan Komisaris KPEI. Parikesit Suprapto disetujui untuk menjadi Komisaris KPEI, menggantikan Rahmat Waluyanto yang mengundurkan diri setelah terpilih sebagai Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan demikian, saat ini Dewan Komisaris KPEI terdiri dari Harry Wiguna sebagai Komisaris Utama, Inarno Djajadi sebagai Komisaris dan Parikesit Suprapto sebagai Komisaris.
benefits for the community. The Board of Commissioners’ Composition The Board of Commissioners composition has been changed as stipulated in the Extraordinary General Meeting of Shareholders in October 12, 2012. The Shareholder has agreed to replace Rahmat Waluyanto with Parikesit Suprapto as the incumbent is appointed as member of the Board of Commissioners of Indonesia Financial Services Authority (FSA). Thus the following are KPEI’s current Board of Commissioners structure, Harry Wiguna as President Commissioner, Inarno Djajadi and Parikesit Suprapto as Commissioners.
Melangkah di Tahun 2013 Moving Forward in 2013 KPEI adalah bagian dari rangkaian mata rantai yang menggerakkan bursa efek dan pasar modal Indonesia. Untuk itu, KPEI harus selalu siap mengakomodasi perubahan dan perbaikan industri pasar modal Indonesia. Landasan yang baik untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab KPEI selaku Central Counterparty (CCP) telah diletakkan di tahun 2012. Tahun 2013 akan menjadi tahun implementasi dan penyempurnaan dari perencanaan dan inisiatifinisiatif yang sudah dilakukan. Perekonomian Indonesia diperkirakan akan terus menunjukkan pertumbuhan yang baik. Tentunya hal ini memberikan dampak yang baik bagi KPEI untuk mengembangkan layanannya dan menjadi institusi yang senantiasa memberikan layanan yang handal bagi para pemangku kepentingan, serta kompetitif di tingkat regional maupun global.
KPEI is a part of chain process that moves the Stock Exchange and Indonesia capital market, in which KPEI must always be ready to accommodate changes and improvement in Indonesia capital market industry. Year of 2012 has set a good foundation for KPEI to conduct duties and responsibility as Central Counterparty (CCP). Therefore the year 2013 will be the implementation and refinement year toward the on-going initiatives.
Indonesian economy is forecasted to continue progressing positively. The trend provides good contexts for KPEI in the development of its services and to become a competitive capital market institution in both regional and global environments.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
23
Sambutan DEWAN KOMISARIS Message from the Board of Commissioners
Apresiasi Appreciation Sebagai penutup, Dewan Komisaris menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada Direksi atas pengelolaan perusahaan yang telah dilakukan dengan baik. Dewan Komisaris juga berterima kasih atas dukungan dan kerja sama dari Bapepam-LK, BEI, KSEI, Anggota Kliring, dan para pelaku pasar. Penghargaan juga kami sampaikan kepada segenap karyawan KPEI atas komitmen dan kerja keras yang telah diberikan.
In closing, the Board of Commissioners would like to thank the Board of Directors for the excellent management of the company. The Board of Commissioners also would like to wish its appreciation for the support and cooperation from Bapepam-LK, IDX, KSEI, Clearing Members and the market participants. Gratitude is also due from the Board of Commissioners to all KPEI employees for the commitment and hard work.
Atas nama Dewan Komisaris / On behalf of The Board of Commissioners, Jakarta, Juni 2013
Sebastianus Harry Wiguna
Komisaris Utama / President Commissioner
24
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
PARIKESIT SUPRAPTO Komisaris Commissioner
Inarno Djajadi Komisaris Commissioner
Sebastianus Harry Wiguna Komisaris Utama President Commissioner Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
25
LAPORAN DIREKSI
Report from the Board of Directors
Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Dear Distinguished Stakeholders,
Tahun 2012 yang telah berlalu kembali menjadi tahun yang membanggakan bagi KPEI dan industri pasar modal Indonesia. Sejumlah tahapan penting berhasil kami lalui, sejumlah prestasi dan pencapaian berhasil kami catatkan, yang selanjutnya akan menjadi bagian perkembangan KPEI pada masamasa mendatang. Bersama dengan regulator (Bapepam-LK) dan SRO lainnya (BEI dan KSEI), KPEI berhasil menerapkan beragam produk dan layanan baru dalam rangka pengembangan infrastruktur pasar modal Indonesia. Teriring rasa syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, berikut ini kami paparkan laporan kegiatan dan perjalanan KPEI sepanjang tahun 2012.
The year 2012 has become a proud year for KPEI and Indonesia capital market industry. A number of important steps have been through successfully, a number of successful accomplishments and achievements have been recorded, which in turn will be part of KPEI developments in the future. Together with the regulator (Bapepam-LK) and other SROs (IDX and KSEI), KPEI successfully implemented various new products and services in order to develop the Indonesia capital market infrastructure. With our gratitude to God the Almighty, we are hereby pleased to present KPEI’s journey in 2012.
Perkembangan Pasar Modal Indonesia Tahun 2012
Capital Market Development in 2012
Sebagai lembaga yang menyediakan layanan jasa bagi pasar modal Indonesia, perencanaan dan kinerja KPEI dipengaruhi oleh kondisi dan perkembangan perekonomian nasional dan pasar modal Indonesia. Iklim investasi dan kondisi perekonomian Indonesia yang stabil sepanjang tahun 2012, berdampak baik bagi pada pasar modal Indonesia. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 12,94% pada tahun 2012, yang meningkat dari 3.821,99 pada akhir 2011 menjadi 4.316,69 pada akhir 2012.
As an institution which provide services to Indonesia capital market, planning and performance of KPEI is impacted by the condition and economic growth both in the nation and also capital market industry. Stability in Indonesian investment climate and economic growth along 2012 has positive impact to the capital market. Indonesian Stock Exchange recorded the growth of 12.94% in Jakarta Composite Index (JCI) during 2012, an increased from 3821.99 at the end of 2011 to 4316.69 by the end of 2012.
“Tahun 2012 menjadi tahun dimana KPEI berhasil mencapai sejumlah prestasi dan pencapaian dengan menerapkan beragam produk dan layanan baru dalam rangka pengembangan infrastruktur pasar modal Indonesia. Fokus kegiatan dalam rangka meningkatkan keamanan dan efisiensi proses kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa, bertujuan untuk mendorong pertumbuhan pasar modal Indonesia secara berkelanjutan.” The year 2012 became the year in which KPEI successfully achieved a number of accomplishments and achievements by implementing a variety of new products and services in order to develop the Indonesia capital market infrastructure. The focus of activities in order to improve the safety and efficiency of clearing and settlement of stock exchange transactions, aims to encourage the growth of the Indonesia capital market on an ongoing basis.
26
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
HASAN FAWZI Direktur Utama President Director
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
27
LAPORAN DIREKSI
Report from the Board of Directors
28
Di tahun 2012, IHSG juga sempat mencatatkan rekor indeks tertinggi sepanjang sejarah, yaitu 4.375,16, pada tanggal 26 November 2012. Nilai kapitalisasi pasar saham tumbuh sebesar 16,67%, meningkat dari Rp3.537,29 miliar pada akhir 2011 menjadi Rp4.126,99 miliar pada akhir 2012.
JCI has also recorded highest index in the history, closing at 4,375.16 in November 26, 2012. Stock capitalization value grew by 16.67% from Rp3,537.29 billion at the end of 2011 to Rp4,126.99 billion at the end of 2012.
Meskipun IHSG mengalami peningkatan, tetapi terjadi penurunan pada transaksi di BEI. Ratarata volume dan nilai transaksi bursa harian yang pada tahun 2011 tercatat sebesar 5,29 miliar lembar saham dengan nilai Rp4,97 triliun, menjadi sebesar 4,61 miliar lembar saham dengan nilai Rp4,55 triliun pada tahun 2012, atau mengalami penurunan volume sebesar 12,85% dan nilai sebesar 8,65%. Rata-rata frekuensi transaksi bursa harian tahun 2012 tercatat mencapai 124.819 kali, atau mengalami peningkatan sebesar 6,53% dibandingkan pada tahun 2011 yang tercatat sebesar 117.163 kali transaksi.
Despite the JCI growth, daily stock transaction in Indonesia Stock Exchange has declined. average daily stock exchange transaction volume and value in the in the year 2011 were recorded 5.29 billion shares with the value of Rp4.97 trillion, and became 4.61 billion shares with the value of Rp4.55 trillion in the year 2012, or decreased in volume amounted to 12.85% with the value 8.65%. average daily transaction frequency in 2012 reached 124,819 transaction or rose by 6,53% compared to 2011 figure of 117,163 transactions.
Dari sisi pertumbuhan emiten, tercatat 23 emiten baru yang melakukan Initial Public Offering (IPO) dan mencatatkan sahamnya di BEI, sehingga keseluruhan jumlah emiten meningkat sebanyak 19 emiten menjadi 459 emiten pada akhir 2012.
A total of 23 companies has conducted Initial Public Offering (IPO) during 2012 and listed their shares in Indonesia Stock Exchange, with an overall increase of listed companies of 19 companies, and making a total 459 listed companies by the end of 2012.
KPEI 2012: Enhancing Safety & Efficiency, Ensuring Growth
KPEI 2012: Enhancing Safety & Efficiency, Ensuring Growth
Tema laporan tahunan KPEI 2012 adalah “Enhancing Safety & Efficiency, Ensuring Growth”. Tema ini mencerminkan komitmen dan peran KPEI dalam menciptakan kondisi pasar modal Indonesia yang aman dan efisien guna menyongsong pertumbuhan pasar modal Indonesia yang berkelanjutan. Tahun 2012 merupakan tahun dimana KPEI berhasil membuktikan memiliki kapasitas dan kemampuan dalam meningkatkan aspek keamanan maupun efisiensi proses kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa, dengan menerapkan beragam produk dan layanan baru dalam rangka pengembangan infrastruktur pasar modal Indonesia. Pada tahun 2012, KPEI juga telah melakukan transformasi model bisnis melalui perumusan kembali perencanaan bisnis strategis perusahaan dan pelaksanaan pengembangan kapasitas organisasi.
KPEI sets the year 2012 Annual Report theme of “Enhancing Safety & Efficiency, Ensuring Growth”. This theme reflected KPEI’s commitment and role to create the secure and efficient market in order to support the sustainable development of Indonesia capital market. Year 2012 is the year which KPEI has proved its capacity and ability to improve the safety aspect as well as efficiency of the clearing and guarantee of the stock exchange transaction settlement process by implementing various new products and services in order to develop the Indonesia capital market infrastructure. Also, in year 2012, KPEI has transformed its business model by re-formulating company’s strategic business plan and implementation of organization capacity building.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Kinerja KPEI Tahun 2012
2012 KPEI Performance
Dalam hal proses kliring transaksi bursa, sepanjang tahun 2012 tercatat peningkatan rata-rata nilai penyelesaian transaksi bursa harian sebesar 86,66%, yang meningkat dari Rp844,89 milyar pada tahun 2011 menjadi Rp1,58 triliun pada tahun 2012. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh mulai diterapkannya kliring dan penyelesaian transaksi bursa pada tingkat nasabah dan kliring transaksi bursa secara netting per saham. Dari sisi efisiensi rata-rata penyelesaian harian transaksi bursa, tercatat efisiensi sebesar 57,80% dari sisi volume dan 64,69% dari sisi nilai. Rata-rata volume penyelesaian saham harian yang diselesaikan melalui KPEI menjadi sebesar 1,83 miliar lembar saham, sedangkan rata-rata nilai penyelesaian dana harian senilai Rp1,58 triliun.
In context of stock exchange clearing process, during the year 2012 recorded an increase in average daily of the stock exchange transaction settlement value amounted to 86.66%, which increased from Rp844.89 billion in 2011 to Rp1.58 trillion in 2012. This increase was primarily due to the implementation of the clearing and settlement of stock exchange transactions on the customer level and clearing transactions by netting per share. In terms of the average daily stock exchange transactions settlement efficiency, it was recorded an efficiency of 57.80% in term of volume and 64.69% in term of value. Daily average stock transaction settlement through KPEI amounted to 1.83 billion shares, while the average daily funds settlement value worth Rp1.58 trillion.
Guna mendukung kliring dan penyelesaian transaksi bursa dengan metode Continuous Settlement, KPEI menyediakan Fasilitas Intraday (FI), yakni proses pembiayaan untuk menyelesaikan hak terima dana Anggota Kliring (AK) yang dapat diberikan seketika setelah kewajiban serah saham dipenuhi oleh AK yang bersangkutan. Sampai dengan Desember 2012, KPEI telah memiliki perjanjian penyediaan FI dengan lima Bank Pembayaran, Total penggunaan FI sepanjang tahun 2012 mencapai Rp93,02 triliun, dengan rata-rata penggunaan FI bulanan sebesar Rp7,75 triliun, dan rata-rata penggunaan FI harian senilai Rp 685,86 miliar.
To support the clearing and settlement of stock exchange transactions with Continuous Settlement method, KPEI providing Intraday Facility (FI), which is the financing process to settle the Clearing Member (CM) which has rights to receive funds that can be given immediately after the share transfer obligations fulfilled by the CM concerned. As of December 2012, KPEI has an agreement with five payment banks to provide the intraday facility. Total FI usage during the year 2012 reached Rp93.02 trillion, with an average monthly use is at Rp7.75 trillion, and the average daily use of FI worth Rp685.86 billion.
Dalam rangka memastikan kecukupan FI, KPEI telah berhasil melakukan peningkatan angka pagu kredit FI harian dari kelima bank. Sampai dengan akhir 2012, tercatat total nilai pagu kredit FI harian sebesar Rp2,3 triliun. Di sisi lain, untuk mencapai efisiensi biaya penggunaan FI, KPEI telah melakukan negosiasi besaran biaya penggunaan FI dimaksud.
In order to ensure the adequacy of FI, KPEI has successfully increased the number of daily credit limit for FI from the five banks. As of the end of 2012, total value of daily FI credit limit is Rp2.3 trillion. On the other hand, to achieve cost efficiency of using FI, KPEI has negotiated the cost for using FI.
Selama tahun 2012, total penyelesaian transaksi bursa yang harus diselesaikan melalui mekanisme Alternate Cash Settlement (ACS) tercatat mellibatkan 27 AK serah dan 59 AK terima. Total volume penyelesaian transaksi bursa yang mengalami ACS tercatat sebesar 15,8 juta unit saham, dengan nilai Rp23,37 miliar.
During the year 2012, the total settlement of stock exchange transactions that must be resolved through Alternate Cash Settlement (ACS) mechanism was recorded involving 27 delivering CM and 59 receiving CM. The total volume of stock exchange settlement which experiencing ACS totaled 15.8 million units of shares, with value of Rp23.37 billion. Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
29
LAPORAN DIREKSI
Report from the Board of Directors
30
Sepanjang tahun 2012 tidak pernah terjadi gagal bayar dalam penyelesaian transaksi bursa oleh AK.
Throughout the year 2012 there was never a default payment in the stock exchange settlement by the CMs.
Nilai transaksi Pinjam Meminjam Efek (PME) KPEI sepanjang tahun 2012 mencapai Rp799 miliar, dengan rata-rata nilai pinjaman harian sebesar Rp2,18 miliar. Volume transaksi PME mencapai 551,92 juta lembar saham, dengan frekuensi transaksi PME sebanyak 1.199 kali sepanjang tahun 2012.
KPEI Securities Borrowing and Lending (SBL) transaction value during the year 2012 has reached Rp799 billion, with a average daily value of the loan amounting to Rp2.18 billion. SBL transaction volume reached 551.92 million shares, with a SBL frequency of 1,199 transactions during the year 2012.
Dalam rangka mengantisipasi kegagalan penyelesaian transaksi bursa dan mengelola risiko kredit, KPEI melakukan pengelolaan agunan dari AK. Nilai Agunan yang dikelola oleh KPEI ini juga digunakan sebagai dasar perhitungan trading limit bagi 116 AK yang tercatat aktif bertransaksi di bursa pada tahun 2012. Total nilai agunan ini mencapai Rp16,7 triliun, terdiri dari agunan online senilai Rp10,48 triliun dan agunan offline senilai Rp6,22 triliun. Komposisi agunan online terdiri dari saham senilai Rp 10.270,32 miliar (97,94%), obligasi senilai Rp54,29 miliar (0,52%), dan dana tunai senilai Rp161,44 miliar (1,54%). Komposisi agunan offline tercatat Rp 5,06 triliun (81,37%) berbentuk Bank Garansi, Rp941,34 miliar (15,12%) berbentuk Deposito, Rp206,80 miliar (3,32%) berbentuk Agunan Minimum Kas, dan Rp11,71 miliar (0,19%) berbentuk saham BEI milik AK.
In order to anticipate the failure of the stock exchange transactions settlement and to manage the credit risk, KPEI conduct the collateral management of CM. Collateral managed by KPEI also serve as basis of trading limit calculation of 116 CMs performing transactions in the Stock Exchange in year 2012. Total value of collateral is amounted to Rp16.7 trillion, consists of Rp10.48 trillion of online collateral and Rp6.22 trillion of offline collateral. The online collateral composition consisted of shares valued at Rp10,270.32 billion (97.94%), bonds at Rp54.29 billion (0.52%), and cash at Rp161.44 billion (1.54%). Offline collateral composition consisted of at Rp5.06 trillion (81.37%) in the form of Bank Guarantee, Rp941.34 billion (15.12%) in the form of Time Deposits, Rp206.80 billion (3.32%) in the form of Minimum Cash Collateral, and IDX Clearing Member shares valued at Rp11.71 billion (0.19%)
Posisi Dana Jaminan yang dikelola KPEI terus mengalami peningkatan. Pada akhir tahun 2012 total nilai Dana Jaminan tercatat senilai Rp1,97 triliun. Untuk menjaga governance dan akuntabilitas dalam pengelolaan dan investasi Dana Jaminan, KPEI memiliki Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko (Komite KKPR), yang anggotanya merupakan perwakilan dari AK. Sesuai ketentuan dan kebijakan yang berlaku, KPEI telah melakukan investasi Dana Jaminan dalam 2 jenis instrumen, yaitu deposito berjangka dengan porsi mencapai 79,42% atau senilai Rp1,57 triliun dan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 20,58% atau senilai 407,03 miliar, pada akhir tahun 2012.
Guarantee fund which managed by KPEI is keep increasing. At end of 2012, total guarantee fund was recorded amounted to Rp1.97 trillion. To maintain its corporate governance and accountability in Guarantee Fund management and investment, KPEI is supervised and assisted by the Credit Policy and Risk Management (KKPR) Committee, in which the members are the CMs representatives. Accordance with the provisions and policies applicable, KPEI has invested the Guarantee Fund in two types of instruments which are time deposits at 79.42% or Rp1.57 trillion and Government Bonds (SBN) by 20.58% or worth Rp407.03 billion at the end of 2012.
Di sisi lain, sebagai bagian komitmen KPEI dalam rangka meningkatkan kualitas
On the other hand, as part of KPEI’s commitment to improve the quality of
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
penjaminan penyelesaian transaksi bursa, KPEI melakukan pengelolaan dana Cadangan Jaminan, yag bersumber dari penyisihan surplus operasional perusahaan. Pada tahun 2012, telah dilakukan penambahan dana untuk Cadangan Jaminan ini senilai Rp60,84 miliar, yang merupakan penyisihan sebesar 50% dari surplus operasional KPEI tahun 2011. Dengan peningkatan tersebut, pada akhir tahun 2012, nilai Cadangan Jaminan yang dikelola oleh KPEI tercatat senilai Rp111,526 miliar.
guaranteeing settlement of stock exchange transactions, KPEI conduct fund management of the fund reserved for guarantee which source from the surplus of company operational. In 2012, KPEI has add the funding for fund reserved for guarantee amounted to Rp60,84 billion, which is an allowance of 50% of KPEI operating surpluses in 2011. With this increase, by the end of 2012, the value of the fund reserved for guarantee managed by KPEI was Rp111.526 billion.
Dari aspek keuangan, KPEI membukukan pendapatan usaha bersih untuk tahun 2012 sebesar Rp193,27 miliar, atau mengalami penurunan sebesar 7,14% dibandingkan tahun 2011, yang tercatat sebesar Rp208,14 miliar. Laba bersih KPEI tahun 2012 tercatat sebesar Rp69,15 miliar, mengalami penurunan dari tahun 2011, yang tercatat sebesar Rp87,46 miliar. Penurunan angka pendapatan ini adalah akibat dari penurunan nilai transaksi bursa sepanjang tahun 2012, jika dibandingkan dengan nilai transaksi bursa pada tahun sebelumnya. Kontribusi terbesar dari pendapatan KPEI berasal dari jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa.
From the financial perspective, KPEI posted net revenue of Rp193.27 billion during 2012, or a decrease by 7.14% compared with 2011 figure of Rp208.14 billion.In 2012 KPEI booked a net income of Rp69.15 billion, corrected from the previous year of Rp87.46 billion. This decrease in revenue is a result of a decline in market value of transactions during the year 2012, when compared to the market value of transactions in the previous year. The largest contribution of KPEI revenue was derived from clearing and guarantee fee for stock exchange transactions.
Aset KPEI pada akhir tahun 2012 meningkat sebesar 31,46% menjadi Rp2.838,66 miliar dibandingkan dengan posisi pada akhir tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp2.159,26 miliar. Ekuitas KPEI pada akhir tahun 2012 meningkat sebesar 11,06% menjadi Rp706,39 miliar dibandingkan dengan posisi pada akhir tahun 2011 yang sebesar Rp636,05 miliar.
KPEI assets at the end of 2012 increased by 31.46% to Rp2,838.66 billion as compared with the position at the end of 2011 which stood at Rp2,159.26 billion. KPEI equity at the end of 2012 increased by 11.06% to Rp706.39 billion, compared with the position at the end of 2011 which amounted to Rp636.05 billion.
Peningkatan aset KPEI terjadi pada aset lancar maupun aset tidak lancar. Peningkatan aset lancar terutama disebabkan oleh kenaikan dalam nilai piutang penyelesaian transaksi bursa sebesar 40,17% dari Rp1.474,96 miliar pada akhir tahun 2011 menjadi Rp2.067,42 miliar pada akhir tahun 2011. Kenaikan lain terjadi pada aset keuangan berupa deposito berjangka 3-12 bulan, obligasi dan reksadana sebesar 8,20% dari Rp218,06 miliar pada akhir tahun 2011 menjadi Rp279,55 miliar pada akhir tahun 2012. Peningkatan pada aset tidak lancar, terutama disebabkan oleh kenaikan dalam nilai dana yang disisihkan untuk cadangan jaminan dari Rp67,79 miliar pada akhir tahun
KPEI asset enhancement occurs in current assets and non-current assets. Increase in current assets was primarily due to an increase in the value of the receivables stock exchange transactions settlement amounted to 40.17% from Rp1,474.96 billion at year-end 2011 to Rp2,067.42 billion at the end of 2011. Another rise occurs in financial assets in the form of time deposits with the tenor of 3-12 month, bonds and mutual funds amounted to 8.20% from Rp218.06 billion at the end of 2011 to Rp279.55 billion at year-end 2012. The increase in non-current assets, primarily due to increases in the value of funds set aside for fund reserved for guarantee of Rp67.79 billion at the end of Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
31
LAPORAN DIREKSI
Report from the Board of Directors
2011 menjadi Rp111,526 miliar pada akhir tahun 2012, kenaikan dalam aset tetap untuk mendukung pengembangan infrastruktur pasar modal dan peningkatan investasi pada perusahaan asosiasi, berupa penyertaan saham pada PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia. Investasi aset tetap terutama dilakukan untuk mendukung pengembangan infrastuktur pasar modal. Investasi ini mengalami peningkatan sebesar 53,36% dari Rp18,272 miliar selama tahun 2011 menjadi Rp28,023 miliar selama tahun 2012. Investasi dilaksanakan terutama terkait dengan penyempurnaan sistem-sistem yang terkait Straight Through Processing (STP), antara lain sistem Electronic Clearing and Guarantee System (e-CLEARS), Risk Management System, Pre-Deal Check (PDC), Middleware dan Member Interface. Selain itu, investasi juga dilakukan untuk menyempurnakan arsitektur jaringan, restrukturisasi storage, menambah kapasitas ruangan data center dan menyediakan server komputer dengan kemampuan ketersediaan sistem (High Availability) serta melengkapi infrastuktur DRC. Pada tahun 2012, KPEI telah berhasil menjalankan sejumlah inisiatif, antara lain: • Peluncuran hasil-hasil program pengembangan infrastruktur Pasar Modal Indonesia. Di antara agenda program pengembangan ini, KPEI secara khusus bertanggung jawab atas pengembangan dan implementasi sistem Straight Through Processing (STP). Pada tahun 2012, pengembangan STP telah berhasil diselesaikan, setelah melalui berbagai fase persiapan seperti pengujian bersama SRO dan Anggota Kliring, sosialisasi mekanisme bisnis maupun peraturan, focus group discussion, dan control self assessment. Peluncuran STP telah berhasil dilakukan pada tanggal 15 Juni 2012. Adapun untuk keseluruhan hasil-hasil program pengembangan infrastuktur pasar modal, telah dilakukan peluncurannya pada tanggal 18 Desember 2012, oleh Kementrian Keuangan, Bapepam-LK dan SRO (BEI, KPEI, dan KSEI);
32
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
2011 to Rp111.526 billion at the end of 2012, the increase in fixed assets to support the development of capital market infrastructure and investments increased in associated companies, in the form of investment in Securities Investor Protection Fund. Fixed asset investment is mainly done to support the development of capital market infrastructure. This investment increased by 53.36% from Rp18.272 billion in 2011 to Rp28.023 billion for the year 2012. Investments held primarily related to improvements of systems which related to the Straight Through Processing (STP), among others are, Electronic Clearing and Guarantee System (e-CLEARS), Risk Management System, Pre-Deal Check (PDC), Middleware and Member Interface. In addition, investments are also made to enhance the network architecture, restructuring storage, add the capacity in data center room and provide computer servers with the ability of the high availability of systems and for DRC infrastructure.
KPEI has run several initiatives in 2012, which are: • Implementation of Capital Market Infrastructure program series. KPEI is specifically responsible on the development and implementation of Straight Through Processing (STP). In the year 2012, STP development has been completed, after through various preparation such as test the system together with SROs and clearing member, socializing business mechanism and regulation, Focus Group Discussions and Control Self Assessments (CSA) participated by CMs. STP was launched on June 15, 2012. As for the capital market infrastructure program, it was launched by the Ministry of Finance, Bapepam-LK and SRO (IDX, KPEI and KSEI) in December 18, 2012;
•
•
•
•
•
•
Peluncuran sistem manajemen risiko yang baru, diluncurkan bersamaan dengan peluncuran STP. Sistem manajemen risiko yang baru ini menggunakan metode valuasi risiko sesuai standar internasional, yaitu berbasis metode Value at Risk (VaR) dan memastikan perhitungan risiko yang selalu mencerminkan kondisi terakhir; Pengembangan dan integrasi sistem kliring derivatif, yang mengakomodasi kliring produk derivatif dengan SID dan hingga level investor; Pengembangan layanan Pinjam Meminjam Efek (PME), yang bertujuan untuk meningkatkan jenis layanan dan pengembangan mekanisme transaksi PME seperti front-end PME dan Bilateral PME; Inisiatif terkait layanan Teknologi Informasi (TI), baik yang mendukung implementasi STP seperti pangembangan Service Oriented Architecture (SOA) Middleware, Pre-Deal Check, restrukturisasi jaringan antara BEI dan KPEI dan jaringan Disaster Recovery Center (DRC), maupun untuk mendukung kualitas pemantauan operasional sistem dan pengguna jasa TI internal, antara lain pelaksanaan migrasi sistem Automated Risk Management System (ARMS), penerapan Virtual Tape Library (VTL), perluasan Data Center, dan upgrade Microsoft Exchange server; Pelaksanaan program sosialisasi dan edukasi, dengan topik-topik terkait implementasi STP. Secara total, sepanjang tahun 2012 KPEI mengadakan 86 kali pelatihan AK dan mengadakan 19 kali Focus Group Discussion dalam rangka persiapan implementasi STP, di luar pelatihan rutin yang diadakan oleh KPEI; Berbagai inisiatif internal perusahaan seperti peluncuran sistem penilaian kinerja berbasis Balanced Scorecard (BSC) yang baru, Project Management Server, Datawarehouse, pengembangan sistem ARMS, dan pengembangan sistem Knowledge Management (KM). Pengembangan sistem Keuangan, berupa sistem Budget Verification (BV) dan penerapan internet banking untuk transaksi keuangan perusahaan;
•
•
•
•
A new risk management system was implemented and launched at the same time with STP . This new risk management system uses risk valuation method that conforms to international standard, based on Value at Risk (VaR), and ensures the current market condition is reflected on the risk calculations; Development and integration of derivative clearing system to accommodate derivative product transactions clearing with SID and up to investor level; Securities Borrowing and Lending Transactions (SBL) development to improve SBL transactions mechanism and service types such as front-end SBL and Bilateral SBL; Information Technology (IT) initiatives in order to support STP implementation such as Service Oriented Architecture (SOA) Middleware development, network restructur between IDX – KPEI and Disaster Recovery Center (DRC) network, as well as supporting internal IT users such as migration system of Automated Risk Management System (ARMS), Virtual Tape Library (VTL) application, Data Center upgrading, and Microsoft Exchange server upgrading;
•
Education and sosialization services related to STP implementation. In addition to the regularly scheduled training, KPEI has conducted a total of 86 trainings for CMs and 19 Focus Group Discussions, in preparation of STP implementation;
•
A number of internal company initiatives such as the new performance appraisal system based on Balanced Scorecard (BSC), Project Management Server, Datawarehouse, ARMS system development, Knowledge Management (KM) Portal Enhancement, Finance system automation, Budget Verification (BV) implementation and internet banking application for the company financial transactions;
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
33
LAPORAN DIREKSI
Report from the Board of Directors
•
34
Telah dilaksanakan berbagai kajian perusahaan di luar kajian rutin yang dilakukan oleh Unit Penelitian dan Pengembangan Bisnis, antara lain kajian proses Buy-In, kajian Letter of Credit Sebagai Agunan Offline, kajian dan penyusunan pedoman pengadaan barang dan jasa, dan kajian perpajakan.
•
Several studies organized in addition to regular Research and Business Development Unit researches, such as Buy-in Process Review, Letter of Credit as Offline Collateral, Procurement Manual, and Taxation study.
KPEI juga telah berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pengembangan pasar modal, yang dilaksanakan bersama dengan Bapepam-LK dan SRO lainnya, antara lain dalam perumusan konsep dan pembentukan PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia atau Securities Investor Protection Fund (SIPF), pengembangan Datawarehouse Pasar Modal, dan penyusunan General Master Repurchase Agreement (GMRA).
KPEI also pasticipates in the capital market development in cooperation with BapepamLK and other SROs. The initiatives include Securities Investor Protection Fund (SIPF) development, Capital Market Datawarehouse, and General Master Repurchase Agreement (GMRA).
Dalam rangka menjalin hubungan internasional dengan institusi regional dan global, KPEI bersama dengan KSEI telah menyelenggarakan dan menjadi tuan rumah The 16th Asia Pacific Central Securities Depository Group (ACG) General Meeting. Bersamaan dengan penyelenggaraan acara tersebut, KPEI juga telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Korea Securities Depository (KSD) untuk memperbaharui komitmen perusahaan dalam menjalin kerjasama antar kedua institusi guna mendukung pengembangan pasar modal di kedua negara.
In the effort to maintain international relationship with other regional and global institutions, KPEI and KSEI held and hosted the 16th ACG General Meeting. On this occasion, KPEI has also signed the MoU with Korea Securities Depository (KSD) to renew the commitment of cooperation between two institutions.
Strategi Pertumbuhan 2012
2012 Growth Strategy
Tahun 2012 ditandai juga dengan keberhasilan perusahaan dalam melakukan transformasi model bisnis melalui perumusan kembali perencanaan bisnis strategis perusahaan untuk periode 2012 - 2015 dan penjabaran tema strategi yang memungkinkan dilaksanakannya program kerja secara fokus dan terencana. Di sisi lain, rencana pengembangan kapasitas organisasi juga telah tuntas dirumuskan dan telah mulai dilaksanakan. Berbagai upaya perubahan organisasi ini menandai komitmen manajemen KPEI untuk senantiasa melakukan penyempurnaan berkelanjutan di lingkungan perusahaan.
The year 2012 also marked by the company’s success in transforming the business model through re-formulation of the company’s strategic business plan for the period 20122015 and elaboration of the strategic themes that allow the implementation of the defined program is focused and well planned. On the other hand, organizational capacity building plan has also been formulated and has been thoroughly implemented. Various efforts to change the organization marks KPEI management commitment to continuous improvement in a corporate environment.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Tahun 2012, KPEI telah menetapkan empat tema strategi perusahaan, yaitu: (i) m emperkuat peran sebagai Central Counterparty (CCP) dan regulator; (ii) mengembangkan pasar secara inovatif; (iii) membangun kapasitas dan institusi; serta (iv) mengupayakan harmonisasi dan globalisasi secara cerdas.
KPEI has established 4 strategic themes in 2012, which are: (i) S trengthening Central Counterparty (CCP) and Regulatory roles; (ii) Innovative Market Development; (iii) C apacity and Institutional Building; (iv) Harmonization and Smart Globalization.
Sebagai penjabaran tema strategi, telah dilakukan perumusan inisiatif-inisiatif yang akan menjadi acuan pelaksanaan program kerja KPEI untuk tahun-tahun mendatang. Perumusan perencanaan strategis yang disertai pengembangan kapasitas organisasi ini diharapkan dapat memastikan kesiapan KPEI untuk mencapai tujuan strategis perusahaan, yakni memberikan manfaat secara optimal bagi para pemangku kepentingan perusahaan dan berkontribusi secara aktif dalam pengembangan pasar modal Indonesia.
As the elaboration of the strategic theme, KPEI has also formulated several initiatives which can be the reference of the work implementation program in KPEI for the future.The formulation of strategic plan with organizational capacity building is expected to ensure KPEI readiness to achieve the strategic objectives of the company, which to provide optimum benefits for the company’s stakeholders and contribute actively to the development of the Indonesia capital market.
Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
Human Resources (HR) Development
Dalam hal pengembangan sumber daya manusia, pada tahun 2012 KPEI telah menerapkan Human Resource Information System (HRIS), melaksanakan job analysis atas semua posisi di organisasi, menerapkan sistem career management, penentuan dan pelaksanaan Personal Development Plan (PDP) dan pelaksanaan kegiatan capacity building dan program komunikasi di lingkungan manajemen dan karyawan KPEI. Pengembangan SDM juga telah dilaksanakan dalam bentuk program pelatihan, on the job assignment, dan coaching & mentoring.
On HR development, KPEI continued the development of its Human Resource Information System (HRIS) in 2012, conducted job analysis on every position in the organization, implemented career management system, set and performed its Personal Development Plans (PDP), and carried out capacity building activities as well as employee communication. KPEI also conducted other initiatives such as training, on the job assignments, and coaching & mentoring.
Pengembangan SDM turut dilakukan secara organisasi dalam bentuk kegiatan karyawan, yaitu knowledge management activities yang telah dicanangkan sejak tahun 2009, dan mulai diimplementasikan penuh pada tahun 2010. Kegiatan yang diberi nama KLIK - Knowledge and Learning in KPEI - ini terbagi ke dalam beberapa aspek pengembangan, termasuk pengembangan di luar kegiatan yang tidak secara langsung terkait dengan pekerjaan.
An organizational level HR development is also conducted in the form of employee activities, namely Knowledge Management activities which had been initiated since 2009 and was officially implemented in 2010. These activities named Knowledge and Learning activity in KPEI, or KLIK, is divided into several development aspects, including activities that are not directly related to work.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
35
LAPORAN DIREKSI
Report from the Board of Directors
36
Dengan semangat mendorong employee engagement, KPEI menyediakan wadah untuk pembelajaran sesuai bidang layanan dan jasa perusahaan seperti Investasi dan Manajemen Risiko, dan di luar bidang layanan perusahaan seperti pengembangan hobi, yaitu bahasa, olah raga dan fotografi. Inisiatif pengembangan SDM tersebut sangat penting bagi KPEI, mengingat tenaga kerja yang handal dan dengan karakter yang unggul, merupakan tulang punggung setiap kegiatan KPEI.
In encouraging employee engagement, KPEI provides learning tools in line with the company services such as investment and risk management, as well as out of the company core services, such as hobbies; in linguistics, sports and photography. HR development initiative is very important for KPEI considering that excellent HR is the back bone of KPEI’s operations.
Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Good Corporate Governance and Corporate Social Responsibility
Praktik tata kelola perusahaan yang baik, atau Good Corporate Governance (GCG), senantiasa menjadi komitmen KPEI. Untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan GCG, pada akhir tahun 2011 hingga awal tahun 2012, KPEI telah melakukan self-assessment pemenuhan GCG di lingkungan perusahaan, dan mampu meraih skor 80,43%. Rekomendasi yang dihasilkan berdasarkan self-assessment tersebut juga telah ditindaklanjuti oleh KPEI sepanjang tahun 2012. Pada tahapan selanjutnya, KPEI berencana menerbitkan pedoman dan kebijakan tata kelola perusahaan yang baik sebagai dasar dan acuan utama pelaksanaan GCG pada tahun 2013.
KPEI is committed to conduct Good Corporate Governance (GCG) best practises. KPEI has performed self-assessment on GCG complance in order to enhance its GCG implementation quality, in late 2011 up to early 2012 and achieved a score of 80.43%. KPEI continued to follow-up recommendations based on this self-assessment results in 2012. KPEI plans to publish Good Corporate Governance policy and guidelines as the foundation and main reference for GCG implementation in 2013.
KPEI memiliki Komite Kebijakan Kredit dan Pengelolaan Risiko dan Komite Haircut yang telah melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik sepanjang tahun 2012. KPEI juga telah berhasil mempertahankan sertifikasi manajemen mutu ISO 9001:2008 yang mencakup pedoman dan kebijakan mutu, yang telah dipatuhi dan menjadi acuan pelaksanaan proses kerja di lingkungan perusahaan.
Both Credit Policy & Risk Management Committee and Haircut Committee of KPEI have performed its duties properly in 2012. KPEI also maintained the ISO 9001:2008 certification of quality management, which include quality guidelines and policies complied by KPEI.
Selanjutnya, kegiatan KPEI tidak terlepas dari pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility-CSR). Beberapa kegiatan CSR yang telah menjadi komitmen perusahaan selama ini, terus diselenggarakan, antara lain adalah pemberian beasiswa tingkat SMA sampai dengan S3 untuk siswa-siswa berprestasi dari Persatuan Tunanetra Indonesia (PERTUNI). Selain itu, di tahun 2012, KPEI telah menetapkan fokus kegiatan CSR di bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
Furthermore, KPEI activities is also embedded into the Corporate Social Responsibility (CSR) programs. KPEI conducted several routine CSR activities such as scholarship grants for High School level up to Doctorate degree for top students from Indonesia Blind Association (PERTUNI). In 2012, KPEI has set CSR focus on education and community development.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Pada bulan Juli 2012, sejalan dengan program internal SDM, KPEI melaksanakan program peduli terhadap sesama, hal tersebut ditunjukan oleh karyawan KPEI dengan menyelenggarakan kegiatan pemeriksaan gigi dan edukasi kesehatan gigi gratis di yayasan Al-Fallah, Bantar Gebang yang ditujukan kepada masyarakat sekitar yang tidak mampu. Tidak hanya itu, kegiatan CSR KPEI yang bermitra dengan SRO lain juga telah dilaksanakan, dengan bentuk kegiatan berupa donor darah dan Charity Fun Bike; yang diadakan untuk menggalang dana bagi masyarakat yang tidak mampu dan bantuan pendidikan.
On July 2012, aligned with internal HR program, KPEI held the Care for Others program conducted by its employees by providing free dental check and dental health education in Al-Fallah Foundation, Bantar Gebang for the underprivileged in the surrounding community. Moreover, in partnership with other SROs, KPEI held various CSR activities such as blood donor, Charity Fun Bike to raise fund for underprivileged as well as for education.
Perubahan Komposisi Direksi dan Komisaris
Directors and Commisioners Composition
Pada tahun 2012, komposisi Direksi KPEI telah mengalami perubahan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, yang diselenggarkaan pada tanggal 18 Juni 2012. Jajaran Direksi KPEI untuk periode 2012-2015 terdiri dari Hasan Fawzi sebagai Direktur Utama, Bambang Widodo dan Indriani Darmawati sebagai Direktur.
KPEI Directors composition in 2012 has been changed pursuant to the Annual General Meeting of Shareholders on June 18, 2012. The AGMS has approved the following Board of Directors for the period of 2012-2015: Hasan Fawzi as President Director, Bambang Widodo and Indriani Darmawati as Directors.
Sementara untuk jajaran Dewan Komisaris KPEI, juga mengalami perubahan pada tahun 2012, dimana Rahmat Waluyanto yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris KPEI, mengajukan pengunduran diri setelah terpilih sebagai Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Menggantikan Rahmat Waluyanto, terpilih Parikesit Suprapto yang ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, yang diselenggarakan pada tanggal 12 Oktober 2012, menjabat sebagai Komisaris KPEI bersama dengan Komisaris Utama KPEI Harry Wiguna dan Komisaris KPEI Inarno Djajadi.
Meanwhile, the Board of Commissioners composition has also changed, in which Rahmat Waluyanto who previously served as KPEI Commissioner has been assigned as member of the Board of Commissioners of Indonesia Financial Service Authority (OJK). Parikesit Suprapto was appointed to replace Rahmat Waluyanto at the Extraordinary General Meeting of Shareholders on October 12, 2012, to serve as KPEI Commissioner, with Harry Wiguna as President Commissioner and Inarno Djajadi as Commissioner.
Rencana Di Masa Mendatang
Future Plan
Terlepas dari banyaknya tantangan yang dihadapi dalam situasi pasar dan kondisi perekonomian saat ini, tahun-tahun mendatang menawarkan peluang-peluang yang menarik bagi KPEI untuk lebih berperan aktif di industri pasar modal. KPEI akan terus fokus pada program kegiatan yang dapat mendorong peningkatan keamanan, efisiensi, teratur, dan wajarnya proses kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Peningkatan efisiensi proses
Regardless of the many challenges faced in the current market situation and economic conditions, the coming years offer exciting opportunities for KPEI for a more active role in the capital market industry. KPEI will continue to focus on program activities that could promote improved safety, efficiency, orderly, and fair process of clearing and settlement of exchange transactions. Increase the efficiency of clearing and risk management will remain a priority Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
37
kliring dan manajemen risiko akan tetap menjadi agenda prioritas KPEI, disertai dengan upaya mengoptimalkan kompetensi inti dan kapasitas organisasi KPEI dalam mendorong pengembangan pasar modal dengan cara menghasilkan tingkat keamanan dan efisiensi terbaik dari aspek risiko, biaya, operasional, dan pengelolaan agunan bagi para pelaku pasar.
agenda, coupled with efforts to optimize the organization’s core competencies and capacity in encouraging the development of capital market by producing the best level of security and efficiency aspects of risk, cost, operational, and management of the collateral for the market participants.
Pada aspek pengembangan internal, KPEI akan terus mendorong pengembangan sumber daya manusia, sumber daya informasi dan teknologi, serta sumber daya keuangan, agar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung program-program kegiatan perusahaan.
In the aspect of internal development, KPEI will continue to encourage the development of human resources, information resources and technology, as well as financial resources, to be used optimally to support the programs of the company’s activities.
Apresiasi
Appreciation
Pencapaian yang berhasil diraih KPEI sepanjang tahun 2012 tidak terlepas dari dukungan dan kerjasama dari para pemangku kepentingan. Untuk itu, KPEI menyampaikan apresiasi kepada Bapepam-LK, SRO lainnya (BEI dan KSEI), Anggota Kliring, pelaku pasar modal, serta mitra kerja lainnya, atas kerjasama yang telah berjalan baik selama ini. Semoga, kerjasama yang telah terjalin dapat terus ditingkatan di kemudian hari. Manajemen juga menyampaikan penghargaan kepada Dewan Komisaris atas pengawasan, saran, serta nasehat yang telah diberikan. Prestasi tersebut juga tidak luput dari kerja keras dan dedikasi seluruh jajaran manajemen serta Karyawan KPEI dalam mewujudkan program kerja yang telah direncanakan.
The accomplishment in 2012 is delivered through the support and synergy of all stakeholders. In this respect, KPEI would like to convey its appreciation to Bapepam-LK, IDX and KSEI, Clearing Members, all capital market participants, and all other partners, for the wellmaintained cooporation. We hope to maintain the cooporation and coordination as well as to continuously improve them in the future. KPEI also would like to wish its gratitude to the Board of Commissioners for prudent advisory and supervisory. All the achievements were created through hard work and dedication of all management and employees in the effort to embody the synergy between employees and the management.
Dalam menyongsong perjalanan perusahaan di masa mendatang, KPEI terus berusaha meningkatkan kapasitas, melalui berbagai upaya pengembangan dan penyempurnaan, serta dengan melakukan inovasi secara berkelanjutan dalam aspek proses dan kualitas pelayanan guna dapat memberikan manfaat yang terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan KPEI.
KPEI looks forward to the future to continue striving and growing, through the improvement initiatives and sustainable innovation on process and service quality, and strives to provide the best benefits to all KPEI’s stakeholders.
Atas nama Direksi / On behalf of The Board of Directors Jakarta, Juni 2013
Hasan Fawzi Direktur Utama / President Director
38
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
INDRIANI DARMAWATI Direktur Director HASAN FAWZI Direktur Utama President Director
BAMBANG WIDODO Direktur Director
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
39
40
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
DATA PERUSAHAAN CORPORATE DATA
Pengembangan Pasar yang Inovatif Innovative Market Development
“Dalam upaya meningkatkan pelayanan jasa kliring dan penjaminan, KPEI memenuhi kebutuhan pelaku pasar melalui pengembangan berbasis inovasi dan berbagai pembaruan pelayanan” “In the effort to enhance its clearing and guarantee services, KPEI is sustainably fullfilling the needs of market participants through innovative-based development and various services refinements”
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
41
STRUKTUR PASAR MODAL INDONESIA Indonesia Capital Market Structure
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia Financial Service Authority (OJK)
Bursa Efek Indonesia (BEI) Indonesia Stock Exchange (IDX)
Profesi Penunjang Pasar Modal Professionals
Lembaga Penunjang Pasar Modal Financial Institutions
Akuntan Publik Public Accountant
Bank Kustodian Custodian Banks
Notaris Notary
Badan Administrasi Efek Securities Administration Agency
Konsultan Hukum Legal Consultant
Wali Amanat Trustee
Penilai Appraiser
Pemeringkat Efek Rating Agency Penilai Harga Efek Pricing Agency
42
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Penasihat Investasi Invesment Advisor
Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) Indonesia Clearing and Guarantee Corporation (KPEI)
Perusahaan & Investor Companies & Investors
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Indonesian Central Securities Depository (KSEI)
Perusahaan Efek Securities Firms
Perusahaan Tercatat Listed Companies
Perantara Pedagang Efek Broker Dealer
Perusahaan Publik Public Companies
Penjamin Emisi Underwriter
Investor Institusi Institutional Investor
Manajer Investasi Investment Manager
Investor Perorangan Individual Investor
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
43
STRUKTUR ORGANISASI Organization Structure
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM General Meeting of Shareholders
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners
Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko Credit Policy and Risk Management Committee
DIREKTUR UTAMA President Director
Komite Haircut Haircut Committee
DIREKTUR 1 Director 1
General Manager General Manager
Divisi Teknologi Informasi
Clearing and Settlement Operations Division
Division
Legal, Communication and General Affairs Division
Unit Operasional dan Administrasi Sistem
Unit Hukum
Unit Ekuiti Equity Unit Unit Surat Utang dan Derivatif Fixed Income and Derivative Unit Unit Pinjam Meminjam Efek Securities Borrowing Lending Unit
44
Divisi Hukum, Komunikasi dan Umum
Divisi Operasional Kliring dan Penyelesaian
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Information Technology
System Operations and Administration Unit
Unit Pengembangan Sistem
Legal Unit
Unit Komunikasi Perusahaan
System Development Unit
Corporate Communication Unit
Unit Dukungan Teknis
Unit Urusan Umum
Technical Support Unit
General Affairs Unit
Komite Audit Audit Committee
Satuan Pemeriksa Internal Internal Audit
DIREKTUR 2 Director 2
Divisi Penjaminan, Pengendalian Risiko dan Pengembangan
Divisi Keuangan, Akuntansi dan SDM
Guarantee, Risk Management and Development Division
Finance, Accounting and Human Resources Division
Unit Dana Jaminan dan Keanggotaan
Unit Keuangan
Guarantee Fund and Membership Unit
Finance Unit
Unit Pengendalian Risiko
Unit Akuntansi
Risk Management Unit
Accounting Unit
Unit Pengkajian dan Pengembangan Bisnis Research and Development Unit
Unit SDM Human Resources Unit
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
45
PROFIL DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners’ Profile
Sebastianus Harry Wiguna Komisaris Utama President Commissioner
46
Menjabat sebagai Komisaris Utama KPEI sejak tahun 2010, beliau sebelumnya menjabat sebagai Komisaris KPEI (2007-2010). Beliau memiliki pengalaman luas yang diperolehnya melalui perjalanan karir selama lebih dari seperempat abad di bidang pasar modal. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Pencatatan (1999-2005) merangkap Direktur Perdagangan (1999-2002) di PT Bursa Efek Jakarta (BEJ). Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Sinarmas Sekuritas (1995-1999), Direktur Bankers Trust Indonesia (1989—1995) dan Direktur PT Danareksa Sekuritas (20052009). Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur di PT Eagle Capital.
Served as President Commissioner of KPEI since year 2010, he previously served as Commissioner of KPEI in the period of 20072010. He has an extensive experience through his career path for more than a quarter of century in the capital market industry. He served as Listing Director (1999-2005) concurrently Trading Director (1999-2002) at the Jakarta Stock Exchange (JSX). He also served as the President Director of PT Sinarmas Securities (1995-1999), Director of Bankers Trust Indonesia (1989-1995) and Director of PT Danareksa Sekuritas (2005-2009). Currently he also serves as Director of PT Eagle Capital.
Meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta di tahun 1981.
He holds a Bachelor of Accountancy from the University of Indonesia, Jakarta in 1981.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
PARIKESIT SUPRAPTO Komisaris Commissioner Menjabat sebagai Komisaris KPEI sejak Oktober 2012. Parikesit Suprapto juga menjabat sebagai Deputi Bidang Usaha Jasa di Kementerian BUMN sejak tahun 2010. Karirnya di Kementerian BUMN meliputi jabatan sebagai Deputi Bidang Usaha Perbankan dan Jasa Keuangan (2008-2010) serta Staf Ahli Menteri BUMN Bidang Kemitraan Usaha Kecil (20052008).
Serves as KPEI Commissioner since October 2012. Parikesit Suprapto also a Deputy Minister of Business Services in the Ministry of State Owned Enterprise (SOE) since 2010. His career in Ministry of SOE includes the positions of Deputy Minister of Banking Business and Financial Services (2008-2010) and Advisor to the Minister of SOE for Small Enterprise Partnership (2005-2008).
Meraih gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1980 dari Sekolah Tinggi Manajemen Industri, dan gelar Ph.D Ekonomi Pembangunan dari University of Notre Dame, Amerika Serikat, pada tahun 1990.
Obtained his Economics Degree in 1980 from the Academy of Industrial Management and Ph.D. in Development Economics from University of Notre Dame, United States in 1990.
Inarno Djajadi Komisaris Commissioner Menjabat sebagai Komisaris KPEI sejak tahun 2010. Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama KPEI sejak Juni 2003 hingga Juni 2009. Mengawali karir sebagai Dealer Pasar Uang dan Pasar Modal di PT Bank Uppindo (1989- 1991), beliau beberapa kali menjabat sebagai Direktur di sejumlah perusahaan sekuritas, seperti PT Aspac Uppindo Sekuritas (1991-1997), PT Mitra Duta Sekuritas (19971999), PT Widuri Securities (1999) dan terakhir sebagai Direktur Utama PT Madani Securities (2001-2003).
Serves as KPEI Commissioner since October 2010. Inarno Djajadi also was KPEI President Director from June 2003 to June 2009. Began his career as Dealer for Money and Capital Market for PT Bank Uppindo (1989-1991), he previously served as Directors in securities companies, PT Aspac Uppindo Sekuritas (19911997), PT Mitra Duta Sekuritas (1997-1999), PT Widuri Securities (1999) and lastly as President Director of PT Madani Securities (2001-2003).
Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Obtained his Economics Degree from Gadjah Mada University, Yogyakarta. Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
47
PROFIL DIREKSI Board of Directors’ Profile
HASAN FAWZI Direktur Utama President Director
48
Menjabat sebagai Direktur Utama KPEI sejak Juni 2012. Beliau sebelumnya menjabat sebagai Direktur PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) sejak Juli 2008 hingga Juni 2012. Beliau memiliki pengalaman luas di pasar modal dari pengalaman dan karirnya yang dibangun sejak tahun 1993. Memulai karir di PT. Kliring Depositori Efek Indonesia (KDEI) dengan posisi terakhir sebagai Kepala Departemen Pengembangan Sistem (1993 – 1997). Selanjutnya bergabung dengan PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dengan posisi terakhir sebagai Kepala Divisi Teknologi Informasi (1997 – 2008).
Served as President Director of KPEI since June 2012. He previously served as Director of PT Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) from July 2008 until June 2012. He has extensive experience in the capital market since year 1993. He start his career in PT. Securities Clearing Depository Indonesia (KDEI) with last position as Head of Systems Development Department (1993-1997). Furthermore He then joined PT. Indonesia Clearing and Guarantee Corporation (KPEI) with the last position as Head of Information Technology Division (19972008).
Meraih gelar Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung (ITB), program studi Teknik Informatika, pada tahun 1993 dan gelar Master of Business Administration (MBA) dari Universitas L’IAE de Grenoble, Universite Pierre Mendes, France, dan gelar Magister Manajemen (MM) dari Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia (FEUI), pada tahun 2008.
He holds a Bachelor degree of Engineering from Institut Teknologi Bandung (ITB), majoring Information Engineering program in 1993 and a Master of Business Administration (MBA) from the University of L’IAE de Grenoble, Universite Pierre Mendes, France, and also Master of Management (MM) from Faculty of Economics, University of Indonesia (UI), in 2008.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
BAMBANG WIDODO Direktur Director Menjabat sebagai Direktur KPEI sejak tahun 2009, Bambang Widodo memiliki pengalaman luas dari karirnya di pasar modal yang dibangun sejak tahun 1989. Diawali di Badan Pelaksana Pasar Modal sebagai staf Analisa Laporan Keuangan Biro Pendaftaran Emisi dan Akuntansi, karirnya berlanjut di Bursa Efek Surabaya dari tahun 1989 hingga 1991 dan berlanjut di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) dari tahun 1991 hingga 2009, dengan jabatan terakhir Kepala Divisi Keanggotaan.
Serves as KPEI Director since 2009, Bambang Widodo holds extent experiences in his career in capital market industry since 1989. He started at the Capital Market Executive Agency as a staff of Financial Report Analysis of Registration Issuance and Accounting Bureau, then moved on to Surabaya Stock Exchange in 1989 up to 1991 and to Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) from 1991 to 2009, with last position as Membership Division Head.
Menyandang gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Obtained an Accounting Degree from Gadjah Mada University, Yogyakarta.
INDRIANI DARMAWATI Direktur Director Menjabat sebagai Direktur KPEI sejak Juni 2012. Mengawali karir di KPEI sejak tahun 1997 sebagai Kepala Unit Pengendalian Risiko (1997 – 2005), Kepala Divisi Penjaminan, Pengendalian Risiko, dan Pengembangan (2005 – 2009) dan General manager (2009-2012).
Serves as KPEI Director since June 2012. Began her career in KPEI since 1997 as Head of Risk Management Unit (1997-2005), then Head of Risk Management Division (2005-2009) and General Manager (2009-2012).
Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1993.
Indriani Darmawati obtained Economics Degree from University of Indonesia in 1993.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
49
PROFIL GENERAL MANAGER & KEPALA DIVISI Profile of General Manager & Division Head
50
Sunandar
Antonius Herman Azwar
Roni Gunardi
Wening Kusharjani
General Manager General Manager
Kepala Divisi Operasional, Kliring dan Penyelesaian Head of Clearing and Settlement Operations Division
Kepala Divisi Penjaminan, Pengendalian Risiko dan Pengembangan Head of Guarantee,Risk Management and Development Division
Kepala Divisi Keuangan, Akuntansi dan SDM Head of Finance, Accounting and Human Resources Division
Reynant Hadi
Aditya Gadiri
Suryadi
Kepala Divisi Hukum, Komunikasi dan Umum Head of Legal, Communication and General Affairs Division
Kepala Divisi Teknologi Informasi Head of Information Technology Division
Kepala Satuan Pemeriksa Internal Chief of Internal Audit
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
KOMITE Committee
Komite Haircut Haircut Committee Alpino Kianjaya Chaeruddin Berlian Erizal Haryajid Ramelan Hoesen Hosea Nicky Hogan Risa Effennita Guntoro Sulistyo Budi Uriep Budhi Prasetyo Bambang Widodo Indriani Darmawati
Komite Kebijakan Kredit & Pengendalian Risiko Credit Policy & Risk Management Committee Alpino Kianjaya Erizal Hosea Nicky Hogan Mohammad Rubani Risa Effennita Guntoro
Komite Audit Audit Committee Sebastianus Harry Wiguna (Komisaris Utama / Ketua / President Commissioner / Chairman) Noeniek Herliani (Anggota / Member) Vonny Sulaimin (Anggota / Member)
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
51
LAYANAN jasa DAN produk Product and Services
1. J ASA KLIRING TRANSAKSI BURSA Proses kliring adalah suatu proses penentuan hak dan kewajiban Anggota Kliring (AK) yang timbul dari Transaksi Bursa yang dilakukannya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
C learing process is the definition of rights and obligations of Clearing Member (CM), which occurred from the Stock Exchange Transactions conducted in Indonesia Stock Exchange (IDX).
a. Kliring dan Penyelesaian Transaksi Saham KPEI melakukan proses kliring secara netting dengan novasi untuk transaksi bursa pada produk saham. Proses kliring secara netting dilakukan oleh KPEI untuk seluruh transaksi bursa yang terjadi di pasar reguler dan pasar tunai, sedangkan pada pasar negosiasi dilakukan kliring per transaksi. Dalam menjalankan proses kliring tersebut, KPEI menggunakan sistem berbasis web yaitu Electronic Clearing & Guarantee System (e-CLEARS)
a. C learing and Settlement of Stock Transactions K PEI utilized the netting approach with novation in conducting the clearing of stock exchange transaction for equity products. Clearing by netting is implemented for all Stock Exchange Transactions occurred in regular and cash market, meanwhile for negotiation market KPEI conducted clearing per transaction. In performing clearing process, KPEI applies a web-based system called Electronic Clearing & Guarantee System (e-CLEARS).
