2013 Laporan Tahunan Annual Report
Perform in Harmony
Kata Pengantar Foreword
Perform in Harmony Kami selalu berkomitmen untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang kami miliki secara profesional, menyelaraskan hubungan kemitraan dengan Mitra Usaha dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh pemangku kepentingan. Ibarat tari Bali, seluruh organ tubuh dari kepala hingga kaki, dari lirikan mata hingga lentiknya jari tangan bergerak serempak secara selaras mengikuti irama musik. Gerakan tariannya yang begitu dinamis dan ritmis melahirkan keharmonisan yang mampu memuaskan siapapun yang melihatnya. Di Tugu Re, kami menyebutnya: Harmonisasi Interaksi .
We always committed to optimize involving our entire resources, that we have in professional manner and harmonize the partnership with our business partners and to provide the excellent service to our stakeholder. Like Balinese dance, which all body parts head to toe, including glance of the eyes and tapering fingers move together in balance and harmony coordinated to the music rhythm. The dances movement is so dynamic and rhythmical, embodying a beauty in harmony that can satisfied anyone who see it. Here, in Tugu Re, we call it: Perform in Harmony
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Daftar Isi Content Kinerja 2013 2013 Performance 06 Kinerja Operasional 2013 2013 Operational Performance 08 Ihtisar Operasional 2013 2013 Operational Highlight 09 Ihtisar Keuangan 2013 2013 Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report of Board of Commissioners 11
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report 14 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
Laporan Dewan Direksi Report of Board of DIrectors 17 Laporan Direksi Board of Directors Report 20 Profil Direksi Board of Director s Profile 22 Sekilas Peristiwa 2013 2013 Company Events 23 Pernyataan Tanggungjawab Atas Laporan Tahunan 2013 Statement of Board of Commisioners & Directors with Regards to Annual Report 2013
Analisis Manajemen Management Analysis 25 Tinjauan Umum General Overview 27 Tinjauan Operational Operational Overview 30 Tinjauan Keuangan Financial Overview
Profil Perusahaan Company Profile 34 Tonggak Sejarah Milestones 35 Visi dan Misi Vision and Mission 36 Nilai-Nilai Perusahaan Corporate Values 37 Struktur Kepemilikan Saham Share Ownership Structure 37 Bidang Usaha Lines of Business 38 Struktur Organisasi Organizational Structure 40 Strategi Bisnis 2013 2013 Business Strategy 41 Sumber Daya Manusia Human Resources 46 Teknologi Informasi Information Technology 48 Penghargaan dan Pencapaian Awards and Achievements 49 Lembaga dan Profesi Penunjang Supporting Professions and Institutions
Tatakelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance 51 Implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik Implementation of Good Corporate Governance 52 Struktur Tata Kelola Perusahaan Structures of Corporate Governance 68 Sistem Pengendalian Internal Internal Control System 70 Audit Eksternal External Audit 71 Manajemen Risiko Risk Management 73 Perkara Hukum Legal Disputes
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
03
74 Pedoman Perilaku Perusahaan Company Code of Conduct 76 Keterbukaan Informasi Information Disclosure 77 Sistem Whistleblowing Whistleblowing System 78 Mekanisme Pelaporan Complaint Mechanism
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Environmental and Social Responsibility 80 Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility 81 Tanggung Jawab Lingkungan Environmental Responsibility
Laporan Keuangan Financial Statement
04
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Kinerja 2013 2013 Performance
Kinerja Operasional Operational Performance
(Dalam Juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in mllion Rupiah, unless stated otherwise )
Premi Bruto
Gross Premium
Hasil Underwriting
Underwriting Result
1.049.565 66.594
698.676
52.731
52.273
563.096
2011
Jumlah Investasi
2012
2013
Total Investment
2011
2012
2013
Investment Income
Hasil Investasi
84.120
828.423 56.616
626.037
29.882
418.431
2011
06
2012
2013
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
2011
2012
2013
(Dalam Juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in mllion Rupiah, unless stated otherwise )
Total Aset
Total Asset
Laba Bersih
Net Income
65.534
1.509.385 46.002
1.037.220
38.177
822.084
2011
Ekuitas
2012
2013
2011
2012
ROE
Equity
255.617
2013
ROE
26,44%
26,12% 22,15%
240.051 175.282
2011
2012
2013
2011
2012
2013
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
07
08
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
6,29% 26,12%
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
09
Dewan Komisaris memberikan apresiasi dan penghargaan sebesar-besarnya kepada Direksi karena strategi yang disusun berhasil membawa Perusahaan untuk mengubah tantangan menjadi peluang yang baik. Board of Commissioners states great appreciation and reward to Board of Directors because the well-planned strategies had made the Company to be able to change the challenges into good opportunities .
Choky Leonard Tobing Presiden Komisaris President Commissioner
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report Para pemegang saham yang terhormat,
The honored shareholders,
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat, rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya kepada kita semua, perkenankanlah saya mewakili Dewan Komisaris menyampaikan laporan tahunan PT Tugu Reasuransi Indonesia ( Perusahaan atau Tugu Re ) untuk Tahun Buku 2013.
By offering praise and gratitude to the Almighty God for His Joy, Grace, and Gift that are bestowed upon all of us, allow me to represent Board of Commissioners to state annual report of PT Tugu Reasuransi Indonesia ( The Company or Tugu Re ) for Fiscal Year 2013.
Di tahun 2013 perekonomian Indonesia mencatat pertumbuhan yang cukup baik dengan mencapai kisaran 5,8%, dibandingkan dengan tahun 2012. Pencapaian ini merupakan prestasi yang patut disyukuri di tengah kondisi perekonomian global yang mengalami perlambatan. Kinerja pertumbuhan perekonomian yang stabil secara langsung mendukung pertumbuhan industri asuransi dan memberikan landasan kuat bagi kinerja Tugu Re di tahun 2013.
In 2013, Indonesia's economic condition noted a good growth, which was around 5,8%, compared to 2012. This condition was a well achievement in the middle of global economy slowdown. The stable economic performance growth directly supported the insurance industry improvement and provided a strong foundation for Tugu Re performance in 2013.
Kinerja 2013 Didukung oleh pertumbuhan perekonomian nasional yang masih relatif stabil, Perusahaan terus berupaya mengembangkan bisnis dalam memanfaatkan peluang dengan sebaik-baiknya. Hal tersebut dapat terlihat disepanjang tahun 2013. Total perolehan premi terebut meningkat sebesar 50,22% dibandingkan dengan perolehan premi pada tahun 2012 yang sebesar Rp 563 miliar. Seiring dengan peningkatan tersebut Perusahaan juga mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 65.53 Miliar, atau meningkat 42,46% dibanding laba bersih tahun 2012 yang sebesar dari Rp 48,00 miliar dan menghantarkan Rasio Laba Bersih terhadap Total Ekuitas (ROE) Perusahaan sebesar 26,44%
Tata Kelola Perusahaan Melalui sebuah proses pengawasan dan tinjauan yang teliti, Dewan Komisaris terus mendorong standar implementasi Tata Kelola Perusahaan Yang Baik dan menyeluruh di segala aspek Perusahaan. Dalam menjalankan tugas pengawasan terhadap jalannya operasional Perusahaan, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan Komite Kebijakan Risiko yang berperan dalam memantau dan/atau memastikan efektivitas sistem pengendalian internal, melakukan pemantauan serta evaluasi atas perencanaan maupun pelaksanaan audit, termasuk di dalamnya proses pelaporan keuangan dan/atau tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
2013 Performance Supported by positive economic growth, Tugu Re was able to achieve well achievement. It was proven by financial performance which had shown good target and result. Gross premium income increased by 50,22% from IDR 563 billion in 2012 to IDR 1,049 trillion in 2013. Along with the increase in the Company is also able to record a net profit of Rp 65.53 billion, an increase of 42.46% compared to the net profit of the year 2012, which amounted to IDR 48,00 billion and delivers Ratio of Net Income to Total Equity (ROE) 26,44%
Good Corporate Governance Through a thorough monitor and review, Board of Commissioners keeps enhancing the standard implementation of Good Corporate Governance to all aspects in the Company. In doing a monitoring duty towards the Company's operational, Board of Commissioners is helped by Audit Committee and Risk Policy Committee which take role in supervising and/or ensuring the effectiveness of internal control system, conducting supervision and evaluation upon audit planning and implementation, including financial report and/or other duties given by Board of Commissioners.
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
11
Di tahun 2013, Komite Audit dan Komite Kebijakan Risiko menunjukkan kinerja yang baik dan telah memberikan kontribusi yang besar bagi pertumbuhan Perusahaan terutama dalam menyampaikan rekomendasi agar proses audit berjalan secara transparan, akuntabel serta bebas dari pengaruh pihak-pihak yang berkepentingan serta melakukan pemantauan terhadap tindak lanjut temuan kelemahan pengendalian internal laporan keuangan dan laporan manajemen periode bulanan dan tahunan.
Menuju 2014
In 2013, Audit Committee and Risk Policy Committee showed great performance and had given great contribution in the Company's growth, particularly in giving recommendation so that the audit process worked transparently, accountably, and free from related interests, as well as conducting supervision on the findings of flaw in internal control, regarding monthly and annual financial report and management report.
Commitment In 2014
Dewan Komisaris meyakini bahwa pertumbuhan Perusahaan pada tahun 2014 akan semakin baik. Untuk ke depannya, Dewan Komisaris menyoroti beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan, diantaranya peningkatan tingkat solvabilitas kepada titik yang ideal yakni 200% serta dapat menjaga kualitas akseptasi underwriting melalui penerapan manajemen risiko yang prudent dan disiplin.
Board of Commissioners believes that Company growth in 2014 will be better. For the future, we highlight a few things that need to be considered, including increased levels of solvency to the ideal point that is 200% and be able to maintain the quality of underwriting acceptances through prudent risk management and discipline.
Untuk menghadapi tantangan bisnis yang semakin ketat pada tahun 2014, Perusahaan akan terus meningkatkan pertumbuhan yang berkualitas dengan menggunakan daya saing yang tinggi, kami akan fokus meningkatkan hubungan dengan mitra usaha serta berupaya untuk menjaring kerjasama dengan mitra usaha baru yang berkualitas tinggi.
To face the bigger challenges of business in 2014, the Company will continue to improve the growth quality by using high competitiveness, we will focus on improving relationships with business partners and strive to attract new business cooperation with partners of high quality.
Pada saat yang sama Tugu Re akan memberikan pelayanan terbaik, mengembangkan produk dan layanan serta meningkatkan efisiensi dan kerjasama tim.
At the same time Tugu Re will provide the best services, develop products and to improve the efficiency and teamwork.
Selain itu, melalui investasi yang terukur Tugu Re berusaha meningkatkan kualitas pengelolaan investasi yang prudent dan menguntungkan agar dapat mendukung pertumbuhan bisnis Perusahaan yang semakin besar, untuk dapat memanfaatkan momentum pertumbuhan perekonomian ditahun-tahun mendatang.
In addition, through a measured investment Tugu Re seeks to improve the quality and prudent investment management in order to support the profitable growth of our business , to be able to use the momentum of economic growth in the coming years.
Apresiasi Kami Atas nama Dewan Komisaris kami mengucapkan terimakasih kepada Para Pemegang Saham, Mitra Usaha dan Pemangku Kepentingan lainya atas dukungan, kepercayaan loyalitas dan komitmen yang diberikan kepada Perusahaan sehingga Tugu Re dapat mewujudkan kinerja usaha terbaik.
12
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Our Appreciation Board of Commissioners would like to thank to the shareholders, stakeholders, and business partners for their roles in helping, developing, and giving inputs for better improvement of the Company.
Kami juga memberikan apresiasi kepada Direksi, Manajemen dan seluruh Karyawan Tugu Re yang telah bekerja keras untuk mendukung pertumbuhan bisnis Perusahaan. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa merestui langkah kita semua.
We also give appreciation to the Board of Directors, Management and Employees Tugu Re all who have worked hard to support the growth of our business. May God the Almighty bless us all step.
Atas nama Dewan Komisaris,
On behalf of Board of Commissioners,
Choky Leonard Tobing Presiden Komisaris President Commissioner
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
13
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
Choky L. Tobing Presiden Komisaris President Commissioner
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tanggal 19 Oktober 1961, menjabat sebagai Presiden Komisaris Tugu Re sejak tahun 2008. Selain itu beliau juga menjabat sebagai Direktur Teknik PT Tugu Pratama Indonesia sampai dengan akhir Oktober 2013.
Citizen of Indonesia, born in Jakarta, on October 19th, 1961, appointed as the President Commissioner of Tugu Re since 2008. In addition he also appointed as a Technical Director of PT Tugu Pratama Indonesia until end of October 2013.
Sebelum bergabung di PT Tugu Pratama Indonesia, beliau berkarir di Pana Harrison Asia Pte Ltd Singapore (2004-2007) dan pernah juga menjabat sebagai Managing Director PT Asuransi Bali Citra Indonesia (2000-2004), General Manager Keppel Insurance Pte Ltd Singapore (1999-2000), Direktur PT Asuransi Cigna Indonesia (1995-1999), serta beberapa posisi penting di berbagai perusahaan asuransi (1985-1995).
Prior to joining PT Tugu Pratama Indonesia, he worked at Pana Harrison Asia Pte Ltd Singapore (2004-2007) and has also served as Managing Director of PT Asuransi Bali Citra Indonesia (20002004), General Manager Keppel Insurance Pte Ltd Singapore (1999-2000), Director of PT Asuransi Cigna Indonesia (1995-1999), as well as other key positions in various insurance companies (19851995).
Beliau juga tercatat aktif di Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI). Sepanjang karirnya, berbagai penghargaan pernah diraihnya, antara lain Cigna World Wide Leadership Award Philadelphia USA, Cigna International P&C Asia Pacific Under 100% Club, berturut-turut mulai 1994 hingga 1998 dan berbagai penghargaan bergengsi lainnya.
He is also actively engaged in the Indonesia General Insurance Association (AAUI). Throughout his career, he has achieved numerous awards such as Cigna World Wide Leadership Award Philadelphia USA, Cigna International P&C Asia Pacific Under 100% Club, consecutively from 1994 to 1998 and many other prestigious awards.
14
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Endang Sri Siti Kusuma H
Ahmad Surya Darma
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Lahir di Surabaya, 3 November 1962. Beliau menyelesaikan study S1 Ekonomi di Universitas Airlangga Surabaya pada 1985. Memperoleh Gelar S2 Magister Manajemen dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Sejak 1 Juli 2012 beliau resmi menjabat sebagai Komisaris di PT Tugu Reasuransi Indonesia sekaligus menjabat sebagai Direktur Keuangan Dan Investasi Dana Pensiun Pertamina. Sebelumnya, beliau berkarir sebagai Direktur Keuangan PT Pertamina Trans Kontinental (2008-2012), dan menjabat beberapa posisi penting antara lain sebagai Vice President Gas Domestik PT Pertamina (Persero) (2008), GM Pertamina Unit Pemasaran IV Jawa Tengah dan DIY (2007).
Lahir di Rantau Perapat 31 Oktober 1958. Menjabat sebagai Komisaris PT Tugu Reasuransi Indonesia sejak Desember 2012 sekaligus menjabat sebagai Komisaris PT Pro-Motor sejak 2004 hingga saat ini. Beliau pernah menempati beberapa posisi eksekutif yang pernah dijabat antara lain sebagai Direktur Utama (2002-2009) dan DirekturKeuangan (2001-2002) pada PT Gemini Sinar Perkasa, Komisaris pada PT Padang Golf Satelindo dan PT Bukit Sentul (1999-2003), serta Independent Auditor pada Bank Alfa (1998-1999). Beliau menyelesaikan pendidikan di Akademi Akuntasi Jayabaya pada tahun 1980 dan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1988 dengan gelar Sarjana Ekonomi.
Born in Surabaya on November 3rd 1962, She finished her Study in Faculty of Economy Airlangga University in 1985, graduated from Magister Management from Gadjah Mada University. Since July 1st 2012, she has officially served as the Commissioner of the Company and also concurrently served as Finance and Investment Director at Dana Pensiun Pertamina. Previously, she worked as Director of Finance at PT Pertamina Trans Kontinental (2008-2012) and held several key positions among others as Vice President of Domestic Gas at PT Pertamina Persero (2008) and General Manager Pertamina of Marketing Unit IV Central Java and Daerah Istimewa Yogyakarta (2007).
Born in Rantau Perapat, October 1958. Served as a Commissioner of PT Tugu Reasuransi Indonesia since December 2012. At the same time he is appointed as Commissioner of PT Pro-Motor since 2004 until now. He was hold several executive positions such as, President Director (2002- 2009) and Director of Finance (20012002) of PT Gemini Sinar Perkasa, Commissioner of PT Padang Golf Satelindo and PT Bukit Sentul (1999- 2003), and Independent Auditor of Alfa Bank (1998-1999). He completed his studies at the Academy of Accounting Jayabaya in 1980 and obtain Economic Degree from University of Indonesia in 1988.
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
15
Pertumbuhan Perusahaan diarahkan untuk mampu mendukung dan memenuhi kebutuhan perkembangan mitra usaha yang semakin besar. The Company's growth is directed to be able to support and fulfill a bigger need of business partner's improvement.
Moro W. Budhi Presiden Direktur President Director
Laporan Dewan Direksi Board of Director Report Para pemegang saham yang terhormat, Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Maha Esa atas segala nikmat, rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada kita semua, perkenankanlah mewakili Direksi menyampaikan laporan tahunan PT Reasuransi Indonesia untuk Tahun Buku 2013.
The honored shareholders, Yang telah saya Tugu
Kinerja Perusahaan 2013
By offering praise and gratitude to the Almighty God for His Joy, Grace, and Gift that are bestowed upon all of us, allow me to represent Board of Director to deliver the annual report of PT Tugu Reasuransi Indonesia for the financial Year 2013.
2013 Company Performance
Pada tahun 2013 Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,8% dibandingkan dengan tahun 2012. Sedangkan pertumbuhan premi bruto perusahaan asuransi umum meningkat 18,78 % dan dana investasi juga tumbuh 18,34 % dibandingkan dengan tahun 2012.
By 2013 Indonesian economy grew by 5.8% compared to 2012. Meanwhile the Gross Premium General Insurance Company grow by 18.78 as well as the investment also growth by 18,34 compared to 2012.
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan industri Perasuransian, Perusahaan berhasil menutup tahun 2013 dengan kinerja yang menggembirakan. Beberapa indikator seperti pertumbuhan perolehan premi bruto, laba bersih dan pengembalian investasi menunjukan hasil yang positif. Perolehan premi bruto yang mencapai 1,049 triliun atau tumbuh 50,22% dari tahun 2012, laba bersih mencatat pertumbuhan sebesar 42,46% dari tahun 2012, sedangkan pengembalian investasi meningkat sebesar 26,44%, dibanding tahun 2012.
Along with the economic growth and Insurance Industries, the Company closed 2013 by an exciting performance. Some indicators of growth such us the acquisition of gross premiums, net profit and return on investment showed positive results. Acquisition of gross premium reaching 1,049 trillion or grew 50.22% from 2012, net Income recorded a growth of 42.46% from 2012, while the return on investment increased by 26.44%, compared 2012. The growth also supported by the rise of Company production in almost all business activities and also increase the investment returns.
Kenaikan premi bruto sebesar 50,22% dengan perolehan terbesar di lini usaha Non Marine & Aviation sebesar 59%. Keberhasilan peningkatan premi bruto tidak lepas dari penerapan strategi Perusahaan untuk fokus pada pertumbuhan premi dengan tetap memperhatikan kualitas akseptasi, peningkatan jumlah portofolio risiko, peningkatan premi retensi sendiri dan optimalisasi kapasitas Perusahaan serta melakukan penyeimbangan portofolio bisnis Perusahaan (balance of portfolio), yang didukung oleh peningkatan response time dalam pengelolaan akseptasi dan klaim serta akurasi proses administrasi.
The increase in gross premiums amounted to 50.22% by the largest gains in line Non Marine & Aviation business which is increased by 59% This success was, driven by the implementation of the Company's strategy to focus on the premium growth with due regard to the quality of acceptances, increase the number of risk portfolio, increased the own premium retention and optimization of the Company's capacity as well as to rebalance the Company's business portfolio (the balance of the portfolio), which supported by an increase of response time in risk acceptance and claims management as well as the accuracy of the administration process.
Dalam pengelolaan dana investasi, Perusahaan melakukan rebalancing portofolio investasi pada beberapa penempatan yang tidak memberikan hasil yang optimal, melakukan penempatan investasi pada momentum yang tepat serta melakukan evaluasi secara periodik terhadap portofolio investasi yang underperform. Perusahaan juga melakukan diversifikasi portofolio investasi dalam instrumen Obligasi, Saham dan Reksadana. Dengan penerapan strategi tersebut, investasi turut berkontribusi
In the financial sector the Company did rebalancing the investment portfolio in some placements which did not delivers optimal yield, put more placements in the timely manner conduct evaluations periodically against the underperform investment portfolio. The Company also conducts the diversification on investment portfolio into several instrument, bonds, stocks and mutual funds. By implementing these strategies the investment sector contribute to increase the Company net profit through
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
17
meningkatkan laba bersih Perusahaan melalui perolehan hasil investasi tahun 2013 sebesar Rp 84,12 milyar atau meningkat sebesar 48,58% dibanding tahun 2012.
Implementasi GCG Kami berkomitmen untuk senantiasa menjalankan prinsip prinsip tata kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) secara berkesinambungan. Terkait dengan hal itu pada tahun 2013, Perusahaan telah meningkatkan penerapan GCG khususnya dalam pengelolaan Investasi dengan dibentuknya Komite Investasi sebagai bagian dalam pemenuhan prinsipprinsip GCG.
Tantangan 2014
obtaining investments results of 2013 amounted to 84.12 billion, increase 48.58% compared year 2012.
GCG Implementation We are committed to continuously implement the Principles of Good Corporate Governance. We believes that the sustainable of GCG implementation will be provide great benefits to the Company. Related with the matters, in 2013 the Company has improved the GCG implementation, mainly within the investment management by establishing the Investment Committee as part comply with the principles of Good Corporate Governance.
Challenges to 2014
Tahun 2014 Indonesia akan menyelenggarakan pesta demokrasi yang dapat membawa dampak ketidak stabilan ekonomi di tahun 2014, namun dengan kondisi makro ekonomi yang masih cukup kuat diproyeksikan pertumbuhan ekonomi akan tetap terjaga. Pertumbuhan asuransi tahun 2014 diperkirakan akan berkisar pada angka 15% sampai dengan 20%. Pertumbuhan ini juga didukung oleh upaya Otoritas Jasa Keuangan untuk menggairahkan industri reasuransi melalui kebijakan yang memperkuat kapasitas dalam negeri dan penetapan tarif yang lebih baik.
Indonesia will hold a 2014 democracy party which may impact on the economic instability in 2014, however, consider the strong macro economic conditions it is projected to be sufficient for sustainable growth. The insurance growth this year is expected within range of the 15% to 20%. Insurance growth in 2014 is expected to range in the 15% to 20%. The growth was also supported by the efforts of the Financial Services Authority to excite reinsurance industry through issuing any policies that strengthen domestic capacity and a better tariff determination..
Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, kami terus melakukan upaya percepatan response time disertai akseptasi risiko yang tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Kami juga berupaya untuk mendorong tingkat kepuasan Mitra Usaha atas pelayanan Perusahaan ke jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan sistem Teknologi Informasi yang terintegrasi.
To anticipate these conditions, we keep doing any efforts to accelerate the response time accompanied by taking into account prudent acceptances risk principle. We also seek to encourage the level of our Business Partners satisfaction with our services of Company into a higher level and to develop an integrated information technology system.
Dalam upaya mencapai target 2014, kami tetap mengedepankan Tata Kelola Perusahaan yang baik di setiap aspek usaha.
To pursue the target 2014 we, maintain to prioritize the implementation of Good Corporate Governance in of business every aspect.
Penghargaan dan Ucapan Terima Kasih
Awards and Acknowledgments
Sebagai pengakuan atas pencapaian kinerja tahun 2013, Perusahaan memperoleh berbagai penghargaan dari beberapa pihak yaitu :
As the acknowledgement of 2013 performance, The Company received various awards from several leading agency on the recognition namely:
Best Practice Improvement Reinsurance oleh Harian Bisnis Indonesia; Best Reinsurance Company oleh Asosiasi Perusahaan Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (APPARINDO); Best Reinsurance oleh Majalah Media Asuransi; Best Reinsurance Company oleh Majalah Investor.
Best Practice Improvement Reinsurance by Bisnis Indonesia; Best Reinsurance Company by the Association of Insurance and Reinsurance Brokerage Company Indonesia (APPARINDO); Best Insurance Reinsurance Magazine Media; · Best Reinsurance Company by Investor Magazine.
18
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Kami bersyukur atas pencapaian dan penghargaan yang kami peroleh atas kerja kerja keras seluruh Pemegang Saham, Karyawan serta dukungan dari seluruh Mitra Usaha.
We are grateful for the achievement and appreciation which we obtain by the hard work throughout the Shareholders, Employees and support from our Business Partners.
Mewakili Manajemen saya mengucapkan terima kasih dan menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Mitra Usaha yang telah memberikan kepercayaan, dukungan dan kerjasamanya serta kepada seluruh karyawan Perusahaan atas dedikasinya dan kontribusinya selama ini.
On behalf of the Management would like to thank and express my highest appreciation to the shareholders, the Board of Commissioners and Business Partners who have given their trust, support and cooperation as well as to all employees for their dedication and contribution .
Moro W. Budhi Presiden Direktur President Director
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
19
Profil Dewan Direksi Board of Directors Profile
Moro W. Budhi Presiden Direktur President Director Kelahiran Cirebon, 7 Juni 1962. Menjabat sebagai Presiden Direktur PT Tugu Reasuransi Indonesia sejak2008. Karirnya di bidang asuransi dimulai sejak tahun 1984 di PT Tugu Pratama Indonesia Sebagai karyawan administrasi. Seiring waktu berjalan, beliau akhirnya berhasil menyandang jabatan diposisi strategis seperti Kepala Seksi Underwriting Aneka, dan Kepala Seksi Underwriting Migas Divisi Non Marine (1992-1995). Selain itu, beliau pernah menjabat sebagai Assistant Manager di Divisi Non Marine di PT Tugu Pratama Indonesia (1995-2001), dan menduduki posisi sebagai Account Manager Divisi Migas Pertamina (2001-2003). Setelah itu, beliau menjabat sebagai Oil & Gas Group Head, selanjutnya beliau diangkat untuk pertamakalinya oleh pemegang saham sebagai Presiden Direktur PT Tugu Reasuransi Indonesia pada 2008. Beliau kerap mengikuti berbagai pelatihan dan seminar berskala nasional dan internasional, diantaranya Tugu Training Programme di London pada tahun 1991, The Advanced Risk management Course di London tahun 1994 Risk Management & Insurance in The Oil & Gas Industry di Singapura pada 1996 dan Rig School pada tahun 1998 di Houston Amerika Serikat. Born in Cirebon, June 7, 1962, served as President Director of PT Tugu Reasuransi Indonesia since 2008. His career started in the Insurance industries in 1984 at PT Tugu Pratama Indonesia as an Administrative Officer. As time went on, he finally succeeded hold various strategic position such as Section Head Underwriting of Miscellaneous Insurance, and Section Head Underwriting Non Marine, Oil and Gas Division (1992-1995). He also served as Assistant Manager of Non-Marine Division at PT Tugu Pratama Indonesia (1995-2001), and as Account Manager at Oil and Gas Pertamina Division (2001-2003). After that, he served as Group Head of Oil & Gas Group, until finally appointed by the shareholders to be President Director of PT Tugu Reasuransi ndonesia in 2008. He often participated in various training course and seminars nationwide and internationally, such as Tugu Training Programe in London (1991), Advanced Risk Management Course in London (1994); Risk Management and Insurance in the Oil & Gas Industry in Singapore (1996) and Rig School in Houston United States (1998).
20
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Dradjat Irwansyah Direktur Keuangan Finance Director Lahir di Jayapura, 2 November 1967. Beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Tugu Reasuransi Indonesia sejak 2009. Sebelumnya, beliau berkarier sebagai Ketua Tim Audit pada Satuan Kerja Audit Internal di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) pada 2000-2004. Karier selanjutnya adalah sebagai Kepala Manajamen Aset Saham di PT Perusahaan Pengelola Aset (PT PPA) pada periode Februari 2004-Agustus 2009. Beliau adalah lulusan S-2 Universitas Indonesia jurusan Manajemen Risiko (2005). Sebelumnya beliau berhasil menyelesaikan studi di STAN dengan gelar Ajun Akuntan pada tahun 1989, selanjutnya menamatkan pendidikan sarjana Universitas Indonesia dengan jurusan Manajemen Keuangan pada tahun 1995 dan jurusan Akuntansi pada tahun 1997.
di
Born in Jayapura, November 2, 1967. He served as Finance Director of PT Tugu Reasuransi Indonesia since September 2009. Previously, he served as Chairman of the Audit Team on the Internal Audit Unit at the National Bank Restructuring Agency (IBRA) in 2000-2004 . His upcoming career was as Head of Asset Management Shares in the Asset Management Company (PT PPA) since February 2004 until August 2009. He obtained postgraduate degree in University of Indonesia majoring in Risk Management (2005). Previously, he obtained Ajun Accountant from Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) with a degree in 1989, then he continued his undergraduate education at the University of Indonesia majoring in Financial Management in 1995 and Accounting in 1997.
Wahyuni Sri Utami Direktur Teknik Technical Director Lahir di Jakarta, 29 Maret 1956, Beliau menjabat sebagai Direktur Teknik PT Tugu Reasuransi Indonesia sejak November 2010, sebelum menduduki jabatan Direktur Teknik beliau merupakan Group Head Reasuransi dan Portofolio di PT Tugu Pratama Indonesia. Beliau menyandang gelar profesi asuransi, AAI K dan telah mengikuti berbagai pelatihan baik di dalam dan luar negeri sejak terjun di industri asuransi. 2010-2014 beliau aktif diberbagai kegiatan industri asuransi dan kini beliau juga menjabat sebagai Ketua Bidang Teknik II (Earthquake, Special Risk, Reinsurance & Pool) pada Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI). Born in Jakarta, on March 29th, 1956, prior to serving as the Technical Director of PT Tugu Reasuransi Indonesia in November 2010, she also served as the Group Head of Reinsurance and Portfolio at PT Tugu Pratama Indonesia. She holds the insurance profession degree, AAAI K and during 2010-2014 also is actively engaged in various activities of the insurance industry and serves as the Chairman of Technic III (Earthquake, Special Risk, Reinsurance & Pool) at the Indonesia General Insurance Association (AAUI).
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
21
Sekilas Peristiwa 2013 Company Event 2013 13 Juni 2013
Peningkatan Modal Perusahaan Perusahaan mendapatkan tambahan modal yang berasal dari PT Tugu Pratama Interindo, PT Asriland, dan Dana Pensiun Pertamina sebesar Rp 9.4 milyar.
26 Juni 2013
Perubahan Kepemilikan Perusahaan PT Asriland melakukan Akuisisi seluruh saham Perusahaan yang dimiliki oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia QQ Negara Republik Indonesia, sehingga susunan kepemilikan saham Perusahaan menjadi PT Asriland (47,81%), PT Tugu Pratama Interindo (36,72%) dan Dana Pensiun Pertamina (17,46%).
30 September 2013
Pemberian Pinjaman Subordinasi Dari Pemegang Saham Dalam Upaya Peningkatan Ekuitas Perusahaan, Pemegang Saham memberikan Pinjaman Subordinasi sebesar Rp 19 milyar.
24 Oktober 2013 Apresiasi Kepada Mitra Usaha Tugu Renergizer Perusahaan setiap tahunnya mengadakan acara Apresiasi kepada Mitra usaha disela-sela Kegiataan Bali Rendevousz yang diadakan oleh Asosiasi Asuransi Umum Indonesia, yang dihadiri oleh Mitra Usaha Perusahaan
30 Desember 2013 Pemberian Pinjaman Subordinasi Dari Pemegang Saham Tugu Re mendapatkan tambahan Pinjaman Subordinasi sebesar Rp 18 milyar sebagai tahap lanjutan dari Pemberian Pinjaman Subordinasi tanggal 30 September 2013.
22
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
13 June 2013
The Company s Capital Increase The Company obtained capital addition which was from PT Tugu Pratama Interindo, PT Asriland, and Dana Pensiun Pertamina in the sum of IDR 9.4 billion.
26 June 2013
The Company s Ownership Restructuring PT Asriland did the aquisition of entire Company's share own by Ministry of Finance of the Republik of Indonesia qq Republik Of Indonesia, therefore upon aquisition the Company shereholder are PT Asriland (47,81%), PT Tugu Pratama Indonesia (36,72%) and Dana Pensiun Pertamina (17,46%).
30 September 2013
Subordinated Loan from the Shareholders In order to increase the Company s equity, the Company agrees to give Subordinated Loan worth IDR 19 billion.
24 October 2013 Appreciation to the Business Partners Tugu Renergizer Every year, the Company conducts Appreciation event for business partners in the middle of Bali Radevousz that is held by General Insurance Association of Indonesia. This event is attended by the Company s business partners.
30 Desember 2013 Subordinated Loan from the Shareholders Tugu Re obtained an additional subordinated loan for IDR 18 billion, as a continuation from the previous Subordinated Loan on 30 September 2013.
Pernyataan Tanggungjawab atas Laporan Tahunan 2013 Statement of BOC & BOD with Regards to Annual Report 2013
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Tugu Reasuransi Indonesia tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggungjawab atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.
We the undersigned hereby declare that all information in the Annual Report of PT Tugu Reasuransi Indonesia in 2013 has been comprehensively disclosed and we are fully responsible for the accuracy of the Company s Annual Report.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Thus, this statement was made truthfully.
Dewan Komisaris Board of Commisioners
Choky Leonard Tobing Presiden Komisaris President Commisioner
Ahmad Surya Darma Komisaris Commisioner
Endang Sri Siti Kusuma H. Komisaris Commisioner
Dewan Direksi Board of Directors
Moro W. Budhi Presiden Direktur President Director
Wahyuni Sri Utami Direktur Teknik Tchnical Director
Dradjat Irwansyah Direktur Keuangan Finance Director
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
23
Analisis Manajemen Management Analysis
Tinjauan Umum
P
peluang bisnis asuransi pada tahun 2013 masih terbuka luas. Perekonomian Indonesia mencatatkan peningkatan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sebesar 11% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 8.241,9 triliun di tahun 2012. Pada periode yang sama, untuk industri asuransi, penerimaan premi bruto juga naik sebesar 16,29% menjadi Rp 178,07 triliun pada tahun 2012. Kenaikan kedua komponen di atas juga diiringi dengan meningkatnya rasio antara premi bruto dan PDB sebesar 0,1% menjadi 2,16% di akhr tahun 2012. Kecilnya rasio ini memperlihatkan banyaknya peluang bisnis asuransi yang belum tergarap dengan baik.
General Overview The opportunity of insurance business in 2013 is still widely open. Indonesian economy recorded an increase in the Gross Domestic Product (GDP) by 11% from the previous year to USD 8,241.9 billion in 2012. In the same period, the gross premium revenue of the insurance industry also rose by 16,29% to Rp 178,07 trillion in 2012. The increase of the ratio between the gross premium and GDP by 0,1% to become 2.16% at 2012 year-end. The low ratio of this component shows the huge amount of insurance business opportunity that has not been well explored.
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
25
Pertumbuhan premi pada tahun 2013 merupakan implementasi dari sasaran dan kebijakan yang telah disusun Direktorat Teknik pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2013. Adapun faktor yang dominan dalam memberikan kontribusi pada pencapaian 2013 di karenakan keberhasilan Perusahaan dalam m e l a ku ka n p e n i n g kat a n e fe k t i f i t a s d a n e f i s i e n s i dukungan/kapasitas Retrosesi, peningkatan portofolio bisnis perusahaan serta peningkatan penyertaan/share Perusahaan kepada Mitra Usaha.
Premium Growth in 2013 was an implementation of objectives and policies that had been arranged by Technical Directorate in the 2013 Work Plan and Budget. The dominant factor in contributing the 2013 achievement was due to the Company's success in doing effective and efficient Retrocession support/capacity, better corporate business portfolio, and better Company's share participation to the business partners.
Realisasi Premi Retrosesi tahun 2013 adalah sebesar Rp 173,20 milyar meningkat 40% dari realisasi tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp 124,02 milyar. Peningkatan Premi Retrosessie disebabkan oleh peningkatan premi reinstatement terkait dengan recovery claim retrosesi dan adanya penempatan fakultatif retro.
Retrocession Premium Realization in 2013 was IDR173,20 billion increased by 40% from IDR124,02 billion in 2012. The increment of Retrocession Premium was caused by the increase reinstatement premium related to retrocession recovery claims, and facultative retro placement.
Perolehan Premi Retensi Sendiri 2013 adalah sebesar Rp 668,90 milyar, meningkat 55% dari perolehan tahun 2012 sebesar Rp 433,02 milyar. Peningkatan Premi Retensi Sendiri dilakukan melalui optimalisasi akseptasi dengan in-house capacity.
Own Retention Premium Revenue in 2013 was IDR668,90 billion increased by 55% from IDR433,02 billion in 2012. The increase of Own Retention Premium was conducted through optimalization capacity with in-house capacity.
Klaim Reasuransi Bruto, adalah sebesar Rp 497,02 milyar. Jumlah ini meningkat 55% dibandingkan pembayaran yang dilakukan pada tahun 2012 sebesar Rp 319,9 milyar. Peningkatan klaim reasuransi bruto ini dikarenakan optimalisasi penyelesaian klaim yang diterima di tahun 2013 serta penyelesaian outstanding klaim reasuransi tahun sebelumnya.
Gross Reinsurance Claim was IDR497,02 billion. The number increased by 55% compared to the payment done in 2012 amounting IDR319,9 million. The increase of gross reinsurance claim was caused by the completion of claims received in 2013 and the completion of previous year outstanding reinsurance claim within the year.
Realisasi Klaim Retensi Sendiri adalah sebesar Rp 409,3 milyar, meningkat 41% dibanding realisasi 2012 sebesar Rp 289,9 milyar. Peningkatan ini disebabkan karena kenaikan retensi sendiri sebagaimana telah dijelaskan di atas dan adanya kenaikan klaim di sektor asuransi kesehatan (health insurance).
Own Retention Claim realization was IDR409,3 billion, increased by 41% from IDR289,9 billion in 2012. Such increment caused by the increase of own retention asmentioned above and increase of health insurance claim.
Pencapaian Hasil Underwriting Bruto adalah sebesar Rp 259,504 milyar, meningkat 81% dibanding realisasi 2012 yang sebesar Rp 143,03milyar. Peningkatan Hasil Underwriting Bruto didorong oleh peningkatan premi retensi sendiri.
Gross Underwriting Result was IDR259,504 billion. It increased by 81% from IDR143,03 billion in 2012. The increase of Gross Underwriting Result was pushed by the increase of own retention premium.
Hasil Underwriting Netto Reasuransi Umum dan Reasuransi Jiwa tahun 2013 sebesar Rp 52,27 milyar, lebih rendah 1% dibandingkan tahun 2012 yang sebesar Rp 52,73 milyar. Penurunan ini sangat dipengaruhi meningkatnya cadangan teknis yakni cadangan premi dan cadangan klaim.
Net Underwriting Result of General Reinsurance and Life Reinsurance in 2013 was IDR52,27 billion, 1% lower compared from 2012 i.e IDR52,73 billion. This decrease influenced by the increase of technical reserve, consisting of reserved premium and reserved claims.
26
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
Tinjauan Operasional Operational Overview
1.049.565
Premi Bruto Jiwa Gross Premium Life
497.002
Premi Bruto Marine & Aviation Gross Premium Marine & Aviation
Premi Bruto Non Marine & Aviation Gross Premium Non Marine & Aviation
211.500
722.970
454.300
157.200 390.740
124.270
Pemasaran Pada tahun 2013, strategi pemasaran pada difokuskan terhadap peningkatan kualitas hubungan bisnis dengan seluruh Mitra Usaha. Untuk itu Perusahaan secara aktif turut serta dalam mengadakan seminar/workshop, gathering, dan kegiatan olah raga.
Marine & Aviation Perolehan Premi Reasuransi Bruto Marine & Aviation tahun 2013 adalah sebesar Rp 211,5 milyar atau tumbuh 35% dibanding realisasi perolehan tahun 2012 sebesar Rp 157,2 milyar. Perolehan ini didorong oleh pencapaian premi sektor Treaty sebesar Rp73,94 milyar.
Marketing In 2013, the marketing strategy is focused on improving the quality of business relationships with all business partners. To the Company actively participated in conducting seminars/ workshops, gatherings, and sporting events.
Marine & Aviation Gross Reinsurance Premium Income for Marine & Aviation in 2013 was IDR211,5 billion or grown by 35% from IDR157,2 billion in 2012. This income was boosted by the achievement of premium Treaty IDR73,94 billion.