Sebagai bagian dari pengembangan infrastruktur pasar modal Indonesia, pada bulan Juni 2012 KPEI bersama BEI dan KSEI mengimplementasikan kliring dan penyelesaian dengan mekanisme Straight Through Processing (STP). STP adalah integrasi sistem dan proses dengan mengotomasi semua proses perdagangan efek dari mulai order, eksekusi transaksi, kliring, konfirmasi/ afirmasi, dan penyelesaian tanpa adanya intervensi manual dan atau input ulang data. b. K liring dan Penyelesaian Transaksi Derivatif Proses kliring dan penyelesaian seluruh produk derivatif yang ditransaksikan di BEI saat ini ditangani oleh KPEI.
52
1. S TOCK EXCHANGE TRANSACTION CLEARING SERVICES
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
A s part of the development of Indonesia capital market infrastructure, in June 2012 KPEI together with IDX and KSEI has implemented clearing and settlement with Straight Through Processing (STP) mechanism. S TP is an integrated system and process by the automation of all stock trading process from order, transaction execution, clearing, confirmation/affirmation, and settlement without manual intervention or data re-inputs.
b. C learing and Settlement of Derivatives Transactions C learing and settlement process of all derivatives product transactions in IDX is currently managed by KPEI.
Produk derivatif BEI terdiri dari Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE) dan Kontrak Opsi Saham (KOS). Sistem yang digunakan KPEI adalah sistem kliring dan penyelesaian yang memadukan teknologi berbasis web dan bersifat client-server yaitu Risk Management Online (RMOL) & Cash Management. c. K liring dan Penyelesaian Transaksi Obligasi KPEI mendukung perdagangan transaksi obligasi di BEI dengan menyediakan jasa kliring dan penyelesaian transaksi obligasi melalui sistem Electronic Bonds Clearing and Guarantee System (e-BOCS). Seluruh kegiatan termasuk kliring, konfirmasi dan afirmasi penyelesaian transaksi hingga administrasi pajak dilakukan melalui sistem e-BOCS.
2. J ASA PENJAMINAN DAN MANAJEMEN RISIKO
The derivatives product of IDX consists of Stock Index Futures (KBIE) and Stock Options (KOS). KPEI applies the Clearing and Settlement system by integrating a web-based and client-server technology, namely Risk Management Online (RMOL) & Cash Management. c . C learing and Settlement of Bonds Transactions K PEI supported the bonds transaction trading in IDX by providing clearing and settlement of bonds transactions service through Electronic Bonds Clearing and Guarantee System (e-BOCS) system. All activities including clearing, confirmation and affirmation of transaction settlement up to tax administration are conducted through e-BOCS system.
2. G UARANTEE AND RISK MANAGEMENT SERVICES
KPEI menyediakan jasa penjaminan penyelesaian transaksi bursa bagi AK yang bertransaksi di BEI. Jasa penjaminan adalah jasa untuk memberikan kepastian dipenuhinya hak dan kewajiban AK yang timbul dari transaksi bursa. Ketentuan tentang penjaminan penyelesaian transaksi bursa diatur dalam peraturan BapepamLK dan lebih lanjut dalam peraturan KPEI. Dalam melaksanakan fungsi penjaminan tersebut, KPEI mengelola risiko atas AK dan agunan AK dan nasabahnya.
K PEI facilitates the guarantee service for the settlement of stock transactions by CM that conducted their transactions in IDX. Guarantee service is functioned to ensure the fullfilment of CM rights and obligations from the stock exchange transaction. The stock exchange transaction settlement guarantee is regulated by Bapepam-LK regulations and further by KPEI regulations. In the implementation of this function, KPEI carried out the risk management on CM and the collateral of CM and its clients.
Diharapkan penjaminan penyelesaian transaksi bursa dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk bertransaksi di pasar modal Indonesia.
T he settlement guarantee service of stock exchange transaction is expected to improve investor trusts to continue their transaction in Indonesia capital market.
KPEI menjalankan fungsi penjaminan melalui sistem e-CLEARS dan Risk Management System, dibantu dengan sistem pendukung lainnya yang terintegrasi.
K PEI conducts the guarantee function through e-CLEARS system and Risk Management System, assisted by other integrated supporting systems.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
53
LAYANAN jasa DAN produk Product and Services
3. JASA PINJAM MEMINJAM EFEK (PME) KPEI menyediakan layanan Pinjam Meminjam Efek (PME) dengan tujuan utama untuk membantu AK memenuhi kebutuhan serah efek dalam penyelesaian transaksi bursa. Layanan PME bertujuan agar AK dapat terhindar dari kegagalan penyelesaian transaksi bursa. Layanan PME juga berguna untuk mendukung strategi perdagangan AK seperti short selling, margin trading dan pendapatan tambahan untuk investasi jangka panjang.
4. LAYANAN INFORMASI a. Member Interface (MI) Member Interface (MI) merupakan portal yang berfungsi untuk menyajikan informasi secara terpadu dan menyeluruh terkait kegiatan yang dilakukan oleh AK sehubungan dengan fungsi KPEI dalam menyelenggarakan kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Dengan mengakses portal ini, AK dapat dengan mudah mengetahui informasi Risk Management terkait aktivitas transaksi AK yang dihitung oleh KPEI dan posisi atas hasil kliring dan penyelesaian AK. b. M obile Clearing and Guarantee System (m-CLEARS) Layanan m-CLEARS merupakan layanan pesan singkat mengenai berbagai Informasi kliring dan penjaminan yang disampaikan melalui telepon selular.
5. JASA PENGELOLAAN AGUNAN KPEI menyediakan jasa pengelolaan agunan dalam bentuk uang dan atau efek yang dimiliki AK dan nasabahnya. Agunan tersebut dapat berupa Agunan Offline dan Agunan Online.
54
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
3. S ECURITIES BORROWING AND LENDING (SBL) SERVICES K PEI provided the Securities Borrowing and Lending (SBL) services with the main objective to provide assistance to CM in fulfilling the stock-submission in the stock exchange transaction settlement. SBL services is intended to prevent failure for CM in the settlement of stock exchange transaction. Other benefits of SBL services is also to support the CM trading strategy, such as short selling, margin trading and additional gains for long-term investments.
4. INFORMATION SERVICES a. Member Interface (MI) M ember Interface (MI) is a portal that function to present integrated and comprehensive information on CM activities related to KPEI functions in the management of clearing and guarantee of stock exchange transaction settlement. B y accessing this portal, CM can easily obtained the information on Risk Management related to CM transaction activity, which calculated by KPEI and the position of clearing results as well as CM settlements. b. M obile Clearing and Guarantee System (m-CLEARS) T he m-CLEARS service is a short message service regarding clearing and guarantee information, which is submitted through cellular phones.
5. C OLLATERAL MANAGEMENT SERVICES K PEI provide collateral management services in the form of cash and or stock owned by the CM and its customers. The collateral consists of Offline Collateral and Online Collateral.
Agunan Offline merupakan agunan yang dijaminkan kepada KPEI dalam bentuk deposito, bank garansi, atau Sertifikat Bank Indonesia, sementara Agunan Online adalah agunan yang disimpan dalam rekening agunan yang tercatat secara elektronik.
T he Offline Collateral is the collateral pledged to KPEI in the form of time deposits, bank guarantee, or Bank Indonesia Certificates. Meanwhile, Online Collateral is the collateral held in the collateral accounts recorded electronically.
Nilai agunan offline ditambahkan dengan agunan online untuk mendapatkan nilai total agunan AK. Nilai total agunan tersebut akan menjadi dasar dari perhitungan trading limit masing-masing AK.
T he value of offline collateral is added by online collateral to generate the CM collateral total value. The total collateral value is used as base of the calculation of trading limit from each CM.
6. CUSTOMER CARE KPEI Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa, KPEI membuka layanan Customer Care KPEI, yang merupakan layanan satu pintu untuk pengguna jasa dan pemangku kepentingan KPEI. Customer Care KPEI memberikan informasi mengenai pelayanan KPEI, juga menjawab pertanyaan, masukan, maupun keluhan yang disampaikan pengguna jasa serta pemangku kepentingan. Layanan Customer Care KPEI tersebut dapat diakses melalui alamat kontak dan media komunikasi sebagai berikut:
6. CUSTOMER CARE KPEI In the effort to enhance the customer service, KPEI launched Customer Care KPEI, which is a single window service dedicated to the customers and stakeholders of KPEI. The Customer Care KPEI provided information on KPEI service, to provide feedbacks, inputs, as well as feedback on claims submitted by the customers and stakeholders.
T he Customer Care KPEI service can be accessed through contact address and communication media, as follows:
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia Tower I Lt.5 / Indonesia Stock Exchange Building Tower I 5th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav.52-53 Jakarta 12190 Telepon / Phone : +62.21.515 5115 SMS : +62.816 115 5000 Email :
[email protected] Twitter : @AskKPEI
Fax : +62.21.515 5120 Toll Free : 0800-100-KPEI (5734) Website : www.kpei.co.id Facebook Group : AskKPEI
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
55
entitas anak dan asosiasi Subsidiaries and Associates
1. P T Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Indonesian Central Securities Depository Gedung Bursa Efek Indonesia Tower I, Lt.5 Jl. Jend. Sudirman Kav.52-53 Jakarta 12190, Indonesia Tel : +62 21 515 2855 Fax : +62 21 5299 1199 Toll Free : 0800- 186-5734
[email protected] www.ksei.co.id
2. PT Penilai Harga Efek Indonesia Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Gedung Bursa Efek Indonesia Tower I Lt.4 suite 405 Jl. Jend. Sudirman Kav.52-53 Jakarta 12190, Indonesia Tel: +62 21 515 1569 Fax: +62 21 515 1568
[email protected] www.ibpa.co.id
56
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
3. P T Indonesian Capital Market Electronic Library (Indonesian CaMEL) Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt.1 Jl. Jend Sudirman Kav.52-53 Jakarta 12190, Indonesia Tel: +62 21 5150515 ext. 4350 Fax: +62 21 515 2319
[email protected]
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
57
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
DISKUSI DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Pembangunan Kapasitas & Institusi Capacity & Institutional Building
“KPEI senantiasa memacu pencapaian kinerja berlandaskan komitmen terhadap pembangunan kapasitas dan institusi dan melaksanakan inisiatif pengembangan di berbagai lini perusahaan” “KPEI strives to accelerate its performance achievements with the foundation to deliver commitment toward capacity and institutional building, and conducts development initiatives in every line of the company”
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
59
DISKUSI DAN ANALISIS MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
60
KILAS KONDISI MAKROEKONOMI 2012
2012 MACROECONOMIC CONDITION REVIEW
Perjalanan ekonomi Indonesia tahun 2012 menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi dunia usaha. Kegemilangan ekonomi tahun 2011 melahirkan keyakinan optimisme bagi pelaku usaha dan investor. Namun, dalam perjalanannya optimisme tersebut perlahan surut seiring dengan masih lambatnya kinerja perekonomian global selama tahun 2012.
Indonesia’s economic journey in 2012 presented a very valuable lessons for business entities. Economic growth in 2011 has inspired the confidence and optimism for businesses and investors. However, along the way, the weakening performance of the global economy in 2012 has slowly declining the trend.
Krisis utang masih menjadi tantangan bagi negara-negara di kawasan ekonomi Uni-Eropa (EU) dalam menapaki pertumbuhan ekonominya. Ditambah belum diputuskannya solusi oleh pengambil kebijakan di beberapa negaranegara, EU menjadi satu-satunya kawasan yang mengalami pertumbuhan ekonomi negatif (-0,3%) pada tahun 2012.
The monetary crisis remained a challenge for the economic growth of the countries in European Union (EU) zone. The absent of solutions from the policy makers in several countries, leaving EU to become the only region that experienced negative growth (-0.3%) in 2012.
Ditambah lagi belum tuntasnya penanganan krisis fiskal di Amerika Serikat (AS) membuat negara adidaya tersebut harus bekerja lebih keras memulihkan kondisi ekonominya selama tahun 2012. Tingginya kewajiban pembayaran utang memaksa pemerintah AS melakukan pengetatan anggaran belanja negara. Guna mendorong laju pertumbuhan ekonomi, AS menetapkan suku bunga kredit di level 0-25 basis poin hingga pertengahan 2015 dan membeli efek beragunan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di pasar sekunder sebesar US$40 miliar per bulan hingga pasar tenaga kerja menunjukkan perbaikan.
The trend is multiplied by the unresolved fiscal crisis in the United States (U.S.) that required greater hard work for this powerful country to restore its economic growth during 2012. The high monetary liabilities has forced the U.S. government to tighten the government spending. To encourage its economic growth, the U.S. has set interest rate at the level of 0-25 basis points until mid 2015 and purchase the mortgage backed securities in secondary market amounted to US$40 billion per month until the labor market shows an improvement.
Kondisi yang tidak jauh berbeda juga terjadi di China. Kendati angka produk domestik bruto (PDB) masih terus tumbuh, negara berjumlah penduduk terbesar di dunia ini berusaha mengatasi pertumbuhan ekonomi yang melambat sejak akhir 2009. Beberapa kebijakan yang diambil adalah dengan menurunkan suku bunga acuan menjadi 6% dimana sebelumnya akhir 2011 berada di level 6,5%, menurunkan Giro Wajib minimum, dan siap memberikan stimulus fiskal pada saat dibutuhkan.
Similar conditions also happened in China. Although the gross domestic product (GDP) continues to grow, this largest population country in the world have tried to recover the slowdown of economic growth since the end of 2009. Several policies were applied by lowering the reference rate to 6%, which at the end of 2011 reached 6.5% level, lowering the minimum statutory reserved requirement, and ready to provide fiscal stimulus whenever it is required.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Tetapi langkah-langkah tersebut belum memperlihatkan hasil signifikan di tahun 2012 sehingga pertumbuhan ekonominya masih menurun (7,9%) dibandingkan akhir 2011 (8,9%).
Unfortunately, such measures have not shown significant results in 2012, leaving the economic growth to decrease by 7.9% compared with 8.9% in 2011.
Kinerja ekonomi tiga raksasa ekonomi dunia ini secara otomatis memberikan dampak yang cukup signifikan bagi negara-negara berkembang. Terlebih Indonesia yang selama beberapa tahun terakhir banyak mengandalkan pasar China sebagai tujuan ekspor. Penurunan daya serap China menjadi pemicu penurunan kinerja ekspor nasional.
Performance of the world’s three economic giants automatically delivered significant impact to the developing countries. Moreover this affected Indonesia that in recent years has relied its export destination to China markets. Decreased absorption of China markets had triggered a decline in Indonesia export performance.
Untuk Indonesia, Data Biro Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa per Desember 2012 kinerja ekspor nasional turun menjadi US$ 190,04 miliar atau turun sebesar 6,6% dibanding tahun 2011 miliar dengan neraca perdagangan tahun 2012 yang mengalami defisit sebesar US$ 1,63 miliar.
For Indonesia, Central Bureau of Statistics (BPS) Data as of December 2012 stated that national exports fell by 6.6% compared to 2011 reaching US$ 190.04 billion, with trade balance deficit by US$ 1.63 billion in 2012.
Namun, faktor demografi menjadi pendukung perekonomian Indonesia. Jumlah penduduk yang cukup besar telah menjaga tingkat konsumsi domestik tetap tinggi. Hal ini dan tingginya investasi yang masuk ke Indonesia menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012 hingga mampu berada di level 6,3%.
However, the demographic factors has propelled the Indonesian economy. Considerable number of population have maintained high level of domestic consumption. This trend and the high absorption of investment to Indonesia become a catalyst for Indonesia economic in 2012 that reached a 6.3% growth.
Di sisi lain, terjadi peningkatan inflasi dari 3,79% pada tahun 2011 menjadi 4,30% di tahun 2012. Peningkatan ini terjadi khususnya pada kuartal kedua tahun 2012. Kendati demikian, Bank Indonesia (BI) masih melihat tekanan inflasi belum berdampak signifikan bagi perkembangan ekonomi Indonesia sehingga BI mampu untuk tidak mengkoreksi tingkat suku bunga (BI Rate) tetap berada di posisi 5,75% sejak tanggal 9 Februari 2012 hingga akhir tahun 2012.
On the other hand, the inflation was increased from 3.79% in 2011 to 4.30% in 2012. This movement was occurred particularly during the second quarter of 2012. However, Bank Indonesia (BI) viewed the inflationary pressures have not significantly affect the economic development of Indonesia and have maintained the interest rate (BI Rate) at 5.75% since February 9, 2012 until the end of 2012.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
61
DISKUSI DAN ANALISIS MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Indeks Harga Saham Gabungan
Jakarta Composite Index
Ketidakstabilan ekonomi global memberi tekanan cukup kuat pada pasar saham Indonesia terutama memasuki bulan Juni 2012. Pada bulan tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun drastis menjadi 3.654 dari 4.200 pada bulan Mei 2012. Namun kondisi ini kembali membaik setelah AS mengeluarkan kebijakan stimulus Quantitative Easing ketiga pada kuartal keempat 2012 dan kinerja emiten di tahun 2012 yang tetap cemerlang. Dampaknya, IHSG kembali menguat hingga berada di level 4.316 pada sesi penutupan perdagangan akhir tahun 2012 atau meningkat 12,94% dibanding sesi penutupan perdagangan akhir tahun 2011 yang berada di level 3.821. Penguatan IHSG Bursa Efek Indonesia sepanjang tahun 2012 mengikuti tren penguatan indeksindeks saham lain di kawasan Asia Pasifik seperti yang terlihat dalam tabel berikut.
The instability of global economy have put pressure on Indonesia stock market, especially on June 2012. The Jakarta Composite Index (JCI) has dropped sharply in that month to the position of 3,654 from 4,200 level in May 2012. However, this condition was improved following the U.S. move to issue a third stimulus policy of Quantitative Easing in the fourth quarter of 2012, leaving briliant performance by listed companies in 2012. As the result, JCI rebounded to a level of 4,316 at the closing session of 2012, an increase of 12.94% over the closing session at the end of 2011 which stood at 3,821. The Indonesia Stock Exchange JCI strong growth in 2012 followed the upward index trend movement in other stock in Asia Pacific region. This trend can be viewed on the following table.
INDEKS INDEX IHSG BEI
NEGARA COUNTRY
PERUBAHAN CHANGE
Indonesia
3821,99
4316,69
12,94%
Thailand
1025,32
1397,19
36,27%
Filipina
4371,96
5794,89
32,55%
Korea
1825,74
1987,35
8,85%
Malaysia
1530,73
1674,16
9,37%
India
15454,92
19323,8
25,03%
Singapura
2646,35
3183,93
20,31%
Taiwan
7072,08
7648,41
8,15%
Hongkong
18434,39
22619,78
22,70%
Shanghai
China
2199,42
2205,9
0,29%
Shenzhen Composite
China
866,65
862,82
-0,44%
Nikkei 225
Jepang
8455,35
10322,98
22,09%
S&P/ASX 200
Australia
4056,56
4647,96
14,58%
Bangkok SET Philipine SE Korea Composite Bursa Malaysia KLCI Sensex 30 Straits Times Taiwan SE/TAIEX Hang Seng
Sumber: BEI, Bloomberg Source: IDX, Bloomberg
62
31 DESEMBER 2011 28 DESEMBER 2012
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Kapitalisasi Pasar & Transaksi Saham Seiring penguatan IHSG, nilai kapitalisasi pasar saham BEI juga mengalami peningkatan sebesar 16,67%, dari Rp 3.537 triliun pada akhir tahun 2011 menjadi Rp 4.126 triliun pada akhir perdagangan tanggal 28 Desember 2012.
Market Capitalization and Stock Transaction Following the JCI strong growth, the share value of IDX market capitalization also improved by 16.67% from Rp 3,537 trillion at the end of 2011 to Rp 4,126 trillion at the closing day in December 28, 2012.
Pada tahun 2012, nilai net beli transaksi saham investor asing mencapai sebesar Rp 15,44 triliun. Jumlah ini mengalami penurunan dibanding tahun 2011 yang sebesar Rp 25,67 triliun. Penurunan tersebut disebabkan sentimen negatif dari bursa AS dan Eropa di sepanjang tahun 2012 yang mempengaruhi investor asing masuk ke pasar saham Indonesia.
In 2012, the stock transaction net buying value of foreign investors reached Rp 15.44 trillion. A decrease compared with 2011 figure of Rp 25.67 trillion. The decline was due to the negative sentiment of the US and Europe Stock Exchanges during 2012, which influenced the foreign investor flow to Indonesia stock markets.
Pada tahun 2012, total nilai transaksi saham di BEI mencapai Rp 1.118 triliun. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 9% dari total nilai transaksi saham tahun 2011 yang sebesar Rp 1.229 triliun. Demikian juga, nilai transaksi rata-rata harian mengalami penurunan dari Rp 4,97 triliun per hari pada tahun 2011 menjadi Rp 4,55 triliun per hari pada tahun 2012.
In 2012, the total value of IDX stock transaction reached Rp 1,118 trillion. A decrease of 9% from the total value stock transaction in 2011 which stood at Rp 1,229 trillion. The average daily transaction value also decreased from Rp 4.97 trillion per day in 2011 to Rp 4.55 trillion per day in 2012.
KINERJA Perusahaan
COMPANY’S PERFORMANCE
Pada periode tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan membukukan kinerja yang cukup baik. Pada periode tersebut, Perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp 69,15 miliar. Walaupun jumlah ini mengalami penurunan sebesar 20,9% dari laba bersih tahun 2011 yang sebesar Rp 87,46 miliar, namun, jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) 2012, pencapaian laba bersih tahun 2012 sebesar 160,21% dari RKAT 2012.
In fiscal year ended December 31, 2012, the Company booked a satisfactory performance. In that period, KPEI posted a net income of Rp 69.15 billion. Despite a decrease of 20.9% from the year 2011 net income of Rp 87.46 billion, however, in comparing with the target of Annual Budget and Work Plan 2012, this achievement is exceeding the target by 160.21%
Sesuai dengan bidang usaha yang dijalankan, aktivitas usaha Perusahaan sangat tergantung dari kinerja pasar modal Indonesia. Kendati secara umum kinerja IHSG tahun 2012 mengalami peningkatan, nilai transaksi ratarata harian mengalami penurunan dari Rp 4,97 triliun per hari pada tahun 2011 menjadi Rp 4,55 triliun per hari pada tahun 2012.
In line with its business, the Company activity will be depending on the performance of Indonesia capital market. Despite the increase in JCI performance in general, the average daily transaction value was dropped from Rp 4.97 trillion per day in 2011 to Rp 4.55 trillion per day in 2012.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
63
DISKUSI DAN ANALISIS MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
64
Hal inilah yang menjadi salah satu faktor penurunan kinerja keuangan Perusahaan selama tahun 2012. Nilai transaksi harian merupakan sumber utama pendapatan usaha Perusahaan dimana lebih dari 95% pendapatan utama Perusahaan berupa pendapatan jasa kliring penyelesaian transaksi saham yang sangat tergantung pada rata-rata nilai transaksi harian.
This account presented one of declining factors in the Company’s financial performance during 2012. Daily transaction value is main source of revenue, whereby more than 95% of the Company main revenues is derived from clearing of stock transaction settlement service which depends on the average daily transaction value.
Ditengah ketidakpastian keadaan ekonomi global, investor asing beralih ke aset di luar Indonesia. Dampaknya, Rupiah mengalami depresiasi dari Rp 9.068 pada akhir tahun 2011 menjadi Rp 9.670 pada tahun 2012. Kelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar juga menjadi faktor penurunan kinerja keuangan Perusahaan selama tahun 2012.
In the midst of uncertain global economy, the US Dollar remains a safe haven assets for foreign investor. This impacted the Rupiah depreciation from Rp 9,068 in 2011 to Rp 9,670 in 2012. The weakening of Rupiah exchange rate againts the US dollar also a declining factor of the Company’s financial perfomance during 2012.
Selain kedua faktor tersebut, terdapat beberapa faktor lain yang juga berdampak pada kinerja keuangan Perusahaan antara lain: • Kenaikan beban yang terkait dengan pengembangan infrastruktur pasar modal yang merupakan komitmen Perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pasar modal Indonesia. • Penurunan tingkat bunga deposito dibandingkan tahun 2011 dan penurunan yield obligasi pemerintah. • Kenaikan depreciable aset atas perangkat teknologi informasi perusahaan sehubungan dengan mulai diimplementasikannya sistem STP yang berdampak pada kenaikan beban penyusutan tahun 2012 dibandingkan tahun 2011. • Dari faktor makro ekonomi, terdapat risiko yang mempengaruhi kondisi pasar modal Indonesia yaitu tingkat ketidakpastian ekonomi global terkait penyelesaian krisis utang eropa.
In addition to these factors, there are several other factors that impacted the Company’s financial performance, which are: • Increased expenditures related to the development of capital market infrastructure. This is in line with the Company commitment to fullfil the Indonesia capital market development requirements. • Decrease in time deposits interest rate compared with the year 2011 and declining yield of Government Bonds. • Increased of depreciable asset on IT devices related to STP implementation, which impacted the depreciation cost in 2012 compared to 2011. • On macroeconomic factor, the uncertainty in global economy particularly in Europe debt crisis raised the risk that influence the Indonesia capital market condition.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
KINERJA KEUANGAN KPEI
KPEI FINANCIAL PERFORMANCE
Tinjauan kinerja keuangan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 harus dibaca bersama-sama dengan laporan keuangan yang telah diaudit serta catatan auditor, yang terdapat di dalam Laporan Tahunan ini. Kajian berikut dipersiapkan berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2012 yang telah disetujui oleh direksi KPEI.
Review on the financial performance of PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) for the year ended December 31, 2012 should be read together with the audited financial statements and auditor’s notes, which is available in this Annual Report. The following analysis was prepared based on the financial statements as of December 31, 2012 that has been approved by KPEI’s Board of Directors.
LAPORAN LABA/RUGI
INCOME STATEMENTS
Laba Usaha
Operating Income
Pada periode buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan membukukan laba usaha sebesar Rp 94,04 miliar. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 25,5% jika dibandingkan dengan laba usaha tahun 2011 yang sebesar Rp 126,23 miliar. Penurunan laba usaha tahun 2012 terutama disebabkan oleh meningkatnya Beban Usaha di tahun 2012 terutama Beban Gaji, Honor dan Tunjangan, Beban penyusutan, Beban Administrasi, Beban Telekomunikasi, Beban Pemeliharaan Teknologi Informasi, dan Komisi fasilitas intraday.
On fiscal year ended December, 31, 2012, the Company recorded Operating Income amounted to Rp 94.04 billion, a decrease of 25.5% compared to 2011 operating income of Rp 125.23 billion. The decrease was due to a rise in operating expenses in 2012 primarily on Salary, Honorarium and Allowances Expenses, Depreciation, Administrative Expense, telecommunication Expenses, IT Maintenance Expenses and intraday Facility Commision.
Rasio Laba Usaha terhadap Pendapatan Usaha Bersih Perusahaan tahun 2012 adalah sebesar 48,66% atau lebih rendah dibandingkan dengan rasio Laba Usaha terhadap Pendapatan Usaha Bersih tahun 2011 yang sebesar 60,64%. Penurunan rasio laba usaha tahun 2012 disebabkan penurunan laba usaha tahun 2012 karena peningkatan beban usaha dan penurunan pendapatan usaha tahun 2012.
The Operating Income Ratio to Net Operating Revenues in 2012 was recorded at 48.66% or lower than 60.64% position in 2011. The decrease is derived from the decrease of operating income due to the increase in operating expenses and lower operating revenues in 2012.
Laba Bersih
Net Income
Per 31 Desember 2012, Perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp 69,15 miliar, atau turun sebesar 20,93% atau Rp18,31 miliar dibandingkan laba bersih tahun 2011 yang sebesar Rp87,46 miliar. Rasio Laba Bersih terhadap Pendapatan Usaha Bersih tahun 2012 adalah sebesar 35,78% atau lebih kecil dibandingkan tahun 2011 yang sebesar 42,02%.
As of December 31, 2012, the Company booked net income amounted to Rp 69.15 billion. A decrease of 20.93% or by Rp 18.31 billion compared to net income in 2011 which stood at Rp 87.46 billion. The Net Income Ratio to Net Operating Revenues in 2012 was stood at 35.78% or moderately lower than 2011 level of 42.02%.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
65
DISKUSI DAN ANALISIS MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
66
Laba Komprehensif
Comprehensive Income
Pada akhir periode buku tahun 2012, Laba Komprehensif Perusahaan sebesar Rp 70,34 miliar. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 21,42% dibandingkan tahun 2011 yang sebesar Rp 89,51 miliar. Selain karena penurunan laba bersih, penurunan ini juga disebabkan oleh penurunan pendapatan komprehensif lain berupa laba yang belum direalisasikan atas perubahan nilai wajar efek utang tersedia untuk dijual dari Rp 2,44 miliar tahun 2011 menjadi Rp 1,18 miliar tahun 2012.
At the end of fiscal year 2012, KPEI posted a comprehensive income of Rp 70.34 billion. A decrease by 21.42% from the 2011 amount of Rp 89.51 billion. The drop was due to the decrease in net income, as well as influenced by the decrease in other comprehensive income such as the unrealized gains on changes in fair value of available - for-sale debt securities from Rp 2.44 billion in 2011 to Rp 1.18 billion in 2012.
Pendapatan Usaha Bersih
Net Operating Revenues
Per 31 Desember 2012, Perusahaan membukukan Pendapatan Usaha Bersih sebesar Rp 193,27 miliar. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 7,14% dibandingkan tahun 2011 yang sebesar Rp 208,14 miliar.
As of December 31, 2012, the Company recorded Net Operating Revenues amounted to Rp 193.27 billion. This account was slightly decreased by 7.14% compared to 2011 figure of Rp 208.14 billion.
Pendapatan Usaha Bersih merupakan total pendapatan usaha Perusahaan yang terdiri dari Jasa kliring dan penjaminan transaksi perdagangan saham, Jasa pengelolaan dana jaminan, Jasa pinjam-meminjam efek, dan Pendapatan lainnya, dikurangi dengan setoran atas Penerimaan Negara Bukan Pajak.
Net Operating Revenue represents the total Company’s revenues that consists of clearing and settlement guarantee services for securities transaction, guarantee fund management services, securities lending and borrowing income service, and other revenues, deducted by contribution on Non-Tax State Revenue.
Rincian pendapatan usaha Perusahaan tahun 2012 dan 2011 seperti yang tercantum dalam tabel berikut:
The details of KPEI operating revenues in 2011 and 2012 is stated in the following table:
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Total Pendapatan Usaha bersih Net Operating Revenues TAHUN YEARS
URAIAN Description
2012
Kenaikan (Penurunan) Increase (Decrease) 2011
%
Rp
199.407.263.724
214.250.502.858
(6,93)
14.843.239.134
9.347.731.691
10.447.318.792
(10,53)
1.099.587.101
Jasa pinjam meminjam efek Securities Lending and Borrowing Service
89.757.320
173.493.919
(48,26)
83.736.599
lainnya Others
99.602.000
149.091.000
(33,19)
49.489.000
Jumlah Pendapatan Usaha Total Operating Revenues
208.944.354.735
225.020.406.569
(7,14)
16.076.051.834
Setoran atas Penerimaan Negara Bukan Pajak Contribution on Non-Tax State Revenues
(15.670.826.605)
(16.876.530.493)
(7,14)
(1.205.703.888)
193.273.528.130
208.143.876.076
(7,14)
14.870.347.946
Jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi perdagangan saham Clearing and settlement guarantee services for securities transactions Jasa pengelolaan dana jaminan Guarantee Fund Management Service
Pendapatan Usaha Bersih Net Operating Revenues
Dari tabel diatas terlihat bahwa secara keseluruhan, pendapatan usaha Perusahaan mengalami penurunan. Secara nominal, penurunan paling signifikan terjadi pada pendapatan Jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi perdagangan saham. Pendapatan dari kegiatan usaha ini merupakan pendapatan paling dominan bagi Perusahaan. Penurunan pendapatan jasa kliring disebabkan karena penurunan nilai transaksi harian saham di lantai bursa dari Rp 4,95 triliun per hari pada tahun 2011 menjadi Rp 4,55 triliun per hari pada tahun 2012.
The table presented the overall decrease on the Company’s operating revenues. On nominal, the significant decrease was generated from the income of clearing and settlement guarantee services for securities transactions. This account represents the most dominant revenue for the Company. The decrease of revenue from clearing service was due to the decrease in daily stock transaction value from Rp 4.95 trillion per day in 2011 to Rp 4.55 trillion per day in 2012.
BEBAN USAHA
OPERATING EXPENSES
Pada akhir periode buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2012, jumlah Beban Usaha Perusahaan sebesar Rp 143,88 miliar atau meningkat 23,07% dibandingkan tahun 2011 yang sebesar Rp 116,91 miliar. Peningkatan ini terutama karena peningkatan yang signifikan pada beban Komisi Fasilitas Intraday yang mengalami peningkatan sebesar Rp 1,85 miliar atau 103,35% dibandingkan tahun 2011 yang sebesar Rp 1,80 miliar menjadi Rp 3,66 miliar pada tahun 2012.
On fiscal year ended December 31, 2012, the Company total Operating Expenses grew by Rp 143.88 billion, or rose by 23.07% compared to Rp 116.91 billion in 2011. The increase was mostly influenced by significant increase in Intraday Facilities Commission expense that rose by Rp 1.85 billion or 103.35% to Rp 3.66 billion in 2012, compared to Rp 1.80 billion in 2011.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
67
DISKUSI DAN ANALISIS MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Peningkatan beban Pemeliharaan Teknologi Informasi sebesar 78,55% dari Rp 4,89 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp 8,72 miliar pada tahun 2012 juga menjadi salah satu faktor peningkatan beban Perusahaan selama tahun 2012. Peningkatan beban Penyusutan selama tahun 2012 sebesar Rp 6,71 miliar dari Rp 15,29 miliar tahun 2011 menjadi Rp 22,01 miliar pada tahun 2012 juga berkontribusi signfikan pada peningkatan beban usaha Perusahaan.
68
The increase in Information Technology Maintenance expense by 78.55% from Rp 4.89 billion in 2011 to Rp 8.72 billion in 2012 was another factor that contributed to the inrease in the Company’s expenses during 2012. The Depreciation expenses also grew during 2012 by Rp 6.71 billion from Rp 15.29 billion in 2011 to Rp 22.01 billion. This was also contributed significantly to the Company’s increased expenses.
Selain itu, peningkatan beban usaha Perusahaan juga disebabkan oleh peningkatan beban beban gaji, honor, dan tunjangan yang meningkat Rp 12,4 miliar dari Rp 43,75 miliar tahun 2011 menjadi Rp 56,15 miliar pada tahun 2012 juga berkontribusi pada peningkatan Beban Perusahaan tahun 2012.
In addition, the growth in the Company’s operating expenses was also due to the increase in operating expense of salary, honorarium, and allowances expenses by Rp 12.4 billion from Rp 43.75 billion in 2011 to Rp 56.15 billion in 2012.
Beban lain yang juga berkontribusi cukup signifikan pada peningkatan beban usaha perusahaan adalah beban Telekomunikasi yang meningkat sebesar 14,08% dari Rp 6,68 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp 7,52 miliar pada tahun 2012. Demikian halnya dengan beban Administrasi yang meningkat 10,94% dibandingkan tahun 2011 yang sebesar Rp 11,39 miliar menjadi Rp 12,63 miliar, dan peningkatan beban Pengembangan Usaha sebesar 4,47% dari Rp 24,74 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp 25,85 miliar pada tahun 2012 juga berkontribusi pada peningkatan beban Perusahaan tahun 2012.
Significant factors that contributed to the operating expenses increased are Telecommunication expense, which increased by 14.08% from Rp 6.68 billion in 2011 to Rp 7,52 billion in 2012. The Administrative Expense also grew by 10.94% compared to 2011 figure of Rp 11.39 billion to Rp 12.63 billion, and the growth in business development expense by 4.47% from Rp 24.74 billion in 2011 to Rp 25.85 billion in 2012, also contributed to the Company’s increased expenses in 2012.
Rincian Beban Usaha Perusahaan selama tahun 2012 adalah sebagai berikut:
The details of the Company’s Operating Expenses for the year 2012 are as follows:
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Beban Usaha /Operating Expenses URAIAN Description
TAHUN YEARS 2012
Kenaikan (Penurunan) Increase (Decrease) 2011
%
Rp
Gaji, honor dan tunjangan Salaries, honorarium and allowances
56.155.126.251
43.755.170.000
28,34
12.399.956.251
Pengembangan usaha Business development
25.849.940.351
24.744.080.779
4,47
1.105.859.572
Penyusutan Depreciation
22.012.966.140
15.295.499.288
43,92
6.717.466.852
Beban Administrasi Administrative expense
12.633.108.137
11.386.897.876
10,94
1.246.210.261
Telekomunikasi Telecommunication
7.617.817.845
6.677.628.551
14,08
940.189.294
Pemeliharaan teknologi informasi Information technology maintenance
8.722.692.025
4.885417.144
78,55
3.837.274.881
Sewa Rent
3.164.586.741
3.115.504.629
1,58
49.082.112
Komisi fasilitas intraday Intraday facility commission
3.657.868.633
1.798.823.492
103,35
1.859.045.141
Beban konsultan Consultant fee
3.772.921.220
4.774.378.229
(20,98)
(1.001.457.009)
296.237.831
479.892.313
(38,27)
(183.654.482)
143.883.265.174
116.913.292.301
23,07
26.969.972.873
Lainnya Others Jumlah beban usaha Total Operating Expenses
NERACA Aset
BALANCE SHEET Assets
Per 31 Desember 2012, Perusahaan membukukan pertumbuhan aset sebesar 31,46% dibandingkan tahun 2011 yang sebesar Rp 2.159,26 miliar menjadi Rp 2.838,66 miliar. Peningkatan aset tersebut terdiri dari peningkatan aset lancar dan aset tidak lancar tahun 2012 yang dibandingkan tahun 2011 masing-masing sebesar Rp 626,84 miliar dan Rp 52,56 miliar.
As of 31 December 2012, the Company recorded the assets growth by 31.46% from Rp 2,159.26 billion in 2011 to Rp 2,828.66 billion in 2012. The growth in assets consists of the increase in current assets and non-current assets amounted to Rp 626.84 billion compared with the 2011 figure of Rp 52.56 billion.
Aset Lancar
Current Assets
Per 31 Desember 2012, aset lancar Perusahaan meningkat sebesar 31,35% dibandingkan tahun 2011 yang sebesar Rp 1.999,59 miliar menjadi Rp 2.626,43 miliar. Peningkatan ini terutama karena peningkatan yang signifikan pada nilai piutang penyelesaian transaksi bursa yaitu sebesar Rp 592,47 miliar atau 40,17% dibandingkan tahun 2011 yang sebesar Rp 1.474,96 miliar menjadi Rp 2.067,42 miliar.
As of 31 December 2012, the Company’s current assets grew by 31.35% compared with 2011 amount of Rp 1,999.59 billion to Rp 2,626.43 billion. The increase was due to the significant growth in securities transactions settlement receivables value at Rp 2,067.42 billion, rose by Rp 592.47 billion or by 40.17% compared with the year 2011 position of Rp 1,474.96 billion. Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
69
DISKUSI DAN ANALISIS MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
70
Peningkatan aset lancar juga disebabkan karena peningkatan aset keuangan lain yang dimiliki Perusahaan yaitu berupa deposito berjangka 3-12 bulan, obligasi Negara dan korporasi serta sukuk, dan reksadana sebesar Rp 61,49 miliar atau 28,20% dibandingkan tahun 2011 yang sebesar Rp 218,06 miliar menjadi Rp 279,55 miliar pada tahun 2012.
The growth in current assets was also derived from the increase in other financial assests, which are a 3-12 months time deposits, Goverment and corporate bonds, as well as sukuk, and mutual funds by Rp 61.49 billion or grew by 28.20% compared with the 2011 amount of Rp 218.06 billion to Rp 279.55 billion in 2012.
Aset Tidak Lancar
Non-Current Assets
Per 31 Desember 2012, aset tidak lancar Perusahaan meningkat Rp 52,56 miliar atau 32,92% dibandingkan tahun 2011 yang sebesar Rp 159,66 miliar menjadi Rp 212,23 miliar. Peningkatan ini terutama karena peningkatan dana yang disisihkan untuk cadangan jaminan sebesar Rp 43,73 miliar dari posisi tahun 2011 senilai Rp. 67,79 miliar menjadi Rp 111,53 miliar. Selain itu, aset tetap juga mengalami peningkatandalam rangka mendukung pengembangan infrastruktur pasar modal. Dibandingkan tahun 2011 aset tetap mengalami kenaikan sebesar 8,81%
As of December 31, 2012, the non-current assets grew by Rp 52.56 billion or 32.92% compared to 2011 figure of Rp 159.66 billion to Rp 212.23 billion in 2012. The growth was mainly due to the increase in fund reserved for guarantee of settlement of securities transactions by Rp 43.73 billion, from Rp 67.79 billion in 2011 to Rp 111.53 billion in 2012. In addition, the fixed assets has increased due to the effort in capital market infrastructure development. Compared to year 2011, the Company’s asset has increased by 8.81%.
Selain itu, peningkatan investasi pada entitas asosiasi sebesar 48,52% dibandingkan tahun 2011 menjadi Rp 7,78 pada tahun 2012 juga berkontribusi positif pada peningkatan aset tidak lancar Perusahaan selama tahun 2012. Pada tahun 2012, Perusahaan menambah jumlah investasi saham yaitu pada PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (PPPIEI) dengan prosentase kepemilikan saham sebesar 33,33%. Pada tahun 2011, Perusahaan tidak memiliki investasi saham pada perusahaan tersebut.
In addition, the increase of invesment growth in associated company by 48.52% compared to year 2011 figure to reach Rp 7.78 in 2012 has contributed positively to the Company’s noncurrent assets growth during 2012. In 2012, the Company has increased the stock invesments in PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (PPPIEI) with 33.33% ownership. In 2011, the Company did not have any investment in this company.
Dengan penambahan investasi ini, hingga akhir periode buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan telah berinvestasi saham pada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), dan PT Indonesian Capital Market Electronic Library (I-CAMEL) serta PT Penyelenggara Program Penjaminan Investor Efek Indonesia (PPPIEI), serta dengan prosentase kepemilikan masing-masing secara berurutan sebesar 9,50%, 33,33%, 33,33%, dan 33,33%
By this investment addition, on fiscal year ended December 31, 2012, the Company has invested in PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), PT Indonesian Capital Market Electronic Library (I-CAMEL) and PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (PPPIEI), as well as in with respective ownership of 9.50% 33.33%, 33.33%, and 33.33%.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
LIABILITAS
LIABILITIES
Hingga akhir periode tahun 2012, jumlah Liabilitas Perusahaan sebesar Rp 2.132,27 miliar atau meningkat 39,99% dibandingkan tahun 2011 yang sebesar Rp 1.523,21 miliar. Peningkatan jumlah liabilitas terutama karena peningkatan liabilitas jangka pendek tahun 2012 sebesar Rp 604,6 miliar dari posisi tahun 2011.
Until the end of year 2012, the Company’s liabilities was posted at Rp 2,132.27 billion or grew by 39.99% compared with 2011 achievement of Rp 1,523.21 billion. The growth was primarily due to the increase in current liabilities in 2012 amounted to Rp 604.6 billion from the year 2011 position.
Liabilitas Jangka Pendek
Current Liabilities
Pada akhir tahun 2012, Liabilitas Jangka Pendek Perusahaan meningkat 39,69% dari tahun 2011 yang sebesar Rp 1.512,94 miliar menjadi Rp 2.117,54 miliar. Peningkatan ini terutama karena peningkatan utang penyelesaian transaksi bursa sebesar 40,17% menjadi Rp 2.067,42 miliar dibandingkan dengan tahun 2011 yang sebesar Rp 1.474,96 miliar. Selain itu, peningkatan liabilitas jangka pendek perusahaan juga disebabkan karena peningkatan beban aktual sebesar Rp 12,12 miliar atau 81,12% dari tahun 2011 yang sebesar Rp 14,94 miliar menjadi Rp 27,05 miliar pada tahun 2012.
At the end of 2012, the current liabilities has increased by 39.99% from Rp 1,523.21 billion in 2011 to Rp 2,117.54 billion. The growth was due to the increase in securities transactions settlement payables by 40.17% to reach Rp 2,067.42 billion compared to 2011 position of Rp 1474.96 billion. In addition, the increase in the Company’s current liabilities was also generated from the increase in accrued expenses by Rp 12.12 billion or 81.12% from Rp 14.94 billion in 2011 to Rp 27.05 billion in 2012.
Liabilitas Jangka Panjang
Non-Current Liabilities
Pada akhir tahun 2012, Liabilitas Jangka Panjang Perusahaan meningkat sebesar Rp 4,45 miliar atau 43,34% dari tahun 2011 yang sebesar Rp 10,27 miliar menjadi Rp 14,73 miliar. Peningkatan ini terutama karena peningkatan provisi imbalan kerja sebesar 90,96% dari tahun 2011 yang sebesar Rp 4,14 miliar menjadi Rp 7,91 miliar pada tahun 2012.
At the end of 2012, the Company’s non-current Liabilities has increased by Rp 4.45 billion or 43.34% from Rp 10.27 billion in 2011 to Rp 14.73 billion. This increased was primarily derived from the increase in the employment benefits obligation by 90.96% from Rp 4.14 billion in 2011 to Rp 7.91 billion in 2012.
EKUITAS
EQUITY
Jumlah Ekuitas Perusahaan pada akhir periode buku tahun 2012 adalah sebesar Rp 706,39 miliar. Jumlah ini meningkat sebesar Rp 70,34 miliar atau 11,06% dibandingkan posisi tahun 2011 yang sebesar Rp 636,05 miliar. Peningkatan ekuitas tahun 2012 terutama karena peningkatan saldo laba komprehensif, baik yang sudah ditentukan penggunaannya maupun yang belum ditentukan penggunaannya.
The total Company’s Equity at the end of fiscal year 2012 was booked at Rp 706.39 billion. The total has increased by Rp 70.34 billion or 11.06% compared to the year 2011 amount of Rp 636.05 billion. The growth of equity in 2012 was primarily due to the increase comprehensive income in both appropriated and unappropriated retained earnings.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
71
DISKUSI DAN ANALISIS MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Pada tahun 2012, saldo laba yang sudah ditentukan penggunaanya meningkat sebesar Rp 43,73 miliar atau 57,84% dari tahun 2011 yang sebesar Rp 75,61 miliar menjadi Rp 119,34 miliar. Pada periode yang sama, saldo laba yang belum ditentukan penggunaanya meningkat sebesar Rp 25,42 miliar dibandingkan tahun 2011 yang sebesar Rp 538,4 miliar.
In 2012, the appropriated retained earnings was increased by Rp 43.73 billion or 57.84% from Rp 75.61 billion in 2011 to Rp 119.34 billion. In the same period, the unappropriated retained earnings was increased by Rp 25.42 billion from Rp 538.4 billion in 2011.
ARUS KAS
CASH FLOWS
Pada akhir tahun 2012, jumlah Kas dan setara kas Perusahaan sebesar Rp 240,03 miliar. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar Rp 31,53 miliar dari posisi awal tahun 2012 atau akhir tahun 2011 yang sebesar Rp 271,56 miliar.
At the end of 2012, the total cash and cash equivalents of the Company is amounting to Rp 240.03 billion. The account was decreased by Rp 31.53 billion from the beginning position in 2012 or at the end of 2011 amounted to Rp 271.56 billion.
Disamping karena penerimaan kas dari aktivitas operasi mengalami penurunan, penurunan kas dan setara kas terutama selama tahun 2012 terutama disebabkan oleh meningkatkan aktivitas investasi pada aset keuangan jangka pendek dan peningkatan cadangan jaminan.
In addition to the decrease in cash flows from operating activities, the decrease in cash and cash equivalents was primarily derived from the increase in investment on short-term financial assets and in fund reserved for guarantee.
Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
Net Cash from Operating Activities
Pada akhir periode buku tahun 2012, Perusahaan membukukan Kas Bersih dari Aktivitas Operasi sebesar Rp 81,20 miliar atau mengalami penurunan dibandingkan tahun 2011 yang sebesar Rp 96,03 miliar. Penurunan ini terutama karena penurunan laba sebelum pajak dari Rp 124,41 miliar pada tahun 2011 menjadi sebesar Rp 91,58 miliar pada tahun 2012.
At the end of fiscal year 2012, the Company recorded Net Cash from Operating Activities amounted to Rp 81.20 billion or a decline compared to Rp 96.03 billion in 2011. This decline was primarily attributed to the decrease in income before tax from Rp 124.41 billion in 2011 to Rp 91.58 billion in 2012.
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi Pada akhir periode buku tahun 2012, jumlah kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi meningkat dari Rp 51,84 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp 69 miliar. Peningkatan penggunaan kas ini terutama disebabkan oleh investasi yang dilakukan Perusahaan pada aset keuangan jangka pendek, disamping penggunaan kas untuk perolehan aset tetap terutama untuk perangkat teknologi informasi.
72
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Net Cash Used in Investing Activities At the end of fiscal year 2012, the total net cash used in investing activities was increased from Rp 51.84 billion in 2011 to Rp 69 billion. The Cash utilization was increased due to the investments in current financial assets, as well as the acquisition of fixed assets especially on information technology devices.
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Dana Kliring
Net Cash Used in Clearing Fund Activities
Pada akhir periode buku tahun 2012, jumlah kas bersih Perusahaan yang digunakan untuk aktivitas dana kliring sebesar Rp 43,73 miliar. Jumlah tersebut merupakan tambahan kas bersih yang disisihkan sebagai cadangan dana jaminan.
At the end of fiscal year 2012, the Company’s net cash used in clearing fund activities reached Rp 43.73 billion. This amount represents additional net cash retained as guarantee fund reserve.
DIVIDEN / PENGGUNAAN SALDO LABA
DIVIDEND / USE OF RETAINED EARNINGS
Berdasarkan RUPS Tahunan pada tanggal 18 Juni 2012 yang disahkan oleh notaris Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., dengan akta notaris No. 7, Perusahaan memutuskan antara lain menyisihkan 50% dari laba bersih per 31 Desember 2011 atau sebesar Rp 43.731.159.974 sebagai cadangan dana jaminan.
Based on the Annual GMS held in June 18, 2012, which was authorized by notary Ashoya Ratam, SH, M.Kn., with notarial deed No. 7, the Company among others has stipulated to set aside 50% of net income as at December 31, 2011 or amounting to Rp 43.731.159.974 as guarantee fund reserve.
Berdasarkan RUPST pada tanggal 10 Juni 2011 yang disahkan oleh notaris A. Partomuan Pohan S.H., LL.,M., dengan akta notaris No. 10, Perusahaan memutuskan antara lain menyisihkan 50% dari laba bersih per 31 Desember 2010 atau sebesar Rp 60,84 milyar sebagai cadangan jaminan dan menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih sebagai cadangan wajib sebesar Rp 3 miliar yang merupakan 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor sesuai yang dipersyaratkan dalam Undang-Undang No. 40 tahun 2007.
Based on the Annual GMS on June 10, 2011 which was authorized by the notary A. Partomuan Pohan SH, LL., M., with notarial deed No. 10, the Company among others, has decided to set aside 50% of net income as at December 31, 2010 amounting to Rp 60.84 billion as fund reserved for guarantee and set aside a certain amount from the net income as a statutory reserve amounting to Rp 3 billion, which represents 20% of the total issued and paid-up capital as required under the Laws No. 40 year 2007.
STRUKTUR PERMODALAN
CAPITAL STRUCTURE
Perusahaan didirikan oleh PT Bursa Efek Indonesia, dengan struktur Modal Perusahaan terdiri dari modal dasar sebanyak 60.000 lembar dengan nilai nominal Rp 1 juta per lembar saham. Hingga akhir tahun 2012, jumlah modal saham yang ditempatkan dan disetor sebanyak 15.000 lembar dimana 100% dari jumlah saham tersebut dimiliki oleh PT Bursa Efek Indonesia.
The Company was founded by PT Bursa Efek Indonesia, with capital structure consists of the authorized capital at 60,000 shares with nominal value of Rp 1 million per share. Until the end of 2012, the amount of issued and paid up share capital reached 15,000 shares which 100% shares are held by PT Bursa Efek Indonesia.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
73
DISKUSI DAN ANALISIS MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
THE COMPANY LIQUIDITY LEVELS
TINGKAT LIKUIDITAS Perusahaan
Rasio Lancar Current Ratio
74
2012
2011
1,24
1,32
Rasio lancar (current ratio) pada tahun 2012 mencapai sebesar 1,24 atau mengalami penurunan dibandingkan tahun 2011 yang sebesar 1,32. Kendati demikian, rasio lancar Perusahaan tahun 2012 menunjukkan bahwa kemampuan Perusahaan dalam mengelola likuiditas masih cukup baik. Perusahaan memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya karena jumlah likuiditas Perusahaan 1,24 kali lebih besar dibanding kewajiban jangka pendeknya. Hal ini sejalan dengan tujuan Perusahaan untuk senantiasa mempertahankan tingkat likuiditas guna menjamin tersedianya dana untuk mendukung kegiatan operasional dan pengembangan pasar modal.
The Current ratio in 2012 reached 1.24 or a decrease compared to the year 2011 ratio of 1.32. However, 2012 current ratio presents the Company sufficient performance in managing the liquidity. The Company has sufficient liquidity to meet short term obligations with total liquidity of 1.24 times greater than current liabilities. This is in accordance with the Company’s objectives to constantly maintain its liquidity level to ensure adequacy of fund in supporting the operational activities and capital market development.
PROSPEK BISNIS TAHUN 2013
2013 BUSINESS OUTLOOK
Perjalanan ekonomi Indonesia tahun 2013 diprediksi masih akan dibayangi ketidakstabilan ekonomi global yang masih akan berlangsung dalam beberapa tahun kedepan. Dampak krisis utang Yunani yang meluas ke Zona EURO masih belum dapat ditangani sehingga pertumbuhan ekonomi Eropa diperkirakan masih berada di bawah 0% di tahun 2013.
The Indonesia economy in 2013 is forecasted to remain a challenged due to the ongoing global economic uncertainty, which will continue until the next few years. The impact of the Greek monetary crisis that expanded to Euro Zone is remain unsolved, leaving the European economic growth to be estimated to reach below 0% growth in 2013.
Lambatnya pertumbuhan ekonomi AS dan ancaman terjadinya jurang fiskal akan melemahkan daya beli masyarakat AS. Demikian halnya dengan terjadinya tren pertumbuhan negatif China yang secara signifikan menurunkan daya beli.
The stagnant growth of the U.S. economy and the threat of a fiscal cliff will weaken the buying power of U.S market. Similar trend in China with a negative growth that significantly decreasing the buying power.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Dalam kondisi tersebut, tahun 2013, Indonesia harus kembali mengandalkan permintaan domestik untuk mendorong pertumbuhan ekonominya. Tingginya tingkat konsumsi domestik yang masih terus berlangsung pada tahun 2013 akan mendorong kinerja investasi domestik. Bank Dunia memprediksi kedua sektor ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2013, masih berada di kisaran 6,1% hingga 6,6%.
Amid these conditions, in 2013 Indonesia must continue to rely on its domestic demand to drive economic growth. The high level of domestic consumption in 2013 will continue to encourage the performance of domestic investment. The World Bank forecasts that both sectors will promote the economic growth of Indonesia to be in the range of 6.1% to 6.6% in 2013.
Disisi lain, tingginya konsumsi domestik juga akan mendorong peningkatan inflasi. Seiring banyaknya bencana alam yang melanda Indonesia pada awal tahun akan mendorong peningkatan inflasi khususnya harga pangan. Namun, secara keseluruhan, Bank Indonesia memprediksi inflasi tahun 2013 akan stabil di kisaran 4,5% plus minus 1.
On the other hand, the high level of domestic consumption will also increase the inflation. A numbers of natural disasters hit Indonesia in the early years will increase the inflation particularly on basic food prices. However, in overall, Bank Indonesia predicts a stable inflation in 2013 within the range of 4.5% plus minus 1.
Demikian halnya dengan pasar saham, dengan tingkat stabilitas ekonomi yang cukup baik, Indonesia masih akan menjadi negara tujuan investasi negara asing. Masuknya dana asing ke pasar saham Indonesia akan mendorong peningkatan investasi di pasar modal Indonesia di tahun 2013.
Similarly, on the stock market, with satisfactory level of economic stability, Indonesia remains to be a foreign investment destination. The flow of foreign funds into the Indonesia stock markets will encourage investment growth in Indonesia capital market in 2013.