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
27
Premi Retensi Sendiri Marine & Aviation mencapai Rp 134,97 milyar atau lebih besar 34% dibandingkan realisasi tahun 2012 sebesar Rp 100,7 milyar.
The Marine & Aviation Own Retention Premium reached IDR134,97 billion or 34% higher than realization in 2012 which was IDR100,7 billion.
Hasil Underwriting Netto Marine & Aviation tahun 2013 sebesar Rp 38,8 milyar meningkat 77% dibandingkan realisasi 2012 sebesar Rp 21,9 milyar.
The Marine & Aviation Net Underwriting Result in 2013 was IDR38,8 billion, increased by 77% from IDR21,9 billion in 2012.
Non Marine
Non Marine
Pencapaian Premi Reasuransi Bruto Non Marine untuk tahun 2013 adalah sebesar Rp 722,97 milyar atau tumbuh 59% dibanding realisasi perolehan tahun 2012 sebesar Rp 454,3 milyar.
The achievement of Non-Marine Gross Reinsurance Premium in 2013 was IDR722,97 billion or increased by 59% compared to 2012 IDR 454,3 billion.
Pertumbuhan premi Non Marine tersebut didorong oleh pertumbuhan dari sektor Treaty yang disebabkan oleh peningkatan penyertaan dan optimalisasi kapasitas di tahun 2013. Class Of Bussiness yang mempengaruhi pertumbuhan pada sektor Non Marine & Aviation antara lain:
The growth of Non Marine premium pushed by the growth of treaty due to the increase of participation and capacity optimalization in 2013. The Class Of Business that effect the growth in Non Marine & Aviation sector are:
1. Perolehan Premi Reasuransi Bruto bisnis Fire tahun 2013 yang tumbuh 69% dari realisasi tahun 2012. Perolehan ini didorong oleh pertumbuhan portfolio treaty dan fakultatif. Khusus fakultatif terdapat pertumbuhan portfolio yang cukup signifikan oleh karena adanya akseptasi baru. 2. Perolehan Premi Reasuransi Bruto bisnis Engineering meningkat 35% dibanding realisasi 2012. Pertumbuhan premi Engineering di dorong oleh pertumbuhan dari Treaty yang dengan peningkatan penyertaan dan optimalisasi kapasitas di tahun 2013. 3. Perolehan Premi Reasuransi Bruto bisnis Aneka ditahun 2013 tumbuh disebabkan adanya kontrak-kontrak baru di sektor Treaty serta peningkatan penyertaan di mitra usaha. 4. Perolehan Premi Reasuransi Bruto Motor tumbuh 12% dibanding realisasi 2012. Pertumbuhan premi bisnis Motor disumbangkan oleh sektor Treaty yang tumbuh cukup signifikan.
1. Gross Reinsurance Premium Income from Fire business in 2013 grew 69% from realization in 2012. This gaining was caused by the treaty and facultative portfolio growth. Specifically for facultative, there was a significant portfolio growth due to new acceptance. 2. Gross Reinsurance Premium Income from Engineering business rose 35% compared to realization in 2012. This Engineering premium gaining was caused by Treaty growth as a result of the growth in participation and capacity optimization in 2013. 3. Gross Reinsurance Premium Income from Miscellaneous Business growth in 2013 was caused by obtaining new contracts in Treaty sector, as well as the growth in business partners' participation. 4. Gross Reinsurance Premium Income from Motor vehicle grew 12 % compared to realization in 2012. The growth of or premium from Motor business was derived from the Treaty sector significant growth.
Jiwa Perolehan Premi Bruto Reasuransi Jiwa tahun 2013 adalah sebesar Rp 115 milyar atau tumbuh 32% dibandingkan dengan realisasi tahun 2012 sebesar Rp 87 milyar. Adapun kontribusi Premi Bruto Reasuransi Jiwa dari masing-masing lini usaha sebagai berikut:
28
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
Life The achievement of Life Reinsurance Gross Premium Income in 2013 was IDR115 billion or grew by 32% from 2012 achievement in the amount of IDR87 billion. The premium contribution of each line of business in respect of Life Reinsurance Gross Premium are as follows:
1. Asuransi Jiwa: Realisasi sebesar Rp 52,3 milyar tumbuh 10% dari perolehan tahun 2012 sebesar Rp 47,5 milyar.
1. Life Insurance: Realization was IDR52,3 billion, or growth by 10% from 2012 achievement in the amount of IDR47,5 billion.
2. Personal Accident: Realisasi sebesar Rp 5 milyar bertumbuh sebesar 686% dari tahun 2012 yang sebesar Rp 732 juta.
2. Personal Accident: Realization was IDR5 billion, climbed up by 686% from 2012 achievement in the amount of IDR732 million
3. Health Realisasi sebesar Rp 57,7 milyar meningkat 49% dari realisasi 2012 yang sebesar Rp 38,8 milyar.
3. Health: Realization was IDR57,7 billion or increased by 49% from 2012 achievement which was IDR38,8 billion
Perusahaan mencatatkan Premi Retensi Sendiri untuk Asuransi Jiwa sebesar Rp 86,40 milyar meningkat 28% bila dibandingkan perolehan tahun 2012 sebesar Rp 67,30 milyar.
The Company book Own Retention Premium for Life Insurance was IDR86,40 billion or increased by 28% compared to the achievement in 2012 which was IDR67,30 billion.
Perusahaan memperoleh Hasil Underwriting Bruto Jiwa sebesar Rp 17,13 atau milyar, 95% dari realisasi tahun 2012. Hasil Underwriting Netto Jiwa yang diperoleh Perusahaan sebesar Rp 3,4 milyar di tahun 2012 menjadi sebesar Rp 1,05 milyar di tahun 2013.Penurunan ini disebabkan adanya peningkatan klaim retensi sendiri dari sebesar Rp 49,4 milyar di tahun 2012 menjadi Rp 69,3 milyar di tahun 2013. Peningkatan klaim terjadi karena meningkatnya jumlah klaim dari sektor Asuransi kesehatan.
The Company book the Life Gross Underwriting Result amounting IDR17,13 billion,or 95% from realization in 2012. The Life Net Underwriting Result booked at IDR3,4 billion in 2012 and become into IDR1,05 billion in 2013. The decrement caused by the Own Retention Claim increment in the sum of IDR49,4 billion in 2012 to become IDR69,3 billion in 2013. The increase caused by the increase of the Health Insurance .
Klaim Klaim Reasuransi Bruto tahun 2013 sebesar Rp 497 milyar meningkat 55,38% dari tahun 2012, terdiri dari Klaim Reasuransi Umum sebesar Rp 420,6 milyar atau meningkat 59% dibandingkan tahun 2012. Klaim Reasuransi Jiwa sebesar Rp 76 milyar atau meningkat 36% bila dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 56,04 milyar. Lonjakan Klaim Reasuransi Bruto Jiwa ini dipicu oleh lonjakan klaim di sektor asuransi Kesehatan.
Claim Gross Reinsurance Claims in 2013 was IDR497 billion, increase by 55,38% compared 2012, consisting of General Reinsurance Claim was IDR 420,6 billion, increase by 59% compared to 2012 and Life Reinsurance Claim worth IDR76 billion, or it was raising 36% compared to 2012 realization. The growing number of Gross Life Reinsurance Claims was caused by more claims in the health insurance sector.
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
29
Tinjauan Keuangan Financial Overview LAPORAN POSISI KEUANGAN Statement of Financial Position Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain (In million Rupiah, unless stated otherwise )
Uraian Description
2013
Jumlah Investasi Total Investments Jumlah Aset Total Assets Jumlah Liabilitas Total Liabilities Jumlah Ekuitas Total Equity
828.423 1.509.385 1.253.768 255.617
Pendapatan
2012 626.037 1.037.220 797.169 240.051
2011 418.431 822.084 646.802 175.282
Revenue comes from underwriting Revenue and
Pendapatan Perusahaan diperoleh dari pendapatan underwriting dan investasi.
Company income Investment.
Pendapatan underwriting tahun 2013 meningkat dari Rp 521,5 milyar di tahun 2012 menjadi Rp 728,7 milyar. Kontribusi Sektor treaty dan pertumbuhan protofolio bisnis Perusahaan merupakan penyumbang yang cukup besar terhadap peningkatan pendapatan underwriting.
Underwriting revenue increases from IDR 521,5 billion in 2012 to IDR 728,7 billion in 2013. Treaty sector and portfolio in line of company business shared in mayor contributions toward increasing underwriting revenue.
Hasil investasi pada tahun 2013 sebesar Rp 84,120 milyar yang tumbuh 48, 58% dari tahun 2012, peningkatan hasil invesatsi diperoleh dari diversifikasi portofolio investasi dalam instrumen Deposito, Obligasi, Saham dan Reksadana.
Investment yields in 2013 were IDR 84,120 billion and increased 48,58 % from 2012, thus this investment yields is gained from investment portfolio such as Deposito, Obligation, Stocks aand Mutual funds.
Beban Perusahaan mencatatkan kenaikan Beban Usaha tahun 2013 sebesar Rp 67,537 milyar atau meningkat 42,4% dibandingkan realisasi tahun 2012 sebesar Rp 62,209 milyar. Peningkatan beban usaha di sebabkan karena adanya penyesuaian gaji tahunan untuk peningkatan kesejahteraan karyawan serta peningkatan sumber daya manusia dengan cara turut serta dalam program-program pendidikan baik dalam maupun luar negeri.
Laba Pada tahun 2013 Perusahaan berhasil meningkatkan Laba Bersih secara signifikan. Perolehan Laba Bersih meningkat 42,46% dibandingkan perolehan tahun 2012, menjadi sebesar Rp 65,53 milyar per 31 Desember 2013. Sedangkan rata –rata Ekuitas dalam 2 tahun terakhir sebesar Rp 247,83 milyar, sehingga Return On Equity (ROE) adalah sebesar 26,44%.
30
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
Expenses The Company book the Operational Expenses for 2013 in the amount of IDR 67,537 billion or increased by 42,4% compared 2012 record which was IDR 62,209 billion. The increase of Operational Expenses caused by annual salary adjustment to improve employees' welfare and to developed the human resources by way of participating in both domestic and overseas educational programs.
Profit In 2013 the Company managed to increase net income significantly. The acquisition of Net Income increased by 42.46% compared to the acquisition in 2012, to become Rp 65.53 billion per December 31, 2013. Meanwhile the average equity within past 2 years was Rp 247.83 billion, therefore the Return On Equity (ROE) is equal to 26.44%.
Aset Total Aset untuk periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 tercatat sebesar Rp 1,509 trilyun atau meningkat 46% dibandingkan dengan tahun 2012.
Ekuitas Jumlah Ekuitas tercatat sebesar Rp 255,62 milyar meningkat 6,48% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 240 milyar.
Arus Kas
Assets Total Asset for annual period ended on 31 Descember 2013 was IDR1,509 trillion or increasing by 46% compared to 2012.
Equity Total Equity was IDR255,62 billion, increased by 6,48% compared to 2012 worth IDR 240 billion
Cash Flow
Dalam mengelola Arus Kas, Perusahaan melakukan analisa mismatch currency secara mingguan untuk mendukung kebijakan pengendalian kesesuaian mata uang asing.
In managing its cash flow, the Company's conducted weekly mismatch currency analysis to support foreign currency control.
Laporan Arus Kas tersaji dibawah ini :
Cash Flow Report on is described below: Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain In million Rupiah, unless stated otherwise
Kas & Bank Akhir Tahun Bank & Cash in the end of year
Kolektabilitas Pada tahun 2013 Perusahaan melakukan intensifikasi penagihan piutang dengan cedant maupun dengan retrocessioner. Realisasi Collection Ratio per 31 Desember 2013 adalah sebesar 80%.
Solvabilitas Perusahaan melakukan penghitungan yang ditetapkan berdasarkan risiko kerugian Perusahaan yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan
115.672
145.129
106.346
(153.984)
(143.484)
(123.466)
32.617
6.837
15.261
(5.695)
8.481
1.860
11.347
2.866
4.726
5.653
11.347
2.866
Collectability In 2013, the Company had intensified in receivables collection, both with cedant and retrocessioner. The Collection Ratio per 31 Desember 2013 was 80%.
Solvency The Company conduct calculation based the company's risk of loss that may arise as a result of the deviation in the management of assets and liabilities (Methods Risk Based Capital). The Company
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
31
kewajiban (Metode Risk Based Capital). Pencapaian Tingkat Solvabilitas Perusahaan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar 126,68%, masih di atas batas ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.53/2012.
Dividen Sesuai dengan keputusan RUPS Tahunan pada tanggal 13 Juni 2013 Perseroan membagikan deviden kepada para pemegang saham sebesar Rp. 13,8 miliar.
Perubahan Peraturan Perundang-Undangan Dan Dampaknya Terhadap Perusahaan Selama tahun 2013 tidak terdapat penerapan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Perusahaan.
32
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
of Solvency of Level Company at 31 December 2013 was at 126.68%, still above the threshold as required by Minister of Finance Regulation (PMK) No.53/2012.
Dividend In accordance with the decision of the Annual General Meeting of Shareholders on June 13, 2013 the Company paid dividends to shareholders amounting to IDR. 13.8 billion
Change in Law and Regulation and Its Effect against the Company In 2013 there was no law or regulation implementation that had significantly impact the Company performance.
Profil Perusahaan Company Profile
Tonggak Sejarah Milestone 1987 PT Tugu Reasuransi Indonesia (“Perusahaan / Tugu Re”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Raden Santoso, SH, No. 8 tanggal 2 April 1987 . PT Tugu Reasuransi Indonesia (“the Company/Tugu Re”) was established based on Notarial Deed of Raden Santoso no. 8 dated 2 April 1987 .
2004 Tugu Re ditunjuk sebagai pelopor utama untuk kerja sama reasuransi di antara negara-negara ASEAN di bawah ARES (ASEAN Reinsurance Exchange Scheme). Tugu Re was appointed as the main pioneer for insurance cooperation among Asean member countries under ASEAN Reinsurance Exchange Scheme (ARES).
2011 Perusahaan mendapatkan tambahan setoran modal sebesar Rp 17,11 milyar yang berasal dari PT Tugu Pratama Interindo dan PT Asriland yang didasarkan kepada RUPS Luar Biasa tanggal 30 September 2011. The Company optained an additional capital in the sum of IDR 17,11 billion form PT Tugu Pratama Interindo and PT Asriland base on Extraordinary General Meeting of Shereholders based on 30 September 2011.
2012 Perusahaan memperkuat permodalan dengan mendapatkan tambahan setoran modal sebesar Rp19,99 miliar yang berasal dari PT Asriland berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 19 Desember 2012 The Company strengthened the capital base by getting additional capital worth IDR 19,99 billion from PT Asriland based on General Meeting of Shareholders decision on 19 December 2012.
2013 Perusahaan mendapatkan pinjaman subordinasi sebesar Rp 37 milyar yang berasal dari PT Tugu Pratama Interindo dan PT Asriland sebagai upaya peningkatan ekuitas Perusahaan. Pada tahun ini pula, Pemegang saham melakukan penambahan modal sebesar Rp. 9,4 miliar. Serta terdapat perubahan susunan pemegang saham Perseroan yang disebabkan oleh pembelian seluruh saham Perseroan yang dimiliki oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia oleh PT Asriland. The Company obtained subordinated loan worth IDR 37 billion from PT Tugu Pratama Interindo and PT Asriland in order to increase company’s equity. In this year, The Shareholders inject an additional capital in the sum of IDR. 9.4 billion and also a change of Company's shareholding composition due to the purchase of all Company’s shares owned by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia by PT Asriland.
VISI VISION Untuk menjadi perusahaan reasuransi terbaik dan terdepan di Indonesia dengan kapasitas sebagai pemain industri reasuransi regional. To become the best and leading reinsurance company in Indonesia with a regional capability.
MISI MISSION Untuk melayani dan membantu mengembangkan kemampuan bisnis perusahaan asuransi melalui kerja sama reasuransi. Untuk menciptakan nilai tambah berkesinambungan bagi para pemegang saham. To serve and assist in enhancing insurance companies through reinsurance cooperation partnerships. To create sustainable added value to shareholders.
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
35
Nilai-nilai Perusahaan Corporate Values
T U G U R E 36
TRUST Kami berusaha menjaga kepercayaan bersama di antara nasabah dan mitra usaha kami dan menjadikannya tujuan utama perusahaan. We maintain mutual trust of our customers and partners and put it as the main objective of the company.
UNDERSTAND customer’s need Kami selalu mencoba memahami apa yang nasabah inginkan supaya kami bisa memberikan layanan terbaik We understand the needs of our clients as to serve them better.
GAIN TOGETHER Kami akan selalu berusaha menyediakan solusi terbaik supaya bisa saling menguntungkan bagi semua nasabah. We extend the best solution to provide greater benefits to all customers.
UNIQUE Melalui produk-produk dan layanan kami yang dapat disesuaikan, kami berupaya menciptakan citra yang unik untuk membedakan kami dari para pesaing.
Through customize products and services, which make us more competitive compared to other insurance companies.
RELIABLE PARTNER Kami secara berkesinambungan meningkatkan reputasi dan kehandalan kami dengan mengimplementasikan kebijakan-kebijakan dengan cepat dan tepat waktu. We, in sustainable basis, improve reputation and reliability by implementing policies quickly and punctually.
EXCELENCE Kami berkomitmen untuk selalu menyediakan layanan yang unggul, memberikan solusi dan melampaui harapan tertinggi nasabah. We are committed to provide excellence service and best solutions to serve our customers beyond their expectation.
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
Struktur Kepemilikan Saham Shareholders Structure Total Share PT Asriland
24.688
47,81%
PT Tugu Pratama Interindo
17.929
34,72%
9.018
17,46%
Dana Pensiun Pertamina
Bidang Usaha Perusahaan memberikan dukungan jasa reasuransi bagi perusahaan asuransi baik di dalam maupun di luar negeri, antara lain:
Line of Business The Company provides reinsurance services for insurance companies both domestically and abroad consisting of:
A. NON MARINE 1. 2. 3. 4. 5.
Fire Insurance Industrial/ Commercial Property All Risk Insurance Land and Rigs Insurance Contractor/ Erection All Risk Insurance Contractor Plant and Machinery Insurance
6. 7. 8. 9. 10.
Civil Engineering Completed Risk Insurance Machinery Breakdown Electronic Equipment Insurance Theft,Burglary Insurance Good in Transit Insurance
5. 6. 7. 8.
Aviation Hull Insurance Aviation Liability Insurance Loss of License ? Pilot (aviation) Personal Accident Pilots - & Crew (aviation)
A. MARINE B. NON MARINA AND AVIATION NON MARINE 1. 2. 3. 4.
Marine Hull Insurance Builder Risks Insurance Marine Liability Insurance Marine Cargo Insurance
A. LIFE C. NONINSURANCE MARINA NON GROUP MARINE AND PERSONAL 1. Term Insurance (whole life,fixed period) 2. Personal Accident (stand alone; rider)
3. Decreasing Insurance (Term Credit) 4. Health Insurance (outpatient & inpatient)
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
37
Struktur Organisasi
Moro W. Budhi
38
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
Organizational Structure
Elkana Lumbantoruan
Mas Agus Sapardi
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
39
Strategi Bisnis 2013
2013 Business Strategy
Dalam tahun 2014 ini, Perusahaan senantiasa berupaya untuk menerapkan strategi yang tepat dalam pengambilan keputusan akseptasi underwriting, meningkatkan jumlah portofolio risiko, peningkatan premi retensi dan optimalisasi kapasitas yang didukung dengan peningkatan response time underwriting dan penyelesaian klaim guna meningkatkan penerimaan premi yang lebih baik.
In 2014, the Company strives to implement the right strategy in making underwriting acceptance decision, increase the number of risk portfolio, increased premium retention and capacity optimization supported the increase of response time on underwriting and claims settlement for revenue premiums better.
Pengelolaan piutang yang efektif serta menjalankan investasi secara hati hati akan menjadi kunci utama kesuksesan dalam pengeloloaan keuangan. Implementasi sistem TI yang terintegrasi dan pengembangan sumber daya yang dimiliki Perusahaan juga akan menjadi faktor pendukung yang penting dalam pencapaian strategi yang telah ditetapkan.
Effective management on accounts receivable and implementing the prudent investment will be a success key in financial Management. The implementation of Integrating IT system and development of the Company's resources will also be an important contributing factor to achievement the predetermined strategy.
40
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
Sumber Daya Manusia
Human Resources
”Sumber daya manusia berkualitas dan profesional serta sistem teknologi informasi yang handal dan terpadu menjadi pilar penggerak operasional aktivitas Perusahaan menuju perusahaan reasuransi terbaik dan terdepan di Indonesia dan regional” “Qualified and professional human resources as well as reliable and integrated information technology system have become a locomotion for the Company's operational activities to be the leading and best reinsurance company in Indonesia and regional.”
T
ugu Re terus melakukan transformasi melalui akselerasi pengembangan Sumber Daya Manusia serta kebijakankebijakan yang mendukung adanya perubahan dari Good Company menjadi Great Company.
PT Tugu Reasuransi Indonesia keeps doing transformation through acceleration in Human Resources development and policies that support the changes from Good Company to Great Company.
Setiap karyawan merupakan bagian yang sangat penting dalam Perusahaan, peran dan tugas yang diembannya memberikan kontribusi terhadap kemajuan Perusahaan.
All employee is a very important partnership in the Company, their duty and assignment gave positive contribution to the performance company.
Karyawan didorong mampu mengaplikasikan keahlian terbaik yang dimiliki dan mengembangkan dirinya sebagai individu yang professional serta mampu berkompetisi dalam meningka tkan karir.
All employee is encouraged to apply their best technique to improve themself and also to compete in their professional carrer.
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
41
Komposisi Karyawan
Employees Composition
Komposisi Karyawan Berdasarkan Status
Employees Composition based on Status
Karyawan Tetap Permanent employee
114
Karyawan Kontrak Temporary employee
118
19
2013
2012
Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia
20-29 tahun 20-29 Years old
33 32
2013
42
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
20
2011
Employees Composition based on Age
30 -39 tahun 30-39 years old
41
27
113
18
40 - 49 tahun 40-49 years old
>/= 50 tahun >/= 50 years old
64
58
4
27 41
2012
3
33 39
2011
Komposisi Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Sarjana Bachelor Degree
84
17
Employees Composition Based on Education Level
Diploma non-Degree
88
32
2013
17
Asisten Wakil Presiden Assistant of Vise President
66 21
22
2 5 8 14
2013
15
29
2011
Employees Composition Based on Ranks
Manajer Senior Senior Manager Pegawai Officer
5 8 12
89
21
2012
Komposisi Karyawan Berdasarkan Kepangkatan
1
Sekolah Lanjutan High School
Manajer Manager
Pelaksana Attendant
62 22
2012
23
Wakil Manajer Deputy Manager
Ahli Advisor
2 3 8 11
69 17
23
2011
Pengelolaan Pendidikan Sumber Daya Manusia
Human Resources Education Management
Perusahaan memiliki komitmen yang serius terhadap pengembangan Sumber Daya Manusia secara berkelanjutan berdasarkan IDP (Individual Development Plan) setiap Karyawan. Pada tahun 2013 pengelolaan Sumber Daya Manusia difokuskan pada peningkatan kualitas Karyawan melalui program Pendidikan dan Pelatihan baik di Dalam Negeri maupun Luar Negeri yang berbasis pada program spesialisasi.
The Company has an intense commitment to improve Human Resources development continously through Individual Development Plan for each employee. In 2013, Human Resources Management in the company was focused on Employees' quality improvement through Educational and Training program, both in the country or overseas based on the specialization programme.
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
43
Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Tahun 2013
Implementation of Education and Course in 2013
Pada tahun 2013 Perusahaan telah merealisasikan penggunaan dana untuk kegiatan Pendidikan dan Pelatihan sebesar Rp 2,4 milyar. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan nomor 426/KMK.06/2003.
In 2013, the Company had spent the budget for course and training activities amounting IDR 2,4 billion. This in comply with the regulation of the Indonesian Minister of Finance Decree No. 426/KMK.06/2003.
Selain itu Perusahaan juga berkomitmen, selalu meningkatkan profesionalisme SDM dengan mengirimkan karyawannya untuk mengikuti program pendidikan dan pelatihan baik di dalam maupun luar negeri, serta in-house training.
In addition, the Company is also committed, to increase the professionalism of human resources by sending employees to attend education and training programs both at domestic and abroad, as well as in-house training.
Selama tahun 2013, program ini telah menghasilkan 1 orang karyawan yang telah lulus The Malaysian Insurance Institute (MII) dan Chartered Insurance Institute, 2 (dua) orang Karyawan memperoleh gelar AAAIK dan 1 (satu) orang karyawan meraih gelar AAIK serta 1 (satu) karyawan lainnya memperoleh gelar ANZIIF.
During the year 2013 , this program has produced 1 employee who has passed The Malaysian Insurance Institute (MII) and the Chartered Insurance Institute, 2 (two) employees obtain AAAIK and 1 (one) employee holds a AAIK and 1 ( one ) employee pass the ANZIIF program.
Strategi Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Human Resource Management Strategy
Selain Program Pengembangan Karyawan, Perusahaan juga melakukan strategi pengelolaan Sumber Daya Manusia dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian, penerapan manajemen resiko, Good Corporate Governance, yang difokuskan pada seluruh pengelolaan employee lifecycle sesuai dengan tahapantahapan sebagai berikut :
In addition to Employee Development Program, the Company is also pursuing a strategy of human resources management by taking into account the precautionary principle, the application of risk management, good corporate governance, which is focused on the entire employee lifecycle management in accordance with the following stages:
Fungsi–fungsi utama dari tahapan dalam pengelolaan employee lifecycle adalah sebagai berikut : 1. Organizational Development, yaitu pengembangan organisasi yang efektif, efisien dan bersaing; 2. Man Power Fullfillment, yaitu pemenuhan SDM yang handal baik yang bersumber dari internal maupun eksternal; 3. Learning Development, yaitu pengembangan Karyawan melalui pendidikan dan pelatihan yang mendukung kebutuhan bisnis serta pengembangan budaya yang sesuai dengan Visi dan Misi Perusahaan; 4. Employee & Industrial Relations, yaitu membangun employee engagement dan hubungan industrial yang harmonis; 5. Performance Management & Rewards System, yaitu pengelolaan kinerja Karyawan serta sistem remunerasi yang kompetitif; 6. Talent Management, yaitu pengelolaan Leadership Pipeline dan succession Planning.
The main functions in the stages of employee lifecycle management are: 1. Organizational Development, which is effective, efficient, and competitive organizational development; 2. Man Power Fulfillment, which is reliable human resources fulfillment, both from internal and external; 3. Learning Development, which is employees development through education and training that support business needs and cultural improvement that go along with the Company's vision and mission; 4. Employee & Industrial Relations, which is to build employee engagement and harmonious industrial relationship; 5. Performance Management & Rewards System, which is Employee performance management and competitive reward system; 6. Talent Management, which is management in Leadership Pipeline and succession planning to ensure regeneration in the Company.
44
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
Fasilitas dan Kesejahteraan Karyawan
Facilities and Benefits for Employee
Perusahaan mengupayakan peningkatan kesejahteraan karyawan dan memenuhi ketentuan-ketentuan pemerintah antara lain:
The Company strives to improve the welfare of all employees and comply with the government regulations, among others with the following policies:
· Asuransi kesehatan · Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) · Tunjangan Hari Raya · Jaminan asuransi kecelakaan tambahan (Personal Accident) · Santunan kematian · Tunjangan cuti · Tunjangan pendidikan · Bonus tahunan atas kinerja Perusahaan · Fasilitas olahraga dan ibadah · Rekreasi untuk karyawan · Tunjangan pensiun
· Health insurance · Employees' social security system (Jamsostek) · Holiday allowances · Additional insurance coverage for accident (Personal Accident) · Compensation for death · Leave allowance · Educational allowance · Annual bonus based on he Company's performance · Facilities for sports and eligious activities · Recreation for employees · Pension funds
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
45
Teknologi Informasi Sistem Teknologi Informasi Terintegrasi Tugu Re menerapkan sistem Teknologi Informasi yang terintegrasi dan handal. Sistem yang terintegrasi ini akan mencakup seluruh proses bisnis di Perusahaan, yang dimulai dari aktifitas teknik sampai dengan aktifitas keuangan dan akuntansi, serta terhubung dengan satuan kerja supporting seperti HRD & GS, Internal Audit dan Corporate Secretary. Penerapan sistem ini dipastikan akan meningkatkan efektifitas pengolahan data dan informasi Perusahaan. Saat ini, pembangunan sistem tersebut telah memasuki tahap akhir.
Dokumen Elektronik Perusahaan telah memulai menggunakan elektronik dokumen sebagai dasar penerapan Metode Paperless di Perusahaan. Pada pertengahan tahun 2013 Perusahaan telah menjalankan mekanisme elektronik dokumen yang berbasis web (web base) yang diberi nama “e-doc” terhadap dokumen kearsipan Perusahaan. Cara kerja e-doc dimulai dari Pengelolaan surat masuk yang dikelola secara elektronik menggunakan aplikasi edoc, untuk selanjutnya dokumen yang di gunakan oleh Perusahaan selurunya disimpan dalam media elektronik (efiling),
Tata Kelola Teknologi Informasi Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance) merupakan salah satu pilar utama dari GCG. Tata kelola TI yaitu suatu konsep yang menjadi jawaban atas kebutuhan organisasi akan jaminan kepastian penciptaan nilai serta jaminan kepastian kembalinya investasi TI yang telah diimplementasikan. Tujuan tata kelola TI adalah untuk menyelaraskan antara perencanaan dan aktifitas TI dengan perusahaan serta terealisasinya manfaat (benefit) yang diharapkan.
Kebijakan Strategis TI 1. Penetapan Peran TI Dalam Perusahaan Saat ini peran TI dalam perusahaan ditetapkan sebagai enabler bisnis perusahaan untuk meningkatkan nilai (value) dan mencapai tujuan strategis perusahaan.
46
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
Information Technology Integrated Technology System Tugu Re implements an integrated and reliable information technology system. The integrated system covers the entire business processes in the Company, which started from technical activities to finance and accounting activities, and linked with supporting function such as HR & GS, Internal Audit and Corporate Secretary. The system implementation will increase the effectiveness of data processing and information of the Company. At this moment, the construction of the system has entered the final stage.
Electronic Document The Company has started using electronic documents as paperless method in the office. In Mid 2013, the Company used web-based electronic documents mechanism named e-doc for archiving. This e-doc works from inbox process to be managed electronically using e-doc, then the used ones will be compiled in the electronic media or e-filing,
Information Technology Governance Information Technology Governance (IT Governance) is one of the main pillars of GCG. IT governance is a concept that the answer to the needs of the organization of assurance in the creation of value and assurance of the return of IT investment that has been implemented. The purpose of IT governance is to align IT between the planning and activities of the Company as well as the realization of benefits expected.
Strategic IT Policy 1. The role determination of IT in the Company Currently the role of IT in the Company set up as a business enabler to improve the Company's value and achieve the strategic objectives of the Company.
2. Perencanaan TI Perencanaan TI tertuang dalam roadmap TI (RJPP) yang disusun untuk menjamin keselarasan bisnis dengan TI, sesuai dengan peran TI dalam perusahaan. Dalam pelaksanaannya implementasi roadmap dapat di sesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan bisnis perusahaan.
2. IT Planning The IT planning set out in the roadmap of IT (RJPP) are structured to ensure business alignment with IT, in accordance with the role of IT in the Company. In actual implementation of the roadmap can be adjusted with the development of technology and business needs of the Company.
3. Pengelolaan Investasi TI Perusahaan telah mempunyai kebijakan pengelolaan investasi TI yang mengatur dan memastikan bahwa setiap investasi TI harus terkait dengan inisiatif bisnis perusahaan
3. IT Investment Management Company have policies of IT investments that govern and ensure every IT investment must be linked to the Company's business initiatives.
Kebijakan Operasional TI
Operational IT Policy
1. Pengelolaan Layanan TI Untuk tahapan service operation, Perusahaan telah mempunyai kebijakan pengelolaan service desk yang diaplikasikan dalam kebijakan pemakaian fasilitas help desk.
1. IT Service Management For service operation stage, the Company's has had a service desk management policies applied in the help desk facility usage policies.
2. Pengelolaan Sekuriti TI Perusahaan telah mempunyai kebijakan yang mengatur dan mengelola hak akses terhadap database perusahaan serta mengelola antivirus.
2. IT Security Management Company's already has policies that regulate and manage access rights of the Company's database and manage the antivirus.
3. Pengelolaan Data & Data Center Perusahaan telah mempunyai kebijakan yang mengatur dan mengelola hak akses terhadap seluruh aplikasi perusahaan juga hak akses terhadap Data Center dan Disaster Recovery Center baik akses fisik maupun logic.
3. Data Management & Data Center Company's already has policies that regulate and manage access rights to all corporate applications also access rights to the Data Center and Disaster Recovery Center both physical and logical access.
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
47
Penghargaan dan Pencapaian Awards and Achievement
Best Reinsurance 2014 Majalah Investor
Best Reinsurance 2014 Media Asuransi
The Best Reinsurance Company 2013 APPARINDO
The Best Practice Improvement Reinsurance 2013 Harian Bisnis Indonesia
National Insurance Financial Strength Ratings
Fitch Ratings
A
(idn)
Stable Outlook
48
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
Lembaga dan Profesi Penunjang Supporting Professions and Institutions Lembaga dan Profesi Penunjang Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan Plaza 89 Jl. H.R. Rasuna Said Kav X-7 No. 6 Jakarta 12940 P.O. Box 2473 JKP 10001 Telepon: (+62 21) 5212901 Fax: (+62 21) 52905555, 52905050
Konsultan Hukum Prihanggodo Haullussy & Partners Counsellor at Law Graha Mandiri Lt. 20 Jl. Imam Bonjol No. 61 Jakarta 10310
Supporting Professions and Institutions Notaris Lenny Janis Ishak SH Jl. Hang Lekir IX No. 1, Kebayoran Baru Jakarta Selatan Telepon: (+62 21) 7221077, 7230749 Fax: (+62 21) 7233855
Lembaga Pemeringkat PT Fitch Ratings Indonesia Prudential Tower Lt. 20 Jl. Jendral Sudirman Kav. 79 Telepon: (+62 21) 57957755 Fax: (+62 21) 57957750
Des Rizhal Boestamam, SH JL. Cimandiri No. 1 C Cikini Jakarta Pusat 10330 Telepon: (+62 21) 3190 4493, 3190 4356 Fax: (+62 21) 3190 4089
Pendukung Reasuransi Reinsurance Supporting Non Life
Life
· Odyssey America Reinsurance Corp, Singapore · Canopius Asia Pte Ltd, Singapore · Asia Capital Reins. Group Pte Ltd, Singapore · Hannover Ruckversicherung AG, Germany · Peak Re, Hongkong · Tamesis Dual, London
· Scor Global Life, Singapore · Partner Reinsurance Europe Limited, Singapore
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
49
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Implementasi Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG)
S
Implementation of Good Corporate Governance (GCG)
ejalan dengan meningkatnya risiko bisnis usaha Perasuransian serta semakin ketatnya regulasi kegiatan usaha usaha Perasuransian menjadikan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik (“GCG”) sebagai faktor yang penting dalam rangka menjaga kepercayaan dan meningkatkan keyakinan para pemangku kepentingan untuk tumbuh dan berkembang bersama Perusahaan. Pelaksanaan 5 (lima) prinsip utama dalam GCG yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Kemandirian, serta Kesetaraan senantiasa menjadi dasar bagi Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha.
Along with the increasing business risks the business of Insurance and the tighter regulation of the Insurance business operations, making implementation of Good Corporate Governance ("GCG") as an important factor in order to maintain trust and increase confidence of stakeholders to develop and grow with the Company. Implementation of five (5) main principles in GCG Transparency, Accountability, Responsibility, Independence and Equality has always been the basis for the Company in the conduct of business activities.
Komite Audit, Komite Kebijakan Resiko dan Komite investasi dibentuk sebagai lembaga yang akan membantu dan mengawasi pelaksanaan GCG. Selain itu, komitmen dan konsistensi dalam melaksanakan ke 5 prinsip utama di atas menjadi landasan utama untuk mewujudkan visi dan misi Perusahaan.
Audit Committee, Risk Management Committee and Investment Committee was established as an institution that will assist and oversee the implementation of GCG. Furthermore, commitment and consistency in implementing the 5 main principles above, becomes the main foundation to realize Company’s vision and mission.
Penerapan GCG menjadi pendorong bagi Perusahaan untuk terus meningkatkan pertumbuhan melalui praktik-praktik usaha yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Penerapan GCG juga akan menjadikan Perusahaan dapat mengantisipasi setiap risiko sehingga terhindar dari peristiwa peristiwa yang tidak terduga, serta meningkatkan tanggung jawab manajemen dalam mengelola Perusahaan. .
The GCG implementation shall be a trigger for the Company to continually increase its growth by implementing business practices which is comply with the prevailing rules. The GCG implementation also make the Company to be able to anticipate any risk, therefore will be protected from the unexpected situations, as well as the increase of management responsibility..
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
51
Penilaian GCG
GCG Assessment
Penilaian terhadap penerapan GCG di Perusahaan dilakukan oleh Internal Audit Group bersama sama dengan Corporate Secretary Group yang didasarkan kepada Anggaran Dasar Perusahaan, Peraturan Menteri Keuangan No. 152/PMK.10/2012 tentang Tata Kelola Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian (“PMK 152”) dan Praktik Industri yang baik. Hasil penilaian akan menjadi bahan pertimbangan yang sangat penting bagi upaya peningkatan penerapan GCG di masa yang akan datang sehingga manfaatnya dapat diperoleh secara optimal.
The assessment of GCG implementation in Tugu Re is conducted by the Internal Audit Group and Corporate Secretary Group, based on the Company's Articles of Association and Minister of Finance regulation No. 152/PMK.10/2012 on Good Corporate Governance for Insurance Company (”PMK 152") and Proper Industrial Practices. The assessment would be an important consideration for the evaluation of the upcoming GCG implementation, so the benefit could be optimized.
Penilaian ini juga menjadi salah satu bukti komitmen dan dedikasi yang kuat dari Perusahaan sebagai warga korporasi yang baik. Perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan nilai korporasi di mata para pemangku kepentingan untuk menunjukkan penerapan nilai GCG yang kuat.
This assessment is also an evidence of Tugu Re's strong commitment and dedication as a good corporation. Tugu Re always tries to improve the corporate value toward the stakeholders to show the solid Implementation of GCG.
Struktur Tata Kelola Perusahaan Pelaksanaan tata kelola Perusahaan akan berjalan dengan baik bila didukung oleh adanya struktur yang jelas dan berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Struktur tata kelola Perusahaan di Tugu Re dapat dijelaskan sebagai berikut.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Structure of Good Corporate Governance Implementation of GCG will run properly if supported by the clear structure and run accordingly to their respective functions. The governance structure of the Company at Tugu Re can be explained as follows.
General Meeting of Shareholders (GMS)
Dalam mengambil keputusan, RUPS berkomitmen untuk selalu menjaga keseimbangan kepentingan semua pihak, khususnya kepentingan pemegang saham minoritas dan/atau pihak yang berhak memperoleh manfaat.
Toward any decisions, General Meeting of Shareholders (GMS) is always committed by maintaining the balance among all parties interests, especially the minority shareholders and/or anyone who gains benefit.
RUPS telah diselenggarakan sesuai dengan peraturan perundang undangan dan standar operasional prosedur yang transparan dan dapat dipertanggung-jawabkan (Pasal 5 PMK 152)
GMS has been held in accordance with regulations and standard operating procedure of insurance Company which is transparant and accountable (article 5 PMK 152)
RUPS terdiri dari : a. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ; b. Rapat Umum Pemegang Saham lainnya, yang dalam Anggaran Dasar disebut juga Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa .
GMS consists of : a. Annual General Meeting of Shareholders; b. General Meeting of Shareholders, which in the Articles of Association referred as the Extraordinary General Meeting of Shareholders.
Selain RUPS, Pemegang Saham dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan RUPS, dengan ketentuan semua pemegang saham telah diberitahu secara tertulis dan semua pemegang saham memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian
Besides the GMS, shareholders may also take legal decisions without convening the GMS, provided that all shareholders have been notified in writing and all the shareholders approve the proposal submitted in writing and signed the agreement. The decisions made in this way have the same power with the legitimate decision taken by the General Meeting of Shareholders
52
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam RUPS (ketentuan Pasal 10 ayat 12 Anggaran Dasar Perusahaan)
(the provisions of paragraph 12 of Article 10 of Articles of Association of the Company)
Pada tahun 2013 Perusahaan telah beberapa kali menyelenggarakan RUPS yang terdiri dari 1 (satu kali RUPS Tahunan dan 2 (dua) kali RUPS Luar Biasa serta 2 (dua) kali Keputusan Pemegang saham Di Luar RUPS (Sirkuler), sebagai berikut:
In 2013, the Company has held a General Meeting of Shareholders (GMS) several times, which consists of 1 (one Annual General Meeting and the 2 (two) times the Extraordinary General Meeting as well as 2 (two) times the Shareholders published Decision Out of Annual GMS(Circular), as follows:
RUPS Tahunan RUPS Tahunan Peseroan Tanggal, 13 Juni 2013 membahas Persetujuan laporan Tahunan Perusahaan dengan agenda: a. Persetujuan Laporan Tahunan Tahun Buku 2012 (dua ribu duabelas) disertai Pemberian Pelunasan dan Pembebasan Tanggung Jawab (acquit et de charge); b. Penetapan Penggunaan Laba Perusahaan Tahun Buku 2012 (duaribu duabelas); c. Penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk Tahun Buku 2013 (duaribu tigabelas).
RUPS Luar Biasa
Annual GMS Annual GMS dated on June 13, 2013 to discuss the approval of the Company's annual report wth the agenda: a. Approval of the Annual Report for Fiscal Year 2012 (two thousand twelve) accompanied with granting release and discharge (acquit et de charge); b. Determination Using Profit for the Fiscal Year 2012 (two thousand and twelve); c. Appointment of Public Accounting Firm (KAP) for Fiscal Year 2013 (two thousand and thirteen).
Extraordinary GMS
1. RUPS Luar Biasa tanggal 13 Juni 2013 telah memberikan persetujuan pada agenda sebagai berikut: a. Pengeluaran Saham Dalam Simpanan; b. Perubahan Modal Ditempatkan dan Disetor; c. Persetujuan Kontrak Kinerja Tahun 2013 dan Perhitungan Penghargaan Kinerja Pengurus; d. Penetapan Tantiem Pengurus Tahun Buku 2012; e. Penetapan Remunerasi Pengurus Tahun 2013.
1. Extraordinary General Meeting dated June 13, 2013 has been approved to discuss the following agenda: a. Releasing of shares in Savings; b. Changes of Issued and Paid-up capital; c. Approval of Contract Performance in 2013 and the calculation Performance Management Award; d. To resolve the Board's tantiem on the financial year of 2012 (two thousand and twelve); e. To resolve the board remuneration in 2013 (two thousand and thirteen).
2. RUPS Luar Biasa tanggal 26 Juni 2013 telah memberikan persetujuan pada agenda pemindahan hak atas saham Menteri Keuangan Republik Indonesia qq Negara Republik Indonesia sebesar 9.811 saham kepada PT Asriland.
2. Extraordinary GMS Meeting dated June 26, 2013 has approved to discuss the Agenda of approving the transfer of 9.811 Company's Shares owned by the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia to PT Asriland.
Keputusan Pemegang Saham Di luar RUPS Pemegang saham telah melakukan pembahasan di luar RUPS untuk memberikan persetujuan terhadap pemberian pinjaman subordinasi kepada Perusahaan sebesar 37 Miliar yang direalisasikan pada tanggal 30 September 2013 dan 30 Desember 2013
Shareholder’s Decision beyond Annual GMS Shareholders has held sessions outside the GMS to approve Subordinated loan Lending to the Company amounting to 37 billion realized on September 30, 2013 and December 30, 2013.
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
53
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Dewan komisaris Perusahaan terdiri dari 3 orang, yang seluruhnya berkewarganegaraan Indonesia dan berdomisili di Indonesia. Dalam melakukan pengawasan terhadap kinerja perusahaan, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan Komite Kebijakan Risiko .
Board of Commisioners has 3 (three) members. All members are Indonesia Citizen and reside in Indonesia. In monitoring of company’s performace, Board of Commissioners is assisted by Audit Committee and Risk management Committee .
Ada pun susunan anggota Dewan Komisaris per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Composition members of the Board of Commisioners on December 31 2013 are:
Nama Name
Jabatan Position
Choky Leonard Tobing
Presiden Komisaris President Commissioner
Endang Sri Siti Kusuma H
Komisaris Commissioner
Ahmad Surya Darma
Komisaris Commissioner
Pedoman Kerja Dewan Komisaris
Working Guidelines of Board of Commissioners
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, Dewan Komisaris telah menetapkan Pedoman Kerja Dewan Komisaris yang telah ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris pada tanggal 30 Juli 2012 sebagaimana tertuang dalam SK Bersama Dewan Komisaris dan Direksi No 4.00.042.11 tanggal 30 Juli 2012.
In order to assure the duties and responsibilities of Board of Commissioners (BOC), the Company had set Working Guidelines for Board of Commissioners that had been signed by all Board of Commissioners members on 31 July 2012 as stated in Collective Decision Letter among Board of Commissioners and Directors No. 4.00.042.11 dated 31 July 2012.
Selain mengatur tentang fungsi dan tugas, Pedoman Kerja Dewan Komisaris juga mencakup wewenang, hak, kedudukan dalam struktur keanggotaan, serta mekanisme hubungan kerja antara Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham, Direksi, pihak ekstern, dan satuan-satuan kerja.
Besides regulating functions and duties, Working Guidelines of BOC also include the aspects of authorities, rights, position in the membership structures, as well as professional relationship among Board of Commissioners and Shareholders, Directors, external institutions, and other working units.
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
Assignment of Board of Commissioners
Selama tahun 2013, beberapa aktivitas yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsinya antara lain sebagai berikut:
In 2013, there were some activities done by the Board of Commissioners in doing its function, such as:
1. Mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi melalui mekanisme rapat gabungan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Komite Kebijakan Risiko yang dilaksanakan setiap bulan.
1. To supervise and give advices to the directors through joint monthly meeting with the Commissioners, Directors, Audit Co m m i t te e , a n d R i s k M a n a g e m e n t Co m m i t te e . . 2. To conduct assessment upon accepted reports from the managements, such as financial report, account receivables
2. Melakukan kajian atas laporan-laporan yang diterima dari manajemen seperti laporan keuangan, laporan umur piutang,
54
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
laporan operasional (produksi dan klaim) dan hal lain yang relevan. 3. Memantau tidak lanjut atas rekomendasi Dewan Komisaris pada rapat gabungan Komisaris dan Direksi. 4. Memberikan usulan penunjukan Auditor Eksternal Tahun Buku 2013 kepada RUPS. 5. Melakukan review dan penelahaan atas RKAP Tahun Buku 2014.
Rekomendasi Dewan Komisaris
report, operational reports (productions and claims) and other relevant matters. 3. To supervise the BOC’s recomendation in joint meeting between BOC and BOD, 4. To give recomendation for appointed External Auditor in Fiscal Year 2013 in GMS. 5. To conduct review and examination upon Fiscal Year 2014 Work Plan and Budget.
Recomendation
Selama tahun 2013 Dewan Komisaris telah memberikan catatancatatan khusus kepada Direksi yang berhubungan dengan Pengelolaan Perusahaan. Antara lain: Pengelolaan manajemen risiko, pengelolaan investasi yang baik dan keputusan akseptasi yang prudent.
in 2103 BOC had been given special notes regarding in GCG, i.e: Risk Management governance, the best investment management and prudent acceptance decision.
Selain itu Komisaris juga aktif dalam mendorong pemegang saham untuk meningkatkan ekuitas seiring dengan pertumbuhan Perolehan Premi Perusahaan yang semakin besar.
Moreover, BOC actively encouraged shareholders to incresase equity paralel with the growth of the earned greater company premium.
Rapat Dewan Komisaris Sesuai dengan ketentuan PMK 152 Dewan Komisaris wajib menyelenggarakan rapat minimal 1 kali setiap bulan. Rapat Dewan Komisaris berfungsi sebagai forum bagi para anggota untuk mengambil keputusan secara kolektif. Rapat ini juga dapat berfungsi sebagai suatu mekanisme untuk membahas kinerja Direksi dalam menangani perusahaan. Sepanjang tahun 2013, Dewan Komisaris telah melakukan rapat dengan gambaran frekuensi dan tingkat kehadiran yang dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Rapat Dewan Komisaris periode 2013
Meeting of BOC In accordance with the provisions of the PMK 152 Board of Commissioners shall hold meetings at least one time each month. BOC Meeting serves as a forum for members to take collective decisions. This meeting can also serve as a mechanism to discuss the company's performance in dealing with the Board of Directors. Throughout the year 2013, the Board has conducted a meeting with an overview of the frequency and level of presence that can be seen in the following table.
2013 BOC Meeting
Jumlah Number of Jumlah Number of Rapat Meeting Kehadiran Presence
Nama Name
Jabatan Position
Choky L. Tobing Endang Sri Siti Kusuma H Ahmad Surya Dharma
Presiden Komisaris President Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner
Rapat Koordinasi Dewan Komisaris dan Direksi periode 2013
14 14 14
14 14 14
Coordination meeting between BOC and BOD 2013
Nama Name
Jabatan Position
Choky L. Tobing Endang Sri Siti Kusuma H Ahmad Surya Dharma Moro Widijono Budhi Wahyuni Sri Utami Dradjat Irwansyah
Presiden Komisaris President Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Presiden Direktur President Director Direktur Teknik Technical Director Direktur Keuangan Financial Director
Jumlah Number of Jumlah Number of Rapat Meeting Kehadiran Presence 14 14 14 14 14 14
14 14 14 14 14 14
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
55
Peningkatan Kompetensi Sepanjang tahun 2013, Dewan Komisaris memiliki program dasar dalam pengenalan Dewan Komisaris yang diberi nama Program Pengenalan yang meliput hal-hal sebagai berikut: · Gambaran mengenai Perusahaan berkaitan dengan tujuan, sifat, lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan operasi, strategi, rencana usaha jangka pendek dan jangka panjang, posisi kompetitif, risiko, dan berbagai masalah strategis lainnya; · Pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola yang baik oleh Perusahaan; · Tanggung jawab hukum anggota Dewan Komisaris; · Penjelasan yang berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, Audit Internal dan Audit Eksternal, Sistem dan Kebijakan Pengendalian Internal serta tugas dan peran Komite Audit dan komite-komite lain yang dibentuk oleh Dewan Komisaris; · Penjelasan mengenai hubungan kerja, tugas, dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi;
Dewan Direksi
Increased Competence Throughout the year 2013, the Board of Commissioners has a basic program in the introduction of the BOC program called Introduction covering the following matters: · A description of the Company related to the objectives, nature, scope of activities, financial performance and operations, strategy, short-term business plans and long-term, competitive position, risks, and various other strategic issues; · The implementation of the principles of good governance by the Company; · Legal responsibilities of the Board of Commissioners · A description relating to delegated authority, the Internal Audit and External Audit, Internal Control Systems and Policy as well as the duties and role of the Audit Committee and other committees established by the Board of Commissioners; · A description of the employment relationship, duties, and responsibilities of the Board of Commissioners and Board of Directors;
Board of Directors
Jumlah anggota Direksi Perusahaan berjumlah 3 (tiga) orang yang berkewarganegaraan Indonesia dan seluruhnya berdomisili di Indonesia.
The members of Board of Directors now are 3 (three) people and they live in Indonesia.
Dalam melaksanakan pengelolaan investasi, Direksi dibantu oleh Komite Investasi.
In implementing management of the investment, the Board of Directors is assisted by the Investment Committee.
Direksi berperan sebagai organ internal yang berperan penuh dalam mengelola Perusahaan. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab terhadap tugas dan perannya masing masing dengan pengelolaan koordinasi yang berpusat di tangan Presiden Direktur.
Board of Directors played a role as internal organs that are fully in charged of managing the Company. Every member of Board of Directors is responsible to his/her own duties and roles in managing the coordination that is centered in the hand of President Director.
Setiap keputusan yang keluar dari Direksi wajib dipertanggungjawabkan secara bersama oleh setiap anggota Direksi dengan penentu akhir di tangan Presiden Direktur sebagai primus inter pares.
Every decision decided by the Board of Directors, it must be accounted by every member of Board of Directors with the President Director as the final decision maker or primus inter pares.
Susunan Direksi Seluruh anggota Direksi Perusahaan tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan, dan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Pemegang Saham Pengendali.
56
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Structure of Board of Directors All members of Board of Directors do not have any financial, managerial, ownership, and family relation until second degree with any other members of Board of Directors, Board of Commissioners, and/or main shareholders.
Susunan Direksi per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Structure of Board of Directors in31 December 2013 are:
Nama Name
Jabatan Position
Moro W Budhi
Presiden Direktur President Director
Wahyuni Sri Utami
Direktur Teknik Technical Director
Dradjat Irwansyah
Direktur Keuangan Finance Director
Fungsi Direksi · Bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan, termasuk penerapan prinsip-prinsip tata kelola yang baik serta penanganan risiko usaha; · Mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan.
Tugas Direksi · Memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan yang senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektifitas Perusahaan; · Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan Perusahaan; · Dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya dengan mengindahkan peraturan perundangundangan yang berlaku; · Menyusun dan melaksanakan Master Plan, RJPP, RKAP, dan perubahannya serta menyampaikan kepada Dewan Komisaris dan pemegang saham untuk mendapatkan pengesahan RUPS; · Menyusun dan menetapkan blue print organisasi Perusahaan; · Membuat Laporan Tahunan sebagai wujud pertanggungjawaban pengurusan Perusahaan serta dokumen keuangan Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang tentang Dokumen Perusahaan; · Menyampaikan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan kepada RUPS untuk disetujui dan disahkan, serta laporan mengenai hak-hak Perusahaan yang tidak tercatat dalam pembukuan antara lain sebagai akibat penghapusbukuan piutang; · Menyampaikan penjelasan kepada RUPS mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan serta Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan · Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta laporan lainnya setiap kali diminta oleh Dewan Komisaris dan/atau pemegang saham · Melaksanakan tata kelola yang baik dan menyampaikan hasil penerapannya dalam Laporan Tahunan Perusahaan
Functions of Board of Directors · To be responsible over the Company's management and execution for the Company's interest and objectives, including the implementation of Good Corporate Governance principles and business risk handling; · To represent the Company, both inside or outside the law court.
Duties of Board of Directors · To lead and manage the Company in accordance with the Company's interest and objectives, and to increase the Company's efficiency and effectiveness; · To poses, take care, and handle the Company's assets; · With good faith and responsibility, to do his/her duties subject on the prevailing law; · To compose and implement Master Plan, Long-term plan, Work Plan and Budget, and their adjustments, as well as to deliver it the Board of Commissioners and shareholders to obtain GMS ratification; · To arrange and set up the Company's organizational blue print; · To compose Annual Report as an implementation of the Company's responsibility and Financial Documents as stated in Law regarding Liabilities Documents; · To inform Annual Report, including Financial Report to the GMS to be approved and ratified, as well as reports of the Company's unrealized rights, including due derecognition receivables; · To inform in the GMS regarding the Company's long-term plan and Work Plan and Budget; · To give periodical report according to methods and time as regulated, and other reports everytime it was required by the Board of Commissioners and/or the shareholders; · To conduct good corporate governance and inform its implementation result in the Company's Annual Report;
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
57
Memastikan bahwa informasi mengenai Perusahaan diberikan · kepada Dewan Komisaris secara tepat waktu dan lengkap · Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya untuk kepentingan Perusahaan.
Pembagian Tugas Anggota Direksi Secara lebih terperinci, setiap Direksi memiliki tugas dan wewenangnya masing-masing sesuai dengan jabatan yang diembannya.
Presiden Direktur · Memimpin Perusahaan dibantu 2 (dua) orang Direksi; · Bertindak sebagai pengambil keputusan tertinggi dan bertanggung jawab atas jalannya aktivitas Perusahaan secara keseluruhan; · Bersama-sama dengan Direksi yang lain membuat Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) serta Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk memastikan profitabilitas Perusahaan; · Menjamin terselenggaranya pengelolaan Perusahaan secara tata kelola yang baik sesuai dengan peraturan yang berlaku; · Secara keseluruhan bersama-sama dengan anggota Direksi yang lain mempertanggung jawabkan hasil operasi Perusahaan setahun sekali dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
Direktur Keuangan · Membuat kebijakan dan mengambil keputusan strategis fungsional Perusahaan bidang keuangan; · Bertanggung jawab atas pengelolaan Perusahaan yang berkaitan dengan pembinaan kegiatan manajemen akuntansi, pembinaan kegiatan manajemen keuangan, pembinaan kegiatan treasury; · Merumuskan ketentuan-ketentuan tentang rencana pembinaan keuangan baik yang menyangkut kegiatan pengendalian anggaran dan akuntansi serta Laporan Keuangan Perusahaan dan perbendaharaan yang selanjutnya ditetapkan dengan Keputusan Direksi; · Merumuskan sasaran dan kebijakan strategis keuangan Perusahaan yang meliputi bidang anggaran dan akuntansi, serta bidang treasury; · Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi fungsi keuangan Perusahaan dalam upaya mewujudkan peningkatan kinerja keuangan yang meliputi:
58
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
To confirm that the information regarding the Company is · given to the Board of Commissioners completely and on time; Every member of Board of Directors is fully responsible · personally whenever he/she makes mistakes in doing his/her job on the Company's basis.
Job Description of Board of Directors In details, every director has his/her own duties and authorities according to his/her professional position.
President Director To lead the Company in assistance of 2 (two) directors; · To be the highest decision maker and responsible for all · activities happened in the Company; To make the Company's long-term plan and Work Plan and · Budget together with other directors to assure the Company's profitability; To guarantee the good corporate implementation as regulated; · In coordinated with other members of board of Directors, to · account for the Company's operational result in the annual GMS.
Financial Director To make policy, as well as strategic and functional decision in · terms of the Company's finance; To be accounted for the Company's management regarding · accounting management activities development, financial management activities development, and treasury activities development; To formulate the provisions about financial development plan, · including on budget control activities, accounting, the Company's financial report, and treasury which later will be set up through the Directors decision; To formulate the Company's objectives and strategic finance, · regarding budgeting, accounting, and treasury; To plan, implement, control, and evaluate the Company's · financial function in order to improve the financial performance, as following:
- Pengelolaan anggaran Perusahaan sehingga setiap kegiatan dan anggaran dapat dikendalikan untuk mencapai kinerja yang telah ditetapkan; - Pengelolaan arus kas dan utang piutang sehingga saldo kas pada setiap saat dapat dipertahankan pada tingkat yang optimal dan utang piutang dapat diselesaikan dan diterima sesuai dengan saat jatuh tempo yang telah ditetapkan; - Penyelenggaraan akuntansi Perusahaan, sehingga laporan keuangan baik untuk pertanggungjawaban maupun pengambilan keputusan dapat disajikan secara tepat waktu dan akurat. · Membina dan mengembangkan hubungan dengan mitra kerja, antara lain dengan pihak perbankan dan lembaga keuangan lainnya.
Direktur Teknik · Bertanggung jawab atas bidang teknik. · Membuat kebijakan dan mengambil keputusan strategis fungsional Perusahaan bidang teknik. · Bertanggung jawab atas pengelolaan Perusahaan yang berkaitan dengan pembinaan kegiatan di bidang teknik. · Merumuskan ketentuan-ketentuan tentang rencana pembinaan bidang teknik yang menyangkut kegiatan pengendalian anggaran dan risk management yang selanjutnya ditetapkan dengan keputusan Direksi. · Merumuskan sasaran dan kebijakan strategis Perusahaan yang meliputi bidang teknik. · Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi fungsi di bidang teknik dalam upaya mewujudkan peningkatan kinerja bidang teknik · Menetapkan kebijakan-kebijakan jangka pendek maupun jangka panjang · Mengawasi pelaksanaan dari kebijakan-kebijakan tersebut Membina dan mengembangkan hubungan dengan mitra kerja, antara lain dengan pihak ceding company dan lembaga keuangan lainnya.
Pedoman Kerja Direksi Pedoman Kerja Direksi ditetapkan oleh Perusahaan dan ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi yang termuat dalam SK Bersama Dewan Komisaris dan Direksi No 4.00.042.11 tanggal 30 Juli 2011. Selain mengatur tentang fungsi dan tugas, Pedoman Kerja Direksi juga mencakup aspek-aspek mengenai independensi, wewenang, hak, kedudukan dalam struktur organisasi, keanggotaan, hubungan antara anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta ketentuan dan masa jabatan.
- The Company's budget management so that every activity and budget can be controlled to achieve the performance that has been set before; - The management of cash flow and liabilities so that the cash balance can be maintained in the most optimized rate and liabilities can be closed and accepted based on the regulated due date; - The implementation of the Company's accounting, so that financial report for both evaluation and decision making can be presented accurately and on time. · To maintain and develop relationship with business partners, such as banks and other financial institutions.
Technical Director · To be accounted for technical issues. · To make policy, as well as strategic and functional decisions in terms of the Company's technical issues. · To be accounted for the Company's management regarding technical activities development. · To formulate provisions about technical development plan relating to budget control activity and risk management, which to be set up with the Directors' decision. · To formulate the Company's objectives and strategic policy in technical issues. · To plan, implement, control, and evaluate technical functions to manifest performance improvement in technical issues; · To apply short term and long term policies; · To supervise the implementation of the policies; To maintain and develop relationship with business partners, such as ceding companies and other financial institution.
Working Guidelines of Board of Directors Working guidelines of Board of Directors were set by the Company and signed by all directors It was stated in Collective Decision Letter of Board of Commissioners and Directors No.4.00.042.11 on 30 July 2011. Besides regulating the functions and duties, the Working Guidelines also cover the aspects of independency, authorities, rights, organizational structure, memberships, relationship between Board of Commissioners and Board of Directors, as well as rules and terms of employment.
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
59
Program pengenalan dan pendalaman Pengetahuan Direksi Program Pengenalan Kepada anggota Direksi yang diangkat untuk pertama kalinya telah diberikan Program Pengenalan mengenai Perusahaan meliputi hal-hal sebagai berikut: · Pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance oleh Perusahaan. · Gambaran mengenai Perusahaan berkaitan dengan tujuan, sifat, lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan operasi, strategi, rencana jangka panjang, posisi kompetitif, risiko dan berbagai masalah strategis lainnya. · Penjelasan mengenai hubungan kerja, tugas dan tanggungjawab Direksi dan Tanggung jawab hukum Anggota Direksi.
Independensi (kemandirian) Direksi
Program Introduction And Insight Knowledge Of The Board Of Directors Program introduction To the members of the Board of Directors who are appointed for the first time has given the Company Introduction Program include the following: · The implementation of the principles of Good Corporate Governance of the Company. · A description of the Company related to the objectives, nature, scope of activities, financial performance and operations, strategy, long-term plans, competitive position, risks and various other strategic issues. · A description of the employment relationship, the duties and responsibilities of the Board of Directors and Board of Directors Member Liability.
Independency of the Board of Directors
Agar Direksi dapat bertindak sebaik-baiknya demi kepentingan Perusahaan secara keseluruhan, maka independensi Direksi merupakan salah satu faktor penting yang harus dijaga. Untuk menjaga independensi, maka Perusahaan menetapkan ketentuan sebagai berikut: · Selain Direksi, pihak lain manapun dilarang melakukan atau campur tangan dalam kepengurusan Perusahaan. · Direksi harus dapat mengambil keputusan secara obyektif, tanpa benturan kepentingan dan bebas dari segala tekanan dari pihak manapun. · Direktur dilarang melakukan aktivitas yang dapat mengganggu independensinya dalam mengurus Perusahaan.
In order to be able to execute well for the sake of the Company, directors' independency is an important factor to maintain. To maintain the independency, the Company set up these following rules: · Besides the directors, no one is allowed to do or interfere in the Company's management. · Directors must be able to make decisions objectively, without any disputes and free from any pressures. · Directors are forbidden to do activities that can disturb his/her independency in managing the Company.
Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Financial and Family Relation among the members of Board of Commissioners and Directors
Di antara anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi satu sama lain tidak memiliki hubungan kekeluargaan sampai dengan derajat kedua baik vertikal maupun horisontal.
Among the members of Board of Commissioners and Directors, there is no family relation up to second degree relation, both vertically and horizontally.
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi diusulkan kepada RUPS dengan tetap memperhatikan kemampuan Perusahaan untuk kemudian ditetapkan dalam RUPS Luar Biasa. Usulan dan penetapan Remunerasi Pengurus Perusahaan secara bersamasama diajukan pada saat RUPS Luar Biasa tanggal 13 Juni 2013.
60
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Remuneration of BOC & BOD Remuneration of Board of Commissioners and Directors is suggested to the GMS by still considering the Company's capability, then it is ratified in the extraordinary GMS. The renumeration suggestion and decision for the Company's executives was proposed in the extraordinary GMS on 13 June 2013.
Jumlah gaji dan tunjangan yang diterima oleh Anggota Direksi selama tahun buku 2013 adalah sebesar Rp 4,98 Milyar. Sedangkan jumlah honorarium dan tunjangan yang diterima oleh Anggota Dewan Komisaris sebesar Rp 1,65 Milyar.
Assesmen Terhadap Dewan Komisaris Dan Direksi
Total salary and allowance received by the Directors in Fiscal Year 2013 was IDR 4,98 billion, while the honorarium and allowance accepted by the Board of Commissioners were IDR 1,65 billion.
Assesment to the Board of Commissioners and Directors
Pelaksanaan asesmen terhadap kinerja Dewan Komisaris dan Direksi didasarkan pada Kontrak Kinerja Pengurus yang dibuat dan ditandatangani oleh setiap pengurus setiap tahunnya untuk kemudian diajukan kepada Rapat Umum Pemegang Saham untuk mendapat persetujuan.
Assessment implementation toward Board of Commissioners and Director’s performance was based on executive Performance Contract made and signed by each member to be proposed to the GMS to obtain ratification.
Indikator kinerja yang dimuat dalam Kontrak Kinerja antara lain terdiri dari Kinerja Keuangan, Kinerja Pertumbuhan dan Kinerja Administrasi.
The performance indicators in the Performance Contract are Financial Performance, Growth Performance, and Administration Performance.
Penilaian terhadap kinerja yang dilakukan Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan hasil kinerja yang terdapat dalam Laporan Tahunan Perusahaan dan kemudian ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
Performance assessment to Board of Commissioners and Directors was based on performance result that was mentioned in the Company's Annual Report and ratified by the GMS.
Pemegang Saham Pengendali Pada tahun 2013 terdapat 2 (dua) Pemegang saham yang memiliki saham Perusahaan lebih dari 25% yakni:
Controlling Shareholders In 2013 there was 2 shareholders who owned more than 25% share in the Company, namely :
PT Asriland
47,81%
PT Asriland
47,81%
PT Tugu Pratama Interindo
34,72%
PT Tugu Pratama Interindo
34,72%
Komite Di Bawah Dewan Komisaris Komite Audit
Committees Below The Board Of Commissioners Audit Committee
Dalam melakukan fungsi pengawasan terhadap kinerja Perusahaan, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit yang bertugas untuk membantu memaksimalkan fungsi pengawasan yang diamanatkan oleh Pemegang Saham Perusahaan dan nilai-nilai yang terdapat dalam prinsip-prinsip Good Corporate Govennent (GCG) di Perusahaan.
In monitoring the Company's performance, Board of Commissioners established Audit Committee that will help to maximize the monitoring function regulated by the Company's shareholders and values in the principles of Good Corporate Govennent (GCG) in the Company.
Susunan Anggota Komite sebagai berikut:
Member of Audit Committee are:
1. Endang Sri Siti Kusuma H. Ketua komite Audit 2. Hendra Cahyadi Anggota Komite Audit
1. Endang Sri Siti Kusuma H. Ketua komite Audit 2. Hendra Cahyadi Anggota Komite Audit
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
61
Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris dalam memantau dari/atau memastikan efektifitas sistem pengendalian internal, pelaksanaan tugas auditor internal maupun auditor eksternal dengan cara melakukan pemantauan serta evaluasi atas perencanaan maupun pelaksanaan audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal, termasuk didalamnya proses pelaporan keuangan dan/atau tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris guna membantu Dewan Komisaris untuk melakukan pengawasan terhadap operasional Perusahaan.
Audit Committee has a duty to help Board of Commissioners in monitoring and/or ensuring the effectiveness of internal control system, implementation of internal and external auditor duties through supervising and evaluating the audit plan and implementation, including composing process of financial report and/or other duties given by the Board of Commissioners in order to help them monitoring the Company's operation.
Jangka waktu penugasan Anggota Komite Audit adalah sebagai berikut: 1. Ketua Komite Audit: selama yang bersangkutan menjabat sebagai Dewan Komisaris Perusahaan. 2. Anggota Komite Audit diangkat untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun, dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu maksimal 3 tahun berikutnya, dengan tidak menghilangkan kewenangan Dewan Komisaris untuk memberhentikan sewaktu–waktu. Anggota Komite Audit bertanggung jawab langsung kepada Ketua Komite Audit dan berkewajiban memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Piagam Komite Audit, yang berlaku di Perusahaan.
The Tenure of Audit Committee members are:
Anggota Komite Audit diberikan honorarium dan tunjangantunjangan seperti tunjangan komunikasi dan Hari Raya yang besarnya ditentukan oleh Rapat Dewan Komisaris.
Profil Komite Audit
1. The Chief of Audit Committee: in line with his / her appointment as Commissioner. 2. Member of Audit Committee tenure is for 3 (three) yeras and it might be extended up to maximum 3 (three) years from time to time, without eliminating the BOC Authority to terminate .
Member of Audit Committee is directly accounted for the Chief of Audit Committee and obliged to pay attention to the provisions in the Audit Committee Charter as regulated in the Company.
Member of Audit Committee gets honorarium and allowances, such as communication allowance and Ramadhan bonus as being set by the meeting of Board of Commissioners.
Audit Committee Profile
Hendra Cahyadi
Hendra Cahyadi
Beliau ditunjuk sebagai salah satu anggota Komite Audit sejak tahun 2005. Sebelumnya beliau adalah Auditor Risk Management Inspektorat VII dan merupakan Koordinator Pelaksana Analisis Hasil Pengawasan pada Inspektorat Kepegawaian, Departemen Keuangan (2002-sekarang). Riwayat pendidikan beliau antara lain mencakup lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (19861989), Fakultas Ekonomi Manajemen UI (1990-1995), Magister Manajemen UI (1997-1999), Fakultas Ekonomi Akuntansi UI (20012003) dan memperoleh gelar S3 dari Universitas Negeri Jakarta.
He was appointed to be part of Audit Committee since 2005. Before, he worked as the Risk Management Auditor for Inspectorate VII and Coordinator of Monitoring Result Analysis in the Employment Inspectorate of Ministry of Finance (2002current). His educational background was a graduate from Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (1986-1989), University of Indonesia majoring in Economy (1990-1995), Management postgraduate of University of Indonesia (1997-1999), Accounting postgraduate of University of Indonesia (2001-2003), and graduated doctoral program in Universitas Negeri Jakarta.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Duties and Responsibility of Audit Committee
· Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh Group Audit Internal maupun Auditor Eksternal sehingga dapat mencegah pelaksanaan dan pelaporan yang tidak memenuhi standar.
· To assess implementation the audit activities and result done by the Internal Audit Group and External Auditor to prevent unstandardized implementation and report.
62
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
· Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan dan pelaksanaan sistem pengendalian internal Perusahaan. · Memastikan bahwa telah terdapat prosedur untuk menilai informasi yang dikeluarkan Perusahaan, termasuk laporan keuangan berkala, proyeksi/forecast dan informasi keuangan lainnya yang disampaikan kepada Pemegang Saham. · Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris serta tugas-tugas Dewan Komisaris lainnya. · Melaksanakan tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
To provide recommendation in enhancement and · implementation of Company’s internal control system . To ensure that there was an assessment procedure for · information released by the Company, including periodical financial report, forecast/projection, and other financial information given to the shareholders. To identify any matters that need the attention from Board of · Commissioners and other Board of Commissioners duties. To do other tasks given by Board of Commissioners based on · the regulation.
Pada periode tahun 2013, Komite Audit telah memantau dan mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan audit yang dilakukan oleh Satuan Pengendalian Intern (SPI) serta memantau tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern dan manajemen risiko termasuk kehandalan pelaporan keuangan.
In 2013, Audit Committee had supervised and evaluated audit planning and implementation done by the Internal Controlling Unit, as well as supervise the audit result in order to assess internal control standard and risk management, including financial report reliability.
Piagam Komite Audit Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya Komite Audit didasarkan kepada Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) atau pedoman kerja yang menetapkan secara jelas peran dan tanggung jawab Komite Audit dan lingkup kerjanya. Piagam Komite Audit ditetapkan oleh Dewan Komisaris sebagai panduan bagi Komite Audit dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara transparan, kompeten, objektif dan independen sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihak yang berkepentingan.
Komite Kebijakan Risiko
Audit Committee Charter In doing its duties and responsibilities, the Audit Committee follows Audit Committee Charter or working guidelines which clearly declare roles and responsibilities of Audit Committee and its working scope. Audit Committee Charter is set by Board of Commissioners as guidelines for Audit Committee to do its duties and responsibilities transparently, competently, objectively, and independently, so that it can be accounted for and accepted by all stakeholders.
Risk Management Committee
Fungsi pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris Perusahaan terhadap kegiatan Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi wajib dilandaskan kepada prinsip-prinsip Good Corporate Govennent di Perusahaan.
The monitoring function done by the Board of Commissioners toward the Company's activities done by the Board of Directors must be based on the principles of Good Corporate Governance in a company.
Dalam rangka menunjang fungsi tersebut Dewan Komisaris mengeluarkan Surat Keputusan Dewan komisaris Nomor 02/DEKOM/SK/IV/2013 tentang Komite Kebijakan Resiko PT Tugu Reasuransi Indonesia.
To do so, the Board released the Decision Letter of Board of Commissioners no. 02/DEKOM/SK/IV/2013 about Risk Policy Committee in PT Tugu Reasuransi Indonesia.
Susunan Anggota Komite sebagai berikut: Ketua Komite Kebijakan Risiko 1. Ahmad Surya Darma 2. Djunaidi Mahari Anggota Komite Kebijakan Risiko
Member the Committee are: 1. Ahmad Surya Darma Chief of Risk Management Committee 2. Djunaidi Mahari Member of Risk Management Commitee
Komite Kebijakan Risiko memiliki tugas pokok membantu Dewan Komisaris dalam memantau pelaksanaan manajemen risiko yang disusun oleh Direksi serta menilai toleransi risiko yang dapat diambil oleh Perusahaan.
Risk Management Committee has a main duty to assist the Board of Commissioners to supervise the risk management implementation set up by Board of Directors, and to evaluate risk tolerance that can be taken by company.
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
63
Jangka waktu penugasan Anggota Komite Kebijakan Resiko adalah sebagai berikut: 1. Ketua Komite Kebijakan resiko: selama yang bersangkutan menjabat sebagai Dewan Komisaris Perusahaan. 2. Anggota Komite Kebijakan Resiko diangkat untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun, dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu maksimal 3 tahun berikutnya, dengan tidak menghilangkan kewenangan Dewan Komisaris untuk memberhentikan sewaktu–waktu. Dalam melakukan tugasnya Anggota Komite Kebijakan Resiko bertanggung jawab langsung kepada salah satu Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris dan berkewajiban memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku di Perusahaan.
Profil Komite Kebijakan Risiko
The Tenure of Risk Management Committee members are: 1. The Chief of Risk Management Committee: in line with his / her appointment as Commissioner. 2. Member of Risk Management Commitee for 3 (three) yeras and it might be extended up to maximum 3 (three) years from time to time, without eliminating the BOC Authority to terminate .
In doing the duty, Risk Management Committee members are fully responsible to one member of BOC appointed by the board and shall comply in the regulations applied in the Company.
Profiles of Risk Management Committee
Djunaidi Mahari
Djunaidi Mahari
Beliau ditunjuk sebagai anggota Komite Kebijakan Risiko sejak April 2013. Sebelumnya menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak April 2012 sampai dengan Maret 2013. Selain itu beliau pernah menjabat sebagai Anggota Komite Evaluasi Penilaian Kemampuan dan Kepatutan bagi Direksi dan Komisaris Perusahaan Perasuransian (2011) dan juga menjabat sebagai Dosen Sekolah Tinggi Manajemen Risiko dan Asuransi (STIMRA) (2010-sekarang), Wakil Ketua II STIMRA (2010-sekarang), Direktur Lembaga Pendidikan Asuransi (LPAI ) (2010-sekarang), serta Komisaris Toko Buku Leksika (2009- sekarang). Beliau meraih gelar Sarjana dari Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1982.
He was appointed as Audit Committee on 1 April 2012 and actively served as Fit and Proper Evaluation Committee for Board of Commissioners and Directors in insurance companies (2011). Then, he also served as a lecturer in Sekolah Tinggi Manajemen Risiko dan Asuransi (STIMRA) (2010-current), Vice President II of STIMRA (2010-current), Director of Lembaga Pendidikan Asuransi (LPAI ) (2010-current), and a commissioner in Leksika bookstores (2009-current). He has a degree in Accounting from University of Indonesia, majoring in Economy in 1982.
Rapat Komite Audit dan Komite Kebijakan Risiko Komite Audit dan Komite Kebijakan Risiko bertugas untuk memberikan masukan kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris. Rapat Internal Dewan Komisaris dibantu oleh anggota Komite Audit dan Komite Kebijakan Risiko. Rapat membahas berbagai hal terkait dengan laporan keuangan dan bahan-bahan yang disampaikan oleh Direksi serta bahan-bahan yang diminta oleh Dewan Komisaris. Berdasarkan informasi yang diterima dari Komite Audit dan Komite Kebijakan Risiko, Dewan Komisaris melakukan konfirmasi dan klarifikasi atas hal-hal yang dianggap penting kepada Direksi.
64
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Audit Committee and Risk Management Committee Meeting Audit Committee and Risk Policy Committee have a duty to give inputs to Board of Commissioners regarding reports and matter presented Board of Directors, identify matters that need to be focused by Board of Commissioners, and conduct other duties related to Board of Commissioners duties. The Internal Meeting of Board of Commissioners is helped by Audit Committee and Risk Policy Committee. The meeting will discuss financial reports and other issues presented by Board of Directors, or matters that are requested by Board of Commissioners. Based on the information accepted by Audit Committee and Risk Policy Committee, Board of Commissioners will confirm and clarify the important issues to the Board of Directors.
Terkait dengan proses audit oleh akuntan publik, beberapa kegiatan yang dilakukan oleh komite audit dan komite kebijakan risiko antara lain: · . Memberikan masukan pada Dewan Komisaris agar proses audit berjalan secara transparan, akuntabel serta bebas dari pengaruh pihak-pihak yang berkepentingan · Melakukan pemantauan terhadap tindak lanjut temuan kelemahan pengendalian internal laporan keuangan dan laporan manajemen periode bulanan dan tahunan. · Memberikan masukan pada dewan komisaris atas kepatuhan terhadap peraturan perundangan berlaku; · Melakukan review terhadap rencana kerja internal auditor; · Bersama dengan Satuan Pengawas Intern (SPI) mengawasi dan memonitor proses audit yang dilakukan oleh auditor eksternal. · Memantau pelaksanaan manajemen risiko yang disusun oleh Direksi serta menilai toleransi risiko yang diambil oleh Perusahaan.
Related to the audit process done by the public accountants, there are activities done by Audit Committee and Risk Management Committee, such as: · To give inputs to the Board of Commissioners so that the audit process could be done transparently, accountably, and free from any related influences; · To monitor the follow-ups as a result of flaw control findings in monthly and annual internal financial reports and management reports; · To give suggestion to Board of Commissioners about compliance to Law and Regulations; · To conduct review toward internal auditor work plan; · Along with Internal Audit Unit (SPI), to supervise and monitor the audit process done by the internal auditors. · To monitor the implementation of risk management regulated by Board of Directors and to assess the risk t olerance taken by the Company.
Komite Audit dan Komite Kebijakan Risiko telah melakukan rapat sendiri sebanyak 7 (tujuh) kali. Adapun agenda rapat antara lain me-review rencana audit tahunan oleh SPI, meminta penjelasan hasil pendampingan terhadap KAP PwC, memantau penyelesaian SOP Sponsorship dan Entertaintment, dan memantau pengembangan TI.
Audit Committee and Risk policy Committee also conducted seven (7) internal meetings. The minutes of meeting were a review on annual audit plan by Internal Audit Unit, a request of explanation in assistance result for PwC Public Accounting Firm, a monitor in SOP completion of Sponsorship and Entertainment, and monitor the IT development.
Rapat Gabungan Komite dan Dewan Dewan Komisaris Selama tahun 2013 terdapat kali 14 rapat gabungan Komisaris dengan seluruh komite sebagai berikut :
Joint Meeting Between Committe and BOC In 2013, there were 14 joint meetings between Board of Commissioners with all committe :
Jumlah Number of Jumlah Number of Rapat Meeting Kehadiran Presence
Nama Name
Jabatan Position
Choky L. Tobing Endang Sri Siti Kusuma H Ahmad Surya Dharma Hendra Cahyadi Djunadi Mahari
Presiden Komisaris President Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Komite Audit Audit Committe Komite Kebijakan Risiko Risk Management Committe
Komite Di bawah Direksi Komite Investasi Direksi wajib membentuk Komite Investasi untuk mendukung terciptanya Tata Kelola Investasi yang efektif dan efisien bagi Perusahaan. Komite Investasi Tugu Re dibentuk berdasarkan
14 14 14 14 14
14 14 14 12 14
Committee Below Board Of Directors Investment Committee Board of Directors in the Company must form Investment Committee to support effective and efficient good investment governance for the Company. Investment Committee was set up
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
65
Surat Keputusan Direksi PT Tugu Reasuransi Indonesia Nomor 4.00.015.12. tanggal 23 April 2012.
based on PT Tugu Reasuransi Indonesia Board of Directors Decision Letter no. 4.00.015.12. on 23 April 2012.