Dipicu oleh ketidakstabilan ekonomi global yang masih akan berlangsung tahun 2013, pasar obligasi Indonesia masih akan banyak dihampiri investor asing. Surat Utang Negara (SUN) mejadi produk yang akan banyak diminati investor asing. Perdagangan obligasi sekunder khususnya SUN akan meningkat.
Triggered by the ongoing global economic instability in 2013, Indonesia’s bonds market will continue being approached by foreign investors. The Government Bonds (SUN) products will establish the interest of foreign investors. The secondary bonds trading in particular SUN will improve.
Kondisi ini memberikan peluang bagi Perusahaan untuk meningkatkan kinerja. Mencermati berbagai kondisi tersebut, manajemen optimis bahwa Perusahaan masih memiliki Prospek Usaha yang sangat bagus di tahun 2013.
These conditions provide opportunities for the Company to improve its performance. Observing these conditions, the management is optimistic that the Company will attain a very good business prospects in 2013.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
75
DISKUSI DAN ANALISIS MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
76
IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL
MATERIAL COMMITMENTS FOR CAPITAL GOODS INVESTMENT
Hingga akhir periode buku tahun 2012, Perusahaan tidak melakukan perikatan yang bersifat khusus terkait investasi barang modal.
Until the end of fiscal year 2012, the Company did not involved in any specific commitments that are related to capital investments.
SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
NATURE OF RELATIONSHIPS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTY
Dalam menjalankan aktivitas usahanya, Perusahaan melakukan hubungan dan transaksi dengan pihak berelasi. Penjelasan sifat hubungan dan transaksi dengan pihak berelasi dapat dilihat pada catatan 28 Laporan Keuangan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 dan Laporan Auditor Independen yang menjadi bagian dalam Laporan Tahunan ini.
In conducting its business activities, the Company conduct relationship and transactions with various related parties. The explanation regarding the nature of relationships and transactions with related party can be viewed in the note 28 Financial Statements of PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, for the year ended December 31, 2012 and 2011, and Independent Auditors Report as part of this Annual Report.
KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL PELAPORAN
IMPORTANT EVENTS AFTER THE REPORTING DATE
Pada tanggal 1 Maret 2013, Perusahaan melakukan reorganisasi dalam rangka mendukung pengembangan bisnis perusahaan di masa mendatang.
On March 1, 2013 the company has performed reorganization in order to support future business developments.
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (SFAS) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (IFAS)
Standar yang berlaku efektif pada tahun Berjalan
Standard effective in the current periods
Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2012 yang relevan dengan operasi Perusahaan. Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya.
In the current year, the Company has adopted all of the new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Accountants Institute that are relevant to its operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2012. The adoption of these new and revised standards and interpretations has resulted in changes to the accounting policies that have affected the financial statement presentation and disclosure for the current and prior year.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
SFAS 10 (revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
Standar revisi ini memberikan indikator dalam menentukan mata uang fungsional entitas yang meliputi antara lain mata uang (a) yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa (b) dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas dan (c) yang paling mempengaruhi biaya tenaga kerja, bahan baku, dan biaya lain dari pengadaan barang atau jasa.
This revised standard provides indicators in determining an entity’s functional currency, which include, among others, the currency (a) that mainly influences sales prices for goods and services (b) of the country whose competitive forces and regulations mainly determine the sales prices of its goods and services and (c) that mainly influences labor, material and other costs of providing goods or services
Jika indikator tersebut bercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, maka manajemen menggunakan pertimbangannya untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, peristiwa dan kondisi yang mendasari.
When the indicators are mixed and the functional currency is not obvious, management should use its judgment to determine the functional currency that most faithfully represents the economic effects of the underlying transactions, events and conditions.
Terdapat panduan terbatas sesuai dengan standar sebelumnya dalam hal penentuan mata uang fungsional Perusahaan telah menentukan bahwa tidak ada perubahan dalam mata uang fungsional berdasarkan penilaian mereka sesuai dengan ketentuan standar revisi.
There was limited guidance under the previous standard in regards to the determination of functional currency. The Company had determined that there is no change in the functional currency based on its assessment in accordance with the provisions of the revised standard.
PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan
SFAS 60, Financial Instruments: Disclosures
Standar baru ini menggantikan persyaratan pengungkapan dalam PSAK 50 (revisi 2006),Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan.
This new standard supersedes the disclosure requirements of PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosure.
Standar baru ini mengakibatkan pengungkapan mengenai (a) signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan Perusahaan, dan (b) sifat dan luasnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana Perusahaan terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana Perusahaan mengelola risiko-risiko tersebut.
This new standard resulted in the disclosures concerning (a) the significance of financial instruments for the Company’s financial position and performance; and (b) the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the Company is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the Company manages those risks.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
77
DISKUSI DAN ANALISIS MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
PSAK 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja
SFAS 24 (Revised 2010), Employee Benefits
Standar ini diubah untuk memungkinkan pilihan pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial secara penuh pada periode terjadinya, diluar keuntungan atau kerugian, dalam laporan laba rugi komprehensif.
This standard was amended to allow the option of recognizing actuarial gains and losses in full in the period in which they occur, outside profit or loss, in a statement of comprehensive income.
Perusahaan menggunakan pendekatan koridor dalam mengukur keuntungan dan kerugian aktuarial.
The Company still uses the corridor approach in measuring actuarial gains and losses.
Berikut ini standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan:
The following new and revised standards and interpretations have also been adopted in these financial statements. Their adoption has not had any significant impact on the amounts reported in these financial statements but may impact the accounting for future transactions or arrangements:
• • • •
•
• • • • •
78
PSAK 16 (revisi 2011), Aset Tetap PSAK 30 (revisi 2011), Sewa PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ISAK 15, Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya ISAK 23, Sewa Operasi - Insentif ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk Legal Sewa
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
• • • • • • • •
SFAS 16 (revised 2011), Property, Plant and Equipment SFAS 30 (revised 2011), Leases SFAS 46 (revised 2010), Income Taxes SFAS 50 (revised 2010), Financial Instruments: Presentation SFAS 55 (revised 2011), Financial Instrument: Recognition and Measurement SFAS 15, The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction SFAS 20, Income Taxes -Changes in the Tax Status of an Entity or its shareholders SFAS 23, Operating Leases -Incentives SFAS 24, Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 adalah PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali dan Perubahan atas PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
Effective for periods beginning on or after January 1, 2013 is SFAS 38 (revised 2012), Business Combination Under Common Control and Amendment to SFAS 60, Financial Instruments: Disclosure.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan.
As of the issuance date of the financial statements, management is still evaluating the effect of these standards and interpretations on the financial statements.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
79
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
TINJAUAN BISNIS BUSINESS REVIEW
Harmonisasi dan Globalisasi Secara Cerdas Harmonization and Smart Globalization
“KPEI bertekad untuk mencanangkan aspirasi dengan memastikan keselarasan strategi dan upaya; melangkah dengan cerdas di tengah-tengah dinamika bursa domestik dan internasional” “KPEI has strong intention to deliver its aspirations by ensuring the harmonization of its strategy and efforts; moving forward with smart conducts in the midst of the dynamic of both domestic and international stock exchanges”
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
81
TINJAUAN BISNIS Business Review
A. Kliring Transaksi Bursa Sepanjang tahun 2012, total nilai transaksi bursa mencapai Rp1.118,49 triliun dengan rata-rata nilai transaksi bursa harian sebesar Rp4,54 triliun. Total frekuensi transaksi bursa mencapai 30,70 juta kali transaksi, dengan rata-rata frekuensi transaksi bursa harian sebesar 124.819 kali transaksi. Volume transaksi tahun 2012 adalah 1,13 triliun lembar saham, dengan rata-rata volume transaksi bursa harian sebesar 4,61 miliar lembar saham.
KPEI posted a total stock exchange transaction value of Rp1,118.49 trillion, with an average value of daily transaction at Rp4.54 trillion. Total stock exchange transaction frequency hit 30.70 transactions, with average daily transaction frequency of 124.819 transactions. Transaction volume in 2012 was stood at 1.13 trillion shares, with average daily transaction volume at 4.61 billion shares.
i. Efisiensi Volume Proses kliring transaksi bursa yang dilakukan secara netting oleh KPEI sepanjang tahun 2012 telah mencapai rata-rata efisiensi sebesar 57,80% jika dilihat dari sisi volume efeknya. Dengan tingkat efisiensi tersebut, rata-rata volume efek harian yang diselesaikan melalui KPEI adalah 1,83 miliar lembar saham sepanjang tahun 2012.
i. Volume Efficiency The netting stock exchange transaction clearing process of KPEI achieved an average efficiency of 57.80% from the shares volume. With this efficiency level, the average daily shares volume settled through KPEI stood 1.83 billion shares during 2012.
ii. Efisiensi Nilai Dari sisi uang, rata-rata efisiensi penyelesaian transaksi bursa di tahun 2012 mencapai 64,69%. Rata-rata harian nilai efek yang diselesaikan melalui KPEI adalah senilai Rp1,57 triliun. Tingginya tingkat efisiensi penyelesaian transaksi bursa secara netting, baik dari sisi volume efek maupun dana, merupakan bentuk nilai tambah kegiatan kliring bagi pasar modal dalam penyelesaian transaksi bursa.
82
A. S tock Exchange Transaction Clearing
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
ii. Value Efficiency From the cash point of view, the average efficiency of stock exchange transaction settlement reached 64.69%. The average shares value settled through KPEI amounted to Rp1.57 trillion. The high level of efficiency in stock exchange transaction settlement by netting, both from shares volume and cash, presented the value added of clearing activity for the capital market in stock exchange transaction settlement.
PENYELESAIAN Settlement Volume (lembar / share) Total Total
EFISIENSI Efficiency Nilai (Rp) Value (Rp)
Volume % Volume %
Nilai % Value %
451,041,963,000
387,957,457,366,500
60.23
65.31
Tertinggi Highest
2,851,684,500
3,962,703,707,000
90.15
89.51
Rata-rata Average
1,833,503,915
1,577,062,834,823
57.80
64.69
Terendah Lowest
394,449,000
153,818,045,500
42.54
38.68
B. Alternate Cash Settlement
B. Alternate Cash Settlement
Stock exchange transaction settlement through Alternate cash Settlement (ACS) mechanism in 2012 has been conducted to 86 CMs over dirrefent days during 2012. Total stock settlement volume is stood at 15.81 million shares, or equal to Rp23.37 billion.
Selama periode tahun 2012, penyelesaian transaksi bursa yang dilakukan melalui mekanisme Alternate Cash Settlement (ACS) oleh KPEI terjadi atas 86 Anggota Kliring (AK) dalam hari yang berbeda. Total volume penyelesaian efek adalah sebesar 15,81 juta lembar saham, atau setara dengan Rp23,37 miliar. Alternate Cash Setllement (ACS) Volume (lembar / share) Total Total
Nilai (Rp) Value (Rp)
ACS (% Dari Netting) ACS (% From Netting) Volume % Volume %
JUMLAH AK (ACS) Total CM (ACS) AK SERAH DELIVERING CM
Nilai % Value %
AK TERIMA RECEIVING CM
15,811,500
23,374,331,875
0,00
0,01
27
59
Tertinggi Highest
5,000,000
15,485,281,250
0,26
0,67
2
9
Rata-rata Average
64,274
95,017,609
0,003
0,01
0,11
0,24
Terendah Lowest
0
0
0
0
0
0
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
83
TINJAUAN BISNIS Business Review
C. Fasilitas Intraday Penggunaan fasilitas intraday oleh KPEI untuk penyelesaian transaksi bursa tahun 2012 telah mencapai total nilai Rp93,02 triliun. Total nilai rata-rata harian penggunaan fasilitas intraday adalah sebesar Rp685,86 miliar, dengan nilai tertinggi harian Rp952,25 miliar dan nilai terendah harian sebesar Rp457,99 miliar. Adapun total biaya yang harus dikeluarkan oleh KPEI untuk penggunaan fasilitas intraday tersebut adalah sebesar Rp3,63 miliar.
C. Intraday Facility Stock exchange transaction settlement with intraday facility (FI) in KPEI has reached the total amount of Rp93.02 trillion in 2012. Total average daily value of intraday facility was amounted to Rp685.86 billion, with the highest daily value of Rp952.25 billion, and the lowest daily value of Rp457.99 billion. The total expenses for intraday facility utilization were amounted to Rp3.63 billion
Penggunaan FI (Rp) FI Utilization (Rp) Rata-Rata Harian Daily Average Rata-Rata Bulanan Monthly Average Penggunaan Tertinggi Harian Highest Daily Utilization Penggunaan Terendah Harian Lowest Daily Utilization Total Penggunaan Total Utilization
KPEI juga telah menambah perjanjian kerja sama fasilitas intraday dengan Bank BNI, sehingga pada tahun 2012 fasilitas intraday didukung oleh lima Bank Pembayaran, dengan komposisi pagu kredit harian sebagai berikut: No
84
Bank Bank
685,869,615,027.78 7,751,705,328,416.67 952,257,238,000 457,992,147,000 93,020,463,941,000.00
KPEI has added a agreement of intraday facility with Bank BNI, making a total of five payment banks to support intraday facility in 2012 with the following daily credit limit:
Nilai Pagu Kredit Harian Daily Credit Limit Value
1
Bank Permata
Rp. 500 Miliar / Billion
2
Bank CIMB Niaga
Rp. 500 Miliar / Billion
3
Bank Mandiri
Rp. 500 Miliar / Billion
4
Bank BCA
Rp. 500 Miliar / Billion
5
Bank BNI
Rp. 300 Miliar / Billion
TOTAL
Rp. 2.3 Triliun / Trillion
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
D. Pinjam Meminjam Efek (PME) Sepanjang tahun 2012, layanan PME mencapai realisasi senilai Rp799 miliar dengan rata-rata outstanding pinjaman harian sebesar Rp2,18 milar. Nilai tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan nilai total tahun 2011 yang mencapai Rp1,61 triliun dan rata-rata total outstanding pinjaman harian sebesar Rp4,44 miliar. Tahun Years
Nilai Value (Rp)
D. Securities Borrowing & Lending (SBL) KPEI recorded the total value of SBL service at Rp799 billion with average daily outstanding loan at Rp2.18 billion. The value has decreased compared with the year 2011 total value of Rp1.61 trillion, with average daily outstanding loan at Rp4.44 billion.
Volume (lembar) Volume (share)
Frekuensi Frequency
Jumlah hari Total days
2011
1,612,247,774,000.00
719,313,500.00
1,724.00
247
2012
799,120,250,500.00
202,003,000.00
1,199.00
246
E. Pengelolaan Agunan Anggota Kliring mengagunkan dana atau efeknya sebagai jaminan atas penyelesaian transaksi bursa. Pengelolaan agunan KPEI digunakan sebagai dasar perhitungan trading limit untuk 116 AK dalam bertransaksi di bursa. Sepanjang tahun 2012, nilai agunan yang dikelola oleh KPEI mencapai Rp16,70 triliun. Nilai total tersebut terdiri dari agunan offline Rp6,22 triliun dan agunan online sebesar Rp10,48 triliun.
Agunan offline senilai Rp6,22 triliun memiliki komposisi berbentuk bank garansi senilai Rp5,06 triliun atau 81.37% dari Agunan Offline, Rp941,34 miliar atau 15,12% dari Agunan Offline dan Agunan Minimum Kas AK yang disimpan dalam bentuk deposito berjangka senilai Rp206,80 miliar atau 3,32% dari Agunan Offline. Sementara itu, Rp11,70 miliar atau 0,19% merupakan nilai berasal dari saham BEI milik AK yang juga dinilai sebagai agunan di KPEI.
E. Collateral Management Clearing Members (CM) submitted collateral fund or its stock as guarantee for stock exchange transaction settlement. KPEI collateral management is taken as the basis in calculating trading limit for 116 CMs in conducting stock exchange transactions. KPEI has managed collateral value amounted to Rp16.70 trillion during 2012. The value consisted of offline collateral at Rp6.22 trillion and online collateral at Rp10.48 trillion. A total offline collateral value of Rp6.22 trillion consisted of bank guarantee at Rp5.06 trillion or 81.37% of total offline collateral, time deposits at Rp941.34 billion or 15.12% of total offline collateral, and 3.32% of total offline collateral as minimum cash colaterall in the form of time deposits valued at Rp206.80 billion. Whilst Rp11.70 billion or 0.19% of total offline collateral is the value of IDX - CM shares, which are also valued as collateral at KPEI.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
85
TINJAUAN BISNIS Business Review
Agunan online senilai Rp10,48 triliun terdiri dari agunan dalam bentuk saham senilai Rp10,27 triliun atau 97,94% dari agunan online, obligasi senilai Rp54,29 miliar atau 0,52% dari agunan online, dan uang senilai Rp161,43 miliar atau 1,54% dari agunan online.
Online collateral valuing Rp10.48 trillion consists of collateral in form of stocks valuing at Rp10.27 trillion or 97.94% of total online collateral, bonds valuing at Rp54.29 billion or 0.52% of total online collateral, and cash amounted to Rp161.43 billion or 1.54% of total online collateral.
Data Agunan Online / Online Collateral Data Jenis Instrumen Instrument Types
Nilai Agunan (Rp) Collateral Value (Rp)
Persentase Percentage
161,438,599,317.23
1.54%
54,293,450,075.00
0.52%
Saham Shares
10,270,321,172,481.60
97.94%
JUMLAH TOTAL
10,486,053,221,873.80
100%
Nilai Agunan (Rp) Collateral Value (Rp)
Persentase Percentage
5,064,374,950,000.00
81.37%
Deposito Time Deposits
941,341,958,193.99
15.12%
Agunan Minimum Kas Minimum Cash Collateral
206,802,577,595.06
3.32%
11,700,000,000.00
0.19%
6,224,219,485,789.05
100%
Uang Cash Obligasi Bonds
Data Agunan Offline / Offline Collateral Data Jenis Instrumen Instrument Types Bank Garansi Bank Guarantee
Saham BEI IDX Shares JUMLAH TOTAL
86
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
F. Dana Jaminan Dana jaminan yang dikelola KPEI sepanjang tahun 2012 telah mencapai Rp1,97 triliun. Untuk menjaga akuntabilitasnya, pengelolaan dan investasi dana jaminan oleh KPEI diawasi dan dikoordinasikan dengan Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko (Komite KKPR). KPEI telah menginvestasikan aset dana jaminan tersebut ke dalam dua jenis instrumen. Instrumen deposito berjangka memiliki porsi yang mencapai 79.42% dan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 20.58%. Proporsi penempatan dana jaminan tersebut sesuai proporsi yang telah disetujui oleh Komite KKPR yang dituangkan dalam Pedoman Komite KKPR. Pasar Market Ekuiti Equity Kontrak Berjangka Indeks Efek Futures Contract
F. Guarantee Fund KPEI has managed a total guarantee fund of Rp1.97 trillion during 2012. To maintain its accountability, KPEI fund management and its investment is supervised and coordinated with Credit Policy and Risk Management Committee (KKPR Committee). The guarantee fund asset has been invested into 2 types of instruments. The time deposits instrument was stood at 79.42% and Government Bonds (SBN) was at 20.58%. The allocation proportions of guarantee fund has conformed to the proportion approved by KKPR Committee and stated in KKPR Committee Guidelines.
Nilai (Rp) Value (Rp) 1,976,772,055,796.49 1,068,614,612.54
Obligasi Bonds
1,087,103.00
JUMLAH TOTAL
1,977,841,757,512.03
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
87
STRATEGI BISNIS Business Strategy
Di tahun 2012, KPEI semakin mematangkan rencana strategis bisnis, yang difokuskan pada empat tema strategi yaitu penguatan peran KPEI sebagai CCP dan regulator, pengembangan pasar secara inovatif, pengembangan kapasitas dan institusi, dan harmonisasi dan globalisasi secara cerdas. KPEI has solidified its business strategic plan in 2012, which focuses on four strategic themes which are strengthening CCP and regulatory roles, innovative market development, capacity and institutional building, and harmonization and smart globalization.
88
TINJAUAN UMUM
GENERAL OVERVIEW
Perekonomian Indonesia terus menunjukkan kekuatannya pada tahun 2012. Di samping pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6,23%, dunia usaha pun menikmati situasi kondusif dari segi tingkat inflasi sebesar 4,3%. Tingkat inflasi tahun 2012 tersebut merupakan yang terendah dalam tiga tahun terakhir, yakni dibandingkan dengan 6,96% di tahun 2010 dan 7,39% di tahun 2011.
Indonesian economy continues to deliver strong growth in 2012. In addition to 6,23% economic growth, business segment has enjoyed conducive situation by 4.3% inflation rate. This number is the lowest rate of inflation for the last 3 years, compared to 6.96% in 2010 and 7.39% in 2011.
Selain itu, pasar modal Indonesia pada tahun 2012 berkembang dengan baik. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dibuka pada 3.821,99 dan ditutup pada posisi 4.316,69, atau mengalami kenaikan sebesar 11,86%. Rata-rata frekuensi transaksi harian meningkat 7,36%, meskipun dari segi volume menurun hingga 12,75%. Di samping itu, investasi asing terus mengalir, sementara peran investor domestik terus bertumbuh. Hal ini menjadi indikasi positif atas kestabilan pasar modal dengan adanya arah menuju keseimbangan dari kontribusi kedua pihak investor asing dan domestik.
Indonesia capital market has also delivered sustainable growth in 2012. Jakarta Composite Index (JCI) was opened at 3,821.99 and closed at 4316.69 positions, presented an increase of 11,86%. Average daily transaction frequency grew 7.36%, despite of decreased in volume of 12.75%. In addition, foreign investment continues to flow whilst domestic investors’ role continue to grow. This is a positive indication on the capital market stability that balances the contribution from both domestic and foreign investors.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
KPEI Strategy Theme
Demi menjaga dan mendorong pertumbuhan pasar modal, otoritas pasar modal tidak henti-hentinya melaksanakan berbagai upaya pengembangan, baik dari segi edukasi publik maupun infrastruktur.
The capital market authorities continuously performed measures of development, from public education as well as infrastructure, to maintain and promote the capital market growth.
KPEI sebagai salah satu otoritas pasar modal tersebut memiliki lingkup tugas, fungsi, dan peran yang dinyatakan langsung dalam UU No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. Di samping didirikan dengan tujuan menyediakan jasa kliring dan penjaminan transaksi bursa, KPEI juga berperan penting dalam proses manajemen risiko dan penyelesaian transaksi di bursa. Bersama otoritas pasar modal lainnya, KPEI berupaya untuk memberikan layanan yang handal dan mewujudkan pasar modal Indonesia yang mampu bersaing dalam taraf internasional.
As one of capital market authority, KPEI holds duties, functions and roles as stated in the Capital Market Law No. 8 year 1995. In addition to provide service in clearing and stock exchange transaction guarantee, KPEI also holds important role in risk management process and stock exchange transaction settlement. In cooperation with other capital market authorities, KPEI seeks to provide reliable services and to manifest a competitive Indonesia capital market in the global environment.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
89
STRATEGI BISNIS Business Strategy
STRATEGIC BUSINESS PLAN 20122015 Rencana strategis KPEI disusun sebagai penjabaran lebih detail dari visi, misi, dan nilai-nilai inti perusahaan dalam rangka mengembangkan dan memperkokoh posisi dan peran KPEI dalam industri pasar modal Indonesia. Adapun penerapan konsep strategi bisnis KPEI dapat dilihat dalam bagan berikut:
STRATEGIC BUSINESS PLAN 20122015 KPEI’s strategic business plan is developed as further implementation of vision, mission and core values in order to develop and strengthen KPEI role and position in Indonesia capital market. KPEI business strategic formulation is presented in the following picture:
Hirarki proses perumusan & implementasi strategi The Hierarchy Of Formulation & Strategy Implementation Process • Misi/Mission : M ewujudkan Pasar Modal Indonesia yang aman dan menarik /To actualize a safe and attractive Indonesia capital market • Visi/Vision : Menjadi lembaga Kliring dan Penjaminan yang handal untuk menyediakan layanan terbaik di Pasar Modal Indonesia / To become a Clearing and guarantee Institution reliable of providing the best service in Indonesia capital market • Nilai/Value : Customer Focus, Achievement of Excellence, Integrity, Prudence, Fellowship • • • •
Strengthening CCP & Regulatory Roles Innovative Market Development Capacity and Institutional Building Harmonization and Smart Globalization
• Internal & External Analysis • Strategy Formulation & Selection
• Stakeholder = Clearing Member, Market-Wide, Financial • Internal Process = Core Process, Harmonization & Global Standard, Supporting Process • Learning & growth = Human Capital, Organization Capital, Information Capital
• Measurement • Target
• Project Initiatives • Non-Project Initiatives
90
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
MISSION, VISION & VALUES
STRATEgIC THEMES
STRATEgIC BUSINESS PLAN
STRATEgIC MAP / STRATEgY OBJECTIVE (BSC FRAMES)
KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI)
STRATEgIC INITIATIVES
Melanjutkan Strategic Business Plan (SBP) periode 2010-2014, SBP 2012-2015 turut menggunakan pendekatan Balanced Scorecard (BSC) sebagai framework dalam perumusan dan implementasi strategi. Konsep BSC memandang rencana strategis KPEI menerapkan tiga perspektif yang saling terkait yaitu: stakeholders, internal process, dan learning and growth. Masing-masing perspektif tersebut melingkupi beberapa tujuan stategis, yang pencapaiannya diukur melalui Key Performance Indicators (KPI).
Continuing the Strategic Business Plan (SBP) of 2010-2014, the balance scorecard (BSC) approach is also applied as framework in formulating and implementing the strategy. This BSC concept see KPEI strategic plan from three cross-related prespectives: stakeholders, internal process, and learning and growth. Each perspective cover several goals, with the achievement measured through Key Performance Indicators (KPI).
KPEI Strategy Map
Internal Process
Stakeholder
Clearing Member
Market Wide
Clearing Member Satisfaction
Enhance Clearing & Guaratee Process
Enhance Risk Management Process
Support Market Development & Harmonization
Global Standard & Market Dev. Harmonization
Information Capital Learning and Growth
Improve Legal and Administrative Process
Adopt Global Standard
Core Processes
Implement IT Good Governance
Business & Financial Resiliance
Reliable CCP in Capital Market
Create New Services
Increase IT Service Effectiveness
Financial
Organization Capital Improve Strategic Process and Project Delivery
Improve Communication & Collaboration
Adapun tema strategi yang ditetapkan di tahun 2012 berfokus pada (i) penguatan peran sebagai CCP dan regulator, (ii) pengembangan pasar secara inovatif, (iii) pengembangan kapasitas dan institusi, dan (iv) pelaksanaan harmonisasi dan globalisasi secara cerdas. Selain
Supporting Processes
Human Capital Increase Employee Engagement
Build Competency
Strategic theme in 2012 is focused on (i) strengthening central counterparty (CCP) and regulatory roles, (ii) innovative market development, (iii) capacity and institutional building (iv) harmonization and smart globalization. In addition to four strategic
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
91
STRATEGI BISNIS Business Strategy
menetapkan keempat tema strategi, KPEI juga telah melaksanakan sejumlah pengembangan (inisiatif) strategis berikut ini:
themes, in 2012 KPEI also conducted the following strategic initiatives:
•
•
92
Implementasi Straight Through Processing (STP) dan pemberlakuan perubahan peraturan terkait STP STP merupakan sistem terobosan di Pasar Modal Indonesia sejak diberlakukannya perdagangan saham tanpa warkat (scripless trading) pada tahun 2000. Dengan otomatisasi seluruh proses perdagangan yang dilakukan sejak pemesanan hingga penyelesaian transaksi, maka STP siap mengakomodir peningkatan transaksi, jumlah emiten, pertumbuhan investor dan implementasi online trading. STP menjadi salah satu proyek infrastruktur utama KPEI di tahun 2012, sekaligus bagian dari rangkaian proyek infrastruktur pasar modal yang dijalankan bersama-sama dengan KSEI dan BEI. STP meliputi berbagai sistem antara lain JATS Next-G, Pre Deal Check, sistem manajemen risiko yang baru (New RMS), sistem e-CLEARS versi NPC-SID, Sistem Member Interface (MI), integrasi back office partisipan dan Jaringan Terpadu Pasar Modal (JTPM). Setelah melalui rangkaian uji coba, STP pun resmi diimplementasikan sejak 15 Juli 2012.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Implementation of Straight Through Processing (STP) and effective regulation changes related to STP S ince the implementation of scripless trading in 2000, STP is a breakthrough system in Indonesia Capital Market. With trading process automation, starting from order submission to transaction settlement, STP is ready to accommodate transaction, total listed companies, and investor growth; particularly with increasing popularity of retail online trading STP is one of the leading infrastructure project developed by KPEI in 2012, as well as a part of the capital market infrastructure project series, carried out in cooperation with IDX and KSEI. STP covers several initiatives, among others: JATS Next-G, Pre Deal Check, New Risk Management System (RMS), e-CLEARS NPC-SID version, Member Interface (MI), participant back office integration and SRO Single Network (JTPM). After various phases of testing, STP is officially launched on June 15, 2012.
STP System Building Block System Roll Out with Market Participant
New Risk Management Back Office Integration
Pre Deal Check
Clearing Sett NPC SID
Trading ID
Cont. Settlement
Master Client ID
Datawarehouse
AKSes
Surveillance
Jaringan Terpadu Pasar Modal (JTPM)
BEI
KPEI
KSEI
Self Regulatory Organization
Dengan diimplementasikannya STP, KPEI menyesuaikan beberapa peraturannya dan menerbitkan Peraturan KPEI No. II-5 mengenai Penyelenggaraan Kliring dan Penyelesaian Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas, Peraturan KPEI Nomor II-12 mengenai Penempatan Agunan, dan Peraturan KPEI Nomor II-13 mengenai Perhitungan Risiko. Penerbitan ketiga peraturan tersebut dilakukan dengan persetujuan Bapepam-LK melalui Surat Ketua Bapepam-LK No. S-6757/BL/2012 tanggal 4 Juni 2012 mengenai Persetujuan Peraturan KPEI tentang Penyelenggaraan Kliring dan Penyelesaian Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas, Perhitungan Risiko dan Penempatan Agunan.
B y STP implementation, KPEI adjusted several of its regulations and issued KPEI Regulations No. II-5 on Clearing and Guarantee of Equity Stock Exchange Transactions Mechanism, No. II-12 on Collateral Placement, and No. II-13 on Risk Calculation. The three regulations were issued following the approval from Bapepam-LK through The Chairman of Bapepam-LK Letter No. S-6757/BL/2012 dated June 4, 2012 regarding The Approval of KPEI Regulations on Clearing and Transaction Settlement for Stock Exchange Transactions, Risk Calculation and Collateral Placement.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
93
STRATEGI BISNIS Business Strategy
•
•
•
•
94
Pengembangan Fasilitas Intraday Pada tahun 2012, KPEI menjalin satu perjanjian baru dengan BNI yang akan berperan sebagai salah satu Bank Pembayaran yang menyediakan fasilitas intraday kepada KPEI. Dengan demikian, per Desember 2012, KPEI memiliki perjanjian dengan lima Bank Pembayaran (dari empat bank di 2011), dengan total pagu kredit senilai Rp2,3 triliun per hari.
•
Intraday Facility Development KPEI signed a new agreement with Bank BNI that will act as one of Payment Bank that provide Intraday Facility to KPEI. In this context, by December 2012, KPEI has established the agreement with five Payment Banks (from four banks in 2011) with the total credit limit of Rp2.3 trillion per day.
Implementasi Sistem Manajemen Risiko Risk Management System (RMS) yang baru telah selesai dikembangkan oleh KPEI di tahun 2011. Implementasi RMS merupakan bagian dari Building Block Program pengembangan STP. Setelah melalui serangkaian mock trading yang diselenggarakan SRO dengan melibatkan anggota kliring, pada tahun 2012 RMS secara resmi diimplementasikan bersamaan dengan implementasi STP.
•
Implementation of Risk Management System The new Risk Management System (RMS) which has been completed in 2011. RMS implementation become a part of STP development Building Block Program. Through a series of mock trading organized by SRO and involving clearing members, in 2012 RMS officialy implemented at the same time with STP implementation.
Implementasi Sistem Pelaporan MKBD KPEI telah menyelesaikan pengembangan sistem pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD), sesuai dengan keputusan Bapepam-LK No. Kep-550/ BL/2010 tentang Pemeliharaan dan Pelaporan MKBD. Setelah melalui uji coba pelaporan oleh Perusahaan Efek pada periode 1 November 2011 sampai dengan 31 Januari 2012, sistem pelaporan MKBD resmi diimplementasikan sejak tanggal 1 Februari 2012.
•
Implementation of Net Adjusted Working Capital (NAWC) Reporting System KPEI has completed NAWC reporting system development according to Bapepam-LK Decree No. Kep-550/BL/2010 regarding NAWC Maintainance and Reporting. After a series of reporting trial by securities companies on periode of November 1, 2011 up to January 31, 2012 NAWC reporting system was officially implemented from February 1, 2012.
Pengembangan Sistem PME dan Derivatif Dalam rangka pengembangan pasar PME, pada tahun 2012 KPEI telah mulai mengembangkan aplikasi front end yang akan membantu Anggota PME dalam melakukan penawaran dan permintaan peminjaman efek. Dengan demikian,
•
Development of Securities Borrowing & Lending (SBL) and Derivatives To improve SBL market in 2012, KPEI has commenced the development of front end application to assist SBL members in performing the securities lending and
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
mekanisme transaksi PME diharapkan dapat berjalan lebih efisien. Di samping itu, KPEI juga telah memulai pengembangan Sistem Kliring Derivatif yang dapat mengakomodir proses kliring produk derivatif pada tingkat nasabah dan dilakukan secara terintegrasi.
•
•
borrowing offer and request. Thus, to deliver efficient SBL transaction mechanism. Furthermore, KPEI has also started to develop Derivative Clearing System to accomodate derivative products clearing in customer level through integrated process.
Perumusan General Master Repurchase Agreement (GMRA) Inisiatif lain yang dikoordinasikan oleh Kementerian Keuangan (BapepamLK & Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang/DJPU) dan Bank Indonesia serta didukung oleh Asian Development Bank (ADB) adalah General Master Repurchase Agreement (GMRA). GMRA merupakan dokumen perjanjian standar yang akan dijadikan acuan dalam transaksi Repurchase Agreement (REPO). GMRA telah memasuki tahap perumusan final standar GMRA dari sisi hukum untuk pemberlakuan di Indonesia. Selanjutnya akan dilakukan kajian terkait isu-isu dalam pemberlakuan GMRA dengan ketentuan lainnya, seperti pencatatan secara akuntansi untuk obyek yang dijadikan transaksi REPO, aspek perpajakan dan lain sebagainya.
•
General Master Repurchase Agreement (GMRA) Formulation A nother initiative under the coordination of Finance Ministry (Bapepam-LK & Directorate General of Debt Management/ DJPU) and Bank Indonesia, as well as supported by Asian Development Bank (ADB) is General Master Repo Agreement (GMRA). GMRA is the standard agreement document as a reference on Repo (Repurchase Agreement) transactions. GMRA formulation has entered its final formulation phase on GMRA standard from the legal aspect for the enforcement in Indonesia. Moreover, issues related to GMRA enforcement will be reviewed with other required laws, such as accountingbased listing for the object of REPO transactions, taxation aspects and others.
Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Sepanjang tahun 2012, KPEI mengadakan total 86 kali sosialisasi, baik berupa sosialisasi reguler yang dilaksanakan di KPEI seperti in house training untuk Anggota Kliring ataupun forum Focused Group Discussion (FGD). Selain itu, KPEI juga berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosialisasi dan edukasi pasar modal bersama Bapepam-LK, BEI, dan KSEI, antara lain melalui kegiatan Campus to Campus, Sekolah Pasar Modal, Forum Calon Investor, dan workshop wartawan di berbagai daerah di Indonesia.
•
Capital Market sosialization and education KPEI has held a total of 86 socialization events during 2012, in the form of regular socialization at KPEI in house training for CM, or Focused Group Discussion (FGD). In addition, KPEI also actively participates in joint program with Bapepam-LK, IDX and KSEI on the capital market socialization and education, among others through Campus to Campus activity, Capital Market Education Program, Potential Investor Forum, and workshop for journalist in several regions of Indonesia.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
95
STRATEGI BISNIS Business Strategy
96
PENGEMBANGAN KPEI 2013
KPEI DEVELOPMENT IN 2013
Pengembangan KPEI ke depan tidak terlepas dari SBP yang telah disusun sebagai pedoman peningkatan dan pengukuran kinerja perusahaan. Tahun 2013, KPEI akan mengkaji lebih jauh terkait perannya sebagai CCP, agar dapat mengoptimalkan fungsi KPEI di dalam pasar modal Indonesia. Dalam rangka menegakkan peraturan, KPEI juga akan menyusun peraturan-peraturan baru yang sesuai dengan pengembangan bisnis Perusahaan. Inisiatif tersebut nantinya akan meliputi penyusunan peraturan yang terkait dengan produk dan layanan KPEI.
KPEI future develoment is embedded into the established SBP. As for the year 2013, KPEI will further study its role as CCP to optimize KPEI functions in Indonesia capital market. In order to enforce the regulations, KPEI will also develop new regulations in line with the Company business development. The initiatives will include the preparation of regulations related to KPEI products and services.
Selanjutnya, KPEI berencana mengembangkan bisnis inti melalui optimalisasi produk PME, yang diharapkan mampu menjadi pendorong serta penunjang transaksi pasar modal dan secara spesifik mendukung produk-produk yang akan dikembangkan di dalamnya. KPEI juga akan menyempurnakan sistem pengelolaan agunan yang akan mampu menunjang berbagai produk, dengan akses terpadu bagi semua AK.
Moreover, SLB products optimization will be the focus of KPEI core business development plan. SLB is expected to propel and support capital market transactions and specifically promote SLB products. KPEI will also improve its collateral management system with integrated access for CM and able to maintain the products.
Adapun roadmap pengembangan bisnis inti secara lengkap dituangkan ke dalam bagan berikut.
The completed core business development roadmap is stated in the following scheme.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Roadmap Pengembangan/Development Roadmap : Live/Production
: In Progress/Development
: Plan
Exchange Trading
Risk Management Process
SBL Bid-Offer Stock/Equity
Clearing Process
Regular SBL
Risk Monitoring/ Datawarehouse
Bond Clearing
Pre deal Check
New Risk Management
Collateral Management
Bilateral
1. M ember Interface & Reporting 2. Optimization 3. Single pool 4. P rofit Center
Bond Repo
Collateral Management
Implementation of New Clearing Membership : CB as Settlement Agent
Securities Financing
Equity Option & Futures Clearing
: Enhanced to
: to Support
Interest rate Futures (Bond Index) Clearing
Bilateral SBL & Equity Repo
SBL/Repo Bilateral Front End
General Clearing Member
Enhancement Capactiy and e-Clears Modules
STP/ Clearing by SID Continuous Settlement (CS)
Di luar pengembangan bisnis inti, pengembangan KPEI ke depan juga meliputi bidang sumber daya manusia dan teknologi informasi. KPEI akan terus berupaya meningkatkan employee engagement dan mengembangkan kompetensi karyawannya. Di tahun 2013, KPEI akan mengimplementasikan perluasan organisasi yang sebelumnya telah selesai disusun pada tahun 2012. Sementara itu di bidang Teknologi Informasi, KPEI akan terus mengembangkan berbagai aplikasi, baik yang terkait dengan produk dan layanan, maupun yang terkait dengan proses internal.
Apart from the core business development, KPEI future development will also cover HR and Information Technology. KPEI will strive to enhance its employee engagement and develop the employees competence. The organization expansion established in 2012 will be implemented by KPEI in 2013. Meanwhile in Information Technology, KPEI will continue to develop more applications, both related to product and service, as well as related to internal process.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
97
FUNGSI PENDUKUNG supporting functions
Komitmen Pada Pengembangan Diri & Kapasitas Berkelanjutan Commitment to Continuous Self-Development and Capacity Enhancement
“KPEI menyelenggarakan program pengembangan diri dan kapasitas secara terus menerus dan komprehensif di segi sumber daya manusia, infrastruktur, hingga pelayanan, serta hubungan dengan pemangku kepentingan” “KPEI continuously implement self-learning development program and capacity enhancement in a comprehensive manner within the company elements including human resource, infrastructure, and services, as well as stakeholders relations”
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
99
SUMBER DAYA MANUSIA Human Resource
Seiring dengan perkembangan pasar modal Indonesia yang semakin maju dan kompetitif, sumber daya manusia yang handal menjadi kebutuhan mutlak. Sebagai komponen penting dalam rangkaian proses pasar modal, pengembangan sumber daya manusia menjadi aspek yang selalu mendapat perhatian besar dari KPEI. To address a more advanced and competitive growth of Indonesia capital market, a qualified human resources is a prerequisite. As an important aspect in the capital market process, KPEI strives to take into account the human resource development.
100
STRATEGI PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
HUMAN RESOURCES (HR) MANAGEMENT STRATEGY
SDM merupakan aset strategis KPEI dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai Lembaga Kliring Penjaminan (LKP) dalam proses transaksi bursa. Kualitas SDM KPEI selalu mendapatkan perhatian besar. Berbagai program pengembangan disusun untuk memajukan SDM KPEI. Program-program disusun dengan memperhatikan kebutuhan
HR is a strategic asset in performing its role and function to KPEI as a Clearing Guarantee Institution (LKP) in the stock exchange transactions process. KPEI placed great attention toward its HR quality. This commitment is realized through various programs that are designed in order to further improve KPEI’s human resources.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
organisasi KPEI dan perkembangan pasar modal Indonesia, untuk memastikan kompetensi SDM yang senantiasa sesuai dengan tuntutan bidang usaha KPEI.
The improvement programs are prepared by addressing the needs of KPEI’s organizations and Indonesia capital market development, as well as to ensure HR competency is in accordance with the demands of KPEI businesses.
Strategi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) KPEI disusun secara berkesinambungan dan sejalan dengan strategi bisnis KPEI secara keseluruhan. Dalam strategi bisnis tersebut, KPEI memasukkan unsur SDM dalam bentuk capacity building dan knowledge management. Selain itu, KPEI di tahun 2012 juga meneruskan proyek pengembangan sistem infrastruktur SDM dengan pendekatan single sign-on.
The Strategy development of Human Resources (HR) in KPEI is continuously prepared and in accordance with the overall KPEI’s business strategy. The elements of HR, such as capacity building and knowledge management are included within KPEI’s business strategy. Furthermore, KPEI constantly continue the development projects on HR infrastructure systems with the single sign-on approach.
FOKUS PENGEMBANGAN SDM
HR DEVELOPMENT FOCUS
Berlandaskan kebijakan harmonisasi dengan Self-Regulatory Organization (SRO), KPEI memiliki dua sasaran utama terkait pengembangan SDM. Sasaran pertama adalah capacity building yang menitikberatkan pada akselerasi peningkatan kompetensi, dan pembentukan KPEI sebagai organisasi pembelajar (learning organization) melalui implementasi knowledge management (KM). Sasaran kedua adalah pengembangan infrastruktur teknologi yang terintegrasi dalam rangka meningkatkan efektivitas pengelolaan SDM. Pengembangan infrastruktur teknologi juga dimaksudkan sebagai sarana untuk mengimplementasi inisiatif KM Portal secara penuh. KM portal adalah sistem pendukung pelaksanaan KM dalam hal penciptaan dan penyimpanan pengetahuan dan media interaksi antar karyawan dalam berbagi pengetahuan.
Based on the harmonization policies with the Self-Regulatory Organization (SRO), KPEI has two main objectives related to the development of human resources. The first objective is the capacity building, which focus on the competency enhancement acceleration, and the establishment of KPEI as a learning organization through the implementation of knowledge management (KM). The second objective is the development of an integrated technology infrastructure, in order to improve the effectiveness of human resources management. The technology infrastructure development is also intended as a platform to fully implement the KM Portal initiatives. KM Portal is also a supporting system in terms of creation and repository of knowledge and interaction facilitator among employees in knowledge sharing.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
101
SUMBER DAYA MANUSIA Human Resource
a. S asaran SDM: Capacity Building dan Knowledge Management
102
a. H R Objectives: Capacity Building and Knowledge Management
Capacity Building Capacity building mencakup pembangunan kapasitas pada tatanan organisasi dan pada tatanan individu. Di tingkat organisasi, menjawab kebutuhan perkembangan usaha, KPEI memperluas lini organisasinya pada tahun 2012 dengan menambahkan beberapa peran baru. Dengan penambahan tersebut, KPEI berharap proses kerja dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Capacity Building Capacity building covers the capacity development both in the organization and individual framework. On organizational level, in addressing business development needs, KPEI expanded its organization line in 2012 by adding several new roles. With these additions, KPEI aimed to manage a more effective and efficient work processes.
Di tingkat individu, pada tahun 2012 KPEI melakukan sosialisasi implementasi career management melalui penyusunan panduan dan kebijakan pengelolaan karir karyawan. KPEI juga telah memfasilitasi pengembangan individu melalui penyusunan dan implementasi Personal Development Plan (PDP) tahun 2012. KPEI juga menyelenggarakan berbagai program pelatihan, yang meliputi aspek hard competency dan soft competency. Hard competency merupakan kompetensi yang terkait langsung dengan bidang pasar modal baik dari aspek produk maupun jasa. Program pengembangan hard competency mencakup, antara lain: Pelatihan persiapan dan ujian Kecakapan Profesi Pasar Modal, pelatihan Investment and Capital Market Products, serta pelatihan cross border Pan Asia Securities Lending Association/Risk Management Association (PASLA/RMA) Conference On Asian Securities Lending, Asia-Pasific CSD Group, (ACG) Cross Training Seminar, KSD Workshop, dan ASEAN+3 Bond Market Forum (ABMF). Di samping itu, ada pula pelatihan untuk bidang-bidang seperti informasi teknologi, audit, SDM, keuangan, akuntansi, hukum, dan komunikasi perusahaan.
On individual level, KPEI has socialized the career management through guidelines preparation in 2012, as well as the career management policies for employees. KPEI has also facilitated individual developments through the implementation of Personal Development Plan (PDP) for year 2012. KPEI has organized various training programs, including hard and soft competencies aspects. Hard competency is directly related to the capital market industry both in products and services aspect. The development program on hard competency includes: Preparation training and participation in Capital Market Professional Standard Exam, Investment and Capital Market Products training, as well as cross border training Pan Asia Securities Lending Association/Risk Management Association (PASLA/RMA) Conference On Asian Securities Lending, Asia-Pacific CSD Group (ACG) Cross Training Seminar, KSD Workshop, and the ASEAN +3 Bond Market Forum (ABMF). In addition, KPEI also held trainings on information technology, audit, human resources, finance, accounting, legal, and corporate communications.
Selanjutnya, di sisi soft competency, salah satu aspek yang menjadi fokus KPEI tahun 2012 adalah leadership. Pelatihan yang diberikan
Furthermore, leadership aspect is the focus of KPEI’s soft competency program in 2012. Trainings related to these includes The 7
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
terkait kedua hal ini antara lain adalah The 7 Habits for Managers, MBTI for Leaders, dan Human Capital for non HR.
Habits for Managers, MBTI for Leaders, and Human Capital for non-HR.
Untuk para karyawan baru, KPEI memiliki program Orientasi Karyawan Baru (OKB). OKB membekali para karyawan dengan pemahaman awal seputar bisnis KPEI dan industri pasar modal, pengenalan perangkat organisasi, dan pelatihan team work. Program serupa juga dijalankan oleh KM dalam memperkenalkan berbagai aspek bisnis perusahaan.
For new employees, KPEI provides New Employee Orientation (OKB) program. OKB delivers an initial understanding of KPEI’s business and capital market industry, introduction of the organization, as well as teamwork training. Similar program is also conducted by KM to introduce various aspects of company’s business.
Knowledge Management KM KPEI di tahun 2012 merupakan kelanjutan dari program KM sebelumnya. Pada tahun 2012, implementasi KM memasuki tahap dua, yakni tahap pengembangan Knowledge Asset, yang berfokus pada pengumpulan aset-aset pengetahuan yang tersebar di organisasi. Pengembangan KM menyentuh tiga aspek, yakni people, proses, dan teknologi.
Knowledge Management In 2012, KPEI conducts KM program as a continuation of the previous program. The implementation of KM entered a phase two in 2012, which is the development of Knowledge Asset that focuses on the knowledge assets collection encompassing the organization. KM Development consists of three aspects, which are people, process, and technology.
Di segi people, KPEI mewadahi KM melalui inisiatif KLIK (Knowledge and Learning in KPEI), yang pertama kali dicanangkan pada tahun 2009. KLIK meliputi dua tema besar, yaitu knowledge sharing yang terkait langsung dengan pekerjaan sehari-hari, dan experience sharing berupa komunitas untuk menyalurkan minat dan hobi karyawan. Sarana knowledge sharing KLIK dikenal juga dengan Community of Practice (CoP), dan meliputi berbagai topik seperti manajemen risiko dan manajemen investasi, yang disajikan dengan menarik melalui format seperti sesi sharing, bedah buku ataupun bedah film. Untuk penyaluran hobi karyawan, KPEI memfasilitasi pendirian CoP Hobi, antara lain CoP fotografi, CoP Bahasa, dan CoP Olah Raga.
In terms of people, KPEI facilitated KM through KLIK (Knowledge and Learning in KPEI) initiatives, which was initially launched in 2009. KLIK includes two major themes, namely knowledge sharing that are directly related to day-to-day works, and experience sharing in the form of clubs to accommodate employees interests and hobbies. KLIK knowledge sharing activities also known as Community of Practice (CoP), and covers various topics such as risk management and investment management. The sharing is presented in attractive formats such as casual sharing sessions, book reviews or movie reviews. For the employees’ hobby, KPEI facilitated the establishment of the CoP Hobby; among others CoP photography, Linguistics CoP and Sports CoP.
Sasaran utama KLIK adalah membangun employee engagement dan menciptakan pengalaman interaksi karyawan yang positif. Dengan demikian, diharapkan produktivitas, semangat kerja, dan kerja sama tim turut meningkat.
KLIK’s main objective is to build employee engagements and create positive interactions experience among employees. Thus, it is expected to increase productivity, morale, and teamwork spirits.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
103
SUMBER DAYA MANUSIA Human Resource
104
Di segi proses, KPEI menerapkan kebijakan dan prosedur untuk meningkatkan motivasi karyawan. KM diintegrasikan di dalam proses kerja sehari-hari, antara lain integrasi KM dengan key performance indicator (KPI) organisasi dan key performance indicator (KPI) individu, serta integrasi KM dalam standard operating procedure. KM juga didukung dengan sistem insentif berupa pemberian reward and recognition atas aktivitas sharing yang telah dilakukan berdasarkan nilai KLIK Point.
In terms of process, KPEI implements policies and procedures to increase employees’ motivation. KM is integrated into the daily work processes; among others are integration with key performance indicator (KPI) of the organization and key performance indicator (KPI) of the individuals, as well as the KM integration into the standard operating procedure. KM is also supported with incentive system in form of reward and recognition upon sharing activities that is performed based on the value of KLIK Points.
Selanjutnya, pada aspek teknologi, pengembangan KM diarahkan pada pengelolaan dan pemanfaatan KM portal yang telah dibangun, serta integrasinya dengan proses bisnis lainnya terkait dengan kebutuhan penyimpanan dokumen dan informasi.
Furthermore, on technology aspects, the development of KM is focused on the management and utilization of KM portal, as well as its integration with other business processes related to the needs of document storage and information.
b. Sasaran SDM: Infrastruktur Teknologi Untuk mendukung efisiensi pengembangan SDM, KPEI melaksanakan pembaruan infrastruktur Human Resources Information System (HRIS). HRIS merupakan sistem terintegrasi yang mendukung efektivitas pengelolaan SDM. Di samping HRIS, KPEI juga mengimplementasikan KM Portal secara penuh
b. HR Objectives: Technology Infrastructure KPEI aimed to achieve efficiency of human resource development, by the refinement of Human Resources Information System (HRIS) infrastructure. HRIS is an integrated system that supports the effectiveness of human resource management. Along with HRIS, KM Portal in KPEI has also fully implemented.
HARMONISASI DENGAN SELFREGULATORY ORGANIZATION (SRO)
HARMONIZATION WITH SELFREGULATORY ORGANIZATION (SRO)
Keharmonisan dan keselarasan dengan Self Regulatory Organization (SRO) berlaku dalam hal pemenuhan kebutuhan SDM dan peningkatan kualitas organisasi. Untuk itu, KPEI secara konsisten mengomunikasikan inisiatif kebijakannya dengan SRO lain. Harmonisasi SDM yang dilakukan KPEI dalam kaitannya dengan SRO lain antara lain meliputi aspek pelatihan, jasa konsultan, rekrutmen, manajemen kinerja, remunerasi dan sejumlah area ketenagakerjaan lain.
Harmony and conformity with other Self Regulatory Organization (SRO) is applied to fulfill the needs of HR and improvement on organizations quality. To that end, KPEI consistently communicates its policy initiatives with other SROs. Harmonization of HR with other SROs includes aspects of training, consultancy services, recruitment, performance management, remuneration and several other areas of employment.
Dengan adanya keselarasan pengembangan SDM antar SRO, kualitas SDM industri pasar modal Indonesia akan mampu bersaing
The conformity of human resource development among SROs promote the quality of human resources in Indonesia capital market industry to
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
dengan SDM industri lain, serta menciptakan daya tarik bagi calon-calon tenaga kerja di bidang pasar modal. Dilihat dari tujuan jangka panjang, pengembangan SDM yang selaras akan menunjang terwujudnya perusahaan bertaraf internasional, serta menjadi standardisasi bagi pengembangan SDM.
compete with other industry, as well as attracts prospective employees in capital market field. On long-term goals, HR relevant development will support the manifestation of international standard company, as well as standardization of HR development.
JUMLAH PEGAWAI
TOTAL EMPLOYEES
Sepanjang tahun 2012, optimalisasi pemanfaatan SDM KPEI dilakukan dengan menyeimbangkan sumber daya internal dan penggunaan sistem teknologi. Sejalan dengan perkembangan bisnis dan kebutuhan tenaga kerja untuk layanan Customer Care, KPEI menambah jumlah karyawan dari 94 orang di tahun 2011 menjadi 98 orang di tahun 2012.
Throughout 2012, KPEI has optimized the utilization of HR by balancing internal resources and utilization of technology systems. In accordance with business development and needs of HR for Customer Care service, KPEI has increased its total employees from 94 in 2011 to 98 in 2012.
Pemenuhan SDM difokuskan pada beberapa area, yakni operasional, teknologi informasi, dan umum. Selain itu, melalui kebijakan peduli pendidikan KPEI, sejumlah karyawan berhasil meningkatkan jenjang pendidikannya hingga ke pascasarjana.
HR fulfillment is focused on several areas, which are operations, information technology, and general affairs. In addition, through the policy of care for education, several employees succeeded in further their education up to post-graduate level.
PENGEMBANGAN SDM 2013
2013 HUMAN RESOUCES DEVELOPMENT
Rencana dan fokus strategi SDM KPEI ke depan akan melanjutkan implementasi dan penyempurnaan kebijakan SDM yang telah dicanangkan. Sejumlah program yang sifatnya berkelanjutan akan menjadi fokus KPEI ke depan, antara lain change management, penyempurnaan KPI individu dari KPI organisasi, serta pengembangan KM tahap lanjutan untuk meningkatkan partisipasi anggota organisasi dalam aktivitas pengembangan, penyimpanan, penyebaran aset pengetahuan dan meningkatkan kualitas aset pengetahuan perusahaan secara lebih komprehensif.
KPEI’s plan and focus on HR strategy are to continue the implementation and improvement of HR policies. A number of sustainable programs will be the focus in the future, among others the change management, improvement of individual KPI from organizations KPI, and KM advanced development phase to increase the participation of organization members in the development, storage, spreading of knowledge assets activities and improve quality of the company’s knowledge asset more comprehensively.
Ke depan, secara jangka panjang, KPEI berancana meningkatkan kualitas pengelolaan SDM berbasis kompetensi dan melengkapi fungsi-fungsi SDM, antara lain talent management dan total reward system.
Moving forward, in the long term KPEI plans to improve quality of competency-based HR management and complete its HR functions, including talent management and total rewards system.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
105
SUMBER DAYA MANUSIA Human Resource
Pendidikan Education Level
Jumlah Karyawan Total Employee 2012
2011
S2 Master’s Degree
17
12
S1 Bachelor’s Degree
61
64
D3 Diploma 3
9
7
SLTA High School
10
10
SLTP Junior High School
1
1
98
94
Pendidikan Education Level
Jumlah Karyawan Total Employee 2012
2011
General Managers General Managers
1
2
Kepala Divisi Division Heads
6
6
Kepala Unit Unit Heads
15
13
Staf Staffs
76
73
98
94
1% 17%
10% S2 / Master’s Degree S1 / Bachelor’s Degree D3 / Diploma 3 SLTA / High School SLTP / Junior High School
9%
General Manager Kepala Divisi / Division Heads Kepala Unit / Unit Heads Staf / Staffs
106
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
1% 13%
11% 7%
62%
68%
2012
2011
1%
2%
6%
6%
15%
14%
78%
78%
2012
2011
TEKNOLOGI INFORMASI
Information Technology
Di KPEI, Teknologi Informasi (TI) menempati posisi strategis, dimana pengembangan layanan TI terus diperluas oleh KPEI, dan TI dapat berperan sebagai pencetus inovasi produk dan layanan melalui pemanfaatan teknologi terbaru. In KPEI, Information Technology (IT) plays a strategic role. The Company continues to develop its IT services, and IT is set to be the product and services enabler through latest technology introductions. TINJAUAN UMUM
GENERAL OVERVIEW
Teknologi Informasi (TI) merupakan tulang punggung kegiatan operasional KPEI, mengingat sebagian besar layanan dan pelaksanaan fungsi KPEI dilakukan dengan solusi TI. Dengan peran yang strategis tersebut, aspek TI menjadi salah satu aspek penting yang dijabarkan di dalam Strategic Map pada Strategic Business Plan (SBP) 2012-2015 KPEI.