Susunan Keanggotaan Komite Investasi sebagai berikut :
Member of Investment Committee are:
Ketua : Anggota :
Chief : Members :
Direktur Keuangan Perusahaan Fitri Chairina Nur Falah Syaiful Bahri
Finance Director Fitri Chairina Nur Falah Syaiful Bahri
Tugas dan tanggung jawab Komite Investasi meliputi:
Duties and responsibilities of Investment Committee are:
· Membantu Direksi dalam menyusun Arah dan Kebijakan Investasi Tahunan, Strategi Investasi Tahunan dan Petunjuk Teknis Investasi. · Membantu Direksi untuk menelaah dan menganalisis usulan investasi divestasi tertentu baik terhadap aspek finansial, legal maupun aspek lainnya dengan memperhatikan faktor-faktor sosial, politik, ekonomi dan lingkungan yang berkembang pada saat usulan investasi divestasi diajukan. · Mengevaluasi secara periodik kesesuaian investasi Perusahaan dengan kebijakan dan strategi investasi yang telah ditetapkan serta memberikan saran dan/atau Rekomendasi kepada Direksi paling sedikit setiap semester termasuk di dalamnya membuat laporan atas hasil evaluasi kepada Direksi. · Mengevaluasi dan memberikan saran dan/atau rekomendasi kepada Direksi atas kerjasama investasi yang akan dilakukan dengan pihak ketiga. · Memantau pelaksanaan dan kegiatan investasi berdasarkan batasan-batasan transaksi secara umum dengan tetap mengacu pada pedoman investasi yang ditetapkan. · Mereview Arahan dan Kebijakan serta Strategi Investasi dan mengusulkan perubahan apabila tidak lagi sejalan dengan kebutuhan dan tujuan Investasi Perusahaan
· To assist Directors in composing Annual Investment Directions and Policy, Annual Investment Strategies, and Investment Technical Guidance. · To assist Directors to review and analyze certain investmentdivestment suggestion, including from financial, legal, and other aspects, with considering social, politics, economy, and environment factors when the investment-divestment suggestions are proposed. · To evaluate periodically the Company's investment conformity with investment strategies and policies that was set up, as well as to give suggestions and/or recommendation to Directors at least once in semester, including evaluation report to the Directors. · To evaluate and give suggestion and/or recommendation to Board of Directors regarding investment cooperation done with the third party. · To supervise investment implementation and activities that will be based on investment general limitation, while still referring to the applied investment guidance. · To review Investment Directions, Policies, and Strategies, as well as to suggest changes if it is no longer accommodate the Company's investment needs and objectives.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Anggota Komite Investasi berwenang meminta karyawan di Group Kerja terkait di Perusahaan untuk menyiapkan dan menyediakan datadata serta informasi yang diperlukan.
In doing their duties and responsibilities, Investment Committee members are authorized in asking the employees in the Work Group of the Company to prepare and provide relevant data and information.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab serta kewenangannya, Komite Investasi bertanggung jawab langsung kepada Direksi.
In doing their duties and responsibilities, Investment Committee is accounted for the Board of Directors.
Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan diangkat oleh Perusahaan dan berfungsi untuk menjembatani komunikasi antara pihak Perusahaan dengan publik serta menjaga keterbukaan informasi. Sekretaris Perusahaan juga berperan penting untuk memastikan kepada
66
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Corporate Secretary Corporate Secretary is appointed by the Company to bridge the communication between the Company and public, as well as to maintain information openness. Corporate Secretary has also an
Direksi dan Dewan Komisaris atau pemangku kepentingan lainnya bahwa Perusahaan telah mematuhi prinsip GCG. Sekretaris Perusahaan di TuguRe untuk pertama kalinya dibentuk pada tahun 2007 berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 4.00.12.07 tentang Perubahan Struktur Organisasi tanggal 1 Juni 2007 yang dipimpin oleh setingkat kepala divisi.
Profile Sekretaris Perusahaan
important role to ensure Board of Commissioners and Directors and other related parties to comply GCG principles. TuguRe's Corporate Secretary was firstly appointed in 2007 based on Directors Decision Letter no. No. 4.00.12.07 about Organizational Structure Changes on 1 June 2007 led by head of divisions.
Corporate Secretary Profile
Ria Sari Sidabutar
Ria Sari Sidabutar
Warga Indonesia berusia 43 tahun dan dipercaya menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak 27 Agustus 2012. Beliau meraih gelar Sarjana dari Fakultas Hukum Universitas Trisakti Indonesia. Berbagai posisi yang pernah dijabat sebelumnya antara lain sebagai Penasihat Hukum di PT Rajawali Investment (2012), Regional Legal Manager (2009-2012) dan Assistant Legal Manager (2003-2009) pada PT Bank Mega Tbk, serta sebagai Para Legal pada Firma Hukum Rufinus H. (2001-2003).
A 43-year-old Indonesian and has been trusted to be Corporate Secretary since 27 August 2012. She obtained her bachelor degree from Faculty of Law, Trisakti University, Indonesia. She had been in many professional positions, such as Legal Advisor PT Rajawali Investment (2012), Regional Legal Manager (2009-2012) and Assistant Legal Manager (2003-2009) at PT Bank Mega Tbk, as well as Para Legal at Rufinus H Law Firm (2001-2003).
Fungsi Sekretaris Perusahaan · Sebagai Compliance Officer untuk memastikan bahwa Perusahaan mematuhi peraturan perundang-undangan khususnya tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip GCG; · Sebagai Investor Relation untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal, yang berkaitan dengan kondisi Perusahaan. · Sebagai Liason Officer, yaitu penghubung antara Perusahaan dengan Masyaratakat; dan · Sebagai Public Relation untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan stakeholders, yang berkaitan dengan kondisi Perusahaan. · Menatausahakan serta menyimpan dokumen perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dan risalah rapat Direksi, rapat Dewan Komisaris dan RUPS.
Tugas Sekretaris Perusahaan · Menjamin kepatuhan terhadap peraturan Perundangundangan (compliance officer), termasuk memastikan bahwaPerusahaan mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan prinsip-prinsip GCG; · Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal (investor relation) yang berkaitan dengan kondisi Perusahaan; · Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris secara berkala dan/ atau sewaktu-waktu apabila diminta;
70
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Corporate Secretary Function · As Compliance Officer to ensure that the Company complies with regulations especially regarding transparency provision in line with GCG principles implementation. · As Investor Relation to provide service to the society on every information required by the investor, regarding company’s condition. · As liaison office, intermediary between the Company and Society, and · As Public Relation, to provide services to the society regarding any information required by the stakeholders related with company’s condition. · Administering and documenting corporate documents, including but not limited to Shareholders List, Special List and Board of Directors, Board of Commissioners and GMS Minutes of Meetings.
Corporate Secretary Duties · Ensuring compliance with applicable regulations (compliance officer), including ensuring that the Company complie with transparency provision in line with GCG principles implementation; · Providing service to the society regarding any information needed by the investors (investor relation) regarding company’s condition; · Providing any information required by the Board of Commissioners and Directors periodically and/or at any time if considered necessary;
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
67
· Bertanggung jawab mengkomunikasikan kondisi umum Perusahaan dan kinerjanya kepada seluruh pihak yang berkepentingan; · Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan stakeholders (public relation) yang berkaitan dengan kondisi Perusahaan; · Sebagai penghubung (liaison officer) atau contact person antara Perusahaan dengan masyarakat; · Membina hubungan baik dengan pihak ekstern untuk meningkatkan corporate image dan bisnis Perusahaan.
Sistem Pengendalian Internal Fungsi Audit Internal Perusahaan dipegang oleh Group Audit Internal yang dikepalai oleh Group Head.
Profil Audit Internal
Holds responsibility in disseminating Company’s general · condition and performance to every stakeholders in the money market or general public; Providing services to the society regarding any information · required by the stakeholders (public relations) related with company’s condition; As liaison officer or contact person between the Company and · society; Establishing harmonious relationship with exernal party to · improve corporate image and business.
Internal Control System The Company's Internal Audit function is held by Internal Audit Group led by Group Head.
Internal Audit Profile
Oembardito
Oembardito
Beliau adalah lulusan STAN (1986-1989) dan Universitas Indonesia (1994-1996). Menjabat sebagai Group Head Internal Audit di PT Tugu Reasuransi Indonesia sejak 2011. Sebelumnya Beliau menjabat sebagai Internal Audit and Tax Manager PT Perkebunan Minanga Ogan.
He was a STAN graduate (1985-1989) and University of Indonesia graduate (1994-1996). Serving as the Internal Audit Group Head in PT Tugu Reasuransi Indonesia since 2011. Previously, he was an Internal Audit and Tax Manager of PT. Perkebunan Minanga Ogan.
Karirnya di bidang audit dimulai sejak tahun 1989 di Departemen Keuangan RI sebagai Tax & Customs Auditor Assistant. Sepanjang karir profesionalnya, Beliau telah menempati beberapa posisi penting seperti di PT Citra Nusa Insan Cemerlang, PT Sarana Makmur Sentosa, PT Asiatic Persada, dan juga beberapa Perusahaan besar lainnya.
His career in audit sector was started in 1989 at Indonesian Department of Finance as Tax & Customs Auditor Assistant. Along with his professional career, he had been serving several important positions, including those at PT. Citra Nusa Insan Cemerlang, PT. Sarana Makmur Sentosa, PT. Asiatic Persada, and other big companies.
Struktur Organisasi Grup Audit Internal
The Organizational Structure of Internal Audit Group
Berdasarkan Keputusan Direksi No. 4.00.07.11 tentang Struktur Organisasi Tugu Re, Grup Audit Internal bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur.
Based on Directors Decision Letter no. 4.00.07.11 regarding Tugu Re Organizational Structure, Internal Audit Group is accounted for President Director.
Tugas dan Tanggung Jawab Grup Audit Internal · Menyusun dan melaksanakan rencana audit internal tahunan; · Memastikan atau mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko pada Grup terkait yang sesuai dengan kebijakan Perusahaan; · Melakukan evaluasi dan validasi terhadap sistem yang berjalan maupun yang baru akan diimplementasikan mengenai pengendalian, pengelolaan, pemantauan efektivitas serta efisiensi sistem dan prosedur untuk setiap Grup Perusahaan;
68
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Duties and Responsibilities of Internal Audit Group To compose and execute annual internal audit plan; · To confirm and evaluate the implementation of internal control · and risk management system to related groups based on the Company's policy; To evaluate and validate the ongoing or new system that will be · implemented regarding control, management, and supervision of effective and efficient system and procedure for every group in the Company;
· Melakukan penilaian dan pemantauan mengenai sistem pengendalian informasi dan komunikasi; · Melakukan tugas khusus dalam lingkungan pengendalian internal (termasuk pendamping atau counterpart auditor eksternal, konsultan) yang ditugaskan oleh Presiden Direktur.
Wewenang Grup Audit Internal 1. Menyusun, mengubah, dan melaksanakan Piagam Audit Internal termasuk menentukan prosedur dan lingkup pelaksanaan pekerjaan audit; 2. Mendapatkan akses terhadap semua dokumen, data, pencatatan, personal dan fisik, informasi atas objek audit yang dilaksanakan berkaitan dengan pelaksanaan tugas; 3. Melakukan verifikasi dan uji kehandalan terhadap informasi yang diperoleh, dalam kaitan dengan penilaian efektivitas sistem audit; 4. Menilai dan menganalisis aktivitas Perusahaan, namun tidak mempunyai kewenangan dalam pelaksanaan dan tanggung jawab atas aktivitas yang diaudit; 5. Mengalokasikan sumber daya auditor internal, menentukan fokus, ruang lingkup dan menyusun program audit, penerapan teknik yang dipandang perlu untuk mencapai tujuan audit, mengklarifikasi dan membicarakan hasil audit, meminta tanggapan lisan atau tertulis pada auditee, serta memberikan saran dan rekomendasi; 6. Mendapatkan saran dari narasumber yang profesional dalam kegiatan auditing; 7. Mengusulkan staf Audit Internal untuk promosi, rotasi, mengikuti pendidikan, pelatihan, seminar, dan kursus yang berkaitan dengan kelancaran tugas-tugas audit atau untuk memenuhi kompetensi staf atau auditor sesuai tuntutan dan jenjang karir yang telah ditetapkan oleh Perusahaan.
Ruang Lingkup Audit Internal · Lingkup Pengendalian Internal · Lingkup Corporate Governance · Lingkup Manajemen Risiko
Realisasi Pelaksanaan Tugas Audit Internal Di samping audit rutin (reguler) yang telah dijadwalkan, menggunakan metode pemeriksaan secara on-site dan pemantauan secara off-site, Internal audit telah memberikan komitmen untuk melakukan perbaikan dengan batas waktu tertentu atas temuan hasil audit.
To assess and supervise the information and communication · control system; To conduct special duty in the internal environmental control · (including being assistant or counterpart for external auditor and consultants) as assigned by President Director.
Authority of Internal Audit 1. To compose, adjust, and implement the Internal Audit Charter, including determining procedure and implementation of audit work scope; 2. To get access to all documents, data, personal and physical records, information regarding audit objects that had been done related to the specific duties; 3. To verify and assess the information reliability regarding effective assessment of audit system; 4. To assess and analyze the Company's activities, but it doesn't have authority to implement and account for the audited activities; 5. To allocate internal auditors resources, determine focus and scope, arrange audit program, implement needed methods to achieve audit objectives, clarify and discuss the audit result, request oral and written responds to the auditee, and give suggestion and recommendation; 6. To get advices from professional sources regarding audit activities; 7. To suggest Internal Audit staff regarding promotion, rotation, attending education, training, seminar, and courses related to audit tasks or fulfilling staff and auditor competence, based on demands and career that is set by the Company.
Scope of Internal Audit · Internal Control · Corporate Governance · Risk Management
Duties Realization of Internal Audit Besides routine and scheduled audit, also using on-site checking method and off-site monitoring, Internal audit already gave commitment to do improvement over audit findings in certain time limit.
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
69
Audit Eksternal Akuntan Publik Perusahaan Pemegang saham, melalui keputusan RUPS Tahunan Perusahaan Tahun Buku 2012, telah menetapkan Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan yang terafiliasi dengan PricewaterhouseCoopers (PwC), untuk melakukan audit terhadap laporan keuangan tahunan tahun buku 2013.
Periode Akuntan dan Kantor Akuntan Publik Penugasan Akuntan Publik PwC telah sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku terkait jasa akuntan publik. Adapun masa penugasan KAP merupakan tahun ketiga dalam melakukan audit keuangan di Perusahaan sejak tahun 2011.
Ruang Lingkup Pekerjaan Audit Eksternal Tugas dan tanggung jawab KAP dalam melakukan Pekerjaan Audit adalah melakukan audit laporan posisi keuangan (neraca) Perusahaan per tanggal 31 Desember 2013 serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, serta melakukan audit terhadap kesehatan perusahaan seperti yang diatur dalam PMK No. 53/2012.
Manajemen Risiko
External Auditor Public Accountant Based on annual General Meeting of Financial Year 2012, shareholders has appointed a Registered Public Accountant Firm Tanudiredja, Wibisana & Rekan affiliated with PWC to conduct the audit on the financial statements 2013.
Tenure of the Accountant and Public Accountants Firm The assignment of Public Accountants firm PWC has been accordance with the prevails laws. The tenure of the assignemnet Public Accountants were three consecutive years in audit the company financial statement since 2011.
Scope of the Audit External Work KAP's duties and reposibilities in the Audit Work was to conduct the audit on Tugu Re's statements of financial position as at 31 December 2013, the related statements of comprehensive income, and the changes in equity and cash flows for the year ended 31 December 2013 in conformity with Indonesian financial accounting standards. The Risk-based Capital Audit is about to present to the Financial Service Authority of Indonesia (Report PMK no. 53/2012)
Risk Management
Kebijakan manajemen risiko adalah pedoman yang terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan, dan mengembangkan alternatif penanganan risiko, serta dalam memantau dan mengendalikan penerapan penanganan risiko. Tujuan manajemen risiko adalah untuk memetakan pembagian wewenang dan tanggung jawab dalam pengelolaan manajemen risiko serta untuk memberikan gambaran yang jelas pada pemangku kepentingan tentang bagaimana Perusahaan mengelola risiko usahanya.
Risk management is a structured and systematical guidance in identifiying, measuring, mapping, and improving risk management alternatives, as well as supervising and controlling risk management implementation. The purpose of this risk management is to map authority and responsibilities distribution in the risk management implementation. It is also to provide clear vision to the related sides on how the Company manage the business risk.
Perusahaan memiliki komitmen yang tinggi untuk mengimplementasikan manajemen risiko dalam rangka membantu pencapaian tujuan serta rencana strategis Perusahaan. Komitmen ini sesuai dengan kegiatan usaha Tugu Re sebagai lembaga
The Company has a high commitment to implement the risk management in order to help achieving the Company's objectives and strategic plans. This commitment goes along with Tugu Re business activities as the intermediate institution which has strong
70
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
intermediasi yang erat kaitannya dengan risiko yang dapat mempengaruhi kegiatan bisnis Tugu Re.
connection with risks that may influence Tugu Re business activities.
Pengelolaan Risiko dilakukan melalui 5 (lima) tahapan proses pengelolaan yaitu: komunikasi dan konsultasi, penentuan konteks, asesmen risiko, perlakuan risiko, serta monitoring dan review. Untuk itu telah disusun pedoman yang terdiri atas kebijakan dan prosedur yang merupakan bagian dari metodologi pengelolaan risiko sebagai komponen vital dalam penerapan pengelolaan risiko.
Risk Management is conducted through 5 (five) steps, such as: communication and consultation, contextual determination, risk assessment, risk treatment, and monitoring and review. That is why guidelines, consisting of policy and procedures which were a part of risk management methodology as a vital component in risk management implementation, had been arranged.
Aktivitas Perusahaan mengandung berbagai macam risiko keuangan seperti risiko pasar (termasuk risiko mata uang dan risiko suku bunga atas nilai wajar), risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko suku bunga atas arus kas. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perusahaan terfokus pada ketidakpastian pasar keuangan dan meminimalisasi potensi kerugian yang berdampak pada kinerja keuangan Perusahaan.
The Company's activities may have various financial risks, such as market risk (including risk of currency and fair value interest rate), credit risk, liquidity risk, and interest over cash flow risk. In general, the Company's financial risk management program focuses on uncertainty from the Money Market and minimizes loss potentials which may influence the Company's financial performance.
Identifikasi dan Mitigasi Risiko
Risk Mitigation and Identification
Berikut ini adalah berbagai risiko yang dihadapi Perusahaan selama tahun 2013 beserta dengan upaya pengelolaannya.
These are various risks faced by the Company in 2013, including its management effort.
1. Risiko Pasar Dalam implementasinya, Risiko Pasar terbagi menjadi dua sub pokok yaitu: a. Risiko Mata Uang Perubahan nilai tukar memberikan pengaruh terhadap hasil usaha dan arus kas Perusahaan. Aset dan liabilitas Perusahaan didenominasi paling banyak dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Sebagian besar pendapatan Perusahaan adalah dalam mata uang Rupiah.
1. Market Risk In the implementation, Market Risk is divided into two subsections, which are: a. Currency Risk Currency changes influence the Company's business result and cash flow. The Company's assets and liabilities are the biggest denomination in USD. Most of the Company's income is in IDR.
b. Risiko Suku Bunga atas Nilai Wajar Perusahaan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan tingkat suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan. Untuk mengukur risiko pasar atas pergerakan suku bunga, Perusahaan melakukan analisis pada pergerakan marjin suku bunga dan pada profil jatuh tempo aset dan liabilitas berdasarkan jadwal perubahan suku bunga.
b. Risk of Fair Value Interest Rate The Company conducts monitoring over interest rate change influence to minimize negative impact toward the Company. To measure market risk over the interest rate change, the Company analyzes the interest margin change as well as assets and liabilities amounts due profile based on schedule of interest rates.
2. Risiko Suku Bunga atas Arus Kas Perusahaan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan tingkat suku bunga pasar atas arus kas yang akan diterima di masa depan untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan.
2. Interest Rate over Cash Flow Risk The Company conducts supervision upon interest rate change influence over cash flow that would be accepted by the Company to minimize the negative impact to the Company.
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
71
Akun yang dipengaruhi oleh perubahan suku bunga pasar adalah deposito berjangka dan estimasi liabilitas imbalan kerja.
The accounts that would be affected by the market interest change were time deposits and estimation of employee benefit liabilities.
Risiko tingkat bunga arus kas adalah risiko di mana arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Risiko nilai wajar suku bunga adalah risiko di mana nilai dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.
The cash flow interest risk is the risk where future cash flow of a financial instrument will fluctuate due to market interest rate change. Interest rate fair value risk is a risk where the value of a financial instrument fluctuates due to market interest change.
3. Risiko Kredit Perusahaan memiliki kebijakan kredit untuk menetapkan batas kredit nasabah dan memantau saldonya secara berkelanjutan. Kualitas kredit dinilai setelah mempertimbangkan posisi keuangan dan pengalaman masa lalu dari pelanggan.
3. Credit Risk The Company possesses credit policy to determine the customer's credit limit and monitor the balance continuously. The credit quality is valued after considering the customer's financial position and history.
Perusahaan akan membentuk suatu penyisihan yang merupakan estimasi kerugian yang terjadi dalam akun piutang reasuransi dan piutang lain-lain.
The Company will prepare an allocation that is a loss estimation that happened in the reinsurance and other receivable accounts.
Penyisihan digunakan untuk mencatat kerugian atas penurunan nilai suatu akun kecuali, jika Perusahaan merasa yakin bahwa tidak ada pemulihan yang mungkin terjadi terhadap tagihan tersebut. Pada saat itu, aset keuangan dianggap tidak tertagih dan beban penyisihannya dihapuskan atas nilai tercatat dari aset keuangan.
Allocation is used to note down loss over account depreciation, except if the Company is sure that there is no recovery toward the invoices. In that time, the financial assets will not be collectible and the allocation expenses will be removed from the financial assets report.
4. Risiko Likuiditas Risiko Iikuiditas timbul jika Perusahaan mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber pendanaan. Manajemen risiko Iikuiditas berarti menjaga kecukupan saldo kas dan setara kas. Perusahaan mengelola risiko Iikuiditas dengan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan mengelola profil jatuh tempo liabilitas keuangan, serta memastikan tersedianya pendanaan dari sejumlah piutang premi dan investasi yang jatuh tempo.
4. Liquidity Risk Liquidity Risk appears if the Company undergoes a difficulty in getting fund resources. The liquidity risk management means to maintain adequacy cash and cash equivalents balance. The Company manages the liquidity risk through forecast monitor and actual cash flow continuously, and monitoring the financial assets and liabilities due dates. Liquidity Risk management is done by managing profiles with financial liabilities due and ensuring the availability of funding for due premium receivables and investment.
Evaluasi Efektivitas Sistem Manajemen Risiko Di sepanjang tahun 2013, Tugu Re memandang bahwa efektivitas dari sistem manajemen risiko termasuk dalam kategori baik. Pandangan ini didasarkan pada keberhasilan penerapan Sistem Manajemen Risiko yang telah disusun terhadap keberlanjutan usaha Perusahaan yang masih tetap dapat mencapai target yang telah dicanangkan sekaligus juga membawa Perusahaan kepada tahapan perkembangan bisnis yang lebih progresif di kawasan regional.
72
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
The Evaluation of Risk Management System Effectiveness In 2013, Tugu Re viewed that the Risk Management system effectiveness is in the good category. It is based on the success on the Risk Management System implementation that had been arranged toward the Company's continuous business, which was still able to achieve the target as well as taking the Company to a more progressive business development stage in the regional.
Perkara Hukum
Legal Cases
Pada tahun 2013 Perusahaan menghadapi kasus gugatan hukum dari PT Inti Cellulose Utama Indonesia (“ICUI”) dan Taian Insurance Taiwan (“Taian”). Posisi Perusahaan terhadap gugatangugatan hukum tersebut adalah sebagai berikut:
In 2013, the Company was dealing with legal claims with PT Inti Cellulose Utama Indonesia (“ICUI”) and Taian Insurance Taiwan (“Taian”). The Company's position over these legal claims were as following:
1. Sebagai retrocessioner dari PT LIG Insurance Indonesia, yang sedang berperkara dengan Tertanggung, ICUI, Perusahaan memiliki kewajiban tidak langsung sebesar 15% dari total sum insured. Proses banding yang diajukan pada tahun 2010 telah diputuskan oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta pada tanggal 5 September 2011 melalui Putusan No. 247/PDT/2011/ PT.DKI.,Jo., No: 240/PDT.G /2009/PN.JKT.PST dengan amar putusan menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Terhadap putusan banding tersebut, Perusahaan bersamasama tergugat lainnya telah mengajukan upaya hukum kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia (“MARI”) pada tanggal 27 Januari 2012. Proses kasasi di MARI telah diputuskan pada tanggal 18 April 2013 melalui putusan MARI No. 2015K/PDT/1012 jo. No. 240/PDT.G/2008/PN.Jkt.Pst., dengan amar putusan memenangkan kasus dan membatalkan keputusan sebelumnya;
1. As the retrocessioner of PT LIG Insurance Indonesia, that had direct legal claims to the insured, ICUI, the Company had indirect liability amounting to 15 % of total sum insured. Appealing to a higher court process in 2010 was resolved by DKI Jakarta high court of Justice on 5 September 2011 through the decision letter No. 247/PDT/2011/PT.DKI., Jo., No: 240/PDT.G /2009/PN.JKT.PST that strengthened the Central Jakarta Disctrict Court decision. As a response, the Company, together with other defendants, had appealed to Supreme Court on 27 January 2012. The cassation in the Supreme Court had been settled on 18 April 2013 through the decision letter No. 2015K/PDT/1012 jo. No. 240/PDT.G/2008/PN.Jkt.Pst., that decided to grant the case and canceled the previous decisions;
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
73
2. Perusahaan bersama-sama dengan PT Tugu Pratama Indonesia (“TPI”) dan Tugu Insurance Company Hongkong (“TIC”) sedang menghadapi kasus gugatan di Pengadilan Taipei, Taiwan melawan Taian. Sampai dengan tanggal pelaporan, kasus gugatan ini masih dalam proses di Pengadilan Distrik Taipei, Taiwan.
Pedoman Perilaku Perusahaan
2. The Company, along with PT Tugu Pratama Indonesia (“TPI”) and Tugu Insurance Company Hongkong (“TIC”) are now dealing with another claim in Taipei Law Court against Taian. Until the date it was reported, the claim was still in progess in Taipei District Law Court.
Codes of Conduct
Pedoman Perilaku Perusahaan disusun untuk menjadi acuan perilaku bagi seluruh Insan Perusahaan sebagai bagian dari usaha pencapaian Visi dan Misi Perusahaan.
Company’s Codes of Conduct is arranged to be a benchmark of conduct for all of the Company's Management and Employees as a part of the efforts to achieve the Company's Vision and Mission.
Keberadaan Pedoman Perilaku Perusahaan diatur dalam SK Bersama Dewan Komisaris dan Direksi No 4.00.042.11 tanggal 30 Juli 2011
The Company's Code of Conduct is arranged in Tugu Re's Collective Decision Letter of BOC and BOD no. 4.00.042.11 dated 30 July 2014.
Kandungan Pedoman Perilaku Perusahaan
Contents of the Codes of Conduct
Pada hakekatnya Pedoman Perilaku Perusahaan berisi tentang keharusan yang wajib dilaksanakan dan larangan yang harus dihindari sebagai penjabaran pelaksanaan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik selama melakukan aktivitas operasional Perusahaan dan dalam kehidupan sehari-hari.
Basically, the Code of Conduct comprises the obligations and prohibitions as a description of GCG Principles implementation in carrying out the Company's operational activities in daily life.
Salah satu upaya penerapan Pedoman Perilaku Perusahaan dengan mengikuti dan tunduk pada Peraturan PerundangUndangan yang berhubungan dengan bisnis Perusahaan dan menjaga integritas tertinggi serta hubungan Perusahaan dalam berperilaku terhadap para pemangku kepentingan.
As an effort in the implementation of the Code of Conduct, the Company should follow and obey the business-related Laws and Regulations and maintain the Company's highest integrity and relationship in it s interaction with the stakeholders
Informasi Keuangan yang Mengandung Kejadian Luar Biasa Selama tahun 2013, tidak terdapat kejadian luar biasa yang mempengaruhi keuangan Perusahaan secara signifikan, karena sudah dilakukan strategi mitigasi yang tepat.
Benturan Kepentingan Benturan kepentingan adalah keadaan dimana terdapat konflik antara kepentingan ekonomis Perusahaan dan kepentingan ekonomis pribadi pemegang saham, angggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta karyawan Perusahaan. Maka, segenap elemen Perusahaan harus menjaga integritas bisnis dan mendukung prinsip-prinsip persaingan usaha yang sehat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
74
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Financial Information Containing Extraordinary Events Throughout 2011 there was no extraordinary event which has a significant impact on the Company's financial condition as the Company has implemented an appropriate mitigation strategy.
Conflict of Interest A conflict of interest refers to a situation where a conflict of economic interest is present between the Company and the personal interest of shareholders, members of the Boards of Commissioners and/or Directors. Therefore, all elements in the Company should maintain the business integrity and promote a healthy business competition principles in accordance with the prevailing regulations.
Seluruh tatanan dalam pelaksanaan GCG mengikuti ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. Apabila terdapat potensi benturan kepentingan dalam hal pengambilan keputusan oleh Pejabat Pemutus maka Grup Kerja pemrakarsa mengikutsertakan Grup Kerja yang tidak terkait untuk melakukan pembahasan bersama sehingga transaksi yang merugikan dapat dihindari.
Suap Anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan Perusahaan dilarang menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan atau keuntungan pribadi, keluarga dan pihak-pihak lain dengan cara menerima sejumlah imbalan yang bersifat material.
Hadiah
All orders in GCG implementation shall refer to the prevailing Laws and Regulations. If there is any potential of a conflict of interests in decision making by decision maker officials, the initiating Working Group shall invite unconcerned Working Group in order to avoid any transaction with potential losses.
Bribes T he Company's BOC and BOD Members and employees are prohibited to abuse their position for the interests or profits of their own, family, and other party, by receiving some amount of material payment.
Gratification
Pejabat Perusahaan dilarang untuk menerima hadiah dari bawahan, rekan kerja dan/ atau mitra kerja/pengusaha dalam bentuk apapun, baik berupa karangan bunga, bingkisan makanan maupun barang berharga lainnya.
The Company's officials are prohibited to receive any kind of gratification from their staff, working colleguas and/or business partners / business actors, such as flower bouquets, food hampers and other valuable things.
Pejabat Perusahaan juga dilarang melakukan pemberian atau menjanjikan sesuatu kepada siapapun dalam rangka mengharapkan imbalan agar mendapatkan perlakuan khusus.
The Company's officials are not allowed to give or promise something to anybody for the purpose of receiving some payments or special treatment.
Pencemaran lingkungan Dalam menjalankan aktivitas Perusahaan, selama tahun 2013 Perusahaan tidak pernah melakukan pencemaran lingkungan.
Pemenuhan Kewajiban Pajak Perusahaan selalu melaksanakan kewajibnya perpajakan baik sebagai WAPU untuk PPh maupun dalam pembayaran kewajiban Pajak lainnya.
Kepatuhan dengan PSAK Sesuai dengan Laporan Kepatuhan Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana & Rekan (PwC), menyatakan bahwa Perusahaan telah memenuhi aspek kepatuhan Perusahaan terhadap ketentuan beberapa pasal dalam Undang-undang, Peraturan Pemerintah (PP), Keputusan Menteri (Kepmen) dan Peraturan Pemerintah lain.
Penyimpangan Internal Internal fraud adalah penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap dan tidak tetap (honorer dan
Environmental Pollution In performing its activities, during 2013 the Company never conducted any activities resulting in environmental pollution.
The Compliance with Taxation Obligations The Company will always comply with all taxation obligations both in collecting WHT and in the payments of other taxes.
Compliance with SFAS In accordance with the Compliance Report provided by Public Accountants Firms Tanudiredja, Wibisana & Rekan (PwC), the Company has met the compliance aspect with several provisions in the Laws, Government Regulations, Ministers' Decrees, and other government legislations.
Internal Fraud Internal fraud is a fraud conducted by the management, permanent employees, contract-based and outsourced
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
75
outsourcing) terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional Perusahaan yang mempengaruhi kondisi keuangan Perusahaan secara signifikan.
Keterbukaan informasi
employees related to the process of the Company's operation and activities which can have a significant negative impact to the Company's financial condition.
Information Disclosure
Sesuai dengan prinsip GCG, khususnya aspek transparansi, Perusahaan mengelola informasi yang dapat diakses oleh publik atau didistribusikan kepada pemangku kepentingan dalam kesempatan khusus. Perusahaan senantiasa memberikan informasi terbaru yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh para pemangku kepentingan melalui situs resmi Perusahaan http://www.tugu-re.com/.
According to GCG principles, particularly in transparency aspect, the Company manages the publicly accessible information and distributes it to any related sides in particular opportunities. The Company keeps providing the latest information that can be accessed easily and fast by anyone in need on the official Company's website: http://www.tugu-re.com/
Selain itu Perusahaan juga memaparkan sejumlah informasi material yang dapat digunakan oleh para pemangku kepentingan untuk menganalisis kinerja Perusahaan seperti posisi, kondisi, kinerja dan prospek keuangan yang tersedia dalam Laporan Tahunan, Laporan Berkala, Keuangan dan Interim serta press release dan pengungkapan informasi lainnya kepada publik. Informasi tersebut terus diperbarui secara berkala agar publik selalu menerima informasi terbaru mengenai Perusahaan.
Besides that, the Company also exposed some materials that can be used by stakeholders in order to analyze the Company's performance, such as financial position, condition, performance, ande prospects on Annual Report, Periodical Report, Ad interim Finance, press release, and other information disclosure to public. This information is updated periodically so that public can access the latest information about the Company.
Untuk menginformasikan kegiatan dan dinamika Tugu Re kepada seluruh karyawannya, Perusahaan menggunakan newsletter yang didistribusikan melalui email korporat. Upaya penyebaran informasi merupakan komitmen Perusahaan untuk memenuhi hak publik akan kebutuhan informasi mengenai Perusahaan serta sebagai upaya menerapkan prinsip GCG terutama dari segi transparansi dan akuntabilitas.
To inform Tugu Re's activities and improvement to all employees, the Company uses newsletter that is distributed through corporate email account. This information disclosure is the Company's commitment to fulfill the public rights of information about the Company, as well as a way to implement GCG principles, particularly from transparency and accountability aspect.
Sistem Whistleblowing
Whistleblowing System
Sistem whistleblowing merupakan sistem yang mengelola pengaduan/pengungkapan mengenai permasalahan yang berkaitan dengan pekerjaan dan/atau permasalahan lainnya yang dapat menimbulkan kerugian finansial maupun non-finansial.
Whistleblowing system is a system that manages complaints/disclosure regarding problems related to work and/or other problems that might cause financial or non-financial loss.
Sistem ini juga dibuat agar segala pelanggaran yang ditemukan pihak eksternal atau internal dapat segera ditindaklanjuti tanpa mengganggu kestabilan bisnis yang sedang berjalan, mempengaruhi citra dan reputasi Perusahaan, sekaligus menciptakan iklim keterbukaan pada seluruh sumber daya Perusahaan. Tentunya permasalahan atau pelanggaran tersebut akan ditindaklanjuti dengan tetap memastikan bahwa pelapor (whistleblower) dengan aduan benar tidak akan mengalami kerugian seiring dengan komitmen Perusahaan untuk menjunjung tinggi etika, moral, dan hukum.
The system is created so that all violations found by external or internal sides can be responded without interrupting the ongoing business stability, influencing the Company's image and reputation, as well as creating the transparency climate to the whole Company's resources. The problems or violation, of course, will be processed with confirming that the informer/whistleblower will not get any loss due to Company's commitment to uphold ethics, moral, and value.
76
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Mekanisme Pelaporan
Complaint Mechanism
Di tahun 2013 ini, Perusahaan telah mengembangkan sistem whistleblowing yang lebih profesional melalui sistem penanganan yang lebih baik serta perlindungan yang lebih terjamin bagi pelapor/whistleblower. Mekanisme pelaporan menggunakan skema khusus yang disampaikan kepada Kepala Unit Bisnis terkait dan disertakan tembusan ke bagian Internal Audit Perusahaan serta Human Resources (HR) dari masingmasing Unit Bisnis dengan menggunakan fasilitas email ataupun aplikasi yang disediakan untuk memfasilitasi proses tersebut.
In 2013, the Company developed a more professional whistleblowing system throught better management and protection for the informer/whistleblower. The Complaint Mechanism uses specific scheme that would be passed on the related Business Unit Head and it would be attached to the Company's Internal Audit and Human Resources. Each Business Unit use the provided corporate email facility and application to accommodate this process.
Laporan pengaduan/pengungkapan dapat disampaikan melalui sarana/media berikut ini: 1. Alamat : Jl. Raden Saleh No. 50 Jakarta 10330 Indonesia 2. No. Telepon : (+62 21) 314 0267, 310 3952, 392 3970, 2302038 (Hunting) 3. No. Fax : (+62 21) 392 3973, 392 1769, 392 3974, 319 08415 4. Email :
[email protected] 5. Website : http://www.tugu-re.com/
Complaint/disclosure can be stated through these following channels: 1. Address : Jl. Raden Saleh No. 50 Jakarta 10330 Indonesia 2. Phone number : (+62 21) 314 0267, 310 3952, 392 3970, 230 2038 (Hunting) 3. Fax number : (+62 21) 392 3973, 392 1769, 392 3974, 31908415 4. Email :
[email protected] 5. Website : http://www.tugu-re.com/
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan · 2013 · Annual Report
77
Perlindungan Bagi Pelapor
Protection for the Informer
Perusahaan menjamin perlindungan bagi pihak pelapor (whistleblower) dengan mengedepankan kerahasiaan identitas dari pelapor. Perusahaan juga menjamin perlindungan terhadap pelapor dari segala bentuk ancaman, intimidasi, hukuman ataupun tindakan tidak menyenangkan dari pihak manapun selama pelapor menjaga kerahasiaan kasus yang diadukan kepada pihak manapun.
The Company guarantees a protection for the informer (whistleblower) by prioritizing the informer's confidential identity. The Company also guarantees the informer from any kind of threats, intimidation, punishment, and inappropriate action from any sides, as long as the informer keeps the confidentiality of the reported cases to anyone.
Perlindungan juga berlaku bagi karyawan yang melaksanakan investigasi maupun pihak-pihak yang memberikan informasi terkait dengan pelaksanaan investigasi atas pengaduan/ pengungkapan tersebut. Sedangkan bagi pihak yang melanggar prinsip kerahasiaan tersebut akan diberikan sanksi yang berat sesuai ketentuan yang berlaku di Perusahaan. Adapun dalam menjalankan proses tindak lanjut atas setiap pengaduan/ pengungkapan Perusahaan senantiasa berkomitmen.
The protection is also valid for employees who conduct investigation and anyone who gives information related to the investigation regarding the complaints/disclosure. If there is anyone violates the principles of confidentiality, there will be a strict sanction based on the provisions applied in the Company. In following up action on every complaint/disclosure, It is how the Company is always committed to.
78
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Environmental and Social Responsibility
Tanggung Jawab Sosial
S
80
Social Responsibility
esuai dengan amanah Undang Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Perusahaan terus berupaya berperan aktif dalam mengemban fungsi sosial yang diimplementasikan dalam bentuk kegiatan tanggung jawab sosial Perusahaan (CSR). Kegiatan ini adalah salah satu bentuk kontribusi positif Perusahaan dalam membangun masyarakat secara berkelanjutan guna membantu mewujudkan pembangunan ekonomi, menjaga keharmonisan hubungan dengan sesama anggota masyarakat dan lingkungan sekitar berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraan.
In accordance with the mandate of Law No. 40 of 2007, the Company also runs an active role in carrying out social functions that are implemented in the form of social responsibility or corporate social responsibility (CSR). This activity is one of the Company's positive contribution in building a sustainable community in order to ensure economic development, maintain harmonious relationships with other members of the surrounding community and the environment in which the Company are based on the principle of voluntarism and partnership.
Perusahaan senantiasa berkomitmen dan menjunjung tinggi kegiatan sosial sebagai salah satu elemen penting dalam menjalankan kegiatan usaha. Sepanjang tahun 2013 kegiatan CSR Perusahaan fokus pada kegiatan kemasyarakatan dan pendidikan.
The company is always committed and uphold social activities as one of the important elements in running the business. During 2013 the Company's CSR activities focusing on community activities and education.
Berikut beberapa kegiatan CSR selama tahun 2013, dimana Perusahaan berpartisipasi :
Here are some CSR activities during the year 2013, in which the Company participates:
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan Kegiatan CSR bidang kemasyarakatan ditujukan kepada lingkungan sekitar dalam bentuk bakti sosial ramadhan, khitanan massal, buka puasa bersama dengan anak yatim dan perbaikan rumah ibadah.