Information Technology is the backbone of KPEI operations, considering most of the services and functions are conducted through IT solutions. Serving a strategic role, IT is included as an important aspect in KPEI Strategic Map on Strategic Business Plan (SBP) 2012-2015.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
107
TEKNOLOGI INFORMASI Information Technology
KPEI Information Capital View Kualitas layanan adalah aspek penting untuk mencapai tingkatan sebagai World Class IT Service Provider. KPEI berkomitmen meningkatkan kinerja pelayanan TI untuk semua pengguna layanannya. To achieve the level of World Class IT Service Provider, the service quality become an important aspect. KPEI is committed to enhance IT service performance to all service users.
Tata kelola TI memastikan proses TI berjalan efektif, dengan tata kerja dan organisasi berkapabilitas tinggi. Tata kelola TI secara umum akan meningkatkan efisiensi, kehandalan, integritas, dan kepatuhan.
Tujuan Strategis Meningkatkan Efektivitas Pelayanan TI Strategic Objective: Improve IT service Effectiveness
Tujuan Strategis Mengimplementasikan Tata Kelola TI yang Baik
Strategic objective: Implement Good IT IT governance ensures the effectiveness of IT process, through highly Governance capable procedure and organization. In general IT governance will enhance efficiency, reliability, integrity, and compliance.
Untuk mengukur tingkat keberhasilan dari tujuan-tujuan di atas, KPEI memiliki beberapa indikator kinerja untuk TI. Pada aspek efektivitas pelayanan, KPEI menerapkan indikator kinerja berupa persentase target tingkat pelayanan dan persentase layanan yang telah memiliki Service Level Agreement (SLA). Sementara, keberhasilan implementasi tata kelola dilihat dari indikator tingkat kematangan tata kelola sesuai dengan standar penerapan TI.
108
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
KPEI applies IT performance indicators to measure the success of the above objectives. On service effectiveness, KPEI applies precentage of service level target and precentage of service with Service Level Agreement (SLA) as the performance indicators. Whilst, the success of governance implmentation is measured by indicator level of governance maturity in accordance to IT implementation standard.
INISIATIF TI 2012
2012 IT INITIATIVES
Pada tahun 2012, fokus pengembangan TI mencakup pengembangan sistem yang telah dimiliki, melanjutkan proyek-proyek pengembangan dari tahun sebelumnya, dan melakukan inovasi sistem TI yang baru. Sebagai kelanjutan dari program yang telah ada, KPEI antara lain melengkapi implementasi Straight Through Processing (STP) dengan melakukan penyesuaian serta penyempurnaan atas sistemsistem terkait STP: Electronic Clearing and Guarantee System (e-CLEARS), Risk Management System, Automated Risk Management System (ARMS), Pre-Deal Check (PDC), Middleware, dan Member Interface. Melalui middleware, KPEI juga telah memperkuat integrasi antar sistem serta membangun arsitektur sofware berbasis Service Oriented Architecture (SOA). Selanjutnya, meneruskan program pengembangan yang telah dimulai pada tahun 2011, KPEI melakukan penyempurnaan arsitektur jaringan, restrukturisasi storage, memperbarui infrastruktur berbasis Microsoft Windows, dan menambah kapasitas pendingin ruangan data center. KPEI juga meningkatkan ketersediaan server untuk sistem penunjang STP dengan menyiapkan server dengan kemampuan High Availability (HA) dan penyediaan server di Disaster Recovery Center (DRC).
The focus of IT development in 2012 covers existing system development, continue previous projects development, and creating new IT innovations. As the continuation of existing programs, KPEI continues to complete implementation of Straight Through Processing (STP) through several adjustments and further refinement upon related STP system such as: Electronic Clearing and Guarantee System (e-CLEARS), Risk Management System, Automated Risk Management System (ARMS), Pre-Deal Check (PDC), Middleware, and Member Interface. Through Middleware, KPEI also strengthened system integration as well as by developing Service Oriented Architecture (SOA) -based software. Furthermore, KPEI also continues the development program that began in 2011, which are the completion of network architecture, storage restructurization, renewing Microsoft Windows-based infrastructure, and improve the air conditioner capacity in data center room. KPEI also increases availability of server for support STP system by preparing High Availability (HA) and Disaster Recovery Center (DRC) servers.
Di samping meneruskan pengembangan TI dari inisiatif maupun sistem yang telah berjalan, KPEI juga melakukan inisiatif baru yakni kajian arsitektur enterprise, menyusun roadmap pengembangan TI, dan menerapkan visual tape library untuk meningkatkan kemampuan backuprestore sistem-sistem yang dimiliki KPEI.
In the continuation of existing IT systems and its developments, KPEI also creates the following new initiatives; study on enterprise architecture, IT development roadmap, and Visual Tape Library implementation to improve backuprestore capacity of KPEI systems.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
109
TEKNOLOGI INFORMASI Information Technology
Sepanjang tahun 2012, inisiatif penting KPEI di bidang TI adalah sebagai berikut.
The following are key IT initiatives at KPEI throughout 2012:
INISIATIF TI 2012 / IT INITIATIVES IN 2012 Mengkaji arsitektur TI guna membuat arsitektur enterprise KPEI dan roadmap implementasinya. Tujuannya adalah untuk mengelola dengan lebih baik perubahan sistem dan infrastruktur. IT architecture study, in order to develop the architecture of KPEI enterprise and its roadmap implementation. The objectives are to improve new system and infrastructure management. Menyempurnakan arsitektur jaringan, konfigurasi dan storage, serta menambah kapasitas pendingin ruangan Data Center untuk menyediakan infrastruktur TI yang handal, memiliki kapasitas dan kinerja yang tinggi, serta tingkat keamanan yang baik. Refinement of network architecture, storage configuration and structure, as well as to improve air conditioner capacity in data center room. The objectives are to provide reliable IT infrastructure, high performance and capacity, as well as excellent security level. Integrasi sistem dengan menerapkan arsitektur software berbasis SOA melalui middleware untuk menjembatani komunikasi antar aplikasi. System integration by using SOA-based software architecture through middleware to bridging the crossapplications communication.
Porting sistem Automated Risk Management System (ARMS) yang masih menggunakan arsitektur dan teknologi lama sehingga menggunakan arsitektur dan teknologi baru. System porting of Automated Risk Management System (ARMS) to switch from previous architecture and technology into the latest technology. Meningkatkan utilisasi System Monitoring Tools untuk sistem yang terkait Straight Through Processing (STP). Inisiatif ini mendorong sistem terkait STP untuk dapat dipantau dengan lebih baik dan potensi kegagalan sistem dapat diketahui lebih awal. Improving System Monitoring Tools utilization for related Straight Through Processing (STP) system. This initiative promoted STP related system to be well-observed and system failure potential can be detected earlier. Implementasi Service Desk, guna mendukung pengelolaan layanan TI bagi pengguna TI. Service Desk implementation, in order to support IT service management for IT users. Pengembangan berkelanjutan sistem Datawarehouse KPEI guna mendukung pengelolaan data MKBD dan STP. KPEI Datawarehouse system continuous development in order to support NAWC and STP data management. Pengembangan Sistem Kliring Derivatif guna mendukung pelaksanaan proses kliring dan penjaminan bagi pasar Derivatif. Derivative Clearing System development in order to support clearing and guarantee process for Derivative market. Pengembangan Sistem Kliring Pinjam Meminjam Efek (PME) dengan mekanisme bid-offer sebagai bagian peluasan dan pengembangan kegiatan PME . Clearing System for Securities Borrowing and Lending (SBL) with bid-offer mechanism as extension and development part of SBL activities. Pengembangan dan Penyempurnaan sistem pendukung perkantoran seperti: Sistem Pengelolaan Sumber Daya Manusia, Sistem Knowledge Management, dan Sistem Keuangan. Development and refinement of back-office system such; Human Resources Management System, Knowledge Management System and Financial System.
110
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
KPEI mengimplementasikan konsep layanan TI yang berorientasi pada pengguna jasa sehingga layanan-layanan yang diberikan oleh KPEI sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa dan selaras dengan inisiatif Perusahaan. Dalam hal ini, layanan TI KPEI mendukung aspek teknis dari berbagai proyek pengembangan bisnis perusahaan, dan menyediakan dukungan untuk memenuhi permintaan layanan yang diajukan oleh pengguna, baik yang terkait dengan pengembangan sistem maupun masalah teknis lainnya.
KPEI implemented IT services with user-oriented concept to deliver services in accordance to the user needs and in line with the Company initiatives. In this respect, the IT services promote the technical aspect of business development projects and provide support to fulfill the services required by the users both in system development as well as other technical matters.
Selain itu, KPEI juga berpartisipasi dalam pengembangan TI yang merupakan inisiatif bersama pasar modal, meliputi: • Inisiatif terkait infrastruktur STP: mengajak Anggota Kliring (AK) agar bergabung dengan Jaringan Terpadu Pasar Modal (JTPM). Bergabungnya AK dengan JTPM menjadi prasyarat implementasi STP dan uji penetrasi jaringan khusus STP • Mengembangkan data warehouse pasar modal. • Menguji integrasi antar sistem SRO dan melakukan persiapan peluncuran STP antara SRO dan Anggota Bursa.
In addition, KPEI also participated in IT development projects that represent capital market joint-initiatives, which include: • Initiatives related to STP infrastructure: To invite Clearing Member (CM) to join the Capital Market Integrated Network (JTPM), which is the prerequisite for STP implementation and a penetration test of STP specific network. • Development of Capital Market Data Warehouse. • Testing on cross-integration of SRO system and to prepare the launch of STP between SROs and Stock Exchange Members.
Tidak hanya pengembangan, KPEI pun menerapkan beberapa standar TI yang sesuai dengan standar umum untuk lingkup Perusahaan. Di area aplikasi, KPEI mengimplementasikan roadmap .NET Framework dan middleware. Di area infrastruktur, standarisasi ditujukan untuk memperkuat keamanan jaringan, sementara di area IT service management, KPEI sudah mengotomatisasi proses-proses yang terkait dengan pengelolaan IT assets dan IT knowledge sesuai dengan standar IT service management.
In addition to developments, KPEI also applies several IT standards in line with scope of the Company. On the applications area, KPEI implements roadmap of .NET framework and middleware. For infrastructure area, standardization is done to strengthen the network security. Whilst in IT service management, KPEI has automated the process related to management of IT assets and IT knowledge accordance with IT service management standard.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
111
TEKNOLOGI INFORMASI Information Technology
TANTANGAN PENGEMBANGAN
THE CHALLENGES
Pengembangan TI KPEI tidak terlepas dari berbagai tantangan. Dengan 27 proyek pengembangan perusahaan sepanjang tahun 2012, KPEI mengidentifikasi tantangan pengembangan dari tiga segi: segi manajemen proyek, nilai investasi, dan jangka waktu pengerjaan; segi implementasi; dan segi koordinasi, utamanya untuk proyek yang melibatkan SRO.
IT developments in KPEI continue to face various challenges. With 27 projects ongoing during 2012, KPEI has identified the development challenges in three aspects: on project management, investment values and lead-times aspect; implementation aspect; and coordination aspect, specifically on SRO related projects.
Berikut adalah inisiatif KPEI dalam mengatasi tantangan pengembangan yang dihadapi.
KPEI initiatives in addressing challenges are as follows:
•
•
• • • •
Mendefinisikan dengan jelas cakupan proyek; melakukan perencanaan kapasitas sehingga investasi yang dilakukan tepat sasaran dan tidak melebihi anggaran. Menentukan prioritas proyek. Memilih antara membeli produk (buy) dengan membangun dari awal (build from scratch) berdasarkan analisa keuntungan dan biaya (cost benefit analysis). Menggunakan jasa konsultan/vendor untuk pengembangan sistem dan implementasi infrastruktur dengan manajemen proyek oleh tim KPEI. Pembagian proyek kepada staf KPEI dengan tetap mempertimbangkan beban kerja, tugas, keahlian, dan minat karyawan yang bersangkutan.
Spesifik untuk implementasi Jaringan Terpadu Pasar Modal (JTPM): • Melakukan pertemuan koordinasi dengan pihak provider dan SRO lain secara teratur. • Melakukan sosialisasi dan mengirimkan pemberitahuan ke semua Anggota Bursa (AB) untuk segera mengaktifkan JTPM sebelum peluncuran STP. Imbauan ini mencakup juga langkah koordinasi antara Direksi KPEI dengan Direksi AB • Menambah waktu pengujian pada hari kerja, setelah jam kerja, tidak hanya pada saat pengujian AB yang umumnya dilaksanakan dengan BEI di luar hari kerja.
112
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
• • •
•
Clearly defined the project scope; conducted capacity planning to ensure the investment aimed the right target and within the budget. Established project priority. Carefully decided on buying or building from scratch based on cost benefit analysis. Employed the service of consultant/ vendor for system development and infrastructure implementation with project management handled by KPEI team. Project assignment to staffs by considering the workloads, tasks, skill and interest of the staffs.
Specific on SRO Single Network (JTPM): • •
•
Regularly hold a coordination meeting with provider and other SROs. Conduct socialization and information releases to exchange members to immediately activate the JTPM prior to the STP launch. This announcement includes coordination between KPEI Board of Directors and Exchange Members’ Directors. Increase testing at working hours, after hours, and not only during the testing by stock exchange members, which usually conducted with IDX out of working days.
Koordinasi Sejumlah proyek TI yang cukup penting di tahun 2012, antara lain STP, JTPM, dan pengembangan datawarehouse, merupakan bagian dari proyek bersama antara KPEI dan SRO lain. Untuk menyelaraskan proses kerja, KPEI dan SRO yang terlibat melakukan pertemuan rutin setiap minggu.
Coordination Significant IT projects in 2012 such as STP, JTPM, and DataWarehouse development has become part of the joint projects between KPEI and other SROs. To harmonize the process, KPEI and other SROs engaged a routine meeting on a weekly basis.
INVESTASI TI 2012
2012 IT INVESMENT
Investasi KPEI di bidang TI untuk tahun 2012 dikelompokkan menjadi lima jenis investasi sebagai berikut:
KPEI investments in IT during 2012 is categorized in five types of investment, as follows: Nilai Value (Rp milliar / billion)
Jenis Investasi Investment Types Pengembangan aplikasi Application development
Rp 4,8 miliar / billion
Pembelian perangkat server, storage, dan backup Purchase of server, storage and back-ups devices
Rp 8,2 miliar/ billion
Pembelian perangkat jaringan Purchase of network device
Rp 4,5 miliar/ billion
Pembaruan Microsoft Windows dan penyediaan pendingin ruangan Data Center Microsoft Windows Renewal and air conditioner procurement in Data Center room
Rp 2,5 miliar/ billion
Pembelian perangkat kantor dan lisensi aplikasi Purchase of office supplies and application licenses
Rp 3,5 miliar/ billion
Jumlah Total
Rp 23,5 miliar/ billion
KPEI juga melibatkan konsultan eksternal dalam pelaksanaan pengembangan TI. Pada tahun 2012, konsultan eksternal TI memberikan jasa, antara lain, dalam hal pengembangan dan pemeliharaan aplikasi serta pemeliharaan server dan jaringan.
KPEI also involved external consultants in IT development. In 2012, the external IT consultant has provided services on application development and maintainance, as well as server and network maintainance.
PENGEMBANGAN TI 2013
2013 IT DEVELOPMENT
Ke depan, KPEI akan terus melakukan pengembangan berkelanjutan atas sistem TI. KPEI memiliki aspirasi untuk menjadikan fungsi TI yang tidak terbatas pada pendukung layanan, tetapi juga mencetuskan pelaksanaan proses bisnis baru di KPEI. Dengan pendekatan berbasis inovasi teknologi, TI KPEI diharapkan dapat membuka peluang-peluang baru bagi KPEI.
In the future, KPEI strives to conduct sustainable development on its IT system. It has became KPEI aspirations to make IT services not only as a supporting role, but also as an enabler by formulating new business process in KPEI as well. By technology-based innovation approach, IT in KPEI will be expected to open many new opprtunities for KPEI.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
113
KPEI juga berencana mengintegrasikan sistemsistem yang dimilikinya untuk meningkatkan efisiensi, memudahkan proses knowledge sharing, dan meningkatkan transparansi kinerja karyawan. Di antara inisiatif TI yang akan dilaksanakan pada tahun 2013 implementasi Sistem Manajemen Informasi berbasis ISO 27001, penyetaraan perangkat DRC, pengembangan DRC untuk sistem pendukung, porting aplikasi yang masih menggunakan arsitektur lama, serta meningkatkan utilisasi System Monitoring Tools untuk pemantauan aplikasi terkait STP.
114
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
KPEI also planned to intergrate its current systems to improve efficiency, simplify knowledge sharing process and increase employee performance transparency. Amongst the IT initiatives planned for the year 2013 are the implementation of ISO 27001 based Information System Management, DRC device standarization, DRC development for supporting systems, porting of application with previous architecture versions, as well as increase utilization of System Monitoring Tools upon STP-related applications.upon STP-related applications.
HUKUM
Legal
HUKUM
LEGAL
Dengan implementasi STP dan menindaklanjuti penerbitan Surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: S-6757/BL/2012 tanggal 4 Juni 2012, perihal: Persetujuan Peraturan KPEI tentang Penyelenggaraan Kliring dan Penyelesaian Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas, Perhitungan Risiko dan Penempatan Agunan, KPEI telah menerbitkan: • Peraturan KPEI No. II-5 tentang Penyelenggaraan Kliring dan Penyelesaian Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas; • Peraturan KPEI Nomor II-12 tentang Penempatan Agunan; • Peraturan KPEI Nomor II-13 tentang Perhitungan Risiko.
The implementation of STP and in regards with the Letter of Chairman of Bapepam-LK No. S-6757/BL/2012 dated June 4, 2012 concerning: The Approval of KPEI Regulations on Clearing and Stock Exchange Transaction Settlement for equity, Risk Calculation and Collateral Placements, KPEI has published the following:
Disamping itu, untuk menindaklanjuti penerbitan Peraturan KPEI No. II-12 tentang Penempatan Agunan dan Peraturan KPEI No. II-13 tentang Perhitungan Risiko, juga disampaikan Surat Edaran KPEI No.SE-003/DIR/KPEI/0612, perihal: Parameter Risiko.
In addition, KPEI has also issued Circular Letter No. SE-003/DIR/KPEI/0612 concerning Risk Parameter. This circular was to follow up the issuance of KPEI Regulation No. II-12 on Collateral Placements, and KPEI Regulation No. II-13 on Risk Calculation.
Permasalahan Hukum Sehubungan dengan adanya pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal berupa tindak pidana penyalahgunaan aset nasabah oleh salah satu Anggota Kliring (AK), KPEI menjadi pihak Turut Tergugat dalam 2 (dua) gugatan perdata yang diajukan oleh beberapa nasabah AK tersebut di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Selaku pihak yang menjadi Turut Tergugat, KPEI berkewajiban mematuhi putusan Majelis Hakim dan menjaga agar proses ini tidak berdampak terhadap kegiatan operasional dan kondisi keuangan Perusahaan. Di tahun 2012, 2 (dua) gugatan perdata tersebut telah memasuki tahap kasasi di Mahkamah Agung.
Litigation In regards to the legislation violation in the capital market in the form of criminal misuse of client assets by a Clearing Member (CM), KPEI served as Co-Defendant in 2 (two) civil suits presented by the concerned CMs customers at the South Jakarta District Court. As the CoDefendant, KPEI has the obligation to obey the Judges Panel decision and to maintain Company operational activity and financial condition will not be impacted by the case. The 2 (two) civil suits are entering the Supreme Court cassation stage in 2012.
• • •
KPEI Regulation No. II-5 concerning Clearing and Stock Exchange Transaction Settlement for Equity; KPEI Regulation No. II-12 regarding Collateral Placements; KPEI Regulation No. II-13 concerning Risk Calculation.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
115
KOMUNIKASI PERUSAHAAN Corporate Communication
Pada tanggal 14 Desember 2012, KPEI menerima Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia, dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 145K/ PDT/2012, telah memutuskan, yang pada intinya hal-hal sebagai berikut: 1. Menolak permohonan kasasi dari pemohon kasasi. 2. Menghukum pemohon kasasi untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp500.000. KPEI belum menerima tanggapan lebih lanjut dari pemohon kasasi atas putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia tersebut.
On December 14, 2012, KPEI received Official Notification of the Decision of the Supreme Court of the Republic of Indonesia, from the South Jakarta District Court No. 145K/ PDT/2012, which stipulated the following principal matters: 1. Overruled the cassation petition from the petitioner. 2. Sentenced the cassation petitioner to settle the court fees of Rp500.000.
KOMUNIKASI PERUSAHAAN
Corporate Communication
Dalam menjalankan fungsi perusahaan, KPEI didukung oleh Unit Komunikasi Perusahan sebagai bagian dari Divisi Hukum, Komunikasi dan Umum. Fungsi Komunikasi menghubungkan pemangku kepentingan internal dan eksternal. Berbagai kegiatan komunikasi telah dilaksanakan diantaranya penyampaian berita pasar modal kepada karyawan setiap pagi hari, pembuatan KPEI Newsletter, sharing session Wartawan Pasar Modal, penyelenggaraan konferensi pers dalam rangka Ulang Tahun Pasar Modal, Gathering Anggota Kliring, Pembukaan Perdagangan tahun 2012 bersama BEI dan KSEI.
KPEI juga turut berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi dan edukasi yang diselenggarakan oleh BEI dan KSEI, seperti Workshop Wartawan, Forum Calon Investor, Kegiatan Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM), Sekolah Pasar Modal dan Sekolah Pasar Modal Syariah, Investor Summit, Investor Day, Sosialisasi AKSes KSEI, sosialisasi pemisahan rekening dana, dan berbagai workshop yang diselenggarakan oleh pihak di luar SRO yaitu workshop terkait pasar modal yang diadakan oleh Asosiasi Pengelola Reksadana
116
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
KPEI has not received any further response from the cassation petitioner on the decision of the Supreme Court of the Republic of Indonesia.
In performing the company’s function, KPEI is supported by Corporate Communication Unit as a part of the Legal, Communication & General Affairs Division. The Corporate Communication function is to carry out internal and external stakeholders relations. The unit has conducted several communication activities including news release regarding the capital market to KPEI employee on a daily basis, KPEI Newsletter, Capital Market Journalist sharing session, Press Conference in conjunction with the 35 years Commemoration of Indonesia Capital Market Reactivation, Clearing Member Gathering, and 2012 Opening & Closing Trading Ceremony together with IDX and KSEI. KPEI also participates in various socialization and education held by IDX and KSEI, such as Journalist Workshop, Potential Investor Forum, Capital Market Information Center (PIPM), Capital Market Education Program and Sharia Capital Market Education Program, Investor Summit, Investor Day, KSEI AKSes socialization, fund account separation socialization, and several workshops held by parties other than SROs, including workshop related to capital
Indonesia (APERDI) dan Badan Arbritase Pasar Modal Indonesia (BAPMI), Pengurus Dana Pensiun Indoensia, dan Schroeder Investment Management. KPEI juga berpartisipasi dalam penyelenggaraan kegiatan forum internasional seperti Asia-Oceania CCP Meeting, ACG General Meeting dan ACG Cross Training.
market held by Indonesian Mutual Fund Managers Association (APERDI), and the Indonesian Capital Market Arbitration Board (BAPMI), Indonesia Pension Fund Board, and Schroeder Investment Management. KPEI also participated in organizing international forums such as the Asia-Oceania CCP Meeting, ACG General Meeting and ACG Cross Training.
Di sisi lain, KPEI juga turut berpartisipasi dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan yang bertujuan mempererat hubungan baik dengan pemangku kepentingan bersama dengan BEI dan KSEI seperti Outbond Direksi Anggota Bursa, Outbound Wartawan Pasar Modal, Funbike Rally dalam rangka Hari Ulang Tahun Pasar Modal, Turnamen Futsal Cup 2012.
In addition KPEI, in cooperation with IDX and KSEI, also participated in organizing activities aimed to strengthen relationship with the stakeholders, among others Outbond for the Directors of Stock Exchange Members, Outbond for Capital Market Journalists, Funbike Rally in conjunction with the Capital Market Reactivation Anniversary, and Futsal Cup Tournament 2012.
Dalam rangka meningkatkan efektivitas komunikasi perusahaan dengan pemangku kepentingan, KPEI meluncurkan Website KPEI yang baru. Website baru KPEI tersebut mempunyai fitur keamanan terbaru dan desain yang diperbaharui. KPEI juga telah meluncurkan layanan Customer Care pada tanggal 18 Desember 2012, layanan satu pintu ini diharapkan dapat menampung kebutuhan pemangku kepentingan informasi dan layanan KPEI, keluhan dan masukan bagi perusahaan. Pada tahun 2012 KPEI juga mengadakan Workshop terkait Company Branding Strategy, sekaligus mulai murumuskan Strategi Branding perusahaan. Diharapkan dengan strategi Branding ini KPEI akan dapat merumuskan strategi untuk lebih mengenalkan diri pada pengguna jasa dan stakeholder.
KPEI has launched its new website in order to improve the company communication effectiveness with the stakeholders. The new website provides the latest security features and revamped design style. In addition, Customer Care service is also launched a one door service in December 18, 2012 to accommodate stakeholders’ need on KPEI information and services, as well as claims and inputs for the company. In 2012, KPEI organized a workshop concerning the Company Branding Strategy, and at the same time commenced the formulation of Branding Strategy. This initiative is expected to accommodate KPEI’s commitment in creating strategy formulation to find the effective way in introducing and engaging with the customer, public and stakeholders.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
117
KEUANGAN Finance
118
KEUANGAN
FINANCE
KPEI didukung oleh Unit Akuntansi dan Unit Keuangan senantiasa meningkatkan kualitas layanan dan proses terkait pengelolaan keuangan perusahaan. Kegiatan keuangan perusahaan selalu sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2012 yang telah disetujui oleh RUPS. Realisasi atas kegiatan keuangan perusahaan dilaporkan secara bulanan pada Bapepam-LK. Selain melaporkan posisi keuangan perusahaan secara berkala, pada tahun 2012, KPEI telah melakukan berbagai inisiatif pengembangan sistem keuangan perusahaan, mengimplementasikan sistem Budget Verification, menerapkan pembayaran dengan fasilitas Internet Banking, dan mengintegrasikan sistem Budget Verification dengan sistem Keuangan perusahaan.
KPEI supported by Accounting and Finance Units strive to improve service and process quality related to the company’s financial management. The financial activity have to conform to the company Work Plan and Budget for Year 2012 approved by the GMS, and its realization have to be reported to Bapepam-LK on a monthly basis. In addition to periodic financial reports, KPEI has performed a number of development initiatives in 2012 on the company financial management system, implemented budget verification system, payment through internet banking and integrated budget verification system with the company’s financial system.
Untuk mengoptimalkan dana yang dimiliki perusahaan KPEI terus melakukan investasi dan memantau perkembangan berbagai instrumen keuangan seperti deposito, reksadana, dan obligasi.
KPEI aimed to optimize its funds by performing invesment initiatives and monitor the movements of various financial instruments such as time deposits, mutual funds and bonds.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
RISET & PENGEMBANGAN BISNIS, UMUM
Research & Business Development, General Affairs
RISET & PENGEMBANGAN BISNIS
RESEARCH AND BUSINESS DEVELOPMENT
Berbagai penelitian telah dilaksanakan oleh Unit Riset dan Pengembangan Bisnis pada tahun 2012, salah satunya berupa kajian yang diterbitkan tiap dua bulan kepada manajemen. Kajian yang telah diselesaikan oleh Unit Riset dan Pengembangan pada tahun 2012 adalah terkait Regulasi dan Implementasi Dodd Frank Act, Regulasi dan Implementasi Collateral Management, dan Collateral Optimization. Di sisi lain, Unit Riset dan pengembangan juga berfungsi sebagai Strategic Management Office dan Project Management Office atas seluruh inisiatif proyek perusahaan.
KPEI Research and Business Development Unit have conducted several researches in 2012. Among others are studies published and presented every two months to the management. During 2012, Research and Business Development Unit has completed study on Regulation and Implementation on Dodd Frank Act, Collateral Management, and Collateral Optimization. In addition, Research and Business Development Unit also functioned as Strategic Management Office and Project Management Office upon initiatives in all the company projects.
Fungsi Pengembangan bisnis juga telah melakukan koordinasi atas kegiatan proyek dan non proyek perusahaan secara berkala dalam berbagai rapat koordinasi dan evaluasi. Proses koordinasi ini didukung oleh sistem yang didasarkan pada penilaian dengan metode Balance Scorecard (BSC), pada tahun 2012 KPEI telah menyelesaikan pengembangan sistem BSC yang baru untuk lebih meningkatkan kualitas pemantauan kegiatan perusahaan.
Business development function has also coordinated projects and non-projects held on a regular basis through coordination and evaluation meetings. Coordination process is based on assessment using Balance Scorecard (BSC) approach. KPEI has completed a new BSC system development in 2012 to enhance monitoring quality on the company’s business activities.
UMUM
GENERAL AFFAIRS
Fungsi Unit Urusan Umum mendukung kegiatan perusahaan, yaitu dalam proses pengadaan, urusan rumah tangga perusahaan, dan pengelolaan infrastruktur perkantoran dan pengelolaan aset perusahaan. Pada tahun 2012, KPEI telah menyelesaikan Kajian Pedoman Pembayaran Pengadaan Barang dan Jasa.
General Affairs functions as supporting unit to the company’s business, which includes the procurement process, domestic affairs, office infrastructure management and the company asset management. KPEI has completed Study on Procurement Payment of Goods and Services Guidelines in 2012.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
119
120
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE
Pengembangan Praktik Tata Kelola yang Berkelanjutan
Sustainable Development of Governance Practices
“KPEI berkomitmen untuk mewujudkan organisasi yang transparan dengan menyelenggarakan kegiatan usaha yang akuntabel, melalui penyempurnaan praktik tata kelola yang konsisten dan berkelanjutan” “KPEI is committed to manifest a transparent organization by delivering accountable business activity, through the refinement of governance practices in a consistent and sustainable manner”
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
121
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
KPEI berkomitmen penuh terhadap pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik. Selain mempertahankan penerapan kelima prinsip tata kelola yang sudah dijalankan secara konsisten, KPEI juga melakukan pengembangan praktik tata kelola dengan menyusun Pedoman Pelaksanaan GCG. KPEI is fully committed to implement Good Corporate Governance. In its commitment to consitently maintaining the five governance principles, KPEI also conducts governance best practices by the establishment of GCG Code of Conduct. Tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) berkaitan erat dengan kepercayaan (trust) karena implementasi GCG menjaga agar pengelolaan usaha berjalan sesuai dengan peraturan perundangan dan senantiasa memenuhi hak-hak pemangku kepentingan.
122
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Good Corporate Governance (GCG) is strongly related to trust, since the GCG implementation is aimed to ensure that business management is following the prevailing laws and applicable regulations, as well as to fulfill the rights of stakeholders.
GCG diperlukan untuk mendorong terciptanya pasar yang efisien, transparan, dan konsisten dengan kebijakan hukum. Oleh karena itu, penerapan GCG perlu didukung oleh tiga pilar yang saling terkait yaitu regulator (negara dan perangkatnya), pelaku pasar (dunia usaha), dan konsumen (masyarakat).
GCG intends to promote the establishment of efficient, transparant market and consistent with the legal policy. To that end, the implementation of GCG have to be supported by the three related pilars of regulator (government and its officials), market (business world) and consumers (public).
KPEI dalam kapasitasnya sebagai salah satu Self-Regulatory Organization (SRO) bertanggung jawab mengeluarkan peraturan yang akan menunjang iklim usaha yang sehat, efisien dan transparan; melaksanakan peraturan perundangan tersebut, serta menjalankan penegakan peraturan secara tegas. Dalam hal ini, pada tahun 2012, KPEI telah mengeluarkan beberapa peraturan baru, yakni Peraturan KPEI No. II-5 tentang Penyelenggaraan Kliring dan Penyelesaian Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas; Peraturan KPEI No. II-12 tentang Penempatan Agunan; dan Peraturan KPEI No. II-13 tentang Penghitungan Risiko.
In its capacity as one of Self Regulatory Organizations (SRO), KPEI is responsible to publish regulations which support the sound, efficient and transparant business climates; implements the laws and regulations, as well as conducts a firm law enforcement. In this respect, KPEI has published new regulations in 2012, which are KPEI Regulation No. II-5 regarding Management on Clearing and Stock Exchange Transaction Settlement Equity-Based. KPEI Regulation No. II-12 on Collateral Placements and KPEI Regulation No. II-13 regarding Risk Calculation.
Pengembangan GCG di Tahun 2012
GCG Implementation in 2012
Sebagai wujud komitmen KPEI terhadap penerapan GCG, KPEI telah melaksanakan selfassessment GCG, yang akan digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki kualitas implementasi GCG KPEI ke depan. Hasil self-assessment KPEI memberikan sejumlah rekomendasi, yang ditindaklanjuti oleh KPEI. Salah satu bentuk tindak lanjut tersebut, pada tahun 2012, KPEI merumuskan Pedoman Pelaksanaan GCG yang akan diterbitkan secara resmi pada tahun 2013. Pedoman Pelaksanaan GCG KPEI pada pokoknya berisi Pedoman bagi Dewan Komisaris, Direksi, jajaran manajemen dan Karyawan KPEI dalam melaksanakan kegiatan, tugas dan tanggung jawabnya masingmasing sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.
As its commitment to GCG implementation, KPEI has conducted self-assessment on GCG which will be applied as the foundation to improve GCG implementation quality in the future. The self assesment results was presented with recomendations to be followed up. KPEI has formulated GCG implementation guideline, which will be published officialy in 2013, as one of its commitment to follow up the recommendation. KPEI GCG Implementation Guidelines consists of the guidelines for the Board of Commisioners, the Board of Directors, Management and employees in carrying activities, duties and responsibilities in accordance with GCG principles.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
123
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
Pedoman Pelaksanaan GCG akan menjadi salah satu pijakan penting dalam perjalanan penerapan GCG di KPEI, dan menjadi landasan bagi penguatan implementasi GCG di tahuntahun mendatang. Pemberlakuan Pedoman Tata Kelola adalah untuk memastikan bahwa setiap kebijakan yang ada di Perusahaan disusun dengan pendekatan Objective, Risk, Control (ORC) yang diarahkan untuk mendorong manajemen mampu menghidupkan check and balance pada setiap proses bisnis di tiap level maupun fungsi manajemen berdasarkan jiwa dan prinsip-prinsip GCG yang bersifat universal yaitu: transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan fairness (kewajaran dan kesetaraan).
GCG Implementation Guidelines will be an important foundation in the implementation of GCG roadmap at KPEI, and to strengthen its foundation in the future. The enactment of the guideline ensure every policy is developed with Objective, Risk Control (ORC) based approach, which driven to promote the management in applying the check and balance in every business process, in every management level and function, based on the universal spirit and principles of GCG, which are: transparancy, accountability, responsibility, independency and fairness.
Implementasi Prinsip-Prinsip GCG
Implementation of GCG Principles
Transparansi
Transparency
Transparansi diwujudkan melalui penyediaan informasi yang material dan relevan. Informasi tersebut harus mudah didapatkan dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Untuk menerapkan prinsip transparansi, KPEI selalu berusaha mengungkapkan informasi dengan tepat waktu, memadai, jelas, dan akurat. KPEI, antara lain, secara terbuka senantiasa menyatakan visi dan misi, sasaran dan strategi usaha, dan kondisi keuangan, melalui media-media komunikasi yang mudah diakses.
Transparency is manifested through the provision of material and relevant informations. The informations should be easily compiled and understood by the stakeholders. To implement transparency principle, KPEI strives to provide information in timely, adequate, clear and accurate manner. KPEI has openly stated its vision, mision, target and strategies including financial condition, through simple and easy access communication media.
Akuntabilitas
Accountability
Akuntabilitas terkait dengan pertanggungjawaban kinerja perusahaan secara transparan dan wajar. Agar akuntabilitas dapat diwujudkan, sebuah perusahaan harus dikelola dengan benar dan terukur. Dalam hal penerapan prinsip akuntabilitas, KPEI telah memiliki ukuran kinerja yang jelas, yang berlaku untuk semua jenjang organisasi, dari tingkat karyawan hingga direksi. Sistem pengendalian internal juga senantiasa dipantau agar berjalan dengan baik.
124
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Accontability is related to a transparant and fair responsibility of the company’s performance. The company should be appropriately managed and measured, in order to create accountability. In implementing accountability principles, KPEI has applied clear and effective performance indicators to all level of organization from the employee to Directors. KPEI also monitors appropriate application of the Internal Control System.
Responsabilitas
Responsibility
Bentuk tanggung jawab (responsabilitas) perusahaan selain kepatuhan terhadap perundang-undangan adalah tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan. Tujuan dari penerapan aspek tanggung jawab adalah untuk menciptakan kesinambungan usaha dalam jangka panjang. Untuk itu, KPEI senantiasa berpegang pada prinsip kehati-hatian, serta konsisten melaksanakan program peduli sosial dan lingkungan.
In addition to compliance of laws, the company’s responsibility is embedded in social and environment responsibility. The intention of responsibility aspect is to create business sustainability in the long term. To that end, KPEI strives to uphold the prudential principles, as well as to conducting a consistent social engagement and enviromental programs.
Independensi
Independency
Aspek independensi bermaksud menghindarkan dominasi antar organ-organ perusahaan dan intervensi pihak lain, benturan kepentingan, pengaruh maupun tekanan, agar pengambilan keputusan dapat berlangsung secara obyektif. Untuk menjamin independensi, KPEI selaku SRO independen memisahkan dengan jelas kepemilikan dan manajemen perusahaan. Anggota Dewan Komisaris dan Direksi KPEI adalah tenaga profesional yang tidak memiliki hubungan khusus dengan Bursa Efek Indonesia sebagai pemegang saham.
Independency aspect intends to prevent domination between the company elements and intervention from other party, conflict of interests, influence or presure, so as to maintain the objective decision-making process. As an independent SRO, KPEI has cleary separated the ownership and management of the company, to ensure its independency. Members of the Board of Commissioners and the Directors are profesionals without particular relationship with IDX as the shareholder.
Kewajaran dan Kesetaraan
Fairness and Equality
Bentuk prinsip kewajaran dan kesetaraan adalah perlakuan yang sama kepada semua pemangku kepentingan untuk menyampaikan pendapat; perlakuan yang setara sesuai dengan kontribusi yang sudah diberikan; dan penyediaan kesempatan yang setara untuk semua karyawan berkarir di perusahaan. Mengacu kepada prinsip ini, KPEI senantiasa memberikan perlakuan yang wajar dan setara kepada pemangku kepentingan. KPEI juga memberikan kesempatan seluasluasnya kepada semua karyawan untuk mengembangkan diri secara profesional, tanpa diskriminasi dalam bentuk apapun.
Fairness and equality comes in equal treatment toward all stakeholders in providing opinions; equal treatment is in line with its contribution; and equal opportunity for all employees to build career in the company. KPEI refers to these principles in order to conduct fairness and equal treatment to the stakeholders. KPEI also provides broad chances to all employees to selfdevelop profesionally, without discrimination in any form.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
125
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
Laporan Pelaksanaan GCG 2012 1. Rapat Umum Pemegang Saham
1. General Meeting of Shareholders
KPEI mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 18 Juni 2012, dengan hasil-hasil sebagai berikut: 1. Memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan, Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris, dan Pengesahan Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku 2011. 2. Memberikan apresiasi atas tahun buku 2012 kepada semua jajaran Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan Perusahaan. 3. Menyetujui penyisihan cadangan jaminan untuk tahun buku 2011. 4. Menyetujui pengangkatan anggota Direksi Perusahaan periode 2012-2015; menetapkan uang jasa pengabdian dan tunjangan lainnya bagi anggota direksi lama; menetapkan gaji, fasilitas, dan tunjangan lainnya bagi anggota Direksi baru. 5. Menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio dan Eny (anggota Deloitte Touche Tohmatsu Limited untuk mengaudit buku-buku Perusahaan tahun buku 2012.
KPEI held the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) on June 18, 2012 with the following resolutions:
Selanjutnya, KPEI mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) pada tanggal 12 Oktober 2012, dengan hasilhasil sebagai berikut: 1. Menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) tahun 2013. 2. Menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris PT KPEI periode 2010-2013.
Moreover, KPEI also held the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) on October 12, 2012 with the following decisions:
2. Dewan Komisaris 2.1 Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris secara garis besar meliputi fungsi pengawasan dan pengarahan
126
2012 GCG Implementation Report
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
1.
Approved the Annual Report, Repot of Supervisory duty from the Board of Commisioners and Endorsement of KPEI Financial Report for fiscal year 2011.
2.
Delivered appreciation for fiscal year 2012 to all Board of Commisioners and Directors and all company’s employee.
3.
Approved the provision of guarantee reserved fund for fiscal year 2011. Approved the appointment of members of the Board of Directors period of 20122015; determined service fee and other allowance for existing members of the Board of Directors, determined salary, facility and other allowances for new appointed member of the Board. Approved the appointment of Public Accountant Osman Bing Satrio and Eny (member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited) to conduct the audit on the company books fiscal year 2012.
4.
5.
1. 2.
Approved the Annual Work Plan and Budget year of 2013. Approved the changed on composition of the Board of Commisioners period of 20102013.
2. Board of Commisioners 2.1. Duties and responsibilites The Board of Commissioners holds the responsibility to conduct supervsiory function and strategic direction upon
strategis atas pengembangan Perusahaan. Dewan Komsiaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusankeputusan yang terkait dengan operasional Perusahaan, namun bertanggung jawab untuk memastikan bahwa tata kelola perusahaan, sistem pengendalian internal, dan aspek kepatuhan terhadap peraturan sudah dijalankan dengan baik. Secara khusus terkait tata kelola, Dewan Komisaris berperan penting memastikan implementasi prinsip-prinsip GCG di dalam setiap kegiatan KPEI. Dewan Komisaris juga mengawasi tindak lanjut Direksi atas temuan-temuan audit.
the Company’s progress. The Board of Commissioners is not involved in any decision-making related to the company’s operations, yet it is responsible to ensure the company’s governance, internal control system and appropriate compliance aspects toward regulations. Particularly on the governance, the Board of Commissioners hold important roles to ensure implementation of GCG principles in every KPEI activities. The Board of Commissioners also monitor the follow ups on audit findings conducted by the Board of Directors.
Setiap tahun, Dewan Komisaris mempertanggungjawabkan pelaksanaan kerjanya di hadapan RUPS.
The Board of Commissioners will present its responsibility and performance report to GMS annually.
2.2 Susunan Dewan Komisaris Mengacu kepada ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan, anggota-anggota Dewan Komisaris KPEI terpilih telah memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan Komisaris, antara lain memiliki kompetensi dan wawasan di bidang pasar modal dan berkomitmen mengembangkan pasar modal Indonesia.
2.2. T he Board of Commisioners Composition Referring to the Company Articles of Associations, the elected members of the Board of Commissioners must fullfill the requirement, among others to have competencies and knowledge in capital market and committed to develop Indonesia capital market.
Sampai dengan 31 Desember 2012, Dewan Komisaris KPEI terdiri dari 3 (tiga) orang, yakni:
Up to December 31, 2012 KPEI Board of Commisioners consists of 3 members, which are:
Nama Name
Jabatan Position
Pengangkatan dan Masa Jabatan Appointment and Tenure
Komisaris Utama President Commissioner
RUPS 4 Juni 2010 / 2010-2013 GMS 4 June 2010 / 2010-2013
Parikesit Suprapto
Komisaris Commissioner
RUPSLB 12 Oktober 2012 / 2012-2013 EGMS 12 October 2012 / 2012-2013
Inarno Djajadi
Komisaris Commissioner
RUPS 4 Juni 2010 / 2010-2013 GMS 4 June 2010 / 2010-2013
Sebastianus Harry Wiguna
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
127
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
2.3 Rapat Dewan Komisaris Sepanjang tahun 2012, Dewan Komisaris menyelenggarakan 12 rapat yang dilakukan sekali dalam tiap bulannya. Melalui rapat-rapat inilah Dewan Komisaris menerapkan fungsinya memberikan pengarahan dan persetujuan atas hal-hal yang berada di bawah kewenangan Dewan Komisaris. Selain mengadakan pertemuan dengan Direksi, Dewan Komisaris juga secara teratur mengadakan pertemuan dengan Komite Audit, serta rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi SRO. 2.4 Remunerasi Dewan Komisaris Remunerasi untuk Dewan Komisaris ditetapkan atas persetujuan RUPS. Untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2012, total remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris KPEI adalah Rp2,561 miliar.
3. Komite Audit 3.1 Tugas dan Tanggung Jawab Pembentukan Komite Audit KPEI mengacu pada Peraturan Bapepam-LK No.III.B.8 tentang Komisaris Lembaga Kliring dan Penjaminan. Komite Audit KPEI dibentuk Dewan Komisaris berdasarkan Keputusan No. SK-01/ DEKOM/1X/2008 tentang Pembentukan dan Pengangkatan Komite Audit, yang diperpanjang dengan Keputusan No. SK-02/DEKOM/VI/2010 tentang Pengangkatan dan Perpanjangan Masa Kerja Komite Audit. Komite Audit menjalankan fungsinya berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Kerja (Charter) Komite Audit yang telah ditandatangani bersama antara Komite Audit dan Dewan Komisaris pada tanggal 1 Nopember 2008 sebagai pedoman yang mengikat.
128
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
2.3 The Board of Commisioners Meeting The Board of Commissioners held 12 meetings on a monthly basis during 2012. In this meetings, the Board of Commissioners carried out its function in providng direction and approval upon matters under the Board of Commissioners authorization.
In addition to meeting with the Board of Directors, the Board of Commissioners regularly hold the meeting with the Audit Committee and joint meeting of the Board of Commissioners and SRO Directors. 2.4. T he Board of Commisioners Remuneration Remuneration for the Board of Commissioners is determined by the approval of GMS. For the fiscal year ended December 31, 2012, the total remuneration for KPEI Board of Commissioners is amounted to Rp2.561 billion.
3. Audit Committee 3.1. Duties and Responsibilites. The establishment of KPEI Audit Committee referring to BapepamLK Regulation No. III.B.8 regarding The Commisioners of Clearing and Guarantee Institution. The Audit Committee is formed by the Board of Commissioners based on Decree No. SK-01/DEKOM/1X/2008 regarding The Establishment and Appointment of Audit Committee, which extended with the Decree No. SK-02/DEKOM/VI/2010 regarding The Appointment and Tenure Extension or Audit Committee. The Audit Committee performed its function based on a Charter that has been signed together with the Board of Commissioners on November 1, 2012 as a binding guidelines.
Komite Audit bertugas untuk membantu melaksanakan fungsi pengawasan, khususnya untuk mendorong agar Perusahaan dikelola oleh manajemen yang sehat sesuai dengan prinsipprinsip Good Corporate Governance. Secara khusus, Komite Audit bertugas memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau halhal yang disampaikan Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan Dewan Komisaris antara lain melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya. Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit bekerja sama dengan Direksi, Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko, Audit Internal dan Auditor Eksternal. 3.2 Susunan dan Independensi Komite Audit Anggota-anggota Komite Audit diangkat melalui Surat Keputusan No. SK-02/ DEKOM/VI/2010. Anggota-anggota Komite adalah pihak independen dan profesional, serta memiliki kompetensi dan pengalaman yang memadai.
Susunan Komite Audit KPEI dan Jumlah Kehadiran tahun 2012:
Nama Name
The Audit Commitee works to support the supervisory function, especially to promote the sound management of the company according to the Good Corporate Governance principles. Specifically, the Audit Commitee duties include the provision of opinions to the Board of Commisioners upon the reports or matters presented by the Board of Directors. Other duty is to identify important matters to be addressed by the Board of Commisioners, and to perform other tasks related to the Board of Commisioners, such as reviewing financial information issued by the company including the financial statements, projections and other financial informations. In performing its duties, the Audit Committee works together with the Board of Directors, Credit Policy and Risk Management Committee, Internal Audit and external Auditor. 3.2 A udit Committee Structure and Independency Member of the Audit Committee is appointed though a Decree No. SK02/DEKOM/VI/2010. The Committee members are independent parties and professionals, wth competence and adequate experiences. The following is Audit Committee composition and meeting attendance in 2012:
Jabatan Position
Jumlah Kehadiran Attendance
% Kehadiran % Attendance
Komisaris Utama/Ketua President Commissioner/ Chairman
7
100%
Noeniek Herliani
Anggota Member
7
100%
Vonny Sulaimin
Anggota Member
7
100%
Sebastianus Harry Wiguna
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
129
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
3.3 Pelaksanaan Tugas Sepanjang tahun 2012, Komite Audit telah melaksanakan tujuh (7) kali pertemuan, dan menghasilkan rekomendasi/melaksanakan kegiatan sebagai berikut: 1. Menelaah laporan keuangan Perusahaan dan juga laporan keuangan Dana Jaminan setiap bulannya. 2. Menelaah temuan-temuan penting dalam laporan Audit Mutu Internal dan melakukan diskusi dengan auditor internal. 3. Menelaah dan berdiskusi dengan auditor ekternal mengenai ruang lingkup, risiko dan rencana pelaksanaan audit, termasuk menelaah independensi auditor eksternal. 4. Menelaah dan memeriksa laporan keuangan Perusahaan dan laporan keuangan Dana Jaminan yang telah diaudit auditor eksternal sebelum diterbitkan. 5. Memberikan rekomendasi bagi manajemen demi perkembangan Perusahaan.
4. Direksi 4.1 Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Perusahaan bertanggung jawab menjalankan operasional Perusahaan. Bersamaan dengan itu, Direksi juga harus memastikan bahwa kegiatan operasional tersebut dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG. Selain itu, Direksi juga bertanggung jawab atas penerapan sistem pengendalian internal dan pelaksanaan fungsi unit audit internal. Rekomendasirekomendasi yang diberikan oleh unit audit internal berdasarkan temuan audit harus ditindaklanjuti oleh Direksi, dan pelaksanaannya diawasi oleh Dewan Komisaris.
130
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
3.3 Duties Implementation During 2012, The Audit Committee has held seven (7) meetings, and provided the following recomendation / conduct activities: 1.
Analyzed the company financial report and Guarantee Fund financial report on a monthly basis.
2.
Analyzed the important findings from the Internal Quality Audit report and held discussion with internal Auditor. Analyzed and discussed with external auditor regarding the audit scope, audit risk and audit implementation plan, including review on independency of external auditor. Analyzed and checked the company financial report and guarantee fund report that has been audited yet unpublished by external auditor.
3.
4.
5.
Provided recomendation to the management in order to improve the company’s development.
4. Board of Directors 4.1. Duties and Responsibilities The Board of Directors holds the responsibility to manage the company’s operations. In addition, the Board of Directors also have to ensure the operational activites are compliance to the GCG principles. In addition, the Board of Directors also responsible on the implementation of internal control system and audit internal functions. Recomendations from the internal audit based on audit findings must be followed up by the Board of Director and its implementation is monitored by the Board of Commissioners.
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dipertanggungjawabkan setiap tahun di hadapan RUPS.
The implementation of duty and responsibility of the Board of Directors is reported to GMS every year.
Secara terperinci, anggota-anggota Direktur Perusahaan memiliki bidang tugas sebagai berikut:
Specifically, members of the Board of Directors hold the following tasks:
Nama Name
Jabatan Position
Hasan Fawzi
Direktur Utama President Director
Bertanggungjawab atas kegiatan Responsible for activities Melakukan fungsi koordinasi, hubungan masyarakat dan pemeriksaan internal To perform the coordination functions, public relations, and internal control
Bambang Widodo
Direktur Director
Membawahi fungsi kliring dan penyelesaian To supervise clearing and settlement functions
Indriani Darmawati
Direktur Director
Membawahi fungsi penjaminan dan pengelolaan risiko To supervise guarantee and risk management functions
4.2 Susunan Direksi Direksi Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2012 diangkat melalui Keputusan RUPS tanggal 18 Juni 2012. Direksi Perusahaan beranggotakan 3 (tiga) orang, dengan susunan 1 (satu) orang Direktur Utama dan 2 (dua) orang Direktur. Semua anggota Direksi KPEI telah memenuhi persyaratan kompetensi maupun administratif. Masa jabatan Direksi untuk setiap periode adalah 3 (tahun). 4.3 Rapat Direksi Sepanjang tahun 2012, Direksi telah melaksanakan 12 kali rapat dan dihadiri oleh ketiga Direksi. Dalam Rapat Direksi tersebut dibahas berbagai kebijakan, pemantauan inisiatif, dan kegiatan operasional perusahaan. Mengacu kepada ketentuan Anggaran Dasar, rapat Direksi dilaksanakan sedikitnya satu kali dalam satu bulan atau diadakan sewaktuwaktu berdasarkan permintaan minimal satu anggota Direksi, atau satu anggota Dewan Komisaris. Keputusan yang diambil di dalam rapat Direksi bersifat mengikat.
4.2 The Board of Directors Composition KPEI Board of Directors for year ended December 31, 2012 is appointed through the GMS Resolutions dated June 18, 2012. The Board of Directors consists of 3 (three) members, which are 1 (one) President Director and 2 (two) Directors.
Every member of the Board of Directors must fullfil competence and administrative requirements. The tenure for the Board of Directors is 3 (three) years. 4.3 The Board of Directors Meeting The Board of Directors has held 12 meetings during 2012, and attended by three members of the Board. The Board of Directors meeting was held to discuss several policy, observation on initiatives and the company operations. Referring to the Articles of Association, the Board of Directors meeting is held at least once a month or at any necessary time upon request of minimal one member of the Board or one member of the Board of Commissioners. The Board of Directors meeting decisions is binding. Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
131
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
4.4 Remunerasi Direksi Imbalan jasa yang diterima Direksi Perusahaan meliputi sejumlah komponen, yakni gaji, tunjangan, dan fasilitas. Remunerasi Direksi ditetapkan oleh RUPS, dengan besaran yang mempertimbangkan kinerja dan kondisi keuangan Perusahaan.
Untuk tahun 2012, besarnya remunerasi yang diterima Direksi adalah Rp10,602 miliar.
5. K OMITE-KOMITE DI BAWAH DIREKSI
132
4.4 The Board of Directors Remuneration The remuneration of the Board of Directors consists of several components, inclusive of salary, allowances, and facility. The remuneration is determined by GMS with the determination of value based on performance and financial condition of the Company. In 2012, the total remuneration of the Board of Directors was amounted to Rp10.602 billion.
5. C ommittees Under The Board of Directors
5.1 K omite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko 5.1.1 Tugas dan Tanggung Jawab Mengacu kepada peraturan Bapepam-LK No.III.B.6 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa, KPEI telah membentuk Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko. Pengangkatan Anggota Komite ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi Kep-005/DIR/KPEI/0313 dengan masa jabatan selama 1 (satu) tahun. Para anggota komite ini berasal dari Anggota Kliring (AK) yang merupakan pihakpihak independen dan profesional dalam bidangnya masing-masing, serta memiliki kompetensi dan pengalaman yang mendukung pelaksanaan tugas mereka.
5.1. C redit Policy & Risk Management Committee 5.1.1. Duties and responsibilities Pursuant to Bapepam-LK regulation No.III.B.6 regarding Stock Exchange Transaction Settlement Guarantee, KPEI has established Credit Policy and Risk Management Committee. The appointment of Committee Members is set based on the Directors Decree Kep-005/DIR/ KPEI/0314 with 1 (one) year tenure. Member of this committee was assigned from CM, which are the independent party and professionals in the respective fields, with competency and experiences to support its duties.
Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko KPEI bertugas membantu Direksi mengelola risiko-risiko KPEI melalui: • Pengawasan pengelolaan risiko. • Rekomendasi atas kebijakan seperti investasi Dana Jaminan
The duty of Credit Policy and Risk Management Commitee is to assist the Board of Directors in managing KPEI risk through: • Risk Management Monitoring
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
•
Recomemdation on Policy such as Guarantee Fund invesment
•
•
Rekomendasi atas rencana kebijakan kredit dan manajemen risiko Rekomendasi atas penanganan masalah terkait kepailitan AK.
5.1.2 Susunan Keanggotaan Anggota-anggota Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko diangkat melalui Keputusan Direksi No. Kep-003/DIR/ KPEI/0210 dengan periode jabatan 1 (satu) tahun. Untuk menjaga independensi, anggota komite berasal dari AK yang memiliki kompetensi profesional di bidangnya masing-masing. Susunan anggota Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko KPEI dan untuk Periode tahun 2012-2013 dan jumlah kehadiran masing-masing adalah: No
Anggota Komite Committee Member
1
Alpino Kianjaya
2
Erizal
3 4 5
Risa Effennita Guntoro
• •
Recomendation on credit policy and risk management plan Recomendation on addressing problems related to CMs’ bancruptcy
5.1.2 Member Composition The members of Credit Policy & Risk Management Committee are appointed through the Directors Decree No. Kep-003/ DIR/KPEI/0210 with 1 (one) year tenure. To maintain its independency, the member of committee was assigned from CM with professional competency background in respective field. The composition of Credit Policy & Risk Management Committee for the period of 2012-2013 and its attendance are as follows:
Perusahaan Company
Jumlah Kehadiran Total Attendance
% Kehadiran % Attendance
MNC Securities
12
100%
Danareksa Sekuritas
12
100%
Hosea Nicky Hogan
Reliance Securities
10
83%
Mohammad Rubani
BNI Securities
12
100%
Macquaire Capital Securities Indonesia
12
100%
5.1.3 Pelaksanaan Tugas Rapat Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko dilakukan 12 (dua belas) kali sepanjang tahun 2012, dimana pelaksanaannya dilakukan sekali tiap bulannya dengan agenda Rapat sesuai tugas dan fungsi Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko, seperti: memberikan saran/pendapat/ rekomendasi kepada Direksi dalam menerapkan kebijakan kredit dan pengendalian risiko.