Pendidikan Dalam bidang pendidikan, Perusahaan bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Managemen Risiko dan Asuransi (STIMRA) dalam pemberian bea siswa melalui program belajar dan bekerja kepada siswa yang kurang mampu dan Sekolah Tinggi Managemen Asuransi (STMA) Trisakti dalam pemberian buku bagi kalangan tidak mampu dalam kampanye melek risiko.
Tanggung Jawab Lingkungan Pelestarian Lingkungan Hidup
Social and Community Development CSR activity undertaken in collaboration with the local community in the form of social service Ramadan, Khitanan Massal, iftar with orphans, and repair of mosque.
Education In education activity, The Company co-operation with Risk Management and Insurance Institute (STIMRA) to bild up education by giving the form of scholarships and work study programs and co-operation with College of Insurance Management (STMA) Trisakti for giving books for the literacy campaign .
Environmental Responsibility Environmental Sustainability
Perusahaan berkomitmen penuh untuk menerapkan kebijakan yang berwawasan lingkungan dalam upaya memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Setiap perencanaan serta kegiatan operasional Perusahaan diarahkan pada kepatuhan dan dukungan terhadap program pelestarian lingkungan sebagai bentuk kesadaran Perusahaan akan arti penting lingkungan hidup bagi masa depan bangsa Indonesia.
The Company is fully committed to implementing environmentally sound policies in an effort to maintain the supporting and carrying capacity of the environment. Each planning and operational activities of the Company aimed at compliance and support for environmental programs as a form of awareness of the importance of the Company's environment for the future of Indonesia.
Pada tahun 2013, bentuk kegiatan nyata yang telah dilakukan Perusahaan di bidang lingkungan hidup adalah sebagai berikut:
In 2013, the form of concrete activities that have been conducted by the Company in the environmental field are as follows:
· Pemanfaatan kertas bekas untuk kegiatan administrasi kantor secara internal sehingga mengurangi pemakaian kertas baru. Dengan demikian Perusahaan turut berpartisipasi secara tidak langsung untuk menjaga kelestarian hutan.
· Utilization of waste paper for office administration activities internally, thereby reducing the use of new paper. That makes the Company participates indirectly to preserve the forest Environmental Protection
· Efisiensi penggunaan air dan listrik dalam kegiatan kantor sehari-hari sebagai wujud rasa tanggung jawab terhadap konservasi lingkungan hidup sekaligus untuk mengurangi beban Perusahaan.
· Efficient use of water and electricity in daily office activities as a manifestation of a sense of responsibility towards environmental conservation as well as to reduce the burden on the Company.
· Efisiensi penggunaan bahan bakar bagi kendaraan operasional Perusahaan dengan terus melakukan uji emisi dan juga perawatan kendaraan agar dapat mengurangi polusi udara.
· Fuel efficiency for vehicles with the Company's operations continue to perform emissions testing and vehicle maintenance in order to reduce air pollution.
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
81
Pengelolaan Lingkungan Hidup Selain dari pemenuhan standar yang berlaku, dalam tahun 2013 Perusahaan fokus pada : · Memastikan kondisi lingkungan kerja yang nyaman, aman dan kondusif untuk melaksanakan kewajiban dan tugas setiap karyawan sebagaimana yang telah ditetapkan, dengan memperhatikan aspek kebersihan dan juga keamanan dalam bekerja. · Meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja baik secara mental dan fisik dalam hal klinik, pengadaan obat-obatan dan P3K, dan hal lainnya yang dianggap perlu.
82
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Environmental Preservation To complie the applicable standards, in 2013 the Company focused on: · To ensure a comfortable working environment, safety, and also conducive to carrying out the obligations and duties of each employee as defined by the aspect of cleanliness and safety in the work. · Improve facilities and adequate infrastructure to help maintain health and safety both mentally and physically in terms of clinics, provision of drugs and First aid, and other things deemed necessary.
Laporan Keuangan Financial Statement
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 1 – Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2013 ASET Kas dan bank Investasi - Deposito berjangka - Obligasi - Penyertaan langsung - Saham - Reksadana Jumlah investasi Piutang reasuransi - bersih Piutang lain-lain Aset tetap - bersih Aset reasuransi - Estimasi klaim - Premi reasuransi yang belum merupakan pendapatan Biaya akuisisi ditangguhkan Aset lain - lain Aset pajak tangguhan JUMLAH ASET LIABILITAS Utang reasuransi Utang pajak Akrual Pinjaman subordinasi Utang lain-lain Estimasi klaim Premi yang belum merupakan pendapatan Premi jiwa yang ditangguhkan Liabilitas imbalan kerja Jumlah liabilitas
5,652,577
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
2012
224,114,202 497,788,414 2,475,000 71,233,917 32,811,249
5 4 4a 4b 4c 4d 4e
141,558,235 386,687,544 1,975,000 64,323,217 31,493,195
828,422,782 161,951,296 37,476,852 11,270,415
6 7 8
626,037,191 87,547,112 9,704,342 11,396,831
266,002,076 80,064,236 84,967,968 1,204,763 32,372,450
11,347,123
49,142,593 56,107,739 554,189 18,655,743
Total investments Reinsurance receivables - net Other receivables Fixed assets - net Reinsurance assets Estimated claims Unearned reinsurance premiums Deferred acquisition costs Other assets Deferred tax assets
1,037,219,755
TOTAL ASSETS LIABILITIES Reinsurance payables Taxes payable Accrued expenses Subordinated loan Other liabilities Estimated claims
166,726,892 9 16d
1,509,385,415 65,441,927 23,533,460 17,330,369 37,000,000 2,462,826 590,006,731
10 16a 14 15 11
59,870,065 4,099,280 11,234,123 437,557 403,164,545
455,375,058 58,883,137 3,734,943
12 13 17
276,810,349 38,011,610 3,541,698
Unearned premiums income Deferred life premium Employee benefit liabilities
797,169,227
Total liabilities
1,253,768,451
EKUITAS Modal saham Nilai nominal Rp 1.000.000 (nilai penuh) per saham - Modal dasar – 150.000 saham - Modal ditempatkan dan disetor penuh - 51.635 saham (2012: 44.442 saham) Uang muka setoran modal
ASSETS Cash and banks Investments Time deposits Bonds Direct participations Shares Mutual funds -
51,635,000 -
18 18
44,442,000 19,998,461
48,943,270
18
26,726,526
(23,910,548)
4b
21,673,252
EQUITY Capital stock Nominal value Rp 1,000,000 (full amount) per share Authorised capital 150,000 shares Issued and paid-up capital - 51,635 shares (2012: 44,442 shares) Advance for share subscriptions Capital paid in excess of par value Unrealised (loss)/gain from changes in fair value of available-for-sale securities Retained earnings Appropriated -
Agio saham (Kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi dari selisih nilai wajar efek yang tersedia untuk dijual Saldo laba - Ditentukan penggunaannya - Tidak ditentukan penggunaannya
10,661,585
10,161,585
168,287,657
117,048,704
Jumlah ekuitas
255,616,964
240,050,528
Total equity
1,509,385,415
1,037,219,755
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Unappropriated -
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 2 – Schedule LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2013
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
2012
PENDAPATAN UNDERWRITING Pendapatan premi reasuransi Premi bruto Premi retrosesi Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan Jumlah pendapatan underwriting
UNDERWRITING REVENUES
1,049,565,300 (173,211,326)
20,26 20
698,677,947 (124,037,435)
(147,643,066)
12,20
(53,046,197)
728,710,908
521,594,315
BEBAN UNDERWRITING Beban klaim Klaim bruto Klaim retrosesi Kenaikan estimasi klaim retensi sendiri Jumlah beban klaim
Reinsurance premium income Gross premiums Retrocession premiums Increase in unearned premiums Total underwriting revenues UNDERWRITING EXPENSES
497,002,433 (87,603,005)
21 21
319,871,636 (29,886,915)
87,567,002
12,21
46,831,823
Claims expenses Gross claims Retrocession claims Increase in estimated own retention claims
336,816,544
Total claim expenses
130,875,118 1,171,737
Net commission expenses Other underwriting expenses
496,966,430 9, 22,26
Beban komisi neto Beban underwriting lain
178,590,775 880,398
Jumlah beban underwriting
676,437,603
468,863,399
Total underwriting expenses
HASIL UNDERWRITING
52,273,305
52,730,916
UNDERWRITING RESULT
HASIL INVESTASI
84,120,459
23
56,616,488
INVESTMENTS INCOME
(67,536,875)
24
(62,209,012)
OPERATING EXPENSES
BEBAN USAHA LABA USAHA
68,856,889
PENDAPATAN/(BEBAN) LAIN-LAIN - BERSIH
12,794,421
LABA SEBELUM PAJAK
81,651,310
BEBAN PAJAK PENGHASILAN LABA BERSIH Pendapatan komprehensif lain setelah pajak: (Kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi dari selisih nilai wajar efek yang tersedia untuk dijual TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF
(16,117,706)
25
16b
65,533,604
47,138,392
INCOME FROM OPERATIONS
4,894,499
OTHER INCOME/ (EXPENSES) - NET
52,032,891
INCOME BEFORE TAX
(6,031,050) 46,001,841
INCOME TAX EXPENSES NET INCOME Other comprehensive income net of tax:
(45,583,800)
19,949,804
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
4b,4e
11,930,397
Unrealised (losses)/gain from changes in fair value of available-for-sale securities
57,932,238
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 3 – Schedule LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes Saldo pada tanggal 1 Januari 2012 Laba bersih tahun berjalan
Modal ditempatkan dan disetor/ Issued and paid-up capital
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Uang muka setoran modal/ Advance for share subscriptions
(Kerugian)/ keuntungan yang belum direalisasi dari selisih nilai wajar efek yang tersedia untuk dijual/ Unrealised (loss)/gain from changes in fair value of available -for-sale securities
Agio saham/ Capital paid in excess of par value
44,442,000
-
26,726,526
Saldo laba/ Retained earnings Belum ditentukan penggunaannya/ Unappropriated
Jumlah ekuitas/ Total equity
Telah ditentukan penggunaannya/ Appropriated
9,742,855
10,161,585
84,208,572
175,281,538
Balance as at 1 January 2012
-
-
-
-
-
46,001,841
46,001,841
Net income for the year
Pendapatan komprehensif lainnya setelah pajak
5b
-
-
-
11,930,397
-
-
11,930,397
Other comprehensive income net of tax
Dividen
20
-
-
-
-
-
-
19,998,461
-
-
-
-
19,998,461
Advance for share subscriptions
44,442,000
19,998,461
26,726,526
21,673,252
10,161,585
117,048,704
240,050,528
Balance as at 31 December 2012
-
-
-
-
-
65,533,604
65,533,604
-
-
-
-
-
-
-
-
-
500,000
(500,000) (13,794,651)
Uang muka setoran modal Saldo pada tanggal 31 Desember 2012 Laba bersih tahun berjalan Pendapatan komprehensif lainnya setelah pajak
5b
Cadangan Wajib Dividen
20
Penambahan modal disetor Agio saham Saldo pada tanggal 31 Desember 2013
7,193,000
19
(19,998,461)
(45,583,800)
(13,161,709)
(13,161,709)
(45,583,800) -
Net income for the year Other comprehensive income net of tax Apropriation for statutory reserve
-
-
-
14,753,461
-
-
-
1,948,000
Additional paid-up capital
-
-
-
7,463,283
Capital paid in excess of par value
10,661,585
168,287,657
255,616,964
Balance as at 31 December 2013
-
-
7,463,283
51,635,000
-
48,943,270
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
(23,910,548)
(13,794,651)
Dividend
Dividend
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 4 – Schedule LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2013 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari asuradur dan reasuradur Pembayaran kepada asuradur dan reasuradur Pembayaran kepada karyawan dan beban operasional lainnya Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
1,093,524,423
2012
757,128,677
(886,284,878)
(576,173,817)
(91,567,124)
(35,826,322)
115,672,421
145,128,538
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from insured and reinsurers Cash paid to insured and reinsurers Cash paid to employee and other operational expense Net cash received from operating activities
1,805,170,854 49,720,340 (1,318,350) (2,007,556,444)
11,175,634 67,541,447 (3,419,004) (218,782,306)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of investments Interest received Acquisitions of fixed assets Placement in investments
(153,983,600)
(143,484,229)
Net cash used in investment activities
37,000,000 9,411,283 (13,794,648)
19,998,461 (13,161,730)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Subordinated loan Paid up capital Dividend payment
Kas bersih diperoleh dari aktivitas pembiayaan
32,616,635
6,836,731
Net cash provided from financing activities
(PENURUNAN)/KENAIKAN BERSIH KAS DAN BANK
(5,694,546)
8,481,040
NET (DECREASE)/INCREASE IN CASH AND BANKS
SALDO KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN
11,347,123
2,866,083
CASH AND BANKS AT THE BEGINNING OF THE YEAR
SALDO KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN
5,652,577
11,347,123
CASH AND BANKS AT THE END OF THE YEAR
Kas dan bank terdiri dari: Kas Bank
25,000 5,627,577
25,000 11,322,123
Cash and banks consist of: Cash on hand Cash in banks
Jumlah
5,652,577
11,347,123
Total
Pencairan investasi Penerimaan bunga Perolehan aset tetap Penempatan investasi Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN Pinjaman subordinasi Setoran modal Pembayaran dividen
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
5
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/1 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
GENERAL
PT Tugu Reasuransi Indonesia (Perseroan) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 8 tanggal 2 April 1987, dari Notaris Raden Santoso, S.H., yang telah diubah dengan Akta Notaris No.19 tanggal 5 Juni 1987 dari notaris yang sama. Perubahan akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-4270-HT.01.01-TH/87 tanggal 16 Juni 1987 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 71 tanggal 4 September 1987, Tambahan No. 809.
PT Tugu Reasuransi Indonesia ("the Company"), was established based on Notarial Deed No.8 dated 2 April 1987 of Raden Santoso, S.H., which was amended by Notarial Deed No.19 dated 5 June 1987 of the same notary. This amendment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-4270-HT.01.01-TH/87 dated 16 June 1987 and was published in Supplement No. 809 to the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 71 dated 4 September 1987.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, pada tanggal 13 Juni 2013 dengan Akta Notaris No. 18 dari Lenny Janis Ishak, S.H. mengenai pembagian dividen saham, dan terakhir dengan Akta Notaris No. 29 tanggal 25 Juli 2013 dari Lenny Janis Ishak, S.H., mengenai perubahan susunan pemegang saham.
The Company's Articles of Association have been amended several times, on 13 June 2013 by Notarial Deed No. 18 of Lenny Janis Ishak, S.H. regarding share dividend distribution, and most recently by Notarial Deed No. 29 dated 25 July 2013 of Lenny Janis Ishak, S.H., regarding the change in the shareholders.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, Perseroan bergerak dalam bidang reasuransi yang meliputi berbagai macam perjanjian asuransi termasuk asuransi jiwa.
In accordance with article 3 of the Company's Articles of Association, the Company is engaged in reinsurance business covering any insurance agreements including life insurance.
Perseroan memperoleh izin usaha dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Moneter Dalam Negeri melalui Surat Keputusannya No.5270/MD/1987 tanggal 18 Agustus 1987.
The Company obtained its business license from Minister of Finance of the Republic of Indonesia through the Directorate General of Monetary Affairs in its Decision Letter No. 5270/MD/1987 dated 18 August 1987.
Perseroan beralamat di Jalan Raden Saleh No. 50, Jakarta.
The Company is located at Jalan Raden Saleh No. 50, Jakarta.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The Company's Board of Commissioners and Directors as at 31 December 2013 and 2012 are as follows:
2013
2012
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris
Choky L. Tobing Endang Sri Siti K.H Ahmad Surya Darma
Choky L. Tobing Endang Sri Siti K.H Ahmad Surya Darma
Direksi Presiden Direktur Direktur Keuangan Direktur Teknik
Moro W. Budhi Dradjat lrwansyah Wahyuni Sri Utami
Moro W. Budhi Dradjat lrwansyah Wahyuni Sri Utami
Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Presiden Komisaris No.028/Preskom/S/K1/2008 tanggal 4 November 2008 yang telah diamandemen terakhir melalui SK Dewan Komisaris No. 001/Dekom/IV/2012 dan No. 002/Dekom/IV/2012, keduanya tertanggal 1 April 2012, susunan Komite Audit Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Ketua Anggota Anggota
Hendra Cahyadi Djunaidi Mahari
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner Directors President Director Finance Director Technical Director
Based on Decree of President Commissioner No. 028/Preskom/S/K1/2008 dated 4 November 2008 which has been amended by the Decree of Board of Commissioner No. 001/Dekom/IV/2012 and No. 002/Dekom/IV/2012, both dated 1 April 2012, the Company's Board of Audit Committee as at 31 December 2013 and 2012 are as follows: 2012 Hendra Cahyadi Djunaidi Mahari
Chairman Member Member
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/2 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
2.
UMUM (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
GENERAL (continued)
Jumlah kompensasi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 6.633.000 (2012: Rp 7.237.112).
Total compensation paid to the Board of Commissioners and Directors of the Company for the year ended 31 December 2013 amounted to Rp 6,633,000 (2012: Rp 7,237,112).
Pada tanggal 31 Desember 2013 Perseroan mempunyai 139 karyawan (2012: 144 orang karyawan) (tidak diaudit).
As at 31 December 2013 the Company has 139 employees (2012: 144 employees) (unaudited).
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Laporan keuangan Perseroan disusun dan diotorisasi oleh Direksi pada tanggal 1 Maret 2014.
The financial statements of the Company were prepared and authorised by the Directors on 1 March 2014.
Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah seperti yang dijabarkan di bawah ini:
The principal accounting policies adopted in the preparation of these financial statements are set out below:
a.
a.
b.
Dasar penyusunan laporan keuangan
Basis of preparation of financial statements
Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan di Indonesia. Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, dan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual, kecuali laporan arus kas.
The financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian financial accounting standards. The Company’s financial statements have been prepared under the historical cost, except for financial assets classified as available-for-sale, and financial assets held at fair value through profit or loss. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except for the statements of cash flows.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, dan kas di bank yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman.
The statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows as operating, investing and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalent include cash on hand, and cash in banks which are not restricted and pledged as collateral for any borrowings.
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini dibulatkan menjadi dan disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus.
Amounts in the financial statements are rounded to and stated in thousand of Rupiah, unless otherwise stated.
Perubahan kebijakan akuntansi i.
Standar dan pencabutan standar yang berlaku efektif pada tahun 2013 Berikut ini adalah standar akuntansi baru, pencabutan standar akuntansi, dan penyesuaian atas standar akuntansi yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2013:
b.
Changes in accounting policies i.
Standards and withdrawal of standards effective in 2013 The followings are new accounting standards, withdrawal of standard, and enhancement to the standard, which became effective starting 1 January 2013:
-
PSAK 38 (Revisi 2012) – Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
-
-
Pencabutan PSAK 51 – Kuasi Reorganisasi Penyesuaian atas PSAK 60 (Revisi 2010)
-
-
-
SFAS 38 (Revised 2012) – Business Combinations on Entities under Common Control The Revocation of SFAS 51 (Withdrawal) Quasi Reorganisation The Enhancement to the SFAS 60 (Revised 2010)
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/3 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) i.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Changes in accounting policies (continued)
Standar dan pencabutan standar yang berlaku efektif pada tahun 2013 (lanjutan)
i. Standards and withdrawal of standards effective in 2013 (continued)
Berikut ini adalah dampak atas perubahan PSAK, PPSAK, dan penyesuaian PSAK di atas terhadap laporan keuangan Perseroan:
The following are the impacts of revised SFAS, revocation of SFAS and enhancement to the SFAS to the Company’s financial statements:
PSAK 60 (Revisi 2010): “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
SFAS 60 (Revised 2010): Instruments: Disclosures”
Penyesuaian ini terkait dengan pengungkapan atas aset keuangan, termasuk pencabutan atas beberapa ketentuan penyajian untuk:
The enhancements mainly relate to the disclosure of financial assets, including withdrawal of requirements to disclose:
a.
a.
b.
Nilai wajar atas agunan yang digunakan sebagai jaminan; dan Nilai tercatat atas aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai yang telah dinegosiasi ulang.
b.
Standar dan interpretasi yang berlaku efektif pada tahun 2014
Fair value of collateral held as security; and Carrying amount of financial assets that are neither past due nor impaired whose terms have been renegotiated.
The Company has adopt the improvements made to SFAS 60 and therefore there is no further impact to the year ended 31 December 2013.
Perseroan telah menerapkan penyesuaian atas PSAK 60 dan tidak terdapat dampak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. ii.
“Financial
ii.
Standards and interpretations effective in 2014
Pada tahun 2013, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menerbitkan:
In 2013, the Financial Accounting Standard Board (DSAK-IAI) has issued:
-
-
-
-
ISAK 27 "Pengalihan aset dari pelanggan" ISAK 28 "Pengakhiran liabilitas keuangan dengan instrumen ekuitas" ISAK 29 "Biaya pengupasan lapisan tanah dalam tahap produksi pada tambang terbuka" PSAK 102 “Akuntansi Murabahah"
Pada saat penerbitan laporan keuangan, manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan interpretasi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Perseroan.
-
-
IFAS 27 “Transfer assets from customer” IFAS 28 “Extinguishing financial liabilities with equity instrument” IFAS 29 “Stripping cost in the production phase of surface mine” SFAS 102 “Murabahah Accounting”
As at the authorisation date of these financial statements, the Company is still evaluating the potential impact of these interpretations.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/4 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
iii. Standar yang berlaku efektif pada tahun 2015
Changes in accounting policies (continued) iii. Standards effective in 2015
In 2013, the Financial Accounting Standard Board (DSAK-IAI) has issued:
Pada tahun 2013, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menerbitkan: -
c.
PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja”
-
PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian” PSAK 66 “Pengaturan bersama” PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar”
-
-
-
Penerapan dini revisi dan standar baru diatas sebelum 1 Januari 2015 tidak diijinkan.
Early adoption of these new and revised standards prior to 1 January 2015 is not permitted.
Pada saat penerbitan laporan keuangan, manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Perseroan.
As at the issuance date of these financial statements, the Company is still evaluating the potential impact of these new and revised SFAS.
Instrumen keuangan (i)
-
SFAS 1 (revised 2013) “Presentation of financial statements” SFAS 4 (revised 2013) “Separate financial statements” SFAS 15 (revised 2013) “Investment in associates and joint ventures” SFAS 24 (revised 2013) “Employee benefits” SFAS 65 “Consolidated financial statements” SFAS 66 “Joint arrangements” SFAS 67 “Disclosure of interests in other entities” SFAS 68 “Fair value measurement”
Aset keuangan
c.
Financial instruments (i)
Financial assets
Perseroan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; pinjaman yang diberikan dan piutang; aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Direksi menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
The Company classifies its financial assets in the following categories of financial assets at fair value through profit or loss; loans and receivables; held-to-maturity financial assets, and available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financials assets were acquired. The Directors determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Perseroan memiliki aset keuangan dalam kategori nilai wajar melalui laba rugi, dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual dan pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Company has financial assets categorised as fair value through profit or loss, held-to-maturity, available-for-sale and loans and receivables.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/5 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
Instrumen keuangan (lanjutan) (i)
Aset keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Financial instruments (continued) (i)
Financial assets (continued)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Financial assets at fair value through profit or loss
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Perseroan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
This category comprises two sub-categories: financial assets classified as held for trading, and financial assets designated by the Company as at fair value through profit or loss upon initial recognition.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini.
A financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking.
Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi (jika ada) diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif dan dicatat masing-masing sebagai “Laba/(rugi) perubahan dari nilai wajar saham” dan ”Laba/(rugi) pelepasan investasi saham”.
Financial instruments included in this category are recognised initially at fair value; transaction costs (if any) are taken directly to the statement of comprehensive income. Gains or losses arising from changes in fair value and sales of these financial instruments are included directly in the statement of comprehensive income and are reported respectively as “Gain/(loss) on change of fair value of shares” and ”Gain/(loss) on investment disposal”.
Pendapatan bunga dari instrumen keuangan yang diperdagangkan termasuk di dalam “Hasil investasi”. Hasil investasi diakui berdasarkan basis akrual. Keuntungan/(kerugian) selisih kurs atas investasi dilaporkan sebagai hasil investasi.
Interest income on financial instruments held for trading are included in “Investment income”. Investment income is recognised on an accrual basis. Foreign exchange gains/(losses) on investments are reported in investment income.
Aset keuangan yang diperdagangkan meliputi saham.
Financial assets held for trading consist of shares.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/6 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
Instrumen keuangan (lanjutan) (i)
Aset keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Financial instruments (continued) (i)
Financial assets (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan)
Loans and receivables (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
yang dimaksudkan oleh Perseroan untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan dalam hal Perseroan mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
those that the Company intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the entity upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss; those that the Company upon initial recognition designates as available-for sale; and those for which the Company may not recover substantially all of its initial investment, other than because of loan and receivables deterioration.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan bunga dari aset keuangan yang diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam hasil investasi.
Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. Interest income on financial assets classified as loans and receivables is included in the investment income.
Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai “Penyisihan kerugian penurunan nilai”.
In case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loans and receivables and recognised in the statement of income as “Allowance for impairment losses”.
Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan bank, deposito berjangka, piutang reasuransi, piutang lain-lain dan aset lain-lain.
Loans and receivables consist of cash and banks, time deposits, reinsurance receivables, other receivables and other assets.
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity financial assets
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Perseroan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali:
Held-to-maturity investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that the Company has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/7 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
Instrumen keuangan (lanjutan) (i)
Aset keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Financial instruments (continued) (i)
Financial assets (continued)
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo (lanjutan)
Held-to-maturity financial assets (continued)
those that the Company upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;
those that the Company designates as available-for-sale; and those that meet the definition of loans and receivables.
investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; investasi yang ditetapkan oleh Perseroan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
These are initially recognised at fair value including transaction costs (if any) and subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method less allowance for impairment losses.
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo meliputi obligasi dan reksadana.
Held-to-maturity financial assets consist of bonds and mutual funds.
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Available-for-sale financial assets
Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu di mana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Available-for-sale financial assets are non-derivative financial assets that are intended to be held for an indefinite period of time, which may be sold in response to the need for liquidity or changes in interest rates, foreign exchange rates or those that are not classified as loans and receivables, held-to-maturity investments or financial assets at fair value through profit or loss.
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya di mana keuntungan atau kerugian diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di laporan perubahan ekuitas, diakui pada laporan laba rugi.
Available-for-sale financial assets are initially recognised at fair value, plus transaction costs (if any), and measured subsequently at fair value with gains or losses being recognised in the statements of changes in equity, except for impairment losses and foreign exchange gains and losses, until the financial assets are derecognised. If an available-for-sale financial asset is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously recognised in the statements of changes in equity is recognised in the statements of income.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/8 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
Instrumen keuangan (lanjutan) (i)
Aset keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Financial instruments (continued) (i)
Financial assets (continued)
Aset keuangan tersedia untuk dijual (lanjutan)
Available-for-sale financial assets (continued)
Pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi.
Interest calculated using the effective interest method and foreign currency gains or losses on monetary assets classified as available-for-sale are recognised in the statements of income.
Aset keuangan tersedia untuk dijual meliputi obligasi, reksadana dan penyertaan langsung.
Available-for-sale financial instruments consists of bonds, mutual funds and direct participations.
Pengakuan
Recognition
Perseroan menggunakan akuntansi tanggal perdagangan untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan.
The Company uses trade date accounting for regular way contract when recording financial assets transactions.
(ii) Liabilitas keuangan
(ii) Financial liabilities
Perseroan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
The Company classified its financial liabilities in the category of financial liabilities measured at amortised costs.
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Financial liabilities at amortised cost
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi (jika ada). Setelah pengakuan awal, Perseroan mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Financial liabilities measured at amortised cost are initially recognised at fair value plus transaction costs (if any). After initial recognition, the Company measures all financial liabilities at amortised cost using effective interest rate method.
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi meliputi utang reasuransi, utang klaim, utang lain-lain dan akrual.
Financial liabilities measured at amortised cost consists of reinsurance payables, claim payables, other payables and accrued expenses.
(iii) Penghentian pengakuan Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perseroan melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
(iii) Derecognition Financial assets are derecognised when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exist or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (that is, if substantially all the risks and rewards have not been transferred, the Company tests control to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition). Financial liabilities are derecognised when they have been redeemed or otherwise extinguished.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/9 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
Instrumen keuangan (lanjutan) (iv) Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. (v) Penurunan nilai dari aset keuangan Pada setiap tanggal pelaporan keuangan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. (vi) Penentuan nilai wajar
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Financial instruments (continued) (iv) Offsetting financial instruments Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the statement of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis or realise the asset and settle the liability simultaneously. (v) Impairment of financial assets The Company assesses at each reporting date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
(vi) Determination of fair value
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar yang aktif ditentukan berdasarkan kuotasi pasar aktif dari sumber yang dapat dipercaya pada tanggal laporan posisi keuangan. Kuotasi pasar aktif ini termasuk yang berasal dari Interdealer Market Association (IDMA) atau harga kuotasi broker (broker’s quoted price) dari Bloomberg dan Reuters.
The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the statement of financial position date from credible sources. This includes IDMA’s (Interdealer Market Association) quoted market prices or broker’s quoted price from Bloomberg and Reuters.
Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency) dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan atau hanya terdapat beberapa transaksi terkini.
A financial instrument is regarded as quoted in an active market if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis. If the above criterias are not met, the market is regarded as being inactive. Indications that a market is inactive are when there is a wide bid-offer spread or significant increase in the bid-offer spread or there are few recent transactions.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/10 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
Instrumen keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
(vi) Penentuan nilai wajar (lanjutan)
d.
(vi) Determination of fair value (continued)
Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar, estimasi yang wajar ditetapkan dengan mengacu pada nilai pasar terkini instrumen keuangan lain yang secara substansi memiliki karateristik yang sama atau dihitung berdasarkan arus kas estimasian terhadap aset bersih instrumen keuangan tersebut.
For financial instruments with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially have the same characteristic or calculated based on the expected cash flows of the underlying net asset base of the financial instruments.
Investasi reksa dana dinyatakan pada nilai pasar berdasarkan nilai aset bersih pada tanggal laporan posisi keuangan. Nilai pasar yang digunakan Perseroan untuk aset keuangan yang dimiliki adalah harga penawaran (bid price).
Investments in mutual funds are stated at market value in accordance with the net value of assets of the mutual fund at the statement of financial position date. The quoted market price used for financial assets held by the Company is the bid price.
Kas dan bank
d.
Investasi
Cash and banks Cash and cash equivalents include cash on hand and cash in banks which are not restricted.
Kas dan setara kas mencakup kas dan kas di bank, yang tidak dibatasi penggunaannya. e.
Financial instruments (continued)
e.
Investments
Deposito wajib dan deposito berjangka dicatat sebesar nilai nominal.
Statutory deposits and time deposits are stated at nominal value.
Efek-efek terdiri dari saham, obligasi dan reksa dana. Efek-efek diklasifikasikan atas dasar tujuan investasi atau intensi dari manajemen Perseroan.
Marketable securities consist of shares, bonds and mutual funds. Marketable securities are classified based on management’s purpose or intention of maintaining such investments.
Perseroan menkonsolidasikan reksa dana dimana Perseroan memiliki unit penyertaan lebih dari 50% dari unit penyertaan yang diterbitkan serta Perseroan mempunyai pengendalian secara langsung atau tidak langsung terhadap reksa dana tersebut.
The Company consolidates mutual funds which the Company has more than 50% from total unit fund issued and also the Company has direct or indirect control over the respective mutual funds.
Pada tanggal pelaporan, Perseroan menyajikan reksa dana yang dikonsolidasikan berdasarkan underlying assets atas reksa dana yang dimiliki Perseroan dan sebagai investasi pada reksa dana untuk bagian yang dimiliki oleh pihak ketiga.
At of the reporting date, the Company presents the consolidated mutual funds based on mutual funds’ underlying assets for mutual funds directly held by the Company and as investment in mutual fund for portion owned by third parties.
Bagian pihak ketiga atas reksa dana yang dikonsolidasikan oleh Perseroan disajikan secara terpisah pada laporan posisi keuangan.
Third parties portion of consolidated mutual funds are shown separately in the statement of financial position.
Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual.
All marketable securities are classified as financial assets at fair value through profit and loss, held to maturity and available for sale. Refer to Note 2c for the accounting policies of financial assets at fair value through profit and loss, held to maturity and available for sale.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/11 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
g.
2.
Piutang reasuransi
ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
Reinsurance receivables
Piutang reasuransi terdiri dari piutang sesi dan piutang klaim retrosesi.
Reinsurance receivables consist of cession receivables and retrocession claims receivables.
Piutang reasuransi disajikan sebesar nilai bersih setelah dikurangi biaya komisi dan penyisihan kerugian penurunan nilai.
Reinsurance receivables are stated at net value off commission cost and allowance for impairment losses.
Jumlah piutang reasuransi akan dikompensasikan dengan utang reasuransinya, apabila kontrak reasuransi mengizinkan adanya kompensasi.
Reinsurance receivables could be offset against reinsurance payables, if the reinsurance contract specifically allows for the right to offset.
Aset tetap
g.
Fixed assets Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation. Acquisition cost covers expenditure that is directly attributable to the acquisition of the assets. Office building are depreciated using the straight line method, while other fixed assets are depreciated using the double declining balance method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Biaya akuisisi meliputi semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan aset tersebut. Gedung kantor didepresiasikan menggunakan metode garis lurus, sedangkan aset tetap lainnya didepresiasi menggunakan metode saldo menurun ganda selama taksiran masa manfaat ekonomis dari aset tetap tersebut sebagai berikut: Tahun/Years Gedung kantor Perabot kantor Kendaraan bermotor Peralatan kantor Peralatan komputer
20 4 8 8 8
Office building Office furniture and fixtures Motor vehicles Office equipment Computer equipment
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke laporan laba rugi di periode yang sama pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset dikapitalisasi dan disusutkan.
Repair and maintenance expenses are charged to the statement of income during the financial period in which they are incurred. Expenditure which extends the useful lives of the assets or provides further economic benefits is capitalised and depreciated.
Apabila aset tetap dihentikan penggunaannya atau dijual, harga perolehan dan akumulasi depresiasi yang terkait dengan aset tetap tersebut dihentikan pengakuannya dari laporan keuangan dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi.
When fixed assets are retired or otherwise disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are eliminated from the financial statements and any resulting gains or losses are recognised in the statement of income.
Apabila nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, dengan menggunakan nilai tertinggi antara harga jual bersih atau nilai pakai.
When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined based on the higher of net selling price or value in use.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/12 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h.
Kontrak asuransi
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
ACCOUNTING POLICIES (continued) h.
Insurance contracts
Kontrak asuransi adalah kontrak di mana penanggung menerima risiko asuransi yang signifikan dari tertanggung. Risiko asuransi yang signifikan didefinisikan sebagai kemungkinan membayar manfaat yang signifikan kepada tertanggung apabila suatu kejadian yang diasuransikan terjadi dibandingkan dengan manfaat minimum yang akan dibayarkan apabila risiko yang diasuransikan tidak terjadi.
Insurance contract is a contract under which the insurer accepts significant insurance risk from the insured. Significant insurance risk is referred as the possibility of paying significantly more benefit to the insured upon the occurrence of insured event compared to the minimum benefit in a scenario where the insures event does not occur.
Perseroan menerbitkan kontrak asuransi yang menerima risiko asuransi yang signifikan dari pemegang polis. Perseroan mendefinisikan risiko asuransi yang signifikan sebagai kemungkinan Perseroan menyetujui untuk mengkompensasi pemegang polis jika kejadian masa depan tidak pasti tertentu (kejadian yang diasuransikan) berdampak merugikan pemegang polis.
The Company issues insurance contracts that accepted significant insurance risk from the policyholders. The Company defines significant insurance risk as the possibility of the Company agreeing to compensate policyholders of the contract for the specified uncertain future events that adversely affect the policyholder and whole amount and timing is unknown.
i)
i)
Pengakuan pendapatan premi reasuransi
Reinsurance premium income recognition
Premi dan kontrak reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi yang menjadi hak perusahaan reasuransi (retrocessioner) diakui sebagai premi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh.
Reinsurance and contracts are recognised as income during the period of the policies (contracts) in proportion with the reinsurance coverage provided. Premium due to reinsurance companies (retrocessioner) is recognised during the period of the contracts in proportion with the reinsurance coverage received.
Perseroan meretrosesikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan kepada asuradur dan reasuradur lain. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi retrosesi prospektif diakui sebagai premi retrosesi selama periode kontrak retrosesi secara proporsional dengan proteksi diperoleh. Pembayaran atau liabilitas atas transaksi retrosesi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar liabilitas yang dicatat sehubungan kontrak retrosesi tersebut. Premi retrosesi disajikan sebagai pengurang premi bruto.
The Company reinsured part of its total accepted risk to other insurance and reinsurance companies. Premiums paid or share in the premium on prospective retrocession contracts are recognised over period of the reinsurance contracts based on the coverage earned. Premium payments or liabilities on retrospective retrocession contract are recognised as reinsurance receivables in the amount equivalent to the recorded liability in relation to the retrocession contracts. Retrocession premiums are presented as deduction of gross premiums.
Premi yang belum merupakan pendapatan merupakan bagian dari premi yang berkaitan dengan persyaratan belum berakhirnya cakupan perlindungan. Premi yang belum merupakan pendapatan dihitung dengan menggunakan persentase agregat tanpa memperhatikan tanggal penutupannya dari premi bruto.
Unearned premiums represent the portion of the premium written relating to the unexpired terms of coverage protection. Unearned premiums is calculated based on the aggregate percentage without considering policy inception date of gross premiums.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/13 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h.
2.
Kontrak asuransi (lanjutan) i)
ii)
Pengakuan (lanjutan)
pendapatan
ACCOUNTING POLICIES (continued) h.
premi
reasuransi
Insurance contracts (continued) i)
Reinsurance (continued)
premium
income
recognition
Premi jangka pendek yang belum merupakan pendapatan dihitung dengan menggunakan persentase secara agregat. Kenaikan/ penurunan premi belum merupakan pendapatan adalah selisih antara premi belum merupakan pendapatan periode berjalan dan periode lalu.
Unearned premiums for short term contracts are computed using certain percentage in aggregate. Increase/ decrease in unearned premiums represents the difference between the balance of unearned premiums for the current and prior periods.
Porsi reasuransi aset atas premi belum merupakan pendapatan diakui bersamaan pada saat timbulnya premi belum merupakan pendapatan.
The portion of reinsurance asset of unearned premiums are recognised simultaneously when the unearned premiums arisen.
Porsi reasuransi aset atas premi belum merupakan pendapatan diukur berdasarkan kontrak reasuransi terkait konsisten dengan metode pengukuran premi belum merupakan pendapatan.
The reinsurance asset portion of unearned premiums is measured in accordance with the reinsurance contracts, consistenty of with the unearned method.
Penyajian pendapatan premi - bersih dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah premi bruto, premi reasuransi, dan kenaikan/ penurunan premi belum merupakan pendapatan. Premi reasuransi disajikan sebagai pengurang premi bruto.
Net premium income in the statements of income represents gross premiums, reinsurance premiums and increase/ (decrease) in unearned premiums. Reinsurance premium is presented as deduction from gross premiums.
Reasuransi
ii)
Reinsurance
Aset reasuransi termasuk saldo yang diharapkan dibayarkan oleh perusahaan reasuransi untuk ceded estimasi klaim reasuransi, dan ceded premi yang belum merupakan pendapatan. Jumlah manfaat yang yang ditanggung oleh reasuradur diperkirakan secara konsisten sesuai dengan liabilitas yang terkait dengan polis reasuransi.
Reinsurance assets include balances expected to be recovered from reinsurance companies for ceded estimated reinsurance claims and ceded unearned premiums. Amounts recoverable from reinsurers are estimated in a manner consistent with the liability associated with the reinsured policy.
Perseroan menyajikan aset reasuransi secara terpisah sebagai aset atas premi yang belum merupakan pendapatan dan estimasi liabilitas klaim.
The Company presents separately reinsurance assets of unearned premiums and estimates claim liabilities.
Jika aset reasuransi mengalami penurunan nilai, Perseroan mengurangi nilai tercatat dan mengakui kerugian penurunan nilai tersebut dalam laporan laba rugi. Aset reasuransi mengalami penurunan nilai jika ada bukti obyektif, sebagai akibat dari suatu peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset reasuransi, bahwa Perseroan tidak dapat menerima seluruh jumlah karena di bawah syarat-syarat kontrak, dan dampak pada jumlah yang akan diterima dari reasuradur dapat diukur secara andal.
If a reinsurance asset is impaired, the Company reduces the carrying amount accordingly and recognises that impairment loss in the statements of income. A reinsurance asset is impaired if there is objective evidence, as a result of an event that occurred after initial recognition of the reinsurance asset, that the Company may not receive all amounts due to it under the terms of the contract, and the impact on the amounts that the Company will receive from the reinsurer can be reliably measured.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/14 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h.
Kontrak asuransi (lanjutan) iii) Biaya akuisisi
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
ACCOUNTING POLICIES (continued) h.
Insurance contracts (continued) iii) Acquisition costs Acquisition costs represent costs incurred to obtain premium income, such as commission paid to reinsurance brokers, agencies, insurance companies, and other reinsurance companies. This acquisition cost is deferred and amortised over the period of the insurance policy, based on unearned premium methods.
Biaya akuisisi merupakan beban yang terjadi untuk mendapatkan premi asuransi, seperti komisi yang dibayarkan kepada pialang asuransi, agen dan entitas asuransi lain. Biaya akuisisi ini ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan dengan periode berlakunya polis asuransi, sesuai dengan metode premi yang belum merupakan pendapatan. iv) Estimasi klaim
iv) Estimated claims Estimated claims represent outstanding claims and the Company's estimate of claims already incurred but not yet reported. This account is stated in the statement of financial position based on the insurance technical review.
Estimasi klaim adalah jumlah yang menjadi tanggungan Perseroan sehubungan dengan klaim yang masih dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan. Disajikan dalam laporan posisi keuangan berdasarkan penelaahan secara teknis asuransi. v)
Beban klaim
v)
Claims expenses
Klaim meliputi klaim disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (IBNR) dan beban penyelesaian klaim. Klaim tersebut diakui sebagai beban pada saat timbulnya liabilitas untuk memenuhi klaim. Bagian klaim yang diperoleh dari retrocessioner diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi. Klaim retrosesi disajikan sebagai pengurang klaim bruto.
Claims consist of settled claims; claims in process, including claims incurred but not yet reported (IBNR) and claims settlement expenses. Claims are recognised as expenses when incurred and liabilities arise due to claims. Retrocession claims received from retrocessioner companies are recognised as deduction from claim expenses in the same period as the recognition of claim expenses. Subrogation right is recognised as deduction from claim expenses when realised. Retrocession claims are presented as deduction of gross claims.
Penyajian beban klaim dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah klaim bruto, klaim retrosesi, dan kenaikan/ penurunan estimasi klaim retensi sendiri. Klaim retrosesi disajikan sebagai pengurang klaim bruto.
Claim expenses in the statements of income represent gross claims, retrocession claims and increase/ decrease in estimated own retention claims. Retrocession claims are presented as deduction from gross claims.
Cadangan klaim dalam proses penyelesaian ditentukan berdasarkan estimasi kerugian dari klaim masih dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan estimasi klaim sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut diakui dalam laporan laba rugi periode terjadinya perubahan. Kenaikan atau penurunan estimasi klaim adalah selisih antara klaim periode berjalan dan periode lalu.
A provision for estimated claims liabilities is calculated based on the estimated loss on claims in process, including claims incurred but not reported. The changes in estimated claims as a result of further review are recognised in the statements of income when incurred. Increase or decrease in estimated claims represents the difference between the balances of estimated claims for the current and prior periods.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/15 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h.
2.
Kontrak asuransi (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) h.
vi) Liability adequacy tests
vi) Pengujian kecukupan liabilitas
i.
j.
Perseroan menilai pada setiap akhir periode pelaporan apakah liabilitas asuransi yang diakui telah mencukupi, dengan menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan berdasarkan kontrak asuransi. Jika penilaian tersebut menunjukkan bahwa nilai tercatat liabilitas asuransi tidak mencukupi dibandingkan dengan estimasi arus kas masa depan, maka seluruh kekurangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.
The Company values/ measure the insurance liabilities at the end of reporting period whether they are sufficient to cover related expected losses at the end of the reporting period, by using present value of future cash flow based on insurance contracts. If a premium deficiency is identified, the premium deficiency will recorded to statements of income.
Pada tanggal pelaporan, keseluruhan jumlah aset dan kewajiban asuransi yang dicatat telah diestimasi dan manajemen meyakini bahwa jumlah tersebut telah memadai.
As at reporting date, all insurance assets and liabilities have been estimated and management believes that the amount recorded is adequate.
Utang reasuransi
i.
Reinsurance payables
Utang reasuransi terdiri dari utang klaim dan utang premi retrosesi.
Reinsurance payables consist of claim payables and retrocession premium payable.
Utang klaim diakui pada saat jumlahnya disepakati untuk dibayar. Jumlah utang klaim akan dikompensasi dengan piutang reasuransinya, apabila kontrak reasuransi menyatakan adanya kompensasi.
Claim payables are recognised when the claim is approved to be settled. Reinsurance payable could be offset against reinsurance receivables if the reinsurance contract specifically allows for the right of offset.
Utang premi retrosesi sehubungan dengan reasuransi ulang (retrosesi) kepada Perseroan asuransi lain dicatat di laporan posisi keuangan setelah dikurangi pendapatan komisi dan klaim yang terjadi. Jumlah utang retrosesi akan dikompensasikan dengan piutang retrosesinya, apabila kontrak retrosesi menyatakan adanya kompensasi.
Retrocessions payable related to retrocession to other insurance company is recorded in the statement of financial position net of commission income and incurred claims. Retrocession payables might be offseted against retrocession receivables if the retrocession contract specifically allows for the right to offset.
Biaya akuisisi
j.
Beban Beban diakui pada saat menggunakan dasar akrual.
k. terjadinya
dengan
Acquisition costs Acquisition costs represent costs incurred to obtain premium income, such as commission paid to insurance brokers, agencies and other insurance companies. This acquisition cost is deferred and amortised over the period of the insurance policy, based on the unearned premium methods.
Biaya akuisisi merupakan beban yang terjadi untuk mendapatkan premi asuransi, seperti komisi yang dibayarkan kepada pialang asuransi, agen dan entitas asuransi lain. Biaya akuisisi ini ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan dengan periode berlakunya polis asuransi, sesuai dengan metode premi yang belum merupakan pendapatan. k.
Insurance contracts (continued)
Expense Expenses are recognised as incurred on an accrual basis.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/16 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l.
Perpajakan
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Taxation
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas.
The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the statement of income, except to the extent that it relates to items recognised in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is also recognised in other comprehensive income or directly in equity, respectively.
Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, Manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted or substantively enacted at the reporting date. Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provision where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.
Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan keuangan. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is recognised, using the balance sheet liability method, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the financial statements. Deferred income tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted as at reporting period and is expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.
Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang masih dapat dimanfaatkan.
Deferred income tax assets are recognised only to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilised.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.
Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income taxes assets and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity or different taxable entities where there is an intention to settle the balances on a net basis.
Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan dan/atau banding tersebut diterima. Manajemen juga dapat membentuk pencadangan terhadap liabilitas pajak di masa depan sebesar jumlah yang diestimasikan akan dibayarkan ke kantor pajak jika berdasarkan evaluasi pada tanggal laporan posisi keuangan terdapat risiko pajak yang probable. Asumsi dan estimasi yang digunakan dalam perhitungan pembentukan cadangan tersebut memiliki unsur ketidakpastian.
Correction to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined. Management provides provision for future tax liability at the amount that will be payable to the tax office on probable tax exposure, based on assessment as at the date of statement of financial position. Assumption and estimation used in the provisioning calculation may involve element of uncertainty.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/17 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l.
Perpajakan (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Income subjected to final income tax is recognised as permanent difference in the corporate income tax calculation and there is no deferred tax asset or liability is recognised.
Pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final diakui sebagai perbedaan tetap dalam perhitungan pajak penghasilan dan tidak ada aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui. m. Penjabaran mata uang asing
n.
Taxation (continued)
m. Foreign currency translation
Laporan keuangan disajikan dalam ribuan Rupiah.
The financial statements are presented in thousand Rupiah.
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.
Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transactions. At the statement of financial position date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rates prevailing at statement of financial position date.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi.
Exchange gains and losses arising from transactions in foreign currency and from the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the statement of income.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kurs nilai tukar yang digunakan adalah kurs tengah Bank Indonesia dan masing-masing adalah Rp 12.189 dan Rp 9.670 untuk 1 Dolar Amerika Serikat (“Dolar AS”).
As at 31 December 2013 and 2012, the exchange rate used are the Bank Indonesia middle rate of Rp 12,189 and Rp 9,670, respectively, for 1 United States Dollar (“USD”).
Imbalan kerja
n.
Employee benefits
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.
Short term employee benefits are recognised when they accrue to the employees.
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja, seperti pensiun, uang pisah, uang penghargaan, dan imbalan lainnya dihitung berdasarkan peraturan Perseroan dan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”).
Long-term and post employment benefits, such as pension, severance payments service payments, and other benefits are calculated in accordance with the Company’s Regulation and Labor Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).
i.
i.
Liabilitas pensiun
Pension obligations
Perseroan memiliki program pensiun imbalan pasti dan iuran pasti.
The Company has defined benefit and defined contribution plans.
Program pensiun imbalan pasti merupakan program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih seperti umur, masa kerja dan jumlah kompensasi.
A defined benefit pension plan is a pension plan that defines an amount of pension that will be received by the employee on becoming entitled to a pension, which usually depends on one or more factors such as age, years of service and compensation.
Program pensiun iuran pasti merupakan program pensiun dimana Perseroan membayar sejumlah iuran tertentu kepada entitas yang terpisah dan Perseroan tidak memiliki liabilitas hukum atau konstruktif untuk membayar kontribusi lebih lanjut.
A defined contribution plan is a pension plan under which the Company pays fixed contributions into a separate entity and the Company has no legal or constructive obligation to pay further contributions.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/18 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) n.
Imbalan kerja (lanjutan) i.
Liabilitas pensiun (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
ACCOUNTING POLICIES (continued) n.
Employee benefits (continued) i.
Pension obligations (continued)
Perseroan diwajibkan menyediakan jumlah minimum imbalan pensiun berdasarkan UU No.13/2003. secara substansi program pensiun dalam UU No.13/2003 merupakan program imbalan pasti karena undang-undang telah menetapkan formula dalam menentukan jumlah minimum imbalan. Jika porsi program imbalan pensiun yang didanai oleh karyawan lebih rendah dari imbalan yang diwajibkan menurut undang-undang, Perseroan akan membentuk penyisihan untuk menutupi kekurangan tersebut.
The Company is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Law 13/2003. since the Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under Law 13/2003 represent defined benefit plans. If the employee funded portion of the pension plan benefit is less than the benefit as required by the Labor law, the Company will provide provision for such shortage.
Sehubungan dengan program pensiun imbalan pasti, liabilitas diakui pada laporan posisi keuangan sebesar nilai kini liabilitas imbalan pasti pada akhir periode pelaporan, dikurangi dengan nilai wajar aset program bersamaan juga dengan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial yang tidak diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The liability recognised in the statement of financial position in respect of defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting period, less the fair value of plan assets together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and unrecognised past-service costs.
Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris yang independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini liabilitas ditentukan dengan mendiskontokan arus kas keluar yang diestimasi dengan menggunakan tingkat bunga Obligasi Pemerintah (dikarenakan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat yang berkualitas tinggi) yang didenominasikan dalam mata uang dimana imbalan akan dibayarkan dan memiliki jangka waktu jatuh tempo mendekati jangka waktu liabilitas pensiun.
The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of Government Bonds (considering currently there is no deep market for high-quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefits will be paid, and that have terms to maturity approximating to the terms of the related pension obligation.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahan asumsi aktuarial yang melebihi dari jumlah yang lebih besar antara 10% nilai wajar aset program atau 10% nilai kini liabilitas imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari para pekerja.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the defined benefit obligation are charged or creditted to income over the employees expected average remaining working lives.
Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi, kecuali perubahan pada program pensiun tergantung pada kondisi pekerja memberikan jasanya selama periode tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang periode vesting.
Past-service costs are recognised immediately in the profit or loss, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past-service costs are amortised on a straight-line basis over the vesting period.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/19 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) n.
Imbalan kerja (lanjutan) i.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
ACCOUNTING POLICIES (continued) n.
Employee benefits (continued) i.
Liabilitas pensiun (lanjutan)
Plan assets are assets that are held by a long-term employee benefit fund or qualifying insurance policies. Plan assets are not available to the creditors of the Company, nor can they be paid to the Company. Fair value is determined based on market price information.
Aset program adalah aset yang dimiliki oleh dana imbalan kerja jangka panjang atau polis asuransi yang memenuhi syarat. Aset program tersebut tidak boleh dipakai untuk menyelesaikan liabilitas kepada kreditur Perseroan dan tidak dapat dibayarkan kepada Perseroan. Nilai wajar ditentukan berdasarkan informasi harga pasar. ii.
o.
ii.
Liabilitas jangka panjang lainnya
Other long-terms obligations
Beberapa entitas di dalam Perseroan memberikan imbalan kerja jangka panjang lainnya dalam bentuk penghargaan pengabdian dan cuti berimbalan.
Some entities within the Company provide other long-term defined benefits including long-service award and long-term paid leave.
Biaya yang diharapkan timbul atas imbalan ini dicadangkan selama masa kerja dengan menggunakan metodologi akuntansi yang sama seperti yang digunakan dalam program pensiun imbalan pasti. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial dibebankan atau dikreditkan ke laporan laba rugi pada periode terjadinya. Liabilitas ini dinilai setiap tahun oleh aktuaris independen yang memenuhi syarat.
The expected costs of these benefits are accrued over the period of employment using the same accounting methodology as used for defined benefit pension plans. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are charged or creditted to the profit or loss in the period in which they arise. These obligations are valued annually by independent qualified actuaries.
Dividen
o.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
Dividends Dividend distribution to the Company’s shareholders is recognised as a liability in the financial statements in the period which the dividends are declared by the Company’s shareholders. Interim dividend distributions are recognised as a liability when the dividends are approved based on a Board of Directors’ resolution in accordance with the Company’s Articles of Association.
Pembagian dividen kepada para pemegang saham Perseroan diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan pada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perseroan. Pembagian dividen interim diakui sebagai liabilitas ketika dividen disetujui berdasarkan keputusan rapat Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.
p.
Pension obligations (continued)
p.
Transactions with related parties
Perseroan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak Berelasi”. Definisi pihak berelasi adalah antara lain:
The Company enters into transactions with related parties as defined in SFAS 7 (Revised 2010) “Related Party Disclosure”. Related parties are principally defined as:
i. ii. iii.
entitas di bawah pengendalian Perseroan; entitas asosiasi; investor yang memiliki hak suara, yang memberikan investor tersebut suatu pengaruh yang signifikan; iv. entitas di bawah pengendalian investor yang dijelaskan dalam poin iii di atas; dan v. personil manajemen kunci.
i. ii. iii.
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
The nature of transactions and balances of accounts with related parties are disclosed in the notes to the financial statements.
entities under the control of the Company; associated entities; investors with an interest in the voting that gives them significant influence;
iv. entities controlled by investors under point iii above; and v. key management personnel.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/20 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN YANG PENTING
PERTIMBANGAN
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS
ESTIMATES
AND
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.
Certain estimates and assumption are made in the preparation of the financial statements. These often require management’s judgement in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.
Management makes estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required in conformity with SFAS are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard. Estimates and judgements are evaluated on a continuous basis, and are based on past experience and other factors, including expectations with regard to future events.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
Sumber utama ketidakpastian estimasi:
Key sources of estimation uncertainty:
a.
a.
Estimasi klaim
Estimated claim
Perseroan wajib membentuk cadangan untuk pembayaran klaim yang timbul. Cadangan ini merupakan biaya yang diharapkan untuk menyelesaikan klaim yang telah terjadi, tetapi masih dalam proses pada tanggal laporan posisi keuangan. Perseroan menetapkan cadangan berdasarkan jenis produk, jenis dan periode penjaminan dan tahun kejadian. Ada dua kategori cadangan: cadangan untuk klaim yang sudah dilaporkan dan cadangan untuk klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan (IBNR).
The Company is required to establish reserves for payment of claim that arise. These reserves represent the expected ultimate cost to settle claims occurring prior to, but still outstanding as at the statement of financial position date. The Company establishes its reserves by product line, type and extent of coverage and year of occurrence. There are two categories of reserve: reserves for reported losses and reserves for incurred but not reported (“IBNR”) losses.
Cadangan Perseroan untuk klaim yang sudah dilaporkan adalah berdasarkan pada estimasi pembayaran di masa mendatang untuk menyelesaikan klaim yang sudah dilaporkan. Perseroan membuat estimasi tersebut berdasarkan pada fakta-fakta yang tersedia pada saat cadangan ditetapkan.
The Company’s reserves for reported losses are based on estimates of future payments to settle reported claims. The Company bases such estimates on the facts available at the time the reserves are established.
Perseroan membentuk cadangan IBNR dengan menggunakan data historis rasio klaim untuk mengakui perkiraan biaya dari klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan.
The Company’s establishes IBNR reserves using historical data of claim to recognise the estimated cost of losses for claim which have already occurred but not yet reported.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/21 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN YANG PENTING (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued)
ESTIMATES
AND
Sumber utama ketidakpastian estimasi: (lanjutan)
Key sources of estimation uncertainty: (continued)
b.
b.
Aset reasuransi
Assets arising from reinsurance contracts are also computed using the above methods. In addition, the recoverability of these assets is assessed on a periodic basis to ensure that the balance is reflective of the amounts that will ultimately be received, taking into consideration factors such as counterparty and credit risk. Impairment is recognised where there is objective evidence that the Company may not receive amounts due to it and these amounts can be reliably measured.
Aset yang timbul dari kontrak reasuransi juga dihitung dengna menggunakan metode di atas. Selain itu, pemulihan asset ini dinilai secara periodik untuk memastikan bahwa jumlahnya mencerminkan jumlah yang pada akhirnya akan diterima, mempertimbangkan faktor-faktor seperti counterparty dan risiko kredit. Penurunan nilai diakui di mana terdapat bukti objektif bahwa Perseroan tidak dapat menerima jumlah yang terhutang untuk itu dan jumlah ini dapat diukur secara andal. c.
Penyisihan kerugian penurunan nilai
c.
Liabilitas imbalan kerja
d.
Aset pajak tangguhan
e.
Nilai wajar dari instrumen keuangan Jika nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan yang tercatat dalam laporan posisi keuangan tidak dapat diperoleh dari pasar aktif, nilai wajar ditentukan dari beberapa teknik penilaian termasuk model matematika, seperti teknik penilaian analisa arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga pasar yang berlaku.
Deferred tax assets Deferred tax assets are recognised for the future recoverable taxable income arising from temporary difference. Management judgement is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognised, based upon the likely timing and level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan. Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan. f.
Employee benefits liabilities Employee benefits are determined based on actuarial valuation. The actuary valuation involves making assumptions about discount rate, expected rate of return on investments, future salary increases, mortality rate, resignation rate and others.
Liabilitas imbalan kerja ditentukan berdasarkan perhitungan aktuarial. Perhitungan aktuaria mengunakan asumsi-asumsi seperti tingkat diskonto, tingkat pengembalian investasi, tingkat kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat pengunduran diri dan lain-lain. e.
Allowance for impairment losses The Company reviews its receivables at reporting date to evaluate the allowance for impairment losses. Management’s judgement is applied in the estimation when determining the level of allowance required.
Perseroan melakukan peninjauan kembali atas piutang yang diberikan pada setiap tanggal laporan untuk melakukan penilaian atas cadangan penurunan nilai yang telah dicatat. Justifikasi Manajemen diperlukan dalam menentukan tingkat cadangan yang dibutuhkan. d.
Reinsurance assets
f.
Fair value of financial instruments Where the fair value of financial assets and financial liabilities recorded on the statement of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques, including mathematical models, such as discounted future cash flows analysis by using prevailing market rate.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/22 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
4.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN YANG PENTING (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) AKUNTANSI
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued)
ESTIMATES
AND
Sumber utama ketidakpastian estimasi: (lanjutan)
Key sources of estimation uncertainty: (continued)
g.
g.
Tes kecukupan liabilitas asuransi Pengujian kecukupan liabilitas asuransi dilakukan dengan menggunakan perhitungan teknik aktuarial dimana digunakan asumsi dan estimasi aktuaria masa depan.
Liability adequacy testing is calculated using actuarial technic with using of assumptions and estimations such as casflows.
Pada tanggal pelaporan, keseluruhan jumlah aset dan kewajiban asuransi yang dicatat telah dilakukan pengujian kecukupan liabilitas dan Manajemen meyakini bahwa jumlah tersebut telah memadai.
As at reporting date, all insurance assets and liabilities have been estimated and the Management believes that the amount recorded are adequate.
INVESTASI a.
Insurance liability adequacy testing
4.
Deposito berjangka
a. 2013
Rupiah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank International Indonesia Maybank Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Sahabat Sampoerna PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Permata Tbk
Mata uang asing Dolar Amerika Serikat PT Bank International Indonesia Maybank Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Dolar Singapura PT Bank Permata Tbk
Jumlah
INVESTMENTS Time deposits 2012
74,031,115 20,100,000 18,000,000
22,200,000 -
13,000,000 10,000,000 3,246,940 2,100,000
10,800,000 -
-
29,345,000
-
25,500,000 8,720,000
140,478,055
96,565,000
Rupiah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank International Indonesia Maybank Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Sahabat Sampoerna PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Pembagunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Permata Tbk
65,340,939
43,158,027
16,037,895
-
Foreign currency United States Dollar PT Bank International Indonesia Maybank Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
2,257,313
1,835,208
Singapore Dollar PT Bank Permata Tbk
83,636,147
44,993,235
224,114,202
141,558,235
Total
Pada tahun 2013, deposito berjangka dalam Rupiah memperoleh bunga berkisar antara 6,46% - 11,25% per tahun (2012: 5,50% - 9,75% per tahun), sedangkan deposito berjangka dalam Dolar AS memperoleh bunga berkisar antara 2,44% - 3,25% per tahun (2012: 2,19% - 3,25% per tahun).
In 2013, Rupiah time deposits earned interest rates ranging between 6.46% - 11.25% per (2012: 5.50% - 9.75% per annum), whilst USD time deposits earned interest rates ranging between 2.44% 3.25% per annum (2012: 2.19% - 3.25% per annum).
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo dana jaminan Perseroan dalam bentuk deposito adalah sebesar Rp 20.000.000. Lihat Catatan 4f.
As at 31 December 2013 and 2012, the Company’s statutory deposits amounted to Rp 20,000,000. Refer to Note 4f.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/23 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
INVESTASI (lanjutan) b.
Obligasi
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 4.
INVESTMENTS (continued) b.
Bonds
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date Dimiliki hingga jatuh tempo/Held-to-maturities Rupiah Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0027 Obligasi XII Perum Pegadaian Tahun 2007 Seri A Obligasi PLN X Tahun 2009 Seri A Sukuk Ijarah PLN III Tahun 2009 Seri A SBSN Seri IFR0001 Obligasi PLN VIII Tahun 2006 Seri A Obligasi Syariah Ijarah PLN I Tahun 2006 Obligasi PLN XI Tahun 2010 Seri A Obligasi PLN IX Tahun 2007 Seri A
15 Juni/June 2015 4 September/September 2017 9 Januari/January 2014 9 Januari/January 2014 15 Agustus/August 2015 21 Juni/June 2016 21 Juni/June 2016 12 Januari/January 2017 10 Juli/July 2017
Dikurangi/less: Diskonto belum diamortisasi/Unamortised discount Jumlah obligasi yang dimiliki hingga jatuh tempo/ Total bonds held-to-maturities Tersedia untuk dijual/Available-for-sale Rupiah Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0058 15 Juni/June 2032 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0059 15 Mei/May 2027 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0068 15 Maret/March 2034 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0064 15 Mei/May 2028 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0065 15 Mei/May 2033 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0061 15 Mei/May 2022 Obligasi I BW Plantation Tahun 2010 16 November/November 2015 Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 Seri B 25 Agustus/August 2016 Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 9 November/November 2017 Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012 20 Desember/December 2019 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0062 15 April/April 2042 Obligasi Subordinasi II Bank CIMB Niaga Tahun 2010 23 Desember/December 2020 Obligasi Subordinasi II Bank Permata Tahun 2011 28 Juni/June 2018 Obligasi IV Mayora Indah Tahun 2012 9 Mei/May 2019 Obligasi BII Berkelanjutan I Tahap I 2011 6 Desember/December 2018 Obligasi Subordinasi I Bank CIMB Niaga Tahun 2010 8 Juli/July 2017 Obligasi Subordinasi III Bank OCBC NISP Tahun 2010 30 Juni/June 2017 Obligasi Summit Oto Finance IV Tahun 2010 Seri D 27 Oktober/October 2014 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0045 15 Mei/May 2037 Obligasi V Danareksa Tahun 2010 Seri B 11 Januari/January 2016 Obligasi V Wom Finance Tahun 2011 Seri D 4 Maret/March 2015 Obligasi Berkelanjutan I ADMF Tahap I Tahun 2011 Seri C 16 Desember/December 2016 Obligasi Berkelanjutan I ANTAM Tahap I Tahun 2011 Seri B 14 Desember/December 2021 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0056 15 September/September 2026 Obligasi Berkelanjutan I JAPFA Tahap I Tahun 2012 12 Januari/January 2017 Obligasi Berkelanjutan I Indomobil Finance Tahap I Tahun 2012 Seri C 11 Mei/May 2016 Obligasi Berkelanjutan I ADMF Tahap II Tahun 2012 Seri C 4 Mei/May 2015 Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Permata Tahap I Tahun 2012 15 Juni/June 2019 Obligasi II Waskita Karya Tahun 2012 Seri B 5 Juni/June 2017 Obligasi Berkelanjutan I Bank BII Tahap II Tahun 2012 Seri B 31 Oktober/October 2017 Obligasi Surya Semesta Internusa I Tahun 2012 Seri A 7 November/November 2015 Obligasi Berkelanjutan I Mitra Adiperkasa Tahap I Tahun 2012 Seri B 12 Desember/December 2017 Obligasi Berkelanjutan I Roti Tahap I Thn 2013 11 Juni/June 2018 Obligasi Berkelanjutan I Bank OCBC NISP Tahap I Seri C Th 2013 19 Februari/February 2016 Obligasi Subordinasi II Bank Permata Tahap I Thn 2013 24 Desember/December 2020 Obligasi Verena Multi Finance I Tahun 2011 Seri C 18 Maret/March 2014 Obligasi Berkelanjutan I Adhi Karya Tahap II th 2013 Seri B 15 Maret/March 2020 Obligasi Berkelanjutan I BTN Tahap II Tahun 2013 27 Maret/March 2023 Obligasi PLN XII Tahun 2010 Seri B 8 Juli/July 2022 Obligasi Subordinasi II Bank DKI Tahun 2011 17 Juni/June 2018 Obligasi I Bank CIMB Niaga Tahun 2011 Seri B 23 Desember/December 2016 Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance Tahap I Tahun 2012 Seri C 21 Februari/February 2017 Obligasi Berkelanjutan I Danareksa Tahap I Tahun 2012 Seri B 9 Januari/January 2018 Obligasi Berkelanjutan I Tower Bersama Infrastructure Tahap I Tahun 2013 Seri B 12 Desember/December 2016 Obligasi Mandiri Tunas Finance VI Tahun 2011 Seri D 19 Mei/May 2015 Obligasi Berkelanjutan I Bank BII Tahap I Tahun 2011 Seri B 6 Desember/December 2016 Obligasi Indonesia Eximbank I Tahun 2010 Seri D 8 Juli/July 2017 Obligasi Indosat VIII Tahun 2012 Seri A 27 Juni/June 2019 Obligasi Berkelanjutan I Adhi Tahap I Tahun 2012 Seri A 3 Juli/July 2017 Sukuk Ritel 005 27 Februari/February 2016 Obligasi II Telkom Tahun 2010 Seri B 6 Juli/July 2020
2013 Nilai nominal/ Face value
2012 Nilai nominal/ Face value
4,952,000 4,000,000 2,500,000 2,500,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 1,000,000 1,000,000
4,952,000 4,000,000 2,500,000 2,500,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 1,000,000 1,000,000
21,952,000
21,952,000
(21,055) 21,930,945
(35,531) 21,916,469
49,504,923 20,255,040 20,000,000 18,954,124 16,727,102 15,850,158 15,000,000 15,000,000 15,000,000
15,037,000 20,000,000 5,000,000 11,500,000 15,000,000 15,000,000 15,000,000 15,000,000
13,000,000 10,903,700 10,000,000 8,000,000 7,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000
10,000,000 10,000,000 10,000,000 5,000,000 7,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000
5,000,000 5,000,000
5,000,000 5,000,000
5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000
5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000
5,000,000 5,000,000
5,000,000 -
5,000,000 5,000,000 4,000,000 4,000,000 4,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000
4,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000
3,000,000
3,000,000
3,000,000
-
3,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 1,000,000
2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 1,000,000
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/24 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI (lanjutan) b.
4.
Obligasi
INVESTMENTS (continued) b.
Bonds
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
2013 Nilai nominal/ Face value
2012 Nilai nominal/ Face value
Tersedia untuk dijual (lanjutan)/ Available-for-sale (continued) Rupiah (lanjutan)/(continued) Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Permata Tahap II Tahun 2012 Obligasi Berkelanjutan I FIF Tahap I Tahun 2012 Seri C Obligasi Indofood Sukses Makmur VI Tahun 2012 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI008
19 Desember/December 2019 20 April/April 2015 31 Mei/May 2017 15 Oktober/October 2014
Penurunan harga pasar obligasi yang belum terealisasi/ Unrealised losses from market value of bonds Diskonto belum diamortisasi/Unamortised discount
Dolar Amerika Serikat/United States Dollar Indo 42 Indo 43 Sukuk Global 22 Indo 23 Pertamina Global Bond 23 Pertamina Global Bond 43 Indo 38 Indo 21 SBSN Indonesia II
17 Januari/January 2042 15 April/April 2043 21 November/November 2022 15 April/April 2023 20 Mei/May 2023 20 Mei/May 2043 5 Mei/May 2021 17 Januari/January 2038 21 November/November 2018
Penurunan harga pasar obligasi yang belum terealisasi/ Unrealised losses from market value of bonds Diskonto belum diamortisasi/Unamortised discount
15,000,000 5,000,000 5,000,000 4,000,000
383,195,047
299,537,000
(8,428,982)
13,932,527
(161,263)
2,787,075
374,604,802
316,256,602
45,708,750 18,283,500 12,189,000 12,189,000 6,094,500 6,094,500 6,094,500 6,094,500 3,656,700
19,340,000 9,670,000 4,835,000 4,835,000 2,901,000
116,404,950
41,581,000
(14,062,477)
6,347,850
(1,089,806)
585,624
101,252,667
48,514,474
Jumlah obligasi yang tersedia untuk dijual/ Total bonds available for sale
475,847,469
364,771,076
Jumlah obligasi/Total bonds
497,788,414
386,687,544
As at 31 December 2013, the Company’s guarantee fund in the form of marketable securities amounted to Rp 10,000,000 (2012: Rp 21,952,000). Refer to Note 4f.
Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo dana jaminan Perseroan dalam bentuk surat berharga adalah sebesar Rp 10.000.000 (2012: Rp 21.952.000). Lihat Catatan 4f. c.
-
Penyertaan langsung
c. 2013 Nilai nominal/ Face value
Direct participation
2012 Nilai nominal/ Face value
Konsorsium Asuransi Risiko Khusus (KARK) PT Asuransi Maipark Indonesia PT Pemeringkat Efek Indonesia
2,000,000 465,000 10,000
1,500,000 465,000 10,000
Konsorsium Asuransi Risiko Khusus (KARK) PT Asuransi Maipark Indonesia PT Pemeringkat Efek Indonesia
Jumlah
2,475,000
1,975,000
Total
Termasuk dalam penyertaan langsung adalah penanaman dana wajib dalam bentuk saham pada “PT Asuransi Maipark Indonesia” sesuai dengan Surat Edaran Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan No. SE-6047/LK/2003 tanggal 11 Nopember 2003 yang dicatat berdasarkan nilai perolehannya.
Included in direct participation is mandatory investment in shares of “PT Asuransi Maipark Indonesia” in compliance with the Circular Letter of the Directorate General of Financial Institution No. SE-6047/LK/2003 dated 11 November 2003, which is recorded at cost.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/25 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI (lanjutan) d.
4.
Saham
d.
Saham-saham yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari: 2013 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk PT Astra International Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk PT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk PT Unilever Indonesia Tbk PT Panin Financial Tbk PT Gudang Garam Tbk PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk PT United Tractors Tbk PT Semen Gresik (Persero) Tbk PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk PT Media Nusantara Citra Tbk PT Astra Agro Lestari Tbk PT Surya Citra Media Tbk PT Saraswati Griya Lestari Tbk PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Hexindo Adiperkasa Tbk PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PT Indosat Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk PT Summarecon Agung Tbk PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk PT International Nickel Indonesia Tbk PT Ace Hardware Indonesia Tbk PT PP London Sumatra Indonesia Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Harum Energy Tbk PT Adi Sarana Armada Tbk PT Kalbe Farma Tbk PT Astra Graphia Tbk PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT Bumi Serpong Damai Tbk PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Waskita Karya (Persero) Tbk PT Ciputra Development Tbk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Sri Rezeki Isman Tbk PT Logindo Samudramakmur Tbk PT Multipolar Tbk PT Total Bangun Persada Tbk PT Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
INVESTMENTS (continued) Shares Shares at fair value through profit or loss consist of the followings: 2012
3,909,600 3,587,000
4,681,650 3,791,250
3,542,440 2,775,713 2,396,175 2,306,325
2,916,550 1,891,250 2,135,800
2,123,425 2,063,459
860,250 2,109,470
1,709,585 1,651,000 1,630,590 1,624,350 1,597,925 1,492,000 1,395,900
4,578,925 3,567,200 1,236,400 1,534,400 1,513,050 -
1,330,550 1,238,900 1,222,550 1,210,250 1,192,040 1,164,750 1,160,000 1,101,275 1,058,250 1,056,170 1,038,785 1,028,820 1,025,058 1,009,800 914,500 912,025 887,525 882,750 838,338 822,120 807,445 786,375 783,360 738,604 683,033 604,075 563,325 544,960 535,800 508,725 471,960 451,000 418,770
1,147,837 1,020,937 944,512 623,475 486,920 3,024,715 1,970,430 506,480 259,200 2,610,165 13 1,626,253 2,050,210 228,883 532,980
410,400
668,200
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk PT Astra International Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk PT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk PT Unilever Indonesia Tbk PT Panin Financial Tbk PT Gudang Garam Tbk PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk PT United Tractors Tbk PT Semen Gresik (Persero) Tbk PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk PT Media Nusantara Citra Tbk PT Astra Agro Lestari Tbk PT Surya Citra Media Tbk PT Saraswati Griya Lestari Tbk PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Hexindo Adiperkasa Tbk PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PT Indosat Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT. Mitra Pinasthika Mustika Tbk PT Summarecon Agung Tbk PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk PT International Nickel Indonesia Tbk PT Ace Hardware Indonesia Tbk PT PP London Sumatra Indonesia Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Harum Energy Tbk PT Adi Sarana Armada Tbk PT Kalbe Farma Tbk PT Astra Graphia Tbk PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT Bumi Serpong Damai Tbk PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Waskita Karya (Persero)Tbk PT Ciputra Development Tbk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Sri Rezeki Isman Tbk PT Logindo Samudramakmur Tbk PT Multipolar Tbk PT Total Bangun Persada Tbk PT Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/26 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI (lanjutan) d.
4.
Saham (lanjutan)
d. 2013
PT Ciputra Surya Tbk PT Indo Tambangraya Megah Tbk PT Wintermar Offshore Marine Tbk PT Matahari Department Store Tbk PT Tempo Scan Pacific Tbk PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk PT Gajah Tunggal Tbk PT Astra Otoparts Tbk PT Aneka Tambang (Persero) Tbk PT Salim Invomas Pratama Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Modernland Realty Ltd. Tbk PT Adaro Energy Tbk PT Dyandra Media International Tbk PT Semen Baturaja (Persero) Tbk PT Bank Danamon Tbk PT Arwana Citramulia Tbk PT Erajaya Swasembada Tbk PT Intiland Development Tbk PT Resource Alam Indonesia Tbk PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk PT Sido Muncul Tbk PT Ciputra Property Tbk PT XL Axiata Tbk PT Wismilak Inti Makmur Tbk PT Agung Podomoro Land Tbk PT Electronic City Indonesia Tbk PT Karwell Indonesia Tbk PT Hero Supermarket Tbk PT Supra Boga Lestari Tbk PT Matahari Putra Prima Tbk PT Inti Bangun Persada Tbk PT Cardig Aero Service Tbk PT Metropolitan Land Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Nusa Kontruksi Enjiniring Tbk PT Alam Sutera Realty Tbk PT Mitra Adiperkasa Tbk PT Holcim Indonesia Tbk PT Indosiar Karya Media Tbk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk PT Sentul City Tbk PT Citra Marga Nusaphala Tbk PT Indomobil Sukses International Tbk PT Pakuwon Jati Tbk PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk PT AKR Corporindo Tbk PT Kawasan Industri Jababeka Tbk PT Indika Energy Tbk PT Gozco Plantations Tbk Jumlah
INVESTMENTS (continued) Shares (continued) 2012
405,600 400,925 395,874 394,200 393,450 349,300 346,525 343,922 341,170 331,500 329,588 309,155 295,920 295,763 286,110 281,250 241,490 228,000 223,820 218,325 206,500 182,850 178,730 178,500 164,800 161,250 138,975 135,841 84,148 72,800 56,934 22,799 19,679 10,449 -
512,500 776,685 317,963 277,590 684,338 1,730,625 773,855 89,600 21,800 364,320 449,970 1,175,225 1,001,171 978,600 933,900 782,000 734,910 707,440 661,290 521,640 501,375 464,200
-
348,910 287,500 226,175 174,125 159,850 148,255
PT Ciputra Surya Tbk PT Indo Tambangraya Megah Tbk PT Wintermar Offshore Marine Tbk PT Matahari Department Store Tbk PT Tempo Scan Pacific Tbk PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk PT Gajah Tunggal Tbk PT Astra Otoparts Tbk PT Aneka Tambang (Persero) Tbk PT Salim Invomas Pratama Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Modernland Realty Ltd. Tbk PT Adaro Energy Tbk PT Dyandra Media International Tbk PT Semen Baturaja (Persero) Tbk PT Bank Danamon Tbk PT Arwana Citramulia Tbk PT Erajaya Swasembada Tbk PT Intiland Development Tbk PT Resource Alam Indonesia Tbk PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk PT Sido Muncul Tbk PT Ciputra Property Tbk PT XL Axiata Tbk PT Wismilak Inti Makmur Tbk PT Agung Podomoro Land Tbk PT Electronic City Indonesia Tbk PT Karwell Indonesia Tbk PT Hero Supermarket Tbk PT Supra Boga Lestari Tbk PT Matahari Putra Prima Tbk PT Inti Bangun Persada Tbk PT Cardig Aero Service Tbk PT. Metropolitan Land Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Nusa Kontruksi Enjiniring Tbk PT Alam Sutera Realty Tbk PT Mitra Adiperkasa Tbk PT Holcim Indonesia Tbk PT Indosiar Karya Media Tbk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk PT Sentul City Tbk PT Citra Marga Nusaphala Tbk PT Indomobil Sukses International Tbk PT Pakuwon Jati Tbk PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk PT AKR Corporindo Tbk PT Kawasan Industri Jababeka Tbk PT Indika Energy Tbk PT Gozco Plantations Tbk
71,233,917
64,323,217
Total
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/27 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI (lanjutan) e.
4.
Reksadana
INVESTMENTS (continued) e.