5.1.3. Duties Implementation The meeting of Credit Policy & Risk Management Committee has been held 12 (twelve) times on a monthly basis during 2012. The meeting agenda is conformed with the tasks and functions of the Committee, such as: providing advise/ opinion/recomendation to the Board of Directors in the application of credit policy and risk Management.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
133
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
134
5.2 Komite Haircut 5.2.1 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Haircut KPEI dibentuk melalui Keputusan Direksi 8 September 2011 No.Kep-017/ DIR/KPEI/0911. KPEI juga memberlakukan peraturan No.II-11 tentang Komite Haircut, mengacu kepada perubahan ketentuan Bapepam-LK No.V.D.5 mengenai pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) yang mengatur mekanisme penentuan haircut, masa jabatan, dan susunan Anggota Komite Haircut.
5.2 Haircut Committee 5.2.1 Duties and responsibilities The Haircut Committee is established through the Directors Decree dated November 8, 2011 No. Kep-017/DIR/ KPEI/0911. KPEI also applied the regulation No. II-11 regarding Haircut Committee, referring to the changes on Bapepam-LK regulation No.V.D.5 concerning the Reporting on Net Adjusted Working Capital (MKBD), which ruled the determination mechanism on haircut, tenure and composition of Committee member.
Tugas Komite Haircut secara terperinci adalah: 1. Menetapkan penyusunan kriteria dan model (formula) penentuan Haircut Efek Bersifat Ekuitas atau Efek Beragun Aset Arus Kas Tidak Tetap yang tercatat dan akan tercatat (listing) di Bursa Efek di Indonesia dan Reksa Dana yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan di Bursa Efek. 2. Menetapkan besarnya Haircut Efek Bersifat Ekuitas atau Efek Beragun Aset Arus Kas Tidak Tetap yang tercatat dan akan tercatat di Bursa Efek di Indonesia dan Reksa Dana yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan di Bursa Efek. 3. Mengumumkan besarnya Haircut Efek sebagaimana dimaksud pada butir 2) pada laman (website) KPEI selambatlambatnya 1 (satu) hari Bursa sebelum efektif diberlakukan.
The Haircut Committee duties are specifically as follows: 1. To determine the criteria and formulation of Haircut on Equity Stock or Securities with Non-Fixed Cash Flow Collateral listed and will be listed on Indonesia Stock Exchange and Mutual Funds with Participating Units traded on the Stock Exchange. 2. To determine the amount of Haircut on Equity Stock or Securities with Non-Fixed Cash Flow Collateral listed and to be listed on Indonesia Stock Exchange and Mutual Funds with Participating Units traded on the Stock Exchange. 3. To annouce the amount of Haircut Securities as mentioned in point 2 in KPEI website minimum 1 (one) trading day before effective date.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
4. Pengumuman untuk besarnya Haircut Efek Bersifat Ekuitas atau Efek Beragun Aset Arus Kas Tidak Tetap dan Reksa Dana yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan di Bursa Efek yang akan tercatat (listing) di Bursa Efek di Indonesia pada laman (website) KPEI, dilakukan selambat-lambatnya 1 (satu) hari Bursa sebelum dicatatkan (listing) di Bursa Efek di Indonesia. 5.2.2 Susunan Keanggotaan Anggota-anggota Komite Haircut diangkat melalui Keputusan Direksi Kep-017/DIR/KPEI/0911. Sementara periode keanggotaan Komite Haircut Berdasarkan PERATURAN KPEI No. II-11 angka 3 huruf a dan huruf b, adalah sebagai berikut: PERATURAN KPEI No. II-11 angka 3 PERIODE KEANGGOTAAN KOMITE HAIRCUT: 1. Periode Keanggotaan Komite Haircut yang berasal dari Direktur Lembaga Kliring dan Penjaminan, Direktur Bursa Efek, dan Direktur Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian adalah untuk jangka waktu sesuai dengan masa jabatan Direktur yang bersangkutan; 2. Keanggotaan Komite Haircut yang berasal dari Direktur Anggota Kliring dan profesional atau praktisi adalah untuk jangka waktu 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang atau dipilih kembali untuk 1 (satu) kali periode baik secara berurutan ataupun tidak;
4.
Announcement regarding the amount of Haircut on Equity Stock or Securities with NonFixed Cash Flow Collateral and Mutual Funds with Participating Units traded on Indonesia Stock Exchange, should be available in KPEI website minimum 1 (one) trading day before it is listed in Indonesia Stock Exchange.
5.2.2 Member Composition The member of Haircut Committee is appointed through the Directors Decree Kep-017/ DIR/KPEI/0911. Meanwhile the membership period is based on KPEI REGULATION No. II-11 point 3, letter a and b, as follows:
KPEI REGULATION No. II-11 point 3 MEMBERSHIP PERIOD OF HAIRCUT COMMITTEE: 1. The Membership Period of Haircut Committee, which consists of the Director of Clearing and Guarantee Institution, Director of Stock Exchange, and the Director of Securities and Depository Institution is in line with the respective Directors tenure; 2. The Membership of Haircut Committee, which consists of the Clearing Members Director and professionals or practitioners is within a period of 2 (two) years and may be extended or re-elected for one (1) time period either in sequence or not;
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
135
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
KPEI Haircut Committee composition and the attendance for 2012 are as follows:
Susunan anggota Komite Haircut KPEI untuk tahun 2012 dan jumlah kehadiran masing-masing adalah: No
Anggota Komite Committee Member
Perusahaan Company
% Kehadiran % Attendance
1.
Alpino Kianjaya
MNC Securities
12
100%
2.
Chairuddin Berlian
Indomitra Securities
8
67%
3.
Erizal
Danareksa Sekuritas
12
100%
4.
Haryajid Ramelan
Profesional
8
67%
5.
Hoesen
Bursa Efek Indonesia
8
67%
6.
Hosea Nicky Hogan
Reliance Securities
11
92%
7.
Risa Effennita Guntoro
Macquaire Capital Securities Indonesia
12
100%
8.
Sulistyo Budi
Kustodian Sentral Efek Indonesia
12
100%
9.
Uriep B.Prasetyo
Bursa Efek Indonesia
9
75%
10.
Bambang Widodo
Kliring Penjaminan Efek Indonesia
11
92%
11.
Indriani Darmawati
Kliring Penjaminan Efek Indonesia
7
100%
5.2.3 Pelaksanaan Tugas Rapat Komite Haircut dilakukan 12 (dua belas) kali sepanjang tahun 2012, dimana pelaksanaannya dilakukan sekali tiap bulannya. Adapun agenda Rapat Komite Haircut pada setiap pertemuan adalah menentukan besarnya Haircut. Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia atau Efek Beragun Aset Arus Kas Tidak Tetap yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia dan Reksa Dana yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan di Bursa Efek
6. SEKRETARIS PERUSAHAAN Sekretaris Perusahaan adalah fungsi yang dibentuk menjalin interaksi dengan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya, menjaga citra perusahaan dan menjadi kustodian dokumen Perusahaan.
136
Jumlah Kehadiran Total Attendance
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
5.2.3 Duties Implementation The Haircut Committee has held 12 (twelve) meetings on a monthly basis during 2012. The main agenda of Haircut Committee meeting is to determine the amount of Haircut.
Equity Stock listed on IDX or Securities with Non-Fixed Cash Flow Collateral listed on IDX or Mutual Funds with Participating Units traded on Indonesia Stock Exchange
6. CORPORATE SECRETARY The Corporate Secretary is a function to develop interaction with shareholders and other stakeholders, maintain the company’s image and as the custodian of the company documents.
Fungsi sekretaris perusahaan dilaksanakan oleh Divisi Hukum, Komunikasi dan Umum. Pada tahun 2012, perusahaan telah melaksanakan berbagai kegiatan terkait hubungan dengan pihak eksternal seperti sosialisasi dan edukasi, hubungan dengan media, dan memastikan pelaporan berkala kepada pemegang saham. Kegiatan Komunikasi perusahaan dapat dilihat pada bagian Fungsi Pendukung – Komunikasi Perusahaan. Kegiatan yang berkaitan dengan pemegang saham seperti RUPS atau GCG dapat dilihat pada bagian GCG ini.
7. SATUAN PEMERIKSA INTERNAL
The corporate secretary function is conducted by the Legal, Communication and General Affairs Division. In 2012, the company has implemented several activities related to the interaction with extrenal parties such as sosialization and education, media communication, and ensure the periodics report to the shareholders. The company communication activities can be viewed under the Supporting Functions section of this report – Corporate Communication sub chapter. The activity related to the shareholders such as GMS or GCG can be viewed in this GCG chapter.
7. INTERNAL AUDIT
7.1 K edudukan dan Tugas Satuan Pemeriksa Internal Satuan Pemeriksa Internal (SPI) bertugas memberikan assurance dan konsultansi independen serta objektif untuk meningkatkan efisiensi operasional Perusahaan. SPI adalah mitra yang membantu Perusahaan mencapai tujuan strategisnya. Untuk itu, SPI menerapkan pendekatan sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas manajemen risiko, pengendalian, serta tata kelola perusahaan.
7.1. P osition and Duties of Internal Audit Internal audit is in charge to provide assurance and independence yet objective consultation in improving efficiency of the Company’s operations. Internal audit is the partner to support the Company to achieve its strategic objectives. To that end, Internal audit has applied sistematic and measured approach to evaluate and improve risk management quality, control and corporate governance.
7.2 Struktur Satuan Pemeriksa Internal Satuan Pemeriksa Internal (SPI) KPEI melapor pada Direktur Utama KPEI. Struktur SPI KPEI dapat dilihat pada Struktur Organisasi Perusahaan pada bagian Data Perusahaan.
7.2 Internal Audit Structure Internal audit reports to KPEI President Director. The structure can be viewed under the Company Organization Structure in Corporate Data chapter of this report.
SPI KPEI per Desember 2012 memiliki 3 (tiga) staf auditor dan 1 (satu) staf spesialis Enterprise Risk Management (ERM). SPI dikepalai oleh Suryadi. Kepala SPI diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama. Kepala SPI dipilih dengan memperhatikan kompetensinya yang memadai dan sertifikasi sebagai auditor.
KPEI Internal audit consists of 3 (three) auditor staffs and 1 (one) ERM Specialist staff as of December 2012. The appointment and termination of the Head of Internal audit is carried out by the President Director, and is appointed by considering the competency and certification as auditor. Currently the Internal audit is chaired by Suryadi.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
137
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
Riwayat Singkat Kepala SPI Suryadi Berkecimpung di pasar modal Indonesia sejak tahun 1996. Karirnya bermula sebagai staf di Bagian Pengendalian Risiko di PT Kliring Deposit Efek Indonesia (KDEI). Beliau melanjutkan karir di PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan mulai menjabat sebagai Kepala Departemen Penyesuaian Hak dan Kewajiban (2001-2005), kemudian Kepala Departemen Surat Utang dan Derivatif (2005-2009). Sejak tahun 2009 sampai saat ini, beliau menjabat sebagai Pemeriksa Senior pada Satuan Pemeriksa Internal (Internal Audit) KPEI. Menyandang gelar Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor dan Magister Manajemen Universitas Indonesia, Jakarta. 7.3 Laporan Pelaksanaan Tugas Sepanjang tahun 2012, SPI KPEI telah melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut: No 1
138
Kegiatan Activity
Review Proses Pengujian dan Pra-Implementasi Straight Through Processing (STP) , bekerjasama dengan EY. Review on Testing and PreImplementation Process of Straight Through Processing (STP) collaborated with EY.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Periode Period Januari - Juni January - June
Profile of Internal AuditHead Suryadi Began his journey in Indonesian capital market in 1996, Suryadi started as staff in Risk Control Department of PT Kliring Deposit Efek Indonesia (KDEI). He then continued to build career in KPEI and gained the position as Head of Rights and Obligations Adjustment Department (2001-2005), then as Head of Bonds and Derivatives Department (2005-2009). Since 2009 to present, Suryadi serves as Senior Auditor in Internal Auditor Unit KPEI. Suryadi obtained a Degree of Agriculture from the Institut Pertanian Bogor and Degree of Management from Universitas Indonesia, Jakarta.
7.3 Duties Implementation Report During 2012, IAU KPEI has performed the following duties:
Sasaran Audit Audit Target
Review terhadap seluruh system yang terkait dengan inisiatif STP (RAZOR, e-Clears, Middleware, PDC, ARMS), meliputi: Review on all systems related to STP initiatives (RAZOR, e-Clears, Middleware, PDC, ARMS), including: • Review Test Scenario & Plan Review on Test Scenario & Plan • Review Hasil Integration Test SRO Review on Integration Result Test SRO • Review Hasil Mock Trading SRO Review on Mock Trading Result SRO • Review hasil pengujian aspek-aspek non fungsional Review On Testing result of non-financial aspects. • Review Pra-Implementasi Review on Pre-Implementation
No 2
Kegiatan Activity
Review POS (terkait persiapan pelaksanaan STP). Review on POS (related to the preparation of STP implementation)
Periode Period Januari - Juni January - June
Sasaran Audit Audit Target • • •
•
3
Pemantauan follow up temuan audit Bapepam tahun 2010. Monitoring the follow ups on audit findings of Bapepam year 2010
4 5
Divisi PPP - Unit Pengendalian Risiko PPP Division – Risk Control Unit Divisi OKP - Unit Ekuti OKP Division – Equity Unit Divisi TIF - Unit Operasional dan Administrasi Sistem TIF Division – Operational and Administration System Unit Divisi PPP - Unit Dana Jaminan, Agunan dan Keanggotaan PPP Division – Guarantee fund, Collateral and Membership Unit
Januari - Desember January December
•
KPEI
AMI 32
April - Juni April - June
•
Divisi HKU - Unit Komunikasi Perusahaan HKU Division – Corporate Communication Unit
AMI 33
Juli - September July - September
•
Wakil Manajemen Management Representative Dokumen Kontrol Document Control Divisi KAS – Unit Keuangan KAS Division – Finance Unit Divisi KAS – Unit SDM KAS Division – HR Unit Divisi HKU – Unit Hukum HKU Division – Legal Unit Divisi HKU – Unit Komunikasi Perusahaan HKU Division – Corporate Communication Unit Divisi HKU – Unit Urusan Umum HKU Division – General Affairs Unit Divisi OKP – Unit Ekuiti OKP Division – Equty Unit Divisi PPP – Unit Pengendalian Risiko PPP Division – Risk Control Unit Divisi PPP – Unit Dana Jaminan, Agunan dan Keanggotaan PPP Division – Guarantee Fund, Collateral and Membership Unit Divisi TIF – Unit Operasional dan Administrasi Sistem TIF Division – Operational and Administration System Unit Divisi TIF – Unit Dukungan Teknis TIF Division – Techical Support Unit Divisi TIF – Unit Pengembangan Sistem TIF Division – Development System Unit
• • • • • • • • •
•
• •
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
139
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
8. EXTERNAL AUDIT
8. AUDITOR EKSTERNAL Laporan Keuangan KPEI diaudit oleh Akuntan Publik yang profesional dan independen. Audit oleh Akuntan Publik meliputi laporan tengah tahun dan akhir tahun, terdiri dari Laporan Keuangan Perusahaan dan Laporan Keuangan Dana Jaminan.
KPEI Financial Statements is audited by independent and professional Public Accountant. The audit covers middle-term year and end-term year statements, consists of the Company Financial Statements and Guarantee Fund Financial Statements.
Untuk tahun 2012, RUPS KPEI telah menyetujui penggunaan jasa Kantor Akuntan Publik (KAP) Osman Bing Satrio dan Eny selaku anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu dan auditor Muhammad Irfan (Izin Akuntan Publik No.AP.0565), untuk kegiatan audit atas Laporan Keuangan KPEI tahun buku 31 Desember 2012. KAP belum pernah memberikan jasa audit kepada KPEI. Berikut ini adalah keterangan mengenai KAP yang jasanya dimanfaatkan oleh KPEI dalam tiga tahun terakhir:
For the year 2012, KPEI GMS has authorized to assign the service of Public Accountant Firm Osman Bing Satrio and Eny as member of Deloitte Touche Tohmatsu. GMS also agreed to appoint auditor Muhammad Irfan (Public Accountant License No.AP.0565), for audit activities of KPEI Financial Statements fiscal year December 31, 2012. The Firm has never provided auditor service to KPEI. The information regarding Accountant Public Firm appointed in the last three years are as follows: Tahun Audit
Audit Year 2010 KAP dan Auditor pelaksana Audit Public Accountant Firm and Auditor
Osman Bing Satrio dan Rekan
Besarnya biaya audit Laporan Keuangan dan Dana Jaminan yang dikeluarkan pada tahun 2012 adalah Rp203 juta untuk Laporan Keuangan KPEI dan Rp75 juta untuk Laporan Keuangan Dana Jaminan. Sepanjang tahun 2012, KAP tidak memberikan jasa atestasi lain selain audit keuangan.
9. MANAJEMEN RISIKO Sebagai upaya peningkatan kualitas penerapan GCG, pada tahun 2012, KPEI melanjutkan penerapan Enterprise Risk Management (ERM) sebagai kerangka kerja yang terintegrasi dengan proses identifikasi risiko, pengukuran risiko dan pengelolaan risiko perusahaan. Kegiatan yang dilakukan adalah melanjutkan peninjauan risiko
140
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
2011 Osman Bing Satrio dan Rekan
2012 Osman Bing Satrio dan Eny
The audit fee for Financial Statements and Guarantee Fund for year 2012 was amounted to Rp203 million for KPEI Financial Statements and Rp75 million for Guarantee Fund Financial Statements. During 2012, the firm did not provided other assesment service beside Financial Audit.
9. RISK MANAGEMENT As the improvement efforts on GCG implementation, KPEI continues the implementation of Enterprise Risk Management (ERM) in 2012 as an integrated framework with risk identification, risk assesment and risk management. The activity includes risk observation toward
terhadap unit-unit yang ada di KPEI. Tujuan dari proses ini adalah memastikan efektivitas dan efisiensi kontrol internal, menggali informasi untuk pengembangan dan peningkatan efektivitas penerapan pengelolaan risiko, dan mengidentifikasi risiko-risiko baru yang dapat timbul dan mempengaruhi perusahaan.
KPEI units. The goal of this process is to ensure effectiveness and effeciency of internal control, information research on the development and improvement of risk management implementation, and to identify new potential risk that can impact the company.
Untuk mendukung penerapan ERM tersebut, KPEI telah mengembangkan Risk & Audit Management System (RAMS), yaitu suatu aplikasi untuk mengelola seluruh aktivitas audit internal dan ERM yang dilakukan oleh Satuan Pemeriksa Internal. Keberadaan sistem RAMS akan memungkinkan pelaksanaan audit internal dilakukan dengan berbasis risiko (Risk Based Audit).
KPEI has developed Risk & Audit Management System (RAMS) to support the implementation of ERM. RAMS is the application to manage all internal audit activities, as well as ERM conducted by Internal Audit Unit. The existance of RAMS enables the implementation of internal Risk Based Audit.
Dalam implementasinya, ERM berada di bawah tanggung jawab SPI, yang bertugas untuk menyusun kebijakan ERM, menyusun daftar risiko bersama-sama dengan seluruh risk owner Divisi di KPEI, menentukan mitigasi terhadap potensi risiko yang mungkin muncul, membuat prioritas risiko di tingkat Divisi dan Perusahaan, serta menyediakan data untuk mendukung Risk Based Audit
In its implementation, ERM is under the Internal audit responsibility, which in charge to prepare the ERM policy, to prepare the list of risk together with other risk owner in all division in KPEI, to determine mitigation toward potential risk in Division level and the Company, as well as to provide data support for Risk Based Audit.
Risiko-Risiko Perusahaan dan Upaya Pengelolaannya Sehubungan dengan inisiatif implementasi Straight Through Processing (STP) tahun 2012, KPEI menghadapi risiko kegagalan dalam menyelenggarakan layanan kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi efek di bursa yang sangat berdampak pada operasional dan reputasi baik perusahaan. Kegagalan tersebut dapat disebabkan kegagalan dalam pengembangan sistemsistem maupun pada saat implementasi inisiatif STP tersebut. Untuk mengantisipasi dan mengelola risiko tersebut, KPEI dibantu konsultan melakukan review proses pengujian, review pra-implementasi dan
The Company Risks and Its Management Initiatives The implementation of Straight Through Processing in 2012 has placed KPEI to potentialy encounter risk failure in conducting service for clearing and stock exchange transaction settlement guarantee, which greatly impact to the operations and reputation of the company. The failure can occur during system development or in the implementation. To anticipate and manage the risk, KPEI is assisted by consultant to review on testing process, preimplementation and early implementation for sistem RAZOR, e-Clears, Middleware, PDC and ARMS. To ensure appropriate
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
141
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
implementasi awal untuk sistem-sistem RAZOR, e-Clears, Middleware, PDC dan ARMS. Juga untuk memastikan proses implementasi STP dapat berjalan lancar, dilakukan Business Impact Analysis, Strategi Fallback Plan, penetapan Disaster Recovery Center (DRC) yang memadai, review Prosedur Operasi Standar (POS), dan menyusun ulang Service Level Agreement (SLA), dengan BEI dan KSEI. Risiko terkait keuangan dan risiko modal perusahaan dapat dilihat pada catatan 29 dari laporan keuangan perusahaan.
10. P ERKARA PENTING YANG MELIBATKAN PERUSAHAAN
142
process of STP implementation, KPEI also conducts Business Impact Analysis, Fallback Strategic Plan, Setting an adequate Disaster Recovery Center (DRC), review on SOP, and renew the Service Level Agreement (SLA), with IDX and KSEI. Risks releted company’s financial condition and capital can be seen note number 29 of company’s financial report.
10. I MPORTANT CASES INVOLVING THE COMPANY
Sehubungan dengan adanya pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal berupa tindak pidana penyalahgunaan aset nasabah oleh salah satu Anggota Kliring, KPEI menjadi pihak Turut Tergugat dalam 2 (dua) gugatan perdata yang diajukan oleh beberapa nasabah AK tersebut di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sebagai Turut Tergugat, KPEI berkewajiban mematuhi putusan Majelis Hakim dan menjaga agar proses ini tidak berdampak terhadap operasional dan keuangan Perusahaan.
In regards to the legislation violation in the capital market in the form of criminal misuse of client assets by a Clearing Member (CM), KPEI served as CoDefendant in 2 (two) civil suits presented by the concerned CMs customers at the South Jakarta District Court. As the CoDefendant, KPEI has the obligation to obey the Judges Panel decision and to maintain the Company operations and financial will not be impacted by the case.
Status gugatan pada tahun 2012 untuk kedua perkara perdata tersebut adalah telah memasuki tahap kasasi di Mahkamah Agung.
The status of 2 (two) civil suits is entering the Supreme Court cassation stage in 2012.
Pada tanggal 14 Desember 2012, KPEI menerima Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia, dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 145K/ PDT/2012, telah memutuskan, yang pada intinya hal-hal sebagai berikut: 1. Menolak permohonan kasasi dari pemohon kasasi.
On December 14, 2012, KPEI received a Official Notification of the Decision of the Supreme Court of the Republic of Indonesia, from the South Jakarta District Court No. 145K/PDT/2012, which has been stipulated the following principal matters: 1. Overruled the cassation petition from the petitioner.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
2. Menghukum pemohon kasasi untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp 500.000.
2.
Sampai dengan tanggal laporan tahunan, KPEI belum menerima tanggapan dari pemohon kasasi atas putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia tersebut.
KPEI has not received any further response from the cassation petitioner on the decision of the Supreme Court of the Republic of Indonesia.
11. AKSES INFORMASI
Sentenced the cassation petitioner to settle the court fees of Rp500.000.
11. INFORMATION ACCESS
KPEI berkomitmen menjaga akuntabilitas dan transparansi perusahaan melalui penyediaan informasi yang jelas, lengkap, dan tepat waktu. Informasi tersebut dipublikasikan KPEI secara rutin dan dapat diakses oleh seluruh pemangku kepentingan.
KPEI is commited to maintain accountability and transparency through the provision of clear, completed and timely information. Those informations are published on a regular basis and accessible by all stakeholders.
Sepanjang tahun 2012, keterbukaan informasi KPEI meliputi materi-materi berikut ini:
During 2012, the information transparency in KPEI are as follows:
Jenis Publikasi / Kegiatan Publication Types / Activity
Jumlah Publikasi / Kegiatan Total Publication / Activity
Konferensi Pers Press Conference
5 kali / times
Sosialisasi ke pihak Eksternal Socialization to External Party
7 kali / times
Workshop Wartawan Press Workshop
9 kali / times
Situs Perusahaan Untuk memberikan kemudahan dan kepraktisan kepada pemangku kepentingan untuk mengakses informasi dari KPEI, Perusahaan telah menyediakan situs www. kpei.co.id menggunakan platform informasi yang handal. Melalui situs tersebut, para pemangku kepentingan dapat menyimak informasi lengkap antara lain mengenai layanan dan produk KPEI, Laporan Tahunan, Laporan Keuangan, pengumuman untuk AK, pemberitahuan mengenai kegiatan KPEI.
The Company Website To facilitate and as practicality to stakeholders in accessing information from KPEI, the Company has established a website www.kpei.co.id using reliable information platform. Through the website, the stakeholders are able to access complete information, such as KPEI products and services, Annual Reports, Financial Reports, announcement for CM and notice of KPEI activity.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
143
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
Layanan Pelanggan / KPEI Customer Care Sebagai saluran untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak eksternal, selain situs perusahaan KPEI, KPEI juga menyediakan jasa layanan Customer Care yang dapat diakses melalui:
KPEI Customer Care As a channel to communicate with external parties, in addition to website, KPEI also provides service of Customer Care, which can be accessed through:
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia Tower I Lt.5 / Indonesia Stock Exchange Building Tower I 5th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav.52-53 Jakarta 12190 Telepon / Phone : +62.21.515 5115 SMS : +62.816 115 5000 Email :
[email protected] Twitter : @AskKPEI Media Massa dan Publikasi internal KPEI aktif memublikasikan aksi korporasinya di media massa cetak dan elektronik. Sepanjang tahun 2012, publikasi yang dilakukan KPEI melalui media massa adalah: No 1
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dengan Korea Securities Depository (KSD) The signing of Memorandum of Understanding (MoU) between KPEI and Korea Securities Depository (KSD)
2
Dalam Rangka Memperingati 35 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia Commemoration of 35 years Indonesia Capital Market reactivation
3
Soft Launching Straight Through Processing (STP) STP soft launching
4
Penandatanganan Perjanjian Fasilitas Intraday Untuk Penyelesaian Transaksi Bursa The signing of Intraday Facility Agreement for trading transaction settlement.
5
144
Judul Siaran Pers Press Releases
Press Release Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Press Release of the Annual General Meeting of Shareholders, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Fax : +62.21.515 5120 Toll Free : 0800-100-KPEI (5734) Website : www.kpei.co.id Facebook Group : AskKPEI Mass Media and Internal Publication KPEI has actively published the corporate actions in printed mass media and electronic media. During 2012, the publication released through mass media are: Media Massa Mass Media Koran: Indonesia Finance Today, Kontan, Bisnis Indonesia, Investor Daily, Neraca, Kompas, Koran Tempo, Koran Sindo, Jakarta Post, Jakarta Globe, dll Newspaper: Indonesia Finance Today, Kontan, Bisnis Indonesia, Investor Daily, Neraca, Kompas, Koran Tempo, Koran Sindo, Jakarta Post, Jakarta Globe, dll Majalah: Majalah Investor, Majalah SWA, Bloomberg Business Week, dll Magazine: Majalah Investor, Majalah SWA, Bloomberg Business Week, dll
Media Online: Detik.com, Inilah.com, Okezone.com, Kontan Online, dll Online Media: Detik.com, Inilah.com, Okezone.com, Kontan Online, dll
Selain itu, KPEI juga menyampaikan informasi kegiatan, perkembangan pasar modal, dan informasi-informasi lain kepada semua karyawan dan Direksi secara teratur, melalui rangkuman berita perkembangan Pasar Modal yang dikirimkan kepada karyawan dan Direksi setiap pagi.
In addition, KPEI also deliver information of activities, capital market development and other information to all employee and the Board of Directors on a regular basis, through the capital market development news dispatched every morning to employee and the Board of Directors.
Komunikasi internal Komunikasi internal KPEI dilakukan melalui fasilitas intranet. Intranet merupakan fasilitas yang efektif mendukung arus pertukaran informasi di lingkup internal KPEI.
Internal Communication Internal Communication is carried out through intranet facility. The intranet is an effective way to support information exchanges chanel in KPEI internally.
12. KODE ETIK
12. CODE OF CONDUCT
Kode Etik KPEI disusun berdasarkan nilai-nilai Perusahaan yakni customer focus, achievement of excellence, integrity, prudence, dan fellowship. Kode Etik meliputi Etika Bisnis dan Pedoman Perilaku, yang menjadi acuan bagi standar perilaku terkait pekerjaan sehari-hari, hubungan karyawan dengan KPEI, hubungan antar karyawan, serta hubungan karyawan dengan pengguna jasa dan mitra kerja lainnya. Kode Etik KPEI berlaku untuk semua level organisasi, termasuk semua karyawan dan jajaran Direksi KPEI.
KPEI code of conduct is prepared based on the Company core value, which are customer focus, achievement of excellent, integrity, prudence and fellowship. The Code of Conduct consists of Business Ethics and Behaviour Guidelines, which become a reference for behaviour standard related to its daily activities, KPEI – employees’ relationship, interaction among employees, employees – customer relationship as well as with other partners. KPEI Code of Conduct applies to all organization level; include all employees and KPEI Board of Directors.
Kode Etik KPEI tidak terlepas dari lima prinsip GCG. Penegakan Kode Etik antara lain dilakukan dengan mewajibkan karyawan menandatangani dan memahami Surat Pernyataan Kode Etik. Surat Pernyataan berisi etika kerja yang berlaku untuk semua karyawan KPEI.
KPEI Code of Conduct is embedded into the five principles of GCG. The enforcement of code of conduct is applied by employees’ agreement to sign off and understand the Code of Conduct Statement. The Statement contains a work ethic that applies to all KPEI employees.
Kode Etik perusahaan yang diimplementasikan secara menyeluruh diharapkan dapat mendorong peningkatan kinerja KPEI dan mewujudkan standar kualitas pelayanan serta perilaku yang diinginkan.
The company Code of Conduct is implemented thoroughly and is expected to promote improvement on KPEI performance and manifest the standards of service quality as well as the required behavior.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
145
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
13. P ENILAIAN ATAS PRAKTIK TATA KELOLA PERUSAHAAN
13. A SSESSMENT OF CORPORATE GOVERNANCE PRACTICES To determine the extent of corporate governance is effectivelly implemented and based on the standard best practices, KPEI carried out a self-assessment on the Company’s GCG practices in the period of October 2011 to January 2012. KPEI reached a score of 80.43%.
Untuk mengetahui sejauh mana implementasi tata kelola perusahaan KPEI telah berjalan dengan efektif berdasarkan standar best practices, pada periode Oktober 2011 hingga Januari 2012 KPEI melaksanakan penilaian mandiri (selfassessment) atas praktik GCG Perusahaan dengan skor 80,43% No
146
Bidang Activity
Bobot Nilai Weight
Nilai KPEI KPEI Score
Hasil Pembobotan Nilai Weighing Results
1
Hak-hak Pemegang Saham Shareholders right
20%
48
20%
2
Kebijakan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Policy
15%
29
5,43%
3
Praktek Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Practice
30%
100
24,9%
4
Keterbukaan Informasi Information Transparency
20%
25
17,8%
5
Audit Audit
15%
18
12,3%
Total Nilai Total Value
100%
220
80,43%
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Nilai Score
Interpretasi Interpretation
0 - 49%:
Perusahaan perlu meninjau sistem Tata Kelola Perusahaannya karena keseluruhan nilai di bawah standar. The companies need to review the corporate governance system since the total score is under the standard value.
50 - 59%:
Nilai keseluruhan Tata Kelola Perusahaan memenuhi standar awal tetapi perusahaan harus secara serius mempertimbangkan perbaikan pada bagian-bagian dimana nilai tercantum rendah The overall values of the Corporate Governance meets the initial standards but the company should seriously consider the improvements on the lower values areas.
60 - 80%:
Keseluruhan nilai Tata Kelola Perusahaan baik tetapi dapat lebih ditingkatkan The overall values of Corporate Governance is good but can be improved
81-100%:
Nilai Tata Kelola Perusahaan sangat baik A very good values of Corporate Governance
Berdasarkan interpretasi nilai tersebut di atas, maka skor total yang diperoleh KPEI menunjukkan bahwa secara keseluruhan pelaksanaan GCG di KPEI telah berjalan dengan baik, namun demikian masih dapat lebih ditingkatkan / diperbaiki.
Based on the above value interpretation, the total score received by KPEI indicated that in overall, KPEI has implemented appropriate GCG, with several matters for further improvements.
Selain skor, hasil self-assessment KPEI juga memberikan rekomendasi perbaikan implementasi tata kelola yang akan ditindaklanjuti oleh manajemen KPEI.
In addition to score, the self-assesment result also provide recommendation for improvement in the governance implementation to be addressed by KPEI.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
147
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Memberdayakan Masyarakat Demi Kesejahteraan Kehidupan Enabling Communities & Enriching Lives
“Selaras dengan keinginan menciptakan masyarakat yang sejahtera, KPEI senantiasa menghantarkan program-program sosial sebagai wujud nyata sumbangsih perusahaan untuk mengangkat harkat hidup masyarakat” “Upholding its desire to enhancing the community welfare, KPEI strives to continuously contribute the social programs as the manifestation of the company’s engagement to enrich the quality of the community life”
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
149
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
Tanggung jawab sosial perusahaan di KPEI dilaksanakan secara berkelanjutan dalam rangka mewujudkan manfaat jangka panjang bagi masyarakat. KPEI conducts sustainable Corporate Social Responsibility in order to manifest the long term benefits for the community.
150
Tinjauan Umum
General Overview
Tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility – CSR) adalah bagian dari program kerja KPEI, yang dilakukan secara rutin serta berkesinambungan. KPEI menyadari penuh tanggung jawabnya sebagai agen pembangunan juga harus membawa manfaat luas bagi masyarakat.
KPEI placed the Corporate Social Responsibility (CSR) as the part of its work program. The Company carried out sustainable CSR program on a regular basis. KPEI fully realized its responsibility as a development agent that also have the duty to provide benefits to the community.
Program CSR KPEI dilandasi pada pemahaman bahwa CSR adalah kegiatan berkelanjutan, yang memberikan manfaat jangka panjang terhadap
KPEI’s CSR program is based on the understanding that CSR is a sustainable program providing long term benefits toward the
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
penerima bantuan program. Untuk mewujudkan manfaat jangka panjang tersebut, KPEI memfokuskan kegiatan CSR-nya pada bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
recipient. In embedding the long term benefits, KPEI focuses its CSR actitivity on education and community empowerment.
Di samping berkontribusi untuk pengembangan masyarakat, bentuk tanggung jawab sosial perusahaan juga mencakup kontribusi terhadap berbagai kegiatan kebudayaan dan kemanusiaan. Sebagai bagian dari warga korporasi yang baik, KPEI memiliki komitmen untuk berpartisipasi dan berkontribusi, baik melalui pendanaan maupun partisipasi karyawan. Bersinergi dengan Bapepam-LK dan SRO lain di Pasar Modal, KPEI juga menjalankan berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan.
In addition to its contribution toward community development, the company responsibility contribution covers the cultural and humanitarian activities. As part of good corporate citizenship, KPEI committed to participate and contribute through both funding and employee participations. In synergy with Bapepam-LK and other SROs, KPEI also conducted several social and humanitarian activities.
Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Implementation of Corporate Social Responsibility
Berikut ini adalah program-program yang rutin dilaksanakan KPEI sebagai wujud dari tanggung jawab sosial perusahaan.
The following are the routine programs held by KPEI as the manifestation of Corporate Social Responsibility.
Program Pendidikan
Education Program
Pendidikan merupakan sarana bagi peningkatan harkat hidup masyarakat. Proses pendidikan membangun tidak hanya pengetahuan dan keterampilan peserta didik, tetapi juga mental dan perilaku, sehingga pendidikan yang baik akan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia.
Education is a means to enhance the community welfare. Education process is not merely building the knowledges and skills, but also enhancing the mentality and behaviours, as the appropriate education will improve the human resource capacity.
Untuk merealisasikan hal-hal di atas, sejak tahun 2006 KPEI telah secara rutin mengadakan program beasiswa untuk siswa-siswa berprestasi Persatuan Tuna Netra Indonesia, yang diberikan untuk jenjang SMA sampai dengan S3. Pada
To deliver the above commitment, KPEI held a routine scholarship program since 2006 for the high-achiever students from Indonesia Blind Association (PERTUNI), which is provided from high school level to doctorate level. KPEI
FOTO CSR
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
151
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
152
tahun 2012 KPEI memberikan beasiswa kepada 18 siswa dan mahasiswa dari Sekolah Menengah Kejuruan hingga Universitas yang menyebar di beberapa propinsi di Indonesia antara lain Provinsi Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur. Jumlah ini bertambah dari sebelumnya hanya 10 siswa. Selain beasiswa KPEI juga berpartisipasi di kegiatan CSR lainnya seperti donor darah, charity golf hingga pentas seni anak bangsa ke mancanegara.
has provided scholarships for 18 students in 2012, from Vocational School to University in several provinces in Indonesia, such as Java, Kalimantan, Sulawesi and Nusa Tenggara Timur. The assissted students number increased from previous year of 10 students. In addition to scholarship, KPEI also participated in other CSR program such as blood donor, charity golf and Indonesian children art performances overseas.
Kegiatan Sosial
Social Activity
Di samping pendidikan dan kesehatan lingkungan, KPEI juga memiliki program rutin berupa dana operasional. Bantuan dana operasional tersebut diberikan setiap bulan kepada tiga yayasan yatim piatu dan Rumah Singgah (RS) di daerah Bantar Gebang dan Rawa Lumbu, yakni Yayasan Al-Istikomah, Yayasan Al-Fallah, dan Yayasan Akhiruz Zaman. Dana operasional membantu yayasan-yayasan tersebut untuk terus dapat menyelenggarakan kegiatan pengembangan komunitas di kawasan tempat mereka berdiri.
In addition to education and healthcare environment, KPEI has a routine program in a means of operations fund. The fund is donated on a monthly basis to three orphanages and Shelter Houses in Bantar Gebang and Rawa Lumbu. The orphanages are Al-Istikomah Foundation, Al-Fallah Foundation, and Akhiruz Zaman Foundation. The operations fund support the foundations to continue operating and conduct development activity in the respective area.
Selain donasi, pada tanggal 28 April 2012 KPEI mengadakan program “Sehat Kami Untuk Indonesia” untuk 200 anak Pendidikan Usia Dini dan Sekolah Dasar di bawah asuhan Yayasan AlFallah, Bantar Gebang. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan meliputi: • Pendidikan Kesehatan Gigi dan Mulut • Pemeriksaan Gigi Anak • Lomba Menggambar dan Mewarnai • Pelatihan Keterampilan (Coaching Clinic) • Lomba Fotografi • Makan siang (Lunchy Lunch)
In addition to donation, KPEI conducted “Sehat Kami untuk Indonesia” program in April 28, 2012, for 200 children from Early Age Education and Elementary School under AlFallah foundation, Bantar Gebang. The program included: • Mouth and Tooth Healthcare Education • Children Dental Check • Coloring and Drawing Competition • Coaching Clinic • Photography Competition • Lunchy Lunch
Selain program-program di atas, KPEI bersama Bapepam-LK dan SRO lain juga memberikan santunan kepada lembaga-lembaga seperti panti asuhan, panti jompo, dan melaksanakan
In addition to above programs, KPEI in cooperation with Bapepam-LK and other SROs also provides donation to institutions such as orphanages, elderly houses, and blood donors
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
kegiatan donor darah. Untuk memperingati hari ulang tahun pasar modal Indonesia di tahun 2012, KPEI dan SRO mengadakan Charity Fun Bike, yang berlangsung di Parkir Timur Senayan pada tanggal 9 September 2012, dan berhasil mengumpulkan peserta sebanyak 5.000 orang dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi dan Depok yang dibagi menjadi 5 (lima) grup dengan seragam (kaos) dengan motif dan warna berbeda. Kegiatan yang dilepas oleh Bapak Agus Martowardojo, Menteri Keuangan RI, Bapak Andi A. Mallarangeng Menteri Pemuda dan Olahraga RI serta Bapak Balthasar Kambuaya Menteri Lingkungan Hidup RI ini juga menggalang donasi bagi Yayasan Anak Cacat dan Rumah Singgah Kaki Langit di wilayah Jabodetabek dengan total sumbangan masing-masing senilai Rp50 juta.
activities. In conjunction with Indonesia capital market Anniversary in 2012, KPEI and other SROs conduct Charity Fun Bike held in East Parking lot, Senayan in September 9, 2012. A total of 5,000 participants joined the event, from Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi and Depok. The participant was divided into 5 group with different colors and patterned shirts. The program is launched by Mr. Agus Martowardojo the Finance Ministry, Mr. Andy A. Mallarangen Sport and Youth Minister, as well as Mr. Balthasar Kambuaya, the Enviroment Minister. The program also conducted fund raising for Disabled Children Foundation and Kaki Langit Shelter House with a total donation of Rp50 million each.
Secara total, dana bantuan yang disalurkan KPEI melalui program CSR-nya sepanjang tahun 2012 adalah sebesar Rp590,67 juta.
Total donation fund disbursed through KPEI CSR program during 2012 is amounted to Rp590.67 million.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
153
pernyataan manajemen atas laporan tahunan 2012 Management Statement on 2012 Annual Report
Para pemangku kepentingan yang terhormat,
Dear Distinguished Stakeholders,
Dengan mengucap syukur kepada TUhan Yang Maha Esa, Dewan Komisaris dan Direksi PT Kliring Pnejaminan Efek Indonesia menyampaikan Laporan Tahunan KPEI tahun 2012 kepada para pemangku kepentingan. Dengan ini perkenankanlah kami untuk menyampaikan terimakasih atas kepercayaan yang telah diberikan dan kerja sama yang baik yang terjalin selama ini, serta dukungan yang telah diberikan kepada kami.
With the blessing of God Almighty, the Board of Commisioners and the Board of Directors of PT Kliring Penjaminan Indonesia are pleased to present the 2012 KPEI Annual Report. We would like to take this oppurtunity to extend our gratitude to all Stakeholders for the trust, copration and suppurt to the company.
Laporan Tahunan ini berikut Laporan Keuangan dan informasi terkait lainnya, telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan mebubuhkan tanda tangannya masingmasing dibawah ini:
This Annual Report and the Accompayning Financial Statements and related financial information have been approved by members of the Board of Commisioners and Board of Directors whose signitures appear below:
Dewan Komisaris Board of Commisioners
PARIKESIT SUPRAPTO Komisaris Commissioner
Sebastianus Harry Wiguna Komisaris Utama President Commissioner
Inarno Djajadi Komisaris Commissioner
Dewan Direksi Board of Directors
HASAN FAWZI Direktur Utama President Director INDRIANI DARMAWATI Direktur Director
154
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
BAMBANG WIDODO Direktur Director
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
155
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
LAPORAN KEUANGAN financial statements
Menorehkan Prestasi Memperkuat Pertumbuhan Delivering Achievements Sustaining Growth
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
157
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
158
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA DAFTAR ISI
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page
SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
DIRECTOR STATEMENT LETTER 1
LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal tersebut
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2012 and 2011 and for the years then ended
Laporan Posisi Keuangan
3
Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif
4
Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas
5
Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
6
Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
7
Notes to Financial Statements
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
159
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2012 AND 2011 2012 Rp
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Aset keuangan lainnya Piutang penyelesaian transaksi bursa Piutang usaha Piutang lain-lain Uang muka dan biaya dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset dana pengaman Dana disisihkan sebagai cadangan jaminan Investasi pada entitas asosiasi Aset keuangan lainnya - tidak lancar Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 85.787.335.343 pada tanggal 31 Desember 2012 dan Rp 75.257.088.781 pada tanggal 31 Desember 2011 Aset lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
Catatan/ Notes
2011 Rp
240.025.291.629 279.554.623.162
5 6
271.558.631.109 218.064.556.736
2.067.421.457.000 19.975.474.206 14.173.849.335 5.284.057.019 2.626.434.752.351
7 8 9
1.474.956.717.000 14.938.046.514 15.512.465.267 4.567.587.868 1.999.598.004.494
4.936.294.661
7
4.829.044.076
111.525.964.295 7.780.403.294 9.238.325.323
10 11 11
67.794.804.321 5.238.757.454 9.238.325.323
74.246.153.831 4.497.895.407 212.225.036.811
12 13
68.235.970.995 4.326.470.107 159.663.372.276
2.838.659.789.162
2.159.261.376.770
ASSETS CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Other financial assets Securities transactions settlement receivables Accounts receivable Other accounts receivable Advance and prepaid expenses Total Current Assets NONCURRENT ASSETS Security fund assets Fund reserved for guarantee of settlement of securities transactions Investments in associates Other financial asset - noncurrent Equipment and facilities - net of accumulated depreciation of Rp 85,787,335,343 as of December 31, 2012 and Rp 75,257,088,781 as of December 31, 2011 Other assets Total Noncurrent Assets TOTAL ASSETS
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang penyelesaian transaksi bursa Utang pajak Utang lain-lain Beban akrual Pendapatan diterima dimuka - yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas dana pengaman Provisi imbalan kerja Liabilitas pajak tangguhan - bersih Pendapatan diterima dimuka - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
2.067.421.457.000 6.697.808.424 16.212.500.819 27.054.257.672
7 14 15 16
1.474.956.717.000 3.139.213.015 19.592.170.625 14.936.949.765
CURRENT LIABILITIES Securities transactions settlement payables Taxes payable Other liabilities Accrued expenses
156.562.918 2.117.542.586.833
17
313.125.835 1.512.938.176.240
Unearned revenues - current portion Total Current Liabilities
4.936.294.661 7.913.624.000 1.877.403.427
7 27 26
4.829.044.076 4.144.103.000 1.144.788.218
14.727.322.088
17
156.562.918 10.274.498.212
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1 juta per saham Modal dasar - 60.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 15.000 saham per 31 Desember 2012 dan 2011 Cadangan revaluasi investasi efek tersedia untuk dijual Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
15.000.000.000
18
15.000.000.000
8.222.065.893
6
7.033.753.885
119.342.582.180 563.825.232.168 706.389.880.241
19
75.611.422.206 538.403.526.227 636.048.702.318
2.838.659.789.162
2.159.261.376.770
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
160
Unearned revenues - net of current portion Total Noncurrent Liabilities EQUITY Capital stock - Rp 1 million par value per share Authorized - 60,000 shares Subscribed and paid-up 15,000 shares as of December 31, 2012 and 2011 Available-for-sale investment revaluation reserve Retained earnings Appropriated Unappropriated Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-3Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
NONCURRENT LIABILITIES Security fund liabilities Employment benefits obligation Deferred tax liabilities - net
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 2012 Rp
PENDAPATAN Pendapatan usaha Biaya tahunan - setoran atas Penerimaan Negara Bukan Pajak
Catatan/ Notes
2011 Rp
208.944.354.735
225.020.406.569
(15.670.826.605)
(16.876.530.493)
REVENUES Operating revenues Annual contribution on Non-Tax State Revenue
Jumlah Pendapatan Usaha - Bersih Pendapatan investasi Penghasilan dana kontribusi bank pembayaran Keuntungan selisih kurs Lainnya Jumlah Pendapatan
193.273.528.130 43.202.152.239
20,28 25
208.143.876.076 33.394.657.346
313.125.835 995.936.339 141.050.248 237.925.792.791
17
494.745.653 471.009.698 636.113.715 243.140.402.488
Total Operating Revenues - Net Investment income Payment bank contribution income Gain on foreign exchange Others Total Revenues
BEBAN USAHA Gaji, honor dan tunjangan Pengembangan usaha Penyusutan Beban administrasi Telekomunikasi Pemeliharaan teknologi informasi Sewa Komisi fasilitas intraday Beban konsultan Lainnya Jumlah Beban Usaha
56.155.126.251 25.849.940.351 22.012.966.140 12.633.108.137 7.617.817.845 8.722.692.025 3.164.586.741 3.657.868.633 3.772.921.220 296.237.831 143.883.265.174
21 22 12 23
43.755.170.000 24.744.080.779 15.295.499.288 11.386.897.876 6.677.628.551 4.885.417.144 3.115.504.629 1.798.823.492 4.774.378.229 479.892.313 116.913.292.301
OPERATING EXPENSES Salaries, honorarium and allowances Business development Depreciation Administrative expense Telecommunication Information technology maintenance Rent Intraday facility commission Consultant fee Others Total Operating Expenses
126.227.110.187
INCOME FROM OPERATIONS
LABA USAHA
94.042.527.617
Bagian rugi bersih entitas asosiasi
(2.458.354.160)
LABA SEBELUM PAJAK
91.584.173.457
BEBAN PAJAK LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
(22.431.307.542)
24
11
26
69.152.865.915
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA Perubahan nilai wajar efek utang tersedia untuk dijual Penyesuaian reklasifikasi Laba belum terealisasi atas perubahan nilai wajar efek utang tersedia untuk dijual
1.188.312.008
Jumlah Pendapatan Komprehensif Lainnya JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
(1.820.021.257)
Equity in net loss of a associates
124.407.088.930
INCOME BEFORE TAX
(36.944.768.983)
TAX EXPENSE
87.462.319.947
NET INCOME FOR THE YEAR
2.444.987.389
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Changes in fair value of available-forsale debt securities Reclassification adjustment Unrealized gains on changes in fair value of available for-sale debt securities
1.188.312.008
2.049.987.389
Total Other Comprehensive Income
70.341.177.923
89.512.307.336
-
6 6
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
(395.000.000)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-4Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
161
162
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
-
6
-
6
15.000.000.000
-
10,19
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Saldo per 31 Desember 2012
Cadangan dana jaminan Laba rugi komprehensif tahun berjalan
15.000.000.000
-
19
Cadangan wajib Cadangan dana jaminan Laba rugi komprehensif tahun berjalan
Saldo per 31 Desember 2011
15.000.000.000
Modal saham/ Capital stock Rp
Saldo per 1 Januari 2011
Catatan/ Notes
8.222.065.893
1.188.312.008
-
7.033.753.885
2.049.987.389
-
4.983.766.496
Cadangan penilaian kembali investasi efek tersedia untuk dijual/ Available-for-sale investment revaluation reserve Rp
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
-5-
119.342.582.180
-
43.731.159.974
75.611.422.206
-
3.000.000.000 60.843.000.000
11.768.422.206
706.389.880.241
70.341.177.923
-
636.048.702.318
89.512.307.336
-
546.536.394.982
Jumlah ekuitas/ Total equity Rp
Balance as of December 31, 2012
Guarantee fund reserve Profit and comprehensive income for the year
Balance as of December 31, 2011
Mandatory reserve Guarantee fund reserve Profit and comprehensive income for the year
Balance as of January 1, 2011
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
563.825.232.168
69.152.865.915
(43.731.159.974)
538.403.526.227
87.462.319.947
(3.000.000.000) (60.843.000.000)
514.784.206.280
Saldo laba/Retained earnings Ditentukan Tidak ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated Rp Rp
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 2012 Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba sebelum pajak Penyesuaian untuk: Penyusutan Beban imbalan kerja Bagian rugi bersih perusahaan asosiasi Amortisasi dana kontribusi bank pembayaran Laba belum terealisasi atas perubahan nilai wajar reksadana Penghasilan bunga Keuntungan pelepasan aset tetap Arus kas operasi sebelum perubahan modal kerja Perubahan modal kerja: Piutang penyelesaian transaksi bursa Piutang usaha Piutang lain-lain Biaya dibayar dimuka Aset lain-lain Utang penyelesaian transaksi bursa Utang pajak Utang lain-lain Beban akrual Pembayaran manfaat karyawan Penerimaan bunga Pembayaran pajak Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi
91.584.173.457
2011 Rp 124.407.088.930
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Income before tax Adjustments for: Depreciation Employment benefits expense Equity in net loss of associates Amortization of payment bank contribution Unrealized gains on changes in fair value of mutual fund Interest income Gain on disposal of equipment and facilities Cash flows before changes in working capital Changes in working capital: Securities transactions settlements receivables Accounts receivable Other accounts receivable Prepaid expenses Other assets Securities transactions settlements payables Taxes payable Other liabilities Accrued expenses Employee benefits paid Interest received Income tax paid Net Cash Provided By Operating Activities
22.012.966.140 4.828.080.000 2.458.354.160 (313.125.835)
15.295.499.288 1.550.357.000 1.820.021.257 (494.745.653)
(11.523.697.024) (31.475.955.215) 77.570.795.683
1.072.838.382 (33.244.995.729) (6.150.000) 110.399.913.475
(592.464.740.000) (5.037.427.692) 1.836.649.121 (716.469.151) (171.425.300) 592.464.740.000 839.541.913 (16.179.374.845) 12.117.307.907 (1.058.559.000) 30.977.922.026 (18.979.638.837) 81.199.321.825
150.426.402.000 8.521.376.607 (2.289.179.683) 35.845.570 (72.153.010) (150.426.402.000) (784.113.571) (13.651.465.074) 1.609.589.329 (17.082.000) 32.631.426.352 (40.352.086.520) 96.032.071.475
(5.000.000.000) (15.223.443.937) (48.778.057.394)
(1.000.000.000) (7.108.986.040) (43.734.105.119)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Placement in investment in associates Acquisitions of equipment and facilities Increase in other financial assets
(69.001.501.331)
(51.843.091.159)
Net Cash Used in Investing
107.250.585 (107.250.585) (43.731.159.974)
390.177.461 (390.177.461) (60.843.000.000)
CASH FLOWS FROM CLEARING FUND ACTIVITIES Increase in security fund liabilities Increase (decrease) in security fund assets Increase in fund reserved for guarantee
(43.731.159.974)
(60.843.000.000)
Net Cash Used In Clearing Fund Activities
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(31.533.339.480)
(16.654.019.684)
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
271.558.631.109
288.212.650.793
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
240.025.291.629
271.558.631.109
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penempatan investasi pada entitas asosiasi Perolehan aset tetap Kenaikan aset keuangan lainnya Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS DANA KLIRING Kenaikan liabilitas dana pengaman Kenaikan (penurunan) aset dana pengaman Kenaikan cadangan jaminan Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Dana Kliring
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Cash and cash equivalents at beginning of period as reported in See accompanying notes to financial statements which integral part of the financial statements.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
163
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011
UMUM
1.
P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (Perusahaan), didirikan berdasarkan akta notaris No. 8 tanggal 5 Agustus 1996 dari Mudofir Hadi, S.H. Akta pendirian dan anggaran dasar Perusahaan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-9083.HT.01.01.Th.96 tanggal 24 September 1996 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 10 tanggal 4 Pebruari 1997, Tambahan No. 484. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 173 tanggal 19 Juni 2009 dari Aulia Taufani, S.H., selaku notaris pengganti dari Notaris Sutjipto, S.H., mengenai perubahan anggaran dasar untuk disesuaikan dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT). Perubahan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-39880.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 18 Agustus 2009.
P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (the Company) was established based on notarial deed No. 8 dated August 5, 1996 of Mudofir Hadi, S.H. The Company’s articles of association were approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his decision letter No. C2-9083.HT.01.01.Th.96 dated September 24, 1996 and were published in Supplement No. 484 to State Gazette No. 10 dated February 4, 1997. The articles of association have been amended several times, most recently by notarial deed No. 173 dated June 19, 2009 of Aulia Taufani, S.H., as a substitute notary of Notary Sutjipto, S.H., concerning the changes in the Company’s article of association in accordance with Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Company (UU PT). These changes have been approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No. AHU-39880.AH.01.02.Tahun 2009, dated August 18, 2009.
Perusahaan mendapat persetujuan sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) melalui Surat tanggal Keputusannya No. Kep-26/PM/1998 1 Juni 1998.
The Company obtained its operating license as a Clearing and Guarantee Institution from the Chairman of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) in his decision letter No. Kep-26/PM/1998 dated June 1, 1998.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan didirikan adalah untuk menunjang kebijaksanaan pemerintah dalam mengembangkan Pasar Modal Nasional, dengan menyediakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar dan efisien.
In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company was established to support the Indonesian Government’s policies in developing the National Capital Market by providing clearing and stock exchange transaction settlement guarantee services in an orderly, fair and efficient manner.
Perusahaan mulai beroperasi pada tahun 1997. Aktivitas Perusahaan adalah menyelenggarakan jasa kliring penyelesaian transaksi bursa untuk perdagangan efek dengan warkat dan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa untuk perdagangan efek tanpa warkat. Pelaksanaan penjaminan penyelesaian transaksi bursa untuk perdagangan efek tanpa warkat dimulai sejak tanggal 24 Juli 2000, berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK No. 1687/PM/2000.
The Company commenced its operations in 1997. The Company is engaged in providing services for settlement of transactions involving scrip trading of securities, as well as clearing and guarantee services for settlements of stock exchange transactions on scripless trading of securities. Settlement guarantee services for scripless trading of securities became effective on July 24, 2000, based on the decision letter of the Chairman of Bapepam-LK No. 1687/PM/2000.
Perusahaan juga menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa untuk perdagangan derivatif yaitu Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE), Opsi Saham (OS), Jasa Pinjam Meminjam Efek serta Obligasi Korporasi.