Tanggal pembelian/ Acquisition date
Jatuh tempo/ Maturity Date
Mutual funds
Nilai nominal per unit/ Nominal value per units
Unit/ Units
NIlai penyertaan/ Investment value 2013
2012
Dimiliki hingga jatuh tempo RDPT PNM Pembiayaan Mikro BUMN 2011 Danareksa BUMN Fund 2011 Microfinancing RDPT PNM Pembiayaan Mikro BUMN 2013
Held to maturity 22 Dec 11
22 Apr 13
1
5,000,000
-
5,000,000
1 Dec 11
25 Apr 13
1
5,000,000
-
5,000,000
16 Sep 13
16 Mar 15
1
5,000,000
5,000,000
-
5,000,000
10,000,000
Biaya perolehan belum diamortisasi
Tersedia untuk dijual Rupiah Reksadana Campuran Panin Dana Bersama Plus Reksadana Campuran Panin Dana ETF LQ - 45 Reksadana Saham Syailendra Equity Opportunity Fund Reksadana Saham Trimegah Kapital Plus Reksadana Saham Pratama Saham Reksadana Saham Mandiri Investa Ekuitas Dinamis Reksadana Campuran Simas Satu Reksadana Saham Schroder Dana Istimewa Reksadana Pendpatan Tetap MNC Dana Likuid Reksadana Saham GAP Equity Fund Reksadana Saham Panin Dana Prima Reksadana Saham SAM Indonesia Equity Fund Reksadana Premier ETF IDX-30
Keuntungan atas kenaikan nilai wajar yang belum direalisasi
Jumlah - net
59,853 10,059,853
9 Dec 11
-
2,190,644
1,049
2,268,750
2,268,750
22 Nov 11
-
2,100,000
925
1,608,363
669,877
23 May 12
-
1,221,545
3,373
4,211,850
4,020,000
23 May 12
-
441,567
3,397
1,500,000
1,002,500
10 Jun 13
-
191,391
5,225
1,000,000
1,002,500
23 May 12
-
2,264,688
1,345
3,000,000
2,000,000
23 May 12
-
401,118
4,402
1,750,000
1,750,000
16 Jul 12
-
191,703
5,216
1,000,000
1,000,000
23 May 13
-
834,901
1,797
1,500,000
-
27 Nov 13
-
895,183
1,117
1,000,000
-
28 Nov 13
-
533,668
2,811
1,522,500
-
10 Jun 13
-
512,489
1,951
1,000,000
-
3 Dec 12
-
1,400,000
374
Kerugian atas kenaikan nilai wajar yang belum direalisasi
Dolar Amerika Serikat Danareksa Melati Platinum
30,638 5,030,638
524,837
524,839
21,886,300
14,238,466
(1,421,518)
28 Dec 10
-
1
608,894
686,653
RDPT PNM Pembiayaan Mikro BUMN 2011 Danareksa BUMN Fund 2011 Microfinancing RDPT PNM Pembiayaan Mikro BUMN 2013
Unamortised cost
Available for sale Rupiah Reksadana Campuran Panin Dana Bersama Plus Reksadana Campuran Panin Dana ETF LQ - 45 Reksadana Saham Syailendra Equity Opportunity Fund Reksadana Saham Trimegah Kapital Plus Reksadana Saham Pratama Saham Reksadana Saham Mandiri Investa Ekuitas Dinamis Reksadana Campuran Simas Satu Reksadana Saham Schroder Dana Istimewa Reksadana Pendpatan Tetap MNC Dana Likuid Reksadana Saham GAP Equity Fund Reksadana Saham Panin Dana Prima Reksadana Saham SAM Indonesia Equity Fund Reksadana Premier ETF IDX-30
Unrealised losses from changes in fair value
20,464,782
14,925,119
7,313,400
5,802,000
United States Dollar Danareksa Melati Platinum
706,223
Unrealised gains from changes in fair value
2,429 7,315,829
6,508,223
32,811,249
31,493,195
Total - net
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/28 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI (lanjutan) f.
4.
Dana jaminan
f. 2013
Deposito berjangka Rupiah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Obligasi Rupiah Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0045 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR 0058 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR FR 0059 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR FR 0027 SBSN Seri IFR0001
Jumlah
20,000,000
20,000,000
5,000,000
5,000,000
5,000,000
5,000,000
-
5,000,000
-
4,952,000 2,000,000
10,000,000
21,952,000
30,000,000
41,952,000
KAS DAN BANK
Bank Rupiah PT BNI Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Panin Sekuritas Tbk, PT Valbury Asia Securities, PT Insight Investment Management PT Manulife Aset Manajemen Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Citibank N.A PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Dolar Amerika Serikat Citibank N.A PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Time deposits Rupiah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Bonds Rupiah Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR 0045 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR 0058 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR 0059 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR 0027 SBSN Seri IFR0001
Total
This account represents guaranteed funds placed in compliance with the Minister of Finance Regulation No.158/PMK.010/2008 dated 28 October 2008. 5.
2013 Kas
Guaranteed funds 2012
Akun ini merupakan dana jaminan yang ditempatkan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No.158/PMK.010/2008 tanggal 28 Oktober 2008.
5.
INVESTMENTS (continued)
CASH AND BANKS 2012
25,000
25,000
1,855,946
752,719
1,400,689 549,437 423,085
7,232,846 376,502 2,151,507
352
304
4,229,509
10,513,878
670,631 617,501
478,128 220,948
49,371
12,797
1,337,503
711,873
Cash on hand Cash in banks Rupiah PT BNI Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Panin Sekuritas Tbk, PT Valbury Asia Securities, and PT Insight Investment Management PT Manulife Aset Manajemen Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Citibank N.A PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
United States Dollar Citibank N.A PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/29 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN BANK (lanjutan)
5.
CASH AND BANKS (continued)
2013 Bank (lanjutan) Dolar Singapura Citibank N.A
26,777
70,576
Euro Citibank N.A
33,788
25,796
5,627,577
11,322,123
5,652,577
11,347,123
Jumlah
6.
2012
PIUTANG REASURANSI
Pihak yang berelasi Piutang sesi - bersih Piutang klaim retrosesi - bersih
Pihak ketiga Piutang sesi - bersih Piutang klaim retrosesi - bersih
Jumlah
a.
6.
2012
28,210,935 10,937
13,689,613 5,962
28,221,872
13,695,575
92,024,317 41,705,107
60,137,530 13,714,007
133,729,424
73,851,537
161,951,296
87,547,112
a.
Piutang sesi berdasarkan asuradur adalah sebagai berikut:
Pihak yang berelasi Pihak ketiga
Dikurangi: penyisihan kerugian penurunan nilai
29,745,403 99,468,972
15,003,600 67,037,156
129,214,375
82,040,756
Piutang sesi berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut:
Kurang dari 60 hari 61 - 90 hari 91 - 150 hari Lebih dari 150 hari
Dikurangi: penyisihan kerugian penurunan nilai
(8,213,613)
Total
to
Related parties Third parties
Less: allowance for impairment losses
Cession receivables classified according to aging category are as follows: 2012
109,869,403 3,903,866 15,441,106
63,857,073 3,187,154 727,641 14,268,888
129,214,375
82,040,756
120,235,252
Third parties Cession receivables - net Retrocession claims receivable - net
73,827,143
2013
(8,979,123)
Related parties Cession receivables - net Retrocession claims receivable - net
Cession receivables classified according insurance companies are as follows: 2012
120,235,252
Total
Cession receivables
2013
(8,979,123)
Euro Citibank N.A
REINSURANCE RECEIVABLES
2013
Piutang sesi
Cash in banks (continued) Singapore Dollar Citibank N.A
(8,213,613) 73,827,143
Less than 60 days 61 - 90 days 91 - 150 days More than 150 days
Less: allowance for impairment losses
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/30 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG REASURANSI (lanjutan) a.
6.
Piutang sesi (lanjutan)
REINSURANCE RECEIVABLES (continued) a.
Cession receivables balance by currencies are as follows:
Saldo piutang sesi berdasarkan jenis mata uang adalah sebagai berikut:
Dolar Amerika Serikat Rupiah Mata uang lainnya
Dikurangi: penyisihan kerugian penurunan nilai
2013
2012
86,487,510 39,960,009 2,766,856
49,075,068 22,053,728 10,911,960
129,214,375
82,040,756
(8,979,123)
(8,213,613)
120,235,252
Piutang klaim retrosesi
Less: allowance for impairment losses
Refer to Note 26 for details of related parties balances and transactions. b.
Piutang klaim retrosesi berdasarkan asuradur adalah sebagai berikut:
United States Dollar Rupiah Other currencies
73,827,143
Lihat Catatan 26 untuk rincian saldo dan transaksi pihak-pihak berelasi. b.
Cession receivables (continued)
Retrocession claims receivables Retrocession claims receivables classified according to insurance companies are as follows:
2013
2012
Pihak yang berelasi Pihak ketiga
11,327 48,657,989
5,962 18,009,593
Related parties Third parties
Jumlah
48,669,316
18,015,555
Total
Dikurangi: penyisihan kerugian penurunan nilai
(6,953,272)
(4,295,586)
41,716,044
13,719,969
Piutang klaim retrosesi berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut:
Retrocession claims receivables classified according to aging category are as follows:
2013
2012
9,485,030 5,575,290 12,346,331 21,262,665
5,984,184 1,369,805 594,473 10,067,093
48,669,316
18,015,555
Dikurangi: penyisihan kerugian penurunan nilai
(6,953,272)
(4,295,586)
Jumlah - bersih
41,716,044
13,719,969
Kurang dari 60 hari 61 - 90 hari 91 - 150 hari Lebih dari 150 hari
Less: allowance for impairment losses
Less than 60 days 61 - 90 days 91 - 150 days More than 150 days
Less: allowance for impairment losses Total - net
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/31 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG REASURANSI (lanjutan) b.
6.
Piutang klaim retrosesi (lanjutan)
b.
2013
balance
by
2012
37,992,949 10,594,302 82,065
6,335,899 7,182,881 4,496,775
48,669,316
18,015,555
Dikurangi: penyisihan kerugian penurunan nilai
(6,953,272)
(4,295,586)
Jumlah - bersih
41,716,044
13,719,969
United States Dollar Rupiah Other currencies
Less: allowance for impairment losses Total - net
Lihat Catatan 26 untuk rincian saldo dan transaksi pihak-pihak berelasi.
Refer to Note 26 for details of related parties balances and transactions.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, penyisihan kerugian penurunan nilai berdasarkan jenis piutang adalah sebagai berikut:
As at 31 December 2013 and 2012, allowance for impairment losses balance by type of receivables are as follows:
2013 Piutang sesi Piutang klaim retrosesi Jumlah
2012
8,979,123 6,953,272
8,213,613 4,295,586
Cession receivables Retrocession claims receivables
15,932,395
12,509,199
Total
The changes in allowance for impairment losses are as follows:
Mutasi kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2013
2012
Saldo awal tahun Penambahan
12,509,199 3,423,196
8,397,264 4,111,935
Balance at beginning of year Addition
Saldo akhir tahun
15,932,395
12,509,199
Balance at end of year
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses on uncollectible receivable accounts.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai di atas cukup untuk menutupi kerugian atas kemungkinan tidak tertagihnya piutang.
7.
Retrocession claims receivables (continued) Retrocession claims receivables currencies are as follows:
Saldo piutang klaim retrosesi berdasarkan jenis mata uang adalah sebagai berikut:
Dolar Amerika Serikat Rupiah Mata uang asing lainnya
REINSURANCE RECEIVABLES (continued)
PIUTANG LAIN-LAIN
7. 2013
OTHER RECEIVABLES 2012
Piutang investasi Bunga obligasi Pendapatan reksadana Bunga deposito berjangka Lainnya
29,651,183 5,754,234 1,131,035 345,628 594,772
54,398 4,258,343 62,374 245,079 5,084,148
Investment receivable Interest on bonds Income from mutual fund Interest on time deposits Others
Jumlah
37,476,852
9,704,342
Total
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/32 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP
8.
FIXED ASSETS
2013 Saldo awal/ Beginning balances Harga perolehan Tanah Gedung kantor Perabot kantor Kendaraan bermotor Peralatan kantor Peralatan komputer
Aset dalam penyelesaian Gedung kantor Peralatan komputer
Jumlah Akumulasi penyusutan Gedung kantor Perabot kantor Kendaraan bermotor Peralatan kantor Peralatan komputer Jumlah Nilai buku bersih
984,750 9,899,348 420,468 1,274,330 899,268 5,097,015
Saldo akhir/ Ending balances
Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deduction Reclassification
145,518 77,800
Acquisition cost Land Buildings Office furniture and fixtures Motor vehicles Office equipment Computer equipment
56,000 1,039,032
-
-
984,750 10,044,866 498,268 1,274,330 955,268 6,136,047
18,575,179
1,318,350
-
-
19,893,529
9,999 836,264
-
-
-
9,999 836,264
846,263
-
-
-
846,263
19,421,442
1,318,350
-
-
20,739,792
Total
3,834,414 353,620 569,588 575,327 2,691,662
337,739 52,442 176,185 84,739 793,661
-
-
4,172,153 406,062 745,773 660,066 3,485,323
Accumulated depreciation Buildings Office furniture and fixtures Motor vehicles Office equipment Computer equipment
8,024,611
1,444,766
-
-
9,469,377
11,396,831
11,270,415
Construction in progress Buildings Computer equipment
Total Net book value
2012 Saldo awal/ Beginning balances Harga perolehan Tanah Gedung kantor Perabot kantor Kendaraan bermotor Peralatan kantor Peralatan komputer
Aset dalam penyelesaian Gedung kantor Peralatan komputer
Jumlah Akumulasi penyusutan Gedung kantor Perabot kantor Kendaraan bermotor Peralatan kantor Peralatan komputer Jumlah Nilai buku bersih
Saldo akhir/ Ending balances
Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deduction Reclassification
Acquisition cost Land Buildings Office furniture and fixtures Motor vehicles Office equipment Computer equipment
984,750 4,898,492 346,018 755,230 1,278,130 4,142,013
1,452,957 74,450 519,100 154,630 1,610,897
533,492 655,895
3,547,899 -
984,750 9,899,348 420,468 1,274,330 899,268 5,097,015
12,404,633
3,812,034
1,189,387
3,547,899
18,575,179
4,022,193 765,000
71,264
464,295 -
(3,547,899) -
9,999 836,264
4,787,193
71,264
464,295
(3,547,899)
846,263
17,191,826
3,883,298
1,653,682
-
19,421,442
Total
3,704,110 337,338 493,288 1,030,457 2,724,506
130,304 16,282 76,300 67,444 623,051
522,574 655,895
-
3,834,414 353,620 569,588 575,327 2,691,662
Accumulated depreciation Buildings Office furniture and fixtures Motor vehicles Office equipment Computer equipment
8,289,699
913,381
1,178,469
-
8,024,611
8,902,127
11,396,831
Construction in progress Buildings Computer equipment
Total Net book value
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/33 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
8. indikasi tanggal
The Management believes that there is no indication of impairment loss on fixed asset as at 31 December 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2013, seluruh aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 17.829.048 (2012: Rp 17.829.000).
As at 31 December 2013, fixed assets, except for land, were insured to PT Asuransi Central Asia against fire, theft and other possible risk with total coverage amounting to Rp 17,829,048 (2012: Rp 17,829,000).
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
The Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Manajemen berpendapat tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap pada 31 Desember 2013.
9.
FIXED ASSETS (continued)
BIAYA AKUISISI DITANGGUHKAN
9.
Detailed deferred acquisition costs by amortisation year are as follows:
Mutasi biaya akusisi ditangguhkan selama tahun berjalan sebagai berikut:
Saldo awal tahun Penambahan selama tahun berjalan Amortisasi di tahun berjalan Saldo akhir tahun
DEFERRED ACQUISITION COSTS
2013
2012
56,107,739 84,967,968 (56,107,739)
45,365,175 56,107,739 (45,365,175)
84,967,968
56,107,739
10. UTANG REASURANSI
Pihak yang berelasi Utang klaim sesi Utang retrosesi
Jumlah
a.
Ending balance of the year
10. REINSURANCE PAYABLES 2013
Pihak ketiga Utang klaim sesi Utang retrosesi
Beginning balance of the year Addition during current year Amortisation during current year
2012
-
218,801 9,326
-
228,127
47,163,773 18,278,154
54,047,007 5,594,931
65,441,927
59,641,938
65,441,927
59,870,065
Utang klaim sesi
a.
Saldo utang klaim berdasarkan jenis mata uang adalah sebagai berikut:
Related parties Cessions claims payable Retrocession payable
Third parties Cessions claims payable Retrocession payable
Total
Cession claims payable Claims payable balance by currencies are as follows:
2013
2012
Rupiah Dolar Amerika Serikat Mata uang lainnya
23,776,618 17,107,324 6,279,831
34,717,590 18,136,325 1,411,893
Rupiah United States Dollar Other currencies
Jumlah
47,163,773
54,265,808
Total
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/34 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
10. UTANG REASURANSI (lanjutan) b.
10. REINSURANCE PAYABLES (continued)
Utang retrosesi
b.
Saldo utang retrosesi berdasarkan jenis mata uang adalah sebagai berikut: 2013
Retrocession payable Retrocession payable balance by currencies are as follows: 2012
Dolar Amerika Serikat Rupiah
11,455,926 6,822,228
2,587,330 3,016,927
United States Dollar Rupiah
Jumlah
18,278,154
5,604,257
Total
Lihat Catatan 26 untuk rincian saldo dan transaksi pihak-pihak berelasi.
11. ESTIMASI KLAIM
Refer to Note 26 for details of related parties balances and transactions.
11. ESTIMATED CLAIMS
Saldo estimasi klaim pada 31 Desember 2013 dan 2012, berdasarkan lini bisnis adalah sebagai berikut: Kotor/ Gross
2013 Reasuransi/ Reinsurance
Bersih/ Net
Estimated claims balances as at 31 December 2013 and 2012, by line of business are as follows: Kotor/ Gross
2012 Reasuransi/ Reinsurance
Bersih/ Net
Kebakaran Rangka Kapal Rekayasa Pengangkutan Jiwa Kendaraan bermotor Penerbangan Aneka
321,471,330 120,826,667 64,837,380 36,204,826 9,397,501 2,044,228 2,738,669 32,486,130
157,288,690 58,355,386 19,037,254 21,633,124 2,212,281 7,475,341
164,182,640 62,471,281 45,800,126 14,571,702 7,185,220 2,044,228 2,738,669 25,010,789
248,964,546 42,289,511 33,594,423 40,127,045 9,846,644 2,213,037 3,460,575 22,668,764
130,667,520 5,629,774 135,198 24,882,284 2,572,638 2,839,478
118,297,026 36,659,737 33,459,225 15,244,761 7,274,006 2,213,037 3,460,575 19,829,286
Fire Marine hull Engineering Marine cargo Life Motor vehicle Aviation Miscellaneous
Jumlah
590,006,731
266,002,076
324,004,655
403,164,545
166,726,892
236,437,653
Total
Pada tanggal 31 Desember 2013, dalam estimasi klaim termasuk estimasi atas klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (Incurred But Not Reported/ IBNR) sebesar Rp 4.566.817 (2012: Rp 5.398.026). 12. PREMI YANG BELUM MERUPAKAN
PENDAPATAN
Saldo premi yang belum merupakan pendapatan, berdasarkan jenis pertanggungan adalah sebagai berikut: Kotor/ Gross
2013 Reasuransi/ Reinsurance
Bersih/ Net
As at 31 December 2013, the Company’s incurred but not yet reported (IBNR) included in the estimated claims amounted to Rp 4,566,817 (2012: Rp 5,398,026).
12. UNEARNED PREMIUMS INCOME Unearned premiums income balances by class of business are as follows:
Kotor/ Gross
2012 Reasuransi/ Reinsurance
Bersih/ Net
Kebakaran Rangka Kapal Jiwa Rekayasa Kendaraan bermotor Pengangkutan Penerbangan Aneka
248,944,821 34,436,225 58,724,040 26,743,240 13,251,716 27,436,059 6,129,051 39,709,906
57,286,683 5,465,931 6,741,996 2,689,744 3,698,488 364,013 3,817,381
191,658,138 28,970,294 51,982,044 24,053,496 13,251,716 23,737,571 5,765,038 35,892,525
104,098,082 45,749,698 45,408,708 22,299,761 11,880,060 5,307,455 3,356,400 38,710,185
18,480,702 8,122,019 8,061,482 3,958,913 2,109,087 942,241 595,867 6,872,282
85,617,380 37,627,679 37,347,226 18,340,848 9,770,973 4,365,214 2,760,533 31,837,903
Fire Marine hull Life Engineering Motor vehicle Marine cargo Aviation Miscellaneous
Jumlah
455,375,058
80,064,236
375,310,822
276,810,349
49,142,593
227,667,756
Total
Manajemen menghitung UPR menggunakan metode persentase secara agregat berdasarkan rasio kerugian historis.
Management calculates the UPR using certain percentage in aggregate based on historical loss ratio.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/35 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
13. PREMI JIWA YANG DITANGGUHKAN
13. DEFERRED LIFE PREMIUM
Premi jiwa yang ditangguhkan merupakan bagian bersih Perseroan atas premi reasuransi jiwa yang belum merupakan pendapatan setelah dikurangi dengan premi retrosesi jiwa dibayar dimuka. 14. AKRUAL
Deferred life premium is the Company’s net share of unearned life reinsurance premium after deducted by prepayment of life retrocession premium.
14. ACCRUED EXPENSES 2013
2012
Umum dan kepegawaian Pemasaran Lain-lain
16,967,342 77,062 285,965
10,611,609 218,470 404,044
General and employee Marketing expenses Others
Jumlah
17,330,369
11,234,123
Total
15. PINJAMAN SUBORDINASI
15. SUBORDINATED LOAN
Berdasarkan Akta Notaris No. 33 dan 34 dari Hadijah, S.H., notaris di Jakarta tertanggal 30 September 2013, Perseroan memperoleh pinjaman subordinasi dari PT Tugu Pratama Interindo, pemegang saham, sebesar Rp 14.000.000 dan PT Asriland, pemegang saham sebesar Rp 5.000.000 dalam jangka waktu yang tidak terbatas dengan tingkat bunga 1,45%. Pencairan sebesar Rp 19.000.000 telah dilakukan pada tanggal 30 September 2013.
Based on Notarial Deed No. 33 and 34 of Hadijah, S.H., notary in Jakarta, dated 30 September 2013, the Company obtained a subordinated loan from PT Tugu Pratama Interindo, shareholder, amounting to Rp 14,000,000 and PT Asriland, shareholder, amounting to Rp 5,000,000 for unlimited period with interest bearing 1.45%. The Company drawdown its facility amounting Rp 19,000,000 on 30 September 2013.
Berdasarkan Akta Notaris No. 36 dari Hadijah, S.H., notaris di Jakarta, tertanggal 30 Desember 2013, Perseroan memperoleh pinjaman subordinasi dari PT Tugu Pratama Interindo, pemegang saham, sebesar Rp 18.000.000 dalam jangka waktu yang tidak terbatas dengan tingkat bunga 1,5%. Pencairan sebesar Rp 18.000.000 telah dilakukan pada tanggal 31 December 2013.
Based on Notarial Deed No. 36 dated 30 December 2013 of Hadijah, S.H., notary in Jakarta, the Company obtained a subordinated loan from PT Tugu Pratama Interindo, shareholder, amounting to Rp 18,000,000 for unlimited period with interest bearing 1.5%. The Company drawdown its facility amounting Rp 18,000,000 on 31 December 2013.
16. PERPAJAKAN a.
16. TAXATION
Utang pajak
a. 2013
2012
Pajak badan Pasal 29
21,288,693
2,301,735
Corporate income taxes Article 29
Pajak lainnya Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25
2,041,509 11,447 191,811
1,794,817 2,728 -
Other taxes Article 21 Article 23 Article 25
2,244,767
1,797,545
23,533,460
4,099,280
Jumlah
b.
Taxes payable
Beban (manfaat) pajak penghasilan
b. 2013
Kini Final Tangguhan Jumlah
Total
Income tax expenses (benefit) 2012
23,206,806 6,627,607 (13,716,707)
2,301,735 5,524,008 (1,794,693)
16,117,706
6,031,050
Current Final Deferred Total
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/36 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
16. TAXATION (continued)
Pajak kini
c.
Perhitungan beban dan liabilitas pajak kini adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak Perbedaan waktu: Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang Premi yang belum merupakan pendapatan Estimasi klaim IBNR Imbalan kerja - bersih
Perbedaan tetap: Representasi dan akuisisi Natura Keuntungan investasi reksadana Kerugian/(keuntungan) pelepasan investasi saham Pendapatan yang dikenakan pajak final
Current tax Current tax expenses and income tax payable are computed as follows:
2013
2012
81,651,308
52,032,891
Income before tax
10,222,971
7,124,387
Temporary differences: Allowance for impairment losses on receivables
46,043,944 (1,593,334) 193,245
4,746,267 2,047,763 984,698
UPR Estimated claims IBNR Employee benefit - net
54,866,826
14,903,115
2013
2012
762,918 998,923 (4,768,255)
(1,164,810)
Permanent differences: Representation and acquisition Benefit in kind Gain on investment of mutual fund
(15,490,973)
Loss/(gain) on disposal of shares
(43,000,807)
(34,729,856)
Income subject to final tax
(45,702,781)
(50,004,720)
90,815,353
16,931,286
2,011,868 -
(7,588,593) (135,754)
Laba kena pajak/ (akumulasi rugi fiskal)
92,827,221
9,206,939
Taxable income/ (tax loss carried forward)
Beban pajak penghasilan - kini
23,206,806
2,301,735
Income tax expenses - current
1,918,113
-
Less: Prepaid Tax
21,288,693
2,301,735
Liability Corporate income tax liabilities
Laba fiskal Koreksi (kompensasi) kerugian Tahun 2007 Tahun 2009
Dikurangi: Pajak dibayar dimuka Liabilitas Pajak penghasilan badan
304,440
788,424 592,495
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun 2013 adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada saat Perusahaan menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya.
Fiscal income Tax (compensation) correction Year 2007 Year 2009
The corporate income tax calculation for the year 2013 is a preliminary estimate made for accounting purposes and is subject to revision when the Company lodges its annual corporate tax return.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/37 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
16. TAXATION (continued)
Pajak tangguhan
d.
The details of the deferred tax assets are as follows:
Rincian aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
2012 Penyisihan kerugian penurunan nilai Premi yang belum merupakan pendapatan Estimasi klaim IBNR Liabilitias imbalan kerja
e.
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Creditted/ (charged) to statements of income
2013
3,880,413
2,555,743
6,436,156
Allowance for impairment losses
12,540,400 1,349,506 885,424
11,510,986 (398,334) 48,312
24,051,386 951,172 933,736
Unearned premiums Estimated claims IBNR Provision for employee benefits
18,655,743
13,716,707
32,372,450
2011 Rugi fiskal Penyisihan kerugian penurunan nilai Premi yang belum merupakan pendapatan Estimasi klaim IBNR Liabilitias imbalan kerja
Deferred tax
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Creditted/ (charged) to statements of income
2012
1,931,087
(1,931,087)
2,099,316
1,781,097
3,880,413
Fiscal loss Allowance for impairment losses
11,353,833 837,564 639,250
1,186,567 511,942 246,174
12,540,400 1,349,506 885,424
Unearned premiums Estimated claims IBNR Provision for employee benefits
16,861,050
1,794,693
18,655,743
Administrasi Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.
e.
-
Administration Under the Taxation Laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self-assessment. The Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/38 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
17. LIABILITAS IMBALAN KERJA
17. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES
Program pensiun dan tambahan hari tua
Pension plan and old age savings
Perseroan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti dan tabungan hari tua untuk semua karyawan tetap yang berumur tidak lebih dari 55 tahun dan mempunyai masa kerja tidak kurang dari 1 (satu) tahun sejak diangkat menjadi pegawai tetap. Program pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan Jiwasraya, sedangkan tabungan hari tua dikelola oleh PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri. Perseroan menanggung iuran tabungan hari tua sebesar 100%. Kontribusi iuran pensiun diperhitungkan sebesar 5% dari gaji pokok ditambah tunjangan penyesuaian di mana kontribusi Perseroan sebesar 60% dan kontribusi karyawan sebesar 40%. Jumlah karyawan yang berhak atas program ini adalah 90 dan 97 karyawan (tidak diaudit) masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012.
The Company established a defined contribution pension plan and old age saving covering all permanent employees who are not more than 55 years old and have a minimum working period of 1 (one) year since they became permanent employees. The pension plan is managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan Jiwasraya while the old age saving is managed by PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri. The Company contributes 100% of the old age saving contribution. The pension contributions are based on 5% of employee's basic salary plus adjustment allowance whereby the Company contributes 60% and the employees contribute 40% to the pension plan. The number of employees entitled to the plan is 90 and 97 employees (unaudited) for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively.
Program pensiun dan tambahan hari tua
Pension plan and old age savings
Saldo dana pengelolaan sebesar Rp 1.702.361 digunakan untuk membayar polis "Asuransi TM Severance Program" kepada PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri pada saat program asuransi tersebut berlaku mulai tanggal 1 November 2010.
The balance of fund amounting to Rp 1,702,361 was used to pay “TM Severance Program Insurance” policy to PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri. The insurance program started at 1 November 2010.
Imbalan pasca kerja lain
Other post-employment benefit
Perseroan juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan tetapnya sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 90 dan 97 karyawan (tidak diaudit) masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012.
The Company established defined benefit pension plan covering all their local permanent employees based on Labor Law No. 13/2003. The number of employees entitled to the benefit is 90 dan 97 employees (unaudited) for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively.
Imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen, RAS Actuarial Consulting dalam laporan aktuaris tanggal 31 Desember 2013 (2012: tanggal 14 Februari 2013).
The post-employment benefit is calculated by independent actuary, RAS Actuarial Consulting in actuarial report dated 31 December 2013 (2012: dated 14 February 2013).
Asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menentukan biaya manfaat pensiun untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The key assumption used by the independent actuary for the years ended 31 December 2013 and 2012 for the calculation of employee benefit expense are as follows:
2013 Tingkat Diskonto Tingkat Kenaikan Gaji Tingkat Kematian Tingkat Cacat Umur Pensiun Normal Metode
8.5 % per tahun/per annum 6.5 % per tahun/per annum Tabel Mortalita Indonesia 1999/ Indonesia Mortality Table 1999 10.00% 55 Tahun/Years Projected Unit Credit
Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
2012 6.0% per tahun/per annum 6.5% per tahun/per annum Tabel Mortalita Indonesia 1999/ Indonesia Mortality Table 1999 10.00% 55 Tahun/Years Projected Unit Credit
Discount Rate Salary Increment Rate Mortality Rate Disability Rate Normal Retirement Age Method
The amounts included in the statements of financial position arising from the Company’s obligation in respect of the pension plan as follows:
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/39 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
17. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
17. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
Imbalan pasca kerja lain (lanjutan)
Other post-employment benefit (continued) 2013
Nilai kini liabilitas Nilai wajar aset program Keuntungan aktuarial yang belum diakui
2012
8,965,954 (1,747,028)
7,941,502 (1,654,863)
7,218,926
6,286,639
(3,483,983)
(2,744,941)
3,734,943
3,541,698
2013
2012
Saldo awal Beban periode berjalan Pembayaran periode berjalan
3,541,698 1,092,388 (899,143)
2,557,000 1,442,236 (457,538)
Saldo akhir
3,734,943
3,541,698
Beginning balance Amount charged in current period Payment in current period Ending balance
The employee benefits expenses - severance are as follows:
Beban manfaat kesejahteraan karyawan - pesangon adalah sebagai berikut: 2013
Jumlah beban imbalan kerja
Unrecognised actuarial gains
Movements in the net liability recognised in statements of financial position are as follows:
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Beban jasa kini Beban bunga Hasil aset program yang diharapkan Keuntungan aktuaria
Present value of obligation Fair value of planned assets
2012
606,721 422,542 (132,389) 195,514 1,092,388
589,655 472,038 (126,393) 506,936 1,442,236
Current service cost Interest expenses Expected return on planned assets Net actuarial gains Total employee benefit expenses
Planned assets comprise the following :
Aset program terdiri dari: 2013
2012
Instrumen pasar uang Reksa dana Instrumen ekuitas Lain - lain
57,801 1,688,375 352
1,001,973 490,308 49,250 113,332
Money market instruments Mutual funds Equity instruments Others
Jumlah
1,747,028
1,654,863
Total
The two years history of experience adjustments is as follows:
Pengalaman penyesuaian dalam periode dua tahun adalah sebagai berikut: 2013 Nilai kini kewajiban imbalan pasti Nilai wajar aset program defisit program
Penyesuaian pengalaman pada aset program Penyesuaian pengalaman pada liabilitas program
2012
8,965,954
7,941,502
(1,747,028)
(1,654,863)
7,218,926
6,286,639
(1,466,181) -
104,258 65,206
Present value of defined benefit obligation Fair value of plan assets deficit in the plan
Experience adjustments on plan assets Experience adjustments on plan liabilities
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/40 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
18. MODAL SAHAM
18. CAPITAL STOCK 2013 Jumlah Saham/ Number of shares
Persentase Kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Total
PT Asriland PT Tugu Pratama Interindo Dana Pensiun Pertamina
24,688 17,929 9,018
47.81% 34.72% 17.47%
24,688,000 17,929,000 9,018,000
PT Asriland PT Tugu Pratama Interindo Dana Pensiun Pertamina
Jumlah
51,635
100.00%
51,635,000
Total
2012 Jumlah Saham/ Number of shares
Persentase Kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Total
PT Tugu Pratama Interindo PT Asriland Menteri Keuangan Republik Indonesia Dana Pensiun Pertamina
17,094 8,939
38.46% 20.11%
17,094,000 8,939,000
9,811 8,598
22.08% 19.35%
9,811,000 8,598,000
PT Tugu Pratama Interindo PT Asriland Minister of Finance of the Republic of Indonesia Dana Pensiun Pertamina
Jumlah
44,442
100.00%
44,442,000
Total
Pada tanggal 13 Juni 2013, para pemegang saham menyetujui tambahan modal disetor sebanyak 1.948 saham dengan jumlah keseluruhan nilai nominal sebesar Rp 1.948.000. Total tambahan modal disetor adalah sebesar Rp 9.411.283. Selisih antara nilai nominal saham dengan setoran modal yang diterima sebesar Rp 7.463.283 dicatat sebagai agio saham.
On 13 June 2013, shareholders agreed to pay an paid in capital of 1,948 shares with total nominal value of Rp 1,948,000. Total additional paid in capital amounted to Rp 9,411,283. The difference between shares par value and paid in capital received amounted to Rp 7,463,283 is recorded as “capital paid in excess of par value”.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tertanggal 26 Juni 2013, para pemegang saham menyetujui pemindahan hak atas saham milik Menteri Keuangan Republik Indonesia qq Negara Republik Indonesia sejumlah 9.811 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 9.811.000 kepada PT Asriland.
Based on the Extra Ordinary Shareholders Meeting dated 26 June 2013, shareholders agreed to transfer 9,811 shares with nominal amount Rp 9,811,000 from Minister of Finance of Republic Indonesia qq Republic of Indonesia to PT Asriland.
Pada tanggal 19 Desember 2012, para pemegang saham mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk menyetor tambahan modal disetor sebanyak 5.245 saham dengan jumlah keseluruhan nilai nominal sebesar Rp 5.245.000. Pada tanggal 26 Desember 2012, PT Asriland telah menyetor tambahan modal disetor sebesar Rp 19.998.461. Selisih antara nilai nominal saham dengan setoran modal yang diterima sebesar Rp14.753.461, dicatat sebagai agio saham.
On 19 December 2012, shareholders held an Extraordinary Shareholders Meeting to pay an additional paid in capital of 5,245 shares with the nominal value of Rp 5,245,000. On 26 December 2012, PT Asriland has paid additonal paid in capital amounted to Rp 19,998,461. The difference between shares par value and paid in capital received amounted to Rp 14,753,461 is recorded as “Capital paid in excess of par value”.
Penambahan modal disetor tersebut dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada 14 Januari 2013.
The additional paid in capital has been reported to Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia on 14 January 2013.
Perseroan membentuk penyisihan cadangan wajib sesuai dengan Undang-Undang No. 40/2007. Undang-Undang ini mengharuskan perseroan di Indonesia untuk membentuk cadangan wajib sekurang-kurangnya sebesar 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-Undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk pembentukan cadangan wajib tersebut.
The Company has set up a statutory reserves in accordance with the Indonesia Limited Company Law No.40 Year 2007. The Law requires Indonesian companies to set up a statutory reserve to a minimum of 20% of the Company’s issued and paid up share capital. There is no set period of time within which this statutory reserve should be created.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/41 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
19. DIVIDEN
19. DIVIDEND
Pada tanggal 13 Juni 2013, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan menyetujui pembagian dividen tunai sebesar 30% dari Laba Bersih Perseroan tahun buku 2012.
On 13 June 2013, the Annual General Shareholders Meetings of the Company agreed to allocate the 30% of net income in year 2012 as cash dividend.
Berdasarkan notulen Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 19 tanggal 19 Juni 2012 oleh Notaris Lenny Janis Ishak, S.H., Perseroan memutuskan penggunaan laba bersih tahun 2011 sebesar 45% dibagikan sebagai dividen. Dividen ini telah dibayarkan Perseroan kepada para pemegang saham sebesar Rp 13.161.709 dalam bentuk tunai.
Based on the minutes of Annual General Meeting of Shareholders No. 19 dated 19 June 2012 by Notary Lenny Janis Ishak, S.H., the Company agreed to allocate the 45% of net income in year 2011 as dividend. The dividend has been paid to the shareholders amounted to Rp 13,161,709 in cash.
20. PENDAPATAN PREMI REASURANSI
20. REINSURANCE PREMIUM INCOME 2013
Premi bruto/ Gross premiums Kebakaran Rangka kapal Jiwa Pengangkutan laut Rekayasa Kendaraan bermotor Penerbangan Aneka Jumlah
(Kenaikan)/ penurunan premi yang belum merupakan pendapatan/ (Increase)/ decrease in unearned premiums
Premi retrosesi/ Retrocession premiums
Pendapatan underwriting/ Underwriting income
461,539,375 130,412,121 115,027,525 69,674,604 67,687,809 25,072,903 11,473,438 168,677,525
(106,208,515) (20,699,820) (13,206,093) (9,392,409) (6,807,810) (681,424) (16,215,255)
(106,040,758) 8,657,386 (14,634,818) (19,372,358) (5,712,648) (3,480,742) (3,004,505) (4,054,623)
249,290,102 118,369,687 87,186,614 40,909,837 55,167,351 21,592,161 7,787,509 148,407,647
Fire Marine hull Life Marine cargo Engineering Motor vehicle Aviation Miscellaneous
1,049,565,300
(173,211,326)
(147,643,066)
728,710,908
Total
2012
Premi bruto/ Gross premiums
Premi retrosesi/ Retrocession premiums
(Kenaikan)/ penurunan premi yang belum merupakan pendapatan/ (Increase)/ decrease in unearned premiums
Pendapatan underwriting/ Underwriting income
Kebakaran Rangka kapal Jiwa Rekayasa Pengangkutan laut Kendaraan bermotor Penerbangan Aneka
273,742,405 109,264,278 87,061,991 50,189,412 41,225,386 22,403,828 6,772,485 108,018,162
(64,737,215) (22,359,798) (10,999,919) (6,992,185) (3,797,689) (433,194) (14,717,435)
(21,219,604) (8,008,003) (16,325,023) 1,582,042 (704,212) (3,762,824) 710,199 (5,318,772)
187,785,586 78,896,477 59,737,049 44,779,269 36,723,485 18,641,004 7,049,490 87,981,955
Fire Marine hull Life Engineering Marine cargo Motor vehicle Aviation Miscellaneous
Jumlah
698,677,947
(124,037,435)
(53,046,197)
521,594,315
Total
Lihat Catatan 26 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Refer to Note 26 for details of related parties balances and transactions.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/42 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
21. BEBAN KLAIM
21. CLAIMS EXPENSES 2013 Kenaikan/ (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri/ Increase/ (decrease) in estimated own retention claims
Klaim retrosesi/ Retrocession claims
Klaim bruto/ Gross claims
Beban klaim/ Claim expenses
Kebakaran Jiwa Rangka kapal Rekayasa Pengangkutan laut Kendaraan bermotor Penerbangan Aneka
235,814,767 76,337,252 33,387,060 53,416,836 39,056,190 11,338,659 8,553,048 39,098,621
(61,511,660) (7,061,212) (321,917) (27,015) (18,669,756) (11,445)
45,885,614 (88,787) 25,811,545 12,340,902 (673,059) (168,809) (721,906) 5,181,502
220,188,721 69,187,253 58,876,688 65,730,723 19,713,375 11,169,850 7,831,142 44,268,678
Fire Life Marine hull Engineering Marine cargo Motor vehicle Aviation Miscellaneous
Jumlah
497,002,433
(87,603,005)
87,567,002
496,966,430
Total
2012 Kenaikan/ (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri/ Increase/ (decrease) in estimated own retention claims
Klaim retrosesi/ Retrocession claims
Klaim bruto/ Gross claims
Beban klaim/ Claim expenses
Kebakaran Jiwa Rangka kapal Rekayasa Pengangkutan laut Kendaraan bermotor Penerbangan Aneka
143,381,833 56,044,820 33,279,561 29,673,342 12,174,502 8,234,563 7,034,774 30,048,241
(20,061,858) (6,696,738) (2,954,809) (131,620) (41,890)
3,633,435 1,836,711 10,650,160 15,021,684 10,198,290 13,674 1,765,319 3,712,550
126,953,410 51,184,793 40,974,912 44,563,406 22,372,792 8,248,237 8,800,093 33,718,901
Fire Life Marine hull Engineering Marine cargo Motor vehicle Aviation Miscellaneous
Jumlah
319,871,636
(29,886,915)
46,831,823
336,816,544
Total
22. KOMISI NETO
22. NET COMMISSION
Beban komisi sesi/ Commission expenses Kebakaran Rangka kapal Jiwa Rekayasa Pengangkutan laut Kendaraan bermotor Penerbangan Aneka
2013 Komisi retrosesi/ Retrocession commission income
Beban komisi neto/ Net commission expenses
82,116,445 29,277,550 19,158,927 14,283,929 18,217,690 6,138,438 2,607,800 48,961,806
(4,987,895) (4,177,166) (3,746,355) (31) (106,249) (221) (293,662)
77,128,550 25,100,384 15,412,571 14,283,897 18,111,441 6,138,438 2,607,579 48,668,144
220,762,585
(13,311,579)
207,451,004
Kenaikan biaya akuisisi ditangguhkan
(28,860,229)
Jumlah
178,590,775
Fire Marine hull Life Engineering Marine cargo Motor vehicle Aviation Miscellaneous
Increase in deferred acquisition costs Total
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/43 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
22. KOMISI NETO (lanjutan)
22. NET COMMISSION (continued)
Beban komisi sesi/ Commission expenses Kebakaran Rangka kapal Jiwa Rekayasa Pengangkutan laut Kendaraan bermotor Penerbangan Aneka
2012 Komisi retrosesi/ Retrocession commission income
Beban komisi neto/ Net commission expenses
57,691,464 22,212,140 13,233,237 10,146,588 9,759,779 4,796,296 1,364,743 33,646,416
(2,970,877) (3,113,653) (4,471,775) (15) (238,852) (437,809)
54,720,587 19,098,487 8,761,462 10,146,573 9,520,927 4,796,296 1,364,743 33,208,607
152,850,663
(11,232,981)
141,617,682
Fire Marine hull Life Engineering Marine cargo Motor vehicle Aviation Miscellaneous
Kenaikan biaya akuisisi ditangguhkan
(10,742,564)
Jumlah
130,875,118
Lihat Catatan 26 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi. 23. HASIL INVESTASI
Selisih kurs - bersih Bunga obligasi Laba/(rugi) pelepasan investasi saham - bersih Bunga deposito berjangka Keuntungan investasi reksadana Dividen investasi saham Investasi lain-lain (Rugi)/laba pelepasan obligasi (Rugi)/laba perubahan dari nilai wajar saham Jumlah
Refer to Note 26 for details of related parties balances and transactions.
2013
2012
36,655,836 36,105,821
5,230,849 26,325,118
12,444,429 8,683,831 3,848,021 1,592,423 241,831 (2,030,675)
8,322,425 6,291,757 1,126,788 363,690 347,975 1,765,005
(13,421,058)
6,842,881
Foreign exchange - net Interest from bonds Gain/(loss) on investment disposal - net Interest from time deposits Gain on mutual fund investment Shares dividend Other investments (Loss)/gain on sale of bonds (Loss)/gain on changes of fair value of shares
84,120,459
56,616,488
Total
24. OPERATING EXPENSES 2013
Beban umum dan administrasi Pegawai dan pengurus Penyisihan kerugian penurunan nilai Pendidikan dan latihan Perkantoran Penyusutan aset tetap Perjalanan dinas Konsultan Transportasi dan pemeliharaan Komunikasi Umum kantor luran keanggotaan
Total
23. INVESTMENTS INCOME
24. BEBAN USAHA
Beban pemasaran Promosi Jamuan dan representasi
Increase in deferred acquisition costs
2012
1,421,464 762,918
2,056,764 775,099
2,184,382
2,831,863
47,539,270 7,405,708 2,447,695 1,718,551 1,444,767 1,273,308 1,039,460 893,212 332,470 308,415 205,675
42,631,423 7,998,600 2,236,347 1,721,982 913,529 971,186 790,858 831,535 250,327 277,474 225,027
Marketing expenses Promotion Entertainment and representation
General and administrative expenses Personnel Allowance for impairment losses Education and training Office Depreciation of fixed assets Travelling Consultant fee Transportation and maintenance Communication Office general Membership fee
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/44 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
24. BEBAN USAHA (lanjutan)
24. OPERATING EXPENSES (continued) 2013
Beban umum dan administrasi (lanjutan) Perumahan Komputer Lainnya
Jumlah
2012
169,320 110,878 463,764
75,177 159,813 293,871
65,352,493
59,377,149
67,536,875
62,209,012
25. PENDAPATAN/(BEBAN) LAIN-LAIN - BERSIH
2012
Selisih kurs Pendapatan administrasi konsorsium Pendapatan bunga giro Biaya bank Lainnya
13,884,438 1,657,072 119,252 (980,709) (1,885,632)
3,514,780 2,729,983 81,189 (678,238) (753,215)
Jumlah
12,794,421
4,894,499
TRANSAKSI
DENGAN
Total
25. OTHER INCOME/(EXPENSES) - NET
2013
26. SALDO DAN BERELASI
General and administrative expenses (continued) Housing Computer Others
PIHAK
Difference on foreign exchange Consortium administration income Interest income on current accounts Bank charges Others Total
26. RELATED PARTIES TRANSACTIONS
BALANCES
AND
Sifat hubungan berelasi
Nature of relationship
Pihak–pihak berelasi adalah perseroan dan perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan.
Related parties are companies and individuals who directly have relationships with the company ownership or management.
Berikut adalah rincian sifat hubungan berelasi untuk pihak-pihak yang memiliki transaksi signifikan dengan Perseroan:
The nature of relationships for parties which have significant transactions with the Company:
Pihak yang berelasi/ Related parties
Sifat dari hubungan/ Nature of relationship
Sifat dari transaksi/ Nature of transaction
PT Tugu Pratama Indonesia
Pemegang saham Perseroan/ The Company’s shareholders
Transaksi reasuransi dan penutupan asuransi kesehatan karyawan/Reinsurance transactions and employee health insurance cover
PT Asuransi Samsung Tugu
Memiliki pemegang saham yang sama/ Under the same shareholders
Transaksi reasuransi/Reinsurance transactions
PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri
Memiliki pemegang saham yang sama/ Under the same shareholders
Transaksi reasuransi dan penutupan asuransi liabilitas imbalan kerja/Reinsurance transactions and employee benefit insurance cover
PT Asuransi Staco Jasapratama
Memiliki pemegang saham yang sama/ Under the same shareholders
Transaksi reasuransi/Reinsurance transactions
Tugu Insurance Co. Ltd. - Hongkong Memiliki pemegang saham yang sama/ Under the same shareholders
Transaksi reasuransi/Reinsurance transactions
Dewan Komisaris dan Direksi/ Board of Commissioners and Directors
Gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi/ Salaries and allowances paid to the Board of Commissioners and Directors
Manajemen kunci PT Tugu Reasuransi Indonesia/PT Tugu Reasuransi Indonesia’s key management
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/45 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. SALDO DAN TRANSAKSI BERELASI (lanjutan)
DENGAN
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PIHAK
26. RELATED PARTIES TRANSACTIONS (continued)
BALANCES
AND
Sifat hubungan berelasi (lanjutan)
Nature of relationship (continued)
Ringkasan saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The summary of balances and transactions with related parties are as follows:
Piutang sesi PT Tugu Pratama Indonesia Tugu Insurance Co.Ltd. - Hongkong PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri PT Asuransi Staco Jasapratama PT Asuransi Samsung Tugu
Piutang klaim retrosesi PT Asuransi Samsung Tugu Tugu Insurance Co.Ltd. - Hongkong
Utang klaim PT Asuransi Staco Jasapratama
Utang retrosesi Tugu Insurance Co.Ltd. - Hongkong
Pendapatan premi bruto PT Tugu Pratama Indonesia Tugu Insurance Co. Ltd. - Hongkong PT Asuransi Staco Jasapratama PT Asuransi Samsung Tugu PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri
Komisi neto PT Tugu Pratama Indonesia PT Asuransi Staco Jasapratama PT Asuransi Samsung Tugu Tugu Insurance Co. Lld. - Hongkong PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri
Kompensasi dan benefit Dewan direksi Dewan komisaris
Persentase terhadap jumlah aset/ liabilitas/ pendapatan atau biaya yang terkait/ Percentage total assets/ liabilities/ related income or expenses 2013 2012
2013
2012
27,097,330
13,218,845
1.80%
1.40%
611,409 337,675 164,521 -
116,642 354,126
0.04% 0.02% 0.01% -
- Tugu Insurance Co.Ltd. - Hongkong 0.01% PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri PT Asuransi Staco Jasapratama 0.03% PT Asuransi Samsung Tugu
28,210,935
13,689,613
7,763
5,962
0.00%
0.00%
3,174
-
0.00%
10,937
5,962
-
218,801
-
218,801
Cession Receivables PT Tugu Pratama Indonesia
Retrocession claim receivables PT Asuransi Samsung Tugu
- Tugu Insurance Co.Ltd. - Hongkong
0.02%
Claim payables PT Asuransi Staco Jasapratama
-
0.00%
Retrocession payables Tugu Insurance Co.Ltd. - Hongkong
-
-
9,326
-
9,326
137,544,919
101,780,818
13.10%
14.57%
12,939,354
3,171,937
1.23%
0.45%
9,337,591 8,848,766 1,870,838
8,389,184 4,360,796 1,696,822
0.89% 0.84% 0.18%
1.20% 0.62% 0.24%
170,541,468
119,399,557
37,655,655
25,158,128
21.08%
19.30%
2,349,148 1,838,649
2,167,341 672,576
1.32% 1.03%
1.66% 0.51%
1,073,211 279,000
145,031 275,163
0.60% 0.16%
0.11% 0.21%
43,195,663
28,418,239
4,978,393 1,654,607
4,959,144 2,277,968
4.18% 1.33%
7.97% 3.66%
6,633,000
7,237,112
Gross premium revenues PT Tugu Pratama Indonesia Tugu Insurance Co. Ltd. - Hongkong PT Asuransi Staco Jasapratama PT Asuransi Samsung Tugu PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri
Net commision expenses PT Tugu Pratama Indonesia PT Asuransi Staco Jasapratama PT Asuransi Samsung Tugu Tugu insurance Co. Ltd - Hongkong PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri
Compensation and benefits Board of directors Board of commissioners
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/46 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 27. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Kasus gugatan hukum
Legal claims
Perseroan sedang menghadapi kasus gugatan hukum dari PT Inti Cellulose Utama Indonesia (“ICUI”) dan Taian Insurance Taiwan (“Taian”). Posisi Perseroan terhadap gugatan-gugatan hukum tersebut adalah sebagai berikut:
The Company is dealing with legal claims from PT Inti Cellulose Utama Indonesia (“ICUI”) and Taian Insurance Taiwan (“Taian”). The Company’s position to the respective legal claims are as follows:
a.
Sebagai retrocessioner dari PT LIG Insurance Indonesia, yang sedang berperkara dengan Tertanggung, ICUI, Perseroan memiliki kewajiban tidak langsung sebesar 15% dari total sum insured. Proses banding yang diajukan pada tahun 2010 telah diputuskan oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta pada tanggal 5 September 2011 melalui Putusan No. 247/PDT/2011/PT.DKI., Jo., No: 240/PDT.G /2009/PN.JKT.PST dengan amar putusan menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Terhadap putusan banding tersebut, Perseroan bersama-sama tergugat lainnya telah mengajukan upaya hukum kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia (“MARI”) pada tanggal 27 Januari 2012. Proses kasasi di MARI telah diputuskan pada tanggal 18 April 2013 melalui putusan MARI No. 2015K/PDT/1012 jo. No. 240/PDT.G/2008/PN.Jkt.Pst., dengan amar putusan memenangkan kasus dan membatalkan keputusan sebelumnya.
a.
As a retrocessioner of PT LIG Insurance Indonesia which has a legal claim with the Insured, ICUI, the Company has indirect liability for the retrocession transaction to ICUI of 15% from total sum insured. The appeal process in 2010 was issued by High Court of DKI Jakarta in 5 September 2011 through Its Decision No.247/PDT/2011/PT.DKI., Jo., No. 240/ PDT.G/2009/PN.JKT.PST with decision in favour of Decision of Disctrict Court of Central Jakarta. In relation to this decision, the Company, together with other plaintiffs, on 27 January 2012, are appealing to the Supreme Court of the Republic of Indonesia (“MARI”). Appeal was issued by MARI on 18 April 2013 through its Decision No. 2015K/PDT/1012 jo. No. 240/PDT.G/2008/PN.Jkt. Pst., with decision to win the case and cancelled the prior decision.
b.
Perseroan bersama-sama dengan PT Tugu Pratama Indonesia (“TPI”) dan Tugu Insurance Company Hongkong (“TIC”) sedang menghadapi kasus gugatan di Pengadilan Taipei, Taiwan melawan Taian. Sampai dengan tanggal pelaporan, kasus gugatan ini masih dalam proses di Pengadilan Distrik Taipei, Taiwan.
b.
The Company, together with PT Tugu Pratama Indonesia (“TPI”) and Tugu Insurance Company Hongkong (“TIC”) are dealing with legal case at Taipei Court, Taiwan against Taian. As at reporting date, this disputes still in process in Taipei District Court, Taiwan.
28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Risiko asuransi
Insurance risk
Perseroan selaku profesional reasuradur mempunyai kerjasama reasuransi dengan perusahaan asuransi melalui mekanisme penerimaan: 1. Bisnis fakultatif; dan 2. Bisnis treaty (otomatis).
The Company as a professional reinsurer has reinsurance contracts with insurance company through receiving mechanism: 1. Facultative business; and 2. Treaty business (automatic).
Perseroan menetapkan kebijakan akseptasi maksimum untuk masing - masing kontrak kerjasama tersebut.
The Company has implemented maximum acceptance policy for each of the reinsurance contracts.
Dari kontrak tersebut, Perseroan menghadapi faktor unknown risks accumulation dan/ atau akumulasi risiko katastropik yang dapat menimbulkan peningkatan liabilitas Perseroan.
Based on the contracts, the Company faces unknown risks accumulation and/or catastrophe risks accumulation factors that could increase the Company’s liabilities.
Perseroan menetapkan kebijakan retrosesi non-proporsional untuk melindungi terhadap kemungkinan terjadinya klaim yang timbul dari unknown risks accumulation maupun klaim katastropik. Perseroan telah menetapkan batas maksimum retensi sendiri atas risiko-risiko tersebut.
The Company has established non-proportional retrocession policy to protect against the possibilities of claim arising from unknown risks accumulation or catastrophe claim. The Company has set the maximum own retention for those risks.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/47 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko asuransi (lanjutan)
Insurance risk (continued)
Dalam pemilihan panel security (retrosesi), Perseroan menetapkan rating minimum A- dari lembaga rating internasional seperti S&P.
In selecting the security panel (retrocession), the Company has set the minimum rating of A- from international rating firm, such as S&P.
Perseroan telah melakukan analisa hasil dan realisasi atas inward treaty sebelum pelaksananaan negosiasi kontrak treaty.
The Company has performed analysis and realisation on inward treaty prior to the execution of treaty contract negotiations.
Secara periodik Perseroan melakukan kajian profil risiko dan eksposur katastropik khususnya untuk risiko gempa bumi dengan menggunakan metode yang telah diakui secara internasional, seperti metode catalitic yang menghitung probabilitas berdasarkan return period per 250 tahun terhadap akumulasi risiko gempa bumi tertinggi, yakni pada zona Jakarta dan sekitarnya. Dari hasil kajian diperoleh indikator kecukupan proteksi.
The Company has periodically researched risks profile and catastrophic exposures, in particular for earthquake risks using internationally recognised method, such as catalitic method that calculates the probability based on return period per 250 years on the highest accumulation of earthquake risks, which is Jakarta and the surrounding zone. From the research result, the sufficiency indicator was obtained.
Dalam penyusunan program retrosesi, Perseroan telah melakukan seleksi best quotation dari program retrosesi yang sesuai dengan profil risiko Perseroan.
In creating the retrocession program, the Company has selected best quotation from the retrocession program that is suitable to the Company’s risk profile.
Perseroan juga telah melakukan kontrol akumulasi dan early warning system untuk memastikan kecukupan proteksi retrosesi.
The Company has also performed accumulation control and early warning system to ensure the adequacy of the retrocession protection.
Konsentrasi risiko asuransi sebelum dan setelah reasuransi berdasarkan lini bisnis sehubungan dengan jenis kontrak reasuransi yang dapat diterima telah diikhtisarkan di bawah ini, dengan referensi pada jumlah liabilitas reasuransi tercatat (bruto dan neto atas reasuransi) yang timbul.
The concentration of insurance risk before and after reinsurance by line of business in relation to the type of reinsurance contracts accepted is summarised below, with reference to the carrying amount of the insurance liabilities (gross and net of reinsurance).
Perseroan mempunyai ekposur risiko bisnis fakultatif yang masih berjalan (on risk) per 31 Desember 2013 dan 2012 sebagaimana pada tabel berikut:
The Company has facultative business risk exposure that is still ongoing (on risk) per 31 December 2013 and 2012, as shown in the table below:
Kotor (dalam jutaan Rupiah)/ Gross (in millions Rupiah)
2013 Bersih (dalam jutaan Rupiah)/ Net (in millions Rupiah)
2012 Kotor (dalam jutaan Rupiah)/ Gross (in millions Rupiah)
Bersih (dalam jutaan Rupiah) Net (in millions Rupiah)
Kebakaran Rekayasa Pengangkutan laut Rangka kapal Penerbangan Kendaraan bermotor Aneka
468,217,235 222,925,165 38,174,159 95,499,589 6,602,427 2,023,907 50,469,954
460,293,194 201,345,780 30,539,327 89,804,477 6,602,427 2,023,907 50,469,954
510,756,269 17,906,348 17,097,399 7,878,039 1,876,457 369,136 22,923,484
501,093,719 17,906,348 15,850,410 7,380,539 1,876,457 369,136 22,923,484
Fire Engineering Marine cargo Marine hull Aviation Motor vehicle Miscellaneous
Jumlah
883,912,436
841,079,066
578,807,132
567,400,093
Total
Analisa sensitivitas
Sensitivity analysis
Kegagalan perhitungan kecukupan proteksi maupun kontrol akumulasi dapat menimbulkan beban retensi sendiri Perseroan yang berlebih.
Failure to calculate the adequacy of protection or accumulated control can increase the Company’s own retention expenses.
Perseroan mengoptimalkan strategi retrosesi dengan melakukan analisis risiko retensi sendiri secara berkala untuk menjaga eksposur maksimum terhadap profil risiko dan tingkat solvabilitas.
The Company optimised retrocession strategy by performing regular own retention risk analysis to maintain the Company’s maximum exposure to risk profile and solvability level.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/48 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Analisa sensitivitas (lanjutan)
Sensitivity analysis (continued)
Salah satu asumsi manajemen yang berkaitan dengan klaim adalah perhitungan cadangan IBNR. Perseroan membentuk cadangan IBNR dengan menggunakan data ratio kerugian historis yang diproyeksikan terhadap premi bruto tahun berjalan. Perubahan 1% dari asumsi data historis akan menyebabkan perubahan pada nilai IBNR sebesar Rp 189.345 pada tanggal 31 Desember 2013 (2012: Rp 176.703).
One of management estimate which is related to claim is IBNR reserves calculation. The Company establishes IBNR reserves using historical loss ratio that is being projected to current year gross premium. Changes of 1% in historical data assumption will impact on IBNR value amounted Rp 189,345 as at 31 December 2013 (2012: Rp 176,703).
Manajemen risiko keuangan
Financial risk manaqement
Aktivitas Perseroan mengandung berbagai macam risiko keuangan seperti risiko pasar (termasuk risiko mata uang dan risiko suku bunga atas nilai wajar), risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko suku bunga atas arus kas. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perseroan terfokus pada ketidakpastian pasar keuangan dan meminimalisasi potensi kerugian yang berdampak pada kinerja keuangan Perseroan.
The Company's activities consist of various financial risk such as market risk (including currency risk and interest rate risk on fair value), credit risk, liquidity risk, and interest rate risk on cash flow. Overall, the Company's financial risk management program focused an the uncertainty of financial market and to minimise potential losses impacting on the Company's financial performance.
Risiko pasar
Market risk
Risiko mata uang asing
Foreign exchange risk
Perubahan nilai tukar memberikan pengaruh terhadap hasil usaha dan arus kas Perseroan. Aset dan liabilitas Perseroan didenominasi paling banyak dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Sebagian besar pendapatan Perseroan adalah dalam mata uang Rupiah.
Changes in exchange rate affected the result of operations and the Company's cash flow. The Company's assets and liabilities are denominated mostly to United States Dollar. Most of the Company's revenue are denominated in Rupiah.
Risiko suku bunga atas nilai wajar
Interest rate risk on fair value
Perseroan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan tingkat suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perseroan.
The Company monitors the impact of interest rate movements to minimise the negative impact on the Company.
Untuk mengukur risiko pasar atas pergerakan suku bunga, Perseroan melakukan analisa pada pergerakan marjin suku bunga dan pada profil jatuh tempo aset dan liabilitas berdasarkan jadwal perubahan suku bunga.
To measure market risk on interest rate movement, the Company annualised the interest rate movement margin and maturity profile of asset and liabilities based on interest rate changes schedule.
Tabel dibawah ini menggambarkan detail jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dipengaruhi oleh tingkat suku bunga.
The table below describes financial assets and liabilites maturity influenced by interest rates.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/49 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan)
Market risk (continued)
Risiko suku bunga atas nilai wajar (lanjutan)
Interest rate risk on fair value (continued) 2013
Suku bunga mengambang/ Floating interest risk Kurang dari Lebih dari satu tahun/ satu tahun/ Less than one More than year one year Aset Kas dan bank Investasi Deposito berjangka Obligasi - Dimiliki hingga jatuh tempo - Tersedia untuk dijual Penyertaan langsung Saham - diperdagangkan Reksadana Piutang reasuransi Piutang lain-lain Aset lain-lain Jumlah aset keuangan Liabilitas Utang reasuransi Akrual Utang lain-lain Jumlah liabilitas keuangan Jumlah repricing gap suku bunga
Suku bunga tetap/ Fixed interest risk Kurang dari Lebih dari satu satu tahun/ tahun/ Less than one More than one year year
Tidak dikenakan bunga/ Non interest bearing
Jumlah/ Total
-
-
5,652,577
-
-
-
224,114,202
475,857,469 -
21,930,945
5,030,638 -
2,475,000 71,233,917 27,780,611 161,951,296 37,476,852 1,204,763
21,930,945 475,857,469 2,475,000 71,233,917 32,811,249 161,951,296 37,476,852 1,204,763
Assets Cash and banks Investments Time Deposits Bonds Held-to-maturity Available-for-sale Direct participation Shares - trading Mutual funds Reinsurance receivables Other receivables Other assets
-
480,888,107
26,961,583
302,122,439
1,034,708,270
Total financial assets
-
-
-
-
65,441,927 17,330,369 2,462,826
65,441,927 17,330,369 2,462,826
Liabilities Reinsurance payables Accrued expenses Other liabilities
-
-
-
-
85,235,122
85,235,122
Total financial liabilities
229,766,779
-
480,888,107
26,961,583
216,887,317
949,473,148
Total interest repricing gap
5,652,577
-
-
224,114,202
-
-
-
229,766,779
2012 Suku bunga mengambang/ Floating interest risk Kurang dari Lebih dari satu tahun/ satu tahun/ Less than one More than year one year Aset Kas dan bank Investasi Deposito berjangka Obligasi - Dimiliki hingga jatuh tempo - Tersedia untuk dijual Penyertaan langsung Saham - diperdagangkan Reksadana Piutang reasuransi Piutang lain-lain Aset lain-lain
Suku bunga tetap/ Fixed interest risk Kurang dari Lebih dari satu satu tahun/ tahun/ Less than one More than one year year
Tidak dikenakan bunga/ Non interest bearing
Jumlah/ Total
11,347,123
-
-
-
-
11,347,123
141,558,235
-
-
-
-
141,558,235
-
-
364,771,075 10,059,853 -
21,916,469 -
1,975,000 64,323,217 21,433,342 87,547,112 9,704,342 554,189
21,916,469 364,771,075 1,975,000 64,323,217 31,493,195 87,547,112 9,704,342 554,189
Assets Cash and banks Investments Time Deposits Bonds Held-to-maturity Available-for-sale Direct participation Shares - trading Mutual funds Reinsurance receivables Other receivables Other assets
152,905,358
-
374,830,928
21,916,469
185,537,202
735,189,957
Total financial assets
Liabilitas Utang reasuransi Akrual Utang lain-lain
-
-
-
-
59,870,065 11,234,123 437,557
59,870,065 11,234,123 437,557
Liabilities Reinsurance payables Accrued expenses Other liabilities
Jumlah liabilitas keuangan
-
-
-
-
71,541,745
71,541,745
Total financial liabilities
152,905,358
-
374,830,928
21,916,469
113,995,457
663,648,212
Total interest repricing gap
Jumlah aset keuangan
Jumlah repricing gap suku bunga
Risiko suku bunga atas arus kas
Interest rate risk on cash flow
Perseroan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan tingkat suku bunga pasar atas arus kas yang akan diterima di masa depan untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perseroan.
The Company monitors the impact of market interest rate movement on cash flow that will be received in the future to minimise the negative impact on the Company.
Akun yang dipengaruhi oleh perubahan suku bunga pasar adalah deposito berjangka dan estimasi liabilitas imbalan kerja.
Accounts that are influenced by market interest rate movement are time deposits and estimated employee benefit liabilities.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/50 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko suku bunga atas arus kas (lanjutan)
Interest rate risk on cash flow (continued)
Risiko tingkat bunga arus kas adalah risiko di mana arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Risiko nilai wajar suku bunga adalah risiko di mana nilai dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.
Cash flow interest rate risk is the risk that the future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. Fair value interest risk is the risk that the value of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perseroran tidak memiliki risiko tingkat suku bunga yang signifikan. Sebagian besar aset keuangan dan liabilitas keuangan Perseroan adalah tidak dikenakan bunga, sehingga tidak memiliki eksposur terhadap fluktuasi tingkat suku bunga pasar yang berlaku baik atas risiko nilai wajar maupun arus kas.
As at 31 December 2013 and 2012, the Company has no significant interest rate risk. Most of the Company’s financial assets and financial liabilities are non interest bearing, thus no exposure to the effects of fluctuations in the prevailing levels of market interest rates on both its fair value and cash flow risks.
Risiko kredit
Credit risk
Perseroan memiliki kebijakan kredit untuk menetapkan batas kredit nasabah dan memantau saldonya secara berkelanjutan. Kualitas kredit dinilai setelah mempertimbangkan posisi keuangan dan pengalaman masa lalu dari pelanggan.
The Company has a credit policy in place which establishes credit limits for customers and monitors their balances on an ongoing basis. The credit quality is assessed after taking into account its financial position and past experience with the customer.
Perseroan akan membentuk suatu penyisihan yang merupakan estimasi kerugian yang terjadi dalam akun piutang reasuransi dan piutang lain-lain.
The Company establishes an allowance for impairment that represents its estimate of incurred losses in respect of reinsurance receivables and other receivables.
Penyisihan digunakan untuk mencatat kerugian atas penurunan nilai suatu akun kecuali, jika Perseroan merasa yakin bahwa tidak ada pemulihan yang mungkin terjadi terhadap tagihan tersebut. Pada saat itu, aset keuangan dianggap tidak tertagih dan beban penyisihannya dihapuskan atas nilai tercatat dari aset keuangan.
The allowance is used to record impairment losses unless, if the Company is satisfied that no recovery of the amount owed is possible. At that point, the financial asset is considered irrecoverable and the amount charged to the allowance is written off against the carrying amount of the impaired financial asset.
Tabel di bawah ini menggambarkan eksposur maksimum risiko kredit dan konsentrasi risiko yang dimiliki Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013. Eksposur maksimum dicatat berdasarkan nilai tercatat bersih yang dilaporkan di laporan posisi keuangan.
The table below describes the Company s maximum credit risk exposure and risk concentration as at 31 December 2013. The maximum exposure is recorded based on net carrying value recorded in statements of financial position.
Konsentrasi risiko kredit/ Credit risk concentration Korporasi/ Lain-lain/ Corporate Others Aset Kas dan bank Investasi Deposito berjangka Obligasi - Dimiliki hingga jatuh tempo - Tersedia untuk dijual Penyertaan langsung Saham - diperdagangkan Reksadana Piutang reasuransi Piutang lain-lain Aset lain-lain Jumlah aset keuangan
Eksposur Maksimum/ Exposure maximum
5,652,577
-
5,652,577
224,114,202
-
224,114,202
21,930,945 475,857,469 2,475,000 71,233,917 32,811,249 161,951,296 37,476,852 1,204,763
-
21,930,945 475,857,469 2,475,000 71,233,917 32,811,249 161,951,296 37,476,852 1,204,763
Assets Cash and banks Investments Time Deposits Bonds Held-to-maturity Available-for-sale Direct participation Shares - trading Mutual funds Reinsurance receivables Other receivables Other assets
1,034,708,270
-
1,034,708,270
Total financial assets
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/51 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
Konsentrasi risiko kredit Perseroan berdasarkan kualitas aset keuangan adalah sebagai berikut:
The Company’s concentration of credit risk based on quality of financial assets are as follows:
Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired Aset Investasi Deposito berjangka Obligasi - Dimiliki hingga jatuh tempo - Tersedia untuk dijual Penyertaan langsung Saham - diperdagangkan Reksadana Kas dan bank Piutang reasuransi - Pihak yang berelasi - Pihak ketiga Piutang lain-lain Aset lain-lain Jumlah aset keuangan
31 Desember/December 2013 Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Mengalami Past due but Penurunan nilai/ not Impaired Impaired
Jumlah/ Total
224,114,202
-
-
224,114,202
21,930,945 475,857,469 2,475,000 71,233,917 32,811,249 5,652,577
-
-
21,930,945 475,857,469 2,475,000 71,233,917 32,811,249 5,652,577
21,869,427 71,970,687 37,476,852 1,204,763
6,352,444 61,758,738 -
1,534,859 14,397,537 -
29,756,730 148,126,962 37,476,852 1,204,763
Assets Investments Time deposits Bonds Held-to-maturity Available-for-sale Direct participation Shares - trading Mutual funds Cash and banks Reinsurance receivables Related parties Third parties Other receivables Other assets
966,597,088
68,111,182
15,932,396
1,050,640,666
Total financial assets
Pada tanggal 31 Desember 2013, rincian kualitas piutang premi yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai berdasarkan pengelolaan internal sebagai berikut:
Baik/ Good
The quality of premium receivables that are “neither past due nor impaired” as at 31 December 2013 can be assessed by reference to the internal monitoring as follows:
31 Desember/December 2013 Pernah mengalami penurunan nilai/ Has impaired
Jumlah/ Total
Piutang reasuransi - Pihak yang berelasi - Pihak ketiga
21,869,427 71,970,687
-
21,869,427 71,970,687
Reinsurance receivables Related parties Third parties -
Jumlah piutang reasuransi
93,840,114
-
93,840,114
Total reinsurance receivables
Analisis umur piutang premi yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
An aging analysis of premium receivables that are “past due but not impaired” on 31 December 2013 is set out below:
31 Desember/December 2013 1-30 hari/days
31-60 hari/days
61-90 hari/days
Lebih dari/ More than 91 hari/days
Piutang reasuransi - Pihak yang berelasi - Pihak ketiga
6,662,475 9,629,085
(504,964) 9,727,723
3,173 4,986,829
191,760 37,415,102
Reinsurance receivables Related parties Third parties -
Jumlah piutang reasuransi
16,291,560
9,222,759
4,990,002
37,606,862
Total reinsurance receivables
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/52 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Risiko Iikuiditas timbul jika Perseroan mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber pendanaan. Manajemen risiko Iikuiditas berarti menjaga kecukupan saldo kas dan setara kas. Perseroan mengelola risiko Iikuiditas dengan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
Liquidity risk arises if the Company has difficulty in obtaining fund sources. Liquidity risk management means maintaining adequate cash and cash equivalents balance. The Company manages liquidity risk by monitoring forecast and actual cash flow continuously and supervision of maturity date of financial assets and liabilities.
Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan mengelola profil jatuh tempo liabilitas keuangan, serta memastikan tersedianya pendanaan dari sejumlah piutang premi dan investasi yang jatuh tempo.
Prudent liquidity risk management includes managing the maturity profile of financial liabilities, and ensuring the availability of funding from matured premiums receivable and investment portfolio.
Pelaporan jatuh tempo aset dan liabilitas dengan metode “discounted” adalah sebagai berikut:
The maturity profile of assets and liabilities with the "discounted" method is as follows: 2013
Jumlah/ Total Aset Kas dan bank Investasi Deposito berjangka Obligasi - Dimiliki hingga jatuh tempo - Tersedia untuk dijual Penyertaan langsung Saham - diperdagangkan Reksadana Piutang reasuransi Piutang lain-lain Aset reasuransi Aset lain-lain Jumlah aset Liabilitas Utang reasuransi Akrual Utang lain-lain Estimasi klaim Premi yang belum merupakan pendapatan Premi jiwa yang ditangguhankan Liabilitas imbalan kerja Jumlah liabilitas Jumlah aset/(liabilitas) - net
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo/ No maturity contract
Kurang dari 1 tahun/ Less than 1 year
Lebih dari 1 tahun/ More than 1 year
5,652,577
5,652,577
-
-
224,114,202
-
224,114,202
21,930,945 475,857,469 2,475,000 71,233,917 32,811,249 161,951,296 37,476,852 346,066,312 1,204,763
2,475,000 71,233,917 27,780,611 37,476,852 266,002,076 1,204,763
475,857,469 158,610,992 80,064,236 -
21,930,945 5,030,638 3,340,304 -
Assets Cash and banks Investment Time deposits Bonds Held-to-maturitiy Available-for-sale Direct participation Shares - trading Mutual funds Reinsurance receivables Other receivables Reinsurance assets Other assets
1,380,774,582
411,825,796
938,646,899
30,301,887
Total assets
65,441,927 17,330,369 2,462,826 590,006,731
65,441,927 17,330,369 2,462,826 590,006,731
-
-
Liabilities Claims payable Accrued expenses Other liabilities Estimated claims
455,375,058
-
455,375,058
-
Unearned premiums income
58,883,137 3,734,943
-
-
58,883,137 3,734,943
Deferred life premiums Employee benefit liabilities
1,193,234,991
675,241,853
455,375,058
62,618,080
Total liablities
(263,416,057)
483,271,841
(32,316,193)
187,539,591
Total assets/(liabilities) - net
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/53 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued) 2012
Jumlah/ Total Aset Kas dan bank Investasi Deposito berjangka Obligasi - Dimiliki hingga jatuh tempo - Tersedia untuk dijual Penyertaan langsung Saham - diperdagangkan Reksadana Piutang reasuransi Piutang lain-lain Aset reasuransi Aset lain-lain
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo/ No maturity contract
Kurang dari 1 tahun/ Less than 1 year
Lebih dari 1 tahun/ More than 1 year
11,347,123
11,347,123
-
-
141,558,235
-
141,558,235
-
21,916,469 364,771,075 1,975,000 64,323,217 31,493,195 87,547,112 9,704,342 215,869,485 554,189
1,975,000 64,323,217 21,433,342 9,704,342 166,726,892 554,189
364,771,075 10,059,853 83,320,852 49,142,593 -
21,916,469 4,226,260 -
Assets Cash and banks Investment Time deposits Bonds Held-to-maturitiy Available-for-sale Direct participation Shares - trading Mutual funds Reinsurance receivables Other receivables Reinsurance assets Other assets
951,059,442
276,064,105
648,852,608
26,142,729
Total assets
59,870,065 11,234,123 437,557 403,164,545
59,870,065 11,234,123 437,557 403,164,545
-
-
Liabilities Claims payable Accrued expenses Other liabilities Estimated claims
276,810,349
-
276,810,349
-
Unearned premiums income
38,011,610 3,541,698
-
-
38,011,610 3,541,698
Deferred life premiums Employee benefit liabilities
Jumlah liabilitas
793,069,947
474,706,290
276,810,349
41,553,308
Total liablities
Jumlah aset/(liabilitas) - net
157,989,495
(198,642,185)
372,042,259
(15,410,579)
Jumlah aset Liabilitas Utang reasuransi Akrual Utang lain-lain Estimasi klaim Premi yang belum merupakan pendapatan Premi jiwa yang ditangguhankan Liabilitas imbalan kerja
Total assets/(liabilities) - net
Pada 31 Desember 2013 dan 2012, semua liabilitas Perseroan tidak mengandung tingkat suku bunga sehingga tidak ada perhitungan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan.
As at 31 December 2013 and 2012, all the Company’s liabilities did not consist of interest rate therefore no disclosure on contractual undiscounted cash flows.
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan
Fair value of financial assets and liabilities
Semua aset keuangan yang diklasifikasikan ke dalam pinjaman yang diberikan dan piutang dan liabilitas keuangan yang diukur melalui biaya yang diamortisasi mempunyai jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatatnya merupakan perkiraaan yang layak atas nilai wajarnya. Nilai wajar untuk aset dan liabilitas yang diukur melalui laporan laba rugi adalah sama dengan nilai tercatatnya. Untuk aset keuangan yang dimiliki nilai wajar aset keuangan yang dimiliki hingga jauh tempo mendekati nilai tercatatnya.
All financial assets classified as loan and receivables and financial liabilities at amortised cost have a short term maturity, therefore, the carrying amount is a reasonable approximation of fair value. The fair value of financial assets and liabilities classified at fair value through profit or loss are same with carrying amount. The fair value of financial assets held to maturity is approximate of the carrying value.
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/54 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Fair value (continued)
Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar menggunakan hirarki nilai wajar sebagai berikut:
Financial assets and liabilities measured at fair value use the following fair value hierarchy of:
a.
Tingkat 1 Harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang terkait;
a.
Level 1 Quoted prices (unadjusted) in active markets for associated assets or liabilities;
b.
Tingkat 2 Input selain harga kuotasi yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) maupun tidak langsung (misalnya derivasi harga); dan
b.
Level 2 Inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices); and
c.
Tingkat 3 Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (unobservable input).
c.
Level 3 Inputs for the assets or liabilities that are not based on observable market data (unobservable inputs).
Nilai tercatat/ Carrying value
Tingkat 1/ Level 1
Tingkat 2/ Level 2
of
Tingkat 3/ Level 3
financial
assets
liabilities
Nilai wajar/ Fair value
Aset Investasi - Obligasi - Saham - Reksadana
and
Assets
497,788,414 71,233,917 32,811,249
497,788,414 71,233,917 32,811,249
-
-
497,788,414 71,233,917 32,811,249
601,823,580
601,823,580
-
-
601,823,580
Investments Bonds Shares Mutual funds -
Sensitivitas keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok nilai wajar melalui laporan laba rugi
Sensitivity to unrealised gains/(loss) on fair value through profit and loss marketable securities
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok nilai wajar melalui laporan laba rugi pada tanggal 31 Desember 2013 atas perubahan harga pasar:
The table below shows the sensitivity of company’s unrealised gains/(loss) on fair value through profit and loss marketable securities to movement of market value on 31 December 2013:
Pengaruh harga pasar terhadap keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok nilai wajar melalui laporan laba rugi / Market value impact to unrealised gains/(loss) on fair value through profit and loss Peningkatan/ Penurunan/ Increase by 1% Decrease by 1 % 31 Desember 2013 Saham
712,339
(712,339)
31 December 2013 Shares
PT TUGU REASURANSI INDONESIA Lampiran – 5/55 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Fair value (continued)
Sensitivitas keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok nilai wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan)
Sensitivity to unrealised gains/(loss) on fair value through profit and loss marketable securities (continued)
Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa seluruh variabel lainnya adalah konstan dan berdasarkan tanggal pelaporan yang konstan serta seluruh posisi hingga jatuh tempo.
The projection assumes that all other variables are held constant. It also assumes a constant reporting date position and all positions until the maturity date.
Sensitivitas atas laba bersih dan keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok untuk diperdagangkan.
The above sensitivities of net income and unrealised gains on available for trading securities.
Manajemen risiko permodalan
Capital risk management
Tujuan Perseroan dalam mengelola permodalannya adalah untuk menjaga kelangsungan usaha Perseroan untuk dapat memberikan hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada stakeholders lainnya, dan memeliharan optimalisasi struktur permodalan untuk mengurangi biaya operasional.
The Company’s objectives when managing capital are to safeguard the Company’s ability to continue as going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of operation.
Dalam rangka memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, imbal hasil modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru untuk mengurangi liabilitas.
In order to maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the amount of dividends paid to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares to reduce liabilities.
Konsisten dengan pelaku industri lainnya, Perseroan memonitor rasio solvabilitas yang dihitung berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tertanggal 30 September 2003 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi yang telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 158/PMK.010/2008 tertanggal 28 Oktober 2008. Jumlah minimum pencapaian rasio solvabilitas adalah 120%.
Consistent with others in the industry, the Company monitors solvency ratio which is calculated in accordance with Minister of Finance of the Republic of Indonesia Decree No. 424/KMK.06/2003 dated 30 September 2003 regarding The Financial Soundness of The Insurance Company and Reinsurance Company which have been amended several times, most recently by Minister of Finance of the Republic of Indonesia Regulation No. 158/PMK.010/2008 dated 28 October 2008. Minimum solvency ratio is 120%.
Perseroan telah memenuhi ketentuan dalam peraturan tersebut.
The Company has fulfilled the requirements outlined in the regulation.
of
financial
assets
and
liabilities
PT Tugu Reasuransi Indonesia Laporan Tahunan 2013 Annual Report
84
PT. TUGU REASURANSI INDONESIA Jl. Raden Saleh No. 50 Jakarta 10330 INDONESIA Phone : (+6221) 3140267, 3103952, 3923970, 2302038 (Hunting) Fax : (+6221) 3923973, 3921769, 3923974, 31908415 E-mail :
[email protected] Website : www.tugu-re.com