The Company also provides services for clearing and guarantee of derivative securities transactions such as stock index futures trading, stock option trading, services for securities lending and borrowing and corporate bond.
-7-
164
GENERAL
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
2.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Perusahaan beralamat di Gedung Bursa Efek Indonesia Menara I Lantai 5, Jl. Jend., Sudirman Jakarta. Jumlah karyawan Kav. 52-53, Perusahaan adalah 98 orang pada tahun 2012 dan 94 orang pada tahun 2011.
The Company is located at Indonesia Stock th Exchange Building, Tower I, 5 Floor, Jl. Jend., Sudirman Kav. 52-53, Jakarta. The Company had 98 employees in 2012 and 94 employees in 2011.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The Company’s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
2012
2011
Komisaris Utama Komisaris
Harry Wiguna Parikesit Suprapto Inarno Djayadi
Harry Wiguna Rahmat Waluyanto Inarno Djayadi
President Commissioner Commissioners
Direktur Utama Direktur
Hasan Faw zi Bambang Widodo Indriani Darmaw ati
Hoesen Bambang Widodo -
President Director Director
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a.
2.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”) a.
Standard effective in the current periods
Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2012 yang relevan dengan operasi Perusahaan. Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya.
In the current year, the Company has adopted all of the new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Accountants Institute that are relevant to its operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2012. The adoption of these new and revised standards and interpretations has resulted in changes to the accounting policies that have affected the financial statement presentation and disclosure for the current and prior year.
PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
PSAK 10 (revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
Standar revisi ini memberikan indikator dalam menentukan mata uang fungsional entitas yang meliputi antara lain mata uang (a) yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa (b) dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas dan (c) yang paling mempengaruhi biaya tenaga kerja, bahan baku, dan biaya lain dari pengadaan barang atau jasa.
This revised standard provides indicators in determining an entity’s functional currency, which include, among others, the currency (a) that mainly influences sales prices for goods and services (b) of the country whose competitive forces and regulations mainly determine the sales prices of its goods and services and (c) that mainly influences labor, material and other costs of providing goods or services.
-8Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
165
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Jika indikator tersebut bercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, maka manajemen menggunakan pertimbangannya untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, peristiwa dan kondisi yang mendasari.
When the indicators are mixed and the functional currency is not obvious, management should use its judgment to determine the functional currency that most faithfully represents the economic effects of the underlying transactions, events and conditions.
Terdapat panduan terbatas sesuai dengan standar sebelumnya dalam hal penentuan mata uang fungsional
There was limited guidance under the previous standard in regards to the determination of functional currency.
Perusahaan telah menentukan bahwa tidak ada perubahan dalam mata uang fungsional berdasarkan penilaian mereka sesuai dengan ketentuan standar revisi
The Company had determined that there is no change in the functional currency based on its assessment in accordance with the provisions of the revised standard.
PSAK 60, Pengungkapan
PSAK 60, Financial Instruments: Disclosure
Instrumen
Keuangan:
Standar baru ini menggantikan persyaratan pengungkapan dalam PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan.
This new standard supersedes the disclosure requirements of PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosure.
Standar baru ini mengakibatkan pengungkapan mengenai (a) signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan Perusahaan, dan (b) sifat dan luasnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana Perusahaan terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana Perusahaan mengelola risiko-risiko tersebut (Catatan 29).
This new standard resulted in the disclosures concerning (a) the significance of financial instruments for the Company’s financial position and performance; and (b) the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the Company is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the Company manages those risks (Note 29).
PSAK 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja
PSAK 24 (Revised 2010), Employee Benefits
Standar ini diubah untuk memungkinkan pilihan pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial secara penuh pada periode terjadinya, diluar keuntungan atau kerugian, dalam laporan laba rugi komprehensif. Perusahaan menggunakan pendekatan koridor dalam mengukur keuntungan dan kerugian aktuarial.
This standard was amended to allow the option of recognizing actuarial gains and losses in full in the period in which they occur, outside profit or loss, in a statement of comprehensive income. The Company still uses the corridor approach in measuring actuarial gains and losses.
Berikut ini standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan:
The following new and revised standards and interpretations have also been adopted in these financial statements. Their adoption has not had any significant impact on the amounts reported in these financial statements but may impact the accounting for future transactions or arrangements:
PSAK 16 (revisi 2011), Aset Tetap
PSAK 30 (revisi 2011), Sewa PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian
-9-
166
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
PSAK 16 (revised 2011), Property, Plant and Equipment PSAK 30 (revised 2011), Leases PSAK 46 (revised 2010), Income Taxes PSAK 50 (revised 2010), Financial Instruments: Presentation
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
ISAK 15, Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya
ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya ISAK 23, Sewa Operasi - Insentif ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk Legal Sewa
b.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 adalah PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali dan perubahan atas PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
b.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan. 3.
Effective for periods beginning on or after January 1, 2013 is PSAK 38 (revised 2012), Business Combination Under Common Control and Amendment to PSAK 60, Financial Instruments: Disclosure. As of the issuance date of the financial statements, management is still evaluating the effect of these standards and interpretations on the financial statements.
KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
PSAK 55 (revised 2011), Financial Instrument: Recognition and Measurement ISAK 15, The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction ISAK 20, Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its shareholders ISAK 23, Operating Leases - Incentives ISAK 24, Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease
3.
Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Statement of Compliance The financial statements have been prepared in accordance Indonesian Financial Accounting Standards. These financial statements are not intended to present the financial position, result of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
b.
Penyajian Laporan Keuangan
b.
Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan (penyajian) yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Financial Statement Presentation The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting (presentation) currency used in the preparation of the financial statements is Indonesian Rupiah, while the measurement basis used is historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
- 10 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
167
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan dana pengaman. c.
The statements of cash flows are prepared using the indirect method with classifications of cash flows into operating, investing, and security fund activities.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
c.
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, mata uang fungsional. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi. d.
d.
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.
b.
and
Transactions with Related Parties Related parties are a person or entity that is related to the reporting entity.
Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a.
A person or a close member of that person's family is related to a reporting entity if that person:
i.
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
i.
has control or joint control over the reporting entity;
ii.
memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
ii.
has significant influence over the reporting entity; or
iii.
merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
iii.
is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
b.
An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:
i.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).
i.
The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
ii.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
ii.
One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
iii.
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iii.
Both entities are joint ventures of the same third party.
- 11 -
168
Transactions
The books of accounts of the Company are maintained in Indonesian Rupiah, fungsional currency. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss.
Transaksi Pihak-pihak Berelasi
a.
Foreign Currency Balances
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
iv.
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
iv.
One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
v.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
v.
The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
vi.
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vi.
The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
vii.
Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii.
A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, akan diungkapkan pada laporan keuangan. e.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements.
Aset Keuangan
e.
Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognised and derecognised on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut:
The Company’s financial assets are classified as follows:
Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)
Fair Value Through Profit Or Loss (FVTPL)
Tersedia untuk dijual
Available-for-Sale
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and Receivable
Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)
Fair Value Through Profit Or Loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Financial assets are classified as at FVTPL when the financial asset is either held for trading or it is designated as at FVTPL.
- 12 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
169
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
A financial asset is classified as held for trading, if:
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
it has been acquired principally for the purpose of selling in the near future; or
pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument.
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition, if:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
kelompok aset keuangan atau kewajiban atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan yang didokumentasikan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci Perusahaan (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7, Pengungkapan Pihakpihak Berelasi), misalnya direksi dan CFO
a group of financial assets or financial liabilities or both, which is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with the Company’s documented risk management or investment strategy, and information about the grouping is provided internally on that basis to the Company’s key management personnel (as defined in PSAK 7, Related Party Disclosures), for example the Company’s board director and chief executive officer
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 6.
Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognised in profit or loss. The net gain or loss recognised in profit or loss incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 6.
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)
Available-for-sale financial assets (AFS)
Surat Berharga Negara dan Obligasi Korporasi yang diperdagangkan di pasar aktif diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar.
Government Securities and Corporate Bonds held by the Company that are traded in an active market are classified as being AFS and are stated at fair value.
- 13 -
170
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi cadangan revaluasi investasi AFS kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui di cadangan revaluasi investasi AFS, direklas ke laba rugi.
Gains and losses arising from changes in fair value are recognised in other comprehensive income and accumulated in the AFS investments revaluation reserve, with the exception of impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets, which are recognised in profit or loss. Where the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in AFS investments revaluation reserve is reclassified to profit or loss.
Investasi dalam instrument ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.
Investments in unlisted equity instruments that are not quoted in an active market and whose fair value cannot be realibly measured are also classified as AFS, measured at cost less impairment.
Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.
Dividends on AFS equity instruments, if any, are recognised in profit or loss when the Company’s right to receive the dividends is established.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Piutang nasabah dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Receivable from customers and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment. Interest is recognised by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts or payments (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
- 14 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
171
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognised on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti objektif penurunan nilai.
For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
default or delinquency in interest or principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan pembayaran keterlambatan penerimaan piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kegagalan atas piutang.
For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Company’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
- 15 -
172
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan kerugian penurunan nilai piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai piutang piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan nilai tercatat akun cadangan kerugian penurunan nilai piutang piutang diakui dalam laba rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognised in profit or loss.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi.
When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognised in equity are reclassified to profit or loss.
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara objektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lainnya.
In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognised in profit or loss are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognised in other comprehensive income.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Company derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Company retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company continues to recognise the financial asset and also recognises a collateralised borrowing for the proceeds received.
- 16 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
173
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan f.
g.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
f.
and
Equity
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Company are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Company after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Pembelian kembali instrument ekuitas Perusahaan (saham treasuri) diakui dan dikurangkan secara langsung dari ekuitas. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari pembelian, penjualan, penerbitan atau pembatalan instrument ekuitas Perusahaan tersebut tidak diakui dalam laba rugi.
Repurchase of the Company’s own equity instruments (treasury shares) is recognized and deducted directly in equity. No gain or loss on the purchase, sale, issue or cancellation of the Company’s own equity instrument.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL atau pada biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities are classified as either “at FVTPL” or “at amortized cost”.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai biaya perolehan diamortisasi
Financial liabilities are classified as “at amortized cost”
Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif.
Financial liabilities are initially measured at fair value, net of transaction costs, and are subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method, with interest expense recognised on an effective yield basis.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Perusahaan menghentikan liabilitas keuangan, jika dan liabilitas Perusahaan telah dibatalkan atau kadaluarsa.
The Company derecognises financial liabilities when, and only when, the Company’s obligations are discharged, cancelled or they expire.
pengakuan hanya jika, dilepaskan,
Saling Hapus Antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
g.
Aset dan kewajiban keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika,
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Netting of Financial Assets and Financial Liabilities The Company only offsets financial assets and liabilities and presents the net amount in the statement of financial position where they:
- 17 -
174
Financial Liabilities Instruments
currently have a legal enforceable right to set off the recognised amount; and
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
h.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.
Kas dan Setara Kas
h.
Untuk tujuan penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. i.
j.
Cash and Cash Equivalents For statements of cash flows presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the dates of placement.
Piutang dan Utang Penyelesaian Transaksi Bursa
i.
Securities Transactions Receivables and Payables
Settlements
Piutang dan utang penyelesaian transaksi bursa merupakan tagihan/liabilitas Perusahaan kepada anggota kliring atas transaksi bursa normal maupun kontrak berjangka indeks efek sebelum tanggal penyelesaian.
Securities transactions settlements receivables and payables represent the Company’s receivable/payable arising from normal securities transactions and stock index futures trading of the clearing members prior to settlement date.
Perusahaan tidak menanggulangi kegagalan penyelesaian transaksi bursa yang diselesaikan secara per transaksi oleh karena itu akun ini tidak termasuk piutang dan utang yang timbul dari transaksi tersebut.
The Company does not handle failure on trade for trade settlement of securities transactions, and accordingly this account does not include receivables and payables arising from such transactions.
Biaya Dibayar Dimuka
j.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. k.
intend either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
k.
Dana Pengaman, Cadangan Jaminan dan Dana Jaminan
Security Fund, Reserve for Guarantee Fund and Guarantee Fund
Dana Pengaman
Security Fund
Dalam rangka penanganan kegagalan penyelesaian transaksi perdagangan kontrak berjangka indeks efek secara netting, anggota kliring diwajibkan menyetor dana pengaman.
For the purpose of handling failure on net settlement of stock index futures trading, the clearing members are required to contribute to a security fund.
Dana pengaman yang berasal dari setoran anggota kliring, serta hasil pengelolaannya, ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka yang akan digunakan untuk menanggulangi kegagalan dalam penyelesaian transaksi perdagangan kontrak berjangka indeks efek.
The security fund arising from contributions of clearing members and the yield thereon are placed in time deposits which will be used for the purpose of handling any failures in settlement of stock index futures transactions.
Dana pengaman dapat ditarik kembali apabila anggota kliring yang bersangkutan tidak lagi memakai jasa Perusahaan dan telah menyelesaikan seluruh liabilitasnya pada Perusahaan.
The security funds are refundable once the clearing member ceases to utilize the Company’s services and its liabilities to the Company have been fully settled.
- 18 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
175
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Cadangan Jaminan
Reserve for Guarantee Fund
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-25/PM/2000 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa, yang diperbaharui dengan Surat Keputusan No. KEP-46/PM/2004 tanggal 9 Desember 2004, Perusahaan membentuk cadangan jaminan yang disisihkan dari surplus operasional Perusahaan yang dipergunakan untuk membiayai penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Cadangan jaminan ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka dan rekening giro.
In accordance with the decision letter of the Chairman of Bapepam No. KEP-25/PM/2000, regarding Securities Transactions Settlement Guarantee as amended with the decision letter of the Chairman of Bapepam No. KEP-46/PM/2004 dated December 9, 2004, the Company established a reserve for guarantee fund which is taken from the Company’s operating surplus which will be used to guarantee the settlement of securities transactions. The reserve for guarantee fund is placed in time deposits and current accounts.
Dana Jaminan
Guarantee Fund
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-26/PM/2000 tanggal 30 Juni 2000 tentang Dana Jaminan, yang sebelumnya diatur dalam surat Bapepam-LK No. S1484/PM/1997 tanggal 27 Juni 1997, Bapepam memberikan persetujuan kepada Perusahaan untuk melakukan pungutan sebesar 0,01% dari nilai transaksi bursa sebagai salah satu sumber utama pembentukan dana jaminan.
Based on the decision letter of the Chairman of the Bapepam No. KEP-26/PM/2000 dated June 30, 2000 regarding Guarantee Fund, which is previously regulated by the letter of Bapepam-LK No. S-1484/PM/1997 dated June 27, 1997, Bapepam has approved for the Company to collect 0.01% of cumulative value of securities transactions as a major source for the guarantee fund.
Selanjutnya, berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-47/PM/2004 tanggal 9 Desember 2004, Bapepam-LK menyetujui Perusahaan untuk memungut Dana Jaminan sebesar 0,005% dari nilai transaksi kontrak berjangka dan 0,00125% dari nilai transaksi efek utang.
Moreover, based on the decision letter of the Chairman of Bapepam No. Kep-47/PM/2004 dated December 9, 2004, Bapepam-LK has approved the Company to collect 0.005% of future transactions and 0.00125% of debt securities transaction for the guarantee fund.
Dana jaminan bukan merupakan milik pihak tertentu dan tidak didistribusikan untuk keperluan apapun kecuali untuk tujuan yang telah diatur dalam ketentuan tersebut. Dana jaminan akan digunakan untuk penanggulangan kegagalan penyelesaian transaksi bursa pada perdagangan efek tanpa warkat dan perdagangan kontrak berjangka indeks efek. Perusahaan diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan dana jaminan tersebut dan tujuan penggunaannya harus memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Bapepam-LK.
The guarantee fund does not belong to a certain party and is not distributed for any purpose unless as stated in the regulation. The guarantee fund is intended to provide resources for handling failures in settlements of scripless trading of securities and stock index future trading. The Company is responsible in managing the guarantee fund, and the purpose of its utilization should have prior approval from Bapepam-LK.
Dana jaminan hanya dapat diinvestasikan dalam Surat Utang Negara dan/atau deposito bank dengan komposisi yang disetujui oleh Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko. Hasil investasi dana jaminan wajib ditambahkan ke dalam dana jaminan setelah dikurangi biaya atas jasa pengelolaan kepada lembaga kliring dan penjaminan.
The guarantee fund is only allowed to be invested in Government Bonds and/or time deposits with a certain composition which has been approved by a Credit Policy and Risk Management Committee. The investment’s results, net of the clearing and guarantee institution’s management fee should be added to the guarantee fund.
- 19 -
176
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan l.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Investasi Pada Entitas Asosiasi
l.
Investments in Associates
Entitas asosiasi adalah suatu perusahaan dimana Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.
An associate is an entity over which the Company is in a position to exercise significant influence, but not control or joint control, through participation in the financial and operating policy decisions of the investee.
Penghasilan dari aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, secara substansi, merupakan bagian dari Perusahaan dan nilai investasi bersih entitas anak dalam entitas asosiasi) diakui hanya sebatas bahwa Perusahaan telah mempunyai kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif atau melakukan pembayaran atas kewajiban entitas asosiasi.
The results of operations and assets and liabilities of associates are incorporated in these financial statements using the equity method of accounting, except when the investment is classified as held for sale, in which case, it is accounted for in accordance with PSAK 58 (Revised 2009), Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations. Investments in associates are carried in the statements of financial position at cost as adjusted by post-acquisition changes in the Company’s share of the net assets of the associate, less any impairment in the value of the individual investments. Losses of the associates in excess of the Company’s interest in those associates (which includes any long-term interests that, in substance, form part of the Company’s net investment in the associate) are recognised only to the extent that the Company has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate.
Ketika Perusahaan melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian dieliminasi sebesar kepentingan mereka dalam entitas asosiasi.
When the Company transacts with an associate, profits and losses are eliminated to the extent of their interest in the relevant associate.
m. Aset Tetap
m. Equipment and Facilities
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Equipment and facilities held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Penyusutan diakui sebagai penghapusan perolehan aset tetap dikurangi sisa umurnya dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is recognised so as to write-off the cost of assets less residual values using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun/ Years
Peralatan dan sistem komputer Pembangunan ruangan gedung yang disewa Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan
4 4 4 4
Computer hardware and system Leasehold improvement Furniture and fixtures Vehicles
- 20 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
177
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
n.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset, jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.
The cost of maintenance and repairs are charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of equipment and facilities are recognised as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in profit or loss.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost and transferred to the respective equipment and facilities account when completed and ready for use.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
n.
Pada tanggal pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At reporting dates, the Company reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell or value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognised immediately against earnings.
Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3e.
Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 3e.
- 21 -
178
Impairment of Non-financial Asset
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan o.
p.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Sewa
o.
Lease
Pembayaran sewa operasi dimana Perusahaan adalah sebagai lessee diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments wherein the Company is the lessee are recognised as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognised as an expense in the period in which they are incurred.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognised as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognised as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
Pengakuan Pendapatan, Diterima Dimuka, dan Beban
Pendapatan
p.
Revenue, Unearned Expense Recognition
Revenue,
and
Pendapatan usaha Perusahaan diperoleh dari (i) Jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi perdagangan saham di bursa sebesar 0,009% dari nilai transaksi; (ii) Jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi perdagangan kontrak berjangka indeks efek sebesar Rp 7.000 untuk LQ 45, Rp 1.500 untuk Mini LQ 45, Rp 5.000 untuk LQ 45 periodik, Rp 1.500 untuk Mini LQ 45 periodik dan Rp 6.250 untuk DJ Japan Titans 100 yang dikenakan pada setiap transaksi yang menimbulkan posisi terbuka; (iii) Jasa pinjam meminjam efek sebesar 3% per tahun dari nilai transaksi pinjam meminjam efek; (iv) Opsi saham sebesar 40% dari biaya transaksi; (v) Jasa efek bersifat utang sebesar 30% dari biaya transaksi.
The Company’s revenues are derived from (i) Clearing and settlement guarantee services for transactions at the stock exchange amounting to 0.009% of the transaction value; (ii) Clearing and settlement guarantee services for local stock index futures trading transactions amounting to Rp 7,000 for LQ 45, Rp 1,500 for Mini LQ 45, Rp 5,000 for LQ 45 periodic, Rp 1,500 for Mini LQ 45 periodic and Rp 6,250 for DJ Japan Titans 100 each transaction in relation with open position; (iii) Borrowing and lending stocks amounting to 3% per annum of the borrowing and lending stocks transactions; (iv) Stock options amounting to 40% of the transaction fee; (v) Bonds amounting to 30% of the transaction fee.
Selanjutnya, berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor Kep-47/PM/2004 tanggal 9 Desember 2004 tentang Dana Jaminan, Lembaga Kliring dan Penjaminan dapat mengenakan biaya atas jasa pengelolaan investasi maksimum 10% (sepuluh perseratus) dari pendapatan bersih setelah pajak hasil investasi dana jaminan.
Moreover, based on the Decision Letter of the Chairman of Bapepam-LK No. Kep2004 47/PM/2004 dated December 9, regarding Guarantee Fund, the Clearing and Guarantee Institution is allowed to charge investment management fee at maximum of 10% (ten percent) of net investment income after tax from gain of guarantee fund investment.
Pendapatan lainnya diakui pada saat jasa diserahkan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan.
Other revenue is recognised when the service is rendered. Expense is recognised when incurred.
- 22 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
179
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
q.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Pendapatan diterima dimuka diakui secara proporsional sesuai dengan periode jasa berdasarkan perjanjian dengan Bank Pembayaran.
Unearned revenue is recognised proportionally over service period of Payment Banks based on agreement.
Pendapatan Bunga
Interest Income
Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terutang dan tingkat bunga yang sesuai.
Interest revenue is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.
Beban diakui sesuai dengan manfaatnya pada periode bersangkutan.
Expenses are recognised when incurred.
Provisi Imbalan Kerja
q.
Program Tabungan Karyawan
Employee Savings Plan
Perusahaan menyelenggarakan program tabungan karyawan untuk seluruh karyawan tetap yang berumur tidak lebih dari 55 tahun. Kontribusi yang ditanggung Perusahaan diakui sebagai beban pada periode berjalan.
The Company established an employee savings plan covering all of its local permanent employees who are not more than 55 years old. Contribution is charged to current operations.
Imbalan Pasca Kerja
Defined Post-Employment Benefits
Perusahaan juga memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Program tabungan karyawan digunakan sebagai alat pendanaan bagi manfaat pensiun sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Ketenagakerjaan. Kekurangan imbalan yang diberikan dari program tabungan karyawan dibandingkan dengan manfaat yang diwajibkan oleh Undang-undang Ketenagakerjaan dicatat sebagai imbalan pasti pasca kerja tanpa pendanaan.
The Company also provides defined postemployment benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. Employee’s saving plan is used as a funding instrument for pension benefit as stated in the Labor Law. The shortage of benefits provided under the employee saving plan against the benefits required by the Labor Law is accounted for as unfunded defined postemployment benefits plan.
Perhitungan imbalan pasca kerja imbalan pasti ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognised actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the Company’s defined benefit obligations are recognised on straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is directly recognised to the extent that the benefits have been vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The benefits obligation recognised in the statement of financial position represents the present value of defined benefit obligation, as adjusted for unrecognised actuarial gains and losses and unrecognised past service cost.
- 23 -
180
Employment Benefits Obligation
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
r.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Other long-term benefits
Perusahaan memberikan imbalan kerja jangka panjang lainnya berupa penghargaan masa kerja kepada karyawan yang memenuhi persyaratan.
The Company also provides other long-term benefits such as long services award for all its qualified employees.
Perhitungan imbalan kerja jangka panjang lainnya ditentukan dengan menggunakan metode Project Unit Credit. Jumlah diakui sebagai imbalan kerja jangka panjang lainnya di laporan posisi keuangan adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti.
The cost of providing other long-term benefits is determined by the Project Unit Credit Method. The long-term employee benefits obligation recognized in the statement of financial position represents the present value of the defined benefit obligation.
Pajak Penghasilan
r.
Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognised for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognised for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognised for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflect the consequences that would follow from the manner in which the Company expected, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to compensate all or parts of the asset to be recovered.
- 24 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
181
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
s.
4.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Company intends to settle its current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.
Current and deferred tax are recognised as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognised outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognised outside of profit or loss.
Provisi
s.
Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognised when the Company has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Company will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.
The amount recognised as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, a receivable is recognised as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.
PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
4.
Dalam menerapkan kebijakan akuntansi, sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diharuskan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi mengenai nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi terkait berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi kedua periode tersebut.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENT AND ESTIMATES In the application of accounting policies which are described in Note 3, management is required to make judgments about the carrying amount of assets and liabilities that are not readily apparent from other source. The estimates and associated assumption are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results could differ from those estimates, and such estimates will be adjusted accordingly.
- 25 -
182
Provisions
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Estimasi dan asumsi yang mendasarinya direview secara berkelanjutan. Perubahan atas estimasi akuntansi diakui pada periode terjadinya perubahan estimasi, bila perubahan mempengaruhi hanya pada periode tersebut, atau pada periode perubahan dan periode masa datang bila perubahan mempengaruhi masa kini dan periode masa datang.
The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period in which the estimate is revised if the revision affects only that period or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.
a.
dalam
a. Judgment made in applying accounting policies
Berikut pertimbangan kritikal, selain yang berkaitan dengan estimasi (lihat 4b dibawah), yang dilakukan manajemen pada saat proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang berpengaruh paling signifikan pada jumlah yang diakui di laporan keuangan.
The following are the critical judgments, apart from those involving estimations (see 4b below), that managements have made in the process of applying the Company accounting policies and that have the most significant effect on the amounts recognised in the financial statements.
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, Perusahaan melaporkan pajak berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku. Perusahaan memiliki eksposur terhadap pajak penghasilan karena terkait pertimbangan yang signifikan dalam menetapkan provisi pajak penghasilan Perusahaan. Jumlah tercatat utang pajak kini masing-masing sebesar Rp 4.134.212.000 dan sebesar Rp 127.158.500 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Catatan 14 dan 26).
Under the tax laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self-assessment. The tax authorities may assess or amend taxes within the statute of limitation under prevailing regulations. The Company has exposure to income taxes since significant judgment is involved in determining the Company provision for income taxes. The carrying amount of the Company’s current tax payable as of December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp 4,134,212,000 and Rp 127,158,500, respectively (Notes 14 and 26).
b.
Pertimbangan yang dibuat penerapan kebijakan akuntansi
Sumber estimasi ketidakpastian
b. Key sources of estimation uncertainty
Informasi tentang asumsi utama yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan di bawah ini.
The key assumptions concerning future and other key sources of estimation at the end of the reporting period, that have the significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below.
Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap
Estimated useful lives of equipment and facilities
Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman Perusahaan atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.
The useful life of each item of the Company’s equipment and facilities are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
- 26 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
183
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
5.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Tidak terdapat perubahan masa manfaat aset tetap selama periode berjalan. Nilai tercatat aset tetap telah diungkapkan pada Catatan 12.
There is no change in the estimated useful life of equipment and facilities during the period. The aggregate carrying value of equipment and facilities are disclosed in Note 12.
Manfaat karyawan
Employee benefits
Penentuan provisi imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Perusahaan diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Perusahaan dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap provisi imbalan kerja Perusahaan.
The determination of provision for employment benefits obligation is dependent on selection of certain assumptions used by actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from the Company’s assumptions are accumulated and amortized over future periods and therefore, generally affect the recognized expense and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the Company’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the Company’s provision for employment benefit obligations.
Nilai tercatat provisi imbalan kerja telah diungkapkan pada Catatan 27.
The carrying amount of provision for employment benefit obligations are disclosed in Note 27.
KAS DAN SETARA KAS
Kas Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank CIMB Niaga, Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Danamon, Tbk PT Bank Permata, Tbk PT Bank Central Asia, Tbk Jumlah Dolar Amerika Serikat PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT Bank CIMB Niaga, Tbk Jumlah Jumlah kas dan bank
5. 2012 Rp
2011 Rp
20.000.000
20.000.000
44.422.422 16.676.740
56.923.366 4.171.882
7.238.273 3.338.347 2.331.951 2.263.764 76.271.497
30.086.167 3.710.347 1.018.829 1.075.430 96.986.021
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Cash on hand Cash in banks Rupiah PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank CIMB Niaga, Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Danamon, Tbk PT Bank Permata, Tbk PT Bank Central Asia, Tbk Subtotal
64.178.340 41.660.391 105.838.731
60.433.051 11.305.801 71.738.852
U.S. Dollar PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT Bank CIMB Niaga, Tbk Subtotal
202.110.228
188.724.873
Total cash on hand and in banks
- 27 -
184
CASH AND CASH EQUIVALENTS
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued 2012 Rp
Deposito berjangka Rupiah PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT Bank CIMB Niaga, Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Permata, Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Dolar Amerika Serikat PT Bank Permata, Tbk PT Bank CIMB Niaga, Tbk Jumlah deposito berjangka Jumlah kas dan setara kas Tingkat suku bunga deposito berjangka Rupiah Dolar Amerika Serikat
6.
2011 Rp
56.156.000.000
70.724.000.000
55.222.279.957
65.172.741.274
49.589.840.027 24.560.000.000
39.304.000.000 46.970.000.000
22.225.000.000 2.000.000.000 70.092.460
2.000.000.000 19.739.219.481
29.046.410.258 953.558.699 239.823.181.401
26.807.049.272 652.896.209 271.369.906.236
Time deposits Rupiah PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT Bank CIMB Niaga, Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Permata, Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk U.S. Dollar PT Bank Permata, Tbk PT Bank CIMB Niaga, Tbk Total time deposits
240.025.291.629
271.558.631.109
Total cash and cash equivalents
6,50% - 7,25% 1,10% - 2,25%
Interest rate per annum on time deposit Rupiah U.S. Dollar
4,50% - 7,25% 1,00% - 2,50%
ASET KEUANGAN LAINNYA
6. 2012 Rp
Deposito berjangka Aset keuangan, pada nilai w ajar melalui laba rugi dalam kelompok diperdagangkan Reksadana Aset keuangan tersedia untuk dijual Surat Berharga Negara dan Obligasi Perseroan Jumlah
OTHER FINANCIAL ASSETS 2011 Rp
52.957.782.973
21.531.618.500
89.237.158.189
80.345.414.236
137.359.682.000 279.554.623.162
116.187.524.000 218.064.556.736
Time deposits Financial assets, at fair value through profit or loss held for trading Mutual funds Financial assets available for sale Government Securities and Corporate Bonds Total
- 28 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
185
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Rincian aset keuangan adalah sebagai berikut:
Details of the financial assets are as follows:
Deposito Berjangka
Time Deposits 2012 Rp
Rupiah PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Jumlah Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah
2011 Rp
6,5% - 7,25%
Interest rate per annum on time deposits Rupiah
36.807.782.973
-
16.150.000.000
-
52.957.782.973
5,50% - 6,00%
Jangka waktu deposito berjangka diatas antara 3 bulan sampai dengan 12 bulan.
The above time deposits have terms of 3 months to 12 months.
Diperdagangkan
Trading
Reksadana Biaya perolehan Danareksa Maw ar Schroder Dana Istimew a BNP Paribas Infrastruktur Plus Mandiri Investa Atraktif Schroder Regular Income Plan IV Laba belum terealisasi Jumlah investasi dalam unit reksadana
2012
2011
Rp
Rp
23.500.000.000 22.000.000.000 17.100.000.000 5.000.000.000 21.637.158.189
23.500.000.000 12.000.000.000 17.100.000.000 5.000.000.000 12.500.000.000 10.245.414.236
89.237.158.189
80.345.414.236
Mutual Funds Cost Danareksa Maw ar Schroder Dana Istimew a BNP Paribas Infrastructure Plus Mandiri Investa Atraktif Schroder Regular Income Plan IV Unrealized gain Total investment in units of mutual funds
Sampai dengan 31 Desember 2012, laba belum terealisasi - bersih atas kenaikan nilai wajar reksadana sebesar Rp 21.637.158.189 dan masing-masing terdiri atas laba belum terealisasi sebesar Rp 11.656.993.953 dan laba terealisasi sebesar Rp 265.250.000 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan laba belum terealisasi sebesar Rp 10.245.414.236 untuk periode sebelum 2012.
As of December 31, 2012, unrealized gain - net in fair value of mutual fund amounted to Rp 21,637,158,189 which consists of unrealized gain amounting to Rp 11,656,993,953 and realized gain amounting to Rp 265,250,000 for the year ended December 31, 2012 and carried forward unrealized gain amounting to Rp 10,245,414,236 from the period prior to 2012.
Kerugian atas pelepasan investasi reksadana periode 31 Desember 2012 sebesar Rp 133.296.929 (Catatan 25).
Loss on sale of mutual fund for period December 31, 2012 amounted to Rp 133,296,929 (Note 25).
Sampai dengan 31 Desember 2011, laba belum terealisasi atas kenaikan nilai wajar reksadana sebesar Rp 10.245.414.236 terdiri atas rugi sebesar Rp 1.467.838.382 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan laba sebesar Rp 11.713.252.618 untuk tahun-tahun sebelum 2011.
As of December 31, 2011, unrealized gain in fair value of mutual fund amounted to Rp 10,245,414,236 which consists of loss amounting to Rp 1,467,838,382 for the year ended December 31, 2011 and carried forward gain amounted to Rp 11,713,252,618 from the years prior to 2011.
- 29 -
186
19.105.618.500 2.426.000.000 21.531.618.500
Rupiah PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Total
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Tersedia untuk Dijual
Available for Sale 2012
Obligasi/ Bonds
Nilai Nominal/ Nominal Value
Nilai Wajar/ Fair Value
Tingkat Bunga/ Interest Rate
Rp
Rp
%
Jatuh Tempo/ Maturity Date
Surat Berharga Negara/ Government Securities Sukuk Ritel SR-002
5.000.000.000
5.032.430.000
8,70
10-02-2013
ORI - 007
5.000.000.000
5.102.985.000
7,95
15-08-2013
10.000.000.000
10.389.970.000
8,17
23-02-2014
ORI - 008
4.000.000.000
4.157.584.000
7,30
14-10-2014
SBSN IFR 001
5.000.000.000
5.817.050.000
11,80
15-08-2015
Sukuk Ritel SR-004
5.000.000.000
5.141.330.000
6,25
15-10-2015
10.000.000.000
10.280.330.000
9,00
21-09-2015
5.000.000.000
5.689.355.000
9,00
15-01-2017
Ina Recap FR 0048
10.000.000.000
12.091.470.000
9,00
15-09-2018
Ina Recap FR 0045
5.000.000.000
7.096.775.000
9,75
15-05-2037
64.000.000.000
70.799.279.000
10.000.000.000
10.165.430.000
7,65
20-04-2015
TAF S02B
5.000.000.000
5.020.740.000
7,50
05-06-2015
BNGA01ACN1
8.000.000.000
8.087.584.000
7,35
30-10-2015
BCA F01 DCN 1
5.000.000.000
5.093.170.000
7,70
09-05-2016
SMF P01 CCN 2
10.000.000.000
10.006.030.000
7,55
25-04-2017
WSK T02B
10.000.000.000
10.603.290.000
9,75
04-06-2017
Sukuk Ritel SR-003
ORI - 009 SBSN IFR 005
Jumlah/Total Obligasi Korporasi/ Corporate Bonds FIF A01 CCN 1
PPG D01 DCN 2 BBTN 15 BBTN 01 CN 1 Jumlah/Total Jumlah/Total
2.000.000.000
2.037.594.000
7,75
14-02-2019
10.000.000.000
10.484.600.000
9,50
28-06-2021
5.000.000.000
5.061.965.000
7,90
05-06-2022
65.000.000.000
66.560.403.000
129.000.000.000
137.359.682.000
- 30 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
187
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued 2011
Obligasi/ Bonds
Nilai Nominal/ Nominal Value Rp
Tingkat Bunga/ Interest Rate %
Jatuh Tempo/ Maturity Date
Surat Berharga Negara/ Government Securities Sukuk Ritel SR-001 ORI - 004 Sukuk Ritel SR-002 ORI - 007 Sukuk Ritel SR-003 ORI - 008 SBSN IFR 001 SBSN IFR 005 Ina Recap FR 0048 Ina Recap FR 0045 Jumlah/Total
10.000.000.000 40.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 10.000.000.000 4.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 10.000.000.000 5.000.000.000 99.000.000.000
10.120.020.000 40.431.320.000 5.187.610.000 5.187.655.000 10.428.670.000 4.167.184.000 5.988.695.000 5.690.535.000 11.920.660.000 6.417.695.000 105.540.044.000
12,00 9,50 8,70 7,95 8,15 7,30 11,80 9,00 9,00 9,75
25-02-2012 12-03-2012 10-02-2013 15-08-2013 23-02-2014 15-10-2014 15-08-2015 15-01-2017 15-09-2018 15-05-2037
Obligasi Korporasi/ Corporate Bonds BBTN 15
10.000.000.000
10.647.480.000
9,50
28-06-2021
109.000.000.000
116.187.524.000
Jumlah/Total
Rincian premium dan diskon yang belum diamortisasi atas efek tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
Details of available for sale investments with unamortized premium and discount are as follow:
2012 Rp Surat Berharga Negara dan Obligasi Korporasi Ina Recap FR 0048 Ina Recap FR 0045 SBSN IFR 005 PPG D01 DCN 2 Premium dan diskon yang belum diamortisasi Ina Recap FR 0048 Ina Recap FR 0045 SBSN IFR 005 PPG D01 DCN 2 Nilai w ajar
2011 Rp
12.240.173.704 7.110.193.403 5.413.402.500 2.013.808.286
12.093.808.148 6.431.659.236 5.349.652.500 -
Government securities and Corporate Bonds Ina Recap FR 0048 Ina Recap FR 0045 SBSN IFR 005 PPG D01 DCN 2
(148.703.704) (13.418.403) 275.952.500 23.785.714 26.915.194.000
(173.148.148) (13.964.236) 340.882.500 24.028.890.000
Unamortized premium and discount Ina Recap FR 0048 Ina Recap FR 0045 SBSN IFR 005 PPG D01 DCN 2 Fair value
Biaya perolehan Surat Berharga Negara dan Obligasi Korporasi adalah masing-masing sebesar Rp 129.180.205.000 dan Rp 109.153.205.000 di tahun 2012 dan 2011.
Acquisition costs of Government Securities and Corporate Bonds amounted to Rp 129,180,205,000 and Rp 109,153,205,000 in 2012 and 2011, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, nilai wajar Surat Berharga Negara dan Obligasi Korporasi dinyatakan berdasarkan harga referensi PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI). Laba belum direalisasi atas efek utang tersedia untuk dijual adalah masing-masing sebesar Rp 8.222.065.893 per 31 Desember 2012 dan Rp 7.033.753.885 per 31 Desember 2011.
As of December 31, 2012 and 2011, the fair value of Government Securities and Corporate Bonds were based on reference from PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI). Unrealized gain on available-for-sale debt securities amounted to Rp 8,222,065,893 and Rp 7,033,753,885 as of December 31, 2012 and 2011, respectively.
- 31 -
188
Nilai Wajar/ Fair Value Rp
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan 7.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
KLIRING DAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA
7.
Piutang dan Utang Penyelesaian Transaksi Bursa
Piutang penyelesaian transaksi bursa: Kliring utama
Utang penyelesaian transaksi bursa: Kliring utama
SECURITIES CLEARING AND TRANSACTIONS SETTLEMENT Securities Transactions Receivables and Payables
2012
2011
Rp
Rp
2.067.421.457.000
2.067.421.457.000
Settlements
1.474.956.717.000
Securities transactions settlements receivables: Main clearing
1.474.956.717.000
Securities transactions settlements payables: Main clearing
Piutang dan utang kliring utama merupakan kewajiban pembayaran oleh/kepada anggota kliring sehubungan dengan transaksi bursa yang terjadi pada T + 0 (pada hari transaksi bursa) sampai dengan T + 3 (tiga hari setelah tanggal transaksi bursa).
Main clearing receivables and payables represent obligations by/to the clearing members arising from securities transactions which occurred on T + 0 (on the day of transaction) until T + 3 (three days after the transaction date).
Dana Pengaman
Security Fund 2012
2011
Rp
Rp
Aset dana pengaman Bank Deposito berjangka Jumlah
1.836.294.661 3.100.000.000 4.936.294.661
1.829.044.076 3.000.000.000 4.829.044.076
Security fund assets Cash in banks Time deposits Total
Liabilitas dana pengaman Setoran anggota kliring
4.936.294.661
4.829.044.076
Security fund liabilities Clearing members' contribution
Dana pengaman merupakan agunan atas transaksi Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE) yang ditempatkan dalam rekening giro Dana Pengaman KBIE atau ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka atas nama anggota kliring.
The security fund represents deposits for stock Index Futures Trading (KBIE) transactions which are placed in Security Fund for Stock Index Futures Trading (KBIE) current account or in time deposits under clearing member’s name.
Dana pengaman disimpan dalam bentuk deposito berjangka yang ditempatkan pada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, PT Bank CIMB Niaga, Tbk dan PT Bank Mega, Tbk dengan tingkat bunga berkisar antara 4,00% sampai dengan 6,00% dan antara 4,14% sampai dengan 7,25% masingmasing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011.
The security fund is placed as time deposits in PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, PT Bank CIMB Niaga, Tbk and PT Bank Mega, Tbk with interest rates ranging from 4.00% to 6.00% and from 4.14% to 7.25% for the years ended December 31, 2012 and 2011, respectively.
- 32 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
189
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan 8.
9.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
PIUTANG USAHA
8.
Tagihan ini berasal dari pemberian jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa, perdagangan opsi saham, kliring dan penjaminan transaksi perdagangan kontrak berjangka indeks efek dan transaksi perdagangan efek bersifat utang kepada anggota kliring yang penagihannya dilakukan melalui PT Bursa Efek Indonesia (BEI).
These receivables were derived from clearing and settlement guarantee for securities transactions, stock option trading, clearing and settlement guarantee for stock index future trading transactions, and bonds trading transactions which were collected from clearing members through PT Bursa Efek Indonesia (BEI).
Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih. Manajemen berpendapat tidak ada risiko kredit yang signifikan.
No allowance for doubtful accounts was provided as the management believes that the above receivables are fully collectible. Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk.
PIUTANG LAIN-LAIN
9. 2012 Rp
Jasa pengelolaan dana jaminan (Catatan 30a) Bunga Surat Berharga Negara Pinjaman karyaw an Bunga deposito berjangka Lain-lain Jumlah
10. DANA DISISIHKAN JAMINAN
SEBAGAI
Bank Deposito berjangka Jumlah
OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE 2011 Rp
9.347.731.691 2.336.314.482 1.040.385.921 879.696.325 569.720.916 14.173.849.335
CADANGAN
10.447.318.792 1.826.164.683 1.029.796.687 891.812.935 1.317.372.170 15.512.465.267
Guarantee fund management (Note 30a) Interest on government securities Loans to employees Interest on time deposits Others Total
10. FUND RESERVED SETTLEMENT TRANSACTIONS
2012 Rp
FOR OF
GUARANTEE OF SECURITIES
2011 Rp
50.000.000 111.475.964.295 111.525.964.295
50.000.000 67.744.804.321 67.794.804.321
Cash in bank Time deposits Total
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal 18 Juni 2012 yang disahkan oleh notaris Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, dengan akta No. 7, Pemegang Saham memutuskan antara lain menyisihkan 50% dari laba bersih per 31 Desember 2011 atau sebesar Rp 43.731.159.974 sebagai dana cadangan jaminan.
Based on Annual Shareholder Meeting (RUPS) dated by June 18, 2012 and notarial deed No. 7 by Ashoya Ratam, S.H.,M.Kn., notary in Jakarta, the shareholders decided to approved guarantee fund reserve of 50% of net income as of December 31, 2011 or amounting to Rp 43,731,159,974.
Untuk periode 31 Desember 2012 dan 2011, deposito berjangka sebesar Rp 35 miliar di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, digunakan sebagai jaminan kredit fasilitas dana talangan (standby credit facility) dari bank yang sama (Catatan 30d).
For periods December 31, 2012 and 2011, time deposit of Rp 35 billion in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, was used as collateral for standby credit facility from the same bank (Note 30d).
- 33 -
190
ACCOUNTS RECEIVABLE
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Dana cadangan jaminan dikelola Perusahaan dalam bentuk deposito berjangka yang ditempatkan pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk dari periode Januari sampai dengan Juli. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk dan PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk dari periode Januari sampai dengan Desember, dengan tingkat bunga masing-masing 5,50% 6,50% untuk tahun 2012 dan 6,25% - 7,25% untuk tahun 2011.
The fund reserved for guarantee of securities transaction settlement was invested by the Company in time deposits placed in PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk, for the period January to July. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk and PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk for the period January to December, with 5.50% 6.50% and 6.25% - 7.25% interest rate for 2012 and 2011, respectively.
11. INVESTASI SAHAM
11. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2012 2011
Investasi pada entitas asosiasi/ Investment in associate PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI)
33,33%
33,33%
PT Indonesian Capital Market Electronic Library (I-CAMEL)
33,33%
33,33%
PT Penyelenggara Program Penjaminan Investor Efek Indonesia (PPPIEI)
33,33%
-
9,50%
9,50%
Aset keuangan tidak lancar lainnya/ Other financial asset - noncurrent PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
Mutasi investasi pada entitas asosiasi dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut:
Changes in investments in associates using equity method is as follows: 2012
Saldo aw al/ Beginning balance
Penambahan/ Addition Pengurangan/ Deduction
Bagian laba (rugi) bersih entitas asosiasi/ Equity in net profit (loss) of an associate
Rp
Rp
Rp
PHEI I-CAMEL PPPIEI
4.260.455.548 978.301.906 -
5.000.000.000
(2.336.490.797) (125.265.326) 3.401.963
1.923.964.751 853.036.580 5.003.401.963
Jumlah/Total
5.238.757.454
5.000.000.000
(2.458.354.160)
7.780.403.294
Saldo akhir/ Ending balance Rp
- 34 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
191
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PHEI I-CAMEL Jumlah/Total
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Saldo aw al/ Beginning balance Rp
Penambahan/ Addition Pengurangan/ Deduction Rp
6.058.778.711 6.058.778.711
1.000.000.000 1.000.000.000
Ringkasan informasi keuangan dari entitas asosiasi yang dipertanggung jawabkan dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut Aset/Assets Rp
2011 Bagian (rugi) bersih entitas asosiasi/ Equity in net (loss) of an associate Rp (1.798.323.163) (21.698.094) (1.820.021.257)
4.260.455.548 978.301.906 5.238.757.454
Summarized financial information in respect of associates is set out below:
Liabilitas/ Liabilities Rp
Pendapatan/ Revenue Rp
Laba (rugi)/ Profit or loss Rp
2012 PHEI I-CAMEL PPPIEI
6.349.638.276 2.631.986.521 15.010.205.888
577.908.892 72.876.780 -
5.511.633.028 224.833.659 10.205.888
(7.009.472.392) (375.795.977) 10.205.888
2012 PHEI I-CAMEL PPPIEI
Jumlah
23.991.830.685
650.785.672
5.746.672.575
(7.375.062.481)
Total
PHEI I-CAMEL
13.207.610.336 2.999.891.491
426.408.560 64.985.773
3.683.782.822 -
(5.394.969.488) (65.094.282)
PHEI I-CAMEL
Jumlah
16.207.501.827
491.394.333
3.683.782.822
(5.460.063.770)
Total
2011
2011
Pada tanggal 7 Desember 2012, SRO telah menerbitkan dan menyetor sebesar 33,33% atau sejumlah Rp 15.000.000.000 dari modal dasar PPPIEI dengan rincian masing-masing SRO menyetor sebesar Rp 5.000.000.000.
On December 7, 2012, the SRO have subsribed and fully paid for 33.33% or amounting to Rp 15,000,000,000 of PPPIEI total authorized capital stocks where each SRO paid Rp 5,000,000,000.
Pada tanggal 26 Agustus 2011, SRO telah menempatkan dan menyetor modal sahamnya pada I-CAMEL sebesar 33,33% atau sejumlah Rp 3.000.000.000 dari modal saham dengan komposisi sebagai berikut:
On August 26, 2011, the SRO have placed and paid its share ownership in I-CAMEL for 33.33% or Rp 3,000,000,000 of I-CAMEL’s total capital stocks with the composition as follow:
a.
PT Bursa Efek Rp 1.000.000.000;
a.
PT Bursa Efek Indonesia amounting to Rp 1,000,000,000;
b.
PT Kliring Penjaminan Efek sebesar Rp 1.000.000.000;
Indonesia
c.
b.
PT Kliring Penjaminan Efek amounting to Rp 1,000,000,000;
Indonesia
c.
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebesar Rp 1.000.000.000;
d. e.
Pc. ;
PT Kustodian Sentral Efek amounting to Rp 1,000,000,000;
Indonesia
Indonesia
sebesar
Investasi pada perusahaan tersebut di atas diperoleh terutama untuk tujuan potensi pertumbuhan jangka panjang, karena perusahaan tersebut bergerak dalam bidang jasa pengolahan dan penyediaan data efek, penilai harga efek, serta kegiatan atau jasa terkait yang dapat mendukung kegiatan operasional SRO.
The investment in companies mentioned above are held primarily for long-term growth potential, since they are engaged in providing and tabulating data of shares, valuing price of shares, and other related services that support the SRO operational activity.
- 35 -
192
Saldo akhir/ Ending balance Rp
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Mutasi aset keuangan tidak lancar lainnya dengan metode biaya adalah sebagai berikut:
Changes in other financial asset-non current using cost method is as follows:
2012 Rp Saldo aw al Penambahan Saldo akhir
2011 Rp
9.238.325.323 9.238.325.323
3.963.315.380 5.275.009.943 9.238.325.323
Pada tanggal 30 Desember 2011, atas persetujuan dari Bapepam-LK dengan nomor surat No. S-14025/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 dan dituangkan dalam akta notaris Eko Putranto, S.H., No. 08 tanggal 20 Januari 2012, Perusahaan dan KSEI melakukan perjanjian jual beli saham treasuri KSEI sejumlah 60 lembar saham dengan harga perolehan sebesar Rp 5.275.009.943. Pembelian ini menyebabkan peningkatan kepemilikan Perusahaan di KSEI menjadi 9,5%. Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan membukukan utang lain-lain atas pembelian saham treasuri tersebut. Pada tanggal 10 Januari 2012, Perusahaan melakukan pembayaran atas utang tersebut.
On December 30, 2011, the Company and KSEI signed the sale-purchase agreement on treasury stock of KSEI which was approved by BapepamLK in its letter No. S-14025/BL/2011 dated December 30, 2011 and as stated in notarial deed of Eko Putranto S.H., No. 08 dated January 20, 2012, the Company and KSEI agreed to transfer 60 shares of KSEI’s treasury stocks amounting to Rp 5,275,009,943. This acquisition increased the Company’s ownership in KSEI to 9.5%. On December 31, 2011, the Company recorded the payable on purchase of KSEI treasury stock and subsequently paid on January 10, 2012.
12. ASET TETAP
12. EQUIPMENTS AND FACILITIES 1 Januari/ January 1, 2012 Rp
Biay a perolehan Peralatan dan sistem komputer Pembangunan ruangan gedung y ang disewa Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Aset tetap dalam peny elesaian Jumlah Akumulasi peny usutan Peralatan dan sistem komputer Pembangunan ruangan gedung y ang disewa Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Jumlah Jumlah Tercatat
Beginning balance Addition Ending balance
Penambahan/ Additions Rp
Pengurangan/ Deductions Rp
124.426.735.623
350.467.462
11.179.177.923
3.578.499.167
67.718.324
-
1.851.091.917 1.095.000.000
117.147.669 15.975.000
303.541.655 -
12.541.733.069
27.471.840.521
-
143.493.059.776
28.023.148.976
11.482.719.578
70.092.197.142
21.169.597.623
2.636.313.717
644.415.252
1.685.067.504 843.510.418
97.601.706 101.351.559
75.257.088.781
22.012.966.140
Reklasif ikasi/ Reclassification Rp
31 Desember/ December 31, 2012 Rp
23.950.337.761
137.548.362.923
652.355.488
4.298.572.979
-
1.664.697.931 1.110.975.000
(24.602.693.249) -
15.410.880.341 160.033.489.174
11.179.177.923
-
80.082.616.842
-
-
3.280.728.969
303.541.655 -
-
1.479.127.555 944.861.977
11.482.719.578
-
85.787.335.343
68.235.970.995
74.246.153.831
At cost Computer hardware and sy stem Leasehold improv ements Furniture and f ixtures Vehicles Construction in progress Total Accumulated depreciation Computer hardware and sy stem Leasehold improv ements Furniture and f ixtures Vehicles Total Net Book Value
- 36 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
193
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan 1 Januari/ January 1, 2011 Rp Biay a perolehan Peralatan dan sistem komputer Pembangunan ruangan gedung y ang disewa Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Aset tetap dalam peny elesaian Jumlah Akumulasi peny usutan Peralatan dan sistem komputer Pembangunan ruangan gedung y ang disewa Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Jumlah Jumlah Tercatat
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Penambahan/ Additions Rp
Pengurangan/ Deductions Rp
87.139.869.675
986.189.117
3.466.609.167
111.890.000
1.923.031.508 1.088.900.000
14.100.000 19.500.000
86.039.591 13.400.000
31.820.211.169 125.438.621.519
17.140.365.478 18.272.044.595
217.606.338
55.700.465.490
14.509.898.399
2.095.468.038
540.845.679
1.680.133.135 703.129.168 60.179.195.831
90.973.960 153.781.250 15.295.499.288
118.166.747
36.418.843.578
-
86.039.591 13.400.000 217.606.338
124.426.735.623
-
3.578.499.167
-
1.851.091.917 1.095.000.000
(36.418.843.578) -
118.166.747
12.541.733.069 143.493.059.776
At cost Computer hardware and sy stem Leasehold improv ements Furniture and f ixtures Vehicles Construction in progress Total
-
70.092.197.142
-
2.636.313.717
-
1.685.067.504 843.510.418 75.257.088.781
Accumulated depreciation Computer hardware and sy stem Leasehold improv ements Furniture and f ixtures Vehicles Total
68.235.970.995
Net Book Value
65.259.425.688
Aset tetap dalam penyelesaian merupakan biaya pengembangan sistem kliring dan jasa dan perangkat keras yang penjaminan diperkirakan akan selesai tahun 2013.
Construction in progress represents development costs of clearing and guarantee services and its hardware, which are estimated to be completed in 2013.
Pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan melakukan penghapusan aset tetap sebagai berikut:
For the years ended December 31, 2012 and 2011, the Company has written-off equipment and facilities as follows:
2012 Rp Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Nilai tercatat
2011 Rp
11.482.719.578 11.482.719.578 -
217.606.338 217.606.338 -
Penerimaan dari penghapusan aset tetap
-
6.150.000
Keuntungan penghapusan aset tetap
-
6.150.000
Cost Accumulated depreciation Net carrying amount Proceeds from disposal of equipment and facilities Gain disposal of equipment and facilities
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap pada tanggal pelaporan.
Management believes that there are no events or changes in circumtances which may indicate impairment in value of equipment and facilities as of reporting date.
Beban penyusutan adalah Rp 22.012.966.140 dan Rp 15.295.499.288 masing-masing untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011.
Depreciation charged to operations amounted to Rp 22,012,966,140 and Rp 15,295,499,288 for the years ended December 31, 2012 and 2011, respectively.
- 37 -
194
31 Desember/ December 31, 2011 Rp
Reklasif ikasi/ Reclassification Rp
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Pada tanggal 31 Desember 2012, aset tetap telah diasuransikan kepada PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Sinarmas, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia dan PT Chartis Insurance Indonesia dengan perincian sebagai berikut:
In December 31, 2012, equipment and facilities were insured with PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Sinarmas, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia and PT Chartis Insurance Indonesia with details as follows:
Nilai pertanggungan/ Insurance coverage a. Seluruh risiko dan gempa bumi i. Kerusakan material ii. Terhentinya usaha b. Peralatan elektronik c. Kendaraan d. Perlindungan kriminalitas
Rp Rp Rp Rp US$
3.179.445.139 91.848.000.000 30.400.897.612 863.000.000 5.000.000
bahwa nilai Manajemen berpendapat pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
a. Property all risk and earthquake i. Material damage ii. Business interruption b. Electronic equipment c. Motor vehicles d. Comprehensive crime
30/12/12 30/12/12 30/12/12 20/01/13 05/02/13
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
13. ASET LAIN-LAIN
Dana kliring anggota kliring tidak aktif (Catatan 15) Uang jaminan Jumlah
Jatuh tempo/ Expiration date
13. OTHER ASSETS 2012 Rp
2011 Rp
2.735.915.677 1.761.979.730 4.497.895.407
2.614.115.165 1.712.354.942 4.326.470.107
Clearing fund of inactive clearing members (Note 15) Security deposits Total
Sesuai dengan Surat No. S-2324/PM/1997 tanggal 6 Oktober 1997, Bapepam-LK menyetujui Perusahaan untuk melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan kliring, penyelesaian pembayaran, pengelolaan dana kliring serta pengendalian risiko. Perusahaan menerima dan mengelola dana kliring sebesar 2% dari modal disetor anggota kliring. Hasil pengelolaan atas setoran tersebut diakumulasikan sebagai bagian dari dana kliring.
Based on Bapepam-LK approval No. S-2324/PM/1997 dated October 6, 1997, the Company performs clearing, settlement, clearing fund management and risk management activities. In relation to these activities, the Company receives and manages a clearing fund equivalent to 2% of the clearing members’ paid-up capital. The yield of the fund is accounted for as part of the clearing fund.
Dana kliring anggota kliring tidak aktif merupakan dana kliring yang belum dapat dikembalikan Perusahaan karena anggota kliring tidak aktif. Sampai dengan 31 Desember 2012, dana tersebut belum ditentukan penggunaannya oleh Perusahaan. Kewajiban dana kliring anggota kliring tidak aktif dicatat dalam akun utang lain-lain (Catatan 15).
Clearing fund of inactive clearing members represents the clearing fund which have not been returned by the Company to the inactive clearing members. At December 31, 2012, the use of this fund has not been decided by the Company. The clearing fund liabilities to inactive clearing members are presented as other liabilities (Note 15).
- 38 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
195
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
14. UTANG PAJAK
14. TAXES PAYABLE 2012 Rp
Pajak kini (Catatan 26) Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 4(2) Pajak pertambahan nilai - bersih Jumlah
2011 Rp
4.134.212.000
127.158.500
938.344.836 97.461.290 247.000.000 106.294.471 1.174.495.827 6.697.808.424
669.945.256 13.175.880 1.535.000.000 793.933.379 3.139.213.015
15. UTANG LAIN-LAIN
15. OTHER LIABILITIES 2012 Rp
Pembelian aset tetap (Catatan 28) Pembelian saham PT KSEI (Catatan 11) Dana kliring anggota kliring tidak aktif (Catatan 13) Lainnya Jumlah
2011 Rp
12.799.705.039 2.735.915.677 676.880.103 16.212.500.819
2.614.115.165 546.136.962 19.592.170.625
Purchase of equipment and facilities (Note 28) Acquisition treasury stock of PT KSEI (Note 11) Clearing fund of inactive clearing members (Note 13) Others Total
16. ACCRUED EXPENSES 2012 Rp
2011 Rp
12.483.558.542 7.130.220.289
6.589.626.222 2.155.086.172
4.704.601.314 2.735.877.527 27.054.257.672
4.188.834.571 2.003.402.800 14.936.949.765
17. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA
Capital market development (Note 28) Office supplies Annual contribution on Non-Tax State Revenues (Note 30c) Consultant fees Total
17. UNEARNED REVENUES
Pendapatan diterima dimuka merupakan penerimaan Perusahaan berupa dana kontribusi untuk pengembangan Pasar Modal yang diterima PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dari PT Bank Central Asia, Tbk, PT Bank CIMB Niaga, Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, yang berfungsi sebagai bank pembayaran KSEI untuk jangka waktu empat tahun.
Unearned revenue pertains to SRO’s income in a form of contribution fund for the capital market development received by PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) from PT Bank Central Asia, Tbk, PT Bank CIMB Niaga, Tbk and PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, that works as payment banks of PT KSEI for the period of four years.
Pada bulan Juni 2009 perjanjian di atas telah berakhir. Selanjutnya pada bulan Juli 2009, KSEI mengadakan perjanjian dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank CIMB Niaga, Tbk, PT Bank Permata, Tbk sebagai Bank Pembayaran untuk jangka waktu dua tahun dengan total Iuran keanggotaan US$ 600.000. Iuran keanggotaan tersebut dialokasikan kepada Perusahaan sebesar US$ 150.000.
On June 2009, the agreement has expired. In the following month on July 2009, KSEI entered into an agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank CIMB Niaga, Tbk, PT Bank Permata, Tbk as payment banks for two years period with total membership fee of US$ 600,000. This Fee allocated to the Company amounted to US$ 150,000.
- 39 -
196
11.156.908.555 5.275.009.943
16. BEBAN AKRUAL
Pengembangan pasar modal (Catatan 28) Keperluan kantor Biaya tahunan - setoran atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (Catatan 30c) Biaya konsultan Jumlah
Current tax (Note 26) Income tax Article 21 Article 23 Article 25 Article 4(2) Value added tax - net Total
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Selanjutnya, KSEI mengadakan perjanjian dengan 5 Bank Pembayaran, terdiri dari PT Bank CIMB Niaga, Tbk, PT Bank Permata, Tbk, PT Bank Central Asia, Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk untuk periode 17 Juli 2011 sampai dengan 16 Juli 2015. Iuran keanggotaan yang sudah diterima adalah untuk periode dua tahun, dengan nilai US$ 750.000. Iuran tersebut dialokasikan ke Perusahaan sebesar US$ 75.000 (termasuk PPN).
Further, KSEI entered into an agreement with 5 payment banks that consists of PT Bank CIMB Niaga, Tbk, PT Bank Permata, Tbk, PT Bank Central Asia, Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk for the period July 17, 2011 until July 16, 2015. The membership fee received for two years period amounted to US$ 750,000 of which US$ 75,000 (VAT included) fee was allocated to the Company.
2012 Rp
Saldo aw al Penambahan Amortisasi Saldo akhir
2011 Rp
469.688.753 (313.125.835) 156.562.918
Pendapatan diterima dimuka yang jatuh tempo dalam satu tahun di tahun 2012 dan 2011 masingmasing sebesar Rp 156.562.918 dan Rp 313.125.835.
338.182.736 626.251.670 (494.745.653) 469.688.753
Beginning balance Addition Amortization Ending balance
Current portion of unearned revenues in 2012 and 2011 amounted to Rp 156,562,918 and Rp 313,125,835, respectively.
18. MODAL SAHAM
18. CAPITAL STOCK Jumlah saham/ Number of shares
Nama Pemegang Saham/ Name of Stockholder
PT Bursa Efek Indonesia
15.000
19. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
2012 dan/ and 2011 Persentase Jumlah modal pemilikan/ disetor/ Percentage of Total paid-up ownership capital stock % Rp 100
15.000.000.000
19. APPROPRIATION OF RETAINED EARNINGS
Berdasarkan RUPS Tahunan pada tanggal 18 Juni 2012 yang disahkan oleh notaris Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., dengan akta notaris No. 7, Perusahaan memutuskan antara lain menyisihkan 50% dari laba bersih per 31 Desember 2011 atau sebesar Rp 43.731.159.974 sebagai dana cadangan jaminan.
Based on RUPS dated by June 18, 2012 and stated on notarial deed No. 7, Ashoya Ratam, S.H.,M.Kn., the Company decided to approved guarantee fund reserve of 50% of net income as of December 31, 2011 or amounted to Rp 43,731,159,974.
Berdasarkan RUPS pada tanggal 10 Juni 2011 yang disahkan oleh notaris A. Partomuan Pohan S.H., LL.,M., dengan akta notaris No. 10, Perusahaan memutuskan antara lain menyisihkan 50% dari laba bersih per 31 Desember 2010 atau sebesar Rp 60,84 milyar sebagai dana cadangan jaminan dan menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih sebagai cadangan wajib sebesar Rp 3 miliar yang merupakan 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor sesuai yang dipersyaratkan dalam Undang-Undang No. 40 tahun 2007.
Based on RUPS dated by June 10, 2011 and stated on notarial deed No 10, by A. Partomuan Pohan S.H., LL.,M., the Company decided to approve fund reserve of 50% of net income as of December 31, 2010 or amounting to Rp 60.84 billion and provide appropriation in certain amount of its net income for the mandatory reserve of Rp 3 billion which 20% of the issued and paid-up capital as stated in limited liability Company Law No. 40 year 2007.
- 40 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
197
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
20. PENDAPATAN USAHA BERSIH
Jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi perdagangan saham Jasa pengelolaan dana jaminan Jasa pinjam meminjam efek Lainnya Jumlah Pendapatan Usaha Dikurangi: Setoran atas Penerimaan Negara Bukan Pajak Pendapatan Usaha Bersih
20. NET OPERATING REVENUES 2012 Rp
2011 Rp
199.407.263.724
214.250.502.858
9.347.731.691
10.447.318.792
89.757.320 99.602.000 208.944.354.735
173.493.919 149.091.000 225.020.406.569
Clearing and settlement guarantee services for securities transactions Guarantee fund management services Securities lending and borrow ing income Others Total Operating Revenues
16.876.530.493 208.143.876.076
Less: Contribution on Non-Tax State Revenues Net Operating Revenues
15.670.826.605 193.273.528.130
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua BapepamLK No. KEP-181/BL/2007 tanggal 13 Juni 2007, Perusahaan telah menganggarkan 7,5% dari pendapatan usaha untuk bagian jasa sebagai biaya tahunan setoran atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Setoran tersebut adalah sebesar Rp 15.670.826.605 dan Rp 16.876.530.493 masing-masing untuk periode 31 Desember 2012 dan 2011 (Catatan 30c).
Based on the Decision Letter of the Chairman of the Bapepam-LK No. KEP-181/BL/2007 dated June 13, 2007, the Company budgeted 7.5% from its operating revenues for annual contribution on This Non-Tax State Revenues (PNBP). contribution amounted to Rp 15,670,826,605 and Rp 16,876,530,493 for the period ended December 31, 2012 and 2011, respectively (Note 30c). 21. SALARIES, HONORARIUM AND ALLOWANCE EXPENSES
21. BEBAN GAJI, HONOR DAN TUNJANGAN 2012 Rp
2011 Rp
Karyaw an Direksi dan Komisaris (Catatan 28)
33.022.582.824 18.304.463.427
31.578.914.924 10.625.898.076
Beban imbalan kerja (Catatan 27) Jumlah
4.828.080.000 56.155.126.251
1.550.357.000 43.755.170.000
22. BEBAN PENGEMBANGAN USAHA
22. BUSINESS DEVELOPMENT EXPENSES 2012 Rp
Pengembangan pasar modal Pelatihan anggota kliring Publikasi Sponsor Sumbangan (CSR) Lainnya Jumlah
2011 Rp
20.835.065.319 1.539.952.175 1.294.241.700 467.633.333 590.667.293 1.122.380.531 25.849.940.351
- 41 -
198
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Employees Directors and Commissioners (Note 28) Provision for employment benefits (Note 27) Total
20.542.318.542 1.270.261.843 400.663.718 630.494.052 524.765.000 1.375.577.624 24.744.080.779
Capital market development Training of clearing members Publication Sponsorship Donation (CSR) Others Total
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
23. BEBAN ADMINISTRASI
23. ADMINISTRATIVE EXPENSES 2012 Rp
Peralatan dan keperluan kantor Pelatihan dan literatur Rapat Asuransi Lainnya Jumlah
2011 Rp
5.286.291.121 2.545.308.744 2.009.415.635 1.710.834.993 1.081.257.644 12.633.108.137
3.134.501.933 3.094.660.854 2.712.885.114 1.609.122.865 835.727.110 11.386.897.876
Office expense Training and library Meeting Insurance Others Total
TEKNOLOGI
24. INFORMATION TECHNOLOGY MAINTENANCE EXPENSE
Akun ini merupakan beban pemeliharaan sistem komputer, perangkat lunak dan perangkat keras.
This account represents expense incurred from the maintenance of computer system, computer software and hardware.
24. BEBAN PEMELIHARAAN INFORMASI
25. PENDAPATAN INVESTASI
25. INVESTMENT INCOME 2012 Rp
Penghasilan bunga Deposito berjangka Kupon surat utang Jasa giro Penghasilan reksadana Rugi atas pencairan reksadana (Catatan 6) Keuntungan atas pencairan obligasi Laba (rugi) belum terealisasi atas perubahan nilai w ajar reksadana Jumlah
2011 Rp
22.278.365.668 9.193.823.569 3.765.978 202.500.000 (133.296.929) 11.656.993.953 43.202.152.239
26. PAJAK PENGHASILAN
395.000.000 (1.467.838.382) 33.394.657.346
Interest income Time deposits Interest on bonds Current accounts Income from mutual funds Loss on redemption of mutual fund (Note 6) Gain on redemption of bonds Unrealized gain (loss) on changes in fair value of mutual fund Total
26. TAXATION
Beban pajak Perusahaan terdiri dari:
The Company’s tax expense consists of the following: 2012 Rp
Pajak kini Pajak final Pajak tangguhan Beban pajak
22.041.739.227 11.197.657.133 5.599.368 1.222.500.000
2011 Rp
15.783.212.000 5.915.480.333 732.615.209 22.431.307.542
29.371.158.500 6.504.068.024 1.069.542.459 36.944.768.983
Current tax Final tax Deferred tax Tax expense
- 42 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
199
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per statements of comprehensive income and taxable income, is as follows:
2012 Rp
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Perbedaan temporer: Imbalan kerja
2011 Rp
91.584.173.457
124.407.088.930
3.769.521.000
1.533.275.000
(6.699.981.835)
(5.811.444.835)
Temporary differences: Employment benefits Depreciation of equipment and facilities
Penyusutan aset tetap Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Beban gaji, honor dan tunjangan Beban administrasi Beban pengembangan usaha Bagian rugi bersih entitas asosiasi Penghasilan reksadana Laba yang belum terealisasi atas kenaikan nilai w ajar reksadana Penghasilan bunga Lainnya Laba kena pajak
9.798.046.300 4.104.761.897 2.289.902.523 2.458.354.160 (69.203.071)
7.006.769.598 8.216.961.908 13.569.807.595 1.820.021.257 (1.222.500.000)
(11.656.993.953) (31.475.955.215) (969.776.339) 63.132.848.924
1.072.838.382 (33.244.995.728) 136.812.772 117.484.634.879
Permanent differences: Salaries, honorarium and allow ance expenses Administrative expenses Business development expenses Equity in net loss of associates Income from mutual funds Unrealized gain in fair value of mutual fund Interest income Others Taxable income
Beban pajak dengan tarif pajak yang berlaku Pajak penghasilan final Beban pajak kini
15.783.212.000 5.915.480.333 21.698.692.333
29.371.158.500 6.504.068.024 35.875.226.524
Tax expense at applicable tax rates Final income tax Current tax expense
(11.649.000.000) (5.915.480.333) (17.564.480.333)
(29.244.000.000) (6.504.068.024) (35.748.068.024)
Pajak penghasilan dibayar di muka Pasal 25 Pajak penghasilan final Jumlah Utang pajak kini (Catatan 14)
4.134.212.000
127.158.500
Prepaid income taxes Article 25 Final income tax Total Current tax payable (Note 14)
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian dari aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
The details of the Company’s deferred tax assets (liabilities) are as follows:
1 Januari/ January 1, 2011 Rp Prov isi imbalan kerja Aset tetap Bersih
652.707.000 (727.952.759) (75.245.759)
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited (charged) to income Rp
383.318.750 (1.452.861.209) (1.069.542.459)
31 Desember/ December 31, 2011 Rp
1.036.025.750 (2.180.813.968) (1.144.788.218)
- 43 -
200
Income before tax per statements of comprehensive income
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited (charged) to income Rp
942.380.250 (1.674.995.459) (732.615.209)
31 Desember/ December 31, 2012 Rp
1.978.406.000 (3.855.809.427) (1.877.403.427)
Prov ision f or employ ment benef its obligation Equipment and f acilities Net
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Rekonsiliasi antara beban pajak Perusahaan dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the Company’s tax expense and the amount computed by applying the effective tax rates to income before tax per statements of comprehensive income is as follows:
2012 Rp Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Beban pajak sesuai dengan tarif pajak yang berlaku Pajak penghasilan final Pengaruh pajak atas beban (manfaat) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Beban gaji, honor dan tunjangan Beban administrasi Beban pengembangan usaha Bagian rugi bersih entitas asosiasi Penghasilan reksadana Laba yang belum terealisasi atas kenaikan nilai w ajar reksadana Penghasilan bunga Lainnya Beban Pajak
2011 Rp
91.584.173.457
124.407.088.930
22.896.043.250 5.915.480.333
31.101.772.000 6.504.068.024
2.449.511.575 1.026.190.474 572.475.631 614.588.540 (17.300.768)
1.751.692.400 2.054.240.477 3.392.451.899 455.005.314 (305.625.000)
(2.914.248.488) (7.868.988.804) (242.444.201) 22.431.307.542
268.209.596 (8.311.248.932) 34.203.205 36.944.768.983
27. PROVISI IMBALAN KERJA
Income before tax per statements of comprehensive income Tax expense at effective tax rates Final income tax Tax effect of permanent differences: Salaries, honorarium and allow ance expenses Administrative expenses Business development expense Equity in net loss of associates Income from mutual funds Unrealized gain in fair value of mutual fund Interest income Others Tax expense
27. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATIONS
Program Tabungan Karyawan
Employee Savings Plan
Perusahaan menyelenggarakan program tabungan karyawan untuk semua karyawan tetap yang berumur tidak lebih dari 55 tahun. Perusahaan memberikan kontribusi iuran sebesar 12% dan karyawan menanggung sebesar 6% dari jumlah gaji pokok per bulan. Jumlah karyawan yang berhak atas program ini adalah 92 karyawan dan 86 karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Beban tabungan karyawan dicatat pada akun gaji dan sebesar tunjangan masing-masing Rp 1.229.845.106 dan Rp 1.079.675.602 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011.
The Company established an employee savings plan covering all its permanent employees who are not more than 55 years old. The contributions are based on employees’ gross monthly salaries whereby the Company contributes 12% and the employees contribute 6% to the savings plan. The number of employees entitled to the plan is 92 employees and 86 employees for the year ended December 31, 2012 and 2011, respectively. Employee savings expense of Rp 1,229,845,106 and Rp 1,079,675,602 for the years ended December 31, 2012 and 2011 respectively, were recorded under salaries and allowances account.
- 44 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
201
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Perusahaan menugaskan pengelolaan tabungan karyawan tersebut kepada Divisi Keuangan, Akuntansi dan Sumber Daya Manusia (KAS) KPEI. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dana tersebut ditempatkan pada:
The Company assigned the management of the employee savings to Finance, Accounting and Human Resources (KAS) KPEI division. As of December 31, 2012 and 2011, the fund was placed on:
2012 Rp Surat Berharga Negara Deposito berjangka Sukuk Ritel Bank Jumlah
2011 Rp
1.000.000.000 9.959.000.000 162.078.215 11.121.078.215
Government securities Time deposits Sharia bonds Cash in bank Total
Imbalan Pasca Kerja
Post-Employment Benefit
Perusahaan diwajibkan untuk memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Kekurangan imbalan yang diberikan dan program pensiun dengan imbalan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan dicatat sebagai imbalan pasca kerja tanpa pendanaan.
The Company provides defined post-employment benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. Shortage of benefits provided under the pension plan against the benefits based on the Labor Law is accounted for as unfunded defined benefit plan.
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut masing-masing adalah 98 karyawan dan 94 karyawan pada tanggal 31 Desember 2012 and 2011.
The number of employees entitled to the benefits is 98 and 94 at December 31, 2012 and 2011, respectively.
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain
Other Long Term Benefits
Perusahaan memberikan imbalan kerja jangka panjang lain berupa penghargaan masa kerja kepada karyawan yang memenuhi persyaratan imbalan yang didasarkan pada masa kerja karyawan.
The Company provides other long-term benefit such as long service award to qualifying employees. Other long term benefit was determined based on years of services of the employee.
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja tersebut adalah 98 karyawan pada tanggal 31 Desember 2012.
The number of employees entitled to the benefits is 98 employees as of December 31, 2012.
Beban imbalan kerja selain program tabungan karyawan yang diakui di laba rugi adalah:
Employee benefit expenses other than employee saving plan are as follows:
Imbalan pasca kerja/ Post-employment benefit Rp Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi bersih Jumlah
1.043.921.000 848.688.000 685.431.000 2.578.040.000
2012 Imbalan kerja jangka panjang lainnya/Other long-term benefit Rp 2.217.525.000 69.620.000 (37.105.000) 2.250.040.000
- 45 -
202
2.000.000.000 6.333.000.000 1.000.000.000 1.227.448 9.334.227.448
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Jumlah/ Total Rp 3.261.446.000 918.308.000 648.326.000 4.828.080.000
Current service cost Interest cost Net amortization Total
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
Imbalan pasca kerja/ Post-employment benefit Rp Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi bersih Jumlah
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued 2011 Imbalan kerja jangka panjang lainnya/Other long-term benefit Rp
Jumlah/ Total Rp
-
739.898.000 518.820.000 291.639.000 1.550.357.000
739.898.000 518.820.000 291.639.000 1.550.357.000
Current service cost Interest cost Net amortization Total
Beban imbalan kerja dicatat pada beban gaji, honor dan tunjangan.
Employee benefit expenses were recorded as salaries, honorarium and allowance expenses.
Jumlah tercatat di laporan posisi keuangan yang timbul dari provisi terkait dengan imbalan kerja selain program tabungan karyawan adalah sebagai berikut:
The amounts included in the statements of financial position arising from employee benefits obligation other than employee savings plan are as follows:
Nilai kini kew ajiban yang tidak didanai Kerugian aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui Jumlah
Imbalan pasca kerja/ Post-employment benefit Rp
2012 Imbalan kerja jangka panjang lainnya/Other long-term benefit Rp
13.556.923.000
1.299.082.000
(6.935.757.000) (6.624.000) 6.614.542.000
1.299.082.000
14.856.005.000 (6.935.757.000) (6.624.000) 7.913.624.000
2011 Imbalan kerja jangka panjang lainnya/Other long-term benefit Rp
Jumlah/ Total Rp
12.222.081.000
-
12.222.081.000
(8.066.997.000)
-
(8.066.997.000)
(10.981.000) 4.144.103.000
-
(10.981.000) 4.144.103.000
Imbalan pasca kerja/ Post-employment benefit Rp Nilai kini kew ajiban yang tidak didanai Kerugian aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui Jumlah
-
Jumlah/ Total Rp Present value of unfunded obligations Unrecognized actuarial losses Unrecognized past service cost Total
Present value of unfunded obligations Unrecognized actuarial losses Unrecognized past service cost Total
- 46 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
203
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Mutasi nilai kini kewajiban yang tidak didanai adalah sebagai berikut:
Nilai kini kew ajiban yang tidak didanai aw al tahun Biaya jasa kini Biaya bunga
Imbalan pasca kerja/ Post-employment benefit Rp
2012 Imbalan kerja jangka panjang lainnya/Other long-term benefit Rp
12.222.081.000 1.043.921.000 848.688.000
2.217.525.000 69.620.000
Keuntungan aktuarial Pembayaran
(450.166.000) (107.601.000)
Nilai kini kew ajiban yang tidak didanai pada akhir tahun
Movements in the present value of unfunded obligation are as follows:
(37.105.000) (950.958.000)
13.556.923.000
1.299.082.000
Imbalan pasca kerja/ Post-employment benefit Rp
2011 Imbalan kerja jangka panjang lainnya/Other long-term benefit Rp
Nilai kini kew ajiban yang tidak didanai aw al tahun Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuarial Pembayaran manfaat
6.177.010.000 739.898.000 518.820.000 4.803.435.000 (17.082.000)
Nilai kini kew ajiban yang tidak didanai pada akhir tahun
12.222.081.000
Nilai kewajiban imbalan kerja
Peny esuaian liabilitas program
Present value of unfunded obligation at beginning year Current service cost Interest cost
(487.271.000) (1.058.559.000)
Actuarial gain Benefit payment
14.856.005.000
Present value of unfunded obligation at end of year
6.177.010.000 739.898.000 518.820.000 4.803.435.000 (17.082.000)
-
12.222.081.000
Present value of unfunded obligation at beginning year Current service cost Interest cost Actuarial loss Benefit payment Present value of unfunded obligation at end of year
The history of experience adjustments is as follows:
2011 Rp
2010 Rp
2009 Rp
2008 Rp
13.556.923.000
12.222.081.000
6.177.011.000
2.497.524.000
1.670.196.000
121.280.000
27.599.000
110.295.000
91.968.000
6.686.000
- 47 -
204
12.222.081.000 3.261.446.000 918.308.000
Jumlah/ Total Rp
-
Riwayat penyesuaian pengalaman adalah sebagai berikut: 2012 Rp
Jumlah/ Total Rp
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Present v alue of def ined obligation Adjustments on plan liabilities
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Perhitungan imbalan pasca kerja untuk tahun tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 dihitung oleh aktuaris independen PT Eldridge Gunaprima Solution. Penilaian aktuarial menggunakan asumsi utama sebagai berikut:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Tingkat pengunduran diri
Tingkat perkiraan hasil investasi dari tabungan pensiun
The cost of providing post-employment benefits for the years ended December 31, 2012 and 2011 were calculated by an independent actuary, PT Eldridge Gunaprima Solution. The actuarial valuations were carried out using the following key assumptions:
2012
2011
6,0% 12,5% Indonesian Mortality Table (TMI III) - 2011 15% sampai 25 tahun, menurun linier sampai 1% pada usia 45 tahun dan berikutnya/ 15% up to age 25, reducing linearly to 1% at age 45 and thereafter
7,0% 12,5% Indonesian Mortality Table (TMI II) - 1999 15% sampai 25 tahun, menurun linier sampai 1% pada usia 45 tahun dan berikutnya/ 15% up to age 25, reducing linearly to 1% at age 45 and thereafter
5,0%
5,5%
28. SIFAT HUBUNGAN BERELASI
Discount rate Salary increment rate Mortality rate Resignation rate
Investment rate from pension fund
28. NATURE OF RELATIONSHIP WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Berelasi
Nature of the Relationship
a.
Perusahaan, PT Bursa Efek Indonesia dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia adalah Self Regulatory Organization (SRO), yang didirikan dengan tujuan yang sama yaitu untuk menunjang kebijaksanaan Pemerintah dalam pengembangan pasar modal nasional, dan ketiganya diawasi oleh lembaga yang sama yaitu Bapepam-LK.
a.
The Company, PT Bursa Efek Indonesia and PT Kustodian Sentral Efek Indonesia are Self Regulatory Organization (SRO), which were established with the same purpose, mainly; to support the Government policies in order to develop the National Capital Market, and the three of these are monitored by the same institution, Bapepam-LK.
b.
Personil manajemen kunci merupakan orangorang yang mempunyai kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas entitas, secara langsung atau tidak langsung, termasuk direktur dan komisaris (baik eksekutif maupun bukan eksekutif) dari Perusahaan.
b.
Key management personnel are those persons having authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of entity, directly or indirectly, including any director and commissioner (whether executive otherwise) of the Company.
Transaksi dengan Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, antara lain:
In the normal course of business, the Company entered into certain transactions with related parties, as follows:
a.
a.
Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi, yaitu seluruh pendapatan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa berasal dari PT Bursa Efek Indonesia yaitu masingmasing sebesar Rp 199.407.263.724 dan Rp 214.250.502.858 untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Catatan 20). Pada tanggal pelaporan, piutang yang timbul atas transaksi ini dicatat sebagai piutang usaha kepada pihak berelasi (Catatan 8).
The Company entered into certain transactions with related parties, wherein all clearing and settlement guarantee fees were derived from PT Bursa Efek Indonesia which amounted to Rp 199,407,263,724 and Rp 214,250,502,858 for the years ended December 31, 2012 and 2011, respectively (Note 20). As of the reporting date, receivable for this transaction were recorded as account receivable to related party (Note 8).
- 48 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
205
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan b.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Perusahaan memberikan imbalan jangka pendek untuk Komisaris dan Direksi sebagai berikut:
b.
2012 Rp Apresiasi Gaji Uang jasa Tunjangan lain-lain Jumlah
c.
2011 Rp
2.550.694.000 5.730.668.399 1.917.954.000 8.105.147.028 18.304.463.427
Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi terdiri dari piutang lain-lain, beban akrual, dan utang lain-lain:
1.980.000.000 4.449.900.000 4.195.998.076 10.625.898.076
c.
2012 Rp Piutang lain-lain PT Bursa Efek Indonesia PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Jumlah Beban akrual PT Bursa Efek Indonesia PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Jumlah Utang lain-lain PT Bursa Efek Indonesia
Appreciation Salary Severance Other benefits Total
Transactions and balances with related parties consist of other accounts receivable, accrued expenses, and other liabilities: 2011 Rp
723.696.798
438.495.333
723.696.798
416.791.086 855.286.419
11.502.288.323
-
961.118.347 12.463.406.670
411.004.310 411.004.310
435.150.000
2.149.992.804
Other accounts receivable PT Bursa Efek Indonesia PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Total Accrued expenses PT Bursa Efek Indonesia PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Total Other liabilities PT Bursa Efek Indonesia
d.
Perusahaan juga melakukan transaksi pembelian saham KSEI seperti yang dijelaskan dalam Catatan 11 dan 15.
d.
The Company also entered into acquisition transaction of KSEI’s treasury stock as discussed in Notes 11 and 15.
e.
Perusahaan menggunakan layanan penyediaan data harga pasar wajar obligasi dari PHEI dengan biaya sebesar Rp 300.000.000 untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011.
e.
The Company uses the service of PHEI for providing bond market price which amounted to Rp 300,000,000 for each of years ended December 31, 2012 and 2011, respectively.
f.
Perusahaan menggunakan ruangan yang berada di gedung BEI lantai LL yang disewa dari BEI dengan biaya sewa Rp 155.880.000 untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011.
f.
The Company uses office space at Indonesia Stock Exchange building, LL floor from BEI for a fee of Rp 155,880,000 for each of years ended December 31, 2012 and 2011.
- 49 -
206
The Company’s short-term benefits to the Commissioners and Directors of the Company as follows:
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
29. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a.
b.
29. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENT
Manajemen risiko modal
a.
Capital risk management
Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup. Struktur modal Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas (Catatan 5), dan ekuitas pemegang saham, yang terdiri dari modal yang ditempatkan (Catatan 18) dan saldo laba.
The Company manages capital risk to ensure that they will be able to continue the going concern of the Company. The Company’s capital structure consists of cash and cash equivalent (Note 5), and shareholder’s equity which consists of subscribed capital stock (Note 18) and retained earnings.
Dewan Direksi dan Komisaris Perusahaan secara berkala melakukan review performa keuangan Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi dan Komisaris mempertimbangkan eksposur risiko keuangan.
The Boards of Directors and Commissioners periodically review the Company’s financial performance. As part of this review, the Board of Directors and Commissioners consider the Company’s financial risk exposure.
Klasifikasi instrumen keuangan Klasifikasi keuangan berikut:
aset keuangan dan Perusahaan adalah
b. liabilitas sebagai
Classification of the Company’s financial assets and liabilities are as follows:
2012 Rp Aset keuangan Aset keuangan, pada nilai w ajar melalui laba rugi Aset keuangan tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Aset keuangan lainnya Piutang usaha Piutang penyelesaian transaksi bursa Piutang lain-lain Aset dana pengaman Dana disisihkan sebagai cadangan jaminan Aset keuangan lain tidak lancar Aset lain-lain Jumlah
Categories of financial instruments
2011 Rp
89.237.158.189
80.345.414.236
Financial assets Financial assets, at fair value through profit or loss
137.359.682.000
116.187.524.000
Financial assets, available for sale
240.025.291.629 52.957.782.973 19.975.474.206
271.558.631.109 21.531.618.500 14.938.046.514
2.067.421.457.000 14.173.849.335 4.936.294.661
1.474.956.717.000 15.512.465.267 4.829.044.076
111.525.964.295
67.794.804.321
9.238.325.323 4.497.895.407 2.751.349.175.018
9.238.325.323 4.326.470.107 2.081.219.060.453
Loans and receivable Cash and cash equivalents Other financial assets Accounts receivable Securities transaction settlement receivables Other account receivable Security fund assets Fund reserved for guarantee of settlement of securities transaction Financial asset noncurrent Other assets Total
- 50 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
207
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued 2012 Rp
Liabilitas keuangan Utang penyelesaian transaksi bursa Beban akrual Utang lain-lain Liabilitas dana pengaman Jumlah
c.
Financial liabilities 2.067.421.457.000 27.054.257.672 16.212.500.819 4.936.294.661 2.115.624.510.152
Kebijakan dan tujuan manajemen risiko keuangan
1.474.956.717.000 14.936.949.765 19.592.170.625 4.829.044.076 1.514.314.881.466
c.
Account payable Accrued expenses Other liabilities Security fund liabilities Total
Financial risk management policies and objectives
Kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan bertujuan untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasional, pengembangan usaha, dan pengelolaan risiko signifikan. Perusahaan beroperasi berdasarkan pedoman yang telah disetujui oleh Dewan Direksi.
The Company’s financial risk management policies are aimed at ensuring that adequate financial resources are available for operations, business development, and management of significant risks. The Company operates on the basis of guidelines approved by the Board of Directors.
Manajemen risiko kredit
Credit risk management
Risiko kredit timbul dari risiko kegagalan dari counterparty atas kewajiban kontraktual yang dapat mengakibatkan kerugian keuangan kepada Perusahaan. Eksposur risiko kredit Perusahaan timbul terutama dari aset keuangan FVTPL dan AFS (Catatan 6). Perusahaan meminimalkan risiko kredit tersebut dengan melakukan analisis atas pemilihan alternatif lembaga keuangan penerbit investasi dan penetapan komposisi penempatan investasi. Untuk aset keuangan lainnya seperti kas dan setara kas dan deposito berjangka, Perusahaan meminimalkan risiko kredit dengan melakukan penempatan pada pihak-pihak yang bereputasi (Catatan 5).
Credit risk arises from the risk that a counterparty will default on its contractual obligations resulting in financial loss to the Company. The Company’s exposure to credit risk mainly arises from account receivable from its customers. The Company credit risk on financial assets FVTPL and AFS (Note 6). The Company minimizes credit risk by performing an analysis of the financial institution that issued such investments and determining the policy for composition of investment. For other financial assets such as cash in cash equivalent and time deposit, the Company minimizes credit risk by placing the funds with reputable financial institutions (Note 5).
Manajemen risiko pasar
Market risk management
i. Risiko suku bunga
i.
Risiko suku bunga merupakan risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Risiko terjadinya pergerakan suku bunga ini akan mempengaruhi laba komprehensif Perusahaan. Fluktuasi suku bunga menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh Perusahaan dalam menjalankan kebijakan investasinya.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Interest rate risk Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of the Company’s financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rate. The risk of interest rate movements that could affect comprehensive income. Interest rate fluctuation is one factor that is considered by the Company in carrying out its investment policies.
- 51 -
208
2011 Rp
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Instrumen keuangan Perusahaan tersebut yang terekspos terhadap risiko tingkat bunga nilai wajar (instrumen tingkat bunga tetap) dan risiko tingkat bunga arus kas (instrumen tingkat bunga mengambang), serta instrumen keuangan tanpa bunga, adalah sebagai berikut: Bunga mengambang/ Floating rate Rp Aset Keuangan: Aset keuangan, pada nilai wajar melalui laba rugi Aset keuangan tersedia untuk dijual Pinjaman y ang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Aset keuangan lainny a Piutang peny elesaian transaksi bursa Piutang usaha Piutang lain-lain Aset dana pengaman Dana disisihkan sebagai cadangan jaminan Aset keuangan lain tidak lancar Aset lain-lain Liabilitas Keuangan: Biay a perolehan amortisasi Utang peny elesaian transaksi bursa Beban akrual Utang lain-lain Liabilitas dana pengaman
The Company’s financial instruments that are exposed to fair value interest rate risk (i.e. fixed rate instruments) and cash flow interest rate risk (i.e. floating rate instruments), as well as those that are non-interest bearing, are as follows: 2012
Bunga tetap/ Fixed rate Rp
Tanpa bunga/ Non-interest bearing Rp
Jumlah/ Total Rp
-
-
-
137.359.682.000
-
137.359.682.000
240.025.291.629 52.957.782.973
-
-
240.025.291.629 52.957.782.973
879.696.325 4.936.294.661
89.237.158.189
2.336.314.482 -
111.525.964.295
-
-
-
-
2.067.421.457.000 19.975.474.206 10.957.838.528 -
-
2.067.421.457.000 19.975.474.206 14.173.849.335 4.936.294.661
111.525.964.295
9.238.325.323 4.497.895.407
-
89.237.158.189
2.067.421.457.000 27.054.257.672 16.212.500.819 4.936.294.661
9.238.325.323 4.497.895.407
2.067.421.457.000 27.054.257.672 16.212.500.819 4.936.294.661
Financial Assets: Financial assets, at f air v alue through prof it or loss Financial asset, av ailable f or sale
Loan and receiv ables Cash and cash equiv alents Other f inancial assets Securities transactions settlement receiv able Accounts receiv able Other accounts receiv able Security f und assets Fund reserv ed f or guarantee of settlement of securities transactions Financial asset - noncurrent Other assets Financial Liabilities: Amortized cost Securities transactions settlement pay able Accrued expenses Other liabilities Security f und liabilities
Analisis sensitivitas dibawah ini, ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga terhadap aset keuangan yang menggunakan suku bunga mengambang pada tanggal 31 Desember 2012. Analisis ini disajikan dengan asumsi saldo liabilitas keuangan pada akhir periode pelaporan masih beredar sepanjang tahun.
The sensitivity analysis below had been determined based on the exposure of the financial asset to floating interest rates as of December 31, 2012. The analysis is prepared assuming the amount of the liability outstanding at the end of the reporting period was outstanding for the whole year.
Jika suku bunga mengalami perubahan 100 basis poin lebih tinggi (rendah) dan variabel lain konstan, laba sebelum pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012, akan mengalami peningkatan (penurunan) sebesar Rp 4.103.250.298.
If interest rate had been 100 basis points higher (lower) and the other variable held constant, the Company’s profit before tax for the year ended December 31, 2012 by would increase (decrease) Rp 4,103,250,298.
- 52 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
209
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
ii. Risiko nilai tukar
ii.
Risiko nilai tukar adalah risiko terjadinya kerugian yang diakibatkan oleh pergerakan nilai tukar dari mata uang yang digunakan oleh Perusahaan. Perusahaan memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing. Perusahaan memiliki kebijakan untuk melakukan pengawasan pergerakan kurs mata uang asing terhadap pendapatan atau biaya yang akan diterima atau dibayarkan.
Foreign exchange risk is the risk of losses due to changes in the exchange rates of the foreign currencies used by the Company. The Company has monetary assets and liabilities in foreign currencies. The Company has a policy to monitor foreign currency exchange rate movements relative to revenue or expenses that will be received or paid.
iii. Risiko harga lain
iii. Other price risk
Perusahaan juga menghadapi risiko harga pasar lain terkait investasi efek FVTPL dan AFS. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi ini, Perusahaan mendiversifikasi portofolionya. Diversifikasi portofolio dilakukan berdasarkan batasan yang ditentukan dalam kebijakan investasi Perusahaan. Kebijakan tersebut juga mengatur pengawasan terhadap pergerakan dari investasi efek tersebut.
The Company are also exposed to market price risk in respect of its FVTPL and AFS. To manage its price risk arising from these investments, the Company diversifies its portfolio. Diversification of the portfolio is done in accordance with the limits set in the Company’s Investment Policy. This policy also set up the control for monitoring of its FVTPL and AFS movement.
Analisa sensitivitas berikut ini ditentukan berdasarkan eksposur risiko harga reksadana dan obligasi pada akhir periode pelaporan.
The sensitivity analysis below have been determined based on the exposure to mutual fund and bond price risk at the end of the reporting period.
Jika terjadi kenaikan (penurunan) 5% harga efek sebagai akibat perubahan nilai wajar FVTPL dan AFS:
If security prices had been 5% higher/lower as the results of the changes in fair value of FVTPL and AFS securities:
Laba sebelum pajak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 akan mengalami kenaikan (penurunan) sebesar Rp 4.461.857.909.
Profit before tax for the year ended December 31, 2012 would increased (decreased) by Rp 4,461,857,909.
Cadangan revaluasi investasi dari aset keuangan tersedia untuk dijual pada bagian ekuitas pada tanggal 31 Desember 2012 akan mengalami kenaikan (penurunan) sebesar Rp 6.867.984.100.
Available-for-sale-investment revaluation reserve in the equity as of December 31, 2012 would increased (decreased) by Rp 6,867,984,100.
- 53 -
210
Foreign exchange risk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Manajemen Risiko Likuiditas
Liquidity Risk Management
Risiko likuiditas adalah risiko terjadinya ketidakmampuan Perusahaan untuk memenuhi liabilitas arus kas saat jatuh tempo, yang diakibatkan oleh ketidakmampuan untuk melikuidasi aset, ataupun mendapatkan pendanaan yang mencukupi. Perusahaan memiliki kebijakan untuk mengelola likuiditas secara hati-hati dengan memelihara kecukupan saldo kas dan ketersediaan modal kerja.
Liquidity risk is the risk of the Company’s inability to fulfill its cash flow obligations when they become due, as a result of inability to liquidate assets or to obtain sufficient funding. The Company has a policy to manage liquidity prudently by maintaining an adequate cash balance and availability of working capital.
Tabel berikut ini merupakan analisis likuiditas instrumen keuangan pada 31 Desember 2012 dan 2011 berdasarkan jatuh tempo atas liabilitas keuangan Perusahaan dalam rentang waktu yang menunjukkan kontraktual tidak terdiskonto untuk semua liabilitas keuangan non-derivatif. Jatuh tempo didasarkan pada tanggal yang paling awal dimana Perusahaan dapat diminta untuk membayar:
The following table represents the analysis the Company’s liquidity of financial instruments as of December 31, 2012 and 2011 based on exposure on due date on undiscounted contractual maturities for all non-derivative financial liabilities. The contractual maturity is based on the earliest date on which the Company may required to pay:
Kurang dari tiga bulan/ Less than three months Rp Liabilitas Keuangan: Utang peny elesaian transaksi bursa Utang lain-lain Beban akrual Liabilitas dana pengaman
2.067.421.457.000 13.476.585.142 27.054.257.672 -
Kurang dari tiga bulan/ Less than three months Rp Liabilitas Keuangan: Utang peny elesaian transaksi bursa Utang lain-lain Beban akrual Liabilitas dana pengaman
1.474.956.717.000 11.932.015.073 14.936.949.765 -
2012 Tiga bulan Satu sampai sampai dengan dengan satu tahun/ lima tahun/ Three months One to to one year five years Rp Rp
-
2.735.915.677 4.936.294.661
2011 Tiga bulan Satu sampai sampai dengan dengan satu tahun/ lima tahun/ Three months One to to one year five years Rp Rp
5.046.040.387 -
Jumlah/ Total Rp
2.614.115.165 4.829.044.076
2.067.421.457.000 16.212.500.819 27.054.257.672 4.936.294.661
Financial Liabilities: Securities transactions settlement pay able Other liabilities Accrued expenses Securities f und liabilities
Jumlah/ Total Rp
1.474.956.717.000 19.592.170.625 14.936.949.765 4.829.044.076
Financial Liabilities: Securities transactions settlement pay able Other liabilities Accrued expenses Securities f und liabilities
- 54 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
211
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan d.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Estimasi Nilai Wajar Instrumen Keuangan
d.
Estimation
of
Financial
Nilai wajar aset keuangan ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian dan asumsi sebagai berikut:
The fair values of financial assets are determined using valuation techniques and assumption as follows:
-
Nilai wajar aset keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) dan tersedia untuk dijual (AFS) dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan dipasar aktif ditentukan dengan mengacu pada harga kuotasi pasar sebagai berikut:
-
The fair values of financial assets at fair value through profit or loss (FVTPL) and available for sale (AFS) with standard terms and conditions and traded on active liquid markets are determined with reference to quoted market prices as follows:
-
Nilai wajar efek obligasi dinyatakan berdasarkan referensi harga pasar dari PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) pada tanggal pelaporan.
-
The fair value of bond securities are determined based on reference from PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) as of the reporting date.
-
Nilai wajar reksadana disajikan sebesar nilai aset bersih reksadana tersebut pada tanggal pelaporan yang dihitung oleh bank kustodian.
-
The fair value of mutual funds is determined based on its net asset value as of the reporting date calculated by custodian bank.
Aset dan liabilitas keuangan lainnya yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya baik yang jatuh tempo dalam jangka pendek atau menggunakan suku bunga pasar yang berlaku.
The carrying amount of other financial assets and liabilities recorded at amortized cost in the financial statements approximate their fair values either because of their short-term maturities or they carry prevailing market interest rates.
Perusahaan mengklasifikasi pengukuran nilai wajar dengan menggunakan tingkat hirarki nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan dalam melakukan pengukuran, sebagai berikut:
The Company classified the fair value measurement using a fair value hierarchy that reflects the significance of the inputs used in making the measurements as follows:
a)
Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1);
a)
Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1);
b)
Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2); dan
b)
Input other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (i.e as prices) or indirectly (i.e derived from prices) (Level 2); and
c)
Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).
c)
Inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (Level 3)
- 55 -
212
Fair Value Instruments
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan, beserta nilai tercatatnya pada tanggal 31 Desember 2012, adalah sebagai berikut:
Fair value of financial assets and liabilities, including its carrying value as of December 31, 2012 are as follows:
Pengukuran nilai wajar pada akhir periode pelaporan menggunakan/ Fair value measurement at end of the reporting period using 31 Desember/ December 31,
Tingkat/Level
2012
1
2
3
Rp
Rp
Rp
Rp
Aset keuangan, pada nilai wajar melalui laba rugi Diperdagangkan Aset keuangan, tersedia untuk dijual Obligasi
89.237.158.189
89.237.158.189
-
-
137.359.682.000
137.359.682.000
-
-
Financial assets, at fair value through profit or loss Trading Financial assets, available for sale Investment in bonds
Jumlah
226.596.840.189
226.596.840.189
-
-
Total
30. KOMITMEN DAN KONTINJENSI a.
30. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-26/PM/2000 tanggal 30 Juni 2000 tentang Dana Jaminan, Bapepam memberikan persetujuan kepada Perusahaan untuk menerima 0,01% dari nilai kumulatif transaksi bulanan di bursa efek. Perusahaan diwajibkan melakukan pembentukan, pengelolaan dan penggunaan dana jaminan tersebut. Pelaporan keuangan dana jaminan dilakukan terpisah dari laporan keuangan Perusahaan.
a.
Based on the decision letter of the Chairman of Bapepam No. KEP-26/PM/2000 dated June 30, 2000, regarding Guarantee Fund, Bapepam has given its approval for the Company to receive 0.01% of the monthly securities transactions cumulative value on the stock exchange. The Company is responsible for the establishment, management and utilization of the guarantee fund. The financial statements of the guarantee fund are maintained separately from the Company’s financial statements.
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-47/PM/2004 tanggal 9 Desember 2004, Bapepam-LK memberikan persetujuan kepada Perusahaan untuk melakukan pungutan Dana Jaminan sebesar 0,005% dari nilai transaksi kontrak berjangka dan 0,00125% dari nilai transaksi obligasi.
Based on the decision letter of the Chairman of Bapepam-LK No. Kep-47/PM/2004 dated December 9, 2004, Bapepam-LK has approved the Company to withhold Guarantee Fund of 0.005% and 0.00125%, respectively, of the value of futures and debt securities transactions.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, posisi dana jaminan adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2012 and 2011, the financial position of the guarantee fund is as follows:
Bank Deposito berjangka Investasi dalam Surat Utang Negara Piutang dana jaminan Piutang bunga Liabililtas Aset Bersih
2012 Rp
2011 Rp
20.136.960 1.570.818.981.490
9.832.494 1.283.488.734.860
407.065.570.000 14.684.008.978 5.705.705.539 (9.399.440.024) 1.988.894.962.943
437.507.515.000 11.279.822.717 5.581.187.264 (10.497.853.236) 1.727.369.239.099
Cash in bank Time deposits Investment in Government Bonds Guarantee fund receivable Interest receivable Liabilities Net Asset
- 56 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
213
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan b.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Pada Agustus 2002, PT Usaha Bersama Sekuritas mengalami gagal bayar atas transaksi saham. Perusahaan memperkirakan adanya potensi kegagalan beruntun sebesar Rp 30.986.550.000. Selanjutnya, Perusahaan memutuskan untuk menunda penyelesaian transaksi tersebut. Keputusan ini telah sesuai dengan surat Ketua Bapepam-LK tanggal 11 Nopember 2002, untuk memberikan kesempatan kepada Bapepam-LK untuk melakukan penyidikan atas adanya indikasi transaksi yang tidak wajar.
b.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diterbitkan, Perusahaan masih melakukan penundaan penyelesaian sehubungan dengan status hukum transaksi tersebut. c.
As of the date of the issuance of these financial statements, the Company has still placed on hold the settlement of such transaction due to the legal status of the transactions.
Berdasarkan Surat Bapepam-LK No. S-3411/ BL/2006 tanggal 28 Desember 2006 mengenai penyusunan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) 2007, terdapat perubahan mengenai komposisi pembagian porsi fee transaksi bursa, yaitu PT Bursa Efek Indonesia dari 52,5% menjadi 60%, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia dari 32,5% menjadi 30%, dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia 15% menjadi 10%.
c.
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-181/BL/2007 tanggal 13 Juni 2007, Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, serta Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dikenakan biaya tahunan masing-masing sebesar 7,5% dari pendapatan usaha berdasarkan laporan realisasi anggaran sebagai setoran atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). d.
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dana talangan (standby credit facility) dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk sebesar Rp 30 miliar yang jatuh tempo pada 31 Juli 2011 sesuai Addendum II No. RCO.JSD/156/PKAD/2009 tanggal 9 Agustus 2010. Fasilitas kredit ini sematamata digunakan untuk menanggulangi kegagalan penyelesaian transaksi bursa tanpa warkat dan dijamin dengan deposito berjangka dana jaminan di bank yang sama.
d.
The Company obtained a standby credit facility from Bank Mandiri (Persero), Tbk amounting to Rp 30 billion, which is originally due on July 31, 2011 with reference to Addendum II No. RCO.JSD/156/ PKAD/2009 dated August 9, 2010. This credit facility is solely intended for handling failure in settlement of securities transactions and is collateralized by time deposits of the guarantee fund in the same bank. On July 30, 2012, this facility was amended with due date extended until July 31, 2013, and collateralized by time deposits on fund reserved for guarantee of settlement of securities transaction which amounted to Rp 35 billion in the same bank.
- 57 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Based on the Letter from Bapepam-LK No. S-3411/BL/2006 dated December 28, 2006 regarding the establishment of Annual Operational Budget Plan (RKAT) 2007, there were changes made to the composition of securities transaction fee, which are, for PT Bursa Efek Indonesia increased from 52.5% to 60%, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia decreased from 32.5% to 30%, and Sentral Efek Indonesia PT Kustodian decreased from 15% to 10%. Based on the Decision Letter of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-181/BL/2007 dated June 13, 2007, Stock Exchange, Clearing and Guarantee Institution and Custodial and Settlement Institution is charged for annual fee of 7.5% on its operating revenue according to the budget realization statements as contribution on Non-Tax State Revenues (PNBP).
Pada tanggal 30 Juli 2012, fasilitas perjanjian ini diadendum dengan jatuh tempo pada tanggal 31 Juli 2013, dan dijamin dengan cadangan jaminan berupa deposito berjangka sebesar Rp 35 miliar di bank yang sama.
214
In August 2002, PT Usaha Bersama Sekuritas failed to settle securities transactions. The Company estimated potential recurring failure of Rp 30,986,550,000. Moreover, the Company decided to postpone the settlement of such transaction. The decision was in accordance with the letter of the Chairman of BapepamLK dated November 11, 2002, in order to give Bapepam-LK a chance to investigate any indication of unfair transaction.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan e.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Perusahaan menandatangani perjanjian sewa ruang kantor dengan PT First Jakarta International (FJI) untuk masa sewa yang berakhir 31 Agustus 2009, atas ruang kantor di Gedung Bursa Efek Indonesia, Lantai 4 dan 5, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53.
e.
Berdasarkan Addendum XVIII tanggal 18 Juni 2010, masa sewa telah diperpanjang sampai dengan 31 Agustus 2014 untuk ruang kantor lantai 2, 4 dan 5.
The Company entered into an office space lease agreement with PT First Jakarta International (FJI) for a period expiring on August 31, 2009, for an office space at Indonesia Stock Exchange Building, fourth and fifth floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53. Based on Addendum XVIII dated June 18, 2010, the rental period for office space on second floor, fourth and fifth floors were extended until August 31, 2014, respectively.
f.
Perusahaan mengadakan perjanjian untuk pembelian aset perdagangan dari beberapa pemasok.
f.
The Company entered into agreements to purchase trading facilities and equipment from several suppliers.
g.
Perusahaan memperoleh fasilitas intraday (perjanjian intraday) dari PT Bank Permata, Tbk sebesar Rp 200 miliar yang jatuh tempo pada 31 Mei 2012. Perjanjian tersebut telah diadendum untuk periode 3 bulan, sehingga jatuh tempo pada 31 Agustus 2012. Kemudian, pada tanggal 10 Agustus 2012, atas kesepakatan kedua belah pihak perjanjian ini diadendum kembali dengan mengubah fasilitas kredit menjadi sebesar Rp 300 miliar yang jatuh tempo pada 31 Mei 2013. Pada tanggal 7 November 2012, atas kesepakatan kedua belah pihak, perjanjian ini diadendum dengan mengubah fasilitas kredit menjadi Rp 500 miliar yang jatuh tempo 7 Nopember 2013. Fasilitas kredit ini dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan dalam rangka penyelesaian transaksi harian perdagangan saham di BEI.
g.
The Company obtained an intraday facility from PT Bank Permata, Tbk amounting to Rp 200 billion, which was due on May 31, 2012. The facililty was amended for the 3 months period, which due on August 31, 2012. On August 10, 2012, both parties agreed to amend the maximum credit facility become Rp 300 billion which is due on May 31, 2013. On November 7, 2012, both parties agreed to amend the maximum credit facility to become Rp 500 billion, which is due on November 7, 2013. This credit facility is solely intended for handling settlement of daily transaction in PT Bursa Efek Indonesia.
h.
Perusahaan memperoleh fasilitas intraday dari PT CIMB Niaga, Tbk, sebesar Rp 290 miliar yang jatuh tempo pada 31 Mei 2013. Pada tanggal 4 Desember 2012, atas kesepakatan kedua belah pihak, perjanjian ini diadendum dengan mengubah fasilitas kredit menjadi Rp 500 miliar. Fasilitas kredit ini dipergunakan untuk penyelesaian dana secara multi batch settlement atas pemenuhan kewajiban serah efek oleh anggota kliring.
h.
The Company obtained an intraday facility from PT Bank CIMB Niaga, Tbk, amounting to Rp 290 billion which is due on May 31, 2013. On December 4, 2012, both parties agreed to amend the maximum credit facility become Rp 500 billion. This credit facility is solely intended for the completion of a multibatch settlement funds by transferring effect of clearing member.
i.
Perusahaan memperoleh fasilitas intraday dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, sebesar Rp 500 miliar yang akan jatuh tempo pada 19 Juli 2013. Fasilitas kredit ini dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan dalam rangka penyelesaian transaksi harian perdagangan di BEI.
i.
The Compay obtained an intraday facility from PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, amounting to Rp 500 billion which is due on July 19, 2013. This facility is solely intended for handling settlement of daily transaction in PT Bursa Efek Indonesia.
- 58 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
215
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
j.
Perusahaan memperoleh fasilitas intraday dari PT Bank Central Asia, Tbk, sebesar Rp 300 miliar yang akan jatuh tempo pada 11 September 2012. Perjanjian tersebut telah diadendum, sehingga jatuh tempo pada 11 Maret 2013 Kemudian pada tanggal 26 Desember 2012, atas kesepakatan kedua belah pihak, perjanjian ini diadendum kembali dengan mengubah fasilitas kredit menjadi sebesar Rp 500 miliar. Fasilitas ini merupakan fasilitas yang diberikan kepada Perusahaan untuk keperluan penyelesaian transaksi bursa.
j.
The Company obtained an intraday facility from PT Bank Central Asia, Tbk, amounting to Rp 300 billion which is due on September 11, 2012. The facility was amended and extended until March 11, 2013. On December 26, 2012, both parties agreed to amend the maximum credit facility to become Rp 500 billion. This facility is solely intended for securities transactions settlement.
k.
Perusahaan memperoleh fasilitas intraday dari PT Bank Negara Indonesia, Tbk, sebesar Rp 300 miliar yang akan jatuh tempo pada 17 Juni 2013. Fasilitas ini merupakan fasilitas yang diberikan kepada Perusahaan untuk keperluan penyelesaian transaksi bursa.
k.
The Company obtained an intraday facility from PT Bank Negara Indonesia, Tbk, amounting to Rp 300 billion which is due on June 17, 2013. This facility is solely intended for securities transactions settlement.
31. PERISTIWA PENTING LAINNYA
31. OTHERS SIGNIFICANT EVENTS
Berdasarkan Surat Keputusan No. SR-02/BL/2009 tertanggal 6 Januari 2009, Bapepam-LK telah memerintahkan Perusahaan untuk melakukan pembekuan aset-aset atas nama PT Sarijaya Permana Sekuritas (SPS), sehubungan dengan proses pemeriksaan yang sedang dilakukan Bapepam-LK terhadap adanya dugaan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal yang diduga dilakukan oleh SPS, kecuali aset-aset untuk penyelesaian transaksi bursa yang terjadi sebelum keluarnya surat tersebut, yang merupakan kewajiban kepada Perusahaan.
Based on decision letter of Bapepam-LK No. SR02/BL/2009 dated January 6, 2009, Bapepam-LK has ordered the Company to freeze the assets of PT Sarijaya Permana Sekuritas (SPS) in connection with the on-going investigation by Bapepam-LK of the alleged violation of capital market regulations by SPS, except for assets for the settlement of securities transactions of SPS that occurred before the decision letter was issued which represent obligations to the Company.
Sehubungan dengan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal berupa penyalahgunaan Rekening Efek Nasabah tersebut, beberapa nasabah SPS (para Penggugat) mengajukan gugatan perdata kepada SPS, Menteri Keuangan dan Bapepam-LK sebagai Tergugat I, II dan III (Para Tergugat) serta Perusahaan dan KSEI sebagai Turut Tergugat I dan II (para Turut Tergugat) melalui Surat Gugatan Perbuatan Ingkar Janji/Wanprestasi No. MS.DS/01.Ggtn.NPSP/ VII/2009 tanggal 24 Juli 2009 yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan No. 1356/Pdt.G/ 2009/PN.Jkt.Sel.
Regarding the violation of capital market regulations such as manipulation of SPS customer stock accounts, several SPS customers (the plaintiffs) filed a civil lawsuit against SPS, the Minister of Finance and Bapepam-LK as defendants I, II and III (the defendants) with the Company and KSEI as accessory defendants I and II (the co-defendants) by means of Summon Letter for Breach of Contract (Surat Gugatan Perbuatan Ingkar Janji) / Default No. MS.DS/01. Ggtn.NPSP/VII/2009 dated July 24, 2009 and registered to the South Jakarta District Court with case No. 1356/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel.
Pada tanggal 4 Agustus 2010, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak gugatan para penggugat tersebut.
On August 4, 2010, the South Jakarta District Court decided to reject the plaintiffs’ claims.
- 59 -
216
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Tanggal 4 Nopember 2010, Perusahaan menerima Relaas Pemberitahuan Pernyataan Permohonan Banding, dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1356/Pdt.G/2009/ PN.Jkt.Sel., yang menyatakan bahwa pada tanggal 12 Mei 2010 beberapa Penggugat melalui Kuasa Hukumnya menyatakan banding.
On November 4, 2010, the Company received Official Notification of Declaration of Request for Appeal from the South Jakarta District Court No. 1356/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel., which states that on May 12, 2010 some of the Plaintiffs through their Legal Counsel, filed an appeal.
Atas pengajuan banding tersebut, Pengadilan Tinggi melalui Surat Keputusan No. 484/PDT/2011/PT.DKI tanggal 4 Juli 2012 memutuskan sebagai berikut:
Based on these appeal, the High Jakarta Court through Decree No. 484/PDT/2011/PT.DKI dated July 4, 2012 issued a verdict, which stated the following:
1.
Menerima permohonan banding dari Para Pembanding I semula penggugat I, V, VII, VIII, XIII, XIV dan XXI dan Para Pembanding II semula Penggugat II, VI, IX, X, XI, XII, XVI, XVII, XIX, XXII dan XXIV.
1.
Agreed on appeal request of the Appellant I, known before as the Plaintiff I, V, VII, VIII, XIII, XIV and XXI and the Appellant II, known before as the Plaintiff II, VI, IX, X, XI, XII, XVI, XVII, XIX, XXII and XXIV.
2.
Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1356/Pdt.G/2009/ PN.Jkt.Sel tanggal 28 April 2010.
2.
Strengthened previous conviction from the South Jakarta District Court No. 1356/Pdt.G/ 2009/PN.Jkt.Sel on April 28, 2010.
3.
Menghukum Para Pembanding I semula Penggugat I, V, VII, VIII, XIII, XIV dan XXI dan Para Pembanding II semula Penggugat II, VI, IX, X, XI, XII, XVI, XVII, XIX, XXII dan XXIV secara tanggung renteng untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat pengadilan, yang dalam tingkat banding sebesar Rp 150.000 (seratus lima puluh ribu Rupiah).
3.
Ordered the Appellant I know before as the Plaintiff I, V, VII, VIII, XIII, XIV dan XXI and the Appelants II known before as the Plaintiff II, VI, IX, X, XI, XII, XVI, XVII, XIX, XXII and XXIV jointly and personally liable to pay the case cost in both judiciary levels that in this appeal level was determined Rp 150,000 (one hundred fifty thousand Rupiahs).
Sampai dengan tanggal laporan keuangan, KPEI belum menerima tanggapan dari Para Pembanding atas keputusan banding tersebut.
As of the date of these financial statements, KPEI has not yet received the response from the Appellants regarding the appeal decision.
Disamping itu, terdapat gugatan beberapa nasabah SPS lainnya kepada SPS, Menteri Keuangan dan Bapepam–LK sebagai Tergugat I, II dan III (Para Tergugat) serta Perusahaan dan KSEI sebagai turut tergugat I dan II (para Turut Tergugat) sebagaimana dimaksud dalam Gugatan Perdata No. 1604/Pdt.G/2009/ PN.Jkt.Sel. Atas gugatan tersebut Majelis Hakim pada tanggal 22 Juni 2010 telah memutuskan, yang pada intinya hal-hal sebagai berikut:
In addition, there were legal claims from several other SPS customers against SPS, the Minister of Finance and Bapepam–LK as defendants I, II and III (the defendants) with the Company and KSEI as accessory defendants I and II (the codefendants) as mentioned in Civil Complaint No. 1604/Pdt.G/2009/PN.Jak.Sel. In this lawsuit, on June 22, 2010, the Panel of Judges issued a verdict, the essence of which is as follows:
1.
Menyatakan Tergugat I (SPS) wanprestasi.
1.
Declared Defendant I (SPS) to be in default.
2.
Menghukum Tergugat I untuk membayar secara tunai dan sekaligus dana milik Para Penggugat yang ada pada Tergugat I, dengan total senilai Rp 6.232.917.490.
2.
Ordered Defendant I to pay in cash and all at once the funds owned by the Plaintiffs held by Defendant I, in the total amount of Rp 6,232,917,490.
3.
Menghukum Tergugat I untuk membayar bunga atas kewajiban pembayaran yang besarnya 2% perbulan selama 17 bulan, dengan total senilai Rp 2.119.191.946.
3.
Ordered Defendant I to pay interest of payment liability in the amount of 2% per month for 17 months, in the total amount of Rp 2,119,191,946.
- 60 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
217
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan 4.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
Menghukum Para Tergugat dan Turut Tergugat untuk membayar biaya perkara secara tanggung renteng sebesar Rp 2.641.000.
4.
Atas putusan tersebut, SPS mengajukan memori banding pada tanggal 11 Nopember 2010.
In response to this verdict, SPS filed an appeal on November 11, 2010.
Pada tanggal 13 Desember 2010, KPEI menerima Relaas Pemberitahuan Penyerahan Memori Banding, dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1604/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel., yang menyatakan bahwa pada tanggal 11 Nopember 2010 beberapa Penggugat melalui Kuasa Hukumnya mengajukan memori banding.
On December 13, 2010, KPEI received Official Notification of Declaration of Submission for Appeal Memories from the South Jakarta District Court No. 1604/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel., which states that on November 11, 2010 some of the Plaintiffs through their Legal Counsel, filed appeal memories.
Pada tanggal 22 Juni 2011, Pengadilan Tinggi Jakarta, menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Tanggal 8 September 2011, KPEI menerima Relaas Pemberitahuan Memori Kasasi, dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.02/PDT/2011/PT.DKI, pada tanggal 22 Juni 2011, oleh SPS melalui kuasa hukumnya mengajukan memori kasasi.
On June 22, 2011, High Jakarta Court affirmed the South Jakarta District Court’s verdict. On September 8, 2011, KPEI received Official Notification of Declaration of Submission for Appeal Cassation from South Jakarta District Court No. 02/PDT/2011/PT.DKI, which states that on June 22, 2011, SPS through their legal counsel, filed cassation memories.
Pada tanggal 14 Desember 2012, KPEI menerima Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia, dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 145K/PDT/2012, telah memutuskan, yang pada intinya hal-hal sebagai berikut:
On December 14, 2012, KPEI received Official Notification of the Decision the Supreme Court of the Republic of Indonesia, from South Jakarta District Court No. 145K/PDT/2012, issued a verdict, the essence of which is as follows:
1.
Menolak permohonan kasasi dari pemohon kasasi/tergugat I (SPS).
1.
Rejected appeal cassation from cassation applicant/defendant I (SPS).
2.
Menghukum pemohon kasasi/tergugat I untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp 500.000.
2.
Ordered the cassation applicant/defendant I to pay litigation costs in this level cassation, amounting to Rp 500,000.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan, KPEI belum menerima tanggapan dari pemohon kasasi/tergugat I (SPS) atas putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia tersebut.
As of the date of these financial statement, KPEI has not yet received the response from cassation applicant/defendant I regarding the decision the Supreme Court of the Republic of Indonesia.
Manajemen berpendapat bahwa gugatan tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan KPEI dengan pertimbangan bahwa gugatan yang diajukan oleh nasabah tersebut hanya menuntut ganti rugi kepada Tergugat I atas aset-aset nasabah SPS yang diduga diselewengkan oleh SPS, dan tidak menuntut ganti rugi kepada KPEI, namun hanya meminta KPEI selaku Turut Tergugat I mematuhi putusan Majelis Hakim apabila aset-aset milik SPS, yang saat ini sedang dibekukan oleh KPEI berdasarkan perintah Bapepam-LK, diputuskan untuk diserahkan kepada Para Penggugat.
The Management believes that the civil lawsuit as mentioned above will not have a significant impact on the financial statements of KPEI, considering that the claim submitted by the customers is only demanding indemnification from defendant I for assets of SPS customers that were allegedly embezzled by SPS and is not demanding indemnification from KPEI; it only requests KPEI, as co-defendant I, to comply with the Judges’ decision if it is decided that SPS assets that were frozen by KPEI based on the instruction from Bapepam-LK are to be surrendered to the plaintiffs.
- 61 -
218
Ordered the Defendants and the Codefendants to pay litigation costs, jointly and severally, in the amount of Rp 2,641,000.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 – Continued
32. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN ATAS AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN NONKAS
32. SUPPLEMENTAL DISCLOSURES ON NONCASH INVESTING AND FINANCING ACTIVITIES
Perusahaan mempunyai aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak memerlukan penggunaan kas dan tidak termasuk dalam laporan arus kas yang terdiri dari:
The Company entered into non-cash investing and financing activities which are not reflected in the statement of cash flow related to:
2012 Rp Penambahan aset tetap melalui utang lain-lain
2011 Rp
12.799.705.039
11.156.908.555
Addition to equipment and facilities through other liabilities
33. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
33. MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 3 sampai 62 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 22 Maret 2013.
The preparation and fair presentation of the financial statements on pages 3 to 62 were the responsibilities of the management, and were approved by the Directors and authorized for issue on March 22, 2013. ********
- 62 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
219
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN Guarantee Funds Financial Statements
Pelayanan Unggul dan Terpercaya Mantaining Reliable and Accountable Services
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
221
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN/ FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS` REPORT
222
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA DANA JAMINAN DAFTAR ISI
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA GUARANTEE FUND TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page DIRECTOR’S STATEMENT LETTER
SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
1
LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN - Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND As of December 31, 2012 and 2011, and for the years then ended
Laporan Aset dan Liabilitas
2
Statements of Assets and Liabilities
Laporan Operasi
3
Statements of Operations
Laporan Perubahan Aset Bersih
4
Statements of Changes in Net Assets
Catatan atas Laporan Keuangan Dana Jaminan
5
Notes to the Financial Statements of Guarantee Fund
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
223
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA DANA JAMINAN LAPORAN ASET DAN LIABILITAS 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
2012 Rp
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA GUARANTEE FUND STATEMENTS OF ASSETS AND LIABILITIES DECEMBER 31, 2012 AND 2011
Catatan/ Notes
2011 Rp ASSETS
ASET Bank
20.136.960
Deposito berjangka Investasi dalam Surat Utang Negara Piutang dana jaminan Piutang bunga JUMLAH ASET
9.832.494
Cash in banks Time deposits
1.570.818.981.490
5
1.283.488.734.860
407.065.570.000
6
437.507.515.000
14.684.008.978
7
11.279.822.717
5.705.705.539
8
5.581.187.264
1.998.294.402.967
1.737.867.092.335
LIABILITAS Beban akrual ASET BERSIH
Guarantee fund receivables Interest receivables TOTAL ASSETS LIABILITY
9.399.440.024
9
1.988.894.962.943
Accrued expenses NET ASSETS
See accompanying notes to financial statements of guarantee fund which are an integral part of the financial statements of guarantee fund.
-2Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
10.497.853.236 1.727.369.239.099
Lihat catatan atas laporan keuangan dana jaminan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan dana jaminan.
224
Investment in Government Bonds
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA DANA JAMINAN LAPORAN OPERASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
2012 Rp PENGHASILAN INVESTASI Penghasilan bunga
92.479.886.909
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA GUARANTEE FUND STATEMENTS OF OPERATIONS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011
Catatan/ Notes
2011 Rp
10
95.721.382.919
INVESTMENT INCOME Interest income
9
10.447.318.792 249.838.017
EXPENSES Guarantee fund management Administration
BEBAN Pengelolaan dana jaminan Administrasi
9.347.731.691 251.251.999
Jumlah Beban
9.598.983.690
10.697.156.809
Total Expenses
82.880.903.219
85.024.226.110
Net Investment Income
(1.679.350.000) 10.431.155.000
GAIN (LOSS) ON CHANGE IN FAIR VALUE OF GOVERNMENT BONDS Realized Unrealized
Penghasilan Investasi Bersih KEUNTUNGAN (KERUGIAN) PERUBAHAN NILAI WAJAR SURAT UTANG NEGARA Telah direalisasi Belum direalisasi Jumlah - Bersih KENAIKAN ASET BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI
(1.295.940.000) 2.293.370.000
6 6
997.430.000
8.751.805.000
83.878.333.219
93.776.031.110
Lihat catatan atas laporan keuangan dana jaminan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan dana jaminan.
Total - Net INCREASE IN NET ASSETS FROM OPERATING ACTIVITIES
See accompanying notes to financial statements of guarantee fund which are an integral part of the financial statements of guarantee fund.
-3-
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
225
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA DANA JAMINAN LAPORAN PERUBAHAN ASET BERSIH UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 AND 2011
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA GUARANTEE FUND STATEMENTS OF CHANGES IN NET ASSETS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011
2012 Rp KENAIKAN ASET BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI
2011 Rp
83.878.333.219
93.776.031.110
INCREASE IN NET ASSETS FROM OPERATING ACTIVITIES
KONTRIBUSI DARI ANGGOTA BURSA Penerimaan dana jaminan atas jasa transaksi tahun berjalan Piutang dana jaminan
162.963.381.647 14.684.008.978
181.078.557.785 11.279.822.717
MEMBERS' CONTRIBUTIONS Guarantee fund contributions on transaction services during the year Guarantee fund receivables
Jumlah Kontribusi dari Anggota Bursa
177.647.390.625
192.358.380.502
Total Members' Contributions
JUMLAH KENAIKAN ASET BERSIH
261.525.723.844
286.134.411.612
TOTAL INCREASE IN NET ASSETS
ASET BERSIH AWAL TAHUN
1.727.369.239.099
1.441.234.827.487
NET ASSETS AT BEGINNING OF YEAR
ASET BERSIH AKHIR TAHUN
1.988.894.962.943
1.727.369.239.099
NET ASSETS AT END OF YEAR
Lihat catatan atas laporan keuangan dana jaminan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan dana jaminan.
See accompanying notes to financial statements of guarantee fund which are an integral part of the financial statements of guarantee fund.
-4-
226
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
UMUM
1.
GENERAL
Pendirian dan Informasi Umum
Establishment and General Information
Dana Jaminan dibentuk berdasarkan Undangundang Pasar Modal No. 8 pasal 55 ayat 4, tentang penyelesaian transaksi bursa yang menetapkan bahwa Lembaga Kliring dan Penjaminan dapat menetapkan dana jaminan penyelesaian transaksi bursa yang wajib dipenuhi oleh pemakai jasa Lembaga Kliring dan Penjaminan.
The Guarantee Fund was established based on Article 55 section 4 of the Capital Market Law No. 8 concerning securities transactions settlement which states that a Clearing and Guarantee Institution may establish a guarantee fund for securities transactions settlement to be funded by the users of such service.
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. KEP26/PM/2000 tentang Dana Jaminan tanggal 30 Juni 2000, yang sebelumnya diatur dalam surat Bapepam No. S-1484/PM/1997 tanggal 27 Juni 1997, P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) disetujui untuk melakukan pungutan sebesar 0,01% dari nilai transaksi bursa sebagai salah satu sumber utama pembentukan dana jaminan.
Based on the Decision Letter of the Chairman of the Capital Supervisory Agency (Bapepam) No. KEP-26/PM/2000 dated June 30, 2000 regarding Guarantee Fund, which is previously regulated by the Letter of the Bapepam No. S1484/PM/1997 dated June 27, 1997, Bapepam has approved P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) to collect 0.01% of cumulative value of securities transactions as the main source for the guarantee fund.
Kemudian, berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-47/PM/2004 tanggal 9 Desember 2004, Bapepam menyetujui KPEI untuk memungut Dana Jaminan sebesar 0,005% dari nilai transaksi kontrak berjangka dan 0,00125% dari nilai transaksi obligasi.
Moreover, based on the Decision Letter of the Chairman of Bapepam No. Kep-47/PM/2004 dated December 9, 2004, Bapepam has approved KPEI to collect 0.005% of future transactions and 0.00125% of bond transaction for the guarantee fund.
Dana Jaminan bukan merupakan milik pihak tertentu dan tidak didistribusikan untuk keperluan apapun kecuali untuk tujuan yang telah diatur dalam ketentuan tersebut. Dana jaminan akan digunakan untuk penanggulangan kegagalan penyelesaian transaksi bursa pada perdagangan efek tanpa warkat dan perdagangan kontrak berjangka indeks efek. KPEI diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan dana jaminan tersebut dan penggunaannya harus memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Bapepam.
The guarantee fund does not belong to a certain party and is not distributed for any other purpose other than those stated in the regulation. The guarantee fund is intended to provide resource for handling failures in settlements of scripless trading of securities and stock index futures trading. KPEI is responsible in managing the guarantee fund, and its utilization should have prior approval from Bapepam.
Dana jaminan hanya dapat diinvestasikan dalam Surat Utang Negara dan atau deposito bank dengan komposisi yang disetujui oleh komite kebijakan kredit dan pengendalian risiko. Hasil investasi Dana Jaminan wajib ditambahkan ke dalam Dana Jaminan setelah dikurangi biaya atas jasa pengelolaan kepada Lembaga Kliring dan Penjaminan.
The guarantee fund is only allowed to be invested in Government Bonds and or time deposits with composition which has been approved by a credit policy and risk management committee. The investment’s results, net of the clearing and guarantee institution’s management fee should be added to the guarantee fund.
-5Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
227
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 2.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)
2.
Dalam tahun berjalan, Dana Jaminan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2012 yang relevan dengan operasi Dana Jaminan. Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi Dana Jaminan yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya.
In the current year, the Guarantee Fund has adopted all of the new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Accountants Institute that are relevant to its operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2012. The adoption of these new and revised standards and interpretations has resulted in charges to the accounting policies that have affected the financial statement presentation and disclosure for the current or prior years.
PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan
PSAK 60, Financial Instruments: Disclosure
Standar baru ini menggantikan persyaratan pengungkapan dalam PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan.
This new standard supersedes the disclosure requirements of PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosure.
Standar baru ini mengakibatkan pengungkapan mengenai (a) signifikasi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan, dan (b) sifat dan luasnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana KPEI (sebagai pengelola Dana Jaminan) mengelola risiko-risiko tersebut (Catatan 11).
This new standard resulted in the disclosures concerning (a) the significance of financial instruments for the financial position and performance; and (b) the nature and extent of risks arising from financial instruments to which exposed during the period and at the end of the reporting period, and how KPEI (as Guarantee Fund manager) manages those risks (Note 11).
Berikut ini standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan:
The following new and revised standards and interpretations have also been adopted in these financial statements. Their adoption has not had any significant impact on the amounts reported in these financial statements but may impact the accounting for future transactions or arrangements:
PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ISAK 23, Sewa Operasi - Insentif ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk Legal Sewa
- 6 -
228
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (ISAK)
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
PSAK 50 (revised 2010), Financial Instruments: Presentation PSAK 55 (revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement ISAK 23, Operating Leases - Incentives ISAK 24, Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 3.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
3.
Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Laporan keuangan Dana Jaminan, yang meliputi laporan aset dan liabilitas, laporan operasi dan laporan perubahan aset bersih, disusun sesuai dengan PSAK 45 (Revisi 2011), Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba dan Peraturan Bapepam. b.
The financial statements of Guarantee Fund, consist of statements of assets and liabilities, statements of operations and statements of changes in net assets, have been prepared in accordance with PSAK 45 (Revised 2011), Reporting Financial Nonprofit Organization and Bapepam’s Rules.
Basis Penyajian Laporan Keuangan
b.
Dasar penyusunan laporan keuangan adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan adalah mata uang Rupiah (Rp) sebagai mata uang fungsional, dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi akun tersebut. c.
c.
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.
b.
Basis for Statements
Preparation
of
Financial
The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah, its functional currency, while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Transaksi Pihak-Pihak Berelasi
a.
Statement of Compliance
Transactions with Related Parties A related party is a person or entity that is related to the reporting entity.
Orang atau anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a.
A person or a close member of that person's family is related to a reporting entity if that person:
i.
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
i.
ii.
memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
ii. has significant influence over the reporting entity; or
iii.
personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i.
b.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
has control or joint control over the reporting entity;
An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: i. The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
- 7 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
229
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
d.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
ii.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
iii.
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iii. Both entities are joint ventures of the same third party.
iv.
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
v.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
vi.
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
vii.
Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, akan diungkapkan pada laporan keuangan.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements.
Aset Keuangan
d.
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada saat tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
- 8 -
230
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Financial Assets
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Aset keuangan Dana Jaminan diklasifikasikan sebagai berikut:
The Guarantee Fund’s financial assets are classified as follows:
Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)
Fair value through profit or loss (FVTPL)
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and Receivable
Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)
Fair Value Through Profit Or Loss (FVTPL)
Investasi dalam Surat Utang Negara diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Investment in Government Bonds are classified as at FVTPL where the financial asset is either held for trading or it is designated as at FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
A financial asset is classified as held for trading if:
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
it has been acquired principally for the purpose of selling in the near future; or
merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
it is a part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan operasi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan operasi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan.
Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in statements of operations. The net gain or loss recognized in statements of operations incorporates any dividend or interest earned on the financial asset.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Piutang Dana Jaminan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Guarantee Fund and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment. Interest is recognized by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
- 9 -
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
231
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts or payments (including all fees and points paid that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
default or delinquency in interest or principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganization.
- 10 -
232
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunannya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Dana Jaminan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kegagalan atas piutang.
For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Guarantee Fund’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan operasi.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in statement of operation.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Dana Jaminan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau Dana Jaminan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada pihak lain. Jika Dana Jaminan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Dana Jaminan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Dana Jaminan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Dana Jaminan masih mengakui aset keuangan.
Guarantee Fund derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Guarantee Fund neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Guarantee Fund recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Guarantee Fund retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Guarantee Fund continues to recognise the financial asset.
- 11 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
233
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan e.
f.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Liabilitas Keuangan
e.
Klasifikasi sebagai Liabilitas
Classification as Debt
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual yang diadakan dan definisi liabilitas keuangan.
Financial liabilities are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL atau pada biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities are classified as either “at FVTPL” or “at amortized cost”.
Liabilitas Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Financial Liabilities at Amortized Cost
Liabilitas keuangan meliputi beban akrual, pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Financial liabilities, which include accrued expense, initially measured at fair value, net of transaction costs, and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method.
Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan
Derecognition of Financial Liabilities
Dana Jaminan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Dana Jaminan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Guarantee Fund derecognizes financial liabilities when, and only when, the Guarantee Fund’s obligations are discharged, cancelled or expires.
Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
f.
Aset dan liabilitas keuangan Dana Jaminan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika:
g.
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
currently have a legal enforceable right to set off the recognized amount; and
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
intend either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Kas dan Setara Kas
g.
Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents include cash on hand and in banks and short-term highly liquid investments that are readily convertible to a known amount of cash and are subject to an insignificant value risk change.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
h.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang sesuai.
Interest revenue is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized when incurred.
- 12 -
234
Netting of Financial Assets and Financial Liabilities The Guarantee Fund only offset financial assets and liabilities and present the net amount in the statement of financial position where they:
Kas dan setara kas meliputi kas dan bank dan investasi jangka pendek yang sangat likuid yang dapat segera dikonversikan ke sejumlah kas tertentu dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan. h.
Financial Liabilities
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan i.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Pengelolaan Dana Jaminan
i.
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-47/PM/2004 Tanggal 9 Desember 2004 tentang Dana Jaminan, Lembaga Kliring dan Penjaminan dapat mengenakan biaya atas jasa pengelolaan investasi maksimum 10% (sepuluh perseratus) dari pendapatan bersih setelah pajak hasil investasi dana jaminan. Biaya jasa pengelolaan dibebankan dalam laporan operasi tahun berjalan. j.
4.
Guarantee Fund Management Based on the Decision Letter of the Chairman of Bapepam-LK No. Kep47/PM/2004 dated December 9, 2004 regarding Guarantee Fund, the Clearing and Guarantee Institution is allowed to charge investment management fee at maximum of 10% (ten percent) of net investment income after tax from gain of guarantee fund investment. The management fee is charged to statements of operations for the year.
Provisi
j.
Provisions
Provisi diakui ketika Dana Jaminan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Dana Jaminan diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Guarantee Fund have a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Guarantee Fund will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.
The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, a receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.
PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
4.
Dalam menerapkan kebijakan akuntansi, sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diharuskan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi mengenai nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi terkait berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi, dan estimasi ini dapat disesuaikan lebih lanjut.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENT AND ESTIMATES In the application of accounting policies which are described in Note 3, management is required to make judgments about the carrying amount of assets and liabilities that are not readily apparent from other source. The estimates and associated assumption are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results could differ from those estimates, and such estimates will be adjusted accordingly.
- 13 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
235
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Estimasi dan asumsi yang mendasarinya direview secara berkelanjutan. Perubahan atas estimasi akuntansi diakui pada periode terjadinya perubahan estimasi, bila perubahan mempengaruhi hanya pada periode tersebut, atau pada periode perubahan dan periode masa datang bila perubahan mempengaruhi masa kini dan periode masa datang.
The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised if the revision affects only that period or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.
Pertimbangan Signifikan Kebijakan Akuntansi
Critical Judgments Policies
dalam
Penerapan
Dalam proses penerapan prinsip akuntansi sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis dan estimasi yang mempunyai efek yang signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. 5.
5.
2012 Rp
6.
2011 Rp 338.906.788.083
405.277.561.036
335.874.959.390
413.417.195.549
332.016.003.427
433.245.165.384 1.570.818.981.490
276.690.983.960 1.283.488.734.860
5,5% - 6,00%
6,25% - 7,25%
INVESTASI DALAM SURAT UTANG NEGARA
6.
Akun ini merupakan investasi dalam Surat Utang Negara, dengan rincian sebagai berikut:
Surat Utang Negara/ Government Bonds Sukuk Ritel 02 ORI 007 Sukuk Ritel 03 ORI 008 Ina Recap FR 0027 Sukuk Ritel 04 ORI 009 Ina Recap FR 0046 Ina Recap FR 0059 Jumlah/Total
Interest rate per annum
INVESTMENT IN GOVERNMENT BONDS
Nilai Nominal/ Nominal Value Rp
2012 Nilai Wajar/ Fair Value Rp
20.000.000.000 20.000.000.000 95.000.000.000 25.000.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000 40.000.000.000 50.000.000.000 25.000.000.000 375.000.000.000
20.129.720.000 20.411.940.000 98.704.715.000 25.984.900.000 55.672.150.000 51.413.300.000 41.121.320.000 65.995.950.000 27.631.575.000 407.065.570.000
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Total
This account represents Government Bonds, as follows:
- 14 -
236
Accounting
TIME DEPOSITS
318.879.059.521
Tingkat bunga per tahun
Applying
In the process of applying the accounting principles described in Note 3, management has not made any critical judgment and estimate that has significant impact on the amounts recognized in the financial statements.
DEPOSITO BERJANGKA
Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah
in
investment
in
Tingkat Bunga/ Interest Rate %
Jatuh Tempo/ Maturity Date
8,7 7,95 8,15 7,3 9,5 6,25 6,25 9,5 7
10-02-2013 15-08-2013 23-02-2014 15-10-2014 15-06-2015 21-09-2015 15-10-2015 15-07-2023 15-05-2027
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
Surat Utang Negara/ Government Bonds Sukuk Ritel 01 ORI 004 ORI 006 Ina Recap ZC 0003 Sukuk Ritel 02 ORI 007 Sukuk Ritel 03 ORI 008 Ina Recap FR 0027 Ina Recap FR 0046 Jumlah/Total
7.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Nilai Nominal/ Nominal Value Rp
2011 Nilai Wajar/ Fair Value Rp
60.000.000.000 20.000.000.000 50.000.000.000 20.000.000.000 20.000.000.000 20.000.000.000 95.000.000.000 25.000.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000 410.000.000.000
60.720.120.000 20.215.660.000 51.178.000.000 19.182.160.000 20.750.440.000 20.750.620.000 99.072.365.000 26.044.900.000 56.588.550.000 63.004.700.000 437.507.515.000
Tingkat Bunga/ Interest Rate %
Jatuh Tempo/ Maturity Date
12 9,5 9,35 Zero coupon 8,7 7,95 8,15 7,3 9,5 9,5
25-02-2012 12-03-2012 15-08-2012 20-11-2012 10-02-2013 15-08-2013 23-02-2014 15-10-2014 15-06-2015 15-07-2023
Biaya perolehan Surat Utang Negara untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 384.418.976.887 dan Rp 401.339.496.887.
Acquisition cost of the government for the years ended December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp 384,418,976,887 and Rp 401,339,496,887, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2012 and 2011, Surat Utang Negara dinyatakan berdasarkan harga referensi PT Penilai Harga Efek Indonesia. Keuntungan belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar terdiri atas Rp 2.293.370.000 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan Rp 10.431.155.000 untuk periode sebelum 2012, sedangkan kerugian yang telah direalisasi sebesar Rp 1.295.940.000 dan Rp 1.679.350.000 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
As of December 31, 2012 and 2011, the Government Bonds values were based on reference price of PT Penilai Harga Efek Indonesia. Unrealized gain due to changes in fair value which consist of Rp 2,293,370,000 for the 2012 and year ended December 31, Rp 10,431,155,000 for the period prior to 2012, while the realized loss due to changes in fair value amounted to Rp 1,295,940,000 and Rp 1,679,350,000 at December 31, 2012 and 2011, respectively.
Sehubungan dengan investasi ini, KPEI menunjuk Bank Mandiri sebagai Kustodian.
In relation to this investment, KPEI has appointed Bank Mandiri as Custodian.
PIUTANG DANA JAMINAN
7.
GUARANTEE FUND RECEIVABLES
Akun ini merupakan tagihan Dana Jaminan kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang timbul sehubungan dengan perjanjian antara KPEI dengan BEI No. SP-74/BEJ.3-2/0897 - PJ002/KPEI/0897 tanggal 18 Agustus 1997, dimana disepakati bahwa BEI atas nama KPEI melakukan pungutan Dana Jaminan kepada anggota kliring.
This account represents Guarantee Fund receivables from PT Bursa Efek Indonesia (BEI) arising from agreement between KPEI and BEI No. SP-74/BEJ.3-2/0897 - PJ-002/KPEI/0897 dated August 18, 1997, pertaining to collection of BEI on behalf of KPEI of Guarantee Fund from clearing members.
Penyisihan atas piutang ragu-ragu tidak dibentuk karena berdasarkan pengalaman masa lalu tidak terdapat pemegang rekening yang tidak tertagih.
The allowance for doubtful accounts is not provided on receivables since based on past experience there were no default on its account holders.
- 15 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
237
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 8.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
PIUTANG BUNGA
8.
INTEREST RECEIVABLES
2012 Rp Surat Utang Negara Deposito berjangka Jumlah 9.
2011 Rp
2.712.012.749 2.993.692.790 5.705.705.539
BEBAN AKRUAL
2.737.149.307 2.844.037.957 5.581.187.264 9.
Akun ini terdiri atas beban pengelolaan dana jaminan, beban jasa audit dan beban jasa bank kustodian yang masih harus dibayar.
10. INTEREST INCOME
2012 Rp
2011 Rp
66.164.366.600 26.301.938.842 13.581.467 92.479.886.909
66.100.954.385 29.616.516.624 3.911.910 95.721.382.919
11. INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN a.
a.
Klasifikasi asset keuangan dan liabilitas keuangan Dana Jaminan adalah sebagai berikut:
Liabilitas keuangan Beban akrual
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
2011 Rp
407.065.570.000
437.507.515.000
20.136.960 1.570.818.981.490 14.684.008.978 5.705.705.539 1.998.294.402.967
9.832.494 1.283.488.734.860 11.279.822.717 5.581.187.264 1.737.867.092.335
9.399.440.024
10.497.853.236
- 16 -
238
Categories of Financial Instruments Classification of the Guarantee Fund’s financial assets and liabilities are as follows:
2012 Rp
Pinjaman yang diberikan dan piutang Bank Deposito berjangka Piutang dana jaminan Piutang bunga
Time deposits Government bonds Bank accounts Total
11. FINANCIAL INSTRUMENTS AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Klasifikasi Instrumen Keuangan
Aset keuangan pada nilai w ajar melalui laba rugi
ACCRUED EXPENSE This account consists of accrued guarantee fund management fee, accrued audit fee and accrued custodian fee.
10. PENGHASILAN BUNGA
Deposito berjangka Surat Utang Negara Jasa giro bank Jumlah
Government bonds Time deposits Total
Financial assets, at fair value through profit or loss Loan and receivables Cash in banks Time deposits Guarantee fund receivables Interest receivables
Financial liabilities Accrued expenses
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan b.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Kebijakan dan Tujuan Manajemen Risiko Keuangan
b.
Financial Risk Management Policies and Objectives
Kebijakan manajemen risiko keuangan Dana Jaminan bertujuan untuk memastikan bahwa sumber dana dikelola di instrumen dan lembaga keuangan yang aman, sesuai dengan aturan yang ditetapkan dengan memperhatikan risiko-risiko yang terkait yang meliputi risiko tingkat bunga, risiko kredit, risiko likuiditas, dan juga tersedia pada saat digunakan sesuai dengan fungsi Dana Jaminan untuk menalangi kegagalan transaksi bursa.
Guarantee Fund financial risk management policy is aimed to ensuring that financial resources are managed in secure instruments and secure financial institutions, in accordance with rules established by taking into account associated risks including interest rate risk, credit risk, liquidity risk, and also available at the time used in accordance with the functions of Guarantee Fund to cover the failure of securities transactions.
Dalam pengelolaan Dana Jaminan mengacu kepada Peraturan Bapepam-LK III. B. 6, III. B. 7, Hasil Pertemuan Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko, dan Pedoman Kebijakan Investasi Dana Jaminan.
For the management of Guarantee Funds refer to Bapepam-LK III. B. 6, III. B. 7, Credit Policy Committee Meeting Results and Risk Management, Investment Policy and Guarantee Fund.
Manajemen risiko kredit
Credit risk management
Risiko kredit terkait dengan kerugian yang timbul sehubungan dengan kegagalan counterparty dalam memenuhi liabilitas kontraktual. Aset keuangan Dana Jaminan adalah kas dan bank, deposito dan Surat Utang Negara.
Credit risk relating to losses incurred in connection with the failure of its counterparty in fulfilling contractual obligations. Guarantee Fund financial assets are cash and bank, deposits and Government Bonds.
Penempatan Dana Jaminan pada lembaga keuangan dilakukan setelah proses analisis dengan mempertimbangkan kinerja bank, batasan proporsi penempatan pada setiap bank sebagaimana yang ditetapkan dalam Kebijakan Investasi Dana Jaminan, dan atas persetujuan manajemen.
Placements of Guarantee Fund in financial institutions are made after careful analysis by considering the performance of banks, limits on proportion of each bank as defined in the Guidance of Investment Policy and Guarantee Fund, and with management approval.
Risiko kredit atas kas dan setara kas serta piutang bunga dan Surat Utang Negara adalah terbatas karena counterparty Dana Jaminan adalah lembaga keuangan yang terpercaya.
Credit risk on cash and cash equivalents and related interest receivables and Government Bonds are limited because the counterparties are reputable financial institution.
Risiko kredit atas piutang Dana Jaminan dari BEI adalah terbatas, karena penerimaan Dana Jaminan sudah dilakukan secara rutin dengan BEI dan KPEI setiap bulannya dan tidak pernah terjadi keterlambatan ataupun peniadaan dalam pembayaran.
Credit risk on Guarantee Fund receivables from BEI is considered limited because such has been carried out routinely with BEI and the Guarantee Fund each month, and there is no history of default.
- 17 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
239
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Manajemen risiko pasar
Market risk management
i.
i.
Risiko suku bunga Risiko suku bunga merupakan risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Risiko terjadinya pergerakan suku bunga ini akan mempengaruhi laba operasi Dana Jaminan. Fluktuasi suku bunga menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh Dana Jaminan dalam menjalankan kebijakan investasinya.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of the Company’s financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rate. The risk of interest rate movements that could affect income operations. Interest rate fluctuation is one factor that is considered by the Guarantee Fund in carrying out its investment policies.
Instrumen keuangan Dana Jaminan tersebut yang terekspos terhadap risiko tingkat bunga nilai wajar (instrumen tingkat bunga tetap) dan risiko tingkat bunga arus kas (instrumen tingkat bunga mengambang), serta instrumen keuangan tanpa bunga, adalah sebagai berikut:
The Guarantee Fund’s financial instruments that are exposed to fair value interest rate risk (i.e. fixed rate instruments) and cash flow interest rate risk (i.e. floating rate instruments), as well as those that are non-interest bearing, are as follows:
Bunga mengambang/ Floating rate Rp Aset Keuangan: Aset keuangan, pada nilai wajar melalui laba rugi Pinjaman y ang diberikan dan piutang Bank Deposito berjangka Piutang dana jaminan Piutang bunga Liabilitas Keuangan: biay a perolehan diamortisasi Beban akrual
-
Bunga tetap/ Fixed rate Rp
407.065.570.000
20.136.960 1.570.818.981.490 -
-
-
-
Tanpa bunga/ Non-interest bearing Rp
Jumlah/ Total Rp
-
407.065.570.000
14.684.008.978 5.705.705.539
9.399.440.024
20.136.960 1.570.818.981.490 14.684.008.978 5.705.705.539
9.399.440.024
Financial Assets: Financial asset, at f air v alue through prof it or loss Loan and receiv ables Cash in banks Time deposits Guarantee f und receiv ables Interest receiv ables Financial Liability : amortized cost Accrued expenses
Analisis sensitivitas dibawah ini, ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga terhadap liabilitas keuangan yang menggunakan suku bunga mengambang pada tanggal 31 Desember 2012. Analisa ini disajikan dengan asumsi saldo liabilitas keuangan pada akhir periode pelaporan masih beredar sepanjang tahun.
The sensitivity analysis below had been determined based on the exposure of the financial liabilities to floating interest rates as of December 31, 2012. The analysis is prepared assuming the amount of the liability outstanding at the end of the reporting period was outstanding for the whole year.
Jika suku bunga mengalami perubahan 100 basis poin lebih tinggi (rendah) dan variabel lain konstan, kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi Dana Jaminan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012, akan mengalami peningkatan (penurunan) sebesar Rp 15.708.391.185.
If interest rate had been 100 basis points higher (lower) and the other variable held constant, the Guarantee Fund increase in net assets from operating activities for the year ended December 31, 2012 would decrease/increase by Rp 15,708,391,185.
- 18 -
240
Interest rate risk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan ii.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Risiko harga lain
ii.
Other price risk
Dana Jaminan juga menghadapi risiko harga pasar lain terkait FVTPL. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi ini, Dana Jaminan mendiversifikasi portofolionya. Diversifikasi portofolio dilakukan berdasarkan komite. Dana Jaminan memiliki kebijakan untuk melakukan pengawasan terhadap pergerakan dari FVTPL tersebut.
The Guarantee Funds are also exposed to market price risk in respect of its FVTPL. To manage its price risk arising from these investments, the Guarantee Funds diversifies its portfolio. Diversification of the protfolio is done in accordance with the limits set by the Committee. The Guarantee Funds has a policy to monitor movements in its FVTPL.
Analisa sensitivitas berikut ini ditentukan berdasarkan eksposur risiko harga obligasi pada akhir periode pelaporan.
The sensitivity analysis below have been determined based on the exposure to bond price risk at the end of the reporting period.
Jika terjadi kenaikan/penurunan 5% harga efek sebagai akibat perubahan nilai wajar FVTPL:
If security prices had been 5% higher/lower as the results of the changes in fair value of FVTPL securities:
Keuntungan (kerugian) nilai wajar perubahan surat utang negara dari aset keuangan FVTPL pada laporan operasi pada tanggal 31 Desember 2012 akan mengalami kenaikan/ penurunan sebesar Rp 20.353.278.500.
Gain (loss) change in fair value of government bonds from financial assets FVTPL in statements of operations as of December 31, 2012 would increased/decreased by 20,353,278,500.
Manajemen Risiko Likuiditas
Liquidity Risk Management
Risiko likuiditas dapat timbul dari pendanaan kredit oleh bank penyedia kredit. Dana yang dikucurkan bank dalam rangka pemenuhan kegagalan transaksi bursa. Tetapi risiko tersebut terbatas karena counterparty Dana Jaminan merupakan lembaga keuangan terpercaya (bank pemerintah).
Liquidity risk may arise from financing activities by bank as credit providers. Funds are disbursed in the context of fulfilling the failure of bank transactions. But that risk is limited because the counterpart of the Guarantee Fund are trusted financial institutions (government banks).
Tabel berikut ini merupakan analisis likuiditas instrumen keuangan pada 31 Desember 2012 and 2011 berdasarkan jatuh tempo atas liabilitas keuangan Dana Jaminan dalam rentang waktu yang menunjukkan kontraktual tidak terdiskonto untuk semua liabilitas keuangan non-derivatif. Jatuh tempo didasarkan pada tanggal yang paling awal di mana Dana Jaminan dapat diminta untuk membayar:
The following table represents the analysis the Guarantee Fund’s liquidity of financial instruments as of December 31, 2012 and 2011 based on exposure on due date on undiscounted contractual maturities for all non-derivative financial liabilities. The contractual maturity is based on the earliest date on which the Guarantee Fund’s may be required to pay:
Kurang dari tiga bulan/ Less than three months Rp Liabilitas Keuangan: Beban akrual
9.399.440.024
2012 Tiga bulan Satu sampai sampai dengan dengan satu tahun/ lima tahun Three months One to to one year five years Rp Rp
-
-
Jumlah/ Total Rp
9.399.440.024
Financial Liability : Accrued expense
- 19 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
241
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
Kurang dari tiga bulan/ Less than three months Rp Liabilitas Keuangan: Beban akrual
c.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued 2011 Tiga bulan Satu sampai sampai dengan dengan satu tahun/ lima tahun Three months One to to one year five years Rp Rp
10.497.853.236
-
Estimasi Nilai Wajar Instrumen Keuangan
c.
10.497.853.236
Fair Value Instruments
Financial Liability : Accrued expense
Estimation
of
Financial
Nilai wajar aset keuangan pada FVTPL dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan dipasar aktif ditentukan dengan mengacu pada harga kuotasi pasar dinyatakan berdasarkan referensi harga pasar dari PT Penilai Harga Efek Indonesia pada tanggal pelaporan.
The fair values of financial assets at FVTPL with standard terms and conditions and traded on active liquid markets are determined with reference to quoted market prices were determined based on market prices reference from PT Penilai Harga Efek Indonesia as of the reporting date.
Aset dan liabilitas keuangan lainnya yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya baik yang jatuh tempo dalam jangka pendek atau menggunakan suku bunga pasar yang berlaku.
The carrying amount of other financial assets and liabilties recorded at amortized cost in the financial statements approximiate their fair values either because of their short-term maturities or they carry prevailing market interest rates.
Dana Jaminan mengklasifikasi pengukuran nilai wajar dengan menggunakan tingkat hirarki nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan dalam melakukan pengukuran, sebagai berikut:
The Guarantee Fund classified the fair value measurement using a fair value hierarchy that reflects the significance of the inputs used in making the measurements as follows:
a)
Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1);
a)
Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liability (Level 1);
b)
Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2); dan
b)
Input other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liability, either directly (i.e as prices) or indirectly (i.e derived from prices) (Level 2); and
c)
Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3)
c)
Inputs for the assets or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (Level 3)
- 20 -
242
-
Jumlah/ Total Rp
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan, beserta nilai tercatatnya pada tanggal 31 Desember 2012, adalah sebagai berikut:
Fair value of financial assets and liability, including its carrying value as of December 31, 2012 are as follows:
Pengukuran nilai wajar pada akhir periode pelaporan menggunakan/ Fair value measurement at end of the reporting period using Tingkat/Level 2012
Aset keuangan, pada nilai wajar melalui laba rugi Surat Utang Negara
407.065.570.000
1 Rp
407.065.570.000
12. KOMITMEN a.
2 Rp
-
-
Financial assets, at fair value through profit or loss Government bonds
12. COMMITMENTS
KPEI memperoleh fasilitas kredit dana talangan (standby credit facility) dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk sebesar Rp 30 miliar yang jatuh tempo pada 31 Juli 2011 sesuai dengan Addendum II No. RCO.JSD/156/ PKAD/2009 tanggal 9 September 2010. Fasilitas kredit ini semata-mata digunakan untuk menanggulangi kegagalan penyelesaian transaksi bursa tanpa warkat dan dijamin dengan deposito berjangka dana jaminan di bank yang sama.
a.
Pada tanggal 30 Juli 2012, fasilitas perjanjian ini diperpanjang dengan jatuh tempo pada tanggal 31 Juli 2013, dan dijamin dengan deposito berjangka KPEI di bank yang sama. b.
3 Rp
KPEI obtained a standby credit facility from PT Bank Mandiri (Persero), Tbk amounting to Rp 30 billion, which is originally due on July 31, 2011 with reference to Addendum II dated No. RCO.JSD/156/PKAD/2009 September 9, 2010. This credit facility is solely intended for handling failure in settlement of securities transactions and is collateralized by time deposits of the guarantee fund in the same bank. On July 30, 2012, this facility was extended until July 31, 2013, and collateralized by KPEI’s time deposit in the same bank.
Pada Agustus 2002, PT Usaha Bersama Sekuritas mengalami gagal bayar atas transaksi saham. KPEI memperkirakan adanya potensi kegagalan beruntun sebesar Rp 30.986.550.000. Selanjutnya, KPEI memutuskan untuk menunda penyelesaian transaksi tersebut. Keputusan ini telah sesuai dengan surat Ketua Bapepam-LK tanggal 11 Nopember 2002, untuk memberikan kesempatan kepada Bapepam-LK untuk melakukan penyidikan atas adanya indikasi transaksi yang tidak wajar.
b.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diterbitkan, KPEI masih melakukan penundaan penyelesaian sehubungan dengan status hukum transaksi tersebut.
In August 2002, PT Usaha Bersama Sekuritas failed to settle securities transactions. KPEI estimated potential recurring failure of Rp 30,986,550,000. Moreover, KPEI decided to postpone the settlement of such transaction. The decision was in accordance with the letter of the Chairman of Bapepam-LK dated November 11, 2002, in order to give Bapepam-LK a chance to investigate any indication of unfair transactions. As of the date of the issuance of these financial statements, KPEI has still placed on hold the settlement of such transaction due to the legal status of the transactions.
- 21 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
243
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
13. PERISTIWA PENTING LAINNYA
13. OTHER SIGNIFICANT EVENTS
Berdasarkan Surat Keputusan No. SR-02/BL/2009 tertanggal 6 Januari 2009, Bapepam-LK telah memerintahkan KPEI untuk melakukan pembekuan aset-aset atas nama PT Sarijaya Permana Sekuritas (SPS), sehubungan dengan proses pemeriksaan yang sedang dilakukan Bapepam-LK terhadap adanya dugaan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal yang diduga dilakukan oleh SPS, kecuali aset-aset untuk penyelesaian transaksi bursa yang terjadi sebelum keluarnya surat tersebut, yang merupakan kewajiban kepada KPEI.
Based on decision letter of Bapepam-LK No. SR02/BL/2009 dated January 6, 2009, Bapepam-LK has ordered KPEI to freeze the assets of PT Sarijaya Permana Sekuritas (SPS) in connection with the on-going investigation by Bapepam-LK of the alleged violation of capital market regulations by SPS, except for assets for the settlement of securities transactions of SPS that occurred before the decision letter was issued which represent obligations to KPEI.
Sehubungan dengan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal berupa penyalahgunaan Rekening Efek Nasabah tersebut, beberapa nasabah SPS (Para Penggugat) mengajukan gugatan perdata kepada SPS, Menteri Keuangan dan Bapepam-LK sebagai Tergugat I, II dan III (Para Tergugat) serta KPEI dan KSEI sebagai Turut Tergugat I dan II (para Turut Tergugat) melalui Surat Gugatan Perbuatan Ingkar Janji/Wanprestasi No. MS.DS/01.Ggtn.NPSP/VII/2009 tanggal 24 Juli 2009 yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan No. 1356/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel.
In connection with the violation of capital market regulations such as manipulation of SPS customer stock accounts, several SPS customers (the plaintiffs) filed a civil lawsuit against SPS, the Minister of Finance and Bapepam-LK as defendants I, II, and III (the Defendants) with KPEI and KSEI as accessory Defendants I and II (the co-defendants) by means of Summon Letter for Breach of Contract (Surat Gugatan Perbuatan Ingkar Janji)/Default No. MS.DS/01.Ggtn. NPSP/VII/2009 dated July 24, 2009 and registered to the South Jakarta District Court with case No. 1356/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel.
Pada tanggal 4 Agustus 2010, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak gugatan para penggugat tersebut.
On August 4, 2010, the South Jakarta District Court decided to reject the plaintiffs’ claims.
Tanggal 4 Nopember 2010, KPEI menerima Relaas Pemberitahuan Pernyataan Permohonan Banding, dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang No. 1356/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel., menyatakan bahwa pada tanggal 12 Mei 2010 beberapa penggugat melalui kuasa hukumnya menyatakan banding.
On November 4, 2010, KPEI received Official Notification of Declaration of Request for Appeal from the South Jakarta District Court No. 1356/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel., which states that on May 12, 2010 some of the plaintiffs through their legal counsel, filed an appeal.
Atas pengajuan banding tersebut, Pengadilan Tinggi melalui Surat Keputusan No. 484/PDT/2011/PT.DKI tanggal 4 Juni 2012 memutuskan sebagai berikut:
Based on these appeal, the High Jakarta Court through Decree No. 484/PDT/2011/PT.DKI dated July 4, 2012 issued a verdict, which stated the following:
1.
Menerima permohonan banding dari Para Pembanding I semula penggugat I, V, VII, VIII, XIII, XIV dan XXI dan Para Pembanding II semula Penggugat II, VI, IX, X, XI, XII, XVI, XVII, XIX, XXII dan XXIV.
1.
Agreed on appeal request of the Appellant I, known before as the Plaintiff I, V, VII, VIII, XIII, XIV and XXI and the Appellant II, known before as the Plaintiff II, VI, IX, X, XI, XII, XVI, XVII, XIX, XXII and XXIV.
2.
Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1356/Pdt.G/2009/ PN.Jkt.Sel tanggal 28 April 2010.
2.
Strengthened previous conviction from the South Jakarta District Court No. 1356/Pdt.G/ 2009/PN.Jkt.Sel on April 28, 2010.
- 22 -
244
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 3.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Menghukum Para Pembanding I semula Penggugat I, V, VII, VIII, XIII, XIV dan XXI dan Para Pembanding II semula Penggugat II, VI, IX, X, XI, XII, XVI, XVII, XIX, XXII dan XXIV secara tanggung renteng untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat pengadilan, yang dalam tingkat banding sebesar Rp 150.000 (seratus lima puluh ribu Rupiah).
3.
Ordered the Appellant I known before as the Plaintiff I, V, VII, VIII, XIII, XIV and XXI and the Appellants II known before as the Plaintiff II, VI, IX, X, XI, XII, XVI, XVII, XIX, XXII and XXIV jointly and personally liable to pay the case cost in both judiciary levels that in this appeal level was determined Rp 150,000 (one hundred fifty thousand Rupiahs).
Sampai dengan tanggal laporan keuangan, KPEI belum menerima tanggapan dan Para Pembanding atas keputusan banding tersebut.
As of the date of these financial statements, KPEI has not yet received the response from the Appellants regarding the appeal decision.
Disamping itu, terdapat gugatan beberapa nasabah SPS lainnya kepada SPS, Menteri Keuangan dan Bapepam–LK sebagai Tergugat I, II dan III (Para Tergugat) serta KPEI dan KSEI sebagai turut tergugat I dan II (para Turut Tergugat) sebagaimana dimaksud dalam Gugatan Perdata No. 1604/Pdt.G/2009/ PN.Jkt.Sel. Atas gugatan tersebut Majelis Hakim pada tanggal 22 Juni 2010 telah memutuskan, yang pada intinya hal-hal sebagai berikut:
In addition, there was legal claims from several other SPS customers against SPS, the Minister of Finance and Bapepam–LK as defendants I, II and III (the defendants) with KPEI and KSEI as accessory defendants I and II (the co-defendants) as mentioned in Civil Complaint No. 1604/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel. In this lawsuit, on June 22, 2010, the Panel of Judges issued a verdict, the essence of which is as follows:
1.
Menyatakan Tergugat I (SPS) wanprestasi.
1.
Declared Defendant I (SPS) to be in default.
2.
Menghukum Tergugat I untuk membayar secara tunai dan sekaligus dana milik Para Penggugat yang ada pada Tergugat I, dengan total senilai Rp 6.232.917.490.
2.
Ordered Defendant I to pay in cash and all at once the funds owned by the Plaintiffs held by Defendant I, in the total amount of Rp 6,232,917,490.
3.
Menghukum Tergugat I untuk membayar bunga atas liabilitas pembayaran yang besarnya 2% perbulan selama 17 bulan, dengan total senilai Rp 2.119.191.946.
3.
Ordered Defendant I to pay interest of payment liability in the amount of 2% per month for 17 months, in the total amount of Rp 2,119,191,946.
4.
Menghukum Para Tergugat dan Turut Tergugat untuk membayar biaya perkara secara tanggung renteng sebesar Rp 2.641.000.
4.
Ordered the Defendants and the Codefendants to pay litigation costs, jointly and severally, in the amount of Rp 2,641,000.
Atas putusan tersebut, SPS mengajukan memori banding pada tanggal 11 Nopember 2010.
In response to this verdict, SPS filed an appeal on November 11, 2010.
Tanggal 13 Desember 2010, KPEI menerima Relaas Pemberitahuan Penyerahan Memori Banding, dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1604/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel., yang menyatakan bahwa pada tanggal 11 Nopember 2010 beberapa Penggugat melalui Kuasa Hukumnya mengajukan memori banding.
On December 13, 2010, KPEI received Official Notification of Declaration of Submission for Appeal Memories from the South Jakarta District Court No. 1604/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel., which states that on November 11, 2010 some of the Plaintiffs through their Legal Counsel, filed appeal memories.
Pada tanggal 22 Juni 2011, Pengadilan Tinggi Jakarta, menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada tanggal 8 September 2011, KPEI menerima Relaas Pemberitahuan Memori Kasasi, dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.02/PDT/2011/PT.DKI, yang menyatakan bahwa pada tanggal 22 Juni 2011, oleh SPS melalui kuasa hukumnya mengajukan memori kasasi.
On June 22, 2011, High Jakarta Court affirmed the South Jakarta District Court’s verdict. On September 8, 2011, KPEI received Official Notification of Declaration of Submission for Appeal Cassation from South Jakarta District Court No. 02/PDT/2011/PT.DKI, which states that on June 22, 2011, SPS through their legal counsel, filed cassation memories.
- 23 Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
245
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Pada tanggal 14 Desember 2012, KPEI menerima Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia, dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 145K/PDT/2012, telah memutuskan, yang pada intinya hal-hal sebagai berikut:
On December 14, 2012, KPEI received Official Notification of the Decision the Supreme Court of the Republic of Indonesia, from South Jakarta District Court No. 145K/PDT/2012, issued a verdict, the essence of which is as follows:
1.
Menolak permohonan kasasi dari pemohon kasasi/tergugat I (SPS).
1.
Rejected appeal cassation from cassation applicant/defendant I (SPS).
2.
Menghukum pemohon kasasi/tergugat I untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp 500.000.
2.
Ordered the cassation applicant/defendant I to pay litigation costs in this level cassation, amounting to Rp 500,000.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan, KPEI belum menerima tanggapan dari pemohon kasasi/tergugat I (SPS) atas putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia tersebut.
As of the date of these financial statement, KPEI has not yet received the response from cassation applicant/defendant I regarding the decision the Supreme Court of the Republic of Indonesia.
Manajemen KPEI berpendapat bahwa gugatan tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan KPEI dengan pertimbangan bahwa gugatan yang diajukan oleh nasabah tersebut hanya menuntut ganti rugi kepada Tergugat I atas aset-aset nasabah SPS yang diduga diselewengkan oleh SPS, dan tidak menuntut ganti rugi kepada KPEI, namun hanya meminta KPEI selaku Turut Tergugat I mematuhi putusan Majelis Hakim apabila aset-aset milik SPS, yang saat ini sedang dibekukan oleh KPEI berdasarkan perintah Bapepam-LK, diputuskan untuk diserahkan kepada Para Penggugat.
The Management of KPEI believes that the above mentioned civil lawsuit will not have a significant impact on the financial statements of KPEI, considering that the claim submitted by the customers is only demanding indemnification from defendant I for assets of SPS customers that were allegedly embezzled by SPS and is not demanding indemnification from KPEI; it only requests KPEI, as co-defendant I, to comply with the Judges’ decision if it is decided that SPS assets that were frozen by KPEI based on the instruction from Bapepam-LK are to be surrendered to the plaintiffs.
14. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN
14. MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 2 sampai 24 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 19 Pebruari 2013.
The preparation and fair presentation of the financial statements on pages 2 to 24 were the responsibilities of the management, and were approved by the Directors and authorized for issue on February 19, 2013.
*******
- 24 -
246
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
247
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
248
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
249
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (Indonesia Clearing and Guarantee Corporation) Indonesia Stock Exchange Building Tower I 5th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, Indonesia Phone Toll Free Fax Email
: : : :
(62-21) 515 5115 (hunting) 0800-100-KPEI (5734) (62-21) 515 5120
[email protected]
www.kpei.co.id